sosio dhiva nur hasanah 2

4

Click here to load reader

Upload: dhiva-nur

Post on 10-Jul-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

text

TRANSCRIPT

Page 1: Sosio Dhiva Nur Hasanah 2

"dampak positif dan negatif pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial" "

DAMPAK PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP ASPEK SOSIAL

1. Ledakan Penduduk

Ledakan penduduk adalah pertumbuhan penduduk di suatu negara secara cepat dan tiba-tiba serta tidak terkendali. Dalam konteks ke-Indonesiaan, masalah ledakan penduduk mulai terasa di akhir tahun 1960-an. Data statistik dari sensus ke sensus membuktikan bahwa sampai kini kita harus ”jujur” belum berhasil melampaui masalah ledakan penduduk. Sensus tahun 1971 menyebut jumlah penduduk Indonesia 119,2 juta. Dua puluh tahun kemudian jumlah ini merangkak naik menjadi 179,4 juta (sensus 1990). Prediksi awal penduduk Indonesia pada tahun 2010 berjumlah 234,2 juta jiwa. Hasil sensus tahun 2010 penduduk Indonesia berjumlah 237,6 juta jiwa, lebih besar 3,4 juta dari proyeksi.

Selama 25 tahun terakhir jumlah penduduk Indonesia telah meningkat menjadi hampir dua kali yaitu dari 119,2 juta pada tahun 1971 menjadi 195,29 juta pada tahun 1995 dan menjadi 198,20 juta pada tahun 1996. Namun demikian, tingkat pertumbuhan penduduk telah turun secara cepat yaitu 2,32 persen pada periode tahun 1971-1980 menjadi 1,98 persen pada periode tahun 1980-1990 dan pada periode tahun 1990-1996 menjadi 1,69 persen.

Terdapat perbedaan yang sangat mencolok tentang laju pertumbuhan penduduk bila dilihat menurut propinsi pada periode tahun 1990-1996. Angka terendah sebesar 0,01 persen pada propinsi DI Yogyakarta dan tertinggi sebesar 4,39 persen pada propinsi Kalimantan Timur.

Dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan Penduduk tingkat nasional terdapat 9 propinsi yang tingkat pertumbuhannya dibawah 1,69 persen, yaitu propinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.

2. Penyebab ledakan penduduk

Masalah kependudukan di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar dan distribusi yang tidak merata. Hal ini dibarengi dengan masalah lain yang lebih spesifik, yaitu angka fertilitas dan angka mortalitas yang relatif tinggi.

Indonesia adalah negara yang mempunya banyak penduduk, Jumlah penduduk Indonesia menempati urutan pertama negara di kawasan Asia Tenggara sedangkan menempati urutan ke-5 . Jumlah penduduk Indonesia berada pada urutan ke-4 (215,27 ju ta jiwa), setelah Cina (1,306 milyar jiwa), India (1,068 milyar jiwa). Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia memiliki masalah-masalah kependudukan yang cukup serius dan harus segera diatasi agar tidak terjadi ledakan penduduk. Faktor terjadinya ledakan penduduk antara lain adalah :

• Jumlah penduduk yang besar.

• Pertumbuhan penduduk yang cepat.

• Penyebaran penduduk yang tidak merata.

• Banyaknya yang menikah di usia dini.

Page 2: Sosio Dhiva Nur Hasanah 2

• Program KB tidak terlaksana dengan baik.

• Menurunnya angka kematian,yang disebabkan oleh berkembangnya dalam bidang kesehatan atau medis.

• Banyak penduduk desa yang bertransmigrasi, sehingga pusat kota menjadi lebih padat.

3. Dampak Ledakan Penduduk terhadap Aspek Sosial

Pertumbuhan penduduk yang signifikan akan berdampak pada perubahan sosial kehidupan masyarakat Indonesia. Ledakan penduduk adalah masalah yang harus segera ditangani dengan serius oleh pihak-pihak yang terkait karena apabila permasalahan ini terus berlanjut akan mengakibatkan dampak-dampak yang sangat kompleks dan saling terkait satu dengan lainnya. Secara umum dampak ledakan penduduk dari berbagai aspek meliputi:

• Jumlah pengangguran semakin meningkat.

• Kekurangan pangan yang menyebabkan kelaparan dan gizi rendah.

• Kebutuhan pendidik, kesehatan dan perumahan sukar diperoleh.

• Terjadinya polusi dan kerusakan lingkungan.

• Tingkat kemiskinan semakin meningkat.

4. Solusi mengahadapi ledakan penduduk

Adapun solusi yang dapat menyelesaikan permasalahan ledakan penduduk yaitu:

• Melakukan program transmigrasi.

• Menggalakkan program keluarga berencana.

• Mengoptimalkan lahan dengan menggunakan teknologi.

• Pemerataan pembangunan

• Memperluas lapangan kerja melalui industrialisasi.

• Meningkatkan produksi pangan sesuai kebutuhan penduduk.

• Menambah sarana pendidikan dan perumahan sederhana.

Page 3: Sosio Dhiva Nur Hasanah 2

Cara Penyelesaian Masalah Sosial

Pengangguran dapat menyebabkan kemiskinan, dan selanjutnya menimbulkan kejahatan dan permusuhan atau pertikaian dalam masyarakat. Hal ini merupakan masalah sosial yang harus kita atasi.

Pemerintah selalu berusaha mengatasi berbagai persoalan sosial dengan peran serta tokoh masyarakat, pengusaha, pemuka agama, tetua adat, dan Iain-Iain. Berbagai cara yang dapat dilakukan oleh berbagai pihak dalam membantu mengatasi masalah sosial antara lain :

A. Menjadi orang tua asuh bagi anak sekolah yang kurang mampu.

B. Tokoh agama memberikan penyuluhan tentang keimanan dan moral dalam menghadapi persoalan sosial.

C. Para pengusaha dan lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan lain ikut memberikan beasiswa.

D. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) membantu dalam berbagai bidang dimulai dengan penyuluhan sampai bantuan berupa materi.

E. Lembaga-lembaga dari PBB seperti UNESCO, UNICEF, dan WHO memberikan bantuan kepada pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah sosial.

F. Para dermawan yang secara pribadi banyak memberi bantuan kepada masyarakat sekitarnya berupa materi.

G. Organisasi pemuda seperti karang taruna yang mendidik dan mengarahkan para remaja putus sekolah dan pemuda untuk berkarya dan berusaha mengatasi pengangguran.

H. Perguruan tinggi melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan berbagai penyuluhan.

Selain cara-cara tersebut di atas, pemerintah juga menggalakkan berbagai program untuk mengatasi masalah sosial antara lain :

1. Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

BOS diberikan kepada siswa-siswa sekolah mulai dari sekolah dasar sampai tingkat SLTA. Tujuannya untuk meringankan biaya pendidikan.

2. Pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT).

BLT diberikan kepada masyarakat miskin yang tidak berpenghasilan sebagai dana kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

3. Pemberian Kartu Askes.

Bagi keluarga miskin pemerintah memberikan kartu Askes untuk berobat ke puskesmas atau rumah sakit yang ditunjuk dengan biaya ringan atau gratis.

4. Pemberian Beras Untuk Masyarakat Miskin (Raskin).

Pemberian bantuan pangan dari pemerintah berupa beras dengan harga yang sangat murah

Page 4: Sosio Dhiva Nur Hasanah 2