sp 2-4 risiko bunuh diri keluarga

6
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN RISIKO BUNUH DIRI Disertai SP 2-4 Keluarga Tindakan keperawatan untuk keluarga dengan pasien isyarat bunuh diri a. Tujuan : keluarga mampu merawat pasien dengan risiko bunuh diri. b. Tindakan keperawatan: 1) Mengajarkan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri a) Menanyakan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri yang penah muncul pada pasien. b) Mendiskusikan tentang tanda dan gejala yang umumnya muncul pada pasien berisiko bunuh diri. 2) Mengajarkan keluarga cara melindungi pasien dari perilaku bunuh diri a) Mendiskusikan tentang cara yang dapat dilakukan keluarga bila pasien memperlihatkan tanda dan gejala bunuh diri. b) Menjelaskan tentang cara-cara melindungi pasien, antara lain: (1) Memberikan tempat yang aman. Menempatkan pasien di tempat yang mudah diawasi, jangan biarkan pasien mengunci diri di kamarnya atau jangan meninggalkan pasien sendirian di rumah (2) Menjauhkan barang-barang yang bisa digunakan untuk bunuh diri. Jauhkan pasien dari barang- barang yang bisa digunakan untuk bunuh diri, seperti: tali, bahan bakar minyak / bensin, api, pisau atau benda tajam lainnya, zat yang berbahaya seperti obat nyamuk atau racun serangga. (3) Selalu mengadakan pengawasan dan meningkatkan pengawasan apabila tanda dan gejala bunuh diri meningkat. Jangan pernah melonggarkan pengawasan, walaupun pasien tidak menunjukan tanda dan gejala untuk bunuh diri. c) Menganjurkan keluarga untuk melaksanakan cara tersebut di atas. SP 2-4 Risiko Bunuh Diri Keluarga Sumber: Modul MPKP

Upload: dwiesty11192

Post on 13-Aug-2015

119 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: SP 2-4 Risiko Bunuh Diri Keluarga

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN RISIKO BUNUH DIRIDisertai SP 2-4 Keluarga

Tindakan keperawatan untuk keluarga dengan pasien isyarat bunuh diri

a. Tujuan : keluarga mampu merawat pasien dengan risiko bunuh diri. b. Tindakan keperawatan:

1) Mengajarkan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diria) Menanyakan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri yang penah muncul pada

pasien.b) Mendiskusikan tentang tanda dan gejala yang umumnya muncul pada pasien berisiko

bunuh diri.

2) Mengajarkan keluarga cara melindungi pasien dari perilaku bunuh diria) Mendiskusikan tentang cara yang dapat dilakukan keluarga bila pasien

memperlihatkan tanda dan gejala bunuh diri.b) Menjelaskan tentang cara-cara melindungi pasien, antara lain:

(1) Memberikan tempat yang aman. Menempatkan pasien di tempat yang mudah diawasi, jangan biarkan pasien mengunci diri di kamarnya atau jangan meninggalkan pasien sendirian di rumah

(2) Menjauhkan barang-barang yang bisa digunakan untuk bunuh diri. Jauhkan pasien dari barang-barang yang bisa digunakan untuk bunuh diri, seperti: tali, bahan bakar minyak / bensin, api, pisau atau benda tajam lainnya, zat yang berbahaya seperti obat nyamuk atau racun serangga.

(3) Selalu mengadakan pengawasan dan meningkatkan pengawasan apabila tanda dan gejala bunuh diri meningkat. Jangan pernah melonggarkan pengawasan, walaupun pasien tidak menunjukan tanda dan gejala untuk bunuh diri.

c) Menganjurkan keluarga untuk melaksanakan cara tersebut di atas.3) Mengajarkan keluarga tentang hal-hal yang dapat dilakukan apabila pasien

melakukan percobaan bunuh diri, antara lain:a) Mencari bantuan pada tetangga sekitar atau pemuka masyarakat untuk menghentikan

upaya bunuh diri tersebutb) Segera membawa pasien ke rumah sakit atau puskesmas mendapatkan bantuan medis

4) Membantu keluarga mencari rujukan fasilitas kesehatan yang tersedia bagi pasiena) Memberikan informasi tentang nomor telepon darurat tenaga kesehatanb) Menganjurkan keluarga untuk mengantarkan pasien berobat/kontrol secara teratur

untuk mengatasi masalah bunuh dirinya. c) Menganjurkan keluarga untuk membantu pasien minum obat sesuai prinsip lima

benar yaitu benar orangnya, benar obatnya, benar dosisnya, benar cara penggunakannya, benar waktu penggunaannya

SP 2 Keluarga: Percakapan untuk mengajarkan keluarga tentang cara merawat anggota keluarga berisiko bunuh diri. (isyarat bunuh diri)Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini

SP 2-4 Risiko Bunuh Diri KeluargaSumber: Modul MPKP

Page 2: SP 2-4 Risiko Bunuh Diri Keluarga

ORIENTASI”Assalamu’alaikum Bapak/Ibu. Bagaimana keadaan anak Bpk/Ibu?”” Hari ini kita akan mendiskusikan tentang tanda dan gejala bunuh diri dan cara melindungi dari bunuh diri.”Dimana kita akan diskusi.Bagiaman kalau di ruang wawancara?” Berapa lama Bapak/Ibu punya waktu untuk diskusi?”

KERJA”Apa yang Bapak/Ibu lihat dari perilaku atau ucapan B?””Bapak/Ibu sebaiknya memperhatikan benar-benar munculnya tanda dan gejala bunuh diri. Pada umumnya orang yang akan melakukan bunuh diri menunjukkan tanda melalui percakapan misalnya “Saya tidak ingin hidup lagi, orang lain lebih baik tanpa saya. Apakah B pernah mengatakannya?””Kalau Bapak / Ibu menemukan tanda dan gejala tersebut, maka sebaiknya Bapak / Ibu mendengarkan ungkapan perasaan dari B secara serius. Pengawasan terhadap B ditingkatkan, jangan biarkan dia sendirian di rumah atau jangan dibiarkan mengunci diri di kamar. Kalau menemukan tanda dan gejala tersebut, dan ditemukan alat-alat yang akan digunakan untuk bunuh diri, sebaiknya dicegah dengan meningkatkan pengawasan dan memberi dukungan untuk tidak melakukan tindakan tersebut. Katakan bahwa Bpk/Ibu sayang pada B. Katakan juga kebaikan-kebaikan B!””Usahakan sedikitnya 5 kali sehari bapak dan ibu memuji B dengan tulus” ”Tetapi kalau sudah terjadi percobaan bunuh diri, sebaiknya Bapak/Ibu mencari bantuan orang lain. Apabila tidak dapat diatasi segeralah rujuk ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan yang lebih serius. Setelah kembali ke rumah, Bapak/Ibu perlu membantu agar B terus berobat untuk mengatasi keinginan bunuh diri.

TERMINASI”Bagaimana Pak/Bu? Ada yang mau ditanyakan? Bapak/Ibu dapat ulangi kembali cara-cara merawat anggota keluarga yang ingin bunuh diri?” ”Ya, bagus. Jangan lupa pengawasannya ya! Jika ada tanda-tanda keinginan bunuh diri segera hubungi kami. Kita dapat melanjutkan untuk pembicaraan yang akan datang tentang cara-cara meningkatkan harga diri B dan penyelesaian masalah””Bagaimana Bapak/Ibu setuju?” Kalau demikian sampai bertemu lagi minggu depan disini”.

SP 3 Keluarga: Melatih keluarga cara merawat pasien risiko bunuh diri/isyarat bunuh diri

Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini

ORIENTASI“Assalamualaikum pak, bu, sesuai janji kita minggu lalu kita sekarang ketemu lagi”“Bagaimana pak, bu, ada pertanyaan tentang cara merawat yang kita bicarakan minggu lalu?”

SP 2-4 Risiko Bunuh Diri KeluargaSumber: Modul MPKP

Page 3: SP 2-4 Risiko Bunuh Diri Keluarga

“Sekarang kita akan latihan cara-cara merawat tersebut ya pak, bu?” “Kita akan coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung ke B ya?”“Berapa lama bapak dan ibu mau kita latihan?”

KERJA

“Sekarang anggap saya B yang sedang mengatakan ingin mati saja, coba bapak dan ibu praktekkan cara bicara yang benar bila B sedang dalam keadaan yang seperti ini”

“Bagus, betul begitu caranya”

“Sekarang coba praktekkan cara memberikan pujian kepada B”

“Bagus, bagaimana kalau cara memotivasi B minum obat dan melakukan kegiatan positifnya sesuai jadual?”

“Bagus sekali, ternyata bapak dan ibu sudah mengerti cara merawat B”

“Bagaimana kalau sekarang kita mencobanya langsung kepada B?”

(Ulangi lagi semua cara diatas langsung kepada pasien)

TERMINASI““Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita berlatih cara merawat B di rumah?”“Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali bapak dan ibu membesuk B” “Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang kembali kesini dan kita akan mencoba lagi cara merawat B sampai bapak dan ibu lancar melakukannya”“Jam berapa bapak dan ibu bisa kemari?”“Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya pak, bu”

SP 4 Keluarga : Membuat perencanaan Pulang bersama keluarga dengan pasien risiko bunuh diri

Peragakan bersama pasangan anda komunikasi dibawah ini

SP 2-4 Risiko Bunuh Diri KeluargaSumber: Modul MPKP

Page 4: SP 2-4 Risiko Bunuh Diri Keluarga

ORIENTASI“Assalamualaikum pak, bu, hari ini B sudah boleh pulang, maka sebaiknya kita membicarakan jadual B selama dirumah”Berapa lama kita bisa diskusi?, baik mari kita diskusikan.”KERJA

“Pak, bu, ini jadual B selama di rumah sakit, coba perhatikan, dapatkah dilakukan dirumah?’ tolong dilanjutkan dirumah, baik jadual aktivitas maupun jadual minum obatnya”

“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh B selama di rumah. Kalau misalnya B terus menerus mengatakan ingin bunuh diri, tampak gelisah dan tidak terkendali serta tidak memperlihatkan perbaikan, menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain, tolong bapak dan ibusegera hubungi Suster H di Puskesmas Ingin Jaya, puskesmas terdekat dari rumah ibu dan bapak, ini nomor telepon puskesmasnya: (0651) 853xxx

Selanjutnya suster H yang akan membantu memantau perkembangan B

TERMINASI“Bagaimanpak/bu? Ada yang belum kelas?” Ini jadual kegiatan harian B untuk dibawa pulang. Ini surat rujukan untuk perawat K di puskesmas Indrapuri. Jangan lupa kontrol ke puskesmas sebelum obat habis atau ada gejala yang tampak. Silahkan selesaikan administrasinya.

Ringkasan tindakan keperawatan untuk pasien berisiko bunuh diri berdasarkan perilaku bunuh diri yang ditampilkan

Tiga macam perilaku bunuh diri

Tindakan keperawatan untuk pasien

Tindakan keperawatan untuk keluarga

1. Isyarat bunuh diri Mendiskusikan cara mengatasi keinginan bunuh diri

Meningkatkan harga diri pasien

Meningkatkan kemampuan pasien dalam menyelesaikan masalah

Melakukan pendidikan kesehatan tentang cara merawat anggota keluarga yang ingin bunuh diri

2. Ancaman bunuh diri3. Percobaan bunuh diri

Melindungi pasien Melibatkan keluarga untuk mengawasi pasien secara ketat

SP 2-4 Risiko Bunuh Diri KeluargaSumber: Modul MPKP

Silahkan copy paste dan digunakan untuk tujuan belajar dan share BUKAN untuk tujuan KOMERSIAL. Diperkenankan pula untuk LINK dengan

menyertakan URL sumber : www.attakalya.wordpress.com