spiritualitas hati kudus yesus dan maria sebagai...

182
SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI SUMBER PELAYANAN SUSTER - SUSTER FCJM DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh : Lamria Gultom NIM : 061124036 PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

Upload: others

Post on 28-Feb-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA

SEBAGAI SUMBER PELAYANAN

SUSTER - SUSTER FCJM

DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Oleh :

Lamria Gultom

NIM : 061124036

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

Page 2: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

i

SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA

SEBAGAI SUMBER PELAYANAN

SUSTER - SUSTER FCJM

DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Oleh :

Lamria Gultom

NIM : 061124036

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

Page 3: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

ii

Page 4: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

iii

Page 5: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada Kongregasi

Suster-Suster Fransiskan Puteri-Puteri Hati Kudus Yesus dan Maria

di Indonesia

Page 6: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

v

MOTTO

”Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;

carilah, maka kamu akan mendapat;

ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

Karena setiap orang yang meminta, menerima

dan setiap orang yang mencari, mendapat

dan setiap orang yang mengetok,

baginya pintu akan dibukakan”.

(Mat 7:7-8)

Page 7: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

membuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 6 Desember 2010

Penulis,

Lamria Gultom

Page 8: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta:

Nama : Lamria Gultom

NIM : 061124036

Demi pengembangan ilmu pengetahuan saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul SPIRITUALITAS

HATI KUDUS YESUS DAN MARIASEBAGAI SUMBER PELAYANAN

SUSTER - SUSTER FCJM DI INDONESIA beserta perangkat yang

diperlukan. Dengan demikian saya memberikan hak kepada Universitas Sanata

Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain demi

kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan

royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 6 Desember 2010

Hormat saya,

Lamria Gultom

Page 9: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

viii

ABSTRAK

Judul skripsi ini adalah SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI SUMBER PELAYANAN SUSTER-SUSTER FCJM DI INDONESIA. Penulis memilih judul ini dengan harapan agar para Suster FCJM semakin memahami dan mendalami Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria sebagai sumber pelayanan mereka, dengan demikian nilai-nilai Hati Kudus Yesus dan Maria dapat dihayati dalam melaksanakan pelayanannya dengan semangat yang berkobar-kobar, taat terhadap Pimpinan Kongregasi atau sesama suster dan memiliki semangat juang yang tinggi demi pelayanan yang penuh kasih terutama bagi yatim-piatu, miskin dan terlantar. Hati Kudus Yesus, penuh cinta kepada semua orang, merupakan ungkapan ketaatan Yesus sebagai utusan Bapa, Dia rela menanggung sengsara dan wafat di kayu salib. Pada waktu lambung-Nya ditikam, hati-Nya mengalirkan darah dan air. Lambung Yesus yang ditikam menyatakan kasih-Nya yang luar biasa kepada umat manusia. Di dalam lambung Yesus yang tertikam oleh tombak, terdapat Hati-Nya yang penuh cinta bagi umat manusia. Hati Yesus yang tertikam oleh tombak dosa manusia, menjadi tanda kasih yang begitu besar dan terus-menerus berkobar demi cinta-Nya kepada umat manusia. Maria adalah murid yang paling setia mengikuti Yesus, dengan iman yang teguh ia berdiri di bawah kaki salib-Nya. Maria setia dan penuh iman mengikuti Putranya. Maria menerima penyaliban Yesus sebagai kenyataan hidup satu-satunya, yakni jalan penebusan demi kasih-Nya yang setuntas-tuntasnya kepada umat manusia. Para Suster FCJM menimba semangat dan kekuatan dari Hati Kudus Yesus dan Maria, serta menghormatinya secara khusus melalui doa Sembah Sujud di hadapan Sakramen Mahakudus secara terus menerus. Mereka berusaha membentuk hatinya menyerupai Hati Kudus Yesus dan Maria, sehingga mereka menjadi sumber berkat dalam setiap pelayanannya yang penuh dengan kasih. Untuk membantu para Suster FCJM, agar semakin memahami dan mendalami Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria sebagai sumber pelayanannya, maka penulis menawarkan katekese dengan model Pengalaman Hidup. Melalui katekese ini para Suster dapat merefleksikan dan membagikan pengalaman imannya dalam menghayati Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria, sehingga nilai-nilai Hati Kudus Yesus dan Maria dapat terwujud dalam setiap pelayanannya dan mereka dapat saling menyemangati serta semakin termotivasi dalam mewujudkan pelayanan yang penuh kasih bagi semua orang yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin dan terlantar. Para Suster FCJM di Indonesia diharapkan menjadi saksi dan saluran kasih dari Hati Kudus Yesus dan Maria dalam setiap pelayanan yang telah dipercayakan oleh Kongregasi kepada masing-masing suster.

Page 10: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

ix

ABSTRACT

This undergraduate thesis is entitled “THE SPIRITUALITY OF THE SACRED HEART OF JESUS AND MARY AS THE SOURCE OF THE MINISTRY SPIRIT FOR FCJM NUNS IN INDONESIA”. This title has been chosen with the hope that FCJM nuns better understand and deepen their knowledge on the spirituality of the Sacred Heart of Jesus and Mary as the source of their ministry spirit. Hence, the virtues and the Sacred Heart of Jesus and May can be internalized in performing their ministry service so that they will perform their service with strong spirit and full obedience to their Congregation leader or fellows sisters and that they will posses high struggling spirit in their loving service, particularly for the orphans, the poor, and the neglected. The Sacred Heart of Jesus, full of love for all people, is an expression of Jesus’ obedience as God the Father’s messenger. He has been willing to voluntarily suffer and die on the cross. When his chest was pierced, blood and water flowed from his Heart. Jesus’ pierced chest expresses His extraordinary love for humankind. In Jesus’ pierced chest was His heart, which is full of love for humankind. Jesus’ heart, which has been pierced with the spear of human sins, is the sign of his immeasurable, continuously burning love for humankind. Mary is Jesus’ most loyal disciple, who with her strong faith stood at the bottom of His cross. Mary has been loyal and faithful in following her son. Mary has accepted the crucifixion of Jesus as the only life reality, namely as the way of human redemption for the sake of His absolute limitless love for humankind. FCJM nuns acquire their spirit and strength from the Sacred Heart of Jesus and Mary, and worship them specifically through their continual Worship Prayer in front the sacrament of the Holy Eucharist. They seek to form their hearts to resemble Jesus’ and Mary’s hearts so that they can serve as the sources of blessings in their loving ministry service. To help FCJM nuns better understand and deepen their knowledge on the spirituality of the Sacred Heart of Jesus and May as the source of their ministry service, the present researcher offers catechesis with a Life Experience model. Through this catechesis the nuns can reflect and share their faith experience in internalizing the spirituality of the Sacred Heart of Jesus and Mary so that the virtues of the Sacred Heart of Jesus and Mary can be manifested in any of their ministry service, that they can encourage one another, and that they can be more motivated in performing their loving service for the needy, particularly the orphans, the poor and the neglected. FCJM nuns in Indonesia are expected to be the witnesses and the channels of the love of the Sacred Heart of Jesus and Mary in any service that have been entrusted by their congregation to every individual nun.

Page 11: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah Bapa karena kasih-Nya penulis dapat

meyelesaikan skripsi yang berjudul SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS

DAN MARIA SEBAGAI SUMBER PELAYANAN SUSTER-SUSTER FCJM

DI INDONESIA.

Penulis Skripsi ini mengamati dan mengalami bahwa Kongregasi FCJM

kurang menghayati spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria sebagai sumber

pelayanannya. Oleh karena itu penyusunan skripsi ini bertujuan untuk membantu

para Suster FCJM di Indonesia memahami dan mendalami Spiritualitas Hati

Kudus Yesus dan Maria, agar nilai-nilai Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria

semakin dihayati dalam tugas pelayanannya dengan menggunakan katekese model

Pengalaman Hidup.

Tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak baik

secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis dengan

tulus hati mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Dr. J. Darminta, S.J., selaku dosen pembimbing utama yang telah

mendampingi penulis dengan penuh kesabaran, membimbing dengan penuh

perhatian dan memberikan masukan-masukan serta kritikan-kritikan yang

memotivasi penulis untuk menyusun skripsi ini hingga selesai.

2. Drs. L. Bambang Hendarto Y.,M. Hum., selaku dosen wali dan dosen penguji

II yang terus-menerus mendampingi penulis selama perkuliahan sampai

selesainya penulisan skripsi ini.

3. Bapak Y. Kristianto, SFK., M. Pd, selaku dosen penguji III yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk mempelajari seluruh isi skripsi ini.

4. Segenap Staf Dosen Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan

Agama Katolik, Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta, yang telah mendidik, membantu dan mendukung penulis selama

belajar hingga selesainya penulisan skripsi ini.

Page 12: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

xi

5. Segenap Staf Sekretariat dan Perpustakaan Prodi IPPAK, dan seluruh

karyawan bagian lain yang telah memberi dukungan kepada penulis dalam

penulisan skripsi ini.

6. Propinsial FCJM beserta Dewannya, yang telah memberi perhatian kepada

penulis berupa materi dan spiritual, memberi waktu dan kesempatan bagi

penulis untuk belajar hingga menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Pastor Salvador Peruquia, SX, yang telah bersedia membaca dengan teliti

mulai awal penulisan skripsi ini, memberi saran dan komentar yang sangat

berguna dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini serta memberikan

dukungan dan perhatian selama penulis menjalani perkuliahan.

8. Teman-teman mahasiswa khususnya angkatan 2006 yang senantiasa memberi

semangat dan perhatian selama penulis belajar dan menyelesaikan skripsi ini.

9. Para Suster anggota Komunitas FCJM Yoyakarta yang telah mendukung dan

memotivasi penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

10. Ibu dan saudara-saudari yang selalu memberi perhatian dan dukungan berupa

doa-doa selama penulis menempuh studi di Yogyakarta sampai berakhirnya

penulisan skripsi ini.

11. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah dengan

tulus membantu penulis hingga berakhirnya penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari keterbatasan dan pengetahuan, hingga penulisan skripsi

ini masih jauh dari sempurna. Oleh kerena itu penulis mengharapkan saran dan

kritik dari para pembaca demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap

semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang

berkepentingan.

Penulis

Page 13: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv

MOTTO ............................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................................. vii

ABSTRAK ......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ....................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 4

C. Tujuan Penulisan .............................................................................. 4

D. Manfaat Penulisan ............................................................................ 5

E. Metode penulisan ............................................................................. 5

F. Sistimatika Penulisan ....................................................................... 6

BAB II. SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS ......................................... 8

A. Pengertian Spiritualitas .................................................................... 8

B. Hati Kudus Yesus ............................................................................. 11

C. Timbulnya dan Perkembangan Devosi Hati Kudus Yesus .............. 17

1. Yohanes Eudes ......................................................................... 17

2. Jaques Banigne Bossuet ( 1627-1704) ..................................... 18

Page 14: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

xiii

3. Timotius de Raynier ................................................................. 18

4. Jean Jacques Olier (1608-1657) ............................................... 19

5. Santa Margareta Maria Alacoque............................................. 19

a. Masa Muda Margareta ......................................................... 20

b. Penampakan-penampakan .................................................... 21

c. Usaha Margareta Maria Alacoque untuk Menyebarkan Devosi

Hati Kudus ........................................................................... 22

c. Isi Perwahyuan kepada Santa Margareta Maria Alacoque ....... 29

d. Penyebaran Devosi Hati Kudus Yesus ...................................... 33

1) Jen Croisset ........................................................................ 33

2) Joseph Francois Galliffet ................................................... 34

3) Pimpinan Gereja dan Pesta Hati Kudus ............................. 35

4) Ajakan Memahami Devosi dengan Benar dan

Menyebarkannya ................................................................ 38

6. Awam ............................................................................................... 40

A. Hati Kudus Maria ................................................................................... 41

B. Pemahaman Suster-suster FCJM di Indonesia tentang Spiritualitas Hati

Kudus Yesus dan Maria sebagai Sumber Pelayanannya ........................ 44

BAB III. HATI KUDUS YESUS DAN MARIA DALAM

KONGREGASI FCJM......................................................................... 55

A. Harapan Gereja: Berangkat dari Hati Yesus dan Maria ......................... 53

a. Teguh dalam Iman...................................................................... 55

b. Dengan doa mereka diselamatkan .............................................. 57

c. Memajukan devosi Hati Kudus Yesus ....................................... 61

B. Warisan Pendiri Dalam Konstitusi Awal ............................................... 65

a. Berdoa dengan tidak henti-hentinya untuk Gereja ..................... 67

b. Kesulitan-kesulitan ..................................................................... 69

Pendirian Kongregasi di Olpe .................................................... 70

a. Perpindahan rumah ke Salzkotten ............................... 70

b. Pada waktu adanya Kulturkampf ................................. 70

Page 15: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

xiv

c. Pada waktu Bapak Uskup Dr. Konrad Martin wafat .. 73

d. Pada waktu pelepasan jabatan sebagai Pemimpin

Kongregasi .................................................................. 74

c. Hidup seturut teladan Bunda Maria ........................................... 77

d. Menyatukan Hidup dengan Gereja ............................................ 79

a. Sembah Sujud ............................................................. 79

b. Memperhatikan yatim-piatu, miskin dan terlantar ...... 81

C. Konstitusi Awal Diperbaharui ............................................................... 83

a. Menyatukan hidup dengan Hati Kudus Yesus dan Maria .......... 83

b. Menyatukan hidup dengan Gereja ............................................. 84

c. Melayani orang miskin ............................................................... 86

a. Pelayanan di bidang rumah tangga ............................. 87

b. Pelayanan di bidang pendidikan ................................. 88

c. Pelayanan di bidang kesehatan.................................... 89

d. Pelayanan anak-anak Asrama Sekolah........................ 90

e. Pelayanan di bidang Pastoral ...................................... 91

f. Pelayanan terhadap yatim-piatu .................................. 92

g. Pelayanan di bidang Sosial ......................................... 93

D. Hati Kudus Yesus dan Maria di Zaman Sekarang ................................. 95

a. Hati Yesus dilihat dari segi pengampunan ................................. 95

b. Hati Maria dilihat dari segi Hati penuh keibuan ........................ 101

BAB IV. SUMBANGAN KATEKESE DALAM MENDALAMI

SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI

SUMBER PELAYANAN SUSTER-SUSTER FCJM

DI INDONESIA ................................................................................... 106

A. Pokok-pokok Katekese .......................................................................... 108

1. Pengertian Katekese ................................................................... 108

2. Isi Katekese ................................................................................ 111

3. Tujuan Pokok Katekese ............................................................. 113

4. Model Katekese .......................................................................... 114

Page 16: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

xv

a. Introduksi ................................................................................... 115

b. Penyajian suatu pengalaman hidup ............................................ 115

c. Pendalaman pengalaman hidup .................................................. 115

d. Rangkumanan pendalaman pengalaman hidup .......................... 116

e. Pembacaan dari Kitab Suci atau Tradisi Gereja ......................... 116

f. Pendalaman teks Kitab Suci atau Tradisi ................................... 116

g. Rangkuman pendalaman teks Kitab Suci atau Tradisi ............... 117

h. Penerapan dalam hidup kongkret ............................................... 117

i. Penutup ....................................................................................... 117

B. Peranan Katekese Dalam Membantu Mendalami Spiritualitas Hati Kudus

Yesus Dan Maria Sebagai Sumber Pelayanan Suster-suster FCJM di

Indonesia ................................................................................................ 118

C. Program Katekese .................................................................................. 120

1. Pengertian Program .................................................................... 120

2. Tujuan Dasar Program Katekese ................................................ 121

3. Pemikiran Dasar Program Katekese ........................................... 122

4. Usulan Tema .............................................................................. 123

5. Penjabaran Program ................................................................... 124

6. Contoh Persiapan Katekese Model ”Pengalaman Hidup” ......... 129

a. Identitas .......................................................................... 129

b. Pemikiran dasar .............................................................. 130

c. Pengembangan langkah-langkah .................................... 133

BAB V. PENUTUP ............................................................................................ 153

A. Kesimpulan ............................................................................................ 153

B. Saran ............................................................................................. 158

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 160

LAMPIRAN:

1. Doa kepada Hati Kudus Yesus

2. Doa kepada Hati Kudus Maria

Page 17: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

xvi

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Kitab Suci

Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci

Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan kepada

Umat Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama Republik

Indonesia dalam rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/ 1985, hal. 8.

B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

CT : Catechesi Trandende, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II

kepada para Uskup, Klerus, dan segenap umat beriman tentang

katekese masa kini, 16 Oktober 1979.

VC : Vita Consecrata (Hidup Bakti).

C. Singkatan lain.

Art : Artikel.

FCJM : Fransiscanae Filiae sanctissimae Cordis Jesus et Mariae (Suster-

Suster Fransiskan Puteri-Puteri Hati Kudus Yesus dan Maria).

LAI : Lembaga Alkitab Indonesia.

LBI : Lembaga Biblika Indonesia.

Konst : Konstitusi.

No : Nomor.

PAK : Pendidikan Agama Katolik.

Page 18: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

xvii

PPL : Program Pengalaman Lapangan.

PKK : Pembinaan Kesejahteraan Keluarga.

PKKI : Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia.

SCP : Shared Christian Praxis.

SJ : Serikat Yesus.

SX : Serikat Saxerian.

Page 19: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan kenyataan pada zaman ini, perkembangan hidup membiara

mengalami kemajuan. Hal itu dapat dilihat dari dua segi, yaitu segi kuantitas

biarawan-biarawati dan perkembangan karya. Pertama, dari segi kuantitas jelas

bahwa jumlah anggota biarawan-biarawati semakin banyak. Kedua, dari segi

perkembangan karya juga ditemukan bahwa ada banyak karya misioner yang

ditangani dan dikembangkan oleh para biarawan-biarawati; misalnya karya di

bidang pendidikan, kesehatan, rumah tangga, sosial, dan karya pastoral.

Melihat kenyataan di atas, pertanyaannya adalah bagaimana dengan situasi

dan kondisi Kongregasi Suster-suster FCJM dilihat dari dua segi itu? Kalau dilihat

dari dua segi tersebut, ditemukan ada kesamaan. Berdasarkan daftar anggota

Kongregasi FCJM seluruh Indonesia, jumlah anggota yang masuk Kongregasi

Suster-suster FCJM dari tahun ke tahun terjadi peningkatan; begitu pula dengan

perkembangan karya pelayanan yang ada di Kongregasi FCJM. Ada banyak karya

pelayanan yang ditangani para Suster FCJM di Indonesia; misalnya karya

pendidikan, kesehatan, rumah tangga, sosial, rehabilitasi untuk anak-anak cacat

fisik, asrama untuk anak-anak sekolah dan karya pastoral (Siringo-ringo, 2005:

359-381).

Perlu diketahui bahwa karya-karya para Suster FCJM tersebut di atas

disemangati ataupun dihidupi oleh tiga Spiritualitas. Ketiga Spiritualitas itu adalah

Page 20: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

2

Spiritualitas St. Fransiskus dari Assisi, Spiritualitas pendiri Kongregasi FCJM:

Muder Maria Clara Pfander, dan Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria. Yang

dimaksudkan dengan Spiritualitas St. Fransiskus dari Assisi adalah persaudaraan,

kemiskinan, kedinaan, dan kesederhanaan. Spiritualitas Pendiri Kongregasi

FCJM: Muder Maria Clara Pfander adalah Sembah Sujud abadi di hadapan

Sakramen Maha Kudus, saling mengasihi, dan berpihak kepada orang-orang

miskin secara khusus bagi anak-anak yatim-piatu. Spiritualitas Hati Kudus Yesus

dan Maria adalah semangat yang berkobar dalam tugas pelayanan dan ketaatan

terhadap sesama anggota Kongregasi atau di antara para Suster FCJM. Mereka

melayani Tuhan sendiri, dalam setiap pelayanan yang dipercayakan kepada

masing-masing suster (Martin, 1860: 11).

Dari ketiga Spiritualitas yang dihayati Kongregasi FCJM itu, muncul

pertanyaan: Mengapa Kongregasi FCJM memilih tiga Spiritualitas sekaligus dan

mengapa tidak memilih salah satu dari tiga Spiritualitas di atas? Alasannya adalah

ketiga Spiritualitas itu dapat memperkaya pengalaman rohani (iman) para Suster

FCJM dalam hidup panggilan dan religiusitasnya. Selain itu, ketiga Spiritualitas

tersebut menjadi suatu tantangan bagi Para Suster FCJM dalam karya pelayanan

mereka, khususnya dalam hal penghayatan akan Spiritualitas Hati Kudus Yesus

dan Maria sebagai sumber pelayanannya. Dengan kata lain, bagaimana

Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria, diperdalam oleh para Suster FCJM di

Indonesia sebagai sumber pelayanannya?

Sejauh pengamatan dan pengalaman penulis selama hidup dalam

Kongregasi FCJM, serta melalui Rapat Tahunan para Ibu Komunitas pada tanggal

Page 21: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

3

21 sampai dengan 23 September 2009, bersama Dewan Pimpinan,

mengungkapkan bahwa Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria masih kurang

didalami para Suster FCJM sebagai sumber pelayanannya. Hal itu disebabkan

kurangnya pemahaman akan Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria oleh para

Suster FCJM. Dari situ dapatlah dikatakan bahwa para Suster FCJM di Indonesia

masih kurang memahami dan menghayati secara mendalam Spiritualitas Hati

Kudus Yesus dan Maria. Akibatnya, para Suster FCJM di Indonesia masih kurang

menghayati nilai-nilai Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria dalam pelayanan

mereka, misalnya semangat yang berkobar-kobar dalam tugas pelayanan dan

ketaatan terhadap sesama anggota Kongregasi atau di antara para Suster FCJM.

Kadang-kadang para Suster FCJM kurang bersemangat dalam melaksanakan

karya pelayanan di bidang tertentu, kurang memiliki nilai-nilai ketaatan dalam

menanggapi tugas yang diberikan oleh Pimpinan Kongregasi, dan semangat juang

semakin menipis dalam pribadi sebahagian suster.

Dari uraian di atas jelas ditemukan adanya permasalahan yang dialami dan

yang terjadi di dalam Kongregasi FCJM, yaitu kurangnya pemahaman

Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria, oleh para Suster FCJM di Indonesia

sebagai sumber pelayanannya. Melihat adanya permasalahan tersebut, maka

penulis mengangkat judul: "SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN

MARIA SEBAGAI SUMBER PELAYANAN SUSTER-SUSTER FCJM DI

INDONESIA". Dengan berpijak pada judul itu, diharapkan agar hasil kajian ini

akan membantu para Suster FCJM di Indonesia untuk semakin memahami dan

mendalami Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria dalam pelayanannya.

Page 22: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

4

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

kajian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Apakah arti Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria?

2. Seberapa besar para Suster FCJM di Indonesia memahami Spiritualitas

Hati Kudus Yesus dan Maria?

3. Usaha apa yang dapat dilakukan bagi para Suster FCJM di Indonesia

untuk memperdalam Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria sebagai

sumber pelayanannya?

C. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan ini adalah sebagai

berikut.

1. Untuk menguraikan arti Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria.

2. Untuk menguraikan pemahaman para Suster FCJM di Indonesia tentang

Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria.

3. Untuk mengetahui usaha para Suster FCJM di Indonesia dalam mendalami

Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria sebagai sumber pelayanannya.

D. MANFAAT PENULISAN

Penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Kongregasi Suster-suster

FCJM di Indonesia dan bagi para pembaca yang ingin memahami dan mendalami

Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria sebagaimana diuraikan berikut.

Page 23: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

5

1. Manfaat bagi Kongregasi Suster-Suster FCJM di Indonesia

Tulisan ini kiranya dapat memberikan masukan yang berguna bagi Kongregasi

agar memahami arti Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria serta dapat

mengadakan kegiatan-kegiatan pendalaman tentang Spiritualitas Hati Kudus

Yesus dan Maria kepada para Suster FCJM di Indonesia.

2. Para Suster FCJM di Indonesia

Tulisan ini diharapkan dapat mendorong dan memacu semangat para Suster

FCJM di Indonesia untuk membaca, mencari tahu serta mendalami

Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria dengan lebih baik, agar Spiritualitas

Hati Kudus Yesus dan Maria dapat dihayati secara baik dan benar sebagai

sumber pelayanannya.

3. Para pembaca yang ingin memahami dan menghayati Spiritualitas Hati Kudus

Yesus dan Maria. Penulisan ini kiranya dapat membantu bagi para pembaca

dalam berdevosi kepada Hati Kudus Yesus dan Maria.

E. METODE PENULISAN

Penulisan ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, yakni

dengan data-data yang diperoleh dari studi pustaka untuk memperoleh gambaran

tentang Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria. Dengan demikian para Suster

FCJM di Indonesia semakin memahami dan mendalami Spiritualitas Hati Kudus

Yesus dan Maria sebagai sumber pelayanannya. Penulis menggunakan buku dan

sumber lain yang relevan sebagai acuan dalam menggarap dan mendalami skripsi

ini.

Page 24: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

6

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Penulisan skripsi ini terdiri atas lima bab. Berikut akan disampaikan

pokok-pokok gagasan dalam kelima bab itu.

Bab I adalah pendahuluan. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar

belakang penulisan skripsi. Latar belakang penulisan skripsi didasarkan pada

permasalahan-permasalahan yang ditemukan dalam kehidupan religius, khususnya

dalam Kongregasi FCJM di Indonesia. Permasalahan ini ditemukan melalui

pengalaman dan pengamatan penulis akan keprihatinan Kongregasi dan penulis

sendiri tentang minimnya penghayatan terhadap Spiritualitas Hati Kudus Yesus

dan Maria sebagai sumber pelayanan para Suster FCJM di Indonesia. Dalam bab

ini, penulis juga menguraikan rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat

penulisan, dan sistematika penulisan.

Bab II adalah Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria. Dalam bab ini

penulis akan mengkaji beberapa kepustakaan yang berbicara tentang Spiritualitas

Hati Kudus Yesus dan Maria. Adapun gagasan-gagasan pokok yang hendak

ditemukan dapat meliputi: pengertian spiritualitas, spiritualitas Hati Kudus Yesus,

perkembangan devosi Hati Kudus Yesus, Hati Kudus Maria serta pemahaman

Suster-suster FCJM di Indonesia tentang Spiritualitas Hati Kudus dan Maria

sebagai sumber pelayanannya.

Bab III adalah Hati Kudus Yesus dan Maria dalam Kongregasi FCJM. Bab

ini dibagi atas empat bagian yaitu: Harapan Gereja Berangkat dari Hati Kudus

Yesus dan Maria, Warisan Pendiri dalam Konstitusi Awal, Konstitusi Awal

Diperbaharui dan Hati Yesus dan Maria di Zaman Sekarang. Penulisan dalam bab

Page 25: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

7

ini berguna untuk mendalami Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria, sehingga

mereka mengetahui seberapa dalam penghayatan para Suster terhadap

Spiritulaitas Hati Kudus Yesus dan Maria, sehingga nilai-nlai Spiritualitas Hati

Kudus Yesus dan Maria itu menjadi sumber semangat dalam tugas pelayanannya,

dengan demikian mereka memiliki semangat yang berkobar-kobar dalam

menerima tugas, taat terhadap Pemimpin Kongregasi dan terhadap sesama suster.

Bab IV adalah sumbangan katekese dalam usaha mendalami Spiritualitas

Hati Kudus Yesus dan Maria sebagai sumber pelayanan Suster-suster FCJM di

Indonesia. Bab ini dimulai dengan pokok-pokok katekese yang meliputi:

pengertian katekese, isi katekese, tujuan pokok katekese, dan pemilihan model

katekese, yaitu katekese pengalaman hidup. Agar katekese ini sungguh

bermanfaat bagi Kongregasi FCJM, maka pada bab ini penulis juga mengusulkan

program pelaksanaan katekese yang dapat diterapkan melalui rekoleksi untuk

membantu pendalaman Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria sebagai sumber

pelayanan Suster-suster FCJM di Indonesia

Bab V adalah penutup. Dalam bab ini penulis membuat kesimpulan dan

memberikan saran berdasarkan uraian dari keseluruhan isi skripsi ini. Kesimpulan

dan saran berguna sebagai bahan pemikiran bagi Kongregasi FCJM untuk

semakin mendalami Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria sebagai Sumber

Pelayanan Suster-suster FCJM di Indonesia, sehingga para Suster semakin taat

terhadap Pemimpin Kongregasi, sesama suster dan memiliki semangat juang yang

tinggi serta semakin meningkatkan semangat cinta kasih dalam setiap

pelayanannya.

Page 26: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

BAB II

SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA

A. Pengertian Spiritualitas

Kata spiritualitas berasal dari bahasa Latin, yang berarti kerohanian.

Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa spiritualitas ialah cara orang

menyadari, memikirkan, dan menghayati hidup rohaninya (Harjawiyata, 1979:

20).

Kata spiritualitas sulit dirumuskan dengan arti yang tepat. Sebab,

spiritualitas bukanlah sesuatu yang dirumuskan dengan ketetapan atau ajaran

singkat. Namun demikian, boleh dikatakan bahwa spiritualitas adalah kebiasaan

hidup suatu Ordo atau Kongregasi, dan hanya dapat dikenal dan dimengerti dari

pengalaman hidup itu sendiri. Oleh karena itu, dalam konteks hidup religius,

spiritualitas dimengerti sebagai semangat asli Ordo atau Kongregasi.

Dalam kaitan dengan arti di atas, spiritualitas dapat ditempatkan antara dua

pola kehidupan yang kongkret. Pertama, pola Injil Kristus. Pola ini dipandang

paling penting sebab hidup membiara mau menyatakan semangat Injil Kristus

dalam hidup yang kongkret. Kedua, pola situasi hidup yang kongkret, dengan

kebutuhan dan tuntutannya yang khusus. Hubungan antara Injil dan situasi hidup

yang kongkret adalah cara orang untuk menghayati semangat Injil dalam situasi

yang kongkret. Tentu saja tidak semua orang sama peka terhadap arti keselamatan

dari situasi yang kongkret. Untuk itu, seseorang dituntut untuk menanamkan di

Page 27: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

9

dalam dirinya semangat Injil dan terbuka terhadap setiap situasi sebagai tanda

kehadiran Allah dalam hidup yang kongkret.

Kepekaan itu boleh disebut suatu karisma istimewa. Karisma istimewa itu

terutama dikaruniakan Tuhan kepada Pendiri Ordo dan Kongregasi Kebiaraan.

Setiap pendiri Ordo atau Kongregasi sungguh merasa dipanggil Allah dalam

situasi kongkret, dan mereka menjawab panggilan khusus itu. Kepekaan terhadap

situasi kongkret dapat diwujudkannya dalam sikap yang nyata sesuai dengan

kebutuhan zaman. Dengan demikian, spiritualitas yang dihayati setiap Pendiri

Ordo atau Kongregasi ialah suatu semangat yang didasari pola Injil Kristus yang

senantiasa memungkinkan orang untuk menghubungkan penghayatan Injil dengan

situasi kongkret dalam bentuk kehidupan nyata (Jacobs, 1980: 32-35).

Adapun A. Heuken, SJ (2002: 11) mengatakan bahwa spiritualitas adalah

istilah agak baru yang mengandalkan kerohanian atau hidup rohani. Kata ini

menekankan segi kebersamaan, bila dibandingkan dengan kata yang lebih tua,

yaitu kesalehan, yang mengandakan hubungan orang perorangan dengan Allah.

Selain itu, spiritualitas dapat diterapkan pada aneka bentuk kehidupan rohani,

misalnya spiritualitas modern, atau spiritualitas kaum awam. Spiritualitas

mencakup dua aspek, yakni aspek askese sebagai usaha berlatih diri secara teratur

supaya terbuka dan peka terhadap sapaan Allah, dan aspek mistik sebagai aneka

bentuk dan tahap pertemuan pribadi dengan Allah. Askese menandakan jalan dan

bentuk spiritualitas sejati yakni Roh (= spiritus; Lat.), yaitu Roh Kristus seperti

tampak dalam Injil. Orang yang peka akan mengalami buah kehadiran Roh dalam

hatinya (Rom 8: 16).

Page 28: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

10

Spiritualitas dapat disebut cara mengamalkan seluruh kehidupan sebagai

seorang beriman yang berusaha merangsang dan menjalankan hidup ini semata-

mata seperti Tuhan menghendaki-Nya. Untuk mencapainya, orang perlu semakin

mempererat hubungan dengan Tuhan, antara lain dengan mendengarkan sabda-

Nya dalam Injil dan dalam hatinya. Supaya hal tersebut dapat berlangsung dengan

tepat, sepatutnya orang (1) memilih orang lain sebagai pendamping atau sebagai

bapak/ibu rohani, dan (2) semakin menghidupkan dan meningkatkan cara berdoa.

Dalam doa, segala segi kehidupan dan iman seseorang menyatu, lalu

dihantarkan kepada Tuhan. Berdoa merupakan kegiatan manusia yang paling

mulia. Panggilan pribadi didengar dan dipertajam dalam doa, karena Tuhan

memanggil manusia sebagai anak-Nya yang disayangi. Anak itu menyapa Tuhan

dengan berterimakasih, mengeluh, memuji atau meminta, namun terutama dengan

mendengarkan-Nya dalam hati. Dengan demikian, Tuhan sendirilah yang

menuntun manusia melalui berbagai peristiwa yang terjadi dalam hidupnya

(Heuken, 2002: 12).

Dalam kaitan dengan itu, spiritualitas dapat diartikan sebagai kekuatan

atau Roh yang memberi daya hidup dan daya tahan kepada seseorang atau

kelompok yang mempertahankan, memperkembangkan, dan mewujudkan

kehidupannya. Spiritualitas tersebut dapat dimiliki oleh semua kelompok atau

golongan yang sedang berjuang untuk mencapai tujuan atau cita-cita mereka.

Secara sepintas spiritualitas itu hanya berkaitan dengan kerohanian saja, bahkan

dimengerti hanya sebatas aktivitas manusia dalam usaha-usaha memperoleh

kesucian atau keselamatan pribadi yang bersifat rohani.

Page 29: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

11

Namun demikian, spiritualitas sebenarnya mempunyai pengertian yang

lebih luas. Spiritualitas sejati terwujud dalam kehidupan sosial budaya, ekonomi,

dan politik. Spiritualitas merupakan kesadaran dan sikap hidup manusia untuk

tahan uji dan tangguh dalam mewujudkan tujuan dan pengharapan. Spiritualitas

dapat menjadi kekuatan dan sumber inspirasi dalam menghadapi kesulitan,

penganiayaan, penindasan, dan kegagalan yang dialami oleh orang atau kelompok

yang sedang mewujudkan cita-cita atau tujuan hidupnya. Dalam menjalankan

tugas perutusan tertentu dibutuhkan kekuatan atau Roh untuk tahan uji, yaitu

spiritualitas Kerajaan Allah dimana keadaan kekuasaan, pemerintahan, dan

kehendak Allah dinyatakan dalam kehidupan manusia di tengah-tengah dunia

(Banawiratma, 1990: 57-58).

B. Hati Kudus Yesus

Hati Kudus Yesus adalah lambang dan gambar yang nampak dari kasih

Kristus yang tanpa batas, yang menggerakkan kita untuk saling mencintai. Oleh

karena itu, pantas dan layaklah kalau kita mempersembahkan dan membaktikan

diri kita kepada Hati Kudus Yesus yang Mahakudus. Dengan pembaktian ini,

masing-masing orang mempersatukan diri dengan Kristus; sebab semua

penghormatan, sembah bakti, dan cinta kasih yang dipersembahkan kepada Hati

Kudus Yesus sesungguhnya dipersembahkan kepada Yesus sendiri (O’Donnell,

1990a: 4).

Hati Yesus penuh dengan cinta kepada setiap orang yang dihadapi-Nya,

baik itu terhadap yang menghormati-Nya, mempercayai-Nya, mengikuti-Nya,

Page 30: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

12

maupun mereka yang memusuhi-Nya. Perhatiaan-Nya terutama terhadap orang-

orang kecil: sakit, miskin, berdosa, terlantar, kelaparan, kesepian. Di hadapan

mereka, Yesus selalu membuka hati-Nya. Perhatiaan-Nya penuh cinta dan belas

kasihan. Hal itu, misalnya yang digambarkan dalam Matius 9: 35-36, bahwa

Yesus selalu berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah

ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit.

Melihat orang banyak itu, tergeraklah Hati Yesus oleh belas kasihan sebab mereka

lelah, terlantar seperti domba tanpa gembala. Melihat para pendengar-Nya yang

setia mengikuti Dia terlantar dan lelah, maka Hati Yesus tergerak oleh belas

kasihan terhadap mereka (Purnomo, 2000: 14-15).

Hati Kudus Yesus merupakan ungkapan kesetiaan-Nya sebagai utusan

Bapa, sehingga Dia rela menanggung sengsara, disalibkan dan wafat demi cinta

kasih-Nya yang luar biasa dan selimpah-limpahnya kepada umat manusia. Saat

seorang prajurit memastikan apakah Yesus sudah mati, dia menusuk lambung

Yesus. Lambung adalah tempat hati berdetak. Lambung Yesus robek dan

menampakkan Hati-Nya Yang Mahakudus. Hati-Nya mengeluarkan darah dan air,

yang merupakan lambang kehidupan bagi manusia. Lambung Yesus ditikam dan

ditombak menyatakan belas kasihan-Nya yang luar biasa kepada umat manusia.

Darah dan air adalah unsur yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Maka

ketika St. Yohanes merenungkan peristiwa penyaliban Yesus, terutama ketika

menyaksikan lambung-Nya ditikam, ia menemukan arti penebusan yang

sepenuhnya bagi umat manusia. Di dalam lambung Yesus yang tertikam oleh

tombak, terdapat Hati-Nya yang penuh cinta. Namun kini hati-Nya kembali

Page 31: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

13

tertombak karena sikap dan perilaku manusia yang penuh dengan dosa-dosa, serta

manusia tiada kunjung bertobat (Purnomo, 2000: 28-30).

Dalam Buku Bacaan Khusus Untuk Kongregasi Yesus dan Maria

dijelaskan tentang Yesus yang memberikan Hati-Nya. Ia memberikan Hati-Nya

kepada kita dan segala hal yang baik yang berasal dari anugerah kehidupan. Ia

memberikan kepada kita jagad yang luas, penuh dengan berbagai macam hal

untuk memenuhi dan menyediakan kebutuhan-kebutuhan demi kebahagiaan kita.

Ia memberikan kepada kita malaikat-malaikat-Nya untuk menjadi pembela dan

pengantara kita. Ia juga memberikan Bunda-Nya yang amat suci menjadi ibu kita,

memberikan Gereja-Nya bersama semua sakramen dan misteri Gereja-Nya demi

keselamatan serta pengudusan kita. Ia memberikan kepada kita Bapa-Nya yang

menjadi Bapa yang abadi dan sejati. Ia memberikan kepada kita Roh Kudus-Nya

menjadi cahaya dan pembimbing dalam kehidupan kita. Ia memberikan kepada

seluruh pikiran, sabda, pekerjaan, misteri-misteri-Nya, seluruh penderitaaan-Nya,

hidup-Nya sendiri yang Ia hayati serta dikurbankan bagi kita, sampai titik terakhir

Darah-Nya yang sungguh Mulia ( Levesque, 1995: 144-145).

Lebih lagi, Ia memberikan kepada kita Hati-Nya yang amat pantas

dicintai, dasar dan sumber segala anugerah-Nya yang lain. Cinta Hati Ilahi-Nya

mendorong-Nya untuk muncul dari haribaan Bapa yang pantas disembah dan

datang ke dunia ini agar Ia dapat memberikan kepada kita semua rahmat yang

harganya tiada taranya. Bagaimana kita akan membalas Penebus yang penuh cinta

itu, yang telah memberikan kasih begitu besar kepada kita? Kita harus membalas

cinta dengan cinta. Sebagai balasan Hati-Nya yang Kudus, kita hendaknya

Page 32: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

14

menyerahkan hati kita seutuhnya, untuk membalas cinta-Nya. Ia telah

memberikan Hati-Nya yang kekal; maka kita harus menyerahkan hati kita untuk

selama-lamanya kepada-Nya. Karena Ia telah memberikan Hati-Nya tanpa batas

dan tidak puas dengan memberikan kepada kita Hati-Nya sendiri, maka Ia

memberikan hati Bapa-Nya yang abadi, Hati Bunda-Nya yang amat Suci dan hati

semua para malaikat dan Orang Kudus. Bahkan Ia memberikan kepada kita hati

setiap manusia dan mereka semua diperintahkan untuk mencintai kita

sebagaimana mereka mencintai diri mereka sendiri, bahkan sebagaimana Ia

mencintai kita (Levesque, 1995: 144-145).

Hati Penyelamat kita adalah perapian cinta yang menyala; cinta yang

memurnikan, menerangi menyucikan, mengubah dan menjadikan kita ilahi.

Cintanya memurnikan; di dalam-Nya hati manusia dimurnikan secara lebih

sempurna dari pada emas diperapian; cinta yang menerangi yang menghalau

kegelapan neraka yang menyelimuti bumi dan membawa kita masuk ke dalam

kecemerlangan surga yang mengagungkan; cinta-Nya yang menyucikan dan

menghancurkan dosa dalam jiwa kita untuk menegakkan Kerajaan Allah di sana;

cinta yang mengilahikan yang membuat manusia menjadi ilahi, dengan

mengijinkan mereka ambil bagian dalam kesucian Allah, kemurahan hati-Nya,

kesabaran-Nya, kelembutan-Nya, cinta-Nya, kasih-Nya, dan kesempurnaan-

kesempurnaan Ilahi-Nya. Hati Kudus Yesus adalah perapian cinta yang

menyebarkan nyala-Nya yang hebat ke segala arah, di surga, di bumi dan

keseluruh jagat raya. Nyala-Nya yang besar sudah akan membakar hati para

Serafim dan menerangi semua hati di dunia ini, seandainya kebekuan dosa yang

Page 33: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

15

mengerikan tidak masuk ke dunia. Yesus memiliki cinta yang sangat istimewa

kepada manusia yang baik maupun yang jahat, sahabat-sahabat maupun musuh-

musuh-Nya. Ia mencintai mereka itu dengan begitu hebat bahkan banjir dan

bandang dosa-dosa mereka yang tak terbilang tidak mampu memadamkannya,

seperti terdapat dalam Kid 8: 7: Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta,

sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya (Levesque, 1995: 154).

Dalam Hati Yesus, cinta Tuhan terasa menyapa kita. Dari Hati-Nya timbul

tanggapan sempurna cinta manusiawi kepada Bapa. Yesus menginginkan supaya

cinta-Nya yang melimpah ruah membanjiri hati umat manusia. Dengan demikian

menjadikan kita berperan serta dalam cinta Tritunggal Allah yang hadir dan

tampak nyata dalam Hati Kudus-Nya. Dalam Hati Kudus Yesus terungkap cinta

dan kerahiman Tuhan bagi penyelamatan seluruh umat manusia. Hati Kudus

Yesus mengisahkan tentang kebesaran cinta Allah kepada kita, sekaligus betapa

mengharukan lubuk hati kita yang terdalam, dan bagi seluruh dunia bila cinta itu

ditolak. Cinta Yesus yang menyelamatkan, ingin menyentuh dan mengubah kita

agar menjadi terang dunia dan umat baru dengan hubungan-hubungan yang sehat.

Mereka yang tertangkap oleh cinta Hati Yesus berdukacita atas dosa-dosa dunia

yang mendambakan pemulihan (Haring, 2002: 2).

Yesus sendiri menunjukkan luka pada lambung-Nya dan rasul Thomas

mengakui, ”Ya Tuhanku dan Allahku” (Yoh 20:28). Maka kalau Yesus berkenan

membuka hati-Nya (kepada Thomas dan kepada kita semua), perbuatan itu

merupakan tanda persahabatan yang mengharukan bagi setiap orang. Gereja tahap

demi tahap menyadari hal itu akhirnya mencapai pemahaman yang lebih

Page 34: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

16

mendalam tentang rahasia Hati Yesus yang tertikam itu. Menurut ajaran para

Bapa Gereja dan Orang Kudus, secara simbolis Gereja lahir dari lambung (Hati)

Yesus yang tertikam itu. Air dan Darah adalah lambang kehidupan Gereja yang di

peroleh dalam Permandian dan Ekaristi ( Djagom, 1989: 12-13).

Dari semua itu Gereja dapat memahami dirinya, harga dirinya dan misinya

hanya berasal dari cinta Yesus Kristus, karena tugasnya yang mendasar adalah

belajar mengenal dan mencintai Yesus. Dengan cara itu Gereja belajar mencintai

seluruh umat dalam kesatuan dengan cinta. Untuk maksud ini, devosi sejati Hati

Kudus Yesus paling sesuai dan bermanfaat. Ini merupakan tantangan bagi Gereja

dan pemahaman dari dirinya sendiri karena dalam devosi agung itu, keadaan

apapun di atas segalanya disentuh dan digerakkan oleh cinta Hati Kudus untuk

mencintai, bersama Yesus, Bapa Surgawi dan semua orang yang ditebus (Haring,

2002: 21-22 ).

Hati Yesus yang tertikam oleh tombak dosa manusia, menjadi tanda kasih

yang begitu besar yang terus-menerus berkobar demi cinta-Nya kepada umat

manusia. Hati itulah yang pada perkembagannya dan perjalanan Gereja

dinyatakan kepada St. Margareta Maria Alacoque yang menerima rahmat

berlimpah dari Hati Kudus Yesus yang Maha Kudus, ketika mengalami

penampakan teragung Hati Kudus Yesus Yang Maha Kudus. Untuk merenungkan

awal perkembangan devosi Hati Kudus Yesus, sudah selayaknya mengenang dua

tokoh utama yang dipakai oleh Tuhan Yesus Kristus untuk menjadi jalan

pewartaan Hati Kudus Yesus yakni: St. Margareta Maria Alacoque dan Santo

Claude La Colombiere (Purnomo, 2000: 31).

Page 35: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

17

C. Timbulnya dan Perkembangan Devosi Hati Kudus Yesus

1. Yohanes Eudes

Yohanes Eudes adalah anggota Ordo Pengkotbah Yesus angkatan pertama,

yang kemudian mendirikan Kongregasi Yesus dan Maria dan Suster-suster

Gembala baik. Dapat dikatakan bahwa dialah yang menciptakan devosi Hati

Kudus sebagai devosi umum. Ia pertama-tama menanamkan devosi ini dalam dua

Kongregasi yang didirikannya. Menurut St. Yohanes Eudes ada tiga hati dalam

Kristus yang patut disembah; Pertama, Hati Ilahi Kristus, yang dari kekal ada

bersama Bapa. Hati itu adalah cinta kasih dan sumber Roh Kudus. Kedua, Hati

rohani Kristus, yaitu kehendak jiwa suci-Nya dan kemampuan murni rohani-Nya,

yang selalu diselaraskan dengan kehendak Bapa. Ketiga, Hati jasmani Kristus,

yang secara hipostatis bersatu dengan pribadi Sang Sabda dan memancarkan kasih

yang tak terhingga kepada manusia (O’Donnell, 1990b: 4-5).

Kemudian, Hati dan cinta Yesus oleh St. Yohanes dihubungkan dengan

Allah Tritunggal, yakni bahwa ketiga pribadi Allah itu tinggal dan meraja dalam

Hati Kudus Yesus sehingga umat Kristen, patut menghormati dan memuliakan-

Nya. Perayaan liturgis Pesta Hati Kudus yang pertama dibuat oleh Santo Yohanes

Eudes tiga tahun sebelum Santa Margareta Maria Alacoque menerima

penampakan di biara Visitasi. Keduanya tidak saling mengenal, tetapi atas

penyelenggaraan Ilahi, keduanya sama-sama terarah kepada Hati Kudus itu

(O ’Donnell, 1990b: 5).

Page 36: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

18

2. Jacques Benigne Bossuet (1627-1704)

Jacques Benigne Bossuet adalah Uskup Perancis dan pengkotbah yang

ulung. Dalam suatu khotbahnya di Metz pada tahun 1658, ia berbicara tentang

Hati Kudus Yesus dalam hubungannya dengan Yohanes:

”Santo Yohanes, murid kekasih Tuhan Yesus, menerima anugerah berlimpah ruah dari Tuhan Yesus. Ketika ia hidup, Ia memberikan salib kepada Yohanes, ketika Ia wafat, Ia memberikan Hati-Nya, dengan menariknya dan bersandar di dada-Nya. Hati itu adalah sumber segala rahmat yang bersumber pada cinta-Nya, serta mengundang-Nya untuk tinggal dalam Hati itu. Anugerah yang paling istimewa ialah Ekaristi Kudus, yang mempersatukan Dia dengan murid-Nya secara istimewa” (O’Donnell, 1990b: 5-6). Dengan demikian Santo Yohanes adalah pelopor yang membuka jalan

kepada Hati-Nya. Hati itu tergerak hanya karena cinta. Maka kita dapat

meringkaskan iman kita: ”Kita percaya akan cinta Tuhan bagi kita”. Kalau kita

mempercayai itu, kita harus berbuat demikian juga, sebab di dalam hati itulah kita

dipersatukan, sehingga dimana Kristus ada disitupun kita ada (O’Donnell, 1990b:

6).

3. Timotius de Raynier

Timotius adalah seorang Fransiskan yang sudah dipengaruhi oleh Ordo

Pengkotbah Yesus. Ia lebih menekankan persatuan antara Kristus dan Hati-Nya,

bukan hanya persatuan hipostatis saja, tetapi persatuan antara cinta dan karya-

Nya. Di dalam hati itulah jiwa-jiwa kita dipersatukan dengan Roh Kristus, agar

dapat mengagungkan misteri hidup, wafat dan kebagkitan-Nya dengan sikap

disposisi yang sama dengan Hati Kudus Yesus. Persatuan itu tampak jelas dalam

Komuni Kudus. Itulah sebabnya maka kita semua ada di dalam Hati Kristus,

Page 37: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

19

karena Kristus mencintai kita semua. Oleh sebab itu kitapun dituntut untuk

berpikir dan bertindak seperti Hati Kristus (O ’Donnell, 1990b: 6).

4. Jean Jacques Olier (1608-1657)

Jean Jacques Olier adalah pendiri Kongregasi Saint Sulpice (St. Sulpisius).

Ia menekankan penangkalan diri dan ketaatan kepada Kristus dalam

spiritualitasnya. Hati Kristus adalah tempat tinggal para pilihan-Nya, dimana

Tuhan mengkomunikasikan misteri Ilahi-Nya secara paling intim. Hati itulah

yang paling banyak memberikan penghormatan terhadap keagungan Allah.

Penghormatan dan pujian yang dipersembahkan oleh para Kudus dan seluruh

Gereja berasal dari Hati Kristus. Dengan demikian dari Hati Kristus itulah rahmat

yang tercurah kepada seluruh Gereja (O’Donnell, 1990b: 6-7).

5. Santa Margareta Maria Alacoque

Penampakan kepada Santa Margareta Maria Alacoque membawa bentuk

khusus pada arus rohani tradisi itu dan mempersatukan semua yang telah

diajarkan dan dihayati Gereja. Dia adalah seorang biarawati yang tersembunyi di

Biara Ordo Visitasi, di Paray-le-Monial, Perancis, yang dipakai Tuhan untuk

menyampaikan rahmat bagi umat-Nya. Keistimewaan penampakan-penampakan

yang diberikan kepadanya ialah bahwa pusatnya bukan rahmat bagi pribadi

Margareta Maria Alacoque saja, tetapi dimaksud untuk seluruh Gereja. Ada

beberapa hal yang menarik dari kehidupannya, antara lain:

Page 38: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

20

a. Masa Muda Margareta Maria Alacoque.

Margareta Maria Alacoque adalah anak seorang pengacara notaris

kerajaan di daerah Terrau, ia lahir pada 22 Juli 1647, sebagai anak bungsu dari 7

bersaudara. Pada usia kanak-kanak ayahnya sudah meninggal dan keadaan itu

menjadi kesengsaraan terhadap dirinya dan ibunya. Namun dalam keadaan itu

justru hidup rohaninya semakin berkembang dan sangat jijik akan dosa sekalipun

itu yang paling kecil. Sesudah kematian ayahnya, ia dikirim ke asrama sekolah

biara St. Urbanus di Charolles. Di sana ia menerima komuni pertama dan

merasakan kerinduan yang mendalam akan keheningan dan hidup doa. Ia juga

memperkembangkan kecintaannya kepada Tuhan dalam Sakramen Mahakudus. Ia

hanya tinggal selama dua tahun di asrama itu, sebab ia menderita sakit yang

menyebabkannya tidak bisa berjalan hampir 4 tahun. Tetapi tiba-tiba mengalami

kesembuhan ketika berjanji kepada Bunda Maria untuk mengabdikan diri sebagai

salah seorang saudarinya (O’Donnell, 1990b: 8-9).

Di rumah Margareta Maria Alacoque banyak mengalami penderitaan baik

yang berasal dari kerabatnya maupun karena penyakit ibunya. Tetapi dalam

penderitaan itu hidup rohaninya justru semakin berkembang. Ia ingin mengikuti

Kristus yang tersalib. Hatinya terasa dipimpin oleh Tuhan untuk mengalami dan

memahami makna penderitaan selama hidupnya di dunia. Ia terus-menerus

menderita, sebab Kristus baginya nampak sebagai Dia yang tersalib dan

memanggul salib. Penderitaan ibunya membawa ia lebih dekat kepada Tuhan

lewat Sakramem Mahakudus, bahkan ia tidak bosan berlutut berjam-jam di

hadapan Sakramen Mahakudus, meski tanpa satu kata pun terucap, sampai ia lupa

Page 39: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

21

makan dan minum. Menerima komuni dan menghadap Sakramen Mahakudus

adalah kebahagiaan yang tiada taranya baginya. Margareta Maria Alacoque amat

saleh, tetapi sebagai gadis remaja, ia lincah dan menarik, sehingga banyak

pemuda yang melamarnya. Ibunya sendiri mengharapkannya untuk menikah,

sebab dia adalah harapannya tetapi dalam waktu yang bersamaan, Margareta

Maria Alacoque merasa tertarik kepada keindahan keutamaan ketiga kaul

kebiaraan. Keadaan ini menambah penderitaan baginya (O’Donnell, 1990b: 8-9).

b. Penampakan-Penampakan

Margareta Maria Alacoque masuk Biara Visitasi, di Paray-le- Monial pada

tanggal 20 Juni 1671, dan menyelesaikan masa percobaan serta mengenakan

pakaian Biara pada tanggal 25 Agustus 1671. Pada masa ini ia banyak menerima

anugerah Tuhan, dalam catatan menjelang profesinya, ia menulis:

”Inilah ketetapan hatiku, yang akan bertahan selama hidupku, sebab kekasihku sendiri telah memerintahkannya. Setelah kuterima Diri-Nya dalam hatiku, ia bersabda kepadaku: Pandanglah luka dilambungKu, yang akan menjadi tempat kediamanmu sejak saat ini sampai selama-lamanya. Disanalah engkau dapat memelihara jubah kesucianmu yang telah kukenakan pada jiwamu, agar mulai sekarang engkau dapat menghayati hidup Allah-manusia: hidup, tetapi seolah-olah tidak hidup lagi agar aku dapat hidup secara utuh di dalam dirimu” (O’ Donnell, 1990b: 10).

Ia menulis surat penyerahan dirinya dengan darahnya sendiri:

”Aku ciptaan yang miskin, hina dan tak berarti ini, berjanji kepada Tuhanku untuk menyerahkan diriku dan untuk menerima penderitaan yang Ia inginkan untuk kualami, untuk mengurbankan hidupku demi keinginan-Nya yang baik, bukan demi keuntungan sesuatu yang lain kecuali semakin besarnya kemuliaan dan cintaNya yang murni. Kepadanyalah aku mempersembahkan diri dan menyerahkan seluruh diri dan waktuku sepanjang hidupku. Aku selamanya menjadi milik kekasihku, aku adalah hamba, pelayan, dan ciptaan-Nya, sebab Ia seluruhnya adalah milikku dan aku adalah mempelai-Nya yang tidak pantas, Suster Margareta Maria

Page 40: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

22

Alacoque, yang mati terhadap dunia. Semuanya berasal dari Tuhan dan tiada satupun yang berasal dari padaku. Semuanya demi Tuhan dan tak satupun demi diriku sendiri. Semuanya bagi Tuhan dan bukan bagi diriku sendiri” (O ’Donnell, 1990b: 10-11).

Pada tanggal 6 Nopember 1672, ia mengucapkan kaul dalam hidup

membiara dan merasa semakin bersatu dengan Sang Penebus. Pada pesta Santo

Fransiskus Assisi, tanggal 4 Oktober 1673, kurang lebih tiga bulan sebelum

perwahyuan Hati Kudus Yesus, Tuhan memberikan Santo Faransiskus Assisi

sebagai pembimbing rohaninya, dalam arti bahwa Margareta Maria Alacoque

melihat dalam diri, St. Fransiskus Assisi kecintaan yang besar pada sengsara

Kristus, sehingga Fransiskus mendapat stigmata dan amat disukai oleh Hati

Kudus. Santo Fransiskus akan membimbing Margareta Maria Alacoque melalui

penderitaan dan kesakitan yang bakal dialaminya. Penampakan Hati Kristus yang

pertama kalinya terjadi pada pesta Santo Yohanes Rasul, tanggal 27 Desember

1673. Sehubungan dengan penampakan yang pertama ini, Margareta Maria

Alacoque mempunyai waktu yang lebih banyak dari yang biasa bagi dirinya

sendiri sehingga digunakan untuk menghadap Sakramen Mahakudus. Dia merasa

kehadiran Tuhan menyelubunginya, sampai dia lupa segala sesuatu tentang

dirinya sendiri dimana dia berada. Saat itu Margareta Maria Alacoque

bersemangat dan secara sederhana dia mempersembahkan dirinya sepenuhnya

kepada Tuhan, dan membiarkan hatinya menjadi makanan korban kasih-Nya. Ia

membiarkannya bersandar di dada-Nya untuk beberapa lama, sementara itu Ia

mewahyukan keajaiban cinta-Nya dan rahasia-rahasia Hati Kudus-Nya yang

menakjubkan dan selalu Ia sembunyikan sampai saat itu, tetapi sekarang

membukanya untuk pertama kalinya. Pembukaan itu begitu realistis dan nyata

Page 41: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

23

sehingga tiada kemungkinan keraguan lagi, juga sehubungan dengan akibat

rahmat itu dalam dirinya. Menurut Margareta Maria Alacoque hal yang terjadi itu

adalah sebagai berikut:

”Ia bersabda: Hati Ilahi-Ku begitu berkobar-kobar, cinta-Nya terhadap umat manusia dan khususnya kepadamu, sehinggga tidak tahan lagi memadamkan nyala cinta kasih yang berkobar-kobar. Nyala itu harus keluar dari dirimu. Maklumkanlah Hati-Ku kepada dunia, agar dapat memperkaya umat manusia dengan harta-Ku yang amat berharga. Aku mengijinkan engkau untuk melihatnya sekarang: di dalam harta itu terdapat rahmat penyelamatan dan pengudus yang diperlukan untuk mengambil kembali manusia dari tepi neraka. Engkaulah satu-satunya orang yang kupilih untuk rencana besar ini, engkau sama sekali tidak pantas dan tidak tahu. Itu akan menjadi seluruh karya-Ku. Lalu ia meminta hatiku. Aku memohon untuk mengambilnya. Ia mengambilnya, lalu meletakkan-Nya di dalam Hati Ilahi-Nya. Ia membiarkan aku memandang-Nya disana-sebuah titik kecil sekali yang terbakar seluruhnya dalam perapian yang bernyala-nyala. Kemudian, ketika diangkat kembali, hatiku sudah menjadi sebuah nyala kecil yang berbentuk hati dan Ia meletakkannya kembali ke tempat Ia mengambilnya. Aku mendengar Ia bersabda: Kekasih-Ku inilah bukti cinta-Ku kepadamu yang amat berharga, yang tersembunyi di dalam lambungmu, seberkas nyala kecil dari nyala yang paling panas. Mulai sekarang ini akan menjadi hatimu, dan akan membakarmu sampai habis, sampai nafasmu yang terakhir. Nyalanya yang berkobar-kobar tidak pernah akan berkurang. Tetapi Aku akan memasukkan bayang-bayang salib-Ku diatas darahmu, sebegitu dalam sehingga akan membuatmu menjadi lebih hina dan menderita dari pada membawa kelegaan. Itulah sebabnya Aku mendesakmu agar engkau meminta perlakuan ini dengan polos; kemudian engkau akan mengerjakan apa yang dikatakan kepadamu. Demikian pula engkau akan menemukan kepuasan dalam penumpahan darahmu di atas salib penghinaan, sebagai bukti bahwa rahmatKu yang besar dan yang telah Kuanugerahkan kepadamu bukan sebuah khayalan, tetapi dasar semua rahmat yang masih Kusimpan untukmu, maka mulai sekarang engkau Kuberi nama yang baru: Murid Kekasih Hati Kudus” (O’Donnell, 1990b: 11-13).

Sesudah penampakan itu, Margareta Maria Alacoque terbakar oleh cinta

kepada penderitaan Kristus. Setiap Jumat pertama tiap-tiap bulan, ia mendapat

rahmat istimewa bersama dengan kenyerian pada lambungnya. Perwahyuan yang

kedua terjadi pada tahun 1674. Untuk perwahyuan yang kedua ini ia mencatat:

Page 42: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

24

”Hati Ilahi kulihat bertahta dalam nyala api, Ia lebih gemerlap dari pada matahari dan transparan laksana kristal. Nampak juga luka-lukaNya, dan hatiNya dikelilingi oleh mahkota duri, yang menandakan kepedihan yang disebabkan oleh dosa-dosa kita, dan diatasnya ada salib yang menyatakan secara tidak langsung bahwa semenjak saat pertama inkarnasi, salib itu sudah tertanam di dalamnya” (O ’Donnell, 1990b: 14).

Penampakan yang ketiga juga terjadi pada tahun 1674. Inilah catatan

Margareta Maria Alacoque sehubungan dengan penampakan itu:

”Ketika Sakramen Mahakudus ditahtakan, aku mengalami suatu suasana rekoleksi menyeluruh yang lain dari biasanya. Perasaan dan kemampuanku seluruhnya ditarik dari lingkungannya ketika Yesus Kristus, Tuhanku yang baik, menampakkan diri kepadaku. Ia menyala dalam kemuliaan lima lukaNya bersinar, seperti lima matahari. Nyala itu keluar dari semua bagian wujud manusiawi-Nya, khususnya dari dada Ilahi-Nya yang nampak seperti perapian, yang dibuka-Nya untuk menyingkapkan Hati-Nya yang sungguh-sungguh penuh kasih sayang dan patut dicintai, sumber hidup yang bernyala bagi semua orang. Pada waktu inilah Ia mewahyukan kepadaku keajaiban yang tak terkatakan tentang cintaNya yang sejati untuk umat manusia: Ia terdorong kepada kemurahan hati yang tak terhingga kepada mereka yang tidak mempunyai apa-apa dari dirinya sendiri kecuali rasa terima kasih dan acuh-tak acuh. Ia bersabda ini lebih melukai diriKu dari pada segala yang Kuderita dalam sengsaraKu. Bahkan bila mereka membalas dengan cinta yang kecil saja, maka Aku akan mencari jalan lagi untuk berbuat lebih banyak. Tetapi sayang, segala usahaKu yang berkobar-kobar demi kesejahteraan mereka, hanya dibalas dengan kedinginan dan ketidaksukaan. Lakukanlah kebaikan bagiKu, dan akhirnya engkau akan membereskan, sejauh engkau dapat, sikap tidak tahu terimakasih dari mereka semua. Ketika aku menyebut kesanggupanku, Ia menjawab: Datanglah kemari. Ini akan memperbaiki segala kekurangsempurnaanmu. Ketika Ia bersabda demikian, hatiku terbuka laksana nyala yang menghanguskan. Ketika itu aku yakin bahwa api itu akan menelan diriku. Nyala itu tepat menuju kepadaku. Dan ketika aku tidak dapat menanggungnya lebih lama lagi, kumohon belaskasihanNya atas kelemahanku. Ia bersabda kepadaku: Aku akan menjadi penolongmu. Janganlah engkau takut. Pusatkanlah semata-mata perhatianmu kepada suaraKu, pada apa yang Kuminta dari padamu, dengan maksud untuk mempersiapkan dirimu kepenuhan rencanaKu (O’Donnell, 1990b: 14-16).

Penampakan ini kemudian diselidiki, atas anjuran suster Saumaise

(Pembesar Biara yang baru) oleh beberapa teolog sesuai dengan prinsip-prinsip

hidup mistik dan teologi asketis. Hal ini menambah penderitaan batin dan rasa

Page 43: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

25

malu Margareta Maria Alacoque. Sesudahnya, Pater Claudius de la Colombiere,

dikirim Tuhan untuk menjadi pembimbingnya, sesuai dengan janji Tuhan.

Margareta Maria Alacoque menumpahkan segala sesuatu kepadanya. Hal itu

menambah keberanian yang mempersiapkan Margareta Maria Alacoque untuk

perwahyuan agung yang terjadi pada bulan Juni 1675. Mengenai peristiwa itu ia

menulis:

”Pada suatu hari, ketika aku berlutut dihadapan Sakramen Mahakudus selama oktaf Hari Raya Tubuh Kristus, aku dibanjiri oleh kebaikan Hati Tuhan yang penuh cinta, dengan rasa terdorong untuk membalasnya dan mencintaiNya demi cinta. Aku mendengar Ia bersabda: Laksanakanlah apa yang sudah sering Kuminta daripadamu. Engkau tidak dapat menunjukkan cintamu dengan cara yang lebih baik dari pada jalan itu. Sambil membuka HatiNya, Ia bersabda: Inilah Hati yang begitu mencintai manusia tanpa syarat, dan mengurbankan diri sampai habis, tetapi hanya mendapat sedikit penghargaan dari kebanyakan manusia; balasan yang Kuterima adalah balasan tidak tahu terima kasih, yang tercermin dalam sikap yang kurang sopan, dosa terhadap hal-hal yang suci (sacrilege), sikap acuh tak acuh dan penghinaan terhadap sakramen cinta kasih. Yang lebih menyakiti HatiKu adalah tingkah laku yang dijalankan oleh hati yang dipersembahkan kepadaKu. Itulah sebabnya, Aku meminta kepadamu untuk mengkhususkan hari Jumat sesudah oktaf Hari Raya Tubuh Kristus sebagai Hari Raya untuk menghormati HatiKu. Hari itu adalah hari untuk menerima DiriKu dalam komuni kudus dan melaksanakan tindakan pemulihan yang besar bagi penghinaan-penghinaan yang Kuterima dalam sakramen Mahakudus ketika ditahtakan di altar di seluruh dunia. Aku juga berjanji kepadamu, bahwa Aku akan membuka HatiKu bagi semua orang yang menghormati Aku dengan cara ini, dan mengajak orang lain untuk melaksanakannya. Mereka akan merasakan kepenuhan kekuatan kasihKu dalam segalanya (O’Donnell, 1990b: 17).

c. Usaha Margareta Maria Alacoque Untuk Menyebarkan Devosi Hati

Kudus

Margareta Maria Alacoque memendam isi penampakan itu selama sepuluh

tahun. Ia pertama sekali mengadakan penghormatan kepada Hati Kudus Yesus

secara terbuka pada pesta pelindungnya, sesudah ia diangkat menjadi pembimbing

para Novis pada tahun 1685. Ia bersama para Novis membuat altar kecil,

Page 44: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

26

kemudian membuat gambar Hati Kudus Yesus dengan pena pada sepucuk kertas.

Tetapi hal ini mejadi keributan besar, maka ia dituduh menyebarkan devosi yang

baru kepada para Novis. Akan tetapi satu tahun kemudian seluruh komunitas

secara resmi merayakan Pesta Hati Kudus Yesus pada tanggal 21 Juni 1686.

Perubahan ini terjadi karena terbit empat jilid kotbah Pater de la

Colombiere dan 1 jilid catatan retretnya, yang diterbitkan di Lyon, dua tahun

sesudah wafatnya (1684). Dalam catatan itu ia menyebutkan adanya jiwa yang

mendapat sejumlah penglihatan dan bertugas menyebarkan devosi Hati Kudus

Yesus. Meskipun tidak disebut nama dan tempatnya, namun orang segera tahu

siapa yang dimaksudkan. Maka jadilah Paray- le-Monial menjadi pusat devosi

Hati Kudus Yesus dan cepat meluas ke Biara-biara Visitasi yang lain.

Margareta Maria Alacoque lalu menulis banyak surat untuk mendorong

penyebaran Hati Kudus Yesus, sesuai dengan perintah Tuhan. Hidupnya penuh

dengan penderitaan, sebab tiada hentinya ia menyelaraskan hidupnya dengan

kekasih-Nya, Kristus yang tersalib. Itulah sebabnya pada akhir hidupnya ia

berbicara tentang harta salib yang amat berharga, roti penghinaan diri dan

perendahan hati yang nikmat. Ia mencintai apa yang menjadi kebalikan dari apa

yang dicintai dan dipeluk dunia, sehingga dengan kesemuanya itu, ia semakin

dipersatukan dengan Raja Segala Hati. Ia wafat pada tanggal 17 Oktober 1690,

dan dinyatakan Beata oleh Paus Pius IX pada tanggal 18 September 1864, serta

diangkat sebagai Santa oleh Paus Benedictus XV pada tanggal 13 Mei 1920

(O’Donnell, 1990b: 18).

Page 45: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

27

d. Isi Perwahyuan Kepada Santa Margareta Maria Alacoque

Perwahyuan pertama; Devosi untuk seluruh Gereja. Keistimewaan

perwahyuan kepada Santa Margareta Maria Alacoque yakni untuk seluruh Gereja

bukan untuk ia sendiri saja. Isi penampakan itulah yang membentuk wujud devosi

kepada Hati Kudus, yaitu: Misa Kudus Jumat pertama, Komuni pemulihan, Jam

Kudus pada hari Kamis malam untuk mengenangkan sengsara Tuhan di Taman

Getsemani, liturgi Hari Raya Hati Kudus Yesus, dan penekanan khusus kepada

pengudusan dan pemulihan. Persetujuan Gereja atas praktek ini, kanonisasi

Margareta Maria Alacoque, dan ensiklik-ensiklik para Paus memberikan kesaksian

yang istimewa bahwa Gereja percaya akan kebenaran penampakan dan pesan itu.

Perwahyuan kedua; Janji-janji Hati Kudus.

Beberapa kritik dilontarkan melawan devosi ini sehubungan dengan janji-

janji Hati Kudus kepada Margareta Maria Alacoque. Tampaknya, dengan janji-

janji itu dengan mudah dan otomatis orang mendapatkan kesucian dari Tuhan.

Janji-janji itu diangkat dari tulisan-tulisan Santa Margareta Maria Alacoque.

Meskipun janji-janji sudah ada sejak Yesus menampakkan diri kepadanya, namun

penyebarluasannya, baru terjadi pada tahun 1882, ketika seorang pengusaha

Amerika, Philip Kemper, menyusun daftarnya dan perumusan singkat, lalu

menyebarkannya ke seluruh dunia. Pada tahun 1895 janji-janji itu sudah

diterjemahkan ke dalam 138 bahasa. Janji-janji tersebut, dalam bentuk yang

disebarkan oleh Philip Kemper, ialah:

1) Aku akan memberikan kepada mereka (yang mengikuti devosi kepada Hati

Kudus), rahmat yang dibutuhkan dalam situasi hidupnya.

Page 46: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

28

2) Aku akan menciptakan damai dalam rumah mereka.

3) Aku akan menghibur mereka dalam kesusahan.

4) Aku akan menjadi tempat pengungsian yang aman selama hidup mereka

dalam kesusahan.

5) Aku akan memberikan rahmat yang berlimpah atas semua usaha mereka.

6) Para pendosa akan menemukan mata air belas kasihan dan samudera belas

kasihan yang tiada batasnya.

7) Jiwa yang suam-suam kuku akan menjadi bersemangat.

8) Jiwa yang penuh semangat akan mencapai kesempurnaan yang tinggi.

9) Aku akan memberkati setiap tempat dimana dipasang dan dihormati Hati

Kudus Yesus.

10) Aku akan memberikan anugerah kepada para imam untuk melembutkan hati

yang keras membatu.

11) Mereka yang menyebarkan devosi ini, nama mereka akan tercatat dalam

hatiKu.

12) Aku berjanji kepadamu dalam kelimpahan belas kasihan Hati-Ku bahwa

seluruh kasih-Ku yang penuh daya akan memberikan rahmat ketekunan

sampai akhir bagi semua orang yang menerima Komuni Kudus pada hari

Jumat Pertama selama 9 bulan berturut-turut; mereka tidak akan mati dalam

keadaan tanpa rahmatKu atau tanpa menerima Sakramen-sakramen. Hati

IlahiKu akan menjadi tempat pengungsian yang aman dalam saat-saat terakhir

mereka.

Page 47: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

29

Keberatan bahwa janji-janji itu tampaknya merupakan jalan pintas dan

secara otomatis untuk memperoleh keselamatan, dijawab antara lain oleh Karl

Rahner: Isi janji-janji itu tidak lain dari pada janji-janji Tuhan sendiri dalam Injil

tentang iman yang total ( Mat 17:20; 21:21: Mrk 16:17; Yoh 14:21). Yang baru

hanya lingkup perwahyuannya, yang dilekatkan pada devosi kepada Hati Kudus.

Janji-janji itu hanya berlaku bagi orang yang menyerahkan diri kepada kehendak

Tuhan dengan iman tanpa syarat dan tanpa mempersoalkan cinta. Harus diingat

bahwa Kitab Suci Tuhan kadang-kadang memberikan janji tanpa syarat, misalnya

janji mengenai Penebus (Kej 3:15), mengenai Primat Santo Petrus dan mengenai

Gereja yang tidak akan musnah (Mat 16:17-19). Ada pula janji-janji yang

bersyarat, misalnya: janji abadi melalui Sakramen Ekaristi. Adapun tujuan

penggabungan janji-janji itu dengan devosi, kepada Hati Kudus Yesus, diutarakan

oleh Paus Pius XII, yaitu: jika Kristus memberi janji dalam suatu perwahyuan

pribadi, maka tujuannya adalah untuk menyemangati manusia agar dapat

melaksanakan tugas-tugas mulia agama Katolik dengan penuh semangat, yakni

cinta dan pertobatan; dengan demikian Ia bertindak untuk meningkatkan manfaat

rohani (O ’Donnell, 1990b: 21-22).

Perwahyuan ketiga; Penilaian Pemimpin Gereja Mengenai Margareta

Maria Alacoque. Otentitas perwahyuan kepada Margareta Maria Alacoque tidak

perlu diragukan lagi, melihat dukungan yang diberikan oleh Paus. Selain itu

Gereja menyelidiki dengan cara seksama seluruh hidup dan tulisan-tulisannya

sebelum menyetujui beatifikasinya. Dalam surat beatifikasi Margareta Maria

Page 48: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

30

Alacoque yang diterbitkan pada tanggal 18 September 1864, Paus Pius IX

menulis:

Ketika Margareta sedang berdoa dengan penuh semangat di depan Sakramen Mahakudus yang penuh kebesaran itu, Tuhan Yesus mengisyaratkan kepadanya bahwa akan menjadi kesukaanNya; jika dipermaklumkan penghormatan kepada Hati KudusNya yang terbakar oleh cinta kasih kepada umat manusia, dan bahwa Ia ingin menyerahkan tugas itu kepadanya. Kerendahan hamba Tuhan ini tergoncang karena ia merasakan dirinya tak pantas untuk menerima tugas seperti itu. Akhirnya supaya ia dapat menuruti kehendak surgawi dan memuaskan keinginanNya untuk menyalakan cinta Ilahi dalam hati setiap manusia, maka ia sungguh-sungguh mengusahakan diri, baik di antara para biarawati di biaranya sendiri maupun semua manusia pada umumnya, sejauh ia dapat menunjukkan segala tanda hormat, sembah bakti dan takzim kepada Hati Yesus yang Mahakudus, tahta cinta kasih Ilahi (O’Donnell, 1990b: 23).

Paus Leo XIII dalam Ensiklik Annum Sacrum (25 Mei 1899) mengutip

pengutusan yang diterima Beata Margareta Maria Alacoque dari surga tentang

penyebarluasan kebaktian kepada Hati Ilahi. Demikian Paus Benedictus XV

dalam surat kanonisasi Margareta Maria Alacoque (13 Mei 1920) menyebutkan

penampakan Tuhan kepada Margareta Maria Alacoque itu bersama dengan pesan-

pesan yang disampaikan-Nya. Paus Pius XI dalam Ensiklik Miserentissimus

Redemptor (8 Mei 1928) menyatakan bahwa kita semua mempunyai kewajiban

untuk melunaskan hutang yang kita buat kepada Hati Kudus Yesus, karena Ia

sudah begitu mencintai kita, tetapi balasan yang kita berikan adalah penghinaan

oleh karena sikap kita yang tidak tahu terimakasih, kealpaan, acuh tak acuh dan

bahkan penghinaan yang dilakukan oleh orang yang terikat secara khusus dalam

ikatan cinta yang istimewa. Kepercayaan itu kemudian oleh para Paus berikutnya

dapat diingat juga dalam Konsili Vatikan II yang mengakui (Lumen Gentium 12)

adanya anugerah-anugerah yang luar biasa dalam Gereja, yakni kharisma-

Page 49: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

31

kharisma khusus yang diberikan oleh Roh Kudus kepada berbagai lapisan anggota

Gereja, yang membuat mereka siap dan terampil untuk menerima berbagai tugas

dan karya yang berguna bagi pembaharuan dan pembangunan Gereja. Anugerah

yang diterima oleh Margareta Maria Alacoque kiranya termasuk dalam kategori

tersebut.

Kepercayaan itu nampak juga karena Gereja mengabulkan permintaan

Tuhan lewat Santa Margareta Maria Alacoque, yakni: Hari Raya Hati Kudus pada

Hari Jumat sesudah oktaf Hari Raya Kristus, ijin Misa Hati Kudus pada Hari

Jumat Pertama, dan penyebarluasan devosi kepada Hati Kudus menurut gaya

Santa Margareta Maria Alacoque, termasuk Jam Kudus dan Komuni pada Jumat

Pertama. Penampakan ini bukan ilusi atau halusinasi, diperkuat juga oleh fakta

bahwa Margareta Maria Alacoque selalu taat kepada pembesarnya, rendah hati,

berhati-hati, dan telah diteliti beberapa teolog dan pembimbing rohaninya.

Devosi ini ternyata tersebar luas setelah ia wafat dan memberikan buah-

buah melimpah kepada mereka yang mempraktekkannya seperti semangat

kerasulan, pengurbanan dan pertumbuhan ke arah kesucian, peneguh otentisitas

penampakan-penampakan itu. Devosi Hati Kudus sebagaimana dipahami oleh

Santa Margareta Maria Alacoque bersatu erat dengan ajaran Kristen yang paling

esensial, yakni kasih penebus Tuhan yang dinyatakan dalam diri Kristus. Paus

Pius XII memberikan penghormatan yang tinggi kepada Santa Margareta Maria

Alacoque. Dalam Ensiklik Haurietis Aqua, beliau menulis:

”Tidak dapat disangsikan lagi bahwa Margareta Maria Alacoque menduduki tempat di antara mereka yang telah membantu perkembangan bentuk kebaktian yang amat mulia ini, di bawah pembimbing rohaninya, Beato Claudius de la Colombiere yang membantu karyanya. Santa

Page 50: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

32

Margareta Maria terbakar dengan suatu semangat yang istimewa untuk devosi ini yang telah berkembang sedemikan luas dan memberi manfaat rohani yag besar kepada kaum beriman harus ditegakkan dan dibedakan dari bentuk-bentuk kesalehan Kristiani yang lain karena sifat-sifatnya yang khas, yakni cinta dan pemulihan. Cukuplah mengingat kembali catatan-catatan (di atas) mengenai waktu devosi Hati Kudus mulai berkembang, untuk mengerti dengan jelas bahwa perkembangan yang mengagungkan berasal dari kenyataan bahwa devosi ini seluruhnya sesuai dengan sifat dasar kesalehan Kristiani, sebab devosi ini adalah devosi cinta” (O’Donnell, 1990b: 25-26).

Maka tidak dapat dikatakan bahwa asal usul dari devosi itu berasal dari

suatu perwahyuan pribadi dari Tuhan dan muncul secara tiba-tiba dalam Gereja.

Akan tetapi, devosi itu tumbuh dengan sendirinya sebagai buah iman yang hidup

dan devosi yang bernyala-nyala dari orang yang diberkati dengan anugerah

surgawi yang diberi kepada Sang Penebus yang patut dipuji dan luka-luka mulia

yang dilihatnya sebagai bukti yang tidak tersangkal dari cinta yang tidak

terhingga. Oleh karena itu perwahyuan kepada Santa Margareta Maria Alacoque

tidak membawa sesuatu yang baru dalam ajaran Gereja Katolik. Kekhasannya

terletak dalam hal ini, yaitu Kristus Tuhan kita dengan memperlihatkan Hati

Kudus-Nya secara amat istimewa, dan ingin mengundang pikiran manusia untuk

merenungkan serta berbakti kepada misteri Cinta Kasih Tuhan yang penuh belas

kasihan kepada umat manusia. Dalam manifestasi khusus ini, Kristus dengan

sabda yang jelas berulang-ulang menunjukkan Hati-Nya sebagai simbol yang

harus menarik manusia kepada suatu pengertian dan pemahaman akan cinta-Nya

(O ’Donnell, 1990b: 26).

Page 51: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

33

e. Penyebaran Devosi Hati Kudus

1) Jean Croisset

Sehubungan awal penyebaran devosi Hati Kudus akibat penampakan

kepada Santa Margareta Maria Alacoque ada dua orang yang patut disebut yakni,

Jean Croisset dan Joseph Francois Galliffe. Jean Croisset adalah anak rohani

Claude de la Colombiere dan membantu Margareta Maria Alacoque sesudah

Claude de la Colombiere wafat. Ia kemudian menjadi pembimbing rohaninya,

sampai Margareta Maria Alacoque wafat. Atas permintaan Margareta Maria

Alacoque, ia menulis buku kecil pada tahun 1689 tentang penampakan di Paray-

le-Monial. Di dalamnya juga terdapat sebagian catatan retret Claude de la

Colombiere. Sesudah Margareta Maria Alacoque wafat, ia menerbitkan sebuah

karya besar yang berjudul la Devation au sacre-Coeur de Notre Seigneur Jesus-

Christ (1691). Di dalam ia menambahkan hidup Margareta Maria Alacoque dan

penampakannya.

Buku ini segera dicetak berulang kali. Tetapi Croisset banyak menderita,

sebab banyak orang yang menentang devosi ini, bahkan Propinsialnya yang baru,

segera membentuk komisi teologis untuk menyelidiki devosi ini. Ia akhirnya

dipecat sebagai dosen di Lyon dan dari kolose Yesuit agar ia tidak mempengaruhi

Yesuit muda. Tetapi ia tetap tabah dan taat kepada pembesarnya serta tetap cinta

kepada devosi Hati Kudus Yesus (O’Donnell, 1990b: 27).

2) Joseph Francois Galliffet

Joseph Francois Galliffet (1663-1749) masuk Serikat Yesuit pada tahun

1678, sebagai Yesuit muda ia dipengaruhi oleh Claude de la Colombiere yang

Page 52: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

34

adalah bapak rohaninya. Ketika ia bekerja di rumah sakit, ia sakit parah sekali dan

dokter putus harapan akan kesembuhannya. Croisset berjanji atas nama Galliffet,

bila Galliffet sembuh akan mengabdikan diri demi perkembangan devosi Hati

Kudus Yesus. Ia menjadi sembuh dan menerima janji yang mengikat. Ia lalu

berusaha untuk menyebarluaskan devosi Hati Kudus Yesus. Ia berpengaruh besar

dalam Serikatnya, ketika ia menjadi pembesar di Besancon, dan kemudian

Propinsial.

Pada tahun 1723 ia menjadi pembantu Jenderal di Roma. Di sana ia

berusaha keras untuk menyebarkan devosi tersebut, khususnya sebagai postulator

Pesta Hati Kudus di Konggregasi Ibadat. Pada tahun itu pula terbitnya buku De

Cultu Sacrosacti Cordis Dei ac Domini Nostri Jesu Christi. Sebenarnya buku ini

karya yang cemerlang, tetapi sayangnya ia terlalu menekankan jasmani sebagai

pusat dan sumber perasaan seseorang, sehingga dari segi itulah banyak diserang

oleh lawannya terutama para Yasenis.

Di satu pihak Gereja sendiri pada mulanya ada kekurang-jelasan karena

para Paus menolak mengijinkan adanya Pesta Hati Yesus seperti yang diminta

oleh Margareta Maria Alacoque, tetapi di lain pihak mereka menganjurkan dan

mendorong tumbuhnya persekutuan-persekutuan Hati Kudus Yesus (antara tahun

1690 dan 1740). Roma menyetujui pendirian berdirinya Persekutuan Hati Kudus

Yesus. Para Yesuit tampil sebagai pimpinan yang mempromosikan persekutuan-

persekutan itu (O’Donnell, 1990b: 28-29)

Page 53: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

35

3) Pimpinan Gereja dan Pesta Hati Kudus

Keberatan Gereja untuk mengijinkan Pesta Hati Kudus disebabkan karena:

Gereja belum yakin akan sifat ilahi dari Margareta Maria Alacoque kemudian ada

masalah-masalah serius yang berhubungan dengan cara-cara penyajian devosi ini.

Akan tetapi sikap berhati-hati itu tidak berarti bahwa Gereja menolak devosi itu

sendiri (O’Donnell, 1990b: 29).

Devosi kepada Hati Kudus Yesus mulai berkembang sejak Santo

Bonaventura sampai Yohanes Eudes yang pertama sekali menyusun liturgi untuk

menghormati Hati Kudus Yesus. Perayaan yang pertama kali terjadi pada tanggal

20 Oktober 1672. Di antara mereka yang menyebarluaskan devosi Hati Kudus ini,

Santa Margareta Maria Alacoque mempunyai tempat istimewa. Ia adalah rasul

Hati Kudus Yesus. Dengan cintanya yang bernyala-nyala dan berkat bimbingan

bapak rohaninya, Beato Claudius de la Colombiere, Margareta Maria Alacoque

berhasil menempatkan devosi ini dalam Gereja, dengan kekhususannya, yaitu

kasih dan pemulihannya. Dari sejarah ringkas ini nampaklah bahwa devosi Hati

Kudus Yesus sangat sesuai dengan Agama Kristiani yang intinya adalah cinta,

sebab devosi Hati Kudus Yesus adalah devosi cinta dan kasih (O’Donnell, 1990a:

34).

Jadi devosi Hati Kudus Yesus tidak muncul tiba-tiba, tetapi berkembang

dalam iman yang diterangi oleh rahmat Allah untuk menghormati Sang

Penyelamat kita. Luka-luka itu adalah lambang cinta yang tidak terbatas. Devosi

ini berdasarkan Kitab Suci, Tradisi, dan Liturgi. Tidak ada ajaran baru yang

diwahyukan kepada Santa Margareta Maria Alacoque. Yang istimewa dalam

Page 54: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

36

perwahyuan itu adalah Kristus Tuhan kita, sambil menunjukkan Hati-Nya yang

Mahakudus, menginginkan cara yang istimewa dalam merenungkan dan

memuliakan misteri cinta dan belas kasihan Allah yang amat besar bagi manusia,

dan Kristus menyatakan bahwa Hati-Nya adalah lambang cinta-Nya dan janji

belaskasihan-Nya serta rahmat-Nya bagi manusia zaman ini (O’Donnell, 1990a:

34-35).

Devosi Hati Kudus Yesus berakar dalam kebenaran Katolik hal ini terbukti

dengan persetujuan Tahta Suci untuk merayakan Pesta Hati Kudus Yesus, pertama

untuk para Uskup di Polandia dan Persekutuan Hati Kudus di Roma: dan izin itu

diberikan sebelum Pimpinan Gereja menyatakan persetujuannya terhadap tulisan-

tulisan Margareta Maria Alacoque, maka Pesta itu jelas berdasarkan Kitab Suci

dan Tradisi umum, bukan penampakan kepada Margareta Maria Alacoque. Pada

mulanya, Pesta Hati Kudus itu hanya terbatas untuk daerah-daerah tertentu, tetapi

setelah satu abad kemudian, Paus Pius ke IX, pada tanggal 25 Agustus 1856

memperluasnya untuk seluruh Gereja (O’Donnell, 1990a: 35).

Kalau devosi ini dipraktekkan secara jujur dan dengan pemahaman yang

benar sebagaimana dimaksudkan oleh Gereja, akan dapat membantu umat

beriman untuk merasakan cinta kasih Kristus yang besar yang merupakan puncak

kehidupan Kristiani. ”Aku berdoa supaya kamu bersama-sama dengan semua

orang Kudus dapat memahami betapa lebarnya dan panjangnya, tingginya serta

dalamnya Kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampau

segala pengetahuan” (Ef. 3: 18-19). Hati Kudus Yesus adalah gambar yang paling

Page 55: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

37

jelas bahwa Allah merangkul semuanya dan itu berarti kepenuhan belaskasihan-

Nya kepada umat beriman (O’Donnell, 1990a: 35).

Sejak pertama kalinya, Gereja mengeluarkan Dekrit tentang Devosi Hati

Kudus Yesus, Gereja sudah yakin bahwa sifat dasar devosi tersebut, yakni

perbuatan cinta dan pemulihan, serta tidaklah diracuni oleh materialisme ataupun

takhyul. Justru disinilah kita menyembah Tuhan secara benar seperti yang

dimaksud oleh Yesus dalam Yoh 4: 23: ”Tetapi saatnya akan datang dan sudah

tiba sekarang bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam

roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah yang

demikian”. Oleh karena itu salahlah kalau ada orang yang mengatakan bahwa

yang merenungkan hati fisik Kristus dapat merintangi untuk mencapai cinta kasih

mesra dengan Tuhan dan yang merintangi kemajuan-kemajuan jiwa untuk dapat

sampai pada keutamaan-keutamaan yang paling tinggi (O’Donnell, 1990a: 36).

Gambar Hati Kudus Yesus menghadirkan bukan hanya cinta-Nya yang

kelihatan, tetapi juga cinta ilahi-Nya. Jadi kalau kita menghormati gambar itu,

yang kita hormati bukan gambarnya, tetapi juga yang digambarkan, yakni cinta

Kristus yang mencintai kita para pendosa, dan pribadi Sang Sabda yang

menjelma. Dengan merenungkan Hati fisik Yesus, kita harus sampai pada

penghormatan kepada cinta Kristus yang ilahi dan insani. Dengan melihat kodrat

ilahi dan insani yang bersatu secara hipostatis dalam diri Kristus, dalam iman, kita

dapat melihat ikatan yang erat antara cinta ilahi dan insani Hati Kudus Yesus.

Kedua, cinta itu ada dalam Hati Kudus Yesus dan diikat oleh ikatan kodrat,

sehingga cinta insani menjadi subyek cinta ilahi. Dasar bahwa simbol alamiah,

Page 56: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

38

yaitu hati manusia Yesus melambangkan Sang Sabda dan dalam penjelmaan-Nya

menghadirkan seluruh cinta ilahi. Oleh karena itu, devosi kepada Hati Kudus

Yesus adalah perwujudan yang sempurna Agama Kristen. Inilah devosi cinta

(O ’Donnell, 1990a: 36).

4) Ajakan Memahami Devosi dengan benar dan Menyebarluaskannya

Devosi Hati Kudus membantu kita untuk sampai kepada kesempurnaan

Kristiani. Menurut Santo Tomas dari Aquino, inti devosi pada umumnya adalah

pemberian diri dengan rela akan hal-hal yang berhubungan dengan pelayanan

dengan Tuhan. Begitu juga dalam devosi Hati Kudus Yesus, kita memberikan

penghormatan atas cinta-Nya, melayani dalam kepasrahan demi cinta Ilahi-Nya,

maka sepantasnya jikalau kita menjungjung tinggi devosi ini. Dengan devosi ini

kita melaksanakan perintah Tuhan: ”Kasihanilah Tuhan Allahmu dengan segenap

hati dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu, dan dengan

segenap kekuatanmu” (Mrk 12:30). Kita dibimbing bukan untuk kepentingan diri

sendiri tetapi demi kemuliaan Tuhan yang kita abdi dengan cinta, hormat, puji

dan syukur. Inilah sebabnya devosi Hati Kudus Yesu sangat cocok dengan Agama

Kristen.

Para Paus yang terdahulu sudah menganjurkan devosi tersebut, bahkan

menetapkan Hari Raya Hati Kudus Yesus dan lebih lagi telah membaktikan

seluruh umat kepada Hati Kudus Yesus. Sudah terbukti bahwa devosi tersebut

membawa buah-buah melimpah, di mana banyak warga Gereja yang tadinya

terpisah dan acuh tak acuh dan akhirnya kembali kepangkuan Gereja, walaupun

Page 57: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

39

anggota Gereja belum semua mencapai itu, bahkan masih jauh dari kehendak

Tuhan.

Para pendosa banyak yang belum bertobat, dunia masih penuh dengan

orang-orang yang menolak Tuhan, Gereja dan wakil Kristus di bumi ini. Membeci

Tuhan adalah dosa yang besar yang dengan-Nya manusia benar-benar terpisah

dari kebaikan ilahi dan menolak segala yang mengarahkan kepada Tuhan,

kebenaran, keutamaan, perdamaian, dan keadilan. Kini musuh-musuh semakin

meningkat terus menerus: materialisme, ateisme, kelobaan akan barang-barang

duniawi dan lain sebagainya. Dimanakah kita dapat menyembuhkannya selain

berpaling kepada Hati Kudus Yesus? Cinta Kristus perlu ditingkatkan dan

diperkembangkan melalui devosi Hati Kudus. Kalau hukum cinta kasih ini ditolak

maka tidak akan ada damai sejati. Karena di mana ada kebenaran di situpun

tumbuh damai sejahtera. Maka sepatutnyalah orang Kristen memperkembangkan

kerajaan Kristus dengan memandang devosi Hati Kudus Yesus sebagai sumber

persatuan, penyelamat dan perdamaian. Devosi Hati Kudus Yesus akan membawa

manusia untuk memperkembangkan penghormatan kepada Sakramen Mahakudus

dan Salib Suci. Orang tidak akan dapat mencintai Yesus yang tersalib dengan

tepat jika ia belum mengerti rahasia-rahasia misteri Hati Kudus Yesus

(O’Donnell, 1990a: 38-39).

Devosi Hati Kudus Yesus bertujuan untuk mengingatkan bahwa karya

cinta kasih Kristus bertujuan untuk mengingatkan kita bahwa karya cinta kasih

Kristus yang paling utama adalah penetapan Sakramen Ekaristi. Dengan

Sakramen Ekaristi, Kristus ingin bersama-sama dengan kita sampai akhir jaman.

Page 58: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

40

Ekaristi adalah anugerah Hati Kudus Yesus yang amat besar, sebab diberikan

berdasarkan cinta-Nya yang amat besar pula. Untuk membawa kembali kawanan

yang tersesat pada pangkuan cinta Ilahi maka Paus Pius ke XII menegaskan

bahwa devosi Hati Kudus Yesus adalah sekolah yang sangat efektif untuk cinta

kasih Ilahi yang diatasnya Kerajaan Allah harus dibangun dalam hati masing-

masing individu, keluarga-keluarga dan bangsa-bangsa. Dari sini haruslah timbul

pelaksanaan tugas dengan setia, menghormati hak-hak tiap orang, menganggap

barang-barag duniawi lebih rendah dari pada barang-barang surgawi.

Kita perlu menggabungkan devosi Hati Kudus Yesus dengan devosi Hati

Kudus Maria, sebab Allah menghendaki agar Maria bersatu dengan Yesus dalam

menyelamatkan manusia. Keselamatan kita mengalir dari cinta dan penderitaan

Kristus yang bersama dengan penderitaan Maria. Kita pantas juga berterimakasih

dan memuji Bunda Maria, maka kalau devosi dilaksanakan sesuai dengan maksud

Gereja tentu akan mendatangkan buah-buah yag melimpah (O’Donnell, 1990a:

39).

6. Awam

Kesaksian mengenai Hati Kudus Yesus diberikan misalnya oleh Louise de

Marillac (1591-1660). Ia adalah seorang janda bangsawan yang sangat

memperhatikan orang-orang miskin. Untuk hal tersebut, ia bekerja sama dengan

St. Vinsensius a Paolo. Ia mendirikan Kongregasi Suster-suster Caritas. Ia

membuat gambar yang menyala di dada Kristus. Demikian juga ada awam yang

memberikan kesaksian, misalnya Armele Nikolas yang wafat tahun 1671; nyonya

Page 59: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

41

de Neuvellars, yang mendapat penampakan Hati Kudus Yesus dan wafat tahun

1616: Marie de Velernod yang begitu indah melukiskan cintanya kepada Kristus.

Hati itu adalah segalanya baginya. Ia mohon supaya diijinkan untuk tinggal, hidup

dan bersatu dengan-Nya (O’Donnell, 1990b: 7).

Dengan demikian jelas bahwa devosi kepada Hati Kudus bukanlah berasal

dari Margareta Maria Alacoque saja, tetapi sudah ada sebelumnya bahkan akarnya

pada jaman para Bapa Gereja, yakni dalam devosi mereka kepada lambung

Kristus yang tertikam sebagai sumber segala rahmat (Djagom, 1989: 12-14).

D. Hati Kudus Maria

Maria menjadi teladan, dengan fiat penyerahan hidupnya: ”Jadilah padaku

menurut perkataan-Mu itu” (Luk 1:38). Maria menyerahkan tubuhnya yang tak

bernoda dikuasai oleh Allah, sehingga Tuhan berkenan menciptakan sesuatu yang

sama sekali baru dalam penciptaan, karena kerjasama antara Tuhan dengan

mahluk-Nya, dimana Tuhan pencipta Mahaagung dengan kuasa-Nya dan

”Persembahan tubuh yang hidup, yang kudus dan berkenan kepada Allah”,

mengambil benih ciptaan baru, Sang Adam Kedua. Tubuh dipersembahkan bagi

ibadah, dihantar oleh penguasaan diri, dijiwai oleh pengorbanan, diawali,

digerakkan dan mecapai kesempurnaan akhir oleh Roh Kudus. Maria membuka

tubuhnya menjadi penjelmaan Sang Putra sebagai awal penebusan.

Maria ibu yang penuh sukacita, menggenapi pengorbanannya, dengan

menerima menjadi ibu dukacita. Maria yang mengandung Sang Putra pada

pewartaan malaikat, di bawah salib melahirkan para Sang Putera Gereja, kalau

Page 60: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

42

dari Yesus yang dikorbankan di salib, Maria mendengar sabda-Nya: ”Ibu itulah

Putramu” – ”Itulah ibumu” (Yoh 19:27-28), kemudian menyaksikan lambung

Yesus ditikam, ”dan segera keluarlah darah dan air” (Yoh 19:34). Tubuh Yesus

yang oleh Maria dilahirkan dalam keutuhan dan di salib dipersembahkan menjadi

korban, dengan demikian mencapai kesempurnaan dalam korban ibadah yang

sejati. Maria berdiri di bawah Salib, menerima penyaliban sebagai kenyataan

hidup, satu-satunya jalan penebusan, karena Yesus, Sang Adam baru dengan

hidup, sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya menunjukkan jalan kehidupan.

Di bawah salib Maria dan rombongan wanita lainnya menjadi penyalur

hidup Ilahi. Melawan pandangan lumrah dan latah yang menginginkan segala

kenikmatan hidup lewat badan, mereka berani menyaksikan Yesus mati, bersama

Maria yang sekali memberi hidup pada tubuh penjelmaan Yesus, lewat penebusan

dan penyerahan tubuh yang sama untuk dipurnakan lewat derita salib, wafat dan

kebangkitan-Nya. Luka-luka dipersembahkan sebagai persembahan yang hidup,

yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itulah ibadah mereka yang sejati

dan melalui hal itu, mau menunjukkan kepada umat beriman supaya menerima

teladan itu serta menghayatinya dalam karya penebusan setiap hari (Soenarja,

1987: 93-94).

Selama berjam-jam Maria mendampingi Yesus dinista, disiksa, dan

dihukum. Maria mengetahui satu-satunya daya kuasa yang lebih kuat dari pada

duka derita adalah cinta kasih. Maria tidak bersembunyi dan tidak dapat

menyangkal Putranya seperti dilakukan Petrus. Maria berdiri dalam daya kekuatan

rahmat Allah dan menjadi saksi cinta kasih. Pada saat itu Yesus Puteranya

Page 61: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

43

memerlukan cinta kasih melebihi saat mana pun sebelumnya. Maria tahu, Yesus

berjaya pada waktu Ia menyerahkan diri-Nya kepada kehendak Bapa-Nya. Maria

mengajak umat beriman agar selalu berani, sebab dalam hati yang remuk redam

ada daya kuasa untuk menyembuhkan, mengubah dan melahirkan cinta kasih

(Cokro, 2009: 72-73).

Tugas Maria terhadap Gereja tidak bisa dipisahkan dengan persatuannya

dengan Kristus. Adapun persatuannya dengan Puteranya dalam karya

penyelamatan, hal itu terungkap sejak saat Kristus dikandung oleh Perawan Maria

hingga saat wafat-Nya. Hubungan itu tampak terutama pada saat sengsara-Nya.

Dan sesudah Yesus naik ke surga Maria menyertai Gereja melalui doa-doanya.

Bersama para Rasul dan beberapa wanita Maria memohon anugerah Roh dengan

doa-doanya, Roh yang sudah menaunginya pada waktu menerima kabar gembira.

Maria tidak pernah terkena segala cemar dosa asal, dan sesudah menyelesaikan

perjalanan hidupnya di dunia, ia juga diangkat kesurga, badan dan jiwanya. Ia

ditinggikan oleh Tuhan sebagai Ratu alam semesta, supaya secara penuh

menyerupai Puteranya.

Perawan Maria secara penuh menyetujui kehendak Bapa, karya penebusan

Puteranya dan dorongan Roh Kudus, sehingga ia menjadi contoh iman dan cinta

bagi Gereja. Tugasnya terhadap Gereja dan seluruh manusia masih lebih besar.

Maria secara istimewa bekerja sama dengan karya Juru Selamat, dengan

ketaatannya, iman, pengharapan serta cinta kasihnya yang berkobar, untuk

memperbaharui hidup adikodrati jiwa-jiwa. Oleh katena itu dalam tata rahmat,

Maria menjadi Bunda umat beriman. Sebab sesudah diangkat ke surga Maria tidak

Page 62: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

44

meninggalkan perannya untuk membawa keselamatan, melainkan dengan aneka

perantaraannya ia terus-menerus memperoleh bagi umat beriman karunia-karunia

yang menghantar kepada keselamatan kekal. Oleh karena itu Maria dalam Gereja

disapa dengan gelar: pembantu, penolong dan pengantara. Keibuan Maria menjadi

kekuatan bagi umat beriman, sebab segala pengaruhnya yang menyelamatkan

manusia berasal dari Kristus (Katekismus Gereja Katolik, 1995: 250-151).

E. Pemahaman Suster-Suster FCJM di Indonesia tentang Spiritualitas Hati

Kudus Yesus dan Maria Sebagai Sumber Pelayanannya

Salah satu spiritualitas yang dihidupi Konggregasi FCJM (Franciscanae

Filiae Sanctissimae Cosdis Yesus et Mariae) adalah penghormatan yang

mendalam kepada Hati Kudus Yesus dan Maria yang tidak bernoda. Para Suster

FCJM dengan bangga menyandang nama: ”Puteri-Puteri Hati Kudus Yesus dan

Maria”. Sesuai dengan nama ini, maka para Suster FCJM harus paham akan

Spiritualitas yang dihidupi sehingga dapat menjadi semangat yang tercermin di

dalam sikap dan pelayanannya. Mereka menyebut diri Puteri-Puteri Hati Kudus

Yesus dan Maria, untuk menunjukkan tugas mereka dan usaha khusus untuk

menghormati dan sesempurna mungkin mencintai kedua Hati itu dan sekaligus

menjadi sumber kekuatan dalam pelayanannya. Para Suster FCJM, mempunyai

hubungan yang intim dengan Hati, yakni Hati Kudus Yesus dan Hati Maria dalam

semua kehidupannya. Sebagaimana dikatakan oleh pendiri konggregasi Muder

Maria Clara Pfander :

”Mereka menyebut diri sebagai Puteri-Puteri Hati Kudus Yesus dan Maria, dengan demikian muncul saksi-saksi khususnya mereka yang

Page 63: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

45

memperjuangkan kasih sempurna dan hormat kepada Hati Kudus Yesus dan Maria dan orang akan meneladani hati mereka yang bersumber dari Hati Kudus” (Martin, 1860: 12).

Hati Yesus adalah tempat suara hati; tempat kebebasan akan cinta Yesus;

kebebasan untuk memutuskan dirinya sendiri tanpa paksaan; Hati Yesus adalah

suara hati-Nya sendiri. Ketika kita berkontemplasi, kita merasakan Hati sebagai

kebebasan untuk mencintai Tuhan, disini kita menemukan kebebasan menyeluruh.

Suara hati Tuhan dalam diri manusia masuk ke dalam suara Hati Yesus dari

Nazareth. Dia mengosongkan diri demi kemuliaan Allah (Yoh 17:5), dan cinta

yang tak berkesudahan (Fil 5:5-8; Yoh 13: 1). Seluruh hidup-Nya tertuju kepada

kematian dan kebangkitan-Nya. Sesuai dengan Injil Yohanes, dengan kematian-

Nya, Yesus memberikan Roh-Nya, dan ketika salah seorang serdadu menusuk

lambung-Nya dengan tombak, mengalirkan darah dan air (Yoh 19: 28-34), dan

inilah ”saat” kelahiran Gereja. Hati Yesus diberikan kepada kita sebagai cinta

abadi dari Tuhan, hati menjadi ruangan dan tempat hidup. Bersama Dia kita

merasakan misteri kasih ibu, dan Yesus dengan umur yang masih muda tidak

ragu-ragu untuk memberikan nyawa-Nya ( Siringo-ringo, 2005: 25).

Berbicara mengenai penyembahan terhadap Hati Kudus Yesus, membuat

kesadaran dan kebebasan hati kita untuk membiarkan diri sendiri dipenuhi

dengan-Nya. Berkontemplasi mengenai rahasia hidup-Nya tahap demi tahap

membawa perobahan akan kebebasan suara hati kita. Melalui cara itu, para Suster

FCJM menjadi benar-benar, ”Puteri- Puteri Hati Kudus Yesus”. Para Suster

dipanggil oleh Tuhan dengan mengambil bentuk dan teladan dari Putera-Nya

sendiri (Rm 8:29). Lagi pula hatinya direalisasikan dalam ”Hati Yesus”, kemudian

Page 64: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

46

para Suster FCJM akan menjadi benar memberikan hidup kepada sesama sesuai

dengan sabda Yesus sendiri: ”Dari dalam hatinya akan mengalir aliran air hidup”

(Yoh 7:38). Kemudian perhatian Yesus menjadi perhatian mereka sehingga

persembahan hidup para Suster adalah doa yang terus-menerus dikombinasikan

dengan tugas pelayanannya. Bardasarkan Hati Kudus Yesus, para Suster FCJM

memberikan pelayanan dengan penuh cinta kasih terutama bagi anak yatim-piatu

dan miskin (Martin, 1860: 10).

Cinta Muder Maria Clara Pfander terhadap Hati Kudus Yesus nyata dalam

kehendaknya, untuk mengungkapkan cinta itu secara mendalam yakni melalui

Perayaan Ekaristi (dia melihat cukup dalam hubungan antara Hati Yesus dan

Ekaristi), yakni: dengan merayakan Ekaristi berarti bersyukur dan mengenang

kembali pemberian diri Kristus kepada umat-Nya, kepada dunia, dan masuk ke

dalam ritual pemberian diri-Nya, dengan bersembah sujud kita menghadirkan diri

dihadapan Tuhan dan semua kebutuhan Gereja serta seluruh dunia. Dan melalui

penghayatan Ekaristi, kita menjadi satu dengan penderitaan dan penyaliban

Kristus, serta menghayati kesatuan Yesus Kristus dengan umat-Nya (Martin,

1860: 49).

Rumusan lain, Hati Kudus Yesus bagi Muder Maria Clara Pfander adalah:

”Matahari rahmat Ilahi, dan cinta yang menerangi kita, teladan mulia dari segala

kebajikan; yang menginsyafi kita akan cinta kasih Ilahi yang melimpahi

perbendaharaan segala belaskasihan yang dicurahkan kepada kita; firdaus jiwa

dan ganjaran serta kebahagiaan abadi”. Allah menghendaki justru dalam zaman

ini Hati Kudus Yesus yang bernyala-nyala dihormati dengan sungguh-sungguh

Page 65: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

47

oleh manusia, khususnya oleh Puteri-Puteri Hati Kudus Yesus dan Maria. Oleh

sebab itu hendaklah para Suster FCJM berusaha agar mereka bukan hanya

mencintai Hati Kudus Yesus dan Maria dengan cinta mesra, melainkan juga

mencoba dengan segala tenaganya untuk menyebarkan penghormatan yang seperti

itu kepada orang lain. Dengan tidak henti-hentinya, hendaklah mereka berusaha

membentuk hatinya sesuai dengan Hati Kudus Yesus dan Hati Kudus Maria

dengan mengembangkan cintanya yang mendalam kepada-Nya (Martin, 1860:

90).

Para Suster FCJM mewajibkan diri sebagai kurban silih bagi Hati Kudus

Yesus, setiap hari demi wujud ini mempersembahkan segala doa dan tapa mereka,

Ekaristi Kudus, Komuni Kudus, semua pekerjaan baik yang mereka lakukan

berkat rahmat Tuhan. Di hadapan Hati Kudus Yesus yang bernyala penuh kasih

tersembunyi dalam Sakramen Mahakudus mereka memanjatkan doa laksana dupa

naik kehadirat Allah dan sampai sekarang di rumah induk, mereka mengadakan

Sembah Sujud Abadi, dimana para Suster secara bergantian berdoa siang dan

malam. Mereka berdoa dengan sederhana dan berapi-api bagi Bapak Suci kita,

bagi yang mulia Uskup kita dan keuskupannya, bagi semua Uskup, Imam dan

Birawan, bagi semua Gembala dan Pelayan umat. Demikian pula bagi pertobatan

para pendosa orang yang sesat imannya atau yang belum percaya, bagi orang yang

dipercayakan kepada para Suster FCJM, bagi kaum kerabat, para penderma, orang

sakit, dan mereka yang akan menghadapi ajalnya serta bagi jiwa-jiwa yang

malang di api pencucian (Martin, 1860: 9).

Page 66: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

48

Dan inilah tujuan dasar Muder Maria Clara Pfander mendirikan

Kongregasi; berdoa secara terus menerus untuk Gereja, terutama melalui Sembah

Sujud pada Tuhan dalam Ekaristi, mengurus anak-anak terlantar dan orang sakit,

serta melaksanakan karya cinta kasih lainnya sesuai dengan kebutuhan zaman

demi tujuan Kongregasi (Konst, 1980, art. 4).

Supaya doa mereka menjadi lebih kuat, menembus awan dan lebih

berguna bagi Gereja Katolik yang Kudus, maka mereka harus pertama-tama

berusaha dengan rendah hati dan sungguh rajin menyempurnakan diri agar

akhirnya berkenan sepenuhnya kepada Allah. Sebab semakin orang sempurna dan

suci, semakin berdaya guna doanya, semakin ia sanggup bukan hanya membawa

hasil bagi Gereja Kudus dengan doanya, tetapi juga melaksanakan karya cinta

yang memuliakan dan mengagungkan Allah serta membawa manfaat bagi sesama

(Martin, 1860: 10).

Para Suster Puteri-Puteri Hati Kudus Yesus dan Maria sejauh sanggup

melaksanakan karya cinta kasih yang diarahkan pertama-tama dengan ramah dan

tulus kepada anak yatim-piatu dan miskin. Mereka mengingat sabda Tuhan:

”Barang siapa menerima seorang anak dalam namaKu, menerima Aku”. Maka

para Suster yang sibuk dalam pendidikan, merawat orang sakit, mereka harus

melayani dengan sepenuh hati, sebab di dalam diri mereka inilah mereka melayani

penyelamat Ilahi dengan cinta, rela berkorban, sambil mengingat perkataan:

”Segala sesuatu yang kau lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang

paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat 25: 40), dan ”Ketika

Aku sakit, kamu melawat Aku” (Martin, 1860: 10).

Page 67: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

49

Dalam sebutan itu mereka selanjutnya menunjukkan tugas mereka, yakni

tetap memohonkan belaskasih dari kedua Hati itu (Hati Yesus dan Maria), sesuai

dengan wujud yang di sebut pada awal. Demikian pula ditunjukkan usaha para

Suster yang tekun dan rendah hati untuk mengubah hati mereka menurut contoh

kedua Hati Kudus itu khususnya melatih diri dalam cinta kasih suci dengan

rendah hati dan taat (Martin, 1860: 12).

Dari kedua Hati itu diharapkan para Suster FCJM (Franciscanae Filiae

Sanctissimae Cosdis Yesus et Mariae) mempersatukan hidup doa dan pelayanan,

sehingga pelayanan disemangati dan diteguhkan oleh doa sehingga membawa

berkat bagi setiap orang yang dilayani. Perlu ditegaskan kembali bahwa setiap

Minggu mereka mangadakan jam suci, yaitu malam Jumat antara jam sebelas dan

dua belas untuk menghormati sengsara Yesus yang mengerikan dan sakrat

mautnya di taman Zaitun. Selama ini mereka berdoa bersama-sama dengan

kebaktian besar terhadap Hati Kudus Yesus yang tersembunyi dalam Sakramen

Mahakudus untuk wujud-wujud yang telah ditentukan (Martin, 1860: 90).

Setiap hari Jumat pertama dipersembahkan kepada Hati Kudus Yesus.

Pada saat itu para Suster FCJM hendaknya memperdalam cintanya terhadap Hati

Kudus Yesus yang bernyala karena cinta-Nya yang berkobar-kobar kepada

mereka. Pada hari Jumat sepanjang tahun Hati Kudus Yesus dihormati secara

khusus. Jika para Suster FCJM menghormati Hati Kudus Yesus, niscaya mereka

juga menghormati dan mencintai Hati Kudus Santa Maria Bunda Surgawi yang

tidak bernoda dengan cara yang sama. Maka pesta Hati Kudus Santa Maria yang

tidak bernoda dirayakan dengan meriah. Pada setiap pesta Bunda Maria dan setiap

Page 68: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

50

hari Sabtu, hendaknya para Suster FCJM melipatgandakan cinta dan

penghormatannya kepada Perawan Maria. Karena cinta mereka kepada Perawan

Maria yang tidak bernoda Bunda Allah, maka disamping nama Biara, semua

suster FCJM juga menerima nama Maria misalnya; Sr. Maria Stefania Gultom,

FCJM, Sr. Maria Avelina Simbolon, FCJM, demikian juga dengan Suster-suster

lainnya. Hal ini menjadi sangat jelas bahwa para Suster FCJM menimba inspirasi

dan semangat dari Hati Kudus Yesus dan Maria. Diharapkan cinta mereka dengan

sepenuh hati dalam pelayanan, baik itu dalam rumah tangga, pendidikan,

kesehatan, karya sosial, rehabilitasi untuk anak-anak cacat fisik, maupun dalam

karya pastoral semua memancarkan cinta kasih yang berkobar-kobar yang

bersumber dari Hati Kudus Yesus dan Maria, maka kehadiran mereka menjadi

sumber berkat bagi semua orang yang dilayani (Martin, 1860: 91).

Berkat kesatuan yang mendalam dengan Hati Kudus Yesus dan Maria

maka para Suster FCJM diberi anugerah secara bebas dari Allah yakni:

1. Hati yang mencinta, hati yang memiliki kekuatan dan tidak mudah menyerah,

hati yang lembut, berbelas kasih dan pengampun (Yesaya 6:2).

2. Hati yang rela berkorban untuk menjadi pemanggul salib yang benar demi

cinta kepada Yesus yang tersalib agar dapat menerima palem kehidupan yang

kekal.

3. Hati yang tetap pasrah dan teguh akan penyelenggaraan ilahi, hati yang tetap

bersyukur dan rendah hati walaupun harus mengorbankan segala-galanya

kepada Dia yang tersalib (Flake, 1982: 68-69).

Page 69: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

51

Kesaksian hidup para Suster FCJM dalam pelayanan diarahkan pada

partisipasi dalam perutusan Kristus yakni membawa dunia ini dalam

kepenuhannya melalui penyelamatan Kristus. Karena itu doa, karya, dan

penderitaan merupakan kerasulan mereka. Dengan pelayanan mereka

melaksanakan sabda Tuhan Pencipta untuk membangun dunia ini, dalam hal itu

mereka disatukan satu sama lain dengan semua orang. Pelayanan para Suster

memungkinkan mereka untuk mengalami dan menyinarkan sukacita serta

mengembangkan talenta yang telah dianugerahkan Allah kepada masing-masing

suster. Sejauh kesanggupannya dan tenaga mengijinkan, para Suster FCJM rela

menyerahkan diri kepada Tuhan. Semakin mereka melupakan diri, kesaksian

cintanya semakin dipercaya dan semakin menemukan kepenuhan hidup dalam

kesetiaan mengabdi kepada Dia yang telah memanggilnya melalui Kongregasi

Suster-suster FCJM.

Melalui sarana dan talenta yang telah dimiliki oleh para Suster, maka

mereka dapat melaksanakan pelayanan kasih yang paling dibutuhkan orang-orang

yang dihadapinya, Gereja dan Kongregasi. Menurut Muder Maria Clara Pfander,

siapa saja yang membutuhkan hak untuk dibantu, hendaknya para Suster

berusaha untuk menolongnya; tetapi mereka hendaknya mendahulukan dan

mengutamakan anak-anak yatim-piatu, miskin dan menderita. Mereka juga

berpartisipasi seturut kemampuannya dalam kegiatan-kegiatan yang ada dalam

Kongregasi FCJM khususnya dalam memberikan pelayanan terhadap para Suster

yang dalam keadaan sakit dan lanjut usia, sebab hal itu merupakan pelayanan

khusus dan perhatian yang penuh kasih (Konst, 1980, art. 42-44).

Page 70: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

52

Mereka yang sakit dan lanjut usia, tetap berpartisipasi dalam tugas

perutusan Kristus melalui doa atau penderitaan yang sedang dialaminya. Sejauh

memungkinkan setiap suster berusaha agar hidupnya menjadi saluran berkat bagi

semua orang. Terutama bagi yang sudah lanjut usia, mereka berusaha menerima

keadaannya dengan penuh sukacita. Tuhan telah melakukan segala yang baik

dalam hidupnya, maka rasa syukur kepada Allah hendaknya menjadi ungkapan

hidunya, sehingga menjadi contoh bagi suster-susternya. Dan mereka yang masih

dapat melayani komunitas tetap berusaha memberikan teladan yang baik dan

penuh kasih (Konst, 1980, art. 45).

Page 71: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

BAB III

HATI KUDUS YESUS DAN MARIA

DALAM KONGREGASI FCJM

A. Harapan Gereja: Berangkat dari Hati Yesus dan Maria

Di dunia ini banyak orang miskin, maka kehadiran Gereja hendaknya

mempunyai makna bagi belahan dunia yang mengalami kemiskinan itu. Gereja

dan pelayan-pelayannya harus membawa kabar gembira bagi kaum miskin. Gereja

mengalami berbagai tantangan dan penindasan, yang membuat manusia sering

terabaikan terutama bagi orang-orang miskin. Mereka hidup tanpa cinta kasih,

kurang perhatian dan sering diperlakukan secara tidak adil. Padahal, mereka juga

adalah makhluk ciptaan Tuhan, sama dengan orang-orang yang hidupnya lebih

bernasib membutuhkan cinta kasih. Dalam hal itu, Gereja dan pelayan-pelayannya

tampil dan bertindak untuk membawakan misinya serta memberikan cinta kasih,

sehingga orang-orang miskin mendapat perhatian. Sesuai dengan perutusan Yesus

Kristus yang diteruskan-Nya, Gereja solider dengan orang miskin. Ia membantu

semua orang yang kurang mampu atau miskin. Gereja dan pelayan-pelayannya

harus membawa kabar gembira bagi kaum miskin (Iman Katolik, 1996: 455).

Para Suster FCJM sebagai anggota Gereja, terdorong oleh Hati Kudus

Yesus, turut mengambil bagian dalam tugas Gereja untuk menghadirkan karya

keselamatan Yesus Kristus bagi orang-orang miskin. Melalui semangat Hati

Kudus Yesus yang bernyala-nyala mereka berusaha melaksanakan karya cinta

kasih terhadap yatim-piatu, miskin dan terlantar. Para Suster berpedoman pada

Sabda Tuhan: “Barang siapa menerima seorang anak dalam nama-Ku, mereka

menerima Aku”. Mereka yakin bahwa melalui pelayanan terhadap yatim-piatu,

Page 72: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

54

miskin dan terlantar, mereka juga memberi pelayanan terhadap Tuhan sendiri

yang hadir di tengah-tengahnya melalui orang-orang yang dilayani serta dirawat

setiap hari (Martin, 1860: 9).

Para Suster disemangati oleh semangat suci sesuai dengan Sabda Tuhan,

bahwa mereka menerima Tuhan sendiri dalam diri anak-anak miskin yang

dilayani sesuai dengan bakat dan hartanya. Mereka pun percaya bahwa pada

gilirannya, Tuhan akan mengganjari budi baiknya, melalui pelayanan kasih yang

dilakukannya. Tuhan juga berkenan menjadi penolong dan penuntunnya agar tetap

setia dalam pelayanan itu. Mereka perlu semakin menghormati dan memuliakan

Tuhan agar sungguh-sungguh membawa keselamatan dan berkat bagi banyak

orang melalui doa dan pelayanannya. Para Suster banyak berdoa sebab melalui

doa-doa yang dipanjatkan kepada Tuhan, justru dengan semangat itu mereka

semakin dapat memperoleh kesempurnaan. Sebab semakin orang sempurna dan

suci, semakin berdaya gunalah doanya dan hasilnya bukan hanya untuk Gereja

Kudus tetapi mampu melaksanakan pelayanan cinta kasih terutama bagi mereka

yang kecil, miskin, menderita, sekaligus memuliakan dan mengagungkan Allah

serta berguna terhadap sesama (Martin, 1860: 10).

Hati Kudus Yesus telah rela ditikam, demi penebusan dan keselamatan

umat manusia dengan penuh kasih. Lambung Yesus mengalirkan darah dan air.

Hati yang tertikam adalah bahasa yang dipakai Allah untuk menyatakan kasih

Yesus yang merupakan sumber daya yang menebus umat manusia dari dosa. Daya

itu dialirkan melalui Gereja bila menerimakan Pembaptisan dan Ekaristi (Jacobs,

1987: 28).

Page 73: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

55

Hati Kudus Yesus mewahyukan cinta kasih-Nya yang tanpa batas kepada

umat-Nya. Hati Yesus yang terluka menjadi lambang kasih-Nya yang luar biasa

dan diberikan kepada umat manusia. Hati Yesus menjadi sumber kehidupan dan

penghiburan serta menjadi wadah kasih. Maka sangat penting diadakan kebaktian

kepada Hati Kudus Yesus yang menjadi sarana untuk hidup dan bersatu dengan-

Nya. Dengan demikian, orang semakin mengalami dan merasakan pada waktu

Yesus masih di dunia ini, khususnya dalam sengsara dan salib-Nya ( Jacobs,

1987: 35).

Pengalaman Hati Yesus adalah pengalaman orang-orang kecil yang

ditindas dan diperas di tengah-tengah masyarakat. Di dalam diri Yesus, Allah

sangat dekat dengan semua orang kecil yang hidup di dunia ini. Dan justru karena

itu Hati Kudus Yesus merupakan tanda kasih Allah yang luar biasa bagi umat

manusia. Hati Yesus adalah hati orang-orang kecil, Ia tidak minta dihibur tetapi

justru Ia senasib dengan manusia dan membawa penghiburan yang sejati. Ia

meminta supaya umat manusia bersama-sama dengan-Nya berani memikul segala

beban kehidupan yang menimpa orang-orang kecil ( Jacobs, 1987: 37-38).

Melalui Hati Kudus Yesus yang penuh kasih itu diharapkan anak-anak

yatim-piatu, miskin dan terlantar dapat semakin:

1. Teguh dalam Iman

Yesus hadir di antara orang-orang miskin dan berkata: “Berbahagialah hai

kamu yang miskin” (Luk 6: 20). Yesus tidak memuji kemiskinan, dan tidak

menyatakan bahwa mereka bahagia karena miskin tetapi semangat baru diberikan

kepada mereka. Dalam hal itu kaum miskin diajak untuk menyadari kekuatan

Page 74: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

56

Allah yang tetap ada di antara mereka, itulah sebabnya Yesus membuat mukjizat-

mukjizat-Nya. Jikalau Yesus melakukan mukjizat bukan berarti untuk membuat

semua orang miskin menjadi kaya, tetapi di situ mau merperlihatkan bahwa Allah

yang penuh kasih itu hadir menyertai mereka, perjuangannya didukung dan

diperkuat oleh Allah. Mukjizat Yesus adalah tanda kasih Allah kepada mereka

(Iman Katolik, 1996 : 456).

Kasih Allah mendapat bentuk yang konkrit dalam diri Yesus dari Nazaret,

Putera Allah yang menjadi tukang kayu. Pengalaman Hati-Nya adalah

pengalaman setiap orang kecil yang ditindas dan diperas ditengah-tengah

masyarakat. Maka Yesus sangat dekat dengan semua orang kecil dalam hidup di

dunia ini. Dan karena itulah Hati Yesus menjadi tanda kasih bagi umat manusia.

Yesus mau senasib dengan manusia, kecuali dalam hal dosa. Dia rela wafat dan

mati di kayu salib demi cinta-Nya kepada umat-Nya. Yesus merasakan beban

berat yang ditanggung oleh manusia. Ia merasakan pahit getirnya di dalam Hati-

Nya sendiri, tetapi Dia menghendaki-Nya dan tidak meminta penghiburan

(Jacobs, 1987: 38).

Orang-orang miskin pada zaman ini adalah mereka yang ditindas, diperas,

digusur dan diperlakukan dengan tidak adil. Mereka tidak berdaya atas

kemiskinannya, namun Yesus secara tegas mewartakan bahwa kaum miskin

terberkati dengan mengatakan: “Berbahagialah mereka yang miskin di hadapan

Allah” (Mat 5:3). Yesus mengundang siapa saja yang bersusah payah dan

bersedih hati untuk datang kepada-Nya sebagai sumber penghiburan: “Marilah

kepada-Ku, semua yang letih-lesu dan berbeban berat” (Mat 11:28). Dengan

Page 75: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

57

penuh cinta Yesus merangkul orang-orang miskin yang menderita dan tertindas

(ASG, 1999, art. 23).

Dalam semua penderitaan itu perlu berpegang teguh kepada Hati Kudus

Yesus yang senantiasa memberikan kekuatan kepada umat-Nya. Ia ada di situ dan

menyucikan umat-Nya seutuhnya dengan cinta kepada-Nya lebih jauh lagi, Ia

tidak hanya mau melimpahi dengan cinta-Nya, tetapi ingin seutuhnya

mengubahnya menjadi cinta kepada-Nya melalui salib atau penderitaan-

penderitaan, seperti halnya salib dan penderitaan-Nya yang menjadikan diri-Nya

cinta kepada umat manusia.

Betapa besar penghinaan bagi Yesus yang merendahkan diri-Nya ke dalam

penderitaan, dimana Ia dapat disempurnakan dan dibawa kepada kepenuhan-Nya.

Tetapi betapa agunglah martabat penderitaan yang dipilih, digunakan oleh-Nya

dan digunakan oleh Bapa-Nya yang abadi untuk mencapai kesempurnaan serta

kepenuhan-Nya. Bukankah suatu kehormatan dan anugerah besar kepada umat-

Nya jika dibawa kepada kepenuhan dan disempurnakan melalui penderitaan sama

hal seperti Yesus? Terberkatilah Yesus Kristus yang tersalib yang telah

menganugerahkan berkat-berkat salib-Nya. Berbahagialah orang yang menderita

karena cintanya kepada Yesus Kristus (Levesque, 1995: 86-87).

2. Dengan Doa Mereka Diselamatkan

Seluruh rencana Tuhan terhadap manusia dan dunia adalah sejarah cinta

kasih, dan sebagai ungkapan kerinduan Tuhan, Dia menyelamatkan manusia dan

seluruh dunia. Manusia juga mempunyai kerinduan melalui doa-doa. Berdoa,

Page 76: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

58

bukan berarti mengucapkan banyak kata-kata di hadapan Tuhan, yang membuat

Tuhan taat kepada keinginan-keinginan manusia, tetapi berdoa berarti

mendengarkan Tuhan dan melakukan kehendak-Nya. Dalam Kitab Suci, Tuhan

mengatakan: ”Tetaplah berdoa” (1 Tes 5: 17). Dan yang paling penting pada saat

itu adalah berdoa untuk keprihatinan-keprihatinan Gereja dan dunia, secara

khusus bagi mereka yang menderita, tersesak dan membutuhkannya. Kerinduan

itu dapat diungkapkan melalui doa-doa melalui sembah sujud, retret, rekoleksi,

ataupun saat-saat tenang di hadapan-Nya. Dengan doa dan sembah sujud di

hadapan Tuhan dapat menguatkan dan mengubah hidup manusia dari situasi yang

kurang baik menjadi lebih baik. Doa di hadapan Tuhan membimbing dan

menguatkan untuk menjalankan tugas pelayanan setiap hari (Thomann, 2008: 2-

3).

Dalam kehidupan manusia banyak keluh-kesah, dan masalah ingin

diselesaikan secara cepat-cepat. Salah satu masalah yang menyesakkan hati

manusia adalah pengalaman atas perlakuan yang tidak adil. Yesus menunjukkan

perumpamaan tentang seorang janda yang tekun dan mendesak kepada hakim

supaya menyelesaikan permasalahanya dengan adil. Pada zaman Yesus, menurut

tradisi dan hukum Yahudi, janda adalah orang yang secara sosial lemah. Janda

tidak memiliki pijakan dalam hukum, hidupnya hanya berdasarkan belas kasih

dari kebaikan orang lain, seperti dari anak laki-laki yang berhak atas warisan harta

atau atas dana untuk fakir miskin, janda dan yatim-piatu menurut ketentuan agama

atau menurut kesalehan orang. Janda itu tidak memiliki kekuatan untuk

memperjuangkan haknya, tetapi oleh Yesus ia digambarkan sebagai orang yang

Page 77: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

59

memiliki keteguhan dan ketekunan dalam mengadu kepada Allah. Bagi dia, hanya

Allah yang sanggup memberikan keadilan. Yesus mengundang manusia agar

berdoa dengan penuh iman dan keyakinan, bahkan dengan iman yang demikian

mendesak karena percaya dan yakin bahwa Allah akan mendengarkan

permohonannya. Doa membuat manusia semakin mampu menghadapi segala

kepahitan dalam hidup. Doa tekun memiliki kekuatan yang luar biasa untuk

menghadapi dan mengatasi segala masalah. Penyelesaian yang sebenarnya dan

sejati datang dari Allah. Manusia pendoa bagaikan tanpa malu dalam berdoa,

itulah yang menjadi pengubah-pengubah keadaan dunia. Yesus sendiri sebenarnya

manusia pendoa sejati, sehingga Dia membawa gerak perubahan di dunia ini

(Darminta, 2006c: 20).

Manusia diundang untuk menghayati doa sebagaimana dalam Kitab Suci,

memenangkan kualitas hidup kekal atau hidup Ilahi. Itulah sebabnya manusia

diajak oleh Yesus untuk berdoa dengan tidak jemu-jemunya (Luk 18:1).

Memperjuangkan keadilan sebagai energi hidup Ilahi memerlukan iman yang

kuat. Begitu pula berdoa untuk menghayati mistik “berbuat bagi Allah dengan

berbuat baik bagi yang kecil” untuk itu sangat penting iman yang kuat untuk

mengalahkan rasa jemu dan lelah tanpa harapan. Doa yang diwujudkan dalam

Kitab Suci yaitu doa untuk memenangkan kualitas hidup kekal atau hidup Ilahi.

Bila tujuan hidup yang diperjuangkan melalui doa dan bersatu dengan Tuhan,

maka manusia dihadapkan pada ungkapan mistik “kau lakukan itu untuk Aku”.

Doa seperti itulah yang dipertegas oleh Yesus dalam Kitab Suci.

Page 78: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

60

Manusia yang berjuang untuk beribadah kepada Allah dengan

memenangkan keadilan Allah dalam hidup (Luk 18:3). Doa demi memenangkan

keadilan memang melelahkan dan mudah membuat putus asa dan berhenti di

tengah jalan, itulah sebabnya Yesus mengajak umat manusia untuk berdoa dengan

tidak jemu-jemunya (Luk 18:1). Berdoa bagi Allah bukan berarti agar bebas dari

segala pergulatan-pergulatan hidup, tetapi mendesak untuk menumbuhkan

keyakinan akan energi Ilahi keadilan dan kebenaran Allah akan menang.

Keheningan dalam doa sangat penting yakni keheningan dalam Allah, sebab

dengan keheningan tersebut mampu mendengar teriakan dan ratapan manusia

yang kehilangan segala-galanya di dunia ini, misalnya kaum pengungsi, kaum

tidak bertanah dan orang yang tidak berpenghasilan biarpun di negerinya sendiri

(Darminta, 2006c: 27-29).

Dengan demikian mereka diselamatkan melalui doa-doa yang tekun

dilaksanakan dan bersumber dari Hati Kudus Yesus. Orang yang dapat merasakan

kebaikan dan kemurahan Tuhan ialah melalui doa, maka Yesus tetap mengajak

para murid-Nya untuk tetap berdoa (Luk 1: 1-13). Abraham selalu berdoa demi

kebaikan kembali penduduk Sodom dan Gomora, sehingga dia semakin mengenal

bahwa Allah itu sungguh pemurah dan penuh belas kasih. Melalui teladan

Abraham dan ajaran Yesus Kristus, manusia tidak hanya diajari untuk berdoa

tetapi diajak untuk membangun kembali gambaran Allah yang sedemikian murah

hati dan menginginkan segala yang baik dalam hidup manusia.

Betapa tidak mudahnya berdoa untuk membangun gambaran akan Allah

yang sedemikian mau diketuk hati kemurahan-Nya di tengah-tengah hidup yang

Page 79: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

61

penuh dengan kekerasan, mau menang sendiri, baik di jalan-jalan, di rumah dan di

kantor-kantor manapun, semua mau menang sendiri sehingga hatinya semakin

keras dan tertutup. Akan tetapi, semakin manusia membuka hatinya, semakin pula

hati Allah terbuka baginya. Sebab, Allah sungguh rendah hati dan mau

merendahkan diri. Allah datang ke dunia ini dengan penuh kerendahan hati untuk

menolong umat manusia. Sebenarnya Allah yang kaya, sedangkan manusia

miskin dan tidak seberapa di hadapan Allah, maka manusia sangat perlu

merendahkan hati, agar memperoleh kasih dan kemurahan dari Tuhan (Darminta,

2006c: 36-37).

3. Memajukan Devosi Hati Kudus Yesus

Gereja senantiasa berpandangan bahwa devosi kepada Hati Kudus Yesus

adalah devosi yang amat tinggi sehingga perlu disebarluaskan. Menurut Paus Leo

XIII dalam Annum Sacrum menyatakan bahwa devosi Hati Kudus Yesus

merupakan kebaktian yang paling utama, yang akan memberikan buah yang

melimpah bagi umat beriman. Dengan devosi Hati Kudus Yesus, orang dapat

memalingkan diri kembali kepada Yesus, yakni jalan kebenaran dan kehidupan.

Bapak Paus Pius XI dalam Miserentisimus Redemptor mengingatkan

bahwa dalam devosi Hati Kudus Yesus terdapat secara ringkas dan padat seluruh

ajaran agama dan seluruh norma untuk hidup sempurna. Karena devosi tersebut

dengan mudah dapat menuntun jiwa kepada pengenalan akan Kristus Tuhan, dan

paling berdaya guna untuk menggerakkan hati manusia, agar dapat mencintai serta

mengikuti jejak Kristus dengan lebih bersemangat. Bapak Paus Pius ke XII,

Page 80: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

62

berpendapat dengan para pendahulunya dan merasa amat bergembira karena

perkembangan devosi Hati Kudus Yesus, sebagaimana disebutkan dalam Summi

Pontificatus. Selama masa pontifikatnya beliau melihat dengan rasa gembira

bahwa banyak gerakan menyebarluaskan devosi Hati Kudus Yesus, khususnya

Kerasulan Doa. Banyak rumah, sekolah, institut dan negara dibaktikan kepada

Hati Kudus Yesus, karena begitu besar anugerah-Nya. Maka Paus menganjurkan

umat untuk memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan yang telah memberikan

jauh lebih banyak dari apa yang didoakan atau dipikirkan (O’Donnell,1990a: 25-

26).

Hati Yesus adalah lambang dan perwujudan cinta kasih Kristus yang tidak

terbatas, cinta itulah yang menjadi alasan utama untuk pembaktian ke dalam Hati

Kudus Yesus. Cinta kasih Allah sudah dinyatakan dalam Perjanjian Lama yakni

perjanjian Yahwe dengan umat Israel di gunung Sinai dimeteraikan dengan

kekuasaan Yahwe atas Israel dan ketundukan Israel kepada Yahwe yang diperkuat

dan ditopang cinta kasih. Dalam Perjanjian Baru berpuncak pada kedatangan Sang

Sabda yang menjadi manusia dan itulah awal cinta kasih-Nya yang mendamaikan

manusia dengan Allah. Perjanjian itu dimeteraikan dengan darah Anak Domba

yang Mahasuci. Dan itulah sebabnya Perjanjian umat Kristani lebih kuat dan

bermanfaat, sebab dasarnya bukan ketakutan melainkan cinta kasih, rahmat dan

kebenaran, yakni Yesus sendiri (O’Donnell, 1990a: 28).

Menurut Santo Tomas dari Aquino, inti devosi Hati Kudus Yesus pada

umumnya adalah keinginan untuk pemberian diri dengan rela demi hal-hal yang

berhubungan dengan pelayanan Tuhan. Dalam devosi Hati Kudus Yesus, umat

Page 81: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

63

memberikan penghormatan kepada cinta-Nya yang melayani dalam kepasrahan

demi cinta ilahi-Nya. Maka sudah sepantasnya kalau umat menjungjung tinggi

devosi tersebut. Melalui devosi kepada Hati Kudus Yesus, umat melaksanakan

perintah Tuhan: “Kasihanilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap akal-budimu dan

dengan segenap kekuatanmu” (Mrk 12:30). Umat dibimbing untuk menyembah

Tuhan bukan demi kepentingan diri sendiri, tetapi demi kemuliaan Tuhan yang

diabdi dengan cinta, hormat, puji dan syukur (O’Donnell, 1990a: 37).

Para Paus terdahulu telah menetapkan Hari Raya Hati Kudus Yesus dan

membaktikan seluruh umat manusia kepada Hati Kudus Yesus, dan terbukti

bahwa devosi Hati Kudus Yesus membawa buah-buah yang melimpah, di mana

banyak orang yang tadinya terpisah dari pangkuan Gereja, kemudian mereka

kembali lagi ke pangkuan Gereja (O’Donnell, 1990a: 38).

Menurut Margareta Maria, devosi kepada Hati Kudus Yesus pertama-tama

adalah penyerahan hidup sepenuhnya untuk bersatu dengan Yesus, sehingga dapat

merasakan apa yang dirasakan oleh Yesus, menghendaki apa yang dikehendaki-

Nya dan mencintai apa yang dicintai-Nya. Devosi kepada Hati Kudus Yesus

membuat seluruh hidup manusia penuh dengan kasih Kristus, sehingga manusia

dapat melihat Kristus di mana-mana dan di mana-mana Kristuslah yang paling

penting dalam hidupnya. Devosi Hati Kudus Yesus juga merupakan balasan kasih

manusia terhadap kasih Kristus yang tanpa batas. Dan cita-cita devosi Hati Kudus

Yesus menurut Margareta Maria, yakni penyerahan dan pembaktian diri kepada

Hati Yesus dan memberikan segala cinta, hormat dan kemuliaan kepada-Nya

(Wenisch: 13).

Page 82: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

64

Devosi kepada Hati Kudus Yesus, bertujuan mengingatkan umat-Nya

bahwa karya cinta kasih Kristus yang paling utama adalah penetapan Ekaristi,

sebab dengan Sakramen Ekaristi, Kristus ingin bersama-sama dengan umat-Nya

sampai akhir zaman. Ekaristi adalah anugerah Hati Kudus Yesus yang amat besar,

sebab diberikan berdasarkan cinta-Nya yang amat besar pula. Kalau devosi

dijalankan dengan setia, giat dan benar sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh

Gereja, maka akan mendatangkan buah-buah yang melimpah (O’Donnell, 1990a:

39-40).

Dari penampakan Yesus kepada Santa Margareta Maria, maka bentuk

wujud devosi Hati Kudus adalah: Misa Kudus Jumat Pertama, Komuni

Pemulihan, Jam Kudus pada hari Kamis malam untuk mengenang sengsara Tuhan

di taman Getsemani, Liturgi Hari Raya Hati Kudus Yesus dan penekanan khusus

pada pengudusan dan pemulihan (O’Donnell, 1990b: 20).

Banyak orang terbantu dengan mengembangkan iman dan hidup rohaninya

dengan salah satu bentuk devosional terutama dalam hidup menggereja atau hidup

keagamaan. Wujud itu ditentukan oleh wujud terbatas dari devosi tersebut

misalnya: Hati Kudus Yesus yang Mahakudus. Devosi adalah suatu sikap iman

dalam keagamaan yang merupakan kecenderungan asasi dan terdalam, dalam hati

manusia untuk beribadah dan berbakti kepada Allah. Bentuk-bentuk devosi ialah

wujud yang diambil manusia untuk menghayati hubungan devosinal itu. Wujud

devosi dapat dihayati dengan barbagai cara misalnya: ziarah, membiasakan doa-

doa tertentu, matiraga dengan cara tertentu atau cara-cara lainnya (Harjawijaya,

1993: 18).

Page 83: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

65

Cinta yang mengalir mendorong Yesus menumpahkan darah-Nya untuk

menebus umat manusia. Maka pantas dan layak mempersembahkan serta

membaktikan diri kepada Hati Kudus Yesus. Dengan pembaktian itu, masing-

masing orang mempersatukan diri dengan Yesus, sebab semua penghormatan,

sembah bakti dan cinta yang dipersembahkan kepada Hati Kudus Yesus

sesungguhnya dipersembahkan kepada Yesus sendiri. Dengan demikian devosi

kepada Hati Kudus Yesus menjadi berkat, sebab dengan caranya sendiri orang

akan mendapat rahmat dan terang Ilahi (Donnell, 1990a: 5).

Hati Yesus sungguh Kudus, sebab di dalam hati-Nya, hidup perasaan-

perasaan, pikiran-pikiran serta kecenderungan belas kasih diberikan kepada

mereka yang kecil. Kalau Hati Kudus Yesus dirayakan berarti menghidupkan

kekudusan Hati Yesus di dalam hati umat-Nya dan mereka dicurahi kasih Allah

yang bersumber dari kasih Ilahi. Maka berkat kasih Allah yang telah diterima oleh

umat-Nya, maka layaklah kita membuka hati-Nya dengan memberi kasih kepada

mereka yang menderita (Darminta, 2006c: 12).

B. Warisan Pendiri Dalam Konstitusi Awal

Muder Maria Clara Pfander adalah pendiri Kongregasi FCJM. FCJM

adalah singkatan dari Franciscanae Filiae Sanctissimae Cordis Jesus et Mariae

(Suster-suster Fransiskan Puteri-Puteri Hati Kudus Yesus dan Maria). Suster itu

sudah hidup bersama di Kongregasi Suster-suster “Kasih Kristiani” selama

sembilan tahun, tetapi hatinya mulai bimbang dan kurang tenang, sehingga di

dalam dirinya tumbuh dorongan untuk mendirikan suatu Kongregasi dengan

Page 84: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

66

tujuan utama berdoa dengan tidak henti-hentinya di hadapan Sakramen

Mahakudus bagi Gereja yang tertindas dan melayani yatim-piatu yang miskin dan

terlantar. Dalam surat permohonannya kepada Bapak Uskup Dr. Konrad Martin,

Muder Maria Clara Pfander menuliskan sebagai berikut:

Sekarang saya berhasrat dengan keinginan yang kuat untuk mengikuti panggilan Allah yang telah saya dengar dalam diriku, agar bersama dengan beberapa pemudi yang secita dengan saya, memulai hidup membiara yang sempurna, mengabdikan diri untuk Gereja dengan banyak berdoa dan pertama-tama melayani yatim piatu yang miskin dan terlantar. Kami menghendaki sesuai dengan kehendak Allah membaktikan doa kami yang lemah untuk perkembangan Gereja suci, untuk Bapak Suci Sri Paus, untuk para Uskup, para imam dan segala kaum rohaniwan; lagi pula untuk pertobatan orang berdosa, untuk orang yang berkeyakinan lain, untuk mereka yang tidak percaya dan untuk jiwa-jiwa di api pencucian; khususnya kami berdoa dan berkurban untuk Gembala Agung kami yang Mulia serta keuskupannya. Kami juga menghendaki dalam abad ini, dengan kebaktian dan cinta yang mendalam, menghormati Hati Kudus Yesus dan Hati Maria yang tak bernoda dan seturut kemampuan kami memajukan penghormatan itu (Flake, 1982: 27-28).

Bapak Uskup Dr. Konrad Martin sebagai Uskup Paderborn mengabulkan

permohonannya untuk mendirikan Kongregasi. Beberapa waktu kemudian beliau

mengesahkan Konstitusi yang disusun oleh Muder Maria Clara Pfander dengan

nama Kongregasi: Suster-Suster Fransiskus Puteri-Puteri Hati Kudus Yesus dan

Maria (Flake, 1982: 30).

Dengan pengesahan Konstitusi tersebut, berarti Kongregasi FCJM secara

resmi diterima oleh Gereja. Muder Maria Clara Pfander dengan semangat

menghayati apa yang telah dicita-citakan sebagai tujuan Kongregasinya dan hal

itu ditanamkan melalui tiga hal di bawah ini.

Page 85: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

67

1. Berdoa Dengan Tidak Henti-hentinya Untuk Gereja

Kehendak Tuhan patut dipuji dan Allah harus semakin dihormati serta

diagungkan. Maka para Suster FCJM bersatupadu dalam Cinta Kasih Suci untuk

membantu Gereja Katolik yang Kudus dalam perjuangan dengan kesusahannya

melalui doa tekun siang dan malam. Oleh sebab itu para Suster mewajibkan

dirinya sebagai kurban silih bagi Hati Kudus Yesus, setiap hari mereka

mempersembahkan doa dan tapa mereka, Ekaristi Kudus, Komuni Kudus dan

segala pekerjaan baik, yang mereka lakukan berkat rahmat Tuhan. Di hadapan

Hati Kudus Yesus yang bernyala penuh kasih yang tersembunyi di dalam

Sakramen Mahakudus, para Suster secara bergantian siang dan malam

memanjatkan doa mereka, laksana asap dupa yang mewangi naik kehadirat Allah.

Para Suster berdoa dengan sederhana dan dengan semangat berapi-api bagi Bapak

Suci, bagi yang Mulia Uskup di Keuskupan mereka, bagi semua Uskup, Imam

dan Biarawan, bagi semua gembala dan pelayannya. Begitu juga untuk pertobatan

para pendosa, orang yang sesat imannya atau yang belum percaya, bagi orang-

orang yang dipercayakan kepada mereka, bagi kaum kerabat, penderma, orang

sakit dan yang mau menghadapi ajalnya, serta bagi jiwa yang malang di api

pencucian (Martin, 1860: 9).

Supaya doa-doa mereka lebih kuat dan berdayaguna untuk Gereja Katolik

yang Kudus, maka para Suster pertama-tama harus berusaha dengan rendah hati

dan sungguh rajin untuk menyempurnakan diri sehingga doa-doa mereka

berkenan kepada Allah. Sebab semakin orang sempurna dan suci, semakin

berdaya gunalah doanya, hasil doanya bukan hanya untuk Gereja saja tetapi juga

Page 86: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

68

untuk melakukan karya cinta yang memuliakan dan mengagungkan Allah serta

sangat bermanfaat bagi sesama (Martin, 1860: 10).

Para Suster harus memberi perhatian utama terhadap doa, sebab melalui

doa-doanya, mereka sanggup melaksanakan karya cintakasih, yang diarahkan

pertama-tama kepada yatim-piatu, miskin dan terlantar. Untuk itu para Suster

yang tidak bertugas untuk doa Sembah Sujud, dan sibuk dalam pelayanan di

bidang pendidikan serta kesehatan, sedapat mungkin mereka merawat orang-orang

sakit yang miskin yang ada di rumah-rumah mereka. Sebab di dalam diri orang-

orang sakit itu, mereka juga merawat diri Penyelamat Ilahi dengan cinta yang

berkobar, sambil mengingat Sabda Tuhan: “Segala sesuatu yang kau lakukan

untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah

melakukannya untuk Aku”, dan “Ketika Aku sakit, kamu melawat Aku” (Martin,

1860: 10).

Disemangati oleh keyakinan suci sesuai dengan yang tertulis di atas,

mereka menerima Tuhan sendiri di dalam diri anak-anak miskin yang dilayani

sesuai bakat dan talenta mereka. Dalam diri orang-orang sakit yang miskin,

mereka merawat dan melayani Tuhan sendiri. Dan pada gilirannya Tuhan akan

membalas budi baik mereka dalam setiap pelayanannya. Tuhan juga berkenan

membantu dan menuntun mereka dalam pelayanan itu, di mana para Suster harus

saling mencintai demi mencapai kesempurnaan Injil. Para Suster perlu semakin

menghormati dan memuliakan Allah, agar sungguh-sungguh membawa berkat

demi keselamatan banyak orang melalui doa dan pelayanan mereka setiap hari.

Hal itu hanya mungkin bila mereka dikobarkan oleh Roh Kudus Tuhan kita Yesus

Page 87: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

69

Kristus, sehingga Roh itu nyata melalui tindakan dan gerakan para Suster. Roh itu

adalah: “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,

kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Gal 5: 22-23). Para Suster FCJM,

berusaha memuliakan Allah dengan mengikuti nasehat-nasehat Injil, sesuai

dengan Anggaran Dasar Santo Fransiskus Assisi. Mereka hidup bersama untuk

saling membantu dalam usaha Suci mencapai kesempurnaan untuk mewujudkan

tujuan mereka, sebab untuk itulah mereka dipanggil (Martin, 1860: 11).

2. Kesulitan-kesulitan

Dalam mengikuti Yesus Kristus melalui perjalanan, Muder Maria Clara

Pfander, sebagai Pendiri Kongregasi FCJM, bukan berarti tanpa kesulitan, tetapi

dengan semangat juang yang tinggi, dia mempersembahkan segala

pengalamannya hidupnya kepada Hati Kudus Yesus dan Maria dengan selalu

bersembah sujud di hadapan Sakramen Mahakudus. Adapun kesulitan-kesulitan

yang dihadapinya sebagai berikut:

a. Pendirian Kongregasi di Olpe

Pada waktu pendirian Kongregasi di Olpe, mereka melayani dengan

mengadakan perawatan keliling dan masyarakat sangat senang serta meminta

pelayanan mereka. Namun pelayanan itu tidak disetujui oleh Suster-suster dari St.

Vinsensius dari Paderborn yang pada waktu itu mengelola Rumah Sakit Martinus

di Olpe, dan mengakibatkan perselisihan di antara kedua Kongregasi. Supaya

situasi itu tidak berkelanjutan diantara kedua Kongregasi tersebut dan hubungan

mereka tetap terjalin dengan baik, maka Muder Maria Clara Pfander mencari

Page 88: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

70

tempat lain yang cocok untuk Biaranya, di mana di tempat tersebut belum ada

didirikan suatu Biara. Yesus Kristus juga mengosongkan diri-Nya demi

keselamatan umat manusia, dengan semangat itu, maka Muder Maria Clara

Pfander mengalah, rela meninggalkan Olpe dan rumah induk dipindahkan ke

Salzkotten. Dengan demikian rumah yang ada di Olpe menjadi rumah cabang

(Flake, 1982: 37).

b. Perpindahan rumah ke Salzkotten

Perpindahan rumah ke Salzkotten juga menjadi permasalahan, sebab Sr.

M. Theresia Bonzel tidak setuju dengan perpindahan itu, sehingga dia tetap

tinggal di Olpe dan Muder Maria Clara Pfander pindah ke Salzkotten. Sungguh

pahit bagi Muder Maria Clara Pfander sebab dia harus berjuang demi kelanjutan

Kongregasi. Untuk mencegah perselisihan diantara kedua suster itu, maka Bapak

Uskup Konrad Martin memberi kebebasan bagi rumah yatim-piatu di Olpe yang

dipimpin oleh Sr. M. Theresia Bonzel. Sedangkan rumah di Salzkotten dipimpin

oleh Muder Maria Clara Pfander (Flake,1982: 42).

c. Pada waktu adanya Kulturkampf

Kulturkampf yaitu undang-undang dari pemerintah yang menyatakan agar

anggota religius atau persekutuan yang menyerupai Ordo tidak boleh lagi

mengajar di sekolah dasar negeri dan juga pembubaran semua Ordo serta

persekutuan dalam wilayah negara Prusia. Komunitas-komunitas tidak boleh

dibuka lagi; yang sudah ada harus dibubarkan dalam jangka enam bulan; untuk

Page 89: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

71

lembaga yang berkarya dalam bidang pengajaran dan pendidikan kaum muda,

jangka waktu pembubaran dapat ditunda oleh Menteri Kebudayaan sampai empat

tahun, apabila tidak ada pengganti. Harta milik dari lembaga-lembaga yang

dibubarkan tidak disita oleh negara, tetapi disimpan dan dipegang

Kongregasi/Ordo yang bersangkutan (Flake,1982: 51-52).

Situasi kulturkampf sangat menyulitkan bagi Kongregasi, sebab suster

yang sudah mengajar di sekolah negeri diberhentikan, sekolah Taman Kanak-

Kanak dan rumah yatim-piatu yang dilayani oleh Suster-Suster Puteri-Puteri Hati

Kudus Yesus dan Maria ditutup. Muder Maria Clara Pfander sangat sedih karena

pelayanan itu dianggap pelayanan apostolis yang terpenting dalam Kongregasi.

Dengan segala upaya dia berusaha sekurang-kurangnya agar rumah yatim-piatu di

Salzkotten dapat dipertahankan. Atas segala usaha dan perjuangannya, rumah

yatim-piatu tetap diteruskan tetapi anak laki-laki harus dikeluarkan dari rumah

mereka, tindakan ini sangat menyedihkan hati Muder Maria Clara Pfander namun

dia tetap tabah hati (Flake,1982: 54-55).

Kendati pemerintah menutup rumah yatim-piatu secara resmi, Muder

Maria Clara Pfander tidak mau melepaskan pelayanan terhadap anak yatim-piatu,

dia tetap berjuang dan memperhatikan kehidupan mereka. Anak-anak yang masih

tinggal di Salzkotten, dia berusaha tetap memeliharanya. Untuk itu dia menyewa

rumah lain supaya itu nampak terpisah dari Biara walaupun pelayanan tetap

dilaksanakan terhadap mereka. Perjuangan untuk rumah anak yatim-piatu pada

tahun-tahun terakhir hanya diperjuangkan oleh Muder Maria Clara Pfander saja,

hal ini menambah ketegangan dengan Superior Klein yang selama itu

Page 90: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

72

memperhatikan hidup rohani para Suster di Kongregasi FCJM. Superior tersebut

menganggap perilaku Muder Clara Pfander sebagai sifat gila kuasa, yang tidak

patut dari seorang wanita apalagi sebagai religius (Flake,1982: 58).

Bapak Uskup Dr. Konrad Martin adalah sahabat dan penasehat yang

paling setia dari pendiri Kongregsi FCJM. Pada waktu kulturkampf, Bapak Uskup

tersebut dipenjarakan karena Beliau berani melawan pemerintah yang merampas

hak Gereja dan melepaskan Beliau dari jabatannya. Namun demikian Muder

Maria Clara Pfander selalu mengunjunginya dan membicarakan hal-hal yang

penting untuk Kongregasi, serta minta nasehat dari Bapak Uskup, atas kesulitan-

kesulitan yang dialami dalam perjalanan Kongregasinya. Maka pada saat

kunjungan terakhir Muder Maria Clara Pfander merima surat kuasa yang luar

biasa, tetapi isinya dirahasiakan. Surat kuasa ini bermaksud untuk melindungi

Superior dan para Imam lainnya karena tindakan pemerintah terancam oleh

bahaya serta dimasukkan dalam penjara, dan dari pihak lain agar Kongregasi

dapat dipertahankan (Flake, 1982: 60).

Tetapi justru surat kuasa tersebut menjadi sebab utama terjadinya

peristiwa-peristiwa sedih yang terjadi dalam Kongregasi. Muder Maria Clara

Pfander dituduh sebagai wanita yang keras hati, sombong dan tidak mentaati

Gereja. Betapa banyak penderitaan yang dialami oleh Muder Maria Clara Pfander

sebagai Pendiri dan Pemimpin Kongregasi Suster-suster FCJM, tetapi dia tidak

memperlihatkannya. Hal itu diterima sebagai tanda kemauannya yang kuat untuk

menanggung segala yang dialaminya demi cintanya kepada Tuhan yang tersalib.

Salib dan penderitaan dianggapnya suatu keharusan bagi seseorang yang ingin

Page 91: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

73

menjadi pengikut Kristus. Dalam suratnya Muder Maria Clara Pfander

mengatakan :

“Di bawah salib kita akan menang! Maka semoga kita menjadi pemanggul salib yang benar, agar juga menerima palem kehidupan kekal. Itulah yang setiap hari kita mohonkan dengan rendah hati kepada Allah dalam doa yang berkobar untuk kamu sekalian dan untuk saya, ibumu yang tidak layak” (Flake, 1982: 69).

d. Pada Waktu Bapak Uskup Dr. Konrad Martin Wafat

Tantangan yang paling menyulitkan lagi bagi Muder Maria Clara Pfander

yakni: pada waktu Bapak Uskup Dr. Konrad Martin wafat, jabatan Superior Klein

sebagai pejabat Gereja semakin diperkokoh dan menuntut dari Muder Maria Clara

Pfander dengan ketaatan yang mutlak. Maka semua hak istimewa yang diberikan

Bapak Uskup Dr. Konrad Martin secara pribadi ditiadakan.

Kemudian tanpa sepengetahuan Superior Klein, Muder Maria Clara

Pfander menerima seorang imam yang hampir buta, dari Keuskupan Munster dan

mengijinkannya untuk tinggal di rumah induk. Di mana Pastor itu menuliskan

lamarannya dalam suatu koran Katolik untuk minta suatu tempat beristirahat

selama pemulihan kesehatannya karena dari anjuran dokter dia harus istirahat

selama satu tahun. Secara spontan Muder Maria Clara Pfander memberikan

tempat dan pertolongan sesuai dengan yang dimohonkannya, sebagaimana

biasanya dia selalu bersedia membantu kalau dibutuhkan. Sebab pelayanan

terhadap Imam yang sakit pernah juga dimintakan oleh Bapak Uskup Dr. Konrad

Martin yang banyak membantu dalam pendirian Kongregasi.

Pelayanan rohani di rumah induk kemudian diserahkan kepada Pastor

Priem yang sudah tinggal di rumah induk. Superior Klein tidak setuju atas

Page 92: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

74

kedatangan Pastor Priem, dia merasa diri, bahwa sebagai Pemimpin Umum

kurang dihargai. Pertolongan spontan yang dibuat oleh Muder Maria Clara

Pfander dianggap perbuatan semena-mena untuk melawan Superior. Kemudian

Muder Maria Clara Pfander berulang kali meminta pengakuan dosa untuk para

Suternya tetapi Superior Klein tidak mengindahkannya, sehingga Muder Maria

Clara Pfander menganjurkan agar para Suster mengaku dosa kepada Pastor Priem

dengan surat kuasa rahasia yang diterima dari Uskup dan beberapa kali sudah

mendengarkan pengakuan dosa para Suster. Mendengar hal tersebut Superior

Klein menjadi marah dan menurut dia, Pastor Priem harus dipaksa meninggalkan

Salzkotten. Tetapi Muder Maria Clara Pfander tidak setuju dengan perlakuan yang

tidak adil itu (Flake, 1982: 72-73).

e. Pada waktu Pelepasan Jabatan sebagai Pemimpin Kongregasi

Penderitaan semakin menyulitkan bagi Muder Maria Clara Pfader sebab

Superior Klein menemukan suatu jalan untuk mengadakan pemecatan terhadap

Muder Maria Clara Pfander dari jabatanya sebagai Pemimpin Kongregasi, yakni

tanpa sepengetahuan Muder Maria Clara Pfander, Superior Klein memanggil

semua Pemimpin rumah di Jerman dan di Holland untuk berkumpul di Paderborn

di dalam hotel ‘Zur Post’ untuk mengadakan pembicaraan dengan Beliau.

Pada waktu itu diharapkan para Suster semua hadir, dan dalam pertemuan

itu Superior Klein menerangkan bahwa Muder Maria Clara Pfander tidak mau

takluk kepada pembesar-pembesar Gereja dan karena itu dikenakan eks-

komunikasi. Setiap suster diberi kebebasan untuk menentukan, apakah mau tetap

Page 93: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

75

setia kepada Gereja, yang berarti melepaskan Muder Maria Clara Pfander, atau

setia kepada Muder Maria Clara Pfander, yang berarti melepaskan Gereja. Para

Suster semuanya menjadi bingung karena tidak dapat membayangkan bahwa

Muder Maria Clara Pfander menentang Gereja. Mereka tidak mengerti letak

kesalahan yang dilakukan oleh Pendiri mereka karena sejak masuk di Kongregasi

FCJM, Muder Maria Clara Pfander selalu mendorong mereka supaya mencintai

Bunda Gereja yang Kudus, mendoakan dan rela berkorban untuknya. Maka

dengan hati tersayat para Suster harus menentukan pilihannya memilih Gereja.

Dan sesudah pulang, mereka disuruh oleh Superior Klein membuatnya secara

tertulis dan lengkap dengan tanda tangan (Flake, 1982: 87).

Dua Minggu setelah pertemuan di Paderborn, Superior Klein menemui

Muder Maria Clara Pfander di kamar dalam keadaan sakit, dan berkata: ”Engkau

dibebaskan dari kepemimpinan Biara induk dan tugas-tugas, dan kamu boleh

pergi ke Schwailbach untuk pemulihan kesehatanmu”. Muder Maria Clara

Pfander menerima keputusan itu walaupun sangat menyakitkan hatinya.

Kemudian ia meninggalkan Salzkotten dan rumah induk. Ketika meninggalkan

rumah induk yang menuntut banyak pengorbanan baik secara jasmani maupun

rohani, Muder Maria Clara Pfander berkata: “Saya harus binasa tetapi Kongregasi

akan tetap ada, saya tahu ini sejak tadi malam, semoga Allah melindungi kamu”,

maka dengan penuh semangat doa dan kerendahan hati ia menyatakan

pengunduran diri dari komunitas (Siringo-ringo, 2005: 49).

Doa adalah nafas hidup Muder Maria Clara Pfander, sebab melalui doa

yang secara terus menerus dalam Sembah Sujud, membuatnya mampu mendengar

Page 94: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

76

suara Tuhan sehingga mendorongnya untuk memenangkan cinta dalam

kehidupannya, baik dalam komunitas maupun dalam pelayanannaya. Kesulitan

yang tidak habis-habisnya dalam hidupnya, merupakan jalan kesempurnaan

baginya untuk mencapai kesempurnaan hidup menuju Yesus yang telah

memanggilnya untuk hidup seturut nasehat Injil-Nya. Baginya cinta adalah ratu,

maka tidak satupun tawaran akan cintakasih ditolaknya walaupun berbagai macam

kesulitan. Melalui doa yang berpusat kepada Hati Kudus Yesus, membuat Muder

Maria Clara Pfander mampu melihat bahwa Yesus hadir dalam setiap peristiwa

kehidupannya. Muder Maria Clara Pfander sebagai Puteri Hati Kudus Yesus dan

Maria, nama itu mendorongnya untuk selalu meneladani sikap Maria dalam

hidunya, selalu bersikap menyerah dan percaya kepada Tuhan: “Sesungguhnya

aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menutut perkataanmu itu” (Luk1:38).

Maria setia mengiringi Yesus dalam jalan salib-Nya, hingga ia berdiri

teguh di bawah kaki salib Anaknya dengan hati penuh cinta, terlilit oleh duka dan

pedih, Maria tabah memandang wajah Anaknya yang hancur tergantung di kayu

salib. Maria menyadari bahwa ketaatan menuntut kerelaan untuk menjadikan

hidupnya sejalan dengan hidup Sang Anak, baik dalam penderitaan maupun dalam

kematian. Teladan inilah yang menjadi semangat bagi Muder Maria Clara Pfander

untuk selalu setia dan taat pada panggilanya. Dan dia berani berkata biarlah aku

binasa asal Kongregasiku tetap hidup dan berkembang. Tanpa iman yang kuat dan

penyerahan diri yang secara total kepada Tuhan, semua pengalaman hidupnya,

mustahil dapat dijalaninya. Kesusahan, kekecewaan dan semua kejadian diterima

Page 95: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

77

Muder Maria Clara Pfander dengan hati tenang serta pasrah sebagai hal yang

datang dari Allah (Flake, 1982:74).

Melalui Sembah Sujud dihadapan Sakramen Mahakudus, maka sangat

jelaslah cinta dan belaskasih Yesus Kristus kepada umat-Nya yang rela

mengurbankan diri-Nya demi keselamatan umat-Nya, dengan semangat tersebut

Muder Maria Clara Pfander berjuang untuk memberikan cinta kasih kepada

orang-orang yang sangat membutuhkan pertolonganya. Sembah sujud di hadapan

Sakramen Mahakudus menjadi kekuatan baginya untuk mengikuti jejak Yesus

Kristus, mengikuti Dia berarti mengalahkan tantangan untuk menghasilkan buah.

Perhatian yang saleh terhadap Sakramen Mahakudus dengan sendirinya

mempengaruhi pelayanan para Suster FCJM dan akan mendorong mereka untuk

melaksanakan cinta yang sungguh-sungguh (Martin, 1860: 87).

3. Hidup Seturut Teladan Bunda Maria

Maria menyimpan semua hal itu di dalam hatinya (Luk 2: 19; 2: 51)

sampai di bawah salib (Yoh 19: 26-27). Dia dapat menolong untuk mengerti

rencana penyelamatan Tuhan. Dia Puteri Sion, penyelamat manusia dalam

Perjanjian Lama yang meneruskan peran itu ke dalam Perjanjian Baru. Dia

melahirkan Juruselamat. Hal ini menjadi bagian khusus dalam sejarah

penyelamatan yang di dalamnya, setiap manusia bertumbuh dan Kristus adalah

Kepala (Ef 4: 15). Muder Maria Clara Pfander mengundang para Susternya agar

mencintai dan menghormati Hati Maria dan meniru teladannya. Sikap Maria

hendaknya menjadi sikap para Suster FCJM, yakni membuka diri pada Sabda

Page 96: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

78

Tuhan dan karya Roh Kudus-Nya. Maria dikuatkan oleh Roh Kudus memahami

Sabda Tuhan “iman sebagai ibu” seperti Yesus bertahan pada iman sampai tiba

saat-Nya (Yoh 2:4; 4: 21).

Para Suster juga diundang oleh Maria sebagai “Puteri-puteri Hati Kudus

Yesus dan Maria”, sebagaimana dia mengundang pelayan-pelayan pada

perkawinan di Kana: “Apa yang dikatakan padamu perbuatlah itu” (Yoh 2: 5).

Maria setia mendengar dan melaksanakan Sabda Allah. Saat Maria mencari

Yesus, Dia berkata: “Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku? (Mat 12: 46).

Dalam hal ini Yesus bukan mau menolak Maria tetapi memberi penegasan;

menjadi saudara-saudari-Nya dan ibu Yesus itulah mereka yang melaksanakan

kehendak Allah. Dan itulah yang dilakukan oleh Maria.

Dalam hidup religius serta dalam Kerajaan Allah bukan soal hubungan

darah yang menentukan melainkan ”melaksanakan kehendak Allah atau tidak”,

dalam hal inilah Yesus sungguh menegaskan untuk semua orang menjadi saudara-

saudari-Nya serta menjadi ibu-Nya. Semua orang yang mengikuti Yesus dan

percaya kepada-Nya menjadi saudara-saudari-Nya, ibunya dan menjadi ahli waris

bersama Dia. Dari sebab itu sebagai suster FCJM, taat pada kehendak Allah dan

sanggup melihat semua orang menjadi saudara-saudarinya dalam Kristus melalui

ketekunan mendengar dan melaksanakan Sabda Allah baik dalam Komunitas

maupun di tempat pelayanannya. Para Suster harus berusaha meneladani

kebajikan Maria dengan setia, juga mereka semakin disemangati menjadi Puteri-

Puteri Maria dengan menerima penambahan nama Maria pada setiap nama Suster

(Martin, 1860: 91).

Page 97: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

79

4. Menyatukan Hidup Dengan Gereja

a. Sembah Sujud

Tugas utama dari para Suster FCJM adalah Sembah Sujud di hadapan

Sakramen Mahakudus. Untuk itu mereka harus berusaha dengan segala tenaga

untuk menghormati Sakramen Mahakudus, pusat iman dan misteri terbesar dari

cinta kasih Ilahi. Khususnya dalam penghormatan darah Yesus yang berharga.

Para Suster mempersembahkan darah Suci itu demi pengampunan dosa sendiri

dan dosa semua orang dan juga untuk kebutuhan-kebutuhan Gereja. Diharapkan

para Suster memberi hormat dan pujian kepada Yesus Kristus yang senantiasa

menyertai mereka, sehingga segala sesuatu yang bersangkut paut dengan

Sakramen Mahakudus diberi perhatian khusus. Dengan rendah hati dan iman yang

kuat mereka mengadakan renungan tentang misteri Kudus dan cinta kasih yang

besar yang diwahyukan di dalamnya. Para Suster berusaha membalas cinta itu

dengan: Sembah Sujud, pujian dan ambil bagian dalam Ekaristi Kudus dengan

sering menyambut, persiapan yang penuh kesadaran, dan doa syukur pada hari-

hari pesta untuk menghormati Hati Kudus Yesus dalam Sakramen Mahakudus

(Martin, 1860: 85).

Kongregasi yang didirikan oleh Muder Maria Clara Pfander berhubungan

erat dengan situasi zaman yang sulit di mana terjadi penindasan terhadap Gereja.

Oleh sebab itu para Suster tetap menyatukan hidup dengan Gereja, maka mereka

dengan tidak henti-hentinya berdoa untuk kebutuhan Gereja dan umat Kristen di

hadapan Penyelamat, melalui doa sembah sujud dihadapan Sakramen Mahakudus.

Dalam hal itu para Suster diberi tugas untuk mengalahkan raja dunia dan

Page 98: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

80

melindungi Gereja terhadap serangan dan tipu muslihat dunia ini melalui doa yang

tidak kenal lelah. Siang malam para Suster mempersembahkan doa dan

tangisannya kepada Hati Kudus Yesus yang hadir dalam Sakramen Mahakudus.

Mereka juga banyak berdoa bagi orang-orang yang lupa akan Allah, yang berbuat

dosa dan menghina Allah yang Mahatinggi, sambil mohon pengampunan dan

belas kasihan-Nya. Para Suster hendaknya tetap berdoa (Martin, 1860: 86).

Sembah Sujud menjadi nafas hidupnya, sehingga mereka dengan tidak

henti-hentinya memakai senjata doa agar melalui tenaga yang lemah mereka

menjadi pembantu yang saleh dalam perjuangan yang tidak pernah selesai. Oleh

sebab itu perlu merenungkan tentang teladan Yesus Kristus saat mengadakan

kunjungan yang teratur dalam doa Sembah Sujud dalam Sakramen Mahakudus.

Pada waktu pertemuan dengan Dia, para Suster mengambil teladan hidup Yesus

dalam dirinya. Maka pada waktu mereka melayani sesama dalam pelayanan

cintakasih, seperti Marta, hendaklah yang lain duduk dekat kaki Yesus seperti

Maria (Martin, 1860: 87).

Penghormatan terhadap Ekaristi di luar Misa adalah harta yang tak ternilai

untuk hidup Gereja. Betapa menyenangkan hening barsama Dia, bersandar ke

dada-Nya seperti murid tercinta (Yoh 13:25), sambil merasakan kasih yang tidak

terbatas dari hati-Nya. Orang-orang Kristiani harus membedakan seni berdoa

bagaimana untuk merasakan kebutuhan baru dalam berwawancara rohani pada

keheningan sujud, dalam kehangatan cinta di depan Kristus yang hadir dalam

Sakramen Mahakudus. St. Alfonsus Liguori menuliskan: “Dari semua devosi,

sembah sujud terhadap Yesus dalam Sakramen Mahakudus adalah yang paling

Page 99: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

81

agung dari Sakramen lainnya, yang paling berkenan kepada Allah dan bermanfaat

bagi kita”. Ekaristi adalah khanzanah maha berharga: bukan hanya merayakannya

tetapi dengan berdoa dihadapannya di luar Misa, orang dimampukan berhubungan

dengan maha-sumber rahmat (Ecclesia De Eucharistia, 2003: 22-23).

b. Memperhatikan Yatim-piatu, Miskin dan Terlantar

Misteri Sembah Sujud di hadapan Sakramen Mahakudus semakin menjadi

milik para Suster dalam kehidupannya dan mendorong mereka untuk

melaksanakan karya cintakasih. Cinta tanpa perbuatan adalah sia-sia. Untuk itu

cinta para Suster diwujudkan melalui pelayanan kasih terhadap yatim-piatu,

miskin dan terlantar. Sebagai anggota Gereja mereka diserahi tugas untuk

mencurahkan perhatian dan tenaga sesuai dengan panggilan suci itu. Mereka

merawat orang-orang sakit yang miskin, yang berada dirumahnya sendiri.

Hendaknya para Suster melaksanakan pelayanan tersebut dengan penuh cinta dan

rela berkorban sesuai dengan Sabda Tuhan: “Segala sesuatu yang kau lakukan

untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu lakukan kepada

Aku”. Jika para Suster melakukan pelayanannya terhadap Penyelamat Ilahi, pasti

mereka merawat semua orang sakit dengan cinta yang sama, dengan keramahan,

penghargaan, kecermatan dan ketenangan hati (Martin, 1860: 88).

Pelayanan tidak terpaksa, tetapi dilakukan dengan sepenuh hati dan penuh

kasih, agar berguna bagi kehidupan kekal. Keselamatan jiwa orang sakit harus

mendapat perhatian khusus, mereka tidak berkotbah tetapi dengan semangat

cintakasih dan doa: seolah-olah mereka memegang tangan kanan dan tangan kiri

Allah dalam melaksanakan pelayanan itu. Para Suster berusaha menolong pasien,

Page 100: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

82

agar menahan penderitaan dengan sabar, menyerahkan diri kepada kehendak

Allah untuk masa depan, khususnya yang berhubungan dengan kesembuhan atau

tidak. Mereka harus menanamkan kepercayaan kepada Allah dalam diri pasien,

sesuai dengan petunjuk dokter serta menerimakan Sakramen terakhir pada waktu

yang layak dan pantas (Martin, 1860: 89).

Para Suster FCJM menghormati dan mempunyai hubungan yang sangat

erat dengan Hati Kudus Yesus dan Maria. Oleh sebab itu mereka berusaha untuk

mencintai dan menghormati Hati Kudus Yesus dan Maria dengan cinta yang

mesra, dan tidak henti-hentinya membentuk hatinya dan cintanya sesuai dengan

kedua Hati tersebut. Maka dengan memiliki Hati Kudus Yesus dan Maria mereka

memiliki cinta sejati dan penuh kasih sayang terhadap orang-orang kecil, miskin

dan menderita. Cinta kasih itu terpancar melalui pembicaraan maupun tingkah

lakunya dan cinta kasih itu menjadi ratu, hukum, serta semangat dalam kehidupan

para Suster FCJM yang terwujud dalam setiap pelayanannya. Kiranya cinta kasih

menyatukan hati dan jiwa para Suster sehingga mereka selalu sehati dan sejiwa

(Martin, 1860: 53-54).

C. Konstitusi Awal Diperbaharui

Muder Maria Clara Pfander telah menanamkan dasar yang kokoh untuk

Kongregasinya agar menghormati Hati Kudus Yesus dan Maria. Diharapkan para

Susternya dapat menghayati apa yang menjadi dasar pendirian Kongregasi yakni

berdoa terus-menerus bagi Gereja, terutama melalui Sembah Sujud pada Tuhan

dalam Ekarist, sehingga terbuka akan kebutuhan Gereja dan dunia. Dengan

demikian para puterinya hidup sesuai dengan teladan kedua Hati tersebut, mereka

dapat membawa kasih di tengah dunia yang hidup tanpa hati, penuh kekerasan,

Page 101: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

83

ketidak-adilan, penuh pemerasan dan menyingkirkan mereka yang kecil dan

miskin. Kehadiran mereka menjadi berkat terhadap sesama. Untuk menghayati

apa yang diwariskan oleh Pendirinya maka para Suster FCJM perlu:

1. Menyatukan Hidup Dengan Hati Kudus Yesus dan Maria

Para Suster FCJM menghormati Hati Kudus Yesus dan Maria, artinya

mereka berusaha mencintai kedua Hati itu dan berusaha membentuk hatinya

sesuai dengan kedua Hati tersebut, sehingga memiliki semangat hati yang penuh

dengan belas kasih terhadap orang lain khususnya bagi mereka yang miskin dan

menderita. Mereka menjadi saksi Hati Kudus Yesus melalui Sembah Sujud terus-

menerus dan melalui pelaksanaan karya-karya kasih sesuai dengan kebutuhan

zaman (Konst, 1980, art. 3).

Pertama-tama Hati Kudus Yesus dan Maria menggema dalam Komunitas

sesuai dengan bentuk hidup yang mereka pilih dalam Tarekat yang didirikan oleh

Santo Fransiskus sebagai Tarekat Pentobat, yakni melaksanakan Injil Yesus

Kristus dengan hidup dalam ketaatan, kemurnian dan kemiskinan. Mereka

menggabungkan hidup kontenplasi dan aktivitas sedemikian rupa, sehingga

hidupnya menjadi sumber berkat bagi diri sendiri dan semua orang yang dilayani.

Secara bersama-sama mereka saling membantu dan saling mengasihi sesuai

dengan rahmat yang diterima dari Allah demi terwujudnya tujuan Kongregasi

(Konst, 1980, art.2 dan 5).

Para Suster hendaknya selalu mengingat kata-kata Pendirinya yakni;

Muder Maria Clara Pfander yang sudah menanamkan bahwa cinta kasih menjadi

tali pengikat dalam komunitas untuk saling mendukung dan menyemangati dalam

Page 102: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

84

pelayanan serta keterbukaan mereka bagi semua orang. Cinta kasih membuat

mereka menjadi alat perdamaian dengan menjadi tanda harapan di tengah dunia

yang tidak mempunyai hati (Konst, 1980, art. 8).

Perlu disadari bahwa arti terdalam hidup para Suster di dalam Kongregasi

FCJM adalah partisipasi hidupnya dalam Yesus Kristus yang diutus oleh Bapa di

tengah mereka sehingga ajaran yang diwartakan melalui Injil merupakan contoh

dan teladan bagi mereka untuk memenuhi kehendak Bapa (Konst, 1980 art. 9).

2. Menyatukan Hidup Dengan Gereja

Panggilan hidup para Suster FCJM merupakan hadiah rahmat Roh Kudus.

Pemberian tersebut untuk memperdalam apa yang sudah diterima dalam Baptisan

yang memungkinkan mereka untuk melaksanakan Injil dalam Komunitas demi

Kerajaan Allah. Panggilan tersebut juga menghantar mereka dalam Kongregasi

untuk melanjutkan warisan hidup Pendiri Muder Maria Clara Pfander, dan Santo

Fransiskus Assisi sebagai pelindung mereka. Setiap hari para Suster

melaksanakan panggilan pribadi dan jawaban atas iman serta berusaha untuk

menjadi lebih serupa dengan Yesus Kristus (Konst, 1980, art. 6).

Inti terdalam panggilan hidup para Suster FCJM adalah memuliakan

Allah melalui doa-doa dan kesaksian hidupnya. Sebagai anggota Gereja, mereka

menghaturkan pujian, hormat dan kemuliaan kepada Allah melalui Yesus Kristus,

dan ungkapan yang paling sempurna dari pujian itu adalah perayaan Ekaristi,

kenangan akan wafat dan kebangkitan-Nya. Melalui Ekaristi Suci para Suster

mempersatukan hidupnya ke dalam misteri Yesus Kristus, juga merupakan pusat

Page 103: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

85

hidup Komunitas. Dari Perayaan Ekaristi mereka memperoleh kekuatan baru,

maka sedapat mungkin mengikuti Perayaan Ekaristi setiap hari. Setiap hari

sebagai komunitas mereka mempersatukan hidupnya dengan doa liturgi Gereja

melalui Ibadat Pagi dan Ibadat Sore, doa tersebut pujian kepada Allah yang tidak

bisa dipisahkan dengan keprihatinan terhadap sesama. Oleh karena itu melalui

Perayaan Ekaristi dan Doa Liturgi, para Suster diikutsertakan dalam perutusan

Gereja universal yang menyelamatkan (Konst, 1980, art. 34).

Sangat jelas bahwa Muder Maria Clara Pfander mewariskan agar para

Suster FCJM menjalankan tugas perutusan itu yakni berdoa bagi Gereja, terutama

yang berjuang dan tertindas. Untuk memenuhi tugas perutusan itu terutama

melalui pujian kepada Tuhan melalui Perayaan Ekaristi. Para Suster turut

mengambil bagian dalam tugas perutusan itu sehingga setiap rumah di mana para

Suster tinggal, mereka menyediakan tempat khusus sebagai tempat kediaman bagi

Tuhan dalam Ekaristi dan tempat khusus untuk berdoa. Kalau para Suster

mengarah, bersaksi tentang Allah kepada sesama manusia, maka doa menjadi

sikap hidupnya, sebagaimana terjadi dalam hidup Bapa Mulia Santo Fransiskus

Assisi, dia bukan hanya menjadi pendoa tetapi hidupnya menjadi doa itu sendiri

(Konst, 1980, art. 36-37).

3. Melayani Orang Miskin

Pelayanan terhadap orang miskin merupakan perwujudan dari doa-doa

para Suster melalui Sembah Sujud yang sudah tertanam sejak pendirian

Kongregasi. Hal itu memberi daya kekuatan dan gerak bagi Puteri-puteri Muder

Page 104: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

86

Maria Clara Pfander, untuk saling mengasihi di dalam komunitas, sebagaimana

Yesus yang penuh kasih itu telah mengorbankan diri-Nya demi kasih-Nya yang

luar biasa terhadap umat-Nya. Cinta yang bernyala-nyala yang diteladani dari Hati

kudus Yesus dan Maria membuat mereka untuk bangkit dan bergerak di tengah

dunia ini, untuk memberikan pelayanan kasih khususnya bagi yatim-piatu, miskin

dan terlantar. Semua orang berhak untuk ditolong para Suster FCJM, tetapi

mereka lebih mengutamakan orang-orang miskin (Konst, 1980, art. 44).

Mereka melayani dengan sekuat tenaga sesuai dengan talenta yang mejadi

berkat Allah baginya, sehingga dapat melayani Allah sendiri yang hadir di tengah-

tengah mereka melalui orang-orang yang dilayani setiap hari. Seluruh hidupnya

diarahkan kepada partisipasi dalam perutusan Kristus, yakni membawa dunia ini

kepada kepenuhannya melalui penyelamatan Kristus. Semakin para Suster

melupakan diri demi kesaksian cinta kasih maka mereka semakin dipercaya dan

dengan tulus mereka mengabdi Tuhan sehingga menemukan kepenuhan hidup

(Konst, 1980, art. 42-43).

Sewaktu hidupnya Muder Maria Clara Pfander memberikan pelayanan

cinta kasih dikhususkan bagi yatim-piatu, miskin dan terlantar, tetapi pada zaman

ini sungguh banyak yatim-piatu, miskin dan terlantar dengan berbagai bentuk

yang menuntut pelayanan kasih dari para Suster FCJM. Hal itu dapat dilihat

dengan berbagai kejadian yang membentuk dunia ini semakin tidak punya “Hati”,

misalnya dengan adanya: tindak kekerasan, ketidak-adilan, korupsi yang

merajalela, penggusuran terhadap orang-orang miskin, perusakan alam serta

memiskinkan yang miskin. Dalam hal itu para Suster FCJM, membuka hati secara

Page 105: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

87

lebar-lebar, hadir, bergerak dan bertindak memberikan cinta kasih yang

disemangati Hati Kudus Yesus dan Maria demi keselamatan banyak orang.

Dengan demikian mereka mengambil tugas pelayanan di berbagai bidang yang

relevan pada zaman ini misalnya: di bidang rumah tangga, pendidikan, kesehatan,

pastoral, asrama anak-anak sekolah, dan pelayanan terhadap yatim-piatu serta

karya sosial. Melalui pelayanan itu mereka mewartakan kabar gembira Yesus

Kristus (Siringo-ringo, 2005: 372).

Mereka menangani berbagai pelayanan tersebut karena situasi dan tempat

sangat menuntut dan membutuhkan misalnya :

a. Pelayanan Di Bidang Rumah Tangga

Suster yang bertugas di rumah tangga memberikan pelayanan kasih, baik

secara jasmani dan rohani, agar para Suster yang sedang melayani di luar

komunitas memperoleh semangat dan kekuatan baru dalam pelayanan masing-

masing. Mereka saling mendukung dan melengkapi atas kemampuan dan karunia

yang beraneka ragam (Konst, 1980, art. 50).

Perbedaan pelayanan menjadi kekayaan dalam Komunitas dan Kongregasi

sebab melalui pelayanan itu memungkinkan mereka untuk mengalami dan

menyinarkan sukacita serta mengembangkan talenta yang telah dianugerahkan

Tuhan kepada masing-masing suster. Maka sejauh mereka sanggup dan tenaga

memungkinkan, maka mereka dengan rela menyerahkan diri serta mengabdi

kepada Tuhan lewat pelayanannya (Konst, 1980, art. 43).

Page 106: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

88

b. Pelayanan Di Bidang Pendidikan

Bertolak dari situasi masyarakat di mana para Suster berkomunitas,

mereka melihat situasi bahwa masyarakat masih banyak yang tertinggal dalam hal

pendidikan. Situasi itu terjadi karena jarak antara sekolah yang didirikan oleh

pemerintah sangat jauh dari tempat di mana mereka tinggal. Itulah sebabnya

masyarakat meminta dan mendesak agar pelayanan di bidang pendidikan segera

terwujud, maka sesuai dengan talenta yang dianugerahkan Tuhan, mereka

membuka sekolah serta memberikan pendidikan kepada anak-anak yang

dipercayakan kepada mereka, terutama di daerah-daerah terpencil, agar anak-anak

dapat mengecap pendidikan dan lebih mendewasakan mereka.

Para Suster melayani dengan penuh cinta, mereka menjadi garam dan

terang dalam tugasnya masing-masing. Dalam pelayanan di sekolah hendaknya

para Suster berpihak pada orang-orang miskin, walaupun kebanyakan tidak

sanggup membayar uang sekolah, maka para Suster harus sabar berusaha

menolong anak-anak didiknya (Siringo-ringo, 2005: 349).

Di dorong oleh semangat pendiri, para Suster FCJM harus menyadari

bahwa mereka harus mengutamakan cinta kasih terhadap kaum miskin, maka

salah satu pelayanan yang memungkinkan membebaskan masyarakat dari

kemiskinan adalah pelayanan dalam bidang pendidikan. Pelayanan dalam

pendidikan juga salah satu tempat untuk mewartakan Injil, maka Tarekat perlu

tanggung jawab dalam pengelolaannya untuk menjamin kelestarian jatidiri

Katolik yang unik dalam kesetiaan sepenuhnya dalam Magisterium Gereja (VC,

1996, art. 97).

Page 107: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

89

c. Pelayanan di Bidang Kesehatan

Para Suster membuka beberapa poliklinik di daerah-daerah terpencil, agar

masyarakat dapat memperoleh kesehatan. Mereka bukan hanya menjual obat,

tetapi terutama memberikan penyuluhan untuk memelihara kesehatan dengan

menciptakan lingkungan yang sehat. Kemudian yang paling memprihatinkan lagi,

adalah banyak orang cacat yang tidak mendapat perhatian dan cinta, sebab mereka

dibiarkan di rumah-rumah tanpa sekolah atau keterampilan, mereka tidak dapat

mensyukuri hidupnya yang juga merupakan anugerah dari Tuhan. Demi

menyikapi keadaan tersebut, agar anak-anak cacat mendapat cinta kasih dan dapat

merasakan kasih Tuhan, maka para Suster membuka beberapa Rumah Sakit atau

Rehabilitasi khususnya bagi anak-anak yang menyandang cacat fisik. Diharapkan

dengan perhatian dan usaha para Suster supaya itu, mereka dapat menerima

dirinya dan beraktivitas sesuai dengan kemampuannya, bekerja dan

bertanggungjawab. Tempat-tempat Rumah Sakit tersebut adalah: di Komunitas

Harapan Jaya Sumatera Utara, Komunitas Fodo Nias, Komunitas Jatibening

Paroki Leo Agung Bekasi Jakarta, dan Komuitas Atambua. Para Suster berusaha

menolong, mencintai dan melatih anak-anak cacat tersebut agar terampil dan

menjadi manusia yang berbahagia, berguna bagi diri sendiri, masyarakat dan

terlebih bagi Tuhan (Siringo-ringo, 2005: 351).

Pelayanan terhadap anak-anak cacat tersebut merupakan misi Gereja yang

dihidupi oleh pendiri Kongregasi Suster-suster FCJM yakni Muder Maria Clara

Pfander yang mengutamakan pelayanan terhadap orang-orang miskin. Dan pada

zaman ini diteruskan oleh para Suster FCJM di Indonesia, sehingga mereka

Page 108: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

90

dengan tabah memberikan cinta kasih terhadap orang-orang sakit secara khusus

bagi anak-anak yang cacat fisik. Para Suster menyediakan tempat pelayanan

secara khusus kepada mereka yang paling miskin dan terlantar (VC, 1996, art.

83).

d. Pelayanan Anak-anak Asrama Sekolah

Melihat perkembangan zaman dengan pergaulan bebas, maka orang tua

sangat cemas terhadap anak-anak mereka terutama yang bersekolah jauh dari

keluarganya, juga banyak anak kurang mendapat perhatian dari keluarga karena

sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, sehingga mereka sering menyerahkan

anak-anak mereka ke sekolah begitu saja. Keadaan yang seperti itu sungguh

membutuhkan perhatian. Di samping hal itu, banyak anak yang belajar di sekolah

yang dikelola oleh para Surter, datang dari tempat-tempat yang jauh, terutama dari

desa-desa dan pelosok, di mana di tempai itu belum ada sekolah, maka anak-anak

sangat membutuhkan perhatian serta kasih sayang.

Asrama dilihat salah satu tempat yang cocok untuk membina dan

mengarahkan mereka agar semakin dewasa, karena didampingi oleh para Suster,

sehingga dapat lebih mengembangkan diri selain belajar di sekolah. Asrama

dilihat sebagai suatu kebutuhan demi keselamatan anak-anak didik mereka, dan

untuk itu perlu pendampingan bagi anak-anak asrama (Siringo-ringo, 2005: 367).

Page 109: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

91

e. Pelayanan Di Bidang Pastoral

Dalam pelayanan pastoral para Suster ikut melayani mewartakan kabar

gembira di stasi-stasi, yang jaraknya sangat jauh dari Paroki dan harus ditempuh

hampir setiap hari. Namun pelayanan pastoral yang dijalankan para Suster

membuat mereka lebih bersemangat untuk menghayati imannya dengan adanya

perayaan Ekaristi dan Ibadat Sabda (Siringo-ringo, 2005: 332-333).

Para Suster sambil berkatekese mendapat kesempatan yang baik untuk

melayani masyarakat agar mereka terbantu dalam hal pertanian. Pelayanan

tersebut membantu masyarakat bagaimana cara untuk bertani yang baik, sehingga

dapat meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat. Dalam pelayanan

tersebut tidak selalu mudah dilaksanakan namun demikian para Suster selalu

berusaha dekat dengan orang-orang kecil dan berpihak kepada mereka. Warisan

Pendiri tetap dihidupi, dan tidak pernah menolak satu tawaran karya cinta kasih

bagaimanapun sulitnya serta selalu terbuka dalam memberikan pelayanan sesuai

dengan kebutuhan zaman (Siringo-ringo, 2005: 275).

f. Pelayanan Terhadap Yatim-piatu

Demi mewujudkan cita-cita Muder Maria Clara Pfander terhadap yatim-

piatu, maka dibukalah Panti Pius untuk rumah anak-anak yatim-piatu yang

bertempat di Komunitas Greccio Sinaksak Pematangsiantar Sumatera Utara.

Anak-anak yatim-piatu pada jaman ini bukan hanya anak yang tidak mempunyai

kedua orang tua tetapi terlebih bagi mereka yang tidak mendapat perhatian dan

cinta kasih di dalam keluarganya, misalnya: anak-anak yang ditinggalkan oleh

Page 110: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

92

kedua orangtuanya karena bercerai, anak yang tidak mendapat perhatian karena

kemiskinan keluarga, anak yang tidak mendapat perhatian dari orang tua karena

mengutamakan pekerjaan atau uang dan anak-anak yang sungguh tidak

mempunyai ayah dan ibu karena meninggal dunia. Anak-anak Panti Pius

merasakan kasih sayang melalui perhatian para Suster, karyawan dan terutama

mereka yang langsung bertugas untuk melayani mereka. Panti Pius bukan hanya

untuk mengumpulkan mereka yang miskin tetapi mengusahakan perkembangan

anak-anak tersebut, terutama dengan latarbelakang yang berbeda dan sulit.

Mereka ditolong menuju kedewasaan, agar mandiri, bertanggungjawab, sehat jiwa

dan raga serta mampu mensyukuri hidupnya sebagai anugerah Tuhan. Kebutuhan

mereka sangat kompleks, sehingga membutuhkan penanganan yang profesional

dan penuh cinta (Siringo-ringo, 2005: 296-297).

g. Pelayanan Di Bidang Karya Sosial

Salah satu Komunitas yang sangat terpencil dan sungguh membutuhkan

perhatian para Suster FCJM adalah komunitas Togizita di Pulau Nias. Daerah itu

sangat terbelakang, jauh dari keramaian di mana masyarakat masih banyak yang

buta huruf, miskin dan sakit karena makanan mereka kurang bergizi. Para Suster

prihatin dengan situasi tersebut sehingga bangkit dan bertindak untuk

membebaskan masyarakat tersebut dari keadaan yang sungguh memprihatinkan

itu. Sebagai ungkapan cinta kasih para Suster, maka mereka membuka PKK

(Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) di komunitas untuk memberi pendampingan

khusus kepada para putri daerah tersebut, agar mereka dapat lebih terampil di

Page 111: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

93

dalam keluarga. Mereka diajari berbagai hal, misalnya: membaca, menulis,

menjahit dan pembinaan keluarga yang sehat dan sejahtera (Siringo-ringo 2005:

282).

Melalui pelayanan tersebut di atas, maka para Suster FCJM dengan

semangat kemiskinan Injili, yang ditimba dari Hati Kudus Yesus dan Maria,

sehingga mereka mengutamakan cinta kasih terhadap orang-orang miskin dan ikut

merasakan pengalaman mereka yang paling terlantar. Para Susterpun berusaha

menerima kondisi-kondisi hidup orang-orang miskin, sambil mengalami

penderitaan, persoalan serta resiko yang di hadapinya. Dengan pelbagai cara para

Suster FCJM saling melengkapi, berusaha memberikan yang terbaik dalam

pelayanannya, ikut mengalami kemiskinan radikal sebagaimana dikenakan Tuhan

terhadap Putera-Nya, dan menjalankan peranan-Nya yang khas dalam misteri

penyelamatan penjelmaan-Nya, serta wafat-Nya yang menebus umat manusia

(VC, 1996, art. 90).

Untuk itu dalam pelayanan perlu berpusat pada Hati. Berpusat pada Hati

berarti mengenakan kekuatan-kekuatan yang ditanamkan oleh Allah dalam hati

manusia yakni hati yang rendah, mendengar dan melaksanakan kehendak Allah.

Kekuatan hati itulah yang membuat setiap orang mampu hidup dan bertindak

demi kebaikan. Dan pada zaman ini banyak tantangan yang dihadapi orang

misalnya: orang lebih cenderung masuk ke dunia dalamnya di mana diharapkan

ada kepastian pada dirinya sendiri. Sedangkan orang yang di luar dirinya tidak

diperhitungkan atau hanya dimanfaatkan. Manusia sering bertindak tidak

manusiawi, tidak beriman dan tidak mengikuti Yesus (Darminta, 2010: 37).

Page 112: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

94

Manusia lebih diwarnai oleh “cari selamat sendiri” baik dalam hubungan

antara negara, daerah, kelompok maupun antara perorangan. Bisa dimengerti

kerapkali orang adu argumen bukan untuk menemukan kebenaran dan kebaikan

bersama tetapi untuk memenangkan posisi atau kepentingan masing-masing.

Dalam situasi tersebut muncullah suasana batin manusia selalu merasa kalah baik

mereka yang menang dalam pertarungan, maupun yang kalah dalam pertarungan.

Dengan demikian tidak heran kalau budaya dendam dan kekerasan menjadi warna

perilaku manusia pada zaman ini (Darminta, 2010:39).

Mengikuti dan hidup pada zaman ini, Suster-suster FCJM harus

berkomitmen dengan semangat pendiri Kongregasi mereka yakni Muder Maria

Clara Pfander. Mereka diharapkan melaksanakan Injil Suci Tuhan kita Yesus

Kristus dengan hidup dalam ketaatan, kemurnian dan kemiskinan. Disemangati

dengan doa terus-menerus untuk Gereja, terutama melalui doa Sembah Sujud pada

Tuhan dihadapan Sakramen Mahakudus. Hal itu akan menjadi kekuatan dan

semangat bagi para Suster-suster FCJM agar mampu bergerak dan bertindak

dalam memberikan pelayanan kasih di tengah dunia yang tanpa hati, terutama

kepada mereka yang miskin sesuai dengan kebutuhan zaman ini. Sebagai Puteri-

puteri Hati Kudus Yesus dan Maria, mereka memberikan kesaksian cinta Yesus

kepada semua orang melalui pelayanan kasih dengan kebutuhan zaman sesuai

dengan tujuan Kongregasi (Konst, 1980, art. 2-4).

Page 113: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

95

D. Hati Kudus Yesus Dan Maria Di Zaman Sekarang

a. Hati Yesus dilihat dari segi Pengampunan

Allah hadir dalam diri Yesus, Dia rela menderita karena protes terhadap

ketidakadilan, kemunafikan, penindasan dan kekerasan yang menyengsarakan.

Yesus menderita demi ungkapan cinta-Nya yang paling dalam terhadap umat

manusia (Darminta, 2006b: 22). Hidup Yesus memberi kesaksian tentang

kebenaran. Dimana pada waktu zaman Yesus banyak orang tidak berpusat pada

hukum cinta kasih; hidupnya berpusat pada jabatan, keagamaan maupun

kenegaraan dan ada juga yang berpusat pada kekayaan. Situasi tersebut

mengakibatkan prinsip cinta kasih yang sangat sempit sehingga dalam hidup

sehari-hari banyak orang yang menderita, tertindas dan hidup tidak bebas.

Malahan hidup ditandai dengan berbagai kekerasan sehingga situasi hidup mereka

bagaikan menerkam sesamanya.

Yesus menjadi pewarta kebenaran yaitu menerapkan hukum kasih

berdasarkan Injil dan mempraktekkan kebaikan untuk semua orang. Berlawanan

dengan hidup yang membawa kekerasan dan derita bagi orang-orang yang lemah.

Yesus mengubah wajah dan cerita kehidupan dengan menyebarkan kebaikan serta

kelembutan hati-Nya yang tanpa batas. Untuk itu Yesus berjuang untuk

menanamkan sikap dan tindak pengampunan yang tanpa batas serta mampu

menerobos kotak-kotak kehidupan yang membawa pengucilan dengan

mewartakan hidup yang membawa berkat dan kebaikan. Mau tidak mau, hal itu

membuka kedok dusta yang membawa kekerasan dan penderitaan. Karena cara

hidup dan pewartaan Yesus tentang Kerajaan Allah, hidup dalam kebenaran Allah

Page 114: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

96

mengancam hidup orang-orang yang hidup dalam dusta serta kebohongan

kelompok penguasa. Maka Yesus ditangkap, disingkirkan, disiksa dan dibunuh

secara mengerikan.

Yesus tidak boleh mengambil peran untuk mengubah situasi hidup yang

benar dan menjadi lebih baik. Yesus berjuang untuk mewujudkan kebenaran yakni

hukum kasih tanpa pembatasan-pembatasan. Resikonya dengan pewartaan kasih

tersebut, ruang kebohongan dan dusta semakin dipersempit, maka Yesus di daqwa

dengan tuduhan-tuduhan palsu. Yesus di bunuh secara kejam dan kebohongan

menang, karena itu kebenaran disingkirkan, tidak boleh berperan dalam

membangun kehidupan. Kematian Yesus merupakan kematian yang membela

kebenaran hidup. Maka sebagai murid Yesus berarti ikut bersama Dia dalam

pergulatan untuk menegakkan kebenaran dengan resiko untuk menderita bahkan

sampai dibunuh (Darminta, 2006b: 29-30).

Yesus dialiri kekuatan yang berasal dari Bapa sehingga lebih kuat dalam

menghadapi segala derita, cobaan dan hinaan dalam hidup, sebagaimana

dimohonkan dalam doa Bapak Kami yaitu kekuatan pengampunan Bapa,

keteguhan iman dalam cobaan serta berada dalam kebaikan untuk mengalahkan

segala kejahatan. Derita, siksa dan penyaliban tidak merusak, tetapi sebaliknya

semakin membuka kebesaran dan kemuliaan-Nya dalam belaskasih Bapa-Nya

yang penuh pengampunan dan penyerahan diri kepada Bapa. Dikuatkan oleh

belaskasihan Bapa, pengampunan meraja dan segala dendam dikalahkan (Luk

23:34), karena solidaritas sangat kuat (Luk 23: 43) dan penyerahan diri pada kuasa

belaskasih Bapa tidak dapat tergoyahkan (Luk 23: 46). Itulah buktinya bahwa

Page 115: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

97

Yesus orang benar (Luk 23:47), sebagai Anak Bapa. Yesus hidup, mati dan

bangkit karena dikuatkan oleh Bapa. Gerak belaskasih Hati Yesus, bersumber dan

sama dengan belaskasih Allah Bapa. Belaskasih itulah yang memberikan

penyelamatan. Dan belaskasih Allah Bapa yang menyelamatkan itu sudah dialami

oleh Yesus sebagai anak manusia sejak kelahiran-Nya sebagai Anak Manusia.

Apa yang hidup sejak kelahiran dalam diri Yesus, itulah yang menjadi pilihan

dalam gerak belaskasih Allah, agar manusia hidup berdasarkan iman yang benar

dan penghayatan yang benar (Darminta, 2008: 42).

Para religius mengikuti Yesus secara khusus dalam hidup membiara,

sesuai dengan spiritualitas masing-masing Tarekat yang dipilihnya. Mereka

menghidupi nasehat Injil di dalam komunitas dengan tujuan mengabdi kepada

Tuhan dan sesama. Setiap orang mempunyai panggilan yang khas dan unik dalam

komunitas, yang mewarnai perjumpaan mereka. Kehadiran setiap anggota terbatas

tetapi memperkaya komunitas. Kehadiran mereka melahirkan pengungkapan yang

berbeda-beda, sehingga dapat dipahami bahwa dalam perjumpaan dan

kebersamaan bisa timbul perasaan senang atau tidak senang. Semua itu normal

dan pasti akan terjadi dalam komunitas yang terdiri dari orang-orang yang hadir

secara berbeda-beda dan mempunyai panggilan yang unik. Untuk menghayati

perjumpaan yang sejati, tidak boleh menekan perasaan senang atau tidak senang,

tetapi harus mengatasi dan menguasai perasaan itu tanpa menekannya. Salah satu

cara adalah berani mengakui perasaan tidak senang terhadap orang lain, namun

tidah boleh berhenti di situ saja. Dan lebih lanjut lagi harus berani bertanya

kepada diri sendiri, apakah pengungkapan Allah yang unik dalam diri orang lain

Page 116: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

98

dapat dihargai, kendati tidak senang bergaul dengan dia. Hidup bersama dalam

komunitas dipersatukan oleh cinta Tuhan, sehingga secara bersama-sama ambil

bagian dalam hidup Tuhan dalam karya penyelamatan-Nya. Maka perlu

menghormati orang lain sebagai pengungkapan Tuhan dan mungkin

pengungkapan itu berbeda-beda. Manusia dipanggil untuk dapat saling mencintai

bukan sekedar untuk menyenangi. Dan untuk mencintai, kerap kali orang harus

mengorbankan kesenangannya (Darminta, 2008: 95).

Mencintai orang lain bukan karena dia berarti bagi saya, tetapi karena dia

adalah dia, yang dipanggil secara unik oleh Allah untuk kesempurnaan yang khas.

Bila demikian perasaan senang berkembang menjadi cinta sejati sehingga pada

suatu waktu mampu mengorbankan rasa senang demi cinta, bila dituntut. Cinta

membebaskan orang dari rasa egois dan membebaskan orang lain untuk

berkembang menjadi dirinya. Orang yang dewasa adalah orang yang mampu

hidup dengan tenang dalam ketegangan-ketegangan dalam perjumpaan yang

terbatas itu. Untuk itu tidak dibenarkan menekan perasaan tidak senang,

melainkan berjuang menjadi orang yang dewasa dan mampu mencintai semua

orang tidak hanya yang menyenangkan saja. Komunitas perjumpaan akan ditandai

oleh penerimaan, kedewasaan, penguasaan, dan peraturan hidup pribadi maupun

hidup bersama (Darminta, 2008: 97).

Hidup komunitas hanya bernilai, bila dilindungi dari kekuatan keunikan

orang lain dengan peraturan bentuk perjumpaan yang menjauhkan dari sikap

saling menekan. Hal yang perlu dikembangkan yakni keramah-tamahan dalam

kehadiran. Dan yang paling indah dalam komunitas perjumpaan, di mana masing-

Page 117: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

99

masing anggota yang unik dan khas dapat hidup dengan cerah, bahagia, tidak

tertekan dan penuh penghargaan akan keunikan masing-masing anggota dan

hormat itu diungkapkan dengan cara menyenangkan dan wajar. Maka masing-

masing anggota mendapat kesempatan untuk menjadi dirinya sendiri sesuai

dengan panggilannya (Darminta, 2008: 100).

Dalam komunitas perjumpaan diperlukan sikap kedewasaan dan penuh

pemahaman akan keunikan orang lain, baik dari segi kepribadian maupun

panggilannya. Maka setiap pribadi perlu saling memberikan keleluasaan untuk

menemukan terus-menerus cara-cara menghayati panggilannya. Percaya kepada

perkembangan dan kemungkinan seseorang untuk menghayati hidupnya secara

baru yang secara lain. Hal itu merupakan rasa hormat kepada orang itu sebagai

manusia yang terpanggil dan merupakan kediaman Roh. Dengan demikian

perjumpaan akan diwarnai dengan adanya sikap pemahaman, penerimaan dan

kebebasan dan pengampunan yang terus menerus, kalau ada berbuat yang keliru,

percaya bahwa dalam perbuatan yang keliru itu pun dia menghayati

kemanusiaannya yang sedang berkembang. Komunitas religius merupakan tempat

perjumpaan pribadi yang berbeda untuk secara bersama menghayati panggilan

selama hidup. Oleh sebab itu kepercayaan akan perkembangan hidup sangat perlu

dan merupakan syarat mutlak untuk terbinanya komunitas perjumpaan yang sejati,

manusiawi dan religius (Darminta, 2008:106).

Demikian juga para Suster FCJM, mempunyai latar belakang yang

berbeda-beda, misalnya: suku, budaya, asal, umur, bakat dan panggilan yang unik,

namun mereka dipersatukan dalam Kongregasi Suster-Suster Puteri-Puteri Hati

Page 118: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

100

Kudus Yesus dan Maria. Perbedaan-perbedaan itu menjadi kekayaan dalam

persaudaraan atau dalam komunitas dan diungkapkan melalui tugas pelayanan

yang berbeda, yang telah dipercayakan oleh Kongregasi kepada masing-masing

suster. Keberhasilan sesama patut didukung dan disyukuri demi kemajuan

bersama. Dengan semangat cinta sejati membuat para Suster memiliki mata yang

tidak memandang kesalahan sesamanya, telinga yang tidak mendengar kejahatan

dan mulut yang tidak mengadili kejahatan orang lain. Tetapi mereka memiliki hati

yang penuh belaskasih dan kasih sayang terhadap orang lain, tutur bahasa penuh

cinta, suka memaafkan, mengampuni satu sama lain, serta jiwa sabar dalam

menanggung kesalahan orang lain. Dan jika ada suster yang melakukan kesalahan,

mereka ditegur dengan penuh cinta.

Salah satu usaha paling nyata dari cinta sesama ialah membantu orang lain

mengatasi kekurangannya dengan menyadarkan, menegur dengan lemah lembut

dan baik hati. Biarlah cinta kasih menjadi ratu, hukum, semangat dan kehidupan

Kongregasi. Biarlah cinta kasih mempersatukan hati serta jiwa para Suster

sedemikian erat sehingga tetap sehati dan sejiwa. Cinta kasih harus terpancar dari

wajah, mata, pembicaraan, dan tingkahlaku mereka disegala tempat dan dalam

segala hal. Sebagaimana dikatakan dalam 1 Kor 13: 4-7: “Kasih itu sabar, ia tidak

cemburu. Ia tidak memegahkan diri, dan sombong. Ia tidak melakukan yang tidak

sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak

menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi

karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, sabar

dalam menanggung segala sesuatu” (Martin, 1860: 53-54).

Page 119: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

101

Para pengikut Yesus harus mempunyai iman yang kuat, mereka

mengampuni secara terus-menerus, mengampuni bukan hanya sebanyak tujuh

kali, melainkan tujuh puluh kali tujuh artinya mengampuni dengan tanpa batas.

Tuhan mengampuni setiap kali orang berdosa dan mohon ampun kepada-Nya.

Orang beriman mestinya bercermin pada Tuhan yang memaafkan dan

mengampuni. Orang yang mengampuni adalah orang yang menggantungkan

hidupnya kepada Tuhan dan menimba belas kasih-Nya (Wartaya, 2003: 82-83).

b. Hati Maria dilihat dari segi Hati Penuh Keibuan

Perawan Maria adalah perempuan yang merdeka dan kemerdekaannya

terletak dalam cinta sucinya kepada Allah. Maria mengasihi Allah karena Allah

mengasihinya terlebih dahulu. Maria dipilih Allah menjadi Bunda Putera-Nya

Yesus Kristus, karena ia berkenan di hati-Nya (Luk 1:28). Maria mengasihi Allah

bukan karena takut atau karena kewajiban hukum tertentu tetapi Maria menyadari

bahwa ia tidak dapat hidup tanpa Allah. Sebagai perawan ia mempersembahkan

hidupnya secara utuh kepada Allah dalam Roh dan hatinya selalu terpusat kepada

Allah. Pribadi Allah sangat mempesona bagi Maria sebab itu hidupnya mengasihi

Allah dengan hati yang tidak terbagi. Hidupnya terarah kepada Allah, kepada

Yesus dan kepada Sabda Allah yang dikandungnya dalam kuasa Roh (Luk 1:35).

Dalam daya Roh Ilahi ia melahirkan Yesus ke dunia, memelihara dan mendidik

Sang Sabda, buah rahimnya. Hati dan cintanya terpusat pada buah rahimnya itu.

Maria sungguh wanita yang merdeka, memasrahkan diri setuntas-tuntasnya

kepada Allah dan setia dalam menjejaki jalan Salib Anaknya. Dengan wajah yang

Page 120: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

102

suci ia menatap wajah Anaknya, Yesus, yang tersalib di Gunung Golgota. Maria

berdiri teguh di bawah kaki Salib Anaknya. Hal itu membuktikan cinta hatinya

yang utuh dipersembahkan secara iklas kepada Allah, yang sungguh mengasihi-

Nya dengan cinta penuh pengorbanan (Patrisius, 2006: 14).

Penyerahan Maria kepada Allah tidak mandul tetapi membawa sukacita

dan damai, maka dengan gerakan Roh Kudus. Maria mengunjungi Elisabet

dengan menyelusuri pegunungan yang jauh dan membawa Sabda kegembiraan.

Maria adalah ibu yang peka akan kebutuhan orang lain terutama bagi mereka yang

mengalamai kesulitan. Di Kana ia menolong pengantin yang kehabisan anggur,

dengan cukup bebas ia meminta kepada Puteranya untuk meringankan beban malu

keluarga yang mengadakan pesta tersebut. Maka dengan hati penuh cinta, Maria

berkata kepada Yesus: “Mereka kehabisan anggur”. Maria berpesan: “Apa yang

dikatakan kepadamu lakukanlah itu”. Kata-kata Maria pada pesta di kota Kana itu

sungguh mengandung arti yang amat dalam. Di Kana Maria menunjukkan cinta

sucinya kepada Yesus, ia percaya bahwa Yesus adalah Penyelamat Tunggal.

Yesus kekasih jiwa yang memberikan anggur cinta baru kepada orang yang

mengikuti-Nya. Di Kana, Maria sebagai pemerhati orang-orang yang kesulitan,

yang cemas akan panggilannya, yang mengalami krisis diri dan imannya, serta

yang kehabisan anggur cinta sejati (Patrisius, 2006: 15-16).

Dalam kerendahan hatinya Maria menaruh harapan dan kekuatan

sepenuhnya kepada Allah. Setiap saat Maria membuat pilihan untuk

mempersilahkan Allah menjadi Allah dalam hidupnya, dengan demikian ia berani

menyatakan identitas dirinya: “Aku ini hamba Tuhan” (Luk 1: 38). Dan secara

Page 121: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

103

mendalam Maria mengalami bahwa Allah memperhatikan hamba-Nya (Luk 1:48).

Allah memperhatikan hati bangsanya yang diperbudak oleh penguasa dunia, maka

Maria melihat bahwa Allah sungguh adil yang berpihak kepada yang kecil dan

mengangkat martabat mereka sebagai bangsa pilihan. Dalam rasa solider Maria

dengan bangsanya menyatukan dirinya dengan Anaknya Yesus hamba Allah yang

menderita, guna menebus manusia dari ketidakadilan di dunia.

Maria ikut menderita bersama Yesus hingga sampai puncak pemenuhan-

Nya di kayu salib. Justru dalam penderitaan itu, Maria, pejuang keadilan Allah,

dimuliakan menjadi Ibu suatu keturunan, suatu bangsa baru yang terbebas dari

ketidakadilan. Maria terus berharap dan pasrah kepada Allah, kekuatannya ada di

dalam kasih Allah, itulah kemiskinan Roh. Ia membaktikan diri demi kejayaan

bangsanya dan solider dengan bangsanya yang menderita karena ketidakadilan. Ia

juga dengan gigih memperjuangkan agar keadilan Allah menang atas pemimpin

para bangsa-bangsa dunia yang menindas dan memeras bangsanya sendiri. Maria

hamba Allah, pejuang keadilan, dan pembela kaum miskin, suaranya menggema

menyuarakan keadilan Allah yang prihatin dan berpihak kepada orang-orang

miskin dan tertindas (Patrisius, 2006 : 24-25).

Bunda Perawan Maria, menerima panggilan khusus menjadi Ibu Sang

Penebus (Luk 1: 30-33), maka sejak mengandung Yesus, Maria sudah disambut di

keluarga Yusuf hidup dalam komunitas kebersamaan (Mat 1:24). Dalam

kebersamaan itu Bunda Maria menanggung beban-beban hidup bersama sebagai

kenyataan yang harus diterima, misalnya: Bunda Maria harus melahirkan Yesus

dikandang hewan, sebagai pilihan Bunda Maria yang ingin melahirkan dalam

Page 122: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

104

keheningan bukan dalam keributan ditempat penginapan. Hidup bersama Yesus,

Bunda Maria mengalami kontradisi-kontradisi seperti mengandung dalam

keperawanan (Luk 1:24), tentu tidak mengenakkan hatinya.

Dalam hidup bersama dengan Yesus Bunda Maria banyak mengalami hal

yang tidak mengenakkan karena Yesus ditolak oleh tetangga (Luk 4:22-30; Mark

6:1-6a; Mat 13: 53-58). Bunda Maria juga kerapkali tidak mengerti dengan Yesus

(Luk 2:50). Namun Bunda Maria yakin akan kekuatan kerendahan hati dan

kerjasama untuk mengetuk Hati Yesus, agar menolong orang yang dalam

kesukaran (Yoh 2:1-8). Dalam kebersamaan ditandai dengan kerendahan hati,

kerjasama ,penyerahan diri sehingga kuasa Allah bekerja. Dengan bekal itulah

Bunda Maria mampu berdiri dekat Salib menyaksikan kuasa Allah dalam

kematian Yesus Puteranya (Yoh 19: 25-37). Bunda Maria hidup di tengah

perbantahan mengenai Yesus dan Injil-Nya dengan iman yang menyimpan sabda

Allah dan merenungkannya (Luk 2: 19.51). Hal itulah yang membahagiakan dan

menguatkannya (Luk 8: 28). Dan untuk menghadapi segala tantangan itu Maria

mengenakan doa, hening dan pengampunan (Darminta, 2008: 125).

Bunda Maria mempersembahkan cintanya seutuhnya kepada Allah dalam

diri Yesus, maka dengan daya kuasa Roh, para pengikut-Nya mempersilahkan

Allah mempergunakan tangan dan hatinya untuk menghasilkan buah-buah anggur

cinta yang baik untuk kesejahteraan sesama di tempat perutusannya. Dengan

teladan Maria yang menjadi ibu Yesus, para Suster FCJM mempunyai semangat

juang untuk menempatkan Allah yang paling utama dalam hidupnya, baik secara

bersama maupun pribadi. Muder Maria Clara Pfander sebagai pendiri Kongregasi

Page 123: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

105

FCJM mengundang para pengikutnya yakni: Para Suster FCJM untuk mencintai,

menghormati dan meneladan Hati Maria. Sikap Maria hendaknya menjadi sikap

susternya dengan membuka diri pada Sabda Tuhan dan dikuatkan oleh Roh

Kudus, memahami Sabda Tuhan serta mewartakannya. Para Suster juga diundang

oleh Maria sebagaimana dia mengundang pelayan-pelayan perkawinan di kota

Kana: “Apa yang dikatakan kepadamu perbuatlah itu” (Yoh 2:5). Dengan

demikian para Suster FCJM semakin disemangati untuk menjadi Puteri-puteri

Hati Maria” dengan menambah nama Maria sebelun nama biaranya. Dengan

menyandang nama Maria diharapkan mereka mampu bersikap dan bertindak

sesuai dengan teladan Maria sebagai ibu. Setiap suster FCJM, hendaknya

sungguh-sungguh berusaha meneladan kebajikan-kebajikan Maria dengan setia

(Martin, 1860: 91).

Page 124: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

BAB IV

SUMBANGAN KATEKESE DALAM MENDALAMI SPIRITUALITAS

HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI SUMBER PELAYANAN

SUSTER-SUSTER FCJM DI INDONESIA

Setelah membahas Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria sebagai

Sumber Pelayanan Suster-suster FCJM di Indonesia, maka dalam bab ini penulis

akan menguraikan katekese sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan

pemahaman para Suster FCJM, agar semakin mendalami Spiritualitas Hati Kudus

Yesus dan Maria sebagai sumber pelayanannya. Dengan demikian, mereka

semakin mampu menimba kekuatan dari teladan Yesus yang mengasihi murid-

murid-Nya sampai setuntas-tuntasnya sebagaimana ditulis dalam Yohanes 13:1-2;

4-5), yaitu: “Pada waktu makan bersama lalu ... bangunlah Yesus...dan mulai

membasuh kaki para murid-Nya, dan menyeka-Nya dengan kain yang terikat pada

pinggang-Nya”. Dengan membasuh kaki para murid-Nya, Yesus menyingkapkan

betapa mendalam kasih Allah terhadap umat manusia. Dalam Yesus, Allah

menyediakan Diri untuk mengabdi manusia.

Hal tersebut juga mengungkapkan makna hidup Kristiani terlebih dengan

hidup bakti, yakni hidup dalam cinta kasih yang menyerahkan diri dan melayani

dengan murah hati, sebagaimana komitmen para murid mengikuti Anak Manusia:

“datang tidak untuk dilayani melainkan untuk melayani” (Mat 20:28).

Pembasuhan kaki para murid-Nya menunjukkan pelayanan khas yang ditunjukkan

kepada mereka yang paling miskin dan terlantar (VC, 1996: 115).

Page 125: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

107

Yesus adalah utusan Allah yang begitu mencintai manusia. Karena cinta-

Nya, Ia menyerahkan Putera-Nya yang satu-satu-Nya pada salib. Yesus taat

kepada Allah yang mengutus-Nya, Dia rela menderita dan wafat di kayu salib.

Dalam derita dan kematian Yesus, Allah menunjukkan kemuliaan-Nya, kuasa-

Nya, yaitu kuasa untuk menyelamatkan (Darminta, 2006b: 32).

Jelaslah cinta-Nya begitu besar lewat pengorbanan Yesus yang

menyerahkan Hati-Nya yang Mahakudus. Pada waktu serdadu memastikan

kematian Yesus, Hati-Nya ditikam, sehingga mengalir keluar darah dan air (Yoh

19: 34). Lewat Hati yang tertikam itu merupakan lambang pemberian diri Yesus,

Allah memperlihatkan kasih-Nya yang tidak terhingga kepada umat manusia

(Jacobs, 1987: 32-33).

Semangat pengorbanan Yesus yang Mahakudus mendorong para Suster

FCJM untuk melayani dengan penuh kasih dalam karya pelayanannya, walaupun

mereka harus mengalami penderitaan dan menghadapi berbagai kesulitan. Melalui

teladan Hati Bunda Maria, mereka juga berani mengatakan bahwa panggilan

mereka dalam Kongregasi FCJM adalah untuk melaksanakan Sabda Tuhan

melalui pelayanan yang telah dipercayakan Kongregasi kepada masing-masing

suster.

Para Suster FCJM menjadi pendengar dan pelaksana Sabda Tuhan, maka

untuk lebih memperdalam Hati Kudus Yesus dan Maria dalam kehidupan mereka,

penulis akan berbicara mengenai katekese yang di dalamnya mencakup 3 (tiga)

bagian pokok yaitu: pertama, pokok-pokok katekese, yang meliputi: pengertian

katekese, isi katekese, tujuan pokok katekese, dan model katekese. Kedua,

Page 126: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

108

peranan katekese dalam membantu mendalami spiritualitas Hati Kudus Yesus dan

Maria sebagai sumber pelayanan Suster-suster FCJM di Indonesia. Ketiga, usulan

program katekese yang meliputi: pengertian program, tujuan program katekese,

pemikiran dasar program, usulan tema, penjabaran program dan contoh persiapan

katekese.

A. Pokok-pokok Katekese

1. Pengertian Katekese

Katekese (Kateketik) berasal dari bahasa Yunani: Katechein, bentukan

kata dari Kat yang berarti pergi atau meluas, dan dari kata echo yang berarti

menggemakan atau menyuarakan. Jadi Katechein berarti menggemakan atau

menyuarakan ke luar. Kata ini mengandung dua pengertian. Pertama, katechein

berarti pewartaan yang sedang disampaikan atau diwartakan. Kedua, katechein

berarti ajaran dari pemimpin. Dalam perkembangannya, istilah katechein diambil

alih oleh orang Kristen menjadi istilah khusus dalam bidang pewartaan Gereja.

Secara ilmiah kateketik dimengerti sebagai pemikiran sistematis dan paedagogis

tentang pewartaan Injil, ajaran Tuhan dan ajaran Gereja kepada manusia dalam

hidup kongkretnya. Sementara itu, segala macam usaha penyampaian ajaran,

pendidikan agama atau ajaran Gereja disebut katekese (Papo, 1987: 11).

Melalui terang Konsili Vatikan II, katekese disesuaikan dengan situasi

kongkret umat di Indonesia. Pada pertemuan Kateketik antar-Keuskupan se-

Indonesia II pada tahun 1980 di Klender (Jawa Barat) disepakati rumusan

katekese untuk Indonesia yakni “Katekese Umat” yang diartikan sebagai

Page 127: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

109

Komunikasi Iman atau tukar menukar pengalaman iman (penghayatan iman)

antara anggota jemaat/kelompok. Melalui kesaksian iman, para peserta saling

membantu sedemikian rupa, sehingga iman masing-masing diteguhkan dan

dihayati semakin sempurna. Tekanan Katekese Umat diletakkan pada

penghayatan iman, meskipun pengetahuan tidak dilupakan. Katekese Umat

mengandaikan ada “perencanaan” (Papo, 1987: 13).

Dalam Katekese Umat, umat bersaksi tentang imannya akan Yesus

Kristus, pengantara Allah yang bersabda kepada kita dan pengantara kita

menanggapi Sabda Allah. Yesus Kristus tampil sebagai pola hidup kita dalam

Kitab Suci, khususnya dalam Perjanjian Baru, yang mendasari penghayatan iman

Gereja di sepanjang tradisinya. Dalam katekese tersebut diharapkan peran serta

dan partisipasi dari umat sangat diharapkan untuk berbagai pengalaman tentang

Yesus Kristus dalam kehidupan sehari-hari dan para peserta diharapkan saling

menanggapi, saling menampung dan bersama-sama mendalami satu pokok

bahasan. Iman peserta akan diteguhkan melalui tukar penghayatan iman tentang

tema atau bahan katekese (Setyakarjana, 1997: 69).

Dalam Katekese Umat, umat-lah yang berkatese; artinya, semua orang

beriman yang secara pribadi memilih Kristus secara bebas berkumpul untuk lebih

memahami Kristus. Kristus menjadi pola hidup pribadi maupun pola hidup

kelompok. Di situ seluruh umat, baik yang berkumpul dalam kelompok basis,

maupun di sekolah atau Perguruan Tinggi adalah pelaksana katekese itu sendiri.

Penekanan peranan umat pada ketekese ini sesuai dengan peranan umat pada

pengertian Gereja itu sendiri. Oleh karena itu, dalam katekese umat, Kristuslah

Page 128: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

110

yang menjadi pola, baik mengenai peserta, cara mereka berkumpul maupun cara

mereka berkomunikasi. Katekese bukan untuk sebahagian orang tetapi untuk

semua orang beriman yang terpanggil untuk mendalami imannya secara terus-

menerus (Setyakarjana, 1997: 70).

Pada waktu katekese, pemimpin bertindak sebagai pengarah dan pemudah

(fasilitator). Ia adalah pelayan yang menciptakan suasana yang komunitatif dan

membangkitkan gairah supaya para peserta berani berbicara secara terbuka.

Katekese Umat menerima banyak jalur komunikasi dalam berkatekese. Tugas

mengajar yang dipercayakan kepada hierarki menjamin agar seluruh kekayaan

iman berkembang dengan lurus. Dalam Katekese Umat, pemimpin tidak

membawa diri sebagai pembesar yang mengindoktrinasikan bawahannya. Ia juga

diharapkan untuk tidak memberi kesan seakan-akan dia yang pandai

menyampaikan pengetahuan/pandangan kepada para peserta yang bodoh.

Pemimpin Katekese perlu menghayati teladan Kristus: “Aku di tengah-

tengahmu sebagai pelayan”. Oleh karena itu, pemimpin katekese diharapkan dapat

melayani peserta dengan mengusahakan suasana Kristen dalam kelompok,

mengarahkan pembicaraan, melayani peserta yang mengalami kesulitan dengan

memberi semangat atau membantu merumuskan dan memberikan input yang

diminta oleh kelompok serta mencari tempat atau waktu jika kelompok tidak

melakukannya. Katekese umat merupakan komunikasi iman dari peserta sebagai

sesama dalam iman yang sederajat, yang saling bersaksi tentang iman mereka.

Peserta berdialog dalam suasana terbuka, ditandai sikap saling menghargai dan

Page 129: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

111

saling mendengarkan dan proses terencana ini berjalan terus-menerus, sehingga

peserta katekese semua penting (Setyakarjana, 1997: 70).

Dalam anjuran Sri Paus Yohanes Paulus II menegaskan, katekese ialah

pembinaan anak-anak, kaum muda, dan orang-orang dewasa dalam iman,

khususnya yang mencakup penyampaian ajaran Kristen, yang pada umumnya

diberikan secara organis dan sistimatis dengan mengantar para pendengar

memasuki kepenuhan hidup Kristen. Dengan kata lain, katekese adalah usaha-

usaha dari pihak Gereja untuk menolong umat agar semakin memahami iman

akan Kristus melalui pembinaan, pengukuhan serta pendewasaan iman. Dalam hal

ini, metode yang sesuai perlu dicari agar katekese dalam berbagai bentuk bergema

dalam hati para peserta dan dapat berbuah secara nyata (Telaumbanua, 1999: 5-6).

2. Isi Katekese

Isi katekese adalah hidup Yesus Kristus. Pokok yang harus disampaikan

dalam katekese yakni misteri hidup Kristus seperti yang diwartakan dalam oleh

Kitab Suci dan dan diimani oleh Gereja. Dalam katekese, katekis tidak

menyampaikan pandangannya sendiri, tetapi mengkomunikasikan sabda

pengajaran dan misteri hidup Kristus disampaikan secara utuh. Dalam hal ini,

katekis dipadang sebagai “perpanjangan” tangan (utusan) Yesus Kristus. Dia

sebagai penyambung lidah dan juru bicara-Nya. Salah satu keprihatinannya

bagaimana katekese sungguh merupakan komunikasi sikap dan pengakuan iman

pada Yesus Kristus. Dengan demikian, isi katekese tidak bersifat abstrak,

melainkan pewartaan kabar gembira atau gerakan yang sungguh hidup.

Page 130: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

112

Kristianitas bukanlah suatu konsep tetapi merupakan pilihan hidup yang

dihayati dan disadari. Kristianitas adalah jalan kehidupan yang menekankan

kesaksian hidup. Kebenaran yang diwartakan tidak hanya di terima melalui

pikiran tetapi dengan hati artinya mendengar Sabda dan menjalankannya (Luk 8:

21; 11: 28 dan Yoh 15:14). Para katekis tidak membuat umat menjadi bingung,

tetapi mereka harus memahami siapa Kristus dan menemukan relevansi makna

pemahaman itu dalam hidunya sendiri dan sesamanya. Oleh karena itu, katekis

diharapkan dapat melakukan studi dengan tidak mengenal lelah mengenai misteri

hidup Yesus Kristus yang dimaklumkan dalam Kitab Suci Perjanjian Baru dan

dipelihara serta diteruskan di dalam tradisi Gereja. Katekis juga harus secara

pribadi membina dan menjalin relasi yang intim dengan-Nya sehingga seluruh

hidupnya dijiwai oleh hidup Yesus Kristus sendiri. Ia juga selalu berada dalam

relasi yang personal dengan Kristus. Singkatnya, relasi mendalam dengan Yesus

Kristus adalah faktor utama dalam mengusahakan kualitas dan proses katekese.

Dari seorang katekis diharapkan kepekaan hati untuk mengenali dan

mengejawantahkan kehadiran Yesus di tengah-tengah hidup umat beriman.

Kesaksian hidup seorang katekis diharapkan menjadi lampu yang membantu

menerangi perjalanan umat yang merindukan dan mencari kehendak Yesus

Kristus. Dibutuhkan sikap seorang katekis yang bersedia meneladani semangat

Santo Yohanes yang berkata: “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil”

(Heryatno, 2007: 12-13).

Page 131: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

113

3. Tujuan Pokok Katekese

Katekese secara khusus bertujuan untuk mendewasakan iman (yang masih

dalam tahap awal), memelihara, merawat, dan mempertumbuhkan iman dalam

pengetahuan dan dalam hidup Kristen. Dalam hal ini katekese ingin

mengembangkan pemahaman orang beriman terhadap misteri Kristus,

mengembangkan cinta-kebanggaan jemaat sebagai orang Kristen dan sekaligus

mendorong mereka agar lebih tekun dan serius menghayati imannya dalam

kehidupan sehari-hari. Dengan makin memahami, mencintai dan menghayatinya

seluruh hidup jemaat Kristen diharapkan dapat diresapi oleh Sabda-Nya. Menjadi

Kristen berarti menyatakan “Ya” kepada Yesus Kristus (CT. art. 20).

Tujuan utama katekese adalah membantu umat beriman supaya semakin

bersatu dengan hidup-Nya, dengan kata lain membina hubungan personal dengan

pribadi Yesus supaya dapat mengalami cinta kasih-Nya. Dengan cara tersebut

diharapkan orang beriman makin terdorong mengambil bagian dalam tugas

perutusan-Nya untuk mewujudkan nilai-nilai kerajaan Allah ( Heryatno, 2007:

12).

Dalam pertemuan PKKI II sangat jelas ditegaskan tujuan Katekese atau

komunikasi iman, yakni: supaya dalam terang iman, umat beriman meresapi

pengalamannya sehari-hari, bertobat kepada Allah, dan semakin menyadari

kehadiran Allah dalam kenyataan hidup sehari-hari. Dengan demikian, mereka

semakin sempurna dalam beriman, berharap dan mengamalkan cinta kasih serta

makin dikukuhkan hidup kristianinya. Mereka makin bersatu dalam Kristus,

makin menjemaat, makin tegas dalam mewujudkan tugas Gereja setempat dan

Page 132: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

114

memperkokoh Gereja semesta, sehingga umat beriman semakin sanggup memberi

kesaksian tentang Kristus dalam hidupnya di tengah-tengah masyarakat. Melalui

katekese umat, kaum beriman mengalami dan menyadari bahwa melalui

pengalaman hidupnya ia ditebus oleh Kristus, dan dipakai oleh Roh Kudus untuk

mengantarnya kepada Allah Bapa. Dengan demikian, pengalaman iman bersama,

mengutus para peserta untuk mewartakan Kristus dengan kata-kata dan melalui

tindakannya, artinya mereka bersaksi tentang Kristus melalui pengabdian kepada

manusia secara kongkret (Lalu, 2005: 73-74).

4. Model Katekese

Ada beberapa model katekese yang dapat digunakan dalam pengembangan

proses katekese umat misalnya: model Pengalaman Hidup, model Biblis, model

Campuran Biblis dan Pengalaman Hidup, serta model Shared Christian Praxis

(SCP). Model-model katekese tersebut merupakan alternatif dalam proses

katekese yang dapat dipergunakan sesuai dengan situasi peserta dan

perkembangan zaman (Sumarno, 2006: 11-13).

Dalam mendalami Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria sebagai

Sumber Pelayanan Suster-suster FCJM di Indonesia, maka dalam bab ini penulis

memilih satu model katekese tersebut diatas, yakni model katekese Pengalaman

Hidup. Alasan untuk memilih model katekese Pengalaman Hidup itu, karena para

Suster FCJM hidup bersama dalam komunitas, mereka di panggil dan

dipersatukan oleh cinta kasih serta menerima kekuatan dari Tuhan (Konst 1980,

art. 48).

Page 133: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

115

Dalam hidup bersama, mereka berasal dari latar belakang yang berbeda

misalnya: budaya, kemampuan, talenta dan umur yang berbeda. Hal ini pasti

mempengaruhi hidup mereka sehingga banyak mengalami pergulatan hati, maka

pengalaman-pengalaman itu perlu diolah dan dimaknai agar selalu merasakan

cinta serta kehadiran Tuhan dalam situasi hidup mereka yang konkrit melalui

pelayanan sehari-hari. Dan melalui pengalaman itu, mereka semakin merasakan

dicintai oleh Tuhan, sehingga para Suster berusaha bertindak dan melayani

dengan sepenuh hati serta memberikan cinta kepada siapanpun terutama bagi

anak-anak yatim-piatu, miskin dan terlantar. Adapun langkah-langkah katekese

model Pengalaman Hidup adalah:

a. Introduksi

Introduksi berisikan lagu dan doa pembukaan yang sesuai dengan tema

yang diambil dalam katekese itu. Katekis mencoba mengingatkan dan

menghubungkan dengan tema-tema yang sudah dibahas dalam kesempatan

katekese yang lampau, bila pernah diadakan sebelumnya.

b. Penyajian suatu pengalaman hidup

Penyajian pengalaman hidup biasanya diambil dari suatu peristiwa konkrit

sesuai dengan tema dan situasi peserta. Pengalaman tersebut bisa diambil dari

surat kabar atau cerita yang relevan bagi peserta.

c. Pendalaman pengalaman hidup

Pendalaman pengalaman hidup mengajak peserta untuk

mengaktualisasikan pengalaman itu dalam situasi hidup mereka yang nyata.

Biasanya terjadi dalam kelompok kecil dengan pertanyaan-pertanyaan

Page 134: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

116

pendalaman yang merangsang peserta untuk mengambil perhatian dalam sikap

hidup moral konkrit sesuai dengan tema untuk hidup sehari-hari.

d. Rangkuman pendalaman pengalaman hidup

Dalam rangkuman pendalaman pengalaman hidup, menyarikan gambaran

umum dari sikap-sikap yang dapat diambil oleh peserta berhubung dengan tema

dalam penyajian pengalaman hidup dengan teks Kitab Suci atau Tradisi yang

hendak dipakai dalam langkah berikutnya.

e. Pembacaan dari Kitab Suci atau Tradisi Gereja

Setiap peserta hendaknya mempunyai teks (fotokopy) beserta daftar

pertanyaan pendalaman di sekitar tema dalam hal-hal yang mengesan dan pesan

inti dari teks tersebut. Teks dibaca oleh salah seorang peserta, kemudian saat

hening sejenak untuk merefleksi teks tersebut dengan bantuan pertanyaan

pendalaman.

f. Pendalaman teks Kitab Suci atau Tradisi

Pada pendalaman teks Kitab Suci atau Tradisi, mencoba menjawab

bersama pertanyaan-pertanyaan yang telah direnungkan secara pribadi setelah

pembacaan teks Kitab Suci. Baik pula apabila teks dibaca sekali lagi oleh katekis.

Pada kesempatan ini katekis membantu peserta untuk mencari dan

mengungkapkan pesan inti menurut mereka sendiri sehubungan dengan tema.

Peran katekis di sini menciptakan suasana terbuka sehingga peserta tidak takut

mengungkapkan tafsiran mereka sehubungan dengan tema yang dapat dipetik dan

digali dari pembacaan teks Kitab Suci.

Page 135: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

117

g. Rangkuman Pendalaman teks Kitab Suci atau Tradisi

Rangkuman Pendalaman teks Kitab Suci atau Tradisi menghubungkan

pesan inti yang diungkapkan peserta dengan pesan inti yang telah disiapkan

katekis berdasarkan sumber-sumber yang diolahnya yang sehubungan dengan

tema. Pada kesempatan ini katekis memberi input (masukan) dari apa yang sudah

disiapkannya dengan bantuan buku-buku tafsir atau komentar atau buku-buku

yang bersangkutan dengan teks. Yang penting digarisbawahi di sini bahwa tafsir

atau katekis diharapkan membatasi pada pesan pokok yang dapat dimengerti oleh

peserta sehubungan dengan tema dan tujuan pertemuan.

h. Penerapan dalam hidup kongkret

Penerapan dalam hidup konrit, peserta mengajak untuk mengambil

beberapa kesimpulan praktis sekitar tema untuk hidup sehari-hari dalam situasi

nyata mereka dalam masyarakat, gereja, lingkungan, wilayah, paroki, keluarga

dsb. Kemudian dalam saat hening, sejenak peserta diajak merenungkan serta

mengumpulkan buah-buah pribadi dari katekese tersebut untuk hidup sehari-hari,

dapat berupa niat atau tindakan apa yang akan diambil untuk selanjutnya.

i. Penutup

Pada waktu tahap penutup, dimulai dengan mengungkapkan doa-doa

spontan hasil buah katekese dan bisa pula doa-doa umat lainnya secara bebas. Bila

perlu katekis mengakhiri katekese dengan doa penutup yang merangkum seluruh

tema dan tujuan katekese. Kemudian ditutup dengan doa bersama atau nyanyian

penutup yang sesuai dengan tema (Sumarno, 2006: 11-12).

Page 136: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

118

B. Peranan Katekese Dalam Membantu Mendalami Spiritualitas Hati

Kudus Yesus Dan Maria Sebagai Sumber Pelayanan Suster-suster FCJM

di Indonesia.

Katekese dapat membantu untuk mendalami spiritualitas Hati Kudus

Yesus dan Maria sebagai sumber pelayanan Suster-suster FCJM di Indonesia,

sehingga mereka semakin menghayati nilai-nilai kedua Hati itu dalam

pelayanannya setiap hari dengan penuh kasih. Katekese mengajak para Suster

FCJM untuk merefleksikan pengalaman-pengalaman hidupnya secara kritis, lebih-

lebih pengalaman pergulatan dan perjuangan dalam memberikan pelayanan kasih

terhadap anak yatim-piatu, miskin dan terlantar. Pergulatan dan tantangan

mewarnai pelayanan mereka, tetapi hal itu perlu direfleksikan dalam terang iman

kristiani. Pengalaman yang sudah direfleksikan akan memberikan suatu makna

yang berharga dan melalui pengalaman itu akan ada pengalaman yang baru

menuju hal yang lebih baik lagi. Dengan demikian melalui katekese, para Suster

FCJM semakin berusaha mendalami dan menghayati spiritualitas Hati Kudus

Yesus dan Maria sehingga menjadi daya dan kekuatan untuk memberikan kasih

dalam setiap pelayanannya.

Katekese umat perlu dikembangkan untuk membantu para Suster FCJM

dalam memahami dan mendalami spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria

sebagai sumber pelayanan, sebab melalui tema yang dibahas dalam katekese akan

lebih mengena dengan pengalaman para Suster secara kongkret di lapangan.

Melalui katekese itu mereka juga dapat bertukar pengalaman dan mendiskusikan

aksi nyata, baik secara pribadi maupun secara bersama. Secara pribadi para Suster

Page 137: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

119

menyadari panggilannya sebagai suster FCJM yang menghidupi spiritualitas Hati

Kudus Yesus dan Maria. Konsekuensinya mereka harus menjadi saksi Hati Kudus

Yesus dan Maria melalui sikap dan tindakannya. Yesus sebagai utusan Bapa, Dia

taat sampai mati di kayu salib, mencurahkan darahnya demi cinta kasih-Nya yang

luar biasa kepada umat manusia. Pada saat hati-Nya di tikam mengalirlah darah

dan air. Dan hati Maria yang penuh penyerahan kepada Allah, sehingga dia kuat

dan setia mengikuti Yesus sampai wafat di kayu salib. Hidupnya dipersembahkan

secara tulus kepada Allah. Demikian juga para Suster FCJM yang sudah

terpanggil di dalam Kongregasi FCJM, mereka menyerahkan diri secara tulus

kepada Tuhan melalui pelayanannya yang penuh kasih kepada orang-orang kecil

yakni anak yatim-piatu, miskin dan terlantar. Para Suster juga berani

mengorbankan diri dan semakin taat kepada pemimpin Kongregasi serta

mempunyai semangat juang yang tinggi dalam tugas perutusannya di tengah dunia

yang tanpa hati. Pelayanan kasih yang diberikan terhadap orang-orang kecil

merupakan pelayan kasih kepada Dia yang telah memanggilnya melalui

Kongregasi Suster-suster FCJM, sambil mengingat perkataan Tuhan: “Segala

sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang saudara-Ku yang paling hina ini,

kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat 25: 40).

Katekese mendorong para Suster untuk mewujudkan imannya akan Yesus

Kristus dengan membawa cinta kasih. Maka diharapkan para Suster aktif dalam

katekese demi untuk memperkembangkan imannya. Dan mereka perlu

menafsirkan pengalamannya sehari-hari menurut terang iman, sehingga relevan,

penting dan bermakna di dalam pergulatan hidup mereka. Perlu disadari bahwa

Page 138: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

120

pergulatan hidup dapat menjadi tempat bagi para Suster untuk menghayati

imannya. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa realitas hidup para Suster di

dalam pelayanannya dapat menjadi medan di mana Allah berkarya untuk

menyatakan belaskasih-Nya sekaligus menjadi tempat bagi para Suster untuk

menanggapi rahmat-Nya. Maka katekese sangat memberi bantuan bagi para

Suster FCJM, untuk mendalami spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria sebab

bertolak dari pengalaman hidup mereka sehari-hari yang bergulat dapat

menghayati imannya. Mereka dapat secara bersama merefleksikan dan

mengkomunikasikan penghayatan imannya dan mendialogkannya dengan harta

warisan kekayaan Gereja dan melalui proses komunikasi tersebut diharapkan para

Suster semakin beriman pada Yesus Kristus dan sekaligus mendatangkan berkat

bagi sesamanya (Heryatno, 2007: 2-3).

C. Program Katekese

1. Pengertian Program

Program diartikan serangkaian kegiatan yang direncanakan dengan

seksama dan dalam pelaksanaannya berlangsung dalam proses yang

berkesinambungan, dan terjadi dalam organisasi yang melibatkan banyak orang.

Dalam pengertian ini ada empat unsur pokok untuk dapat dikategorikan sebagai

program, yaitu: Pertama, kegiatan yang direncanakan atau dirancang, tetapi

rancangan kegiatan yang disusun dengan pemikiran yang cerdas dan cermat.

Kedua, kegiatan tersebut belangsung secara berkelanjutan dari satu kegiatan ke

kegiatan lain. Dengan kata lain ada keterkaitan antar-kegiatan sebelum kegiatan

Page 139: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

121

dan sesudah kegiatan. Ketiga, kegiatan tersebut berlangsung dalam sebuah

organisasi formal maupun organisasi non formal bukan kegiatan individual.

Keempat, kegiatan tersebut dalam implementasinya atau pelaksanaannya

melibatkan banyak orang, bukan kegiatan yang dilakukan oleh perorangan tanpa

ada kaitannya dengan kegiatan orang lain (Widoyoko, 2009: 8-9).

2. Tujuan Dasar Program Katekese

Tujuan katekese yang dipaparkan pada bagian ini adalah: agar para Suster

FCJM di Indonesia semakin memahami Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria

sebagai sumber pelayanannya. Dan katekese tersebut merupakan salah satu sarana

bagi mereka, untuk semakin memperdalam Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan

Maria. Maka melalui pelaksanaan katekese ini diharapkan para Suster semakin

mampu menimba semangat dan kekuatan dari Hati Kudus Yesus dan Maria.

Yesus yang penuh kasih itu rela mati di kayu Salib demi kasih-Nya kepada umat

manusia. Hati-Nya ditikam sebagai lambang kasih-Nya yang tanpa batas kepada

manusia. Terispirasi dari kedua Hati itu, para Suster FCJM berusaha dan melatih

diri agar hatinya menyerupai kedua hati tersebut rela berkorban, memberikan diri

demi kasihnya kepada mereka yang membutuhkan terutama bagi yatim-piatu,

miskin dan terlantar. Mereka hendaknya berusaha membentuk hatinya sesuai

dengan Hati Kudus Yesus yang penuh dengan cinta itu (Martin, 1860: 90).

Para Suster FCJM, berusaha juga meneladani kebajikan dan kesetiaan

Maria (Martin, 1860: 91). Maria sebagai wanita pilihan menjadi Bunda Yesus dan

sekaligus menjadi murid-Nya yang paling setia pada jalan salib-Nya, sampai

Page 140: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

122

Yesus diturunkan dari kayu salib dan dimakamkan. Maria menyadari panggilan-

Nya menjadi pendengar dan pelaksana Sabda Allah. Maria menyadari

ketaatannya, menuntut hidupnya menjadi sejalan dengan Sang Anak, baik dalam

penderitaan dan kemantian-Nya (Patrisius, 2006: 31).

Demikian juga para Suster yang menerima panggilan khusus di

Kongregasi FCJM, menimba semangat dari Hati Kudus Yesus dan Maria,

sehingga mereka semakin mimiliki semangat hati yang berkobar-kobar dalam

pelayanannya sehari-hari. Mereka memiliki semangat Injli dengan taat kepada

sesama suster, Pimpinan Kongregasi dan memiliki semangat juang yang tinggi,

demi kasih-Nya kepada sesama secara khusus bagi anak-anak miskin, menderita

dan terlantar. Untuk itu diperlukan semangat doa yang tinggi sesuai dengan

warisan pendiri Kongregasi Muder Maria Clara Pfander, yakni Sembah Sujud

yang terus- menerus dihadapan Sakramen Mahakudus (Martin, 1860:12).

Usulan program katekese menyangkut tema umum, sub tema, tujuan,

materi, metode, sarana yang digunakan dan sumber bahan. Usulan program ini

dilaksanakan secara berkelompok yakni: untuk para Suter Novis, Suster Yunior,

Suster yang Kaul Kekal dan untuk para Suster Lansia dengan bentuk rekoleksi.

3. Pemikiran Dasar Program Katekese

Para suster FCJM mengalami perkembangan, baik dari segi jumlah

maupun dari karya pelayanan yang ditangani sesuai dengan kebutuhan jaman.

Adapun pelayanan yang mereka tangani adalah karya pendidikan, panti asuhan,

asrama untuk anak sekolah, pembinaan ibu-ibu, kesehatan, rehabilitasi untuk

Page 141: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

123

anak-anak yang cacat fisik dan karya pastoral. Maka untuk melaksanakan

pelayanan tersebut, para Suster perlu menimba kekuatan dari Spiritualitas Hati

Kudus Yesus dan Maria, sehingga mereka mempunyai semangat yang berkobar-

kobar dalam tugas pelayanannya dan memiliki ketaatan terhadap sesama anggota

Kongregasi atau di antara para Suster FCJM. Mereka juga selalu menghidupi

semangat pendiri Muder Maria Clara Pfander, dengan doa yang tidak henti-

hentinya dihadapan Sakramen Mahakudus.

Doa merupakan semangat dalam melaksanakan pelayanan, maka

hendaknya mereka mengutamakan anak-anak miskin, menderita dan terlantar.

Untuk memperdalam Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria perlu diadakan

katekese, sehingga para Suster dapat berbagi pengalaman iman. Dan melalui

kesaksian para Suster saling membantu sedemikian rupa, sehingga iman masing-

masing suster akan Yesus Kristus diteguhkan dan dihayati secara semakin

sempurna dalam pelayanannya sehari-hari.

4. Usulan Tema

Usulan tema yang disajikan dalam program katekese ini adalah: pertama

untuk para Suster Novis; Hati Yang Beriman, kedua untuk para Suster Yunior;

Hati Berpengharapan, ketiga untuk para Suster yang Berkaul Kekal; Hati

Pengampun dan keempat untuk para Suster yang Lansia; Hati Yang Penuh Cinta.

Setiap tema ini akan dilaksanakan satu kali pertemuan kepada masing-masing

kelompok dalam bentuk rekoleksi.

Page 142: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

124

5. Penjabaran Program

Tema Umum : Hati Kudus Yesus dan Maria menjadi teladan hidup para Suster FCJM

Tujuan : Agar bersama pendamping, para peserta dapat memahami Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria,

sehingga peserta semakin meneladani Hati Kudus Yesus dan Maria dalam melaksanakan tugas pelayanannya

sehari-hari.

NO SUB TEMA

TUJUAN TEMA MATERI METODE

SARANA SUMBER BAHAN

1 2 3 4 5 6 7 01 Hati

Yang Beriman

Agar bersama pendamping, para peserta dapat memahami Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria secara mendalam, sehingga para Suster Novis semakin meneladani Hati Kudus Yesus dan Maria di dalam menyelusuri panggilannya sebagai tunas-tunas muda Kongregasi Suster-Suster FCJM, serta melalui pemahaman itu mereka semakin mempunyai hati yang beriman untuk tetap berjuang menekuni panggilan hidupnya melalui

- Maria Perawan yang Merdeka

- Hati Yesus - Panggilan untuk

Hidup Menurut Injil

- Sembah Sujud Dihadapan Sakramen Mahakudus

- Penghormatn Kepada Hati Kudus Yesus dan Maria

- Tanya jawab

- Sharing - Refleksi - Informasi

- Madah Bakti - Teks lagu:

“Kumau Cinta Yesus Selamanya”.

- Teks cerita: Panggilan Muder Maria Clara Pfander.

- Teks Kitab Suci Perjanjian Baru.

- LBI. (2006). Injli Yohanes 19: 16b-37. Jakarta: LAI

- Bergant Dianne, Karris J. (2002). Tafsir Alkitab Perjanjian Baru, LBI. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 197-199.

- Jacobs Tom. (1987). Hati Kristus. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 32-35.

- Patrisius. (2006). Jadilah Padaku Menurut PerkataanMu. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 31-32.

- Darminta, J. (1995). Mistik

Page 143: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

125

nasehat ketiga Injil. Dan sejak dini mereka sudah dibiasakan berdevosi khusus kepada Hati Kudus Yesus dan Maria.

Devosi, dan Hidup Rohani. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 32-36.

- Purnomo Budi. (2000). Hatinya Dirobek Demi Cinta. Yogyakarta: Pustaka Nusantara. Hal. 14-30.

- Konst. (1991). Konstitusi Suster-Suster Fransiskan Puteri-Puteri Hati Kudus Yesus dan Maria. Hal. 6-13.

- Martin. (1860). Konstitusi Suster-Suster Santo Fransiskus Puteri-Puteri Hati Kudus Yesus dan Maria. Hal. 85,90-91.

- Flake Aristilde. (1982). Cahaya di dalam kegelapan. Medan: Pieter.

02 Hati Berpengharapan

Bersama pendamping para peserta semakin tekun dalam doa, menyadari kekuatan dan belas kasihan Tuhan, dalam hidupnya sehingga semakin setia dalam panggilan-Nya yang diwujudkan melalui pemberian dirinya yang penuh kasih terhadap sesamanya.

- Maria Pasrah pada Tuhan

- Kebijaksanan Orang Miskin

- Manusia Utusan - Hati yang

Mendesah dalam Doa

- Bebas dari

- Tanya jawab

- Sharing - Refleksi - Informasi

- Mawar Altar - Teks lagu “

Janjimu seperti fajar pagi hari”

- Teks cerita - Teks Kitab

Suci

- LBI. (2006). Injl Mateus 6: 25-34. Jakarta: LAI.

- Bergant Dianne, Karris J. (2002). Tafsir Alkitab Perjanjian Baru, LBI. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 44.

- Patrisius. (2006). Jadilah Padaku Menurut

Page 144: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

126

Beban - Bermegah dalam

Pengharapan - Hidup Kita

dengan Allah

PerkataanMu. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 33-38.

- Darminta, J. (2008) Membangun Peradaban Kristus. Pusat Spiritualitas Girisonta. Hal. 44 dan 51.

- Darminta, J. (2006). Hati Pendoa. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 17-20.

- Jacobs Tom. (1987). Hati Kristus. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 86-88.

- KWI. (1996). Iman Katolik. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 1471-473.

- Konst. (1991). Konstitusi Suster-Suster Fransiskan Puteri-Puteri Hati Kudus Yesus Dan Maria.Hal. 14-17.

03 Hati Yang Penuh Cinta

Agar bersama pendamping, para peserta semakin menyadari cinta kasih Yesus yang tanpa batas, sampai menyerahkan diri-Nya di kayu Salib, demi untuk menebus umat manusia dari dosa-dosanya, demikian juga hendaknya para Suster FCJM

- Cinta Mengalahkan Segalanya

- Lambung Yesus di Tikam

- Gembala - Cinta Timbal

Balik

- Tanya jawab

- Sharing - Refleksi - Informasi

- Buku Ende Batak Toba

- Teks cerita - Teks Kitab

Suci

- Bergant Dianne, Karrir Robert J. (2002). Tafsir Alkitab Perjanjian Baru, LBI. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 182-183.

- LBI. (2006). Injl Yohanes 10:1-21. Jakarta: LAI.

- Haring Bernard. (2002).

Page 145: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

127

berusaha melayani dengan cinta, penuh pengorbanan, sehingga kehadiran mereka menjadi berkat bagi semua orang yang dilayaninya.

Hati Kudus Yesus, Jakarta: Obor. Hal. 48-50.

- Purnomo Budi. (2000). Hatinya Dirobek Demi Cinta. Yogyankarta: Nusatama. Hal. 27-30.

- Gatot Jean. (1987). Hati Kristus. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 61-63.

- FCJM. (1860). Konstitusi Suster-Suster Santo Fransiskus Puteri-Puteri Hati Kudus Yesus Dan Maria. Hal. 49-56.

04 Hati Pengam pun

Bersama pendamping, peserta menyadari pentingnya pengampunan untuk menumbuhkan cinta dan kedamain sejati dalam hidup bersama, sebagaimana Yesus memuliakan Allah karena Ia tetap memohon pengampunan kepada mereka yang berbuat jahat.

- Salib Suci. - Allah Sumber

Penghiburan. - Bapa yang penuh

Belas Kasih. - Ampunilah

Kesalahan Kami. - Cinta Membuat

Kita Alat Perdamaian.

- Tanya jawab

- Sharing - Refleksi - Informasi

- Madah Bakti - Teks lagu “

Allah Peduli"

- Teks Cerita - Teks Kitab

Suci

- LBI. (2006). Injl Luk 23: 33-49. Jakarta: LAI.

- Bergant Dianne, Karrir Robert J. (2002). Tafsir Alkitab Perjanjian Baru, LBI. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 158.

- Darminta, J. (2006). Jalan Pengudusan Melalui Salib.Yogyakarta: Kanisius. Hal. 36-40.

- Darminta, J. (2008). Membangun Peradaban Kristus. Pusat Spiritualitas

Page 146: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

128

Girisonta. Hal. 41-42. - Haring Bernard. (2002).

Hati Kudus Yesus, Jakarta: Obor. Hal. 30-34

- Konfrensi Wali Gereja Regio Nusa Tenggara Timur.(1995). Katekismus Gereja Katolik. Ende: Nusa Indah. Hal. 682-684.

- FCJM. (1991). Konstitusi Suster-Suster Puteri-Puteri Hati Kudus Yesus dan Maria. Hal. 5, No. 8.

Page 147: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

129

6. Contoh Persiapan Katekese “Model Pengalaman Hidup”

a. Identitas

Tema : Hati Yang Beriman

Tujuan : Agar bersama pendamping, para peserta dapat memahami

Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria secara mendalam,

sehingga para Suster Novis semakin meneladani Hati Kudus Yesus

dan Maria di dalam menyelusuri panggilannya sebagai tunas-tunas

muda Kongregasi Suster-suster FCJM, serta melalui pemahaman

itu, mereka semakin mempunyai hati yang beriman untuk tetap

berjuang menekuni panggilan hidupnya melalui nasehat ketiga

Injil. Dan sejak dini mereka sudah dibiasakan berdevosi khusus

kepada Hati Kudus Yesus dan Maria, supaya pra Suster Novis

berusaha membentuk hatinya seperti kedua Hati tersebut, sehingga

mereka memiliki semangat cinta kasih yang terpancar melalui

sikap dan perbuatannya dalam tugas pelayanannya.

Peserta : Para Suster Novis FCJM

Tempat : Novisiat Greccio Sinaksak Pematangsiantar

Waktu : 90 menit

Model : Pengalaman Hidup

Metode : - Tanya jawab

- Sharing

- Refleksi

- Informasi

Page 148: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

130

Sarana : - Buku Madah Bakti

- Teks lagu: “Kumau Cinta Yesus Selamanya”

- Teks cerita: Panggilan Muder Maria Clara Pfander

- Teks Kitab Suci Perjanjian Baru

Suber bahan : - Yohanes 19: 16b-37

- Bergant Dianne, Karris J. (2002). Tafsir Alkitab Perjanjian

Baru, LBI. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 197-199.

- Jacobs Tom. (1987). Hati Kristus. Hal 32-35. Yogyakarta:

Kanisius. Hal: 32-35

- LBI. (2006). Injli Yohanes . Jakarta: LAI.

- Patrisius. (2006). Jadilah Padaku Menurut PerkataanMu. Hal:

11-17. Yogyakarta: Kanisius.

- FCJM. (1991). Konstitusi Suster-Suster Fransiskan Puteri-

Puteri Hati Kudus Yesus dan Maria. Hal: 6-13.

- Martin. (1860). Konstitusi Suster-Suster Santo Fransiskus

Puteri-Puteri Hati Kudus Yesus dan Maria.Hal. 85, 90-91.

- Flake Aristilde. (1982). Cahaya di dalam kegelapan. Medan:

Pieter.

b. Pemikiran Dasar

Para Suster Kongregasi FCJM, pantas bersyukur kepada Tuhan atas

panggilan yang subur dalam Kongregasi, karena setiap tahun dapat menerima para

Suster Novis. Hal ini menjadi berkat dalam Kongregasi, di mana para tunas muda

tersebut akan menjadi penerus pelayanan Kongregasi Suster-suster FCJM, di masa

Page 149: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

131

yang akan datang. Untuk itu para Suster Novis perlu mensyukuri panggilan Tuhan

yang ada di dalam dirinya dengan penuh iman sehingga memiliki semangat juang

untuk menyelusuri panggilannya, dalam hidup membiara yang secara khusus

dalam menghidupi nasehat ketiga Injil yakni: hidup dalam ketaatan, kemurnian

dan kemiskinan.

Para Suster Novis perlu dibimbing untuk semakin mencintai Tuhan

melalui Kongregasi yang telah dipilihnya, dengan mendalami Spiritualitas Hati

Kudus Yesus dan Maria, sehingga mereka dapat menimba semangat dari Hati

Kudus Yesus dan Maria dalam menekuni panggilannya, serta berusaha untuk

membentuk hatinya supaya menyerupai kedua Hati tersebut yang penuh

belaskasihan. Maka kehadiran mereka menjadi tanda cinta kasih dalam tugas

pelayanannya. Mereka mengutamakan pelayanan terhadap anak yatim-piatu,

miskin dan menderita. Agar semangat Hati Kudus Yesus dan Maria menjadi

sumber motivasi dan inspirasi bagi para Novis, maka sangat perlu menghidupi

semangat pendiri Muder Maria Clara Pfander yakni: doa yang terus-menerus

dihadapan Sakramen Mahakudus. Maka sejak masa Novis perlu ditanamkan

devosi kepada Hati Kudus Yesus dan Maria, agar melalui devosi itu mereka

semakin merasakan bahwa dirinya dicintai oleh Tuhan yang telah memanggilnya,

melalui segala pergulatan dan pengalaman hidupnya di dalam Kongregasi ini.

Dalam Injil Yoh 19: 16b-37, diceriterakan tentang wafatnya Yesus di

salib, Ia disalibkan bukan karena suatu kesalahan. Hal ini dapat dilihat dari karya

pelayanan Yesus di depan publik yang selalu menunjukkan belaskasih-Nya

kepada semua orang. Ia menyembuhkan orang-orang yang sakit dan memberi

Page 150: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

132

makan kepada mereka yang lapar serta meringankan beban orang-orang yang

berbeban berat. Namun Ia dihina, disiksa, dan dihukum sampai mati di kayu salib.

Yesus menerima hukuman itu dan setia memanggul Salib-Nya. Yesus menyadari

bahwa Ia sebagai utusan Bapa harus menyelesaikan tugas perutusan-Nya di dunia

ini. Bagi Yesus salib bukan suatu hukuman, tetapi jalan menuju kemuliaan sebab

melalui salib itu, Yesus dipermuliakan oleh Allah Bapa.

Murid yang paling setia mengikuti Yesus pada jalan salib-Nya adalah

Maria ibu-Nya. Ketaatan Maria kepada Allah merupakan jawaban kongkret atas

cintanya yang total dan penyerahan diri yang sepenuhnya kepada Allah. Jawaban

“Ya” yang ia ucapkan pada awal panggilannya tidak pernah ia tarik kembali:

“Aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut perkataanmu”. Maria setia

mendengar dan melaksanakan kehendak Allah. Sehingga dalam iman Maria setia

menyelusuri hidup dan jalan salib Anaknya, hingga ia berdiri teguh di bawah kaki

salib Anaknya. Dengan hati penuh cinta, terlilit duka dan pedih, Maria selalu

tabah memandang wajah Anaknya yang hancur tergantung di kayu salib. Maria

menyadari bahwa ketaatan menuntut kerelaan untuk menjadikan hidupnya sejalan

dengan hidup Sang Anak, bahkan dalam penderitaan dan kematia-Nya. Dalam

iman dan cinta Maria, menjadi hamba yang taat menyatukan diri dengan hidup,

derita dan wafat Yesus Anaknya. Cintanya yang utuh dipersembahkan kepada

Allah yang sungguh mengasihinya dengan cinta rela berkorban (Patrisius, 2006:

31-32).

Pada waktu seorang prajurit memastikan apakah Yesus sudah benar-benar

mati, maka lambung-Nya ditikam, sehingga keluarlah darah dan air. Darah dan air

Page 151: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

133

adalah lambang kasih Allah yang sangat mencintai manusia. Dari kematian

memancar keluar kehidupan. Darah dan air yang mengalir dari Hati yang tertikam

itu adalah bahasa yang dipakai Allah untuk mengatakan bahwa kasih pribadi

Yesus merupakan sumber daya penebusan. Yesus memberikan cinta-Nya sampai

setuntas-tuntasnya kepada umat manusia (Prawirasoeprapta, 1987: 27).

Dari pertemuan ini diharapkan para peserta semakin mempunyai hati yang

beriman kepada Yesus Kristus yang mencintainya, sehingga melalui panggilan

hidupnya yang telah diperjuangkan, mereka semakin merasakan cinta Tuhan yang

telah terlebih dahulu memanggilnya, dengan demikian mereka mampu berpasrah

kepada Tuhan dan rela menjadi saluran belaskasih bagi semua orang dengan

penuh pengorbanan dalam pelayanannya sehari-hari.

c. Pengembangan Langkah-langkah

1) Introduksi

* Kata Pengantar

Para Suster yang terkasih, selamat jumpa dan selamat bertemu kembali,

pada waktu ini, kita pantas bersyukur kepada Tuhan, karena mendapat

kesempatan untuk merenungkan pengalaman-pengalaman hidup kita, baik yang

membahagiakan maupun yang kurang membahagiakan. Semua pengalaman itu,

jika diolah dan dimaknai akan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan yang

telah memanggil kita dalam Kongregasi FCJM yang kita cintai ini. Masa Novisiat

adalah masa-masa yang indah, penuh sukacita dan kebahagiaan karena pada

waktu ini kalian banyak belajar tentang: berdoa, hidup membiara, mengenal

teman yang datang dari berbagai latar-belakang dan secara khusus untuk belajar

Page 152: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

134

mendalami Spiritualitas Kongregasi FCJM yakni: “Spiritualitas Hati Kudus Yesus

dan Maria” dan semangat pendiri Muder Maria Clara Pfander yakni: Sembah

Sujud terus-menerus dihadapan Sakramen Mahakudus. Sehingga kita semakin

mempunyai hati yang beriman untuk tetap berjuang menekuni panggilan hidup

melalui nasehat ketiga Injil. Dan sejak masa Novis ini membiasakan diri

berdevosi kepada Hati Kudus Yesus dan Maria.

Dengan demikian setiap suster berusaha membentuk hatinya seperti kedua

Hati tersebut diatas, sehingga mereka memiliki semangat belaskasih yang

terpancar melalui sikap dan perbuatannya. Maka pada sore hari ini sebagai tema

rekoleksi kita adalah: “Hati Yang Beriman”, untuk itu marilah kita mulai dengan

nyanyian:

* Nyanyian Pembukaan dari teks:

Kumau Cinta Yesus Selamanya

Kumau cinta Yesus selamanya

Kumau cinta Yesus selamanya

Meskipun badai silih berganti dalam hidupku

Kumau cinta Yesus selamanya

Ya Abba, Bapa ini aku anak-Mu

Layakkalah hidupku pada-Mu

Ya Abba, Bapa ini aku anak-Mu

Pakailah sesuai dengan rencana-Mu

Page 153: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

135

* Doa Pembukaan:

Allah Bapa yang Mahabaik puji dan syukur kami haturkan kehadapan-Mu,

atas cinta dan berkat-Mu yang mengumpulkan kami pada waktu ini, sehingga

kami dapat mengadakan rekoleksi. Bukalah hati dan pikiran kami, agar mampu

mengolah dan memaknai panggilan yang telah Kau berikan kepada kami masing-

masing, dengan demikian kami semakin memiliki Hati Yang Beriman.

Turunkanlah terang Roh Kudus-Mu di dalam permenungan-permenungan yang

akan kami laksanakan, sehingga memampukan kami untuk mendalami

Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria sebagai Spiritualitas Kongregasi kami.

Bapa yang Mahakasih semangatilah kami agar dapat menghidupi semangat

pendiri kami, Muder Maria Clara Pfander, dengan demikian kami semakin

merasakan kekuatan doa Sembah Sujud yang terus-menerus dihadapan Sakramen

Mahakudus, sehingga kami selalu setia kepada-Mu melalui panggilan yang telah

Kau anugerahkan kepada kami masing-masing. Bapa buatlah kehadiran kami

menjadi tanda belaskasih-Mu dimanapun kami berada. Doa ini kami sampaikan

kehadapan-Mu dengan perantaraan Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin

2) Penyajian Suatu Pengalaman Hidup

* Membagikan teks cerita, ”Cinta Menuntut Suatu Pengorbanan” kepada setiap

peserta dan meminta dua orang untuk membacakannya dengan suara yang tegas

dan jelas, dan peserta lainnya mengikuti dalam hatinya.

Cinta Menuntut Pengorbanan

Muder Maria Clara Pfander adalah Pendiri dan Kongregasi FCJM, ia

mengalami berbagai kesulitan khususnya pada masa kulturkampf, di mana ada

Page 154: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

136

undang-undang dari negara untuk membubarkn Ordo atau Kongregasi yang sudah

berdiri. Dan anggota religius yang sudah mengajar di Sekolah Dasar

diberhentikan, akhirnya para Suster yang sudah mengajar, kembali ke rumah

induk. Sekolah Taman Kanak-Kanak dan rumah yatim-piatu ditutup, namun

melalui usaha Muder Maria Clara Pfander menemui pemerintah, maka diberikan

ijin lagi dengan syarat anak laki-laki harus dilepaskan. Demi menghindari surat

pemerintah, maka mereka diserahkan kepada pimpinan awam, tetapi tidak

disetujui Superior Klein sebagai Superior Kongregasi. Perilaku Muder Maria

Clara Pfander dianggap sifat gila kuasa, yang tidak patut dari seorang wanita

apalagi sebagai religius.

Sahabat dan penasehat yang paling setia bagi Muder Maria Clara Pfander

adalah Uskup Dr. Konrad Martin, tetapi karena beliau melawan pemerintah yang

merampas hak Gereja, maka dipenjarakan dan dipecat dari jabatannya. Walaupun

Uskup Dr. Konrad Martin di penjara, tetapi Muder Maria Clara Pfander selalu

pergi ke penjara untuk membicarakan banyak hal, dan minta nasehat atas keadaan

yang ia alami. Pada kunjungannya yang terakhir ia menerima surat kuasa dari

Uskup Dr. Kondrat Martin, tetapi isinya dirahasiakan. Adapun tujuan surat kuasa

itu adalah untuk melindungi Superior dan imam lainnya, karena tindakan

pemerintah mengancam bahaya masuk ke penjara, dan dari pihak lain agar

Kongregasi tetap bertahan pada masa kulturkampf. Tetapi sayang, surat kuasa ini

menjadi sebab utama terjadinya peristiwa-peristiwa sedih. Pada waktu Komunitas-

komunitas dari luar negeri meminta tenaga suster, Muder Maria Clara Pfander

Page 155: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

137

tidak dapat memberikannya tanpa izin pemerintah, sebab penerimaan jubah tidak

dapat dilangsungkan.

Muder Maria Clara Pfander dan Superior Klein sepakat untuk

menerimakan jubah secara diam-diam. Pertama sekali Novis yang diterima

tigabelas orang, sebenarnya hal itu dirahasiakan tetapi tetap terungkap juga,

sehingga Superior dituduh dalam pengadilan Sipil melanggar undang-undang

biara. Beberapa kali diadakan penerimaan jubah secara diam-diam, namun

komunitas tetap kekurangan tenaga suster, kemudian Superior tidak datang lagi.

Apa gerangan yang harus diperbuat Muder Maria Clara Pfander? Pada saat yang

demikian ia melipatgandakan doanya, mungkin sudah waktunya ia menggunakan

surat rahasia yang diberikan oleh Bapak Uskup Dr. Kondrat Martin, maka

terdorong dalam situasi yang sangat sulit, Muder Maria Clara Pfander mengambil

tindakan. Ia menerimakan jubah biara kepada tujuh Postulan. Mereka melarang

agar hal itu tidak dilaksanakan, tetapi Muder Maria Clara Pfander berkata: “Masa

yang luar biasa menuntut juga tindakan yang luar biasa”.

Superior Klein segera tahu dengan hal itu, maka dengan geram menuntut

pertanggungjawaban Muder Maria Clara Pfander. Jurang antara Superior Klein

dengan Muder Maria Clara Pfander semakin besar dan syak-wasangkanya

semakin bertambah. Superior dan banyak imam melawan Muder Maria Clara

Pfander, dan hal itu menyebabkan masalah baru lagi. Mereka menghukuminya

sebagai wanita yang keras hati, sombong dan tidak mentaati pembesar Gereja.

Muder Maria Clara Pfander tidak memperlihatkan segala penderitaan yang

dialaminya, salib dan penderitaan dianggapnya suatu keharusan bagi seseorang

Page 156: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

138

yang mau mengikuti jejak Kristus. Dengan meninggalnya Uskup Dr. Kondrat

Martin membuat situasi Muder Maria Clara Pfander semakin sulit. Ketegangan-

ketegangan dengan Superior semakin meruncing dan tidak tertangguhkan lagi.

Superior Klein semakin merasa dirinya dan kedudukannya sebagai pemimpin

Gereja semakin kokoh, sehingga menuntuntut ketaatan mutlak dari Muder Maria

Clara Pfander.

Kemudian pada waktu, seorang imam membuat suatu lamarannya di surat

kabar Katolik “Germania”, untuk mencari tempat peristirahatan selama satu tahun

atas anjuran dokter untuk memulihkan kesehatannya, karena dia hampir buta,

maka Muder Maria Clara Pfander memberikan pertolongan tinggal di rumah

induk. Setiap hari beliau mengadakan Misa Kudus dan memberikan pelajaran

kepada para Postulan serta para calon guru, namun Superior tidak setuju dengan

hal itu, maka Pastor Priem dipaksa untuk meninggalkan Salzkotten.

Kesusahan, kekecewaan dan semua kejadian diterima oleh Muder Maria

Clara Pfander dengan hati tenang serta pasrah kepada Allah. Keberanian dan

kepercayaan pada kebaikan Allah menjiwai perbuatannya. Kesulitan tidak

berkesudahan dari kehidupannya, sebab Superior Klein menemukan jalan untuk

memecatnya dari jabatannya sebagai Pemimpin Kongregasi. Tanpa

sepengetahuannya Superior memanggil semua pemimpin rumah di Jerman dan

Holland, berkumpul di Paderborn dalam hotel Zur Post, untuk mengadakan

pembicaraan dengan beliau. Superior menerangkan kepada mereka, bahwa Muder

Maria Clara Pfander tidak taat kepada pembesar-pembesar Gereja, karena itu ia

dieks-komunikasikan. Maka setiap suster di suruh memilih Gereja atau Muder

Page 157: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

139

Maria Clara Pfander. Para Suster sangat terkejut, dan bingung harus menentukan

pilihannya, walaupun dengan hati tersayat mereka memilih Gereja. Dan sesudah

pulang para Suster, disuruh membuat surat tertulis dan lengkap tanda tangan

untuk menyatakan bahwa mereka tidak menerima Muder Maria Clara Pfander lagi

sebagai pimpinannya.

Muder Maria Clara Pfander menerima keputusan itu walaupun sangat

menyakitkan hatinya. Ia meninggalkan Salzkotten dan rumah induk, walupun

menuntut banyak pengorbanan, baik secara jasmani maupun rohani Muder Maria

Clara Pfander berkata: “Saya harus binasa tetapi Kongregasi akan tetap ada”.

Buah perjuangannya dialami oleh para Susternya, sebab sampai sekarang

Kongregasi tumbuh dan berkembang sampai ke Indonesia.

* Penceritaan kembali isi cerita: Pendamping meminta salah satu peserta untuk

menceritakan isi pokok cerita, “Cinta Menuntut Pengorbanan”. Intisari cerita

tersebut adalah panggilan hidup Muder Maria Clara Pfander penuh pejuangan dan

pengorbanan, demi mewujudkan cinta kasih dalam pelayanannya. Prinsip

hidupnya, bagi seseorang yang mau mengikuti jejak Kristus, perlu hati yang

beriman sehingga mampu membawakan belaskasihan Tuhan dalam setiap sikap

dan perbuatannya. Melalui panggilan hidupnya, sungguh merasakan bahwa Tuhan

mencintainya. Maka diperlukan Hati Yang Beriman agar dapat tenang dan pasrah

menerima segala pengalaman hidup sebagai ketaatannya kepada Tuhan yang telah

memanggilnya.

Page 158: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

140

3) Pendalaman Pengalaman Hidup:

Peserta diajak untuk mendalami cerita tersebut dengan tuntunan beberapa

pertanyaan:

* Bagaimanakah para Suster dapat mengalami, bahwa kalian sungguh dicintai

oleh Tuhan melalui panggilan yang sedang kamu perjuangkan pada saat ini?

* Ceritakanlah pengalaman suster, pengorbanan apa saja yang sudah pernah

suster lakukan dalam tugas pelayananmu untuk mewujudkan belaskasih

terhadap sesamamu?

4) Rangkuman Pendalaman Pengalaman Hidup

Dalam cerita, “Cinta Menuntut Pengorbanan”, kita telah mendengar

bagaimana Muder Maria Clara Pfander penuh perjuangan dan pengorbanan, demi

untuk mewujudkan belaskasih dan pelayanannya terhadap sesama yang sungguh

membutuhkannya. Hal itu dapat kita dengar tadi melalui perhatiannya kepada

anak yatim-piatu, mempertahankan hidup Kongregasi, perhatian kepada imam

yang sangat membutuhkan tempat istirahat, peletakan jabatan sebagai Pendiri dan

Pemimpin Kongregasi, walaupun diperlakukan secara tidak adil, tetapi Muder

Maria Clara Pfander tidak berputus asa dalam panggilannya tetapi dengan hati

yang penuh iman, dia pasrah dan mempersembahkan hidupnya sepenuhnya

kepada Tuhan yang telah memanggilnya.

Hal itu nampak dari ungkapanya, “Saya harus binasa tetapi Kongregasi

akan tetap ada”. Kesulitan bukan suatu hambatan baginya untuk mewujudkan

belas-kasih terhadap sesama, tetapi sebagai tanda kemauan yang kuat untuk

Page 159: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

141

menanggung segalanya demi cintanya kepada Dia Yang Tersalib. Salib dan

penderitaan dianggapnya keharusan bagi seseorang yang mau mengikuti Kristus.

Para Suster, kita sudah memilih Kongregasi FCJM, juga terpanggil untuk

mengikuti jejak Kristus. Dalam pengalaman hidup bersama, maupun dalam

pelayanan sehari-hari, kita juga mengalami berbagai tantangan dan kesulitan yang

sungguh menuntut suatu pengorbanan. Terutama dalam mengarungi zaman ini,

keinginan untuk memperoleh sesuatu dengan serba cepat, kurang mau berjuang

jika ada tantangan atau kesulitan. Hal itu juga sangat mempengaruhi hidup di

biara. Bercermin dari pengalaman Muder Maria Clara Pfander yang selalu pasrah

kepada Tuhan, sehingga biarpun mengalami berbagai kesulitan tetapi dia rela

binasa demi untuk mewujudkan belaskasih terhadap sesama terutama bagi anak-

anak yatim-piatu, miskin dan menderita.

Para Suster, marilah kita berjuang untuk menekuni panggilan kita dalam

Kongregasi ini, walaupun banyak mengalami kesulitan yang terkadang melampaui

batas kemampuan kita, tetapi percaya dan pasrah kepada belaskasihan Tuhan yang

senantiasa memberi pertolongan. Kita percaya bahwa Tuhan sudah memanggil

dan memilih kita melalui Kongregasi ini, sebab itu marilah kita menghidupi

semangat pendiri kita dengan doa yang terus-menerus dihadapan Sakramen

Mahakudus. Dengan demikian kita mempunyai, “Hati Yang Beriman”, sehingga

memampukan kita dalam segala perjuangan hidup dan berusaha untuk

mewujudkan belaskasih terhadap sesama dalam pelayanan setiap hari terutama

bagi yatim-piatu, miskin dan terlantar. Yesus juga rela disalibkan karena kasih-

Page 160: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

142

Nya yang luar biasa kepada kita umat-Nya. Teladan inilah yang menjadi ispirasi

dan kekuatan bagi kita untuk selalu setia kepada-Nya.

5) Pembacaan Kitab Suci

* Salah seorang peserta dimohon bantuanya, untuk membacakan kisah wafatnya

Yesus di kayu salib, dari Injil Yohanes 19: 16b-37. Para peserta yang lain

mengikuti membaca dalam hati.

* Para peserta diberi waktu untuk hening sejenak, sambil secara pribadi

merenungkan dan menanggapi pembacaan Kitab Suci yang dibantu dengan

beberapa pertanyaan sebagai berikut:

- Ayat-ayat mana dalam teks tadi, yang menunjukkan pengorbanan Yesus?

Mengapa?

- Ayat mana yang menunjukkan belaskasih Yesus yang luar biasa kepada umat

manusia? Mengapa?

- Sikap-sikap mana yang diinginkan Allah dalam mengikuti-Nya?

6) Pendalaman Teks Kitab Suci

* Pendamping membacakan teks Kitab Suci sekali lagi, kemudian peserta

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diberikan!

* Peserta diajak untuk mencari dan menemukan sendiri pesan inti dari teks

Kitab Suci sehubungan dengan tiga pertanyaan diatas, yang telah direnungkan

secara pribadi!

7) Rangkuman Pendalaman Teks Kitab Suci: Pendamping memberikan tafsir

dari Yoh 19: 16b-37, dan menghubungkannya dengan tanggapan peserta dalam

hubungan dengan tema dan tujuan, misalnya sebagai berikut:

Page 161: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

143

Dalam kisah Injil Yohanes tadi membicarakan tentang wafatnya Yesus di

salib. Hal itu dapat dikaitkan dengan tema yang kita renungkan pada pertemuan

ini yaitu: ”Hati Yang Beriman”. Dalam kisah tersebut kita mau merenungkan

panggilan Yesus hanya mau melaksanakan kehendak Bapa-Nya, kemudiaan

kesetiaan Maria sebagai orang beriman yang rela berkorban, mau mengikuti

Puteranya, baik waktu sengsara maupun saat kematian-Nya. Yesus sebagai utusan

Bapa setia memanggul salib-Nya dan menerima kematian-Nya. Dan inilah puncak

kesetiaan Yesus terhadap kehendak Bapa-Nya, serta menjadi dasar bagi hidup-

Nya. Sebuah hukuman harus ditanggung-Nya dengan mengalami kenistaan,

kehinaan, dan kengerian, walaupun sebenarnya bukan karena kesalahan-Nya.

Hal itu dapat dilihat sewaktu Yesus di depan publik. Hidup-Nya penuh

cinta dan belaskasihan kepada semua orang, misalnya: menyembuhkan orang-

orang sakit, memberikan makan kepada orang-orang lapar yang mengikuti-Nya

dan meringankan beban orang-orang yang berbeban berat. Tetapi Yesus

disalibkan, bagi-Nya salib bukanlah suatu hukuman, tetapi jalan kemuliaan,

dimana Dia ditinggikan, yakni saat menyerahkan Roh-Nya kepada Bapa. Allah

dalam diri Yesus menderita kerena protes terhadap ketidakadilan, kemunafikan

dan kekerasan yang menyengsarakan. Allah dalam Yesus yang menderita,

mengubah hidup manusia karena menemukan dan percaya bahwa Allah dalam

Yesus Kristus itu akan selalu membela. Itulah yang memberi harapan kepada

umat manusia dalam keadaan apapun Allah senantiasa membelanya. Derita Yesus

merupakan ungkapan cinta yang paling dalam terhadap umat manusia .

Page 162: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

144

Pada waktu Yesus wafat di salib, Maria berdiri teguh di kaki salib. Dengan

hati penuh cinta, terlilit oleh duka dan pedih, Maria tetap tabah memandang wajah

Anak-Nya yang hancur tergantung di kayu salib. Maria menyadari ketaatannya

menuntut kerelaan dan pengorbanan untuk menjadikan hidupnya sejalan dengan

hidup Sang Anak, bahkan dalam penderitaan dan kematian-Nya. Dalam iman dan

cinta, Maria hamba yang taat menyatukan diri dengan hidup, derita serta wafat

Yesus Anaknya. Kekuatan Perawan Maria hanya dari Allah dan ia selalu

menyadari jawabannya sejak semula, “Jadilah kepadaku menurut perkataanmu”.

Perawan Maria sungguh-sungguh menyerahkan hidupnya kepada Allah.

Penyerahan itu merupakan ungkapan hati yang beriman dan kekuatan yang selalu

berpasrah serta berharap akan kekuatan Allah dalam dirinya. Sehingga Maria

tidak menanggung sendiri tugas panggilannya sebagai Bunda Allah. Maria

mampu mengikuti jalan salib Puteranya dan berdiri teguh di kaki salib, hal itu

merupakan ungkapan cinta yang penuh pengorbanan, dan persembahan yang tulus

iklas kepada Allah.

Yesus wafat, ketika Ia sudah siap wafat pada waktu yang tepat, ketika

Kitab Suci sudah terpenuhi. Sesudah Yesus minum anggur asam itu, lalu berkata:

”Sudah selesai”. Lalu menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Sudah selesai, disini artinya selesailah sudah pekerjaan yang harus dilakukan

Yesus yakni melaksanakan kehendak Bapa, memenuhi nubuat Kitab Suci dan

menyelamatkan manusia. Lalu Ia menundukkan kepala dan menyerahkan nyawa-

Nya. Kemuliaan kematian Yesus telah melepaskan Roh Kudus ke dalam dunia.

Page 163: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

145

Tinggal beberapa jam lagi sebelum hari Sabat dimulai, maka perlu

menangani mayat-mayat yang sedang tersalib bersama Yesus, sebab Sabat itu

adalah hari besar, maka datanglah orang-orag Yahudi meminta kepada Pilatus

agar kaki orang-orang itu dipatahkan dan diturunkan dari salib. Konsekwensinya,

kaki dua orang lain yang disalibkan bersama Yesus dipatahkan demi untuk

mempercepat kematiannya. Tetapi tindakan itu tidak perlu dilakukan kepada

Yesus sebab Yesus sudah wafat. Namun untuk memastikan apakah Yesus sudah

benar-benar mati, maka seorang prajutit itu menikam lambung Yesus dengan

tombak sehingga mengalir keluarlah darah dan air. Lambung Yesus yang tertikam

dilihat sebagai lambang dari pemberian diri Yesus, tanpa memikirkan Hati-Nya.

Hati Yesus merupakan pusat kasih-Nya. Dan melalui darah yang mengalir

dari Hati-Nya menebus umat manusia dari dosanya. Luka Hati Yesus

mewahyukan cinta-Nya yang tak terhingga bagi umat manusia. Yesus rela

berkorban karena kasih-Nya yang luar biasa kepada umat manusia. Darah dan air

yang mengalir dari Hati yang tertikam adalah bahasa yang dipakai Allah untuk

manusia, bahwa kasih pribadi Yesus merupakan sumber daya yang penebusan.

Daya itu dialirkan melalui Gereja khususnya melalui Pembaptisan dan perayaan

Ekaristi. Yesus wafat karena kasih, dan kasih itu masih terus mengalir dari Hati

yang tertikam. Yohanes sendiri melihat dengan matanya, bagaimana lambung

Yesus ditikam dan mengeluarkan darah dan air yang menghidupkan. Itulah

sebabnya Yohanes mewartakan supaya kita percaya. Lambung Yesus ditikam

dengan tombak, dan dari balik lambung yang tertikam itu mengalir darah dan air.

Darah dan air adalah unsur-unsur penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena

Page 164: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

146

itu, dari peristiwa penyaliban Yesus, menemukan arti penebusan sepenuhnya bagi

umat manusia, sebab dalam Hati-Nya yang tertombak itu penuh cinta dari Hati

yang Mahakudus. Hati-Nya yang tertikam karena dosa manusia dan menjadi tanda

kasih yang begitu besar yang berkobar terus-menerus demi cinta-Nya kepada

umat manusia.

Bercermin dari Hati Kudus Yesus dan Maria yang berkobar-kobar demi

kasih-Nya kepada umat manusia, maka hendaknya para Suster FCJM, secara

khusus bagi para Novis yang mendalami Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan

Maria. Mereka berusaha membentuk hatinya seperti kedua Hati itu, sehingga

mereka mempunyai semangat juang dan pengorbanan dalam menjalani panggilan

hidupnya walaupun mengalami berbagai tantangan dan kesulitan. Dengan

semangat Pendiri Muder Maria Clara Pfander, hendaknya mereka selalu rajin

berdoa dihadapan Sakramen Mahakudus, sehingga melalui doa-doanya, mereka

semakin mampu memaknai panggilannya dan merasakan hidupnya semakin

dicintai oleh Tuhan.

Dengan demikian mereka menjadi berkat bagi sesama dalam karya

pelayanannya setiap hari, khususnya bagi anak yatim-piatu, miskin dan menderita.

Doa menjadi kekuatan bagi kehidupan iman mereka, agar tetap bersatu dengan

Tuhan. Maka mulai pada masa Novis para Suster memupuk doa-doa devosi

kepada Hati Kudus Yesus dan Maria, agar melalui doa-doa itu mereka semakin

mengalami sapaan kasih Allah yang mengerakkan pikiran dan hatinya dalam

segala tindakannya. Devosi merupakan wujud kesetiaan mereka kepada kasih

Page 165: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

147

Allah, karena Allah sendiri telah menunjukkan kesetiaan-Nya kepada umat

manusia.

Devosi merupakan sikap iman yang dinamis dalam budaya manusia,

karena itu memerlukan penerapan atau perwujudan kongkret entah dari aspirasi

rohani ataupun cara penghayatan dalam kehidupan sehari-hari. Hubungan kasih

dengan Allah sering disebut hidup devosi kepada Allah atau hidup bakti kepada

Allah. Karena rasa bakti kepada Allah itulah, orang mempersembahkan diri untuk

mengutamakan dan mengabdi Allah. Membaktikan diri kepada Allah merupakan

kegiatan hidup yang terus-menerus untuk semakin mendekati dan tinggal dalam

kasih Allah secara lebih sempurna.

Adapun devosi yang ditanamkan kepada para Suster Novis FCJM, adalah

devosi Hati Kudus Yesus dan Maria. Devosi ini bertujuan untuk memperdalam

Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria, melatih para Suster agar berusaha

dengan sedaya mampunya untuk membentuk hatinya seperti Hati Kudus Yesus

dan Maria sekaligus untuk menghormatinya. Usaha mereka untuk mewujudkan

devosi itu adalah: setiap Minggu para Suster mengadakan jam Suci, yaitu pada

malam Jumat antara jam sebelas dan duabelas untuk menghormati sengsara Yesus

yang mengerikan dalam sakrat maut-Nya di kebun Zaitun. Selama jam itu mereka

berdoa bersama-sama dengan kebaktian besar terhadap Hati Kudus Yesus yang

tersembunyi dalam Sakramen Mahakudus, untuk ujud-ujud tertentu. Setiap hari

Jumat pertama dipersembahkan kepada Hati Kudus Yesus. Pada hari tersebut para

Suster hendaknya memperdalam cintanya kepada Hati Kudus yang bernyala-nyala

karena cinta kepadanya, dan sesudah menyambut hendaknya para Suster

Page 166: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

148

memperbaharui persembahan kepada Dia sebagai korban abadi. Pada setiap hari

Jumat sepanjang tahun, Hati Kudus Yesus dihormati secara khusus di Kongregasi

FCJM. Pesta Hati Kudus Yesus adalah pesta nama Kongregasi.

Para Suster juga menghormati dan mencintai Hati Kudus Maria, Bunda

Surgawi yang tak bernoda dengan cara yang sama. Pada setiap pesta Bunda Maria

dan setiap hari Sabtu, hendaklah para Suster melipatgandakan cinta dan

penghormatannya. Untuk menghormati Bunda Maria, mereka berpuasa setiap

menjelang pestanya, serta secara sungguh-sungguh berusaha meneladani

kebajikan Bunda Maria dengan setia. Karena cintanya kepada Bunda Maria, maka

di samping nama biara, semua suster FCJM juga menerima nama Maria. Nama itu

mengingatkan agar setiap suster berusaha meneladani Maria dalam menekuni

panggilannya. Bulan Mei dirayakan sebagai kebaktian yang secara istimewa

kepada Bunda Maria.

8) Penerapan Dalam Hidup Konkrit

* Pengantar:

Dalam permenungan tadi, kita diajak supaya mempunyai, “Hati Yang

Beriman” dalam menekuni panggilan masing-masing, agar semakin merasakan

pengorbanan Yesus yang rela wafat di kayu salib demi kasih-Nya yang setuntas-

tuntasnya kepada umat manusia. Yesus tidak hanya wafat di kayu salib tetapi

merelakan hati-Nya di tikam supaya manusia memperoleh kehidupan. Yesus

mengorbankan diri-Nya wafat di kayu salib demi menebus umat manusia dari

dosanya. Begitu juga Maria sebagai ibu Yesus setia dalam jalan salib bahkan

sampai wafat Yesus di salib, Maria berdiri teguh dan memandang Puteranya di

Page 167: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

149

salib. Hatinya terlilit kepedihan dan kesedihan tetapi dia taat akan jawabannya

dari sejak semula, “Jadilah padaku menurut perkataan-Mu”. Maria penuh

penyerahan kepada Allah dalam menjalani panggilannya sehingga ia mampu

mempersembahkan hidupnya secara tulus kepada Allah.

* Sebagai bahan refleksi kepada kita, agar kita mempunyai, “Hati Yang

Beriman” maka marilah kita merenungkan pertanyaan-pertanyaan sebagai

berikut:

- Yesus rela mengorbankan diri di kayu salib, sebagai tanda kasih-Nya yang

luar biasa kepada umat manusia, bagaimanakah usaha suster supaya orang-

orang yang kamu layani sungguh merasakan belaskasihan Yesus ?

- Sebagai Suster Novis, yang memulai hidup membiara dalam Kongregasi

FCJM, bagaimanakah usahamu dalam menjalani panggilamu, agar

mempunyai “Hati Yang Beriman”, seperti Maria?

- Maria seorang yang taat dan setia dalam menjalankan panggilan hidupnya,

walaupun harus menghadapi sengsara dan kematian Puteranya, sebagai

suster yang terpanggil di Kongregasi FCJM ini, bagaimanakah usahamu

menerima tugas yang kurang kamu sukai yang diberikan oleh Pemimpin

Kongregasi?

* Peserta diajak hening sejenak untuk membuat suatu niat yang akan

dilaksanakan dalam hidupnya.

Page 168: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

150

9) Penutup

* Para Suster yang terkasih setelah kita merenungkan hidup Yesus yang penuh

dengan belaskasih itu, maka dengan, “Hati Penuh Iman” marilah kita

mengungkapkan doa-doa permohonan secara spontan (tiga atau empat orang).

* Doa Bapa Kami:….

* Doa Penutup:

Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur kepada-Mu atas teladan

Putera-Mu Yesus Kristus yang telah rela mengorbankan diri, Dia rela dihukum,

dihina, disiksa dan disalikan bukan karena suatu kesalahan, tetapi karena ketaatan-

Nya sebagai utusan-Mu. Hidup-Nya penuh belas-kasihan bagi semua orang.

Tetapi sesudah wafat di kayu salib Hati-Mu ditikam lagi, sehingga keluar darah

dan air. Darah dan air adalah ungkapan kasih-Mu yang luar biasa kepada umat

manusia. Dengan darah-Mu yang Mulia, Engkau telah membasuh kami dari

segala dosa. Bapa yang Maha baik, Engkau telah memberikan kasih-Mu yang luar

biasa kepada umat manusia.

Pada saat ini juga Engkau mencintai kami melalui panggilan yang telah

Kau mulai dalam diri kami masing-masing, kami mohon bantu dan bimbinglah

kami dengan terang Roh Kudus-Mu, agar tekun dan setia untuk mengikuti Engkau

melalui panggilan kami di dalam Kongregasi FCJM ini. Doronglah kami agar

dapat meneladani Yesus Putera-Mu yang telah rela berkorban dan taat sampai

mati di kayu salib, demi cinta kasih-Nya kepada umat manusia. Demikian juga

kiranya kami taat, rela berkorban dan mempunyai “Hati Yang Beriman”,

sehingga memiliki semangat juang dalam menekuni panggilan hidup di

Page 169: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

151

Kongregasi ini. Semoga kami dapat menjadi saluran kasih bagi sesama yang

sungguh membutuhkan pelayanan kami secara khusus bagi yatim-piatu, miskin

dan menderita. Bapa sebagai tunas-tunas muda dalam Kongregasi ini, kami

menyerahkan panggilan hidup kami kepada-Mu dan mohon terang Roh Kudus-

Mu, agar kami selalu berusaha mendalami Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan

Maria, sehingga kami mendapat kekuatan untuk mengikuti Engkau. Maria telah

mempersembahkan hidupnya secara tulus sehingga dia selalu setia kepada-Mu.

Kami juga mempersembahkan hidup kepada-Mu semoga dengan teladan Bunda

Maria, kami juga semakin mempunyai hati yang beriman, agar sungguh-sungguh

mempersembahkan diri kepada-Mu melalui pelayanan kami yang penuh kasih di

tengah-tengah dunia ini.

Bapa bentuklah hati kami, menjadi ”Hati Yang Beriman”, sehingga

semakin tekun dan setia dalam memperjuangkan panggilan yang telah Kau

tanamkan dalam diri kami masing-masing, walau banyak mengalami tantangan

dan kesulitan, tetapi kami senantiasa berharap bahwa Engkau selalu menyertai

hidup kami. Bapa yang Mahakasih, semoga berkat teladan Yesus Putra-Mu, yang

kami renungkan pada sore ini, menumbuhkan semangat juang, sikap rela

berkorban dan semangat mengabdi terhadap sesama yang sungguh membutuhkan

belaskasih dari kami, khususnya bagi anak yatim-piatu, miskin dan menderita.

Bapa cinta-Mu begitu besar dalam kehidupan kami melalui Kongregsi ini, semoga

melalui semangat Pendiri Muder Maria Clara Pfander, kami juga termotivasi

untuk menghidupi semangatnya dengan doa yang terus-menerus dihadapan

Sakramen Maha Kudus, saling mengasihi dan memiliki semangat ketaatan

Page 170: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

152

terhadap sesama suster, dengan demikian kami tetap bersatu untuk mewujudkan

cinta kasih-Mu melalui pelayanan kami sehari-hari. Hati Kudus Yesus dan Maria

yang lemah lembut dan rendah hati jadikanlah hati kami seperti hati-Mu, agar

hidup kami menjadi saluran kasih bagi siapa saja yang membutuhkan pelayanan

kami. Bapa yang Mahabaik, doa ini kami sampaikan kepada-Mu dengan

perantaraan Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

* Sesudah doa penutup, pertemuan diakhiri dengan bernyanyi bersama dari

Buku Madah Bakti No. 508, “ Hati Yesus Raja Cinta”.

Ya hati Yesus raja cinta, ditembusi tombak bengis

Yang rela menanggung sengsara demi selamat dunia

Adu hai cinta yang abadi betapa Kau dihina

Ampunilah kami, ya Tuhan, sebab besarlah kasih-Mu

Ya hati Yesus raja cinta, sumber kasih yang abadi

Dengan darah-Mu yang terindah Kau pulihkan dosa kami

Oh alangkah kejamnya kami, terus menyakiti-Mu

Ampunilah kami, ya Tuhan, sebab besarlah kasih-Mu

Ya hati Yesus raja cinta, terimalah hati kami

Yang dengan rela kami serah, membalas kasih-Mu mesra

Nyalakanlah senantiasa cintaku akan Dikau

Ampunilah kami, ya Tuhan, sebab besarlah kasih-Mu

Page 171: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Spiritualitas dapat diartikan sebagai cara orang menyadari, memikirkan

dan menghayati hidup rohaninya. Spiritualitas sering disebut sebagai semangat

asli Ordo atau Kongregasi. Kata spiritualitas sulit dirumuskan dengan arti yang

tepat karena spiritualitas bukanlah sesuatu yang dirumuskan dengan ketetapan

atau ajaran singkat, melainkan kebiasaan hidup suatu Ordo yang diawali dan

dihayati oleh pendiri berdasarkan pengalaman rohaninya dalam terang Injil.

Dengan demikian, spiritualitas adalah semangat pendiri berlandaskan penghayatan

akan Injil dalam situasi konkrit dalam bentuk kehidupan nyata. Spiritualitas dapat

juga diartikan sebagai kekuatan atau roh yang memberi daya tahan kepada

seseorang untuk mempertahankan, memperkembangkan dan mewujudkan

kehidupan. Spiritualitas dapat menjadi kekuatan dan sumber inspirasi dalam

menghadapi kesulitan yang dialami oleh orang atau kelompok dalam mewujudkan

cita-cita atau tujuan hidupnya.

Muder Maria Clara Pfander sebagai pendiri Kongregasi FCJM menimba

semangat dari Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria. Hati Yesus penuh

dengan cinta kepada setiap orang yang dihadapi-Nya, baik terhadap mereka yang

menghormati-Nya, mempercayai-Nya, mengikuti-Nya, maupun mereka yang

memusuhi-Nya. Perhatiaan-Nya terutama terhadap orang-orang kecil: sakit,

miskin, berdosa, terlantar, kelaparan, dan kesepian. Di hadapan mereka, Yesus

Page 172: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

154

selalu membuka hati-Nya, dengan penuh cinta dan belas kasih. Hati Kudus Yesus

merupakan ungkapan kesetiaan Yesus sebagai utusan Bapa, sehingga Dia rela

menanggung sengsara, disalibkan, wafat demi cinta kasih-Nya yang luar biasa dan

selimpah-limpahnya kepada umat manusia. Pada waktu seorang prajurit

memastikan apakah Yesus sudah wafat, maka dia menusuk lambung-Nya.

Lambung adalah tempat hati berdetak. Lambung Yesus robek dan menampakkan

Hati-Nya Yang Mahakudus. Hati-Nya mengeluarkan darah dan air, yang

merupakan lambang kehidupan bagi umat manusia.

Lambung Yesus yang ditikam menyatakan belas kasihan-Nya yang luar

biasa kepada umat manusia. Darah dan air adalah unsur yang sangat penting

dalam kehidupan manusia. Di dalam lambung Yesus yang tertikam oleh tombak,

terdapat Hati-Nya yang penuh cinta bagi umat manusia. Hati Yesus yang tertikam

oleh tombak dosa manusia, menjadi tanda kasih yang begitu besar dan terus-

menerus berkobar demi cinta-Nya kepada umat manusia.

Hati macam itulah yang dalam perkembagan dan perjalanan Gereja

dinyatakan kepada St. Margareta Maria Alacoque, ketika ia mengalami

penampakan teragung Hati Kudus Yesus Yang Maha Kudus. Beberapa tokoh

lainnya pun pantas dikenang dalam perkembangan devosi Hati Kudus Yesus,

demi penghormatan kepada hati-Nya yang Maha Kudus. Hati Kudus Maria juga

pantas menjadi teladan dengan fiat penyerahannya: ”Aku ini hamba Tuhan jadilah

padaku menurut perkataan-Mu itu”. Maria yang mempersembahkan tubuhnya

yang tak bernoda menjadi persembahan yang sejati kepada Allah. Maria

mengandung Sang Putra melalui kabar Malaikat; di bawah salib ia melahirkan

Page 173: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

155

Putra Gereja; dan dari salib Yesus bersabda: ”Ibu, itulah Putramu” – ”Itulah

ibumu” (Yoh 19: 27-28).

Maria setia dan penuh iman mengikuti Putranya. Ia menyaksikan lambung

Yesus di tikam sehingga keluar darah dan air. Maria melahirkan Yesus dalam

keutuhan, dan di salib Ia dipersembahkan menjadi korban sejati. Maria menerima

penyaliban Yesus sebagai kenyataan hidup satu-satunya, yakni jalan penebusan.

Dari situlah, Yesus Sang Adam Baru mengalami sengsara, wafat, dan

dibangkitkan Bapa pada hari ketiga. Kebangkitan-Nya menunjukkan jalan

kehidupan. Maria menyerahkan hidupnya secara tulus kepada Allah.

Para Suster FCJM menghidupi Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria.

Mereka dengan bangga menyandang nama Puteri-Puteri Hati Kudus Yesus dan

Maria. Dengan demikian, mereka berusaha menghormati Hati Kudus Yesus dan

Maria sesempurna mungkin, yang tercermin dalam sikap dan pelayanan mereka

yang penuh kasih bagi semua orang, terutama bagi anak yatim-piatu, miskin dan

terlantar.

Hal itu sesuai dengan tujuan Muder Maria Clara Pfander mendirikan

Kongregasi FCJM yakni: berdoa secara terus-menerus untuk Gereja, terutama

melalui Sembah Sujud di hadapan Tuhan dalam Sakramen Mahakudus. Berkat

kesatuan dengan Hati Kudus Yesus, mereka dianugerahi Allah hati yang penuh

cinta, hati yang rela berkorban, dan hati yang pasrah akan penyelenggaraan Ilahi.

Hati itulah yang membuat mereka selalu taat dan rendah hati, walaupun mereka

harus mengorbankan segala-galanya demi Dia yang tersalib.

Page 174: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

156

Para Suster FCJM, sebagai anggota Gereja turut mengambil bagian

mewartakan keselamatan, sehingga orang-orang kecil mendapat perhatian dan

kasih. Hati Kudus Yesus sangat dekat dengan orang-orang kecil, sehingga

memberikan dikekuatan dan iman, agar mereka memperoleh pengharapan dan

keselamatan. Hati Kudus Yesus adalah lambang kasih Yesus yang luar biasa

kepada manusia, maka perlu dihormati dengan mengembangkan devosi Hati

Kudus supaya orang dapat mengalami kasih Yesus yang tanpa batas.

Muder Maria Clara Pfander terpanggil secara khusus untuk mencintai dan

menghormati Hati Kudus Yesus dan Maria. Berkat penghormatan itu, dia mampu

mengorbankan diri dalam mengembangkan Kongregasi Suster-suster FCJM,

sehingga dapat sampai ke Indonesia. Walaupun menghadapi berbagai macam

tantangan dan kesulitan, semangatnya tidak pernah pudar. Hal itu nampak dari

perkataannya: ”Aku harus binasa tetapi Kongregasi akan tetap berkembang”.

Bagi Muder Maria Clara Pfander, salib menjadi suatu keharusan bagi

pengikut Kristus. Pada waktu hidupnya, Muder Maria Clara Pfander memberikan

pelayanan kasih secara khusus kepada yatim-piatu, miskin dan terlantar. Para

Suster FCJM meneruskannya sesuai dengan pelayanan yang relevan pada zaman

ini. Mereka memberi pelayanan di bidang rumah tangga, pendidikan, kesehatan,

rehabilitasi untuk anak-anak yang cacat fisik, pastoral, asrama untuk anak-anak

sekolah, dan karya sosial lainnya. Di dalam pelayanan inilah mereka mewujudkan

cintanya terhadap orang-orang miskin.

Berhadapan dengan tantangan zaman ini, para Suster diharapkan dapat

memiliki komitmen dalam panggilannya sesuai semangat pendiri dalam

Page 175: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

157

menghayati Injil Yesus Kristus dengan hidup dalam ketatatan, kemurnian, dan

kemiskinan. Dengan itu, mereka hendaknya mampu bergerak dan bertindak

dengan hati untuk melaksanakan pelayanan kasih.

Penghayatan spiritualitas Hati Kudus Yesus pada zaman ini untuk para

Suster FJCM masih sangat relevan. Para Suster FCJM yang berasal dari latar

belakang yang berbeda dapat dipersatukan dalam satu Kongregasi yang bercirikan

dalam suasana persaudaraan. Mereka harus memiliki hati yang suka memaafkan,

mengampuni dan sabar terhadap kesalahan orang lain. Penghayatan mereka yang

sedemikian itu pun bersumber dari Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria.

Mereka hendaknya juga meneladani Maria, perempuan merdeka yang penuh

iman, yang keseluruhan hidupnya dipasrahkan seutuhnya pada kehendak Allah.

Berkaitan dengan itu, para Suster FCJM, perlu tahu sejauh mana mereka

sudah mendalami dan menghayati Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria

sebagai sumber pelayanannya. Untuk itu perlu diadakan katekese agar mereka

dapat berbagi iman (sharing) pengalaman iman di antara mereka. Katekese

sebagai komunikasi iman bisa diaktualisasikan dalam kehidupan konkrit.

Katekese model Pengalaman Hidup cocok untuk mendalami Spiritualitas Hati

Kudus Yesus dan Maria sebagai sumber Pelayanan Suster-suster FCJM di

Indonesia, karena para Suster dapat merefleksikan dan memaknai pengalaman

hidupnya serta saling memperkaya dan menguatkan dalam iman. Sebelum

pelaksanaan katekese akan menyusun sebuah program, dan program ini

diharapkan dapat membantu para Suster untuk semakin menghayati dan

mewujudkan nilai-nilai Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria dalam tugas

Page 176: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

158

pelayanannya, yakni memberikan kasih kepada semua orang terutama bagi para

yatim-piatu, miskin dan telantar. Para Suster diharapkan menjadi saksi dan saluran

kasih dari Hati Kudus Yesus dan Maria dalam tugas pengabdiannya.

B. Saran

Setelah menggali kekayaan dan arti Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan

Maria sebagai sumber pelayanan Suster-suster FCJM di Indonesia, disini penulis

memberikan beberapa masukan, baik untuk Kongregasi FCJM di Indonesia,

maupun untuk para Suster Kongregasi FCJM. Bebeberapa saran berikut kiranya

dapat membantu Kongregasi FCJM Indonesia dan para Suster dalam memahami

dan mendalami Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria. Beberapa saran itu

adalah sebagai berikut.

1. Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria dapat dijadikan sebagai tema

rekoleksi sepanjang tahun, dengan memperhatikan aspek-aspek di dalamnya

secara relevan dan kontekstual (sesuai kebutuhan tiap komunitas FCJM).

2. Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria dapat dijadikan sebagai topik dalam

sharing pengalaman iman di setiap komunitas dengan model Pengalaman

Hidup, baik pengalaman hidup pribadi maupun pengalaman hidup bersama.

3. Dalam Kongregasi FJCM perlu kiranya diadakan kursus-kursus yang

membahas Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria agar cinta para Suster

akan Hati Kudus Yesus dan Maria bergema dalam pelayanan mereka.

Page 177: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

159

4. Buku-buku Hati Kudus Yesus dan Maria perlu disediakan di setiap komunitas

FCJM, baik sebagai bahan bacaan rohani maupun sebagai bahan referensi

karya tulis ilmiah.

5. Mulai masa Novisiat, Devosi Hati Kudus Yesus ditanamkan secara baik dalam

diri para Calon, sehingga mereka merasa bahwa devosi kepada Hati Kudus

Yesus merupakan bagian dari Spiritualitas Kongregasi FCJM.

6. Para Suster FJCM perlu juga mengintensifkan doa-doa Hati Kudus Yesus dan

Maria, baik dalam doa-doa pribadi setiap suster maupun dalam doa bersama

setelah perayaan Ekaristi atau sesudahnya; atau, sebelum dan sesudah Doa

Ofisi.

Para Suster FCJM telah memilih Spiritualitas Hati Kudus Yesus dan Maria

sebagai sumber semangat dalam pelayanannya. Konsekuensi logis dari itu ialah

mereka harus tetap memiliki komitmen dan sikap yang konsisten untuk

mendalami dan mewujudkannya dalam tugas pengabdian mereka sehingga selalu

bertindak melalui hati di dalam pelayanannya. Semoga penulisan skripsi ini dapat

memberikan manfaat untuk Kongregasi FCJM di Indonesia dan para Suster dalam

pelayanan serta pengabdian mereka sebagai saksi Kristus di dunia ini.

Page 178: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

LAMPIRAN

Page 179: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

162

DOA KEPADA HATI KUDUS YESUS DAN MARIA

A. Doa Kepada Hati Kudus Yesus 1. Mohon Cinta Hati Kudus

Hati Yesus sumber cinta selama hidupMu di dunia fana ini sabda dan perbuatanMu memperlihatkan cinta kasih sejati sebelum Engkau meninggalkan kami, Engkau menghendaki agar kami saling mencintai sebagai saudara

Kami mohon, ajarilah kami untuk saling mencintai: dengan saling menerima dan mengalah dengan saling mengampuni dan memaafkan, sebagaimana Engkau sendiri telah mencintai kami.

Semoga melalui anugerah cintaMu itu, kami semakin mampu: mencintai tanpa pamrih mencintai tanpa memilih mencintai tanpa mengharapkan balasan mencintai dengan tulus dan setia mencintai sebagaimana Engkau mencintai kami

Hati Yesus sumber cinta kasih, Semoga melalui anugerah cintaMu, kami pun Mampu mencintai Dikau dan sesama sebagaimana cintaMu kepada kami dan kepada Bapa di Surga. Amin (Payong, 2000: 59-60).

2. Mohon Hati yang Menyerupai Hati Yesus

Hati Yesus yang Mahakudus

Page 180: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

163

Hati Yesus yang Mahakudus, Pandanglah aku, muridMu yang lemah ini, yang sedang melangkah maju di jalan hidup. Dari hari ke hari, Aku jatuh bangun silih berganti. Yesus aku ingin mempunyai hati Yang menyerupai HatiMu sendiri.

Hati Yesus yang Makudus, Berilah aku : hati yang mengampuni, hati yang rela berkurban, hati yang selalu berkobar, hati yang perlu tobat medalam, hati yang meluap dengan syukur yang iklas.

Hati yang Yesus Mahakudus berilah aku : hati yang sederhana bagai mata air, hati yang terbuka bagai bunga yang mekar, hati yang lapang, seperti Gereja , dan setia seperti sahabat, hati yang berani, seperti kristal, hati yang saleh seperti nyala lilin dan segar bergaerah, seperti anak kecil yang asyk bermain, hati yang lembut bagai senja dan cerah merekah bagaikan fajar.

Hati Yesus yang Mahakudus berikanlah aku: hati yang tenang dalam doa, yang selalu berusaha mencari yang paling baik, hati yang mencintai hal-hal yang baik dan luhur, dan rela berbagi segala sesuatu dengan siapa saja yang hidup bersamaku di dalam masyarakat.

Hati Yesus yang Mahakudus,

berilah aku hati, yang menyerupai hatiMu sendiri. Amin (Payong, 2000: 61-62).

Page 181: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

164

B. Doa kepada Hati Kudus Maria 1. Doa dan seruan kepada Hati Tersuci Maria

Ya Bunda-Perawan yang tersuci Ketika di kaki salib bukit Golgata melalui Yohanes, Yesus mempercayakan kami kepadaMu dan Engkau menerima kami sebagai putra-putriMu.

Kami mohon, jadilah pengantara kami,

pada PutraMu yang Maharahim, dalam hari-hari hidup kami, sampai saat ajal kami. Amin

Hati Tersuci Santa Perawan Maria, Doakanlah kami.

Santo Yosef, lindungilah kami (Payong, 2000: 76-77).

2. Doa Kepada Hati Maria Tak Bernoda

Ya Bapa yang Mahabaik dan Maharahim, Penuhilah hati kami, Dengan kepercayaan yang besar, Seperti hati Tersuci Bunda Maria. Kami mohon kepadaMu, Melalui Hati Maria yang Tak Bernoda. Semoga dengan perantaraannya, Engkau mengaruniakan kami

Page 182: SPIRITUALITAS HATI KUDUS YESUS DAN MARIA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/22724/2/061124036_Full.pdf · 2018-03-27 · yang membutuhkannya secara khusus bagi anak yatim-piatu, miskin

165

Segala rahmat rohani, terutama saat kami memerlukannya.

Hati Maria yang Tak Bernoda, Ajarilh kami hidup dan bekerja, Menderita dan mati, Hanya demi hormat dan kemuliaan Allah Tritunggal yang Mahakudus.

Hati Yesus yang Mahakudus

Datanglah kerajaanMu.

Hati Maria yang Tak Bernoda Doakanlah kami

(Payong, 2000: 77-78). 3. Jiwa Maria

Jiwa Maria, Sucikanlah aku Hati Maria, nyalakanlah aku Tangan Maria, sanggahlah aku Kaki Maria pimpinlah aku Mata Maria, pandanglah aku Bibir Maria, berkatalah padaku Dukacita Maria, kuatkanlah aku O Maria yang manis, dengarkanlah aku Janganlah mengijinkan daku terpisah dariMu Terhadap musuh-musuhku belalah aku Tuntunlah daku kepada Yesus yang manis Semoga dengan Dikau, aku dapat mencintai dan memuji Dikau Untuk selama-lamanya. Amin (Kelompok Santa Monika Patrisius Semarang, 2010: 19).