standar beton pracetak
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Standar Beton Pracetak
1/18
r?-Pr
v7
KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
DIREKTORAT J EN
DERAL
PERKERETAAPIAN
GEDUNG KARYA
JL I\4EDAN
MERDEKABAMT NO 8
JAKARTA 10110
TELP
(021)3506204,3856836
3505557, 3505558
3505559,3506526
FAx
:
(021)3860758
3813972
PERATURAN DIREKTUR
JENDERAL
PERKERETAAPIAN
NOMOR HK.207lSK.6'l/OJKAJs/1
3
TENTANG
STANDAR BETON
PRACETAK
UNTUK
PRASARANA
PERKERETAAPIAN
I\,4e n
im
ba no
: a.
bahwa dalam
rangka menjamin
keselamatan, keamanan,
dan
kelancaran
perjalanan
kereta api,
maka diperlukan
siandar
beton
pracetak
untuk
prasarana
perkeretaapian;
b.
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud
dalam huruf
a,
perlu
menetapkan Peraturan
Direktur
Jenderal
Perkeretaapian
tentang Standar
Beton
Pracetak
untuk
Prasarana
Perkeretaapian;
Undang-Undang
Nomor
23
Tahun
2007
tentang
Perkeretaapian
(Lembaran Negara Republik lndonesia
Tahun
2007
Nomor 65,
Tambahan
Lembaran Negara
Nomor
4722);
Peraturan Pemerintah
Nomor 56
Tahun
2009
tentang
Penyelenggaraan
Perkeretaapian
(Lembaran
Negara
Republik lndonesia
Tahun
2009
Nomor
129,
Tambahan
Lembaran Negara Republik
lndonesia Nomor
5048);
Peraturan
Pemerintah Nomor
72 Tahun 2009 tentang
Lalu
Lintas dan Angkutan Kereta
Api
(Lembaran
Negara Republik
lndonesia Tahun
2009
Nomor
176,
Tambahan
Lembaran
Negara Republik lndonesia
Nomor
5086);
Peraturan
Presiden Nomor
47 Tahun 2009
tentang
Pembentukan
dan
Organisasi
Kementerian
Negara
sebagaimana telah
diubah terakhir
dengan
Peraturan
Presiden
Nomor 91
Tahun
2011;
DENGAN RAHMAT
TUHAN YAG
MAHA
ESA
DIREKTUR
JENDERAL
PERKERETAAPIAN,
2.
3.
Mengingat
:
1.
4.
-
8/16/2019 Standar Beton Pracetak
2/18
5
6.
7.
Peraturan Presiden Nomor
24
Tahun
2010 tentang
Kedudukan,
Tugas Dan Fungsi
Kementerian
Negara
Serta
Susunan Organisasi,
Tugas
Dan Fungsi
Eselon I
Kementerian Negara sebagaimana
telah diubah
terakhir
dengan Peraturan Presiden
Nomor 92
Tahun
201
1;
Peraturan
Menteri
Perhubungan
Nomor
KM.
60 Tahun
2010
tentang
Organisasi
dan Tata
Kerja
Kementerian
Perhubungan;
Peraturan
Menteri
Perhubungan
Nomor
PM.
60
Tahun 2012
tentang
Persyaratan Teknis Jalur
Kereta
Api;
MEMUTUSKAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PERKERETAAPIAN
TENTANG STANDAR
BETON
PRACETAK
UNTUK
PRASARANA
PERKERETAAPIAN,
Pasal
'1
Dalam Peraturan
ini
yang
dimaksud dengan:
1.
Beton
pracetak
adalah
beton tanpa atau dengan
tulangan
yang
dicetak terlebih
dahulu di suatu
tempat
atau
di
pabrik
(fabrikasi)
sebelum
dipasang di
lapangan.
2. Bantalan beton adalah
komponen
prasarana
perkeretaapian
yang
berfungsi
untuk
meneruskan
beban
kereta
api dari rel ke
balas
dan
untuk
mempertahankan
lebar
jalan
rel.
3.
Peron
adalah
komponen
prasarana
perkeretaapian yang
berfungsi sebagai
pijakan penumpang
saat
naik dan
turun
ke/dari kereta
api
yang
pada
bagian
bawahnya
dapat
digunakan sebagai
saluran dralnase
atau
ruang untuk
inspeksi.
4. Beton
pracetak
Tipe
U
(U-ditch)
adalah
komponen
prasarana perkeretaapian
yang
berfungsi sebagai drainase
atau saluran
air.
5.
Beton
pracetak
Tipe
L
(L-shape)
adalah
komponen
prasarana perkeretaapian yang
berfungsi sebagai
dinding
penahan
tanah
pada
badan
jalan.
6.
Beton
pracetak
Tipe
Kotak
(box
culvert)
adalah
komponen
prasarana perkeretaapian
yang
berfungsi sebagai
drainase
tedutup
atau
jembatan.
Menetapkan
-
8/16/2019 Standar Beton Pracetak
3/18
7. Pagat beion adalah komponen
prasarana
perkeretaapian
yang
berfungsi sebagai
pagar
pembatas.
8. Jembatan
penyeberangan
orang
adalah
komponen
prasarana
perkeretaapian
yang
berfungsi sebagai tempat
untuk perlintasan orang
dari
satu
sisi ke sisi
yang lain
di
atas
jalan
rel.
9. Tiang listrik aliran atas
kereta api
adalah
komponen
prasarana perkeretaapian
yang
berfungsi
sebagai
penyangga
kabel
listrik
aliran
atas.
Pasal
2
Tujuan disusunnya
standar
beton
pracetak
untuk
prasarana
perkeretaapian
sebagai acuan bagi badan
usaha dalam
melaksanakan
pembuatan
dan
pemasangan
produk
beton
pracetak
untuk
prasarana perkeretaapian.
Pasal 3
Produk beton
pracetak
untuk
prasarana
perkeretaapian
harus
di
desain
sesuai dengan
peraturan
standar
pembebanan
secara
umum dan
peraturan
pembebanan
kereta api
yang
berlaku di
lndonesia.
Pasal
4
Standar
beton
pracetak
untuk
prasarana
perkeretaapian
ini
terdiri
atas:
a.
bantalan
beton:
b.
peron
tinggi;
c.
tipe U
(U-dltcr);
d.
tipe
L
(L-shape)i
e.
tipe
kotak
(box
culvert);
f.
pagar
beton,
g.
jembatan
penyeberangan
orang;
h.
tiang
listrik
aliran atas
kereta
api.
Pasal
5
(1)
Bantalan beton sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal
4
huruf
a
merupakan komponen
prasarana
perkeretaapian
yang
berfungsi
untuk meneruskan
beban
kereta
api
dari
rel ke balas
dan
untuk
mempertahankan
lebarlalan
rel.
-
8/16/2019 Standar Beton Pracetak
4/18
(4)
(5)
(2)
(3)
(6)
(7)
(8)
Peron tinggi sebagaimana dimaksud
dalam
Pasal
4
huruf
b merupakan komponen
prasarana
perkeretaapian
berbentuk
C
yang
berfungsi
sebagai
pijakan penumpang
saat
naik
dan
turun
ke/dari kereta
api
yang
pada
bagian
bawahnya dapat
digunakan sebagai drainase atau
ruang
untuk
inspeksi.
Beton
pracetak
Tipe U
(U-ditch)
sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal
4 huruf c
merupakan
komponen
prasarana
perkeretaapian
berbentuk
U
yang
berfungsi
sebagai
drainase
atau
saluran
air.
Beton
pracetak
Tipe L
(L-shape)
sebagaimana dimaksud
dalam
Pasal
4
huruf
d
merupakan
komponen
prasarana
perkeretaapian
berbentuk
L
yang
beriungsi
sebagai
dinding
penahan
tanah
pada
badan
jalan
kereta
api.
Beton
pracetak
Tipe
kotak
(box
culvert)
sebagaimana
dimaksud dalam
Pasal
4 huruf e merupakan
komponen
prasarana perkeretaapian
berbentuk
persegi
dengan
lubang di bagian tengah
yang
berfungsi sebagai
drainase
tertutup
atau
jembatan.
Pagar beton sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal
'1
huruf
f merupakan komponen
prasarana
perkeretaapian yang
bedungsi sebagai
pagar pembatas
untuk
mengamankan
infrastruktur
jalan
kereta.
Jembatan
penyeberangan
orang sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal
4
huruf
g
merupakan
komponen
prasarana
perkeretaapian
yang
berfungsi sebagai
tempat untuk
perlintasan
orang
dari satu sisi ke sisi
yang
lain
di
atas
jalan
rel.
Tiang listrik aliran
atas kereta api sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal
4 huruf h
merupakan
komponen
prasarana
perkeretaapian yang
berfungsi
sebagai
penyangga
kabel
listrik
aliran
atas.
Pasal 6
Standar
beton
pracetak
untuk
prasarana
perkeretaapian
sebagaimana
dimaksud
dalam Pasal
4
termuat dalam
persyaratan
teknis
yang
tercantum
dalam
Lampiran
yang
merupakan
bagian
tidak terpisahkan
dari Peraturan
ini.
-
8/16/2019 Standar Beton Pracetak
5/18
Pasal
7
Dalam
kondisi
geografi
yang
tidak
memungkinkan
untuk
digunakan
beton
pracetak,
maka
komponen
prasarana
pe-rkeretaapian
dapat
di
buat
d; ternpat
dengan
tetap
mengikuti
i
-
8/16/2019 Standar Beton Pracetak
6/18
Lampiran Peraturan
Nomor :
Tanggal
:
Direktur Jenderal Perkeretaapian
HK.2O7lSK.61/DJKAJS/1
3
I
Mei
2013
,I.
PERSYARATAN
TEKNIS
'1.1.
Beton
Semua material
dalam
pembuatan
campuran beton
persyaratan
sebagai berikut;
harus memenuhi
1)
Semen
Semen
yang
digunakan
harus
memenuhi ketentuan
dan
syarat
yang
ditentukan sesuai dengan
standar
(SNl
'15-2049-2004).
2)
Agregat halus
Agregat halus
yang
digunakan berupa
pasir
alam sebagai
hasil
desintegrasi
secara alami dari
batu
atau
pasir yang
dihasilkan oleh industri
pemecah
batu
dan mempunyai ukuran butir terbesar 5 mm, memiliki sifat butiran halus
yang
tajam dan keras serta
iidak
pecah
atau hancur
oleh
pengaruh
cuaca, tidak
mengandung lumpur lebih dari 5
%
(ditentukan
terhadap berat
kering),
dan
tidak mengandung bahan organis
yang
dapat merusak
beton dan/atau
baja
tulangan.
3)
Agregat
kasar
Agregat kasar
yang
digunakan berupa kerikil sebagai hasil desintegrasi alami
dari batu atau berupa baiu
pecah
yang
diperoJeh dari industri
pemecah
batu
dan
mempunyai
ukuran butir antara 5 mm
-
40 mm, memiliki sifat
butiran
kasar
yang
keras dan tidak berpori serta tidak mudah
pecah
atau hancur
oleh
pengaruh
cuaca,
tidak
mengandung
lumpur lebih
dari
1
o/o
(ditentukan
terhadap berat kering), dan
tidak
mengandung bahan
yang
dapat merusak
beton dan/atau baja tulangan seperti
mengandung
zal-zal
yang
reaktif
terhadap alkali.
4) An
Air
yang digunakan harus bersih
tdak
mengandung
minyak, asam,
alkali,
garam,
dan bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain
yang
dapat merusak
beton dan/atau
baja tulangan
5) Bahan
penambah
Bahan additive atau bahan
pembantu
untuk
pembuatan
campuran beton
yang
digunakan harus memenuhi ketentuan dan syarat sesuai dengan standar
yang
ditentukan.
-
8/16/2019 Standar Beton Pracetak
7/18
1.2.
Baja
Tulangan
1)Ukuran
dan muiu baja
tulangan
yang
digunakan
harus memenuhi
ketentuan
dan syarat
yang
ditentukan.
a) l\y'utu baja
tulangan
untuk diameter
<
A
12 mm
adalal
BJ-24
b)
l\,4uiu
baja
tulangan
untuk diameter
>
O
12
mm
adalah BJ-39
2) Baja tulangan
yang
akan dipasang harus
bersih
dari
serpihan-serpihan bahan
atau zat kimia
Iainnya
yang
dapat
merusak
atau
mengurangi daya lekat
antara baja tulangan dengan
beton.
2.
Jenis
B
Ballast
racetak
pada
Area
Stasiun
JENIS
BETON
PRACETAK PRASARANA PERKERETAAPIAN
eion
P
'ra
Bantalan
Beton
Jen is
Tiang Listrik
Tpet
T ang Llstrik
Kereta
Api
%gar Beilon
ii
-\
ripe u
Balla+
Beton
Pracetak
pada
Area Lintasan
-
8/16/2019 Standar Beton Pracetak
8/18
2.1.
Bantalan
Beton
2.1.1.
Bentuk
dan Ukuran
2) UntLk
banralan
betor
dengan
lebar^jaan
.el
permukaan
min
TUm sebesar 0,480
m'.
3)
Untuk banta'an
beton
dengan
lebar^jalar
rei
permJkaan
minimum sebesar
0,709 m'.
4)
Untuk
menghindari
pembebanan
pada
balas
direkomendasikan
agar
bearing
area
pada
memberikan
tekanan
pada
balas melebihi 85
psi
La
/\1
/\l
/\T
/
\t
'Lb'
Gambar Bantalan
Beton
Keterangan:
1) Standar
ini
digunakan untuk rel
UIC 54, apabila akan
digunakan
jenis
rel
yang
lebih
besar, maka dimensi
tempat dudukan rel
(baseplate)
harus
disesuaikan.
1067 mm luas
dasar
1435
mm
luas
dasar
yang
berlebihan maka
bantalan beton
tidak
(0.586
N/pa).
Tabel Ukuran Bantalan Beton
Berdasarkan Lebar Jalan Rel
No.
Lebar
Jalan Rel
(mm)
Panjang
(P)
(mrn)
Lebar Atas
(La)
(mm)
Lebar
Bawah
(Lb)
(mm)
Tinggi
(r)
(mm)
Beban
Gandar
(Ton)
1
1467 2000 150
-
200
200
-
300
150
-
250 1B
2
1435
2444
-
2604
150
-
200 200
-
330
150
-
250 22,5
3
1435
2440
-2740
150
-
200 200
-
330 150
*
250
s/d 32,5
-
8/16/2019 Standar Beton Pracetak
9/18
2.1.2. StandarToleransi
Toleransi
Dimensi Panlang Lebar Tinggi
Lebar Ja
an Rel
1067 mm
+4mmdan
-2mm
+3mmdan
-lmm
+3mmdan
-0mm
Lebar
Jalan Rel
1435
mm
+4mmdan
-2
nm
+3mmdan
-1mm
+
3
ram
dan
-0rrm
2.1.3. SpesifikasiTeknis
a)
Desain kriteria bantalan beton
lebarjalan
rel 1067 mm
-
lvlutu
beton
rK-500
-
l\.4utu baja
tuiangan
:
BJTS 39
(Uli0
dan
BJTP 24
(Polos)
-
l\.4utu
baja
prategang
:
l\,4inimum
tegangan
putus
1655 l\y'Pa
- Tekanan
gandar
:
'18
Ton
- Tipe rel :R.54
-
Kecepatan
maks. KA :
120
kmljam
-
Jarak antar
banialan
:
600 mm
-
Tipe
penambat
:
Elastis
-
Kapasitas
momen minimum di
bagian bawah
rel
harus marnpu
memikul momen
postif
1500
kg-m dan
momen negatif 750
kg-m.
-
Kapasitas
momen
minimum
di bagian tengah
bantalan
harus
mampu
memikul momen
postlf
660
kg-m dan momen negatif
930
kg-m.
b)
Desain kriteria bantalan beton lebarjalan
rel 1435 mm
-
l\4utu beton
:
K-600
-
l\,4utu
baja
tulangan
:
BJTS 39 (Ulir)
dan
BJTP 24 (Polos)
-
Mutu baja
prategang
:
Minimum tegangan
putus
1655 l\4Pa
-
Tekanan
gandar
:22,5lon
-
Tipe rel :
R.54
-
Kecepatan
maks. KA
: 160
kn/.am
-
Jarak antar
bantalan
: 600
mm
-
Tipe
penambat
: Elastis
-
Kapasitas momen
minimum di
bagian bawah
rel
harus
mampu
memikul momen
postif
2300 kg-m dan
momen negatif 1500 kg-m
-
Kapasitas
momen
minimum dl
bagian tengah
bantalan
harus
mampu
memikul momen
postif
1300
kgm dan mornen negatif
2'100 kg-m
-
8/16/2019 Standar Beton Pracetak
10/18
2.2.
Peron Tinggi
2.2.1.
Bentuk
dan Ukuran
Gambar Peron
Tinggi
Tabel
Ukuran
TiDe
Berdasarkan
Keti
Permukaan lantai
dikasarkan
pola
bordes
P
Keterangan:
1) Tipe
P
2 dapat
difungsikan untuk
pemeriksaan
sarana
perkeretaapian
2.2.2. Standar Toleransi
Toleransi
Dimensi
Tinggi,
Lebar,
dan Tebal
Panianq
t3rnm 15mm
2.2.3. SpesifikasiTeknis
-
Mutu
beton
:
K-350
-
Mutu baja
tulangan
:
BJTS 39
(Uli0
dan BJTP 24 (Polos)
-
Kapasitas momen
minimum
yang
harus mampu ditahan
sebesar.....
kg-m
eroasa
I
n
an
eron
No.
Tipe
Dimensi(mm)
H L B
c
D
E T1 I2 T3
1
P1
1800
1'100
1204 700 1000 100
254
1550
2
P2
2104 1100 1204
1000 1000
100 254 1850
-
8/16/2019 Standar Beton Pracetak
11/18
2.3. Tipe
U
(U-ditch)
2.3.1.
Bentuk dan
Llkuran
Gambar
Tipe
U
(U-ditchl
abe Ukuran Tioe U
(U-dit'ch
Tipe
H
H1
H2
B C D T T,1
r2
x L1
I
U
3OOA
300 200
2AA
0 390 294 60 45 45 4A 40 2A
U
3OOB 300 300 200
0
390 294
2A
u 300c
300
400 204 100
390
294
60
45 45
48
,10
2A
U
3OOD 300 500
2AA 2AA
390 294 60 45 45 48
4A
20
2 U 4OOA
397 300
300 0
500 390
70
55
70
20
ll400B
400
400
400
0 500 390 70
50
50
55
70
2A
u 400c 400 500 400
100 500
7a
50 70 2A
u
400T)
400
600 400
204
500 390 1A 50 50 55
7A
2A
3
U
5OOA
494
300 300
0
640
TO
73
73
76
70
20
400
400 0 640 488
7A
72 72
76
7A 20
u 500c
500
500 500 0 488 7a
7A
70
76
7A 2A
U
sOOD 500 600 500
100
644
488 7A 70 70 2A
500
700
500 204 640 TA
7A 70
76
70
2A
ll
6004 594 4AO 400 0
584 70 73 73 78
1A
30
U 6008 597 500 500 0
740
544
70
72 72
7A
U 6OOC
600 600 600
0
T4l'
584 70 70 7A
78
7A 30
tl600t)
600 700 600
100
740
7A 7A
70 78 70
30
U 600E 600 800 600 2AA
744
70 70 70 78
70
30
5 U SOOA 795 600 600 0
940
780
7A
7l
73 80
70
U
SOOB 797 700
700
0 s40
780
70 12 12 80 70
30
U SOOC
800 800 800
0
940 780
70 70
80
70
30
U
SOOD
800
'1000
800 200 940 780
1D 7A
70
80
70
30
U
SOOE 800
12aA
800 400 940 70
7A 70
80
70
30
6
u
I000A 974 800
o
1180
900
T00
101 101
140
r00 50
u 10008
1000
1000
1000
0
1 180
900
't
n0
90 144
100 50
u T
000c
1000 12AO 1000
2AA
1180 s00
100
90 90 140
100
50
u
1000D
1000 1400 1000 400 1180 900
100
90 s0 fta
100
50
7 u 1200A 1178
1000 1000 0 1390
1080
106 155
100 50
U
T2OOB 12AO
1204
12AA
0
1390
1080
105
95
95
155
100 50
u 1200c 12AA 1400 1400
0
1390
1080
95
155 100
50
U
1200r-l
12tA
1600
0
1390
1080 105 95 95
155 100
50
u 14004 1240 1200
0
1621) 1264 150 121 121
124
50
u
14008 1400
1400 1400 0 1264 150 T 10 ]]0 T80
124
50
u
1400c 1422 1600 1600
0
T260
150 99 99
180
120 50
u
1400D 1800 1800
0
1624 1264
150
88
180 124
U 16004
1576 1400 1400
0
1840
1440 170
132 132
2AD
150 50
tl
16008 1600 1600
1600
0
1444 174
124 124 200 150 50
U 1600C 1800 1800
1840
1444
174
114
]l0
2AA
150 50
u
1600D 1642 2000 2000
1444
170
9S
99 204 154 50
-
8/16/2019 Standar Beton Pracetak
12/18
232
Keterangan:
1) Panjang
Tipe
U
(U-ditch)
dapat
dibuai dengan
ukuran
'1200
mm
atau
2400
nm atau sesuai
kebutuhan
2)
Bentuk dan
ukuran
Tipe
U
(U-ditch)
harus memperhitungkan
penampang
atau keliling
basah sesuai
dengan kapasitas
saluran
yang
direncanakan.
Standar Toleransi
Toleransr
Dimensl
H,
dan
T
C, D, dan
X
L
300
-
1000 t2
fim
t3mm
r5mm
1200
-
1600
t5mra
:t3mm
t5rnm
Spesifikasi Teknis
-
l\,4utu
beton
:
- lvlutu baja
tulangan
2.4. Tipe L
(L-shape)
2.4.1.
Bentuk dan Ukuran
39
(Uli0
dan BJTP 24
(Polos)
K-350
: BJTS
Gambar Tipe
Penahan
oeser
khusus
tpe
1500
dan
1800
L (L-shape)
bel
UK
TiUran Irpe L
(L-sha
No,
Tipe
Dimensi
(mrn)
H L a
b c
d
E
f
I
L 800 800 1000 100 100
100
100
7AA
600
2
L 1000
'1000
1000 100 100 100 100 900
750
3
L
1240
1200
1000 100 100 100 100 1100 900
4
L 1500
1500 1000
100
124 100 1380 1100
5
L 1800
1800 1000 100
120
100
200 1680
1350
-
8/16/2019 Standar Beton Pracetak
13/18
2.4.2.
2.4.3. Spesifikasi Teknjs
l\4utu beton
Mutu baja tulangan
K-350
BJTS
39
(Ulir)
dan
BJTP
24
(Polos)
2.5.Tipe Kotak
(Box
Culvertl
2.5.1. Bentuk dan Ukuran
Gambar Tipe Kotak
(Box
Culvert\
Standar Toleransi
Toleransi
Dimensi
H
L a, b, c,
d, e, dan
f
13mm
+5mm
-3mm
i3mm
abel Ukuran
TiDe Kotak
Box
Cu
No.
Tpe
D mensilmn
H L
T
X
B 400 400 400 1204 80
7A
2
B 500 500 500
12AA
90
7A
B
600 600 600 1240 100 7A
B 800
800 800
12aa
115
70
800 1000 1204
115
70
800 1240 1204
115
70
5
B
'1000
1000 1000 1240 150 100
1000 12Aa
12A0 150 100
1000 140A 1204 150 100
1000 1500 1204 150 100
6
B
1200
1204
12AO 12AO
150 150
120A 1400
1240
150 150
1240
1600
1240 150 150
7
B 1400
ftao
1400
1204 150 150
14AO
1600
1204 150 150
1400 1800
1204 150
150
8 B
1500
1500 1000
12AO
160 150
1500 1500 1240 160 150
1500 2000
12AA
160 150
9
B 2000
2000 2000 1200
250
200
2000 2240 1204
25A 204
2AOA 24AO 12AO 254 2oa
10
B
2500
25AO
2000
12AA
300
2AO
2500 2500 1204
300
2AA
2500 3000 1204 300 204
-
8/16/2019 Standar Beton Pracetak
14/18
2.5.2.
11
B 3000
3000 2000
1204 300
254
3000 2500 1204 300 254
3000
3000 1200 300
254
3000 3500
12AO
300
254
Keterangan:
1)
Produsen
beton
pracetak
wajib
membuat
perhitungan
desain
Tipe
Kotak
(Box
Culyerf)
sesuai dengan beban
yang
ditetapkan
untuk
mendapatkan
persetujuan
dari
pemberi
kerja.
2) Untuk beton
pracetak
Tipe Kotak
(Box
Culveft) dengan ukuran di atas
2
m
perlu
ditambahkan
konsol beserta
pelai
injak
di
kedua sisinya sesuai
dengan
yang
ditentukan.
3) Ukuran
pelat
injak ditentukan
panjang
300 cm,
lebar 250
-
300 cm, dan
tebal 30
cm.
Standar Toleransi
Toleransi
Dimensi
H,
dan
W
L
T, dan X
8400-B 1000 i3mm
+5mm
-3mm
t3mm
B'1000-81500 l:5mm
+5mm
-5mm
+3mm
B2000-83000 t
'10
mm
+5mm
-5mm
l5mm
2.5.3. SpesifikasiTeknis
- Mutu
beton
-
lvlutu baja tulangan
2.6. Pagar Beton
2.6.1 Bentuk dan Ukuran
K-350
BJTS 39
(Ulir)
dan BJTP 24
(Polos)
, ,.
',,
-J,ir
-
t
i,-l
-
ir
ry#l
t
rt
t-
Gambai
Pagar Beton
-
8/16/2019 Standar Beton Pracetak
15/18
Komponen
Pagar
Beton terdiri
dari
:
-
Kolom
-
Panel
A
-
Panel
B
-
Pedestal
-
Top
Key
Panel
Beto
ahel Bentuk dan Ukuran
KomPonen
at
n
No.
1
2
Kolom
lJku€n
140
x
140
x
1950 mm
300 x 2440
x 80 mm
3
300 x 2440
x
B0
mm
4
300 x
300 x
290 mm
5
Top Key Panel 460 x 460
\
140 mm
Keterangan:
1)
Apabila
diperlukan
konstruksi
sloof dan
ring
balk
pada
pagar
beton
dapat
di
desain
sesuai dengan kebutuhan setempat.
10
-
8/16/2019 Standar Beton Pracetak
16/18
Toleransi
Dimens
2.6.2 Standar
Toleransi
2.6.3 Spesifikasi
Teknis
-
I\,4utu beton
-
l\,4
utu baja tulangan
Tinggi,
Lebar, dan Teba
:K-300
: BJTS 39
13mm
t5ram
Panlang
(Uli0
dan
BJTP 24
(Polos)
2.7.
Jembatan
Penyeberangan
Orang
2.7.1
Bentuk dan
Ukuran
Gambar Balok Jembatan
Penyeberangan
Orang Tipe
I
o
Ti
abel
Balo
uniu Jembatan
P
eranoan
uran
No
Trpe
Ba
ok
D mens
(m.i)
Bentang
(m)
H
H1
H2 H3 H4
H5
B T
I
Jt90 900
75
75
100 125
350
650
170 10-16
2 J
125 1254 75 75
100 125
350 650
110 17
-23
3 J
135 1350 195
150 450 254 300 B60
7AO 240
2A-25
4 J
150 1500 125 75 975
100 225
s50
650 180
23
-28
5 J
160 1600 125 125 1075 100 225
550 650
r80
24-34
6
J
170
17AA
2AA 120
BBO
250
250
800 700
240
31
-38
7
J
210
21AA
2A0 120
12AA 250 254 800 700
2AO 39-40
11
-
8/16/2019 Standar Beton Pracetak
17/18
"]'.]
Gambar Balok Jembatan
Penyeberangan
Orang Tipe
U
Tabel Balok untuk Jembatan Penveberanoan
Orano
TiDe U
2.7.2 Siandar Toleransi
Item Toleransi
Panianq
balokl
rL/1000
Dimensi
penampang
15mm
Chamber
balok
''
tBmm3l
Lengkung samping
t10mm
Keterangan:
1) Panjang balok
dalam milimeter
2) Chamber
pada
tengah bentang
3)
Nilai
deviasi dari
rata
-
rata chamber
2.7.3 Spesifikasi Teknis
-
l\.4utu beton
saat layan
:
K-500
-
l\,4utu beton
saat stressing
:
80
%
-
l\.4utu beton
plat
lantai
: K-350
-
l\,4utu
baja tulangan
:
BJTS 39
(Uli0
dan BJTP
24
(Polos)
- Mutu baja
prategang
.
Gtade 270 ksi
(1860
N,4Pa), low relaxation
-
Lebar
pelat
lantai
: 250
cm
-
Tebal
pelat
lantai
: 12,5 cm
a a
oK untuK
JemDatan
eoe
Ta n
an tall
No
Tipe
Balok
Dlmensi
(mm)
Bentang
(m)
H H1
H2
A1 B
B1
1
J
U-124
1240 130
800
I
1720 740 1000
'160
1A-22
2
J
U-140
1400
330
800 1720
740
1000 160
23-29
3
J
U-165 1650 130 1250
1S00
920
1000
250
30-32
4
J
U-185
1850
330 1250 1900
920
1000 250
33-40
12
-
8/16/2019 Standar Beton Pracetak
18/18
2.8.
Tiang
Listrik Aliran Atas
2.8.'1
Bentuk dan
lJkuran
Kereta Api
Ti
Lisirik AIiran Atas
Kereta
A
K-500
BJTS 39
(Uli0
dan BJTP
24
(Polos)
Minimum tegangan
putus
1420 lMPa
DIREKTUR JENDERAL
PERKERETAAPIAN
ttd
TUNDJUNG
INDERAWAN
Pembina
Utama Madya
(lv/d)
NrP.
{9530731
'197703
'.l
002
L
Gambar
Tiang
Listrik Aliran
Atas
Kereta
Api
Tabel
Uk
2.8.2 Standar
Toleransi
2.8.3 Spesifikasi
Teknis
-
l\,4utu
beton
- [,4utu baja tulangan
-
l\.4utu
baja
prategang
SALINAN sesuai
dengan
aslinYa
a0e
utan ltan n
Itan
S
No. Tipe
Kaoasitas
l\.4omen
(Ton-m)
Dlameter
(mm)
Tebal
Beton
(mm)
Panjang
(r.)
Desain Uliimate
1
TKA_50
5,0
10,0
350
7A
9-12
2 TKA
_
65
6,5
'13,0
7A
10-14
3
TKA
_
75
15,0
350
70 11
-14
4 TKA
-
'110
11,0
22,0
400
75
11
-14
5
TKA
_
150
15,0
30,0 450
BO
Toleransi
Dimensi
Diameter Luar
Panjang
+4mm
-2mm
+50mm
-10mm
GIAN HUKUM
/(lV/a)
1993031001
13