standarisasi dan nilai ambang batas plh
DESCRIPTION
tugas plhTRANSCRIPT
PENGETAHUAN LINGKUNGAN HIDUP
NILAI AMBANG BATAS DAN STANDARISASI DI BIDANG
KETEKNIKAN
I MADE GUSMARA NUSAMAN
1104405005
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2012
Nilai Ambang Batas
1.1 Apa Yang Dimaksud Dengan Nilai Ambang Batas
Nilai ambang batas adalah alternatif bahwa walau apapun yang terdapat
dalam lingkungan kerjanya, manusia merasa aman. Dalam perkataan lain, nilai
ambang batas juga diidentikkan dengan kadar maksimum yang diperkenankan.
Kedua pengertian ini mempunyai tujuan sama.
Pakar menyatakan, peralatan rumah tangga asalkan memakai sumber
listrik pasti memancarkan radiasi gelombang elektromagnet, dari AC (air
conditioner), televisi, komputer, mikrowave, alat pelembab udara, sampai
peralatan kecil pengering rambut, telepon genggam, charger dan papan listrik,
semuanya dapat memancarkan radiasi gelombang elektromagnet, namun volume
radiasi peralatan tersebut berbeda-beda (tentunya berbeda dengan barang-barang
yang tidak memakai listrik seperti kebutuhan pakaian, sepatu lukis, maupun
furniture).
1.2 Apa Itu Radiasi
Radiasi yang berarti pemancaran atau penyinaran merupakan penyebab
partikel-partikel elementer dan energi radiasi dari suatu sumber radiasi. Energi
radiasi dapat mengeluarkan elektron dari inti atom dan sisa atom akan dapat
menjadi muatan positif dan disebut ion positif, sementara itu elektron yang
dikeluatkan itu dapat tinggal bebas atau mengikat atom netral lainnya dan
membentuk ion negatif. Peristiwa pembentukan ion positif dan ion negatif
tersebut disebut dengan proses ionisasi. Ini sangat penting untuk diketahui karena
melalui proses ionisasi ini jaringan tubuh akan mengalami kelainan atau
merasakan suatu reaksi pada sel-sel tubuh.
Meski dewasa ini berbagai peralatan elektronik menyumbangkan radiasi
gelombang electromagnet yang menyebabkan gelombang electromagnet terdapat
dimana-mana, tapi pakar menunjukkan, tidak semua radiasi tersebut
membahayakan manusia. Kalau besar kecilnya radiasi dapat dikontrol dalam
lingkup yang ditetapkan, akan berperan positif dan bermanfaat, misalnya alat
fisioterapi menggunakan tenaga panas radiasi gelombang elektromagnet untuk
menghilangkan radang dan menyembuhkan penyakit, maka, masalah kuncinya
ialah perlu mengontrol besar kecilnya radiasi gelombang elektromagnet dalam
lingkup yang aman.
Gambar 1.1 Berbagai alat elektronik yang menghasilkan radiasi
1.3 Nilai Ambang Batas Alat Elektronika Di Sekitar Manusia
Di abad ini alat elektronika dapat kita temui hampir di setiap sudut
ruangan kita berada, baik di rumah, kantor, kampus, maupun tempat umum.
Sebagai contoh alat elektronika yang ada di tempat yang paling sering kita tempati
yaitu rumah. Penempatan perangkat-perangkat elektronik tersebut secara
sembarangan, dipastikan akan berdampak buruk bagi kesehatan manusia penghuni
rumah tersebut. Karena dengan jarak yang tidak aman antara perangkat elektronik
dengan penggunanya, apabila ini berlangsung secara terus-menerus akan memberi
dampak negatif. Berikut merupakan nilai ambang batas pada alat – alat elektronik
disekitar kita :
1.3.1 Televisi
Pada umumnya masyarakat kita memiliki pesawat televisi selebar 17
inchi, dengan jenis monitor televisinya adalah CRT (Cathode Ray Tube).
Masyarakat menonton televisi rata-rata berjarak 1,5 meter dengan pesawat
televisinya. Sebuah jarak yang tidak aman saat menonton. Radiasi gelombang
elektromagnetik sebuah monitor CRT yang pernah diukur sebesar 2
miliroentgens per jam/tahun. Berdasarkan teori yang ada, jarak aman minimal
menonton televisi adalah kira-kira dua kali lebar layar dari televisi, lebih tepat
1,87 x lebar layar untuk substended sudut 30 derajat (Djouhar Arifin, 1991).
Radiasi yang dihasilkan oleh televisi berwarna, TV memiliki radiasi sekitar 60
µT, untuk jarak ≥ 3 cm memiliki radiasi sebesar 0,25-50 µT, jarak ≥30 cm
memiliki radiasi sebesar0,04-2 µT serta untuk jarak lebih dari 1 meter memiliki
radiasi sebesar 0,01-0,15 µT.
Gambar 1.2 Televisi hitam putih
1.3.2 Lemari Pendingin (Kulkas)
Masyarakat pada umumnya menempatkan sebuah lemari pendingin atau
kulkas disudut suatu ruangan misalnya dapur ataupun di ruang makan keluarga.
Mereka menempatkan kulkas dengan posisi pintu kulkas membelakangi tembok.
Menurut sebuah penelitian yang pernah dilakukan bahwa bagian yang
mengeluarkan radiasi adalah bagian belakang dari sebuah kulkas itu sendiri
terutama pada bagian mesin elektroniknya. Itupun tidak terlalu tinggi. Intensitas
listrik yang pernah diukur hanya 5 Volt/meter.
Pada lemari pendingin memiliki radiasi elektromagnetik sebesar 3 µT,
pada jarak 3 cm memiliki radiasi elektromagnetik sebesar 0,5-1,7 µT, pada jarak
30 cm memiliki radiasi elektromagnetik sebesar 0,01-0,25 µT, sedangkan pada
jarak 1 meter memiliki radiasi elektromagnetik sebesar < 0,01 µT.
Gambar 1.3 Lemari Es
1.3.3 Laptop
Intensitas penggunaan yang tinggi ternyata berisiko untuk menyebabkan
terjadinya keluhan kesehatan. Pengguna laptop yang meletakkan laptop di atas
paha dalam waktu yang lama akan mengakibatkan masalah pada tubuh, selain itu
juga akan mengganggu fertilitas pada remaja dan lelaki dewasa. Radiasi yang
dihasilkan laptop/komputer, memiliki radiasi mencapai 45 µT, tetapi apabila
dengan jarak ≥ 3 cm radiasi yang terjadi sebesar 0,5-30 µT, dengan jarak ≥30 cm
radiasi yang terjadi sebesar < 0,001 µT.
Gambar 1.4 Radiasi Laptop
1.3.4 Setrika
Setrika memiliki radiasi elektromagnetik mencapai 35 µT, sebesar 8-30
µT pada jarak ≥ 3 cm, 0,12-0,3 µT pada jarak ≥30 cm dan pada jarak lebih dari 1
m memiliki radiasi sebesar 0,01-0,03 µT.
1.3.5 Handphone
Batas radiasi pada telepon genggam atau handphone tercatat sebesar 1,6
w/kg sedangkan batas aman radiasi handphone pada tubuh sebesar 10mw/cm².
Ponsel dengan frequensi 1800 MHz dalam waktu dekat ini akan mulai memasuki
pasaran dan sudah barang tentu akan ditawarkan dengan berbagai macam
kelebihan dibandingkan dengan ponsel yang sudah ada.
Gambar 1.5 Radiasi pada ponsel
Bila dilihat dari frequensi yang digunakan, maka panjang gelombang
elektromagnetik yang dipancarkan dari ponsel akan berkisar antara 1 meter
sampai dengan 0,01 meter. Oleh karena komunikasi menggunakan ponsel akan
megeluarkan gelombang elektromagnetik, maka radiasi elektromagnetik yang
keluar dari emiter ponsel secara teoritis akan berdampak pada tubuh manusia,
khususnya bagian kepala sekitar telinga. Berikut beberapa tips cara menangkal
atau mengurangi radiasi dari ponsel :
1. Gunakan Headset
Inilah cara yang paling mudah untuk menangkal ancaman radiasi
ponsel. Tentu saja, kita tidak bisa menolak untuk menerima panggilan
telepon. Namun jika Anda masih khawatir, ada baiknya menggunakan
headset. Intinya adalah telepon genggam Anda, tidak terlalu dekat
dengan otak.
2. Kurangi Bluetooth dan Headset Wireless
Menggunakan headset bisa menjadi pilihan untuk mengurangi radiasi
ponsel. Namun ingat, pilih headset yang konvensional alias yang masih
menggunakan kabel untuk terhubung dengan ponsel. Jangan
menggunakan headset wireless. Fitur bluetooth di ponsel juga jangan
terus menerus diaktifkan, gunakan seperlunya.
3. Menggunakan speaker ketika bertelepon juga bisa menjadi pilihan.
Namun tentu saja, ada rasa kurang nyaman ketika hal ini dilakukan di
tempat publik. Tapi setidaknya, Anda tidak harus menempelkan ponsel
di kepala ketika bertelepon. Jadi pilihan ini mungkin bisa digunakan
ketika Anda tengah berada di tempat privat seperti di rumah.
4. Casing Penahan Radiasi
Kekhawatiran radiasi ponsel belakangan memunculkan casing
berkemampuan khusus yang diklaim bisa meminimalisir hantaran
radiasi yang berasal dari ponsel. Jika dirasa diperlukan, mungkin Anda
bisa mencarinya di pertokoan.
5. Sudut Ruangan
Hindari menerima telepon di sudut ruangan. Sudut ruangan yang
biasanya sepi namun di sisi lain terkadang juga menjadi tempat di mana
sinyal telepon menjadi lemah. Nah, sinyal yang lemah justru dikatakan
memicu radiasi yang lebih tinggi. Hal ini berlaku pula di area yang
sempit/kecil seperti lift.
6. Jangan Selalu Menempel
Ponsel yang Anda gunakan boleh saja menjadi gadget kesayangan,
namun untuk kesehatan yang lebih baik, ada baiknya Anda jangan
selalu nempel dengan ponsel tersebut. Ponsel yang tidak digunakan
direkomendasikan ditaruh di tas atau di atas meja. Hal ini dikatakan
lebih baik ketimbang ditempatkan di kantong celana.
7. Diam Kala Menelpon
Ketika menerima telepon sebaiknya Anda tidak berjalan-jalan.
Pasalnya, dalam keadaan bergerak maka sinyal ponsel akan terus
mencari pancaran sinyal yang kuat dari base transceiver station (BTS).
Aktivitas ini justru akan menguatkan radiasi.
8. Gunakan Dua Telinga
Hindari penggunaan satu bagian telinga ketika bertelepon. Misalnya,
selalu menerima telepon dengan telinga bagian kiri saja. Menurut para
ahli, hal ini justru tidak baik. Manfaatkan kedua telinga Anda untuk
meminimalisir radiasi yang terpancar
Lembaga peneliti di WHO, International Agency for Research on Cancer
(IARC), mengeluarkan hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa
menggunakan ponsel terlalu lama akan mengakibatkan terjadinya Tumor Otak
Jenis Glioma. Demikian dilansir CNN. Radiasi ini diukur dalam satuan specific
absorbed radiation atau SAR.
Berikut 10 ponsel dengan tingkat radiasi tertinggi, urutan mulai dari yang
terendah hingga tertinggi dalam kategori berbahaya jika digunakan secara berkala
seperti ditulis Cnet :
1. Motorola i576
Tingkat SAR: 1.45
2. Kyocera X-tc
Tingkat SAR: 1.45
3. Kyocera Wild Card M1000
Tingkat SAR: 1.46
4. Motorola Atrix 4G
Tingkat SAR: 1.47
5. LG Chocolate Touch
Tingkat SAR: 1.47
6. HTC Desire
Tingkat SAR: 1.48
7. Motorola Droid 2
Tingkat SAR: 1.49
8. Motorola Droid
Tingkat SAR: 1.49
9. Sanyo Vero
Tingkat SAR: 1.49
10. LG Rumor 2
Tingkat SAR: 1.51
11. ZTE Salute
Tingkat SAR: 1.52
12. Motorola Grasp
Tingkat SAR: 1.51
13. Motorola Defy
Tingkat SAR: 1.52
14. Nokia Astound
Tingkat SAR:1.53
15. Motorola i335
Tingkat SAR: 1.53
16. Kyocera Jax S1300
Tingkat SAR: 1.55
17. Sony Ericsson Xperia X10 Mini Pro
Tingkat SAR: 1.55
18. Sony Ericsson Satio (Idou)
Tingkat SAR: 1.56
19. Motorola Droid 2 Global
Tingkat SAR: 1.58
20. Motorola Bravo
Tingkat SAR: 1.59
1.3.6 Lampu Neon
Kebanyakan masyarakat saat ini masih menggunakan lampu jenis neon
untuk pencahaan di rumahnya. Tidak disadari oleh masyarakat luas bahwa, lampu
jenis Neon ini mampu memancarkan sinar UV (Ultra Violet) 253,7nm dan 185nm
yang bisa berakibat buruk bagi kesehatan jika digunakan dalam jangka waktu
lama. Lampu TL mengandung sampai 5 mg MERCURY (dalam bentuk uap atau
bubuk). Penelitian yang pernah dilakukan WHO menyebutkan bahwa gas yang
berada di dalam lampu neon saat ini merupakan gas yang amat berbahaya karena
bisa memancarkan radiasi jika dialiri aliran listrik. Dengan beralih menggunakan
lampu pijar ataupun jenis SL, akan mengurangi dampak dari radiasi UV yang
ditimbulkan oleh lampu jenis Neon. Lampu, lampu pijar yang digunakan dirumah-
rumah memiliki tingkat radiasi medan listrik sebesar 0,002 kV/m pada jarak 30
cm. Sedangkan untuk lampu hemat energi memiliki tingkat radiasi sekitar 0,0008
kV/m pada jarak 30 cm.
1.3.7 AC
Masyarakat awam yang menggunakan pendingin ruangan tanpa batasan
jarak aman serta suhu normal yang bisaditerima oleh manusia pada
ruangantertutup, berdampak pada keluhankesehatan pada penggunanya.
Umumnyamasyarakat menempatakan AC maupunkipas angin langsung mengarah
kepadamanusia yang menggunakannya.Menurut aturan yang benar,
penempatanAC maupun kipas angin yang benar adalah, dengan mengarahkan
hembusanAC maupun kipas angin kearah sampingataupun membelakangi dari
arah penggunanya Penggunaan AC memberikan efek negatif kepada lingkungan,
khususnya yang diakibatkan oleh komponen utama dala penggunaan
AC, CFC dapatmengakibatkan penipisan lapisan ozon dan pemanasan global yang
saat ini semakin dapat dirasakan dampaknya. Oleh karenaitu, sebaiknya AC
digunakan dalam batas penggunaan yang wajar dan tidak berlebihan, apabila
ruangan tidak membutuhkan AC, AC sebaiknya dimatikan. Rata-rata suhu yang
dipakai oleh penggguna AC mencapai 22 derajat celcuis. Sedangkan suhu normal
yang direkomendasikan untuk manusia pada ruangan tertutup adalah sebesar 18°C
- 30°C.
1.3.8 Oven Microwave
Oven Microwave umumnya diletakkan di dapur sangat dekat dengan orang-orang
yang sedang beraktifitas di tempat ini. Rata-rata penempatan perangkat ini antara
1 – 1,5 meter dari orang yang sedang melakukan kegiatan di dapur.
Gambar 1.6 Microwave
Beberapa literatur dan teori yang ada, dengan menjaga jarak aman dari
sebuah oven microwave yang sedang dalam keadaan beroperasi, akan
menghindari atau paling tidak meminimalisir dampak radiasi yang ditimbulkan
dari perangkat tersebut. Diusahakan menggunakan oven microwave hanya untuk
keperluan tertentu yang mendesak seperti menghangatkan makanan), Gelombang
mikro yang dihasilkan oleh sebuah oven microwave sebesar 10 mW/cm2. . Oven
mikrogelombang bekerja dengan memancarkan radiasi gelombang mikro,
biasanya pada frekuensi 2.450 MHz (dengan panjang gelombang 12,24 cm). Nilai
ambang batas aman yang direkomendasikan untuk gelombang mikro mencapai 10
mW/cm2 berlaku di Amerika, sedangkan di Rusia, nilai ambang batas amannya
sebesar 0,01 mW/cm2.
1.3.9 Komputer
Komputer Perangkat komputer yang mengeluarkanradiasi adalah monitor
jenis CRT dan mouse optic . Masyarakat luas kebanyakanmasih menggunakan
monitor jenis CRT dan mouse optic yang berkualitas kurang bagus.
Paparan radiasi yang ditimbulkan oleh monitor CRT yang pernah diukur,
sebesar 2 milirem/jam/ harinya. Sedangkan untuk radiasi mouse optic,
mengeluarkan 25-400 milirem/jam. Sedangkan rekomendasi tentang nilai ambang
batas aman yang dikeluarkan oleh ICRP (International Commission on Radiation
Protection), adalah sebesar 0,5 rem/tahun untuk orang awam dan 5 rem/tahun
untuk pekerja lingkungan radiasi.
1.3.10 Radio
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan
cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik).
Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat
ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan
medium pengangkut (seperti molekul udara). Gelombang radio adalah satu bentuk
dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik
dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam
frekuensi gelombang radio (RF) dalam suatu spektrum elektromagnetik.
Gelombang radio ini berada pada jangkauan frekuensi 10 hertz (Hz)
sampai beberapa gigahertz (GHz), dan radiasi elektromagnetiknya bergerak
dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.
Keterangan :
kHz : Kilo Hertz
MHz : Mega Hertz GHz : Gega Hertz
f : frekuensi dalam MHz
mW/cm2 : mili Watt per senti meter pcrsegi VIm: Volt per Meter
A/m : Amper per Meter
1.3.11 Gardu Listrik
Radiasi elektromagnetik yang dihasilkan dari peralatan- peralatan didalam
gardu listrik, maka bisa dilakukan pemeriksaan besarnya radiasi elektromagnetik
disekitar gardu menggunakan gauss meter. Pada beberapa negara sudah
menerapkan batasan seperti swedia yang menerapkan 0,5 mG sebagai batas
maksimum atau 0,25 mG pada jarak 50cm dan rusia yang menerapkan 1 mG
sebagai batas aman. Besarnya radiasi elektromagnetik dari peralatan- pralatan
listrik akan berkurang seiring dengan jarak, jadi besarnya radiasi pada jarak 4m
akan jauh lebih kecil jika kita berada pada jarak 1m, produk turunan dari radiasi
elektromagnetik adalah dalam bentuk panas, oleh karena gardu listrik itu
berbentuk bangunan tertutup dengan ventilasi maka panas tersebut tidak terasa
sampai keluar bangunan.
Gambar 1.7 Gelombang Gardu
1.4 Kebisingan
Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat
mengganggu kesehatan dan kenyamanan lingkunagn yang dinyatakan dalam
satian decibel (dB).
Nilai Ambang Batas kebisingan menurut Surat Keputusan Menteri Tenaga
Kerja Nomor: Kep-51/Men/1993 tentang nilai ambang batas untuk kebisingan
adalah sebagai berikut.
Tabel 1.1 Ambang batas kebisingan
Waktu pemejanan perhari Intensitas kebisingan dalam dBA
8
Jam
85
4 88
2 91
1 94
30
Menit
97
15 100
7.5 103
3.75 106
1.88 109
0.94 112
28.12
Detik
11514.06 1187.0 121
3.52 124
1.76 1270.88 1300.44 1330.22 1360.11 139
1.5 Medan Elektromagnetik Dan Kesehatan Masyarakat
1.5.1 Listrik Statis Dan Medan Magnet
Listrik statis menggunakan bidang teknologi semakin sering dieksploitasi
dalam industri yang dipilih, seperti kedokteran dengan Magnetic Resonance
Imaging (MRI), sistem transportasi yang menggunakan arus searah (DC) atau
medan magnet statis dan energi tinggi fasilitas riset fisika. Sebagai kekuatan
bidang lapangan statis meningkat, demikian juga potensi untuk berbagai interaksi
dengan tubuh.
Proyek EMF Internasional dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-
baru ini meninjau implikasi kesehatan lapangan statis tinggi eksposur dan
menyoroti pentingnya kesehatan masyarakat perlindungan bagi staf medis dan
pasien (khususnya anak-anak dan ibu hamil) dan pekerja dalam industri yang
menghasilkan medan tinggi magnet (Kriteria Kesehatan Lingkungan, 2006).
1.5.2 Sumber
Listrik dan medan magnet yang dihasilkan oleh fenomena seperti medan
magnet bumi, badai, dan penggunaan listrik. Ketika bidang-bidang seperti itu
tidak berubah dengan waktu mereka disebut sebagai statis dan memiliki frekuensi
dari 0 Hz.
Di atmosfer, medan listrik statis (juga disebut sebagai bidang elektrostatik)
terjadi secara alami, dalam cuaca cerah, dan terutama di bawah awan. Gesekan
juga bisa memisahkan muatan positif dan negatif dan menghasilkan medan listrik
statis yang kuat. Kekuatan mereka diukur dalam satuan volt per meter, (V / m),
atau kilovolt per meter (kV / m). Dalam kehidupan sehari-hari kita mungkin
mengalami percikan dibuang membumi rambut objek atau naik sebagai akibat
gesekan, misalnya dari berjalan di atas karpet. Penggunaan listrik DC adalah
sumber medan listrik statis, misalnya sistem rel menggunakan DC, dan televisi
dan layar komputer dengan tabung sinar katoda.
Sebuah medan magnet statis diukur dalam satuan amper per meter, (A / m)
tetapi biasanya dinyatakan dalam bentuk yang sesuai induksi magnetik diukur
dalam satuan tesla, (B) atau millitesla (mT). Geomagnetic alam bervariasi
lapangan atas permukaan bumi antara sekitar 0,035-0,07 mT dan dirasakan oleh
hewan-hewan tertentu yang menggunakan untuk orientasi. Buatan medan magnet
statis yang dihasilkan arus DC di mana pun digunakan, misalnya di dalam kereta
api listrik atau proses industri seperti produksi aluminium dan gas pengelasan. Ini
dapat lebih dari 1000 kali lebih kuat daripada Bumi medan magnet alam.
Inovasi teknologi baru-baru ini telah mendorong penggunaan medan
magnet sampai dengan 100 000 kali lebih kuat daripada medan magnet bumi.
Mereka digunakan dalam penelitian dan dalam aplikasi medis seperti MRI yang
menyediakan gambar tiga dimensi otak dan jaringan lunak lainnya. Dalam sistem
klinis rutin, scan pasien dan operator mesin dapat terkena medan magnet yang
kuat di kisaran 0,2-3 T. Dalam aplikasi penelitian medis, medan magnet yang
lebih tinggi, hingga sekitar 10 T, digunakan untuk pemindaian seluruh tubuh
pasien.
Untuk medan listrik statis, beberapa studi telah dilakukan. Hasil sampai
saat ini menunjukkan bahwa satu-satunya efek akut berhubungan dengan gerakan
rambut tubuh dan ketidaknyamanan dari percikan kotoran-kotoran. Kronis atau
ditunda efek medan listrik statis belum diselidiki dengan benar.
1.5.3 Efek Kesehatan
Untuk medan magnet statis, efek akut hanya mungkin terjadi ketika ada
gerakan di lapangan, seperti gerakan seseorang atau gerakan tubuh internal,
seperti aliran darah atau denyut jantung. Seseorang yang bergerak dalam bidang,
di atas 2 T dapat mengalami sensasi vertigo dan mual, dan kadang-kadang rasa
logam di mulut dan persepsi berkedip. Meskipun hanya sementara, efek tersebut
mungkin memiliki dampak keamanan bagi para pekerja melaksanakan prosedur
halus (seperti dokter bedah melakukan operasi di dalam unit MRI).
Medan magnet statis memberikan gaya pada biaya yang bergerak di dalam
darah, seperti ion, menghasilkan medan listrik dan arus di sekitar jantung dan
pembuluh darah utama yang dapat sedikit menghambat aliran darah.
Kemungkinan efek beragam, mulai dari perubahan kecil dalam detak jantung
peningkatan risiko irama jantung abnormal (aritmia) yang mungkin
membahayakan hidup (seperti ventrikel fibrilasi). Namun, jenis efek akut hanya
mungkin dalam bidang yang melebihi dari 8 T.
Tidaklah mungkin untuk menentukan apakah ada jangka panjang bahkan
konsekuensi kesehatan dari eksposur dalam rentang millitesla karena, sampai saat
ini, tidak ada epidemiologi dilakukan dengan baik atau jangka panjang penelitian
hewan. Jadi carcinogenicity medan magnet statis kepada manusia pada saat ini
tidak dapat diklasifikasikan (IARC, 2002).
1.5.4 Standar Internasional
Pemaparan ke medan magnet statis telah ditangani oleh International
Commission on Non-Ionizing Radiation Protection (lihat: www.icnirp.org). Untuk
pekerjaan pemaparan, sekarang didasarkan pada batas menghindari sensasi
vertigo dan mual yang disebabkan oleh gerakan dalam medan magnet statis. Batas
yang dianjurkan waktu rata-rata tertimbang dari 200 mT selama hari kerja untuk
paparan kerja, dengan nilai langit-langit dari 2 T. eksposur yang berkelanjutan
batas 40 mT diberikan untuk masyarakat umum.
Medan magnet statis implan logam mempengaruhi peralatan seperti alat
pacu jantung ada di dalam tubuh, dan ini bisa langsung konsekuensi yang
merugikan kesehatan. Disarankan bahwa pemakai alat pacu jantung, implan dan
implan ferromagnetic perangkat elektronik harus menghindari lokasi di mana
lapangan melebihi 0,5 mT. Selain itu, perawatan harus dilakukan untuk mencegah
bahaya dari benda logam yang tiba-tiba tertarik ke magnet dalam bidang melebihi
3 mT.
1.5.5 Who’s Response
WHO telah aktif dalam evaluasi isu kesehatan oleh paparan medan
elektromagnet (EMF) pada rentang frekuensi 0-300 GHz. Badan Internasional
untuk Riset Kanker (IARC) mengevaluasi statis carcinogenicity bidang pada
tahun 2002, dan WHO International EMF Project telah baru-baru ini melakukan
penilaian risiko kesehatan menyeluruh dari bidang ini (Environmental Health
Criteria, 2006) di mana kesenjangan dalam pengetahuan yang telah diidentifikasi .
Hal ini mengakibatkan agenda penelitian beberapa tahun ke depan untuk memberi
penilaian resiko kesehatan di masa depan (www.who.int / ggl). WHO
merekomendasikan tinjauan standar ketika bukti baru dari literatur ilmiah telah
tersedia.
1.5.6 Nasional Kewenangan Apa Yang Dapat Dilakukan?
Meskipun ada keuntungan besar yang akan diperoleh dari penggunaan
medan magnet statis, terutama di bidang kedokteran, kemungkinan efek yang
merugikan kesehatan terekspos sampai mereka harus dievaluasi secara benar
sehingga risiko dan manfaat benar dapat dinilai. Ini akan memakan waktu
beberapa tahun untuk penelitian yang diperlukan harus diselesaikan. Sementara
itu, WHO merekomendasikan bahwa otoritas nasional menyiapkan program-
program untuk melindungi publik dan pekerja dari kemungkinan efek samping
bidang statis. Dalam kasus medan listrik statis, karena efek utama rasa tidak
nyaman dari pembuangan listrik ke tubuh, maka cukup untuk memberikan
informasi tentang pemaparan ke medan listrik yang besar dan cara
menghindarinya.
Dalam kasus medan magnet statis, karena tingkat informasi tentang
kemungkinan jangka panjang atau efek tertunda pemaparan saat ini tidak cukup,
biaya tindakan pencegahan yang efektif dapat dibenarkan untuk membatasi
eksposur pekerja dan masyarakat umum. WHO merekomendasikan bahwa pihak
berwenang mengambil langkah-langkah berikut:
1. Mengadopsi sains internasional berbasis standar untuk membatasi
eksposur manusia.
2. Mengambil tindakan perlindungan bagi industri dan penggunaan ilmiah
medan magnet dengan menjaga jarak dari bidang-bidang yang dapat
menimbulkan risiko yang signifikan, dengan melampirkan ladang, atau
dengan menerapkan kontrol administratif seperti program pendidikan
staf.
3. Pertimbangkan perizinan Magnetic Resonance Imaging (MRI) unit
memiliki kekuatan lapangan melebihi 2 T, dalam rangka untuk
memastikan bahwa upaya perlindungan diimplementasikan.
4. Dana penelitian untuk mengisi kesenjangan besar dalam pengetahuan
tentang keselamatan orang.
5. Dana unit MRI dan database untuk mengumpulkan informasi tentang
paparan kesehatan pekerja dan pasien.
1.6 Polutan Alat- Alat Elektronik
Penggunaan Air Conditioner (AC) sebagai alternatif untuk mengganti
ventilasi alami dapat meningkatkan kenyamanan dan produktivitas kerja, namun
AC yang jarang dibersihkan akan menjadi tempat nyaman bagi mikroorganisme
untuk berbiak. Kondisi tersebut mengakibatkan kualitas udara dalam ruangan
menurun dan dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan yang disebut
sebagai Sick Building Syndrome (SBS) atau Tight Building Syndrome (TBS).
Pada dasarnya desain AC yang dipakai untuk mengatur suhu ruangan
secara kontinu dapat mengeluarkan bahan polutan. Kadar gas-gas SO2, CO2, dan
O2 di dalam ruangan tidak dipengaruhi oleh keberadaan AC. Bahan partikulat
dapat dikurangi secara signifikan oleh AC dengan filter yang efektif. Kadar pollen
di dalam ruangan dapat berkurang secara signifikan dengan adanya AC. Jumlah
bakteri dan spora di gedung dengan AC kemungkinan akan lebih sedikit daripada
gedung tanpa AC, walaupun sampai saat ini hal tersebut masih diperdebatkan.
Hasil pemeriksaan The National Institute of Occupational Safety and Health
(NIOSH), menyebutkan ada 5 sumber pencemaran di dalam ruangan yaitu
(Aditama, 2002) :
Pada komputer, perangkat komputer yang mengeluarkan radiasi adalah
monitor jenis CRT dan mouse optic. Masyarakat luas kebanyakan masih
menggunakan monitor jenis CRT dan Mouse optic yang berkualitas kurang bagus.
Sikap duduk yang kurang tepat dalam menggunakan computer juga masih
menjadi hal biasa dilakukan oleh masyarakat saat ini.
Paparan radiasi yang ditimbulkan oleh monitor CRT yang pernah
diukur, sebesar 2 milirem/jam/harinya. Sedangkan untuk radiasi mouse optic,
mengeluarkan 25-400 milirem/jam. Menurut teori dan pengalaman yang ada,
disarankan masyarakat menjaga jarak pandang antara mata dengan monitor.
Disarankan, sewaktu menggunakan computer jarak mata kita dengan monitor ±
46-47 cm, dengan sudut pandang mata kita terhadap monitor kurang lebih sebesar
15°. Akibat radiasi computer antara lain iritasi pada mata, katarak mata, RSI
(Repetitive Strain Unit) merupakan keluhan pada kerangkaotot dan sakit urat otot,
dan penyakit lainnya.
Paparan radiasi yang ditimbulkan oleh monitor CRT yang pernah
diukur, sebesar 2 milirem/jam/harinya. Sedangkan untuk radiasi mouse optic,
mengeluarkan 25-400 milirem/jam. Sedangkan rekomendasi tentang nilai
ambang batas aman yang dikeluarkan oleh ICRP
(International Commission on Radiation Protection) adalah sebesar 0,5
rem/tahun untuk orang awam dan 5 rem/tahun untuk pekerja lingkungan radiasi.
Standarisasi Dalam Penggunaan Komputer
2.1 Dampak Penggunaan Komputer
Tenyata tak selamanya kemajuan dunia komputer berdampak positif bagi
manusia. Salah satu hal yang paling mudah diamati adalah dampak komputer bagi
kesehatan individu pemakainya. Dan dari semua keluhan kesehatan yang pernah
ada, kebanyakan keluhan datang dari para pengguna laptop. Laptop atau notebook
sebagai sarana mobile-computing memang dirancang seefesien mungkin untuk
dapat dengan mudah dibawa ke manapun. Namun efesiensi yang didapat dari
penggunaan laptop ini rupanya harus dibayar mahal dengan mengorbankan faktor
ergonomic yang sangat berperan dalam menjamin kenyamanan dan kesehatan
sang pemakai.
Salah satu kasus gangguan kesehatan dalam penggunaan laptop dialami
oleh Danielle Weatherbee (29 tahun) dari Seattle, seperti yang ditulis dalam buku
Using Information Technology. Karena kebiasaannya sehari-hari yang
mempergunakan laptop di mana pun berada, ia kemudian mengalami gangguan
tulang belakang. Setelah diperiksa, dokter mendapati tulang belakangnya sudah
seperti seorang berusia 50 tahun. Inilah salah satu akibat dari dikorbankannya
nilai ergonomic sebuah barang, dalam hal ini laptop.
Secara luas, memang dikenal beberapa gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh pemakaian komputer, antara lain Repetitive Stress/Strain Injury
(RSI), Kelelahan Mata dan Sakit Kepala, Sakit Punggung dan Leher, dan Medan
Elektromagnetik. Lebih lanjut mengenai Repetitive Stress/Strain Injury (RSI)
sendiri adalah sakit pada pergelangan tangan, lengan, tangan dan leher karena
otot-ototnya harus bekerja cepat dan berulang. Hal ini dapat menjadi semakin
parah jika sang pemakai komputer tidak memperhatikan faktor ergonomic
pemakaian komputer dalam jangka waktu lama. Faktor ergonomic sendiri sangat
perlu diperhatikan untuk memperoleh kenyamanan dan posisi ideal yang sehat
bagi tubuh selama pemakaian komputer.
Yang kedua adalah kelelahan mata dan sakit kepala. Sebenarnya ini
merupakan keluhan yang paling banyak dikeluhkan para pemakai komputer,
Computer Vision Sindrome (CVS) sendiri merupakan kelelahan mata yang dapat
mengakibatkan sakit kepala, penglihatan seolah ganda, penglihatan silau terhadap
cahaya di waktu malam, dan berbagai masalah penglihatan lainnya.
Untuk masalah medan elektromantik (EMF), sebenarnya telah marak
dibicarakan dalam beberapa tahun terakhir ini. Banyak pihak yang
mengkhawatirkan dampak medan magnetic yang terdapat pada berbagai jenis
peralatan elektronik, termasuk komputer, terhadap para pemakainya. Mulai dari
ketakutan akan gangguan kelahiran yang menyebabkan bayi lahir cacat hingga
gangguan yang menyebabkan kanker, pernah menjadi isu seputar dampak medan
magnetic. Akan tetapi hingga saat ini belum ada yang tahu pasti mengenai
kebenaran dugaan tersebut. Namun begitu, di negara-negara maju seperti Inggris,
pemerintahnya telah menganjurkan agar anak-anak di bawah umur mengurangi
pemakaian barang-barang yang bermedan elektronik, termasuk komputer bagi
anak. Menanggapi kekhawatiran tersebut, Federal Communication Commission
(FCC) sebenarnya telah membuat pengukuran khusus yang disebut Specifik
Absorption Rate (SAR). SAR sendiri berfungsi untuk menyediakan data tingkat
radiasi dari tiap type ponsel yang ada.(dna)
2.2 Standariasi Penggunaan Komputer
Dalam hal penggunakan komputer dan kadang-kadang kita merasakan rasa
lelah, nyeri khususnya dibagian tangan, atau mata terasa penat, Hal tersebut bisa
disebaban karena kita salah didalam mengatur posisi anggota tubuh kita. Kita
harus mengatur posisi sehat di depan komputer, seperti pada tulisan sebelumnya
mengenai lelah ketika mengetik di depan komputer yang ‘diadopsi’ dari posisi
ketika bermain piano.
Mungkin ada baiknya kita mulai sekarang mengatur letak komputer atau
posisi tubuh kita ketika menggunakan komputer, apalagi jika kita rutin
menggunakannya dan cukup lama penggunaannya. Bagaimana sich posisi sehat
tersebut?
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk terhindar resiko bekerja dengan
komputer adalah sebagai berikut:
1. Aturlah posisi tubuh saat berkerja denagn komputer sehingga merasa aman.
2. Aturlah posisi perangkat komputer dan ruangan sehingga memberi rasa
nyaman.
2.2.1 Jarak Mata Dengan Monitor
Bekerja dengan komputer ternyata dapat mengalami penyakit akibat kerja
yang berasal dari layar monitor. Mata adalah organ tubuh yang paling mudah
mengalami penyakit akibat kerja, karena terlalu sering memfokuskan bola mata ke
layar monitor. Tampilan layar monitor yang terlalu terang dengan warna yang
³panas² seperti warna merah, kuning, ungu, oranye akan lebih mempercepat
kelelahan pada mata. Selain dari itu, pantulan cahaya (silau) pada layar monitor
yang berasal dari sumber lain seperti jendela, lampu penerangan dan lain
sebagainya, akan menambah beban mata. Pencahayaan ruangan kerja juga
berpengaruh pada beban mata. Pemakaian layar monitor yang tidak ergonomis
dapat menyebabkan keluhan pada mata. Berdasarkan hasil penelitian, 77 % para
pemakai layar monitor akan mengalami keluhan pada mata, mulai dari rasa pegal
dan nyeri pada mata, mata merah, mata berair, sampai pada iritasi mata bahkan
kemungkinan katarak mata. Bila operator komputer menggunakan soft lens (lensa
mata), kelelahan mata akan lebih cepat terasa, karena mata yang dalam keadaan
memfokuskan ke layar monitor akan jarang berkedip sehingga bola mata cepat
menjadi kering dan ini menyebabkan timbulnya gesekan antara lensa dan kelopak
mata. Ruang berpendingin (AC) akan lebih memperparah gesekan tersebut,
karena udara ruangan ber AC akan kering sehingga air mata akan ikut menguap.
Akhir-akhir ini banyak dijual kaca filter untuk layar monitor yang
dipromosikan sebagai filter radiasi yang keluar dari komputer. Menurut hasil
penelitian yang penulis lakukan, untuk operator komputer yang bekerja 8 jam per
hari terus menerus, ternyata radiasi yang keluar dari komputer (khususnya sinar-
X) sangat rendah yaitu sekitar 0,01739 m Rem per tahun. Harga tersebut jauh
lebih rendah dari pada radiasi yang berasal dari sinar kosmis dan dari radiasi bumi
(terresterial radiation) yang berkisar 145 m Rem per tahun. Sedangkan laju dosis
radiasi yang diizinkan untuk masyarakat umum adalah 500 m Rem per tahun. (20
Oleh karena itu operator komputer yang bekerja 8 jam per hari, tetap aman
terhadap kemungkinan terkena bahaya radiasi yang mungkin timbul dari tabung
layar monitor. Sehingga kaca filter yang dijual di pasaran lebih sesuai sebagai
filter kesilauan (glare) dari cahaya layar komputer, bukan sebagai filter radiasi. (2)
Untuk mengurangi keluhan pada mata, saran berikut ini akan sangat
berrnanfaat bagi operator komputer dan juga para manajer dalam menata ruang
kerja yang nyaman, yaitu:
1. Letakkan layar monitor sedemikian rupa sehingga tidak ada pantulan
cahaya dari sumber cahaya lain seperti lampu ruang kerja dan jendela yang
dapat menyebabkan kesilaun pada mata.
2. Agar mata dapat membaca dengan nyaman, letakkan layar komputer lebih
rendah dari garis horizontal mata dengan membentuk sudut hurang lebih 30
derjat. Keadaan ini dapat dicapai bila pusat layar monitor terlettak sekitar 25
cm dari garis horizontal mata sehingga mata akan mengarah ke bawah (ke
layar monitor). Jarak layar monitor dengan mata sekitar 40 cm. Posisi demikian
akan sangat mengurangi kelelahan pada mata.
3. Buatlah cahaya latar layar komputer dengan warna yang dingin, misalnya
putih keabu-abuan dengan warna huruf yang kontras. Hindari penggunaan font
huruf yang terlalu kecil (kecuali terpaksa). Font huruf yang termasuk norrnal
adalah font 12, lebih kecil dari ini mengakibatkan mata akan cepat lelah
membacanya. Resolusi layar monitor sudah barang tentu sangat berpengaruh
terhadap ketajaman huruf maupun gambar. Layar monitor SVGA akan jauh
lebih baik dari pada layar monitor VGA apalagi dengan yang monokrom.
4. Agar mata tidak kering, sering-seringlah berkedip dan sesekali pindahkan
arah pandangan mata ke luar ruangan. Bila perlu usaplah kelopak mata secara
lembut (memijit ringan bola mata).
Gambar 2.1 Jarak Mata Pada Komputer yang Standar
2.2.2 Posisi Badan
Duduk dengan tidak membungkuk, usahakan duduk pada kursi yang
memiliki sandaran kursi. Usahakan posisi lutut rata atau lebih rendah dari paha,
usahakan telapak kaki menapak pada lantai. Usahakan Siku tangan anda
membentuk sudut terbuka (100° to 110°) dengan pergelangan tangan.Kemiringan
keyboard dapat membantu anda dalam memperoleh posisi tangan yang baik.
Apabila posisi duduk anda tegak, maka negative tilt (bag depan keyboard lebih
tinggi dari bag belakang) membantu ketika bekerja. Tetapi bila anda berbaring,
maka posisi positive tilt (bag depan lebih rendah dari bag belakangnya) bisa jadi
akan lebih membantu. Posisi tubuh yang benar saat di depan layar :
Gambar 2.2 Posisi Tubuh Yang Benar
Bahwa posisi tubuh saat berkerja denagn komputer sangat berpengaruh
pada kesehatan . Dengan mengetahui posisi tubuh yang memenuhi syarat K3,
maka dapat mengatur posisi komputer dan penunjang agar dapat memberikan rasa
nyaman.
a. Posisi Kepala dan leher
Pada saat berkerja dengan komputer, posisi kepala dan leher harus tegak
dengan wajah menghadap langsung kelayar monitor. Leher tidak boleh
membungkuk atau mengadah karena hal ini dapat menyebabkan sakit pada
leher
b. Posisi Punggung
Posisi punggung yang baik saat menggunakan komputer adalah posisi
punggung yang tegak, tidak miring ke kiri atau ke kanan, tidak membungkuk
dan tidak bersandar terlalu miring ke belakang. Untuk mendapatkan posisi
punggung yang baik, seharusnya ditunjang dengan tempat duduk yang baik dan
nyaman.
c. Posisi Pundak
Posisi pundak yang baik adalah posisi pundak yang tidak terlalu terangkat dan
tidak terlalu ke bawah . Bila otot-otot di bahu masih tegang, ini berarti posisi
pundak anda belum benar
d. Posisi Lengan dan siku
Posisi lengan yang baik adalah apabial dapat mengetik dan menggunakan
mouse yang nyaman. Masing- masing orang mempunyai posisi nyaman
tersendiri. Posisi lengan yang baik adalah bila tangan berada disamping badan,
dan siku membentuk sudut yang lebih besar dari 90 derajat.
e. Posisi Kaki
Pada saat berkerja dengan komputer, kaki harus dapat diletakan di lantai atau
sandaran kaki dengan seluruh tapak kaki menyentuh lantai dan siku yang
membentuk sudut tidak kurang dari 90 derajat.
f. Posisi menggunakan mouse dan keyboard
Ketika menggunakan mouse usahakan agar pergelangan tangan berada pada
posisi tidak menggantung atau lebih rendah dari mouse. Usahakan agar
posisinya sejajar antara pergelangan tangan dan mouse. Posisi jari tangan
usahakan agar selalu lurus ketika sedang tidak mengontrol mouse.
Gambar 2.3 Posisi Menggunakan Mouse 1
Gambar 2.4 Posisi Menggunakan Mouse 2
2.2.3 Keyboard
Keyboard adalah alat untuk menuliskan perintah melalui aksara dan angka
ke dalam layar monitor yang sebelumnya perintah tersebut diolah secara
elektronis oleh Central Processing Unit (CPU). Bentuk keyboard secara umum
sama dengan tombol pada mesin ketik, perbedaannya adalah jumlah tombol
keyboard untuk aksara, angka dan perintah lainnya lebih banyak dari pada yang
terdapat pada mesin ketik. Data atau perintah dapat dimasukkan ke dalam
komputer melalui keyboard. Jadi keyboard merupakan penghubung antara
manusia dan komputer.
Keyboard sebagai penghubung antara manusia dengan komputer
merupakan salah satu sumber penyebab penyakit akibat kerja selain disebabkan
karena layar monitor, meja dan kursi komputer maupun printer, yang pada
urnumnya berupa nyeri otot. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap
suatu perusahaan yang banyak menggunakan komputer yaitu perusahaan asuransi
diperoleh data keluhan nyeri otot akibat pemakaian komputer sebagai berikut:
25 % karyawan mengeluh nyeri pada bahu
19 % karyawan menderita nyeri pergelangan tangan
15 % karyawan mengalarni nyeri pada leher secara berkala
14 % karyawan mengeluh nyeri punggung
Hasil lain diperoleh pada biro pariwisata yang banyak menggunakan
komputer, memberikan data keluhan nyeri otot sebagai berikut:
54 % karyawan mengeluh nyeri pada bahu
32 % karyawan merasakan nyeri pada pinggang bagian bawah
24 % karyawan mengalami nyeri tungkuai
18 % karyawan menderita nyeri leher
6 % karyawan mengatakan nyeri kepala, lengan dan pergelangan tangan.
Sudah barang tentu data-data nyeri otot tersebut di atas adalah merupakan
gabungan nyeri yang disebabkan oleh keyboard, layar monitor, meja dan kursi
komputer serta printer. Seperti pada penggunaan mouse, ketika menggunakan
keyboard usahakan agar posisi tangan dan jari agar selalu sejajar. Usahakan
lengan atas dan bawah membentuk sudut 90 derajat saat mengetik. Letakkan
dokumen yang akan diketik tepat dihadapan anda. Gunakan teknik mengetik yang
baik. Yaitu dengan meletakkan pergelangan tangan dan jari di atas keyboard (di
Indonesia dikenal dengan mengetik 10 jari) dan usahakan pergelangan tangan
anda tetap lurus ketika mengetik. Tekan tombol keyboard dengan kekuatan yang
rendah. Atur komputer settings anda. Seperti screen font, contrast, pointer size,
speed, dan color senyaman yang anda rasakan. Letakkan monitor anda jauh dari
sinar yang menyilaukan (seperti: jendela). Gunakan optical glass glare filter jika
dibutuhkan.
Untuk mengetahui mengapa keyboard dapat menyebabkan keluhan nyeri
otot, ada baiknya untuk melihat terlebih dahulu beberapa bentuk keyboard yang
pernah diciptakan sejauh ini, yaitu:
a. Keyboard jenis QWERTY
Keyboard jenis QWERTY yang dibuat pertarna kali pada tahun 1873 oleh
Perusahaan Remington untuk keperluan mesin ketik. Nama QWERTY
diambilkan dari deretan huruf pada baris paling atas. Hampir semua komputer
mengunakan keyboard jenis Qwerty. Sejak awal keyboard Qwerty diciptakan
tidak memperhatikan masalah ergonomi, sehingga sangat memungkinkan
timbulnya gangguan atau keluhan terhadap tubuh manusia dan lebih jauh lagi
dapat menjadi penyebab penyakit akibat kerja. Keyboard Qwerty ternyata
belum memberikan beban yang sama untuk jari- jari tangan kiri dan tangan
kanan. Untuk orang yang biasa bekerja dengan tangan kanan (right handed)
ternyata tangan kiri hanya berfungsi 60 % dari waktu yang disediakan
walaupun sudah menggunakan pengetikan sistim 10 jari akibatnya tangan
kanan akan lebih cepat lelah. Tombol- tombol yang ada pada baris tengah yang
paling mudah dicapai oleh jari tangan kanan maupun kiri ternyata hanya
ditekan 30 % dari waktu pengetikan, sehingga jari-jari lebih sering melompat
ke baris atas maupun ke baris bawah dan ini akan menimbulkan beban
tersendiri pada pergelangan tangan. Untuk pengetikan dalam bahasa Inggris
yang banyak menggunakan huruf: a, e, h, i, l, n, o, r, s, t (10 huruf utama),
ternyata hanya 4 buah huruf yang berada di baris tengah dan ini akan
menambah beban kerja pada jari karena jari lebih sering melompat ke baris
atas dan bawah. Selain dari itu, perintah-perintah tambahan pada keyboard
sebagian besar terletak pada bagian kanan keyboard yang berarti akan
menambah beban kerja pada tangan kanan. Dengan demikian maka beban kerja
pada jari tangan kanan dan tangan kiri belum bisa seirnbang, akibatnya sudah
barang tentu adalah keluhan nyeri otot.
b. Keyboard jenis DVORAK
Keyboard jenis DVORAK yang dibuat pada tahun 1936. Keyboard Dvorak
diciptakan berdasarkan prinsip kerja biomekanis dan efisiensi. Susunan letak
tombol huruf lain dengan jenis Qwerty yaitu dibuat sedemikian rupa, sehingga
56 % ketukan ada pada tangan kanan dan jari-jari yang bekerja lebih banyak
adalah jari telunjuk, jari tengah dan jari manis. Huruf-huruf yang ada pada
baris tengah lebih sering diketuk kira-kira sampai 70 % dan perpindahan antar
baris hanya sekitar 10 % sehingga kelelahan jari-jari sangat banyak berkurang.
Walaupun keyboard jenis Dvorak sudah lebih baik dari pada jenis Qwerty,
akan tetapi karena kalah duluan dalam hal pemasarannya dengan jenis Qwerty
dan kalaupun harus diganti dengan jenis Dvorak, maka perlu pelatihan baru
dan ini berarti biaya tambahan yang harus disangga oleh Perusahaan pembuat
keyboard Dvorak. Kemungkinan untuk laku menggantikan keyboard yang
sudah ada belum dapat dipastikan sehingga keyboard jenis lama (Qwerty)
masih tetap digunakan.
c. Keyboard jenis KLOCKENBERG
Keyboard jenis KLOCKENBERG dibuat dengan maksud menyempurnakan
jenis keyboard yang sudah ada, yaitu dengan memisahkan kedua bagian
keyboard (bagian kiri dan kanan). Bagian kiri dan kanan keyboard dipisahkan
dengan sudut 15 derajat dan dibuat miring ke bawah. Selain dari pada itu,
keyboard Klockenberg tombol-tombolnya dibuat lebih dekat (tipis) dengan
meja kerja sehingga terasa lebih nyaman untuk bekerja. Keyboard Klockenberg
tampak lucu karena dipisahkan bagian kiri dan kanannya dan relatif lebih
banyak memakan ruang. Walaupun demikian keyboard Klockenberg sudah
lebih baik dalam hal pengurangan beban pada jari dan lengan, sehingga nyeri
otot pada bahu dan pergelangan sangat sedikit.Dari ketiga macam keyboard
tersebut di atas, ternyata keyboard Qwerty yang tetap diusulkan sebagai
keyboard resmi. Hal ini diperkuat dengan keputusan Amerika Serikat melalui
Standard Institute pada tahun 1968 dan melalui ISO pada tahun 1971 yang
menetapkan untuk tetap menggunakan keyboard Qwerty. Reputusan ini lebih
banyak berdasarkan pada masalah ekonomi yaitu mengurangi biaya pelatihan
baru bila harus memakai keyboard jenis Klockenberg maupun jenis Dvorak,
sehingga masalah nyeri otot masih tetap akan muncul pada pemakaian
keyboard Qwerty.
Gambar 2.5 Posisi Menggunakan Keyboard 1
Gambar 2.6 Posisi Menggunakan Keyboard
Tangan Kiri
Jari Kelingking :
Baris Pertama = ‘ dan 1
Baris Kedua = Tab dan Q
Baris Ketiga = Capslock dan A
Baris Keempat = Shift kiri dan Z
Baris Kelima = Ctrl dan Windows
Jari Manis : Baris Pertama = 2
Baris Kedua = W
Baris Ketiga = S
Baris Keempat = X
Jari Tengah : Baris Pertama = 3
Baris Kedua = E
Baris Ketiga = D
Baris Keempat = C
Jari Telunjuk : Baris Pertama = 4 dan 5
Baris Kedua = R dan T
Baris Ketiga = F dan G
Baris Keempat = V dan B
Ibu Jari : Baris Kelima = Alt kiri dan Spasi
Tangan kanan
Ibu Jari : Baris Kelima = Alt kanan dan Spasi
Jari Telunjuk : Baris Pertama = 6 dan 7
Baris Kedua = Y dan U
Baris Ketiga = H dan J
Baris Keempat = N dan M
Jari Tengah : Baris Pertama = 8
Baris Kedua = I
Baris Ketiga = K
Baris Keempat = ,
Jari Manis : Baris Pertama = 9
Baris Kedua = O
Baris Ketiga = L
Baris Keempat = .
Jari Kelingking : Baris Pertama = 0, -, = dan BackSpace
Baris Kedua = P, [ dan ]
Baris Ketiga = L, ;, ‘ dan Enter
Baris Keempat = / dan shift kanan
2.2.4 CPU ( Central Processing Unit )
Bagian dari perangkat komputer ini tidak boleh langsung bersentuhan dengan
tangan (basah) karena aliran listrik yang ada pada CPU dapat menyengat manusia.
a. Tangan yang basah baik oleh air atau keringat tidak boleh langsung
bersentuhan dengan CPU.
b. Aliran listrik yang ada pada CPU dapat menimbulkan sengatan
2.2.5 Kabel Komputer
Bagian dari perangkat komputer ini harus dihindari dari air, karena dapat
menyebabkan hubungan singkat (korsleting). Hubungan singkat ini dapat
mengakibatkan kebakaran.
2.2.6 Meja dan Kursi Komputer
Meja dan kursi komputer adalah alat penunjang kerja yang sangat berpengaruh
terhadap kenyamanan kerja operator komputer. Kelelahan kerja akan cepat timbul bila
meja dan kursi tidak memenuhi persyaratan kerja yang baik (tidak ergonomis). Meja
komputer yang baik adalah meja yang dilengkapi dengan alat sandaran kaki (foot rest)
dan bawah meja memberikan ruang gerak bebas bagi kaki. Tinggi meja komputer yang
baik adalah sekitar 55 - 75 cm (disesuaikan dengan ukuran kursinya dan juga
disesuaikan dengan tinggi operatornya).
Kursi yang baik adalah kursi yang dapat mengikuti lekuk punggung dan
sandarannya (back rest) serta tingginya dapat diatur. Tinggi kursi adalah sedemikian
rupa sehingga kaki operator tidak menggantung pada saat duduk. Kaki yang
menggantung akan cepat menimbulkan kelelahan. Selain dari pada itu, kursi operator
komputer yang baik adalah kursi yang dilengkapi dengan 5 kaki dan diberi roda,
sehingga tidak mudah jatuh dan mudah digerakkan ke segala arah. Hal ini penting agar
operator dapat leluasa menggeliat / meregangkan tubuh dalam rangka mengurangi
kelelahan.Selain dari pada itu, kelelahan akan sangat berkurang bila meja dan kursi
dapat diatur sedernikian rupa sehingga pada saat bekerja sudut antara tangan dan lengan
membentuk sudut tumpul (lebih dari 90 derajat) sedangkan kaki dapat bersandar pada
sandaran kaki serta kaki dapat leluasa bergerak di bawah meja.
2.2.7 Printer
Printer sebagai alat pencetak hasil kerja dengan komputer ternyata dapat pula
menimbulkan kelelahan kerja. Operator komputer seringkali merasa terganggu karena
kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin printer. Printer yang baik pada umumnya tidak
menimbulkan kebisingan, sedangkan printer yang tidak baik kebisingan yang
ditimbulkan cukup tinggi.
Printer yang menggunakan sistim buble jet kebisingannya relatif lebihrendah
bila dibandingkan dengan printer sistim dot matrix. Saat ini printer yang paling rendah
kebisingannya adalah sistim laser printer. Kebisingan yang tinggi dapat mempengaruhi
syaraf manusia dan hal ini dapat berakibat pada kelelahan maupun rasa nyeri. Adapun
batas kebisingan yang diizinkan untuk bekerja selama kurang dari 8 jam per hari adalah
80 dB. Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan kebisingan sekitar 40 - 50 dB.
(4) Apabila di dalam ruang kerja terdapat mesin pendingin (AC), maka kebisingan akan
bertambah selain dari suara printer. Masalah kebisingan ini kiranva perlu diperhatikan
juga agar penvakit akibat kerja dapat ditekan sekecil mungkin.
2.3 Standariasi Penggunaan Komputer Menurut Aspek Luar
2.3.1 Lingkungan sekitar
Kondisi lingkungan yang baik dapat menciptakan kenyamanan dan menjaga
kesehatan saat bekerja menggunakan komputer.
2.3.2 Pencahayaan
Pencahayaan ruangan kerja juga berpengaruh pada beban mata. Pantulan cahaya
(silau) yang berasal dari luar monitor seperti jendela, lampu penerangan dan lain
sebagainya, akan menambah beban pada mata. Sebaiknya pilihlah warna cahaya lampu
yang netral serta cat dan peralatan yang memiliki refleksi dalam cakupan yang rendah.
Hindari warna gelap untuk langit-langit ruangan.
2.3.3 Temperatur
Temperatur ruangan sebaiknya disesuaikan dengan efek temperatur terhadap
komputer. Peralatan komputer seperti chip sangat sensitif terhadap tempratur luar.
Komponen yang terkena temperatur tinggi akan cepat rusak. Misalnya terputusnya
rangkaian dalam chip, berakibat pada terjadi kesalahan ringan yang biasa dikenal
sebagai efek penghapusan karena temperatur (thermala wipeot).
2.3.4 Ventilasi
Ventilasi yang baik dapat melakukan pertukaran udara yang bersih. Pastikan
ruangan yang digunakan memiliki ventilasi udara bersih yang cukup dan memiliki
pemanas/pendingin yang sesuai, sehingga menimbulkan kenyamanan saat bekerja. Perlu
diperhatikan pula letak Air Conditioning (AC) yang ada. Tata letak AC dalam ruang
kantor umumnya sudah menetap, karena itu pengaturan meja harus diperhatikan.
2.3.5 Kebisingan
Kebisingan dapat menimbulkan stres dan menyebabkan tekanan pada otot
sehingga meningkatkan resiko terkena cedera. Kebisingan biasanya ditimbulkan oleh
letak ruang kerja yang dekat dengan keramaian ataupun suara dari peralatan kantor yang
digunakan. Batas kebisingan untuk bekerja selama kurang dari 8 jam per hari adalah 80
decibel (dB). Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan kebisingan sekitar 40 –
50 dB. Printer, CPU dan mesin pendingin (AC) juga dapat menjadi sumber kebisingan.
Untuk itu, pilih tempat kerja yang tenang agar kebisingan tidak menggangu kerja.
2.3.6 Aspek Pengguna
Aspek pengguna dapat berupa kebiasaan ataupun perilaku pengguna yang dapat
membahayakan kesehatan dan keselamatannya.
2.3.7 Bekerja terus menerus
Duduk dalam waktu lama di depan komputer akan beresiko pada kesehatan
punggung, bahu, dan leher. Sebaiknya lakukan istirahat secara singkat selama bekerja
menggunakan komputer dengan berdiri sambil membaca sebelum kembali duduk di
depan komputer. Hal ini dapat memperlancar sirkulasi darah dan membebaskan
tekanan pada punggung bagian bawah. Sedikit bergerak di kursi akan membantu
membebaskan tekanan pada tubuh bagian atas. Misalnya, bila telah berada di depan
layar selama satu jam, lakukan latihan leher dengan menengok ke kiri dan ke kanan atau
memutar kepala meskipun sebentar.
2.3.8 Sikap tubuh yang salah
Pada saat duduk didepan computer, sebaiknya duduklah dengan punggung yang
tegak. Orang terbiasa duduk dengan punggung yang tidak tegak dapat terkena cedera
punggung. Posis yang baik saat bekerja dengan computer yaitu tulang belakang harus
lurus tegak dan tangan lebih rendah atau sama dibandingkan siku