statda jayawijaya 2010

27
Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010

Upload: nenda-andintya

Post on 24-Oct-2015

236 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: STATDA Jayawijaya 2010

Statistik Daerah

Kabupaten Jayawijaya

2010

Page 2: STATDA Jayawijaya 2010

STATISTIK DAERAH KABUPATEN JAYAWIJAYA 2010 ISSN : No. Publikasi : Katalog BPS : 6340.9402 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : halaman Naskah : Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Kabupaten Jayawijaya Gambar Kulit : Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Kabupaten Jayawijaya Diterbitkan Oleh : Badan Pusat Statistik Kabupaten Jayawijaya Dicetak Oleh : Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

Page 3: STATDA Jayawijaya 2010

Kata Sambutan

Untuk mewujudkan visi badan pusat statistik (BPS) sebagai pelopor

data statistik terpercaya untuk semua, BPS terus melakukan inovasi dan

pengembangan kegiatan perstatistikan serta penyebarluasan informasi baik

di pusat maupun di daerah. Salah satu upaya yang dilakukan di daerah

adalah menyusun publikasi yang menyajikan indicator-indikator terpilih

yang dapat menggambarkan secara ringkas dan menyeluruh tentang

kondisi daerah. Publikasi ini diharapkan dapat membantu para pengambil

kebijakan dan para pengguna data lainnya dalam memahami kondisi umum

wilayahnya.

Oleh karena itu saya menyambut baik penerbitan publikasi Statistik Daerah Kabupaten

Jayawijaya 2010 yang diterbitkan oleh BPS Kabupaten Jayawijaya. Saya harapkan, publikasi ini

mampu memenuhi harapan pemerintah daerah dan masyarakat pada umumnya akan kebutuhan data

dan informasi stattistik dan dapat digunakan sebagai dasar perencanaan, monitoring dan evaluasi

tentang perkembangan pembangunan di berberbagai sekor di Jayawijaya.

Semoga publikasi ini bermanfaat dan Allah SWT senantiasa meridhoi usaha kita.

Kepala Badan Pusat Statistik

Dr. Rusman Heriawan N

I

P

.

1

Kata Pengantar

Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 iii

Page 4: STATDA Jayawijaya 2010

Kata Pengantar

Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 diterbitkan oleh

Badan Pusat Statistik Kabupaten Jayawijaya berisi berbagai data dan informasi

terpilih seputar Jayawijaya yang dianalisis secara sederhana untuk membantu

pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada

di Jawa Tengah.

Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 diterbitkan

untuk melengkapi publikasi-publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin

setiap tahun. Berbeda dengan publikasi-publikasi statistik yang sudah ada,

publikasi ini lebih menekankan pada analisis.

Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010

memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di

berbagai sector di Jayawijaya dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan

evaluasi kegiatan pembangunan.

Kritik dan saran yang konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempunaan penerbitan

mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh

instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas.

Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Jayawijaya

Ir. Trisno L. Tamanampo NIP. 196405111994011001

N

I

P

.

1

iv Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010

Page 5: STATDA Jayawijaya 2010

DAFTAR ISI

1. Geografi dan Iklim 1 10. Industri Pengolahan 15

2. Pemerintahan 3 11. Hotel dan Pariwisata 16

3. Penduduk 5 12. Transportasi dan Komunikasi 17

4. Ketenagakerjaan 6 13. Perbankan dan Investasi 18

5. Pendidikan 7 14. Harga-Harga 19

6. Kesehatan 9 15. Perdagangan 20

7. Perumahan 11 16. Pendapatan Regional 21

8. Pembangunan Manusia 12 17. Perbandingan Regional 22

9. Pertanian 13 Lampiran 23

Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 v

Page 6: STATDA Jayawijaya 2010

Kabupaten Jayawijaya terletak di hamparan

Lembah Baliem, sebuah lembah aluvial yang

terbentang pada areal ketinggian 1.500 – 2.000 m

di atas permukaan laut. Letak astronomisnya

antara 138030’ sampai 139

040’ Bujur Timur dan

3045’ sampai 4

020’ Lintang Selatan.

Secara geografis, Jayawijaya berbatasan

dengan Kabupaten Mamberamo Tengah, Yalimo

dan Tolikara di sebelah utara, sebelah selatan

berbatasan dengan Kabupaten Nduga dan

Yahukimo, sebelah barat dengan Kabupaten

Nduga dan Lanny Jaya, sedangkan sebelah timur

berbatasan dengan Kabupaten Yahukimo dan

Yalimo.

Kabupaten Jayawijaya yang beribu kota di

Wamena, memiliki luas wilayah sebesar 8.496 Km2

atau 3,65 persen dari luas Papua. Jayawijaya

terbagi menjadi 11 distrik dengan 1 kelurahan dan

116 desa. Distrik Kurulu merupakan distrik yang

terluas (15,54 persen) diantara 11 distrik yang ada.

Distrik Bolakme, Wollo, dan Yalengga

merupakan distrik yang paling jauh dari ibu kota

kabupaten. Sedangkan distrik yang terdekat

adalah Distrik Asolokobal dan Pelebaga.

*** Tahukah Anda ?

Lembah Baliem dikelilingi oleh Pegunungan

Jayawijaya, terkenal karena puncak-puncak salju

abadinya, antara lain: Puncak Trikora (4.750 m),

Puncak Mandala (4.700 m) dan Puncak Yamin

(4.595 m). Pegunungan ini amat menarik

wisatawan dan peneliti Ilmu Pengetahuan Alam

karena puncaknya yang selalu ditutupi salju

walaupun berada di kawasan tropis.

Peta Kabupaten Jayawijaya Dan Pemekarannya

Sumber : BPS Propinsi Papua

Lanny Jaya

Nduga

Jayawijaya

Mamberamo Tengah

Yalimo

Luas Wilayah Kabupaten Jayawijaya Menurut Kecamatan 2009

11.83%

9.16%

9.02%

7.67%

7.73%7.87%

7.62%

15.54%

8.44%

7.42%7.71%

Wamena Asolokobal Walelagama Hubikosi Pelebaga Asologaima Musatfak Kurulu Bolakme Wollo Yalengga

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 1

Luas wilayah Jayawijaya semakin berkurang

Jayawijaya yang semula memiliki luas 52.916 km2 , kini luasnya menjadi 8.496 km

2

setelah mengalami dua kali pemekaran

Page 7: STATDA Jayawijaya 2010

Banyaknya Curah Hujan di Kabupaten Jayawijaya 2009 (mm3)

191.7

320.9 318.1

243.9

160 144.3

209

122.7

185.2219.4

167.9

175.1

0

50

100

150

200

250

300

350

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des

Cu

rah

Hu

jan

Bulan

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

2 Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010

Suhu Udara dan Kelembaban Udara Jayawijaya dan Sekitarnya Tahun 2009

Bulan

Dalam Derajat Celcius (°C)

Suhu Udara Kelembaban

Udara Mak Min

J a n u a r i 27,0 14,7 77

P e b r u a r i 25,4 15,3 81

M a r e t 26,5 15,2 80

A p r i l 25,9 14,7 79

M e i 27,1 14,4 77

J u n i 24,7 14,2 80

J u l i 24,6 14,9 83

A g u s t u s 26,0 14,5 77

S e p t e m b e r 24,9 14,1 78

O k t o b e r 26,2 14,9 77

N o p e m b e r 27,0 15,4 77

D e s e m b e r 26,8 14,7 78

J umlah 312,1 177,0 944

Rata-rata 26,0 14,8 79

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

Ketinggian suatu tempat dari permukaan

laut berpengaruh terhadap suhu udara di tempat

tersebut. Pada tahun 2009, suhu udara rata-rata

Jayawijaya berkisar antara 14 0C sampai 27

0C.

Suhu udara maksimum terjadi di stasiun Dok II

Jayapura (31,9 0C), sedangkan suhu udara

minimum terjadi di stasiun Wamena (14,8 0C).

Berdasarkan data dari Balai Meteorologi,

Klimatologi dan Geofisika Provinsi Papua,

Jayawijaya memiliki kelembaban udara dan

tekanan udara terendah di Papua. Kelembaban

udara di Jayawijaya sebesar 76,7 persen dan

tekanan udara sebesar 834,9 mb.

Curah hujan dipengaruhi oleh berbagai

faktor, diantaranya adalah iklim, keadaan geografi

dan pertemuan arus udara. Jayawijaya beriklim

tropis basah. Rata-rata curah hujan di Kabupaten

Jayawijaya selama tahun 2009 mencapai 204,99

mm, dimana curah hujan tertinggi terjadi pada

Februari (320,9 mm) dan terendah pada Agustus

(122,7 mm). Musim kemarau dan musim

penghujan sulit dibedakan. Rata-rata hari hujan di

Kabupaten Jayawijaya adalah sebanyak 23 hari.

Jumlah hari hujan terbanyak terjadi pada Maret (29

hari) sedangkan terendah pada Mei dan Agustus

(19 hari).

Jayawijaya berada di Pengunungan Tengah Papua

Jayawijaya terletak pada ketinggian 1.500 – 2.000 m di atas permukaan laut sehingga suhu minimalnya mencapai 14

0 C

Page 8: STATDA Jayawijaya 2010

Sejak diberlakukannya otonomi daerah,

Kabupaten Jayawijaya telah mengalami dua kali

pemekaran. Pemekaran Kabupaten dilakukan

mulai 2002 melalui Undang-Undang Nomor 26

Tahun 2002 dengan membentuk tiga kabupaten

baru yaitu Kabupaten Tolikara, Kabupaten

Pegunungan Bintang, dan Kabupaten Yahukimo.

Pemekaran kabupaten kedua adalah pada

2008, yaitu pemekaran dari wilayah Kabupaten

Jayawijaya dan sebagian wilayah kabupaten

pemekaran pertama. Pemekaran empat kabupaten

baru yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri

RI pada tanggal 12 Juni 2008 di Wamena.

Keempat kabupaten tersebut antara lain

Kabupaten Mamberamo Tengah, Yalimo, Lanny

Jaya, dan Nduga.

*** Tahukah Anda ?

Satu dari 30 orang anggota DPRD Kabupaten

Jayawijaya adalah wanita.

Program respek merupakan program

pembangunan dari masyarakat untuk masyarakat

yang telah berjalan sejak tahun 2007 dan 2008

dimana dalam pelaksanaannya cukup membawa

perkembangan bagi masyarakat, mulai dari proses

perencanaan sampai pada pelaksanaannya

dilakukan oleh masyarakat sendiri.

Melalui program respek masyarakat telah

melaksanakan kegiatan berupa peternakan kelinci,

ikan, ayam, babi serta pembangunan

polindes/pustu, pengadaan obat-obatan, bantuan

studi, pembangunan jalan antar kampung dan

kegiatan lainnya.

Nama Distrik, Ibu Kota Distrik dan Jumlah Desa di Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009

Kecamatan Ibu Kota Jumlah

Jumlah Kel Desa

Wamena Wamena 1 13 14

Asolokobal Asolokobal - 9 9

Walelagama Walelagama - 8 8

Hubikosi Hubikosi - 5 5

Pelebaga Wililimo - 12 12

Asologaima Kimbim - 20 20

Musatfak Temia - 4 4

Kurulu Yiwika - 17 17

Bolakme Bolakme - 15 15

Wollo Wollo - 8 8

Yalengga Wananuk - 5 5

Total 1 116 117

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

*** Tahukah Anda ?

Pada tahun 2009 telah disalurkan dana block

grand sebesar Rp. 11.700.000.000 dengan

sasaran 11 distrik, 116 kampung dan 1 kelurahan

serta dana operasional kegiatan distrik melalui

dana BLM pusat sebesar Rp. 3.300.000.000

dimana setiap distrik menerima Rp. 300 juta.

Pada tahun 2010 melalui PNPM mandiri respek

dengan sasaran pada 11 distrik, 116 kampung dan

1 kelurahan sebesar Rp. 22.400.000.000,

sedangkan dana block grand kampung melalui

APBD provnsi Papua saat ini masih dalam

penyusunan.

Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 3

Jayawijaya telah mengalami dua kali pemekaran

Tahun 2002 terbentuk tiga kabupaten baru, selanjutnya tahun 2008 Jayawijaya dan sebagian wilayah kabupaten baru dimekarkan kembali menjadi empat

kabupaten baru

Page 9: STATDA Jayawijaya 2010

Jumlah PNS Kabupaten Jayawijaya Menurut Golongan Tahun 2008

0 200 400 600

IV/e

IV/d

IV/c

IV/b

IV/a

III/d

III/c

III/b

III/a

II/d

II/c

II/b

II/a

I/d

I/c

I/b

I/a

0

2

21

135

260

244

255

98

412

218

369

283

531

50

53

8

19

Jumlah PNS

Go

lon

ga

n

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

Pendapatan Daerah Kabupaten Jayawijaya

Tahun 2009

Anggaran (Miliar Rp) 2009

Pendapatan daerah 421.490,283

1 PAD 19.427,629

2 Dana Perimbangan 282.669,747

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

119.392,907

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten

Jayawijaya tahun 2008 ada sebanyak 2.958 orang

yang sebagian besar berada pada golongan II/a

atau Pengatur Muda (531 orang).

Secara umum Pendapatan Daerah

Pemerintah Kabupaten Jayawijaya terus

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun,

namun peningkatan tersebut masih didominasi

oleh penerimaan dana-dana perimbangan dan

bagi hasil dari pusat, sehingga PAD yang

diharapkan sebagai salah satu sumber

pendapatan dalam mendukung tercapainya

kemandirian dalam pelaksanaan tugas

pemerintahan, pembangunan dan pelayanan

publik peranannya masih sangat kecil.

Rendahnya kontribusi PAD dalam total

pendapatan daerah Kabupaten Jayawijaya

disebabkan masih rendahnya kesadaran

masyarakat dalam memberikan kontribusi sebagai

objek pajak maupun objek retribusi namun di sisi

lain, rendahnya kemampuan dan sarana

pendukung aparatur dalam menjalankan tugas

serta lemahnya sistem dan regulasi pendapatan

juga menjadi kendalal peningkatan PAD. Ke depan

diharapkan akan terjadi peningkatan pendapatan

daerak khususnya PAD secara signifikan namun

tidak menambah beban masyarakat.

Pada tahun 2009, Kabupaten Jayawijaya

menerima Dana Alokasi Umum dari APBN sebesar

Rp 161 milyar dan Dana Alokasi Khusus sebesar

Rp 78.421.000.000,00.

*** Tahukah Anda ?

Ide pemekaran Propinsi Papua atau Iran Jaya

sebenarnya bukan hal yang baru sebab sejak

1980 an sudah mulai dicanangkan dengan alasan

wilayahnya terlalu luas serta isolasi geografis yang

sulit sehingga mempengaruhi sarana transportasi.

4 Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010

Kontribusi PAD masih rendah

Pendapatan Daerah Jayawijaya masih didominasi oleh penerimaan dana-dana

perimbangan dan bagi hasil dari pusat.

Page 10: STATDA Jayawijaya 2010

Komposisi penduduk Jayawijaya

didominasi oleh penduduk muda/dewasa. Jumlah

penduduk Kabupaten Jayawijaya berdasarkan

proyeksi adalah 118.799 jiwa yang terdiri atas

59.971 laki-laki dan 58.828 perempuan. Dari

keseluruhan distrik yang ada, Distrik Wamena

merupakan distrik dengan jumlah penduduk

terbanyak yakni mencapai 38.361 jiwa. Sementara

itu, jumlah penduduk terkecil berada di Distrik

Yalengga dengan jumlah penduduk sekitar 1.866

jiwa.

Tingkat kepadatan penduduk Jayawijaya

adalah sebesar 13,98 jiwa/km2. Ini berarti bahwa

setiap 1 km2 dihuni sekitar 14 jiwa penduduk.

Sebagai ibu kota kabupaten, Distrik Wamena

memiliki jumlah penduduk terpadat jika

dibandingkan dengan distrik lain yakni sebanyak

38,17 jiwa/km2, sedangkan kepadatan terendah

adalah Distrik Yalengga yakni sebesar 3,74

jiwa/km2.

Secara umum jumlah penduduk

perempuan lebih kecil dibandingkan jumlah

penduduk laki-laki. Hal ini ditunjukan oleh sex ratio

yang nilainya lebih dari 100.

*** Tahukah Anda ?

Penduduk asli yang mendiami Kabupaten

Jayawijaya adalah Suku Dani, Kimyal dan Suku

Jali. Sebelum tahun 1954, penduduk Kabupaten

Jayawijaya merupakan masyarakat yang homogen

dan hidup berkelompok menurut wilayah adat,

sosial dan konfederasi suku masing-masing.

Namun, saat ini penduduk Jayawijaya sudah

heterogen yang datang dari berbagai daerah di

Indonesia dengan latar belakang sosial budaya

beragam.

Piramida Penduduk Jayawijaya

Tahun 2009

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

Jumlah Penduduk, Sex Ratio, dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009

Kecamatan Penduduk Sex

Ratio Kepadatan Penduduk

Wamena 38.361 109,59 38,17

Asolokobal 10.555 118,21 13,57

Walelagama 8.072 108,41 10,54

Hubikosi 9.229 96,82 14,15

Pelebaga 5.748 97,07 8,75

Asologaima 14.434 93,77 21,58

Musatfak 5.967 94,05 9,22

Kurulu 13.723 89,05 10,40

Bolakme 5.298 96,26 7,39

Wollo 5.547 108,57 8,80

Yalengga 1.866 86,31 2,85

Jumlah 118.799 101,94 13,98

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

8000 6000 4000 2000 0 2000 4000 6000 8000

0 - 4

5 - 9

10 - 14

15 - 19

20 - 24

25 - 29

30 - 34

35 - 39

40 - 44

45 - 49

50 - 54

55 - 59

60 - 64

65 - 69

70 +laki-laki perempuan

Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 5

Jayawijaya didominasi penduduk muda

Jumlah penduduk Kabupaten Jayawijaya berdasarkan proyeksi adalah 118.799

jiwa yang terdiri atas 59.971 laki-laki dan 58.828 perempuan.

Page 11: STATDA Jayawijaya 2010

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Di Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009

Tahun TPAK TPT

2007 89,99 2,75

2008 95,20 2,55

2009 95,50 1,24

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

Pencari Kerja Menurut Tingkat Pendidikan Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009

Tingkat Pendidikan

Terdaftar

tahun ini

Ditempatkan

tahun ini

Dihapuskan

tahun ini

Tdk/Belum Tamat SD

- - -

Sekolah Dasar

9 - -

SMTP

Umum 31 - -

SMTP Kejuruan

- - -

SMTA

Umum 411 - -

SMTA Kejuruan

182 - -

Diploma I 4 - -

Diploma II 40 - -

Diploma III 152 - -

Diploma

IV/S1 480 - -

S2/S3 3 - -

Jumlah 1.312 - -

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

Angka Partisipasi Angkatan Kerja (APAK)

adalah bagian dari penduduk usia kerja, 15 tahun

keatas yang mempunyai pekerjaan selama

seminggu yang lalu, baik yang bekerja maupun

yang sementara tidak bekerja karena suatu sebab

seperti menunggu panenan atau cuti. Di samping

itu, mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetapi

sedang mencari pekerjaan juga termasuk dalam

kelompok angkatan kerja.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

Kabupaten Jayawijaya cenderung mengalami

peningkatan dari 89,99 persen pada tahun 2007

menjadi sebesar 95,5 persen pada tahun 2009.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar bagian

dari penduduk usia kerja yang bekerja dan

mencari kerja.

*** Tahukah Anda ?

62,5 persen pencari kerja di Jayawijaya

merupakan putera daerah.

Pengangguran terbuka merupakan bagian

dari angkatan kerja yang tidak bekerja atau

sedang mencari pekerjaan (baik bagi mereka yang

belum pernah bekerja sama sekali maupun yang

sudah penah berkerja), atau sedang

mempersiapkan suatu usaha, mereka yang tidak

mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin

untuk mendapatkan pekerjaan dan mereka yang

sudah memiliki pekerjaan tetapi belum mulai

bekerja.

Kabupaten Jayawijaya memiliki angka

TPT yang semakin menurun. Dengan demikian

dapat diartikan bahwa semakin rendah angka

pengangguran terbuka maka semakin stabil

kondisi sosial dalam masyarakat.

6 Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010

Tingkat pengangguran Jayawijaya menurun

Selama tiga tahun terakhir tingkat pengangguran Jayawijaya semakin menurun,

dari 2,75 persen pada tahun 2007 menjadi 1,24 persen pada tahun 2009.

Page 12: STATDA Jayawijaya 2010

Pada tahun 2008, penduduk usia 15 tahun

ke atas di Kabupaten Jayawijaya yang dapat

membaca dan menulis baru sebesar 51,63 persen.

Dengan kata lain, masih banyak penduduk di

Kabupaten Jayawijaya yang masih buta huruf

(48,37 persen) dan belum menikmati pendidikan

dengan baik. Pemerintah Kabupaten Jayawijaya

harus tetap memberikan prioritas dan pemantauan

secara terus menerus akan program

pemberantasan buta huruf.

Angka Rata-rata Lama Sekolah di

Kabupaten Jayawijaya tahun 2008 sebesar 3,77

tahun. Dengan kata lain rata-rata penduduk di

Kabupaten Jayawijaya baru mengenyam

pendidikan hingga kelas 3 SD atau belum bisa

menikmati program wajib belajar (WAJAR) 9

tahun. Jika kondisi ini tidak segera disikapi oleh

pemerintah daerah, terutama dinas terkait maka

program wajib belajar selama 9 tahun dapat

tercapai dalam kurun waktu yang cukup lama.

*** Tahukah Anda ?

Pendidikan dasar 9 tahun bertujuan untuk

memberikan kemampuan belajar minimal

(minimum learning capacity). Angka Partisipasi

Sekolah (APS) menggambarkan banyak penduduk

usia pendidikan yang sedang bersekolah. Sebagai

standar program wajib belajar dikatakan berhasil

jika nilai APS SD (umur 7-12) > 95 persen dan

APS SLTP (umur 13-15) > 70 persen. APS SD dan

SLTP Aceh Besar telah mencapai/melewati

standar program nasional.

Jumlah Sekolah, Murid, dan Guru Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009

105

25

12

5

18956

6090

3647

1954

776

187

99

22

0 5000 10000 15000 20000

SD

SMP

SMA

SMK

Guru Murid Sekolah

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

Indikator Pendidikan Jayawijaya

Uraian 2006 2007 2008

Angka Melek Huruf 47,21 47,21 51,63

Rata-Rata Lama Sekolah 2,85 3,38 3,77

Angka Partisipasi Sekolah

SD (umur 7-12) 63,74

SMP(umur 13-15) 60,56

SMA (umur 16-18) 34,87

Sumber : Susenas 2008

Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 7

Penduduk rata-rata baru menyeleSaikan pendidikan kelas 3 SD

Rata-rata lama sekolah di Jayawijaya terlihat masih rendah yaitu hanya sekitar 3

tahun. Artinya secara rata-rata penduduk Jayawijaya hanya menyelesaikan

pendidikan sampai dengan jenjang pendidikan kelas 3 SD

Page 13: STATDA Jayawijaya 2010

Angka Partisipasi Murni (APM) menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin

Kabupaten Jayawijaya Tahun 2008

Jenis Kelamin

Angka Partipasi Murni (APM)

SD SMP SMA

Laki-Laki 67,11 45,22 23,85

Perempuan 59,74 33,86 25,36

Total 63,74 40,15 24,56

Sumber : Susenas 2008

Rasio Murid Terhadap Guru di Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

SD SMP SMA SMK

24.43

32.5736.47

88.82

Jenis Sekolah

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

Angka partisipasi murni (APM) digunakan

untuk melihat penduduk usia sekolah yang dapat

bersekolah tepat waktu. Semakin tinggi APM

menunjukkan semakin banyak anak yang

menikmati pendidikan. Tinggi rendahnya

partisipasi sekolah secara langsung dipengaruhi

oleh kebijakan pemerintah, ketersediaan tenaga

pengajar, kesadaran orang tua untuk

menyekolahkan anak, keinginan anak untuk

belajar, dan faktor budaya setempat. Sedangkan

pengaruh tidak langsung antara lain faktor

ekonomi, tingkat pengetahuan dan pendidikan

orang tua, kegiatan anak mencari uang sebelum

waktunya serta pengaruh lingkungan fisik.

Secara umum, APM SMP pada tahun

2008 sebesar 40,15 persen. Ini menunjukkan

bahwa pada tahun 2008, hanya 40,15 persen

penduduk usia 7-12 tahun yang terserap sebagai

murid SMP/sederajat dan sisanya bisa terserap

dijenjang SD, SMA atau bahkan tidak sekolah lagi.

Rasio murid terhadap guru pada jenjang

SD sebesar 22,85, artinya, rata-rata satu orang

guru mengajar 23 siswa. Sedangkan ratio murid

terhadap guru di tingkat SMP sebesar 32,57,

tingkat SMA sebesar 36,47, dan tingkat SMK

sebesar 88,82. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin tinggi jenjang pendidikan semakin banyak

guru yang dibutuhkan. Pada jenjang pendidikan

SMK tampak masih kekurangan tenaga pengajar

karena rata-rata satu orang guru di SMK mengajar

sebanyak 89 siswa.

8 Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010

Tenaga pengajar masih sangat dibutuhkan

Rasio murid terhadap guru pada jenjang pendidikan SMK mencapai 88,82 persen

sehingga dapat diartikan rata-rata satu orang guru mengajar 88 siswa.

Page 14: STATDA Jayawijaya 2010

Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten

Jayawijaya tahun 2009 sebesar 66,24 tahun,

artinya secara rata-rata penduduk Kabupaten

Jayawijaya akan bertahan hidup sampai dengan

usia 66,24 tahun. Fenomena ini mengindikasikan

bahwa kemampuan penduduk Kabupaten

Jayawijaya untuk hidup lebih lama dan hidup sehat

termasuk katagori sedang, dimana standar

harapan hidup paling tinggi adalah 85 tahun. Untuk

itu sarana, prasarana serta pelayanan kesehatan

di Kabupaten Jayawijaya diharapkan lebih

ditingkatkan sehingga kualitas penduduknya

semakin baik.

Walaupun AHH terjadi peningkatan

dibanding tahun sebelumnya, namun AHH

Kabupaten Jayawijaya masih lebih rendah

dibanding AHH keseluruhan Kabupaten/Kota di

Provinsi Papua yang mencapai 68.35. Salah

satu faktor yang mempengaruhi masih rendahnya

AHH di Kabupaten Jayawijaya adalah belum

meningkatnya kesadaran penduduk terhadap

kesehatan yang terlihat dari sedikitnya

pemanfaatan tenaga medis dalam persalinan dan

melakukan pengobatan di fasilitas-fasilitas

kesehatan yang disediakan pemerintah.

Dengan demikian modal dasar sumber

daya manusia di Kabupaten Jayawijaya berpotensi

untuk lebih diberdayakan. Pemerintah Kabupaten

Jayawijaya harus terus mengupayakan agar

penduduk dapat mencapai “usia hidup” yang

panjang dan sehat dengan memacu pembangunan

manusia di seluruh sektor kehidupan terutama

sektor kesehatan yaitu dengan menyediakan

fasilitas dan tenaga kesehatan.

Pencapaian Aktual Angka Harapan hidup

Kabupaten Jayawijaya dan Propinsi Papua

Tahun 2009

Sumber : BPS Propinsi Papua

Banyaknya Tempat Pengobatan di Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009

0 50 100

RS Umum

RS Swasta

Puskesmas

Pustu

Balai …

Puskesmas …

1

3

12

24

23

75

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

66.24

68.35

85

18.76

16.65

Jayawijaya

Papua

AHH Ideal

Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 9

Angka Harapan Hidup (AHH) Jayawijjaya masuk kategori sedang

secara rata-rata penduduk Kabupaten Jayawijaya akan bertahan hidup sampai

dengan usia 66,06 tahun.

Page 15: STATDA Jayawijaya 2010

Banyaknya Tenaga Kesehatan Di kabupaten Jayawijaya Tahun 2009

0 50 100 150 200

Spesialis

Dokter Umum

Dokter Gigi

Perawat Gigi

Bidan

Apoteker

Perawat

P e k a r y a

176

13

5

0

49

2

120

8

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

Persentase Balita Menurut Penolong Kelahiran Di Kabupaten Jayawijaya Tahun 2008

Penolong Kelahiran

Kelahiran

Pertama Terakhir

Dokter 2,05 3,58

Bidan 12,27 13,36

Tenaga medis lain 1,05 2,61

Dukun 12,54 14,11

Family 71,06 65,31

Lainnya 1,03 1,03

Jumlah 100,00 100,00

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

*** Tahukah Anda ?

Hingga Juni 2010, kasus HIV/AIDS di Kabupaten

Jayawijaya tercatat sebanyak 736 kasus. Diantara

736 pasien 736 pasien HIV/AIDS tersebut, 441

adalah pria dewasa, 276 wanita, dan 19 anak-anak

serta 420 orang adalah usia produktif 15-25 tahun.

Salah satu indikator untuk melihat

pemanfaatan fasilitas dan pelayanan kesehatan

adalah penolong persalinan. Penanganan proses

persalinan secara tepat menjadi faktor yang sangt

berpengaruh terhadap keselamatan bayi dan ibu

yang melahirkan. Pada tahun 2008

kecenderungan penolong persalinan pertama yang

dilakukan oleh tenaga bukan medis masih cukup

tinggi mencapai 84,63 persen, yang diantaranya

71,06 persen ditangani oleh keluarga dan 12,54

persen oleh dukun. Sedangkan penanganan

persalinan yang dilakukan tenaga medis sebagian

besa ditangani oleh bidan yaitu mencapai 12,27

persen, kemudian ditangani oleh dokter sebanyak

2,05 persen dan 1,05 persen oleh tenaga medis

lainnya.

Kecenderungan ini dipicu oleh tradisi atau

budaya masyarakat setempat ditambah adanya

alasan ekonomis, serta kurangnya jumlah tenaga

medis yang mampu menjangkau semua lapisan

masyarakat Papua. Selain itu kurangnya sosialisai

akan pentingnya persalinan yang benar dan sehat

menyebabkan kecilnya kesadaran ibu-ibu yang

akan melahirkan.

Pertumbuhan kasus HIV/AIDS di

Kabupaten Jayawijaya semakin memprihatinkan,

bahkan Jayawijaya menduduki peringkat tertinggi

dalam peningkatan jumlah kasus dari tahun ke

tahun. Semakin tingginya angka penularan

HIV/AIDS di Kabupaten Jayawijaya dan wilayah

Pegunungan Tengah umumnya harus segera

mendapat penanganan serius dan para pemimpin

harus memulai melaksanakan inisiatif-inisiatif

pencegahan. Selain itu, pemerintah daerah juga

harus mengalokasikan dana khusus untuk

penanggulangan dan pencegahan penularan

HIV/Aids yang kasusnya mengalami peningkatan

yang semakain cepat dari waktu ke waktu..

. 10 Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010

Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Jayawijaya semakin memprihatinkan

Hingga Juni 2010, kasus HIV/AIDS di Kabupaten Jayawijaya tercatat sebanyak 736 kasus dimana sebagian besar penderita merupakan usia produktif 15-25 tahun.

Page 16: STATDA Jayawijaya 2010

Air merupakan kebutuhan hidup yang

sangat penting bagi manusia, terutama untuk

kebutuhan minum dan memasak. Lebih dari 50

persen rumah tangga di Jayawijaya masih

menggunakan air minum dari sumur/mata air tak

terlindung. Hanya sebagian kecil rumah tangga

yang menggunakan ledeng dan pompa (0,72

persen dan 1,57 persen).

*** Tahukah Anda ?

Honai adalah rumah adat masyarakat pegunungan

tengah Papua, terbuat dari kayu dengan atap

berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami atau

ilalang. Rumah Honai terbagi dalam tiga tipe, yaitu

untuk kaum laki-laki (disebut Honai), wanita

(disebut Ebei), dan kandang babi (disebut Wamai)

Penduduk yang memiliki tempat tinggal

tetap dianggap lebih tinggi tingkat

kesejahteraannya dibandingkan dengan yang tidak

memiliki tempat tinggal tetap. Status kepemilikan

rumah diduga berpengaruh terhadap kualitas

rumah, karena ada kecenderungan bahwa

kepemilikan rumah akan membuat penghuni

rumah berusaha untuk selalu memperbaiki kualitas

rumah. Status rumah tinggal tetap dan terjamin

adalah rumah dengan status milik sendiri,sewa,

dan kontrak. Pada tahun 2008, hampir seluruh

rumah tangga memiliki rumah tetap, yaitu sebesar

95,11 persen.

Fasilitas sanitasi yang layak adalah

fasilitas sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan

yaitu tempat buang air besar yang dilengkapi

dengan leher angsa dan tangki septik. Tahun

2009, rumah tangga di perdesaan dan perkotaan

dengan akses pada fasilitas sanitasi yang layak

hanya sebesar 10,15 persen, sedikit meningkat

dibandingkan dengan tahun sebelumnya (7,45

persen).

Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum Di Kabupaten Jayawijaya

Tahun 2009

Sumber Air Minum Persentase

Ledeng 0,72

Pompa 1,57

Sumur/Mata Air Terlindung 25,13

Sumur/Mata Air Tak Terlindung 50,53

Air Lainnya 16,61

Jumlah 100,00

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

Status Rumah / Tempat Tinggal Penduduk Kabupaten Jayawijaya Tahun 2008

Bukan Rumah

Tetap

4.89%

Rumah Tetap

95.11%

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

Persentase Rumah Tangga Menurut Tempat Pembuangan Tinja di Kabupaten Jayawijaya

Tahun 2009

Tempat Pembuangan Tinja Persentase

Tangki septik 10,15

Kolam/sawah 0,00

Sungai/danau 0,29

Lubang tanah 13,86

Kebun 75,69

Lainnya 0,00

Jumlah 100,00

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 11

Lebih dari setengah rumah tangga memakai air yang tidak layak pakai

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, rumah tangga yang mengkonsumsi air

minum tidak layak pakai justru semakin meningkat, dari 52,48 persen (tahun 2007)

menjadi 56,54 persen (tahun 2008)

Page 17: STATDA Jayawijaya 2010

IPM merupakan gambaran komprehensif

mengenai tingkat pencapaian pembangunan

manusia di suatu daerah, sebagai dampak dari

kegiatan pembangunan yang dilakukan di daerah

tersebut. Perkembangan angka IPM, memberikan

indikasi peningkatan atau penurunan kinerja

pembangunan manusia pada suatu daerah.

Dengan capaian IPM 54.72 pada tahun

2008, maka Kabupaten Jayawijaya menurut

Konsep Pembangunan Manusia yang

dikembangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa

(PBB) masih masuk dalam kategori kinerja

pembangunan manusia Menengah Bawah yaitu

capaian IPM antara 50,0 – 65,9.

*** Tahukah Anda ?

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) disusun dari

tiga indikator, yaitu lama hidup (Angka Harapan

Hidup), pendidikan (Angka Melek Huruf dan Rata-

Rata Lama Sekolah) dan standar hidup (Konsumsi

per Kapita).

Target pertama dari MDGs adalah

menurunkan proporsi penduduk miskin hingga

setengahnya antara tahun 1990 sampai dengan

tahun 2015. Selama tiga tahun terakhir (2007-

2009), persentase penduduk yang berada di

bawah garis kemiskinan menurun sebesar 2,3

persen, yaitu dari 48,6 persen di tahun 2007

menjadi 46,3 persen di tahun 2009. Meskipun

target tersebut sulit untuk dicapai, pemerintah

pusat maupun pemerintah daerah harus tetap

konsisten menggulirkan program-program yang

pro poor. Salah satunya adalah program RESPEK

yang digulirkan gubernur Papua, yang diharapkan

penggunaan dana tersebut benar-benar dapat

menggerakkan kegiatan ekonomi lokal di setiap

kampung.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Jayawijaya Tahun 2007 – 2009

51.5

52

52.5

53

53.5

54

54.5

55

55.5

2007 2008 2009

52.97

54.7255.09

Tahun

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Jayawijaya Tahun 2007 - 2009

48.6

48.15

46.3

45

45.5

46

46.5

47

47.5

48

48.5

49

2007 2008 2009

Tahun

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

12 Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010

Tingkat kemiskinan masih tinggi

Hampir setengah dari total penduduk Jayawijaya masih tergolong miskin meskipun

persentasenya mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir.

Page 18: STATDA Jayawijaya 2010

Mata pencaharian utama masyarakat

Jayawijaya adalah bertani, dengan sistem

pertanian tradisional. Makanan pokok penduduk

asli Jayawijaya adalah ubi jalar, keladi, dan

jagung.

Keadaan alam yang potensial didukung

masyarakat tani memungkingkan daerah ini

mengembangkan berbagai jenis tanaman

pertanian dan perkebunan dalam skala besar dan

sedang. Pengembangan tanaman pangan

memberi keuntungan bagi Jayawijaya yang

ekonominya berbasis pertanian-perkebunan,

dengan potensi dan letak geografis yang

mendukung berkembangnya sektor tersebut.

*** Tahukah Anda ?

Pemerintah Jayawijaya telah mengeluarkan

larangan tentang penggunaan pupuk anorganik

serta pestisida. Kebijakan tersebut perlu didukung

untuk menjadikan Jayawijaya sebagai kawasan

“organik”

Menurut Dinas Perindustrian dan

perdagangan (Disperindag) Papua, kopi arabica

asal wamena mulai di ekspor Amerika Serikat

sejak agustus 2008 sebanyak 20 ton. Kegiatan

ekspor kopi arabica dari wamena ke Amerika

serikat ini diharapkan dapat menambah Devisa

negara. Disamping itu juga menggerakkan

perekonomian penduduk setempat yang giat

melakukan penanaman komoditas kopi sejak

beberapa tahun silam. Pemerintah juga berharap,

masyarakat yang membudidayakan tanaman kopi

arabika di daerah Jayawijaya dan sekitarnya

mampu untuk meningkatkan produksinya sehingga

dapat memenuhi permintaan ekspor ke luar negeri.

Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 13

Produktivitas Tanaman Bahan Makanan di Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009

20.8

0

10.24

71.11

13.5

127

14.62

12.64

5.02

45.42

0 50 100 150

Padi Sawah

Padi Ladang

Jagung

Keladi

Ubi Kayu

Ubi Jalar

Kacang Tanah

Kacang Kedelai

Kacang Hijau

Kentang

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

Luas Areal dan Produksi Tanaman Perkebunan di Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009

Jenis Tanaman Luas Areal

Ha

Produksi

Ton

Kopi 1.775 99,25

Buah Merah 12 4

Kelapa - -

Kemiri - -

Vanili - -

Tembakau 20 1

Eden Fruit 5 -

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

Ubi jalar makanan pokok penduduk asli Jayawijaya

Produksi ubi jalar tahub 2009 sebesar 134.414,16 ton, jauh lebih besar jika

dibandingkan dengan produksi tanaman bahan makanan lain, demikian juga

dengan produktivitasnya.

Page 19: STATDA Jayawijaya 2010

Wamena merupakan salah satu sentra industri buah merah di Kabupaten Jayawijaya yang banyak diusahakan oleh para pendatang. Sejak akhir 2002, tanaman buah merah (Pandanus Conoideus) mulai terkenal sebagai tanaman obat berkhasiat bagi segala macam penyakit, seperti kanker, HIV-AIDS, dan beberapa penyakit degeneratif lain. Kejayaannya mencapai puncak pada 2005. Mengkudu (Morinda citrifolia) dan mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) yang juga berasal dari Papua, kini telah digeser oleh buah merah.

Populasi ternak babi masih menduduki

jumlah yang paling banyak diusahakan oleh

penduduk Jayawijaya.

*** Tahukah Anda ?

Babi merupakan mas kawin utama yang diberikan laki-laki kepada keluarga wanita. Selain sebagai mas kawin, babi juga digunakan sebagai lambang kegembiraan maupun kedukaan. Babi juga menjadi alat pembayaran denda terhadap berbagai jenis pelanggaraan adat.

Produksi hasil hutan Kabupaten Jayawijaya cenderung mengalami peningkatan sejak tahun 2005 hingga 2009. Demikian juga dengan PAD dari hasil produksi hutan.

Kawasan hutan di Kabupaten Jayawijaya sebesar 871.650 Ha terdiri dari hutan produksi konversi (200.178 Ha), huan lindung (105.904 Ha), hutan konservasi (210.016 Ha), serta areal penggunaan lain (355.552 Ha).

Lahan kritis seluas 138.780 Ha, masing-masing terdiri dari lahan kritis dalam kawasan hutan seluas 67.146 Ha dan lahan kritis di luar kawasan hutan seluas 61.634 Ha.

14 Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010

Populasi Ternak Besar Dan Kecil Akhir Tahun Menurut Jenis Dan Kecamatan di Kabupaten Jayawijaya 2009

0 10000 20000 30000 40000 50000

S a p i

Kerbau

K u d a

Kambing

B a b i

Kelinci

4237

110

26

1137

45862

3697

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

Produksi Perikanan Darat Menurut Komoditi Dan Kecamatan di Kabupaten Jayawijaya

Tahun 2009 (Ton)

0

5

10

15

20

25

M a s Nila Mujair Lele Udang

21.34

10.9212.22

3.67

6.04

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

Babi memiliki nilai ekonomi dan psikhologi yang tinggi

Babi merupakan jenis ternak yang paling banyak diusahakan, yaitu sebanyak

45.862 ekor pada tahun 2009.

Page 20: STATDA Jayawijaya 2010

Nilai tambah sektor industri pengolahan

cenderung mengalami peningkatan selama tiga

tahun terakhir. Namun, kontribusinya terhadap

pembentukan PDRB Jayawijaya masih sangat

kecil, yaitu sebesar 0,33 persen pada tahun 2009.

Industri kecil kerajinan rumah tangga

merupakan satu-satunya industri pengolahan yang

ada di Jayawijaya. Industri kecil kerajinan rumah

tangga meliputi industri makanan, minuman dan

tembakau; tekstil, pakaian dan kulit; kimia dan

bahan bangunan; kerajinan umum; serta logam

dan elektronika.

Dari kelima kelompok industri tersebut,

yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah

industri makanan, minuman dan tembakau karena

tidak dibutuhkan ketrampilan khusus. Selain itu,

output dari industri makanan, minuman dan

tembakau dikonsumsi langsung oleh masyarakat.

Nilai investasi dari sektor industri

makanan, minuman dan tembakau tidak terlalu

besar karena sebagian besar merupakan usaha

yang belum bankable (belum memenuhi syarat

berhubungan dengan bank) sehingga sulit untuk

mendapatkan penambahan modal.

*** Tahukah Anda ?

Sektor usaha kecil dan informal merupakan sektor

usaha yang telah terbukti berperan penting dalam

mengatasi akibat dan dampak dari krisis ekonomi

yang melanda Indonesia, dan memberikan

kontribusi dalam mendorong pertumbuhan

ekonomi selama masa krisis.

Banyaknya Industri Kecil Menurut Kelompok Industri Di Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009

24.75%

5.94%

10.89%

24.75%

33.66%

Makanan Minuman dan TembakauTekstil, Pakaian dan KulitKimia dan Bahan BangunanKerajinan umumLogam dan Elektronika

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

Banyaknya Industri Kecil, Tenaga Kerja, Nilai Investasi Dan Nilai Produksi Menurut Kelompok Industri Di Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009

Kelompok Industri

Unit

Usaha

Tenaga

Kerja

Nilai Investasi

(Rp 000)

Nilai Produksi

(Rp 000)

Makanan Minuman dan Tembakau

25 124 470.94 12.016.750

Tekstil, Pakaian dan Kulit

6 45 100 379.88

Kimia dan Bahan Bangunan

11 16 105.235 241.5

Kerajinan umum

25 80 102.515 533.475

Logam dan Elektronika

34 89 678.35 929.676

Jumlah 101 354 1.457.040 14.101.281

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 15

Industri kecil lebih menyerap tenaga kerja

Industry makanan, minuman, dan tembakau merupakan salah satu kelompok

industry yang paling banyak menyerap tenaga kerja karen atidak diperlukan

ketrampilan khusus dalam usahanya

Page 21: STATDA Jayawijaya 2010

16 Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010

Banyaknya Wisatawan Asing Dan Indonesia Menurut Bulan Di Kabupaten Jayawijaya

Tahun 2007

Bulan Wisatawan

Asing Wisatawan Indonesia

Jumlah

J a n u a r i 32 445 477

P e b r u a r i 14 448 462

M a r e t 24 461 485

A p r i l 24 447 471

M e i 45 461 506

J u n i 26 451 477

J u l i 44 462 506

A g u s t u s 62 470 532

S e p t e m b e r 18 485 503

O k t o b e r 73 450 523

N o p e m b e r 39 425 464

D e s e m b e r 17 525 542

Jumlah 420 5.600 5.948

Rata-rata 35.00 466,67 495,67

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

*** Tahukah Anda ?

Perang bagi penduduk Lembah Balim dan masyarakat pegunungan tengah pada umumnya yang terjadi pada jaman dulu selalu di sebabkan 3 hal pokok yaitu : 1. Masalah perempuan, 2. Pencurian Babi dan 3. Pembunuhan.

Jayawijaya merupakan salah satu

kawasan tujuan wisata di Papua dikarenakan

keadaan alam yang indah dan masyarakat yang

unik yang jarang dijumpai di daerah lain di

nusantara.

Wisatawan asing yang berkunjung ke

Kabupeten Jayawijaya pada tahun 2007 sebanyak

420 orang sedangkan wisatawan Indonesia

sebanyak 5.600 orang dimana jumlah wisatawan

di setiap tahunnya berbeda.

Tahun 2007 jumlah hotel/losmen secara

keseluruhan di Kabupaten Jayawijaya adalah 11

buah dengan kamar sebanyak 109 dan tempat

tidur sebanyak 172 buah. Saat ini jumlah

hotel/losmen di Jayawijaya telah bertambah

menjadi 14 buah. Hal ini disebabkan karena

semakin banyaknya jumlah wisatawan yang

datang sehingga kebutuhan akan fasilitas

penginapan semakin meningkat.

*** Tahukah Anda ?

Demontrasi perang-perangan atau yang lebih

dikenal dengan sebutan “Festifal Lembah

Baliem” merupakan suatu atraksi yang digelar

oleh suku-suku di Wamena menyongsong hari

kemerdekaan 17 Agustus yang ditetapkan sebagai

Event Pariwisata setiap tahun.

Festifal lembah baliem daya tarik Jayawijaya

Festival Lembah baliem merupakan event pariwisata yang diadakan setiap hari

kemerdekaan dimana banyak wisatawan asing maupun domestic yang tertarik

untuk melihatnya.

Page 22: STATDA Jayawijaya 2010

Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 17

Frekuensi penerbangan Wamena terpadat di Indonesia

Jumlah penerbangan yang keluar dan masuk Wamena mencapai 60 kali

penerbanganakibat tidak adanya transportasi darat maupun laut dari dan menuju

kabupaten lain, kecuali melalui udara

Jayawijaya yang terletak di pegunungan

Tengah Papua memiliki berbagai kesulitan, baik

transportasi maupun komunikasi sehingga

pembangunan di kabupaten ini sedikit mengalami

hambatan. Transportasi Kabupaten Jayawijaya

hingga saat ini masih mengandalkan perhubungan

udara, misalnya trayek Wamena-Jayapura,

Wamena-Biak, maupun Wamena-Merauke.

Transportasi yang menghubungkan

Wamena dengan sebelas distrik di kabupaten

Jayawijaya, sudah dapat dijangkau dengan

kendaraan beroda empat, sedangkan untuk

menghubungkan antara Wamena dengan ibukota

kabupaten hasil pemekaran, hanya ada tiga

kabupaten pemekaran yang dapat dijangkau

dengan kendaraan roda empat yaitu Kabupaten

Lanny Jaya, Kabupaten Tolikara, dan Kabupaten

Yalimo.

Untuk membangun masyarakat yang

bermukim di kabupaten ini pemerintah perlu

menyediakan dana yang besar karena transportasi

ke daerah ini hanya dapat dilakukan melalui udara.

*** Tahukah Anda ?

Pesawat udara yang menuju bandara Wamena

selain mengangkut penumpang juga membawa

berbagai kebutuhan pokok masyarakat, termasuk

bahan bangunan dan bahan bakar. Oleh sebab itu

tidak mengherankan jika harga berbagai

kebutuhan pokok masyarakat maupun bahan

bangunan dan bahan bakar minyak di daerah ini

sangat mahal dibanding daerah lainnya di

Indonesia.

Dari waktu ke waktu, kebutuhan akan alat

komunikasi jarak jauh semakin terasa penting.

Jumlaa pelanggan telepon terbesar adalah

perumahan (1.883 pelanggan).

Panjang Jalan Kabupaten Jayawijaya Menurut Keadaan Tahun 2008/2009

Keadaan Panjang

Jalan (Km)

Keadaan Panjang

Jalan (Km)

Negara

Diaspal 48 Baik 75

Kerikil 153.75 Sedang -

Tanah - Rusak -

Lainnya - Rusak Berat 126,75

Propinsi

Diaspal 85 Baik 41

Kerikil - Sedang -

Tanah - Rusak 44

Lainnya - Rusak Berat -

Kabupaten

Diaspal 95.1 Baik 198,03

Kerikil 102.93 Sedang -

Tanah 130.9 Rusak -

Lainnya - Rusak Berat 130,68

Jumlah 615.68 Jumlah 615.68

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

Potensi Sentral Telepon dan Pelanggan Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009

Jenis Pelangan 2009

Kapasitas 3.338

Terpasang 2.237

Pelanggan

Perumahan 1.883

Perusahaan 209

Sosial 0

Pemerintah 145

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

Page 23: STATDA Jayawijaya 2010

Banyaknya Koperasi Menurut Jenisnya di Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009

0 5 10 15

KUD

KPN

ABRI

Konsumsi

Serba Usaha

Perternakan

Wanita

Pemuda

Sekolah

Karyawan

Angkutan

Kopermas

Simpan Pinjam

8

14

3

0

10

0

1

0

0

3

1

6

2

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

Posisi Dana Simpanan Rupiah Menurut Jenis Simpanan di Kabupaten Jayawijaya Tahun

2006 – 2008 ( Dalam Jutaan Rupiah )

Jenis Simpanan

2006 2007 2008

Giro

Nominal 296.459 301.725 266.709

Rekening 2.272 2.829 3.443

Tabungan

Nominal 258.290 382.722 495.409

Rekening 39.352 41.128 46.251

Simpanan Berjangka

Nominal 47.896 73.531 75.476

Rekening 25 260 303

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

Jumlah koperasi di Kabupaten Jayawijaya

adalah 48 buah yang terdiri dari 8 Koperasi Unit

Desa, 14 buah KPN, 3 buah Koperasi ABRI, 10

buah Koperasi Serba Usaha, 1 buah Koperasi

Wanita, 3 buah Koperasi Karyawan, 1 buah

Koperasi Angkutan, 6 buah Kopermas, dan 2 buah

koperasi Simpan Pinjam.

Adapun jumlah anggota koperasi

seluruhnya mencapai 7.177 anggota yang terdiri

dari 3.723 anggota KUD dan 3.454 anggota non

KUD.

Koperasi Unit Desa yang ada di

Kabupaten Jayawijaya menyebar di tujuh distrik.

Ketujuh distrik tersebut adalah Wamena,

Asolokobal, Asologaima, Kurulu, Bolakme, Wollo,

dan Yalengga.

*** Tahukah Anda ?

Koperasi adalah badan usaha yang

beranggotakan orang atau badan hokum koperasi

dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan

prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan

ekonomi rakyat yang berdasar atas asas

kekeluargaan.

Peran lembaga perbankan bagi

pengembangan usaha kecil sangat besar,

terutama dalam penyaluran bantuan modal

investasi maupun modal kerja melalui kebijakan

pemberian kredit usaha kecil.

Dana simpanan dapat berupa giro,

tabungan dan simpanan berjangka. Jenis

simpanan yang paling banyak dimiliki masyarakat

adalah jenis tabungan karena bagi masyarakat

simpanan jenis ini lebih mudah karena

penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu.

18 Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010

Dana simpanan jenis tabungan lebih diminati masyarakat

Lebih dari 61 persen dana simpanan masyarakat berupa tabungan, sedangkan

sisanya 30 persen berupa giro dan 9 persen berupa simpanan berjangka

Page 24: STATDA Jayawijaya 2010

Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 19

Biaya hidup di Jayawijaya cukup tinggi.

Hal ini disebabkan karena hampir semua barang

kebutuhan harus dipasok lewat udara. Harga

sembilan bahan pokok di Kabupaten Jayawijaya

bervariasi dari waktu ke waktu. Pada tahun 2008

ini rata-rata harga komoditas beras ex. Dolog

adalah Rp 13.083,33 ; rata-rata harga ikan teri

adalah Rp 63.333,33 ; rata-rata harga minyak

goreng (drum) adalah Rp 20.083,33 ; rata-rata

harga gula pasir adalah Rp 17.750,00 ; rata-rata

harga garam hancur adalah Rp 19.000,00 ; rata-

rata harga minyak tanah per liter adalah Rp

21.000,00 ; rata-rata harga sabun cuci B 29 adalah

Rp 9.166,67 ; rata-rata harga daging sapi adalah

Rp 72.083,33 dan rata-rata harga ikan kembung

adalah Rp 58.750,00.

Jumlah Beras yang Masuk Dirinci Menurut Bulan di Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009*

Bulan Movement Regional

Movement Nasional

Jumlah

Januari - -

Februari 817.129 817.129

Maret 737.222 737.222

April 720.085 720.085

Mei 620.020 620.020

Juni 648.292 648.292

Juli 607.600 607.600

Agustus 564.430 564.430

September 715.010 715.010

Oktober 1.027.535 1.027.535

November 214.610 214.610

Desember 140.730 140.730

Jumlah 10.002.663 - 10.002.663

*) Pengadaan stok untuk kebutuhan 9 kabupaten (Jayawijaya,

Mamberamo Tengah, Yalimo, Lanny Jaya, Nduga)

Sumber : BPS Propinsi Papua

Rata-Rata Harga 9 Bahan Pokok Di Kota Wamena Kabupaten Jayawijaya Tahun 2008

13083.33

63333.33

20083.33

17750

19000

21000

9166.67

72083.33

58750

0 20000 40000 60000 80000

Beras ex Dolog

Ikan Teri

Minyak Goreng

Gula Pasir

Garam Hancur

Minyak Tanah

Sabun Cuci B29

Daging Sapi

Ikan Kembung

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

*** Tahukah Anda ?

Harga 1 sak semen di Wamena mencapai 10 kali

lipat harga di Jawa, jika 1 sak semen di Jawa

hanya sekitar Rp 50.000,00, di Wamena bisa

mencapai Rp 500.000,00.

Berdasarkan data dari Dinas Koperasi,

Perindustrian dan Perdagangan, ketahanan stock

untuk beberapa jenis barang, seperti bahan pokok,

hasil tanaman pangan dan barang penting lainnya

sebagian besar dalam keadaan cukup dan

sebagian masih kurang.

Biaya hidup diJayawijaya sangat tinggi

Tingginya biaya hidup di Jayawijaya disebabkan karena hampir semua barang

kebutuhan harus dipasok lewat udara.

Page 25: STATDA Jayawijaya 2010

Banyaknya Perusahaan Perdagangan Menurut Jenis Izin Usaha di Kabupaten Jayawijaya

Tahun 2009

0 100 200 300 400 500

Leveransir

Distributor

Rmh Mkn/Restoran

Perd. Kelontongan

Kontraktor

Bilyard

Koperasi

Lain-lain

404

0

29

288

404

3

9

0

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

Jumlah Pengusaha Berdasarkan SIUP dan Perusahaan yang Telah Memperoleh TDP

Tahun 2006 – 2008

Uraian Banyaknya

2006 2007 2008

Golongan Perusahaan Menurut Permodalan

Perdagangan Besar 3 2 1

Perdagangan Menengah 10 20 8

Perdagangan Kecil 48 142 80

Golongan Usaha Menurut Hukum

Perseroan Terbatas 9 36 20

Koperasi 2 5 3

C.V 101 158 51

Firma - - -

Prsh.Perorangan 5 57 71

B.U.L - - -

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

Selama tiga tahun terakhir, peran sub

sektor perdagangan terhadap pembentukan PDRB

Jayawijaya cenderung mengalami peningkatan.

Salah satu penyebabnya adalah semakin

lancarnya arus transporasi yang membawa

barang-barang dari luar wilayah. Tahun 2009, sub

sektor perdagangan memberikan kontribusi

sebesar 17,78 persen.

Jumlah perusahaan perdagangan di

Kabupaten Jayawijaya cenderung mengalami

peningkatan sejak tahun 2006 hingga 2008. Jika

dilihat berdasarkan ijin usahanya, jenis usaha yang

paling banyak diusahakan adalah leveransir dan

kontraktor dengan jumlah usaha masing-masing

sebesar 404 unit usaha (35,53 persen).

Berdasarkan permodalannya, perusahaan

dibagi menjadi tiga golongan, yaitu perdagangan

besar, perdagangan menengah, dan perdagangan

kecil. Dari ketiga golongan tersebut, perdagangan

kecil yang paling banyak diusahakan oleh

masyarakat, yaitu sebanyak 80 usaha.

*** Tahukah Anda

Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) adalah

ijin usaha yang dikeluarkan instansi pemerintah

melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan

kota/wilayah sesuai domisili perusahaan.

Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah bukti

bahwa perusahaan/bada usaha telah

melakukan wajib daftar perusahaan.

Persekutuan komanditer atau yang lebih

dikenal dengan sebutan CV merupakan jenis

usaha yang paling banyak diusahakan. Hal ini

disebabkan karena CV lebih mudah didirikan serta

lebih mudah dalam memperoleh kredit dari bank.

20 Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010

Peran sub sektor perdagangan cukup besar

Sub sektor perdagangan memberikan kontribusi terbesar ketiga terhadap

pembentukan PDRB Jayawijaya, yaitu sebesar 17,78 persen tahun 2009

Page 26: STATDA Jayawijaya 2010

Perbaikan ekonomi tercermin dari besarnya laju pertumbuhan

Meskipun secara riil PDRB Jayawijaya 2009 mengalami peningkatan, namun

sebenarnya terjadi perlambatan karena laju pertumbuhan mengalami penurunan

dibanding tahun sebelumnya

Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010 21

Kunci pembangunan daerah dalam

mencapai sasaran pembangunan nasional secara

efisien dan efektif adalah perencanaan koordinasi

dan keterpaduan antara sektor pembangunan.

Sektor tersebut di daerah disesuaikan dengan

kondisi dan potensi yang dimiliki oleh masing-

masing daerah. Tujuan pembangunan dalam

kebijakan pembangunan daerah adalah untuk

menyelaraskan pertumbuhan dan mengurangi

kesenjangan dan tingkat kemajuan antar daerah,

melalui pembangunan serasi dan terpadu antar

sektor pembangunan daerah yang efisien dan

efektif menuju tercapainya kemandirian daerah.

*** Tahukah Anda ?

Pertumbuhan PDRB dari tahun ke tahun

merupakan salah satu indikator dari keberhasilan

pembangunan daerah.

Selama tiga tahun terakhir (2007-2009),

total nilai tambah yang dihasilkan oleh aktifitas

sektor-sektor ekonomi yang berada di wilayah

Kabupaten Jayawijaya baik atas dasar harga

berlaku maupun atas dasar harga konstan, secara

konsisten mengalami peningkatan dari tahun ke

tahun. Ini menunjukkan bahwa kinerja

pembangunan ekonomi di Kabupaten Jayawijaya

juga terus membaik.

Nilai tambah yang bisa diciptakan oleh

penduduk Kabupaten Jayawijaya sebagai akibat

adanya aktifitas produksi, menunjukkan trend yang

positif. Sektor pertanian menjadi sektor dominan

dalam pembentukan PDRB Kabupaten

Jayawijaya. Sektor ini memberi andil lebih dari 30

persen tiap tahunnya. Pada tahun 2009, sektor

yang sangat bergantung pada alam ini memberi

kontribusi 33,90 persen.

PDRB dan PDRB per Kapita Kabupaten Jayawijaya Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan Tahun 2007-2009 (Juta Rupiah)

Uraian 2007 2008 2009

PDRB

Berlaku 646.732,43 787.502,02 931.488,05

Konstan 392.769,25 430.077,51 470.812,22

PDRB per Kapita

Berlaku 6,458 7,739 9,234

Konstan 3,922 4,226 4,667

Sumber : BPS Propinsi Papua

Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Jayawijaya Tahun 2007-2009 (Juta Rupiah)

9.21

9.50 9.47

9.05

9.10

9.15

9.20

9.25

9.30

9.35

9.40

9.45

9.50

9.55

2007 2008 2009

Sumber : BPS Propinsi Papua

*** Tahukah Anda ?

Kenaikan PDRB atas dasar harga berlaku tidak

selalu menunjukkan adanya perbaikan ekonomi

karena masih dipengaruhi oleh perubahan

kuantum produksi dan harga. Oleh karena itu,.

untuk melihat ada tidaknya perbaikan ekonomi

digunakanlah PDRB atas dasar harga konstan

yang diperoleh dari PDRB atas dasar harga

berlaku yang telah dibebaskan dari faktor

perubahan harga.

Page 27: STATDA Jayawijaya 2010

Perbandingan PDRB Kabupaten Jayawijaya dengan Kabupaten Pemekaran

Tahun 2008-2009

Kabupaten 2008 2009

PDRB ADHB (Milyar Rp)

Jayawijaya 787,502.02 931,488.05

Mamberamo Tengah 74,520.09 92,106.22

Yalimo 77,546.54 91,917.56

Lanny Jaya 172,759.48 198,334.40

Nduga 71,372.74 84,478.59

PDRB ADHB/Kapita (000 Rp)

Jayawijaya 7.739,10 9.234,81

Mamberamo Tengah 3.927,94 3.777,63

Yalimo 4.087,46 4.887,67

Lanny Jaya 2.901,80 3.360,74

Nduga 2.465,20 2.943,60

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010

*** Tahukah Anda ?

IPM keempat kabupaten pemekaran Jayawijaya

masih masuk dalam kategori kinerja pembangunan

manusia Rendah dengan angka capaian IPM

kurang dari 50,0.

Pada tahun 2008, Kabupaten Jayawijaya

kembali mengalami pemekaran dengan

membentuk empat kabupaten baru, yaitu

Kabupaten Mamberamo Tengah, Yalimo, Lanny

Jaya, dan Nduga. Keadaan ekonomi masing-

masing kabupaten pemekaran setelah

memisahkan diri dari Kabupaten Jayawijaya

terlihat mengalami kemajuan dari tahun ke tahun.

Salah satu penyebabnya adalah peran pemerintah

daerah yang telah membangun berbagai sarana

dan prasarana untuk menunjang aktifitas ekonomi

masyarakat di masing-masing kabupaten.

Selama dua tahun terakhir, keempat

kabupaten pemekaran mengalami pertumbuhan

ekonomi yang cukup baik sedangkan Jayawijaya

sebagai kabupaten induk justru mengalami sedkit

perlambatan jika dibandingkan dengan tahun

sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh

Kabupaten Mamberamo Tengah, yaitu sebesar

14,21 persen pada tahun 2009 sedangkan

Jayawijaya hanya tumbuh sebesar 9,47 persen.

*** Tahukah Anda ?

Tingkat kemiskinan Jayawijaya dan pemekarannya

hampir mencapai 50 persen pada tahun 2009.

Jayawijaya dan pemekarannya semakin mengalami kemajuan

Perekonomian Jayawijaya dan pemekarannya mengalami kemajuan dari tahun ke

tahun berkat peran pemerintah yang telah membangun sarana dan prasarana

untuk menunjang aktfitas ekonomi.

22 Statistik Daerah Kabupaten Jayawijaya 2010

Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Jayawijaya dan Pemekaran Tahun 2007-2009

-

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

16.00

2007 2008 2009

Jayawijaya

Mam. Tengah

Yalimo

Lanny Jaya

Nduga

Sumber : Jayawijaya Dalam Angka 2010