status gizi dalam hubungannya dengan kms

9
[STATUS GIZI DAN KMS] [GIZI KESEHATAN MASYARAKAT] Andi Muh Asrul Irawan K21109002 Gizi A Tugas Gizi Kesmas

Upload: andi-muh-asrul-irawan

Post on 30-Jun-2015

1.239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Status Gizi Dalam Hubungannya dengan KMS

[STATUS GIZI DAN KMS]

[GIZI KESEHATAN MASYARAKAT]

Andi Muh Asrul IrawanK21109002

Gizi A

Tugas Gizi Kesmas

Page 2: Status Gizi Dalam Hubungannya dengan KMS

Status Gizi Dalam Hubungannya dengan KMS

1. KMS

Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak

berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Dengan KMS gangguan

pertumbuhan atau risiko kelebihan gizi dapat diketahui lebih dini, sehingga dapat dilakukan

tindakan pencegahan secara lebih cepat dan tepat sebelum masalahnya lebih berat KMS di

Indonesia telah digunakan sejak tahun 1970-an, sebagai sarana utama kegiatan pemantauan

pertumbuhan. Pemantauan pertumbuhan adalah serangkaian kegiatan yang terdiri dari

1. penilaian pertumbuhan anak secara teratur melalui penimbangan berat badan setiap

bulan, pengisian KMS, menentukan status pertumbuhan berdasarkan hasil

penimbangan berat badan

2. menindaklanjuti setiap kasus gangguan pertumbuhan. Tindak lanjut hasil pemantauan

pertumbuhan biasanya berupa konseling, pemberian makanan tambahan, pemberian

suplementasi gizi dan rujukan

Kartu Menuju Sehat untuk Balita (KMS-Balita) adalah alat yang sederhana dan murah,

yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh karenanya

KMS harus disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali

mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter.

KMS-Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga untuk memantau

tumbuh kembang anak, agar tidak terjadi kesalahan atau ketidakseimbangan pemberian

makan pada anak.

1.1 Fungsi utama KMS ada 3, yaitu;

a. Sebagai alat untuk memantau pertumbuhan anak. Pada KMS dicantumkan grafik

pertumbuhan normal anak, yang dapat digunakan untuk menentukan apakah seorang

anak tumbuh normal, atau mengalami gangguan pertumbuhan. Bila grafik berat badan

anakmengikuti grafik pertumbuhan pada KMS, artinya anak tumbuh normal, kecil

risiko anak untuk mengalami gangguan pertumbuhan. Sebaliknya bila grafik berat

badan tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan, anak kemungkinan berisiko

mengalami gangguan pertumbuhan.

b. Sebagai catatan pelayanan kesehatan anak. Di dalam KMS dicatat riwayat pelayanan

kesehatan dasar anak terutama berat badan anak, pemberian kapsul vitamin A,

pemberian ASI pada bayi 0-6 bulan dan imunisasi.

2

Page 3: Status Gizi Dalam Hubungannya dengan KMS

c. Sebagai alat edukasi. Di dalam KMS dicantumkan pesan-pesan dasar perawatan anak

seperti pemberian makanan anak, perawatan anak bila menderita diare.

1.2 Cara Membaca KMS

Car a membaca KMS

a. Isikan bulan lahir anak pada 0 bulan lahir

b. Tulis semua kolom bulan penimbangan berikutnya secara berurutan.

c. Tulis bulan saat penimbangan pada kolom sesuai umurnya.

d. Tulis semua kolom bulan penimbangan berikutnya secara berurutan.

3

Tulis berat badan di bawah kolom bulan

saat penimbangan

Letakkan titik berat badan pada titik temu

garis tegak (umur) dan garis datar (berat

badan).

Page 4: Status Gizi Dalam Hubungannya dengan KMS

1.2.1 Menentukan Status Pertumbuhan anak

Status pertumbuhan anak dapat diketahui dengan 2 cara yaitu dengan menilai

garis pertumbuhannya, atau dengan menghitung kenaikan berat badan anak

dibandingkan dengan Kenaikan Berat Badan Minimum (KBM). Kesimpulan dari

penentuan status pertumbuhan adalah seperti tertera sebagai berikut:

4

Hubungkan titik berat badan bulan ini dengan

bulan lalu. Jika bulan sebelumnya anak

ditimbang, hubungkan titik berat badan bulan

lalu dengan bulan ini dalam bentuk garis lurus

Jika anak bulan lalu tidak ditimbang, maka garis

pertumbuhan tidak dapat dihubungkan

Contoh disamping menggambarkan status pertumbuhan berdasarkan grafik pertumbuhan anak dalam KMS: Catat setiap kejadian kesakitan yangdialami anak. Contoh :

TIDAK NAIK (T); grafik berat badan memotong garis pertumbuhan dibawahnya; kenaikan berat badan < KBM (<800 g)NAIK (N), grafik berat badan memotong garis pertumbuhan diatasnya; kenaikan berat badan > KBM (>900 g)NAIK (N), grafik berat badan mengikuti garis pertumbuhannya; kenaikan berat badan > KBM (>500 g)TIDAK NAIK (T), grafik berat badan mendatar; kenaikan berat badan < KBM (<400 g)TIDAK NAIK (T), grafik berat badan menurun; grafik berat badan < KBM (<300 g)

Page 5: Status Gizi Dalam Hubungannya dengan KMS

2. Penilaian Status gizi

Ada beberapa cara melakukan penilaian status gizi pada kelompok masyarakat. Salah

satunya adalah dengan pengukuran tubuh manusia yang dikenal dengan Antropometri.

Dalam pemakaian untuk penilaian status gizi, antropomteri disajikan dalam bentuk indeks

yang dikaitkan dengan variabel lain, seperti Umur, Berat Badan, dan Tinggi Badan.

Pedoman yang digunakan adalah berdasarkan standar table Nation Center For Health

Statistic (NCHS). Status gizi anak dapat diketahui dengan mencocokan umur (dalam

bulan) dengan berat badan pada standar table WHO-NCHS.

Dalam KMS kita tidak dapat mengetahui secara langsung status gizi anak kita, karena

untuk mengetahui status gizi perlu dilaksankan pengukuran secara antropometri. Akan

tetapi KMS dapat menjadi ajuan untuk menilai status gizi anak atau sebagai tindak

lanjut kewaspadaan

Contoh Kasus

Misalakan seorang anak yang berumur 5 bulan yang pada KMSnya mengalami

pertumbuhan yang baik dikarenakan setiap bulannya mengalami pertumbuhan yang

cukup baik. Untuk mengetahui status gizi anak tersebut diperlukan pengukuran

antropometri, berdasarkan indeks BB/U, dengan status gizi baik, gizi buruk, gizi normal

atau gizi lebih.

Berdasarklan penimbangan diperoleh catatan sebagai berikut.

- Pada bulan 0 (kelahiran) 3.05 kg

- Pad bulan pertama 4.06 kg

- Pada bulan kedua 4.7 kg

- Pada bulan ketiga 5.47 kg

- Pada bulan keempat 6.41 kg

- Pada bulan kelima 7.01 kg

Untuk mengetahui status gizi anak tersebut yaitu dapat digunakan rumus Zscore

5

Z-score = (NIS-NMBR) / NSBRNIS : Nilai Induvidual SubjekNMBR : Nilai Median Baku RujukanNSBR : Nilai Simpang Baku Rujukan

Page 6: Status Gizi Dalam Hubungannya dengan KMS

Tabel 1 Penilaian Status Gizi berdasarkan Indeks BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS

NoIndeks yang

dipakaiBatas

PengelompokanSebutan Status Gizi

1 BB/U < -3 SD Gizi buruk  - 3 s/d <-2 SD Gizi kurang  - 2 s/d +2 SD Gizi baik  > +2 SD Gizi lebih

2 TB/U < -3 SD Sangat Pendek - 3 s/d <-2 SD Pendek - 2 s/d +2 SD Normal > +2 SD Tinggi

3 BB/TB < -3 SD Sangat Kurus - 3 s/d <-2 SD Kurus - 2 s/d +2 SD Normal > +2 SD Gemuk

Sumber : Depkes RI 2004.

Dik Umur anak 5 bulan dengan berat badan7.01 kg

Z-score = (7.01 – 7,5 ) : 0.8 = - 0.6 SD

= status gizi buruk

Berdasarkan pengukuran secara antropometri diketahui bahwa status gizi anak tersebut

adalah “gizi buruk” sedangkan pertumbuhannya pada KMS dinilai baik, ini menunjukan

bahwa KMS tidak dapat dijadikan ajuan sendiri dalam mengetahui status gizi anak.

6

Page 7: Status Gizi Dalam Hubungannya dengan KMS

DAFTAR PUSTAKA

1. Pengertian KMS …………………………………………………………………………..2

1.1.Fungsi utama KMS …………………………………………………….……………2

1.2.Cara Membaca KMS……………………………………………………..….……....3

1.2.1 Menentukan Status Pertumbuhan anak…………………………..………….4

2. Penilaian Status gizi………………………………………………………………………..5

Contoh Kasus……………………………………………………………………………….6

7