strategi daya saing organisasi perguruan tinggi...

475
Disertasi STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI NEGERI KALIMANTAN TIMUR EAST KALIMANTAN HIGHER EDUCATION ORGANIZATION COMPETITIVENESS STRATEGY Oleh : FAJAR APRIANI P0900309008 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

Upload: others

Post on 10-Mar-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

i

Disertasi

STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI

PERGURUAN TINGGI NEGERI KALIMANTAN TIMUR

EAST KALIMANTAN HIGHER EDUCATION ORGANIZATION COMPETITIVENESS STRATEGY

Oleh :

FAJAR APRIANI P0900309008

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2013

Page 2: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ii

STRATEGI DAYA SAING ORGANISASIPERGURUAN TINGGI NEGERI

KALIMANTAN TIMUR

Disertasi Sebagai Salah SatuSyaratuntukMencapaiGelarDoktor

Program Studi AdministrasiPublik

DisusundanDiajukanOleh

FAJAR APRIANI

Kepada

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2013

Page 3: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

iii

DISERTASI

STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI NEGERIKALIMANTAN TIMUR

Disusundandiajukanoleh

FAJAR APRIANI

NomorPokok P0900309008

Telahdipertahankan di depanPanitiaUjianDisertasi

padatanggal2Juli 2013 dandinyatakantelahmemenuhisyarat

Menyetujui : Tim Promotor,

Prof. Dr. Sangkala, MA. Promotor

Dr. H. Muhammad Yunus, MA. Dr. H. Baharuddin, M.Si. Ko-Promotor Ko-Promotor Ketua Program Studi S3 Direktur Program Pascasarjana AdministrasiPublik, UniversitasHasanuddin, ______________________ ______________________ Prof. Dr. Suratman, M.Si. Prof. Dr. Ir. Mursalim

Page 4: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

iv

SAYA PERSEMBAHKAN KARYA INI KEPADA :

Erwandoyo, SE.,DiandranayaEryaPutridan

RamadhanAthallahErya Putra – atasseluruhkasihsayang, kesetiaan,

kesabaran, pengertiandansemangat yang telahdiberikan

dalamhidupsaya.

Petikan-petikan :

“Jikakitatahudimanakitaberadadanbagaimanakitaakanmencapaitujuankita, kitamungkindapatmelihatarahkitaberjalan – danjikahasil yang terlihattidaksesuai, makabuatlahperubahansegera”. Abraham Lincoln “Saatstrategiadalah kata yang diasosiasikandenganmasadepan,sebenarnyaiajugaberhubungandenganmasalalu. Hidupitumelangkahkedepannamunmengambilpelajarankebelakang. Strategidigunakanuntukmasadepan,namundipahamimelaluimasalalu”. Henry Mintzberg

Page 5: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

v

PERNYATAAN KEASLIAN DISERTASI

Yang bertandatangan di bawahini :

Nama : FajarApriani

NomorPokok : P0900309008

Program Studi : AdministrasiPublik

Menyatakandengansebenarnyabahwadisertasi yang

sayatulisinibenar-benarmerupakanhasilkaryasayasendiri,

bukanmerupakanpengambilalihantulisanataupemikiran orang lain. Apabila

di

kemudianhariterbuktiataudapatdibuktikanbahwasebagianataukeseluruhan

disertasiinihasilkarya orang lain,

sayabersediamenerimasanksiatasperbuatantersebut.

Makassar, Juli2013

Yang menyatakan

FajarApriani

Page 6: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

vi

PRAKATA

Bismillahirrohmaanirrohim,

Alhamdulillahirobbilalamin.Tiadakekuatandandayapenulisuntukmenyelesai

kantugasdancita-citamuliainitanpaijindankeridhoan Allah SWT

sebagaipenentudarisegenapupayamanusia.Untukitu,

makapujisyukurpenulishaturkanterutamakepadaIllahiRobbiatasrahmatdan

hidayahNya.

StudiinimengkajistrategidayasaingorganisasiPerguruanTinggiNegeri

Kalimantan Timur, yang

terlahirdariminatdankepedulianpenulisakanpentingnyapeningkatankondisip

endidikantinggipadaProvinsi yang dikenal kaya

hasilalamnyanamunmasihperlu ‘memperkaya’ sumberdayamanusianya.

Sebagaisebuahkaryamanusia,

disertasiinitentunyatidaklahsempurnadanmemerlukanmasukandan saran

yang

bersifatkonstruktifdariberbagaipihak.Makadariitupadakesempataninipenuli

smenyampaikanterimakasihdanpenghargaanatasbudibaikdanperansertap

arapihak yang telahmembantu.

Secarakhususpenulissampaikanterimakasihsertapenghargaan yang

setinggi-tingginyakepada Prof. Dr. Sangkala, MA.selakuPromotor, yang

denganpenuhperhatiansertapemikiran yang inovatifdankreatif,

Page 7: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

vii

memberikanarahan, petunjuk, motivasidanbimbingan yang

takternilaiharganyapadasetiapkesempatandanselalumenginspirasipenulisu

ntukmenciptakansuatukarya yang baik.

Ucapanterimakasihdanpenghargaan yang

samajugapenulissampaikanpada Dr. H. Muhammad Yunus, MA. dan Dr.

H. Baharuddin, M.Si. masing-masingselakuKo-promotor, yang

selamainitelahbanyakmemberikanmotivasi, nasehat,

perhatiandanpemikiranbagipenulisandisertasiini.

SelanjutnyapenulisjugamenyampaikanterimakasihkepadaDirektorat

JenderalPendidikanTinggiKementerianPendidikandanKebudayaan yang

telahberkenanmembiayaistudipenulisdengan Dana BPPS pada 2009-

2012, Prof. Dr. dr. Idrus A. Paturusi, Sp.B.,

Sp.BO.selakuRektorUniversitasHasanuddin, Prof. Dr. Ir.

MursalimselakuDirekturPascasarjanabesertajajarannya yang

telahmemberikankesempatankepadapenulisuntukmengikuti program

doktorpada Program PascasarjanaUniversitasHasanuddin, danProf. Dr.

Suratman, M.Si. selakuKetua Program

DoktorAdministrasiPubliksekaligussebagaianggotatimpenguji yang

selalumemberinasehat yang bijakdanmemotivasipenyelesaianstudipenulis.

Demikian pula disampaikanterimakasih yang sedalam-

dalamnyakepadaanggotatimpengujilainnya, antara lain Prof. Dr.

HaedarAkib, M.A. selakupengujieksternaldariUniversitasNegeri Makassar

yang senantiasamendukunginspirasipenulisuntukmenghasilkankaryatulis

Page 8: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

viii

yang inovatif, Prof. Deddy T. Tikson, Ph.D. dan Dr. Alwi,

M.Si.yangbanyakmemberikan saran-saran, diskusidanperdebatanteoritik

demi penyempurnaandisertasiini.

Ucapanterimakasihjugadisampaikankepada Prof. Dr. H.

HamkaNaping,

MA.selakuDekanFakultasIlmuSosialdanIlmuPolitikUniversitasHasanuddin

yang

telahmemberikanizinpenulismelanjutkanstudidantelahberupayamenciptaka

nlingkunganorganisasi yang

kondusifpadamasakepemimpinannyauntukmendukungkelancaranstudima

hasiswa, termasukseluruhjajarannya yang telahmemberikanpelayanan

yang sangatbaikdalam proses penyelesaianstudipenulis.

Taklupajugapenulissampaikanterimakasihkepadabapak /

ibudosenFakultasIlmuSosialdanIlmuPolitikUniversitasHasanuddin yang

berjasamenambahwawasandanpengetahuanpenulisdalam proses studi.

TerimakasihjugapenulissampaikankepadaProf. Dr. H. Zamrudin

Hasid, SE., SU.selakuRektorUniversitasMulawarman, Ir. H. Ibayasid,

M.Sc.selakuDirekturPoliteknikNegeriSamarindadanDr. H. HadiMutamam,

M.Ag.selakuKetua STAIN Sultan SulaimanSamarinda, yang

telahbersediamenjadikey informandalampenelitianini,

besertaseluruhjajarannyadanpihak-pihakterkait yang

telahbersediamenjadiinformanpenelitian.

Page 9: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ix

Akhirnya, tiadatergantikanucapanterimakasih yang paling

mendalamkepadasuamitercinta, Erwandoyo, SE. danputra-putripenulis

yang tersayang, DiandranayaEryaPutridanRamadhanAthallahErya Putra,

yang telahturutsertabergulatbersamapadaepisode

perjuanganpenyelesaianstudidalamsejarahhiduppenulis.

Pencapaianinimengorbankantidaksedikitterenggutnyakebersamaanpenulis

sebagaiistridanibudarikeduabuahhati, sehinggakesabaran, pengertiandan

air matatelahtakterhitungdalamperjalanannya.Ucapanterimakasihterhatur

pula kepadaseluruhkeluargabesarpenulisatasdo`arestudandukunganmoril

yang diberikandengantiadaterhinggaselamaini.

Semogasegalakebaikandanperansertaparapihaktersebut di

atassenantiasamemperolehkeridhoan Allah SWT.Amin yarobbalalamiin.

Makassar, Juli 2013

FajarApriani

Page 10: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

x

ABSTRAK

FAJAR APRIANI. StrategiDayaSaingOrganisasiPerguruanTinggiNegeri Kalimantan Timur(dibimbingolehSangkalasebagaiPromotor, H. Muhammad YunusdanH. Baharuddinmasing-masingsebagaiKo-promotor).

PenelitianinibertujuanuntukmenganalisisstrategidayasaingorganisasiPerguruanTinggiNegeri(PTN) di Kalimantan Timur.PenelitianinidilakukanpadaPTN di Kalimantan Timur.SampelpenelitianadalahUniversitasMulawarman, PoliteknikNegeriSamarindadanSekolahTinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan SulaimanSamarinda.Jenispenelitian yang digunakanadalahstudikasustiga PTN di Kalimantan Timurdan level analisiseksplanatif. Pengumpulan data dilakukanmelaluiwawancara.Teknikanalisis data adalah model interaktifterhadapanalisis SWOT yang telahdilakukanoleh PTN tersebutbesertamatriks SPACE (Strategic Position and Action Evaluation) yangtelahdihasilkan.

HasilpenelitianmenunjukkanbahwaketigaPTN di Kalimantan Timurberadapadatigakuadran yang berbedadalammatriks SPACE (Strategic Position and Action Evaluation) yangtelahdihasilkan.Diantaraketiga PTN tersebut, yang memilikistrategidayasainghanyalahPoliteknikNegeriSamarindasebabberadapadakuadranAggressive.SedangkanUniversitasMulawarman yang beradapadakuadranConservative dan STAIN Sultan SulaimanSamarinda yang beradapadakuadranDefensive, belummemilikistrategidayasaing.Disampingitu, tahapperumusanstrategidalamperencanaanstratejik yang telahdilakukanUniversitasMulawarmandan STAIN Sultan SulaimanSamarindabelummenemukankesesuaianantarkomponenstruktural (yang meliputitujuanumumorganisasi, penentuantipologiataustrategi yang dipergunakan, pemahamanterhadaplingkunganpasardanpemilihankonfigurasiataustruktur yang akandipergunakan)

Page 11: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xi

daridesainorganisasinyasebagaimanarumusanteoritik yang dikemukakanoleh Burton, deSanctisdanObel. Olehkarenaitu, UniversitasMulawarmandan STAIN Sultan SulaimanSamarindamemerlukanpembenahandalammelakukan proses perencanaanstratejikdenganmemusatkanperhatianpadakesesuaiankomponenstrukturaldanperlumelakukanpenguatansumberdaya-sumberdaya internal untukmembangundayasaing. Kata Kunci :Strategidayasaing, PTN.

ABSTRACT

FAJAR APRIANI, East Kalimantan Higher Education Organization Competitiveness Strategy (under guidance of Sangkalaas Promotor, H. Muhammad Yunusand H. Baharuddin. as Co-promotors).

This research aims to analyze higher education organization competitiveness strategy in East Kalimantan.This research sample areMulawarman University, Samarinda Government Polytechnic and Sultan Sulaiman’s Government Islamic High School. This is a case study research of three Higher Education Organizations at East Kalimantan in explanative level by data collecting through interview. Data analysis technique is interactive of SWOT analysis that has been done by Higher Education Organization and the matrix of Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) that have been produced.

The research result showsthree Higher Education Organizations at East Kalimantan are located on three different quadrant in (Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) matrix that have been produced. Among the three Higher Education Organizations, which have a competitiveness strategy is the Samarinda Government Polytechnic because located on the aggressive quadrant. While Mulawarman University Mulawarman that located on conservative quadrant and and Sultan Sulaiman’s Government Islamic High School that located on defensive quadrant, still don’t have a competitiveness strategy. In addition, the strategies formulation in strategic planning that was done by Mulawarman University and and Sultan Sulaiman’s Government Islamic High School haven’t found structural alignment between components (such as organizations goals, strategy, environment and configuration that will be used) of organizational design as the Burton, deSanctis and Obel’s

Page 12: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xii

outline. Therefore, Mulawarman University and Sultan Sulaiman’s Government Islamic High School requires improvements in conducting strategic planning process by focusing on the suitability of the structural components and need to do a strengthening of internal resources to build competitiveness. Keywords : Competitiveness strategy, higher education organizations.

Page 13: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xiii

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii LEMBAR PERSEMBAHAN ................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN DISERTASI .............................................. v PRAKATA ............................................................................................ vi ABSTRAK ............................................................................................ x ABSTRACT .......................................................................................... xi DAFTAR ISI .......................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiii DAFTAR TABEL .................................................................................. xvi DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xix BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah .................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah ............................................................. 25 1.3. Tujuan Penelitian ............................................................... 27 1.4. Signifikansi Penelitian ........................................................ 28

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori dan Perspektif Strategi dalam Ilmu Administrasi

Publik ................................................................................. 32 2.1.1. Perspektif Paradigmatik Administrasi Publik ........... 32 2.1.1.1. Perkembangan Paradigma Administrasi

Publik ......................................................... 32 2.1.1.2. Perspektif New Public Management .......... 40 2.1.1.3. Manajemen Stratejik dalam Perspektif

Administrasi Publik ..................................... 43 2.1.1.4. Manajemen Stratejik .................................. 51 2.1.1.5. Perencanaan Stratejik Sektor Publik .......... 77 2.1.1.6. Model Perencanaan Stratejik Sektor Publik 82 2.1.2. Keterkaitan Manajemen Stratejik dengan

Organisasi ............................................................... 102 2.1.2.1. Teori Organizational Life Cycle .................. 103 2.1.2.2. Evolusi Teori Organisasi ............................ 118 2.1.3. Keterkaitan Strategi dengan Organisasi .................. 121

2.1.3.1. Hubungan Strategi, Organisasi dan Lingkungan ................................................ 121

2.1.3.2. Permasalahan Desain : Pengaturan Strategi dan Organisasi ............................. 126

2.1.4. Teori dan Perspektif Strategi ................................... 151 2.1.4.1. Konsep Strategi ......................................... 151

Page 14: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xiv

2.1.4.2. Jenis Strategi ............................................. 156 2.1.4.3. Model Strategi ............................................ 166 2.1.4.4. Aliran dalam Pembentukan Strategi

(Formation Strategy Schools) .................... 170 2.1.5. Hasil Penelitian yang Relevan ................................. 201 2.1.6. Kerangka Pikir Penelitian ........................................ 207

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian ....................................................... 213 3.2. Fokus Penelitian................................................................. 214 3.3. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 216 3.4. Desain Penelitian ............................................................... 217 3.5. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 218 3.6. Sumber dan Jenis Data ...................................................... 219 3.7. Analisis Data ...................................................................... 221 3.8. Keabsahan Data ................................................................ 224

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................ 229 4.1.1. Profil Universitas Mulawarman Samarinda .............. 229 4.1.2. Profil Politeknik Negeri Samarinda .......................... 233 4.1.3. Profil STAIN Sultan Sulaiman Samarinda ............... 239 4.2. Hasil Penelitian .................................................................. 243 4.2.1. Perencanaan Stratejik Universitas Mulawarman ..... 243 4.2.1.1. Analisis Kesiapan Sistem Unmul ............... 243 4.2.1.2. Pernyataan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Unmul ........................................................ 252 4.2.1.3. Analisis SWOT Unmul ............................... 259 4.2.1.4. Perumusan Strategi dan Analisis Alternatif

Program Unmul .......................................... 290 4.2.1.5. Alternatif Kebijakan dan Rekomendasi

Sumberdaya Unmul ................................... 291 4.2.1.6. Model Empirik Perencanaan Stratejik

Unmul ........................................................ 293 4.2.2. Perencanaan Stratejik Politeknik Negeri Samarinda 303 4.2.2.1. Analisis Kesiapan Sistem Polnes ............... 303 4.2.2.2. Pernyataan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Polnes ........................................................ 307 4.2.2.3. Analisis SWOT Polnes ............................... 317 4.2.2.4. Perumusan Strategi dan Analisis Alternatif

Program Polnes ......................................... 331 4.2.2.5. Alternatif Kebijakan dan Rekomendasi

Sumberdaya Polnes ................................... 332 4.2.2.6. Model Empirik Perencanaan Stratejik

Polnes ........................................................ 334

Page 15: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xv

4.2.3. Perencanaan Stratejik STAIN Sultan Sulaiman Samarinda ............................................................... 344

4.2.3.1. Analisis Kesiapan Sistem STAIN ............... 344 4.2.3.2. Pernyataan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

STAIN ........................................................ 346 4.2.3.3. Analisis SWOT STAIN ............................... 355 4.2.3.4. Perumusan Strategi dan Analisis Alternatif

Program STAIN .......................................... 371 4.2.3.5. Alternatif Kebijakan dan Rekomendasi

Sumberdaya STAIN ................................... 372 4.2.3.6. Model Empirik Perencanaan Stratejik

STAIN ........................................................ 374 4.3. Pembahasan ...................................................................... 386 4.3.1. Kasus Universitas Mulawarman (Unmul) ................ 386 4.3.1.1. Strategi Daya Saing Unmul ........................ 386 4.3.1.2. Kesesuaian Model Empirik Perencanaan

Statejik Unmul dengan Kerangka Pikir ....... 386 4.3.2. Kasus Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) .......... 410 4.3.2.1. Strategi Daya Saing Polnes ....................... 410 4.3.2.2. Kesesuaian Model Empirik Perencanaan

Statejik Polnes dengan Kerangka Pikir ...... 414 4.3.3. Kasus STAIN Sultan Sulaiman Samarinda ............. 417 4.3.3.1. Strategi Daya Saing STAIN........................ 417 4.3.3.2. Kesesuaian Model Empirik Perencanaan

Statejik STAIN dengan Kerangka Pikir ...... 420 4.3.4. Model Alternatif Perencanaan Stratejik dalam

Perumusan Strategi Daya Saing Organisasi PTN Kalimantan Timur .................................................... 436

4.3.5. Proposisi Empirik ..................................................... 443

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ........................................................................ 445 5.2. Implikasi Penelitian ............................................................ 446 5.2.1. Implikasi Teoritik ...................................................... 446 5.2.2. Implikasi Metodologis .............................................. 447 5.2.3. Implikasi Praktis ...................................................... 448

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 450 LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................... 457

Page 16: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xvi

DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman

2.1. Model Matriks Pendekatan Manajemen Stratejik dari Idenburg .............................................................................. 57

2.2. Model Komprehensif Manajemen Stratejik .......................... 60 2.3. Model Manajemen Stratejik dari Hunger dan Wheelen ....... 62 2.4. Model Manajemen Stratejik dari Pearce dan Robinson ....... 63 2.5. Model Manajemen Stratejik dari Steiss ............................... 75 2.6. Diagram Skematik Perencanaan Stratejik dari Steiss ......... 85 2.7. Matriks SWOT dari Weilrich ................................................ 92 2.8. Matriks SPACE .................................................................... 93 2.9. Matriks MacMillan untuk Program Analisis Kompetitif ......... 95 2.10. Matriks Kebijakan Multipel ................................................... 99 2.11. Model Daur Hidup Organisasi ............................................. 104 2.12. Organizational Life Cycle .................................................... 115 2.13. Evolusi Organisasi ............................................................... 120 2.14. Model Hubungan Strategi, Organisasi dan Lingkungan ...... 122 2.15. The Goal Space .................................................................. 129 2.16. The Strategy Space ............................................................. 136 2.17. The Environment Space ...................................................... 140 2.18. The Alternative Organizational Configurations of the Firm .. 143

Page 17: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xvii

2.19. Jenis-jenis Strategi .............................................................. 160 2.20. Jenis-jenis Strategi dan Pembagian Peran ......................... 160 2.21. Rentang Jenis-jenis Strategi ............................................... 162 2.22. Matriks Ansoff untuk Pengembangan Bisnis ....................... 176 2.23. Matriks Pertumbuhan / Bagian Pasar .................................. 179 2.24. Strategi Generik Michael Porter .......................................... 181 2.25. Kerangka Pikir Penelitian .................................................... 208 3.1. Desain Penelitian ................................................................ 217 3.2. Komponen dalam Analisis Data (Interactive Model) ............ 222 4.1. Perkembangan Program Studi pada Universitas

Mulawarman ........................................................................ 261 4.2. Keketatan Persaingan Ujian Masuk .................................... 266 4.3. Perbandingan Jumlah Mahasiswa ....................................... 267 4.4. Perkembangan Jumlah Kerjasama Unmul dengan Institusi

Lain .................................................................................... 280 4.5. Posisi Unmul dalam Matriks SPACE ................................... 286 4.6. Fokus Perubahan Universitas Mulawarman ........................ 287 4.7. Model Empirik Perencanaan Stratejik Unmul ...................... 295 4.8. Posisi Polnes dalam Matriks SPACE .................................. 330 4.9. Model Empirik Perencanaan Stratejik Polnes ..................... 335 4.10. Posisi STAIN Sultan Sulaiman dalam Matriks SPACE ........ 369 4.11. Model Empirik Perencanaan Stratejik STAIN Sultan

Sulaiman Samarinda ........................................................... 376 4.12. Model Kesesuaian Komponen Perencanaan Stratejik dan

Komponen Struktural dalam Desain Organisasi Burton dkk 395

Page 18: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xviii

4.13. Model Sistem Organisasi Pembelajar ................................. 405 4.14. Model Alternatif Perencanaan Stratejik untuk Perumusan

Strategi Daya Saing Unmul ................................................. 437 4.15. Model Alternatif Perencanaan Stratejik untuk Perumusan

Strategi Daya Saing STAIN Sultan Sulaiman Samarinda .... 439

Page 19: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xix

DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman

1.1. Tingkat Pendidikan Dosen PTN Kalimantan Timur ............. 16 1.2. Rekap Jumlah Mahasiswa berdasarkan Fakultas di

Universitas Mulawarman ..................................................... 17 1.3. Daftar Program Studi yang Tidak Aktif pada Universitas

Mulawarman ........................................................................ 18 2.1. Perbedaan Perspektif Paradigma Birokratik dan Post-

Bureaucratic ........................................................................ 39 2.2. Organizational Life Cycle dan Ciri Khas yang Sesuai ......... 117 2.3. Kekuatan dan Kelemahan dari Struktur Sederhana ............ 139 2.4. Kekuatan dan Kelemahan dari Struktur Fungsional ............ 140 2.5. Kekuatan dan Kelemahan dari Struktur Divisional .............. 142 2.6. Kekuatan dan Kelemahan dari Struktur Matriks .................. 144 2.7. Hubungan antar Aspek Desain Organisasi untuk

Komponen Struktural ........................................................... 145 2.8. Konsep Strategi Hunger dan Wheelen ................................ 150 2.9. Konsep Strategi Fred R. David ............................................ 152 2.10. Pengembangan Jenis Strategi Umum dari Mintzberg dan

Waters ................................................................................. 157 2.11. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Strategi Publik .. 159 2.12. Jenis-jenis Strategi Sektor Publik dari Wechsler dan

Backoff ................................................................................ 160

Page 20: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xx

2.13. Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Penulis ................................................................................ 202

4.1. Keadaan Dosen Unmul Samarinda ..................................... 232 4.2. Keadaan Tenaga Administrasi Unmul Samarinda ............... 233 4.3. Keadaan Dosen Politeknik Negeri Samarinda .................... 236 4.4. Keadaan Tenaga Administrasi Politeknik Negeri

Samarinda ........................................................................... 236 4.5. Keadaan Dosen STAIN Sultan Sulaiman Samarinda .......... 241 4.6. Keadaan Tenaga Administrasi Politeknik Negeri

Samarinda ........................................................................... 242 4.7. Kebutuhan Anggaran Unmul 2008-2012 ............................. 249 4.8. Alokasi Biaya Operasional Unmul 2008-2012 ..................... 250 4.9. Alokasi Biaya Investasi Unmul 2008-2012 .......................... 251 4.10. Perkembangan Jumlah Mahasiswa Unmul Penerima

Beasiswa dari Pemerintah maupun Swasta 2010-2012 ...... 264 4.11. Beberapa Potensi Penerimaan Unmul ................................ 274 4.12. Kualifikasi Pendidikan Dosen Unmul ................................... 276 4.13. Rasio Dosen dan Mahasiswa Universitas Mulawarman ...... 277 4.14. Rekapitulasi Faktor Eksternal Internal Universitas

Mulawarman ........................................................................ 285 4.15. Matriks Keterkaitan Strategi, Kebijakan dan Program pada

Universitas Mulawarman ..................................................... 293 4.16. Rekapitulasi Komponen Struktural dari Perumusan

Strategi Unmul ..................................................................... 297 4.17. Rekapitulasi Faktor Eksternal Internal Politeknik Negeri

Samarinda ........................................................................... 329 4.18. Rekapitulasi Komponen Struktural dari Perumusan

Strategi Polnes .................................................................... 337

Page 21: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xxi

4.19. Akreditasi Program Studi pada STAIN Sultan Sulaiman ..... 357 4.20. Rekapitulasi Faktor Eksternal Internal STAIN Sultan

Sulaiman Samarinda ........................................................... 368 4.21. Rekapitulasi Komponen Struktural dari Perumusan

Strategi STAIN Sultan Sulaiman Samarinda ....................... 378 4.22. Kesesuaian antara Konfigurasi, Lingkungan, Strategi dan

Tujuan ................................................................................. 394 4.23. Definisi Strategi Alternatif bagi Organisasi dalam Kuadran

Agresif ................................................................................. 412 4.24. Perbedaan Organisasi Tradisional dan Organisasi

Pembelajar .......................................................................... 428

Page 22: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xxii

DAFTAR LAMPIRAN Nomor Judul Halaman

1. Daftar Pertanyaan Wawancara ........................................... 457 2. Dokumentasi Penelitian ....................................................... 460 3. Surat Keterangan Telah Meneliti di Universitas

Mulawarman ........................................................................ 463 4. Surat Keterangan Telah Meneliti di Politeknik Negeri

Samarinda ........................................................................... 464 5. Surat Keterangan Telah Meneliti di STAIN Sultan

Sulaiman ............................................................................. 465 6. Daftar Status Program Studi dan Akreditasi Universitas

Mulawarman ........................................................................ 466 7. Kondisi Sarana – Prasarana Universitas Mulawarman ....... 469 8. Hasil Survei terhadap Tingkat Kepuasan Mahasiswa

Universitas Mulawarman ..................................................... 473 9. Struktur Organisasi Politeknik Negeri Samarinda................ 476 10. Struktur Organisasi STAIN Sultan Sulaiman Samarinda ..... 477 11. Saran Perbaikan Seminar Hasil Penelitian .......................... 478

Page 23: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xxiii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Berdasarkan model sistem terbuka, organisasi merupakan sistem

yang saling berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Sama seperti

halnya pada organisme biologis, maka organisasi perlu menyesuaikan diri

terhadap tuntutan maupun persyaratan spesifik dari lingkungan, agar

mampu melanjutkan keberadaannya.

Kejadian-kejadian eksternal menentukan dinamika internal serta

struktur suatu organisasi. Variabel-variabel tertentu seperti teknologi,

skala organisasi, pilihan strategik, dinamika dan kompleksitas lingkungan

membentuk tuntutan maupun persyaratan spesifik yang harus dipenuhi

oleh setiap organisasi (Rainey dalam Heene,2010: 19).

Manajemen mempunyai tugas utama yaitu terus-menerus

memantau variabel-variabel lingkungan tersebut serta mengoptimalkan

kemampuan adaptasi dari organisasi. Tujuan akhirnya tertuju pada upaya

penyesuaian diri yang maksimal antara organisasi dengan keberadaan

hadirnya berbagai tuntutan maupun persyaratan dari lingkungan

sekitarnya. Agar mampu meraih tujuan tersebut, maka proses internal dan

eksternal dari organisasi patut dikelola sebaik mungkin.

Melalui apa yang disebut dengan manajemen strategik,

pengelolaan tersebut dapat dicapai. Manajemen strategik merupakan

Page 24: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xxiv

suatu kesatuan proses manajemen pada suatu organisasi yang berulang-

ulang dalam menciptakan nilai serta kemampuan untuk menghantar dan

memperluas distribusinya kepada pemangku kepentingan ataupun pihak

lain yang berkepentingan (Heene, 2010: 9).Strategi adalah bagian dari

strategic planning yang merupakan alat dalam manajemen strategik

organisasi.Maka dari itu, dalam studi administrasi publik, strategi

merupakan salah satu aspek kajian dalam manajemen strategik

organisasi.

Pengadopsian aspek-aspek bisnis termasuk strategi bersaing

dalam organisasi bisnis oleh organisasi sektor publik di dalam perspektif

administrasi publik tidak terlepas dari ketidakmampuan administrasi publik

selama ini dalam merespon tuntutan lingkungan, baik internal maupun

eksternal, yang mengakibatkan munculnya paradigma kedua administrasi

publik yaitu public management.Paradigma public management lebih

menekankan pada efektivitas, efisiensi dan mutu pelaksanaan tugas,

kemudian terdapat pemisahan manajemen strategis (apa) dari

manajemen operasional (bagaimana), serta adanya pengendalian yang

berorientasi pada persaingan dengan cara pemisahan wewenang antara

pihak yang memberi dana dan pihak pelaksana tugas. Tujuan public

management yaitu administrasi publik sebagai penyedia jasa bagi warga

harus sadar akan tugasnya untuk menghasilkan layanan yang efisien dan

efektif, namun di lain pihak tidak boleh berorientasi pada laba.

Page 25: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xxv

Dalam perkembangan selanjutnya muncul paradigma baru yang

dikenal dengan istilah new public management, yang intinya bagaimana

mendorong terciptanya efisiensi dan pengelolaan birokrasi yang

berorientasi pasar.New Public Management dipandang sebagai

pendekatan baru dalam administrasi publik yang menerapkan

pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dalam dunia manajemen

bisnis dan disiplin yang lain untuk memperbaiki efisiensi, efektivitas dan

kinerja pelayanan publik pada birokrasi modern. Selain itu, new public

management diarahkan pada prinsip fleksibilitas, pemberdayaan, inovasi

dan orientasi pada hasil, dan contracting out, serta manajemen dan

anggaran berbasis kinerja (Rakhmat, 2009: 172).

Pembaharuan manajemen publik pada dasarnya merupakan

sebuah pemikiran baru yang mengandung makna bahwa sektor publik

perlu dikelola secara efisien melalui model dan pendekatan baru, serta

orientasi baru. Proses transformasi dan pembaharuan dalam lingkungan

organisasi publik sebagai akibat adanya pergeseran paradigma dewasa

ini dapat dilihat dalam bentuk desentralisasi, downsizing, debirokratisasi,

deregulasi, privatisasi, restrukturisasi, reinventing serta berbagai

perkembangan pendekatan manajemen kontemporer seperti manajemen

mutu terpadu, manajemen stratejik dan manajemen publik.

Dalam pandangan manajemen, sebuah perubahan memungkinkan

organisasi menyesuaikan diri secara efektif untuk berubah dalam jangka

panjang.Menurut David dalam Rakhmat(2009: 178), satu-satunya yang

Page 26: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xxvi

tidak berubah adalah perubahan organisasi yang berhasil secara efektif

dalam mengatur perubahan, terus-menerus menyesuaikan birokrasi

strategi, sistem, dan budaya agar dapat bertahan hidup dalam kehidupan

yang penuh dengan persaingan.

Mintzberg, Ahlstrand dan Lampel (1998: 4) mengemukakan

terdapat sepuluh aliran dalam pembentukan strategi yang merupakan cara

pandang yang berbeda satu sama lain, sebagian besar tercermin dalam

praktek manajemen. Masing-masing aliran memiliki perspektif unik yang

berfokus pada satu aspek utama dari proses pembentukan strategi.

Sepuluh aliran tersebut dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok besar,

yaitu :prespective in nature atau aliran perspektif, descriptive the

strategies atau aliran deskriptif dan configuration atau aliran konfigurasi.

Kelompok prespective in nature atau aliran perspektif lebih

memperhatikan bagaimana suatu strategi seharusnya diformulasikan

kemudian bagaimana membuat bentuknya, sedangkan kelompok

descriptive the strategies atau aliran deskriptif lebih mempertimbangkan

aspek-aspek khusus mengenai proses formulasi strategi, namun kurang

peduli terhadap rumusan perilaku strategis yang ideal daripada

mendeskripsikan bagaimana strategi dilakukan. Lain pula halnya dengan

kelompok configuration yang mengintegrasikan kedua kelompok tersebut.

Kelompok aliran pembentukan strategi yang dirumuskan oleh

Mintzberg, Ahlstrand dan Lampel (1998: 4) tersebut, menghantarkan

peneliti untuk meneliti manajemen stratejik yang dipergunakan oleh

Page 27: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xxvii

sejumlah perguruan tinggi dalam rangka mempertahankan eksistensinya

sebagai lembaga penyelenggara pendidikan tinggi dan mencoba

menganalisis model perencanaan stratejik yang mampu memberikan

kemanfaatan yang lebih besar bagi perguruan tinggi tersebut dengan

mempergunakan aliran pembentukan strategi sebagai mainstream-nya.

Terkait dengan pembaharuan dalam lingkungan organisasi publik,

salah satu tugas pemerintah adalah bertanggungjawab memberikan

pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dalam rangka menciptakan

kesejahteraan. Pelayanan publik yang harus diberikan oleh pemerintah

diklasifikasikan oleh Mahmudi (2007: 214) dalam dua kategori utama,

yaitu pelayanan kebutuhan dasar dan pelayanan umum. Pelayanan

kebutuhan dasar meliputi pelayanan kesehatan, pendidikan dasar dan

bahan kebutuhan pokok masyarakat. Sedangkan pelayanan umum

meliputi pelayanan administratif, pelayanan barang dan pelayanan jasa.

Pelayanan jasa pendidikan tinggi merupakan salah satu bentuk jasa yang

dibutuhkan publik.

Pelayanan jasa pendidikan penting sebagai indikator pembangunan

ekonomi dan kualitas kehidupan, yang menjadi kunci untuk menentukan

apakah sebuah negara telah berkembang, sedang berkembang atau

belum berkembang, sehingga maju mundurnya suatu negara ditentukan

oleh tingkat pendidikan warganya.Pendidikan di Indonesia patut dicermati

mengingat pembangunannya cukup tertinggal dibanding negara-negara

lain, bahkan di kawasan Asia Tenggara sekalipun, kecuali dengan negara

Page 28: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xxviii

baru, Timor Leste. Ketertinggalan pembangunan pendidikan Indonesia

tercermin dalam Education Index Report 2009, yang menempatkan

Indonesia pada urutan ke 104dari 181 negara di dunia

(http://en.wikipedia.org./wiki/Education_Index). Urutan pendidikan

Indonesia ini, masih di atasVietnam yang menempati urutan ke 115,

Myanmar yang menempati urutan ke 121 dan Laos yang menempati

urutan ke 139. Namun masih berada di bawah Malaysia yang menempati

urutan ke 98.

Di Indonesia, upaya dalam pembangunan pendidikan juga

dilakukan di berbagai jenjang, mulai pendidikan dasar, menengah sampai

pendidikan tinggi.Dalam konteks globalisasi, pendidikan tinggi memainkan

peran sentral dalam membangun masyarakat berpengetahuan, sebab

perguruan tinggi merupakan basis produksi, aplikasi ilmu pengetahuan

serta inovasi teknologi. Perguruan tinggi berperan strategis dalam konteks

pembangunan kapasitas dan peningkatan keahlian, kompetensi

profesional, dan kemahiran teknikal. Sehingga daya saing nasional amat

ditentukan oleh kemampuan bangsa dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan, melakukan inovasi teknologi dan mendorong program riset

dan pengembangan untuk melahirkan berbagai penemuan baru.

Oleh sebab itu, hubungan segitiga antara ilmu pengetahuan, dunia

industri dan perguruan tinggi (triple helix of knowledge-industry-university)

menjadi tak terelakkan. Selain menjadi pusat pengembangan ilmu

pengetahuan dan inovasi teknologi, perguruan tinggi menyediakan tenaga

Page 29: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xxix

profesional yang diperlukan dalam dunia industri. Perguruan tinggi juga

dapat melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan yang memberi

manfaat bagi perkembangan industri dan pertumbuhan ekonomi.

Sedangkan dunia industri dapat mengalokasikan dana untuk menopang

kegiatan litbang di perguruan tinggi. Sangat jelas, dinamika hubungan

segitiga ini akan memberi sumbangan besar pada peningkatan

produktivitas nasional.

Dalam konteks demikian, dukungan finansial pemerintah amat vital

guna mengembangkan perguruan tinggi menjadi institusi yang kuat. Ada

empat pertimbangan sosial ekonomi yang penting. Pertama, investasi

untuk pendidikan tinggi akan melahirkan manfaat eksternal jangka

panjang yang menjadi faktor krusial pembangunan ekonomi yang

bertumpu pada ilmu pengetahuan. Kedua, investasi untuk pendidikan

tinggi memberi manfaat sosial politik karena akan melahirkan lapisan

masyarakat terpelajar yang dapat memperkuat kohesi sosial dan

memantapkan dasar-dasar demokrasi. Ketiga, pendidikan tinggi

memainkan peran kunci dalam menopang pendidikan dasar dan

menengah.Keempat, pengembangan teknologi dan kegiatan penelitian

dasar dan terapan oleh perguruan tinggi akan membawa keuntungan

jangka panjang guna mencapai keunggulan bangsa (Slameto, 2010

diunduh dari http://www/ispi.or.id).

Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan tinggi merupakan salah

satu pilar penting yang diharapkan dapat membawa perubahan suatu

Page 30: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xxx

bangsa. Dunia pendidikan tinggi tidak hanya dapat menjadi sarana bagi

peningkatan kualitas sumber daya manusia, tetapi proses pembelajaran di

kampus juga diharapkan menjadi wahana yang sangat penting untuk

merubah pola pikir masyarakat menuju terwujudnya masyarakat sipil yang

demokratis. Namun demikian, bagaimana sesungguhnya jati diri

pendidikan tinggi di Indonesia ?

Data statistik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen

Pendidikan Nasional mencatat bahwa secara kuantitas perkembangan

perguruan tinggi (akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut dan

universitas) di Indonesia cukup fluktuatif.Pada tahun 2004 jumlah

perguruan tinggi adalah 2.428 buah, pada tahun 2008 meningkat menjadi

2.945 buah, yang terdiri atas 2.801 buah PTS (95,11 persen) dan 144

buah PTN (4,89 persen), maka pada tahun 2011 telah mengalami

penurunan sebesar 3,29 persen, dimana jumlah seluruh perguruan tinggi

menjadi 2.848 buah, yang terdiri atas 2.673 buah PTS (93,86 persen) dan

175 buah PTN (6,14 persen)(http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_perguruan

_tinggi_negeri_di_Indonesia).Dengan demikian, jumlah PTN di Indonesia

kini sebesar enam persen dari jumlah seluruh perguruan tinggi di

Indonesia.Kondisi demikian tentunya mendorong kompetisi antar

perguruan tinggi pada tataran nasional.

Disamping itu, perkembangan mutu perguruan tinggi pada tingkat

nasional pun turut mengiringi rendahnya daya saing perguruan tinggi

nasional yang tampak dari hasil akreditasi oleh BAN-PT (Badan Akreditasi

Page 31: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xxxi

Nasional Perguruan Tinggi) yang dijadikan standar oleh Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi. Hasil akreditasi selama empat tahun terakhir

menunjukkan bahwa perguruan tinggi dengan peringkat A semakin

menurun dari 24 persen pada tahun 2004, menjadi delapan persen pada

tahun 2008. Sedangkan peringkat B menurun dari 59 persen pada tahun

2004 menjadi 46 persen pada tahun 2008. Sementara peringkat C

meningkat dari 16 persen pada tahun 2004 menjadi 45 persen pada tahun

2008 (Purwanto, 2011 diunduh dari http://repositori.mb.ipb.ac.id/).Hasil

akreditasi BAN tersebut menunjukkan kondisi perguruan tinggi di

Indonesia belum memenuhi harapan karena sebagian besar perguruan

tinggi berperingkat akreditasi B atau C.

PenelitianKuncoro (dalam Alma, 2008:93) menyatakan bahwa pada

dunia pendidikan tinggi di Indonesia, terjadi penurunan minat masyarakat

dalam menyekolahkan anaknya pada perguruan tinggi. Penurunan minat

ini terjadi karena rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat kepada

perguruan tinggi sebab : (1) Tidak adanya jaminan diterima di dunia kerja,

(2) Tingginya biaya pendidikan jika dikaitkan dengan pendapatan per

kapita masyarakat, terutama pada jurusan-jurusan yang berbiaya tinggi

seperti fakultas teknik dan kedokteran, (3) Disangsikannya kemampuan

perguruan tinggi untuk menciptakan tenaga siap pakai.Hal tersebut

menunjukkan semakin merosotnya kualitas dan daya saing sumberdaya

manusia Indonesia, padahalperguruan tinggi merupakan salah satu

Page 32: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xxxii

wadah yang memiliki tanggungjawab dalam menghasilkan sumberdaya

manusia yang berkualitas.

Disamping itu, rendahnya daya saing perguruan tinggi Indonesia

juga terkait dengan rendahnya kesadaran akan makna pendidikan bagi

produktivitas dan kesejahteraan bangsa. Permasalahan ini terkait dengan

rendahnya Angka Partisipasi Kasar (APK) yang menunjukkan rasio antara

jumlah mahasiswa dengan jumlah penduduk usia kuliah (18 hingga 25

tahun). APK di Indonesia menunjukkan bahwa jumlah penduduk usia

kuliah hanya sebesar 13 persen yang kuliah atau menjadi mahasiswa

(Slameto, 2010). APK yang rendah tersebut menyebabkan kualitas input

yang masuk perguruan tinggi menjadi terbatas, selain itu sumberdaya dari

peran serta masyarakat untuk perguruan tinggi juga semakin rendah.

Masih rendahnya kemampuan perguruan tinggi Indonesia dalam

menghasilkan keluaran sumberdaya manusia yang berkualitas berawal

pada kondisi perguruan tinggi yang tidak memiliki kemampuan dalam

memformulasi kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan

pasar. Selain itu, peran pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan yang

terintegrasi untuk terciptanya link and match antara perguruan tinggi

dengan dunia usaha belum sepenuhnya dijalankan (Alma, 2008:95).

Membangun daya saing perguruan tinggi guna meningkatkan daya

saing sumberdaya manusia perlu dikerjakan oleh semua

pihak.Pemerintah, perguruan tinggi dan dunia usaha serta masyarakat

perlu membagi peran masing-masing dalam memformulasikan kerangka

Page 33: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xxxiii

strategik daya saing perguruan tinggi dalam periode jangka panjang.

Mengingat dalam era persaingan yang sangat ketat ini, masing-masing

perguruan tinggi harus memiliki competitive distinctive yang membedakan

dengan perguruan tinggi lainnya dan juga perlu pula memiliki kemampuan

daya saing bila dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya, baik di

dalam maupun di luar negeri.

Hampir dua dekade terakhir ini, pendidikan tinggi di Indonesia

mengalami perubahan paradigma dalam pengelolaan pendidikan tinggi,

yaitu yang semula menggunakan pendekatan sentralistik sebagaimana

tercantum dalam Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka

Panjang (KPPT-JP) 1996-2005, bergeser menjadi pendekatan

desentralistik sebagaimana digunakan dalam Higher Education Long

Term Strategy (HELTS) 2003-2010. Perubahan paradigmatik tersebut

terjadi secara paralel dengan perubahan sifat pemerintahan dari

sentralistik ke desentralistik. Selain itu kondisi krisis ekonomi pada tahun

1997 mendorong berbagai usaha penyelamatan yang dilakukan oleh

bangsa Indonesia, termasuk penyelamatan keberlangsungan

pengembangan pendidikan tinggi. Akan tetapi dengan keterbatasan dana

yang tersedia, maka pemerintah mengambil langkah kebijakan yang dapat

meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana pembangunan di

berbagai sektor, termasuk sektor pendidikan tinggi.

Sesuai dengan paradigma baru pengelolaan pendidikan tinggi

tersebut, masing-masing perguruan tinggi dengan spesifikasi yang

Page 34: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xxxiv

berlainan (dalam hal sejarah, budaya, visi misi, pengorganisasian, model

kepemimpinan, sumberdaya serta jenis dan jumlah mahasiswa), dapat

menentukan sendiri tingkat dan cara pencapaian HELTS 2003-2010

dalam kurun waktu tertentu, sesuai dengan kesiapan, kemampuan, serta

situasi dan kondisi dimana perguruan tinggi tersebut berada. Namun

demikian, semua perguruan tinggi terikat pada satu tujuan sebagaimana

dirumuskan dalam Visi 2010 Pendidikan Tinggi Indonesia, yaitu “Pada

tahun 2010 telah dapat diwujudkan sistem pendidikan tinggi, termasuk

perguruan tinggi yang sehat, sehingga mampu memberikan kontribusi

pada daya saing bangsa”. Ciri-ciri perguruan tinggi dengan kriteria

tersebut antara lain berkualitas, memberi akses dan berkeadilan, serta

bersifat otonom.

Di masa yang akan datang, pengembangan pendidikan tinggi tidak

dapat dipisahkan dari prediksi perkembangan ilmu pengetahuan.

Perekonomian dunia sedang mengalami perubahan yang mendasar pada

kekuatan daya saingnya, dari yang berdasar pada kekayaan SDA serta

upah buruh yang rendah, menjadi daya saing yang ditopang oleh

kemampuan bangsa tersebut untuk mengembangkan kreativitas dan

inovasi dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Lulusan serta hasil penelitian perguruan tinggi sangat diharapkan mampu

menggali dan mengolah kekayaan dan keragaman SDA untuk

kesejahteraan masyarakat.Daya saing bangsa hanya dapat dicapai

apabila perguruan tinggi dapat menjalankan peran sebagai pemersatu

Page 35: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xxxv

bangsa melalui penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan

memberikan kesempatan yang luas bagi seluruh bangsa, menghasilkan

penelitian yang mampu menggali potensi lokal dan memberikan manfaat

bagi masyarakat luas.

Disamping itu, usaha peningkatan kualitas lulusan perguruan tinggi

di Indonesia juga berbeda dengan masa sebelumnya karena pasar

terbuka telah menyebabkan penetrasi tenaga kerja dari luar negeri akan

semakin besar, sehingga persaingan di tingkat nasional tidak hanya terjadi

antar lulusan perguruan tinggi nasional saja, tetapi juga antar lulusan

perguruan tinggi nasional dengan perguruan tinggi luar negeri. Kompetisi

tersebut menuntut perhatian penyelenggara pendidikan tinggi untuk selalu

melakukan penyesuaian kurikulum, proses dan materi pembelajaran

terhadap perkembangan dunia kerja.Peningkatan relevansi pendidikan

sebagiknya menjadi sasaran dari peningkatan kualitas yang terus-

menerus (continuous quality enhancement) sebagai bagian dari suatu

sistem penjaminan mutu (quality assurance system) perguruan tinggi

secara keseluruhan.Melalui suatu perencanaan yang baik, perguruan

tinggi dengan potensi dan kemampuan yang memadai dapat

mengembangkan program studi yang lebih memusatkan pendidikannya

pada kebutuhan tenaga peneliti atau pengembangan ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni.

Kualitas dan relevansi merupakan dua aspek pendidikan tinggi

yang saling berkaitan dan mempunyai kontribusi langsung pada

Page 36: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xxxvi

peningkatan daya saing bangsa dalam bidang SDM. Meningkatkan

kualitas dan relevansi pendidikan tinggi merupakan tugas kompleks

karena menyangkut banyak faktor seperti kualitas pendidik dan tenaga

kependidikan, kualitas sarana dan prasarana pendidikan, sistem

pengelolaan pendanaan, dan suasana akademik yang tercipta di dalam

perguruan tinggi masing-masing, yang membutuhkan perencanaan

stratejik yang baik.

Perguruan tinggi tidak hanya perlu dilihat sebagai pusat ilmu

pengetahuan, pusat penelitian dan pusat pengabdian masyarakat.Tetapi

juga sebagai suatu entitas korporat penghasil ilmu pengetahuan yang

perlu bersaing untuk menjamin kelangsungan hidupnya, sebagaimana

perspektif sistem terbuka dalam teori organisasi. Dengan demikian

persaingan yang dihadapi perguruan tinggi sama halnya dengan

persaingan yang dialami oleh perusahaan profit, yang terkait dengan

persaingan di bidang mutu, harga dan layanan. Walaupun demikian,

ruang lingkupnya mengandung perbedaan, yaitu dari segi orientasi,

pangsa pasar dan strateginya.

Pergeseran lingkungan dan kekuatan persaingan dalam industri

pendidikan menyebabkan timbulnya kesenjangan antara tuntutan

lingkungan dan persaingan dengan kekuatan satuan pendidikan pada

berbagai jenis dan jenjang pendidikan. Perubahan lingkungan pendidikan

tinggi lebih cepat dibandingkan dengan kemampuan perguruan tinggi

nasional untuk meresponnya. Pasar dan persaingan pendidikan tinggi

Page 37: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xxxvii

menjadi lebih luas. Keadaan ini menunjukkan bahwa tuntutan lingkungan

dan persaingan pendidikan tinggi di Indonesia semakin kompleks dan

dinamis, padahal sumberdaya yang dimiliki perguruan tinggi relatif

beragam dan terbatas.Dengan demikian, perguruan tinggi saat ini dan di

masa yang akan datang, menghadapi permasalahan rendahnya tingkat

kelayakan strategis yang bersumber dari adanya kesenjangan antara

tuntutan lingkungan dan persaingan dengan sumberdaya internalnya.

Daya saing sejumlah perguruan tinggi dalam persaingan pendidikan tinggi

cenderung menurun sehingga mengancam keunggulan posisi dan

keberlanjutan perguruan tinggi yang bersangkutan.Oleh karena itu,

diperlukan suatu penerapan strategi daya saing yang tepat dalam rangka

mempertahankan eksistensi organisasi perguruan tinggi dalam lingkungan

persaingan yang terjadi.

Studi ini mempelajari kasus tiga PTN di Kalimantan Timur, yaitu

Universitas Mulawarman, Politeknik Negeri Samarinda dan STAIN Sultan

Sulaiman Samarinda. Adapun kondisi yang dihadapi PTN Kalimantan

Timuryang menunjukkan dibutuhkannya upaya revitalisasi organisasi

melalui perumusan strategi daya saing yang berakar dari aliran konfigurasi

:

1. Tingkat pendidikan dosen PTN Kalimantan Timur masihrendah.

Data pendukung uraian permasalahan tersebut tampak pada tabel

berikut :

Tabel 1.1. Tingkat Pendidikan Dosen PTN Kalimantan Timur

Page 38: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xxxviii

No Tingkat

Pendidikan

Nama PTN

Unmul Polnes STAIN Sultan

Sulaiman Jml % Jml % Jml %

1 S3 (Doktor) 170 18,34 1 0,38 7 8,54 2 S2 (Magister) 657 70,87 113 42,97 65 79,27 3 S1 (Sarjana) 100 10,79 149 56,65 10 12,19

Jumlah 927 100 263 100 82 100

Sumber : Diolah dari Tiap-tiap Bagian Kepegawaian PTN di Kaltim, 2012.

Data tersebut di atas menunjukkan PTN Kalimantan Timur memiliki

tugas panjang dalam meningkatkan kualifikasi tenaga pengajarnya,

sebab jumlah tenaga pengajar berpendidikan sarjana (S1) masih

demikian besar, sementara jumlah tenaga pengajar berpendidikan

doktor (S3) masih sangat terbatas.

Kualitas tenaga pengajar merupakan komponen yang penting dalam

pemeringkatan dan akreditasi BAN-PT, antara lain jumlah tenaga

pengajar yang cukup, jumlah tenaga pengajar yang berpendidikan S3

dan jumlah tenaga pengajar yang mempunyai kepangkatan akademik

lektor kepala dan guru besar (Purwanto, 2011). Apabila kualitas tenaga

pengajar meningkat, maka akan berimbas pada jumlah penelitian yang

menghasilkan paten, hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal

internasional, dan banyaknya tenaga pengajar yang menjadi

pembicara pada taraf internasional, yang merupakan sejumlah faktor

penilaian akreditasi lainnya. Apabila hal tersebut dapat dicapai, maka

syarat dari daya saing perguruan tinggi berupa research quality dan

teaching quality pun dapat dipenuhi.

Page 39: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xxxix

2. Sejumlah fakultas di Universitas Mulawarman mengalami penurunan

jumlah mahasiswa.

Berikut adalah data pendukung uraian permasalahan tersebut :

Tabel 1.2. Rekap Jumlah Mahasiswa berdasarkan Fakultas di

Universitas Mulawarman

No Fakultas Jumlah Mahasiswa Perkemb

angan Terakhir

2009 2010 2011

1 Ekonomi 5.532 6.822 6.661 Turun 2 Ilmu Sosial dan Politik 4.949 5.608 5.807 Naik 3 Pertanian 936 1.208 1.302 Naik 4 Kehutanan 474 565 536 Turun 5 Keguruan & Ilmu

Pendidikan 12.355 11.100 12.907 Naik

6 Perikanan & Ilmu Kelautan

388 458 402 Turun

7 Hukum 1.112 1.220 1.243 Naik 8 MIPA 1.594 2.044 1.787 Turun 9 Teknik 1.174 1.434 1.506 Naik 10 Kesehatan Masyarakat 978 1.089 807 Turun 11 Kedokteran 443 452 450 Turun 12 UP. Fakultas Farmasi 500 550 540 Turun 13 Pascasarjana 2.183 2.370 3.116 Naik 14 UP. Fakultas Ilmu Budaya 82 209 305 Naik 15 UP. Fakultas Teknologi

Informasi & Komunikasi - 139 447 Naik

Jumlah 32.700 35.268 37.816

Sumber : BAAK Universitas Mulawarman, 2011.

Jumlah mahasiswa aktif Universitas Mulawarman secara keseluruhan

pada tiap tahunnya memang mengalami peningkatan, namun apabila

dicermati lebih dalam, tujuh fakultas diantara 15 fakultas (46,67persen)

mengalami penurunan jumlah mahasiswa yang cukup mencolok

dibandingkan pada fakultas lainnya.

Page 40: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xl

3. Sejumlah program studi di Universitas Mulawarmantidak memiliki calon

mahasiswa yang memadai sehingga program studinya ditutup atau

sudah tidak menerima mahasiswa baru lagi.

Berikut data mengenai hal tersebut :

Tabel 1.3. Daftar Program Studi yang Tidak Aktif pada

Universitas Mulawarman

No. Fakultas Program

Studi Tgl

Pendirian Keterangan

1 Keguruan dan Ilmu Pendidikan

D2 Pendidikan Guru TK

21-2-2006 Ditutup 2010

2 Keguruan dan Ilmu Pendidikan

D2 Pendidikan Guru SD

21-2-2006 Ditutup 2010

3 Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

D3 Sekretaris 19-4-1999 Tidak menerima mhs baru lagi

sejak 2010 4 Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik D3 Pariwisata 23-5-2000 Tidak menerima

mhs baru lagi sejak 2010

Sumber : BAAK Universitas Mulawarman, 2011.

4. Sejumlah program studi di Universitas Mulawarman terpaksa

mengalihkan calon mahasiswa ke program studi lain untuk memenuhi

kuota mahasiswa baru pada program studi yang tidak diminati calon

mahasiswa.

Hal tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya kekosongan

mahasiswa pada program-program studi eksakta pada umumnya,

yang saat ini kurang diminati dibandingkan dengan ilmu-ilmu

sosial.Kebijakan tersebut dilakukan dengan menyetujui program studi

pilihan kedua calon mahasiswa dalam tahap ujian masuk perguruan

tinggi.

5. Sejumlah program studi di STAIN Sultan Sulaiman belum terakreditasi.

Page 41: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xli

Sebelum tahun 2011, hampir semua program studi belum terakreditasi,

kecuali program studi Pendidikan Agama Islam.Pada tahun 2009 ijin

penyelenggaraan program studi yang sudah tidak berlaku, baru diurus

dan kemudian diusulkan akreditasinya.

Provinsi Kalimantan Timur yang memiliki luas mencapai 211.440

km2 atau satu setengah kali pulau Jawa dan Madura, memiliki potensi

daerah di bidang perkebunan, peternakan, pariwisata serta perikanan dan

kelautan. Di bidang perkebunan, Provinsi Kalimantan Timur telah

mengembangkan areal perkebunan dari kawasan Budidaya Non

Kehutanan, dengan menetapkan potensi lahan perkebunan sawit sebesar

4,7 juta ha dan sisanya (0,61 juta ha) diperuntukkan bagi pengembangan

usaha perkebunan lainnya. Di bidang peternakan, Provinsi Kalimantan

Timur masih memiliki prospek untuk dikembangkan, karena hingga saat

ini untuk pemenuhan daging ternak maupun unggas bagi masyarakat

masih didatangkan dari luar daerah seperti Sulawesi Selatan, Sulawesi

Tengah, Jawa Timur dan Bali. Di bidang pariwisata, posisi Provinsi

Kalimantan Timur berada pada segmen special interest group akibat

hampir 90 persen objek wisata yang ada disediakan oleh alam yang

dibaur dengan budaya dan sejarah, serta dikemas dalam paket wisata

ecoturism, dan 10 persen lainnya adalah objek wisata buatan.Di bidang

perikanan dan kelautan, Provinsi Kalimantan Timur memiliki komoditi

prospektif yang menonjol melalui budidaya laut, air payau dan tambak.

Page 42: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xlii

Mencermati potret potensi daerah tersebut, maka Perguruan Tinggi

Negeri (PTN) di Kalimantan Timur berupaya menghasilkan SDM yang

mampu memenuhi kebutuhan daerah untuk pengembangan berbagai

sektor potensi daerah dalam rangka pembangunan yang lebih baik.

Mengingat jumlah angkatan kerja dengan jumlah lapangan pekerjaan di

Kalimantan Timur masih belum seimbang, sehingga upaya mengatasi

pengangguran menjadi agenda utama dalam agenda prioritas

pembangunan Kaltim (http://kaltimprov.go.id). Provinsi Kalimantan Timur

ke depan direncanakan menjadi pusat agroindustri dan energi terkemuka.

Untuk itu, maka kebutuhan akan SDM yang cerdas, terampil, berakhlak

mulia dan memiliki daya saing tinggi senantiasa diperlukan. Melalui PTN-

lah SDM yang dimaksud, diharapkan dapat dihasilkan. Oleh karena itu

tidak mengejutkan apabila perkembangan di lingkungan pendidikan

terutama pada PTN Kalimantan Timur memiliki progress yang cukup

pesat.Namun perkembangan tersebut belum menjanjikan keberlanjutan

yang kuat sebab PTN di Kalimantan Timur belum menduduki peringkat

nasional yang baik.

Daya saing PTN Kalimantan Timur secara nasional dibandingkan

dengan beberapa provinsi lain di Indonesia sampai tahun 2012 masih

relatif rendah. Data peringkat PTN Kalimantan Timur

versiWebcometricspada Juli 2012 menunjukkan bahwa Unmul berada

pada peringkat 116 di Indonesia. Pemeringkatan perguruan tinggi menurut

Webcometrics memperhatikan empat faktor, yaitu (1) visibility, (2) size, (3)

Page 43: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xliii

rich file dan (4) scholar.Sementara pada pemeringkatan

versi4International Colleges and Universities pada tahun 2012,

Unmulditempatkan pada peringkat 48 dan Universitas Borneo Tarakan

(UBT) yang baru saja berubah status menjadi PTN berada pada

peringkat150 dari 355 Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia. Namun

pada tahun 2013 terjadi kemerosotan peringkat yang sangat mengejutkan

dimana Unmul berada pada peringkat 91 sedangkan UBT pada peringkat

184 dari 348 Perguruan Tinggi di seluruh

Indonesia(http://www.4icu.org/id). Kriteria yang dipergunakan 4ICU antara

lain : (1) Google Page Rank, (2) Yahoo inbound links,dan (3) the Alexa

traffic ranking rank.Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) berada pada

peringkat 5 dari 19 Politeknik Negeri di seluruh Indonesia, dan STAIN

Sultan Sulaiman Samarinda berada pada peringkat 22 dari 31 STAIN di

seluruh Indonesia (http://duniasoal.com/id).Dengan demikian, asumsi

peneliti adalah PTN di Kalimantan Timur belum memiliki strategi yang

tepat di dalam persaingan.Penelitian ini juga berasumsi bahwa kondisi

persaingan yang terjadi di antara perguruan tinggi pada dasarnya akan

kembali pada strategi bisnisnya, bukan pada apa strategi pemasarannya,

tetapi yang lebih penting pada aspek formulasi strategi daripada sebuah

organisasi dalam mengelola faktor-faktor yang memiliki nilai daya saing

sebagai suatu ‘alat’ untuk memenangkan persaingan.

Padahal tersedianya SDM yang menguasai ilmu pengetahuan dan

seni dalam jumlah, mutu dan memiliki daya beli yang memadai hasil dari

Page 44: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xliv

lembaga-lembaga pendidikan tinggi akan mendorong tumbuhnya

lembaga, dunia dan industri berbasis ilmu pengetahuan yang dapat

menyerap tenaga kerja produktif, yang dapat menghasilkan barang atau

jasa yang berdaya saing tinggi. Asumsinya adalah untuk mendapatkan

tenaga kerja yang berkualitas harus dilihat dari kualitas sistem pendidikan

yang ada di suatu negara, termasuk perguruan tinggi selaku

penyelenggara pendidikan tinggi. Sehingga jika suatu daerah memiliki

perguruan tinggi yang baik, maka akan mampu melahirkan tenaga kerja

yang baik pula.Uraian mengenai beberapapermasalahandan potret

potensi daerah sebagaimana telah terjabar di atas bagi penulis

merupakan isu permasalahan yang penting untuk dikaji sebab terdapat

gap antara keinginan lingkungan dengan keluaran yang

dihasilkan.Penelitian ini berfokus pada upaya menganalisis strategi daya

saing PTN Kalimantan Timur.

Studi-studi mengenai upaya peningkatan daya saing perguruan

tinggi selama ini berfokus pada hal-hal yang bervariasi satu sama lain,

namun umumnya menekankan pada aspek resource-based model dalam

penyusunan strategi untuk mencapai tujuan organisasinya, seperti hasil

penelitian Cyert (1993) yang mengukur besarnya pengaruh beberapa

variabel yang dapat meningkatkan daya saing perguruan tinggi, dengan

hasil penelitian berupa suatu proposisi bahwa kemampuan daya saing

suatu perguruan tinggi bergantung pada competitive distinctive-nya

masing-masing.Penelitian Furrer dkk (2008) juga menggunakan

Page 45: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xlv

pendekatan resource-based dengan hasil temuan berupa model jalinan

antara sumber-sumber daya diantara tingkat perusahaan. Penelitian

lainnya berfokus pada temuan akan strategi yang paling tepat untuk

meningkatkan daya saing organisasi.Sebagaimana tampak pada hasil-

hasil penelitian yang antara lain dilakukan oleh Istijanto (2004) mengenai

strategi positioning perguruan tinggi, serta penelitian Chung, Fam dan

Holdsworth (2009) mengenai nilai-nilai budaya yang mempengaruhi

pilihan universitas bagi siswa. Berbeda pula halnya dengan penelitian

yang dilakukan oleh Sherman, Rowley dan Armandi (2007) dengan

temuan berupa sebuah profil strategik bagi perusahaan yang mendukung

analisis SWOT, serta penelitian O’Shannassy (2008) yang lebih

mengeksplorasi kegiatan analisis lingkungan pada tahapan formulasi

strategi dengan mengidentifikasi sumber daya keunggulan bersaing

perusahaan.Penelitian Ham dan Hayduk (2003) justru mengaitkan upaya

peningkatan daya saing dengan teori kesenjangan antara ekspektasi

dengan persepsi dari kualitas pelayanan jasa pendidikan.

Posisi penelitian ini dibanding penelitian yang pernah ada yaitu

dengan menganalisis strategi bersaing yang telah ditentukan PTN melalui

aspek aliran konfigurasi / struktur (Mintzberg, Ahlstrand dan Limpel, 1998:

4) dalam pembentukan strategi dengan melakukan tinjauan atas analisis

lingkungan dalam tahap formulasi strategi dan tinjauan atas komponen

struktural dari desain organisasi yang telah dilakukan (meliputi tujuan,

strategi, lingkungan dan struktur organisasi). Kemudian untuk selanjutnya

Page 46: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xlvi

mengidentifikasi posisi strategis organisasi melalui proses transformasi

yang telah dilalui oleh PTN. Poin pembaharuan kedua di dalam penelitian

ini dibandingkan dengan penelitian yang pernah ada terletak pada

penggunaan matriks (Strategic Position and Action Evaluation)

SPACEsebagai model deskriptif yang dibawa ke lapangan untuk

menganalisis strategi daya saing PTN Kalimantan Timur dan

mencermatiperencanaan stratejikyang telah dilakukan PTN Kalimantan

Timur melalui aspek komponen-komponen struktural dari desain

organisasi. Penelitian ini mencoba menghasilkan suatu proposisi bahwa

untuk kondisi Kalimantan Timur, upaya peningkatan daya saing PTN tidak

cukup hanya melalui perumusan strategi yang berfokus pada konsumen,

tetapi juga memerlukan ketepatandesain komponen struktural organisasi.

Pembaharuan ketiga terletak pada pemilihan obyek penelitian yang dalam

penelitian sebelumnya banyak dilakukan pada sektor industri dan

manufaktur (Sherman dkk 2007; Furrer dkk 2008; O’Shannassy 2008)

atau pada sektor jasa pendidikan tinggi namun menggunakan pendekatan

resource-based (Cyert 1993; Ham dan Hayduk 2003; Istijanto 2004;

Chung dkk 2009), maka penelitian ini adalah untuk sektor jasa pendidikan

tinggi negeri dengan menggunakan pendekatan integrated-based.

Penelitian ini dilakukan pada tiga bentukPTN di Kalimantan Timur,

antara lain universitas, politeknik dan sekolah tinggi, mengingat jumlah

PTN di Provinsi Kalimantan Timur hanya sebesar 10 persen dari jumlah

seluruh perguruan tinggi yang ada di Kalimantan Timur, dimana dari 50

Page 47: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xlvii

perguruan tinggi yang ada, hanya lima diantaranya yang berstatus

sebagaiPTN.Sedangkan secara nasional jumlah PTN hanya sebesar 6,14

persen dari jumlah seluruh perguruan tinggi yang tersebar di seluruh

wilayah Indonesia (Dirjen DIKTI, 2011). Dengan demikian dibutuhkan

upaya revitalisasi perencanaan stratejik organisasi untuk

mempertahankan keberlanjutan perguruan tinggi, khususnya PTN di

Kalimantan Timur dalam merespon perubahan lingkungan pendidikan

tinggi yang berlangsung cepat akibat tuntutan lingkungan dan persaingan.

1.2. Rumusan Masalah

Bahasan konsep daya saing bagi organisasi sektor publik bidang

pendidikan berbeda dengan konsep daya saing perusahaan ataupun

industri.Daya saing pada tingkatan perusahaan (mikro) didefinisikan

sebagai kemampuan suatu perusahaan mengatasi perubahan dan

persaingan pasar dalam memperbesar dan mempertahankan keuntungan,

pangsa pasar, dan/atau ukuran bisnisnya.Kemudian definisi pada

tingkatan industri (meso) adalah kemampuan suatu industri menghasilkan

produktivitas yang lebih tinggi dari industri pesaingnya.Suatu perusahaan

memiliki daya saing atau keunggulan kompetitif (competitive advantage)

ketika perusahaan tersebut mempunyai sesuatu yang tidak dimiliki

pesaing, melakukan sesuatu lebih baik dari perusahaan lain, atau mampu

melakukan sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh perusahaan lain

(Porter dan McFetridge, 1995 (http://2.bp.blogspot.com).

Page 48: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xlviii

Sedangkan daya saing bagi organisasi sektor publik bidang

pendidikan adalah kemampuan lembaga penyelenggara pendidikan untuk

tumbuh dan berkembang diantara organisasi lainnya melalui keunggulan

kompetitif yang dimiliki, dalam rangka menarik minat sejumlah calon

mahasiswa.Pilar utama daya saing terletak pada perumusan strategi yang

dipergunakan dalam mengelola sejumlah keunggulan kompetitif yang

dimiliki. Daya saing perguruan tinggi akan membangun citra perguruan

tingginya (Alma, 2008: 99).

Upaya meningkatkan daya saing dan produktivitas sumberdaya

manusia (dalam Purwanto, 2011) diupayakan dengan mengembangkan

organisasi yang sehat.Higher Education Long Term Strategy Pendidikan

Tinggi (HELTS DIKTI) memasukkan unsur tata kelola, kepemimpinan dan

manajemen SDM sebagai bagian dari penyehatan organisasi.Tata kelola

organisasi menyangkut visi dan misi, keterbukaan, tanggungjawab, adil

dan akuntabilitas. Kepemimpinan menyangkut karakteristik kepemimpinan

yang efektif dan sistem pengelolaan fungsional dan operasional yang

mencakup :planning, organizing, staffing, leading, controlling. Sedangkan

manajemen SDM mencakup efektivitas, sistem seleksi, perekrutan,

penempatan, pengembangan dan pemberhentian; sistem monitoring dan

evaluasi serta rekam jejak kinerja; kualifikasi akademik dan kompetensi

dosen (BAN-PT, 2009).

Jones (dalam Reigeluth, 1999: 97) menyatakan bahwa model

berperan penting dalam pengembangan teori karena berfungsi sebagai

Page 49: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xlix

konsep dasar untuk memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai

hubungan sebab-akibat (cause-effect) dalam suatu sistem, serta untuk

menyediakan interpretasi kualitatif dan kuantitatif yang lebih baik akan

sistem tersebut. Dalam penelitian ini, matriks Strategic Position and Action

Evaluation (SPACE) menjadi model deskriptif dan prediktif yang dibawa ke

lapangan dalam menganalisis strategi daya saing PTN Kalimantan Timur.

Model deskriptif hanya menggambarkan situasi sebuah sistem sebagai

miniatur dari obyek yang dipelajari, sekaligus memberi rekomendasi

terhadap apa yang terjadi dan peramalan apabila sesuatu terjadi.

Dengan dilatar belakangi uraian dasar penelitian tersebut, maka

permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Bagaimana strategi daya saing organisasi Perguruan Tinggi Negeri di

Kalimantan Timur ?

1.3. Tujuan Penelitian

Membangun daya saing perguruan tinggi sebagaimana

diamanatkan dalam Rencana Strategis Pendidikan Tinggi tidak hanya

cukup dilakukan dengan mengelola perguruan tinggi berupa perkuliahan

dengan baik saja. Perguruan tinggi yang mampu bersaing dan bertahan

lama atau berkelanjutan harus mempunyai daya saing yang baik di mata

konsumen dengan berfokus pada kepuasan stakeholders, mutu proses

yang tinggi untuk menghasilkan outcome pada industri pemakai, dan

kinerja sumberdaya yang tinggi (Buku Penuntun HELTS 2003-2010).

Page 50: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

l

Penelitian ini melakukan penilaian strategi dalam merumuskan

alternatif perumusan strategi daya saing organisasi PTNuntuk

mempertahankan eksistensinya pada lingkungan persaingan yang

ada.Sehinggatujuan dari penelitian ini adalah : Menganalisis strategi daya

saing organisasi Perguruan Tinggi Negeri Kalimantan Timur.

1.4. Signifikansi Penelitian

Strategi daya saingmerupakan sebuah ranah kajian manajemen

stratejik dalam organisasi yang tidak terlepas dari disiplin ilmu administrasi

publik. Studi ini dikembangkan secara metodologis ilmiah untuk

memberikan kontribusi teoritik, metodologis dan praktis sebagai berikut :

1. Teoritik

Dari segi akademik, penelitian ini berusaha memberikan kontribusi

yang orisinil ke arah pengembangan teori organisasi sebagai sebuah

disiplin ilmu dan pengembangan perencanaan stratejik organisasi

publik bidang pendidikan melalui penelaahan strategi sebagai salah

satu aspeknya.Teori organisasi adalah sebuah disiplin ilmu yang

mempelajari tentangstruktur dan desain organisasi.Teori organisasi

menjelaskan bagaimana organisasi sebenarnya distruktur dan

menawarkan tentang bagaimana organisasi dapat dikontruksi guna

meningkatkan keefektifannya.Teori organisasi memfokuskan diri

kepada perilaku dalam organisasi dan menggunakan definisi yang luas

tentang keefektifan organisasi.Teori organisasi tidak hanya

Page 51: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

li

memperhatikan prestasi dan sikap para anggotanya, tetapi juga

kemampuan organisasi secara keseluruhan untuk menyesuaikan diri

dan mencapai tujuan-tujuannya (Akdon, 2011: 47-48).Sedangkan

strategi yang merupakan bagian dari strategic planning, merupakan

alat dalam manajemen strategik organisasi.Maka dari itu, manajemen

stratejik sebagai salah satu perkembangan pendekatan manajemen

yang muncul dari pergeseran paradigma administrasi publik dari

manajemen publik ke new public management (Rakhmat, 2009: 176),

dalam penelitian ini menjadi ruang analisis atas pengelolaan strategi

yang dijalankan oleh suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi penciptaan

dan pengembangan teori serta praktek ilmu administrasi publik yang

terfokus pada strategi daya saing pada aspek manajemen stratejik

organisasi dalam dimensi perencanaan stratejik organisasi. Terhadap

pengembangan teori diharapkan hasil penelitian ini akan :

a. Mampu memberikan sumbangsih pemikiran intelektual ke arah

bidang kajian administrasi publik yang terfokus pada penerapan

perencanaan stratejik yang sesuai dengan kondisi lingkungan

internal dan eksternal organisasi, melalui hubungan komponen-

komponen struktural dalam desain organisasiuntuk merumuskan

strategi daya saing yang tepat.

b. Mampu memberi ruang perdebatan dalam diskusi teori organisasi

dalam rangka menambah wawasan keilmuan yang terfokus pada

Page 52: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lii

bidang kajian strategi sebagai bagian dari strategic planning melalui

pendalaman studi tentang strategi daya saing organisasi sektor

publik bidang pendidikan.

2. Metodologis

Dari segi metodologis, penelitian ini berusaha memperkaya khasanah

penelitian di bidang administrasi publik, khususnya mengenai daya

saing PTN dengan menggunakan metode dan pendekatan kualitatif,

dengan mengembangkan filsafat fenomenologis yang lebih

mengutamakan penghayatan (vestehen), dengan berusaha memahami

dan menafsirkan makna akan suatu peristiwa beserta interaksi tingkah

laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif penulis.

3. Praktis

Dari segi praktis, secara umum penelitian ini diharapkan akan mampu

memberikan informasi kepada para praktisi tentang komponen-

komponen yang perlu menjadi perhatian utama dalam memperbaiki

atau membenahi perumusan strategi daya saing yang dilakukan oleh

PTN sebagai organisasi publik bidang pendidikan, dalam rangka

meningkatkan kemampuan daya saingnya dalam pemberian jasa

pendidikan. Sejumlah kemanfaatan dari hasil penelitian ini yang

diharapkan dapat berguna bagi kehidupan praktis antara lain :

a. Mampu memberi sumbangsih berupa masukan kepada pimpinan

PTN Kalimantan Timur, khususnya dalam desain model alternatif

strategi daya saing organisasi dalam melakukan fungsi pemberian

Page 53: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

liii

pelayanan bidang pendidikan yang lebih mampu membantu PTN

untuk mempertahankan eksistensinya dalam lingkungan

persaingan.

b. Mampu membuka ruang kritis terhadap organisasi publik bidang

pendidikan, khususnya sebagai ruang yang dinamis untuk

melakukan perubahan sesuai tuntutan lingkungan internal dan

eksternal organisasi.

c. Mampu memberi petunjuk yang rasional, berwawasan lokal dan

nasional dalam mempermudah perumusan strategi daya saing

organisasi pada era persaingan dan perubahan di masa depan

agar mampu mempertahankan keberadaan organisasi secara lebih

baik.

Page 54: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

liv

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori dan Perspektif Strategi dalam Ilmu Administrasi Publik

Muara kerangka pikir penelitian ini adalah proposisi Mintzberg

bahwa praktek manajemen strategik suatu organisasi tergantung pada

aliran pembentukan strategi yang dipergunakan. Masing-masing aliran

memiliki perspektif unik yang berfokus pada satu aspek utama dari proses

pembentukan strategi (Mintzberg, Ahlstrand dan Lampel, 1998: 4).

Disamping itu, paradigma fakta sosial turut melatarbelakangi penelitian

yang mempergunakan teori organisasi sebagai grand theory, teori

manajemen stratejik sebagai middle theory dan teori perencanaan stratejik

sebagai application theory ini.

2.1.1. Perspektif Paradigmatik Administrasi Publik

2.1.1.1. Perkembangan Paradigma Administrasi Publik

Perkembangan studi administrasi publik sangat dipengaruhi oleh

perubahan kebutuhan filosofis manusia dalam memahami hakikat dasar

dari peranan administrasi publik sebagai fenomena sosial. Pemahaman ini

mencakup pemahaman terhadap pergeseran cara berpikir dan asumsi-

asumsi yang digunakan dalam menghadapi permasalahan publik.

Dalam perkembangan ilmu administrasi publik telah tumbuh dan

dikenal sejumlah paradigma yang menggambarkan adanya perubahan-

Page 55: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lv

perubahan dan perbedaan-perbedaan dalam tujuan, teori, metodologi

atau dalam bagaimana epistimologi serta nilai-nilai yang mendasarinya.

Menurut Kuhn (1993), ilmu pengetahuan akan berkembang melalui

tahapan paradigmanya. Paradigma merupakan suatu cara pandang, nilai-

nilai, metode-metode, prinsip dasar atau cara memecahkan sesuatu

masalah, yang dianut oleh suatu masyarakat ilmiah pada masa tertentu.

Dalam hubungannya dengan perkembangan ilmu administrasi publik,

anomali pernah terjadi beberapa kali dan terlihat pada pergantian cara

pandang yang lama dengan yang baru, sebagaimana diungkapkan oleh

Henry (1995: 21-49). Standar suatu disiplin ilmu mencakup fokus dan

lokus. Fokus mempersoalkan what of the field atau metode dasar yang

digunakan atau cara-cara ilmiah apa yang dapat digunakan untuk

memecahkan suatu persoalan. Sedang lokus mencakup where of the field

atau tempat dimana metode tersebut digunakan atau diterapkan.

Berdasarkan dua kategori disiplin tersebut, perkembangan

paradigma administrasi publik menurut Henry (1995: 32-54) dapat

dikelompokkan dalam lima paradigma :

1) Dikotomi antara politik dan administrasi negara (1900 – 1926).

Fokus dari ilmu administrasi terbatas pada masalah-masalah

organisasi, kepegawaian dan penyusunan anggaran dalam

birokrasi dan pemerintahan. Sedangkan masalah-masalah

pemerintahan, politik dan kebijakan merupakan substansi ilmu

politik. Lokus paradigma ini adalah mempermasalahkan dimana

Page 56: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lvi

seharusnya administrasi negara berada. Frank J. Goodnow dan

Leonard D. White dalam bukunya Politics and Administration

mengatakan bahwa ada dua fungsi pokok pemerintah yang amat

berbeda satu sama lain, yaitu politik dan administrasi.

2) Prinsip-prinsip administrasi (1927 – 1937).

Lokus dari administrasi negara tidak merupakan masalah dalam

paradigma ini, yang penting adalah fokusnya, yaitu prinsip-prinsip

administrasi yang dipandang dapat berlaku universal pada setiap

bentuk organisasi dan setiap lingkungan sosial budaya. Pada masa

itu, administrasi memiliki prinsip-prinsip yang jelas dimana

administrasi negara dapat diterapkan di negara mana saja

walaupun berbeda kebudayaan, lingkungan, visi dan lainnya. Pada

fase ini administrasi mencapai puncak reputasinya. Adapun

beberapa karya yang menonjol dalam fase paradigma ini antara

lain :

a. Principle of Scientific Management oleh F. W. Taylor.

b. Principles of Public Administration oleh Willoughby.

c. Creative Experience oleh Mary Parker Follet.

d. Industrial and General Management oleh Henry Fayol.

e. Principles of Organization oleh James D. Mooney dan Allan C.

Reiley.

f. Paper on the Science of Administration oleh Luther H. Gullick

dan Lyndall Urwick.

Page 57: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lvii

3) Administrasi negara sebagai ilmu politik (1950 – 1970).

Fase paradigma ini merupakan suatu usaha untuk menetapkan

kembali hubungan konseptual antara administrasi negara dan ilmu

politik. Konsekuensi dari usaha ini adalah keharusan untuk

merumuskan bidang administrasi negara sebagai ilmu politik,

hubungannya dengan fokus keahliannya yang disebut esensial.

Waldo memprotes perlakuan ilmu politik terhadap ilmu administrasi

yang menyebut administrasi bukan lagi dianggap sebagai ilmu

politik berdasarkan Laporan Komisi Ilmu Politik, tapi sebagai suatu

disiplin baru dari ASPA (American Political Science Associaton,

1962) dengan tulisannya bahwa sarjana-sarjana ilmu politik tidak

lagi mengidentifikasi dirinya dengan administrasi negara adalah

bersikap tidak mempedulikan dan memusuhi. Sehingga sarjana

administrasi Negara dianggap sebagai warga kelas dua.

4) Administrasi negara sebagai ilmu administrasi (1954 – 1970).

Administrasi negara berkembang sebagai ilmu administrasi.

Perkembangan ini diawali dengan ketidaksenangan bahwa ilmu

administrasi dianggap sebagai ilmu kedua setelah ilmu politik.

Sebagai suatu paradigma, pada fase ini administrasi hanya

memberikan fokus, bukan lokusnya. Tahun 1965 Jurnal

Administration Science Quarterly sebagai sarana yang amat

penting untuk menyuarakan pendapat dan konsepsi-konsepsi dari

paradigma ini.

Page 58: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lviii

5) Administrasi negara sebagai administrasi negara (1970).

Pada masa ini administrasi negara telah berkembang menjadi ilmu

administrasi negara, merambah ke teori organisasi, ilmu kebijakan

(policy science) dan ekonomi politik. Dalam waktu singkat,

administrasi negara sebagai suatu bidang kajian telah

menunjukkan warna tersendiri. Beberapa departemen, fakultas dan

akademi baru administrasi negara dan public affairs bermunculan,

salah satunya The National Association of School of Public Affairs

and Administration.

Frederickson (1984: 24-30) juga membagi perkembangan

administrasi negara dalam enam paradigma, dengan penjabaran :

1) Birokrasi klasik.

Fokus pengamatan paradigma ini adalah struktur (desain)

organisasi dan fungsi prinsip-prinsip manajemen. Sedangkan yang

menjadi lokus adalah berbagai jenis organisasi, baik pemerintahan

maupun bisnis. Nilai pokok yang ingin diwujudkan adalah efisiensi,

efektivitas, ekonomi dan rasionalitas.

2) Birokrasi neo-klasik.

Nilai yang dianut dan ingin dicapai paradigma ini adalah serupa

dengan paradigma pertama, tetapi yang merupakan lukos dan

fokusnya berbeda. Lokus dari paradigma ini adalah keputusan yang

dihasilkan oleh birokrasi pemerintahan, sedangkan fokusnya

adalah proses pengambilan keputusan dengan perhatian khusus

Page 59: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lix

kepada penerapan ilmu perilaku, ilmu manajemen, analisa sistem

dan penelitian operasi.

3) Kelembagaan.

Paradigma kelembagaan fokusnya terletak pada pemahaman

mengenai perilaku birokrasi yang dipandang juga sebagai suatu

organisasi yang kompleks. Masalah-masalah efisiensi, efektivitas

dan produktivitas organisasi kurang mendapat perhatian. Salah

satu perilaku organisasi yang diungkapkan oleh paradigma ini

adalah perilaku pengambilan keputusan yang bersifat gradual dan

inkremental, yang oleh Lindblom dipandang sebagai satu-satunya

cara untuk memadukan kemampuan dan keahlian birokrasi dengan

preferensi kebijakan dan berbagai kemungkinan bisa dari pejabat-

pejabat politis.

4) Hubungan kemanusiaan.

Inti yang mendasari paradigma ini adalah keikutsertaan dalam

pengambilan keputusan, minimasi perbedaan dan status dan

hubungan antar pribadi, keterbukaan, aktualisasi diri dan optimasi

tingkat kepuasan. Fokus dari paradigma hubungan kemanusiaan

adalah dimensi-dimensi kemanusiaan dan aspek sosial dalam tiap

jenis organisasi ataupun birokrasi.

5) Pilihan publik.

Lokus dari administrasi negara menurut paradigma ini tak lepas

dari politik. Sedangkan fokusnya adalah pilihan-pilihan untuk

Page 60: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lx

melayani kepentingan publik akan barang dan jasa yang harus

diberikan oleh sejumlah organisasi yang kompleks.

6) Administrasi negara baru.

Fokus dari administrasi negara baru meliputi usaha untuk

mengorganisasikan, menggambarkan, mendesain ataupun

membuat organisasi dapat berjalan ke arah dan dengan

mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan secara maksimal yang

dilaksanakan dengan menggambarkan sistem desentralisasi dan

organisasi-organisasi demokratis yang responsif dan mengundang

partisipasi serta dapat memberikan secara merata jasa-jasa yang

diperlukan masyarakat. Karakteristik administrasi negara baru

menurut Frederickson, menolak bahwa para administrator dan teori

administrasi bersifat netral atau bebas nilai dan nilai-nilai

sebagaimana dianut dalam berbagai paradigma tersebut di atas

adalah relevan sekalipun terkadang bertentangan satu sama lain.

Kurang lebih setelah sepuluh tahun, terjadi pergeseran paradigma

yang dikenal dengan nama post-bureaucratic paradigm oleh Barzelay dan

Armajani (1997: 496) yang benar-benar berbeda dengan paradigma

birokratik yang banyak dikritik orang. Berikut tersaji tabel mengenai

perbedaan perspektif paradigma birokratik dan paradigma post-

bureaucratic :

Page 61: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxi

Tabel 2.1. Perbedaan Perspektif Paradigma Birokratik dan Post-Bureaucratic

No Paradigma Birokratik Paradigma Post-Bureauratic 1 Menekankan

kepentingan publik, efisiensi, admi- nistrasi dan kontrol.

Menekankan hasil yang berguna bagi masyarakat, kualitas dan nilai, produk dan keterikatan terhadap norma.

2 Mengutamakan fungsi, otoritas dan struktur.

Mengutamakan misi, pelayanan dan hasil akhir.

3 Menilai biaya, menekan- kan tanggungjawab.

Menekankan pemberian nilai bagi masyarakat, membangun akuntabilitas dan memperkuat hubungan kerja.

4 Mengutamakan ketaatan terhadap aturan dan prosedur.

Menekankan pemahaman dan penerapan norma-norma, identifikasi dan pemecahan masalah, serta proses perbaikan yang berkelanjutan.

5 Mengutamakan beropera- sinya sistem-sistem ad- ministrasi.

Menekankan pemisahan antara pelayanan dengan kontrol, membangun dukungan terhadap norma, memperluas pilihan pelanggan, mendorong kegiatan kolektif, memberikan insentif, mengukur dan menganalisis hasil, dan memperkaya umpan balik.

Sumber : Barzelay dan Armani, 1997: 496.

Dalam saat yang bersamaan muncul paradigma yang sangat

bersifat reformatif yaitu Reinventing Government yang disampaikan oleh

Osborne dan Gaebler pada tahun 1992 dan kemudian dioperasionalkan

oleh Osborne dan Plastrik pada tahun 1997. Di dalam paradigma ini,

pemerintahan pada saat sekarang harus bersifat 1) katalitik, 2)

memberdayakan masyarakat, 3) mendorong semangat kompetisi, 4)

berorientasi pada misi, 5) mementingkan hasil, 6) mengutamakan

kepentingan pelanggan, 7) berjiwa wirausaha, 8) selalu berupaya

mencegah masalah atau bersikap antisipatif, 9) bersifat desentralistis, dan

10) berorientasi pada pasar.

Page 62: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxii

Paradigma Reinventing Government juga dikenal sebagai New

Public Management (NPM) dan mencapai puncaknya ketika prinsip Good

Governance diimplementasikan. Pada tahun 2003, atau kurang lebih

sepuluh tahun kemudian, muncul lagi paradigma baru dalam administrasi

publik yaitu The New Public Service oleh Denhardt dan Denhardt.

Keduanya menyarankan untuk meninggalkan prinsip administrasi klasik

dan Reinventing Government atau NPM, dan beralih ke prinsip New

Public Service. Ide pokok New Public Service antara lain :

1) Serve citizen, not customers : melayani warga masyarakat bukan

pelanggan.

2) Seek the public interest : mengutamakan kepentingan publik.

3) Value citizenship over entrepreneurship : lebih menghargai warga

negara daripada kewirausahaan.

4) Think strategically, act democratically : berpikir strategis dan

bertindak demokratis.

5) Recognized that accountability is not simple : menyadari bahwa

akuntabilitas bukan merupakan sesuatu yang mudah.

6) Serve rather than steer : melayani daripada mengendalikan.

7) Value people, not just productivity : menghargai orang, bukan

hanya produktivitas semata.

2.1.1.2. Perspektif New Public Management

Paradigma NPM melihat bahwa paradigma manajemen terdahulu

kurang efektif dalam memecahkan masalah pemberian pelayanan kepada

Page 63: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxiii

publik. Hood dalam Keban (2004: 34) mengungkapkan ada tujuh prinsip

dalam NPM, yaitu :

1) Pemanfaatan manajemen profesional dalam sektor publik.

2) Penggunaan indikator kinerja.

3) Penekanan yang lebih besar pada kontrol output.

4) Pergeseran perhatian ke unit-unit yang lebih kecil.

5) Pergeseran ke kompetisi yang lebih tinggi.

6) Penekanan gaya sektor swasta pada penerapan manajemen.

7) Penekanan pada disiplin dan penghematan yang lebih tinggi dalam

penggunaan sumber daya.

NPM secara umum dipandang sebagai suatu pendekatan

administrasi publik yang menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang

diperoleh dalam dunia manajemen bisnis dan disiplin yang lain untuk

memperbaiki efisiensi, efektivitas dan kinerja pelayanan publik pada

birokrasi modern. Selain itu, new public management diarahkan pada

prinsip fleksibilitas, pemberdayaan, inovasi dan orientasi pada hasil,

outsourching, dan contracting out, serta manajemen dan anggaran

berbasis kinerja (Rakhmat, 2009: 172).

NPM telah mengalami berbagai perubahan orientasi menurut

Ferlie, Ashburner, Filzgerald dan Pettigrew dalam Keban (2004: 35) yaitu :

1) Orientasi the efficiency drive, yaitu mengutamakan nilai efisiensi

dalam pengukuran kinerja.

Page 64: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxiv

2) Orientasi downsizing and decentralization, yaitu mengutamakan

penyederhanaan struktur, memperkaya fungsi dan mendelegasikan

otoritas kepada unit-unit yang lebih kecil agar dapat berfungsi

secara cepat dan tepat.

3) Orientasi in search of the excellence, yaitu mengutamakan kinerja

optimal dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

4) Orientasi public service, yaitu menekankan pada kualitas, misi dan

nilai-nilai yang hendak dicapai organisasi publik, memberikan

perhatian yang lebih besar kepada aspirasi, kebutuhan dan

partisipasi pengguna dan warga masyarakat, memberikan otoritas

yang lebih tinggi kepada pejabat yang dipilih masyarakat termasuk

wakil-wakilnya, menekankan social learning dalam pemberian

pelayanan publik, dan penekanan pada evaluasi kinerja secara

berkesinambungan, partisipasi masyarakat dan akuntabilitas.

Perspektif NPM berfokus pada kerjasama yang berorientasi pada

outcome antara publik dengan sektor swasta dalam menyediakan layanan

kepada warga negara. Bentuk reformasi ini berupaya menggantikan

model pemerintahan tradisional yang berbasis aturan, proses yang

didorong oleh kewenangan, dengan berbasis pasar, taktik yang didorong

oleh persaingan. Bahkan di beberapa negara, BUMN seperti perusahaan

telepon, listrik, secara eksplisit menerapkan model pasar. Tetapi proses

reformasi global lebih merupakan upaya untuk menggantikan proses yang

Page 65: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxv

lama dengan mekanisme baru yang disebut mekanisme pasar (market

mechanism) (Sangkala, 2012: 186).

Jadi dapat disimpulkan bahwa karakteristik utama NPM adalah

memperkenalkan mekanisme pasar untuk menjalankan organisasi

layanan publik atau disebut marketisasi pelayanan publik (Hood dalam

Sangkala, 2012: 188).

2.1.1.3. Manajemen Stratejik dalam Perspektif Administrasi Publik

Menurut Shafritz dan Russel (1997: 20), manajemen berkenaan

dengan orang yang bertanggungjawab menjalankan suatu organisasi, dan

proses menjalankan organisasi itu sendiri yaitu pemanfaatan sumberdaya

untuk mencapai tujuan organisasi. Sementara itu, muncul tipe manajemen

khusus yang disebut sebagai manajemen publik yaitu manajemen instansi

pemerintah di dalam paradigma public management.

Overman dalam Keban (2004: 85) mengemukakan bahwa

manajemen publik bukanlah scientific management, meskipun sangat

dipengaruhi oleh scientific management. Manajemen publik bukan policy

analysis, bukan juga administrasi publik baru atau kerangka yang lebih

baru. Akan tetapi, manajemen publik merefleksikan tekanan-tekanan pada

orientasi rasional-instrumental pada satu pihak, dan orientasi politik

kebijakan di pihak lain. Manajemen publik adalah suatu studi interdisipliner

dari aspek-aspek umum organisasi, dan merupakan gabungan antara

fungsi manajemen di satu sisi, dengan berbagai sumberdaya di sisi lain.

Page 66: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxvi

Namun demikian, ditelaah melalui perkembangan ilmu administrasi

publik, manajemen publik berada pada paradigma kedua menurut Henry

(1995: 32) yaitu paradigma prinsip-prinsip administrasi, dimana fokus dari

paradigma ini adalah prinsip-prinsip administrasi dipandang dapat berlaku

universal pada setiap bentuk organisasi. Dalam rangka pemenuhan

kebutuhan akan pelayanan publik yang lebih baik, pada

perkembangannya, organisasi publik mengadopsi prinsip-prinsip

manajemen publik dalam pemberian pelayanan publiknya.

Perkembangan manajemen publik paling tidak dipengaruhi oleh

tiga pandangan (Keban, 2004: 86-97), yaitu :

1) Manajemen Normatif.

Manajemen dilihat sebagai suatu proses penyelesaian tugas atau

pencapaian tujuan. Efektivitas dari proses tersebut diukur dari

apakah kegiatan-kegiatan organisasi direncanakan, diorganisir,

dikoordinasikan, dan dikontrol secara lebih efisien. Manajemen

normatif sejak pembentukannya lebih bersifat profit-oriented atau

business-oriented dan karena itu dianggap tidak cocok dengan

ideologi administrasi publik yang lebih berorientasi pada public

service, namun memang sering mempengaruhi pola dan dinamika

manajemen baik di sektor swasta maupun publik.

2) Manajemen Deskriptif.

Pendekatan manajemen deskriptif dapat diamati dari karya

Mintzberg mengenai fungsi-fungsi manajemen seorang manajer di

Page 67: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxvii

tempat kerjanya yang terdiri atas : a) kegiatan personal, yaitu

kegiatan yang dilakukan manajer untuk mengatur waktunya sendiri,

berbicara dan menghadiri kegiatan-kegiatan yang memuaskannya

atau keluarganya, b) kegiatan interaktif, yaitu kegiatan yang

berhubungan dengan bawahan, atasan, pelanggan, organisasi lain

dan pemimpin-pemimpin masyarakat, c) kegiatan administratif,

yaitu kegiatan yang mencakup surat-menyurat, penyediaan dan

pengaturan anggaran, monitoring kebijakan dan prosedur,

penanganan masalah kepegawaian, d) kegiatan teknis, yaitu

kegiatan manajer untuk memecahkan masalah-masalah teknis,

melakukan supervisi terhadap pekerjaan teknis, dan bekerja

dengan menggunakan perlengkapan-perlengkapan.

3) Manajemen Publik.

Manajemen publik merupakan suatu spesialisasi relatif baru, tetapi

berakar dari manajemen normatif, yang diawali melalui tulisan

Wilson dalam The Study of Administration tahun 1887. Wilson

meletakkan empat prinsip dasar bagi studi administrasi publik yang

mewarnai manajemen publik hingga sekarang yaitu : a) pemerintah

sebagai setting utama organisasi, b) fungsi eksekutif sebagai fokus

utama, c) pencarian prinsip-prinsip dan teknik manajemen yang

lebih efektif sebagai kunci pengembangan kompetensi administrasi,

d) metode perbandingan sebagai suatu metode studi dan

pengembangan bidang administrasi publik.

Page 68: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxviii

Disadari bahwa bukan saja makna “strategi” rentan terhadap

kecenderungan multi tafsir. Tetapi juga makna dari pemahaman

“manajemen stratejik” dapat menjadi sangat berbeda dan ditafsirkan

dengan banyak cara, disesuaikan dengan keadaan yang tengah dihadapi.

Adapun mengenai prosedur dimana para manajer berinteraksi dengan

strategi, prosedur dimana strategi-strategi organisasi itu diterima dan

dilaksanakan, serta prosedur dimana manajemen stratejik dirumuskan di

dalam organisasi, dapat pula saling berbeda antara organisasi yang satu

dengan yang lainnya.

Manajemen stratejik memprioritaskan orientasinya pada

pengelolaan strategi dari suatu organisasi secara kontinum. Suatu

organisasi publik yang dikelola secara strategis bukanlah spontan dapat

dikatakan sebagai suatu organisasi yang telah menyusun perencanaan

strategik, terkecuali bagi organisasi dimana keseluruhan proses-proses

manajemennya dikendalikan dari sejumlah agenda strategis yang

memayunginya.

Penerapan manajemen strategik pada sektor non-profit, Aliansi

untuk Manajemen Nonprofit (2001) menegaskan dalam penerapan

manajemen stratehik pada sektor non-profit bahwa manajemen strategik

merupakan aplikasi dari pemikiran strategis mengenai tugas memimpin

organisasi. Hal ini memerlukan perhatian pada “gambar besar” dan

kemauan untuk beradaptasi terhadap perubahan keadaan, dan terdiri dari

tiga elemen :

Page 69: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxix

1) Perumusan misi masa depan organisasi dalam rangka merubah

faktor-faktor eksternal seperti regulasi, kompetisi, teknologi dan

pelanggan.

2) Pengembangan strategi kompetitif untuk mencapai misi.

3) Kreasi dari struktur organisasi yang akan menggunakan

sumberdaya untuk berhasil melaksanakan strategi kompetitifnya.

Manajemen stratejik dalam organisasi-organisasi publik memiliki

ciri-ciri perilaku serta spesifikasi yang natural dan khas dikenali sebagai

milik organisasi publik. Namun model-model perencanaan stratejik yang

ada tidaklah selalu mencurahkan secara optimal perhatiannya pada

spesifikasi dari organisasi-organisasi publik, dan seringkali mengabaikan

akan realitas empiris bahwa organisasi-organisasi publik bergerak dalam

suatu konteks “politis” dimana pemikiran maupun tindakan ekonomis yang

rasional tentu saja tidak selalu diposisikan di jajaran terdepan.

Heene dkk (2010: 116) menyatakan bahwa perencanaan stratejik

akan membawa manfaat bagi organisasi, akan tetapi perencanaan

stratejik hanyalah dapat diimplementasikan secara berhasil apabila telah

memenuhi beberapa persyaratan tertentu. Pendekatan-pendekatan paling

terkini dalam pemikiran strategi menempatkan makna kompetensi

keorganisasian selaku unggulan utama. Sedangkan pendekatan

konseptual dalam strategi, terutama sekali menyarankan dilakukannya

penanganan dari manajemen stratejik yang dapat membuka peluang bagi

Page 70: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxx

organisasi untuk menemukan jawaban atas tantangan strategis dalam

suatu lingkungan yang penuh ketidakpastian dan sulit diprediksikan.

Heene dkk (2010: 113-115) menjabarkan konteks perilaku publik

menjadi tiga tema pokok manajemen strategik dari organisasi-organisasi

publik dari karya-karya Joubert (1988), Korsten (1993) dan Rainey (1997)

sebagai berikut :

1) Dinamika percaturan politik, yakni :

a. Ambiguitas politik, dimana garis-garis orientasi strategi yang

memayungi komunitas politik seringkali dijabarkan secara tersamar

ketimbang dalam suatu komunitas yang berorientasi pada laba,

b. Atmosfer-atmosfer yang semu dikarenakan terdapatnya suatu

siklus rentang waktu politik. Mau tak mau, suatu siklus rentang

waktu politik meningkatkan tekanan untuk mengedepankan

prioritas demi mendahulukan dan mengutamakan kebijakan jangka

pendek di atas kebijakan-kebijakan yang bernuansakan visi yang

lebih berjangka panjang,

c. Koalisi-koalisi politik yang labil, yang menopang suatu kebijakan

strategis,

d. Pemilahan peran politik yang serba kabur. Saling keterkaitan serta

pemilahan pertanggungjawaban antara para manajer dari

organisasi-organisasi publik dengan kekuasaan politik (selaku

pihak yang melakukan monitoring), seringkali nampak bervariasi

dan bahkan diliputi ketidakjelasan.

Page 71: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxxi

2) Proses-proses pembentukan keputusan politik, yakni :

a. Sebuah keterbukaan yang lebih besar terhadap para stakeholder

sangatlah dianjurkan meskipun tidaklah diwajibkan, sehingga

muncul suatu dukungan yang lebih besar dari para stakeholder

yang akan berdampak pada strategi,

b. Proses pembentukan keputusan yang terlalu sering berlangsung

dalam suasana keterbukaan. Keterbukaan akan menghantar pada

munculnya perdebatan serta pada mobilitas dari beragam alternatif

kecenderungan pilihan, sehingga berakibat pada lahirnya

konsensus-konsensus maupun kompromi-kompromi. Namun

hasilnya boleh jadi hanya berupa sebuah orientasi strategi yang

kurang sinergis,

c. Sering pula dijumpai suatu proses pembentukan keputusan tiba-

tiba diulang kembali pada saat pelaksanaan dari strategi itu.

Biasanya, pada momen pengimplementasian isu-isu dilontarkan

kembali dan mampu memunculkan dampak signifikan yang

memungkinkan para stakeholder tertentu memiliki alasan kuat

menyuarakan keinginan mereka untuk mengubah keputusan yang

sudah dibuat.

3) Nuansa manajemen publik, yakni :

a. Kurang berpengalaman dengan manajemen stratejik. Banyak

organisasi publik hanya memiliki pengalaman yang sedikit atau

bahkan sama sekali tidak memiliki pengalaman praktek dengan

Page 72: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxxii

manajemen stratejik. Dibutuhkan pergulatan mental dan loncatan

budaya untuk merubah prosedur pelaksanaan yang terbiasa serba

praktis menjadi lebih berorientasikan pemikiran jangka panjang

yang terintegrasi juga holistis,

b. Keterkaitan dualistis antara pelanggan dan warga masyarakat,

serta kebutuhan-kebutuhan diantara mereka yang saling berbeda,

bahkan ada kalanya saling bertolakbelakang, semakin

mempertinggi kompleksitas dari manajemen stratejik dalam

organisasi-organisasi publik,

c. Tolok ukur keberhasilan dalam sektor publik seringkali dievaluasi

dengan teramat susah payah. Outcome dimensi kemasyarakatan

yang sangat spesifik dari manajemen stratejik dalam organisasi

publik, seringkali membuatnya serba sulit untuk ditentukan maupun

diprediksikan,

d. Manajemen stratejik dalam organisasi publik antara lain bercirikan

adanya penentuan tujuan yang multi dimensi. Organisasi-

organisasi publik seringkali dibebankan tugas-tugas pokok yang

melebar, sehingga suatu penentuan tujuan organisasi yang cukup

layak terjangkau akhirnya terdesak ke belakang, dan arus

merelakan diri bagi pelaksanaan paket penugasan yang selalu

bertambah meluas cakupannya,

e. Kehidupan bersama yang multi identitas semakin lebih

menonjolkan lagi sisi kompleksitas dari manajemen stratejik dalam

Page 73: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxxiii

organisasi-organisasi publik. Organisasi-organisasi publik selalu

saja harus berjuang menghadapi beragam kelompok tujuan

maupun beragam kelompok pemangku kepentingan, juga

kelompok-kelompok kemasyarakatan lainnya, yang amat sangat

terdiferensiasi,

f. Manajemen stratejik dalam organisasi publik mempunyai satu

portofolio produk jasa yang seringnya bersifat kompleks dan tidak

kasat mata. Misalnya saja, cukup banyak organisasi-organisasi

publik yang dibebankan tugas dalam memupuk nilai-nilai dan

norma-norma ketertiban sosial dimana mereka pun terpaksa harus

bersitegang dengan warga masyarakat.

Dengan demikian, dalam hal reformasi pelayanan publik NPM

memperkenalkan pendekatan mekanisme pasar yaitu dalam bentuk

contracting-out, outsourching, termasuk memberlakukan kebijakan

privatisasi terhadap aspek kepemilikan dan menggantinya dengan kontrol

berupa regulasi. Jadi kesimpulannya, NPM secara umum terlibat di dalam

dua ciri penting yaitu memperkenalkan teknik-teknik manajerial dari sektor

swasta, dan mengembangkan mekanisme pasar di dalam layanan publik

(Sangkala, 2012: 194).

2.1.1.4. Manajemen Stratejik

Stratejik adalah kerangka yang membimbing dan mengendalikan

pilihan-pilihan yang menetapkan sifat dan arah suatu organisasi. Skinner

dalam Akdon (2011: 4) menyatakan stratejik merupakan filosofi yang

Page 74: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxxiv

berkaitan dengan alat untuk mencapai tujuan. Chandler dalam Akdon

(2011: 12-13) mengemukakan bahwa strategi merupakan alat untuk

mencapai tujuan organisasi dalam kaitannya dengan tujuan jangka

panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumberdaya.

Sejalan dengan pengertian di atas, berdasarkan etimologis,

penggunaan kata “stratejik” dalam manajemen sebuah organisasi dapat

diartikan sebagai kiat, cara dan taktik utama yang dirancang secara

sistematis dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, yang terarah

pada tujuan stratejik organisasi.

Manajemen stratejik didefinisikan David (2006: 5) sebagai seni dan

ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi

keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai

tujuannya. Manajemen stratejik berfokus pada mengintegrasikan

manajemen, pemasaran, keuangan / akuntansi, produksi / operasi,

penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi komputer untuk

mencapai keberhasilan organisasi.

Manajemen stratejik dikatakan oleh Wahyudi (1996: 15) sebagai

suatu seni dan ilmu dari pembuatan, penerapan dan evaluasi keputusan-

keputusan strategis antar fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah

organisasi mencapai tujuan-tujuan masa mendatang. Gluek dan Jauch

dalam Akdon (2011: 5-6) mengemukakan manajemen stratejik merupakan

arus keputusan dan tindakan yang mengarah pada perkembangan suatu

strategi atau strategi-strategi yang efektif untuk membantu mencapai

Page 75: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxxv

sasaran organisasi. Proses manajemen stratejik ialah suatu cara dengan

jalan bagaimana para perencana strategi menentukan sasaran dan

membuat kesimpulan strategi.

Viljoen dalam Akdon (2011: 6) mengutarakan sebuah penafsiran

yang sangat rinci dengan mengasumsikan bahwa manajemen stratejik

adalah suatu proses dari pengidentifikasian, pemilihan dan

pengimplementasian aktivitas-aktivitas yang dapat memperbaiki kinerja

jangka panjang dari organisasi, melalui penentuan arah disertai

melanjutkan komitmen ataupun penyesuaian antara keterampilan internal

dengan sarana-sarana dari organisasi berikut pula dengan lingkungan

yang berubah evolutif dimana organisasi itu beroperasi.

Kemudian Pearce dan Robinson (2009: 5) merumuskan

manajemen stratejik sebagai satu set keputusan dan tindakan yang

menghasilkan formulasi dan implementasi rencana yang dirancang untuk

meraih tujuan suatu perusahaan.

Beberapa penulis telah melakukan pendekatan terhadap konsep

manajemen stratejik secara sangat pragmatis, dan mendefinisikannya

sebagai suatu proses dimana organisasi menata diri demi tercapainya

tujuan-tujuan keorganisasian melalui cara :

(1) Analisis strategi yang proporsional,

(2) Perumusan strategi yang dijadikan keunggulannya,

(3) Pengimplementasian strategi yang akurat, dan akhirnya

Page 76: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxxvi

(4) Pengevaluasian kontinum terhadap kinerjanya (Houthoofd dalam

Heene dkk, 2010: 76).

Hunger dan Wheelen (1999: 4) mengemukakan manajemen

stratejik adalah serangkaian daripada keputusan manajerial dan kegiatan-

kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka

panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan atau perencanaan

strategik, pelaksanaan atau implementasi dan evaluasi. Karena itu studi

tentang manajemen stratejik menekankan pada pemantauan dan evaluasi

peluang serta ancaman lingkungan berdasarkan analisis kekuatan dan

kelemahan organisasi.

Dari beberapa pendapat tersebut di atas, diperoleh beberapa

kesimpulan bahwa manajemen stratejik pada intinya adalah memilih

alternatif strategi yang terbaik bagi organisasi dalam segala hal untuk

mendukung gerak usaha organisasi. Disamping itu, manajemen stratejik

harus dilaksanakan secara terus-menerus dan terdiri atas tiga macam

proses yaitu pembuatan strategi, penerapan strategi dan evaluasi strategi.

Terkait dengan tiga tahapan proses manajemen stratejik tersebut,

selanjutnya penulis akan menyajikan beberapa teori dan konsep tentang

hal tersebut.

David (2006: 6) mengemukakan bahwa proses manajemen stratejik

terdiri atas tiga tahap : formulasi strategi, implementasi strategi dan

evaluasi strategi. Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan

misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi,

Page 77: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxxvii

menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka

panjang, merumuskan alternatif strategi dan memilih strategi tertentu yang

akan dilaksanakan. Isu formulasi strategi mencakup bisnis apa yang akan

dimasuki, bisnis apa yang harus ditinggalkan, bagaimana mengalokasikan

sumberdaya, apakah harus melakukan ekspansi atau diversifikasi bisnis,

apakah harus memasuki pasar internasional dan bagaimana menghindari

pengambilalihan secara paksa.

Tidak ada organisasi yang memiliki sumberdaya tak terbatas, maka

penyusun strategi harus memutuskan alternatif strategi mana yang akan

memberikan keuntungan terbanyak. Keputusan formulasi strategi

mengikat organisasi terhadap produk, pasar, sumberdaya dan teknologi

yang spesifik untuk periode waktu yang panjang. Strategi menentukan

keunggulan kompetitif jangka panjang. Untuk kondisi baik dan buruk,

keputusan strategis memiliki konsekuensi di berbagai bagian fungsional

dan efek jangka panjang terhadap organisasi. Manajer tingkat atas

memiliki sudut pandang terbaik dalam mengerti secara penuh pengaruh

keputusan formulasi strategi, mereka memiliki wewenang untuk

menempatkan sumberdaya yang dibutuhkan untuk implementasi.

Implementasi strategi mensyaratkan perusahaan untuk

menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan,

dan mengalokasikan sumberdaya sehingga strategi yang telah

diformulasikan dapat dijalankan. Implementasi strategi termasuk

mengembangkan budaya yang mendukung strategi, menciptakan struktur

Page 78: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxxviii

organisasi yang efektif dan mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan

anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi, dan

menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi.

Implementasi strategi seringkali disebut tahap pelaksanaan dalam

manajemen stratejik. Melaksanakan strategi berarti memobilisasi

karyawan dan manajer untuk menempatkan strategi yang telah

diformulasikan menjadi tindakan. Seringkali dianggap sebagai tahap yang

paling rumit dalam manajemen stratejik, implementasi strategi

membutuhkan disiplin pribadi, komitmen dan pengorbanan. Suksesnya

implementasi strategi terletak pada kemampuan manajer untuk

memotivasi karyawan, yang lebih tepat disebut seni daripada ilmu.

Strategi yang telah diformulasikan tetapi tidak diimplementasikan tidak

memiliki arti apapun. Kemampuan interpersonal sangatlah penting dalam

implementasi strategi. Aktivitas implementasi strategi mempengaruhi

semua karyawan dan manajer dalam organisasi.

Evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen stratejik.

Manajer sangat ingin mengetahui kapan strategi tidak dapat berjalan

seperti diharapkan. Evaluasi strategi adalah alat utama untuk

mendapatkan informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa

datang karena faktor internal dan eksternal secara konstan berubah. Tiga

aktivitas dasar evaluasi strategi adalah (1) meninjau ulang faktor eksternal

dan internal yang menjadi dasar strategi saat ini, (2) mengukur kinerja,

Page 79: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxxix

dan (3) mengambil tindakan korektif. Evaluasi dibutuhkan karena

kesuksesan hari ini tidak menjamin kesuksesan di hari esok.

Berbeda dengan konsepsi tersebut di atas, Pearce dan Robinson

(2009: 5) mengemukakan bahwa manajemen stratejik terdiri atas

sembilan tugas penting sebagai berikut :

1. Merumuskan misi perusahaan, termasuk pernyataan yang luas

mengenai maksud, filosofi dan sasaran perusahaan.

2. Melakukan suatu analisis yang mencerminkan kondisi dan kapabilitas

internal perusahaan.

3. Menilai lingkungan eksternal perusahaan, termasuk faktor persaingan

dan faktor kontekstual umum lainnya.

4. Menganalisis pilihan-pilihan yang dimiliki oleh perusahaan dengan cara

menyesuaikan sumberdayanya dengan lingkungan eksternal.

5. Mengidentifikasikan pilihan paling menguntungkan dengan cara

mengevaluasi setiap pilihan berdasarkan misi perusahaan.

6. Memilih satu set tujuan jangka panjang dan strategi utama yang akan

menghasilkan pilihan paling menguntungkan tersebut.

7. Mengembangkan tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang

sesuai dengan tujuan jangka panjang dan strategi utama yang telah

ditentukan.

8. Mengimplementasikan strategi terpilih melalui alokasi sumberdaya

yang dianggarkan, dimana penyesuaian antara tugas kerja, manusia,

struktur, teknologi dan sistem penghargaan ditekankan.

Page 80: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxxx

9. Mengevaluasi keberhasilan proses strategis sebagai masukan

pengambilan keputusan di masa mendatang.

Sebagaimana diindikasikan oleh kesembilan tugas tersebut, maka

Pearce dan Robinson (2009: 6) mengemukakan bahwa manajemen

stratejik mencakup perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan

pengendalian atas keputusan dan tindakan terkait strategi perusahaan.

Cara belajar dan mengaplikasikan proses manajemen stratejik

adalah dengan menggunakan model. Setiap model mempresentasikan

semacam proses. Manajemen stratejik menawarkan banyak model.

Menurut Idenburg dalam Heene dkk (2010: 80), pendekatan-pendekatan

manajemen stratejik dapat dipilah pada hal-hal yang bersifat mendasar,

yakni yang berorientasi pada tujuan (“apa”) dan yang berorientasi pada

proses (“bagaimana”). Kedua dimensi itu membentuk model empat

pendekatan pada manajemen stratejik sebagai berikut :

Gambar 2.1. Model Matriks Pendekatan Manajemen Stratejik dari Idenburg

Sumber : Idenburg dalam Heene dkk, 2010: 80.

Perencanaan

Rasional

Logika

Inkremental

Strategi Spontan

Pendekatan

Proses Belajar

Orientasi Proses

Orienta

si T

uju

an

Page 81: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxxxi

Pada perencanaan rasional, orientasi yang terarah pada tujuan

nampak dominan, sedangkan orientasi yang terarah pada proses nampak

kurang dominan. Perencanaan rasional sangat erat kedekatannya dengan

penafsiran dari Mintzberg tentang “strategi yang dikehendaki”. Suatu

orientasi tertentu yang dihendaki sebagai tujuan dijabarkan secara garis

besar, kemudian dipaparkan lagi dengan lebih rinci dan semua langkah

penyimpangan dari arah yang hendak dituju akan ditolak.

Pada logika inkremental, baik orientasi yang terarah pada tujuan

maupun yang terarah pada proses, memisahkan diri terhadap keberadaan

bobot penilaian yang kaku dari perencanaan terhadap proses. Suatu

strategi yang sepenuhnya dilaksanakan sesuai rencana tak ubahnya perlu

dilalui melalui proses belajar melalui tindakan yang realistis, dimana

strateginya senantiasa dikendalikan. Langkah yang akan ditempuh

mungkin saja dipenuhi silang penafsiran, akan tetapi tujuan akhirnya tidak

demikian.

Pada pendekatan strategi spontanitas, baik orientasi yang

terarah pada tujuan maupun pada proses, adalah sama-sama kurang

dominan. Penilaian akan strategi yang digunakan akan terjadi pada saat

suatu strategi dilaksanakan. Strategi spontanitas tidak mengenal ketatnya

pembatasan orientasi sehingga memperlihatkan adanya kontradiksi.

Sedangkan pendekatan proses belajar, ditandai ciri adanya

orientasi yang terarah pada tujuan yang kurang dominan, dan orientasi

yang terarah pada proses yang sangat dominan. Mengingat adanya

Page 82: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxxxii

pandangan dari pendekatan proses belajar yang bahwa dalam realitasnya

situasi yang ada itu hampir mustahil dapat diprediksikan, maka metode-

metode dalam pendekatan ini tidak terlalu difokuskan pada aktivitas

memperkirakan perubahan-perubahan evolutif situasional, akan tetapi

lebih ditujukan pada pengembangan kreativitas dan pencapaian

konsensus. Dalam pendekatan ini, upaya pembelajaran yang bersifat

terarah sangat diprioritaskan.

Selanjutnya tersaji model komprehensif proses manajemen stratejik

yang diterima secara luas dikemukakan oleh Fred R. David :

Gambar 2.2. Model Komprehensif Manajemen Stratejik

Formulasi Implementasi Evaluasi Strategi Strategi Strategi

Sumber : Fred R. David, How Companies Define Their Mission, 1989: 40.

Mengembang- kan Pernyataan Visi dan Misi

Menetapkan

Tujuan Jangka Panjang

Menjalankan

Audit Eksternal

Menjalankan Audit Internal

Merumuskan, Mengevaluasi dan Memilih

Strategi

Implemen-

tasi Strategi

Mengukur

dan Mengevaluasi Kinerja

Page 83: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxxxiii

Model ini tidak menjamin keberhasilan, tetapi menunjukkan

pendekatan yang jelas dan praktis untuk memformulasi,

mengimplementasi dan mengevaluasi strategi.

Model lain yang cukup baik, sederhana, mudah dilaksanakan dan

masuk akal ialah model yang dikembangkan oleh Hunger dan Wheelen

dalam Indrajit dan Djokopranoto (2006: 64). Hunger dan Wheelen

membagi proses manajemen strategik menjadi empat langkah atau empat

elemen dasar dengan beberapa sub elemen yang dijabarkan sebagai

berikut ini :

1. Pemindaian lingkungan :

a. Analisis eksternal

b. Analisis internal

2. Formulasi strategi :

a. Penentuan misi

b. Penentuan obyektif

c. Perumusan strategi

d. Penentuan kebijakan (pemilihan strategi)

3. Implementasi strategi :

a. Pembuatan program

b. Penyusunan anggaran

c. Pembuatan prosedur

4. Evaluasi dan pengawasan : pengukuran kinerja.

Page 84: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxxxiv

Keempat elemen dasar yang merupakan proses berlangsungnya

manajemen stratejik beserta hubungan interaksi keempat elemen

tersebut, digambarkan dalam bentuk sebuah model manajemen stratejik

sebagaimana terlihat pada gambar berikut ini :

Gambar 2.3. Model Manajemen Stratejik dari Hunger dan Wheelen

Pemindaian Formulasi Implementasi Evaluasi & Lingkungan Strategi Strategi Pengawasan Eksternal Misi

Lingkungan Obyektif Tugas

Strategi Lingkungan Sosial

Kebijakan

Internal Program Struktur Anggaran Budaya Sumber Daya Prosedur Kinerja

Umpan Balik

Sumber : Hunger dan Wheelen dalam Indrajit dan Djokopranoto, 2006: 65.

Sedikit berbeda dengan dua konsepsi model manajemen stratejik

sebelumnya, Pearce dan Robinson (2009: 15) mengembangkan model

pilihan yang dikatakannya mewakili sebagian besar pemikiran dalam

bidang manajemen stratejik. Model ini, yang disajikan dalam gambar 2.8

halaman selanjutnya, memiliki tiga fungsi utama : (1) Menggambarkan

Page 85: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxxxv

urutan dan hubungan antar komponen utama dari proses manajemen

stratejik, (2) Merupakan garis besar yang memberikan pandangan umum

mengenai proses manajemen stratejik, (3) Menawarkan suatu pendekatan

untuk menganalisis studi kasus dan membantu para analis

mengembangkan kemampuan untuk merumuskan strategi.

Gambar 2.4. Model Manajemen Stratejik dari Pearce dan Robinson

Mungkin ?

Apa yang diinginkan ?

Sumber : Pearce dan Robinson, Manajemen Strategis, 2009: 15.

Misi, Tanggungjawab Sosial, dan Etika Perusahaan

Lingkungan Eksternal : Lingkungan Jauh Lingkungan Industri Lingkungan Operasi

Analisis Internal

Analisis dan Pilihan Strategis

Tujuan Jangka Panjang

Strategi Besar dan Strategi Turunan (Umum)

Tujuan Jangka Pendek : Sistem

Penghargaan

Kebijakan

Taktik Fungsional

Struktur, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi

Pengendalian, Inovasi dan Kewirausahaan Strategis

Um

pan Balik

Um

pan Balik

Lambang : Dampak Mayor Dampak Minor

Page 86: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxxxvi

Proses merupakan arus informasi melalui berbagai tahapan

analisis yang saling berkaitan ke arah pencapaian suatu tujuan. Sehingga

Pearce dan Robinson (2009: 19) menyatakan bahwa model manajemen

stratejik tersebut di atas menggambarkan suatu proses. Dalam proses

manajemen stratejik, arus informasi mencakup data historis, data saat ini

dan data ramalan mengenai operasi dan lingkungan bisnis. Data-data ini

dievaluasi dengan mempertimbangkan nilai serta prioritas dari individu

atau kelompok yang berpengaruh – seringkali disebut para pemangku

kepentingan / stakeholders – yang terutama tertarik pada tindakan

perusahaan. Tahapan proses yang sudah berkaitan merupakan 11

komponen yang akan dibahas kemudian. Terakhir, tujuan dari proses

tersebut adalah merumuskan dan mengimplementasikan strategi yang

dapat dilakukan untuk mencapai misi jangka panjang serta tujuan jangka

pendek perusahaan.

Lebih lanjut Pearce dan Robinson (2009: 20-21) menyatakan

bahwa memandang manajemen stratejik sebagai suatu proses memiliki

beberapa implikasi penting, antara lain :

1. Perubahan pada suatu komponen akan mempengaruhi beberapa atau

seluruh komponen lainnya.

Sebagian besar tanda panah pada model manajemen stratejik

menunjuk ke dua arah. Hal ini berarti bahwa arus informasi biasanya

bersifat timbal balik.

2. Perumusan dan implementasi strategi dilakukan secara berurutan.

Page 87: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxxxvii

Proses ini dimulai dengan pengembangan atau evaluasi kembali atas

misi perusahaan. Tahap ini berkaitan dengan pembuatan profil

perusahaan dan penilaian terhadap lingkungan eksternal. Kemudian,

sesuai urutannya, adalah pilihan strategis, definisi tujuan jangka

panjang, desain strategi utama, definisi tujuan jangka pendek, desain

strategi operasi, pelembagaan strategi serta tinjauan dan evaluasi.

3. Perlunya umpan balik dari pelembagaan, tinjauan dan evaluasi sampai

tahap awal proses.

Umpan balik dapat didefinisikan sebagai analisis atas hasil-hasil

pasca-implementasi yang dapat digunakan untuk memperkaya

pengambilan keputusan di masa depan. Oleh karena itu, manajer

strategis sebaiknya menilai dampak dari strategi yang

diimplementasikan terhadap lingkungan eksternal. Dengan demikian,

perencanaan masa depan dapat mencerminkan perubahan apapun

yang diciptakan oleh tindakan strategis. Manajer strategis juga

sebaiknya menganalisis dampak strategi terhadap kemungkinan

adanya kebutuhan untuk melakukan modifikasi terhadap misi

perusahaan.

4. Kebutuhan untuk menanggapi manajemen stratejik sebagai sistem

yang dinamis.

Dinamis (dynamic) menggambarkan perubahan kondisi secara terus-

menerus yang mempengaruhi aktivitas strategis yang saling

bergantung dan berkaitan. Manajer sebaiknya memahami komponen-

Page 88: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxxxviii

komponen proses strategis terus-menerus berevolusi, tetapi

perencanaan formal secara artifisial membekukan komponen-

komponen tersebut. Karena perubahan bersifat terus-menerus, proses

perencanaan strategis yang dinamis harus dipantau secara konstan

sebagai tindakan pencegahan untuk tidak mengimplementasikan

strategi yang usang.

Berikut adalah penjelasan mengenai 11 komponen inti dalam

model manajemen stratejik Pearce dan Robinson (2009: 16-19) :

1. Misi Organisasi

Misi organisasi adalah tujuan unik yang membedakan organisasi

dengan organisasi lain yang sejenis dan mengidentifikasikan lingkup

dari operasinya. Secara singkat, misi organisasi menjelaskan bidang

penekanan dari produk, pasar dan teknologi organisasi sedemikian

rupa sehingga mencerminkan nilai dan prioritas dari para pengambil

keputusan strategis.

2. Analisis Internal

Organisasi menganalisis kuantitas dan kualitas dari sumberdaya

keuangan, manusia, dan fisik organisasi. Organisasi juga menilai

kekuatan dan kelemahan dari struktur manajemen dan struktur

organisasinya. Terakhir, organisasi juga membandingkan keberhasilan

di masa lalu serta pertimbangan tradisionalnya dengan kapabilitas

organisasi saat ini guna menentukan tingkat kapabilitas organisasi di

masa depan.

Page 89: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

lxxxix

3. Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal organisasi terdiri atas seluruh kondisi serta

kekuatan yang mempengaruhi pilihan strategis dan menentukan situasi

kompetitifnya. Model manajemen stratejik membagi lingkungan

eksternal dalam tiga segmen interaktif : lingkungan jauh, lingkungan

industri dan lingkungan operasi.

4. Analisis dan Pilihan Strategis

Penilaian terhadap lingkungan eksternal dan profil organisasi yang

dilakukan secara simultan memungkinkan suatu organisasi untuk

mengidentifikasi beragam peluang interaktif menarik. Peluang

merupakan cara investasi, namun harus disaring menggunakan

kriteria-kriteria yang sesuai dengan misi organisasi untuk

menghasilkan sekelompok peluang yang mungkin dan diinginkan.

Proses penyaringan ini menghasilkan sekelompok pilihan dari mana

pilihan strategis dibuat. Proses ini dimaksudkan untuk menyediakan

kombinasi tujuan jangka panjang, strategi umum, dan strategi utama

yang menempatkan organisasi secara optimal di lingkungan eksternal

untuk mencapai misi organisasi. Analisis dan pilihan strategis terpusat

pada pengidentifikasian strategi yang paling efektif dalam menciptakan

keunggulan kompetitif yang dapat dipertahankan berdasarkan aktivitas

dan kapabilitas rantai nilai utama (key value chain) yaitu kompetensi

inti yang dimiliki organisasi.

Page 90: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xc

5. Tujuan Jangka Panjang

Tujuan jangka panjang adalah hasil yang ingin dicapai organisasi

selama periode beberapa tahun. Tujuan semacam ini biasanya

melibatkan sebagian atau seluruh bidang berikut : profitabilitas, tingkat

pengembalian investasi, posisi kompetitif, keunggulan teknologi,

produktivitas, hubungan dengan karyawan, tanggungjawab publik dan

pengembangan karyawan.

6. Strategi Umum dan Strategi Utama

Strategi umum adalah pilihan-pilihan filosofis mendasar bagi desain

strategi. Sedangkan strategi utama adalah cara pencapaian tujuan.

Meskipun secara fakta setiap strategi utama merupakan suatu paket

strategi jangka panjang yang unik, terdapat 15 pendekatan dasar yang

dapat diidentifikasi, yaitu konsentrasi, pengembangan pasar,

pengembangan produk, inovasi, integrasi horizontal, integrasi vertikal,

usaha patungan, aliansi strategis, konsorsium, diversifikasi konsentris,

diversifikasi konglomerasi, perputaran, divestasi, kepailitan dan

likuidasi.

7. Tujuan Jangka Pendek

Tujuan jangka pendek adalah hasil yang diinginkan oleh organisasi

selama periode satu tahun atau kurang. Tujuan ini biasanya konsisten

dengan tujuan jangka panjang organisasi. Organisasi umumnya

memiliki beberapa tujuan jangka pendek yang berfungsi secara

pedoman bagi aktivitas fungsional dan operasionalnya.

Page 91: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xci

8. Taktik Fungsional

Taktik adalah tindakan spesifik yang perlu dilakukan untuk mencapai

tujuan jangka pendek, biasanya berdasarkan bidang fungsional.

Kemudian taktik fungsional adalah pernyataan jangka pendek dengan

lingkup sempit yang merinci “sarana” atau aktivitas yang akan

digunakan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan jangka pendek

dan menciptakan keunggulan kompetitif.

9. Kebijakan yang Memberdayakan Tindakan

Kebijakan merupakan keputusan luas yang didasarkan pada situasi

yang mendahuluinya untuk memandu atau menggantikan pengambilan

keputusan manajerial yang berulang atau yang bersifat sensitif

terhadap waktu.

10. Restrukturisasi, Rekayasa dan Pemusatan Organisasi

Manajer merumuskan strategi dan memulai implementasi melalui

rencana tindakan dan taktik fungsional. Proses tersebut mengambil

fokus internal – membuat pekerjaan bisnis dilakukan secara efisien

dan efektif sedemikian rupa sehingga strategi tersebut berhasil.

Perampingan, restrukturisasi dan rekayasa merupakan istilah-istilah

yang mencerminkan tahapan kritis dalam implementasi strategi dimana

manajer berusaha membentuk kembali organisasinya. Struktur,

budaya kepemimpinan, dan sistem imbalan dapat diubah untuk

memastikan keunggulan biaya dan kualitas yang dituntut secara

khusus oleh strategi organisasi.

Page 92: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xcii

11. Pengendalian Strategis dan Perbaikan Kontinyu

Pengendalian strategis adalah menelusuri strategi ketika

diimplementasikan, mendeteksi masalah atau perubahan pada asumsi

dasar, serta membuat penyesuaian yang diperlukan. Pengendalian

strategis ditujukan untuk mengarahkan tindakan sesuai dengan

strategi umum dan strategi utama ketika tindakan tersebut dilakukan

dan hasil akhir masih akan dicapai beberapa tahun kemudian.

Kemudian perbaikan kontinyu adalah bentuk pengendalian strategis

dimana manajer didorong untuk proaktif dalam memperbaiki seluruh

operasi organisasi.

Selain ketiga model manajemen stratejik tersebut, terdapat pula

konsep manajemen stratejik lainnya, yang khusus diperuntukkan bagi

organisasi sektor publik dan nirlaba. Antara lain dirumuskan oleh Joyce

(2001: 6) maupun Steiss (2003: 8).

Joyce (2001 : 6-17) menyatakan bahwa setidaknya terdapat empat

model manajemen stratejik yang dipergunakan pada organisasi pelayanan

publik, yaitu :

1) Model Perencanaan Klasik.

Manajemen stratejik, juga perencanaan stratejik, bukan merupakan

pilihan untuk organisasi pelayanan publik pada umumnya. Pendekatan

ini pada dasarnya merupakan dukungan atas pendekatan rasional

yang direncanakan untuk manajemen. Asumsi-asumsi tersebut

disarankan oleh latihan yang dilakukan pada tahun 1997 ketika

Page 93: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xciii

rencana-rencana stratejik dihasilkan oleh agen-agen federal US yang

telah dihukum untuk kepatuhan oleh Kongres melalui cara yang sangat

logis. Misalnya apakah pernyataan misi sejalan dengan mandat dan

berorientasi pada hasil? Apakah tujuan stratejik dapat diukur dan

berhubungan dengan pernyataan misi? Apakah kebutuhan

sumberdaya dari strategi mampu dijelaskan? Dan sebagainya.

Model ini dipimpin oleh tujuan perencanaan ditambah pengukuran

kinerja yang dianggap sebagai ide bagus dan harus selalu

diaplikasikan dimanapun untuk memastikan bahwa uang publik

dihabiskan dengan bijak dan digunakan secara efektif. Pelayanan

publik harus diletakkan dengan sejumlah perubahan besar dalam

pemikiran politis.

Kerangka kebijakan memerlukan perencanaan stratejik yang dapat

diciptakan oleh banyak perencana stratejik. Rasionalitas perencanaan

stratejik pada pelayanan publik telah memberikan warna baru pada

tahun 1990-an oleh desakan analisis terkenal mengenai penyakit pada

sektor publik, yang makin meyakinkan pendapat bahwa sektor publik

telah gagal menyesuaikan pada waktu yang baru dan alasan-alasan

untuk kegagalan tersebut dapat menjadi semakin luas pada ‘pintu’

organisasi birokrasi. Penyembuhannya telah terlihat sebagai paruh

waktu daripada kerangka kewirausahaan dari pemerintah (Osborne

dan Gaebler, 1992). Hal ini mengakibatkan keseluruhan nilai-nilai yang

berbeda, termasuk membuat persaingan, menciptakan pernyataan

Page 94: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xciv

misi, membiayai keluaran daripada masukan, dan otoritas

desentralisasi pada pemberdayaan bawahan dan kelompok. Juga

termasuk menggunakan perencanaan stratejik yang bernilai untuk

jalan dimana pemerintah diijinkan untuk mengantisipasi masa depan

dan kemudian menggunakan pengukuran yang memungkinkan (lebih

ekonomis).

Perencanaan stratejik juga membantu pelayan publik melakukan

perubahan dan menjadi inovatif. Pandangan atas pemerintahan

kewirausahaan menekankan pada keuangan, perubahan

pemerintahan kewirausahaan dan inovasi (Osborne dan Gaebler,

1992: 17).

2) Model Manajemen Stratejik Bisnis.

Sebuah survei nasional mengenai perencanaan stratejik di

pemerintahan Amerika Serikat muncul pada tahun 1992 (Berry dan

Wechsler, 1995: 161-162). Responden pada umumnya mengatakan

bahwa perencanaan stratejik dipergunakan di dalam agensi mereka,

telah diinisiasikan sejak tahun 1985 dan kemudian meluas menjadi

masalah insiatif manajerial. Pemerintahan negara telah menghadapi

bertambahnya tantangan yang sulit dari pengurangan program

domestik federal, perubahan demografi, tuntutan warga negara akan

pelayanan tanpa kenaikan pajak, dan bertambahnya panggilan dari

para pejabat terpilih untuk menjalankan pemerintah lebih seperti

bisnis, dengan mengadopsi perencanaan stratejik sebagai alat untuk

Page 95: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xcv

merespon tuntutan lingkungan dan berbagai tekanannya. Untuk itulah,

kemudian muncul ide-ide dari para politisi untuk menjalankan

pelayanan publik lebih kepada bisnis, agar pelayanan publik tidak

terlalu banyak menghabiskan anggaran namun dapat menghasilkan

‘simpanan’ ketika dijalankan secara lebih efisien.

3) Model Perencanaan Stratejik Visionaris.

Tidak seperti model perencanaan stratejik bisnis, model perencanaan

stratejik visionaris memiliki titik perhatian jangka panjang. Ide dasarnya

adalah untuk mencari masa depan yang diharapkan dari pelayanan

publik dan kemudian untuk mengidentifikasi kegiatan-kegiatan

organisasi dari keadaan saat ini menuju ke masa depan.

Pada saat para politisi atau manajer tingkat atas terlibat di dalam

proses manajemen stratejik melalui brainstorming atau cara lain dalam

menentukan visi stratejik, karyawan juga terlibat dalam prosesnya

melalui penginternalisasian sejumlah nilai-nilai. Banyak organisasi

pelayanan publik yang menghabiskan waktu dan bermasalah dalam

mengidentifikasikan nilai-nilai intinya, dan kemudian mempromosikan

penerimaan atas kekuatan kerjanya. Serangkaian nilai-nilai

dipergunakan untuk menciptakan sebuah kesatuan tujuan di balik

sebuah strategi.

4) Model Manajemen Stratejik berdasarkan Foresight

Model ini dapat didefinisikan sebagai ide dasar dari petunjuk aksi

stratejik yang mempergunakan intelegensi. Model ini mempergunakan

Page 96: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xcvi

pandangan jangka panjang atas perubahan stratejik, juga membangun

sebuah visi stratejik, sebagaimana model visionaris. Tetapi,

perencanaan dalam kasus ini tidak sederhana mengenai identifikasi

kegiatan-kegiatan yang akan membawa organisasi menuju visi

stratejik. Sebuah organisasi pelayanan publik yang mempergunakan

model manajemen stratejik foresight berfokus pada pembangunan

wilayah kapabilitas khusus, dan membangun hubungan kooperatif

dengan organisasi-organisasi lainnya yang dipercaya akan diperlukan

untuk mewujudkan visi stratejik. Model ini berhubungan dengan format

kepemimpinan intelektual yang menitikberatkan pada penggabungan

hati dan pikiran dari para manajer dan karyawan, serta mengamankan

konsentrasi mereka pada arah strategi yang telah disusun. Tipe

kepemimpinan intelektual ini juga mengenali dan berunding dengan

ketidakpastian dalam bangunan kapabilitas dan bergerak menuju

masa depan jangka panjang. Ketidakpastian ini muncul karena

lingkungan dapat menciptakan sejumlah isu, misalnya peluang-

peluang (atau ancaman-ancaman) yang harus dievaluasi.

Sedangkan Steiss (2003: 8) mengemukakan bahwa sebuah

manajemen stratejik kontinum menangani tujuan-tujuan dasar melalui :

1) Perencanaan strategis (efektivitas) : Melakukan hal-hal yang benar.

2) Manajemen sumberdaya (efisiensi) : Melakukan hal-hal dengan benar.

3) Kontrol dan evaluasi (akuntabilitas) : Menjadi bertanggungjawab atas

apa yang sudah dilakukan.

Page 97: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xcvii

Lebih lanjut Steiss (2003: 8) mengatakan bahwa manajemen

stratejik berkaitan dengan memutuskan terlebih dahulu apa yang harus

dilakukan organisasi di masa depan (perencanaan stratejik), menentukan

bagaimana hal itu dilakukan dan siapa yang melakukannya (manajemen

sumberdaya), serta mengawasi dan meningkatkan kegiatan yang sedang

berjalan dan operasi-operasi (kontrol dan evaluasi). Hal-hal tersebut

melibatkan kombinasi dari tiga komponen dasar dalam menuju tujuan

sebuah organisasi sebagaimana tampak pada gambar berikut ini :

Gambar 2.5. Model Manajemen Stratejik dari Steiss

Input Processor Output

Sumber : Steiss, Strategic Management for Public and Nonprofit Organizations, 2003 : 9.

Goals and Objectives

Goals and Objectives

Achievement

Financial Planning and

Budgeting

Operating Systems

Management Control

Financial Planning and Budgeting

Resource Management

Program Guidelines

Program Guidelines

Strategic Planning

Feedback and Evaluation

Page 98: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xcviii

Gambar tersebut di atas menunjukkan pendapat Steiss yang

mengemukakan bahwa perencanaan strategik mengidentifikasi

tindakan-tindakan khusus yang diperlukan untuk melaksanakan strategi

tertentu. Manajemen sumberdaya melibatkan penetapan konfigurasi

tertentu dari sumberdaya untuk dipekerjakan dan alokasi dari sumber-

sumber untuk unit-unit dari organisasi yang akan melaksanakan rencana.

Proses dan struktur organisasional, juga alokasi sumberdaya,

menyediakan sarana yang melalui usulan strategi yang akan

dilaksanakan. Kontrol dan evaluasi berfokus pada persyaratan-

persyaratan internal untuk pelaksanaan strategi yang dipilih. Umpan balik

dari berbagai mekanisme kontrol dipergunakan untuk menetapkan

modifikasi dari alokasi sumberdaya yang memungkinkan dan di dalam

prosesnya juga struktur organisasinya bertemu dengan tuntutan

lingkungan, dapat memastikan kesuksesan sebuah strategi. Evaluasi

kinerja mengikat output-output organisasi sebagai persyaratan

lingkungan internal. Sebuah penilai dari seluruh kapabiltas organisasi,

sebagaimana pertimbangan politik tertentu, membantu untuk

menghubungkan permintaan organisasi atas lingkungan ekternal dan

internalnya.

Dari sajian beberapa model manajemen stratejik tersebut, dapat

dipahami bahwa walaupun terdapat perbedaan dalam rincian dan tingkat

formalisasi dari setiap model yang dikemukakan oleh para pakar tersebut

Page 99: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

xcix

di atas, komponen-komponen dasar dari model yang digunakan untuk

menganalisis operasi manajemen stratejik pada umumnya sangat serupa.

2.1.1.5. Perencanaan Stratejik Sektor Publik

Banyak pakar terbiasa mempergunakan konsep perencanaan

stratejik dan manajemen stratejik secara bergantian. Aliansi Manajemen

Nonprofit (2001) bagaimanapun telah mengamati bahwa perencanaan

stratejik hanya dapat berguna jika mendukung pemikiran stratejik dan

memimpin kepada manajemen stratejik – sebuah dasar untuk organisasi

yang efektif. Pemikiran stratejik berarti bertanya “Apakah kita telah

melakukan hal yang benar?” Mungkin, lebih tepat hal tersebut berarti

membuat penilaian dengan menggunakan tiga kunci persyaratan

mengenai pemikiran stratejik, yaitu : 1) sebuah tujuan yang terdefinisi di

dalam pikiran; 2) sebuah pemahaman terhadap lingkungan, terutama dari

kekuatan yang mempengaruhi atau menghalangi pemenuhan tujuan itu;

dan 3) kreativitas dalam membangun respon yang efektif atas kekuatan-

kekuatan itu.

Moore (1995: 74) juga menegaskan bahwa secara stratejik dalam

sektor publik mensyaratkan para manajer untuk menetapkan substansi

penting, politik dan implementasi organisasi.

Dalam konteks organisasi publik dan nonprofit, perencanaan

stratejik adalah komponen dari sistem manajemen stratejik yang didesain

untuk (1) memperjelas tujuan, (2) menetapkan kebijakan-kebijakan untuk

akuisisi dan membagikan sumberdaya-sumberdaya organiasi, serta (3)

Page 100: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

c

membangun basis untuk menerjemahkan kebijakan-kebijakan dan

keputusan-keputusan kepada komitmen tindakan yang lebih spesifik.

Perencana stratejik mengidentifikasi kebutuhan jangka panjang sebuah

organisasi, menjelajahi konsekuensi dan implikasi dari kebijakan serta

program yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan, dan merumuskan

strategi-strategi untuk memaksimalkan aspek-aspek positif dan

meminimalkan aspek-aspek negatif dari kekuatan alam di masa depan

(Steiss, 2003: 10).

Tujuan utama dari perencanaan stratejik adalah untuk mendukung

pembuatan keputusan dengan merumuskan sejumlah tindakan-tindakan

alternatif yang akan memiliki konsekuensi jangka panjang yang

diinginkan. Perencanaan stratejik harus melibatkan sebuah penilaian dari

tindakan-tindakan alternatif tersebut serta dampak dan konsekuensi yang

merupakan hasil dari pelaksanaannya.

Secara historis, perencanaan stratejik bermula pada sektor privat

dalam periode pertumbuhan dan perubahan yang berawal pada akhir

tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an. Delapan pendekatan dasar

perencanaan stratejik perusahaan telah muncul lebih dari 35 tahun, antara

lain : (1) Model Kebijakan Harvard, (2) Sistem Perencanaan Strategik, (3)

Pendekatan Manajemen Stakeholders, (4) Metode Portofolio Bisnis, (5)

Analisis Kompetitif dari Kunci-kunci Sukses, (6) Manajemen Isu-isu

Strategis, (7) Negosiasi Strategik dan (8) Inkrementalisme Logika (Bryson

dan Roering dalam Steiss, 2003: 51).

Page 101: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ci

Sedangkan hasil penerapan perencanaan stratejik pada sektor

publik dimulai pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an, sebagai

bagian dari kritik atas perencanaan komprehensif – yang dianjurkan oleh

pemerintah (tetapi jarang berhasil) selama lebih dari tiga dekade.

Catanese dan Steiss menjabarkan sebuah alternatif untuk pendekatan

perencanaan tradisional di dalam buku mereka pada tahun 1970 yang

berjudul Perencanaan Sistemik : Teori dan Aplikasi. Model ini menurut

mereka berfokus pada masa depan probabilistik dan kombinasi dari fitur

yang terbaik dari teknik analitikal yang menakjubkan dengan tradisi

humanistik perencanaan publik. Perencanaan sistemik diperkenalkan

sebagai tantangan bagi generasi baru perencana untuk menghindari

teknokratik determinisme, sementara mencapai pendekatan yang lebih

sistematis untuk pengambilan keputusan publik (Steiss, 2003: 53).

Inisial P dalam konsep PPBS (Planning – Programming –

Budgeting Systems) merupakan sebuah refleksi dari masalah-masalah

umum untuk perspektif yang lebih lama dalam merumuskan tujuan dan

sasaran. Hal tersebut diasumsikan bahwa perencanaan dapat

memberikan kerangka yang lebih luas dan lebih rinci dalam fungsi

pemrograman dan penganggaran yang dapat dilakukan. Pendekatan

PPBS merupakan model top-down dimana tujuan dan sasaran

diformulasikan pada eselon atas dari organisasi (sama halnya dengan

pendekatan perusahaan terhadap perencanaan stratejik). Tujuan-tujuan

tersebut kemudian akan difilter ke bawah melalui apa yang disebut oleh

Page 102: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cii

Herbert Simon dengan means-ends chains. Pada akhir proses, program-

program tertentu akan dibangun dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan

dan sasaran tersebut. Melalui pendekatan ini, arah dari atas seringkali

miskin koordinasi, kontradiktif dan seringkali tidak eksis. Sebagai

konsekuensinya, banyak agen-agen publik mengoperasikan mandat

PPBS melalui gerakan pemenuhan persyaratan prosedural, menggunakan

kesesuaian tetapi dengan sedikit perubahan dalam pendekatan bertahap

tradisional kepada program dan anggaran kegiatannya (Steiss, 2003: 53).

Komponen penting lainnya dalam pengembangan perencanaan

stratejik adalah pengakuan hirarki perencanaan dimana tanggungjawab

perencanaan masing-masing berada pada berbagai tingkat dalam sebuah

organisasi. Pada aplikasi di sektor publik, Anthony dalam Steiss (2003:

56) menguraikan bahwa hirarki ini terdiri dari : (1) perencanaan stratejik,

(2) perencanaan manajemen, dan (3) pengendalian kegiatan.

Perencanaan manajemen adalah bahan penting dalam pendekatan ini

yang melibatkan : (1) pemrograman tujuan yang disetujui ke proyek-

proyek, program-program dan kegiatan yang spesifik, (2) unit-unit

rancangan organisasional membawa program-program yang disetujui, dan

(3) staf dari unit-unit dan pengadaan pendapatan yang diperlukan untuk

mendukung program-program yang disetujui. Namun dalam hal kerangka

perencanaan stratejik, perencanaan manajemen dapat menjadi terputus-

putus dan kontraproduktif. Pada waktu yang bersamaan, tanpa

konsistensi yang mengikuti perencanaan manajemen (pemrograman dan

Page 103: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ciii

penganggaran), perencanaan stratejik kemungkinan kecil dapat

direalisasikan.

Sedangkan Saffold (2005: 135-137) menyatakan bahwa tidak ada

komposisi yang lebih penting untuk keluaran yang baik daripada komitmen

yang utuh terhadap proses perencanaan yang berasal dari pimpinan.

Terdapat sejumlah teknik perencanaan stratejik yang dapat dipergunakan

untuk memperoleh input bottom up, tetapi perencanaan stratejik juga

memerlukan dukungan top down. Sebuah sinyal yang jelas dan tidak

ambigu dari pimpinan senior perlu dikomunikasikan bahwa proses

perencanaan merupakan hal penting dan hasilnya dapat diambil dengan

serius. Tidak ada yang dapat ‘membunuh’ suatu perencanaan stratejik

lebih cepat daripada hal tersebut, dimana setelah banyak orang disiapkan

untuk pekerjaan-pekerjaan berat, ternyata tidak ada yang dapat dilakukan.

Kenyataan tersebut memiliki tiga implikasi, yaitu :

1. Pimpinan harus sungguh-sungguh menginginkan proses perencanaan

itu menghasilkan perubahan.

2. Pimpinan harus mengijinkan dan berpartisipasi di dalam diskusi

terbuka mengenai isu-isu yang sensitif dan kontroversial.

3. Harus ada sebuah rencana untuk merespon hal-hal yang

direkomendasikan oleh tim perencana.

Singkat kata, komitmen yang positif dari proses perencanaan yang

berasal dari pimpinan utama merupakan sebuah strategi pemberdayaan

Page 104: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

civ

yang dapat menghadirkan antusiasme dan ketertarikan mengenai masa

depan.

2.1.1.6. Model Perencanaan Stratejik Sektor Publik

Dikatakan oleh Steiss (2003: 57), dari perspektif sebuah sistem,

perencanaan stratejik harus menjadi bagian dari proses manajemen

stratejik yang meliputi alokasi dan manajemen sumberdaya, sebaik

evaluasi kinerja dan umpan balik. Perencanaan stratejik harus melibatkan

pengujian terhadap tindakan-tindakan alternatif dan estimasi dari dampak

dan konsekuensi yang dihasikan dari pelaksanaannya. Ketentuan eksplisit

harus dibuat untuk berurusan dengan ketidakpastian probabilistik. Seni

manajemen adalah untuk mengurangi ketidakpastian dan membawa

resiko dalam batas-batas toleransi. Dalam konteks ini, perencanaan

stratejik dapat memainkan peran penting melalui para asisten manajer

dalam mengorganisir tujuan dan sasaran serta dalam membangun

tindakan-tindakan yang memungkinkan untuk mencapai tujuan dan

sasaran itu.

The Alliance for Nonprofit Management (2001) membangun

pendekatan lima langkah dalam perencanaan stratejik yang dapat

diaplikasikan pada organisasi sektor publik juga nonprofit. Model generik

ini menyatukan komponen-komponen dasar yang meliputi pendekatan-

pendekatan perencanaan stratejik : (1) menetapkan kesiapan organisasi

untuk melakukan perencanaan, (2) merumuskan pernyataan visi dan misi

untuk memandu keseluruhan proses perencanaan, (3) membawa

Page 105: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cv

penilaian situasional (SWOT), (4) membangun tujuan, sasaran dan

strategi, serta (5) mempersiapkan rencana tertulis.

Sorkin, Farris dan Hudak dalam Steiss (2003: 58) mengidentifikasi

tujuh langkah dasar dalam perencanaan stratejik pada tingkatan

masyarakat : (1) memindai lingkungan, (2) memilih isu-isu utama, (3)

menyusun pernyataan misi dan tujuan utama, (4) melakukan análisis

eksternal dan internal, (5) merumuskan tujuan, sasaran dan strategi yang

sesuai dengan masing-masing isu utama, (6) menciptakan rencana

pelaksanaan untuk menghasilkan tindakan-tindakan stratejik, (7)

mengawasi, memperbaharui, dan memindai lingkungan.

Model perencanaan stratejik yang dirumuskan oleh Steiss (2003:

58) menganjurkan lima komponen dasar sebagaimana terurai berikut ini :

1) Penelitian dasar dan analisis untuk menetapkan kesiapan sistem.

a) Mengumpulkan data dasar, mempersiapkan inventaris dan

melakukan penilaian kebutuhan.

b) Mengidentifikasi isu-isu, permasalahan atau pilihan-pilihan kritis

untuk masa depan organisasi.

c) Menjelaskan peran dan tanggungjawab, mengidentifikasi kelompok

klien untuk dilayani, dan melibatkan stakeholder dalam proses.

d) Membuat profil organisasi dan mengumpulkan serta menganalisis

informasi lingkungan.

2) Pernyataan visi misi, tujuan dan sasaran.

a) Memformulasikan misi organisasi.

Page 106: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cvi

b) Menggambarkan perubahan struktural yang signifikan, yang

diperlukan untuk mewujudkan pernyataan misi.

c) Menentukan keadaan yang diinginkan dari sistem (pernyataan

misi).

d) Mengidentifikasi sasaran-sasaran program untuk mencapai

pernyataan yang diingkan, membuat matriks sasaran dan

menentukan kembali pernyataan sistem untuk memperjelas

sasaran-sasaran secara lebih rinci.

3) Analisis SWOT atau pernyataan situasional.

a) Melakukan análisis lingkungan internal dan eksternal.

b) Mendiagnosis tren dan kebutuhan.

c) Menggambarkan pandangan perencanaan.

4) Perumusan strategi dan analisis alternatif program.

a) Mengidentifikasi strategi-strategi untuk pengembangan organisasi.

b) Mempersiapkan strategi-strategi untuk mengembangkan,

mengelola dan menyampaikan program.

c) Mengembangkan strategi-strategi yang berfokus pada asministratif

dan kebutuhan pendukung.

d) Menggambarkan dan menganalisis program alternatif untuk

mencapai strategi-strategi yang diharapkan.

5) Alternatif kebijakan dan rekomendasi sumberdaya.

a) Menerjemahkan tujuan dan sasaran kepada kebijakan-kebijakan

umum.

Page 107: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cvii

b) Merumuskan serangkaian kebijakan eksplisit.

c) Menggambarkan pengukuran efektivitas dan efisiensi.

Penjabaran lima komponen dalam model perencanaan stratejik

tersebut tampak digambarkan oleh Steiss (2003: 60) sebagaimana

tampak pada gambar berikut ini :

Gambar 2.6. Diagram Skematik Perencanaan Stratejik dari Steiss

Basic Data Collection & Inventories 1)

Develop Policy Alternatives &

Resource Recommendations 5)

Clarify Roles & Responsibilities

1)

Prepare Vision

Statement 2)

Identify Goals & Objectives 2)

Formulated Strategies &

Alternatives 4)

Delineate Planning

Horizon 3)

Develop Organizational

Profile 1)

Formulate Mission

Statement 2)

Conduct SWOT Analysis 3)

Identify Issues, Problems & Critical

Choices 1)

Page 108: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cviii

Sumber : Steiss, Strategic Management for Public and Nonprofit

Organizations, 2003 : 60.

Model perencanaan stratejik dari Steiss tersebut mengandung lima

komponen dasar, antara lain : 1) Analisis kesiapan sistem, 2) Pernyataan

visi misi, tujuan dan sasaran, 3) Analisis SWOT, 4) Perumusan strategi

dan analisis alternatif program, dan 5) Perumusan alternatif kebijakan dan

rekomendasi sumberdaya. Sejumlah komponen yang diuraikan dalam

model ini mengandung banyak pendekatan perencanaan stratejik.

Keunikan lain dari model di atas yang perlu didiskusikan lebih lanjut.

Elemen-elemen unik tersebut meliputi (1) pandangan perencanaan, 2)

penekanan pada sasaran program, 3) matriks sasaran, 4) perumusan

serangkaian kebijakan, dan (5) penggunaan pengukuran efektivitas.

Penyiapan sistem sebagai komponen pertama dalam model

perencanaan stratejik Steiss, mengandung lima tugas harus dilakukan

dalam rangka membuka jalan bagi proses perencanaan yang terorganisir :

1) Mengidentifikasi lima hingga sepuluh isu-isu signifikan, permasalahan

fundamental atau pilihan-pilihan kritikal mengenai masa depan

organisasi yang harus diatasi selama proses perencanaan stratejik

dilakukan.

2) Mengklarifikasi aturan (siapa yang melaksanakan proses) dan

memadukan stakeholder inti di dalam proses tersebut.

Page 109: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cix

3) Menciptakan komite perencanaan (lima hingga tujuh individu),

termasuk kedua “visionaris” dan “pelaksana” untuk ujung tombak

proses tersebut.

4) Mempersiapkan profil organisasi, dan mengumpulkan serta

menganalisis informasi lingkungan.

5) Mengidentifikasi informasi yang harus dikumpulkan untuk membantu

keputusan, termasuk informasi finansial secara historis, proyeksi arus

kas dan anggaran.

Produk dari tahap ini adalah rencana untuk perencanaan (a plan for

planning) yaitu sebuah garis besar komponen yang diperlukan untuk

menunjukkan bahwa organisasi sudah siap untuk melakukan

perencanaan stratejik.

Kemudian pernyataan visi dan misi sebagai komponen kedua

dari model perencanaan stratejik Steiss, dikatakan merupakan hal yang

penting bagi organisasi. Sebuah pernyataan misi biasanya diuraikan oleh

organisasi dalam konsep sebagai berikut :

a) Tujuan : mengapa organisasi diciptakan dan apa yang berusaha untuk

dicapai

b) Bisnis : metode utama atau aktivitas organisasi yang mengisi tujuan

utama.

c) Nilai-nilai : prinsip-prinsip atau keyakinan yang memandu anggota

organisasi karena mereka mengejar tujuan organisasi.

Page 110: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cx

Perumusan tujuan dan sasaran merupakan bagian lanjutan dari

komponen kedua model perencanaan stratejik Steiss. Dalam

perencanaan stratejik, serangkaian tujuan dan sasaran tentatif

dirumuskan dan kemudian diujikan dalam konteks pandangan alternatif

tertentu yang mengijinkan faktor-faktor baru muncul dan dapat dianggap.

Dengan kata lain, sebuah pendekatan deduktif akan menggantikan teknik

induktif tradisional dari perencanaan.

Kebanyakan organisasi melakukan secara eksplisit maupun

implisit, adanya sebuah hirarki dari tujuan dan sasaran (Richards dalam

Steiss, 2003: 64). Pada tingkatan teratas, adalah tujuan yang relatif

terbatas – pernyataan dari hasil yang diinginkan atau output yang

digambarkan dalam tujuan utama organisasi – sebagai alasan

keberadaan organisasi yang seringkali tidak dapat diukur dan bersifat

abstrak sebagai suatu pernyataan misi. Tujuan ini, pada selanjutnya harus

dapat diterjemahkan ke dalam sasaran program yang lebih spesifik untuk

memberikan panduan bagi anggota organisasi pada semua tingkatan di

dalam organisasi. Sasaran program menghasilkan ‘jembatan kritis’ antara

tujuan utama organisasi dengan komitmen tindakan tertentu,

sebagaimana Anthony dan Welsh dalam Steiss (2003: 64-65) mengatakan

bahwa pada saat sebuah rencana dipersiapkan pada dasar tujuan tertentu

manapun, harus ada arti dari pengukuran tingkatan proses menuju tujuan

itu, jika tidak maka seluruh proses perencanaan menjadi sewenang-

wenang melalui ukuran kesalahan untuk panduan pelaksanaan dan

Page 111: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxi

pengendalian; sasaran-sasaran yang lebih rinci akan menghasilkan

penilaian operasional.

Terkait dengan sasaran, dengan cara yang sama, sasaran (atau

serangkaian sasaran) yang berbeda, dapat mengarahkan pada tujuan

yang sama, namun dengan berbagai biaya dan manfaat. Program-

program tindakan yang terkait dengan tujuan masing-masing mungkin

melibatkan operasi dan biaya-biaya modal yang berbeda. Pendekatan

biaya dan manfaat tersebut dapat membantu dalam diskusi antara

berbagai kelompok dan masyarakat secara umum dalam klarifikasi tujuan

lebih lanjut.

Steiss (2003: 65) mengemukakan tiga level sasaran yaitu 1)

sasaran stratejik, 2) sasaran manajemen dan 3) sasaran operasional.

Sasaran strategik didefinisikan sebagai kondisi perubahan yang

diharapkan, kesejahteraan atau perilaku sebagai konsekuensi dari inisiasi

sejumlah program dan aktivitas. Sasaran yang demikian berhubungan

dengan dampak program atau aktivitas organisasi pada pelanggan atau

kelompok pelayanan (biasanya eksternal).

Sasaran manajemen didefinisikan sebagai tindakan-tindakan

program tertentu dalam konsep bagaimana dan dimana sumberdaya

tertentu (anggaran proyek) dapat dipergunakan. Sasaran manajemen

mengidentifikasi komitmen yang muncul untuk menerjemahkan sasaran

strategik kepada aktivitas yang lebih spesifik. Sasaran manajemen

seringkali merefleksikan persyaratan staf atau komitmen lain mengenai

Page 112: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxii

sumberdaya apa yang diperlukan organisasi untuk mencapai satu hasil

utama.

Sasaran operasional seringkali dihubungkan dengan implementasi

dan pengendalian sejumlah tugas-tugas, dan persetujuan atas

sumberdaya tertentu untuk mencapai sasaran strategik dan sasaran

manajemen. Dimana fokus prinsipil dari sasaran strategik adalah

efektivitas, dan kunci dari sasaran operasional paling sering adalah

efisiensi. Sasaran operasional seringkali merefleksikan pengukuran

kinerja eksplisit yang dapat diambil dari pengawasan kegiatan organisasi.

Komponen ketiga dari model perencanaan stratejik Steiss adalah

analisis SWOT (kadangkala disebut sebagai penilaian situasional)

dikatakan Steiss (2003: 73-74) meliputi kompilasi dari sejumlah informasi

mengenai kekuatan dan kelemahan organisasi serta informasi kinerja

yang merupakan isu-isu eksternal kritis (peluang dan ancaman) yang

harus dapat diatasi oleh rencana strategis. Komponen kunci dari analisis

SWOT adalah evaluasi dari efisiensi dan efektivitas dari proses dan

program-program organisasi. Penilaian ini harus mencakup proses

evaluasi yang berdasarkan pada data kuantitatif (ulasan dari catatan,

statistik deskriptif yang berkaitan dengan berbagai indeks, evaluasi kinerja

formal) dan data kualitatif (opini perwakilan / klien mengenai program-

program organisasi). Sebuah analisis SWOT harus memuat :

Page 113: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxiii

1) Persepsi stakeholder internal dan eksternal tentang organisasi, yang

dikumpulkan dari tahap brainstorming, focus-groups, wawancara

inpersonal atau telepon, serta kuesioner.

2) Tren eksternal yang mempengaruhi organisasi, dikategorikan dalam

politik, ekonomi, sosial, teknologi, demografi, dan kekuatan hukum

serta termasuk sejumlah keadaan seperti perubahan kebutuhan

konstituen / klien, peningkatan kompetisi, perubahan peratutan

pemerintah dan sebagainya.

Manajemen senior harus merespon sejumlah pertanyaan tersebut

melalui perspektif mereka masing-masing dan dari cara pandang tersebut

mereka menyepakati :

1) Kekuatan-kekuatan : Kelebihan apa yang dimiliki organisasi ? Apakah

hal itu baik ?

2) Kelemahan-kelemahan : Pada wilayah mana dapat dilakukan

perbaikan ? Apa yang sedang dilakukan saat ini bertumpu pada

efektivitas dan efisiensi ?

3) Peluang-peluang : Dimanakah kesempatan yang baik untuk perubahan

dan perbaikan ? Tren apa yang menarik ?

4) Ancaman-ancaman : Hambatan-hambatan apa yang dihadapi oleh

organisasi ? Apa yang dilakukan oleh kompetisi ? Apakah perubahan

teknologi mengancam posisi pasar organisasi ? Apakah organisasi

memiliki masalah arus kas atau hutang yang buruk ? Apakah

Page 114: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxiv

spesifikasi dari misi, produk, atau layanan organisasi berubah ?

(Steiss, 2003: 74-75).

Mengenai SWOT sebagai sebuah alat analisis terhadap lingkungan

organisasi, Weilrich dalam Steiss (2003: 75) mengajukan penggunaan

matriks sederhana untuk merekam kekuatan dan kelemahan, juga

peluang dan ancaman yang dimiliki oleh sebuah organisasi. Gambar

berikut menunjukkan alat untuk mengidentifikasi dan merekam awal

strategi yang dapat diadopsi dalam menanggapi analisis SWOT suatu

organisasi :

Gambar 2.7. Matriks SWOT dari Weilrich

Sumber : Steiss, Strategic Management for Public and Nonprofit Organizations, 2003 : 76.

Setelah mempergunakan matriks SWOT dalam menganalisis

lingkungan yang dihadapi oleh organisasi, maka dapat dilanjutkan dengan

sebuah alat untuk menentukan strategi yang perlu dipergunakan

organisasi dalam mencapai visi misi, tujuan dan sasaran yang telah

dirumuskan.

STRENGTHS List strengths

WEAKNESS

List weakness

Minimize weaknesses and

avoid threats

Use strengths to take

advantage of opportunities

Use strengths

to avoid threats

THREATS List threats

Overcome weakness by

taking advantage of opportunities

OPPORTUNITIES List opportunities

Page 115: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxv

Rowe, Mason dan Dickel dalam Steiss (2003: 75-76) menciptakan

the Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) Matrix sebagai

sarana untuk menentukan apakah strategi agresif, konservatif, defensif

atau kompetitif yang paling sesuai untuk suatu organisasi. Berikut adalah

sajian matriks SPACE yang dimaksud tersebut di atas :

Gambar 2.8. Matriks SPACE

Financial Strength

+ 6 + 5 + 4 Conservative Aggressive + 3 + 2

+ 1 Competitive Industry Advantage - 6 - 5 - 4 - 3 - 2 - 1 0 + 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 Strength

- 1 - 2 - 3 Defensive - 4 Competitive - 5 - 6

Environmental Stability

Sumber : Steiss, Strategic Management for Public and Nonprofit Organizations, 2003 : 77.

Langkah-langkah yang diperlukan untuk mengembangkan sebuah

matriks SPACE adalah sebagai berikut :

Page 116: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxvi

1) Nilai numerik yang diberi peringkat dari +1 (terburuk) hingga +6

(terbaik) diberikan untuk setiap variabel yang dipilih untuk mewakili

kekuatan keuangan dan dimensi status ekonomi.

2) Nilai numerik yang diberi peringkat dari -1 (terbaik) hingga -6 (terburuk)

diberikan untuk setiap variabel yang dipilih untuk mewakili dimensi

stabilitas lingkungan dan keunggulan kompetitif.

3) Nilai rata-rata dihitung untuk masing-masing dimensi dengan

menjumlahkan nilai-nilai yang diberikan ke variabel-variabel, dan

membagi dengan jumlah variabel termasuk dalam dimensi masing-

masing. Contohnya, jika nilai yang diberikan untuk variabel kekuatan

keuangan adalah +1, +3, +4 dan +5, maka nilai rata-ratanya adalah

13/4 = +3,25.

4) Dua nilai pada sumbu x disimpulkan dan titik resultan diletakkan pada

X. Dua nilai pada sumbu y disimpulkan dan titik resultan diletakkan

pada Y. Persimpangan dari titik XY selanjutnya pun dapat dibentuk.

5) Sebuah garis arah dapat digambar dari matriks melalui titik

persimpangan yang baru tersebut. Garis arah tersebut

mengungkapkan jenis strategi yang direkomendasikan untuk

organisasi.

Ian MacMillan dalam Steiss (2003: 78) menciptakan grid strategi

untuk membantu organisasi publik dan nonprofit untuk menilai status

kompetitifnya. Matriks MacMillan, sebagaimana tersaji pada gambar 2.9,

Page 117: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxvii

menguji empat dimensi program yang memandu penempatan grid strategi

dan mengindikasikan strategi yang dapat dilakukan, yaitu :

1) Alignment with mission statement : derajat mengenai ketepatan

program organisasi.

2) Competitive position : derajat dimana organisasi memiliki kapabilitas

yang lebih kuat dan potensial untuk memberikan program-program

dibandingkan organisasi lainnya.

3) Program attractiveness : kompleksitas yang berhubungan dengan

manajemen program.

4) Alternative coverage : sejumlah organisasi lain yang mencoba untuk

memberikan atau berhasil dalam menyampaikan program serupa di

wilayah yang sama untuk konstituen yang serupa.

Gambar 2.9.

Matriks MacMillan untuk Program Analisis Kompetitif

Sumber : Steiss, Strategic Management for Public and Nonprofit

Organizations, 2003: 79.

Alternative Coverage

Low

High Program Attractiveness “Easy” Program

Alternative Coverage

High

Weak Competitive

Position

Low Program Attractiveness “Difficult” Program

Strong Competitive

Position

1. Aggressive Competition

7. Orderly Divestment

8. “Foreign Aid” or Joint

Venture

3. Aggressive Divestment

4. Build Strength or

Get Out

2. Aggressive Growth

5. Built up the Best

Competitor

6. “Soul of the Agency”

Alternative Coverage

Low

Alternative Coverage

High

GOOD FIT

POOR FIT

10. Orderly Divestment

9. Aggressive Divestment

Page 118: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxviii

MacMillan menyarankan agar organisasi harus melepaskan diri dari

layanan atau program yang tidak sejalan dengan misinya, atau yang tidak

dapat menarik pada keterampilan yang sudah ada atau pengetahuan di

dalam organisasi. Matriks MacMillan menyediakan sepuluh sel untuk

menempatkan program yang telah dibahas melalui empat dimensi SWOT.

Tiap-tiap sel memberi sebuah strategi yang mengarahkan masa depan

program yang tercantum di dalam sel (misalnya, kompetisi agresif, joint

venture, divestasi teratur, dan lain-lain). Satu sel matriks, “Soul of the

Agency”, memerlukan penjelasan tambahan karena merupakan program

yang sukar bagi organisasi yang seringkali menjadi “terakhir, harapan

terbaik” bagi konstituen atau klien. Manajemen harus menemukan cara

untuk mempergunakan program pada sel lain untuk dikembangkan,

dukung-dukungan, mensubsidi, meningkatkan, mempromosikan, atau jika

tidak, dengan mendukung program-program dalam kategori ini.

Selanjutnya, komponen keempat dari model perencanaan stratejik

Steiss adalah perumusan strategi dan analisis alternatif program.

Dikatakan Steiss (2003: 80) bahwa tujuan dan sasaran menggambarkan

hasil yang ingin dicapai secara umum dan spesifik, dimana fokus strategi

pada pendekatan yang digunakan telah diambil. Tujuan dan sasaran

harus bisa dirincikan untuk menghasilkan pedoman yang berguna bagi

penciptaan isu-isu dan strategi-strategi.

Tipe-tipe strategi organisasi merupakan campuran dari tindakan-

tindakan yang berguna dan reaksi atas pengembangan yang tidak

Page 119: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxix

diantisipasi serta tekanan eksternal. Sejak strategi menjadi nilai-nilai dari

sasaran yang dituju, maka terdapat tiga kategori atau tingkatan yang

berbeda mengenai strategi itu, antara lain :

1) Strategi organisasional : merefleksikan sasaran dan rencana yang

dijalankan untuk pengembangan organisasi (misalnya, program inisiatif

baru, kolaborasi, akuisis dan penggabungan, ekspansi, dan lain-lain).

2) Strategi programatik : dirancang untuk melaksanakan manajemen

sasaran dan mengatasi bagaimana membangun, mengatur, dan

membawa program baru (misalnya, melaksanakan pelayanan

kesehatan prenatal untuk para ibu hamil yang kurang beruntung).

3) Strategi fungsional : berfokus pada kebutuhan administratif dan

kebutuhan pendukung, serta dampaknya bagi efisiensi dan efektivitas

organisasi (misalnya mengadopsi format anggaran program,

menginstal sistem keuangan yang berdasarkan pada metode

akuntansi akrual).

Merumuskan strategi melibatkan campuran rasionalitas, pengujian

ilmiah dan intuisi tebakan terbaik yang berpendidikan. Sebuah metode

yang efektif untuk mengeneralisasikan strategi adalah dengan membuat

daftar terpisah mengenai isu-isu penting dan kekuatan organisasi, dan

untuk melakukan brainstorming pada bagaimana kekuatan itu atau

keterampilan lainnya dapat diterapkan untuk mengatasi isu-isu penting.

Suatu usaha harus dilakukan untuk mengidentifikasi cara untuk

mensintesis peluang dan kekuatan.

Page 120: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxx

Pembuatan strategi merupakan proses dinamis dan jarang strategi-

strategi dipahami dengan sangat baik dan tahan lama bahwa organisasi

dapat menghindari evaluasi kembali secara berkala, perbaikan dan

membentuk kembali pengadopsian strategi. Bahkan rencana stratejik

manusia harus memiliki kapasitas untuk menampung pergeseran kondisi,

mengubah kebutuhan klien dan preferensinya, dan memunculkan peluang

dan tantangan. Rencana harus cukup fleksibel untuk menemukan

manuver dari organisasi yang bersaing, untuk menyesuaikan pengalaman

mengenai apa yang dapat berjalan dan yang tidak, dan memasukkan

pemikiran yang segar mengenai bagaimana meningkatkan kinerja

organisasi.

Sedangkan alternatif-alternatif program menghasilkan bangunan

fundamental untuk perencanaan stratejik. Sebuah program dapat

didefinisikan sebagai sebuah rangkaian hal yang berhubungan, aktivitas-

aktivitas interdepensi atau pelayanan yang berkontribusi pada sasaran

umum. Sebuah program berkaitan dengan jangka waktu pengeluaran

yang sering melampaui periode fiskal saat ini. Penekanan pada program

alternatif melibatkan fokus pergeseran dari pengelompokkan kegiatan

tradisional berdasarkan organisasi garis tanggungjawab, program dan

subprogram diarahkan pada pencapaian secara eksplisit yang

diidentifikasi dari tujuan umum (Steiss, 2003: 82).

Terakhir, alternatif kebijakan dan rekomendasi sumberdaya

adalah komponen kelima dari model perencanaan stratejik Steiss.

Page 121: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxxi

Kebijakan dikatakan Steiss (2003: 84) meliputi pedoman, peraturan,

prosedur, dan latihan administratif yang dibuat untuk mendukung upaya

penerapan strategi dan mencapai tujuan. Kebijakan menghasilkan

petunjuk untuk pengambilan keputusan dan memfasilitasi pemecahan

masalah secara berulang-ulang. Dalam konteks perencanaan stratejik,

pernyataan kebijakan dibuat untuk menutupi seluruh rentang tindakan

memerlukan identifikasi tujuan ke titik dimana dapat mencapai tujuan-

tujuan tersebut.

Lima kategori kebijakan yang dapat ditawarkan, mencakup

berbagai norma-norma dan nilai-nilai di satu sisi, kemudian relatif spesifik

prosedur pedomannya di sisi yang lain. Kebijakan umum di satu sisi

adalah sebagai ujung kontinum dan menentukan kebijakan pengendalian

pada sisi lainnya, antara ekstrimnya menyusun kebijakan strategis,

kebijakan program dan kebijakan pelaksanaan, sebagaimana tampak

pada gambar berikut ini :

Gambar 2.10. Matriks Kebijakan Multipel

Policy Level

Policy Content BASIC ADMINISTRATIVE POLICY POLICY

Program Policy

Plan Policy

Priorities

Objectives

Locus

Control Policy

Implementing Policy

Means

General Policy

Page 122: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxxii

EXECUTIVE TECHNICAL POLICY POLICY

Sumber : Steiss, Strategic Management for Public and Nonprofit

Organizations, 2003: 86.

Dimensi lain dari matriks kebijakan di atas didefinisikan oleh : 1)

apa yang harus diselesaikan (sasaran), 2) kapan harus diselesaikan

(prioritas), 3) dimana tempat yang harus dicapai (lokus), 4) bagaimana

harus dicapai (arti), dan 5) standar yang dipergunakan untuk

mengevaluasi prestasi. Kelima faktor tersebut berhubungan dan dapat

membantu mendefinisikan isi pernyataan kebijakan.

Sebagaimana tampak pada gambar, empat kuadran dalam matriks

kebijakan mengusulkan perhatian pada beragam partisipan dalam proses

pembuatan keputusan. Basic policy atau kebijakan dasar umumnya

bersifat strategis dan berfokus pada tujuan dan prioritas. Executive policy

atau kebijakan eksekutif diperlukan untuk menetapkan nilai standar dalam

kerangka perencanaan stratejik dan operasional. Sasaran dan prioritas

dari pelaksanaan dan kontrol merupakan bagian dari bidang

administrative policy atau kebijakan administratif, dimana arti dan strandar

dari pelaksanaan dan kontrol pada banyak kasus, melibatkan technical

policy atau kebijakan teknis. Masing-masing kuadran ini menunjukkan

bidang tertentu dari tanggungjawab atas formulasi kebijakan dan lebih

jauh lagi, membatasi fokus dan penekanan yang sesuai untuk setiap

bagian tersebut. Gagasan tentang serangkaian kebijakan tertentu

Standards

Page 123: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxxiii

menggarisbawahi pentingnya menjaga parameter ini untuk memastikan

agar kuadran yang satu tidak terlalu mengganggu tanggungjawab kuadran

yang lain (Steiss, 2003: 85).

Daerah yang dibentuk oleh demarkasi antara empat kuadran

tersebut juga penting untuk ditentukan. Bidang vertikal mewakili

pertukaran yang harus dilakukan antara kebijakan eksekutif dan

administratif, sementara bidang horisontal mewakili tumpang tindih antara

pertimbangan-pertimbangan strategis, manajerial dan operasional. Pada

daerah inilah terdapat potensi konflik antar kebijakan yang tak terelakkan.

Tahapan final dari proses perencanaan stratejik adalah

meletakkannya di atas kertas, yaitu untuk menggambar dokumen

perencanaan akhir dan diserahkan untuk diulas oleh para pengambil

keputusan kunci. Bagian berikutnya yang umumnya termasuk dalam

rencana strategi antara lain :

1) Pendahuluan

2) Ringkasan eksekutif : untuk membuat pembaca memahami tujuan

organisasi dan arti penting dari pembuatan rencana strategik.

3) Pernyataan visi dan misi : yang dapat berdiri sendiri tanpa teks

pendahuluan lainnya.

4) Profil dan sejarah organisasi : untuk menghasilkan konteks untuk

rencana stratejik.

5) Isu-isu dan stretagis kritikal : untuk membuat pemikiran stratejik

eksplisit dan asumsi-asumsi di balik perencaan.

Page 124: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxxiv

6) Tujuan dan sasaran program : untuk digunakan sebagai pedoman

perencanaan operasional dan referensi utama untuk pengevaluasian.

7) Tujuan dan sasaran manajemen : untuk menekankan keunggulan

antara tujuan pengembangan organisasi dengan tujuan pelayanan.

8) Lampiran : untuk menyertakan dokumentasi tambahan apapun yang

akan meningkatkan pemahaman pembaca akan rencana.

2.1.2. Keterkaitan Manajemen Stratejik dengan Organisasi

Manajemen stratejik secara prinsipil berfokus pada lingkungan

organisasi dan cara dimana sebuah organisasi dapat menggunakan

sumberdayanya dengan baik untuk mengontrol lingkungan. Secara

khusus, manajemen strategik memandang bagaimana organisasi memilih

strategi untuk mencapai daya saing.

Jones (1995: 20) mengemukakan bahwa memahami teori

organisasi adalah sangat vital bagi pimpinan di level strategik karena akan

mampu menjelaskan mengenai sejumlah faktor-faktor yang harus

dipertimbangkan bagi desain struktur dan kultur organisasi dalam rangka

mengontrol dan mengkoordinasikan sumberdaya. Tujuan utama

manajemen strategik adalah bagaimana agar organisasi dapat

mempergunakan desain organisasi untuk meningkatkan daya saing dan

mengelola lingkungannya, bukan mengenai bagaimana cara organisasi

bekerja dengan baik.

Page 125: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxxv

Manajemen strategik pertama, berfokus pada lingkungan dan

prosesnya melalui organisasi, kemudian ke sub unit organisasi, kelompok

kerja dan individu. Pimpinan organisasi berperan dalam menyusun

strategi organisasi yang merupakan faktor utama di dalam manajemen

strategik (Jones, 1995: 21).

Untuk itu, maka diperlukan pemahaman akan teori mengenai daur

hidup organisasi dan evolusi teori organisasi dalam tujuan pelaksanaan

manajemen strategik yang baik oleh organisasi.

2.1.2.1. Teori Organizational Life Cycle

Organisasi memiliki cara yang berlainan dalam struktur

kebudayaan dan strategi pengembangan sumberdaya yang ada untuk

dapat bekerjasama dalam mencapai tujuan organisasi. Penanaman

strategi yang berlainan antara satu organisasi dengan organisasi lainnya

ditujukan terutama agara organisasi tersebut dapat bertahan dan

berkembang. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman mengenai daur

hidup organisasi (organizational life cycle).

Daft dan Murphy (2010: 356) mengemukakan bahwa daur hidup

organisasi (organizational life cycle) adalah siklus kehidupan sebuah

organisasi yang meliputi penciptaan organisasi hingga kemusnahannya.

Terdapat lima tingkatan atau tahap-tahap yang dilalui oleh setiap

organisasi, yaitu : 1. Kelahiran, 2. Pertumbuhan, 3. Kedewasaan, 4.

Penurunan, dan 5. Kematian.

Page 126: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxxvi

Sedangkan Jones dalam Akdon (2011: 62) menyatakan terdapat

empat tahapan prinsip dalam daur hidup organisasi yang dapat dilihat

dalam gambar 2.11., yaitu : kelahiran (organizational birth), pertumbuhan

(organizational growth), penurunan (organizational decline) dan kematian

(organizational death). Setiap organisasi mengalami perbedaan tingkatan

dalam melewati setiap tahapnya dan ada sebagian organisasi tidak

mengalami setiap tahapnya. Beberapa organisasi juga mengalami waktu

yang lebih lama dalam tahapan kelahiran.

Gambar 2.11. Model Daur Hidup Organisasi

Kelahiran Pertumbuhan Penurunan Kematian Organisasi Organisasi Organisasi Organisasi

Sumber : Gareth R. Jones dalam Akdon, 2011: 63. 1) Organizational Birth

Organisasi terlahir karena adanya individu-individu yang bergabung

dengan menggunakan kemampuan dan keahliannya masing-masing

untuk menciptakan suatu nilai tertentu. Tahapan kelahiran organisasi

merupakan tahapan yang sangat berbahaya dari keseluruhan daur

hidup organisasi karena merupakan kesempatan terbesar dalam

Keefe

ktifa

n

Org

anis

asi

Page 127: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxxvii

pembentukan suatu organisasi baru. Organisasi yang beru terbentuk

masih bersifat labil karena masih dalam proses pencarian nilai, belum

stabil dalam pelaksanaannya dan serba tidak menentu. Semuanya

disebabkan karena organisasi masih bersifat trial and error.

2) Organizational Growth

Setelah organisasi dapat bertahan, tahap selanjutnya setelah tahap

kelahiran organisasi adalah tahap peningkatan pengawasan terhadap

sumberdaya organisasi yang akan dapat menjadikan organisasi

tumbuh dan berkembang. Tahap pertumbuhan dalam daur hidup

organisasi merupakan tahap pengembangan nilai untuk dapat

meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumberdaya organisasi.

3) Organizational Decline

Penurunan organisasi akan terjadi apabila permasalahan yang

dihadapi tidak dapat diatasi dengan baik. Tahap penurunan dalam

daur hidup organisasi terjadi ketika organisasi mengalami kegagalan

dalam mengantisipasi tekanan, baik dari dalam maupun luar sehingga

organisasi tidak dapat bertahan. Tahap penurunan organisasi

diidentifikasi oleh William Weitzel dan Ellen Jonsson dalam Akdon

(2011: 68-70) dalam lima tahapan yang diuraikan sebagai berikut :

a) Blinded

Pada tahap ini organisasi tidak dapat mengatasi permasalahan

yang terjadi baik dari dalam maupun luar organisasi, biasanya

dikarenakan kurangnya sistem pengawasan dan sistem informasi

Page 128: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxxviii

organisasi. Dengan demikian, untuk menghindari penurunan

organisasi pada tahap ini diperlukan sistem informasi yang baik,

sehingga akan terjalin kerjasama yang baik untuk dapat

memajukan organisasi.

b) Inaction

Pada tahap ini meskipun keadaan organisasi semakin memburuk

yang ditandai dengan pengurangan keuntungan atau pendapatan,

namun pemimpin organisasi hanya melakukan sedikit pemecahan

dari permasalahan yang dihadapi. Hal ini merupakan refleksi dari

kurangnya informasi yang dipercaya dapat membuat organisasi

bertahan.

c) Faculty Action

Tahap ini merupakan tahap kesalahan para pemimpin dalam

memecahkan persoalan. Permasalahan-permasalahan yang

dihadapi organisasi semakin kompleks, sehingga memungkinkan

pemimpin organisasi melakukan kesalahan dalam pengambilan

keputusan dikarenakan konflik organisasi atau keputusan yang

terlambat dibuat.

d) Crisis

Pada saat bersamaan, krisis dalam organisasi akan terjadi dan

hanya perubahan yang bersifat radikal dalam penerapan struktur

dan strategi organisasi yang dapat menghentikan penurunan yang

terjadi pada organisasi, sehingga organisasi dapat bertahan.

Page 129: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxxix

e) Dissolution

Pada tahap ini, organisasi sudah kehilangan kepercayaan dari

pihak yang berkepentingan, sehingga dapat mengurangi pasaran

dan reputasi organisasi. Dengan demikian, tahap ini mengarah

pada tahapan kematian organisasi.

4) Organizational Death

Organisasi akan mengalami kematian apabila tidak mampu mengatasi

permasalahan yang dihadapinya dan kehilangan segala sesuatu yang

semula merupakan kekuatannya.

Hampir sejalan dengan pendapat tersebut, Gupta (2010)

mengemukakan bahwa sebuah organisasi mengalami perubahan pada

dimensi konseptual dan strukturalnya seiring dengan waktu, sebagaimana

organisme biologis yang lahir, berkembang, menjadi dewasa dan akhirnya

mati. Banyak penelitian mengenai lingkaran kehidupan yang merumuskan

tiga tahapan perkembangan dan tahapan penurunan dalam organisasi,

yang masing-masing memiliki variasi konseptual dan hasilnya dalam

perubahan struktur dan visi juga dapat diamati, antara lain :

1) Entrepreneurial stage.

Entrepreneurial stage merupakan tahap konseptual dimana sebuah

produk baru ditemukan, pasarnya teridentifikasi dan rencana

pembangunannya diwujudkan. Ciri-ciri dari tahap ini adalah :

Page 130: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxxx

a) Fokus kepemimpinan : berada pada kesuksesan pembangunan

prototype atau produk yang dapat dipasarkan, disamping juga

mampu mengelola keuangan dengan baik.

b) Ukuran organisasi : kecil dengan struktur datar dan non birokratik,

terdapat responsibilitas yang baik dalam mengelola seluruh aspek

organisasi.

c) Budaya organisasi : informal, mendukung inovasi dan berani

mengambil resiko, pembuatan keputusan bersifat sentralistik dan

pada umumnya bergantung pada sang pendiri, diharapkan terdapat

jam kerja yang panjang.

d) Spesialisasi : pertumbuhan terbatas bagi fungsionalis inti, seperti

bagian manufaktur dan pelayanan. Para staf biasanya memiliki

keterampilan yang tinggi yang disertai dengan pengalaman yang

relevan dalam fungsi intinya serta kecilnya jumlah staf pendukung.

e) Efektivitas individu merupakan hal yang sangat penting.

2) Expansion.

Dari entrepreneurial stage, apabila sebuah organisasi berhasil dalam

mencapai tujuan menciptakan produk dan memiliki keuangan yang

kuat dan barangkali sedikit pelanggan, maka organisasi kemudian

akan memasuki tahapan komersialisasi dimana organisasi harus

menciptakan produk dalam jumlah banyak, menggapai pelanggan

dengan lebih meluas serta memperoleh keuntungan. Ciri-ciri dari tahap

ini adalah :

Page 131: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxxxi

a) Fokus kepemimpinan : membuat produk yang baik untuk

menambah penjualan dan pemasukan.

b) Ukuran organisasi : perlu dikembangkan sejak organisasi

membutuhkan lebih banyak sumberdaya dalam produksi dan

penjualan yang lebih besar. Sementara pertumbuhan yang

konsisten dalam fungsi inti berlangsung, pertambahan

pertumbuhan terjadi dalam penjualan dan pemasaran.

c) Budaya organisasi : menjadi ‘miring’ melalui budaya pasar sejak

lingkungan eksternal dalam satu masa menjadi stabil, tahap

entrepreneurial berhasil menyediakan sejumlah waktu sebelum

kompetisi terjadi.

d) Struktur organisasi : menjadi lebih hierarkis dimana sang pendiri

terampil dalam mengelola kesemuanya dan mulai mendelegasikan

tugas-tugas kepada subordinasinya dengan menciptakan hierarki

manajemen. Staf pendukung masih sedikit, namun organisasi

mengadopsi struktur fungsional.

e) Pertumbuhan organisasi membawa lebih banyak spesialis dan

subordinat melalui penerimaan sehingga menciptakan krisis

kepemimpinan pada level atas sejak perubahan organisasi

mengakibatkan permintaan akan pendelegasian tanggungjawab.

Seluruh pendiri dan pemimpin teknis individual perlu bergabung

dengan kekuatan lain yang mereka nikmati pada tahap

entrepreneurial dan bersatu mendelegasikan pembuatan keputusan

Page 132: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxxxii

serta menampilkan tugas baru dari koordinasi dan team building.

Manajemen menengah berkembang dan bertanggungjawab atas

kegiatan operasi, sementara manajemen atas berfokus pada

strategi bisnis.

f) Proses manajemen : kemunculannya diawali dalam aktivitas-

aktivitas yang berhubungan dengan produksi dan pengawasan,

walaupun mereka belum terlalu baik mengenalinya dan tetap

fleksibel.

g) Tantangan kepemimpinan : secara tetap mengamati lingkungan

eksternal untuk kompetisi dan persaingan, saat organisasi sangat

berfokus pada pertumbuhan.

3) Consolidation.

Hasil dari tahapan ekspansi dalam kegiatan operasi berhubungan

dengan produksi seperti pembelian, pengawasan terhadap persediaan,

dan sebagainya, juga termasuk pengerahan staf penjualan. Organisasi

diarahkan pada pembesaran produksi dan kapasitas penjualan. Dalam

tahap konsolidasi, fokus bergeser pada kontrol biaya, produktivitas dan

keuntungan. Ciri-ciri dari tahap ini adalah :

a) Fokus kepemimpinan : mencapai efektivitas organisasi.

b) Ukuran organisasi : hampir stabil, dimana tahap ekspansi

kemungkinan berhasil memimpin ketidakpastian fungsi inti, namun

tahap konsolidasi kemungkinan termasuk penambahan

sumberdaya manusia untuk mendukung fungsi-fungsi.

Page 133: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxxxiii

Pertumbuhan dapat terjadi pada penambahan staf yang

berhubungan dengan pengawasan terhadap kualitas, dukungan

pelanggan, fungsi-fungsi administratif dan pemasaran. Tahap

pertumbuhan yang tidak diinginkan saat ukuran organisasi

bertambah besar adalah tahap konsolidasi tergantung pada

downsizing dan penerimaan.

c) Struktur organisasi : terdapat penambahan jumlah produksi,

walaupun mungkin masih berhubungan dengan kompetensi inti

sebagai konsekuensi dari struktur organisasi yang berubah menjadi

divisional dengan lebih banyak departemen.

d) Budaya organisasi : menjadi birokratis yang ditandai dengan

adanya formalisasi yang kental dan proses-proses yang dianggap

perlu sebagai cara untuk mengawasi kegiatan operasi secara lebih

baik.

e) Tantangan kepemimpinan : membangun kelancaran protokol

komunikasi antara departemen-departemen yang berbeda, mencari

tanda-tanda perubahan pada lingkungan eksternal dan membuat

kegiatan koreksi yang memungkinkan.

4) Decline.

Sebuah organisasi memasuki tahap decline atau penurunan ketika

pengalamannya penurunan sumberdayanya terus berlanjut dan

pendapatan atas suatu waktu secara substansial. Ironisnya,

penurunan dapat dikenali dengan pasti hanya ketika sudah terlambat

Page 134: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxxxiv

untuk memperbaikinya, tanda-tanda awal sementara seringkali salah.

Penurunan dapat terjadi setelah tahap pertumbuhan lainnya, tidak

selalu setelah tahap konsolidasi. Pertumbuhan juga tidak selalu

membawa pada penurunan, namun selalu ada kemungkinan stagnasi

dalam waktu yang panjang.

Stagnasi dapat dikenali sebagai situasi tanpa pertumbuhan, memiliki

sedikit pelanggan namun setia, sedikit pesaing, pasar yang cekung

atau adanya sumberdaya yang berlimpah. Stagnasi tidak selalu berarti

kehilangan hasil dari pendapatan atau downsizing.

Terdapat beberapa penyebab terjadinya penurunan, sebagian bersifat

kuantitatif dan mudah dikenali, sementara sebagian lainnya bersifat

kualitatif dan sukar untuk dipahami. Penurunan dapat menjadi efek

samping dari perubahan pada lingkungan eksternal atau inefisiensi

berkaitan dengan kegiatan operasi internal organisasi :

a) Alasan terjadinya penurunan secara kuantitatif.

Analisis kuantitatf dapat ditemukan di dalam pernyataan keuangan

organisasi, laporan kegiatan operasi internal organisasi dan dengan

mempergunakan parameter pengukuran matematis lainnya.

1. Mengurangi tenaga kerja : Perampingan organisasi

merefleksikan sebuah pengurangan pasar secara menyeluruh,

mengurangi kebutuhan akan produk, kapabilitas pengiriman

produk yang rendah, menjadi alasan yang mendasari sebuah

penurunan. Bagaimanapun, terdapat suatu waktu dimana

Page 135: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxxxv

‘pemotongan-pemotongan’ yang demikian menjadi pengukuran

sementara untuk merevitalisasi organisasi untuk fase

pertumbuhan lainnya.

2. Mengurangi pangsa pasar : Pengurangan pangsa pasar

membagi sejumlah isu-isu, menumbuhkan kompetisi jika

keseluruhan pasar benar-benar tumbuh atau stabil, atau

berkontraksi pada keseluruhan pasar akibat keusangan produk

maupun teknologi.

3. Mengurangi keuntungan atau pembagian harga : Hal tersebut

menyediakan penilaian investor terhadap margin kegiatan

perusahaan dan prospek pertumbuhannya di masa depan.

b) Alasan terjadinya penurunan secara kualitatif.

1. Kompetisi yang ketat : Sejak tahap entrepreneurial, ‘pemain

besar’ kemungkinan mencoba berbagai alat dari ‘gudang

senjata’ mereka untuk melawan ancaman pendatang baru. Hal

tersebut termasuk latihan-latihan pemberian harga agresif,

memikat klien dengan membangun basis dengan kesepakatan

bonus, akuisisi dari teknologi kompetitif dan membangun produk

sejenis, dan sebagainya. Banyak kejadian permusuhan berhasil

mengambil alih besar-besaran dan perusahaan pun memikat

untuk tujuan mengakhiri persaingan.

2. Pelanggan yang terbatas : Hal tersebut terjadi karena

penurunan yang tidak terduga pada ‘pasar ceruk’, perubahan

Page 136: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxxxvi

pada pilihan pelanggan untuk produk yang berbeda atau

sederhana karena organisasi gagal menemukan pasar yang

tepat untuk produknya. Hal itu dapat terjadi pada setiap tahap

dalam lingkaran kehidupan, penjualan triwulan dan penerimaan

pada setiap waktunya menjadi indikator yang baik atas dasar

perubahan pelanggan.

3. Keusangan teknologi : Organisasi lama sangat rentan terhadap

teknologi baru yang mampu memberi dampak negatif pada inti

bisnis dan kompetensinya.

4. Keterpurukan ekonomi : Lingkungan ekonomi yang keras

mengurangi pengeluaran pelanggan, beberapa vendor bersaing

untuk mengurangi pangsa pasar, dan juga susah memperoleh

kredit segar dan keuangan untuk usaha-usaha baru atau

kegiatan operasi yang ada.

5. Atrophy organisasi : Biasanya terjadi pada organisasi lama yang

memiliki pengalaman pertumbuhan yang sehat dan stabil dalam

jangka panjang; struktur yang hierarkhis dan budaya birokratis

pada organisasi-organisasi besar dengan personil yang

berlebihan, manajemen menengah yang mentolerir

ketidakmampuan, proses manajemen yang berlebihan dan

kontraproduktif; pada akhirnya dapat memunculkan krisis

kepemimpinan. Karyawan kehilangan kepercayaannya terhadap

kepemimpinan dan visi organisasi, tingkat kepuasan karyawan

Page 137: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxxxvii

mulai dibenamkan secara konsisten dan demikian pula dengan

efisiensi kegiatan operasinya.

Proses atau siklus organization life cycle tersebut digambarkan

sebagai berikut :

Gambar 2.12. Organizational Life Cycle

Competition / Unsustainable Growth

Capital loss / Technology failure

Strategic

Diversification

Sumber : Ashim Gupta, Organizational Life Cycle & Decline, 2010.

Perspektif lain mengenai tahapan dalam daur hidup organisasi

dikemukakan oleh Simon (2001: 1), namun rumusannya lebih berfokus

pada organisasi non profit, dengan mengidentifikasi tahap-tahap sebagai

berikut :

1) Tahap 1 : Imagine and Inspire (“dapatkah mimpi direalisasikan?”)

2) Tahap 2 : Found and Frame (“bagaimana kita akan menariknya?”)

3) Tahap 3 : Ground and Grow (“bagaimana kita dapat

membangunnya?”)

Expansion

Consolidation

Decline

Revitalization

Entrepreneurial Dissolution

Page 138: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxxxviii

4) Tahap 4 : Produce and Sustain (“bagaimana momen ini bisa

berkelanjutan?”)

5) Tahap 5 : Review and Renew (“apa yang perlu kita rancang

ulang?”) (http://en.wikipedia.org/wiki/organization_lifecycle).

McNamara mengemukakan bahwa organisasi berjalan melalui daur

hidup yang berbeda-beda, sebagaimana manusia menjalani kehidupan.

Contohnya, manusia melalui tahap-tahap dalam kandungan ibu, masa

kanak-kanak, hingga remaja dan seterusnya, yang merupakan bentukan

dari banyak pertumbuhan. Manusia dalam hal ini seringkali melakukan

apa saja untuk bertahan hidup, misalnya makan, mencari tempat

berlindung dan beristirahat. Seringkali orang-orang tersebut menjadi

impulsif, bereaksi cepat atas apa yang terjadi di sekitarnya. Demikian pula

dengan kehidupan organisasi. Seringkali pendiri organisasi atau program

dan anggotanya harus melakukan hal-hal yang dianggap perlu untuk

dapat tetap bertahan dalam lingkungan bisnis. Manusia khawatir bila

menghabiskan banyak waktu sehingga harus membuat perencanaan.

Dalam hal perbandingan organisasi dan program terhadap orang-

orang, perlu dicatat bahwa pada saat manusia memutuskan untuk

mengandung, mereka akan mulai lebih memahami dunia dan diri mereka

sendiri. Pada akhirnya, mereka akan membangun beraneka

kebijaksanaan yang mereka pandang melalui berbagai tantangan

kehidupan dan kerja. Mereka belajar merencanakan dan mempergunakan

sejumlah disiplin keilmuan untuk membawa perencanaan itu. Mereka

Page 139: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxxxix

belajar untuk mengatur diri mereka sendiri. Untuk dapat bertahan hingga

di masa depan, organisasi maupun program-program harus dapar

melakukannya sendiri, sebaik mungkin. Pimpinan yang berpengalaman

telah mempelajari bagaimana mengenali sebagian daur hidup yang

organisasi atau program jalani. Pimpinan jenis ini memahami untuk

memberi rasa perhatian dan membantu mereka untuk merespon

keputusan dan permasalahan-permasalahan di tempat kerja

(http://managementhelp.org/organizations/life-cycles.htm).

Daft (dalam Quinn dan Camerows, 1983: 41) mengemukakan

bahwa organisasi sebagai suatu keseluruhan sistem, pasti melalui apa

yang disebut dengan daur hidup. Bentuk-bentuk organisasi baru biasanya

terpasarkan secara berbeda dengan organisasi lama (yang biasanya

berukuran lebih besar). Berikut ini adalah tabel rumusan ciri-ciri

kesesuaian organisasi yang berkaitan dengan tahap-tahap di dalam daur

hidup organisasi :

Tabel 2.2. Organizational Life Cycle dan Ciri Khas yang Sesuai Birth Youth Midlife Maturity

Size Small Medium Large Very large Bureaucratic Non

bureaucratic Pre bureaucratic

Bureaucratic Very bureaucratic

Division of Labor

Overlapping tasks

None departements

Many departements

Extensive, with small jobs and many descriptions

Centralization One-person rule

Two leaders rule

Two department heads

Top-management heavy

Formalization No written rules

Few rules Policy and procedures manuals

Extensive

Administrative Secretary, no Increasing Increasing Large-multiple

Page 140: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxl

Intensity professional staff

clerical and maintenance

professional and staff support

departments

Internal Systems

Nonexistent Crude budget and information systems

Control systems in place budget, performance, reports, etc.

Extensive-planning, financial and personal added

Lateral Teams, Tasks Forces for Coordination

None Top leaders only

Some use of integrators and task forces

Frequent at lower levels to break down bureaucracy

Sumber : Robert E. Quinn dan Kim Camerows, 1983: 41. Rumusan Daft mengenai daur hidup organisasi yang

dikelompokkan atas masa kelahiran, remaja, setengah baya dan dewasa

yang disertai dengan sejumlah ciri-ciri yang khas sebagaimana tampak

pada tabel tersebut di atas, memberikan sumbangsih yang begitu penting

dalam perkembangan pengetahuan akan siklus perkembangan suatu

organisasi yang dapat sangat terkait dengan aspek strategi yang

dipergunakan oleh organisasi dalam membangun kekuatan internal dan

memahami lingkungan eksternalnya.

2.1.2.2. Evolusi Teori Organisasi

Pada kenyataannya, terjadi evolusi pengalaman setiap organisasi,

yaitu transformasi dari organisasi tradisional menjadi organisasi

pembelajar dan organisasi pengembangan. Evolusi tersebut sifatnya

sukarela (Gilley dan Maycunich, 2000: 6).

Mengingat evolusi merupakan proses yang berkelanjutan,

seringkali sulit mengetahui pada tahapan mana suatu organisasi berada.

Oleh karena itu, apa yang senyatanya terjadi ketika suatu tahapan evolusi

terlaksana, ketika itu baru disadari bahwa tahapannya “ternyata” telah

Page 141: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxli

dilalui. Bukti tentang organisasi tradisional nampaknya cukup banyak

terlihat dimana-mana. Gilley dan Maycunich (2000: 6) secara lugas

menyatakan bahwa lebih dari 80 persen organisasi yang ada dewasa ini

berada pada fase tradisional, yakni organisasi yang hanya mampu

menghasilkan output yang memuaskan atau cukup memuaskan. Meski

demikian, keefektifan kegiatan organisasi tradisional dapat ditingkatkan

dengan mengubahnya menjadi lebih tinggi dan lebih efisien.

Evolusi level organisasi selanjutnya adalah organisasi pembelajar.

Organisasi pembelajar mempertahankan kapasitasnya yang lebih tinggi

daripada organisasi tradisional dalam melakukan pembaruan dan

bersaing, karena organisasi ini menekankan pentingnya fungsi dan peran

sumberdaya manusia dalam mencapai hasil usaha yang diharapkan.

Dampak penekanan pada aspek ini akan terlihat ketika organisasi

pembelajar melakukan pembelajaran, perubahan atau transformasi atau

metamorphosis (Akib, 2011: 231).

Fase terakhir gerakan evolusioner organisasi adalah organisasi

pengembangan, yaitu organisasi yang senantiasa melakukan ekspansi

kapasitas dan kapabilitas di sepanjang tahap evolusi atau metamorphosis

yang dilakukan, memacu kegiatan untuk memajukan dan memperbarui

pertumbuhan individu, kelompok, organisasi dan masyarakat.

Konsekuensinya, organisasi pengembangan menunjukkan penguatan

otonomi, kapasitas, kapabilitas, kualitas, pembaruan atau reformasi, dan

peningkatan kekuatan daya saing secara berkelanjutan.

Page 142: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxlii

Ketiga fase evolusi organisasi akan semakin jelas dengan gambar

berikut :

Gambar 2.13. Evolusi Organisasi (Tinggi) Dampaknya terhadap pembaruan organisasi & kesiapan melakukan transformasi (Rendah) Menekankan pada pertumbuhan (Rendah) dan perkembangan SDM (Tinggi) Sumber : Gilley dan Maycunich dalam Akib, 2011: 231.

Salah satu cara untuk membedakan fase evolusioner antar

organisasi adalah melihat isu dan karakternya. Untuk merealisasikan hal

itu, dapat dipahami dengan menjelaskan organisasi dan perspektifnya

yang meliputi aspek : kapasitas reformasi organisasi (juga reformasi

birokrasi dan reformasi administrasi), arti penting SDM, asumsi dan

harapan akan pertumbuhan dan perkembangan, tipe-fokus-luaran

Organisasi Pengembangan

Organisasi Pembelajar

Organisasi Tradisional

Page 143: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxliii

kegiatan pengembangan, skala prioritas organisasi, tipe-model dan gaya

kepemimpinan yang lazim diperankan, struktur-budaya-iklim kerja, peran

pemimpin-manajer-SDM profesional-pekerja, kreativitas dan inovasi yang

terlihat, serta aksi atau perilaku yang diperlukan untuk mempertahankan

fase evolusioner terakhir untuk kemajuan organisasi di masa kini dan di

masa depan (Gilley dan Maycunich, 2000: 8).

Isu sentral yang mencirikan perkembangan organisasi pada

umumnya adalah perlunya pembelajaran organisasi dalam organisasi

pembelajar agar organisasi tidak mati atau bernasib seperti dinosaurus

yang punah karena tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan (de Geus,

1997: 14). Organisasi pembelajar dan organisasi pengembangan akan

berhasil mencapai tujuan strategisnya manakala di dalamnya terjadi

proses kreasi pengetahuan, sebagai inti manajemen pengetahuan (Choo

dan Bontis, 2002: 16).

2.1.3. Keterkaitan Strategi dengan Organisasi

2.1.3.1. Hubungan Strategi, Organisasi dan Lingkungan

Hubungan antara strategi dengan organisasi dikemukakan oleh

Roberts (2004: 16) dengan mengatakan bahwa organisasi adalah wadah

melakukan suatu kegiatan, dan strategi adalah cara untuk

melaksanakannya. Dengan demikian, maka strategi dan organisasi

memiliki keterkaitan satu sama lain. Selain strategi dan organisasi,

determinan ketiga adalah lingkungan dimana organisasi beroperasi,

termasuk para pesaing dan strategi serta desain organisasi mereka,

Page 144: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxliv

negara sebagai pasar lain dan perusahaan pemasok input, barang

pelengkap dan barang substitusi, pelanggan, teknologi yang

dipergunakan, hukum dan regulasi, kondisi politik, sosial dan demografi

dan sebagainya.

Keterkaitan diantara ketiga unsur tersebut, yaitu strategi, organisasi

dan lingkungan, dirumuskan Roberts (2004: 19) sebagaimana model

berikut ini :

Gambar 2.14. Model Hubungan Strategi, Organisasi dan Lingkungan

Sumber : John Roberts, The Modern Firm, 2004: 19.

Kinerja bergantung kepada strategi, organisasi dan lingkungan.

Rumusan ini mengacu pada teori kontingensi mengenai strategi dan

organisasi yang menyatakan bahwa tidak ada strategi unik yang terbaik

dan tidak ada satu pun langkah terbaik dalam mengorganisir. Daya tarik

strategi hanya dikenali dari bagaimana strategi itu bekerja pada

lingkungan dimana strategi itu dijalankan dan organisasi berusaha untuk

mengimplementasikannya. Nilai dari sebuah desain organisasi bergantung

Designer

Environment Performance

Organization Strategy Activities

Page 145: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxlv

sepenuhnya pada ketepatan organisasi dengan lingkungan dan

strateginya. Kuncinya terletak pada cara menemukan dan membangun

kecocokan strategi, organisasi dan lingkungan kemudian

mempertahankannya setiap waktu pada saat menghadapi perubahan

(Roberts, 2004: 19-20).

Strategi sebagai suatu pernyataan mengenai arah dan tindakan

yang diinginkan oleh organisasi di waktu yang akan datang mencakup

kebijakan, program dan kegiatan-kegiatan manajemen untuk

melaksanakan misi organisasi. Strategi berkaitan dengan bagaimana

sasaran kinerja harus dipenuhi, bagaimana organisasi memberikan fokus

perhatian pada pelanggan, bagaimana organisasi akan memperbaiki

kinerja pelayanan dan bagaimana organisasi akan melaksanakan misinya

(Akdon, 2011: 150). Strategi bisa mengalami perubahan setiap saat

sesuai dengan lingkungan yang mempengaruhinya, sehingga strategi

tidak bersifat statis, melainkan dinamis.

Lebih lanjut Roberts (2004: 10-11) menyatakan bagaimana sebuah

bisnis pada organisasi atau perusahaan modern dapat berjalan dengan

baik, ada beberapa hal yang dapat mempengaruhinya antara lain :

1. Permasalahan strategi dan organisasi.

2. Diperlukan ketepatan antara strategi dengan organisasi dan dengan

teknologi serta lingkungan persaingan.

3. Perubahan strategi dan perubahan organisasional bukanlah sesuatu

yang mudah, tetapi kadang kala bisa dilakukan dan dapat terjadi.

Page 146: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxlvi

4. Kesadaran akan lingkungan persaingan yang lebih ketat dapat

mempermudah desain organisasi.

Berdasarkan keempat hal tersebut, kesimpulan pernyataan Roberts

(2004: 12) yaitu para manajer harus dapat menjadi perancang organisasi.

Hal tersebut merupakan sebuah tanggungjawab penting dalam

menentukan strategi yang dapat mengukur bagaimana sebuah bisnis

dapat bersaing. Mereka harus mendesain dan menciptakan sebuah

organisasi melalui cara-cara pengimplementasian suatu strategi. Maka

dengan demikian, dalam rangka mempertahankan eksistensi organisasi

dalam lingkungan persaingan, diperlukan perumusan suatu strategi yang

tepat.

Memilih sebuah strategi sudah merupakan hal yang kompleks,

tetapi ketika seseorang memperhatikan semua elemen dari desain

organisasi, masalah pun menjadi semakin rumit. Terdapat hubungan yang

sering dikenali, dipahami dan diprediksikan melalui lingkungan, pilihan

strategi dan organisasi yang memandu masalah desain. Idenya yakni

strategi dan struktur perlu dicocokkan satu sama lain dengan lingkungan

bisnis sebagai pengakuan bahwa mungkin ada beberapa pola yang

berbeda antara variabel-variabel yang koheren, tetapi tidak selalu sama

baik.

Terkait dengan perubahan organisasi, dalam proses membangun

kecocokan antara lingkungan, strategi dan organisasi jelas merupakan

kesesuaian bagi sebuah organisasi untuk mulai memutuskan yang

Page 147: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxlvii

pertama kalinya apa yang akan dilakukan dan bagaimana melakukannya.

Strategi dapat diubah secara relatif cepat. Pada prinsipnya, sebuah

strategi baru dapat dikembangkan dan diperkenalkan dalam waktu

singkat.

Organisasi memiliki dua “indera” yang berbeda. Pertama,

organisasi yang sukses akan cenderung bertahan, menjadi aset jangka

panjang dimana kapabilitas strategi perusahaan sangat tertanam. Kedua,

organisasi tidak dapat diubah secara pasti dan cepat sebagaimana

mengubah strategi (Roberts, 2004: 23).

Kompleksivitas yang menarik datang dari keterkaitan antara

kecepatan perubahan strategi, organsasi dan lingkungan. Pada

pandangan tradisional para pakar manajemen, lingkungan seringkali

dianggap relatif stabil, berubah dengan lambat dan jarang. Sekali

perubahan lingkungan terjadi, lingkungan baru dapat diambil seperti yang

diberikan dan kemungkinan akan bertahan. Sebuah strategi kemudian

dapat dikembangkan untuk mengatasi tawaran peluang lingkungan baru,

dan organisasi bersama-sama melaksanakan strategi pada lingkungan

yang baru itu. Pada saat lingkungan akan berubah lagi, strategi dapat

diubah dan semua aspek organisasi direstrukturisasi sesuai lingkungan

yang baru.

Pada saat perubahan lingkungan menjadi sangat cepat dan

berkelanjutan, bagaimanapun pendekatan yang bersambung untuk

strategi dan organisasi mungkin tidak lagi layak. Sebuah strategi baru

Page 148: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxlviii

yang dihasilkan dan organisasi yang direstrukturisasi, akan membuat

lingkungan berubah lebih sering lagi. Maka sebagaimana rumusan

Chandler, strategi mengikuti organisasi.

2.1.3.2. Permasalahan Desain : Pengaturan Strategi dan Organisasi

Dalam mengaplikasikan sebuah perspektif desain, tugas manajer

utama adalah merancang strategi dan menciptakan sebuah organisasi

pada lingkungan untuk memaksimalkan kinerja. Roberts (2004: 12-13)

mengemukakan bahwa kinerja yang tinggi dalam sebuah bisnis dapat

diperoleh dan dibangun melalui kesatuan dari strategi, desain organisasi

dan lingkungan tempat operasinya. Permasalahan desain organisasi

mengambil lingkungan ekonomi, hukum, sosial dan teknologi di dalam

kegiatan perusahaan sebagaimana strategi diformulasikan dan kemudian

organisasi diciptakan untuk mengimplementasikan strategi itu pada

lingkungan tertentu. Pendekatan tersebut sejalan dengan rumusan Alfred

Chandler bahwa “structure follows strategy” atau struktur dalam suatu

organisasi mengikuti strateginya.

Sebuah desain organisasi dikatakan oleh Burton, DeSanctis dan

Obel (2006: 3) harus dipilih berdasarkan konteks tertentu, dan lebih jauh

deskripsi daripada konteks itu harus bersifat multidimensi, termasuk

struktural dan komponen manusia lainnya. Komponen struktural dari

desain organisasi meliputi tujuan, strategi dan struktur. Komponen

manusia meliputi proses kerja, orang-orang, koordinasi dan kontrol,

mekanisme insentif. Bersama-sama, komponen-komponen ini

Page 149: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxlix

memberikan pendekatan yang menyeluruh bagi tantangan desain

organisasi.

Menurut Burton, DeSanctis dan Obel (2006: 17), desain organisasi

adalah spesifikasi yang lengkap atas strategi, struktur, proses-proses,

orang-orang, koordinasi dan pengawasan, serta komponen insentif dalam

suatu perusahaan / organisasi.

Burton, DeSanctis dan Obel (2006: 4) menyatakan bahwa desain

organisasi diawali dari tujuan organisasi, kemudian dari situlah kita akan

bekerja dari atas ke bawah, mempertimbangkan strategi, struktur, proses,

orang-orang, koordinasi dan pengawasan. Ini disebut dengan pendekatan

top-down dalam desain. Pendekatan top-down direkomendasikan sebab

dilengkapi dengan penggabungan masalah-masalah yang lebih rendah

pada desain tingkat atas.

Desain organisasi mencakup dua masalah yang saling melengkapi

satu sama lain : (1) bagaimana cara menyebarkan tugas besar dari

seluruh organisasi menjadi tugas yang lebih kecil pada sub unit, dan (2)

bagaimana mengkoordinasi sub unit yang lebih kecil tersebut agar dapat

secara tepat menyadari akan tugas-tugas yang lebih besar atau tujuan

organisasinya (Mintzberg dalam Burton, DeSanctis dan Obel, 2006: 57).

Pilihan akan organisasi, menjadi unit analisis untuk keseluruhan

lima langkah dalam proses desain. Adapun langkah-langkah dalam proses

desain organisasi dijabarkan oleh Burton, DeSanctis dan Obel (2006: 9-

12) sebagai berikut :

Page 150: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cl

1) Menjangkau permasalahan desain organisasi

Ini merupakan langkah awal yang memungkinkan untuk analisis.

Pikirkan bahwa proses desain merupakan serangkaian tugas desain

organisasi yang rumit dimana harus melalui langkah demi langkah

pada setiap tugas tersebut.

Eselon teratas harus didesain lebih dahulu, kemudian bergeraklah

pada tingkatan selanjutnya yang bisa jadi berupa departemen atau

divisi. Contohnya, mula-mula desainlah divisi-divisi pada organisasi

divisional kemudian tentukan bagaimana divisi itu dapat berkoordinasi

dengan bagian lainnya.

2) Menilai kepentingan relatif akan tujuan utama organisasi, yaitu efisiensi

dan efektivitas

Efisiensi adalah fokus primer akan input, penggunaan sumber daya

dan biaya. Efektivitas adalah lebih berfokus pada output, barang atau

jasa, dan pendapatan. Sebagian organisasi menempatkan prioritas

yang lebih tinggi pada efisiensi, berfokus pada meminimalisir biaya

produksi barang atau jasa. Sebagian lagi menekankan efektivitas,

berfokus pada peningkatan pendapatan atau merebut inovasi terdepan

pada pasar.

Efisiensi dan efektivitas adalah dua dimensi yang tidak berakhir pada

skala tunggal. Pada kedua model dimensi ini terdapat empat macam

tujuan yang berbeda sebagaimana tampak pada gambar berikut ini :

Page 151: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cli

Gambar 2.15. The Goal Space

Efficiency High

Quadrant B Quadrant D Effectiveness Low High Quadrant A Quadrant C

Low Sumber : Burton, DeSanctis dan Obel, Organizational Design : A Step-

by Step Approach, 2006, hal 11. Kuadran A mewakili organisasi yang penekanannya relatif rendah

pada efisiensi maupun efektivitas. Ia memiliki fokus yang kecil dalam

penggunaan sumber daya secara baik dan memiliki sedikit atau tidak

ada tujuan khusus yang berhubungan dengan ide-ide atau target

tingkat atas. Organisasi semacam ini terus ada bahkan sebagian

berhasil dengan baik. Ini bisa jadi merupakan contoh monopoli, atau

bisa jadi merupakan suatu awal yang terlalu cepat.

Perusahaan dalam kuadran B memiliki fokus pada pemanfaatan

sumber daya dalam jumlah kecil yang diperlukan untuk menghasilkan

produk atau jasa. Perusahaan ini melanjutkan apa yang telah mereka

lakukan di masa lalu, memperbaiki atau melanjutkan peningkatan.

Beberapa perusahaan sering bertahan dengan baik pada lingkungan

Page 152: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clii

yang stabil dimana mereka dapat mempertahankan posisinya dengan

berfokus pada biaya rendah.

Perusahaan dalam kuadran C merupakan kebalikannya. Organisasi ini

memiliki fokus yang lebih tinggi pada efektivitas, tetapi fokusnya lebih

rendah pada efisiensi. Hal ini berarti bahwa organisasi berfokus pada

tujuannya, tetapi kurang memperhatikan penggunaan sumber daya

secara efisien. Hal ini bisa menunjukkan lingkungan yang sangat

mudah berubah atau dalam situasi dimana organisasi

mengembangkan secara terus-menerus ide-ide baru dan memiliki

keuntungan bergerak dan memperlakukan biaya sumber daya sebagai

titik perhatian kedua.

Posisi tujuan akhir adalah kuadran D, dimana terdapat penekanan

pada efisiensi maupun efektivitas. Perusahaan dalam kuadran ini

menghadapi persaingan, kompleks, dan lingkungannya mudah

berubah, yang membutuhkan inovasi produk dan biaya rendah dalam

rangka memenangkan persaingan. Organisasi pada kuadran D

mengejar tujuan ganda pada efisiensi dan efektivitas melalui semangat

yang sama.

Dikatakan oleh March (1991: 72) bahwa posisi akhir dari organisasi

mempengaruhi kebutuhan akan pengolahan informasi organisasi.

Efisiensi dapat berhubungan dengan pembelajaran orde pertama,

yang merupakan sebuah rutinitas, proses konservatif inkremental yang

berfungsi menjaga hubungan yang stabil dan keberlanjutan aturan

Page 153: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cliii

yang ada. Efektivitas, di sisi lain, dapat terkait dengan pembelajaran

orde kedua, dimana keberlanjutan aturan dimodifikasi dan

pengetahuan baru dalam organisasi harus difasilitasi.

3) Menilai dimana posisi organisasi dalam diagram efisiensi atau

efektivitas

Proses desain organisasi terdiri dari dua pertanyaan penting : Dimana

kamu, dan kemana kamu mau berada? Merujuk pada tujuan

organisasi, ada dua hal yang harus disadari mengenai unit analisis.

Pertama, dimana letak organisasi dalam diagram ruang lingkup tujuan

organisasi. Kedua, dimanakah organisasi ingin berada pada ruang

desain tersebut.

Pendekatan langkah demi langkah ini dapat membimbing untuk

menilai konsekuensi-konsekuensi perubahan sejumlah strategi dan

efeknya pada tujuan, strategi, struktur, proses dan orang-orang, serta

koordinasi dan pengawasan. Sebagaimana telah diuraikan

sebelumnya, kuadran D merupakan lokasi ideal pada ruang desain

organisasi. Tetapi, ruang desain organisasi poin D lebih mengeluarkan

biaya dibandingkan organisasi berfokus tunggal, sehingga mungkin

tidak lebih tepat bagi semua organisasi.

4) Mendeskripsikan strategi organisasi dan lingkungan tempat operasinya

Strategi Organisasi

Chandler menyatakan hubungan penting melalui pernyataannya yang

terkenal “structure follows strategy”. Memberi sebuah strategi, memiliki

Page 154: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cliv

sejumlah struktur organisasi yang dapat diimplementasikan bahwa

strategi itu lebih baik dari strategi yang lain. Strategi adalah

operasionalisasi dari tujuan organisasi (efisiensi dan / atau efektivitas),

sedangkan struktur adalah sarana untuk mencapainya.

Sejalan dengan hal tersebut, mencapai kinerja yang tinggi dalam hasil

bisnis dikatakan Roberts (2004: 4) diperoleh dari membangun dan

mempertahankan tiga elemen : strategi organisasi, desain organisasi

dan lingkungan tempat operasinya.

Strategi organisasi merefleksikan penilaian manajemen akan situasi

organisasi dan pilihan organisasi akan cara pencapaian tujuan

organisasi. Strategi dapat dideskripsikan dalam lima kekuatan pada

situasi ekonomi perusahaan (Porter, 1993: 7) yaitu pemasok, pembeli,

barang pengganti, pendatang potensial dan para pesaing. Kelima

faktor tersebut menghasilkan tiga strategi yang memungkinkan :

pemimpin berbiaya rendah, diferensiasi produk dan berfokus. Dalam

pemasaran, strategi dapat dideskripsikan sebagai pilihan dari empat P,

yaitu product, price, promotion dan place. Produk apa yang harus

diproduksi perusahaan, berapa harganya, bagaimana

mempromosikannya, dan bagaimana pendistribusiannya (Kottler,

2000).

Miles dan Snow (dalam Burton, DeSanctis dan Obel, 2006: 24)

menguraikan empat jenis strategi organisasi yang sangat kuat dan

sering dipergunakan pada masa kini, yang dikatakan oleh March

Page 155: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clv

(dalam Burton, DeSanctis dan Obel, 2006: 24) dirumuskan

berdasarkan pendekatan inovasinya, apakah itu yang memanfaatkan

situasi saat ini (eksplorasi) ataukah yang mengadopsi strategi

mengeksplorasi inovasi-inovasi baru (eksploitasi). Eksplorasi adalah

proses mencari teknologi baru atau cara baru untuk melakukan

sesuatu, yang bisa meliputi pencarian, pemvariasian, pengambilan

resiko dan inovasi. Sedangkan eksploitasi adalah mengambil

keuntungan dari teknologi masa kini untuk melakukan sesuatu dalam

cara baru, yang bisa meliputi perbaikan, efisiensi, penyeleksian dan

pengimplementasian.

Eksplorasi dan eksploitasi dikembangkan untuk menganalisis

pembelajaran organisasional dan sifat pengetahuan, yang

berhubungan dengan strategi organisasi. Strategi merupakan aplikasi

dari pengetahuan, pembelajaran adalah perubahan dasar

pengetahuan untuk membangun strategi baru. Penjabaran mengenai

keempat jenis strategi tersebut adalah sebagai berikut :

a) Reactor atau Reaktor

Organisasi dengan strategi reaktor, lemah dalam eksplorasi

maupun eksploitasi dalam pencapaian tujuannya. Organisasi ini

tidak memiliki strategi yang disengaja untuk inovasi. Pengaturan

baru dilakukan pada saat terpaksa atau menghadapi situasi atau

masalah yang mendesak. Strategi reaktor seringkali diamati dalam

organisasi dalam masa peralihan / transisi.

Page 156: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clvi

b) Defender atau Pembela

Organisasi dengan strategi defender, memiliki eksploitasi yang

tinggi terhadap sumber daya serta situasinya dan eksplorasinya

rendah terhadap segala sesuatu yang baru. Organisasinya inovatif

secara sempit, pada ruang yang terbatas. Inovasinya terbatas dan

sangat terfokus. Para pelaksana di dalam organisasi ini berfokus

pada upaya mempertahankan posisi di pasar. Rencana dibangun

untuk mempertahankan posisi dan menangkis para pesaing atau

pada akhirnya mengamankan diri dari upaya pelanggaran wilayah

strategis. Organisasi dengan strategi defender memiliki harga yang

sangat kompetitif atau produk yang istimewa sehingga sukar untuk

ditembus pihak lain. Posisinya dibangun dengan menjalankan

efisiensi pada penggunaan sumber daya, sehingga tidak dapat

berubah banyak atau berubah dengan cepat.

c) Prospector atau Pencari

Organisasi dengan strategi prospector, memiliki eksplorasi yang

tinggi pada peluang-peluang yang dimiliki dan eksploitasi yang

rendah pada situasi tertentu. Hal tersebut mengakibatkan

pendekatan yang agresif terhadap inovasi, secara sistematis

mencari peluang-peluang baru, seringkali bereksperimen dengan

perubahan. Organisasi dengan strategi prospector mencari

keberlanjutan untuk peluang pasar baru dan melakukan

eksperimen secara teratur melalui ide-ide baru, teknologi baru dan

Page 157: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clvii

proses baru. Dengan kata lain, ia menciptakan perubahan.

Organisasi dengan strategi prospector membangun posisi

kompetitifnya dengan keterbaruan dan membuat perubahan dalam

situasi kompetitif. Namun tidak memusatkan perhatian pada

eksloitasi atau tidak membangun efisiensi dalam penggunaan

sumber dayanya. Efisiensinya rendah, tetapi dalam situasi

kompetitif tetap dapat bertahan dengan struktur biaya yang lebih

tinggi dengan menuntut harga tinggi, strategi ini terlalu beresiko.

d) Analyzer without or with Innovations atau Penganalisis dengan atau

tanpa Inovasi

Organisasi dengan strategi analisis tanpa inovasi strateginya sama

dengan organisasi berstrategi defender, yang berfokus kuat pada

eksploitasi sumber daya dan situasi serta lemah pada eksplorasi

tetapi memiliki strategi inovasi yang pasif atau strategi salinan,

dimana ia mengikuti apa yang dilakukan organisasi yang berhasil

kemudian menciptakan barang atau jasa imitasi yang sejenis untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan. Fokusnya juga seperti organisasi

defender, yaitu mempertahankan posisi organisasi di pasar. Jadi ia

efisien dalam penggunaan sumber daya dan disertai peniruan

terhadap organisasi lain, efektivitasnya menengah, sehingga bisa

membuat perubahan kecil tetapi tujuannya tetap pada efisiensi dan

mempertahankan posisi.

Page 158: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clviii

Untuk organisasi dengan strategi analisis dengan inovasi, berfokus

pada eksplorasi maupun eksploitasi. Ia mengkombinasikan dua

aspek strategi antara defender dan prospector. Organisasi ini

mengeksploitasi penggunaan sumber daya dan posisi pasarnya,

dan pada waktu yang sama juga mengadopsi strategi inovasi aktif

melalui pengembangan barang atau jasa baru serta proses

pendistribusiannya. Sehingga ia efisien sekaligus efektif. Rencana

dibangun untuk mempertahankan posisi organisasi dan menangkis

para pesaing sementara di saat yang sama mengeksplor batas

baru. Ini adalah bentuk desain organisasi yang paling rumit.

Berikut sajian ruang strategik atas eksplorasi dan eksploitasi

bersama empat tipe dasar strategi yang berhubungan tersebut :

Gambar 2.16. The Strategy Space

Exploitation High

Analyzer without innovation Defender Analyzer with Innovation Exploration Low High Reactor Prospector

Low Sumber : Miles and Snow (dalam Burton, DeSanctis dan Obel,

Organizational Design : A Step-by Step Approach, 2006, hal 25).

Page 159: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clix

Gambar tersebut menunjukkan tipe-tipe strategi dan tujuan

organisasional yang sesuai dengan empat kuadran dari ruang desain

organisasi. Agar organisasi dapat memperoleh kesesuaian yang baik,

strategi dan tujuan harus jatuh pada kolom yang sama dalam tabel

tersebut.

Lingkungan Organisasi

Burton, DeSanctis dan Obel (2006: 35) menyatakan lingkungan adalah

segala sesuatu di luar batas unit analisis organisasional, antara lain

para pelanggan, para pesaing, para pemasok, pasar finansial, regulasi

dan situasi hukum atau sistem politik, peluang dan aspek lain dimana

organisasi beroperasi.

Pernyataan tersebut sejalan dengan rumusan Robbins (2006: 608)

bahwa lingkungan organisasi terdiri dari lembaga-lembaga atau

kekuatan-kekuatan yang berada di luar organisasi dan berpotensi

mempengaruhi kinerja organisasi itu. Lazimnya lingkungan mencakup

pemasok, pelanggan, pesaing, badan pengaturan pemerintah,

kelompok publik penekan dan semacamnya. Struktur organisasi pasti

dipengaruhi oleh lingkungannya karena ketidakpastian lingkungan.

Scott (dalam Burton, DeSanctis dan Obel, 2006: 37) menyatakan

bahwa kinerja organisasi bergantung pada bagaimana kecocokan

organisasi dengan lingkungannya. Hal ini disebut pandangan rasional

dalam pengorganisasian.

Page 160: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clx

Teori sistem terbuka dapat didefinisikan sebagai teori organisasi yang

memandang organisasi tidak sesederhana struktur birokrasi, tetapi

merupakan entitas yang memiliki kompleksitas tinggi, menghadapi

ketidakpastian yang besar dalam operasinya dan berinteraksi secara

tetap dengan lingkungannya. Sistem ini juga berasumsi bahwa

komponen organisasional akan menemui equilibrium / keseimbangan

antara kekuatan yang menekannya dan tanggapan mereka terhadap

kekuatannya sendiri (Milakovich dan Gordon, 2001: 165).

Banyak pakar telah mendeskripsikan lingkungan organisasi. Dari

berbagai deskripsi tersebut, terdapat persamaan aspek. Pertama,

terdapat sifat umum dari lingkungan organisasi, tidak berupa daftar

detail mengenai faktor-faktor elemental yang dimaksud. Kedua,

terdapat tindakan-tindakan yang merupakan persepsi yang dibuat

manajemen organisasi yang tidak sepenuhnya obyektif. Ketiga,

kapanpun deskripsi lingkungan tertentu dipergunakan, lingkungan

merupakan determinan yang luas dari desain organisasi. Lingkungan

merupakan penentu utama dari bagaimana suatu organisasi

seharusnya didesain. Lingkungan menciptakan batas dan peluang bagi

strategi organisasi dan kemudian pada strukturnya (Burton, DeSanctis

dan Obel, 2006: 38).

Sejalan dengan itu, Lawrence dan Lorsch (dalam Burton, DeSanctis

dan Obel, 2006: 38) menemukan bahwa menambah ketidakpastian di

dalam lingkungan membutuhkan peningkatan diferensiasi pada

Page 161: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxi

struktur organisasional dalam rangka menjadikan suatu organisasi

efisien. Kemudian integrasi dibutuhkan untuk membuat kerja

departemen berbeda di dalam koordinasi. Dengan demikian,

lingkungan merujuk kepada kekuatan-kekuatan yang berada di sekitar

organisasi yang berdampak pada kinerjanya.

Untuk mendeskripsikan lingkungan organisasi, Burton, DeSanctis dan

Obel (2006: 41-42) mempergunakan dua dimensi, yaitu kompleksitas

dan ketidakpastian. Kompleksitas adalah sejumlah kekuatan yang

mempengaruhi organisasi. Ketidakpastian adalah derajat

ketidakjelasan mengenai kekuatan yang berdampak pada organisasi.

Dalam pengaplikasian dimensi kompleksitas dan ketidakpastian untuk

mendeskripsikan lingkungan, terdapat empat tipe lingkungan dapat

digambarkan Burton, DeSanctis dan Obel (2006: 43) sebagaimana

gambar 2.11.

a) Calm Environment atau Lingkungan Tenang

Lingkungan yang tenang memiliki kompleksitas dan ketidakpastian

yang rendah. Lingkungannya sederhana dan dikenali dari adanya

sedikit kejutan. Jika suatu organisasi hanya memiliki sedikit produk

dan menjualnya ke pasar dimana pasar tersebut dapat

diprediksikan, maka lingkungan semacam itu disebut calm

environment. Masalah politik dan keuangan biasanya bukan

merupakan tantangan utama bagi manajemen, kecuali perusahaan

itu dalam situasi monopoli yang diproteksi oleh sistem politik.

Page 162: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxii

Pelaksana pada lingkungan yang tenang, berfokus pada masalah

desain organisasi lainnya, dan menangani masalah yang lebih

internal. Perlu diketahui beberapa resiko dari persepsi pelaksana

pada lingkungan yang tenang. Pertama, persepsi pelaksana bisa

saja salah. Kedua, lingkungan dapat berubah, dan dengan asumsi

lingkungan yang tenang, sepertinya setiap perubahan akan

diabaikan atau terlewatkan. Maka, praduga lingkungan yang tenang

oleh pelaksana merupakan suatu hal yang sangat beresiko.

Gambar 2.17. The Environment Space

Complexity High

Varied Turbulent Unpredictability Low High Calm Locally Stormy

Low Sumber : Burton, DeSanctis dan Obel, Organizational Design : A Step-

by Step Approach, 2006, hal 43. b) Varied Environment atau Lingkungan Bervariasi

Lingkungan yang bervariasi sangat kompleks karena memiliki

banyak faktor yang dapat dibawa dalam pertimbangan dan dapat

saling bergantung, tetapi faktor-faktor ini relatif dapat diprediksikan

dan / atau cenderung berubah dalam batas-batas yang telah

Page 163: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxiii

dikenali. Jika suatu perusahaan memiliki banyak produk dan

menjualnya di pasar yang dapat diprediksikan, maka lingkungan

yang semacam itu disebut lingkungan yang bervariasi. Lebih lanjut,

masalah politik dan keuangan dapat menambah sejumlah faktor

dalam lingkungan itu. Fokus pelaksana dalam lingkungan ini

terletak pada perencanaan dan koordinasi yang akan

memungkinkan organisasi me-manage kebergantungan antara

faktor-faktor yang terdapat di dalam lingkungannya.

c) Locally Stromy Environment atau Lingkungan Badai Lokal

Lingkungan badai lokal memiliki ketidakpastian yang tinggi tetapi

tidak terlalu rumit dimana terdapat beberapa faktor dalam

lingkungan itu yang relatif berhubungan, tetapi tidak dapat

diprediksikan. Perusahaan yang baru mulai yang bergantung pada

ketepatan paten atau hasil dari outcome tertentu, disebut berada

dalam lingkungan badai lokal. Para pelaksana lebih berfokus pada

faktor-faktor lingkungan yang tidak dapat diprediksikan yang

berdampak pada perusahaannya.

d) Turbulent Environment atau Lingkungan Pergolakan

Lingkungan pergolakan memiliki kompleksitas yang tinggi dan

ketidakpastian yang tinggi pula, dimana terdapat banyak faktor

yang tidak dapat diprediksikan. Bagi para manajer, ini merupakan

lingkungan yang paling sukar untuk dioperasikan karena

membutuhkan peramalan terbatas dan juga fleksibilitas

Page 164: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxiv

penyesuaian yang cepat dan terkoordinasi untuk mengenali

peristiwa. Lingkungan pergolakan membutuhkan organisasi yang

memiliki kapasitas pengolahan informasi yang luas dan cepat, agar

organisasi dapat memilih secara cepat diantara alternatif-alternatif

program yang dapat dilakukan. Dengan demikian, penyesuaian

harus dibuat bersama-sama dengan cepat.

5) Memilih sebuah konfigurasi dan menentukan kompleksitas organisasi

Konfigurasi Organisasi

Pilihan akan konfigurasi organisasi – kadang kala disebut struktur atau

arsitektur organisasi – adalah keputusan kritikal yang dilakukan oleh

pelaksana (Burton, DeSanctis dan Obel, 2006: 57). Memilih konfigurasi

dan memutuskan kompleksitas organisasi akan memungkinkan untuk

melakukan dengan baik segala tujuan dan strategi pada lingkungan

organisasi.

Sedangkan Robbins (2006: 585) menyatakan strategi mendefinisikan

cara tugas pekerjaan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan

secara formal. Enam unsur kunci dalam merancang struktur organisasi

antara lain spesialisasi pekerjaan, departementalisasi, rantai komando,

rentang kendali, sentralisasi dan desentralisasi, serta formalisasi.

Dua dimensi penting yang telah dipergunakan untuk membedakan

dasar konfigurasi adalah barang / jasa atau orientasi pelanggan dan

spesialisasi pekerjaan. Dimensi barang / jasa atau orientasi pelanggan

menyarankan bahwa tugas total organisasi akan disebarkan oleh

Page 165: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxv

output dari organisasi itu sendiri, yang akan memberi fokus eksternal.

Sedangkan dimensi spesialisasi pekerjaan mengindikasikan bahwa

pekerjaan akan dibagi dengan kegiatan khusus. Dua dimensi ini

mengindikasikan fokus mengenai bagaimana pekerjaan akan dibagi

kemudian bagaimana mengkoordinasikannya.

Gambar 2.18. The Alternative Organizational Configurations of the Firm

Functional Specialization

High Functional Matrix Product/Service/ Customer Orientation Low High Simple Divisional

Low Sumber : Miles and Snow (dalam Burton, DeSanctis dan Obel,

Organizational Design : A Step-by Step Approach, 2006, hal 59).

Gambar tersebut di atas menunjukkan empat konfigurasi dasar

organisasi yang dihasilkan dari dua dimensi konfigurasi dengan

penjelasan masing-masing konfigurasi sebagai berikut :

a) Simple Configuration

Konfigurasi sederhana memiliki kelemahan pada barang / jasa atau

dimensi pelanggan dan kelemahan pada dimensi spesialisasi

Page 166: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxvi

pekerjaan. Konfigurasi sederhana biasanya ada pada organisasi

kecil, terdiri dari pelaksana dan kemungkinan beberapa individu-

individu lainnya. Para eksekutif memberitahu yang lain apa yang

harus dilakukan dan mengatur operasi yang sedang berjalan.

Karyawan individu tidak memiliki tugas khusus atau melakukan

aktivitas, juga tidak ada deskripsi pekerjaan yang didefinisikan

dengan baik. Keseluruhan tugas dalam organisasi dipecah menjadi

tugas-tugas yang lebih kecil dan ditugaskan pada para karyawan

oleh eksekutif pada dasar yang diperlukan, koordinasi dari kegiatan

juga dilakukan oleh eksekutif. Maka penugasan dan koordinasi

dilakukan oleh eksekutif secara berkelanjutan dan

berkesinambungan.

Konfigurasi sederhana bersifat fleksibel tetapi biasanya tidak efisien

maupun efektif. Efisiensi dari spesialisasi tidak dapat diwujudkan

sebab para karyawan yang diperintahkan melaksanakan tugas

tidak memiliki keahlian yang tinggi. Konfigurasi sederhana sangat

bergantung pada visi eksekutif pada efektivitas orientasinya.

Eksekutif merupakan pusat dari segala kegiatan. Jika eksekutif

menggunakan waktu dengan baik, membuat keputusan yang baik,

aktivitas koordinasi berjalan dengan baik, maka konfigurasi

sederhana akan menghasilkan kinerja yang baik. Tapi bila eksekutif

gagal dalam tugas, maka kinerja organisasi akan menderita.

Page 167: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxvii

Menurut rumusan Robbins (2006: 595) konfigurasi atau struktur

sederhana adalah struktur yang dicirikan oleh derajat rendah

departementalisasi, luasnya rentang kendali, otoritas terpusat pada

satu orang, dan sedikit formalisasi.

Robbins dan Counter (dalam Heene dkk, 2010: 215) menyajikan

sejumlah kekuatan dan kelemahan dari struktur sederhana yang

tersaji sebagaimana tampak pada tabel berikut ini :

Tabel 2.3. Kekuatan dan Kelemahan dari Struktur Sederhana

Kekuatan Kelemahan

Cepat Tidak sesuai bagi organisasi yang berkembang

Fleksibel / lentur Tidak sesuai bagi organisasi skala besar

Murah Ketergantungan pada satu orang adalah sangat beresiko

Kejelasan dalam pertanggungjawab-an

Sumber : Robbins dan Counter (dalam Heene dkk, Manajemen Strategik Keorganisasian Publik, 2010, hal 215.

b) Functional Configuration

Konfigurasi fungsional memiliki kelemahan pada barang / jasa atau

dimensi pelanggan dan kuat pada spesialisasi pekerjaan. Fokus

kerjanya terletak pada spesialisasi pekerjaan. Konfigurasi

fungsional lebih rumit daripada konfigurasi sederhana, dengan titik

perhatian pada pengolahan informasi. Dalam konfigurasi

fungsional, terdapat manajer-manajer departemen dengan sub unit-

sub unit yang khusus, yang masing-masing telah memiliki

pekerjaan yang jelas. Keseluruhan tugas pada organisasi dibagi

Page 168: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxviii

dan ditugaskan pada sub unit-sub unit, koordinasi dilakukan secara

bersama, secara hierarkis, dengan mempergunakan kombinasi

atas aturan dan petunjuk. Konfigurasi fungsional lebih seperti mesin

dan dapat mengakomodir organisasi skala luas sebaik derajat

pengolahan informasinya yang tinggi.

Tabel 2.4. Kekuatan dan Kelemahan dari Struktur Fungsional

Kekuatan Kelemahan

Efisiensi biaya dikarenakan adanya proses belajar dan membesarnya skala

Keterbatasan kemampuan inovasi dan adaptasi

Pengembangan keterampilan spesifik melalui pendalaman spesialisasi

Lemahnya koordinasi diantara departemen

Sasaran fungsional yang terarah dan terjangkau

Hubungan hierarki yang kuat yang memberikan beban lebih kepada manajemen puncak

Sebaiknya berkenaan dengan satu atau lebih produk / jasa

Deskripsi yang sempit dan terbatas pada tujuan organisasi

Sumber : Duncan (dalam Heene dkk, Manajemen Strategik Keorganisasian Publik, 2010, hal 217.

Eksekutif juga menjadi pusat bagi organisasi untuk menyalurkan

informasi kepada dan dari atas, membuat keputusan, serta

melakukan aktivitas koordinasi pada sub unit-sub unit. Keuntungan

utama dari konfigurasi fungsional adalah spesialisasi memberikan

alasan rasional untuk menetapkan individu-individu dan sub unit-

sub unit pada tugas khusus yang akan dilakukan secara efisien.

Eksekutif pada konfigurasi fungsional dapat menjadi keberatan

apabila lingkungan tidak dapat diprediksikan. Konfigurasi fungsional

efisien untuk aktivitas yang tidak berubah, walaupun efisiensi akan

Page 169: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxix

hilang pada saat perubahan dibutuhkan. Konfigurasi fungsional

merupakan pilihan yang baik apabila organisasi menjalankan

efisiensi dan ketelitian yang tinggi.

c) Divisional Configuration

Konfigurasi divisional memiliki kekuatan pada barang / jasa atau

dimensi pelanggan dan lemah pada spesialisasi pekerjaan. Ia tidak

banyak berfokus pada spesialisasi internal, tetapi lebih berfokus

pada barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan atau pada

pelanggan yang dilayaninya. Terdapat tingkatan eksekutif yang

mengawasi sub unit-sub unit yang relatif bergantung satu sama lain

dan memiliki batas hubungan dengan atasan. Setiap sub unit,

dapat disebut unit bisnis, bisnis produk, bisnis pelanggan, atau

bisnis kota, yang secara teratur terorganisir sebagai konfigurasi

sederhana atau fungsional dengan sub unitnya. Setiap divisi

berfokus dan memiliki pasar dan pelanggan masing-masing,

mengejar nasibnya masing-masing melalui kendala dan kebijakan

atasan. Hubungan yang terpenting adalah keuangan, dimana

setiap divisi memiliki tujuan finansial yang diperoleh dari mengelola

keuangan serta investasi dana jangka panjang (Williamson dalam

Burton, DeSanctis dan Obel, 2006: 63).

Keuntungan dari rasionalitas konfigurasi divisional yakni organisasi

bertujuan menjadi efektif melalui fokus eksternal terhadap produk,

pelanggan atau wilayah. Konfigurasi divisional lebih responsif pada

Page 170: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxx

pasar daripada konfigurasi fungsional, sebab divisi-divisi relatif

otonom, mereka dapat membuat keputusan-keputusan sendiri,

memahami kebutuhan pasar melalui cara-cara yang kreatif dan

mendorong kesempatan untuk pertumbuhan. Kerugian format

divisional yaitu tiap divisi akan relatif bebas satu sama lain dalam

hal operasi kegiatan dan pasarnya. Konfigurasi divisional tidak

mengatasi ketergantungan antar divisi dengan baik.

Duncan (dalam Heene dkk, 2010: 218) menyajikan sejumlah

kekuatan dan kelemahan dari struktur divisional sebagaimana

tampak pada tabel berikut ini :

Tabel 2.5. Kekuatan dan Kelemahan dari Struktur Divisional

Kekuatan Kelemahan

Sangat sesuai pada perubahan yang cepat dalam lingkungan yang tidak stabil

Keuntungan skala yang terbatas pada pembagian berdasarkan fungsi

Para pelanggan merasa sangat puas dikarenakan adanya pertanggungja- waban atas produk / jasa dan kejelasan untuk menghubunginya

Koordinasi yang lemah antar divisi

Koordinasi kuat antar fungsi di dalam satu divisi

Keterbatasan intensitas persaingan dan spesialisasi teknik

Divisi-divisi dapat mudah menye- suaikan diri pada perbedaan dalam produk / jasa, wilayah dan pelanggan

Sulit melakukan integrasi dan standarisasi antar masing-masing divisi

Pengambilan keputusan yang terdesentralisasi

Sebaiknya diterapkan pada organisasi berskala besar

Sumber : Duncan (dalam Heene dkk, Manajemen Strategik Keorganisasian Publik, 2010, hal 218.

Page 171: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxxi

d) Matrix Configuration

Konfigurasi matriks memiliki kekuatan pada dua dimensi, yaitu

pada barang / jasa atau pelanggan dan spesialisasi pekerjaan, dan

menyarankan kebutuhan akan kapasitas pengolahan informasi

yang tinggi untuk meraih tujuan ganda berupa efisiensi dan

efektivitas. Sehingga terdapat dua hierarki fungsional dan hierarki

divisional pada perusahaan yang sama. Eksekutif tingkat atas

bertanggungjawab pada kedua dimensi fungsi dan divisional –

untuk merangkai kebijakan, merangkai prioritas dan menyelesaikan

konflik antar sub unit. Eksekutif tingkat atas tidak terlibat dalam

kegiatan operasi secara detail, tetapi mengawasi keseluruhan

organisasi.

Konfigurasi matriks bisa menjadi sangat fleksibel, sejalan dengan

informasi baru dan menyesuaikan diri dengan cepat terhadap

situasi baru untuk menggunakan sumber daya yang terbatas dalam

rangka menemukan prioritas organisasi. Keuntungannya, matriks

dapat menyadari format fungsional untuk efisiensi dan format

divisional untuk efektivitas. Pada saat hal tersebut berjalan dengan

baik, maka akan menghasilkan efisiensi dan efektivitas.

Tapi ketika konfigurasi matriks tidak berjalan sebagaimana

mestinya, organisasi dapat menjadi tidak efisien dan juga tidak

efektif. Tantangan dari mengelola matriks meliputi mendamaikan

konflik antara sub unit lateral dan vertikal, kelebihan informasi,

Page 172: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxxii

kelebihan pertemuan-pertemuan dan penundaan pengambilan

keputusan.

Sejalan dengan uraian tersebut, Robbins (2006: 597) merumuskan

bahwa konfigurasi atau struktur matriks adalah struktur yang

menciptakan dua garis wewenang yang merupakan gabungan

departementalisasi produk dan fungsional. Duncan (dalam Heene

dkk, 2010: 220) menyajikan sejumlah kekuatan dan kelemahan dari

struktur matriks sebagaimana tampak pada tabel berikut ini :

Tabel 2.6. Kekuatan dan Kelemahan dari Struktur Matriks

Kekuatan Kelemahan

Koordinasi kuat sehingga dapat berprestasi lebih baik memenuhi kebutuhan-kebutuhan para pelanggan

Para partisipan (rekanan) dihadapkan pada situasi kepengurusan yang menghadirkan kekuasaan rangkap

Sangat sesuai bagi proses pengambilan keputusan yang kompleks pada lingkungan yang dinamis

Perlu dilakukan pelatihan intensif agar diperoleh keterampilan relasi sosial yang sangat baik

Sarana-sarana organisasi tersebar secara merata

Menyita waktu, juga memerlukan penanganan konflik secara tuntas

Membuka kesempatan seluas mungkin bagi pengembangan keterampilan

Para partisipan (rekanan) dituntut mampu mengedepankan atribut perilaku kolegial-horisontal dan sanggup melepaskan dirinya dari pola pikir vertikal-tradisional

Menuntut adanya upaya-upaya yang gigih untuk bisa mempertahankan keseimbangan kekuasaan diantara kedua “poros”

Sumber : Duncan (dalam Heene dkk, Manajemen Strategik Keorganisasian Publik, 2010, hal 220.

Page 173: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxxiii

Berdasarkan uraian mengenai langkah-langkah desain organisasi

dari komponen struktural tersebut, maka berikut disajikan tabel aspek-

aspek desain organisasi menurut Burton, DeSanctis dan Obel (2006: 194)

tersebut :

Tabel 2.7. Hubungan antar Aspek Desain Organisasi untuk

Komponen Struktural

Kuadran dalam Ruang Desain

Organisasi

A B C D

Tujuan organisasi

Tidak keduanya

Efisiensi Efektivitas Efisiensi dan efektivitas

Tipe strategi Reaktor Defender Prospector Analyzer with innovation or without innovations

Lingkungan Tenang Bervariasi Badai lokal Pergolakan Konfigurasi Sederhana Fungsional Divisional Matriks Sumber : Burton, DeSanctis dan Obel, Organizational Design : A Step-by-

Step Approach, 2006, hal 194.

Burton, deSanctis dan Obel (2006: 4) mengemukakan bahwa

ketepatan desain organisasi bergantung kepada kesesuaian antar

komponen di dalam ruang desain organisasi itu.

2.1.4. Teori dan Perspektif Strategi

2.1.4.1. Konsep Strategi

Ditinjau secara etimologi, pengertian strategi bersumber dari kata

Yunani Klasik, yakni “strategos” yang berarti jenderal, yang pada dasarnya

diambil dari pilihan kata-kata Yunani untuk “pasukan” dan “memimpin”.

Penggunaan kata kerja Yunani yang berhubungan dengan “strategos”

Page 174: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxxiv

dapat diartikan sebagai “perencanaan dan pemusnahan musuh-musuh

dengan menggunakan cara yang efektif berlandaskan sarana-sarana yang

dimiliki (Bracker, 1980: 219).

Selama berabad-abad lamanya penggunaan kata “strategi”

berlanjut hanya sebatas dalam konteks militer-politik. Namun sesudah

Perang Dunia II, Von Neumann dan Morgenstern memperkenalkannya ke

dalam atmosfer kehidupan organisasi swasta yang berorientasi laba

ataupun organisasi publik. Bracker mengurai beberapa elemen umum

yang dijumpainya pada berbagai pendefinisian yang ada, yang secara

langsung mengaitkan strategi dengan :

1) Posisi suatu organisasi di dalam lingkungannya, dan

2) Upaya penggunaan sarana-sarana organisatoris untuk mewujudkan

tujuan-tujuan organisasi (Bracker, 1980: 220).

Chandler (1962) menyatakan strategi adalah penetapan sasaran

dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta

alokasi sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan

itu. Sejalan dengan itu, Andrew (1971) menyatakan strategi adalah pola

sasaran, maksud atau tujuan dan kebijakan, serta rencana-rencana

penting untuk mencapai tujuan itu, yang dinyatakan dengan cara seperti

menetapkan bisnis yang dianut atau yang akan dianut oleh perusahaan,

dan jenis atau akan menjadi jenis apa perusahaan itu (dalam Anoraga,

2009: 339)

Page 175: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxxv

Mintzberg mengajukan kritik bahwa pada dasarnya konsep

“strategi” itu menyimpan lebih banyak arti lagi. Menurutnya konsep

“strategi” itu sekurang-kurangnya mencakup lima arti yang saling terkait,

dimana suatu strategi adalah suatu :

1) Perencanaan untuk semakin memperjelas arah yang ditempuh

organisasi secara rasional mewujudkan tujuan-tujuan jangka

panjangnya,

2) Acuan yang berkenaan dengan penilaian konsistensi ataupun

inkonsistensi perilaku serta tindakan yang dilakukan oleh organisasi,

3) Sudut pemosisian yang dipilih organisasi saat memunculkan

aktivitasnya,

4) Suatu perspektif menyangkut visi yang terintegrasi antara organisasi

dengan lingkungannya, yang menjadi tapal batas bagi aktivitasnya,

5) Rincian langkah taktis organisasi yang berisi informasi untuk

mengelabui para pesaing ataupun oposan (Heene dkk, 2010: 54-55).

Saling keterkaitan antara kelima butir arti strategi yang serba

berbeda itu bisa lebih tergambarkan di lapangan, misalnya suatu strategi

telah menghantar pada pilihan mengenai sudut pemosisian berikut

perspektif organisasi, yang kemudian dimasukkan ke dalam rumusan

perencanaan (Houthoofd, 2000: 57).

Kelima arti strategi tersebut di atas, dapat pula dikritisi bahwa yang

dimaksudkan strategi organisasi patut dikaitkan penafsirannya dalam

bingkai makna strategi sebagai suatu perencanaan. Dengan demikian,

Page 176: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxxvi

organisasi patut mengembangkan diri secara rasional serta berperilaku

proaktif untuk bergulir perlahan sesuai pedoman bakunya sendiri menuju

ke arah yang dikehendakinya. Tetapi sebaliknya, upaya untuk

menerapkan strategi ada kalanya juga cenderung didasarkan pada

penafsiran strategi sebagai sesuatu yang sudah terpolakan.

Seringkali terdengar bahwa strategi adalah suatu rencana atau

sesuatu yang setara dengan pengarahan, panduan atau arah tindakan di

masa depan, jalan dari sini ke sana. Strategi juga adalah pola yang tetap

pada perilaku sepanjang waktu. Maka organisasi membangun rencana

untuk masa depan dan juga membangun pola untuk ke luar dari masa

lalunya. Sehingga strategi bisa merupakan rencana bila dimaksudkan,

bisa pula merupakan pola bila disadari (Mintzberg, Ahlstrand dan Lampel,

1998: 9).

Porter (1996: 68) menyatakan bahwa strategi adalah penciptaan

posisi yang unik dan berharga, yang melibatkan serangkaian kegiatan

yang berbeda. Sehingga, bagi sebagian orang strategi merupakan suatu

posisi, dimana strategi melihat ke bawah menuju posisi dimana barang

atau jasa bertemu dengan pelanggan menuju pasar. Sebagian lagi

memandang strategi sebagai suatu perspektif, dimana strategi dilihat ke

dalam dan ke atas, ke dalam yaitu memandang strategi organisasi

sedangkan ke atas yaitu memandang visi utama dari organisasi.

Hill dan Jones dalam Akdon (2011: 14-15) meninjau strategi dari

dua sisi, yaitu :

Page 177: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxxvii

1) Pendekatan Tradisional (the Traditional Approach)

Berdasarkan pendekatan ini strategi dipandang sebagai pola

atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama organisasi,

kebijakan-kebijakan dan tahapan tindakan-tindakan yang mengarah

pada keseluruhan yang bersifat kohesif atau saling terkait.

2) Pendekatan Baru (the Modern Approach)

Pendekatan baru dikemukakan oleh Mintzberg (1985) bahwa

strategi merupakan pola di dalam arus keputusan atau tindakan. Lebih

jauh Mintzberg menekankan bahwa strategi melibatkan lebih dari

sekedar perencanaan seperangkat tindakan. Strategi juga ternyata

melibatkan kesadaran bahwa strategi yang berhasil justru muncul dari

dalam organisasi. Dalam prakteknya, strategi pada kebanyakan

organisasi merupakan kombinasi dari apa yang direncanakan dan apa

yang terjadi.

Porter (1993: 2-3) mengaitkan strategi dengan upaya organisasi

untuk mencapai keunggulan bersaing, bahkan dikatakan bahwa strategi

adalah alat penting dalam rangka mencapai keunggulan bersaing. Hal

tersebut sejalan dengan tujuan strategi yaitu untuk mempertahankan atau

mencapai suatu posisi keunggulan dibandingkan dengan pihak pesaing.

Implikasi dari kajian tersebut adalah bahwa organisasi dikatakan masih

meraih suatu keunggulan apabila ia dapat memanfaatkan peluang-

peluang dari lingkungannya, yang memungkinkan organisasi untuk

Page 178: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxxviii

menarik keuntungan-keuntungan dari bidang-bidang yang menjadi

kekuatannya.

2.1.4.2. Jenis Strategi Banyak pakar mengemukakan mengenai berbagai jenis strategi :

1. Jenis Strategi menurut Hunger dan Wheelen.

Strategi utama dari strategi generik yang dikemukakan oleh Hunger

dan Wheelen (2002) menggunakan konsep dari GE (General Electric) :

Tabel 2.8. Konsep Strategi Hunger dan Wheelen

Strategi Generik Strategi Utama Strategi Pertumbuhan

(Growth Strategy) a. Strategi Pertumbuhan Konsentrasi :

1. Horizontal 2. Vertikal

b. Strategi Pertumbuhan Diversifikasi : 1. Terpusat 2. Konglomerasi

Strategi Stabilitas (Stability Strategy)

a. Strategi Istirahat (Pause Strategy) / Strategi Terus dengan Hati-hati (Proceed with Caution Strategy)

b. Strategi Tanpa Perubahan (No Change Strategy)

c. Strategi Laba (Profit Strategy) Strategi Penciutan

(Retrenchment Strategy)

a. Strategi Perubahan Haluan (Turnaround Strategy)

b. Strategi Memikat Perusahaan Lain (Captive Company Strategy)

c. Strategi Jual / Ditutup (Sell Out / Divestment Strategy)

d. Strategi Pelepasan (Bankruptcy Strategy) / Strategi Likuidasi (Liquidation Strategy).

Sumber : Hunger and Wheelen, 2002.

Strategi Generik terdiri atas tiga jenis strategi, yakni strategi

pertumbuhan, strategi stabilitas dan strategi penciutan.

Page 179: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxxix

a. Strategi pertumbuhan (growth) adalah strategi perusahaan yang

tujuannya mengacu pada pencapaian pertumbuhan penjualan,

modal, laba atau kombinasi diantara itu.

b. Strategi stabilitas (stability) paling tepat digunakan oleh perusahaan

yang sukses beroperasi pada daya tarik industri menengah karena

menghadapi pertumbuhan yang biasa-biasa saja bahkan tidak ada

pertumbuhan, atau adanya perubahan lingkungan dan masa depan

yang tidak pasti. Strategi ini berguna untuk jangka pendek, tetapi

dapat berbahaya untuk jangka panjang.

c. Strategi penciutan (retrenchment) dilaksanakan jika perusahaan

mempunyai posisi persaingan yang lemah dalam daya tarik

industrinya. Posisi kompetitif yang lemah mengakibatkan kinerja

yang buruk seperti penjualan menurun dan laba berubah menjadi

kerugian. Dalam usahanya untuk menghilangkan kelemahan yang

akan menyeret perusahaan mundur, maka kemudian pihak

manajemen dapat mengikuti satu dari beberapa pengurangan.

2. Jenis Strategi menurut Fred R. David

Strategi utama dari strategi generik menurut Fred R. David (2006:

227) dapat dilihat melalui tabel 2.9. pada halaman selanjutnya.

Forward Integration, Backward Integration dan Horizontal

Integration merupakan tiga macam strategi yang termasuk di dalam

Strategi Integrasi Vertikal. Strategi ini menghendaki agar perusahaan

melakukan pengawasan yang lebih terhadap distributor, pemasok, dan /

Page 180: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxxx

atau para pesaing, baik melalui merger, akuisisi, atau membuat

perusahaan sendiri.

Tabel 2.9. Konsep Strategi Fred R. David

Strategi Generik Strategi Utama Strategi Integrasi Vertikal a. Strategi Integrasi Ke Depan

b. Strategi Integrasi Ke Belakang c. Strategi Integrasi Horizontal

Strategi Intensif a. Strategi Pengembangan Pasar b. Strategi Pengembangan Produk c. Strategi Penetrasi Pasar

Strategi Diversifikasi a. Strategi Diversifikasi Konsentrik b. Strategi Diversifikasi

Konglomerat c. Strategi Diversifikasi Horizontal

Strategi Bertahan a. Strategi Usaha Patungan b. Strategi Penciutan Biaya c. Strategi Penciutan Usaha d. Strategi Likuidasi

Sumber : Fred R. David, 2006: 227.

Strategi-strategi Penetrasi Pasar, Pengembangan Pasar dan

Pengembangan Produk adalah tiga buah strategi yang dikelompokkan ke

dalam apa yang sering disebut sebagai Strategi Intensif, karena strategi-

strategi ini dalam implementasinya memerlukan usaha-usaha intensif

untuk meningkatkan posisi persaingan perusahaan melalui produk-produk

yang ada.

Concentric Diversification, Horizontal Diversification dan

Conglomerate Diversification adalah tiga tipe umum dari strategi

diversifikasi. Secara keseluruhan, kelompok strategi ini makin lama makin

kurang populer, paling tidak ditinjau dari sisi tingginya tingkat kesulitan

manajemen dalam mengendalikan aktivitas-aktivitas perusahaan yang

berbeda-beda tersebut. Disamping strategi integratif, intensif dan

Page 181: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxxxi

diversifikasi, perusahaan dapat juga melakukan strategi bertahan yang

terdiri atas strategi-strategi Joint Venture, Retrenchment atau Liquidation.

3. Jenis Strategi menurut Mintzberg dan Waters.

Mintzberg dan Waters dalam Heene dkk (2010: 56) menyatakan

bahwa berbagai penyebab kesulitan untuk menerapkan rumusan strategi

yang dikehendaki ke dalam pelaksanaan nyata secara utuh, terletak pada

dua fakta. Pertama, hampir selalu terjadi strategi yang telah dirumuskan

dalam kenyataannya tidak mungkin dapat direalisir karena ada kendala

untuk pengimplementasiannya.

Kemudian kedua, formulasi strategi (strategi yang rasional) hanya

sebagian saja yang berhasil diimplementasikan dikarenakan ada titipan

(pendomplengan) strategi lain yang muncul belakangan yang bersifat

oportunis dan terlampau dipaksakan dengan sendirinya. Secara internal,

tentunya organisasi dapat saja memperlakukannya sebagai aktivitas yang

nanti secara bersamaan seolah-olah ikut membentuk pola yang konsisten.

Pembentukan pola yang menyerupai aktivitas konsisten ini dapat terus

berkembang dikarenakan kondisi internal organisasi yang ditengarai

mengidap gangguan terdapat kerancuan strategikal, atau justru

memperlihatkan gelagat organisasi sangat membutuhkan hadirnya

strategi yang rasional. Ada kalanya strategi oportunis sanggup

“mengoreksi” dan mengendalikan strategi yang rasional, sehingga dalam

pengembangan dan pelaksanaan orientasi strategikalnya, organisasi

Page 182: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxxxii

senantiasa perlu mewaspadai munculnya situasi keluar jalur muncul di

momen tertentu.

Jenis-jenis strategi menurut Mintzberg dan Waters dalam Heene

dan Desmidt (2003: 4) terilustrasikan pada gambar berikut ini :

Gambar 2.19. Jenis-jenis Strategi

Strategi yang Rasional Strategi mendompleng Strategi yang Melenceng Strategi penyeimbang Strategi oportunis

Sumber : Mintzberg dan Waters dalam Heene dan Desmidt, 2003: 4.

Dari gambar tersebut, diketahui sejumlah strategi yang dapat

muncul di dalam tahap perencanaan strategi maupun dalam tahap

pelaksanaan strategi yang menjadi semacam proses pembelajaran di

dalam suatu organisasi. Sedangkan berikut ilustrasi pandangan Mintzberg

dan Waters dalam Heene dan Desmidt (2003: 6) mengenai jenis-jenis

strategi dan pembagian perannya di dalam manajemen :

Gambar 2.20. Jenis-jenis Strategi dan Pembagian Peran

Implementasi Analisis Stimulasi Sebab Akibat Integrasi Pengelabuan Eksploitasi Strategi mendompleng Strategi yang Melenceng Strategi penyeimbang

Perencanaan Strategi Pelaksanaan Strategi

Pro

ses

Pem

bela

jara

n P

rose

s Pem

bela

jara

n

Pro

ses

Pem

bela

jara

n P

rose

s Pe

mbela

jara

n

SELANJUTNYA FORMULASI

Page 183: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxxxiii

Strategi oportunis

Sumber : Mintzberg dan Waters dalam Heene dan Desmidt, 2003: 7.

Kutub dari strategi yang diinginkan memiliki harapan agar pihak

manajemen senantiasa berkiprah :

Merumuskan dan menentukan strategi,

Merancang rencana-rencana pengimplementasian strategi, dan

Menugaskan para karyawan melaksanakan strategi ke arah yang telah

ditetapkan.

Kutub dari strategi yang mendompleng belakangan akan berupaya

mempengaruhi pihak manajemen dalam :

Menetapkan tujuan-tujuan akhir organisasi,

Menciptakan struktur dan proses organisasi yang mendorong inisiatif

munculnya pelaku strategik secara spontan, dan

Menyaring kemunculan berbagai strategi, sambil menciptakan

“peluang-peluang kelangsungan hidup” bagi strategi-strategi yang

mendompleng belakangan yang diyakini amat dibutuhkan demi

menjamin masa depan organisasi.

Sedangkan bagi strategi yang mendompleng dan oportunis, sudah

pasti akan bersikeras agar pihak manajemen terus-menerus :

Menganalisis lingkungan internal dan eksternal arah organisasi,

Mempertanyakan sekaligus mengeksploitasi strategi organisasi.

Sebagai kelanjutan paparan mengenai pembagian jenis strategi,

Mintzberg dan Waters dalam Heene dan Desmidt (2003: 8) memilah

Page 184: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxxxiv

delapan bentuk pengembangan strategi umum. Pengembangan strategi

umum yang dirumuskan Mintzberg dan Waters tersebut disajikan

sebagaimana tampak pada gambar berikut :

Gambar 2.21. Rentang Jenis-jenis Strategi

Sumber : Mintzberg dan Waters dalam Heene dan Dasmidt, 2003: 8. Berdasarkan karya Mintzberg dan Waters mengenai strategi –

dalam karyanya yang berjudul “Of Strategies, Deliberate and Emergent” -

identifikasi ciri-ciri kedelapan jenis strategi tersebut yang dapat dipahami

sebagaimana terurai di dalam bagan mengenai pengembangan jenis

strategi umum yang mereka rumuskan berikut ini :

Strategi Terencana

Strategi Ideologi

Strategi Proses

Strategi Konsensus

Strategi Rasional

Strategi Mendom-

pleng

Strategi Intrapreneur

Strategi Payung

Strategi Parsial

Strategi Penyeimbang

Page 185: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxxxv

Tabel 2.10. Pengembangan Jenis Strategi Umum dari Mintzberg dan Waters

Jenis-jenis Strategi dan Karakteristiknya

Strategi Simbol Karakteristik / Ciri-ciri Strategi yang Terencana

Strategi merupakan keluaran dari pe- rencanaan formal dirumuskan dan didis- tribusikan oleh manajemen tingkat atas, yang menjaga kesinambungan imple- mentasi dalam lingkungan yang ter- kendali dan teramalkan melalui sarana prosedur pengendalian formal.

Strategi Intrapreneur

Strategi merupakan keluaran dari visi yang terpusat, yang kadangkala berasal dari gagasan satu / beberapa manajer dan yang dapat disesuaikan dengan pe- luang-peluang baru. Pemimpin / manajer tersebut melaksanakan pengendalian pri- badi terhadap organisasi.

Strategi Ideologi

Strategi merupakan keluaran dari nilai-ni- lai kemasyarakatan yang secara normatif diperkuat dan dikendalikan melalui sosia- lisasi dan indoktrinasi. Ada kalanya orga- nisasi bereaksi secara proaktif berkenaan dengan perubahan lingkungan.

Strategi Payung

Strategi merupakan keluaran dari suasa- na penuh keterbatasan, dimana manaje- men tingkat atas hanya mempunyai we- wenang terbatas untuk mengendalikan organisasi, mendefinisikan strategi aturan main, yang hanya disimpulkan dari perki- raan-perkiraan sasaran yang bersifat umum. Ciri khasnya : dapat diterapkan pada lingkungan kompleks yang sulit un- tuk diramalkan.

Strategi Proses

Strategi merupakan keluaran dari suatu proses, dimana manajemen tingkat atas mengawasi semua proses strategi terse- but (mencari anggota, penataan struktur) dan mendelegasikan elemen-elemennya pada pelaku lain dalam organisasi.

Strategi Parsial

Strategi muncul menjadi bagian-bagian kecil, dimana para pelaku dalam organi- sasi mengembangkan sendiri pola-pola tertentu dalam aktivitas mereka dikarena- kan ketiadaan suatu strategi terpusat / keadaan situasi yang berlawanan dengan ketentuan terpusat yang berlaku.

1 2

Page 186: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxxxvi

Lanjutan Tabel 2.10. Pengembangan Jenis Strategi Umum dari Mintzberg dan Waters

Jenis-jenis Strategi dan Karakteristiknya

Strategi Simbol Karakteristik / Ciri-ciri Strategi Konsensus

Strategi muncul dari kesepakatan melalui upaya saling pengertian, dimana para pelaku organisasi saling menyesuaikan pola yang mereka kembangkan, dikarenakan oleh ketiadaan ketentuan terpusat / yang lebih mengikat.

Strategi Pendukung

Strategi merupakan keluaran dari dinamika lingkungan, dimana lingkungan mendikte pola-pola tertentu dalam aktivitas organisasi. Lingkungan secara langsung menggiring strategi organisasi / secara tidak langsung membatasi melalui pemilihan alternatif yang berbeda.

Sumber : Mintzberg dan Waters dalam Heene dkk, 2010: 60-61. 4. Jenis Strategi menurut Wechsler dan Backoff

Analog dengan Mintzberg dan Waters, Wechsler dan Backoff

beranggapan bahwa strategi yang secara nyata dapat direalisir oleh

organisasi pada dasarnya merupakan sebuah pola yang terbentuk dari

strategi yang rasional dan strategi yang mendompleng belakangan.

Wechsler dan Backoff mencoba bertumpu mencari dasar pijakan kokoh

dengan mengurai secara mendalam penerapan strategi organisasi publik

melalui upaya :

(a) merumuskan baik faktor-faktor internal maupun eksternal yang

berpengaruh terhadap strategi dari organisasi publik, dan

(b) menyusun suatu paparan yang lebih aplikatif dibandingkan dengan

apa yang pernah diungkapkan oleh Mintzberg dan Waters.

Page 187: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxxxvii

Menurut Wechsler dan Backoff (1986: 323), penerapan strategi

organisasi publik pada akhirnya dipengaruhi oleh tujuh faktor eksternal

dan tujuh faktor internal. Faktor-faktor tersebut termuat pada tabel berikut

ini :

Tabel 2.11. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Strategi Publik

Internal Eksternal

Kepemimpinan Sarana yang tersedia Kapasitas dari organisasi Persyaratan yang diminta para

stakeholder Kesepakatan internal mengenai wewenang yang berlaku

Pengaruh dari berbagai agenda politik

Ruang kebebasan yang tersedia melalui pelimpahan pengendalian oleh atasan

Dukungan publik terhadap organisasi dan aktivitasnya

Bonafiditas dari sumber-sumber keuangan alternative

Alokasi anggaran yang dikendalikan atasan

Keragaman akan kewenangan Perimbangan kekuatan politik Perkembangan dalam teknologi jasa

Badan hukum dalam organisasi

Sumber : Wechsler dan Backoff, 1986: 323.

Keberadaan akan faktor-faktor yang berpengaruh tersebut dengan

bobot yang relatif hampir sama satu dengan lainnya itu, menjadikan pola-

pola strategi yang diberlakukan organisasi publik cenderung bergerak

dalam suatu tingkat rigiditas tertentu.

Wechsler dan Backoff pun menekankan bahwa terbuka peluang

untuk mengidentifikasi dalil-dalil yang memungkinkan kategorisasi

penerapan strategi organisasi publik ke dalam empat corak persilangan,

yang ditentukan secara cermat, yakni strategi ekspansi, strategi

transformasi, strategi isolasi dan strategi politisasi, dengan ciri-ciri spesifik

sebagaimana yang tertuang pada tabel 2.12. :

Page 188: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxxxviii

Tabel 2.12. Jenis-jenis Strategi Sektor Publik dari Wechsler dan Backoff

Ciri-ciri Strategi

Ekspansi

Strategi Transfor-

masi

Strategi Isolasi

Strategi Politik

Kekuatan pengaruh faktor eksternal

Lemah Kuat Kuat Sedang

Lokasi pengendalian strategik

Internal Eksternal Eksternal Internal

Modus operandi tindakan strategik

Proaktif Reaktif Reaktif Reaktif

Fokus strategi Organisasi Kebijakan Politik Politik Perubahan kecenderungan

Inkremental Fundamental Status quo

Inkremental

Cakupan strategi

Lebar Sedang Sempit Sempit

Intensitas tindakan strategik

Tinggi Sedang Rendah Rendah

Sasaran umum strategi

Kombinasi Internal Kombinasi Kombinasi

Sumber : Wechsler dan Backoff, 1986: 325. 2.1.4.3. Model Strategi

Pada umumnya suatu satuan pendidikan memiliki tujuan dan untuk

mencapainya memerlukan strategi. Strategi merupakan suatu kesatuan

rencana yang luas dan terintegrasi yang menghubungkan antara kekuatan

internal organisasi dengan peluang dan ancaman lingkungan

eksternalnya. Strategi dirancang untuk memastikan tujuan organisasi

dapat dicapai melalui implementasi yang tepat. Substansi strategi pada

dasarnya merupakan rencana. Oleh karena itu strategi berkaitan dengan

Page 189: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

clxxxix

evaluasi dan pemilihan alternatif yang tersedia bagi suatu manajemen

dalam mancapai tujuan yang telah ditetapkan.

Rahayu dalam Alma (2008: 60) menyatakan terdapat tiga model

dalam penyusunan strategi untuk mencapai tujuan organisasi, yaitu model

market-based, resource-based dan integrated-based. Masing-masing

model menjelaskan kondisi yang harus dipelajari suatu organisasi dalam

memperoleh input yang digunakan untuk memilih strategi. Model market-

based menyatakan bahwa kondisi dan karakteristik lingkungan eksternal

merupakan input utama dan penentu strategi untuk mencapai tujuan

organisasi. Menurut model ini, pencapaian tujuan organisasi lebih banyak

ditentukan oleh karakteristik lingkungan eksternal daripada lingkungan

internal atau sumberdaya internal organisasi. Sedangkan model resource-

based menyatakan bahwa lingkungan internal atau sumber daya internal

merupakan input utama dan penentu strategi untuk mencapai tujuan

organisasi. Dalam hal ini, lingkungan internal atau sumberdaya internal

organisasi lebih penting dalam menentukan strategi untuk mencapai

tujuan organisasi itu daripada lingkungan eksternal. Meskipun dasar yang

digunakan kedua model di atas berbeda dalam penetapan strategi, tetapi

arah yang ingin dicapainya sama, yaitu value-creation.

Model market-based mengasumsikan bahwa suatu organisasi

tertantang untuk menentukan industri yang paling menarik untuk bersaing.

Organisasi umumnya dianggap memiliki sumberdaya yang relatif sama

dan mudah berpindah atau dipertukarkan, sehingga daya saing organisasi

Page 190: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxc

dapat ditingkatkan dengan menentukan keuntungan potensial yang tinggi

dan mempelajari bagaimana menggunakan sumberdaya itu untuk

menyusun dan menerapkan strategi yang diperlukan sesuai dengan

karakteristik suatu industri.

Sedangkan model resource-based mengasumsikan bahwa

organisasi dalam suatu industri mengendalikan sumber daya yang

berbeda dan sumber daya ini tidak dapat berpindah antara organisasi

secara sempurna. Melalui pilihan dan langkah yang tepat, sumber daya

internal organisasi dapat dikembangkan ke dalam core competence.

Dalam model resource-model, core competence merupakan dasar dalam

memilih strategi untuk mencapai customer value dan kinerja yang tinggi.

Kedua model untuk mencapai tujuan dan tingkat kinerja yang tinggi,

model market-based dan model resource-based, menunjukkan bahwa

persaingan yang berhasil mensyaratkan organisasi untuk memahami

lingkungan eksternal dan lingkungan internalnya. Dalam kerangka

manajemen strategik, model market-based dan model resource-based

dikembangkan dalam suatu model yang terintegrasi atau model

integrated-based.

Landasan perumusan dan penerapan strategi untuk mencapai

tujuan dan atau kinerja yang tinggi tidak cukup hanya bersumber dari input

lingkungan internal atau lingkungan eksternal saja. Strategi yang hanya

didasarkan pada lingkungan internal atau sumber daya internal tidak

cukup efektif untuk mencapai tujuan dan atau kinerja yang tinggi tanpa

Page 191: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxci

diarahkan atau disesuaikan dengan kondisi lingkungan eksternal.

Sebaliknya, potensi profitabilitas yang tinggi dalam suatu industri tidak

akan efektif menjadi keunggulan bersaing tanpa didukung atau direspon

oleh sumber daya internal organisasi (Alma, 2008: 65-66).

Meskipun telah memadukan orientasi strateginya (integrated-

based), tetapi banyak organisasi yang tingkat kemampuan mencapai

keunggulan masih relatif rendah. Ini berkaitan dengan rendahnya

kemampuan bersaing (competitiveness) yang ditunjukkan oleh

kemampuan mencocokkan daya tarik pasar dengan kekuatan internalnya.

Dalam hal ini, masalahnya bukan terletak pada model strategi yang dipilih

tetapi pada konsistensi suatu proses perumusan strategi, mulai dari

analisis situasi, perumusan strategi, implementasi sampai dengan

pengendalian kinerja. Pencapaian tujuan dan atau kinerja organisasi pada

akhirnya ditentukan oleh kecerdikan manajemen dalam menyikapi situasi

selama proses perumusan dan implementasi strategi, serta evaluasi dan

pengendalian.

Perumusan strategi yang didasarkan pada input lingkungan

eksternal dan lingkungan internal atau sumber daya internal secara

bersamaan mempelajari tiga hal, yaitu siapa, apa dan bagaimana.

Organisasi menentukan segmen pasar mana yang akan dilayani,

kebutuhan apa dari konsumen pada segmen pasar itu yang harus dilayani

dan bagaimana kompetensi inti digunakan untuk memenuhi kebutuhan

pasar.

Page 192: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxcii

2.1.4.4. Aliran dalam Pembentukan Strategi (Formation Strategy Schools) Pembentukan strategi tidak hanya berkenaan dengan nilai dan visi,

kompetensi dan kapabiliti, tetapi juga berkenaan dengan keprajuritan,

krisis dan komitmen, pembelajaran organisasional dan keseimbangan,

organisasi industrial dan revolusi sosial (Mintzberg, Ahlstrand dan Lampel,

1998: 8).

Mintzberg, Ahlstrand dan Lampel (1998: 4) mengemukakan

sepuluh aliran dalam pembentukan strategi yang merupakan cara

pandang yang berbeda satu sama lain, sebagian besar tercermin dalam

praktek manajemen. Masing-masing aliran memiliki perspektif unik yang

berfokus pada satu aspek utama dari proses pembentukan strategi.

Sepuluh aliran tersebut dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok besar :

1) Prespective in Nature atau Aliran Perspektif

Kelompok aliran ini lebih memperhatikan bagaimana suatu strategi

seharusnya diformulasikan kemudian bagaimana membuat bentuknya.

Aliran yang termasuk dalam kelompok ini antara lain aliran rancangan,

aliran perencanaan dan aliran pemosisian.

2) Descriptive the Strategies atau Aliran Deskriptif

Kelompok aliran ini mempertimbangkan aspek-aspek khusus

mengenai proses formulasi strategi, namun kurang peduli terhadap

rumusan perilaku strategis yang ideal. Fokus aliran ini adalah pada

Page 193: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxciii

menggambarkan bagaimana strategi bekerja dan sejauhmana telah

dilaksanakan. Ada enam aliran yang termasuk dalam kelompok ini

antara lain aliran kewirausahaan, kognitif, pembelajaran, kekuatan,

budaya dan lingkungan.

3) Configuration atau Aliran Konfigurasi

Kelompok aliran ini hanya terdiri atas satu jenis aliran, yaitu aliran

konfigurasi. Kelompok ini berusaha untuk menjadi integratif,

mengkluster berbagai elemen dalam proses pembuatan strategi, isi

strategi, struktur organisasi dan konteksnya, hingga ke tahap atau

episode yang berbeda.

Kesepuluh aliran dalam proses pembentukan strategi yang

dikemukakan Mintzberg, Ahlstrand dan Lampel (1998: 5) dapat dijabarkan

penulis sebagai berikut :

1) The Design School atau Aliran Rancangan

Aliran rancangan merupakan pandangan klasik dan paling tua, yang

merupakan hasil dari proses pemikiran sadar dan dilakukan dengan

sangat hati-hati. Aliran rancangan mempersembahkan pandangan

yang paling berpengaruh dalam proses pembentukan strategi. Aliran

rancangan mengusulkan sebuah model pembuatan strategi yang

berusaha mencapai kecocokan antara kapabilitas internal dan peluang

eksternal. “Membangun kecocokan” adalah motto dari aliran

rancangan. Hasil dari pemikiran ini adalah sebuah model diagnostik

Page 194: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxciv

SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) dari Kenneth

Andrews dan Harvard Business School pada tahun 1960-an.

Pengikut aliran ini antara lain Philip Selznick dan Alfred D. Chandler.

Aliran rancangan menempatkan penekanan primer pada penilaian

situasi eksternal dan internal, ancaman dan peluang pada lingkungan,

mengungkap kekuatan dan kelemahan organisasi. Terdapat dua faktor

penting dalam pembuatan strategi. Pertama, nilai-nilai manajerial yakni

keyakinan dan preferensi pemimpin organisasi. Kedua, tanggungjawab

sosial yakni etika sosial tertentu dalam fungsi organisasi yang

diketahui oleh manajer.

Pada saat alternatif strategi telah ditentukan, langkah selanjutnya

adalah mengevaluasinya dan memilih satu yang terbaik (Rumelt dalam

Mintzberg, Ahlstrand dan Lampel, 1998: 27). Kriteria yang dapat

dipergunakan untuk pemilihan strategi adalah konsistensi, harmoni,

keuntungan dan kemungkinan dari strategi itu. Ketika sebuah strategi

telah dievaluasi, maka kemudian akan dilaksanakan.

Aliran rancangan tidak mengembangkan terlalu banyak pemberian

dasar bagi perkembangan aliran lain. Beberapa ide aliran ini dapat

diambil dan dijabarkan ke dalam asumsi-asumsi lain tentang proses

strategi. Beberapa premis aliran rancangan antara lain :

a) Pembentukan strategi harus menjadi proses yang disengaja dari

pikiran sadar

Page 195: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxcv

b) Tanggungjawab yang mengontrol dan kesadaran harus beristirahat

dengan kepala eksekutif bahwa orang adalah strategi

c) Model pembentukan strategi harus sederhana dan informal

d) Strategi harus menjadi satu hasil yang terbaik dari proses

rancangan individual

e) Proses rancangan lengkap apabila strategi muncul sepenuhnya

dan dirumuskan sebagai perspektif

f) Strategi harus eksplisit sehingga dapat terus menjadi sederhana

g) Akhirnya, setelah keunikan, keeksplisitan dan kesederhanaan dari

strategi telah terbentuk, maka ia baru bisa diimplementasikan

(Mintzberg, Ahlstrand dan Lampel, 1998: 30-32).

Dengan demikian, ciri dari aliran rancangan ialah :

a) Adanya penilaian akan kekuatan dan kelemahan organisasi

b) Struktur mengikuti strategi sebagaimana kaki kiri mengikuti kaki

kanan

c) Membuat strategi menjadi eksplisit

d) Adanya pemisahan antara formulasi dan implementasi (Mintzberg,

Ahlstrand dan Lampel, 1998: 43-44).

Aliran rancangan telah mengembangkan rumusan penting melalui

diskusi strategi utama dan telah menyediakan gagasan sentral yang

mendasari begitu banyak rumusan di bidang manajemen strategik,

yaitu strategi yang mewakili kesesuaian dasar antara peluang

Page 196: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxcvi

eksternal dan kemampuan internal. Model diagnostik SWOT yang

dihasilkan dari aliran rancangan memiliki kelebihan antara lain :

a) Kesederhanaannya untuk diaplikasikan dan digunakan,

b) Ide untuk mencocokkan antara apa yang dimiliki korporasi dan apa

yang dibutuhkan pasar,

c) Strategi harus dibuat eksplisit, dan

d) Model ini dapat menemukan strategi yang cocok bagi korporasi.

Adapun kelemahan dari model ini adalah :

a) Asumsi bahwa eksekutif mengetahui kekuatan dan kelemahan

korporasi yang dipimpinnya,

b) Proses penyusunan model dari atas ke bawah (top-down) tidak

mengikuti mode dan dalam berbagai situasi tidak cocok dengan

situasi lapangan,

c) Model ini memisahkan antara fungsi perencanaan dan

pelaksanaan, dan

d) Model ini terlalu sedikit memberikan petunjuk tentang cara

mengevaluasi kekuatan dan kelemahan dan model juga terlalu

sedikit memberikan cara untuk mengidentifikasikan ancaman dan

peluang sehingga terkesan sangat subyektif.

2) The Planning School atau Aliran Perencanaan

Pesan inti dari aliran perencanaan cocok dengan seluruh tren dalam

pendidikan manajemen dan bisnis besar maupun praktek

pemerintahan yang besar, yaitu prosedur formal, pelatihan formal,

Page 197: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxcvii

analisis formal, dalam jumlah banyak. Strategi harus dipandu oleh

kader perencana berpendidikan tinggi, bagian dari departemen

perencanaan khusus strategis dengan akses langsung kepala

eksekutif. Perencanaan tidak hanya menjadi pendekatan untuk

pembentukan strategi tetapi sebagai dasar virtual yang akan

diumumkan dengan semangat misionaris.

Adapun model dasar perencanaan strategik terdiri atas :

1) Tahap pengaturan obyektif

2) Tahap audit eksternal

3) Tahap audit internal

4) Tahap evaluasi strategi

5) Tahap pengoperasionalan strategi

6) Menjadwalkan seluruh proses.

Beberapa premis aliran perencanaan antara lain :

a) Strategi dihasilkan dari suatu pengawasan, proses sadar dari

perencanaan formal, lanjut pada langkah-langkah terpisah yang

masing-masing digambarkan oleh daftar dan didukung oleh teknik.

b) Tanggungjawab untuk seluruh proses beristirahat dengan kepala

eksekutif dalam prinsip-prinsip.

c) Strategi mendekati proses lengkap untuk dijadikan eksplisit

sehingga dapat diimplementasikan melalui perhatian yang rinci

pada obyektif, dana, program dan berbagai rencana kegiatan

(Mintzberg, Ahlstrand dan Lampel, 1998: 58).

Page 198: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxcviii

Hasil dari pemikiran aliran perencanaan adalah Ansoff Matrix yang

diperkenalkan oleh H. Igor Ansoff pada tahun 1960-an sebagaimana

ditunjukkan pada gambar berikut :

Gambar 2.22. Matriks Ansoff untuk Pengembangan Bisnis

Baru Market Pasar Lama Sudah Ada Baru Sumber : Igor Ansoff dalam Kodrat, Manajemen Strategi, 2009: 5. Model ini mengasumsikan tujuan dari suatu korporasi adalah

memaksimalkan profitabilitas jangka panjang. Matriks Ansoff

menunjukkan ada empat pilihan untuk meningkatkan penjualan, yaitu :

a) Market penetrasi adalah menjual lebih banyak produk yang sudah

ada, di pasar yang sudah ada. Strategi ini berusaha untuk

meningkatkan market share dengan resiko rendah. Strategi ini akan

berguna bila perusahaan melakukan cara-cara obyektif untuk

mencapainya.

b) Product development adalah pengembangan produk baru untuk

meningkatkan penjualan di pasar yang ada. Strategi ini digunakan

ketika : (1) memiliki produk yang berhasil dan telah berada pada

tahap jenuh, (2) pesaing menawarkan produk dengan kualitas lebih

baik dan harga lebih murah, (3) korporasi memiliki kemampuan

Market Development

Market Penetrasi

Product Development

Product Diversification

Page 199: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cxcix

riset dan pengembangan, (4) bersaing di industri yang sedang

tumbuh.

c) Market development adalah meningkatkan penjualan dengan

produk yang ada melalui penambahan langganan baru. Tindakan

ini sangat tepat bila tambahan biaya relatif kecil dan akan sangat

beresiko bila pasar baru memerlukan investasi dalam bentuk biaya

tetap. Strategi ini digunakan ketika : (1) jaringan distribusi tersedia,

berkualitas dan tidak mahal, (2) korporasi memiliki kelebihan

kapasitas produksi, (3) korporasi saat ini sangat berhasil atas apa

yang dikerjakan, dan (4) muncul pasar baru atau pasar belum

jenuh.

d) Product diversification adalah meningkatkan penjualan dengan cara

menjual produk baru di pasar yang baru pula. Strategi ini dilakukan

dengan pertimbangan bahwa peluang ini akan dimanfaatkan oleh

pesaing bila tidak segera dilakukan.

Kelemahan model ini adalah :

a) Cara pandang seperti mesin mengenai dunia dan cara berpikir lini

produk,

b) Peristiwa dapat diprediksi,

c) Memisahkan antara perencanaan dengan operasional,

d) Terlalu memberikan petunjuk dan sedikit ruang untuk melakukan

percobaan, dan

Page 200: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cc

e) Memberikan peran yang sangat kecil pada gagasan mengenai

keunggulan bersaing.

3) The Positioning School atau Aliran Pemosisian

Penganut aliran pemosisian adalah Michael E. Porter, Dan Schendel

dan Ken Hatten. Premis-premis dari aliran pemosisian antara lain

sebagai berikut :

a) Strategi bersifat umum dan mengidentifikasi posisi di pasar

b) Pasar bersifat ekonomis dan kompetitif.

c) Proses pembentukan strategi adalah karena salah satu dari pilihan

posisi ini bersifat umum berdasarkan perhitungan analitis.

d) Analis memainkan peranan utama dalam proses ini, memberikan

hasil dari perkiraannya kepada manajer yang mengawasi pilihan.

e) Strategi yang keluar dari proses lengkap, yang diartikulasikan dan

diimplementasikan akan membuat struktur pasar mengarah pada

strategi penempatan yang disengaja yang mendorong struktur

organisasi (Mintzberg, Ahlstrand dan Lampel, 1998: 85).

Melalui penekanan pada analisis dan perkiraan, aliran pemosisian

dikurangi perannya dari formulasi strategi dengan melakukan analisis

strategis yang mendukung proses itu. Aliran pemosisian telah

membuka nilai-nilai menakjubkan bagi penelitian dan menghasilkan

serangkaian konsep yang kuat untuk latihan.

Page 201: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cci

Aliran ini menentukan pendekatan apa yang kemungkinan paling baik

dalam lingkungan seperti apa. Aliran ini menggunakan pendekatan

mikro ekonomi, lebih menitikberatkan pada isi daripada strategi itu

sendiri. Disebut aliran pemosisian karena berfokus pada seleksi posisi

strategik dalam pasar. Hasil dari pemikiran aliran pemosisian adalah

Boston Consulting Group (BCG). Model BCG dari Bruce Henderson

pada tahun 1960-an dan 1970-an tampak sebagai berikut :

Gambar 2.23. Matriks Pertumbuhan / Bagian Pasar

20% Market Tingkat 10% Pertumbuhan Pasar 0 10X 1X 0,1X Bagian Pasar Relatif Sumber : Bruce Henderson dalam Kodrat, Manajemen Strategi, 2009:

7. Gambar tersebut di atas menunjukkan tingkat pertumbuhan pasar

berikut ini :

a) Bisnis question mark mendatangkan dilema strategi yang paling

besar. Bisnis ini berada pada posisi yang tingkat pertumbuhannya

tinggi namun biaya yang harus dikeluarkan besar. Bisnis ini

kemungkinan kecil dapat menghasilkan uang atau dapat didorong

menjadi pemimpin pasar. Bila tidak berhasil dikelola dengan baik,

maka uang yang diinvestasikan tidak pernah akan kembali lagi. Bila

Stars (2)

Cash Cow (3)

Dog (4)

Question Mark (1)

Page 202: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccii

bisnis ini tidak terlalu dekat dengan bisnis yang lainnya, dapat

dipertimbangkan untuk dijual atau ditutup.

b) Bisnis stars adalah bisnis untuk menjadi pemimpin pasar dengan

tingkat pertumbuhan tinggi. Yang terpenting adalah investasi untuk

mengembangkan pasar. Namun tidak setiap bisnis berada pada

posisi ini. Bila bisnis stars berhasil dikelola dengan baik, maka akan

membawa korporasi pada posisi sebagai market leader,

mempunyai profit yang tinggi dan tumbuh sepanjang waktu. Bila

bisnis stars pertumbuhannya melambat, korporasi telah memiliki

bisnis yang besar dengan tingkat laba yang amat tinggi. Artinya

korporasi telah siap masuk menjadi cash cow.

c) Bisnis cash sow adalah bisnis yang membawa korporasi sebagai

market leader namun tidak memberikan tingkat pertumbuhan yang

terlalu tinggi. Bisnis ini merupakan bisnis minoritas (20 persen dari

total bisnis korporasi) namun memberikan laba mayoritas (80

persen dari penghasilan). Aturan untuk cash cow adalah

memastikan bahwa bisnis ini mendapat “rumput” yang baik

sehingga terlindungi dengan baik, bertumbuh menjadi lebih besar

dan kuat. Bisnis cash cow cukup mudah dikelola karena seleranya

tidak terlalu rakus seperti bisnis stars.

d) Bisnis dog adalah bisnis yang menghasilkan profit negatif dan

uangnya selalu bocor.

Page 203: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cciii

Kemudian pada tahun 1980-an, Michael Porter juga menghasilkan

strategi generik dari pemikiran aliran pemosisian yang digambarkan

sebagai berikut :

Gambar 2.24. Strategi Generik dari Michael Porter

KEUNGGULAN STRATEGIK Keunikan Posisi Biaya Rendah Industri Luas Market Target Strategik Hanya segmen Pasar tertentu Sumber : Porter, Competitive Strategy : Techniques for Analyzing

Industries and Competitors, 1998. Strategi overall cost leadership lebih memperhitungkan para pesaing

daripada pelanggan. Korporasi yang menerapkan strategi ini

memfokuskan pada harga jual yang murah. Mereka melakukannya

dengan membuat rendah biaya produksinya. Strategi ini

menghindarkan pengeluaran yang besar, kadangkala mereka lebih

pada meniru atau menjiplak model produk yang telah dikembangkan

korporasi lain dengan tujuan mengurangi biaya risetnya. Cara-cara

yang dapat dilakukan untuk menerapkan overall cost leadership yaitu :

Diferensiasi

Fokus

Overall Cost Leadership

Page 204: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cciv

a) Membuat desain produk yang sederhana dan menstandarisasi

komponen-komponennya,

b) Berusaha mendapatkan bahan baku yang murah,

c) Melakukan inovasi baru pada proses produksi,

d) Mengembangkan jaringan pemasaran yang berbiaya rendah dan

e) Mengusahakan pengurangan biaya overhead seperti penyimpanan,

tenaga kerja dan pemeliharaan.

Selain itu, korporasi pun perlu memperhatikan keterampilan dan

sumberdaya korporasi dan organisasi korporasi. Strategi diferensiasi

lebih fokus pada pelanggan daripada biaya. Strategi ini berusaha untuk

membangun persepsi pelanggan akan keunggulan kualitas, desain

produk, teknologi, jaringan distribusi, bahan dan pelayanan. Bila

korporasi mengimplementasikan strategi ini, maka korporasi dapat

menaikkan harga untuk mendapatkan keuntungan yang optimal tetapi

harus menciptakan produk yang bagi pelanggan tampak berbeda

ketimbang produk lain yang sudah ada. Perbedaan atau ciri khas

produk inilah yang akan dibayar mahal (premium) dan menjadi suatu

persepsi tersendiri bagi pelanggan. Untuk menerapkan strategi

diferensiasi, korporasi perlu memperhatikan keterampilan dan

sumberdaya korporasi dan organisasi korporasi, antara lain :

a) Kemampuan pemasaran yang kuat,

b) Bakat yang kreatif,

c) Perekayasaan produk,

Page 205: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccv

d) Kemampuan yang kuat dalam riset dasar,

e) Reputasi korporat untuk kepemimpinan mutu dan teknologi,

f) Tradisi yang lama dalam industri atau gabungan yang unik dari

keterampilan yang diambil dari usaha-usaha yang lain dan

g) Kerjasama yang kuat dari saluransi-saluran.

Untuk persyaratan organisasi yang diperlukan adalah : (1) Koordinasi

yang kuat antara fungsi-fungsi dalam riset dan pengembangan produk

dengan pemasaran, (2) pengukuran dan insentif yang subyektif

daripada tolok ukur kuantitatif, dan (3) suka untuk menarik tenaga yang

berketerampilan tinggi, ilmuwan dan orang-orang kreatif.

Sementara strategi fokus dipakai korporasi untuk menghindari diri dari

konfrontasi langsung dengan para pesaing. Caranya dengan

mengkonsentrasikan diri pada pangsa pasar yang lebih kecil (niches).

Prinsip dasarnya adalah menggunakan strategi overall cost leadership

atau diferensiasi untuk melayani pasar tertentu dengan lebih baik

daripada para pesaingnya.

Untuk memenangkan persaingan bisnis, jika konsumen yang dihadapi

bervariasi, maka korporasi harus mengkombinasikan strategi overall

cost leadership dengan diferensiasi (Porter dalam Hariadi, 2005: 114).

4) The Entrepreneurial School atau Aliran Kewirausahaan

Aliran kewirausahaan berfokus pada proses pembentukan strategi

secara khusus pada pemimpin tunggal, tetapi juga menekankan pada

keadaan mental dan proses – intuisi, penilaian, kebijaksanaan,

Page 206: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccvi

pengalaman dan wawasan. Konsep utama pada aliran kewirausahaan

adalah representasi mental strategi, menciptakan atau setidaknya

dinyatakan oleh kepala pemimpin. Visi itu melayani inspirasi dan

kebutuhan yang harus dipenuhi.

Intisari dari aliran kewirausahaan antara lain membahas tentang

adanya pemimpin hebat, jiwa wirausaha serta kepemimpinan

visionaris. Adapun beberapa premis dari aliran kewirausahaan antara

lain :

a) Strategi berada di dalam pikiran pemimpin sebagai cara pandang,

terutama berupa panduan jangka panjang, sebuah visi masa depan

organisasi.

b) Proses pembentukan strategi bersifat semi sadar, berakar pada

pengalaman dan intuisi pemimpin, apakah ia benar-benar

menciptakan strategi atau mengadopsi dari orang lain kemudian

menginternalisasikannya dalam perilakunya sendiri.

c) Pemimpin memperkenalkan pikiran visi tunggal, mempertahankan

kontrol pribadi dekat pelaksanaan agar mampu merumuskan

aspek-aspek khusus yang diperlukan.

d) Visi strategis demikian lunak, dan strategi kewirausahaan juga

cenderung disengaja dan muncul, disengaja dalam visi keseluruhan

dan muncul dalam bagaimana rincian visi terungkap.

e) Organisasi menyukai kelunakan, sebuah struktur sederhana yang

responsif terhadap panduan pemimpin.

Page 207: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccvii

f) Strategi kewirausahaan cenderung mengambil format yang ceruk,

dimana satu atau lebih posisi pada pasar dijaga dari kekuatan

kompetisi sekaligus (Mintzberg, Ahlstrand dan Lampel, 1998: 143).

Aliran kewirausahaan bersifat inovatif dan masuk akal. Biasanya tidak

ada kesenjangan antara pemikiran dan pelaksanaan. Hasil dari aliran

ini adalah perumusan visi dan misi organisasi. Visi merupakan aspirasi

jangka panjang dari seorang pemimpin korporasi. Namun apabila

strategi merupakan visi pribadi, maka strategi formasi juga harus dapat

dimengerti sebagai sebuah proses konsep pencapaian dalam

pemikiran seseorang.

Proses berpikir dikelompokkan menjadi tiga yaitu : mekanik, intuisi dan

strategik (Ohmae dalam Kodrat, 2009: 14). Berpikir mekanis hanya

menyusun kembali elemen-elemen yang ada. Berpikir intuisi hanya

optimal secara lokal atau dapat diumpamakan seperti orang melihat

pohon tetapi tidak melihat hutannya. Sedangkan berpikir stratejik

menghasilkan perubahan atau pergantian bentuk. Dari ketiganya dapat

disimpulkan bahwa berpikir stratejik akan menghasilkan visi dan misi

yang lebih kreatif dan berbeda bentuknya daripada hanya berdasarkan

berpikir mekanik dan intuisi saja.

5) The Cognitive School atau Aliran Kognitif

Tugas dari aliran kognitif adalah menggali pikiran para ahli strategi

untuk lebih memahami visi strategis dengan sebaiknya. Aliran ini telah

menarik sangat banyak penelitian selama sepuluh hingga lima belas

Page 208: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccviii

tahun lalu. Aliran ini meyakini bahwa para ahli strategi

mengembangkan struktur pengetahuan mereka dan memikirkan

proses pembuatan strategi melalui pengalaman secara langsung.

Aliran ini menggambarkan cara otak bekerja dan bagaimana

pengalaman dapat memainkan bagian utama dalam menyusun

strategi. Aliran ini muncul karena berusaha mencari pesan kognitif

untuk dapat memasuki pikiran stratejik seseorang.

Terdapat dua acuan penting pada aliran kognitif. Pertama, pengolahan

dan penstrukturan pengetahuan merupakan usaha untuk

menghasilkan semacam gambar obyektif tentang dunia. Pikiran

memiliki ‘mata’ sebagai kameranya. Kedua, strategi dipandang secara

subyektif sebagai penafsiran dari dunia. Pikiran berbalik ke dalam,

mengambil apa yang ia lihat di luar yakni peristiwa, simbol, perilaku

pelanggan, dan sebagainya.

Batasan aliran kognitif sebagai kerangka pemikiran strategik dapat

dijelaskan pada poin-poin sebagai berikut :

a) Kognisi sebagai pengakuan

b) Kognisi sebagai pengolahan informasi

c) Kognisi sebagai peta

d) Kognisi sebagai pencapaian konsep

e) Kognisi sebagai konstruksi

Premis-premis aliran kognisi antara lain :

Page 209: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccix

a) Pembentukan strategi adalah proses kognitif yang mengambil

tempat pada pikiran para ahli strategi.

b) Strategi kemudian muncul sebagai suatu perspektif yang

menggambarkan bagaimana orang-orang dalam organisasi

berurusan dengan input dari lingkungan.

c) Input ini (obyektif) mengalir melalui segala macam filter distorsi

sebelum ia mengkode peta kognitif, atau yang lain hanyalah

interpretasi dari dunia yang hanya ada dalam hal bagaimana itu

dirasakan (Mintzberg, Ahlstrand dan Lampel, 1998: 170-172).

Dari semua itu, aliran kognitif memberitahu bahwa lebih baik

memahami pikiran manusia sebaik memahami otak manusia apabila

ingin memahami pembentukan strategi.

6) The Learning School atau Aliran Pembelajaran

Bagaimanakah strategi seharusnya berjalan ? Aliran pembelajaran

menjawab pertanyaan itu yaitu dengan belajar setiap waktu. Beberapa

penganut aliran ini adalah Charles Lindblom dan H. Edward Wrapps.

Aliran pembelajaran mengusulkan bahwa image tradisional dari

formulasi strategi hanya menjadi mimpi, yang salah satunya mungkin

menarik para manajer tetapi tidak dapat menjelaskan apa yang

sesungguhnya terjadi dalam organisasi.

Premis-premis aliran pembelajaran antara lain :

a) Dasar lingkungan organisasi yang rumit dan tidak pasti, seringkali

berpasangan dengan difusi pengetahuan yang mungkin bagi

Page 210: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccx

strategi, menghalangi kontrol yang disengaja, pembuatan strategi

harus mengambil bentuk proses pembelajaran sepanjang waktu

dimana formulasi dan implementasi harus dipisahkan.

b) Pada saat pemimpin juga harus belajar, anggota organisasi juga

menjadi suatu sistem kolektif yang belajar pula, sehingga terdapat

banyak ahli strategi potensial pada kebanyakan organisasi.

c) Pembelajaran menghasilkan mode dadakan melalui perilaku yang

merangsang cara berpikir, sehingga rasa itu kemudian dapat

menjadi tindakan.

d) Peran kepemimpinan dengan demikian menjadi tidak berprasangka

terhadap strategi yang disengaja.

e) Strategi dekat dengan pola dari masa lalu, tetapi kemudian

mungkin menjadi rencana untuk masa depan, dan pada akhirnya

sebagai perspektif untuk panduan keseluruhan perilaku (Mintzberg,

Ahlstrand dan Lampel, 1998: 208-209).

Aliran pembelajaran memandang formukasi strategi sebagai proses

pembelajaran. Aliran ini beranggapan bahwa dunia terlalu sempit untuk

mengembangkan strategi dalam sekejab sebagai sebuah perencanaan

dari visi yang jelas. Hasil dari aliran pembelajaran adalah teori Brian

Quinn, learning organization theory dari Chris Argyris dan teori chaos.

Teori Brian Quinn menunjukkan bahwa strategi yang sebenarnya

cenderung mengalami evolusi ketika keputusan internal dan peristiwa

eksternal mengalir bersama untuk menciptakan konsensus baru.

Page 211: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxi

Konsensus baru akan mendapat dukungan luas. Teori Quinn adalah

jenis perencanaan strategis dari atas ke bawah namun dilakukan

dengan cara yang fleksibel dan proses belajar. Artinya karyawan

diarahkan bekerja ke arah tujuan yang ingin dicapai namun belum

merubah target (proses formulasi strategi menyatu dengan

implementasi). Proses ini dikenal sebagai “strategi sambil jalan”.

Pemimpin tidak menentukan, tetapi menjadi sponsor dan katalisator

proses belajar organisasi. Kelemahan teori Quinn adalah : (1) coba-

coba memerlukan terlalu banyak waktu dan usaha, (2) sumberdaya

tidak digunakan secara terfokus, dan (3) metode ini tidak memadai

dalam keadaan darurat.

Learning Organization Theory oleh Argyris menunjukkan bahwa

strategi merupakan pengetahuan kolektif karena pengalaman. Ada dua

cara belajar organisasi yaitu simpul tunggal dan simpul ganda. Cara

belajar simpul tunggal adalah mendeteksi kesalahan dan membuat

organisasi tetap berada di jalur tersebut. Sebaliknya cara belajar

simpul ganda adalah mempertanyakan apakah strategi benar dan

memungkinkan eksekutif mencerminkan secara kritis mengenai apa

yang mereka lakukan dan mengajarkan kepada mereka untuk saling

belajar dari sesama.

Pemikiran Argyris tentang learning organization dikembangkan oleh

Arie de Geus yang berpendapat bahwa korporasi benar-benar hidup.

Organisasi bukan hanya mesin pencetak uang namun harus memiliki

Page 212: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxii

identitas, tujuan dan arah diri. Pemikiran de Geus tentang learning

organization dilengkapi lagi dengan pemikiran Peter M. Senge bahwa

organisasi perlu belajar secara kolektif dan membentuk visi kolektif

yang bertanggungjawab. Untuk menjadi organisasi pembelajar

diperlukan lima disiplin yaitu : (1) penguasaan pribadi, (2) modal

mental, (3) membangun visi bersama, (4) belajar dalam tim dan (5)

pemikiran sistem. Pemikiran sistem adalah memadukan semua disiplin

dan melebur menjadi badan teori dan praktek yang saling melekat.

Konsep learning organization terus diperbaiki menjadi konsep

Knowledge Management Structure (KMS) yang dikemukakan oleh

Tom Peters.

Sementara chaos theory menunjukkan sebagaian besar fenomena di

dunia tidak mempunyai hubungan linier antara penyebab dengan

akibat. Kekacauan menimbulkan pola non linier yang menetap. Salah

satu ide yang paling penting dari kekacauan adalah ketergantungan

sensitif pada kondisi awal, yang mengatakan bahwa pengaruh yang

amat kecil dan sering tidak terdeteksi dapat mempunyai pengaruh

yang besar. Oleh karena itu, harapkan hal-hal yang tidak diharapkan.

Peluang juga penting karena membawa first mover advantage

(keuntungan yang bergerak pertama). Ide kunci lain dari kekacauan

adalah kesamaan fractal, yaitu penuh dengan pola yang terjadi

berulang-ulang yang hanya dikenali oleh yang berpengalaman dalam

pengamatan secara tepat jenis bisnis itu. Hal ini menjelaskan mengapa

Page 213: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxiii

pengalaman dan intuisi lebih baik daripada analisis dan kecerdasan

baku.

7) The Power School atau Aliran Kekuatan

Aliran kekuatan ditandai dengan formasi strategi sebagai suatu proses

terbuka atas pengaruh, yang menekankan penggunaan kekuasaan

dan politik untuk negosiasi strategi yang menguntungkan bagi

kepentingan tertentu. Istilah “power” dipergunakan untuk

menggambarkan latihan pengaruh di luar ekonomi murni (yang

meliputi kekuasan ekonomi yang dipergunakan di balik konvensional

kompetisi pasar).

Terdapat dua bagian utama pada aliran kekuatan yaitu berkenaan

dengan kekuatan mikro dan makro. Intisati kekuatan mikro antara lain :

a) pembuatan strategi sebagai proses politik, b) pentingnya strategi

politik, dan c) manfaat dari politik. Untuk intisari kekuatan makro : a)

pengawasan eksternal oleh organisasi, b) analisis stakeholder, c)

manuver strategi, d) pembuatan strategi kooperatif.

Premis-premis dari aliran kekuatan antara lain :

a) Pembentukan strategi adalah gambaran kekuasaan dan politik

sebagai suatu proses di dalam organisasi atau sebagai perilaku

dari organisasi itu sendiri pada lingkungan eksternalnya.

b) Strategi-strategi kemungkinan menghasilkan semacam proses

yang diperlukan, dan mengambil bentuk posisi yang lebih dari

sekedar perspektif.

Page 214: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxiv

c) Kekuatan mikro melihat pembuatan strategi sebagai sesuatu yang

saling mempengaruhi melalui persuasi, tawar-menawar, dan

kadang kala konfrontasi langsung, dalam kerangka permainan

politik.

d) Kekuatan makro melihat organisasi sebagai perkenalan

kesejahteraannya sendiri melalui pengawasan dan kegiatan

kooperatif dengan organisasi lainnya, melalui penggunaan manuver

strategi sebaik sekumpulan daripada strategi yang bervariasi

jaringan dan aliansinya (Mintzberg, Ahlstrand dan Lampel, 1998:

260).

Dengan demikian, aliran ini mengandung dua aspek, yaitu (1) praktek

politik internal, ketika anggota organisasi menggunakan kebijakan

untuk memperkuat kekuasaan sendiri dan (2) ketika organisasi

menggunakan lobi politik untuk mencapai tujuan yaitu peraturan yang

lemah atau subsidi. Aliran kekuatan melahirkan teori stakeholder. Teori

ini menunjukkan bahwa kesuksesan atau hidup matinya korporasi

sangat tergantung pada kemampuannya untuk menyeimbangkan

beragam kepentingan dari para stakeholder-nya seperti investor,

kreditor, pemasok, pelanggan, karyawan, pemerintah dan masyarakat.

Bila mampu menyelaraskannya korporasi akan meraih dukungan yang

berkelanjutan dari stakeholder. Dampaknya, pangsa pasar, penjualan

dan laba akan tumbuh berkesinambungan. Biaya-biaya yang

dikeluarkan juga akan bias diminimalisir.

Page 215: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxv

8) The Cultural School atau Aliran Budaya

Budaya adalah rajutan kumpulan individu menjadi entitas yang

terintegrasi, yang disebut organisasi. Aliran budaya adalah

pembentukan strategi sebagai suatu proses yang berakar pada

kekuatan sosial budaya. Premis-premis aliran budaya antara lain :

a) Pembentukan strategi adalah sebuah proses interaksi sosial, yang

didasarkan pada keyakinan dan pemahaman yang dibagikan oleh

anggota organisasi.

b) Individu-individu memperoleh keyakinan tersebut melalui sebuah

proses akulturasi atau sosialisasi, yang merupakan non verbal dan

tacit yang luas, walaupun kadang-kadang didorong oleh lebih

banyak doktrin-doktrin formal.

c) Anggota organisasi dapat kemudian mendeskripsikan keyakinan

yang mendukung budayanya, sementara asal-usul dan

penjelasannya mungkin tetap jelas.

d) Sebagai suatu hasil, strategi mengambil bentuk perspektif atas

semua, lebih dari posisi, mengakar pada perhatian kelompok dan

tercermin dalam pola-pola yang tertanam dalam pada sumberdaya

atau kapabilitas dari organisasi yang dijaga dan dipergunakan

sebagai suatu keunggulan kompetitif.

e) Budaya dan terutama ideologi tidak mendorong perubahan strategi

terlalu banyak sebagai kelangsungan strategi yang ada (Mintzberg,

Ahlstrand dan Lampel, 1998: 267-268).

Page 216: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxvi

Aliran budaya memfokuskan pada pengembangan konsensus dan

budaya internal yang dapat mendorong tercapainya tujuan korporasi.

Strategi ini akan bekerja dengan baik bila budaya merupakan unsur

fungsional dari sudut pandang pasar. Proses dilihat sebagai tindakan

kolektif dan saling bekerjasama. Strategi ini akan gagal bila budaya

tidak memadai atau menjadi tidak memadai karena perubahan besar

tidak diikuti dengan perubahan korporasi. Aliran budaya menghasilkan

pemikiran tentang Gods of Management dari Charles Handy.

Kepribadian dan karakter dari sebuah korporasi berasal dari beberapa

generasi dan pengalaman karyawan korporasi dan juga eksekutif

korporasi. Charles Handy membagi kelompok budaya umum menjadi

empat yaitu :

a) Apollo, adalah dewa perintah dan aturan. Dewa ini

menggambarkan budaya peran. Dalam budaya ini, alasan harus

berlaku dan tugas dapat dibagi secara logis. Budaya ini

diimplementasikan dalam bentuk struktur organisasi. Setiap orang

mengetahui perannya dan bekerja menurut aktivitas yang

didelegasikannya menurut job description. Maka Apollo pun

mewakili birokrasi yang diciptakan oleh Max Weber. Budaya

organisasi ini akan efisien untuk organisasi yang stabil dan tidak

banyak berubah. Setiap orang dalam organisasi diberi

tanggungjawab dan diperlakukan secara adil menurut kinerjanya.

Adanya tanggungjawab yang jelas dan tetap membuat banyak

Page 217: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxvii

orang merasa gaya Apollo mudah dipahami, aman dan bebas

stres. Kelemahan budaya organisasi ini adalah sulit beradaptasi

dengan lingkungan yang perubahan teknologi dan pasarnya cepat.

Gaya ini juga tidak cocok dengan individu yang kreatif, banyak

mengajukan pertanyaan dan menginginkan korporasi menjadi amat

pribadi.

b) Athena, adalah dewi perang yang masih muda, pelindung perajin

dan penjelajah. Dewi ini menggambarkan budaya korporasi yang

berorientasi pada tugas. Korporasi ini memiliki budaya

memecahkan masalah, tidak hierarkhis, menghargai keahlian

profesional dan mendorong kerjasama tim, kreatif dan enerjik.

Athena cocok untuk korporasi yang berbasis pada pengetahuan,

memiliki perubahan cepat, berpikir untuk diri sendiri dan toleran

terhadap dualisme.

c) Dionysus, adalah dewa budaya. Dewa ini menggambarkan sifat

individualistis dan anarkis dalam organisasi. Orang dengan budaya

ini sulit dikelola dan sering tidak mungkin dimotivasi. Mereka

memotivasi diri sendiri, sulit bergaul, memenuhi keperluan sendiri

dan memperhatikan mutu pekerjaannya, sehingga sulit untuk

bekerja dalam tim. Mereka paling efektif bekerja dalam korporasi

yang amat kecil atau sebagai unit yang terdiri dari satu orang.

d) Zeus, menggambarkan organisasi sebagai sederetan garis menuju

ke pusat tempat sang pemimpin duduk. Garis-garis konsentris yang

Page 218: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxviii

paling dekat dengan pusat mewakili kekuatan paling besar

(disamping Zeus sendiri). Keunggulan utama dari budaya Zeus

adalah : (1) kecepatan mengambil keputusan, (2) empati,

kepercayaan dan komitmen emosional, dan (3) struktur yang

ramping dan ekonomis. Organisasi Zeus mungkin amatir,

berpandangan sempit, kejam dan menimbulkan teka-teki, namun

dapat menunjukkan bakat yang besar dan komitmen yang besar

untuk mengubah dunia.

Seringkali pemimpin korporasi berpikir bahwa mereka harus membuat

strategi terlebih dahulu dan kemudian menciptakan budaya yang

mendukung penerapan strategi tersebut. Namun penerapan strategi

tanpa menghiraukan budaya yang berlaku sesungguhnya akan

membuat strategi tersebut sulit untuk dilaksanakan. Untuk itu, sebelum

merumuskan strategi, korporasi perlu menilai budaya korporasi yang

telah ada melalui analisis individual, small group discussion dan

membuat action plan bersama.

9) The Environmental School atau Aliran Lingkungan

Melalui para aktor pada ‘panggung’ utama aliran-aliran yang sudah

dibahas, yaitu kepalanya, perencananya, otaknya, organisasinya, dan

sebagainya, satu hal mencolok belum ada, yaitu serangkaian kekuatan

dari luar organisasi, yang disebut dengan lingkungan. Ketika aliran lain

melihat lingkungan sebagai sebuah faktor, maka aliran lingkungan

melihatnya sebagai sebuah pelaku.

Page 219: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxix

Aliran lingkungan membantu membawa seluruh pandangan

pembentukan strategi kepada keseimbangan, dengan cara meletakkan

lingkungan sebagai salah satu dari tiga kekuatan di dalam proses,

selain kepemimpinan dan organisasi. Lingkungan biasanya

diperlakukan sebagai serangkaian ‘pasukan samar’ di luar organisasi.

Biasanya lingkungan digambarkan sebagai sekumpulan dimensi

abstrak.

Premis-premis aliran lingkungan antara lain :

a) Lingkungan mempersembahkan dirinya sendiri kepada organsasi

sebagai serangkaian kekuatan umum yang merupakan pelaku

utama dalam proses pembuatan strategi.

b) Organisasi harus memberi respon pada kekuatan tersebut atau

lainnya dapat terpilih.

c) Kepemimpinan dengan demikian menjadi elemen pasif untuk tujuan

pemahaman lingkungan dan memastikan adaptasi yang tepat.

d) Organisasi berhenti mengkluster bersama dalam tipe ekologi yang

berbeda, posisi dimana mereka menetap hingga sumber daya

menjadi langka atau kondisinya terlalu bertentangan (Mintzberg,

Ahlstrand dan Lampel, 1998: 288).

Aliran lingkungan melahirkan complexity theory dan strategi stabilitas.

Complexity theory merupakan perkembangan dari chaos theory.

Penambahan penting complexity theory atas chaos theory adalah :

Page 220: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxx

a) Kerumitan terjadi pada sistem umpan balik yang rumit, artinya

dalam sistem ini sering terjadi hal-hal yang diluar dugaan,

b) Kerumitan terkait dengan bagaimana setiap bagian memunculkan

perilaku yang berbeda dari penjumlahan setiap bagian, misalnya

pelanggan individual muncul sebagai suatu pasar, dan

c) Kerumitan lebih mungkin terjadi dalam sistem yang dimulai dari

keadaan tidak teratur menjadi pola berskala besar dan dapat

dikenali.

Sementara strategi stabilitas adalah strategi dimana organisasi

mempertahankan ukuran organisasi dan level operasi bisnis yang ada.

Strategi stabilitas merupakan strategi jangka pendek. Situasi-situasi

yang mendorong dilakukannya strategi stabilitas antara lain :

a) Ketika industri berada pada fase pergolakan dengan beberapa

industri kunci dan tekanan dari luar yang secara drastis berubah

menyebabkan situasi masa depan menjadi sangat tidak dapat

diprediksi,

b) Ketika tidak ada peluang pada industri atau hanya terdapat sedikit

peluang pertumbuhan pada industri,

c) Ketika organisasi berada dalam tahap awal pertumbuhan,

d) Ketika organisasi berada pada tahap maturity dalam daur hidup

industri.

Page 221: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxxi

10) The Configuration School atau Aliran Konfigurasi / Struktur

Setiap aliran memiliki waktunya sendiri-sendiri dan tempat masing-

masing. Aliran konfigurasi, berbeda dari semua aliran lainnya dalam

hal tanggungjawab penting, aliran ini menawarkan kemungkinan

rekonsiliasi, salah satu jalan untuk menyatukan pesan-pesan dari

aliran yang lainnya. Aliran ini berpendapat bahwa strategi ditentukan

berdasarkan waktu dan lingkungan. Tidak ada cara yang benar untuk

mengembangkan strategi. Artinya suatu aliran mungkin cocok untuk

lingkungan yang berbeda. Dalam upaya mencari penyatuan, aliran ini

mengelompokkan berbagai elemen dari strategi, isi dari strategi dan

struktur organisasi dari isinya. Namun apabila organisasi sampai pada

tahap stabil, maka pembuatan strategi perlu menjelaskan lompatan

dari satu tahap ke tahap lain.

Terdapat dua ide utama dalam aliran ini yang mencerminkan

konfigurasi (yaitu organisasi dan segala sesuatu yang berada di dalam

konteks organisasi) dan transformasi (yaitu proses pembuatan

strategi). Keduanya ibarat dua sisi mata koin. Pada saat pembuatan

strategi menjadi suatu proses lompatan dari satu pernyataan ke

pernyataan lain, maka di sisi lain transformasi tidak terelakkan menjadi

konsekuensi dari konfigurasi itu. Terdapat waktu yang tetap dan waktu

untuk berubah. Premis-premis aliran kontingensi antara lain :

a) Kebanyakan, sebuah organisasi dapat digambarkan dalam istilah

semacam konfigurasi yang stabil dari ciri-cirinya yaitu untuk

Page 222: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxxii

pembedaan periode waktu, mengadopsi bentuk khusus dari

struktur yang cocok untuk jenis tertentu dari konteks yang

menyebabkannya terlibat dalam perilaku tertentu yang

menimbulkan serangkaian strategi tertentu.

b) Periode stabilitas sesekali disela oleh proses transformasi.

c) Pernyataan berturut-turut dari konfigurasi dan periode transformasi

mungkin agar dari waktu ke waktu menjadi urutan berpola,

misalnya menggambarkan lingkaran kehidupan organisasi.

d) Kunci dari manajemen strategik adalah untuk menopang stabilitas

atau paling tidak menyesuaikan perubahan strategis dari waktu ke

waktu, tapi secara periodik adalah untuk mengenali kebutuhan

akan transformasi dan dapat mengelola proses itu tanpa harus

menghancurkan organisasi.

e) Dengan demikian, proses pembuatan strategi dapat menjadi

rancangan konseptual atau perencanaan formal, analisis sistematik

atau visi kepemimpinan, pembelajaran kooperatif atau kompetisi

politik, yang berfokus pada kognisi individual, sosialisasi kelompok

atau respon sederhana dari kekuatan lingkungan, tetapi masing-

masing harus dapat menemukan waktu dan konteksnya sendiri-

sendiri.

f) Hasil dari strategi membawa bentuk rencana atau pola, posisi atau

perspektif, atau bentuk lainnya, tetapi lagi-lagi, harus memiliki

Page 223: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxxiii

waktunya masing-masing dan cocok dengan situasi masing-masing

(Mintzberg, Ahlstrand dan Lampel, 1998: 305-306).

Korporasi dapat menggunakan strategi yang berbeda. Perubahan

revolusioner terjadi karena adanya perubahan strategi, struktur dan

kekuatan. Proses ini merupakan sebuah transformasi yang

menggabungkan banyak literatur preskriptif dan praktek dalam

perubahan stratejik.

2.1.4. Hasil Penelitian yang Relevan

Untuk menentukan jenis penelitian tentang strategi daya saing

dengan unit analisis organisasi perguruan tinggi, terlebih dahulu penulis

melakukan tinjauan pustaka terhadap beberapa penelitian atau studi-studi

mengenai strategi peningkatan daya saing perguruan tinggi sebelumnya.

Penelitian-penelitian terdahulu tersebut dapat penulis uraikan dalam

bentuk tabel beserta penjelasan mengenai letak perbedaannya dengan

penelitian yang penulis lakukan, sebagaimana tampak pada tabel 2.13.

berikut ini :

Page 224: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxxiv

Page 225: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxxv

Page 226: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxxvi

Page 227: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxxvii

Page 228: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxxviii

Page 229: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxxix

2.1.5. Kerangka Pikir Penelitian

Penelitian ini menggunakan format studi kasus dengan level

analisis eksplanatif. Relevansi penggunaan format ini didasari oleh

beberapa alasan diantaranya penelitian ini berangkat dari teori Mintzberg,

Alhstrand dan Lampel (1998: 78) mengenai aliran konfigurasi dalam

pembentukan strategi dalam organisasi. Disamping itu penelitian ini

bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi dan

situasi yang menjadi obyek penelitian dan berupaya menarik realitas

tersebut ke permukaaan sebagai suatu ciri, model atau gambaran tentang

strategi daya saing organisasi yang dipergunakan dalam kondisi dan

situasi tertentu. Disamping itu turut pula mendasari penggunaan format

yaitu fakta yang relevan bahwa dalam perencanaan stratejik organisasi,

dalam hal ini Perguruan Tinggi Negeri Kalimantan Timur harus senantiasa

meningkatkan berbagai sumberdaya dalam lingkungan internalnya dan

memahami berbagai tuntutan dan situasi lingkungan eksternalnya dalam

rangka mempertahankan keberlangsungan organisasinya.

Model kerangka pemikiran penelitian ini penulis visualisasikan

melalui gambar yang tersaji sebagai berikut :

Page 230: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxxx

Gambar 2.25. Kerangka Pikir Penelitian

Perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mempersiapkan

para mahasiswa untuk mengambil tanggungjawab di dalam masyarakat

dalam rangka melaksanakan pembaruan dan perbaikan tata kehidupan

bermasyarakat dan bernegara. Melalui Tridharmanya, perguruan tinggi

diharapkan dapat mengaktualisasikan potensi yang ada sehingga dapat

memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan masyarakat. Untuk

ANALISIS KESIAPAN SISTEM

PERNYATAAN VISI MISI

PERUMUSAN STRATEGI & ALTERNATIF PROGRAM

PERUMUSAN TUJUAN DAN SASARAN

PENDESKRIPSIAN TUJUAN 1)

ANALISIS SWOT / ANALISIS SITUASIONAL

PENDESKRIPSIAN STRATEGI 2)

PENDESKRIPSIAN STRUKTUR 4)

PENDESKRIPSIAN LINGKUNGAN 3)

ALTERNATIF KEBIJAKAN & REKOMENDASI

SUMBERDAYA

Proses Transformasi Organisasi

Page 231: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxxxi

itu diperlukan suatu analisis terhadap perencanaan stratejik yang telah

dilakukan untuk melaksanakan kegiatan sesuai tujuan yang telah

dirumuskan dalam upaya mencari strategi daya saing yang tepat untuk

mempertahankan keberadaan organisasi sebagai organisasi

penyelenggara pendidikan tinggi.

Perencanaan stratejik merupakan langkah awal dalam rumusan

standar proses manajemen stratejik. Tahap perencanaan stratejik terdiri

atas penyiapan sistem, penjabaran visi misi organisasi, tujuan dan

sasaran, analisis organisasi dan situasi, serta perumusan strategi dan

alternatif programnya, yang dikenal pula dengan istilah VMOSA (Visi, Misi,

Obyektif, Strategi, Action plan). Dilakukannya analisis mengenai

lingkungan internal maupun eksternal akan membantu organisasi dalam

strategi dan program-program kebijakannya dalam rangka mencapai

tujuan.

Namun sebelum itu, pada tahapan perumusan strategi, berbagai

alternatif strategi dalam rangka mencapai tujuan ditentukan dengan

mendeskripsikan terlebih dahulu sejumlah komponen struktural, antara

lain dengan mendeskripsikan : 1) tujuan organisasi, 2) strategi yang

dipergunakan, sebagaimana Miles dan Snow, 1978 dalam Burton,

DeSanctis dan Obel (2006: 24) mengemukakan bahwa cara yang

sederhana namun kuat untuk mendeskripsikan strategi yang

dipergunakan oleh organisasi adalah dengan melihat pada tipologi yang

dipergunakan, yakni tipe reaktor, bertahan, prospektor atau penganalisis,

Page 232: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxxxii

3) lingkungan, yang menjadi tempat bagi organisasi untuk

melaksanakan kegiatannya atau beroperasi, yang dikemukakan Burton,

DeSanctis dan Obel (2006: 43) terdiri atas empat jenis lingkungan, yaitu

lingkungan yang tenang, bervariasi, badai lokal dan pergolakan, 4)

konfigurasi, dimana Burton, DeSanctis dan Obel (2006: 59)

mengemukakan lebih lanjut bahwa pemilihan strategi organisasi dapat

dilakukan dengan menentukan konfigurasi yang akan dipergunakan untuk

pencapaian tujuan, yang antara lain dapat dipilih konfigurasi sederhana,

fungsional, divisional atau matriks.

Pemilihan konfigurasi yang dipergunakan oleh organisasi dapat

pula dianalisis mengenai proses transformasi atau perubahan organisasi

yang dialami, dari organisasi tradisional, organisasi pembelajar hingga

organisasi pengembangan (Giley dan Maycunich, 2011: 231). Analisis

terhadap proses evolusi yang dialami oleh organisasi, dapat memberikan

kontribusi bagi tahap penyusunan alternatif kebijakan dan rekomendasi

sumberdaya yang merupakan komponen terakhir dari perencanaan

stratejik yang dilakukan. Walaupun evolusi organisasi cenderung tidak

mudah diamati karena merupakan suatu proses yang berkelanjutan.

Dalam penelitian ini, penulis mempergunakan pendekatan analitis

eksplanatif dalam menilai model perencanaan stratejik dan strategi daya

saing yang dipergunakan oleh PTN Kalimantan Timur, yang merupakan

bentuk pendekatan manajemen stratejik yang berfokus pada proses

(“bagaimana”). Untuk melakukan pendekatan analitis tersebut, penulis

Page 233: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxxxiii

mempergunakan sarana analisis formation strategy schools oleh

Mintzberg, Ahlstrand dan Lampel (1998: 4) yang merupakan salah satu

perspektif dari proses pembentukan strategi dalam rangka memahami

secara tepat bagaimana suatu strategi dapat dipergunakan dalam suatu

organisasi sesuai dengan kondisi dan persoalan yang dihadapi, dengan

dikombinasikan pada rumusan teoritik Burton, deSanctis dan Lampel

(2006: 78) mengenai kesesuaian komponen struktural dari desain

organisasi.

Disamping itu, tentu saja hasil analisis SWOT yang telah dilakukan

PTN Kalimantan Timur turut menjadi fokus yang penulis pergunakan

dalam mengevaluasi model perencanaan stratejik yang dipergunakan,

sebagaimana yang dikemukakan oleh Steiss (2003: 58-59) mengenai lima

komponen dalam perencanaan stratejik yang dirumuskannya. Analisis

SWOT oleh Steiss dianggap sebagai teknik yang paling cocok untuk

dipergunakan dalam melakukan analisis situasional organisasi sektor

publik dan nonprofit.

Pearce dan Robinson (2009: 202-203) menyatakan analisis SWOT

adalah teknik paling umum yang digunakan sebagai kerangka logis yang

mengarahkan pembahasan mengenai situasi dan alternatif dasar suatu

organisasi. Analisis SWOT dilakukan sebagai rangkaian dari diskusi

kelompok manajerial dalam melakukan perencanaan strategi, berupa

pemberian bobot dan rating serta perkalian bobot dan rating untuk setiap

faktor SWOT. Hasil yang diperoleh adalah urutan ranking setiap faktor

Page 234: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxxxiv

yang ada, yang kemudian dapat digambarkan pada diagram atau grafik

analisis SWOT empat kuadran yang bertujuan untuk mengetahui posisi

organisasi dan mengidentifikasikan salah satu dari empat pola unik dalam

memasangkan sumberdaya internal organisasi dengan situasi eksternal

serta menetapkan grand strategy yang perlu dilakukan (Morrisey dalam

Akdon, 2011: 304). Melalui perencanaan stratejik yang tepat dalam

perumusan strategi daya saing, PTN Kalimantan Timur diharapkan dapat

lebih mampu memformulasikan strategi organisasinya melalui

pengelolaan faktor-faktor yang memiliki nilai daya saing sebagai suatu

kekuatan untuk mempertahankan keberadaannya.

Page 235: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxxxv

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan studi

kasusdengan level analisis explanatory atau eksplanatifyang berupaya

menganalisis karakteristik pemilihan strategidaya saing organisasi sebagai

sasaran operasional pelaksanaan modelstrategic planning PTN

Kalimantan Timur, dengan menggunakan teknik kualitatif. Perencanaan

stratejik organisasi sebagai aspek internal organisasi yang menjadi fokus

penelitian menjadi fenomena makro, sedangkan pemilihan strategi daya

saing organisasi sebagai aspek eksternal, dipandang sebagai fenomena

mikro.

Menganalisis fenomena-fenomena tersebut, baik mikro maupun

makro, akan dikaji melalui pendekatan struktural-fungsional. Dalam

pengertian umum, fungsi sebagai obyek akibat dari pola tindak sistem

akan menghadapi konsekuensi obyektif dari setiap sistem kebijakan yang

dilaksanakan. Bahkan untuk menyesuaikan sistem perumusan strategi

organisasi, dapat diuji melalui sudut pandang tersebut.

Penelitian ini penting untuk dilakukan karena dapat mengungkap

manifestasi perencanaan stratejik yang dilaksanakan oleh PTN

Kalimantan Timur. Proses perumusan strategi yang dipergunakan dalam

penelitian ini mempergunakan aliran konfigurasi yang dikemukakan oleh

Page 236: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxxxvi

Mintzberg, Alstrand dan Lampel (1998: 4), kemudian menggunakan model

perencanaan stratejik untuk organisasi sektor publik dan nonprofit dari

Steiss (2003: 58-59) yang mencakup lima komponen. Penilaian terhadap

perumusan strategi daya saing PTN Kalimantan Timur dilakukan melalui

analisis terhadap matriks Strategic Position and Action Evaluation

(SPACE) yang dihasilkan dari analisis SWOT yang telah dilakukan PTN

Kalimantan Timur.

Menggunakan metodologi tersebut penelitian ini dilakukan dengan

teknik wawancarauntuk memperoleh data tentang tindakan dan hasil

tindakan para perencana stratejik organisasi, serta kemudian memberi

interpretasi tentang alasan-alasannya guna memperoleh pemaknaan

interpretif. Obyek penelitian adalah PTN yang melakukan proses

perencanaan stratejik menuju pengembangan organisasi, yang dipilih

penulis secara sengaja berdasarkan kesesuaian data yang hendak

diambil, dengan berpindah dari informan yang satu kepada informan yang

lain hingga terjadi pengulangan pengumpulan data dan interpretasi.

3.2. Fokus Penelitian

Adapun hal-hal yang menjadi fokus penelitian ini adalah

menganalisis komponen perencanaan stratejik yang telah dilakukanpada

PTN di Kalimantan Timur, kemudian menganalisis pilihan strategi daya

saing yang dilakukan.Berikut adalah hal-hal yang menjadi fokus penelitian

ini :

Page 237: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxxxvii

1) Analisis Kesiapan Sistem, adalah analisis terhadap sejumlah

komponen yang diperlukan untuk persiapan proses perencanaan,

antara lain identifikasi isu-isu yang dihadapi organisasi, klarifikasi

aturan dan penentuan pelaksana perencanaan, persiapan profil

organisasi dan identifikasi informasi yang perlu dikumpulkan untuk

proses perencanaan.

2) Pernyataan Visi Misi, Tujuan dan Sasaran, adalah perumusan visi,

misi, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai organisasi.

3) Analisis SWOT atau Analisis Situasional, adalah kompilasi dari

sejumlah informasi mengenai kekuatan dan kelemahan organisasi

serta informasi isu-isu eksternal kritis berupa peluang dan ancaman

yang harus dapat diatasi organisasi.

Sejumlah kekuatan dan kelemahan organisasi tersebut misalnya

potensi SDM, sarana dan prasarana, anggaran, teknologi, letak

geografis, kondisi politik praktis internal dan kondisi sosial budaya.

Sedangkan sejumlah faktor peluang dan ancaman tersebut antara lain

seperti perkembangan ekonomi, kerjasama antar perguruan tinggi,

kerjasama internasional, komunikasi dan teknologi, juga globalisasi.

4) Perumusan Strategi dan Analisis Alternatif Program, adalah kegiatan

formulasi strategi beserta sejumlah alternatif program yang akan

dipergunakan organisasi, yang di dalam proses formulasinya akan

dilihat kesesuaian antar komponen struktural dari desain yang telah

dilakukan organisasi (yang meliputi tujuan utama, strategi, lingkungan

Page 238: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxxxviii

dan struktur organisasi) beserta strategi yang terpilih dan program-

programnya.

5) Alternatif Kebijakan dan Rekomendasi Sumberdaya, adalah kegiatan

menguraikan sejumlah alternatif pedoman, peraturan atau prosedur

mengenai penerapan strategi terpilih untuk mencapai tujuan

organisasi, yang dilengkapi dengan uraian kondisi sumberdaya yang

perlu dipersiapkan dalam rangka melaksanakan kebijakan itu.

komponen struktural dari desain organisasi.

6) Proses transformasi organisasi, merupakan analisis sampingan di luar

daripada komponen perencanaan stratejik, yang merupakan tahapan

evolusi yang telah dilalui dan / atau sedang dijalani oleh organisasi

untuk mengetahui orientasi organisasi terhadap perubahan dan

pengembangan organisasi. Sehingga analisis tersebut akan dapat

memperkaya informasi bagi perumusan alternatif kebijakan dan

rekomendasi sumberdaya bagi organisasi.

3.3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai awal tahun 2012 hingga awal

tahun 2013 pada beberapa PTN di Kalimantan Timur, mengingat

perbandingan jumlah PTN dan PTS di Indonesia adalah 1 : 15. Data

terakhir menunjukkan jumlah perguruan tinggi di Indonesia saat ini

mencapai 2.848 buah, dan 175 buah diantaranya (6,14 persen) adalah

PTN (http://id.wikipedia.org).

Page 239: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxxxix

Untuk Provinsi Kalimantan Timur, perbandingan jumlah PTN dan

PTS adalah 1 : 9, dimana jumlah PTN hanya lima, sedangkan PTS

berjumlah 45 buah, sehingga jumlah PTN di Kalimantan Timur hanya

sebesar 10 persen. Maka dari itu penulis menganggap masih sangat

diperlukan kajian mengenai strategi daya saing organisasiPTN Kalimantan

Timur mengingat terdapat sejumlah permasalahan dalam upaya

keberlanjutan PTN sebagai organisasi penyelenggara pendidikan tinggi,

yang menghantarkan penulis pada sebuah asumsi bahwa PTN di

Kalimantan Timur belum memiliki strategi yang tepat dalam menghadapi

kondisi persaingan perguruan tinggi secara nasional maupun

internasional.

3.4. Desain Penelitian

Penulis mencoba merumuskan rencana penelitian melalui suatu

desain atau rancangan yang tampak sebagaimana gambar berikut ini :

Gambar 3.1. Desain Penelitian

Sumber : Penulis, 2011.

Kajian Teoritik tentang Strategi Daya Saing Organisasi

Observasi

Research Problems

Research Questions

Research Focus

Keabsahan Data: Credibility

Transferability Dependability Confirmability

Pengumpulan Data

Penyusunan Proposisi mengenai Strategi Daya

Saing Organisasi

Analisis Kualitatif

Page 240: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxl

Penelitian dimulai dari tahapan observasi yang kemudian

menghasilkan permasalahan dan pertanyaan penelitian,

dilanjutkandengan penetapan fokus penelitian berdasarkan kajian teoritik

mengenai perencanaan stratejik.Selanjutnya dilakukan penelitian dengan

mengumpulkan data-data yang diperlukan baik dari sumber data primer

maupun sekunder, dengan tidak mengabaikan keabsahan data.Data yang

telah terkumpul kemudian dianalisis secara kualitatif dan menghasilkan

proposisi-proposisi mengenai strategi daya saing alternatif bagi PTN

Kalimantan Timur.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2011: 13) mengemukakan bahwa di dalam penelitian

kualitatif, instrumen yang dipergunakan adalah orang atau human

instrument, yaitu peneliti itu sendiri.Untuk dapat menjadi instrumen, maka

peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga

mampu bertanya, menganalisis, memotret dan mengkonstruksi situasi

sosial yang diteliti.Sehingga teknik pengumpulan datanya bersifat

triangulasi, yaitu menggunakan berbagai teknik pengumpulan data secara

gabungan / simultan.Untuk memudahkan dalam mengumpulkan data,

maka peneliti dapat menggunakan alat bantu berupa catatan lapangan,

alat perekam maupun foto dan pedoman wawancara (interview guide).

Dalam penelitian ini,pengumpulan data dilakukan melalui studi

pustaka juga studi lapangan.Sebagai konsekuensi penelitian yang bersifat

Page 241: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxli

kualitatif, maka pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik

wawancara, yang berjenis wawancara semiterstruktur (semistructure

interview) yang dalam pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan

wawancara terstruktur dengan tujuan untuk menemukan permasalahan

secara lebih terbuka, dimana pihak yang diwawancara diminta pendapat

dan ide-idenya.Namun demikian, wawancara tetap menggunakan

pedoman berupa daftar pertanyaan secara umum agar pertanyaan tetap

fokus pada permasalahan dalam rangka memperoleh data primer dari key

informan daninforman.Dalam melakukan wawancara, peneliti juga

mempergunakan alat perekam suara sebagai alat bantu pengumpulan

data secara optimal.

3.6. Sumber dan Jenis Data

Sumber data dalam penelitian ini berdasarkan jenisnya terdiri atas

sumber data primer dan sumber data sekunder.Sesuai dengan sumber

data yang dipilih, maka jenis data dalam penelitian kualitatif dibagi ke

dalam kata-kata dan tindakan, foto dan statistik (Moleong, 2005: 112),

jenis-jenis data di atas semua dapat dipakai sebagai informasi yang

diperlukan. Keterangan berupa kata-kata atau cerita dari informan

penelitian dijadikan sebagai data utama (data primer), sedangkan tulisan

dan statistik dari berbagai dokumen yang relevan serta aktivitas dalam

proses perencanaan stratejik organisasi PTN dalam rangka pelaksanaan

Page 242: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxlii

peningkatan daya saing jasa pendidikan sebagai data pelengkap (data

sekunder).

Sebagai sumber data primer dalam penelitian ini adalah :

a. KeyInforman, sebagai sumber data utama dipilih secara purposive

atau bertujuan, yang dalam penelitian ini dipilih informan intern obyek

penelitian yang dikelompokkan pada kelompok sebagai berikut :

1) The strategy apex (pimpinan pucuk), yang bertanggungjawab

penuh atas jalannya organisasi, antara lain Rektor, Direktur atau

Kepala pada obyek penelitian.

2) The middle line (pimpinan pelaksana), yang menjembatani pucuk

pimpinan dengan bawahan pelaksana, seperti Pembantu Rektor,

Pembantu Direktur, Pembantu Ketua termasuk bagian di bawahnya

seperti Kepala Bidang dan Kepala Seksi Perencanaan dan

sebagainya, pada obyek penelitian.

b. Informan, sebagai sumber data utama lainnya yang dipilih secara

purposive atau bertujuan, yang dalam penelitian ini meliputi

mahasiswa (pengguna jasa pendidikan), alumni dan pihak pengguna

lulusan perguruan tinggi (perusahaan di daerah maupun pemerintah

daerah).

Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini antara

laindokumen-dokumen, yang bersifat melengkapi data utamayaitu hasil

wawancara dan pengamatan pada obyek penelitian.

Page 243: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxliii

3.5. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk kualitatif

yang dikatakan oleh Moleong (2005: 6) bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya

perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada satu

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah.

Dalam hal analisis data kualitatif, Bogdan dalam Sugiyono (2011:

332) menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,

catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah

dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada oranglain. Analisis

data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke

dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih

mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan

yang dapat diceritakan kepada oranglain.

Untuk penelitian tentang strategi daya saing organisasiPTN

Kalimantan Timur ini, penulis mempergunakan teknik Analisis Model

Interaktif.Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2011: 334)

mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan

secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas,

Page 244: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxliv

sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu data

reduction, data display, dan conclusion drawing / verification. Adapun

gambar model interaktif dalam analisis data kualitatif tampak

sebagaimana pada gambar berikut ini :

Gambar 3.2. Komponen dalam Analisis Data (Interactive Model)

Sumber : Milles dan Huberman dalam Sugiyono (2011: 335).

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, maka

perlu dicatat secara teliti dan rinci.Semakin banyak jumlahnya, maka

semakin kompleks dan rumit.Untuk itu perlu dilakukan analisis data

melalui reduksi data yang berarti merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data

selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data.Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa

Data Collection

Data Reduction

Data Display

Conclusion Drawing / Verifying

Page 245: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxlv

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,

flowchart dan sejenisnya.Dalam hal ini Miles dan Huberman menyatakan

yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian

kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan

data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,

merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami

tersebut.

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan

Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan

awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila

tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan

konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan sebuah kesimpulan yang

kredibel.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan

baru yang sebelumnya belum pernah ada.Temuan dapat berupa deskripsi

atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang

atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan

kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.Data display yang dikemukakan

bila didukung oleh data-data yang mantap, maka dapat dijadikan

kesimpulan yang kredibel (Sugiyono, 2011: 336-343).

Page 246: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxlvi

Rumusan masalah pada penelitian ini dijawab melalui analisis

terhadap matriks Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) yang

dihasilkan dari analisis Strengh, Weakness, Opportunities and Threats

(SWOT) yang telah dilakukan oleh PTN di Kalimantan Timur. Analisis

SWOT yang menghasilkan rata-rata skor digambarkan pada matriks

SPACE pada koordinat tertentu.Posisi PTN pada koordinat tersebutlah

yang kemudian dianalisis sebagai suatu posisi stratejik organisasi pada

lingkungan persaingan. Dari itulah kemudian analisis dikembangkan

kepada perumusan strategi daya saing melalui telaah pada komponen

struktural organisasi yang kemudian dikombinasikan dengan analisis

terhadap proses transformasi yang telah dilalui PTN Kalimantan Timur.

3.6. Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid

apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa

yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Tetapi perlu diketahui

bahwa kebenaran realitas data menurut penelitian kualitatif tidak bersifat

tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada konstruksi manusia, dibentuk

dalam diri seorang sebagai hasil proses mental tiap individu dengan

berbagai latar belakangnya (Sugiyono, 2011: 363).

Pengertian reliabilitas dalam penelitian kuantitatif sangat berbeda

dengan reliabilitas dalam penelitian kualitatif karena terdapat perbedaan

paradigma dalam melihat realitas.Menurut penelitian kualitatif, suatu

Page 247: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxlvii

realitas itu bersifat majemuk / ganda, dinamis / selalu berubah, sehingga

tidak ada yang konsisten dan berulang seperti semula. Selain itu, cara

melaporkan penelitian bersifat individualistik, selalu berbeda dari orang

per orang. Tiap peneliti memberi laporan menurut bahasa dan jalan

pikiran sendiri.Demikian pula dalam pengumpulan data, pencatatan hasil

observasi dan wawancara. Proses penelitian sendiri selalu bersifat

personalistik dan tidak ada dua peneliti akan menggunakan dua cara yang

persis sama (Sugiyono, 2011: 363-364).

Sugiyono (2011: 364-374) mengemukakan bahwa uji keabsahan

data dalam penelitian kualitatif meliputi : 1) uji credibility (dalam penelitian

kuantitatif disebut validitas internal), 2) transferability (dalam penelitian

kuantitatif disebut validitas eksternal), 3) dependability (dalam penelitian

kuantitatif disebut reliabilitas) dan 4)confirmalibity (dalam penelitian

kuantitatif disebut obyektivitas).Keempat jenis uji keabsahan data dalam

penelitian kualitatif tersebut terurai sebagai berikut :

1. Uji Kredibilitas

Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian

kualitatif antara lain dilakukan dengan :

a) Perpanjangan pengamatan,

Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan,

melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang

pernah ditemui maupun yang baru. Dengan perpanjangan

pengamatan ini berarti hubungan peneliti dengan narasumber

Page 248: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxlviii

akansemakin terbentuk rapat, semakin akrab, semakin terbuka,

saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang

disembunyikan lagi.

b) Peningkatan ketekunan dalam penelitian,

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara

lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka

kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara

pasti dan sistematis. Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan

ketekunan adalah dengan cara membaca berbagai referensi buku

maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang

terkait dengan temuan yang diteliti. Dengan membaca maka

wawasan peneliti akan semakin luas dan tajam, sehingga dapat

digunakan untuk memeriksa data yang ditemukan itu benar atau

dipercaya atau tidak.

c) Triangulasi,

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan

berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber,

triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu. Triangulasi sumber

dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui

beberapa sumber, triangulasi teknik dilakukan dengan cara

mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang

berbeda, triangulasi waktu dilakukan dengan cara mengecek data

Page 249: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxlix

pada sumber yang sama dengan waktu dan situasi yang berbeda-

beda.

d) Diskusi dengan teman sejawat,

e) Analisis kasus negatif,

Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan

hasil penelitian hingga pada saat tertentu.Melakukan analisis kasus

negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan

bertentangan dengan data yang telah ditemukan.Bila tidak ada lagi

data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti data

yang ditemukan sudah dapat dipercaya.

f) Member check.

Adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada

pemberi data. Tujuan member check adalah untuk mengetahui

seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang

diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan

disepakati oleh para pemberi data berarti data tersebut valid,

sehingga semakin kredibel / dipercaya, tetapi apabila data yang

ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati

oleh pemberi data, maka peneliti perlu melakukan diskusi dengan

pemberi data, dan apabila perbedaannya tajam, maka peneliti

harus merubah temuannya, dan harus menyesuaikan dengan apa

yang diberikan oleh pemberi data. Jadi tujuan member check

adalah agar informasi yang diperoleh dan akan digunakan dalam

Page 250: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccl

laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau

informan.

2. Uji Transferability

Nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil

penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Agar

oranglain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada

kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, maka

peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang

rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya.

3. Uji Dependability

Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan

melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya

dilakukan oleh auditor yang independen, atau pembimbing untuk

mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti di dalam melakukan

penelitian.

4. Uji Confirmability

Menguji confirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan

proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari

proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah

memenuhi standar confirmability. Dalam penelitian, jangan sampai

proses tidak ada, tetapi hasilnya ada.

Page 251: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccli

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1. Profil Universitas Mulawarman Samarinda

Sejarah Universitas Mulawarman (Unmul) dimulai pada 7 Juni

1962 berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor

15/PPK/KDH/1962. Kemudian berdasarkan SK Menteri Pendidikan

dan Ilmu Pengetahuan Nomor 130 Tahun 1962 pada 28 September,

27 September 1962 ditetapkan sebagai tanggal berdirinya Unmul,

dan dikukuhkan secara resmi berdasarkan SK Presiden RI Nomor 65

pada 23 April 1963. Pada awalnya, Unmul hanya memiliki empat

fakultas yaitu Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan, Fakultas

Pertanian, Fakultas Kehutanan dan Fakultas Pertambangan. Pada

tahun 1982 berdasarkan SK Presiden RI Nomor 66 pada 7

September 1982 jumlah fakultas di Unmul bertambah menjadi lima

fakultas, yang antara lain Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Fakultas Pertanian, Fakultas Kehutanan dan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Aspek legal yang saat ini dijadikan landasan pendirian dan

operasional Unmul adalah Statuta Unmul Tahun 2004 yang

ditetapkan melalui SK Menteri Pendidikan Nasional Nomor

091/O/2004 tanggal 29 Juli 2004. Pada tahun 2006, Unmul

Page 252: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclii

menambah enam buah fakultas baru dan satu Unit Pelaksana

Fakultas (UPF) yang menyelenggarakan 53 program studi. Dalam

perkembangan hingga 2012, jumlah fakultas di Unmul telah

mencapai sepuluh fakultas, tiga UP dan 65 program studi.

Unmul memiliki empat kampus, yaitu Kampus Gunung Kelua,

Kampus Jalan Pahlawan, Kampus Jalan Pulau Flores dan Kampus

Jalan Banggeris. Kampus Gunung Kelua adalah kampus utama

dimana semua fasilitas pendidikan, pelatihan, olahraga dan Rektorat

berada. Struktur organisasi Universitas Mulawarman (tersaji pada

halaman lampiran) secara keseluruhan mengacu pada Surat

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0117/0/1995

tanggal 18 Juli 1995, terdiri atas :

a. Dewan Penyantun

b. Unsur Pimpinan : Rektor dan Pembantu Rektor

c. Unsur Tenaga Pengajar : Dosen

d. Senat : Para Guru Besar, Rektor, Pembantu Rektor, Para Dekan

dan Wakil Dosen

e. Unsur Pelaksana Akademik : Fakultas, Lembaga Penelitian dan

Lembaga Pengabdian pada Masyarakat

f. Unsur Pelaksana Administrasi, terdiri dari : Biro Administrasi

Akademik Kemahasiswaan (BAAK), Biro Administrasi Umum dan

Keuangan (BAUK) dan Biro Administrasi Perencanaan,

Kerjasama dan Sistem Informasi Manajemen (BAPKSI)

Page 253: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccliii

g. Unsur Penunjang (UPT/Unit Pelaksana Teknis)

:Perpustakaan,Pusat Komputer,Laboratorium,Bengkel,Kebun dan

Kolam Percobaan.

Berikut adalah periodisasi kepemimpinan pada masa

Presidium di Unmul Samarinda :

1) S. Mochsen (1962 – 1965)

2) A. Moeis Hassan (1965 – 1966)

3) Kol. Soekadilo (1966 – 1968)

4) Kol. A. Wahab Sjahranie (1968 – 1972)

Kemudian sejak 13 Juli 1972, ditetapkan Pimpinan Unmul

dijabat oleh Rektor hingga kini. Adapun periodisasi kepemimpinan

pada masa Rektor di Unmul Samarinda adalah sebagai berikut :

1) Prof. Dr. Ir. R. Sambas Wirakusumah. M.Sc. (1972 – 1980)

2) Prof. Dr. Ir. Soetrisno Hadi, M.ScF. (1980 – 1988)

3) Prof. Dr. HM. Yunus Rasyid, MA. (1988 – 1997)

4) Prof. Ir. H. Rachmad Hernadi, M.Sc. (1997 – 2006)

5) Prof. Dr. Ir. H. Ach. Ariffien Bratawinata, M.Agr. (2006 – 2010)

6) Prof. Dr. H. Zamrudiin Hasid, SE., SU. (2010 – sekarang).

Sumberdaya Manusia (SDM) pada Unmul terdiri atas tenaga

pengajar dan tenaga administrasi. Berikut tersaji data mengenai

jumlah tenaga pengajar Unmul :

Page 254: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccliv

Tabel 4.1. Keadaan Dosen Unmul Samarinda

No Fakultas Pendidikan

Jml S1 S2 S3

1 2 3 4 5 6 1 Ekonomi 8 87 26 121 2 Isipol 6 70 15 91 3 Pertanian 10 82 16 108 4 Kehutanan 4 47 39 90 5 KIP 25 118 38 181 6 Perikanan & Ilmu Kelautan 3 51 14 68 7 Hukum 6 26 3 35 8 Matematika & IPA 5 64 12 81 9 Teknik 12 46 2 60

10 Kedokteran 14 39 3 56 11 Kesehatan Masyarakat 5 16 1 22 12 UP Farmasi 2 10 1 13 13 UP Ilmu Budaya 0 1 0 1

Total 100 657 170 927

Sumber : Bagian Kepegawaian Unmul Samarinda, 2012.

Memperhatikan tabel data tersebut di atas, maka dapat

diketahui tenaga pengajar Universitas Mulawarman pada umumnya

berpendidikan S2 (70,87 persen), dan sisanya berpendidikan S3

(18,34 persen) dan S1 (10,79 persen). Dengan demikian, masih

diperlukan upaya-upaya peningkatan kualitas tenaga pengajar yang

terkait dengan jenjang pendidikan formalnya dalam rangka efektivitas

pelaksanaan tugas Tridharma Perguruan Tinggi, yang mensyaratkan

tenaga pengajar memiliki jenjang pendidikan formal satu tingkat di

atas jenjang pendidikan yang diajarnya.

Sementara data mengenai jumlah tenaga administrasi pada

Unmul Samarinda, tersaji pada tabel berikut ini :

Tabel 4.2. Keadaan Tenaga Administrasi Unmul Samarinda

Page 255: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclv

No Unit /

Fakultas Pendidikan

Jml SD SLTP SLTA D1-D3 S1 S2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Rektorat 8 6 74 18 72 33 211 2 UPT. Perpus 0 0 6 6 9 4 25 3 Ekonomi 5 0 11 2 6 6 30 4 Isipol 0 0 10 5 18 3 36 5 Pertanian 2 1 19 4 10 4 40 6 Kehutanan 0 1 22 1 6 4 34 7 KIP 0 0 23 2 6 2 33 8 PIK 0 0 11 0 9 3 23 9 Hukum 0 0 2 0 6 2 10

10 MIPA 0 3 6 0 8 2 19 11 Teknik 0 0 8 0 4 0 12 12 Kedokteran 0 3 11 5 10 2 31 13 Kesehatan

Masyarakat 0 0 1 0 2 3 6

14 UP Farmasi 0 0 0 0 2 0 2 15 UP Ilmu

Budaya 0 0 1 0 2 0 3

Total 15 140 205 43 170 68 515

Sumber : Bagian Kepegawaian Unmul Samarinda, 2012.

Tabel data tersebut menunjukkan bahwa tenaga administrasi

pada Universitas Mulawarman pada umumnya berpendidikan SLTA

(39,81 persen).

4.1.2. Profil Politeknik Negeri Samarinda

Politeknik Negeri Samarinda pada awal berdirinya bernama

Politeknik Universitas Mulawarman Samarinda. Berdiri sejak Oktober

1987, yang merupakan angkatan kedua penyelenggaraan Politeknik

di Indonesia. Pada awal berdirinya, Jurusan yang diselenggarakan

untuk Bidang Rekayasa adalah Teknik Mesin, Teknik Elektro dan

Teknik Sipil, sedangkan untuk Bidang Tata Niaga adalah Akuntansi

dan Administrasi Niaga. Jenjang pendidikan untuk seluruh jurusan

tersebut adalah jenjang Diploma II. Sejalan dengan pertumbuhan

Page 256: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclvi

dan kebutuhan industri, sejak tahun 1993 jenjang pendidikan Jurusan

Akuntansi dan Administrasi Niaga ditingkatkan dari Diploma II

menjadi Diploma III dan mulai tahun ajaran 1997/1998 seluruh

Jurusan Bidang Rekayasa ditingkatkan dari Diploma II menjadi

Diploma III. Pada tahun ajaran 1998/1999, Politeknik Negeri

Samarinda telah membuka jurusan baru, yaitu Teknik Kimia Industri.

Berdasarkan naskah kerjasama antara Direktur Jenderal

Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Departemen

Tenaga Kerja RI Nomor KEP-31/BPP/1997 dan Direktur Jenderal

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI

Nomor KEP.125/DIKTI/SKB/1997 serta Memorandum of

Understanding (Naskah Kesepakatan) kerjasama antara Kantor

Wilayah Departemen Tenaga Kerja Provinsi Kalimantan Timur

Nomor KEP.27/W.16/6/1997 dan Politeknik Universitas Mulawarman

Nomor 593/PNS/PP/1997, pada tahun ajaran 1997/1998 ini telah

dibuka program khusus teknisi untuk Jurusan Teknik Mesin Industri

dan Teknik Listrik Industri.

Susunan Organisasi Politeknik Negeri Samarinda (tersaji pada

halaman lampiran) terdiri atas :

a. Direktur dan Pembantu Direktur

b. Senat

c. Sub Bagian Administrasi Akademik, Kemahasiswaan,

Perencanaan dan Sistem Informasi

Page 257: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclvii

d. Sub Bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian

e. Jurusan

f. Laboratorium atau Studio

g. Kelompok Dosen

h. Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

i. Unit Pelaksana Teknis (UPT), meliputi :

1) Perpustakaan

2) Komputer

3) Bengkel atau Laboratorium

4) Unit Pemeliharaan dan Perbaikan

5) Unit Pelaksana dan Teknis lainnya.

j. Dewan Penyantun

Sumber Daya Manusia pada Politeknik Negeri Samarinda

terdiri atas tenaga pengajar dan tenaga administrasi. Untuk tenaga

pengajar pada Politeknik Negeri Samarinda,tingkat pendidikan S1

mendominasi keadaan pendidikan formal tenaga pengajar sebesar

56,65 persen, dilanjutkan dengan tingkat pendidikan S2 sebesar

42,67 persen dan yang berpendidikan S3 adalah paling sedikit (0,38

persen). Uraian data mengenai hal tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3. Keadaan Dosen Politeknik Negeri Samarinda

No Jurusan Jenis

Kelamin Pendidikan

Jml L P S1 S2 S3

Page 258: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclviii

1 Administrasi Bisnis 20 13 9 23 1 33 2 Akuntansi 31 6 12 25 0 37 3 Desain 8 6 13 1 0 14 4 Teknik Elektro 30 2 20 12 0 32 5 Teknik Kimia 18 7 16 9 0 25 6 Kemaritiman 9 6 12 3 0 15 7 Teknik Mesin 26 6 18 14 0 32 8 Pariwisata 13 7 19 1 0 20 9 Teknik Sipil 25 10 12 23 0 35

10 Teknologi Informasi 17 3 18 2 0 20 Total 197 66 149 113 1 263

Sumber : Sub Bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian Politeknik Negeri Samarinda, 2012.

Sedangkan datamengenai jumlah tenaga administrasi pada

Politeknik Negeri Samarinda ditunjukkan melalui tabel data berikut ini

:

Tabel 4.4. Keadaan Tenaga AdministrasiPoliteknik Negeri Samarinda

No Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin

Jumlah L P

1 SD 4 0 4 2 SLTP 9 0 9 3 SLTA 40 6 46 4 D1 – D3 27 5 32 5 S1 31 20 51 6 S2 4 2 6

Total 115 33 148

Sumber : Sub Bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian Politeknik Negeri Samarinda, 2012.

Memperhatikan tabel data tersebut di atas, maka tampak

bahwa pada umumnya tenaga administrasi pada Politeknik Negeri

Samarinda berpendidikan SLTA (34,46 persen).

Untuk menunjang program pendidikan di Politeknik Negeri

Samarinda, mahasiswa diberikan pendidikan materi teori dan praktek

(di bengkel dan laboratorium) yang relevan dengan kemajuan ilmu

Page 259: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclix

pengetahuan dan teknologi. Adapun fasilitas penunjang pendidikan

yang tersebar di semua jurusan adalah sebagai berikut :

1) Jurusan Teknik Mesin

a) Laboratorium Hidraulik dan Pneumatik

b) Laboratorium Overhull Mekanik

c) Workshop Mekanik

d) Laboratorium CNC

e) Laboratorium Automotive and Maintenance

f) Laboratorium Alat Berat (Kerjasama Politeknik dan Trakindo

Utama)

2) Jurusan Teknik Sipil

a) Workshop Sipil

b) Kerja Kayu (Carpentry)

c) Pengukuran dan Pemetaan (Surveying and Mapping)

d) Laboratorium Pengujian Tanah (Soil Testing)

e) Laboratorium Pengujian Bahan (Material Testing)

f) Studio Gambar (Drafting Studio)

3) Jurusan Teknik Elektro

a) Workshop Elektro

b) Laboratorium Elektro

4) Jurusan Akuntansi

a) Laboratorium Komputer (Local Area Network System)

b) Laboratorium Akuntansi

Page 260: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclx

5) Jurusan Administrasi Bisnis

a) Laboratorium Pengetikan Elektronik

b) Laboratorium Pengetikan Manual

c) Laboratorium Perkantoran

d) Laboratorium Komputer (Local Area Network System)

e) Laboratorium Bahasa

6) Jurusan Teknik Kimia Program Studi Petro dan Oleo kimia

a) Laboratorium Dasar, membawahi :

1. Laboratorium Dasar Proses Kimia

2. Laboratorium Kimia Instrumen

3. Laboratorium Kimia Analitik

b) Laboratorium Satuan Operasi, membawahi :

1. Laboratorium Operasi Teknik Kimia I

2. Laboratorium Pilot Plan

3. Laboratorium Kontrol

Dengan demikian, pada Politeknik Negeri Samarinda terdapat

enam jurusan. Politeknik merupakan pendidikan profesional yang

menganut sistem paket dengan masa pendidikan selama tiga tahun

atau enam semester. Setiap semester berlangsung selama 20

minggu efektif dengan beban 38 jam pelajaran tiap minggu, satu jam

pelajaran biasanya sama dengan 50 menit. Komposisi jumlah jam

pelajaran teori dan praktek dalam tiga tahun, berbanding antara 45

persen teori dan 55 persen praktek.

Page 261: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclxi

4.1.3. Profil Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sultan Sulaiman (STAIN) Samarinda

Gagasan untuk mendirikan Perguruan Tinggi Islam di

Kalimantan Timur pada awalnya dipelopori oleh beberapa tokoh yang

tergabung dalam organisasi Islam. Langkah pertama yang ditempuh

adalah mendirikan Sekolah Persiapan Institut Agama Islam

Kalimantan Timur pada 18 Agustus 1963. Secara resmi

penegeriannya dilakukan oleh Dr. Mukti Ali, MA atas nama Menteri

Agama RI pada 17 September 1964, yang sekarang menjadi

Madrasah Aliyah Negeri 1 (MAN) Samarinda.

Langkah selanjutnya adalah mendirikan Fakultas Islam swasta

yang secara resmi didirikan dengan Surat Keputusan Panitia

Pembukaan Fakultas Tarbiyah IAI Kalimantan Timur Nomor :

25/PN/1964 pada 17 September 1964 dengan menunjuk Letkol

Ngadio, BcHk. selaku pimpinan fakultas (Dekan). Kuliah perdana

dilaksanakan pada 6 Oktober 1964. Setelah berjalan selama

setahun, upaya penegerianpun dilakukan dengan terlebih dahulu

membentuk Yayasan Badan Wakaf Fakultas Tarbiyah pada

November 1965 dengan ketua H. Muis Hasan (Gubernur Kalimantan

Timur pada saat itu).

Selanjutnya pada tahun 1968 dibentuk panitia penegerian

Fakultas Tarbiyah IAI Kalimantan Timur dan pada November 1968

Fakultas Tarbiyah secara resmi menjadi Fakultas Tarbiyah IAIN di

bawah binaan IAIN Sunan Ampel Surabaya, dengan SK Menteri

Page 262: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclxii

Agama RI No.167/1968 dengan pimpinan Fakultas dipercayakan

kepada Drs. Tengku Rasyid Hamzah sebagai Pj. Dekan didampingi

Drs. H.M. Yusuf Rasyid sebagai Wakil Dekan dan M. Ayub Oms, BA.

selaku Sekretaris al-Jami’ah.

Dalam perjalanannya, pada tahun 1988 pembinaan Fakultas

Tarbiyah Samarinda dialihkan dari IAIN Sunan Ampel Surabaya

kepada IAIN Antasari Banjarmasin. Selanjutnya pada tahun 1997

kebijakan secara nasional telah merubah status Fakultas Tarbiyah

IAIN Antasari Samarinda menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam

Negeri (STAIN) Samarinda sesuai Keppres RI No. 11 Tahun 1997

pada 21 Maret 1997, KMA RI No. 311 Tahun 1997 pada 16 Juni

1997 dan SK Dirjen Binbaga Islam Depag RI No. E/136/1997 pada

30 Juni 1997.

Susunan Organisasi STAIN Sultan Sulaiman Samarinda

(tersaji pada halaman lampiran) terdiri atas :

b. Ketua dan Pembantu Ketua

c. Senat

d. Bagian Administrasi

e. Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan, serta Akademik

Kemudian berikut ini adalah periodisasi kepemimpinan STAIN

Sultan Sulaiman Samarinda :

1. Tengku Rasyid Hamzah (1979 – 1982)

2. Drs. H. Yusuf Rasyid (1982 – 1986, IAIN)

Page 263: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclxiii

3. Drs. H. Sabran Djailani (1986 – 1989, IAIN)

4. Drs. H. Nuktah Arfawie Kurde, SH., M.Hum. (1989 – 1999, IAIN)

5. Prof. Dr. Hj. Siti Muri’ah (1999 – 2003, STAIN)

6. Prof. Dr. H. Fahmy Arief, M.Ag. (2003 – 2006, STAIN)

7. Prof. Dr. H. Abdul Hadi, M.Ag. (2006 – 2008, STAIN)

8. Dr. H. Hadi Mutaman, M.Ag. (2008 – 2012, STAIN).

Sumber Daya Manusia pada STAIN Sultan Sulaiman

Samarinda terdiri atas tenaga pengajar dan tenaga administrasi.

Berikut tersaji data mengenai jumlah tenaga pengajar STAIN Sultan

Sulaiman Samarinda :

Tabel 4.5. Keadaan Dosen STAIN Sultan Sulaiman Samarinda

No Pendidikan Jenis Kelamin

Jml L P

1 S1 3 7 10 2 S2 43 22 65 3 S3 6 1 7

Total 52 30 82

Sumber : Sub Bagian Kepegawaian dan Keuangan STAIN Sultan Sulaiman Samarinda, 2012.

Dengan demikian, tabel data tersebut di atas menunjukkan

bahwa pada umumnya tenaga pengajar pada STAIN Sultan

Sulaiman Samarinda berpendidikan S2 (79,27 persen), kemudian

selanjutnya yang berpendidikan S1 (12,20 persen) dan paling sedikit

berpendidikan S3 (8,57 persen).

Sedangkan mengenai jumlah tenaga administrasi pada STAIN

Sultan Sulaiman Samarinda, penulis sajikan tabel data berikut ini :

Page 264: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclxiv

Tabel 4.6. Keadaan Tenaga Administrasi STAIN Sultan SulaimanSamarinda

No Pendidikan Jenis Kelamin

Jml L P

1 S2 1 1 2 2 S1 18 5 23 3 SLTA / sederajat 6 2 8

Total 25 8 33

Sumber : Sub Bagian Kepegawaiandan Keuangan STAIN Sultan Sulaiman Samarinda, 2012.

Berdasarkan tabel tersebut di atas, tampak bahwa tenaga

administrasi pada STAIN Sultan Sulaiman Samarinda pada

umumnya berpendidikan S1 (69,70 persen).

Adapun jurusan dan program studi yang terdapat pada STAIN

Sultan Sulaiman Samarinda antara lain :

1) Jurusan Tarbiyah

a) Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)

b) Program Studi Kependidikan Islam (KI)

c) Program Studi Bahasa Inggris (PBI)

d) Program Studi Bahasa Arab (PBA)

2) Jurusan Syari’ah

a) Program Studi Ahwalus Syakhsiyyah / Pengadilan Islam (AS)

b) Program Studi Muamalah / Ekonomi Islam (MU)

3) Jurusan Dakwah

a) Program Studi Manajemen Dakwah (MD)

b) Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)

Dengan demikian, STAIN Sultan Sulaiman Samarinda

memiliki tiga jurusan dan delapan program studi.

Page 265: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclxv

4.2. Hasil Penelitian

Untuk dapat mendeskripsikan model empirik strategi daya saing

organisasi PTN Kalimantan Timur, penulis menyajikan langkah-langkah

formulasi strategi dan pilihan struktur organisasi yang telah dilaksanakan

oleh organisasi PTN Kaltim.

4.2.1. Perencanaan Stratejik Universitas Mulawarman

Uraian perencanaan stratejik yang dilakukan Universitas

Mulawarman (Unmul) dalam penelitian ini merupakan gabungan dari

dokumen Rencana Strategis Bisnis Universitas Mulawarman 2008-2012

dengan data primer yang berasal dari informan penelitian :

4.2.1.1. Analisis Kesiapan Sistem Unmul

Sebelum melakukan perencanaan, Unmul menetapkan

sejumlah kesiapan organisasi, antara lain dengan mengidentifikasi

isu-isu strategis yang dihadapi, mengklarifikasi aturan yang

mendasari perencanaan, menciptakan komite perencanaan dan

mempersiapkan profil organisasi. Produk yang dihasilkan dari

tahapan analisis kesiapan sistem adalah rencana untuk

perencanaan.

Terkait dengan kegiatan penyiapan sistem sebagai

komponen awal perencanaan stratejik di Unmul, II memberikan

informasisebagai berikut :

“Tahap awal dari perencanaan yang kita lakukan adalah mempersiapkan sistem terlebih dahulu. Kegiatannya antara lain

Page 266: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclxvi

membuat daftar isu-isu strategis yang dihadapi Unmul, menyiapkan aturan-aturan yang mendasari kegiatan perencanaan, membentuk tim perencana, sampai pada penyusunan profil Unmul. Sejumlah informasi mengenai keuangan beserta proyeksi tentang kas dan anggaran juga harus dipersiapkan” (hasil wawancara pada Sabtu, 8 Juni 2013).

Kemudian ZHjuga memberikan pernyataan yang mendukung

informasi sebelumnya :

“Tentunya harus dibentuk tim yang menangani perencanaan, dengan berbagai ketentuan dan aturan yang mendasarinya. Dengan adanya tim itu, maka berbagai informasi yang dibutuhkan untuk membuat sebuah perencanaan dapat dipersiapkan. Jadi hal pertama yang dilakukan dalam perencanaan Unmul adalah pembentukan tim itu” (hasil wawancara pada Selasa, 11 Juni 2013).

Berkenaan dengan identifikasi atas isu-isu strategis yang

dihadapi, Unmul melakukan evaluasi terhadap lingkungan internal

dan eksternalnya yang dari pengkajian itulah dirumuskan sejumlah

isu-isu strategis berikut ini :

1) Perubahan pola pendidikan tinggi di seluruh dunia yang

semakin cepat karena kemajuan ilmu, teknologi dan metode

pendidikan yang berdampak pada struktur dan paradigma

penyelenggaraan universitas.

2) Adanya paradigma baru pendidikan tinggi yang

mengedepankan daya saing bangsa seperti dituangkan dalam

HELTS (Higher Education Long Term Strategy) 2003-2010.

3) Perubahan kebijakan nasional tentang pengembangan

pendidikan tinggi sebagai konsekuensi Undang-undang Sistem

Pendidikan Nasional, Undang-undang Keuangan Negara,

Page 267: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclxvii

Undang-undang Perbendaharaan Negara dan Peraturan

Pemerintah mengenai Badan Layanan Umum.

4) Tuntutan perbaikan dan pengembangan layanan universitas

khususnya dalam rangka kebijakan perbaikan pelayanan publik

bidang pendidikan.

5) Adanya perubahan kondisi status sosial kemasyarakatan ke

keadaan yang semakin baik.

6) Semakin terbatasnya keuangan pemerintah untuk anggaran

pendidikan.

7) Adanya peluang menjalin kerjasama dengan lembaga di tingkat

nasional maupun internasional.

8) Semakin perlunya kebutuhan untuk mengintegrasikan sains dan

moral dengan memadukan pola pendidikan universitas dengan

mengedepankan etika profesi.

9) Semakin diperlukannya kearifan dalam pengelolaan SDA ke

arah pengelolaan yang berkelanjutan.

10) Kebutuhan universitas untuk menjadi universitas berskala

internasional (Rencana Strategis Bisnis Unmul 2008-2012).

Kemudian mengenai aturan-aturan yang mendasari kegiatan

perencanaan stratejik yang dilakukan Unmul, dikatakan oleh

IImelalui pernyataan sebagai berikut :

“Memang penyusunan Renbis Unmul didasari oleh peraturan-

peraturan, diantaranya peraturan mengenai sistem pendidikan

Page 268: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclxviii

nasional, pengelolaan keuangan, standar-standar nasional

mengenai pendidikan, dan sebagainya” (hasil wawancara pada

Sabtu, 8 Juni 2013).

Sejumlah aturan yang dimaksud dalam kutipan wawancara

tersebut di atas, dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara.

2) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

3) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

4) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan.

5) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119 Tahun 2007 tentang

Persyaratan Administratif dalam Rangka Pengusulan dan

Penetapan Satuan Kerja Instansi Pemerintah untuk

Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

6) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66 Tahun 2006 tentang

Rencana Bisnis Anggaran.

Sedangkan dokumen yang dijadikan referensi penyusunan

Rencana Strategis Unmul antara lain adalah :

1) Pedoman Pendidikan Unmul Tahun 2007/2008.

2) Rencana Strategis Unmul Tahun 2006-2011.

Page 269: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclxix

3) Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (Unmul) Tahun 2007.

4) Standar Pelayanan Minimum Unmul 2008-2012.

Setelah sejumlah aturan yang mendasari kegiatan

perencanaan telah disiapkan, maka langkah selanjutnya adalah

pembentukan tim perencana. Perencanaan stratejik Unmul

dilakukan oleh Tim Penyusun Proposal BLU yang dibentuk dengan

Surat Keputusan Rektor Unmul Nomor 143/DT/2008 tanggal 22

Maret 2008 dan dibantu oleh Tim Teknis yang dibentuk dengan

Surat Keputusan Rektor Nomor 190/DT/2008 tanggal 8 April 2008.

Tim Penyusunan Proposal BLU terdiri dari para anggota senat

universitas yang bertugas memberikan arah dan kebijakan yang

akan diterapkan oleh Unmul dalam rangka pengubahan status

menjadi BLU, sedangkan Tim Teknis Penyusunan Proposal BLU

merangkum dan menterjemahkannya dalam bentuk dokumen

Rencana Strategis Bisnis. Kedua tim tersebut terdiri dari seluruh

komponen yang memiliki kompetensi di bidang perencanaan dan

penganggaran.

Dengan telah dibentuknya tim perencana sebagai pihak-

pihak yang melakukan proses perencanaan stratejik, disusunlah

profil Unmul sebagaimana yang telah terjabar pada bagian awal

Bab IV ini. Profil Unmul memuat sejarah pembentukannya, lokasi,

struktur organisasi dan kepemimpinan. Di dalam proses

Page 270: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclxx

perencanaan stratejik Unmul, tim perencana juga melakukan

penyajian informasi mengenai keuangan beserta proyeksinya.

Mengenai penyajian informasi mengenai keuangan, II

menyatakan bahwa :

“Selain menyusun profil Unmul, kami juga membuat semacam kerangka pembiayaan lima tahunan sebagai informasi keuangan untuk menyusun perencanaan strategis. Kerangka pembiayaan tersebut meliputi ketentuan anggaran, alokasi belanja operasi juga belanja modal. Mengapa kerangka pembiayaan perlu dibuat ? Tidak lain adalah untuk keperluan pelaksanaan perencanaan yang lebih sistematis dan lebih terstruktur pada setiap tahunnya” (hasil wawancara pada Sabtu, 8 Juni 2013).

Kerangka pembiayaan yang telah dipersiapkan Unmul dalam

analisis kesiapan sistemnya, meliputi beberapa poin sebagai

berikut :

1) Kebutuhan Anggaran

Tabel berikut menyajikan kebutuhan anggaran bagi Unmul

dalam membiayai program setiap tahunnya :

Tabel 4.7. Kebutuhan Anggaran Unmul 2008-2012

Program Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 Peningkatan infrastruktur pendidikan

263.465 284.441 452.255 557.139 662.023

Peningkatan kualitas pelayanan akademik

52.944 52.944 52.944 52.944 52.944

Pengembangan potensi mahasiswa

1.980 2.000 2.050 2.050 2.050

Memperluas networking dengan

3.132 3.200 3.250 3.300 3.350

Page 271: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclxxi

lembaga nasional & internasional Peningkatan kemampuan pengelolaan keuangan universitas

1.978 2.000 2.050 2.050 2.100

(Rp dalam milyar) Sumber : Rencana Strategis Bisnis Unmul, 2008-2012. 2) Alokasi Biaya Operasional

Sumber pendanaan di atas kemudian dialokasikan ke dalam

kategori biaya operasional dan investasi. Untuk biaya operasional,

didominasi oleh program pengelolaan keuangan yang efektif dan

efisien karena pada dasarnya program ini berisi kegiatan-kegiatan

yang bersifat rutin. Sedangkan biaya operasional dalam program-

program lainnya merupakan pendanaan operasional dalam

menjalankan program tersebut.

Tabel 4.8. Alokasi Biaya Operasional Unmul 2008-2012

No Uraian Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 1 Biaya

Pelayanan : a. Biaya bahan b. Biaya jasa

pelayanan c. Biaya

pegawai d. Biaya

penyusutan e. Biaya peme-

liharaan f. Biaya daya

dan jasa

20.356

39.914

1.802

2.727

21.374

60.602

1.982

2.999

22.443

66.662

2.181

3.299

23.564

73.329

2.399

3.629

24.743

80.661

2.639

3.992

Page 272: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclxxii

g. Biaya amortisasi

h. Biaya perjalanan

1.872

2.059

2.265

2.491

2.740 2 Biaya Umum

dan Administrasi : a. Biaya

pegawai b. Biaya adm.

kantor c. Biaya

penyusutan d. Biaya peme-

liharaan e. Biaya daya

dan jasa f. Biaya

promosi g. Biaya

amortisasi h. Biaya

perjalanan

13.504

13.318

2.703

1.818

1.248

20.201

14.649

2.974

1.999

1.372

22.221

16.114

3.271

2.199

1.510

24.443

17.726

3.598

2.419

1.661

28.109

19.498

3.958

2.661

1.828 (Rp dalam juta) Sumber : Rencana Strategis Bisnis Unmul, 2008-2012. 3) Alokasi Biaya Investasi

Anggaran yang diperlukan dalam biaya investasi pada

prinsipnya terdiri dari lima bagian, yaitu :

a) Alokasi anggaran untuk mencukupi sarana dan prasarana yang

sesuai dengan strandar pelayanan minimal pendidikan.

b) Alokasi anggaran untuk beasiswa pendidikan dosen dan

mahasiswa.

c) Alokasi anggaran untuk pengembangan pendidikan

(pengembangan kampus Unmul II).

d) Alokasi anggaran untuk penelitian dan pengabdian pada

masyarakat.

Page 273: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclxxiii

e) Alokasi anggaran untuk pengembangan fasilitas penunjang

akademik.

Tabel 4.9. Alokasi Biaya Investasi Unmul 2008-2012

Uraian Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 Sapras pendidikan

137.511 140.000 120.000 110.000 100.000

Beasiswa pen- didikan dosen & pegawai

9.466 9.500 9.700 9.800 10.000

Pengembangan pendidikan (kampus II)

4.195 37.758 62.930 104.884 209.768

Penelitian & pengabdian pada masy.

2.600 2.000 1.950 1.950 1.950

Fasilitas penunjang akademik

8.750 9.625 10.587 11.646 12.810

(Rp dalam milyar) Sumber : Rencana Strategis Bisnis Unmul, 2008-2012.

Mengenai alokasi biaya investasi, II memberikan informasi

sebagai berikut :

“Untuk beasiswa pendidikan dosen dan pegawai, Unmul punya lebih dari sepuluh donatur, termasuk dari pemerintah, swasta maupun BUMN. Kemudian untuk pengembangan pendidikan, yaitu untuk pembangunan di kampus II Unmul, dari total kebutuhan dana rencananya 90 persen akan didanai oleh hibah dari Islamic Development Bank, dan 10 persennya oleh hibah Pemprov Kaltim” (hasil wawancara pada Sabtu, 8 Juni 2013). 4.2.1.2. Pernyataan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Unmul

Unmul merupakan unit organisasi di lingkungan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan yang dipimpin oleh Rektor yang

bertanggungjawab kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Unmul merumuskan visi sebagai berikut : “Universitas berstandar

Page 274: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclxxiv

internasional yang mampu berperan dalam pembangunan bangsa

melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat

yang bertumpu pada SDA khususnya hutan tropis lembab (tropical

rain forest) dan lingkungannya”. Dengan demikian, Unmul harus

menjadi center of interest yang berfungsi sebagai agen pendorong

penggunaan SDA berkelanjutan dan Indonesia sebagai paru-paru

dunia. Untuk itu perlu dikembangkan perangkat keilmuan yang

memungkinkan mahasiswa untuk berpikir kritis, cerdas dan

universal tentang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Misi merupakan sesuatu yang harus diemban atau

dilaksanakan sesuai dengan visi yang telah ditetapkan agar tujuan

organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Misi Unmul

terdiri dari tiga komponen, antara lain :

1) Menghasilkan SDM yang berualitas, berkepribadian dan

profesional melalui penyelenggaraan pendidikan tinggi yang

bertaraf internasional,

2) Menghasilkan riset yang berkualitas serta berdayaguna dengan

mengedepankan prinsip-prinsip kelestarian,

3) Menyelenggarakan pengelolaan universitas yang akuntabel dan

mandiri sesuai dengan standar (nasional).

Terkait dengan visi misi Unmul, ZH memberikan pernyataan

sebagai berikut :

“Visi misi kita adalah World Class. Artinya dulu dosen-dosen itu kurang berkembang, sekarang sudah mulai berkembang walaupun

Page 275: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclxxv

baru berbasis lokal. Bukan dosen itu cari uang, tapi kita harapkan dapat cari nilai tambah, harus dimiliki jiwa entrepenuer. Riset yang bisa menghasilkan manfaat bagi pihak yang terkait, misalnya bagi Pemda, untuk daerah, kemudian riset itu bisa dipublish dan dibaca oleh seluruh dunia. Dengan begitu dunia akan tahu bahwa Unmul punya macam-macam riset, yang bersumber dari pemanfaatan sumber daya alam itu tadi. Kemudian untuk lulusan, lulusan kita kan sudah jelas. Tiap fakultas punya warna masing-masing, menghasilkan sarjana yang masing-masing sesuai dengan disiplin keilmuannya, tinggal menekankan penguasaan bahasa asing saja lagi untuk bisa go internasional dengan baik” (hasil wawancara pada Selasa, 11 Desember 2012).

Berkenaan dengan upaya pencapaian visi menjadi

Universitas bertaraf internasional, pada Unmul terdapat UPT.

Program Unggulan Internasional yang menginisiasi sejumlah

Magister and Doctoral Program, dan memiliki program-program

lainnya seperti International Joint and Double Degree, International

Joint Training, Symposium, Research and Publication.

Mengenai UPT. Program Unggulan Internasional, RA

menyatakan bahwa :

“Disini kami bekerja, menjalin kerjasama dengan perguruan-perguruan tinggi di luar negeri dalam rangka mewujudkan cita-cita World Class Unmul. Hingga sejauh ini pencapaian UPT. PUI cukup baik, walau keberadaan kami disini masih baru dan belum mendapat perhatian yang baik dari Universitas. Contohnya untuk kantor saja statusnya masih dipinjami Universitas alias sewa, dalam waktu dekat juga terancam akan digusur karena ruangan ini akan dipergunakan untuk kepentingan lain. Untuk perjuangan kami untuk sementara ini baru pada wilayah Asia Tenggara, dimana telah terjalin kerjasama antara Unmul dengan negara-negara ASEAN, terutama Korea, Thailand dan Jepang. Bukti pencapaiannya adalah dengan telah dibukanya International Office of Chulalongkorn University di Unmul Samarinda pada Juli 2012 lalu, terselenggaranya International Symposium on Human Development and Sustainable Utilization of Natural Resource in Asian Countries juga tahun 2012 lalu, ada pula kegiatan the 6th Korea-Thailand-Indonesia Joint Symposium on Biomass Utilization

Page 276: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclxxvi

and Renewable Energy. Kemudian ada juga International Joint Research Collaboration with Gifu University, Japan dan lain-lain” (hasil wawancara pada Sabtu, 12 Januari 2013).

Pembukaan program double degree atau kerjasama dua

perguruan tinggi yakni Universitas Mulawarman Samarinda dengan

Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand, merupakan yang

pertama diselenggarakan di luar Jawa. Bahkan Biro Kerjasama

Luar Negeri (BLKN) Kemendikbud menjadikan Unmul sebagai

brand mark atau contoh pengembangan double degree dan

international university di luar Jawa, khususnya kawasan timur

Indonesia.

RAkemudian menyatakan bahwa :

“Itulah yang membanggakan setelah 50 tahun bekerja. Unmul

dapat penghargaan luar biasa dari BLKN Kemendikbud. Bukan

hanya yang pertama di Kalimantan, tapi pertama di luar Jawa,”

(hasil wawancara pada Sabtu, 12 Januari 2013).

RA lebih lanjut lagi menyatakan bahwa :

“Double degree merupakan penyelenggaraan kegiatan antar perguruan tinggi untuk suatu program studi secara bersama, dan saling mengakui lulusannya dengan dua gelar lulusan. Program double degree ini meliputi program jenjang pendidikan pascasarjana strata dua atau S2 Magister, dan strata tiga atau S3 doktor. Pengembangan double degree merupakan tujuan strategis pengembangan PUI Unmul di dalam masterplan pengembangan program jangka panjang. Yakni membaiknya sistem pendidikan Unmul yang berstandar internasional, terselenggaranya riset berkualitas internasional dengan penekanan pada SDA terbarukan, terbangunnya skema kerjasama saling menguntungkan bidang akademik dan non akademik dengan berbagai pihak dalam dan luar negeri, serta terbangunnya organisasi dan manajemen efektif untuk mencapai Tridharma Perguruan Tinggi. Selain itu, program

Page 277: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclxxvii

double degree juga sejalan dengan masterplan pengembangan SDM Unmul yang notabene masih kekurangan tenaga dosen berpendidikan Doktor. Dari total 928 orang dosen Unmul pada tahun 2011, hanya sekitar 120 orang yang berpendidikan Doktor. Jadi yang dibutuhkan adalah infrastruktur, yakni program fasilitasi melalui program kerjasama internasional double degree itu tadi” (hasil wawancara pada Sabtu, 12 Januari 2013).

Dengan demikian, program double degree yang

diselenggarakan oleh UPT. Program Unggulan Internasional Unmul

dapat mempercepat terwujudnya program universitas internasional

dan menjadikan Unmul sebagai World Class University yang juga

dicita-citakan oleh Gubernur Kalimantan Timur, Dr. H. Awang

Faroek Ishak. Karena itu pula, Gubernur Kallimantan Timur

mendukung tujuan tersebut dengan menyediakan berbagai

program beasiswa baik dari Pemerintah Daerah, swasta maupun

dari program-program bantuan lainnya untuk bergabung pada

program double degree.

Kemudian mengenai misi Unmul akan penyelenggaraan tata

kelola internal organisasi, AAB menyatakan bahwa :

“Perintisan-perintisan Unmul sudah terlihat geliatnya untuk berkembang pada tahun 2000. Ketika itu, universitas sudah mulai melakukan gerakan pengembangan kampus dengan perintisan berbagai program studi baru sebagai cikal bakal berdirinya fakultas baru seperti Perikanan, MIPA, Kedokteran, Kesmas dan Teknik Pertambangan, serta perbaikan infrastruktur, sarana dan prasarana. Kini, Unmul sudah maju dan memiliki hampir 40 ribu mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia, tidak hanya dari Kaltim saja” (kutipan wawancara dalam Buku 50 Tahun Universitas Mulawarman, 2012).

Tujuan adalah penjabaran dari visi dan misi organisasi,

tujuan strategis bisnis Unmul adalah :

Page 278: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclxxviii

1) Aspek Keuangan

Meningkatkan kemandirian, efisiensi dan efektivitas pengelolaan

sumberdaya keuangan.

2) Aspek Pelayanan Pelanggan

a) Meningkatkan produktivitas dan efektivitas pendidikan,

b) Meningkatkan kuantitas dan kualitas pengkajian dan

penelitian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,

c) Memanfaatkan pengetahuan ilmiah, teknologi dan

humaniora untuk pembangunan nasional dan daerah, serta

pemberdayaan masyarakat,

d) Mengintegrasikan sistem pendidikan nasional yang sesuai

dengan kebutuhan masyarakat,

e) Mewujudkan universitas berstandar nasional dan

internasional,

f) Mewujudkan program studi internasional,

g) Meningkatkan kuantitas dan kualitas kerjasama dalam dan

luar negeri.

3) Aspek Administrasi

a) Meningkatkan administrasi pencatatan dan pelaporan, baik

akademik maupun non akademik,

b) Meningkatkan status kelembagaan Unmul.

4) Aspek SDM

Meningkatkan kapasitas tenaga pendidik dan staf administrasi.

Page 279: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclxxix

5) Aspek Sarana dan Prasarana

Meningkatkan sarana dan prasarana universitas untuk

mewujudkan universitas berstandar internasional.

Kemudian mengenai sasaran, Unmul merumuskan sasaran

strategisnya berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan untuk lima

tahun ke depan. Sasaran disusun untuk tiap aspek operasional

universitas, sebagai berikut :

1) Aspek Keuangan

a) Terwujudnya pengelolaan keuangan berdasarkan PPK-BLU,

b) Meningkatnya sumber-sumber pendanaan dari masyarakat,

c) Meningkatnya kontribusi dari hasil usaha untuk menunjang

pendidikan,

d) Meningkatnya sumber pendanaan dari hasil kerjasama dari

institusi lain,

e) Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan universitas.

2) Aspek Pelayanan Pelanggan

a) Meningkatnya kuantitas dan kualitas hasil pendidikan.

b) Meningkatnya produktivitas, kualitas dan relevansi hasil

penelitian yang sesuai dengan perkembangan masyarakat,

c) Meningkatnya partisipasi Unmul dalam proses

pembangunan masyarakat dan penanganan masalah sosial,

d) Terwujudnya kurikulum pendidikan yang berorientasi dunia

kerja,

Page 280: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclxxx

e) Terwujudnya pengelolaan pendidikan yang efektif dan

efisien,

f) Terwujudnya perintisan program studi internasional,

g) Meningkatnya jumlah dan mutu kerjasama, baik dalam

negeri maupun luar negeri.

3) Aspek Administrasi

a) Meningkatnya kualitas layanan administrasi akademik

kemahasiswaan,

b) Meningkatnya kualitas layanan administrasi kepegawaian,

c) Terwujudnya Unmul menjadi BLU,

d) Terwujudnya akreditasi program studi,

e) Bertambahnya jumlah program studi,

f) Terwujudnya kurikulum pengajaran yang sesuai dengan

standar dunia kerja.

4) Aspek SDM

a) Meningkatnya kuantitas dan kualitas tenaga pendidik,

b) Meningkatnya kinerja pegawai.

5) Aspek Sarana dan Prasarana

a) Terwujudnya fasilitas perkuliahan sesuai standar pelayanan

minimal,

b) Terwujudnya fasilitas penunjang pendidikan sesuai standar

pelayanan minimal.

4.2.1.3. Analisis SWOT Unmul

Page 281: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclxxxi

Analisis SWOT yang tersaji di dalam penelitian ini adalah

analisis lingkungan internal dan eksternal berdasarkan Rencana

Strategis Bisnis Universitas Mulawarman 2008-2012.

1) Kekuatan (Strength)

a. Komitmen pimpinan Universitas terhadap perubahan.

Mengenai komitmen pucuk pimpinan Unmul dalam

memandang perubahan, ZH, memberikan pernyataan

sebagai berikut :

“Sebenarnya antara pimpinan Unmul yang lalu dengan saya sekarang tidak ada perbedaan karena setiap kepemimpinan itu tentunya melanjutkan kebijakan pimpinan yang lama. Saya sekarang eranya lebih kepada pembenahan sistem, sistem itu yang harus kita tingkatkan, seperti sistem keuangan, pelaporan, akademik, kerjasama, kepegawaian, disiplin dan segala macam, sistem pengembangan, sistem pelayanan. Dan tiap pimpinan pasti punya komitmen yang kuat untuk melakukan perubahan yang berarti. Jadi disitu penekanannya. Semua Rektor itu punya tugas masing-masing mulai pak Sambas, pak Soetrisno Hadi, pak Yunus Rasyid, pak Rachmad, pak Ariffien” (hasil wawancara pada Selasa, 11 Desember 2012).

b. Jumlah fakultas dan program studi.

Hingga tahun 2012, Unmul memiliki 10 fakultas, tiga

UP (Unit Pelaksana) dan 65 Program Studi (data lengkap

terlampir pada halaman lampiran 6). Mengenai hal ini, A,

mengatakan bahwa :

“Luar biasa perkembangan yang dicapai Unmul hingga saat ini bila ditinjau dari jumlah fakultas dan program studi. Unmul yang terakreditasi dengan nilai C, sekarang memiliki 65 program studi, ditambah satu lagi sesungguhnya dengan program studi Profesi Kedokteran yang masih dalam pengkajian mengenai perizinannya, dimana kebijakan pada

Page 282: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclxxxii

tahun 2001 ke bawah mengatur izinnya adalah Program Studi Kedokteran dan Profesi, namun kebijakan 2001 ke atas mengatur bahwa keduanya harus dipisahkan, tidak bisa menjadi satu” (hasil wawancara pada Selasa, 16 Oktober 2012).

Kemudian mengenai jumlah program studi, Unmul

pada tiap tahunnya selalu berusaha untuk menambah

program studi baru sesuai dengan perkembangan

kebutuhan masyarakat, khususnya Kalimantan Timur.

Adapun perkembangan program studi di Unmul berdasarkan

Hasil Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Tahun Berjalan

dalam Rencana Strategis Bisnis Unmul 2008-2012 tersaji

sebagai berikut :

Gambar 4.1. Perkembangan Program Studi pada Universitas

Mulawarman

57 57 54 54 54 53

48

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Sumber : Rencana Strategis Bisnis Unmul 2008-2012.

Memperhatikan gambar tersebut di atas, dapat

diketahui bahwa pada tahun 2008 terjadi penurunan jumlah

Page 283: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclxxxiii

program studi di Unmul. Hal ini dikarenakan ditutupnya

masing-masing dua program studi pada Fakultas Pertanian

dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Pada Fakultas

Pertanian (Faperta), program studi yang dimaksud adalah

Program Studi S1 Ilmu Tanah dan Program Studi S1 Ilmu

Hama dan Penyakit Tumbuhan, sedangkan pada Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) program studi yang

dimaksud adalah Program Studi D3 Niaga dan Program

Studi D3 Perkantoran.

Pada tahun berikutnya, yakni 2009, Fakultas

Pertanian (Faperta) kemudian menambah satu program

studi baru yaitu Program Studi S1 Agroteknologi, yang

menjadikan jumlah program studi di Unmul adalah 54 buah

yang bertahan hingga tiga tahun. Pada tahun yang sama,

Program Studi S1 Sosial Ekonomi Pertanian berubah nama

menjadi Program Studi S1 Agrobisnis.

Diuraikan lebih lanjut pada Hasil Pengukuran dan

Evaluasi Kinerja Tahun Berjalan dalam Rencana Strategis

Bisnis Unmul 2008-2012 bahwa hingga tahun 2011 bahwa

dari 54 program studi S1 yang ada tercatat 37 program studi

sudah terakreditasi. Dengan demikian, secara persentase

68,51 persen program studi di Unmul berhasil diakreditasi.

Pada tahun 2012, dimana jumlah program studi telah

Page 284: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclxxxiv

mencapai 65 buah, beberapa program studi telah habis

masa akreditasinya dan sedang menjalani proses

pengurusan akreditasinya kembali hingga kini.

c. Biaya pendidikan yang terjangkau dan proses seleksi yang

bervariasi sehingga meningkatkan akses masyarakat ke

pendidikan tinggi.

Biaya pendidikan (SPP) Unmul termasuk dalam

kategori sedang, dengan besaran nominal maksimal sebesar

Rp.2.500.000,00 per semester dan minimal sebesar

Rp.610.000,00. Biaya pendidikan di Unmul terjangkau akibat

adanya subsidi dari pemerintah yang cenderung selalu

mengalami peningkatan.

Pemerintah senantiasa meningkatkan subsidinya

kepada Unmul oleh besarnya kebutuhan dana untuk

merampungkan proyek pembangunan sarana dan prasarana

universitas. Walaupun demikian, keadaan semacam ini tidak

menggambarkan menurunnya kemampuan pendanaan,

akan tetapi sebaliknya menunjukkan keberhasilan

universitas dalam menggali sumber-sumber pendanaan

melalui kerjasama strategis dengan berbagai pihak.

Salah satu bentuk kerjasama strategis tersebut

adalah adanya pemberian beasiswa bagi mahasiswa Unmul

pada setiap tahunnya, yang berasal dari pemerintah maupun

Page 285: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclxxxv

perusahaan-perusahaan swasta, dengan jenis, jumlah dan

jangka waktu beasiswa yang bervariasi.

Hal tersebut di atas dapat diketahui dan dibuktikan

melalui sajian data perkembangan jumlah mahasiswa Unmul

yang merupakan penerima beasiswa yang berasal dari

Pemerintah maupun Swasta pada tiga tahun terakhir

sebagaimana tampak pada data yang termuat di dalam

tabel4.10. berikut ini :

Tabel 4.10. Perkembangan Jumlah Mahasiswa Unmul Penerima

Beasiswa dari Pemerintah maupun Swasta 2010-2012

No Jenis

Beasiswa Jangka Waktu

Tahun 2010 2011 2012

1 BBM (Dikti) 1 thn 1.460 1.427 1.430 2 PPA (Dikti) 1 thn 1.915 1.350 1.360 3 BBM Mhs Baru (Dikti) 4 bln 30 375 - 4 PPA Mhs Baru (Dikti) 4 bln 100 300 - 5 BIDIK MISI 4 thn 330 328 600 6 BIDIK MISI *) 4 thn - 368 710 7 Osaka Gas Company 1 thn 80 80 80 8 BCA 1 thn 2 - - 9 Eka Tjipta Foundation*) 4 thn 135 135 57 10 PT. Pupuk Kaltim 1 thn 47 40 - 11 PT. Astra International 1 thn 10 10 10 12 Bank BRI 1 thn 50 - - 13 PT. Djarum Kudus 1 thn 4 7 - 14 Supersemar 1 thn 100 75 47 15 Supersemar Unggulan 1 thn - 2 2 16 Bank Indonesia 1 thn 40 40 40 17 PT. Badak NGL 1 thn 80 80 80

Page 286: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclxxxvi

Bontang 18 PT. TASPEN 1 thn 43 30 30 19 BUMN *) 4 thn 37 37 37 20 Karya Salemba Empat 1 thn 15 15 15 21 Bantuan Stimulan D3 /

S1 Prestasi 1 thn 500 358 400

22 Bantuan Stimulan D3 /S1 TM

1 thn 500 542 500

23 Pegadaian 1 thn - 11 11 24 Pegadaian Baru 1 thn - 11 - 25 PT. Indomining 4 thn - 3 3 26 Bank BNI 1 thn - - 35 27 Pertamina (Bumi

Sobat) 1 thn - - 6

Jumlah 5.478 5.624 5.453

Ket : *) beasiswa lanjutan Sumber : Bagian Administrasi Akademik dan

Kemahasiswaan Unmul 2013. Sajian data tersebut di atas menunjukkan bahwa

sekitar 16 persen mahasiswa Unmul memperoleh bantuan

pendidikan melalui pemberian beasiswa yang berasal dari

berbagai pihak. Terkait dengan pemberian beasiswa, K,

mengemukakan bahwa :

“Sangat banyak donatur beasiswa bagi mahasiswa Unmul, baik dari pihak Pemerintah, BUMN maupun Swasta. Bayangkan setiap tahunnya lebih dari 5.000 mahasiswa dibantu pendidikannya dengan pemberian beasiswa. Ini sesungguhnya merupakan hasil kerjasama Unmul dengan berbagai pihak, yang Alhamdulillah mampu membawa manfaat bagi kelancaran pendidikan mahasiswa” (hasil wawancara pada Sabtu, 10 November 2012).

Kemudian II juga mengatakan pernyataan yang

sejalan dengan pernyataan informan sebelumnya, bahwa :

“Aspek keuangan memang juga menjadi kekuatan kita, yaitu

mendapat pendanaan yang cukup besar dari pemerintah.

Seperti pada 2010, ada bantuan IT dari APBN, kemudian

Page 287: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cclxxxvii

pada 2011 ada hibah dari Pemprov sekitar 600-700 miliar”

(hasil wawancara pada Sabtu, 13 Oktober 2012).

Sedangkan mengenai proses seleksi yang bervariasi

sehingga meningkatkan akses masyarakat ke pendidikan

tinggi, dapat terlihat dari keketatan persaingan ujian masuk,

yang diukur dari perbandingan antara jumlah mahasiswa

yang mendaftar dengan jumlah mahasiswa yang diterima.

Jumlah pendaftar sejak tahun 2000 terus mengalami

kenaikan yang signifikan hingga tahun 2011, dimana rata-

rata pertumbuhan kenaikan jumlah pendaftar adalah 8

persen selama tahun 2000 hingga 2007, dan 35,34 persen

selama tahun 2008 hingga 2012.

Berikut tersaji grafik keketatan persaingan ujian

masuk Unmul tersebut :

Gambar 4.2. Keketatan Persaingan Ujian Masuk

Page 288: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

Sumber : Rencana Strategis Bisnis Unmul, 2008

Sejalan dengan sajian data mengenai perkembangan

jumlah pendaftar dan mahasiswa tersebut di atas,

mengatakan bahwa :

“Basis kekuatan Unmul sesungguhnya

jumlah mahasiswa” (kutipan wawancara pada

Oktober

Reputasi Unmul seba

negeri dan tertua (berdiri sejak 1962) di Provinsi Kalimantan

Timur membuka peluang untuk menerima mahasiswa yang

berasal dari dalam maupun luar Kalimantan Timur. Calon

mahasiswa Unmul 90 persen berasal dari wilayah

Kalimantan

jumlah mahasiswa Unmul dengan beberapa perguruan tinggi

swasta yang berpotensi menjadi kompetitor Unmul

0

5

10

15

20

2005

herregistrasi

Sumber : Rencana Strategis Bisnis Unmul, 2008-2012.

Sejalan dengan sajian data mengenai perkembangan

jumlah pendaftar dan mahasiswa tersebut di atas,

mengatakan bahwa :

“Basis kekuatan Unmul sesungguhnya memang

jumlah mahasiswa” (kutipan wawancara pada Sabtu, 13

Oktober 2012).

Reputasi Unmul sebagai satu-satunya universitas

negeri dan tertua (berdiri sejak 1962) di Provinsi Kalimantan

Timur membuka peluang untuk menerima mahasiswa yang

berasal dari dalam maupun luar Kalimantan Timur. Calon

mahasiswa Unmul 90 persen berasal dari wilayah

Kalimantan Timur. Berikut tersaji gambar perbandingan

jumlah mahasiswa Unmul dengan beberapa perguruan tinggi

swasta yang berpotensi menjadi kompetitor Unmul

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

herregistrasi diterima pendaftar

cclxxxviii

2012.

Sejalan dengan sajian data mengenai perkembangan

jumlah pendaftar dan mahasiswa tersebut di atas, II,

memang adalah

Sabtu, 13

satunya universitas

negeri dan tertua (berdiri sejak 1962) di Provinsi Kalimantan

Timur membuka peluang untuk menerima mahasiswa yang

berasal dari dalam maupun luar Kalimantan Timur. Calon

mahasiswa Unmul 90 persen berasal dari wilayah

Timur. Berikut tersaji gambar perbandingan

jumlah mahasiswa Unmul dengan beberapa perguruan tinggi

swasta yang berpotensi menjadi kompetitor Unmul

herregistrasi

pendaftar

Page 289: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

sehubungan dengan kesamaan ciri khusus yang dimiliki,

kemiripan produk dan jasa yang ditawarkan serta alasan

geografis :

Sumber : Rencana Strategis Bisnis Unmul 2008

Gambar tersebut di atas menunjukkan bahwa Unmul

mendominasi lingkungan persaingan apabila dilihat dari segi

jumlah mahasiswa, dimana dari seluruh mahasiswa pada

Perguruan Tinggi di Kalimantan Timur, sekitar 75 persen

adalah mahasiswa Unmul.

d. Aset atau sara

laboratorium yang sangat memadai untuk kegiatan Tri

Dharma Perguruan Tinggi.

Hasil survei dari pengukuran kinerja kepuasan

pelanggan terhadap sarana dan prasarana pendidikan

(terlampir pada halaman lampiran 8) menyim

sehubungan dengan kesamaan ciri khusus yang dimiliki,

kemiripan produk dan jasa yang ditawarkan serta alasan

geografis :

Gambar 4.3. Perbandingan Jumlah Mahasiswa

Sumber : Rencana Strategis Bisnis Unmul 2008-2012.

Gambar tersebut di atas menunjukkan bahwa Unmul

mendominasi lingkungan persaingan apabila dilihat dari segi

jumlah mahasiswa, dimana dari seluruh mahasiswa pada

Perguruan Tinggi di Kalimantan Timur, sekitar 75 persen

adalah mahasiswa Unmul.

Aset atau sarana prasarana pendidikan, penelitian dan

laboratorium yang sangat memadai untuk kegiatan Tri

Dharma Perguruan Tinggi.

Hasil survei dari pengukuran kinerja kepuasan

pelanggan terhadap sarana dan prasarana pendidikan

(terlampir pada halaman lampiran 8) menyimpulkan bahwa :

Unmul

Univ. Widya Gama

Untag

STMIK Wicida

UBT

cclxxxix

sehubungan dengan kesamaan ciri khusus yang dimiliki,

kemiripan produk dan jasa yang ditawarkan serta alasan

2012.

Gambar tersebut di atas menunjukkan bahwa Unmul

mendominasi lingkungan persaingan apabila dilihat dari segi

jumlah mahasiswa, dimana dari seluruh mahasiswa pada

Perguruan Tinggi di Kalimantan Timur, sekitar 75 persen

na prasarana pendidikan, penelitian dan

laboratorium yang sangat memadai untuk kegiatan Tri

Hasil survei dari pengukuran kinerja kepuasan

pelanggan terhadap sarana dan prasarana pendidikan

pulkan bahwa :

Univ. Widya Gama

STMIK Wicida

Page 290: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxc

a) Menurut mahasiswa, fasilitas perkuliahan secara umum

sudah cukup baik (memperoleh skor 17,59 dari nilai total

30), sehingga masih perlu ditingkatkan terutama untuk

fasilitas kelas. Sedangkan biaya pendidikan (SPP)

menurut mahasiswa wajar, artinya tidak murah dan tidak

mahal.

b) Menurut mahasiswa, kondisi fasilitas penunjang

akademik saat ini masuk dalam kategori cukup

(memperoleh skor 13,04 dari nilai total 25), sehingga

masih perlu ditambah dan ditingkatkan baik dari segi

kualitas maupun kuantitas. Sarana laboratorium dan

olahraga perlu mendapat prioritas utama, kemudian

dilanjutkan dengan sarana kajian ilmiah dan

perpustakaan.

c) Menurut mahasiswa, fasilitas asrama mahasiswa juga

termasuk dalam kategori cukup (memperoleh skor 11,60

dari nilai total 20). Fasilitas asrama yang perlu menjadi

prioritas adalah fasilitas kamar, makan, tempat cuci dan

toilet.

Mengenai kondisi sarana dan prasarana Unmul

tersebut, II, mengatakan bahwa :

“Kondisi sarana prasarana yang dimiliki Unmul dapat dikatakan telah tersedia. Selain untuk menunjang aktivitas utama Tri Dharma, juga diharapkan dapat menjadi aset yang produktif. Walaupun sebenarnya kondisi sarana prasarana

Page 291: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxci

terutama untuk gedung kuliah masih di bawah Standar Pelayanan Minimum, yaitu seharusnya 300 m2, tapi Unmul baru 124 m2 per mahasiswa, tetapi proses belajar mengajar masih bisa berjalan dengan baik. Selama ini penerapan penggunaan gedung kuliah secara bersama-sama, adalah solusi untuk mengatasi kelayakan gedung kuliah untuk mahasiswa” (hasil wawancara pada Sabtu, 13 Oktober 2012).

Kondisi sarana prasarana yang dimiliki Unmul tersaji

secara rinci pada halaman lampiran 7. Masih terkait dengan

sarana prasarana pendidikan, berikut tersaji kutipan

wawancara terhadap APS (alumni Unmul) :

“Menyenangkan menempuh pendidikan pascasarjana di Unmul dengan adanya kemudahan akses informasi, keterbukaan, kompetisi dan kekeluargaan dari segenap civitas akademika. Semoga Unmul terus dapat menumbuhkembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui peningkatan daya saing, kreasi dan inovasi pada berbagai bidang yang memberikan daya guna dan manfaat yang berkesinambungan bagi tumbuh kembangnya SDM dan kesejahteraan masyarakat Kaltim, bangsa Indonesia dan dunia internasional” (kutipan wawancara dalam Buku 50 Tahun Universitas Mulawarman, 2012).

e. Meningkatnya jumlah beasiswa bagi mahasiswa berprestasi

maupun yang tidak mampu.

Sajian data mengenai perkembangan jumlah

mahasiswa Unmul sebagai penerima beasiswa dari berbagai

sumber telah tersaji pada halaman 131-132. Berikut

pernyataan K, mengenai beasiswa bagi mahasiswa Unmul :

“Mahasiswa yang berprestasi maupun yang tidak mampu banyak terbantu untuk memperoleh dana-dana pendidikan yang berasal dari beasiswa dari banyak pihak, yaitu Pemerintah, BUMN maupun pihak swasta. Diantaranya yang setiap tahun selalu menjadi sumber beasiswa bagi mahasiswa Unmul adalah Pupuk Kaltim, Bank Indonesia,

Page 292: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxcii

Osaka Gas Company, dan masih banyak lagi” (hasil wawancara pada Sabtu, 10 November 2012).

f. Daya serap daerah yang tinggi terhadap lulusan Unmul.

Terkait dengan daya serap terhadap lulusan Unmul,

RH mengemukakan bahwa :

“Saat ini posisi Unmul sangat vital dalam rangka ikut membantu meningkatkan kualitas pembangunan di Kaltim. Sebagai ilustrasi saja, pada saat saya datang di Kaltim, provinsi ini hanya memiliki lima orang insinyur. Dengan eksistensi Unmul saat ini, sudah ratusan ribu sarjana yang menyebar di seluruh Kaltim yang merupakan produk Unmul, yang tidak bisa dipungkiri, sudah ikut membangun Kaltim secara tidak langsung. Hampir semua posisi penting di pemerintahan, swasta dan birokrasi didominasi oleh alumni Unmul, itu fakta” (kutipan wawancara dalam Buku 50 Tahun Universitas Mulawarman, 2012).

Masih terkait dengan alumni yang merupakan produk

Unmul sebagai suatu kekuatan, M (alumni Unmul),

memberikan pernyataan bahwa :

“Puji syukur pada Allah SWT bahwa kita diberi kesempatan untuk menjadi insan pilihan yang bisa berpartisipasi dalam pembangunan bangsa. Saat ini sudah banyak alumni yang berperan serta dalam pembangunan bangsa, khususnya di Kaltim. Ada yang menjadi politikus, pedagang, PNS, pegawai perusahaan dan sebagainya. Ini merupakan fakta yang tidak bisa dipungkiri bahwa hasil dari perjuangan Unmul selama 50 tahun sudah tampak. Jadi dengan kenyataan bahwa alumni Unmul sudah menyebar menduduki posisi-posisi penting di Kaltim ini, sehingga bisa dikatakan bahwa Unmul sudah secara langsung maupun tidak langsung memberi kontribusi nyata dalam pembangunan daerah Kaltim” (kutipan wawancara dalam Buku 50 Tahun Universitas Mulawarman).

Pernyataan tersebut sejalan dengan pernyataan JM

(alumni Unmul), yang menyatakan bahwa :

Page 293: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxciii

“Kita tahu bahwa alumni Unmul sudah menyebar menjadi orang-orang penting dalam pengambil kebijakan, baik di pemerintahan maupun di instansi swasta di Kaltim. Oleh karena itu, Unmul dengan demikian sudah membuktikan kiprahnya dalam membantu pembangunan masyarakat Kaltim. Saya bangga menjadi bagian anak bangsa yang diberi kesempatan membangun Kaltim, khususnya Kabupaten Berau” (kutipan wawancara dalam Buku 50 Tahun Universitas Mulawarman).

2) Kelemahan (Weakness)

a. Kurikulum dan proses belajar-mengajar belum sepenuhnya

berorientasi pada dunia kerja.

Terkait dengan hal tersebut, A, memberikan

pernyataan sebagai berikut :

“PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan secara umum merubah paradigma pendidikan nasional akibat tuntutan pembaharuan. Pembaharuan yang diinginkan diantaranya pembaharuan kurikulum, yaitu diversifikasi kurikulum untuk melayani peserta didik dan potensi daerah yang beragam. Kemudian dituntut pula ada penyusunan standar kompetensi tamatan yang berlaku secara nasional dan daerah menyesuaikan dengan kondisi setempat. Kemudian penyusunan standar kualifikasi pendidik dan sebagainya. Jadi timbul kebutuhan universitas untuk melakukan pembenahan di seluruh aspek, seperti SDM, sarana prasarana, metode kuliah, administrasi dan keuangan juga, yang tujuannya agar memenuhi standar nasional pendidikan itu tadi” (hasil wawancara pada Selasa, 16 Oktober 2012).

b. Sistem keuangan yang belum berorientasi pada output, tidak

didukung perencanaan dan infrastruktur teknologi secara

online.

ZH, memberikan pernyataannya sebagai berikut :

“Sistem pelayanan kita sekarang berbasis IT, dulu belum. Dulu manual sekarang digital semua, seperti pelayanan

Page 294: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxciv

SPP, pendaftaran mahasiswa baru, pendaftaran wisuda, yudisium, KKN semuanya sudah online. Tapi memang masih ada unit-unit layanan tertentu yang belum memanfaatkan teknologi informasi, termasuk bagian administrasi keuangan universitas dan billing system, dan harus kita benahi itu” (hasil wawancara pada Selasa, 11 Desember 2012).

c. Masih kecilnya penerimaan dari unit bisnis dan pemanfaatan

aset yang belum optimal.

II, memberikan informasi bahwa :

“Perbedaan yang mendasar antara Unmul saat kemarin masih PT murni dengan sekarang yang sudah menjadi BLU adalah terkait sistem keuangannya. Universitas murni sumber pendanaannya dari pemerintah, KPKN kemudian masuk ke Kas Negara melalui Badan Keuangan. Sedangkan untuk BLU, kita bisa menghasilkan sumber-sumber pendapatan lain melalui pengelolaan berbagai aset secara mandiri, pertanggungjawabannya kepada Badan Pengawas. Jika jadi BLU, pendapatan harus meningkat. Tapi, kondisi hingga kini, Unmul masih belum mampu memanfaatkan aset-aset yang ada secara maksimal, jadi penerimaan dari unit-unit bisnis juga masih kecil, karena apa? Karena jumlah mahasiswa dengan inkubasi bisnis yang ada tidak mempengaruhi sistem bisnis yang berjalan. Inkubasi bisnis yang merujuk pada investasi universitas yang dimaksud itu adalah di luar dari penerimaan mahasiswa yang bernilai sumbangan. Misalnya, departemen bisnis memberikan kontribusi terhadap Unmul melalui sewa lahan, travel dan sebagainya. Sedangkan saat ini pendapatan Unmul masih didominasi oleh pendapatan rupiah murni, yaitu APBN dari pemerintah, juga dari SPP mahasiswa. Dana dari usaha komersial justru masih kecil” (hasil wawancara pada Rabu, 7 November 2012).

Unmul telah memiliki beberapa unit usaha komersial

yang dapat menjadi potensi penerimaan, walau

sesungguhnya unit-unit usaha tersebut masih membutuhkan

manajemen aset yang lebih tepat (lihat tabel 4.11).

Page 295: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxcv

Dalam rangka mengembangkan sisi penerimaan,

Unmul masih perlu memaksimalkan kinerja unit usaha

mandiri yang mengelola aset-aset besar Unmul. Salah

satunya adalah Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS),

Hutan Bukit Soeharto dan Laboratorium ITC Fakultas

Ekonomi Unmul yang merupakan aset penghasil

penerimaan legal dan efektif. Apabila didukung oleh

kebijakan komitmen pimpinan universitas dan manajemen

pengelolaan yang profesional dan terintegrasi secara sistem

IT, tentunya akan memberikan dampak yang besar bagi

meningkatnya penerimaan Unmul dari segi usaha

komersialnya. Ketersediaan lahan Unmul yang relatif luas

dan tersebar di beberapa tempat di dalam dan luar kota pun

dapat diupayakan untuk meningkatkan penerimaan.

Kerjasama dengan investor dan manajemen yang baik akan

memberikan tambahan penerimaan dari manajemen lahan

dan lain-lain.

Tabel 4.11. Beberapa Potensi Penerimaan Unmul

No Aset Jenis

Penerimaan Pelaksana (Unit Kerja)

1 Auditorium Kontibusi Pemeliharaan Gedung

Rektorat

2 Rusunawa Sewa Direktorat Bisnis

3 GOR 27 September Kontrak Rektorat 4 Lab. ITC FE Unmul Sewa / Kontrak Fekon 5 Lab. Multimedia Fisip Sewa Fisip 6 Lab. Faperta Sewa/Kontrak Faperta

Page 296: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxcvi

7 Lab. Fahutan Sewa / Kontrak Fahutan 8 Lab. MIPA Sewa / Kontrak FMIPA 9 Lab. FTeknik Sewa / Kontrak FMIPA 10 Kantin CBF Sewa Fekon 11 Kantin CMU Rektorat Sewa Rektorat 12 Lahan Parkir Sewa Rektorat 13 Lapangan Sepakbola Sewa Rektorat 14 Kebun Raya Unmul

Samarinda (KRUS) Sewa / Kontrak / Usaha

UPT KRUS

15 Poliklinik / Medical Center

Biaya Perawatan

FKedokteran

16 Lembaga Penelitian Usaha UPT Lemlit 17 Guest House Sewa Direktorat

Bisnis 18 Gedung Bundar Fahutan Sewa Fahutan 19 Gedung Bundar

Pertanian Sewa Faperta

20 Ruang Serba Guna Rektorat

Sewa Rektorat

21 Gedung Dekanat FE Sewa Fekon

Sumber : Lampiran Tarif Aset Produktif Unmul, 2012.

d. Masih kurangnya tenaga pengajar atau dosen dengan

kualifikasi pendidikan S3.

Mengenai hal ini, II mengatakan bahwa :

“Target Unmul terkait dengan SDMnya yaitu mempercepat

tenaga pengajar untuk memperoleh pendidikan S3. Dalam

Masterplan tertuang bahwa 40 persen tenaga pengajar

Unmul harus Doktor. Jadi dari jumlah 939 dosen, maka

sekitar 375 orang harus S3” (hasil wawancara pada Sabtu,

13 Oktober 2012).

Sejalan dengan hal tersebut, RH mengemukakan

bahwa :

“Saya secara pribadi melihat aspek terpenting yang saat ini perlu diberi porsi perhatian yang lebih adalah SDM, terutama dosen. Jumlah dosen senior yang memasuki usia pensiun

Page 297: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxcvii

terus bertambah tidak bisa ditunda, sementara jumlah dosen junior yang akan naik pangkat berjalan sedikit lebih lambat. Hal ini menyebabkan terjadinya degradasi SDM yang cukup signifikan jika pengembangan SDM perguruan tinggi tidak diperhatikan secara serius. Oleh karena itu, Unmul perlu memikirkan adanya lembaga khusus yang memantau perkembangan staf pengajar. Saya yakin bahwa ujung tombak Perguruan Tinggi adalah program studi, dan di program studi inilah terletak peran penting staf pengajar. Ukuran kualitas perguruan tinggi sebagian besar ditentukan oleh berapa banyak jumlah guru besar. Maka memberikan kesempatan dosen untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi merupakan suatu keharusan. Diharapkan mereka nantinya pulang membawa perubahan di Unmul, yang akhirnya diharapkan akan menjadi lokomotif Unmul untuk menuju World Class University” (kutipan wawancara dalam Buku 50 Tahun Universitas Mulawarman, 2012).

Persentase dosen sebagai tenaga pengajar pada

Unmul untuk keadaaan tahun 2012 dengan kualifikasi S3

hanya sebesar 11,4 persen dari total jumlah dosen Unmul,

sehingga dapat dikatakan masih sangat terbatas. Berikut

tersaji data kualifikasi pendidikan tenaga pengajar atau

dosen Unmul :

Tabel 4.12. Kualifikasi Pendidikan Dosen Unmul

No Fakultas Jenjang Pendidikan

Jml S1 S2 S3

1 Ekonomi 8 87 26 121 2 Isipol 6 70 15 91 3 Pertanian 10 82 16 108 4 Kehutanan 4 47 39 90 5 Keguruan dan

Ilmu Pendidikan 25 118 38 181

6 Perikanan dan Ilmu Kelautan

3 51 14 68

7 Hukum 6 26 3 35 8 MIPA 5 64 12 81 9 Teknik 12 46 2 60 10 Kedokteran 14 39 3 56

Page 298: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxcviii

11 Kesehatan Masyarakat

5 16 1 22

12 UP Farmasi 2 10 1 13 13 UP Ilmu Budaya 0 1 0 1

Jumlah 100 657 170 927

Sumber : Bagian Kepegawaian Unmul, 2012.

Disamping secara kualitas Unmul masih kekurangan

dosen dengan kualifikasi pendidikan S3, secara kuantitas

pun jumlah total tenaga pengajar atau dosen Unmul belum

dapat dikatakan memadai. Data rasio dosen dan mahasiswa

riil di Unmul sejak tahun 2005 hingga 2012 sebagaimana

tampak pada tabel 4.5. menunjukkan bahwa rasio dosen

dibanding mahasiswa S1 adalah 1 : 30 (rata-rata).

Sedangkan rasio yang perlu dicapai adalah 1 : 25 sesuai

standar yang ditentukan oleh BAN-PT.

Tabel 4.13. Rasio Dosen dan Mahasiswa Universitas Mulawarman

Tahun Jumlah

Total Rasio Dosen Mahasiswa

2005 794 21.383 22.813 1 : 27 2006 849 22.998 24.498 1 : 27 2007 841 22.247 24.070 1 : 26 2008 868 24.563 26.746 1 : 28 2009 903 30.330 32.700 1 : 34 2010 910 32.150 34.718 1 : 35 2011 916 34.698 37.702 1 : 38 2012 927 35.832 38.950 1 : 39

Sumber : Rencana Strategis Bisnis Unmul 2008-2012.

Rasio dosen dan mahasiswa senilai 1 : 39

menunjukkan masih belum idealnya jumlah dosen dibanding

jumlah mahasiswa di Unmul sebab rasio ideal dosen dan

mahasiswa sesuai ketentuan BAN-PT adalah 1 : 25.

Page 299: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccxcix

Kebijakan menambah penerimaan universitas dengan cara

meningkatkan jumlah mahasiswa angat kontraproduktif

dengan ketentuan BAN-PT. Di sisi lain, menambah jumlah

dosen tetap sesuai dengan rasio ideal sukar dilakukan

dalam waktu cepat yang secara realistis tidak dapat

dilakukan selama lima tahun ke depan. Hal ini disebabkan

adanya kebijakan moratorium dan efisiensi jumlah PNS.

3) Peluang (Opportunities)

a. Komitmen kuat dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Daerah untuk meningkatkan anggaran pendidikan.

Mengenai hal tersebut, ZH menyatakan bahwa :

“Pemerintah Pusat juga daerah selalu mendukung pembangunan pendidikan kita selama ini. Unmul BLU sejak Maret 2009. Itu bukan kebijakan kita sendiri, tapi karena pemerintah pusat menganjurkan supaya perguruan tinggi harus kepada BLU. Kenapa harus BLU? Terutama pertama karena untuk dalam rangka peningkatan mutu bagi stakeholders kita. Kedua, adanya fleksibilitas dalam hal dana” (hasil wawancara pada Selasa, 11 Desember 2012).

b. Indikator mikro ekonomi yang menunjang peluang

masyarakat untuk mengenyam pendidikan di perguruan

tinggi (pertumbuhan ekonomi, laju pertumbuhan penduduk,

pertumbuhan kalangan menengah).

c. Bantuan Operasional PTN (BOPTN) dari Kemendikbud

melalui DIPA Dikti.

Mengenai hal tersebut, II mengemukakan bahwa :

Page 300: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccc

“Adanya kebijakan uang kuliah tunggal melalui Surat Edaran Dirjen Dikti membawa implikasi pada biaya masuk universitas yang lebih murah. Hanya saja, bagi universitas terjadi defisit. Sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan BOPTN untuk universitas yang menerapkan UKT” (hasil wawancara pada Sabtu, 13 Oktober 2012).

d. Tawaran kerjasama dari luar negeri dalam bentuk Tri

Dharma Perguruan Tinggi.

e. Beasiswa bagi tenaga pengajar dari program beasiswa

unggulan Dikti.

f. Tawaran pelatihan bahasa asing dari Dikti untuk

memperoleh sertifikat IELTS dan Sertifikat A1.

g. Program beasiswa dan Corporate Social Responsibility

(CSR) dari perusahaan-perusahaan swasta PMDN dan PMA

besar yang beroperasi di Kalimantan Timur.

h. Tawaran funded agency yang berguna bagi pengembangan

pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Mengenai peluang poin d hingga h tersebut di atas, II

mengemukakan bahwa :

“Status Unmul yang telah menjadi BLU memberikan fleksibilitas bagi universitas untuk kreatif mencari sumber-sumber penerimaan baru. Maka kesempatan memperoleh dana dari hibah, berbagai bentuk kerjasama baik dalam negeri dan luar negeri, hingga usaha-usaha bisnis pun semakin terbuka” (hasil wawancara pada Sabtu, 13 Oktober 2012).

MY mengemukakan informasi yang serupa sebagai

berikut :

Page 301: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccci

“Unmul mempunyai jaringan alumni yang luas dan juga punya akses yang baik dalam bisnis walaupun masih dalam skala lokal, begitu pula dengan akses ke lembaga-lembaga pemerintahan, DPRD Provinsi, DPRD Kab/Kota di Kaltim, atau lembaga-lembaga swasta yang merupakan kekuatan penting bagi Unmul. Jaringan itu memperkuat bargaining position bagi Unmul dalam menjalin kerjasama dengan institusi dari dalam maupun luar negeri” (hasil wawancara pada Kamis, 25 Oktober 2012).

Grafik jumlah jalinan kerjasama Unmul dengan

institusi lain baik dalam maupun luar negeri berdasarkan

Hasil Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Tahun Berjalan pada

Rencana Strategis Bisnis Unmul 2008-2012 tersaji sebagai

berikut :

Gambar 4.4. Perkembangan Jumlah Kerjasama Unmul dengan

Institusi Lain

Dlm negeri 25

Luar negeri 18 18 15 12 10 9 8 7 7 0 0 4 3

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Sumber : Rencana Strategis Bisnis Umul 2008-2012.

Memperhatikan grafik mengenai jalinan kerjasama

Universitas Mulawarman dengan institusi lain tersebut di

atas, dapat diketahui bahwa dari tahun ke tahun

perkembangan kerjasama yang terjadi bersifat fluktuatif.

Page 302: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccii

Nilai angka yang tertera menunjukkan jumlah MoU yang

ditandatangani bersama ataupun yang diperpanjang untuk

setiap tahunnya, bukan penjumlahan dari tahun sebelumnya.

Jumlah kerjasama yang terlihat pada grafik tersebut digagas

oleh Universitas Mulawarman dalam ranah Pembantu Rektor

IV, belum termasuk kerjasama yang dilakukan oleh fakultas

dan lembaga-lembaga lain. Sesungguhnya apabila

kerjasama-kerjasama tersebut terlapor dengan baik pada

kantor pusat Universitas, maka peningkatan kerjasama yang

tampak akan sangat tinggi.

Bentuk jalinan kerjasama sebelum tahun 2010

mayoritas berupa pengembangan pendidikan, yaitu kuliah

tamu, seminar atau konferensi, pemberian beasiswa kepada

mahasiswa maupun dosen, penelitian dan pelatihan. Namun

sejak tahun 2010 hingga seterusnya, juga dilakukan

penguatan kerjasama dengan pihak perbankan dan BUMD

yang terdapat di daerah Kalimantan Timur, sebesar 76,12

persen.

i. Kebijakan pemerintah yang merubah secara mendasar

struktur, manajemen dan etos kerja agar PT lebih

profesional dalam pengelolaan aset.

Terkait dengan kebijakan pengelolaan aset,

ZHmemberikan pernyataan sebagai berikut :

Page 303: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccciii

“Namanya saja Badan Layanan Umum, jadi unsur pelayanannya yang harus ditekankan, tetapi harus dengan dana yang standby setiap saat. Kita tidak bisa melayani orang kalau tidak ada uangnya. Ada kerjasama agar bisa cepat dibayar, honor mengajar dan sebagainya. Sekarang sudah bisa cash and carry, terutama untuk program S2 dan S3. Ada keleluasaan penggunaan keuangan, mudah digunakan tapi harus pertanggungjawabannya ketat. Sehingga aspek perencanaan sangat menentukan, sebab jika tidak ada dalam DIPA, harus ada dalam RKAKL, tidak bisa dilaksanakan kegiatan yang mendadak-mendadak begitu, jadi harus ada perencanaan semua itu. Semua program studi pada tiap fakultas merencanakan baru bisa masuk RKAKL itu. Pengelolaannya dari fakultas, baru masuk ke universitas. Kalau sudah rampung baru ke RKAKL, DIPA baru ke keuangan. RKAKL itu melalui Dirjen Dikti, kalau anggaran itu pengurusannya di bawah Menteri Keuangan” (hasil wawancara pada Selasa, 11 Desember 2012).

j. Political will dari Kemendikbud untuk pengelolaan keuangan

yang transparan dan akuntabel.

Terkait dengan kebijakan pengelolaan keuangan, ZH

memberikan pernyataan sebagai berikut :

“Sejak Unmul BLU, sudah ada fleksibilitas keuangan, tidak seperti yang lalu. Seperti BHMN itu dari sudut idealisme UI, UGM, Unair, USU, IPB itulah warna dari sebuah perguruan tinggi yang bernafas sosial, tapi pelayanannya harus bagus, prima. Dengan penekanan pada pelayanan, ada keleluasaan penggunaan keuangan, mudah digunakan tapi harus pertanggungjawabannya ketat. Jadi dalam pengelolaan keuangan, diwujudkan prinsip transparansi dan akuntabilitas di dalamnya” (hasil wawancara pada Selasa, 11 Desember 2012).

4) Ancaman (Threats)

a. Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara, kemajuan

Universitas Borneo Tarakan dan pembentukan Institut Seni

Page 304: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccciv

Budaya (ISBI) di Tenggarong dan Institut Teknologi

Kalimantan(ITK) di Balikpapan.

Hal yang menjadi ancaman bagi Unmul tersebut,

dikatakan oleh II bahwa :

“Cukup banyak hal yang dapat dianggap sebagai ancaman bagi Unmul ke depan. Diantaranya dengan terbentuknya Kaltara dan akan munculnya Institut Teknologi Kalimantan dan Institut Seni Budaya, juga dengan sudah berubahnya Borneo menjadi PTN, saya rasa perlu menjadi perhatian kita” (hasil wawancara pada Sabtu, 13 Oktober 2012).

b. Perkembangan universitas swasta di Samarinda dan

Kalimantan Timur yang makin bervariasi.

Terkait dengan hal tersebut, II mengatakan bahwa :

“Berdirinya Institut Teknologi Kalimantan dan Institut Seni Budaya nanti, juga adanya universitas-universitas swasta di Kaltim merupakan pesaing potensial yang dapat mempengaruhi segmentasi masyarakat kepada Unmul. Untuk PTN, tentunya Universitas Borneo Tarakan, untuk perguruan tinggi swasta, ada Widya Gama, Untag dan STMIK Wicida, yang memiliki kesamaan ciri khusus, kemiripan produk dan jasa yang ditawarkan serta alasan geografis” (hasil wawancara pada Sabtu, 13 Oktober 2012).

c. Perkembangan teknologi yang sangat cepat yang

menyebabkan peralatan-peralatan laboratorium dan TIK

cepat usang.

Mengenai hal ini, II mengemukakan bahwa :

“Proses bisnis utama yang ada di Unmul adalah akademik. Untuk menunjang kegiatan utama dan lainnya, maka ditetapkanlah pelayanan berbasis IT. Jadi pemanfaatan IT terus dikembangkan. Dengan tren teknologi yang berkembang pesat, maka pengembangan pemanfaatan IT perlu senantiasa diperhatikan unsur perawatannya” (hasil wawancara pada Sabtu, 13 Oktober 2012).

Page 305: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccv

d. Perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat dinamis dan

tuntutan mutu pendidikan yang makin tinggi sehingga

membutuhkan peningkatan SDM, serta sarana dan

prasarana.

Mengenai hal tersebut, II mengemukakan bahwa :

“Aspek SDM juga sarana prasarana merupakan salah satu indikator bisnis yang perlu senantiasa dikembangkan sesuai kebutuhan dan tuntutan yang ada. Diantaranya jumlah tenaga pengajar dan kualifikasinya, termasuk kualifikasi staf administrasi, kondisi teknologi informasi juga sarana dan prasarana yang tersedia” (hasil wawancara pada Sabtu, 13 Oktober 2012).

e. Persaingan dunia kerja yang makin ketat antar lulusan, baik

di dalam negeri maupun luar negeri.

f. Tawaran double degree dari universitas di Pulau Jawa mulai

jenjang S1, S2 dan S3.

MY mengemukakan bahwa :

“Unmul dosennya baru sekitar 16 persen lebih saja yang berpendidikan S3. Maka ke depan, menjadi salah satu target kami bahwa kualifikasi pendidikan dosen bisa mengalami peningkatan dengan memberikan kesempatan bagi mereka untuk studi lanjut. Yang sudah S2 lanjut S3, yang masih S1 lanjut S2 dan seterusnya. Karena di masa depan, kualifikasi SDM tentunya akan dapat menjadi kekuatan bagi Unmul dalam menghadapi persaingan” (hasil wawancara pada Kamis, 25 Oktober 2012).

g. Tren minat lulusan SMA untuk bekerja di industri kreatif pada

media audio visual.

h. Globalisasi dan persaingan bebas sehingga membutuhkan

kreativitas dalam peningkatan nilai jual.

Page 306: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccvi

Terkait hal tersebut, IImemberikan informasi bahwa :

“Status Unmul yang telah menjadi BLU memberi fleksibilitas

bagi universitas untuk kreatif mencari sumber-sumber

penerimaan baru, karena saat ini sudah era persaingan

bebas” (hasil wawancara pada Rabu, 7 November 2012).

Faktor internal dan eksternal yang tertuang dalam analisis

SWOT Unmul dalam Rencana Strategis Bisnis 2008-2012 tersebut

dapat disajikan dalam bentuk tabel rekapitulasi sebagaimana

berikut ini :

Tabel 4.14. Rekapitulasi Faktor Eksternal Internal Universitas Mulawarman

Internal Factors

(IF)

STRENGTH Komitmen pimpinan

Universitas terhadap perubahan

Jumlah fakultas dan program studi

Biaya pendidikan yang terjangkau dan proses seleksi yang bervariasi

Sarana prasarana yang memadai

Jumlah beasiswa yang terus meningkat

Daya serap daerah yang tinggi terhadap lulusan

WEAKNESS Kurikulum dan proses

belajar-mengajar yang belum sepenuhnya berorientasi pada dunia kerja

Sistem keuangan yang belum berorientasi output, tidak terdukung perencanaan dan infra- struktur teknologi online

Masih kecilnya peneri- maan dari unit bisnis dan pemanfaatan aset yang belum optimal

Masih kurangnya dosen berpendidikan S3

External Factors

(EF)

OPPORTUNITIES Komitmen kuat dari

Pemerintah Pusat dan Pemda terhadap ang- garan pendidikan dan pengembangan SDM tenaga pengajar

Indikator mikro ekonomi menunjang peluang masyarakat untuk masuk

THREATS Pembentukan Provinsi

Kaltara, kemajuan UBT dan pembentukan ISBI dan ITK

Perkembangan universitas swasta yang makin bervariasi

Perkembangan teknologi yng sangat cepat menyebabkan peralatan

Page 307: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccvii

pendidikan tinggi BOPTN dari

Kepmendikbud Tawaran kerjasama dari

luar negeri Beasiswa bagi dosen dan

tawaran pelatihan bahasa asing dari Dikti

Tawaran funded agency untuk pengembangan Tridharma

Political will dari Kemendikbud untuk pengelolaan keuangan

TIK dan lab cepat using Perkembangan ilmu yang

sangat dinamis dan tuntutan mutu pendidikan yang makin tinggi

Persaingan dalam dunia pendidikan dan dunia kerja yang makin ketat

Tawaran double degree dari universitas di Jawa

Tren minat lulusan SMA untuk bekerja di industri kreatif

Sumber : Rencana Strategis Bisnis Unmul 2008-2012. Dari hasil pengukuran kinerja internal dan analisis eksternal

yang telah dilakukan melalui analisis SWOT, dihasilkan skor

perhitungan dan terlihat matriks SPACEsebagai berikut :

Skor Kekuatan : 3.579

Skor Kelemahan : 9.144

Selisih skor kekuatan dan kelemahan : -5.565

Skor Peluang : 3.900

Skor Ancaman : 2.556

Selisih skor peluang dan ancaman : 1.344

Gambar 4.5. Posisi Unmul dalam Matriks SPACE

Peluang

6.0 5.0 Kuadran Kuadran III 4.0 I (Turn Around Strategy) (Aggressive Strategy) 3.0 (-5.565,1.344) 2.0

1.0 Kelemahan Kekuatan

Page 308: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccviii

-6.0 -5.0 -4.0 -3.0 -2.0 -1.0 1.02.03.04.05.06.0 -1.0 -2.0 -3.0 Kuadran Kuadran IV -4.0 II (Defensive Strategy) (Diversification Strategy) -5.0 -6.0

Ancaman

Sumber : Rencana Strategis Bisnis Unmul 2008-2012. Berdasarkan matriks SPACE tersebut, Unmul memiliki posisi

pada kuadran III, yang berarti memiliki kelemahan yang lebih besar

daripada kekuatannya, namun memiliki peluang yang sangat besar.

Dengan demikian, untuk mencapai visi dan misinya Unmul harus

mempergunakan strategi WO (weakness-opportunities atau

kelemahan-peluang) atau disebut juga konsep strategi utamaTurn-

Around, yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal

dengan memanfaatkan peluang eksternal.

Berdasarkan analisis tersebut, Unmul memutuskan untuk

melakukan perubahan dalam hal orientasi, budaya dan pola pikir

SDMnya sehingga perlu dirumuskan strategi yang berfokus pada

culture, people dan process.Berikut ini tersaji gambar fokus

perubahan yang akan dilakukan Unmul Samarinda :

Gambar 4.6. Fokus Perubahan Universitas Mulawarman

Culture

Page 309: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccix

Sumber : Rencana Strategis Bisnis Unmul 2008-2012. Terkait dengan hasil analisis SWOT Unmul, II mengatakan

bahwa :

“Dengan munculnya kompetitor baru di masa depan, seperti Institut Teknologi Balikpapan dan Institut Seni Kaltim, jadi Unmul saat ini melakukan perbaikan sistem manajemen karena hasil analisis SWOT pada kondisi saat ini, Unmul berada pada kuadran III. Jika yang lalu sampai dengan 2007, Unmul ada pada kuadran I dan mempergunakan strategi agresif, maka sekarang strategi bertahan yang digunakan, walau sebenarnya itu bukan strategi yang cukup menarik. Strategi bertahan yang dipergunakan mengarah pada perubahan etika dan tata kelola untuk memiliki etos kerja yang tinggi agar ke depan bisa ke arah peningkatan akreditasi. Karena umur Universitas tidak sejalan dengan akreditasi program studi, dimana nilai akreditasi yang C itu sama halnya dengan nilai akreditasi untuk program studi yang baru dibuka” (hasil wawancara pada Rabu, 7 November 2012).

Dengan hasil analisis SWOT terhadap faktor eksternal dan

internal tersebut serta visi menuju universitas yang bertaraf

internasional atau World Class University (WCU), setidaknya

Unmul telah merumuskan empat faktor kunci kesuksesan (key

success factors) yang perlu disinergikan, yaitu :

1) Mampu menarik kehadiran bakat-bakat terbaik ke dalam

komunitas Unmul yang memiliki nilai tawar untuk maju dan

berkembang,

People Process

Page 310: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccx

2) Mampu mengundang dan memberdayakan potensi dan sumber

daya yang dimiliki melalui penguatan dan pengembangan

jejaring, baik dalam maupun luar negeri,

3) Mampu mempertahankan bakat-bakat terbaik dan menciptakan

suasana kerja yang kondusif antar pribadi dan lembaga di

lingkungan Unmul,

4) Mampu merespon permasalahan-permasalahan yang muncul

dan berasal dari mitra kerja dan lingkungan (stakeholders).

Untuk menuju WCU, Unmul perlu mengembangkan atmosfir

budaya akademik yang positif di kalangan SDMnya dan merubah

cara-cara proses kerjanya, sejumlah strategi yang perlu dilakukan

Unmul antara lain :

a. Memperbaiki struktur organisasi dan manajemen tata kelola.

b. Memperbaiki mekanisme kerja dari sistem manual ke sistem

online dalam aspek kepegawaian, keuangan, perencanaan dan

akademik.

c. Menjalin kerjasama pendidikan dan pengajaran, peneltian serta

pengabdian masyarakat dengan berbagai pihak secara lebih

intensif dan proaktif.

d. Mencari dana melalui usaha pengembangan bisnis sesuai jenis

pelayanan yang ada, baik berupa barang maupun jasa.

Page 311: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxi

e. Pembenahan internal diantaranya pengembangan SDM,

pembenahan sarana dan prasarana serta administrasi

Universitas.

f. Restrukturisasi pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien

agar kinerja keuangan lebih sehat.

Lebih lanjut II mengatakan bahwa :

“Arah kebijakan Unmul untuk saat ini berdasarkan Renbis yang

telah disusun yaitu perbaikan kualitas SDM dan sistem, membuka

basis kerjasama internasional dan memperbaiki tatanan struktur

organisasi kerja, kemudian juga pengembangan program studi dan

fakultas” (hasil wawancara pada Sabtu, 13 Oktober 2012).

4.2.1.4. Perumusan Strategi dan Analisis Alternatif Program

Berdasarkan dokumen Rencana Strategis Bisnis Unmul

2008-2012, diketahui bahwa dalam rangka mewujudkan tujuan dan

sasaran strategis yang telah dirumuskan dan dengan

memperhatikan posisi Unmul dari hasil analisis lingkungan, maka

Unmul merumuskan lima buah strategi sebagai berikut :

1) Pembenahan internal untuk meningkatkan daya saing

2) Peningkatan pelayanan yang berorientasi pelanggan (customer

oriented)

3) Peningkatan potensi mahasiswa

4) Peningkatan kuantitas dan kualitas riset

5) Restrukturisasi pengelolaan keuangan.

Page 312: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxii

Perumusan strategi tersebut kemudian akan dilanjutkan

dengan kegiatan analisis terhadap sejumlah pilihan alternatif

program. II menyatakan bahwa :

“Lima strategi yang dipilih Unmul sebagai strategi pengembangan memang berfokus pada perubahan dalam hal budaya kerja, pola pikir SDM juga proses kerjanya. Yang kemudian diyakini dapat dilakukan melalui strategi seperti pembenahan internal universitas, peningkatan kualitas pelayanan dan potensi mahasiswa. Tidak upa pula peningkatan riset oleh dosen, juga termasuk perbaikan dalam pengelolaan keuangan” (hasil wawancara pada Sabtu, 8 Juni 2013). 4.2.1.5. Alternatif Kebijakan dan Rekomendasi Sumberdaya

Unmul

Strategi yang telah dipilih Unmul kemudian dikembangkan

melalui enam buah kebijakan dan lima buah program. Program-

program tersebut dijabarkan lebih lanjut menjadi kegiatan yang

dilaksanakan setiap tahun. Untuk mengukur tingkat keberhasilan

program, maka diperlukan indikator kinerja setiap program. Rincian

kebijakan dan program yang dimaksud terurai sebagai berikut :

1) Kebijakan meningkatkan daya dukung infrastruktur dan SDM

pendidikan tinggi. Kebijakan ini dicapai dengan Program

Peningkatan Infrastruktur Pendidikan.

2) Tersusunnya kurikulum yang berorientasi dunia kerja. Kebijakan

ini dicapai dengan Program Peningkatan Kualitas Layanan

Akademik.

Page 313: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxiii

3) Kebijakan mendorong dan mendukung kreativitas, motivasi dan

inovasi mahasiswa. Kebijakan ini dicapai dengan Program

Pengembangan Potensi Mahasiswa.

4) Kebijakan mendorong dan memfasilitasi peningkatan kuantitas

dan kualitas riset. Kebijakan ini dicapai dengan Program

Memperluas Networking dengan berbagai lembaga nasional

dan internasional.

5) Kebijakan mengembangkan SDM yang mampu mendukung

peningkatan kinerja keuangan universitas. Kebijakan ini dicapai

dengan Program Peningkatan Kemampuan Pengelolaan

Keuangan Universitas.

6) Kebijakan melaksanakan pengelolaan keuangan berdasarkan

pola pengelolaan keuangan BLU. Kebijakan ini dicapai dengan

Program Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Keuangan

Universitas.

ZH mengemukakan bahwa :

“Jadi memang ada sejumlah kebijakan dan program yang dirumuskan untuk mengoperasionalkan strategi yang ada. Sehingga tentu ada keterkaitan antar komponen strategi, kebijakan dan program yang dilaksanakan. Kesemuanya merupakan perwujudan dari pernyataan visi misi, tujuan juga sasaran strategis Unmul” (hasil wawancara pada Selasa, 11 Desember 2012).

Mengenai rumusan strategi yang dituangkan dalam

kebijakan dan program tersebut di atas, II memberikan pernyataan

sebagai berikut :

Page 314: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxiv

“Program-program yang sudah dirumuskan itu dikembangkan dari Program Pendidikan Tinggi yang merupakan bagian dari RKA-KL Departemen Pendidikan Nasional. Ada hal-hal yang harus disesuaikan dalam menyusun anggaran tahunan dan kegiatan yang dilaksanakan. Maksudnya disesuaikan dengan kode juga istilah-istilah kegiatan sesuai dengan RKA-KL yang berlaku” (hasil wawancara pada Sabtu, 8 Juni 2013).

Perumusan strategi yang dilakukan Unmul dalam kaitannya

dengan pembuatan kebijakan-kebijakan dan program-program,

digambarkan dalam sebuah matriks keterkaitan, sebagaimana

tampak berikut ini :

Tabel 4.15. Matriks Keterkaitan Strategi, Kebijakan dan Program

pada Universitas Mulawarman

STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM Pembenahan internal untuk meningkatkan

daya saing

Meningkatkan daya dukung infrastruktur dan SDM pendidikan

tinggi

Peningkatan infrastruktur pendidikan

Peningkatan pelayanan yang

berorientasi pelanggan

Tersusunnya kurikulum yang berorientasi dunia

kerja

Peningkatan kualitas pelayanan akademik

Peningkatan potensi mahasiswa

Mendorong dan mendukung kreativitas,

motivasi dan inovasi mahasiswa

Pengembangan potensi mahasiswa

Peningkatan kuantitas dan kualitas riset

Mendorong dan memfasilitasi

peningkatan kuantitas dan kualitas riset

Memperluas networking dengan berbagai lembaga

nasional dan internasional

Restrukturisasi pengelolaan keuangan

Mengembangkan SDM yang mampu mendukung

peningkatan kinerja keuangan universitas

Peningkatan kemampuan

pengelolaan keuangan universitas

Sumber : Rencana Strategis Bisnis Unmul 2008-2012.

Page 315: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxv

4.1.2.6. Model Empirik Perencanaan Stratejik Unmul

Setelah mengkaji dan menganalisis proses perencanaan

stratejik yang dilakukan oleh Unmul, maka penulis sampai pada

sebuah temuan penelitian bahwa perencanaan stratejik yang

dilakukan telah memenuhi lima komponen perencanaan stratejik

sebagaimana rumusan Steiss (2003: 58-59). Namun demikian,

terdapat ketidaksesuaian perumusan strategi yang dilakukan

dengan kemampuan dan keadaan sumberdaya yang dimiliki Unmul.

Berdasarkan sepuluh aliran strategi yang dikemukakan oleh

Mintzberg, Alhstrand dan Lampel (1998: 4), maka Unmul dalam

merumuskan strategi bersaingnya berkiblat pada kelompok aliran

configuration, yang terindikasi dari adanya pengkombinasian arah

pembenahan organisasi pada aspek budaya organisasi, sumberdaya

manusia organisasi dan proses perubahan itu sendiri. Disamping itu,

terindikasi pula dari adanya upaya-upaya pengembangan unit-unit

bisnis komersial yang potensial dalam meningkatkan pendapatan

terkait dengan statusnya sebagai Badan Layanan Umum (BLU) sejak

tahun 2009.

Strategi bersaing yang dipergunakan oleh Unmultersebut

kemudian dalam penelitian ini berupaya dianalisis melalui komponen

struktural dari desain organisasi, yang meliputi tujuan utama

organisasi, strategi organisasi yang dipergunakan, pemahaman akan

lingkungan tempat operasi organisasi serta pemilihan konfigurasi

Page 316: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxvi

yang digunakan (Burton, DeSanctis dan Obel, 2006: 3). Pada

akhirnya, posisi Unmul di dalam proses transformasi organisasi pun

dapat diidentifikasi.

Adapun model empirik perencanaan stratejik Unmuldapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.7. Model Empirik Perencanaan Stratejik Unmul

Belum berkesesuaian

ANALISIS KESIAPAN SISTEM

PERNYATAAN VISI MISI

PERUMUSAN STRATEGI & ALTERNATIF PROGRAM

PERUMUSAN TUJUAN DAN SASARAN

PENDESKRIPSIAN TUJUAN 1)

ANALISIS SWOT / ANALISIS SITUASIONAL

PENDESKRIPSIAN STRATEGI 2)

PENDESKRIPSIAN STRUKTUR 4)

PENDESKRIPSIAN LINGKUNGAN 3)

Page 317: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxvii

Sumber : Hasil penelitian, 2013.

Penjelasan mengenai gambar tersebut di atas adalah sebagai

berikut :

Proses perencanaan stratejik yang dilakukan oleh Unmul

diawali dengan tahap 1) analisis kesiapan sistem, yang meliputi

identifikasi isu-isu strategis, pengumpulan aturan dan pembentukan

tim perencanaan, kemudian penyusunan profil universitas dan

penyajian informasi keuangan. Dilanjutkan dengan tahap 2)

perumusan visi dan misi, tujuan serta sasaran, dimana secara

umum Unmul berfokus pada pelaksanaan Tridharma Perguruan

Tinggi yang bertumpu pada SDA khususnya hutan tropis lembab

dan lingkungannya.

Kemudian selanjutnya adalah tahap 3) analisis lingkungan

internal dan analisis lingkungan ekternal melalui analisis SWOT

(Strength, Weakness, Opportunities dan Threats). Sejumlah faktor

kekuatan dan kelemahan (strength dan weakness) yang

merupakan faktor lingkungan internal diperbandingkan dengan

sejumlah faktor peluang dan ancaman (opportunities and threats)

yang merupakan faktor lingkungan eksternal. Tahap berikutnya

adalah 4) perumusan strategi dan analisis alternatif program.

Dalam merumuskan strategi, Unmul melakukan perumusan

ALTERNATIF KEBIJAKAN & REKOMENDASI

SUMBERDAYA

Page 318: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxviii

komponen-komponen struktural, juga komponen-komponen SDM.

Gambar model perencanaan stratejik Unmul pada halaman 289

mengandung keterangan terjadinya ketidaksesuaian dalam

perumusan komponen struktural organisasi. Untuk memperjelas

poin ketidaksesuaian yang dimaksud tersebut, maka berikut penulis

sajikan rekapitulasi perumusan komponen struktural dalam

perumusan strategiUnmul :

Tabel 4.16. Rekapitulasi Komponen Struktural dari

Perumusan Strategi Unmul

No Komponen Struktural

Konsep Ideal Organisasi pada

Kuadran C Unmul

1 Tujuan Efektivitas Efektivitas 2 Strategi Prospector Prospector 3 Lingkungan Locally Stormy Varied 4 Konfigurasi Divisional Fungsional

Hasil Sesuai Tidak Sesuai

Sumber : Hasil penelitian, 2013.

Untuk perumusan komponen struktural pada Unmul, tujuan

yang ingin dicapai adalah efektivitas, dengan mempergunakan tipe

strategi prospector. Kedua komponen ini telah tepat sesuai dengan

rumusan teoritik Burton, deSanctis dan Obel (2006: 76). Namun,

lingkungan pasar yang dihadapi Unmul adalah lingkungan

bervariasi dan konfigurasi yang dipilih adalah struktur fungsional,

yang tidak berkesesuaian dengan dua komponen sebelumnya.

Ketidaksesuaian ini terjadi karena sejak menjadi Badan

Layanan Umum (BLU) pada tahun 2009, Unmul meningkatkan

Page 319: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxix

tujuan utamanya, yang awalnya adalah efisiensi, menjadi

efektivitas. Tujuan pada efektivitas berarti bahwa sebuah organisasi

lebih berfokus pada tujuannya yang ingin menjadi Universitas

bertaraf internasional, tetapi kurang memperhatikan penggunaan

sumberdaya secara efisien.

Tujuan utama pada efektivitas tersebut menjadikan strategi

yang kemudian dirumuskan untuk dipergunakan adalah tipe strategi

prospector, yang akan mampu membawa pencapaian tujuan

tersebut karena strategi prospector diaplikasikan dalam rupa

pendekatan yang agresif terhadap inovasi untuk mencari peluang-

peluang pasar baru dan ide-ide baru. Beberapa contoh mengenai

pengaplikasian strategi prospector yang telah dilakukan Unmul

adalah membuka program-program kerjasama untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat akan pendidikan tinggi di kawasan

perbatasan, membuka UPT. Program Unggulan Internasional

melalui jalinan kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri,

yang menyelenggarakan sejumlah Magister and Doctoral Program

dan program-program lainnya yang bersifat internasional seperti

International Joint and Double Degree, International Joint Training,

Symposium, Research and Publication. Untuk penciptaan program

tersebut, Biro Kerjasama Luar Negeri (BLKN) Kemendikbud

menjadikan Unmul sebagai brand mark atau contoh

Page 320: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxx

pengembangan double degree dan international university di luar

Pulau Jawa, khususnya kawasan timur Indonesia.

Strategi prospector dapat ditandai dengan adanya eksplorasi

yang tinggi pada peluang-peluang yang dimiliki Unmul, walaupun

eksploitasinya rendah pada situasi tertentu. Eksplorasi yang tinggi

tampak dari adanya upaya penciptaan terobosan-terobosan berupa

penciptaan produk lulusan yang kualitasnya lebih meningkat

dibandingkan dengan produk lulusan-lulusan sebelumnya, namun

mengabaikan aspek efisiensi dalam penggunaan sumberdaya.

Namun demikian, dalam situasi kompetitif, Unmul akan tetap dapat

bertahan walaupun struktur biayanya menjadi lebih tinggi.

Diharapkan, ke depan eksperimen dari ide-ide baru dapat pula

memunculkan produk baru lainnya, seperti karya tulis dosen, buku

ilmiah, hasil-hasil penelitian, hingga peningkatan akreditasi program

studi maupun perguruan tinggi yang lebih berkembang, tidak hanya

bereksperimen pada lulusan.

Namun demikian, untuk aspek lingkungan pasar, Unmul

sesungguhnya masih menghadapi lingkungan yang varied atau

bervariasi, bukan lingkungan locally stormy yang merupakan

lingkungan yang sesuai bagi tujuan efektivitas dan penggunaan

strategi prospector. Lingkungan yang bervariasi, memiliki banyak

faktor yang dapat dibawa dalam pertimbangan dan dapat saling

bergantung, tetapi relatif dapat diprediksikan. Unmul telah dikenal

Page 321: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxxi

oleh masyarakat Kalimantan Timur sebagai PTN yang mampu

menghasilkan banyak lulusan (per tahunnya dapat mencapai

hampir 4.000 lulusan), yang dapat ‘terjual’ pada berbagai sektor

pekerjaan yang ada di Kalimantan Timur. Lulusan Unmul sejauh ini

terserap dengan baik di daerah, dimana hal tersebut disebabkan

oleh adanya kekuatan jalinan kerjasama antara Unmul dengan

berbagai pihak, baik dalam negeri maupun luar negeri melalui

jaringan alumninya yang luas dan adanya akses yang baik ke

lembaga-lembaga pemerintahan dan swasta, juga termasuk akses

dalam bisnis walaupun masih dalam skala lokal. Lingkungan yang

demikian, mencerminkan bahwa lingkungan tersebut adalah

lingkungan yang dapat diprediksikan, walaupun masalah politik dan

moneter di Kalimantan Timur cukup mampu menjadi faktor-faktor

yang berpengaruh di dalam lingkungan itu. Terciptanya situasi yang

mudah berubah juga diakibatkan dari adanya pengembangan ide-

ide baru yang dianggap dapat membawa keuntungan, yang di sisi

lain menjadikan biaya sumberdaya sebagai titik perhatian kedua.

Selanjutnya mengenai struktur fungsional yang dipilih oleh

Unmul, dilakukan atas pertimbangan bahwa spesialisasi pekerjaan

merupakan hal yang penting bagi suatu BLU, dengan titik perhatian

pada pengolahan informasi. Maka dari itu, dalam Unmul tugas dan

aktivitas dikelompokkan berdasarkan fungsi utamanya sehingga

dibentuk sub unit-sub unit khusus yang menangani bidangnya

Page 322: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxxii

masing-masing, namun tetap saling berkoordinasi satu sama lain

dengan mempergunakan aturan dan petunjuk sebagai acuan

pelaksanaan kegiatan. Sub unit-sub unit khusus yang dimaksud

tersusun secara hirarkis di dalam struktur organisasi antara lain

seperti Unsur Pelaksana Akademik, Unsur Pelaksana Administrasi

yang terdiri lagi atas sejumlah bidang-bidang, juga Unsur

Penunjang (UPT). Dengan demikian, Unmul memiliki alasan yang

rasional untuk menetapkan individu-individu dan sub unit-sub unit

pada tugas khusus yang akan dilakukan, walaupun kondisinya

pada masa sekarang Unmul masih kekurangan individu-individu

yang memiliki spesialisasi khusus. Sehingga cenderung

mengandalkan SDM yang jumlahnya terbatas itu dalam

pelaksanaan tugas-tugas khusus secara berulang-ulang.

Struktur fungsional yang demikian itu menjadikan Unmul

lemah pada saat menghadapi kondisi lingkungan yang mengalami

perubahan. Dengan telah seringkali menghadapi kondisi

lingkungan yang selalu tetap, Unmul cenderung tidak mampu

dengan cepat merespon perubahan lingkungan yang terjadi karena

adanya faktor ‘kebiasaan’. Contohnya kebiasaan mengandalkan

sumberdaya manusia yang telah ‘biasa’ mengemban tugas

tertentu, maka tidak mudah untuk melibatkan sumberdaya baru

secara cepat. Dengan kata lain, masih terdapat kekakuan dalam

pemanfaatan sumberdaya manusia yang dianggap mampu

Page 323: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxxiii

melaksanakan spesialisasi pekerjaan di dalam organisasi secara

baik, atau kemampuan adaptasi organisasi terhadap perubahan

cukup rendah. Oleh karena itu, Unmul merumuskan strategi

bersaing yang berfokus pada pembenahan culture, people and

process. Sebab diyakini bahwa budaya organisasi pada Unmul

untuk menuju perubahan masih perlu direvitalisasi.

Hal penting yang sesungguhnya dapat menunjang

pelaksanaan strategi bersaing tersebut adalah dengan

mendiagnosis proses transformasi organisasi yang sedang dijalani

Unmul. Namun hal tersebut tidak dilakukan oleh Unmul di dalam

perencanaan stratejiknya.

Masih adanya ketidaksesuaian antara komponen-komponen

struktural dari perumusan strategi yang dilakukan oleh Unmul,

menunjukkan bahwa Unmul sesungguhnya belum menemukan

komitmen perumusan strategi yang menuju pada perubahan

sebagai organisasi yang mampu memanfaatkan peluang sekaligus

membenahi kelemahan-kelemahan yang dimilikinya (strategi WO

sebagaimana hasil dari analisis SWOT-nya). Melihat temuan

empirik tersebut, maka analisis deskriptif penulis mengenai posisi

Unmul dalam proses transformasi organisasi dapat dikategorikan

berada pada fase organisasi pembelajar, dimana Unmul masih

belajar untuk beradaptasi terhadap lingkungannya, yang masih

memerlukan lebih banyak proses kreasi pengetahuan, walaupun

Page 324: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxxiv

komponen dalam perencanaan stratejik yang telah dilakukan telah

sesuai dengan model perencanaan stratejik organisasi sektor

publik dan nonprofit yang dirumuskan Steiss (2003: 58-59), dan

masih terdapat ketidaksesuaian antar komponen struktural dalam

tahap perumusan strateginya.

Dengan demikian, kekuatan yang dimiliki Unmul sebagai

universitas tertua di Kalimantan Timur (51 tahun pada September

2013), dengan jumlah mahasiswa terbesar di Kalimantan

(mencapai lebih dari 37.000 orang), tidak menjadi jaminan bahwa

Perguruan Tinggi pertama di Kalimantan Timur ini memiliki

pandangan dan mindset yang telah mampu mengikuti

perkembangan lingkungan. Untuk itu, diperlukan pembenahan

dalam proses perencanaan stratejiknya dan penguatan komitmen

dari para pelaksananya agar dapat mencapai visi misi dan tujuan

yang telah ditetapkan.

4.2.2. Perencanaan StratejikPoliteknik Negeri Samarinda

Uraian perencanaan stratejik yang dilakukan Politeknik Negeri

Samarinda (Polnes) dalam penelitian ini merupakan gabungan dari

dokumen Rencana Strategis Politeknik Negeri Samarinda 2008-2020

dengan data primer yang berasal dari informan penelitian :

4.2.2.1. Analisis Kesiapan Sistem Polnes

Page 325: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxxv

Sebelum melakukan perencanaan, Polnes menetapkan

sejumlah kesiapan organisasi, antara lain dengan mengidentifikasi

isu-isu strategis yang dihadapi, mengklarifikasi aturan yang

mendasari perencanaan, menciptakan komite perencanaan dan

mempersiapkan profil organisasi. Produk yang dihasilkan dari

tahapan analisis kesiapan sistem adalah rencana untuk

perencanaan.

Terkait dengan kegiatan penyiapan sistem sebagai

komponen awal perencanaan stratejik di Polnes, MAmemberikan

informasisebagai berikut :

“Pertama-tama dari proses perencanaan itu, sistemnya

dipersiapkan. Isu-isu strategis yang dihadapi apa saja kemudian

dibentuk tim yang akan melakukan perencanaan, dengan dasar

aturannya. Profil Polnes juga disusun dengan baik” (hasil

wawancara pada Jum’at, 7 Juni 2013).

Kemudian AMjuga memberikan pernyataan yang sejalan:

“Tentunya tim perencana sudah mempersiapkan berbagai hal yang

diperlukan untuk mempersiapkan sistem perencanaan. Mulai dari

aturan-aturan yang mendasari, profil juga informasi keuangan.

Bagian perencanaan, tetap berada di bawah Direktur dan harus

bertanggungjawab pada Direktur” (hasil wawancara pada Jum’at, 7

Juni 2013).

Page 326: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxxvi

Aturan yang dikatakan mendasari perencanaan stratejik

Polnes dalam kutipan wawancara tersebut di atas, dapat diuraikan

sebagai berikut :

1) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, yang menyebutkan bahwa Politeknik

adalah bentuk Perguruan Tinggi yang

menyelenggarakan pendidikan profesional.

2) Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999 tentang

Pendidikan Tinggi, yangmenyebutkan bahwa Politeknik

menyelenggarakan program pendidikan profesional dalam

sejumlah bidang pengetahuan khusus yang diarahkan pada

kesiapan penerapan keahlian tertentu. Lebih lanjut dinyatakan

dalam Peraturan Pemerintah tersebut di atas bahwa Pendidikan

Profesional terdiri atas program Diploma I, II, III dan IV.

Setelah sejumlah aturan yang mendasari kegiatan

perencanaan telah disiapkan, maka langkah selanjutnya adalah

pembentukan tim perencana. Perencanaan stratejik Polnes

dilakukan oleh Tim Penyusun Rencana Strategis Politeknik Negeri

Samainda yang dibentuk dengan Surat Keputusan Direktur

Polnes.Tim Penyusun tersebut terdiri dari para anggota senat

politeknik yang bertugas memberikan arah dan kebijakan yang

akan diterapkan oleh Polnes ke depan, beserta sejumlah

Page 327: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxxvii

komponen yang dianggap memiliki kompetensi di bidang

perencanaan dan penganggaran.

AM memberi informasi mengenai tim perencanaan Polnes

dengan pernyataan sebagai berikut :

“Dalam perencanaan, kita lebih kepada kombinasi. Memang Direktur sebagai leadernya, tapi dalam setiap aksi kita melakukan koordinasi dalam rangka mencapai suatu target. Jadi sudah ada tim yang dibentuk untuk melakukan perencanaan, yang disusun berdasar ketentuan yang ada, juga atas dasar pertimbangan-pertimbangan tertentu dari level pimpinan” (hasil wawancara pada Selasa, 7 Agustus 2012).

Kemudian ada pula pernyataan dari MA yang menyatakan

bahwa :

“Mengenai tim perencana, sebenarnya yang sudah ada ini menurut saya kurang melibatkan pihak-pihak yang mengerti tentang anggaran. Padahal dalam perencanaan, anggaran sangat berkaitan, tidak dapat dipisahkan. Semoga ke depan, pimpinan bisa lebih melibatkan orang-orang yang memang mengerti tentang penganggaran, untuk dapat merumuskan perencanaan yang lebih baik” (hasil wawancara Jum’at, 10 Agustus 2012).

Dengan telah dibentuknya tim perencana sebagai pihak-

pihak yang melakukan proses perencanaan stratejik, disusunlah

profil Polnes sebagaimana yang telah terjabar pada bagian awal

Bab IV ini. Profil Polnes memuat sejarah pembentukannya, struktur

organisasi, keadaan SDM, serta keadaan sarana dan

prasarananya. Di dalam proses perencanaan stratejik Polnes, tim

perencana juga melakukan penyajian informasi mengenai

keuangan yang datanya tidak dapat disajikan secara rinci di dalam

Page 328: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxxviii

penelitian ini karena pertimbangan faktor kerahasiaan dokumen

internal dari pihak Polnes.

Dengan demikian, mengenai penyajian informasi keuangan,

hanya dapat disajikan data primer dari hasil wawancara terhadap

sejumlah informan penelitian. Sebagaimana AM menyatakan

bahwa :

“Selain menyusun profil Unmul, kami juga membuat semacam kerangka pembiayaan lima tahunan sebagai informasi keuangan untuk menyusun perencanaan strategis. Kerangka pembiayaan tersebut meliputi ketentuan anggaran, alokasi belanja operasi juga belanja modal. Mengapa kerangka pembiayaan perlu dibuat ? Tidak lain adalah untuk keperluan pelaksanaan perencanaan yang lebih sistematis dan lebih terstruktur pada setiap tahunnya” (hasil wawancara pada Jum’at, 7 Juni 2013).

MA juga turut memberikan informasi mengenai kondisi

keuangan Polnes dalam melakukan kesiapan sistem perencanaan :

“Untuk tahun anggaran 2011, dari sejumlah sasaran yang ingin dicapai, Polnes punya anggaran sekitar Rp. 62 milyar lebih yang dipergunakan untuk melaksanakan sekitar 80 lebih kegiatan dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang ada. Data rinci mengenai itu kita tidak bisa berikan karena keuangan merupakan hal yang riskan untuk diekspos ke luar karena berkaitan dengan pengelolaan internal Polnes” (hasil wawancara pada Jum’at, 10 Agustus 2012). 4.2.2.2. Pernyataan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Polnes

Visi dan misi Polnes berdasarkan keinginan bersama

tertuang dalam Surat Keputusan Direktur Nomor 191/K18/KL/2008

tertanggal 19 September 2008 tentang Penetapan Visi dan Misi

Politeknik Negeri Samarinda 2020. Pemikiran penting dari

penetapan visi dan misi 2020 tersebut adalah :

Page 329: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxxix

1) Untuk menghindari pergantian atau perombakan visi dan misi

pada setiap pergantian Direktur Politeknik Negeri Samarinda.

2) Untuk menjadi acuan bersama yang disepakati dalam tiga

periode kepemimpinan, agar Direktur berikutnya dapat

menunjukkan kemampuannya untuk mencapai visi dan misi

yang diharapkan tanpa merubah indikator utama.

3) Sebagai antisipasi dalam memenangkan persaingan pada

tingkat perguruan tinggi dalam era globalisasi.

Visi Polnes berdasarkan Rencana Strategis Politeknik

Negeri Samarinda 2008-2020 adalah sebagai berikut : ”Berkualitas,

Sejahtera dan Unggul di Tingkat Nasional dan Internasional pada

tahun 2020”. Pengertian berkualitas, sejahtera dan unggul di tingkat

nasional dan internasional pada tahun 2020 adalah bahwa di dalam

visi tersebut terdapat tiga kata penting yang diperkirakan ketiga

kata tersebut baru dapat dicapai pada tahun 2020 melalui tiga

periode kepemimpinan.Penjelasan visi tersebut :

1. Berkualitas, yang berarti mimpi Polnes pada tahun 2012 adalah

menjadi penyelenggara pendidikan vokasi yang benar-benar

berkualitas dan profesional.

2. Sejahtera, yang berarti mimpi Polnes pada tahun 2016 adalah

mampu memberikan kesejahteraan kepada komunitas secara

signifikan baik dilingkungan internal maupun lingkungan

eksternalnya.

Page 330: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxxx

3. Unggul, yang berarti mimpi Polnes pada tahun 2020 dipercaya

sebagai penyelenggara pendidikan tinggi berkarakteristik

profesional di bidangvocational education and training

management system di tingkat nasional dan internasional.

4. Konsep visi secara umum adalah unggul baru dicapai bila

organisasi telah memilki budaya inovatif. Budaya inovatif baru

bisa dicapai bilamana masyarakat internal dan eksternalnya

telah memiliki kesejahteraan. Begitu juga kesejahteraan baru

bisa dicapai bilamana organisasi tersebut memiliki total quality

system.

Untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan misi yang

berfungsi sebagai arah kebijakan yang sangat diperlukan untuk

dicapai. Adapun misi Polnes antara lain :

1) Menyelenggarakan pendidikan vokasi yang bertumpu kepada

peningkatan kualitas, perluasan akses dan lulusan berdaya

saing tinggi.

Arah kebijakan misi 1 menekankan bahwa Polnes diharapkan

mampu :

a. Menyelenggarakan program pendidikan tinggi vokasi yang

berkualitas dan profesional.

b. Mengembangkan dan memperluas akses program

pendidikan vokasi yang berdampak pada peningkatan

kesejahteraan.

Page 331: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxxxi

c. Meningkatkan daya saing lulusan

2) Membangun organisasi yang sehat, otonom dan komunitas

yang sejahtera.

Arah kebijakan misi 2 menekankan bahwa Polnes diharapkan

mampu :

a. Menyelenggarakan manajemen administrasi dan operasional

pendidikan yang sehat, berkualitas, profesional dan

akuntabel yang meliputi bidang akademik, kemahasiswaan,

perencanaan, aset, keuangan, kepegawaian, pemasaran /

kehumasan, legalitas, kearsipan, logistik, keamanan, belanja

barang dan jasa, pelaporan, dokumentasi, monitoring /

evaluasi.

b. Mempersiapkan kemandirian organisasi dalam rangka

penerapan Undang-undang BHP 2013.

c. Meningkatkan kesejahteraan kepada komunitas internal dan

eksternal.

3) Mengembangkan dan menghasilkan karya dan produk

intelektual yang inovatif.

Arah kebijakan misi 3 menekankan bahwa Polnes diharapkan

mampu :

a. Menghasilkan karya intelektual bernilai melalui

pengembangan dan pemanfaatan riset terapan dan

pengabdian masyarakat.

Page 332: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxxxii

b. Menciptakan unit-unit strategis sebagai unit penghasil

produk.

c. Menghasilkan produk bernilai minimal untuk mengatasi

kebutuhan sendiri dan pada gilirannya mampu menghasilkan

untuk memenuhi kebutuhan pasar.

4) Membangun networking dan pencitraan publik di tingkat

nasional dan internasional.

Arah kebijakan misi 4 menekankan bahwa Polnes diharapkan

mampu :

a. Mengembangkan kerjasama yang mampu memberikan

manfaat baik secara kelembagaan dan anggota civitas

akademika.

b. Mendorong seluruh anggota organisasi untuk terlibat dalam

pembentukan karakter budaya mutu.

c. Berpartisipasi secara aktif dan memberikan kesuksesan

dalam berbagai even baik nasional dan internasional.

Berkenaan dengan visi dan misi Polnes tersebut, AM

menyatakan bahwa :

“Polnes punya visi “Berkualitas, Sejahtera dan Unggul di Tingkat Nasional dan Internasional pada tahun 2020”. Target kita itu. Walaupun memang sifatnya muluk-muluk, paling tidak secara perencanaan, kita sudah tetapkan itu. Memang agak berat untuk bisa secara internasional, pesaing juga banyak, sehingga secara lokal dululah untuk Kaltim, kita coba penuhi dulu seperti apa kebutuhan yang ada di Kaltim. Bagaimanapun walau perlahan, pasti akan berkembang” (hasil wawancara pada Selasa, 7 Agustus 2012).

Page 333: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxxxiii

Kemudian tujuan strategis pencapaian visi Polnes adalah :

1) Meningkatkan program pendidikan vokasi yang berkualitas dan

profesional

2) Meningkatkan program pengembangan dan perluasan akses

program pendidikan vokasi berbasis training

3) Meningkatkan program peningkatan daya saing lulusan

4) Meningkatkan kualitas program sistem administrasi dan

operasional pendidikan yang sehat, berkualitas dan akuntabel

5) Meningkatkan program peningkatan kesejahteraan komunitas

internal dan eksternal

6) Meningkatkan program peningkatan Karya Intelektual Bernilai

melalui pengembangan pribadi serta pemanfaatan hasil-hasil

riset terapan dan pengabdian masyarakat

7) Meningkatkan program pembangunan unit strategis penghasil

produk

8) Meningkatkan dan mengembangkan kerjasama kelembagaan

9) Meningkatkan program pembentukan karakter budaya mutu

10) Meningkatkan program pencitraan Polnes melalui even-even

lokal, nasional dan internasional.

Kemudian mengenai sasaran, Polnes merumuskan sasaran

strategisnya berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran

disusun untuk tiap tujuan strategis, sebagai berikut :

1) Pendidikan vokasi yang berkualitas dan profesional

Page 334: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxxxiv

a) Meningkatnya rasio minat dan merata di seluruh program

studi > 1:3,

b) 85 persen lulusan memiliki IPK > 2,75

c) Diterapkannya kurikulum berbasis kompetensi industri,

d) Diperolehnya sertifikat ISO 9001 : 2000 untuk seluruh

program studi,

e) Diperolehnya sertifikat akreditasi BAN institusi A,

f) Diterapkannya proses belajar mengajar berbasis Information

and Communication Technology (ICT),

g) Terpenuhinya fasilitas proses belajar mengajar yang

mendukung kompetensi berbasis edukasi, training dan unit

produksi,

h) Tersedianya master plan pengembangan kampus

international class,

i) Terciptanya suasana kampus yang tertib, bersih, sehat dan

asri,

j) Terpenuhinya tenaga pengajar, administrasi, teknisi dan

laboran yang kompeten di bidangnya,

k) Diterapkannya sistem pengukuran kinerja dosen,

l) Terciptanya atmosfer akademik di seluruh program studi.

2) Pengembangan dan perluasan akses program pendidikan

vokasi berbasis training

Page 335: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxxxv

a) Dibukanya kelas program training yang menggunakan

kurikulum kompetensi berbasis industrial training standard,

b) Meningkatnya cakupan calon mahasiswa baru dari berbagai

daerah.

3) Peningkatan daya saing lulusan

a) Tersedianya kurikulum yang mampu menghasilkan softskill

character,

b) Tersedianya unit layanan student career yang mampu

dijadikan pusat informasi dan layanan konsultasi mahasiswa

c) Tersedianya program pelatihan tambahan bagi mahasiswa

dan alumni sebelum mereka memasuki dunia kerja.

4) Peningkatan Sistem Administrasi dan Operasional Pendidikan

yang Sehat, Berkualitas dan Akuntabel

a) Terciptanya sistem administrasi dan operasi yang kuat dan

akuntabel meliputi akademik, kemahasiswaan, perencanaan,

perawatan, aset, keuangan, kepegawaian, pemasaran,

layanan informasi dan publikasi (on web, on desk), layanan

hukum, layanan pengaduan, dokumentasi, monitoring /

evaluasi, audit sistem dan tindak lanjut,

b) Tersedianya sistem administrasi dan operasi berbasis IT,

c) Diterapkannya sistem pengukuran kinerja tenaga

administrasi, teknisi dan laboran,

Page 336: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxxxvi

d) Diperolehnya sistem belanja barang dan jasa yang efektif,

efisien dan akuntabel.

5) Penyiapan sistem, dokumen, SDM, fasilitas dan kebutuhan

anggaran dalam rangka implementasi UU BHP 2013

a) Tersedianya anggaran persiapan penerapan UU BHP,

b) Tersedianya grand strategy penerapan UU BHP,

c) Sosialisasi penerapan UU BHP kepada seluruh civitas

akademika Polnes,

d) Siapnya sistem dokuman UU BHP,

e) Siapnya SDM untuk mendukung UU BHP,

f) Siapnya perangkat organisasi dan pendukung lainnya,

g) Diperolehnya ijin penerapan BHP.

6) Peningkatan Kesejahteraan Komunitas Internal dan Eksternal

a) Peningkatan insentif bagi pegawai secara berkala,

b) Merealisasikan pembangunan perumahan bagi pegawai,

c) Meningkatnya jumlah pemberi beasiswa yang berasal dari

sektor industri,

d) Tersedianya asrama bagi mahasiswa dan pegawai yang

tidak mampu.

7) Peningkatan Karya Intelektual Bernilai melalui pengembangan

pribadi serta pemanfaatan hasil-hasil riset terapan dan

pengabdian masyarakat

Page 337: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxxxvii

a) Meningkatnya jumlah dosen yang berminat untuk meneliti

dari berbagai sumber pembiayaan,

b) Meningkatnya jumlah dosen yang mampu membuat buku

dan memiliki nilai tambah,

c) Meningkatnya jumlah dosen dan mahasiswa yang mampu

memberikan kontribusi positif bagi lembaga,

d) Meningkatnya jumlah dosen yang membuat bahan ajar

berbasis IT.

8) Pembangunan unit strategis penghasil produk

a) Tersedianya unit strategis penghasil produk bernilai

ekonomi,

b) Terbangunnya rantai bisnis yang relevan dan mapan,

c) Terciptanya sistem pendidikan berbasis industri.

9) Peningkatan dan pengembangan kerjasama kelembagaan

a) Meningkatnya kerjasama terimplementasi di bidang

pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat,

b) Diperolehnya penerimaan secara signifikan dari hasil

kerjasama,

c) Mampu memberikan sumbangan pembiayaan untuk

kebutuhan riset dan pengabdian masyarakat.

10) Pembentukan karakter budaya mutu

a) Terbentuknya budaya ISO 9001 : 2000,

Page 338: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxxxviii

b) Terbentuknya budaya terencana, dilaksanakan sesuai

prosedur, dimonitor, didokumentasikan, dievaluasi dan

ditindaklanjuti.

11) Pencitraan Polnes melalui even-even lokal, nasional dan

internasional

a) Tersedianya SDM yang kompeten dalam bidang promosi,

b) Tersedianya fasilitas promosi di berbagai media,

c) Tersedianya sistem promosi yang kuat dan relevan,

d) Tersedianya bahan promosi yang berkualitas,

e) Aktif di berbagai even yang memberikan nilai pencitraan,

f) Terbangunnya jaringan yang kuat pada beberapa perguruan

tinggi dan industri ternama.

Berkenaan dengan tujuan dan sasaran tersebut, MA

menyatakan bahwa :

“Memang sasaran Polnes banyak sekali, namun sasaran tersebut

ditentukan dari perumusan tujuan yang telah ditetapkan, yang

memuat sebelas poin dalam rangka pencapaian visi misi Polnes”

(hasil wawancara pada Jum’at, 10 Agustus 2012).

4.2.2.3. Analisis SWOTPolnes

Analisis SWOT yang tersaji di dalam penelitian ini adalah

analisis lingkungan internal dan eksternal berdasarkan Rencana

Strategis Politeknik Negeri Samarinda2008-2020.

1) Kekuatan (Strength)

Page 339: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxxxix

a. Komitmen pimpinan Polnessebagai penyelenggara

pendidikan tinggi berkarakter profesional di bidang

vocational education and training management system.

Mengenai komitmen dari pimpinan organisasi, AB

mengemukakan :

“Dalam perencanaan, kita lebih kepada kombinasi. Memang Direktur sebagai leadernya, tapi dalam setiap aksi kita melakukan koordinasi dalam rangka untuk mencapai suatu target. Kita punya komitmen bersama bahwa Polnes sebagai penyelenggara pendidikan vocational, punya visi berkualitas, sejahtera dan unggul di tingkat nasional dan internasional pada tahun 2020. Walaupun memang sifatnya muluk-muluk, paling tidak secara perencanaan, kita sudah tetapkan itu. Memang agak berat untuk bisa secara internasional, pesaing juga banyak, sehingga secara lokal dululah untuk Kaltim, kita coba penuhi dulu seperti apa kebutuhan yang ada di Kaltim. Bagaimanapun walau perlahan, pasti akan berkembang” (hasil wawancara pada Selasa, 7 Agustus 2012).

b. Penunjukkan dan kepercayaan bagiPolnes sebagai

Politeknik Pembina untuk Politeknik-politeknik lain di wilayah

Kalimantan Timur.

Berkenaan dengan hal tersebut, MA mengemukakan

bahwa :

“Banyak daerah yang merencanakan buka Politeknik, menjadikan peningkatan jumlah mahasiswa Polnes pada kondisi sekarang loncatannya dari tahun ke tahun tidak terlalu besar. Walaupun begitu, Polnes diminta jadi Pembina oleh seperti Politeknik Tanah Grogot, juga Balikpapan. Balikpapan sama Kubar justru sudah sering” (hasil wawancara pada Jum’at, 10 Agustus 2012).

Sejalan dengan informasi tersebut, AM mengatakan

bahwa :

Page 340: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxl

“Kami ini sebagai salah satu Politeknik yang menjadi Pembina bagi Politeknik-politeknik lainnya di Kalimantan. Terbukti kami sudah dipercaya untuk mengkaji program pendirian Politeknik. Sebagai contoh yaitu ke Tanah Grogot. Sampai-sampai kami dipercaya untuk mengurus bagaimana mengurus pendirian suatu Politeknik. Nunukan sudah, kemudian Tarakan juga” (hasil wawancara pada Selasa, 7 Agustus 2012).

c. Diperolehnya sertifikasi ISO 9001:2000 untuk seluruh

program studi.

Mengenai program studi-program studi yang telah

bersertifikasi ISO, MAmemberi informasi sebagai berikut:

“Kita inginnya lulusan kita berkualitas dan unggul dalam bersaing. Tentunya jika itu tercapai income ke dalam bisa mencapai kesejahteraan. Hal-hal yang dilakukan untuk mencapai itu yang berkualitas, pertama kita berusaha mencapai ISO, dan sudah ISO 2008 kemarin. Mulai dari awalnya lima program studi ISO, kemudian 10, sekarang sudah 18. Kemudian sekarang kita ini berusaha melengkapi yang di dalamnya, supaya nanti bisa menjadi acuan ke depan, untuk jadi standar, kemudian kita bisa menghasilkan income jika sudah sertifikasi” (hasil wawancara pada Jum’at, 10 Agustus 2012).

d. Penerapan kurikulum berbasis kompetensi industri yang

menghasilkan softskill character.

Terkait dengan kurikulum pada Polnes, LM

memberikan pernyataan sebagai berikut :

“Untuk mencapai visi misi yang sudah ditetapkan, kami menerapkan kurikulum yang berbasis pada kompetensi industri agar mampu menghasilkan lulusan atau alumni yang berkesesuaian kemampuan yang dimilikinya dengan kebutuhan daerah atau perusahaan-perusahaan yang ada” (hasil wawancara pada Kamis, 9 Agustus 2012).

Page 341: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxli

e. Sarana prasarana pendidikan, penelitian dan laboratorium

yang sangat memadai untuk kegiatan Tri Dharma Perguruan

Tinggi.

Untuk sarana prasarana kegiatan Tri Dharma

Perguruan Tinggi, MA mengemukakan :

“Terkait menghadapi masalah mutu, kami melakukan revitalisasi bangunan dan peralatan. Kita sebetulnya ingin mengarah ke sertifikasi berbagai lab, terutama yang dalam waktu dekat itu rencana kita lab kimia. Kita berharap bisa 17025 kita bisa usul untuk sertifikasi. Karena untuk perguruan tinggi kita ini sudah ISO 2008 kemarin, kemudian sekarang kita ini berusaha melengkapi yang di dalamnya, supaya nanti bisa menjadi acuan ke depan, untuk jadi standar, kemudian kita bisa menghasilkan income jika sudah sertifikasi. Kemudian yang ke pengelolaan itu manajemen mutu, baru mengarah ke peralatan dan kualitas SDM. Jadi dari segi kualitas harus ditambah lagi. Kalau itu sudah bisa berjalan, harapan kita lulusan berkualitas pelan-pelan ke depan grafiknya akan naik” (hasil wawancara pada Jum’at, 10 Agustus 2012).

f. Adanya program pelatihan tambahan bagi mahasiswa

sebelum memasuki dunia kerja.

Untuk program penyiapan calon lulusan dalam

memasuki dunia kerja, AM memberikan informasi sebagai

berikut :

“Kita lebih ke vocational, artinya lulusan Polnes ini punya skill tertentu. Jadi memang bobot skillnya lebih dipertajam, sehingga itu yang punya nilai lebih unggul dibanding lulusan perguruan tinggi yang sifatnya educational. Mungkin secara manajerial kita punya sisi lemah, tapi saya pikir itu seiring dengan berjalannya waktu kemampuan secara pribadi bisa mereka atasi. Yang kita perhatikan adalah memang lebih kepada kemampuan keterampilan. Ini dibuktikan bahwa lulusan Polnes ini kita memang ada schedule bahwa 6 bulan sebelum kelulusan itu kita coba, bagaimana apakah mereka

Page 342: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxlii

sudah tertampung. Contoh misalnya program alat berat, itu sudah hampir 100 persen enam bulan sebelum wisuda, terbukti mereka sudah tertampung karena kita ada beberapa kerjasama, contoh seperti Trakindo. Sehingga kompetensi yang kita berikan sudah sama sesuai dengan kompetensi yang diinginkan. Jadi kalau orang lain lihat Trakindo maju, maka dia juga melihat SDMnya tersebut” (hasil wawancara pada Selasa, 7 Agustus 2012).

g. Materi pembelajaran yang terdiri atas teori dan praktek

dengan komposisi 45 persen teori dan 55 persen praktek.

Mengenai hal ini, salah seorang alumni Polnes, R,

mengemukakan bahwa :

“Dalam mencetak SDM, Polnes memberikan perbedaan dari

Universitas yang lain, dimana materi dan praktek diberikan

secara seimbang, sehingga dapat memperluas cakupan

pekerjaan yang dapat diperoleh setelah lulus kuliah” (hasil

wawancara pada Rabu, 15 Agustus 2012).

Hal tersebut sejalan dengan pernyataan MRI (alumni

Polnes) bahwa :

“Polnes sangat berperan baik karena mampu menciptakan

generasi-generasi muda yang handal, karena kuliah di

Polnes tidak hanya teori yang didapatkan melainkan juga

praktek langsung. Sehingga diperoleh keahlian yang

sebelumnya tidak bisa, menjadi bisa” (hasil wawancara pada

Rabu, 15 Agustus 2012).

h. Daya serap daerah yang tinggi terhadap lulusan Polnes.

Page 343: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxliii

Terkait dengan daya serap daerah terhadap lulusan

Polnes, MA mengemukakan :

“Walau persaingan dunia kerja itu ketat, rata-rata perusahaan mengunggulkan lulusan Polnes dibandingkan dengan lulusan universitas, Politeknik itu lebih berharga daripada universitas karena mereka punya skill. Kalaupun ditraining kembali, lulusan kami tidak memerlukan waktu yang lama” (hasil wawancara pada Jum’at, 10 Agustus 2012).

AMjuga turut memberikan informasi yang sejalan

dengan informan sebelumnya dengan memberikan informasi

sebagai berikut :

“Lulusan Polnes memang ada schedule bahwa 6 bulan sebelum kelulusan itu kita coba, bagaimana apakah mereka sudah tertampung. Contoh misalnya program alat berat, itu sudah hampir 100 persen enam bulan sebelum wisuda, terbukti mereka sudah tertampung karena kita ada beberapa kerjasama dengan contoh seperti Trakindo. Sehingga kompetensi yang kita berikan sudah sama sesuai dengan kompetensi yang diinginkan. Itu cara agar lulusan kami punya daya serap yang tinggi di daerah. Jadi untuk lulusan, serapan kita cukup baik. Mungkin dilihat dari kemampuannya dari yang sudah bekerja” (hasil wawancara pada Selasa, 7 Agustus 2012).

Sejalan dengan informasi tersebut, RP (alumni

Polnes) mengemukakan bahwa :

“Peran Polnes sangat besar karena hampir sebagian besar

para pekerja atau pelaksana proyek di Kaltim merupakan

alumnus Polnes, khususnya jurusan sipil” (hasil wawancara

pada Sabtu, 18 Agustus 2012).

2) Kelemahan (Weakness)

a. Belum meratanya rasio minat untuk setiap program studi.

Page 344: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxliv

Mengenai rasio minat untuk setiap program studi,

MAmenyatakan bahwa :

“Polnes itu sangat-sangat berkembang. Kita berdiri sejak 1987. Dan 1997 itu kami masih di bawah Unmul. Sampai sekarang mandiri, dulu namanya Politeknik Universitas Mulawarman, sekarang namanya Politeknik Negeri Samarinda. Jadi sudah banyak hal yang berkembang. Yang pertama, dulu hanya empat jurusan dengan empat program studi, saat ini sudah 10 jurusan, 18 program studi. Yang kedua adalah, kalau dulu peminatan tidak terlalu banyak, kalau sekarang sudah lebih bagus. Kisarannya 1 : 7, artinya satu kursi diminati oleh tujuh calon mahasiswa. Namun sayangnya, peminatan tersebut memang belum merata untuk seluruh program studi kami” (hasil wawancara pada Selasa, 7 Agustus 2012).

b. Belum terpenuhinya jumlah tenaga pengajar pada sebagian

program studi.

Terkait dengan kuantitas tenaga pengajar pada

Polnes yang menjadi salah satu kelemahan Polnes saat ini,

MA mengemukakan informasi sebagai berikut :

“Dari segi peralatan, dosennya, hingga teknisinya kita berharap itu memang orang-orang yang kompeten. Sehingga kekurangan SDM tentang itu, kita harus mengupayakan pelatihan-pelatihan. Dari segi kualitas SDM harus ditambah. Kuantitas SDM memang juga perlu ditambah. Walau untuk kimia kita perlu menambah, sementara ini kita fokus untuk yang maritim dulu. Dosen tetapnya hanya berapa orang saja itu, karena susah untuk mencari yang mau jadi dosen. Karena mereka lebih besar pendapatannya di laut daripada jika jadi dosen” (hasil wawancara pada Jum’at, 10 Agustus 2012).

c. Sistem administrasi dan operasi yang belum sepenuhnya

berbasis IT.

Page 345: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxlv

d. Belum tersedianya grand strategy untuk penerapan Undang-

undang BHP.

Berkenaan dengan aspek strategi menuju BHP, MA

menginformasikan bahwa :

“Kalau perencanaan yang baru itu sebetulnya mereka masih menyusun renstra yang baru, jadi sementara ini masih melanjutkan program Direktur yang dulu, renstra yang lama habisnya di 2012 ini. Renstra baru itu masih mereka susun, jadi belum ada renstra untuk menuju BHP itu” (hasil wawancara pada Jum’at, 10 Agustus 2012).

e. Kesejahteraan komunitas internal yang belum tercapai

dengan optimal.

MA mengemukakan :

“Memang untuk aspek kesejahteraan, kita belum mencapai. Jadi dengan berusaha melengkapi sumber daya internal di dalamnya, supaya nanti bisa menjadi acuan ke depan, untuk jadi standar, harapannya kita nanti bisa menghasilkan income jika sudah sertifikasi itu. Karena jika lulusan kita berkualitas dan unggul dalam bersaing,tentunya bisa dapatincome ke dalam dan bisa mencapai kesejahteraan” (hasil wawancara pada Jum’at, 10 Agustus 2012).

3) Peluang (Opportunities)

a. Komitmen kuat dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Daerah untuk meningkatkan anggaran pendidikan.

Terkait dengan komitmen pemerintah sebagai

peluang bagi Polnes, MA mengatakan bahwa :

“Tentu saja Polnes mendapat dukungan kuat dari

Pemerintah Pusat maupun Daerah karena sumber

pendanaan yang utama adalah dari APBN, yang kedua dari

Page 346: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxlvi

APBD, kemudian ketiga adalah dari hibah-hibah” (hasil

wawancara pada Selasa, 7 Agustus 2012).

b. Indikator mikro ekonomi yang menunjang peluang

masyarakat untuk mengenyam pendidikan di Polnes

(pertumbuhan ekonomi, laju pertumbuhan penduduk,

pertumbuhan kalangan menengah).

Mengenai indikator mikro ekonomi sebagai salah satu

peluang bagi Polnes tersebut, AM mengemukakan

pendapatnya bahwa :

“Pertumbuhan ekonomi di Kaltim cukup pesat dan masyarakatnya terus tumbuh dari aspek sosial ekonominya. Maka kebutuhan akan kemampuan atau skill untuk bekerja itu juga sangat tinggi. Maka dari itu Polnes sebagai penyelenggara pendidikan yang lebih ke vocational bisa dikatakan mempunyai lulusan yang lebih unggul dibandingkan lulusan perguruan tinggi yang sifatnya educational. Walaupun memang secara manajerial kami masih memiliki sisi lemah, tapi saya pikir itu seiring dengan berjalannya waktu akan bisa diatasi” (hasil wawancara pada Selasa, 7 Agustus 2012).

c. Bantuan Operasional PTN (BOPTN) dari Kemendikbud

melalui DIPA Dikti.

MA mengemukakan informasi mengenai hal tersebut

di atas bahwa :

“Perkembangan Polnes ementara ini masih merata seperti yang lalu karena pada dasarnya yang terlihat masalah anggaran itu beda jauh untuk tahun ini, terutama untuk peningkatan sarana dan prasarana. Kalau yang lalu beberapa program studi mencapai ISO, sekarang merambah ke lab-nya untuk sertifikasi. Sumber penganggaran dari APBN dan APBD. Tahun ini paling besar, hampir 100 M.

Page 347: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxlvii

Peruntukkannya untuk pengembangan fisik, kemudian peralatan” (hasil wawancara pada Jum’at, 10 Agustus 2012).

d. Penerapan Undang-undang BHP pada 2013.

e. Tawaran kerjasama dari dalam maupun luar negeri.

Terkait dengan poin e tersebut, AM mengatakan

bahwa :

“Berbicara kerjasama, justru Polnes besar peluangnya disitu. Untuk kebutuhan Kaltim sendiri sebenarnya sudah cukup. Tapi kadang-kadang ada perusahaan mencari, mungkin di Kalimantan ada perusahaan cabangnya, tapi kebutuhannya bukan untuk disitu, misalnya untuk ke luar. Contoh misalnya dikirim ke Abu Dhabi. Ada beberapa mahasiswa kami yang bekerja disana. Jadi memang kebetulan untuk Kaltim, cabang-cabangnya perusahaan sudah banyak, tetapi penggunanya sendiri bukan orang Kaltim, tetapi lebih diberikan ke luar” (hasil wawancara pada Selasa, 7 Agustus 2012).

Sejalan dengan informasi tersebut, MA

mengemukakan :

“Kerjasama Polnes bagus dengan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan lulusan kami. Ada yang tes di Jakarta, seperti yang di Medco. Begitu mereka mau lulus, perusahaan meminta track record pendidikannya dari kita. Kadang-kadang mereka belum lulus, sudah habis diambil. Sampai kadang-kadang ijasahnya tidak diambil-ambil. Sudah lima enam tahun baru datang mengambil. Dengan jalinan kerjasama yang kami bangun, daya serap lulusan memang cukup bagus di Kaltim. Untuk di luar, kita agak susah memantau” (hasil wawancara pada Jum’at, 10 Agustus 2012).

4) Ancaman (Threats)

a. Pembentukan berbagai Politeknik lain di daerah-daerah

Kabupaten / Kota di Kalimantan Timur.

Page 348: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxlviii

Mengenai munculnya Politeknik-politeknik lain

sebagai kompetitor bagi Polnes, MApun mengemukakan

pernyataan sebagai berikut :

“Dari segi bisnis, memang munculnya Politeknik-politeknik lain bisa disebut sebagai kompetitor. Banyak daerah yang merencanakan buka Politeknik, menjadikan peningkatan jumlah mahasiswa Polnes pada kondisi sekarang loncatannya dari tahun ke tahun tidak terlalu besar. Walaupun begitu, Polnes diminta jadi Pembina oleh seperti Politeknik Tanah Grogot, juga Balikpapan. Balikpapan sama Kubar justru sudah sering. Tapi kita mikirnya lembaga tinggi ini untuk kepentingan masyarakat, jadi yang penting kita bisa jadi Pembina, itu sudah cukup” (hasil wawancara pada Jum’at, 10 Agustus 2012).

Sejalan dengan informasi tersebut, AM mengatakan

bahwa :

“Kemunculan Politeknik-politeknik baru tidak pernah kami anggap kompetitor, tetapi kami memandang mereka sebagai partner. Karena kami berkeyakinan kami punya ciri khas sendiri. Walaupun ada politeknik lain, tapi kami sudah cukup lama dan punya pengalaman, itulah yang saya pikir menjadi modal kami dalam berdaya saing. Apalagi kami ini sebagai salah satu Politeknik yang menjadi Pembina. Terbukti kami sudah dipercaya untuk mengkaji program pendirian Politeknik. Sebagai contoh yaitu ke Tanah Grogot. Sampai-sampai kami dipercaya untuk mengurus bagaimana mengurus pendirian suatu Politeknik. Nunukan sudah, kemudian Tarakan juga” (hasil wawancara pada Selasa, 7 Agustus 2012).

b. Kebutuhan akan informasi dan perkembangan teknologi

yang sangat tinggimembutuhkan penyiapan infrastruktur,

SDM serta sarana dan prasarana yang mendukung demi

pencapaian tuntutan penyelenggaraan pendidikan yang

berkualitas.

Page 349: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxlix

Terkait dengan kebutuhan terhadap informasi dan

teknologi dalam penyelenggaraan pendidikan di Polnes

tersebut, AM mengemukakan :

“Yang tidak kalah pentingnya dengan anggaran dalam rangka mencapai visi yaitu output yang diinginkan. Output misalnya kompetensi lulusan. Untuk mencapai kompetensi lulusan itu perlu ada tahapan yang dilalui, salah satunya adalah bagaimana pengembangan SDM tenaga pengajarnya, supaya memungkinkan untuk menghasilkan lulusan yang baik. Tenaga pengajar sudah kami tingkatkan baik jumlah maupun kualitasnya. Kalau mungkin satu jurusan dulu hanya sekitar 6-7 dosen, sekarang satu jurusan satu program studi punya hampir 20 orang per program studi. Artinya rasio antara jml mahasiswa dengan dosen tercapai. Untuk tenaga administrasi juga sama, berimbang. Kita punya tenaga pengajar itu sekitar 340 orang. Jumlah seluruh SDM 430 orang, jadi sisanya, 175 orang itu staf atau tenaga administrasi. Kemudian sarana untuk praktek, alat yang kita order kita tingkatkan dengan kompetensi yang diinginkan, jadi lebih kesana arahnya. Mencoba bagaimana mendekatkan calon lulusan itu ke kompetensi yang diinginkan. Kompetensi itu tentu kaitannya dengan kebijakannya. Jadi kebijakannya lebih kesitu. Kalau yang operasional saya kira regulasinya sudah ditentukan” (hasil wawancara pada Selasa, 7 Agustus 2012).

Mendukung pernyataan tersebut di atas, MA berkata :

“Dalam Renstra 2012 itu terdapat sejumlah sasaran serta indikatornya. Kita sementara ini untuk sumber daya internal berfokus pada masalah IT kemudian masalah mutu. Kemudian revitalisasi bangunan dan peralatan. Kita sebetulnya ingin mengarah ke sertifikasi berbagai lab, terutama yang dalam waktu dekat itu rencana kita lab kimia. Kita berharap bisa 17025 kita bisa usul untuk sertifikasi. Karena untuk perguruan tinggi kita ini sudah ISO 2008 kemarin, kemudian sekarang kita ini berusaha melengkapi yang di dalamnya, supaya nanti bisa menjadi acuan ke depan, untuk jadi standar, kemudian kita bisa menghasilkan income jika sudah sertifikasi. Jadi kita dari segi peralatan, dosennya, hingga teknisinya kita berharap itu memang orang-orang yang kompeten. Sehingga kekurangan SDM tentang itu, kita harus mengupayakan pelatihan-pelatihan.

Page 350: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccl

Dari segi kualitas harus ditambah. Kuantitas memang juga perlu ditambah, tapi untuk kimia kita perlu menambah, sementara ini kita fokus untuk yang maritim. Dosen tetapnya hanya berapa orang saja itu, karena susah untuk mencari yang mau jadi dosen. Karena mereka lebih besar pendapatannya di laut daripada jika jadi dosen” (hasil wawancara pada Jum’at, 10 Agustus 2012).

c. Persaingan dunia kerja yang makin ketat antar lulusan, baik

di dalam negeri maupun luar negeri dalam era globalisasi.

Terkait dengan persaingan dalam dunia kerja bagi

lulusan, MA mengemukakan :

“Saya pernah lama di bursa kerja, jadi kerjaan saya itu mengurusi kalau perusahaan minta tenaga kerja. Walau persaingan dunia kerja itu ketat, rata-rata perusahaan mengunggulkan lulusan kita dibandingkan dengan lulusan universitas, Politeknik itu lebih berharga daripada universitas karena mereka punya skill. Kalaupun ditraining kembali, tidak memerlukan waktu yang lama” (hasil wawancara pada Jum’at, 10 Agustus 2012).

Analisis faktor eksternal dan internal yang tertuang dalam

analisis SWOT tersebut, dapat direkapitulasi sebagai berikut:

Tabel 4.17. Rekapitulasi Faktor Eksternal Internal Polnes

Internal Factors

(IF)

STRENGTH Komitmen pimpinan Status sebagai Politeknik

Pembina di wilayah Kaltim Program studi yang telah

memiliki sertifikasi ISO 9001:2000

Penerapan kurikulum berbasis kompetensi industri yang menghasilkan softskill character.

Sarana prasarana yang memadai

Adanya program pelatihan tambahan bagi mahasiswa

WEAKNESS Belum meratanya rasio

minat untuk setiap program studi

Belum terpenuhinya jumlah tenaga pengajar pada sebagian program studi

Sistem administrasi dan operasi yang belum sepenuhnya berbasis IT

Belum adanya grand strategy untuk penerapan UU BHP

Kesejahteraan komunitas internal yang belum

Page 351: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccli

sebelum memasuki dunia kerja.

Materi pembelajaran yang meliputi teori (45 persen) dan praktek (55 persen)

Daya serap daerah yang tinggi terhadap lulusan

tercapai dengan optimal

External Factors

(EF)

OPPORTUNITIES Komitmen kuat dari

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk meningkatkan anggaran pendidikan

Indikator ekonomi mikro yang menunjang peluang masyarakat memasuki pendidikan tinggi

BOPTN dari Kepmendikbud

Penerapan Undang-undang BHP pada 2013

Tawaran kerjasama dari dalam dan luar negeri

THREATS Pembentukan berbagai

Politeknik lain di daerah-daerah Kabupaten / Kota di Kalimantan Timur

Kebutuhan akan informasi dan perkembangan teknologi yang sangat tinggi

Persaingan dunia kerja yang makin ketat antar lulusan, baik di dalam negeri maupun luar negeri dalam era globalisasi

Sumber : Rencana Strategis Politeknik Negeri Samarinda 2008-2020.

Hasil analisis SWOT menunjukkan rata-rata skor

sebagaimana tampak di bawah ini, yang dilanjutkan dengan sajian

gambar posisi Polnes di dalam matriks Stratgic Position and Action

Evaluation (SPACE) :

Skor Kekuatan : 3.631

Skor Kelemahan : 2.980

Selisih skor kekuatan dan kelemahan : 0.651

Skor Peluang : 3.230

Skor Ancaman : 2.660

Selisih skor peluang dan ancaman : 0.570

Gambar 4.7.Posisi Polnes dalam Matriks SPACE Peluang

Page 352: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclii

0.6 (0.651,0.570) 0.5 Kuadran Kuadran III 0.4 I (Conservative Strategy) (Aggressive Strategy) 0.3 0.2

0.1 Kelemahan Kekuatan -0.6 -0.5 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 -0.1 -0.2 -0.3 Kuadran Kuadran IV -0.4 II (Defensive Strategy) (Competitive Strategy) -0.5 -0.6

Ancaman

Sumber : Rencana Strategis Politeknik Negeri Samarinda 2008-2020. Berdasarkan matriks SPACE tersebut, posisi Polnesberada

pada kuadran I,yang artinya memiliki kekuatan yang lebih besar

daripada kelemahannya, dan memiliki peluang yang besar. Dengan

demikian, untuk mencapai visi dan misinya Polnes harus

mempergunakan strategi SO (strengths-opportunities atau

kekuatan-peluang) yang menggunakan kekuatan internal untuk

memanfaatkan peluang eksternal. Sehingga Polnes pun

mempergunakan konsep strategi utamaAgressive, dimana terdapat

penciptaan strategi yang mampu mendukung kebijakan

pertumbuhan secara cepat.

Dengan hasil analisis SWOT terhadap faktor eksternal dan

internal tersebut serta visi menuju politeknik yang berkualitas,

Page 353: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccliii

sejahtera dan unggul di tingkat nasional dan internasional pada

tahun 2020, setidaknya Polnes telah merumuskantiga program dan

13 kebijakan untuk melaksanakan 11 tujuan dan 50 sasaran yang

telah dirumuskan sebelumnya.

4.2.2.4. Perumusan Strategi dan Analisis Alternatif Program Polnes

Berdasarkan dokumen Rencana Strategis Politeknik Negeri

Samarinda 2008-2020, diketahui bahwa dalam rangka mewujudkan

tujuan dan sasaran strategis yang telah dirumuskan dan dengan

memperhatikan posisi Polnes dari hasil analisis lingkungan, maka

Polnes merumuskan tiga program dan 13 kebijakan sebagaistrategi

yang telah dirumuskan. Adapun tiga program tersebut antara lain :

1) Program pemerataan dan perluasan akses perguruan tinggi,

2) Program peningkatan mutu relevansi dan daya saing,

3) Program penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan

publik.

Ketiga program tersebut merupakan bentuk dari perumusan

strategi yang dilakukan oleh Polnes. Tidak sebagaimana rumusan

Steiss (2003: 80-84) mengenai strategi dan program, kedua konsep

tersebut seolah menjadi satu dalam perencanaan stratejik yang

telah dilakukan oleh Polnes.

Mengenai hal tersebut, MAmemberikan pernyataan sebagai

berikut :

Page 354: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccliv

“Jadi di dalam perencanaan stratejik Polnes, ketika kita membicarakan strategi, maka tentunya akan bicara mengenai program dan kebijakan-kebijakan yang dilakukan. Jadi, strategi yang dipakai Polnes untuk meningkatkan daya saingnya adalah dengan mempergunakan tiga program itu dan sejumlah kebijakan-kebijakan yang menyertainya” (hasil wawancara pada Jum’at, 7 Juni 2013). 4.2.1.5. Alternatif Kebijakan dan Rekomendasi Sumberdaya

Polnes

Strategi yang telah dipilih Polnes kemudian dikembangkan

melalui 13 buah kebijakan. Kebijakan-kebijakan tersebut dijabarkan

lebih lanjut menjadi kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun.

Rincian kebijakan yang dimaksud terurai sebagai berikut :

1) Kebijakan penguatan Politeknik.

2) Kebijakan mencanangkan moto tertib waktu, materi, pertemuan

dan pencatatan.

3) Kebijakan melaksanakan revisi kurikulum untuk mengikuti

perkembangan industri.

4) Kebijakan mempersiapkan program studi untuk memperoleh

sertifikat ISO 9001 : 2000.

5) Kebijakan mempersiapkan program studi untuk memperoleh

sertifikat akreditasi BAN institusi A.

6) Kebijakan jum’at bersih.

7) Kebijakan penguatan SDM.

8) Kebijakan pelaksanaan sosialisasi ke sekolah-sekolah di 13

Kabupaten / Kota.

9) Kebijakan percepatan mahasiswa masuk ke industri.

Page 355: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclv

10) Kebijakan peningkatan daya saing lulusan.

11) Kebijakan pencarian donator beasiswa.

12) Kebijakan penguatan organisasi.

13) Kebijakan pencarian sumber pembiayaan pihak ketiga melalui

kerjasama yang saling menguntungkan.

Mengenai rumusan strategi yang dituangkan dalam program

dan kebijakan tersebut, MA memberikan pernyataan sebagai

berikut :

“Kebijakan-kebijakan yang sudah dirumuskan itu dikembangkan

dari program-program yang merupakan strategi Polnes” (hasil

wawancara pada Jum’at, 7 Juni 2013).

4.2.2.6. Model Empirik Perencanaan Stratejik Polnes

Setelah mengkaji dan menganalisis proses perencanaan

stratejik yang dilakukan oleh Polnes,maka penulis sampai pada

sebuah temuan penelitian bahwa perencanaan stratejik yang

dilakukan telah memenuhi lima komponen perencanaan stratejik

sebagaimana rumusan Steiss (2003: 58-59). Namun demikian,

terdapat tumpangtindih penggunaan konsep strategi dengan

program dan kebijakan di dalam tahap perumusan strategi, yang

mengakibatkan komponen perencanaan stratejik yang keempat

dan kelima, seolah merupakan komponen yang sama.

Berdasarkan sepuluh aliran strategi yang dikemukakan oleh

Mintzberg, Alhstrand dan Lampel (1998: 4), maka Polnesdalam

Page 356: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclvi

merumuskan strategi bersaingnya berkiblat pada kelompok aliran

configuration, yang terindikasi dari adanya upaya-upaya

pengembangan pengelolaan organisasi yang berfokus pada

konsumen dan produk atau jasa yang dihasilkan dengan spesifikasi

khusus.

Strategi bersaing yang dipergunakan oleh Polnestersebut

kemudian dalam penelitian ini berupaya dianalisis melalui

komponen struktural dari desain organisasi, yang meliputi tujuan

utama organisasi, strategi organisasi yang dipergunakan,

pemahaman akan lingkungan tempat operasi organisasi serta

pemilihan konfigurasi yang digunakan (Burton, DeSanctis dan Obel,

2006: 3). Pada akhirnya, posisi Polnes di dalam proses

transformasi organisasi pun dapat diidentifikasi.

Adapun model empirik perencanaan stratejik Polnes dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.9. Model Empirik Perencanaan Stratejik Polnes

ANALISIS KESIAPAN SISTEM

PERNYATAAN VISI MISI

PERUMUSAN TUJUAN DAN SASARAN

ANALISIS SWOT / ANALISIS SITUASIONAL

Page 357: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclvii

Sumber : Hasil penelitian, 2013.

Penjelasan mengenai gambar tersebut di atas adalah sebagai

berikut :

Proses perencanaan stratejik yang dilakukan oleh Polnes

diawali dengan tahap 1) analisis kesiapan sistem yang meliputi

identifikasi isu-isu strategis, pengumpulan aturan dan pembentukan

tim perencanaan, kemudian penyusunan profil politeknik dan

penyajian informasi keuangan. Dilanjutkan dengan tahap 2)

perumusan visi dan misi, tujuan serta sasaran, dimana secara

umum Polnes menekankan pada keunggulan di tingkat nasional

kemudian di tingkat internasional.

Kemudian selanjutnya adalah tahap 3) analisis lingkungan

internal dan analisis lingkungan eksternal melalui analisis SWOT

(Strength, Weakness, Opportunities dan Threats). Sejumlah faktor

kekuatan dan kelemahan (strength dan weakness) yang

merupakan faktor lingkungan internal diperbandingkan dengan

sejumlah faktor peluang dan ancaman (opportunities dan threats)

PERUMUSAN STRATEGI( PROGRAM& KEBIJAKAN )

PENDESKRIPSIAN TUJUAN 1)

PENDESKRIPSIAN STRATEGI 2)

PENDESKRIPSIAN STRUKTUR 4)

PENDESKRIPSIAN LINGKUNGAN 3)

Page 358: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclviii

yang merupakan faktor lingkungan eksternal. Tahap berikutnya

adalah 4) perumusan strategi (program dan kebijakan). Dalam

perencanaan stratejik Polnes, konsep strategi dianggap sama

dengan program dan kebijakan yang dirumuskan sebagai turunan

dari sasaran yang ingin dicapai.

Dalam perumusan strateginya, Polnes melakukan

perumusan komponen-komponen struktural, juga komponen-

komponen SDM. Perumusan komponen struktural dalam

perumusan strategi yang Polnes lakukan telah berkesesuaian satu

sama lain, sebagaimana rumusan Burton, deSanctis dan Obel

(2006: 76) yang dapat ditampilkan sebagaimana tabel berikut ini :

Tabel 4.18. Rekapitulasi Komponen Struktural dari

Perumusan Strategi Polnes

No Komponen Struktural

Konsep Ideal Organisasi pada

Kuadran C Polnes

1 Tujuan Efektivitas Efektivitas 2 Strategi Prospector Prospector 3 Lingkungan Locally Stormy Locally Stormy 4 Konfigurasi Divisional Divisional

Hasil Sesuai Sesuai

Sumber : Hasil penelitian, 2013.

Efektivitas sebagai tujuan utama yang ingin dicapai Polnes

tidak sebagaimana efektivitas yang ingin dicapai oleh Unmul

sebagai BLU, dimana Polnes berfokus pada output (barang atau

jasa) dan menganggap pendapatan sebagai fokus jangka panjang.

Tujuan utama Polnes adalah berfokus pada efektivitas output.

Pendanaan utama Polnes yang berasal dari APBN, APBD dan

Page 359: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclix

hibah-hibah menjadikan organisasi senantiasa melakukan inovasi

dalam penciptaan produknya melalui spesialisasi atas skill untuk

memenuhi lapangan pekerjaan. Penyelenggaraan pendidikan yang

lebih bersifat vocational menjadikan lulusan yang dihasilkan Polnes

memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan lulusan perguruan

tinggi yang memperoleh pendidikan yang lebih bersifat educational.

Disitulah letak Polnes memanfaatkan peluang untuk

mengembangkan produknya.

Cara-cara yang ditempuh Polnes untuk dapat memperoleh

pendanaan yang lebih baik dalam rangka mengembangkan

produknya, antara lain dengan keberhasilan program studi-program

studi mencapai ISO (International Organization for Standarization)

yaitu pemenuhan sejumlah standar-standar industrial dan komersial

level dunia untuk kepentingan Sistem Manajemen Mutu (SMM).

Pencapaian ISO tentunya meningkatkan citra organisasi,

meningkatkan kinerja lingkungan organisasi melalui perbaikan

komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak

yang berkepentingan, meningkatkan efisiensi kegiatan serta

memperbaiki manajemen organisasi melalui perencanaan,

pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan. Termasuk juga

meningkatkan daya saing sebab membantu memperoleh

kepercayaan dari konsumen atau mitra kerja atau pemodal. Jerih

payah tersebut pun berbuah manis dengan diperolehnya

Page 360: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclx

peningkatan pendanaan dari APBN maupun APBD pada tahun ini

yang mencapai hampir Rp. 100 Milyar yang diperuntukkan

pengembangan fisik dan pengadaan sarana dan prasarana

pendidikan. Upaya selanjutnya yang sedang diupayakan oleh

Polnes dalam rangka meningkatkan daya saing adalah dengan

mengupayakan laboratorium-laboratorium prakteknya dapat

disertifikasi. Pencapaian sertifikasi laboratorium tentunya akan

berkaitan dengan perolehan pendapatan sebagai tujuan jangka

panjang Polnes.

Tujuan utama pada efektivitas tersebut menjadikan strategi

yang kemudian dirumuskan untuk dipergunakan adalah tipe strategi

prospector, dimana Polnes menerapkan pendekatan-pendekatan

yang agresif terhadap inovasi dan mencari peluang-peluang baru.

Contoh wujud daripada hal tersebut adalah pencapaian ISO bagi

program-program studi yang tersedia, pengadaan sejumlah mesin-

mesin atau alat-alat praktek baru pada berbagai jurusan yang

tersedia dalam rangka pemutakhiran sarana pendidikan dan

pengajaran, serta adanya kepercayaan dari politeknik-politeknik

lain yang tersebar di wilayah kabupaten terhadap Polnes untuk

memberikan pembinaan dan pendampingan. Dengan demikian,

Polnes pun memperoleh peluang pasar baru dan senantiasa

menjalani proses menuju pengembangan.

Page 361: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxi

Dengan demikian, kepercayaan yang timbul dari konsumen,

mitra kerja dan pemodal sebagaimana terurai di atas merupakan

hasil dari pencapaian ISO bagi program-program studi yang ada di

Polnes. Kondisi yang demikian menjadikan Polnes telah memiliki

keunggulan kompetitif yang dapat diandalkan untuk menghadapi

era kompetisi atau persaingan perguruan tinggi. Maka dari itu pula,

Polnes menempati peringkat kelima dari 19 Politeknik Negeri di

seluruh Indonesia (http://duniasoal.com/id).

Namun demikian, dalam situasi kompetitif, Polnes tetap

perlu menambah keunggulan bersaing dari aspek lainnya, terutama

dari aspek tenaga pengajar dan hasil-hasil penelitian dan

pengabdian masyarakatnya. Jenjang pendidikan doktoral (S3),

kepangkatan lektor kepala dan guru besar serta jumlah hasil-hasil

penelitian masih sangat perlu ditingkatkan untuk meningkatkan

kualitas lembaga dalam rangka memperkuat posisi Polnes dalam

dunia persaingan pendidikan tinggi.

Polnes menghadapi lingkungan locally stormy atau

lingkungan badai lokal. Hal yang menunjukkan tipe lingkungan

tersebut adalah adanya para perumus kebijakan pada Polnes yang

lebih berfokus pada faktor-faktor lingkungan yang tidak dapat

diprediksikan dampaknya bagi organisasinya. Hal tersebut tampak

dari lebih condongnya Polnes berupaya untuk meningkatkan

kualitasnya melalui upaya memenuhi sejumlah kriteria-kriteria

Page 362: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxii

unggul dalam penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan dalam

rangka mengatasi tantangan lingkungan, diantaranya pencapaian

ISO 2008 dan sebagainya.

Polnes mempergunakan struktur organisasi divisional, yang

memiliki kekuatan pada barang / jasa atau dimensi pelanggan dan

lemah pada spesialisasi pekerjaan. Polnes tidak banyak berfokus

pada spesialisasi internal, tetapi lebih berfokus pada barang dan

jasa yang dihasilkan oleh organisasi atau pada pelanggan yang

dilayani. Penggunaan struktur divisional oleh Polnes mampu

memotivasi sumberdaya manusianya, mengendalikan kegiatan

operasi dan mampu meraih kesuksesan dalam bersaing di

lingkungan yang majemuk.

Polnes selama ini telah memiliki saluran-saluran

pendistribusian lulusan yang telah terjalin pada saat mahasiswa

sedang dalam proses menempuh pendidikan, yang dilakukan

dengan cara penempatan mahasiswa calon wisudawan(i) pada

perusahaan-perusahaan pada enam bulan sebelum menjalani

wisuda, yang tentunya dengan kesesuaian atas kriteria atau

kompetensi sebagaimana yang menjadi kebutuhan perusahaan-

perusahaan tersebut. Beberapa konsumen atau pelanggan dari

lulusan / produk Polnes adalah sejumlah perusahaan-perusahaan

di daerah, seperti Trakindo, United Tractors, Medco, KPC dan

sebagainya. Perusahaan-perusahaan tersebut sebagai konsumen

Page 363: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxiii

utama, memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dan Polnes

menyediakan berbagai layanan bagi konsumen tersebut. Polnes

sebagai penyedia tenaga kerja yang terampil dan handal

memberikan syarat yang dibutuhkan kelompok konsumen secara

efektif. Semakin banyak produk Polnes yang tertampung pada

perusahaan-perusahaan tersebut, maka keunggulan dan citra

Polnes di dalam era persaingan pun akan semakin baik dan kuat.

Sedangkan mengenai penerapan struktur divisional yang

berdasarkan produk atau jasa yang dihasilkan, dipergunakan sebab

produk atau jasa yang spesifik sebagaimana lulusan politeknik

dengan kemampuan vokasionalnya, memerlukan penekanan

khusus yang memungkinkan dilakukannya pengawasan secara

ketat dan perhatian pada lini produk, namun sekaligus memerlukan

kekuatan manajemen yang memiliki keahlian lebih dan mengurangi

kendali manajemen dari atas. Namun demikian, Polnes masih perlu

melakukan upaya-upaya pengembangan yang lebih besar,

misalnya dengan cara mengembangkan atau meningkatkan

kualitas program-program studi yang peminatannya masih rendah.

Sehingga tidak hanya berfokus pada program-program studi yang

memiliki tingkat peminatan tinggi. Dengan demikian,

pengembangan tersebut hendaknya tidak hanya dalam segi

kuantitas, dimana pada saat ini telah terjadi peningkatan jumlah

jurusan dan program studi pada Polnes, yang semula empat

Page 364: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxiv

jurusan dengan empat program studi, menjadi sepuluh jurusan

dengan 18 program studi. Namun juga harus mampu disertai

dengan peningkatan dari segi kualitasnya dalam rangka

transformasi organisasi yang lebih optimal dalam pencapaian

politeknik yang unggul di tingkat nasional maupun internasional.

Struktur divisional yang dipilih Polnes dalam desainnya,

telah mengandung unsur kesesuaian dengan tiga komponen

lainnya, yaitu tujuan utama organisasi yang berfokus pada

efektivitas, tipologi organisasi berupa strategi prospector yang

menghadapi lingkungan badai lokal atau locally stormy

sebagaimana tampak dalam rumusan Burton, DeSanctis dan Obel

(2006: 76).

Maka kesesuaian yang demikian itu menghantarkan analisis

deskriptif penulis bahwa posisi Polnes dalam proses transformasi

organisasi terletak pada tahapan organisasi pengembangan.

Dimana organisasi senantiasa melakukan ekspansi kapasitas dan

kapabilitas di sepanjang tahap evolusi atau metamorphosis yang

dilakukan. Organisasi juga memacu kegiatan untuk memajukan dan

memperbarui pertumbuhan individu, kelompok, organisasi dan

masyarakat. Konsekuensinya, organisasi pengembangan

menunjukkan penguatan otonomi, kapasitas, kapabilitas, kualitas,

pembaruan atau reformasi, dan peningkatan kekuatan daya saing

secara berkelanjutan. Sejalan dengan visinya yaitu ingin

Page 365: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxv

membentuk politeknik yang berkualitas, sejahtera dan unggul di

tingkat nasional maupun internasional pada tahun 2020, maka

Polnes sudah semestinya mengembangkan organisasi secara

berkelanjutan, yang senantiasa memerlukan lebih banyak proses

kreasi pengetahuan.

Tahap atau fase organisasi pengembangan menjadi posisi

Polnes saat ini dengan demikian sesuai dengan komitmennya

dalam penentuan penggunaan strategi agresif dalam rangka

pencapaian visi misinya, sebagaimana hasil analisis SWOT yang

merekomendasikan dipergunakannya strategi SO (strengths-

opportunities).

4.2.3. Perencanaan StratejikSTAIN Sultan Sulaiman Samarinda

Uraian perencanaan stratejik yang dilakukan STAIN Sultan

Sulaiman Samarinda dalam penelitian ini merupakan gabungan dari

dokumen Rencana Strategis STAIN Sultan Sulaiman Samarinda 2011-

2015 dengan data primer yang berasal dari informan penelitian :

4.2.3.1. Analisis Kesiapan Sistem STAIN

Sebelum melakukan perencanaan, STAIN Sultan Sulaiman

Samarinda menetapkan sejumlah kesiapan organisasi, antara lain

dengan mempersiapkan sejumlah aturan yang mendasari kegiatan

perencanaan, menciptakan tim perencanaan dan mempersiapkan

Page 366: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxvi

profil organisasi. Produk yang dihasilkan dari tahapan analisis

kesiapan sistem adalah rencana untuk melakukan perencanaan.

Terkait dengan kegiatan penyiapan sistem sebagai

komponen awal perencanaan stratejik di STAIN Sultan Sulaiman

Samarinda, NT memberikan informasisebagai berikut :

“Disini perencanaan itu dilakukan mula-mula dengan pembentukan

tim perencanaan, yang kemudian menyusun profil STAIN kami.

Tim perencanaan terdiri dari para pimpinan STAIN ditambah tim

ahli perencanaan yang didatangkan dari luar” (hasil wawancara

pada Senin, 10 Juni 2013).

Kemudian S juga memberikan pernyataan yang sejalan :

“Untuk menangani perencanaan, itu memang sudah ada timnya.

Kami juga mendatangkan perencana ahli dari luar STAIN. Level

pimpinan pun tentunya ikut terlibat di dalamnya” (hasil wawancara

pada Senin, 10 Juni 2013).

Perencanaan stratejik STAIN Sultan Sulaiman Samarinda

dilakukan oleh Tim Penyusun Rencana Strategis STAIN Sultan

Sulaiman Samarinda yang dibentuk melalui Surat Keputusan Ketua

STAIN Sultan Sulaiman Samarinda. Tim Penyusun tersebut terdiri

dari para anggota senat STAIN (termasuk di dalamnya level

pimpinan) beserta sejumlah pihak yang dianggap memiliki

kompetensi di bidang perencanaan dan penganggaran dari dalam

maupun luar STAIN Sultan Sulaiman Samarinda.

Page 367: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxvii

Berkenaan dengan aturan yang mendasari perencanaan

stratejik STAIN Sultan Sulaiman Samarinda, NT memberikan

pernyataan sebagai berikut :

“Kegiatan perencanaan yang dilakukan disini didasari sejumlah aturan tertentu, diantaranya Undang-undang mengenai Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Menteri Agama. Sebab penyelenggaraan pendidikan tinggi di STAIN merupakan bagian dari program Departemen Agama, sehingga secara keseluruhan harus bisa dipertanggungjawabkan” (hasil wawancara pada Senin, 10 Juni 2013).

Dengan telah dibentuknya tim perencana sebagai pihak-

pihak yang melakukan proses perencanaan stratejik atas dasar

aturan-aturan yang berlaku, maka kemudian disusun suatuprofil

STAIN Sultan Sulaiman Samarinda sebagaimana yang telah

terjabar pada bagian awal Bab IV ini. Profil STAIN Sultan Sulaiman

Samarinda memuat sejarah pembentukannya, visi misi, asas dan

fungsi, struktur organisasi beserta lembaga-lembaga struktural dan

non struktural yang terdapat di dalamnya, keadaan SDM, serta

keadaan sarana dan prasarananya.

Dengan demikian, analisis kesiapan sistem yang dilakukan

STAIN Sultan Sulaiman Samarinda sebagai komponen awal dalam

perencanaan stratejik hanya meliputi pengumpulan aturan,

pembentukan tim dan profil STAIN.

4.2.3.2. Pernyataan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran STAIN

VisiSTAIN Sultan Sulaiman Samarinda berdasarkan

Rencana Strategis Politeknik Negeri Samarinda 2011-2015 adalah

Page 368: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxviii

sebagai berikut : “Terwujudnya STAIN Samarinda sebagai lembaga

unggulan (center of excellence) yang mampu menghasilkan SDM

yang berkualitas dan memiliki keluasan ilmu / intelektual,

kedalaman spiritual dan ketinggian profesionalisme”.

Oleh sebab itu, STAIN Sultan Sulaiman Samarinda

mempunyai misi untuk meningkatkan penyelenggaraan Tri Dharma

Perguruan Tinggi yang mengarah kepada pencapaian alumni yang

memiliki kemampuan ilmu pengetahuan, akhlak mulia dan amal,

melalui pendidikan, pelatihan dan pendalaman ilmu serta nilai-nilai

agama Islam yang berguna bagi pengembangan ilmu dan

masyarakat.

Berkenaan dengan visi misi STAIN Sultan Sulaiman

tersebut, NT memberikan pernyataan sebagai berikut :

“Visi kami yaitu ingin menjadi perguruan tinggi yang unggul, maksudnya adalah berbeda dari perguruan tinggi yang lain karena kita mencetak ulama. Sekalipun dia di Pendidikan Bahasa Inggris, kita mencetak guru Bahasa Inggris yang berkarakter ulama. Jadi ada pembentukan warna lain bagi mahasiswa kami. Itu yang kami katakan unggul itu tadi. Untuk pembentukan karakter ulama itu tadi, jadi yang paling kita utamakan adalah fasilitas ma’ahat-nya, yaitu asrama. Jadi mahasiswa itu satu tahun diasramakan lebih dulu. Kampus II disana itu asrama, jadi semua mahasiswa baru itu disana. Walaupun agak repot karena berbeda lokasi, namun kami saling bergantian demi pengembangan. Untuk Kaltim, perguruan tinggi yang bernuansa Islam itu STAIN, sehingga lulusan kami dapat dipercaya mampu menjadi karyawan atau pemimpin yang kuat keagamaannya. Karena sekarang ini mencari tenaga kerja yang memiliki karakter keagamaan, jujur, terbuka itu sulit” (hasil wawancara pada Selasa, 11 September 2012).

Page 369: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxix

Penulis juga memperoleh informasi mengenai perumusan

visi dan misi STAIN Sultan Sulaiman ini dari S yang

mengemukakan bahwa :

“STAIN Samarinda untuk visi misi ke depan pertama kita adalah kerja tim, semua unsur kita libatkan dalam rangka capaian target rencana kerja dari STAIN sendiri, kami melakukannya bertahap. Tahap penyusunan misi visi, kemudian misi secara umum, kemudian kita libatkan mereka lagi dari ketua jurusan dan lembaga-lembaga lainnya untuk penyusunan visi dan misi masing-masing, sehingga disatukanlah semua unit dan lembaga yang ada di dalam STAIN ini hingga muncullah satu visi dan misi secara umum” (hasil wawancara pada Rabu, 19 September 2012).

Kemudian tujuan strategis pencapaian visi STAIN Sultan

Sulaiman Samarinda adalah :

1) Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang

memiliki kemampuan akademik dan / atau profesional yang

dapat menerapkan, mengembangkan dan / atau menciptakan

ilmu pengetahuan agama Islam, Iptek dan seni yang

bernafaskan Islam.

2) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan

agama Islam, Iptek dan seni yang bernafaskan Islam, serta

mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf

kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Dari dua tujuan strategis tersebut, dijabarkan sasaran yang

ingin dicapai dari tujuan itu, antara lain :

1) Bidang Pengelolaan Jurusan :

a) Jurusan Tarbiyah

Page 370: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxx

1. Profesionalisme pelayanan akademik dan administrasi

kemahasiswaan,

2. Terlaksana bimbingan skripsi,

3. Terlaksana peran dosen penasehat,

4. Terlaksana PKL,

5. Terselenggara sistem pendidikan dan pengajaran,

6. Terselenggaranya seleksi judul skripsi,

7. Terselenggaranya seminar desain operasional,

8. Terselenggaranya ujian skripsi,

9. Terselenggaranya Kegiatan Orientasi Akademik Jurusan,

10. Terselenggaranya Seminar Pendidikan,

11. Terselenggara terbitnya jurnal ilmiah Jurusan Tarbiyah.

b) Jurusan Syari’ah

1. Profesionalisme pelaksanaan kegiatan akademik dan

administrasi kemahasiswaan,

2. Terselenggaranya sistem pendidikan dan pengajaran,

3. Terlaksana peran dosen penasehat,

4. Terlaksana peran pembimbing skripsi,

5. Terlaksana seminar proposal,

6. Terlaksana ujian munaqosah,

7. Terlaksana seminar dosen,

8. Penerbitan jurnal ilmiah Syariah Mazahib,

9. Terlaksana kegiatan pengabdian masyarakat,

Page 371: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxxi

10. Terselenggara seleksi judul skripsi,

11. Terselenggara ujian komprehensif,

12. Terselenggaranya pelatihan kepengacaraan bagi

mahasiswa dan umum,

13. Terselenggaranya Seminar Akuntansi Perbankan

Syari’ah,

14. Terlaksananya workshop ilmu falak bagi mahasiswa.

c) Jurusan Dakwah

1. Pelaksanaan proses belajar-mengajar dengan efektif,

2. Terlaksana bimbingan skripsi secara optimal dan terarah,

3. Terlaksana kegiatan kepenasehatan akademik bagi

mahasiswa,

4. Terlaksana mata kuliah diampu oleh dosen yang

berkompetensi,

5. Terlaksana beban mengajar dosen,

6. Terlaksana pendistribusian jadwal,

7. Terselenggara seleksi judul proposal mahasiswa,

8. Terlaksana seminar desain operasional,

9. Terlaksana ujian skripsi mahasiswa,

10. Terlaksana ujian komprehensif secara periodik,

11. Terlaksana pembekalan PKL mahasiswa,

12. Terlaksana PKL mahasiswa,

Page 372: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxxii

13. Terlaksana penerbitan jurnal Lentera secara berkali dua

kali setahun,

14. Terlaksana workshop Pengembangan Lembaga Kajian

dan Sosial Keagamaan,

15. Terlaksana workshop Strategi Pengembangan

Masyarakat Islam Berbasis Interpreneurship,

16. Terlaksana workshop Strategi Periklanan,

17. Terlaksana workshop Teknik Pembuatan Media Cetak,

18. Terlaksana workshop Peningkatan Profesionalisme

Penyiaran Radio,

19. Terlaksana pengelolaan model dan format radio

pendidikan.

2) Bidang Pengelolaan Perpustakaan :

a) Peminjaman dan pengembalian koleksi yang berjalan baik,

b) Penyelenggaraan workshop Penelusuran Sumber Rujukan

Perpustakaan untuk Mahasiswa,

c) Penyelenggaraan kegiatan Orientasi Perpustakaan bagi

mahasiswa baru,

d) Penambahan jumlah koleksi yang berkualitas,

e) Penyelenggaraan aplikasi program Mysipisis Pro untuk

pengolahan perpustakaan,

f) Penyelenggaraan program magang aplikasi Mysipisis Pro,

g) Penyelenggaraan layanan referensi, skripsi dan tandon.

Page 373: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxxiii

3) Bidang Pelayanan Laboratorium Komputer :

a) Terlaksananya sewa dan upgrade bandwith internet,

b) Terlaksananya sewa host dan domain website,

c) Terlaksananya maintenance jaringan intranet dan komputer,

d) Tersedianya layanan laboratorium komputer,

e) Tersedianya update dan maintenance website.

4) Bidang Pelayanan P3M :

a) Meningkatnya motivasi dosen dalam penelitian,

b) Meningkatnya kualitas keberagaman dan keterampilan

masyarakat desa,

c) Meningkatnya kualitas pemahaman dan skill muallaf,

d) Mendewasakan mahasiswa dalam cara berfikir, bersikap

dan bertindak,

e) Meningkatkan kualitas SDM peneliti atau dosen,

f) Meningkatkan mutu dan profesionalitas da’i,

g) Mensosialisasikan hasil penelitian dosen,

h) Memotivasi dosen dalam menyusun naskah buku,

i) Meningkatkan kuantitas dan kualitas teknik penulisan karya

ilmiah,

j) Memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap intensifikasi

pembelajaran keagamaan.

5) Bidang Pesantren Mahasiswa :

a) Meningkatnya kemampuan bahasa Arab dan Inggris,

Page 374: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxxiv

b) Meningkatnya kemampuan membaca teks-teks Arab,

c) Meningkatnya kemampuan melakukan pengkajian kitab-

kitab kuning,

d) Meningkatnya kemampuan ilmu-ilmu pengantar studi Islam

melalui teks bahasa Arab,

e) Meningkatnya kemampuan baca Al-Qur’an dengan lancar,

f) Meningkatnya kemampan membaca Al-Qur’an sesuai

dengan kaidah tajwid.

6) Bidang Layanan Administrasi :

a) Terlaksananya kegiatan lanjutan pembangunan gedung

pendidikan lingkungan Kampus II Tahap III dan Tahap I

b) Terlaksananya kegiatan lanjutan pembangunan gedung

ma’ahad aljamiah Kampus II Tahap I,

c) Terselenggaranya kegiatan pemeliharaan kendaraan dinas,

d) Terselenggaranya kegiatan keperluan sehari-hari

perkantoran,

e) Terselenggaranya kegiatan layanan langganan daya dan

jasa,

f) Terselenggaranya kegiatan kehumasan,

g) Surat-menyurat yang tertata dengan baik,

h) Pengadaan ATK,

i) Pengadaan perlengkapan sarana gedung,

j) Pengadaan perawatan gedung kantor,

Page 375: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxxv

k) Pengadaan alat pengolah data perpustakaan,

l) Pengadaan buku perpustakaan,

m) Pengadaan dan pemasangan travo listrik,

n) Pengadaan perlengkapan laboratorium,

o) Terlaksana kegiatan penyusunan RKAL / DIPA,

p) Terlaksana kegiatan pengelolaan anggaran,

q) Terlaksana laporan SAI,

r) Terpenuhinya kenaikan pangkat karyawan dan dosen,

s) Terpenuhinya kenaikan gaji berkala karyawan dan dosen,

t) Terpenuhinya pengusulan Taspen, Askes, Karis / Karsu dan

Karpeg,

u) Terlaksananya kegiatan pembinaan administrasi

pengelolaan kepegawaian,

v) Terlaksananya kegiatan kepegawaian : surat-surat,

w) Terlaksananya gaji pegawai,

x) Terlaksananya kegiatan rapat-rapat unsur pimpinan,

y) Penyusunan kalender akademik,

z) Pendataan mahasiswa baru,

aa) Pembuatan nim mahasiswa baru,

bb) Distribusi KRS,

cc) Penerbitan Kartu Mahasiswa,

dd) Legalisir ijazah dan KHS,

ee) Penyusunan jadwal kuliah,

Page 376: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxxvi

ff) Penyusunan Buku Alumni,

gg) Penyusunan Buku Induk Mahasiswa,

hh) Pelaksanaan heregistrasi,

ii) Pelaksanaan ujian semester,

jj) Pelaksanaan wisuda,

kk) Pelaksanaan entry data akademik,

ll) Pelaksanaan kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa di bawah

koordinasi Pembantu Ketua III.

7) Bidang Layanan Unit Pengembangan Mutu Akademik (UPMA) :

a) Terlaksananya workshop Pengembangan Metode

Rekrutmen Mahasiswa Baru,

b) Terlaksananya Lokakarya Peningkatan Mutu Layanan

Bimbingan Akademik bagi Dosen,

c) Terlaksana Pendampingan Pembelajaran bagi Cados dan

Tenaga Pengajar,

d) Terlaksana Orientasi Peningkatan Kemampuan Berbasis

Teknologi bagi Calon Lulusan,

e) Terlaksana Pelatihan E-Learning bagi Dosen-dosen

Jurusan.

4.2.3.3. Analisis SWOT STAIN

Analisis SWOT yang tersaji di dalam penelitian ini adalah

analisis lingkungan internal dan eksternal berdasarkan Rencana

Page 377: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxxvii

Strategis STAIN Sultan Sulaiman Samarinda 2011-2015, yang

terjabar sebagai berikut :

1) Kekuatan (Strength)

a. Komitmen dari segenap pimpinan STAIN Samarinda untuk

mengembangkan good corporate governance.

Mengenai komitmen pimpinan STAIN, NT

menyatakan bahwa :

“Kalau waktu dahulu birokrasinya itu ada PK I, PK II, PK III yang menangani masing-masing bidang tapi sepertinya tidak ada koordinasi. Kalau sekarang sudah ada koordinasi. Sehingga dengan adanya itu, sekarang bapak Ketua sepertinya memperpendek dan mempermudah jalur-jalur birokrasi. Makanya kita melakukan pembenahan ke dalam, yang masih memiliki kelemahan. Ada komitmen yang kuat diantara kami” (hasil wawancara pada Selasa, 11 September 2012).

b. Adanya MoU kemitraan dalam negeri, baik yang sedang

maupun yang akan berjalan.

Berkenaan dengan perihal kerjasama atau kemitraan

yang terjalin antara STAIN Sultan Sulaiman dan pihak lain, S

memberikan informasi bahwa :

“Perkembangan STAIN yang menonjol hingga saat ini yaitu kami juga sudah bargain dengan perguruan tinggi terdekat, karena STAIN join management atau merger dengan Sekolah Tinggi Agama Islam Swasta untuk memenuhi persyaratan capaian mahasiswa bila ingin alih status menjadi IAIN” (hasil wawancara pada Rabu, 19 September 2012).

c. Kultur kerja yang sesuai dengan tuntutan sebuah lembaga di

bawah Kementerian Agama RI.

Page 378: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxxviii

Mengenai kultur kerja pada STAIN Sultan Sulaiman,

NT menyatakan bahwa :

“Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berada di bawah naungan Kementerian Agama, alhamdulillah kami senantiasa berupaya menciptakan kondisi kerja dengan budaya islami yang dapat dilihat dari seragam tenaga administrasi maupun pengajar, juga cara berkomunikasi dan sopan-santun dan sebagainya. Karena untuk mencetak sumberdaya berciri khas ulama tentunya harus diawali dulu dari pengajar dan pengelola lembaganya, bukan?” (hasil wawancara pada Selasa, 11 September 2012).

d. Hasil akreditasi program-program studi yang rata-rata

berkualitas baik (B).

Mengenai akreditasi berbagai program studi-program

studi yang ada pada STAIN Sultan Sulaiman, NT

menyatakan bahwa :

“Dulu satupun program studi tidak ada yang terakreditasi, jadi 2009 itu kami yang pertama melihat dulu terutama di bidang akademik, yaitu ijin penyelenggaraan program studi ada yang mati, tapi tetap berjalan terus-menerus. Ijin penyelenggaraan sudah kita dapatkan, baru kita mengusulkan akreditasi. Alhamdulillah kemarin awal 2012 semuanya sudah terakreditasi dengan nilai B, jadi karena kemudahan birokrasi yang bapak Ketua terapkan, memudahkan itu semua” (hasil wawancara pada Selasa, 11 September 2012).

Berikut tersaji data mengenai akreditasi program

studi-program studi yang berada di bawah naungan STAIN

Sultan Sulaiman Samarinda :

Tabel 4.19. Akreditasi Program Studi pada STAIN Sultan Sulaiman

No Program Studi Jenjang Sebelum

Tahun 2011

Tahun 2011

Page 379: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxxix

1 Al ahwal al-Syakhsiyyah

S1 - B

2 Muamalat S1 - - 3 Pendidikan Agama

Islam S1 B B

4 Pendidikan Bahasa Arab

S1 - -

5 Kependidikan Islam S1 - B 6 Pendidikan Bahasa

Inggris S1 - -

7 Manajemen Dakwah S1 - B 8 Komunikasi dan

Penyiaran Islam S1 - C

Sumber : Bagian Akademik STAIN Samarinda.

e. Kredibilitas yang cukup memadai sebagai penyelenggara

pendidikan dengan sistem penjaminan mutu yang telah

berjalan.

S memberikan informasi bahwa :

“Rencana strategis kerja kami berupaya juga terhadap pembagian tugas pokok dan fungsi (tusi), sehingga muncul standar operasional penyelenggaraan tugas dan fungsi STAIN Samarinda. Disini kami membuat satu standar dalam satu buku, mencakup semua unsur yang berisi uraian tugas masing-masing unit, uraian tugas Ketua, uraian tugas Pembantu Ketua I, II dan III. Jadi disini tugas-tugasnya sudah jelas. Mulai dari jurusan, lembaga P3N, peningkatan mutu, lab bahasa, lab komputer, perpustakaan, ada semua tusinya disini” (hasil wawancara pada Kamis, 4 Oktober 2012).

f. Adanya fasilitas perkantoran, perkuliahan, laboratorium

komputer (micro teaching and smart class) serta ruang

sidang semu yang representatif.

Mengenai fasilitas yang tersedia pada STAIN Sultan

Sulaiman, S memberikan informasi bahwa :

“Untuk perkembangan fasilitas kampus, yang utama asrama sekarang sudah kami siapkan di kampus II sebagai upaya

Page 380: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxxx

untuk meningkatkan mutu lulusan. Itu kelihatan bahwa dengan adanya sistem pesantren kampus bagi mahasiswa, akan meningkatkan kualitas yang lebih bagus bagi STAIN dalam mencetak lulusan” (hasil wawancara pada Kamis, 4 Oktober 2012).

Sejalan dengan informasi tersebut di atas, NT juga

mengatakan bahwa :

“Karena visi STAIN ingin menjadikan perguruan tinggi unggul, maksudnya adalah berbeda dari perguruan tinggi yang lain karena kita mencetak ulama, jadi yang paling kita utamakan itu ada ma’ahat-nya, yaitu asrama. Jadi mahasiswa itu satu tahun diasramakan lebih dulu. Kampus II disana itu asrama, ada lemari, ada ranjangnya. Semua untuk mendukung pencapaian visi itu tadi” (hasil wawancara pada Selasa, 11 September 2012).

i. Alumni yang tersebar di berbagai bidang profesi.

Terkait dengan alumni STAIN Samarinda yang

tersebar di berbagai bidang profesi, NT mengatakan bahwa :

“Alumni kami seluruh sektor insyaAllah ada. Sebenarnya Wakil Gubernur sendiri adalah alumni sini. Jadi bukan hanya sektor agama, sektor birokrasi juga, ada beberapa orang yang jadi Camat. Ketua Dewan pak Ali Hamdi itu juga alumni sini. Kepala Madrasah juga sebagian besar alumni sini. Ternyata sekarang ini mencari tenaga kerja yang memiliki karakter keagamaan, jujur, terbuka itu sulit. Untuk Kaltim, perguruan tinggi yang bernuansa Islam itu STAIN, sehingga lulusan kami dipercaya mampu menjadi karyawan atau pemimpin yang kuat keagamaannya. Alhamdulillah” (hasil wawancara pada Selasa, 11 September 2012).

Masih terkait dengan alumni STAIN Samarinda, S

mengemukakan bahwa :

“Karena produk kita macam-macam, jadi alumni hampir

semua lini masuk. Pemerintahan iya, lembaga keuangan

Page 381: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxxxi

juga ada, karena ada jurusan muamalat” (kutipan

wawancara pada Kamis, 4 Oktober 2012).

Namun demikian, berdasarkan Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) STAIN Sultan Sulaiman

2010, diketahui bahwa lulusan STAIN Samarinda rata-rata

250 orang per tahun dan hanya sekitar 30 persen dari

lulusan tersebut yang terserap di lembaga kerja pemerintah.

Hal ini menunjukkan terbatasnya kesempatan kerja bagi

lulusan STAIN Samarinda untuk menjadi PNS, sehingga

diperlukan adanya penguatan pelatihan keterampilan atau

entrepreneurship secara sistematis dan intensif pasca

perkuliahan sebelum terjun ke masyarakat.

2) Kelemahan (Weakness)

a. Sistem manajemen Tri Dharma Perguruan Tinggi dan

kemahasiswaan serta perkantoran belum optimal, sehingga

unit manajemen tidak berjalan efisien.

Mengenai hal tersebut, NT memberikan informasi

sebagai berikut :

“Sistem perkantoran kami memang belum berjalan lancar

dengan maksimal. Misalnya dengan jauhnya jarak antara

kampus I dan kampus II memang membuat kami agak repot

karena berbeda lokasi. Namun kami saling bergantian,

Page 382: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxxxii

yaitulah demi pengembangan” (hasil wawancara pada

Selasa, 11 September 2012).

b. Dana dari pemerintah dan yang terhimpun dari masyarakat

masih jauh dari memadai.

Terkait dengan hal tersebut, S mengemukakan bahwa

:

“Kondisi dan karakteristik mahasiswa kami sebagian besar

berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi

menengah ke bawah. Dengan demikian, pendapatan STAIN

Samarinda dari masyarakat yang bersumber dari SPP belum

menjadi andalan utama” (hasil wawancara pada Kamis, 4

Oktober 2012).

c. Banyak potensi yang belum dimanfaatkan secara optimal,

baik berupa kepakaran tenaga pengajar, lembaga non

struktural hingga sarana dan prasarana kampus.

Mengenai hal tersebut, NT memberikan informasi

sebagai berikut :

“Persentase publikasi hasil penelitian bidang sosial kemasyarakatan yang dihasilkan memang masih kurang maksimal karena budaya penelitiannya masih rendah. Tidak semua jurusan kami mempunyai jurnal penelitian. Makanya harapannya dengan telah mampunya dosen-dosen menyelesaikan studi S3nya nanti, budaya penelitian juga meningkat, karya-karya ilmiah akan banyak sehingga ada peningkatan kualitas dosen” (hasil wawancara pada Selasa, 11 September 2012).

Page 383: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxxxiii

Sejalan dengan informasi tersebut S mengemukakan

bahwa :

“Nilai-nilai etos kerja untuk menghasilkan inovasi dalam

konteks Tri Dharma Perguruan Tinggi seperti hasil-hasil

penelitian ilmiah kami memang masih belum menonjol. Jadi

ke depan memang harus ada upaya-upaya perbaikan” (hasil

wawancara pada Kamis, 4 Oktober 2012).

d. Belum tersedianya infrastruktur teknologi informasi dan

komunikasi (TIK) kampus dalam modernisasi sistem

pembelajaran, on-line management, e-learning dan virtual

library sebab masih mempergunakan kelas manual.

Mengenai belum optimalnya pendayagunaan

berbagai sumber daya pada poin c dan d, S mengemukakan

bahwa :

“Kebijakan untuk menambah sumber pendapatan melalui peningkatan jumlah mahasiswa berdampak pada semakin melemahnya daya dukung fasilitas belajar, terutama ruang-ruang perkuliahan. Kemudian keterbatasan infrastruktur untuk mengakomodasi proses perkuliahan itu pada gilirannya jadi memperlemah proses belajar-mengajar. Sehingga persoalan program layanan dan daya tampung kami masih terus diupayakan” (hasil wawancara pada Rabu, 19 September 2012).

NT juga menambahkan informasi mengenai hal

tersebut sebagai berikut :

“Program akademik yang berkaitan dengan sistem informasi sampai kini masih belum berjalan optimal, biarpun sudah ada server baru. Kendalanya terutama setiap registrasi atau heregistrasi sering tidak berfungsi dengan baik, menjadikan

Page 384: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxxxiv

pelayanan akademik untuk mahasiswa pun terhambat” (hasil wawancara pada Selasa, 11 September 2012).

e. Kesejahteraan SDM belum memadai.

Z mengemukakan bahwa :

“Terkait dengan administrasi keuangan dan kepegawaian STAIN, persoalan yang penting adalah mengenai sistem penghargaan dan kendali kinerja pegawai, baik dosen maupun tenaga administrasinya. Pengukuran Indeks Kinerjanya belum disertai dengan sistem penghargaan yang berkelanjutan, karena dukungan pendanaan yang masih sangat minim” (hasil wawancara pada Sabtu, 22 September 2012).

f. Belum lengkapnya parameter dan pedoman penjaminan

mutu (quality assurance) yang dalam pengembangannya

memerlukan penanganan khusus.

g. Rendahnya persentase tenaga pengajar berkualifikasi guru

besar, berpendidikan S3 dan tidak seimbangnya penyebaran

tugas dan perannya.

S mengemukakan informasi mengenai hal tersebut

sebagai berikut :

“STAIN jumlah dosennya sekitar tujuh puluh orang lebih dengan kualifikasi pendidikan S2 dan S3 adalah sumber daya potensial untuk mendukung pengembangan STAIN. Seandainya semua kemampuan itu dapat didayagunakan secara penuh dalam pelaksanaan tugas layanan, pasti lebih bermanfaat. Hanya saja, sampai saat ini untuk yang S3 masih sangat kurang dan semoga yang sedang studi lanjut itu dapat segera menyelesaikan studinya demi upaya-upaya pengembangan” (hasil wawancara pada Rabu, 19 September 2012).

3) Peluang (Opportunities)

Page 385: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxxxv

a. Otonomi Perguruan Tinggi yang memungkinkan menjalin

kemitraan dengan berbagai lembaga di dalam maupun luar

negeri secara langsung.

b. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen serta Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan untuk memaksimalkan

peran STAIN sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam.

c. Komitmen pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan

dengan menyediakan anggaran pendidikan sebesar 20%

dari APBN untuk peningkatan kualitas pendidikan.

Terkait dengan poin a, b dan c sebagai peluang, NT

mengatakan bahwa :

“STAIN kita tentu saja mendapat dukungan kuat dan bantuan yang begitu besar dari Pemerintah Pusat, kalau Pemda juga sangat jelas mendukung, karena ini satu-satunya perguruan tinggi Agama Islam Negeri yang ada di Kaltim. Kami juga menjalin berbagai kemitraan dalam negeri karena sekarang memang eranya otonomi perguruan tinggi, sehingga peran STAIN sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam semakin baik” (hasil wawancara pada Selasa, 11 September 2012).

d. Tawaran beasiswa bagi tenaga pengajar untuk studi lanjut

S2 atau S3.

e. Bantuan riset dalam maupun luar negeri bagi tenaga

pengajar dan mahasiswa.

Page 386: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxxxvi

Terkait dengan poin d dan e tentang beasiswa bagi

tenaga pengajar dalam upaya pengembangan SDM, NT

mengatakan bahwa :

“Untuk dosen, di saat kami menerima terus terang yang

doktor cuma tiga orang. Tapi kemudian ada upaya. Dan

yang golongan IV itupun hanya empat orang” (kutipan

wawancara pada Selasa, 11 September 2012).

Sejalan dengan pernyataan tersebut, S menyatakan

bahwa :

“Hingga saat ini perkembangan yang menonjol jelas prestasi bagian SDM dari tenaga pengajar, karena sudah banyak yang sedang studi S3, karena adanya bantuan beasiswa dan riset. Tapi kita yang masih Guru Besar baru satu orang, yang satu lagi baru tahap pengusulan. Walau demikian, kesempatan untuk studi lanjut S3 itulah yang menjadi penguat STAIN ke depannya” (hasil wawancara pada Rabu, 19 September 2012).

4) Ancaman (Threats)

a. Biaya operasional anggaran pendidikan yang rendah dari

pemerintah, yang mengharuskan menggali sumber dana

tambahan sendiri.

Z memberikan informasi mengenai hal tersebut

sebagai berikut :

“Dalam melaksanakan tupoksinya, STAIN Samarinda ditunjang dengan anggaran dari DIPA STAIN, yaitu dari SPP mahasiswa dan dana penunjang pendidikan. Secara umum, dari anggaran yang ada sebagian besar kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik. Namun begitu, seharusnya ke depan perlu lebih bisa mengadakan sumber-sumber pendapatan tambahan yang bisa lebih mensejahterakan,

Page 387: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxxxvii

misalnya melalui pengelolaan kantin atau apalah” (hasil wawancara pada Sabtu, 22 September 2012).

b. Kurangnya proposal penelitian yang kompetitif sehingga

perolehan dana penelitian sangat terbatas, padahal problem

sosial yang tumbuh semakin kompleks.

Mengenai hal tersebut, NT memberikan informasi

sebagai berikut :

“Persentase publikasi hasil penelitian bidang sosial

kemasyarakatan yang dihasilkan memang masih kurang

maksimal karena budaya penelitiannya masih rendah. Tidak

semua jurusan kami mempunyai jurnal penelitian” (hasil

wawancara pada Selasa, 11 September 2012).

c. Peta kebutuhan daerah belum teridentifikasi dengan baik,

padahal amat dibutuhkan untuk penyusunan program

pengabdian masyarakat.

Mengenai peta kebutuhan daerah, NT

mengemukakan bahwa :

“STAIN kami masih kurang memiliki sarana dan fasilitas yang bisa digunakan untuk menangani berbagai masalah sosial kemasyarakatan. Misalnya saja seperti LBH, Klinik Keluarga Sakinah, dan sebagainya. Padahal daerah tentunya membutuhkan penanggulangan masalah-masalah sosial semacam itu. Tapi disamping itu juga, kami belum mampu mengidentifikasi kebutuhan daerah secara cermat, sehingga untuk memikirkan kegiatan-kegiatan atau ide-ide ke arah itu masih sulit” (hasil wawancara pada Selasa, 11 September 2012).

Page 388: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxxxviii

d. Transisi demokrasi dan perubahan sistem politik nasional

tidak diimbangi dengan kesiapan pendidikan politik melalui

kegiatan organisasi kemahasiswaan, sehingga mengurangi

nilai edukatif program organisasi mahasiswa internal dan

alumni sebagai bagian dari aset pendidikan STAIN

Samarinda.

e. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, persaingan

global dan tuntutan produktivitas yang menuntut

ketersediaan fasilitas pendidikan berstandar internasional,

kesiapan SDM, dan sistem manajemen yang handal.

f. Modernisasi, liberalisasi dan kapitalisasi dunia bisnis yang

bersifat global yang menuntut pengembangan bisnis yang

bersifat nirlaba untuk mendukung kapasitas dan kapabilitas

STAIN Samarinda.

i. Kompetisi dan lingkungan persaingan yang semakin ketat.

Terkait dengan poin d hingga i tersebut,NT

mengemukakan bahwa :

“Memang banyak hal yang cukup menjadi ancaman bagi keberlangsungan STAIN. Tapi bagaimanapun, dengan kekhasan yang kami miliki dan bermacam-macam strategi yang kami rumuskan secara bersama-sama, saya rasa apapun itu harus dihadapi. Yang jelas pada dasarnya keinginan itu tak akan terlaksana, tanpa dilaksanakan. Sebesar apapun keinginan kita, jika kita melaksanakan, tidak akan bisa. Strategi yang pertama dilakukan itu memberikan pandangan yang sama pada bawahan mau sampai kapan kita begini terus? Disamping mereka yang kerja, kita di pihak pimpinan melakukan pengawasan dan tidak memberi batasan antara pimpinan dan bawahan, sehingga bisa jalan

Page 389: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

ccclxxxix

dengan akrab dan tidak ada jarak” (hasil wawancara pada Selasa, 11 September 2012).

Hasil pemindaian lingkungan eksternal maupun internal yang

bersumber dari hasil analisis SWOT yang dilakukan oleh STAIN

Sultan Sulaiman Samarinda, dapat direkapitulasi menjadi satu dalam

bentuk tabel sebagaimana tersaji berikut ini :

Tabel 4.20.

Rekapitulasi Faktor Eksternal Internal STAIN Sultan Sulaiman Internal Factors

(IF)

STRENGTH Komitmen pimpinan untuk

mengembangkan good corporate governance

Kultur kerja yang sesuai dengan tuntutan sebuah lembaga di bawah Kementerian Agama RI

MoU kemitraan dalam negeri

Hasil akreditasi pro- gram-program studi yg rata-rata berkualitas baik

Kredibilitas sebagai penyelenggara pendidikan dengan sistem penjaminan mutu yang cukup baik

Sarana prasarana yang memadai

Alumni yang tersebar di berbagai bidang profesi

WEAKNESS Sistem manajemen yang belum

berjalan optimal Belum memadainya dana dari

pemerintah dan yang terhimpun dari masyarakat

Potensi kepakaran tenaga pengajar, lembaga non struktural hingga sarana dan prasarana kampus yang belum dimanfaatkan secara optimal

Belum tersedianya infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) kampus dalam modernisasi sistem pembelajaran

Belum lengkapnya pedoman penjaminan mutu

Terbatasnya tenaga pengajar berkualifikasi guru besar dan berpendidikan S3

External Factors

(EF)

OPPORTUNITIES Otonomi perguruan tinggi Peraturan tentang Standar

Nasional Pendidikan yang memaksimalkan peran

THREATS Biaya operasional anggaran

pendidikan yang rendah dari pemerintah

Kurangnya proposal penelitian

Page 390: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxc

STAIN Komitmen pemerintah

untuk peningkatan mutu pendidikan

Tawaran beasiswa bagi dosen

Bantuan riset dalam maupun luar negeri

yang kompetitif untuk perolehan dana penelitian

Peta kebutuhan daerah belum dapat diidentifikasi dengan baik

Transisi demokrasi dan perubahan sosial politik

Perkembangan iptek dan persaingan global

Modernisasi, liberalisasi dan kapitalisasi dunia bisnis

Kompetisi yang makin ketat

Sumber : Diolah dari Rencana Strategis STAIN Sultan Sulaiman Samarinda, 2011-2015.

Hasil analisis SWOT menunjukkan rata-rataskor

sebagaimana tersaji di bawah ini, dilanjutkan dengan sajian gambar

posisiSTAIN Sultan Sulaiman pada matriks SPACE:

Skor Kekuatan : 4.020

Skor Kelemahan : 8.504

Selisih skor kekuatan dan kelemahan : -4.484

Skor Peluang : 4.960

Skor Ancaman : 3.531

Selisih skor peluang dan ancaman : -1.429

Gambar 4.10. Posisi STAIN Sultan Sulaiman dalam Matriks SPACE

Peluang 6.0

5.0 Kuadran Kuadran III 4.0 I (Conservative Strategy) (AggressiveStrategy) 3.0 2.0

1.0 Kelemahan Kekuatan -6.0 -5.0-4.0 -3.0 -2.0 -1.0 1.02.03.04.05.0 6.0 -1.0

Page 391: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxci

(-4.484,-1.429) -2.0 -3.0 Kuadran -4.0 Kuadran IV II (Defensive Strategy) -5.0 (Competitive Strategy) -6.0

Ancaman

Sumber : Rencana Strategis STAIN Sultan Sulaiman Samarinda 2011-2015.

Berdasarkan matriks SPACE tersebut, posisi STAIN Sultan

Sulaiman Samarindaberada pada kuadran IVdimanakelemahan

yang lebih besar daripada kekuatannya, dan memiliki ancaman

yang besar daripada peluangnya. Dengan demikian, untuk

mencapai visi dan misinya STAIN Sultan Sulaiman harus

mempergunakan strategi WT (weakness-threats atau kelemahan-

ancaman), yang diarahkan pada pengurangan kelemahan internal

untuk menghindari ancaman eksternal. Strategi yang dimaksud

adalah konsep strategi utamaDefensive. Sebuah organisasi yang

menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal

akan berada pada posisi yang tidak aman. Maka STAIN Sultan

Sulaiman Samarinda harus berusaha bertahan hidup, bergabung,

mengurangi ukuran atau memilih likuidasi (David, 2006: 286).

Dengan kondisi eksternal dan internal tersebut serta visi

menuju perguruan tinggi unggulan dan terdepan dalam pengkajian

dan pengembangan ilmu pengetahuan, seni dan budaya

Page 392: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxcii

keislaman, STAIN Sultan Sulaiman perlu melakukan sejumlah

strategi.

Mengenai hal tersebut, maka NT memberikan pernyataan

sebagai berikut :

“Dari hasil analisis posisi STAIN dalam persaingan, yang sudah melalui tahapan analisis SWOT maka arah kebijakan STAIN untuk masa sekarang adalah penguatan internal. Diantaranya bagaimana menciptakan pengelolaan yang lebih baik, juga bagaimana meningkatkan kualitas lulusan juga kualitas dosen, termasuk memperkuat pos-pos pembiayaan untuk kelancaran kegiatan. Jaringan-jaringan kerjasama juga coba untuk diperluas, yang singkatnya bagaimana lebih memajukan STAIN ini” (hasil wawancara pada Selasa, 11 September 2012).

4.2.3.4. Perumusan Strategi dan Analisis Alternatif Program

STAIN

Berdasarkan dokumen Rencana Strategis STAIN Sultan

Sulaiman Samarinda 2011-2015, diketahui bahwa dalam rangka

mewujudkan tujuan dan sasaran strategis yang telah dirumuskan

dan dengan memperhatikan posisi STAIN Sultan Sulaiman

Samarinda dari hasil analisis lingkungan, maka STAIN Sultan

Sulaiman Samarinda merumuskan enam buah strategi sebagai

berikut :

1) Melakukan penguatan dan pengembangan tata pamong,

kepemimpinan, sistem pengelolaan dan penjaminan mutu.

2) Meningkatkan kualitas mahasiswa dan lulusan.

3) Meningkatkan kualitas SDM (tenaga pengajar dan tenaga

administrasi).

Page 393: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxciii

4) Melakukan evaluasi dan pengembangan kurikulum,

pembelajaran dan suasana akademik yang memenuhi standar

penjaminan mutu akademik STAIN.

5) Melakukan optimalisasi identifikasi penguatan dan

pengembangan pembiayaan, sarana dan prasarana, serta

sistem informasi menuju kemandirian.

6) Melakukan perluasan jaringan pengembangan penelitian,

pengabdian masyarakat dan kerjasama dengan mitra kerja.

Perumusan strategi tersebut kemudian akan dilanjutkan

dengan kegiatan analisis terhadap sejumlah pilihan alternatif

program.

Mengenai hal tersebut, NT menyatakan bahwa :

“Sejumlah strategi yang dipilih STAIN sebagai strategi

pengembangan intinya berfokus pada pembenahan dan penguatan

internal organisasi, baik itu melalui sumberdaya dosennya,

pengelolaan manajemennya, hingga jaringan kerjasamanya” (hasil

wawancara pada Selasa, 11 September 2012).

4.2.3.5. Alternatif Kebijakan dan Rekomendasi Sumberdaya STAIN

Strategi yang telah dipilih STAIN Sultan Sulaiman

Samarinda kemudian dikembangkan melalui sepuluh buah

kebijakan dan 14 buah program. Program-program tersebut

dijabarkan lebih lanjut menjadi kegiatan yang dilaksanakan setiap

tahun. Untuk mengukur tingkat keberhasilan program, maka

Page 394: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxciv

diperlukan indikator kinerja setiap program. Rincian sepuluh

kebijakan STAIN Sultan Sulaiman Samarinda tersebut adalah

sebagai berikut :

1) Peningkatan layanan dan pengelolaan jurusan,

2) Peningkatan layanan perpustakaan,

3) Peningkatan layanan laboratorium komputer,

4) Peningkatan layanan laboratorium bahasa,

5) Peningkatan layanan pesantren mahasiswa,

6) Peningkatan layanan Unit Peningkatan Mutu Akademik,

7) Peningkatan layanan Administrasi Umum,

8) Peningkatan layanan Administrasi Kepegawaian dan SDM,

9) Peningkatan layanan Administrasi Keuangan,

10) Peningkatan layanan Administrasi Akademik dan

Kemahasiswaan.

Mengenai kebijakan-kebijakan tersebut S mengemukakan

bahwa :

“Di dalam dokumen renstra, termuat sejumlah kebijakan STAIN dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Kebijakan-kebijakan tersebut dirumuskan dengan menyesuaikan dari sejumlah strategi-strategi yang telah ditetapkan. Jadi tentu saja antara strategi dan kebijakan itu saling berkaitan. Begitu juga dengan program-program sebagai perwujudan operasional dari kebijakan yang masih sifatnya umum” (hasil wawancara pada Rabu, 19 September 2012).

Selanjutnya, program-program yang dirumuskan oleh STAIN

Sultan Sulaiman antara lain :

1) Pelaksanaan proses belajar-mengajar,

Page 395: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxcv

2) Pelaksanaan bimbingan skripsi,

3) Pelaksanaan kepenasehatan,

4) Pelaksanaan pembekalan PPL / PKL,

5) Pelaksanaan PPL / PKL,

6) Penyelenggaraan sistem perkuliahan,

7) Penyelenggaraan pengelolaan perpustakaan,

8) Penyelenggaraan pengelolaan laboratorium komputer,

9) Penyelenggaraan layanan P3M,

10) Penyelenggaraan sistem perkuliahan model pesantren

mahasiswa,

11) Penyelenggaraan layanan administrasi umum,

12) Penyelenggaraan layanan administrasi kepegawaian dan SDM,

13) Penyelenggaraan layanan administrasi keuangan,

14) Penyelenggaraan layanan administrasi akademik dan

kemahasiswaan.

4.2.3.6. Model Empirik Perencanaan Stratejik STAIN

Setelah mengkaji dan menganalisis proses perencanaan

stratejik yang dilakukan oleh STAIN Sultan Sulaiman Samarinda,

maka penulis sampai pada sebuah temuan penelitian bahwa

perencanaan stratejik yang dilakukan telah memenuhi lima

komponen perencanaan stratejik sebagaimana rumusan Steiss

(2003: 58-59). Namun demikian, terdapat ketidaksesuaian

perumusan strategi yang dilakukan dengan kemampuan dan

Page 396: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxcvi

keadaan sumberdaya yang dimiliki STAIN Sultan Sulaiman

Samarinda.

Berdasarkan sepuluh aliran strategi yang dikemukakan oleh

Mintzberg, Alhstrand dan Lampel (1998: 4), maka STAIN Sultan

Sulaiman Samarindadalam merumuskan strategi bersaingnya

berkiblat pada kelompok aliran configuration, yang terindikasi dari

adanya pengkombinasian arah pembenahan organisasi pada aspek

sumberdaya manusia organisasi dan proses perubahan itu sendiri.

Disamping itu, terindikasi pula dari adanya upaya-upaya

pengembangan organisasi menjadi bentuk lembaga pendidikan yang

lebih besar, dimana STAIN Sultan Sulaiman Samarinda sedang

berupaya untuk dapat berkembang menjadi IAIN.

Strategi bersaing yang dipergunakan oleh STAIN Sultan

Sulaiman Samarindatersebut kemudian dalam penelitian ini berupaya

dianalisis melalui komponen struktural dari desain organisasi, yang

meliputi tujuan utama organisasi, strategi organisasi yang

dipergunakan, pemahaman akan lingkungan tempat operasi

organisasi serta pemilihan konfigurasi yang digunakan (Burton,

DeSanctis dan Obel, 2006: 3). Pada akhirnya, posisi STAIN Sultan

Sulaiman Samarinda di dalam proses transformasi organisasi pun

dapat diidentifikasi.

Adapun model empirik perencanaan stratejik STAIN Sultan

Sulaiman Samarinda dapat digambarkan sebagai berikut :

Page 397: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxcvii

Gambar 4.11. Model Empirik Perencanaan Stratejik STAIN Sultan Sulaiman Samarinda

Belum berkesesuaian

ANALISIS KESIAPAN SISTEM

PERNYATAAN VISI MISI

PERUMUSAN STRATEGI & ALTERNATIF PROGRAM

PERUMUSAN TUJUAN DAN SASARAN

PENDESKRIPSIAN TUJUAN 1)

ANALISIS SWOT / ANALISIS SITUASIONAL

PENDESKRIPSIAN STRATEGI 2)

PENDESKRIPSIAN STRUKTUR 4)

PENDESKRIPSIAN LINGKUNGAN 3)

Page 398: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxcviii

Sumber : Hasil penelitian, 2013.

Penjelasan mengenai gambar tersebut di atas adalah sebagai

berikut :

Proses perencanaan stratejik yang dilakukan oleh STAIN

Sultan Sulaiman Samarinda diawali dengan tahap 1) analisis

kesiapan sistem, yang meliputi pengumpulan aturan dan

pembentukan tim perencanaan, kemudian penyusunan profil

universitas dan penyajian informasi keuangan. Namun demikian,

tahap pertama ini tidak mengandung proses identifikasi isu-isu

strategis yang dihadapi oleh STAIN Sultan Sulaiman Samarinda.

Proses kemudian dilanjutkan dengan tahap 2) perumusan visi dan

misi, tujuan serta sasaran, dimana secara umum Unmul berfokus

pada penciptaan SDM yang memiliki keluasan intelektual sekaligus

kedalaman spiritual.

Kemudian selanjutnya adalah tahap 3) analisis situasi

lingkungan internal dan analisis lingkungan ekternal melalui analisis

SWOT (Strength, Weakness, Opportunities dan Threats). Sejumlah

faktor kekuatan dan kelemahan (strength dan weakness) yang

merupakan faktor lingkungan internal diperbandingkan dengan

sejumlah faktor peluang dan ancaman (opportunities and threats)

yang merupakan faktor lingkungan eksternal. Tahap berikutnya

ALTERNATIF KEBIJAKAN & REKOMENDASI

SUMBERDAYA

Page 399: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cccxcix

adalah 4) perumusan strategi dan analisis alternatif program.

Dalam merumuskan strategi, STAIN Sultan Sulaiman Samarinda

melakukan perumusan komponen-komponen struktural, juga

komponen-komponen SDM. Gambar model perencanaan stratejik

STAIN Sultan Sulaiman Samarinda pada halaman 370

menunjukkan bahwa terdapat ketidaksesuaian dalam perumusan

komponen struktural organisasi. Untuk memperjelas poin

ketidaksesuaian yang dimaksud tersebut, maka berikut penulis

sajikan rekapitulasi perumusan komponen struktural dalam

perumusan strategi STAIN Sultan Sulaiman Samarinda :

Tabel 4.21 Rekapitulasi Komponen Struktural dari

Perumusan Strategi STAIN Sultan Sulaiman Samarinda

No Komponen Struktural

Konsep Ideal Organisasi pada

Kuadran B

STAIN Sultan Sulaiman

Samarinda 1 Tujuan Efisiensi Efisiensi 2 Strategi Defender Defender 3 Lingkungan Varied Varied 4 Konfigurasi Fungsional Divisional

Hasil Sesuai Tidak Sesuai

Sumber : Hasil penelitian, 2013.

Untuk perumusan komponen struktural dari desain

organisasi STAIN Sultan Sulaiman Samarinda, tujuan yang ingin

dicapai adalah efisiensi, dengan mempergunakan tipe strategi

defender dan menghadapi lingkungan pasar bervariasi atau varied.

Ketiga komponen ini telah tepat sesuai dengan rumusan teoritik

Burton, deSanctis dan Obel (2006: 76). Namun ketidaksesuaian

yang terjadi adalah terletak pada pemilihan konfigurasi atau struktur

Page 400: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cd

organisasinya dimana, STAIN Sultan Sulaiman Samarinda memilih

untuk mempergunakan struktur divisional.

Ketidaksesuaian ini terjadi karena STAIN Sultan Sulaiman

Samarinda berambisi untuk merubah status kelembagaannya dari

Sekolah Tinggi menjadi Institut, dalam rangka mencapai

kesejahteraan yang lebih baik, sehingga merasa perlu untuk

meningkatkan tingkatan konfigurasi organisasinya.

Namun demikian, STAIN Sultan Sulaiman Samarinda masih

menjadikan efisiensi sebagai tujuan utamanya, dimana

sumberdaya internal dimanfaatkan dengan seminim mungkin untuk

menekan biaya dalam menghasilkan output atau barang / jasanya.

Untuk dapat mempertahankan keberadaannya, maka STAIN Sultan

Sulaiman tetap mempertahankan penyelenggaraan kegiatan pada

biaya rendah.

Kelemahan organisasi yang memiliki tujuan pada efisiensi

adalah cenderung selalu memandang bahwa lingkungan yang

mereka hadapi akan selalu stabil. Padahal tidak demikian halnya

mengenai lingkungan di Kalimantan Timur akan kebutuhan

pendidikan. Adanya modernisasi, liberalisasi dan kapitalisasi dalam

dunia bisnis yang bersifat global saat ini, justru mengancam

keberadaan STAIN Sultan Sulaiman sebagai satu-satunya Sekolah

Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan Agama Islam di

Kalimantan Timur. Maka dari itu sesungguhnya STAIN Sultan

Page 401: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdi

Sulaiman perlu mempertahankan keberadaannya melalui pemilihan

strategi yang tepat, dengan pengembangan ide-ide baru dan

sebagainya.

Sumber pendanaan STAIN Sultan Sulaiman yang masih

sangat bergantung pada APBN dan APBD, menjadikan inovasi-

inovasi dalam menggali potensi sumber pendapatan tambahan

menjadi suatu hal yang urgent dan diperlukan demi kondisi

organisasi yang lebih mensejahterakan. Terlebih lagi penerimaan

yang berasal dari masyarakat (SPP mahasiswa dan dana

penunjang pendidikan) tidak dapat dijadikan andalan karena

kondisi karakteristik mahasiswa STAIN Sultan Sulaiman berasal

dari keluarga dengan status sosial ekonomi menengah ke bawah.

Output berupa lulusan yang memiliki ciri khas keluasan

intelektual dan kedalaman spiritual sesungguhnya merupakan

penciptaan produk perguruan tinggi yang memiliki nilai luar biasa.

Mengingat perkembangan jaman saat ini cenderung mudah

mengesampingkan aspek-aspek keagamaan dalam segi-segi

kehidupan. Maka dari itulah STAIN Sultan Sulaiman yang

bersadarkan hasil analisis SWOT-nya perlu menerapkan strategi

WT (weaknesss-threats) yang diarahkan pada pengurangan

kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal.

Tujuan utama pada efisiensi menjadikan STAIN Sultan

Sulaiman mempergunakan strategi bertahan atau defender dalam

Page 402: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdii

mempertahankan keberadaan organisasinya. Dibandingkan

dengan Universitas Mulawarman dan Politeknik Negeri Samarinda,

tentu saja upaya-upaya pengembangan organisasi yang dilakukan

STAIN Sultan Sulaiman tampak berjalan lebih lambat. Hal ini terkait

dengan keterbatasan kualifikasi pendidikan tenaga pengajarnya

sebagai sumberdaya internal organisasi yang sesungguhnya

membutuhkan peningkatan yang cepat. Persentase yang rendah

dari tenaga pengajar berkualifikasi guru besar dan yang

berpendidikan S3, berdampak pada belum dapatnya STAIN Sultan

Sulaiman memanfaatkan kepakaran tenaga-tenaga pengajarnya

secara optimal, dengan indikasi yang tampak dari minimnya jumlah

publikasi hasil penelitian bidang sosial kemasyarakatan dan karya-

karya ilmiah yang dihasilkan. Namun demikian, pada saat ini

banyak tenaga pengajar yang sedang menjalani studi lanjut dalam

rangka meningkatkan kualifikasi tenaga pengajar sebagai

sumberdaya internal organisasi setelah mendapat bantuan

beasiswa dan riset.

Kemudian dari aspek manajemen organisasi, sistem

perkantoran STAIN Sultan Sulaiman pun belum berjalan lancar

akibat faktor wilayah atau area yang terpisah cukup jauh, antara

kampus I yang terletak di tengah kota Samarinda, sementara

kampus II terletak di wilayah menuju kota Balikpapan. Belum lagi

Page 403: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdiii

dengan permasalahan infrastruktur teknologi informasi dan

komunikasi (TIK) kampus yang belum tersedia.

Kondisi yang demikian itu menjadikan efektivitas

pelaksanaan tugas Tridharma belum sepenuhnya dapat dicapai.

Namun demikian, faktor historis tidak dapat diabaikan dalam

menganalisis kondisi perkembangan STAIN Sultan Sulaiman

sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam negeri di Kalimantan

Timur ini. Dalam usianya yang ke-16 tahun sejak tidak lagi menjadi

binaan dari lembaga pendidikan Islam yang lebih dulu berdiri, maka

STAIN Sultan Sulaiman berusaha mempertahankan

keberadaannya dengan strategi biaya rendah.

Namun demikian, pada saat ini STAIN Sultan Sulaiman

sedang berupaya membenahi kelemahan-kelemahan internal yang

dimiliki dengan cara pembenahan manajemen organisasi yang

dimulai dari pengupayaan pengurusan akreditasi program studi,

pembenahan fungsi pengorganisasian melalui pelaksanaan job

analysis atau analisis jabatan untuk menghasilkan uraian jabatan

(job description) dan spesifikasi jabatan (job specification) yang

tertuang dalam perumusan Standar Operasional Penyelenggaraan

(SOP) Tugas dan Fungsi (Tusi), yang akan membantu dalam

pembenahan internal organisasi. Dengan demikian, STAIN Sultan

Sulaiman pun telah memulai strategi WT yang direkomendasikan

dari hasil analisis SWOT yang telah dilakukan.

Page 404: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdiv

STAIN Sultan Sulaiman menghadapi lingkungan yang

bervariasi atau varied dimana lulusan yang mampu dihasilkan oleh

STAIN Sultan Sulaiman dapat terserap dengan baik pada ‘pasar’,

dengan tertampungnya di banyak sektor pekerjaan yang tidak

hanya terbatas pada bidang keagamaan akibat telah cukup

bervariasinya jurusan atau program studi yang tersedia.

Kemudian berkenaan dengan aspek konfigurasi, struktur

divisional dipilih oleh STAIN Sultan Sulaiman karena organisasi ini

memiliki kekuatan pada barang / jasa atau dimensi pelanggan dan

lemah pada spesialisasi pekerjaan. STAIN Sultan Sulaiman tidak

banyak berfokus pada spesialisasi internal sebab sebagian besar

tenaga pengajar yang merupakan sumberdaya internalnya sedang

menjalani upaya pengembangan melalui studi lanjut, tetapi lebih

berfokus pada barang dan jasa yang dihasilkan oleh organisasi

atau pada pelanggan yang dilayani. Penggunaan struktur divisional

oleh STAIN Sultan Sulaiman mampu memotivasi sumberdaya

manusianya, mengendalikan kegiatan operasi dan diharapkan

mampu meraih kesuksesan dalam bersaing di lingkungan yang

majemuk.

Konfigurasi divisional pada STAIN Sultan Sulaiman

dilakukan berdasarkan produk atau jasa dan ke depan

direncanakan akan ditambah penerapannya berdasarkan area

geografis dan proses. Mengenai penerapan struktur divisional yang

Page 405: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdv

berdasarkan produk atau jasa yang dihasilkan, STAIN Sultan

Sulaiman selama ini menjadi penyedia tenaga kerja yang memiliki

keluasan dan kedalaman intelektual di bidang Agama Islam

sekaligus memiliki keluasan dan kedalaman spiritual melalui ciri

khas keulamaan bagi kelompok konsumen yang membutuhkan.

Untuk itu dalam proses penciptaannya, diperlukan penekanan

khusus yang memungkinkan dilakukan melalui pengawasan secara

ketat dan perhatian pada lini produk, namun sekaligus memerlukan

kekuatan manajemen yang memiliki keahlian lebih dan mengurangi

kendali manajemen dari atas. Perencanaan yang demikian itu

dituangkan STAIN Sultan Sulaiman dalam pemberlakuan sistem

peng-asrama-an bagi mahasiswanya pada ma’ahat (asrama) yang

sedang dalam proses pembangunan (gambar rencana

pengembangan kampus II STAIN Sultan Sulaiman terlampir pada

lampiran dokumentasi).

Kebijakan tersebut sekaligus sebagai perwujudan penerapan

struktur divisional berdasarkan area geografis juga di masa depan,

dengan membuat pemisahan kegiatan akademik berdasarkan area,

dimana kegiatan pembentukan karakter ulama dari mahasiswa

akan dilakukan di kampus II yang berfungsi sebagai asrama

selama satu tahun, sedangkan kampus I akan difungsikan sebagai

sentral pengajaran yang terkait dengan jurusan dan program studi

berikut kegiatan administratif perkuliahan.

Page 406: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdvi

Selanjutnya mengenai perencanaan penerapan struktur

divisional berdasarkan proses dapat peneliti uraikan bahwa saat ini

STAIN Sultan Sulaiman sedang berupaya untuk memenuhi

sejumlah persyaratan untuk dapat meningkatkan status

lembaganya dari Sekolah Tinggi menjadi Institut. Untuk

mewujudkan cita-cita tersebut maka STAIN Sultan Sulaiman

sedang menunggu penyelesaian studi para tenaga pengajarnya

yang menjalani studi lanjut, disamping itu juga melakukan

bargaining dengan perguruan tinggi terdekat melalui join

management atau merger dengan Sekolah Tinggi Agama Islam

Swasta untuk memenuhi persyaratan capaian mahasiswa.

Dengan demikian, STAIN Sultan Sulaiman pada saat ini

sedang melakukan upaya-upaya pengembangan yang lebih besar

dalam rangka transformasi organisasi yang lebih optimal dalam

pencapaian visinya yaitu menjadi lembaga unggulan penghasil

SDM berkualitas yang memiliki keluasan ilmu / intelektual dan

kedalaman spiritual. Namun demikian, ketidaksesuaian pemilihan

struktur divisional untuk pencapaian tujuan efisiensi, penggunaan

strategi defender dan menghadapi lingkungan yang bervariasi,

akan menghambat proses pengembangan STAIN Sultan Sulaiman

dalam menggapai visinya. Melalui struktur fungsional pun,

sesungguhnya STAIN Sultan Sulaiman juga dapat menjalani

proses pengembangan, dengan lebih memperkuat lingkungan

Page 407: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdvii

internalnya terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan visi besar

selanjutnya.

Secara umum, berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa PTN

Kalimantan Timur memiliki permasalahan di dalam melakukan

perencanaan stratejik dengan titik permasalahan yang berbeda-beda

antar masing-masing bentuk perguruan tinggi. Sehingga dapat dikatakan,

model empirik di lokasi penelitian tidak sesuai dengan model teoritis

mengenai perencanaan stratejik, yang di dalam penelitian ini berkiblat

kepada model perencanaan stratejik yang dirumuskan oleh Steiss (2003:

60). Disamping itu, PTN Kalimantan Timur juga tidak pernah melakukan

analisis terhadap proses transformasi yang dilalui oleh organisasinya yang

sesungguhnya mampu membantu organisasi dalam mempersiapkan

sumberdayanya untuk mengalami proses-proses perubahan atau

pengembangan. Hal tersebutlah yang menjadikan PTN Kalimantan Timur

belum memiliki daya saing nasional maupun internasional secara baik.

4.3. Pembahasan

Setelah memperoleh temuan empirik mengenai model

perencanaan stratejik pada PTN Kalimantan Timur yang diwakili oleh

sampelnya (Universitas Mulawarman, Politeknik Negeri Samarinda dan

STAIN Sultan Sulaiman Samarinda),selanjutnya penulis akan melakukan

pembahasan mengenai model empirik tersebut atas model teoritik yang

telah dirumuskan oleh para pakar :

Page 408: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdviii

4.3.1. Kasus Universitas Mulawarman (Unmul)

4.3.1.1. Strategi Daya Saing Unmul

Strategi yang dipergunakan sebuah organisasi, dapat

dipahami dari matriks Strategic Position and Action Evaluation

(SPACE) yang merupakan salah satu teknik dalam tahap

pencocokan dari kerangka kerja perumusan strategi. Sumbu pada

matriks SPACE mewakili dua dimensi internal, yaitu kekuatan

keuangan (financial strengths – FS) dan keunggulan kompetitif

(competitive advantage– CA), serta dua dimensi eksternal, yaitu

stabilitas lingkungan (environmental stability – ES) dan kekuatan

industri (industrial strengths – IS). Keempat faktor tersebut

dianggap sebagai penentu yang paling penting dari keseluruhan

posisi strategis organisasi (Rowe dkk dalam David, 2006: 292).

Memperhatikan matriks SPACE yang dihasilkan dari analisis

SWOT yang telah dilakukan Universitas Mulawarman sebagaimana

tersaji pada halaman 286, diketahui bahwa di dalam lingkungan

persaingan PTN, Universitas Mulawarman berada pada kuadran III

yang disebut oleh Universitas Mulawarman sebagai posisi turn

around strategy. Penggunaan istilah tersebut sesungguhnya adalah

keliru, sebab di dalam matriks SPACE tidak dikenal strategi dengan

istilah seperti itu. Istilah yang tepat mengenai posisi Universitas

Mulawarman sebagaimana dimaksud dalam matriks tersebut

adalah kuadran conservative atau konservatif (Steiss, 2003: 77).

Page 409: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdix

Para perencana Universitas Mulawarman memahami posisi

pada kuadran III artinya Unmul memiliki kelemahan yang lebih

besar daripada kekuatannya, namun memiliki peluang yang sangat

besar. Dengan demikian, untuk mencapai visi misinya, Unmul

harus memperbaiki kelemahan internalnya dengan cara

memanfaatkan peluang-peluang eksternal. Maka strategi yang

dirumuskan Unmul antara lain melakukan perubahan dalam hal

orientasi, budaya dan pola pikir SDM-nya dengan berfokus pada

unsur budaya, orang-orang dan proses manajemennya. Usia

Unmul tidak sejalan dengan perkembangan yang seharusnya dapat

dicapai oleh organisasi PTN.

Menurut Steiss (2003: 78) kuadran yang menunjukkan suatu

organisasi sektor publik dan nonprofit memiliki daya saing adalah

kuadran I (agresif) dan kuadran II (kompetitif). Sedangkan

organisasi sektor publik dan nonprofit yang tidak memiliki daya

saing adalah organisasi yang berada pada kuadran III (konservatif)

dan kuadran IV (defensif).

Pembahasan lebih lanjut mengenai organisasi sektor publik

dan nonprofit yang berada pada kuadran III (konservatif)

dikemukakan oleh David (2006: 295-296). Kuadran konservatif

yang merupakan kuadran kiri atas dari matriks SPACE,

mengimplikasikan bahwa suatu organisasi harus tetap berada

dekat dengan kompetensi dasar organisasi dan tidak mengambil

Page 410: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdx

resiko yang berlebihan. Strategi konservatif seringkali memasukkan

penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk,

dan diversifikasi konsentrik.

Pada kasus Unmul, implementasi dari rumusan strategi

konservatif diwujudkan dalam bentuk strategi pengembangan

produk.

Organisasi yang berada pada posisi konservatif, walaupun

dikatakan tidak memiliki competitiveness strategy atau strategi

daya saing dalam lingkungan persaingan, namun melakukan

strategi pembenahan internal organisasi agar dapat menciptakan

suatu strategi daya saing. Sejumlah strategi alternatif yang dapat

dilakukan untuk organisasi yang berada pada posisi konservatif

antara lain strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar,

pengembangan produk, dan diversifikasi konsentrik.

Strategi penetrasi pasar didefinisikan oleh David (2006: 227)

sebagai strategi yang meningkatkan pangsa pasar untuk produk

atau jasa saat ini di pasar melalui upaya pemasaran yang lebih

besar. Dalam PTN, maka aplikasi strategi penetrasi pasar adalah

dengan melakukan upaya-upaya pemasaran jasa pendidikan tinggi

Unmul sebagai salah satu PTN yang memiliki sejumlah kekuatan /

keunggulan tertentu yang lebih meluas. Selama ini, upaya-upaya

pemasaran jasa dapat dikatakan belum maksimal, sehingga Unmul

tidak berada pada posisi bersaing yang strategis. Memahami

Page 411: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxi

kondisi ini, Unmul harus membenahi cara pandangnya terhadap

lingkungan eksternal yang selama ini selalu dianggap cenderung

stabil. Padahal kondisi lingkungan persaingan yang dihadapi

Unmul, sesungguhnya adalah lingkungan yang bergejolak

walaupun dalam lingkup lokal, atau yang disebut Burton, deSanctis

dan Obel (2006: 43) sebagai lingkungan locally stormy. Lingkungan

semacam ini, adalah lingkungan yang memiliki ketidakpastian yang

tinggi walau tidak terlalu rumit, sehingga tidak dapat diprediksikan.

Para perencana Unmul harus lebih memperhatikan faktor-faktor

lingkungan yang berdampak pada organisasinya, apabila ingin

lebih kompetitif di dalam persaingan PTN secara nasional maupun

internasional.

Kemudian mengenai strategi pengembangan pasar, David

(2006: 227) mendefinisikan sebagai strategi yang dilakukan dengan

memperkenalkan produk atau jasa saat ini ke area geografis yang

baru. Aplikasi dari strategi pengembangan pasar yang dapat

dilakukan oleh Unmul untuk meningkatkan daya saingnya antara

lain dengan melakukan promosi jasa pendidikan tinggi ke daerah-

daerah lain di luar Kalimantan Timur. Selama ini, Unmul telah

mendominasi calon mahasiswa dari daerah lokal Provinsi

Kalimantan Timur dengan cukup baik, dimana 90 persen

mahasiswa Unmul berasal dari daerah Kalimantan Timur. Apabila

ingin meningkatkan daya saingnya, sudah saatnya Unmul

Page 412: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxii

memperluas daerah pemasarannya dengan melakukan promosi ke

daerah-daerah di luar Kalimantan Timur dan di luar Pulau

Kalimantan.

Sedangkan strategi pengembangan produk, dikatakan David

(2006: 227) sebagai strategi yang dilakukan dengan meningkatkan

penjualan melalui perbaikan produk atau jasa saat ini atau

mengembangkan produk atau jasa baru. Strategi ini, telah

dilakukan oleh Unmul diantaranya melalui UPT. Program Unggulan

Internasional, dimana Unmul mencoba menciptakan produk baru

berupa lulusan dan riset bertaraf internasional dengan

menggandeng sejumlah perguruan tinggi di wilayah Asia Tenggara

melalui kerjasama. Ke depan, Unmul perlu terus mendukung UPT.

Program Unggulan Internasional yang telah dimiliki untuk semakin

memantapkan strategi dalam mencapai visi menjadi Universitas

bertaraf internasional.

Diversifikasi konsentrik adalah strategi yang dilakukan

dengan menambahkan produk atau jasa baru, yang tidak berkaitan

dengan pelanggan saat ini (David, 2006: 227). Berbicara produk

atau jasa baru, maka aplikasi yang dapat dilakukan pada PTN

adalah dengan membuka program studi baru. Berdasarkan data

mengenai perkembangan program studi pada tiga hingga empat

tahun terakhir, diketahui bahwa jumlah program studi di Unmul

tidak mengalami penurunan maupun peningkatan. Walaupun

Page 413: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxiii

membuka program studi baru bukanlah perkara yang sederhana,

namun strategi ini dapat dijadikan sebagai langkah untuk

meningkatkan daya saing Unmul pada persaingan nasional

maupun internasional.

Dengan demikian, memahami posisi Unmul yang terletak

pada kuadran konservatif, menunjukkan bahwa salah satu temuan

dalam penelitian ini adalah Unmul belum memiliki strategi daya

saing di dalam lingkungan persaingan PTN secara nasional

maupun internasional. Untuk dapat lebih meningkatkan daya

saingnya, Unmul dapat mengaplikasikan sejumlah strategi alternatif

antara lain melalui strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar,

diversifikasi konsentrik dan melanjutkan strategi pengembangan

produk yang telah dilakukan.

4.3.1.2. Kesesuaian Model EmpirikPerencanaan Stratejik Unmul dengan Kerangka Pikir

Ketidaksesuaian komponen struktural dalam desain

organisasi pada proses perumusan strategi yang telah dilakukan

oleh Unmul, menunjukkan bahwa pilihan strategi dan implikasi

struktur yang dirumuskan oleh Unmul tidak sesuai dengan

kerangka pikir penelitian yang menyatakan terdapat lima komponen

dalam proses perencanaan stratejik pada organisasi sektor publik

dan nonprofit sebagaimana dirumuskan oleh Steiss (2003: 58-59).

Disamping itu, diperlukan suatu kesesuaian antara keempat

komponen struktural dalam tahap perumusan strategi organisasi

Page 414: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxiv

sesuai rumusan Burton, deSanctis dan Obel (2006: 76) ditambah

perlunya analisis terhadap proses transformasi yang telah dilalui

oleh sebuah organisasi sesuai teori Gilley dan Maycunich (2000: 6).

Rumusan teoritik Steiss (2003: 58-59) mengenai lima

komponen di dalam proses perencanaan stratejik antara lain

meliputi :

1) Analisis kesiapan sistem,

2) Pernyataan visi, misi, tujuan dan sasaran,

3) Analisis SWOT atau analisis situasional,

4) Perumusan strategi dan analisis alternatif program, serta

5) Alternatif kebijakan dan rekomendasi sumberdaya.

Kemudian sebuah desain organisasi dikatakan oleh Burton,

deSanctis dan Obel (2006: 3) harus dipilih berdasarkan konteks

tertentu, dan lebih jauh deskripsi daripada konteks itu harus bersifat

multidimensi, termasuk komponen struktural dan komponen

manusianya. Komponen struktural dalam desain organisasi meliputi

tujuan, strategi dan struktur. Sedangkan komponen manusia

meliputi proses kerja, orang-orang, koordinasi dan kontrol,

mekanisme insentif.Sesuai fokus penelitian, maka ruang analisis

dalam penelitian ini dibatasi hanya pada analisis terkait komponen

struktural dari desain organisasi PTN Kalimantan Timur.

Rumusan teoritik dari Burton, DeSanctis dan Obel (2006: 76)

mengenai kesesuaian antara keempat komponen struktural dalam

Page 415: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxv

perumusan strategi, antara lain meliputi tujuan utama, strategi,

lingkungan dan konfigurasi organisasi, sebagaimana tampak pada

tabel di bawah ini :

Tabel 4.22. Kesesuaian antara Konfigurasi, Lingkungan, Strategi & Tujuan

Corresponding quadrant in organization design space

A B C D

Configuration Simple Functional Divisional Matrix Environment Calm Varied Locally

Stormy Turbulent

Strategy Types Reactor Defender Prospector Analyzer with Innovations

Analyzer without

Innovations Organizational

Goals Neither Efficiency Effectiveness Efficiency and

Effectiveness

Sumber : Burton, DeSanctis dan Obel, Organizational Design: A Step by Step Approach, 2006: 76.

Walaupun Unmul telah menjalankan kelima komponen di

dalam perencanaan stratejiknya, namun dalam komponen

perumusan strategi, masih belum mampu menetapkan komponen

struktural yang satu dengan yang lain secara tepat, yang

menunjukkan bahwa Unmul belum konsisten dalam menentukan

arah perubahan yang diinginkan sebagai organisasi yang mampu

memanfaatkan peluang sekaligus membenahi kelemahan-

kelemahan yang dimiliki, sebagaimana hasil analisis SWOT-nya

yang merekomendasikan perguruan tinggi ini mempergunakan

strategi WO (weakness-opportunities).

Page 416: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxvi

Rumusan teoritik mengenai lima komponen perencanaan

stratejik dari Steiss (2003: 58-59) dan komponen struktural dari

perumusan strategi yang dirumuskan Burton, deSanctis dan Obel

(2006: 76) sesungguhnya sangat relevan dipergunakan untuk

membenahi perencanaan stratejikUnmul agar kesesuaian antar

komponen dalam proses perencanaan stratejik tidak diabaikan,

dandapat digambarkan dalam bentuk modelsebagai berikut :

Gambar 4.12. Model Kesesuaian Komponen Struktural dari Desain Organisasi

Burton dkk

Defender Reactor Prospector Analyzer

Locally Stromy Turbulent Calm Varied

Tidak keduanya Efisiensi Efektivitas

Efisiensi & Efektivitas

ANALISIS KESIAPAN SISTEM

PERNYATAAN VISI MISI

PERUMUSAN STRATEGI & ALTERNATIF PROGRAM

PERUMUSAN TUJUAN DAN SASARAN

PENDESKRIPSIAN TUJUAN 1)

ANALISIS SWOT / ANALISIS SITUASIONAL

PENDESKRIPSIAN STRATEGI 2)

PENDESKRIPSIAN LINGKUNGAN 3)

Page 417: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxvii

Sumber : Diadaptasi dari Burton, deSanctis dan Obel (2006: 76).

Uraian mengenai gambar model tersebut di atas adalah

sebagai berikut :

1) Aspek Tujuan Utama Organisasi

Burton, DeSanctis dan Obel (2006: 3-4) menyatakan bahwa

desain organisasi diawali dari tujuan organisasi, yang akan

bekerja dari atas ke bawah, mempertimbangkan strategi,

struktur, proses, orang-orang, koordinasi dan pengawasan).

Dikaji dari aspek tujuan utamanya, organisasi memiliki dua

tujuan fundamental atau utama, yaitu efisiensi dan efektivitas.

Efisiensi adalah fokus primer pada input, penggunaan

sumberdaya dan biaya. Sementara efektivitas adalah lebih

berfokus pada output, barang atau jasa, dan pendapatan.

Sebagian organisasi menempatkan prioritas yang lebih tinggi

efisiensi, berfokus pada meminimalisir biaya produksi barang

atau jasa. Sebagian lagi menekankan efektivitas, berfokus pada

peningkatan pendapatan atau merebut inovasi terdepan pada

pasar. Efisiensi dan efektivitas adalah dua dimensi yang tidak

berakhir pada skala tunggal. Pada model dua dimensi tujuan

tersebut terdapat empat macam tujuan yang berbeda,

Matriks Divisional Functional

Simple PENDESKRIPSIAN KONFIGURASI 4)

ALTERNATIF KEBIJAKAN & REKOMENDASI SUMBERDAYA

Page 418: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxviii

sebagimana tampak pada gambar model dimensi tujuan pada

halaman 129.

Berdasarkan model dimensi tujuan, Unmul secara empirik

berada pada kuadran C yang memiliki fokus lebih tinggi pada

efektivitas namun lebih rendah pada efisiensi. Hal ini berarti

bahwa Unmul berfokus pada tujuannya, namun kurang

memperhatikan penggunaan sumberdaya secara efisien.

2) Aspek Strategi Organisasi

Sebagaimana dikemukakan oleh Miles dan Snow dalam Burton,

DeSanctis dan Obel (2006: 24), sebuah cara yang sederhana

namun kuat yang dapat dipergunakan untuk mendeskripsikan

strategi yang dipergunakan oleh suatu organisasi adalah melalui

tipologi atau strategi organisasi yang dipergunakan, yang terdiri

atas empat jenis yaitu reactor, defender, prospector dan

analyzer dengan atau tanpa inovasi.

Keempat tipologi organisasi tersebut dirumuskan Miles dan

Snow berdasarkan pendekatan inovasinya, apakah itu yang

memanfaatkan situasi saat ini (eksplorasi) ataukah yang

mengadopsi strategi mengeksplorasi inovasi-inovasi baru

(eksploitasi). Eksplorasi adalah proses mencari teknologi baru

atau cara baru untuk melakukan sesuatu, yang bisa meliputi

pencarian, pemvariasian, pengambilan resiko dan inovasi.

Sedangkan eksploitasi adalah mengambil keuntungan dari

Page 419: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxix

teknologi masa kini untuk melakukan sesuatu dalam cara baru,

yang bisa meliputi perbaikan, efisiensi, penyeleksian dan

pengimplementasian.

Eksplorasi dan eksploitasi dikembangkan untuk menganalisis

pembelajaran organisasional dan sifat pengetahuan, yang

berhubungan dengan strategi organisasi. Strategi merupakan

aplikasi dari pengetahuan, pembelajaran adalah perubahan

dasar pengetahuan untuk membangun strategi baru. Ruang

strategik atas eksplorasi dan eksploitasi bersama empat tipe

dasar strategi yang berhubungan dengan dimensi inovasi

organisasi yang dimaksud, telah tersaji pada halaman 136.

Gambar tersebut menunjukkan tipe-tipe strategi dan tujuan

organisasional yang sesuai dengan empat kuadran dari ruang

desain organisasi. Agar organisasi dapat memperoleh

kesesuaian yang baik, strategi dan tujuan harus jatuh pada

kolom yang sama dalam tabel tersebut.

Apabila dilihat berdasarkan pendekatan inovasi, Unmul dalam

hal ini mempergunakan strategi organisasi prospector, dimana

terdapat kesesuaian dengan tujuan organisasinya yang berada

pada kuadran C. Dengan strategi prospector, berarti Unmul

melakukan pendekatan yang agresif terhadap inovasi dengan

cara mencari peluang pasar baru atau ide baru. Namun tidak

memusatkan perhatian pada efisiensi dalam penggunaan

Page 420: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxx

sumberdaya. Situasi yang demikian sesungguhnya terlalu

beresiko, walau organisasi akan cenderung dapat tetap

bertahan.

3) Aspek Lingkungan Organisasi

Burton, DeSanctis dan Obel (2006: 35) menyatakan lingkungan

adalah segala sesuatu di luar batas unit analisis organisasional,

antara lain para pelanggan, para pesaing, para pemasok, pasar

finansial, regulasi dan situasi hukum atau sistem politik, peluang

dan aspek lain dimana organisasi beroperasi.

Untuk mendeskripsikan lingkungan organisasi, terdapat dua

dimensi yang dapat dipergunakan, yaitu kompleksitas dan

ketidakpastian. Kompleksitas adalah sejumlah kekuatan yang

mempengaruhi organisasi. Ketidakpastian adalah derajat

ketidakjelasan mengenai kekuatan yang berdampak pada

organisasi. Dalam pengaplikasian dimensi kompleksitas dan

ketidakpastian untuk mendeskripsikan lingkungan, terdapat

empat tipe lingkungan antara lain lingkungan yang calm, varied,

localy stormy dan turbulent (Burton, DeSanctis dan Obel, 2006:

41-43) sebagaimana telah tersaji pada halaman 140.

Apabila dilihat berdasarkan dimensi kompleksitas dan

ketidakpastian, Unmul dalam hal ini menganggap memiliki

lingkungan tempat operasi yang varied atau bervariasi.

Lingkungan yang demikian bersifat sangat kompleks karena

Page 421: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxxi

memiliki banyak faktor yang dapat dibawa dalam pertimbangan,

namun faktor-faktor tersebut dapat diprediksikan dan / atau

cenderung berubah dalam batas-batas yang dapat

dikenali.Unmul merasa memiliki banyak produk dan mampu

menjualnya di pasar yang dapat diprediksikan. Sehingga para

pelaksana dalam lingkungan organisasi, berfokus pada

perencanaan dan koordinasi yang akan memungkinkan

organisasi me-manage kebergantungan antara faktor-faktor

yang terdapat di dalamnya.

4) Aspek Konfigurasi Organisasi

Pilihan akan konfigurasi organisasi – kadang kala disebut

struktur atau arsitektur organisasi – dikatakan Burton, DeSanctis

dan Obel (2006: 57) adalah keputusan kritikal yang dilakukan

oleh pelaksana. Memilih konfigurasi dan memutuskan

kompleksitas organisasi akan memungkinkan untuk melakukan

dengan baik segala tujuan dan strategi pada lingkungan

organisasi.

Dua dimensi penting yang telah dipergunakan untuk

membedakan dasar konfigurasi adalah barang / jasa atau

orientasi pelanggan dan spesialisasi pekerjaan. Dimensi barang

/ jasa atau orientasi pelanggan menyarankan bahwa tugas total

organisasi akan disebarkan oleh output dari organisasi itu

sendiri, yang akan memberi fokus eksternal. Sedangkan

Page 422: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxxii

dimensi spesialisasi pekerjaan mengindikasikan bahwa

pekerjaan akan dibagi dengan kegiatan khusus. Dua dimensi ini

mengindikasikan fokus mengenai bagaimana pekerjaan akan

dibagi kemudian bagaimana mengkoordinasikannya.

Berdasarkan kedua dimensi tersebut, yakni orientasi pelanggan

terhadap barang / jasa yang dihasilkan serta spesialisasi

pekerjaan, Miles dan Snow dalam Burton, DeSanctis dan Obel

(2006: 58) mengemukakan ada empat dasar konfigurasi, yaitu

simple, functional, divisional dan matrix, seperti tersaji pada

halaman 143.

Apabila dilihat berdasarkan dimensi orientasi pelanggan dan

spesialisasi pekerjaan, Unmul dalam hal ini mempergunakan

konfigurasi fungsional. Konfigurasi fungsional memiliki

kelemahan pada barang / jasa (dimensi pelanggan lemah),

namun kuat pada spesialisasi pekerjaan. Titik perhatiannya

adalah pada pengolahan informasi. Keseluruhan tugas pada

organisasi dibagi dan ditugaskan pada sub unit-sub unit,

koordinasi dilakukan secara bersama dan hierarkis dengan

mempergunakan kombinasi antara aturan dan petunjuk.

5) Aspek Proses Transformasi Organisasi

Berdasarkan temuan penelitian, diketahui bahwa Unmul

menjalani proses transformasi organisasi pada fase organisasi

pembelajar. Unmul masih berada pada fase organisasi

Page 423: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxxiii

pembelajar disebabkan oleh masih belum mampunya

melakukan perumusan strategi secara tepat dan berkesesuaian

komponen strukturalnya satu sama lain dalam tahapan desain

organisasi. Memperhatikan kondisi yang demikian itu, maka

diperlukan pembenahan perumusan strategi pada Unmul agar

menemukan ketepatan dan kesesuaian komponen strategi

menuju pencapaian tujuan organisasinya dalam era persaingan

dan perubahan lingkungan yang dinamis.

Dalam penelitian ini, penulis kemudian mengkaitkan

komponen struktural dari desain organisasi yang telah dilakukan

Unmul dengan posisi organisasi dalam proses transformasinya,

sehingga dapat dianalisis kesesuaian antara komponen struktural

yang dimiliki organisasi dengan tahapan perkembangan menuju

perubahan organisasi yang telah dilalui, dilihat dari aspek

perkembangan SDM dan kesiapan organisasi terhadap

pembaruan. Berdasarkan konfigurasi yang dipergunakan Unmul

dalam merumuskan strateginya, maka Unmul berada pada

fasemenuju organisasi pembelajar.

Gilley dan Maycunich (2000: 6) menyatakan evolusi

pengalaman setiap organisasi, yang disebut transformasi, sifatnya

sukarela. Lebih dari 80 persen organisasi yang ada dewasa ini

berada pada fase tradisional, yakni organisasi yang hanya mampu

menghasilkan output yang memuaskan atau cukup memuaskan.

Page 424: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxxiv

Meski demikian, keefektifan kegiatan organisasi tradisional dapat

ditingkatkan dengan mengubahnya menjadi lebih tinggi dan lebih

efisien melalui evolusi level organisasi selanjutnya yaitu organisasi

pembelajar. Apabila SDM organisasi terus tumbuh dan mengalami

perkembangan, maka suatu organisasi dapat dikatakan telah siap

menjalani proses pembaruan dan transformasi.

Menurut Guns dan Anundsen (1996), pada dasarnya seluruh

organisasi belajar, tetapi tidak semua organisasi berbasiskan

pembelajaran. Kelebihan organisasi yang berbasis pembelajaran

adalah lebih berfokus pada upaya melakukan pekerjaannya dengan

lebih baik, dan memandang pembelajaran sebagai cara terbaik

untuk meningkatkan kinerja jangka panjang. Organisasi yang

berbasis pembelajaran mau mengorbankan kinerjanya saat ini demi

hari esok, sementara organisasi berbasis kinerja tidak mau

berkorban untuk saat ini dan untuk alasan tersebut, sisi finansial

dilihat lebih baik dalam jangka pendek.

Senge sebagai pakar yang mempopulerkan organisasi

pembelajar menjelaskan bahwa organisasi pembelajar bertujuan

dimana orang secara kontinyu memperluas kapasitasnya

menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, dimana

pola-pola berpikir baru maupun perluasan pola berpikir dipelihara,

aspirasi kolektif disusun dengan leluasa, dan orang secara

Page 425: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxxv

berkelanjutan belajar mengenai bagaimana belajar secara

bersama-sama (dalam Sangkala, 2007: 281).

Terkait dengan konsep organisasi pembelajar tersebut,

Unmul belum menunjukkan mampu menciptakan sejumlah kondisi-

kondisi sebagaimana tersebut di atas. Pola-pola berpikir baru

dalam upaya pengembangan dan peningkatan kualitas universitas,

belum leluasa diterima, dipelihara apalagi diperluas. Budaya belajar

secara bersama-sama belum mampu dibangun dan dipelihara oleh

Unmul. Pengelolaan organisasi masih cenderung diwarnai oleh

kondisi politik internal kampus yang masih mengesampingkan

penciptaan organisasi yang berkembang sesuai tuntutan

lingkungan.

Padahal Senge, Kofman dan Kanter (1995) melihat bahwa

organisasi pembelajar berdiri di atas tiga landasan utama, yaitu : 1)

sebuah kultur yang berdasarkan kepada nilai-nilai manusia seperti

cinta, keingintahuan, kerendahan hati, perasaan terharu, 2) praktek

yang melahirkan percakapan dan koordinasi tindakan, 3) suatu

kemampuan untuk melihat dan bekerja dengan alur kehidupan dari

satu sistem. Unmul, masih jauh dari penciptaan tiga landasan

tersebut di atas.

Untuk memperbaiki kondisi internal organisasi, Unmul harus

mulai berbenah diri. Unmul perlu mempelajari dan mengadopsi

sejumlah rumusan teoritik para pakar manajemen stratejik

Page 426: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxxvi

organisasi sektor publik dan nonprofit mengenai bagaimana

seharusnya organisasi berkembang dalam proses transformasinya,

dari fase organisasi tradisional menuju fase organisasi pembelajar,

hingga akhirnya mampu berada pada fase organisasi

pengembangan.

Marquadt dan Reynolds (1994) menggambarkan sistem

model organisasi pembelajar secara matematis berupa gambar

irisan antara : organisasi (organization), anggota organisasi

(people), pengetahuan (knowledge), dan teknologi (technology),

dengan pembelajaran (learning) berada di pusat irisan.

Gambar 4.13. Model Sistem Organisasi Pembelajar

Sumber : Michael J. Marquadt, The Global Learning Organization, 1994.

Gambar tersebut pada hakekatnya menjelaskan bahwa

proses pembelajaran juga merupakan bagian dan harus terjadi baik

dalam subsistem manusia, teknologi, pengetahuan, dan organisasi.

Organisasi

Teknologi Pengetahuan

Orang

Pembelajaran

Page 427: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxxvii

Jika proses pembelajaran dalam organisasi terjadi, akan terjadi

perubahan persepsi, perilaku, kepercayaan, mentalitas, strategi,

kebijakan, dan prosedur, baik yang berkaitan dengan manusia

maupun organisasi. Oleh karena itu agar proses pembelajaran

terjadi, dibutuhkan sebelas elemen pokok dalam organisasi, yaitu :

a) struktur organisasi yang memadai, b) budaya pembelajaran

dalam organisasi, c) pemberdayaan, d) kreasi ilmu pengetahuan

dan transfer pengetahuan, e) teknologi pembelajaran, f) kualitas

pembelajaran, g) strategi pembelajaran, h) lingkungan yang mampu

mendukung, i) kelompok kerja dan jejaring kerja, j) visi

pembelajaran dan k) keterkaitan antar budaya.

Berkaitan dengan strategi transformasi organisasi, Unmul

telah melakukan dua unsur dari pendekatan 5R transformasi

organisasi.

Transformasi organisasi didefinisikan sebagai orkestrasi

perancangan ulang arsitektur generik organisasi yang walaupun

kecepatannya berbeda, namun secara simultan dicapai melalui

lima dimensi : reframing, restructuring, revitalizing, renewal dan

reinspiring atau yang disebut model 5-R transformasi (Agrawal

dalam Akib, 2011: 226).

Konsep pendekatan 5R transformasi organisasi adalah

pendekatan strategis-aplikatif (Agrawal dlm Akib, 2011) yang

meliputi :

Page 428: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxxviii

1. Reframing, oleh Normann (2001: 4) : melakukan perubahan

model mental / konsep organisasi dalam menjawab pertanyaan

seperti apa organisasi itu, tujuan apa yang akan dicapai dan

bagaimana cara mencapainya. Oleh Scharmer (2009: 51)

perubahan pola pikir tersebut merupakan level tiga dari Model

Teori U Pembelajaran dan Perubahan.

2. Restructuring : mempersiapkan dan menata ulang segala

sumberdaya organisasi dan mengarahkan untuk mencapai

tingkat kinerja daya saing yang tinggi dlm lingkungan yang

dinamis dan kompetitif. Dalam Scharmer (2009: 51), konsep

tersebut identik dengan konsep desain ulang yang berarti

perbaikan / perubahan struktur dan proses yang mendasari

kegiatan organisasi, yang merupakan level dua dari Model Teori

U Pembelajaran dan Perubahan.

3. Revitalizing : menguatkan / memerankan kembali fungsi-fungsi

dan elemen yang ada dalam organisasi dan menghadapkan

organisasi pada berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi

melalui proses pembelajaran dan pertumbuhan berkelanjutan.

4. Renewal : memperbarui pandangan orang danspirit / image

organisasi. Caranya dengan mengkreasi dan mewujudkan

identitas dalam membangun lingkungan (Morgan, 1986: 245).

Page 429: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxxix

5. Reinspiring : menanamkan komitmen dan energi untuk

mewujudkan visi-misi bersama berdasarkan nilai-nilai etika atau

moral, estetika dan etos kerja yang dianut dalam organisasi.

Strategi transformasi organisasi melalui pendekatan 5R

tersebut perlu dikembangkan lebih lanjut oleh Unmul, yang baru

melakukan duaunsur R, yaknirestructuring dan

revitalizing.Restructuring berupaya dilakukan melalui strategi

perbaikan struktur organisasi dan manajemen tata kelola.

Revitalizing dilakukan melalui strategi jalinan kerjasama Tridharma

Perguruan Tinggi dengan berbagai pihak secara lebih intensif dan

proaktif.

Tidak terpatok pada usia organisasi, Unmul masih berada

pada fase menuju organisasi pembelajar. Sebagai universitas

tertua di Kalimantan Timur (genap berusia 51 tahun pada

September 2013) dan memiliki jumlah mahasiswa terbesar di

Kalimantan (mencapai lebih dari 37.000 orang), seharusnya proses

transformasi organisasi yang dijalani Unmul sudah berada pada

fase yang lebih maju, yaitu pada fase organisasi pembelajar atau

sedang menuju fase organisasi pengembangan. Kondisi yang

demikian maka dipahami membutuhkan pembaharuan atau

pembenahan budaya atau mindset organisasi yang lebih mampu

mengikuti perkembangan lingkungan dalam rangka

mempertahankan keberadaan organisasi tersebut.

Page 430: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxxx

Lembaga pendidikan dapat dikatakan sebagai organisasi

pembelajar jika memiliki ciri : 1) lembaga pendidikan tersebut

memberikan kesempatan dan mendorong setiap individu di

dalamnya untuk terus belajar dan memperluas kapasitas dirinya, 2)

merupakan lembaga yang siap menghadapi perubahan dengan

mengelola perubahan itu sendiri (managing change). Dengan

demikian, proses belajar itu bukan sesuatu yang terjadi secara

alami maupun kebetulan, melainkan terjadi secara sengaja.

Untuk menjadi sebuah organisasi pembelajar, lembaga

pendidikan harus mampu mendorong timbulnya suatu kondisi

prasyarat yang oleh Senge dalam Sangkala (2007: 283) juga

Marquadt dan Reynolds (1995) yang disebut sebagai enam faktor

disiplin pembelajaran :

1) Visi bersama (shared vision),

2) Modal mental (mental model),

3) Tim pembelajaran (team learning),

4) Individu yang ahli di bidangnya (personal mastery),

5) Pemikiran sistem (system thinking), dan

6) Dialog (dialogue).

Bentuk-bentuk perubahan yang berkaitan dengan perubahan

ilmu pengetahuan dan teknologi dalam lembaga pendidikan tinggi

yang dapat diadopsi oleh Unmul misalnya, perubahan dalam

metode pembelajaran sehingga menghasilkan pembelajaran

Page 431: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxxxi

kuantum (quantum teaching / learning), pembelajaran aktif (active

learning), pembelajaran konstekstual (contextual teaching learning),

sedangkan perubahan dalam manajemen misalnya Manajemen

Mutu Terpadu (TQM), penggunaan alat analisis Balanced Score

Card, dan sebagainya.

4.3.2. Kasus Politeknik Negeri Samarinda (Polnes)

4.3.2.1. Strategi Daya Saing Polnes

Memperhatikan matriks SPACE yang dihasilkan dari analisis

SWOT yang telah dilakukan Polnes sebagaimana tersaji pada

halaman 330, diketahui bahwa di dalam lingkungan persaingan

PTN, Polnes berada pada kuadran I yaitu kuadran aggresive atau

agresif. Pemahaman dan penggunaan istilah posisi organisasi

dalam lingkungan persaingan oleh Polnes telah sesuai dengan

rumusan teoritik Steiss (2003: 77).

Para perencana Polnesmemahami posisi pada kuadran I

artinya Polnes memiliki kekuatan yang lebih besar daripada

kelemahannya, dan memiliki peluang yang besar pula. Maka untuk

mencapai visi misinya, Polnespun mempergunakan kekuatan

internalnya dalam memanfaatkan peluang-peluang eksternal. Maka

strategi yang dirumuskan Polnes yaitumenciptakan strategi-strategi

yang mampu mendukung kebijakan pertumbuhan secara cepat.

Page 432: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxxxii

Menurut Steiss (2003: 78) kuadran yang menunjukkan suatu

organisasi sektor publik dan nonprofit memiliki daya saing adalah

kuadran I (agresif) dan kuadran II (kompetitif). Sedangkan

organisasi sektor publik dan nonprofit yang tidak memiliki daya

saing adalah organisasi yang berada pada kuadran III (konservatif)

dan kuadran IV (defensif).

Pembahasan lebih lanjut mengenai organisasi sektor publik

dan nonprofit yang berada pada kuadran I (agresif) dikemukakan

oleh David (2006: 294-295). Kuadran agresif yang merupakan

kuadran kanan atas dari matriks SPACE, mengimplikasikan bahwa

organisasi berada pada posisi yang baik untuk menggunakan

kekuatan internalnya guna : 1) memanfaatkan peluang eksternal, 2)

mengatasi kelemahan internal, dan 3) menghindari ancaman

eksternal. Dengan demikian, penetrasi pasar, pengembangan

pasar, pengembangan produk, integrasi ke belakang, integrasi ke

depan, integrasi horizontal atau strategi kombinasi semuanya bisa

layak digunakan, tergantung pada kondisi spesifik yang dihadapi

organisasi.

Organisasi yang berada pada posisi agresif, sudah tentu

teridentifikasi memiliki competitiveness strategy atau strategi daya

saing dalam lingkungan persaingan. Sejumlah strategi alternatif

yang dapat dilakukan untuk organisasi yang berada pada posisi

agresif adalah masing-masing strategi alternatif sebagaimana

Page 433: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxxxiii

tersebut di atas, ataupun pengkombinasian diantara beberapa

strategi tersebut. Uraian mengenai sejumlah strategi alternatif bagi

organisasi dalam posisi kuadran agresif tampak pada tabel berikut

ini :

Tabel 4.23. Definisi Sejumlah Strategi Alternatif untuk Organisasi pada

Kuadran Agresif

Strategi Definisi Penetrasi pasar Meningkatkan pangsa pasar untuk produk /

jasa saat ini di pasar melalui upaya pemasaran yang lebih besar

Pengembangan pasar Memperkenalkan produk / jasa saat ini ke area geografis yang baru

Pengembangan produk Meningkatkan penjualan melalui perbaikan produk / jasa saat ini atau mengembangkan produk / jasa baru

Integrasi ke belakang Mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pemasok bagi organisasi

Integrasi ke depan Mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas distributor atau pengecer

Integrasi horizontal Mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pesaing

Sumber : Fred R. David, 2006, Strategic Management : Concept.

Strategi penetrasi pasar dan pengembangan pasar

apabiladiaplikasikan dalam organisasi PTN, dapat diwujudkan

dengan melakukan upaya-upaya pemasaran jasa pendidikan tinggi

sebagai salah satu PTN yang memiliki sejumlah kekuatan /

keunggulan tertentu yang lebih meluas. Selama ini, Polnes telah

dikenal dengan baik sebagai politeknik unggulan bahkan dijadikan

sebagai politeknik Pembina bagi politeknik-politeknik lain yang

Page 434: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxxxiv

tersebar di daerah. Walaupun demikian, para perencana Polnes

harus tetap berupaya agar upaya-upaya pemasaran jasa

pendidikannya dapat dilakukan secara lebih meluas, terutama

berupaya untuk lebih dikenal di luar Kalimantan Timur atau diluar

Pulau Kalimantan agar lebih berdaya saing, sesuai dengan visinya

ingin menjadi politeknik yang lebih berkualitas dan unggul di tingkat

nasional dan internasional.

Kemudian mengenai aplikasi strategi pengembangan

produk, selama ini Polnestelah melakukan peningkatan kualitas

mahasiswanya, melalui sejumlah cara diantaranya penerapan

bobot komposisi materi pembelajaran yang menitikberatkan pada

praktek (55 persen) dibandingkan teori (45 persen), adanya

program percobaan daya serap perusahaan terhadap calon lulusan

pada enam bulan sebelum kelulusan, sertifikasi program studi dan

sertifikasi laboratorium. Penerapan strategi pengembangan produk

tersebut, perlu terus dipertahankan dan dimungkinkan kiranya

muncul ide-ide inovasi baru di dalam perkembangannya, termasuk

diperkuat strateginya pada aspek SDM organisasi terutama tenaga

pengajarnya yang tingkat pendidikan umumnya adalah sarjana atau

S1 (56,65 persen). Polnes perlu memandang bahwa walaupun

jenjang pendidikan yang diselenggarakan adalah Diploma II hingga

IV, namun sejumlah keunggulan dalam hal tingkat pendidikan

Page 435: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxxxv

tenaga pengajar akan semakin bernilai baik apabila mampu

ditingkatkan.

Untuk beberapa jenis strategi integrasi, bagi organisasi

sektor publik dan nonprofit seperti PTN sepertinya tidak terlalu

dapat diaplikasikan, tidak sebagaimana perusahaan atau

organisasi profit. Terkecuali strategi integrasi horizontal, yang

masih dapat diaplikasikan karena dilakukan dengan cara

meningkatkan kontrol atas pesaing. Selama ini, Polnes

memandang bahwa di dalam lingkungan persaingan PTN,

politeknik lainnya bukanlah merupakan pesaing, namun lebih

dipandang sebagai partner. Walaupun di satu sisi cara pandang

demikian menunjukkan bahwa mindset Polnes dalam membangun

daya saing sungguh sehat dan positif, namun hendaknya Polnes di

sisi lain perlu senantiasa memperhatikan atau mengamati

lingkungan eksternalnya.

Dengan demikian, memahami posisi Polnes yang terletak

pada kuadran agresif, menunjukkan bahwa salah satu temuan

dalam penelitian ini adalah Polnes telah memiliki strategi daya

saing di dalam lingkungan persaingan PTN secara nasional

maupun internasional. Untuk tetap dapat mempertahankan daya

saingnya, Polnes dapat tetap mengaplikasikan sejumlah strategi

alternatif yang telah diterapkan, hingga terus melakukan

pembaharuan ide-ide dan inovasi bagi peningkatan kualitasnya.

Page 436: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxxxvi

4.3.2.2. Kesesuaian Model EmpirikPerencanaan Stratejik Polnes dengan Kerangka Pikir

Berdasarkan sepuluh aliran strategi yang dikemukakan oleh

Mintzberg, Alhstrand dan Lampel (1998: 4), maka Polnes dalam

merumuskan strategi daya saing organisasinya merujuk pada

kelompok aliran configuration, yang terindikasi dari adanya

pengelolaan organisasi yang memperhatikan komponen struktural,

sumberdaya manusia organisasi dan proses perubahan yang

terjadi di dalamnya.

Untuk Polnes, perguruan tinggi ini hanya melakukan empat

komponen dari lima komponen perencanaan stratejik rumusan

Steiss (2003: 58-59). Dimana komponen keempat dan kelima pada

prakteknya dianggap sebagai komponen yang sama. Konsepsi

perumusan strategi disamakan dengan konsepsi program dan

kebijakan, walaupun perumusan komponen strukturalnya telah

dilakukan secara benar. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat

kekurangpahaman akan pengetahuan di bidang perencanaan

secara konseptual.

Walaupun demikian, kesesuaiankomponen struktural dalam

desain organisasi pada proses perumusan strategi yang telah

dilakukan oleh Polnes, menunjukkan bahwa perumusan strategi

dan alternatif program yang telah dilakukan oleh Polnes telah

sesuai dengan rumusan Burton, deSanctis dan Obel (2006: 76)

ditambah perlunya analisis terhadap proses transformasi yang telah

Page 437: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxxxvii

dilalui oleh sebuah organisasi sesuai teori Gilley dan Maycunich

(2000: 6).

Komponen struktural dalam desain organisasi rumusan

burton, deSanctis dan Obel (2006: 76) pada Polnes dapat diuraikan

sebagai berikut :

1) Tujuan utama organisasi Polnes adalah efektivitas, sebab

Polnes berada kuadran C dari model dimensi tujuan.

2) Strategi organisasi Polnes adalah prospector, yang sesuai

dengan tujuan utamanya.

3) Lingkungan organisasi yang dihadapi Polnes adalah locally

stormy, sesuai strategi organisasinya.

4) Konfigurasi organisasi Polnes adalah divisional, sesuai

lingkungan organisasi yang dihadapi.

Mengenai proses transformasi organisasi, berdasarkan

temuan penelitian diketahui Polnes berada pada fase organisasi

pengembangan. Gilley dan Maycunich (2000: 6) menyatakan

bahwa organisasi pengembangan merupakan fase terakhir gerakan

evolusioner organisasi. Organisasi pengembangan adalah

organisasi yang senantiasa melakukan ekspansi kapasitas dan

kapabilitas di sepanjang tahap evolusi atau metamorphosis yang

dilakukan, dengan memacu kegiatan untuk memajukan dan

memperbarui pertumbuhan individu, kelompok, organisasi dan

masyarakat.

Page 438: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxxxviii

Model evolusi organisasi Gilley dan Maycunich dalam Akib

(2011: 231) menunjukkan tiga fase transformasi suatu organisasi

yang terjadi di dalam daur hidup organisasi itu sendiri melalui

indikator pertumbuhan dan perkembangan SDM yang terjadi.

Apabila SDM organisasi terus tumbuh dan mengalami

perkembangan, maka suatu organisasi dapat dikatakan telah siap

menjalani proses pembaruan dan transformasi. Tujuan proses

transformasi sebagai aktivitas sentral adalah agar organisasi

mampu mencari secara luas ide-ide baru, masalah-masalah baru

dan peluang-peluang baru untuk pembelajaran, dan mampu

memanfaatkan keunggulan kompetitif dalam dunia yang semakin

ketat persaingannya.

Terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan SDM pada

Polnes, yang terjadi secara empirik bukanlah pertumbuhan dan

perkembangan dari segi tingkat pendidikan formal, melainkan dari

cara pandang, mental dan kesiapan SDM untuk menerima proses

perubahan dan transformasi di dalam organisasi.

4.3.3. Kasus STAIN Sultan Sulaiman Samarinda

4.3.3.1. Strategi Daya Saing STAIN

Memperhatikan matriks SPACE yang dihasilkan dari analisis

SWOT yang telah dilakukan STAIN sebagaimana tersaji pada

halaman 369, diketahui bahwa di dalam lingkungan persaingan

PTN, STAIN berada pada kuadran IV yaitu kuadran defensive atau

Page 439: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxxxix

defensif. Pemahaman dan penggunaan istilah posisi organisasi

dalam lingkungan persaingan oleh STAIN telah sesuai dengan

rumusan teoritik Steiss (2003: 77).

Para perencana STAIN memahami posisi pada kuadran IV

artinya STAIN memiliki kelemahan yang lebih besar daripada

kekuatannya, dan memiliki ancaman yang besar daripada

peluangnya. Maka untuk mencapai visi misinya, STAIN pun

melakukan pengurangan kelemahan internal untuk menghindari

ancaman eksternal. Dengan demikian, strategi yang dirumuskan

STAIN yaitu berusaha bertahan hidup, melakukan penggabungan

atau mengurangi ukuran, karena berada tidak aman.

Menurut Steiss (2003: 78) kuadran yang menunjukkan suatu

organisasi sektor publik dan nonprofit memiliki daya saing adalah

kuadran I (agresif) dan kuadran II (kompetitif). Sedangkan

organisasi sektor publik dan nonprofit yang tidak memiliki daya

saing adalah organisasi yang berada pada kuadran III (konservatif)

dan kuadran IV (defensif).

Pembahasan lebih lanjut mengenai organisasi sektor publik

dan nonprofit yang berada pada kuadran IV (defensif) dikemukakan

oleh David (2006: 296). Kuadran defensif yang merupakan kuadran

kiri bawah dari matriks SPACE, mengimplikasikan bahwa

organisasi seharusnya berfokus pada memperbaiki kelemahan

internal dan menghindari ancaman eksternal. Strategi defensif

Page 440: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxl

mencakup retrenchment, divestasi, likuidasi, dan diversifikasi

konsentrik.

Organisasi yang berada pada posisi defensif, walaupun

dikatakan tidak memiliki competitiveness strategy atau strategi

daya saing dalam lingkungan persaingan, namun melakukan

strategi pembenahan internal organisasi dan melakukan

pengembangan agar dapat menciptakan suatu strategi daya saing.

Sejumlah strategi alternatif yang dapat dilakukan untuk organisasi

yang berada pada posisi defensif adalah retrenchment, divestasi,

likuidasi, dan diversifikasi konsentrik.

Strategi retrenchmentdidefinisikan David (2006: 227)

dilakukan dengan mengelompokkan ulang melalui pengurangan

biaya dan aset terhadap penurunan penjualan dan laba. Strategi

ini, sesungguhnya kurang sesuai untuk diaplikasikan dalam

organisasi sektor publik dan nonprofit, sebab berfokus pada

penjualan produk dan perolehan laba.

Kemudian mengenai aplikasi strategi divestasi, David (2006:

227) mendefinisikan sebagai strategi yang dilakukan dengan

menjual satu divisi atau bagian perusahaan, sedangkan strategi

likuidasi adalah strategi yang dilakukan dengan cara menjual

seluruh aset perusahaan, sepotong-potong untuk nilai riilnya.

Strategi inipun sesungguhnya kurang sesuai untuk diaplikasikan

dalam organisasi sektor publik dan nonprofit terutama PTN karena

Page 441: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxli

pengelolaan dan kepemilikan STAIN adalah sepenuhnya berada di

bawah penanganan pemerintah dan di bawah Kementerian Agama

Republik Indonesia. Bukan sebagaimana pengelolaan oleh

perusahaan atau organisasi profit.

Diversifikasi konsentrik adalah strategi yang dilakukan

dengan menambahkan produk atau jasa baru, yang tidak berkaitan

dengan pelanggan saat ini (David, 2006: 227). Berbicara produk

atau jasa baru, maka aplikasi yang dapat dilakukan oleh PTN

adalah dengan membuka program studi baru atau pelayanan jasa

baru. Walaupun berdasarkan data mengenai perkembangan

jurusan maupun program studi pada STAIN Sultan Sulaiman tidak

mengalami penurunan maupun peningkatan, namun STAIN

melakukan penambahan pelayanan jasa baru terkait dengan

program pengasramaan mahasiswa dalam ma’ahat pada kampus II

STAIN Sultan Sulaiman.

Dengan demikian, memahami posisi STAIN yang terletak

pada kuadran defensif, menunjukkan bahwa salah satu temuan

dalam penelitian ini adalah STAIN belum memiliki strategi daya

saing di dalam lingkungan persaingan PTN secara nasional

maupun internasional. Untuk tetap dapat mempertahankan

keberadaannya, STAIN dapat mencoba untuk terus

mengembangkan strategi diversifikasi konsentrik sebagai strategi

alternatif.

Page 442: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxlii

4.3.3.2. Kesesuaian Model EmpirikPerencanaan Stratejik STAIN dengan Kerangka Pikir

STAIN Sultan Sulaiman Samarindatelah melakukan kelima

komponen perencanaan stratejik sebagaimana rumusan Steiss

(2006: 58-59). Namun pada tahap pertama, yaitu analisis kesiapan

sistem, STAIN Sultan Sulaiman Samarinda tidak mengawalinya

dengan pengidentifikasian isu-isu strategis. Hal ini menunjukkan

kekurangtanggapan STAIN Sultan Sulaiman Samarinda terhadap

problematika di sekitar organisasi yang merujuk pada munculnya

sejumlah isu-isu strategis yang sesungguhnya perlu

diidentifikasikan untuk dapat dicari jalan keluarnya di masa depan.

Tidak cukup hanya disitu, perencanaan stratejik STAIN Sultan

Sulaiman Samarinda juga mengandung ketidaksesuaian komponen

struktural dalam tahap perumusan strateginya, dimana

kesalahannya terletak pada pemilihan konfigurasi yang tidak tepat

dalam menghadapi tujuan, strategi dan lingkungan yang ada. Hasil

analisis SWOT yang menunjukkan STAIN Sultan Sulaiman

Samarinda harus membenahi kelemahan-kelemahan yang dimiliki

sekaligus mengatasi ancaman yang dihadapi (strategi WT) justru

terabaikan dengan pemilihan konfigurasi yang tidak sesuai. Target

yang terlalu tinggi atau jauh dengan kondisi keterbatasan kekuatan

internal, akan menjadikan proses pengembangan organisasi yang

sedang dijalani akan menemukan banyak hambatan.

Page 443: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxliii

Ketidaksesuaian komponen struktural dalam desain

organisasi pada proses perumusan strategi yang telah dilakukan

oleh STAIN, menunjukkan bahwa pilihan strategi dan implikasi

struktur yang dirumuskan oleh STAIN tidak sesuai dengan

kerangka pikir penelitian yang menyatakan terdapat lima komponen

dalam proses perencanaan stratejik pada organisasi sektor publik

dan nonprofit sebagaimana dirumuskan oleh Steiss (2003: 58-59).

Disamping itu, diperlukan suatu kesesuaian antara keempat

komponen struktural dalam tahap perumusan strategi organisasi

sesuai rumusan Burton, deSanctis dan Obel (2006: 76) ditambah

perlunya analisis terhadap proses transformasi yang telah dilalui

oleh sebuah organisasi sesuai teori Gilley dan Maycunich (2000: 6).

Rumusan teoritik Steiss (2003: 58-59) mengenai lima

komponen di dalam proses perencanaan stratejik antara lain

meliputi :

1) Analisis kesiapan sistem,

2) Pernyataan visi, misi, tujuan dan sasaran,

3) Analisis SWOT atau analisis situasional,

4) Perumusan strategi dan analisis alternatif program, serta

5) Alternatif kebijakan dan rekomendasi sumberdaya.

Kemudian sebuah desain organisasi dikatakan oleh Burton,

deSanctis dan Obel (2006: 3) harus dipilih berdasarkan konteks

tertentu, dan lebih jauh deskripsi daripada konteks itu harus bersifat

Page 444: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxliv

multidimensi, termasuk komponen struktural dan komponen

manusianya. Komponen struktural dalam desain organisasi meliputi

tujuan, strategi dan struktur. Sedangkan komponen manusia

meliputi proses kerja, orang-orang, koordinasi dan kontrol,

mekanisme insentif.Sesuai fokus penelitian, maka ruang analisis

dalam penelitian ini dibatasi hanya pada analisis terkait komponen

struktural dari desain organisasi PTN Kalimantan Timur.

Rumusan teoritik dari Burton, DeSanctis dan Obel (2006: 76)

mengenai kesesuaian antara keempat komponen struktural dalam

perumusan strategi, antara lain meliputi tujuan utama, strategi,

lingkungan dan konfigurasi organisasi, sebagaimana tampak pada

tabel 4.22. pada halaman 394.

Walaupun STAIN telah menjalankan kelima komponen di

dalam perencanaan stratejiknya, namun dalam komponen

perumusan strategi, masih belum mampu menetapkan komponen

struktural yang satu dengan yang lain secara tepat, yang

menunjukkan bahwa STAIN belum terlalu memahami pentingnya

kesesuaian antar komponen struktural dalam desain organisasi di

dalam upaya mempertahankan keberadaannya di dalam sejumlah

ancaman eksternal yang ada dengan kelemahan-kelemahan

internal yang begitu banyak, sebagaimana hasil analisis SWOT-nya

yang merekomendasikan perguruan tinggi ini mempergunakan

strategi WT (weakness-threats).

Page 445: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxlv

Rumusan teoritik mengenai lima komponen perencanaan

stratejik dari Steiss (2003: 58-59) dan komponen struktural dari

perumusan strategi yang dirumuskan Burton, deSanctis dan Obel

(2006: 76) sesungguhnya sangat relevan dipergunakan untuk

membenahi perencanaan stratejikSTAIN agar kesesuaian antar

komponen dalam proses perencanaan stratejik tidak diabaikan,

dankesesuaian antar komponen yang dimaksud telah digambarkan

sebagaimana bentuk model yang tersaji pada halaman 395.

1) Aspek Tujuan Utama Organisasi

Berdasarkan model dimensi tujuan, STAIN secara empirik

berada pada kuadran B yang memiliki fokus lebih tinggi pada

efisiensi. Hal ini berarti bahwa STAIN memiliki fokus pada

pemanfaatan sumberdaya dalam jumlah kecil yang diperlukan

untuk menghasilkan produk atau jasa. STAIN terus melanjutkan

apa yang telah dilakukan di masa lalu, melakukan perbaikan

atau peningkatan, serta tetap mempertahankan posisinya

dengan berfokus pada biaya rendah.

2) Aspek Strategi Organisasi

Apabila dilihat berdasarkan pendekatan inovasi, STAIN dalam

hal ini mempergunakan strategi organisasi defender, dimana

terdapat kesesuaian dengan tujuan organisasinya yang berada

pada kuadran B. Dengan strategi defender, berarti STAIN

organisasinya inovatif secara sempit dan pada ruang yang

Page 446: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxlvi

terbatas. Walaupun demikian, inovasi yang terbatas tersebut

dilakukan dengan sangat terfokus. Para pelaksana di dalam

STAIN berfokus pada upaya mempertahankan posisi di pasar.

Perencanaan disusun untuk mempertahankan posisi dan

mengamankan diri organisasi. STAIN memiliki produk yang

istimewa dengan nilai-nilai keulamaannya yang khas, sehingga

sukar ditembus oleh pihak lain. STAIN membangun posisi

dengan menjalankan efisiensi pada penggunaan sumberdaya,

sehingga tidak dapat berubah banyak atau berubah dengan

cepat.

3) Aspek Lingkungan Organisasi

Apabila dilihat berdasarkan dimensi kompleksitas dan

ketidakpastian, STAINmenghadapi lingkungan tempat operasi

yang varied atau bervariasi. Lingkungan yang demikian bersifat

sangat kompleks karena memiliki banyak faktor yang dapat

dibawa dalam pertimbangan, namun faktor-faktor tersebut dapat

diprediksikan dan / atau cenderung berubah dalam batas-batas

yang dapat dikenali. STAIN merasa mampu menjual produknya

yang khas pada pasar yang dapat diprediksikan. Sehingga para

pelaksana dalam lingkungan organisasi, berfokus pada

perencanaan dan koordinasi yang akan memungkinkan

organisasi me-manage kebergantungan antara faktor-faktor

yang terdapat di dalamnya.

Page 447: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxlvii

4) Aspek Konfigurasi Organisasi

Apabila dilihat berdasarkan dimensi orientasi pelanggan dan

spesialisasi pekerjaan, STAIN dalam hal ini mempergunakan

konfigurasi divisional. Konfigurasi divisional memiliki kekuatan

pada barang atau jasa (dimensi pelanggan yang kuat), namun

lemah pada spesialisasi internal. STAIN berfokus pada barang

atau jasa yang dihasilkan atau pada pelanggan yang

dilayaninya. Terdapat tingkatan eksekutif yang mengawasi sub

unit-sub unit yang relatif bergantung satu sama lain dan memiliki

batas hubungan dengan atasan.

5) Aspek Proses Transformasi Organisasi

Berdasarkan temuan penelitian, diketahui bahwa STAIN

menjalani proses transformasi organisasi pada fase organisasi

pembelajar. STAIN masih berada pada fase organisasi

pembelajar disebabkan oleh masih cukup mudanya usia PTN ini

(16 tahun sejak tidak lagi menjadi binaan dari lembaga

pendidikan Islam yang lebih dulu berdiri) serta belum

mampunya melakukan perumusan strategi secara tepat dan

berkesesuaian komponen strukturalnya satu sama lain dalam

tahapan desain organisasi. Memperhatikan kondisi yang

demikian itu, maka diperlukan pembenahan perumusan strategi

pada STAIN agar menemukan ketepatan dan kesesuaian

komponen strategi menuju upaya mempertahankan

Page 448: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxlviii

keberadaannya serta pencapaian tujuan organisasinya dalam

era persaingan dan perubahan lingkungan yang dinamis.

Dalam penelitian ini, penulis kemudian mengkaitkan

komponen struktural dari desain organisasi yang telah dilakukan

STAIN dengan posisi organisasi dalam proses transformasinya,

sehingga dapat dianalisis kesesuaian antara komponen struktural

yang dimiliki organisasi dengan tahapan perkembangan menuju

perubahan organisasi yang telah dilalui, dilihat dari aspek

perkembangan SDM dan kesiapan organisasi terhadap

pembaruan. Masih adanya ketidaksesuaian komponen struktural

dalam perumusan strategi, menunjukkan bahwa STAIN masih

berada pada fase menuju organisasi pembelajar, sama halnya

dengan Unmul.

Fase organisasi pembelajar ditandai dengan adanya ciri

pembelajaran dalam organisasi untuk beradaptasi terhadap

lingkungan, dimana kapasitas organisasi dikembangkan untuk terus

belajar, beradaptasi dan berubah.Menurut Pedler dkk dalam Dale

(2003), suatu organisasi pembelajar adalah organisasi yang : 1)

mempunyai suasana dimana anggota-anggotanya secara individu

terdorong untuk belajar dan mengembangkan potensi penuh

mereka, 2) memperluas budaya belajar sampai pada pelanggan,

pemasok dan stakeholder lain yang signifikan, 3) menjadikan

strategi pengembangan SDM sebagai pusat kebijakan bisnis, 4)

Page 449: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdxlix

berada dalam proses transformasi organisasi secara terus-

menerus.

Organisasi pembelajar berbeda dengan organisasi

tradisional. Sejumlah perbedaan-perbedaan yang terdapat diantara

kedua fase organisasi tersebutorganisasi pembelajar dengan

organisasi tradisional disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 4.24. Perbedaan Organisasi Tradisional dan Organisasi Pembelajar No Perbedaan Organisasi

Tradisional Organisasi Pembelajar

1 Sikap terhadap perubahan

Jika hal itu dapat dikerjakan, mengapa harus diubah?

Jika kamu tidak berubah, kamu tidak akan bekerja dalam waktu yang lama

2 Sikap terhadap ide-ide baru

Tertutup dengan ide-ide baru dari luar

Terbuka dengan ide-ide baru dari luar

3 Penanggungjawab inovasi

Bagian Penelitian dan Pengembangan

Setiap orang di dalam organisasi

4 Ketakutan utama Membuat kesalahan Tidak belajar, tidak akan dapat beradaptasi

5 Daya saing Produk dan layanan Kemampuan untuk belajar, ilmu pengetahuan dan keahlian

6 Pekerjaan manajer Mengontrol yang lain Mengijinkan yang lain

Sumber : Prabowo, 2010.

Memperhatikan tabel tersebut di atas, organisasi pembelajar

merupakan organisasi yang dinamis karena mampu memberikan

dorongan dan fasilitas kepada orang-orang di dalam organisasi

untuk selalu meningkatkan kompetensinya. Namun demikian, untuk

dapat menjadi organisasi pembelajar, organisasi harus mampu

merubah cara pandangnya terhadap berbagai hal, antara lain :

Page 450: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdl

1) Konsep tentang stabilitas organisasi.

Cara pandang ini adalah cara pandang dimana organisasi harus

berjalan sesuai dengan proses yang telah direncanakan dan

sedapat mungkin menghindari berbagai gejolak. Kondisi ini

harus diubah bahwa organisasi harus selalu dinamis karena

perkembangan eksternal yang cepat dan seringkali sulit

diprediksikan.

2) Konsep tentang birokrasi yang berjenjang.

Cara pandang ini merujuk bahwa organisasi harus memiliki

stabilitas, pemimpin merupakan komando utama dalam

organisasi, sehingga seluruh kegiatan dapat dikendalikan

dengan mudah. Organisasi harus merubah konsep tersebut

menjadi kepemimpinan bagi semua orang, yang artinya semua

orang di dalam organisasi diberi keleluasaan untuk mengambil

inisiatif dan bergerak menyelesaikan pekerjaan yang menjadi

tanggungjawabnya tanpa harus menunggu perintah.

3) Konsep tentang organisasi yang kaku.

Cara pandang ini merupakan cara pandang yang

mengedepankan keamanan dan kestabilan melalui prosedur

organisasi yang berjenjang dan kaku sesuai dengan prosedur

yang ada. Untuk itu, organisasi harus bergeser menjadi lebih

fleksibel dalam prosedur, lebih menitikberatkan pada hal yang

Page 451: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdli

esensial, dan lebih mementingkan pencapaian harapan

stakeholder.

4) Konsep pengendalian melalui aturan.

Pengendalian melalui aturan mengindikasikan bahwa organisasi

tersebut menjalankan organisasinya melalui pengawasan-

pengawasan yang dilakukan atasan kepada bawahan. Kondisi

ini mengindikasikan bahwa para pekerja tidak memiliki

keinginan sendiri untuk bekerja dengan baik atau tidak memiliki

pemahaman yang cukup tentang pentingnya pencapaian visi

organisasi. Konsep ini harus diubah menjadi pengendalian

melalui visi dan nilai. Artinya, bahwa para pekerja harus

memahami visi dengan baik, dan nilai-nilai di dalam organisasi

harus terinternalisasi dengan baik, organisasi harus benar-

benar memandang bahwa SDM adalah suatu aset yang sangat

penting. Perubahan ini penting karena akan berdampak pada

produktivitas dan efisiensi organisasi.

5) Paradigma informasi yang tertutup dan dirahasiakan.

Paradigma ini harus diubah menjadi organisasi yang melakukan

pembagian informasi. Organisasi tradisional beranggapan

bahwa atasan harus lebih pandai daripada bawahan, oleh

karena itu informasi hanya dimiliki oleh atasan sehingga

bawahan hanya menerima informasi-informasi dari atasan.

Selain itu, pada organisasi tradisional informasi seringkali

Page 452: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdlii

dianggap akan dapat merusak kestabilan organisasi, sehingga

pembagiannya harus dibatasi pada orang-orang tertentu saja.

Pada organisasi pembelajar, paradigma berpikirnya dibalik,

dimana seluruh bawahan harus pandai, sehingga informasi pun

harus disebarluaskan. Dengan bawahan yang pandai, maka

banyak pekerjaan yang dapat didistribusikan dan manajer dapat

mencari atau mengembangkan pekerjaan baru atau

menyelesaikan pekerjaan yang masih bermasalah.

6) Konsep penerimaan terhadap hal-hal yang pasti.

Manajer pada organisasi pembelajar harus memiliki

kemampuan memprediksi yang baik dan memiliki keberanian

untuk menanggung resiko dari adanya kondisi yang tidak pasti.

Sehingga tidak seperti organisasi tradisional yang hanya

menerima hal-hal yang bersifat pasti saja.

7) Paradigma organisasi bersifat reaktif dan menghindai resiko.

Paradigma tersebut harus diubah menjadi organisasi yang

proaktif dan berani menanggung resiko. Manajemen reaktif

merupakan gaya manajemen tradisional yang hanya akan

bergerak jika ada masalah, dan kemudian memilih untuk

menghindari masalah. Sedangkan manajemen pada organisasi

pembelajar, mengerjakan sesuatu yang terencana dan

mengutamakan pengambilan inisiatif harus diutamakan sebab

melalui inisiatif, organisasi akan memiliki keunggulan kompetitif,

Page 453: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdliii

karena ketika organisasi lain masih diam, organisasi pembelajar

sudah mengambil tindakan.

8) Konsep fokus pada internal organisasi.

Organisasi tradisional berfokus pada internal organisasi.

Konsep tersebut harus diubah menjadi organisasi yang berfokus

pada lingkungan kompetitif, dimana organisasi benar-benar

mengetahui kebutuhan dan harapan stakeholder dalam upaya

memenangkan persaingan dengan kompetitor lainnya.

9) Keunggulan untuk bertahan.

Organisasi tradisional memiliki keunggulan dalam bertahan

yang mengindikasikan bahwa kemampuan untuk berinovasi

kurang, dan cenderung bersikap menunggu. Organisasi

pembelajar harus bersifat inovatif dengan keunggulan kompetitif

yang berubah-ubah, karena mendorong SDMnya untuk

melakukan proses belajar.

10) Konsep bersaing pada pasar yang ada.

Organisasi tradisional yang hanya bersaing pada pasar yang

ada, harus diubah menjadi bersain ke masa depan yang

kontemporer. Dengan berbagai inovasi yang dikembangkannya,

organisasi pembelajar diharapkan mampu mengembangkan

produk-produk baru dengan pasar yang berbeda sehingga

dapat menghindari faktor ketatnya persaingan pada pasar

konvensional.

Page 454: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdliv

Dengan demikian, STAIN masih perlu untuk lebih

mempersiapkan sejumlah kesiapan dalam memasuki fase

organisasi pembelajar untuk dapat terus mengadopsi konsep-

konsep teoritik mengenai perencanaan stratejik yang tepat dalam

rangka menghasilkan suatu strategi daya saing.

Temuan lainnya dalam penelitian ini adalah penggunaan strategi

dasar atau generik yang sama oleh PTN Kalimantan Timur dalam rangka

mempertahankan keunggulan bersaingnya, yaitu strategi kombinasi

antara diferensiasi dan biaya rendah. Sebab konsumen yang dihadapi

PTN Kalimantan Timur tidak hanya tertarik pada perbedaan kualitas,

pelayanan yang baik serta atribut dari produk yang dihasilkan (lulusan),

namun sekaligus juga memiliki kebutuhan akan biaya pendidikan yang

terjangkau. Konsumen atau pelanggan PTN Kalimantan Timur memang

90 persen adalah penduduk wilayah Kalimantan Timur itu sendiri, yang

dapat dikatakan memiliki karakteristik sensitif terhadap perbedaan produk

sekaligus sensitif pula terhadap harga. Disamping daripada itu, konsumen

atau pelanggan PTN Kalimantan Timur pada umumnya adalah konsumen

kelas menengah yang berada pada posisi transisi antara berorientasi

pada harga murah namun sudah memiliki keinginan akan produk

pendidikan yang berkualitas baik. Sementara untuk strategi berfokus,

diterapkan PTN Kalimantan Timur untuk pemberian pelayanan jasa

pendidikan bagi mahasiswa yang berada di daerah kawasan perbatasan

Page 455: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdlv

serta pendidikan lanjutan jenjang S2 dan S3, yang memiliki target stratejik

berbeda dengan jenjang S1.

Penerapan strategi tersebutlah yang hingga kini mampu membantu

PTN Kalimantan Timur untuk tetap dapat mempertahankan

keberadaannya, walaupun belum mampu menembus pasar persaingan

nasional secara lebih baik. Padahal PTN Kalimantan Timur membuat

perencanaan strategis ke depan yang berfokus pada pencapaian tujuan

sebagai lembaga pendidikan tinggi bertaraf internasional. Logikanya,

untuk dapat mencapai target internasionalisasi, maka PTN Kalimantan

Timur seharusnya mampu mengatasi lingkungan persaingan nasional

terlebih dahulu. Kemerosotan peringkat perguruan tinggi yang dialami

PTN Kalimantan Timur pada tahun 2013, menjadi indikator

ketidakmampuan PTN Kalimantan Timur menghadapi tantangan

persaingan yang ada secara nasional.

Kondisi saat ini, pendapatan PTN Kalimantan Timur masih

didominasi oleh penerimaan murni, yaitu APBN, APBD dan hibah-hibah

dari pemerintah sertapenerimaan yang berasal dari masyarakat (SPP

mahasiswa dan dana penunjang pendidikan), sedangkan pendapatan dari

usaha-usaha komersial yang dikelola secara mandiri masih kecil,

sehingga ke depan masih dibutuhkan upaya pengembangan pengelolaan

usaha-usaha komersial yang potensial untuk meningkatkan pendapatan.

Kemudian lulusan PTN Kalimantan Timur pun memiliki daya serap yang

baik di daerah, dimana para lulusan tersebut banyak mengisi berbagai

Page 456: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdlvi

sektor pekerjaan mulai dari lingkungan Pemerintah Daerah, lembaga

keuangan, perusahaan swasta dan sebagainya, melalui jalinan kerjasama

yang telah dibangun dengan berbagai pihak maupun tidak. Jaringan

alumni yang luas dan adanya akses yang baik ke lembaga-lembaga

pemerintahan maupun swasta, termasuk akses dalam bisnis walaupun

masih dalam skala lokal, turut menjadi faktor kesuksesan terserapnya

produk PTN Kalimantan Timur dengan baik dalam memenuhi kebutuhan

daerah akan sumberdaya potensial.

Dari aspek strategi yang terkait dengan kemampuan inovasinya,

PTN Kalimantan Timur mempergunakan strategi prospector, yang masih

rendah dalam eksploitasi, namun tinggi pada eksplorasi, yang tercermin

dari adanya keagresifan terhadap inovasi untuk mencari peluang-peluang

baru melalui ide-ide baru, teknologi baru ataupun proses baru. Namun

kurang memanfaatkan teknologi dan berbagai sumberdaya internal yang

telah ada secara optimal dalam mencapai tujuan organisasinya.

Lambatnya melaksanakan upaya-upaya perbaikan dan pembenahan tata

kelola organisasi juga turut memperjelas rendahnya kegiatan eksploitasi

pada PTN Kalimantan Timur.

4.3.4. Model Alternatif Perencanaan Stratejik dalam Perumusan Strategi Daya Saing Organisasi PTN Kalimantan Timur

Memahami kondisi yang dihadapi dua dari tiga PTN

Kalimantan Timur yang menjadi sampel penelitian, yang memiliki

visi menuju pembentukan lembaga pendidikan yang bertaraf

Page 457: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdlvii

internasional, namun masih memiliki sejumlah kelemahan di dalam

melakukan perumusan strategis yang terkait dengan desain

organisasi pada komponen strukturalnya, maka penulis mencoba

merumuskan sebuah model alternatif perencanaan

stratejikuntukperumusan strategi daya saing organisasinya.

Terdapat dua model alternatif yang penulis ajukan bagi

kedua PTN di Kalimantan Timur yang berdasarkan hasil penelitian

belum memiliki strategi daya saing, yaitu Universitas Mulawarman

dan STAIN Sultan Sulaiman Samarinda. Pertama-tama penulis

tampilkan model alternatifperencanaan stratejik untuk perumusan

strategi daya saing organisasi Universitas

Mulawarmansebagaimana tampak pada gambar 4.14 pada

halaman 437.

Model alternatif yang penulis tawarkan bagi pembenahan

proses perencanaan stratejik untuk perumusan strategi daya saing

bagi Unmul, yang berdasarkan atas temuan penelitian belum

memiliki strategi daya saing karena berada pada posisi kuadran III

pada matriks SPACE yang dihasilkan dari analisis SWOT yang

telah dilakukan Unmul. Disamping itu, masih terdapat

ketidaksesuaian rumusan antar komponen struktural dalam desain

organisasi yang dilakukan, yang perlu dibenahi sebagaimana

rumusan teoritiknya. Model tersebut juga memuat adanya tahapan

diagnosis proses transformasi yang dialami organisasi dalam

Page 458: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdlviii

kaitannya dengan melihat posisi organisasi dalam persaingan yang

terjadi.

Gambar 4.14.Model Alternatif Perencanaan Stratejik untuk Perumusan Strategi Daya Saing Unmul

Defender Reactor Prospector Analyzer

Matriks Divisional Functional

Simple

Locally Stromy Turbulent Calm Varied

Tidak keduanya Efisiensi Efektivitas

Efisiensi & Efektivitas

ANALISIS KESIAPAN SISTEM

PERNYATAAN VISI MISI

PERUMUSAN STRATEGI & ALTERNATIF PROGRAM

PERUMUSAN TUJUAN DAN SASARAN

PENDESKRIPSIAN TUJUAN 1)

ANALISIS SWOT / ANALISIS SITUASIONAL

PENDESKRIPSIAN STRATEGI 2)

PENDESKRIPSIAN LINGKUNGAN 3)

PENDESKRIPSIAN KONFIGURASI 4)

DIAGNOSIS PROSES TRANSFORMASI

ORGANISASI Org.

Pgembgn Org.

Tradisional

Org. Pmbljr

Page 459: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdlix

Grand Strategy Generic Strategy Penetrasi pasar,

Pengemb. pasar/produk, Diversifikasi Konsentrik

Biaya rendah / Diferensiasi /

Kombinasi / Fokus

Model tersebut di atas memuat pentingnya penggunaan

strategi alternatif yang terdiri atas strategi dasar atau grand strategy

serta strategi generik tertentu sesuai dengan posisi Unmul saat ini

di dalam lingkungan persaingan yang ada. Penulis menganjurkan

penggunaan strategi generik yang perlu terus dipertahankan

melalui strategi biaya rendah, diferensiasi ataupun kombinasi atas

keduanya untuk target umum, sedangkan untuk target khusus perlu

dipergunakan strategi fokus. Sedangkan untuk grand strategy yang

dapat dipergunakan adalah strategi penetrasi pasar,

pengembangan produk ataupun pengembangan pasar, serta

diversifikasi konsentrik.

Kemudian selanjutnya penulis tampilkan model alternatif

perencanaan stratejik untuk perumusan strategi daya saing bagi

STAIN Sultan Sulaiman Samarinda pada gambar 4.15 di halaman

439, sesuai dengan posisinya saat ini di dalam lingkungan

persaingan yang ada. Model tersebut merupakan model alternatif

perencanaan stratejik untuk perumusan strategi daya saing bagi

STAIN Sultan Sulaiman yang penulis tawarkan sesuai dengan

posisi STAIN Sultan Sulaiman saat ini di dalam persaingan yang

ALTERNATIF KEBIJAKAN & REKOMENDASI SUMBERDAYA

PEMILIHAN STRATEGI DASAR & GENERIK

Page 460: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdlx

tergambar dari matriks SPACE yang dihasilkan dari analisis SWOT

yang telah dilakukan.

Gambar 4.15.Model Alternatif Perencanaan Stratejik untuk Perumusan Strategi Daya Saing STAIN Sultan Sulaiman

Defender Reactor Prospector Analyzer

Matriks Divisional Functional

Simple

Locally Stromy Turbulent Calm Varied

Tidak keduanya Efisiensi Efektivitas

Efisiensi & Efektivitas

ANALISIS KESIAPAN SISTEM

PERNYATAAN VISI MISI

PERUMUSAN STRATEGI & ALTERNATIF PROGRAM

PERUMUSAN TUJUAN DAN SASARAN

PENDESKRIPSIAN TUJUAN 1)

ANALISIS SWOT / ANALISIS SITUASIONAL

PENDESKRIPSIAN STRATEGI 2)

PENDESKRIPSIAN LINGKUNGAN 3)

PENDESKRIPSIAN KONFIGURASI 4)

DIAGNOSIS PROSES TRANSFORMASI

ORGANISASI Org.

Pgembgn Org.

Tradisional

Org. Pmbljr

Page 461: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdlxi

Grand Strategy Generic Strategy Diversifikasi Konsentrik Biaya rendah /

Diferensiasi / Kombinasi / Fokus

Perbedaan antara model alternatif perencanaan stratejik

untuk perumusan strategi daya saing bagi STAIN Sultan Sulaiman

dan bagi Unmul terletak pada penggunaan strategi dasar atau

grand strategy dan strategi generik yang harus dipergunakan.

Namun demikian, seluruh PTN Kalimantan Timur perlu

menambahkan pula kebijakan dan program mengenai peningkatan

kualitas SDMnya, yang merujuk kepada peningkatan kompetensi

seluruh masyarakat perguruan tinggi yang meliputi unsur pimpinan,

unsur tenaga pengajar, unsur pelaksana akademik (fakultas,

lembaga penelitian, lembaga pengabdian masyarakat), unsur

pelaksana administrasi beserta unsur-unsur penunjang lainnya.

Walaupun hal ini dapat menjadi tugas besar bagi PTN Kalimantan

Timur, namun disinilah letak gerakan evolusioner dari organisasi

untuk menjadi lebih baik dan lebih unggul.

Hal tersebut sejalan dengan Strategi Pendidikan Tinggi

Jangka Panjang yang dirumuskan Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi (Ditjen Dikti) Departemen Pendidikan Nasional RI dalam

HELTS (Hinger Education Long Term Strategy) yang berupaya

meningkatkan peran pendidikan tinggi di Indonesia untuk

memperkuat daya saing bangsa dalam menghadapi persaingan

ALTERNATIF KEBIJAKAN & REKOMENDASI SUMBERDAYA

PEMILIHAN STRATEGI DASAR & GENERIK

Page 462: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdlxii

global. Perguruan tinggi yang telah memperoleh otonomi untuk

mengelola institusinya masing-masing maka dari itu perlu didukung

secara utama oleh masyarakat perguruan tinggi itu sendiri dengan

optimal. Dengan meningkatkan kualitas masyarakat perguruan

tinggi, maka output berupa lulusan yang lebih berkualitas, proses

pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi

dan seni yang lebih berkualitas pula dapat menjadi keunggulan

PTN Kalimantan Timur dalam meningkatkan peran aktif perguruan

tinggi dalam proses pengembangan budaya bangsa dan

peningkatan kualitas layanan pendidikan bagi masyarakat.

Unsur pimpinan selaku penentu kebijakan perlu membenahi

mindset-nya akan pentingnya perubahan organisasi, dari fase

organisasi tradisional menuju organisasi pembelajar hingga

organisasi pengembangan. Organisasi terutama sektor publik

seharusnya senantiasa menyesuaikan diri terhadap perubahan

lingkungan. Sebagaimana Scott dalam Burton, deSanctis dan Obel

(2006: 37) menyatakan bahwa kinerja organisasi bergantung pada

bagaimana kecocokan organisasi dengan lingkungannya. Hal inilah

yang disebut sebagai pandangan rasional dalam pengorganisasian.

Dalam kaitan dengan kasus PTN Kalimantan Timur, maka

lingkungan dapat dikatakan sebagai determinan yang luas bagi

organisasi dalam menentukan strategi yang dipergunakan dalam

rangka membentuk organisasinya menjadi lebih baik. Sebagaimana

Page 463: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdlxiii

teori sistem terbuka yang memandang organisasi tidak

sesederhana birokrasi namun merupakan entitas yang memiliki

kompleksitas tinggi, menghadapi ketidakpastian yang besar dalam

kegiatan operasinya, maka PTN Kalimantan Timur harus

senantiasa selalu berinteraksi dengan lingkungannya (Milakovich

dan Gordon, 2011: 165).

Sudah masanya untuk tidak lagi memandang perubahan

organisasi melalui pandangan tradisional bahwa perubahan

dipandang sebagai ancaman terhadap relasi kuasa yang sudah

ada, sehingga kemudian ditentang. Sumber-sumber individual dari

resistensi terhadap perubahan muncul dari karakteristik dasar

manusia seperti persepsi, kepribadian, kebiasaan dan kebutuhan,

sedangkan sumber-sumber organisasionalnya terletak di dalam

susunan struktural organisasi itu sendiri (Robbins dan Judge, 2008:

344-345). Justru organisasi yang sukses adalah organisasi yang

dapat mengubah diri untuk menghadapi persaingan yang terjadi.

Dengan kata lain, memiliki fleksibilitas yang baik. Walaupun tidak

semua perubahan itu baik, namun proses perubahan itu

menjadikan organisasi melalui evolusi untuk senantiasa belajar dan

mencoba berkembang dari posisi pertumbuhan organisasi yang

rendah menuju pertumbuhan yang tinggi.

Peningkatan kualitas unsur tenaga pengajar pun merupakan

hal yang penting untuk dilakukan sebab indikator dari mutu suatu

Page 464: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdlxiv

lembaga pendidikan tinggi antara lain tergantung pada produktivitas

tenaga pengajar, yaitu banyaknya jumlah penelitian yang

berorientasi pada PATEN, HAKI dan publikasi jurnal internasional,

angka efisiensi edukasi dan karya yang mendapat pengakuan

paten, yang membutuhkan kompetensi dan komitmen yang kuat

dari tenaga pengajar. Disamping daripada itu, komponen yang

penting dari pemeringkatan perguruan tinggi dan akreditasi BAN-

PT terletak pada kualitas tenaga pengajar, yaitu jumlah dosen yang

cukup, jumlah dosen yang berpendidikan S3, serta jumlah dosen

yang mempunyai kepangkatan akademik lektor kepala dan guru

besar (BAN-PT, 2009). Selain itu, faktor penelitian yang

menghasilkan paten, hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal

internasional, serta banyaknya dosen yang menjadi pembicara

pada taraf internasional, sangat terkait dengan pentingnya

peningkatan kualitas SDM dari unsur tenaga pengajar. Demikian

pula dengan unsur pelaksana akademik, unsur pelaksana

administrasi beserta unsur-unsur penunjang yang perlu memiliki

kinerja akademik yang baik.

4.3.5. Proposisi Empirik

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tersebut, maka

terdapat beberapa proposisi yang dapat penulis hasilkan dari

analisis terhadap temuan empirik dengan rumusan teoritik yang

dipergunakan, antara lain sebagai berikut :

Page 465: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdlxv

1. Proposisi Mayor :

Apabila sebuah organisasi pendidikan tinggi ingin lebih

kompetitif dalam era persaingan, maka proses perencanaan

stratejik yang dilakukan harus mengacu kepada model

perencanaan stratejik secara tepat.

2. Proposisi Minor :

a. Apabila perumusan komponen struktural dari desain

organisasi dilakukan secara berkesesuaian, maka

perencanaan stratejik organisasi yang dilakukan akan tepat.

b. Apabila perumusan strategi dilakukan dengan mengacu

pada posisi organisasi dalam persaingan, maka pemilihan

strategi pun akan tepat.

c. Apabila sejumlah strategi generik dikombinasikan di dalam

pelaksanaannya, maka target stratejik yang berbeda-beda

akan dapat dicapai.

d. Apabila organisasi sektor publik ingin memenuhi kriteria

keefektifan organisasi yang lebih baik, maka organisasi itu

perlu mengalami proses transformasi yang berkelanjutan.

Page 466: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdlxvi

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkanhasilpenelitiandanpembahasanpadababsebelumnya,

makaterdapatbeberapahal yang menjadikesimpulandaripenelitianini :

1. UniversitasMulawarmanberdasarkanposisinya di

dalamlingkunganpersainganPTNsecaranasionalmaupuninternasional,

belum memiliki strategi daya saing, sebabberadapadaposisikonservatif

yang

berartiharustetapberadadekatdengankompetensidasarorganisasidantid

akmengambilresikoberlebihan. Untukitu,

UniversitasMulawarmanperlumempergunakanstrategidasarberupapene

trasipasar, pengembanganpasar,

ataudiversifikasikonsentriksertameneruskanstrategipengembanganpro

dukdanstrategigenerikberbiayarendah, diferensiasi,

ataukombinasikeduanyauntuk target

umumdanmeneruskanstrategifokusuntuk target khusus.

2. PoliteknikNegeriSamarindaberdasarkanposisinya di

dalamlingkunganpersaingan PTN

secaranasionalmaupuninternasionaltelahmemilikistrategidayasaing,

sebabberadapadaposisiagresif yang berartiberadapadaposisi yang

baikuntukmempergunakansejumlahkekuataninternalnyagunamemanfa

Page 467: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdlxvii

atkanpeluang, mengatasikelemahan internal,

sekaligusmenghindariancamaneksternal. Namundemikian,

PoliteknikNegeriSamarindaperlulebihmenambahpengetahuan di

bidangperencanaanstratejikorganisasisektorpublikdan nonprofit

secarakonseptualsehubungandenganpemahamanakankonsepperumus

ankebijakandan program yang

dianggapsamadengankonsepperumusanstrategi.

3. STAIN Sultan Sulaimanberdasarkanposisinya di

dalamlingkunganpersainganPTN secaranasionalmaupuninternasional,

belum memiliki strategi daya saing, sebabberadapadaposisidefensif

yang berartiperluberfokuspadaperbaikankelemahan internal

danmenghindariancaman-ancamaneksternal. Untukitu, STAIN Sultan

SulaimanSamarindaperlumempergunakanstrategidasarberupadiversifik

asikonsentriksertameneruskanstrategigenerikberbiayarendah,

diferensiasi, ataukombinasikeduanyauntuk target umum.

5.2. ImplikasiPenelitian

Penelitianinimenghasilkanbeberapahal yang

memilikiimplikasisecarateoritik, metodologismaupunpraktis yang

dapatpenulisjabarkansebagaiberikut :

1. ImplikasiTeoritik

Bagipengembanganteoriorganisasi: 1)

hasilpenelitianinimendukungteoriMintzberg,

Page 468: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdlxviii

AlhstranddanLampelmengenaitepatnyapenggunaanalirankonfigurasida

lamperumusanstrategibagisebuahorganisasiuntukdapatmengelolakeun

ggulanberbagaisumberdayanyadanmenyesuaikandiriterhadaplingkung

aneksternalnya, 2)

hasilpenelitianinijugamemperkuatteoriSteissmengenai lima

komponendalamperencanaanstratejikorganisasisektorpublikdan

nonprofit, 3) hasilpenelitianinijugamemperkuatteori Burton,

deSanctisdanObelmengenaipentingnyakesesuaiankomponenstruktural

dalamdesainorganisasiuntukmerumuskanstrategidayasaingsecaratepat

, 4) hasilpenelitianinijugamemperkuatteori Gilley

danMaycunichmengenai proses

transformasiorganisasibagitujuanpengembanganorganisasi, 5)

penelitianinimenghasilkankonseppenyelarasan model

teoritikdengankondisiaktual di lapangan yang dituangkandalam model

alternatifperencanaanstratejikbagiperumusanstrategidayasaingorganis

asiyang

diharapkandapatditerapkandalamupayamempertahankankeunggulanb

ersaing PTN Kalimantan Timurdanmenjadilebihkompetitif di

dalampersaingan, 6) menambahwawasankeilmuan yang

terfokuspadabidangkajianstrategisebagaibagiandaristrategic

planningmelaluidiskusiteoriorganisasiataspendalamanstuditentangstrat

egidayasaingorganisasi.

2. ImplikasiMetodologis

Page 469: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdlxix

Dari segimetodologis, penggunaanpendekatanstudikasusdengan level

analisiseksplanatifinidapatmemperkayakhasanahpenelitian di

bidangadministrasipublik yang terkaitdengandimensimanajemenpublik,

denganmenyumbangkanhasilpenelitianmengenaiperkembanganformul

asistrategipadaorganisasisekltorpublikbidangpendidikantinggi.

Namunkekuranganpenelitianinisecarametodologisterletakpadatidakdia

nalisisnyasecaramenyeluruhmengenaiaspekdesainorganisasidalam

proses perumusanstrategi yang dilakukanolehobyekpenelitian,

dimanadesainorganisasiituseharusnyamemuatkesesuaianantarakompo

nenstrukturaldankomponenmanusiapadaorganisasi.

Penelitianinihanyamembatasifokusnyapadakomponenstrukturalatasdas

arpertimbangantitikberatkajianpadaperumusanstrategidayasaingorgani

sasisaja.

Makadariitu,

diharapkanpenelitilainnyadapatmelengkapimuatanpenelitianlanjutande

nganturutmenganalisakomponenmanusiadalamdesainorganisasipada

proses perumusanstrategi,

untukmenghasilkanstrategidayasaingorganisasisecaratepat.

3. ImplikasiPraktis

Bagipimpinan PTN Kalimantan Timurdiharapkan : 1) melakukan

penambahan strategi dalam rumusan strategi daya saing organisasi

yang telah dipergunakan dalam rangka menghapuskan faktor-faktor

penghambat upaya pertahanan keunggulan bersaing yang

Page 470: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdlxx

telahdimilikiolehorganisasidalambentukupayapersiapanSDM

civitasakademika(yang meliputiunsurpimpinan, tenaga pengajar,

pelaksana akademik, pelaksana administrasi

besertaunsurpenunjanglainnya)terutamadarisegi kualitas dalam rangka

pencapaian visi menuju terbentuknya lembaga pendidikan tinggi yang

bertarafinternasional, 2) mampumembenahi proses

perencanaanstratejikorganisasisecaralebihtepatdenganmenitikberatka

nperhatianpadaposisiorganisasi di

dalampersaingandanpadakesesuaianantarkomponendalamdesainorga

nisasi yang dilakukan, 3)

mampumendorongpercepatantransformasiorganisasidariorganisasitrad

isionalmenujuorganisasipembelajarataupunorganisasipengembangand

enganmenghadirkanfleksibilitas yang

tinggiakanpentingnyaadaptasiorganisasiterhadaptuntutanperubahanlin

gkungan internal daneksternal.

Semogahasilpenelitianinimembawamanfaatdanmampumemberikan

sumbangsihbagipeningkatankualitasjasapendidikantinggi,

terutamapadaPTN di Kalimantan Timur.

Page 471: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdlxxi

Lampiran 1.

PEDOMAN WAWANCARA

I. Identitas Informan / Narasumber

a. Nama PTN : _____________________

b. Nama Pimpinan PTN / diwakili oleh : _____________________

c. Jabatan : _____________________

TANGGAL WAWANCARA : _____________________

II. Pertanyaan-pertanyaan

1. Analisis Lingkungan Eksternal

1.1. Hal-hal apa saja yang mendukung (peluang) bagi PTN ini ?

1.2. Hal-hal apa saja yang menghambat (ancaman) bagi PTN ini ?

1.3. Bagaimana PTN ini melakukan analisis lingkungan eksternal

organisasi ?

1.4. Bagaimanakah PTN ini memanfaatkan berbagai pendukung /

peluang tersebut ?

1.5. Bagaimana pula PTN ini mengatasi berbagai hambatan / ancaman

tersebut?

2. Analisis Lingkungan Internal

2.1. Hal-hal apa saja yang mendukung (kekuatan) PTN ini ?

2.2. Hal-hal apa saja yang menghambat (kelemahan) PTN ini ?

2.3. Bagaimana PTN ini melakukan analisis lingkungan internal

organisasi ?

Page 472: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdlxxii

2.4. Bagaimanakah PTN ini memanfaatkan berbagai pendukung /

kekuatan tersebut ?

2.5. Bagaimana pula PTN ini mengatasi berbagai hambatan /

kelemahan tersebut ?

3. Perumusan Strategi

3.1. Siapakah yang melakukan perencanaan strategis PTN ini ?

3.2. Siapakah yang membentuk / menunjuk mereka sebagai perencana

strategis PTN ini ?

3.3. Bagaimanakah proses perencanaan strategis yang mereka

lakukan ?

3.4. Hal apakah yang menjadi dasar dari perencanaan strategis PTN

ini ?

3.5. Apakah rumusan visi dan misi PTN ini ?

3.6. Apa sajakah tujuan jangka pendek maupun jangka panjang PTN

ini ?

4. Pilihan Strategi untuk Meningkatkan Daya Saing

4.1. Bagaimana kemampuan kompetitif PTN ini ?

4.2. Strategi apa yang dipergunakan PTN ini dalam persaingan jasa

pendidikan yang ada saat ini ?

4.3. Hal apakah yang menjadi dasar pemilihan strategi tersebut ?

4.4. Apa saja bentuk inovasi atau taktik operasional yang dilaksanakan

PTN dalam rangka melaksanakan strategi tersebut ?

4.5. Harapan apa yang diinginkan oleh PTN ini melalui strategi

tersebut?

4.6. Bagaimanakah hasil dari pelaksanaan strategi yang telah dipilih

tersebut ?

Page 473: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdlxxiii

4.7. Pada masa sebelumnya, strategi apakah yang dipergunakan PTN

ini ?

4.8. Bagaimana hasilnya pelaksanaannya ?

4.9. Apabila diperbandingkan antara pelaksanaan strategi saat ini

dengan masa sebelumnya, manakah yang cenderung lebih

membawa manfaat bagi PTN ini ?

4.10Ke depan, inovasi atau taktik operasional apa yang akan dilakukan

PTN dalam rangka meningkatkan daya saingnya dalam

persaingan jasa pendidikan, khususnya bagi PTN ?

Page 474: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdlxxiv

Lampiran 9. Struktur Organisasi Politeknik Negeri Samarinda

------- -------

Sumber : Gambaran Umum Politeknik Negeri Samarinda, 2012.

Lampiran 10. Struktur Organisasi STAIN Sultan Sulaiman

Samarinda

DewanPenyantun Direktur

Pudir I Pudir II Pudir III

UPT M&R

UPT.Bengkel

UPT.Perpustakaan

UPT. P3M

UPT.Komputer KBAAK PSI KBAUK

Kasubag.Akdmk&Mhs

Kasubag.Perenc.&SI

Kasubag. Tata Usaha

KasubagKe

KetuaJurusanTeknik

KetuaJurusanTeknik

KetuaJurusan

KetuaJurusanTek

nik

KetuaJurusanAkuntans

Dosen / TenagaPengajar

UPT. Lab Bahasa

Senat

KetuaJurusan

KetuaJurusan

KetuaJurusan

KetuaJurusan

DewanPenyantun Ketua

Kasubag.Umum

Kasubag.Akademik

Puket I Puket II Puket III KabagAkademik

Page 475: STRATEGI DAYA SAING ORGANISASI PERGURUAN TINGGI …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital... · 2021. 2. 19. · i disertasi strategi daya saing organisasi perguruan

cdlxxv

Sumber : ProfilSTAINSultan Sulaiman Samarinda, 2012.

Perpustakaan

P3M

Lab.Komputer

KetuaJurusanSyari’ahTeknik

Mesin

Dosen

UPMA

KetuaJurusan Tarbiyah

KetuaJurusanDakwah