strategi kampanye humas kementerian komunikasi...

17
STRATEGI KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (MENKOMINFO) PADA KAMPANYE #MAJUEKONOMIDIGITAL DI SOSIAL MEDIA Jerri Ilham Mahendra D-III Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta Email: [email protected] ABSTRACT The development of the Digital Economy in Indonesia are very fast, in this case the government especially the Ministry of Communication and Information seeks to provide awareness and invitation to the public that there is a new government program, named the National 1000 Digital Startup Movement. This study aims to determine what campaign concepts used by the Public Relations Ministry of Communication and Information in carrying out the campaign. The author uses the concept of the Public Relations Campaign. The variables in this study are Nowak & Warneryd campaign models which have 8 dimensions, namely The intended effect, Competiting Communication, The Communication Object, Population and Receiving Group Target, The Channel, The Message, The Communicator, Obtained Effect.. This study uses descriptive qualitative research methods. Data collection techniques of this research is documentation, in-depth interviews and observations. The author uses triangulation source data analysis techniques. Based on the results of the research, the Public Relations of the Ministry of Communication and Informatics carried out an Advanced Digital Economy campaign with limited time. The Nowak & Warneryd campaign model is an example of a traditional campaign model. In this model the campaign process starts from the goal to be achieved and ends with the desired effect. the objectives of the campaign cannot be achieved because there are obstacles between internal and external stakeholders, the media selected in this campaign also become a disruption of the campaign because it is not right with the intended target so the effects that appear are not in accordance with what is desired. The conclusion of this study is the Public Relations Ministry of Communication and Information did not succeed in running the Advanced Digital Economy campaign effectively because it was unable to achieve the campaign goals that had been determined at the beginning. Keywords: Public Relations Campaign, Government PR, Digital Economy ABSTRAK Perkembangan Ekonomi Digital di Indonesia sangatlah cepat, dalam hal ini pemerintah khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika berupaya untuk memberikan kesadaran serta ajakan terhadap masyarakat bahwa terdapat program baru pemerintah yaitu Gerakan Nasioinal 1000 Startup Digital, upaya yang dilakukan oleh Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika adalah dengan membuat kampanye Maju Ekonomi Digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep kampanye apa yang digunakan oleh Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam menjalankan kampanye tersebut.

Upload: vuongxuyen

Post on 25-Aug-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN KOMUNIKASI …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/JERRI-ILHAM-MAHENDRA.pdf · tersebut tidak dapat tercapai karena terdapat kendala antara

STRATEGI KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN KOMUNIKASI

DAN INFORMATIKA (MENKOMINFO) PADA KAMPANYE

#MAJUEKONOMIDIGITAL DI SOSIAL MEDIA

Jerri Ilham Mahendra

D-III Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri

Jakarta

Email: [email protected]

ABSTRACT

The development of the Digital Economy in Indonesia are very fast, in this case the government

especially the Ministry of Communication and Information seeks to provide awareness and invitation

to the public that there is a new government program, named the National 1000 Digital Startup

Movement. This study aims to determine what campaign concepts used by the Public Relations Ministry

of Communication and Information in carrying out the campaign.

The author uses the concept of the Public Relations Campaign. The variables in this study are

Nowak & Warneryd campaign models which have 8 dimensions, namely The intended effect,

Competiting Communication, The Communication Object, Population and Receiving Group Target,

The Channel, The Message, The Communicator, Obtained Effect..

This study uses descriptive qualitative research methods. Data collection techniques of this

research is documentation, in-depth interviews and observations. The author uses triangulation source

data analysis techniques.

Based on the results of the research, the Public Relations of the Ministry of Communication

and Informatics carried out an Advanced Digital Economy campaign with limited time. The Nowak &

Warneryd campaign model is an example of a traditional campaign model. In this model the campaign

process starts from the goal to be achieved and ends with the desired effect. the objectives of the

campaign cannot be achieved because there are obstacles between internal and external stakeholders,

the media selected in this campaign also become a disruption of the campaign because it is not right

with the intended target so the effects that appear are not in accordance with what is desired.

The conclusion of this study is the Public Relations Ministry of Communication and

Information did not succeed in running the Advanced Digital Economy campaign effectively because

it was unable to achieve the campaign goals that had been determined at the beginning.

Keywords: Public Relations Campaign, Government PR, Digital Economy

ABSTRAK

Perkembangan Ekonomi Digital di Indonesia sangatlah cepat, dalam hal ini pemerintah

khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika berupaya untuk memberikan kesadaran serta

ajakan terhadap masyarakat bahwa terdapat program baru pemerintah yaitu Gerakan Nasioinal 1000

Startup Digital, upaya yang dilakukan oleh Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika adalah

dengan membuat kampanye Maju Ekonomi Digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep

kampanye apa yang digunakan oleh Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam

menjalankan kampanye tersebut.

Page 2: STRATEGI KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN KOMUNIKASI …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/JERRI-ILHAM-MAHENDRA.pdf · tersebut tidak dapat tercapai karena terdapat kendala antara

Penulis menggunakan konsep Public Relations Campaign. Variabel dalam penelitian ini adalah

model kampanye Nowak & Warneryd yang memiliki 8 dimensi yaitu The intended effect, Competiting

Communication, The Communication Object, Target Population and Receiving Group, The Channel,

The Message, The Communicator, Obtained Effect.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data

yang digunakan oleh penulis adalah dokumentasi, wawancara mendalam dan observasi. Penulis

menggunakan teknik analisis data triangulasi sumber .

Berdasarkan hasil penelitian, Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan

kampanye Maju Ekonomi Digital dengan keterbatasan waktu. Model kampanye Nowak & Warneryd

merupakan salah satu contoh model tradisional kampanye. Pada model ini proses kampanye dimulai

dari tujuan yang hendak dicapai dan diakhiri dengan efek yang diinginkan. tujuan dari kampanye

tersebut tidak dapat tercapai karena terdapat kendala antara stakeholder internal & eksternal, media

yang dipilih dalam kampanye ini juga menjadi gangguan kampanye karena tidak tepat dengan target

sasaran yang dituju sehingga efek yang muncul tidak sesuai dengan apa yang diinginkan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika tidak

berhasil menjalankan kampanye Maju Ekonomi Digital dengan efektif karena tidak dapat mencapai

tujuan kampanye yang sudah ditentukan diawal.

Kata Kunci: Kampanye Humas, Humas Pemerintah, Ekonomi Digital

PENDAHULUAN

Seiring dengan terus berkembangnya fungsi Humas sesuai dengan fokusya masing-masing.

Humas pemerintah dapat dikatakan sebagai ujung tombak dalam menyampaikkan program dan kinerja

pemerintah. Keseluruhan manajemen (perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi) komunikasi dengan

publik internal dan eksternal, yang dilakukan oleh lembaga/praktisi humas lembaga pemerintah, untuk

menyampaikkan informasi publik terkait aktivitas lembaga dan menerima umpan balik publik,

membangun dan mempertahankan hubungan baik dan bermanfaat antara lembaga dengan publik yang

mempengaruhi upaya mencapai tujuan program pemerintah. “Selain itu, Humas sebagai corong atau

sumber informasi, dituntut kemampuannya dalam menghadapi tantangan dan perubahan zaman yang

sangat cepat terutama menghadapi perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi” jelas Tulus

Subardjono selaku Komisioner Komisi Informasi Pusat. Sebagai ujung tombak sebuah institusi

pemerintahan, humas pemerintah dituntut agar dapat menyusun strategi humas dengan baik dalam

memberikan informasi kepada masyarakat mengenai program serta kinerja pemerintah.

Ekonomi digital sendiri lahir dan berkembang seiring penggunaan teknologi informasi dan

komunikasi yang juga semakin mengglobal di dunia. Menurut Dalle (2016) sejarah ekonomi dunia telah

melalui empat era dalam hidup manusia yaitu era masyarakat pertanian, era mesin pasca revolusi

Page 3: STRATEGI KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN KOMUNIKASI …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/JERRI-ILHAM-MAHENDRA.pdf · tersebut tidak dapat tercapai karena terdapat kendala antara

industri, era perburuan minyak, dan era kapitalisme korporasi multinasional. Presiden Joko Widodo

mengatakan bahwa kontribusi ekonomi digital di Indonesia bisa mencapai 8,5% terhadap pendapatan

domestik bruto, yang berarti meningkat dari tahun lalu “ Angka ini, angka yang jauh lebih tinggi

dibanding pertumbuhan ekonomi kita sebesar 5,1% .

#MajuEkonomiDigital adalah program kampanye digital Kementerian Komunikasi dan

Informatika yang dibuat untuk menunjang tujuan pemerintah pada sektor ekonomi digital di Indonesia

khususnya program gerakan nasional 1000 startup digital Indonesia. Strategi kampanye digital ini

ditujukan kepada alumni peserta gerakan nasional 1000 startup digital yang dibuat oleh kementerian

komunikasi dan informatika dengan tujuan untuk memberikan panggung keberhasilan mereka yang

sudah bisa membangun startup digitalnya masing-masing. Program ini sudah diselenggarakan pada

bulan agustus 2016 hingga mei 2018 di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta,

Bandung, Semarang, Malang, Denpasar, Makassar, Pontianak, Medan dengan total jumlah peserta

37.346 orang. Dengan banyaknya jumlah peserta yang terdaftar pada program gerakan nasional 1000

startup digital ini, hanya terdapat 8.893 orang yang berhasil lolos dari berbagai tahapan seleksi program

gerakan nasional 1000 startup digital.

Program kampanye digital #MajuEkonomiDigital ini sendiri sudah berlangsung tepatnya pada

25 oktober 2018 dengan jumlah 42 supports yang diantaranya terdiri dari 11 twitter twibbons, 30

facebook twibbons, dan 1 tweets, melihat sedikitnya jumlah supports atau partisipasi para alumni

gerakan nasional 1000 startup digital Indonesia.

Berdasarkan fakta yang ada, dalam hal ini penulis melihat adanya permasalahan dalam

publikasi strategi kampanye humas kementerian komunikasi dan informatika pada program kampanye

#MajuEkonomiDigital yang sudah berlangsung dan penulis tertarik untuk meneliti tentang

permasalahan publikasi strategi kampanye #MajuEkonomiDigital humas kementerian komunikasi dan

informatika dapat menyusun strategi humas dengan baik dalam memberikan informasi kepada

masyarakat mengenai program serta kinerja pemerintah.

Page 4: STRATEGI KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN KOMUNIKASI …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/JERRI-ILHAM-MAHENDRA.pdf · tersebut tidak dapat tercapai karena terdapat kendala antara

Humas yang menangani pemerintahan dan urusan publik sendiri adalah jenis hubungan

masyarakat yang berhubungan dengan bagaimana sebuah organisasi berinteraksi dengan pemerintah,

regulator pemerintah, badan legislatif dana aparat pemerintahan. Pada dasarnya, Humas sendiri di

definisikan sebagai penanggung jawab tata kelola komunikasi di sebuah lembaga. Dalam hal ini humas

pemerintah khususnya Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika membuat strategi kampanye

dengan tujuan untuk meningkatkan peluang ekonomi digital di Indonesia.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah yang dapat diambil oleh penulis

adalah:

bagaimana model kampanye humas yang dilakukan oleh humas pemerintah kementerian komunikasi

dan informatika dalam mempublikasikan program kampanye #MajuEkonomiDigital ?

TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah tersebut, tujuan dilakukan nya penelitian

ini adalah untuk mencari tau dan menemukan solusi yang efektif pada strategi kampanye humas dalam

mempublikasikan program kampanye #MajuEkonomiDigital

TINJAUAN PUSTAKA

2.2.3 Teori Strategi Kampanye Humas

Pengertian secara umum tentang kampanye yang dikenal sejak tahun 1940-an campaign is

generally exemply persuasion in action (kampanye secara umum menampilkan suatu kegiatan yang

bertitik tolak untuk membujuk), dan telah banyak dikemukakan beberapa ilmuan, ahli dan praktisi

komunikasi, yaitu definisinya sebagai berikut:

a) Leslie B. Snyder

Secara garis besar bahwa kampanye komunikasi merupakan aktivitas yang terorganisasi, secara

langsung ditujukan khalayak tertentu, pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan

tertentu.

Page 5: STRATEGI KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN KOMUNIKASI …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/JERRI-ILHAM-MAHENDRA.pdf · tersebut tidak dapat tercapai karena terdapat kendala antara

b) Pfau dan Parrot

Suatu kampanye yang secara sadar, menunjang dan meningkatkan proses pelaksanaan yang terencana

pada periode tertentu untuk bertujuan mempengaruhi khalayak sasaran tertentu.

Seperti definisi kampanye yang dinyatakan oleh Rogers dan Storey, yaitu serangkaian

tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah

besar khalayak yang dilakukan secara bekelanjutan pada kurun waktu tertentu. Kampanye juga dapat

didefinisikan sebagai “serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan

efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu

tertentu” menurut Rogers dan Storey (1987 dalam Venus 2009:7)

2.2.3.1 Teori Khusus

2.2.3.1.1 Model Proses Komunikasi Kampanye Nowak dan Warneryd

Menurut McQuail dan Windahl (1993) model kampanye Nowak dan Warneryd merupakan salah satu

contoh model tradisional kampanye. Pada model ini proses kampanye dimulai dari tujuan yang hendak

dicapai dan diakhiri dengan efek yang diinginkan. Model ini merupakan deskriptif dari bermacam-

macam proses kerja dalam kampanye. Pada model kampanye Nowak dan Warneryd ini terdapat delapan

elemen kampanye yang harus diperhatikan yaitu: Intended Effect (Efek yang diharapkan), Competiting

communication (Persaingan komunikasi), Target population and Receiving group (Populasi target dan

kelompok penerima), The channel (Saluran), The massage (Pesan), The communicator/sender

(Pengirim pesan), The obtained effect (efek yang dicapai)

Page 6: STRATEGI KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN KOMUNIKASI …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/JERRI-ILHAM-MAHENDRA.pdf · tersebut tidak dapat tercapai karena terdapat kendala antara

Nowak dan Warneryd

Gambar 2.1

Penjelasan unsur-unsur (element) dalam suatu bagan dari model of communication campaign, yaitu

sebagai berikut: (Venus, 2009)

a. The intended effect

Efek yang diharapkan dalam suatu kampanye harus dirumuskan dengan jelas dan detail. Dengan

begitu, penentuan elemen-elemen pendukung pencapaian hasil tersebut itu akan lebih mudah dan jelas

a. Competiting communication

Agar komunikasi kampanye berlangsung efektif dan lancar maka harus diperkirakan potensi-

potensi yang dapat mengganggu kampanye

b. The communication object

Kampanye biasanya memiliki tujuan dan tema utama. Setiap keberagaman tujuan kampanye dan

akan berbeda pula mengenai model kampanye komunikasinya, dan hal ini harus dipahami oleh juru

kampanye tersebut yang akan mengirim pesan kepada penerima

c. Target population and the receiving group

Kelompok penerima adalah bagian dari populasi target. Penyebaran lebih baik ditujukan kepada

opinion leader dari populasi target

Page 7: STRATEGI KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN KOMUNIKASI …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/JERRI-ILHAM-MAHENDRA.pdf · tersebut tidak dapat tercapai karena terdapat kendala antara

d. The channel

Berbagai perbedaan bentuk atau jenis dari saluran komunikasi terkait erat dengan berbagai macam

pesan, dan perbedaan khalayak sebagai sasaran suatu kampanye. Melalui komunikasi tatap muka

(interpersonal) lebih dibutuhkan dan cocok untuk mempengaruhi perilaku masyarakat secara langsung

e. The message

Khususnya untuk pesan-pesan atau tema sentral perlu dipertajam perbedaannya yang berhadapan

dengan audiensi beragam, hal ini tergantung dari model kampanye yang dilaksanakan. Kampanye pada

tahap awalnya adalah membangun “awareness” dan pengetahuan bagi khalayaknya, kemudian tahap

kampanye selanjutnya adalah bersifat “persuasif” atau mempengaruhi perilakunya dan pada akhirnya

kampanye tersebut diharapkan mengubah suatu pola tindakan (acted wisely) khalayak yang lebih

bijaksana

f. The Communicator

Komunikator atau jubir (spokeperson) yang terpilih adalah selain memiliki keahlian, juga

kemampuan, legitimasi dan kepercayaan serta aktraktif di mata khalayaknya sangan penting agar pesan

dalam kampanye tersebut lebih diperhatikan oleh pihak publiknya.

g. Obtained Effect

Efek dari kampanye yang dilancarkan tersebut menghasilkan dampak yang diharapkan atau tidak,

bahkan mungkin bisa memperoleh tanggapan negatif atau positif. Kampanye tersebut dapat

mempengaruhi efek, baik yang bersifat kognisi, yaitu berkaitan dengan peningkatan pengetahuan atau

perhatian khalayak, sedangkan afeksi berkaitan dengan perasaan senang atau tidak senang, atau

perubahan sikap negatif menjadi positif. Dan maupun konasi yaitu berkaitan dengan perilaku, aktivitas

dan pelaksanaannya baik atau tidak baik.\

Page 8: STRATEGI KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN KOMUNIKASI …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/JERRI-ILHAM-MAHENDRA.pdf · tersebut tidak dapat tercapai karena terdapat kendala antara

METODOLOGI PENELITIAN

Metode Kualitatif menurut, menurut Chaedar Alwasilah (2003: 97) memiliki kelebihan yaitu

adanya fleksibilitas yang tinggi bagi peniliti ketika menentukan langkah-langkah penelitian.

Berdasarkan sifat realitas, metode kualitatif mengandung persepsi subjektif bahwa realitas

(komunikasi) bersifat ganda, rumit, semu, dinamis (mudah berubah), dan kebenaran realitas bersifat

relatif (Mulyana, 2001:147)

Menurut Bogdan dan Biklen (2008:4-5) penelitian kualitatif memiliki karakteristik salah

satunya adalah deskriptif. Penelitian kualitatif adalah deskriptif. Data yang dikumpulkan lebih

mengambil bentuk kata-kata atau gambar daripada angka. Hasil penelitian tertulis berisi kutipan kutipan

dari data untuk mengilustrasikan dan menyediakan bukti presentasi. Data tersebut biasanya mencakup

data dari hasil wawancara, catatan lapangan, ataupun dokumentasi. Dalam karakteristik ini, peneliti

mencoba menganalisis data dengan segala upaya yang berbentuk transkrip.

. 4. Key Informan dan Informan

Dalam hal ini terdapat dua kategori informan, yaitu informan pengamat serta informan pelaku. Para

informan pengamat adalah informan yang memberikan informasi tentang orang lain atau suatu kejadian

atau suatu hal kepada peneliti, mereka ini biasa juga disebut sebagai informan kunci

Sedangkan informan pelaku adalah informan yang memberikan informasi tentang dirinya,

tentang perbuatannya serta tentang pikirannya

Berdasarkan pembagian definisi dari informan diatas, berikut adalah pihak pihak yang akan menjadi

narasumber dalam penelitian ini yaitu :

A. Aisyah Novanarima, Tenaga Humas Pemerintah Kementerian Komunikasi dan Informatika

B. Sonny, PIC Program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Indonesia, Staff Aplikasi

Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika

C. Indri, Staff Program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Indonesia Biro Humas

Kementerian Komunikasi dan Informatika

Page 9: STRATEGI KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN KOMUNIKASI …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/JERRI-ILHAM-MAHENDRA.pdf · tersebut tidak dapat tercapai karena terdapat kendala antara

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola,

kategori, dan satuan uraian dasar. Taylor mendefinisikan analisis data sebagai proses yang memerinci

usaha secara fromal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis seperti yang disarankan dan

sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis.

3.7 Uji Keabsahan Data

Dalam mencapai keabsahan data ini, salah satu cara nya adalah dengan melakukan triangulasi,

yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Menurut Patton ada empat macam

triangulasi untuk mencapai keabsahan, yaitu sebagai berikut:

A. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang

telah diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang telah dianalisis oleh peneliti sehingga

menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan dengan tiga sumber tersebut.

PEMBAHASAN

STRATEGI KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

(MENKOMINFO) PADA KAMPANYE #MAJUEKONOMIDIGITAL DI SOSIAL MEDIA

4.3.1 Model Strategi Kampanye Humas Nowak & Warneryd

1. The Intended Effect

Pada dokumen TOR yang dimiliki penulis, dampak yang diharapkan pada program gerakan nasional

1000 Startup Digital ini sendiri adalah untuk meningkatkan motivasi kewirausahaan dan membangun

ekosistem Startup di Indonesia sehingga dapat menciptakan Startup Digital baru dan mempercepat

perkembangan Startup Digital di Indonesia untuk meningkatkan transaksi e-commerce secara khusus

dan meningkatkan perekonomian ekonomi nasional Indonesia secara umum, dan untuk menjadikan

Indonesia sebagai “The Digital Energy of ASEAN”.

Page 10: STRATEGI KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN KOMUNIKASI …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/JERRI-ILHAM-MAHENDRA.pdf · tersebut tidak dapat tercapai karena terdapat kendala antara

Sementara, efek yang diharapkan dalam suatu kampanye harus dirumuskan dengan jelas dan

detail. Dengan begitu, penentuan elemen-elemen pendukung pencapaian hasil tersebut itu akan menjadi

lebih mudah dan jelas. Akibat atau hasil suatu kampanye yang diharapkan, sebagian besar permasalahan

dalam pelaksanaan tujuan kampanye komunikasi tersebut, yang berkaitan dengan ketidaktepatan

mengenai khalayak sasarannya, tujuan kurang jelas dan kurang mengetahui dalam memperkirakan

apakah pada akhirnya kampanye tersebut berhasil atau tidak. Kesalahan pada umumnya adalah

kampanye yang kurang memuaskan dan terlalu ‘overestimate’ dalam mencapai tujuan kampanye

sebagaimana yang diharapkan. Oleh karena itu, akibat atau hasil yang diharapkan dari sebuah kampanye

menjadi bagian utama dalam pembuatan kampanye. Menentukan hasil yang ingin dicapai harus sesuai

dengan pesan apa yang kita tuju kepada khalayak sasarannya secara detail.

Berdasarkan brief kampanye yang dibuat oleh juru kampanye, tertulis bahwa menjadikan

Indonesia sebagai The Digital Energy of Asia adalah visi dari pemerintah dalam meningkatkan

perekonomian negara menjadi lebih baik. Lapangan kerja baru banyak bermunculan dan angka

pengangguran diharapkan menurun.

2. Competing Communication

Hal yang juga penting dalam mencapai efektivitas pelaksanaan kampanye yang tidak terganggu

oleh persaingan atau komunikasi yang bertentangan. Juru kampanye harus menyadari bahwa

kemungkinan pesan balasan (counter message) dalam mencapai tujuan yang sesungguhnya dari

kampanye tersebut Agar komunikasi kampanye berlangsung efektif dan lancar. Maka dari hal tersebut,

juru kampanye harus dapat memperkirakan potensi-potensi yang dapat menganggu berjalannya

kampanye tersebut.

Tahap ini lah yang tidak dilakukan atau diperkirakan pada kampanye Maju Ekonomi Digital,

dapat dilihat bahwa saluran komunikasi yang dipilih disini ternyata memiliki banyak gangguan dan

tidak tepat menuju sasaran khalayak peserta kampanye, yang pada akhirnya berdampak tidak efektifnya

kampanye Maju Ekonomi Digital tersebut. Selain itu, tidak efektifnya kampanye ini juga dapat dinilai

Page 11: STRATEGI KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN KOMUNIKASI …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/JERRI-ILHAM-MAHENDRA.pdf · tersebut tidak dapat tercapai karena terdapat kendala antara

dengan gagalnya seorang juru kampanye melihat gangguan apa yang akan terjadi selama kampanye

Maju Ekonomi Digital ini disebarluaskan dan dimulai hingga berakhir.

3. The Communication Object

Berdasarkan term of reference dari program gerakan nasional 1000 startup digital yang ingin

dituju adalah untuk merealisasikan potensi masyarakat Indonesia, diperlukan suatu bentuk peningkatan

kapasitas manusia yang bertujuan untuk:

1. Memperkenalkan pola pikir kewirausahaan yang inovatif, bisa memberikan solusi, dan mau

bekerja keras.

2. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang inovasi, kewirausahaan, bisnis,

teknologi dan Startup Digital. Hal ini merupakan juga bagian dari visi Presiden Republik Indonesia,

Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai “The Digital Energy of ASEAN”, yang bertujuan

untuk menjadikan Indonesia pusat ekonomi digital terbesar di ASEAN.

Dengan alasan-alasan tersebut, dan dalam rangka mendukung pencapaian Nawacita 6 sub

Agenda 7 mengenai peningkatan kapasitas inovasi dan teknologi dan Sub Agenda 10 mengenai

peningkatan daya saing kerja, Kominfo menginisiasi program Gerakan Nasional 1000 Startu Digital

dengan tujuan melahirkan perusahaan–perusahaan Startup Digital baru berkualitas yang dapat

memberikan dampak positif kepada industri teknologi secara khusus dan perekonomian Indonesia

secara umum. Gerakan ini ditargetkan dapat menciptakan 1000 perusahaan Startup Digital baru pada

tahun 2020.

Dalam perencanaan komunikasinya, pertama adalah juru kampanye menyusun brief kampanye

ini, adapun media yang dipergunakan untuk menyebarkan kampanye ini adalah melalui media sosial,

di antaranya facebook dan twitter. Selain itu juru kampanye disini juga menyebarkan informasi ini

melalui e-mail kepada para alumni program gerakan nasional 1000 startup digital yang diantaranya

adalah founder dari sampah muda, tumbas.in dan karapan.

Page 12: STRATEGI KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN KOMUNIKASI …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/JERRI-ILHAM-MAHENDRA.pdf · tersebut tidak dapat tercapai karena terdapat kendala antara

Sementara, pada kampanye Maju Ekonomi Digital juru kampanye memiliki misi sosial atau

tema sosial yang ingin mengajak masyarakat untuk ikut dan berpartisipasi secara langsung bersama

pemerintah dalam menjadikan indonesia sebagai The Digital Energy of Asia yang artinya Indonesia

harus bisa menciptakan banyak startup digital baru terutama pada bidang e-commerce dan melahirkan

Unicorn di masa depan yang pada akhirnya dapat mengangkat perekonomian negara secara

perlahan.

Dari hasil observasi, survey maupun wawancara terhadap juru kampanye dan orang orang yang

berperan dalam terselenggaranya program gerakan nasional 1000 startup digital Perancangan strategi

yang ditentukan nantinya mengacu pada konsep “sosial” dikarenakan tidak adanya model kampanye

khusus yang dipergunakan dan hanya ingin memberikan awareness dan persuasive dengan adanya

relevansi konten dengan kehidupan audience dapat menambahkan value pada hubungan yang

diciptakan nantinya antara kampanye dengan audience. Pemilihan media yang digunakan untuk

menyampaikan informasi adalah media digital sebagai basis utama wadah pelaksanaan campaign.

Sebagai touchpoint utama akan menggunakan e-mail sebagai pusat informasi campaign.

4. Target Population and Receiving Group

Khalayak atau penduduk sebagai sasaran dari tujuan kampanye tersebut harus jelas terlebih

dahulu, termasuk mengetahui kelompok masyarakat dan tokoh masyarakat tertentu sebagai komunikan.

Hal yang sering terjadi di lapangan, mungkin mudah untuk mencapainya dan bahkan sulit untuk

menyebarluaskan pesan-pesan kampanye tersebut karena adanya penolakan dari kelompok tertentu,

atau tidak memiliki kepentingan terhadap pesan-pesan kampanye. Menurut teori, Kelompok penerima

adalah bagian dari populasi target. Penyebaran lebih baik ditujukan kepada opinion leader (pemuka

pendapat) dari populasi target.

Selain itu, berdasarkan TOR program gerakan nasional 1000 startup digital target yang dimiliki

dan diinginkan pemerintah ialah produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga

bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa ASEAN lainnya.

Page 13: STRATEGI KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN KOMUNIKASI …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/JERRI-ILHAM-MAHENDRA.pdf · tersebut tidak dapat tercapai karena terdapat kendala antara

Berdasarkan data yang datas yang didapatkan oleh penulis melalui dokumen program gerakan

nasional 1000 startup digita, juru kampanye memiliki target peserta atau opinion leader pada kampanye

Maju Ekonomi Digital ini sendiri adalah para alumni program gerakan nasional 1000 startup digital

yang sudah berhasil membuat dan membangun startup digital nya sendiri hingga saat ini, para alumni

program gerakan nasional 1000 startup digital tersebut dijadikan sebagai bukti nyata kesuksesan

program gerakan nasional 1000 startup digital yang baru dibuat oleh pemerintah. Selain dari itu,

masyarakat luas atau khalayak umum juga menjadi target yang ingin dipersuasi oleh pemerintah agar

tertarik dan ingin mengikuti program gerakan nasional 1000 startup digital ini pada tahun berikutnya

dan ikut berkontribusi dalam memajukan perekonomian negara.

5. The Channel

Berbagai perbedaan bentuk atau jenis dari saluran komunikasi terkait erat dengan berbagai

macam pesan, dan perbedaan khalayak sebagai sasaran suatu kampanye. Sebagai catatan bahwa

berbagai perbedaan bentuk atau jenis saluran komunikasi terkait erat dengan berbagai macam pesan,

dan perbedaan khalayak sebagai sasaran suatu kampanye. Melalui saluran media massa dinilai lebih

cocok untuk mengangkat isu atau agenda utama untuk memperoleh tanggapan publik yang beragam,

sedangkan melalui komunikasi tatap muka (interpersonal) lebih dibutuhkan atau cocok untuk

mempengaruhi perilaku masyarakat secara langsung.

Saluran komunikasi juga menjadi bagian yang gagal dianalisis oleh juru kampanye, karena pada

kenyataannya waktu serta relasi yang terbatas membuat juru kampanye tidak dapat menentukan saluran

komunikasi dengan baik dan hati-hati. Kesalahan pemilihan saluran komunikasi disini diakui sendiri

oleh juru kampanye. Penggunaan media twibbon pada sosial media dinilai gagal dan tidak efektif karena

tidak sesuai dengan target peserta yang sudah ditentukan di awal terbentuknya kampanye ini.

Para founder startup digital serta alumni program gerakan nasional 1000 startup digital yang

ternyata mayoritas adalah seseorang yang memiliki kepribadian introvert ternyata sangatlah tidak

tertarik untuk mengikuti kegiatan kampanye Maju Ekonomi Digital dengan membagikan foto mereka

di sosial media beserta dengan kalimat positif yang ditulis pada caption foto tersebut. Pada akhirnya,

Page 14: STRATEGI KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN KOMUNIKASI …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/JERRI-ILHAM-MAHENDRA.pdf · tersebut tidak dapat tercapai karena terdapat kendala antara

selama berjalannya kampanye tersebut kesalahan ini membuat target kampanye ini malah tidak sesuai

target dan tidak efektif.

6. The Message

Khususnya untuk pesan pesan atau tema sentral perlu dipertajam perbedaannya yang

berhadapan dengan audiensi beragam, hal ini tergantung dari model kampanye yang dilaksanakan.

Kampanye pada tahap awalnya adalah membangun “awareness” dan pengetahuan bagi khalayaknya,

kemudian tahap kampanye selanjutnya adalah bersifat “persuasive” atau mempengaruhi perilakunya

dan pada akhirnya kampanye tersebut diharapkan mengubah suatu pola tindakan (acted wisely)

khalayak yang lebih bijaksana.

Pemilihan pesan yang dibuat pada kampanye Maju Ekonomi Digital ini terbilang tepat serta

sesuai dengan apa yang menjadi tujuan kampanye itu sendiri, dimulai dari pemilihan warna cerah pada

twibbon yang dibagikan kepada peserta kampanye, dan juga kalimat-kalimat serta seruan positif

#MajuEkonomiDigital yang juga disebarkan pada kampanye ini, dinilai dapat memberikan kesadaran

mengenai kesuksesan para alumni gerakan nasional 1000 startup digital setelah mengikuti program baru

yang dibuat oleh pemerintah ini. Tidak hanya itu, kalimat yang dibuat oleh para peserta yang mengikuti

kampanye ini pun mengajak masyarakat atau khalayak umum yang melihat untuk berani mencoba dan

ikut dalam program pemerintah gerakan nasional 1000 startup digital ini agar bisa menjadi bagian dari

perkembangan ekonomi digital di Indonesia.

7. The Communication (sender)

Spokeperson yang ahli dan memiliki legitimasi dan kepercayaan lebih adalah salah satu kunci

untuk membuat kampanye dapat mencapai tujuannya dengan baik. Tidak adanya seorang juru bicara

atau komunikator pada kampanye Maju Ekonomi Digital ini menjadi faktor tidak tercapainya tujuan

dari kampanye secara efektif, kurangnya penyampaian yang baik dari pihak pemerintah terhadap

khalayak, membuat mereka tidak memiliki ketertarikan dengan kampanye Maju Ekonomi Digital ini.

Page 15: STRATEGI KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN KOMUNIKASI …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/JERRI-ILHAM-MAHENDRA.pdf · tersebut tidak dapat tercapai karena terdapat kendala antara

Elemen penting ini seharusnya dilakukan oleh juru kampanye dengan baik, keterbatasan waktu

seharusnya tidak menjadi alasan seorang juru kampanye untuk melupakan dan tidak memfokuskan

elemen ini.

8. Obtained Effect

Efek atau tanggapan yang hendak dicapai pada kampanye Maju Ekonomi Digital ini adalah

untuk mengajak khalayak lebih sadar dan paham tentang potensi perkembangan ekonomi digital di

Indonesia, hal tersebut diharapkan dapat mendorong khalayak untuk memiliki kemauan untuk menjadi

bagian dari dunia ekonomi digital dengan tertariknya mereka untuk bergabung dan belajar mengenai

startup digital di program gerakan nasional 1000 startup digital.

Tanggapan lain yang juga diharapkan oleh pemerintah dan juru kampanye dengan diadakannya

kampanye Maju Ekonomi Digital ini juga adalah untuk membuat masyarakat tau mengenai program

baru yang dimiliki pemerintah dalam menginisiasi peningkatan daya saing kerja, industri teknologi

digital secara khusus, dan perekonomian negara secara umum dalam rangka untuk mendukung

pencapaian menjadikan Indonesia sebagai “The Digital Energy of ASEAN“.

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian hasil penelitian diatas, dapat ditarik simpulan bahwa strategi kampanye

humas yang dilakukan oleh kementerian komunikasi dan informatika (menkominfo) dalam

meningkatkan citra dan awareness masyarakat mengenai program gerakan nasional 1000 startup digital.

Setelah berlangsung nya kampanye Maju Ekonomi Digital ini, strategi ini pun dinilai kurang

efektif dan dianggap gagal oleh juru kampanye serta stakeholder lainnya. Sedikitnya jumlah peserta

yang mengikuti kampanye Maju Ekonomi Digital ini menjadi alasan mengapa kampanye ini dianggap

tidak efektif, selain itu tidak sesuainya target peserta dan target penerima dengan apa yang diharapkan

juga menjadi bukti bahwa strategi kampanye humas Maju Ekonomi Digital ini gagal. Kurangnya

analisis mengenai saluran komunikasi yang digunakan serta pengemasan pesan yang tidak tepat menjadi

faktor utama kegagalan strategi kampanye humas Maju Ekonomi Digital ini. Keterbatasan waktu yang

Page 16: STRATEGI KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN KOMUNIKASI …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/JERRI-ILHAM-MAHENDRA.pdf · tersebut tidak dapat tercapai karena terdapat kendala antara

ada serta kurangnya kordinasi antara juru kampanye dengan para stakeholder internal dan relasi

stakeholder eksternal yang minim menjadi alasan mengapa tidak dilaksanakannya analisis saluran

komunikasi, media dan pesan sesuai dengan konsep kampanye Nowak dan Warneryd.

DAFTAR PUSTAKA

Kriyantono, Rachmat. 2019. Meneropong praktir public relations di Indonesia dengan teori dan

riset. Malang: Tim UB press.

Suwatno. 2018. Pengantar public relations kontemporer. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Kriyantono, Rachmat. 2019. Meneropong praktir public relations di Indonesia dengan teori dan

riset. Malang: Tim UB press.

Ruslan, Rosadi. 2013. Kiat dan strategi kampanye public relations. Jakarta: Rajawali pers.

Cangara, Hafied. 2017. Perencanaan dan strategi komunikasi. Jakarta: Rajawali pers.

Ruslan, Rosadi. 2016. Etika kehumasan: konsepsi & aplikasi. Jakarta: Rajawali pers.

Ruslan, Rosadi. 2005. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT. Raja grafindo

persada.

Antar dan Venus. 2012. Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Poniman, Budhi. 2018. Manajemen usaha kecil teori dan simulasinya. Yogyakarta: Deepublish.

Mark, Casson. 2012. Entrepreneurship Theory. Jakarta: Rajawali pers.

Suciati. 2017. Teori komunikasi dalam multi perspektif. Yogyakarta: Litera.

Ruslan, Rosadi. 2017. Metode Penelitian. Depok: PT Rajagrafindo.

Afrizal. 2017. Metode penelitian kualitatif. Depok: PT Rajagrafindo.

M Hikmat, Muhi. 2011. Metode Penelitian dalam perspektif ilmu komunikasi dan sastra.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Emzir. 2014. Metodologi penelitian; analisis data. Jakarta: Rajawali pers.

Afrizal. 2014. Metode penelitian kualitatif. Depok: PT. Rajagrafindo.

Emzir. 2014. Metodologi penelitian kualitatif: Analisis data. Jakarta: Rajawali pers.

Gunawan, Imam. 2017. Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik. Jakarta: Bumi

Aksara.

Page 17: STRATEGI KAMPANYE HUMAS KEMENTERIAN KOMUNIKASI …takihumasunj.com/wp-content/uploads/2019/08/JERRI-ILHAM-MAHENDRA.pdf · tersebut tidak dapat tercapai karena terdapat kendala antara

Emzir. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis data. Jakarta: Rajawali pers.

Afrizal. 2017. Metode Penelitian Kualitatif. Depok: PT Rajagrafindo Persada.

Afrizal. 2017. Metode Penelitian Kualitatif. Depok: PT Rajagrafindo Persada.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.

Tapscott, Don. 2013. Grown up digital. Jakarta: PT. Gramedia.