strategi marketing komunikasi transvision dalam...
TRANSCRIPT
59
Strategi Marketing Komunikasi TransVision dalam
Mempromosikan Navigations Ads
Syifa Oktaviani Bachtera
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negri Jakarta
Email : [email protected]
ABSTRACT
A communication strategy will deal with the reality of what and how all the activities
carried out can be effective in realizing ideas, thoughts, and ways that were previously
known and understood by the actors of communication. In promoting Navigation Ads,
TransVision applies a communication marketing strategy. The aim is to describe the
communication marketing strategy used by TransVision in promoting Navigation Ads.
In this research the writer uses the concept or strategy of three ways strategy to
create public opinion that creates an image. Three ways strategy consists of pull strategy
(pull), push strategy (push), pass strategy (persuade).
In collecting data this research uses qualitative research with descriptive methods.
The author collects data by interviewing and observing. Interviews were conducted with 3
informants who served as Marketing Communication, Account Executives and Agencies.
Based on the results of the study showed that in the process of conducting a
communication strategy, TransVision took an approach like Who? does that mean who did
the strategy, Says What? what messages will be delivered, In Which Channel? using what
media or channels. To Whom? who the strategy is shown for. With What Effect? what is the
expected effect of the strategy.
The conclusion of this research is that TransVision in promoting Navigation Ads uses
a communication marketing strategy that everything must be linked to the components that
are answers to questions in the Three ways strategy consists of pull strategy (pull), push
strategy (push), pass strategy ( persuade).
Keywords : Marketing Communication, Public Relations, Promotion
ABSTRAK
Suatu strategi komunikasi akan berhadapan dengan kenyataan tentang apa dan
bagaimana semua aktivitas yang dilakukan mampu efektif dalam mewujudkan ide,
60
pemikiran, dan cara – cara yang sebelumnya diketahui dan dipahami oleh para pelaku
komunikasi. Dalam mempromosikan Navigation Ads, TransVision menerapkan strategi
marketing komunikasi. Tujuannya untuk mendeskripsikan strategi marketing komunikasi
yang dilakukan TransVision dalam mempromosikan Navigation Ads.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan konsep atau strategi three ways strategy
untuk menciptakan opini publik yang menciptakan citra. Three ways strategy tersebut terdiri
dari pull strategy (menarik), push strategy (mendorong), pass strategy (membujuk).
Dalam mengumpulkan data penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan
metode deskriptif. Penulis mengumpulkan data dengan wawancara dan observasi.
Wawancara dilakukan dengan 3 informan yang menjabat sebagai Marketing Communication,
Account Excecutive dan Agency.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa dalam proses melakukan strategi
komunikasi, TransVision melakukan pendekatan seperti Who? artinya siapa yang melakukan
strategi tersebut, Says What? pesan – pesan apa yang akan disampaikan, In Which Channel?
menggunakan media atau saluran apa. To Whom? ditunjukkan untuk siapa strategi tersebut.
With What Effect? apa efek yang diharapkan dari strategi tersebut.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah TransVision dalam mempromosikan
Navigation Ads menggunakan strategi marketing komunikasi yang segala sesuatunya harus
dipertautkan dengan komponen – komponen yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan
dalam Three ways strategy tersebut terdiri dari pull strategy (menarik), push strategy
(mendorong), pass strategy (membujuk).
Kata Kunci : Marketing Komunikasi, Public Relations, Promosi
PENDAHULUAN
Pesatnya perkembangan teknologi di Indonesia memunculkan banyak media
informasi yang beredar di masyarakat, salah satunya adalah media televisi berbayar. Menurut
Media Partners Asia, Indonesia adalah salah satu negara di Asia Pasifik yang memiliki rata-
rata pertumbuhan pengguna TV berbayar terbesar yakni 26,7% di kisaran 2011 – 2016.1
Transvision Lahir dari sinergi 2 kekuatan terbaik di Indonesia dalam Infrastruktur
Telekomunikasi dan Media membentuk Transvision. Pada tgl 8 Oktober 2013, dilakukan
1 http://www.transvision.co.id/profil-perusahaan.html - Diakses pada tanggal 13 May 2019, pukul 22:56
61
Sinergi Bisnis kepemilikan TelkomVision antara CT Corporat dan Telkom. Dengan
bersinerginya dua korporasi besar tersebut diharapkan Transvision dapat menjadi pemimpin
dalam industri TV berbayar.2
Selain iuran pelanggan, sumber pendapatan televisi (TV) berbayar juga bisa berasal
dari iklan. Sebagai konsumen kita semua adalah sasaran iklan, yang mengisi hampir setiap
waktu dikehidupan kita.
Advertising adalah penayangan iklan. Iklan yang terdapat pada navigasi EPG, Menu,
Up & Down, Channel List pada TransVision disebut dengan Navigations Ads.
Navigations Ads merupakan sebuah iklan yang dimiliki oleh TransVision yang hanya
berbentuk visual gambar tanpa audio atau dapat disebut Looping gambar. Navigations Ads
ketika muncul di televisi per produk hanya bertahan sampai 3 detik. Navigations Ads dibagi
menjadi 3 jenis waktu, 07.00 – 16.00, 16.00 – 22.00, 22.00 – 07.00. dan berbeda dengan
TVC, kalau Navigations Ads ini dapat bermuculan di semua Channel yang telah bekerja sama
dengan TransVision.
Yang mempunyai tugas untuk mempromosikan iklan kepada Client/Brand di
TransVision adalah seorang Sales Markom.
Sedangkan Public Relations merupakan aktivitas dari fungsi manajemen dalam
menjalin hubungan antara organisasi bisnis dan masyarakat, baik yang ada di lingkungan
organisasi bisnis itu sendiri maupun pelanggan yang mengonsumsi produk secara lebih luas.3
Kegiatan promosi merupakan bagian penting untuk meningkatkan citra dan produk
perusahaan dalam mencapai keuntungan. Tujuan utama kegiatan promosi adalah untuk
2 Ibid., 3 Ibid., hlm 143.
62
meningkatkan sesuatu sehingga menjadi lebih. Bisa menjadi lebih banyak, lebih tinggi, lebih
berkualitas, lebih laku, dan lain lain. Kecenderungan tersebut diikuti dengan meningkatnya
jenis - jenis produk baru serta pergeseran perilaku pasar yang menuntut kegiatan promosi
setiap jasa atau hasil produksi secara lebih agresif untuk
mempengaruhi pelanggan.
Dalam konteks formal dan terencana secara kelembagaan banyak makna dari
implementasi sebuah program strategi komunikasi yang dapat dilihat dan diambil manfaatnya
bahkan dijadikan contoh untuk pihak lain. Kemudian pihak lain merasa sesuai dan dapat
mengadaptasinya dengan baik dalam lingkungan manajemen dan organisasi, suasana serta
pendekatan kegiatan dan program kerja yang dimilikinya sehingga hasilnya sama, yaitu
mampu mencapai tujuan. Dari kondisi ini dapat dinyatakan bahwa makna dari sebuah strategi
komunikasi adalah luas untuk semua kajian aktivitas individu, kelompok, organisasi, yang
memiliki arah, kegiatan, dan tujuan. Secara terbatas strategi komunikasi dapat dimaknai
sebagai suatu kondisi kesesuaian antara harapan dengan kenyataan dalam konteks
komunikasi antarmanusia, lingkungan, media untuk mencapai tujuan hidupnya.4
Perkembangan teknologi pada bidang media membuat posisi stasiun televisi pada
posisi pertama dalam mendapatkan porsi iklan. Oleh karena itu perlunya strategi komunikasi
sebagai langkah strategis dalam menyusun komponen terbaik pemasaran sebagai pedoman
untuk mencapai tujuan dan sasaran.
MASALAH
4 Edi Suryadi, Strategi Komunikasi: Sebuah Analisis Teori dan Praktis di Era Global, Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2018, hlm 7
63
Peneliti ini berfokus pada Marketing Komunikasi TransVision dalam mempromosikan
Navigations Ads. Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah dari
penelitian ini adalah :
”Bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan oleh TransVision dalam
mempromosikan Navigations Ads?”
Tujuan Peneltian
Dari perumusan masalah diatas, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
mendeskripsikan strategi komunikasi yang dilakukan TransVision dalam mempromosikan
navigations ads.
Manfaat
Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan dampak positif dan berguna baik secara
akademik maupun praktis.
1. Manfaat Akademik
Peneliti berharap hasil penelitian dapat memberikan kontribusi bagi Ilmu
komunikasi kehumasan yang mana seorang Public Relations harus mengetahui marketing
komunikasi.
2. Manfaat Praktis
Peneliti berharap penelitian ini dapat dijadikan sebagai titik awal untuk melakukan
pengembangan pada aspek pemasaran serta memberikan informasi bermanfaat bagi
praktisi humas di perusahaan TV berbayar.
64
METODE
Penulis dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Ada berbagai definisi
mengenai metode penelitian kualitatif yang terdapat dalam berbagai literatur. Strauss dan
Corbin (2003:4) mendefiniskan metode penelitian kualitatif sebagai jenis penelitian yang
temuan – temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya.
Adapun pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini yaitu pendekatan deskriptif.
Menurut Mukhtar, metode penulisan deskriptif kualitatif adalah sebuah metode yang
digunakan penulis untuk menemukan pengetahuan atau teori terhadap penulisan pada satu
waktu tertentu.
Teknik penelitian yang digunakan oleh penulis adalah studi kasus. Maka dari itu penulis
bertujuan untuk memberikan pandangan yang mendalam dan lengkap mengenai apa yang
sedang diteliti.
PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Wawancara dilakukan dengan menggunakan teknik purposive terdapat tiga
narasumber yaitu key informan, informan utama, dan informan tambahan. Wawancara
tersebut dilakukan di Gedung TransVision Tendean, Jakarta Selatan. Narasumber yang
berhasil penulis wawancara yaitu Febrian Sucitra selaku Marketing Communications
TransVision sebagai Key Informan, Nouval Wiriana selaku Account Excecutive TransVision
sebagai Informan Utama, dan Fransisca Persida selaku Senior Media Investment MD Media
(Agency) sebagai Informan tambahan.
65
Wawancara dengan Key Informan dilakukan pada tanggal 10 Juli 2019 pada pukul
13.33 WIB. Wawancara dengan Informan Utama dilakukan pada tanggal 16 Juli 2019 pada
pukul 11.15 WIB. Dan wawancara dengan Informan tambahan dilakukan pada tanggal 17
Juli 2019 pada pukul 12.01 WIB.
1. Pesan yang Disampaikan
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti dapatkan, penulis dapat
menggambarkan bahwa pesan – pesan yang disampaikan TransVision dalam
mempromosikan Navigation Ads adalah menjelaskan Navigation Ads itu sendiri. Biasanya
jika ada Client yang tidak memiliki iklan TVC TransVision akan menawarkan alternatif lain
seperti Navigation Ads ini. Pesan yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan Client tersebut.
jadi tidak semua Client sama kebutuhannya. Hal ini disampaikan oleh Febrian Sucitra, yang
mengatakan:
“Pesan – pesan yang disampaikan intinya ya agar Client tertarik dengan kita. Kalau
dari pengalaman saya ya kalau lagi tektok an dengan AE mereka tuh kaya temen
aja, buat Client mau kerja sama terus sama kita, atau bahkan ada yang kontrak 3
bulan, 6 bulan, atau bahkan setahun gitu.” (Kutipan wawancara dengan Key
Informan)
Dan sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Febrian Sucitra, Nouval Wiriana juga
berpendapat :
“Jadi kita mempromosikan Nav Ads ini ketika Client tidak mempunyai iklan TVC
dan kita kasih alternatif nya itu ya Nav Ads. Kita punya banyak jenis Navigation
Ads sesuai dengan kebutuhan Client. Jadi Client bisa kasih Brand-Awarness brand
nya di subscriber kita lewat Nav Ads dengan cara kreatif seperti itu. Intinya sih,
bagaimana cara kita menyampaikan pesan – pesan tersebut dan Client menjadi
tertarik dengan kita. Tidak selalu tentang kerjaan juga.” (Kutipan wawancara
dengan Informan Utama).
Begitupun dengan Fransisca Persida juga berpendapat :
“Pesan – pesan yang disampaikan ya promosi spot iklan TVC, Navigation Ads, dan
Off – Air. Biasanya kalau brand aku tidak punya iklan TVC, TransVision
menawarkan alternatif seperti Navigation Ads.” (Kutipan wawancara dengan
Informan tambahan)
66
Dengan uraian diatas dapat penulis ketahui bahwa pesan – pesan yang disampaikan
oleh TransVision dalam mempromosikan Navigations Ads adalah mempromosikan
Navigation Ads itu sendiri. Navigation Ads adalah sebuah alternatif ketika seorang Client
atau Brand tidak memiliki Iklan TVC. TransVision menjelaskan bahwa dengan menggunakan
Navigation Ads Client dapat menambah Brand-Awareness kepada khalayak banyak di
Subcribers TransVision dengan cara kreatif. Jadi pesan yang disampaikan TransVision
kepada Client menyesuaikan kebutuhan Client.
2. Komunikator
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti dapatkan, penulis dapat
menggambarkan bahwa Komunikator pada penelitian ini adalah seorang Account Excecutive
TransVision yaitu Nouval Wiriana. Karena seorang Account Excecutive merupakan jembatan
antara perusahaan dengan client. Yang bertugas untuk mempromosikan Navigation Ads
kepada client. Hal ini disampaikan oleh Febrian Sucitra ketika ditanya mengenai siapa yang
menjalanan strategi komunikasi TransVision dalam mempromosikan Navigation Ads oleh
Febrian Sucitra, yang mengatakan :
“Account Excecutive. Karena mereka yang tektokan langsung dengan Client,
mereka yang tau watak dan karakter Clients, maunya Client, jadi kita serahin
semuanya sama AE.” (Kutipan wawancara dengan Key Informan).
Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Febrian Sucitra, Nouval Wiriana juga berpendapat
bahwa :
“Account Excecutive sebenarnya sebagai jembatan sih, antara Client – TV, Client –
Produksi, Client – Perusahaan.” (Kutipan wawancara dengan Informan Utama)
Begitupun dengan Fransisca Presida ketika ditanya siapa yang menjalankan strategi
komunikasi TransVision dalam mempromosikan Navigation Ads, berpendapat bahwa :
67
“Account Excecutive TransVision.” (Kutipan wawancara dengan Informan
tambahan).
Dengan uraian diatas dapat penulis ketahui bahwa Komunikator ialah individu atau
kelompok yang menyampaikan pesan kepada komunikan atau khalayak. maka peran
komunikator disini adalah Account Excecutive TransVision yang mempromosikan
Navigation Ads kepada client memiliki peran yaitu sebagai jembatan antara perusahaan
dengan client. ialah yang menyampaikan pesan – pesan dalam strategi komunikasi
mempromosikan Navigation Ads kepada Client.
3. Komunikan
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti dapatkan, penulis dapat
menggambarkan bahwa Komunikan dalam penelitian ini ditunjukkan untuk client
agency/brand yang telah melakukan kerjasama dengan TransVision. Hal ini disampaikan
oleh Febrian Sucitra yang mengatakan bahwa individu atau khalayak yang dapat dikatakan
sebagai komunikan yang menerima pesan – pesan dari komunikator ialah client agency/brand
yang mempunya produk atau layanan atau event :
“Client yang punya Brand , yang punya produk. Mau produk/jasa/events nya
mereka. Biar diketahui khalayak banyak.”(Kutipan wawancara dengan Key
Informan).
Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Febrian Sucitra, Nouval Wiriana juga berpendapat
bahwa :
“ada Client Agency dan Direct. Kalau Agency karena kita sudah sering melakukan
kerjasama, makanya tidak perlu surat – surat an seperti SIUP dan TDP yang tadi
saya bilang. Kalau Client Direct itu Client yang tidak masuk Agency, dia tidak
mempunya Agency atau independent. Jadi kalau kita mau kejasama dengan mereka,
kita harus langsung direct dengan dia, kalau direct seperti itu kita harus punya surat
rekanan yang dimana perusahaan inituh confirm, alamatnya dimana, PIC (Person In
Charge) nya siapa, NPWP nya jelas.” (Kutipan wawancara dengan Informan
Utama).
Dan hal ini sejalan dengan pendapat Fransisca Persida yang mengatakan bahwa:
68
“Kurang lebih sudah 2 tahun melakukan kerjasama dengan TransVision.” (Kutipan
wawancara dengan Informan Tambahan).
Dengan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa seorang komunikan ialah individu
atau kelompok yang menerima pesan dari Komunikator. Pada penelitian ini komunikan
adalah Senior Media Investment MD Media, Fransisca Persida. Yang telah bekerja sama
selama kurang lebih 2 tahun dengan TransVision. Beliau lah yang menerima pesan – pesan
strategi komunikasi TransVision dalam mempromosikan Navigation Ads. Terlihat ke sinkron
an antara ketiga narasumber.
4. Media atau Saluran
Sesuai dengan hasil penelitian kepada Febrian Sucitra yang mengatakan bahwa
media yang digunakan untuk mengirimkan pesan – pesan strategi komunikasi tersebut
menyesuaikan respon dari client. Febrian Sucitra yang berpendapat bahwa :
“Beda – beda ya, ada yang direct atau ketemu langsung, ada yang lewat email, atau
via whatsapp. Disesuaikan saja.” (Kutipan wawancara dengan Key Informan)
Sejalan dengan pendapat Febrian Sucitra, Nouval Wiriana berpendapat bahwa :
”Biasa lah, seperti WhatsApp, Email, telfon, face to face. Lebih sering whatsapp
dan email, face to face kalau lagi dibutuhkan. Tergantung occasionnya, disesuaikan
aja.” (Kutipan wawancara dengan Informan Utama).
Tidak begitu jauh dengan pendapat dari Fransisca Persida, yang berpendapat bahwa :
“Mereka selalu mempromosikan Nav Ads dengan presentasi, email, bahkan
whatsapp. Lebih sering whatsaapp.” (Kutipan wawancara dengan Informan
Tambahan).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa media atau saluran yang digunakan
untuk mengirim pesan – pesan strategi komunikasi yang dilakukan oleh TransVision dalam
mempromosikan Navigation Ads yaitu whatsapp, email, telfon, face to face disesuaikan
69
kebutuhan dan respon client. Terlihat ke sinkron an antara ketiga narasumber yang
mengatakan bahwa media yang sering digunakan mobile interactions.
5. Umpan Balik (Feedback)
Sesuai dengan hasil penelitian kepada Febrian Sucitra mengenai umpan balik atau
feedback yang didapat TransVision dalam menyampaikan pesan – pesan strategi komunikasi
untuk mempromosikan Navigation Ads, bahwa sejauh ini sudah efektif. Febrian Sucitra
berpendapat bahwa :
“Sejauh ini sudah.” (Kutipan Wawancara dengan Key Informan)
Sejalan dengan Febrian Sucitra, Nouval Wiriana berpendapat bahwa strategi komunikasi
yang selama ini beliau lakukan dengan client sudah efektif, efeknya beliau rasakan menjadi
lebih dektan dengan client seperti yang beliau katakan:
“berhasil, kita jadi lebih deket dengan client” (Kutipan wawancara dengan
Informan Utama)
Namun Fransisca Persida juga berpendapat bahwa strategi komunikasi TransVision dalam
mempromosikan Navigation Ads yang paling efektif menurutnya adalah dari cara bagaimana
TransVision memperlakukan mereka seperti teman, bukan client atau rekan kerja. Seperti
yang beliau katakan :
“Kalo menurut ku mungkin dari cara mereka treat client seperti teman. Jadi ga
melulu tentang kerjaan. Aku juga malas kalau ada Client nih yang promosi
produknya secara gamblang terus terus an. Pasti ke aku ada maunya doang. Karena
memang kerjaan aku meeting – meeting terus ketemu macam – macam orang pasti
monoton. Cuma kan beda ya kalau client kita ini adalah teman jadi pasti enjoy lebih
seru sih.” (Kutipan wawancara dengan Informan Tambahan).
Sesuai dengan uraian diatas mengenai umpan balik atau feedback yang diterima oleh
TransVision dalam menyampaikan pesan – pesan strategi komunikasi dalam mempromosikan
70
Navigation Ads sejauh ini sudah efektif. Hal tersebut disampaikan oleh ketiga narasumber
dalam penelitian ini yang telah mengatakan hal yang sama dalam kata lain sinkron.
6. Hambatan (Noise)
Sesuai dengan hasil penelitian kepada Febrian Sucitra, beliau berpendapat bahwa
hambatan dalam strategi komunikasi yang dilakukan TransVision dalam mempromosikan
Navigation Ads kepada client yaitu ketika client kurang jelas atau kurang lengkap
memberikan brief kepada TransVision. Beliau mengatakan bahwa “
“Karena AE tektokan nya dengan kami, jadi terkadang yang menjadi hambatan
dalam strategi komunikasi nya ya karena brief nya tidak jelas, kurang lengkap
informasinya.” (Kutipan wawancara dengan Key Informan)
Berbeda dengan Febrian Sucitra, Nouval Wiriana berpendapat bahwa hambatan yang kerap
dirasakan oleh beliau ketika menjalan strategi komunikasi tersebet ialah ketika client itu
sibuk, jadi waktu ketemu dengan client susah. Apalagi kalau client tersebut tidak dekat
dengan beliau sudah pasti tidak diprioritaskan. Beliau mengatakan bahwa :
“Banyak. Terutama Client itu sibuk, mereka pasti banyak kegiatannya. Pasti dia
meeting sama brand – brand, kita yang AE pasti minta waktunya susah banget.
Makanya kita disini menjaga banget relationship dengan mereka supaya mereka
engage dengan kita, kita anggapnya bukan sebagai Client tapi sebagai teman atau
bahkan saudara kita. Dan kalau kita tidak dekat dengan Client ya itu tadi, pasti dia
susah banget ditemuin dan tidak di prioritaskan. Tidak membalas email, tidak
membalas whatsapp.” (Kutipan wawancara dengan Informan Utama).
Sejalan dengan Nouval Wiriana, Fransisca Presida berpendapat hal yang sama. Hambatan
dalam strategi komunikasi tersebut ketika TransVision mengajak bertemu atau meeting diluar
sedangkan beliau sedang sibuk, jadi waktunya tidak ada. Tapi disisi lain beliau juga
berpendapat bahwa hampir tidak ada hambatan, karena antara TransVision dengan beliau
sering berinteraksi menggunakan mobile interactions, seperti whatsapp atau telfon dan email.
Beliau mengatakan bahwa :
71
“Kalau hambatan yang berat itu hampir tidak ada sih, karena kita juga seringnya by
phone, responnya langsung. face to face kalau lagi sama sama tidak ada jadwal atau
sedang tidak sibuk. Paling itu sih kalau dari pihak TransVisionnya minta ketemu
atau ngajak meeting diluar dari aku waktunya suka susah.” (Kutipan wawancara
dengan Informan Tambahan)
Sesuai dengan uraian diatas, Febrian Sucitra berpendapat berbeda dengan Nouval
Wiriana dan Fransisca Persida. Menurut Febrian Sucitra hambatan strategi komunikasi yang
dijalankan oleh TransVision dalam mempromosikan Navigation Ads yaitu ketika informasi
yang disampaikan kurang lengkap. Berbeda dengan Nouval Wiriana dan Fransisca Persida,
menurut mereka hambatan dalam strategi komunikasi ini kalau tidak ada waktu untuk
melakukan meeting diluar dikarenakan client agency sibuk tidak ada waktu.
7. Strategi Komunikasi
Sesuai dengan hasil penelitian wawancara dengan Febrian Sucitra, beliau
berpendapat bahwa strategi komunikasi yang dijalankan oleh TransVision dalam
mempromosikan Navigation Ads ada bermacam – macam tergantung target client atau
audience yang akan ditemuin dengan seorang Account Excecutive. Tapi sejauh yang beliau
tahu bahwa seorang Account Excecutive di TransVision mengedepankan bagaimana mereka
memperlakukan client sebaik mungkin, seperti seorang teman bukan rekan kerja. Tetapi balik
lagi pada client nya, disesuaikan dengan karakter client menurut beliau. Seperti yang beliau
katakan :
“Ada macam – macam. Sebenernya tergantung target client atau audience yang
akan di temuin sama AE. Tapi pasti awalnya brief dulu sama tim kita. Cuma sejauh
ini sih yang aku tau mereka lebih mengutamakan relationship ya seperti teman saja,
tapi balik lagi tergantung Client nya. Pasti masing – masing Client treat nya akan
berbeda.” (Kutipan wawancara dengan Key Informan)
Sejalan dengan Febrian Sucitra, Nouval Wiriana juga berpendapat bahwa strategi komunikasi
yang dijalankan TransVision dalam mempromosikan Navigation Ads kepada client ada
72
banyak strateginya. Hal pertama yang dilihat yaitu karakter dan watak dari client tersebut,
karena itu penting untuk memilih strategi komunikasi apa yang tepat agar pesan – pesan yang
ingin disampaikan oleh TransVision sampai dengan baik di client, dan agar client ingin
melakukan kerjasama dengan TransVision dan tidak kapok. Seperti yang beliau katakan :
“Strateginya banyak banget. Tergantung Client kita, biasanya tuh sebelum kita
hubungin Client kita lihat dulu nih karakter dan watak Client ini gimana, apa yang
disuka dan engga, itu penting banget, biar Client ga kabur. Gimana sih caranya kita
bisa engage Client sampai dia mau kerjasama dengan kita dan ga kapok. Intinya
kenali Client kita, cari tau apa mau mereka, baru kita tentuin strategi komunikasi
apa yang cocok kita gunakan dengan Client tersebut.” (Kutipan wawancara dengan
Informan Utama)
Begitupun dengan Fransisca Persida yang berpendapat sama, beliau mengatakan bahwa :
“Kita lebih sering ngobrol sih, dan bukan soal kerjaan. Kita kalau ketemu malah
banyak yang diobrolin tapi bukan soal kerjaan. Kalau udah pisah baru deh
ngomongin kerjaan via whatsapp atau telfon. Tapi pernah juga sih TransVision
presentasi ketika lagi meeting. Tapi jarang, kita lebih sering ngobrolin apa aja baru
ngobrolin kerjaan.” (Kutipan wawancara dengan Informan Tambahan).
Sesuai dengan uraian diatas dapat disimpulkan dari hasil penelitian wawancara
ketiga narasumber berpendapat sama tentang strategi komunikasi yang dilakukan
TransVision dalam mempromosikan Navigation Ads kepada client yaitu dapat dilihat dari
karakter dan watak client, bagaimana mereka ingin di perlakukan, diseusaikan dengan
karakter Client, dan sebisa mungkin client harus di perlakukan sebaik dan senyaman mugkin
agar ingin melakukan kerjasama dengan TransVision dan tidak kapok untuk bekerjasama
lagi. Dan agar pesan – pesan yang disampaikan TransVision dapat diterima dengan baik.
Pembahasan
1. Pesan yang Disampaikan
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan
seharusnya mempunyai inti pesan atau tema sebagai pengaruh didalam usaha mencoba
73
mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat disampaikan panjang lebar,
namun yang perlu diperhatikan dan diarahkan adalah tujuan akhir dari pesan itu sendiri.
Pesan (message) terdiri dari dua aspek, yaitu isi pesan (The content of message) dan
lambang/simbol untuk mengekspresikannya. Lambang utama pada komunikasi umumnya
adalah bahasa, karena hanya bahasalah yang dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan,
fakta dan opini hal yang kongkrit dan abstrak, pengalaman yang sudah lalu dan yang akan
datang dan sebagainya. Pesan merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan
oleh komunikator. Pesan dapat berupa gagasan, pendapat dan sebagainya yang sudah
dituangkan dalam suatu bentuk dan melalui lambang komunikasi diteruskan kepada orang
lain atau komunikan. 5
Pesan – pesan yang disampaikan oleh TransVision dalam mempromosikan
Navigations Ads adalah mempromosikan Navigation Ads itu sendiri. Navigation Ads adalah
sebuah alternatif ketika seorang Client atau Brand tidak memiliki Iklan TVC. TransVision
menjelaskan bahwa dengan menggunakan Navigation Ads Client dapat menambah Brand-
Awareness kepada khalayak banyak di Subcribers TransVision dengan cara kreatif. Jadi
pesan yang disampaikan TransVision kepada Client menyesuaikan kebutuhan Client. karena
tidak semua kebutuhan Client sama.
1. Komunikator
Komunikator adalah pihak yang mengirim pesan kepada khlayak atau komunikan.
Karena itu komunikator bisa disebut pengirim, sumber, source, encoder. Sebagai pelaku
utama dalam proses komunikasi, komunikator memegang peranan yang sangat penting,
5 Danesi Marcel, Pesan, Tanda, dan Makna, Yogyakarta : Jalasutra, 2010, hlm 22
74
terutama dalam mengendalikan jalannya komunikasi. Oleh karena itu, seorang komunikator
harus terampil berkomunikasi, dan juga kaya ide serta penuh daya kreativitas.6
Dalam penelitian mengenai Strategi Komunikasi TransVision dalam
mempromosikan Navigation Ads ini seorang Komunikator ditunjukkan oleh seorang Account
Excecutive TransVision yaitu Nouval Wiriana. Karena seorang Account Excecutive
merupakan jembatan antara perusahaan dengan client. Yang bertugas untuk mempromosikan
Navigation Ads kepada client. Maka peran Komunikator dalam penelitian ini adalah
menyampaikan pesan – pesan dengan tepat kepada komunikan agar pesan – pesan tersebut
dapat diterima dengan baik oleh Komunikan.
2. Komunikan
Komunikan adalah sebutan bagi orang yang menerima pesan atau berita yang
disampaikan oleh komunikator. Komunikan dapat terdiri dari satu roang atau lebih dan bisa
pula dalam bentuk kelompok.
Dalam sebuah proses komunikasi, komunikasi merupakan elemen penting karena
dialah yang menjadi sasaran komunikasi dan bertanggung jawab untuk bisa mengerti pesan
yang disampaikan dengan baik dan benar.
Komunikan atau penerima pesan adalah yang menganalisis dan
menginterpretasikan isi pesan yang diterimanya. Komunikan dalam penelitian ini ditunjukkan
untuk client agency/brand yang telah melakukan kerjasama dengan TransVision. Individu
yang dapat dikatakan sebagai Komunikan yang menerima pesan – pesan dari Komunikator
ialah client agency/brand yang mempunyai produk atau layanan atau event. Maka
6 Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Pustaka Setia, 2010, hlm 20
75
Komunikan ini akan menjadi orang yang menerima pesan – pesan strategi komunikasi
TransVision dalam mempromosikan Navigation Ads.
3. Media atau Saluran
Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari
komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam
komunikasi antarmanusia, maka media yang paling dominasi dalam berkomunikasi adalah
pancaindera manusia seperti mata dan telinga. Pesan – pesan yang diterima selanjutnya oleh
pancaindera selanjutnya diproses oleh pikiran manusia untuk mengontrol dan menentikan
sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan.7
Media atau saluran yang digunakan TransVision dalam mengirim pesan – pesan
strategi komunikasi dalam mempromosikan Navigation Ads adalah melalui whatsapp, email,
telfon, atau face to face. Tetapi media yang sering digunakan dan lebih efektif adalah melalui
mobile interanctions seperti whatsapp atau email. Karena lebih real time dan waktunya
fleksibel sehingga memudahkan untuk berinteraksi. Face to face jika dibutuhkan saja
menyesuaikan dengan occasionnya apa.
4. Hambatan
Hambatan komunikasi adalah segala sesuatu yang menghalangi atau mengganggu
tercapainya komunikasi yang efektif. Hambatan komunikasi dapat mempersulit dalam
mengirim pesan yang jelas, mempersulit pemahaman terhadap pesan yang dikirimkan, serta
mempersulit dalam memberikan umpan balik yang sesuai.
7 Ibid.,
76
Hambatan dalam melakukan strategi komunikasi menurut TransVision adalah
ketika client nya sibuk dan susah untuk ditemui atau ingin melakukan meeting diluar. Begitu
pula menurut Agency MD Media yang berpendapat hambatan dalam proses strategi
komunikasi tersebut adalah ketika Agency tidak memiliki waktu untuk bertatap muka.
5. Umpan Balik (Feedback)
Umpan balik diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator
dalam diri komunikannya. Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri komunikasn, yaitu
kognitif (seseorang menjadi tahu tentang sesuatu), afektif (sikap seseorang terbentuk,
misalnya setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu), dan konatif (tingkah laku, yang membuat
seseorang bertindak melakukan sesuatu).8 Feedback yang diberikan oleh Agency MD Media
terhadap TransVision dalam melakukan strategi komunikasi tersebut adalah sangat baik.
Mereka memiliki good relationship terlepas dari pekerjaan dan status mereka di dunia kerja.
TransVision juga merasa lebih di prioritaskan akibat dari strategi komunikasi yang tepat
sehingga mengakibatkan relations yang baik selama ini dengan Agency MD Media.
6. Strategi Komunikasi
Strategi Komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi dan
manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai suatu tujuan tersebut strategi
komunikasi harus dapat menunjukan bagaimana operasionalnya secara taktis harus
dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan bisa berbeda sewaktu – waktu tergantung dari
situasi dan kondisi.9
8 Ibid., 9 Hafied Cangara, Perencanaan Strategi Komunukasi, Jakarta : Rajawali Pers, 2017, hlm 64
77
Yang dimaksud dengan makna dari suatu strategi komunikasi akan berhadapan
dengan kenyataan tentang apa dan bagaimana semua aktivitas yang dilakukan mampu efektif
dalam mewujudkan ide, pemikiran, dan cara – cara yang sebelumnya diketahui dan dipahami
oleh para pelaku komunikasi. Demikian ada juga yang dapat dimaknai bahwa sebuah strategi
komunikasi ini berhubungan dengan masalah manajemen komunikasi dan organisasi yang
dijalankan berdasarkan fungsi – fungsi manajemen oleh seseorang maupun oleh lembaga atau
organisasi tertentu .10
Hal pertama yang diperhatikan untuk melakukan strategi komunikasi yang
dilakukan TransVision dalam mempromosikan Navigation Ads kepada client itu adalah
mengenali siapa client yang akan dihadapi. Melihat karakter, watak, serta kebiasaannya
ketika bekerja sama dengan perusahaan lain. Perhatikan bagaimana client ingin di
perlakukan, hal yang client suka dan tidak, semua nya penting. Agar TransVision dapat
memilih strategi komunikasi apa yang tepat untuk melakukan promosi Navigation Ads.
Sehingga pada akhirnya client tersebut tertarik untuk melakukan kerjasama dengan
TransVision dan tidak kapok jika ingin melakukan kerjasama lagi. Karena pada dasarnya
semua client berbeda – beda kebutuhan dan kemauannya. Tetapi ada satu hal yang
diperhatikan oleh TransVision dalam melakukan strategi komunikasi dalam menjajaki
kerjasama kepada client, yaitu dengan memperhatikan relationships antara TransVision dan
client. sebisa mungkin TransVision memperlakukan client seperti seorang teman, agar client
lebih santai dan tidak merasa monoton dan tertarik untuk melakukan kerjasama karena good
relationship yang terjalin antara mereka.
10 Ibid.,
78
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan dianalis oleh penulis pada
bab sebelumnya mengenai Strategi Komunikasi TransVision dalam Mempromosikan
Navigation Ads, Maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa TransVision dalam mempromosikan
Navigation Ads kepada Client, hal pertama yang harus diperhatikan kepada siapa
TransVision akan menyampaikan pesan, dilihat dari karakter dan watak client tersebut,
mengetahui bagaimana mereka ingin diperlakukan, pesan – pesan apa yang ingin
disampaikan, menggunakan media yang sesuai dan tepat agar pesan – pesan tersebut dapat
diterima dengan baik dan mendapat feedback atau efek sesuai dengan harapan. Jika sudah
menemukan strategi komunikasi yang tepat, lalu di implementasikan langsung ketika sedang
melakukan proses komunikasi. Strategi komunikasi yang digunakan TransVision ini tujuan
nya untuk mengikat atau membuat client tertarik untuk bekerjasama. Dan bukan hanya
sekedar rekan kerja tetapi untuk membangun hubungan yang baik untuk jangka panjang.
Saran
1. Sebaiknya TransVision Menjaga Konsistensi dalam menerapkan Strategi
Komunikasi dalam mempromosikan Navigations Ads, sehingga TransVision dapat
berkembang menjadi lebih baik lagi.
2. Sebaiknya Strategi Komunikasi yang dilakukan oleh TransVision dilakukan oleh
seorang Public Relations. Karena itu merupakan Aktivitas Seorang PR terhadap laba
organisasi bisnis yang melibatkan alat promosi lainnya.
79
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Zen. 2014. Teknik Persentasi dan Negosiasi. Jakarta. Lentera Ilmu Cendikia.
Abidin, Yusuf Zainal. 2015. Manajemen Komunikasi (Filosofi, Konsep, dan Aplikasi.
Bandung. Pustaka Setia.
Afrizal, M.A. 2017. Metode Penelitian Kualitatif. Depok. PT Rajagrafindo Persada.
Budianto, Heri. 2011. Ilmu Komunikasi Sekarang dan Tantangan Masa Depan. Jakarta.
Kencana.
Cangara, Hafied. 2017. Perencanaan Strategi Komunukasi. Jakarta. Rajawali Pers
Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta. Erlangga.
Juni, Donni Priansa. 2017. Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta. CV Pustaka Setia.
Kasali, R. 2009. Marketing Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta.
Grafiti.
Liliweri, Alo. 2011. Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta. Kencana.
Marcel, Denni. 2010. Pesan, Tanda dan Makna. Yogyakarta. Jalasutra.
Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya
2010.
Mukhtar. 2013. Metode Penelitian Deskriftif Kualitatif. Jakarta. GP Press Group.
Manzilati, Asfi. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif : Paradigma, Metode, dan Aplikasi.
Malang. Universitas Brawijaya Press.
Riswandi. 2009. Ilmu Komunikasi. Yogyakarta. Graha.
Sutopo. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta. Universitas Sebelas Maret Press.
Suryanto. 2015. Pengantar Ilmu Komunikasi. Pustaka Setia.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung. Alfabeta.
Siregar, Sofyan. 2016. Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Depok. PT Rajagrafindo
Persada.
Suryadi, Edi. 2018. Strategi Komunikasi: Sebuah Analisis Teori dan Praktis di Era Global.
Jakarta. PT Remaja Rosdakarya.
Yuliaty, Kinkin. Puspita, Wina Sari. Safitri, Dini. Pengantar Komunikasi Bisnis. Depok.
Ulinha Press.