strategi partai golkar dalam menghadapi pemilukada … filestrategi partai golkar dalam menghadapi...

131
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN 2010 DI KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi Disusun Oleh: BAYU NUGROHO AJI D0106039 JURUSAN ILMU ADMINISTRASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: letram

Post on 01-May-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA

TAHUN 2010 DI KABUPATEN BOYOLALI

SKRIPSI

Disusun Guna Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Ilmu Administrasi

Disusun Oleh:

BAYU NUGROHO AJI D0106039

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iiii

HALAMAN PERSETUJUAN

Disetujui Untuk Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pembimbing

Drs. Budiardjo, M.Si. NIP.195406021986011001

Page 3: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iiiiii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini Telah Diuji dan Disahkan Oleh Panitia Ujian Skripsi

Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pada hari :

Tanggal :

Panitia Penguji :

1. Drs. Sukadi, M.Si (……………..) NIP. 1947082019760331001 Ketua

2. Dra. Retno Suryawati, M.Si (……………..) NIP. 196001061987022001 Sekretaris

3. Drs. Budiardjo, M.Si. (……………..) NIP.195406021986011001 Penguji

Mengetahui,

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Drs. H. Supriyadi, S.N.SU NIP. 195301281981031001

Page 4: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iivv

MOTTO

“Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia

melihat dirinya serba kecukupan”

(Q.S. Al-Alaq: 6-7)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

(QS. Alam Nasyrah : 6)

”Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Berusaha dengan keras adalah kemenangan yang hakiki.”

(Mahatma Gandhi)

”Tidak ada kesuksesan tanpa pengorbanan.”

(Filsuf)

Page 5: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku persembahkan untuk:

Bapak dan Ibu atas semua doa, kasih sayang, pengertian dan

pengorbanan yang diberikan selama ini untukku.

Mas, mbak, dan adikku yang telah memberikan keceriaan dan senyuman

saat kepenatan melanda.

Yuli “nugroho” amintasih yang selalu menemani dan memberi semangat

selama masa kuliah dan masa pembuatan skripsi.

Keluarga besarku, atas doa dan dukungan yang diberikan sehingga aku

bisa melalui semua tantangan dalam menyelesaikan karyaku.

Sahabat-sahabatku Administrasi Negara Angkatan 2006, Terima kasih

atas persahabatan yang tulus yang kalian berikan untukku.

Sahabatku dimasa-masa kos. Kos “tentrem ing manah” dan kos “vegas”,

Masa-masa empat tahun lebih ini begitu berarti, banyak hal yang kita

lewati untuk mengerti tentang hidup. Terima ksaih untuk selama ini, aku

belajar dari kalian semua.

Almamaterku Administrasi Negara 2006.

Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam proses

penyusunan skripsi ini.

 

Page 6: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vvii

KATA PENGANTAR

 

Bismillahirrahmaanirrahim

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillahi rabbil’aalamiin, segala puji syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”STRATEGI PARTAI GOLKAR

DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN 2010 DI

KABUPATEN BOYOLALI”.

Penulis menyadari bahwa sejak awal selesainya penulisan skripsi ini

tidak lepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena

itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan

terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Budiardjo, M.Si selaku pembimbing, atas bimbingannya,

arahan, dan motivasi serta kesabarannya sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Agung Priyono, M.Si selaku pembimbing akademis, atas

bimbingan akademis yang telah diberikan selama ini.

3. Bapak Drs. Sudarto, M.Si dan Bapak Agung Priyono, M.Si selaku Ketua

dan Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Drs. Supriyadi SN, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 7: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vviiii

5. Bapak H. Fuadi. SH. selaku Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar

Kabupaten Boyolali yang telah memberikan kemudahan didalam

penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Joko Pramudyo S.Pd selaku Dewan Penasehat Tim Sukses

Pemilukada Kabupaten Boyolali Tahun 2010 dari Partai Golongan Karya

yang telah memberikan kemudahan didalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak H. Ichsan S.Ag selaku Ketua Tim Sukses Pemilukada Kabupaten

Boyolali Tahun 2010 dari Partai Golongan Karya yang telah memberikan

kemudahan didalam penyusunan skripsi ini.

8. Bapak Drs. Prijanto, MM selaku Wakil Ketua Tim Sukses Pemilukada

Kabupaten Boyolali Tahun 2010 dari Partai Golongan Karya yang telah

memberikan kemudahan didalam penyusunan skripsi ini.

9. Bapak Nardi dan Pak min selaku full timer Kantor sekretariat Dewan

Pimpinan Daerah Partai Golkar Kabupaten Boyolali yang telah

memberikan kemudahan didalam penyusunan skripsi ini.

10. Bapak Widodo R selaku Pimpinan Kecamatan Sawit yang telah

memberikan kemudahan didalam penyusunan skripsi ini. serta seluruh

jajaran Organisasi Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kabupaten

Boyolali yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas

bantuan dalam penyediaan data yang penulis butuhkan dalam penyusunan

skripsi ini.

Page 8: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vviiiiii

11. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah

membentu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu kritik dan saran yang menuju kearah perbaikan skripsi ini akan

penulis perhatikan. Meskipun demikian, penulis berharap agar penelitian ini

dapat dijadikan awal bagi penelitian selanjutnya yang lebih mendalam dan

dapat memberikan manfaat bagi siapa pun yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Surakarta, April 2011

Penulis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 9: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iixx

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………

HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………

HALAMAN MOTTO…………………………………………………..

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………..

KATA PENGANTAR…………………………………………………..

DAFTAR ISI…………………………………………………………….

DAFTAR TABEL……………………………………………………….

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………

ABSTRAK……………………………………….……………………....

ABSTRACT.............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………….…………………...

B. Rumusan Masalah…………………………….…………….....

C. Tujuan Penelitian……...…………………….………………...

D. Manfaat Penelitian……………………………….……………

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori..……………………………………………....

B. Kerangka Pemikiran………………………………………......

i

ii

iii

iv

v

vi

ix

xi

xii

xiii

xiv

1

16

16

17

18

52

Page 10: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian………………………………………..............

B. Lokasi Penelitian .....................................................................

C. Sumber Data ………………………………………….......…..

D. Teknik Pengumpulan Data……………….……………..........

E. Teknik Pengambilan Sample………………………………….

F. Validitas Data…………………………………………….........

G. Teknik Analisis Data………………………………………….

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kabupaten Boyolali……………………………….

B. Partai Golkar…………………………………………………

C. Strategi Partai Golkar..............................................................

D. Hasil yang dicapai...................................................................

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………...........

B. Saran ..…………………………………………......................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

56

56

57

58

60

60

60

64

66

79

109

111

113

Page 11: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxii

DAFTAR TABEL

1.1 Perolehan Kursi DPR Pemilu 1955........................................... 2

1.2 Perolehan Suara Pemilu 1971…………................................. . 6

1.3 Perolehan Suara Pemilu 1977 .................................................. 7

1.4 Perolehan Suara Pemilu 1982................................................. . 7

1.5 Perolehan SuaraPemilu1987 ..................................................... 7

1.6 Perolehan Suara Pemilu 1992 .................................................. 8

1.7 Perolehan Suara Pemilu 1997.................................................... 8

2.1 Tes Litmus untuk isu-isu strategi....... ...................................... 35

2.2 Matriks Analisis SWOT ........................................................... 37

4.1 Daerah Pemilihan Kabupaten Boyolali .................................... 64

4.2 Hasil Analisis SWOT .............................................................. 99

4.3 Hasil Tes Litmus ...................................................................... 102

Page 12: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiiii

DAFTAR GAMBAR

2. 1

2.2

2.3

3.1

Diagram Analisis SWOT……………………………….........

Model Sistem Pemilihan Pemilukada …………………........

Bagan Model Kerangka Berpikir………….............................

Skema Analisis Model Interaktif…………………..................

19

20

35

44

Page 13: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiiiiii

ABSTRAK

BAYU NUGROHO AJI. D0106039. STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN 2010 DI KABUPATENBOYOLALI. Skripsi. Program Studi Administrasi Negara. Jurusan IlmuAdministrasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 2011. 113 Hal.

Dengan menggunakan identifikasi faktor internal dan eksternal maka akandiperoleh isu-isu strategis kemudian dilakukan skala pengukuran skala prioritasisu-isu strategis dengan menggunakan tes litmus yang selanjutnya diperoleh isu paling strategis. Setelah itu dihasilkan strategi-strategi yang yang akan digunakan oleh DPD Partai Golkar Kabupaten Boyolali dalam memenangkan PemilukadaKabupaten Boyolali Tahun 2010.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, telaahdokumen dan observasi. Penentuan reponden dalam penelitian ini menggunakanmetode purposive sampling. Telaah dukumen dilakukan terhadap dokumenmaupun buku-buku pedoman yang berhubungan dengan penelitian. Observasiyaitu pengamatan langsung mengenai kondisi di Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kabupaten Boyolali. Validitas data yang digunakan adalah trianggulasi data yakni menguji data sejenis dari berbagai sumber. Teknik analisis datanyaadalah analisis interaktif dengan komponen analisis yakni reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian dari analisis faktor internal dan eksternal ini menunjukkan bahwa DPD Partai Golkar Kabupaten Boyolali mempunyai kekuatan ( PartaiReformis, Komunikasi, Calon yang berkualitas, Kepengurusan yang lengkap, Satu komando kepengurusan); kelemahan (Sumber dana yang terbatas, SumberDaya Manusia yang kurang loyal dan kurang berkualitas, Organisasi sayap yang kurang optimal, Waktu Persiapan yang relatif singkat); analisis eksternal denganpeluang (Perpecahan kader partai lain, Kepala Daerah merupakan kader partai,Koalisi dengan partai lain,Tim sukses berasal dari berbagai elemen masyarakat.);Ancaman (Incumben yang masih menjabat, Persiapan rival yang cukup lama,Pragmatisme kader partai) yang kemudian berdasarkan analisis SWOT dan tes litmus menghasilkan isu strategis (1)Memperbaiki militansi kader dan perekrutan kader yang kompeten serta berkualitas,(2) Koalisi dengan partai lain untuk mengatasi masalah sumber daya,(3) Melakukan peningkatan kinerja partai politik melalui kerja sama dengan stakeholder, individu, dan organisasi masyarakat,(4)Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat tentang calon atau pasangan yang dicalonkan,(5) Mengoptimalakan sumber daya yang tersedia untuk berkompetisi dengan pesaing, (6)Meningkatkan komitmen kader partai dalam pelaksanaan Pemilukada Tahun 2010 Kabupaten Boyolali melalui KepalaDaerah,(7)Mengoptimalkan sumber daya yang berkualitas dalam PemilukadaKab. Boyolali Tahun 2010.

Page 14: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiivv

ABSTRACT

BAYU NUGROHO AJI. D0106039. GOLKAR PARTY STRATEGY IN DEALING WITH 2010 LOCAL ELECTION IN BOYOLALI REGENCY. Thesis. Public Administration Study Program. Administration Department. Social and Political Sciences Faculty. Sebelas Maret University. Surakarta. 2011. 113 Pages

By identifying the internal and external factors, the strategic issues then were obtained that were then measured using priority scale by using litmus test leading to the most strategic issue. Then, the strategies to be used by DPD Partai Golkar of Boyolali Regency in winning Election in Boyolali Regency of 2010.

Techniques of collecting data used were interview, document study and observation. The respondent selection in this research was done using purposive sampling. Document study was done on the document and literature relevant to research. Observation was direct observation about the condition in Local Leadership Council of Golkar Party of Boyolali Regency. The data validity used was data triangulation namely to examine the similar data of various source. Technique of analyzing data used was interactive analysis with analysis components encompassing data reduction, data display, and conclusion drawing.

The result of research from the analysis on internal and external factors shows that the Local Leadership Council of Golkar Party of Boyolali Regency has some strengths (Reformist party, communication, high-quality nominee, complete leadership, one leadership command); weaknesses (limited fund source, less loyal and low quality human resource, less optimum wing organization, relatively short preparation time); the external analysis with opportunities (other party’s breakdown, Local Principal is the party’s cadre, coalition with other parties, success time comes from a variety of society elements); threats (the incumbent still occupies an office, the rival preparation is sufficiently long, party cadre pragmatism) that then based on SWOT analysis and litmus test the strategic issues result including (1) to improve the cadre militancy and to recruit the high quality and competent cadres, (2) coalition with other party to cope with human resource problem, (3) to improve the political party performance through the cooperation with stakeholders individuals, and society organization, (4) to increase socialization to the society about the nominee or the nominated couple, (5) to optimize the available human resource to compete with the competitors, (6) to improve the party cadres’ commitment to the implementation of 2010 Local Election of Boyolali Regency through the Local Principal, and (7) to optimize the high-quality human resource in 2010 Local Election of Boyolali Regency.

Page 15: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada saat ini demokrasi merupakan terminologi politik yang paling sering

digunakan, namun juga yang paling problematik. Problematik, sebab para pakar

ilmu politik belum sepakat, apakah demokrasi itu sekedar alat untuk mencapai

tujuan, ataukah menjadi tujuan bangsa atau negara itu sendiri. Namun terlepas

dari itu semua, Demokrasi merupakan ajaran yang sangat universal diterima oleh

seluruh dunia. Demokrasi sangat berkaitan dengan hak-hak politik yang paling

mendasar bagi kebutuhan manusia.

Pada tahun 1955 bangsa Indonesia mampu mengukir sejarah dalam

praktek demokrasi. Hal ini antara lain ditunjukkan dengan penyelenggaraan

pemilihan umum pertama tahun 1955 yang berlangsung umum, bebas dan rahasia

(luber). Pada masa tersebut, bangsa Indonesia tengah menghadapi berbagai

persoalan, baik ekonomi, sosial maupun politik yang ditandai dengan munculnya

gerakan-gerakan separatis di berbagai daerah untuk melepaskan diri dari Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Pada Pemilu yang diadakan untuk pertama kalinya

itu, sebanyak 27 partai politik dan satu calon perorangan turut serta mendapatkan

kursi di pesta demokrasi tersebut.

 

Page 16: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2  

  

Tabel 1 Perolehan Kursi DPR pada Pemilu 1955

A. Partai-Partai yang berhasil mendapat Kursi di DPR

1. Partai Nasional Indonesia 2. Majilis Syuro Muslimin Indonesia 3. Nahdlatul Ulama 4. Partai Komunis Indonesia 5. Partai Serikat Islam Indonesia 6. Partai Kristen Indonesia 7. Partai Katolik 8. Partai Sosialis Indonesia 9. Pergerakan Tarbiyah Islam 10. Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia 11. Gerakan Pembela Pancasila 12. Partai Rakyat Nasional 13. Perserikatan Pegawai Polisi RI 14. Murba 15. Pemuda Republik Indonesia 16. Partai Buruh 17. Partai Republik Indonesia Merdeka 18. Aksi Kemenangan Umat Islam 19. Angkatan Comunis Indonesia 20. Partai Politik Tharikat Islam Indonesia 21. Partai Rakyat Djelata 22. Partai Indonesia Raya-Wongso Nagoro 23. Partai Indonesia Raya-Hazairin 24. Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia 25. Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia 26. Grinda 27. Persatuan Daya B. Perorangan yang berhasil mendapat kursi di DPR

1. R. Soedjono Prawirosoedarso

Sumber: Golkar Pasca Pemilu 1992

Page 17: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3  

  

Setelah berbagai kampanye yang ramai dan cukup melelahkan, akhirnya

muncul empat kekuatan partai politik terbesar yang sekaligus keluar sebagai

“pemenang” Pemilu pertama itu. Partai politik pemenang tersebut adalah Partai

Nasionalis Indonesia (PNI), Masyumi, NU, dan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Masuknya PKI dalam empat besar tersebut memang sudah diprediksi oleh banyak

pengamat politik, tetapi tetap saja perolehan suara yang begitu besar jika

dibandingkan partai-partai lain semisal Partai Sarikat Islam Indonesia (PSII),

Partai Murba atau Partai Sosialis Indonesia (PSI) merupakan sebuah hal yang

mengejutkan.

Kemenangan PKI ini sendiri secara khusus merupakan ancaman bagi

lawan-lawan politiknya, baik dari kalangan partai atau pun kelompok lain,

khususnya militer. PKI menjadi partai yang sangat dominan dalam politik

Indonesia disebabkan karena bersatunya tiga golongan utama republik ini,

nasionalis, agama dan komunis. Hal ini dapat menjadi pertanda bahwa eksistensi

PKI diakui dan semakin terbuka peluang untuk berkembang. Politik Presiden

Soekarno dalam masa Demokrasi Terpimpin ini terlihat cenderung memberi

”ruang” yang cukup pada kekuatan politik pemenang Pemilu tahun 1955,

sehingga iklim politik tersebut menguntungkan PKI untuk mengembangkan

kekuatannya. Hal inilah yang menimbulkan kekhawatiran dan kecemasan di pihak

militer (AD).

Page 18: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4  

  

Dengan kekhawatiran dan kecemasan dari pihak militer (AD) tersebut

akhirnya militer pada bulan oktober tahun 1964 membentuk Secretariat Bersama

(Sekber) Golongan Karya yang merupakan menjadi cikal bakal terjadinya Partai

Golkar. Timbulnya Rencana terbentuknya Sekber Golkar untuk pertama kali

adalah berawal dari Jenderal A.H Nasution bersama dengan anggota-anggota

militer lainya yang bertujuan untuk mengimbangi kekuatan PKI. Sekber Golkar

ini pertama kali terbentuk branggotakan organisasi-organisasi seperti Sentral

Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Musyawarah Kekeluargaan

Gotong Royong (MKGR), Koperasi Serbaguna Gotong Royong (KOSGORO)

dan Seni Budaya Islam (HSBI), dimana setiap organisasi masa tersebut ada

petinggi-petinggi ABRI yang menduduki jabatan penting. Selain gabungan dari

organisasi tesebut masih ada oragnisasi seperti Persatuan Guru Republik

Indonesia (PGRI) serta Ikatan Pemuda Pelajar Idonesia yang menghindar dari

intervensi dan pengaruh PKI yang kemudian bergabung dengan sekretaris

bersama golongan karya.

“Sekber Golkar didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964. Sekber Golkar ini lahir karena rongrongan dari PKI beserta ormasnya dalam kehidupan politik baik di dalam maupun di luar Front Nasional yang makin meningkat. Sekber Golkar ini merupakan wadah dari golongan fungsional/golongan karya murni yang tidak berada dibawah pengaruh politik tertentu. Jumlah anggota Sekber Golkar ini bertambah dengan pesat, karena golongan fungsional lain yang menjadi anggota Sekber Golkar dalam Front Nasional menyadari bahwa perjuangan dari organisasi fungsional Sekber Golkar adalah untuk menegakkan Pancasila dan UUD 1945. Semula anggotanya berjumlah 61 organisasi yang kemudian berkembang hingga mencapai 291 organisasi.”

Page 19: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5  

  

( http://www.sekretariatgabungan.info/content/partai-golkar)

Dari kutipan diatas terlihat sangat jelas bahwa pengaruh PKI di Indonesia

sangatlah ditentang oleh semua kalangan al ini terlihat sangat pesatnya

perkembangan anggota Sekber Golkar dari 61 organisasi menjadi 291

organisasi. Organisasi yang menjadi anggota Sekber Golkar termasuk dari

kalangan organisasi profesi (PGRI,ABRI), kepemudaan (Pemuda

Pancasila,HMI, Pemuda Katholik, Pelajar Islam Indonesia) , serta dari

golongan agama (Muhammadyah, Nahdlatul Ulama).

Kemudian pada tahun 1965 meletuslah pemberontakan 30 September

yang dilakukan oleh PKI, namun atas kesigapan dari ABRI dengan mementuk

sekber golkar pemberontakan yang dilakukan oleh PKI tersebut dapat

digagalkan dan sejak tahun 1966 organisasi PKI dibubarkan dan petualangan

politik PKIpun terhenti karena adanya organiasi Sekber Golkar. Dengan

runtuhnya kekuasaan PKI dalam kehidupan politik Indonesia maka berakhir

juga kekuasaan dari Presiden Soekarno yang digulingkan oleh ABRI karena

dianggap sebagai seorang dictator.

Dari sinilah kekuasaan 32 tahun era orde baru dibawah kepemimpinan

Presiden Soeharto dimulai dan kehidupan politik Indonesia dikuasai oleh

Partai Golkar dari tahun 1966 sampai pada 1988 . Pada tahun 1971 dilakukan

pemilu untuk pertama kalinya di zaman orde baru, lalu menjelang Pemilu

Page 20: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6  

  

tersebut tercapai kesepakatan diantara ormas-ormas besar yang menjadi tulang

punggung Sekber Golkar untuk menjadikan Golkar sebagai peserta pemilu.

Namun perubahan Sekber Golkar menjadi Golkar secara resmi baru

dilakanakan 17 Juli 1971, dua minggu setelah pemilu pertama melalui

musyawarah Sekber Golkar.

Pemilu pertama yaitu pada tahun 1971 yang di ikuti oleh sepuluh partai

dan pemilu selanjutnya pada tahun 1977,1982,1987, 1992, 1997 yang terdiri

dari dua partai poltik dan satu organisasi pada masa orde baru tersebut mutlak

menjadi kemenangan Golkar, sedangkan partai politik yang lainya hanyalah

sebagai lambang demokrasi semu yang ada pada masa orde baru.

Perolehan Suara Pemilu 1971

Nama Organisasi Politik Persentase(%)

1. Golkar 2. NU 3. PNI 4. Parmusi 5. PSII 6. Parkindo 7. Partai Katholik 8. Perti 9. IPKI 10. Murba

62,80 18,67 6,94 5,36 2,39 1,34 1,10 0,70 0,62 0,09

Sumber: Golkar Pasca Pemilu 1992

Page 21: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7  

  

Perolehan Suara Pemilu 1977

Nama Organisasi Politik Persentase(%)

1. Golkar

2. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI)

62,80

27,12

10,08

Sumber: www.syarikatindonesia.com 

Perolehan Suara Pemilu 1982

Nama Organisasi Politik Persentase(%)

1. Golkar

2. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI)

62,80

27,12

10,08

sumber: www.syarikatindonesia.com 

Perolehan Suara Pemilu 1987

Nama Organisasi Politik Persentase(%)

1. Golkar

2. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI)

68,34

27, 78

7, 88

Sumber: www.syarikatindonesia.com 

Perolehan Suara Pemilu 1992

Nama Organisasi Politik Persentase(%)

1. Golkar 68,10

Page 22: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8  

  

2. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI)

17,01

14,89

Sumber: www.syarikatindonesia.com 

Perolehan Suara Pemilu 1997

Nama Organisasi Politik Persentase(%)

1. Golkar

2. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

3. Partai Demokrasi Indonesia (PDI)

68,10

17,00

14,90

Sumber: www.syarikatindonesia.com 

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa dominasi Golkar pada

masa orde baru sangat dominan, hal ini terjadi karena Ketua Dewan Pembina

Golkar adalah Presiden Soeharto yang pada saat itu menjabat Presiden sebagai

kepala Negara dan dengan menjadi presiden tersebut mendapatkan gelar

Panglima Tertinggi ABRI.

Dari jabatan yang diperoleh Dewan Pembina Golkar sebagai Presiden

Republik Indonesia dan sebagai panglima tertinggi ABRI, dengan sangat

mudah mensiasati perolehan suara Golkar dalam Pemilu. Pada saat itu ada

tiga kekuatan yang dimiliki oleh GOLKAR yang sering disebut dengan

“ABG” yaitu A (ABRI), B (Birokrasi), dan G (tiga pilar organisasi dalam

secretariat bersama golongan karya, yaitu Sentral Organisasi Karyawan

Page 23: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9  

  

Swadiri Indonesia (SOKSI), Muyawarah Kekeluargaan Gotong Royong

(MKGR), Koperasi Serbaguna Gotong Royong (KOSGORO)).

Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) adalah merupakan

tokoh sentral dalam pemenangan Golkar dalam pemilu. Kekuasaan Orde Baru

adalah sejarah neo-fasisme (militer), yaitu suatu pemerintahan yang dibangun

dengan cara mengandalkan elitisme, irasionalisme, nasionalisme dan

korporatisme. Ciri dari Pemerintahan neo-fasisme militer ini adalah

mengandalkan kekuatan militer untuk menghancurkan organisasi-organisasi

massa (kekuatan sipil) dan menghilangkan semua gerakan militan (Iswandi,

1998: 61). Bibit-bibitnya telah muncul sejak masa Demokrasi Terpimpin, dan

diaplikasikan "nyaris" sempurna pada masa Orde Baru. Meskipun ketetapan

bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai kekuatan sosial baru

dikukuhkan pada tahun 1982, yaitu melalui UU No. 20/1982, namun

prakteknya peran sosial-politik TNI telah berjalan sejak tahun 1960-an.

Terutama, sejak Soeharto berkuasa pada tahun 1966, peran sosial-politik TNI

semakin membesar. Peran sosial-politik TNI ini kemudian lebih dikenal

dengan sebutan "dwi fungsi ABRI/TNI".

Konsep dwi fungsi TNI pertama kali dilontarkan oleh Abdul Haris

Nasution pada peringatan ulang tahun Akademi Militer Nasional (AMN) pada

12 November 1958 di Magelang, dan istilah "dwi fungsi" diperkenalkan

kemudian pada rapat pimpinan Polri di Porong tahun 1960. Dwi fungsi

Page 24: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10  

  

merupakan istilah untuk menyebut dua peran militer, yaitu fungsi tempur dan

fungsi "pembina wilayah" atau pembina masyarakat (Nasution, 2001: 3).

Nasution menganggap bahwa, "TNI bukan sekedar sebagai alat sipil

sebagaimana terjadi di negara-negara Barat dan bukan pula sebagai rezim

militer yang memegang kekuasaan negara. Dwi fungsi merupakan kekuatan

sosial, kekuatan rakyat yang bahu-membahu dengan kekuatan rakyat lainnya".

Agar keberadaan militer di bidang sosial-politik diakui, maka

pemerintah militer Orde Baru melakukan langkah-langkah yuridis sebagai

berikut: (1) memasukkan dwi fungsi ABRI dalam GBHN tentang ABRI

sebagai modal dasar pembangunan; (2) UU No. 20/1982 tentang Pokok-pokok

Hankam Negara; (3) UU No. 2/1988; dan (4) UU No. 1/1989. Dua produk UU

yang terakhir merupakan penyempurnaan dari produk UU sebelumnya.

Setidak-tidaknya, terdapat tiga peran militer pada masa Orde Baru

yang berakibat buruk bagi kehidupan demokrasi. Pertama adalah menempati

jabatan-jabatan politis seperti menteri, gubernur, bupati, anggota Golkar dan

duduk mewakilinya dirinya di DPR. Misalnya, pada tahun 1966, anggota

militer yang menjadi menteri sebanyak 12 orang dari 27 anggota kabinet dan

11 anggota militer yang menempati jabatan strategis di departemen-

departemen urusan sipil. Di DPR, sebanyak 75 anggota militer duduk

mewakili militer. Di tingkat daerah, pada tahun 1968, sebanyak 68% gubernur

dijabat oleh anggota militer, dan 92% pada tahun 1970. Sementara, pada

Page 25: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11  

  

tahun 1968, terdapat sebanyak 59% bupati di Indonesia berasal dari anggota

militer. Kemudian pada tahun 1973, jumlah militer yang menjadi menteri

sebanyak 13 orang; sebanyak 400 anggota militer dikaryakan di tingkat pusat,

dan 22 dari 27 gubernur di Indonesia dijabat oleh militer. Hingga tahun 1982,

sebanyak 89% jabatan-jabatan strategis di tingkat pusat yang berkaitan

dengan persoalan sipil dijabat oleh anggota militer. Kemudian paska pemilu

1987, sebanyak 80% anggota DPR dari Fraksi ABRI dan sebanyak 34 perwira

senior menjadi anggota DPR melalui Fraksi Golkar. Kemudian, 120 anggota

militer terpilih sebagai pimpinan Golkar daerah dan hampir 70% wakil daerah

dalam kongres nasional Golkar berasal di militer. Jumlah fraksi ABRI di DPR

juga meningkat dari 75 menjadi 100. Kenaikan ini dianggap tidak layak,

karena jumlah ABRI hanya 500.000 orang (0,3% dari jumlah penduduk

Indonesia) tetapi mendapatkan kursi 20% di parlemen  (Cholisin, 2002 dan

Pakpahan, 1994) dalam www.mashudiblog.com.

Selain ABRI, terdapat juga Birokrasi yang menjadi ujung tombak lain

dari Golkar untuk mendulang suara dari pemilu. Pemilu adalah pesta rakyat

yang dimana dalam penyelenggaraanya dipegang oleh pemerintah dibawah

pimpinan Presiden. Untuk melaksanakan pemilu Presiden membentuk

Lembaga Pemilihan Umum (LPU) yang diketuai oleh Menteri Dalam Negeri

yang beranggotakan atas menteri dan pejabat tinggi Negara. Hal yang sama

juga terlihat dalam panitia pemilihan, mulai dari tingkat pusat (Panitia

Page 26: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12  

  

Pemilihan Indonesia=PPI) sampai dengan tingkat daerah (Panitia Pemilihan

Daerah Idan II). Hal serupa juga terjadi pula pada panitia pengawas, baik di

pusat (Panitia Pengawas Pelaksana Pemilu Pusat = Panwaslakpus) yang

diketuai oleh Jaksa Agung maupun didaerah (panwaslakda) yang diketuai

oleh aparat kejaksaan diwilayah masing-masing Bahkan, didalam struktur

pelaksana pemilu tingkat terendah (tingkat desa/kalurahan), yaitu Kelompok

Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan Panitia Pendaftaran Pemilih

(Pantarlih), semua anggotanya juga terdiri atas unsur pemerintah. Dalam

pelaksanaan pemilu, pemerintah merupakan pelaksana tunggal berbagai

pemilu selama orde baru, maka Golkar mendapatkan kemudahan dalam segala

hal pada saat pemilu karena Golkar merupakan partai pemerintah.

Untuk menunjang suara Golkar disaat pemilu adalah dengan

pembentukan KORPRI adalah untuk menampung seluruh Pegawai Negeri

Sipil (PNS) dalam suatu organisasi yang kemudian disusul dengan penetapan

undang-undang monoyalitas kepada Pemerintah yang tidak lain adalah

Golkar. Dengan pembentukan organisasi ini, secara tidak langsung Golkar

dapat berkampanye selama 5 tahun dari pemerintah pusat, daerah (Provinsi

dan Kabupaten), kecamatan hingga tatanan pmerinahan paling rendah yaitu

desa atau kelurahan. Sedangkan dua partai yang lain PPP dan PDI hanya

boleh berkampanye lima tahun sekali dan hanya mendirikan kantor sampai

Page 27: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13  

  

dengan tingkat kabupaten sehingga membentuk “floating mass” yang

kemudian dimanfaatkan Golkar untuk mendapatkan suara terbanyak.

Dari dua senjata utama Golkar diatas masih terdapat satu ujung

tombak yang tersisa yaitu organisasi-organisasi yang menjadi tulang

punggung Sekber Golkar pada saat pemberantasan PKI pada tahun 1966,

organisasi ini berfungsi untuk mengkoordinir organisasi yang bernaung

dibawah Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI),

Muyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Koperasi Serbaguna

Gotong Royong (KOSGORO) untuk menyalurkan aspirasi atau suaranya

kepada Golkar.

Strategi-strategi yang dilakukan Golkar tersebut sangat efektif selama

32 tahun dari tahun 1966 sampai dengan tahun 1998, terlihat dari hegemoni

Golkar selama masa orde baru yang tidak dapat digoyahkan oleh kelompok

politik manapun. Namun setelah brgulirnya reformasi , masa rezim orde baru

runtuh,pengaruh dari Golkarpun semakin hilang yang kemudian berubah

menjadi Partai Golkar yang dimana merupakan partai baru dengan konsep

baru yang mendeklarasikan sebagai partai reformis, dwi fungsi ABRI yang

menjadi ujung tombak orde baru dihapuskan dan dipisahkan dengan

kehidupan pemerintahan serta politik, Pemilu sendiri dilaksanakan oleh badan

Independen dengan dibentuknya Komisi Pemilihan Umum berdasarkan UU

Page 28: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14  

  

no. 3 Tahun 1999 serta penerapan netralitas Pegawai Negeri Sipil di dasarkan

pada Undang-undang no. 49 Tahun 1999.

Hal ini berakibat penurunan drastis perolehan suara Partai Golkar dari

pemilu 1999 diikuti 48 peserta partai politik, Partai Golkar menduduki urutan

perolehan suara no dua dengan persentase 22,44% dibawah PDI-P yang

memperoleh perolehan suara sebesar 33,12%. Sedangkan tahun 2004 diikuti

oleh 24 partai politik, Partai Golkar mendapatkan 21,58% suara dan

mengatarkan Partai Golkar sebagai pemenang pemilu dan unggul dari PDI-

P(18,53%). Dan yang terakhir pada tahun 2009 yang diikuti 38 partai politik

nasional dan enam partai politik local yang berada di Aceh dimana Partai

Golkar (14,45%) menduduki posisi kedua setelah Partai Demokrat (20,85%)

menjadi pemenangnya.

Kendati pada tahun 2004 Partai Golkar menjadi pemenang pemilu,

perolehan suara yang didapat sangat jauh berbeda dari perolehan suara pada

saat era orde baru ang selalu menembus prsentase diatas 60%.

PelaksanaanPemilu 2004 berbeda dengan pemilu 1999 atau pemilu pada masa

era orde baru, pada pemilu 2004 terdapat pemilihan kepala daerah yang

didasarkan atas Undang-undang no. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan

daerah pada pasal 24 ayat 5 (lima) dan Pasal 56 ayat 1 (satu) dan 2 (dua).

UU No. 32 Tahun 2004 Pasal 24:

Page 29: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15  

  

(5) Kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat di daerah yang bersangkutan.

UU No. 32 Tahun 2004 Pasal 56:

(1) Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah dipilih dalam satu pasangan calon yang yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

(2) Pasangan calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh partai politik atau gabungan partai politik.

Dari kutipan diatas dapat dijelaskan bahwa dalam pemilihan kepala

(Pemilukada) kepala daerah dipiliha langsung oleh rakyat yang dilaksanakan

secara langsung,umum,bebas,rahasia, jujur dan adil tanpa adanya intervensi

ataupun campur tangan dari pihak yag berkuasa ataupun dari kalangan militer

(TNI). Serta memberikan kesempatan yang sama kepada setiap partai politik

untuk dapat menunjukkan kemampuan calonya dalam bersaing. Dengan

pemenagan Pemilukada diharapkan dapat mengkoordinir anggotaanggota

partai politik di daerah-daerah agar mendapatkan perolehan suara yang

maksimal.

Partai Golkar terus menggalang kekuatan agar jadi pemenang Pemilu 2014. Salah satu jurusnya, adalah dengan memenangkan semua pemilukada di berbagai daerah. Demikian perintah Ketua Umum Partai Golkar. Aburizal Bakrie atau Ical kepada seluruh kadernya. "Partai Golkar melakukan pembenahan. Insyaallah kader Golkar bisa memenangkan pilkada di berbagai daerah. Minimal, Golkar harus memenangkan 50 persen jumlah yang ada lah," ujar Ical kepada wartawan di Lombok, kemarin.

Menurutnya, jika Golkar banyak memenangkan pemilukada, maka perjuangan Golkar untuk menjadi juara di Pemilu 2014 semakin

Page 30: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16  

  

mudah. Karena kemenangan di berbagai pemilukada akan meningkatkan konsolidasi dan sinergitas Golkar di daerah-daerah.( http//bataviese.co.id/nude/236685)

Dengan demikian Partai Golkar menargetkan dapat memenangkan

50% pemilukada yang dilaksankan di semua daerah di Indonesia. Akan tetapi

didalam pelaksanaan pemilukada di provinsi Jawa Tengah sampai dengan

bulan maret Tahun 2010 kemarin Partai Golkar telah menelan lima kekalahan,

kekalahan tersebut berturut-turut dari Surakarta, Semarang, Purbalingga,

Rembang, serta di Kebumen.

Dari paparan latar belakang masalah tersebut diatas, penulis tertarik

mengadakan penelitian dengan judul : “STRATEGI PARTAI GOLKAR

DALAM MENGHADAPI PILKADA TAHUN 2010 DI KABUPATEN

BOYOLALI”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana strategi Partai Golkar dalam pilkada

tahun 2010 di Kabupaten Boyolali?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Operasional

Untuk mengetahui Strategi Partai Golkar dalam Pilkada 2010

Kabupaten Boyolali.

2. Tujuan Individu

Page 31: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17  

  

Untuk Memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan di

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret

(UNS)

D. Manfaat Penelitian

a. Diperoleh informasi dan gambaran mengenai strategi yang dilakukan

Partai Golkar dalam Pilkada 2010 di Kabupaten Boyolali.

b. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi upaya aplikasi atas teori-teori

Administrasi Negara atas permasalahan politik yang berkembang saat

ini.

c. Sebagai bahan pertimbangan dan pengembangan penelitian dengan tema, lokasi atau kajian yang sama di masa mendatang. 

Page 32: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

17  

Bab II

Tinjauan Pustaka dan Kerangka Berpikir

A. Tinjauan Pustaka

1. Strategi

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani strategos yang memiliki arti

harfiah “jenderal”. Sehingga dapat pula diartikan sebagai seni perang para

jenderal yang memimpin suatu peperangan (fitri Lukiastuti dan Muliawan,

2008:11).

Sedangkan menurut Matloff (1967) dalam J. Salusu (2004;85)

menerangkan strategy adalah the art of general (seni jenderal). Dalam yunani

kuno jenderal dianggap bertanggung jawab pada peperangan, kalah atau

menang. Dengan kata lain strategi adalah sebuah seni dalam berperang.

Menurut Kamus besar bahasa Indonesia (1994:964) strategi memiliki

beberapa arti yaitu siasat perang, ilmu siasat perang, tempat yang baik

menurut siasat perang atau dapat pula diartikan sebagai rencana yang cermat

mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Dari pengertian di atas

maka pengertian strategi sangat berkaitan erat dengan perang.

Saat ini istilah strategi banyak digunakan dalam organisasi. Strategi

sangat diperlukan dalam perusahaan dalam pencapaian tujuan organisasi.

Strategi adalah rencana yang disatukan menyeluruh dan terpadu mengkaitkan

keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan dirancang 

Page 33: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18  

untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai

melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaaan. (R.Jauch, William F.

Glueck 1999:2) dalam, skripsi Dwi Irawati 2008

Dalam Rangkuti (2006:4), Argyris (1985), Mintzberg (979), Steiner

dan Miner (1977) menerangkan bahwa:

“Stategi merupakan respon secara terus menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal yang dapat mempengaruhi organisasi.”

Sedangkan Chandler (1962) menjelaskan bahwa:

“strategi merupkan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya” ( Rangkuti (2006:4).

Sementara, Kennet Andrew dalam fitri Lukiastuti dan Muliawan, 2008

menjelaskan bahwa strategi sebagai upaya untuk mengevaluasi kekuatan dan

kelemahan perusahaan dibandingkan dengan peluang serta ancaman dalam

lingkungan yang dihadapi. Namun secara umum strategi diartikan sebagai

suatu cara yang digunakan oleh manager atau pimpinan puncak untuk

mencapai tujuan orgnisasi. Strategi merupakan landasan awal bagi sebuah

organisasi untuk menyusun langkah-langkah atau tindakan-tindakan dengan

memperhitungkan faktor-faktor internal dan eksternal dalam rangka

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Strategi bisa juga digunakan untuk

Page 34: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19  

mengubah suatu budaya organisasi agar organisasi tersebut dapat bekerja

lebih baik dari sebelumnya.

Namun dalam perkembangan pengertian strategi dalam ilmu politik

selanjutnya menurut Meriam Budiardjo (1981;125) adalah suatu persaingan

ketat yang dihadapi oleh sebuah partai politik untuk mendapatkan jumlah

suara dalam pemilihan umum, maka strategi yang dilakukan tersebut sangat

dominan dengan bagaimana sebuah organisasi partai politik mendapatkan

suara yang maksimal dalam pemilihan umum. Dalam hal ini, strategi juga

sangat penting keberadaanya dalam sistem demokrasi yang berada di

Indonesia.

Dari beberapa pendapat, definisi, pengertian dan penjelasan seperti

yang tersebut di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa strategi

merupakan suatu seni, siasat, ide dan rencana yang cermat untuk digunakan

menghadapi tantangan atau permasalahan atau persaingan politik yang sedang

di hadapi dengan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan partai politik

dibandingkan dengan peluang serta ancaman yang dapat mempengaruhi partai

politik. Strategi juga melihat perubahan lingkungan organisasi yang selalu

berubah yang bertujuan untuk mencapai tujuan memperoleh suara yang

maksimal dalam setiap pemilihan umum, baik anggota parlemen atau kepala

daerah.

Page 35: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20  

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, konsep strategi

berkembang sangat pesat dan memiliki arti yang lebih luas. Tidak terkecuali

dalam berbagai bidang, seperti halnya dalam bidang organisasi. Dalam sebuah

organisasi, upaya untuk mencapai tujuan organisasi tersebut dibutukan suatu

strategi. Sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Hadari Nawawi

(2000:147-148) strategi secara etiomolgi dalam manajemen sebuah organisasi

dapat diartikan sebagai kiat, cara dan taktik utama yang dirancang secara

sistematik dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang terarah pada

tujuan strategi organisasi. Disadari atau tidak bahwa, strategi memiliki andil

dalam setiap pengambilan keputusan manajerial dan juga secara teoritis

menjadi suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari setiap organisasi. Strategi

sebagai perencanaan suatu organisasi dalam menjalankan kegiataannya untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sementara itu, Fauklner dan Johnson dalam bukunya Michael Amstrong

(2003:38) strategi memperhatikan sungguh-sungguh arah jangka panjang dan

cakupan organisasi. Strategi juga secara kritis memperhatikan dengan sunguh-

sungguh posisi organisasi itu sendiri dengan memperhatikan lingkungan dan

secara khusus memperhatikan pesaingnya. Strategi memperhatikan secara

sungguh-sungguh pengadaan keunggulan kompetitif, yang secara ideal

berkelanjutan sepanjang waktu, tidak dengan manuver teknis, tetapi dengan

menggunakan perspektif jangka panjang secara keseluruhan. Pada dasarnya,

Page 36: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21  

strategi adalah mengenai penetapan tujuan (tujuan strategi) dan mengalokasikan

atau menyesuaikan sumber daya dengan peluang (strategi berbasis dumber daya)

sehingga dapat mencapai kesesuaian stratejik diantara mereka. Dalam bukunya,

Michael Amstrong (2003:39) memberikan tiga konsep utama dalam strategi

yakni:

1. Keunggulan kompetitif Konsep keunggulan kompetitif ini diformulasikan oleh Porter (1985). Keunggulan kompetitif, seperti yang dikatakannya timbul dari sebuah perusahaan yang menciptakan nilai untuk pelanggannya. Kemudian, dia mengembangkan kerangka kerjanya yang terkenal mengenai tiga strategi generik yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, ketiga hal tersebut adalah : a. Inovasi

Menjadi produser yang unik. b. Kualitas

Menyampaikan barang dan jasa yang berkualitas tinggi kepada pelanggan. c. Kepemimpinan biaya

Hasil kebijakan yang direncanakan bertujuan kepada pengelolaan pengurangan pengeluaran.

2. Kapabilitas khusus Merupakan karakteristik yang tidak dapat ditiru oleh pesaing, atau sulit sekali ditiru. Kapabilitas khusus atau kompetensi inti, mendiskripsikan sesuatu yang secara khusus atau unik dapat dilakukan oleh organisasi. Empat kriteria yang diusulkan oleh Barry dalam bukunya Michael Amstrong (2003:41) mengatakam dalam menentukan apakah sumber daya dapat dianggap sebagai kapabilitas khusus atau kompetensi khusus: a. Penciptaan nilai bagi pelanggan b. Memiliki sesuatu yang sangat langka c. Tidak dapat ditiru d. Tidak ada subsitusinya

3. Kesesuaian stratejik Menyatakan bahwa untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif perusahaan, maka harus menyesuaikan kapabilitas dan sumber daya yang ada dengan peluang yang tersedia dalam lingkungan ekternal. Seperti halnya yang disimpulkan oleh Hofer dan Schendel (1986) dalam Michael Amstrong (2003:42): Bagian penting dari tugas manajemen puncak pada saat ini adalah memasukkan kompetensi organisasi yang sesuai (sumber daya internal; dan

Page 37: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22  

ketrampilan) dengan peluang dan resiko yang diciptakan oleh perubahan lingkungan sehingga akan efektif dan efisien sepanjang waktu seperti ketika sumber daya akan direncanakan.

Sementara itu, dalam menetapkan suatu strategi dibutuhkan berbagai

informasi yang dapat memperkaya organisasi dalam menetapkan alternatif-

alternatif. Sarah Kaplan dan Paula Jarzabkowski (2006:7-8) dalam AIM Working

Paper Series: 047-August-2006 menegaskan bahwa:

“Indeed, much of the information needed for making strategy may be unclear or conflicting. As strategy is about the future, there will always be an aspect that cannot be known, so that setting a strategy means deciphering existing information and deriving a point of view about what to do. Such uncertainty can result in myriad interpretations about what is going on and what should be done.” (Memang, sebagian besar informasi yang dibutuhkan untuk membuat strategi mungkin tidak jelas atau bertentangan. Seperti strategi adalah tentang masa depan, akan selalu ada sebuah aspek yang tidak dapat diketahui, sehingga penetapan strategi berarti mengartikan informasi yang ada dan menurunkan sudut pandang tentang apa yang harus dilakukan. Ketidakpastian tersebut dapat menghasilkan berbagai interpretasi tentang apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan).”

Dari pemikiran diatas, dijelaskan bahwa informasi yang dibutuhkan

untuk membuat strategi mungkin tidak berhubungan bahkan bertentangan.

Strategi merupakan sesuatu yang dilakukan organisasi di masa depan. Maka

dalam membuat strategi, organisasi perlu menggali informasi yang ada tentang

apa yang harus dilakukan organisasi. Sehingga akan didapatkan informasi yang

lengkap tentang peluang dan ancaman yang dapat digunakan dalam menetapkan

strategi. Sedangkan Hax dan Majluf (dalam Salusu,2004:100) mencoba

Page 38: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23  

menawarkan rumusan yang komprehensif tentang strategi sebagai berikut.

Strategi:

1. Ialah suatu pola keputusan yang konsisten, menyatu dan integral; 2. Menentukan dan menampilkan tujuan organisasi dalam artian sasaran

jangka panjang, program bertindak, dan prioritas alokasi sumber daya; 3. Menyeleksi bidang yang akan digeluti atau akan digeluti organisasi; 4. Mencoba mendapatkan keuntungan yang mampu bertahan lama,

dengan memberikan respon yang tepat terhadap peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal oganisasi, dan kekuatan serta kelemahanya;

5. Melibatkan semua tingkat hierarki dari organisasi.

Di lain pihak, Bryson (2005:189), mengemukakan bahwa strategi dapat

dipandang sebagai pola tujuan, kebijakan, program, tindakan, keputusan atau

alokasi sumber daya yang mendefinisikan bagaimana organisasi itu, apa yang

dikerjakan organisasi, dan mengapa organisasi melakukannya. Oleh karena itu

strategi merupakan perluasan misi guna menjembatani organisasi dan

lingkungannya. Strategi biasanya digunakan untuk mengatasi isu strategis,

strategi menjelaskan respon organisasi terhadap pilihan kebijakan pokok. Lain

halnya dengan J. Salusu (2004:101) mengatakan bahwa:

Strategi adalah suatu seni yang menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai sasarannya melalui hubungan yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan.

Kotten (dalam Salusu, 2004:105) mencoba menjelaskan mengenai tipe-

tipe strategi. Tipe-tipe strategi yang yang ia kemukakan berikut ini sering pula

dianggap sebagai suatu hierarki. Tipe-tipe strategi yang dimaksud adalah sebagai

berikut :

Page 39: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24  

a. Corporate Strategy (strategi organisasi)

Strategi ini berkaitan dengan perumusan misi, tujuan, nilai-nilai

dan inisiatif-inisiatif stratejik yang baru. Pembatasan-pembatasan

diperlukan, yaitu apa yang dilakukan dan untuk siapa.

b. Program Strategy (strategi program)

Strategi ini lebih memberikan perhatian kepada implikasi-

implikasi stratejik dari program tertentu. Apa kira-kira

dampaknya apabila program tertentu diperkenalkan, apa

dampaknya bagi sasaran organisasi

c. Resource Support Strategy (strategi pendukung sumber daya)

Strategi ini memusatkan perhatian pada memaksimalkan sumber-

sumber daya esensial yang tersedia guna meningkatkan kualitas

kinerja organisasi. Sumber daya itu dapat berupa tenaga,

keuangan, teknologi dan sebagainya.

d. Institutional Strategy (strategi kelembagaan)

Fokus dari strategi ini adalah mengembangkan kemampuan

organisasi untuk melaksanakan inisiatif-inisiatif stratejik.

Setiap strategi yang disusun, diharapkan dapat secepatnya

dilaksanakan agar dapat segera bisa mencapai tujuan organisasi. Untuk bisa

mencapai tujuan organisasi, menurut Hatten dan Hatten (dalam Salusu,

2004:107) mengatakan bahwa terdapat prinsip-prinsip agar strategi bisa

sukses, yaitu :

Page 40: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25  

1. Strategi haruslah konsisten dengan lingkungannya 2. Setiap organisasi tidak hanya membuat satu strategi 3. Strategi yang efektif hendaknya memfokuskan dan menyatukan

semua sumber daya tidak menceraiberaikan satu dengan yang lainnya 4. Strategi hendaknya memusatkan perhatian pada apa yang merupakan

kekuatannya dan tidak pada titik-titik yang justru adalah kelemahannya 5. Sumber daya adalah sesuatu yang kritis 6. Strategi hendaknya memperhitungkan resiko yang tidak terlalu besar 7. Strategi hendaknya disusun di atas landasan keberhasilan yang telah

dicapai 8. Tanda-tanda dari suksesnya strategi ditampakkan dengan adanya

dukungan dari pihak-pihak yang terkait, dan terutama dari para eksekutif, dari semua pimpinan unit kerja dalam organisasi Sama halnya Fuchs and his colleagues (Fuchs et al, 2000) dalam Gursoy,

Guner (2009:214) mengemukakan bahwa:

”The key dimensions of effective strategy development and implementation as orchestrating all the elements of strategy around a powerful core theme and alignment of coherent product-market focus supported by operating capabilities and resources. (Dimensi kunci dari efektifitas pengembangan strategi dan implementasi seperti mengarang musik semua unsur-unsur strategi di sekitar kekuatan tema inti dan meluruskan fokus pasar produk yang padu didukung dengan operasi kemampuan dan sumber daya.)” (International Journal of Bussines and Emerging Market, 2009: 214)

Dalam jurnal tersebut, dijelaskan bahwa dimensi kunci dari membangun

dan implementasi strategi yang efektif itu seperti mengarang musik semua unsur

disekitar inti tema yang kuat dan hubungan fokus produk pemasaran yang

berurutan didukung oleh kemampuan beroperasi dan sumber daya.

Strategi selayaknya merupakan respon terhadap harapan-harapan

masyarakat dan apa yang menjadi prioritas dalam kelompok masyarakat yang

Page 41: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26  

dilayani. Harapan dan kepentingan masyarakat itu diseimbangkan dengan

harapan dan kepentingan dari para eksekutif dan para karyawan organisasi. Jadi,

diperlukan keserasian atau harmoni antara kepentingan organisasi dan

kepentingan masyarakat. Strategi yang mengabaikan kepentingan masyarakat

tidak akan memberikan hasil yang memuaskan dan dikehendaki oleh para

eksekutif (Salusu, 2004:110). Dari berbagi definisi yang dikemukakan oleh para

ahli tersebut, secara umum strategi dapat diartikan sebagai suatu cara yang

digunakan oleh manajer atau manajemen puncak untuk mencapai tujuan

organisasi. Strategi merupakan landasan awal bagi sebuah organisasi dan

elemen-elemen di dalamnya untuk menyusun langkah-langkah atau tindakan-

tindakan dengan memperhitungkan faktor-faktor internal dan eksternal dalam

rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Dalam keberhasilan berjalanya sebuah strategi, Bryson menganggap

sangat ditentukan oleh proses penyusunan strategi. Menurut Bryson, terdapat

delapan tahapan dalam proses penyusunan strategi, yaitu :

1. Memprakarsai dan menyepakati suatu proses perencanaan strategi. 2. Mengidentifikasi mandat strategi. 3. Memperjelas misi dan nilai-nilai organisasi. 4. Menilai lingkungan eksternal: peluang dan ancaman 5. Menilai lingkungan internal : kekuatan dan kelemahan. 6. Mengidentifikasi isu strategi yang dihadapi organisasi. 7. Merumuskan strategi untuk mengelola isu-isu 8. menciptakan visi organisasi yang efektif bagi masa depan.

Delapan langkah diatas menurut Bryson harus mengarah kepada

tindakan, hasil, dan evaluasi. Dan setiap tindakan, hasil dan evaluasi tersebut

Page 42: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27  

harus ada setiap langkah, dengan kata lain implementasi dan evaluasi tidak harus

menunggu sampai akhir namun menjadi bagian yang menyatu dari proses dan

terus menerus (Bryson, 2005:55).

Selanjutnya dalam hal ini untuk melihat strategi yang ada di DPD Partai

Golkar Kabupaten Boyolali dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten

Boyolali, peneliti mengacu pada langkah-langkah proses perencanaan strategis

Bryson. Peneliti hanya membatasi pada empat langkah saja yaitu dimulai dari

langkah menilai lingkungan eksternal (peluang dan ancaman), menilai

lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan), mengidentifikasi isu strategis dan

merumuskan strategi untuk mengelola isu-isu. Hal ini dikarenakan organisasi

yang diteliti sudah mempunyai visi dan misi.

1) Menilai Lingkungan eksternal : Peluang dan Ancaman

Lingkungan eksternal adalah suatu kekuataan yang berada diluar

perusahaan dimana perusahaan tidak mempunyai pengaruh sama sekali

trhadapnya (uncontrollable) sehingga perubahan-perubahan yang terjadi pada

lingkungan ini akan mempengaruhi kinerja semua perusahaan dalam industri

tersebut (Agustinus Sri Wahyudi, 1995:47), jadi lingkungan eksternal merupakan

lingkungan diluar organisasi yang tidak dikendalikan oleh organisasi, namun

mempengaruhi organisasi. Lingkungan ini terdiri atas dua variabel yaitu peluang

dan ancaman. Peluang adalah berbagai situasi lingkungan yang menguntungkan

bagi suatu organisasi, yaitu perubahan undang-undang yang membuka

kesempatan baru dalam kegiatan usaha, identifikasi segmen pasar yang belum

Page 43: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28  

diperhatikan, perubahan dalam kondisi persaingan. Ancaman adalah faktor-faktor

lingkungan yang tidak menguntungkan organisasi, seperti : masuknya pesaing

baru pertumbuhan ekonomi yang pesat, undang-undang yang terlalu membatasi,

dan sebagainya (Siagian, 2004:173). Analisis lingkungan eksternal dalam

penelitian ini dilakukan melalui:

a) Identifikasi terhadap perubahan sistem politik, ekonomi,

fenomena dan perkembangan teknologi yang dapat

mempengaruhi aktivitas-aktivitas organisasi.

b) Identifikasi pihak-pihak berkepentingan (stakeholder) yang

meliputi:

1. Konsumen

Konsumen yang dimaksud di sini adalah pemilih yang

merupakan kelompok sasaran organisasi (Partai Golkar),

untuk itu perlu bagi organisasi mengetahui karakteristik dan

minat pasien.

2. Kolaborator

Kolaborator adalah pihak-pihak yang bekerja sama dengan

Partai Golkar dlam menjalankan aktivitasnya khususnya

dalam perolehan suara dalam pemilukada.

3. Kompetitor

Kompetitor adalah pesaing yang menjadi ancaman bagi

organisasi dalam menjalankan aktivitasnya. Oleh karena itu,

Page 44: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29  

oganisasi perlu menyusun langkah-langkah strategis agar apa

yang disajikan dapat menjadi daya tarik pemilih dalam

pemilukada.

2) Menilai Linkungan Internal : Kekuatan dan Kelemahan

Lingkungan internal adalah lebih pada analisis intern perusahaan dalam

rangka menilai tau mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan (Agustinus Sri

Wahyudi, 1995:49). Lingkungan internal merupakan situasi dan kondisi

organisasi yang saling mempengaruhi serta terkait dengan misi, mandat, tugas

dan fungsi organisasi tersebut dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.

Adapun variabel dari lingkungan internal adalah kekuatan dan kelemahan.

Kekuatan adalah merupakan kompetensi khusus yang tedapat dalam organisasi

yang menjadi keunggulan komparatif organisasi tersebut. Kompetensi tersebut

meliputi sumber daya, ketrampilan, produk andalan dan sebagainya yang

membuat organisasi lebih kuat dari pesaingnya dalam memuaskan kebutuhan

pelanggan (pemilih). Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam hal

sumber daya, ketrampilan, dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi

penampilan kinerja organisasi yang memuaskan (Siagian, 2004: 172-173).

Hasil identifikasi terhadap lingkungan tersebut memberikan gambaran

mengenai kekuatan (strenght), Kelemahan (weakness), peluang (opportunity),

dan ancaman (treath) yang dijabarkan sebagai berikut :

Page 45: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30  

a) Kekuatan (strenght) adalah keunggulan dalam sumber daya,

ketrampilan atau keunggulan lainya yang dimiliki organisasi

dan tidak dimiliki pesaing.

b) Kelemahan (weakness) adalah keterbatasan atau kekurangan

dalam hal sumber daya, ketrampilan dan kemampuan yang

dapat menghambat pelaksanaan aktivitas organisasi.

c) Peluang (opportunity) adalah kondisi yang menguntungkan

organisasi, seperti perubahan peraturan, perubahan teknologi,

dan perubahan minat pemilih.

d) Ancaman (treath) adalah kondisi yang tidak menguntungkan

organisasi dan merupakan pengganggu dalam kelancaran

aktivitas organisasi, seperti perubahan dan munculnya pesaing.

3) Mengidentifikasi Isu Strategis Yang Dihadapi Organisasi

Setelah pengidentifikasian lingkungan internal dan eksternal kemudian

langkah selanjutnya adalah melakukan identifikasi terhadap isu-isu strategis. Isu-

isu strategis adalah faktor-faktor lingkungan yang berasal dari lingkungan yang

berasal dari dalam maupun luar organisasi yang akan memberikan pengaruh

langsung terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai tujuanya (Crown

Dirgantoro, 2001:45). Indentifikasi isu organisasi adalah merupakan jantung

dalam proses penyusunan strategi. Karena hal ini sangat terkait dengan pemilihan

kebijakan pokok organisasi yang didasarkan pada kekuatan dan peluang yang

Page 46: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31  

dimiliki serta meminimalkan kelemahan dan ancaman yang ada. Setidaknya ada

tiga macam isu strategis yang akan dihadapi organisasi:

1. Isu-isu yang tidak dibutuhkan tindakan sekarang, namun isu tersebut

harus terus dipantau.

2. Isu-isu dapat ditangani sebagai bagian dari strategi reguler organisasi.

3. Isu-isu yang memerlukan tanggapan segera dan tidak dapat ditangani

dengan strategi yang bersifat reguler.

Mengidentifikasi isu-isu strategis merupakan tahapan yang paling

menentukan dalam proses perencanaan strategi, identifikasi ini dilakukan dengan

berdasarkan dari analisis SWOT. SWOT dalah merupakan akronim dari Strenght

(kekuatan), Weakness (kelemahan), Oportunities (peluang), dan Treaht

(ancaman). Dalam proses perencanaan strategi model Bryson, langkah 4 dan 5

mengarsip peluang dan ancaman eksternal maupun kekuatan dan kelemahan

internal. Dari hasil penilaian tersebut akan menjadi wahana untuk

mengidentifikasi isu-isu strategi, sebab isu strategi berkenaan dengan bagaimana

organisasi berhubungan dengan lingkungan yang lebih besar dimana organisasi

menjadi penghuni.

Manfaat menggunakan analisis SWOT (Bryson, 2007:147) adalah :

Pertama, membantu berfikir logis para pengambil keputusan kunci, yaitu dalam

memilih alternatif stategis. Kedua, dengan pendekatan ini akan diperoleh

gambaran mengenai posisi organisasi atau perusahaan, yaitu dengan melihat

Page 47: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32  

perbandingan antara kekuatan dan peluang yang dimiliki juga kelemahan dan

ancaman dimasa depan.

Alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu stategis adalah

matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana

peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi suatu organisasi dapat disesuaikan

dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.

Setelah diidentifikasi kemudian isu strategis tersebut harus diurutkan

berdasarkan urutan prioritas, logis, atau aturan temporal sebagai urutan temporal

sebagai pendahuluan dalam pengembangan strategi dalam langkah berikutnya

strategi dipandang sebagai pola tujuan, kebijakan program, tindakan, keputusan,

alokasi sumber daya yang mendefinisikan bagaimana organisasi itu, apa yang

dikerjakan, dan mengapa organisasi melakukanya. Untuk menentukan

strategisnya sebuah isu dapat menggunakan teknik “Litmust Test” yaitu setiap

isu strategis yang sudah teridentifikasi diberikan tiga belas pertanyaan. Dari

setiap petanyaan kemudian diberikan penilaian. Isu yang memiliki skor tertinggi

adalah isu yang benar-benar strategis dan isu operasional adalah yang memiliki

skor terendah. Penentuan skor sebagai berikut :

• Skor 1 untuk isu yang bersifat operasional.

• Skor 2 untuk isu yang cukup strategis.

• Skor 3 untuk isu yang sangat strategis.

Page 48: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33  

Dari hasil peralian antara jumlah soal dan skor diperoleh nilai tertinggi 39

dan terendah 13. Sehingga ditrapkan kategorisasi sebagai berikut:

• Nilai 13-21 untuk isu kurang strategis

• Nilai 22-30 untuk isu cukup strategis

• Nilai 31-39 untuk isu sangat strategis

Untuk memperjelas akan peneliti sajikan dalam bentuk lembar kerja

dibawah ini:

Page 49: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34  

Tabel 2.1 Tes Litmus untuk Isu-Isu Strategis

Operasional........................................Strategis

Pertanyaan (1) (2) (3)

1. Kapan tantangan atau peluang isu-isu strategis ada dihadapan anda?

Sekarang Tahun Depan Dua Tahun

atau lebih dari sekarang

2. Seberapa luas isu akan berpengaruh pada organisasi anda?

Unit atau devisi tunggal

Beberapa devisi

Seluruh Departemen

3. Seberapa banyak resiko/pluang keuangan organisasi anda?

Kecil Sedang Besar

4. Apakah strategi bagi pemecahan membutuhkan: a.Pengembangan

saaran program?

b.Perubahan signifikan dalam sumber-sumber atau jumlah pajak

c.Perubahan signifikan dalam ketepatan peraturan?

d.Penambahan modifikasi fasilitas?

e.Penambahan staff yang signifikan?

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Tidak

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Page 50: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35  

4) Merumuskan Strategi untuk mengelola isu-isu

“Strategi dapat dipandang sebagai pola tujuan, kebijakan, program,

tindakan, keputusan alokasi sumber daya yang mendefinisikan

Pertanyaan (1) (2) (3)

5. Bagaimana pendekatan terbaik bagi pemecahan isu?

Jelas, siap untuk diemplementasikan

Parameter luas, agak terperinci

Terbuka luas

6. Tingkat manajemen manakah yang dapat menetapkan bagaimana menanggulangi isu?

Pengawas staff lini Ketua Tim sukses

Ketua

7. Konsekuensi apakah yang mungkin terjadi bila isu tidak diselesaikan? Ada gangguan

efisiensi

Kekacauan kinerja

organisasi, kehilangan

sumb er dana

Kekacauan kinerja

organisasi jangka

panjang, biaya besar,

merosotnya perolehan

suara

8. Seberapa banyak departemen lain dipengaruhi oleh isu ini dan harus dilibatkan dalam pemecahan?

Tidak ada Satu sampai tiga

Empat atau lebih

9. Bagaimana sensitifitas isu ini terhadap nilai sosial, politik, religius, dan kultural?

Lunak sedang keras

Page 51: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36  

bagaimana organisasi itu, apa yang dilakukan, dan mengapa organisasi

itu melakukanya”. (Bryson, 2005:189)

Jadi, merumuskan strategi adalah merumuskan program-program strategis

atau alternatif kebijakan mendasar yang akan dilakukan organisasi untuk

mengelola isu. Pada tahap ini dirumuskan program-program strategis, alternatif-

alternatif kebijakan mendasar yang akan dilakukan organisasi untuk menanggapi

isu strategis yang berada pada tahap sebelumnya.

Untuk merumuskan strateginya digunakan analisis SWOT dengan melihat

faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan

ancaman). Dengan menggunakan analisis SWOT tersebut akan diperoleh

kemungkinan alternatif strateginya. Berikut ini Matriks analisis SWOT:

Tabel 2.2 Matriks Analisis SWOT

IFAS EFAS

STRENGHTS (S) Tentukan 5-10 faktor-

faktor kekuatan internal

WEAKNESSES (W) Tentukan 5-10 faktor-

faktor kelemahan internal

OPPORTUNITIES (O) Tentukan 5-10 faktor yang menjadi peluang

ekstrnal

STRATEGI (SO) Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan peluang

STRATEGI (WO) Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan untuk

memanfaatkan peluang THREATS (T)

Tentukan 5-10 faktor yang menjadi ancaman

ekstrnal

STRATEGI (ST) Ciptakan strategi yang menggunkan kekuatan

untuk mengatasi ancaman

STRATEGI (WT) Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan dan

menghindari ancaman Sumber: Matriks Analisis SWOT (Freddy Rangkuti, 2001:31)

Page 52: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37  

a. Strategi SO

Strategi ini dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk

merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

b. Strategi ST

Strategi yang dibuat dengan menggunakan kekuatan yang similiki

untuk mengatasi ancaman.

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada

dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

d. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan

berusaha meminimalkan kelemahan yan ada serta menghindari

ancaman.

Dari Matrik SWOT diatas dapat digambarkan diagram SWOTnya

sebagai berikut:

Page 53: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38  

Gambar 2.1 Diagram Analisisis SWOT

1. Mendukung Strategi Agresif

3. Mendukung Strategi Turnaround

4. Mendukung strategi defensif 2. Mendukung Strategi Diversifikasi

(Freddy Rangkuti, 2001:19)

• Kuadran 1

Ini merupakan situasi yang menguntungkan. Perusahaan tersebut

memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan

peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi

ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Groth

Orinted System)

• Kuadran 2

Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih

memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus

diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan

peluang jangka panjang dengan cara strategi diversivikas

(produk/pasar)

Berbagai Peluang

Kekuatan Internal 

Berbagai Ancaman 

Kelemahan Internal 

Page 54: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39  

• Kuadran 3

Perusahaan menghadapi peluang pasar yang besar, tetapi dilain

pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.

Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan Question Mark

pada BCG matrik. Fokus strategi perusahaan ini adalah

meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga

dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

• Kuadran 4

Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,

perusahaan terebut menghadapi ancaman dan kelemahan internal.

Ada beberapa cara juga untuk menentukan atau menyusun strategi

menurut Hadari Nawawi, 2000:176-177, diantaranya adalah:

1. Strategi Agresif

Strategi ini dilakukan dengan membuat program-program dan

mengatur langkah-langkah atau tindakan mendobrak penghalang,

rintangan, atau ancaman untuk mencapai keunggulan/prestasi

yang ditargetkan.

2. Strategi Konsevatif

Strategi ini dilakukan dengan membuat program-program dan

mengatur langkah-langkah atau tindakan dengan cara sangat

berhati-hati disesuaikan dengan kebisasaan yang berlaku.

Page 55: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40  

3. Strategi Difensif

Strategi ini dilakukan dengan membuat program-program dan

mengatur langkah-langkah atau tindakan untuk mempertahankan

kondisi keunggulan atau prestasi yang sudah dicapai.

4. Strategi Kompetitif

Strategi ini dilakukan dengan membuat program-program dan

mengatur langkah-langkah atau tindakan untuk mewujudkan

keunggulan yang melebihi organisasi non profit lainya yang sama

posisi dan jenjangnya sebagai paratur pemerintah.

5. Strategi Inovatif

Strategi ini dilakukan dengan membuat program-program, proyek

dan mengatur langkah-langkah atau tindakan agar organisasi non

profit selalu tampil sebagai pelopor pembaharuan dalam bidang

pemerintahan khususnya dibidang tugas pokok masing-masing,

sebagai suatu keunggulan.

6. Strategi Diversivikasi

Strategi ini dilakukan dengan membuat program-program, proyek

dan mengatur langkah-langkah atau tindakan berbeda dari strategi

yang biasanya dilakukan sebelumnya, atau berbeda dari strategi

yang dipergunakanorganisasi non profit lainya dibidang politik

dan dalam melaksanakan pembangunan.

Page 56: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41  

7. Strategi Preventif

Strategi ini dilakukan dengan membuat program-program, proyek

dan mengatur langkah-langkah atau tindakan untuk mengoreksi

dan memperbaiki kekeliruan, baik yang dilakukan oleh organisasi

sendiri maupun yang diperintahkan oleh organisasi diatasnya.

2. Partai Politik

Dalam pencalonan kepala daerah di setiap daerah, setiap bakal calon

kepala daerah memerlukan kendaraan politik untuk maju menjadi seorang

calon kepala daerah, kendaraan politik tersebut adalah sebuah organisasi

dimana organisasi tersebut bertujuan menguasai pemerintahan di daerah

tersebut, organisasi tersebut adalah partai politik.

Definisi partai politik sendiri dalam Undang-undang no. 2 tahun 2008

dijelaskan bahwa partai politik adalah sebuah organisasi yang dibentuk oleh

sekelompok warga Negara Indonesia secara suka rela atas dasar kesamaan

kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan

politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan

Negara Kesatuan Republik Indonesia bedasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Definisi partai politik menurut Sigmund Neumann dalam Miriam

Budiardjo (1981:14) adalah sebagai berikut :

Page 57: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42  

“Partai politik adalah organisasi artikulatif yang terdiri dari pelaku-pelaku politik yang aktif dalam masyarakat, yaitu mereka yang memusatkan perhatianya pada pengendalian kekuasaan pemerintahan dan yang bersaing untuk memperoleh dukungan rakyat, dengan beberapa kelompok lain yang mempunyai pandangan yang berbeda-beda.”

Dari pendapat Sigmund Neuman diatas dapat dijelaskan bahwa partai

politik adalah merupakan sebuah organisasi yang beranggotakan orang-orang

yang aktif dalam politik dimana anggota organisasi tersebut hanya

memusatkan perhatian kepada sector pengendalian kekuasaan pemerintah

untuk mendapatkan suara mayoritas.

Sedangkan R.H Soltau dalam Haryanto (1984;7) menjelaskan bahwa

partai politik adalah sekelompok warga Negara yang sedikit banyak

terorganisir, yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik dan memanfaatkan

kekuasaanya untuk memilih yang bertujuan untuk menguasai pemerintahan

dan melaksanakan kebijaksanaan umum mereka.

Pengertian partai politik juga disampaikan oleh Carl Frederich bahwa

partai politik adalah merupakan sekelompok manusia yang terorganisir secara

stabil dalam tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap

pemerintahan bagi pemimpin partainya dan berdasarkan kepenguasaan ini,

memberikan manfaat kepada anggota partai yang bersifat idiil maupun

materiil.

Page 58: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43  

Sedangkan Ranney dan Kendall dalam Firmanzah (2008:67)

berpendapat bahwa tujuan partai politik adalah mendapatkan kekuasaan dan

melakukan kontrol terhadap orang-orang yang duduk dalam pemerintahan

sekaligus kebijakanya.

Dari beberapa pangertian diatas dapat disimpulkan bahwa partai

politik adalah sebuah oraganisasi yang dibentuk oleh sekelompok warga

Negara yang beranggotakan orang-orang yang aktif dalam dunia politik

dimana tujuan dari organisasi tersebut adalah untuk mendapatkan kekuasaan

yang seluas-luasnya agar dapat memberikan sebuah imbalan kepada

organisasinya serta dapat mencapai tujuan bersama dari beberapa gabungan

organisasi dan menjaga kesatuan nasional Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

La Palombara dan Weiner dalam Firmanzah (2008:67) mengatakan

bahwa ada empat karakteristik dasar yang menjadi ciri khas organisasi yang

dikategorikan partai politik seperti yang disampaikan oleh Duverger

(Firmanzah, 2008:67) bahwa partai politik sebagai suatu organisasi yang khas

dan berbeda denga organisasi lainya. Ciri khas tersebut adalah:

1. Organisasi Jangka Panjang

Organisasi politik harus bersifat jagka panjang, diharapkan dapat

hadi terus menerus walaupun pendirinya sudah tidak ada lagi.

Page 59: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44  

Partai politik bukan sekedar gabungan dari orang-orang yang setia

kepada pemimpin yang berkharismatik. Partai politik hanya akan

berfungsi dengan baik sebagai organisasi ketika ada sistem dan

prosedur yang mengatur aktivitas organisasi, dan ada mekanisme

suksesi yang dapat menjamin keberlangsungan partai politik untuk

jangka waktu yang lama.

2. Struktur Organisasi

Partai politik hanya akan dapat menjalankan fungsi politiknya

apabila didukung oleh struktur organisasi, mulai dari tingkat local

sampai nasional, dan ada pola interaksi yang teratur di antara

keduanya. Struktur oganisasi yang sistematis dapat menjamin

aliran informasi dari bawah ke atas maupun dari atas ke bawah,

sehingga nantinya akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi

fungsi control dan koordinasi.

3. Tujuan Berkuasa

Partai politik didirikan untuk mendapatkan dan mempertahankan

kekuasaan dilevel local dan nasional, sehingga dalam setiap tujuan

partai politik adalah mendapatkan kekuasaan nasional dan lokal.

Inilah salah satu yang membedakan partai politik dengan

organisasi yang lain.

Page 60: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45  

4. Membutuhakan Dukungan Publik yang luas

Dukungan publik yang luas adalah cara untuk mendapatkan

kekuasaan. Partai politik perlu mendapatkan dukungan luas dari

masyarakat. Dukungan inilah yang menjadi sumber legitimasi

untuk berkuasa. Karakteristik ini yang menunjukkan bahwa partai

politik harus mampu diterima dan sanggup memobilisasi sebanyak

mungkin elemen masyarakat. Semakin besar dukungan public yang

didapatkan partai politik, semakin besar juga legitimasi yang

diperolehnya.

Dari rumusan diatas terlihat bahwa Partai Golkar adalah merupakan

organisasi yang sangat dominan dengan 4 (empat) kriteria diatas, maka dalam

membicarakan partai politik tentunya tidak dapat lepas dari 4 (empat) kriteria

tersebut diatas dan demokrasi.

Demokrasi tidak dapat lepas juga dari kehidupan bernegara, karena

kekuasaan berada sepenuhnya di tangan rakyat. Seperti yang diungkapkan

oleh Diamonds, Linz, dan Lipset dalam Mohtar Mas’oed (1994;11)

mendefinisikan demokrasi sebagai:

“suatu sistem pemerintahan yang memenuhi tiga syarat pokok: kompetisiyang sungguh-sungguh dan meluas diantara individu-individu dan kelompok-kelompok organisasi (terutama

Page 61: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46  

partai politik) untuk memperebutkan jabatan-jabatan pemerintah yang memiliki kekuasaan efektif, pada jangka waktu yang reguler dan tidak menggunakan daya paksa; partisipasi politik yang melibatkan sebanyak mungkin warga negara dalam pemilihan pemimpin atau kebijakan, paling tidak melalui pemilihan umum yang diselenggarakan secara reguler dan adil, sedemikian rupa sehingga tidak satu kelompok sosial (warga negara dewasa) yang dikecualikan; dan suatu tingkat kebebasan sipil dan politik, yaitu kebebasan berbicara, kebebasan pers, kebebsab membentuk dan bergabung ke dalam organisasi, yang cukup untuk menjamin integritas kompetisi dan partisipasi politik”.

Dari pendapat diatas diatas dijelaskan bahwa demokrasi adalah suatu

sistem dimana dalam pelaksanaanya harus melibatkan semua warga negara

untuk ikut serta dan dalam demokrasi tentunya bertujuan untuk mengisi

jabatan-jabatan politik yang berasal dari partai politik atau dari individu-

individu melalui mekanisme kompetisi yang sesuai aturan.

Salah satu bentuk dari demokrasi di Indonesia adalah Pemilihan

Kepala Daerah (Pemilukada) merupakan demokrasi lokal atau kehidupan

politik di daerah. Dalam Pemilukada partai politik mempunyai fungsi-fungsi

seperti apa yang tertera didalam Undang-Undang no. 32 Tahun 2004 Pasal 59

ayat (1) yang menjelaskan bahwa:

“Peserta Pemilihan Kepala Daerah dan wakil kepala daerah adalah pasangan calon yang diusulkan secara berpasangan oleh partai politik atau gabungan partai politik”

Dari isi Undang-undang tersebut dapat dilihat bahwa fungsi dari partai

poltik dalam pemilihan kepala daerah adalah sebagai kendaraan politik yang

Page 62: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47  

digunakan bakal calon kepala daerah untuk maju atau naik menjadi seorang

calon kepala daerah.

Selain fungsi tersebut fungsi partai poltik lainya yang berkaitan dengan

pemilihan kepala daerah juga tertuang pada pasal yang sama pada ayat (3)

yang menjelaskan bahwa paratai politik atau gabungan partai politik wajib

membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi bakal calon perseorangan

yang selanjutnya calon tersebut akan diseleksi melalui mekanisme yang

demokratis dan transparan.

Pemilukada merupakan rekruitmen politik yaitu penyeleksian rakyat

terhadap tokoh-tokoh yang yang mencalonkan diri sebagai kepala daerah baik

Gubernur/Wakil Gibernur maupun Bupati/Wakil Bupati atau Walikota/Wakil

Wali Kota. Jadi siapapun yang terpilih mengisi jabatan politik dan jabatan

publik tersebut dapat menguasai jalanya pemerintahan dan dapat menguasai

jalan kehidupan politik yang menguntungkan partai yang mengusungnya.

Aktor utama dalam Pemilukada adalah rakyat, Partai Politik, dan

Calon kepala daerah. Ketiga aktor tersebut terlibat langsung dalam kegiatan-

kegiatan yang dilaksanakan dalam rangkaian tahapan-tahapan kegiatan

pemilukada langsung seperti apa yang tertera dalam Pasal 65 ayat 3 Undang-

Undang No. 34 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah:

Page 63: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48  

1) Penetapan daftar pemilih

2) Pendaftaran dan penetapan calon kepala daerah/wakil kepala

daerah.

3) Kampanye

4) Pemungutan suara

5) Penghitungan suara

6) Penetapan pasangan calon kepala daerah / wakil kepala daerah

terpilih, pengesahan dan pelantikan.

Menurut Joko J. Prihatmoko (2005;205) Proses Pemilukada tidak

hanya tertuju pada 6 (enam) tahapan diatas saja tetapi masih ada tahapan-

tahapan yang masih harus dihadapi oleh calon Kepala Daerah seperti yang

digambarkan bagan dibawah ini:

Gambar 2.2 Model Sitem Pemilukada

 Partai 

Mayarakat 

Calon Kepala Daerah/Wakil  Kepala Daerah 

Penyelenggaraan 

1. Pendaftaran Pemilih

2. Kampanye 3. Pemunguta

n suara 4. Penghitung

an suara 5. Penetapan

calon pemilih

Kepala daerah/Wakil  Kepala daerah 

Umpan Balik

Page 64: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49  

Dari gambar tersebut terlihat bahwa keterlibatan Partai Politik dalam

proses Pemilukada sangat nampak jelas yaitu sebagai jalan calon kepala

daerah untuk ikut serta dalam kompetisi pengisian jabatan politik itu. Partai

Politik yang berhak megusung calon atau mencalonkan pasangan adalah partai

politik yang mendapatkan perolehan sekurang-kurangnya 15% dari akumulasi

perolehan suara sah dalam Pemilihan Umum Anggota DPRD didaerah yang

bersangkutan atau gabungan-gabungan partai politik yang perolehan suaranya

mencapai 15% dalam Pemilhan Umum. Partai Golkar Kabupaten Boyolali

dalam hal ini sudah dapat mengusungkan calonya karena pada waktu

pemilihan DPRD, Partai Golkar mendapatkan 85.775 suara atau sebanyak

16,52% suara.

3. Strategi Partai Golkar

Menurut Haryanto (1984;80) partai-partai politik termasuk Partai

Golkar mengikuti pemilu karena mempunyai tujuan untuk memperoleh

kekuasaan, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah ikut serta dalam

pemilihan umum, baik pemilihan umum DPRD ataupun pemilihan umum

Kepala Daerah. Dengan melalui pemilihan umum, Partai Golkar yang

berkedudukan sebagai kontestan berusaha bersaing dengan kontestan yang

lainya untuk memperoleh dukungan sebanyak mungkin dari pendukungnya.

Page 65: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50  

Partai Politik yang mendapatkan dukungan yang paling besar dari

rakyat, dengan sendirinya dapat menempatkan paling banyak dalam jabatan-

jabatan publik atau politik maka partai-partai politik tersebut bisa memperoleh

kekuasaan yang relatif besar dibandingkan dengan kekuasaan yang diperoleh

partai-partai politik yang lainya.

Guna mencapai tujuan memperoleh kekuasaan Partai Golkar, strategi

yang digunakan adalah dengan cara mengidentifikasi linkungan mengenai

kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan

ancaman (threath) yang dikenal dengan analisis SWOT.

a) Kekuatan (strenght) adalah keunggulan dalam sumber daya,

ketrampilan atau keunggulan lainya yang dimiliki organisasi

dan tidak dimiliki pesaing.

b) Kelemahan (weakness) adalah keterbatasan atau kekurangan

dalam hal sumber daya, ketrampilan dan kemampuan yang

dapat menghambat pelaksanaan aktivitas organisasi.

c) Peluang (opportunity) adalah kondisi yang menguntungkan

organisasi, seperti perubahan peraturan, perubahan teknologi,

dan perubahan minat pemilih.

d) Ancaman (treath) adalah kondisi yang tidak menguntungkan

organisasi dan merupakan pengganggu dalam kelancaran

aktivitas organisasi, seperti perubahan dan munculnya pesaing.

Page 66: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51  

Setelah pengidentifikasian lingkungan internal dan eksternal melalui

analisis SWOT kemudian langkah selanjutnya adalah melakukan identifikasi

terhadap isu-isu strategis berdasarkan hasil analisis SWOT yang kemudian

akan diurutkan berdasarkan urutan prioritas, logis, dan urutan temporal dalam

pengembangan strategi. untuk menentukan strategisnya sebuah isu dapat

menggunakan teknik “Litmus Test” yaitu setiap isu strategis yang sudah

teridentifikasi diberikan tiga belas pertanyaan. Dari setiap pertanyaan

kemudian diberikan penilaian. Isu yang memiliki skor tertinggi adalah isu

yang benar-benar strategis dan isu operasional yang memiliki skor terendah.

Berdasarkan identifikasi isu-isu strategi yang telah dilakukan, maka

Partai Golkar dapat membuat strategi menurut isu strategis mana yang

seharusnya dilakukan untuk mengurangi kelemahan dan meminimalisir

ancaman untuk mencapai tujuan untuk meraih kekuasaan.

B. Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran adalah landasan berfikir seseorang tentang

bagaimana ia menjelaskan suatu fakta atau hubungan antara faktor atau dapat

juga menjelaskan antar variabel atau hubungan antar variabel dengan

mengacu pada landasan teori. Untuk mempermudah memahami mengenai

Strategi DPD Partai Golkar Kabupaten Boyolali dalam Pemilihan Umum

Kepala Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2010.

Page 67: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52  

Kerangka berpikir ini berawal dari runtuhnya orde baru pada tahun

1998 yang mengakibatkan penurunan perolehan suara drastis oleh Partai

Golkar sehingga kesulitan dalam memperoleh kekuasaan, baik dari tingkat

pusat sampai tingkat daerah. Oleh karena, DPD Partai Golkar Kabupaten

Boyolali sebagai salah satu organisasi Partai Golkar di daerah yang

bertujuan untuk memberikan kekuasaan Partai Golkar di Kabupaten Boyolali

dituntut untuk memiliki strategi untuk merespon hal tersebut. Sehingga

mampu untuk mengembalikan kejayaan Partai Golkar pada masa orde baru.

Dalam menentukan strategi tersebut tentunya Partai Golkar akan

menghadapi lingkungan organisasi, baik yang ada dalam organisasi (internal)

dan yang ada diluar organisasi (eksternal). Misalnya kekuatan yang dimiliki

oleh DPD Partai Golkar Kabupaten Boyolali diantaranya merupakan partai

warisan orde baru yang bersifat reformis, calon yang sesuai dengan kriteria,

pendanaan yang kuat dari pasangan calon dan dari partai, kekompakan

anggota partai, perpecahan kader yang terjadi di partai pesaing Partai Golkar

dalam Pemilukada Kabupaten Boyolali, serta koalisi dengan salah satu partai

politik besar di Kabupaten Boyolali yang merupakan salah satu peluang yang

dimiliki Partai Golkar dalam memenangkan Pemilukada Kabupaten Boyolali

Tahun 2010

Namun DPD Partai Golkar Kabupaten Boyolali juga dihadapkan pada

hambatan-hambatan dan tantangan-tantangan seperti kuatnya persaingan

yang diberikan oleh calon lain dari PDI-P, PAN, dan Hanura yang ketiganya

Page 68: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53  

juga memiliki calon yang benar-benar dapat menyaingi calon dari Partai

Golkar, Penggalangan suara partai pemenang pemilu di Kabupaten Boyolali

yaitu PDI-P yang menjadi pesaing atau rival Partai Golkar serta rasa takut

dan kurang percaya kepada Partai Golkar setelah apa yang dilakukan pada

masa orde baru. Faktor-faktor tersebut merupakan ancaman dan hambatan

yang dihadapi Partai Golkar dalam memenangkan Pemilukada.

Oleh karena itu, dalam menghadapi berbagai kondisi tersebut DPD

Partai Golkar Kabupaten Boyolali perlu membuat strategi untuk Pemilukada

Tahun 2010 dengan menggunakan analisis SWOT dimana dalam melakukan

analisis SWOT ini langkah yang dilakukan yakni menganalisis lingkungan

eksternal dan internal DPD Partai Golkar Kabupaten Boyolali, langkah

selanjutnya mengidentifikasi isu-isu strategis kemudian menentukan strategi

DPD Partai Golkar Kabupaten Boyolali dalam pemenangan pemilukada

Partai Golkar.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dilihat pada bagan kerangka

berfikir dibawah ini:

Page 69: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54  

Page 70: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54  

Gambar 2.3

Kerangka Berpikir

Mandat, Visi, dan Misi DPD Partai Golkar

Kab. Boyolali

Analisis SWOT DPD Partai Golkar Kab.

Boyolali

Identifikasi Isu Strategi DPD Partai Golkar Kab.

Boyolali

Strategi DPD Partai Golkar kab. Boyolali dalam Pemilukada Kab.

Boyolali Tahun 2010

Lingkungan Internal DPD Partai Golkar Kab. Boyolali

Lingkungan Eksternal DPD Partai Golkar Kab. Boyolali

Page 71: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55 

 

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Mengacu pada perumusan masalah dan tujuannya, penelitian ini

merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif

adalah penelitian yang berusaha memecahkan masalah dengan memaparkan,

menggambarkan serta menganalisa keadaan atau fenomena sosial masyarakat

berdasarkan fakta-fakta yang ada.

Menurut H. B. Sutopo (2002:111), deskriptif kualitatif adalah metode

yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan cara mendeskripsikan

secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang

sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan. Jadi penelitian deskriptif

kualitatif digunakan untuk menyusun gambaran mengenai objek apa yang

diteliti dengan terlebih dahulu peneliti mengumpulkan data di lokasi

penelitian, lalu data itu diolah dan diartikan untuk kemudian dianalisa dari

data yang telah disajikan. Dalam penelitian ini berusaha untuk

mendeskripsikan secara mendalam tentang perencanaan strategi DPD Partai

Golkar Kabupaten Boyolali dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten

Boyolali Tahun 2010.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Dewa Pimpinan Daerah Partai Golkar

(DPD) Kabupaten Boyolali. Pemilihan lokasi penelitian ini didasari atas

Page 72: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56 

 

pertimbangan bahwa  organisasi inilah yang mempunyai tugas pokok

melaksanakan kegiatan-kegiatan Partai Golkar di Kabupaten Boyolali dan

Merupakan organisasi warisan orde baru yang dimana partai politik ini

mempunyai kekuatan pada masa orde baru serta penurunan suara yang drastis

pada saat reformasi mulai bergulir.

C. Sumber Data

Lofland dan Lofland dalam Lexy J. Moleong (2000:112)

mengungkapkan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah

kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti arsip,

dokumen, dan lain-lain. Pencatatan sumber data utama melalui wawancara

atau pengamatan merupakan hasil gabungan dari kegiatan melihat,

mendengar dan bertanya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sumber data sebagai

berikut :

a. Informan.

Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data manusia (informan/

narasumber) sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki

informasi. Peneliti dan narasumber memiliki posisi yang sama dan

narasumber bukan sekedar memberikan tanggapan pada yang diminta

peneliti, tetapi narasumber lebih memilih arah dan selera dalam

menyajikan informasi yang ia miliki (H.B. Sutopo, 2002:50).

Page 73: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57 

 

Informan dalam penelitian ini terdiri dari:

1) Anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten

Boyolali

2) Anggota Tim Sukses Pemilihan Kepala Daerah Partai Golkar.

3) Anggota Organisasi Sayap Partai Golkar (AMPI)

4) Masyarakat Boyolali

b. Dokumen atau arsip

Dokumen atau arsip merupakan bahan tertulis yang bergayutan

dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Banyak peristiwa yang

telah lama terjadi bisa diteliti dan dipahami atas dasar kajian dari

dokumen atau arsip-arsip yang berkaitan dengan permasalahan yang

diteliti (H.B. Sutopo, 2002:54).

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Wawancara mendalam

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan dengan maksud

tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Lexy J.

Moleong, 2000:135).

Tujuan utama melakukan wawancara adalah untuk menyajikan

konstruksi saat sekarang dalam suatu konsep mengenai pribadi, peristiwa,

Page 74: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58 

 

aktivitas, organisasi, perasaan, persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan

dan sebagainya, untuk merekonstruksi beragam hal seperti itu sebagai

bagian dari masa lampau, dan memproyeksikan hal-hal itu dengan

harapan yang bisa terjadi di masa yang akan datang (H.B Sutopo,

2002:58).

Dalam penelitian ini peneliti bertanya langsung kepada informan

dalam bentuk wawancara mendalam dengan menggunakan kerangka atau

daftar pertanyaan sebagai pedoman mengenai apa yang akan ditanyakan

supaya lebih terarah.

2. Observasi

Kegiatan observasi meliputi melakukan pengamatan, pencatatan

secara sistemik kejadian-kejadian, perilaku, objek-objek yang dilihat dan

hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang

dilakukan (Iskandar, 2009:121). Dalam hal ini peneliti mendatangi secara

langsung DPD Partai Golkar Kabupaten Boyolali untuk melakukan

pengamatan dan pencatatan terhadap objek yang diteliti.

3. Telaah Dokumen

Teknik pengumpulan data dengan cara analisis dokumen dilakukan untuk

mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen baik yang

berada di tempat penelitian ataupun yang berada di luar tempat

penelitian, yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut (Iskandar,

2009:134). Peneliti mengumpulkan dan memahami data-data yang

Page 75: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59 

 

diperoleh dari dokumen dan arsip sebagai pendukung dan pelengkap data

penelitian yang ada di DPD Partai Golkar Kabupaten Boyolali.

E. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan

purposive sampling. Menurut H.B Sutopo (2002:26) purposive sampling

adalah peneliti mempunyai kecenderungan untuk memilih informan yang

dianggap mengetahui informasi dan permasalahanya secara mendalam dan

dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap. Dalam pelaksanaan

pengumpulan data, pilihan informan dapat berkembang dengan kebutuhan

dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data.

F. Validitas Data

Pengembangan validitas data dapat digunakan dengan pemilihan teknik

trianggulasi. Trianggulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

trianggulasi data. Patton (dalam H.B Sutopo, 2002:79) menyatakan bahwa

dalam trianggulasi data, peneliti menggunakan beberapa sumber data yang

berbeda untuk mengumpulkan data yang sama. Dalam penelitian ini,

trianggulasi data dilakukan dengan menggunakan sumber data yang berbeda-

beda sehingga sumber data yang satu dan yang lainnya dapat saling

melengkapi untuk kemudian dapat dibandingkan dan diuji.

G. Teknik Analisis Data

Dalam proses analisis terdapat tiga alur kegiatan yang terjadi secara

bersamaan dan menentukan hasil akhir, tiga komponen tersebut menurut H.

B. Sutopo (2002:91-94) adalah :

Page 76: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60 

 

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang

merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data

dari fieldnote. Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan

penelitian. Bahkan prosesnya diawali sebelum pelaksanaan pengumpulan

data. Artinya, rreduksi data sudah berlangsung sejak peneliti mengambil

keputusan tentang kerangka kerja konseptual, melakukan pemilihan kasus,

menyusun pertanyaan penelitian, dan juga waktu cara menentukan cara

pengumpulan data yang akan digunakan.

Pada waktu pengumpulan data berlangsung, reduksi data dilakukan

dengan membuat ringkasan dari catatan data yang diperoleh dilapangan.

Dalam menyusun ringkasan tersebut peneliti juga membuat coding,

memusatkan tema dan menentukan batas-batas permasalahan, dan juga

menulis memo. Proses reduksi data berlangsung terus sampai laporan

akhir penelitian selesai disusun.

b. Penyajian Data

Penyajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi,

deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian

dapat dilakukan. Sajian ini merupakan kalimat yang disusun secara logis

dan sistematis, sehingga bila dibaca, akan bisa mudah dipahami berbagai

hal yang terjadi dan memungkinkan peneliti untuk berbuat sesuatu pada

analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pemahamannnya tersebut.

Sajian data ini harus mengacu pada rumusan masalah yang telah

Page 77: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61 

 

dirumuskan sebagai petanyaan penelitian, sehingga narasi yang tersaji

merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan

menjawab setiap permasalahan yang ada. Sajian data selain dalam bentuk

narasi kalimat, juga dapat meliputi berbagai jenis matriks, gambar atau

skema, jaringan kerja, kaitan kegiatan, dan juga tabel sebagai pendukung

narasinya.

c. Penarikan Simpulan

Simpulan perlu diverifikasi agar cukup mantab dan benar-benar

bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dilakukan aktivitas

pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan

cepat, mungkin sebagai akibat fikiran kedua yang timbul melintas pada

peneliti pada waktu menulis sajian data dengan melihat kembali sebentar

pada catatan lapangan.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis ,yaitu:

reduksi data, sajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi

berjalan bersama pada waktu kegiatan pengumpulan data sebagai satu

siklus yang berlangsung sampai akhir penelitian. Untuk lebih jelasnya

dapat terlihat skema bagan model analisis interaktif berikut ini :

Page 78: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62 

 

Gambar 3.1 Model Analisis Interaktif

(H.B. Sutopo, 2002:96)

Dalam penelitian ini peneliti juga menggunakan teknik analisis

yang lain untuk membantu dalam melakukan penarikan kesimpulan.

Untuk melakukan identifikasi isu strategis, peneliti menggunakan analisis

SWOT. SWOT adalah teknik analisis data dengan menggunakan tabel

yang memiliki 4 (empat) sel/bagian yang akan menggambarkan kondisi

organisasi. Tabel tersebut menggambarkan hasil perpaduan dari kondisi

lingkungan internal dan eksternal organisasi.

Pengumpulan Data

Reduksi Data Penyajian Data

Penarikan Simpulan / Verifikasi

Page 79: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63  

  

BAB IV

Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Kabupaten Boyolali

Kabupaten Boyolali memiliki luas lebih kurang 101.510.0965 ha atau

kurang 4,5% dari luas Provinsi Jawa Tengah. Wilayah Boyolali terletak

antara 110022’ BT-110050’BT dan 7036’LS-7071’LS dengan ketinggian

antara 100 meter sampai dengan 1500 m dari permukaan laut. Batas-batas

wilayah yang dimiliki Kabupaten Boyolali adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara : Kabupaten Semarang dan Kabupaten Sragen

b. Sebelah Selatan : Kabupaten Klaten dan DIY

c. Sebelah Timur : Kabupaten Sragen, Kabupaten Klaten,

Kabupaten Karanganyar, Kota Surakarta, dan Kabupaten Sukoharjo.

d. Sebelah Barat : Kabupaten Magelang dan Kabupaten

Semarang

Bila dilihat dari kecamatanya, Kabupaten Boyolali terbagi atas 19

kecamatan, yaitu:

Tabel 4.1 Kecamatan di Kabupten Boyolali

No Kecamatan Daerah Pemilihan

1 Ampel Daerah Pemilihan

I 2 Boyolali

   

Page 80: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64  

  

No Kecamatan Daerah Pemilihan

3 Mojosongo Daerah Pemilihan

I 4 Teras

5 Musuk Daerah Pemilihan

II 6 Cepogo

7 Selo

8 Banyudono Daerah Pemilihan

III 9 Sawit

10 Ngemplak

11 Sambi

12 Simo Daerah Pemilihan

IV 13 Nogosasri

14 Klego

15 Andong

16 Karanggede Daerah Pemilihan

V 17 Wonosegoro

18 Kemusu

19 Juwangi

Sumber: DPD Partai Golkar

Page 81: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65  

  

B. Partai Golkar

1. Paradigma baru Partai Golkar

Selama era reformasi Bangsa Indonesia telah mengalami banyak

perubahan yang mendasar di berbagai kehidupan berbangsa, bernegara dan

bermasyarakat. Perubahan terjadi di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya,

dan pertahanan keamanan. Perubahan tersebut tidak dapat dilepaskan dari

tuntutan rakyat yang menghendaki reformasi melalui proses demokratisasi.

Berbagai perubahan mendasar yang terjadi dan dinamika yang menyertainya

memerlukan peran aktif seluruh komponen bangsa secara terus-menerus agar

proses tersebut berjalan dengan baik.

Sejak tahun 1998 telah terjadi beberapa kali pergantian pemerintahan,

namun kondisi bangsa Indonesia belum sepenuhnya dipulihkan. Dalam masa

transisi yang sedang berjalan ini perubahan mendasar kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara belum dapat dikatakan telah selesai.

Semua komponen bangsa dituntut kemampuanya untuk mengawal perubahan

yang ada agar tercapai kondisi yang lebih baik dan bermanfaat bagi

kepentingan bangsa.

Dalam masa arus reformasi kehidupan kebangsaan dan kenegaraan

melahirkan juga arus demokratisasi, seperti kebebasan berpendapat,

kebebasan politik, termasuk kebebasan mendirikan partai politik keterbukaan

Page 82: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66  

  

informasi serta penegakan supremasi hukum dan penghormatan terhadap hak-

hak asasi manusia. Bersamaan dengan itu cita-cita reformasi juga

menghendaki penataan kembali fungsi-fungsi institusi negara maupun

masyarakat agar dapat melaksanakan peranya secara optimal, dengan

menempatkan kedaultan benar-benar ditangan rakyat. Kondisi sosial politik

tersebut telah mengakibatkan perubahan mendasar terhadap sistem politik dan

kepartaian di Indonesia.

Dilandasi oleh semangat reformasi tersebut, Golongan Karya

melakukan perubahan paradigma serta menegaskan dirinya sebagai partai

politik pada Rapat Pimpinan Paripurna Golongan Karya tanggal 19 Oktober

1998 dan dideklarasikan di Jakarta tanggal 7 Maret 1999, dengan nama Partai

Golongan Karya. Dengan perubahan tersebut, Partai Golongan Karya

sepenuhnya mengemban hakekat partai politik sebagai pilar demokrasi dan

kekuatan politik rakyat untuk memperjuangkan cita-cita dan aspirasinya

secara mandiri, bebas dan demokratis.

Dengan paradigma baru tersebut, Partai Golongan Karya adalah

merupakan salah satu pengemban hakikat tatanan baru, yang dijiwai semangat

pembaharuan, budi pekerti luhur, akhlak mulia dan moral serta semangat

pembangunan terus-menerus dalam meningkatkan karya dan kekaryaan

disegala bidang kehidupan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang 1945. Mengingat semangat cita

dan citra pembaharuan yang tumbuh berkenbang di Indonesia belum

Page 83: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67  

  

sepenuhnya dapat terwujud maka Partai Golongan Karya mendorong

timbulnya jiwa dan semangat pembaharuan di semua bidang agar reformasi

segera terwujud dan tepat seperti apa yang diinginkan sebelumnya.

Selama era reformasi pada pemilu 1999 dan 2004 adalah periode krisis

dan pemulihan Partai Golkar. Pada kurun waktu tersebut merupakan masa

yang paling berat dalam sejarah kehidupan Partai Golkar. Partai Golkar

mendapat tekanan terus-menerus dari berbagai pihak dalam pembentukan

opini negatif yang merugikan. Di berbagai tempat terjadi aksi dan demonstrasi

anti Partai Golkar yang disertai ancaman fisik dan teror terhadap kader,

pengurus, dan pimpinan partai. Bahkan terjadi pula tindakan anarkis hingga

pembubaran partai melalui pengadilan dan dekrit presiden.

Dalam kurun waktu itu Partai Golkar mengikuti dua kali Pemilihan

Umum Legislatif pada tahun 1999 dan 2004. Dalam Pemilu 1999, Partai

Golkar tetap mendapatkan kepercayaan rakyat sehingga menempati posisi

kedua. Pada pemilu 2004 telah terjadi pemulihan Partai Golkar sehingga

mampu menjadi pemenang Pemilu Legislatif di DPR RI dan sebagian besar

daerah provinsi maupun kabupaten dan kota. Dengan kekuatan di lembaga

legislatif yang dimiliki Partai Golkar saat itu, diharapkan menjadi modal

utama bagi Partai Golkar dalam memperjuangkan aspirasi dan kepentingan

rakyat. Peran Partai Golkar sebagai kekuatan penyeimbang di legislatif yang

dapat menjadikan kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat

berjalan dalam suasana demokratis menuju pemulihan dan transisi demokrasi.

Page 84: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68  

  

Dari kedua Pemilu 1999 dan 2004 tersebut dilakukan proses kajian

agar dapat diperoleh identivikasi dan inventarisasi tentang kekutan,

kelemahan, peluang dan ancaman Partai Golkar. Dengan kajian tersebut maka

perumusan posisi dan arah serta pengelolaan Partai Golkar diharapkan akan

tepat menjawab semua ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang

ada di dalam perjuangan Partai Golkar di tengah rakyat dan sejarah

perjuangan Bangsa Indonesia.

Pada kedua pemilu pertama masa reformasi dengan system multi

partai tersebut telah menciptakan kompetisi politik peserta pemilu. Kompetisi

politik yang ketat menuntut Partai Golkar untuk memiliki manajemen

organisasi yang handal dan modern mampu menawarkan program untuk

menjawab amanat rakyat, dan juga penting untuk menampilkan tokoh-tokoh

yang memiliki kepekaan, memahami rakyat dan dapat dipercaya oleh rakyat,

memiliki kapasitas dan kapabilitas, integritas dan kredibilitas yang tinggi serta

mengakar di tengah masyarakat Indonesia.

Dalam kurun waktu setelah Pemilu 1999 dan 2004 yaitu sampai tahun

2010 ini adalah merupakan periode kebangkitan Partai Golkar karena dapat

dikatakan telah lepas dari bayang-bayang masa orde baru. Di dalam perode ini

telah terjadi proses perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan

dinamika kehidupan politik yang berbeda dan tantangan yang lebih berat.

Dalam kerangka pemikiran tersebut, Partai Golkar harus mampu tampil

dengan strategi baru untuk menjawab perubahan dan tantangan tersebut

Page 85: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69  

  

sehingga menjadi partai politik unggulan dan terdepan, kekuatan utama dan

pilar utama dalam kehidupan demokrasi Indonesia. Dengan kebangkitan

Partai Golkar saat ini, diharapkan menjadi modal dan komponen utama

bangsa dalam percepatan kebangkitan Indonesia di bidang politik, ekonomi,

hukum dan hak asasi manusia, pertahanan dan keamanan, serta sosial budaya.

2. Tujuan

Berdasarkan apa yang tertulis dalam anggaran dasar Partai Golkar

pada Bab IV Pasal 7 tentang tujuan Partai Golkar adalah sebagai berikut:

a. Mempertahankan dan mengamalkan Pancasila serta menegakkan

Undang-undang Dasar 1945

b. Mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana yang dimaksud dalam

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

c. Menciptakan masyarakat yang adil dan makmur, merata material dan

spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia

d. Mewujudkan kedaulatan rakyat dalam rangka mengembangkan

kehidupan demokrasi, yang menjunjung tinggi dan menghormati

Kebenaran, Keadilan, Hukum, dan Hak Asasi Manusia.

3. Tugas Pokok dan Fungsi Partai Golkar

a) Tugas Pokok Partai Golkar

Dalam anggaran dasar Partai Golkar pada Bab IV Pasal 8 menyatakan

tugas pokok dari Partai Golkar adalah memperjuangkan terwujudnya

Page 86: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70  

  

peningkatan segala aspek kehidupan yang meliputi ideologi, politik,

ekonomi, agama, sosial budaya, hukum serta pertahanandan keamanan

nasional guna mewujudkan cita-cita nasional.

b) Fungsi Partai Golkar

Dalam anggaran dasar Partai Golkar pada Bab IV Pasal 9

menyatakan fungsi pokok dari Partai Golkar adalah:

1) Menghimpun persamaan sikap politik dan kehendak untuk

mencapai cita-cita dalam mewujudkan masyarakat adil dan

makmur, material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945.

2) Mempertahankan, mengemban, mengamalkan, dan membela

Pancasila serta berorientasi pada program pembangunan di

segala bidang tanpa membedakan suku, agama, ras dan

golongan.

3) Menyerap, menampung, menyalurkan dan memperjuangkan

aspirasi rakyat serta meningkatkan kesadaran politik rakyat

dan menyiapkan kader-kader dengan memperhatikan

kesetaraan gender dalam segala aspek kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

4. Prinsip Dasar

Sebagai institusi kepartaian yang memiliki agenda politik, ada

beberapa prinsip dasar yang menjadi pegangan Partai Golkar, yaitu:

Page 87: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71  

  

a) Senantiasa berwawasan kekaryaan dalam mewujudkan Negara

Kesatuan Republik Indonesia berlandaskan Pancasila dan UUD

1945

b) Mengembangkan wawasan kebangsaan sebagai satu-satunya cara

pandang mengatasi perbedaan faham, golongan, dan kelompok

atas dasar suku, etnis, agama, aliran, dan budaya sehingga seluruh

bangsa Indonesia tertumpu pada satu kekuatan besar.

c) Mengembangkan ciri pluralisme dalam persatuan dengan

menampung kemajemukan Bangsa Indonesia yang terpatri dalam

semboyan Bhineka Tunggak Ika.

d) Mempertahankan komitmen terhadap kemajuan demokrasi dengan

tetap mempertahankan nilai-nilai dasar yang tertuang dalam

Pembukaan UUD 1945

e) Berjuang secara konsisten mewujudkan kesejahteraan, keadilan

dan kecerdasan rakyat secara menyeluruh.

f) Mempertahankan komitmen dalam penegakan supremasi hukum

dan hak asasi manusia serta mewujudkan Pemerintah yang bersih

dalam tatanan kehidupan yang demokratis dan konstitusional.

g) Mengembangkan penghayatan nilai-nilai moral dan etika yang

bersumber dari ajaran agama untuk meningkatkan keimanan dan

ketakwaan sekaligus sebagai sumber motivasi dan inspirasi dalam

pembangunan.

Page 88: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72  

  

5. Visi dan Misi

a. Visi

“ Terwujudnya masyarakat Indonesia baru yang bersatu, berdaulat,

maju, modern, damai, adil, makmur, beriman, dan bertakwa,

berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan

dan teknologi dalam tatanan masyarakat madani ”

b. Misi

1) Menegakkan, menanamkan, dan mempertahankan Pancasila

sebagai dasar Negara dan ideologi bangsa demi memperkokoh

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2) Mewujudkan cita-cita proklamasi melalui pelaksanaan

pembangunan nasional di segala bidang untuk merealisasikan

masyarakat yang demokratis dan berdaulat, sejahtera, adil dan

makmur, menegakkan supremasi hukum dan menghormati hak

asasi manusia, serta terwujudnya ketertiban dan perdamaian

dunia.

6. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Partai Golkar didalam Anggran Dasar Dan

Anggaran Rumah Tangga Partai Bab V Pasal 6 dibagi menjadi tiga bagian

adalah sebagai berikut:

Page 89: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73  

  

a. Nasional

Struktur organisasi pusat Partai Golkar yang

selanjutnya disebut Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar

adalah sebagai berikut:

i. Ketua Umum

ii. Wakil Ketua Umum

iii. Ketua-ketua

iv. Sekretaris Jendral

v. Bendahara

vi. Wakil-wakil bendahara

vii. Ketua-ketua Departemen.

b. Daerah

1) Provinsi

Struktur organisasi provinsi Partai Golkar yang

selanjutnya disebut Dewan Pimpinan Daerah (DPP) Provinsi Partai

Golkar adalah sebagai berikut:

i. Ketua

ii. Ketua Harian, apabila diperlukan

iii. Wakil-wakil ketua

iv. Sekretaris

v. Wakil-wakil sekretaris

vi. Bendahara

Page 90: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74  

  

vii. Wakil-wakil Bendahara

viii. Ketua-ketua Biro

2) Kabupaten

Struktur organisasi Kabupaten Partai Golkar yang

selanjutnya disebut Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kabupaten

Partai Golkar adalah sebagai berikut:

i. Ketua

ii. Ketua Harian, apabila diperlukan

iii. Wakil-wakil ketua

iv. Sekretaris

v. Wakil-wakil sekretaris

vi. Bendahara

vii. Wakil-wakil Bendahara

viii. Ketua-ketua Seksi

7. Keanggotaan

Dalam Anggaran Dasar Partai Golkar bagian satu Bab VI pasal 13

tentang keanggotaan dan kader disebutkan bahwa setiap warga negara

indonesia bisa menjadi anggota partai. Syarat-syarat lain yang harus dipenuhi

untuk menjadi anggota atau kader Partai Golkar yang tertuang dalam

anggaran rumah tangga Partai Golkar Bab I Pasal 1 adalah:

Page 91: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75  

  

a) Berusia sekurang-kurangnya 17 (tujuh belas) tahun atau telah

kawin

b) Menerima doktrin, mengucapkan ikrar, bersedia mematuhi

anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan ketentuan-ketentuan

partai lainya.

c) Bersedia menyatakan diri menjadi Anggota

Berdasarkan pada anggaran rumah tangga Bab I Pasal 5 menyatakan

bahwa Partai Golkar mempunyai kader yang terdiri dari anggota yang telah

mengikuti Pendidikan dan Latihan Kader dan disaring atas kriteria:

a) Mental Ideologi

b) Penghayatan Visi, Misi dan Platform Partai

c) Prestasi, dedikasi, disiplin, loyalitasdan tidak tercela

d) Kepemimpinan

e) Militansi dan mandiri

Selanjutnya, berdasarkan anggaran rumah tangga Partai Golkar Bab II

pasal 3 menyatakan setiap anggota mempunyai hak:

a) Memperoleh perlakuan yang sama

b) Mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan

c) Memilih dan dipilih

d) Memperoleh perlindungan dan pembelaan

e) Memperoleh pendidikan dan pelatihan kader

f) Memperoleh penghargaan dan kesempatan mengembangkan diri.

Page 92: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76  

  

8. Struktur Kepengurusan DPD Partai Golkar Kabupaten Boyolali

Struktur kepengurusan Partai Golkar di Dewan Pimpinan Daerah

(DPD) Kabupaten Boyolali, tersusun sebagai berikut:

a. Ketua

i. Wakil Ketua Bagian Organisasi, Kaderisasi, dan keanggotaan

ii. Wakil Ketua Bagian Pemenangan Pemilu Wilayah I

iii. Wakil Ketua Bagian Pemenangan Pemilu Wilayah II

iv. Wakil Ketua Bagian Hukum, HAM, dan Infokom

v. Wakil Ketua Bagian Pemuda, Olahraga, Seni dan Diklat

vi. Wakil Ketua Bagian Perempuan

vii. Wakil Ketua Bagian Pengabdian Masyarakat

viii. Wakil Ketua Bagian Keagamaan

ix. Wakil Ketua Bagian Tani, Nelayan, Tenaga Kerja, Koperasi

dan UMKM

b. Sekretaris

i. Sekretaris Bagian Organisasi, Kaderisasi, dan keanggotaan

ii. Sekretaris Bagian Pemenangan Pemilu Wilayah I

iii. Sekretaris Bagian Pemenangan Pemilu Wilayah II

iv. Sekretaris Bagian Hukum, HAM, dan Infokom

v. Sekretaris Bagian Pemuda, Olahraga, Seni dan Diklat

Page 93: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77  

  

vi. Sekretaris Bagian Perempuan

vii. Sekretaris Bagian Pengabdian Masyarakat

viii. Sekretaris Bagian Keagamaan

ix. Sekretaris Bagian Tani, Nelayan, Tenaga Kerja, Koperasi dan

UMKM

c. Bendahara

i. Bendahara Bagian Organisasi, Kaderisasi, dan keanggotaan

ii. Bendahara Bagian Pemenangan Pemilu Wilayah I

iii. Bendahara Bagian Pemenangan Pemilu Wilayah II

iv. Bendahara Bagian Hukum, HAM, dan Infokom

v. Bendahara Bagian Pemuda, Olahraga, Seni dan Diklat

vi. Bendahara Bagian Perempuan

vii. Bendahara Bagian Pengabdian Masyarakat

viii. Bendahara Bagian Keagamaan

ix. Bendahara Bagian Tani, Nelayan, Tenaga Kerja, Koperasi dan

UMKM

d. Bagian Organisasi, Kaderisasi, dan keanggotaan

e. Bagian Pemenangan Pemilu Wilayah I

f. Bagian Pemenangan Pemilu Wilayah II

g. Bagian Hukum, HAM, dan Infokom

h. Bagian Pemuda, Olahraga, Seni dan Diklat

i. Bagian Perempuan

Page 94: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78  

  

j. Bagian Pengabdian Masyarakat

k. Bagian Keagamaan

l. Bagian Tani, Nelayan, Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM

9. Sekretariat

Kantor Sekretariat Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kabupaten

Boyolali berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Boyolali,

Kabupaten Boyolali.

C. Strategi Partai Golkar.

Partai poitik adalah merupakan sebuah organisasi politik yang

dibentuk oleh sekelompok warga negara yang mempunyai tujuan memperoleh

kekuasaan didalam sebuah pemerintahan dan dapat mewakili rakyat untuk

meberikan suaranya pada setiap tingkatan pemerintahan. Salah satu partai

politik yang aktif dan mempunyai kekuatan besar dalam pemerintahan saat ini

adalah Partai Golkar. Sejak pemilu tahun 1971 sampai dengan pemilu tahun

1997 Partai Golkar selalu mendapatkan suara terbanyak dan dapat menguasai

pemerintahan baik eksekutif maupun parlemen. Sejak pemilu 1999 atau setelah

reformasi, Partai Golkar banyak kehilangan suara dalam setiap pemilu namun

masih dapat bersaing dengan partai-partai besar yang lainya.

Sebagai sebuah organisasi politik, tentunya Partai Golkar juga ingin

mengembalikan kejayaan masa lampau yang dapat menguasai pemerintahan

baik di lingkungan eksekutif maupun legislatif. Maka untuk mewujudkan

tujuan tersebut, Partai Golkar mengupayakan dapat memenangi setiap

Page 95: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79  

  

pemilihan kepala daerah termasuk memenangi Pemilihan Kepala Daerah

Kabupaten Boyolali tahun 2010. Dalam upaya memenangi Pemilukada, partai

politik tentunya menghadapi perubahan lingkungan yang berjalan cukup pesat.

Untuk memenangi pemilihan kepala daerah Kabupaten Boyolali tahun 2010

maka Partai Golkar Boyolali (DPD Golkar Kabupaten Boyolali) membuat

strategi untuk mencapai hasil yang optimal dan sesuai dengan Visi dan Misi

Partai Golkar.

Dalam Bab ini akan dibahas mengenai strategi yang akan dilakukan

oleh Partai Golkar dalam pemenangan Pemilukada Tahun 2010 di Kabupaten

Boyolali. Dalam penentuan strategi tersebut yang pertama kali dilakukan

adalah menganalisis Faktor Internal dan Eksternal yaitu menggunakan cara

Analysis SWOT yang didalamnya terdapat Kekuatan (strenght), Kelemahan

(weakness), Peluang (opportunity) dan Ancaman (treath). Hal ini dilakukan

agar Partai Golkar dapat mengantisipasi persaingan dengan partai lain dan

selalu unggul didalam setiap pemilihan umum yang dilakukan.

D. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal DPD Partai Golkar

Kabupaten Boyolali

a. Linkungan Internal

Kekuatan

1. Intensitas Komunikasi yang lancar

Komunikasi yang lancar terjalin tetunya sangat penting karena untuk

mengetahui apa yang terjadi dilapangan, dan menjadi pertimbangan tim

Page 96: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80  

  

sukses untuk mengambil langkah selanjutnya. Komunikasi yang terjalin

antara tim sukses tingkat kabupaten, tingkat kecamatan dan tingkat desa

berjalan lancar dan intensitasnya komunikasi tersebut lancar. Rapat

koordinasi dan konsolidasi antar tim sukses telah terjadi sebanyak 11 kali

rapat tim sukses tingkat kabupaten, 5 kali rapat tingkat kecamatan dan 2 kali

rapat tim sukses tingkat kabupaten dengan tim sukses coordinator dapil.

Selain rapat intern tim sukses rapat konsolidasi dan koordinasi juga terjadi

antara Partai Golkar dengan PKS yang menjadi koalisi. Rapat Pengusung

calon ini terjadi sebanyak 10 kali dengan rincian Partai Golkar

menyelenggarakan sebanyak 3 kali rapat dan PKS menyelenggarakan

sebanyak 7 kali rapat.

Hal tersebut diungkapkan oleh bapak Bapak Joko Pramudyo selaku

dewan penasehat tim sukses Partai Golkar :

“….komunikasi-komunikasi sering mas dilakukan oleh tim sukses, baik komunikasi-komunikasi ini dilakukan oleh tim sukses kabupaten dengan tim sukses kecamatan atau desa, atau tim sukses kabupaten dengan tim sukses binwil yang merupakan tim sukses mantan camat. Tentunya wujud dari komunikasi yang terjadi adalah rapat-rapat konsolidasi ataupun rapat koordinasi untuk mengetahui keadaan dilapangan.”

Hal serupa dinyatakan oleh Bapak Widodo R selaku tim sukses

kecamatan sawit :

“…komunikasi ya tentunya sering dilakukan mas, baik dari tim sukses tkabupaten atau partai pengusung sering melakukan rapat-rapat koordinasi sebagai alat komunikasi dengan kader-kader yang ada dilapangan tentunya, sehingga apa yang terjadi dilapangan selalu terpantau oleh tim sukses tingkat kabupaten dan juga kinerja tim sukses juga akan terpantau oleh partai pengusung yakni Partai Golkar dan PKS.”

Page 97: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81  

  

2. Calon yang berkualitas

Dalam pelaksanan Pemilukada Kabupaten Boyolali Tahun 2010

tentunya tidak lepas dari kandidat yang diusung Partai Golkar dalam menjadi

salah satu peserta Pemilukada Kabupaten Boyolali. Untuk menjadi salah satu

peserta Pemilukada, Partai Golkar tentunya mempunyai kriteria yang harus

dipenuhi oleh kandidat calon bupati, kriteria itu adalah akseptabel (diterima

segenap masyarakat) dan kapabel (mempunyai kemempuan intelektual dan

material). Partai Golkar dalam pencalonan Bupati Boyolali tahun 2010 ini

memilih H. Daryono, SH. MM karena beliau merupakan kader Partai Golkar

melalui AMPI, mempunyai jenjang Pendidikan yang tinggi yang merupakan

lulusan S-2 dan mempunyai pengalaman kerja di lingkup Pemerintahan

Kabupaten Boyolali sejak Tahun 1983 dan telah menduduki jabatan-jabatan

strategis di jajaran Pemerintahan Kabupaten Boyolali.

Hal tersebut diungkapkan oleh Bapak Prijanto selaku pengurus tim

sukses kabupaten :

“…dalam menentukan pasangan calon yang akan maju dalam Pemilukada Kabupaten Boyolali tahun 2010 yang terpilih merupakan kandidat yang mempunyai kredibilitas serta kemampuan yang tinggi karena telah melalui beberapa seleksi yang harus diikuti mulai voting dari kader-kader partai dan mendapatkan bahan pertimbangan dalam menentukan calon itu, selanjutnya Partai Golkar memilih Pak Dar karena Beliau adalah meruapakan sosok pemimpin yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang sudah terasah sejak menjadi ketua ampi, dan menduduki jabatan-jabatan yang strategis dalam Pemerintahan Kabupaten Boyolali serta mempunyai riwayat pendidikan yang tinggi.”

Page 98: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82  

  

Hal senada diungkapkan oleh Bapak Guritno selaku pengurus DPD

Partai Golkar Kabupaten Boyolali juga menyatakan :

“…Pak dar itu seorang Kader Partai yang sudah lama mengabdikan diri kepada Golkar, sejak Beliau menjadi Ketua Ampi sampai dengan sekarang, Pak Dar itu juga pernah menduduki jabatan-jabatan strategis yang ada di Birokrasi, beliau pernah menjadi camat, Kepala Bappeda, dan asiten Sekda.” 3. Partai Reformis

Dalam buku AD-ART Partai Golkar, Partai Golkar pada saat ini

berbeda dengan Partai Golkar pada amasa orde baru. Partai Golkar saat ini

yang hidup di zaman demokrasi sangat mendukung adanya segala perubahan

dan reformasi di segala bidang, selain itu Partai Golkar saat ini juga

mendukung arus demokrasi yang dilakukan Indonesia, kebebasan

mengeluarkan pendapat, keterbukaan informasi serta penegakan supremasi

hokum dan penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia. Selain hal-hal

tersebut Partai Golkar tentunya saat ini adalah merupakan Partai Pendukung

Reformasi, seperti yang diungkapkan oleh Bapak Prijanto selaku Pengurus

DPD dan Pengurus Tim sukses tingkat Kabupaten :

“…Iya mas, Partai Golkar itu sekarang termasuk ke dalam partai-partai politik yang mendukung reformasi walaupun perubahan tersebut harus menggunakan cara yang relative sulit, perubahan itu terjadi sejak tahun tahun 1998 dimana dikeluarkanya undang-undang yang merubah status Golkar menjadi Partai Golkar.”

Page 99: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83  

  

Hal serupa juga diungkapkan ole Bapak Edi selaku waraga masyarakat

boyolali :

“… Yang saya lihat Golkar saat ini berbeda dengan Golkar pada masa orde baru, kekuatan kekuasaan yang dibangun Golkar pada masa orde baru cenderung menggunakan kekuatan dari kekuasaan seorang penguasa seperti Bupati, Camat, TNI, dan sebagainya, namun semenjak kekuasaan rezim orde baru runtuh Partai golkar sekarang menjadi partai yang lebih demokratis dan lebih transparan dalam segala bidang.” 4. Struktur organisasi yang jelas

Dalam struktur organisasi pemilukada, Ketua DPD Partai Golkar

kabupaten Boyolali membentuk sebuah Tim pemenangan Kabupaten yang

dimana struktur organisasi tersebut diberikan wewenang untuk mengurusi

segala hal keperluan dan menangani masalah yang terjadi dalam pemilukada

serta organisasi tersebut merupakan organisasi yang langsung bertanggunga

jawab atas pelaksanaan pemilukada.

Dalam struktur organisasi ini beranggotakan orang-orang kader partai, baik

dari kader Partai Golkar, Partai PKS, serta Relawan yang drekrut yang

kemudian akan dibentuk beberapa divisi, unit-unit yang bekerja sama dalam

mencapai tujuan bersama. Struktuar organisasi Tim sukses ini terdiri dari

Ketua, Wakil ketua, Penasehat, Tim Pakar, Tim administrasi, Tim keuangan,

dan beberapa unit-unit lainya.

Page 100: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84  

  

Tentang pembentukan tim sukses ini diungkapkan oleh Bapak Fuadi

selaku ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Boyolali :

“…dalam setiap kegiatan yang dilakukan Partai, saya selalu membentuk tim yang menangani masalah itu, termasuk dalam Pemilukada Kabupaten Boyolali saya membentuk Tim sukses yang menjadi organisasi yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan Pemilukada selaku tim yang langsung menangani masalah kegiatan yang bersangkutan dengan pemilukada. Timitu merupakan tim sukses yang diketuai oleh Bapak Ichsan yang merupakan mantan anggota DPD Partai Golkar.”

Hal serupa juga diungkapkan oleh Bapak Ichsan selaku ketua Tim

Sukses Kabupaten:

“…saya diberikan mandat oleh Bapak Ketua DPD Golkar Boyolali yakni Bapak Fuadi sebagai ketua tim sukses tingkat kabupaten karena dalam Pemilukada tentunya diperlukan kepengurusan yang mengurusi masalah pemilukada agar lebih terorganisir serta dalam komunikasi lebih tersentral dengan adanya tim sukses ini, selain itu tentunya saya sebagai ketua mempunyai tanggung jawab dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh unit-unit organisasi.” 5. Kepengurusan yang lengkap

Partai Golkar mempunyai kepengurusan yang lengkap, dari tingkat

pusat sampai dengan tingkat desa, dimana kepengurusan-kepengurusan yang

ada akan mempermudah dalam melaksanakan tugas yang diberikan karena

telah ada organisasi yang menanganinya. Dalam AD-ART Partai Golkar,

Kepengurusan Partai Golkar Terdiri dari Tingkat Pusat (DPP), Tingkat

Provinsi (DPD Provinsi), Tingkat Kabupaten (DPD kabupaten), Tingkat

Kecamatan (PK) serta Tingkat Desa (Pimdes) yang bertanggung jawab atas

kinerja masing-masing daerahnya kepada organisasi diatasnya.

Page 101: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85  

  

Hal tersebut diungkapkan oleh Bapak Guritno selaku pengurus DPD

dan Tim Sukses:

“…Kepengurusan yang ada ditubuh Golkar masih lengkap mulai dari tingkat kabupaten yang menangani lingkup kabupaten sampai dengan tingkat desa yang menangani maslah-masalah partai tingkat desa sehingga akan mempermudah tim tingkat kabupaten untuk mendapatkan informasi yang terkait dengan tingkat kepengurusan dibawahnya.”

Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Widodo R selaku pengurus

tingkat kecamatan:

“…dalam susuanan kepengurusan Partai Golkar sudah mempunyai kepengurusan sampai dengan tingkat desa, dimana pengurus tingkat desa itu mempunyai tugas untuk memberikan informasi kepada tingakat kecamatan dan menyelesaikan masalah untuk sekup lingkungan yang mereka tangani, begitu juga kami selaku pengurus tingkat kecamatan juga harus menginformasikan apa yang terjadi ditingakat desa dan menyelesaikan maslah ditingkat kepengurusan kami.”

Kelemahan

1. Kurangnya Sumber Dana

Keuangan merupakan hal yang paling esensi untuk menjamin

aktivitas politik yang berkelanjutan. Peran dan kontribusi sumber daya ini

penting sekali mengingngat hampir setiap ruang gerak politik membutuhkan

pendanaan.

Maka mengingat pentingnya sumber daya keuangan sebuah partai

politik dalam Pemilukada tentunya akan memerlukan biaya yang sangat

tinggi. Dalam hal pendanaan, Partai Golkar sendiri masih kurang karena dana

yang terkumpul berdasarkan data yang diperoleh hanya sejumlah

Page 102: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86  

  

Rp. 1.235.000.000,00. Pendanaan tersebut berasal dari dana abadi Partai

Golkar, sumbangan relawan, serta berasal dari uang pribadi dari calon itu

sendiri.

Masalah pendanaan ini diutarakan oleh Bapak Ichsan S.Ag selaku

Ketua Tim Sukses:

“…. Pendanaan yang dihimpun Partai Golkar pada Pemilukada Tahun 2010 relatif kurang mas, karena sumber-sumber dana yang diperoleh tim sukses hanya sedikit, sumber dana yang diperoleh berasal dari bantuan relawan, dari bapak bupati dan pengeluaran yang banyak tentunya dari uang pribadi calon yang diusung tentunya.”

Hal senada juga diutarakan oleh Bapak Maryoko Budi Santoso, SE

selaku tim keuangan tim sukses tingkat kabupaten:

“…wah kalau dikatakan kurang ya kurang mas, dalam pembiayaan pemilukada saat ini biaya berapapun dapat langsung habis lantaran biaya dalam pelaksanaan pemilukada pun juga tinggi, sedangkan dana yang masuk dalam kas tim sukses hanya sekitar Rp. 1,5 miliar, untuk membiayai aktivitas-aktivitas tim sukses sangat mepet mas, dana yang paling banyak masuk adalah dana yang berasal dari uang pribadi calon.”

2. Kurangnya loyalitas dan kualitas Kader Partai Golkar

Organisasi apapun bentuknya digerakkan oleh manusia. Maka dalam

berpolitik sumber daya yang paling utama adalah sumber daya manusia.

Dengan demikian, cara organisasi politik dalam mendapatkan manusia yang

memiliki kemampuan dan integritas tinggi merupakan tantangan utama

dalam hal manajemen organisasi politik.

Page 103: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87  

  

Tantangan itu saat ini juga menjadi tantangan yang dihadapi oleh

Partai Golkar. Orang-orang yang mempunyai loyalitas, kemampuan dan

intelejensi tinggi saat ini di dalam tubuh Partai Golkar sangatlah kurang,

karena orang-orang yang mempunyai kemampuan yang tinggi tersebut

adalah merupakan kader-kader masa orde baru yang sekarang semakin

sedikit keberadaanya karena mereka benar-benar dibesarkan oleh Partai

Golkar. Minimnya sumber daya manusia ini semakin terasa di desa karena

Partai Golkar sangat sulit untuk mendapatkan pengurus di tingkat desa.

Hal tersebut disampaikan oleh Bapak Ichsan selaku Ketua Tim sukses

kabupaten :

“…masalah yang paling serius dihadapi dan menjadi kelemahan Golkar dalam pemilukada adalah masalah kurang berkualitas dan loyalitasnya kader-kader yang berada dilapangan, kader-kader dilapangan terutama di desa selalu beranggapan bahwa setiap kegiatan yang ada pasti dana selalu tersedia, sehingga kalau dana tidak tersedia mereka juga tidak optimal dalam bekerja mas.”

Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Drs. Sapto Budianto yang

merupakan tim penggalangan massa dan kader :

“…masalah utama partai golkar saat ini sebenarnya bukan masalah financial atau apa mas, tapi masalah perekrutan kader yang cenderung asal-asalan tanpa ada standard khusus sehingga dalam bekerja, kader-kader partai yang direkrut terlihat tidak ada sikap antusia dalam melaksanakan tugasnya. Selain itu kader-kader yang ada beranggapan tidak begitu pentingf dalam menentukan nasib kader-kader partai siapapun Bupati Boyolali yang akan terpilih.”

Page 104: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88  

  

3. Peran Organisasi Sayap Yang Kurang Optimal

Organisasi sayap adalah merupakan organisasi yang berada dibawah

organisasi induk yang dimana kinerja organisasi sayap adalah membantu

organisasi induk dalam mencapai tujuan.

Organisasi sayap yang masih aktif dan dimiliki Partai Golkar sampai

saat ini adalah Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI)

yangmerupakan organisasi kepemudaan Partai Golkar. Namun dalam

pelaksanaan Pemilukada Kabupaten Boyolali Tahun 2010 pergerakan

organisayap Partai Golkar tersebut kurang optimal dan hanya H. Sutomo,

SPd. M.Kes yang menjadi Dewan Penasehat Tim Sukses Tingkat Kabupaten.

Hal tersebut diungkapkan oleh Bapak Guritno selaku anggota tim

sukses tingkat kabupaten:

“……Peran organisasi sayap yang dimiliki Golkar kinerjanya sangat kurang optimal karena saat ini organisasi-organisasi sayap Golkar sudah melepaskan diri dari Golkar karena mereka mempunyai kepentingan sendiri seperti HWK,KORPRI serta KOSGORO, namun masih ada organisasi sayap yang dimiliki oleh Golkar yaitu AMPI. AMPI sendiri kinerjanya juga kurang optimal hal tersebut terjadi karena pembianaan dan pendekatan Partai sendiri kurang maksimal seperti dihilangkan keberadaanya dan hany satu orang yang menjadi Dewan Penasehat Tim sukses Kabupaten yaitu Pak Tomo.”

Hal senada juga diungkapkan oleh Saudara Wahyu Nugroho selaku

anggota organisasi AMPI:

“……..saya mengakui kinerja AMPI dalam pemilukada tahun 2010 kabupaten Boyolali sangat kurang, namun kinerja yang sangat kurang itu mempunyai alasan, bagaimana kinerja AMPI bisa optimal orang keberadaanya saja tidak diperhitungkan oleh Golkar sendiri kok.”

Page 105: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89  

  

4. Persiapan yang relatif singkat

Dalam sebuah Pemilukada, memerlukan waktu yang relativ lama

untuk mempersiapkan segalanya agar dapat mendapatkan hasil yang

maksimal dalam penghitungan suara dan tidak sekedar asal-asalan dalam

membuat program kegiatan. Namun waktu yang didapat Partai Golkar dalam

persiapan Pemilukada Kabupaten Boyolali Tahun 2010 ini relative sedikit

singkat karena Partai Golkar mempersiapkan segala sesuatunya hanya 4

bulan sebelum Pemilukada dilaksanakan, jauh jika dibandingkan dengan

PDI-P yang sudah mempersiapkan segalanya sejak menjabat menjadi

seorang Wakil Bupati dan sejak Pileg tahun 2009.

Hal tersebut diungkapkan oleh Bapak Guritno selaku anggota tim

sukses Partai Golkar tingkat kabupaten:

“…Pembentukan tim sukses dan pendeklarasian pasangan yang diusung waktunya terlalu mepet dengan pengambilan suara, sehingga segala persiapan dilaksankan secara cepat yang berakibat kurang maksimalnya dalam perekrutan kader serta persiapan yang lainya seperti program-program apa saja yang akan dilakukan pada masa kampanye juga dapat berpengaruh terhadap pengambilan suara.”

Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Widodo R selaku warga tim

sukses tingkat kecamatan:

“…Persiapan yang relatif singkat ini membuat tim sukses klabakan mas dalam bertindak, walaupun masih cukup lama dalam beraktivitas sekitar selama 4 bulan namun untuk mempersiapkan semuanya saya rasa juga masih kurang optimal bila dibandingakan dengan PDI-P yang waktu persiapanya sangat lama.”

Page 106: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90  

  

b. Lingkungan Eksternal

Peluang

1. Koalisi dengan Partai Keadilan sejahtera (PKS)

Koalisi adalah merupakan langkah-langkah politik partai politik yang

acap kali dilakukan yang bertujuan untuk meningkatkan perolehan

suarapasangan yang dicalonkan, namun selain itu kesesuaian ideologis dan

basis perjuangan antara partai pengusung dapat menjadi acuan sebagai

ukuran parameter dengan siapa mereka akan berkoalisi.

Dalam hal ini Partai Golkar telah memilih pasangan koalisi yaitu

dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Golkar memilih PKs sebagai

pasangan koalisi karena PKS adalah salah satu partai reformis yang dimana

pemilihnya di daerah Kabupaten Boyolali sebanyak 35.000 pemilih, selain itu

Kader-kader dari PKS terdiri dari para pemuda dan calon yang diusung PKS

untuk mendampimgi H. Daryono SH. MM adalah merupakan pengusaha

muda yang sudah pernah mencalonkan diri sebagai anggota legislative tingkat

pusat.

Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Priyamto selaku wakil ketua

tim sukses tingkat kabupaten:

“…Dalam koalisi dengan partai politik yang lain, Golkar menjatuhakan pilihan untuk berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera, karena Partai Keadilan sejah tera adalah merupakan Partai Politik yang dimana tingkat militansi kader yang dimiliki cukup militan, kader-kader yang ada juga kebanyakan adalah kaum muda serta yang paling penting perolehan suara dalam pileg tahun 2009 mendapatkan perolehan suara sebanyak 39.000 suara yang menempatkan PKS menjadi Partai no. 4 di Kabupaten Boyolali.”

Page 107: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91  

  

Hal tersebut diungkapkan oleh Bapak Guritno selaku anggota Tim

sukses tingkat kabupaten:

“…….Koalisi itu perlu dilakukan mas, koalisi dilakukan ya tentunya dengan partai yang mempunyai ideology yang hampir sama serta memiliki syarat-syarat yang sesuai kebutuhan yang dibutuhkan, untuk Golkar berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera dalam mengusung Calon Bupati dan wakil Bupati untuk periode 2009-2014. Golkar koalisi dengan PKS karena PKS salah satu partai dakwah di Boyolali sehingga diharapkan mempunyai banyak pengikut.”

2. Perpecahan simpatisan dan kader partai saingan

Konflik dalam suatu organisasi atau dalam hubungan antar kelompok

adalah sesuatu yang tidak dapat dihindarkan, shingga akan sangat

berpengaruh kepada kinerja organisasi dalam pencapaian tujuan . Konflik juga

merupakan segala macam bentuk hubungan antar manusia yang bersifat

berlawanan dan tidak dapat dipersatukan.

Konflik antar kader saat ini, yang terjadi adalah kader dari PDI-P dan Kader

dari Partai Amanat Nasional (PAN). Perpecahan tersebut terjadi karena

adanya kebijakan-kebijakan PDI-P dan PAN telah merugikan kader-kader

yang bersebrangan dengan kebijakan yang diambil partai masing-masing,

sehingga ada beberapa kader PDI-P dan PAN yang keluar dari partai mereka.

Hal tersebut disamapikan oleh Bapak Prijanto selaku wakil ketua tim

sukses tingkat kabupaten:

“…Iya mas, konflik kader memang saat ini adalah merupakan sedang terjadi didalam tubuh Partai PDI-P antara Pak saptoto dengan Ketua Umum PDI-P Boyolali, Pak seno. Konflik tersebut terjadi karena kebijakan partai yang telah

Page 108: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92  

  

membuat Pak Saptoto menjadi salah satu kader PDI-P yang membelot dan masuk kedalam jajaran tim relawan Partai Golkar.

Hal senada juag diungkapkan oleh Bapak Sapto Budianto selaku

anggota tim sukses kabupaten yang menjadi tim penggalangan massa dan

kader:

“…Kader-kader Golkar dalam Pemilukada saat ini tidak hanya berasal dari kader PKS dan kader Golkar saja mas, kader PAN juga ada yang masuk menjadi tim relawan kita, seperti Pak Adha yang tidak puas dengan kebijakan partainya dia menjadi salah satu anggoata tim sukses Kecamatan Nogosari untuk membela Golkar di Nogosari.”

3. Kader partai di eksekutif

Kepala Daerah adalah merupakan tokoh sentral dalam pemerintahan

daerah. Sejak masa orde baru posisi kepala daerah sering kali menjadi posisi

yang mempunyai kedudukan yang sangat penting untuk mengatur dan

mengontrol segala elemen masyarakat karena mempunyai kekuasaan yang

tinggi di daerah. Kepala Daerah tentunya bisa mengontrol posisi dalam

pemerintahan dari tingkatan yang paling rendah yaitu desa hingga tingkatan

pemerintahan eksekutif yang strategis di kabupaten.

Melihat kekuasaan Kepala Daerah sangat tinggi keberadaanya,

tentunya menjadi peluang bagi Partai Golkar mengingat Kepala Daerah yang

menjabat saat itu adalah merupakan kader Partai Golkar. Drs. H. Sri

Moeljanto adalah merupakan kader Partai Golkar yang berasal dari pensiunan

TNI pada masa orde baru dan pernah menjadi anggota legislative selama 2

Page 109: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93  

  

periode yaitu periode 1987-1992 sebagai Ketua Fraksi ABRI dan 1992-1997

sebagai Anggota legislatif.

Hal tersebut diungkapkan oleh Bapak Fuadi selaku Ketua DPD Partai

Golkar Kabupaten Boyolali:

“…Kader-kader Golkar banyak juaga yang ada di legislative dan di eksekutif, kader yang berada di legeslatif sendiri ada 8 orang caleg dimana mereka berasal dari berbagai daerah di Boyolali, sedangkan kader Golkar di eksekutif adalah Kepala Daerah Kabupaten Boyolali yang sedang menjabat yaitu Pak Sri Mulyanto, beliau adalah merupakan kader partai yang berasal dari Fraksi ABRI pada tahun 1987-1992 dan menjadi anggota legislative pada mas periode selanjutnya.”

Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Ichsan selaku Ketua Tim

sukses tingkat kabupaten :

“…kader Partai Golkar di birokrasi atau dilingkungan Kabupaten Boyolali adalah Pak Sri Mulyanto yang menjabat sebagai Bupati periode 2004-2009, beliau adalah merupakan teman saya di anggota legislative ketika saya juga masih aktif menjadi anggota dewan saat itu, selain itu beliau juga pernah menjadi anggota legislative yang mengetuai Fraksi ABRI pada masa itu.” 4. Tim sukses berasal dari berbagai organisasi dan eleman

masyarakat 

Berpolitik tidak dapat dilakukan secara isolasi. Dalam berpolitik

sangat dibutuhkan adanya kecerdasan social baik organisasi maupun individu.

Kecerdasan inilah yang akan menentukan keberhasilan individu ataupun

organisasiditengah masyarakat. Kerja sama dan koordinasi social dalam hal

ini diartikan sebagai bentuk kerja sama dan koordinasi dengan elemen-elemen

yang terdapat diluar tubuh organisasi.

Page 110: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94  

  

Untuk melancarkan komunikasi, kerja sama dan koordinasi tersebut,

Partai Golkar dalam pembentukan tim sukses bekerja sama dengan relawan-

relawan atau organisasi-organisasi yang berasal dari pengusaha, advokat, serta

pensiunan PNS yang sampai saat ini masih mempunyai pengaruh kepada

masyarakat luas.

Hal tesebut diungkapkan oleh Bapak Ichsan selaku Ketua Tim Sukses

Tingkat Kabupaten:

“…anggota-anggota tim sukses yang saat pemilukada bekerja terdiri dari berbagai orang yang mempunyai latar belakang pekerjaan yang berbeda, ada yang berasal dari kader partai sendiri baik dari GOLKAR atau PKS, Notaris seperti Pak Darori, serta tidak sedikit dari pensiunan PNS seperti tim sukses bina wilayah yang merupakan orang-orang yang dulu menjabat sebagai camat didaerah tersebut dan bahkan ada pula mantan-manatan anggota legislative pada masa orde baru seperti saya sendiri dan ada pula mantan anggota legislative masa kerja 2004-2009 sperti Bapak Kastadi.

Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Sapto Budianto selaku

anggota tim sukses kabupaten yang menjadi tim penggalangan massa dan

kader:

“…untuk tim sukses yang dibentuk oleh DPD Partai Golkar berasal dari berbagai elemen masyarakat, seperti saya adalah pensiunan PNS, Pak Guritno juga pensiunan PNS, dan ada pula anggota partai lain yang sedang terlibat konflik dengan partainya, seperti Pak Adha yang terlibat konflik dengan Ketua PAN Kabupaten Boyolali Pak Tontowi Jauhari mas, Pak Adha sendiri kami masukkan sebagai relawan dalam tim sukses Golkar.”

Page 111: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95  

  

Ancaman

1. Pencalonan incumbent

Pencalonan Calon Bupati Kabupaten Boyolali Tahun 2010 terdapat

salah satu partai yang mencalonkan Drs. Seno Samudro yang notabene adalah

wakil bupati yang masih menjabat dalam masa jabatan sebelumnya. Partai

yang mencalonkan Drs. Seno Samodro adalah Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan. Dimana Ketua PDI-P Kabupaten Boyolali adalah Drs. Seno

Samudro.

Pencalonan Wakil Bupati yang menjabat sendiri mempunyai sebuah

ancaman sendiri bagi Partai Golkar karena dalam pengenalan calon kepada

masyarakat sudah tentu calon dari PDI-P lebih dikenal karena merupakan

orang lama dalam Pemerintah Kabupaten Boyolali yang langsung

berhubungan dengan masyarakat.

Hal tersebut diungkapkan oleh Bapak Ichsan selaku ketua tim sukses

tingkat kabupaten:

“…Ancaman yang sulit dihindari itu adalah ancaman dari PDI mas, karena mereka mengusung calon Bupati dari wakil Bupati yakni Pak seno samudro yang notabene adalah wakil bupati yang masih menjabat, selain lebih dikenal oleh warga Pak Seno tentunya mempunyai sumber daya baik sarana prasarana, financial, sumber daya manusia yang lebih terjamin kualitasnya dibandingkan dengan pasangan yang lain.”

Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Guritno selaku anggota tim

sukses tingkat kabupaten:

“….Melihat pasangan yang dicalonkan ya mas, pesaing yang paling berat itu dari PDI, karena PDI-P mencalonkan ketua umum mereka sendiri yang masih

Page 112: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96  

  

menjabat sebagai wakil Bupati sudah barang tentu mereka mempunyaikekuasan yang lebih dibandingkan dengan pasangan bupati yang lain, mereka mempunyai kekuasaan terhadap semua sumber daya yang dibutuhkan dalam pemilihan bupati.” 2. Persiapan matang dari pesaing

Melihat persiapan yang singkat hanya sekitar 4 bulan,persiapan Partai

Golkar dalam Pemilukada Tahun 2010 Kabupaten Boyolali dianggap masih

kurang dibandingkan dengan persiapan dari rival terutama PDI-P yang sudah

mempersiapkan pencalonan Wakil Bupati Drs. Seno Samodro sebagai Calon

Bupati Kabupaten Boyolali Tahun 2010-2015 sejak pertama kali menjabat

sebagai Wakil Bupati.

Untuk persiapan calon-calon yang lain seperti Pasangan dari Partai

PAN dan Hanura relative lebih singkat dari Partai Golkar sehingga ancaman

dari kedua partai tersebut relative kecil apabila dibandingkan ancaman dari

PDI-P.

Hal tersebut diungkapkan oleh Bapak Fuadi selaku ketua DPD Partai

Golkar Kabupaten Boyolali:

“….. untuk persiapan Pemilukada sendiri mas, persiapan yang paling lama itu PDI, persiapan yang dilakukan hampir selama 5 tahun semenjak Pak Seno menjabat sebagai wakil bupati.”

Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Guritno selaku anggota tim

sukses tingkat kabupaten:

“…PDI merupakan Partai yang persiapanya matang, walupun secara tidak langsung, mereka telah melakukan start kampanye lebih awal dari pasangan bupati yang lain, karena pelaksanaan kampamye itu sendiri dilakukan sejak masa kampanye dari pemilihan Bupati tahun 2005.”

Page 113: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97  

  

3. Pragmatisme kader

Semangat pragmatisme membuat dunia politik menjauh dari wacana

ideologinya. Semakin jauh akan proses demokrasi dan ideology Partai yang

telah tertanam lama adalam organisasi karena adanya pragmatisme semata.

Maka setiap kader yang ada hanya memikirkan kepentingan pribadi tanpa

ada kepedulian terhadap esensi dari pemilu dan ideology dari partai itu

sendiri.

Partai Golkar sendiri terjebak dalam lobang hitam pragmatism yang

berakibat menjauhkan Partai Golkar terhadap ideology dan semakin

membuat Partai Golkar berada dalam posisi sulit karena kader-kader yang

ada harus bergerak harus disertai dengan materi yang cukup. Sehingga

militansi kader-kader yang kualitasnya tainggi luntur karena adanya

pragmatisme dari kader-kader yang pragmatis.

Hal tersebut diungkapkan oleh Bapak Prijanto selaku wakil ketua tim

sukses tingkat kabupaten:

“…wah mas, kader-kader yang ada sekarang itu tidak seperti pada masa orde baru, pada masa orde baru itu kader-kader Partai Golkar mempunyai militansi dan oyalitas yang tinggi kepada Partai tapi sekarang malah hamper tidak ada loyalitas dan militansi kader, adanya hanya kepengen memenuhi kepentingan mereka saja.”

Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Guritno selaku anggota tim

sukses tingkat kabupaten:

Page 114: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98  

  

“…Kader-kader tradisional seperti pada masa orde baru sepertinya saat ini sudah hilang tidak berbekas mas, dulu waktu Partai Golkar masih Jaya, Prestasi, Dedikasi, loyalitas pada partai itu sudah tidak diragukan lagi, tapi saat ini sepertinya susah untuk menumbuhkan sifat-sifat seperti pada masa orde baru, karena kader-kader yang ada saat ini hanya memikirkan kepentingan pribadi saja.”

E. Analisis SWOT DPD Partai Golkar Kabupaten Boyolali

Berdasarkan pada identifikasi factor internal dan eksternal pada tahap

sebelumnya, maka dapat diidentifikasi isu-isu strategis yang dihadapi DPD

Partai Golkar Kabupaten Boyolali berkaitan dalam Pemilukada Tahun 2010

Kabupaten Boyolali. Berikut disajikan faktor-faktor peluang, ancaman, kekuatan,

dan kelemahan beserta rangkaian strategi alternative DPD Partai Golkar

Kabupten Boyolali dalam matriks SWOT di bawah ini:

Page 115: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99  

  

Page 116: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100  

  

Berdasarkan analisis SWOT diatas maka dapat diidentifikasi isu-isu

strategis yang dihadapi DPD Partai Golkar Kabupaten Boyolali berkaitan dengan

Pemilukada Tahun 2010 Kabupaten Boyolali 2010.

Isu strategis yang diperoleh dari kekuatan dan peluang (SO) adalah sebagai

berikut :

1. Mengoptimalkan sumber daya yang berkualitas dalam Pemilukada Kab.

Boyolali Tahun 2010.

2. Melakukan peningkatan kinerja partai politik melalui kerja sama dengan stake

holder, individu, dan organisasi masyarakat.

Isu strategis yang diperoleh dari kelemahan dan peluang (WO) adalah

sebagai berikut :

3. Koalisi dengan partai lain untuk mengatasi masalah sumber daya.

4. Meningkatkan komitmen kader partai dalam pelaksanaan Pemilukada Tahun

2010 Kabupaten Boyolali melalui Kepala Daerah.

Isu strategis yang diperoleh dari kekuatan dan ancaman (ST) adalah

sebagai berikut :

5. Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat tentang calon atau pasangan

yang dicalonkan.

6. Mengoptimalakan sumber daya yang tersedia untuk berkompetisi dengan

pesaing.

Page 117: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101  

  

Isu strategis yang diperoleh dari kelemahan dan ancaman (WT) adalah

sebagai berikut :

7. Memperbaiki militansi kader dan perekrutan kader yang kompeten serta

berkualitas.

F. Identifikasi Isu-isu Strategi DPD Partai Golkar Kabupaten Boyolali

Untuk menetapkan strategi, maka isu-isu strategi yang telah diidentifikasi

harus diuji terlebih dahulu dengan menggunakan tes litmus. Setiap isu yang

diidentifikasi dikenai 13 pertanyaan dan kemudian diberikan penilaian atas

jawaban adari berbagai pertanyaan tersebut. Isu dengan nilai tertinggi adalah isu

yang strategis. Penentuan skor sebagai berikut :

• Skor 1 untuk isu yang bersifat operasional.

• Skor 2 untuk isu yang cukup strategis.

• Skor 3 untuk isu yang sangat strategis.

Dari hasil peralian antara jumlah soal dan skor diperoleh nilai tertinggi 35

dan terendah 20. Sehingga diterapkan kategorisasi sebagai berikut:

• Nilai 13-21 untuk isu kurang strategis

• Nilai 22-30 untuk isu cukup strategis

• Nilai 31-39 untuk isu sangat strategis

Page 118: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102  

  

Page 119: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103  

  

Dari hasil tes litmus tersebut dapat diketahui kestrategisan masing-masing

sebagai berikut:

1. Isu strategis Mengoptimalkan sumber daya yang berkualitas dalam

Pemilukada Kab. Boyolali Tahun 2010 memiliki nilai total 20, berarti isu

ini kurang strategis. Isu ini dikatakan kurang strategis karena setiap

Pesarta Partai Politik Pemilukada Tahun 2010 Kabupaten Boyolali

tentunya sudah yakin bahwa calon-calon yang merekan usung adalah

calon-calon yang dapat bersaing dengan setiap peserta.

2. Isu strategis Melakukan peningkatan kinerja partai politik melalui kerja

sama dengan stake holder, individu, dan organisasi masyarakat memiliki

nilai total 25. Ini berarti isu tersebut merupakan isu cukup strategis.

Strategis karena peningkatan aktivitas Partai Golkar dalam pelaksanaan

Pemilukada 2010 Kabupaten Boyolali sangat aktif dan memerlukan

dukungan sumber daya-sumber daya tambahan guna mendukung kinerja

Partai Golkar.

3. Melakukan kerja sama atau koailisi dengan partai lain mendapatkan nilai

total 27, berarti isu ini cukup strategis karena dalam pengadaan sumber

daya yang dibutuhkan Partai Golkar kurang mampu memenuhinya

sehingga memerlukan koalisi agar sumber daya-sumber daya yang

dibutuhkan Partai Golkar selama pelaksanaan Pemilukada 2010

Kabupaten Boyolali dapat terpenuhi.

Page 120: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104  

  

4. Isu strategis Meningkatkan komitmen kader partai dalam pelaksanaan

Pemilukada Tahun 2010 mendapatkan nilai total 23. Isu ini dikatakan

cukup strategis karena kader-kader partai adalah merupakan asset yang

berharga dalam sebuah partai politik termasuk Partai Golkar dalam

Pemilukada Tahun 2010 Kabupaten Boyolali. Dengan demikian komitmen

kader-kader dibutuhkan Partai Golkar untuk mengembalikan kejayaan

Partai Golkar pada masa orde baru.

5. Isu Strategis Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat tentang calon

atau pasangan yang dicalonkan mendapatkan nilai total 24. Ini

menunjukkan bahawa isu strategis ini memang cukup strategis, karena

dalam pelaksanaan Pemilukada Kabupaten Boyolali Tahun 2010 tentunya

tidak lepas dari masa kampanye dimana waktu tersebut dimanfaatkan

benar-benar oleh setiap Pasangan Calon Bupati Boyolali untuk

mensosialisasikan dirinya kepada Warga atau Masyarakat Boyolali agar

lebih dikenal oleh masyarakat luas.

6. Isu strategis Mengoptimalakan sumber daya yang tersedia untuk

berkompetisi pasangan calon bupati lainya mendapatkan nilai total 24, ini

berarti dapat dikatakan bahwa isu ini merupakan isu yang cukup strategis

karena tentunya dalam kompetisi politik sebuah partai politik termasuk

Partai Golkar harus mengoptimalkan sumber daya-sumber daya yang

dimiliki Partai Golkar baik sarana prasarana dan keuangan dalam

pelaksanaan Pemilukada Kabupaten Boyolali Tahun 2010 .

Page 121: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105  

  

7. Isu Strategis Memperbaiki militansi kader dan perekrutan kader yang

kompeten serta berkualitas mempunyai nilai total 35. Isu ini adalah

merupakan isu yang sangat strategis dan paling strategis karena dalam

setiap organisasi politik atau partai politik seperti Partai Golkar

kemilitansian seorang kader adalah merupakan sesuatu yang sangat

berharga dalam sebuah era demokrasi seperti saat ini, sifat-sifat militansi

kader yang Nampak pada masa orde baru saat ini sudah luntur dan bahkan

sudah hamper tidak kelihatan lagi dalam tubuh Partai Golkar karena

semakin tergerusnya kader-kader orde baru dan dalam perkrutan kader

tentunya harus memilih kader-kader yang berkompeten dan mempunyai

kualitas untuk meneruskan perjuangan kader-kader partai terdahulu.

G. Strategi DPD Partai Golkar Kabupaten Boyolali

Berdasarkan evaluasi isu strategis diatas, maka ditetapkan strategi DPD

Partai Golkar Kabupaten Boyolali dalam Pemilukada Kabupaten Boyolali Tahun

2010 yang bersifat agresif, karena dalam hal ini DPD Partai Golkar Kabupaten

Boyolali berusaha mengatur langkah-langkah atau tindakan untuk

menghilangkan kelemahan dan ancaman. Strategi DPD Partai Golkar dibuat

dalam bentuk program-program strategi sesuai dengan urutan prioritas sebagai

berikut:

1. Program menumbuhkan kemilitansian Kader-Kader Partai Golkar dan

perekrutan kader yang berkualitas. Program ini bertujuan untuk

meningkatkan sifat militansi kader dan untuk mendapatkan kader-kader

Page 122: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106  

  

yang sesuai dengan harapan Partai Golkar. Strategi yang digunakan adalah

defensif dan berikut program-programnya:

a) Memberikan pelatihan kepada kader-kader tentang organisasi dan

miltansi kader.

b) Membuat standard atau aturan dalam perekrutan kader.

c) Mengadakan dialog antara sesama kader agar tahu apa saja kendala

yang dihadapi setiap kader.

2. Program koalisi dengan partai politik. Program ini bertujuan untuk

meperoleh sumber daya-sumber daya yang menjadi kelemahan Partai

Golkar baik financial maupun sumber daya manusia. Strategi yang

digunakan adalah strategi turnaround berikut adalah program-programnya:

a) Mengadakan koalisi politik agar keterbatasan sumber daya dapat

terselesaikan

b) Mengembangkan koalisi dengan partai-partai yang tidak

mempunyai wakil di DPR.

3. Program peningkatan kinerja partai politik melalui kerja sama dengan stake

holder, individu, dan organisasi masyarakat. Program ini bertujuan

meningkatkan aktivitas Partai Golkar dalam Pemilukada Kabupaten

Boyolali Tahun 2010 melalui kerja sama-kerja sama yang dijalin oleh

Partai Golkar dengan orang-orang yang mempunyai kekuatan didaerah-

daerah. Strategi yang digunakan adalah strategi agresif dan berikut

program-programnya:

Page 123: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107  

  

a) Menjalin kerja sama yang erat dengan kepala daerah mengingat

kepala daerah adalah kader Partai Golkar.

b) Menjalin kerja sama dengan pengusaha, perusahaan, atau

organisasi lainya yang dapat mendukung aktivitas Partai Golkar.

c) Menjalin kerja sama dengan tokoh-tokoh Partai daerah lain melalui

Ketua DPD Partai atau melalui Kepala Daerah.

4. Program sosialisasi Pasangan Calon Bupati Partai Golkar kepada

masyarakat. Program ini bertujuan untuk lebih memperkenalkan Pasangan

Calon Bupati dari Partai Golkar kepada Warga Kabupaten Boyolali.

Strategi yang digunakan adalah strategi diversifikasi dan berikut program-

programnya:

a) Mengadakan iklan-iklan politik baik di media cetak maupun

elektronik dalam sosialisasi pasangan calon bupati.

b) Memperbanyak kampanye terbuka dan dialog dengan Pasangan

Calon Bupati Partai Golkar.

c) Melakukan sosialisasi dengan menggunakan kader-kader eksekutif

maupun legislative yang lebih dekat dengan warga langsung.

d) Mencetak baliho, poster, spanduk untuk lebih mengenalkan

Pasangan Calon Bupati Partai Golkar kepada Warga Boyolali.

5. Program pengoptimalan sumber daya yang tersedia untuk berkompetisi

dengan pasangan partai lain. Program ini bertujuan untuk mempertahankan

persaingan dengan peserta lainya melalui pendayagunaan sumber daya

Page 124: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108  

  

yang ada agar kekuatan Partai Golkar nampak kelihatan dimata

masyarakat, dan Partai Golkar juag memberikan perubahan bagi demokrasi

Kabupaten Boyolali. Strategi yang digunakan adalah diversifikasi dan

berikut adalah program-programnya:

a) Mengoptimalkan potensi-potensi yang dimiliki Partai Golkar untuk

bersaing dengan pserta lain.

b) Inovasi untuk memberikan pola-pola baru dalam kampanye agar

masyarakat dapat langsung bisa memberikan suaranya kepada

Pasangan Calon Partai Golkar.

c) Merangkul semua organisasi atau kader-kader Partai Golkar

termasuk di eksekutif, legislative ataupun organisasi sayap.

6. Program peningkatan komitmen Kader Partai Golkar. Program ini

bertujuan untuk memberikan kepercayaan kepada Kader Partai Golkar

terhadap Partai Golkar ataupun sebalikanya. Program ini menggunakan

strategi turnaround dan berikut program-programnya:

a) Meningkatkan komitmen dengan reward and punishment yang

sesuai.

b) Memberikan kesempatan kepada kader-kader Partai Golkar untuk

mengemangkan ide dan pemikiranya dalam Pemilukada

Kabupaten Boyolali Tahun 2010.

c) Mengadakan dialog antara Ketua DPD partai Golkar dengan

Kader-kader Partai Golkar agar kepercayaan selalu terjalin.

Page 125: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109  

  

7. Program pengoptimalan sumber daya yang berkualitas dalam Pemilukada

Kabupaten Boyolali Tahun 2010. Program ini bertujuan untuk membuat

standard yang tinggi bagi kandidat pasangan yang dicalonkan Partai Golkar

agar mampu berkompetisi dengan Pasangan Calon Bupati yang lainya.

Strategi yang digunakan adalah strategi agresif dan berikut program-

programnya:

a) Membuat visi dan misi bagi Kabupaten Boyolali.

b) Membuat rencana program kerja selama 5 tahun untuk menangani

masalah social, ekonomi, dan politik di Boyolali.

c) Membuat rencana strategi untuk mengembangkan wilayah

Boyolali.

Page 126: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110  

  

H. Hasil yang dicapai

Dari strategi dan usaha yang dilakukan dan diterapkan pasangan Calon

Bupati dan Calon Wakil Bupati dari Partai Golkar dan Partai Keadilan

Sejahtera pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Boyolali mendapatkan

hasil sebagai berikut:

Tabel 4.4

Perolehan Suara Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati

No Urut Pasangan

Nama Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Partai Perolehan Suara

1 Drs. H. Al Hisyam Sugiyarto, S.Sos PAN 87.424

2 Drs. Seno Samodro Agus Purmanto, SH,M.Si PDI-P 240.682

3 H. Daryono, SH, MM Joko Widodo A.Md GOLKAR 203.188

4 Dr. Jaka Srijanta Purwasi Nur Zaena Hanura 8.898

Berdasarkan table diatas dapat disimpulkan bahwa perolehan suara

Pasangan H. Daryono SH. MM dan Joko Widodo, Amd memperoleh suara

sebanyak 203.188 suara yang menempati posisi dua. Sedangkan yang menjadi

pemenang dari Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2010

adalah Pasangan yang diusung dari PDI-P yaitu Drs. Seno Samodro dan Agus

Purmanto, SH.Msi yang memperoleh suara sebesar 240.682 suara. Sedangkan

Pasangan yang diusung oleh Partai Amanat Nasional Drs. H. Al Hisyam dan

Sugiyarto, S.Sos memperoleh suara sebanyak 87.424 suara menduduki

Page 127: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111  

  

peringkat 3 dan pasangan yang menduduki peringkat 4 adalah merupakan

pasangan yang diusung oleh Partai Hanura yaitu Dr. Jaka Srijanta dan Purwasi

nur Zaena mendapat suara sebanyak 8.898 suara.

Page 128: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110  

  

BAB V

Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan

pada bab sebelumnya maka disimpulkan bahwa:

1. Melalaui analisis factor internal dan eksternal diperoleh analisis

internal dengan kekuatan ( Partai Reformis, Komunikasi, Calon

yang berkualitas, Kepengurusan yang lengkap, Satu komando

kepengurusan); kelemahan (Sumber dana yang terbatas, kurang

berkualitas dan loyalitasnya Kader Partai Golkar, Organisasi

sayap yang kurang optimal, Waktu Persiapan yang relatif

singkat); analisis eksternal dengan peluang (Perpecahan kader

partai lain, Kepala Daerah meruapakan kader partai, Koalisis

dengan partai lain,Tim sukses berasal dari berbagai elemen

masyarakat.); Ancaman (Incumben yang masih menjabat,

Persiapan rival yang cukup lama, Pragmatisme kader partai)

2. Hasil dari analisis SWOT terhadap factor-faktor internal dan

eksternal yang telah teridenrifikasi, diperoleh beberapa isu

strategis diurutkan dari dari yang paling yang strategis hingga isu

yang kurang strategis yaitu:

a. Isu strategis Memperbaiki militansi kader dan perekrutan kader

yang kompeten serta berkualitas.

Page 129: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111  

  

b. Isu strategis Koalisi dengan partai lain untuk mengatasi masalah

sumber daya.

c. Isu strategis Melakukan peningkatan kinerja partai politik

melalui kerja sama dengan stake holder, individu, dan

organisasi masyarakat

d. Isu strategis Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat

tentang calon atau pasangan yang dicalonkan.

e. Isu strategis Mengoptimalakan sumber daya yang tersedia untuk

berkompetisi dengan pesaing.

f. Isu strategis Meningkatkan komitmen kader partai dalam

pelaksanaan Pemilukada Tahun 2010 Kabupaten Boyolali

melalui Kepala Daerah.

g. Isu strategis Mengoptimalkan sumber daya yang berkualitas

dalam Pemilukada Kab. Boyolali Tahun 2010.

3. Setelah diidentifikasi tingkat kestrategisanya, teryata isu yang

paling strategis adalah Program menumbuhkan kemilitansian

Kader-Kader Partai Golkar dan perekrutan kader yang

berkualitas. Program ini bertujuan untuk meningkatkan sifat

militansi kader dan untuk mendapatkan kader-kader yang sesuai

dengan harapan Partai Golkar. Strategi yang digunakan adalah

defensive dan berikut program-programnya:

Page 130: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112  

  

a) Memberikan pelatihan kepada kader-kader tentang organisasi

dan miltansi kader.

b) Membuat standard atau aturan dalam perekrutan kader.

c) Mengadakan dialog antara sesame kader agar tahu apa saja

kendala yang dihadapi setiap kader.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan

pada bab sebelumnya penulis memberikan saran:

1. Program peningkatan kinerja partai politik melalui kerja sama dengan stake

holder, individu, dan organisasi masyarakat. Program ini bertujuan

meningkatkan aktivitas Partai Golkar dalam Pemilukada Kabupaten

Boyolali Tahun 2010 melalui kerja sama-kerja sama yang dijalin oleh

Partai Golkar dengan orang-orang yang mempunyai kekuatan didaerah-

daerah. Strategi yang digunakan adalah strategi agresif dan berikut

program-programnya:

a. Menjalin kerja sama yang erat dengan kepala daerah mengingat

kepala daerah adalah kader Partai Golkar.

b. Menjalin kerja sama dengan pengusaha, perusahaan, atau

organisasi lainya yang dapat mendukung aktivitas Partai Golkar.

c. Menjalin kerja sama dengan tokoh-tokoh Partai daerah lain melalui

Ketua DPD Partai atau melalui Kepala Daerah.

Page 131: STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA … fileSTRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM MENGHADAPI PEMILUKADA TAHUN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113  

  

2. Menumbuhkan kemilitansian dan loyalitas Kader-Kader Partai Golkar dan

perekrutan kader yang berkualitas. Program ini bertujuan untuk

meningkatkan sifat militansi kader dan untuk mendapatkan kader-kader

yang sesuai dengan harapan Partai Golkar. Strategi yang digunakan adalah

defensive dan berikut program-programnya:

a. Memberikan pelatihan kepada kader-kader tentang organisasi

dan miltansi kader.

b. Membuat standard atau aturan dalam perekrutan kader.

c. Mengadakan dialog antara sesama kader agar tahu apa saja

kendala yang dihadapi setiap kader.