strategi pemasaran produk tabungan fasilitas … · pengesahan panitia ujian skripsi yang berjudul...
TRANSCRIPT
STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN FASILITAS
QURBAN PADA BMT AL-MUNAWWARAH
TANGERANG SELATAN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh :
Kariza Septavi
Nim.1110053000046
KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015M/1436H
LEMBAR PERI\YATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri ruf$ Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atan
merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Of$ Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta, 15 20t5
Materai
6000
STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABT]NGAI\ FASILITASQIIRBAN PADA BMT AL-MUNAWWARAH
TAI\GERANG SELATAN
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUntuk Memenuhi Persyaratan MemperolehGelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
Kariza SeptaviNIM: 1110053000046
Di Bawah Bimbingan
H. Mulkanasir. BA..S.Pd.. MMMP: 19550101 198302 1001
KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAHJT]RUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMTJNIKASIT]NIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA20t5Mll436IH
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul STRATEGI PEMASARAN PRODUK
TABUNGAN F'ASILITAS QURBAN PADA BMT AL-MTJNAWWARAH
telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakartapada l5 September 2015. Skripsi ini
telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi
Islam (S.Kom.I) pada Konsentrasi Manajemen Lembaga Keuangan Syariah
Program Studi Manajemen Dakwah.
Jakarta, 1 5 September 2015Sidang Munaqasyah
I 001
Anggota,
Penguji II,
: 19600803 199703 I 006
Pembimbing,
H. Mulkanasir. BA."S.Pd.. MMNIP: 19550101 198302 I 001
ilt
Ketua Merangkap Anggota,
NIP: 19580910 1 703 2 001
Sekretaris,
Penguji I,
NIP: 19580910 I
iii
ABSTRAK
Kariza Septavi, NIM: 1110053000046, Jurusan Manajemen Dakwah,
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Di Bawah Bimbingan H.
Mulkanasir, BA., S.Pd., MM. Strategi Pemasaran Produk Tabungan
Fasilitas Qurban Pada BMT Al-Munawwarah Cabang Pamulang
Persaingan antar BMT pada saat ini semakin ketat, termasuk di dalamnya
lembaga keuangan syariah. Karena dewasa ini lembaga keuangan syariah sedang
berkembang. BMT bersaing memperebutkan pasar. Pemasaran merupakan proses
yang tidak dapat dipisahkan dari perusahaan, begitu pula dengan lembaga
keuangan syariah. Sejalan dengan hal tersebut, masing-masing BMT harus
menentukan strategi yang tepat sebagai upaya memenuhi keinginan dan
kebutuhan nasabahnya. Penerapan strategi pemasaran yang tepat oleh perusahaan
bertujuan agar dapat bertahan diera persaingan.
Produk BMT pada saat ini masih baru dikalangan lembaga keuangan
syariah pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sehingga diperlukan
strategi pemasaran yang tepat dalam memasarkan produk lembaga keuangan
syariah agar dapat menghadapi persaingan. Produk Tabungan Fasilitas Qurban,
sebuah produk yang masih baru di pasaran. BMT Al-Munawwarah menetapkan
Strategi Pemasaran yang tepat untuk memasarkan Produk Tabungan Fasilitas
Qurban agar dapat dikenal dan diterima oleh masyarakat serta menjaring nasabah
baru dan mempertahankan nasabah yang lama.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif. Teknik
pengumpulan data melakukan Wawancara, Observasi, dan Dokumentasi. Teknik
analisis data menggunakan analisis deskriptif untuk memaparkan perumusan
masalah pertama dan kedua. Sedangkan Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui strategi pemasaran dan perkembangan produk tabungan fasilitas
qurban yang diterapkan di BMT AL-Munawwarah.
Hasil penelitian yang dilakukan, menyimpulkan bahwa produk tabungan
fasilitas qurban ini adalah produk unggulan dan banyak diminati oleh masyarakat
serta strategi pemasaran yang dilakukan oleh BMT Al-Munawwarah yaitu
melakukan proses pemasaran dengan menggunakan brosur, memberikan
penyuluhan kepada masyarakat, dan membuka pameran produk-produk BMT Al-
Munawwarah. Dimana proses komunikasi dan silahturahmi menjadi titik sentral
menjaga mitra atau nasabah baik lama maupun baru agar tetap menggunakan
produk BMT Al-Munawwarah. Sehingga nilai volume atau setoran dan
outstanding produk dapat ditingkatkan dan dipertahankan. Perkembangan produk
tabungan fasilitas qurban dapat dilihat dari segi biaya yang dikenakan pada
produk simpanan qurban, penulis dapat menyimpulkan bahwa simpanan ini sangat
terjangkau bagi masyarakat pada umumnya. Dan setiap tahunnya dari segi biaya
dan nasabah terus meningkat.
Kata Kunci : Strategi, Pemasaran, dan Produk Gadai Emas Syariah.
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang mengajarkan kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya. Segala puji bagi Allah yang telah
menganugerahkan berbagai karunia dan nikmat kepada para hamba-Nya. Dia
membukakan akal pikiran kita dan pemahaman kepada segenap makhluk-Nya.
Shalawat beserta salam saya haturkan untuk Baginda Nabi Muhammad
SAW, yang mampu membawa kita dari zaman gelap gulita sampai zaman terang
benderang. Tak lupa juga untuk para keluarganya, sahabat, dan serta para
pengikutnya yang tetap beristiqomah di jalan-Nya.
Penulis menyadari bahwa tujuan penulisan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan moril dan materil dari banyak pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi.
2. Suparto, M.Ed., Ph.D., selaku Wakil Dekan I, Dr. Hj. Roudhonah, MA.,
selaku Wakil Dekan II, Dr. Suhaimi, Msi., selaku Wakil Dekan III, Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
3. Drs. Cecep Castrawijaya, MA., MM dan Drs. Sugiarto, MA., selaku Ketua
Jurusan dan Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah, yang telah membantu
penulis menyelesaikan studi di Jurusan Manajemen Dakwah.
4. H. Mulkanasir, BA., S.Pd., MM selaku Dosen Pembimbing yang tidak pernah
bosan dalam memberikan begitu banyak masukan kepada penulis dan telah
v
ikhlas meluangkan waktunya untuk membimbing serta memberikan arahan,
petunjuk, dan saran yang sangat bermanfaat dalam penyelesaian skripsi.
5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
memberi cahaya berupa ilmu pengetahuan kepada penulis selama penulis
menempuh studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Seluruh karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
membantu penulis dalam mecari referensi mengenai teori Strategi Pemasaran
dan Tabungan Fasilitas Qurban.
7. BMT Al-Munawwarah Cabang Pamulang yang telah memberikan data-data
penelitian, terutama untuk Bapak Sutanto Samidjan selaku Operasional
Manager, yang telah banyak meluangkan waktunya untuk penulis.
8. Ayahanda Bambang Darsono Hasan dan Ibunda Lia Apriyani yang begitu
baik hati dan tegar dalam dalam segala hal, ikhlas mengasuh, membimbing,
memberikan segenap cintanya dan tidak terlupa selalu menyertai do’a dalam
setiap langkahku.
9. Adikku tercinta Bianca Tiara Amelia, S.Kom.I yang tidak pernah berhenti
memberikan motivasi yang tinggi untuk menyelesaikan skripsi ini.
10. Teman-teman seperjuangan di Jurusan Manajemen Dakwah 2010 Lukman,
Rendy, Farid, Alung, dan lain-lain yang namanya tidak dapat disebutkan satu
persatu tanpa mengurangi hormat saya, yang selalu memberikan semangat
dalam menyelesaikan skripsi ini.
vi
Tiada balasan yang dapat penulis berikan selain do’a dan ucapan
terimakasih, semoga Allah SWT menerima amal baik dan memberi balasan yang
setimpal atas segala jerih payahnya dan semoga kita semua dalam lindungan-Nya.
Amiiin. Sepenuhnya penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, baik saran maupun kritik dari para pembaca sangat penulis
harapkan demi perbaikan untuk selanjutnya. Akhirnya penulis panjatkan rasa
syukur kepada Alllah SWT yang sangat mendalam dan semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan kepada semua pihak pada umumnya.
Jakarta, 15 September 2015
Penulis
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. iii
ABSTRAK ............................................................................................ iv
KATA PENGANTAR .......................................................................... v
DAFTAR ISI ......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah .................................................. 5
2. Perumusan Masalah .................................................. 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian ....................................................... 5
2. Manfaat Penelitian ..................................................... 6
D. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian ............................................... 7
2. Subjek dan Objek Penelitian ..................................... 7
3. Sumber Data .............................................................. 7
4. Teknik Pengumpulan Data ........................................ 8
5. Teknik Analisa Data .................................................. 9
6. Teknik Penulisan Skripsi ........................................... 9
E. Kajian Pustaka ................................................................ 10
F. Sistematika Penulisan ..................................................... 12
viii
BAB II LANDASAN TEORI
A. Konsep Strategi
1. Pengertian Strategi ................................................... 14
2. Macam-Macam Strategi ........................................... 17
3. Langkah-Langkah Strategi ....................................... 18
B. Konsep Pemasaran ......................................................... 22
C. Konsep Strategi Pemasaran
1. Pengertian Strategi Pemasaran ................................ 24
2. Tujuan Strategi Pemasaran ...................................... 25
3. Macam-Macam Bauran Pemasaran ........................ 26
D. Konsep Tabungan Fasilitas Qurban
1. Pengertian Tabungan .............................................. 28
2. Pengertian Qurban .................................................. 30
3 Simpanan Qur’ban.................................................... 32
BAB III PROFIL UMUM BMT AL-MUNAWWARAH TANGERANG
SELATAN
A. Sejarah ........................................................................... 34
B. Visi, Misi dan Tujuan .................................................... 35
C. Motto dan Budaya Kerja ............................................... 36
D. Struktur Organisasi ........................................................ 37
E. Produk-Produk BMT Al-Munawwarah ........................ 38
F. Produk Tabungan Fasilitas Qurban di BMT
Al-Munawwarah .......................................................... 41
ix
BAB IV STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN FASILITAS
QURBAN PADA BMT AL-MUNAWWARAH TANGERANG
SELATAN
A. Strategi Pemasaran Produk Tabungan Fasilitas Qurban .... 42
B. Perkembangan Produk Tabungan Fasilitas Qurban ........... 53
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 57
B. Saran .................................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Struktur Organisasi BMT Al-Munawwarah Cabang Pamulang
Gambar 2 : Matriks Analisis SWOT
Gambar 3 : Laporan Perkembangan Tabungan Fasilitas Qurban
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Seiring digulirnya sistem perbankan syariah pada pertengahan tahun
1990-an di Indonesia. Beberapa lembaga keuangan syariah (LKS) tumbuh
dan berkembang pesat di Indonesia. Lembaga-lembaga keuangan mempunyai
kedudukan yang sangat penting sebagai lembaga ekonomi berbasis syari’ah
di tengah proses pembangunan ekonomi. Berdirinya lembaga keuangan
syari’ah merupakan implementasi dari pemahaman umat Islam terhadap
prinsip-prinsip dalam hukum ekonomi islam, selanjutnya direfresentasikan
dalam bentuk ekonomi Islam.
Kegiatan perekonomian terus berkembang dan berubah, sejalan
dengan perkembangan dan perubahan zaman. Pada saat ini, perekonomian
tidak bisa terlepas dari peran jasa lembaga keuangan. Dari sekian banyak
lembaga keuangan syari’ah, BMT merupakan lembaga ekonomi Islam yang
dibagun berbasis keumatan, sebab dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat,
dari segi jumlah BMT merupakan lembaga keuangan syariah yang paling
banyak apabila dibanding dengan lembaga-lembaga keuangan syariah
lainnya.1
Kehadiran BMT di Indonesia, selain ditujukan untuk meningkatkan
taraf hidup dan kesejahterahan masyarakat di bidang ekonomi, juga memiliki
1 Hendi Suhendi, BMT dan Bank Islam, (Bandung: Pusaka Bani Quraisy, 2004), Cet. Ke-
1, h. 5
2
misi penting bagi pemberdayaan usaha kecil menengah di wilayah kerjanya.
Hal ini didasarkan pada visi BMT bahwa pembangunan ekonomi hendaknya
dibangun dari bawah melalui kemitraan usaha.
Dengan lahirnya lembaga keuangan mikro syariah (BMT) yang
beroperasi berdasarkan sistem bagi hasil sebagai alternatif pengganti bunga,
merupakan peluang bagi umat Islam untuk memanfaatkan jasa BMT
seoptimal mungkin dan tanpa adanya keraguan.2
Sejalan dengan itu persaingan antara lembaga keuangan syariah
menjadi semakin ketat, Sejalan dengan itu persaingan antara lembaga
keuangan syariah menjadi semakin ketat, masing-masing lembaga keuangan
syariah berlomba mendapatkan keuntungan yang optimal dan juga meraih
pengaruh pasar yang besar sesuai dengan tujuan dan sasaran lembaga
keuangan syariah itu sendiri.
Kemampuan sesuatu lembaga keuangan dalam usaha mencapai
tujuannya ditentukan oleh unsur-unsur yang terkait dalam pengorganisasian
dan pengoperasian lembaga keuangan syariah tersebut, salah satunya adalah
bagaimana cara memasarkan produknya kepada masyarakat.
Suatu lembaga keuangan yang berorientasi terhadap perolehan laba
(keuntungan) sudah pasti membutuhkan apa yang disebut dengan pemasaran.
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan melalui proses itu individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara
2 Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait (BMI dan
Takaful di Indonesia), (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), Cet. Ke-3, h. 49
3
menciptakan dan mempertukarkan produk ataupun jasa dan nilai dengan
individu dan kelompok lain.3
Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang
berorentasi profit maupun usaha-usaha sosial. Kegiatan pemasaran
merupakan suatu kebutuhan utama dan sudah merupakan suatu keharusan
untuk dijalankan. Dalam melakukan kegiatan pemasaran suatu perusahaan
memiliki tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan jangka panjang maupun
tujuan jangka pendek. Dalam jangka panjang dilakukan untuk
mempertahankan produk-produk yang sudah ada agar tetap eksis. Sedangkan
tujuan jangka pendek biasanya merebut hati konsumen terutama untuk
produk yang baru.
Dua sasaran pemasaran yang utama adalah menarik konsumen baru
dengan menjanjikan nilai yang unggul dan mempertahankan konsumen saat
ini dengan memberikan kepuasan.4 Disamping itu dalam strategi pemasaran
perusahaan harus memperhatikan penjelasan mengenai produk, upaya-upaya
yang dilakukan dalam pemasaran, keputusan yang diambil serta strategi yang
diimplementasikannya yaitu strategi pemasaran.
Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa lembaga keuangan
seperti BMT memerlukan adanya strategi dalam memasarkan produk-produk
yang ditawarkan kepada nasabah, hal ini untuk menarik minat nasabah untuk
menyimpan dananya atau pun melakukan suatu bentuk peminjaman kepada
3 Philip Khotler, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, dan Pengendalian,
(Jakarta: Erlangga, 1996), Jilid. 2, h. 20 4 Hendra Teguh dan Ronny. A. Rusli, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Control, (Jakarta: Prehallindo, 1997), Jilid. 1, h. 18
4
BMT. Karena dengan adanya strategi pemasaran yang baik pada suatu BMT
maka eksistensi dari BMT tersebut akan selalu ada dan dapat di percaya
masyarakat.
Dalam hal ini BMT Al-Muawwarah Tanggerang Selatan merupakan
suatu lembaga keuangan syariah yang kegiatannya berupa penghimpunan
dana dan pemberian jasa berdasarkan prinsip syariah yang salah satu
produknya adalah Tabungan Fasilitas Qurban (TAFAQUR) yang merupakan
suatu inventasi yang mana nasabah menitipkan dananya guna memenuhi
perencanaan keuangan dalam mewujudkan keinginannya untuk berqurban,
dengan prinsip mudharabah al-mutlaqah. Dengan menggunakan produk
tabungan fasilitas qurban ini di BMT Al-Munawwarah bisa mewujudkan
keinginan masyarakat yang ingin berqurban.
Keistimewaan BMT ini adalah memiliki Produk Tabungan Fasilitas
Qurban yang mana BMT yang lain tidak memiliki tabungan tersebut.
Tabungan ini di BMT Al-Munawwarah untuk setoran awal minimal Rp
20.000,-, maka dengan biaya yang cukup terjangkau minat masyarakat untuk
menabung di BMT Al-Munawwarah cukup meningkat tiap tahunnya.
Dengan melihat keterangan dan uraian diatas maka penulis merasa
tertarik untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan “Strategi
Pemasaran Produk Tabungan Fasilitas Qurban Pada BMT Al-
Munawwarah Tangerang Selatan”.
5
B. Pembatasan dan perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Melihat pembahasan mengenai latar belakang yang telah di uraikan
diatas, maka akan banyak masalah yang memerlukan kajian secara luas.
Oleh karena itulah untuk lebih jelasnya, penulis akan membatasi ruang
lingkup kajian pembahasan hanya pada seputar:
a. Strategi Pemasaran Produk Tabungan Fasilitas Qurban Pada BMT Al
Munawwarah
b. Perkembangan Produk Tabungan Fasilitas Qurban Pada BMT Al-
Munawwarah Tangerang Selatan
2. Perumusan Masalah
Dari pembatasan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan bahwa
pokok-pokok permasalahan yang dibahas adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana Strategi Pemasaran Produk Tabungan Fasilitas Qurban
Pada BMT Al-Munawwarah?
b. Bagaimana Perkembangan Produk Tabungan Fasilitas Qurban Pada
BMT Al-Munawwarah Tangerang Selatan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dirumuskan oleh
penulis di atas maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam
penyelesaian skripsi ini, diantaranya adalah sebagai berikut:
6
a. Memenuhi tugas akademik yang merupakan syarat dan kewajiban
bagi setiap mahasiswa dalam rangka menyelesaikan studi tingkat
sarjana program Strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
dengan gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
b. Mendapatkan pemahaman tentang bagaimana strategi pemasaran BMT
Al Munawwarah dalam Memasarkan Produk Tabungan Fasilitas
Qurban.
c. Lebih mengenal bagaimana perkembangan produk tabungan fasilitas
qurban di BMT Al-Munawwarah Tangerang Selatan
2. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, semoga dapat memberikan manfaat
bagi beberapa pihak, antara lain :
a. Akademik
Menambah khazanah kepustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
dan sebagai sumber referensi bagi mahasiswa, staf pengajar dan
lainnya.
b. Praktis
Dapat digunakan sebagain informasi dan sumber ilmu pengetahuan
serta memberikan gambaran tentang optimalisasi peran BMT untuk
memasarkan Produk Tabungan Fasilitas Qurban, dan mampu
memberikan sumbangan pemikiran bagi ilmu Syariah pada umumnya
7
dan keuangan Islam dan khususnya, serta menjadi rujukan penelitian
berikutnya tentang strategi pemasaran BMT Al-Munawwarah dalam
Memasarkan Produk-Produknya.
D. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah dengan pendekatan
penelitian kualitatif yaitu dengan menganalisis data secara deskriptif,
untuk menggambarkan tentang strategi pemasaran BMT Al Munawwarah
dalam memasarkan produk tabungan fasilitas qurban.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah BMT Al Munawwarah yang
berada di wilayah Tangerang Selatan yang beralamat jalan komplek
Masjid Al Muhajirin, Perumahan Bukit Pamulang Indah Blok A-18
Pamulang Tangerang-Selatan Banten.
Sedangkan objek penelitian dalam penelitian ini adalah Strategi
Pemasaran Produk Tabungan Fasilitas Qurban pada BMT Al-
Munawwarah Tangerang Selatan.
3. Sumber Data
Dalam penelitian ini diharuskan menggunakan data, maka dalam
penyusunan skripsi ini, penulis mengelompokkan data sesuai dengan
karakteristiknya, yaitu :
8
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama yaitu
hasil wawancara yang diperoleh langsung dari obyek penelitian.5
Dimana data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Dengan
teknik pengumpulan data pada karyawan BMT AL Munawwarah
Tangerang Selatan.
b. Data Skunder
Data skunder merupakan data yang diperoleh dari perpustakaan,6
seperti buku-buku serta sumber lainnya yang berkaitan dengan materi
penulisan skripsi ini.
4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penulisan ini,
maka teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :
a. Dokumentasi
yaitu teknik pengumpulan data berdasarkan data-data yang tidak
langsung dapat berbentuk foto dan arsip (dokumen) yang berisikan
data-data dari BMT Al-Munawwarah.Yang dijadikan objek penelitian.
b. Observasi
Mendapatkan data dari objek penelitian dengan cara mendatangi
langsung ke objek penelitian. Dalam hal ini BMT Al Munawwarah
guna melihat secara dekat bagaimana peranan strategi BMT Al
Munawwarah dalam memasarkan Produk Tabungan Fasilitas Qurban.
5 Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), Ed. Revisi 2010, cet. Ke-14, h. 22 6 Suharsimi Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”, h. 22
9
c. Interview (Wawancara),
yaitu salah satu cara untuk memperoleh data melalui infomasi
komunikasi dengan karyawan BMT Al-Munawwarah Tangerang
selatan untuk mendapatkan pemasukan yang berhubungan dan berguna
dalam bidang yang akan diteliti sebagai bahan penelitian skipsi ini.
5. Teknik Anaslisa Data
Penulis, menganalisa data dengan menggunakan penelitian dalam
pelaksanaannya penganalisaan dilakukan dengan menggunakan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Menelaah semua data yang diperoleh baik dari sumber primer maupun
dari sumber skunder.
b. Melakukan klasifikasi terhadap data yang terkumpul sesuai dengan
masalah yang diteliti.
c. Menghubungkan data yang terpilih dengan teori yang sudah
dikemukakan dalam kerangka pemikiran.
d. Penarikan kesimpulan dari data-data yang dianalisis.
6. Teknik Penulisan Skripsi
Adapun teknik penulisan skripsi ini sesuai dengan kaidah-kaidah
penulisan skripsi pada buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi,
Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality
Development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.7
7 Hamid Nasuhi dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi),
diterbitkan oleh CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, cet. II April 2007
10
E. Kajian Pustaka
Berdasarkan telaah yang sudah dilakukan terhadap beberapa sumber,
kepustakaan, penulis meliput bahwa apa yang merupakan masalah pokok
penelitian tampaknya sangat penting dan prospektif, karena pembahasan
tentang Strategi Pemasaran Produk Tabungan Fasilitas Qurban pada BMT Al-
Munawwarah Tangerang Selatan sangatlah berguna agar masyarakat
khususnya masyarakat menengah kebawah mengetahui bahwa di Lembaga
Keuangan Syariah terdapat Produk Tabungan Fasilitas Qurban. Adapun kajian
pustaka yang digunakan penulis adalah:
1. Pada tahun 2013 telah ditulis skripsi atas nama Mutiah Prodi Lembaga
Keuangan Syariah, Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul
“Strategi Pemasaran Produk Mitra Iqra’ Plus Pada Divisi Syariah AJB
BumiPutrea 1912” Dalam penelitian ini membahas tentang strategi
pemasaran produk mitra iqra’ plus pada asuransi AJB BumiPutera 1912.
Dan strategi pemasaran yang diterapkan oleh AJB BumiPutera 1912 Divisi
Syariah adalah dengan menggunakan saluran distribusi sistem agency di
mana proses pemasaran produk diandalkan pada agen-agen penjualan
handal yang dimiliki oleh AJB BumiPutera 1912 Divisi Syariah.
2. Pada tahun 2014 telah ditulis skripsi atas nama Hikmawati Prodi
Perbankan Syariah, jurusan Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul “Strategi Pemasaran Produk
Simpanan Qurban Pada BMT Al-Fath”. Dalam penelitian ini membahas
11
tentang strategi pemasaran produk simpanan qurban di BMT Al-Fath.
Strategi pemasaran yang diterapkan Bank Syariah Mandiri adalah dengan
diadakan ceramah keagamaan secara rutin kepada masyarakat, brosur-
brosur yang menarik dan agamis. Sistem pemasaran dengan sistem jemput
bola, dan yang terakhir mengadakan buka puasa bersama pada bulan suci
ramadhan, mitranya maupun masyarakat sekitarnya.
3. Pada tahun 2008 telah ditulis skripsi atas nama Atep Misbahudin, Prodi
Perbankan Syariah, Jurusan Muamalah, Fakultas Syariah Dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul “Strategi Pemasaran Produk
Gadai Emas (Rahn) pada BPRS PNM Al-MA’SOEM dalam
Meningkatkan Pendapatan Bank”. Dalam penelitian ini membahas tentang
strategi pemasaran dalam meningkatkan pendapatan Bank. Strategi yang
diterapkan BPRS PNM AL-MA’SOME diantaranya yaitu membina dan
menekan pertumbuhan kaum dhu’afa sehingga terbentuk dasar yang kuat,
melakukan penyebarluasan informasi tentang BPRS melalui tokoh
masyarakat dan nama yayasan al-Ma’some itu sendiri yang sudah terkenal
dikalangan masyarakat Jawa Barat khususnya Bandung dan sekitarnya.
Perbedaan skripsi penulis dengan skripsi terdahulu bahwa penelitian
ini di fokuskan pada strategi pemasaran yang digunakan oleh BMT Al-
Munawwarah dalam memasarkan Produk Tabungan Fasilitas Qurban.
12
F. Sistematik Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis membahas pendahuluan dengan sub-sub :
Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah,
Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Review Studi
Terdahulu, Sistematika Penulisan.
BAB II LADASAN TEORI
Bab ini membahas tentang konsep strategi, pemasaran dan produk
tabungan fasilitas qurban.
BAB III PROFIL UMUM BMT Al-MUNAWWARAH CABANG
PAMULANG
Bab ini Menyajikan data yang menjadi bahan penelitian yaitu
mengenai Sejarah BMT Al-Munawwarah Tangerang Selatan, visi
misi, fungsi, dan struktur organisasi. Serta produk Tabungan
Fasilitas Qurban.
BAB IV STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN
FASILITAS QURBAN PADA BMT AL-MUNAWWARAH
TANGERANG SELATAN
Bab ini menjelaskan mengenai Analisis Deskriptif terkait Strategi
Pemasaran pada Produk Tabungan Fasilitas Qurban dan
Perkembangan Produk Tabungan Fasilitas Qurban.
13
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bagian terakhir penulisan yang akan
menunjukkan pokok-pokok penting dari keseluruhan pembahasan
ini. Bagian ini menunjukkan jawaban ringkas dari permasalahan
yang dibahas pada bagian permasalahan di atas yang berisi
kesimpulan dan saran.
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Strategi
1. Pengertian Strategi
Kata strategi mempunyai arti “rencana”.1 Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, strategi memiliki arti rencana yang cermat mengenai
kegiatan untuk mencapai sasaran khusus yang dituju.2
Strategi dalam kamus bahasa Indonesia adalah ilmu siasat perang,
siasat atau akal untuk mencapai suatu maksud dan tujuan yang telah
direncakanan.3
Secara Etimologi, strategi berasal dari bahasa Yunani Strategos
yang berarti Jendral.4 Strategi pada mulanya dari peristiwa peperangan,
yaitu sebagai suatu siasat untuk mengalahkan musuh. Namun pada
akhirnya strategi berkembang untuk
kegiatan organisasi termasuk keperluan ekonomi, sosial, budaya
dan agama.
Dalam kamus Manajemen istilah Strategi adalah rencana yang
cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dan saling
1 Eko Endarmoko, Tesaurus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2006), h. 613 2 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007), Ed. Ke-3, h. 1092 3 Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta: Pustaka Amani,
1996), h. 462 4 George A Stainer, Kebijakan dan Strategi Manajemen, (Jakarta: Erlangga, 1997), h. 18
15
hubungan dalam waktu dan ukuran.5 Dalam sebuah perusahaan, strategi
merupakan salah satu faktor terpenting agar perusahaan dapat berjalan
dengan baik. Strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti
lingkungan yang dipilih merupakan pedoman untuk mengalokasikan
sumber daya usaha suatu organisasi. 6
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan strategi adalah
seni atau ilmu yang menggunakan sumber daya untuk melaksanakan
kegiatan tertentu.7 Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pengertian
strategi, penulis mengedepankan pengertian strategi yang dikemukankan
beberapa pakar diantaranya:
a. Menurut A.M Kardiman, “Strategi adalah penentuan tujuan utama
yang berjangka panjang dan sasaran dari suatu perusahaan atau
organisasi serta pemilikan cara-cara bertindak dan mengalokasikan
sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan tersebut”. 8
b. Menurut Onong Uchyana Efendi, “Strategi pada hakikatnya adalah
perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan,
akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi
sebagai peta jalan yang hanya memberikan arah saja, melainkan harus
mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya”.9
c. Menurut Sondang Siagian, “Strategi adalah cara yang terbaik untuk
5 B.N Marbun, Kamus Manajemen, (Jakarta: Pustaka Sinar Harian, 2003), h. 340
6 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2002), Ed. Ke-2, h. 3
7 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1997), h. 199 8 A.M Kardiman, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: Pronhallindo), h. 58
9 Onong Uchyana Efendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1992), h.6
16
mempergunakan dana, daya dan tenaga yang tersedi, sesuai dengan
tuntutan perubahan lingkungan.10
d. Menurut George Stainer dan Jhon Minner, strategi adalah penetapan
misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi, dengan mengingat
kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi
tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya
secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan
tercapai.11
e. Menurut William F. Glueck, yang dikutip dalam buku Amirullah, et.
Al, Strategi merupakan sesuatu yang dipersatukan, bersifat
kompeherensif terintegrasi yang berhubungan atau lembaga terhadap
tantangan lingkungan dan dirancang untuk meyakinkan bahwa sejarah
dasar perusahaan atau organisasi akan dicapai dengan pelaksanaan
yang tepat oleh organisasi yang menerapkannya”.12
Dari pengertian strategi yang dikemukakan oleh para pakar di atas,
penulis menyimpulkan bahwa strategi merupakan suatu cara untuk
mencapai suatu tujuan jangka panjang perusahaan atau organisasi, terlebih
dahulu memperhatikan segala kemungkinan yang akan terjadi, dan
mempersiapkan segala potensi yang ada. Dengan begitu strategi
mempunyai peranan penting untuk keberhasilan usaha perusahaan
umumnya pemasaran dan khususnya.
10
Sondang Siagian, Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi,
(Jakarta: Gunung Agung, 1986), Cet. Ke-2, h. 17 11
George Stainer dan Jhon Minner, Manajemen Strategik, (Jakarta: Erlangga), h. 20 12
Amirullah dan Sri Budi Cantika, Manajemen Strategi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2000),
Cet. Ke-1, h. 4
17
2. Macam-Macam Strategi13
a. Strategi Pemimpin Pasar (Market Leader)
Pemimpin pasar adalah perusahaan yang diakui oleh industri yang
bersangkutan sebagai pemimpin. Perusahaan yang dominan selalu
ingin tetap nomor satu. Sikap ini mendorongnya untuk mengambil
tindakan ke-3 arah yaitu mengembangkan pasar keseluruhan,
melindungi pangsa pasar, dan memperluas pangsa pasar.
b. Startegi Pemantang Pasar (Market Challenger)
Penantang pasar adalah perusahaan yang secara konstan mencoba
memperbesar pangsa pasar mereka. Yang dalam usaha tersebut
mereka berhadap secara terbuka dan langsung dengan pemimpin
pasar. Strategi yang dilakukannya adalah dengan menentukan lawan
dan sasaran strategi serta memilih strategi penyerangnya.
c. Strategi Pengikut Pasar (Market Follower)
Pengikut pasar adalah perusahaan yang mengambil sikap tidak
mengusik pemimpin pasar dan hanya puas dengan cara menyesuaikan
diri terhadap kondisi-kondisi pasar.
d. Strategi Penggarap Ceruk Pasar (Market Nicher)
Penggarap ceruk pasar adalah perusahaan yang khususkan diri
melayani sebagai pasar yang diabaikan perusahaan besar, dan
menghindari bentrok dengan perusahaan besar. Strategi yang
dilakukan adalah spesialisasi dalam hal pasar, konsumen, produk, dan
13
M. Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjakusuma, Menggasa Bisnis Islam, (Jakarta :
Gip, 2002), h. 319
18
sebagainya.
3. Langkah-Langkah Strategi
Proses strategi terdiri dari tiga langkah:
a. Perumusan Strategi
Perumusan strategi ini di dalamnya termasuk mengembangkan
tujuan, mengenali peluang dan ancaman eksternal, menetapkan
kekuatan dan kelemahan internal, menghasilkan strategi alternative
dan memilih strategi yang akan dilaksanakan. Dalam perumusan
strategi juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas,
menghindari atau melakukan suatu keputusan dalam proses
kegiatan.14
Pada tahap perumusan strategi perusahaan secara berkala
mengkaji kembali misi dan tujuan perusahaan serta merumuskan
strategi yang sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan tersebut.
Misi dan tujuan perusahaan dapat mengalami perubahan sesuai
dengan strategi yang dipilih oleh perusahaan. Sebagai contoh
perusahaan yang melakukan perubahan secara radikal (radical
change) dapat mengubah visi, misi, dan tujuan perusahaan sesuai
dengan strategi yang dipilih oleh pimpinan perusahaan.15
Sebagaimana halnya visi, misi, dan tujuan perusahaan dapat
mengalami perubahan karena strategi perusahaan berubah-ubah,
demikian halnya startegi pun dapat berubah-ubah disesuaikan
14
Fred R David, Strategic Management Concepts and cases, (New Jersey: Prentice Hall,
2001), h. 5 15
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, (Bandung: Erlangga, 2012), h. 82
19
dengan tujuan perusahaan yang baru. Dengan demikian formulasi
strategi akan mengacu ke tujuan yang ingin dicapai oleh perusahan.16
Selain merumuskan misi, tujuan dan strategi yang saling
memiliki kesesuaian satu sama lain (compatible), perusahaan juga
harus merumuskan kebijakan yang akan menjadi panduan bagi
seluruh sumber daya manusia perusahaan dalam melakukan
implementasi startegi baik pada tingkat korporasi, fugsional, maupun
unit usaha.17
Perumusan strategi ini di dalamnya termasuk mengembangkan
tujuan, mengenali peluang dan ancaman eksternal, menetapkan
kekuatan dan kelemahan internal, menghasilkan strategi alternative
dan memilih strategi yang akan dilaksanakan. Dalam perumusan
strategi juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas,
menghindari atau melakukan suatu keputusan dalam proses
kegiatan.18
b. Implementasi Strategi
Tujuan dan strategi perusahaan yang telah dibuat akan dapat
di implementasikan dengan baik apabila tujuan dan strategi tersebut
dituangkan ke dalam rangkaian kegiatan dalam bentuk program yang
terjadwal dengan jelas serta memperoleh alokasi sumber daya yang
memadai yang telah dituangkan dalam bentuk anggaran (budget)
16
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, h. 82 17
Ismail Solihin, Manajemen Strategik 18
Ismail Solihin, Manajemen Strategik
20
yang akan mendukung semua program.19
Program-program yang dibuat oleh perusahaan selanjutnya
harus didukung dengan prosedur yang menjelaskan secara rinci
bagaimana suatu kegiataan atau pekerjaan harus dilakukan. Prosedur
akan menjelaskan berbagai aktivitas yang harus dilakukan untuk
menyelesaikan suatu program. Selain itu perusahaan harus
mengembangkan struktur organisasi yang akan memudahkan
implementasi strategi (strategy implementation) yang telah dipilih
perusahaan.20
Di dalamnya termasuk menciptakan struktur organisasi yang
efektif, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan
sistem informasi yang diterima. Implementasi strategi sering disebut
tahap tindakan, karena implementasi berarti memobilisasi manusia
yang ada dalam sebuah organisasi untuk mengubah strategi yang
dirumuskan menjadi tindakan. Tahap ini merupakan tahap yang
paling sulit karena memerlukan kedisiplinan, komitmen dan
pengorbanan. Kerjasama juga merupakan kunci dari berhasilnya atau
tidaknya implemetasi strategi.21
c. Evaluasi Strategi
Tahap akhir dari strategi ini adalah evaluasi implementasi
strategi. Evaluasi strategi diperlukan karena keberhasilan yang telah
dicapai dapat diukur kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya.
19
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, h. 82 20
Ismail Solihin, Manajemen Strategik 21
Fred R David, Strategic Management concept and cases, h. 6
21
Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan
kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk
memastikan sasaran yang dinyatakan telah dicapai. Ada tiga aktifitas
mendasar untuk mengevaluasi strategi:22
1) Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi
dasar strategi yang sekarang. Adanya perubahan yang ada akan
menjadi satu hambatan dalam pencapaian tujuan, begitu pula
dengan faktor internal yang diantaranya strategi tidak efektif
atau hasil implementasi yang buruk dapat berakibat buruk pula
bagi hasil yang akan dicapai.
2) Mengukur prestasi, yakni membandingkan hasil yang
diharapkan dengan kenyataan. Prosesnya dapat dilakukan
dengan menyelidiki penyimpanan dari rencana, mengevaluasi
prestasi individual, dan menyimak kemajuan yang dibuat ke
arah pencapaian sasaran yang dinyatakan. Criteria untuk
mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan mudah dibuktikan,
kriteriaa yang meramalkan hasil lebih penting dari pada kriteia
yang mengungkapkan apa yang terjadi.
3) Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi
sesuai rencana. Dalam hal ini tidak harus berarti bahwa strategi
yang ada yang ditinggalkan atau harus merumuskan strategi
yang baru. Tindakan korektif diperlukan bila tindakan atau hasil
22
Fred R David, Strategic Management concept and cases, h. 6
22
tidak sesuai dengan yang dibayangkan semula atau pencapaian
yang diharapkan.
B. Konsep Pemasaran
Pemasaran suatu faktor penting dalam siklus yang bermula dan
berakhir dalam kebutuhan konsumen, dimana pemasaran harus dapat
menafsirkan kebutuhan-kebutuhan konsumen dan mengkombinasikannya
dengan data pasar. Kebanyakan orang mengatakan bahwa pemasaran adalah
serangkaian kegiatan ekonomi yang mencakup penjualan, permintaan atau
pembelian dan harga. Padahal pemasaran tidak hanya mencakup itu, tetapi
pemasaran lebih luas dari kegiatan penjualan. Oleh karena itu pemasaran
adalah kegiatan vital dalam beberapa organisasi baik organisasi profit
maupun non profit yang didalamnya menyediakan barang dan pelayanan.
Maka keberhasilannya tergantung sekali pada kemampuan dari organisasi
tersebut dalam memahami dan menemukan segala yang dibutuhkan
pelanggannya.
Pemasaran berhubungan dan berkaitan dengan suatu proses
mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat. Salah
satu dari definisi pemasaran yang terpendek adalah memenuhi kebutuhan
secara menguntungkan.23
23
M. Nur Rianto, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2010),
Cet. Ke-1, h. 6
23
Di bawah ini beberapa definisi tentang pemasaran dari beberapa para
ahli:
a. Di dalam Kamus Manajemen, Pemasaran adalah kegiatan utama suatu
perusahaan untuk memperkenalkan produk yang dihasilkannya melalui
promosi dan iklan sehingga calon pembeli tertarik untuk membeli produk
yang bersangkutan, menurut definisi “institute of marketing” pemasaran
adalah proses manajemen dengan mengidentifikasi, mengantisipasi dan
memuaskan permintaan-permintaan pelanggan secara menguntungkan.
Pemasaran mencakup fungsi-fungsi seperti periklanan, penelitian pasar,
penetapan harga, promosi penjualan dan pengujian produk-produk baru
di pasar.24
b. Menurut Sofjan Assauri, Pemasaran adalah pemasaran sebagai usaha
untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat
kepada orang-orang yang tepat dengan promosi dan komunikasi yang
tepat.25
c. Menurut Philip Kotler dan Garry Armstrong, pemasaran sebagai
sebuah proses sosial dan manajerial, yang dengannya individu-individu
dan kelompok-kelomppok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
mereka inginkan, dengan menciptakan dan saling mempertukarkan
produk-produk dan nilai satu sama lain. 26
24
B.N. Marbun, Kamus Manajemen, h. 215 25
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h. 5 26
Philip Kotler and Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Alih Bahasa: Imam
Nurmawan, (Jakarta: Erlangga, 1997), Cet. Ke-1, h. 3
24
Dari uraian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa pemasaran
adalah sebagai suatu proses sosial yang merancang dan menawarkan sesuatu
yang menjadi kebutuhan dan keinginan dari pelanggan dalam rangka
memberikan kepuasan yang optimal kepada pelanggan.
C. Konsep Strategi Pemasaran
1. Pengertian Strategi Pemasaran
Di dalam Kamus Manajemen, Strategi Pemasaran (marketing
Strategi) adalah semua rencana untuk memperbesar pengaruh terhadap
pasar, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, yang
didasarkan pada riset pasar, penilaian dan perencanaan produk, promosi
dan perencanaan penjualan, serta distribusi berhubungan dengan sasaran
perusahaan yang hendak dicapai.27
Strategi pemasaran adalah logika pemasaran yang dengannya unit
usaha berharap dapat mencapai tujuan pemasarannya.28
Bagian ini terdiri
dari strategi khusus untuk pasar sasaran, bauran pemasaran, dan tingkat
pengeluaran pemasaran. Strategi pemasaran sebaiknya merinci segmen-
segmen pasar yang akan menjadi pusat perhatian perusahaan. Segmen ini
berbeda di dalam kebutuhan dan keinginan, memberikan tanggapan
terhadap pemasaran, dan profitabilitas. Perusahaan akan menjadi cerdik
bila meletakkan upaya dan energinya ke dalam segmen-segmen di mana ia
mampu memberikan pelayanan terbaik dari titik-pandang kompetitif.
27
B.N. Marbun, Kamus Manajemen, h. 341 28
Philip Kotler and Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, h.53
25
Perusahaan sebaiknya mengembangkan sebuah strategi pemasaran untuk
setiap segmen yang dipilih.
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang
menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan
panduan tentang kegaiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya
tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran
adalah serangkai tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi
arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada
masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai
tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan
pesaingan yang selalu berubah.29
Dengan demikian, strategi pemasaran harus dapat memberi
gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan
dalam menggunakan setiap kesempatan atau peluang pada beberapa pasar
sasaran.
2. Tujuan Strategi Pemasaran
Adapun tujuan dari strategi pemasaran yang dijalankan oleh sebuah
perusahaan adalah sebagai berikut :30
a. Menetapkan arah dan tujuan dari kegiatan yang dijalankan oleh
sebuah perusahaan.
b. Sebagaimana untuk mengantisipasi berbagai permasalah dan keadaan
yang berubah di masa mendatang.
29
Sofjan Assuari, Manajemen Pemasaran, h. 168 30
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi Press, 1991), Cet. Ke-5, h. 6
26
c. Membantu perusahaan dalam hal peningkatan kegiatan usaha
memberikan kemudahan dalam mengontrol dan mengawasi kegiatan
dan pemasaran dari sebuah perusahaan.
3. Macam-Macam Bauran Pemasaran
a. Product (produk)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar
untuk mendapatkan perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi,
yang meliputi barang secara fisik, jasa, kepribadian, tempat, organisasi
dan gagasan atau buah fikirian.31
Tujuan utama strategi produk adalah
untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju dengan meningkatkan
kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan.Oleh karena itu
strategi produk sebenarnya merupakan strategi pemasaran, sehingga
gagasan atau ide untuk melaksanakannya harus datang dari bagian
atau bidang pemasaran.32
b. Price (harga)
Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang
menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya
unsur biasa saja.Harga merupakan penetapan jumlah yang harus
dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh suatu produk dan harga
suatu barang atau jasa merupakan penentu bagi pemintaan pasar.33
Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran
berhak menentukan harga produknya, faktor-faktor yang perlu
31
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep & Strategi, h. 200 32
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep & Strategi 33
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep & Strategi, h. 223
27
dipertimbangkan dalam penetapkan harga adalah biaya, keuntungan,
praktek saingan dan perubahan kegiatan pasar.Kebijakan harga ini
menyangkut pula penetapan jumlah potongan dan sebagainya yang
berhubungan dengan harga.Hendaknya setiap perusahaan dapat
menetapkan harga yang paling tepat dalam arti yang dapat
memberikan keuntungan yang paling baik, baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang.
c. Place (tempat)
Tempat dalam pemasaran diartikan sebagai proses distribusi atau
penyaluran. Distribusi adalah kegiatan ekonomi yang menjebatani
kegiatan produksi dan konsumen.Berkat distribusi, barang dan jasa
sampai ketangan konsumen.Dalam sektor jasa, distribusi didefinisikan
sebagai setiap sarana yang meningkatkan keberadaan atau kenikmatan
suatu jasa yang menambah penggunanya, baik dengan
mempertahankan pemakai yang ada atau meningkatkan nilai
kegunaannya diantara pemakai yang ada ataupun menarik pemakai
yang baru.34
d. Promotions (Promosi)
Promosi merupakan usaha perusahaan untuk mempengaruhi dengan
merayu calon pembeli, melalui pemakaian segala unsur acuan
pemasaran.Kombinasi dari unsur atau peralatan promosi di kenal
dengan acuan/bauran promosi (promotional mix), yang terdiri dari
34
Murti Sumarni, Marketing Perbankan, (Yogyakarta: Liberty, 1997), h. 269
28
advertensi, personal selling, promosi penjualan (sales promotion) dan
publisitas (publicity). Jadi promosi adalah arus informasi atau persuasi
satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi
kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.35
Dengan kegiatan promosi yang dilakukan akan berusaha untuk
membujuk calon pembeli dan langganan untuk melakukan pembelian
atas produk yang dipasarkan, dalam hal ini perusahaan melakukan
komunikasi dengan para konsumen.36
D. Konsep Tabungan Fasilitas Qur’ban
1. Pengertian Tabungan
Tabungan adalah simpanan pada bank yang penarikannya hanya
dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. Menurut UU RI No. 10
Tahun 1998 tentang Perbankan Bab 1 Pasal 1 butir 5 menyatakan bahwa
tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan
cek, bilyet, giro, atau alat lainya dapat di persamakan dengan itu.37
Tabungan merupakan jenis simpanan yang dilakukan oleh pihak
ketiga yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat tertentu
menurut perjanjian antara bank dengan nasabah.38
35
Basu Swasta D.H, Azas-Azas Marketing, (Yogyakarta: Liberty, 1983), h.237 36
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep & Strategi, h. 265 37
http:// id. wikisource.org /wiki / Undang Undang _ Republik _ Indonesia _ NOMOR _
10 _ Tahun _ 1998. Diakses pada tanggal 19 Desember 2014, 20:35 WIB 38
Ismail, Manajemen Perbankan (Dari Teori Menuju Aplikasi), (Jakarta: Kencana,
2010), Ed. Ke-1, Cet. 1, h. 44
29
Tabungan adalah bentuk simpanan nasabah yang bersifat likuid,
hal ini memberikan arti produk ini dapat diambil sewaktu waktu apabila
nasabah membutuhkan, namun bagi hasil yang ditawarkan kepada
nasabah penabung kecil, akan tetapi jenis penghimpunan dana tabungan
merupakan produk menghimpun yang lebih minimal biaya bagi pihak
bank karena bagi hasil yang ditawarkan pun kecil namun biasanya jumlah
nasabah yang menggunakan tabungan lebih banyak dari pada produk
penghimpun lain.39
Dalam dunia perbankan syariah, mendiskripsikan pengertian
tabungan tidak berbeda jauh dengan pengertian tabungan pada umumnya.
Hanya saja dalam dunia perbankan syariah, tabungan dalam
pelaksanaanya berdasarkan akad-akad tertentu yang sesuai dengan prinsip
syariah. Pengertian tabungan dalam dunia perbankan diartikan sebagai
simpanan berdasarkan akad wadi’ah atau investasi dana berdasarkan
Mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah yang penarikanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan
tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, biyet giro,
alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Dari pengertian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa
tabungan adalah simpanan yang dilakukan nasabah yang bersifat likuid
yang penarikanya hanya dapat dilakukan menurut syarat syarat tertentu
sesuai perjanjian antara pihak bank dengan nasabah.
39
M. Nur Rianto, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2010),
Cet. Ke-1, h. 34
30
2. Pengertian Qur’ban
Pengertian اضحية ialah hewan ternak yang disembelih pada hari
Idul qurban dan hari-hari Tasyriq dengan tujuan (taqarrub atau
mendekatkan diri) kepada Allah SWT.40
Udh-hiyah hukumnya sunah Muakkad¸ berdasarkan kifayah
(keseluruhannya) maksudnya jika salah satu dari keluarga menyembelih
hewan qurban yang lain tidak wajib (dapat mencukupi seluruhya), kecuali
qurban untuk nazar.41
Hewan yang dibuat qurban (cukup) seekor domba Dha’an (yang
telah gugur atau lepas satu gigi) berumur 1 tahun memasuki tahun ke-2,
dan seekor kambing yang telah gugur 2 gigi, berumur 2 tahun menginjak
3 tahun. Seekor sapi atau kerbau yang telah gugur 2 giginya, berumur 2
tahun memasuki 3 tahun. Seekor unta yang telah gugur 2 giginya berumur
5 tahun memasuki 6 tahun.
Demikian pula qurban seekor sapi atau kerbau bisa untuk 7 orang.
Berbeda dengan domba dan kambing 1 ekornya untuk 1 orang saja,
demikianlah yang lebih utama, dibandingkan dengan unta atau sapi 1 ekor
untuk 7 orang.42
Landasan Qurban menurut Al-Quran, Allah SWT berfirman :
كىثر فصم نربل واوحر اوا اعطيىاك ان
40
Syeikh Syamsuddin Abu Abdillah, Terjemah Fathul Qarib, (Surabaya: Mutiara Ilmu,
2010), Alih Bahasa: Abu H.F. Ramadhan, Cet. Ke-1, h. 340 41
Syeikh Syamsuddin Abu Abdillah, Terjemah Fathul Qarib 42
Syeikh Syamsuddin Abu Abdillah, Terjemah Fathul Qarib
31
Artinya :
“Sesungguhnya Kami telah memberikan karunia sangat banyak
kepadamu, maka Sholatlah untuk Tuhanmu dan sembelihlah qurban.”
(Surah Al-Kautsar : 1-2)
نحىمها ولا دماؤها ونكه يىانه انتقىي مىكمنه يىال الله
Artinya:
“Daging-daging qurban dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat
mencapai (keridhaan) Allah SWT, tetapi Ketaqwaan dari kamulah yang
dapat mencapainya.” (Surah Al-Hajj : 37)
Landasan Qurban menurut Hadist dari Aisyah RA,43
رن, يطا في سىاد, نه : مه حديث عائشة رضي الله عىها, امربكبش اقو
ي سىاد, ويىظر في سىاد, نيضحي به, فقال: "اشحدي انمدية", ويبرك ف
ثم اخدها, فاضجعه, ثم دبحه, وقال :"بسم الله, انههم تقبم مه محمد وال
محمد, ومه امة محمد"
Artinya :
“Beliau pernah memerintahkan untuk dibawakan dua ekor
kambing kibas bertanduk yang kaki, perut dan sekitar matanya berwarna
hitam. Maka dibawakanlah kambing tersebut kepada beliau untuk
dijadikan qurban. Beliau pun berkata kepada Aisyah, “Wahai Aisyah,
ambilkan pisau. Kemudian beliau mengambilnya, membaringkannya dan
43
http://subchanb.blogspot,co,id/2011/11/ayat-dan-hadits-tentang-qurban.html?m=1,
diakses pada tanggal 30 September 2015 , 20:35
32
menyembelihnya seraya berdoa : “Bismillah, Allahumma taqobbal min
Muhammadin wa’aali Muhammad, wa min ummati Muhammad”.
Keutamaan berqurban merupakan amal yang paling dicintai Allah
SWT pada saat Idul Adh-ha. Sabda Nabi SAW :
“Tidak ada suatu amal anak Adam pada hari raya Qurban yang
lebih dicintai Allah selain menyembelih qurban”. (HR. At-Tirmidzi)
Berdasarkan hadist itu Imam Ahmad bin Hambal, Abuz Zanad, dan
Ibnu Taimiyah berpendapat, “Menyembelih hewan pada hari raya qurban,
aqiqah (setelah mendapat anak), dan Hadyu (ketika haji), lebih utama dari
pada shadaqah yang nilainya sama”.
Tetesan darah hewan qurban akan memintakan ampun bagi setiap
dosa orang yang berqurban. Sabda Nabi SAW:
“Hai Fathimah, bangunlah dan saksikanlah qurbanmu. Karena
setiap tetesan darahnya akan memohon ampunan dari setiap dosa yang
telah kaulakukan”.
3. Simpanan Qur’ban
Yaitu produk simpanan yang direncanakan untuk persiapan
berqurban dan diperuntukan bagi setiap orang yang ingin berqurban.
Banyak masyarakat yang ingin berqurban tetapi saat hari raya qurban itu
datang kebanyakan dari mereka kekurangan biaya. Produk tabungan ini
sangat membantu untuk perencanaan keuangan berqurban mitra.
Penarikan dilakukan satu kali menjelang ibadah Qurban.
33
Simpanan Qurban ini menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah
yaitu nasabah yang menyimpan dananya di BMT tidak memberikan
pembatasan bagi BMT dalam menggunakan dana yang disimpannya.
BMT bebas untuk menetapkan akad seperti apa yang akan nantinya akan
dipakai ketika menyalurkan pembiayaan, kepada siapa pembiayaan itu
diberikan, usaha seperti apa yang harus di biayai dan lain-lain. Jadi
prinsip mudharabah mutlaqah lebih memberikan keleluasaan bagi BMT.44
44
https://syafaatmuhari.wordpress.com/2012/02/09/mudharabah-mutlaqah-dan-
mudharabah-muqayyadah/, diakses pada tanggal 19 Desember 2014 , 20:35
34
BAB III
PROFIL UMUM BMT AL-MUNAWWARAH
A. Sejarah BMT Al-Munawwarah
Ide dan inisiatif pendirian BMT AL Munawwarah bermula dari
keprihatinan bersama beberapa jama’ah dan pengurusan Yayasan AL
Munawwarah-BPI, ICMI orsat Pamulang dan beberapa tokoh lingkungan
sekitar Pamulang terhadap kondisi pengusaha mikro-kecil yang seringkali
kesulitan mengakses permodalan guna mengembangkan usahanya sehingga
mereka mencari alternatif ‘termudah’ dalam mengakses permodalan yaitu
renternir, walapun pada kenyataan sebenarnya ketika mereka meminta
bantuan terhadap ‘’Dewa Penolong’ tersebut justru itulah awal dari
keterpurukan usaha mereka.1
Beberapa pertemuan tokoh digagas guna menindak lanjuti keinginan
mulia tersebut. Tidak lama berselang sejumlah calon pendiri bersedia
menyatakan dana penggerak dalam bentuk SPK (Simpanan Pokok Khusus)
sebagai modal awal oprasional BMT. Setelah semua sepakat, maka
didirikanlah BMT AI Munawwarah dengan mengambil bentuk KSM
(Kelompok Swadaya Masyarakat) sebagai legalitas dan status hukum awal
oprasionalnya.2
Tepat pada tanggal 26 Mei 1996, BMT AI-Munawwarah bersama 16
BMT baru lainya di wilayah Jakarta-selatan diresmikan oprasionalnya oleh
ketua PINBUK Jakarta Selatan H. Ali Moeis dan Direktur Bank Muamalat
1 BMT Al-Munawwarah, Laporan Tahunan 2013, h. 10
2 Ibid
35
H. Zainul Bahar Noor. Sejak itu BMT Al-Munawwarah yang didukung oleh
para pendiri dari 2 lembaga yaitu yayasan Al Munawwarah dan ICMI orsat
Pamulang serta 39 perorangan lainnya mulai berkiprah dalam komunikasi
usaha lapisan ‘ grass root’ yakni usaha kecil-mikro.3
B. Visi, Misi dan Tujuan BMT Al-Munawwarah4
1. Visi:
Terwujudnya BMT yang terdepan, tangguh dan profesional dalam
membagun ekonomi umat
2. Misi :
a. Memberikan layanan yang prima kepada seluruh Anggota, Mitra dan
Masyarakat luas.
b. Mendorong Anggota, Mitra dan Masyarakat luas dalam kegiatan
menabung dan investasi.
c. Menyediakan permodalan dan melakukan pendamping usaha bagi
anggota, mitra dan masyarakat luas.
d. Memperkuat permodalan sendiri dalam rangka memperluas jaringan
serta menambah produk dan fasilitas jasa layanan.
e. Mencapai pertumbuhan dan hasil usaha BMT yang layak serta
proporsional dan berkelanjutan.
f. Turut berperan serta dalam gerakan pengembangan ekonomi syari’ah.
3 BMT Al-Munawwarah, Laporan Tahunan 2013, h. 10
4 Sutanto Samidjan, Manajer Operasional, Wawancara Pribadi, (Jakarta: 13 Januari
2015, 10.00 WIB)
36
3. Tujuan
Meningkatkan kesejahteraan bersama melalui kegiatan ekonomi
yang menaruh perhatian pada nilai-nilai dan kaidah-kaidah muamalah
syar’iyyah yang memengang teguh keadilan, keterbukaan dan kehati-
hatian.
C. Motto Dan Budaya Kerja5
1. Motto : Untuk Kesejahteraan Bersama.
2. Budaya kerja : Budaya Kerja BMT Al Munawwarah didasarkan
Pada Keyakinan Inti yaitu keyakinan dan semangat individu-individu
BMT dalam upaya mencapai visi dan menjalankan misi BMT, sedangkan
Nilai Dasar yaitu nilai-nilai yang dimiliki oleh BMT yang menjadi kebanggan
dan selalu dijaga untuk mengawal segala keputusan yang telah,sedangkan dan
akan diambil.
5 Sutanto Samidjan, Manajer Operasional, Wawancara Pribadi, (Jakarta: 13 Januari
2015, 10.00 WIB)
37
D. Struktur Organisasi
Sehubungan dengan peran dan fungsi Struktur Organisasi BMT Al-
Munawwarah adalah mengelola kegiatan BMT Al-Munawwarah dalam
memasarkan produk-produknya sesuai prinsip syariah, maka berdasarkan
Surat Keputusan dari Badan Pengawas dan lainnya, Struktur Organisasi
BMT Al-munawwarah Tahun 2013-2016 adalah sebagai berikut:
Gambar 1
Struktur Organisasi
Sumber : Data yang diberikan oleh Sutanto Samidjan saat wawancara pribadi, (13
Januari 2015, 10.00 WIB)
Badan Pengawas
Badan Pengurus
Badan Pengelola
Direktur
Manajer
Operasional
Manajer
Cabang BSD
Manajer
Cabang Pamulang
Manajer
Cabang Depok
Manajer
Marketing
38
E. Produk-Produk BMT Al-Munawwarah
Produk-produk BMT Al-Munawwarah terdiri dari Penanaman Dana
Pembiayaan, Layanan Pembayaran, Deposito, Tabungan Insani dan
Pembiayaan lain-lainnya, sebagai berikut: 6
1. Penanaman Dana Pembiayaan
a. Mudharabah
BMT menanaman modal secara penuh dalam usaha yang anda
kelolah.Anda bertanggung jawab melaksanakan kegiatan usaha dan
manajemenya. Pengembalian dan bagi-hasil usaha ditentukan
sesuai kesepakatan dalam perjanjian.
b. Musyarakah
BMT menambah atau menyartakan modal dalam usaha yang anda
kelolah. BMT dapat dilibatkan dalam manajemen usaha yang
dikelolah. Pengembalikan dan bagi-hasil usaha ditentukan sesuai
kesepakatan dalam perjanjian
c. Murabahah
BMT menyediakan pembiayaan untuk pembelian barang yang
anda butuhkan. Baik barang untuk proses produksi usaha maupun
barang konsumtif. BMT menentukan margin keungtungan dari
selisi harga jual dan harga belinya. Pembayaran dilakukan dengan
cara cicilan sesuai perjanjian.
6 Sutanto Samidjan, Manajer Operasional, Wawancara Pribadi, (Jakarta: 13 Januari
2015, 10.00 WIB)
39
d. Ijarah Multijasa
BMT menyadiakan pembiayaan dalam bentuk sewa barang
maupun jasa. BMT menentukan fee (ujroh). Pembayaran dilakukan
dengan cicilan atau sekaligus sesuai perjanjian.
2. Layanan Pembayaran e-channel
BMT Al Munawwarah memberikan kemudahan seluruh
anggota, mitra dan masyarakat dalam bertransaksi SECARA ONLINE
untuk kebutuhan transaksi rutin anda meliputi:
a. Pembayaran tagihan PLN, TELKOM, PAM, SELULAR PASCA-
BAYAR dan pembayaran kartu kredit.
b. Pembelian PULSA ISI ULANG
c. Angsuran kredit MOTOR FIF
d. Transaksi TRANSFER BANK
e. Pembelian TIKET PESAWAT dan KERETA API
f. dan transaksi LAINNYA
3. Deposito Berkah Berjangkah Mudhorobah
a. Deposito Berkah
Merupakan sarana simpanan sekaligus investasi dana anda
berdasarkan prinsip transaksi mudhobah mutlaqoh, dimana dana
anda akan dikeloala oleh BMT secara optimal untuk berbagi jenis
usaha masyarakat mikro-kecil yang halal dan baik sesuai prinsip-
prinsip syariah. Insya Allah dana yang anda investasikan akan
tumbuh,aman dan menengkan.
40
b. Multi Manfaat
1. Membantu perencanaan keuangan mitra
2. Disalurkan untuk kecil-mikro yang halal dan baik
3. Bagi-hasil yang kompetiftif setiap bulan.
4. Dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan di BMT Al
Munawwarah.
5. Seluruh dana akan dikelola secara amanah yang menjamin
keamanan dan ketenangan.
4. Tabungan Insani Investasi Syariah Non-Ribawi
Merupakan sarana penyimpanan dana yang kami kemas dalam
beragam jenis pilihan sesuai kebutuhan perencanaan keuangananda.
Dengan menggukan prinsip wadi’ah dan mudharabah. Dana yang
disimpan akan diivestasikan keberbagai bidang usaha halal dan baik.
Sesuai prinsip-prinsip syariah tabungan ini memberikan kemudahan dan
ketengan pengelolah keuangan sesuai recana anda.
Manfaat :
a. Membantu perencanaan Keuangan anda
b. Pilihan produk sesuai kebutuhan anda : SIMPANAN, SAHAJA,
TAFAQUR, TAFADDAL, TAZIAH dll.
c. Bagi-hasil dan bonus kompetitif
d. Besar setoran fleksibel sesuai target anda.
41
e. Dengan menabung di BMT berarti anda juga sudah turut serta
membantu penyediaan permodalan bagi para pengusaha kecil-
mikro guna pengembangan usaha mereka.
F. Produk Tabungan Fasilitas Qurban di BMT Al-Munawwarah
Tabungan Fasilitas Qurban di BMT Al-Munawwarah atau disebut
juga sebuah tabungan sebagai sarana menabung dan sekaligus untuk ibadah di
hari Idul Adha atau Idul Qurban.7
Tabungan Fasilitas Qurban ini dapat dimanfaatkan oleh Anda yang
ingin berqurban dengan cara menabung atau dicicil sehari, seminggu atau
sebulan.8 Misalnya Anda ingin berqurban tetapi dengan cara menabung atau
mencicilnya dengan niat untuk berqurban pada hari Idul Adha atau Idul
Qurban.
Tabungan Fasilitas Qurban yang diperuntukan untuk keperluan
pembelian hewan qurban. Penarikan dilakukan satu kali menjelang ibadah
qurban. Tabungan Fasilitas Qurban ini menggunakan prinsip mudharabah
mutlaqah sehingga akan mendapatkan bagi hasil setiap bulan sesuai dengan
nisbahnya.9
7 Sutanto Samidjan, Manajer Operasional, Wawancara Pribadi, (Jakarta: 27 Januari
2015, 08.30 WIB) 8 Sutanto Samidjan, Wawancara Pribadi
9 Sutanto Samidjan, Wawancara Pribadi
42
BAB IV
STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN FASILITAS QURBAN
PADA BMT AL-MUNAWWARAH CABANG PAMULANG
BMT Al-Munawwarah dalam memasarkan Produk Tabungan Fasilitas
Qurban memiliki beberapa strategi yang diterapkan. Dalam bab ini, penulis akan
menguraikan tentang Strategi Pemasaran Produk Tabungan Fasilitas Qurban pada
BMT Al-Munawwarah, serta Perkembangan Produk Tabungan Fasilitas Qurban
pada BMT Al-Munawwarah.
A. Strategi Pemasaran Produk Tabungan Fasilitas Qurban pada BMT Al-
Munawwarah Cabang Pamulang
Mengacu pada landasan teori, seperti yang dikemukakan oleh A.M.
Kardiman menyebutkan bahwa Strategi adalah tujuan utama yang berjangka
panjang dan sasaran dari suatu perusahaan atau organisasi serta pemilikkan
cara-cara bertindak dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan untuk
mewujudkan tujuan tersebut.1
BMT Al-Munawwarah merupakan sebuah lembaga keuangan yang
tentunya memiliki tujuan, yaitu salah satunya memasarkan produk tabungan
fasilitas qurban. Untuk mencapai tujuan tersebut, BMT Al-Munawwarah
memiliki strategi dalam memasarkan produk tabungan fasilitas qurban.
1 A.M Kardiman, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: Pronhallindo), h. 58
43
Strategi juga melalui berbagai tahapan dalam prosesnya, secara garis
besar strategi melalui tiga tahapan.2 Tahapan Strategi Pemasaran Produk
Tabungan Fasilitas Qurban pada BMT Al-Munawwarah adalah sebagai
berikut :
1. Perumusan Strategi
Strategi Induk merupakan strategi jangka panjang yang spesifik
berisikan pencapaian Visi, Misi, dan Tujuan yang menerjemahkan
orientasi strategi organisasi. Rencana jangka panjang ini sangat diperlukan
sebagai barometer atau penujuk arah aksi organisasi yang dikaitkan
dengan kemampuan serta peluang yang ada.3
BMT Al-Munawwarah pun memiliki Visi, Misi, dan Tujuan yang
ingin dicapai, seperti yang telah penulis uraikan pada Bab III.
Dalam upaya memasarkan produk tabungan fasilitas qurban di
kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan. BMT Al-Munawwarah
memiliki program jangka panjang yaitu meningkatkan dan
mempertahankan volume/setoran serta outstanding/saldo produk tersebut.4
Setiap perusahaan selalu melakukan kegiatan pemasaran, yang
merupakan ciri dari aktifitas usahanya. Tidak ada satu badan usahapun
terlepas dari kegiatan pemasaran ini. Kegiatan pemasaran yang dilakukan
setiap perusahaan perlu dikoordinasikan dan diarahkan untuk mencapai
2 Fred R David, Strategic Management Concepts and cases, (New Jersey: Prentice Hall,
2001), h. 5 3 Ismail Yusanto dan M. Karebet, Manajemen Strategis Perspektif Syariah, (Jakarta:
Khairul Bayan, 2003), h. 2 4 Sutanto Sumidjan, Manajer Operasional, Wawancara Pribadi, (Jakarta : 27 Februari
2015, 08:30)
44
tujuan perusahaan umumnya dan tujuan bidang pemasaran khususnya.
BMT Al-Munawwarah sendiri mempunyai tujuan atau sasaran dalam
memasarkan produk tabungan fasilitas qurban yaitu mitra baru dan mitra
lama yang belum mempunyai rekening.5
Untuk mencapai tujuan yang diinginkan BMT Al-Munawwarah
mengupayakan untuk meningkatkan struktur modal dalam meningkatkan
pelayanan produk tabungan fasilitas qurban kepada para nasabah tabungan
fasilitas qurban. Guna meningkatkan upaya pelayanan produk tabungan
fasilitas qurban maka BMT Al-Munawwarah meningkatkan upaya
kongkrit berupa brosur, komunikasi, dan silaturahmi.6
Agar dapat melaksanakan program yang telah direncanakan BMT
Al-Munawwarah memaksimalkan pengembangan produk tabungan
fasilitas qurban yaitu dengan membuka pameran-pameran, produk-produk
BMT Al-Munawwarah disuatu tempat misalnya dimasjid-masjid, sekolah-
sekolah, dan pasar maupun dilingkungan perumahan.7
Strategi fungsional merupakan strategi jangka pendek yang berisi
kegiatan setiap bidang yang berfungsi untuk mengimplementasikan
strategi jangka panjang yang telah ditetapkan. Program jangka pendek
BMT Al-Munawwarah adalah meningkatkan volume/setoran produk
5 Sutanto Sumidjan, Manajer Operasional, Wawancara Pribadi, (Jakarta : 27 Februari
2015, 08:30) 6 Sutanto Samidjan, Wawancara Pribadi
7 Sutanto Samidjan, Wawancara Pribadi
45
supaya rekening bertambah dengan mencari atau mengajak mitra baru dan
mitra lama yang belum memiliki rekening.8
Pelaksanaan program-program tersebut dapat berjalan dengan baik
dan efektif apabila program yang telah dibuat benar-benar dilaksanakan
sesuai dengan rencana dan ketentuan yang ada. Dalam hal ini, karyawan
mempunyai peran yang penting dalam melaksanakan program tersebut,
oleh karena itu, pihak BMT Al-Munawwarah memberikan pelatihan-
pelatihan khusus bagi karyawan-karyawannya. Adapun pelatihan yang
diberikan kepada karyawan bertujuan agar dapat lebih mengetahui dan
mengusai produk tabungan fasilitas qurban tersebut.9
Dalam melaksanakan program yang telah direncanakan, tentunya
suatu organisasi akan menghadapi berbagai kendala, baik kendala
eksternal maupun internal organisasi. Begitu pun BMT Al-Munawwarah
sering menghadapi kendala dalam memasarkan produk tabungan fasilitas
qurban yaitu masih minimnya minat nasabah untuk membuka rekening
produk tabungan fasilitas qurban tersebut.10
Untuk menghadapi kendala itu, BMT Al-Munawwarah mempunyai
beberapa strategi, diantaranya ialah meningkatkan komunikasi dan
silahturahim dengan menggunakan brosur.11
Dari uraian diatas, tampak bahwa dengan penerapan strategi yang
utuh, maka BMT Al-Munawwarah memiliki peluang untuk terus
8 Sutanto Sumidjan, Manajer Operasional, Wawancara Pribadi, (Jakarta : 27 Februari
2015, 08:30) 9 Sutanto Samidjan, Wawancara Pribadi
10 Sutanto Samidjan, Wawancara Pribadi
11 Sutanto Samidjan, Wawancara Pribadi
46
memasarkan dan mengembangkan produk tabungan fasilitas qurban
tersebut.
2. Implementasi Strategi
Tahap penerapan merupakan tahap yang penting bagi keberhasilan
suatu organisasi. Tanpa adanya penerapan yang efektif, maka rencana
yang telah disusun hanya akan menjadi angan-angan. Pada tahap
implementasi dibutuhkan suatu aktivitas dan komitmen dalam
bekerjasama dari seluruh bidang untuk pencapaian keberhasilan suatu
organisasi.
a. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah rangkaian aturan yang menunjukkan
hubungan antara fungsi-fungsi organisasi yang meliputi pimpinan,
tugas, wewenang serta tanggung jawab, dimana masing-masing
mempunyai peranan tentu dalam kesatuan yang utuh untuk mencapai
tujuan organisasi.
Agar struktur keorganisasian dapat berjalan dengan baik, maka
pimpinan lembaga berusaha untuk memberikan pekerjaan kepada
karyawan sesuai dengan keahlian, keterampilan, dan kemampuaanya.
Penempatan Sumber Daya Manusia dalam struktur organisasi BMT
Al-Munawwarah disesuaikan dengan kemampuan dan keahliannya.
Karyawan yang ditempatkan di suatu unit tertentu sudah cukup
memiliki kemampuan dan keahlian, akan tetapi pimpinan BMT Al-
Munawwarah memberikan pelatihan-pelatihan khusus guna
47
menciptakan karyawan yang berkualitas. Dengan begitu kegiatan dapat
berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan.12
b. Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan yang diterapkan BMT Al-Munawwarah yaitu
memberikan pengarahan dalam mengenai suatu pekerjaan yang
dilakukan setiap pegawai.13
Pemimpin menciptakan kerjasama yang
produktif dengan karyawannya dengan mengadakan musyawarah bisa
berbentuk Pengurus dengan Direktur atau Direktur dengan Pengelola.
Sehingga pengambilan keputusan pada BMT Al-Munawwarah dengan
musyawarah dan menghasilkan mufakat atau surat keputusan.14
c. Budaya Organisasi
Keberadaan budaya organisasi berfungsi untuk menguatkan
kemampuan organisasi. Budaya yang kuat dalam suatu organisasi
adalah sebagai kunci kesuksesan suatu organisasi. Secara internal,
kelembagaan fungsi ini dilahirkan melalui proses integrasi seluruh
komponen SDM organisasi, khususnya terhadap dua hal mendasar.
Pertama, tentang hakekat kerja yang tengah dilakukan organisasi, dan
kedua bahwa keberadaan seluruh SDM organisasi adalah dalam
kerangka tim yang solid. Secara eksternal, fungsi ini dimunculkan
melalui proses adaptasi organisasi terhadap lingkungannya.15
12
Sutanto Sumidjan, Manajer Operasional, Wawancara Pribadi, (Jakarta : 27 Februari
2015, 08:30) 13
Sutanto Samidjan, Wawancara Pribadi 14
Sutanto Samidjan, Wawancara Pribadi 15
Ismail Yusanto dan M. Karebet, Manajemen Strategis Perspektif Syariah, h. 127
48
Untuk menjamin keberlangsungan kedua proses di atas, BMT
Al-Munawwarah memberikan peraturan tentang budaya organisasi
yaitu melakukan tugas-tugas dengan baik, disiplin jam kerja, dan
bertanggung jawab.16
Untuk memberikan motivasi kepada karyawannya, maka pihak
BMT Al-Munawwarah memberikan penilaian pekerjaan setiap
pegawai di akhir tahun oleh SDM dengan melihat evaluasi pekerjaan-
pekerjaan yang telah dilakukannya.17
d. Prosedur, Program, dan Anggaran
Dalam menjalankan programnya, BMT Al-Munawwarah
memiliki prosedur pelakasanan program dimana prosedurnya
melakukan musyawarah baik pengelola maupun direktur untuk
memformulasikan program-program yang akan dilakukan, dari
formulasi itu dibawa ketingkat pengurus dan ditetapkan Rencana
Anggaran Biaya (RAB) dan Rapat Anggota Tahunan (RAT).18
Dari uraian implemtasi strategi di atas beserta data yang
diperoleh, maka penulis menyimpulkan bahwa implementasi strategi
BMT Al-Munawwarah sudah cukup efektif. Hal ini dapat dilihat dari
beberapa upaya yang dilakukan untuk memasarkan dan
mengembangkan produk tabungan fasilitas qurban dengan penetapan
16
Sutanto Sumidjan, Manajer Operasional, Wawancara Pribadi, (Jakarta : 27 Februari
2015, 08:30) 17
Sutanto Samidjan, Wawancara Pribadi 18
Sutanto Samidjan, Wawancara Pribadi
49
struktur organisasi yang kepemimpinan dan budaya organisasi yang
baik, serta prosedur, program, dan anggran yang ada.
3. Evaluasi Strategi
Untuk mengetahui perkembangan dan menghindari penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan strategi suatu lembaga,
maka diperlukan adanya evaluasi strategi diantaranya dengan menetapkan
standar kerja, pengukuran prestasi kerja, dan mengambil tindakan korektif
terhadap penyimpangan yang terjadi.
Dalam mengembangkan organisasinya, BMT Al-Munawwarah
memiliki standar penilaian kerja. Standar penilaian kerja karyawan BMT
Al-Munawwarah itu mengevaluasi kinerja baik kualitas dan kuantitas,
sikap, dan aktivitas lainnya.19
Dalam menjalankan organisasinya, mungkin tidak ada
penyimpangan, semua karyawan selalu berlakuan baik, dan melakukan
pekerjaan dengan baik. Pengukuran kinerja BMT Al-Munawwarah
dilakukan dengan pendekatan komparatif yaitu membandingkan kinerja
seorang pegawai dengan dengan kinerja pegawai-pegawai lainnya,
pendekatan atribut yaitu mefokuskan apakah pegawai tersebut mempunyai
atribut tertentu atau karakteristik pribadi yang diyakini memberikan
kontribusi terhadap perusahaan, dan pendekatan keprilakuan yaitu
19
Sutanto Sumidjan, Manajer Operasional, Wawancara Pribadi, (Jakarta : 27 Februari
2015, 08:30)
50
mendefinisikan prilaku pegawai yang harus ditunjukan agar efektif dalam
pelaksanaan pekerjaan.20
Tindakan korektif apabila terjadi penyimpangan maka diperlukan
untuk membuat organisasi atau perusahaan tetap berada pada jalur tujuan,
mendorong perusahaan berhasil beradaptasi dengan lingkungan yang
sedang berubah, dan tindakan korektif harus membawa perusahaan ke
posisi yang lebih baik dengan memanfaatkan kekuatan internal. Dan
evaluasi strategi BMT Al-Munawwarah biasanya dilakukan dengan
mengkaji ulang atas landasan evaluasi strategi, mengukur kinerja
perusahaan dengan membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil
yang sebenarnya, dan pengambilan tindakan korektif untuk memastikan
bahwa kinerja sesuai dengan rencana.21
Dari uraian di atas, tampak bahwa BMT Al-Munawwarah telah
melakukan pengendalian strategi dengan baik yaitu dengan menetapkan
standar prestasi kerja, melakukan pengukuran prestasi kerja, dan
mengambil tindakan korektif bila terjadi penyimpangan.
4. Analisis Strategi Pemasaran Produk Tabungan Fasilitas Qurban pada
BMT Al-Munawwarah Cabang Pamulang
Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, and Threat atau
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) yang didesain oleh Learned
tahun 1965 dari Harvard Business School sangat memengaruhi para
20
Sutanto Sumidjan, Manajer Operasional, Wawancara Pribadi, (Jakarta : 27 Februari
2015, 08:30) 21
Sutanto Samidjan, Wawancara Pribadi
51
arsitektur strategi, sampai-sampai untuk menerjemahkannya ke dalam
bahasa local seperti bahasa Indonesia menjadi kurang bermakna.22
Peneliti menggunakan analisis SWOT dalam menganalisis strategi
pemasaran produk tabungan fasilitas qurban. Analisis ini didasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang
(Opportunities) namun secara bersamaan dapat menimbulkan kelemahan
(Weaknesses) dan ancaman (Threaths).23
Analisis SWOT digunakan peneliti untuk menganalisis faktor
internal dalam kerangka kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness),
serta faktor eksternal dalam kerangka peluang (opportunities) dan
ancaman (threats), strategi pemasaran yang dimiliki produk tabungan
fasilitas qurban BMT Al-Munawwarah Cabang Pamulang.
a. Kekuatan (Strenght)24
BMT telah dikenal oleh masyarakat atau di pangsa pasarnya
Bagi hasil kompetitif
Persyaratan dan Administrasi di BMT tidak sulit
Tanpa administrasi bulanan atau 0%
AO (Account Officer) langsung kelapangan untuk memberikan
pelayanan
b. Kelemahan (weakness)
Banyaknya produk sehingga produk tersebut tidak efisien atau
optimal
22
Jemsly Hutabarat dan Martani Huseini, Proses, Formasi, dan Implementasi, Manajemen
Strategik Kontemporer Operasionalisasi Strategi, (Jakarta: Elex Media Komputindo Kelompok
Gramedia,2006), h. 143 23
Fereddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2001), Cet. Ke-1, h. 18 24
Sutanto Sumidjan, Manajer Operasional, Wawancara Pribadi, (Jakarta : 05 Maret
2015, 14:00)
52
Biaya promosi
AO (Account Officer) tidak memahami produk tersebut
c. Peluang (Opportunities)
BMT memiliki pangsa pasar tersendiri
d. Ancaman (Threats)
BMT bersaing dengan lembaga keuangan sejenis
Produk sejenis
Gambar 2
Matrik SWOT Kualitatif Arsip atau Dokumen BMT Al-Munawwarah
EKSTERNAL
INTERNAL
Peluang
BMT memiliki pangsa
pasar tersendiri
Ancaman
BMT bersaing dengan
lembaga keuangan
sejenis
Produk sejenis
Kekuatan
BMT telah dikenal oleh
masyarakat atau di
pangsa pasarnya
Bagi hasil kompetitif
Persyaratan dan
Administrasi di BMT
tidak sulit
Tanpa administrasi
bulanan atau 0%
AO (Account Officer)
langsung kelapangan
untuk memberikan
pelayanan
SO
Pelayanan ditingkatkan
Kinerja atau produk
ditingkatkan
Silahturahim mitra lebih
ditingkatan
ST
Menjaga nama baik
lembaga dengan
melakukan pelayanan
yang lebih dari lembaga
keuangan lainnya
Melakukan sosialisasi
intensif dari produk-
produk baru
Kelemahan
Banyaknya produk
sehingga produk tersebut
tidak efisien atau optimal
Biaya promosi
AO (Account Officer)
tidak memahami produk
tersebut
WO
Meningkatkan kualitas
produk
Efektifitas iklan atau
sosialisasi produk
WT
Melakukan sosialisasi
produk
Hemat biaya yang lebih
efektif
53
Dari uraian diatas, BMT Al-Munawwarah dalam mengahadapi lingkungan
eksternal dan internal dengan menetapkan sebuah strategi untuk memasarkan
produk tabungan fasilitas qurban yaitu melakukan proses pemasaran dengan biaya
terjangkau yang memaksimalkan seluruh potensi yang ada. Dimana proses
komunikasi dan silahturahmi menjadi titik sentral menjaga mitra baik lama
maupun baru agar tetap menggunakan produk BMT Al-Munawwarah. Sehingga
nilai volume dan outstanding produk dapat ditingkatkan dan dipertahankan.
B. Perkembangan Produk Tabungan Fasilitas Qurban pada BMT Al-
Munawwarah Cabang Pamulang
Perkembangan dana peningkatan jumlah nasabah pada produk
simpanan qurban ini tidak terlepas dari strategi pemasaran yang dilakukan
oleh BMT Al-Munawwarah Pamulang. Pihak BMT tidak menetapkan target
kelompok tertentu dari kalangan umat islam sebagai sasaran pasar, artinya
semua kalangan bisa ikut serta menjadi peserta sebagai nasabah atau mitra
simpanan qurban.
Dilihat dari segi biaya yang dikenakan pada produk simpanan qurban,
penulis dapat menyimpulkan bahwa simpanan ini sangat terjangkau bagi
masyarakat pada umumnya. Biaya yang dikenakan BMT Al-Munawwarah ini
hanya Rp. 20.000,-, lebih murah dibanding BMT lain yang sama-sama baru
berkembang, sehingga dapat lebih menarik masyarakat yang ingin
menyimpan dananya pada BMT Al-Munawwarah.
54
Dan dalam hal distribusi simpanan qurban pihak BMT menjamin
percairan (likuiditas) dana produk, ketika para mitra ingin menarik dana yang
dilakukan ketika menjelang ibadah qurban tiba.
Permasalahan kurang pahamnya masyarakat tentang qurban juga
menjadi salah satu kendala dalam memasarkan produk simpanan qurban ini,
mereka beranggapan qurban itu hanya dianjurkan untuk yang mampu saja,
jadi kebanyakan dari masyarakat menengah kebawa kurang merespon akan
promosi yang dilakukan BMT, dan juga kebanyakan dari orang yang memang
mampu kurang memahami tentang kewajiban berqurban, mereka
beranggapan bahwa qurban itu cukup dilakukan hanya satu kali saja, tetapi
sebetulnya qurban itu dianjurkan bagi orang yang mampu dilakukan setiap
setahun sekali. Kendala ini terjadi karena sebagian dari masyarakat atau mitra
yang datang dalam pengajian kurang memperhatikan ceramah yang dibahas,
selain itu ada juga sebagian dari masyarakat atau mitra itu tidak datang atau
tidak mengikuti ceramah yang diadakan oleh masjid-masjid dilingkungan
masing-masing ketika menjelaskan tentang bab Qurban.
Perkembangan produk tabungan fasilitas qurban pada BMT Al-
Munawwarah bisa dilihat dari jumlah nasabah yang selalu meningkat setiap
tahunnya. Adapun data perkembangan produk tabungan fasilitas qurban pada
BMT Al-Munawwarah Cabang Pamulang dari tahun 2010 sampai 2014
adalah sebagai berikut :
55
Gambar 3
Laporan Perkembangan Tabungan Fasilitas Qurban
Tahun Jumlah Nasabah Jumlah Dana
2011 24 Rp. 9.698.955,-
2012 25 Rp. 12.667.425,-
2013 32 Rp. 13.838.300,-
2014 45 Rp. 20.428.500,-
Sumber : Laporan RAT BMT Al-Munawwarah 25
Berdasarkan tabel tabungan fasilitas qurban mengalami kenaikan setiap
tahunnya. Pada tahun 2011 BMT Al-Munawwarah menyalurkan hewan qurban di
daerah Lengkong Gudang Timur, Tangerang Selatan, sebanyak 2 ekor Sapi dan 5
ekor Kambing. Pada tahun 2012 BMT Al-Munawwarah menyalurkan hewan
qurban di daerah Desa Gandok, Pasar Puling Ramber, Kecamatan Tawang Harjo,
Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, sebanyak 5 ekor Sapi dan 5 ekor Kambing.
Pada tahun 2013 BMT Al-Munawwarah menyalurkan hewan qurban di daerah
Pamulang Timur, sebanyak 6 ekor Sapi dan 7 ekor Kambing. Pada tahun 2014
BMT Al-Munawwarah menyalurkan hewan qurban di daerah kampung Parigi
Ciseeng Bogor, Jawa Barat, sebanyak 8 ekor Sapi dan 7 ekor Kambing.26
25
Sutanto Sumidjan, Manajer Operasional, Wawancara Pribadi, (Jakarta : 17 Maret
2015, 09:00) 26
Sutanto Sumidjan, Manajer Operasional, Wawancara Pribadi
56
Perkembangan jumlah tabungan fasilitas qurban di BMT Al-Munawwarah
tersebut tentunya tidak terjadi secara kebetulan, melainkan karena didukung
dengan sistem pemasaran yang cukup baik. Mulai dari langkah promosi hingga
segmentasi, pemasaran produk ini dilakukan secara terukur sehingga dapat
menaikkan jumlah tabungan fasilitas qurban. Walaupun tabungan fasilitas qurban
ini tidak sebesar produk lain, seperti pembiayaan murabahah dan ijarah, namun
untuk skala mikro pada lembaga keuangan mikro seperti BMT Al-Munawwarah
sudah termasuk cukup besar apalagi dibanding dengan BMT lain yang juga baru
berkembang.
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penulis pada bab
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan penelitian sebagai berikut :
1. Strategi Pemasaran Produk Tabungan Fasilitas Qurban pada BMT Al-
Munawwarah Cabang Pamulang tercermin pada perumusan startegi yang
dilakukan BMT Al-Munawwarah dalam memasarkan produk Tabungan
Fasilitas Qurban yaitu melakukan proses pemasaran dengan biaya
terjangkau yang memaksimalkan seluruh potensi yang ada. Dimana
proses komunikasi dan silahturahmi menjadi titik sentral menjaga mitra
baik lama maupun baru agar tetap menggunakan produk BMT Al-
Munawwarah. Sehingga nilai volume dan outstanding produk dapat
ditingkatkan dan dipertahankan. .
2. Dilihat dari segi biaya yang dikenakan pada produk simpanan qurban,
penulis dapat menyimpulkan bahwa simpanan ini sangat terjangkau bagi
masyarakat pada umumnya. Biaya yang dikenakan BMT Al-
Munawwarah ini hanya minimal Rp. 20.000,-, lebih murah dibanding
BMT lain yang sama-sama baru berkembang, sehingga dapat lebih
menarik masyarakat yang ingin menyimpan dananya pada BMT Al-
Munawwarah.
58
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, ada beberapa saran
yang dapat disampaikan dalam mengurangi berbagai kelemahan Produk
Tabungan Fasilitas Qurban Pada BMT Al-Munawwarah Cabang Pamulang
adalah sebagai berikut :
1. Hendaknya Pihak BMT Al-Munawwarah dalam memasarkan produk-
produk yang ditawarkan khususnya Tabungan Fasilitas Qurban dan jasa
layanannya lebih meningkatkan kinerja dan meningkatkan kualitas
pelayanan secara maksimal, sehingga masyarakat sekitar dapat mengetahui
produk-produk yang ada dan dapat menarik minat masyarakat sekitar
untuk menjadi mitra BMT Al-Munawwarah.
2. Pihak BMT Al-Munawwarah juga harus lebih mensosialisasikan dan
menjelaskan tentang produk-produk yang ada, khususnya Tabungan
Fasilitas Qurban agar masyarakat calon nasabah atau mitra mempunyai
minat untuk menjadi nasabah atau mitra BMT Al-Munawwarah.
Hal ini yang harus dilakukan, BMT Al-Munawwarah sebaiknya
mengadakan ceramah rutin atau ceramah-ceramah keagamaan ke masjid-masjid.
Pengajian atau ceramah keagamaan tersebut bisa dijadikan salah satu media
informasi yang sangat pentingn agar masyarakat sekitar lebih tahu produk-produk
BMT Al-Munawwarah dan mengetahui lebih jauh tentang BMT Al-Munawwarah.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran dan Al-Hadist
Abdillah, Syamsuddin Abu, “Terjemah Fathul Qarib, Pengantar Fiqih Imam
Syafi’i”, (Surabaya: Mutiara Ilmu, 2010)
Ali, Muhammad, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta: Pustaka
Amani, 1996)
Amirullah dan Sri Budi Cantika, Manajemen Strategi, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2000), Cet. Ke-1
Arikunto, Suharsimi “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2010), Ed. Revisi 2010, cet. Ke-14
Assauri, Sofjan, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004)
David, Fred R, Strategic Management Concepts and cases, (New Jersey: Prentice
Hall, 2001)
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 1997)
Endarmoko, Eko, Tesaurus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2006)
George Stainer dan Jhon Minner, Manajemen Strategik, (Jakarta: Erlangga)
Ismail, Manajemen Perbankan (Dari Teori Menuju Aplikasi), (Jakarta: Kencana,
2010), Ed. Ke-1, Cet. 1
Kardiman, A.M, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: Pronhallindo)
Khotler, Philip, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, dan
Pengendalian, (Jakarta: Erlangga, 1996), Jilid. 2
Khotler, Philip dan Armstrong, Gary, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Alih Bahasa:
Imam Nurmawan, (Jakarta: Erlangga, 1997), Cet. Ke-1
Marbun, B.N, Kamus Manajemen, (Jakarta: Pustaka Sinar Harian, 2003)
Nasuhi dkk, Hamid, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan
Disertasi), diterbitkan oleh CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, cet.
II April 2007
Rianto, M. Nur, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta,
2010), Cet. Ke-1
Siagian, Sondang, Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi
Organisasi, (Jakarta: Gunung Agung, 1986), Cet. Ke-2
Solihin, Ismail, Manajemen Strategik, (Bandung: Erlangga, 2012)
Stainer, George A, Kebijakan dan Strategi Manajemen, (Jakarta: Erlangga, 1997)
Suhendi, Hendi, BMT dan Bank Islam, (Bandung: Pusaka Bani Quraisy, 2004),
Cet. Ke-1
Sumarni, Murti, Marketing Perbankan, (Yogyakarta: Liberty, 1997)
Sumitro, Warkum, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait
(BMI dan Takaful di Indonesia), (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002),
Cet. Ke-3
Swasta D.H, Basu, Azas-Azas Marketing, (Yogyakarta: Liberty, 1983)
Teguh, Hendra dan A. Rusli, Ronny, Manajemen Pemasaran: Analisis,
Perencanaan, Implementasi dan Control, (Jakarta: Prehallindo, 1997),
Jilid. 1
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2007), Ed. Ke-3
Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi Press, 1991), Cet. Ke-5
_____________, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2002), Ed. Ke-2
Uchyana Efendi, Onong, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1992)
Yusanto, M. Ismail dan Widjakusuma, M. Karebet, Menggasa Bisnis Islam,
(Jakarta : Gip, 2002)
http:// id. wikisource.org /wiki / Undang-Undang Republik Indonesia NOMOR 10
Tahun 1998
http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/11/pengertian-qurban.html
https://syafaatmuhari.wordpress.com/2012/02/09/mudharabah-mutlaqah-dan-
mudharabah-muqayyadah/
KEMENTERIAI\ AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASITelepon/Fax (021) 7432128 I 14703580
Jl. Ir. H. JuandaNo.95 Ciputat 15412 Indonesia Website: wwu'.filkiriniakarra.ac id, E-rnail
Nonror : Un.01/F5/PP.00 .gW nft'4Lamp :
Hal :
Nama :
Nonror Pul'oiiJurusan :
Semester :
Telp. :
Judul Skripsi :
Tembusan:L Dekan2. Ketua Jurusan Manajemen Dakwah (MD)
1 ( satu) bundelBimbingan Sliripsi
Kepada Yth.H. h4ulkanasir, B.A., S.Pd., MMDosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KornunikasiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Iakarta(f oktober 2014
AssalamLt' alaikunt Wr. Wb.
Bersama ini kami sampaikart or-rtiine dan naskah proposal skripsi yang diajLrkan olehmahasisu,a Fakultas Ilnrr: Dal<ivah dan Ilmu l(onrunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakartasebagai berikut,
Kanza Septavi1 1 l nn af A^.AAA ar T 1U\JJJUUUU+O
Manajernen Dakwah (MD) i MLKSIX (Senbilan)482233C7895AStrategi Pemasaran Produk Tabungarr Fasilitas Qurban padaB M T A I - lvf'rir-rar,r,rvarah Tang eran g S e I atan
Kami mohon kesediaannya untuk r-r-rernbimbirrg mahasiswa tersebut dalampen)'Ltsunan dan peul'elesaian skripsinva selanta 6 bulan dari tanggal 13 Oktober 2014 s.d.13 April 2015.
Demikian, atas perhatiar-i dan kesediaannya kami sampaikar.r terima kasih.
Wassalamu' al aikunt Wr. Wb.
an. Dekan,Wakil Dekan Bidar-rg Akademik
Supart .Ed, Ph.DNIP. 10330 199803 l 004
KE I\TEI,iTERIAN AGAIVTAUNIVERSITAS ISLAM ]\trGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASITelepon/Fax : (021) 7132125 / 74703580
Jl' Ir H' Juanda No. 95 Ciputat 15412 Indonesia website: rr**,trlkuiniakarra.ac.id, E-nrait :daku,ahOtilk uiriakarra.ac.ir.i
Nomor : Un.01/F5lpp.00.9l 12014Lampiran :
Hal : Izin Penelitian (St<ripsi)
NamaNomor PokokTempat/Tanggal LahirSemesterJurusan/Konsentrasi;i,iarnatTelp.
Tenrbusan .
I . \\'akil Dekan Bidang Akadernikl. Ketua JurusarriProdi. Ir4anajenren Daku.ah
JakarIa, November 2014
Kepada Yth,BMT Al-Munawarahdi
Tempat
As s al antu' a I ai kum llrr. II/b .
Dekan Fakultas Ilrnu Dakrvah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif HidayatullahJakarta menerangkan bahwa :
Kariza Septavir 1 10053000046Palembang, 02 Sepiember 1988IX (Sembilan)Manajernen Dakwahii. Kubis I\i RT 05i030822330789s0
adalah benar nrahasisrva Fakultas Ihnu Dakri'ah dan Ilmu Komunikasi UiNSi'arif Hidayatullah Jakarta yang akan nTelaksanakan penelitian/mencari data dalamrangka penulisan skripsi berjLrdul Slrategi Peniascrrctn Produk Tabttngctn FasilitasO t tr ls an p ada B MT A I - It{un otr a r a h.
sehubungan densan itu, dirnohon kiranl'a Bapavlbu/Sdr. dapalnlenerima./mengizinkan mahasisrva kami tersebut ialarn p.lukrunuun kegiatandinraksud.
Demikian, atas kerjasarna dan bantuailrl'a kanii mengucapkan terima kasi5.
H'as s a lantu' al aikum ttt.. W,b.
Dekan,
ef Subhan, MAq6601 l0 199i03 Il 001
i
&F.TJ"$I"uu^traT#$mH
ii. J . $URAT KETERANGAN PENELITIAN' No.001 /SKP/BMT.AM.DPK/|||/2015
:" Yang bertandatangan di bawah ini Kepala Cabang. BMT AL MUNAWWARAH Cabang Depok menerangkan nama tersebut
dibawah ini :
Nama Mahasiswa(i) : Kariza SeptaviNIM : 1110053000046Fakultas : ltmu Dakwah dan ltmu KomunikasiJurusan : Manajemen DakwahSemester : lX (Sembitan)
Tetah metakukan Penetitian di BMT AL MUNAWWARAH melaluiCabang Depok dengan Judul Strategi Pemasaran Produk TabunganFasilitas Qurban Pada BMT Al Munawwarah Tangerang Setatan.
,', Demikian surat keterangan penelitian ini kami buat untuk digunakandengan semestinya.
Pamutang, 17 Maret 2015BMT AL MUNAWWARAH Cabang Depok
Badan Pengetola
1.ill'-r,-
SutantoKa. Cab. Depok
- Direktur BMT Al Munawwarah- Arsip
,,
KANTOR PUSAT Pamulang : Komp. Masjid Al Muhajirin Bukit Pamulang lndah Blok A Pamulang 15417 Tangerang-Selatan Banten Telp. 021-7499865KANTOR CABANG DEPOK : Jl. Raya Pengasinan Rt02/01 Sawangan Lama, Depok Jawa-Barat Telp. 021-98274609KANTOR CABANG BSD : Plaza Cordoba Blok K-56 Nusa Loka, BSD, Tangerang Selatan Banten Telp.02'l-71515511
KANTOR CABANG PAMTIM : Jl. Dr. Setiabudi No.26F RT.001/01 Pamulang-Timur, Pamulang, Tangerang Selatan Banten "felp.021-70211200
Catatan Observasi Ke–1
Waktu : Tanggal 27 Januari 2015, Jam : 10:00 – 11:00 WIB
Tempat : BMT Al-Munawwarah Cabang Pamulang
Subjek Penelitian : Manager Operasional
Layanan Konsumen Yang Baik
Subjek penelitian bertinggi badan kurang lebih 168 cm, dengan berat
badan kurang lebih 60 kg, dan berkulit putih. Subjek penelitian menggunakan
batik berwarna biru yang dipadukan dengan celana dengan warna hitam. Dan
menggunakan sepatu pantopel berwarna hitam.
Subjek penelitian selalu berdiri saat menyambut nasabah baru, lalu
mempertemukan kedua tangannya di depan dadanya, lalu membungkukkan sedikit
badannya, lalu tangan kanannya menunjuk ke bangku didepan mejanya dengan
maksud mempersilahkan duduk dan mengucapkan “Assalamualaikum Bapak/Ibu
ada yang bisa saya bantu?”, subjek penelitian selalu menaruh kedua tangannya di
atas meja. Saat nasabah selesai subjek penelitian akan kembali berdiri, lalu
menyodorkan tangannya ke depan sebagai wujud ajakan berjabat tangan dengan
nasabah.
Subjek penelitian memiliki gaya berbicara yang lembut, dengan nada
bicara yang kecil, dengan sesekali melakukan penekanan pada beberapa kata.
Subjek penelitian selalu melihat kepada nasabah yang berbicara, senyum selalu
dilakukan subjek penelitian dengan penekanan lebih pada setiap memulai kalimat.
Tanggapan pengamat :
Subjek penelitian terlihat menggunakan prinsip 3S (Salam, Sapa, Senyum)
dalam menyambut nasabah. Pemilihan petugas atau karyawan dilakukan oleh
Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati dengan menempatkan petugas yang
proposional secara fisik. Cara berpakaian menunjukkan subjek penelitian yang
rapi dan bersih. Sedangkan cara berbicara menunjukkan bahwa subjek penelitian
memiliki pengetahuan yang tinggi dan cakap dalam berkomunikasi dengan
nasabah.
Jakarta, 27 Januari 2015
(Kariza Septavi) (Sutanto Samidjan)
Catatan Observasi Ke–2
Waktu : Tanggal 27 Februari 2015, Jam : 09:00 – 10:00 WIB
Tempat : Gedung Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati
Subjek Penelitian : Media Pemasaran Produk Tabungan Fasilitas Qurban pada
BMT Al-Munawwarah Cabang Pamulang
Strategi Pemasaran Produk Tabungan Fasilitas Qurban pada BMT Al-
Munawwarah Cabang Pamulang
Terdapat sebuah stand banner yang menutupi sebagian pintu masuk BMT
Al-Munawwarah, berwarna dasar putih dan setiap tulisannya berwarna hitam,
berisi informasi mengenai Tabungan Fasilitas Qurban, syarat pengajuan dan lain-
lainnya. Saat memasuki gedung di sebelah kiri terlihat ada sebuah meja etalase
kecil yang berisikan brosur-brosur Produk BMT Al-Munawwarah dan termasuk
brosur Tabungan Fasilitas Qurban pada BMT Al-Munawwarah Cabang Pamulang
Tangerang Selatan.
Tanggapan pengamat :
Pemasaran yang digunakan berjenis iklan, dari pemasaran yang dilakukan
terlihat Produk Tabungan Fasilitas Qurban BMT Al-Munawwarah Cabang
Pamulang Tangerang Selatan.
Jakarta, 05 Februari 2015
(Kariza Septavi) (Sutanto Samidjan)
Catatan Observasi Ke–3
Waktu : Tanggal 05 Maret 2015, Jam : 10:00 – 11:00 WIB
Tempat : Gedung BMT Al-Munawwarah Cabang Pamulang
Tangerang Selatan
Subjek Penelitian : Letak Geografis Gedung
Variabel Tempat BMT Al-Munawwarah Cabang Pamulang Tangerang Selatan
Gedung BMT Al-Munawwarah Cabang Pamulang Tangerang Selatan
berbatasan dengan Pertokoan dan Restaurant yaitu KFC, McDonald, dan Rumah
Makan Sederhana. Lokasi BMT juga terletak di deket Pasar dan Swalayan, yaitu
Pasar Modern City Market, Giant, dan TipTop. BMT juga berdekatan dengan
Rumah Sakit, yaitu RS. Sari Asih. BMT juga terletak dekat dengan dealer, yaitu
Dealer Mobil Honda, Dealer Mobil Toyota, dan Dealer Motor Honda. Terdapat
komunitas disekitar BMT, yaitu Majelis Ta’lim Masjid Al-Muhajirin, Majelis
Ta’lim Musollah Al-Huda dan Majelis Ta’lim Musollah Al-Manah.
Tanggapan pengamat :
Letak strategis gedung BMT Al-Munawwarah Cabang Pamulang
Tangerang Selatan dekat dengan intansi merupakan atau menunjukkan prospek
yang bagus dalam menarik nasabah, dan memudahkan dalam melakukan
pemasaran.
Jakarta, 05 Maret 2015
(Kariza Septavi) (Sutanto Samidjan)
Hasil Wawancara
Nama : Bpk. Sutanto Samidjan
Jabatan : Operational Manager (OM)
Tempat : BMT Al-Munawwarah Tangerang Selatan
Tanggal : Jakarta, 13 Januari 2015
Pertanyaan : Bagaimana Struktur Organisasi BMT AL-Munawwarah
Tangerang Selatan?
Jawaban : Struktur Organisasi
BMT Al-Munawwarah Tangerang Selatan
Nama
Pendirian
AKTE
NPWP
SIUP
TDP
DOMISILI
Jumlah Pendiri
BMT Al-Munawwarah
26 Mei 1996
518/26/BH/Dis KUK
No.02.289.749.8-411.000
No.503/000677-BP2T/30-
08/PK/VII/2010
No.30.08.2.65.00016
517/32-Kel.PT/2012
39 Orang 2 Lembaga
Badan Pengawas
Ketua
Anggota
HM. Sugeng Hidayat
HM. Arief Ismail
H. Gatot Suradji
Badan Pengurus
Ketua
Sekretaris
Bendahara
H. Achyar Said
H. Sukamdi
Hendrian
Badan Pengelolah
Direktur
Manjr. Operasional
Manjr. Marketing
Manjr. Cabang Depok
Manjr.Cabang BSD
Manjr. Pamtim
Mudzakir Murad
Sumirah Almisani
Samabiyanto
Rausin Arman
Asep Soufian
Sutanto S
Jakarta, 13 Januari 2015
(Kariza.septavi) (Sutanto Samidjan)
Hasil Wawancara
Nama : Bpk. Sutanto Samidjan
Jabatan : Operational Manager (OM)
Tempat : BMT Al-Munawwarah Tangerang Selatan
Tanggal : Jakarta, 13 Januari 2015
Pertanyaan : Jelaskan sejarah singkat BMT Al-Munawwarah Tangerang
Selatan ?
Jawaban : Ide dan inisiatif pendirian BMT AL Munawwarah bermula dari
keprihatinan bersama beberapa jama’ah dan pengurusan Yayasan
AL Munawwarah-BPI, ICMI orsat Pamulang dan beberapa tokoh
lingkungan sekitar Pamulang terhadap kondisi pengusaha mikro-
kecil yang seringkali kesulitan mengakses permodalan guna
mengembangkan usahanya sehingga mereka mencari alternatif
‘termudah’ dalam mengakses permodalan yaitu renternir, walapun
pada kenyataan sebenarnya ketika mereka meminta bantuan
terhadap ‘’Dewa Penolong’ tersebut justru itulah awal dari
keterpurukan usaha mereka.
Beberapa pertemuan toko digagas guna menindak lanjuti keinginan
mulia tersebut. Tidak lama berselang sejumlah calon pendiri
bersedia menyatakan dana penggerak dalam bentuk SPK
(Simpanan Pokok Khusus) sebagai modal awal oprasional BMT.
Setelah semua sepakat, maka didiranlah BMT AI Munawwarah
dengan mengambil bentuk KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat)
sebagai legalitas dan status hukum awal oprasionalnya.
Tepat pada tanggal 26 Mei 1996, BMT AI-Munawwarah bersama
16 BMT baru lainya diwilayah Jakarta-selatan diresmikan
oprasionalnya oleh ketua PINBUK Jakarta Selatan H. Ali Moeis
dan Direktur Bank Muamalat H. Zainul Bahar Noor. Sejak itu
BMT Al-Munawwarah yang didukung oleh para pendiri dari 2
lembaga yaitu yayasan Al Munawwarah dan ICMI orsat Pamulang
serta 39 perorangan lainnya mulai berkiprah dalam komunikasi
usaha lapisan ‘ grass root’ yakni usaha kecil-mikro.
Jakarta, 13 Januari 2015
(Kariza Septavi ) (Sutanto Samidjan)
Hasil Wawancara
Nama : Bpk. Sutanto Samidjan
Jabatan : Operational Manager (OM)
Tempat : BMT Al-Munawwarah Tangerang Selatan
Tanggal : Jakarta, 13 Januari 2015
Pertanyaan : Jelaskan Visi, Misi, dan Tujuan BMT Al-Munawwarah
Tangerang Selatan?
Jawaban : Visi BMT Al-Munawwarah adalah :
Terwujudnya BMT yang terdepan, tangguh dan profesional dalam
membagun ekonomi umat
Misi BMT Al-Munawwarah adalah :
a. Memberikan layanan yang prima kepada seluruh Anggota, Mitra
dan Masyarakat luas.
b. Mendorong Anggota, Mitra dan Masyarakat luas dalam kegiatan
menabung dan investasi.
c. Menyediakan permodalan dan melakukan pendamping usaha
bagi anggota, mitra dan masyarakat luas.
d. Memperkuat permodalan sendiri dalam rangka memperluas
jaringan serta menambah produk dan fasilitas jasa layanan.
e. Mencapai pertumbuhan dan hasil usaha BMT yang layak serta
proporsional dan berkelanjutan.
f. Turut berperan serta dalam gerakan pengembangan ekonomi
syari’ah.
Tujuan BMT Al-Munawwarah adalah :
Meningkatkan kesejahteraan bersama melalui kegiatan ekonomi
yang menaruh perhatian pada nilai-nilai dan kaidah-kaidah
muamalah syar’iyyah yang memengang teguh keadilan,
keterbukaan dan kehati-hatian.
Pertanyaan : Jelaskan Motto dan Budaya Kerja BMT Al-Munawwarah
Tangerang Selatan ?
Jawaban : 1. Motto : Untuk Kesejahteraan Bersama.
2. Budaya kerja : Budaya Kerja BMT Al Munawwarah
didasarkan Pada Keyakinan Inti yaitu keyakinan dan semangat
individu-individu BMT dalam upaya mencapai visi dan
menjalankan misi BMT, sedangkan Nilai Dasar yaitu nilai-
nilai yang dimiliki oleh BMT yang menjadi kebanggan dan
selalu dijaga untuk mengawal segala keputusan yang
telah,sedangkan dan akan diambil
Jakarta, 13 Januari 2015
(Kariza Septavi ) (Sutanto Samidjan)
Hasil Wawancara
Nama : Bpk Sutanto Samidjan
Jabatan : Operational Manager (OM)
Tempat : BMT Al Munawwarah Tangerang Selatan
Tanggal : Jakarta, 27 Januari 2015
Pertanyaan : Jelaskan Produk-produk BMT Al-Munawwarah
Jawaban : Produk-produk BMT Al-Munawwarah terdiri dari Penanaman
Dana Pembiayaan, Layanan Pembayaran, Deposito, Tabungan
Insani dan Pembiayaan lain-lainnya, sebagai berikut:
1. Penanaman Dana Pembiayaan
a. Mudorobah
BMT menanaman modal secara penuh dalam usaha yang
anda kelolah.Anda bertanggung jawab melaksanakan
kegiatan usaha dan manajemenya. Pengembalian dan bagi-
hasil usaha ditentukan sesuai kesepakatan dalam
perjanjian.
b. Musarokah
BMT menambah atau menyartakan modal dalam usaha
yang anda kelolah. BMT dapat dilibatkan dalam
manajemen usaha yang dikelolah. Pengembalikan dan
bagi-hasil usaha ditentukan sesuai kesepakatan dalam
perjanjian
c. Murobahah
BMT menyediakan pembiayaan untuk pembelian barang
yang anda butuhkan. Baik barang untuk proses produksi
usaha maupun barang konsumtif. BMT menentukan
margin keungtungan dari selisi harga jual dan harga
belinya. Pembayaran dilakukan dengan cara cicilan sesuai
perjanjian.
d. Ijaroh Multijasa
BMT menyadiakan pembiayaan dalam bentuk sewa
barang maupun jasa. BMT menentukan fee (ujroh).
Pembayaran dilakukan dengan cicilan atau sekaligus
sesuai perjanjian.
2. Layanan Pembayaran e-channel
BMT Al Munawwarah memberikan kemudahan seluruh
anggota, mitra dan masyarakat dalam bertransaksi secara
online untuk kebutuhan transaksi rutin anda meliputi:
a. Pembayaran tagihan PLN, TELKOM, PAM, Selular Pasca-
Bayar dan pembayaran kartu kredit.
b. Pembelian Pulsa Isi Ulang
c. Angsuran kredit Motor FIF
d. Transaksi Transfer Bank
e. Pembelian tiket pesawat dan kereta api
f. dan transaksi lainnya
3. Deposito Berkah Berjangkah Mudhorobah
a. Deposito Berkah
Merupakan sarana simpanan sekaligus investasi dana anda
berdasarkan prinsip transaksi mudhobah mutlaqoh, dimana
dana anda akan dikeloala oleh BMT secara optimal untuk
berbagi jenis usaha masyarakat mikro-kecil yang halal dan
baik sesuai prinsip-prinsip syariah. Insya Allah dana yang
anda investasikan akan tumbuh,aman dan menengkan.
b. Multi Manfaat
1. Membantu perencanaan keuangan mitra
2. Disalurkan untuk kecil-mikro yang halal dan baik
3. Bagi-hasil yang kompetiftif setiap bulan.
4. Dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan di BMT
Al Munawwarah.
5. Seluruh dana akan dikelolah secara amanah yang
menjamin keamanan dan ketenangan.
4. Tabungan Insani Investasi Syariah Non-Ribawi
Merupakan sarana penyimpanan dana yang kami kemas dalam
beragam jenis pilihan sesuai kebutuhan perencanaan
keuangananda. Dengan menggukan prinsip wadi’ah dan
mudrobah. Dana yang disimpan akan diivestasikan keberbagai
bidang Usaha halal dan baik. Sesuai prinsip-prinsip syariah
Tabungan ini memberikan kemudahan dan ketengan
pengelolah keuangan sesuai recana anda.
Manfaat :
a. Membantu perencanaan Keuangan anda
b. Pilihan produk sesuai kebutuhan anda : SIMPANAN,
SAHAJA, TAFAQUR, TAFADDAL, TAZIAH dll.
c. Bagi-hasil dan bonus kompetitif
d. Besar setoran fleksibel sesuai target anda.
e. Dengan menabung di BMT berarti anda juga sudah turut
serta membantu penyediaan permodalan bagi para
pengusaha kecil-mikro guna pengembangan usaha mereka.
Pertanyaan : Jelaskan Produk Tabungan Fasilitas Qurban di BMT Al-
Munawwarah ?
Jawaban : Tabungan Fasilitas Qurban di BMT Al-Munawwarah atau disebut
juga sebuah tabungan sebagai sarana menabung dan sekaligus
untuk ibadah di hari Idul Adha atau Idul Qurban.
Tabungan Fasilitas Qurban ini dapat dimanfaatkan oleh Anda yang
ingin berqurban dengan cara menabung atau dicicil sehari,
seminggu atau sebulan. Misalnya Anda ingin berqurban tetapi
dengan cara menabung atau mencicilnya dengan niat untuk
berqurban pada hari Idul Adha atau Idul Qurban.
Tabungan Fasilitas Qurban yang diperuntukan untuk
keperluan pembelian hewan qurban. Penarikan dilakukan satu kali
menjelang ibadah qurban. Tabungan Fasilitas Qurban ini
menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah sehingga akan
mendapatkan bagi hasil setiap bulan sesuai dengan nisbahnya.
Jakarta, 27 Januari 2015
(Kariza Septavi ) (Sutanto Samidjan)
Hasil Wawancara
Nama : Bpk. Susanto Samidjan
Jabatan : Manajer Operasional
Tempat : BMT Al-Munawwarah
Tanggal : 27 Februari 2015
A. Formulasi Strategi
Pertanyaan : Apa program jangka panjang BMT Al-Munawwarah
dalam memasarkan produk Tabungan Fasilitas Qurban?
Jawaban : Meningkatkan dan mempertahankan volume serta
outstanding produk tersebut.
Petanyaan : Siapa saja yang menjadi sasaran BMT Al-Munawwarah
dalam kegiatan memasarkan produk Tabungan Fasilitas
Qurban?
Jawaban : mitra baru dan mitra lama yang belum mempunyai rekening.
Pertanyaan : Upaya apa yang dilakukan BMT Al-Munawwarah untuk
meningkatkan struktur modal dalam meningkatkan
pelayanan produk Tabungan Fasilitas Qurban kepada
para nasabah TAFAQUR?
Jawaban : BMT Al-Munawwarah meningkatkan upaya kongkrit berupa
brosur, komunikasi, dan silaturahmi.
Pertanyaan : Adakah pengembangan pemasaran yang dilakukan BMT
Al-Munawwarah dalam upaya memasarkan produk
Tabungan Fasilitas Qurban?
Jawaban : BMT Al-Munawwarah dalam mengembangkan produk
tabungan fasilitas qurban yaitu dengan membuka pameran-
pameran disuatu tempat misalnya dimasjid-masjid, sekolah-
sekolah dan pasar maupun dilingkungan perumahan.
Pertanyaan : Apa saja program jangka pendek BMT Al-Munawwarah
dalam memasarkan produk Tabungan Fasilitas Qurban?
Jawaban : Meningkatkan volume produk supaya rekening bertambah
dengan mencari atau mengajak mitra baru dan mitra lama
yang belum memiliki rekening.
Pertanyaan : Adakah program pelatihan yang diberikan kepada
karyawan guna mengembangkan Sumber Daya Manusia
(SDM)?
Jawaban : Pelatihan yang diberikan kepada karyawan bertujuan agar
dapat lebih mengetahui dan mengusai produk tabungan
fasilitas qurban tersebut.
Pertanyaan : Dari program-program yang direncanakan adakah
kendala yang dihadapi?
Jawaban : Masih minimnya minat nasabah untuk membuka rekening
produk tabungan fasilitas qurban tersebut.
Pertanyaan : Strategi apa yang digunakan untuk menghadapi kendala
tersebut?
Jawaban : meningkatkan komunikasi dan silahturahim dengan
menggunakan brosur.
B. Implementasi Strategi
1. Struktur Organisasi
Pertanyaan : Adakah penempatan SDM yang terlibat dalam
struktur organisasi disesuaikan dengan
kemampuan dan keahlian?
Jawaban : Penempatan Sumber Daya Manusia dalam struktur
organisasi BMT Al-Munawwarah disesuaikan dengan
kemampuan dan keahliannya. Karyawan yang
ditempatkan di suatu unit tertentu sudah cukup
memiliki kemampuan dan keahlian, akan tetapi
pimpinan BMT Al-Munawwarah memberikan
pelatihan-pelatihan khusus guna menciptakan
karyawan yang berkualitas. Dengan begitu kegiatan
dapat berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan.
2. Kepemimpinan
Pertanyaan : Bagaimana tipe kepemimpinan pada BMT Al-
Munawwarah?
Jawaban : pimpinan BMT Al-Munawwarah tipe yang
memberikan pengarahan dalam mengenai suatu
pekerjaan yang dilakukan setiap pegawai.
Pertanyaan : Bagaimana proses pengambilan keputusasn pada
BMT Al-Munawwarah?
Jawaban : dengan mengadakan musyawarah bisa berbentuk
Pengurus dengan Direktur atau Direktur dengan
Pengelola. Sehingga pengambilan keputusan pada
BMT Al-Munawwarah dengan musyawarah dan
menghasilkan mufakat atau surat keputusan.
3. Budaya Organisasi
Pertanyaan : Apa saja peraturan terhadap aktivitas kerja yang
ada pada BMT Al-Munawwarah?
Jawaban : melakukan tugas-tugas dengan baik, disiplin jam
kerja, dan bertanggung jawab.
Pertanyaan : Adakah Reward yang diberikan kepada karyawan
BMT Al-Munawwarah yang melaksanakan
peraturan tersebut dengan baik?
Jawaban : memberikan penilaian pekerjaan setiap pegawai di
akhir tahun oleh SDM dengan melihat evaluasi
pekerjaan-pekerjaan yang telah dilakukannya.
4. Prosedur, Program, dan Anggaran
Pertanyaan : Bagaimana prosedur program BMT Al-
Munawwarah dilaksanakan?
Jawaban : melakukan musyawarah baik pengelola maupun
direktur untuk memformulasikan program-program
yang akan dilakukan, dari formulasi itu dibawa
ketingkat pengurus dan ditetapkan Rencana Anggaran
Biaya (RAB) dan Rapat Anggota Tahunan (RAT).
C. Evaluasi Strategi
Pertanyaan : Apa standar penilaian prestasi kerja karyawan BMT Al-
Munawwarah?
Jawaban : kinerja baik kualitas dan kuantitas, sikap, dan aktivitas
lainnya.
Pertanyaan : Bagaimana BMT Al-Munawwarah dalam melakukan
pengukuran kerja?
Jawaban : mendefinisikan prilaku pegawai yang harus ditunjukan agar
efektif dalam pelaksanaan pekerjaan.
Pertanyaan : Bagaimana langkah-langkah evaluasi strategi pada BMT
Al-Munawwarah?
Jawaban : biasanya dilakukan dengan mengkaji ulang atas landasan
evaluasi strategi, mengukur kinerja perusahaan dengan
membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil yang
sebenarnya, dan pengambilan tindakan korektif untuk
memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana.
Jakarta, 27 Februari 2015
(Kariza Septavi) (Sutanto Samidjan)
Hasil Wawancara
Nama : Bpk. Sutanto Samidjan
Jabatan : Manajer Operasional
Tempat : BMT Al-Munawwarah
Tanggal : 05 Maret 2015
A. Analisis SWOT
1. Strenght (Kekuatan)
Apa saja kekuatan atau faktor pendukung BMT Al-Munawwarah
dalam memasarkan produk TAFAQUR?
BMT telah dikenal oleh masyarakat atau di pangsa pasarnya
Bagi hasil kompetitif
Persyaratan dan Administrasi di BMT tidak sulit
Tanpa administrasi bulanan atau 0%
AO (Account Officer) langsung kelapangan untuk memberikan
pelayanan
2. Weakness (Kelemahan)
Apa saja kelemahan atau factor penghambat BMT Al-Munawwarah
dalam memasarkan produk TAFAQUR?
Banyaknya produk sehingga produk tersebut tidak efisien atau
optimal
Biaya promosi
AO (Account Officer) tidak memahami produk tersebut
3. Opportunity (Peluang)
peluang apa yang dimiliki BMT Al-Munawwarah dalam memasarkan
produk TAFAQUR?
BMT memiliki pangsa pasar tersendiri
4. Threats (Ancaman)
Ancaman apa yang dihadapi BMT Al-Munawwarah dalam
memasarkan produk TAFAQUR?
BMT bersaing dengan lembaga keuangan sejenis
Produk sejenis
Jakarta, 05 Maret 2015
(Kariza Septavi) (Sutanto Samidjan)