strategi pemelajaran kosakata bahasa inggris pada

16
21 2020, Jurnal Lingko Volume 2 (1) Dethan Erniani Ortalisje STRATEGI PEMELAJARAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS ENGLISH VOCABULARY LEARNING STRATEGY IN STUDENTS OF ENGLISH STUDY PROGRAM Dethan Erniani Ortalisje Yakob Metboki Universitas Kristen Artha Wacana Alamat: Jalan Adi Sucipto, Oesapa Kupang, Nusa Tenggara Timur email: [email protected] Abstrak Penelitian penelitian terdahulu menunjukkan bahwa strategi pemelajaran kosakata yang digunakan oleh pemelajar turut mempengaruhi pemelajaran bahasa kedua. Penelitian ini memiliki tiga pertanyaan: 1) Strategi pemelajaran kosakata apa saja yang digunakan oleh para pemelajar bahasa Inggris? 2) Strategi pemelajaran kosakata apa yang paling sering digunakan oleh pemelajar? dan 3) Strategi pemelajaran kosakata apa yang paling sedikit dipakai oleh pemelajar? Penelitian ini melibatkan 58 mahasiswa program studi pendidikan bahasa Inggris sebagai partisipan. Instrumen yang dipakai adalah kuesioner yang diadaptasi dari taksonomi Schmitt (1997). Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemelajaran kosakata bahasa Inggris yang digunakan adalah strategi penemuan dan strategi konsolidasi. Dalam strategi penemuan yang terbagi menjadi dua kategori, strategi sosial merupakan strategi yang paling sering digunakan, sedangkan strategi determinasi merupakan strategi yang paling sedikit dipakai. Sedangkan dalam strategi konsolidasi, kategori strategi memori merupakan strategi yang paling sering sekaligus paling sedikit dipakai. Kata-kata kunci: strategi pemelajaran, kosakata, bahasa Inggris Abstract Previous studies on second language learning have shown that vocabulary learning strategies have a significant influence on the acquisition of vocabulary. This study has three research questions: 1) What kinds of vocabulary learning strategies do English learners apply in their learning?; 2) Which vocabulary learning strategies are the most frequently applied; and 3) Which vocabulary learning strategies are the most frequently applied? It involved 58 English department students as the participants of the study, using a questionnaire adopted from taxonomy of Schmitt (1997) as the instrument. The results showed that the vocabulary learning strategies in use are discovery strategy and consolidation strategy. In the discovery category, the most used strategy is social strategy, while the least used is determination strategy, whereas memory strategy is both the most frequently and least frequently used strategy in consolidation strategy. Key words: learning strategy, vocabulary, English Naskah Diterima 16 Maret 2020—Direvisi Akhir 24 Juni 2020—Diterima 25 Juni 2020

Upload: others

Post on 04-Oct-2021

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PEMELAJARAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA

212020, Jurnal Lingko Volume 2 (1)

Dethan Erniani Ortalisje

STRATEGI PEMELAJARAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS

ENGLISH VOCABULARY LEARNING STRATEGY IN STUDENTS OF ENGLISH STUDY PROGRAM

Dethan Erniani OrtalisjeYakob Metboki

Universitas Kristen Artha Wacana Alamat: Jalan Adi Sucipto, Oesapa Kupang, Nusa Tenggara Timur

email: [email protected]

AbstrakPenelitian penelitian terdahulu menunjukkan bahwa strategi pemelajaran kosakata yang digunakan oleh pemelajar turut mempengaruhi pemelajaran bahasa kedua. Penelitian ini memiliki tiga pertanyaan: 1) Strategi pemelajaran kosakata apa saja yang digunakan oleh para pemelajar bahasa Inggris? 2) Strategi pemelajaran kosakata apa yang paling sering digunakan oleh pemelajar? dan 3) Strategi pemelajaran kosakata apa yang paling sedikit dipakai oleh pemelajar? Penelitian ini melibatkan 58 mahasiswa program studi pendidikan bahasa Inggris sebagai partisipan. Instrumen yang dipakai adalah kuesioner yang diadaptasi dari taksonomi Schmitt (1997). Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemelajaran kosakata bahasa Inggris yang digunakan adalah strategi penemuan dan strategi konsolidasi. Dalam strategi penemuan yang terbagi menjadi dua kategori, strategi sosial merupakan strategi yang paling sering digunakan, sedangkan strategi determinasi merupakan strategi yang paling sedikit dipakai. Sedangkan dalam strategi konsolidasi, kategori strategi memori merupakan strategi yang paling sering sekaligus paling sedikit dipakai. Kata-kata kunci: strategi pemelajaran, kosakata, bahasa Inggris

AbstractPrevious studies on second language learning have shown that vocabulary learning strategies have a significant influence on the acquisition of vocabulary. This study has three research questions: 1) What kinds of vocabulary learning strategies do English learners apply in their learning?; 2) Which vocabulary learning strategies are the most frequently applied; and 3) Which vocabulary learning strategies are the most frequently applied? It involved 58 English department students as the participants of the study, using a questionnaire adopted from taxonomy of Schmitt (1997) as the instrument. The results showed that the vocabulary learning strategies in use are discovery strategy and consolidation strategy. In the discovery category, the most used strategy is social strategy, while the least used is determination strategy, whereas memory strategy is both the most frequently and least frequently used strategy in consolidation strategy.

Key words: learning strategy, vocabulary, English

Naskah Diterima 16 Maret 2020—Direvisi Akhir 24 Juni 2020—Diterima 25 Juni 2020

Page 2: STRATEGI PEMELAJARAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA

22 2020, Jurnal Lingko Volume 2 (1)

Strategi Pembelajaran ...

1. PENDAHULUAN

Kosakata merupakan salah satu faktor penting dalam pemelajaran bahasa Inggris. Dalam proses pemelajaran kosakata, seseorang tidak hanya perlu mengetahui makna dari suatu kata tertentu, melainkan seluruh aspek dari kata tersebut juga perlu untuk dipahami. Menurut Schmitt (1997), terdapat tujuh tingkatan pemahaman kata: pengetahuan tentang frekuensi kata dalam bahasa, pengetahuan tentang register kata, pengetahuan kolokasi, pengetahuan morfologi, pengetahuan semantik, pengetahuan polisemi, dan pengetahuan tentang padanan kata dalam bahasa ibu. Pada saat mempemelajari sebuah kata baru, beberapa pemelajar bahasa merasa sulit untuk memilih sebuah kata dan ketika mereka bermaksud untuk mengekspresikan sebuah makna, mereka juga mungkin merasa sulit untuk memilih kata yang tepat.

Seorang guru bahasa Inggris biasanya mengajar dengan menggunakan metode pengajaran yang sama dalam sebuah ruang kelas. Tetapi pencapaian belajar setiap pemelajar berbeda antara satu dengan yang lainnya. Ada yang berhasil dalam proses pemerolehan bahasa Inggris, sementara ada juga yang megalami hambatan. Salah satu alasan yang menyebabkan terjadinya perbedaan ini terletak pada strategi pemelajaran. Ada strategi pemelajaran yang berguna bagi seseorang tetapi tidak berhasil dipakai oleh yang lain dan sebaliknya. Menurut Wenden dan Rubin (1987), pemelajar memiliki tingkatan keahlian belajar yang berbeda-beda dalam proses pemelajaran bahasa. Ini berarti bahwa pemelajar bahasa perlu untuk menguasai beberapa teknik pemelajaran agar pemelajaran bahasa kedua atau bahasa asing mereka menjadi lebih efektif.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pemelajaran merupakan salah satu faktor penting dalam pemerolehan bahasa kedua. Selain strategi pemelajaran, unsur lain yang juga memiliki peranan yang krusial dalam pemelajaran bahasa adalah motivasi, lingkungan belajar, kebutuhan belajar, dan kesadaran berbahasa. Menurut Chamot dan Kupper (1989), strategi pemelajaran merupakan teknik yang digunakan oleh para pemelajar untuk memahami, menyimpan, dan mengingat informasi dan keahlian. Selain metode pengajaran, strategi belajar yang dimiliki seseorang juga memiliki peranan yang penting dalam pemerolehan bahasa kedua. Strategi pemelajaran membantu kemandirian dan menghasilkan sebuah proses pemelajaran yang lebih efektif.

Survei ini dimotivasi oleh kesadaran bahwa salah satu faktor terpenting dalam proses pemelajaran bahasa asing adalah penguasaan kosakata. Hal ini disebabkan karena kemampuan kosakata yang kurang akan berakibat pada kesulitan dalam pemelajaran bahasa asing. Sebagai pengajar bahasa Inggris, penulis sering menjumpai kenyataan bahwa para mahasiswa memiliki tingkat kemampuan penguasaan kosakata yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penulis menganggap

Page 3: STRATEGI PEMELAJARAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA

232020, Jurnal Lingko Volume 2 (1)

Dethan Erniani Ortalisje

perlu untuk melakukan survei tentang bagaimana strategi yang dipakai oleh mahasiswa program studi bahasa Inggris dalam mempemelajari kosakata. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) jenis-jenis strategi pemelajaran kosakata apa saja yang digunakan oleh mahasiswa program studi pendidikan bahasa Inggris dalam belajar bahasa Inggris?; (2) jenis strategi pemelajaran kosakata apa yang paling dominan digunakan oleh para mahasiswa?; dan (3) jenis strategi pemelajaran kosakata apa yang paling sedikit digunakan oleh para mahasiswa?

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: jenis-jenis strategi pemelajaran kosakata yang digunakan oleh mahasiswa program studi bahasa Inggris dalam belajar bahasa Inggris, jenis strategi pemelajaran kosakata yang paling dominan, dan yang paling sedikit digunakan oleh para mahasiswa.

Penelitian ini melibatkan 58 mahasiswa semester tiga, lima dan tujuh Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris pada Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW). Kelima puluh delapan mahasiswa ini dipilih secara acak. Usia partisipan berkisar dari 19 tahun hingga 25 tahun. Informasi demografi partisipan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Gambaran partisipanKategori Jumlah

Jenis KelaminLaki laki 19Perempuan 39Jumlah 58

Semester

Tiga 23Lima 20Tujuh 15Jumlah 58

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Penulis menggunakan taksonomi Schmitt (1997) tentang jenis-jenis strategi pemelajaran kosakata sebagai acuan dalam menyusun kuesioner penelitian. Kuesioner yang dipakai adalah jenis kuesioner tertutup, di mana jawaban yang diberikan hanya terbatas pada jawaban ya dan tidak.

Penelitian ini telah mengikuti prosedur sebagai berikut. Pertama, peneliti memilih lima puluh delapan mahasiswa untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Partisipan diminta untuk mengisi lembar persetujuan yang menyatakan bahwa mereka mengikuti penelitian ini secara sadar dan sukarela. Setelah itu, para mahasiswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner yang diberikan. Pengolahan dan analisa data dilakukan setelah seluruh tahap pengumpulan data di atas selesai.

Hasil jawaban dari kuesioner dianalisa secara kuantitatif. Adapun tahapan analisa data yang dilakukan sebagai berikut.

Page 4: STRATEGI PEMELAJARAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA

24 2020, Jurnal Lingko Volume 2 (1)

Strategi Pembelajaran ...

1. Peneliti membaca hasil pengisian kuesioner mahasiswa. 2. Peneliti menghitung jumlah strategi yang dipakai oleh para mahasiswa.3. Peneliti mengelompokkan jawaban-jawaban strategi dengan memberikan

persentase berdasarkan jumlah penggunaan strategi terbanyak dan terkecil.4. Peneliti menabulasikan data.5. Peneliti mendeskripsikan penggunaan strategi pemelajaran kosakata para maha-

siswa.6. Peneliti menginterpretasikan penyebab penggunaan strategi-strategi tersebut.

2. KAJIAN TEORI2.1 Pengertian Kosakata

Secara umum, kosakata merupakan daftar kata-kata, termasuk penjelasan tentang makna kata-kata tersebut. Menurut Schmitt (2000), untuk dapat memahami sebuah kata, kita tidak hanya perlu mempemelajari makna kata tetapi kita juga perlu untuk memahami register, asosiasi, kolokasi, pola-pola gramatikal, bentuk tulis dan lisan, serta frekuensi penggunaan kata tersebut. Semuanya itu disebut pengetahuan kata.

Bagi banyak pemelajar bahasa, penguasaan makna kata dianggap sebagai penguasaan definisi kata yang ada di dalam kamus. Menurut Schmitt (2000), makna kata mencakup hubungan antara kata dengan referennya yang bisa berupa manusia, benda, tindakan, dan situasi. Makna kata dalam kamus merupakan unsur makna dasar. Sebuah kata bisa memiliki makna yang berbeda pada konteks yang berbeda. Misalnya, makna dasar kata pet dalam bahasa Inggris adalah ‘binatang peliharaan’. Tetapi dalam situasi informal, pet dipakai untuk mengacu pada ‘orang yang kita sukai’.

2.2 Klasifikasi Strategi Pemelajaran Bahasa

Oxford dan Crookall (1989) menggambarkan strategi pemelajaran bahasa sebagai tehnik pemelajaran, tindakan-tindakan, pemecahan masalah, atau keahlian belajar. Dengan demikian, strategi pemelajaran bahasa merupakan tindakan, tingkah laku atau langkah langkah tertentu yang digunakan oleh pemelajar untuk mengembangkan kemampuan bahasa kedua atau bahasa asing (Oxford, 1990). Oxford dan Crookall juga menyimpulkan bahwa apa pun sebutan yang dipakai terhadap strategi pemelajaran, penggunaan strategi dapat meghasilkan pemelajaran yang lebih efisien dan efektif. Strategi yang digunakan oleh pemelajar juga dapat berdampak pada kecakapan bahasa kedua.

Ada banyak klasifikasi strategi pemelajaran bahasa yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian O’Malley dkk. (1985), terdapat 24 strategi yang dipakai oleh para pemelajar bahasa Inggris sebagai bahasa kedua di Amerika Serikat. Ke-24 strategi

Page 5: STRATEGI PEMELAJARAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA

252020, Jurnal Lingko Volume 2 (1)

Dethan Erniani Ortalisje

ini dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar, yaitu: strategi metakognitif, kognitif, dan sosio-afektif. Sedangkan Oxford (1990), membagi strategi pemelajaran bahasa menjadi: strategi langsung (direct) dan strategi tidak langsung (indirect). Lebih jauh, Oxford menjelaskan bahwa strategi langsung adalah strategi yang berhubungan dengan pemelajaran dan penggunaan bahasa target dalam melakukan penilaian yang benar sehingga strategi ini memerlukan proses mental bahasa. Menurutnya, yang termasuk dalam strategi langsung adalah: 1) strategi memori yang menyimpan dan memperoleh kembali informasi, 2) strategi kognitif yang memungkinkan pemelajar untuk memahami dan menghasilkan bahasa yang baru dengan menggunakan berbagai cara, dan 3) strategi kompensasi yang memungkinkan pemelajar untuk menggunakan bahasa meskipun terdapat adanya pengetahuan bahasa yang kurang. Sedangkan strategi tidak langsung adalah stategi yang membantu proses pemelajaran secara internal, misalnya dengan mengatur pemelajaran bahasa tanpa melibatkan bahasa target secara langsung. Yang termasuk dalam strategi tidak langsung adalah: 1) strategi metakognitif yang mana pemelajar mengontrol kognisi mereka sendiri, 2) strategi afektif yang membantu untuk mengatur emosi, motivasi, dan tingkah laku, dan 3) strategi sosial yang membantu siswa untuk belajar dengan cara berintekasi dengan orang lain.

2.3 Strategi Pemelajaran Kosakata

Strategi pemelajaran kosakata merupakan langkah-langkah yang dipakai oleh pemelajar bahasa untuk memperoleh kata-kata bahasa Inggris yang baru. Para ahli telah mengklasifikasikan sejumlah strategi pemelajaran kosakata yang berbeda. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sebuah taksonomi strategi pemelajaran kosakata yang telah dikembangkan oleh Schmitt (1997). Berdasarkan taksonomi Schmitt, terdapat dua kelompok strategi yaitu: strategi penemuan (discovery) dan strategi penguatan (konsolidasi).

Strategi penemuan adalah strategi yang digunakan untuk menemukan makna kata. Yang termasuk dalam strategi penemuan adalah: strategi determinasi dan strategi sosial. Schmitt menjabarkan strategi determinasi merupakan strategi pemelajaran perorangan tanpa adanya bantuan orang lain. Menurutnya, apabila sesorang tidak memahami sebuah kata, ia dapat menerka arti kata tersebut melalui pengetahuan tentang struktur kata, menerka kata dalam bahasa pertama yang berhubungan dengan kata dalam bahasa kedua (kognat), menerka dari konteks, menggunakan materi referensi seperti kamus, menggunakan daftar kata-kata, dan flash card. Sedangkan strategi sosial merupakan strategi yang digunakan ketika mempemelajari kosakata baru dengan cara berinteraksi dengan orang lain. Melalui strategi ini, pemelajar bertanya pada orang lain tentang makna sebuah kata. Guru biasanya menjadi

Page 6: STRATEGI PEMELAJARAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA

26 2020, Jurnal Lingko Volume 2 (1)

Strategi Pembelajaran ...

sumber informasi yang membantu untuk memberikan terjemahan kata dalam bahasa pertama, memberikan sinonim dari sebuah kata, memberikan definisi kata dengan menggunakan parafrase, atau menggunakan sebuah kata baru dalam kalimat.

Strategi penguatan adalah strategi yang dipakai sebagai penguatan akan sebuah kata setelah kata tersebut dikenali. Yang termasuk di dalam strategi ini adalah strategi sosial, strategi memori, strategi kognitif, dan strategi metakognitif. Contoh strategi sosial adalah melalui kerja kelompok dan interaksi dengan pengguna bahasa kedua. Strategi memori (mnemonic strategy) merupakan strategi di mana pemelajar menghubungkan pemelajaran kata-kata baru dengan proses mental mereka dengan cara menghubungkan pengetahuan sebelumnya dengan kata-kata baru. Yang termasuk dalam strategi memori adalah penggunaan gambar, menghubungkan sebuah kata dengan kata lain dalam bahasa kedua misalnya dengan menghubungkan makna kata seperti penggunaan sinonim, antonim, dan koordinasi. Pemelajar bahasa juga dapat menghubungkan kata-kata yang tidak memiliki kesamaan arti. Misalnya dalam bahasa Inggris, one is a bun, two is a shoe, three is a tree, dan seterusnya. Mengelompokkan kata-kata juga merupakan salah satu strategi memori yang dipakai. Jenis strategi memori yang lainnya adalah pemusatan pada bentuk-bentuk fonologi untuk memfasilitasi kembali ingatan akan sebuah kata, penggabungan bentuk-bentuk fonologi dan arti kata, penggunaan tindakan fisik, dan penggunaan fitur-fitur semantik.

Jenis strategi penguatan yang lain adalah strategi kognitif dan metakognitif. Strategi kognitif berupa pengulangan-pengulangan dan penggunaan cara-cara mekanik misalnya dengan menuliskan atau mengucapkan sebuah kata berulang kali. Jenis strategi kognitif yang lain adalah penggunaan alat bantu belajar dengan membuat catatan-catatan, menggunakan bagian-bagian buku teks tertentu untuk belajar kata-kata baru, merekam daftar kata, dan mendengarkannya. Sedangkan strategi metakognitif adalah stategi yang dipakai untuk mengontrol dan mengevaluasi pemelajaran diri sendiri dengan cara meninjau kembali proses pemelajaran secara umum. Contoh strategi ini adalah penggunaan media bahasa seperti lagu, film, berita, dan lain-lain, menguji diri sendiri, menghindari kata-kata yang tidak terlalu sering dipakai, dan terus mempemelajari sebuah kata dari waktu ke waktu.

2.4 Penelitian-Penelitian yang Berhubungan dengan Strategi Pemelajaran Kosakata

Pada awalnya, penelitian-penelitian terdahulu lebih menekankan pada strategi pemelajaran bahasa. Menurut O’Malley dan Chamot (1990), strategi pemelajarn bahasa terbagi menjadi tiga jenis yakni strategi yaitu metakognitif, kognitif, dan afektif. Sedangkan Oxford (1990) menghasilkan sebuah sistem klasifikasi yang lebih komprehensif dengan membagi strategi pemelajaran bahasa menjadi enam kategori:

Page 7: STRATEGI PEMELAJARAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA

272020, Jurnal Lingko Volume 2 (1)

Dethan Erniani Ortalisje

memori, kognitif, kompensasi, metakognitif, afektif, dan sosial.

Chamot (1987) menemukan bahwa partisipan dalam penelitiannya lebih sering menggunakan strategi dalam pemelajaran kosakata dibandingkan dengan aktivitas pemelajaran lainnya seperti menyimak (listening), presentasi atau komunikasi lisan. Sejalan dengan itu, hasil penelitian Horwitz (1988) menunjukkan bahwa sejumlah besar pemelajar bahasa Inggris dalam penelitiannya setuju dan sangat setuju bahwa bagian terpenting dalam pemelajaran bahasa asing adalah pemelajaran kosakata. Pada sebuah eksperimen longitudinal, Cohek dan Aphek (1981) menemukan bahwa kebanyakan siswa hanya mencoba mengingat kata-kata yang tidak mereka ketahui. Sedangkan Ahmed (1989) menjelaskan tipe-tipe pemelajar yang berbeda dan menemukan bahwa kebanyakan mereka membuat catatan kosakata atau membuat catatan pada pinggiran buku. Strategi lain yang paling sering digunakan adalah strategi pengulangan sedangkan strategi yang membutuhkan manipulasi informasi yang aktif merupakan strategi yang paling jarang dipakai.

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pemelajaran kosakata seperti penggunaan bentuk- bentuk asosiasi kata (Cohen dan Aphek, 1981) dan penggunaan metode kata kunci (Pressley, Levin dan Miller, 1982) berguna untuk menambah ingatan terhadap kata-kata yang dipemelajari. Namun demikian perlu diingat bahwa strategi-strategi pemelajaran kosakata lainnya yang lebih mudah juga menunjang ingatan terhadap kata. Hasil penelitian O’Malley dan Chamot (1990) menunjukkan bahwa pengulangan kata tanpa berpikir ternyata juga efektif dipakai apabila pemelajar terbiasa menggunakannya. Secara umum, aktivitas untuk strategi yang lebih mudah mungkin lebih gampang bagi para pemelajar bahasa pemula karena strategi-strategi tersebut mangandung sedikit materi yang dapat mengalihkan perhatian pemelajar bahasa (Cohen dan Aphek, 1981).

Menurut Politzer dan McGroarty (1985), kegunaan strategi-strategi yang dipakai tergantung dari konteks di mana strategi tesebut digunakan. Keefektifan strategi yang diajarkan dan yang digunakan tergantung pada sejumlah variabel seperti tingkat kemampuan, tugas, teks, bagaimana bahasa di pakai, konteks pemelajaran, bahasa target, dan karakteristik pemelajar (Chamot dan Rubin, 1994). Bagi pemelajaran kosakata, faktor budaya juga merupakan karakteristik pemelajar yang penting. Menurut Schmitt dkk., pemelajar dari budaya yang berbeda kadang-kadang memiliki pendapat yang berbeda tentang strategi pemelajaran kosakata yang baik. Tingkat kemampuan bahasa juga berpengaruh terhadap keefektifan penggunaan strategi belajar kosakata. Misalnya, strategi penggunaan daftar kata terbukti lebih baik bagi pemelajar pemula, sedangkan pemelajar pada tahap lanjut lebih diuntungkan lewat penggunaan konteks dalam pemelajaran kosakata (Cohen dan Aphek, 1981).

Dalam memilih strategi pemelajaran kosakata, frekuensi kemunculan sebuah

Page 8: STRATEGI PEMELAJARAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA

28 2020, Jurnal Lingko Volume 2 (1)

Strategi Pembelajaran ...

kata juga dianggap perlu. Menurut Nation (1994), siswa perlu diajarkan tentang penggunaan strategi belajar kosakata apabila berhubungan dengan kata-kata yang jarang muncul. Nation menyarankan untuk mengajarkan tiga strategi untuk kata-kata yang jarang muncul yakni: menerka melalui konteks, menggunakan teknik-teknik memori (mnemonic), dan bagian-bagian kata.

3. PEMBAHASANSecara umum, Schmitt (1997) membagi strategi pemelajaran kosakata menjadi dua kelompok yaitu strategi penemuan (discovery) dan strategi penguatan (konsolidasi). Untuk memperoleh data tentang kedua kelompok strategi pemelajaran kosakata yang digunakan oleh para pemelajar bahasa Inggris, peneliti menggunakan sebuah kuesioner tentang strategi pemelajaran kosakata seperti yang dikembangkan oleh Schmitt (1997). Adapun gambaran umum tentang kuesioner yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2. Deskripsi Kelompok Strategi Pemelajaran KosakataKategori strategi Nomor pada kuesionerA. Strategi penemuan (discovery)

Strategi determinasi (DET) 1 - 9Strategi sosial (SOS) 10 - 14B. Strategi penguatan kata (konsolidasi)

Strategi social (SOS) 1 - 3Strategi memori (MEM) 4 - 30Strategi kognitif (KOG) 31 - 39Strategi metakognitif (MET) 40 - 41

Berdasarkan hasil analisa data, ditemukan bahwa penggunaan strategi pemelajaran kosakata para mahasiswa pada dua kelompok strategi tersebut cukup beragam. Dalam pemelajaran kosakata bahasa Inggris, para mahasiswa menerapkan kedua kelompok strategi pemelajaran kosakata: strategi penemuan dan strategi penguatan. Pada kelompok strategi penemuan, para mahasiswa menggunakan dua jenis strategi yaitu strategi determinasi dan strategi sosial seperti yang disebutkan oleh Schmitt (1997). Pada kelompok strategi determinasi ini, para pemelajar bahasa Inggris menggunakan sembilan strategi, sedangkan pada kelompok strategi sosial, mereka menggunakan lima strategi. Adapun sebaran penggunaan strategi pemelajaran kosakata pada kelompok strategi menemukan arti kata dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini.

Page 9: STRATEGI PEMELAJARAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA

292020, Jurnal Lingko Volume 2 (1)

Dethan Erniani Ortalisje

Tabel 3. Strategi Menemukan Arti Kata

Strategi subjek yangmenggunakan strategi

subjek yang tidak menggunakan strategi

N=58 % N=58 %

Strategi Determinasi

Menganalisa kelas kata 50 86,20 8 13,8Menganalisa imbuhan dan akar kata 45 77,58 13 22,42Memeriksa persamaan dengan L-1 35 60,34 23 39,66Menganalisa gambar atau gestur 31 53,44 27 46,56Menebak melalui konteks 30 51,72 28 48,28Menggunakan kamus dwibahasa 54 93,10 4 6,9Menggunakan kamus ekabahasa 19 32,75 39 67,25Menggunakan daftar kata 45 77,58 13 22,42Menggunakan flash card 23 39,65 35 60,35Strategi Sosial

Bertanya pada guru tentang terjemahan dalam Bindo 44 75,86 14 24,14Bertanya pada guru tentang sinonim kata 46 79,31 12 20,69Bertanya pada guru tentang kalimat yang memuat kata baru

51 87,93 7 12,07

Menanyakan arti kepada teman 53 91,37 5 8,63Menemukan arti kata baru melalui kerja kelompok 55 94,82 3 5,18

Selain menggunakan strategi untuk menemukan arti kata baru dalam pemelajaran kosakata bahasa Inggris, para pemelajar bahasa juga menggunakan strategi penguatan. Strategi ini merupakan cara yang dipakai oleh para pemelajar bahasa sebagai penguatan akan sebuah kata setelah kata tersebut dikenali. Yang termasuk dalam kelompok strategi penguatan adalah strategi sosial, strategi memori, strategi kognitif, dan strategi metakognitif. Dari hasil analisa data ditemukan bahwa para mahasiswa menggunakan empat strategi ini sebagai penguatan untuk mengingat kembali kosakata yang telah mereka peroleh. Namun demikian, terdapat keberagaman akan sebaran strategi yang digunakan. Secara terperinci, Tabel 4 menggambarkan penggunaan tiga kategori strategi penguatan pada pemelajaran kosakata para mahasiswa.

Tabel 4. Strategi Penguatan: Sosial, Kognitif, dan Metakognitif

Strategi subjek yangmenggunakan strategi

subjek yang tidakmenggunakan strategi

N=58 % N=58 %

Strategi Sosial

Mempemelajari dan melatih arti kata dalam kerja kelompok

54 93,10 4 6,9

Guru memeriksa daftar kata untuk akurasi 32 55,17 26 44,83Berinteraksi dengan penutur jati (native speaker) 39 67,24 19 32,76Strategi Kognitif

Melakukan pengulangan secara lisan 55 94,82 3 5,18

Page 10: STRATEGI PEMELAJARAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA

30 2020, Jurnal Lingko Volume 2 (1)

Strategi Pembelajaran ...

Melakukan pengulangan dengan menulis 56 96,55 2 3,45Membuat daftar kata 48 82,75 10 17,25Menggunakan flash card 30 51,72 28 48,28Membuat catatan dalam kelas 49 84,48 9 15,52Menggunakan vocabulary section dalam buku teks 50 86,20 8 13,8Mendengarkan rekaman daftar kata 40 68,96 18 31,04Menaruh label bahasa Inggris pada benda 38 65,51 20 34,49Membuat catatan kosakata 51 87,93 7 12,07Strategi Metakognitif

Menggunakan media BI (lagu, film, berita, dll.) 55 94,82 3 5,18Menguji diri sendiri dengan tes kosakata 46 79,31 12 20,69Menggunakan latihan gap kata 27 46,55 31 53,45Melewati kata baru 22 37,93 36 62,07Terus belajar dari waktu ke waktu 56 96,55 2 3,45

Dari Tabel 4 di atas dapat kita lihat bahwa dalam pemelajaran kosakata bahasa Inggris, strategi sosial yang dipakai oleh para pemelajar adalah mempelajari dan melatih kata dalam kelompok (93,10%), meminta guru untuk memeriksa akurasi kata (55,17%), dan berinteraksi dengan penutur jati (native speaker) (67,24%). Sedangkan pada kelompok kognitif, para pemelajar menggunakan sembilan strategi. Para mahasiswa juga menggunakan lima strategi dalam kelompok strategi metakognitif, yaitu menggunakan media berbahasa Inggris seperti lagu, film, dan berita; menguji diri sendiri dengan melakukan tes kosakata; menggunakan latihan gap kata; melewati kata baru; dan terus belajar dari waktu ke waktu.

Tabel 5. Strategi Penguatan: Memori

Strategisubjek yang

menggunakan strategi

subjek yang tidak menggunakan

strategiN=58 % N=58 %

Strategi Sosial

Mempelajari dan melatih arti kata dalam kerja kelompok 54 93,10 4 6,9Guru memeriksa daftar kata untuk akurasi 32 55,17 26 44,83Berinteraksi dengan penutur jati (native speaker) 39 67,24 19 32,76Strategi Kognitif

Melakukan pengulangan secara lisan 55 94,82 3 5,18Melakukan pengulangan dengan menulis 56 96,55 2 3,45Membuat daftar kata 48 82,75 10 17,25Menggunakan flash card 30 51,72 28 48,28Membuat catatan dalam kelas 49 84,48 9 15,52Menggunakan vocabulary section dalam buku teks 50 86,20 8 13,8Mendengarkan rekaman daftar kata 40 68,96 18 31,04Menaruh label bahasa Inggris pada benda 38 65,51 20 34,49Membuat catatan kosakata 51 87,93 7 12,07Strategi Metakognitif

Menggunakan media BI (lagu, film, berita, dll.) 55 94,82 3 5,18

Page 11: STRATEGI PEMELAJARAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA

312020, Jurnal Lingko Volume 2 (1)

Dethan Erniani Ortalisje

Menguji diri sendiri dengan tes kosakata 46 79,31 12 20,69Menggunakan latihan gap kata 27 46,55 31 53,45Melewati kata baru 22 37,93 36 62,07Terus belajar dari waktu ke waktu 56 96,55 2 3,45

Selain menggunakan ketiga strategi penguatan di atas, para pemelajar bahasa Inggris juga menggunakan strategi memori untuk memperkuat ingatan mereka akan kosakata yang sedang dipelajari. Strategi memori atau yang dikenal juga sebagai strategi mnemonic merupakan strategi di mana pemelajar menghubungkan pemelajaran kata-kata baru dengan proses mental mereka dengan cara menghubungkan pengetahuan sebelumnya dengan kata-kata baru. Pada Tabel 5 di atas, terdapat dua puluh lima strategi yang digunakan oleh para mahasiswa dalam kelompok strategi memori. Sedangkan dua strategi lainnya yaitu strategi menggunakan metode Peg dan menggunakan metode Loci tidak digunakan sebagai strategi penguatan dalam pemelajaran kosakata.

Strategi Pemelajaran Kosakata yang Paling Sering Digunakan Mahasiswa

Pada bagian ini, penulis akan mendeskripsikan strategi pemelajaran kosakata yang paling sering digunakan oleh para mahasiswa berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh melalui kuesioner.

Tabel 6. Strategi Penemuan yang Sering Dipakai N= 58

Urutan Deskripsi kategori Jumlah %

1 Menemukan arti kata baru melalui aktivitas kelompok

SOS 55 94,82

2 Menggunakan kamus dwibahasa DET 54 93,103 Menanyakan arti kepada teman SOS 53 91,374 Bertanya pada guru tentang

kalimat yang memuat kata baruSOS 51 87,93

5 Menganalisa kelas kata DET 50 86,20

Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa pada saat para pemelajar bahasa Inggris menggunakan strategi penemuan untuk memperoleh makna sebuah kata, maka strategi yang paling sering dipakai adalah strategi sosial dengan menemukan arti kata baru melalui aktivitas kerja kelompok (94,82%), diikuti oleh strategi determinasi yang menggunakan kamus dwibahasa (93,10%), strategi sosial dengan menanyakan arti kepada teman (91,37%) dan bertanya pada guru tentang kalimat yang memuat kata baru, serta strategi determinasi dengan menganalisa kelas kata (86,20%).

Selain menggunakan strategi penemuan dalam pemelajaran kosakata bahasa Inggris mereka, para pemelajar juga menggunakan strategi penguatan. Terdapat empat

Page 12: STRATEGI PEMELAJARAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA

32 2020, Jurnal Lingko Volume 2 (1)

Strategi Pembelajaran ...

jenis strategi yang dapat dikelompokkan dalam strategi penguatan ini yakni strategi sosial, memori, kognitif, dan metakognitif. Berdasarkan penemuan dalam penelitian ini, diketahui bahwa strategi yang paling banyak digunakan oleh para mahasiswa dalam kategori strategi penguatan adalah mempelajari bunyi kata (MEM). Strategi ini digunakan oleh 98,27% partisipan dalam penelitian ini. Pada tempat yang kedua, para pemelajar melakukan pengulangan dengan menulis (KOG) dan terus belajar dari waktu ke waktu (MET) dengan jumlah partisipan yang menggunakan kedua strategi ini sebanyak 96,55%. Berikutnya terdapat tiga strategi berbeda yang menduduki tempat ketiga pada kelompok strategi penguatan yang paling sering dipakai. Ketiga strategi tersebut adalah melakukan pengulangan secara lisan (KOG), menggunakan media bahasa Inggris seperti lagu, film, dan berita (MET), dan mengelompokkan kata untuk dipelajari (MEM). Partisipan yang menggunakan ketiga strategi ini adalah sebanyak 94,82%. Mempemelajari dan melatih arti kata dalam kelompok (SOS) juga menjadi salah satu strategi yang sering digunakan dengan persentase penggunaannya sebanyak 93,10%. Strategi penguatan yang menduduki tempat kelima sebagai strategi terbanyak yang dipakai adalah mempelajari ejaan kata (MEM). Sebanyak 53 paritisipan (91,37%) dari total partisipan dalam penelitian ini juga mempelajari ejaan kata sebagai salah satu strategi memori (MEM).

Tabel 7. Strategi Penguatan yang Paling Sering Dipakai N=58Urutan Deskripsi Kategori Jumlah %

1 Mempelajari bunyi kata MEM 57 98,272 Melakukan pengulangan dengan menulis KOG 56 96,553 Terus belajar dari waktu ke waktu MET 56 96,554 Melakukan pengulangan secara lisan KOG 55 94,825 Menggunakan media BI (lagu, film, berita,dll.) MET 55 94,826 Mengelompok-kan kata untuk dipelajari MEM 55 94,82

Strategi Pemelajaran Kosakata yang Paling Sedikit Digunakan Mahasiswa

Dari hasil analisa data juga ditemukan adanya beberapa strategi yang kurang dan bahkan tidak digunakan oleh para pemelajar bahasa Inggris. Peneliti mendeskripsikan tentang strategi yang paling sedikit digunakan oleh para mahasiswa pada Tabel 8 dan Tabel 9 di bawah ini.

Tabel 8. Strategi Penemuan yang Paling Sedikit Dipakai N= 58Urutan Deskripsi Kategori Jumlah %

1 Memakai kamus ekabahasa DET 19 32,752 Memakai flash card DET 23 39,653 Menebak melaui konteks DET 30 51,724 Memeriksa gambar atau gestur DET 31 53,445 Memeriksa persamaan dengan L-1 DET 35 60,34

Tabel 8 menunjukkan bahwa pada kategori strategi penemuan, kelima strategi

Page 13: STRATEGI PEMELAJARAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA

332020, Jurnal Lingko Volume 2 (1)

Dethan Erniani Ortalisje

yang paling sedikit digunakan adalah strategi determinasi. Strategi yang paling sedikit digunakan adalah menggunakan kamus ekabahasa dengan jumlah pengguna 19 partisipan (32,75%). Pengunaan flash card juga merupakan salah satu strategi yang minim dipakai dengan persentase penggunaan sebanyak 39,65%. Para pemelajar juga menggunakan strategi menebak melalui konteks di mana terdapat 51,72% mahasiswa yang memakai strategi ini. Dua strategi lainnya yaitu memeriksa gambar atau gestur dan memeriksa persamaan dengan bahasa Indonesia juga diketahui kurang digunakan dengan persentase pemakai sebanyak 53,44% dan 60,34% secara berturut-turut.

Pada kategori strategi penguatan, strategi-strategi yang berhubungan dengan strategi memori merupakan strategi yang paling jarang digunakan oleh para mahasiswa. Tabel 9 menunjukkan bahwa metode Peg dan metode Loci merupakan strategi memori yang sama sekali tidak digunakan oleh partisipan dengan jumlah pemakai 0%. Penggunaan skala untuk gradable adjective menempati urutan kedua (24,13%) sebagai strategi yang paling sedikit dimanfaatkan oleh pemelajar bahasa, diikuti oleh penggunaan peta semantik (25,86%). Dua strategi memori lainnya yaitu penggunaan konfigurasi dan penggunaan kognat menempati urutan keempat sebagai strategi yang paling sedikit dipakai (34,48%). Sedangkan melewati kata baru (MET) adalah strategi kelima yang jarang dipakai oleh para pemelajar (37,93%) seperti halnya dengan strategi yang menggunakan fitur semantik (MEM).

Tabel 9. Strategi Penguatan yang Paling Sedikit Dipakai N= 58Urutan Deskripsi Kategori Jumlah %

1 Memakai metode Peg MEM 0 0%2 Memakai metode Loci MEM 0 0%3 Memakai skala untuk gradable adjective MEM 14 24,134 Memakai peta semantik MEM 15 25,865 Memakai konfigurasi MEM 20 34,486 Memakai kognat MEM 20 34,487 Melewati kata baru MET 22 37,938 Memakai fitur semantik MEM 22 37,93

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa temuan utama dalam penelitian ini adalah dari strategi-strategi pemelajaran kosakata berdasarkan taksonomi Schmitt. Strategi sosial merupakan strategi yang lebih sering dipakai dibandingkan dengan strategi determinasi dalam kategori Strategi Penemuan (Tabel 6). Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Amirian dan Heshmatifar (2013) di mana strategi determinasi merupakan strategi yang lebih sering digunakan daripada strategi sosial. Penjelasan logis untuk perbedaan ini adalah dalam pembelajaran bahasa Inggris di UKAW, para mahasiswa sering dilibatkan dalam proses pembelajaran yang bersifat kooperatif yang memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan sesama pemelajar. Di samping itu, dalam konteks pembelajaran

Page 14: STRATEGI PEMELAJARAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA

34 2020, Jurnal Lingko Volume 2 (1)

Strategi Pembelajaran ...

mahasiswa di UKAW, para dosen masih sering dianggap sebagai sumber ilmu yang selalu dapat memberikan jawaban yang dibutuhkan oleh mahasiswa sehingga strategi sosial seperti bertanya kepada guru tentang kalimat yang memuat kata baru juga merupakan strategi yang sering dipakai.

Temuan dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa pada kategori strategi penguatan, strategi memori merupakan strategi yang paling banyak digunakan, diikuti oleh strategi kognitif dan metakognitif, dan kemudian strategi sosial (Tabel 7). Terdapat tiga strategi memori yang paling banyak dipakai oleh para pemelajar bahasa yaitu mempelajari bunyi kata, mengelompokkan kata untuk dipelajari, dan mempelajari ejaan kata. Sedangkan strategi kognitif yang paling banyak digunakan adalah melakukan pengulangan dengan menulis (96,55%) dan melakukan pengulangan secara lisan (94,82%). Sementara untuk strategi metakognitif, terus belajar dari waktu ke waktu dan menggunakan media berbahasa Inggris merupakan dua strategi yang paling banyak digunakan. Satu-satunya strategi sosial yang paling banyak dipakai dalam kategori strategi penguatan adalah mempelajari dan melatih arti kata dalam kelompok (93,10%).

Penelitian ini juga menemukan bahwa lima strategi yang paling sedikit digunakan pada kelompok strategi penemuan berada pada kelompok strategi determinasi. Kelima strategi tersebut adalah penggunaan kamus ekabahasa, penggunaan flash card, menebak melalui konteks, memeriksa gambar, dan memeriksa persamaan dengan bahasa Indonesia. Hasil penelitian juga bertentangan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Marin-Marin (2005) di mana pada penelitian tersebut ditemukan bahwa strategi dengan menebak kata melalui konteks merupakan strategi yang paling sering dipakai. Penulis berkesimpulan bahwa hal ini disebabkan karena partisipan yang terlibat dalam penelitian Marin-Marin memiliki tingkat kemampuan berbahasa Inggris yang lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan berbahasa Inggris yang dimiliki oleh partisipan dalam penelitian ini.

Temuan lain yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa strategi memori juga merupakan strategi yang paling sedikit digunakan pada kelompok strategi penguatan. Bahkan dua strategi memori yaitu penggunaan metode Peg dan metode Loci merupakan strategi yang tidak digunakan oleh para pemelajar bahasa Inggris. Hal ini terjadi karena keberadaan kedua strategi ini tidak diketahui oleh para mahasiswa. Tiga strategi memori yang lain, yaitu penggunaan skala untuk gradable adjective, peta semantik, konfigurasi, kognat, dan fitur semantik juga minim digunakan oleh para mahasiswa.

4. SIMPULAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi-strategi pemelajaran

Page 15: STRATEGI PEMELAJARAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA

352020, Jurnal Lingko Volume 2 (1)

Dethan Erniani Ortalisje

kosakata bahasa Inggris yang digunakan oleh para pemelajar bahasa Inggris dan untuk mengetahui strategi-strategi yang paling sering dan yang paling sedikit digunakan oleh mereka. Dari hasil penelitian ini, peneliti menyimpulkan beberapa hal sbeagai berikut.

1. Para pemelajar bahasa Inggris menggunakan strategi dalam pemelajaran kosakata mereka.

2. Strategi-strategi yang digunakan mencakup strategi penemuan dan strategi penguatan.

3. Pada kelompok strategi penemuan, strategi yang paling banyak dipakai adalah strategi sosial, sedangkan yang paling sedikit digunakan adalah strategi determinasi.

4. Pada kelompok strategi penguatan, strategi memori merupakan strategi yang paling sering digunakan, sekaligus merupakan strategi yang paling sedikit dipakai.

5. Terdapat sejumlah strategi yang jarang dan bahkan tidak digunakan oleh para pemelajar bahasa, seperti penggunaan metode Peg dan metode Loci.

Karena penelitian ini menemukan bahwa terdapat strategi-strategi tertentu yang tidak digunakan oleh para pemelajar bahasa, penulis menyarankan agar para pembelajar bahasa Inggris dapat melatih dan mengajarkan strategi-strategi dalam pemelajaran kosakata kepada para pemelajar untuk menunjang pemelajaran kosakata mereka. Hal ini sejalan dengan pendapat Nation (2001) yang menyatakan bahwa terdapat sejumlah bukti konkret bahwa pemberian instruksi secara eksplisit dapat memperbaiki pemahaman strategi para pemelajar. Selanjutnya, pemberian latihan penggunaan strategi akan mengarah pada otonomi pemelajar. Hal ini membantu mereka untuk memahami diri mereka sendiri dan menjadi bertanggung jawab terhadap pemelajaran mereka. Walaupun penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang strategi pemelajaran kosakata kepada para pembelajar bahasa Inggris di UKAW untuk mendesain tugas-tugas kosakata yang lebih efektif bagi para pemelajar, masih tetap diperlukan penelitian-penelitian lanjutan dengan populasi yang lebih besar untuk memperoleh penjelasan yang lebih komprehensif.

DAFTAR PUSTAKAAmirian, S.M.R dan Heshmatifar, Z. 2013. A survey on language learning strategies: a

case of Iranian EFL University Students. Journal of Language Teaching and Research, 4 (3), 636-641.

Chamot, A. U. 1987. The Learning Strategies of ESL Students. New York: Prentice Hall Chamot, A. U dan Kupper, L. 1989. Learning Strategies in Foreign Language Instruction.

Foreign Language Annals, 22(1), 13-22.

Page 16: STRATEGI PEMELAJARAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA

36 2020, Jurnal Lingko Volume 2 (1)

Strategi Pembelajaran ...

Cohen, A.D dan Aphek, E. 1981. Easifying Second Language Learning. Studies in Second Language Acquisition 3 (2), 221-236.

Horwitz , E. K. 1988. The beliefs about language learning of beginning university foreign language students. The Modern Language Journal 72, 283-294.

Marin-Marin, A. (2005). Extraversion and the Use of Vocabulary Learning Strategies among University EFL students in Mexico. Thesis (Ph.D.), Dept. of Language and Linguistics -- University of Essex

Nation, I.S.P. 1990. Teaching and Learning Vocabulary. New York: Newbury House.Nation, I. S.P. 1994. The word on words: An interview with Paul Nation. The Language

Teacher 19 (2), 5-7.Nation, I. S.P. 2001. Learning vocabulary in another language. Cambridge: Cambridge

University Press.O’Malley., Chamot, A., Stewner-Manzanares., Kupper., Rocco P. Russo. 1985. Learning

Strategies Used by Beginning and Intermediate ESL Students. A journal of research in Language Studies. 35, 21-66.

O’Malley dan Chamot, A.U (1990). Learning Strategies in Language Acquisition. New York: Cambridge University Press.

Oxford, R., dan Crookall, D. 1989. Research on Language Learning Strategies: Methods, Findings, and Instructional Issues. Modern Language Journal. 73, 404-419.

Oxford, R. 1990. Language Learning Strategies. What Every Teacher Should Know. Boston: Heinle: Heinle Publisher.

Politzer, R.L dan McGroarty, M. 1985. An exploratory study of learning behaviours and their relationship to gains in linguistic and communicative competence. TESOL Querterly 19, 103-123.

Pressley, M., Levin ,J.R., dan Miller, G.E. 1982. The keyword method compared to alternative vocabulary learning strategies. Contemporary Educational Psychology 7, 50-60.

Schmitt, N. 1997. Vocabulary Learning Strategies. Cambridge: Cambridge University Press.

Schmitt, N. 2000. Vocabulary in Language Teaching. Cambridge. UK: Cambridge University Press.

Wenden, A dan Rubin, J. 1987. Learner Strategies in Langauge Learning. New York: Prentice Hall.