strategi pengembangan usaha growbox jamur...

168
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR TIRAM PADA CV IDEAS INDONESIA, BANDUNG, JAWA BARAT TOWI UMI ROCHIMAH 11120920000007 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 M / 1438 H

Upload: hoangnhu

Post on 13-May-2019

243 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR TIRAM PADA CV IDEAS INDONESIA,

BANDUNG, JAWA BARAT

TOWI UMI ROCHIMAH

11120920000007

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2016 M / 1438 H

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR TIRAM PADA CV IDEAS INDONESIA,

BANDUNG, JAWA BARAT

Oleh :

Towi Umi Rochimah 1112092000007

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Agribisnis pada Program Studi Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERISTAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2016 M / 1438 H

Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS
Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS
Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Desember 2016

Towi Umi Rochimah

1112092000007

Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Diri

Nama Lengkap : Towi Umi Rochimah

Tempat, Tanggal Lahir : Cilacap, 22 Juni 1994

Alamat : Desa Penyarang RT 04 RW 03, Kecamatan

Sidareja, Kabupaten Cilacap, 53261

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

No. HP : 085726378268

E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

1999 – 2000 : TK Islam Terpadu IQRO, Jakarta Selatan

2000 – 2006 : SD Negeri 01 Penyarang

2006 – 2009 : SMP Negeri 03 Sidareja

2009 – 2012 : SMA Negeri 1 Cilacap

2012 – 2016 : Univeritas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

Pengalaman Organisasi :

SMP : Sekretaris OSIS

SMA : - Sub Seksi Koperasi OSIS

- Remaja Islam Masjid Al Kautsar (Divisi Infaq

dan Sarpras)

- Dewan Ambalan

Perguruan Tinggi : - Komisi Hubungan Antar Lembaga Senat

Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi

- Bendahara Umum Senat Mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

v

Pengalaman Kerja

2014 – 2016 : Mengajar privat SD – SMP

2015 – 2016 : Surveyor Polling di Kompas Gramedia (freelance)

2015 : Zakat Consultant di Laznas PKPU

2015 : Praktek Kerja Lapang di PT Godong Ijo Asri

2015 – sekarang : Guide pada Program Ecotainment di PT Godong Ijo Asri (freelance)

Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

vi

RINGKASAN

TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS Indonesia. Di bawah bimbingan Dr. Iskandar Andi Nuhung, MS dan Eny Dwiningsih, S.TP, M.Si.

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berperan dalam

pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, serta mendistribusikan hasil-hasil pembangunan. UMKM juga telah terbukti tidak terpengaruh terhadap krisis. Ketika krisis menerpa pada periode tahun 1997-1998, hanya UMKM yang mampu tetap berdiri kokoh dibanding perusahaan besar. Bisnis UMKM menyumbang PDB (Produk Domestik Bruto) sekitar 60% dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga andil UMKM terhadap PDB semakin besar. Terdapat sembilan penggolongan utama sektor ekonomi, salah satunya adalah pertanian.

Salah satu perusahaan kecil yang bergerak di sektor pertanian adalah CV IDEAS Indonesia. CV IDEAS Indonesia memiliki produk yang bernama Growbox, dimana jangkauan pemasarannya sudah meluas ke kota-kota di Indonesia dan mancanegara. Konsep Growbox mengikuti gaya hidup masyarakat yang semakin mengedepankan gaya hidup sehat. Penjualan Growbox tiap tahunnya mengalami peningkatan namun persentase peningkatan tersebut terus mengalami penurunan dari tahun 2013 sampai tahun 2015. Permasalahan yang ada pada CV IDEAS Indonesia harus diberikan solusi dengan melakukan langkah-langkah strategis agar perusahaan dapat melakukan pengembangan usaha secara tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal serta merumuskan dan menentukan prioritas strategi yang perlu dijalankan untuk pengembangan usaha CV IDEAS Indonesia.

Metode dan analisis yang digunakan dalam perumusan strategi pengembangan usaha CV IDEAS Indonesia dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu : tahap masukan yang terdiri dari Matriks IFE dan Matriks EFE, tahap pencocokan yang terdiri dari Matriks Grand Strategy dan Matriks SWOT, serta tahap penentuan yang menggunakan Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix).

Berdasarkan pengolahan Matriks IFE, kekuatan utama dari CV IDEAS Indonesia adalah jangkauan pasar perusahaan (skor = 0,388). Sedangkan yang menjadi kelemahan utama CV IDEAS Indonesia adalah penurunan persentase peningkatan penjualan (skor = 0,186). Selain itu, berdasarkan pengolahan pada Matriks EFE, yang menjadi peluang utama CV IDEAS Indonesia adalah peranan teknologi informasi dan komunikasi (skor = 0,485), dan yang menjadi ancaman utama adalah lokasi pemasok yang berbeda-beda (skor = 0,159).

Hasil pemetaan pada Matriks Grand Strategy menunjukkan bahwa posisi CV IDEAS Indonesia berada pada kuadran I dengan nilai sumbu X = 1,989 dan nilai sumbu Y = 2,173. Pada Matriks SWOT, dihasilkan 8 (delapan) alternatif startegi yaitu peningkatan strategi diversifikasi terkait, memperbanyak outlet penjualan, penambahan media pemasaran dan penjualan, menumbuhkan nilai bagi konsumen, membuat kemasan Growbox yang lebih tahan lama, pengendalian persediaan, menerapkan strategi break even point, dan efisiensi pengeluaran.

Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

vii

Prioritas strategi yang tepat untuk CV IDEAS Indonesia setelah diolah pada Matriks QSPM adalah peningkatan strategi diversifikasi terkait (∑ TAS = 5,775), disusul dengan memperbanyak outlet penjualan (∑ TAS = 4,582).

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan

rahmat yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi yang berjudul “Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur

Tiram pada CV IDEAS Indonesia, Bandung, Jawa Barat”. Shalawat dan salam

selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu dinantikan syafaat-

nya di hari kiamat nanti.

Dalam menyusun skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan baik

secara moril maupun materil dari banyak pihak. Oleh karena itu pada kesempatan

ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada :

1. Kedua orang tua tercinta, yaitu Bapak Arsi Warsito dan Ibu Poniyah, yang

selalu memberikan kasih sayang, semangat, motivasi, dukungan, serta doa

kepada penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.

2. Adik tercinta, Achmad Mutohar Karim, yang senantiasa memberikan kasih

sayang kepada penulis.

3. Dr. Agus Salim, M.Si selaku dosen Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. Ir. Edmon Daris, MS selaku ketua Program Studi Agribinis, dan Dr. Ir.

Iwan Aminudin, M.Si selaku sekretaris Program Studi Agribinis atas segala

bimbingan dan arahan yang diberikan.

5. Bapak Dr. Iskandar Andi Nuhung, MS selaku dosen pembimbing I dan ibu

Eny Dwiningsih, S.TP, M.Si selaku dosen pembimbing II yang selalu

meluangkan waktu dan pikiran untuk memberikan nasihat, saran, kritik,

solusi, dan dukungan kepada penulis selama proses penyusunan skripsi.

Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

ix

6. Seluruh dosen Program Studi Agribinis yang tidak dapat disebutkan satu per

satu, atas ilmu yang telah diberikan sejak awal masuk perkuliahan hingga

lulus.

7. Direksi dan karyawan CV IDEAS Indonesia, serta Bapak Rizki Syahrazi

selaku manajer pemasaran PT Godong Ijo Asri, yang telah berkenan

meluangkan waktunya dalam memberikan data dan informasi terhadap

penelitian ini.

8. Sahabat-sahabat saya, Sunny II : Sena Aulia, Ismi Tiara Sari, Indri

Sulistianingsih, Annisa Aulia Fortunella, Annisa Eka Puspa, dan Refani Putri,

yang menjadi rekan seperjuangan semasa kuliah dan menjadi tempat berbagi

segala suka-duka penulis.

9. Teman – teman Agribisnis 2012 A dan 2012 B yang telah memberikan tawa,

cerita, semangat, dukungan selama masa perkuliahan. See you on top!

10. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, hanya ucapan

terimakasih dan untaian doa yang penulis dapat persembahkan.

Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun penulis harapkan

untuk penelitian ini. Akhir kata, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi

banyak pihak.

Jakarta, Desember 2016

Penulis

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN........................................................................ iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................... iv

RINGKASAN................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR.................................................................................. viii

DAFTAR ISI................................................................................................ x

DAFTAR TABEL........................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah.............................................................................. 5

1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................. 6

1.4 Manfaat Penelitian................................................................................ 6

1.5 Ruang Lingkup Penelitian.................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 8

2.1 Strategi................................................................................................... 8

2.1.1 Pengertian Strategi...................................................................... 8

2.1.2 Pengertian Manajemen Strategis................................................ 8

2.1.3 Tahap-tahap Manajemen Strategis............................................. 9

2.1.4 Model Manajemen Strategis....................................................... 10

2.1.5 Jenis-jenis Strategi Alternatif...................................................... 10

2.2 Analisis Lingkungan Perusahaan......................................................... 11

2.2.1 Analisis Lingkungan Internal Perusahaan.................................. 11

2.2.2 Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan................................ 13

2.2.2.1 Lingkungan Makro Perusahaan..................................... 15

2.2.2.2 Lingkungan Mikro Perusahaan (Lingkungan Industri)........................................................................

17

Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

xi

2.3 Jamur..................................................................................................... 19

2.3.1 Gambaran Umum Jamur Tiram.................................................. 19

2.3.2 Manfaat Jamur Tiram................................................................. 20

2.3.3 Media Tanam (Baglog) Jamur Tiram......................................... 21

2.4 Penelitian Terdahulu.............................................................................. 22

2.5 Kerangka Pemikiran.............................................................................. 23

BAB III METODE PENELITIAN............................................................. 27

3.1 Lokasi dan Waktu.................................................................................. 27

3.2 Data Penelitian....................................................................................... 27

3.2.1 Jenis dan Sumber Data................................................................ 27

3.2.2 Teknik Pengambilan Narasumber dan Pengumpulan Data......... 27

3.3 Metode Analisis Data............................................................................ 28

3.3.1 Tahap Input (Input Stage) ........................................................... 30

3.3.2 Tahap Pencocokan (Matching Stage).......................................... 36

3.3.2.1 Analisis Matriks Grand Strategy.................................... 36

3.3.2.2 Analisis Matriks SWOT................................................. 38

3.3.3 Tahap Keputusan (Decision Stage)............................................. 40

3.3.3.1 Analisis Matriks QSPM.................................................. 40

3.4 Definisi Operasional Variabel............................................................... 42

BAB IV GAMBARAN UMUM CV IDEAS INDONESIA............ .......... 45

4.1 Sejarah dan Perkembangan CV IDEAS Indonesia................................ 45

4.2 Lokasi dan Letak Geografis CV IDEAS Indonesia............................... 48

4.3 Visi dan Misi CV IDEAS Indonesia..................................................... 49

4.4 Struktur Organisasi CV IDEAS Indonesia............................................ 49

4.5 Produk CV IDEAS Indonesia................................................................ 52

4.6 Kegiatan CV IDEAS Indonesia............................................................. 53

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................... 56

5.1 Identifikasi Lingkungan Internal dan Eksternal CV IDEAS Indonesia............................................................................................... 56

5.1.1 Identifikasi Lingkungan Internal................................................... 56

5.1.2 Identifikasi Lingkungan Ekternal.................................................. 67

5.1.2.1 Identifikasi Lingkungan Makro......................................... 67

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

xii

5.1.2.2 Identifikasi Lingkungan Industri.................................... 71

5.2 Identifikasi Faktor-faktor Internal dan Eksternal CV IDEAS Indonesia............................................................................................ 73

5.2.1 Identifikasi Faktor-faktor Internal Utama............................... 74

5.2.2 Identifikasi Faktor-faktor Eksternal Utama............................. 78

5.2.3 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) ............................... 84

5.2.4 Matriks External Factor Evaluation (EFE).............................. 87

5.3 Analisis Posisi CV IDEAS Indonesia................................................. 89

5.3.1 Matriks Grand Strategy............................................................. 89

5.4 Perumusan Strategi CV IDEAS Indoensia......................................... 92

5.4.1 Matriks SWOT.......................................................................... 92

5.4.1.1 Strategi Strength-Opportunity....................................... 93

5.4.1.2 Strategi Weakness-Opportunity.................................... 94

5.4.1.3 Strategi Strength-Threat................................................ 96

5.4.1.4 Strategi Weakness-Threat............................................. 98

5.5 Penentuan Prioritas Strategi CV IDEAS Indonesia........................... 100

5.5.1 Matriks QSPM CV IDEAS Indonesia...................................... 100

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN................................................... 102

6.1 Kesimpulan.......................................................................................... 102

6.2 Saran.................................................................................................... 103

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 104

LAMPIRAN

Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

1. Persentase Peningkatan Penjualan Growbox Tahun 2013-2015……................................................................................. 3

2. Jenis Srategi Alternatif beserta Definisi …...........………….. 11 3. Penentuan Bobot Faktor Internal ……………….................... 33 4. Penentuan Bobot Faktor Eksternal.............…………………. 33 5. Bentuk Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)........…….. 35 6. Bentuk Matriks External Factor Evaluation (EFE).……....... 36 7. Bentuk Matriks SWOT.........………………………………... 39 8. Bentuk Matriks QSPM......…………………………………... 40 9. Definisi Operasional Variabel….....………………………… 43 10. Aspek Legal yang Dimilikki CV IDEAS Indonesia.....…….. 47 11. Pencapaian dan Penghargaan CV IDEAS Indonesia……….. 48 12. Rincian Struktur Organisasi CV IDEAS Indonesia……….... 57 13. Daftar Harga Growbox.....………………………………….. 60 14. Daftar Outlet Penjual Growbox ……………...……………... 61 15. Daftar Kerjasama CV IDEAS Indonesia dengan BPPT....…. 66 16. Rata-rata Tingkat Inflasi Indonesia tahun 2010-2015……… 68 17. Kegiatan Sosial CV IDEAS Indonesia....…………………... 69 18. Kriteria UMKM berdasarkan UU No. 20 tahun 2008....…… 70 19. Jenis Bibit Jamur Produk Ganesha Mycosoft.....………….... 72 20. Rata-rata Omzet Penjualan Growbox tahun 2012 – 2015.….. 77 21. Kisaran Pajak CV IDEAS Indonesia....…………………….. 79 22. Penduduk Kota Bandung menurut Kelompok Pengeluaran

tahun 2013 – 2014...........………………………………........ 83 23. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) CV IDEAS

Indonesia............................................................................…. 85 24. Matriks External Factor Evaluation (EFE) CV IDEAS

Indonesia................................................................................. 87 25. Matriks Grand Strategy CV IDEAS Indonesia……………... 90 26. Matriks SWOT CV IDEAS Indonesia.....…………………... 92 27. Prioritas Strategi CV IDEAS Indonesia.....…………………. 101

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

1. Grafik Perkembangan Data UMKM dan Usaha Besar Tahun 2011-2012 …………………………………….….... 1

2. Model Manajemen Strategis Komprehensif.......…………. 10 3. Hubungan antara Kekuatan-kekuatan Eksternal Utama

dengan Organisasi..................……………………………. 15 4. Lima Model Kekuatan dari Kompetisi...........……………. 18 5. Kerangka Pemikiran Penelitian...………………………… 26 6. Kerangka Analitis Perumusan Strategi...………………… 30 7. Matriks Grand Strategy.......……………………………… 37 8. Struktur Organisasi CV IDEAS Indonesia.......…………... 50 9. Kegiatan CV IDEAS Indonesia.......................................... 54 10. Konsumen Growbox berdasarkan Jenis Kelamin dan

Usia..................................................................................... 63

11. Pemetaan CV IDEAS Indonesia dalam Matriks Grand Strategy...............................................................................

90

Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1. Daftar Pertanyaan Wawancara............…………………… 108 2. Daftar Faktor Hasil Wawancara.......................................... 111 3. Daftar Faktor Utama CV IDEAS Indonesia........................ 114 4. Kuesioner Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal

Utama.......................................................................……... 115

5. Hasil Penentuan Faktor Utama Internal dan Eksternal...… 118 6. Kuesioner Penentuan Bobot dan Rating......……………... 120 7. Hasil Penilaian Bobot Faktor Internal dan Eksternal.......... 124 8. Penentuan Tingkat (Rating) Faktor Internal Utama dan

Eksternal Utama...................…………………………....... 134 9. Hasil Penilaian Rating Faktor Internal dan Eksternal......... 136 10. Hasil Skor Faktor Internal dan Eksternal...................……. 138 11. Kuesioner Penentuan Prioritas Strategi............................... 140 12. Hasil Penilaian Daya Tarik Strategi.................................... 142 13. Hasil Penilaian Prioritas Strategi........................................ 144 14. Fasilitas Produksi CV IDEAS Indonesia............................ 145 15. Tata Letak Bangunan CV IDEAS Indonesia...................... 147 16. Gambar Produk CV IDEAS Indonesia...................…….... 148 17. Dokumentasi Kegiatan CV IDEAS Indonesia.................... 149

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelaku usaha dapat digolongkan menjadi dua, yaitu usaha besar dan Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

(UMKM) mempunyai peran penting dan strategis dalam pembangunan ekonomi

nasional. Selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga

kerja, UMKM juga berperan dalam mendistribusikan hasil-hasil pembangunan.

UMKM juga telah terbukti tidak terpengaruh terhadap krisis. Ketika krisis

menerpa pada periode tahun 1997-1998, hanya UMKM yang mampu tetap berdiri

kokoh dibanding perusahaan besar. Pada tahun 2011-2012, bisnis UMKM

menyumbang PDB (Produk Domestik Bruto) sekitar 60% dan membuka lapangan

pekerjaan bagi masyarakat sehingga andil UMKM terhadap PDB semakin besar

(Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia, 2015).

Gambar 1. Grafik Perkembangan Data UMKM dan Usaha Besar Tahun 2011-

2012 Sumber : Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia, 2015

Gambar 1 menjelaskan kontribusi UMKM terhadap PDB Atas Harga

Berlaku pada tahun 2011 sebesar Rp 4.321,8 triliun atau 58,05%, sedangkan tahun

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

2

2012 sebesar Rp 4.869,5 triliun atau 59,08%. Angka tersebut lebih besar

dibandingkan dengan usaha besar pada tahun 2011 dan 2012.

Total kontribusi UMKM terhadap PDB merupakan akumulasi dari semua

sektor ekonomi UMKM. Terdapat sembilan penggolongan utama sektor ekonomi,

salah satunya adalah pertanian. Sektor pertanian mencakup segala macam

pengusahaan dan pemanfaatan benda-benda/barang-barang biologis (hidup) yang

berasal dari alam untuk memenuhi kebutuhan atau usaha lainnya.

Salah satu perusahaan kecil yang bergerak di sektor pertanian adalah CV

IDEAS Indonesia. CV IDEAS Indonesia memiliki produk yang bernama

Growbox, yaitu media tanam jamur tiram (baglog) yang dikemas secara unik dan

inovatif. Media tanam tersebut yang telah diisi bibit jamur tiram, sehingga

konsumen dapat membudidayakan sendiri jamur tiram tersebut hingga panen.

Penjualan Growbox pada awal berdirinya perusahaan (tahun 2012)

dilakukan dengan cara menjual kepada kerabat dari pendiri-pendiri CV IDEAS

Indonesia. Konsumen Growbox yang semakin bertambah membuat CV IDEAS

Indonesia mulai menjalankan penjualan online pada tahun 2013. Dengan langkah

tersebut, permintaan Growbox yang mulanya hanya berasal dari sekitar Bandung

mulai bertambah dari berbagai daerah seperti Jakarta, Bali, Yogyakarta, Surabaya,

Bekasi, Bogor, Tangerang, Malang, Semarang, Depok, Cimahi, Medan, Makassar,

Tasikmalaya, Cirebon, Palembang, Padang, Pontianak, Balikpapan, dan masih

banyak lagi. Tak hanya itu, Growbox pun mulai merambah mancanegara seperti

Singapura, Amerika, Jepang, Malaysia, Inggris, Polandia, Jerman, Hongkong,

Rumania, Laos, Taiwan, Vietnam, dan Australia.

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

3

Meluasnya jangkauan pasar Growbox berdampak positif pula terhadap

penjualan dimana penjualan Growbox mengalami kenaikan setiap tahunnya.

Kenaikan tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Persentase Peningkatan Penjualan Growbox Tahun 2013-3015

Tahun 2012 2013 2014 2015 Penjualan (pcs) 300 5.130 11.417 13.588 Persentase peningkatan penjualan (%)

-*) 1.610% 123% 19%

Sumber : Dokumen CV IDEAS Indonesia, diolah (2016) Keterangan : *) = tahun 2012 belum terdapat persentase peningkatan penjualan karena

penjualan Growbox baru dimulai

Berdasarkan pada Tabel 1, terlihat bahwa peningkatan penjualan Growbox

semakin menurun. Pada tahun 2012 terdapat penjualan sebanyak 300 pcs, hal ini

dikarenakan CV IDEAS Indonesia baru menjual Growbox kepada kerabat saja

serta dimulai pada bulan November. Penjualan pada tahun 2013 meningkat sangat

pesat yaitu naik 1.610% dari tahun 2012 dengan penambahan penjualan sebanyak

4.830 pcs. Tahun berikutnya, kenaikan Growbox meningkat lebih dari 2x lipat

yaitu menjadi 11.417 pcs, namun terjadi peningkatan dengan angka persentase

yang lebih rendah dari tahun 2013 yaitu 123%. Pada tahun 2015 hanya terjadi

penambahan penjualan sebanyak 2.171 pcs sehingga angka persentase

peningkatan penjualan juga mengecil 10x lipat dibanding 2014. Hal ini dapat

disebut sebagai diminishing return. Menurut Newell dan Grashina (2004),

diminishing return yaitu peningkatan hasil yang semakin menurun.

Peningkatan penjualan Growbox tidak terlepas dari kalangan konsumen

yang menjadi sasaran perusahaan. CV IDEAS Indonesia menjadikan masyarakat

perkotaan sebagai segmentasi Growbox. Gaya hidup masyarakat perkotaan kini

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

4

mulai menjalankan pola hidup sehat, seperti memilih bahan makanan yang

higienis dan menyehatkan. Jamur tiram mengandung protein nabati non kolesterol

yang dapat mencegah darah tinggi dan penyakit jantung (Achmad, Arlianti, &

Azmi, 2011). Selain itu, dengan cara budidaya yang tidak menggunakan zat-zat

membahayakan bagi tubuh, konsumen Growbox dapat menjamin bahwa jamur

tiram tersebut aman untuk kesehatan tubuh.

Karakteristik masyarakat kota yang identik dengan kesibukannya pada

berbagai pekerjaan membutuhkan suatu kegiatan yang dapat menghilangkan

penat. Growbox merupakan produk yang memiliki konsep tersebut, dimana

dengan membudidayakan jamur tiram pada Growbox akan memberikan

pengalaman kepada konsumen untuk menyegarkan fikiran dengan budidaya jamur

tiram yang menyenangkan. Selama ini masih banyak masyarakat yang

memandang bertani sebagai kegiatan yang kurang menyenangkan, namun dengan

budidaya melalui Growbox akan menghilangkan pandangan tersebut. Budidaya

jamur tiram pada Growbox dapat dilakukan dimana saja (dengan suhu dan

kelembaban yang sesuai), serta cara yang mudah, dan jauh dari kesan kotor.

CV IDEAS Indonesia melalui Growbox mengajak masyarakat untuk lebih

mengenal asal makanan yang dikonsumsi. Wilayah pertanian di perkotaan sudah

semakin langka, sehingga membuat masyarakat kota kurang mengetahui

bagaimana proses bahan makanan yang mereka makan mulai dari bahan mentah

hingga siap untuk dikonsumsi. Melalui Growbox, konsumen dapat belajar

menghasilkan bahan pangan sendiri yang mana dimulai dari proses budidaya

hingga panen dan dikonsumsi.

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

5

Konsep-konsep Growbox tersebut memiliki prospek yang bagus dan perlu

dikembangkan dengan baik, namun juga harus diselaraskan dengan lingkungan

perusahaan yang mendukung. Salah satu kendala yang dialami CV IDEAS

Indonesia adalah penjualan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penjualan

Growbox tiap tahunnya mengalami peningkatan namun persentase peningkatan

tersebut terus mengalami penurunan sampai tahun 2015. Permasalahan tersebut

harus diberikan solusi dengan melakukan langkah-langkah strategis yang diawali

dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan

perusahaan hingga mendapatkan prioritas strategi yang tepat.

1.2 Perumusan Masalah

Growbox merupakan produk pioneer yang mengusung konsep urban

farming dengan melakukan inovasi pada media tumbuh jamur tiram. Dalam

perjalanan usahanya, CV IDEAS Indonesia masih mencari cara yang paling tepat

untuk kelangsungan produk Growbox karena belum ada data yang dapat dijadikan

sebagai standar. Selain itu, kendala-kendala mulai bermunculan. CV IDEAS

Indonesia membutuhkan peningkatan kualitas internal perusahaan dan

menyesuaikan dengan perubahan lingkungan eksternalnya agar dapat terus

berkembang.

Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan yang timbul dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Apa saja faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan,

peluang, dan ancaman yang mempengaruhi pengembangan usaha CV IDEAS

Indonesia?

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

6

2. Apa saja alternatif strategi pengembangan bisnis yang dapat diterapkan oleh

CV IDEAS Indonesia?

3. Apa prioritas strategi pengembangan usaha yang sesuai untuk CV IDEAS

Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian

ini sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman yang mempengaruhi pengembangan usaha

CV IDEAS Indonesia.

2. Merumuskan alternatif strategi pengembangan bisnis yang dapat diterapkan

oleh CV IDEAS Indonesia.

3. Menentukan strategi prioritas yang perlu dijalankan untuk pengembangan

usaha CV IDEAS Indonesia

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :

1. Perusahaan

Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi dalam melakukan pengembangan

usaha khususnya saat pengambilan keputusan strategis untuk menghadapi

pesaing dengan produk sejenis.

2. Penulis dan kalangan akademis

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai wadah dalam mengaplikasikan ilmu

yang telah diperoleh penulis selama menempuh pendidikan di Program Studi

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

7

Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

serta menambah pengetahuan dan pengalaman. Selain itu, penelitian ini juga

diharapkan bermanfaat dalam memberikan referensi dan informasi untuk

penelitian lebih lanjut bagi kalangan akademis.

3. Bagi masyarakat

Diharapkan penelitian ini berguna untuk masyarakat khususnya masyarakat

yang memiliki usaha media tanam jamur tiram dalam memberi informasi

serta gambaraan umum mengenai manajemen strategis dari usaha tersebut.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Fokus dari penelitian ini antara lain :

1. Penelitian ini menggunakan alat analisis yaitu matriks IFE (Internal Factor

Evaluation) dan matriks EFE (External Factor Evaluation) yang berguna

untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal perusahaan yang

menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman utama dalam

pengembangan usaha; matriks Grand Strategy dan matiks SWOT (Strength,

Weakness, Opportunity, and Threat) untuk mengetahui alternatif strategi yang

dapat digunakan untuk pengembangan usaha CV IDEAS Indonesia, dan

selanjutnya dilakukan penentuan prioritas strategi IDEAS Indonesia

menggunakan matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning).

2. Penelitian ini hanya sampai pada tahap formulasi dari manajemen strategi,

sedangkan untuk tahap implementasi dan evaluasi strategi menjadi wewenang

manajemen CV IDEAS Indonesia.

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Strategi

2.1.1 Pengertian Strategi

Menurut David (2011), strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka

panjang yang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi geografis,

diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengetatan,

divestasi, likuidasi, dan usaha patungan atau joint venture.

Menurut William G. Fluck dan Lawarence R. Jauch dalam Djaslim (1999),

yang diartikan strategi adalah sebuah rencana yang disatukan, luas, dan

terintegrasi, yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan

tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama

perusahaan itu dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.

2.1.2 Pengertian Manajemen Strategis

Menurut David (2011), manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai

seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta

mengevaluasi keputusan-keputusan lintas-fungsional yang memampukan sebuah

organisasi mencapai tujuannya.

Menurut William G. Fluck dan Lawarence R. Jauch dalam Djaslim (1999),

manajemen strategis adalah serangkaian daripada keputusan manajerial dan

kegiatan – kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka

panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan / perencanaan strategi,

pelaksanaan / implementasi, dan evaluasi.

Page 26: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

9

2.1.3 Tahap-tahap Manajemen Strategis

Menurut David (2011), proses manajemen strategi terdiri atas tiga tahap :

perumusan strategi, penerapan strategi, dan penilaian strategi.

Perumusan strategi mencakup pengembangan visi dan misi, identifikasi

peluang dan ancaman eksternal suatu organisasi, kesadaran akan kekuatan dan

kelemahan internal, penetapan tujuan jangka panjang, pencarian strategi-strategi

alternarif, dan pemilihan strategi tertentu untuk mencapai tujuan

Penerapan strategi mengharuskan perusahaan untuk menetapkan tujuan

tahunan, membuat kebijakan , memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber

daya, sehingga strategi-strategi yang telah dirumuskan dapat dijalankan.

Penerapan strategi mencakup pengembangan budaya yang suportif pada strategi,

penciptaan struktur organisasional yang efektif, pengerahan ulang upaya-upaya

pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan serta pemanfaatan sistem

informasi, dan pengaitan kompensasi karyawan dengan kerja organisasi.

Penilaian strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen strategis. Manajer

mesti tahu kapan ketika strategi tertentu tidak berjalan dengan baik, penilaian atau

evaluasi strategi merupakan cara utama untuk memperoleh transformasi semacam

ini. Semua strategi terbuka untuk dimodifikasi di masa yang akan datang karena

berbagai faktor eksternal dan internal terus menerus berubah. Tiga aktivitas

penilaian strategi yang mendasar adalah (1) peninjauan ulang faktor-faktor

eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi strategi saat ini, (2) pengukuran

kinerja, dan (3) pengambilan langkah korektif.

Page 27: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

10

2.1.4 Model Manajemen Strategis

Menurut David (2011), proses manajemen strategi merupakan serangkaian

komitmen, keputusan, dan tindakan yang dibutuhkan oleh perusahaan bersifat

dinamis dan berkelanjutan. Adanya suatu perubahan pada komponen utama dalam

model, dapat mendorong perubahan di salah satu atau semua komponen lain.

Model menajamen strategis menggambarkan aktivitas perubahan pendekatan yang

jelas mengenai perumusan (formulasi), penerapan (implementasi), dan penilaian

(evaluasi) strategi. Komunikasi dan umpan balik dibutuhkan di dalam keseluruhan

proses manajemen strategi. Terdapat sebuah model komprehensif yang

menunjukkan komponen-komponen proses manajemen strategis. Model ini

merepresentasikan sebuah pendekatan yang jelas dan praktis untuk merumuskan,

menerapkan, dan menilai strategi. Model manajemen strategis ditampilkan pada

Gambar 2.

Gambar 2. Model Manajemen Strategis Komprehensif Sumber : David (2011)

2.1.5 Jenis-jenis Strategi Alternatif

Menurut David (2011), terdapat beberapa strategi alternatif yang dapat

dijalankan perusahaan. Beberapa strategi alternatif beserta definisnya dijabarkan

pada Tabel 2.

Page 28: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

11

Tabel 2. Jenis Srategi Alternatif beserta Definisi

Strategi Definisi Strategi Integrasi

Integrasi ke Depan Memperoleh kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas distributor atau peritel

Integrasi ke Belakang Mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pemasok perusahaan

Integrasi Horizontal Mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pesaing

Strategi Intensif

Penetrasi Pasar Mencari pasar yang lebih besar untuk produk atau jasa saat ini di pasar yang ada sekarang melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih baik.

Pengembangan Pasar Memperkenalkan produk atau jasa saat ini ke wilayah geografis baru

Pengembangan Produk Mengupayakan peningkatan penjualan melalui perbaikan produk atau jasa saat ini atau pengembangan produk atau jasa baru

Strategi Diversifikasi

Diversifikasi Terkait Menambah produk atau jasa yang baru namun masih berkaitan

Diversifikasi Tak Terkait

Menambah produk atau jasa yang baru namun tidak berkaitan

Strategi Defensif

Penciutan Pengelompokkan ulang (regrouping) melalui pengurangan biaya dan asset untuk membalik penjualan dan laba yang menurun

Divestasi Penjualan suatu divisi atau bagian dari sebuah organisasi

Likuidasi Penjualan seluruh asset perusahaan, secara terpisah-pisah, untuk kekayaan berwujudnya

Sumber : David (2011) 2.2 Analisis Lingkungan Perusahaan

2.2.1 Analisis Lingkungan Internal Perusahaan

Proses melakukan analisis internal memberikan kesempatan lebih luas lagi

bagi para partisipan untuk memahami bagaimana pekerjaaan, departemen, dan

divisi mereka dapat berfungsi secara tepat dalam organisasi secara keseluruhan.

Analisis internal membutuhkan pengumpulan dan pemaduan informasi mengenai

manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi, operasi, penelitian dan

Page 29: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

12

pengembangan (litbang), serta operasi sistem informasi perusahaan, yang akan

dijelaskan di bawah ini :

a. Manajemen

Fungsi manajemen terdiri atas lima aktivitas pokok yaitu :

1. Perencanaan, terdiri atas semua aktivitas manajerial yang terkait dengan

persiapan di masa depan.

2. Pengorganisasian, mencakup semua aktivitas manajerial yang

menghasilkan struktur tugas dan hubungan otoritas.

3. Pemotivasian, mencakup upaya-upaya menuju pembentukan perilaku

manusia.

4. Penempatan staf, berpusat pada manajemen personalia atau sumber daya

manusia.

5. Pengendalian, mnegacu pada semua aktivitas manajerial yang diarahkan

untuk memastikan bahwa hasil-hasil aktualnya selalu sejalan dengan yang

direncanakan.

b. Pemasaran

Pemasaran dapat dideskripsikan sebagai proses pendefinisian

pengantisipasian, penciptaan, serta pemenuhan kebutuhan dan keinginan

konsumen akan produk dan jasa. Dalam mengidentifikasi serta mengevaluasi

kekuatan dan kelemahan pemasaran, para penyusun strategi hendaknya

memahami tujuh fungsi pemasaran seperti : analisis konsumen, penjualan

produk/jasa, perencanaan produk dan jasa, penetapan harga, distribusi, riset

pemasaran, dan analisis peluang.

Page 30: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

13

c. Keuangan/akuntansi

Faktor keuangan sering mengubah strategi yang ada dan menggeser rencana

penerapan. Menurut James Van Horne dalam David (2011), fungsi

keuangan/akuntansi (function of finance/accounting) terdiri atas tiga

keputusan yaitu : keputusan investasi, keputusan pembiayaan, dan keputusan

deviden.

d. Produksi/operasi

Fungsi produksi/operasi suatu bisnis mencakup semua aktivitas yang

mengubah input menjadi barang atau jasa. Manajemen produksi/operasi

menangani input, transformasi, dan output yang beragam dari satu industri

dan pasar ke industri dan pasar yang lain. Di sebagian besar industri, biaya

terbesar dalam membuat suatu produk atau jasa terjadi di dalam operasi,

sehingga produksi/operasi dapat memilikki nilai yang besar sebagai senjata

kompetitif perusahaan.

e. Penelitian dan pengembangan (litbang)

Perusahaan yang menjalankan pengembangan produk perlu memiliki

orientasi litbang yang kuat. Manajemen fungsi litbang yang efektif

membutuhkan kemitraan yang strategis dan operasional antara fungsi litbang

dengan fungsi-fungsi bisnis lainnya

2.2.2 Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan

Audit eksternal berfokus pada upaya identifikasi dan evaluasi trend dan

kejadian yang berada di luar kendali suatu perusahaan seperti meningkatnya

kompetisi asing, pergeseran populasi, masyarakat yang menua, ketakutan

konsumen untuk melakukan perjalaan, dan volatilitas pasar saham. Tujuan audit

Page 31: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

14

eksternal (external audit) adalah untuk mengembangkan sebuah daftar terbatas

dari peluang yang dapat menguntungkan sebuah perusahaan dan ancaman yang

harus dihindarinya.

Kekuatan eksternal (external forces) dapat dibagi menjadi lima kategori

luas: (1) kekuatan ekonomi, (2) kekuatan sosial, budaya, demografis, dan

lingkungan; (3) kekuatan politik, pemerintahan, dan hukum; (4) kekuatan

teknologi; (5) kekuatan kompetitif. Hubungan antara kekuatan-kekuatan tersebut

dengan organisasi digambarkan dalam Gambar 2.

Page 32: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

15

Gambar 3. Hubungan antara Kekuatan-kekuatan Eksternal Utama dengan

Organisasi Sumber : David (2011)

Berdasarkan gambar tersebut, terlihat bahwa kekuatan-kekuatan eksternal

utama dapat mempengaruhi berbagai pihak yang memegang peran dalam suatu

bisnis. Kekuatan-kekuatan tersebut bisa menjadi peluang jika pelaku bisnis dapat

membacanya dengan jeli.

2.2.2.1 Lingkungan Makro Perusahaan

Lingkungan makro merupakan situasi dan kondisi yang berada di luar

perusahaan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi

perusahaan. Lingkungan makro terdiri dari :

a. Kekuatan ekonomi

Faktor ekonomi memiliki dampak langsung terhadap daya tarik potensial dari

beragam strategi. Sebagai contoh, ketika tingkat suku bunga naik, dana yang

diperlukan untuk ekspansi modal menjadi lebih mahal atau tidak tersedia.

Juga, ketika suku bunga naik, pendapatan diskresioner menurun dan

Kekuatan ekonomi Kekuatan sosial, demografis, dan

lingkungan Kekuatan politik,

pemerintahan, dan hukum Kekuatan teknologi Kekuatan kompetitif

Pesaing Pemasok

Distributor Kreditor

Konsumen Karyawan

Masyarakat Manajer

Para pemangku kepentingan

Serikat buruh Pemerintah

Asosiasi dagang Kelompok

kepentingan khusus Produk

Jasa Pasar

Lingkungan hidup

PELUANG DAN

ANCAMAN SUATU ORGANISASI

Page 33: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

16

permintaan akan barang diskresioner pun turun. Ketika harga saham naik,

permintaan akan ekuitas sebagai sumber modal bagi pengembangan pasar

meningkat. Selain itu, ketika pasar bertumbuh, kekayaan konsumen dan

bisnis meluas.

b. Kekuatan sosial, budaya, demografis, dan lingkungan

Organisasi – organisasi kecil, besar, laba, dan nirlaba di semua industri

dikejutkan dan ditantang oleh peluang dan ancaman yang muncul dari

perubahan dalam variabel sosial, budaya, demografis, dan lingkungan.

Tren-tren sosial, budaya, demografis, dan lingkungan membentuk cara orang

hidup, bekerja, memproduksi, dan mengonsumsi. Tren-tren baru itu

menciptakan kebutuhan akan produk, jasa, dan strategi yang berbeda pula.

c. Kekuatan politik, pemerintahan, dan hukum

Pemerintah pusat maupun daerah merupakan pembuat regulasi, deregulasi,

penyubsidi, pemberi kerja, dan konsumen utama organisasi. Faktor-faktor

politik, pemerintahan, dan hukum, karenanya, dapat merepresentasikan

peluang atau ancaman utama baik organisasi kecil maupun besar. Untuk

industri dan perusahaan yang sangat bergantung pada kontrak atau subsidi

pemerintah, ramalan politik bisa menjadi bagian terpenting dari audit

eksternal. Perubahan-perubahan dalam hukum paten, undang-undang

antitrust (undang-undang yang menentang penggabungan industri-industri),

tarif pajak, dan aktivitas lobi dapat memberi pengaruh signifikan pada

perusahaan.

Page 34: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

17

d. Kekuatan teknologi

Perubahan dan penemuan teknologi yang revolusioner memiliki dampak yang

dramatis terhadap organisasi. Kekuatan teknologi merepresentasikan peluang

dan ancaman besar yang harus dipertimbangkan dalam perumusan strategi.

Kemajuan strategi bisa secara dramatis mempengaruhi produk, jasa, pasar,

pemasok, distributor, pesaing, konsumen, proses produksi, praktik pemasaran,

dan posisi kompetitif organisasi. Kemajuan teknologi dapat menciptakan

pasar baru, menghasilkan pengembangan produk yang baru dan lebih baik,

mengubah posisi biaya kompetitif relatif suatu industri , serta mengakibatkan

produk dan jasa yang ada saat ini usang. Perubahan teknologi bisa

mengurangi atau meniadakan hambatan biaya antarbisnis, menciptakan masa

hidup produk yang lebih pendek, menciptakan kelangkaan dalam ketrampilan

teknis, serta mengakibatkan perubahan dalam nilai dan harapan karyawan,

manajer, dan konsumen

2.2.2.2 Lingkungan Mikro Perusahaan (Lingkungan Industri)

David (2011) menjelaskan bahwa lingkungan industri (mikro) perusahaan

merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi persaingan dalam suatu industri

(kekuatan kompetitif).

Menurut Porter dalam David (2011), hakikat persaingan di suatu industri

tetentu dapat dipandang sebagai perpaduan dari lima kekuatan, yang akan

disajikan pada Gambar 4.

Page 35: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

18

Gambar 4. Lima Model Kekuatan dari Kompetisi

Sumber : David (2011)

Persaingan antarperusahaan saingan biasanya merupakan yang paling hebat

dari lima kekuatan kompetitif. Intensitas persaingan antarperusahaan saingan

cenderung meningkat ketika jumlah pesaing bertambah, pesiang lebih setara

dalam hal ukuran dan kapabilitas, permintaan akan produk industri itu menurun,

dan ketika potongan harga menjadi lazim.

Tugas penyusun strategi adalah mengidentifikasi perusahaan-perusahaan

baru yang berpotensi masuk ke pasar, memonitor strategi perusahaan saingan

baru, menyerang balik jika diperlukan, dan memanfaatkan kekuatan dan peluang

yang ada.

Perusahaan berkompetisi ketat dengan produsen produk-produk pengganti

industri lain di banyak industri. Besarnya tekanan kompetitif yang berasal dari

pengembangan produk pengganti biasanya ditunjukkan oleh rencana pesaing

untuk memperluas kapasitas produksi, selain angka penjualan dan pertumbuhan

laba mereka.

Daya tawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan di suatu industri

khususnya ketika terdapat sejumlah besar pemasok, hanya mendapat sedikit bahan

mentah pengganti yang bagus, atau ketika biaya peralihan ke bahan mentah lain

Potensi pengembangan produk-produk pengganti

Persaingan antarperusahaan saingan

Potensi masuknya pesiang baru

Daya tawar pemasok

Daya tawar konsumen

Page 36: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

19

sangat tinggi. Di banyak industri, lebih ekonomis untuk menggunkan pemasok

komponen dari luar daripada memproduksi sendiri komponen tersebut.

Daya tawar konsumen dapat menjadi kekuatan terpenting yang

mempengaruhi keunggulan kompetitif. Konsumen memiliki daya tawar yang

semakin besar dalam kondisi-kondisi berikut :

1. Jika mereka dapat dengan mudah dan murah beralih ke merek atau

pengganti pesaing.

2. Jika mereka menduduki tempat yang sangat penting bagi penjual.

3. Jika penjual menghadapi masalah menurunnya permintaan konsumen.

4. Jika mereka memegang informasi tentang produk, harga, dan biaya penjual.

5. Jika mereka memegang kendali mengenali apa dan kapan mereka bisa

membeli produk.

2.3 Jamur

2.3.1 Gambaran Umum Jamur Tiram

Jamur tiram dikenal dengan nama “shimeji” atau oyster mushroom. Jamur

tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota

dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah

berwarna putih hingga krem dan tuudngnya berbentuk setengah lingkaran mirip

cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram masih satu

kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster

Mushroom. Jamur tiram memiliki klasifikasi sebagai berikut :

Kingdom : Fungi

Phylum : Basidiomycota

Class : Homobasidiomycetes

Page 37: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

20

Order : Agaricales

Family : Pleuroteceae

Genus : Pleurotus

Species : Pleurotus ostreatus

Selain berwarna putih, jamur tiram memiliki spesies berwarna lain seperti

Pleurotus djamor (pink oyster mushroom), Pleurotus citrinopelatus spp (yellow

oyster mushroom), Pleurotus sajor-caju (brown oyster mushroom, Pleurotus

ostreatus Strains (blue oyster mushroom)dan masih banyak lagi (Sumarsih, 2011).

2.3.2 Manfaat Jamur Tiram

Menurut Henky (2010), secara umum, jamur tiram memberikan banyak

manfaat bagi kesehatan tubuh. Bahkan diantaranya dapat digunakan untuk

mengobati berbagai penyakit. Manfaat tersebut antara lain:

a. Meningkatkan eritrosit

Jamur tiram mengandung sejumlah bahan penting berupa zat besi dan

niasin yang berguna dalama pembentukkan sel-sel darah merah, antara lain

bagi hemoglobin.

b. Mencegah kencing manis

Kandungan serat dalam jamur dapat berpengaruh positif terhadap

pencegahan penyakit kencing manis. Dengan peningkatan konsumsi serat,

diharapkan membentu perbaikan sensitifitas jaringan ujung saraf terhadap

insulin, sehingga bisa mengurangi kebutuhan tubuh akan insulin. Dengan

demikian, akan membantu tercapainya efek pengaturan kadar gula darah

pada pengidap diabetes mellitus.

Page 38: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

21

c. Menurunkan kolesterol

Meningkatnya kolesterol LDL atau yang biasa disebut sebagai kolesterol

‘jahat’ adalah salah satu unsur penyebab pengerasan pembuluh darah.

Dengan mengonsumsi serat berkadar tinggi, akan sangat berarti dalam

mengeluarkan kolesterol dan menurunkan tingkat kepekatan lemak dalam

darah. Serat dalam jamur juga sangat bermanfaat dalam mencegah

terserapnya lemak dari makanan yang telah dikonsumsi.

d. Mengobati kanker

Menurut penuturan Dr. Ir. Kusno MSc, seorang staf peneliti pada Biotrop,

Institut Pertanian Bogor, mengatakan bahwa jamur tiram putih

mengandung senyawa polisakarida lentinan yang dapat menekan

pertumbuhan sel-sel kanker, khususnya kanker kolon

2.3.3 Media Tanam (Baglog) Jamur Tiram

Menurut Surawiria (2010), secara tradisional penggunaan media tanam

jamur tiram menggunakan cara sederhana yaitu dengan memanfaatkan batang

kayu lunak yang telah mengalami pelapukan terutama pohon randu atau kapok,

selanjutnya hanya dengan menyirami pohon tersebut dengan air maka dengan

sendirinya akan tumbuh jamur. Namun cara tradisional yang hanya menggunakan

pohon kayu lunak kurang efektif dan efisien terutama terhadap produksi yang

dihasilkan, sehingga dibuatlah media tanam jamur buatan dengan berbagai

formula tergantung jenis jamur yang akan dibudidayakan.

Media tanam yang biasa digunakan untuk jamur tiram antara lain serbuk

gergaji kayu, merang, serbuk merang, limbah biji kapas, jerami gandum, pulp

kopi, limbah serat, kapas, bonggol jagung, limbah kertas, bagas tebu, jerami

Page 39: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

22

kedelai, jerami kapas, limbah kulit coklat, daun pisang (Henky, 2010).

2.4 Penelitian Terdahulu

Tanti Apriyanti Tri Indah Sari (2013) melakukan penelitian berjudul

“Strategi Pengembangan Usaha Media Tanam (Baglog) Jamur Tiram Putih di

Agria Mushroom Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor”. Total

skor matriks IFE dari hasil penelitian tersebut yaitu 2,367 dan matriks EFE

sebesar 2,587. Berdasarkan dari matriks IE, posisi usaha tersebut berada di

kuadran V yaitu posisi menjaga dan mempertahankan (Hold and Maintain),

dengan strategi yang dapat dilakukan adalah strategi intensif yaitu penetrasi pasar

dan pengembangan produk. Berdasarkan hasil analisis matriks QSPM pada Agria

Mushroom, diperoleh prioritas strategi dengan urutan : Peningkatan produksi dan

penetrasi pasar, mempertahankan kualitas baglog jamur tiram putih, perbaikan

organisasi/manajemen perusahaan, menambah modal usaha, melakukan

pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja karyawan, dan meningkatkan

ketrampilan karyawan melalui pelatihan rutin.

Peneliti terdahulu lainnya adalah Adilla Anggiadinta (2012) dengan judul

penelitian “Analisis Strategi Pengembangan Usaha Jamur Tiram Putih (Pleurotus

ostreatus) pada CV Wahyu Makmur Sejahtera Kabupaten Bogor Jawa Barat”.

Berdasarkan hasil analisis EFE diperoleh total skor 3,192 dan analisis IFE

diperoleh total skor 2,570. Pada matriks IE, terlihat bahwa perusahaan tersebut

berada pada kuadran II yaitu posisi tumbuh dan kembangkan (Growth and Build).

Pada kondisi tersebut, strategi yang tepat digunakan adalah strategi intensif dan

strategi integrasi. Hasil analisis matriks QSPM menunjukan strategi utama terbaik

yang dipilih adalah memanfaatkan program pemerintah dan lembaga komoditi

Page 40: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

23

jamur untuk perolehan dana, meningkatkan kapasitas produksi, meningkatkan

volume penjualan jamur tiram putih, dan menjaga kualitas produk yang

dihasilkan.

Penelitian berikutnya yaitu berjudul “Strategi Pengembangan Usaha

Produk Olahan Ikan PT Salimah Prima Cita” yang dilakukan oleh Fathimah

Himmatina (2015). Pada penelitian tersebut diperoleh total skor IFE sebesar 2,348

dan total skor EFE sebesar 3,136. Perusahaan tersebut berada pada kuadran I pada

matriks Grand Strategy, dengan menghasilkan 8 (delapan) alternatif strategi pada

matriks SWOT. Prioritas strategi PT Salimah Prima Cita yang didapatkan setelah

mengolah data pada matriks QSPM yaitu membangun aliansi strategis dengan

pemasok (TAS = 6,693).

Ichsanul Razzaq (2015) melakukan penelitian yang diberi judul “Strategi

Pengembangan Industri Pengolahan Sabut Kelapa (Studi Kasus : UD Coco

Tanjung Sejahtera, Kab. Bireun, Aceh)”. Total skor yang didapat pada matriks

IFE dan matriks EFE masing-masing yaitu 2,819 dan 2,824. Penentuan posisi

perusahaan pada matriks Grand Strategy berada pada kuadran I. Terdapat 11

(sebelas) alternatif strategi yang merupakan hasil perumusan pada matriks SWOT,

dimana strategi yang menjadi prioritas adalah pengembangan produk turunan atau

varian dari olahan sabut kelapa (TAS = 3,585).

2.5 Kerangka Pemikiran

Proses penyusunan strategi terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap masukan (input

stage), tahap pencocokan (matching stage), dan tahap keputusan (decision stage).

Page 41: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

24

Untuk merumuskan strategi, terlebih dahulu melihat perkembangan usaha CV

IDEA Indonesia, yang dilanjutkan dengan identifikasi visi, misi, dan tujuan

perusahaan.

Tahap pertama yaitu tahap masukan (input stage), dimana dilakukan

identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi

pengembangan usaha pada CV IDEAS Indonesia. Identifikasi lingkungan internal

meliputi aspek manajemen, pemasaran, keuangan dan akuntansi, sumber daya

manusia, produksi / operasi dan litbang, yang akan digolongkan sebagai kekuatan

dan kelemahan perusahaan. Kekuatan dan kelemahan tersebut lalu diberi bobot,

rating, dan skor, yang terangkum pada matiks IFE. Sedangkan identifikasi faktor

eksternal akan menghasilkan faktor peluang dan ancaman yang terjadi pada CV

IDEAS Indonesia. Identifikasi lingkungan eksternal terbagi menjadi dua bagian,

yaitu lingkungan makro (ekonomi, sosial budaya, politik, dan teknologi) dan

lingkungan mikro/industri (pesaing antar perusahaan, ancaman pesaing baru,

ancaman produk substitusi, daya tawar pemasok, dan daya tawar konsumen).

Ancaman dan peluang yang sudah teridentifikasi diberi bobot, rating, dan skor

pada matriks EFE.

Tahap kedua yaitu pencocokan (matching stage), dengan menggunakan

matriks IE. Total skor matriks IFE dan matriks EFE dimasukkan pada matriks

Grand Strategy sehingga akan terlihat posisi CV IDEAS Indonesia dan alternatif

stategi yang sebaiknya digunakan. Berikutnya, dilakukan analisis matriks SWOT.

Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang sudah teridentifikasi

dimasukkan ke dalam matriks SWOT untuk membuat alternatif strategi. Alternatif

Page 42: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

25

srategi tersebut berasal dari strategi S-O, strategi W-O, strategi S-T, dan strategi

W-T.

Tahap terakhir yaitu tahap keputusan dengan menggunakan matriks QSPM

yang akan menghasilkan prioritas strategi yang bisa dijalankan oleh CV IDEAS

Indonesia. Strategi hasil matriks SWOT diukur berdasarkan AS (Attractiveness

Score) dan TAS (Total Attractiveness Score).

Page 43: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

26

Gambar 5. Kerangka Pemikiran Penelitian

Perkembangan CV IDEAS Indonesia

Identifikasi Visi, Misi dan Tujuan CV IDEAS Indonesia

Identifikasi Lingkungan Internal 1. Manajemen 2. Pemasaran 3. Keuangan dan Akuntansi 4. Sumber Daya Manusia 5. Produksi/Operasi 6. Litbang

Identifikasi Lingkungan Eksternal Lingkungan Makro : 1. Ekonomi 2. Sosial

Budaya 3. Politik 4. Teknologi

Lingkungan Mikro : 1. Persaingan antar

Perusahaan Saingan 2. Ancaman Pesaing

Baru 3. Ancaman Produk

Substitusi 4. Daya Tawar

Pemasok 5. Daya Tawar

Konsumen

Matriks IFE

Matriks EFE

Analisis Posisi CV IDEAS Indonesia Matriks Grand

Strategy

Perumusan Strategi CV IDEAS Indonesia Matriks SWOT

Alternatif Strategi CV IDEAS Indonesia

Matriks QSPM Prioritas Strategi CV IDEAS Indonesia

Kekuatan dan Kelemahan

Peluang dan Ancaman

Page 44: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

27

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di kantor pusat CV IDEAS Idonesia yang

berlokasi di Jalan Cisebe No 1, Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat.

Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive (sengaja) oleh penulis dengan

pertimbangan bahwa lokasi penelitian (Bandung) merupakan sentra produksi

Growbox. Penelitian dimulai pada Maret 2016 dan berakhir pada Agustus 2016.

3.2 Data Penelitian

3.2.1 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif dengan

jenis eksplanasi berupa deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara

dan pengisian kuesioner dari pihak internal dan eksternal, serta pengamatan

langsung terhadap CV IDEAS Indonesia. Data sekunder diperoleh dari literatur

(skripsi, buku referensi), dokumen perusahaan, jurnal yang relevan, situs internet,

dan studi pustaka.

3.2.2 Teknik Penentuan Narasumber dan Pengumpulan Data

Penentuan narasumber pada penelitian ini menggunakan teknik purposive

sampling. Purposive sampling atau disebut juga judgement sampling adalah

teknik pengambilan narasumber dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan

tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang

Page 45: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

28

kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan

peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2014).

Populasi dari penelitian ini adalah karyawan CV IDEAS Indonesia, dimana

narasumber yang dituju merupakan pakar yang mengetahui betul perusahaan yaitu

jajaran direksi CV IDEAS Indonesia yang terdiri dari Ronaldiaz Hartantyo

(Direktur Utama), Annisa Wibi Ismarlanti (Direktur Pemasaran dan Keuangan),

Robbi Zidna Ilman (Direktur Operasional), dan Adi Reza Nugroho (Direktur Riset

dan Desain). Untuk menunjang objektivitas penilaian, dilibatkan pakar eksternal

yang kompeten dan berasal dari luar perusahaan, yaitu Rizki Syahrazi (Manajer

Pemasaran PT Godong Ijo Asri). Sedangkan untuk pengumpulan data dilakukan

melalui :

1. Wawancara dengan para narasumber, dimana wawancara yang digunakan

adalah wawancara tertutup.

2. Kuesioner, yaitu berisi daftar pertanyaan terhadap narasumber. Narasumber

dipilih secara sengaja dengan pertimbangan bahwa narasumber merupakan

pihak yang berpengaruh dan sangat paham mengenai kondisi internal dan

eksternal perusahaan sejak awal berdiri perusahaan.

3. Pengamatan langsung, bertujuan untuk mengetahui secara langsung kegiatan

perusahaan

3.3 Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan jenis eksplanasi berupa deskriptif, yang

bertujuan menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat

penelitian dilakukan, dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.

Eksplanasi deskriptif pada penelitian ini bertujuan untuk mendefinisikan visi dan

Page 46: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

29

misi perusahaan, karakeristik produk yang dihasilkan, kegiatan pemasaran,

personalia, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan serta informasi yang

digunakan perusahaan.

Metode analisis data menggunakan konsep perencanaan strategis Fred R.

David dengan menggunakan beberapa alat analisis pada tiap-tiap tahapan.

Menurut David (2011), proses perumusan strategi terdiri dari tiga tahap, yaitu

tahap input, tahap pencocokan, dan tahap pengambilan keputusan, yang

digambarkan pada sebuah kerangka perumusan strategi. Teknik – teknik tersebut

bisa diterapkan untuk semua ukuran dan jenis organisasi serta dapat membantu

para penyusun strategi dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memilih

strategi. Berikut adalah Kerangka Analitis Perumusan Strategi menurut Fred R.

David :

Page 47: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

30

Tahap 1 : Tahap Input

Matriks Evaluasi Faktor Eksternal

(EFE)

Matriks Profil Kompetitif (CPM)

Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE)

Tahap 2 : Tahap Pencocokan

Matriks Kekuatan-

Kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT)

Matriks Posisi

Strategis dan Evaluasi Tindakan (SPACE)

Matriks Boston Consulting

Group (BCG)

Matriks Internal-

Ekstenal (IE)

Matriks Grand

Strategy

Tahap 3 : Tahap Keputusan

Matriks Perencanaan Srategis Kuantitatif (QSPM)

Gambar 6. Kerangka Analitis Perumusan Strategi Sumber : David (2011)

Pada gambar di atas, terdapat sembilan teknik perumusan strategi yang

berada dalam tiga tahap. Analisis yang digunakan pada penelitian ini antara lain:

Tahap Input meliputi External Factor Evaluation (EFE) Matrix, Internal Factor

Evaluation (IFE) Matrix; Tahap Pencocokan meliputi: Strength-Weakness-

Opportunity-Threat (SWOT) Matrix, Internal-Esternal (IE) Matrix, dan Tahap

Keputusan yang menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix

(QSPMM).

3.3.1 Tahap Input (Input Stage)

Pada tahap ini menggunakan analisis matriks Evaluasi Faktor Internal

(Internal Factor Evaluation – IFE Matrix) dan matriks Evaluasi Faktor Eksternal

(External Factor Evaluation-EFE Matrix).

Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) berfungsi untuk menganalisis

kekuatan dan kelemahan utama di dalam area bisnis, sedangkan Matriks Evaluasi

Page 48: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

31

Faktor Eksternal (EFE) memudahkan penyusun strategi untuk meringkas dan

mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografis, lingkungan politik,

pemerintah, hukum, teknologi, dan persaingan usaha. Langkah-langkah membuat

Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) secara keseluruhan sama, hanya cakupan

faktornya yang berbeda. Berikut adalah cara membuat matriks IFE dan matriks

EFE :

1. Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal

Pada langkah pertama ini, akan dilakukan identifikasi faktor-faktor yang

didapat melalui informasi yang diberikan oleh n. Informasi tersebut didapat

dari hasil wawancara yang telah dilakukan, dan kemudian dianalisis menjadi

beberapa faktor. Faktor – faktor yang ada lalu diseleksi oleh pimpinan CV

IDEAS Indonesia berdasarkan tingkat kepentingannya, yaitu faktor dengan

tingat pengaruhnya terhadap perusahaan minimal sebesar 75% yang

kemudian disebut dengan faktor utama. Dari banyaknya faktor utama

tersebut, akan diklasifikasikan menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan

ancaman oleh pimpinan CV IDEAS Indonesia. Untuk matriks IFE, faktor-

faktor utama akan digolongkan ke dalam kekuatan dan kelemahan

organisasi, dengan terlebih dahulu mendaftar kekuatan kemudian

dilanjutkan dengan kelemahan. Sedangkan pada matriks EFE, Faktor-faktor

utama eksternal dimasukkan ke dalam peluang dan ancaman yang

mempengaruhi perusahaan dan industrinya, dimana identifikasi peluang

dilakukan lebih dulu dibanding ancaman. Faktor-faktor internal dan

eksternal dapat didaftar masing-masing sebanyak 10-20 faktor, dan dibuat

sespesifik mungkin.

Page 49: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

32

2. Menentukan bobot faktor internal dan eksternal utama

Langkah ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepentingan faktor-faktor

internal dan eksternal utama dalam bersaing. Tingkat kepentingan yang

dimaksud adalah berupa pemberian bobot-bobot terhadap faktor-faktor

utama untuk melihat seberapa besar faktor-faktor tersebut menentukan

tingkat keberhasilan strategi pengembangan bisnis organisasi. Bobot

tersebut diberikan oleh pihak yang mengetahui betul tentang kondisi dan

permasalahan perusahaan, seperti pemegang jabatan penting perusahaan.

Pemberian bobot terhadap faktor-faktor internal dan eksternal utama yaitu

menggunakan nilai 1, 2 atau 3 yang sesuai menurut narasumber. Kriteria

nilai-nilai tersebut antara lain :

1 = jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal

2 = jika indikator horizontal sama penting daripada vertikal

3 = jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal

Dalam kuesioner yang diberikan, terdapat indikator-indikator yang

disajikan secara horizontal dan vertikal. Indikator tersebut adalah faktor-

faktor utama hasil dari identifikasi faktor internal dan faktor eksternal.

Berikut ini merupakan tabel penentuan bobot faktor internal dan eksternal :

Page 50: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

33

Tabel 3. Penentuan Bobot Faktor Internal

Faktor Internal Utama 1 2 3 4 … Jumlah Bobot 1 2 3 4 … TOTAL

Sumber : David (2011)

Tabel 4. Penentuan Bobot Faktor Eksternal

Faktor Eksternal Utama

1 2 3 4 … Jumlah Bobot

1 2 3 4 … TOTAL

Sumber : David (2011)

Bobot diperoleh dengan membagi jumlah nilai tiap-tiap faktor utama

dengan jumlah keseluruhan nilai faktor. Pembobotan tersebut menggunakan

rumus :

Dimana :

αi = bobot variabel ke-i

Xi = nilai variabel ke-i

i = 1,2,3, … , n

n = jumlah variabel

Page 51: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

34

Bobot pada setiap faktor tersebut berkisar antara 0,0 (tidak penting) dan

1,0 (semua penting), yang menandakan siginifikansi relatif faktor tersebut bagi

keberhasilan perusahaan. Faktor yang memilikki pengaruh paling besar terhadap

perusahaan diberi bobot dengan nilai tertinggi. Jumlah seluruh bobot haruslah 1,0.

3. Menentukan tingkat (rating) faktor internal dan eksternal utama

Penentuan rating bertujuan untuk mengukur pengaruh masing-masing

variabel dan faktor internal dan eksternal terhadap kondisi perusahaan dalam

mengembangkan bisnisnya. Nilai yang digunakan menggunakan skala 1,2, 3 dan 4

yang menandakan seberapa efektif strategi saat ini. Penilaian diberikan dengan

cara menilai faktor-faktor utama yang terdapat pada tabel dengan rata-rata industri

atau dengan pesaing utama. Untuk pemberian rating pada faktor internal utama

menggunakan ketentuan masing-masing nilai sebagai berikut :

Peringkat 1 = kelemahan utama Peringkat 3 = kekuatan kecil

Peringkat 2 = kelemahan kecil Peringkat 4 = kekuatan utama

Hal yang harus diperhatikan adalah bahwa kekuatan harus mendapat

peringkat 3 atau 4, dan kelemahan harus mendapat peringkat 1 atau 2.

Penentuan rating untuk matriks EFE sedikit berbeda dengan penentuan

rating pada matriks IFE, namun pemberian nilai menggunakan skala yang sama

yaitu 1, 2, 3, dan 4. Penilaian yang dimaksud adalah :

1 = Rendah, yaitu respon perusahaan dalam memanfaatkan peluang yang ada

dan mengatasi ancaman pada perusahaan rendah.

2 = Sedang, yaitu respon perusahaan terhadap peluang sama dengan rata-rata,

dan kemampuan mengatasi ancaman sedang.

Page 52: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

35

3 = Tinggi, yaitu respon perusahaan dalam melihat peluang di atas rata-rata,

dan tinggi dalam mengatasi ancaman.

4 = Sangat tinggi, yaitu respon perusahaan dalam memanfaatkan peluang dan

menghindari ancaman sangat tinggi.

4. Mengalikan bobot setiap faktor dengan peringkat (rating)

Langkah ini bertujuan untuk menentukan skor bobot bagi masing-masing

variabel. Skor bobot tersebut kemudian dijumlahkan sehingga menghasilkan total

skor bobot. Bentuk Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dapat dilihat pada

Tabel 5.

Tabel 5. Bentuk Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Faktor Internal Utama Bobot Rating Skor (Bobot x Rating)

Kekuatan 1. … 10. Kelemahan 1. … 10. Total

Sumber : David (2011)

Setelah menghitung skor tiap-tiap faktor internal utama dan mendapatkan

skor totalnya, hal yang dilakukan selanjutnya adalah menghitung skor tiap-tiap

faktor eksternal utama beserta skor total yang disajikan pada matriks EFE berikut

ini :

Page 53: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

36

Tabel 6. Bentuk Matriks External Factor Evaluation (EFE)

Faktor Eksternal Utama Bobot Rating Skor (Bobot x Rating)

Peluang 1. … 10. Ancaman 1. … 10 Total

Sumber : David (2011)

3.3.2 Tahap Pencocokan (Matching Stage)

Alat analisis yang digunakan pada tahap pencocokan penelitian ini adalah

matriks Grand Strategy dan matriks SWOT. Melalui matriks Grand Strategy akan

diketahui posisi CV IDEAS Indonesia pada sebuah matriks yang terbagi menjadi

4 kuadran, sedangkan pada matriks SWOT akan dihasilkan alternatif strategi yang

dirumuskan berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang ada

pada CV IDEAS Indonesia.

3.3.2.1 Analisis Matriks Grand Strategy

Menurut David (2011), matriks Grand Strategy telah menjadi sebuah alat

yang popular untuk merumuskan strategi alternatif. Matriks Grand Strategy

didasarkan pada dua dimensi evaluative yaitu posisi kompetitif dan pertumbuhan

pasar (industri). Strategi yang tepat untuk mempertimbangkan organisasi

ditampilkan dalam urutan daya tarik di setiap kuadran matriks tersebut. Matriks

Grand Strategy disajikan pada Gambar 6 berikut ini :

Page 54: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

37

Gambar 7. Matriks Grand Strategy Sumber : David (2011)

Menurut David (2011), perusahaan – perusahaan yang berada dalam

kuadaran I matriks Grand Strategy memiliki posisi strategis yang sempurna.

Untuk perusahaan – perusahaan tersebut, konsentrasi pada pasar (penetrasi pasar

dan pengembangan pasar) dan pada produk (pengembangan produk) yang ada saat

ini merupakan strategi yang sesuai. Bila perusahaan kuadran I mempunyai

kelebihan sumber daya, maka integrasi ke belakang, integrasi ke depan, atau

integrasi horizontal menjadi strategi yang efektif. Jika suatu perusahaan kuadran I

terlalu berpatokan dengan satu produk tertentu, diverfifikasi terkait dapat

membantu resiko yang berkaitan dengan lini produk yang sempit. Perusahaan –

perusahaan kuadran I memiliki sumber daya yang memadai untuk mengambil

keuntungan dari berbagai peluang eksternal yang muncul di banyak bidang.

Perusahaan yang terletak di kuadran II memiliki industri yang tengah tumbuh

namun tidak mampu bersaing secara efektif. Oleh karena itu, strategi intensif

(sebagai kebalikan dari strategi integratif atau diversifikasi) biasanya menjadi

pilihan untuk dipertimbangkan. Jika perusahaan kurang memiliki kompetensi

Page 55: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

38

khusus atau keunggulan kompetitif, integrasi horizontal dapat menjadi alternatuf.

Dan sebagai pilihan terakhir, divestasi atau likuidasi dapat dipertimbangkan.

Perusahaan yang berada di kuadran III bersaing di industri yang pertumbuhannya

lambat karena memiliki posisi kompetitif yang lemah. Pengurangan (penciutan)

biaya dan asset yang ekstensif harus dilakukan pertama kali. Strategi alternatifnya

adalah dengan mengalihkan sumber daya dari bisnis saat ini ke bidang yang lain

(diversifikasi). Pilihan terakhir untuk bisnis kuadran III adalah divestasi atau

likuidasi. Bisnis kuadran IV memiliki posisi kompetitif yang kuat namun berada

di dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Perusahaan ini mempunyai

kekuatan untuk mengadakan diversifikasi ke bidang pertumbuhan baru yang lebih

menjanjikan. Karakteristik perusahaan kuadran IV adalah memiliki tingkat arus

kas yang tinggi serta kebutuhan pertumbuhan internal yang terbatas dan sering

kali dapat menjalankan strategi diversifikasi terkait atau tak terkait dengan

berhasil. Selain itu, perusahaan tersebut juga dapat melakukan usaha patungan

(joint venture)

3.3.2.2 Analisis Matriks SWOT

Matriks SWOT digunakan untuk menetapkan strategi perusahaan. Matriks

SWOT menghasilkan alternatif strategi dengan mencocokan faktor eksternal

kunci berupa peluang dan ancaman dengan faktor internal kunci yaitu berupa

kekuatan dan kelemahan. Bentuk matriks SWOT dapat ditunjukkan pada Tabel 7.

Page 56: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

39

Tabel 7. Bentuk Matriks SWOT

Faktor Internal Faktor Ektsternal

Kekuatan (S) Kelemahan (W)

Peluang (O)

Strategi S-O (Menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan peluang)

Strategi W-O (Meminimalkan kelemahan

untuk memanfaatkan peluang)

Ancaman (T)

Strategi S-T (Menggunakan kekuatan

untuk menghindari ancaman)

Strategi W-T (Meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman)

Sumber : David (2011)

Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT), terdiri dari :

- Strategi SO, yaitu memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk

menarik keuntungan dari peluang eksternal.

- Strategi WO, bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara

mengambil keuntungan dari peluang eksternal.

- Strategi ST, maksudnya adalah menggunakan kekuatan sebuah perusahaan

untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.

- Strategi WT, merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi

kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal.

Page 57: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

40

3.3.3 Tahap Keputusan (Decision Stage)

3.3.3.1 Analisis Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning)

Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning) berfungsi untuk

menentukan daya tarik relatif dari berbagai tindakan alternatif sehingga akan

menghasilkan strategi yang terbaik. Dalam penelitian ini, Matriks QSPM

merupakan perpaduan dari hasil matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, dan

matriks SWOT. Tabel matriks QSPM dapat dilihat di bawah ini :

Tabel 8. Bentuk Matriks QSPM

Faktor-faktor Utama Bobot

Alternatif Strategi

Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi n

AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS Kekuatan … Kelemahan .. Peluang … Ancaman ..

TOTAL Sumber : David (2011)

Menurut David (2011), langkah-langkah dalam menyusun matriks QSPM adalah

sebagai berikut :

1. Membuat daftar berbagai peluang/ancaman eksternal dan

kekuatan/kelemahan internal utama di kolom kiri matriks QSPM.

Informasi ini harus diambil langsung dari matriks IFE dan matriks EFE.

Minimal 10 faktor keberhasilaan utama eksternal dan 10 faktor

keberhasilaan utama internal perlu dimasukkan ke dalam matriks QSPM.

Page 58: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

41

2. Memberi bobot pada setiap faktor eksternal dan internal utama tersebut.

Bobot ini sama dengan bobot yang ada dalam matriks EFE dan matriks

IFE. Bobot ditampilkan dalam kolom kecil tepat di kanan faktor – faktor

keberhasilan penting eksternal dan internal.

3. Mencermati matriks-matriks Tahap 2 (pencocokan), dan mengidentifikasi

berbagai strategi alternatif yang baru dipertimbangkan untuk diterapkan

oleh organisasi. Strategi-strategi ini dicatat di baris teratas matriks QSPM.

4. Menentukan skor daya tarik / Attractiveness Score (AS) , yaitu nilai

numerik yang mengindikasikan daya tarik relatif dari setiap strategi di

rangkaian alternatif tertentu. Hal pertama yang dilakukan adalah

menanyakan mengenai pengaruh faktor-faktor utama terhadap alternatif

strategi. Jika jawab reponden adalah menyatakan adanya pengaruh, maka

dilanjutkan dengan menanyakan mengenai daya tarik alternatif strategi

terhadap faktor-faktor utama. Secara khusus, Skor Daya Tarik harus

diberikan pada setiap strategi untuk menunjukkan daya tarik relatif satu

strategi yang lain, dengan mempertimbangkan faktor tertentu. Kisaran

Skor Daya Tarik adalah : 1= tidak memiliki daya tarik, 2 = daya tariknya

rendah, 3 = daya tariknya sedang. 4 = daya tariknya tinggi. Jika jawaban

narasumber menyatakan bahwa faktor-faktor utama tidak bersangkutan

dengan alternatif strategi makan Skor Daya Tarik tidak dibuat dan diisi

dengan tanda hubung (-). Catatan : jika AS diberikan pada satu alternatif

strategi, maka AS juga diberikan pada alternatif strategi yang lain. Dengan

kata lain, jika tanda (-) diberikan pada suatu alternatif strategi, maka

Page 59: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

42

semua alternatif strategi yang lain harus diberi tanda (-) pula pada baris

tertentu.

5. Menghitung Skor Daya Tarik Total / Total Attractiveness Sore (TAS),

yaitu hasil kali antara bobot (Langkah 2) dengan Skor Daya Tarik

(Langkah 4) di setiap baris.

6. Menghitung jumlah keseluruhan daya tarik total di setiap kolom strategi

dari matriks QSPM. Jumlah Keseluruhan Daya Tarik Total (Sum Total

Attractiveness Sore - STAS) menunjukkan strategi yang paling menarik di

setiap rangkaian alternatif. Skor yang lebih tinggi mengindikasikan strategi

yang lebih menarik, mengingat semua faktor eksternal dan internal relevan

yang dapat mempengaruhi keputusan strategis. Besarnya selisih antara

Jumlah Keseluruhan Daya Tarik Total di rangkaian alternatif strategi

tertentu menunjukkan ketertarikan relatif satu strategi terhadap strategi

yang lain.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati untuk mempermudah peneliti

melakukan pengamatan langsung secara cermat terhadap suatu objek penelitian.

Secara tidak langsung definisi operasional akan menunjukan alat ukur yang tepat

untuk mengambil data yang sesuai dengan variabel yang akan diukur, sehingga

pada definisi operasional dapat ditentukan parameter yang dijadikan ukuran

dalam penelitian.

Variabel yang tertera di bawah ini memberikan penjelasan terhadap faktor-

faktor internal dan eksternal utama. Penentuan faktor tersebut diperoleh melalui

Page 60: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

43

wawancara terhadap para pakar yang berasal dari internal CV IDEAS Indonesia,

lalu berdasarkan jawaban pakar diambil point-point penting, kemudian pakar

menentuan point-point krusial yang mempengaruhi perkembangan usaha CV

IDEAS Indonesia.

Tabel 9. Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi

Perencanaan Handoko (2014), perencanaan adalah pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metoda, sistem, anggaran dan standar, yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

Pemasaran William J. Stanton (2007) dalam Sunyoto (2012), pemasaran adalah suatu system total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi, dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.

Penjualan Sunyoto (2012), penjualan merupakan salah satu kegiatan pemasaran. Adanya penjualan dapat terciptakan suatu proses pertukaran barang dan atau jasa antara penjual dengan pembeli.

Produk Philip Kotler dalam Sunyoto (2012), produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau dikonsumsikan sehingga dapat memuasakan keinginan atau kebutuhan.

Anggaran Umar (2010), anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk periode tertentu di masa yang kan datang.

Dana KBBI (2016), dana adalah uang yang disediakan untuk suatu keperluan.

Produksi Fahmi (2012), produksi adalah sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan baik berbentuk barang (goods) maupun jasa (services) dalam suatu periode waktu yang selanjutnya dihitung sebagai nilai tambah bagi perusahaan.

Sumber daya manusia

Sulistiyani dan Rosidah (2009), sumber daya manusia dipahami sebagai kekuatan yang bersumber pada potensi manusia yang ada dalam organisasi, dan merupakan modal dasar organisasi untuk melakukan aktivitas dalam mencapai tujuan.

Page 61: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

44

Penelitian dan pengembangan

Fahmi (2012), penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk mengetahui secara lebih komprehensif terhadap suatu sampel dengan melihat dari berbagai sudut kajian. Sedangkan pengembangan adalah sesuatu yang dapat berbentuk barang dan jasa, dimana dalam usaha menciptakan pengembangan tersebut diikuti oleh berbagai langkah-langkah serta proses yang panjang, tidak terkecuali teralokasinya sejumlah dana sebagai pendukung terwujudnya pengembangan tersebut.

Pajak Soemitro dalam Suandy (2011), pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan jasa imbal (kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengekuaran umum.

Gaya hidup Kotler (2007) adalah pola hidup seseorang di dunia yang ekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya

Kebijakan David (2011), kebijakan adalah sarana yang dengannya tujuan tahunan akan dicapai.

Teknologi informasi ITAA dalam Sutarman (2012), teknologi informasi adalah suatu studi, perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis computer, khususnya aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras komputer.

Daur ulang KBBI (2016), daur ulang adalah pemrosesan kembali bahan yang pernah dipakai

Pemasok Suciadi (2013) dalam anonim (2013), pemasok merupakan pihak yang memasok bahan mentah bagi perusahaan.

Loyalitas konsumen Tjiptono (2000), loyalitas konsumen adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko atau pemasok berdasarkan sifat yang sangat positif dalam pembelian jangka panjang

Page 62: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

45

BAB IV GAMBARAN UMUM CV IDEAS INDONESIA

4.1 Sejarah dan Perkembangan CV IDEAS Indonesia

CV IDEAS Indonesia berdiri pada tahun 2012, yang dipelopori oleh 4

(empat) orang pemuda Bandung yaitu Ronaldiaz Hartantyo (lulusan Arsitektur

ITB angkatan 2007) , Annisa Wibi Ismarlanti (lulusan IESP UNPAD angkatan

2008), Robbi Zidna Ilman (lulusan Arsitektur ITB angkatan 2007), dan Adi Reza

Nugroho (lulusan Arsitektur ITB angkatan 2007), yang menjadi direksi CV

IDEAS Indonesia.

Jika dilihat latar belakang pendidikannya, tidak ada sama sekali yang

berasal dari bidang pertanian. Ketiga founder yang berlatar belakang arsitektur ini

pernah melihat lahan kosong pada suatu waktu dan berpikir mengenai lahan

kosong tersebut dari segi arsitektur. Mereka berpikir lahan kosong tersebut lebih

baik dibangun sebuah villa atau rumah. Di lahan kosong tersebut mereka melihat

sebuah pohon durian yang ternyata tidak sengaja ditanam, karena ada seseorang

yang membuang biji durian ke lahan tersebut. Sejak saat itu pola pikir mereka

berubah. Mereka berpikir jika lahan tersebut didirikan sebuah bangunan, dari segi

harga pasti akan mengalami peningkatan, namun dari segi manfaat kualitas lahan

akan mengalami penurunan atau tidak produktif lagi. Melihat tanah Indonesia

yang subur, mereka mulai berkeinginan untuk membuat usaha di sektor pertanian.

Ide membuat Growbox berlanjut saat keempat pemuda ini berada di

Yogyakarta. Mereka mengunjungi sebuah restaurant yang menyajikan segala

jenis makanan berbahan baku jamur, bahkan dekorasinya pun serba jamur.

Page 63: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

46

Melihat hal tersebut, mereka mulai berpikir untuk membuat usaha jamur yang

dapat dibudidayakan di kawasan urban.

Bandung sendiri memiliki sentra jamur khususnya jamur tiram, sehingga

pada Agustus 2012 mereka memutuskan untuk bekerja sama dengan petani disana

sekaligus belajar mengenai budidaya jamur tiram. Untuk menunjang usahanya,

pada September 2012 dibuat prototipe awal yang diuji coba langsung oleh

konsumen. Selanjutnya, pada akhir Desember 2012 keempat pemuda tersebut

mengikuti pameran di Singapura dengan membawa 20 buah Growbox dan terjual

seluruhnya. Untuk menjangkau konsumen seluruh Indonesia, CV IDEAS

Indonesia mulai menjual Growbox secara online pada Januari 2013, dan mulai

mengikuti pameran berskala nasional untuk pengenalan Growbox. Pada Januari

2014, dilakukan penambahan varietas jamur untuk Growbox dengan jamur yang

dapat dikonsumsi dan menyehatkan. Lima bulan kemudian atau tepatnya pada

Juni 2014, CV IDEAS Indonesia melakukan kerjasama dengan BPPT dalam hal

riset mengenai pemanfaatan limbah media jamur tiram. Limbah tersebut diolah

menjadi sebuah material terbarukan untuk bangunan yang memanfaatkan

teknologi jamur, dan produk tersebut diberi nama Mycotech. Prototipe awal

Mycotech pun selanjutnya dibuat pada Desember 2014.

Untuk memperkuat berjalannya perusahaan, saat ini CV IDEAS Indonesia

sudah memiliki beberapa aspek legal, yang dapat dilihat pada Tabel 10.

Page 64: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

47

Tabel 10. Aspek Legal yang Dimilikki CV IDEAS Indonesia

No. Dokumen Dokumen Tempat Tanggal dibuat

Instansi yang Mengeluarkan

Akta No. 10 Akte pendirian perusahaan

Kabupaten Bandung

10 Januari 2014

Notaris Elis Nurhayati, S.H

No. 510/1-L18/BPPT Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

Kota Bandung

5 Maret 2014

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Pemerintah Kota Bandung

No : 101134624000 Tanda Daftar Perusahaan CV (TDP)

Kota Bandung

5 Maret 2014

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bandung

No : 04/DP/I-2014 Surat Keterangan Domisili Perusahaan

Kota Bandung

22 Januari 2014

Kecamatan Lengkong, Kelurahan Cijagra, Pemerintah Kota Bandung

No : 66.197.415.4-424.000

Nomor Pokok Wajib Pajak

Kota Bandung

29 Januari 2014

Direktorat Jenderal Pajak

No. PEM-00222/WPJ.09/KP.0403/2014

Surat Keterangan Terdaftar

Kota Bandung

5 Februari 2014

Kantor Wilayah DJP Jawa Barat I Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees

No : 2014.2.13.02.s07.k000024

Surat Izin Karantina

Kota Bandung

23 Juni 2014

Badan Karantina Pertanian Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung

Sumber : Dokumen CV IDEAS Indonesia (2016) Meskipun merupakan perusahaan yang masih tergolong baru, CV IDEAS

Indonesia sudah meraih banyak pencapaian dan penghargaan dari berbagai

instansi. Pencapaian dan penghargaan tersebut disajikan pada Tabel 11.

Page 65: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

48

Tabel 11. Pencapaian dan Penghargaan CV IDEAS Indonesia

No. Produk Pencapaian/Penghargaan Instansi Waktu

1. Growbox Top 50 Young Entrepeneur BNI Mitra Kampus Bank BNI November

2015

2. Growbox 3rd Winner ESPRIEX Business Model Competition

Universitas Brawijaya

Februari 2013

3. Growbox Top 10 Shell Live Wire Business Competition

Shell Live Wire

Desember 2013

4. Growbox 3rd Winner GIST Demo Day, GIST Initiative

Global Innovation Through Sciece and Technology (GIST)

April 2014

5. Mycotech 2nd Winner Mandiri Young Technopreneur

Bank Mandiri Maret 2015

6. Mycotech Let’s Go Trade Award Shell Live Wire April 2015

Sumber : Dokumen CV IDEAS Indonesia (2015)

4.2 Lokasi dan Letak Geografis CV IDEAS Indonesia

Pada awal berdirinya, CV IDEAS Indonesia berlokasi di Jalan Cijagra

Bandung No. 48, Buah Batu - Bandung, namun kemudian berpindah lokasi di

Jalan Cisebe No.1, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota

Bandung. Letak geografis Kecamatan Cibeunying Kidul berada di 6053’9,83’’

lintang selatan dan 107038’13,35’’ bujur timur. Rata – rata ketinggian permukaan

tanah di wilayah ini adalah 696 meter di atas permukaan laut, dan terletak di

tengah-tengah Kota Bandung. Kecamatan Cibeunying Kidul meurpakan daerah

yang sebagian besar didominasi oleh pemukiman penduduk dan sebagian lagi

merupakan kawasan perdagangan dan pendidikan, serta dekat dengan pusat bisnis

dan pemerintahan kota.

Page 66: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

49

4.3 Visi dan Misi CV IDEAS Indonesia

Menurut Gaspersz (2012) dalam Sinta (2014), visi adalah suatu pernyataan

menyeluruh tentang gambaran ideal yang ingin dicapai oleh organisasi di masa

yang akan datang. Sedangkan misi adalah suatu pernyataan singkat atau suatu alat

yang sangat bernilai dalam mengarahkan, merencanakan, dan menerapkan usaha-

usaha dari organisasi. Adapun visi misi CV IDEAS Indonesia sebagai berikut :

Visi :

Kolaborasi menuju Indonesia yang berkelanjutan dan mandiri melalui IDEAS

(Innovation, Design, Engineering, Art, and Science).

Misi :

1. Menjadikan Growbox sebagai produk budidaya jamur di kawasan urban yang

dapat ditumbuhkan dengan mudah oleh siapa saja.

2. Mengembangkan Mycotech sebagai material terbarukan dengan memanfaatkan

teknologi fungi.

3. Mengolaborasikan multidisiplin ilmu pengetahuan sebagai langkah inovatif

dalam mengolah budidaya jamur dan kekayaan alam Indonesia

4. Mengampanyekan gaya hidup berkelanjutan dengan budidaya Growbox dan

menggunakan material ramah lingkungan Mycotech.

4.4 Struktur Organisasi CV IDEAS Indonesia

Sistem organisasi CV IDEAS Indonesia adalah sistem organisasi bentuk

lini. Bentuk ini dicirikan dengan skala organisasi yang kecil, jumlah yang terlibat

masih sedikit, spesialisasi belum ada atau masih sedikit, pemilik biasanya menjadi

pimpinan tertinggi, dan hubungan kerja antara pimpinan dengan bawahan bersifat

langsung (Yusanto dan Widjajakusuma, 2003). Pada CV IDEAS Indonesia, para

Page 67: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

50

direktur merupakan pemilik perusahaan, serta karyawan yang dimiliki berjumlah

sedikit. Struktur organisasi yang diterapkan oleh CV IDEAS Indonesia dapat

dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8.Struktur Organisasi CV IDEAS Indonesia

Sumber : CV IDEAS Indonesia (2016)

Tugas dan wewenang masing-masing bagian antara lain :

1. Dewan Komisaris

Tugas dewan komisaris pada CV IDEAS Indonesia masih sebatas pada

memberi nasihat dan saran kepada jajaran direksi CV IDEAS Indonesia. Pemilik

Dewan Komisaris

Direktur Utama

Direktur Keuangan dan

Pemasaran

Direktur Operasional

Direktur Desain dan

Riset

Digital Creative Strategist

Administrasi

Operational Ranger

Sales

Page 68: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

51

saham dan sumber modal tidak terletak pada dewan komisaris melainkan para

direksi.

2. Direktur Utama

Direktur utama merupakan pimpinan tertinggi di CV IDEAS Indonesia.

Koordinasi dan komando untuk para direktur (direktur keuangan dan pemasaran,

direktur operasonal, direktur riset dan desain) berpusat pada direktur utama

sehingga perusahaan berjalan dengan semestinya.

3. Direktur Keuangan dan Pemasaran

Kegiatan keuangan/akuntansi dan kegiatan pemasaran dipimpin oleh

direktur ini. Tugas yang harus dilaksanakan adalah mengatur keuangan,

(pemasukan, pengeluaran, laba) serta mengkoordinir pemasaran perusahaan.

Direktur keuangan dan pemasaran membawahi beberapa bagian antara lain :

- Digital Creative Strategist, bertugas untuk membuat konsep strategis khususnya

pada media digital seperti konsep publikasi kerjasama CV IDEAS Indonesia,

publikasi produk, dan lain-lain. Biasanya publikasi tersebut dilakukan pada

media sosial CV IDEAS Indonesia seperti Instagram dan Facebook.

- Administrasi, terbagi menjadi dua yaitu general admin dan digital admin.

General admin bertugas sebagai administrator pada setiap pihak yang

menghubungi kontak CV IDEAS Indoesia yaitu telepon, ponsel, dan email.

Sedangkan digital admin bertugas sebagai admin pada media sosial CV IDEAS

Indonesia.

4. Direktur Operasional

Direktur operasional memiliki wewenang untuk mengatur kegiatan operasi

dan produksi seperti pengadaan media tanam dari pemasok dan pengemasan .

Page 69: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

52

Dalam menjalani tugasnya, direktur operasional dibantu oleh seorang operational

ranger.

5. Direktur Riset dan Desain

Pada bagian ini memiliki dua bidang konsentrasi yaitu penelitian (riset)

dan desain. Direktur riset dan desain memimpin kegiatan penelitian produk CV

IDEAS Indonesia, dimana saat ini sedang berfokus pada riset Mycotech. Pada saat

melaksanakan penelitian, direktur ini dibantu oleh seorang ilmuwan yang bekerja

secara part time atau paruh waktu. Tugas lainnya adalah membuat konsep desain

terkait produk khususnya Growbox seperti kotak baglog dan pamflet atau brosur.

Susunan organisasi CV IDEAS Indonesia masih terbilang sangat

sederhana demi menjaga efektivitas dan efisiensi organisasi mengingat

perusahaan ini merupakan perusahaan yang baru berkembang. Oleh karena itu,

koordinasi dan komunikasi antar bagian perusahaan terjalin dengan baik.

4.5 Produk CV IDEAS Indonesia

Produk yang dimiliki CV IDEAS Indonesia masih berkaitan dengan jamur,

diantaranya adalah :

a. Growbox, yaitu kotak berisi media tanam yang telah terisi bibit jamur di

dalamnya. Media tanam tersebut merupakan campuran antara serbuk kayu dengan

dedak. CV IDEAS Indonesia tidak memproduksi media tanam sendiri melainkan

dipasok dari beberapa pemasok. Yang menjadi nilai tambah pada Growbox yaitu

kemasannya yang kreatif dan inovatif sehingga dapat menarik minat konsumen

untuk membelinya. Bibit jamur yang ada di dalam media tanam akan tumbuh

sekitar 2-4 minggu semenjak pembelian, namun waktu tersebut bukanlah waktu

yang pasti, tergantung cara konsumen dalam merawatnya. Cara merawat Growbox

Page 70: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

53

cukup mudah, yaitu dengan menyemprot air biasa dengan spray yang sudah

tersedia dalam kemasan sebanyak 2 (dua) kali dalam sehari. Untuk memudahkan

konsumen, kemasan pada Growbox dilengkapi dengan cara perawatannya.

Growbox tersedia dalam dua kemasan, yaitu kemasan besar (1,5 kg) dan kemasan

kecil, yang masing-masing kemasan terdapat jamur tiram putih dan jamur tiram

berwarna (biru, kuning, pink). Jamur tiram pada Growbox dapat panen sebanyak

3-4 kali. Setelah 4 kali panen, jamur akan sulit tumbuh kembali karena nutrisi

pada media tanam tersebut sudah jauh berkurang. Meskipun sulit untuk tumbuh

jamur, media tanam tersebut masih dapat dimanfaatkan yaitu dapat digunakan

sebagai pupuk kompos.

b. Mycotech, merupakan material terbarukan yang terbuat dari serbuk kayu dan

jamur. Jenis jamur yang digunakan memiliki fungsi sebagai media untuk mengikat

serbuk kayu sehingga dapat membentuk material padat. Mycotech sampai saat ini

masih dikembangkan bekerja sama dengan BPPT, dan belum dapat

dikomerislkan.

c. Hello Krispy, adalah sebuah makanan ringan dengan bahan dasar jamur. Produk

seperti ini biasa disebut masyarakat sebagai jamur krispi. Yang membedakan

Hello Krispy dengan produk sejenis lainnya adalah jamur yang digunakan

merupakan jamur hasil budidaya Growbox sehingga dapat dijamin higienitasnya.

4.6 Kegiatan CV IDEAS Indonesia

Kegiatan utama CV IDEAS Indonesia adalah mengemas dan memasarkan

Growbox. Bahan baku Growbox didatangkan dari pemasok karena CV IDEAS

Indonesia belum dapat memproduksi bahan baku sendiri. Bagan kegiatan utama

CV IDEAS Indonesia ditampilkan pada Gambar 9.

Page 71: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

54

Gambar 9. Kegiatan CV IDEAS Indonesia

Baglog berisi bibit jamur tiram

Kotak kardus untuk kemasan

- Sprayer - Pita

CV IDEAS INDONESIA PEMASOK

Page 72: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

55

Berdasarkan Gambar 9, media tanam yang digunakan CV IDEAS

Indonesia untuk menghasilkan Growbox diperoleh dari pemasok, dimana

pemasok tersebut berasal dari Bandung, Cianjur dan Yogyakarta. Demikian pula

untuk kotak kardus, pita dan sprayer memiliki pemasok yang sudah bekerja sama

dengan CV IDEAS Indonesia. Media tanam berupa baglog yang sudah dikirim ke

kantor pusat CV IDEAS Indonesia terlebih dahulu diletakkan pada mini kumbung

untuk mengoptimalkan perkembangan bibit jamur yang telah dimasukkan ke

dalam baglog. Baglog tersebut masih terdapat pipa pada ujungnya, sehingga pipa

tersebut perlu dicabut agar memudahkan pengemasan. Setelah itu, baglog dikemas

menggunakan kotak kardus yang sudah didesain sedemikian rupa, dan

menambahkan pita dan sprayer pada sudut kemasan. Growbox yang sudah jadi

disimpan pada ruang penyimpnanan, dan siap untuk dikirim ke konsumen serta

outlet atau dijual pada bazar/pameran.

Page 73: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

56

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Identifikasi Lingkungan Internal dan Eksternal CV IDEAS Indonesia

Identifikasi lingkungan internal CV IDEAS Indonesia merupakan

identifikasi hal-hal yang berasal dari dalam lingkungan perusahaan dan

mempengaruhi pengembangan usaha CV IDEAS Indonesia secara langsung.

Sedangkan identifikasi lingkungan eksternal CV IDEAS Indonesia merupakan

identifikasi hal-hal yang berasal dari luar lingkungan perusahaan dan

mempengaruhi pengembangan usaha CV IDEAS Indonesia baik secara langsung

maupun tidak langsung. Penjabaran identifikasi lingkungan internal dan eksternal

CV IDEAS Indonesia diperoleh dari hasil wawancara terhadap direksi CV IDEAS

Indonesia dan pengamatan langsung penulis terhadap CV IDEAS Indonesia.

5.1.1 Identifikasi Lingkungan Internal

Faktor – faktor pada lingkungan internal akan digolongkan menjadi

kekuatan dan kelemahan. Identifikasi ini meliputi bidang manajemen, pemasaran,

keuangan/akuntansi, produksi/operasi, sumber daya manusia, serta penelitian dan

pengembangan (litbang).

a. Manajemen

CV IDEAS Indonesia cukup baik dalam menerapkan fungsi manajemen

yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan

(actuating), dan pengawasan (controlling).

1. Perencanaan (planning)

Perencanaan dalam CV IDEAS Indonesia mencakup perumusan visi misi,

perencanaan anggaran, membuat divisi-divisi yang diperlukan, mempersiapkan

Page 74: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

57

keperluan produksi, perencanaan kegiatan pemasaran, merumuskan konsep

prototype awal produk, dan lainnya.

2. Pengorganisasian (organizing)

Organisasi yang ada dalam CV IDEAS Indonesia bermula dari pemilik

perusahaan yang berperan sebagai direktur yaitu direktur utama, direktur

pemasaran dan keuangan, direktur operasional, serta direktur riset dan desain.

Para pemimpin perusahaan ini dibantu oleh dewan komisaris yang berasal dari

beberapa perusahaan dimana dewan komisaris tersebut berfungsi melakukan

pengawasan dan memberikan nasihat kepada direksi. Selanjutnya, CV IDEAS

Indonesia mulai melakukan perekrutan karyawan yang akan membantu para

direktur sesuai dengan bidangnya masing-masing. Sebagai perusahaan yang masih

masih tergolong baru, CV IDEAS Indonesia tidak membuat divisi yang terlalu

banyak demi efektivitas perusahaan. Pada bab sebelumnya telah diasajikan

struktur organisasi CV IDEAS Indonesia, dimana rinciannya tersaji pada Tabel

12.

Tabel 12. Rincian Struktur Organisasi CV IDEAS Indonesia

No. Nama Jabatan Pendidikan 1. Tim Dewan Komisaris Dewan Komisaris S1 2. Ronaldiaz Hartantyo Direktur Utama S1 3. Annisa Wibi Ismarlanti Direktur Keuangan dan

Pemasaran S1

4. Robbi Zidna Ilman Direktur Operasional S1 5. Adi Reza Nugroho Direktur Riset dan Desain S1 6. Fahmi Faisal Digital Creative Strategist S1 7. Nurul Moor Adjkiya General Admin S1 8. Camia Camira Digital Admin S1 9. Suri Suriah Sales S1 10. Hasan Operational Ranger SMP 11. Arekha Bentangan Scientist (part time) S2

Sumber : Dokumen CV IDEAS Indonesia (2016)

Page 75: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

58

3. Pelaksanaan (actuating)

Kegiatan pada CV IDEAS Indonesia dilakukan berdasarkan instruksi dari

direktur utama. Secara keseluruhan, kegiatan di perusahaan ini berjalan dengan

baik sesuai deskripsi pekerjaannya masing-masing.

4. Pengawasan (controlling)

Pengawasan yang ada pada perusahaan ini dilakukan oleh para direktur,

yang mencakup aspek internal dan eksternal perusahaan. Aspek internal meliputi

kinerja karyawan, hasil produksi, kesesuaian produk yang ada dengan permintaan

produksi. Selain itu, pengawasan juga dilakukan saat CV IDEAS Indonesia

mengikuti kegiatan di luar kantor (bazar, ekspo, dan workshop) dimana akan

dipantau baik dalam pelaksananya maupun produk yang terjual Untuk aspek

eksternal, pengawasan yang dilakukan terhadap pemasok mengingat CV IDEAS

Indonesia memiliki 3 (tiga) pemasok, yang meliputi ketepatan waktu, dan jumlah

baglog yang dikirim.

b. Pemasaran

Untuk menganalisis faktor pemasaran pada CV IDEAS Indonesia,

digunakan analisis marketing mix atau yang lebih dikenal dengan 4P (Product,

Price, Place, and Promotion) dan analisis STP (segmentation, targetting, and

positioning) yang akan dijelaskan di bawah ini :

1. Analisis 4P (Product, Place, Price, Promotion)

Bauran pemasaran atau yang biasa disebut marketing mix (4P) merupakan

serangkaian unsur – unsur pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan

digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran. Analisis 4P CV IDEAS

Indonesia adalah sebagai berikut :

Page 76: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

59

a. Produk (product)

Produk yang dihasilkan oleh CV IDEAS Indonesia terdiri dari 3 produk

yaitu Growbox, Hello Krispy, dan Mycotech. Deskripsi masing-masing produk

ada di bawah ini :

Growbox, yaitu sebuah kotak yang berisi media tanam (baglog) jamur

tiram. Jenis jamur tiram yang tersedia antara lain jamur tiram putih, jamur

tiram pink, jamur tiram biru, dan jamur tiram kuning. Growbox hanya

berisi bibit jamur yang diberi bibit jamur, sehingga konsumen perlu

membudidayakan sendiri agar jamur tersebut tumbuh. Cara

membudidayakan Growbox cukup disemprot dengan air biasa sebanyak 2

kali sehari selama 2-4 minggu. Lama tumbuhnya jamur bergantung pada

cara perawatan dan suhu.

Mycotech, merupakan material terbarukan yang terbuat dari serbuk kayu

dan jamur. Jenis jamur yang digunakan memiliki fungsi sebagai media

untuk mengikat serbuk kayu sehingga dapat membentuk material padat.

Mycotech sampai saat ini masih dikembangkan bekerja sama dengan

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan belum dapat

dikomersilkan.

Hello Krispy, adalah sebuah makanan ringan dengan bahan dasar jamur.

Produk seperti ini biasa disebut masyarakat sebagai jamur krispi. Yang

membedakan Hello Krispy dengan produk sejenis lainnya adalah jamur

yang digunakan merupakan jamur hasil budidaya Growbox sehingga dapat

dijamin higienitasnya.

Page 77: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

60

b. Harga (price)

Harga yang dipasang untuk Growbox berkisar Rp 25.000 – Rp 75.000

yang dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Daftar Harga Growbox

Jenis Harga Keterangan

Growbox mini Rp 25.000 -Untuk semua warna -Harga untuk 4 buah = Rp 100.000 - Pembelian minimal 4 buah, dan kelipatan 4

Growbox jamur tiram putih Rp 40.000 - Growbox jamur tiram berwarna Rp 75.000 Warna pink, biru, kuning Growjar Rp 12.000 Sama seperti Growbox,

namun berukuran lebih kecil dan kemasannya berupa jar

Sumber : Dokumen CV IDEAS Indonesia (2016)

Hello Krispy terbagi menjadi dua kemasan yaitu kemasan 75 gram seharga

Rp 20.000 dan kemasan 200 gram seharga Rp 40.000. Sedangkan Mycotech

sampai saat ini belum dikomersilkan.

c. Lokasi (place)

CV IDEAS Indonesia memiliki kantor yang berlokasi di perkotaan

sehingga cukup strategis. Selain itu, lokasi penjualan Growbox berada di pusat

perbelanjaan di kota besar seperti Jakarta sehingga memiliki peluang yang bagus.

Sedangkan lokasi pemasok berbeda-beda dan cukup jauh yaitu di Cisarua-

Bandung, Cianjur, dan Yogyakarta.

Untuk menjangkau konsumen di kota-kota besar, Growbox juga bekerja

sama dengan beberapa outlet dengan sistem konsinyasi atau sistem titip.

Keuntungan yang didapat outlet atas penjualan Growbox bervariatif, untuk The

Goods Dept misalnya, mendapat laba sekitar 35%. Untuk lebih jelasnya, berikut

ditampilkan daftar outlet penjual Growbox :

Page 78: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

61

Tabel 14. Daftar Outlet Penjual Growbox

Outlet Lokasi

Bandung Siete Café* Jl Sumur Bandung No 20 Origin House & Kitchen* Jl Sumatra No. 21 Toko Organic* Jl. Riau No. 61 Pita – pita Gifts* a. RS. Boromeus

b. Lobby Gedung Elisabeth Jakarta The Goods Dept* a. Pondok Indah Mall 2, lantai 3, No. 321

b. Pacific Place, lantai 1, No. 1-2 c. Lotte Shopping Avenue, Level 1 Unit 1 F, No. 18-19

Natura Lova** Kalibata City Qioz Square SSG 0305 Transmart** a. Cilandak

b. Cempaka Putih Tangerang Selatan AEON Mall** Lantai 1, Area Lifestyle

Sumber :

*Dokumen CV IDEAS Indonesia (2015) *Facebook Growbox (2016) d. Promosi (promotion)

Pada awal berdirinya CV IDEAS Indonesia, kegiatan promosi hanya

dilakukan dari mulut ke mulut, promosi pribadi para direksi, serta mengikuti

pameran. Dan pada tahun berikutnya, dimulai promosi melalui :

- Media sosial yaitu instagram : @Growboxbdg dan facebook : Growbox

- Webiste : halogrowbox.com

- Pameran tingkat lokal dan nasional

Selain itu, CV IDEAS Indonesia juga berkolaborasi dengan berbagai pihak

dalam membuat makanan yang mengandung unsur jamur, yang kemudian

diunggah di media sosial masing-masing. Pihak-pihak yang berkolaborasi

mengenai makanan olahan berbahan jamur dengan beberapa pihak dengan akun

instagram antara lain : @dapurdesy, @kelincitertidur, @momy_mooi,

Page 79: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

62

@masa.de.pan, @nikufoods, @se.rasa, Mba Anitojoyo. Untuk memberi apresiasi

kepada pelanggan, CV IDEAS Indonesia sempat membagikan Growbox secara

cuma-cuma yang dilakukan di akun instagram Growbox, dimana mereka

berkolaborasi dengan pihak yang juga sedang mengadakan kegiatan bagi-bagi

produk gratis, seperti : @bagoesid, @botanina_id, @buumemorykeepers,

@flashy_shop, @geoffgirls, @hijacksandals, @hellodietrice, @herbsays.id,

@izemudesign, @jummakids, @menthilis, @my_mooi, @mksshoes,

@mamibelle_nursingwear, @nyonya_nursingwear, @nikufoods,

@asnarupa.omaanna, @peppercornsmonsterland, @rockybars, @signore.gift,

@spfulofsugar, @suppairs_, @porikeramik, dan @usandkindoflife. Bagi yang

beruntung akan mendapatkan sebuah Growbox dan sebuah produk dari masing-

masing akun tersebut.

2. Analisis STP (Segmenting, Targetting, Positioning)

Strategi pemasaran terdiri dari segmetation, targeting, dan positioning.

Segmenting yaitu upaya memetakan pasar dengan memilah-milah konsumen

sesuai persamaan di antara mereka seperti berdasarkan usia, tempat tinggal,

penghasilan, dan gaya hidup. Selanjutnya dilakukan targetting yaitu membidik

kelompok konsumen yang menjadi sasaran secara lebih spesifik. Langkah

berikutnya adalah melakukan positioning, yaitu suatu strategi dalam kegiatan

pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan (differents), keuntungan

(advantages), manfaat (benefit) yang membuat konsumen selalu ingat dengan

suatu produk. Analisis STP pada CV IDEAS Indonesia adalah sebagai berikut :

Page 80: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

63

a. Segmentating

CV IDEAS Indonesia memiliki segmentasi masyarakat perkotaan. Selain

itu, perusahaan juga menyasar masyarakat berpenghasilan menengah ke atas

yang melakukan pola hidup sehat.

b. Targetting

Target yang disasar adalah laki-laki dan perempuan usia 15 – 60 tahun.

Saat ini, persentase konsumen Growbox terdiri dari 56% wanita dan 44% pria.

Konsumen Growbox sebagian besar berusia 18-24 tahun, dengan persentase

27% wanita dan 19% pria. Untuk lebih detail dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 10. Konsumen Growbox berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia Sumber : Dokumen CV IDEAS Indonesia (2015)

c. Positioning

Positioning yang diterapkan pada Growbox adalah media tanam jamur

tiram yang dikemas di dalam kotak unik yang menghasilkan jamur tiram sehat dan

higienis. Growbox juga ingin mengajak masyarakat untuk mengenal asal

makanannya sendiri.

Page 81: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

64

c. Keuangan/Akuntansi

Modal awal yang dimiliki CV IDEAS Indonesia berasal dari patungan

antara keempat direktur yaitu sebesar Rp 2.000.000,00 namun saat itu belum

memiliki kantor. CV IDEAS Indonesia beberapa kali memenangkan kompetisi

wirausaha sehingga hadiah yang diterima digunakan untuk operasional

perusahaan. Selama 4 (empat) tahun berdiri, margin penjualan yang dihasilkan

relatif menunjukkan angka positif. Segala aktivitas keuangan dicatat dengan baik.

d. Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia pada CV IDEAS Indonesia dimulai dari

proses perencanaan. Dalam perencanaan ini, banyaknya tenaga kerja disesuaikan

dengan bagian yang ada yaitu bagian keuangan dan pemasaran, bagian

operasional, serta bagian desain dan riset. Untuk mewujudkan tenaga kerja sesuai

yang diharapkan, CV IDEAS Indonesia melakukan perekrutan dengan beberapa

tahap yaitu seleksi berkas dan wawancara. Pelamar pun tak hanya berasal dari

Bandung namun juga berasal dari Jakarta. Dari perekrutan tersebut berhasil

diperoleh karyawan yang diinginkan perusahaan. Seiring berjalannya waktu,

proses perekrutan dengan cara tersebut dinilai kurang efektif, sehingga perekrutan

beralih pada sistem rekomendasi hingga saat ini. Sistem rekomendasi yang

dimaksud adalah karyawan merupakan kerabat dari karyawan CV IDEAS

Indonesia yang telah direkomendasikan oleh yang bersangkutan untuk menempati

jabatan yang tersedia.

Setelah tahap perencanaan, dilanjutkan dengan tahap pengorganisasian.

Tenaga kerja akan ditempatkan pada jabatan masing-masing, serta diberi deskripsi

pekerjaan. Untuk bagian pemasaran dan keuangan, terdapat bagian creative

Page 82: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

65

strategist dan administrasi yang berada di bawah direktur pemasaran dan

keuangan. Sedangkan direktur operasional membawahi bagian operational

ranger.

Dalam pengarahan terhadap tenaga kerja yang ada, direktur utama

memiliki andil besar pada peran ini, dibantu oleh direktur bagian masing-masing.

Khusus untuk karyawan baru, akan dilakukan masa percobaan selama 3 (tiga)

bulan. Dalam masa percobaan tersebut, kinerja karyawan akan dinilai. Jika selama

3 (tiga) bulan tersebut kinerja yang bersangkutan dinilai baik, maka akan diangkat

menjadi karyawan tetap, namun jika dinilai kurang memuaskan maka akan

dipertimbangkan kembali menjadi karyawan di CV IDEAS Indonesia. Semua

karyawan diberikan pelatihan secara sederhana sesuai dengan bidang dan

pekerjaannya. Sistem penggajian dilakukan secara bulanan, kecuali untuk

volunteer penggajian dilakukan jika sedang ada kegiatan.

Pengendalian dan pengawasan di CV IDEAS Indonesia dipegang oleh

tiap-tiap direktur, dan tetap melibatkan direktur utama dalam praktiknya. Untuk

event bazar misalnya, direktur utama serta direktur keuangan dan pemasaran

beserta staffnya terjun langsung ke lapangan.

e. Produksi/Operasi

Kegiatan produksi dan operasi CV IDEAS Indonesia berpusat di kantor

yang beralamat di Jl Cisebe 1, Bandung. Jam operasional perusahaan berlangsung

Senin – Jumat pada pukul 09.00 – 17.00 yang berlaku untuk operasional online

maupun offline. Kegiatan produksi yang dijalankan antara lain menerima pasokan

baglog, memberi bibit jamur ke dalam baglog (jika dari pemasok belum

dimasukkan bibit), meletakkan dan mengatur baglog pada rak mini kumbung, dan

Page 83: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

66

mengemas baglog ke dalam kardus. Semua aktivitas produksi/operasi dipimpin

oleh manajer operasional.

f. Penelitian dan Pengembangan (Litbang)

CV IDEAS Indonesia belum memiliki fasilitas litbang secara mandiri.

Untuk keperluan litbang, dilakukan kerjasama antara CV IDEAS Indonesia

dengan BPPT khususnya dengan Dr Hardaning Pranamuda yang berasal dari Lab

Bioindustri pada awal tahun 2014. Riset kolaborasi ini berkonsentrasi kepada

Mycotech. Mycotech berawal pada tahun 2010 dimana BPPT sedang melakukan

riset pembuatan betaglukan dari jamur dan tidak sengaja menemukan fenomena

jamur yang dapat merekatkan media tanamnya (baglog). Namun karena temuan

tersebut bukan tujuan utama riset mereka, hal tersebut tidak dipublikasikan kepada

publik. Dengan riset kolaborasi ini CV IDEAS Indonesia mengembangkan

kembali temuan tersebut untuk diaplikasikan kepada masyarakat. Selama 6 bulan,

CV IDEAS Indonesia melakukan riset ini dengan dana terbatas, namun kedua

belah pihak sangat semangat untuk merealisasikan ide tersebut.

Adapun jenis kerjasama yang dilakukan antara CV IDEAS Indonesia dengan

BPPT dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Daftar Kerjasama CV IDEAS Indonesia dengan BPPT

Sumber : Dokumen CV IDEAS Indonesia (2016)

Page 84: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

67

5.1.2 Identifikasi Lingkungan Eksternal

5.1.2.1 Identifikasi Lingkungan Makro

Lingkungan makro merupakan lingkungan di luar perusahaan yang

mempengaruhi perusahaan secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan

makro CV IDEAS Indonesia antara lain :

a. Ekonomi

Faktor ekonomi memiliki dampak langsung terhadap berbagai strategi

yang diterapkan, misalnya dalam hal perpajakan dan inflasi.

CV IDEAS Indonesia telah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

yaitu No : 66.197.415.4-424.000. Berdasarkan peraturan yang berlaku yaitu PP

No 46 tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan UMKM, disebutkan bahwa yang

dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) adalah penghasilan dari usaha yang diterima

atau diperoleh wajib pajak dengan peredaran bruto (omzet) yang tidak melebihi

Rp 4,8 miliar dalam 1 tahun pajak. Adapun jumlah pajak yang harus dibayarkan

adalah 1% dari jumlah peredaran bruto (omzet).

Tingkat inflasi (persentasi pertambahan kenaikan harga) berbeda dari satu

periode ke periode lainnya, dan berbeda pula dari satu negara ke negara lain.

Adakalanya tingkat inflasi rendah, yaitu mencapai di bawah 2 atau 3 persen.

Tingkat inflasi yang moderat mencapai di antara 4-10 persen, sedangkan inflasi

yang sangat serius dapat mencapai tingkat beberapa puluh atau beberapa ratus

persen dalam setahun. Berikut ini rata-rata tingkat inflasi di Indonesia dalam

kurun waktu 2010 – 2015 :

Page 85: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

68

Tabel 16. Rata-rata Tingkat Inflasi Indonesia tahun 2010-2015

Tahun Rata – rata Tingkat Inflasi (%) 2010 5,12 % 2011 5,38 % 2012 4,27 % 2013 6,96 % 2014 6,41 % 2015 6,38 %

Sumber : http://www.bi.go.id/en/moneter/inflasi/data/Default.aspx, diolah (2016)

Berdasarkan tabel di atas, sejak awal berdirinya CV IDEAS Indonesia

yaitu 2012, Indonesia mengalami inflasi secara moderat atau sedang. Dalam

perjalanan bisnisnya, tingkat inflasi yang terjadi tidak berpengaruh signifikan

terhadap CV IDEAS Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan harga jual Growbox

yang selalu stabil sejak awal dibuat, yaitu Rp 40.000,00 untuk jamur tiram putih

dan Rp 75.000,00 untuk jamur tiram warna (pink, biru, kuning).

b. Sosial Budaya

Suatu bisnis perlu memperhatikan dampak yang terjadi karena adanya

kegiatan perusahaan tersebut, baik dampak positif maupun negatif. Sejauh ini,

belum ada dampak negatif yang berarti yang ditimbulkan oleh kegiatan bisnis CV

IDEAS Indonesia. CV IDEAS Indonesia sering melakukan kegiatan bersama

masyarakat khususnya anak-anak, yang bertujuan mengedukasi agar mereka lebih

peka mengenai jamur. Contoh kegiatan yang pernah dilakukan CV IDEAS

Indonesia ditunjukkan pada Tabel 17.

Page 86: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

69

Tabel 17. Kegiatan Sosial CV IDEAS Indonesia

Nama Peserta Lokasi Deskripsi Mushrom hunting 1

Anak-anak dan orang dewasa

TAHURA, Bandung Peserta berburu jamur yang tumbuh liar di sekitar lokasi, kemudian jamur tersebut dibuat spore-print – nya

Mushrom hunting 2

Babakan Siliwangi, Bandung

Mushrom hunting 3

Hutan Raya Bogor

Growschool Anak-anak Club Kembang Sebuah workshop tentang jamur dilengkapi dengan praktik pengamatan jamur

Cigarugak Highscope Bintaro

Sumber : Facebook Growbox (2016) Masyarakat kini sudah semakin cerdas akan arti kesehatan terutama

masyarakat kota yang sebagian besar berpendidikan tinggi. Mereka mulai beralih

dari makanan sampah kepada makanan yang lebih ramah bagi tubuh. Jamur

memiliki kandungan gizi sangat tinggi yang bermanfaat bagi kesehatan. Melihat

peluang tersebut, CV IDEAS Indonesia mengusung konsep untuk Growbox

sebagai media pembudidayaan bahan makanan sehat.

c. Politik, Pemerintahan, dan Hukum

Iklim politik yang ada dalam suatu pemerintahan mempengaruhi jenis

kebijakan yang akan berlaku. Kebijakan tersebut akan memberi dampak langsung

terhadap pelaku bisnis. Berdasarkan UU No. 20 tahun 2008, kriteria UMKM

dirinci pada Tabel 18.

Page 87: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

70

Tabel 18. Kriteria UMKM berdasarkan UU No. 20 tahun 2008

Pelaku Usaha Kekayaan Bersih (Rupiah)1) Hasil Penjualan Tahunan (Rupiah)

Usaha Mikro s.d 50.000.000 s.d 300.000.000 Usaha Kecil 50.000.000 – 500.000.000 300.000.000 – 2.500.000.000 Usaha Menengah

500.000.000 – 10.000.000.000

2.500.000.000 – 50.000.000.000

Sumber : http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/uu-bi/Documents/UU20Tahun2008UMKM.pdf (2008)

Keterangan : 1) Hasil pengurangan total nilai kekayaan usaha dengan total nilai kewajiban, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

Berdasarkan Tabel 18, maka saat ini CV IDEAS Indonesia termasuk

dalam kategori usaha kecil. Meskipun tergolong usaha kecil, persebaran Growbox

sudah mencapai luar negeri seperti Singapura, Amerika, Jepang, Malaysia,

Inggris, Polandia, Jerman, Hongkong, Rumania, Laos, Taiwan, Vietnam, dan

Australia. Sejauh ini negara dengan konsumen Growbox terbanyak adalah

Singapura, karena CV IDEAS Indonesia pernah mengadakan pameran di negara

tersebut dan semua stok Growbox habis terjual. Negara konsumen Growbox yang

memiliki kebijakan ekspor paling ketat adalah Australia, sehingga hal itu

membuat CV IDEAS Indonesia kesulitan untuk mengirim Growbox ke Australia.

d. Teknologi

Di zaman yang modern ini, menuntut semua pihak khususnya perusahaan

untuk dapat menguasai teknologi yang ada dalam menjalankan bisnisnya. Pada

CV IDEAS Indonesia, teknologi lebih banyak digunakan dalam hal keuangan,

penjualan, dan pemasaran. Sebagai perusahaan kecil, hal yang perlu dilakukan

untuk keberlangsungan bisnis adalah memanfaatkan teknologi sebaik mungkin.

Page 88: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

71

5.1.2.2 Identifikasi Lingkungan Industri

Lingkungan industri merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi

persaingan dalam suatu industri, yang terdiri dari aspek kompetisi (persaingan

antar perusahaan saingan, ancaman adanya produk substitusi, dan ancaman

masuknya pendatang baru), daya tawar pemasok, dan daya tawar konsumen.

Identifikasi lingkungan industri CV IDEAS Indonesia antara lain :

a. Aspek Kompetisi

Kompetisi dalam berbisnis merupakan sesuatu yang dapar dihindari.

Setiap perusahaan akan berlomba-lomba melakukan strategi bisnisnya agar

memenangkan kompetisi.

Sebagai produk yang masih terbilang baru, tidak menutup adanya pesaing

baru yang hampir mirip dengan Growbox, salah satunya adalah Ganesha Mycosoft

yang berlokasi di Bandung. Ganesha Mycosoft merupakan produk yang dikelola

oleh sebuah kelompok petani jamur yang sudah diberi pelatihan. Media yang

digunakan menggunakan serbuk kayu, dengan kemasan menggunakan botol selai

berbahan kaca. Kemasan tersebut juga sudah diberi label dengan merek Ganesha

Mycosoft dan minimal pembelian 1 botol. Kemasan yang menggunakan dari botol

selai kaca merupakan kemasan yang sudah banyak digunakan oleh petani jamur.

Bisnis ini menjual beberapa jenis bibit jamur dengan harga berbeda tersaji pada

Tabel 19.

Page 89: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

72

Tabel 19. Jenis Bibit Jamur Produk Ganesha Mycosoft

Jenis Harga / Botol Jamur Tiram Rp 25.000 Jamur Kuping Rp 30.000 Jamur Shitake Rp 30.000 Jamur Champignon Rp 40.000 Jamur Merang Rp 50.000

Sumber : https://pusatjamur.wordpress.com (2015) Pada tahun 2016 CV IDEAS Indonesia juga membuat Growjar yang

merupakan produk diversifikasi dari Growbox yang hampir serupa dengan

Ganesha Mycosoft, yaitu media tanam jamur tiram dengan kemasan botol selai,

dan diberi harga Rp 12.000/botol. Meskipun demikian, Ganesha Mycosoft masih

belum dapat menyaingi produk CV IDEAS Indonesia yang memiliki lebih banyak

keunggulan sehingga pesaing tersebut belum cukup menggeser kedudukan

Growbox dan Growjar sebagai top of mind product.

b. Daya Tawar Pemasok

Pemasok yang bermitra dengan CV IDEAS Indonesia sejumlah 3 (tiga)

pemasok untuk produk Growbox. Pemasok terdiri dari pemasok baglog dan bibit

jamur yang berasal dari Bandung, Cianjur, serta Yogyakarta. Ketiga pemasok

tersebut merupakan pemasok terpilih yang dimiliki CV IDEAS Indonesia. CV

IDEAS Indonesia diuntunungkan dengan adanya ketiga pemasok tersebut karena

jika salah satu pemasok tidak dapat memenuhi permintaan pasokan dapat

dialihkan kepada pemasok lainnya. CV IDEAS Indonesia pun memiliki banyak

referensi pemasok sehingga diharapkan dapat mengantisipasi kekurangan

pasokan. Maka dari itu, daya tawar pemasok terhadap CV IDEAS Indonesia

masih tidak begitu tinggi.

Page 90: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

73

c. Daya Tawar Konsumen

Konsumen Growbox pada umumnya merupakan konsumen yang masih

awam terhadap produk ini. Maka dari itu, perlu dilakukan penjelasan singkat

kepada calon konsumen mengenai Growbox untuk meyakinkan mereka. Namun

hal itu tidak menjadikan sebuah kendala karena sebagian besar calon konsumen

akan membeli setelah diberikan penjelasan produk. Banyak dari mereka yang

tertarik dengan Growbox karena belum pernah menjumpai produk seperti ini

sebelumnya. Hal ini menandakan daya tawar konsumen terhadap Growbox masih

relatif rendah.

5.2 Identifikasi Faktor – faktor Internal dan Eksternal CV IDEAS Indonesia

Identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal CV IDEAS Indonesia

merupakan bagian dari identifikasi lingkungan internal dan eksternal CV IDEAS

Indonesia. Hasil wawancara penulis terhadap pakar internal dibuat menjadi poin-

poin (yang dibahas dalam lingkungan internal dan eksternal CV IDEAS

Indonesia), kemudian direksi CV IDEAS Indonesia memilih poin-poin yang

merupakan poin krusial dan paling berpengaruh terhadap pengembangan usaha

CV IDEAS Indonesia. Poin-poin krusial yang terpilih tersebut dijadikan sebagai

faktor-faktor internal dan eksternal CV IDEAS Indonesia. Faktor-faktor internal

digolongkan menjadi kekuatan dan kelemahan, sedangkan faktor-faktor eksternal

digolongkan menjadi peluang dan ancaman. Penentuan kekuatan, kelemahan,

peluang, dan ancaman merupakan hasil dari kuesioner yang diberikan penulis

kepada para narasumber (pakar internal dan pakar eksternal) yang dapat dilihat

pada Lampiran 5. Penggunaan pakar eksternal pada penentuan kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman berfungsi untuk menunjang objektivitas hasil

Page 91: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

74

kuesioner, sedangkan pada penentuan poin-poin krusial yang hanya melibatkan

direksi CV IDEAS Indonesia (pakar internal) dikarenakan hanya pihak CV

IDEAS Indonesia yang mengetahui betul keadaan CV IDEAS Indonesia.

5.2.1 Identifikasi Faktor - faktor Internal Utama

Faktor – faktor internal utama merupakan faktor yang mempengaruhi

perusahaan secara langsung, yang telah dipilih oleh direksi CV IDEAS Indonesia

sebagai faktor krusial internal. Faktor tersebut antara lain :

a. Pembuatan rencana oleh pimpinan perusahaan

Hirarki perencanaan terdiri dari visi-misi, tujuan, strategi, kebijakan, prosedur

dan aturan, program, dan anggaran (Solihin, 2012).

Hal yang ingin dicapai melalui visi CV IDEAS Indonesia yaitu berkolaborasi

untuk Indonesia yang dapat berkelanjutan dan mandiri dalam hal pangan

khususnya. Dalam misinya, perusahaan ini membidik kaum urban sebagai

konsumen Growbox dengan mengolaborasikan berbagai disiplin ilmu dalam

mengolah budidaya jamur dimana tujuannya adalah merubah pandangan

pertanian jamur menjadi hal yang memiliki nilai tambah tinggi dengan cara yang

kreatif. Salah satu strategi yang dilakukan CV IDEAS Indonesia adalah

pengembangan produk yaitu menambah varian jamur tiram (jamur tiram kuning,

jamur tiram biru, jamur tiam pink). Konsentrasi CV IDEAS lebih banyak tertuju

pada segi produk, sehingga kebijakan yang diambil sebagian besar mengarah

pada pengembangan produk baik dari produk itu sendiri maupun kolaborasi

produk tersebut. Prosedur dan aturan yang dimiliki perusahaan ini disusun oleh

pimpinan perusahaan secara terperinci setiap bagiannya. CV IDEAS Indonesia

memiliki program yang menyasar anak-anak dimana tujuannya agar anak

Page 92: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

75

menghargai dan mengetahui asal makanan yang mereka konsumsi. Anggaran

pelaksanaan aktivitas perusahaan diatur oleh Direktur Pemasaran dan Keuangan.

b. Jangkauan pasar perusahaan

Jangkauan pasar Growbox terus berkembang dimana persebaran konsumen

Growbox menjangkau banyak daerah di Indonesia. Pada awal berdirinya

perusahaan, jangkauan pasar Growbox masih berada di Bandung dan sekitarnya,

Daerah yang paling banyak menjadi konsumen Growbox antara lain Bandung,

Jakarta, Bali, Yogyakarta, Surabaya, Bekasi, dan Bogor. Sementara konsumen

lainnya berasal dari Tangerang, Malang, Semarang, Depok, Cimahi, Medan,

Makassar, Bandung, Tasikmalaya, Cirebon, Palembang, Padang, Pontianak,

Balikpapan, Serang, Ponorogo, Surakarta, Timika, Samarinda, Magelang,

Sukoharjo, Sintang, Sukabumi, Lhokseumawe, Jambi, Padalarang, dan

Pandeglang. Selain itu, Growbox juga sudah merambah ke luar negeri seperti

Singapura, Amerika, Jepang, Malaysia, Inggris, Polandia, Jerman, Hongkong,

Rumania, Laos, Taiwan, Vietnam, China, dan Australia.

c. Efektivitas bagian penjualan perusahaan

Bagian penjualan CV IDEAS Indonesia dijalankan oleh seorang Direktur

Keuangan dan Pemasaran serta seorang sales. Meskipun hanya dijalankan oleh

dua orang, namun jika diperlukan akan ditambahkan pekerja lepas atau freelance

yang akan membantu kegiatan penjualan saat diadakan pameran.

d. Kualitas produk dan layanan konsumen

Untuk menjaga kepuasan pelanggan, kualitas produk serta layanan konsumen

merupakan hal yang penting.

Page 93: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

76

Dalam menjaga kualitas Growbox, perawatan dilakukan mulai dari baglog pada

kumbung sederhana yang ada di kantor CV IDEAS Indonesia. Jika terdapat

baglog yang terlalu cepat ditumbuhi jamur maka baglog tersebut tidak digunakan

untuk Growbox. Begitu pula pada proses pengemasan, dilakukan dengan cermat

dan teliti untuk menghindari kerusakan.

Konsumen Growbox diberi kemudahan untuk mendapatkan pelayanan dari CV

IDEAS Indonesia melalui beberapa media. Layanan konsumen yang dimiliki CV

IDEAS Indonesia dapat diakses pada nomor telepon, surat elektronik, website,

dan media sosial (Facebook, Instagram, Twitter).

e. Penganggaran pemasaran

Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam

bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan

perusahaan untuk periode tertentu di masa yang kan datang. Anggaran sering pula

disebut sebagai rencana keuangan (Umar, 2010).

Kegiatan keuangan yang dilakukan CV IDEAS Indonesia sudah cukup baik,

salah satunya adalah pembuatan anggaran pemasaran. Penganggaran pemasaran

dilakukan dengan memperhatikan hal-hal yang paling penting hingga yang kurang

penting untk efisisensi pengeluaran.

f. Penurunan persentase peningkatan penjualan

Tingkat penjualan adalah salah satu yang faktor mempengaruhi berjalannya

suatu perusahaan. Secara keseluruhan, tingkat penjualan Growbox mengalami

fluktuatif dan cenderung meningkat, namun peningkatan tersebut semakin

menurun. Hal tersebut dapat dilihat pada rata-rata omzet penjualan Growbox yang

disajikan pada Tabel 20.

Page 94: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

77

Tabel 20. Rata-rata Omzet Penjualan Growbox tahun 2012 – 2015

Tahun Rata – rata per Tahun (rupiah) Rata – rata per Bulan (rupiah) 2012 12.000.000 1.000.000 2013 205.200.000 17.100.000 2014 656.477.500 54.706.458 2015 781.310.000 65.109.167

Sumber : Dokumen CV IDEAS Indonesia, diolah (2016)

Meskipun meningkat, namun angka di atas masih belum mencapai target

yang diinginkan oleh direksi CV IDEAS Indonesia sehingga menjadikannya salah

satu kelemahan.

g. Pendanaan perusahaan

Untuk mendirikan usaha ini, modal yang dimiliki berasal dari iuran para

pimpinan perusahaan dan terkumpul dana sekitar Rp 2.000.000. Menurut Robbi,

Direktur Operasional CV IDEAS Indonesia, angka tersebut terbilang cukup untuk

memulai usaha Growbox, namun untuk mengembangkan usaha membutuhkan

dana yang lebih besar dari dana yang masuk saat ini. Untuk mengatasi dana yang

terbatas, CV IDEAS Indonesia melakukan kerjasama dengan beberapa pihak.

h. Fasilitas produksi perusahaan

Kegiatan produksi CV IDEAS Indonesia masih berada di kantor pusat, karena

belum memiliki cabang atau tempat produksi secara khusus. Fasilitas produksi

yang ada saat ini dapat dilihat pada Lampiran 9.

i. Ketrampilan SDM

Sumber daya manusia (SDM) merupakan asset perusahaan yang sangat

berharga sehingga keahlian SDM menjadi sangat penting untuk berjalannya CV

IDEAS Indonesia. SDM pada CV IDEAS Indonesia terbagi menjadi para direktur

dan para karyawan. Karyawan yang ada pada perusahaan ini harus sesuai dengan

kriteria yang diinginkan terutama dalam hal ketrampilan. Sebagai contoh, pada

Page 95: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

78

bagian produksi terdapat operational ranger yang sangat cekatan dan dapat

bekerja dengan cepat dan tepat. Dalam pemasaran dan keuangan pun memiliki

karyawan yang mumpuni. Sedangkan pada riset, CV IDEAS Indonesia

bekerjasama dengan ilmuwan dengan latar belakang doktor lulusan luar negeri.

Dengan demikian, ketrampilan yang dimiliki tenaga kerja perusahaan ini dapat

menjadikan CV IDEAS Indonesia berkembang.

j. Fasilitas penelitian dan pengembangan (litbang) perusahaan

Selama menjalankan usaha, CV IDEAS Indonesia belum memiliki fasilitas

litbang pribadi dan masih mengandalakan kerjasama dengan Balai Pengkajian dan

Penerapan Teknologi (BPPT) dimana fasilitas pada BPPT cukup menunjang untuk

penelitian mereka. Meski demikian, kegiatan riset mereka sedikit memiliki

kendala yaitu jarak BPPT yang berbeda wilayah dengan kantor pusat CV IDEAS

Indonesia yaitu di Tangerang Selatan. Hal ini menyebabkan pengeluaran untuk

transportasi riset menjadi membengkak.

5.2.2 Identifikasi Faktor - faktor Eksternal Utama

Faktor – faktor eksternal utama merupakan faktor yang mempengaruhi

perusahaan secara tidak langsung, yang telah dipilih oleh direksi CV IDEAS

Indonesia sebagai faktor krusial yang berasal dari luar perusahaan. Faktor tersebut

antara lain :

a. Pajak UMKM

Pajak merupakan bagian dari sumber pengashilan negara, dan salah satu

sumber pajak berasal dari penghasilan UMKM. Menurut PP No. 46 tahun 2013,

pajak yang dikenakan untuk UMKM sebesar 1% x omzet. Dengan besaran pajak

Page 96: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

79

tersebut, maka dapat dilihat kisaran pajak yang dibayar CV IDEAS Indonesia

pada Tabel 21.

Tabel 21. Kisaran Pajak CV IDEAS Indonesia

Tahun Rata – rata per Tahun (Rupiah) Kisaran Pajak (Rupiah) 2012 12.000.000 120.000 2013 205.200.000 2.052.000 2014 656.477.500 6.564.775 2015 781.310.000 7.813.100

Sumber : Dokumen CV IDEAS Indonesia, diolah (2016)

Berdasarkan Tabel 21, kisaran pajak dengan angka tersebut relatif kecil dan

sehingga meringankan CV IDEAS Indonesia untuk membayar pajak secara rutin.

b. Mengikuti gaya hidup masyarakat

Sebuah produk akan memiliki banyak peminat jika selalu mengikuti

perkembangan zaman yang terjadi khsusunya perkembangan gaya hidup. Saat ini

masyarakat sudah semakin cerdas dalam memilih gaya hidup salah satunya gaya

hidup sehat, misalnya dengan memilih bahan makanan yang higienis. Jamur tiram

yang dipanen pada Growbox dapat dijamin higienitasnya karena tidak terlalu

melibatkan banyak pihak dalam proses menuju tangan konsumennya jika

dibandingkan dengan jamur tiram yang dijual di pasar. Idealnya, hanya 1-2

individu yang melakukan kontak langsung dengan jamur tiram yang dipanen pada

Growbox sehingga meminimalisir hal yang tidak diinginkan seperti kontaminasi

bakteri atau virus.

Selain itu, masyarakat khususnya kaum urban sudah banyak yang

menggemari bertanam secara praktis terutama menanam tanaman pangan. Dengan

kemasan yang dirancang sedemikian rupa, memungkinkan Growbox dapat

diletakkan di setiap sudut ruangan dengan tetap memperhatikan kelembaban yang

Page 97: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

80

dibutuhkan sehingga memudahkan konsumen untuk membudidayakan bahan

makanannya sendiri.

c. Kebijakan pemerintah

Kebijakan ekspor merupakan salah satu kendala yang dialami CV IDEAS

Indonesia. Permintaan akan Growbox banyak yang berdatangan dari luar negeri,

namun kebijakan ekspor di beberapa negara khususnya di Australia menurut

direksi CV IDEAS Indonesia sangatlah ketat sehingga cukup menyulitkan

perusahaan. Growbox juga sering dibawa ke mancanegara melalui jalur per

orangan yang akan ke luar negeri.

Selain itu, terdapat kebijakan dari pemerintah kota Bandung kepada UMKM

di kota Bandung, salah satunya CV IDEAS Indonesia, yaitu akan mempromosikan

perusahaan tersebut. Namun sampai saat ini kebijakan itu hanya wacana, sehingga

CV IDEAS Indonesia melakukan promosi secara mandiri.

d. Peranan teknologi informasi dan komunikasi

Pada era serba canggih seperti saat ini, teknologi informasi dan komunikasi

(TIK) tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia, begitu pula pada aktivitas

suatu perusahaan. TIK pada CV IDEAS Indonesia memiliki peranan yang sangat

penting, antara lain :

Page 98: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

81

- Pemasaran dan penjualan

Pada awal berdirinya, Growbox belum dipasarkan melalui online secara

resmi. Salah satu media yang digunakan yang berbasis teknologi adalah

melalui fitur Blackberry Messenger (BBM) dan media sosial para pendiri

CV IDEAS Indonesia. Pada tahun berikutnya, Growbox memiliki akun

Facebook sendiri untuk keperluan pemasaran dan saat ini pembelian

Growbox bisa dilakukan melalui website. Salah satu media sosial yang

dapat dimanfaatkan untuk penjualan dan tidak memerlukan biaya adalah

Instagram, dan disitulah Growbox menggunakan aplikasi tersebut untuk

menjangkau konsumen di seluruh Indonesia bahkan luar negeri.

Berdasarkan data yang diperoleh, penjualan Growbox lebih banyak

dihasilkan dari media online dibandingkan offline.

- Keuangan

TIK memudahkan CV IDEAS Indonesia dalam melakukan pencatatan

keuangan, misalnya yaitu melakukan pencatatan keuangan pada komputer

sehingga lebih terstruktur, efektif dan efisien.

e. Membuat produk daur ulang (Mycotech)

Bekerja sama dengan BPPT, CV IDEAS Indonesia melakukan riset

kolaborasi untuk mengkomersilkan sebuah produk berbahan baku limbah media

tanam baglog, yaitu Mycotech. Jika pada perusahaan lain bisa saja limbah media

tanam tidak digunakan, maka CV IDEAS Indonesia memanfaatkan kembali media

tanam tersebut sehingga tercipta zero residu.

Page 99: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

82

f. Keunggulan produk

Menurut Hill dan Jones (2004) dalam Ismail (2012), perusahaan senantiasa

harus mengembangkan distinctive competencies agar perusahaan dapat meraih

keunggulan kompetitif. Distinctive competencies merupakan keunggulan spsesifik

yang dimiliki perusahaan yang memungkinkan perusahaan melakukan diferensiasi

produk mereka terhadap produk pesaing atau memiliki biaya lebih rendah (lower

costs) dibanding pesaing, sehingga perusahaan tersebut akan memiliki keunggulan

bersaing/kompetitif (competitive advantage).

Growbox merupakan pelopor produk budidaya jamur tiram di dalam kotak

kardus, dimana belum ada perusahaan yang memiliki produk yang sama dengan

Growbox. Meskipun demikian, terdapat produk budidaya jamur tiram dimana

media tanam jamur tersebut diletakkan di dalam botol, namun produk tersebut

belum terlalu komersil dan belum dapat mengungguli eksistensi Growbox. Hal ini

mengindikasikan bahwa Growbox memiliki keunggulan kompetitif.

g. Lokasi pemasok berbeda-beda

Pemasok merupakan komponen yang mempunyai andil besar dalam membuat

Growbox. Dikarenakan CV IDEAS Indonesia belum membuat baglog secara

mandiri, maka baglog perlu didatangkan oleh pemasok. CV IDEAS Indonesia

sangat selektif dalam mencari pemasok, dan telah menyeleksi puluhan pemasok.

Kini, CV IDEAS Indonesia memiliki 3 (tiga) pemasok yang terdiri dari pemasok

baglog dan bibit jamur. Baglog didatangkan dari Bandung, sedangkan bibit jamur

berasal dari Cianjur (bibit jamur tiram putih) dan Yogyakarta (bibit jamur tiram

berwarna). Lokasi pemasok yang berbeda-beda cukup menyulitkan manajemen

Page 100: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

83

CV IDEAS Indonesia karena mengurangi efisiensi pengadaan barang pasokan

dalam segi biaya.

h. Konsumen mayoritas berasal dari kota besar

Suatu wilayah biasanya memiliki gaya hidup yang berbeda dengan wilayah

lain, begitu pula dalam hal konsumsi suatu barang. Masyarakat desa umumnya

masih kurang tertarik dengan produk seperti Growbox dikarenakan berbagai hal,

berbeda dengan masyarakat kota dimana cenderung lebih kosumtif. Pendapatan

rata-rata perkapita masyarakat kota (khususnya kota besar) yang lebih besar

dibanding di desa merupakan keuntungan tersendiri bagi CV IDEAS Indonesia

karena menjadikan peluang konsumsi Growbox di kota besar lebih tinggi

dibanding di desa. Per tahun 2016, konsumen terbanyak berasal dari Jakarta

disusul dengan Bandung dan Makassar.

Di kota Bandung, penduduk dengan pengeluaran cukup tinggi memiliki

persentase paling banyak, seperti yang ditampilkan pada Tabel 22.

Tabel 22. Penduduk Kota Bandung menurut Kelompok Pengeluaran Tahun 2013 2014

Kelompok Pengeluaran (Rupiah)

Persentase Jumlah Penduduk (%)

2013 2014

< 299.000 0,54 % 2,43%

300.000 – 499.000 9,37 % 16,51 %

500.000 – 749.000 14,78 % 19,23 %

750.000 – 999.000 11,5% 12,37%

> 1.000.000 63,82% 49, 46%

Total 100% 100% Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasioal 2013-2014, BPS Kota Bandung (2015)

Berdasarkan data di atas, menunjukkan bahwa penduduk kota Bandung

sebagian besar mampu mengeluarkan dana yang cukup besar untuk konsumsinya.

Page 101: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

84

Hal ini menjadikan sebuah peluang bagi CV IDEAS Indonesia dalam menjangkau

konsumen khususnya konsumen lokal.

i. Loyalitas konsumen

Sebuah produk dinyatakan dapat diterima di masyarakat apabila konsumen

dapat setia terhadap produk tersebut. Sebagai produk inovatif, Growbox sudah

dapat diterima di masyarakat luas dan loyalitas konsumen Growbox cukup tinggi.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari direksi CV IDEAS Indonesia,

sebanyak 60% konsumen Growbox akan membeli kembali produk tersebut.

5.2.3 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Faktor – faktor internal utama yang telah diidentifikasi menjadi kekuatan

dan kelemahan, selanjutnya dilakukan pemberian bobot dan rating untuk masing-

masing faktor sehingga akan terlihat skor total yang tercantum pada Matriks

Internal Factor Evaluation (IFE). Nilai skor yang diperoleh dapat memberikan

gambaran tentang faktor utama yang menjadi kekuatan utama bagi CV IDEAS

Indonesia. Matriks IFE CV IDEAS Indonesia tersaji pada Tabel 23.

Page 102: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

85

Tabel 23. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) CV IDEAS Indonesia

Faktor-faktor Internal Utama Rating Rata-rata

Bobot Rata-rata

Skor

Kekuatan Pembuatan rencana oleh pimpinan perusahaan 3,6 0,102 0,368 Jangkauan pasar perusahaan 3,6 0,108 0,388 Efektivitas bagian penjualan perusahaan 3,6 0,098 0,352 Kualitas produk dan layanan konsumen 3,4 0,113 0,386 Penganggaran pemasaran 3,2 0,102 0,327 Ketrampilan SDM 3,6 0,098 0,352 Fasilitas produksi perusahaan 3 0,092 0,276 Sub Total 2,449 Kelemahan Penurunan persentase peningkatan penjualan 1,8 0,103 0,186 Pendanaan perusahaan 1,6 0,086 0,137 Fasilitas litbang perusahaan 1,4 0,098 0,137 Sub Total 0,460 TOTAL 2,909

Sumber : Data Primer, diolah (2016)

Berdasarkan pengolahan data pada matriks Internal Factor Evaluation

(IFE) CV IDEAS Indonesia, kekuatan yang memiliki skor paling tinggi adalah

jangkauan pasar perusahaan (skor = 0,388). Dengan pemasaran yang baik,

Growbox sudah menyebar baik di dalam maupun luar negeri sehingga dapat

dijadikan modal untuk mengembangkan pasar yang lebih luas lagi.

Kekuatan tertinggi kedua yaitu kualitas produk dan layanan konsumen

(skor = 0,386). Produk yang berkualitas dan layanan konsumen yang baik

merupakan keinginan dari sebagian besar konsumen sehingga konsumen dapat

setia pada suatu produk, dalam hal ini Growbox.

Kekuatan tertinggi ketiga adalah pembuatan rencana oleh pimpinan

perusahaan (skor = 0,368). Dengan perencanaan CV IDEAS Indonesia yang

matang dalam setiap aspek, maka menghasilkan hasil yang memuaskan pula.

Page 103: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

86

Contohnya seperti matangnya perencanaan pemasaran yang menghasilkan luasnya

jangkauan pasar Growbox.

Kekuatan tertinggi keempat dan kelima yaitu efektivitas bagian penjualan

perusahaan dan ketrampilan SDM yang memiliki skor sama (skor = 0,352).

Bagian penjualan CV IDEAS Indonesia bekerja secara efektif, sehingga penjualan

produk khususnya Growbox meningkat tiap tahunnya yang tentunya

menghasilkan keuntungan untuk CV IDEAS Indonesia. Ketrampilan SDM CV

IDEAS Indonesia sudah baik sehingga dapat menangani semua pekerjaan dengan

baik. Hal ini akan mempermudah CV IDEAS Indonesia menjalankan usaha

karena SDM merupakan asset terpenting sebuah organisasi.

Kekuatan urutan keenam yaitu penganggaran pemasaran (skor = 0,327).

Penganggaran yang sudah baik khususnya pada bagian pemasaran merupakan hal

yang penting untuk CV IDEAS Indonesia. Dengan adanya anggaran pemasaran

yang efektif, CV IDEAS Indonesia telah memperoleh pemasukan yang cukup

besar.

Kekuatan terkecil yang dimiliki CV IDEAS Indonesia yaitu failitas

produksi yang digunakan (skor = 0,276). CV IDEAS Indonesia menjalankan

usahanya dengan menyewa sebuah rumah yang tidak terlalu besar, dengan

peralatan yang cukup lengkap. Dengan memanfaatkan fasilitas yang ada dengan

maksimal, CV IDEAS Indonesia tetap dapat melakukan kegiatan produksi.

Selain kekuatan, terdapat pula kelemahan yang dimiliki CV IDEAS

Indonesia. Kelemahan kecil CV IDEAS Indonesia adalah penurunan persentase

peningkatan penjualan (skor = 0,186). Meskipun meningkat, namun peningkatan

tersebut semakin menurun tiap tahunnya. Kelemahan utama CV IDEAS Indonesia

Page 104: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

87

yaitu pendanaan perusahaan dan fasilitas litbang perusahaan dengan skor sama

(skor = 0,137). Dengan keterbatasan dana yang ada, mengharuskan CV IDEAS

Indonesia bekerja sama dengan beberapa pihak. Produk Mycotech yang masih

tahap percobaan melakukan produksinya pada sebuah laboratorium milik Badan

Pusat Pengkajian Teknologi yang berada di Tangerang Selatan. CV IDEAS

Indonesia belum memiliki fasilitas litbang sendiri sedangkan Mycotech kini mulai

dipresentasikan di beberapa tempat salah satunya Institut Teknologi Bandung

yang menimbulkan potensi banyak pihak yang ingin bekerjasama dengan CV

IDEAS Indonesia.

5.2.4 Matriks External Factor Evaluation (EFE)

Faktor eksternal perusahaan terdiri dari peluang dan ancaman yang terjadi

pada kegiatan perusahaan. Hasil identifikasi faktor eksternal CV IDEAS

Indonesia disusun dalam bentuk matriks EFE untuk mengetahui bobot dan rating

masing-masing narasumber sehingga dapat dilihat seberapa faktor-faktor tersebut

menentukan tingkat keberhasilan strategi pengembangan usaha CV IDEAS

Indonesia. Matriks EFE dapat dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24. Matriks External Factor Evaluation (EFE) CV IDEAS Indonesia

Faktor-faktor Eksernal Utama Rating Rata-rata

Bobot Rata-rata

Skor

Peluang Pajak UMKM 2,4 0,115 0,276 Mengikuti gaya hidup masyarakat 2,8 0,121 0,338 Peranan teknologi informasi dan komunikasi 3,6 0,135 0,485 Membuat produk daur ulang (Mycotech) 2,8 0,118 0,330 Keunggulan produk 3,2 0,119 0,382 Konsumen mayoritas berasal dari kota besar 3,4 0,097 0,330 Loyalitas konsumen 2,6 0,131 0,340 Sub Total 2,482 Ancaman

Page 105: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

88

Kebijakan pemerintah 2 0,075 0,150 Lokasi pemasok berbeda-beda 1,8 0,089 0,159 Sub Total 0,309 TOTAL 2,791

Sumber : Data Primer, diolah (2016)

Berdasarkan matriks External Factor Evaluation (EFE) CV IDEAS

Indonesia, peluang terbesar yang mempengaruhi usaha yaitu peranan teknologi

informasi dan komunikasi (TIK) (skor = 0,485). Perkembangan TIK yang pesat

melancarkan segala kegiatan usaha CV IDEAS Indonesia.

Peluang urutan kedua adalah keunggulan produk (skor = 0,382). Growbox

yang memiliki banyak kelebihan akan dapat dengan mudah menarik perhatian

konsumen untuk membeli dan membudidayakan.

Peluang urutan ketiga yaitu loyalitas konsumen (skor = 0,340). Konsumen

yang tetap setia khususnya terhadap Growbox memiliki pengaruh yang tinggi

pada perumusan strategi yang akan dilakukan CV IDEAS Indonesia.

Peluang urutan keempat adalah gaya hidup masyarakat (skor = 0,338).

Meningkatnya gaya hidup sehat masyarakat ditangkap dengan baik oleh CV

IDEAS Indonesia dan diimplementasikan melalui konsep produk Growbox.

Dengan mengikuti perkembangan gaya hidup , maka suatu prosuk dapat mudah

diterima terutama oleh masyarakat perkotaan yang menajadi segmentasi

perusahaan.

Peluang urutan kelima dan keenam adalah membuat produk daur ulang

(Mycotech) dan konsumen mayoritas berasal dari kota besar dengan skor sama

(skor = 0,330). Dengan adanya Mycotech yang belum pernah diproduksi oleh

perusahaan lain, menjadikan peluang yang baik dan memberi nilai tambah di mata

konsumen. Masyarakat kota besar sebagian besar sudah teredukasi dengan baik,

Page 106: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

89

sehingga dapat dengan cepat memahami bahwa konsep yang dimiliki Growbox

baik untuk hidup masyarakat.

Peluang terkecil yang mempengaruhi CV IDEAS Indonesia yaitu pajak

UMKM (skor = 0,276). Besaran pajak untuk UMKM yang hanya 1% dari omzet

cukup terjangkau untuk CV IDEAS Indonesia. Angka tersebut merupakan

peluang untuk merumuskan strategi khusunya strategi intensif dan diversifikasi

tanpa mengkhawatirkan omzet berkurang dalam jumlah besar karena terpotong

pajak.

CV IDEAS Indonesia juga mengalami ancaman, dimana ancaman utama

yang dimiliki perusahaan ini yaitu lokasi pemasok yang berbeda-beda (skor =

0,159). Pemasok untuk produk Growbox yang berasal dari 3 wilayah sehingga

membuat biaya pengiriman menjadi lebih besar. Selain itu, kendala cuaca yang

dapat berbeda-beda pada tiap wilayah berpotensi menyebabkan kualitas bahan

baku Growbox (media tanam) menjadi kurang berkualitas. CV IDEAS Indonesia.

Ancaman kecil CV IDEAS Indonesia yaitu kebijakan pemerintah (skor = 0,150).

Kebijakan pemerintah yang cukup berpengaruh yaitu mengenai ekspor pada

negara Australia, dimana Australia memiliki kebijakan yang sangat ketat terhadap

barang yang masuk ke negara tersebut. Ancaman ini tidak begitu menimbulkan

masalah karena Growbox juga memiliki konsumen dari negara lain.

5.3 Analisis Posisi CV IDEAS Indonesia 5.3.1 Matriks Grand Strategy

Skor yang sudah dihasilkan dari matrik IFE dan matriks EFE selanjutnya

diolah pada matriks Grand Strategy sehingga akan diketahui posisi CV IDEAS

Indonesia. Berdasarkan pada penghitungan skor pada matriks IFE, didapat bahwa

Page 107: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

90

total skor untuk kekuatan dan kelemahan berturut-turut sebesar 2,415 dan 0,584.

Sedangkan pada matriks EFE menghasilkan total skor peluang yaitu 2,440 dan

total skor ancaman yaitu 0,311. Masing – masing total skor kekuatan, kelemahan,

peluang, dan ancaman dihitung menggunakan rumus untuk mengetahui posisi CV

IDEAS Indonesia pada matriks Grand Strategy, seperti yang tertera pada Tabel

25.

Tabel 25. Matriks Grand Strategy CV IDEAS Indonesia

TOTAL Internal

Kekuatan (S) 2, 449 Kelemahan (W) 0, 460 + 2, 909

Ekstenal Peluang (O) 2, 482 Ancaman (T) 0, 309 + 2, 791 Sumbu X = S + (-W) Sumbu Y = O + (-T) = 2,449 + (-0,460) = 1, 989

= 2,482 + (-0,309) = 2,173

Sumber : Data primer, diolah (2016)

Gambar 11. Pemetaan CV IDEAS Indonesia dalam Matriks Grand Strategy

Sumber : Data Primer, diolah (2016)

Page 108: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

91

Berdasarkan hasil pemetaan pada matriks Grand Strategy, CV IDEAS

berada pada kuadran I yang menggambarkan perusahaan memiliki pertumbuhan

pasar yang cepat (sumbu Y) dan posisi kompetitif yang kuat (sumbu X).

Pertumbuhan pasar CV IDEAS Indonesia semakin meningkat, dibuktikan dengan

semakin meluasnya persebaran konsumen Growbox baik di Indonesia maupun di

luar negeri. Hal tersebut juga sesuai dengan perolehan skor pada matriks Internal

Factor Evaluation (IFE) dimana faktor jangkauan pasar perusahaan menduduki

skor tertinggi faktor internal. Sedangkan aspek kompetitif CV IDEAS Indonesia

juga menduduki posisi yang lebih tinggi dibanding para usaha sejenis, karena

Growbox merupakan pelopor usaha media tanam yang inovatif dan belum ada

produk yang mempu menyaingi Growbox. Pada matriks External Factor

Evaluation (EFE) juga terlihat bahwa keunggulan produk Growbox memperoleh

skor tertinggi kedua faktor eksternal CV IDEAS Indonesia.

Menurut Siagian (2005), posisi tersebut biasanya termasuk kategori “terus

dikembangkan” dimana memberikan peluang terbaik untuk bertumbuh dan meraih

keuntungan di masa depan. Karena dominannya posisi tersebut, memerlukan

investasi yang besar karena dengan demikian bisnis tersebut mampu bukan hanya

mempertahankan posisinya dalam kondisi pasar yang cepat berubah dan

berkembang, akan tetapi juga memperluas pangsa pasar yang dikuasai. Masalah

yang sering dihadapi oleh perusahaan ialah bahwa tidak terdapat kemampuan

finansial secara internal dalam perusahaan untuk menyediakan dana investasi

besar yang diperlukan itu.

Page 109: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

92

5.4 Perumusan Strategi CV IDEAS Indonesia 5.4.1 Matriks SWOT (Strength – Weakness – Opportunity – Threat)

Matriks SWOT dapat menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman

dari lingkungan eksternal perusahaan dapat diatasi dengan kekuatan dan

kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set

kemungkinan strategi yaitu strategi S-O (Strength – Opportunity), strategi S-T

(Strength – Threat), strategi W-O (Weakness – Opportunity), dan strategi W-T

(Weakness – Threat). Matriks SWOT dari CV IDEAS Indonesia dapat dilihat

pada Tabel 26.

Tabel 26. Matriks SWOT CV IDEAS Indonesia

Faktor Internal Utama Faktor Eksternal Utama

Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan) 1. Perencanaan oleh pimpinan perusahaan 2. Jangkauan pasar perusahaan 3. Efektivitas bagian penjualan perusahaan 4. Kualitas produk dan layanan konsumen 5. Penganggaran pemasaran 6. Ketrampilan SDM 7. Fasilitas produksi perusahaan

1. Penurunan persentase peningkatan penjualan 2. Pendanaan perusahaan 3. Fasilitas litbang perusahaan

Opportunity (Peluang)

Strategi S-O

Strategi W-O

1. Pajak UMKM 2. Mengikuti gaya hidup masyarakat 3. Peranan teknologi informasi dan komunikasi 4. Membuat produk daur ulang (Mycotech) 5. Keunggulan produk 6. Konsumen mayoritas berasal dari kota besar 7. Loyalitas konsumen

1. Peningkatan strategi diversifikasi terkait (S6, S7, O5) 2. Memperbanyak outlet penjualan (S2, S5, O6, O7)

1. Penambahan media pemasaran dan penjualan (W2, O3, O2) 2. Menumbuhkan nilai bagi konsumen (W1,W2, O2,O7)

Threat (Ancaman)

Strategi S-T Strategi W-T

1. Kebijakan pemerintah 2. Lokasi pemasok berbeda-beda

1. Membuat kemasan Growbox yang lebih tahan lama (S2, S4 S6, T1) 2. Pengendalian persediaan (S6, S7, T2)

1. Menerapkan strategi break even point (W1, W2, T1) 2. Efisiensi pengeluaran (W2, W3, T2)

Sumber : Data Primer, diolah (2016)

Page 110: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

93

Alternatif strategi pengembangan usaha CV IDEAS Indonesia diperoleh

melalui matriks SWOT yang terbagi dalam empat kombinasi alternatif strategi

yaitu strategi S-O (Strength – Opportunity), strategi W-O (Weakness –

Opportunity), strategi S-T (Strength – Threat), dan W-T (Weakness – Threat).

5.4.1.1 Strategi Strength-Opportunity

Strategi ini dibuat dengan mengoptimalkan seluruh kekuatan untuk

merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi S-O yang menjadi

alternatif strategi bagi perusahaan ini antara lain :

1. Peningkatan strategi diversifikasi terkait (S6, S7, O5)

Alternatif strategi ini merupakan hasil dari perumusan tiga faktor yaitu

ketrampilan SDM (S6), Fasilitas produksi perusahaan (S7), dan keunggulan

produk (O5). Isu strategi yang didapat yaitu bagaimana memanfaatkan

ketrampilan SDM dan fasilitas produksi yang ada untuk meningkatkan

memenangkan keunggulan produk dari pesaing.

CV IDEAS Indonesia dengan SDM yang mumpuni telah jeli

memanfaatkan peluang adanya jamur tiram berwarna yang masih jarang di

pasaran dengan menambah variasi jenis jamur tersebut sebagai variasi jamur

Growbox. Dengan memproduksi Mycotech (berbahan baku serbuk kayu) dimana

produk ini belum pernah diproduksi di perusahaan lain, Growjar, dan Hello

Krispy, turut menambah ragam produk perusahaan ini. Produk yang sudah ada

telah menjadikan CV IDEAS Indonesia memiliki keunggulan kompetitif

dibanding perusahaan lain. Perusahaan perlu meningkatkan diversifikasi produk

yang masih berkaitan untuk meningkatkan keunggulannya.

Page 111: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

94

2. Memperbanyak outlet penjualan (S2, S5, O6, O7)

Perumusan alternatif strategi ini dihasilkan dari faktor jangkauan pasar

perusahaan (S2), penganggaran pemasaran (S5), konsumen mayoritas berasal dari

kota besar (O6), dan loyalitas konsumen (O7). Isu strategis yag dibawa pada

alternatif strategi ini adalah mengoptimalkan jangkauan pasar perusahaan dan

efektivitas anggaran pemasraan dengan memanfaatkan konsumen yang sebagian

besar berasal dari kota besar serta memiliki loyalitas yang tinggi.

Outlet yang telah menjalin kerjasama dengan CV IDEAS Indonesia berada

di kota Bandung dan Jakarta, dimana kota tersebut merupakan konsumen

terbanyak Growbox. Karena menyasar konsumen golongan menengah ke atas,

outlet tersebut berada di pusat perbelanjaan atau café/restoran kelas atas. Kini

konsumen Growbox semakin banyak. Penambahan outlet penjualan di kota besar

lainnya dengan konsumen terbanyak seperti Surabaya, Yogyakarta, dan Makassar

dan alternatif strategi ini dapat menjadi pilihan untuk memasarkan dan menjual

Growbox agar lebih mudah dijangkau oleh konsumen. Dengan cara tersebut

diharapkan penjualan secara offline dapat setara dengan penjualan online yang

secara jauh lebih banyak.

5.4.1.2 Strategi Weakness-Opportunity

Strategi W-O merupakan strategi yang digunakan untuk mengurangi

kelemahan dengan memanfaatkan peluang yang ada pada perusahaan. Alternatif

strategi W-O yang telah dirumuskan yaitu :

1. Penambahan media pemasaran dan penjualan (W2, O3, O2)

Alternatif strategi ini dirumuskan berdasarkan hasil pertemuan antara

faktor pendanaan perusahaan (W2), peranan teknologi informasi dan komunikasi

Page 112: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

95

(O3), dan gaya hidup masyarakat (O2). Isu strategis yang diperoleh adalah

bagaimana mengatasi dana perusahaan yang terbatas dengan mengoptimalkan

peranan teknologi informasi dan komunikasi dan memanfaatkan gaya hidup

masyarakat yang ada.

Sebagai usaha kecil yang memiliki dana terbatas, pemasaran dan penjualan

yang efektif perlu dilakukan. Penjualan berbasis teknologi kini banyak dilakukan

seiring berkembang pesatnya teknologi informasi dan komunikasi. Gaya hidup

masyarakat terutama masyarakat kota selain memilih mulai beralih ke pola hidup

sehat, juga memilih melakukan pembelian secara online. Saat ini CV IDEAS

Indonesia sudah menggunakan media online sebagai sarana penjualan, yaitu

website, facebook dan instagram. Melalui media online, merupakan sarana

pemasaran dan penjualan dengan biaya rendah namun memiliki jangkauan yang

luas. Penambahan media online lain selain yang itu bisa menjadi alternatif karena

masih banyak masyarakat yang lebih sering menggunakan media lain sebagai

media sosialnya..

2. Menumbuhkan nilai bagi konsumen (W1,W2, O2,O7)

Alternatif strategi ini didapatkan dari kombinasi antara faktor penurunan

persentase peningkatan penjualan (W1), pendanaan perusahaan (W2), gaya hidup

masyarakat (O2), dan loyalitas konsumen (O7). Isu strategi yang diperoleh adalah

bagaimana mengatasi tingkat penjualan dan dana perusahaan dengan

memanfaatkan gaya hidup dan loyalitas konsumen.

Nilai bagi konsumen (customer perceived value) merupakan keterampilan

yang memungkinkan suatu perusahaan menyampaikan manfaat yang fundamental

kepada konsumen. Hal ini perlu dilakukan agar Growbox dapat tetap melekat di

Page 113: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

96

pikiran konsumen sehingga konsumen tetap membeli Growbox dibanding produk

lainnya meskipun dengan harga yang lebih mahal, tentunya dengan kualitas yang

sebanding.

5.4.1.3 Strategi Strength-Threat

Macam strategi ini bertujuan untuk mengoptimalkan kekuatan suatu

perusahaan untuk menghindari ancaman yang menimpa perusahaan tersebut.

Perumusan alternatif strategi S-T yang telah dibuat seperti :

1. Membuat kemasan Growbox yang lebih tahan lama (S2, S4, S6, T1)

Alternatif strategi ini dihasilkan dari perumusan beberapa faktor strategis

kekuatan dan ancaman yaitu jangkauan pasar perusahaan (S2), kualitas produk

dan layanan konsumen (S4), ketrampilan SDM (S6), dan kebijakan pemerintah

(T1). Isu strategis yang diperoleh adalah bagaimana mengoptimalkan semakin

luasnya jangkauan pasar, kualitas produk dan layanan konsumen, dan ketrampilan

SDM untuk mengantisipasi kebijakan pemerintah yang ada. Kebijakan pemerintah

yang dimaksud adalah kebijakan mengenai ekspor.

Jangkauan pasar perusahaan CV IDEAS Indonesia khususnya untuk

produk Growbox sudah merambah manca negara. Hal tersebut harus

dimanfaatkan betul oleh perusahaan. Untuk mewujudkan pelayanan yang terbaik

untuk konsumen terutama yang berada di luar negeri, perlu dirancang strategi

khusus. Kegiatan ekspor khususnya dengan tujuan negara yang jauh dari

Indonesia dapat memakan waktu yang cukup lama. Hal tersebut berpotensi

menyebabkan kemasan Growbox yaitu kemasan berbahan kardus akan menjadi

rusak. Kardus merupakan bahan yang mudah rusak terlebih jika mengalami

kontak dengan air atau tekanan. Jika kemasan rusak maka bukan tidak mungkin

Page 114: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

97

baglog yang ada di dalamnya pun turut rusak. Berbekal ketrampilan SDM yang

ada, dibutuhkan pembaruan kemasan Growbox untuk yang lebih baik agar

Growbox dapat tahan lama dan tetap memiliki kemasan dengan estetika yang

baik.

2. Pengendalian persediaan (S6, S7, T2)

Alternatif strategi ini dihasilkan dari perumusan faktor strategis

ketrampilan SDM (S6), Fasilitas produksi perusahaan (S7) dan lokasi pemasok

berbeda-beda (T1). Isu strategis yang diperoleh adalah bagaimana memanfaatkan

ketrampilan SDM dan fasilitas produksi perusahaan untuk mengatasi ancaman

pemasok yang memiliki lokasi berbeda-beda.

CV IDEAS Indonesia memiliki pemasok bibit jamur tiram yang berasal

dari Bandung, Cianjur, dan Yogyakarta. Secara fisik, jarak pemasok terjauh

adalah Yogyakarta dimana memasok bibit jamur tiram berwarna (biru, pink, dan

kuning) yang menjadi primadona Growbox. Berbekal karyawan yang memiliki

ketrampilan mumpuni dan fasilitas produksi yang tersedia, akan lebih baik jika

CV IDEAS Indonesia dapat memproduksi bibit jamur tiram warna secara mandiri

sehingga menekan biaya dan mengendalikan persediaan Growbox dengan jamur

tiram berwarna. Hal ini menjadi penting karena permintaan Growbox dengan

jamur tiram berwarna (pink, biru, kuning) semakin meningkat dan terkadang

persediaan yang ada di kantor CV IDEAS Indonesia tidak memenuhi permintaan

tersebut. Untuk pemasok dengan lokasi Bandung dan Cianjur yang memasok bibit

jamur tiram putih, masih relatif dapat memenuhi permintaan konsumen CV

IDEAS Indonesia.

Page 115: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

98

5.4.1.4 Strategi Weakness-Threat

Untuk meminimalisir kelemahan dan menghindari ancaman yang

menimpa perusahaan, perlu dilakukan perumusan strategi W-T. Berikut adalah

alternatif strategi W-T untuk CV IDEAS Indonesia :

1. Menerapkan strategi break even (W1, W2, T1)

Altermatif strategi ini dihasilkan dari perumusan beberapa faktor strategis

yaitu penurunan persentase peningkatan penjualan (W1), pendanaan perusahaan

(W2), dan kebijakan pemerintah (T1). Isu strategis yang diperoleh adalah

bagaimana mengatasi penjualan dan pendanaan perusahaan serta menghindari

ancaman kebijakan pemerintah.

Modal yang digunakan untuk membangun bisnis ini hanya sebesar Rp

2.000.000,00 , jumlah yang relatif kecil untuk mengawali sebuah bisnis. Selama

berjalannya bisnis, penjualan yang dialami CV IDEAS Indonesia mengalami

fluktuatif. Penjualan fluktuatif ini berpeluang tidak dapat menutupi biaya produksi

meskipun hal itu kembali lagi terhadap jumlah produk penjualan yang ada.

Kebijakan ekspor yang berlaku baik di Indonesia maupun di beberapa negara pun

cukup menyulitkan CV IDEAS Indonesia untuk berekspansi ke mancanegara,

sehingga perusahaan ini perlu lebih fokus untuk penjualan di dalam negeri.

Penghitungan break even perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya

kerugian. Strategi break even (impas), dihitung dengan menentukan biaya tetap

dan biaya variabel. Sebegai contoh, jika biaya tetap Rp 100.000,00 , biaya

variabel per unit Rp Rp 2,00 dan harga per unit Rp 4,00 maka perusahaan harus

menjual Rp 50.000 unit untuk mencapai impas (atau sama dengan 100.000 / (4-

2)).

Page 116: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

99

2. Efisiensi pengeluaran (W2, W3, T2)

Alternatif strategi ini dihasilkan dari perumusan beberapa isu strategis

yang diperoleh lampirandari hasil pertemuan antara faktor pendanaan perusahaan

(W2), fasilitas litbang perusahaan (W3), dan lokasi pemasok berbeda-beda (T2).

Isu strategis yang diperoleh adalah bagaimana mengatasi masalah modal dan

fasilitas litbang perusahaan untuk menghindari ancaman dari pemasok yang

berbeda lokasi.

CV IDEAS Indonesia yang belum memiliki fasilitas sendiri mengharuskan

bekerjasama dengan dinas tertentu yaitu BPPT (Puspiptek) yang berlokasi di

Tangerang Selatan. Jarak yang cukup jauh menjadikan pengeluaran transportasi

litbang cukup banyak. Dengan dana yang terbatas, tentunya hal tersebut

merupakan beban tersendiri untuk perusahaan. Terlebih pemasok jamur tiram

yang dimiliki CV IDEAS Indonesia berada pada lokasi yang berbeda sehingga

memungkinkan biaya kirim barang yang berbeda pula dan cukup besar. CV

IDEAS Indonesia sudah berlangganan tiap bulan kepada pemasok tersebut

sehingga jamur tiram dipastikan dipasok rutin tiap bulan. Untuk mengurangi

pembengkakan dana, direksi perlu menjadikan strategi efisiensi pengeluaran

sebagai pilihan untuk menghindari dan mengatasi kelemahan dan ancaman yang

ada.

Page 117: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

100

5.5 Penentuan Prioritas Strategi CV IDEAS Indonesia

5.5.1 Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)

Dalam menentukan prioritas strategi, digunakan analisis matriks QSPM

(Quantitative Strategic Planning Matrix). Analisis QSPM merupakan alat yang

memungkinkan penyusunan strategi, mengevaluasi alternatif strategi secara

objektif berdasarkan faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal yang telah

diidentifikasi sebelumnya. Secara konsep, matriks QSPM menentukan daya tarik

relatif dari berbagai strategi berdasarkan seberapa jauh faktor strategis internal

dan eksternal dimanfaatkan. Nilai AS (Attractiveness Score) menunjukkan daya

tarik masing-masing strategi terhadap faktor kunci internal dan eksternal

perusahaan yang diperoleh melalui kuesioner yang ditunjukkan kepada 5 (lima)

narasumber. Nilai TAS (Total Attractiveness Score) dari masing-masing

narasumber diperoleh dari hasil perkalian antara bobot rata – rata dengan nilai AS

dari setiap faktor kunci strategis. Kemudian dilanjutkan perhitungan nilai STAS

(Sum Total Attractiveness Score) dari masing-masing narasumber dengan cara

menjumlahkan seluruh nilai TAS dari masing-masing faktor internal dan

eksternal.

Strategi yang dapat diprioritaskan dalam menentukan arah pengembangan

usaha/bisnis disesuaikan dengan posisi usaha/bisnis perusahaan saat ini

(Zaharuddin dalam Sinta, 2014). Penggunaan strategi S-O (mengoptimalisasi

kekuatan untuk memanfaatkan peluang) sebagai alternatif strategi terpilih yang

digunakan pada penentuan prioritas strategi melalui matriks QSPM, dilakukan

dengan menyesuaikan posisi CV IDEAS Indonesia yang berada pada kuadran I

pada matriks Grand Strategy dimana pada kuadran tersebut mengindikasikan

Page 118: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

101

suatu perusahaan mengalami pertumbuhan pasar yang cepat dan posisi kompetitif

yang kuat. Adapun alternatif strategi lain tetap dapat dijadikan sebagai pilihan

strategi yang dapat diambil oleh CV IDEAS Indonesia.

Berdasarkan hasil analisis matriks QSPM, maka strategi terbaik yang bisa

dijalankan oleh CV IDEAS Indonesia dapat dilihat pada Tabel 27.

Tabel 27. Prioritas Strategi CV IDEAS Indonesia

No. Prioritas Strategi ∑ TAS

1. Peningkatan strategi diversifikasi terkait 5,775

2. Memperbanyak outlet penjualan 4,582

Sumber : Data Primer, diolah (2016)

Menurut tabel di atas, prioritas strategi terbaik adalah peningkatan strategi

diversifikasi terkait dengan total skor 5,775. Skor tertinggi tersebut

menggambarkan bahwa alternatif strategi dianggap sangat menarik bagi CV

IDEAS Indonesia. Dengan melakukan diversifikasi terkait ini, perusahaan dapat

menambah variasi produk yang masih berhubungan dengan Growbox, sehingga

image Growbox yang identik dengan jamur tetap melekat.

Strategi menarik berikutnya adalah memperbanyak outlet penjualan yang

memperoleh total skor 4,582. Penambahan outlet selain akan menambah

pemasukan dari hasil penjualan offline, juga dapat merambah jangkauan pasar

yang lebih luas lagi.

Page 119: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

102

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada CV IDEAS

Indonesia, maka diperoleh beberapa kesimpulan yaitu :

1. Faktor internal utama yang menjadi kekuatan utama CV IDEAS Indonesia

adalah jangkauan pasar perusahaan (skor = 0,388), sedangkan yang menjadi

kelemahan utama perusahaan ini yaitu penurunan persentase peningkatan

penjualan (skor = 0,186). Faktor eksternal utama yang menjadi peluang utama

CV IDEAS Indonesia adalah peranan teknologi informasi dan komunikasi

(skor = 0,485), sedangkan yang menjadi ancaman utama adalah lokasi pemasok

yang berbeda-beda (skor = 0,159)

2. Perumusan strategi yang dilakukan menghasilkan strategi diversifikasi terkait,

dan memperbanyak outlet penjualan. Strategi yang dapat dijalankan berupa

penambahan produk baru yang masih berkaitan dengan Growbox, seperti

produk berbahan jamur atau media tanam jamur. Selain itu, CV IDEAS

Indonesia diharapkan menambah outlet penjualan di kota-kota besar lainnya.

3. Prioritas strategi terbaik berdasarkan matriks QSPM yang dapat dilaksanakan

oleh CV IDEAS Indonesia yaitu peningkatan strategi diversifikasi terkait (∑

TAS = 5,775), alternatif berikutnya adalah memperbanyak outlet penjualan (∑

TAS = 4,582).

Page 120: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

103

6.2 Saran

Berdasarkan analisis – analisis yang dilakukan penulis terhadap CV

IDEAS Indonesia, dapat dihasilkan saran yang diharapkan dapat membangun dan

berguna untuk kelangsunan bisnis CV IDEAS Indonesia. Saran – saran tersebut

antara lain :

1. CV IDEAS Indonesia sebaiknya mengadakan evaluasi terkait peningkatan

penjualan yang tiap tahunnya semakin menurun dan juga mengenai pemasok,

agar kelemahan utama dan ancaman utama tersebut dapat diatasi.

2. CV IDEAS Indonesia memprioritaskan strategi diversifikasi terkait dalam

menjalankan perusahaan untuk pengembangan usaha ini.

3. CV IDEAS Indonesia dapat menjadikan alternatif-alternatif strategi lainnya

yang dihasilkan pada penelitian ini sebagai pengambilan keputusan bagi

perusahaan.

4. CV IDEAS Indonesia dapat menganalisis faktor internal dan eksternal terkini

yang tengah dialami perusahaan secara mandiri sehingga perusahaan dapat

sesegera mungkin menentukan keputusan atas suatu alternatif strategi.

Page 121: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

104

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Mugiono, Tias Arlianti, & Chotimatul Azmi. 2011. Panduan Lengkap

Jamur. Depok : Penebar Swadaya. Anggiadinta, Adilla. 2013. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Jamur Tiram

Putih (Pleurotus ostreatus) pada CV Wahyu Makmur Sejahtera Kabupaten Bogor Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor : Program Studi Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Apriyanti, Tanti. 2013. Strategi Pengembangan Usaha Media Tanam (Baglog)

Jamur Tiram Putih di Agria Mushroom Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. [Skripsi]. Bogor : Program Studi Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Bank Indonesia. 2016. Inflation Report (Consumer Price Index)

Based on Year on Year Measurement. http://www.bi.go.id/en/moneter/inflasi/data/Default.aspx, 3 September 2016. Pk. 13.20 WIB.

Bank Indonesia. 2008. UU No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM.

http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/uu-bi/Documents/UU20Tahun2008UMKM.pdf. 5 September 2016, pk. 19.22 WIB.

CV IDEAS Indonesia. 2013. Tentang Growbox.

https://web.facebook.com/growboxbdg/info/?tab=page_info, 10 April 2016, pk. 16.33 WIB.

David, Fred. R. 2011. Manajemen Strategis : Konsep, Edisi Ke-12. Jakarta :

Salemba Empat. Direktorat Jenderal Pajak. 2013. Aspek Perpajakan Sesuai PP No. 46 Tahun 2013.

2 hlm. http://www.pajak.go.id/sites/default/files/Leaflet%20PP%2046-UMKM.pdf, 7 September 2016, pk. 20.20 WIB.

Fahmi, Irham. 2012. Manajemen Produksi dan Operasi. Bandung : Alfabeta. Ganesha Mycosoft. 2015. Daftar Harga Bibit Botol F1.

https://pusatjamur.wordpress.com. 3 Juli 2016, pk. 17.09 WIB.

Page 122: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

105

Gasperz, Vincent. 2012. All in One Strategic Management. Bogor : Vinchristo Publication.

Handoko, T. Hani. 2014. Manajemen. Yogyakarta : BPFE. Himmatina, Fathimah. 2016. Strategi Pengembangan Usaha Produk Olahan Ikan

PT Salimah Prima Cita. [Skripsi] Jakarta : Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Isnawan, Henky. 2010. Jamur Konsumsi Berkhasiat Obat. Yogyakarta : Lily

Publisher. KBBI. 2016. Pengertian Dana. http://kbbi.web.id/dana 9 Oktober 2016, pk.

22.16 WIB KBBI. 2016. Pengertian Daur Ulang. http://kbbi.web.id/daur%20ulang, 9

Oktober 2016, pk. 22.27 WIB. Kotler dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran edisi 12. Jakarta : Indeks. Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia. 2015. Profil Bisnis UMKM. 149

hlm. http://www.bi.go.id/id/umkm/penelitian/nasional/kajian/Documents/Profil%20Bisnis%20UMKM.pdf, 20 September 2016, pk. 22.06 WIB.

Newell, Michael W. & Grashina, Marina N. 2004. Project Management :

Question and Answer. New York : American Management Association. Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung. 2015. Evaluasi Renja SKPD Triwulan I

Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Bandung tahun 2015. 36 hlm. http://www.bandungkab.go.id/search/?q=konsumsi+jamur. 3 Maret 2016, pk 16.18 WIB.

Razzaq, Ichsanul. 2015. Strategi Pengembangan Industri Pengolahan Sabut

Kelapa (Studi Kasus : UD Coco Tanjung Sejahtera, Kab. Bireuen, Aceh). [Skripsi] Jakarta : Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Saladin, Djaslim. 1999. Manajemen Strategi & Kebijakan Perusahaan. Bandung :

Linda Karya.

Page 123: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

106

Saparinto, Cahyo dan Sunarmi, Yohana Ipuk. 2013. Usaha 6 Jenis Jamur Skala Rumah Tangga. Depok : Penebar Swadaya.

Siagian, Sondang. 2005. Manajemen Strategis. Jakarta : Bumi Aksara. Sofyan, Iban. 2015. Manajemen Strategi : Teknik Penyusunan serta

Penerapannya untuk Pemerintah dan Usaha. Yogyakarta : Graha Ilmu. Solihin, Ismail. 2012. Manajemen Strategik. Jakarta : Erlangga. Suandy, Erly. 2011. Hukum Pajak. Jakarta : Salemba Empat. Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta. Sulistiyani, Ambar Teguh & Rosidah. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia

Edisi 2. Yogyakarta : Graha Ilmu. Sumarsih, Sri. 2011. Untung Besar Usaha Bibit Jamur Tiram. Depok : Penebar

Swadaya. Sunyoto, Danang. 2012. Dasar-dasar Manejemen Pemasaran. Yogyakarta :

CAPS. Suriawiria, U. 2000. Sukses Beragrobisnis Jamur Kayu. Jakarta : Penebar

Swadaya. Sutarman, 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta : Bumi Aksara. Umar, Husein. 2010. Desain Penelitian Manajemen Strategik. Jakarta : Rajawali

Press. Wirartha, I Made. 2006. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta : CV

Andi Offset. Yulia, Sinta. 2014. Strategi Pengembangan Bisnis PT Tama Cokelat Indonesia.

[Skripsi] Jakarta : Program Studi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Yusanto, Muhammad Ismail & Widjajakusuma, Muhammad Karebet. 2003.

Manajemen Strategis (Perspektif Syariah). Jakarta : Khairul Bayaan.

Page 124: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

107

____________. 2013. http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-00297-MN%20Bab2001.pdf, 9 Oktober 2016, pk. 23.01 WIB.

Page 125: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

108

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS Indonesia, Bandung, Jawa Barat

Dalam rangka penelitian skripsi

Daftar pertanyaan ini mengacu pada petunjuk pertanyaan yang dikemukakan oleh Fred R. David dengan berbagai penyesuaian terhadap CV IDEAS Indonesia

Oleh :

Towi Umi Rochimah 1112092000007

ASPEK INTERNAL PERUSAHAAN 1. Aspek manajemen

a. Apakah visi dan misi perusahaan terkomunikasikan dengan baik? b. Apakah struktur organisasi sudah sesuai? c. Apakah perusahaan menerapkan fungsi manajemen (planning, controlling,

actuating, and organizing) dengan baik? d. Apakah direktur di semua tingkat hirarkis membuat rencana secara efektif?

2. Aspek pemasaran

a. Apakah perusahaan memiliki posisi yang baik di kalangan para pesaing? b. Apakah jangkauan pasar perusahaan meningkat? c. Apakah perusahaan mempunyai organisasi penjualan yang efektif? d. Apakah kualitas produk dan layanan konsumennya bagus? e. Apakah perusahaan memiliki strategi promosi, iklan, dan publisitas yang

efektif? f. Apakah perencanaan dan penganggaran pemasarannya efektif?

3. Aspek keuangan/akuntansi

a. Berapa persentase persentase peningkatan penjualan? b. Apakah prosedur penganggaran modal yang ada efektif? c. Berapa modal awal perusahaan? d. Bagaimana marjin keuntungan perusahaan? Negatif atau positif? e. Apakah perusahaan sudah melakukan manajemen keuangan dengan baik? f. Apakah dana yang ada saat ini memadai untuk pengembangan usaha?

Page 126: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

109

4. Aspek produksi / operasi a. Apakah fasilitas perusahaan dalam kondisi yang baik? b. Apakah fasilitas tersebut sudah memadai? c. Apakah fasilitas, sumber daya, dan pasar memiliki lokasi yang strategis? d. Berapa barang yang diproduksi per bulannya? e. Apakah perusahaan memiliki persediaan yang cukup?

5. Aspek Sumber Daya Manusia

a. Bagaimana cara perekrutan karyawan? b. Apakah ada pelatihan untuk karyawan? c. Bagaimana sistem penggajian karyawan? d. Apakah SDM sudah memiliki ketrampilan yang memadai?

6. Aspek penelitian dan pengembangan (litbang)

a. Apakah perusahaan memiliki fasilitas litbang? Jika iya, apakah memadai? b. Jika perusahaan luar litbang digunakan, apakah hal tersebut efektif dari

segi biaya? c. Apakah SDM litbang memiliki kualifikasi? d. Apakah sumber daya litbang dialokasikan secara efektif? e. Apakah komunikasi antara unit litbang dg unit-unit perusahaan yang lain

efektif? ASPEK EKSTERNAL PERUSAHAAN 1. Aspek ekonomi

a. Bagaimana pengaruh nilai tukar rupiah terhadap perusahaan? b. Bagaimana pengaruh tingkat inflasi terhadap perusahaan? c. Apakah perusahaan sudah dikenai pajak?

2. Aspek sosial budaya

a. Apa kegiatan sosial yang pernah dilakukan perusahaan? b. Apakah produk yang dihasilkan mengikuti perkembangan gaya hidup masyarakat?

3. Aspek politik

a. Apakah ada kebijakan pemerintah yang berpengaruh pada perusahaann? b. Apakah ada bantuan dari pemerintah setempat?

4. Aspek teknologi a. Apa peranan teknologi informasi dan komunikasi untuk perusahaan? b. Apa saja hal yang sudah dilakukan perusahaan dalam menghadapi

perkembangan terknologi? c. Apa teknologi yang digunakan oleh perusahaan?

Page 127: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

110

5. Aspek kompetisi a. Apakah perusahaan memiliki produk yang tidak dimiliki perusahaan lain? b. Apakah ada pesaing dengan produk sejenis? c. Jika ada, apa keunggulan produk perusahaan dibanding pesaing? d. Apakah ada perusahaan yang memproduksi barang substitusi? e. Jika ada, apa pengaruh produk susbtitusi tersebut terhadap produk perusahaan?

6. Daya tawar pemasok

a. Berapa pemasok yang dimiliki perusahaan b. Dimana lokasi operasional pemasok tersebut? c. Apa saja kendala yang pernah dialami perusahaan dengan pemasok? d. Bagaimana mekanisme pengadaan bahan baku dari pemasok?

7. Daya tawar konsumen

a. Dari mana saja konsumen yang telah mengkonsumsi produk perusahaan? b. Bagaimana tanggapan konsumen terhadap produk perusahaan? c. Bagaimana loyalitas konsumen terhadap produk perusahaan? d. Berapa persentase konsumen yang loyal terhadap produk?

Page 128: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

111

Lampiran 2. Daftar Faktor Hasil Wawancara

ASPEK INTERNAL PERUSAHAAN

1. Aspek manajemen

a. Visi dan misi perusahaan

b. Struktur organisasi

c. Penerapan fungsi manajemen

d. Pembuatan rencana oleh pimpinan perusahaan

2. Aspek pemasaran

a. Posisi perusahaan terhadap pesaing

b. Jangkauan pasar perusahaan

c. Efektivitas bagian penjualan perusahaan

d. Kualitas produk dan layanan konsumen

e. Strategi promosi, iklan, dan publisitas

f. Penganggaran pemasaran

3. Aspek keuangan/akuntansi

a. Penurunan persentase peningkatan penjualan

b. Prosedur penganggaran modal

c. Modal awal

d. Keuntungan perusahaan

e. Manajemen keuangan

f. Pendanaan perusahaan

4. Aspek produksi/operasi

a. Fasilitas produksi perusahaan

b. Lokasi fasilitas, sumber daya dan pasar

c. Produksi per bulan

d. Persediaan

5. Aspek Sumber Daya Manusia

a. Rekrutmen karyawan

b. Pelatihan karyawan

c. Penggajian karyawan

d. Ketrampilan SDM

Page 129: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

112

6. Aspek penelitian dan pengembangan (litbang)

a. Fasilitas litbang perusahaan

b. Efektivitas litbang

c. SDM litbang

d. Alokasi sumber daya litbang

e. Komunikasi unit litbang – unit lain

ASPEK EKSTERNAL PERUSAHAAN

1. Aspek ekonomi

a. Pengaruh nilai tukar rupiah

b. Pengaruh tingkat inflasi

c. Pajak UMKM

2. Aspek sosial budaya

a. Kegiatan sosial perusahaan

b. Mengikuti gaya hidup masyarakat

3. Aspek politik

a. Kebijakan pemerintah

b. Bantuan pemerintah

4. Aspek teknologi

a. Peranan teknologi informasi dan komunikasi

b. Tanggapan perusahaan terhadap perkembangan teknologi

c. Teknologi perusahaan

5. Aspek kompetisi

a. Membuat produk daur ulang (Mycotech)

b. Pesaing produk sejenis

c. Keunggulan produk

d. Adanya barang substitusi

e. Pengaruh barang substitusi

6. Daya tawar pemasok

a. Jumlah pemasok

b. Lokasi pemasok berbeda-beda

c. Kendala pemasok

Page 130: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

113

d. Pengadaan bahan baku

7. Daya tawar konsumen

a. Konsumen mayoritas berasal dari kota besar

b. Tanggapan konsumen terhadap produk

c. Loyalitas konsumen

d. Persentase loyalitas konsumen

Page 131: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

114

Lampiran 3. Daftar Faktor Utama CV IDEAS Indonesia

Faktor krusial atau faktor utama merupakan faktor yang paling berpengaruh pada pengembangan usaha CV IDEAS Indonesia. Faktor ini

diperoleh dari hasil pemilihan faktor oleh direksi CV IDEAS Indonesia.

No Faktor-faktor Internal Utama No Faktor-faktor Eksternal Utama 1 Pembuatan rencana oleh pimpinan perusahaan 1 Pajak UMKM 2 Jangkauan pasar perusahaan 2 Mengikuti gaya hidup masyarakat 3 Efektivitas bagian penjualan perusahaan 3 Kebijakan pemerintah 4 Kualitas produk dan layanan konsumen 4 Peranan teknologi informasi dan komunikasi 5 Penganggaran pemasaran 5 Membuat produk daur ulang (Mycotech) 6 Penurunan persentase peningkatan penjualan 6 Keunggulan produk 7 Pendanaan perusahaan 7 Lokasi pemasok berbeda-beda 8 Fasilitas produksi perusahaan 8 Konsumen mayoritas berasal dari kota besar 9 Ketrampilan SDM 9 Loyalitas konsumen 10 Fasilitas litbang perusahaan

Page 132: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

115

Lampiran 4. Kuesioner Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Utama

KUESIONER PUTARAN PERTAMA

Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS Indonesia, Bandung, Jawa Barat

IDENTIFIKASI FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL

Dalam rangka penelitian skripsi

Kuesioner ini mengacu pada kuesioner yang dikemukakan oleh Fred R. David

Oleh :

Towi Umi Rochimah 1112092000007

Nama Narasumber :

Jabatan / Profesi :

Tujuan :

Mendapatkan penilaian narasumber mengenai penentuan faktor strategis

internal dan eksternal guna merumuskan Strategi Pengembangan Usaha CV

IDEAS Indonesia, untuk selanjutnya dikelompokkan menjadi aspek

kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

Petujuk Umum :

1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh narasumber

2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing narasumber

3. Dalam pengisian kuesioner, narasumber diharapkan untuk melakukannya

secara sekaligus (tidak tertunda) untuk inkonsistensi jawaban

4. Narasumber berhak menambahan atau mengurangi hal-hal yang sudah

tercantum dalam kuesioner dengan alasan yang jelas dan kuat

5. Seluruh definisi yang digunakan dalam kuesioner ini sepenuhnya menjadi

hak narasumber, dalam pengertian bahwa narasumber dapat saja memiliki

Page 133: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

116

pandangan yang berbeda suatu faktor di dalam kuisoner ini, dengan

narasumber lainnya ataupun dengan penelitian. Hal ini dibenarkan jika

dilengkapi dengan alasan yang kuat.

Petunjuk Teknis :

1. Faktor strategis internal dan faktor strategis eksternal merupakan suatu

hal yang mempunyai dampak yang kuat dan langsung terhadap aktifitas

bisnis CV IDEAS Indonesia

2. Faktor internal meliputi sumber daya manusia, keuangan, pemasaran,

penelitian, produksi, dan operasi. Sedangkan faktor eksternal merupakan

tinjauan terhadap situasi politik dan hukum, ekonomi, teknologi, pesaing.

3. Faktor strategis internal : beri tanda (v) pada ruang kekuatan atau

kelemahan perusahaan sesuai dengan pilihan atau jawaban narasumber.

Faktor strategis eksternal : beri tanda (v) pada ruang peluang atau ancaman

perubahan sesuai dengan pilihan/jawaban narasumber.

Page 134: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

117

A. Faktor Internal Utama

No Faktor-faktor Internal Utama Kekuatan Kelemahan

1 Pembuatan rencana oleh pimpinan perusahaan

2 Jangkauan pasar perusahaan

3 Efektivitas bagian penjualan perusahaan

4 Kualitas produk dan layanan konsumen

5 Penganggaran pemasaran

6 Penurunan persentase peningkatan penjualan

7 Pendanaan perusahaan

8 Fasilitas produksi perusahaan

9 Ketrampilan SDM

10 Fasilitas litbang perusahaan

B. Faktor Eksternal Utama

No Faktor-faktor Eksternal Utama Peluang Ancaman

1 Pajak UMKM

2 Mengikuti gaya hidup masyarakat

3 Kebijakan pemerintah

4 Peranan teknologi informasi dan komunikasi

5 Membuat produk daur ulang (Mycotech)

6 Keunggulan produk

7 Lokasi pemasok berbeda-beda

8 Konsumen mayoritas berasal dari kota besar

9 Loyalitas konsumen

Page 135: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

118

Lampiran 5. Hasil Penentuan Faktor Utama Internal dan Eksternal

A. Faktor Internal Utama

No Faktor-faktor Internal Utama Pakar 1 Pakar 2 Pakar 3 Pakar 4 Pakar 5 Hasil

1 Pembuatan rencana oleh pimpinan perusahaan Kekuatan Kekuatan Kekuatan Kelemahan Kekuatan Kekuatan

2 Jangkauan pasar perusahaan Kelemahan Kekuatan Kekuatan Kekuatan Kekuatan Kekuatan

3 Efektivitas bagian penjualan perusahaan Kekuatan Kekuatan Kekuatan Kelemahan Kekuatan Kekuatan

4 Kualitas produk dan layanan konsumen Kekuatan Kekuatan Kekuatan Kekuatan Kekuatan Kekuatan

5 Penganggaran pemasaran Kekuatan Kekuatan Kekuatan Kekuatan Kekuatan Kekuatan

6 Penurunan persentase peningkatan penjualan Kelemahan Kelemahan Kekuatan Kelemahan Kekuatan Kelemahan

7 Pendanaan perusahaan Kelemahan Kelemahan Kekuatan Kelemahan Kekuatan Kelemahan

8 Fasilitas produksi perusahaan Kelemahan Kekuatan Kekuatan Kekuatan Kekuatan Kekuatan

9 Ketrampilan SDM Kekuatan Kekuatan Kekuatan Kekuatan Kekuatan Kekuatan

10 Fasilitas litbang perusahaan Kelemahan Kelemahan Kelemahan Kekuatan Kekuatan Kelemahan

Page 136: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

119

B. Faktor Eksternal Utama

No Faktor-faktor Eksternal Utama Pakar 1 Pakar 2 Pakar 3 Pakar 4 Pakar 5 Hasil

1 Pajak UMKM Peluang Peluang Peluang Peluang Ancaman Peluang

2 Mengikuti gaya hidup masyarakat Peluang Peluang Peluang Peluang Peluang Peluang

3 Kebijakan pemerintah Peluang Ancaman Ancaman Ancaman Peluang Ancaman

4 Peranan teknologi informasi dan

komunikasi Peluang Peluang Peluang Peluang Peluang Peluang

5 Membuat produk daur ulang (Mycotech) Peluang Peluang Peluang Peluang Peluang Peluang

6 Keunggulan produk Peluang Peluang Ancaman Peluang Peluang Peluang

7 Lokasi pemasok berbeda-beda Ancaman Peluang Ancaman Ancaman Ancaman Ancaman

8 Konsumen mayoritas berasal dari kota

besar Peluang Peluang Peluang Peluang Peluang Peluang

9 Loyalitas konsumen Peluang Peluang Peluang Peluang Peluang Peluang

Page 137: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

120

Lampiran 6. Kuesioner Penentuan Bobot dan Rating

KUESIONER PUTARAN KEDUA

Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

Indonesia, Bandung, Jawa Barat

PENENTUAN BOBOT DAN RATING

Dalam rangka penelitian skripsi Kuesioner ini mengacu pada kuesioner yang dikemukakan oleh Fred R. David

Oleh :

Towi Umi Rochimah 1112092000007

Nama Narasumber :

Jabatan / Profesi :

Tujuan :

Mendapatkan penilaian para narasumber terhadap tingkat kepentingan faktor-

faktor internal dan eksternal utama dalam bersaing berdasarkan polling pendapat

para narasumber melalui kuesioner putaran pertama. Tingkat kepentingan yang

dimaksud adalah berupa pemberian bobot – bobot terhadap faktor-faktor strategis

untuk melihat seberapa besar faktor-faktor tersebut menentukan tingkat

keberhasilan untuk strategi pengembangan usaha CV IDEAS Indonesia.

Petunjuk Umum :

1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh narasumber

2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing narasumber

3. Dalam pengisian kuesioner, narasumber diharapkan untuk melakukannya

secara sekaligus (tidak tertunda) untuk menghindari inkonsistensi jawaban.

4. Seluruh definisi yang digunakan dalam kuesioner bersifat mutlak, karena

merupakan rangkuman dari jawaban narasumber pada polling putaran pertama.

Page 138: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

121

Penentuan Bobot Faktor Strategis Internal dan Eksternal

Petunjuk Umum :

Alternatif pemberian bobot terhadap faktor-faktor strategis internal dan eksternal

yang tersedia untuk kuesioner ini adalah dengan memberikan nilai 1, 2 atau 3

yang paling sesuai menurut narasumber dengan cara sebagai berikut :

Skala Definisi Skala Penjelasan 1 Kurang

penting Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertical

2 Sama penting Jika indikator horizontal sama penting daripada vertical

3 Lebih penting Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertical

Page 139: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

122

A. Faktor Internal Utama

Faktor-faktor Internal Utama A B C D E F G H I J K Jumlah Bobot

A Pembuatan rencana oleh pimpinan perusahaan

B Jangkauan pasar perusahaan C Efektivitas bagian penjualan perusahaan D Kualitas produk dan layanan konsumen E Penganggaran pemasaran

F Penurunan persentase peningkatan penjualan

G Pendanaan perusahaan H Fasilitas produksi perusahaan I Ketrampilan SDM J Fasilitas litbang perusahaan Jumlah

Page 140: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

123

B. Faktor Eksternal Utama

Faktor-faktor Eksternal Utama A B C D E F G H I Jumlah Bobot A Pajak UMKM B Mengikuti gaya hidup masyarakat C Kebijakan pemerintah

D Peranan teknologi informasi dan komunikasi

E Membuat produk daur ulang (Mycotech)

F Keunggulan produk G Lokasi pemasok berbeda-beda

H Konsumen mayoritas berasal dari kota besar

I Loyalitas konsumen Jumlah

Page 141: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

124

Lampiran 7. Hasil Penilaian Bobot Faktor Internal dan Eksternal

Pakar 1

Nama : Ronaldiaz Hartantyo

Jabatan : Direktur Utama

Faktor-faktor Internal Utama A B C D E F G H I J Jumlah Bobot

A Pembuatan rencana oleh pimpinan perusahaan 2 2 1 2 2 2 2 2 2 17 0,094

B Jangkauan pasar perusahaan 2 2 2 2 2 3 3 3 3 22 0,122 C Efektivitas bagian penjualan perusahaan 2 2 1 2 2 3 2 2 2 18 0,100 D Kualitas produk dan layanan konsumen 3 2 3 3 3 3 3 3 2 25 0,139 E Penganggaran pemasaran 2 2 2 1 2 3 3 2 3 20 0,111

F Penurunan persentase peningkatan penjualan 2 2 2 1 2 2 3 2 3 19 0,106

G Pendanaan perusahaan 2 1 1 1 1 2 1 1 2 12 0,067 H Fasilitas produksi perusahaan 2 1 2 1 1 1 3 2 2 15 0,083 I Ketrampilan SDM 2 1 2 1 2 2 3 2 2 17 0,094 J Fasilitas litbang perusahaan 2 1 2 2 1 1 2 2 2 15 0,083 Jumlah 19 14 18 11 16 17 24 21 19 21 180 1,000

Page 142: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

125

Faktor-faktor Eksternal Utama A B C D E F G H I Jumlah Bobot A Pajak UMKM 1 3 1 1 1 1 2 1 11 0,076 B Mengikuti gaya hidup masyarakat 3 3 2 2 2 3 3 2 20 0,139 C Kebijakan pemerintah 1 1 1 1 1 1 2 1 9 0,063

D Peranan teknologi informasi dan komunikasi 3 2 3 2 2 3 3 2 20 0,139

E Membuat produk daur ulang (Mycotech) 3 2 3 2 2 3 3 2 20 0,139

F Keunggulan produk 3 2 3 2 2 3 3 2 20 0,139 G Lokasi pemasok berbeda-beda 3 1 3 1 1 1 1 1 12 0,083

H Konsumen mayoritas berasal dari kota besar 2 1 2 1 1 1 3 1 12 0,083

I Loyalitas konsumen 3 2 3 2 2 2 3 3 20 0,139 Jumlah 21 12 23 12 12 12 20 20 12 144 1,000

Page 143: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

126

Pakar 2

Nama : Annisa Wibi Ismarlanti

Jabatan : Direktur Keuangan dan Pemasaran

Faktor-faktor Internal Utama A B C D E F G H I J Jumlah Bobot

A Pembuatan rencana oleh pimpinan perusahaan 2 2 2 2 2 3 2 2 2 19 0,106

B Jangkauan pasar perusahaan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 0,100

C Efektivitas bagian penjualan perusahaan 2 2 2 2 2 3 2 2 2 19 0,106

D Kualitas produk dan layanan konsumen 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 0,100

E Penganggaran pemasaran 2 2 2 2 2 3 2 2 2 19 0,106

F Penurunan persentase peningkatan penjualan 2 2 2 2 2 3 2 2 2 19 0,106

G Pendanaan perusahaan 1 2 1 2 1 1 1 1 2 12 0,067 H Fasilitas produksi perusahaan 2 2 2 2 2 2 3 2 2 19 0,106 I Ketrampilan SDM 2 2 2 2 2 2 3 2 3 20 0,111 J Fasilitas litbang perusahaan 2 2 2 2 2 2 2 2 1 17 0,094 Jumlah 17 18 17 18 17 17 24 17 16 19 180 1,000

Page 144: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

127

Faktor-faktor Eksternal Utama A B C D E F G H I Jumlah Bobot A Pajak UMKM 2 3 2 2 2 2 2 2 17 0,118

B Mengikuti gaya hidup masyarakat 2 3 2 2 2 2 2 2 17 0,118

C Kebijakan pemerintah 1 1 1 1 1 1 1 1 8 0,056

D Peranan teknologi informasi dan komunikasi

2 2 3 2 2 3 3 3 20 0,139

E Membuat produk daur ulang (Mycotech)

2 2 3 2 2 2 2 2 17 0,118

F Keunggulan produk 2 2 3 2 2 2 3 2 18 0,125

G Lokasi pemasok berbeda-beda 2 2 3 1 2 2 2 1 15 0,104

H Konsumen mayoritas berasal dari kota besar

2 2 3 1 2 1 2 1 14 0,097

I Loyalitas konsumen 2 2 3 1 2 2 3 3 18 0,125

Jumlah 15 15 24 12 15 14 17 18 14 144 1,000

Page 145: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

128

Pakar 3

Nama : Robbi Zidna Ilman

Jabatan : Direktur Operasional

Faktor-faktor Internal Utama A B C D E F G H I J Jumlah Bobot

A Pembuatan rencana oleh pimpinan perusahaan 2 2 1 1 1 3 3 2 1 16 0,089

B Jangkauan pasar perusahaan 2 3 2 2 1 2 2 2 2 18 0,100

C Efektivitas bagian penjualan perusahaan 2 1 2 1 1 2 2 2 2 15 0,083

D Kualitas produk dan layanan konsumen 3 2 2 3 2 3 3 2 2 22 0,122

E Penganggaran pemasaran 3 2 3 1 1 2 3 3 2 20 0,111

F Penurunan persentase peningkatan penjualan 3 3 3 2 3 2 2 3 3 24 0,133

G Pendanaan perusahaan 1 2 2 1 2 2 2 2 1 15 0,083 H Fasilitas produksi perusahaan 1 2 2 1 1 2 2 2 2 15 0,083 I Ketrampilan SDM 2 2 2 2 1 1 2 2 2 16 0,089 J Fasilitas litbang perusahaan 3 2 2 2 2 1 3 2 2 19 0,106 Jumlah 20 18 21 14 16 12 21 21 20 17 180 1,000

Page 146: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

129

Faktor-faktor Eksternal Utama A B C D E F G H I Jumlah Bobot A Pajak UMKM 3 1 3 3 3 2 2 3 20 0,140 B Mengikuti gaya hidup masyarakat 1 3 3 2 2 3 3 2 19 0,133 C Kebijakan pemerintah 3 1 1 1 1 2 1 1 11 0,077 D Peranan teknologi informasi dan komunikasi 1 1 3 1 2 3 3 2 16 0,112 E Membuat produk daur ulang (Mycotech) 1 2 3 3 2 3 3 2 19 0,133 F Keunggulan produk 1 2 3 2 2 2 2 1 15 0,105 G Lokasi pemasok berbeda-beda 2 1 2 1 1 2 2 1 12 0,084 H Konsumen mayoritas berasal dari kota besar 2 1 3 1 1 2 2 1 13 0,091 I Loyalitas konsumen 1 2 3 2 2 3 3 3 19 0,126

Jumlah 12 13 21 16 13 17 20 19 13 144 1,000

Page 147: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

130

Pakar 4

Nama : Adi Reza Nugroho

Jabatan : Direktur Desain dan Riset

Faktor-faktor Internal Utama A B C D E F G H I J Jumlah Bobot

A Pembuatan rencana oleh pimpinan perusahaan

2 3 2 2 3 2 2 2 2 20 0,111

B Jangkauan pasar perusahaan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 0,100

C Efektivitas bagian penjualan perusahaan

1 2 3 3 3 2 2 2 2 20 0,111

D Kualitas produk dan layanan konsumen

2 2 1 2 3 3 3 3 2 21 0,117

E Penganggaran pemasaran 2 2 1 2 3 2 2 2 2 18 0,100

F Penurunan persentase peningkatan penjualan

1 2 1 1 1 2 2 2 2 14 0,078

G Pendanaan perusahaan 2 2 2 1 2 2 2 3 2 18 0,100 H Fasilitas produksi perusahaan 2 2 2 1 2 2 2 2 2 17 0,094 I Ketrampilan SDM 2 2 2 1 2 2 1 2 2 16 0,089 J Fasilitas litbang perusahaan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 0,100 Jumlah 16 18 16 15 18 22 18 19 20 18 180 1,000

Page 148: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

131

Faktor-faktor Eksternal Utama A B C D E F G H I Jumlah Bobot A Pajak UMKM 2 2 2 3 3 2 2 2 18 0,125 B Mengikuti gaya hidup masyarakat 2 2 3 3 3 2 2 2 19 0,132 C Kebijakan pemerintah 2 2 2 2 2 2 2 2 16 0,111

D Peranan teknologi informasi dan komunikasi 2 1 2 3 3 3 3 3 20 0,139

E Membuat produk daur ulang (Mycotech) 1 1 2 1 2 3 2 2 14 0,097

F Keunggulan produk 1 1 2 1 2 3 3 3 16 0,111 G Lokasi pemasok berbeda-beda 2 2 2 1 1 1 2 2 13 0,090

H Konsumen mayoritas berasal dari kota besar 2 2 2 1 2 1 2 2 14 0,097

I Loyalitas konsumen 2 2 2 1 2 1 2 2 14 0,097 Jumlah 14 13 16 12 18 16 19 18 18 144 1,000

Page 149: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

132

Pakar 5

Nama : Rizki Sahrazi (Pakar Eksternal)

Jabatan : Manajer Pemasaran PT Godong Ijo Asri

Faktor-faktor Internal Utama A B C D E F G H I J Jumlah Bobot

A Pembuatan rencana oleh pimpinan perusahaan

1 3 3 3 2 2 2 2 2 20 0,111

B Jangkauan pasar perusahaan 3 3 2 3 2 2 2 2 2 21 0,117

C Efektivitas bagian penjualan perusahaan

1 1 2 2 2 2 2 2 2 16 0,089

D Kualitas produk dan layanan konsumen

1 2 2 3 2 2 2 1 1 16 0,089

E Penganggaran pemasaran 1 1 2 1 2 2 2 2 2 15 0,083

F Penurunan persentase peningkatan penjualan

2 2 2 2 2 1 2 2 2 17 0,094

G Pendanaan perusahaan 2 2 2 2 2 3 3 2 2 20 0,111

H Fasilitas produksi perusahaan 2 2 2 2 2 2 1 1 3 17 0,094

I Ketrampilan SDM 2 2 2 3 2 2 2 3 1 19 0,106

J Fasilitas litbang perusahaan 2 2 2 3 2 2 2 1 3 19 0,106

Jumlah 16 15 20 20 21 19 16 19 17 17 180 1,000

Page 150: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

133

Faktor-faktor Eksternal Utama A B C D E F G H I Jumlah Bobot A Pajak UMKM 3 3 2 1 3 3 1 1 17 0,118

B Mengikuti gaya hidup masyarakat 1 3 1 3 1 1 1 1 12 0,083

C Kebijakan pemerintah 1 1 1 2 1 2 1 1 10 0,069

D Peranan teknologi informasi dan komunikasi

2 3 3 3 3 3 3 1 21 0,146

E Membuat produk daur ulang (Mycotech)

3 1 2 1 2 2 2 2 15 0,104

F Keunggulan produk 1 3 3 1 2 3 3 1 17 0,118

G Lokasi pemasok berbeda-beda 1 3 2 1 2 1 1 1 12 0,083

H Konsumen mayoritas berasal dari kota besar

3 3 3 1 2 1 3 1 17 0,118

I Loyalitas konsumen 3 3 3 3 2 3 3 3 23 0,160

Jumlah 15 20 22 11 17 15 20 15 9 144 1,000

Page 151: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

134

Lampiran 8. Penentuan Tingkat (Rating) Faktor Internal Utama dan Eksternal Utama

Tujuan :

Untuk mengukur pengaruh masing-masing variable dan faktor internal dan

eksternal terhadap kondisi perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya,

digunakan skala 1, 2, 3 dan 4 yang menandakan seberapa efektif strategi saat ini.

1. Faktor Internal Utama

a. Penilaian diberikan dengan cara menilai faktor-faktor strategi yang terdapat

pada tabel dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama

b. Penilaian :

1 = Kelemahan utama 3 = Kekuatan utama

2 = Kelemahan kecil 4 = Kekuatan kecil

Faktor – Faktor Internal Utama

Kekuatan 1 2 3 4 Pembuatan rencana oleh pimpinan perusahaan Jangkauan pasar perusahaan Efektivitas bagian penjualan perusahaan Kualitas produk dan layanan konsumen Penganggaran pemasaran Ketrampilan SDM Fasilitas produksi perusahaan Kelemahan 1 2 3 4 Penurunan persentase peningkatan penjualan Pendanaan perusahaan Fasilitas litbang perusahaan

Page 152: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

135

2. Faktor Eksternal Utama

Penilaian faktor peluang dan ancaman :

1 = Rendah, yaitu respon perusahaan dalam memanfaatkan peluang yang ada

dan mengatasi ancaman pada perusahaan rendah.

2 = Sedang, yaitu respon perusahaan terhadap peluang sama dengan rata-rata,

dan kemampuan mengatasi ancaman sedang.

3 = Tinggi, yaitu respon perusahaan dalam melihat peluang di atas rata-rata,

dan tinggi dalam mengatasi ancaman.

4 = Sangat tinggi, yaitu respon perusahaan dalam memanfaatkan peluang dan

menghindari ancaman sangat tinggi

Faktor – Faktor Eksternal Utama Peluang 1 2 3 4 Pajak UMKM Mengikuti gaya hidup masyarakat Peranan teknologi informasi dan komunikasi Membuat produk daur ulang (Mycotech) Keunggulan produk Konsumen mayoritas berasal dari kota besar Loyalitas konsumen Ancaman 1 2 3 4 Kebijakan pemerintah Lokasi pemasok berbeda-beda

Page 153: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

136

Lampiran 9. Hasil Penilaian Rating Faktor Internal dan Eksternal

Faktor Internal

No. Faktor-faktor Internal Utama P1 P2 P3 P4 P5 Rataan

Rating Kekuatan

1 Pembuatan rencana oleh pimpinan perusahaan 4 4 3 3 4 3,6

2 Jangkauan pasar perusahaan 4 4 4 2 4 3,6

3 Efektivitas bagian penjualan perusahaan 4 4 4 2 4 3,6

4 Kualitas produk dan layanan konsumen 4 4 4 1 4 3,4

5 Perencanaan dan penganggaran pemasaran 4 4 3 2 3 3,2

6 Ketrampilan SDM 3 4 4 3 4 3,6

7 Fasilitas produksi perusahaan 3 4 3 2 3 3

Kelemahan

1 Penurunan persentase peningkatan penjualan

2 2 2 1 2 1,8

2 Pendanaan perusahaan 2 2 2 1 1 1,6

3 Fasilitas litbang perusahaan 2 1 1 1 2 1,4

Page 154: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

137

Faktor Eksternal

No. Faktor-faktor Eksternal Utama P1 P2 P3 P4 P5 Rataan

Rating Peluang

1 Pengaruh dari nilai tukar rupiah 2 2 3 2 3 2,4

2 Mengikuti gaya hidup masyarakat 3 3 4 2 2 2,8

3 Peranan teknologi informasi dan komunikasi

4 3 4 3 4 3,6

4 Membuat produk daur ulang (Mycotech) 4 3 4 2 1 2,8

5 Keunggulan produk 3 3 3 3 4 3,2

6 Konsumen mayoritas berasal dari kota besar 4 2 3 4 4 3,4

7 Loyalitas konsumen 3 3 1 2 4 2,6

Ancaman 1 Kebijakan pemerintah 3 2 1 2 2 2

2 Lokasi pemasok berbeda-beda 2 2 1 2 2 1,8

Page 155: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

138

Lampiran 10. Hasil Skor Faktor Internal dan Eksternal

Skor Faktor Internal

Faktor-faktor Internal Utama Bobot Rating

Skor P1 P2 P3 P4 P 5 Rataan Bobot P1 P2 P2 P4 P5 Rataan

Rating Kekuatan Pembuatan rencana oleh pimpinan perusahaan 0,094 0,106 0,089 0,111 0,111 0,102 4 4 3 3 4 3,6 0,368

Jangkauan pasar perusahaan 0,122 0,100 0,100 0,100 0,117 0,108 4 4 4 2 4 3,6 0,388 Efektivitas bagian penjualan perusahaan 0,100 0,106 0,083 0,111 0,089 0,098 4 4 4 2 4 3,6 0,352

Kualitas produk dan layanan konsumen 0,139 0,100 0,122 0,117 0,089 0,113 4 4 4 1 4 3,4 0,386

Penganggaran pemasaran 0,111 0,106 0,111 0,100 0,083 0,102 4 4 3 2 3 3,2 0,327 Ketrampilan SDM 0,094 0,111 0,089 0,089 0,106 0,098 3 4 4 3 4 3,6 0,352 Fasilitas produksi perusahaan 0,083 0,106 0,083 0,094 0,094 0,092 3 4 3 2 3 3 0,276 SUBTOTAL 2,449 Kelemahan Penurunan persentase peningkatan penjualan 0,106 0,106 0,133 0,078 0,094 0,103 2 2 2 1 2 1,8 0,186

Pendanaan perusahaan 0,067 0,067 0,083 0,100 0,111 0,086 2 2 2 1 1 1,6 0,137 Fasilitas litbang perusahaan 0,083 0,094 0,106 0,100 0,106 0,098 2 1 1 1 2 1,4 0,137 SUBTOTAL 0,460

TOTAL 2,909

Page 156: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

139

Skor Faktor Eksternal

Faktor-faktor Eksternal Utama Bobot Rating

Skor P1 P2 P3 P4 P 5 Rataan Bobot P1 P2 P2 P4 P5 Rataan

Rating Peluang

Pajak UMKM 0,076 0,118 0,139 0,125 0,118 0,115 2 2 3 2 3 2,4 0,276

Mengikuti gaya hidup masyarakat 0,139 0,118 0,132 0,132 0,083 0,121 3 3 4 2 2 2,8 0,338 Peranan teknologi informasi dan komunikasi 0,139 0,139 0,111 0,139 0,146 0,135 4 3 4 3 4 3,6 0,485

Membuat produk daur ulang (Mycotech) 0,139 0,118 0,132 0,097 0,104 0,118 4 3 4 2 1 2,8 0,330

Keunggulan produk 0,139 0,125 0,104 0,111 0,118 0,119 3 3 3 3 4 3,2 0,382 Konsumen mayoritas berasal dari kota besar 0,083 0,097 0,090 0,097 0,118 0,097 4 2 3 4 4 3,4 0,330

Loyalitas konsumen 0,139 0,125 0,132 0,097 0,160 0,131 3 3 1 2 4 2,6 0,340 SUBTOTAL 2,482 Ancaman Kebijakan pemerintah 0,063 0,056 0,076 0,111 0,069 0,075 3 2 1 2 2 2 0,150 Lokasi pemasok berbeda-beda 0,083 0,104 0,083 0,090 0,083 0,089 2 2 1 2 2 1,8 0,159 SUBTOTAL 0,309

TOTAL 2,791

Page 157: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

140

Lampiran 11. Kuesioner Penentuan Prioritas Strategi

KUESIONER PUTARAN KETIGA

Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

Indonesia, Bandung, Jawa Barat

PENENTUAN STRATEGI (METODE QSPM)

Dalam rangka penelitian skripsi Kuesioner ini mengacu pada kuesioner yang dikemukakan oleh Fred R. David

Oleh :

Towi Umi Rochimah 1112092000007

Nama Narasumber :

Jabatan / Profesi :

Tujuan :

Mendapatkan penilaian para narasumber tentang tingkat daya tarik faktor – faktor

kunci terhadap alternatif-alternatif mana yang terbaik dan menjadi prioritas dalam

pelaksanaannya.

Petunjuk Penilaian :

1. Pemberian nilai pada faktor-faktor kunci dengan mengajukan pertanyaan

terlebih dahulu “Apakah faktor ini mempengaruhi strategi pilihan dalam

pelaksanaannya (strategi 1,2,3, dst) ? Dan seberapa besar pengaruhnya?”

2. Alternartif penilaian :1 = tidak menarik 3 = tidak menarik

2 = agak menarik 4 = amat menarik

3. Alternatif strategi pilihan yang akan diberikan penilaian :

Strategi 1: Peningkatan strategi diversifikasi terkait

Strategi 2: Memperbanyak outlet penjualan

Page 158: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

141

Faktor-faktor Utama Bobot Alternatif Strategi

Strategi 1 Strategi 2 AS TAS AS TAS

Kekuatan Pembuatan rencana oleh pimpinan perusahaan Jangkauan pasar perusahaan Efektivitas bagian penjualan perusahaan Kualitas produk dan layanan konsumen Perencanaan dan penganggaran pemasaran Ketrampilan SDM Fasilitas produksi perusahaan Kelemahan Penurunan persentase peningkatan penjualan Pendanaan perusahaan Fasilitas litbang perusahaan Peluang Pajak UMKM Mengikuti gaya hidup masyarakat Peranan teknologi informasi dan komunikasi Membuat produk daur ulang (Mycotech) Keunggulan produk Konsumen mayoritas berasal dari kota besar Tingginya loyalitas konsumen Ancaman Kebijakan pemerintah Lokasi pemasok berbeda-beda

Page 159: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

142

Lampiran 12. Hasil Penilaian Daya Tarik Strategi

Faktor-faktor Utama Strategi 1 Strategi 2

AS 1 Rataan AS 2 Rataan

P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 AS 1 P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 AS 2 Kekuatan

Pembuatan rencana oleh pimpinan perusahaan 3 4 4 4 4 3,80 3 2 3 3 1 2,40

Jangkauan pasar perusahaan 2 2 4 4 4 3,20 3 3 3 3 1 2,60

Efektivitas bagian penjualan perusahaan 4 2 1 3 3 2,60 4 3 4 3 1 3,00

Kualitas produk dan layanan konsumen 1 3 1 4 4 2,60 2 4 2 3 1 2,40

Perencanaan dan penganggaran pemasaran 3 3 3 3 3 3,00 3 4 2 3 1 2,60

Ketrampilan SDM 2 3 - 3 3 2,75 2 4 - 3 1 2,50

Fasilitas produksi perusahaan 2 4 4 2 3 3,00 3 3 2 2 1 2,20

Kelemahan

Penurunan persentase peningkatan penjualan 3 4 4 3 3 3,40 2 4 3 3 1 2,60

Pendanaan perusahaan 3 3 2 2 3 2,60 2 2 2 2 1 1,80

Fasilitas litbang perusahaan 2 2 4 3 2 2,60 3 2 1 2 1 1,80

Page 160: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

143

Peluang

Pajak UMKM 1 2 1 1 4 1,80 1 1 2 1 1 1,20

Mengikuti gaya hidup masyarakat 3 3 3 3 3 3,00 4 2 3 2 1 2,40

Peranan teknologi informasi dan komunikasi 4 4 3 4 4 3,80 4 2 3 3 1 2,60

Membuat produk daur ulang (Mycotech) 2 2 - 4 1 2,25 2 2 - 4 1 2,25

Keunggulan produk 4 2 - 4 4 3,50 3 2 - 4 1 2,50

Konsumen mayoritas berasal dari kota besar 4 3 2 4 3 3,20 2 3 3 4 1 2,60

Tingginya loyalitas konsumen 4 3 2 4 4 3,40 3 3 3 4 1 2,80

Ancaman

Kebijakan pemerintah 2 2 - 1 3 2,00 1 1 - 2 1 1,25

Lokasi pemasok berbeda-beda 2 2 2 1 1 1,60 1 1 2 2 1 1,40

Page 161: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

144

Lampiran 13. Hasil Penilaian Prioritas Strategi

Faktor - faktor Utama Alternatif Strategi

Bobot Strategi 1 Strategi 2 AS 1 TAS 1 AS 2 TAS 2

Kekuatan Pembuatan rencana oleh pimpinan perusahaan 0,102 3,80 0,388 2,40 0,245

Jangkauan pasar perusahaan 0,108 3,20 0,346 2,60 0,281

Efektivitas bagian penjualan perusahaan 0,098 2,60 0,255 3,00 0,294

Kualitas produk dan layanan konsumen 0,113 2,60 0,294 2,40 0,271

Perencanaan dan penganggaran pemasaran 0,102 3,00 0,306 2,60 0,265

Ketrampilan SDM 0,098 2,75 0,270 2,50 0,245

Fasilitas produksi perusahaan 0,092 3,00 0,276 2,20 0,202

Kelemahan

Penurunan persentase peningkatan penjualan 0,103 3,40 0,350 2,60 0,268

Pendanaan perusahaan 0,086 2,60 0,224 1,80 0,155

Fasilitas litbang perusahaan 0,098 2,60 0,255 1,80 0,176 Peluang

Pajak UMKM 0,115 1,80 0,207 1,20 0,138

Mengikuti gaya hidup masyarakat 0,121 3,00 0,363 2,40 0,290

Peranan teknologi informasi dan komunikasi 0,135 3,80 0,513 2,60 0,351

Membuat produk daur ulang (Mycotech) 0,118 2,25 0,266 2,25 0,266

Keunggulan produk 0,119 3,50 0,417 2,50 0,298

Konsumen mayoritas berasal dari kota besar 0,097 3,20 0,310 2,60 0,252

Tingginya loyalitas konsumen 0,131 3,40 0,445 2,80 0,367

Ancaman

Kebijakan pemerintah 0,075 2,00 0,150 1,25 0,094

Lokasi pemasok berbeda-beda 0,089 1,60 0,142 1,40 0,125

TOTAL 5,775 4,582

Page 162: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

145

Lampiran 14. Fasilitas Produksi CV IDEAS Indonesia

Nama Unit

(buah) Nama Unit

(buah) Gelas kimia 1 Loyang 20x20 1

Batang pengaduk 1 Lemari es “LG” 1

Erlenmeyer 1 l Pyrex 1 Tabung gas 1

Erlenmeyer 500ml pyrex 1 Blue Ice Max Cold 1

Erlenmeyer 250ml pyrex 1 Cooler box 1

Erlenmeyer 100ml pyrex 1 Cawan petri 1

Gelas ukur 100 ml Herma 1 Papan fungi koloni 6 Gelas ukur 500 ml Herma 1 Tray container 60.5 x 41.6 x

30.8 3

Ose 1 Laptop 1

Rak tabung 12 lubang 1 iMac PC 1

Bunsen 250 ml 1 Storage trolley&organizer 1

Botol semprot 500 ml 1 Kursi 1

Tabung reaksi + sumbat 1 Meja tinggi 1

Oven “Bima” 1 Botol spiritus 1

Dimer 1 Spatula panjang 30cm 1

Solder 1 Spatula pendek 18cm 1

Kabel AC 1 Kursi stool kayu 75cm 2

Apron 1 Trolley 1

Loyang 1 Oradd plant 1

Kocokan telur 1 Gles box (box hijau) 8

Mangkok 1 Blind jendela 2

Loyang 1 Papan fungi (display) 6

Piring 1 Rak baglog bambu 1

Baskom besar 1 Rak baglog di urban kumbung

1

Frypan “Maxim” 1 Kaca pembesar 1

Centong nasi 1 Print “Epson” l210 1

Baskom kecil 1 Papan alas foto 1

Page 163: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

146

Tray 1 Lampu meja 1

Rak piring 1 Peralatan dekorasi 1

Blender “Miyako” 1 Kleman kayu (untuk box display)

1

Kukusan 1 Infocus 1

Pisau 1 Printer 1

Pisau slicing 1 Kamera g-15 2

Golok Miao 1 Gelas ukur 1

Pisau steak 1 Wooden spatula 1

Timbangan digital 1 Kompor gas 1

Telenan 1 Regulator 1

Sealware Komet Honey 1kg

1 Capitan 12" 1

Page 164: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

147

Lampiran 15. Tata Letak Bangunan CV IDEAS Indonesia

Keterangan :

A : Ruang Tamu I : Bupet B : Ruang Kerja Utama J : Sofa C : Ruang Peralatan Produksi +

Penyimpanan Hello Crispy K : Rak Growbox (siap dikirim) L : Meja Kerja

D : Ruang Persediaan Growbox M : Meja Kerja E : Ruang Produksi Growbox N : Tempat Parkir F : Dapur G : Toilet H : Mini Kumbung (terdapat 2 buah rak

baglog)

Page 165: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

148

Lampiran 16. Gambar Produk CV IDEAS Indonesia

Growbox Putih

Growbox Pink

Growbox Kuning

Growbox Biru

Growbox Mini

Hello Krispy 75g

Mycotech

Growjar

Page 166: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

149

Lampiran 17. Dokumentasi Kegiatan CV IDEAS Indonesia

Pembeli Growbox saat Pameran di Singapura (Uji Coba)

Pameran dalam Rangka Mengenalkan Growbox

Page 167: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

150

Mushroom Hunting bersama Anak-anak

Pembuatan Mycotech oleh Direksi CV IDEAS Indonesia

Salah Satu Tahap Pembuatan Mycotech

Penulis beserta Teman dan Direktur Keuangan dan Pemasaran

Page 168: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA GROWBOX JAMUR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · TOWI UMI ROCHIMAH, Strategi Pengembangan Usaha Growbox Jamur Tiram pada CV IDEAS

151

Penulis Mengikuti Bazar Growbox di Bandung

Penulis beserta Teman dan Sales Growbox