strategi public relations kementerian komunikasi dan …repository.uinjkt.ac.id › dspace ›...

122
STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA DALAM MENGELOLA HOAX Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.) Oleh Gilang Sucahyo Nim.11150510000098 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMUKOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M/1441 H

Upload: others

Post on 03-Jul-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK

INDONESIA DALAM MENGELOLA HOAX

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)

Oleh

Gilang Sucahyo

Nim.11150510000098

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMUKOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M/1441 H

Page 2: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan karya hasil asli diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya

cantumkan dengan ketentuan yang berlaku di UIN syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti hasil karya ini hasil karya orang lain

maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 31 Oktober 2019

Peneliti

Gilang Sucahyo

NIM: 11150510000098

Page 3: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI

DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA DALAM

MENGELOLA HOAX

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk

Memenuhi PersyaratanMemperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos.)

Oleh

Gilang Sucahyo

NIM: 11150510000098

Pembimbing

Dr. Ismail Cawidu, M.Si

NIP: 195610171984031001

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019M/1441 H

Page 4: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:
Page 5: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

ii

ABSTRAK

GILANG SUCAHYO

Strategi Public RelationsKementerian Komunikasi dan Informatika

dalam mengelola Hoax

Perkembangan teknologi saat ini sangat memudahkan seseorang

untuk saling terhubung dan berinteraksi, terlebih adanya media masa cyber

atau media online. Namun, kemudahan media dan masyarakat dalam

mendapatkan informasi semakin besar peluang terpapar informasi yang

tidak benar atau Hoax. Berdasarkan temuan kominfo terdapat 1.731 Hoax

sejak bulan Agustus 2018 hingga April 2019 yang sudah teridentifikasi

oleh kominfo. Dari permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk

mengetahui bagaimana strategi pengelolaan Hoaxyang dilakukan Public

Relations kominfo? Hambatan dan solusi apa yang dilakukan dalam

mengelola Hoax?

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

paradigma konstruktivis. Adapun metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan

kejadian pada saat atau kejadian pada masa lampau. Pengumpulan data

dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dengan

narasumber.

Adapun teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori

Strategi Public Relations Ronald D. Smith. Beberapa tahapan yang

digunakan peneliti untuk membantu menjawab masalah dalam penelitian

ini, yaitu: Formative Research, Strategy, Tactics, Evaluative Research.

Dari hasil penelitian yang didapat, diketahui bahwa strategi Public

Relations Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam mengelola

Hoaxberlandaskan atas dasar Inpres No 09 tahun 2015 tentang

Pengelolaan Komunikasi Publik. Dalam pengelolaannya berdasarkan teori

strategi Public Relations Ronald D. Smith yang dibagi kedalam empat

tahapan, yaituFormative Research, Strategy, Tactics, Evaluative Research.

Pada tahap strategi Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan

tiga metode, dengan menggunakan UU No 11 tahun 2008 Tentang

Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 27, 28 dan 29, mengontrol

media dilakukan dengan mesin Pengais Konten Internet negatif atau AIS

untuk media online dan seacra manual memantau media cetak, serta

melakukan literasi Digital kepada masyarakat.

Hambatan dan solusi yang dilakukan Kementerian Komunikasi

dan Informatika adalah sebagai berikut. Masih mudahnya masyarakat

terprovokasi oleh kabar yang belum jelas kebenarannya, solusi yang

dilakukan Kominfo yaitu dengan leterasi Digital agar minimal masyarakat

dapat mengidentifikasi informasi yang didapat. Edukasi digital juga masih

terpusat di tingkat kementerian, untuk itu Kominfo membuat program

Page 6: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

iii

bersama dengan Pemda setempat agar lebih merata literasi yang diberikan.

Cakupan materi yang literasi digital yang luas menyebabkan pola

pendekatan bersifat reaktif, untuk itu setiap tahun dibuat lebih khusus

untuk setiap daerah agar lebih terfokus permasalahan apa yang sedang

hangat di daerah tersebut.

Kata kunci: Public Relations, Kominfo, Hoax

Page 7: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

iv

ABSTRACT

GILANG SUCAHYO

The Public Relations Strategy of the Ministry of Communication and

Information in managing the Hoax

The development of technology is now very easy for someone to

connect and interact with each other, especially the existence of cyber

media or online media. However, the ease of the media and the public in

getting information increases the chance of being exposed to incorrect

information or Hoaxes. Based on the findings of the Ministry of

Communication and Information, there were 1,731 Hoaxs from August

2018 to April 2019 which had been identified by the Ministry of

Communication and Information. From these problems researchers are

interested in knowing how the Hoax management strategy is carried out

by the Ministry of Communication and Informatics? What are the

obstacles and solutions to managing a Hoax?

This study uses a qualitative approach with a constructivist

paradigm. The method used in this research is descriptive research that

describes the events at the time or events in the past. Data collection in

this study used observation techniques, interviews with informants.

The theory used in the study is Ronald D. Smith's Public Relations

Strategy theory. Several stages are used by researchers to help answer the

problem in this study, namely: Formative Research, Strategy, Tactics,

Evaluative Research.

From the research results obtained, it is known that the Public

Relations strategy of the Ministry of Communication and Information in

managing Hoax is based on Presidential Instruction No. 09 of 2015

concerning Management of Public Communication. In its management

based on Ronald D. Smith's Public Relations strategy theory which is

divided into four stages, namely Formative Research, Strategy, Tactics,

Evaluative Research. At the strategic stage the Ministry of

Communication and Information used three methods, using Law No.

11/2008 on Information and Electronic Transactions Articles 27, 28 and

29, controlling the media is carried out with a negative Internet Content

Scanning machine or AIS for online media and manually monitoring print

media. , as well as carrying out digital literacy to the public.

The obstacles and solutions by the Ministry of Communication and

Information is. It is still easy for people to be provoked by news with

unclear truth, the solution made by Kominfo is Digital eruption so that at

least the community can identify the information obtained. Digital

education is also still centered at the ministry level, for this reason, the

Ministry of Communication and Informatics made a joint program with

the local government to provide more even literacy. The wide range of

Page 8: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

v

digital literacy material causes reactive approach patterns, for that every

year is made more specific to each region to be more focused on what

problems are hot in the area.

Keywords: Public Relations, Communication and Information, Hoax

Page 9: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

vi

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang. Puji serta syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala yang

telah memberikan rahmat dan karunia sehingga penulis akhirnya dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul Strategi Public

RelationsKementerian Komunikasi dan Informatika dalam mengelola

Hoaxuntuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial dari

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Tidak lupa

sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad

Shollallahu „Alaihi wa Sallam yang menjadi suri tauladan bagi seluruh

umatnya.

Selama proses penyelesaian skripsi ini, tentulah penulis

menemukan hambatan dan rasa putus asa. Bersyukur, atas rahmat dan

kebesaran Allah Subhanahu wa Ta‟ala, penulis diberikan orang-orang

yang senantiasa memberikan bantuan dan dukungan dengan ikhlas ikut

serta membantu kelancaran penulisan skripsi ini, baik moril maupun

materil. Dengan kerendahan hati dan rasa hormat, penulis mengucapkan

terimkasih kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Suparto,

M.Ed., Ph.D., Wakil Dekan I Bidang Akademik Dr. Siti

Napsiyah, S.Ag, BSW. MSW., Wakil Dekan II Bidang

Administrasi Umum Dr. Sihabudin Noor, M.Ag., serta Wakil

Dekan III Bidang Kemahasiswaan Dr. Cecep Castrawijaya,

M.A.

2. Ketua Program Studi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam, Dr. Armawati Arbi, M.Si., serta Sekretaris Program

Page 10: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

vii

Studi Jurusan komunikasi dan Penyiaran Islam, Dr. Edi Amin,

M.A.

3. Bapak Drs. Wahidin Saputra, MAsebagai Dosen Penasihat

Akademik yang telah banyak membantu mengarahkan seluruh

mahasiswa/i yang terbaik untuk perkuliahan dan skripsi ini.

4. Terimakasih kepada Dosen Pembimbing skripsi Bapak Dr.

Ismail Cawidu, M.Si. yang telah sabar membimbing dan

mengarahkan hingga akhirnya skripsi ini bisa terselesaikan.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

banyak ilmu yang bermanfaat dan pengajaran kepada penulis

semasa kuliah.

6. Seluruh Staf Tata Usaha dan Staf Perpustakaan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

7. Bapak Ferdinandus Setu selaku Plt Kepala Biro Humas

Kementerian Komunikasi dan Informatika. Terima kasih telah

memberikan waktu dan kesempatan yang diberikan kepada

penulis sehinga dapat melakukan penelitian.

8. Ibu Annisa Bonita selaku Staf Humas Kementerian

Komunikasi dan Informatika divisi Media Sosial, yang telah

memberikan kesempatan waktu kepada penulis.

9. Kedua orang tua tercinta, Bapak Taufik Kristolo dan Ibu

Suminarti yang telah mencurahkan kasih sayangnya baik

berupa dukungan moril serta materil. Tiada tutur kata selain

terima kasih kepada kalian. Teriring doa dan kasih sayang yang

tak pernah putus untuk-mu.

Page 11: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

viii

10. Teman-teman KPI angkatan 2015, KPI C serta teman-teman

KKN tersayang.

11. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang

secara langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk

itu, sangat diperlukan kritik dan saran yang membangun bagi

penulis.Akhir kata, semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat

bagi penulis dan orang lain.

Wassalamualaikum, Wr. Wb.

Jakarta, 31 Oktober 2019

Penulis

Gilang Sucahyo

Page 12: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ....................................................................... vi

DAFTAR ISI ...................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................ 7

C. Batasan dan Rumusan Masalah ....................................... 8

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian. ...................................... 8

E. Metodologi Penelitian ..................................................... 9

F. Tinjauan Pustaka ........................................................... 14

G. Sistematika Penulisan .................................................... 17

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................... 19

A. Strategi Public Relations ............................................... 19

1 Pengertian dan Tahapan Strategi .............................. 19

2 Public Relations ........................................................ 21

3 Strategi Public Relations .......................................... 27

4 Media Massa dan Public Relations. ......................... 31

B. Isu .................................................................................. 33

1. Pengertian Isu ........................................................... 33

2. Tahapan Isu............................................................... 35

3. Manajemen Isu ......................................................... 36

4. Proses manajemen Isu .............................................. 37

C. Hoax .............................................................................. 40

1. Pengertian Hoax ....................................................... 40

2. Jenis-jenis Hoax ........................................................ 41

3. Hukum Berita Hoax .................................................. 41

Page 13: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

x

4. Ciri-ciri Hoax ............................................................ 44

D. Kerangka Pemikiran ..................................................... .45

BAB III GAMBARAN UMUM ....................................................... 46

A. Latar Belakang Kementerian Komunikasi dan

Informatika Republik Indonesia. ................................... 46

B. Visi dan Misi Kementerian Komunikasi dan

Informatika RepublikIndonesia. .................................... 50

C. Tugas-Tugas dan Fungsi

Kementerian Komunikasi dan Informatika

Republik Indonesia ........................................................ 51

D. Program Kerja Public Relations Kementerian

Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia ........ 52

E. Struktur Kementerian Komunikasi dan

Informatika Republik Indonesia .................................... 53

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ............................ 54

A. Strategi Public RelationsKOMINFO dalam

mengelola Hoax ............................................................. 54

B. Deskripsi mengenai hambatan dan solusi yang diberikan

oleh KOMINFO ........................................................... 64

BAB V PEMBAHASAN .................................................................. .66

A. Strategi Public RelationsKOMINFO dalam

mengelola Hoax. ............................................................ 66

B. Deskripsi mengenai hambatan dan solusi yang diberikan

oleh KOMINFO ............................................................ 83

BAB VI PENUTUP ........................................................................... 89

A. Kesimpulan .................................................................... 89

B. Saran .............................................................................. 91

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 92

LAMPIRAN

Page 14: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Alur tahapan dalammesin AIS ............................................ 59

Gambar 4.2 Temuan isu Hoax ................................................................ 60

Gambar 4.3 Rincian Temuan Hoax............................................ ............ 60

Gambar 4.4Profil Responden Survey Mastel ......................................... 62

Gambar 4.5 Pemahaman Masyarakat Indonesia terhadap Hoax ............ 62

Gambar 4.6 Saluran penyebaran berita Hoax ......................................... 63

Gambar 5.1 Peta sebaran literasi digital ................................................ 74

Gambar 5.2 Pemberitaan Kumparan setelah mendapat klarifikasi......... 76

Gambar 5.3 Pemberitaan Tribunnews setelah mendapat Klarifikasi ..... 77

Gambar 5.4 Website Kominfo ................................................................ 77

Gambar 5.5 Chanel Youtube Kominfo .................................................... 78

Gambar 5.6 Instagram Kominfo Miss Lambe Hoax .............................. 80

Gambar 5.7 Twitter Kominfo. ................................................................ 80

Gambar 5.8 Twitter Kominfo aduan konten ........................................... 81

Gambar 5.9 Facebook Kominfo ............................................................. 81

Gambar 5.10 Informasi HoaxTsunami di Tampanuli ............................. 82

Gambar 5.11Seminar Literasi Digital Kominfo & Mafindo .................. 85

Page 15: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini yang dapat memudahkan

seseorang untuk saling terhubung dan berinteraksi, terlebih adanya

media masa Cyber atau media online seperti Twitter, Instagram,

Facebook, artikel dan Youtube siapapun dan kapanpun dapat dengan

mudah dan cepat tanpa menganal jarak dan waktu untuk mengakses

semua berita dari berbagai macam kanal digital mulai dari berita

sosial, ekonomi, budaya dan agama dan lain sebagainya.

Media massa digunakan PR dan humas pemerintah sebagai alat

menyampaikan informasi yang menyangkut tentang kebijaksanaan,

tindakan tindakan serta tugas – tugas atau kewajiban pemerintah. Hal

ini pun sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Dimock dan

Koening yang dikutip oleh Rosady Ruslan, bahwa humas pemerintah

harus mampu menanamkan keyakinan dan kepercayaan serta

mengajak masyarakat ikut berpartisipasi melaksanakan program –

program pembangunan, serta menjaga stabilitas dan keamanan

nasional.1

Kementerian Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan di bidang komunikasi, dan informatika

dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam

menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugas,

Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan

beberapa fungsi : (1) Seperti perumusan, penetapan kebijakan di

bidang pengelolaan sumber daya dan perangkat pos dan informatika.

1Rosady Ruslan, Manajemen humas dan Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi

edisirevisi,(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), h.324.

Page 16: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

2

Penyelenggaraan pos dan informatika, pengelolaan informasi dan

komunikasi publik. (2) Pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan

sumber daya dan perangkat pos dan informatika, penyelenggaraan pos

dan informatika, penatakelolaan aplikasi informatika, pengelolaan

informasi dan komunikasi publik. (3) Pelaksanaan bimbingan teknis

dan supervisi atas pelaksanaan pengelolaan sumber daya perangkat

pos dan informatika. (4) Pelaksanaan penelitian dan pengembangan

sumber daya manusia di bidang komunikasi dan informatika. (5)

Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur

organisasi di lingkungan Kementerian komunikasi dan informatika. (6)

Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan

Kementerian komunikasi dan informatika. (7) pengelolaan barang

milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian

komunikasi dan informatika. (8) Pengawasan atas pelaksanaan tugas di

lingkungan Kementerian komunikasi dan informatika.2

Dengan banyaknya media saat ini, sangat mudah bagi

masyarakat untuk mendapatkan berita – berita yang berkembang,

namun sayangnya berita yang beredar di masyarakat tidak semuanya

benar dan tervalidasi keasliannya, ditambah perkembangan teknologi

komunikasi saat ini seperti media sosial yang berbahaya dapat

menggiring opini masyarakat pada yang tidak benar. Selain itu sisi

buruk dari media sosial yaitu dapat membuat seseorang

ketergantungan terhadap teknologi.

Dikarenakan kehadiran media sosial mampu membantu

seseorang untuk mendapatkan informasi dan segala bidang karena

sifatnya cepat diakses. Media sosial merupakan suatu sarana

2https://kominfo.go.id/tugas-dan-fungsi. Diakses pada tanggal 8 Februari 2019

Pukul 14.52 WIB.

Page 17: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

3

komunikasi yang digunakan oleh sekelompok orang untuk bertukar

informasi. Terdapat enam kategori besar dalam pembagian media

sosial, yaitu media jejaring sosial (social networking), jurnal online

(blog), jurnal online sederhana (micro-blogging), media berbagi

(media sharing) penanda sosial (social bookmarking), dan media

konten bersama atau Wiki.3

Perkembangan teknologi yang semakin meningkat, dapat juga

memunculkan kejahatan di media, diesebabkan oleh sarana media

komunikasi yang dijadikan sebagai pertukaran informasi membuat

segenap orang memanfaatkannya yaitu dengan melakukan kejahatan.

Salah satunya yaitu menyebarkan informasi sesuai dengan opininya

tanpa mengetahui fakta sesungguhnya atau dapat disebut juga

denganHoax. Survey wabah Hoaxnasional 2019 yang dilakukan oleh

lembaga MASTEL (Masyarakat Telekomunikasi Indonesia) apa yang

menyebabkan orang sulit memerikasa berita heboh yang beredar di

luar sana. Dari 941 responden sebanyak 56,2% karena internetya

lambat, 27,4% karena tidak tahu caranya dan 16,4% tidak mempunyai

akses internet.4

Cukup banyak informasi atau berita Hoax, berdasarkan temuan

Kominfo ujar Plt Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan

Informatika Ferdinandus Setu memaparkan temuan Hoaxyang

terhitung dari Dari total 1.731 hoax sejak Agustus 2018 hingga April

2019 yang diidentifikasi, diverifikasi dan divalidasi oleh Tim AIS

Kominfo, hoaxkategori politik mendominasi di angka 620 item hoax.

Disusul 210 hoaxkategori pemerintahan, 200 hoax kategori kesehatan,

3Rulli Nasrullah, Media sosial (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2015), h.9.

4https://mastel.id/hasil-survey-wabah-hoax-nasional-2019/. Diakses pada tanggal 30

Agustus 2019 Pukul 15.32 WIB

Page 18: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

4

159 hoax terkait fitnah, 113 hoax terkait kejahatan dan sisanya hoax

terkait isu agama, bencana alam, mitos, internasional dan isu lainnya.5

Ada beberapa larangan terkait penyebaran konten negatif di

media sosial, khususnya pada informasi Hoaxatau berita bohong,

larangannya adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi

untuk penyebaran berita bohong yang merugikan dan bernuansa bias

atau bahkan menjurus pada SARA, serta ditujukan untuk mengancam

seseorang secara pribadi masuk pada pasal 28 dan 29 dari UU ITE.6

Adapun isu Hoax yang sempat heboh beredar di masyarkat

terkait dengan isu Tenaga kerja Asing, dikeluarkan melalui media

sosial Facebook milik Lamberth Lerebulan pada Kamis 25 Januari

2019yang memperlihatkan ribuan pekerja di Morowali, Sulawesi

Tenggara ini demo akibat menolak adanya pekerja Asing yang

bekerja di Morowali. Video tersebut juga dibekali dengan narasi

“Puluhan ribu, ratusan ribu bahkan, banyak banget. Pekerja

Chinanya membludak. Membahayakan subhanallah," kata seseorang

dalam video tersebut. Namun dalam faktanya diberitakan pada

Liputan6.com dengan judul “Moeldoko: Demo buruh tolak TKA

China di Morowali Hoax” pada 25 januari 2019. Kepala staff Presiden

Moeldoko memastikan unjuk rasa buruh di Morowali, Sulawesi

Tenggara pada Kamis 24 Januari 2019 bukan aksi penolakan pekerja

asing asal Thiongkok China. Sebaran berita-berita tersebut yang

banyaknya bisa merubah presepsi masyarakat kebanyakan dan

5https://kominfo.go.id/content/detail/18440/temuan-kominfo-hoax-paling-banyak-

beredar-di-april-2019/0/sorotan_media, Diakses pada tanggal 30 Agustus 2019 Pukul

15.40 WIB

6Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2008 tentang infoemasi dan

transaksi elektronik, diakses pada tanggal 30 Agustus 2019 Pukul 18.00 WIB

Page 19: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

5

berkurangnya kepercayaan pada pemerintah akibat berita Hoax

beredar di masyarakat.

Sebelumnya pada April 2018 Kompas melalui portal media

online mereka memberitakan bahwa menurut wakil ketua komisi V

DPR Sigit Sosiantomo perpres Tenaga Kerja Asing berpotensi langgar

UU Nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan

Seperti diketahui para pekerja tersebut melanggar perizinan, soal

status izin sebagai manajer kenyataanya sebagai tenaga kerja kasar di

lapangan, padahal jika dlihat bunyi UU No 13 tahun 2003 tentang

ketenagakerjaan secara tegas mengatur penggunaan tenaga kerja asing

dibolehkan asalakan ada alih teknologi dan aloh keahlian, dan ini pun

menjadi keyakinan pemerintah. Karena hal tersebut membuat para

pekerja lokal menjadi was-was yang ditakutkan akan memakan

lapangan pekerjaan mereka bagi yang bekerja di lapangan. Berita atau

isu yang terkait dengan Tenaga Kerja Asing sudah sangat santer

terdengar dan lama sekali beberapa tahun belakangan hingga saat ini

semakin kuat karena adanya pemilu.

Kemudian Hoaxyang sempat beredar di masyarakat dalam

sebuah postingan di Facebook milik Ali Ibrahim yang diunggah pada

27 Januari 2019 di sebuah supermarket Malaysia, menyebutkan

bahwa kuaci yang cukup terkenal ini berada di dalam foto tersebut

tidak Halal dikarenakan direbus dengan tulang babi. Postingan

tersebut juga sudah dibagikan sebanyak 3.446 kali dan disukai 196

serta 32 komentar. Tidak lama kemudian terdapat postingan serupa

yang diunggah oleh Bayu Montana pada 8 Februari 2019 yang

menyebutkan keterangan serupa dengan Ali. Setelah cekfakta yang

sebenarnya berdasarkan pemberitaan di Liputan6.com, label Non-

Halal yang terlihat dalam foto tersebut tidak jelas mengacu pada

Page 20: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

6

produk yang mana, karena di sekitar produk kuacipun ada banyak

produk lainnya. Produk kuaci yang dicurigai di foto tersebutpun sudah

mendapat label halal dari sijil pengesahan Halal Malaysia.7

Disatu sisi, cepatnya sebaran informasi yang diperoleh dapat

mempermudah masyarakat dalam mendapatkan informasi. Disisi lain,

kemudahan media dalam menyebarkan informasi kepada khalayak

harus juga diimbangi dengan data yang akurat serta di sosialisasiakan

oleh pemerintah pemerintah ke publik secara cepat, sehingga

informasi yang didapatkan masyarakat menjadi berimbang. Suatu

berita sangatlah berkembang dengan sangat cepat dengan melalui

media online saat ini. Hal tersebut menjadi tantangan yang harus

dilaksanakan bagi Public Relations Kementerian Komunikasi dan

Informatika.

Keberhasilan atau kegagalanya dalam menangani suatu kasus

berita yang berkembang di masyarakat tergantung dari bagaimana PR

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatasi masalah

tersebut. Public Relations Kementerian Komunikasi dan Informatika

harus melakukan strategi dalam mengatasi Isu-isu yang terjadi di

masyarakat di media online sehingga tidak menjadi berkembang lebih

jauh dan berdampak besar bagi masyarakat.

Dari latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian lebih mendalam yang dituangkan dalam bentuk penelitian

yang berjudul “Strategi Public RelationsKementerian Komunikasi

dan Informatika Republik Indonesia dalam mengelola Hoax”

B. Identifikasi Masalah

7https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/3894992/cek-fakta-beredar-foto-kuaci-

tidak-halal-di-malaysia-faktanya, Diakses pada tanggal 30 Agustus 2019 Pukul 19.00

WIB

Page 21: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

7

Berdasarkan dari pemaparan latar belakang yang telah

dijabarkan di atas, Penulis mengidentifikasi beberapa point penting

yaitu:

Pertama, Sifat media yang kritis dan dengan mudahnya akses

media untuk menyebarluaskan informasi mengakibatkan media

memiliki kemampuan membangun opini masyarakat terhadap apa

yang diberitakan di media, khususnya media online yang peluang

besarnya terdapat unsur negatif terhadap kebijakan pemerintah,

terlebih apabila berita-berita yang dimuat dalam media tersebut

mengandung tendensi atau narasi yang negatif.

Kedua, peran Public Relations Kementerian Komunikasi dan

Informatika Republik Indonesia diharapkan memberikan pemahaman

kepada masyarakat berdasarkan data dan fakta yang benar terkait

berita-berita yang beredar di masyarakat.Sebagaimana diamanatkan di

dalam Inpres No 09 Tahun 2015 tentang pengelolaan komunikasi

publik sebagai penyusun narasi tunggal pemerintah dalam

mengimbangi penggiringan opini negatif di media massa dan media

sosial. Diharapkannya dapat memberikan pemahaman kepada

masyarakat berdasarkan sudut pandang pemerintah yang sudah pasti

terbukti kebenarannya sehingga yang ingin dicapai adalah

kesepahaman bersama antara pemerintah dan masyarakat.

Ketiga, kurangnya pengawasan terhadap berita yang

dikeluarkan media online, seperti yang dapat kita lihat dengan berita-

berita yang bermunculan tersebut dapat menggiring opini masyarakat

dengan leluasa beredar, dikarenakan kurannya pengawasan atau

tindakan tegas yang diberikan pemerintah terhadap berita tersebut.

Page 22: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

8

C. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan

fokus, maka penulis membatasi kajian ini pada strategi Public

Relations yang diterapkan oleh Kementerian Komunikasi dan

Informatika dalam mengelola Hoax.

Dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika

dalam mengelola Hoax serta melalui media apa saja Public

Relations Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan

strategi terhadap isu yang berkembang di masyarakat.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dikaji oleh peneliti

adalah:

1. Bagaimana Strategi Public RelationsKementerian Komunikasi

dan Informatika dalam mengelola Hoax?

2. Apa hambatan dan solusiyang dilakukan Public Relations

KOMINFO dalam mengelola Hoax?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini mempunyai tujuan diantaranya:

a. Untuk mengetahui strategi Public Relations Kementerian

Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dalam

mengelola Hoax dan Strategi apa saja untuk mengatasi hal

tersebut.

b. Untuk mengetahui hambatan sertasolusi apa saja yang

dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika

dalam mengelola Hoax.

Page 23: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

9

2. Penelitian ini memiliki manfaat, diantaranya:

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan

ilmiah maupun refrensi dengan pengembangan ilmu

komunikasi, khususnya pada kajian Public Relations.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dengan menyumbang ilmu

pengetahuan bagi mahasiswa jurusan Komunikasi dan

penyiaran Islam, serta memberikan kontribusi yang positif

dalam perkembangan studi tentang Public Relations. Juga

dapat membantu Kementerian Komunikasi dan Informatika

Republik Indonesia sebagai bahan evaluasi.

c. Manfaat Sosial

Diharapkan membuat masyarakat dapat mengetahui

strategi yang digunakan Public Relations pemerintah,

dalam upaya-upaya penciptaan komunikasi yang baik

sehingga saling paham antara pemerintah dan masyarakat.

E. Metodologi Penelitian

1. Paradigma penelitian

Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami

kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam

sosialisasi para penganut dan praktisnya. Paradigma menunjukkan

pada mereka apa yang penting, absah dan masuk akal. Paradigma

juga bersifat normatif, menunjukkan kepada praktisnya apa yang

harus dilakukan tanpa perlu melakukan pertimbangan eksistensial

Page 24: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

10

atau epitemologis yang panjang.8Paradigma tersebut menyatakan

bahwa individu harus disaring melalui cara pandang orang

terhadap realitas tersebut.

Peneliti menggunakan paradigma konstruktivisme sebagai

pedoman proses pelaksanaan penelitian ini. Menurut Guba

konstruktivisme menunjukan adanya realitas dari hasil konstruksi

kemampuana berpikir seseorang, yang artinya sebuah realitas

terbentuk melalui sebuah pemikiran manusia. Konstruktivisme

bersifat tidak tetap atau selalu berkembang, diibaratkan seperti

fasilitator yang menjembatani keragaman sikap dan pandangan

pelaku sosial. Tujuannya adalah untuk menyusun kembali

(rekonstruksi), kemudian menjabarkan seluruh realitas sosial

melalui dialog antar peneliti dan diteliti. 9

2. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan kualitatif

yang sumber datanya diperoleh dari hasil wawancara dengan

narasumber dan dijelasakan dalam bentuk kata-kata. Penelitian ini

bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

Public Relations KOMINFO (Kementerian Komunikasi dan

Infomatika) Republik Indonesia misalnya perilaku, presepsi,

motivasi, tindakan dll. Secara holistik dan dengan cara deskripsi

dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus

yang alamiah dan dengan memanfaatkan metode alamiah.10

8Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT Remaja

Rosdakaya, 2003), h.9. 9Elvinaro Ardianto dan Bambang Q Anes, Filsafat Ilmu Komunikasi (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2007), h.158. 10

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi) (Bandung:

Remaja Rosdakarya Offset, 2014), h.6.

Page 25: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

11

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Public Relations

KOMINFO (Kementerian Komunikasi dan Infomatika) dan objek

penelitiannya Strategi Public Relations KOMINFO (Kementerian

Komunikasi dan Infomatika) Republik Indonesia dalam mengelola

Hoax.

4. Tempat Penelitian

Penulis melakukan penelitian ini di Kementerian

Komunikasi dan Infomatika (KOMINFO) Jl. Medan Merdeka

Barat No. 9 Jakarta Pusat.

5. Teknik Pengumpulan Data

Pada teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam

penelitian ini tentunya berpatokan pada kebutuhan analisa. Adapun

metode pengumpulan data yang dilakukan adalah:

a. Observasi

Merupakan pengamatan dan pencatatan sesuatu

objek dengan sistematika fenomena yang diselidiki.

Observasi ini dapat dilakukan sesaat ataupun mungkin

dapat diulang.11

Adapun beberapa bentuk oservasi

yaitu, observasi partisipasi, obsevasi tidak terstruktur

dan observasi kelompok tidak terstruktur. Dalam hal

ini peneliti menggunakan teknik obserasi partisipasi

pasif.

11

Sukandarrumidi, Metodoloi Penulisan: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula ,

(Yoyakarta: Gajah Mada University Press, 2002), h.69.

Page 26: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

12

Partisipasi pasif ialah pengumpulan data melalui

observasi terhadap objek pengamatan dengan langsung

bersama merasakan dalam akrtivitas kehidupan objek

pengamat, sedangkan observasi partisipasi pasif adalah

dimana peneliti dalam kegiatan pengamatanya tidak

terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh

para pelaku yang diamatinya. Peneliti menggunakan

observasi ini karena dengan pengamatan,

memungkinkan untuk mengetahui keadaan sebenarnya

dan menghindari kesalahan data.

Observasi ini akan difokuskan pada aktivitas rutin

pengelola internal pusat dan pengelola eksternal yaitu

Kepala Plt Biro Humas Komifo serta stafnya dalam

menjalakan kerjanya. Observasi dilakukan selama

proses penyusunan penelitian ini berlangsung dengan

mengikuti aktivitas kerja Public Relations Kominfo

dalam mengelola Hoax.

b. Wawancara

Tahap pertama dari pengumpulan data penelitian

adalah dengan melakukan wawancara kepada beberapa

narasumber, dimulai dari Kepala Ptl Biro Humas, staf

media sosial Kominfo serta pakar atau pengamat.

wawancara peneliti menggunakan wawacara secara

mendalam, dengan melalui tanya jawab ini dengan

berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan langsung

baik dengan menggunkan atau tanpa pedoman

wawancara. Peneliti melakukan wawancara kepada

narasumber yang berhubungan dan menguasai tema

Page 27: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

13

yang relevan dengan substansi utama penelitian agar

mendapatkan data yang lengkap dan juga mendalam.

c. Dokumentasi

Pada bagian dokumentasi ini merupakan salah satu

instrumen pengumpulan data yang sering digunakan

berbagai metode dalam pengumpulan data, dimana

pelengkap dari penggunaan metode observasi dan

wawancara. Kemudian menjadi bukti penguat dari hasil

penelitian.

6. Teknik Analisis Data

Kemudian setelah mengamati dan mendapatkan berbagai

data yang dibutuhkan, selanjutnya melakukan analisis data, dimana

proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan serta

dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam

kategori, menjabarkan unit-unit, melakukan sintesa, menyusun

kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan

dipelajari serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami

oleh diri sendiri maupun orang lain.12

Secara ringkas dalam menganalisa data penulisan

melakukan tiga tahapan analisa menurut Miles dan Huberman

yaitu reduksi data (datareduction), paparan data (data display), dan

penarikan kesimpulan (conclusion).13

Analis data ini dillakukan

secara bersamaan dengan proses pengumpulan data berlansung,

artinya kegiatan tersebut dapat dilakukan selama dan sesudah

12

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Alfabeta, 2010), h.89. 13

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik (Jakarta: Bumi

Aksara,2013), h. 209.

Page 28: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

14

pengumpulan data. Data yang diperoleh dari hasil wawancara,

dokumentasi.

F. Tinjauan Kajian Terdahulu

Tabel 1.1

Tinjauan Kajian Terdahulu

NO Peneliti Judul Penelitian Isi Penelitian Perbedaan

1

Mutiara lestari

(11130510000

72)

UIN Syarif

Hidayatullah

Jakarta

Strategi Public

Relations Badan

penyelenggara

jminan Sosial

(BPJS)

Kesehatan pusat

dalam

membangun

citra

perusahaan.

Penelitian

tersebut bertujuan

untuk mengetahui

strategi apa yang

dilakukan oleh

Public Relations

untuk

membangun citra

perusahaan BPJS

yang sebulmnya

adalah PT. Akses

untuk

mensosialisasikan

perubahan

program dan

prosedur yang

baru pada

masyarakat.

Kemudian untuk

Bertujuan

untuk

mengetaui

dari sisi

bagaimana

cara dari

Strategi

Public

Relations

Kominfo

untuk

mengelola

Hoax dan

solusi apa

yang

dilakukan

Public

Relations

Kominfo

dalam

mengelola

Page 29: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

15

mengetahui

bagaimana

strategi yang

digunakan serta

apa saja langkah-

langkah yang

dilakukan Public

Relations dalam

menjalankan

strategi dengan

menggunakan

teori Strategi

Public Relations

dari Rosady

Ruslan dan teori

citra menurut

Frank Jefkins.

Hoax.

Teori

yang

digunakan

mengguna

kan teori

Staregi

Public

Relations

dari

Ronald D.

Smith

2 Nurul Hidayat

(11130510002

19)

UIN Syarif

Hidayatullah

Jakarta

Strategi Public

Relations Bank

Indonesia dalam

menanggapi isu

logo palu arit

pada pecahan

rupiah tahun

emisi 2016.

Penelitian ini

bertujuan untuk

mengetahui

tanggapan apa

yang diberikan

oleh Public

Relations Bank

Indonesia terkait

isu dari Palu arit

pada pecahan

Rupiah Tahun

Mengguna

kan Teori

yang sama

yaitu

Strategi

Public

Relations

dari

Ronald D.

Smith,

namun

Page 30: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

16

Emisi 2016

menggunakan

Teori dari Ronald

D. Smith Strategi

Public Relations

dan Manajemen

isu Regester &

Larkin.

yang

membeda

kan adalah

hasil yang

didapat

yaitu

peneliti

mendapat

kan

bagaimana

cara

Kominfo

dalam

mengelola

Hoax

menggunk

an teori

Ronald D.

Smith

tersebut.

3 Ayu Utami

(11130510000

55)

UIN Syarif

Hidayatullah

Jakarta

Strategi Public

Relations

Kantor staf

Presiden

Republik

Indonesia dalam

mengelola isu

keagamaan di

Penelitian ini

bertujuan untuk

mengetahui

bagaimana

Strategi Public

Relations dari

Kantor Staf

Khusus Presiden

menggunk

an teori

Ronald D.

Smith

untuk

mengetah

ui

bagaimana

Page 31: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

17

media massa. Republik

Indonesia dalam

mengelola isu

Keagamaan di

media massa dan

melalui Platform

apa saja yang

digunakan oleh

kantor Staf

Presiden

Republik

Indonesia dalam

menghadapi Isu

keagamaan. Teori

yang digunakan

adalah Public

Relations.

strategi

dari

Public

relations

Kominfo

dalam

mengelola

Hoax.

G. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab, berikut

pemaparan jelasnya sebagai berikut:

1. BAB 1 Pendahuluan

Pada bab ini terdiri dari latar belakang masalah,

pembahasan dan perumusan masalah, tujuan serta manfaat

penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan

sistematika penulisan.

Page 32: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

18

2. BAB II Landasan Teori

Pada bab ini bagaimana menguraikan tentang pengertian

strategi selanjutnya membahas mengenai strategi Public

Relations, media massa dan Public Relations, isu dan Hoax.

3. BAB III Gambaran Umum

Pada bab ini terdiri dari sejarah, visi serta misi,

perkembangan dan struktur organisasi, kedudukan dan fungsi,

struktur bidang Public Relations KOMINFO (Kementerian

Komunikasi dan Infomatika) Republik Indonesia.

4. BAB IV Data dan Temuan Penelitian

Dalam bab ini membahas uraian terkait dengan data dan

temuan penelitian, menjelaskan uraian data temuan dalam

mengelola Hoax

5. BAB V Pembahasan

Pada bab ini berisi uraian yang mengaitkan latar belakang

masalah, teori dan rumusan teori baru dari penelitian.

6. BAB VI Penutup

Pada bab ini peneliti akan menejelaskan kesimpulan dan

saran.

Page 33: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

19

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Strategi Public Relations

1. Pengertian dan TahapanStrategi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), disebutkan

bahwa strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber

daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu di

perang dan damai, atau rencana yang cermat mengenai kegiatan

untuk mencapai sasaran khusus.1

Strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu strategos, yang

artinya berati “komandan militer” pada zaman demokrasi Athena.

Selain itu juga kata strategi diartikan sebagai seni berperang. Pada

awalnya strategi digunakan dalam dunia militer, yaitu memenangkan

suatu peperangan. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

untuk mencapai sasaran dituju2.

Sandra Oliver dalam bukunya strategy public relation

mendefinisikan strategi sebagai sebuah cara untuk mencapai sebuah

hasil akhir. Hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi,

ada strategi yang luas untuk keseluruhan organisasi dan strategi

kompetitif untuk masing-masing aktivitas. Dia juga

menggambarkan, strategi adalah jalan yang dipilih organisasi untuk

diikuti dalam mencapai misinya.3

Adapun definisi menurut pakar ilmu komunikasi, Onong

Uchyana Effendy, strategi pada hakikatnya adalah perencanaan

1Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,2005), edisi ketiga, h.1092. 2Komarudin, Ensiklopedi Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Cet ke-1,

h.539. 3Sandra oliver, Strategi Public Relation, (Jakarta: Erlangga, 2007), h.2.

Page 34: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

20

(planning) dan menejemen (management) untuk mencapai suatu

tujuan tersebut. Strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan saja yang

hanya menunjukkan arah saja melaikan harus mampu menunjukkan

bagaimana taktik operasionalnya.4

Dalam buku Perencanaan dan Strategi Komnikasi, Hafied

Cangara mendefinsikan strategi adalah oknsep militer yang bisa

diartikan sebagai seni perang para jendral (The Art of General), atau

suatu rancangan yang terbaik untuk memenangkan peperangan.5

Dari beberapa definisi yang ditunjukkan di atas, terlihat

sangat jelas kesamaan antara satu definisi dengan definisi lainnya.

Para ahli pada intinya menjelaskan bahwa strategi adalah rencana

atau sebuah cara untuk mencapai suatu tujuan dengan teratur.

Strategi bukan hanya sekedar planning saja, strategi juga

menunjukkan bagaimana mengimplementasikan langkah-langkah

yang akan dituju sehingga tercapai dengan mudah.

Menurut Fred R. David, strategi tidak cukup hanya formulasi

strategi dan implementasi terhadap strategi tersebut melainkan

dalam strategi juga dibutuhkan evaluasi terhadap strategi yang telah

dilakukan berhasil atau tidak. Ada tiga tahapan strategi6, yaitu:

a. Formulasi strategi (strategy formulation)

Langkah pertama yang dilakukan adalah merumuskan

strategi yang akan dilakukan. Sudah termasuk di dalamnya

adalah pembagian tujuan, mengidentifikasi peluang dan

ancaman eksternal, menentukan kekuatan dan kelemahan secara

4Onong Uchyana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 1992), h.32. 5Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi ,(Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2013), h. 64. 6Fred R. David, Manajemen Strategi, alih bahasa Novita Puspitasari dan Liza

Nurbani Puspitasari (Jakarta: Salemba Empat, 2015), h.4.

Page 35: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

21

internal, menetapkan suatu objektifitas, memulai strategi

alternatif dan memilih strategi untuk dilaksanakan.

b. Implementasi Strategi (strategy implementation)

Implementasi strategi sering juga disebut “tahapan aksi”

dari manajemen strategi. Mengimplementasikan strategi artinya

memobilisasi tenaga organisasi atau lembaga untuk mengubah

strategi yang diformulasikan ke dalam tindakan.

c. Evaluasi strategi (strategy evaluation)

Tahapan akhir dari strategi adalah evaluasi strategi.

Evaluasi strategi diperlukan untuk keberlangsungan organisasi.

Evaluasi strategi memiliki tiga aktivis dasar yaitu memeriksa

dasar strategi organisasi atau lembaga, membandingkan hasil

yang diharapkan dengan hasil aktual, dan mengambil tindakan

koreksi untuk memastikan kerja sesuai rencana.

2. Public Relations

a. Pengertian Public Relations

Public Relations jika diartikan dengan secara universal

adalah “Public” mempunyai arti sekelompok orang yang

mempunyai minat dan perhatian sama terhadap suatu hal.

Sedangkan istilah “Relations” dalam bahasa Indonesia berarti

“hubungan-hubungan” dalam arti menyangkut banyak

hubungan.7 Secara terminologi pengertian Public Relations

adalah:

1) Definisi Public Relations menurut Frank Jefkins adalah

semua bentk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam

7Neni Yulianita, Dasar-Dasar Public Relations (Bandung: P2U-LPPM

UNISBA,2007), h. 21

Page 36: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

22

maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua

khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik

yang berlandaskan pada saling pengertian.8

2) Menurut Dr. Rex Harlow, Public Relations adalah fungsi

manajemen khas yang mendukung pembinaan dan

membangun upaya saling menguntungkan melalui

komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerja sama yang

baik antara organisasi dengan publiknya.9 Dapat diambil

kesimpulan pengertian dari Public Relations dari Dr. Rex

Harlow adalah untuk saling menghubungkan publik atau

pihak-pihak yang mempunyai kepentingan dalam suatu

instansi atau perusahaan. Serta untuk mengembangkan

hubungan yang positif dengan masyarakat.

3) Menurut British Institute of Public Relations (IPR), PR

adalah segala bentuk cara untuk memelihara niat baik (good

will) dan saling pengertian antara organisasi dengan

khalayak yang dilaksanakan secara terencana dan

berkelanjutan.10

Dimaksud dengan cara yang atau upaya yang

dilakukan secara terencana dan berkelanjutan adalah

bagaimana dari kegiatan PR diorganisir sebagai sebuah

susunan program terpadu yang berlangsung secara

kontinuitas agar organisasi tersebut senantiasa dimengerti

oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan. Kemudian

dengan adanya kata “saling” yaitu bukan berati hanya

khalayak yang harus mengerti tentang organisasinya, tetapi

8Frank Jefkins, Public Relations (Jakarta Erlangga, 2002) h. 9.

9Rosady Ruslan, Kiat dan strategi kampanye public Relations (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2005), h. 8. 10

Frank Jefkins, Public Relations (Jakarta Erlangga, 2003) h. 10-11.

Page 37: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

23

juga organisasi tersebut senantiasa harus memahami setiap

individu atau kelompok yang terlibat dengannya.

b. Tujuan Public Relations

Secara bahasa, tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai,

diraih atau dituju.11

Tujuan yang dimaksud disini yaitu

merupakan sesuatu yang mengarahkan kegiatan public

relations, sehingga tetap tepat sasaran. Public Relatons

merupakan fungsi manajemen dalam melaksanakan kegiatan

komunikasi, maka pada dasarnya tujuan-tujuan dari Public

Relations juga merupakan tujuan-tujuan komunikasi, yang

dimana tujuan tersebut diimplementasikan ke dalam program-

program Public Relations agar program yang sedang dijalankan

berjalan dengan sebagaimana mestinya, salah satunya dengan

mendapat publisitas media, makaperlu didukung oleh media PR,

diantaranya ada press release, web site, company profile, dan

produk-produk tulisan lainya. Dalam realita praktik Public

Relations di sebuah perusahaan, tujuan Public Relations

diantaranya sebagai berikut:

1) Menciptakan pemahaman antara organisasi dengan

publiknya. Melalui kegiatan komunikasi yang diharapkan

terjadi kondisi kecukupan informasi antara oganisasi

dengan publiknya. Kecukupan informasi ini merupakan

dasar untuk mencegah kesalah pahaman presepsi yang

merupakan kesalahan mendasar delam kegiatan

komunikasi.

11

Rachmat Kriyantono, PR Writing: Teknik Produksi Media Public Relations

dan Publisitas Korporat, (Jakarta: Kencana, 2012) Cet ke 3, h. 9-21.

Page 38: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

24

2) Membangun citra korporat. Citra keseluruhan yang

dibangun dari semua komponen organisasi seperti perilaku

karyawan, tanggung jawab sosial terhadap lingkungan atau

pengalaman konsumen yang memnuasakan tentang

pelayanan perusahaan. Citra positif merupakan langkah

penting menggapai reputasi di mata khalayak.

3) Citra korporat melalui program CSR. Pengintegrasian

kepedulian terhadap masalah sosial dan lingkungan ke

dalam opera bisnis perusahaan dan interaksi sukarela antara

perusahaan dan stakeholdernya.

4) Membentuk opini yang favourable. Opini ini merupakan

ekspresi publik mengenai presepsi dan sikapnya terhadap

perusahaan. Ada tiga jenis opini, yaitu opini positif

(mendukung), negatif (menentang) dan netral.

5) Membentuk goodwill dan kerjasama. Goodwill dan

kerjasama dapat terwujud karena ada inisiatif yang

dilakukan berulang-ulang oleh Public Relations perusahaan

untuk menanamkan saling pengertian dan kepercayaan

kepadapubliknya. Kemudian diikuti tindakan nyata

perusahaan untuk komitmen mewujudkan kepentingan

publik.12

Dalam Goodwill contoh yang dilakukan oleh

perusahaan kepada karyawannya yaitu memberikan gaji

yang layak serta bonus penghargaan terhadap prestasi atau

sistem promosi yang jelas. Kemudian karyawan

memberikan timbal balik berupa disiplin dan produktivitas

kerja yang tinggi.

12

Rachmat Kriyantono, Public Relations Writing: Teknik Produksi media Public

Relations Korporat (Jakarta: Kencana, 2012), h. 6-20.

Page 39: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

25

Dengan demikian tujuan dari Public Relations yaitu untuk

menciptakan citra yang baik, mempertahankan serta memelihara

dan memperbaiki jika citra dalam organisasi itu menurun atau

rusak. Artinya memiliki fungsi yang sangat besar terhadap menarik

minat dari publik terhadap suatu organisasi atau perusahaan.

c. Fungsi Public Relations

Fungsi atau peranan adalah harapan publik terhadapapa

yang seharusnya dilakukan Public Relations sesuai dengan

kedudukan sebagai seorang Public Relations. Jadi, Public

Relations dikatakan akan berfungsi apabila dia mampu

melakukan semua tugas dan kewajiban dengan baik, berguna

atau tidak dalam menunjang tujuan perusahaan dan menjamin

kepentingan publik.13

Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya “

Hubungan Masyarakat” mengemukakan empat fungsi dari

Public Relations, yaitu:

1) Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan

organisasi.

2) Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan

publik, baik publik eksternal maupun internal.

3) Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan

menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan

menyalurkan opini publik kepada organisasi.

4) Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi demi

kepentingan umum.

13

Rachmat Kriyantono, Public Relations Writing: Teknik Produksi Media Public

Relations dan Publisitas Korporat, (Jakarta: Kencana, 2012), h.21.

Page 40: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

26

Dapat disimpulkan bahwa secara garis besar, bahwa fungsi

Public Relaions adalah untuk memberikan presepsi yang baik

terhadap perusahaan, lembaga, organisasi dan masyarakat.

Menciptakan opini publik yang baik serta memelihara citra baik

bagi sebuah perusahaan.

d. Peran Public Relations

Komponen Peranan utama dalam Public Relations adalah

sebagai berikut:

1) Publication, Public Relations mempunyai tugas untuk

menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan

informasi melalui berbagai media terkait kegiatan perusahaan

atau organiasi untuk diketahui oleh publik.

2) Event, seorang Public Relations mempunyai tugas untuk

menyusun sebuah program acara tertentu yang nantinya

dapat mempengaruhi publik.

3) News, Public Relations dituntut untuk berupaya menciptakan

berita melalui press release, news letter dan bulletin yang

mengacu dengan teknis penulisan 5W+1H.

4) Community Involvement, seorang public relations harus bisa

terlibat dengan suatu kelompok masyarakat tertentu untuk

menjaga hubungan baik dengan pihak organisasi atau

perusahaan yang diwakilinya.

5) Inform or image, Public Relations mempunyai fungsi dan

tugas untuk menyebar informasi agar menarik perhatian

publik, sehingga diharapkan akan memperoleh tanggapan

berupa citra positif dari publik terhadap organisasi atau

perusahaan.

Page 41: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

27

6) Lobbying or image, Public Relations dituntut untuk

mempunyai kemampuan dalam hal melobi secara pendekatan

pribadi serta dapat bernegosiasi dengan berbagai pihak,

untuk mencapai kesepakatan sehingga timbul saling

menguntungkan dari pihak lain.

7) Social Responsbility, peran Public Relations dalam hal

aspek ini cukup penting, karena Public Relations harus

membuat program-program dalam hal kepedulian kepda

masyarakat untuk mendapatkan simpati dari publik.14

3. Strategi Public Relations

Menurut Rhenald Kasali, kata strategi memiliki pengertian

yang terkait dengan hal-hal seperti kemenangan, kehidupan atau

daya juang. Artinya menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan

mampu tidaknya perusahaan menghadapi tenkanan yang muncul

dari dalam atau luar. Kalau dapat, ia akan terus hidup, kalau tidak ia

akan mati seketika. Maka dari itu strategi membenarikan perusahaan

untuk mengambil tindakan pahit sekalipun seperti amputasi

(pengurangan unit usaha, dirumahkannya karyawan, pemangkasan,

dan lain-lain) sepanjang hal itu dilakukan demi kehidupan

perusahaan atau organisasi dalam jangka panjang.15

Kaitan Public Relations dan strategi adalah, menjalankan

strategi dan mengaturnya bersama pimpinan adalah seorang

praktisi Public Relations memiliki pekerjaan untuk mengawasi

setiap kegiatan ke dalam maupun ke luar perusahaan. Sehingga

14

Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations,(Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2005), h.15. 15

Renald Kasali. Manajemen Public R elations, (Jakarta: PT Pustaka Utama

Grafiti, 2003), h. 35.

Page 42: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

28

apabila perusahaan tersebut memiliki konflik, permasalahan dan

sebaginya, PR perusahaan itulah yang mengetahui terlebih dahulu

lalu menyusun strategi untuk mengatasinya.

Sementara menurut Ahmad S. Adnanputra, MA, MS, pakar

Humas dalam naskahnya berjudul PR Strategy, mengatakan bahwa

arti strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana (plan),

sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan

(planing), Yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu

fungsi dasar dari proses manajemen16

Strategi pada hakikatnya adalah perencanan (planning) dan

manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan

tetapi untuk mencapai suatu tujuan tersebut, strategi tidak

berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan jalan saja,

melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.

Sebagaimana fungsi dari Public Relations yaitu mengawasi setiap

kegiatan ke dalam maupun ke luar perusahaan. Sehingga apabila

perusahaan tersebut terjadi konflik, permasalahan dan sebagainya,

PR perusahaan itulah yang mengetahuinya terlebih dahulu yang

kemudian menyusun strategi untuk mengatasinya. Menurut Ronald

D. Smith yang merupakan anggota dari Public Relations Society of

Americaada beberapa langkah yang digunakan dalam teori.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Formative Research

Fase pertama dalam proses perencanaan strategis

menurut Smith adalah riset formatif atau riset strategis adalah

kegiatan pendahuluan yang dilakukan untuk mendapakan

16

Rosady, R. manajemen humas dan Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi adisi

i.(Jakarta: PT RajaGrafindo, 2002), h .120.

Page 43: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

29

informasi dan menganalisa situasi yang dihadapi. Dalam fase

ini terdapat tiga tahap yakni analisis situasi, analisis organisasi

dan analisis publik.

1) Analyzing the situation (menganalisa situasi)

Merupakan bagian yang penting sebagai proses

awal penentuan strategi dimana setiap ini digunakan untuk

mengumpulkan semua informasi dan sekaligus

menganalisa situasi.

2) Analyzing the organization (menganalisa organisasi)

Pada tahap ini diperlukan pengamatan yang tepat

terhadap tiga aspek perusahaan yaitu lingkungan

internalnya (misi, performance, dan sumber daya

perusahaan), reputasi dan lingkungan eksternalnya.

3) Analyzing the public (menganalisa publik)

Merupakan tahap untuk mengidentifikasi dan

menganalisa publik yang menjadi sasaran. Hal ini akan

membuat perusahaan mampu mengatur prioritas dalam

berhubungan dangan publiknya yang beragam.

b. Strategy

Strategi merupakan jantungnya perencanaan Public

Relations, strategi adalah keseluruhan rencana organisasi,

meliputi apa yang ingin dicapai dan bagaimana cara

mencapainya. Stategi memiliki tiga tahap, yakni menetapkan

tujuan dan sasaran, memformulasikan aksi dan strategi respon,

kemudian menggunakan komunikasi efektif.

1) Establishing goals and objectivies (menentukan sasaran

dan objektif)

Page 44: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

30

Tahap ini dapat membuat perusahaan

mengembangkan objektif yang jelas, spesifik dan terukur

(measurable) sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.

2) Formulating action and response strategies

(memformulasikan aksi dan respon)

Pada tahap ini merupakan tahap dimana antara

kegiatan atau aksi dipadukan dengan respon yang akan

diterima.

3) Using effective communication (menggunakan komunikasi

yang efektif)

Ini berhubungan dengan beragam keputusan yang

diambil tehadap pesan yang disampaikan, seperti: sumber

yang akan menyampaikan pesan kepada publik kunci, isi

pesan bunyi dan gayanya dan lain-lain.

c. Tactics

Setelah strategi dibuat, kini tiba saatnya untuk

memasuki fase ketiga yaitu taktik. Pada fase ini terdiri dari

pemilihan taktik komunikasi yang akan digunakan dan untuk

yang nantinya melakukan implementasi rencana strategis

yang sudah disusun.

1) Choosing communication tactics (memilih taktik

komunikasi)

Ada empat kategori yang ada di dalam

komunikasi, seperti: komunikasi tatap muka,

organizational media, media berita, iklan dan media

promosional dan lainnya.

2) Implementing the strategic plan (mengimplementasikan

strategi)

Page 45: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

31

Di tahap ini dikembangkan budget dan jadwal

yang dipersiapkan untuk mengimplementasikan program

komunikasi yang ditentukan.

d. Evaluative Research

Kemudian pada fase terakhir adalah untuk mengetahui

efektifitas berbagai taktik komunikasi yang digunakan untuk

mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan. Tahap ini

adalah tahap akhir dimana dikembangkan metode yang

spesifik dalam mengukur keefektifan dari strategi yang

ditempuh.17

4. Media Massa dan Public Relations

Hubungan media dan Public Relations memangtidak dapat

dipisahkan. Public Relations tanpa media massa hanya tinggal

menunggu kehancuran sebab media massa membantu tugas dari

Public Relations untuk membangun reputasi dan citra organisasi.

Hal ini sperti yang dikatakan oleh Al dan Laura Ries dalam Nurudin

bahwa strategi Public Relations modern adalah bagaimana

organisasi memenangkan pertempuran di media massa.18

Terlebih

saat ini perkembangan teknologi yang ada di masyrakat semakin

memudakan mendapat informasi dari media massa.

Media massa ibarat pengetahuan yang bisa dijangkau oleh

banyak orang dimanapun ia berada hanya dengan melihat, membaca

atau bahkan mendengar informasi melalui saluran media cetak,

elektronik dan online seperti yang sudah kita kenal yaitu banyak

17

Ronald D, Smith, Strategic Planning for Public Relations, (Lawrence Erlbaum

Associates, 2002, USA), h. 9-11. 18

Nurudin, Hubungan Media: Konsep dan Aplikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2008), h.6.

Page 46: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

32

media-media online di Indonesia seperti “kumparan, tirto.id,

Tribunnews” dan masih banyak lagi.

Hubungan dengan media adalah komunikasi yang dilakukan

oleh profesional humas dalam sebuah organisasi untuk menjalin

pengertian dan hubungan baik dengan media massa dalam rangka

pencapaian publikasi organisasi yang masksimal serta berimbang.19

Bagi PR, hubungan yang harmonis dengan media massa

memberikan banyak keuntungan. Media massa dengan nama besar

akan memberikan jangkauan publikasi organisasi yang lebih luas.

Jika memberikan kesan yang baik, organisasi akan dengan mudah

mendapatkan tempat di ruang-ruang berita media massa. Ruang

media massa adalah salah satu tempat terbaik bagi organisasi untuk

mendapatkan umpan balik dari publik.20

19

Firsan Nova, Crisis Public Relations (Jakarta:PT Raja Grafindo

Persada,2001), h.203-204. 20

Syarifudin S. Gassing, Public Relations (Yogyakarta: Andi, 2016), h.150-151.

Page 47: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

33

B. ISU

1. Pengertian Isu

Isu menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

merupakan kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin

kebenarannya, atau bisa disebut desas-desus.21

Isu merupakan

sebuah kondisi atau peristiwa, yang baik inernal maupun eksternal

organisasi yang jika berlanjut akan mempunyai efek signifikan pada

berfungsinya atau peforma organisasi tersebut mempunyai efek yang

cukup signifikan pada berfungsinya atau peforma organisasi yang di

masa datang22

.

Harrison seperti apa yang dikutip dalam buku Rachmat

Kriyantono memberikan definisi bahwa isu adalah berbagai

perkembangan, biasanya di dalam area publik yang jika berlanjut

dapat secara signifikan memengaruhi operasional atau kepentingan

jangka panjang dari organisasi tersebut. Sedangkan menurut the

Issue Management Council, jika terjadi adaya gap atau yang disebut

dengan perbedaan antara harapan publik dengan kebijakan,

operasional, produk atau komitmen organisasi terhadap publiknya,

maka disitulah akan muncul isu.23

21

https://kbbi.web.id/isu. diakses pada selasa 12 Februari 2019 pukul 13.30

WIB. 22

Rachmat Kriyantono, Public Relation and Chrisis Management, (Jakarta:

kencana prenada Media group, 2012), h.150. 23

Rachmat Kriyantono, Public Relations and Crisis Management, (Jakarta:

Kencana Predena Media group, 2012), h.150.

Page 48: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

34

ISU

GAP

Isu yang dibiarkan berlarut-larut akan memicu konflik

antara organisasi dengan publiknya, hal ini yang disebut dengan

krisis. Oleh karena salah satu bidang dari Public Relations adalah

Crisis Public Relations yang bertugas untuk mengatasi dan

merespon segala jenis isu, maka Pubic Relations bertanggung

jawab penuh mengelola isu dengan baik agar terhindar dari krisis.

Kemudian upaya yang bisa dilakukan untuk mengelola isu antara

lain dengan cara memonitor, mengidentifikasi, membuat

kebijakan, mengantisipasi isu dan mengevaluasi dampak-dampak

dari pelaksanaan kebijakan, kemudian pengelolaan isu tersebut bila

dilakukan dengan baik akan berpengaruh pada keberangsungan

organisasi24

. Jadi terselesaikannya isu oleh Public Relations

menentukan sebuah masa depan dari organisasi yang apakah

aktivitasnya berlanjut atau berhenti.

Gaunt dan Ollen Burger membagi isu menjadi dua jenis,

yakni isu internal dan isu eksternal25

. Isu internal adalah isu yang

berkembang di dalam organisasi dan diketahui oleh orang-orang

yang tergabung di organisasi itu, sedangkan isu eksternal adalah

24

Firsan Nova, Crisis Pubic Relations, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2011), h.240. 25

Rachmat Krisyantono, Public Relation & Management Crisis, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2012), h.156-157

Aktivitas

Organisasi

Harapan

Publik

Page 49: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

35

isu yang berkembang di luar organisasi dan diketahui oleh publik

yang cakupannya lebih besar.

2. Tahapan Isu

Karena perbedaan isu dan krisis sangatlah tipis untuk itu

sangatlah penting bagi Public Relations untuk memahami setiap

perkembangan isu. Tahapan isu ini akan menentukan jenis respons

dari organisasi. Ada empat tahapan menurut Crable Vibbert (1985,

dikutip di smudde, 2001), dan gaunt & Ollenburger (1995) yaitu

origin, mediation dan amplifiction, organization, dan resolution.26

a. Tahap Origin

Pada tahapan ini, seseorang atau kelompok

mengekspresikan perhatiannya pada isu dan memberikan

opininya. Publik yang sudah merasakan gap atau kesenjangan

antara harapan dan peforma organisasi dan berharap perubahan

dalam organisasi tersebut. Tim Public Relations harus proaktif

untuk memonitor dan mengarahkan isu sejak awal, dan

kemudian melakukan tindakan-tindakan tertentu yang berkaitan

dengan isu yang dianggap penting. Kemudian menentukan

apakah isu tersebut dapat dimanajemen dengan baik atau tidak.

b. Tahap Mediation

Pada tahap ini, isu yang berkembang karena isu-isu

terssebut mendapat perhatian publik serta dukungan. Pada tahap

ini mulai ada tekanan-tekanan yang dirasakan organisasi untuk

menerima isu tersebut dikarenakan adanya kelompok yang

saling dukung dan memberikan perhaiannya pada isu tersebut.

26

Rachmat Krisyantono, Public Relation & Management Crisis, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2012), h.165.

Page 50: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

36

Media mulai memberitakan hingga isu berkembang menjadi

sebuah isu publik, yang penyelesaiaanya harus

mempertimbangkan opini publik.

c. Tahap Organization

Dikatakan dalam tahap organisasi karena pada tahun ini

publik sudah mengorganisasikan diri dan membentuk jaringan-

jaringan. Isu yang berkembang akan semakin meluas akibat dari

media-media yang memberitakannya terus menerus membuat

beritanya semakin besar yang mengakibatkan terjadinya

terbentuk diskusi publik melalui media massa.

d. Tahap Resolution

Pada tahapan ini, organisasi sudah bisa mengatasi isu

dengan baik, dengan publik puas atas pertanyaan-pertanyaan

yang sudah terjawab, pemberitaan isu menurun serta perhatian

masyarakat juga menurun. Sehingga isu yang beredarpun

menghilang seiring berjalannya waktu.

3. Manajemen Isu

Manajemen isu merupakan kajian dari Public Relations yang

asalmuasalnya secara jelas dapat ditelusuri. Yang pertama

memunculkan konsep manajemen isu adalah Howard Case,

merupakan seorang konsultan PR pada 15 April 1976 dalam

tulisannya yang berjudul “Corporate Public Issues and Their

Management”.27

Bahkan case disebut “ The parent of issue

management” bersama temannya yang bernama Barry Jones.

27

Frisan Nova, Crisis Public Relations (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011) h.

247.

Page 51: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

37

Kemudian para pakar Public Relations mengartikan

manajemen isu sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap

masyarakat, baik internal maupun eksternal. Mengidentifikasi hal-

hal atau masalah yang patut dikhawatirkan dan melakukan usaha-

usaha ke perbaikan. Selain itu manajemen isu didefinisikan sebagai

suatu usaha aktif untuk ikut serta memengaruhi dan membentuk

presepsi, opini dan sikap masyarakat yang mempunyai dampak

terhadap perusahaan.28

4. Proses Manajemen Isu

Proses manajemen isu adalah proses mengidentifikasi dan

memecahkan masalah dalam suatu organisasi atau perusahaan29

.

Dengan menggunakan proses manajemen isu kita dapat

mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah dengan cara cepat,

sebelum isu tersebut berdampak pada krisis atau hal-hal yang

diinginkan. Proses manajemen isu merupakan satu set prosedur yang

membantu perusahaan untuk mengelola masalah-masalah yang

terjadi. Menurut Johston, Regester dan Larkin serta seitel ada lima

tahap proses manajemen isu. Kelima tahap tersebut yaitu identifikasi

isu (issue identification), analisis isu (issue analysis), strategi

perubahan isu (action planning stage), program pelaksanaan isu

(issue action program) dan evaluasi hasil (Evaluation)30

.

28

Frisan Nova, Crisis Public Relations (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011) h.

248. 29

Frisan Nova, Crisis Public Relations, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2011), h.254-255. 30

Rachmat Krisyantono, Public Relation & Management Crisis, (Jakarta,

Kencana Prenada Media Group, 2012), h.165-168.

Page 52: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

38

a. Identifikasi Isu

Identifikasi ialah proses mengategorikan isu berdasarkan

jenis isu, sumber, cakupan geografis jarak terhadap kontrol,

tingkat kepentingan, dan faktor lainnya31

. Kemudian identifikasi

meliputi penelitian dan riset tersebut dapat dilakukan dengan

melakukan beberapa langkah: (a)polling opini yakni

menyediakan lembar pertanyaan yang disebarkan kepda publik

seperti melalui media cetak yakni koran dan majalah, (b)

mengadakan Forum Group Discussion dengan para pemuka

pendapat atau pemimpin di kelompok publik, (c) mentoring

berita-berita di media, seperti kegiatan mengkliping atau

merekam pemberitaan di media, (d) mengunjungi atau

mengobrol dengan kelompok-kelompok dan (e) menjalin relasi

melalui dunia maya (internet) dengan berbagai fitur seperti blog,

facebook, twitter, atau media sosial lainnya kemudian mentoring

kecenderungan perilaku publik atau kemungkinan isu yang akan

muncul dimedia masa datang melalui media sosial tersebut32

.

b. Analisis Isu

Analisis ini menentukan isu berdasarkan urgensi dan

dampaknya. Hal ini memungkinkan organisasi untuk dapat

membedakan isu besar dan isu kecil. Jenis isu dapat dibuatkan

ranking berdasarkan dampaknya.

Setelah diidentifikasi, tahap selanjutnya adalah analisis

isu,yaitu menentukan isu berdasarkan kebutuhannya. Dengan

31

Frisan Nova, Crisis Public Relations, (jakarta: PT Rajagrafindo Persada,

2011), h.256. 32

Rachmat Krisyantono, Public Relation & managemet Crisis, (Jakarta, Kencana

Prenada Media Group, 2012),h.165-166

Page 53: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

39

tujuan mengetahui penyebab hingga sumber isu itu muncul dan

apa dampaknya terhadap organisasi maupun publik yang

terpengaruh isu tersebut.

c. Strategi Perubahan Isu

Tahap inimerupakan tahap yang melibatkan pembuatan

keputusan-keputasan dasar tentang respons organisasi. Strategi

dalam perubahan isu menurut Regester dan lankin meliputi tiga

bentuk yakni

1) Strategi perubahan (adaptive change strategy) yaitu

terbuka. Dengan artian menaawarkan dialog konstruktif

untuk menggapai kompromi dan akomodasi.

2) Strategi perubahan reaktif (Reactive change strategy) yakni

dengan kata lain yaitu bersikukuh, dengan arti kebijakan

organisasi lama sudah dianggap cukup efektif dalam

menghadapi isu yang terjadi.

3) Strategi perubahan dinamik (Dynamic response strategy)

strategi dimana yang berusaha untuk membentuk arah

pembuatan kebijakan publik dengan menentukan kampanye

terhadap isu dilaksanakan.33

d. Program Pelaksanaan Isu

Tahap ini membutuhkan koordinasi dan dukungan

optimal agar tujuan dan target tercapai, kemudian organisasi

telah memilih strategi apa yang dipilih untuk merubah isu.

Selanjutnya organisasi dapat menentukan program apa saja yang

33

Rachmat Krisyantono, Public Relation & managemet Crisis, (Jakarta, Kencana

Prenada Media Group, 2012) ,h.185.

Page 54: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

40

akan dilakukan untuk menangani isu melalui upaya komunikasi

baik dalam maupun diluar organisasi.

e. Evaluasi hasil

Setelah semua tahapan telah dilakukan sebuah riset

untuk mengevaluasi bagaimana implementasi program

dilakukkan. Perusahaan perlu membandingkan apakah program

yang telah dijalankan sesuai dengan yang direncanakan dan

apabila sudah efektif, maka sebuah isu tidak akan menjalar

menjadi sebuah krisis.

C. Hoax

1. Pengertian Hoax

Hoaxberasal dari kata bahasa inggris yang mempunyai arti

tipuan, cerita bohong atau yang dapat diartikan berita bohong. Berita

bohong adalah berita yang isinya tidak sesuai dengan kebenaran

yang sesungguhnya.34

Menyampaikan berita bohong pada khalayak

umum melalui media elektronik, sehingga berita itu tersebar dan

diketahui oleh publik.

Hoax bertujuan untuk membuat opini publik, serta

menggiring presepsi khalayak yang dapat menguji kecerdasan dan

kecermatan bagi pengguna media sosial. Banyak tujuan dari

penyebaran Hoaxdiantaranya untuk membuat lelucon, menjatuhkan

seseorang, mengubah kebijakan, mengibur diri dan lain sebagainya.

34

Adami Chazawi dan ferdian ardi, Tindak Pidana Pemalsuan, (Jakarta : PT

Raja Grafindo persada, 2016), h.236.

Page 55: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

41

2. Jenis-Jenis Hoax

Ada beberapa macam jenis-jenis hoaxyaiu:

a. Fake News adalah berita bohong yang berusaha menggantikan

berita yang sesungguhnya. Adapun jenis informasi ini bertujuan

untuk memalsukan suatu berita.

b. Clickbait adalah tautan yang diletakan secara strategis di dalam

suatu situs dan bertujuan untuk manarik orang lain untuk

mengunjungi situs tersebut. Jenis ini mempunyai judul yang

dilebih-lebihkan sehingga manarik bagi para pembaca.

c. Confirmation Bus adalah bias informasi. Suatu kecenderungan

untuk mengintepretasikan sebuah informasi dengan kepercayaan

yang sudah ada.

d. Misinformation adalah suatu informasi yang tidak akurat dan

diperuntukan untuk menipu.

e. Satire adalah sebuah tulisan yang menggunakan kata-kata

bombastis dalam hal mengomentari suatu kejadian yang sedang

diperbincangkan.

f. Post-truth atau dengan kata lain pasca kebenaran ialah sebuah

kejadian dimana emosi lebih berperan daripada fakta untuk

membentuk opini publik.

g. Propaganda adalah aktifitas menyebarluaskan suatu informasi,

fakta argumen, gosip, setengah kebenaran bahkan kebohongan

yang bertujuan untuk mempengaruhi opini publik.

3. Hukum Berita Hoax

Seiring berjalannya dengan perkembangan teknologi

komunikasi, muncul Undang-Undang No.11 tahun 2008 tentang

Page 56: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

42

Informasi dan Transaksi Elektronik ketentuan pidana Pasal 45 ayat

(1),(2) dan (3).35

a. Ayat(1),(2) dan (3) sebagai berikut:

(1) Setiap Orang yang memenuhi sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana

dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau

denda paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar

rupiah).

(2) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 28 ayat (1) atau ayat (2) dipidana dengan pidana

penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling

banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(3) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 29 dipidana dengan pidana penjara paling lama

12 (dua belas) tahun.

b. Pasal 27, 28 dan 29

Isi pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) sebagai

berikut:

(1) Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan

dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat

diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen

elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan.

(2) Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan

dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat

35

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang

Informasi dan Transaksi Elektronik.

Page 57: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

43

diaksesnya informasi eletronik dan/atau dokumen elektronik

yang memiliki muatan perjudian.

(3) Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan

dan/atau mentrasmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya

informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang

memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama

baik.

(4) Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan

dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik

dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan

pemerasan dan/atau pengancaman.

Pasal 28 sebagai berikut:

(1) Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menybarkan

berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan

kerugian konsumen dalam transaksi elektronik.

(2) Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan

informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian

atau permusuhan individu dan/atau kelempok masyarakat

tertentu berdasarkanatas suku, agama, ras, dan antar

golongan (SARA).

Pasal 29 berisikan sebagai berikut:

Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan

informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang

berisi ancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang

ditujukan secara pribadi.

Page 58: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

44

4. Ciri-ciri Hoax

Hoaxdikenali dengan ciri-ciri sebagai berikut:

a. Adanya permintaan supaya berita atau pesan tersebut di

kirimkan kepada orang lain seperti kalimat „kirimkan ini ke

setiap orang yang anda kenal”. Semakin mendesak

permintaannya, semakin mencurigakan pesan tersebut.

b. Penggunaan tata bahasa yang kurang sempurna seperti

penggunaan huruf besar yang tidak tepat, kumpulan tanda seru

yang belebihan, dan gaya bahasanya yang terlalu berempati.

c. Berita atau pesan tersebut tidak dirilis dalam pemberitaan lain

sebelumnya. Berita seperti ini patut dicurigai sebagai hoax

karena tidak adanya sumber lain yang mendudukung

kebenarannya.

d. Adanya ketidak konsistenan, tidak logis, bertentangan degan

akal sehat dan klaim palsu yang menyolok.

e. Hoax biasanya tidak menyebutkan kenyataan yang dapat

dibuktikan walaupun terhubung ke website dengan info yg

menguatkan.

f. Pesan berantai yang diterima (seperti: pesan yang di-forward

berulang kali sebelum sampai ke anda) lebih cenderung palsu.

g. Pembuat hoax biasanya mencoba segala cara untuk membuat

dusta mereka dapat dipercaya, contoh menghubungkannya

dengan sumber resmi (padahal tidak ada sumber yang pasti atau

justifikasi).36

36

Arsad Nasution, “Hoax sebagai bentuk Hudud menurut hukum Islam”,

(Yurisprudentia vol. 1, 2107), h.18-19.

Page 59: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

45

C. Kerangka Pemikiran

Dalam Penelitian ini Kominfo Sebagai Lembaga yang bertanggung

jawab untuk memberikan informasi yang akurat serta meluruskan dari

beredarnya berita-berita yang beredar di masyarakat. Melalui beberapa

tahapan dalam mengelola informasi atau berita yang sedang berkembang,

diharapkanya informasi yang telah masuk dan dipilah oleh Kominfo mana

yang berita benar atau Hoax menjadi acuan masyarakat dalam

mendapatkan informasi terpercaya serta mengurangi tingkat Hoax pada

masyarakat.

Berita/Informasi yang beredar

di masyarakat (media sosial

media massa dll)

Fakta dan Hoax

Strategi PR Kominfo dalam

mengelola Hoax

1. Formative Research

2. Strategy

3. Tactics

4. Evaluative Research

Membentuk Kesepahaman

Antara masyarakat dengan

informasi yang sesungguhnya

Page 60: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

46

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Latar Belakang Kementerian Komunikasi dan Informatika

Republik Indonesia.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (sebelumnya

bernama "Departemen Penerangan" (1945-1999), "Kementerian

Negara Komunikasi dan Informasi" (2001-2005), dan Departemen

Komunikasi dan Informatika (2005-2009), disingkat (Depkominfo)

adalah Departemen/kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang

membidangi urusan komunikasi dan informatika. Kementerian

Kominfo dipimpin oleh seorang Menteri Komunikasi dan

Informatika (Menkominfo) yang sejak tanggal 27 Oktober 2014

dijabat oleh Rudiantara.1

Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia pada

awalnya bernama Departemen Penerangan. Pembentukan

Departemen Penerangan ditandai dengan penetapan Mr. Amir

Sjarifuddin sebagai Menteri Penerangan oleh PPKI pada tanggal

19 Agustus 1945. Saat Orde Lama dan Orde Baru, Departemen

Penerangan banyak mengatur dan membina pers, media massa.

televisi, film, radio, grafika, percetakan dan penerangan umum.

Departemen Penerangan sendiri terdiri atas Direktorat Jenderal

Penerangan Umum, Direktorat Jenderal Radio, Televisi, Film,

Direktorat Jenderal Urusan Penyiaran dan Media Massa, Direktorat

Jenderal Pembinaan Pers dan Grafika, serta memiliki instansi

vertikal (Kantor Wilayah dan Kantor Dinas) sampai daerah dan

memegang kendali TVRI, RRI, dan Kantor Berita Antara.

1https://www.kominfo.go.id/profil diakses pada 18 Juni 2019

Page 61: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

47

Ketika Reformasi meletus pada tahun 1998, dan salah satu

tuntutannya yaitu kebebasan pers, Presiden B.J. Habibie membuat

UU No. 40 tahun 1999 mengenai Pers yang menghilangkan SIUPP

(Surat Izin Usaha Penerbitan Pers) yang selama ini menjadi

'momok' perusahaan pers selama Orde Baru. UU ini juga

memperkuat Dewan Pers yang tadinya diketuai langsung ex-officio

oleh Menteri Penerangan menjadi lembaga yang murni independen

dari pemerintah dan berfungsi menjaga independensi pers. Pada

tahun ini juga UU No. 36 tahun 1999 mengenai Telekomunikasi

yang menjadi dasar telekomunikasi dan internet Indonesia

diundangkan dan dibentuk Badan Regulasi Telekomunikasi

Indonesia (BRTI) yang masih menjadi wewenang Departemen

Perhubungan saat itu.

Ketika Abdurrahman Wahid menjadi Presiden RI pada

tahun 1999, Departemen Penerangan dan Departemen Sosial

dibubarkan. Dalam penjelasan yang diberikan secara terbuka pada

sidang paripurna DPR, pada pertengahan November 1999,

Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu

dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet

pemerintahan, sekaligus dalam rangka implementasi sepenuhnya

UU No. 22/1999 tentang otonomi daerah. Selain itu juga pada

tahun tersebut, Lembaga Sensor Film yang tadinya dikelola oleh

Departemen Penerangan dialihkan ke lingkungan Departemen

Pendidikan, yang nantinya setahun kemudian dialihkan kembali ke

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Abdurrahman Wahid pun membentuk Badan Informasi

Komunikasi Nasional (BIKN) sebagai lembaga pengganti

Departemen Penerangan (Keppres 153 tahun 1999), dengan Kepala

Page 62: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

48

BIKN setara Eselon 1a. Dengan ditetapkannya Keputusan Presiden

tersebut, seluruh aset dan personil eks Dep. Penerangan Tingkat

Pusat dialihkan kepada Badan Informasi dan Komunikasi

Nasional; kecuali aset dan personil Direktorat Televisi, TVRI

Stasiun Pusat Jakarta, Balai Pendidikan dan Pelatihan Televisi

Jakarta, Direktorat Radio, Stasiun Radio Republik Indonesia

Nasional Jakarta, Balai Pendidikan dan Pelatihan Radio Jakarta,

Balai Elektronika dan Laboratorium Radio Jakarta, dan

Maintenance Center Jakarta. Dalam rangka pelaksanaan Undang-

undang No. 22 Tahun 199 tentang Pemerintahan Daerah, eks

instansi vertikal Dep. Penerangan termasuk seluruh aset dan

personilnya dialihkan menjadi Perangkat/Dinas Daerah Propinsi,

Kabupaten/Kota, kecuali TVRI Stasiun Daerah, TVRI Stasiun

Produksi, TVRI Sektor dan Satuan Transmisi, Stasiun Radio RI

Regional I dan II, Multimedia Training Center Yogyakarta, serta

Maintenance Center Medan dan Ujung Pandang.

Pada masa kepemimpinan Presiden Megawati, dibentuk

Kementerian Negara Komunikasi dan Informasi pada tahun 2001.

Saat itu yang ditunjuk sebagai Menteri Negara adalah Syamsul

Mu'arif. Selain itu juga dibentuklah Lembaga Informasi Nasional

(LIN). LIN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan

dibidang pelayanan informasi nasional. Selain itu, saat itu

wewenang Kominfo dalam hal konten penyiaran dialihkan ke

lembaga independen baru bernama Komisi Penyiaran Indonesia

yang didirikan melalui UU no. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran.

Berdasarkan UU tersebut juga, status TVRI serta RRI diubah

menjadi Lembaga Penyiaran Publik yang bersifat independen,

Page 63: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

49

netral, tidak komersial dan melayani masyarakat. Kantor Berita

Antara diubah juga menjadi Perusahaan Umum (Perum).

Ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjabat

pertama kali sebagai Presiden, ia menggabungkan Kementerian

Negara Komunikasi dan Informasi, Lembaga Informasi Nasional,

dan Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi yang berasal dari

Departemen Perhubungan dan ditambahkannya direktorat jenderal

baru yaitu Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika. Lembaga

Informasi Nasional dipecahnya menjadi dua yaitu Ditjen Sarana

Komunikasi dan Diseminasi Informasi dan Badan Informasi

Publik. Hasil seluruh penggabungan ini bernama Departemen

Komunikasi dan Informatika (Depkominfo). Pada tahun 2008 juga

dibentuk mitra baru Kominfo yaitu Komisi Informasi yang

dibentuk berdasarkan UU No. 14 tahun 2008 mengenai

Keterbukaan Informasi Publik. Undang Undang baru untuk

Internet yaitu UU No. 11 tahun 2008 mengenai Informasi dan

Transaksi Elektronik dan amanah untuk penyehatan PT Pos

Indonesia melalui UU No. 38 tahun 2009 tentang Pos juga

mewarnai Depkominfo tahun-tahun ini.

Pada tahun 2009 ketika Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono memimpin Kabinet Indonesia Bersatu II, Depkominfo

diubah menjadi Kementerian Komunikasi dan Informatika, dengan

dipecahnya Ditjen Pos dan Telekomunikasi menjadi Ditjen

Penyelenggaraan Pos dan Informatika serta Ditjen Sumber Daya

Perangkat Pos dan Informatika. Ditjen Aplikasi Telematika

berubah nama menjadi Ditjen Aplikasi Informatika. Sedangkan

Ditjen Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi dan Badan

Informasi Publik dilebur kembali menjadi Direktorat Jenderal

Page 64: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

50

Informasi Komunikasi Publik. Struktur ini masih berlaku sampai

saat ini.

B. Visi dan Misi Kementerian Komunikasi dan Informatika

Republik Indonesia.

Visi

1. Terwujudnya indonesia yang berdaulat, mandiri dan

berprikepribadian berlandasakan gotong-royong.

Misi

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga

kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan

mengamanan sumber daya maritim, dan mencerminkan

kepribadian indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan

demikratis berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat

jati diri sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia indonesia yang tinggi,

maju dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang bedaya saing.

6. Mewujudkan indonesia menjadi negara maritim yang mandiri,

maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional.

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam

kebudayaan.

Page 65: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

51

C. Tugas-Tugas dan Fungsi Kementerian Komunikasi dan

Informatika Republik Indonesia.

Tugas

Kementerian komunikasi dan informatika mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang komunikasi dan

informatika, untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan

pemerintahan negara.

Fungsi

1. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pengelolaan

sumber daya dan perangkat pos dan informatika.

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya dan

perangkat pos informatika, penyelenggaraan dan informatika,

penatakelolaan aplikasi informatika, pengelolaan informasi

dan komunikasi publik.

3. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan

pengelolaan sumber daya dan perankat pos dan informatika,

penyelenggaraan pos dan informatika, penatakelolaan aplikasi

informatika, pengelolaan informasi dan komunikasi publik.

4. Pelaksanaan penelitian pengembangan sumber daya manusia

di bidang komunikasi dan informatika.

5. Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh

unsur organisasi di lingkungan Kementerian komunikasi dan

informatika.

6. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di

lingkungan Kementerian komunikasi dan informatika.

7. Pengelolaan barang milik/kekayaan yang menjadi tanggung

jawab Kementerian komunikasi dan informatika.

Page 66: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

52

8. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian

komunikasi dan infromatika.

D. Program kerja Public RelationsKementerian komunikasi dan

informatika.

1. Pemerintah sebagai penentu agenda setting isu-isu di

masyarakat untuk membangun kepercayaan publik terhadap

pemerintahsebagai sumber yang akurat dan dapat dipercaya.

2. Membentuk lembaga jejearing komunikasi.

3. Menyusun dan memantau implementasi regulasi.

4. Menyediakan dan menyebarkan konten informasi publik ke

seluruh indonesia.

Page 67: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

53

E. Struktur Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik

Indonesia.

Page 68: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

54

BAB IV

DATA TEMUAN PENELITIAN

A. Strategi Public Relations Kementerian Komunikasi dan

Informatika dalam Mengelola Hoax.

Berdasarkan perkembangan teknologi informasi yang

sangat pesat dan membuat sebaran akses informasi menjadi sangat

luas, membuat Instansi Pemerintah yaitu Kementerian Komunikasi

dan Informatika membuat strategi untuk mengantisipasi dari

derasnya arus informasi saat ini agar masyarakat tidak terpapar

Hoax, pemerintah mempunyai beberapa strategi dalam mengelola

Hoax yang beredar di masyarakat.

Dari data temuan, fakta yang didapat terkait Strategi Public

Relations Kemeterian Komunikasi dan Informatika dalam

Mengelola Hoax, peneliti menjabarkan data yang ditemukan

sebagai berikut:

1. Strategi dalam mengelola Hoax

Dalam pendekatan strateginya Public Relations

Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui tiga Tahapan

Strategi dalam mengelolaHoax.

Tabel 4.1

Temuan Data

No Strategi Data

1 UU ITE Dengan menggunakan Undang-Undang No.11

tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi

Elektronik ketentuan pidana Pasal 45 ayat

(1),(2) dan(3).

Page 69: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

55

2 Pengontrolan

dengan mesin

AIS

pengontrolan dan pemantauan dengan

menggunakan sebanyak 100 (seratus) tenaga

ahli dan mesin AIS yang dapat menyaring dan

melakukan klarifikasi terhadap berita atau

informasi bohong, mesin AIS atau pengais

konten internet negatif ini menggunkan AI

(Artificial Intelligent) yang ketika memasukan

kata kunci tertentu mesin ini dalam lima sampai

sepuluh menit bisa menarik banyak ribuan

konten yang ada di dalam situs dan media

sosial.

Kegiatan memonitor ini dilakukan sebagai

landasan atau langkah pertama untuk mencari

data-data yang terkait dengan informasi sehari-

hari yang diangkat oleh media. Selain

menggunakan mesin AIS, kominfo juga

menggunakan cara manual dengan melakukan

pengawasan pada media cetak nasional, untuk

mengetahui isu terbanyak yang ada pada hari itu

yang kemudian menjadi fokus utama agar isu

tersebut akan terus dijaga agar ketika isu

tersebut melebar menjadi berita atau informasi

Hoax kominfo akan segera mengklarifikasi isu

tersebut seperti pada gambar 4.1.

kemudian perlakuan pada konten Hoax

semuanya sama saja dalam artian tidak ada

perlakuan khusus jika ada Hoax tertentu, yang

seperti diungkapkan oleh Plt Kepala Biro

Page 70: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

56

Humas Ferdinandus Setu Kementerian

Komunikasi dan Informatika sebagai berikut:

“Kalau dalam proses pemberlakuannya

hampir sama ya, maksudnya sama-sama

kami nyatakan Hoax atau disinformasi

kami rilis kepada publik. Tapi

menyampaikannya ke publik itu misalkan

dalam siaran pers atau konfrensi pers itu

kami cenderung hati-hati ketika

membicarakan isu sara, kita tahu bahwa

ini sangat sensitif di mana kata-kata yang

mengandung Hoax. Kadang kata-kata

penjelasan kita bisa lebih berbahaya

dibanding dengan Hoaxnya itu sendiri.”1

Dengan melakukan pengontrolan yang

dilakukan Public Relations Kementerian

Komunikasi dan Informatika terhadap media

dapat memberikan informasi yang baik

bagimasyarakat. Selanjutnya dari temuan data

yang didapat dari AIS barulah diolah kembali

yang kemudian akan diklarifikasi melalui situs

resmi KOMINFO yaitu kominfo.go.id pada

gambar 4.2.

Berdasarkan data yang didapat pada mesin AIS

1Wawancara Pribadi dengan Plt kepala biro Humas Ferdinandus Setu

Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pukul 16.00 WIB

Page 71: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

57

diatas tersebut terhitung dari bulan Agustus

2018 hingga Maret 2019, pada tahun 2019

sendiri total sebanyak 981 berita bohong yang

beredar di masyarakat dan yang paling banyak

yaitu pada bulan Maret 2019 yaitu 453 Hoax.

Terdapat 130 Hoax politik, berita palsu dan

ujaran kebencian yang terus meningkat

menjelang hari pencoblosan pada 17 April 2019.

“Jadi Hoax itu seperti musim, ketika musim

pilpres maka yang muncul adalah Hoax

politik, ketika pilpres selesai yang muncul

Hoax kesehatan, ketika ada gempa bumi

maka yang keluar yang terkait dengan

bencana, jadi cenderung musiman dia, jadi

tergantung situasi apa dia di saat itu.

Ketika tentang revisi KPK dan Undang-

undang KUHP pasti Hoaxnya kearah

situ”.2

Selain terkait Hoax tentang politik, pada bulan

maret 2019 juga menyasar pada isu kesehatan,

pemerintahan, Hoax berisikan fitnah terhadap

individu tertentu, kejahatan, isu agama,

internasional, mengarah penipuan dan

perdagangan serta isu pendidikan.

2Wawancara Pribadi dengan Plt kepala biro Humas Ferdinandus Setu

Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pukul 16.00 WIB.

Page 72: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

58

3 Literasi Digital

ke masyarakat

National Institute for Literacy mendefinisikan

literasi sebagai kemampuan individu untuk

membaca, menulis, berbicara, menghitung dan

memecahkan masalah pada tingkat keahlian

yang diperlukan dalam pekerjaaan, keluarga dan

masyarakat “definisi ini memaknai literasi dari

perspektif yang lebih kontekstual. Dari definisi

ini terkandung makna bahwa definisi literasi

tergantung pada keterampilan yang dibutuhkan

dalam lingkungan tertentu.3

Dalam hal ini masyarakat diberikan pemahaman

literasi seputar internet dan media yang

berkembang saat ini, dapat didefinisikan literasi

media sebagai kemampuan untuk mengakses,

menganalisis dan mengevaluasi kekuatan

gambar, suara dan pesan yang sering ditemui

sehari-hari.

Literasi media ini berhubungan dengan semua

media, termasuk televisi, film, radio bahkan

media sosial atau internet dan teknologi digital

lainnya. Diharapkannya dengan melakukan

literasi internet kepada masyarakat dapat

mendorong pemikiran kritis terhadap produk

yang dihasilkan media dan juga meminimalisir

sikap reaktif dalam memberikan makna

3https://www.dkampus.com/2017/05/pengertian-literasi-menurut-para-ahli/.

diakses pada 26 September, pukul 19.00 WIB.

Page 73: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

59

terhadap suatu konten informasi yang ada di

internet. Melihat apa yang perlu diberikan pada

masyarakat dan sasarannya, juga tak terkecuali

dilakukan literasi ke desa-desa tentang Hoax

dengan bertatap langsung.

Gambar 4.14

Alur tahapan pemantauan Hoax

4https://aptika.kominfo.go.id/2018/10/mesin-pengais-konten-negatif-ais/ diakses

pada 26 September, pukul 18.00 WIB.

Page 74: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

60

Gambar 4.25

Temuan Isu Hoax

2. Temuan data Hoax

Temuan data menunjukan Hoax pada bulan Agustus 2018

sampai Maret 2019 adalah sebagai berikut:

Gambar 4.36

Rincian Temuan Hoax

5https://kominfo.go.id/content/detail/17629/siaran-pers-no-

69hmkominfo042019-tentang-selama-maret-2019-kominfo-identifikasi-453-hoaks-total-

hoaks-sejak-agustus-2018-jadi-1224/0/siaran_pers. diakses pada 26 September, pukul

18.00 WIB. 6https://kominfo.go.id/content/detail/17629/siaran-pers-no-

69hmkominfo042019-tentang-selama-maret-2019-kominfo-identifikasi-453-hoaks-total-

hoaks-sejak-agustus-2018-jadi-1224/0/siaran_pers. diakses pada 26 September, pukul

18.00 WIB.

Page 75: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

61

Kecenderungan pada judul berita dan isi berita terhadap

suatu isu juga dilakukannya pemantauan. Sehingga dapat terlihat

media terhadap isu tersebut apakah bersifa netral, positif atau

negatif. Terlebih indonesia minat membacanya cukup rendah

maka berpotensi besar terprovokasi akibat membaca berita tidak

menyeluruh.

“kita masuk ke tahap internet yang membaca

sepotong-sepotong seperti hanya judulnya saja hanya dua

paragraf saja sudah capek. Sehingga mudah terprovokasi

padahal tidak di dalam isinya tidak seperti yang ada di

judul, seperti kemarin covernya tempo yang pak jokowi

pinokio, padahal secara isinya tidak menunjukan pak

jokowi bohong dan sudah terprovokasi oleh cover. Itu

menunjukan bahwa kita terlalu cepat masuk ke ranah

internet, dibilang salah juga tidak karena dengan internet

dimudahkan juga mendapat hal positif dan negatif.”7

Dikarenakan wabah Hoax telah menjadi masalah nasional,

antara lain perpecahan, instabilitas politik dan gangguan keamanan

yang dapat menghambat pembangunan nasional. Dalam hal ini,

masyarakat atau massa sangatlah sensitif terhadap terpaan suatu isu

yang beredar yang bisa saja informasi yang mereka dapatkan

Hoax. Dituntutnya pemahaman yang cukup terhadap Hoax agar

tidak mudah percaya atau terprovokasi pada berita informasi yang

belum jelas kebenarannya. Dalam survey yang dilakukan

MASTEL (Masyarakat Telekomunikasi Indonesia) terhadap

7Wawancara Pribadi dengan Plt kepala biro Humas Ferdinandus Setu

Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pukul 16.00 WIB.

Page 76: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

62

pemahaman tentang Hoax yang diikuti oleh 941 responden

disebarkan ke publik dari tanggal 1 s/d 15 Maret 2019 dengan

profil responden sebagai berikut:

Gambar 4.48

Profil Responden Survey Mastel

Masyarakat indonesia memiliki tingkat kepekaan yang cukup baik,

dengan hasil sebagai berikut:

Gambar 4.59

Pemahaman Masyarakat Indonesia terhadap Hoax pada bulan Maret 2019.

8https://mastel.id/hasil-survey-wabah-hoax-nasional-2019/. Diakses pada 26

September, pukul 18.00 WIB. 9https://mastel.id/hasil-survey-wabah-hoax-nasional-2019/. Diakses pada 26

September, pukul 18.00 WIB.

Page 77: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

63

Masyarakat sudah dapat dikategorikan dengan baik yaitu

dengan memiliki kepekaan dalam berita yang menjelek-jelekan

orang lain yaitu sebesar 31% kemudian saluran penyebaran berita

Hoax ini sangatlah beragam dan paling besar adalah melalui portal

sosial media, dengan presentase sebagai berikut:

Gambar 4.610

Saluran Penyebaran Berita Hoax

Sangatlah menjadi sangat penting jika Kominfo sudah

seharusnya memantau media sosial dari berita Hoax, siapapun bisa

saja menyebarluaskan informasi yang tidak jelas asal-usul

sumbernya. Dalam penyebaran pesan informatif kepada

masyarakat juga seharusnya juga dilakukan kominfo melalui portal

media sosial sebagai garda terdepannya jika melihat besarnya

pengguna media sosial dan besarnya sebaran Hoax berada di media

sosial.

10

https://mastel.id/hasil-survey-wabah-hoax-nasional-2019/. Diakses pada 26

September, pukul 18.00 WIB.

Page 78: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

64

B. Deskripsi mengenai hambatan dan solusi yang diberikan

olehKOMINFO.

Dari data yang peneliti dapatkan bahwa hambatan-hambatan Public

Relations kominfo dalam mengelola Hoax adalah sebagai berikut:

1. Tingkat kepekaan masyarakat di Indonesia cukup tinggi namun

ada segelintir masyarakat yang masih saja mudah terprovokasi

oleh berita, hal ini diungkapkan oleh Plt Kepala Biro Humas

Ferdinandus Setu Kementerian Komunikasi.

“literasi karena tingkat literasi kita yang memang

kita itu lompat dari budaya yang menonton TV dengar

radio, tidak sampai pada budaya membaca buku. Budaya

baca buku ini sangat kecil berbeda dengan amerika dan

eropa yang mencapai tahapan itu Clear , kita masuk ke

tahap internet yang membaca sepotong-sepotong seperti

hanya judulnya saja hanya dua paragraf saja sudah capek.

Sehingga mudah terprovokasi padahal tidak di dalam

isinya tidak seperti yang ada di judul.”11

2. Edukasi literasi Digital masih diselenggarakan secara terpusat di

tingkat Kementerian. Namun pemerintah daerah belum

berpartisipasi dan bahkan belum memiliki program literasi

Digital bagi masyarakat sehingga literasi Digital belum secara

massive diselenggarakan.

11

Wawancara Pribadi dengan Plt kepala Humas Ferdinandus Setu Kementerian

Komunikasi dan Informatika. Pukul 16.00 WIB

Page 79: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

65

“walaupun kami tau masih untuk indoneisa 260an

juta dari berbagai macam latar belakang banyaknya yang

tingkat literasinya masih kecil ya baca bukunya masih

terbatas, jadi perlu bekerja keras.”12

3. Cakupan literasi digital yang sangat luas menyebabkan pola

pendekatan literasi Digital bersifat reaktif melihat suatu

fenomena atau kejadian yang telah terjadi di masyarakat.

12

Wawancara Pribadi dengan Plt kepala Humas Ferdinandus Setu Kementerian

Komunikasi dan Informatika. Pukul 16.00 WIB

Page 80: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

66

BAB V

PEMBAHASAN

A. Strategi Public Relations Kementerian Komunikasi dan

Informatika dalam Mengelola Hoax.

Dari data penelitian yang telah didapatkan, diketahui bahwa

strategi Public Relations Kementerian Komunikasi dan

Informatika dalam mengelola Hoax terbagi kedalam beberapa

langkah. Formative Research, Strategy, Tactics, Evaluative

Research. Agar penelitian ini lebih terstruktur, peneliti

menggunakan teori strategi Public Relations Ronald D. Smith

sebagai pisau analisis penelitian. Ada empatlangkah dijelaskan

sebagai berikut:

1. Formative Research

Pada langkah awal ini, kementerian Komunikasi dan

Informaika mengantisipasi kemunculan Hoax dengan

melakukan proses perencanaan strategis untuk mendapatkan

informasi dan menganalisa situasi yang dihadapi. Dibagi

menjadi tiga tahapan yakni analisis situasi, analisis organisasi

dan analisis publik. Pada langkah ini KOMINFO berdasarkan

data yang didapat terkait dengan langkah awal, hanya satu

yaitu analisis situasi.

a. Analisis situasi

Pada tahapan ini, Kementerian Komunikasi dan

Informatika mngantisipasi kemunculan Hoax dengan

mengidentifikasi dan menganalisis situasi isu secara cepat.

Dengan cara memantau atau memonitor media massa, kontak

Page 81: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

67

opini dan mendengar langsung aspirasi publik dan memonitor

media sosial. Kegiatan memonitor ini dilakukan sebagai

landasan atau langkah pertama untuk mencari data-data yang

terkait dengan informasi sehari-hari yang diangkat oleh media.

Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya, pemantauan

dilakukan dengan mengan menggunakan dua cara selain

memonitor media massa, yaitu dengan menggunakan mesin

AIS atau mesin pengais konten internet negatif ini

menggunakan AI (Artificial Intelligent) dengan memasukan

kata kunci tertentu, Mesin pemburu ini bisa menarik banyak

bahkan ribuan konten yang ada di dalam situs dan media soisal

dalam waktu 5 hingga 10 menit, kemudian dinyatakan sebagai

Hoax.

Sejalan dengan amanat presiden di Inpres Nomor 09 tahun

2015 tentang pengelolaan komunikasi publik yang bertujuan

menunjang keberhasilan kabinet kerja, menyerap aspirasi dan

mempercepat penyampaian informasi tentang kebijakan dan

program pemerintah, melakukan media monitoring dan

menganalisis konten.

Tidak hanya memonitor isu yang sedang berkembang,

Kementerian Komunikasi dan Informatika juga tetap

memantau perkembangan isu Hoax yang telah diidentifikasi

pada tahap pertama dengan menggunkan mesin AIS tersebut

untuk menganalisa Hoax.

“Iya kami mempunyai mesin yang bisa mempelajari

terus menerus dengan AI (Artificial Intelligent)

mana informasi yang sudah dibuat dengan

sedimikian rupa, karena fakta-fakta yang sudah

Page 82: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

68

tersimpan di big data.Jadi misalkan fakta bahwa

ibukota Indonesia adalah Jakarta maka ketika ada

berita yang mengatakan bahwa ibukota indonesia

adalah Yogyakarta, kemudian mesin ini sudah

mengenali bahwa ini tidak benar dan kemudian

menandakan bahwa ini adalah Hoax. “1

Dari temuan data yang diambil dari AIS barulah diolah

kembali yang akan diklarifikasi yang dimuat dalam situs

KOMINFO yaitu kominfo.go.id.

peneliti menilai tim dan para staf sudah bekerja dengan

baik terbukti bahkan tim memonitor media secara 24 jam non-

stop. Hal ini berdasarkan hasil observasi peneliti baik langsung

maupun tidak langsung dengan melihat bahwa ada isu atau

berita yang belum jelas kebenarannya atau bahkan Hoax

sangat cepat diklarifikasi dan dimuat di situs resmi KOMINFO

agar masyarakat tidak resah akibat informasi tidak benar yang

beredar.

2. Strategy

Strategi merupakan inti dari sebuah perencanaan Public

Relations, pada tahapan strategi berdasakan data yang didapat

kominfo memiliki tiga tahapan dalam melawan Hoax yaitu:

Pertama, menggunakan Undang-Undang No.11 tahun

2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik ketentuan

pidana Pasal 45 ayat (1),(2) dan(3).

1Wawancara Pribadi dengan Plt kepala biro Humas Ferdinandus Setu

Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pukul 16.00 WIB.

Page 83: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

69

Ayat 1,2 dan 3 sebagai berikut:

(2) Setiap Orang yang memenuhi sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana

dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau

denda paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(3) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 28 ayat (1) atau ayat (2) dipidana dengan pidana

penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling

banyak Rp.1000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 29 dipidana dengan pidana penjara paling lama 12

(dua belas) tahun.

Isi Pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) sebagai

berikut:

(1) Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan

dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya

informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang

memiliki muatan yang melanggar kesusilaan.

(2) Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan

dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya

informasi eletronik dan/atau dokumen elektronik yang

memiliki muatan perjudian.

(3) Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan

dan/atau mentrasmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya

informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang

memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.

Page 84: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

70

(4) Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan

dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik

dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan

pemerasan dan/atau pengancaman.

Pasal 28 sebagai berikut:

(3) Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menybarkan berita

bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian

konsumen dalam transaksi elektronik.

(4) Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan

informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian

atau permusuhan individu dan/atau kelempok masyarakat

tertentu berdasarkanatas suku, agama, ras, dan antar golongan

(SARA).

Pasal 29 berisikan sebagai berikut:

Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan

informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang berisi

ancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara

pribadi.

Kedua, melakukan pengontrolan dengan menggunakan

sebanyak 100 (seratus) tenaga ahli dan mesin AIS yang dapat

menyaring dan melakukan klarifikasi terhadap berita atau

informasi bohong, kemudian perlakuan pada konten Hoax

semuanya sama saja dalam artian tidak ada perlakuan khusus

jika ada Hoax tertentu, yang seperti diungkapkan oleh Plt

Kepala Biro Humas Ferdinandus Setu Kementerian

Komunikasi dan Informatika sebagai berikut:

Page 85: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

71

“Kalau dalam proses pemberlakuannya

hampir sama ya, maksudnya sama-sama kami

nyatakan Hoax atau disinformasi kami rilis kepada

publik. Tapi menyampaikannya ke publik itu

misalkan dalam siaran pers atau konfrensi pers itu

kami cenderung hati-hati ketika membicarakan isu

sara, kita tahu bahwa ini sangat sensitif di mana

kata-kata yang mengandung Hoax. Kadang kata-

kata penjelasan kita bisa lebih berbahaya

dibanding dengan Hoaxnya itu sendiri.”2

Dengan melakukan pengontrolan yang dilakukan Public

Relations Kementerian Komunikasi dan Informatika terhadap

media dapat memberikan informasi yang baik bagimasyarakat.

Ketiga, melakukan literasi. National Institute for Literacy

mendefinisikan literasi sebagai kemampuan individu untuk

membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan

masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam

pekerjaaan, keluarga dan masyarakat “definisi ini memaknai

literasi dari perspektif yang lebih kontekstual. Dari definisi ini

terkandung makna bahwa definisi literasi tergantung pada

keterampilan yang dibutuhkan dalam lingkungan tertentu.3

Dalam hal ini masyarakat diberikan pemahaman literasi

seputar internet dan media yang berkembang saat ini, dapat

didefinisikan literasi media sebagai kemampuan untuk

2Wawancara Pribadi dengan Plt kepala biro Humas Ferdinandus Setu

Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pukul 16.00 WIB 3https://www.dkampus.com/2017/05/pengertian-literasi-menurut-para-ahli/.

diakses pada 26 September, pukul 19.00 WIB.

Page 86: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

72

mengakses, menganalisis dan mengevaluasi kekuatan gambar,

suara dan pesan yang sering ditemui sehari-hari.

Literasi media ini berhubungan dengan semua media,

termasuk televisi, film, radio bahkan media sosial atau internet

dan teknologi digital lainnya. Diharapkannya dengan

melakukan literasi internet kepada masyarakat dapat

mendorong pemikiran kritis terhadap produk yang dihasilkan

media dan juga meminimalisir sikap reaktif dalam

memberikan makna terhadap suatu konten informasi yang ada

di internet. Melihat apa yang perlu diberikan pada masyarakat

dan sasarannya, juga tak terkecuali dilakukan literasi ke desa-

desa tentang Hoax dengan bertatap langsung.

3. Tactics

a. Choosing communicatons tactics (memilih taktik komunikasi)

Pada tahap ini terdiri dari pemilihan taktik komunikasi yang

akan digunakan komunikasi Tatap Muka.

Taktik komunikasi yang digunakan Public Relations

Kementerian Komunikasi dan Informatika ini bersifat proaktif-

horizontal, yaitu berati Public Relatons KOMINFO berinisiatif

untuk melakukan dialog, diskusi dan penyebaran informasi

mengenai kebijakannya sejakdini danterencana melalui berbagai

instrumen komunkasi. Komunikasi dengan melakukan hal

tersebut perlu dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan

pemahaman publik terhadap kebijakan dan agar tidak terjadinya

polemik di masyarakat. Terjun langsung menemui masyarakat

untuk menanggulangi ancaman potensi bahaya penyebaran

konten negatif, melalui kegiatan literasi digital, masyarakat

Page 87: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

73

didorong untuk aktif berpartisipasi menyebarkan konten positif

melalui internet dan lebih produktif di dunia digital.

Dalam pelaksanaanya, Kementerian Komunikasi dan

Informatika yang di dalamnya terdapat peran Public Relations

kominfo dan ditjen APTIKA (Aplikasi dan Informatika)

berpartisipasi dalam program gerakan Nasional Literasi Digital

Siberkreasi seperti yang dikatakan Plt Kepala biro Humas

Kominfo Ferdinandus Setu.

“banyak kegiatan KOMINFO yang

berkaitan denan literasi digital, kami juga punya

namanya gerakan nasional yaitu siberkreasi.”4

Perlu diketahui bahwa siberkreasi merupakan gerakan Nasional

untuk menanggulangi ancaman potensi bahaya terbesar yaitu

Hoax, cyberbullying dan online radicalism. Dilakukan dengan

cara menyosialisasikan literasi digital terutama sektor pendidikan.

Pelaksanaan program literasi cakupannya sangat luas di

seluruh indonesia, sebagai contoh peneliti mengambil peta

sebaran literasi digital pada tahun 2018.

4Wawancara Pribadi dengan Plt kepala biro Humas Ferdinandus Setu

Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pukul 16.00 WIB

Page 88: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

74

Gambar 5.15

Peta pelaksanaan literasi digital di Indonesia 2018

5https://aptika.kominfo.go.id/publikasi/laporan-tahunan/. Diakses pada 26

September, pukul 18.10 WIB.

Page 89: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

75

Total peserta edukasi literasi digital melalui seminar,

workshop dan talkshow yang diselenggarakan oleh kominfo

bekerjasama dengan mitra Siberkreasi di 25 Provinsi sebanyak

20.472 peserta.

b. Implementing the strategic plan (mengimplementasikan

strategi)

Supaya masyarakat tidak terjerumus dan terprovokasi akibati

informasi bohong atau Hoax,Public Relation kominfo memiliki

kewajiban untuk menglkarifikasi berita-berita tidak benar yang

beredar di masyarakat.sejalan dengan dengan firman Allah SWT

dalam AL Quran surat An-Nahl ayat 125:

ي لت ا ب م ه ل اد وج ة ن س ح ل ا ة ظ ع و م ل ة وا م ك ح ال يل ربك ب ب ى س ل إ دع ا

ي ه

ين د ت ه م ل ا م ب ل ع و أ وه ه ل ي ب ن س ل ع ن ض م م ب ل ع و أ ن ربك ه إ ن س ح أ

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan tuhan-mu

(kebenaran) dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan

bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-nya dan Dialah yang lebih mengetahui

orang-orang yang mendapat petunjuk. (Qs: An-Nahl 125).

Kementerian Komunikasi dan Informatika menggunakan tiga

saluran media dalam mendiseminasikan informasi. Antara lain

media massa, Website serta media sosial.

Page 90: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

76

(1) Media massa

Media massa masih mejadi referensi informasi masyarakat

indonesia dan jangkauan media massa yang luas menjadi salah

satu fokus untuk mendiseminasikan informasi.

Seperti misal terjadinya isu Hoax yang cukup besar, kominfo

segera mengundang media dan tampil dengan konsep dialog

interaktif. Keduanya saling menguntungkan, disatu sisi

pemerintah dapat mengambil momen klarifikasi atas isu-isu

negatif yang telah beredar luas di masyarakat tapi disisi lain,

media juga diuntungkan karena bisa mendapatkan sumber yang

kredibel dan kompeten untuk menjelaskan apa yang sebenarnya

terjadi dan menjadi perbincangan di masyarakat. Tentunya agar

media dan pemerintah sepemahaman atas isu yang beredar di

masyarakat.

Berikut ini adalah contoh bentuk berita di media massa setelah

kominfo memberikan klarifikasi informasi valid sebagai contoh

isu yang diangkat adalah tentang isu tsunami di Tampanuli

tengah Sumatra utara:

Gambar 5.26

Pemberitaan Kompas setelah mendapat klarifikasi

6https://regional.kompas.com/read/2019/01/10/11105171/beredar-isu-tsunami-

di-tapanuli-tengah-ini-penjelasan-bmkg, Diakses pada 26 September, pukul 19.30 WIB.

Page 91: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

77

Gambar 5.37

Pemberitaan Kumparan setelah mendapat klarifikasi

Gambar 5.48

Pemberitaan Tribunnews setelah mendapat klarifikasi

(2) Website

Kominfo.go.id merupakan situs resmi Kementerian

Komunikasi dan Informatika yang menjadi sumber rujukan atau

acuan utama dalam narasi tunggal. Berita dan artikel yang

7https://kumparan.com/@kumparansains/penjelasan-bmkg-soal-isu-tsunami-di-

tapanuli-tengah-10-januari-2019-1547086093247593667, Diakses pada 26 September

2019 8https://www.tribunnews.com/section/2019/01/10/penjelasan-bmkg-soal-isu-

potensi-tsunami-di-tapanuli-tengah-masyarakat-jangan-terpengaruh-isu, Diakses pada 26

September 2019

Page 92: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

78

dimuat dalam rangka mengcounter informasi-informasi negatif

yang menjadi pemberitaan di media kemudian di terbitkan di

kominfo.go.id.

Gambar 5.59

Website kominfo.go.id

(3) Media sosial

Saat ini media sosial adalah salah satu kanal informasi yang

sangat banyak digunakan oleh masyarakat Indoensia. Menurut

data yang websindo sebanyak 150 juta jiwa menggunakan media

sosial dan dari seluruh pengguna media sosial pengguna Youtube

merupakan paling banyak yaitu sebasar 88 persen, facebook 81

persen, Instagram 80 persen dan twitter 52 persen.10

Bahkan

kominfo juga mempunyai konten khusus di media sosial

instagram adanya miss lambe Hoax seperti yang dijelaskan oleh

Plt Kepala biro Humas Ferdinandus Setu Kementerian

Komunikasi.

9https://www.kominfo.go.id/content/detail/21741/hoaks-25-september-2019-

iain-metro-lampung-diliburkan/0/laporan_isu_hoaks. diakses pada Diakses pada 26

September, pukul 19.00 WIB. 10

https://websindo.com/indonesia-digital-2019-media-sosial/. Diakses pada 26

September, pukul 20.00 WIB

Page 93: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

79

“KOMINFO punya macam media sosial twitter, facebook,

instagram dan Youtube. Bahkan kami punya program

khusus yang dinamakan miss lambe Hoax, ini adalah

bentuk dari kami menggunakan segala macam cara untuk

melawan Hoax dengan macam-macam cara campaign

bahwa menunukan pada publik bahwa negara hadir untuk

melawan Hoax”.11

Dengan begitu, konten-konten yang beredar di media sosial harus

menjadi perhatian oleh kominfo. Kegiatan yang berada dalam

media sosisal pun banyak mengunggah kegiatan kominfo agar

publik tau kegiatan apa saja yang kominfo lakukan seperti yang

dikatakan fani humas kominfo divisi media sosial.

“Kami posting-posting tentang kegiatan kami, misalkan

ada program kegiatan IoT makers, DTS (Digital Trans

Scholarship) atau yang terakhir kita punya program siber

kreasi. Banyak dan lebih ke programnya apa kegiatannya

kapan dan di mana gitu.”12

Dengan menggunakan media sosial diharapkan menekan Hoax

yang ada di masyarakat. Dan kominfo juga menyediakan ruang

apabila publik menemukan informasi bohong atau Hoax di twitter

@aduankonten.

11

Wawancara Pribadi dengan Plt Kepala biro Humas Ferdinandus Setu

Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pukul 16.00 WIB 12

Wawancara Pribadi dengan divisi Humas Annisa Bonita Kementerian

Komunikasi dan Informatika. Pukul 17.00 WIB

Page 94: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

80

Gambar 5.613

Channel Youtube Kominfo

Gambar 5.714

Instagram Kemkominfo, miss lambe hoaks.

13

https://www.youtube.com/channel/UC6673kwtPekbPTJgRsTSizQ/videos.

Diakses pada 26 September, pukul 21.00 WIB

14

https://www.instagram.com/p/BwUDXOugpPV/?igshid=1qg9k01i9jodk.

Diakses pada 27 September, pukul 01.38 WIB

Page 95: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

81

Gambar 5.815

Twitter kominfo

Gambar 5.916

Twitter kominfo aduan konten

15

https://twitter.com/kemkominfo.Diakses pada 27 September, pukul 01.38 WIB 16

https://twitter.com/aduankonten. Diakses pada 27 September, pukul 01.38

WIB

Page 96: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

82

Gambar 5.1017

Facebook Kominfo.

4. Evaluative Research

Untuk mengukur keberhasilan dalam menangani Hoax telah

berjalan dengan baik, maka dilakukan riset atau memonitoring

kembali kepada media apakah sejalan dengan kominfo atau

tidak, seperti yang dijelaskan Plt kepala biro Humas

Ferdinandus Setu Kementerian Komunikasi.

“Ada, nanti kita akan mengecek kembali di media-

media itu memframingnya dari mana? Apakah sesuai ngga

dengan tujuan atau yang kita maksud, jika tidak ini bisa

menjadi bahan evaluasi buat kami.”18

Tujuannya adalah membentuk narasi yang seragam sehingga

tidak ada disinformasi yang nantinya akan membuat masyarakat

17

https://web.facebook.com/Kemkominfo/. Diakses pada 27 September, pukul

01.40 WIB

18

Wawancara Pribadi dengan Plt Humas Ferdinandus Setu Kementerian

Komunikasi dan Informatika. Pukul 16.00 WIB

Page 97: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

83

resah dan bigung terhadap informasi yang beredar. Tentunya

sebagai sarana klarifikasi pemerintah terhadap isu-isu yang

beredar di masyarakat melalui berbagai kanal media, dan

terjadinya kesepahaman yang didapat. Sikap reaktif dari tim

Public Relation kominfo juga akan membuat sibuk karena terus

mengklarifikasi isu-isu Hoax yang beredar.

B. Deskripsi mengenai hambatan dan solusi yang diberikan

olehKOMINFO.

Dari data yang peneliti dapatkan bahwa hambatan-hambatan

Public Relations kominfo dalam mengelola Hoax adalah sebagai

berikut:

1. Tingkat kepekaan masyarakat di Indonesia cukup tinggi namun ada

segelintir masyarakat yang masih saja mudah terprovokasi oleh

berita, hal ini diungkapkan oleh Plt Kepala Biro Humas

Ferdinandus Setu Kementerian Komunikasi.

“literasi karena tingkat literasi kita yang memang

kita itu lompat dari budaya yang menonton TV dengar

radio, tidak sampai pada budaya membaca buku. Budaya

baca buku ini sangat kecil berbeda dengan amerika dan

eropa yang mencapai tahapan itu Clear , kita masuk ke

tahap internet yang membaca sepotong-sepotong seperti

hanya judulnya saja hanya dua paragraf saja sudah capek.

Sehingga mudah terprovokasi padahal tidak di dalam

isinya tidak seperti yang ada di judul.”19

19

Wawancara Pribadi dengan Plt kepala Humas Ferdinandus Setu Kementerian

Komunikasi dan Informatika. Pukul 16.00 WIB

Page 98: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

84

2. Edukasi literasi Digital masih diselenggarakan secara terpusat di

tingkat Kementerian. Namun pemerintah daerah belum

berpartisipasi dan bahkan belum memiliki program literasi Digital

bagi masyarakat sehingga literasi Digital belum secara massive

diselenggarakan.

“walaupun kami tau masih untuk indoneisa 260an

juta dari berbagai macam latar belakang banyaknya yang

tingkat literasinya masih kecil ya baca bukunya masih

terbatas, jadi perlu bekerja keras.”20

3. Cakupan literasi digital yang sangat luas menyebabkan pola

pendekatan literasi Digital bersifat reaktif melihat suatu fenomena

atau kejadian yang telah terjadi di masyarakat.

Adapun solusi yang dilakukan terhadap hambatan tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Informasi Hoax yang beredar seperti yang dilansir media online

Detik.com pada 18 Januari 2019 masyarakat terprovokasi akibat

informasi adanya tsunami.

20

Wawancara Pribadi dengan Plt kepala Humas Ferdinandus Setu Kementerian

Komunikasi dan Informatika. Pukul 16.00 WIB

Page 99: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

85

Gambar 5.1121

Informasi Hoax Tsunami di Tampanuli

Hal tersebut membuat sebagian warga yang menetap di wilayah

tersebut panik dan berbondong-bondong mengungsi ke tempat-

tempat yng dinilai mereka aman. Dalam akun twitter BMKG di

@infoBMKG juga mengklarifikasi atas beredarnya isu yang

meresahkan banyak warga terset bahwa dari temuan analisis data

dan pengamatan bahwa informasi di Tapanuli Tengah merupakan

kabar palsu atau Hoax.

Dalam kasus tersebut sebagian masyarakat yang terkena

informasi Hoax tersebut tidak melakukan klarifikasi atau menunggu

konfirmasi dari sumber yang terpercaya. Kemudian solusi dari

hambatan yang dihadapi Public Relations Kementerian Komunikasi

dan Informatika menggunakan literasi digital sampai ke desa-desa

untuk mengedukasi masyarakat memahami dunia internet. Karena

dengan akses internet, informasi menjadi cepat menyebar ke

berbagai penjuru hingga ke plosok desa sekalipun. Bisa saja

masyarakat desa yang menjadi korban Hoax, siapapun bisa menjadi

korban Hoax, baik laki-laki ataupun perempuan, masyarakat yang

21

https://web.kominfo.go.id/sites/default/files/Laporan%20Isu%20Hoaks%20Jan

uari%202019.pdf. Diakses pada 27 September, pukul 01.50 WIB

Page 100: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

86

tinggal di kota, di desa dan tidak menutup kemungkinan orang yang

berpendidikanpun bisa terkena dampak dari Hoax. Itulah pentingnya

masyarakat harus cerdas menganalisa informasi benar atau salah.

Seperti contoh kegiatan literasi Digital bersama masyarakat

anti fitnah (MAFINDO) yang dilakukan kominfo pada 18 Maret

2019 di desa Ngawen, kabupaten Gunung Kidul yang diikuti

sebanyak 250 peserta dengan latar belakang profesi petani, pelajar

dan ibu rumah tangga. dengan tujuan agar masyarakat di desa

tersebut memiliki kemampuan dalam mendeteksi informasi dengan

kadar Hoax tertentu agar tidak menjadi korban atas informasi

tersebut dan menjadikan masyarakat yang mempunyai media sosial

ini menciptakan suasana yang kondusif, bukan malah menciptakan

sumber perpecahan akibat terprovokasi.

Gambar 5.1222

Seminar literasi digital kominfo dan Mafindo

2. Membuat proram bersama dan sharing knowledge dengan

Pemerintah Daerah sehingga Pemerintah dapat menyelenggarakan

Literasi Digital sesuai dengan kondisi di daerahnya masing-masing

sehingga Literasi Digital massive dilakukan.

22

https://aptika.kominfo.go.id/2019/03/kominfo-gandeng-mafindo-tingkatkan-

literasi-digital-masyarakat-desa/. Diakses pada 27 september, pukul 02.00 WIB

Page 101: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

87

3. Dalam setiap tahun dapat ditetapkan tema khusus tertentu yang

perlu diulas dalam Literasi Digital selain masih reaktif terhadap

fenomena atau kejadian yang telah terjadi di masyarakat.

Tabel 5.1

Instrumen Penelitian

No Strategi Data

1 Formative

Research

Observasi dan dokumentasi dengan Plt Humas

Ferdinandus Setu pada tanggal 25 September 2019

dengan memperhatikan mesin AIS dan melihat hasil

dari mesin AIS yaitu di Kominfo.go.id. Observasi

yang dilakukan kurang lebih tujuh kali dengan

memantau website resmi Kominfo.go.id.

2 Strategy

Wawancara dengan Plt Humas Ferdinandus Setu pada

tanggal 25 September 2019, Annisa Bonita pada

tanggal 25 September 2019 selaku staff pengelola

media sosial dan Bapak Morissan pada tanggal 8

November 2019 selaku pakar komunikasi untuk

mencari tahu apakah yang dilakukan Kominfo sudah

pada jalur yang tepat dalam mengelola Hoax.

3 Tactics

Observasi dan wawancara dengan Annisa Bonita

melihat aktivitas dari media sosial serta melihat hasil

dari temuan serta analisis dari mesin AIS di

Kominfo.go.id.

4 Evaluative

Research

Wawancara dengan Plt Humas Ferdinandus Setu pada

tanggal 25 September 2019 untuk mengetahui

evaluasi yang dilakukan tim PR sebagai acuan untuk

tindakan berikutnya agar lebih baik.

Page 102: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

88

No Hambatan Data

1 Masyarakat

yang mudah

terprovokasi

Wawancara dengan Plt Humas Ferdinandus Setu

untuk mengeahui bagaimana tindakan dari masih

banyaknya permasalahan yang ada di masyarakat

beserta penyelesaiaannya. Serta observasi mencari

data di lapangan mencari data masyarakat yang masih

terpapar Hoax.

2 Masih

terpusatnya

edukasi

literasi

digital di

tingkat

kementerian

Wawancara dengan Plt Humas Ferdinandus Setu pada

tanggal 25 September 2019 serta observasi data

daerah yang masih terpusat di kementerian.

3 Terlalu

luasnya

cakupan

materi

literasi

Observasi melalui website resmi Kominfo.go.id.

Page 103: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

89

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan perumusan masalah yang ada dalam penelitian

ini, maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah:

1. Strategi Public Relations Kementerian Komunikasi dan

Informatika dalam mengelola Hoaxberlandaskan atas

dasar Inpres No 09 tahun 2015 tentang Pengelolaan

Komunikasi Publik. Dalam pengelolaannya

berdasarkan teori Strategi Public Relations Ronald D.

Smith yang dibagi kedalam beberapa

tahapan.Formative Research, Strategy, Tactics,

Evaluative Research. Pada tahap strategi Kementerian

Komunikasi dan Informatika melakukan tiga metode.

pertama dengan menggunakan UU No 11 Tahun

2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal

27, 28 dan 29, Kedua, mengontrol mediadengan mesin

AIS untuk media online dan seacra manual memantau

media cetak, Ketigamelakukan literasi Digital kepada

masyarakat.

2. Hambatan serta solusi yang dilakukan Kementerian

Komunikasi dan Informatika dalam penanggulangan

Hoax sebagai berikut:

a. Solusi dari mudahnya masyarakat yang terprovokasi

akibat mendapatkan informasi Hoax yaitu dengan cara

literasi digital sampai ke desa-desa untuk mengedukasi

masyarakat memahami dunia internet. Karena dengan

Page 104: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

90

akses internet informasi menjadi cepat menyebar ke

berbagai penjuru hingga ke plosok desa sekalipun.

Masyarakat desa yang menjadi korban Hoax, siapapun

bisa menjadi korban Hoax, baik laki-laki ataupun

perempuan, masyarakat yang tinggal di kota, di desa

dan tidak menutup kemungkinan orang yang

berpendidikanpun bisa terkena dampak dari Hoax.

Itulah pentingnya masyarakat harus cerdas menganalisa

informasi benar atau salah.

b. Edukasi literasi Digital masih diselenggarakan secara

terpusat di tingkat Kementerian. Namun pemerintah

daerah belum berpartisipasi dan bahkan belum memiliki

program literasi Digital bagi masyarakat, sehingga

literasi Digital belum secara massive diselenggarakan.

Maka dari itu solusi untuk mengurangi siafat reaktif

pada masyarakat dengan Membuat program bersama

dan sharing knowledge dengan Pemerintah Daerah

sehingga Pemerintah dapat menyelenggarakan Literasi

Digital sesuai dengan kondisi di daerahnya masing-

masing sehingga Literasi Digital massive dilakukan.

c. Cakupan literasi digital yang sangat luas menyebabkan

pola pendekatan literasi Digital bersifat reaktif melihat

suatu fenomena atau kejadian yang telah terjadi di

masyarakat, maka Dalam setiap tahun dapat ditetapkan

tema khusus tertentu yang perlu diulas dalam Literasi

Digital, selain masih reaktif terhadap fenomena atau

kejadian yang telah terjadi di masyarakat.

Page 105: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

91

B. Saran

Berdasarkan pemaparan yang telah penulis teliti, ada

beberapa saran yang penulis ingin kemukakan, diantaranya:

1. Untuk Humas Kementerian Komunikasi dan

Informatika, disarankan kembali aktif dalam media

sosial seperti Instagram, Twitter karena masyarakat

lebih banyak menghabiskan waktu berslancar di media

sosisal ketimbang mengecek website resmi

Kominfo.go.id.

2. Untuk masyarakat umum agar lebih manaruh

kepercayaan kepada pemerintahan terkait pemberitaan

yang sudah tervalidasi kebenarannya.

Demikian kesimpulan dan saran yang penulis dapat

sampaikan dalam penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat

bermanfaat bagi kalangan akademisi maupun kalangan msyarakat

umum yang membacanya.

Page 106: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

92

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Cangara, H. (2013). Perencanaan dan Strategi Komunikasi . Jakarta: PT

Grafindo Persada.

Chazawi, A., & ardi, F. (2016). Tindak Pidana Pemalsuan. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.

David R, F. (2015). Manajemen Strategi, alih bahasa Novita Puspitasari

dan Liza Nurrbani Puspitasari. Jakarta: Salemba Empat.

Deddy, M. (2003). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Effendy, O. U. (1992). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Elvinaro, A., & Anes, B. (2007). Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Gunawan, i. (2013). Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik.

Jakarta: Bumi Aksara.

J, M. L. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Jefkins, F. (2003). Public Relations. Jakarta: Erlangga.

Kasali, R. (2003). Manajemen Public Relations. Jakarta: PT Pustaka

Utama Grafiti.

Komarudin. (1994). Ensiklopedi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Kriyantono, R. (2012). PR Writing: Teknik Produksi media Public

Relations dan Publisitas korporat. Jakarta: Kencana.

Kriyantono, R. (2012). Public Relations and Chrisis Management. Jakarta:

Kencana Pradena Media group.

Nova, F. (2001). Crisis Public Relations. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Page 107: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

93

Nurudin. (2008). Hubungan Media: Konsep dan aplikasi . Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.

Oliver, S. (2007). Strategi Public Relations. Jakarta: Erlangga.

Rulli, N. (2015). Media Sosial. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Ruslan, R. (2005). Kiat dan strategi kampanye Public Relations. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada.

Ruslan, R. (2002). Manajemen humas dan komunikasi: konsepsi dan

aplikasi edisi revisi. Jakarta: PT raja Grafindo Persada.

Ruslan, R. (2002). Manajemen humas Komunikasi:konsepsi dan aplikasi

edisi i. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang No. 11 tahun 2008 tentang

Informasi dan Transaksi Elektronik.

Smith, R. D. (2002). Strategic Planning for Public Relations. USA:

Lawrance Erlbaum Associates.

Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: PT

Alfabeta.

Sukandarumidi. (2002). Metodologi Penulisan: Petunjuk Praktis Untuk

Pemula. Yogyakarta: Gajah Mada University.

Syamsudin S, G. (2016). Public Relations. Yogyakarta: Andi.

Yuliantina, N. (2007). Dasar-dasar Public Relations. Bandung: P2U-

LPPM UNISBA.

Jurnal

Nasution A. (2017). Hoax Sebagai Bentuk Hudud. Hoax sebagai bentuk

Hudud menurut hukum Islamvol.3 h.18-19.

Page 108: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

94

Website

https://kominfo.go.id/tugas-dan-fungsi. Diakses pada tanggal 8 Februari

2019 Pukul 14.52 WIB

https://kbbi.web.id/isu. diakses pada selasa 12 Februari 2019 pukul 13.30

WIB

https://mastel.id/hasil-survey-wabah-hoax-nasional-2019/. Diakses pada

tanggal 30 Agustus 2019 Pukul 15.32 WIB

https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/3894992/cek-fakta-beredar-foto-

kuaci-tidak-halal-di-malaysia-faktanya, Diakses pada tanggal 30

Agustus 2019 Pukul 19.00 WIB

https://www.kompasiana.com/theosembiring/59b7a51d4548027ff535adf3/

hoax-menurut-hukum, diakses pada 29 Agustus, pukul 20.00 WIB

https://www.dkampus.com/2017/05/pengertian-literasi-menurut-para-ahli/.

diakses pada 26 September, pukul 19.00 WIB

https://kumparan.com/@kumparansains/penjelasan-bmkg-soal-isu-

tsunami-di-tapanuli-tengah-10-januari-2019-

1547086093247593667, Diakses pada 26 September, pukul 19.30

WIB.

https://www.tribunnews.com/section/2019/01/10/penjelasan-bmkg-soal-

isu-potensi-tsunami-di-tapanuli-tengah-masyarakat-jangan-

terpengaruh-isu, Diakses pada 26 September, pukul 19.40 WIB.

https://websindo.com/indonesia-digital-2019-media-sosial/. Diakses pada

26 September, pukul 20.00 WIB

https://www.youtube.com/channel/UC6673kwtPekbPTJgRsTSizQ/videos.

Diakses pada 26 September, pukul 21.00 WIB

https://www.instagram.com/p/BwUDXOugpPV/?igshid=1qg9k01i9jodk.

Diakses pada 27 September, pukul 01.38 WIB

https://twitter.com/kemkominfo.Diakses pada 27 September, pukul 01.38

WIB

https://web.facebook.com/Kemkominfo/. Diakses pada 27 September,

pukul 01.40 WIB

Page 109: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

BERITA WAWANCARA

Hari/Tanggal : Rabu, 25 September 2019

Narasumber : Bapak Ferdinandus Setu.

Jabatan : Plt. Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian

Komunikasi dan Informatika.

Tempat : Kantor Humas Kementerian Komunikasi dan

Informatika Republik Indonesia.

1. Bagaimana Strategi Public Relations KOMINFO dalam mengelola

Hoax?

Baik, perlu bersama kita harus tau memahami apa itu Hoaxya itu

adalah informasi bohong, informasi tidak benar yang sengaja dibuat

untuk kemudian membuat presepsi orang lain akan fakta akan menjadi

terganggu atau menjadi berubah. Kita tau di era digital ini

Hoaxlumayan banyak merajarela informasi yang tidak benar itu sengaja

dipost berulang-ulang oleh media sosial, nah KOMINFO selaku

regulator di bidang informasi dan komunikasi punya cara antara lain

kami melawan dengan tiga pendekatan hukum yaitu:

- Undang-undang ITE yaitu setiap pelaku bisa dijerat dengan

Undang-undang ITE anaman pidananya enam tahun penjara.

- Kemudian strategi kedua menggunakan teknologi informasi, kami

punya mesin yang bernama AIS yang kemudian kalau ada

informasi di luar kami identifikasi dan dinyatakan Hoaxdan

kemudian kami sebarkan lagi pada publik, kami melakukan

crawling dengan mesin ini yang dioperasionalkan oleh tim yang

terdiri dari 100 orang dan bekerja maksimal 24 jam non-stop untuk

Page 110: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

menemukan situs dan akun media sosial penyebar konten negatif,

dengan sistem 3 shift. Hasil temuan mesin AIS akan diverivikasi

ulang oleh tim verifikator dan bukti nyata konten tersebut akan di

screencapture, lalu diteruskan ke tim eksekutor untuk tindakan

akhir yang akan memverifikasi dan validasi konten-konten tersebut,

kemudian jika informasi tidak tepat akan dilabeli dengan Hoax dan

kami akan memberikan klarifikasi atas Hoaxyang beredar melalui

situs kominfo.go.id. dan para masyarakatpun tidak perlu khawatir

soal privasi karena tidak akan mengawasi semua pengguna internet

dan media sosial.

- Ketiga metode literasi digital artinya tingkat pemahaman publik itu

harus ditingkatkan, karena masyarakat banyak yang tidak tahu

bahwa itu Hoax.

Nah ini tiga pendekatan ini selalu kami lakukan di kehumasan biro

humas selalu bermain di tiga pendekatan itu. Jika kita bertemu

mahasiswa kami melakukan literasi agar tidak terprovokasi oleh

Hoaxdengan menggunakan media sosisal dengan baik, tapi jika

bertemu dengan media kami akan menyajikan fakta-fakta sebenarnya

akan sebuah peristiwa yang kemudian fakta-fakta tersebut yang

disampaikan publik melalui media, media massa / cetak, media

elektronik dan media sosisal, dan KOMINFO punya macam media

sosial twitter, facebook, instagram dan Youtube. Bahkan kami punya

program khusus yang dinamakan miss lambe Hoax, ini adalah bentuk

dari kami menggunakan segala macam cara untuk melawan

Hoaxdengan macam-macam cara campaign bahwa menunukan pada

publik bahwa negara hadir untuk melawan Hoax, dalam hal ini biro

humas bekerja.

Page 111: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

2. Apakah ada agenda setting untuk melawan isu yang sedang

beredar sehingga isu lam amenjadi tenggelam?

Ketika ada Hoaxmuncul sekali, kami lawan Hoaxitu bahwa itu adalah

Hoax. Tapi jika Hoaxitu tidak ada berati kami ya melakukan literasi

digital.

3. Lalu bagaiman cara KOMINFO menganalisa Hoaxyang beredar

dengan sistem AIS?

Iya kami mempunyai mesin yang bisa mempelajari terus menerus

dengan AI (Artificial Intelligent) mana informasi yang sudah dibuat

dengan sedimikian rupa, karena fakta-fakta yang sudah tersimpan di

big data. Jadi misalkan fakta bahwa ibukota Indonesia adalah Jakarta

maka ketika ada berita yang mengatakan bahwa ibukota indonesia

adalah Yogyakarta, kemudian mesin ini sudah mengenali bahwa ini

tidak benar dan kemudian menandakan bahwa ini adalah Hoax. Jadi di

dalam sebuah badan berita tersebut ada sepuluh informasi bisa jadi

sembilannya adalah fakta, tetapi ada satu yang disisipkan yang

merupakan Hoax. Untuk lebih efektifitas lagi kami menggabungkan

antara mesin dan manusia, kami mempunyai seratus orang tim yang

bekerja untuk mengklarifikasi lebih lanjut setelah mesin itu mengambil

data.

4. Sampai saat ini ada berapa jenis Hoaxyang beredar?

Hoaxitu banyak, ada missed informasi jadi sebuah konten si

pembuatnya bahwa itu adalah Hoaxjadi ada unsur ketidak sengajaan.

Ada disinformasi adalah kesengajaan dengan membelokan fakta, lalu

ada Hoaxsecara umum yang lebih detail lagi, lalu ada Hoaxyang sudah

berkaitan dengan fakta jadi sudah jenis kontennya. Sebenarnya

Hoaxyang lucu-lucuan seperti MEME itu banyak yang sekedar fun jadi

Page 112: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

dampaknya negatifnya tidak besar, menjadi berbahaya apabila ketika

Hoaxdipoles dengan rasis isu-isu sara agama, ras dan antar golongan itu

sudah sangat berbahaya. Dari segi kontennya ada sara, kesehatan,

politik, agama. Jadi Hoaxitu seperti musim, ketika musim pilpres maka

yang muncul adalah Hoaxpolitik, ketika pilpres selesai yang muncul

Hoaxkesehatan, ketika ada gempa bumi maka yang keluar yang terkait

dengan bencana, jadi cenderung musiman dia, jadi tergantung situasi

apa dia di saat itu. Ketika tentang revisi KPK dan Undang-undang

KUHP pasti Hoaxnya kearah situ.

5. Lalu mengapa dan apa penyebabnya ada Hoaxyang terus-menerus

bertahan dengan konten yang sama?

Karena adanya kepentingan. Jadi biarpun pemerintah sudah

mengatakan bahwa itu adalah Hoax sampai kapanpun akan terus-

menerus dikulik. Karena isu tersebut cukup seksi bagi para Heaters.

Jadi misal pada musim politik, akun-akun yang menyebarluaskan Hoax

tersebut akunya sama, itu-itu saja pemainya. Padahal publik tau bahwa

itu adalah Hoax, seakan-akan publik bodoh padahal publik sudah

pintar. Tetapi untuk kesenangan mereka dan untuk kepentingan maka

terus menggoreng aja yang sama. Padahal mereka rugi juga mereka

menggunakan isu yang sudah dinyatakan sebagai Hoaxtetapi juga

dilakukan.

6. Tentu pasti ada masyarakat yang belum teredukasi dengan baik

tentang masalah Hoax, bagaimana caranya untuk mengedukasi

masyarakat yang masih kurang melek bahaya Hoax?

Iya betul, karena KOMINFO bukan hanya biro Humas saja kami

banyak mempunyai satgar. Ada yang namanya Direktorat jendral

informasi dan komunikasi pubik (dirjen IKP), dirjen IKP sendiri punya

Page 113: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

banyak kegiatan seperti bertemu dengan Ibu-ibu pedesaan dengan

menggunakan pertunra (pertunjukan rakyat) main wayang disisipkan

pesan bahwa Hoaxini berbahaya, negara bisa hancur dikarenakan

adanya pesan yang diinformasikan itu tidak benar. Jadi mekanisme

penyampaian pesan itu disesuaikan dengan kondisi publik di sana. Jadi

ketika bertemu dengan orang-orang sederhana seperti petani, nelayan

ya berati kami menggunakan bahasa-bahasa yang cocok dengan mereka

dan ketika kami bertemu dengan mahasiswa maka gayanya dengan

berdiskusi, forum tanya jawab, dialektika, berdebat. Jadi banyak

kegiatan KOMINFO yang berkaitan denan literasi digital, kami juga

punya namanya gerakan nasional yaitu siberkreasi itu 2017 dibentuk

mengiyakan menginisiasi saat ini lebih dari seratus organisasi baik

Kementerian lembaga BUMN, organisasi perfilman anak muda yang

bergabung siberkreasi, nah mereka ini bikin kegiatan kece, diskusi

buku, bikin buku-buku yang enak dilihat, info grafis itu dilakukan

untuk membendung itu tadi, walaupun kami tau masih untuk indoneisa

260an juta dari berbagai macam latar belakang banyaknya yang tingkat

literasinya masih kecil ya baca bukunya masih terbatas, jadi perlu

bekerja keras.

7. Jadi kalau di dalam pesan berantai di dalam WhatsApp

KOMINFO belum bisa mengakses ke sana ya pak? Karena jika

dilihat sangat banyak berita Hoaxyang lahir dari sana.

iya jadi kita tidak masuk, karena tidak ingin menegakkan hukum

dengan melawan hukum, kami tidak mau. Kemudian dianggap otoriter

negara yang kemudian masuk ke semua lini individu privasi,

komunikasi publik yang kami ingin bangun, adalah komunikasi publik

yang dengan tatanan demokrasi yang sah lah yang tetap menghargai

hak asasi manusia. Percakapan di Whatsapp boleh kami telusuri jika

Page 114: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

adanya laporan dari publik. Jadi misa mas Gilang ke kominfo melalui

aduan konten, pak ada di whatsapp grup nomor sekian terkait dengan

informasi ini. Kami bisa menggunakan setelah laporan jadi masuk ke

sebuah sistem informasi tadi di Take down dihentikan kemudian kami

membuat klarifikasinya bahwa informasi yang beredar di whatsapp

grup tersebut tidak benar, faktanya adalah seperti ini. Jadi tetap butuh

bantuan masyarakat aduan konten. Makanya kami punya twitter di

@aduankonten begitupula nomor whatsapp 08121994545 untuk publik

bisa menyampaikan informasi yang tadi jalur-jalur privat. Berbeda

dengan di instagram, facebook dan twitter karena kami pantau.

8. Apa ada perlakuan khusus terhadap Hoax-Hoaxtertentu yang

beredar?

Kalau dalam proses pemberlakuannya hampir sama ya, maksudnya

sama-sama kami nyatakan Hoax atau disinformasi kami rilis kepada

publik. Tapi menyampaikannya ke publik itu misalkan dalam siaran

pers atau konfrensi pers itu kami cenderung hati-hati ketika

membicarakan isu sara, kita tahu bahwa ini sangat sensitif di mana

kata-kata yang mengandung Hoax. Kadang kata-kata penjelasan kita

bisa lebih berbahaya dibanding dengan Hoaxnya itu sendiri.

9. Jadi acuan bagi para pelaku penyebar Hoaxitu pada UU ITE ya

pak?

Betul, jadi Undang-undang ITE jelas di pasal 28 ayat 1 dan 2 itu enam

tahun penjara, setiap orang dilarang dengan sengaja mendistribusikan,

mentransmisikan dan membuat data diaksesnya informasi elektronik

dan atau dokumen elektronik yang memiliki muatan kabar bohong, itu

sudah ada aturannya enam tahun penjara dan denda 1 milyar rupiah.

Page 115: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

10. Dalam upaya penanggulangan Hoaxapa saja hambatan yang

dihadapi oleh KOMINFO?

Challenge ya, tantangannya kita itu tingkat literasi karena tingkat

literasi kita yang memang kita itu lompat dari budaya yang menonton

TV dengar radio, tidak sampai pada budaya membaca buku. Budaya

baca buku ini sangat kecil berbeda dengan amerika dan eropa yang

mencapai tahapan itu Clear , kita masuk ke tahap internet yang

membaca sepotong-sepotong seperti hanya judulnya saja hanya dua

paragraf saja sudah capek. Sehingga mudah terprovokasi padahal tidak

di dalam isinya tidak seperti yang ada di judul, seperti kemarin

covernya tempo yang pak jokowi pinokio, padahal secara isinya tidak

menunjukan pak jokowi bohong dan sudah terprovokasi oleh cover. Itu

menunjukan bahwa kita terlalu cepat masuk ke ranah internet, dibilang

salah juga tidak karena dengan internet dimudahkan juga mendapat hal

positif dan negatif.

11. Lalu, bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut?

ya itu, dengan literasi karena literasi ini tantangannya besar. Karena

anggaran kami di pendidikan ini mencapai 20% karena itu kami harus

lakukan dengan mkasimal, yang artinya pendidikan bukan hanya

formal ya bukan berati dia sudah S1, S2, S3pun orang masih saja

terpapar Hoax. Ada yang tau bahwa itu adalah Hoaxtapi dengan

sengaja menyebarkannya karena merasa dia mempunyai

kepentingan tersebut. Semisal dia sudah membenci jokowi, karena

dia membenci jokowi dan mempercayai hal tersebut ketika ada berita

Hoaxtentu dia bisa saja menyebarkanya itu yang terjadi faktanya. Di

era digital ini sudah menemukan kecocokan ada Hoaxdan intrnet

perkawinan yang pas lah, disebarkan begitu saja.

Page 116: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

12. Lalu apakah ada evaluasi setelahnya?

Ada, nanti kita akan mengecek kembali di media-media itu

memframingnya dari mana? Apakah sesuai ngga dengan tujuan atau

yang kita maksud, jika tidak ini bisa menjadi bahan evaluasi buat kami

BERITA WAWANCARA

Hari/Tanggal : Rabu, 25 September 2019

Narasumber : Annisa Bonita

Jabatan : Staf Biro Humas Sosial media KOMINFO.

Tempat : Kantor Humas Kementerian Komunikasi dan

Informatika Republik Indonesia.

1. Apa saja aktivitas yang dilakukan divisi media sosial?

Kami posting-posting tentang kegiatan kami, misalkan ada program

kegiatan IoT makers, DTS (Digital Talent Scholarship) atau yang

terakhir kita punya program siber kreasi. Banyak dan lebih ke

programnya apa kegiatannya kapan dan di mana gitu.

2. Dari tim emdia sosial apakah full sepenuhnya memberikan

klarifikasi berita-berita Hoax?

Jadi sosial media kominfo tidak sering meng-upload itu, dan kita sudah

mempunyai kanal lain untuk mengupload bisa dilihat di website

kominfo.go.id, nah disitu ada laporan isu Hoax

3. Nah kan ada konten “lambe Hoax” yang di instagram ini berati

diambil dari laporan itu ya?

Iya diambil dari laporan itu, tapi saat ini kalu dibilang ada atau tidak ya

bisa dibilang sedang tidak ada. Dulu memang lumayan responsif lah

sering kalau ada Hoax langsung kita Upload, tapi Karena kan kita

sudah ada platform lain yaitu website tadi kominfo.go.id nah jadi kita

Page 117: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

udah jarang sih di media sosial. Paling kalau mau melihat ya di website

itu bukan di media sosial kita, karena sudah ada website ini jadi media

sosial menjadi sarana lain lah.

4. Bagaimana respon masyarakat setelah penanggulangan berita atau

informasi Hoax dan efek yang timbul setelah informasi yang

diberikan?

Ya tetap saja banyak yang menanggapi ya banyak juga yang tidak

percaya semisal “ah masa sih ini Hoax” jadi mereka responsif sih

sebenernya untuk menanggapi Hoax ini. Nah semisal kemarin saat

pemilu itu mereka sangat responsif sekali, dan juga Hoaxyang beredar

itu sangat Massive dibanding saat ini. Dan informasi yang kami berikan

pasti ada saja yang tidak setuju karena mereka punya keyakinan bahwa

informasi yang dia punya didapat dari sumber-sumber lain adalah yang

paling benar dan terus memperanyakan kebenarannya tuh yang benar

yang mana sih, pro-kontra itu akan tetap ada.

5. Kalau di media sosial ini Hoaxapasih yang paling banyak gencar

untuk diklarifikasi?

Ya untuk di sosial media sendiri kan udah sangat jarang ya karena ada

platform sendiri untuk Hoax ya, kalau di media sosial ini kita berusaha

berimbang. Jadi tidak melulu Hoax tentang kesehatan atau politik, jadi

semua kontennya kami berimbang. Misalkan ada seribu Hoax tentang

politik trus ada sepuluh Hoax tentang kesehatan kami tidak mungkin

mengisi semuanya tentang politik, ya jadi berimbang. Karena kami

tidak mau masyarakat hanya tau misalkan Hoax tentang politik saja

karena banyak juga Hoax-Hoax yang beredar diluar.

Page 118: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

BERITA WAWANCARA

Hari/Tanggal : Jumat, 8 November 2019

Narasumber : Bapak Morissan, M.A, Ph.D

Jabatan : Dosen Fikom Universitas Mercubuana

Tempat : Universitas Mercubuana

1. Bagaimana tanggapan bapak seharusnya strategi dari Public

Relations yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan

Informatika dalam mengelola Hoax?

Ya memang harus menkominfo ini harus tanggap, mencari tahu,

menyisir setiap informasi di media online yang memang dinilai

sebagai kebohongan atau Hoax dan langsung memberikan tanggapan

dan memberikan klarifikasi bahwa berita atau informasi yang

ditemukan sesuai dengan indikasi adalah Hoax. Kemudian melakukan

counter terhadap berita-berita bohong tersebut di berbagai lini sosial

media yang ada terutama yang sering digunakan masyarakat. Bisa saja

melalui Facebook, Instagram dan sebagainya dan juga tetap terus

melakukan kampanye literasi kepada masyarakat misalnya

konsekuensi dari akibat menyebarkan berita bohong tersebut yang

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ITE.

2. Kemudian bagaimana tahapan dari strategi yang seharusnya

perlu dilakukan oleh Public Relations Kominfo mengingat

kominfo sendiri mempunyai tiga pendekatan dalam strategi yaitu

dengan UU ITE, mengontrol media secara langsung dan

melakukan literasi digital ke masyarakat.

Iya jadi tahapan-tahapannya sudah benar, dalam artian bahwa

kominfo sudah meneleti terlebih dahulu bagaimana cara yang tepat

Page 119: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

dan bagaimana berita-berita tersebut dipantau yang kemudian

disampaikan mana yang benar dan mana yang salah.

3. Kominfo sendiri mempunyai beberapa akun media sosial,

menurut tanggapan bapak bagaimana seharusnya penggunaan

dari media sosial tersebut?

Iya jadi kita melihat situasi walaupun tidak boleh menghentikan

kampanye-kampanye seputar Hoax itu, kalau saya pantau sih saya

lihat masih dengar di radio media sosial. Tapi untuk upaya tersebut

ada baiknya harus dilakukan seperti itu yang miss lambe hoax yang

ada di instagram dan juga di media sosial lainnya.

4. Dalam mengelola Hoax seharusnya apa saja yang perlu

diperhatikan oleh praktisi dari Public Relations Kominfo?

yang pertama harus melakukan pemantauan terus dan mencegah,

bekerja secara proporsional sesuai dengan situasi. Misalnya terjadi

kondisi panas terkait dengan isu-isu yang hangat nah disitu kominfo

bertindak untuk membekukan media sosial agar tidak terbentuknya

berita-berita baru yang sengaja dibuat untuk semakin memperkeruh

keadaan.

Jakarta 8 November 2019

Morissan, M.A, Ph.D

Page 120: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

LAMPIRAN

Wawancara dengan Bapak Ferdinandus Setu selaku Plt Kepala Biro

Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Wawancara dengan Ibu Annisa Bonita selaku Staf Humas

Kementerian Komunikasi dan Informatika Divisi Media Sosial.

Page 121: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP:

Wawancara dengan Pakar komunikasi Bapak Morissan, M.A, Ph.D

dan juga sebagai Dosen FikomUniversitas Mercubuana

Page 122: STRATEGI PUBLIC RELATIONS KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN …repository.uinjkt.ac.id › dspace › bitstream › 123456789 › 49003... · 2019-12-31 · Dr. Ismail Cawidu, M.Si NIP: