strategi sanitasi kota
TRANSCRIPT
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................... i KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iii DAFTAR TABEL ................................................................................................................. iv DAFTAR GAMBAR dan PETA .......................................................................................... vi DAFTAR ISTILAH ............................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... I-1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................... I-1
1.2. Wilayah Cakupan SSK ........................................................................ I-7
1.3. Maksud dan Tujuan .......................................................................... I-9
1.4. Metedologi .............................................................................................. I-10
1.5. SSK Dan Kaitannya Dengan Dokumen Perencanaan Lain ................ I-12
BAB II KERANGKA PEMBANGUNAN SANITASI ................................................. II-1
2.1. Visi Dan Misi Sanitasi Kabupaten Maros ...................................... II-1
2.2. Tahapan Pengembangan Sanitasi ................................................. II-2
2.3. Perkiraan Pendanaan Pengembangan Sanitasi ......................... II-14
BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI ......................... III-1
3.1. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Air Limbah ........... III-2
3.2. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Persampahan .... III-9
3.3. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Drainase
Lingkungan .......................................................................................... III-15
BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI ..................................................................................................... IV-1
4.1. Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi ................................. IV-1
BAB V STRATEGI MONEV ................................................................................... V-1
5.1. Strategi Monitoring dan Evaluasi Sanitasi .................................... V-1
5.2. Monitoring Terkait Pengambilan Keputusan......................................... V-5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Kabupaten Maros sebagai salah satu kota
menjadi kota tujuan wisata memiliki beberapa Permasalahan. Salah satunya adalah
permasalahan lingkungan serta sanitasi yang buruk. Permasalahan tersebut tidak lepas dari
persoalan kemiskinan yang mempunyai kaitan erat dengan persoalan sanitasi.
Kemiskinan bisa menjadi penyebab buruknya akses dan layanan sanitasi yang tidak
memadai, dimana hal ini akan berdampak buruk terhadap kondisi kesehatanan dan lingkungan
yang pada gilirannya akan berdampak pada tingkat produktifitas masyarakat. Kondisi ini menjadi
tantangan bagi Pemerintah Kota Maros untuk membenahi sanitasi.
Dalam rangka menduku
infrastruktur khususnya sanitasi, diharapkan perhatian Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
kabupaten/kota meningkatkan kualitas dan kuantitas sanitasi di daerah masing
kondisi saat ini realita y
sanitasi di daerah melingkupi sampah rumah tangga, air limbah domestik, serta drainase
lingkungan, telah menurunkan kualitas lingkungan hidup, tercemarnya sumber air bersih yang
digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari
penderita penyakit terutama pada balita semakin meningkat. Menanggapi realita tersebut,
Pemerintah telah menetapkan program percepatan pembangunan sanitasi perkotaan (PPSP)
menjadi salah satu program prioritas pembangunan nasional yang akan dilakukan secara
bertahap dimulai pada tahun 2011 hingga tahun 2015.
Pembangunan sektor sanitasi di Indonesia merupakan usaha bersama terkoordinir
dari semua tingkatan Pemerintah, organisasi berbas
didukung oleh kegiatan donor. Sanitasi merupakan salah satu faktor terpenting dalam
mewujudkan layanan yang terkait dengan pengentasan kemiskinan, dalam pengembangan
kebijakan, perencanaan serta penganggaran. Bantua
Pemerintah propinsi dan kota yang menunjukkan komitmen tinggi untuk pembangunan sektor
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN
Kabupaten Maros sebagai salah satu kota yang besar di Sulawesi Selatan dan
menjadi kota tujuan wisata memiliki beberapa Permasalahan. Salah satunya adalah
permasalahan lingkungan serta sanitasi yang buruk. Permasalahan tersebut tidak lepas dari
persoalan kemiskinan yang mempunyai kaitan erat dengan persoalan sanitasi.
Kemiskinan bisa menjadi penyebab buruknya akses dan layanan sanitasi yang tidak
mana hal ini akan berdampak buruk terhadap kondisi kesehatanan dan lingkungan
yang pada gilirannya akan berdampak pada tingkat produktifitas masyarakat. Kondisi ini menjadi
tantangan bagi Pemerintah Kota Maros untuk membenahi sanitasi.
Dalam rangka mendukung Millenium Development Goal’s (MDG’s) di bidang
infrastruktur khususnya sanitasi, diharapkan perhatian Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
kabupaten/kota meningkatkan kualitas dan kuantitas sanitasi di daerah masing
kondisi saat ini realita yang terlihat adalah belum optimalnya layanan dan buruknya kondisi
sanitasi di daerah melingkupi sampah rumah tangga, air limbah domestik, serta drainase
lingkungan, telah menurunkan kualitas lingkungan hidup, tercemarnya sumber air bersih yang
eh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sehingga jumlah
penderita penyakit terutama pada balita semakin meningkat. Menanggapi realita tersebut,
Pemerintah telah menetapkan program percepatan pembangunan sanitasi perkotaan (PPSP)
alah satu program prioritas pembangunan nasional yang akan dilakukan secara
bertahap dimulai pada tahun 2011 hingga tahun 2015.
Pembangunan sektor sanitasi di Indonesia merupakan usaha bersama terkoordinir
dari semua tingkatan Pemerintah, organisasi berbasis masyarakat, LSM dan sektor swasta dan
didukung oleh kegiatan donor. Sanitasi merupakan salah satu faktor terpenting dalam
mewujudkan layanan yang terkait dengan pengentasan kemiskinan, dalam pengembangan
kebijakan, perencanaan serta penganggaran. Bantuan teknis program disediakan untuk
Pemerintah propinsi dan kota yang menunjukkan komitmen tinggi untuk pembangunan sektor
Pokja Sanitasi Kabupaten MarosI- BAB I Hal:1
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IBAB IBAB IBAB I PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN
di Sulawesi Selatan dan
menjadi kota tujuan wisata memiliki beberapa Permasalahan. Salah satunya adalah
permasalahan lingkungan serta sanitasi yang buruk. Permasalahan tersebut tidak lepas dari
Kemiskinan bisa menjadi penyebab buruknya akses dan layanan sanitasi yang tidak
mana hal ini akan berdampak buruk terhadap kondisi kesehatanan dan lingkungan
yang pada gilirannya akan berdampak pada tingkat produktifitas masyarakat. Kondisi ini menjadi
ng Millenium Development Goal’s (MDG’s) di bidang
infrastruktur khususnya sanitasi, diharapkan perhatian Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
kabupaten/kota meningkatkan kualitas dan kuantitas sanitasi di daerah masing-masing. Pada
ang terlihat adalah belum optimalnya layanan dan buruknya kondisi
sanitasi di daerah melingkupi sampah rumah tangga, air limbah domestik, serta drainase
lingkungan, telah menurunkan kualitas lingkungan hidup, tercemarnya sumber air bersih yang
hari, sehingga jumlah
penderita penyakit terutama pada balita semakin meningkat. Menanggapi realita tersebut,
Pemerintah telah menetapkan program percepatan pembangunan sanitasi perkotaan (PPSP)
alah satu program prioritas pembangunan nasional yang akan dilakukan secara
Pembangunan sektor sanitasi di Indonesia merupakan usaha bersama terkoordinir
is masyarakat, LSM dan sektor swasta dan
didukung oleh kegiatan donor. Sanitasi merupakan salah satu faktor terpenting dalam
mewujudkan layanan yang terkait dengan pengentasan kemiskinan, dalam pengembangan
n teknis program disediakan untuk
Pemerintah propinsi dan kota yang menunjukkan komitmen tinggi untuk pembangunan sektor
BAB I
PENDAHULUAN
sanitasi lokal dan penyediaan layanan sanitasi yang semakin baik khususnya bagi warga miskin
perkotaan di daerah perkotaan.
Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam
menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,
kondisi lingkungan permukiman serta kenyamanan dalam kehidupan sehari
seringkali dianggap sebagai urusan “belakang”, sehingga sering termarjinalkan dari urusan
urusan yang lain, namun seiring dengan tuntutan peningkatan standart kualitas hidup
masyarakat, semakin tingginya tingkat pencemaran lingkungan dan keterbatasan daya dukung
lingkungan itu sendiri menjadikan sanitasi menjadi salah satu aspek pembangunan yang harus
diperhatikan.
Salah satu aspek dalam rangka peningkatan kualitas lingkungan yang sehat, perlu
diperhatikan masalah drainase, persampahan dan air limbah. Masih sering
aspek-aspek pembangunan sanitasi, yaitu air limbah, persampahan dan drainase, serta
dilengkapi dengan penyediaan air bersih, masih berjalan sendiri.
Masing-masing aspek tersebut ditangani secara terpisah, meskipun masuk dalam satu
bidang pembangunan yaitu sanitasi, sehingga masih terdapat tumpang tindih kegiatan
pembangunan bidang sanitasi oleh institusi yang berbeda
membingungkan masyarakat sebagai subyek dan obyek pembangunan.
Apabila kualitas lingkungan terjaga den
meningkat pula. Oleh karena itu, Pemerintah maupun masyarakat bertanggungjawab untuk
menjaga dan mengelola lingkungannya agar tidak membawa dampak buruk bagi penghuninya.
Dampak tersebut notabene merupakan efek samp
permasalahan yang timbul biasanya adalah masalah sosial kesehatan masyarakat itu sendiri.
Sanitasi di Indonesia memerlukan perhatian khusus, sehingga peningkatan kepedulian
dan penggalakanhidup bersih dan se
bidang sanitasi tidak terlepas dari program ini. Kegiatan
permintaan juga dilakukan. Monitoring dan evaluasi tidak bisa ditinggalkan dalam implementasi
program sehingga strategi monitoring dan evaluasi yang tepat perlu diolah dengan matang.
Manfaat pengalaman nasional dalam kerangka pemberdayaan nasional adalah: memperdalam
pengkajian sektor sanitasi, mengembangkan kapasitas pembuat kebijakan dan stakeholders,
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
sanitasi lokal dan penyediaan layanan sanitasi yang semakin baik khususnya bagi warga miskin
perkotaan di daerah perkotaan.
bagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam
menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,
kondisi lingkungan permukiman serta kenyamanan dalam kehidupan sehari
ggap sebagai urusan “belakang”, sehingga sering termarjinalkan dari urusan
urusan yang lain, namun seiring dengan tuntutan peningkatan standart kualitas hidup
masyarakat, semakin tingginya tingkat pencemaran lingkungan dan keterbatasan daya dukung
an itu sendiri menjadikan sanitasi menjadi salah satu aspek pembangunan yang harus
Salah satu aspek dalam rangka peningkatan kualitas lingkungan yang sehat, perlu
diperhatikan masalah drainase, persampahan dan air limbah. Masih sering
aspek pembangunan sanitasi, yaitu air limbah, persampahan dan drainase, serta
dilengkapi dengan penyediaan air bersih, masih berjalan sendiri.
masing aspek tersebut ditangani secara terpisah, meskipun masuk dalam satu
bangunan yaitu sanitasi, sehingga masih terdapat tumpang tindih kegiatan
pembangunan bidang sanitasi oleh institusi yang berbeda-beda, yang kadang
membingungkan masyarakat sebagai subyek dan obyek pembangunan.
Apabila kualitas lingkungan terjaga dengan baik, derajat kesehatan manusia akan
meningkat pula. Oleh karena itu, Pemerintah maupun masyarakat bertanggungjawab untuk
menjaga dan mengelola lingkungannya agar tidak membawa dampak buruk bagi penghuninya.
Dampak tersebut notabene merupakan efek samping dari aktivitas manusia sehari
permasalahan yang timbul biasanya adalah masalah sosial kesehatan masyarakat itu sendiri.
Sanitasi di Indonesia memerlukan perhatian khusus, sehingga peningkatan kepedulian
dan penggalakanhidup bersih dan sehat untuk merubah kebiasaan buruk masyarakat dalam
bidang sanitasi tidak terlepas dari program ini. Kegiatan-kegiatan studi pasar untuk mengetahui
permintaan juga dilakukan. Monitoring dan evaluasi tidak bisa ditinggalkan dalam implementasi
a strategi monitoring dan evaluasi yang tepat perlu diolah dengan matang.
Manfaat pengalaman nasional dalam kerangka pemberdayaan nasional adalah: memperdalam
pengkajian sektor sanitasi, mengembangkan kapasitas pembuat kebijakan dan stakeholders,
Pokja Sanitasi Kabupaten MarosI- BAB I Hal:2
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
sanitasi lokal dan penyediaan layanan sanitasi yang semakin baik khususnya bagi warga miskin
bagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam
menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup,
kondisi lingkungan permukiman serta kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari. Sanitasi
ggap sebagai urusan “belakang”, sehingga sering termarjinalkan dari urusan-
urusan yang lain, namun seiring dengan tuntutan peningkatan standart kualitas hidup
masyarakat, semakin tingginya tingkat pencemaran lingkungan dan keterbatasan daya dukung
an itu sendiri menjadikan sanitasi menjadi salah satu aspek pembangunan yang harus
Salah satu aspek dalam rangka peningkatan kualitas lingkungan yang sehat, perlu
diperhatikan masalah drainase, persampahan dan air limbah. Masih sering dijumpai bahwa
aspek pembangunan sanitasi, yaitu air limbah, persampahan dan drainase, serta
masing aspek tersebut ditangani secara terpisah, meskipun masuk dalam satu
bangunan yaitu sanitasi, sehingga masih terdapat tumpang tindih kegiatan
beda, yang kadang-kadang
gan baik, derajat kesehatan manusia akan
meningkat pula. Oleh karena itu, Pemerintah maupun masyarakat bertanggungjawab untuk
menjaga dan mengelola lingkungannya agar tidak membawa dampak buruk bagi penghuninya.
ing dari aktivitas manusia sehari-hari, sehingga
permasalahan yang timbul biasanya adalah masalah sosial kesehatan masyarakat itu sendiri.
Sanitasi di Indonesia memerlukan perhatian khusus, sehingga peningkatan kepedulian
hat untuk merubah kebiasaan buruk masyarakat dalam
kegiatan studi pasar untuk mengetahui
permintaan juga dilakukan. Monitoring dan evaluasi tidak bisa ditinggalkan dalam implementasi
a strategi monitoring dan evaluasi yang tepat perlu diolah dengan matang.
Manfaat pengalaman nasional dalam kerangka pemberdayaan nasional adalah: memperdalam
pengkajian sektor sanitasi, mengembangkan kapasitas pembuat kebijakan dan stakeholders,
BAB I
PENDAHULUAN
memperkuat kebijakan dan kerangka peraturan, mengembangkan kerangka kelembagaan pada
tingkat nasional, mengembangkan dan menyebarluaskan strategi atau rencana tindak serta
pedoman bagi Pemerintah daerah.
Kabupaten Maros merupakan daerah dengan dinamika yang tinggi
pembangunan yang dilaksanakan haruslah merupakan kebijakan pembangunan yang
berkelanjutan. Selain itu, Kabupaten Maros merupakan kota yang berkembang cukup pesat,
sesuai dengan visi pembangunan daerah mengacu Rencana Pembangunan Jangka Men
Daerah (RPJMD) tahun 2010
Kreatif)Selama kurun waktu 5 tahun terakhir, terjadi pertambahan penduduk dengan rata
kenaikan 1,56% per tahunnya.
Pengelolaan sanitasi saat ini harus menjad
ditimbulkan akibat dari pengelolaan yang kurang baik akan berdampak langsung kepada derajad
kesehatan masyarakat. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Maros,
namun masih belum sepenuhnya memenuhi har
sanitasi, Hal ini dapat terlihat dari bermunculnya kantung
Kabupaten Maros. Akibat buruknya kualitas prasarana dan pola hidup masyarakat yang buruk
terhadap sanitasi dapat meningkatkan
beberapa penyakit misalnya diare dan demam berdarah. Pendataan tentang jumlah penderita
penyakit lingkungan menjadi suatu kebutuhan dan akan ditampilkan dalam salah satu studi yang
dilakukan, misalnya studi EH
Dari data yang ada terkait permasalahan sanitasi di Kabupaten Maros, diketahui
masih kurangnya penanganan sanitasi perkotaan yang meliputi sektor Drainase, Persampahan
dan Air Limbah, hal ini terlihat dari data makro kondisi
angka kesakitan (jumlah penderita) akibat sanitasi buruk sebesar ……..orang per 10.000
penduduk, kepadatan penduduk sebesar 7693 jiwa per km2, prosentase penduduk miskin 4,6 %
dari 1.352.136 orang, rasio PAD terhadap
sebanyak 169.080 SR atau 54,72 % dari jumlah KK. Oleh karena itu masih dibutuhkan peran
serta aktif dari semua elemen masyarakat dalam pembangunan sanitasi, khususnya Sektor
Swasta dan Lembaga Non Pemerintah y
dan Koperasi.
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
t kebijakan dan kerangka peraturan, mengembangkan kerangka kelembagaan pada
tingkat nasional, mengembangkan dan menyebarluaskan strategi atau rencana tindak serta
pedoman bagi Pemerintah daerah.
Kabupaten Maros merupakan daerah dengan dinamika yang tinggi dimana kebijakan
pembangunan yang dilaksanakan haruslah merupakan kebijakan pembangunan yang
berkelanjutan. Selain itu, Kabupaten Maros merupakan kota yang berkembang cukup pesat,
sesuai dengan visi pembangunan daerah mengacu Rencana Pembangunan Jangka Men
Daerah (RPJMD) tahun 2010-2014 yaitu Maros Menjadi Lebih BAIK (Bersih, Amam, Inovatif &
Kreatif)Selama kurun waktu 5 tahun terakhir, terjadi pertambahan penduduk dengan rata
kenaikan 1,56% per tahunnya.
Pengelolaan sanitasi saat ini harus menjadi prioritas karena permasalahan yang
ditimbulkan akibat dari pengelolaan yang kurang baik akan berdampak langsung kepada derajad
kesehatan masyarakat. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Maros,
namun masih belum sepenuhnya memenuhi harapan dalam mengatasi persoalan pengelolaan
sanitasi, Hal ini dapat terlihat dari bermunculnya kantung-kantung permukiman kumuh di
Kabupaten Maros. Akibat buruknya kualitas prasarana dan pola hidup masyarakat yang buruk
terhadap sanitasi dapat meningkatkan resiko kesehatan lingkungan terutama penularan
beberapa penyakit misalnya diare dan demam berdarah. Pendataan tentang jumlah penderita
penyakit lingkungan menjadi suatu kebutuhan dan akan ditampilkan dalam salah satu studi yang
dilakukan, misalnya studi EHRA dan penetapan area beresiko.
Dari data yang ada terkait permasalahan sanitasi di Kabupaten Maros, diketahui
masih kurangnya penanganan sanitasi perkotaan yang meliputi sektor Drainase, Persampahan
dan Air Limbah, hal ini terlihat dari data makro kondisi sanitasi Kabupaten Maros yang meliputi
angka kesakitan (jumlah penderita) akibat sanitasi buruk sebesar ……..orang per 10.000
penduduk, kepadatan penduduk sebesar 7693 jiwa per km2, prosentase penduduk miskin 4,6 %
dari 1.352.136 orang, rasio PAD terhadap APBD sebesar 1,09 % dan SR air minum pada 2011
sebanyak 169.080 SR atau 54,72 % dari jumlah KK. Oleh karena itu masih dibutuhkan peran
serta aktif dari semua elemen masyarakat dalam pembangunan sanitasi, khususnya Sektor
Swasta dan Lembaga Non Pemerintah yang lain seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Pokja Sanitasi Kabupaten MarosI- BAB I Hal:3
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
t kebijakan dan kerangka peraturan, mengembangkan kerangka kelembagaan pada
tingkat nasional, mengembangkan dan menyebarluaskan strategi atau rencana tindak serta
dimana kebijakan
pembangunan yang dilaksanakan haruslah merupakan kebijakan pembangunan yang
berkelanjutan. Selain itu, Kabupaten Maros merupakan kota yang berkembang cukup pesat,
sesuai dengan visi pembangunan daerah mengacu Rencana Pembangunan Jangka Menengah
2014 yaitu Maros Menjadi Lebih BAIK (Bersih, Amam, Inovatif &
Kreatif)Selama kurun waktu 5 tahun terakhir, terjadi pertambahan penduduk dengan rata-rata
i prioritas karena permasalahan yang
ditimbulkan akibat dari pengelolaan yang kurang baik akan berdampak langsung kepada derajad
kesehatan masyarakat. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Maros,
apan dalam mengatasi persoalan pengelolaan
kantung permukiman kumuh di
Kabupaten Maros. Akibat buruknya kualitas prasarana dan pola hidup masyarakat yang buruk
resiko kesehatan lingkungan terutama penularan
beberapa penyakit misalnya diare dan demam berdarah. Pendataan tentang jumlah penderita
penyakit lingkungan menjadi suatu kebutuhan dan akan ditampilkan dalam salah satu studi yang
Dari data yang ada terkait permasalahan sanitasi di Kabupaten Maros, diketahui
masih kurangnya penanganan sanitasi perkotaan yang meliputi sektor Drainase, Persampahan
sanitasi Kabupaten Maros yang meliputi
angka kesakitan (jumlah penderita) akibat sanitasi buruk sebesar ……..orang per 10.000
penduduk, kepadatan penduduk sebesar 7693 jiwa per km2, prosentase penduduk miskin 4,6 %
APBD sebesar 1,09 % dan SR air minum pada 2011
sebanyak 169.080 SR atau 54,72 % dari jumlah KK. Oleh karena itu masih dibutuhkan peran
serta aktif dari semua elemen masyarakat dalam pembangunan sanitasi, khususnya Sektor
ang lain seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam rangka mewujudkan target Millennium Development Goals (MDGs) khususnya
target ke-7 (menjamin lingkungan hidup yang berkelanjutan) dan ke
yang berarti dalam kehidup
untuk menciptakan Kabupaten Maros yang berkualitas, sebagai kota yang menarik baik sebagai
tempat usaha/kerja atau sebagai pusat kegiatan ekonomi maupun tempat tinggal yang indah,
bersih sehat dan nyaman, maka pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Kabupaten Maros Tahun 2009
infrastuktur kota termasuk sektor sanitasi.
Di sisi lain, masih terdapat pelaksanaan pembangunan sanitasi
parsial dan belum terintegrasi dalam suatu “rencana besar” yang sifatnya integratif dan memiliki
sasaran secara menyeluruh serta dengan jangka waktu yang lebih panjang. Hal tersebut dapat
dilihat dari aspek jenis kegiatannya maupun dar
suatu perencanaan sanitasi secara lebih integratif, aspiratif, inovatif dan sesuai dengan
kebutuhan riil masyarakat. Tahapan
berurutan, bertahap dan berkelanj
dengan permasalahan yang dihadapi.
Strategi Sanitasi Kota (SSK) adalah suatu rencana strategi berjangka waktu
menengah (3-5 tahun) yang di buat khusus untuk mengarahkan pembangunan sektor sanita
suatu kota. Juga memastikan satu program pembenahan layanan sanitasi akan bersinergi
dengan program-program lainnya guna mencapai sasaran pembangunan yang disepakati serta
mensinergikan upaya-upaya yang akan dilakukan sektor swasta, Lembaga Swadya Masya
atau kelompok masyarakat. SSK yang disusun oleh Pokja Sanitasi ini mengacu kepada 4
karakteristik utama yang akan tercermin dalam prosesnya maupun produknya, yaitu:
1. Intersektor dan terintegrasi
2. Mensinkronkan pendekatan ‘top down’ dengan bottom
3. Skala kota (city wide)
4. Berdasarkan data empiris (dari studi
Penyusunan strategi sanitasi kota adalah simpul awal dari iterasi proses
pembangunan sanitasi yang berkesinambungan juga merupakan dokumen pembanguna
khusus tentang perencanaan sanitasi jangka menengah yang komperhensif dan bersifat
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Dalam rangka mewujudkan target Millennium Development Goals (MDGs) khususnya
7 (menjamin lingkungan hidup yang berkelanjutan) dan ke-11 (mencapai perbaikan
yang berarti dalam kehidupan 100 juta penghuni permukiman kumuh, sampai tahun 2020), serta
untuk menciptakan Kabupaten Maros yang berkualitas, sebagai kota yang menarik baik sebagai
tempat usaha/kerja atau sebagai pusat kegiatan ekonomi maupun tempat tinggal yang indah,
t dan nyaman, maka pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Kabupaten Maros Tahun 2009-2014, salah satu fokusnya adalah percepatan pembangunan
infrastuktur kota termasuk sektor sanitasi.
Di sisi lain, masih terdapat pelaksanaan pembangunan sanitasi yang berjalan secara
parsial dan belum terintegrasi dalam suatu “rencana besar” yang sifatnya integratif dan memiliki
sasaran secara menyeluruh serta dengan jangka waktu yang lebih panjang. Hal tersebut dapat
dilihat dari aspek jenis kegiatannya maupun dari aspek kewilayahan. Untuk itu perlu disusun
suatu perencanaan sanitasi secara lebih integratif, aspiratif, inovatif dan sesuai dengan
kebutuhan riil masyarakat. Tahapan-tahapan proses perencanaan harus dilaksanakan secara
berurutan, bertahap dan berkelanjutan, sehingga solusi yang ditawarkan juga akan tepat, sesuai
dengan permasalahan yang dihadapi.
Strategi Sanitasi Kota (SSK) adalah suatu rencana strategi berjangka waktu
5 tahun) yang di buat khusus untuk mengarahkan pembangunan sektor sanita
suatu kota. Juga memastikan satu program pembenahan layanan sanitasi akan bersinergi
program lainnya guna mencapai sasaran pembangunan yang disepakati serta
upaya yang akan dilakukan sektor swasta, Lembaga Swadya Masya
atau kelompok masyarakat. SSK yang disusun oleh Pokja Sanitasi ini mengacu kepada 4
karakteristik utama yang akan tercermin dalam prosesnya maupun produknya, yaitu:
1. Intersektor dan terintegrasi
2. Mensinkronkan pendekatan ‘top down’ dengan bottom up’
3. Skala kota (city wide)
4. Berdasarkan data empiris (dari studi-studi pendukung Buku Putih Sanitasi)
Penyusunan strategi sanitasi kota adalah simpul awal dari iterasi proses
pembangunan sanitasi yang berkesinambungan juga merupakan dokumen pembanguna
khusus tentang perencanaan sanitasi jangka menengah yang komperhensif dan bersifat
Pokja Sanitasi Kabupaten MarosI- BAB I Hal:4
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Dalam rangka mewujudkan target Millennium Development Goals (MDGs) khususnya
11 (mencapai perbaikan
an 100 juta penghuni permukiman kumuh, sampai tahun 2020), serta
untuk menciptakan Kabupaten Maros yang berkualitas, sebagai kota yang menarik baik sebagai
tempat usaha/kerja atau sebagai pusat kegiatan ekonomi maupun tempat tinggal yang indah,
t dan nyaman, maka pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
2014, salah satu fokusnya adalah percepatan pembangunan
yang berjalan secara
parsial dan belum terintegrasi dalam suatu “rencana besar” yang sifatnya integratif dan memiliki
sasaran secara menyeluruh serta dengan jangka waktu yang lebih panjang. Hal tersebut dapat
i aspek kewilayahan. Untuk itu perlu disusun
suatu perencanaan sanitasi secara lebih integratif, aspiratif, inovatif dan sesuai dengan
tahapan proses perencanaan harus dilaksanakan secara
utan, sehingga solusi yang ditawarkan juga akan tepat, sesuai
Strategi Sanitasi Kota (SSK) adalah suatu rencana strategi berjangka waktu
5 tahun) yang di buat khusus untuk mengarahkan pembangunan sektor sanitasi
suatu kota. Juga memastikan satu program pembenahan layanan sanitasi akan bersinergi
program lainnya guna mencapai sasaran pembangunan yang disepakati serta
upaya yang akan dilakukan sektor swasta, Lembaga Swadya Masyarakat
atau kelompok masyarakat. SSK yang disusun oleh Pokja Sanitasi ini mengacu kepada 4
karakteristik utama yang akan tercermin dalam prosesnya maupun produknya, yaitu:
studi pendukung Buku Putih Sanitasi)
Penyusunan strategi sanitasi kota adalah simpul awal dari iterasi proses
pembangunan sanitasi yang berkesinambungan juga merupakan dokumen pembangunan
khusus tentang perencanaan sanitasi jangka menengah yang komperhensif dan bersifat
BAB I
PENDAHULUAN
strategis,berkelanjutan dan partisipatif dalam mencapai target minimal layanan sanitasi yang
mengacu pada Standar Pelayanan Minimum (SPM) maupun peraturan perundangundanga
serta peraturan lainnya yang dikeluarkan pemerintah pusat maupun daerah. SSK Kabupaten
Maros berisi Visi, Misi dan Tujuan Pembangunan Sanitasi Kabupaten Maros berikut strategi
strategi pencapaiannya.
Tiap-tiap strategi diterjemahkan menjadi berbagai usul
komponen kegiatan indikatifnya hal ini terjabarkan pada cakupan suatu Strategi Sanitasi Kota
yang, meliputi :
• Aspek Teknis
Mencakup startegi dan usulan kegiatan pengembangan (a) Layanan Sub Sektor Air
Limbah Domestik, (b) Layan
Lingkungan, (d) Layanan Sektor Air Bersih, dan (e) Aspek Higiene/Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS).
• Aspek Pendukung
Mencakup strategi dan usulan kegiatan pengembangan komponen (a) Kebijakan
Daerah dan Kelembagaan, (b) Keuangan, (c) Komunikasi, (d) Keterlibatan Pelaku Bisnis, (e)
Pemberdayaan Masyarakat, Aspek Jender dan Kemiskinan, (f) Monitoring dan Evaluasi.
Dalam hal ini jelas bahwa fungsi SSK untuk pembangunan dan peningkatan askes
pelayanan sanitasi kota di samping itu juga sebagai portofolio untuk mengakses pendanaan dari
beberapa sumber pendanaan yang ada, baik dari pemerintah, swasta maupun masyarakat juga
untuk mengikat Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) dan semua pelaku pembangunan
sanitasi untuk bersinergi dan mengikat komitmen.
Penyebab utama buruknya kondisi sanitasi
pembangunan sanitasi: tidak terpadu, salah sasaran, tidak sesuai kebutuhan, dan tidak
berkelanjutan, serta kurangnya perhatian masyarakat
Salah satu upaya memperbaiki kondisi sanitasi adalah dengan menyiapkan sebuah perencanaan
pembangunan sanitasi yang responsif dan berkelanjutan. Untuk ini pemerintah mendorong
kota/kabupaten untuk men
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
strategis,berkelanjutan dan partisipatif dalam mencapai target minimal layanan sanitasi yang
mengacu pada Standar Pelayanan Minimum (SPM) maupun peraturan perundangundanga
serta peraturan lainnya yang dikeluarkan pemerintah pusat maupun daerah. SSK Kabupaten
Maros berisi Visi, Misi dan Tujuan Pembangunan Sanitasi Kabupaten Maros berikut strategi
strategi pencapaiannya.
tiap strategi diterjemahkan menjadi berbagai usulan kegiatan berikut komponen
komponen kegiatan indikatifnya hal ini terjabarkan pada cakupan suatu Strategi Sanitasi Kota
Mencakup startegi dan usulan kegiatan pengembangan (a) Layanan Sub Sektor Air
Limbah Domestik, (b) Layanan Sub Sektor Persampahan, (c) Layanan Sub Sektor Drainase
Lingkungan, (d) Layanan Sektor Air Bersih, dan (e) Aspek Higiene/Perilaku Hidup Bersih dan
Mencakup strategi dan usulan kegiatan pengembangan komponen (a) Kebijakan
erah dan Kelembagaan, (b) Keuangan, (c) Komunikasi, (d) Keterlibatan Pelaku Bisnis, (e)
Pemberdayaan Masyarakat, Aspek Jender dan Kemiskinan, (f) Monitoring dan Evaluasi.
Dalam hal ini jelas bahwa fungsi SSK untuk pembangunan dan peningkatan askes
n sanitasi kota di samping itu juga sebagai portofolio untuk mengakses pendanaan dari
beberapa sumber pendanaan yang ada, baik dari pemerintah, swasta maupun masyarakat juga
untuk mengikat Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) dan semua pelaku pembangunan
sanitasi untuk bersinergi dan mengikat komitmen.
Penyebab utama buruknya kondisi sanitasi karena lemahnya perencanaan
pembangunan sanitasi: tidak terpadu, salah sasaran, tidak sesuai kebutuhan, dan tidak
berkelanjutan, serta kurangnya perhatian masyarakat pada perilaku hidup bersih dan sehat
Salah satu upaya memperbaiki kondisi sanitasi adalah dengan menyiapkan sebuah perencanaan
pembangunan sanitasi yang responsif dan berkelanjutan. Untuk ini pemerintah mendorong
kota/kabupaten untuk menyusun Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) yang memiliki prinsip
Pokja Sanitasi Kabupaten MarosI- BAB I Hal:5
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
strategis,berkelanjutan dan partisipatif dalam mencapai target minimal layanan sanitasi yang
mengacu pada Standar Pelayanan Minimum (SPM) maupun peraturan perundangundangan
serta peraturan lainnya yang dikeluarkan pemerintah pusat maupun daerah. SSK Kabupaten
Maros berisi Visi, Misi dan Tujuan Pembangunan Sanitasi Kabupaten Maros berikut strategi-
an kegiatan berikut komponen–
komponen kegiatan indikatifnya hal ini terjabarkan pada cakupan suatu Strategi Sanitasi Kota
Mencakup startegi dan usulan kegiatan pengembangan (a) Layanan Sub Sektor Air
an Sub Sektor Persampahan, (c) Layanan Sub Sektor Drainase
Lingkungan, (d) Layanan Sektor Air Bersih, dan (e) Aspek Higiene/Perilaku Hidup Bersih dan
Mencakup strategi dan usulan kegiatan pengembangan komponen (a) Kebijakan
erah dan Kelembagaan, (b) Keuangan, (c) Komunikasi, (d) Keterlibatan Pelaku Bisnis, (e)
Pemberdayaan Masyarakat, Aspek Jender dan Kemiskinan, (f) Monitoring dan Evaluasi.
Dalam hal ini jelas bahwa fungsi SSK untuk pembangunan dan peningkatan askes
n sanitasi kota di samping itu juga sebagai portofolio untuk mengakses pendanaan dari
beberapa sumber pendanaan yang ada, baik dari pemerintah, swasta maupun masyarakat juga
untuk mengikat Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) dan semua pelaku pembangunan
lemahnya perencanaan
pembangunan sanitasi: tidak terpadu, salah sasaran, tidak sesuai kebutuhan, dan tidak
pada perilaku hidup bersih dan sehat.
Salah satu upaya memperbaiki kondisi sanitasi adalah dengan menyiapkan sebuah perencanaan
pembangunan sanitasi yang responsif dan berkelanjutan. Untuk ini pemerintah mendorong
K) yang memiliki prinsip
BAB I
PENDAHULUAN
berdasarkan data aktual
bottom-up dan top-down.
Studi Bank Dunia, pada tahun 2007 angka kerugian akibat sanitasi di Indonesia
mencapai angka 58 triliyun rupiah. Akibat Sanitasi yang buruk menurut studi itu 70 % air tanah
dan 75 % air sungai tercemar, 30 % penghasilan warga miskin hilang untuk biaya pengobatan,
warga miskin juga harus membayar lebih untuk fasilitas MCK yang kurang layak serta biaya
PDAM untuk produksi airnya bertambah 25 %.
Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten
dengan memetakan situasi sanitasi wilayah
dengan mengumpulkan dan menganalisa berbaga
mutakhir tentang kondisi sanitasi, baik menyangkut aspek tekn
diharapkan akan menjadi modal utama dalam melakukan penyusunan Strategi Sanitasi
Kabupaten yang berkualitas sesuai dengan
Strategi S
perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif
pada tingkat kabupaten
menyeluruh bagi pembangunan sanitasi
dapat berlangsung secara sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan
Guna menghasilkan
maka diperlukan suatu kerangka kerja yang menjadi dasar dan acuan bagi penyusunan
Strategi Sanitasi Kabupaten
hukum yang jelas dan dapat diimplementasikan
Maros merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Strategi Sanitasi
Kerangka kerja sanitasi ini merupakan salah satu produk yang dihasilkan oleh kelompok kerja
sanitasi.
Pengembangan layanan sa
pembangunan sanitasi jangka menengah (5 tahunan) yang kompehensif dan bersifat strategis.
Kondisi ini diharapkan dapat sinergi dengan target
(MDGs) Tahun 2015
Tahun 2010-2014 bidang sanitasi
(SSK) itu memang dibutuhkan mengingat kota
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
erdasarkan data aktual, berskala permukiman,disusun sendiri dan menggabungkan pendekatan
down.
Studi Bank Dunia, pada tahun 2007 angka kerugian akibat sanitasi di Indonesia
triliyun rupiah. Akibat Sanitasi yang buruk menurut studi itu 70 % air tanah
dan 75 % air sungai tercemar, 30 % penghasilan warga miskin hilang untuk biaya pengobatan,
warga miskin juga harus membayar lebih untuk fasilitas MCK yang kurang layak serta biaya
PDAM untuk produksi airnya bertambah 25 %.
Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Maros telah dilakukan dengan baik
emetakan situasi sanitasi wilayah permukiman yang ada. Pemetaan situasi
dengan mengumpulkan dan menganalisa berbagai data dan informasi yang lengkap, akurat dan
mutakhir tentang kondisi sanitasi, baik menyangkut aspek teknis maupun non teknis, yang
diharapkan akan menjadi modal utama dalam melakukan penyusunan Strategi Sanitasi
Kabupaten yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kabupaten Maros
Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Maros adalah suatu dokumen
perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif
kabupaten yang dimaksudkan untuk memberikan arah yang jelas, tegas dan
menyeluruh bagi pembangunan sanitasi Kabupaten dengan tujuan agar pembangunan sanitasi
dapat berlangsung secara sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan.
Guna menghasilkan Strategi Sanitasi Kabupaten sebagaimana tersebut di atas,
maka diperlukan suatu kerangka kerja yang menjadi dasar dan acuan bagi penyusunan
Strategi Sanitasi Kabupaten dengan tujuan agar strategi sanitasi tersebut memiliki dasar
hukum yang jelas dan dapat diimplementasikan. Kerangka kerja Strategi Sanitasi
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Strategi Sanitasi Kabupaten
Kerangka kerja sanitasi ini merupakan salah satu produk yang dihasilkan oleh kelompok kerja
Pengembangan layanan sanitasi kabupaten harus didasari oleh suatu rencana
pembangunan sanitasi jangka menengah (5 tahunan) yang kompehensif dan bersifat strategis.
Kondisi ini diharapkan dapat sinergi dengan target pencapaian Millennium Development Goals
Tahun 2015Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN)
bidang sanitasi Rencana jangka menengah Strategi Sanitasi Kabupaten
itu memang dibutuhkan mengingat kota/kabupaten di seluruh
Pokja Sanitasi Kabupaten MarosI- BAB I Hal:6
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
enggabungkan pendekatan
Studi Bank Dunia, pada tahun 2007 angka kerugian akibat sanitasi di Indonesia
triliyun rupiah. Akibat Sanitasi yang buruk menurut studi itu 70 % air tanah
dan 75 % air sungai tercemar, 30 % penghasilan warga miskin hilang untuk biaya pengobatan,
warga miskin juga harus membayar lebih untuk fasilitas MCK yang kurang layak serta biaya
telah dilakukan dengan baik
. Pemetaan situasi dihasilkan
informasi yang lengkap, akurat dan
is maupun non teknis, yang
diharapkan akan menjadi modal utama dalam melakukan penyusunan Strategi Sanitasi
Maros.
adalah suatu dokumen
perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif
yang dimaksudkan untuk memberikan arah yang jelas, tegas dan
dengan tujuan agar pembangunan sanitasi
sebagaimana tersebut di atas,
maka diperlukan suatu kerangka kerja yang menjadi dasar dan acuan bagi penyusunan
dengan tujuan agar strategi sanitasi tersebut memiliki dasar
anitasi Kabupaten
Kabupaten Maros.
Kerangka kerja sanitasi ini merupakan salah satu produk yang dihasilkan oleh kelompok kerja
harus didasari oleh suatu rencana
pembangunan sanitasi jangka menengah (5 tahunan) yang kompehensif dan bersifat strategis.
Millennium Development Goals
Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN)
Strategi Sanitasi Kabupaten
Indonesia akan
BAB I
PENDAHULUAN
memerlukan waktu bertahun
memenuhi prinsip layanan
sebagai pengikat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan para pelaku pembangunan
sanitasi lainnya untuk dapat terus bersinergi mengembangkan layanan sanitasi
Setelah disepakati, Strategi Sanitasi Kabupaten
tahunan (annual action plan
program/kegiatan pengembangan layanan sanitasi yang disusun sesuai tahun rencana
pelaksanaannya.
Strategi Sanitasi Kabupaten
akhirnya dalam dijabarkan dalam visi misi dan tujuan sanitasi dan selanjut
kerangka besar untuk mencapai visi visi dan tujuan tersebut dengan menetapkan sasaran dan
strategi-strategi pencapaiaannya. Tiap
usulan program/kegiatan berikut komponen
1.2. WILAYAH CAKUPAN SSK
Wilayah cakupan perencanaan yang dilakukan dalam penyusunan Strategi Sanitasi
Kabupaten (SSK) Kabupaten
penyusunan Buku Putih Sanitasi yang telah dilakukan pada tahapan sebelumnya yaitu seluruh
wilayah permukiman di Kabupaten
adalah 14 Kecamatan dengan 143
Bersih, Air Limbah, Persampahan, Drainase dan PHBS. Wilayah cakupan dan sektor
yang menjadi cakupan SSK ini disesuaikan dengan RPJMD dan Renstra SKPD
Maros.. Wilayah Cakupan Strate
Peta 1.1.
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
memerlukan waktu bertahun-tahun (multi years) untuk memiliki layanan sanitasi yang
memenuhi prinsip layanan sanitasi menyeluruh. Strategi Sanitasi Kabupaten
sebagai pengikat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan para pelaku pembangunan
anitasi lainnya untuk dapat terus bersinergi mengembangkan layanan sanitasi
Strategi Sanitasi Kabupaten akan diterjemahkan ke dalam rencana tindak
(annual action plan). Isinya, informasi lebih rinci dari berbagai usu
kegiatan pengembangan layanan sanitasi yang disusun sesuai tahun rencana
Strategi Sanitasi Kabupaten(SSK) Kabupaten Marosberisi visi misi kabupaten yang
akhirnya dalam dijabarkan dalam visi misi dan tujuan sanitasi dan selanjut
kerangka besar untuk mencapai visi visi dan tujuan tersebut dengan menetapkan sasaran dan
strategi pencapaiaannya. Tiap-tiap strategi kemudian diterjemahkan menjadi berbagai
kegiatan berikut komponen-komponen kegiatan indikatifnya.
WILAYAH CAKUPAN SSK
Wilayah cakupan perencanaan yang dilakukan dalam penyusunan Strategi Sanitasi
Kabupaten (SSK) Kabupaten Maros sesuai dengan wilayah cakupan yang dilakukan dalam
penyusunan Buku Putih Sanitasi yang telah dilakukan pada tahapan sebelumnya yaitu seluruh
wilayah permukiman di Kabupaten Maros. Wilayah cakupan Review SSK Kabupaten Maros
adalah 14 Kecamatan dengan 143 desa/kelurahan.Cakupan Review SSK ini meliputi Sektor Air
Bersih, Air Limbah, Persampahan, Drainase dan PHBS. Wilayah cakupan dan sektor
yang menjadi cakupan SSK ini disesuaikan dengan RPJMD dan Renstra SKPD
. Wilayah Cakupan Strategi Sanitasi Kabupaten di Kabupaten Maros dapat dilihat pada
Pokja Sanitasi Kabupaten MarosI- BAB I Hal:7
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
tahun (multi years) untuk memiliki layanan sanitasi yang
Strategi Sanitasi Kabupaten juga dibutuhkan
sebagai pengikat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan para pelaku pembangunan
anitasi lainnya untuk dapat terus bersinergi mengembangkan layanan sanitasi wilayahnya.
akan diterjemahkan ke dalam rencana tindak
). Isinya, informasi lebih rinci dari berbagai usulan
kegiatan pengembangan layanan sanitasi yang disusun sesuai tahun rencana
misi kabupaten yang
akhirnya dalam dijabarkan dalam visi misi dan tujuan sanitasi dan selanjutjya disusun
kerangka besar untuk mencapai visi visi dan tujuan tersebut dengan menetapkan sasaran dan
tiap strategi kemudian diterjemahkan menjadi berbagai
Wilayah cakupan perencanaan yang dilakukan dalam penyusunan Strategi Sanitasi
sesuai dengan wilayah cakupan yang dilakukan dalam
penyusunan Buku Putih Sanitasi yang telah dilakukan pada tahapan sebelumnya yaitu seluruh
Wilayah cakupan Review SSK Kabupaten Maros
Cakupan Review SSK ini meliputi Sektor Air
Bersih, Air Limbah, Persampahan, Drainase dan PHBS. Wilayah cakupan dan sektor-sektor
yang menjadi cakupan SSK ini disesuaikan dengan RPJMD dan Renstra SKPD Kabupaten
dapat dilihat pada
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB I
PENDAHULUAN
Peta. 1.1 Cakupan Wilayah Kajian Strategi Sanitasi
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
1.1 Cakupan Wilayah Kajian Strategi Sanitasi Kabupaten Maros
Pokja Sanitasi Kabupaten MarosI- BAB I Hal:8
BAB I
PENDAHULUAN
Sedangkan c
:
� Aspek Teknis yang
yang terdiri dari
persampahan, dan (c)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (P
� Aspek Pendukung
komponen yang meliputi
Komunikasi, (d) Keterlibatan Pelaku Bisnis, (e) Pemberdayaan Masyarakat, aspek Jender
dan Kemiskinan, (f) Monitoring dan evaluasi
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan
dokumen perencanaan strategis sanitasi Kota yang dapat dijadikan rujukan perencanaan
pembangunan sanitasi
Tujuan dari penyusunan dokumen kerangka kerja
adalah:
a. Tujuan Umum
Kerangka kerja
rencana pembangunan sektor sanitasi dan dijadikan sebagai pedoman pembangunan
sanitasi Kabupaten
b. Tujuan Khusus
1) Kerangka kerja
tentang arahkebijakan pembangunan Sanitasi
yaitu Tahun 2013
2) Dipergunakan sebagai dasar penyusunan strategi dan langkah
kebijakan, serta penyusunan program jangka menengah dan
3) Dipergunakan sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instansi, masyarakat
dan pihak swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi
dalam pembangunan sanitasi
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Sedangkan cakupan Strategi Sanitasi Kabupaten(SSK) di Kabupaten
yang mencakup strategi dan usullan kegiatan pengembangan
yang terdiri dari (a) layanan sub sektor air limbah domestik, (b) layanan
persampahan, dan (c) sub sektor drainase lingkungan, serta sektor air bersih dan aspek
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Aspek Pendukung yang mencakup strategi dan usulan program/kegiatan pengembangan
yang meliputi (a) Kebijakan Daerah dan Kelembagaan, (b) Keuangan (c)
Komunikasi, (d) Keterlibatan Pelaku Bisnis, (e) Pemberdayaan Masyarakat, aspek Jender
Kemiskinan, (f) Monitoring dan evaluasi.
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) adalah tersusunnya
dokumen perencanaan strategis sanitasi Kota yang dapat dijadikan rujukan perencanaan
pembangunan sanitasi Kabupaten Maros dalam jangka menengah (5 tahunan).
Tujuan dari penyusunan dokumen kerangka kerja Strategi Sanitasi Kabupaten
Umum
Kerangka kerja Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) ini disusun sebagai
rencana pembangunan sektor sanitasi dan dijadikan sebagai pedoman pembangunan
Kabupaten Maros mulai Tahun 2013 hingga Tahun 2017.
Kerangka kerja Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) ini dapat memberikan gamba
tentang arahkebijakan pembangunan Sanitasi Kabupaten Maros
yaitu Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2017.
Dipergunakan sebagai dasar penyusunan strategi dan langkah-langkah pelaksanaan
kebijakan, serta penyusunan program jangka menengah dan tahunan sektor sanitasi.
Dipergunakan sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instansi, masyarakat
dan pihak swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi
dalam pembangunan sanitasi Kabupaten Maros.
Pokja Sanitasi Kabupaten MarosI- BAB I Hal:9
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
di Kabupaten Maros meliputi
dan usullan kegiatan pengembangan sektor sanitasi
air limbah domestik, (b) layanan sub sektor
, serta sektor air bersih dan aspek
kegiatan pengembangan
(a) Kebijakan Daerah dan Kelembagaan, (b) Keuangan (c)
Komunikasi, (d) Keterlibatan Pelaku Bisnis, (e) Pemberdayaan Masyarakat, aspek Jender
(SSK) adalah tersusunnya
dokumen perencanaan strategis sanitasi Kota yang dapat dijadikan rujukan perencanaan
dalam jangka menengah (5 tahunan).
Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) ini
(SSK) ini disusun sebagai
rencana pembangunan sektor sanitasi dan dijadikan sebagai pedoman pembangunan
(SSK) ini dapat memberikan gambaran
selama 5 tahun
langkah pelaksanaan
tahunan sektor sanitasi.
Dipergunakan sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instansi, masyarakat
dan pihak swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.4. METODOLOGI
Penyusunan
kabupaten secara partisipatif dan terintegrasi lewat diskusi, lokakarya
pembekalan baik yang dilalukan oleh Tim Pokja sendiri
City Facilitator. Metode yang digunakan dalam penyusunan SSK ini menggunakan beberapa
pendekatan dan alat bantu yang secara bertahap untuk menghasilkan dokumen perencanaan
yang lengkap. Serangkaian kegiatan dan metoda dilakukan
pendamping adalah :
1. Melakukan penilaian dan pemetaan kondisi sanitasi kota saat ini (dari Buku Putih Sanitasi
Pada tahap ini Pokja mengkaji kembali Buku Putih Sanitasi
kondisi yang ada saat ini
pengelolaan sanitasi K
sektor air limbah, sub sektor persampahan, sub sektor drainase lingkungan
PHBS dan sektor air
data sekunder dan kunjungan lapangan untuk melakukan verifikasi informasi.
2. Menetapkan kondisi sanitasi yang diinginkan ke depan yang dituangkan kedalam visi, misi
sanitasi kota, dan tujuan
kabupaten. Juga bagaimana strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran
yang ditetapkan.. Dalam perumusan bagian ini tetap mengacu kepada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD
Maros dan dokumen perencanaan lainnya yang ada.
3. Menilai kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan. Analisis
kesenjangan digunakan untuk mendiskripsikan issue strategis dan
akan dihadapi dalam mencapai tujuan.
4. Merumuskan Strategi Sanitasi Kabupaten
kegiatan pembangunan sanitasi k
analisis SWOT mengkaji kekuatan, kelemahan, kesempatan dan
Sistem Sanitasi.
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Maros ini disusun oleh Pokja Sanitasi
secara partisipatif dan terintegrasi lewat diskusi, lokakarya dan konsultasi public
pembekalan baik yang dilalukan oleh Tim Pokja sendiri yang difasilitasi dari tim pendamping
. Metode yang digunakan dalam penyusunan SSK ini menggunakan beberapa
pendekatan dan alat bantu yang secara bertahap untuk menghasilkan dokumen perencanaan
yang lengkap. Serangkaian kegiatan dan metoda dilakukan oleh Pokja Sanitasi
Melakukan penilaian dan pemetaan kondisi sanitasi kota saat ini (dari Buku Putih Sanitasi
Pada tahap ini Pokja mengkaji kembali Buku Putih Sanitasi kabupaten dengan
kondisi yang ada saat ini sehingga diketahui potensi dan permasalahan yang ada dalam
pengelolaan sanitasi Kabupaten. Kondisi semua sub sektor layanan sanitasi yang terdiri; sub
sektor air limbah, sub sektor persampahan, sub sektor drainase lingkungan
dan sektor air bersih serta aspek pendukung. Metoda yang digunakan adalah kajian
data sekunder dan kunjungan lapangan untuk melakukan verifikasi informasi.
Menetapkan kondisi sanitasi yang diinginkan ke depan yang dituangkan kedalam visi, misi
sanitasi kota, dan tujuan dan sasaran serta indikator sasaran pembangunan sanitasi
kabupaten. Juga bagaimana strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran
. Dalam perumusan bagian ini tetap mengacu kepada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Renstra SKPD dan RTRW Kabupaten
dan dokumen perencanaan lainnya yang ada.
Menilai kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan. Analisis
kesenjangan digunakan untuk mendiskripsikan issue strategis dan kendala yang mungkin
dapi dalam mencapai tujuan.
Strategi Sanitasi Kabupaten yang menjadi basis penyusunan program dan
kegiatan pembangunan sanitasi kabupaten jangka menengah (5 tahunan). Dengan alat
analisis SWOT mengkaji kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman dan Diagram
Pokja Sanitasi Kabupaten MarosI- BAB I Hal:10
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
ini disusun oleh Pokja Sanitasi
dan konsultasi public dan
yang difasilitasi dari tim pendamping yaitu
. Metode yang digunakan dalam penyusunan SSK ini menggunakan beberapa
pendekatan dan alat bantu yang secara bertahap untuk menghasilkan dokumen perencanaan
Sanitasi dan tim fasilitator
Melakukan penilaian dan pemetaan kondisi sanitasi kota saat ini (dari Buku Putih Sanitasi ).
kabupaten dengan memastikan
permasalahan yang ada dalam
. Kondisi semua sub sektor layanan sanitasi yang terdiri; sub
sektor air limbah, sub sektor persampahan, sub sektor drainase lingkungan, sub sektor
bersih serta aspek pendukung. Metoda yang digunakan adalah kajian
data sekunder dan kunjungan lapangan untuk melakukan verifikasi informasi.
Menetapkan kondisi sanitasi yang diinginkan ke depan yang dituangkan kedalam visi, misi
pembangunan sanitasi
kabupaten. Juga bagaimana strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran
. Dalam perumusan bagian ini tetap mengacu kepada Rencana
, Renstra SKPD dan RTRW Kabupaten
Menilai kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan. Analisis
kendala yang mungkin
yang menjadi basis penyusunan program dan
jangka menengah (5 tahunan). Dengan alat
ancaman dan Diagram
BAB I
PENDAHULUAN
Gambar 1.1. Alur dan Proses Kegiatan Penyusunan
Sumber : Buku Manual PPSP 2012
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
1. Alur dan Proses Kegiatan Penyusunan Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten
Sumber : Buku Manual PPSP 2012
Pokja Sanitasi Kabupaten MarosI- BAB I Hal:11
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten
BAB I
PENDAHULUAN
1.5. SSK DAN KAITANNYA DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAIN
Strategi Sanitasi pada dasarnya bukan tujuan, akan tetapi sebagai alat untuk
mencapai tujuan tersebut yakni pada pembangunan sektor sanitasi. Oleh karena itu, SSK disusun
secara Komprehensif, skala kab/kota, disusun dengan proses perpaduan top down dan bot
yang berfungsi sebagai dokumen sumber (source document). Dengan posisi demikian, maka SSK
perlu diinternalisasikan ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran formal kab/kota,
dengan melakukan advokasi ringkasan SSK, pada waktu, dan pada pihak kun
tepat. Gambaran yang jelas tentang posisi dokumen strategi Sanitasi Kabupaten
kaitannya dengan dokumen perencanaan dan penganggaran daerah
bawah ini.
Didalam penyusunan Buku Didalam penyusunan Buku
Kabupaten Maros berdasar pada beberapa peraturan perundang
tingkat nasional atau pusat, propinsi maupun daerah. Kegiatan Program Pengembangan Sanitasi
Perkotaan di Kabupaten Maros didasarkan pada aturan
1. Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 19452. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alami Hayati dan
Ekosistemnya. 3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidu4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional. 6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimb
Pusat dan Pemerintah Daerah.8. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.9. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.10. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah11. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup12. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan13. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Pengaturan Air.14. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai.15. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.16. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.17. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 20
Pengendalian dan pengendalian Pencemaran Air.18. Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1989 tentang Kawasan Industri.19. Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 1990 tentang Penggunaan Tanah bagi Kawasan
Industri.
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
SSK DAN KAITANNYA DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAIN
Strategi Sanitasi pada dasarnya bukan tujuan, akan tetapi sebagai alat untuk
mencapai tujuan tersebut yakni pada pembangunan sektor sanitasi. Oleh karena itu, SSK disusun
secara Komprehensif, skala kab/kota, disusun dengan proses perpaduan top down dan bot
yang berfungsi sebagai dokumen sumber (source document). Dengan posisi demikian, maka SSK
perlu diinternalisasikan ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran formal kab/kota,
dengan melakukan advokasi ringkasan SSK, pada waktu, dan pada pihak kun
ambaran yang jelas tentang posisi dokumen strategi Sanitasi Kabupaten
kaitannya dengan dokumen perencanaan dan penganggaran daerah dapat dilihat pada gambar di
Didalam penyusunan Buku Didalam penyusunan Buku Strategi Sanitasi Kota (SSK)
Kabupaten Maros berdasar pada beberapa peraturan perundang-undangan yang berlaku di
tingkat nasional atau pusat, propinsi maupun daerah. Kegiatan Program Pengembangan Sanitasi
Perkotaan di Kabupaten Maros didasarkan pada aturan-aturan dan produk hukum yang meliputi :
undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alami Hayati dan
undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hiduundang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah. undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. undang Nomor 6 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampahundang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Pengaturan Air. emerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai.
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian dan pengendalian Pencemaran Air. Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1989 tentang Kawasan Industri. Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 1990 tentang Penggunaan Tanah bagi Kawasan
Pokja Sanitasi Kabupaten MarosI- BAB I Hal:12
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Strategi Sanitasi pada dasarnya bukan tujuan, akan tetapi sebagai alat untuk
mencapai tujuan tersebut yakni pada pembangunan sektor sanitasi. Oleh karena itu, SSK disusun
secara Komprehensif, skala kab/kota, disusun dengan proses perpaduan top down dan bottom up
yang berfungsi sebagai dokumen sumber (source document). Dengan posisi demikian, maka SSK
perlu diinternalisasikan ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran formal kab/kota,
dengan melakukan advokasi ringkasan SSK, pada waktu, dan pada pihak kunci (aktor) yang
ambaran yang jelas tentang posisi dokumen strategi Sanitasi Kabupaten Maros dalam
dapat dilihat pada gambar di
Strategi Sanitasi Kota (SSK)
undangan yang berlaku di
tingkat nasional atau pusat, propinsi maupun daerah. Kegiatan Program Pengembangan Sanitasi
aturan dan produk hukum yang meliputi :
undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alami Hayati dan
undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
angan Keuangan antara Pemerintah
undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
01 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 1990 tentang Penggunaan Tanah bagi Kawasan
BAB I
PENDAHULUAN
20. Peraturan Daerah Nomor Maros.
21. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Maros.
22. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten
23. Peraturan Daerah
Pendapatan dan Bela
Kabupaten Maros Nomor
24. Surat Keputusan Bupati Maros Nomor Kelompok Kerja Sanitasi
Gambar 1.2.Posisi Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten
Sumber : Buku Manual PPSP 2012
Strategi Sanitasi
perencanaan yang berisi
dapat dikatakan sebagai sebuah perencanaan sanitasi yang
berkaitan erat atau harus bersinergi dengan perencanaan lain yang telah ada seperti RPJP,
Profil Sanitasi Tahunan
LaporanTahunan
Apakah kita menuju arah yang
tepat ?
MONEV
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Maros. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 10 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Maros Tahun 2009
Peraturan Daerah Kabupaten MarosNomor 17Tahun 2012 tentang Penetapan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Maros Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Daerah
Kabupaten Maros Nomor 7 Tahun 2011);
Surat Keputusan Bupati Maros Nomor 213/KPTS/050.13/III/2013 tentanKelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Maros Tahun Anggaran 2013.
Posisi Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK)
Sumber : Buku Manual PPSP 2012
anitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Marosyang merupakan
perencanaan yang berisi Visi misi, tujuan, sasaran, strategi serta program dan kegiatan atau
dapat dikatakan sebagai sebuah perencanaan sanitasi yang komprehensif, hal ini tentunya ak
berkaitan erat atau harus bersinergi dengan perencanaan lain yang telah ada seperti RPJP,
Apakah kita menuju arah yang
Dimana kita sekarang?
Kemana tujuan kita?
Bagaimana mencapai
tujuan?
Implementasi
Evaluasi
Buku Putih Sanitasi
Survei “demand & supply”, EHRA
& studi
Strategi Sanitasi Kab
Kerangka Kerja
Rencana Tindak
Rencana
Anggaran
Pokja Sanitasi Kabupaten MarosI- BAB I Hal:13
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
tentang Pembentukan dan
tentang Rencana Pembangunan
Tahun 2009 – 2014;
tentang Penetapan Anggaran
(Lembaran Daerah
tentang Pembentukan
yang merupakan dokumen
Visi misi, tujuan, sasaran, strategi serta program dan kegiatan atau
, hal ini tentunya akan
berkaitan erat atau harus bersinergi dengan perencanaan lain yang telah ada seperti RPJP,
Buku Putih Sanitasi
“demand & supply”, EHRA
& studi –studi lainnya
Strategi Sanitasi Kabupaten
Kerangka Kerja, Strategi
Rencana Tindak
Rencana Anggaran
Anggaran Tahunan
BAB I
PENDAHULUAN
SSKdiinte
ke
RPJMD, Renstra SKPD, RTRW, Rencana rinci lain, RKPD dan Renja SKPD. Dan sebaliknya
bila SSK ini telah disusun dan ditetapkan maka seyogjanya produk perencanaan b
juga harus mengacu pada Dokumen SSK ini. Berikut ini digambarkan keterkaitan dokumen SSK
terhadap dokumen perencanaan lainnya.
Gambar 1.3.
Sumber : Buku Manual PPSP
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
RPJMD
RPJPD
RENSTRA SKPD
RKPD
RENJA SKPD
ernalisasikan
e dalam
KUA
Nota KesepaDP
Per-KDH ttgRKA
RKA -
AP
DPA -
DOKUMEN ANGGARAN
DOKUMEN RENCANA
RPJMD, Renstra SKPD, RTRW, Rencana rinci lain, RKPD dan Renja SKPD. Dan sebaliknya
bila SSK ini telah disusun dan ditetapkan maka seyogjanya produk perencanaan b
juga harus mengacu pada Dokumen SSK ini. Berikut ini digambarkan keterkaitan dokumen SSK
terhadap dokumen perencanaan lainnya.
Posisi Dokumen SSK terhadap Rencana Kerja Pemerintah
Sumber : Buku Manual PPSP 2012
Pokja Sanitasi Kabupaten MarosI- BAB I Hal:14
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
A - PPAS
epakatan KDH - DPRD
ttg Penyusunan A SKPD
- SKPD
APBD
- SKPD
ANGGARAN
RPJMD, Renstra SKPD, RTRW, Rencana rinci lain, RKPD dan Renja SKPD. Dan sebaliknya
bila SSK ini telah disusun dan ditetapkan maka seyogjanya produk perencanaan baru tersebut
juga harus mengacu pada Dokumen SSK ini. Berikut ini digambarkan keterkaitan dokumen SSK
Posisi Dokumen SSK terhadap Rencana Kerja Pemerintah
BAB II
KERANGKA
PEMBANGUNAN SANITASI
KERANGKA PEMBANGUNAN SANITASIKERANGKA PEMBANGUNAN SANITASIKERANGKA PEMBANGUNAN SANITASIKERANGKA PEMBANGUNAN SANITASI
2.1. VISI DAN MISI SANITASI KABUPATEN MAROS TabeldibawahinimenggambarkanPetaVisi dan MisiSanitasi K
Tabel 2.1.Visi dan MisiSanitasi K
Visi
TERWUJUDNYA MASYARAKAT MAROS YANG SEJAHTERA DAN BERIMAN, MELALUI PEMERINTAHAN YANGBERSIH DANPROFESIONAL
1. Meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat dengan mendorong secara sungguh sungguh simpul perekonomian;
2. Mengoptimalkan sumberpendanaan dan investasi melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif;
3. Penataan Birokrasi dan peningkatan kualitas pelayan publik;
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidik
5. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan perbaikan gizi masyarakat;
6. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan;
7. Meningkatkan pembinaan keagamaan; dan
8. Meningkatkan pemberdayaan perempuan.
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
NGUNAN SANITASI
BAB BAB BAB BAB KERANGKA PEMBANGUNAN SANITASIKERANGKA PEMBANGUNAN SANITASIKERANGKA PEMBANGUNAN SANITASIKERANGKA PEMBANGUNAN SANITASI
VISI DAN MISI SANITASI KABUPATEN MAROS
TabeldibawahinimenggambarkanPetaVisi dan MisiSanitasi Kabupaten Maros
Tabel 2.1.Visi dan MisiSanitasi Kabupaten Maros
Misi VisiSanitasi
Meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat dengan mendorong secara sungguh -sungguh simpul - simpul perekonomian; Mengoptimalkan sumber-sumber pendanaan dan investasi melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif; Penataan Birokrasi dan peningkatan kualitas pelayan publik; Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan; Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan perbaikan gizi masyarakat; Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan; Meningkatkan pembinaan keagamaan;
Meningkatkan pemberdayaan perempuan.
Mewujudkan pelayanan AMPL (Air Minum dan PenyehatanLingkungan) secara profesional, partisipatif dan berkelanjutan
AIR BERSIH- Meningkatkan kuantitas, kontiniutas pelayanan air minum.
- Mewujudkanperlindungan dan dan pengelolaan air baku
- Memberlakukan sanksi dan penghar
AIR LIMBAH- Meningkatkan sarana dan prasarana air limbah yang berkualitas
- Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengelola sarana dan prasarana air limbah
- Membentuk institusi pengelola air limbah
- Mewujudkan- Memberlakukan sanksi dan penghargaan terhadap regulasi
PERSAMPAHAN- Menindaklanjutkan sarana dan prasarana persampahan
- Meningkatkan manajemen pengelolaan persampahan
- Meningkatkan partisipasi masyarakat dengan mengelola sampah dari sumber dengan sistem 3 r
- Mewujudkan- Memberlakukan sanksi dan penghargaan terhadap regulasi
Pokja Sanitasi Kabupaten MarosI- BAB II 1
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB BAB BAB BAB IIIIIIII KERANGKA PEMBANGUNAN SANITASIKERANGKA PEMBANGUNAN SANITASIKERANGKA PEMBANGUNAN SANITASIKERANGKA PEMBANGUNAN SANITASI
MisiSanitasi
AIR BERSIH Meningkatkan kuantitas, kontiniutas pelayanan air
Mewujudkan regulasi perlindungan dan dan pengelolaan air baku Memberlakukan sanksi dan penghargaan terhadap regulasi
AIR LIMBAH Meningkatkan sarana dan prasarana air limbah yang berkualitas Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengelola sarana dan prasarana air
Membentuk institusi pengelola air limbah Mewujudkan regulasi Memberlakukan sanksi dan penghargaan terhadap regulasi
PERSAMPAHAN Menindaklanjutkan sarana dan prasarana persampahan Meningkatkan manajemen pengelolaan persampahan Meningkatkan partisipasi masyarakat dengan mengelola sampah dari sumber dengan sistem 3 r Mewujudkan regulasi Memberlakukan sanksi dan penghargaan terhadap regulasi
BAB II
KERANGKA
PEMBANGUNAN SANITASI
2.2 TAHAPAN PENGEMBANGAN SANITASI 2.2.1 BerdasarkanRPJMD BerdasarkanRencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah Pembangunan SektorSanitasiadalah
1) Meningkatnyakualitasudara;2) Berkembangnyakemampuanadaptasiterhadapperubahaniklim global; 3) Pelestarian dan pemanfaatankeanekaragamanhayatisecaraberkelanjutan;4) Meningkatnyaupayapengelolaansampahperkotaanterutamapadapengurangantimbunansampah
(zero waste) sehinggasampah yang harusdikelol5) Meningkatnyasistempengelolaan dan pelayananlimbah B3 (bahanberbahayaberacun)
padakegiatan-kegiatantertentu yang dianggapberpotensimenghasilkanlimbah B3 sepertirumahsakit, bengkel, laboratoriumuji dan lain
6) Tersusunnyainformasi dan petbencanaalam;
7) Meningkatnyakesadaranmasyarakatakanpentingnyamemeliharasumberdayaalam dan lingkunganhidup;
8) Pemerintahan yang berorientasipada Tata PrajaLingkungan yang berwawasanlingkungan (Environmental Governance
9) Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih.
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
NGUNAN SANITASI
DRAINASE- Melakukan penataan pada wilayah rawan banjir
- Meminimalisir luas wilayah genangan
- Menormalisasi saluran- Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan fungsi drainasi
- Mewujudkan- Memberlakukan sanksi dan penghargaan terhadap regulasi
PHBS - Melakukan advokasi dan kampanye penyadaran masyarakat tentang PHBS
- Melakukan advokasi kepada pemerintahan ttg PHBS
- Mewujudkan- Memberlakukan sanksi dan penghargaan terhadap regulasi
2.2 TAHAPAN PENGEMBANGAN SANITASI
BerdasarkanRencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah Kabupaten Maros makaPembangunan SektorSanitasiadalah, sebagaiberikut :
Meningkatnyakualitasudara; Berkembangnyakemampuanadaptasiterhadapperubahaniklim global; Pelestarian dan pemanfaatankeanekaragamanhayatisecaraberkelanjutan; Meningkatnyaupayapengelolaansampahperkotaanterutamapadapengurangantimbunansampah
) sehinggasampah yang harusdikelolasemakinsedikit; Meningkatnyasistempengelolaan dan pelayananlimbah B3 (bahanberbahayaberacun)
kegiatantertentu yang dianggapberpotensimenghasilkanlimbah B3 sepertirumahsakit, bengkel, laboratoriumuji dan lain-lain; Tersusunnyainformasi dan petawilayah-wilayah yang rentanterhadapkerusakanlingkungan dan
Meningkatnyakesadaranmasyarakatakanpentingnyamemeliharasumberdayaalam dan
Pemerintahan yang berorientasipada Tata PrajaLingkungan yang berwawasanlingkungan (Environmental Governance); Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih.
Pokja Sanitasi Kabupaten MarosI- BAB II 2
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
DRAINASE Melakukan penataan pada wilayah rawan banjir Meminimalisir luas wilayah genangan Menormalisasi saluran Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
drainasi Mewujudkan regulasi Memberlakukan sanksi dan penghargaan terhadap regulasi
Melakukan advokasi dan kampanye penyadaran masyarakat tentang PHBS Melakukan advokasi kepada pemerintahan ttg PHBS Mewujudkan regulasi Memberlakukan sanksi dan
argaan terhadap regulasi
makaKebijakanUmum
Meningkatnyaupayapengelolaansampahperkotaanterutamapadapengurangantimbunansampah
Meningkatnyasistempengelolaan dan pelayananlimbah B3 (bahanberbahayaberacun) kegiatantertentu yang dianggapberpotensimenghasilkanlimbah B3
wilayah yang rentanterhadapkerusakanlingkungan dan
Meningkatnyakesadaranmasyarakatakanpentingnyamemeliharasumberdayaalam dan
Pemerintahan yang berorientasipada Tata PrajaLingkungan yang berwawasanlingkungan (Good
Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih.
BAB II
KERANGKA
PEMBANGUNAN SANITASI
SedangkanPrioritasArahKebijakan
1. MeningkatkankesadaranmasyarakatakanpentingnyamemeliharaSumberDayaAlam (SDA)
dan lingkunganhidupdidasarkanpada agenda 21 (nasional dan global) dalammerencanakan dan melaksanakanpembangunannasional yang berkelanjutan (sustainable development
2. Pengembangankawasan dan penataanruang Kota yang terpadu; 3. Mengelola dan mendayagunakanpotensis
pulausecaralestariberbasismasyarakat;4. Membangunsistempengendalian dan pengawasandalampengelolaansumberdayalaut dan
pesisir; 5. Meningkatkan upaya konservasi laut, pesisir dan pulau;6. Mengendalikan pencemaran dan perusakan lingkungan
pulau dan perairan tawar;7. Mengembangkan upaya mitigasi lingkungan laut dan pesisir, meningkatkan keselamatan
bekerja, dan meminimalkan resiko terhadap bencana alam laut bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dan pul
8. Menggiatkan kemitraan untuk meningkatkan peran aktif masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sumberdaya laut, pesisir, dan pulau;
9. Mengarusutamakan (mainstreaming) seluruh bidang pembangunan;
10. Meningkatkan koordinasi pengelolaan lingkungan hidup; 11. Meningkatkan upaya pengendalian dampak lingkungan akibat kegiatan pembangunan;12. Meningkatkan kapasitas lembaga pengelola lingkungan hidup, terutama dalam
menangani permasalahan yang bersifat akumulasi, fenomena alam musiman dan bencana;
13. Membangun kesadaran masyarakat agar peduli pada isu lingkungan hidup dan berperan aktif sebagai kontrol-sosial dalam memantau kualitas lingkungan hidup;
14. Ketersediaan lokasi Tempat Pembuangan Akhisr (TPA) sampah.
Dan Program Pembangunan.
1. Program Pembangunan Kinerja Pengelolaan Persampahan.2. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup.3. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.4. ProgramRehabilitasi dan PemulihanCadanganSumberDaya5. ProgramPeningkatanKualitas dan AksesInformasiSumberDayaAlam dan LingkunganHidup.6. ProgramPeningkatanPengendalianPolusi.7. ProgramPengelolaan dan RehabilitasiEkosistemPesisir dan Laut.8. ProgramPengelolaanRuangTerbukaHijau (RTH).9. Program pengawasan dan penertiban 10. Program pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan.
2.2.2 BerdasarkanSektor SSK A. Pengembangan Air LimbahDomestik
Tahapan Pengembangan Air Limbah
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
NGUNAN SANITASI
SedangkanPrioritasArahKebijakan, adalah :
MeningkatkankesadaranmasyarakatakanpentingnyamemeliharaSumberDayaAlam (SDA) lingkunganhidupdidasarkanpada agenda 21 (nasional dan global)
dalammerencanakan dan melaksanakanpembangunannasional yang berkelanjutan sustainable development); Pengembangankawasan dan penataanruang Kota yang terpadu; Mengelola dan mendayagunakanpotensisumberdayalaut, pesisir dan pulausecaralestariberbasismasyarakat; Membangunsistempengendalian dan pengawasandalampengelolaansumberdayalaut dan
Meningkatkan upaya konservasi laut, pesisir dan pulau; Mengendalikan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup di wilayah pesisir, laut, pulau dan perairan tawar; Mengembangkan upaya mitigasi lingkungan laut dan pesisir, meningkatkan keselamatan bekerja, dan meminimalkan resiko terhadap bencana alam laut bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dan pulau; Menggiatkan kemitraan untuk meningkatkan peran aktif masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sumberdaya laut, pesisir, dan pulau;
(mainstreaming) prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan ke seluruh bidang pembangunan;
ordinasi pengelolaan lingkungan hidup; Meningkatkan upaya pengendalian dampak lingkungan akibat kegiatan pembangunan;Meningkatkan kapasitas lembaga pengelola lingkungan hidup, terutama dalam menangani permasalahan yang bersifat akumulasi, fenomena alam yang bersifat musiman dan bencana; Membangun kesadaran masyarakat agar peduli pada isu lingkungan hidup dan berperan
sosial dalam memantau kualitas lingkungan hidup; Ketersediaan lokasi Tempat Pembuangan Akhisr (TPA) sampah.
Program Pembangunan Kinerja Pengelolaan Persampahan. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam. ProgramRehabilitasi dan PemulihanCadanganSumberDaya Alam.
ningkatanKualitas dan AksesInformasiSumberDayaAlam dan LingkunganHidup.ProgramPeningkatanPengendalianPolusi. ProgramPengelolaan dan RehabilitasiEkosistemPesisir dan Laut. ProgramPengelolaanRuangTerbukaHijau (RTH). Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan.Program pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan.
Pengembangan Air LimbahDomestik
Pengembangan Air Limbah Domestik
Pokja Sanitasi Kabupaten MarosI- BAB II 3
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
MeningkatkankesadaranmasyarakatakanpentingnyamemeliharaSumberDayaAlam (SDA) lingkunganhidupdidasarkanpada agenda 21 (nasional dan global)
dalammerencanakan dan melaksanakanpembangunannasional yang berkelanjutan
umberdayalaut, pesisir dan
Membangunsistempengendalian dan pengawasandalampengelolaansumberdayalaut dan
hidup di wilayah pesisir, laut,
Mengembangkan upaya mitigasi lingkungan laut dan pesisir, meningkatkan keselamatan bekerja, dan meminimalkan resiko terhadap bencana alam laut bagi masyarakat yang
Menggiatkan kemitraan untuk meningkatkan peran aktif masyarakat dan swasta dalam
prinsip pembangunan berkelanjutan ke
Meningkatkan upaya pengendalian dampak lingkungan akibat kegiatan pembangunan; Meningkatkan kapasitas lembaga pengelola lingkungan hidup, terutama dalam
yang bersifat
Membangun kesadaran masyarakat agar peduli pada isu lingkungan hidup dan berperan
ningkatanKualitas dan AksesInformasiSumberDayaAlam dan LingkunganHidup.
kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan.
BAB II
KERANGKA
PEMBANGUNAN SANITASI
Berdasarkan peta zonasi sanitasi untuk air limbah
dengan sistem onsite atau pengolahan air limbah setempat dengan me
menggunakan tanki septik Komunal
(sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat)
dengan KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) setempat.
SLBMKabupaten Marosmembangun MCK Septik
dengan sistem yang sama di 8 (delapan) lokasi
direncakan akan dibangun di 10 (sepuluh) lokasi.
Bontoa, Simbang, Bantimurung, Maros Baru, Mandai, T
Didalam SSK ini dilakukan penentuan wilayah prioritas pengembangan sistem pengelolaan air limbah
(apakah onsite maupun off site) secara umum
tersebut, yaitu kepadatan penduduk,
lahan, serta resiko kesehatan lingkungan.
Berdasarkan kriteria tersebut dihas
limbah untuk perencanaan pengembangan sist
tersebut sekaligus merupakan dasar bagi kota dalam merencanakan pengembangan jangka panjang
pengelolaan air limbah di Kabupaten Maros
Rencana pengembangan tersebut diilustrasikan sebagai berikut:
• Zona 1, merupakan area dengan tingkat resiko
Maros Baru dengan peta ini diberi warna hijau.
• Zona 2, merupakan area dengan tingkat resiko
Lau dengan peta ini diberi warna biru.
• Zona 3, merupakan area dengan tingkat resiko tinggi yang memiliki kepadatan tinngi, yaitu Kecamatan
Mandai dengan peta ini diberi warna Kuning.
• Zona 4, merupakan area dengan tingkat resiko sangat tinggi yang memiliki kepadatan sangat
Kecamatan Lau dengan peta ini diberi warna biru.
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
NGUNAN SANITASI
onasi sanitasi untuk air limbahdi Kabupaten Maros, sejak 2010 telah
dengan sistem onsite atau pengolahan air limbah setempat dengan membangunan MCK dengan
Komunal. Pembangunan fasilitas-fasilitas ini dilaksanakanmelalui program
Berbasis Masyarakat)oleh Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum bekerjasama
dengan KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) setempat.. Pada tahun 2011melalui program
membangun MCK SeptikKomunal di 4 (empat) lokasi dan berlanjut pada tahun
dengan sistem yang sama di 8 (delapan) lokasi.Program ini masih akan dilanjutkan pada tahun 2013 yang
direncakan akan dibangun di 10 (sepuluh) lokasi. Dari sepuluh lokasi tersebut terdapat di kecamatan
Bontoa, Simbang, Bantimurung, Maros Baru, Mandai, Tanralili, dan Lau.
ini dilakukan penentuan wilayah prioritas pengembangan sistem pengelolaan air limbah
(apakah onsite maupun off site) secara umum.Beberapa kriteria telah digunakan dalam penentuan prioritas
tersebut, yaitu kepadatan penduduk, klafikasi wilayah (perkotaan dan pedesaan), karakteristik tata guna
lahan, serta resiko kesehatan lingkungan.
sarkan kriteria tersebut dihasilkan suatu peta yang menggambarkan kebutuhan sistem pengelolaan air
limbah untuk perencanaan pengembangan sistem. Peta tersebut terbagi dalam zonasi, dimana zona
sekaligus merupakan dasar bagi kota dalam merencanakan pengembangan jangka panjang
pengelolaan air limbah di Kabupaten Maros.
Rencana pengembangan tersebut diilustrasikan sebagai berikut:
merupakan area dengan tingkat resiko rendah yang memiliki kepadatan rendah, yaitu Kecamatan
Maros Baru dengan peta ini diberi warna hijau.
2, merupakan area dengan tingkat resiko sedang yang memiliki kepadatan sedang, yaitu Kecamatan
ini diberi warna biru.
3, merupakan area dengan tingkat resiko tinggi yang memiliki kepadatan tinngi, yaitu Kecamatan
Mandai dengan peta ini diberi warna Kuning.
4, merupakan area dengan tingkat resiko sangat tinggi yang memiliki kepadatan sangat
Kecamatan Lau dengan peta ini diberi warna biru.
Pokja Sanitasi Kabupaten MarosI- BAB II 4
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
, sejak 2010 telah dikembangkan
mbangunan MCK dengan
laksanakanmelalui programSLBM
oleh Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum bekerjasama
melalui program
dan berlanjut pada tahun 2012
Program ini masih akan dilanjutkan pada tahun 2013 yang
tersebut terdapat di kecamatan
ini dilakukan penentuan wilayah prioritas pengembangan sistem pengelolaan air limbah
.Beberapa kriteria telah digunakan dalam penentuan prioritas
klafikasi wilayah (perkotaan dan pedesaan), karakteristik tata guna
yang menggambarkan kebutuhan sistem pengelolaan air
em. Peta tersebut terbagi dalam zonasi, dimana zona
sekaligus merupakan dasar bagi kota dalam merencanakan pengembangan jangka panjang
yang memiliki kepadatan rendah, yaitu Kecamatan
, yaitu Kecamatan
3, merupakan area dengan tingkat resiko tinggi yang memiliki kepadatan tinngi, yaitu Kecamatan
4, merupakan area dengan tingkat resiko sangat tinggi yang memiliki kepadatan sangat tinggi, yaitu
BAB II
KERANGKA
PEMBANGUNAN SANITASI
Peta 2.1TahapanPengembangan Ai
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
NGUNAN SANITASI
TahapanPengembangan Air LimbahDomestik
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB II
KERANGKA
PEMBANGUNAN SANITASI
Tabel 2.2.TahapanPengembangan Air LimbahDomestik
No Sistem
(a) (b)
A Sistem On-site
1 Individual (tangki septik)
2 Komunal
B Sistem Off-site
1 Skala Kota
2 Skala Wilayah
Keterangan: *) Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh sistem dimaksud atas total penduduk
Cakupan layanan air limbah onsite individual saat ini berkisar 26% dihitung dari kepemilikan jamban. Diharapkan secara berkelanjutan, kenaikan angka cakupan ini mencapai 5 % per tahun program SLBM. Cakupan layanan komunal saat ini sekitprogram tersebut di atas cakupan layanan air limbah pada jangka panjang mencapai 25%. Pengembangan air limbah domestiSanitasisesuaidengan yang terteradala Padatahun 2013pengembangan air limbah domestiyang tersebar di 8 (delapan)yang Tahapanpengembangan air limbah domesti Tabel 2.3.TahapanPengembangan
No Sistem
(a) (b)
A Penaganan Langsung
1 Kawasan komersial
B Penanganan tidak langsung
1 Perkotaan
2 Perdesaan
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
NGUNAN SANITASI
TahapanPengembangan Air LimbahDomestik Kabupaten Maros
Cakupan layanan
eksisting* (%)
Target cakupan layanan* (%)
Jangka
pendek
Jangka
menengah
(c) (d)
26% 31% 40%
3% 10% 15%
30% 50%
10% 30%
*) Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh sistem dimaksud atas total penduduk
Cakupan layanan air limbah onsite individual saat ini berkisar 26% dihitung dari kepemilikan jamban. Diharapkan secara berkelanjutan, kenaikan angka cakupan ini mencapai 5 % per tahun
Cakupan layanan komunal saat ini sekitar 3 % pertahun. Diharapkan dengan ditunjang oleh program tersebut di atas cakupan layanan air limbah pada jangka panjang mencapai 25%.
Pengembangan air limbah domestikakanditentukanberdasarkanpenentuanZona dan sSanitasisesuaidengan yang terteradalamBukuPutihSanitasi.
engembangan air limbah domestik akandilakukandengan sistem Onsite/Individualyang tersebar di 8 (delapan)yang akanmelayaniKawasan Permukiman.
pengembangan air limbah domestik tersebut seperti yang dijelaskanpada table di bawahini
TahapanPengembangan PersampahanKabupaten Maros
Cakupan layanan
eksisting* (%)
Target cakupan layanan* (%)
Jangka
pendek
Jangka
menengah
(c) (d)
80% 50% 20%
Penanganan tidak langsung
90% 60% 20%
50% 20% 20%
Pokja Sanitasi Kabupaten MarosI- BAB II 6
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Target cakupan layanan* (%)
Jangka
menengah
Jangka
panjang
(e)
60%
25%
80%
50%
*) Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh sistem dimaksud atas total penduduk
Cakupan layanan air limbah onsite individual saat ini berkisar 26% dihitung dari kepemilikan jamban. Diharapkan secara berkelanjutan, kenaikan angka cakupan ini mencapai 5 % per tahun yang didukung oleh
ar 3 % pertahun. Diharapkan dengan ditunjang oleh program tersebut di atas cakupan layanan air limbah pada jangka panjang mencapai 25%.
Zona dan sistem
stem Onsite/IndividualIndividual
seperti yang dijelaskanpada table di bawahini :
Target cakupan layanan* (%)
Jangka
menengah
Jangka
panjang
(e)
10%
10%
20%
BAB II
KERANGKA
PEMBANGUNAN SANITASI
Keterangan: *) Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh sistem dimaksud atas total penduduk
B. Pengembangan Persampahan Pengembangan sarana persampahan prasarana pengolahan sampah denganprasarana persampahan ditujukandilakukan baik pada sumbernya, proses pengangkutannya maupun pengelolaannya di TPA. Pengelolaan prasarana sampah dilakukan dengan teknologi tepat guna untuk meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan pemanfaatan prasarana sampah. Pengembangan prasanara sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) serta pengelolaannya dilakukan dengan teknologi yang tepat. Rencana pemanfaatan ruang sistem penglolaan persampahan Kabupaten Maros
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
NGUNAN SANITASI
*) Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh sistem dimaksud atas total penduduk
Persampahan
Pengembangan sarana persampahan diarahkan untuk meminimalkan volume sampah dan pengembangan prasarana pengolahan sampah dengan teknologi yang berwawasan lingkungan hidup. Pengembangan prasarana persampahan ditujukan untuk mencapai target penanganan 90% dari jumlah total sampah, yang dilakukan baik pada sumbernya, proses pengangkutannya maupun pengelolaannya di TPA. Pengelolaan prasarana sampah dilakukan dengan teknologi tepat guna untuk meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan
ah. Pengembangan prasanara sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) serta pengelolaannya dilakukan dengan teknologi yang tepat. Rencana pemanfaatan ruang sistem penglolaan
Pokja Sanitasi Kabupaten MarosI- BAB II 7
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
*) Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh sistem dimaksud atas total penduduk
diarahkan untuk meminimalkan volume sampah dan pengembangan yang berwawasan lingkungan hidup. Pengembangan
dari jumlah total sampah, yang dilakukan baik pada sumbernya, proses pengangkutannya maupun pengelolaannya di TPA. Pengelolaan prasarana sampah dilakukan dengan teknologi tepat guna untuk meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan
ah. Pengembangan prasanara sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) serta pengelolaannya dilakukan dengan teknologi yang tepat. Rencana pemanfaatan ruang sistem penglolaan
BAB II
KERANGKA
PEMBANGUNAN SANITASI
Peta 2.2 :Peta pelayanan persampahan Kabupaten Maros
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
NGUNAN SANITASI
persampahan Kabupaten Maros
Pokja Sanitasi Kabupaten MarosI- BAB II 8
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB II
KERANGKA
PEMBANGUNAN SANITASI
Sedangkan pentahapan pengembangan Persampahan seperti yang dijelaskan pada tab
Tabel 2.3. Tahapan Pengembangan Persampahan Kota
No Sistem
(a) (b)
1.
Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan pengangkutan persampahan permukiman
2. Meningkatnya cakupan pelayanan pengangkutan sampah
3.
Diterapkannya teknologi pengelolaan persampahan berkelanjutan dan berbiaya rendah oleh SKPD terkait dan masyarakat
4. Meningkatnya porsi belanja fisik sub sektor persampahan
5.
Meningkatnya kesadaran masyarakat ber- PHBS dalam pengelolaan persampahan
Sumber :Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan Kab. MarosC. PengembanganDrainase
Arah pengembangan drainase terbagi menjadi jangka pendek menengah dan panjang. Sebagian besar
wilayah perkotaan yang belum terlayani akan dikembangkan sistem drainase untuk jangka pendek sampai
jangka menengah; sedangkan untuk wilayah kelurahan yang belum
pada program jangka menengah sampai jangka panjang.
dibenahi sistem drainase dalam jangka pendek, yakni
Pampangan Kec. Marusu, Sekitar Psr Amarang Kec. Tanralili, BontoTanga Kec. Taralili, Desa Cenrana,
Pasar Camba, Cempaniga Kec. Camba, Desa Benteng Kec. Camba, Dsn Sumpatu Kec. Camba, Jl. Poros Ds.
Benteng Gajah, Pasar WatangBengo, da
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
NGUNAN SANITASI
Sedangkan pentahapan pengembangan Persampahan seperti yang dijelaskan pada tabel
Tabel 2.3. Tahapan Pengembangan Persampahan Kota
Cakupan Layanan
eksisting (%)
Cakupan Layanan (%)
Jangka Pendek
Jangka Menengah
(c) (d)
Meningkatnya akses masyarakat terhadap
engangkutan 85 85 89
Meningkatnya cakupan pelayanan pengangkutan 87 90 92
teknologi
berkelanjutan dan berbiaya rendah oleh SKPD terkait dan
55 60 65
Meningkatnya porsi belanja fisik sub sektor 2,3 3,5 4,5
Meningkatnya kesadaran PHBS
dalam pengelolaan 59 % 62 % 65 %
Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan Kab. Maros
Arah pengembangan drainase terbagi menjadi jangka pendek menengah dan panjang. Sebagian besar
wilayah perkotaan yang belum terlayani akan dikembangkan sistem drainase untuk jangka pendek sampai
jangka menengah; sedangkan untuk wilayah kelurahan yang belum terjangkau dari pusat kota akan dilakukan
menengah sampai jangka panjang. Ada beberapa kecamatan yang mendesak untuk
dibenahi sistem drainase dalam jangka pendek, yakniPembuatan Drainase Kamp.Ongkoe Kec. Marusu,
Sekitar Psr Amarang Kec. Tanralili, BontoTanga Kec. Taralili, Desa Cenrana,
Pasar Camba, Cempaniga Kec. Camba, Desa Benteng Kec. Camba, Dsn Sumpatu Kec. Camba, Jl. Poros Ds.
Benteng Gajah, Pasar WatangBengo, da n Desa Laiya Dan Desa Lebbo Tengae
Pokja Sanitasi Kabupaten MarosI- BAB II 9
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
di bawah ini
Cakupan Layanan (%)
Menengah Jangka panjang
(f)
90
95
75
5
70 %
Arah pengembangan drainase terbagi menjadi jangka pendek menengah dan panjang. Sebagian besar
wilayah perkotaan yang belum terlayani akan dikembangkan sistem drainase untuk jangka pendek sampai
terjangkau dari pusat kota akan dilakukan
Ada beberapa kecamatan yang mendesak untuk
Pembuatan Drainase Kamp.Ongkoe Kec. Marusu,
Sekitar Psr Amarang Kec. Tanralili, BontoTanga Kec. Taralili, Desa Cenrana,
Pasar Camba, Cempaniga Kec. Camba, Desa Benteng Kec. Camba, Dsn Sumpatu Kec. Camba, Jl. Poros Ds.
n Desa Laiya Dan Desa Lebbo Tengae.
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SAN KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB II
KERANGKA
PEMBANGUNAN SANITASI
Peta 2.3.PetaTahapanPengembanganDrainase
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
PetaTahapanPengembanganDrainase Kabupaten Maros
Pokja Sanitasi Kabupaten MarosI- BAB II 10
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SAN KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB II
KERANGKA
PEMBANGUNAN SANITASI
Pentahapan pengembangan Air Minumseperti yang dijelaskanpada table di bawahiniTabel 2.4.TahapanPengembanganDrainase Kabupaten Maros
No Sistem Cakupan layanan
eksisting* (%)
(a) (b)
1 Terbuka
2 Tertutup
Keterangan: *) Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh sistem dimaksud atas total penduduk D. Pengembangan Air Minum Pengembangan Air Minum akan ditentukan berdasarkanjaringan perpipaan dan rencana seperti yang terteraKabupaten Maros sampai dengan tahun 2016 merencanakanminum menggunakan 2 (dua) system yaitu Air Minum PDAM dan Air Minumprogram Pansimas. Saat ini pelanggan PDAM Kabupaten Maros adalahdengan perbandingan jumlah air produksi sebesar 3.980.103 m3, air distribusi 3.913.988 m3 dan air terjualadalah 2.548.122 m3/ tahun itu menunjukkan kehilangan air sebesar 34,90 %.Target cakupanakses air minum yang berkelanjutanmenjadi 65, 49 % terlayani pada tahun 2015. Pentahapanseperti tergambar pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.5.TahapanPengembangan Air Minum Kota Makassar
No Sistem CakupanLayananeksisting* (%)
(a) (b)
1. SR 24
2 SambTidakLangsung (Master Meter/HU/Terminal Air)
50
3 Non PDAM, 10
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
pengembangan Air Minumseperti yang dijelaskanpada table di bawahini Kabupaten Maros
Cakupan layanan
eksisting* (%)
Cakupan layanan* (%)
Jangka
pendek
Jangka
menengah
Jangka
panjang
(c) (d) (e) (f)
N/A 25% 25% 50%
N/A 15% 30% 70%
*) Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh sistem dimaksud atas total penduduk
berdasarkan wilayah pelayanan sesuai dengan ketersediaan seperti yang tertera dalam Buku Putih Sanitasi.
merencanakan pengembangan cakupan area pelayanan air menggunakan 2 (dua) system yaitu Air Minum PDAM dan Air Minum berbasis masyarakat melalui
adalah 11.050 SR dan pelanggannon aktif sebanyak 722 unit sebesar 3.980.103 m3, air distribusi 3.913.988 m3 dan air terjual
kehilangan air sebesar 34,90 %. Target cakupanakses air minum yang berkelanjutan sampai dengan 2015 dari 64, 18% penduduk terlayani
tahun 2015. Pentahapan Pengembangan Air Minum Kabupaten Maros
Tabel 2.5.TahapanPengembangan Air Minum Kota Makassar
CakupanLayananeksisting* CakupanLayanan* (%)
Jangka Pendek
Jangka Menengah
Jangka panjang
(c) (d) (f)
50 75 100
50 50 50
20 20 20
BAB II
KERANGKA
PEMBANGUNAN SANITASI
Peta 2.5. PetaTahapanPengembangan Air Minum
PETA RENCANA PENGEMBANGAN
PELAYANAN PDAM KAB. MAROS
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
NGUNAN SANITASI
PetaTahapanPengembangan Air Minum
PETA RENCANA PENGEMBANGAN
PELAYANAN PDAM KAB. MAROS
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB II
KERANGKA
PEMBANGUNAN SANITASI
E. Pengembangan PHBS
PengembanganPHBS akanditentukanberdasarkanlokasiantara lain PHBS di Sekolah dan di masyarakat. Pentahapanpengembangan PHBSseperti yang dijelaskanpada table di bawahini
Tabel 2.6.TahapanPengembanganPHBS Kota
No Sistem
CakupanLayananeksisting*
(a) (b)
A Sekolah
1. TK
2. SD
3. SMP
B Masyarakat
1. TTU
2. Tempat Kerja
3. Masyarakat
4. Puskesmas dan RS
Sumber :DinasKesehatanKabupaten MarosKeterangan : *) Cakupanlayananadalahpresentasipendudukterlayanioleh s
2.3 PERKIRAAN PENDANAAN PENGEMBANGAN SANITASI
Faktor penting lain yang sangat menentukan penentuan sistem dan cakupan pelayanan sanitasi adalah
faktor pembiayaan yang sangat tergantung pada kemampuan keuangan daerah.
kebutuhan dan merujuk pada
melakukan proyeksi dan perhitungan tentang pendanaan sanitasi Kabupaten
Kajian ini dimaksudkan untuk pendanaan sanitasisebagaini.UntukmendapatkangambaranKabupatenMaros.Dalam buku pendanaan dan besaran nilai pendanaan yangHasil analisis Pendanaan Sanitasi Kabupaten bawah ini.
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
NGUNAN SANITASI
PengembanganPHBS akanditentukanberdasarkanlokasiantara lain PHBS di Sekolah dan di masyarakat. PHBSseperti yang dijelaskanpada table di bawahini :
Tabel 2.6.TahapanPengembanganPHBS Kota
CakupanLayananeksisting* (%)
CakupanLayanan* (%)
Jangka Pendek
Jangka Menengah
(c) (d)
56,4 60 80
70 80
56,1 70 80
Kabupaten Maros
*) Cakupanlayananadalahpresentasipendudukterlayanioleh sistem dimaksudatas total penduduk
PERKIRAAN PENDANAAN PENGEMBANGAN SANITASI
Faktor penting lain yang sangat menentukan penentuan sistem dan cakupan pelayanan sanitasi adalah
faktor pembiayaan yang sangat tergantung pada kemampuan keuangan daerah.
tuhan dan merujuk pada dokumen APBD 5 tahun terakhir, maka pokja PPSP Kabupaten
melakukan proyeksi dan perhitungan tentang pendanaan sanitasi Kabupaten Maros 5 tahun kedepan.
uk memberikan gambaran jelas mengenai kemampuan daasisebagaimanayang dimaksudkan
baranini,makaanalisis difokuskan padaaspek belanja daDalam buku Buku Putih Sanitasi Kabupaten Maros,tergambar beberapa sumber
pendanaan dan besaran nilai pendanaan yang dipergunakan dalam pembangunan sarana sanitasiHasil analisis Pendanaan Sanitasi Kabupaten Maros secara berturut-turut dapat dilihat pada tabel di
Pokja Sanitasi Kabupaten MarosI- BAB II 13
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
PengembanganPHBS akanditentukanberdasarkanlokasiantara lain PHBS di Sekolah dan di masyarakat.
CakupanLayanan* (%)
Jangka Panjang
(f)
100
100
100
dimaksudatas total penduduk
Faktor penting lain yang sangat menentukan penentuan sistem dan cakupan pelayanan sanitasi adalah
faktor pembiayaan yang sangat tergantung pada kemampuan keuangan daerah. Berdasarkan
Kabupaten Maros
5 tahun kedepan.
puan daerah dalam dalamdokumen a dalamAPBD
,tergambar beberapa sumber dipergunakan dalam pembangunan sarana sanitasi.
turut dapat dilihat pada tabel di
BAB II
KERANGKA
PEMBANGUNAN SANITASI
No URAIAN
1 Belanja Sanitasi
(1.1+1.2+1.3+1.4) 6,225,262,000
1.1 Air limbah domestic
937,132,764
1.2 Sampah rumah tangga
2,174,533,701
1.3 Drainase Lingkungan
2,910,353,959
1.4 PHBS
203,241,576
2 Dana Alokasi Khusus
(2.1+2.2+2.3)
2.1 DAK Sanitasi
2.2 DAK Lingkungan Hidup
2.3 DAK Perumahan dan
Permukiman
2.4 DAK PHBS
Sumber: Hasil Kajian Pokja PPSP Kab. Maros tahun 2012
Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
NGUNAN SANITASI
BELANJA SANITASI (RP.)
2008 2009 2010 2011
6,225,262,000
8,464,701,050
1,471,950,000
3,213,867,000
937,132,764
1,274,251,379 -
20,000,000
2,174,533,701
2,956,787,635
269,639,095
803,466,750
2,910,353,959
3,957,307,534
1,202,310,905 2410400250
203,241,576
276,354,502 -
33,980,000
- - -
13,040,711,000
- - - 5,523,600,000
- - - 3,915,909,000
- - - -
- - - 3,601,202,000
Sumber: Hasil Kajian Pokja PPSP Kab. Maros tahun 2012
Tabel 2.5
Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten/Kota untuk Sanitasi
Pokja Sanitasi Kabupaten MarosI- BAB II 14
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
RATA-RATA
PERTUMBUHAN (%)
2012
43,477,199,000
331.13
20,000,000
11,312,908,000
28250.26
803,466,750
6,307,476,250
207.026
18,922,428,750
187.9672
33,980,000
6,934,386,000
10171.62
13,040,711,000 0
5,523,600,000 0
3,915,909,000 0
-
3,601,202,000 0
BAB II
KERANGKA
PEMBANGUNAN SANITASI
No URAIAN
2013
1 Perkiraan Belanja
Langsung -
2 Perkiraan APBD Murni
Untuk sanitasi -
3 Perkiraan Komitmen
Pendanaan Sanitasi -
Sumber: Hasil Kajian Pokja PPSP Kab. Maros tahun 2012
Sumber: Hasil Kajian Pokja PPSP Kab. Maros tahun 2012
No URAIAN
2008
1 BELANJA SANITASI
1.1 Air Limbah domestik
937,132,764
1.1.1 Biaya
operasional/pemelihaaan
2 Sampah rumah tangga 2,174,533,701
1.1.1 Biaya
operasional/pemelihaaan
3 Drainase lingkungan
2,910,353,959
1.1.1 Biaya
operasional/pemelihaaan
Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi Ke Depan
Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kab. Maros
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
NGUNAN SANITASI
Perkiraan Belanja Murni Sanitasi (Rp juta)
2013 2014 2015 2016 2017
- - - -
- - - -
- - - -
Sumber: Hasil Kajian Pokja PPSP Kab. Maros tahun 2012
Sumber: Hasil Kajian Pokja PPSP Kab. Maros tahun 2012
BELANJA SANITASI (Rp.)
2008 2009 2010 2011
937,132,764
1,274,251,379 -
20,000,000
2,174,533,701
2,956,787,635
269,639,095
803,466,750
2,910,353,959
3,957,307,534
1,202,310,905 2410400250
Tabel 2.6
erkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi Ke Depan
Tabel 2.7
umbuhan Pendanaan APBD Kab. Maros untuk Operasional/Pemeliharaan dan
InvestasiSanitasi
Pokja Sanitasi Kabupaten MarosI- BAB II 15
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Total
-
-
-
RATA-RATA
PERTUMBUHAN
(%)
2012
11,312,908,00
0
6,307,476,250
18,922,428,75
0
untuk Operasional/Pemeliharaan dan
BAB II
KERANGKA
PEMBANGUNAN SANITASI
Sumber: Hasil Kajian Pokja PPSP Kab. Maros tahun 2012
No URAIAN
2013
1 BELANJA SANITASI
1.1 Air Limbah domestik
1.1.1 Biaya
operasional/pemelihaaan
2 Sampah rumah tangga
1.1.1 Biaya
operasional/pemelihaaan
3 Drainase lingkungan
1.1.1 Biaya
operasional/pemelihaaan
No URAIAN
2013
1
Perkiraan
Kebutuhan
Operasional /
Pemeliharaan
2
Perkiraan APBD
Murni untuk
Sanitasi
3 Perkiraan
Komitmen
Pendanaan
Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kabupaten Maros
Aset Sanitasi Terbangun hingga Tahun 2017
Perkiraan Kemampuan APBD Kabupaten Maros
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
NGUNAN SANITASI
Sumber: Hasil Kajian Pokja PPSP Kab. Maros tahun 2012
PENDANAAN (Rp.)
2013 2014 2015 2016
1.500.000
2.500.000
3.000.000
4.000.000
2.060 2.178 2.395 2.635
PENDANAAN (Rp.)
2014 2015 2016 2017
Tabel 2.8
an Pendanaan APBD Kabupaten Maros untuk Kebutuhan Operasional/Pemeliharaan
Aset Sanitasi Terbangun hingga Tahun 2017
Tabel 2.9
an Kemampuan APBD Kabupaten Maros dalam Mendanai Program/Kegiatan SSK
Pokja Sanitasi Kabupaten MarosI- BAB II 16
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
RATA-
RATA
PERTUM
BUHAN
(%) 2017
500.000
2.898
TOTAL
PENDANAAN 2017
untuk Kebutuhan Operasional/Pemeliharaan
dalam Mendanai Program/Kegiatan SSK
BAB II
KERANGKA
PEMBANGUNAN SANITASI
Sumber: Hasil Kajian Pokja PPSP Kab. Maros tahun 2012
Sanitasi
4
Kemampuan
Mendanai SSK
(APBD Murni) (2-1)
5
Kemampuan
Mendanai SSK
(Komitmen) (3-1)
-
Pokja Sanitasi Kabupaten Maros
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
NGUNAN SANITASI
Sumber: Hasil Kajian Pokja PPSP Kab. Maros tahun 2012
- - -
Pokja Sanitasi Kabupaten MarosI- BAB II 17
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
- -
BAB III
STRATEGI PERCEPATAN
PEMBANGUNAN SANITASI
STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASISTRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASISTRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASISTRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
Pencapaian strategi percepatan
pemanfaatan sistem analisis
Opportunities dan Threats). Strategi
oleh factor internal dan eksternal
.Analisis SWOT adalah suatu
secara sistematis terhadap
ancaman dari lingkungan seki
diperoleh dari hasil analisis matriks
kuadran II (Diversifikasi), kuadran III (Defensif), dankuadran IV (Turn Around). Strategi
khusus di bawah disebutkan sesuai
PokjaSanitasiKabupatenMaros - BAB I
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASISTRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASISTRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASISTRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
percepatan pembangunan sanitasi dilakukan
analisis strategi yaitu Analisis SWOT (Strength,
Strategi untuk menyukseskan program PPSP terpengaruhi
eksternal masyarakat dan lingkungan Kabupaten
suatu bentuk analisis dengan mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan program, kesempatan
sekitar untuk merumuskan strategi Yang tepat.
matriks diklasifikasikan dengan metode kuadran I (Agresif),
II (Diversifikasi), kuadran III (Defensif), dankuadran IV (Turn Around). Strategi
sesuai tingkat kuadran hasil analisis.
Gambar 3.1 Diagram SWOT
BAB III Hal: 1
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IBAB IBAB IBAB IIIIIIIII STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASISTRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASISTRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASISTRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI
dilakukan dengan
Analisis SWOT (Strength, Weaknesses,
menyukseskan program PPSP terpengaruhi
Kabupaten Maros
berbagai faktor
program, kesempatan dan
tepat. Strategi yang
kuadran I (Agresif),
II (Diversifikasi), kuadran III (Defensif), dankuadran IV (Turn Around). Strategi
BAB III
STRATEGI PERCEPATAN
PEMBANGUNAN SANITASI
Analisis yang dilakukanakan
pada gambar di atas. Proses matriks 2 x 2 menjadi
dilakukan(dilampirkan). Dan hasil
sektoradalahsebagaiberikut :
3.1. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Air Limbah
Kondisi pengelolaan Sanitasi Sekt
melakukan penetapkan isu dan permasalahan yang telah teridentifikasi sebelumnya,
lalu isu tersebut dianalisa kedalam faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
yakni Kekuatan (Strength) dan
adalah (Opportunity) dan ancaman (Threat). Faktor internal terdiri dari beberapa item
yakni kelembagaan dan kebijakan, keuangan, komunkasi, teknik dan operasional
sedangkan item dari faktor eksternal antara
dan kebijakan, keuangan, partisipasi dunia usaha serta PMJK. Setiap item ditetapkan
besaran bobotnya oleh POKJA, dan besaran bobot isu yang diangkat mengikuti
besaran bobot per item yang telah disepakati. Jumlah sko
antara kolom bobot dan kolom nilai, selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1Posisi pengelolaan sanitasi Sub Sektor Air Limbah Dometik
NO URAIAN ISU DAN PERMASALAHAN
LINGKUNGAN INTERNAL
KEKUATAN ( STRENGTH)
Kelembagaan
1 Dukungan dari SKPD / Istansi dalam rangka mensukseskan
penanganan 10 program Gerbang mastra
2 Sudah ada Jamban Komunal yang dibangun oleh Pemda melalui
program demo gerbang mastra
Keuangan
1 Sudah ada penganggaran sektor Air Limbah domestik di
beberapa SKPD terkait
Komunikasi
1 Sudah ada sosialisasi untuk tidak BABs yang dilakukan oleh
Dinkes, BPM dan Pemdes
PokjaSanitasiKabupatenMaros - BAB I
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
menghasilkan strategi dengan kalsifikasi kuadran
gambar di atas. Proses matriks 2 x 2 menjadi metode
. Dan hasil dari kajian untuk
Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Air Limbah
pengelolaan Sanitasi Sektor Air limbah domestik dapat dieksplor dengan
enetapkan isu dan permasalahan yang telah teridentifikasi sebelumnya,
lalu isu tersebut dianalisa kedalam faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
yakni Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness) sedangkan Faktor eksternal
adalah (Opportunity) dan ancaman (Threat). Faktor internal terdiri dari beberapa item
yakni kelembagaan dan kebijakan, keuangan, komunkasi, teknik dan operasional
sedangkan item dari faktor eksternal antara lain Teknik dan operasional, Kelembagaan
dan kebijakan, keuangan, partisipasi dunia usaha serta PMJK. Setiap item ditetapkan
besaran bobotnya oleh POKJA, dan besaran bobot isu yang diangkat mengikuti
besaran bobot per item yang telah disepakati. Jumlah skor diperoleh dari hasil kali
antara kolom bobot dan kolom nilai, selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Posisi pengelolaan sanitasi Sub Sektor Air Limbah Dometik
URAIAN ISU DAN PERMASALAHAN BOBOT NILAI
0.45
Dukungan dari SKPD / Istansi dalam rangka mensukseskan
penanganan 10 program Gerbang mastra
0.25 5
Sudah ada Jamban Komunal yang dibangun oleh Pemda melalui
program demo gerbang mastra
0.2 3
0.2
Sudah ada penganggaran sektor Air Limbah domestik di
0.2 3
0.35
Sudah ada sosialisasi untuk tidak BABs yang dilakukan oleh
Dinkes, BPM dan Pemdes
0.35 4
BAB III Hal: 2
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
kuadran seperti
analisis yang
semua sub
dapat dieksplor dengan
enetapkan isu dan permasalahan yang telah teridentifikasi sebelumnya,
lalu isu tersebut dianalisa kedalam faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
Kelemahan (Weakness) sedangkan Faktor eksternal
adalah (Opportunity) dan ancaman (Threat). Faktor internal terdiri dari beberapa item
yakni kelembagaan dan kebijakan, keuangan, komunkasi, teknik dan operasional
lain Teknik dan operasional, Kelembagaan
dan kebijakan, keuangan, partisipasi dunia usaha serta PMJK. Setiap item ditetapkan
besaran bobotnya oleh POKJA, dan besaran bobot isu yang diangkat mengikuti
r diperoleh dari hasil kali
antara kolom bobot dan kolom nilai, selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
SKOR
1.25
0.6
0.6
1.4
BAB III
STRATEGI PERCEPATAN
PEMBANGUNAN SANITASI
NO URAIAN ISU DAN PERMASALAHAN
JUMLAH KEKUATAN ( STRENGTH )
KELEMAHAN ( WEAKNESS )
Teknik dan Operasional
1 Belum memmiliki IPLT maupun IPAL Komunal
2 Terbatasnya database Limbah (skala industri kecil, pemukiman,
hotel)
Kelembagaan dan Kebijakan
1 Belum ada regulasi yang
mulai dari User Interface ( Kloset ) hingga Pembuangan Akhir
2 Master Plan Air Limbah domestik belum ada
3 Koordinasi antar SKPD masih belum solid sehingga
program/kegiatan kurang sinkron dan
4 Sistem monitoring dan evaluasi limbah ALD, Limbah industri
rumah tangga dan Limbah medis masih lemah
Keuangan
1 Alokasi anggaran belanja SKPD terkait Air Limbah Domestik
(selain PU ) masih belum
Komunikasi
1 Kurangnya sosialisasi dari pemerintah tentang pengurasan septic
tank
2 Belum optimalnya kegiatan STBM di Kab. Maros
1 Belum ada kemitraan bidang ALD antara pemerintah dengan
pihak swasta dan masyarakat
SDM
1 Masih ada penempatan SDM yang kurang tepat
JUMLAH KELEMAHAN ( WEAKNESS )
SELISIH KEKUATAN – KELEMAHAN
LINGKUNGAN EKSTERNAL
PELUANG( OPPORTUNITY )
PokjaSanitasiKabupatenMaros - BAB I
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
URAIAN ISU DAN PERMASALAHAN BOBOT NILAI
0.2
Belum memmiliki IPLT maupun IPAL Komunal 0.15 4
Terbatasnya database Limbah (skala industri kecil, pemukiman, 0.05 3
0.3
Belum ada regulasi yang mengatur tentang Air Limbah Domestik
mulai dari User Interface ( Kloset ) hingga Pembuangan Akhir
0.1 5
Master Plan Air Limbah domestik belum ada 0.1 5
Koordinasi antar SKPD masih belum solid sehingga
program/kegiatan kurang sinkron dan belum konsisten
0.05 3
Sistem monitoring dan evaluasi limbah ALD, Limbah industri
rumah tangga dan Limbah medis masih lemah
0.05 3
0.25
Alokasi anggaran belanja SKPD terkait Air Limbah Domestik
(selain PU ) masih belum signifikan
0.25 4
0.15
Kurangnya sosialisasi dari pemerintah tentang pengurasan septic 0.05 4
Belum optimalnya kegiatan STBM di Kab. Maros 0.1 5
Belum ada kemitraan bidang ALD antara pemerintah dengan
dan masyarakat
0.025 3
0.1
Masih ada penempatan SDM yang kurang tepat 0.1 2
BAB III Hal: 3
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
SKOR
3.85
0.6
0.15
0.5
0.5
0.15
0.15
1
0.2
0.5
0.075
0.2
3,95
-0.1
BAB III
STRATEGI PERCEPATAN
PEMBANGUNAN SANITASI
NO URAIAN ISU DAN PERMASALAHAN
Teknik dan Operasional
1 79 % warga telah memiliki jamban Pribadi
2 Beberapa Warga telah menggunakan Sumur Resapan untuk
limbah Gray Water
Kelembagaan
1 ada partisipasi perhatian dari LSM, kalangan Akademisi maupun
dunia usaha untuk proaktif terhadap
domestik
Partisipasi dunia Usaha
1 Ada potensi pendanaan dunia usaha melalui Program CSR
2 Sudah ada Usaha Jasa Penyedotan Tinja swasta yang
memerlukan instalasi pengelolahan lumpur tinja
Komunikasi
1 Sudah ada radio dan siaran tv lokal yang tersebar di beberapa
cakupan wilayah untuk mengisi acara kegiatan sosialisasi
PMJK dan Swasta
1 Adanya Organisasi kemasyarakatan ( BKM/KSM/UPL) yang
dapat dijadikan mitra kerja dalam pegelolaan sanitasi
2 adanya keterlibatan PKK dalam hal sosialisasi ALD pada ibu
rumah tangga
3 telah ada Program Pemberdayaan ( PNPM Mandiri Perkotaan )
yang menangani masalah ALD ( User Interface dan Pengumpulan
)
JUMLAH PELUANG ( OPPORTUNITY )
ANCAMAN ( THREAT )
Teknis dan Operasional
1 50,6 % tangki septik yang dimiliki oleh warga terindikasi sebagai
cubluk
2 14 % warga dalam wilayah kajian PPSP masih BABs
3 Masih ada jamban yang tidak memiliki tangki septik
Kelembagaan
1 Legislativ saat ini belum memandang sanitasi sebagai prioritas
PokjaSanitasiKabupatenMaros - BAB I
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
URAIAN ISU DAN PERMASALAHAN BOBOT NILAI
0.15
warga telah memiliki jamban Pribadi 0.1 5
Beberapa Warga telah menggunakan Sumur Resapan untuk 0.05 3
0.2
ada partisipasi perhatian dari LSM, kalangan Akademisi maupun
dunia usaha untuk proaktif terhadap pengelolaan air limbah
0.2 3
0.3
Ada potensi pendanaan dunia usaha melalui Program CSR-nya 0.2 5
Sudah ada Usaha Jasa Penyedotan Tinja swasta yang
memerlukan instalasi pengelolahan lumpur tinja
0.1 2
0.05
Sudah ada radio dan siaran tv lokal yang tersebar di beberapa
cakupan wilayah untuk mengisi acara kegiatan sosialisasi
0.05 4
0.3
Adanya Organisasi kemasyarakatan ( BKM/KSM/UPL) yang
kerja dalam pegelolaan sanitasi
0.15 5
adanya keterlibatan PKK dalam hal sosialisasi ALD pada ibu-ibu 0.05 4
telah ada Program Pemberdayaan ( PNPM Mandiri Perkotaan )
yang menangani masalah ALD ( User Interface dan Pengumpulan
0.1 4
JUMLAH PELUANG ( OPPORTUNITY )
0.4
50,6 % tangki septik yang dimiliki oleh warga terindikasi sebagai 0.2 5
14 % warga dalam wilayah kajian PPSP masih BABs 0.1 2
jamban yang tidak memiliki tangki septik 0.1 3
0.15
Legislativ saat ini belum memandang sanitasi sebagai prioritas 0.15 3
BAB III Hal: 4
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
SKOR
0.5
0.15
0.6
1
0.2
0.2
0.75
0.2
0.4
4
1
0.2
0.3
0.45
BAB III
STRATEGI PERCEPATAN
PEMBANGUNAN SANITASI
NO URAIAN ISU DAN PERMASALAHAN
Komunikasi
1 Kurangnya pemahaman masyarakat tentang standar teknis
sarana pengelolaan air limbah
PMJK
1 Minimnya kepedulian warga untuk memelihara sarana MCK
(O&M ) yang dibangun oleh Pemda maupun Program
Pemberdayaan
JUMLAH ANCAMAN ( THREAT )
SELISIH PELUANG – ANCAMAN
Dari tabel diatas diperoleh gambaran tentang pengelolaan Sektor Air Limbah
domestik yang ada di Kabupaten Maros saat ini. Faktor internal yakni kekuatan
(Strength) nilai 3,85 dan kelemahan (Weakness) nilai 3,95 sehingga selisih antara
kekuatan dan kelemahan ada
nilai 4 dan Ancaman (Threath) nilai 3,8 sehingga selisih antara peluang dan ancaman
sebesar 0,2 . Nilai tersebut menempatkan pengelolaan sektor air limbah domestik pada
posisi pemeliharaan agresif ata
diatas dan berdasarkan matriks internal eksternal maka diperoleh pemahaman bahwa
kekuatan internal dalam hal pengelolaan sektor limbah domestik masing kurang, namun
didukung oleh lingkungan eksternal yang
strategi pemerintah daerah yang sesuai adalah pemerintah diharapkan membenahi
kelemahan yang ada pada internal kelembagaan sehingga pada akhirnya disaat
kelembagaan sudah mulai baik peluang yang ada dapat dimanfaatkan
memaksimalkan pengelolaan sanitasi sektor air limbah domestik.
PokjaSanitasiKabupatenMaros - BAB I
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
URAIAN ISU DAN PERMASALAHAN BOBOT NILAI
0.2
Kurangnya pemahaman masyarakat tentang standar teknis
sarana pengelolaan air limbah domestik (tangki septik)
0.2 3
0.25
Minimnya kepedulian warga untuk memelihara sarana MCK
(O&M ) yang dibangun oleh Pemda maupun Program
0.25 5
tabel diatas diperoleh gambaran tentang pengelolaan Sektor Air Limbah
domestik yang ada di Kabupaten Maros saat ini. Faktor internal yakni kekuatan
(Strength) nilai 3,85 dan kelemahan (Weakness) nilai 3,95 sehingga selisih antara
kekuatan dan kelemahan adalah – 0,1. Faktor eksternal untuk peluang (Opportunity)
nilai 4 dan Ancaman (Threath) nilai 3,8 sehingga selisih antara peluang dan ancaman
sebesar 0,2 . Nilai tersebut menempatkan pengelolaan sektor air limbah domestik pada
posisi pemeliharaan agresif atau berada pada kuadran III. Mengacu pada nilai skor
diatas dan berdasarkan matriks internal eksternal maka diperoleh pemahaman bahwa
kekuatan internal dalam hal pengelolaan sektor limbah domestik masing kurang, namun
didukung oleh lingkungan eksternal yang mendukung sehingga arah, sasaran dan
strategi pemerintah daerah yang sesuai adalah pemerintah diharapkan membenahi
kelemahan yang ada pada internal kelembagaan sehingga pada akhirnya disaat
kelembagaan sudah mulai baik peluang yang ada dapat dimanfaatkan
memaksimalkan pengelolaan sanitasi sektor air limbah domestik.
BAB III Hal: 5
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
SKOR
0.6
1,25
3.8
0,2
tabel diatas diperoleh gambaran tentang pengelolaan Sektor Air Limbah
domestik yang ada di Kabupaten Maros saat ini. Faktor internal yakni kekuatan
(Strength) nilai 3,85 dan kelemahan (Weakness) nilai 3,95 sehingga selisih antara
0,1. Faktor eksternal untuk peluang (Opportunity)
nilai 4 dan Ancaman (Threath) nilai 3,8 sehingga selisih antara peluang dan ancaman
sebesar 0,2 . Nilai tersebut menempatkan pengelolaan sektor air limbah domestik pada
u berada pada kuadran III. Mengacu pada nilai skor
diatas dan berdasarkan matriks internal eksternal maka diperoleh pemahaman bahwa
kekuatan internal dalam hal pengelolaan sektor limbah domestik masing kurang, namun
mendukung sehingga arah, sasaran dan
strategi pemerintah daerah yang sesuai adalah pemerintah diharapkan membenahi
kelemahan yang ada pada internal kelembagaan sehingga pada akhirnya disaat
kelembagaan sudah mulai baik peluang yang ada dapat dimanfaatkan untuk
BAB III
STRATEGI PERCEPATAN
PEMBANGUNAN SANITASI
Pemeliharaan
Keterangan : = Posisi pengelolaan Air limbah Domestik
Gambar 3.2Posisi pengelolaanSanitasiSektor Air Limbahdomestik
PokjaSanitasiKabupatenMaros - BAB I
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Pertumbuh
an
Pertumbuhan
Pemeliharaan
Agresif
Berputar
Ceruk
DiversifikasiBe
sar-
DiversifikasiTerp
usat
Pemeliharaan
Selektif
Keterangan : = Posisi pengelolaan Air limbah Domestik
Posisi pengelolaanSanitasiSektor Air Limbahdomestik
BAB III Hal: 6
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Posisi pengelolaanSanitasiSektor Air Limbahdomestik
BAB III
STRATEGI PERCEPATAN
PEMBANGUNAN SANITASI
1
Dukungan dari SKPD / Istansi dalam rangka
mensukseskan penanganan 10 program
Gerbang mastra
2
Sudah ada Jamban Komunal yang dibangun
oleh Pemda melalui program demo gerbang
mastra
3Sudah ada penganggaran sektor Air Limbah
domestik di beberapa SKPD terkait
4Sudah ada sosialisasi untuk tidak BABs yang
dilakukan oleh Dinkes, BPM dan Pemdes
179 % warga telah memiliki jamban
Pribadi1
Pembangunan jamban komunal sebagai langkah
pemenuhan kebutuhan masyarakat untuk
sarana jamban yang tepat
2
Beberapa Warga telah
menggunakan Sumur Resapan
untuk limbah Gray Water
3
Menggali potensi dunia usaha dan organisasi
kemasyarakatan dalam mendukung
pembangunan sanitasi Kabupaten Maros
3
ada partisipasi perhatian dari LSM,
kalangan Akademisi maupun dunia
usaha untuk proaktif terhadap
pengelolaan air limbah domestik
4
Pembangunan sanitasi sektor air limbah lebih
dikonsentrasikan pada pemenuhan sarana
pengelolaan limbah/IPAL
4Ada potensi pendanaan dunia
usaha melalui Program CSR-nya5
Pemanfaatan media komunikasi yang lebih
dalam kegiatan sosialisasi sanitasi
5
Sudah ada Usaha Jasa
Penyedotan Tinja swasta yang
memerlukan instalasi pengelolahan
lumpur tinja
6
Arah kegiatan PNPM Mandiri yang lebih terarah
dan terkoordinasi lebih baik dengan visi-misi
sanitasi Kabupaten Maros
6
Sudah ada radio dan siaran tv
lokal yang tersebar di beberapa
cakupan wilayah untuk mengisi
acara kegiatan sosialisasi
7
Adanya Organisasi
kemasyarakatan ( BKM/KSM/UPL)
yang dapat dijadikan mitra kerja
dalam pegelolaan sanitasi
8
adanya keterlibatan PKK dalam hal
sosialisasi ALD pada ibu-ibu
rumah tangga
9
telah ada Program Pemberdayaan
( PNPM Mandiri Perkotaan ) yang
menangani masalah ALD ( User
Interface dan Pengumpulan )
1
50,6 % tangki septik yang dimiliki
oleh warga terindikasi sebagai
cubluk
1Program pembangunan sanitasi untuk sektor
septik tank lebih digalakkan
214 % warga dalam wilayah kajian
PPSP masih BABs2
Sosialisasi BABs perlu dievaluasi dan dilakukan
secara lebih optimal
3Masih ada jamban yang tidak
memiliki tangki septik3
Pemanfaatan program PPSP sebagai langkah
terintegrasi dalam penanganan persoalan
sanitasi Kabupaten dan disepakati oleh seluruh
stake holder daerah termasuk lembaga legislatif
daerah sebagai program utama dan prioritas
4
Legislativ saat ini belum
memandang sanitasi sebagai
prioritas
4
Pemanfaatan media dan sosialisasi langsung
yang optimal dalam menyukseskan pemahaman
seluruh masyarakat mengenai Pengelolaan
limbah Septik Tank dll
5
Kurangnya pemahaman
masyarakat tentang standar teknis
sarana pengelolaan air limbah
domestik (tangki septik)
5Pemeliharaan sarana sanitasi harus melibatkan
seluruh masyarakat dan perlu disosialisasikan
6
Minimnya kepedulian warga untuk
memelihara sarana MCK (O&M )
yang dibangun oleh Pemda
maupun Program Pemberdayaan
Internal
Streghts (Kekuatan) :
Opportunities (Peluang) :Strategi OS
External
Threats (Ancaman)
Strategi TB
perlu khawatir karena internal Pokja sangat kuat)
PokjaSanitasiKabupatenMaros - BAB I
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
MatriksAnalisis SWOT
Dukungan dari SKPD / Istansi dalam rangka
mensukseskan penanganan 10 program
Gerbang mastra
1 Belum memmiliki IPLT maupun IPAL Komunal
Sudah ada Jamban Komunal yang dibangun
oleh Pemda melalui program demo gerbang
mastra
2Terbatasnya database Limbah (skala industri
kecil, pemukiman, hotel)
Sudah ada penganggaran sektor Air Limbah
domestik di beberapa SKPD terkait3
Belum ada regulasi yang mengatur tentang Air
Limbah Domestik mulai dari User Interface (
Kloset ) hingga Pembuangan Akhir
Sudah ada sosialisasi untuk tidak BABs yang
dilakukan oleh Dinkes, BPM dan Pemdes4 Master Plan Air Limbah domestik belum ada
5
Koordinasi antar SKPD masih belum solid
sehingga program/kegiatan kurang sinkron dan
belum konsisten
6
Sistem monitoring dan evaluasi limbah ALD,
Limbah industri rumah tangga dan Limbah medis
masih lemah
7
Alokasi anggaran belanja SKPD terkait Air
Limbah Domestik (selain PU ) masih belum
signifikanC
8Kurangnya sosialisasi dari pemerintah tentang
pengurasan septic tank
9 Belum optimalnya kegiatan STBM di Kab. Maros
10
Belum ada kemitraan bidang ALD antara
pemerintah dengan pihak swasta dan
masyarakat
11 Masih ada penempatan SDM yang kurang tepat
Pembangunan jamban komunal sebagai langkah
pemenuhan kebutuhan masyarakat untuk
sarana jamban yang tepat
1
Pembangunan IPAL dengan lokasi yang tepat
dan strategis untuk melayani seluruh wilayah
Kabupaten Maros
Menggali potensi dunia usaha dan organisasi
kemasyarakatan dalam mendukung
pembangunan sanitasi Kabupaten Maros
2
Melakukan pendataan rinci database limbah
untuk semua jenis lingkungan yang ada di
Kabupaten Maros (Industri, Permukiman, dan
Perhotelan)
Pembangunan sanitasi sektor air limbah lebih
dikonsentrasikan pada pemenuhan sarana
pengelolaan limbah/IPAL
3
Sosialisasi dan penetapan regulasi yang
memadai untuk pengelolaan air limbah yang
tepat.
Pemanfaatan media komunikasi yang lebih
dalam kegiatan sosialisasi sanitasi4
Penetapan Master Plan Air Limbah Kabupaten
Maros
Arah kegiatan PNPM Mandiri yang lebih terarah
dan terkoordinasi lebih baik dengan visi-misi
sanitasi Kabupaten Maros
5
Stake holder pembangunan, pemeliharaan, dan
monitoring adalah seluruh masyarakat
Kabupaten Maros melalui pembimbingan dan
peran aktif SKPD terkait.
6
Penentuan matriks anggaran untuk seluruh
kegiatan dan program pembangunan sanitasi
yang disahkan dan diadvokasikan ke dalam
pendanaan daerah dan nasional yang tepat
Program pembangunan sanitasi untuk sektor
septik tank lebih digalakkan1
Pembangunan IPAL dengan lokasi yang tepat
dan strategis untuk melayani seluruh wilayah
Kabupaten Maros
Sosialisasi BABs perlu dievaluasi dan dilakukan
secara lebih optimal2
Penanganan dan sosialisasi menyangkut Septik
Tank perlu digalakkan
Pemanfaatan program PPSP sebagai langkah
terintegrasi dalam penanganan persoalan
sanitasi Kabupaten dan disepakati oleh seluruh
stake holder daerah termasuk lembaga legislatif
daerah sebagai program utama dan prioritas
3
Sistem penanganan sanitasi daerah perlu
diperbaiki dari pemerintah sampai pada lapisan
masyarakat
Pemanfaatan media dan sosialisasi langsung
yang optimal dalam menyukseskan pemahaman
seluruh masyarakat mengenai Pengelolaan
limbah Septik Tank dll
4Koordinasi dan peran aktif SKPD dalam
pembangunan, pemeliharaan, dan memonitoring
sanitasi di seluruh wilayah Kabupaten Maros
Pemeliharaan sarana sanitasi harus melibatkan
seluruh masyarakat dan perlu disosialisasikan5
Program pembangunan sanitasi perlu dibarengi
dengan sosialisasi fungsi dan cara pemeliharaan
sarana yang terbangun
Streghts (Kekuatan) : Weaknesses (Kelemahan) :
Strategi OS (Ada kekuatan dan dari eksternal ada
peluang program bisa berkembang
Strategi OW (Ada peluang besar dari luar, namun
hati-hati internal tim lemah)
Strategi TB (Ada ancaman dari luar, namun tidak
perlu khawatir karena internal Pokja sangat kuat)
Strategi TW (Gawat, ada ancaman dari luar di sisi
lain secara internal Tim Pokja masih banyak
kelemahan)
BAB III Hal: 7
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Belum memmiliki IPLT maupun IPAL Komunal
Terbatasnya database Limbah (skala industri
kecil, pemukiman, hotel)
Belum ada regulasi yang mengatur tentang Air
Limbah Domestik mulai dari User Interface (
Kloset ) hingga Pembuangan Akhir
Master Plan Air Limbah domestik belum ada
Koordinasi antar SKPD masih belum solid
sehingga program/kegiatan kurang sinkron dan
Sistem monitoring dan evaluasi limbah ALD,
Limbah industri rumah tangga dan Limbah medis
Alokasi anggaran belanja SKPD terkait Air
Limbah Domestik (selain PU ) masih belum
Kurangnya sosialisasi dari pemerintah tentang
pengurasan septic tank
Belum optimalnya kegiatan STBM di Kab. Maros
Belum ada kemitraan bidang ALD antara
pemerintah dengan pihak swasta dan
Masih ada penempatan SDM yang kurang tepat
Pembangunan IPAL dengan lokasi yang tepat
dan strategis untuk melayani seluruh wilayah
Melakukan pendataan rinci database limbah
untuk semua jenis lingkungan yang ada di
Kabupaten Maros (Industri, Permukiman, dan
Sosialisasi dan penetapan regulasi yang
memadai untuk pengelolaan air limbah yang
Penetapan Master Plan Air Limbah Kabupaten
Stake holder pembangunan, pemeliharaan, dan
monitoring adalah seluruh masyarakat
Kabupaten Maros melalui pembimbingan dan
peran aktif SKPD terkait.
Penentuan matriks anggaran untuk seluruh
kegiatan dan program pembangunan sanitasi
yang disahkan dan diadvokasikan ke dalam
pendanaan daerah dan nasional yang tepat
Pembangunan IPAL dengan lokasi yang tepat
dan strategis untuk melayani seluruh wilayah
Penanganan dan sosialisasi menyangkut Septik
Sistem penanganan sanitasi daerah perlu
diperbaiki dari pemerintah sampai pada lapisan
Koordinasi dan peran aktif SKPD dalam
pembangunan, pemeliharaan, dan memonitoring
sanitasi di seluruh wilayah Kabupaten Maros
Program pembangunan sanitasi perlu dibarengi
dengan sosialisasi fungsi dan cara pemeliharaan
sarana yang terbangun
Weaknesses (Kelemahan) :
(Ada peluang besar dari luar, namun
hati-hati internal tim lemah)
(Gawat, ada ancaman dari luar di sisi
lain secara internal Tim Pokja masih banyak
kelemahan)
BAB III
STRATEGI PERCEPATAN
PEMBANGUNAN SANITASI
Tujuan, sasarandanstrategiuntukmencapaivisidanmisisanitasi yang
telahdirumuskandalambab 2.1, telahdirumuskanberdasarkankondisipengelolaan air
limbahsaatinisebagaimanaterlihatpadatabel di bawah.
Tujuan, Sasaran, danTahapanPencapaianPengembangan
Tujuan Pernyataans
Meningkatkanperan stake holder daerahdanseluruhmasyarakatdalampembangunan, pemeliharaan, dan monitoring permasalahandanketersediaansaranadanprasaranasanitasidaerah
79 % wargatelahmemilikijambanPribadi
Dukungandari SKPD / Istansidalamrangkamensukseskanpenanganan 10 program Gerbangmastra
Sudahada Usaha JasaPenyedotanTinjaswasta yang memerlukaninstalasipengelolahanlumpurtinja
Evaluasidanpemberlakuanregulasisanitasi yang jelasdantepat
Diperlukanulasi yang mengaturtentang Air LimbahDome
PokjaSanitasiKabupatenMaros - BAB I
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Tujuan, sasarandanstrategiuntukmencapaivisidanmisisanitasi yang
telahdirumuskandalambab 2.1, telahdirumuskanberdasarkankondisipengelolaan air
limbahsaatinisebagaimanaterlihatpadatabel di bawah.
Tabel 3.2
Tujuan, Sasaran, danTahapanPencapaianPengembangan Air LimbahDomestik
Sasaran
StrategiPernyataansasaran
Indikatorsasaran
79 % wargatelahmemilikijambanPribadi
Adanyapembangunanjambankomunaldan program penanganansanitasi di semua SKPD terkaitsertaperanduniausaha yang segera di galipotensinya
Pembangunan jambankomunalsebagailangkahpemenuhankebutuhanmasyarakatuntuksaranajamban yang t
MenggalipotensiduniausahadanorganisasikemasyarakatandalammendukungpembangunansanitasiKabupatenMaros
Sosialisasi BABs perludievaluasidandilakukansecaralebih optimal
Dukungandari SKPD / Istansidalamrangkamensukseskanpenanganan 10 program Gerbangmastr
AdanyaOrganisasikemasyarakatan ( BKM/KSM/UPL) danpotensibadanusaha yang dapatdijadikanmitrakerjadalampegelolaansanitasi
MenggalipotensiduniausahadanorganisasikemasyarakatandalammendukungpembangunansanitasiKabupatenMaros
Stake holder pemeliharaan, dan monitoring adalahseluruhmasyarakatKabupatenMarosmelaluipembimbingandanperanaktif SKPD terkait.
Sudahada Usaha JasaPenyedotanTinjaswasta yang memerlukaninstalasipengelolahanlumpurtinja
Belummemmiliki IPLT maupun IPAL Komunal
Pembangunan sanitasisektor air limbahlebihdikonsentrasikanpadapemenuhansaranapengelolaanlimbah/IPAL
Diperlukanregulasi yang mengaturtentang Air LimbahDome
Tersediaperaturandaerahmengenaipenanganan air limbah
Sosialisasidanpenetapanregulasi yang memadaiuntukpengelolaan air limbah yang tepat.
BAB III Hal: 8
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Tujuan, sasarandanstrategiuntukmencapaivisidanmisisanitasi yang
telahdirumuskandalambab 2.1, telahdirumuskanberdasarkankondisipengelolaan air
Air LimbahDomestik
Strategi
jambankomunalsebagailangkahpemenuhankebutuhanmasyarakatuntuksaranajamban yang tepat
MenggalipotensiduniausahadanorganisasikemasyarakatandalammendukungpembangunansanitasiKabup
perludievaluasidandilakukansecaral
MenggalipotensiduniausahadanorganisasikemasyarakatandalammendukungpembangunansanitasiKabup
Stake holder pembangunan, pemeliharaan, dan monitoring adalahseluruhmasyarakatKabupatenMarosmelaluipembimbingandanperanaktif SKPD terkait.
Pembangunan sanitasisektor air limbahlebihdikonsentrasikanpadapemenuhansaranapengelolaanlimbah/
Sosialisasidanpenetapanregulasi yang memadaiuntukpengelolaan air
BAB III
STRATEGI PERCEPATAN
PEMBANGUNAN SANITASI
stikmulaidari User Interface ( hinggaPembuanganAkhir
Ketersediaandokumenstrategidan master plan penangananpermasalahansanitasiKabupatenMaros
Master Plan Air Limbahdomestikbelumada
Matrikspenganggaran yang sahdanterkelola optimal dantepat
Alokasianggaranbelanja SKPD terkait Air LimbahDomestik ) masihbelumsignifikan
3.2. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan
Kondisi pengelolaan Sanitasi Sektor Persampahan
menetapkan isu dan permasalahan yang telah teridentifikasi sebelumnya, lalu isu
tersebut dianalisa kedalam faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yakni
Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness) sedangkan Faktor ekternal adalah
(Opportunity) dan ancaman (Threat). Faktor internal terdiri dari beberapa item yakni
Teknik dan Operasional, kelembagaan dan kebijakan, keuangan, komunkasi, SDM
sedangkan item dari faktor eksternal antara lain Teknik dan operasional, Kelembagaan
dan kebijakan, keuangan, partisipasi dunia usaha serta PMJK. Setiap item ditetapkan
besaran bobotnya oleh POKJA, dan besaran bobot isu yang diangkat mengikuti
besaran bobot per item yang telah disepakati. Jumlah skor diperoleh dari hasil kali
antara kolom bobot dan kolom nilai, selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
PokjaSanitasiKabupatenMaros - BAB I
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
stikmulaidari User Interface ( Kloset ) hinggaPembuanganAkhir
Pemanfaatan media komunikasi yang lebihdalamkegiatansosialisasisanitasi
Master Plan Air Limbahdomestikbelumada
Perluketersediaan master plan pembangunansanitasi
Melakukanpendataanrinci database limbahuntuksemuajenislingkungan yang ada di Ka(Industri, Permukiman, danPerhotelan)
Pemeliharaansaranasanitasiharusmelibatkanseluruhmasyarakatdanperludisosialisasikan
Alokasianggaranbelanja SKPD terkait Air LimbahDomestik (selain PU
masihbelumsignifikan
Legislativsaatinibelummemandangsanitasisebagaiprioritas
Pemanfaatan program PPSP sebagailangkahterintegrasidalampenangananpersoalansanitasiKabupatendandisepakatiolehseluruh stake holder daerahtermasuklembagalegislatifdaerahsebagai program utamadanprioritas
Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Persampahan
pengelolaan Sanitasi Sektor Persampahan dapat diketahui
menetapkan isu dan permasalahan yang telah teridentifikasi sebelumnya, lalu isu
tersebut dianalisa kedalam faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yakni
Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness) sedangkan Faktor ekternal adalah
pportunity) dan ancaman (Threat). Faktor internal terdiri dari beberapa item yakni
Teknik dan Operasional, kelembagaan dan kebijakan, keuangan, komunkasi, SDM
sedangkan item dari faktor eksternal antara lain Teknik dan operasional, Kelembagaan
n, keuangan, partisipasi dunia usaha serta PMJK. Setiap item ditetapkan
besaran bobotnya oleh POKJA, dan besaran bobot isu yang diangkat mengikuti
besaran bobot per item yang telah disepakati. Jumlah skor diperoleh dari hasil kali
lom nilai, selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
BAB III Hal: 9
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Pemanfaatan media komunikasi
lebihdalamkegiatansosialisasisanita
Melakukanpendataanrinci database limbahuntuksemuajenislingkungan yang ada di KabupatenMaros (Industri, Permukiman,
Pemeliharaansaranasanitasiharusmelibatkanseluruhmasyarakatdanp
Pemanfaatan program PPSP sebagailangkahterintegrasidalampenangananpersoalansanitasiKabupatendandisepakatiolehseluruh stake
daerahtermasuklembagalegislatifdaerahsebagai program
dapat diketahui dengan
menetapkan isu dan permasalahan yang telah teridentifikasi sebelumnya, lalu isu
tersebut dianalisa kedalam faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yakni
Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness) sedangkan Faktor ekternal adalah
pportunity) dan ancaman (Threat). Faktor internal terdiri dari beberapa item yakni
Teknik dan Operasional, kelembagaan dan kebijakan, keuangan, komunkasi, SDM
sedangkan item dari faktor eksternal antara lain Teknik dan operasional, Kelembagaan
n, keuangan, partisipasi dunia usaha serta PMJK. Setiap item ditetapkan
besaran bobotnya oleh POKJA, dan besaran bobot isu yang diangkat mengikuti
besaran bobot per item yang telah disepakati. Jumlah skor diperoleh dari hasil kali
lom nilai, selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
BAB III
STRATEGI PERCEPATAN
PEMBANGUNAN SANITASI
Tabel 3.3Posisi pengelolaan sanitasi Sub Sektor Persampahan
NO URAIAN ISU DAN PERMASALAHAN
LINGKUNGAN INTERNAL
KEKUATAN ( STRENGTH )
Teknik dan Operasional
1 Sudah ada Pemilahan sampah (sampah Organik & Anorganik)
di Tempat Penampungan Sementara
2 Sudah memiliki TPA Controll Lanfill
Kelembagaan dan Kebijakan
1 Sudah ada rencana induk/masterplan, target dan strategi
pengelolaan sampah dari tingkat rumah tangga hingga TPA
2 sudah ada istitusi yang bertanggungjawab terhadap
pengelolaan persampahan
Keuangan
1 sudah ada penganggaran sektor persampahan dari APBD
2 sudah ada retribusi persampahan yang dikelola oleh Bidang
Persampahan BLHK
SDM
1 Telah memiliki tenaga teknik yang memiliki kemampuan
dibidang pengelolaan persamapahan
JUMLAH KEKUATAN ( STRENGTH )
KELEMAHAN ( WEAKNESS )
Teknik dan Operasional
1 Frekwensi pengumpulan sampah tidak sesuai jadwal
2 Kurangnya kegiatan pembinaan/pemantauan sarana daur
ulang misalnya Komposter, TPST
3 80 % armada pengangkut sampah sudah beroperasi lebih dari
10 Tahun dan tidak layak operasi , jumlahnya masih kurang
sehingga tidak mencakupi Pelayanan dalam Kajian wilayah
PPSP
4 Sistem Pengoperasian composter komunal belum optimal
5 Tidak difungsikan alat incenerator yang ada dari BLHK
PokjaSanitasiKabupatenMaros - BAB I
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Posisi pengelolaan sanitasi Sub Sektor Persampahan
URAIAN ISU DAN PERMASALAHAN BOBOT NILAI
0.4
ada Pemilahan sampah (sampah Organik & Anorganik)
di Tempat Penampungan Sementara
0.15 3
Sudah memiliki TPA Controll Lanfill 0.25 5
0.4
Sudah ada rencana induk/masterplan, target dan strategi
dari tingkat rumah tangga hingga TPA
0.25 5
sudah ada istitusi yang bertanggungjawab terhadap 0.15 4
0.15
sudah ada penganggaran sektor persampahan dari APBD 0.075 4
persampahan yang dikelola oleh Bidang 0.075 3
0.05
Telah memiliki tenaga teknik yang memiliki kemampuan
dibidang pengelolaan persamapahan
0.05 2
0.4
Frekwensi pengumpulan sampah tidak sesuai jadwal 0.1 4
Kurangnya kegiatan pembinaan/pemantauan sarana daur 0.025 3
80 % armada pengangkut sampah sudah beroperasi lebih dari
10 Tahun dan tidak layak operasi , jumlahnya masih kurang
sehingga tidak mencakupi Pelayanan dalam Kajian wilayah
0.1 5
Sistem Pengoperasian composter komunal belum optimal 0.05 3
Tidak difungsikan alat incenerator yang ada dari BLHK 0.075 4
BAB III Hal: 10
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
SKOR
0.45
1.25
1.25
0.6
0.3
0.225
0.1
4.175
0.4
0.075
0.5
0.15
0.3
BAB III
STRATEGI PERCEPATAN
PEMBANGUNAN SANITASI
6 Belum ada wadah pemilahan sampah /limbah B3
Kelembagaan dan Kebijakan
1 Sistem Pengelolaan persamapahan yang ada belum berjalan
dengan maksimal sesuai dengan UU No 8 tahun 2008 tentang
pengelolaan persamapahan dan perda
tentang pengelolaan persampahan
2 Koordinasi Lintas istansi atau badan mengenai penanganan
sampah medis dan industri tidak optimal
3 Perlu dikaji ulang metode retribusi sampah disesuaikan
dengan cakupan wilayah layanan persampahan
Keuangan
1 PAD sektor persampahan cenderung menurun dua tahun
terakhir
Komunikasi
1 Kurang sosialisasi dari pemerintah terkait pengelolaan
sampah 3R lima tahun terakhir dari SKPD BLHK
2 Kerjasama SKPD terkait dan media belum optimal dilakukan
JUMLAH KELEMAHAN ( WEAKNES )
SELISIH KEKUATAN – KELEMAHAN
LINGKUNGAN EKSTERNAL
PELUANG( OPPORTUNITY )
Keuangan
1 Peluang pembiayaan memlaui dana csr
Komunikasi
1 Pilihan media cetak ( radar Maros ) untuk menjangkau
masyarakat dalam sosialisasi program persampahan
2 Adanya Organisasi kemasyarakatan (BKM/KSM/UPL) yang
dapat dijadikan mitra kerja dalam pegelolaan sanitasi
PMJK dan Swasta
1 adanya keterlibatan PKK dalam hal sosialisasi 3R pada ibu
rumah tangga
2 Keterlibatan dunia Usaha, NGO dalam penyediaan layanan
Sanitasi Sub Sektor Persampahan
PokjaSanitasiKabupatenMaros - BAB I
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Belum ada wadah pemilahan sampah /limbah B3 0.05 3
0.3
Sistem Pengelolaan persamapahan yang ada belum berjalan
dengan maksimal sesuai dengan UU No 8 tahun 2008 tentang
pengelolaan persamapahan dan perda no 7 tahun 2007
0.15 5
Koordinasi Lintas istansi atau badan mengenai penanganan
sampah medis dan industri tidak optimal
0.05 3
Perlu dikaji ulang metode retribusi sampah disesuaikan
layanan persampahan
0.1 4
0.2
PAD sektor persampahan cenderung menurun dua tahun 0.2 3
0.1
Kurang sosialisasi dari pemerintah terkait pengelolaan
sampah 3R lima tahun terakhir dari SKPD BLHK
0.075 3
Kerjasama SKPD terkait dan media belum optimal dilakukan 0.025 3
.35
Peluang pembiayaan memlaui dana csr 0.35 4
0.25
Pilihan media cetak ( radar Maros ) untuk menjangkau
masyarakat dalam sosialisasi program persampahan
0.05 4
Adanya Organisasi kemasyarakatan (BKM/KSM/UPL) yang
dapat dijadikan mitra kerja dalam pegelolaan sanitasi
0.2 4
0.4
adanya keterlibatan PKK dalam hal sosialisasi 3R pada ibu-ibu 0.15 4
Keterlibatan dunia Usaha, NGO dalam penyediaan layanan 0.25 5
BAB III Hal: 11
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
0.15
0.75
0.15
0.4
0.6
0.225
0.075
3.775
0.4
1.4
0.2
0.8
0.6
1.25
BAB III
STRATEGI PERCEPATAN
PEMBANGUNAN SANITASI
JUMLAH PELUANG ( OPPORTUNITY )
ANCAMAN ( THREAT )
Teknik dan Operasional
1 Budaya / prilaku warga yang masih membuang sampah
sembarangan
2 masih banyak warga yang membakar, menimbun/menumpuk
sampah
3 Meningkatnya jumlah penduduk yang menyebabkan
bertambanhya jumlah timbulan sampah
Komunikasi
1 Masyarakat yang kurang memanfaatkanmedia untuk
mengakses informasi sanitasi
PMJK
1 banyaknya wilayah kumuh dalam kawasan kota Maros
2 keder peduli Lingkungan di masyarakat masih minim dalam
pegelolan persampahan
3 kepedulian masyarakat dalam pemeliharaan TPS masih
rendah
JUMLAH ANCAMAN ( THREAT )
SELISIH PELUANG – ANCAMAN
Dari tabel diatas diperoleh gambaran tentang pengelolaan Sektor persampahan
yang ada di Kabupaten Maros saat ini. Faktor internal yakni kekuatan (Strength) nilai
4,175 dan kelemahan (Weakness) nilai 3,775 sehingga selisih antara kekuatan dan
kelemahan adalah 0,4. Faktor eksternal untuk peluang(Opportunity) nilai 4,25 dan
Ancaman (Threath) nilai 4,4 sehingga selisih antara peluang dan ancaman sebesar
0,15 . Nilai tersebut menempatkan pengelolaan sektor persampahan pada kuadran II,
posisi difersifikasi besar-besaran. Mengacu pada nilai skor diatas dan berdasarkan
matriks internal eksternal maka diperoleh pemahaman bahwa lingkungan internal dalam
hal pengelolaan sektor persampahan sudah cukup baik namun lingkungan eksternal
yang ada belum mendukung sehingga
PokjaSanitasiKabupatenMaros - BAB I
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
0.5
Budaya / prilaku warga yang masih membuang sampah 0.25 5
masih banyak warga yang membakar, menimbun/menumpuk 0.15 5
Meningkatnya jumlah penduduk yang menyebabkan
bertambanhya jumlah timbulan sampah
0.1 4
0.1
Masyarakat yang kurang memanfaatkanmedia untuk 0.1 4
0.4
banyaknya wilayah kumuh dalam kawasan kota Maros 0.1 4
di masyarakat masih minim dalam 0.15 4
kepedulian masyarakat dalam pemeliharaan TPS masih 0.15 4
Dari tabel diatas diperoleh gambaran tentang pengelolaan Sektor persampahan
yang ada di Kabupaten Maros saat ini. Faktor internal yakni kekuatan (Strength) nilai
4,175 dan kelemahan (Weakness) nilai 3,775 sehingga selisih antara kekuatan dan
ah 0,4. Faktor eksternal untuk peluang(Opportunity) nilai 4,25 dan
Ancaman (Threath) nilai 4,4 sehingga selisih antara peluang dan ancaman sebesar
0,15 . Nilai tersebut menempatkan pengelolaan sektor persampahan pada kuadran II,
besaran. Mengacu pada nilai skor diatas dan berdasarkan
matriks internal eksternal maka diperoleh pemahaman bahwa lingkungan internal dalam
hal pengelolaan sektor persampahan sudah cukup baik namun lingkungan eksternal
yang ada belum mendukung sehingga arah, sasaran dan strategi pemerintah daerah
BAB III Hal: 12
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
4.25
1.25
0.75
0.4
0.4
0.4
0.6
0.6
4.4
-0.15
Dari tabel diatas diperoleh gambaran tentang pengelolaan Sektor persampahan
yang ada di Kabupaten Maros saat ini. Faktor internal yakni kekuatan (Strength) nilai
4,175 dan kelemahan (Weakness) nilai 3,775 sehingga selisih antara kekuatan dan
ah 0,4. Faktor eksternal untuk peluang(Opportunity) nilai 4,25 dan
Ancaman (Threath) nilai 4,4 sehingga selisih antara peluang dan ancaman sebesar –
0,15 . Nilai tersebut menempatkan pengelolaan sektor persampahan pada kuadran II,
besaran. Mengacu pada nilai skor diatas dan berdasarkan
matriks internal eksternal maka diperoleh pemahaman bahwa lingkungan internal dalam
hal pengelolaan sektor persampahan sudah cukup baik namun lingkungan eksternal
arah, sasaran dan strategi pemerintah daerah
BAB III
STRATEGI PERCEPATAN
PEMBANGUNAN SANITASI
yang sesuai adalah pemerintah cukup menggunakan kekuatan yang ada saat ini untuk
menghadapi ancaman yang datang dari lingkungan luar sambil terus berbenah.
Keterangan : = Posisi pengelolaan persampahan
Tujuan, sasarandanstrategiuntukmencapaivisidanmisisanitasi yang
telahdirumuskandalambab 2.1, telahdirumuskanberdasarkankondisipengelolaan air
limbahsaatinisebagaimanaterlihatpadatabel di bawah.
Gambar 3.3
Pemeliharaan
Selektif
Berputar
PokjaSanitasiKabupatenMaros - BAB I
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
yang sesuai adalah pemerintah cukup menggunakan kekuatan yang ada saat ini untuk
menghadapi ancaman yang datang dari lingkungan luar sambil terus berbenah.
Keterangan : = Posisi pengelolaan persampahan
Tujuan, sasarandanstrategiuntukmencapaivisidanmisisanitasi yang
telahdirumuskandalambab 2.1, telahdirumuskanberdasarkankondisipengelolaan air
limbahsaatinisebagaimanaterlihatpadatabel di bawah.
Gambar 3.3 PosisipengelolaanSanitasiSektorPersampahan
Pemeliharaan
Agresif
Pemeliharaan
Selektif PertumbuhanCepat
Ceruk
DiversifikasiB
esar-besaran
DiversifikasiTerp
usat
Berputar
Pertumbu
hanStabil
BAB III Hal: 13
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
yang sesuai adalah pemerintah cukup menggunakan kekuatan yang ada saat ini untuk
menghadapi ancaman yang datang dari lingkungan luar sambil terus berbenah.
Tujuan, sasarandanstrategiuntukmencapaivisidanmisisanitasi yang
telahdirumuskandalambab 2.1, telahdirumuskanberdasarkankondisipengelolaan air
BAB III
STRATEGI PERCEPATAN
PEMBANGUNAN SANITASI
Tujuan, Sasaran, danTahapanPencapaianPengembangan
Tujuan Pernyataans
SistemPengelolaansampah yang terpadudan optimal
80 % armada pengangkutsampahsudahberoperasilebihdari 10 Tahundantidaklayakoperasi , jumlahnyamasihkurangsehinggatidakmencakupiPelayanandalamKajianwilayah PPSP
Frekwensipen
gumpulansam
pahtidaksesu
aijadwal
Tidakdifungsikanalatincenerator yang adadari BLHK
Peran SKPD terkaitdalammengsosialisasikandanmemonitoringsistem di tengahmasyarakat
Kurangnyakegiatanpembinaan/pemantauansaranadaurulangmisalnyaKomposter, TPST
PokjaSanitasiKabupatenMaros - BAB I
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Tabel 3.4
danTahapanPencapaianPengembanganPersampahan
Sasaran
StrategiPernyataansasaran
Indikatorsasaran
80 % armada pengangkutsampahsudahberoperasilebihdari 10 Tahundantidaklayakoperasi
jumlahnyamasihkurangsehinggatidakmencakupiPelayanandalamKajianwilayah PPSP
Sudahmemiliki TPA ControllLanfill
Program pengadaan armada pengangkutan yang memadaiuntukseluruhwilayahKabupatenMaros
Penambahanlokasi TPA untukluaswilayahKabupatenMaros yang cukupbesar
SosialisasisitemPenanganansampah di seluruhwilayahKabupatenMaros
Frekwensipen
gumpulansam
pahtidaksesu
aijadwal
Sudahadarenc
anainduk/mas
terplan, target
danstrategipe
ngelolaansam
pahdaritingkat
rumahtanggah
ingga TPA
Manajemenpengelolaan yang
tepatdan optimal
melayaniseluruhwilayahKabupaten
Maros
Penambahan armada dansarana TPA untukmengoptimalkanpelayanan di seluruhwilayahKabupatenMaros
Tidakdifungsikanalatincenerator yang adadari BLHK
PemanfaatansistemIncenerator di lingkunganRumahSakit Daerah SalewangangMaros
Sosialisasisistemdaurulangdanpengelolaansampah
Kurangnyakegiatanpembinaan/pemantauansaranadaurulangmisalnyaKomposter, TPST
sudahadaretribusipersampahan yang dikelolaolehBidangPersampahan BLHK
Koordinasiantar SKPD terkaitmengenaipenanggungjawab monitoring dansosialisasipersampahan
Sosialisasidenganpemanfaatanseluruh media yang ada di daerahuntukcapaian optimal
Telahmemilikitenagateknik yang memilikikema
Penetapantenagaahlisebagai coordinator sistempengelolaansampah
BAB III Hal: 14
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Persampahan
Strategi
Program pengadaan armada pengangkutan yang memadaiuntukseluruhwilayahKabu
Penambahanlokasi TPA untukluaswilayahKabupatenMaros
SosialisasisitemPenanganansampa
seluruhwilayahKabupatenMaros
Manajemenpengelolaan yang
melayaniseluruhwilayahKabupaten
Penambahan armada dansarana
untukmengoptimalkanpelayanan di seluruhwilayahKabupatenMaros
Sosialisasisistemdaurulangdanpen
Koordinasiantar SKPD terkaitmengenaipenanggungjawab
dansosialisasipersampahan
Sosialisasidenganpemanfaatanseluruh media yang ada di daerahuntukcapaian optimal
Penetapantenagaahlisebagai
sistempengelolaansampah
BAB III
STRATEGI PERCEPATAN
PEMBANGUNAN SANITASI
Matrikspenganggaran yang sahdanterkelola optimal dantepat
sudahadapenganggaransektorpersampahandari APBD
3.3. Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan
Kondisi pengelolaan Sanitasi Sektor drainase
permasalahan yang telah teridentifikasi sebelumnya, lalu isu tersebut dianalisa kedalam
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yakni Kekuatan (Strength) dan
Kelemahan (Weakness) sedangkan Faktor ekternal adalah (Opportunity) dan ancaman
(Threat). Faktor internal terdiri dari beberapa item yakni Teknik dan Operasional,
kelembagaan dan kebijakan, keuangan, komunkasi, SDM sedangkan item dari faktor
eksternal antara lain Teknik dan o
partisipasi dunia usaha serta PMJK. Setiap item ditetapkan besaran bobotnya oleh
POKJA, dan besaran bobot isu yang diangkat mengikuti besaran bobot per item yang
telah disepakati. Jumlah skor diperoleh dari
nilai, selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.5 Posisi pengelolaan sanitasi Sub Sektor
NO URAIAN ISU DAN PERMASALAHAN
LINGKUNGAN INTERNAL
KEKUATAN ( STRENGTH )
Teknis dan Operasional
1 Sudah ada masterplan/rencana induk drainase untuk Kota
Maros
2 Adanya pembangunan sumur retensi (perangkap lumpur ) di
PokjaSanitasiKabupatenMaros - BAB I
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
mpuandibidangpengelolaanpersamapahan
sudahadapenganggaransektorpersampahandari APBD
PAD sektorpersampahancenderungmenurunduatahunterakhir
Sistempenganggarandaerah yang jelasdanmatrikulasipendanaan yang lengkapdansah di daerah, provinsi, danpusat
Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Drainase Lingkungan
pengelolaan Sanitasi Sektor drainase telah ditetapkan isu dan
permasalahan yang telah teridentifikasi sebelumnya, lalu isu tersebut dianalisa kedalam
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yakni Kekuatan (Strength) dan
sedangkan Faktor ekternal adalah (Opportunity) dan ancaman
(Threat). Faktor internal terdiri dari beberapa item yakni Teknik dan Operasional,
kelembagaan dan kebijakan, keuangan, komunkasi, SDM sedangkan item dari faktor
eksternal antara lain Teknik dan operasional, Kelembagaan dan kebijakan, keuangan,
partisipasi dunia usaha serta PMJK. Setiap item ditetapkan besaran bobotnya oleh
POKJA, dan besaran bobot isu yang diangkat mengikuti besaran bobot per item yang
telah disepakati. Jumlah skor diperoleh dari hasil kali antara kolom bobot dan kolom
nilai, selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Posisi pengelolaan sanitasi Sub Sektor Drainase
URAIAN ISU DAN PERMASALAHAN BOBOT NILAI
dan Operasional 0.5
Sudah ada masterplan/rencana induk drainase untuk Kota 0.3 5
Adanya pembangunan sumur retensi (perangkap lumpur ) di 0.2 2
BAB III Hal: 15
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Sistempenganggarandaerah yang jelasdanmatrikulasipendanaan yang lengkapdansah di daerah,
Drainase Lingkungan
tapkan isu dan
permasalahan yang telah teridentifikasi sebelumnya, lalu isu tersebut dianalisa kedalam
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yakni Kekuatan (Strength) dan
sedangkan Faktor ekternal adalah (Opportunity) dan ancaman
(Threat). Faktor internal terdiri dari beberapa item yakni Teknik dan Operasional,
kelembagaan dan kebijakan, keuangan, komunkasi, SDM sedangkan item dari faktor
perasional, Kelembagaan dan kebijakan, keuangan,
partisipasi dunia usaha serta PMJK. Setiap item ditetapkan besaran bobotnya oleh
POKJA, dan besaran bobot isu yang diangkat mengikuti besaran bobot per item yang
hasil kali antara kolom bobot dan kolom
SKOR
1.5
0.4
BAB III
STRATEGI PERCEPATAN
PEMBANGUNAN SANITASI
NO URAIAN ISU DAN PERMASALAHAN
empat lokasi di Kabupaten Maros yang dibuat oleh Pemkab
Kelembagaan
1 Sudah ada SKPD yang mengelola drainase
Keuangan
1 Sudah ada penganggaran sub sektor drainase dalam APBD
Kabupaten Maros
JUMLAH SKOR KEKUATAN ( STRENGTH )
KELEMAHAN ( WEAKNESS )
Teknik dan Operasional
1 Belum ada peralatan pembersihan drainase
2 Belum ada jadwal pembersihan drainase
3 Pembangunan drainase tidak terintegrasi
4 Belum ada target pengelolaan drainase skala Kota
5 Belum ada DED sistem drainase
Kelembagaan dan Kebijakan
1 Belum ada Perda yang mengatur pengelolaan drainase dan
DAS
2 Masih rendahnya perhatian (
pembangunan drainase
3 Belum adanya aturan dan sanksi bagi pengembang
perumahan dan masyarakat dalam pembangunan dan
pemeliharaan drainase
4 Belum jelasnya pembagian tugas antar SKPD yang mengelola
drainase
5 penempatan SDM yang tidak sesuai dengan kompetensinya
Komunikasi
1 Kurangnya sosialisasi dan komunikasi tentang drainase
PokjaSanitasiKabupatenMaros - BAB I
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
URAIAN ISU DAN PERMASALAHAN BOBOT NILAI
empat lokasi di Kabupaten Maros yang dibuat oleh Pemkab
0.3
ada SKPD yang mengelola drainase 0.3 3
0.2
Sudah ada penganggaran sub sektor drainase dalam APBD 0.2 3
JUMLAH SKOR KEKUATAN ( STRENGTH )
KELEMAHAN ( WEAKNESS )
Teknik dan Operasional 0.5
peralatan pembersihan drainase 0.025 3
Belum ada jadwal pembersihan drainase 0.025 3
Pembangunan drainase tidak terintegrasi 0.15 4
Belum ada target pengelolaan drainase skala Kota 0.1 5
Belum ada DED sistem drainase 0.2 5
Kelembagaan dan Kebijakan 0.45
Belum ada Perda yang mengatur pengelolaan drainase dan 0.2 5
Masih rendahnya perhatian (political will) terhadap
pembangunan drainase
0.075 4
Belum adanya aturan dan sanksi bagi pengembang
dan masyarakat dalam pembangunan dan
pemeliharaan drainase
0.1 4
Belum jelasnya pembagian tugas antar SKPD yang mengelola 0.05 3
penempatan SDM yang tidak sesuai dengan kompetensinya 0.025 2
0.05
Kurangnya sosialisasi dan komunikasi tentang drainase 0.05 3
BAB III Hal: 16
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
SKOR
0.9
0.6
3.4
0.075
0.075
0.6
0.5
1
1
0.3
0.4
0.15
0.05
0.15
BAB III
STRATEGI PERCEPATAN
PEMBANGUNAN SANITASI
NO URAIAN ISU DAN PERMASALAHAN
melalui media
JUMLAH KELEMAHAN ( WEAKNES )
SELISIH KEKUATAN – KELEMAHAN
LINGKUNGAN EKSTERNAL
PELUANG( OPPORTUNITY )
Partisipasi Dunia Usaha
1 - Peluang pendanaan CSR dari perusahaan pertambangan
PMJK
1 Adanya Organisasi kemasyarakatan (BKM/KSM/UPL) yang
dapat dijadikan mitra kerja dalam pegelolaan sanitasi
JUMLAH KEKUATAN ( STRENGTH )
ANCAMAN ( THREATH )
Teknis dan Operasional
1 Drainase yang dibangun melalui program pemberdayaan
belum terintegrasi dengan sistem drainase
2 -Mayoritas pengembang perumahan belum / tidak
membangun sistem drainase yang menyesuaikan dengan
rencana induk drainase
masih terdapat area genangan
Komunkasi
1 Masih kurangya peran tokoh masyarakat dalam pengelolaan
drainase
PMJK
1 Perilaku masyarakat yang masih membuang sampah
sembarangan pada drainase
2 Perilaku masyarakat yang merusak infrastruktur drainase
PokjaSanitasiKabupatenMaros - BAB I
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
URAIAN ISU DAN PERMASALAHAN BOBOT NILAI
JUMLAH KELEMAHAN ( WEAKNES )
KELEMAHAN
Partisipasi Dunia Usaha 0.6
CSR dari perusahaan pertambangan 0.6 4
0.4
Adanya Organisasi kemasyarakatan (BKM/KSM/UPL) yang
dapat dijadikan mitra kerja dalam pegelolaan sanitasi
0.4 4
JUMLAH KEKUATAN ( STRENGTH )
Operasional 0.45
Drainase yang dibangun melalui program pemberdayaan
belum terintegrasi dengan sistem drainase
0.15 5
Mayoritas pengembang perumahan belum / tidak
membangun sistem drainase yang menyesuaikan dengan
rencana induk drainase kota
0.2 5
masih terdapat area genangan 0.1 4
0.15
Masih kurangya peran tokoh masyarakat dalam pengelolaan 0.15 4
0.4
Perilaku masyarakat yang masih membuang sampah
sembarangan pada drainase
0.2 5
Perilaku masyarakat yang merusak infrastruktur drainase 0.05 5
BAB III Hal: 17
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
SKOR
4.3
-0.9
2.4
1.6
4
0.75
1
0.4
0.6
1
0.25
BAB III
STRATEGI PERCEPATAN
PEMBANGUNAN SANITASI
NO URAIAN ISU DAN PERMASALAHAN
3 Perilaku masyarakat yang membuat bangunan tambahan di
atas saluran drainase
JUMLAH ANCAMAN ( THREAT )
SELISIH PELUANG – ANCAMAN
Dari tabel diatas diperoleh
yang ada di Kabupaten Maros saat ini. Faktor internal yakni kekuatan (Strength) nilai
3,4 dan kelemahan (Weakness) nilai 4,3 sehingga selisih antara kekuatan dan
kelemahan adalah – 0,9 . Faktor eksternal untu
Ancaman (Threath) nilai 4,75 sehingga selisih antara peluang dan ancaman sebesar
0,75 . Nilai tersebut menempatkan pengelolaan sektor persampahan pada kuadran IV,
atau posisi berputar. Mengacu pada nilai skor diatas da
eksternal maka diperoleh pemahaman bahwa lingkungan internal dalam hal
pengelolaan sektor drainase masih lemah dan lingkungan eksternal yang belum
mendukung sehingga arah, sasaran dan strategi pemerintah daerah yang sesuai
adalah membenahi kelemahan
mengatasi ancaman yang datang dari luar.
PokjaSanitasiKabupatenMaros - BAB I
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
URAIAN ISU DAN PERMASALAHAN BOBOT NILAI
Perilaku masyarakat yang membuat bangunan tambahan di 0.15 5
JUMLAH ANCAMAN ( THREAT )
ANCAMAN
Dari tabel diatas diperoleh gambaran tentang pengelolaan Sektor persampahan
yang ada di Kabupaten Maros saat ini. Faktor internal yakni kekuatan (Strength) nilai
3,4 dan kelemahan (Weakness) nilai 4,3 sehingga selisih antara kekuatan dan
0,9 . Faktor eksternal untuk peluang (Opportunity) nilai 4 dan
Ancaman (Threath) nilai 4,75 sehingga selisih antara peluang dan ancaman sebesar
0,75 . Nilai tersebut menempatkan pengelolaan sektor persampahan pada kuadran IV,
atau posisi berputar. Mengacu pada nilai skor diatas dan berdasarkan matriks internal
eksternal maka diperoleh pemahaman bahwa lingkungan internal dalam hal
pengelolaan sektor drainase masih lemah dan lingkungan eksternal yang belum
mendukung sehingga arah, sasaran dan strategi pemerintah daerah yang sesuai
adalah membenahi kelemahan-kelemahan yang ada pada lingkungan internal untuk
mengatasi ancaman yang datang dari luar.
BAB III Hal: 18
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
SKOR
0.75
4.75
-0.75
gambaran tentang pengelolaan Sektor persampahan
yang ada di Kabupaten Maros saat ini. Faktor internal yakni kekuatan (Strength) nilai
3,4 dan kelemahan (Weakness) nilai 4,3 sehingga selisih antara kekuatan dan
k peluang (Opportunity) nilai 4 dan
Ancaman (Threath) nilai 4,75 sehingga selisih antara peluang dan ancaman sebesar –
0,75 . Nilai tersebut menempatkan pengelolaan sektor persampahan pada kuadran IV,
n berdasarkan matriks internal
eksternal maka diperoleh pemahaman bahwa lingkungan internal dalam hal
pengelolaan sektor drainase masih lemah dan lingkungan eksternal yang belum
mendukung sehingga arah, sasaran dan strategi pemerintah daerah yang sesuai
kelemahan yang ada pada lingkungan internal untuk
BAB III
STRATEGI PERCEPATAN
PEMBANGUNAN SANITASI
Keterangan : = Posisi drainase lingkungan
Tujuan, sasaran dan strategi
dirumuskan dalam bab 2.1, telah
limbah saat ini sebagaimana terlihat
Tujuan, Sasaran, danTahapanPencapaianPengembangan
Tujuan Pernyataans
SistemPengelolaandrainase yang terpadudan optimal
SudahSKPD yang mengeloladrainase
Pemeliharaan
LingkunganMendukung
Lingkungantidak/kurangMendukung (
Berputar
Internal
Lemah (-)
Pemeliharaan
Selektif
Gambar 3.4 PosisipengelolaanSanitasiSektorDrainaselingkungan
PokjaSanitasiKabupatenMaros - BAB I
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
= Posisi drainase lingkungan
strategi untuk mencapai visi dan misi sanitasi yang telah
bab 2.1, telah dirumuskan berdasarkan kondisi pengelolaan air
terlihat pada tabel di bawah.
Tabel 3.6
Tujuan, Sasaran, danTahapanPencapaianPengembanganDrainaseLingkungan
Sasaran
StrategiPernyataansasaran
Indikatorsasaran
Sudah ada SKPD yang mengelola drainase
Sudahadamasterplan/rencanaindukdrainaseuntuk Kota Maros
Review danevaluasi master plan yang ada, dengankondisieksistingpengunaanlahan di KabupatenMaros
Dilakukansosialisasimengenaisistemdrainasekota/kabupaten
Sosialisasipembangunansumurretensi (perangkaplumpur) di empatlokasi di KabupatenMaros
Sudahadapenganggaran sub sektordrainasedalam APBD KabupatenMar
Optimalisasiperan SKPD terkaitdalammengelolahketersediaananggaranpembangunandrainase yang optimal danterarah
Pertumbu
hanStabil
PertumbuhanCepat
Pemeliharaan
Agresif
Ceruk
DiversifikasiB
esar-besaran
DiversifikasiTerp
usat
LingkunganMendukung
Lingkungantidak/kurangMendukung (-)
Internal
Kuat (+)
Berputar
Pemeliharaan
PosisipengelolaanSanitasiSektorDrainaselingkungan
BAB III Hal: 19
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
sanitasi yang telah
pengelolaan air
DrainaseLingkungan
Strategi
Review danevaluasi master plan
dengankondisieksistingpengunaanlahan di KabupatenMaros
Dilakukansosialisasimengenaisistemdrainasekota/kabupaten
Sosialisasipembangunansumurrete(perangkaplumpur) di
empatlokasi di KabupatenMaros
Optimalisasiperan SKPD terkaitdalammengelolahketersediaananggaranpembangunandrainase yang optimal danterarah
BAB III
STRATEGI PERCEPATAN
PEMBANGUNAN SANITASI
RegulasipembangunandrainasedalamKabupatenMaros yang terintegrasibaikdalamsatusistemdrainase
Masihrendahnya (political will) terhadappembangunandrainase
Mayoritaspengembangperumahanbelum / tidakmembangunsistemdrainase yang menyesuaikan rencanadrainasekota
Perilakumasyarakat yang merusakinfrastrukturdrainas
PokjaSanitasiKabupatenMaros - BAB I
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
os
Masihrendahn perhatian
(political will) terhadap pembangunandrainase
Masihkurangyaperantokohmasyarakatdalampengelolaandrainase
Master plan drainasekota/kabupatenmenjadidasarpembangunandrainase di semuasektor (Dalamregulasi Daerah)
Tokohmasyarakatmenjadipenggerakseluruhmasyarakatdalammemperhatikandanmenjagasalurandrainase di sekitarnya
Mayoritas pengembang perumahan belum / tidak membangun sistem drainase yang menyesuaika dengan
rencana induk drainasekota
Perizinanpembangunanperumahanharusmengeksplorasi master plan drainaseuntukmenjadiacuandalampengembangandrainaseperumahan
Perilaku masyarakat yang merusak infrastruktur drainase
Perilakumasyarakat yang masihmembuangsampahsembaranganpadadrainase
Sosialisasifungsionalsalurandrainasekepadaseluruhlapisanmasyarakat
Perilakumasyarakat yang membuat bangunan tambahan di atas saluran drainase
Regulasibangunan di sekitarsalurandrainaseperludiperjelasdanditerapkan
BAB III Hal: 20
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Master plan drainasekota/kabupatenmenjadidasarpembangunandrainase di semuasektor (Dalamregulasi
Tokohmasyarakatmenjadipenggerakseluruhmasyarakatdalammemperhatikandanmenjagasalurandrainase
Perizinanpembangunanperumahanharusmengeksplorasi master plan drainaseuntukmenjadiacuandalampengembangandrainaseperumahan
Sosialisasifungsionalsalurandrainasekepadaseluruhlapisanmasyarakat
Regulasibangunan di sekitarsalurandrainaseperludiperjel
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN
4.1. Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi
Program adalah kumpulan beberapa kegiatan yang mengarah kepada sebuah perubahan
sesuai dengan strategi yang telah disusun sebelumnya (Bab 3). Program pada umumnya termasuk
juga program sanitasi tidak hanya sebatas implementasi fisik, tetapi juga mencakup u
keberlangsungan operasi infrastruktur yang ada, antara lain aspek keuangan (tersedianya biaya
Operasi dan Pemeliharaan –
kebutuhan masyarakat akan sanitasi menuju ke arah yang lebih baik
Sebagai contoh, “program peningkatan layanan air limbah di zona sanitasi X dengan sistem
terpusat” bisa terdiri dari beberapa kegiatan (teknis dan non
masyarakat agar terjadi peningkatan kebutuhan (
baik, (ii) pembentukan Badan Layanan Umum Daerah untuk pengelolaan sistem jaringan dan
pengolahan air limbah (diandaikan sebagai prasyarat untuk mendapatkan bantuan dana dari
Pemerintah Pusat), (iii) menyiapkan rencana rinci
penyiapan aturan biaya sambungan rumah dan retribusi air limbah, (v) implementasi fisik, dan (vi)
kampanye untuk sambungan rumah. Sebagai pegangan dalam perumusan berbagai tahapan
kegiatan di dalam suatu program p
(Survey, Investigation, Land
Penelitian, Pembebasan Tanah, Pembangunan, Penggunaan dan Pemeliharaan).Kegiatan yang
sudah disusun (sebagai bagian dari pelaksanaan sebuah Program) selanjutnya dibuat indikasi
jadwal pelaksanaannya, volume kegiatan tersebut, indikasi biaya yang diperlukan, serta indikasi
apakah kegiatan itu dapat didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau
tidak.
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB BAB BAB BAB PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN
PEMBANGUNAN SANITASIPEMBANGUNAN SANITASIPEMBANGUNAN SANITASIPEMBANGUNAN SANITASI
Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi
Program adalah kumpulan beberapa kegiatan yang mengarah kepada sebuah perubahan
sesuai dengan strategi yang telah disusun sebelumnya (Bab 3). Program pada umumnya termasuk
juga program sanitasi tidak hanya sebatas implementasi fisik, tetapi juga mencakup u
keberlangsungan operasi infrastruktur yang ada, antara lain aspek keuangan (tersedianya biaya
O & M yang memadai), dan/atau meningkatkan kesadaran dan
kebutuhan masyarakat akan sanitasi menuju ke arah yang lebih baik dan sehat.
Sebagai contoh, “program peningkatan layanan air limbah di zona sanitasi X dengan sistem
terpusat” bisa terdiri dari beberapa kegiatan (teknis dan non-teknis) seperti; (i) menyiapkan
masyarakat agar terjadi peningkatan kebutuhan (demand creation) akan sistem air limbah yang
baik, (ii) pembentukan Badan Layanan Umum Daerah untuk pengelolaan sistem jaringan dan
pengolahan air limbah (diandaikan sebagai prasyarat untuk mendapatkan bantuan dana dari
Pemerintah Pusat), (iii) menyiapkan rencana rinci (Detailed Engineering Design
penyiapan aturan biaya sambungan rumah dan retribusi air limbah, (v) implementasi fisik, dan (vi)
kampanye untuk sambungan rumah. Sebagai pegangan dalam perumusan berbagai tahapan
kegiatan di dalam suatu program pembangunan infrastruktur mengacu kepada akronim SIDLACOM
and Acquisition, Contruction, Operation and Maintenance
Penelitian, Pembebasan Tanah, Pembangunan, Penggunaan dan Pemeliharaan).Kegiatan yang
bagian dari pelaksanaan sebuah Program) selanjutnya dibuat indikasi
jadwal pelaksanaannya, volume kegiatan tersebut, indikasi biaya yang diperlukan, serta indikasi
apakah kegiatan itu dapat didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau
1
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB BAB BAB BAB IIIIVVVV PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN
PEMBANGUNAN SANITASIPEMBANGUNAN SANITASIPEMBANGUNAN SANITASIPEMBANGUNAN SANITASI
Program adalah kumpulan beberapa kegiatan yang mengarah kepada sebuah perubahan
sesuai dengan strategi yang telah disusun sebelumnya (Bab 3). Program pada umumnya termasuk
juga program sanitasi tidak hanya sebatas implementasi fisik, tetapi juga mencakup usaha menjaga
keberlangsungan operasi infrastruktur yang ada, antara lain aspek keuangan (tersedianya biaya
O & M yang memadai), dan/atau meningkatkan kesadaran dan
Sebagai contoh, “program peningkatan layanan air limbah di zona sanitasi X dengan sistem
teknis) seperti; (i) menyiapkan
) akan sistem air limbah yang
baik, (ii) pembentukan Badan Layanan Umum Daerah untuk pengelolaan sistem jaringan dan
pengolahan air limbah (diandaikan sebagai prasyarat untuk mendapatkan bantuan dana dari
Detailed Engineering Design – DED), (iv)
penyiapan aturan biaya sambungan rumah dan retribusi air limbah, (v) implementasi fisik, dan (vi)
kampanye untuk sambungan rumah. Sebagai pegangan dalam perumusan berbagai tahapan
embangunan infrastruktur mengacu kepada akronim SIDLACOM
aintenance - Survai,
Penelitian, Pembebasan Tanah, Pembangunan, Penggunaan dan Pemeliharaan).Kegiatan yang
bagian dari pelaksanaan sebuah Program) selanjutnya dibuat indikasi
jadwal pelaksanaannya, volume kegiatan tersebut, indikasi biaya yang diperlukan, serta indikasi
apakah kegiatan itu dapat didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
Tabel 4.1a. Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan
Strategi Sanitasi Kota
Rekapitulasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi
Kab. : Maros
Provinsi : Sulawesi Selatan
Tahun : 2012
No. Sub Sektor
Indikasi Biaya (juta rupiah)
Rekapitulasi Total
2013 2014 2015
1 Sub Sektor Air Limbah
505 9,269
2 Sub Sektor Persampahan
12,509 34,886
3 Sub Sektor Drainase
70 9,230
4 Sub sektor PHBS dan Higiene
300 5,465.2
Total Anggaran 13,384 58,850.2
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Tabel 4.1a. Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Pengembangan Sanitasi untuk 5 tahun
Indikasi Biaya (juta rupiah)
Jumlah Keterangan Rekapitulasi Total
2015 2016 2017
2,149.2 2,039.2 1,632.2 15,595
26,386 22,221 80,498 32,604
1,359 670 1,090 12,419
2,117.7 1,585.7 1,316 10,782.2
32,011.9 26,515.9 84,536.2 71,400.2
2
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
Tabel 4.1b. Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Pengembangan
Strategi Sanitasi Kota
Rekapitulasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi Sumber Pendanaan APBD Kota
Kota : Maros
Provinsi : Sulawesi Selatan
Tahun : 2012
No. Sub Sektor
Indikasi Biaya (juta rupiah)
APBD Kabupaten
2013 2014
1 Sub Sektor Air Limbah
200 1,694
2 Sub Sektor Persampahan
4,075 6,307
3 Sub Sektor Drainase
70 1,900
4 Sub sektor PHBS dan Higiene
132 2,285.7
Total Anggaran 4,477 12,187
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Tabel 4.1b. Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Pengembangan Sanitasi APBD Kab. Maros untuk 5 tahun
Rekapitulasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi Sumber Pendanaan APBD Kota
Indikasi Biaya (juta rupiah)
Jumlah Keterangan APBD Kabupaten
2015 2016 2017
494.2 399.2 362.2 3,150
5,402 5,292 6,047 28,874
610 200 200 2,980
613.2 256.2 253.5 3,539.2
7,119 6,147 6,863 38,543
3
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
Tabel 4.1c. Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Pengembangan Sanitasi APBD Provinsi
Strategi Sanitasi Kota
Rekapitulasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi Sumber Pendanaan APBD Provinsi
Kota : Maros
Provinsi : Sulawesi Selatan
Tahun : 2012
No. Sub Sektor
Indikasi Biaya (juta rupiah)
APBD
2013 2014
1 Sub Sektor Air Limbah
25 4,375
2 Sub Sektor Persampahan
465 600
3 Sub Sektor Drainase
- 115
4 Sub sektor PHBS dan Higiene
- 818.5
Total Anggaran 490 5908.5
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Tabel 4.1c. Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Pengembangan Sanitasi APBD Provinsi untuk 5 tahun
Rekapitulasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi Sumber Pendanaan APBD Provinsi
Indikasi Biaya (juta rupiah)
Jumlah Keterangan APBD Provinsi
2015 2016 2017
535 520 470 5,925
1,105 810 750 3,730
234 - - 343
451 371 330.5 1,970
2,325 1,701 1,550.5 11,974
4
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
Tabel 4.1d. Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Pengembangan Sanitasi APBN untuk 5 t
Strategi Sanitasi Kota
Rekapitulasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi Sumber Pendanaan APBN
Kota : Maros
Provinsi : Sulawesi Selatan
Tahun : 2012
No. Sub Sektor
Indikasi Biaya (juta rupiah)
2013 2014
1 Sub Sektor Air Limbah
280 3,200
2 Sub Sektor Persampahan
1,755 7,969
3 Sub Sektor Drainase
0 7,215
4 Sub sektor PHBS dan Higiene
168 2,316
Total Anggaran 2,203 20,745
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Tabel 4.1d. Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Pengembangan Sanitasi APBN untuk 5 tahun
dan Kegiatan Sektor Sanitasi Sumber Pendanaan APBN
Indikasi Biaya (juta rupiah)
Jumlah Keterangan APBN
2015 2016 2017
1,120 1,120 800 6,520
27,979 19,879 16,119 73,701
515 470 890 9,090
1,053.5 958.5 732 5273
30,668 22,428 18,541 94,584
5
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
Tabel 4.1e. Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Pengembangan Sanitasi Non Pemerintah
Strategi Sanitasi Kota
Rekapitulasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi Sumber Pendanaan Non
Kota : Maros
Provinsi : Sulawesi Selatan
Tahun : 2012
No. Sub Sektor
Indikasi Biaya (juta rupiah)
Non Pemerintah
2013 2014
1 Sub Sektor Air Limbah
- -
2 Sub Sektor Persampahan
- -
3 Sub Sektor Drainase
- -
4 Sub sektor PHBS dan Higiene
- -
Total Anggaran - -
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Tabel 4.1e. Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Pengembangan Sanitasi Non Pemerintah untuk 5 tahun
Rekapitulasi Rencana Program dan Kegiatan Sektor Sanitasi Sumber Pendanaan Non Pemerintah
Indikasi Biaya (juta rupiah)
Jumlah Keterangan Non Pemerintah
2015 2016 2017
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
6
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
Tabel 4.2a. Tabel Rencana Program Investasi Jangka Menengah Sektor Sanitasi
Strategi Sanitasi Kota Pembiayaan APBN
Kota : Maros
Provinsi : Sulawesi Selatan
Tahun : 2013-2017
NO. KODE
NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN
(Output/Sub Output/Komponen)
DETAIL LOKASI
(Kec./Desa/Kel./Kws)
1 2 3 4
A. KOMPONEN AIR LIMBAH
A.1 Program pengembangan kinerja pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
A.1.1 2414.003.004.017 Penyusunan Master Plan Air Limbah ( IPAL Komunal) Kawasan
Kab. Maros
Pembangunan IPAL Komunal
Kec. Simbang
A.2
INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH SISTEM SETEMPAT DAN SISTEM KOMUNAL
A.2.1
MCK Umum
A.2.1.1 2414.005.002.060
Pelatihan Bimbingan Teknis Air Limbah
Kab. Maros
A.2.1.2 2414.005.002.060
Kajian Limbah Cair dan Padat Domestik dan Rumah Tangga
Kab. Maros
A.2.1.3 2414.005.002.112 Pembangunan MCK Umum kec. Marusu
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Sektor Sanitasi
DETAIL LOKASI
(Kec./Desa/Kel./Kws)
Estimasi Outcome
KebutuhanPenanganan/volume yang dibiayai APBD Kab./Kota IndikasisumberPembiayaan (juta rupiah)
Jml.
Pen
du
du
kter
laya
ni
Lu
as W
ilaya
h t
erla
yan
i
SA
TU
AN
Volume
Total Volume
2013
2014
2015
2016
2017
2013
2014
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Program pengembangan kinerja pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
Kab. Maros 322,212
1,619.12
Paket 1 1 100
300
Paket 1 1,000
Kab. Maros 322,212
1,619.12
Paket - 1
1
50
Kab. Maros 322,212
1,619.12
Paket 1
1
200
kec. Marusu 25,485 53.73 Unit 1 1 1 1 1 5 70 80
7
IndikasisumberPembiayaan (juta rupiah) SKPD
PenanggungjawabPelaksanaan
SKPD/BadanPengelolaPasca
Konstruksi APBN Jumla
h
2015
2016
2017
16 17 18 19 20 21
100
Dinas PU
1,000
Dinas PU
50
Dinas PU
200
Dinas PU
80 80 80 390
Dinas PU
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
A.2.1.4 2414.005.002.112 Pembangunan MCK Umum Kec. Mandai
A.2.1.5 2414.005.002.112 Pembangunan MCK Umum Kec. Turikale
A.2.1.6 2414.005.002.112 Pembangunan MCK Umum Kec. Lau
A.2.1.7 2414.005.002.112 Pembangunan MCK Umum
Kec. Moncongloe
A.2.1.8 2414.005.002.112 Pembangunan MCK Umum
Kec. Tompobulu
A.2.1.9 2414.005.002.112 Pembangunan MCK Umum Kec. Mallawa
A.2.2
Program Pembangunan IPAL Komunal / Tangki Septik Komunal
A.2.2.1 2414.005.002.112 Pembangunan IPAL Komunal
A.2.2.2 Program Pembangunan IPLT
A.2.2.1 2414.005.002.104 Review Detail(DED) IPLT skala
kota/kawasan Kab. Maros
A.2.2.2 2414.005.002.112 Rehabilitasi total IPLT Kab. Maros
A.2.2.3 2414.005.002.104
Perencanaan Teknis Pengelolaan
dan Pengembangan IPLT
Bontoramba
kec. Marusu
A.2.2.4 2414.005.002.060 Pendampingan dalam rangka
Pengelolaan IPLT Bontoramba Kec. Mandai
A.2.2.5 2414.005.002.060 Pelatihan Teknis Operator IPLT
Bontoramba Kec. Turikale
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Kec. Mandai 35,820 49.11 unit 1 1 1 1 1 5 70 80
Kec. Turikale 41,856 29.93 Unit
1 1 1 1 4
80
24,463 73.83 Unit
3 2 1 1 7
240
Moncongloe 17,314 46.87 Unit
1 1 1
3
80
Tompobulu 14,214
287.66
Unit
2 2 1 1 6
160
Kec. Mallawa 10,763 235.92
Unit
1 1 1
3
80
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket - 1 1 50
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 200
kec. Marusu
25,485
53.73 Unit 1 1 1 1 1 5 70 80
Kec. Mandai
35,820
49.11 unit 1 1 1 1 1 5 70 80
Kec. Turikale
41,856
29.93 Unit 1 1 1 1 4 80
8
80 80 80
390
Dinas PU
80 80 80 320
Dinas PU
80 80 80 480
Dinas PU
80 80
240
Dinas PU
80 80 80 400
Dinas PU
80 80
240
Dinas PU
50 Dinas PU
200 Dinas PU
80 80 80
390 Dinas PU
80 80 80
390 Dinas PU
80 80 80
320 Dinas PU
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
A.2.2.6 2,414,005,002,112 Operasi dan Pemeliharaan IPLT Kec. Lau
Kec.
Moncongloe
Kec.
Tompobulu
A.2.2.2 Upaya Kesehatan Masyarakat Kec. Mallawa
A.2.2.2
.1 01.02.01.22
Penyediaan Air Minum Berbasis
Masyarakat (SANIMAS)
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan
Sub-Sektor Air Limbah
perum
tumalia
B. SUB-SEKTOR PERSAMPAHAN
B.1
Program Pengembangan Kebijakan
dan Kinerja Pengelolaan
Persampahan
kec. Mandai
B.1.1 2414003004017
Review Masterplan Persampahan
Skala Kota Kec. Mandai
B.1.2 2414007001061 Sosialisasi UU No. 18 Tahun 2008
dan Perda Pengelolaan Sampah Kec. Mandai
B.1.3 2414007001112 Pengadaan Tempat Sampah
Terpilah untuk Rumah Tangga. Kec. Mandai
B.1.4 2414007001112 Pengadaan Tempat Sampah
terpilah ditempat umum/jalan Kec. Mandai
B.1.5 2414007001060 Pelatihan Daur Ulang Sampah
kader warga peduli lingkungan Kec. Mandai
B.1.6 1.03.01.34.04
Peningkatan Operasional dan
Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Kec. Lau
24,463
73.83 Unit 3 2 1 1 7 240
Moncongloe
17,314
46.87 Unit 1 1 1 3 80
Tompobulu
14,214
287.66 Unit 2 2 1 1 6 160
Kec. Mallawa
10,763
235.92 Unit 1 1 1 3 80
perum
tumalia
2,148
3.09 Paket 1
1 1. 2 100
kec. Mandai
35,820 49.11 Paket
1
1
1
3
100
Kec. Mandai
35,820 49.11 Paket 1 1
Kec. Mandai
35,820 49.11 Paket 1 1
Kec. Mandai
35,820 49.12 Paket 1 1
Kec. Mandai
35,820 49.13 Paket 1 1
Kec. Mandai
35,820 49.13 Paket 1 1
9
80 80 80
480 Dinas PU
80 80
240 Dinas PU
80 80 80
400 Dinas PU
80 80
240 Dinas PU
100 100 300 Dinas PU
100
100
300 BLHKP
4,00
0
4,0
00
BLHKP
150
150 BLHKP
500
500 BLHKP
100
100 BLHKP
150
150 BLHKP
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
B.1.7 2414008001060 Membentuk Kelompok Pengelola
Komposting di TPA
B.2 Program Pengelolaan Sampah
dari Sumbernya
B.2.1 2414007001060
Penyusunan, Penetapan dan
Sosialisasi Perda tentang
pengelolaan sampah
Kab. Maros
B.2.2 2414007001061
Lomba Kreasi Sampah dan
Pemilihan Putra Putri Lingkungan
tkt. SD, SMP, SMA
B.2.3 2414.007.001.112 Pengadaan Tempat Sampah
terpilah ditempat umum/jalan
B.2.4 2414008001060 Sosialisasi Bintek Bank Sampahan
B.2.5 2414.007.001.112 Sosialisasi Sekolah Adiwiyata Kec. Turikale
B.2.6 2414.007.001.060 Operasional dan Pembinaan Bank
Sampah Kab. Maros
B.2.7 2414.007.001.114 Pengadaan Perlengkapan pakaian
kerja Satgas Kebersihan Kec. Turikale
B.2.8 2414.007.001.114 Infrastruktur Station Antara dan
Tempat Proses Akhir Sampah Kec. Turikale
B.2.9 2414.007.001.114 Bimbingan Teknis Pengolahan 3R Kab. Maros
B.2.10 2414.007.001.114 Pelatihan 3R Kab. Maros
B.2.11 2414.007.001.114 pengadaan pick up/Operasional
Satgas Kab. Maros
B.2.12 2414.007.001.114 pengadaan Motor Roda
Dua/Petugas Pengawas Satgas
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 5 20 25 30 80
1,10
0
140
2,45
0
Kec. Turikale
41,856
29.93 Paket
1 1
500
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
3
3
3
3 12
Kec. Turikale
41,856
29.93 unit
20
20
20
20 80
28
Kec. Turikale
41,856
29.93 Unit
20
20
20
20 80
28
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1
1
1
1
1 5
15
15
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
paket 1 1 1 1 4 1000 1000
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 2 2
200
10
4,40
0
5,50
0
6,60
0
17,
600
Dinas PU
10,0
60
6,26
0
7,00
0
25,
910
-
-
500 BLHKP
450
450
450
1,3
50 BLHKP
28
28
28
112 BLHKP
28
28
28
112 BLHKP
15
15
15
75 BLHKP
1000 1000 400
0 BLHKP
200 BLHKP
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
B.2.13 2414.007.001.114 Pengadaan tong sampah pemilah Kab. Maros
B.2.14 2414.007.001.114 Pengadaan Tempat Sampah
Sekolah dan Instansi Kab. Maros
B.2.15 2414.007.001.104 Pengadaan Bak Sampah Kec. Turikale
B.2.16 2414.007.001.060 Pengadaan komposter aerobic Kab. Maros
B.2.17 2414.007.001.112 Pengadaan komposter komunal Kab. Maros
B.2.18 2414.007.001.106 Pengadaan TPS per kecamatan Kab. Maros
B.2.19 2414.007.001.112 Pengadaan Tempat Sampah
Terpilah untuk Rumah Tangga. Kab. Maros
B.2.20 2414.007.001.112 Pengadaan Tempat Sampah
terpilah ditempat umum/jalan Kab. Maros
B.2.21 2414.007.001.112 Penyusunan DED TPST Kab. Maros
B.2.22 2414.007.001.112
Pembangunan TPST /
Pengembangan pelayanan/stasiun
antara
Kab. Maros
B.2.23 2414007001060 Pengelolaan Biogas Kab. Maros
B.2.24 2414007001104 Penyusunan Studi Kelayakan
TPA/FS TPA Bontoramba Kab. Maros
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
1
1
1
1 4
200
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1
1
1
1
1 5
100
100
Kec. Turikale
41,856
29.93 Paket 1
1 2
100
50
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
1
1
1 3
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 2 2
200
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 1,50
0
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 20 20 500
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Unit
1 1
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Unit 1 1
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Unit
1 1
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Unit
1
1
1
1 4
-
300
Maros
322,21
2
1,619.
12
Unit
25
25
25
25 100
-
10
11
200 BLHKP
100
100
100 500 BLHKP
150 BLHKP
500 500 BLHKP
200 BLHKP
1,50
0
1,50
0
1,50
0
6,0
00 BLHKP
500 BLHKP
1,50
0
1,50
0
3,0
00 BLHKP
1,50
0
1,50
0
3,0
00 BLHKP
1,50
0
1,50
0
3,0
00 BLHKP
300
300
300
1,2
00 BLHKP
10
10
10 40 BLHKP
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
B.2.25 2414007001112 Pembangunan TPST Lengkap Kab. Maros
B.2.26 2414007001112 pembangunan TPA Baru ( Landfiil) Kab. Maros
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Persampahan
Kab. Maros
C SUB SEKTOR DRAINASE
Kab. Maros
C.1 MASTERPLAN
Kab. Maros
C.1.1 Masterplan Sistem Drainase Skala Kota/Kawasan
Kab. Maros
2414006001104 Review Master Plan Drainase
Kab. Maros
C.1.1.1 2414003004017 Penyusunan DED Drainase kota Maros
Kab. Maros
C.2.1 Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer
C.2.1.1 2414.006.001.104 Perencanaan Teknis Drainase Primer Dalam Kota
Kec. Turikale
C.3.1 Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer
C.3.1.1 2414.006.001.104 Pembangunan Drainase primer Dalam Kota
Kec. Turikale
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Unit
1
1
1
1 4
-
60
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Unit
20
20
20
20 80
-
28
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Unit
20
20
20
20 80
-
28
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 75
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 50
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
unit
2
2
2
4 10
-
400
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 1 1 4
20
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Unit 9 9 18 45
Kec. Turikale
41,856
29.93 Paket 1 1
1,00
0
Kec. Turikale
41,856
29.93 m 1 1 1
4,00
0
12
60
60
60 240 BLHKP
28
28
28 112 BLHKP
28
28
28 112 BLHKP
75 BLHKP
50 BLHKP
400
400
800
2,0
00 BLHKP
20
20
40 100 BLHKP
45 90 BLHKP
1,0
00
Dinas PU
4,0
00
Dinas PU
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
C.4.1 Supervisi Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer
C.4.1.1 2414.006.001.106 Supervisi Pembangunan Drainase Primer Dalam Kota
Kec. Turikale
C.5.1 Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder
C.5.2 2414006001112 Pembangunan saluran drainase Lingkungan kota maros
Kec. Turikale
C.5.3 2414006001112 Pembangunan Teknis Drainase Jl Ratulangi
Kec. Turikale
C.5.6 Monitoring Dan Evaluasi
C.5.7 2414.006.001.106 Monitoring dan Pelaporan Kegiatan Penanganan Drainase Primer
Kec. Turikale
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Drainase
D ASPEK PHBS dan Promosi
Higiene
D.1.1 2414.003.003.041 Advokasi Pelaksanaan STBM Kab. Maros
D.1.2 2414.003.003.041 Advokasi dan kampanye STOP
BBAS tingkat desa Kab. Maros
D.1.3 2414.003.003.041
Advokasi Penyediaan air minum
berkualitas Tingkat Kab, Kec dan
Desa/Kel
Kab. Maros
D.1.4 2414.003.003.041
Pengadaan Percontohan Sarana
Sanitasi dasar (cuci tangan) di
Sekolah
Kab. Maros
D.1.5 2414.003.003.040 Timbangan analitik ohaus Kab. Maros
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Kec. Turikale
41,856
29.93 Paket 1 1
150
Kec. Turikale
41,856
29.93
1 1
1,00
0
Kec. Turikale
41,856
29.93 m 1 1
500
Kec. Turikale
41,856
29.93 Paket 1 1 1 1 4
50
700
79,5
00
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1
168
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 30 25 15 10 80
210
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1
336
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
SD 80 80
120
Kab. Maros
322,21
1,619.
bh 1 1
25
13
150 Dinas PU
1,0
00
Dinas PU
500 Dinas PU
50
50
50
200 Dinas PU
50
50
50
8,6
50
168 Dinkes
175
105
70
560 Dinkes
336 Dinkes
120 Dinkes
25 Dinkes
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
D.1.8 2414.005.001.112 Pemeriksan Sampel Makanan di
Laboratorium Air Dinkes Kab.Maros Kab. Maros
D.1.10 2414.007.001.101 Mobil Operasional Laboratorium Air Kab. Maros
D.1.11 2414.005.001.112 Advokasi Penyediaan Sarana Air
Bersih / Air Minum Tingkat Desa Kab. Maros
D.1.12 2414.005.001.112 Pengadaan water test kit
InScienPro AYI‐10 Kab. Maros
D.2 Peningkatan Media komunikasi
dan informasi
D.2.1 Media luar Ruang
D.2.2 2414005001114 - Pengadaan Kendaraan
penerangan keliling Kab. Maros
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan
PHBS
JUMLAH TOTAL
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
2 12
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
4
4
4
4 16
100
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1
1
300
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Des 30 25 15 10 80
75
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
pkm 5 4 4 3 16
895
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
kali 1 1 300
168
2,36
1
3,19
3
93,3
93
14
100
100
100
400 Dinkes
300 Dinkes
62.5
37.5
25
200 Dinkes
716
716
537
2,8
64
Dinkes
300 Dinkes
1,05
4
959
732
5,2
73
21,8
91
17,7
36
11,1
69
75,
68
1
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
Tabel 4.2b. Tabel Rencana Program Investasi Jangka Menengah Sektor Sanitasi
Strategi Sanitasi Kota Pembiayaan APBD Propinsi
Kota : Maros
Provinsi : Sulawesi Selatan
Tahun : 2013-2017
NO. KODE
NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub
Output/Komponen)
DETAIL LOKASI
(Kec./Desa/Kel./Kws)
1 2 3
A. SUB-SEKTOR AIR LIMBAH
A.2 INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH SISTEM
SETEMPAT DAN SISTEM KOMUNAL
A.2.1 MCK Umum
A.2.1.1 1.03.xx.27 Advokasi dan kampanye Penyadaran Kepemilikan Jamban Sehat
Kab. Maros
A.2.1.2 1.03.xx.29.01 Pembangunan MCK
Kec. Turikale
A.2.2 Program Pembangunan IPAL Komunal / Tangki Septik Komunal
A.2.2.1 1.03.xx.27
Penyuluhan masyarakat dalam
pengelolaan Air Limbah Domestik IPAL
Komunal)
Kab. Maros
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Sektor Sanitasi
DETAIL LOKASI
(Kec./Desa/Kel./Kws)
Estimasi Outcome
KebutuhanPenanganan/volume yang dibiayai APBD Kab./Kota IndikasisumberPembiayaan (juta rupiah)
Jml.
Pen
du
du
kter
laya
ni
Lu
as W
ilaya
h t
erla
yan
i
SA
TU
AN
Volume
Total Volume
2013
2014
2015
2016
2017
2013
2014
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 1 1 1 5 25 25
Kec. Turikale
41,856
29.93 Unit 1 1
4,00
0
Program Pembangunan IPAL Komunal / Tangki Septik Komunal
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 1 3 10
15
IndikasisumberPembiayaan (juta rupiah) SKPD PenanggungjawabPelaksanaan
SKPD/BadanPengelolaPascaK
onstruksi APBD Propinsi
Jumlah
2015
2016
2017
16 17 18 19 20 21
25 25 25 25 125 Dinas PU
4,00
0 4,000 Dinas PU
10
10
10 30 Dinas PU
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
A.2.2.2 1.03.xx.27 Sosialisasi Pembangunan IPAL
Komunal Kab. Maros
A.2.3.2 1.03.xx.13 Pengadaan Truk Tinja Kab. Maros
A.2.3.3 1.03.01.34 Operasi dan Pemeliharaan Truck Tinja Kab. Maros
A.2.3 Program Pembangunan Jaringan Air
Bersih
A.2.3.1 1.03.xx.27 Pembangunan Jaringan Perpipaan perum
tumalia
A.2.3.2 1.03.xx.27 Pembangunan Sambungan Rumah perum
tumalia
A.2.5 Program Pengembangan Teknologi
Pengelolaan Air Limbah
A.2.5.1 1.08.xx.15.03 Pembangunan BIOGAS Limbah
Tinja/ternak Kec. Mandai
A.2.5.2 1.08.xx.15.03 Pembuatan biogas Kec. Mandai
A.2.5.3 1.08.xx.15.06 Penyediaan sarana dan Prasarana
pengolahan limbah terpadu (Biogas) Kec. Mandai
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-
Sektor Air Limbah
B. SUB-SEKTOR PERSAMPAHAN
B.1 1.08.xx.15.01 Program Pengembangan Kebijakan dan
Kinerja Pengelolaan Persampahan
B.1.1 1.08.xx.15.10
Lomba Kreasi Sampah dan Pemilihan
Putra Putri Lingkungan tkt. SD, SMP,
SMA
Kab. Maros
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 1 3 15
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 1 3
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 1 3
perum
tumalia
2,148
3.09 Paket 1 1 1 3 15
perum
tumalia
2,148
3.09 Paket 1 1 1 3 10
Kec. Mandai
35,820
49.11 unit
1 1
200
Kec. Mandai
35,820
49.11 unit
10
10
10
10 40
100
Kec. Mandai
35,820
49.11 unit
1
1
1 3
25 375
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
unit
3
3
3
3 12
30
16
15
15
15 45 Dinas PU
300
300
300 900 BLHKP
30
15
15 60 BLHKP
15 15 15 45 Dinas PU
10 10 10 30 Dinas PU
200 200 Dinas PU
100
100
100
100 400 Dinas PU
30
30
30 90 Dinas PU
375
535
520
470 1,925
30
30
30
30 120 BLHKP
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
B.1.2 1.08.xx.15.06 Pelatihan Pengelolaan Sampah 3R Kab. Maros
B.2 Program Pengelolaan Sampah dari
Sumbernya
B.2.1 1.08.xx.15.06 Pelatihan Daur Ulang Sampah kader
warga peduli lingkungan Kab. Maros
B.2.2 1.08.xx.15.02 Pengadaan tong sampah pemilah Kec. Turikale
B.2.3 1.08.xx.15.02 Pengadaan Tempat Sampah Sekolah
dan Instansi Kab. Maros
B.2.4 1.03.xx.27 Pengadaan TPS per kecamatan Kab. Maros
B.2.5 1.03.xx.27 Pengadaan TPS per Kecamatan Kab. Maros
B.2.6 1.08.xx.15.02 Pengadaan Alat Komposting Untuk
Kelompok masyarakat Kab. Maros
B.2.7 1.03.xx.27
Pengadaan Kendaraan Mobil
Operasional Petugas Persampahan Kab. Maros
B.2.8 1.03.xx.27
Pengadaan Kendaraan Roda Dua
Koordinator Satgas Kebersihan Kab. Maros
B.2.9 1.03.xx.27
Peningkatan Peran Serta Masyarakat
dalam Pengelolaan Persampahan
Kec.
Turikale, Lau,
Mandai,
Bontoa
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-
Sektor Persampahan
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
2
2
2
2 8
30
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1
1
1
1
1 5
15 15
Kec. Turikale
41,856
29.93 Unit
25
25
25
25 100
- 15
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Unit
250
100
100
52 502
50 50
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Unit
2
2
2
2 8
15
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Unit 9 9 18 45
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Klp 10 10 10 10 40 200 200
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Unit 2 1 3
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Unit 10 10
Kec.
Turikale, Lau,
Mandai,
Bontoa
Paket 2 2 2 3 3 12 200 200
465 600
17
30
15
15
15 75 BLHKP
15
15
15
15 75 BLHKP
15
15
15
15 60 BLHKP
50
20
20
10 150 BLHKP
15
15
15
15 60 BLHKP
45 45 90 BLHKP
200 200 200 200 1,000 BLHKP
500 250 750 BLHKP
200 200 BLHKP
200 250 250 250 1150 BLHKP
600
1,10
5
810
750 3,730
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
C SUB SEKTOR DRAINASE
C.1 MASTERPLAN
C.2.1
Penyuluhan masyarakat dalam
pengelolaan Air Limbah Domestik IPAL
Komunal)
C.2.1.1 1.03.xx.16.01
Outlineplan Sistem Drainase Skala
Kota/Kawasan Kab. Maros
C.2.2
Perencanaan Teknis Pembangunan
Saluran dan Gorong-gorong Drainase
Sekunder
C.2.2.1 1.03.xx.16.01 Perencanaan Teknis Drainase
Jl.Pemuda Kec. Turikale
C.2.3 Pembangunan Saluran dan Gorong-
gorong Drainase Sekunder
1.03.xx.16.03 pembangunan saluran drainase primer
kota maros Kec. Turikale
C.2.4 Supervisi Pembangunan Saluran dan
Gorong-gorong Drainase Sekunder
C.2.4.1 1.03.xx.16.03 Supervisi saluran drainase primer kota
maros Kec. Turikale
C.2.4.2 1.03.xx.16.03 Supervisi Teknis Drainase Jl.Pemuda Kec. Turikale
D ASPEK PHBS dan Promosi Higiene
D.1.1 1.02.xx.21.02
Roadshow Penyuluhan tentang PHBS di
sekolah, Pondok Pesantren,
Perkantoran, Pemukiman dan tempat-
tempat umum
Kab. Ma
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 100
Kec. Turikale
41,856
29.93 Paket 1 1
Kec. Turikale
41,856
29.93
Kec. Turikale
41,856
29.93 Paket 1 1
15
Kec. Turikale
41,856
29.93 Paket 1 1
- 115
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 3 3 200
18
100 100 Dianas PU
224 224 Dinas PU
Dinas PU
15 15 Dinas PU
10 10 Dinas PU
115
234
-
- 349
200 200 Dinkes
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
D.1.3 1.02.xx.16.14
Bina Kesehatan Bagi Kelompok
potensial ( Tani, Nelayan, Perkebunan,
Pengangkut Sampah )
Kab. Maros
D.1.4 1.02.xx.19.02 Pengambilan Sampel Air Bersih dan Air
Minum Kab. Maros
D.1.5 1.02.xx.16.14 Biaya Pengiriman Sampel Air Ke
Laboratorium Kab. Maros
D.1.6 1.02.xx.16.14
Promkes (Pengembangan Media
Promosi dan Informasi sadar hidup
sehat
Kab. Maros
D.1.7 1.02.xx.19.01 Pengadaan reagen analisis kualitas Air Kab. Maros
D.1.8 1.02.xx.19.02 Pengadaan reagen analisis kualitas
Makanan Kab. Maros
D.1.9 1.02.xx.19.02 Pengukuran Suhu Air (Termometer) Kab. Maros
D.1.10 1.02.xx.21.02 Pertemuan Sanitarian Puskesmas di
Tingkat Kabupaten Kab. Maros
D.1.11 1.02.xx.21.02 Pertemuan Pokja AMPL Desa Siaga
Aktif dalam peningkatan PHBS Kab. Maros
D.1.12 1.02.xx.21.02
Orientasi/Peningkatan PHBS kepada
PKK / Kader Kesehatan/KPM,LSM dan
kelompok peduli PHBS Tingkat
Puskesmas
Kab. Ma
D.1.13 1.02.xx.16.14 Pengadaan Percontohan Sanitasi dasar
di Pondok Pesantren Kab. Maros
D.1.14 1.02.xx.16.14 Penyuluhan Air Minum Berkualitas Kab. Maros
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
orang 225 225 40
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 30 30 30 30 120 7.5
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 30 30 30 30 120 3.0
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 41
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 1 1 4 75
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 1 1 4 40
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
bh 17 17 17
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 4 4 4 4 16 10
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 30 25 15 10 80 75
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
pkm 16 16 16 16 64 40
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
unit 6 6 15
Kab. Maros
322,21
1,619.
Desa 30 25 15 10 80 30
19
40 40 Dinkes
7.5
7.5
7.5
7.5 30 Dinkes
3.0
3
3
3 12 Dinkes
41 41 Dinkes
75
75
75
75 300 Dinkes
40
40
40
40 160 Dinkes
17 17 Dinkes
10
10
10
10 40 Dinkes
75
62.5
37.5
25 200 Dinkes
40
40.0
40.0
40 160 Dinkes
15 15 Dinkes
30
25.0
15.0
10 80 Dinkes
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
D.1.15 1.02.xx.16.14 Pelatihan CLTS tingkat Kabupaten Kab. Maros
D.1.16 1.02.xx.16.14 Pelatihan Hygiene dan Sanitasi Guru Kab. Maros
D.1.17 1.02.xx.21.02 Advokasi CLTS Tingkat Desa Kab. Maros
D.1.18 1.02.xx.21.02 Workedshop dan Monitoring CLTS di
kabupaten Kab. Maros
D.1.19 1.02.xx.21.02 Pemicuan CLTS di Tingkat Desa Kab. M
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan
PHBS
JUMLAH TOTAL
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
2 12
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Kali 1 1 15
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
paket 1 1 1 1 4 15
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
kali 30 25 15 10 80 75
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
kali 4 4 4 4 16 60
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
kali 30 25 15 10 80 60
0 818.
5
490
1,90
9
20
15
15 Dinkes
15
15
15
15
60
Dinkes/Dinas
Pendidikn
75
63
38
25
200 Dinkes
60
60
60
60
240 Dinkes
60
50
30
20
160 Dinkes
818. 450.
5
370.
5
330.
5
1,970
1,90
2,32
5
1,70
1
1,55
1
7,974
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
Tabel 4.2c. Tabel Rencana Program Investasi Jangka Menengah Sektor Sanitasi
Strategi Sanitasi Kota Pembiayaan APBD Kabupaten Maros
Kota : Maros
Provinsi : Sulawesi Selatan
Tahun : 2013-2017
NO. KODE
NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub
Output/Komponen)
DETAIL LOKASI
(Kec./Desa/Kel./Kws)
1 2 3
A. SUB-SEKTOR AIR LIMBAH
A.1 Program pengembangan kinerja pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
A.2.2.8 2414.005.002.060 Sosialisasi Sistem On Site Sanitation
KepadaMasyarakat Kec. Mandai
A.2.2.8 2414.005.002.106 Monitoring dan Evaluasi Kec. Mandai
A.1.1 1.08.05.15.06 Pembentukan Unit Teknis Air Limbah
Kab. Maros
A.2 INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH SISTEM SETEMPAT DAN SISTEM KOMUNAL
A.2.1 1.05.02 MCK Umum
A.2.1.4 1.05.02.20 Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat ( KSM )
Kec. Turikale
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Sektor Sanitasi
DETAIL LOKASI
(Kec./Desa/Kel./Kws)
Estimasi Outcome
KebutuhanPenanganan/volume yang dibiayai APBD Kab./Kota IndikasisumberPembiayaan (juta rupiah)
Jml.
Pen
du
du
kter
laya
ni
Lu
as W
ilay
ah t
erla
yan
i
SA
TU
AN
Volume
Total Volume
APBD Kabupaten
2013
2014
2015
2016
2017
2013
2014
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
pengembangan kinerja pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
Kec. Mandai
35,820 49.14 Paket 1 1
Kec. Mandai
35,820 49.11 Paket 1 1
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1
Kec. Turikale
41,856
29.93 Paket 1 1 20
21
IndikasisumberPembiayaan (juta rupiah) SKPD PenanggungjawabPelaksanaan
SKPD/BadanPengelolaPascaK
onstruksi APBD Kabupaten
Jumlah
2015
2016
2017
16 17 18 19 20 21
50
50 BLHKP
30
30 BLHKP
75
75 Dinas PU
20 20 Dinas PU
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
A.2.1.5 1.05.02 Pembebasan Lahan/ Tanah Kec. Turikale
A.2.1.6 1.05.02.26 - Perencanaan Detail DED
Pembangunan MCK Umum Kec. Turikale
A.2.1.7 1.05.02.26 - Pembangunan MCK ++ Pasar
kecamatan Kab. Maros
A.2.1.8 1.05.02.26 - Pembangunan MCK Umum Kec. Maros
baru
A.2.1.9 1.05.02.26 - Pembangunan MCK Umum Kec. Bontoa
A.2.1.1
0 1.05.02.26 - Pembangunan MCK Umum
Kec.
Bantimurung
A.2.1.1
1 1.05.02.26 - Pembangunan MCK Umum
Kec.
Simbang
A.2.1.1
2 1.05.02.26 - Pembangunan MCK Umum Kec. Tanral
A.2.1.1
3 1.05.02.26 - Pembangunan MCK Umum
Kec.
Cenrana
A.2.1.1
4 1.05.02.26 - Pembangunan MCK Umum Kec. Camba
A.2.2 1.05.02. Program Pembangunan IPAL
Komunal / Tangki Septik Komunal
A.2.2.1 1.05.02.20
Pembentukan Kelompok Swadaya
Masyarakat ( KSM ) pengelola IPAL
komunal
Kab. Maros
A.2.2.2 1.05.02 Pembebasan Lahan/ Tanah Kec. Turikale
A.2.2.3 1.05.02.20 Perencanaan Prasarana dan Sarana Air
Limbah (IPAL) Komunal Kab. Maros
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Kec. Turikale
41,856
29.93 Paket 1 1
30
Kec. Turikale
41,856
29.93 Paket 2 2 50
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Unit 1 1 50
Kec. Maros
baru
24,345
53.76 Unit 1 1 80
Kec. Bontoa
26,583
93.53 Unit 1 1 80
Kec.
Bantimurung
28,181
173.70 Unit 1 1 80
Kec.
Simbang
22,307
105.31 Unit 1 1 2 80
Kec. Tanralili
24,595
89.45 Unit 1 1 2 70 80
Kec.
Cenrana
13,711
181.0 Unit 1 1 80
Kec. Camba
12,575
145.36 Unit 1 1 80
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 1 3 5
Kec. Turikale
41,856
29.93 Paket 2 1 3
30
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 1 3 7
22
30 Dinas PU
50 Dinas PU
50 Dinas PU
80
80 Dinas PU
80
80 Dinas PU
80
80 Dinas PU
80
80 Dinas PU
80
150 Dinas PU
80
80 Dinas PU
80
80 Dinas PU
5
5
5
15 Dinas PU
30
30
60 Dinas PU
7 7 7
21 Dinas PU
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
A.2.4 1.08.05. Program Penyusunan Peraturan /
Perda Air Limbah
A.2.4.1 1.08.05.15.06 Penyusunan Peraturan Pengelolaan B3 Kab. Maros
A.2.4.2 1.08.05.15.06 Penyusunan Naskah Akademis dan
Rancangan PERDA air limbah Kab. Maros
A.2.4.3 1.08.05.15.06 Penyelenggaraan Konsultasi Publik &
Pengesahan PERDAair limbah Kab. Maros
A.2.4.4 1.08.05.15.10 Sosialisasi peraturan daerah dan
peraturan yang berlaku terkait air limbah Kab. Maros
A.2.4.5 1.08.05.15.06
Penetapan peraturan daerah tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan
pengendalian pencemaran air.
Kab. Maros
A.2.4.6 1.08.05.15.06 Penyusunan rencana induk sanitasi Kab. Maros
A.2.4.7 1.08.05.15.10 Sosialisasi peraturan daerah tentang
pengelolaan sanitasi Kab. Maros
A.2.4.8 1.08.05.15.10
Penetapan institusi atau unit pengelola
air limbah dalam bentuk peraturan
daerah
Kab. Maros
A.2.4.9 1.08.05.15.06
Koordinasi dengan lembaga/institusi
penegak hukum terkait dengan
penerapan sanksi
Kab. Maros
A.2.4.1
0 1.08.05.15.06
Monitoring penerapan peraturan daerah
tentang pengelolaan sanitasi berupa
jumlah dan sanksi yang diberlakukan
Kab. Maros
A.2.5 1.08.05. Program pengembangan kinerja
pengelolaan air limbah
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
1 1
30
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
1 1
250
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
1 1
75
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
1 1
20
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
1 1
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
1 1
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
1 1
20
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
1 1
15
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
1 1
. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
1 1
23
30
30 Dinas PU
250
250 Dinas PU
75
75 Dinas PU
20
20 Dinas PU
20
20 Dinas PU
15
15 Dinas PU
20
20 Dinas PU
15
15 Dinas PU
15
15 Dinas PU
10
10 Dinas PU
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
A.2.5.1 1.08.05.15.06 Pengujian Kualitas Air dan Limbah Kab. Maros
A.2.5.2 1.08.05.15.06 Pemantauan Kualitas Air Sungai Kab. Maros
A.2.5.3 1.08.05.15.06 Pemantauan Kualitas Air Sumur Gali/Air
Tanah Kab. Maros
A.2.5.4 1.08.05.15.07 Penyusunan Data Base Air Limbah Kab. Maros
A.2.5.5 1.08.05.15.10 Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis Kab. Maros
A.2.6 Program kerjasama informsi dan
media massa
A.2.6.1 1.25.03.22.05.5.2 Penyebarluasan informasi Terkait
Sanitasi Kab. Maros
A.2.6.2 1.25.03.22.05.5.2 Penyebarluasan informasi yang bersifat
penyuluhan bagi masyarakat Kab. Maros
A.2.7 01.02.01 Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
A.2.7.1 01.02.01.22 Pengawasan dan pemeriksaan TPM
dan TTU Kab. Maros
A.2.7.2 01.02.01.22 Pengawasan dan Pemeriksaan Air
Limbah Perumahan Kab. Maros
A.2.7.3 01.02.01.22 Kampanye dan penyuluhan cara hidup
bersih dan sehat / CLTS Kab. Maros
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan
Sub-Sektor Air Limbah
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
unit
20
20
20
20 80
120
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
unit
2
2
2
2 8
10
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
unit
20
20
20
20 80
15
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
1
1
1
1 4
100
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
1 1
350
Kab. Maros Paket 1 1 1 1 5 10
Kab. Maros Paket 1 1 1 1 5 47
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 1 1 4 5.0
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 1 1 4 5.0
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1
200 1,69
4
24
120
120
120
120
480 BLHKP
10
10
10
10
40 BLHKP
15
15
15
15
60 BLHKP
100
100
100
100
400 BLHKP
350
350 BKPKP
10 10 10 10 40 Dinas
PU/Diskom info
47 47.2 47.2 47.2 189 Dinas
PU/Diskom info
5.0 5.0 5.0 5.0 20 Dinas PU
5.0 5.0 5.0 5.0 20 Dinas PU
50 50 Dinkes
1,69
4
414
399
362
3,070
-
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
B. SUB-SEKTOR PERSAMPAHAN
B.1 1.03.01
Program Pengembangan Kebijakan
dan Kinerja Pengelolaan
Persampahan
B.1.1 1.03.01.34.04 Penyusunan Perda tentang retribusi
jasa umum kebersihan/ persampahan Kab. Maros
B.1.2 1.03.01.34.04 Sosialisasi kebijakan pengelolaan
persampahan Kab. Maros
B.1.3 1.03.01.34.04
Penyusunan Pra Studi Kelayakan
investasi pengelolaan persampahan Kab. Maros
B.1.4 1.03.01.34.04
Optimalisasi Kinerja Persampahan
Kab. Maros
B.1.5 Pembangunan Sumur Pantau di TPA
Bontoramba Kec. Mandai
B.1.6 1.03.01.34.04 Sosialisasi kesadaran masyarakat
tentang pengolahan persampahan Kab. Maros
B.1.7 1.03.01.34.04 Penyusunan, Penetapan dan Sosialisasi
Perda tentang pengelolaan sampah Kab. Maros
B.2 Program Pengelolaan Sampah dari
Sumbernya
B.2.1 1.08.0515.02 Penyediaan Lahan Bangunan Bank
Sampah Kec. Turikale
B.2.2 1.08.05.15.10 Sosialisasi Sekolah Adiwiyata Kab. Maros
B.2.3 1.08.05.15.5 Inflementasi Pembinaan Program
Sekolah Adiwiyata Kab. Maros
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
1 1
100
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
1 1
50
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
1 1
75
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
1 1
100
Kec. Mandai Paket 1 1 500
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
1
1
1 3
50
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
1
1
1 3
50
Kec. Turikale
41,856
29.93 Paket
1
100
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
1 1
50
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
1
1
1 3
50
25
100 100 BLHKP
50 50 BLHKP
75 75 BLHKP
100 100 BLHKP
500 500 BLHKP
50
50
50 150 BLHKP
50
50
50 150 BLHKP
100 BLHKP
50 50 BLHKP
50 50
BLHKP/ Dinas
pendidikn
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
B.2.4 1.08.05.15.4 Operasional dan Pembinaan Bank
Sampah Kec. Turikale
B.2.5 1.08.05.15.4 Operasional dan Pembinaan Sekolah
Adiwiyata Kab. Maros
B.2.6 1.08.05.15.7 Bintek Penyehatan lingkungan Kab. Maros
B.2.7 1.03.01.34.13 Pengadaan Perlengkapan pakaian kerja
Satgas Kebersihan Kab. Maros
B.2.8 1.08.05.15.06 Bimbingan Teknis Pengolahan 3R Kab. Maros
B.2.9 1.08.05.15.07 Maros Green And Clean Kec. Turikale
B.2.10 1.08.05.15.06 Pembuatan Peraturan Persampahan Kab. Maros
B.2.11 1.03.01.34.13 Pembuatan Papan Informasi
Pengolahan Sampah 3 R Kab. Maros
B.2.12 1.03.01.34.13 Pengadaan truck arm roll Kab. Maros
B.2.13 1.03.01.34.13 Pengadaan Bak container arm Roll Kab. Maros
B.2.14 1.03.01.34.13 Pengadaan gerobak sampah Kab. Maros
B.2.15 1.03.01.34.13 Pengadaan sepeda motor roda 3
(sandong) Kab. Maros
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Kec. Turikale
41,856
29.93 Paket
1
1
1 3
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
1
1
1 3
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 2 15
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Set 178 178 178 178 178 890 47
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 1 1 1 5 15
Kec. Turikale
41,856
29.93 Paket 1 1 2 15
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 250
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Unit 50 50 50 50 200 50
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Unit
1
1
1
1 4
- 400
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Unit
10
5
5
10
10 40
200 100
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Unit
15
20
20
20
20 95
75 100
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Unit
2
3
3
3
3 14
50 75
26
100
100
100 300 BLHKP
100
100
100 300
BLHKP/ Dinas
pendidikn
15 15 30 BLHKP
47
47
47
47 189 BLHKP
15 15 15 15 60 BLHKP
15 15 30 BLHKP
250 250 BLHKP
50
50
50
50 200 BLHKP
400
400
400
400 1,600 BLHKP
100
100
200
200 800 BLHKP
100
100
100
100 475 BLHKP
75
75
75
75 350 BLHKP
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
B.2.16 1.03.01.34.13 pengadaan pick up/Operasional Satgas Kab. Maros
B.2.17 1.03.01.34.13 pengadaan Motor Roda Dua/Petugas
Pengawas Satgas Kab. Maros
B.2.18 1.03.01.34.13 Pengadaan Bak Motor Sampah Kab. Maros
B.2.19 1.08.05.15.02 Pengadaan Alat Daur Ulang Sampah Kab. Maros
B.2.20 1.08.05.15.02 Pengadaan Tempat sampah
Masyarakat Kab. Maros
B.2.21 1.03.01.34.13 Pengadaan Bak Sampah Kec. Turikale
B.2.22 1.03.01.34.13 Pengadaan peralatan kerja petugas
kebersihan Kab. Maros
B.2.23 Pembebasan Lahan / tanah untuk TPST Kec. Turikale
B.2.24 1.03.01.34.04 Operasi dan pemeliharaan
Persampahan Kab. Maros
B.2.25 1.08.02.15.03 Pengadaan Alat Komposting Untuk
Kelompok masyarakat Kec. Mandai
B.2.26 1.03.01.34.13 Penataan Lahan Bak Kontainer Sampah Kec. Turikale
B.2.27 1.03.01.34.13 Pengadaan alat bantu kebersihan Kab. Maros
B.2.28 1.08.05.15.02 Pengadaan unit Limbah Organik
Menjadi Biogas Kec. Mandai
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Unit
1
1 2
150
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Unit
2
3 5
40
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Unit
20 20
100
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
1 1
75
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Unit
1
1
1
1
1 5
50 50
Kec. Turikale
41,856
29.93 Paket
1
1
1
1
1 5
100 100
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
1
1
1
1
1 5
48 50
Kec. Turikale
41,856
29.93 ha 3 3 150
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket
1
1
1
1
1 5
2,75
2
3,00
0
Kec. Mandai
35,820
49.11 Klp 10 10 10 10 40 200 200
Kec. Turikale
41,856
29.93 Unit 10 10 20 150
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Unit 1 1 1 1 1 5 25 25
Kec. Mandai
35,820
49.11 Unit 10 10 10 10 10 50 100 100
27
150
175
350 675 BLHKP
40
60 100 BLHKP
100 BLHKP
75 BLHKP
50
20
20
20 160 BLHKP
100
100
100
100 500 BLHKP
50
55
60
65 278 BLHKP
150 150 BLHKP
3,00
0
3,20
0
3,50
0
4,00
0
16,452 BLHKP
200 200 200 200 1,000 BLHKP
150 150 300 BLHKP
25 25 25 25 125 BLHKP
100 100 100 100 500 BLHKP
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
B.2.29 1.03.01.34.04 Monitoring dan Pelaporan Kegiatan
Penanganan Persampahan Kab. Maros
B.2.30 Sosialisasi/ Penyuluhan masyarakat
untuk TPST Kab. Maros
B.2.31 1.03.01.34.04 Kontak Kader Lingkungan Kab. Maros
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan
Sub-Sektor Persampahan
C SUB SEKTOR DRAINASE
C.1 MASTERPLAN
C.1.1 1.05.02.
Perencanaan Teknis Pembangunan
Saluran dan Gorong-gorong Drainase
Sekunder
C.1.1.1 1.05.02.20 Perencanaan Teknis Drainase Jl.
Sudirman Kec. Turikale
C.1.1.2 1.05.02.20 Perencanaan Teknis Drainase Jl
Ratulangi Kec. Turikale
C.1.2 1.05.02. Pembangunan Saluran dan Gorong-
gorong Drainase Sekunder
Pembangunan saluran drainase
sekunder kota maros
C.1.2.1 1.05.02.26
Pembangunan Teknis Drainase Jl
Ratulangi
Kec. Turikale
C.1.3 1.05.02. Supervisi Pembangunan Saluran dan
Gorong-gorong Drainase Sekunder
C.1.3.1 1.05.02.20 Supervisi Teknis Drainase Jl. Sudirman Kec. Turikale
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 1 1 1 5
50 50
Kab. Maros 322212 1619.1
2 Unit 258 266 524 100 100
Kab. Maros Paket 1 1 1 3 50 50
4,07
5
6,30
7
Kec. Turikale
41,856
29.93 Paket 1 1
500
Kec. Turikale
41,856
29.93 Paket 1 1
Kec. Turikale
41,856
29.93 m 1 1 1,00
0
Kec. Turikale
41,856
29.93 Paket 1 1
200
28
50
50
50
50 250 BLHKP
100 100 300 BLHKP
50 50 50 50 2000 BLHKP
6,30
7
5,40
2
5,29
2
6,04
7
28,874
500
500 Dinas PU
10
10 Dinas PU
1,00
0
1,000 Dinas PU
200
200 Dinas PU
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
C.1.3.2 1.05.02.20 Supervisi Teknis Drainase Jl Ratulangi Kec. Turikale
C.1.4 1.03.16 Pemeliharaan Jaringan Drainase
C.1.4.1 1.03.34.16.13 Pemeliharaan jaringan drainase
Skunder wilayah kota Kec. Turikale
C.1.4.2 1.02.19.02 Normalisasi Drainase Tersier dengan
Pembuatan Sumur Resapan Kec. Turikale
C.1.5 1.03.16 Monitoring Dan Evaluasi
C.1.5.1 1.03.16.04 Monitoring dan Pelaporan Kegiatan
Penanganan Drainase Sekunder Kab. Maros
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan
Drainase
D 1.02.01 ASPEK PHBS dan Promosi Higiene
D.1 1.02.01 Advokasi dan Kampanye PHBS
D.1.1 1.02.01.22 advokasi dan kampanye STOP BABS
Wilayah kota Kab. Maros
D.1.2 1.02.01.22
Pembinaan Kota Sehat Kab. Maros
1.02.01.22
Pembentukan/pembinaan Desa Siaga 103 Desa
D.1.3 1.02.01.22
Pembinaan Kader Posyandu di Sekolah Kab. Maros
D.1.4 1.02.01.22 Pemeriksaan kadar keracunan pada
yang berhubungan dg pestisida Kab. Maros
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Kec. Turikale
41,856
29.93 Paket 1 1
Kec. Turikale
41,856
29.93 Paket 1 1 1 1 4
100
Kec. Turikale
41,856
29.93 Paket 1 1 1 1 1 5
70 50
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 1 1 4 50
70.0
0 1,90
0
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1
127
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 150
103 Desa
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1,80
0
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 1 1 4 106
29
400
400 Dinas PU
100
100
100
100
400 Dinas PU
50
50
50
50
270 Dinas PU
50
50
50
50
200 Dinas PU
1,90
0
610
200
200
2,980
-
127 Dinkes
150
150 Dinkes
1,80
0
1,800 Dinkes
350
350 Dinkes
106
106
106
106
424 Dinkes
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
D.1.5 1.02.01.22 Biaya Operasional Program Penyehatan
Lingkungan Kab. Maros
D.1.6 1.02.01.22 Inspeksi dan monitoring kualitas air
sumur dan badan air Kab. Maros
D.1.7 1.02.01.22 Pertemuan Sanitarian Puskesmas di
Tingkat Kabupaten Kab. Maros
D.1.8 1.02.01.22
Pertemuan Koordinasi Program
Penyehatan Lingkungan Tingkat
Puskesmas Kab.
D.1.9 1.02.01.22 Biaya Operasional Incenerator
Puskesmas Kab. Maros
D.1.10 1.02.01.22
Pertemuan Koordinasi LS/LP Program
Penyehatan Lingkungan Tingkat
Puskesmas Kab. Maros
D.1.11 1.02.01.22 Pemantauan Kualitas Lingkungan
Kab. Maros
D.1.12 1.02.01.22 Biaya Operasional Kegiatan CLTS
Kab. Maros
D.2 1.25.03 Peningkatan Media komunikasi dan
informasi
D.2.1 1.25.03.22.05.5.2 - Pengadaan Baliho Masing-masing
Kecamatan + Rangka Kab. Maros
D.2.2 1.25.03.22.05.5.2 - Pencetakan Brosur dan Stiker
Kab. Maros
D.2.3 1.25.03.22.05.5.2 - Publikasi Keliling
Kab. Maros
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 1 1 4 15.6
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 7
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 4 4 25
Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 31
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
unit 3 3 2 2 10 15
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 2 2 2 2 8 5
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1
5 5
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
paket 1 1 1 1 4 15
Kab. Maros
322,21
2
Kab.
Maros
322,2
12
14 14
3
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
bh
2,500
2,50
0
5000 7
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
kali 15 15 15 15 60 3
30
15.6
15.6
15.6
15.6
62 Dinkes
7
7 Dinkes
25
25 Dinkes
31
31 Dinkes
15
15
15
15
60 Dinkes
5
5
5
5
20 Dinkes
5
9 Dinkes
15
15
15
15
60 Dinkes
3
3 Dinkes
7
7
14 Dinkes
3
3
3
3
12 Dinkes
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB IV
PROGRAM DAN KEGIATAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
SANITASI
D.2.4 1.25.03.22.05.5.2 - Pemutaran Filem Penyuluhan
Kab. Maros
D.3 1.25.03 Media Interpersonal
D.3.1 1.25.03.22.05.5.2 - Sosialisasi dan Tatap Muka
Kab. Maros
D.3.2 1.25.03.22.05.5.2 - Kegiatan Dialog Interaktif Radio Lokal
Kab.
D.3.3 1.25.03.22.05.5.2 - Kegiatan Dialog Interaktif TV Lokal
Kab. Maros
D.4 1.25.03 Pembuatan Iklan di Mess Media
D.4.1 1.25.03.22.05.5.2 - Pemutaran Iklan radio
Kab. Maros
D.4.2 1.25.03.22.05.5.2 - Penayangan Iklan di TV
Kab. Maros
D.4.3 1.25.03.22.05.5.2 - Penyampaian Informasi melalui Mobil
Publikasi Keliling Kab. Maros
D.4.4 1.25.03.22.05.5.2 - Pembuatan Web Site dan Konten
Kab. Maros
Jumlah Pembiayaan / Pendanaan
PHBS
JUMLAH TOTAL
STRATEGI STRATEGI STRATEGI STRATEGI SANSANSANSANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
kali 10 10 10 10 40 3.5
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 9 9 9 9 36 72
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 5 5 5 5 20 2.5
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 3 3 3 3 12 3
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
kali 90 90 90 270 2.7
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
kali 30 30 30 30 120 2.9
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
desa 20 20 20 20 80 10
Kab. Maros
322,21
2
1,619.
12
Paket 1 1 1.5
132
2,28
5
4,47
7
12,1
87
31
3.5
3.5
3.5
3.5
14.0 Dinkes
72
72
72
72
288 Dinkes
2.5
2.5
2.5
2.5
10.0 Dinkes
3
3
3
3
12 Dinkes
2.7
2.7
2.7
8.1
Dinkes/Diskom
Info
2.9
2.9
2.9
2.9
11.6
Dinkes/Diskom
Info
10
10
10
10
40
Dinkes/Diskom
Info
1.5
1.5 Dinkes
2,28
613
256
254
3,540
12,1
7,03
9
6,14
8
6,86
3
38,463
BAB V
STRATEGI MONEV
5.1. Strategi Monitoring dan Evaluasi Santasi
Strategi monitoring dan evaluasi merupakan salah satu strategi pendukung yang akan turut menentukan
keberhasilan program pembangunan sektor sanitasi. Monitoring adalah suatu cara untuk mengetahui
apakah suatu kegiatan berjalan sesuai atau sedekat mungkin dengan rencana serta menggunakan
sumber daya secara tepat. Evaluasi adalah penilaian tentang bagaimana program dij
proses dan dampaknya sudah sesuai dengan yang diharapkan, menelaah faktor
yang dihadapi dan faktor-faktor pendukung yang dimiliki untuk mencapai tujuan. Dengan kata lain,
monitoring dan evaluasi adalah kegiatan untuk memer
mulai dari tahap sosialisasi dan orientasi awal, perencanaan, pelaksanaan konstruksi, hingga pada
kegiatan penyelesaian pembangunan fisik dan pemeliharaannya.
Sesuai dengan tujuan penyusunan Dokumen Strategi Sa
strategi monitoring dan evaluasi s
memperbaharui kondisi dasar sanitasi, memantau dampak, hasil dan keluaran dari kegiatan sektor
sanitasi kota, untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran sanitasi, rencana pengembangan dan targe
tertentu sanitasi kota, serta kepatuhan pada standar pelayanan minimum yang ada sudah dilaksanakan
secara efektif. Strategi ini adalah alat pengendali yang dapat meningkatkan pembelajaran, transparansi
dan akhirnya proses pengambilan keputusan. Strategi
dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi pembangunan sanitasi sesuai Strategi Sanitasi di
Kabupaten Maros. Dengan terlaksananya tujuan penyusunan
gambaran umum tentang kerangka kerja monitoring dan evaluasi pembangunan sanitasi
Maros, memberikan pedoman monitoring dan evaluasi proses perencanaan pembangunan sanitasi,
memberikan pedoman monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pembangunan sanitasi dan
memberikan pedoman monitoring dan evaluasi manfaat dan dampak pembangunan sanitasi bagi
Kabupaten Maros.
Monitoring dan evaluasi iniperlu d
sebagai umpan balik bagi penga
dengan dilaksanakannyakegiatan-
disepakati. Kegiatan dalam petunjuk prak
- Menilai ulang kerangka hasil/kerangka
kegiatandan output.
- Menetapkan mekanisme moni
- Memasukkan informasi kerangka
Oleh karena itu, dalam rangka untuk
Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kabupaten
antara pelaksanaan dan perencanaan yang telah dibuat.
pelaksanaan program dengan evaluasi dampak yang
adalah sebagai berikut:
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB BAB BAB BAB STRATEGI MONEVSTRATEGI MONEVSTRATEGI MONEVSTRATEGI MONEV
Strategi Monitoring dan Evaluasi Santasi
Strategi monitoring dan evaluasi merupakan salah satu strategi pendukung yang akan turut menentukan
program pembangunan sektor sanitasi. Monitoring adalah suatu cara untuk mengetahui
apakah suatu kegiatan berjalan sesuai atau sedekat mungkin dengan rencana serta menggunakan
sumber daya secara tepat. Evaluasi adalah penilaian tentang bagaimana program dijalankan, apakah
proses dan dampaknya sudah sesuai dengan yang diharapkan, menelaah faktor-faktor penghambat
faktor pendukung yang dimiliki untuk mencapai tujuan. Dengan kata lain,
monitoring dan evaluasi adalah kegiatan untuk memeriksa, mengawasi, dan menilai jalannya program
mulai dari tahap sosialisasi dan orientasi awal, perencanaan, pelaksanaan konstruksi, hingga pada
kegiatan penyelesaian pembangunan fisik dan pemeliharaannya.
Sesuai dengan tujuan penyusunan Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten ini, maka tujuan penyusunan
sanitasi ini adalah menetapkan kerangka kerja untuk mengukur dan
memperbaharui kondisi dasar sanitasi, memantau dampak, hasil dan keluaran dari kegiatan sektor
sanitasi kota, untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran sanitasi, rencana pengembangan dan targe
tertentu sanitasi kota, serta kepatuhan pada standar pelayanan minimum yang ada sudah dilaksanakan
secara efektif. Strategi ini adalah alat pengendali yang dapat meningkatkan pembelajaran, transparansi
dan akhirnya proses pengambilan keputusan. Strategi monitoring dan evaluasi akan dijadikan pedoman
dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi pembangunan sanitasi sesuai Strategi Sanitasi di
. Dengan terlaksananya tujuan penyusunan bab ini diharapkan akan memberikan
gka kerja monitoring dan evaluasi pembangunan sanitasi
, memberikan pedoman monitoring dan evaluasi proses perencanaan pembangunan sanitasi,
memberikan pedoman monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pembangunan sanitasi dan
doman monitoring dan evaluasi manfaat dan dampak pembangunan sanitasi bagi
u dilakukan secara rutin oleh pokja kabupaten MarosHal ini d
k bagi pengambil keputusan berkaitan capaian sasaran pembangun
-kegiatan pembangunan dalamkerangka kebijakan dan st
uk praktis ini mencakup:
kerangka stratejik SSK. Kerangkahasil seperti tujuan, sasaran,
onitoring dan evaluasi implementasi SSKdi tingkat pokja.
kerangka hasil kedalam sistem monev berbasis Nawasis PPSP.
Oleh karena itu, dalam rangka untuk mencapai tujuan dan sasaran pelaksanaan Program
Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Kabupaten Maros, perlu ada keselarasan dan kesesuain
antara pelaksanaan dan perencanaan yang telah dibuat. Pengendalian monitoring dan evaluasi
dengan evaluasi dampak yang dilakukan setelah program selesai dilaksanakan
1
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB BAB BAB BAB VVVV STRATEGI MONEVSTRATEGI MONEVSTRATEGI MONEVSTRATEGI MONEV
Strategi monitoring dan evaluasi merupakan salah satu strategi pendukung yang akan turut menentukan
program pembangunan sektor sanitasi. Monitoring adalah suatu cara untuk mengetahui
apakah suatu kegiatan berjalan sesuai atau sedekat mungkin dengan rencana serta menggunakan
alankan, apakah
faktor penghambat
faktor pendukung yang dimiliki untuk mencapai tujuan. Dengan kata lain,
iksa, mengawasi, dan menilai jalannya program
mulai dari tahap sosialisasi dan orientasi awal, perencanaan, pelaksanaan konstruksi, hingga pada
tujuan penyusunan
anitasi ini adalah menetapkan kerangka kerja untuk mengukur dan
memperbaharui kondisi dasar sanitasi, memantau dampak, hasil dan keluaran dari kegiatan sektor
sanitasi kota, untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran sanitasi, rencana pengembangan dan target
tertentu sanitasi kota, serta kepatuhan pada standar pelayanan minimum yang ada sudah dilaksanakan
secara efektif. Strategi ini adalah alat pengendali yang dapat meningkatkan pembelajaran, transparansi
monitoring dan evaluasi akan dijadikan pedoman
dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi pembangunan sanitasi sesuai Strategi Sanitasi di
diharapkan akan memberikan
gka kerja monitoring dan evaluasi pembangunan sanitasi Kabupaten
, memberikan pedoman monitoring dan evaluasi proses perencanaan pembangunan sanitasi,
memberikan pedoman monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pembangunan sanitasi dan
doman monitoring dan evaluasi manfaat dan dampak pembangunan sanitasi bagi
ni dilakukan
bangunan sanitasi
trategi yang
uan, sasaran, input,
.
mencapai tujuan dan sasaran pelaksanaan Program Percepatan
perlu ada keselarasan dan kesesuain
dan evaluasi selama
selesai dilaksanakan
BAB V
STRATEGI MONEV
1. Waktu dan tahapan Pelaksanaan
pada saat program/proyek sedang jalan. Evaluasi dam
program/proyek atau pelaksanaan telah selesai
2. Tingkat Hierarkhi harapan dalam kerangka kerja logis
keluaran (output) sedangkan evaluasi dampak kearah tingkat tujuan fungsional
3. Sifat informasi yang dibutuhkan
dini terutama pada saat penentuan penyimpangan kritis dari jadwal pelaksanaan. Sedangkan
evaluasi dampak menyeluruh dan tergantung pada kegiatan pengendal
4. Sifat kebijakan yang dijalankan bersifat
memandang kedepan pada program/proyek lanjutan yang akan direncanakan selanjutnya.
5. Metode Penilaian dan analisis
Sedangkan Evaluasi dampak perbandingan antara yang diharapkan dengan dampak
perubahan sebelum dan sesudah adanya program.
6. Orientasi Kegiatan monitoring dan evaluasi
penyimpangan dalam implementasi program. Sementara Evaluasi dampak diarahkan kepada
kelompok sasaran, untuk menilai
Dalam kaitan dengan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian program dari
SanitasiKabupaten Maros terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan demi menjamin tercapainya
tujuan kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut yaitu
transparan, akuntabel, berkesinambungan
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASIKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Waktu dan tahapan Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan secara kontinue
pada saat program/proyek sedang jalan. Evaluasi dampak dilaksanakan pada status akhir
program/proyek atau pelaksanaan telah selesai.
Tingkat Hierarkhi harapan dalam kerangka kerja logis monitoring dan evaluasi lebih kearah tingkat
keluaran (output) sedangkan evaluasi dampak kearah tingkat tujuan fungsional.
Sifat informasi yang dibutuhkan monitoring dan evaluasi selektif, tertentu dan mempunyai
dini terutama pada saat penentuan penyimpangan kritis dari jadwal pelaksanaan. Sedangkan
evaluasi dampak menyeluruh dan tergantung pada kegiatan pengendalian (Monev).
Sifat kebijakan yang dijalankan bersifat korektif dan segera dilaporkan, sedangkan evaluasi dampak
memandang kedepan pada program/proyek lanjutan yang akan direncanakan selanjutnya.
Metode Penilaian dan analisis yaitu membandingkan antara pencapaian realisasi dengan rencana.
Sedangkan Evaluasi dampak perbandingan antara yang diharapkan dengan dampak
perubahan sebelum dan sesudah adanya program.
Orientasi Kegiatan monitoring dan evaluasi diarahkan pada pengelolaan program untuk memperb
penyimpangan dalam implementasi program. Sementara Evaluasi dampak diarahkan kepada
untuk menilai keuntungan yang diperoleh dalam kelompok sasaran.
Dalam kaitan dengan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian program dari
terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan demi menjamin tercapainya
ing dan evaluasi tersebut yaitu obyektif, profesional, partisipasi,
erkesinambungan dan berbasis kinerja.
2
TASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
dan berkala
pak dilaksanakan pada status akhir
lebih kearah tingkat
mempunyai peringatan
dini terutama pada saat penentuan penyimpangan kritis dari jadwal pelaksanaan. Sedangkan
korektif dan segera dilaporkan, sedangkan evaluasi dampak
memandang kedepan pada program/proyek lanjutan yang akan direncanakan selanjutnya.
pencapaian realisasi dengan rencana.
Sedangkan Evaluasi dampak perbandingan antara yang diharapkan dengan dampak, pola
program untuk memperbaiki
penyimpangan dalam implementasi program. Sementara Evaluasi dampak diarahkan kepada
Dalam kaitan dengan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian program dari strategi
terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan demi menjamin tercapainya
tepat waktu,
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB V
STRATEGI MONEV
Tabel 5.1.MatriksKerangkaLogis
Tujuan:Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah yang sehat
Sasaran Indikator
Data Dasar
Nilai Sumber
&Tahun
Optimalisasai
sarana pengelolaan
air limbah yang
telah terbangun
Sarana pengelolaan
air limbah yang
telah terbangun
berfungsi optimal
tahun 2007
IPLT Dinas Kbersihan tahun 2012
Tersedianya sarana
pengelolaan air
limbah di semua
sarana kesehatan
100% puskesmas
memiliki sarana
pengelolaan air
limbah
14 Puskesmas
Dinkes 2012
Meningkatkanketerli
batanwargadalamp
engelolaan air
limbahdomesticdala
mbentuk KSM
di10lokasidalam
program SLBM
Bertambahnya
akses sarana air
limbah domestik
baik yang bersifat
program maupun
swadaya
masyarakat
10Desa/ Kel.
Dinas kesehatan 2012
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
tersediaan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah yang sehat
Target
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Renc. Realisasi Renc. Realisasi Renc.
Sarana pengelolaan lumpur tinja berfungsi dengan baik
1 IPLT
Tersedianya sarana pengelolaan limbah
3
puskes
mas
3
puskes
mas
100% pada tahun 2017
Desa/
Kel.
- 5Desa/K
el.
- 05
desa/Kel.
3
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Realisasi Renc. Realisasi Renc. Realisasi
4
puskes
mas
4
puske
smas
-
Desa/
Kel.
-
Desa/
Kel.
-
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB V
STRATEGI MONEV
Tujuan: Mendorong dan memfasilitasipengelolaansampahskalakawasan dan pengembanganmanfaathasilpengelolaansampah
Sasaran Indikator
Data Dasar
Nilai Sumber
&Tahun
Meningkatcakupanp
elayanansampahda
ri 42.%menjadi
80.% padatahun
2017
diwilayahperkotaan
Berkurangnya
timbunan sampah di
Kota Maros
42 % 2012 80
201
Tersedianya Sarana
dan Prasarana
Pengelolaan
Persampahan
8 kecamatan
memiliki sarana
prasarana
pengelolaan
sampah
2 kec Dinas
kebersih
an 2012
100 % pada 8
kec
Meningkatnya
pengolahan dan
pemanfaatan
sampah sebelum
sampai TPA
Terbangunnya
TPST Lengkap pada
4 kecamatan
Dinas
kebersih
an 2012
Kec. Turikale,
Lau, Mandai dan
Maros Baru
Meningkatnya
kesadaran
masyarakat dalam
mengelola sampah
3 R
Terbentuknya kader
Pengelolaan
Sampah 3R di
desa/kelurahan
14 Kecamatan
Penguatan
kelembagaan masy
Adanya organisasi
masyarakat dalam
4 kec. 2012 100 % pada tahun 2017
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Mendorong dan memfasilitasipengelolaansampahskalakawasan dan pengembanganmanfaathasilpengelolaansampah
Target
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Renc. Realisasi Renc. Realisasi Renc.
80% padatahun
2017
65,44%
- 69,08%
- 72,72%
100 % pada 8
kec
50 % 60% 80%
Kec. Turikale,
Lau, Mandai dan
Maros Baru
20% 40% 80%
14 Kecamatan
100 % pada tahun 2017
1 kec - 2 kec - 3 kec
4
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Realisasi Renc. Realisasi Renc. Realisasi
- 76,36%
- 80 %
-
100%
100%
- 4 kec -
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB V
STRATEGI MONEV
dalam pengelola
persampahanan
pengelolaan
persampahandi kec
Tujuan:
Meningkatkankegiatan yang berbasismasyarakat untuk pembangunan dan pengelolaandrainasepermukiman
Sasaran Indikator
Data Dasar
Nilai Sumber
&Tahun
Meningkatkanjumla
hcakupan/desadala
mpenataandrainase
Berkurangnya
permasalahan
drainase/ genangan
pada musim hujan
Berkurangnya luas
genangan akibat
banjir
Terbangunnya
saluran
pembuangan air
pada daerah
genangan
Dinas
PU
Daerah
genangan pada
kawasan kumuh
perkotaan
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Meningkatkankegiatan yang berbasismasyarakat untuk pembangunan dan pengelolaandrainasepermukiman
Target
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Renc. Realisasi Renc. Realisasi Renc.
Daerah
genangan pada
kawasan kumuh
perkotaan
5
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Realisasi Renc. Realisasi Renc. Realisasi
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB V
STRATEGI MONEV
Tujuan: Meningkatkankehidupanmasyarakat yang bersih, sehat melalui perubahan perilaku dan pembangunan sarana sanitasi dan air bersih.
Sasaran Indikator
Data Dasar
Nilai Sumber
&Tahun
Meningkatnya
promosi kesehatan
di dinas kesehatan
kab. Maros
Meningkatnya
anggaran promosi
kesehatan sebesar
25% pertahun
Dinas
kesehat
an
Peningkatan
dan
kesehatan
Presentasi PHBS di
sekolah
100 % sekolah
memiliki jamban
sehat, tempat cuci
tangan, dan
pengelolaan
persampahan
100% Dinas
pendidik
an,
dinas
kesehat
an,
Seluruh sekolah
di Kab. Maros
Sumber ; Hasil Pengolahan pokja Sanitasi
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Meningkatkankehidupanmasyarakat yang bersih, sehat melalui perubahan perilaku dan pembangunan sarana sanitasi dan air bersih.
Target
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Renc. Realisasi Renc. Realisasi Renc.
Peningkatan
dana promosi
kesehatan
Seluruh sekolah
di Kab. Maros
50 % 70% 80%
6
Meningkatkankehidupanmasyarakat yang bersih, sehat melalui perubahan perilaku dan pembangunan sarana sanitasi dan air bersih.
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Realisasi Renc. Realisasi Renc. Realisasi
905 100%
7
5.2. MonitoringTerkaitPengambilanKeputusan
Tujuan monitoring/pemantauan ini adalah untuk memastikan bahwa Pemerintah
Kabupaten memilikikerangka yang sesua iuntuk melakukan pemantauan proses
perencanaan dan pengambilan keputusan. Hal in iakan dilakukan melalui:
Teridentifikasinya tingkat kepedulian para pengambil keputusan terhadap rekomendasi
program dan kegiatandalamSSK.
Pemantauan ini berfokus pada pemantauan perencanaan sanitasi Kota dan proses
pengambilan keputusan .Tujuannya adalah untuk menyiapkan perangkat bagi pokja
untuk menentukan tingkat kesuksesan proses perencanaan dan penetapan strategi dalam
usaha pencapaian sasaran sanitasi.
Apabila rekomendasi program dan kegiatan SSK dijalankan keseluruhan, maka dapat
diasumsikan bahwa proses perencanaan dan pengambilan keputusan adalah efektif. Jika
tidak,maka perlu diidentifikasi langkah perbaikan melalui system yang berjalan
(Musrenbang atau penetapan keputusan alokasi anggaran tahunan).
Penjelasan untuk masing-masing sub sektor dapat di lihat pada tabel di bawah ini:
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB V
STRATEGI MONEV
Tabel 5.2.MekanismeMonevImplementasi SSK
Obyek Pemantauan Penanggung Jawab Utama
Sub Sektor Air Limbah
Peningkatan sarana prasaran
pengelolaan air limbah
Dinas Kebersihan
Penyediaan sarana pengelolaan air
limbah di semua sarana kesehatan
Dinas Kesehatan
Peningkatan partisipasi masyarakat
dalam pengolahan air limbah
domestic
BPMPD, Dinas Kebersihan
Sub Sektor Persampahan
Peningkatan
cakupanpelayanansampah
diwilayahperkotaan
Dinas Kebersihan
Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pengelolaan Persampahan Dinas Kebersihan, Dinas PU
Peningkatan kesadaran masyarakat
dalam mengelola sampah 3 R
BPMPD, Dinas Kebersihan
Penguatan kelembagaan masy
dalam pengelola persampahanan
BPMPD, Dinas Kebersihan
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Penanggung Jawab Waktu
Pelaksanaan Penanggung Jawab Utama
Pengumpul Data dan Dokumentasi
Pengolah Data/Pemantau
Kebersihan Dinas PU, BLH BLH, Bappeda 2013 – 2017 Bappeda, BLH
Kesehatan Dinas Kesehatan, BLH, Dinas Kebersihan
BLH, Bappeda 2013 – 2014 Bappeda, BLH
BPMPD, Dinas Kebersihan
BPMPD BPMPD , Bappeda 2013 – 2017 Bappeda, Dinas Kebersihan
Kebersihan BLH BLH, Bappeda 2013 – 2017 Bappeda, BLH
Kebersihan, Dinas PU
Bappeda, BLH BLH, Bappeda 2013 – 2017 Bappeda, BLH
BPMPD, Dinas Kebersihan
BPMPD BPMPD , Bappeda 2013 – 2017 Bappeda, Dinas Kebersihan
BPMPD, Dinas Kebersihan
BPMPD BPMPD , Bappeda 2013 – 2017 Bappeda, Dinas Kebersihan
8
Pelaporan
Penerima Laporan
Format
Bappeda, BLH BLH
Bappeda, BLH BLH
Bappeda, Dinas Kebersihan
BPMPD
Bappeda, BLH BLH
Bappeda, BLH BLH
Bappeda, Dinas Kebersihan
BPMPD
Bappeda, Dinas Kebersihan
BPMPD
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANKABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
BAB V
STRATEGI MONEV
Obyek Pemantauan Penanggung Jawab Utama
Sub Sektor Drainase
Peningkatan
cakupandesadalampenataandrainase
Dinas PU
Penataan kawasan rawan genangan
dan banjir
Dinas PU
Sub Sektor PHBS
Peningkatan promosi kesehatan Dinas Kesehatan
Peningkatan Presentasi PHBS di
sekolah
Dinas Pendidikan
Sumber : Hasil pengolahan Pokja Sanitasi Kab Maros
STRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANSTRATEGI SANIIIITASITASITASITASI KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)KABUPATEN MAROS (SSK)
Penanggung Jawab Waktu
Pelaksanaan Penanggung Jawab Utama
Pengumpul Data dan Dokumentasi
Pengolah Data/Pemantau
Dinas PU Dinas PU Dinas PU Bappeda 2013 – 2017 Bappeda
Dinas PU Dinas PU Dinas PU Bappeda 2013 – 2017 Bappeda
Kesehatan Dinas Kesehatan Bappeda 2013 – 2017 Bappeda
Pendidikan Dinas Kesehatan Bappeda 2013 – 2017 Bappeda, dinas
kesehatan
Pokja Sanitasi Kab Maros
9
Pelaporan
Penerima Laporan
Format
Bappeda Dinas PU
Bappeda Dinas PU
Bappeda Dinas Kesehatan
Bappeda, dinas kesehatan
Dinas Kesehatan