streaming menggunakan vlc
DESCRIPTION
streaming menggunakan vlcTRANSCRIPT
BAB III
PERANCANGAN
3.1 Gambaran Umum
Pada gambar 3.1 dapat dilihat rancangan sederhana dari video streaming pada
jaringan WLAN (Wireless Local Community Network).
Gambar 3.1 Rancangan Video Streaming pada Jaringan WLAN
Secara umum, bab ini berisi tentang perancangan sistem video streaming pada
sebuah jaringan WLAN (Wireless Local Area Network), diagram blok dari PDSL (Power
Digital Subscriber Line), proses transmisi, spesifikasi perangkat, perangkat lunak
pendukung, pengaturan dan pengambilan data serta rumus-rumus yang diperlukan dalam
pengambilan data analisa. Perancangan video streaming ini dilakukan pada sebuah
jaringan berbasis WLAN melalui PDSL yang berada pada gedung Laboratorium dan
gedung D. Perlu diperhatikan bahwa yang terjadi hanya hubungan komunikasi data antara
server dan client.
Adapun skema dari Tugas Akhir yang penulis buat sebagai berikut:
Gambar 3.2 Skematik Video Streaming pada jaringan WLAN melalui PDSL
(Power Digital Subscriber Line)
Berdasarkan Gambar 3.2 dalam perancangan Video Streaming pada jaringan
WLAN (Wireless Local Area Network) melalui PDSL (Power Digital Subscriber Line)
dapat digambarkan skematiknya. Adapun penjelasan masing-masing bagian sebagai
berikut:
1. ISP (Internet Service Provider)
Adalah perusahaan atau badan yang menyediakan jasa sambungan internet
dan jasa lainnya yang berhubungan.
2. Router
Adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk menghubungkan beberapa
network, baik network yang sama maupun berbeda dari segi teknologinya
seperti menghubungkan network yang menggunakan topologi Bus, Star dan
Ring.
3. Laptop Server
Adalah perangkat yang digunakan sebagai komputer sentral yang menangani
kumpulan data dan memberikan layanan terhadap komputer client
4. PDSL (Power Digital Subscriber Line) Lan
Adalah perangkat yang digunakan sebagai media transmisi data dari laptop
server ke client melalui jaringan listrik
5. PDSL (Power Digital Subscriber Line) Wireless
Adalah perangkat yang digunakan sebagai media transmisi data dan menjadi
access point untuk memancarkan sinyal wifi.
6. Laptop Client
Adalah perangkat yang digunakan untuk mengakses penyedia layanan
(server) dan berisi aplikasi / software untuk mengakses data dari server.
3.2 Sistem Diagram Flowchart
Gambar 3.3 menunjukkan diagram flowchart dari perancangan sistem video
streaming dari server hingga ke client pada jaringan WLAN (Wireless Local Area
Network) dengan melalui PDSL (Power Digital Subscriber Line).
Pengukuran kualitas layanan video streaming menggunakan software Wireshark
dan diberikan nilai bit rate yang bervariasi yaitu 448 Kbps, 512 Kbps dan 1028 Kbps.
Pemilihan variasi bit rate adalah dengan mengacu pada bit rate yang secara umum telah
tersedia oleh layanan ISP (Internet Service Provider). Selain bit rate, pengukuran juga
berdasarkan jarak antara PDSL LAN dan PDSL Wireless, untuk mengetahui seberapa
Gambar 3.3 Diagram Flowchart
baik atau buruk parameter-parameter kualitas layanan jika dibandingkan dengan jarak
PDSL tertentu. Keterangan lebih lanjut akan dijelaskan pada subbab-subbab berikutnya.
3.3 Perancangan Video Streaming
Pada gambar 3.4 menjelaskan proses yang terjadi ketika permintaan untuk video
streaming dilakukan. Penjelasan yang terjadi adalah:
Gambar 3.4 Proses Video Streaming
Proses streaming dilakukan dengan bantuan sebuah aplikasi perangkat lunak yaitu
VLC (Video Local Client). Laptop Client akan me-request halaman web kepada laptop
server kemudian laptop client akan mer-request untuk memutar video streaming dimana
kemudian laptop server akan memberikan balasan berupa halaman web untuk video
streaming, maka web dari laptop server akan membawa permintaan tersebut, kemudian
web dari laptop server menerima balasan, lalu balasannya akan diteruskan web laptop
server menuju laptop client.
3.4 PDSL sebagai Wireless Access Point
Wireless Access Point adalah perangkat keras yang memungkinkan perangkat
wireless lain seperti laptop dan ponsel untuk terhubung ke jaringan kabel menggunakan
Wifi (Wireless Fidelity), bluetooth atau perangkat standar lainnya.
Pada gedung laboratorium dan gedung D telah menggunakan Wireless Access
Point, banyak kekurangan menggunakan Wireless Access Point seperti biaya yang cukup
besar, proses pemasangan yang cukup rumit dari segi pengadaan alat sampai ke instalasi
kabel serta jangkauan pancaran sinyal wifi dari wireless access point pada gedung
tersebut hanya berjarak sekitar 5-10 meter ke user dan terhalang oleh tembok
disekitarnya. Untuk menghindari hal-hal tersebut diperlukan media yang dapat
memancarkan sinyal tanpa terganggu oleh halangan tembok dan memerlukan jarak
pancaran sinyal wifi yang jauh, maka media transmisi data yang paling tepat dalam hal
ini dengan menggunakan sepasang PDSL (Power Digital Subscriber Line).
Gambar 3.5 Koneksi Wifi dari PDSL Wireless
Dalam tugas akhir ini, Wireless Access Point diganti dengan menggunakan sebuah
PDSL Wireless untuk memancarkan sinyal wifi lebih jauh dengan komunikasi data
melewati jaringan listrik.
3.5 Lokasi Perancangan
Ada dua gedung untuk dua pengujian video streaming melalui PDSL (Power
Digital Subscriber Line) yaitu gedung laboratorium dan gedung D. Dua gedung tersebut
dapat digambarkan sebagai berikut:
Berdasarkan gambar 3.6 (a) dan (b) dapat dilihat bentuk gedung laboratorium
tampak depan dan secara keseluruhan. Perancangan video streaming dilakukan didalam
gedung laboratorium. Didalam gedung sudah terdapat router, wireless access point,
laptop server, PDSL LAN, PDSL Wireless, dan laptop client. Perancangan video
streaming dilakukan berdasarkan kondisi yang ada yaitu gedung laboratorium dikelilingi
oleh tembok-tembok yang besar dan luas. Jika melalui wireless access point biasa, sinyal
wifi belum meng-cover seluruh area gedung karena wireless access point hanya 5-10
Gambar 3.6 (a) Gedung Laboratorium tampak depan.
(b) Gedung Laboratorium secara keseluruhan.
(a) (b)
meter memancarkan sinyal wifi dan terhalang tembok-tembok, maka dari itu perancangan
video streaming akan melalui PDSL (Power Digital Subscrber Line). Jarak antara PDSL
LAN dan PDSL Wireless di dalam gedung ini adalah 20 meter.
Berdasarkan gambar 3.7 dapat dilihat gambar (a) dan (b) gedung D secara
keseluruhan dan tampak atas. Gedung D menjadi tempat kedua untuk pengujian Tugas
Akhir ini. Tidak jauh berbeda dengan penjelasan gambar pengujian yang pertama,
perbedaan hanya pada peletakkan laptop client dan PDSL Wireless. Jarak antara PDSL
LAN yg telah dihubungkan router di gedung laboratorium dengan PDSL Wireless yg
dihubungkan di stop kontak gedung D adalah 57 meter. Sudah jelas bahwa jika wireless
access point biasa berada di gedung laboratorium, maka gedung D tidak akan
mendapatkan sinyal Wifi atau disebut daerah blank spot karena jarak yang sangat jauh
Gambar 3.7 (a) Gedung D secara keseluruhan.
(b) Gedung D tampak atas.
(a) (b)
yaitu 57 meter. Maka dari itu pengujian video streaming dilakukan melalui PDSL LAN
dan PDSL Wireless.
3.6 Cara Kerja
Pengambilan data pada Tugas Akhir dilihat berdasarkan cara kerja yang dilakukan
sebagai berikut:
Gambar 3.8 Topologi Jaringan
Topologi jaringan menggambarkan bahwa jaringan WLAN (Wireless Local Area
Network) sudah dibangun didalam kedua gedung. Didalam kedua gedung tersebut di uji
kualitas layanan video streaming. Seperti yang sudah dijelaskan pada subbab sebelumnya
tentang proses terjadinya video streaming, pengujian akan dilakukan dari laptop server
menuju laptop client. Disini Bit Rate akan di atur bervariasi yaitu 448 Kbps, 512 Kbps
dan 1028 Kbps. Pemilihan variasi bit rate adalah dengan mengacu pada bit rate yang
secara umum telah tersedia oleh layanan ISP (Internet Service Provider). Pengukuran
Router
Laptop
Server
PDSL
Wireless PDSL
Laptop
Client
berdasarkan bit rate untuk mengetahui seberapa baik atau buruknya parameter-parameter
kualitas layanan video streaming yang terdiri dari Delay, Throughput dan Packetloss.
Dalam pengujian, laptop akan dihubungkan ke router sebagai server. Laptop
sudah terkoneksi dengan ISP (Internet Service Provider), dimana ISP sebagai penyedia
layanan jasa sambungan internet.
Kemudian dari router akan di koneksikan melalui wireless access point. Disini
wireless access point diganti dengan sebuah PDSL Wireless. Kenapa wireless access
point diganti dengan PDSL Wireless ? Karena wireless access point biasa memiliki
banyak kekurangan seperti pemasangan media kabel yang rumit dan cukup mahal dan
tidak mampu memancarkan sinyal wifi yang jauh atau pada daerah Blank Spot serta jika
terhalang tembok besar tidak akan bisa memancarkan sinyal, sedangkan PDSL Wireless
memiliki kelebihan seperti pemasangan yang tidak rumit dan jarak jangkau maksimal 300
meter dalam media jaringan listrik serta jarak memancarkan sinya wifi ke user/client
maksimal sekitar 30 meter.
Pengiriman file video streaming dilakukan dari laptop server ke laptop client.
Laptop server telah terkoneksi oleh wireless router utama. Setelah itu di dalam sebuah
aplikasi perangkat lunak VLC (Video Local Client), laptop server memasukkan web
address dan melakukan pen-settingan yang ada di VLC. Lalu laptop client akan
memasukkan IP address milik laptop server untuk melakukan streaming video.
Komunikasi data video streaming dilakukan dari laptop server menuju laptop client yang
akan melewati PDSL LAN yang sudah dihubungkan ke router. Setelah itu PDSL Wireless
akan di hubungkan ke stop kontak dan berada di daerah Blank Spot. PDSL LAN dan
PDSL Wireless akan di-pairing. Kemudian laptop client akan terhubung dengan PDSL
Wireless dan menerima file dari laptop server.
Pengujian dilakukan dalam dua tempat. Tempat pertama yaitu gedung
laboratorium. Jarak antara PDSL LAN dan PDSL Wireless di gedung laboratorium adalah
20 meter. Tempat kedua adalah gedung D. Jarak antara PDSL LAN dan PDSL Wireless
di gedung D adalah 57 meter.
3.7 Sistem Pemrosesan Sinyal
Pada Tugas Akhir ini, dijelaskan sistem pemrosesan sinyal dari video streaming
dan PDSL (Power Digital Subscriber Line). Berikut sistemnya:
3.7.1 Proses Sinyal Video Streaming
Komunikasi data dalam topologi jaringan memerlukan teknik penyaluran sinyal
agar data yang terkirim sesuai keadaan yang sebenarnya atau sesuai keinginan. Dalam
Tugas Akhir ini, video streaming menggunakan teknik perosesan sinyal Unicast.
Unicast merupakan transmisi jaringan point to point (one to one). Ketika
digunakan, satu sistem tunggal mencoba berkomunikasi hanya dengan satu sistem lainya.
Jaringan point to point biasanya digunakan pada jaringan yang sederhana, dengan
menghubungkan jaringan wireless/local ke jaringan lain melalui satu titik akses point.
Gambar 3.9 Pengiriman paket data ke Unicast address
Pada metode unicast, sebuah server mengirimkan file multimedia ke satu atau
beberapa client penerima. Permasalahan pada metode unicast terjadi ketika beberapa
client mengakses suatu file multimedia tersebut secara bersamaan. Ketika hal ini terjadi,
maka copy dari file tersebut akan direplikasi sebanyak client yang mengakses. Oleh sebab
itu, semakin banyak client yang mengakses pada saat yang bersamaan, maka jalur
jaringan akan menjadi padat oleh lalu lintas data file multimedia yang diminta oleh client-
client tersebut, khususnya untuk file video multimedia yang umumnya berukuran cukup
besar. Hal ini menyebabkan permasalahan keterbatasan skalabilitas pada penerapan
metode unicast. Dua factor yang akan mempengaruhi utilisasi bandwidth bila melakukan
transmisi menggunakan metode ini adalah jumlah koneksi client, dan jumlah replikasi file
yang ditransmisikan untuk setiap client.
3.7.2 Proses Sinyal PDSL
Sistem transmisi PDSL dilakukan dengan cara menumpangkan sinyal data pada
frekuensi yang ada di kabel listrik. Namun, secara teknis untuk menumpangkan sinyal
data dibutuhkan frekuensi rendah dengan kisaran 50 Hz dan kondisi tegangan listrik yang
stabil.
Sinyal informasi yang dikirimkan PDSL dibuat tinggi yaitu sebesar 300 KHz agar
sinyal tersebut dapat ditumpangkan pada frekuensi rendah yang dimiliki oleh kabel listrik
yaitu sebesar 50/60 Hz, hal tersebut dilakukan agar sinyal frekuensi tidak terjadi saling
melemahkan dan sinyal data memungkinkan untuk dilewatkan pada kabel listrik. Apabila
sinyal data PDSL ditransmisikan dengan frekuensi rendah maka dapat terjadi radiasi dari
kabel listrik sehingga data yang ditumpangkan rusak.
Perangkat PDSL yang digunakan pada implementasi ini secara umum diagram
blok perangkat PDSL digambarkan sebagai berikut :
Inte
rface
Eth
ern
et
Microprocessor
Mod
FM
(Channel
Encoder)
Dem
FM
(Channel
Decoder)
Tx
(Last
Step)
Source
Encoder
Channel
Regulator
Source
Decoder
Rx
(First
Step)
Analog
Bandpass
Filter
Noise
Cou
pli
ng
Cir
cuit 2
20
V/
50
Hz
Netral
Interface digital
signal processing
Phase
Gambar 3.10 Blok Diagram PDSL (Power Digital Subscriber Line) Secara Umum.
Dapat dilihat proses pada saat pengiriman dimana sinyal data digital berupa
keluaran biner dilakukan pengkodean pada source encoder lalu sinyal data yang berupa
digital dimodulasikan dengan sinyal pembawa pada modulator lalu dikirimkan melalui
jaringan listrik.
Adapun bagian-bagian dari perangkat powerline communication dijelaskan
sebagai berikut :
1. Mikroprocessor
Mikroprocessor menterjemahkan sinyal data informasi pada sistem PDSL
2. Digital Signal Processing
Proses pengiriman pada digital signal processing dalam encoder dilakukan
pengkodingan dari yang sebelumnya berupa biner dikoding menjadi sinyal data
yang memiliki identitas. Pada proses penerima decoder melakukan pengembalian
sinyal data menjadi sinyal data sebenarnya agar data tersebut dapat dikembalikan
sesuai yang dikirimkan.
3. Modulator dan Demodulator FM
Pada proses pengiriman modulator digunakan untuk memodulasikan
(menumpangkan) sinyal data pada frekuensi pembawa dalam PDSL yaitu sebesar
300kHz. Sinyal data yang ditumpangkan berupa sinyal data digital dengan hasil
modulasinya yaitu FM.
Gambar 3.11 Proses modulasi sinyal PDSL
Pada gambar 3.11 dapat dilihat sinyal data ditumpangkan pada frekuensi
pembawa yang berada di perangkat PDSL adapter dan hasil sinyal modulasinya
berupa gelombang FM dengan gambaran rapat renggang.
Pada proses penerima Demodulator digunakan untuk memisahkan antara
sinyal data yang ditumpangkan dengan frekuensi pembawa agar data digital
tersebut dapat dibaca kembali.
4. Coupling circuit (kopling kapasitor) digunakan untuk melewatkan frekuensi
tinggi dari peralatan PDSL ke penghantar jala-jala listrik dan pada penerima
kopling kapasitor memblok frekuensi rendah jala-jala listrik sebesar 50Hz yang
dilewatkan hanya frekuensi tinggi. Line tuner digunakan untuk menyesuaikan
impedansi antara impedansi perangkat PDSL dengan jaringan listrik. Protective
device untuk menyalurkan ke tanah, arus yang masih ada dibagian bawah
kapasitor kopling. Frekuensi kerja yang digunakan untuk sistem PDSL adalah 300
kHz. Kopling kapasitor bekerja berdasarkan bandpass filter dengan pengaturan
sebesar frekuensi pembawa yaitu 300kHz. Kemudian frekuensi pembawa yang
sudah dimodulasikan dengan sinyal data tersebut ditumpangkan dalam jala-jala
listrik. Blok diagram dari peralatan kopling ditunjukkan dalam gambar 3.9.
Gambar 3.12 Perangkat Kopling Kapasitor
Fungsi peralatan kopling diantaranya adalah :
- Melalukan suatu lebar bidang frekuensi pembawa dari terminal PDSL ke
saluran tegangan tinggi dan sebaliknya, dengan mengusahakan rugi-rugi
berupa redaman sinyal serendah mungkin.
- Melindungi peralatan komunikasi dari tegangan yang berlebihan.
- Memberikan impedansi tinggi terhadap frekuensi pembawa yang
berfrekuensi tinggi agar tidak dipengaruhi oleh peralatan elektronik lainnya.
Pada pengiriman data melalui media jaringan listrik dengan melewatkan frekuensi
pembawa yang berisikan sinyal data tersebut digambarkan pada gambar 3.12
Gambar 3.13 Bentuk Gelombang saat Pengiriman
Pada jaringan listrik dilakukan metode teknik modulasi OFDM sebagai modulasi
tingkat kedua, dengan cara membagi data secara paralel pada sejumlah sub-kanal, lalu
masing-masing data pada sub-kanal tersebut dimodulasikan dengan sub-frekuensi
pembawa yang saling orthogonal (tegak lurus), selanjutnya ditransmisikan secara
bersamaan.
3.8 Spesifikasi Alat
Berdasarkan Tugas Akhir ini, adapun spesifikasi perangkat yang dibutuhkan
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Spesifikasi TP-Link AV-200 Nano Powerline Adapter TL-PA2010
Hardware Features
Standards and protocols HomePlug AV, IEEE802.3,
IEEE802.3u
Interface 1*10/100Mbps Ethernet Ports
Plug Type EU
Button Pair Button
LED Indicator PWR, PLC, ETH
Dimensions (W x D x H) 2.6 x 2.0 x 1.1in.
(65 × 52 × 28.5mm)
Power Consumption < 2.0 W
Range 300M in house
Software Features
Modulation Technology OFDM
Encryption 128-bit AES Encryption
Others
Certifications CE, FCC, RoHS
System Requirements Windows 2000/XP/2003/Vista,
Windows 7, Mac, Linux
Tabel 3.2 Spesifikasi TP-Link AV-500 Wifi Powerline Extender TL-WPA4220
Hardware Features
Standards and Protocols HomePlug AV, IEEE802.3, IEEE802.3u,
IEEE802.11b/g/n
Interface 2*10/100Mbps Ethernet Port
Plug Type EU, UK, US, AR
Button Pair, Reset, Wi-Fi/Wi-Fi Clone
LED Indicator PWR, PLC, ETH, Wi-Fi/Wi-Fi Clone
Dimensions ( W x D x H ) 3.7 x 2.1 x 1.6 in. (94×54×40mm)
Power Consumption
Maximum: 5.308W (220V/50Hz)
Typical: 5.086W (220V/50Hz)
Standby: 4.170W (220V/50Hz)
Range 300 Meters over electrical circuit
Software Features
Modulation Technology OFDM (PLC)
Encryption
Powerline Security:
128-bit AES
Wireless Security:
WEP, WPA/WPA2, WPA-PSK/WPA2-PSK Encryption
Others
Certification CE, FCC, RoHS
Package Contents
Powerline Ethernet Adapter TL-WPA4220
6.5 ft. (2 m) Ethernet cable (RJ45)
Resource CD
Quick Installation Guide
System Requirements Windows 2000/XP/2003/Vista, Windows 7/8, Mac,
Linux
Environment
Operating Temperature: 0°C~40°C (32°F ~104°F)
Storage Temperature: -40°C~70°C (-40°F ~158°F)
Operating Humidity: 10%~90% non-condensing
Storage Humidity: 5%~90% non-condensing
3.9 Perangkat Lunak Pendukung
Dalam Tugas Akhir yang penulis buat, ada dua software atau perangkat lunak
penting dalam pengujian, yaitu VLC Media Player dan Wireshark. Berikut penjelasannya:
3.9.1 VLC (Video LAN Client)
VLC Media Player merupakan perangkat lunak (software) pemutar beragam
berkas (file) multimedia, baik video maupun audio dalam berbagai format, seperti MPEG,
DivX, Ogg, dan lain-lain. VLC Media Player juga dapat digunakan untuk memutar
DVD,VCD, maupun CD. VLC Media Player bersifat sumber terbuka (open source) dan
tersedia untuk berbagai sistem operasi. Mulai dari Microsoft Windows, beragam distro
Linux, Mac OS, dan beberapa sistem operasi lainnya.
Gambar 3.14. Tampilan melakukan Streaming pada Laptop Server
Pada gambar 3.14 dapat dilihat tampilan jika ingin melakukan streaming video
dari laptop server. IP address milik laptop client di masukkan ke URL yang tersedia
didalam VLC.
Gambar 3.15 Tampilan setting codec.
Salah satu kelebihan yang paling menonjol dari VLC Media Player adalah
kelengkapan codec yang dimiliki. Dengan kata lain, VLC dapat memutar hampir seluruh
jenis berkas audio maupun video yang ada. Berdasarkan Gambar 3.15 di laptop server di
setting codec dengan bitrate 448, 512, dan 1028 Kbps. Lalu lakukan stream.
Gambar 3.16 Tampilan di sisi Laptop Client.
Setelah melakukan stream dari laptop server, selanjutnya bisa dilihat dari sisi
laptop client seperti Gambar 3.16. Laptop client hanya memasukkan port yang sesuai
untuk memutar streaming video dari laptop server. Kemudian laptop client sudah bisa
melihat streaming video.
Berikut adalah spesifikasi dan gambar VLC Media Player
Ukuran File: 9.8MB (unduh), 16.3MB (installed)
Publisher: PortableApps.com (John T. Haller) dan VideoLAN
Gambar 3.14 VLC Media Player
3.9.2 Wireshark
Wireshark merupakan salah satu dari sekian banyak tool Network Analyzer yang
banyak digunakan oleh Network administrator untuk menganalisa kinerja jaringannya
terrmasuk protokol didalamnya. Wireshark banyak disukai karena interfacenya yang
menggunakan Graphical User Interface (GUI) atau tampilan grafis.
Wireshark mampu menangkap paket-paket data atau informasi yang berseliweran
dalam jaringan. Semua jenis paket informasi dalam berbagai format protokol pun akan
dengan mudah ditangkap dan dianalisa. Karenanya tak jarang tool ini juga dapat dipakai
untuk sniffing (memperoleh informasi penting spt password email atau account lain)
dengan menangkap paket-paket yang berseliweran didalam jaringan menganalisanya.
Wireshark dipakai oleh network administrator untuk menganalisa kinerja
jaringannya. Wireshark mampu menangkap paket-paket data atau informasi yang berjalan
dalam jaringan yang terlihat dan semua jenis informasi ini dapat dengan mudah dianalisa.
Wireshark merupakan software untuk melakukan analisa lalu-lintas jaringan
komputer, yang memiliki fungsi-fungsi yang amat berguna bagi profesional jaringan,
administrator jaringan, peneliti, hingga pengembang piranti lunak jaringan.
Gambar 3.15 Wireshark