struktur naratif dalam novel - usd

87
STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL PADA SENJA YANG MEMBAWAMU PERGI KARYA BOY CANDRA NARATOLOGI A.J GREIMAS Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia Oleh Martina Yusnia NIM: 164114018 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA JANUARI 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 02-Nov-2021

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL

PADA SENJA YANG MEMBAWAMU PERGI KARYA BOY CANDRA

NARATOLOGI A.J GREIMAS

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh

Martina Yusnia

NIM: 164114018

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

JANUARI 2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

Skripsi

STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL PADA SENJA YANG

MEMBAWAMUPERGI KARYA BOY CANDRA NARATOLOGI A.J

GREIMAS

Oleh

.Martina Yusnia

"

NIM: 164114Q18

Telah disetujui oleh

Pembimbing 1 . '.

Susilawati Endah Peni Adji S.S., M.Hum.

Pembimbing II

ii

tanggal 10 Januari 2020

tanggal 13 Januari 2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

Skripsi

STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL PADA SENJA YANGMEMBAWAMU PERGlKARYA BOY CANDRA NARATOLOGI A.J

GRElMAS

Dipersiapkan dan ditulis oleh

Martina Yusnia

NIM: 164114018

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

pada4anggal21 Januari 2020

dan dinyatakan rnernenuhi syarat. '"

Sususan Panitia Penguji

Nama Lengkap

Ketua : Susilawati Endah Peni Adji S.S., M.Hum.

Sekretaris

Anggota

. ,

: Dra. Fransisca Tjandrasih,Adji, M.Hum.

: Dr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum.

: Susilawati Endah Peni Adji S'.S., M.Hum.

: Ora. FransiscaTjandrasih Adji, M.Hum.

Tanda tangan

~~~.~ ...

/b'~~ .

..~~ ,

-"-l ~ ..

Yogyakarta, 27 Januari 2020

Fakultas Sastra

Universitas Sanata Dharma

'i::o::~~'P""-'Fakultas Sastra

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 10 Januari 2020

Martina Yusnia

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah

untuk Kepentingan Akademis

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma~

Nama : Martina Yusnia

NIM : 164114018

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada PerpustakaanUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang beIjudul "Struktur Naratif dalamNovel Pada Senja yang Membawamu Pergi Karya Boy Candra Naratologi A.JGreimas".

Dengan demikian, saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hakmenyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalandata, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau dimedia yang lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari sayamaupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama sayasebagai penulis.

Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 10 Januari 2020

Yang menyatakan,

Martina Yusnia

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu memberkati dan

melindungi saya setiap hari.

2. Wanita terhebat sepanjang masa ibu Yuliana Emat yang telah berjuang

merawat saya sendirian.

3. Laki-laki yang menjadi cinta pertama anak perempuan di dunia ini bapak

Yosef Donatus Jidan (Alm).

4. Sudara-saudara yang selalu mendukung saya dalam meraih cita-cita.

5. Keluarga besar serta para teman-teman di tanah rantau yang selalu

mendukung dan memotivasi.

6. Semesta yang selalu menyertai perjalanan saya setiap hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

vii

MOTO

“Kuatkan dan teguhkanlah hatimu,

janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka,

sebab TUHAN, Allahmu,

Dialah yang berjalan menyertai engkau;

Ia tidak akan membiarkan engkau

dan tidak akan meninggalkan engkau”

-Ulangan 31:6-

“Janganlah hendaknya kamu kuatir

tentang apa pun juga,

tetapi nyatakanlah dalam segala hal

keinginanmu kepada Allah dalam doa

dan permohonan dengan ucapan syukur”

-Filipi 4:6-

“Hanya kau sendiri

Mereka tak mampu

Melewati yang telah kau hadapi”

-Evaluasi~Hindia-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang

telah senantiasa memberikan rahmat dan berkat setiap harinya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Struktur Naratif dalam Novel

Pada Senja yang Membawamu Pergi Karya Boy Candra Naratologi A.J

Greimas” ini dengan lancar.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, tentu banyak sekali pihak yang

ikut serta terlibat membantu dan memotivasi baik secara langsung maupun

tidak langsung penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhinya. Oleh

karena itu, penulis sangat berterima kasih kepada semua pihak yang sudah

membantu selama proses pengerjaannya.

Penulis sangat berterima kasih kepada Susilawati Endah Peni Adji

S.S., M.Hum. selaku dosen pembimbing I dan Dra. Fransisca Tjandrasih Adji,

M.Hum. selaku dosen pembimbing II yang telah sabar serta memberikan

masukan dan pembelajaran yang sangat berguna untuk penulis dalam

menyelesaikan tulisan. Serta telah membantu dan menuntun penulis dalam

mengerjakan skripsi dari awal hingga akhir.

Penulis sangat berterima kasih kepada segenap Bapak/Ibu dosen Sastra

Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yaitu dosen legend Sastra

Indonesia Prof. Dr. Praptomo Baryadi Isodarus, M.Hum., Sony Christian

Sudarsono, S.S., M.A. selaku Wakil Ketua Program Studi Sastra Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

ix

sekaligus Dosen Pembimbing Akademik, Dr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum.,

Maria Magdalena Sinta Wardani, S.S., M.A., Drs. B. Rahmanto, M.Hum.,

Dr. Paulus Ari Subgayo, M.Hum., (alm), dan Drs. Hery Antono. M.Hum.

(alm) yang telah bersedia membagi ilmunya selama saya berkuliah di Program

Studi Sastra Indonesia dan juga segenap staf Sekretariat Fakultas Sastra

terutama sekretariat program studi Sastra Indonesia yang sudah membantu.

Penulis sangat berterima kasih yang sebesar-besarnya pada keluarga

besar, terutama kepada sang ibu tercinta Yuliana Emat yang sudah menjadi

wanita tangguh dan hebat dalam mendidik dan mencintai, serta yang selalu

mendukung dan mendoakan setiap langkah perjalanan penulis sehingga bisa

menyelesaikan pendidikan S-1. Kepada ayah Yosep Donatus Jidan (alm) yang

menjadi cinta pertama anak perempuan, terima kasih untuk pelajaran yang

penulis terima semasa ayah ada di dunia, terima kasih juga sudah

mengajarkan menjadi anak perempuan yang tangguh. Kepada saudara

kandung yang selalu memberikan semangat dan motivasi serta tambahan uang

jajan di kala penulis membutuhan tambahan biaya untuk jalan-jalan atau

berbelanja di saat bosan. Serta kepada paman dan kakak sepupu yang telah

membantu penulis sehingga bisa melanjutkan pendidikan di kota Yogyakarta.

Penulis banyak berterima kasih kepada segenap dosen dari fakultas

lain maupun dari kampus luar yang telah mau membagi ilmunya kepada

penulis selama berkuliah di program studi Sastra Indonesia ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

Penulis juga berterima kasih kepada ternan-ternan yang sudah selia

rnenernani dari awal menjadi rnahasiswa program studi Sastra Indonesia

hingga saat ini, dan yang selia rnendengarkan keluh kesah hingga menernani

penulis untuk mengeIjakan skripsi sampai subuh. Tidak pula lupa untuk

ternan-ternan seperjuangan di tanah rantau yang sudah setia rnenjadi ternan

sekaligus saudara di kala jauh dari keluarga.

Penulis juga berterima kasih kepada sernua mahasiswa Sastra

Indonesia terutama angkatan 2016 yang sudah menjadi ternan dan tau sernua

kejelekan penulis selama ini. Terirna kasih juga karena kalian yang bisa

rnernbuat penulis rnarah dan senang dalam waktu yang bersamaan. Tidak pula

lupa untuk anak forum yaitu Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Sekadau

yang rnau menampung penulis pada saat sedih dan senang.

Untuk sernua pihak yang terlibat dalam pengeIjaan tugas akhir ini

tetapi tidak di sebutkan, penulis juga berterima kasih yang sebesar-besamya.

Terakhir terirna kasih untuk diri sendiri karena sudah mau beIjuang sejauh ini.

Yogyakarta, 10 Januari 2020

~Martina Yusnia

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

xi

ABSTRAK

Yusnia, Martina. 2020. “Struktur Naratif dalam Novel Pada Senja yang

Membawamu Pergi Karya Boy Candra Naratologi A.J Greimas”.

Skripsi Strata Satu (S1). Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas

Sastra, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini menganalisis struktur naratif yang terdapat di dalam

novel Pada Senja yang Membawamu Pergi karya Boy Candra. Tujuan dari

penelitian ini sebagai berikut. Pertama, mendeskripsikan struktur aktansial

dalam novel Pada Senja yang Membawamu Pergi. Kedua, mendeskripsikan

struktur fungsional dalam novel Pada Senja yang Membawamu Pergi. Ketiga,

mendeskripsikan poros semantik dalam novel Pada Senja yang Membawamu

Pergi.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktur naratif

perspektif A.J Greimas. Teori struktur naratif perspektif A.J Greimas meliputi

struktur aktansial, struktur fungsional, dan poros semantik. Penelitian ini

menggunakan studi pustaka pada tahap pengumpulan data. Pada tahap analisis

data menggunakan metode formal (struktur). Pada penyajian hasil analisis

data menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pada sumber data

menggunakan objek material sastra populer yaitu novel Pada Senja yang

Membawamu Pergi karya Boy Candra.

Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, pada analisis

struktur aktansial ditemukan dua struktur yaitu (1) struktur aktansial utama

yang menceritakan perjuangan Gian dalam mendapatkan cinta sejati dan (2)

struktur aktansial sekunder yang menceritakan perjuangan Gian dalam

menyelesaikan kuliah. Kedua, pada analisis struktur fungsional ditemukan tiga

situasi (1) situasi awal yaitu berakhirnya hubungan Gian dan Kaila serta

tuntutan dari kedua orang tua Gian untuk menyelesaikan kuliah, (2)

transformasi yang meliputi tahap uji kecakapan yaitu usaha Gian melupakan

Kaila dengan menyibukkan diri mengerjakan skripsi, dan tahap utama yaitu

Gian bertemu dengan Aira dan Gian menyelesaikan kuliahnya, serta tahap

kegemilangan yaitu kepergian Aira ke Jepang, dan (3) situasi akhir yaitu Gian

menyusul Aira ke Jepang. Ketiga, pada poros semantik ditemukan tiga poros

penceritaan yaitu (1) poros pencarian Gian terhadap Kaila dan poros pencarian

Gian terhadap kelulusan, (2) poros kekuatan Gian terhadap Kaila dan poros

kekuatan Gian terhadap kelulusan, serta (3) poros komunikasi Gian terhadap

Kaila yang tidak terpenuhi serta poros komunikasi Gian terhadap kelulusan

dan poros komunikasi Gian terhadap cinta Aira yang terpenuhi.

Kata kunci: struktur naratif, struktur aktansial, struktur fungsional, poros

semantik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

xii

ABSTRACT

Yusnia, Martina. 2020. “Analysis of Narrative Structure in Novel Pada Senja

yang Membawamu Pergi by Boy Candra Narratology A.J Greimas."

Undergraduate Thesis (S-1). Indonesian Literature Study Program,

Faculty of Letters, Sanata Dharma University.

This study analysis the narrative structure contained in the Pada Senja

yang Membawamu Pergi novel by Boy Candra. The purpose of this study is as

follows. First, it describes the structural in the Pada Senja yang Membawamu

Pergi novel by Boy Candra. Second, describe the functional structure in the

Pada Senja yang Membawamu Pergi novel by Boy Candra. Third, describe

the semantic axis in the Pada Senja yang Membawamu Pergi novel by Boy

Candra.

The theory used in this research is A.J Greimas perspective narrative

structure theory. Theory of narrative structure of perspective A.J Greimas

encompasses the structural, functional structure, and semantic axis. This study

uses a literature study at the data collection stage. At the stage of data analysis

using formal methods (structure). In presenting the results of data analysis

using qualitative descriptive methods. The data source uses the object of

popular literary material, namely the Pada Senja yang Membawamu Pergi

novel by Boy Candra.

The results of this study indicate. First, in the analysis of the legal

structure found two structures, specifically (1) the main legal structure that tells

the struggle of Gian in getting true love and (2) the secondary legal structure

that tells the struggle of Gian in completing college. Second, the functional

structure analysis found three situations (1) the initial situation, specifically the

end of the relationship between Gian and Kaila and demands from Gian's

parents to finish college, (2). The transformation which included the skills

testing phase was Gian's attempt to forget Kaila by busy doing his thesis, and

the main stage was that Gian met Aira and Gian completed his lecture, and the

glory phase was Aira's departure to Japan, and (3) the final situation like Gian

following Aira to Japan. Third, in the semantic axis, three axes of storytelling

were found, such as (1) Gian's search axis for Kaila and Gian's search axis for

graduation, (2) Gian's power axis for Kaila and Gian's power axis for

graduation, and (3) Gian's communication axis for Kaila which not fulfilled

and the communication axis of Gian towards graduation and the

communication axis of Gian towards love Aira were fulfilled.

Keywords: narrative structure, actantial structure, functional structure,

semantic axis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI .................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................. iv

HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ................................................................ v

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. vi

MOTO ......................................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ............................................................................................... viii

ABSTRAK ................................................................................................................... xi

ABSTRACT ................................................................................................................ xii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 5

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 6

1.5 Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 6

1.6 Landasan Teori ............................................................................................. 10

1.6.1 Skema Struktur Aktansial ..................................................................... 12

1.6.2 Skema Struktur Fungsional ................................................................... 16

1.6.3 Poros Semantik ..................................................................................... 17

1.7 Metode Penelitian ......................................................................................... 19

1.7.1 Pengumpulan Data ................................................................................ 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

xiv

1.7.2 Analisis Data ......................................................................................... 19

1.7.3 Penyajian Hasil Analisis Data ............................................................... 20

1.7.4 Sumber Data .......................................................................................... 21

1.8 Sistematika Penyajian ................................................................................... 22

BAB II ANALISIS STRUKTUR AKTANSIAL DALAM NOVEL PADA SENJA

YANG MEMBAWAMU PERGI KARYA BOY CANDRA ............................. 23

2.1 Pengantar ...................................................................................................... 23

2.2 Struktur Aktansial Utama Novel Pada Senja yang Membawamu Pergi ...... 23

2.2.1 Pengirim ................................................................................................ 24

2.2.2 Objek ..................................................................................................... 26

2.2.3 Subjek .................................................................................................... 27

2.2.4 Penolong ................................................................................................ 28

2.2.5 Penentang .............................................................................................. 30

2.2.6 Penerima ................................................................................................ 31

2.3 Struktur Aktansial Sekunder Novel Pada Senja yang Membawamu Pergi . 33

2.3.1 Pengirim ................................................................................................ 33

2.3.2 Objek ..................................................................................................... 34

2.3.3 Subjek .................................................................................................... 35

2.3.4 Penolong ................................................................................................ 36

2.3.5 Penentang .............................................................................................. 37

2.3.6 Penerima ................................................................................................ 38

2.4 Rangkuman ................................................................................................... 40

BAB III ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL DALAM NOVEL PADA SENJA

YANG MEMBAWAMU PERGI KARYA BOY CANDRA .......................... 43

3.1 Pengantar ...................................................................................................... 43

3.2 Struktur Fungsional dalam Novel Pada Senja yang Membawamu Pergi .... 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

xv

3.2.1 Situasi Awal ................................................................................................ 43

3.2.2 Transformasi ............................................................................................... 45

3.2.3 Situasi Akhir ............................................................................................... 48

3.4 Rangkuman ................................................................................................... 50

BAB IV POROS SEMANTIK DALAM NOVEL PADA SENJA YANG

MEMBAWAMU PERGI KARYA BOY CANDRA ..................................... 53

4.1 Pengantar ...................................................................................................... 53

4.2 Poros Semantik ............................................................................................. 53

4.2.1 Poros Pencarian ........................................................................................... 53

4.2.1.1 Poros Pencarian Gian terhadap Kaila .................................................... 54

4.2.1.2 Poros Pencarian terhadap Kelulusan ..................................................... 55

4.2.2 Poros Kekuatan ........................................................................................... 56

4.2.2.1 Poros Kekuatan Gian terhadap Kaila ..................................................... 57

4.2.2.2 Poros Kekuatan Gian terhadap Kelulusan ............................................. 58

4.2.3 Poros Komunikasi ....................................................................................... 59

4.2.3.1 Poros Komunikasi Gian terhadap Kaila ................................................ 60

4.2.3.2 Poros Komunikasi Gian terhadap Kelulusan ......................................... 61

4.3 Rangkuman ................................................................................................... 62

BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 64

5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 64

5.2 Saran ............................................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 67

LAMPIRAN ................................................................................................................ 69

BIOGRAFI .................................................................................................................. 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1: Pola Aktansial Greimas .................................................................. .. 14

Tabel 2: Struktur Fungsional ......................................................................... .. 16

Tabel 3: Skema Poros Semantik ................................................................... .. 18

Tabel 4: Skema Aktansial Utama novel Pada Senja yang Membawamu

Pergi ............................................................................................... .. 32

Tabel 5: Skema Aktansial Sekunder novel Pada Senja yang Membawamu

Pergi ............................................................................................. .. 40

Tabel 6: Skema Fungsional .......................................................................... .. 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Novel merupakan salah satu contoh karya sastra yang sekarang sangat

populer di kalangan masyarakat terutama pada kalangan remaja. Selain itu,

menurut KBBI V daring novel merupakan karangan prosa yang panjang

mengandung rangkaian cerita kehidupan seorang dengan orang di

sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.

Karya sastra merupakan kisahan yang senantiasa bergumul dengan

tokoh fiksional yang ada dalam otak dan khayalan penulis. Selain itu, karya

sastra juga sebagai imajinasi dan kreativitas, hakikat karya yang hanya dapat

dipahami oleh intuisi dan perasaan, memerlukan pemahaman yang sama

sekali berbeda dengan ilmu sosial yang lain (Ratna, 2004:11). Agar sebuah

cerita lebih menarik, penulis sering menampilkan perilaku para tokoh dengan

sifat yang aneh, dan sebagainya. Cerita yang ditulis juga kerap kali membuat

para pembaca penasaran dengan kelanjutan isi cerita tersebut.

Sebuah novel pastinya mempunyai struktur di dalamnya. Salah satu

struktur yang ada di novel adalah struktur naratif dalam perspektif A.J

Greimas. Algirdas Julius Greimas (1917-1992) yang biasanya kita kenal

dengan nama A.J Greimas adalah seorang ahli bahasa dan ahli semiotik yang

berasal dari Lithuania dan banyak meneliti mitologi Lithuania. Sejak tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

2

1965, Greimas memimpin penelitian linguistik-semiotik di Paris, yang

kemudian menjadi dasar berkembangnya aliran semiotik Paris. Greimas juga

dikenal sebagai pelopor ‘semiotic square’ (semiotika segi empat) dalam teori

signifikasi dan penemu skema naratif aktansial (Taum, 2011: 140).

Dalam penelitian ini penulis berasumsi bahwa struktur naratif yang

terdapat di dalam novel Pada Senja yang Membawamu Pergi karya Boy

Candra ini mampu memberikan wawasan serta pengetahuan teantang sebuah

perjuangan seorang anak muda dalam menggapai cinta dan cita-cita. Dalam

novel tersebut terdapat unsur-unsur naratif yang meliputi struktur aktansial,

fungsional, dan poros semantik. Tidak hanya itu, dalam penelitian ini tentu

saja mempunyai subjek yang menjadi dasar dalam penelitiannya.

Novel yang berjudul Pada Senja yang Membawamu Pergi karya Boy

Candra ini mengisahkan cinta anak muda bernama Gian yang memiliki latar

belakang keluarga yang sangat berbeda dengan pacarnya yang bernama Kaila.

Gian berasal dari keluarga sederhana yang mengharuskan dia dapat

menyelesaikan pendidikan yang sudah di ultimatum oleh kedua orang tuanya,

sedangkan Kaila berasal dari keluarga terpandang (ekonomi atas). Gian

sebagai tokoh utama dalam novel Pada Senja yang Membawamu Pergi karya

Boy Candra mengalami patah hati yang begitu dalam dengan kekasihnya yang

bernama Kaila. Kaila tiba-tiba memutuskan hubungan mereka secara sepihak

karena merasa sudah tidak cocok lagi. Tidak sampai di situ saja permasalahan

yang dihadapi oleh tokoh utama dalam cerita. Di satu sisi kedua orang tuanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

3

sudah mempertanyakan tentang kemajuan tugas akhir (skripsi) yang sedang

dijalani oleh Gian saat ini.

Contoh kalimat yang menyatakan Kaila memutuskan hubungan secara

sepihak dengan Gian:

(1) “…Aku nggak bisa meneruskan hubungan kita. Papa dan

keluargaku nggak akan pernah bisa menerimamu.” “Gie maafkan

aku. Tapi, keluargaku adalah hal yang nggak bisa kutukar dengan

apa pun. Termasuk denganmu.” “Maaf aku harus pergi, Gie.”

(Candra, 2016:32-33).

Contoh kalimat yang menyatakan Gian harus bisa menyelesaikan

kuliahnya tepat waktu:

(2) “Jatah kuliahmu tinggal satu semester lagi,” kata Ayah dengan

suara tegas, “jika tidak, kamu harus membiayai sendiri uang

kuliahmu.” (Candra, 2016:96).

Novel ini tidak hanya mengisahkan kisah cinta yang meninggalkan dan

ditinggalkan, melainkan juga tentang persahabatan yang begitu erat antara

Gian, Putri, Andre, dan Randi dan lika-liku para mahasiswa semester akhir

dalam menghadapi dunia perkuliahan. Pada akhirnya Gian menemukan sosok

perempuan yang bisa menggantikan posisi Kaila dihatinya yang bisa

menerima latar belakang Gian.

Selain menceritakan tentang kisah percintaan dan pendidikan, Boy

Candra juga sangat memperhatikan latar tempat. Dalam novel ini Boy Candra

menggunakan latar tempat kota Padang (Sumatera Barat). Alur yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

4

digunakan penulis adalah alur campur, sehingga para pembaca sangat mudah

untuk memahami jalan ceritanya.

Penulis memilih topik penelitian ini karena beberapa alasan sebagai

berikut. Pertama, dalam penelitian ssebelumnya masih jarang ditemukan

objek material yang menggunakan novel populer dengan menggunakan teori

A.J Greimas. Kedua, karena penulis ingin menerapkan teori struktur naratif

perspektif A.J Greimas. Ketiga, karena cerita dalam novel sangat menarik

untuk dikaji dengan menggunakan perspektif A.J Greimas, karena cerita

dalam novel mengisahkan perjuangan anak muda dalam meraih cinta dan cita-

cita walaupun sempat ditinggalkan oleh orang yang dia cintai tetapi tidak

membuat dia putus asa. Menceritakan perjalanan tokoh utama yang sangat

gigih mendapatkan cinta sejati dan bagaimana usaha dia dalam menamatkan

kuliah tepat waktu.

Dalam penelitian ini penulis akan membahas tentang struktur naratif

yang meliputi struktur aktansial, struktur fungsional, dan poros semantik yang

terdapat di dalam novel Pada Senja yang Membawamu Pergi karya Boy

Candra ini. Bagaimana permasalahan yang terjadi di dalam cerita dan yang

menjadi hambatan tokoh utama dalam mencapai cinta dan cita-cita atau suatu

keinginan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, ada pun rumusan masalah sebagai

berikut:

1.2.1 Bagaimana struktur aktansial dalam novel Pada Senja yang

Membawamu Pergi?

1.2.2 Bagaimana struktur fungsional dalam novel Pada Senja yang

Membawamu Pergi?

1.2.3 Bagaimana poros semantik dalam novel Pada Senja yang

Membawamu Pergi?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan penelitian di atas, ada pun tujuan dari penelitian

ini sebagai berikut:

1.3.1 Mendeskripsikan struktur aktansial dalam novel Pada Senja yang

Membawamu Pergi.

1.3.2 Mendeskripsikan struktur fungsional dalam novel Pada Senja yang

Membawamu Pergi.

1.3.3 Mendeskripsikan poros semantik dalam novel Pada Senja yang

Membawamu Pergi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

6

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat teoretis dan

praktis kepada para pembaca. Adapun manfaatnya sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Teoretis

Secara teoretis, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan penelitian

tentang struktur naratif yang meliputi struktur aktansial, struktur fungsional,

dan poros semantik dalam karya sastra populer. Jadi tidak hanya karya sastra

lama saja yang dapat dikaji dengan menggunakan struktur naratif dalam

prespektif A.J Greimas.

1.4.2 Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi para guru terutama

guru bahasa Indonesia untuk proses belajar di dalam kelas. Tidak hanya itu

penelitian ini juga diharapkan bermanfaat untuk para peneliti selanjutnya

apalagi yang akan meneliti karya sastra populer.

1.5 Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian sebelumnya sangat sedikit orang-orang yang meneliti

tentang karya sastra populer terutama karya sastra novel yang berjudul Pada

Senja yang Membawamu Pergi karya Boy Candra. Tetapi tidak menutup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

7

kemungkinan bahwa ada sebagian orang yang sudah pernah meneliti tentang

struktur naratif dengan perspektif A.J Greimas tersebut, antara lain:

Mutmainnah, dkk (2015), dalam artikel yang berjudul “Petualangan

Tokoh Baldassare dalam Roman Le Périple De Baldassare karya Amin

Maalouf (Suatu Kajian Struktur Aktansial)”. Dalam penelitiannya penulis

menggunakan teori dari A.J Greimas yaitu struktur aktansial dan fungsional.

Struktur aktansial dalam cerita terdapat 6 aktan, yaitu Pengirim, Penerima,

Subjek, Objek, Penolong, dan Penghalang. Sedangkan struktur fungsional

dalam cerita terdapat 3 tahap, yaitu Situasi Awal, Tahap Transformasi yang

dibagi 3 menjadi Tahap Uji Kecakapan, Tahap Utama, Tahap Kegemilangan,

serta Situasi akhir. Mutmainnah juga mendapatkan hasil tentang Baldassare

mendapatkan apa yang diinginkannya dengan sebuah perjuangan dan usaha

keras, dengan membuat tujuh skema struktur aktansial dan struktur

fungsional. Selain itu, dapat juga disimpulkan bahwa tema yang didapatkan

dari hasil penelitian ini adalah tema kegigihan.

Nirwana, dkk (2015), dalam artikel yang berjudul “Analisis Struktur

Aktansial dan Fungsional dalam Voyage Au Centre De La Terre karya Jules

Verne”. Dalam penelitiannya Nirwana mendapatkan lima pola struktur

aktansial dan fungsional. Struktur pertama ketika ditemukan sebuah petunjuk

menuju pusat bumi, struktur kedua ketika menuju Islandia untuk mencari

tambahan informasi, struktur ketiga ketika menuju gunung Sneffels untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

8

mecari jalan utama menuju pusat bumi, struktur keempat ketika menemukan

pusat bumi, dan struktur kelima ketika kembali ke permukaan bumi.

Pujiyanti (2010), dalam “Dekonstruksi Dominasi Laki-Laki dalam

Novel The Da Vinci Code Karya Dan Brown”. Tesis Program Pascasarjana

Magister Ilmu Susastra Universitas Diponegoro Semarang. Dalam

penelitiannya Pujiyanti menggunakan pendekatan dekonstruksi dengan

memanfaatkan teori strukturalisme model A.J Greimas sebagai landasan

untuk menemukan oposisi biner bagi langkah kerja dekonstruksi, dan

perspektif feminisme dekonstruksi digunakan sebagai pembacaan feminis atas

hasil analisis dekonstruksi. Dalam penelitian ini penulis mendapatkan hasil

analisis struktural menunjukkan adanya dua sumbu pertentangan (oposisi

biner) yaitu doxa dan orthodoxa. Doxa dalam penelitian yang diwakili oleh

Priory of Sion mengatakan bahwa Yesus bersifat manusiawi dan menikah

dengan Maria Magdalena. Sedangkan orthodoxa yang diwakili oleh Opus Dei

mengatakan bahwa Yesus bersifat Ilahiah dan Maria Magdalena merupakan

pelacur miskin.

Ridwan (2016), dalam jurnal yang berjudul “Telaah Novel Pada

Sebuah Kapal karya N.H Dini dengan Struktur Aktansial”. Dalam

penelitiannya Ridwan mendapatkan hasil analisis yang menunjukkan bahwa

ada enam kriteria analisis struktur aktansial novel Pada Sebuah Kapal yaitu,

pengirim, objek, penerima, subjek, pembantu, dan penentang. Keenam aktan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

9

tersebut diterapkan disatu pihak pada struktur model komunikasi. Hubungan

antara keenam aktan berkaitan dengan unsur-unsur semantik tertentu.

Panuju (2017), mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta menulis skripsi “Kajian Struktur Tiga Cerpen Karya

Budi Darma dalam Kumpulan Cerpen Orang-Orang Bloomington: Perspektif

Strukturalisme A.J Greimas”. Penelitian ini berusaha mengungkapkan makna

dibalik tiga cerpen dalam kumpulan cerpen Orang-Orang Bloomington.

Pengungkapan cerita bertujuan untuk melihat motif penceritaan. Berdasarkan

kajian struktur tiga cerpen tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat konsep

relasi manusia berdasarkan filsafat eksistensialisme. Konsep relasi

berdasarkan filsafat eksistensialisme merupakan konsep relasi yang menolak

segala bentuk interaksi sosial antara satu individu dengan individu lain

maupun antara individu dengan masyarakat.

Salverosari (2018), mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta menulis skripsi “Analisis Struktur Naratif Serial

Petualangan di Negeri Awan Karya Eddy Supangkat: Perspektif AJ Greimas”.

Penelitian ini membahas mengenai struktur naratif yang terdapat dalam cerita

Petualangan di Nergi Awan. Pada struktur aktansial satu tokoh bisa

menempati beberapa aktan dalam lingkaran cerita. Pada struktur fungsional,

setiap alur memiliki cerita yang sama pada serinya dan memiliki akhir cerita

yang sama pula.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

10

Berdasarkan paparan di atas, terlihat bahwa penelitian mengenai

struktur naratif dan aktansial perspektif A.J Greimas terhadap karya sastra

populer sangat sedikit digunakan. Ditemukan pada penelitian sebelumnya

terlihat lebih banyak berfokus pada dongeng dan cerita rakyat.

1.6 Landasan Teori

Dalam penelitian ini penulis mengkaji stuktur naratif yang meliputi

struktur aktansial, struktur fungsional, dan poros semantik menurut perspektif

A.J Greimas dalam novel Pada Senja yang Membawamu Pergi karya Boy

Candra. Analisis naratif menurut A.J Greimas meliputi 2 tahapan struktur,

yaitu struktur lahir dan struktur batin. Struktur lahir merupakan tataran

bagaimana sebuah cerita itu dikemukakan (penceritaan). Sedangkan struktur

batin merupakan tataran imanen, yang meliputi tataran naratif analisis

sintaksis naratif (skema aktan dan skema fungsional), dan tataran diskursif

(poros semantik). Objek penelitian Greimas tidak terbatas pada dongeng tapi

diperluas pada mitos. Greimas memberikan perhatian pada relasi,

menawarkan konsep yang tajam dengan tujuan yang lebih umum, yaitu

membentuk tata bahasa naratif universal (Taum, 2011:141).

Teori naratif merupakan bentuk dari teori struktural, sehingga suatu

struktur naratif harus mempunyai unsur-unsur pembangun yang terdiri atas

unsur-unsur tertentu. Teori naratif juga merupakan salah satu pendekatan

objektif karena dasar kerja teori ini pada bentuk naratif (Sonia, 2012:11 dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

11

Abrams dalam Bani, 2002:23). Tujuan dari analisis struktur naratif adalah

untuk mendapatkan susunan teks (Suguhastuti, 2011:51).

Greimas adalah seorang peneliti Prancis penganut teori struktural

(Teeuw, 1984:293). Seperti halnya Propp, Levi-Strauss, Bremond, dan

Todorov, Greimas juga mengembangkan teorinya berdasarkan analogi-analogi

struktural dalam linguistik yang berasal dari Saussure (Hawkes, 1978:87).

Dengan mencari analogi struktural dalam linguistik itulah Greimas

menerapkan teorinya dalam dongeng atau cerita rakyat Rusia (Suwondo,

2011:76).

Sebagaimana Propp, (dalam Ratna, 2004:138) Greimas juga lebih

mementingkan aksi (fungsi) daripada pelaku. Baginya tidak ada subjek di

balik narasi, yang ada hanyalah subjek atau manusia semu yang dibentuk oleh

tindakan yang disebut actans dan acteurs. Menurut Rimon-Kenan (1983:34-

35), baik actans maupun acteurs dapat berarti suatu tindakan, tetapi tidak

selalu harus merupakan manusia, melainkan juga nonmanusia. Berbeda

dengan actans yang terbatas fungsinya dalam struktur naratif, yang dibedakan

menjadi tiga oposisi biner, acteurs merupakan kategori umum. Greimas juga

menyederhanakan fungsi-fungsi Propp (31 fungsi) menjadi 20 fungsi,

kemudian dikelompokkan menjadi tiga struktur, yaitu: struktur berdasarkan

perjanjian, struktur yang bersifat penyelenggaraan, dan struktur yang bersifat

pemutusan (Ratna, 2004:138).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

12

Demikian juga tujuh ruang tindakan disederhanakan menjadi enam

aktan (peran, pelaku, para pembuat), yang dikelompokkan menjadi tiga

pasangan oposisi biner, yaitu: subjek versus objek, pengirim (kekuasaan) dan

penerima (orang yang dianugerahi), dan penolong versus penentang (Taum,

2011:141-142).

Perhatian utama analisis struktur aktasial dan fungsional lebih

ditekankan pada tokoh dan berbagai fungsinya karena pada hakikatnya hanya

tokohlah yang menjiwai cerita dan mampu membangun hubungan antarunsur

dalam keseluruhan struktur (Suwondo, 2011:83).

1.6.1 Skema Struktur Aktansial

Teori A.J Greimas sebenarnya merupakan penghalusan atas teori

Propp. Sebelumnya, Propp telah memperkenalkan unsur naratif terkecil yang

sifatnya tetap dalam sebuah karya sastra yang disebutnya sebagai fungsi

(Todorov, 985:48). Berdasarkan teori Propp inilah Greimas mengemukakan

teori aktan yang menjadi dasar sebuah analisis naratif yang universal (Teeuw,

1988:293 dalam Taum, 2011:142-143).

Greimas tidak hanya berhenti pada satu jenis fungsi tunggal,

melainkan sampai pada perumusan sebuah tata bahasa naratif (narrative

grammar) yang universal dengan menerapkan analisis semantik atas struktur

kalimat. Greimas juga mengemukakan model tiga pasang oposisi biner yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

13

meliputi enam aktan, yaitu: subjek versus objek, pengirim versus penerima,

dan penolong versus penentang. Pasangan oposisi subjek-objeklah yang

paling penting karena subjek terdiri atas pelaku sebagai manusia sedangkan

objek terdiri atas berbagai kehendak yang mesti dicapai, seperti kebebasan,

keadilan, dan kekayaan. Suatu perjuangan umumnya diinginkan oleh

kekuasaan (pengirim), tetapi bila berhasil maka pelaku (penerima)

menerimanya sebagai hadiah. Kekuasaan dapat bersifat kongkret seperti raja,

dan penguasa lain. Kekuasaan juga dapat bersifat abstrak seperti masyarakat,

nasib, dan waktu (Taum, 2011:143).

Ketiga pasangan oposisi biner itu merupakan pola dasar yang selalu

berulang dalam semua cerita yang membentuk tata bahasa penceritaan

(narrative grammar). Jika disusun ke dalam sebuah tabel pola peranan

aktansial, ketiga pasangan oposisi fungsi aktan yang terdiri dari enam aktan

tersebut tampak dalam sebuah bagan alur (flow chart) sebagai berikut (Taum,

2011:143).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

14

Tabel 1: Pola Aktansial Greimas

(Taum, 2011:144)

Fungsi masing-masing aktan sebagai berikut.

1. Pengirim (sender) adalah aktan yang menjadi sumber ide dan

berfungsi sebagai penggerak cerita. Pengirim memberikan karsa atau

keinginan kepada subjek untuk mendapatkan objek.

2. Objek (object) adalah aktan yang dituju atau diinginkan oleh subjek

atas ide dari pengirim.

3. Subjek (subject) adalah aktan pahlawan yang ditugas pengirim untuk

mendapatkan objek.

Pengirim

(sender) Objek (object)

Penerima

(receiver)

Subjek

(subject)

Pembantu

(helper) Penentang

(opponent)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

15

4. Penolong (helper) adalah aktan yang membantu usaha subjek untuk

mendapatkan objek.

5. Penentang (opponent) adalah aktan yang menghalangi usaha subjek

dalam mencapai objek.

6. Penerima (receiver) adaalah aktan yang menerima objek yang

diusahakan oleh subjek (Zaimar, 1992:19; Suwondo, 2003:52-54

dalam Taum, 2011:145-146).

Tanda panah dalam skema di atas sangat penting untuk

menghubungkan fungsi sintaksis naratif masing-masing aktan. Tanda panah

dari pengirim ke objek berarti ada keinginan untuk mendapatkan atau

memiliki objek. Tanda panah dari objek ke penerima berarti objek yang

diusahakan oleh subjek dan diinginikan oleh pengirim ditunjukan kepada

penerima. Tanda panah dari pembantu menunjukkan bahwa pembantu

memudahkan subjek untuk mendapatkan objek. Sebaliknya, tanda panah dari

penentang menuju subjek berarti penentang mempunyai kedudukan untuk

menentang, menghalangi atau menolak usaha subjek. Tanda panah dari subjek

ke objek berarti subjek bertugas menemukan atau mendapatkan objek yang

dibebankan oleh pengirim (Taum, 2011:145).

Aktan adalah satuan naratif terkecil, berupa unsur sintaksis yang

mempunyai fungsi tertentu. Aktan merupakan peran-peran abstrak yang

dimainkan oleh seorang atau sejumlah pelaku. Aktan dapat berupa tokoh,

dapat juga berupa sesuatu yang abstrak seperti cinta, kebebasan, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

16

pembunuhan. Satu tokoh dapat memiliki beberapa fungsi aktan. Sebaliknya

beberapa tokoh bisa menempati satu aktan. Setiap aktan dapat mempunyai

fungsi ganda dalam sebuah cerita (Taum, 2011:144).

1.6.2 Skema Struktur Fungsional

Selain menunjukkan struktur aktansial, Greimas juga mengemukakan

model cerita yang tetap sebagai alur. Model itu dinyatakan dalam berbagai

tindakan yang disebut fungsi, sehingga dinamakan struktur fungsional. Model

fungsional berfungsi untuk menguraikan peran subjek dalam melaksanakan

tugas dari pengirim yang terdapat dalam model fungsi aktan. Model ini juga

dibagi menjadi tiga bagian yaitu situasi awal, transformasi, dan situasi akhir

(Zaimar, 1992:19; Suwondo, 2003:52-54). Model fungsional dibentuk dalam

bagan sebagai berikut (Taum, 2011:146).

Tabel 2: Struktur Fungsional

(Taum, 2011:147)

I II III

Situasi Awal Transformasi Situasi

Akhir Tahan Uji

Kecakapan

Tahap

Utama

Tahap

Kegemilangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

17

Situasi awal menggambarkan keadaan sebelum ada suatu peristiwa

yang mengganggu keseimbangan (harmoni). Dalam tahap ini subjek mencari

objek. Terdapat berbagai rintangan, di situlah subjek mengalami uji

kecakapan (Taum, 2011:147).

Transformasi meliputi tiga tahap yaitu tahap uji kecakapan, tahap

utama, dan tahap kegemilangan. Tahap uji kecakapan menunjukkan usaha

subjek untuk mendapatkan objek, dalam tahap ini munculnya pembantu dan

penentang. Tahap utama berisi gambaran hasil usaha subjek dalam

mendapatkan objek, dalam tahap ini sang pahlawan berhasil mengatasi

tantangan dan melakukan perjalanan pulang. Tahap kegemilangan merupakan

bagian subjek dalam menghadapi pahlawan palsu, bila tidak ada pahlawan

palsu maka subjek adalah pahlawan (Taum, 2011:147).

Situasi akhir berarti keseimbangan, situasi telah kembali ke keadaan

semula dan semua konflik berakhir. Di sinilah cerita berakhir dengan subjek

yang berhasil atau gagal mencapai objek (Taum, 2011:147).

1.6.3 Poros Semantik

Dalam struktur naratif terdapat juga poros semantik. Poros semantik

digunakan untuk mengungkapkan struktur dalam sebuah cerita. Masing-

masing poros membentuk sebuah oposisi biner yang menjadi ciri khas dalam

analisis struktural. Poros semantik meliputi, poros pencarian, poros kekuatan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

18

dan poros komunikasi (Panuju, 2017:15 dibandingkan Eldridge, 2017:141-

158). Berikut tabel skema poros semantik.

Tabel 3: Skema Poros Semantik

(Panuju, 2017:15)

Poros Komunikasi

Pengirim OBJEK Penerima

Poros Pencarian (desire)

Penolong SUBJEK Penentang

Poros Kekuatan

Poros komunikasi, yaitu pengirim menyampaikan objek kepada

penerima. Poros pencarian adalah hubungan subjek dan objek, subjek

menginginkan objek dalam mencari objek. Poros kekuatan yang

mempertentangkan penolong dan penghalang (Panuju, 2017:15 dibanding

Eldridge, 2017:141-158).

Poros pencarian merupakan poros yang melibatkan aktan subjek dan

objek, dimana aktan pengirim dalam mengirim sesuatu kepada aktan subjek

untuk mencari objek. Poros kekuatan merupakan poros yang melibatkan aktan

penolong dan penentang, dan bagaimana usaha aktan penolong dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

19

menolong subjek dalam mendapatkan aktan objek pada saat munculnya aktan

penentang. Poros komunikasi merupakan poros yang melibatkan aktan

pengirim, penerima, dan subjek dalam cerita (Astuti dan Taum, 2018:47-48).

1.7 Metode Penelitian

Dalam tahap penelitian ini penulis menggunakan 4 tahap yang menjadi

dasar penelitiannya, yaitu, (i) pengumpulan data, (ii) analisis data, (iii)

penyajian analisis data, dan (iv) sumber data. Berikut ini penguraian tentang

masing-masing tahap penelitian terkait strukur naratif yang terdapat di dalam

novel Pada Senja yang Membawamu Pergi Karya Boy Candra.

1.7.1 Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan metode

studi pustaka. Cara menentukan studi pustaka (Faruk, 2012:56) dalam

pelaksaan metode ini “penemuan segala sumber yang terkait dengan objek

penelitian”. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari novel

yang berjudul Pada Senja yang Membawamu Pergi karya Boy Candra.

1.7.2 Analisis Data

Berdasarkan topik yang dipilih, metode analisis data menggunakan

metode formal (struktur). Metode formal adalah analisis dengan

mempertimbangkan aspek-aspek formal, aspek-aspek bentuk, yaitu unsur-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

20

unsur karya sastra. Tujuan metode formal adalah studi ilmiah mengenai sastra

dengan memperhatikan sifat-sifat teks yang dianggap artistik. Dalam

hubungan ini dijelaskan perbedaan pengertian yang digunakan dalam disiplin

lain (Ratna, 2004:49-50).

Ciri-ciri utama metode formal adalah analisis terhadap unsur-unsur

karya sastra, kemudian bagaimana hubungan antara unsur-unsur tersebut

dengan totalitasnya. Oleh karena itu, metode formal sama dengan metode

unsur atau metode struktural, yang kemudian berkembang menjadi teori

stukturalisme. Metode formal memandang bahwa keseluruhan aktivitas

kultural memiliki dan terdiri atas unsur-unsur. Oleh karena itu juga, metode

formal dapat diterapkan ke dalam berbagai disiplin (Ratna, 2004:50-51).

Tugas utama metode formal adalah menganalisis unsur-unsur, sesuai

dengan peralatan yang terkandung dalam karya sastra. Jumlah, jenis, dan

model unsur-unsur yang dianalisis tergantung dari ciri-ciri karya sastra dan

tujuan penelitiannya (Ratna, 2004:51). Oleh karena itu, untuk menerapkan

teori st ruktural dalam penelitian ini A.J Greimas mengungkapkan bagan

aktan, fungsional, dan poros semantik dalam novel Pada Senja yang

Membawamu Pergi karya Boy Candra.

1.7.3 Penyajian Hasil Analisis Data

Hasil penelitian ini berupa stuktur aktansial, fungsional, dan poros

semantik yang terkandung di dalam novel Pada Senja yang Membawamu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

21

Pergi karya Boy Candra disajikan dengan menggunakan metode deskriptif

kualitatif. Metode deskriptif kualitatif secara keseluruhan memanfaatkan cara-

cara penafsiran dengan menyajikan dalam bentuk deskripsi (Ratna, 2004: 46),

sedangka menurut KBBI Daring V deskripsi adalah penggambaran dengan

kata-kata secara jelas dan terperinci. Hasil analisis data disajikan dalam

bentuk skema aktansial, skema fungsional, dan poros semantik dalam

lingkaran cerita.

1.7.4 Sumber Data

Data merupakan sebuah bahan untuk penelitian. Dalam penelitian ini

penulis menggunakan karya sastra populer yakni novel Pada Senja yang

Membawamu Pergi karya Boy Candra dan sumber-sumber bacaan yang

lainnya untuk menambah bahan penelitian. Adapun identitas novel yang

menjadi objek material sebagai berikut.

Data primer:

Penulis novel : Boy Candra

Ukuran novel : 13 x 19 cm

Tebal novel : 248 halaman

Genre novel : Romance

Penerbit : Gagas Media

Tahun terbit : 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

22

Data sekunder:

Data sekunder dalam penelitian ini berupa buku, skripsi, artikel, jurnal, dan

KBBI V daring yang berkaitan dan mendukung dalam penelitian ini.

1.8 Sistematika Penyajian

Penelitian ini akan disajikan dalam empat bab, yaitu:

Bab I yang berisikan pendahuluan, meliputi latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan

teori, metode penelitian, dan sistematika penyajian.

Bab II yang berisiskan pembahasan tentang struktur aktansial dalam novel

Pada Senja yang Membawamu Pergi karya Boy Candra.

Bab III yang berisikan pembahasan tentang struktur fungsional dalam

novel Pada Senja yang Membawamu Pergi karya Boy Candra.

Bab IV yang berisikan pembahasan tentang poros semantik dalam novel

Pada Senja yang Membawamu Pergi karya Boy Candra.

Bab V yang berisikan penutup dan kesimpulan, yang diakhiri dengan

daftar pustaka, lampiran, dan biografi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

23

BAB II

ANALISIS STRUKTUR AKTANSIAL DALAM NOVEL PADA SENJA

YANG MEMBAWAMU PERGI KARYA BOY CANDRA

2.1 Pengantar

Pada bab II akan dibahas analisis penceritaan dalam novel Pada Senja

yang Membawamu Pergi karya Boy Candra dengan menggunakan model

aktansial menururt perspektif strukturalisme A.J Greimas.

Dalam novel Pada Senja yang Membawamu Pergi ini, penulis

memunculkan dua konflik secara bersamaan dalam satu lingkaran cerita.

Pertama, aktan pengirim pada perbedaan latar bekalang keluarga Gian dan

Kaila yang menjadi struktur aktansial utama dalam penelitian ini. Aktan

pengirim sekunder dalam cerita berikutnya adalah Gian yang harus bisa

menyelesaikan kuliahnya tepat waktu. Dari kedua lingkaran cerita tersebut

tokoh Gian merupakan aktan subjek yang menjadi penggerak dalam cerita

serta ia juga akan menjadi tokoh yang mencari aktan objek yang dikirim oleh

aktan pengirim.

2.2 Struktur Aktansial Utama Novel Pada Senja yang Membawamu Pergi

Cerita dalam novel Pada Senja yang Membawamu Pergi ini dimulai

ketika Gian hendak pergi ke kampus untuk menemui Kaila. Hari itu Kaila

merayakan hari kelahirannya serta bertepatan dengan hari jadian mereka yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

24

memasuki tahun kedua. Pada saat Gian dalam perjalanan menuju kampus,

tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya sehingga membuat Gian harus berhenti

dan menunggu sampai hujan itu reda. Setelah reda Gian melanjutkan lagi

perjalanannya, tiba di kampus Gian tidak menemui Kaila melainkan

mendapatkan teman-temannya yang pada saat itu mengatakan bahwa Kaila

sudah pulang karena terlalu lama menunggu dia.

Tiba-tiba saja Kaila memutuskan hubungan mereka secara sepihak

dengan alasan Gian tidak menepati janjinya untuk bertemu pada hari ulang

tahun serta hari jadi mereka. Sekuat apapun Gian meyakinkan Kaila bahwa

saat itu hujan turun sangat lebat, seyakin itu juga Kaila memutuskan hubungan

mereka jalani selama dua tahun belakangan ini. Padahal alasan utama Kaila

memutuskan hubungan mereka adalah karena keluarganya tidak akan pernah

bisa menerima Gian dalam kehidupannya.

2.2.1 Pengirim

Pengirim (sender) adalah aktan (seseorang atau sesuatu) yang menjadi

sumber ide dan berfungsi sebagai penggerak cerita. Pengirim memberikan

karsa atau keinginan kepada subjek untuk mencapai atau mendapatkan objek

(Taum, 2011:145). Dalam cerita ini perbedaan latar belakang antara keluarga

Gian dan Kaila yang menjadi aktan pengirim dan menggerakan cerita tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

25

Gian yang menjadi aktan subjek atau seseorang yang ditugasi oleh

pengirim untuk mencari atau mencapai subjek dalam cerita. Dari awal Gian

dan Kaila pacaran sampai memasuki tahun kedua, Kaila tidak pernah

mengizinkan Gian untuk bertemu kedua orang tua serta keluarganya. Padahal

Gian sudah berjuang, serta sudah meyakinkan hati Kaila bahwa dia layak

menjadi pacar Kaila walaupun mereka memiliki latar belakang keluarga yang

berbeda. Kaila tiba-tiba memutuskan hubungan mereka secara sepihak karena

merasa sudah tidak cocok lagi. Padahal alasan utamanya adalah keluarga

Kaila yang tidak akan pernah bisa menerima Gian. Hal ini dapat dibuktikan

dalam kutipan (3) dan (4).

(3) “Gie.” Dia mengatur napasnya, “Harusnya aku nggak pernah

memulai ini denganmu. Dan, nggak pernah membiarkan kamu

masuk ke hidupku.” Dia berhenti, menahan sesuatu yang tidak

sanggup dia tahan di kelopak matanya. “Kai….” Suaraku tertahan.

“…Aku nggak bisa meneruskan hubungan kita. Papa dan

keluargaku nggak akan pernah bisa menerimamu.” “Gie maafkan

aku. Tapi, keluargaku adalah hal yang nggak bisa kutukar dengan

apa pun. Termasuk denganmu.” “Maaf aku harus pergi, Gie.”

(Candra, 2016:32-33).

(4) “Sore ini, aku sadar; ini adalah hal yang disiapkan oleh Kaila sejak

lama. Juga menjadi alasan kenapa dia tidak mau mengenalkanku

kepada keluarganya, padahal usia hubungan kami sudah dua tahun.

Juga alasan kenapa dia selalu mencegahku untuk mengantarnya

sampai ke rumah. Dia benar-benar tidak ingin memasukkanku ke

keluarganya. Bahkan, untuk membuat keluarganya mengenalku

pun tidak sama sekali” (Candra, 2006:33-34).

Dari kutipan (3) dan (4) dapat ditarik kesimpulan bahwa aktan

pengirim dari cerita ini adalah perbedaan latar belakang keluarga Gian dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

26

Kaila. Bagaimana pun usaha yang dilakukan oleh Gian, tidak akan pernah bisa

menyatukan perbedaan di antara mereka berdua. Pada akhirnya Gian harus

bisa merelakan Kaila.

2.2.2 Objek

Objek (object) adalah aktan (seseorang atau sesuatu) yang dituju,

dicari, diburu atau diinginkan oleh subjek atas ide dari pengirim (Taum,

2011:145). Dalam cerita ini tokoh Kaila merupakan aktan objek yang dicari

atau diinginkan oleh aktan subjek.

Kaila yang saat itu merupakan kekasih Gian sedang merayakan ulang

tahunnya, bertepapan dengan hari jadi mereka yang memasuki tahun kedua.

Tiba-tiba saja Kaila memutuskan hubungan yang sedang mereka jalani.

Keputusan yang Kaila ambil membuat Gian tidak terima karena dia sangat

mencintai kekasihnya itu. Hal ini dapat dibuktikan dalam kutipan (5), (6) dan

(7).

(5) “Gie…” Dia menatap mataku. “Hari ini dua tahun hubungan kita.

Aku nggak mau bertengkar. Aku nggak mau berdebat.” Suaranya

terdengar lelah. “Selama dua tahun ini, aku sering melakukan hal

aneh di mata kamu. Merayakan hari jadi tiap bulan pada tahun

pertama misalnya. Tapi aku melakukan semua itu untuk hubungan

kita.” (Candra, 2016:10).

(6) “Kai, kita sudah dewasa, aku cuma nggak mau melakukan ritual

seperti remaja labil itu.” “Remaja labil?” Mata Kaila membelalak

kepadaku. Dia menahan air bah di bola matanya. “Aku nggak

bermaksud begitu, Sayang.” “Kai…, kita bisa bicara dulu. Jangan

seperti ini.” “Aku lagi nggak pengen bicara denganmu lebih lama,”

(Candra, 2016:11).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

27

(7) “Aku menyadari ada kekecewaan di mata Kaila. Namun, dia tidak

menuntut apa pun setelah itu. Dia berusaha menunjukkan cintanya.

Hingga, sepertinya dia lelah. Kaila melihatku sebagai lelaki tanpa

masa depan dengan kemewahan meski selama bersamaku dia tidak

mengejar kemewahan tetapi keluarga dan ayahnya adalah orang-

orang yang mengondisikan dia seperti itu. Kebiasaan selalu

membuat manusia gamang akan hidupnya sendiri. Dan mungkin

Kaila merasakan kegamangan itu denganku” (Candra, 2006:54).

Dari kutipan (5), (6) dan (7) dapat ditarik kesimpulan bahwa Kaila

tidak ingin lagi menjalin hubungan dengan Gian. Oleh sebab itu, aktan objek

memilih mengakhiri hubungannya bersama aktan subjek.

2.2.3 Subjek

Subjek (subject) adalah aktan pahlawan (sesuatu atau seseorang) yang

ditugasi pengirim untuk mencari dan mendapatkan objek (Taum, 2011:145).

Subjek dalam cerita ini adalah tokoh utama yaitu Gian. Perasaan Gian sangat

hancur dan putus asa setelah Kaila memutuskan hubungan mereka. Padahal

sudah berkali-kali Gian meyakinkan Kaila bahwa ia sangat mencintai Kaila,

tetapi berkali-kali juga Kaila mengatakan jika hubungan mereka harus

berakhir. Gian selalu berusaha terlihat tegar dan baik-baik saja di depan

teman-temannya, tetapi di dalam hatinya dia merasa sangat hancur. Hal ini

dapat dibuktikan dalam kutipan (8) dan (9).

(8) “seminggu telah berlalu sejak gelombang mengempas dadaku.

Sekuat tenaga aku membuat diriku terlihat baik-baik saja. Bertahan

dalam rasa sakit yang kian hari kian lebam. Bak pisau yang

mengiris-iris sebentuk daging di balik dada sebelah kiri. Ngilu.”

(Candra, 2016:37).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

28

(9) “Aku sengaja tidak banyak berinteraksi dengan “anak-anak aneh”

yang akan menertawaiku jika saja mereka tahu aku diputus paksa

oleh Kaila. Aku tidak ingin mereka membuatku merasa jatuh.

Bagaimana tidak, di antara mereka, akulah yang selalu mengatakan

diriku paling beruntung. Dua tahun hubunganku bersama Kaila,

kami hampir tidak pernah bertengkar besar. Hanya bertengkar kecil

yang akhirnya menjadi bumbu pelezat hubungan kami.” (Candra,

2016:37).

Dari kutipan (8) dan (9) dapat ditarik kesimpulan bahwa Gian sangat

terpukul setelah kejadian Kaila memutuskan hubungan secara sepihak. Aktan

subjek juga berusaha terlihat baik-baik saja di depan teman-temannya.

2.2.4 Penolong

Penolong (helper) adalah aktan (sesuatu atau seseorang) yang

membantu usaha subjek untuk mendapatkan objek (Taum, 2011:146). Dalam

cerita ini ada lima penolong yaitu Putri, Andre, Randi (sahabat), Aira dan

ibunya yang membantu dan menolong Gian bangkit dari keterpurukan. Ketiga

sabahatnya ini dari awal sudah ragu akan hubungan Gain dan Kaila. Mereka

mengatakan bahwa hubungan Gian dan Kaila tidak akan bertahan lama.

Namun Gian selalu meyakinkan bahwa hubungannya bersama Kaila akan

baik-baik saja.

Sebagai sahabat yang baik mereka bertiga selalu mendukung apa pun

keputusan Gian. Selain ketiga sahabatnya, Ibu Gian juga menjadi aktan

penolong yang selalu mendukung apa pun keputusan Gian. Tidak hanya itu,

Aira juga merupakan tokoh penolong dalam cerita ini. Tanpa Aira, Gian tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

29

bisa melupakan Kaila dan bangkit dari keterpurukannhya. Hal ini dibuktikan

dalam kutipan (10), (11), (12) dan (13).

(10) “Kau kenapa?” Randi menyodorkan pertanyaan yang

mengisyaratkan kalau memang ada yang tidak beres denganku.

“Aku nggak apa-apa, hanya sibuik kuliah.” “Kami mengenalmu

sudah tiga tahun lebih. Jadi, nggak usah merahasiakan apa pun dari

kami. Kami peduli padamu.” ”Aku putus dengan Kai.” “Kau

serius?” “Kai yang memutuskanku.” “Sudah. Nggak usah sedih.

Ingat, kau harus segera memulai skripsimu.” Andre memberi saran.

“Gie…, di luar sana, ada seseorang yang menunggumu. Dia adalah

perempuan terbaik untukmu. Bergegaslah memantaskan diri.

Nggak usah mikirin masa lalu.” (Candra, 2016:40-41).

(11) “Kok bisa ya, Kaila mutusin kamu, Gie?” “Emang apa

susahnya bilang putus,” “Gie…, bagi perempuan, nggak mudah

tahu, bilang putus. Percaya atau nggak, meskipun perempuan yang

mutusin, dia bakal nangis sendiri setelah itu.” “Udah deh, Put.

Buktinya, sekarang Kaila memang nggak menginginkan aku lagi.”

“Oke. Tapi, aku hanya menyangkan. Pasti Kaila punya alas an

yang kuat untuk keputusan itu.” (Candra, 2016:42).

(12) “Kamu hebat, Gie!” ucap Ibu penuh haru kepadaku. Aku tahu,

Ibu hanya ingin membuatku tetap bersyukur dengan apa yang aku

lalui. Ibu adalah perempuan yang selalu kujadikan tempat bercerita

saat luka singgah di hatiku. “Dia mencintaimu, percayalah!” bisik

Ibu saat aku menceritakan perihal Aira kepadanya. Tentang

kepergian gadis itu (Candra, 2016:220).

(13) “Apa ini saatnya pindah? Benar-benar meninggalkan yang

menanggalkan hatiku. Aku menatap langit-langit kamarku.

Semuanya seolah membawaku semakin jauh. Enam bulan sudah

aku ditinggalkan oleh Kaila. Dia bahkan tak pernah lagi bertemu

denganku. Perlahan-lahan, rasa rindu yang dulu begitu kuat

kepadanya terasa hambar. Dan seperti daun yang jatuh, aka nada

daun baru yang tumbuh untuk membuat pohon tetap hidup. Untuk

membuat pohon tetap terlihat indah” (Candra, 2016:111).

Dari kutipan (10), (11), (12) dan (13) dapat ditarik kesimpulan bahwa

Gian tidak sendiri karena dia masih mempunyai orang-orang yang mencintai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

30

dan menyayanginya. Giam juga bisa melewati hari-hari walaupun sudah tidak

bersama Kaila lagi.

2.2.5 Penentang

Penentang (opponent) adalah aktan (seseorang atau sesuatu) yang

menghalangi usaha subjek dalam mencapai objek (Taum, 2011:146). Dalam

cerita ini yang menjadi aktan penentang adalah Kaila dan keluarganya. Hal

itulah yang menjadi hambatan Gian dalam memperjuangkan dan menjalin

kisah cinta bersama Kaila. Latar belakang keluarga yang berbeda juga yang

membuat Kaila memutuskan Gian saat itu. Sejak menjalin hubungan dengan

Kaila, Gian tidak pernah sekali pun diperkenalkan atau dipertemukan dengan

keluarga Kaila. Hal ini dapat dibuktikan dalam kutipan (14).

(14) “Sore itu, aku sadar; ini adalah hal yang disiapkan oleh Kaila

sejak lama. Juga menjadi alasan kenapa dia tidak mau

mengenalkanku pada keluarganya, padahal usia hubungan kami

sudah dua tahun. Juga alasan kenapa dia selalu mencegahku untuk

mengantarkannya sampai ke rumah. Dia benar-benar tidak ingin

memasukkanku ke keluarganya. Bahkan, untuk membuat

keluarganya mengenalku pun tidak sama sekali.” (Candra,

2016:33-34).

Dari kutipan (14) dapat ditarik kesimpulan bahwa aktan Kaila ikut

serta menjadi pendukung untuk aktan penentang dalam usaha aktan subjek

untuk mendapatkan objek yang dia cari selama ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

31

2.2.6 Penerima

Penerima (receiver) adalah aktan (sesuatu atau seseorang) yang

menerima objek yang diusahakan atau yang dicari oleh subjek (Taum,

2011:146). Dalam cerita ini yang menjadi aktan penerima adalah Gian dan

Aira.

Seiring berjalannya waktu Gian bisa melupakan Kaila dan dia bertemu

dengan perempuan yang bisa menerima segala kekurangannya. Aira

perempuan yang memberikan warna-warna dalam hari Gian semenjak dia

diputuskan oleh Kaila. Namun, pada akhirnya Gian harus kehilangan Aira

karena dia mendapatkan beasiswa ke Jepang. Akhirnya, Gian memutuskan

untuk menyusul Aira ke Jepang karena dia yakin bahwa Aira juga

mencntainya. Hal ini dapat dibuktikan dalam kutipan (15) dan (16).

(15) “Aku ingin mencintaimu seperti angin yang mengantarkan

rindumu. Sejauh apapun jarak yang memisahkan kita, sekuat apa

pun badai yang menerpa, selebat apa pun hujan yang turun, ia tetap

berusaha untuk sampai.” “Kau nggak akan kubuat menyesal.”

“Aku masih menjaga hatiku untukmu. Dan akan selalu begitu.”

(Candra, 2016:243).

(16) “Kau tahu kenapa aku bersedia menunggumu?” “Karena aku

percaya, hanya kamu perempuan yang pantas mendapatkan itu.”

“Jangan takut, hatiku sudah memilihmu,” bisiknya seolah bisa

membaca kecemasanku. “Aku pasti pulang untukmu nanti.”

“Hanya satu tahun, Aira, aku sudah melewati tiga tahun sebelum

ini. Dan, perasaanku nggak pernah berubah. Masih sama seperti

saat kali pertama bertemu denganmu.” “Kita akan lewati berdua.”

(Candra, 2016:244-245).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

32

Dari kutipan (15) dan (16) dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak

selamanya hal yang kita inginkan bisa didapatkan dengan mudah. Sama

seperti Gian yang harus rela kehilangan Kaila, orang yang dia cintai selama

ini. Namun, Tuhan menggantikannya dengan perempuan yang lebih baik lagi,

yakni mampu menerima segala kekurangnya.

Berikut skema aktansial utama dalam novel Pada Senja yang

Membawamu Pergi karya Boy Candra.

Tabel 4: Skema Aktansial Utama Novel Pada Senja yang

Membawamu Pergi

PENGIRIM

(sender)

Latar Belakang

Keluarga

OBJEK

(object)

Kaila

PENERIMA

(receiver)

Gian dan Aira

SUBJEK

(subject)

Gian

PENENTANG

(opponent)

Kaila dan

Keluarganya

PEMBANTU

(helper)

Putri, Andre,

Randi, Aira dan

Ibu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

33

2.3 Struktur Aktansial Sekunder Novel Pada Senja yang Membawamu Pergi

Tidak hanya masalah percintaan yang membuat Gian sedih semenjak

diputuskan oleh Kaila, tetapi dia juga bimbang dan gelisah oleh tugas

akhirnya (skripsi) yang sedang dijalaninya pada semester ini. Mulai dari

perekonomian keluarga yang sederhana (ekonomi menengah ke bawah), rasa

malas hingga kedua orang tua yang selalu menanyakan kapan kuliahnya

selesai. Selain itu, Gian juga harus mengulang kelas yang mendapatkan nilai

C. Gian tidak mau nilai C itu membuat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

menjadi jelek di transkripnya.

2.3.1 Pengirim

Pengirim (sender) adalah aktan (seseorang atau sesuatu) yang menjadi

sumber ide dan berfungsi sebagai penggerak cerita (Taum, 2011:145). Dalam

cerita ini cita-cita Gian yang ingin menyelesaikan kuliah tepat waktu adalah

aktan pengirim dan menjadi penggerak cerita tersebut. Ketika Gian sudah

yakin ingin mengerjakan skripsi, tiba-tiba dosen pembimbing bertanya seperti

ragu akan keputusan Gian yang ingin menyelesikan skripsinya. Hal ini dapat

dibuktikan dalam kutipan (17) dan (18).

(17) “Kamu yakin mau mulai skripsi?” “Gian?” “Iya, Bu, maaf.”

“Kamu baik-baik saja?” “Iya, Bu, saya baik-baik saja.” “Iya, Bu,

saya siap.” “Bagus kalau begitu. Tapi, Ibu lihat di laman

akademikmu, mata kuliahmu masih ada yang harus diulang, ada

beberapa nilai yang masih C. Baiknya kamu ulang agar IPK-mu

tidak terlal u rendah,” (Candra, 2016:59-60).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

34

(18) “Oke Gian, minggu depan kamu boleh bikin angket, setelah itu

kamu bisa mulai penelitian.” Sepatah kalimat itu mebuatku merasa

senang bukan kepalang. Perjuanganku mengerjakan skripsi sudah

semakin menunjukkn hasil. Meski baru sampai tahap pembuatan

angket, setidaknya, aku sudah menyelesaikan tiga bab dengan baik.

Itu srtinya separuh lebih perjalanan skripsiku sudah kulalui meski

masih banyak hal yang harus kuselesaikan” (Candra, 2016:157).

Dari kutipan (17) dan (18) dapat ditarik kesimpulan bahwa usaha

tokoh utama bernama Gian yang menjadi aktan subjek memiliki semangat

untuk mendapatkan sesuatu yang dituju yaitu menyelesaikan tugas akhir.

2.3.2 Objek

Objek (object) adalah aktan (sesuatu atau seseorang) yang dituju,

dicari, diburu atau dinginkan oleh subjek atas ide dari pengirimnya (Taum,

2011:145). Dalam cerita ini Gian yang merupakan aktan subjek sangat ingin

menyelesaikan kuliah tepat waktu, karena dia selalu ditanya oleh kedua orang

tuanya kapan memulai skripsi atau kapan kuliahnya selesai. Hal ini dapat

dibuktikan dalam kutipan (19) dan (20).

(19) ketika kami akan disibukkan dengan impian masing-masing.

Seperti semester ini, kami akan disibukkan dengan skripsi, hal

yang sudah mengadang di depan mata. Ya, setidaknya khusus

untukku karena orangtuaku sudah memintaku untuk segera

menamatkan kuliah.” (Candra, 2016 “Tiga tahun lebih telah kami

lalui dan kini adalah masa:17).

(20) “Namun, kali ini aku terdiam agak lama, sebelum mengatakan

kepada Ayah bahwa aku akan tamat tepat waktu. Satu semester

lagi, dan aku tidak begitu yakin bisa menyelesaikan skripsi dengan

mengulang beberapa mata kuliah sekaligus. Jangankan dengan

tambahan mengulang mata kuliah, untuk mengerjakan skripsi saja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

35

aku masih belum yakin bisa menyelesaikan semua itu dengan tepat

waktu” (Candra, 2016:97).

Dari kutipan (19) dan (20) dapat ditarik kesimpulan bahwa tokoh Gian

berusaha mencari aktan objek yang di kirim oleh aktan pengirim yaitu

mewujudkan keinginan kedua orang tuanya menyelesaikan kuliah tepat

waktu. Oleh karena itu, bagaimana pun perasaan dan keadaannya saat ini Gian

harus bisa menyelesaikan kuliahnya.

2.3.3 Subjek

Subjek (subject) adalah aktan pahlawan (sesuatu atau seseorang) yang

ditugasi pengirim untuk mencari dan mendapatkan objek (Taum, 2011:145).

Subjek dalam cerita ini adalah tokoh utama yaitu Gian. Saat itu, Gian

merupakan mahasiswa semester akhir yang sudah seharusnya menyusun tugas

akhir (skripsi). Namun, dia harus diingatkan dulu oleh ayahnya untuk cepat

menyelesaikan tugas akhirnya. Hal ini dapat dibuktikan dalam kutipan (21)

dan (22).

(21) ”Namun, sekarang mau tidak mau, suka tidak suka, aku harus

rajin ke perpustakaan. Aku pun harus bersabar dengan aturan yang

dibuat seenaknya oleh pegawai perpustakaan itu. Kadang-kadang,

kita memang harus mengikuti aturan hanya untuk selamat meski

aturan itu tidak adil. Aku dan orang-orang senasib denganku sudah

seharusnya bertekad ketika sudah berada di atas nanti (sukses

menjadi pejabat dan setingkatnya), jangan melakukan kesalahan

yang sama. Itulah yang aku dan ketiga sahabatku sepakati

berempat” (Candra, 2016:67).

(22) “Gimana kuliahmu?” Ayah membuka obrolan. “Baru selesai

ujian mata kuliah yang kemarin belum tuntas, Yah.” “Skripsimu?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

36

“Sebentar lagi sudah bisa penelitian, Ayah,” “Baguslah. Kau harus

tamat tepat waktu. Setelah itu, kau bisa memilih jalan hidupmu.”

“Iya, Ayah.” “Jika rasanya berjuang untuk mengabdikan diri di

desa ini tidak membuatmu tertarik, pilihlah jalan yang lain.” “Kau

berhak punya impian sendiri.” “Iya, Ayah. Terima kasih.” (Candra,

2016:182).

Dari kutipan (21) dan (22) dapat ditarik kesimpulan bahwa Gian sudah

berusaha dalam menyelesaikan skripsinya, terbukti Gian rajin pergi ke

perpustakaan untuk mencari buku-buku yang diperlukannya untuk

mempermudah dalam menyusun skripsi. Aktan subjek juga sudah

meyakinkan kepada ayahnya kalau dia bisa menyelesaikan kuliah tepat pada

waktunya .

2.3.4 Penolong

Penolong (helper) adalah aktan (sesuatu atau seseorang) yang

membantu usaha subjek untuk mendapatkan objek (Taum, 2011:146). Dalam

cerita ini Dosen merupakan aktan penolong untuk aktan subjek. Dosen

memiliki peran sangat penting dalam membatu Gian untuk menyelesaikan

misinya, yaitu menyelesaikan kuliah tepat waktu. Hal ini dapat dibuktikan

dalam kutipan (23) dan (24).

(23) “Beruntung semester ini aku dapat dosen yang lebih baik.

Setidaknya, aku tahu dosen yang pernah mengajarku di semester 1

itu lebih objektif dalam memberikan penilaian kepada mahasiswa.”

(Candra, 2016:21).

(24) “Ya sudah kalau kamu yakin bisa menjalani sekaligus,

sekarang kamu cari buku-buku yang sesuai dengan judul yang

kamu ajukan ini. Minggu depan silahkan ajukan kepada Ibu.” Dia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

37

menyerahkan proposal judul skripsiku yang baru saja dibacanya.

“Oh iya, bikin sampai bab tiga, ya!” perintahnya (Candra,

2016:60).

Dari kutipan (23) dan (24) dapat ditarik kesimpulan bahwa Gian sangat

terbantu dengan adanya dosen yang mempermudahkan dia dalam

menyelesaikan tugas akhir (skripsi).

2.3.5 Penentang

Penentang (opponent) adalah aktan (seseorang atau sesuatu) yang

menghalangi usaha subjek dalam mencapai objek (Taum, 2011:146). Dalam

ceita ini yang menjadi aktan penentang adalah perekonomian keluarga dan

rasa malas yang menyerang aktan subjek dalam menyelesaikan misinya. Gian

merupakan anak sulung dari tiga bersaudara yang menjadi harapan keluarga

dapat memberikan contoh yang baik kepada adik-adiknya. Gian juga harus

bisa bertanggung jawab dengan apa yang dia jalani saat ini. Di sisi lain Gian

juga selalu diingatkan oleh ayahnya untuk segera menyelesaikan kuliahnya.

Hal ini dapat dibuktikan dalam kutipan (25), (26) dan (27).

(25) “Jatah uang semestermu tinggal dua kali pembayraran lagi,”

pesan ayhku sebulan lalu, sebelum aku berangkat menuju indekos.

Aku hanya mengangguk, paham betul apa yang di maksud. Selain

keadaan ekonomi keluargaku yang biasa-biasa saja, Ayah ingin

aku bertanggung jawab atas apa yang aku jalani.” (Candra,

2016:17).

(26) “Jatah kuliahmu tinggal satu semester lagi,” kata Ayah dengan

suara tegas, “jika tidak, kamu harus membiayai sendiri uang

kuliahmu.” Sejak awal aku masuk sekolah, aku hanya dapat jatah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

38

masa pendidikan normal. Sekolah dasar enam tahun. Sekolah

menengah pertama tiga tahun. Sekolah menegah atas tiga tahun.

Dan, pendidikan tinggi selama empat tahun. Itu adalah

perjanjianku degan Ayah. Jika tidak menyelesaikannya tepat

waktu, aku harus menaggung uang kuliah sendiri (Candra,

2016:96-97).

(27) “Hari ketiga sejak bertemu dengan dosen pembimbing itu, aku

masih saja belum mencari satu pun buku yang berkaitan dengan

skripsiku. Entah kenapa, rasa malas seolah menyerang tubuhku

saat ingin melangkahkan kaki ke perpustakaan” (Candra, 2016:66).

Dari kutipan (25), (26) dan (27) dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak

hanya perekonomian keluarga yang menjadi penentang Gian dalam

menyelesaikan misinya yaitu menamatkan kuliah tepat waktu, melainkan juga

rasa malas yang menyerang Gian merupakan aktan penentang berikutnya.

2.3.6 Penerima

Penerima (receiver) adalah aktan (sesuatu atau seseorang) yang

menerima objek yang diusahakan atau dicari oleh subjek (Taum, 2011:146).

Dalam cerita ini aktan penerima adalah Gian, kedua orang tuanya, karena

dalam cerita aktan objek dapat menyelesaikan misi yang dikirim oleh aktan

pengirim. Pada cerita ini Gian akhirnya dapat menyelesaikan misinya yaitu

menamatkan kuliah tepat waktu. Hal ini dapat dibuktikan dalam kutipan (28)

dan (29).

(28) “Aku mendapati tatap mata bangga Ayah kepadaku. Juga Ibu

yang mencium keningku sesaat setelah itu. Naga dan Nagi, sedang

berlari di antara keramaian wisuda ini. Aku memeluk Ibu,

menikmati setiap ketenangan yang diberikannya. Lepas sudah

beban di pundakku. Tak ada lagi berkas coretan yang harus kucari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

39

sumbernya dan kubawa ulang ke dosen pembimbingku. Hari ini

aku diwisuda. Tepat lima bulan setelah Aira ke Jepang (Candra,

2016:219).

(29) “Hari ini, semua usaha itu berubah. Bagai menanam sebatang

pohon. Ibuku sudah menyirami, memupuk, dan mencintai pohon

yang ia tanam. Hari ini adalah saat ketika ia bahagia melihat

pohonnya tumbuh. Aku sudah tumbuh. Satu tahap lagi sudah

kucapai. Meski tak sempurna, aku hanya ingin membuat Ibu

mengerti bahwa aku juga mencintainmya. Mencintai Ayah. Dan

dua adikku, Naga dan Nagi (Candra, 2016:220).

Dari kutipan (28) dan (29) dapat ditarik kesimpulan bahwa Gian dapat

menyelesaikan misi yang dikirim oleh aktan pengirim. Hari ini tepat Gian

diwisuda setelah melewati hari yang begitu panjang dan melelahkan.

Akhirnya Gian dapat membanggakan kedua orang tuanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

40

Berikut ini skema aktansial sekunder dalam novel Pada Senja yang

Membawamu Pergi karya Boy Candra.

Tabel 5: Skema Aktansial Sekunder Novel Pada Senja yang

Membawamu Pergi

2.4 Rangkuman

Novel Pada Senja yang Membawamu Pergi karya Boy Candra ini

mengisahkan tokoh bernama Gian yang merupakan mahasiswa semester

PENGIRIM

(sender)

Tamat kuliah

tepat waktu

PEMBANTU

(helper)

Dosen

SUBJEK

(subject)

Gian

PENERIMA

(receiver)

Gian dan orang

tuanya

OBJEK (object)

Kelulusan

PENENTANG

(opponent)

Perekonomian

keluarga dan rasa

malas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

41

akhir. Selain itu, novel ini juga mengisahkan perjalanan lika-liku percintaan

Gian dalam mendapatkan cinta sejatinya. Orang yang mampu menerima

segala kekurangannya. Kemudian, proses Gian dalam menyelesaikan kuliah

tepat waktu karena dia selalu ditanya oleh kedua orang tuanya.

Pada hasil analisis skema aktansial utama dan sekunder dalam novel

Pada Senja yang Membawamu Pergi karya Boy Candra ini mengisahkan

perjalanan lika-liku Gian dalam mendapatkan cinta sejati. Gian yang

merupakan subjek dalam penceritaan harus rela kehilangan Kaila. Kaila

adalah orang yang selama dua tahun ini mengisi hari-harinya. Mereka terpisah

karena memiliki latar belakang keluarga yang berbeda. Namun saat Kaila

memutuskan hubungan mereka secara sepihak, kedua orang tua Gian juga

menanyakan kapan dia bisa menyelesaikan kuliahnya. Pada saat itu perasaan

Gian kacau karena harus dihadapkan dengan situasi yang sama-sama

membuat dia tertekan. Namun, Gian tidak boleh egois dengan hanya

memikirkan perasaannya saja yang baru diputuskan oleh Kaila. Gian masih

memiliki masa depan yang harus dia raih dan orang tua yang harus dia

banggakan karena hidup tidak hanya tentang cinta kepada pasangan.

Tokoh Gian dalam novel juga beruntung karena memiliki orang tua

dan orang-orang baik di sekitarnya yang selalu mendukung dan mendorong

Gian agar tetap semangat dalam menjalani hidup. Setelah berhasil melewati

masa sulit, yaitu ditinggalkan oleh Kaila dan tuntutan dari kedua orang tua

mengenai skripsi, akhirnya Gian bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

42

mendapatkan pengganti Kaila, yakni Aira. Aira merupakan sosok yang

mampu menerima segala kekurangan Gian. Walaupun dalam mendapatkan

cinta sejati, Gian sempat ditinggalkan oleh Aira ke Jepang karena

mendapatkan beasiswa. Namun, ibunya selalu mengatakan bahwa Aira

merupakan perempuan yang pantas dia perjuangkan. Pada akhirnya Gian

menyusul Aira ke Jepang karena dia percaya kata-kata ibunya dan dia percaya

bahwa Aira juga mencintainya.

Setelah membuat skema aktansial utama dan sekunder, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa tokoh Gian tidak hanya menempati satu aktan saja,

dia bisa menempati beberapa aktan dalam satu lingkaran cerita. Selain itu,

novel ini hanya memiliki dua skema aktansial dalam lingkaran cerita. Di mana

seorang Gian hanya ingin menyelesaikan misi mendapatkan cinta sejati yang

bisa menerima segala kekurangannya dan menyelesaikan misi menamatkan

kuliah tepat waktunya. Kesamaan dari dua skema ini juga dapat dilihat bahwa

tokoh utamanya bernama Gian memiliki kisah akhir yang sama-sama bahagia.

Dari kedua struktur aktansial di atas, struktur aktansial utamalah yang lebih

dominan dalam novel Pada Senja yang Membawamu Pergi karya Boy

Candra.

Dalam teorinya, Greimas tidak hanya mengkaji suatu cerita dengan

menggunakan struktur aktansial saja, tetapi juga menggunakan struktur

fungsional. Struktur fungsional dalam novel Pada Senja yang Membawamu

Pergi karya Boy Candra ini akan dibahas pada Bab III.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

43

BAB III

ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL DAN DALAM NOVEL PADA

SENJA YANG MEMBAWAMU PERGI KARYA BOY CANDRA

3.1 Pengantar

Pada bab III akan dibahas mengenai struktur fungsional dalam novel

Pada Senja yang Membawamu Pergi karya Boy Candra dengan menggunakan

perspektif strukturalisme A.J Greimas. Struktur fungsional berfungsi untuk

menguraikan peran subjek dalam melaksanakan tugas dari pengirim yang

terdapat dalam fungsi aktan (Taum, 2011:146).

3.2 Struktur Fungsional dalam Novel Pada Senja yang Membawamu Pergi

Struktur fungsional bertugas untuk menjabarkan aktan subjek dalam

melaksanakan tugas yang dikirim oleh aktan pengirim. Dalam cerita, tokoh

Gian yang menempati posisi aktan subjek berusaha mencari aktan objek yang

di kirim oleh aktan pengirim. Tokoh Kaila dan kelulusan merupakan aktan

objek yang menjadi misi dalam pencarian aktan subjek. Berikut ini penjabaran

mengenai situasi-situasi yang dihadapi oleh aktan subjek.

3.2.1 Situasi Awal

Situasi awal ditandai ketika Gian tidak bisa datang menemui Kaila

yang sedang berulang tahun. hari itu bertepatan dengan hari jadi hubungan

mereka yang kedua tahun. Hanya karena hal itu, Kaila memutuskan hubungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

44

mereka secara sepihak. Namun, sebenarnya alasan utama Kaila mengakhiri

hubungan mereka adalah latar belakang keluarga mereka yang berbeda.

Sampai kapan pun keluarga Kaila tidak bisa menerima Gian dalam

kehidupannya karena kebahagian keluarga tidak bisa ditukar dengan apa pun

termasuk cinta. Hal ini dapat dibuktikan dalam kutipan (30).

(30) “Gie.” Dia mengatur napasnya, “Harusnya aku nggak pernah

memulai ini denganmu. Dan, nggak pernah membiarkan kamu

masuk ke hidupku.” Dia berhenti, menahan sesuatu yang tidak

sanggup dia tahan di kelopak matanya. “…Aku nggak bisa

meneruskan hubungan kita. Papa dan keluargaku nggak akan

pernah bisa menerimamu.” “Gie maafkan aku. Tapi, keluargaku

adalah hal yang nggak bisa kutukar dengan apa pun. Termasuk

denganmu.” “Maaf aku harus pergi, Gie.” (Candra, 2016:32-33).

Tahap utama berikutnya ditandai dengan tuntutan kedua orang tua

Gian yang mengharuskan untuk cepat lulus. Hal ini dikarenakan ayahnya yang

hanya bisa membayar uang kuliah satu semester lagi karena Gian berasal dari

keluarga sederhana. Ayahnya hanya seorang PNS dan ibunya sebagai ibu

rumah tangga, walaupun begitu ayahnya selalu mengutamakan pendidikan,

tetapi dengan catatan Gian harus bisa menyelesaikan kuliahnya tepat waktu.

Kalau sampai dirinya tidak bisa menyelesaikan kuliahnya tepat waktu, mau

tidak mau Gian harus bisa membiayai kuliahnya sendiri. Hal ini dikarenakan

Gian mendapatkan jatah masa pendidikan dari kedua orang tuanya, di mana

pendidikan jenjang Sekolah Dasar enam tahun, Sekolah Menengah Pertama

tiga tahun, Sekolah Mengah Atas tiga tahun, dan Perguruan Tinggi empat

tahun. Hal ini dapat dibuktikan dalam kutipan (31).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

45

(31) “Jatah uang kuliahmu tinggal satu semester lagi,” kata Ayah

dengan suaa tegas, “jika tidak, kamu harus bisa membiayai sendiri

uang kuliahmu.” Dia tidak mengancamku, aku tahu itu. Aku

dengan ayah memang sudah punya kesepakatan tidak tertulis.

Sejak awal aku masuk sekolah, aku hanya dapat jatah masa

pendidikan normal. Sekolah dasar enam tahun. Sekolah menengah

pertama tiga tahun. sekolah menengah atas tiga tahun. Dan,

pendidikan tinggi selama tiga tahun.” (Candra, 2016:96-97).

3.2.2 Transformasi

Tahap uji kecakapan ditandai dengan tokoh Gian yang berusaha

mempertahankan hubungan bersama Kaila. Gian saat itu sangat yakin dengan

hubungan yang dijalani bersama Kaila akan berakhir bahagia ternyata tidak

berhasil. Meskipun Gian berjuang mempertahankan hubungan mereka, tetapi

Kaila berusaha melepaskan Gian dari hidupnya. Pada akhirnya Gian harus

bisa melupakan dan merelakan kepergian Kaila dari hidunya.

Seiring berjalannya waktu, Gian mulai menyibukkan diri dengan tugas

akhirnya (skripsi) karena orang tuanya selalu menanyakan kapan dirinya bisa

selesai kuliah. Sedikit demi sedikit Gian bisa meluapakan Kaila, walaupun dia

masih sesekali mengingat kenangannya bersama Kaila. Namun, hidup harus

tetap berjalan karena dia tidak mau mengecewakan kedua orang tuanya. Tentu

saja hidup tidak hanya tentang cinta kepada pasangan, tetapi masih banyak

orang-orang di sekelilingnya seperti orang tua, keluarga dan teman-temannya

yang mencintai dirinya. Beruntung juga Gian memiliki sahabat-sahabat yang

selalu mendukungnya untuk keluar dari kesedihan. Sebagai sahabat yang baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

46

mereka juga mengatakan bahwa Gian harus fokus menyelesaikan kuliahnya.

Hal ini dapat dibuktikan dalam kutipan (32) dan (33).

(32) “Ini kali pertama aku menghadap dosen pembimbing skripsi.

Sejak Kaila memutuskanku, aku merasa menulis skripsi adalah

cara terbaik yang harus kulakukan. Aku berusaha meyakinkan hati,

ini adalah cara terbaik untuk memulai Kaila sepenuhnya. Meski

bayangan Kaila masih saja hadir di lingkar kepalaku. Namun, aku

berusaha untuk menenangkan seisi dadaku. “Dia bukan milikku

lagi,” tetapi rasanya menggetirkan.” (Candra, 2016:59-61).

(33) “Saat suasana hatiku tidak stabil itu, aku memusatkan pikiran

pada skripsi. Aku menyibukkan diri lebih lama dari biasanya.”

(Candra, 2016:219)

Tahap utama ditandai dengan Gian yang bertemu dengan Aira. Gian

pada saat itu sedang patah hati karena diputuskan oleh Kaila dan sedang

sibuk-sibuknya mengerjakan skripsi diajak oleh teman-temannya untuk pergi

liburan ke pemandian Tirta Alami. Pada saat Gian sedang berada di kedai

kecil yang menjual berbagai makanan dan minuman, dia memanggil teman-

temannya. Bertepatan dengan itu, sebuah bola melayang mengenai tangan

Gian yang sedang memegang makanan. Itulah awal mula Gian bertemu

dengan Aira. Setalah pertemuan itu Gian selalu memikirkan Aira. Mereka

dipertemukan lagi pada saat hari kelulusan Putri. Perempuan itu juga datang

untuk menghadiri hari kelulusan temannya. Gian tidak mau membuang waktu

dan langsung saja dia berkenalan. Akhirnya Gian tahu bahwa perempuan itu

bernama Aira. Hal ini dapat dibuktikan dalam kutipan (34).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

47

(34) “A-aku Gian, kamu boleh panggil Gie!”. “Aku Aira. Panggil

Aira saja,” balasnya menyambut uluran tanganku.” (Candra,

2016:107).

Tahap utama berikutnya ditandai dengan keberhasilan tokoh Gian

dalam menyelesaikan pendidikannya. Tidak sia-sia perjuangan Gian selama

ini, meski awalnya dia malas dan hampir putus asa karena dosen pembimbing

sempat ragu akan keputusan yang Gian ambil untuk mengerjakan skripsi pada

semester ini, dikarenakan Gian masih harus mengulang mata kuliah yang

mendapatkan nilai C. Keberhasilan Gian tentu tidak luput dari usaha dan doa

kedua orang tuanya serta dukungan dari teman-temannya. Patah hati setelah

diputuskan oleh Kaila tidak membuat hidup Gian berhenti begitu saja. Hal ini

dikarenakan dia masih mempunyai masa depan yang panjang dan orang-orang

yang menyayangi dirinya. Keberhasilan yang diraih oleh Gian juga membuat

ayah, ibu serta kedua adik kembarnya bangga. Selesai sudah semua beban

Gian, kini dia bisa menikmati hasil dari semua usahanya tersebut. Hal ini

dapat dibuktikan dalam kutipan (35).

(35) “Hari ini, semua usaha itu berubah. Bagai menanam pohon.

Ibuku sudah menyirami, memupuk, mencintai pohon yang ia

tanam. Hari ini adalah saat ketika ia meilhat pohonnya tumbuh.

Aku sudah tumbuh. Satu tahap lagi sudah kucapai. Meski tak

sempurna, aku hanya ingin membuat Ibu mengerti bahwa aku juga

mencintainya. Mencintai Ayah. Dan dua adikku, Naga dan Nagi.”

(Candra, 2016:220).

Tahap kegemilangan ditandai dengan tokoh Gian yang ditinggalkan

oleh Aira ke Jepang karena Aira mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

48

sekolahnya. Kepergian Aira ke Jepang membuat Gian seperti kehilangan

semangat untuk hidup. Padahal Gian sudah berharap banyak dengan kehadiran

Aira di dalam hidupnya. Gian sudah yakin bahwa Aira merupakan orang yang

tepat untuk dirinya. Tetapi semua sirna kerna dia harus kehilangan orang yang

belum sempat dia miliki selama ini. Gian takut kisah cintanya bersama Aira

akan terulang lagi seperti kisah cintanya bersama Kaila dulu yang diputuskan

secara sepihak karena memiliki latar belakang keluarga yang berbeda. Namun,

Gian memiliki ibu yang hebat dan selalu mendukung apa pun keputusan yang

diambil olehnya sehingga dia mampu melanjutkan hidupnya. Ibunya selalu

memberi tahu bahwa Aira adalah perempuan yang baik dan juga mencintai

Gian. Hal ini dapat dibuktikan dalam kutipan (36).

(36) “Aira tidak memberimu harapan, kan? Dia bahkan berusaha

untuk tidak terlihat mencintaimu. Kamu tahu kenapa? Dia tidak

ingin kamu tersakiti. Karena dia tahu, dia akan meninggalkanmu

untuk waktu yang lama. Dia hanya ingin kamu mengerti, bahwa

cintanya bukanlah hal yang harus dicoba-coba.” (Candra,

2016:211).

3.2.3 Situasi Akhir

Situasi akhir ditandai dengan Gian yang menyusul Aira ke Jepang.

Gian sudah membulatkan tekad untuk pergi ke Jepang menyususl Aira setelah

jutaan hari menahan rindu yang dia simpan sendiri dalam dadanya. Kini tidak

jauh dari tenmpat Gian berdiri sudah ada Aira, perempuan yang bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

49

menerima segala kekurangannya. Hal ini dapat dibuktikan dalam kutipan (37)

dan (38).

(37) “Sendai-Jepang. Hari ini aku ingin mengakhiri rindu yang

sudah menumpuk di dadaku. Sejauh ini, aku mencarinya, beranjak

dari desa kecilku. Melawan jarak menebus angin, hanya untuk

menatap matanya. Hanya untuk melepaskan sesak yang menupuk

di dada. Rindu ini bisa membunuhku jika berpisah lebih lama leagi

dengannya.” (Candra, 2016:241)

(38) “Bibirku beku saat menatap perempuan yang berada di

hadapanku. Dia yang hampir tiga tahun ini aku nantikan, kini

hanya beberapa meter di depanku. Kami sama-sama membeku,

bukan karena udara yang dingin, melainkan karena rindu yang

terlalu lama mengendap di dadaku.” (Candra, 2016:241)

Dalam situasi akhir ini, sudah selesai semua konflik yang dialami oleh

Gian sebagai tokoh uatama dalam novel. Gian memiliki akhir cerita yang

bahagia karena dia telah menemukan perempuan yang bisa menerima segala

kekurangan dirirnya, yaitu Aira. Walaupun awalnya sempat kehilangan Aira

dalam hidupnya, tetapi Gian selalu meyakinkan dirinya sendiri bahwa Aira

merupakan perempuan yang Tuhan kirim untuknya. Jadi cerita dalam novel

Pada Senja yang Membawamu Pergi karya Boy Candra ini memiliki akhir

cerita yang bahagia atau berhasil mencapai objek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

50

Berikut ini skema fungsional dalam novel Pada Senja yang

Membawamu Pergi karya Boy Candra (Taum, 2011:147).

Tabel 6: Skema Fungsional

I II III

Situasi Awal Transformasi Situasi Akhir

Tahap Uji

Kecakapan

Tahap Utama Tahap

Kegemilangan

Berakhirnya

hubungan Gian

dan Kaila dan

tuntutan dari

kedua orang

tua Gian untuk

menyelesaikan

kuliah.

Usaha Gian

melupakan

Kaila dengan

menyibukkan

diri

mengerjakan

skripsi.

Gian bertemu

dengan Aira

dan Gian

menyelesaikan

kuliahnya.

Kepergian

Aira ke

Jepang.

Gian menyusul

Aira ke

Jepang.

3.3 Rangkuman

Hasil analisis struktur fungsional dalam novel Pada Senja yang

Membawamu Pergi karya Boy Candra menurut perspektif A.J Greimas

terdapat situasi awal, transformasi yang meliputi tahap uji kecakapan, tahap

utama, serta tahap kegemilangan, dan situ akhir dalam novel Pada Senja yang

Membawamu Pergi karya Boy Candra.

Setelah membuat analisis struktur fungsional menurut perspektif A.J

Greimas dapat ditarik kesimpulan bahwa penceritaan dalam novel Pada Senja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

51

yang Membawamu Pergi karya Boy Candra ini memunculkan konflik dalam

satu cerita, yaitu Gian sebagai tokoh utama dalam cerita harus dihadapkan

dengan dua situasi yang berbeda secara bersamaan. Gian yang baru saja

diputuskan oleh Kaila setelah mereka menjalani hubungan selama dua tahun

dengan alasan sudah tidak cocok lagi, padahal alasan utama Kaila

memutuskan hubungan mereka karena latar belakang keluarga yang berbeda.

Pada saat yang bersamaan kedua orang tua Gian menanyakan kapan dia bisa

menyelesaikan kuliahnya.

Akhirnya Gian menyibukkan diri dengan mengerjakan skripsi agar

dia bisa melupakan Kaila karena dia masih mempunyai orang tua dan kedua

adik kembarnya yang harus dibanggakan dan masih punya masa depan yang

panjang serta mimpi-mimpi yang harus dia raih. Setelah melewati hari yang

panjang dengan menyibukkan skripsi dan melupakan Kaila, Gian

dipertemukan lagi dengan perempuan bernama Aira. Pada akhirnya juga Gian

bisa menyelesaikan kuliahnya tepat waktu. Walaupun dia sempat mengalami

patah hati, tetapi tidak membuat semangat dia turun untuk menyelesaikan

kuliah serta meraih mimpi-mimpinya.

Saat Gian sudah yakin bahwa hatinya memilih Aira dan hanya Aira

yang bisa membuat seorang Gian memikirnya Aira setelah pertemuan pertama

yang tidak disengaja. Gian harus dihadapkan lagi dengan situasi yang sulit

untuk dilewati, yaitu Aira pergi meninggalkan dia untuk melanjutkan

sekolahnya di Jepang. Tetapi karena Gian yakin bahwa Aira merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

52

perempuan yang selama ini Tuhan kirim padanya dan Aira juga mencintainya.

Akhirnya, Gian memutuskan menyusul Aira ke Jepang untuk bertemu dan

mengobati rindu yang menumpuk di dadanya setelah ratusan hari tidak

bertemu Aira.

Dalam struktur naratif perspektif A.J Greimas tidak hanya mengkaji

mengenai struktur aktansial dan fungsional saja, tetapi juga mengkaji poros

semantik. Poros semantik dalam novel Pada Senja yang Membawamu Pergi

karya Boy Candra ini akan dibahas pada bab IV.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

53

BAB IV

POROS SEMANTIK DALAM NOVEL PADA SENJA YANG

MEMBAWAMU PERGI KARYA BOY CANDRA

4.1 Pengantar

Pada bab IV akan dibahas mengenai poros semantik dalam novel Pada

Senja yang Membawamu Pergi karya Boy Candra dengan menggunakan

perspektif A.J Greimas. Poros semantik bertujuan untuk mengungkapkan

struktur dalam sebuah cerita, di mana masing-masing poros membentuk

sebuah oposisi biner yang menjadi ciri khas dalam analisis struktural (Panuju,

2017:15 dibandingkan Eldridge, 2017:141-158).

4.2 Poros Semantik

Pada poros semantik ini bertujuan untuk mengungkapkan struktur

dalam sebuah cerita, dimana masing-masing poros membentuk sebuah oposisi

biner yang menjadi ciri khas dalam analisis struktural (Panuju, 2017:15).

Dalam poros semantik ini akan mengungkapkan bagaimana struktur dan

penceritaan masing-masing poros dalam novel Pada Senja yang Membawamu

Pergi karya Boy Candra.

4.2.1 Poros Pencarian

Dalam poros pencarian penulis memfokuskan penelitiannya pada dua

aktan, yaitu Gian sebagai aktan subjek serta Kaila dan kelulusan sebagai aktan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

54

objek. Penelitian ini membahas usaha subjek dalam mencari objek yang

dituju. Dalam cerita tokoh Gian yang merupakan aktan subjek berusaha

mempertahankan hubungan bersama Kaila yang merupakan aktan objek

dalam penelitian. Berikut ini paparan mengenai poros pencarian antara aktan

subjek dan objek dalam novel Pada Senja yang Membawamu Pergi karya Boy

Candra.

4.2.1.1 Poros Pencarian Gian terhadap Kaila

Pada poros pencarian ini dijelaskan bagaimana usaha aktan subjek

dalam mencapai atau mendapatkan objek yang dituju. Dalam novel Pada

Senja yang Membawamu Pergi karya Boy Candra ini mengisahkan bagaimana

perjuangan seorang Gian dalam mempertahankan hubungannya bersama Kaila

(objek).

Dalam pencarian yang dilakukan oleh Gian, dia mendapatkan banyak

sekali halangan dan rintangan. Di mulai dari Gian yang batal menemui Kaila

saat ulang tahun karena hujan deras. Lalu, Kaila yang memutuskan hubungan

mereka secara sepihak padahal sudah memasuki tahun kedua dengan alasan

keluarganya tidak akan pernah bisa menerima Gian. Sampai pada perbedaan

latar belakang keluarga karena Gian berasal dari keluarga sederhana dan Kaila

yang berasal dari keluarga ekonomi atas.

Namun, sekuat apa pun Gian dalam mempertahankan hubungannya

bersama dia akan gagal. Jika objek yang Gian tuju sudah tidak mau lagi untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

55

diperjuangkan, maka semuanya menjadi sia-sia. Pada akhirnya, Gian pelan-

pelan melupakan Kaila. Gian juga menyadari bahwa Kaila lelah dengan

hubungan yang mereka jalani selama ini. Hal ini dapat dibuktikan dalam

kutipan (39).

(39) “Aku menyadari ada kekecewaan di mata Kaila. Namun, dia

tidak menuntut apa pun setelah itu. Dia berusaha menunjukkan

cintanya. Hingga, sepertinya dia lelah. Kaila melihatku sebagai

lelaki tanpa masa depan dengan kemewahan meski selama

bersamaku dia tidak mengejar kemewahan tetapi keluarga dan

ayahnya adalah orang-orang yang mengondisikan dia seperti itu.”

(Candra, 2006:54).

4.2.1.2 Poros Pencarian Gian terhadap Kelulusan

Pada poros pencarian ini dijelaskan tentang bagaimana usaha aktan

subjek dalam mencapai atau mendapatkan objek yang dituju. Dalam novel

Pada Senja yang Membawamu Pergi karya Boy Candra ini mengisahkan

bagaimana perjuangan seorang Gian dalam menyelesaikan kuliahnya.

Dalam pencarian yang dilakukan oleh Gian, dia mendapatkan banyak

sekali halangan dan rintangan. Ketika Gian baru saja diputuskan oleh Kaila,

dia harus dihadapkan lagi dengan situasi berat, yakni kedua orang tuanya yang

selalu menanyakan kapan dia bisa menyelesaikan kuliahnya. Hal ini

dikarenakan, kedua orang tuanya yang hanya mampu membiayai kuliah

sampai semester delapan. Lewat dari itu, Gian harus bisa membiayai

kuliahnya sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

56

Tidak hanya itu, pada saat Gian sudah yakin untuk melanjutkan

skripsinya tiba-tiba dosen pembimbing ragu akan langkah yang Gian ambil.

Hal itu dikarenakan nilai mata kuliah Gian masih ada yang mendapatkan nilai

C. Namun, Gian selalu meyakinkan kedua orang tua dan dosennya bahwa

dirinya mampu untuk menyelesaikan kuliahnya. Gian rela mengulang mata

kuliah yang mendapatkan nilai C, dan dia dengan terpaksa harus pergi ke

perpustakaan untuk mendapatkan buku yang menjadi acuannya untuk menulis

skripsi. Hal ini dapat dibuktikan dalam kutipan (40).

(40) “Sekarang mau tidak mau, suka tidak suka, aku harus rajin ke

perpustakaan. Aku pun harus bersabar dengan aturan yang dibuat

seenaknya oleh pegawai perpustakaan itu.” (Candra, 2016:67).

4.2.2 Poros Kekuatan

Dalam poros kekuatan penulis memfokuskan penelitiannya pada tiga

aktan, yaitu aktan subjek (Gian), penolong (sahabat-sahabat, Aira, dosen, dan

kedua orang tua Gian), dan penentang (Kaila berserta keluarganya dan

perekonomian keluarga serta rasa malas). Dalam cerita tokoh Gian berusaha

mendapatkan objek yang dikirim oleh aktan pengirim, dalam pencariannya itu

aktan objek dibantu oleh aktan penolong. Akan tetapi, munculnya aktan

penentang yang berusaha menggagalkan usaha dari aktan subjek. Berikut ini

paparan mengenai poros kekuatan antara aktan subjek, penolong, dan

penentang dalam novel Pada Senja yang Membawamu Pergi karya Boy

Candra.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

57

4.2.2.1 Poros Kekuatan Gian terhadap Kaila

Pada poros kekuatan ini dijelaskan tentang bagaimana Gian

mendapatkan halangan dan rintangan dari Kaila dan keluarganya. Namun,

Gian juga mendapatkan bantuan dari sahabat-sahabat, Aira, dan ibunya.

Dalam novel Pada Senja yang Membawamu Pergi karya Boy Candra ini

mengisahkan bagaimana perjuangan Gian dalam mempertahankan

hubungannya bersama Kaila dan meyakinkan keluarga Kaila.

Perbedaan latar belekang keluargalah yang menjadi penentang dalam

cerita ini. Selain itu, tokoh Kaila juga ikut ambil bagian dalam aktan

penentang. Padahal dari awal Kaila selalu meyakinkan Gian bahwa perbedaan

mereka bukan menjadi halangan dalam hubungan mereka. Namun, pada

akhirnya Kaila juga yang memutuskan hubungan mereka.

Selain itu, dalam cerita ini terdapat aktan penolong yaitu para sahabat

dan ibu Gian. Mereka selalu mendukung apa pun keputusan Gian. Lalu,

mereka juga selalu meyakinkan Gian bahwa perempuan tidak hanya Kaila

saja, masih banyak perempuan di luar sana yang bisa menerima dirinya. Hal

ini dapat dibuktikan dalam kutipan (41).

(41) “Gie…, di luar sana, ada seseorang yang menunggumu. Dia

adalah perempuan terbaik untukmu. Bergegaslah memantapkan

diri. Nggak usah mikiran masa lalu.” (Candra, 2016:41).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

58

4.2.2.2 Poros Kekuatan Gian terhadap Kelulusan

Pada poros kekuatan ini dijelaskan bagaimana usaha aktan subjek

mendapatkan halangan dan rintangan dari aktan penentang, akan tetapi aktan

subjek juga mendapatkan bantuan dari aktan penolong. Dalam novel Pada

Senja yang Membawamu Pergi karya Boy Candra ini mengisahkan bagaimana

perjuangan Gian dalam menyelesaikan kuliahnya.

Dalam perjalanan subjek untuk mendapatkan objek yang dituju, subjek

selalu mendapatkan halangan dan rintangan dari aktan penentang.

Perekonomian keluarga dan rasa malas yang selalu menyerang Gian

merupakan aktan penentang dalam cerita ini. Pertanyaan dari kedua orang

tuanya mengenai kapan kuliahnya akan selesai dan kapan wisuda merupakan

salah satu tekanan yang didapatkan oleh Gian.

Gian yang berasal dari keluarga yang sederhana harus bisa menerima

risiko bahwa orang tuanya hanya mampu membiayai kuliahnya sampai pada

semester delapan saja. Lewat dari semester itu, dia harus bisa membiayai

kuliahnya sendiri. Selain itu, rasa malas yang selalu menyerang Gian juga

merupakan aktan penentang Gian dalam menyelasaikan kuliahnya. Saat itu

dirinya harus di hadapkan dengan masalah secara bersamaan, yaitu diputuskan

oleh Kaila dan ia juga harus bisa menyelesaikan skripsinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

59

Tidak berhenti sampai di situ saja, dalam pencarian Gian untuk

mendapatkan objek yaitu kelulusan, Gian dibantu oleh dosen dan kedua orang

tuanya. Pada saat Gian menyelesaikan misinya untuk mendapatkan objek yang

dituju, dosen dan kedua orang tua selalu mendukung Gian. Mereka

meyakinkan bahwa Gian bisa untuk menyelesaikan kuliahnya tepat waktu.

Tanpa ada dosen dan kedua orang tuanya, Gian tidak mungkin bisa

menyelesaikan kuliahnya dan tentu saja berkat kerja keras yang dilakukan

oleh Gian. Hal ini dapat dibuktiukan dalam kutipan (42).

(42) “Ya sudah kalau kamu yakin bisa menjalani sekaligus,

sekarang kamu cari buku-buku yang sesuai dengan judul yang

kamu ajukan ini. Minggu depan silahkan ajukan kepada Ibu.” Dia

menyerahkan proposal judul skripsiku yang baru saja dibacanya.

“Oh iya, bikin sampai bab tiga, ya!” perintahnya (Candra,

2016:60).

4.2.3 Poros Komunikasi

Dalam poros komunikasi penulis memfokuskan penelitiannya pada

tiga aktan, yaitu perbedaan latar belakang keluarga dan menamatkan kuliah

tepat waktu sebagai aktan pengirim, Kaila dan kelulusan sebagai aktan objek,

serta Gian, Aira dan kedua orang tuanya sebagai aktan penerima. Dalam cerita

aktan pengirim mengirimkan aktan objek yang menjadi tujuan dari pencarian

aktan subjek, sehingga pada akhir cerita aktan penerima menerima hasil dari

pencarian aktan subjek. Berikut ini paparan mengenai poros komunikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

60

antara aktan pengirim, objek, dan penerima dalam novel Pada Senja yang

Membawamu Pergi karya Boy Candra.

4.2.3.1 Poros Komunikasi Gian terhadap Kaila

Pada poros komunikasi ini dijelaskan bagaimana usaha aktan subjek

dalam mencapai objek yang dikirim oleh aktan pengirim dan aktan penerima

bisa mendapatkan hasil. Dalam cerita ini perbedaan latar belakang keluarga

yang menjadi aktan pengirim. Dalam novel Pada Senja yang Membawamu

Pergi karya Boy Candra ini mengisahkan bagaimana perjuangan Gian dalam

mempertahankan hubungannya bersama Kaila dan meyakinkan keluarga

Kaila.

Gian yang merupakan aktan subjek berusaha untuk meyakinkan Kaila

dan keluarganya. Dia juga berusaha mempertahankan hubungannya bersama

Kaila yang sudah mereka jalani selama dua tahun. Namun, sekuat apa pun

Gian mempertahankan hubungan mereka, latar belakang keluarga mereka

menghalangi. Kebahagian keluarga tidak bisa ditukar dengan apapun,

termasuk cinta. Lalu, dia mendapatkan perempuan yang bisa menggantikan

posisi Kaila di hatinya. Perempuan itu adalah Aira. Hal ini dapat dibuktikan

dalam kutipan (43) dan (44).

(43) “Aku jatuh hati kepadamu. Namun, aku terlalu pengecut untuk

menerima risiko terluka olehmu. Gie… percayalah, apa pun yang

kau simpan di matamu, aku tetaplah orang yang lemah untuk

menolak kenyataan; aku mencintai dirimu. Jika suatu hari nanti

Tuhan tidak berkenan lagi mempertemukan kita, simpanlah semua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

61

yang pernah kau rasakan di hatimu. Aku akan selalu

menyimpannya di hatiku.” (Candra, 2016:209-210).

(44) “Jangan takut, hatiku sudah memilihmu,” bisiknya seolah bisa

membaca kecemasanku. “Aku pasti pulang untukmu nanti.”

(Candra, 2016:244).

4.2.3.2 Poros Komunikasi Gian terhadap Kelulusan

Pada poros komunikasi ini dijelaskan tentang bagaimana usaha aktan

subjek dalam mencapai objek yang dikirim oleh aktan pengirim, tamat kuliah

tepat waktu merupakan aktan pengirim dalam cerita ini. Dalam novel Pada

Senja yang Membawamu Pergi karya Boy Candra ini mengisahkan bagaimana

perjuangan seorang Gian dalam menyelesaikan kuliahnya.

Misi yang dikirim oleh aktan pengirim yaitu menamantkan kuliah

tepat waktu, Gian mendapatkan hambatan dan rintangan. Pada saat dia baru

saja diputuskan oleh kekasihnya yang bernama Kaila, kedua orang tuanya

menanyakan kapan ia akan menyelesaikan kuliahnya.

Berkat usaha dan kerja keras yang dilakukan oleh Gian, serta dorongan

dari orang-orang di sekitarnya akhirnya Gian bisa menyelesaikan misi yang

dikirim oleh aktan pengirim yaitu tamat kuliah tepat waktu dan mendapatkan

objek yang dia tuju yaitu kelulusan. Pada akhirnya Gian diwisuda tepat waktu

dan membuat kedua orang tua, dosen dan para teman-temannya bangga

kepada dirinya. Hal ini dapat dibuktikan dalam kutipan (45).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

62

(45) “Aku mendapati tatap mata bangga Ayah kepadaku. Juga Ibu

yang mencium keningku sesaat setelah itu. Naga dan Nagi, sedang

berlari di antara keramaian wisuda ini. aku memeluk Ibu,

menikmati setiap ketenangan yang diberikannya. Lepas sudah

beban di pundakku. Taka da lagi berkas coretan yang harus kucari

sumbernya dan kubawa ulang ke dosen pembimbingku. Hari ini

aku diwisuda. Tepat lima bulan setelah Aira ke Jepang.” (Candra,

2016:219).

4.3 Rangkuman

Pada poros semantik dalam novel Pada Senja yang Membawamu

Pergi karya Boy Candra dengan perspektif A.J Greimas ini ditemukan bahwa

tokoh Gian sebagai aktan subjek memiliki tugas dari aktan pengirim yaitu

mendapatkan cinta sejati yang bisa menerima segala kekurangannya dan

menamatkan kuliah tepat waktu.

Pada poros semantik yang meliputi poros pencarian, kekuatan dan

komunikasi Gian terhadap Kaila menjelaskan bagaimana usaha Gian dalam

mempertahankan hubungan bersama Kaila yang sudah dijalani selama dua

tahun, tetapi berakhir sia-sia karena perbedaan latar belakang keluarga.

Namun, Gian mempunyai orang-orang yang selalu peduli terhadap dia dalam

situasi apa pun. Pada akhirnya, Gian menemukan perempuan yang bisa

menerima segala kekuranganya, yaitu Aira.

Suatu ketika Aira pergi ke Jepang meninggalkan Gian tanpa memberi

tahu bahwa dia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolah. Pada saat

Gian tahu bahwa Aira pergi untuk melanjutkan sekolah, dia sangat terpukul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

63

karena harus kehilangan perempuan yang ia cintai untuk kedua kalinya. Ibu

Gian mengatakan bahwa Aira juga mencintainya. Maka dari itu, Aira tidak

berani mengungkapkan bahwa dia juga mencintai Gian dan memilih memberi

tahu lewat surat kepada Gian bahwa dia mendapatkan beasiswa. Akhirnya,

Gian menyusul Aira ke Jepang karena Gian yakin Aira masih mencintainya.

Pada poros semantik Gian terhadap kelulusan menjelaskan bagaimana

usaha Gian dalam mencari objek yang dikirim oleh aktan pengirim. Gian yang

merupakan aktan subjek harus bisa menyelesaikan kuliahnya tepat waktu.

Saat itu, Gian baru saja diputuskan oleh Kaila dan dia harus di hadapkan

dengan situasi yang mengharuskan dia menyelesaikan kuliahnya karena orang

tuanya selalu mempertanyakan tugas akhir (skripsi). Pada saat Gian sudah

yakin untuk melanjukan skripsi dosennya seperti ragu, tetapi tetap medukung

keputusan yang Gian ambil. Pada akhirnya Gian bisa menyelesaikan misi

yang dikirim oleh aktan pengirim yaitu menamatkan kuliah tepat waktu dan

membanggakan kedua orang tuanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

64

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Novel Pada Senja yang Membawamu Pergi ini merupakan salah satu

dari sekian banyaknya novel yang ditulis oleh Boy Candra. Novel ini juga

merupakan salah satu novel populer saat ini. Dalam novel ini, Boy Candra

sangat jelas menceritakan dan menggambarkan bagaimana karakter masing-

masing tokoh. Boy Candra juga menggunakan latar tempat di pulau Sumatera

Barat.

Setelah melihat analisis struktur aktansial di bab II terlihat bahwa

dalam novel ini terdapat dua skema aktansial, yaitu skema aktansial utama

dan sekunder. Dapat ditarik kesimpulan bahwa tokoh Gian tidak hanya

menempati satu aktan saja, dia bisa menempati beberapa aktan dalam satu

lingkaran cerita. Pertama, misi Gian ingin mendapatkan cinta sejati yang bisa

menerima segala kekurangannya. Kedua, misi Gian bisa menyelesaikan dan

menamatkan kuliah tepat waktu. Kesamaan dari dua skema ini juga dapat

dilihat bahwa tokoh utamanya bernama Gian memiliki kisah akhir yang sama-

sama bahagia.

Selain itu, pada struktur fungsional yang telah dijabarkan dalam bab

III dapat ditarik kesimpulan bahwa struktur fungsional dalam novel Pada

Senja yang Membawamu Pergi karya Boy Candra ini menjelaskan bagaimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

65

situasi yang dihadapi oleh Gian dalam mendapatkan objek yang dicari. Situasi

yang dihadapi oleh Gian tidak dapat dikatakan situasi yang mudah karena

Gian mengalami patah hati setelah ditinggalkan oleh Kaila. Perbedaan latar

belakang keluarga menjadi alasan utama Kaila memutuskan hubungan yang

telah dijalani selama dua tahun bersama Gian. Pada saat yang bersamaan Gian

juga harus bisa menyelesaikan skripsinya karena sudah ditanya oleh kedua

orang tuanya.

Pada poros semantik yang dijabarkan dalam bab IV dapat ditarik

kesimpulan bahwa poros semantik menjabarkan bagaimana perjuangan dan

usaha aktan subjek, yaitu Gian dalam meraih atau mencapai sesuatu yang

dituju, yakni cinta dan cita-cita. Dijelaskan juga bagaimana halangan dan

rintangan yang dihadapi oleh aktan subjek dalam meraih objek, tetapi pada

akhirnya Gian bisa mendapatkan cinta dan cita-cita yang ia tuju.

5.2 Saran

Novel Pada Senja yang Membawamu Pergi karya Boy Candra ini

merupakan novel populer yang mengisahkan tentang lika-liku kisah cinta anak

muda. Novel ini juga sangat cocok untuk dibaca oleh anak muda zaman

sekarang, karena novel ini menyajikan kisah yang lebih santai dan tidak

membosankan. Tidak lupa juga penulis novel sangat menonjolkan latar tempat

yang berada di pulau Sumatera Barat dalam cerita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

66

Penelitian ini diberi judul “Struktur Naratif dalan Novel Pada Senja

yang membawamu Pergi Karya Boy Candra”, yang membahas mengenai

struktur naratif yang meliputi struktur aktansial, fungsional dan poros

semantik dengan mencari fungsi-fungsi aktan yang terdapat di dalam cerita.

Oleh sebab itu, penelitian selanjutkan tidak hanya meneliti tentang aktan-

aktan di dalam cerita, tetapi juga dapat meneliti tentang tokoh dalam cerita

atau pun unsur instrinsik dan ekstrinsik dalam cerita. Apalagi karya sastra

populer sangat jarang untuk menjadi objek material dalam sebuah penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

67

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Sri dan Yoseph Yapi Taum. 2017. “Ketika Bumi Menaklukkan Langit:

Kajian Naratologi Kana Inai Abang Nauk dalam Perspektif A.J Greimas”.

Di sampaikan dalam Konferensi Internasional Kesusastraan (KIK) yang

diselenggarakan oleh Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia XXVI

(KIK HISKI) di Bengkulu tanggal 21-30 September 2017.

Candra, Boy. 2016. Pada Senja yang Membawamu Pergi. Jakarta Selatan: Gagas

Media.

Eldrigen, S. 2017. Hero to anti Hero? Narratives of newswordk and Jornalisti

Identy Construction in Complex Digital Megastories. Digital Jornalism, 5

(2), 141-1.

https://www.rug.nl/research/portal/files/42450404/Hero_or_Anti_Hero.pd

f. Diaksses pada tanggal 26 Desember 2019. Pada pukul 16:40 WIB.

Faruk. 2012. Metode Penelitian Sastra, Sebuah Penjelajahan Awal. Yogyaarta:

Pustaka Pelajar.

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) V Daring. 2018.

Mutmainnah, dkk. 2015. Dalam Artikel Jurnal Volume 3, Nomor 2, Desember,

hlm 525-617. ”Petualangan Tokoh Baldassare dalam Roman Le Périple

De Baldassare karya Amin Maalouf Suatu Kajian Struktur Aktansial”.

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/19284/JIB%20e

disi%20Des%2015-edit.pdf?sequence=1#page=654. Diakses pada tanggal

20 Maret 2019. Pukul 18:30 WIB.

Nirwana, dkk. 2015. Dalam Artikel Jurnal Volume 3, Nomor 2, Desember, hlm

525-617. “Analisis Struktur Aktansial dan Fungsional dalam Voyage Au

Centre De La Terre karya Jules Verne”.

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/19284/JIB%20e

disi%20Des%2015-edit.pdf?sequence=1#page=654. Diakses pada tanggal

20 Maret 2019. Pukul 19:01 WIB.

Panuju, Galih Sabda. 2017. “Kajian Struktur Tiga Cerpen Karya Budi Darma

dalam Kumpulan Cerpen Orang-Orang Bloomington: Perspektif

Strukturalime Natarif A.J Greimas. Skripsi pada Program Studi Sastra

Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

https://repository.usd.ac.id/12383/2/134114018_full.pdf. Diakses pada

tanggal 05 September 2019. Pukul 22:06 WIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

68

Pujiyanti, Fariska. 2010. “Dekonstruksi Dominasi Laki-Laki dalam Novel The Da

Vinci Code Karya Dan Brown”.

http://eprints.undip.ac.id/23883/1/Fariska_Pujiyanti.pdf. Diakses pada

tanggal 20 Maret 2019. Pukul 19:25 WIB.

Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra (dari

Stukturalisme Hingga Postrukturalisme, Perspektif Wacana Naratif).

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ridwan. 2016. “Telaah Novel Pada Sebuah Kapal karya N.H Dini dengan

Struktur Aktansial”. https://ejournal.unkhair.ac.id. Diakses pada tanggal

20 Maret 2019. Pukul 20:05 WIB.

Salverosari, Chrestovora Vera. 2018. “Analisis Struktur Naratif Serial

Petualangan di Negeri Awan Karya Eddy Supangkat: Perspektif AJ

Greimas”. Skripsi pada Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

https://repository.usd.ac.id/30894/2/144114004_full.pdf. Diakses pada

tanggal 05 September 2019. Pukul 23:30 WIB.

Sonia, Gita. 2012. “Struktur Naratif dan Penokohan Tokoh Utama pada Novel

Garuda Putih Karya Suparto Brata”. Skripsi pada Program Studi Bahasa

Jawa, Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah, Fakultas Bahasa dan Seni,

Universitas Negeri Yogyakarta.

http://eprints.uny.ac.id/31082/1/Gita%20Sonia%2008205241004.pdf.

Pada tanggal 06 Januari 2020. Pukul 00:22 WIB.

Sugihastuti. 2011. Teori Apresiasi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Suwondo, Tirto. 2011. Studi Sastra (Konsep Dasar Teori dan Penerapannya pada

Karya Sastra). Yogyakarta: Gagas Media.

https://www.academia.edu/26751198/STUDI_SASTRA_Konsep_Dasar_

Teori_dan_Penerapannya_2011_. Diakses pada tanggal 5 Januari 2020.

Pukul 22:55 WIB.

Taum, Yoseph Yapi. 2011. Studi Sastra Lisan Sejarah, Teori, Metode, dan

Pendekatan Disertai Contoh Penerapannya. Yogyakarta: Lamalera.

Teeuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra (Pengantar Teori Sastra). Jakarta Pusat:

PT Dunia Pustaka Jaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

69

LAMPIRAN

Sinopsis Novel Pada Senja yang Membawamu Pergi

Karya Boy Candra

Novel ini menceritakan kisah cinta anak muda yang bernama Gian dan

kekasihnya Kaila, mereka merupakan mahasiswa semester akhir di salah satu

universitas yang ada di kota Padang (Sumatera Barat). Saat itu hari ulang

tahun Kaila yang bertepatan dengan hari jadi mereka yang memasuki tahun

kedua. Gian sudah berjanji untuk menemui Kaila di kampus untuk merayakan

hari ulang tahun dan hari jadi mereka. Tetapi hujan turun sangat deras

sehingga Gian harus menunggu sampai hujan itu reda.

Tiba Gian di kampus, ia sudah tidak mendapati Kaila lagi melainkan

teman-temannya. Mereka mengatakan bahwa Kaila sudah pulang karena

terlalu lama menunggu dirinya. Akhirnya Gian memutuskan untuk menemui

Kaila di rumahnya, tetapi Kaila menolak dan mengatakan mereka bertemu di

taman saja. Selama mereka menjalin hubungan tidak pernah sekali pun Gian

diizinkan untuk bertemu orang tua dan keluarga Kaila.

Hari itu Kaila tiba-tiba meutuskan hubungan sepihak yang telah

mereka jalani selama dua tahun dengan alasan sudah tidak cocok lagi, padahal

alasan utama Kaila memutuskan Gian adalah karena perbedaan latar belakang

keluarga. Ternyata ini alasan kenapa Gian tidak pernah diizinkan untuk

bertemu orang tua maupun keluarga Kaila.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

70

Setelah hubungannya bersama Kaila kandas, Gian harus dihadapkan

lagi dengan tuntutan dari kedua orang tuanya, yaitu harus bisa menyelesaikan

kuliah tepat waktu. Awalnya Gian sempat ragu akan keputusan untuk

memulai skripsi karena ia masih harus mengulang mata kuliah yang

mendapatkan nilai C. Tetapi karena Gian sadar bahwa ia harus bisa

membanggakan orang tua serta perjalanan hidupnya masih panjang untuk

mencapai cita-cita, ia pun tetap berusaha walaupun sedang patah hati. Karena

hidup tidak hanya tentang cinta kepada pasangan saja. Pada akhirnya Gian

bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu dan membanggakan kedau orang tua

serta orang-orang di sekelilingnya. Gian sadar bahwa tuntutan dari kedua

orang tuanya yang mengharuskan ia menyelesaikan kuliahnya karena ayahnya

hanya bisa membiayai uang kuliah satu semester lagi, lewat dari itu ia harus

bisa membiayai kuliahnya sendiri. Gian juga sadar bahwa ayahnya hanyalah

seorang PNS dan ibunya hanyalah ibu rumah tangga.

Seiring berjalannya waktu Gian kembali menemukan perempuan yang

bisa menggantikan posisi Kaila dihatinya, yaitu Aira. Tetapi pada akhirnya

Gian harus merelakan kepergian Aira ke Jepang untuk melanjutkan sekolah.

Setelah lama menahan rindu kepada Aira, akhirnya Gian menyusul Aira ke

Jepang karena Gian yakin Aira juga mencintainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL - USD

71

BIOGRAFI

Martina Yusnia lahir di Nanga Taman, Kabupaten

Sekadau, Kalimantan Barat pada tanggal 06 Mei 1998. Ia

sering dipanggil dengan nama Nia. Nia merupakan anak

kelima (bungsu) dari bapak Yosep Donatus Jidan (alm) dan

ibu Yuliana Emat. Pada usia 6 tahun Nia sudah duduk di

bangku Sekolah Dasar dan menyelesaikan pedidikan selama

enam tahun. Pada usia 12 tahun Nia duduk di bangku

Sekolah Menengah Pertama dan menyelesaikan pendidikan selama tiga tahun. Pada usia

15 tahun duduk di bangku Sekolah Menengah Atas dan menyelesaikan pendidikan

selama tiga tahun. Setelah menyelesaikan pendidikan wajib selama dua belas tahun,

pada tahun 2016 Nia memilih melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta dan memilih program studi Sastra Indonesia. Selain itu, Nia

mempunyai hobi memasak dan jalan-jalan ke alam untuk mengisi waktu luang dan libur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI