studi a w al auditenergi pad a gedung pusat sains ... · keywords: energi audit, energi saving,...
TRANSCRIPT
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah XV - 2017 ISSN 1410- 6086
STUDI AWAL AUDITENERGIPAD A GEDUNG PUSAT SAINS TEKNOLOGI BAHAN MAJU
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
Suyatno, Yana MK, SairunPusat Sains dan Teknologi Bahan Maju - BATAN
ABSTRAK
STUDI AWAL AUDIT ENERGI PADA GEDUNG PUSAT SAINS TEKNOLOGI BAHAN MAJU - BADANTENAGA NUKLIR NASIONAL. Telah dilakukan audit energi awal dalam rangka program penghematan energi padaPSTBM - BATAN, dari hasil audit energi awal konsumsi energi listrik satu bulan adalah senilai 41.871,27 kWh.Dengan target nilai Intensitas Konsumsi Energi Gedung PSTBM didapat sebesar 13,56 KWhlm2, hasil capaian targetIKE tersebut masuk dalam kategori efisien (8.5 - 14 KWhlm2) berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No. 13 tahun2012, dan cukup efisien (12.08 sid 14.58 KWhlm2) berdasarkan Standar Kriteria IKE bangunan gedung berdasarkanDepartemen Pendidikan Nasional Tahun 2004. Audit energi awal dilaksanakan pada bulan Februari 2017 denganmengumpulkan terlebih dahulu data historis kemudian melakukan audit energi langsung pada seluruh gedung diPSTBM. Setelah selesai maka data yang didapat dianalisa dan kemudian diperoleh kesimpulan bahwa gedung 40mengonsumsi energi listrik paling banyak sebesar 29.990,78 kWh/buJan atau sekitar 73 %, dan gedung 41mengonsumsi energi paling sedikit sebesar 586,85 kWhlbulan atau sekitar 1 %. Kosumsi listrik dari pendingin ruanganadalah paling banyak senilai 74% dari seluruh sektor, maka perlu dilakukan modifikasi pendingin ruagan denganTeknologi AC yang terbaru menggunakan gas freon jenis R41O.Rekomendasi dari program audit energi awal iniadalah dengan melaksanakan audit energi terinci yang akan menghasilkan rekomendasi penghematan energi listrik.
Kala Kunci: Audit energi, Penghematan Energi, Intensitas Konsumsi Energi (IKE).
ABSTRACT
EARLY STUDY OF ENERGY AUDIT ON THE BUILDING OF SA INS CENTER TECHNOLOGY MATERIALS
NATIONAL NUCLEAR AGENCY. Initial energy audit has been conducted in the framework of energy saving program
in PSTBM - BATAN, from the result of initial energy audit of electric energy consumption one month is worth41.871.27 HVh. With the target (?{Energy Consumption Intensity of PSTBM Building obtained at 13.56 KWh / m2, theachievement target oflKE is categori::ed as efficient (8.5 - 14 KWh / m2) pursuant to Regulation of Minister of Energyand Mineral Resources. 13 in 2012, and quite efficient (12.08 s / d 14.58 KWh / m2) based on lKE Criteria Standardbuilding based on the Ministry of National Education Year 2004. The initial energy audit was conducted in February2017 by collecting historical data and then conducting a direct energy audit on all buildings in PSTBM. Aftercompletion. the data obtained were analy::ed and then it was concluded that 40 bui/dings consumed most electricity at29,990.78 kWh / month or about 73%. and 41 buildings consumed at least 586.85 kWh / month or about I%. Electricalcoolingfrom air conditioners is 74% o.{most sectors in total, it is necessGl)' to modify the cooling ruagan with the latestAC technology using R410 type freon gas. The recommendation of this initial energy audit program is to carry out adetailed energy audit that will produce energy saving recommendations electricity.
Keywords: Energi audit, Energi Saving, Energi Consumption Intensity (IKE).
PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi di segala bidangmeningkat dengan begitu cepat, kemajuan inimembawa konsekuensi meningkatan kebutuhanakan daya listrik. Dalam sistem kelistrikanestimasi sangat dibutuhkan untukmemperkirakan dengan tepat seberapa besardaya listrik yang dibutuhkan untuk melayanibeban dan kebutuhan energi listrik dimasa yangakan datang. Selain faktor teknis, faktorekonomi juga merupakan faktor terpenting yangperlu diperhitungkan. Kegiatan audit energimerupakan top down initiative, yangkeberhasilannya sangat bergantung kepadaresources yang dialokasikan. Dalam banyak
cara, audit energi sama halnya dengan laporankeuangan dan pemeriksaan. Audit energi inimerupakan dokumentasi spesifik atas berbagaibentuk energi yang digunakan selama rentangwaktu tertentu - biasanya untuk satu tahun.
Untuk itu pemerintah telahmengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 13Tahun 2011 ten tang penghematan energi dan airkepada seluruh aparatur Negara untuk melakukanlangkah - langkah dan inovasi penghematanenergi dan air di lingkungannya masing - masing(milik Negara ataupun daerah). Denganberlandaskan instruksi tersebut, pemerintahmenetapkan Pedoman Teknis Audit Energidalam Implementasi Konservasi Energi clan
267
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah XV - 2017 ISSN 1410 - 6086
Qkoreksi
P (Watt)
Q (Var)
Gambar 1. Segitiga Daya
Daya aktif (P) digambarkan dengan garishorizontal yang lurus. Daya reakti((Q) berbedasudut sebesar 90° dari daya aktifSedangkan daya semu (S) adalah hasilpenjumlahan secara vektor antara dayaaktifdengan daya reaktif.Hubungan antara daya, tegangan, arus dan faktordaya dapat dituliskan dengan rumussebagaiberikut:
P = VI cos <p ... (l)
Sedangkan energi yang dibutuhkan dapat diukur
dengan membandingkan P dan t sesuai denganrumus
= daya yang dibutuhkan
... (2)
= tegangan (volt)= arus yang mengalir (ampere)= faktor daya= energi yang dibutuhkan Uoule)= waktu yangdibutuhkan (sekon)
Keterangan:P
(watt)VIcos <p
Wt
W=P.t
2. Beban
Pengurangan Emisi CO di Sektor Induastri (Fase1) Kementrian Perindustrian Tahun 2011, sertaPeratuan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2012
tentang penghematan pemakaian tenaga listrik.Peraturan tersebut bertujuan untuk mengarahkanupaya - upaya dalam optimalisasi energi danmeningkatkan penghematan pemakaian energilistrik secara efisien dan rasional, dan melakukankonservasi energi. Koservasi energi adalahupaya sistematis, terencana, dan terpadu gunamelestarikan sumber daya energi dalamNegeri serta meningkatkan efisiensipemanfaatannya.
Maksud dari kegiatan audit energi 1m
adalah untuk mengetahui penggunaan energiaktual gedung serta mengetahui pilihan ECO(Energi Conservation Opportunities) yangpaling tepat, tanpa mengurangi kualitas, tingkatkenyamanan. Sedangkan tujuannya adalahsebagai masukan kepada pemangku kepentingandalam penentuan kebijakan konsumsi energi(efesiensi energi) suatu gedung dalam kaitannyadengan penyediaan dan pengelolaan energi kearah yang lebih optimal.
Sebagai upaya nyata proses penghematan energiadalah manajemen energi dan salah satudiantaranya adalah studi awal audit energi.Seperti hainya konsumsi energi listrik di gedung40,41,42,43 PSTBM, dianggap mempunyaikonstribusi yang cukup besar dalam pembayarantagihan listrik di PSTBM, audit energimerupakan langkah yang tepat untukdilaksanakan. Adapun kegiatan ini dilakukanpada seluruh ruangan dan area gedung kantortersebut dengan cara interview dan pengukuran,dimana subyek kajian adalah perangkat konsumsienergi maupun perilaku konsumen sebagaipengguna (demand) dan sumber energi sebagaipenyedia (suplay).
LANDASAN TEORI
1. Energi, Daya dan Faktor Daya
Energi didefinisikan sebagai kemampuan untukmelakukan kerja Energi merniliki satuan Joule atauBtu. Sedangkan daya didefinisikan sebagai laju energiyangdibangkitkan atau dikonsumsi [1]. Satuan daridaya adalah Joule/detik atau watt. Maka satuanenergi listrik adalah watt-detik atau lebih populerdengan watt-hour.
Daya ada 3 macam antara lain daya aktif(P), daya reaktif (Q), dan daya semu (S).Hubungan antara daya aktif (P) daya reaktif (Q)dan daya semu (S) dapat dilihat pada Gambar 1 :
Penerangan
Intensitas penerangan harus ditentukandi tempat pekerjaan yang akan dilakukan.Tingkat pencahayaan pada suatu ruangantergantung pada jenis kegiatan yangdilakukan. Banyaknya cahaya yang dihasilkanoleh suatu lampu disebut fluks luminus dengansatuan lumen. Efisiensi penerangan lampubertambah dengan bertambahnya daya lampu.Rugi-rugi ballast harus ikut diperhitungkandalam menentukan efisiensi sistem lampu [2].
3. Beban AC
Untuk melakukan audit terhadapsistem AC, diperlukan in forma si mengenaikeadaan sistem, seperti spesifikasi unit, jumlahunit, periode penggunaan. Pada peralatanpendingin (Ae) berusia lebih dari 10 tahun,
268
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah XV - 2017 ISSN 1410- 6086
keluaran
dengan
pemakaian energi akan lebih besar 30-50%dibandingkan dengan peralatan pendinginterkini. Untuk itu, laksanakan programpenggantian peralatan pendingin (Ae) denganpendingin hemat energi dengan teknologi terbaru[3].
4. Definisi Audit Energi
Audit energi seeara sederhana dapatdidefinisikan sebagai sebuah proses untukmengevaluasi di mana sebuah bangunan ataugedung yang menggunakan energi, danmengidentifikasi peluang untuk mengurangikonsumsi [3].
Audit energi awal merupakanpengumpulan data awal, tidak menggunakaninstrumentasi yang eanggih dan hanyamenggunakan data yang sedia. Dengan katalain audit energi awal merupakanpengumpulan data dimana, bagaimana,berapa, dan jenis energi apa yangdipergunakan oleh suatu fasilitas. Data inidiperoleh dari eatatan penggunaan energitahun atau bulan belumnya pada bangunan dankeseluruhan sistem kelengkapannya. Auditenergi awal terdiri dari tiga tahap pelaksanaanyaitu:I) Melakukan identifikasi berapa jumlah dan
biaya energi menurut jenis energi yangdipergunakan oleh bangunan dankelengkapannya.
2) Melakukan identifikasi konsumsi energlper bagian/sistem dari bangunan dankelengkapannya.
3) Mengoreksi masukan energi danproduksi atau biasa disebutinstensitas energi.
Hasil dari audit energi awal berupa langkahlangkah ,/1Ousekeeping' tanpa biaya ataudengan biaya rendah, dan daftar sumbersumber pemborosan energi yang nyata. Auditenergi memberikan identifikasi tentangperlunya dilakukan audit energi rinei sertaruang lingkupnya.
5. Konsep Audit Energi
Audit energi merupakan usaha ataukegiatan untuk meidentifikasikan jenis danbesamya energi yang digunakan pada bagianbagian operasi suatu industrilpabrik ataubangunan dan meneoba mengidentifikasikankemungkinan penghematan energi. Sasaran dariaudit energi adalah untuk meneari earamengurangi konsumsi energi persatuan outputdan mengurangi biaya operasi. Adapun
sistematika prosedur audit energi dapat dilihatpada Gambar 2.
Mulai
Pengumpulan dan penyusunandata historis energy tahun
Audit
EnergiAwal
Td
Audit
EnergiRinci
Gambar 2. Prosedur Audit Energi [4]
269
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah XV - 2017 ISSN 1410- 6086
Persamaan yang digunakan untuk menghitungIKE sebagai berikut :
IK.E (kWh/m2) = Total konsumsi energi listrik (3)Luas area
Untuk menetapkan "target" dalam hal ill!digunakan nilai IK.E dapat menggunakanPedoman Pelaksanaan Konservasi Energi danPengawasannya dilingkungan DepartemenPendidikan Nasional yang diacu dari StandarNasional Indonesiaa (SNI) pada Tahun 2004pada Tabel I, dan Peraturan Menteri ESDM No.13 tahun 2012 ten tang Penghematan PemakaianTenaga Listrik pada Tabel 2.
6. Parameter Audit Energi
6.1 Intensitas Konsumsi Energi (IKE)
IK.E listrik merupakan istilah yang digunakanuntuk menyatakan besamya pemakaian energidalam bangunan gedung per meter persegi perbulan atau pertahun.Nilai IKE ini penting untukdijadikan tolak ukur dalam menghitung potensiatau energi yang mungkin diterapkan di tiapruangan atau seluruh area ban gun an.
Melalui perbandingan nilai IKE bangunangedung dengan standar bisa diketahui tingkatefisiensi sebuah ruangan atau keseluruhangedung dalam proses konservasi energi.
Tabel I. Standar Kriteria IKE bangunan gedung berdasarkan Departemen Pendidikan NasionalTahun 2004
NOKRITERIA Ruang Ber-AC
Ruang Tanpa-AC(KWh/m2/bulan)
(KWh/m2/bulan)I Sangat Efisien 4.17 sid 7.920.84 sid 1.672
Efisien 7.92 sid 12.081.67 sid 2.50
3Cukup Efisien 12.08 sid 14.58-
4Agak Boros 14.58 sid 19.17-
5Boros 19.17 sid 23.752.50 sid 3.34
6Sangat Boros 23.75 sid 37.753.34 sid 4.17
Tabel 2. Standar Kriteria IKE bangunan gedung berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No. 13 tahun2012 ten tang Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik
NOKRITERIAGedung Kantor Ber-
Gedung Kantor TanpaAC (kWh/m2/bulan)
AC (kWh/m2/bulan)ISangat efisien < 8.5<3.4
2Efisien 8.5 - 143.4 - 5.6
3Cukup efisien 14-18.55.6 - 7.4
4Boros > 18.5 >7.4
Melalui perbandingan nilai IKE bangunangedung dengan standar bisa diketahui tingkatefisiensi sebuah ruangan atau keseluruhangedung dalam proses konservasi energi.Selanjutnya, nilai IKE yang dihasilkan akanmenentukan apakah sebuah bangunan tergolongsang at efisien, efisien, cukup efisien dan sangatboros.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Suplai Energi Listrik Gedung PSTBM BATAN
Suplai energi listrik gedung PSTBM BAT AN berasal dari PLN dan genset.Penggunaan energi listrik utamamenggunakan listrik yang berasal dari PLNdengan trafo distribusi utama berkapasitas1.000 kV A. Suplai energi listik dari PLNdigunakan untuk menyuplai seluruh
270
kebutuhan energi gedung PSTBMBAT AN.
Genset berkapasitas 500 kVAdigunakan apabila saat terjadi pemadamanlistrik oleh PLN dan genset akan otomatisakan menyala, begitu sebaliknya ketikasuplai energi listrik dari PLN menyalagenset akan mati. Namun kejadianpemadaman listrik oleh PLN sangat jarangterjadi. Pemakaian genset sering digunakansetiap perbaikan-perbaikan pada alat ataukomponen sistem tenaga listrik.
Suplai energi yang berasal dari PLN dangenset disalurkan ke Low Voltage MainDistribution Panel (LVMDP) yang terletakdi gedung 41 - MES. Kemudian dariLVMDP di gedung 41 - MES, dayadisalurkan pada gedung 40, 42 dan 43.
2. Spesifikasi Gedung PSTBM - BAT ANBerdasarkan pedoman Peraturan
Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2012,
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah XV - 2017 ISSN 1410 - 6086
sebelum menghitung instensitas konsumsienergi spesifik, terlebih dahulumenentukan kategori gedungperkantorannya, apakah gedung PSTBM BAT AN merupakan gedung perkantoranber-AC, atau gedung perkantoran tanpa AC,
atau keduanya. Berdasarkan gambarrancang bangunan/as built drawing sebagaibahan untuk menghitung luas lantai ber-ACdan tanpa AC per gedung. Berikut adalahdata luas lantai gedung 40,41,42 dan 43.
Tabel3. Data luas lantai gedung 40, 41, 42 dan 43
GedlUl!!: 40
Lantai
Luas Total (m2)Luas Lantai Ber-AC
Luas Lantai Tanpa(m2)
AC (m2)
Lantai I
922.5866.556
Lantai 2
360197.5162.5
Lantai 3
40400
Total1,322.51,104218.5
Persentase (%)
10083.4816.52
GedlUl!!: 41 Lantai
Luas Total (m2)Luas Lantai Ber-AC
Luas Lantai Tanpa(m2)
AC (m2)
Lantai I
17116155
Total
17116155
Persentase (%)
1009.3590.65
GedlUl!!: 42 Lantai
Luas Total (m2)Luas Lantai Ber-AC
Luas Lantai Tanpa(m2)
AC (m2)
Lantai I
720486234
Lantai 2
201.6172.828.8
Total
921.6658.8262.8
Persentase (%)
10071.4828.52
GedlUl!!: 43 Lantai
Luas Total (m2)Luas Lantai Ber-AC
Luas Lantai Tanpa(m2)
AC (m2)
Lantai I
30021090
Lantai 2
30021090Total
600420180
Persentase (%)
1007030
Berdasarkan data yang tercantum padatabel 4, dapat diketahui bahwa gedung 40 NGH memiliki luas lantai tanpa AC = 16%dan luas lantai ber-AC 83,48%. UntukGedung 41 - MES memiliki luas lantaitidak ber-AC = 90,65%. Sedangkan untukgedung 42 - BSBM memiliki luas lantaitanpa AC = 28,52% dan luas lantai ber-AC= 71,48 %. Untuk Gedung 43 - BTUmemiliki luas lantai tanpa AC = 30% danluas lantai ber-AC = 70%. Dengandemikian dapat disimpulkan bahwa totalluas gedung PSTBM adalah 3.025, 10m2
dengan rincian luas gedung yang tidak berAC adalah 816,3 m2 atau 27,07% sedangkanuntuk luas gedung ber-AC adalah 2198,8m2 atau 72,92%. Maka berdasarkanPeraturan Menteri ESDM No. 13 tahun
2012, gedung PSTBM masuk dalamkategori gedung perkantoran berAC dangedung perkantoran tanpa AC.
Pola pengglUlaan energi listrik
Dalam pelaksanaan audit energi padabangunan gedung PSTBM, dilakukanpengambilan data sekunder konsumsi energidari rekening listrik bulanan pada tahun2016. Data tersebut diperoleh dari rekeningpemakaian energi listrik yang dikeluarkanoleh Kepala Sub Bagian Perlengkapan.Gambar 4. adalah data penggunaan energilistrik pada PSTBM Tahun 2016. Darigambar tersebut dapat diamati bahwakonsumsi energi listrik gedung tersebutpada tahun 2016 setiap bulan berkisar
271
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah XV - 2017 ISSN 1410 - 6086
antara 37,260 kWh hingga 58,640 kWhatau dengan pemakaian energi rata-rataper bulan mencapai 49,340 kWh dan biaya
energl rata-rata sebesar Rp. 1644,47 perkWh.
Penggunaan Energi Listt'ik PSTBMTahun 2016
1'::4.67957,1)91
!;.f!;,OO5i 1,397
47.7;!O
58,501
:;4.740
.1'J.2(o{)
Jan Feb Mrt Apr Mci 'un 'ul Agt Sept Okt No.) Des
-+- Konsumsi F.nergi ,'KV,lh,} Biaya tistrik fitI' dim I'ihu."n)
Gambar 4. Data penggunaan Energi Listrik PSTBM Tahun 2016
3. Analisa Efisiensi Konsumsi Energi Listrik
Gedung PSTBM - BAT AN
a) HasH Perhitungan Daya
Dari perolehan data pengukuran arusselama empat hari pada tanggal 2, 7, 8,9 bulan Februari 2017, dengan satu kalipengukuran pengambilan data diulangisebanyak 3 kali, pada pukul 10.0010.30, puku111.00-11.30, puku113.0013.30, pukul 14.00-14.30, dan pukul15.00-15.30, kemudian menghitungdaya aktif, semu dan reaktif, denganmenggunakan persamaan berikut [1] :
1) Daya Aktif
p = ..f3 X V X I X Cas 02) Daya Semu
S=V3xVxl3) Daya Reaktif
P = V3xVxlxSin0
maka dapat disimpu1kan rerata totalkese1uruhan daya yang digunakan pertiap gedung dapat dilihat pada Tabel 4Data Perhitungan Daya (Rerata)berdasarkan Gedung PSTBM dibawahilll
Tabe14. Data Perhitungan Daya (Rerata) pada Gedung PSTBM - BATANpada bulan Februari 2017
Gedung
Dava
Aktif (k W)Semu (kV AR)Reaktif (VA)
GD4065.5766.230.66
GD4156.7557.320.57
GD4256.8157.380.57
GD4348.4448.930.49
Total227.56229.862.3
272
Dari perhitungan tersebut, diperolehtotal daya kese1uruhan sebulan adalah227.56 kW. Jika jumlah jam kerja(operasional kegiatan) gedung PSTBM- BA TAN berlangsung selama 8 jamperhari (pukul 07.00 - 15.00), selama23 hari efektif bekerja dalam sebulandengan semua peralatan menya1a makatotal daya per hari ada1ah : P = 227,56 x8 = 1.820,49 kWh/hari atau sebesar41.871,27 kWhlbulan. Dari hasi1
perhitungan tersebut, maka dapat
dihitung lKE per bulan gedung PSTBMadalah :
lKE (KWh/m2) = 41.871.27 KWh/m213,84 (KWh/m2)
= 3.025,10 m2
dapat dikatakan bahwa penggunaanenergi listrik pada PSTBM masukdalam kategori efisien (8.5 - 14KWh/m2) berdasarkan PeraturanMenteri ESDM No. 13 tahun 2012, dancukup efisien (12.08 sid 14.58
KWh/m2) bangunan gedung
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah XV - 2017 /SSN 14/0- 6086
berdasarkan Departemen PendidikanNasional Tahun 2004.
b) Analisa Beban Lampu Penerangan
Pada Gedung PSTBM terdapatberbagai macam jenis lampu yaitulampu Mercuri sebesar 700 W - hanyaada di Ged 40 - Lab NGH, lampu TLsebesar 40 W, Downlight Warm White25 W. Total seluruh lampu padagedung PSTBM (Gd 40,41,43) yangmasih menggunakan lampu TL sebesar40 W sebanyak 335 buah, lampumercury 700W sebanyak 11 buah, yang
menggunakan THE sebanyak 153 buahdan hanya gedung 42 yang seluruhruangan sudah menggunakan LHE.
Berdasarkan hasil pengamatandilapangan pada gedung PSTBM bahwapemakaian kebutuhan beban lampuadalah 70% yang beroperasi, dengan jamoperasional 8 jam yaitu pukul 07.30 15.30 selama 23 hari efektif bekerjadalam sebulan, maka dapat diperkirakantotal konsumsi energi sebesar padabeban lampu adalah sebesar 5.386,26kWh, seperti ditampilkan pada table 5dibawah ini.
Tabel5. Total Konsumsi Energi Listrik pada Beban Lampu
Total Konsumsi EnergiTotal Konsumsi EnergiGedung
Listrik per HariListrik per Bulan(kWh)
(kWh)40
188.85 4,343.6241
0.81 18.5242
11.69 268.8743
32.84 755.25Total
234.19 5,386.26
Beban yang terbesar terdapat padagedung 40, hal ini dikarenakanlaboratorium NGH - Gd 40 masih
menggunakan lampu merkuri 700 wattyang terdapat gedung tersebut dari 16total lampu merkuri baru 5 lampu yangdiganti dengan THE jenis LED.
c) Analisa Pendingin Ruangan
Untuk pendingin ruangan pada GedungPSTBM bahwa seluruh ruangan untukmengatur suhu ruangan Sesuai standarNasioanl Indonesia (SNI) berkisarantara 24°C sampai dengan 27°C [8] .Dari hasil pengamatan dilapangansuhu yang digunakanan rata - ratasebesar 25°C. Pada gedung 41ruang panel listrik dan kapasitorbank, serta lab NGH - gedung40, beroperasi 24 jam dikarenakanuntuk menjaga kestabilan suhu padakapasitor bank, panel, kabel - kabelpenghubung dan tabung pemandu
neutron serta peralatan hamburanneutron agar tidak cepat rusak.Pemasangan AC konvensionalmenyebabkan pendinginan tidakmerata dan pemborosan energilistrik. PKAC yang dibutuhkan padagedung 40 dan 41 sebesar 20 I PK,
besamya kebutuhan PKAC inidikarenakan pada gedung 40 memilikisekitar 8 AC yang berkapasitas 20 PK.
Sedangkan untuk PKAC pada gedung42 sebesar 34,25 PK, dan untuk gedung43 sebesar 24 PK.
Hasil pengamatan dilapangankebutuhan beban AC yang beroperasiadalah 85% dengan jam operasional 8jam yaitu pukul 07.30 - 15.30 selama23 hari efektif bekerja dalam sebulan.Maka dapat diperkirakan konsumsienergi sebesar 30.338,04 kWh, sepertiditampilkan pada table 6 dibawah ini.
273
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah XV - 2017 1SSN 1410 - 6086
Tabel 6. Total Konsumsi Energi Listrik pada Pendingin Ruangan
Total Konsumsi EnergiTotal Konsumsi EnergiGedung
Listrik per HariListrik per Bulan(kWh)
(kWh)40
1,050.29 24,156.7641
24.71 568.3342
145.19 3,339.3043
98.85 2,273.64Total
1,319.05 30,338.04
Beban yang terbesar terdapat padaGedung 40, ha1 ini dikarenakanpendingin ruangan pada gedung tersebutmemiliki 8 pendingin ruangan yangberkapasitas 20 PK.
d) Analisa peralatan elektronik lainnya
Pada Gedung PSTBM terdapatban yak peralatan atau mesin-mesinelektronik penunjang penelitian darimulai yang berdaya kecil hingga besarseperti komputer, mesin Foto Copy,
lemari pendingin, televise, dispenserdan lain lain. Rata-rata penggunaanperalatan adalah tentatif tergantungsedang diadakan penelitian atau tidak.Hasil pengamatan dilapangan faktorkebutuhan beban peralatan elektroniklainllya adalah 90% dengan jamoperasional 8 jam selama 23 hari efektifbekerja dalam sebulan. Maka dapatdiperkirakan konsumsi energi sebesarpada beban perala tan elektronik lainnyasebesar :
Tabel 7 Total Konsumsi Energi Listrik pada peralatan elektronik lainnya
Total Konsumsi EnergiTotal Konsumsi EnergiGedung
Listrik per HariListrik per Bulan(kWh)
(kWh)40
64.80 1,490.4042
93.24 2,144.5243
73.08 1,680.84Total
231.12 5,315.76
274
e) Persentase Konsumsi Energi Listrik
menurut sektor
Konsumsi energi listrik pada GedungPSTBM didominasi oleh penggunaanpendingin ruangan senilai 30,338.04kWh, diikuti oleh penerangan 5,386.26kWh dan peralatan elektronik lainnya5.315,76 kWh. Penggunaan daya listrikuntuk pendingin ruangan pada gedung40 sebesar 24.156,76 kWh. Dapatdilihat pada Gambar 5 Total KonsumsiEnergi Listrik Berdasarkan Gedungdan Gambar 4 Total Konsumsi EnergiListrik Berdasarkan PemakaianPeralatan
KONSUMSI ENERGI LlSTRIK BEROASARKANGEOUNG 01 PSTBM
(JJulan "'chruari 2(17)
• GD 40 • GD ,11 • GD 12 • GD 13
Gambar 5. Total Konsumsi EnergiListrik Berdasarkan Gedung
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah XV - 2017 ISSN 1410- 6086
Data Penggunaan Konsumsi Energi PSTBMBe,"dasarkan penggunaan peralatan
(pada bulan Feb 2017)
Prl·al~tanEJ•.•ktronik
LAMPU,12.86 kWh
13%
masuk dalam kategori sangat efisien baik ituberdasarkan Peraturan Menteri ESDM No. 13
tahun 2012 « 8.5 KWhlm2), dan StandarKriteria lKE bangunan gedung berdasarkanDepartemen Pendidikan Nasional Tahun 2004(4.17 sid 7.92 KWh/m2).
Tetapi jika dilihat secara keseluruhan target nilailKE pada gedung PSTBM sebesar 13,56KWh/m2, nilai IKE masuk dalam kategoriefisien berdasarkan Peraturan Menteri ESDM
No. 13 tahun 2012 (8.5 - 14 KWhlm2), dancukup efisien berdsarkan Standar Kriteria lKEbangunan gedung berdasarkan DepartemenPendidikan Nasional Tahun 2004 (12.08 sid14.58 KWhlm2).
Gambar 6. Total Konsumsi Energi ListrikBerdasarkan Pemakaian Peralatan
Berdasarkan data data jumlah peralatan sepertilampu penerangan, pendingin ruangan danperalatan elektronik lainnya, maka dapatdihitung konsumsi beban listrik yang terpakaipada masing-masing gedung PSTBM dapatdilihat pada Gambar 4. Total PemakaianKonsumsi Energi Listrik berdasarkan Gedung,dimana Gedung 40 merupakan penggunakonsumsi listrik terbesar yaitu 29.990,78KWhlbulan, jika dihitung nilai IKE didapatsebesar 22,5 KWh/m2 . Kalau dilihat dari nilaitarget IKE yang digunakan untuk klasifikasiperkantoran berdasarkan Peraturan MenteriESDM No. 13 tahun 2012, masuk dalamkategori boros (> 18.5 KWh/m2), begitu pula jikaditinjau Standar Kriteria IKE bangunan gedungberdasarkan Departemen Pendidikan NasionalTahun 2004 termasuk boros (19.17 sid 23.75KWh/m2).
Penggunaan energi listrik yang terbesar padagedung 40 adalah untuk penggunaan pendinginruangan yaitu 24,156.76 KWhibulan, untuk ituperlu dilakukan penghematan energi untukpendingin ruangan, Berdasarkan data hasilpengecekan lapangan, diperoleh bahwa hampirseluruh AC yang terpasang masih menggunakanteknologi konvensional, kinerja kompresordikendalikan oleh thermostat dengan aksikendali ON - OFF dan gas pendinginmenggunakan freon jenis R22. Untuk itu perludilakukan modifikasi pendingin ruagan denganTeknologi AC yang terbaru menggunakangas freon jenis R4l0 dan pengaturantemperature dikendalikan oleh putarankompresor dengan aksi kendali Proposional Integral - Differensial (PID) yang sepenuhnyadikontrol oleh inverter.
Sebaliknya untuk gedung 41, 42, 43 nilai lKE
KESIMPULAN
Hasil dan perhitungan target nilaiIntensitas Konsumsi Energi Gedung PSTBMsebesar 13,56 KWh/m2, masuk dalam kategoriefisien (8.5 - 14 KWh/m2) berdasarkan PeraturanMenteri ESDM No. 13 tahun 2012, dan cukupefisien (12.08 sid 14.58 KWhlm2) berdasarkanStandar Kriteria lKE bangunan gedungberdasarkan Departemen Pendidikan NasionalTahun 2004.
Konsumsi energi listrik berdasarkanpengambilan data dan perhitungan pada gedungPSTBM dengan asumsi penggunaan 8 jamperhari (pukul 07.00 - 15.00), selama 23 hariefektif bekerja dalam sebulan dengan semuaperalatan menyala, maka total daya per hariadalah : P = 227,56 x 8 = 1.820,49 kWhlhari atausebesar 41.871,27 kWh/bulan.
Dimana konsumsi energi listrik palingbesar adalah gedung 40 dengan konsumsi energilistrik sebesar 29.990,78 kWhibulan atau sekitar73 %. Dan konsumsi energi listrik paling keciladalah pada gedung 41, dengan konsumsi energilistrik sebesar 586.85 kWh/bulan atau sekitar 1%.
Sektor yang paling ban yakmengonsumsi energi listrik pada gedung PSTBMadalah pendingin ruangan sebesar 30.338,04kWh/bulan atau sebesar 74%, maka diperlukandilakukan modifikasi pendingin ruagan denganTeknologi AC yang terbaru menggunakangas freon jenis R4l0 , serta penghitungan ulangmengenai kebutuhan pendingin ruangan denganluas ruangan dan jumlah pegawai yang bekerjadiruangan tersebut.Untuk itu perlu dilakukan Audit energi rinciuntuk membuat rekomendasi programmanajemen energi di PSTBM.
275
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah XV - 2017
UCAPAN TERIMA KASIH
Terimakasih diucapkan kepada BpkDrs. Gunawan, M.Sc selaku Kepala Pusat SainsTeknologi Bahan Maju, Bpk Uteng Tarmulahselaku Kepala Bidang Keselamatan Kerja danKeteknikan, Bpk Agus Sunardi, S.ST selakuKa.Sub Keteknikan, serta ternan sejawat SubKeteknikan yang telah membantu dalampenyusunan makalah ini.
DAFT AR PUST AKA
1. Zuhal. Dasar Teknik Tenaga Listrik danElektronika Daya, PT Gramedia PustakaUtama Jakarta, 1995.
2. Devki Energi Consultancy Pvt. Ltd.BestPractice Manual Lighting. Vadodara,2006.
3. Thumann, Albert,P.E.,C.E.M. & William 1.
Younger, C.E.M. Handbook Of EnergiAudits Sixth Edition, Georgia: TheFairmont Press, inc, 2003 ..
4. Badan Standardisasi Nasional. SNI 03
6196-2000, Prosedur Audit Energi PadaBangunan Gedung. Jakarta: BSN. (ID):Departemen Pendidikan Nasiona~ 2000.
5. P. Van Harten. 2002. Instalasi ListrikArus Kuat 2.Trimitra Mandiri.
6. Dewan Energi Nasional. 2014. OutlookEnergi Indonesia 2014
7. Pemerintah Republik Indonesia, InstruksiPresiden Nomor 13 Tahun 2011 tentangpenghematan energi dan air kepada seluruhaparatur Negara
8. Kementrian ESDM, Peraturan MenteriESDM No. 13 tahun 2012 ten tangPenghematan Pemakaian Tenaga Listrik.
9. Pemerintah Republik Indonesia, UndangUndang Republik Indonesia Nomor 30Tahun 2007 Tentang Energi.
10. Kementrian ESDM, Peraturan MenteriESDM Nomor 14 Tahun 2012 TentangManajemen Energi.
276
ISSN 1410 - 6086