studi alternatif pembiayaan proyek penambangan...
TRANSCRIPT
1
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
STUDI ALTERNATIF PEMBIAYAAN PROYEK
PENAMBANGAN BATUBARA
STUDI KASUS: PIT TSBC, PT BUKIT ASAM, Tbk.
SKRIPSI
Disusun oleh :
M. Dzaki Gunawan
NIM: 11160980000025
PROGAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H / 2019 M
i
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
STUDI ALTERNATIF PEMBIAYAAN PROYEK
PENAMBANGAN BATUBARA
STUDI KASUS: PIT TSBC, PT BUKIT ASAM, Tbk.
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar S.T
Disusun oleh :
M. Dzaki Gunawan
NIM: 11160980000025
PROGAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H / 2019 M
ii
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
HALAMAN PERNYATAAAN ORISINALITAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi/tesis/disertasi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1/strata 2/strata 3 di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlalku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 1 April 2019
M. Dzaki Gunawan
iii
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN
iv
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
HALAMAN PERSETUJUAN
v
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir
dengan judul “Studi Alternatif Pembiayaan Proyek Penambangan Batubara. Studi
Kasus Pit TSBC, PT Bukit Asam Tbk.”. Penulisan ini bertujuan untuk mencapai
gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Sains dan
Teknologi.Dalam kesempatan ini, Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan
bimbingan berbagai pihak, skripsi ini tidak akan terselesaikan, oleh karena itu
penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ir Dedi Gunawan MM dan Salvina Rosi S.E sebagai kedua orang tua saya yang
selau menunjang dan membantu saya sampai akhir hayat.
2. Supriyadi Ph.D., selaku dosen pembimbing akademik dan mentor saya untuk
dunia pertambangan.
3. Ir Untung Suryanto M.Sc selaku dosen pembimbing saya dan mentor saya untuk
dunia kebumian.
4. Semua dosen pengajar dan staff karyawan pada Jurusan Teknik Pertambangan,
Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syariff Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak M. Riza Arfiansya selaku Manager Satuan Kerja Anggaran PT Bukit
Asam Tbk dan Ibu Hafidha Dwi Putri Ariestien selaku pembimbing saya di PT
Bukit Asam Tbk.
6. Mario Krishnandanu, Deniswara Nur Fadhilah Putra, Leonardus Wishnumurti,
Lucy Kartikasari dan Kak Friska sebagai Karyawan Satuan Kerja Perencanaan
Jangka Panjang atas diskusi berfaedah yang sangat menarik.
7. Nurilla Banuputri, yang menjadi motivasi tambahan saya selama 2,5 tahun dan
dalam penyusunan skripsi ini agar saya mencapai cita-cita saya.
8. Dicky Arya Nugraha Sudarwandi, Reevano Damoza, Yasykurrafif Yoesvizar,
Muh. Ghifari Septenal, Muh. Eka Saputro, Farkhan Ramadhana Sadiek, Atsilah
Azra, Nabilah Putri dan Nathania Anggraini. Sahabat saya, sahabat yang seperti
saudara yang selalu menemani setiap detik dan nafas lika-liku kehidupan saya.
vi
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
9. Rahmat Ali Da’I Firdaus dan Faisal Afif, teman seperjuangan saya dalam
menyusun skripsi di PT Bukit Asam Tbk. Teman dan sahabat untuk mencapai
kesuksesan kedepannya.
10. Teman-teman Teknik Pertambangan Angkatan 2014 UIN Syariff Hidayatullah,
yang berjuang dari nol hingga kita menyelesaikan studi kita.
Dalam penyelesaian laporan ini, penulis menyadari bahwa laporan ini tidak lepas
dari kesalahan, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan laporan Tugas Akhir ini di masa mendatang. Akhir kata Penulis
berharap semoga Tugas Akhir ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya.
Jakarta, 1 April 2019
Penulis
vii
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Sebagai sivitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang bertanda
tangan di bawah ini:
Nama : M. Dzaki Gunawan
NPM : 11160980000025
Program Studi : Teknik Pertambangan
Fakultas : Sains dan Teknologi
Jenis karya : Skripsi
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Hak Bebas Royalti
Noneksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang
berjudul :
Studi Alternatif Pembiayaan Proyek Penambangan Batubara. Studi Kasus
Pit TSBC, PT Bukit Asam Tbk
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak
menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan
data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Jakarta, 1 April 2019
M. Dzaki Gunawan
viii
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Nama : M. Dzaki Gunawan
Program Studi : Teknik Pertambangan
Judul : Studi Alternatif Pembiayaan Proyek Penambangan Batubara. Studi
Kasus: Pit TSBC, PT Bukit Asam Tbk.
ABSTRAK
Studi ini membahas skenario pembiayaan terbaik untuk proyek penambangan batubara Pit
TSBC, PT Bukit Asam Tbk. Studi ini memperhitungkan kebutuhan alat berat dan metode
discounted cash flow. Untuk melengkapi analisis studi ini, diproyeksikan harga batubara
selama proyek penambangan berlangsung. Sebagai hasil dari studi ini, proyek
penaambangan batubara lebih menguntungkan jika pembiayaan menggunakan kredit bank
dibandingkan dengan pembiayaan menggunakan modal perusahaan.
Kata Kunci: Pembiayaan, Modal Perusahaan, Kredit Bank, Alat Berat, Estimasi Harga
Batubara.
ix
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Nama : M. Dzaki Gunawan
Program Studi : Teknik Pertambangan
Judul : Studi Alternatif Pembiayaan Proyek Penambangan Batubara. Studi
Kasus: Pit TSBC, PT Bukit Asam Tbk.
ABSTRACT
The aim of the study is to meet the best profitable financing scenario for TSBC coal mining
project owned by PT Bukit Asam Tbk. For this study is an earth moving method and
discounted cash flow techniques have been applied. To complete this study, a coal price is
also estimated using a required analysis. As a result, for project financing using a bank loan
scenario is more profitable than using an equity scenario one.
Keyword: Financing, Equity, Bank Loan, Earth Moving Equipment, Coal Price Estimation.
x
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAAN ORISINALITAS ........................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................................... v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................................... vii
ABSTRAK.............. .................................................................................................... viii
DAFTAR ISI..... ............................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................................ 1
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................. 1
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 2
1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 4
2.1 Rencana Penambangan ................................................................................... 4
2.1.1 Rencana Produksi .................................................................................... 5
2.1.2 Kalori Batubara ....................................................................................... 5
2.1.3 Teknis Pemilihan Alat Berat ................................................................... 5
2.1.4 Produktivitas Peralatan Tambang ........................................................... 8
2.2 Pembiayaan Tambang ................................................................................... 11
2.2.1 Biaya Dalam Penambangan .................................................................. 11
2.2.2 Sumber-Sumber Dana dalam Pembiayaan Tambang ............................ 12
2.3 Biaya Penambangan ...................................................................................... 14
2.3.1 Investasi Modal ..................................................................................... 14
2.3.2 Biaya Operasi ........................................................................................ 15
2.3.3 Depresiasi, Deplesi dan Amortisasi ...................................................... 15
xi
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
2.3.4 Pendapatan ............................................................................................ 16
2.3.5 Peramalan Harga Batubara Acuan ........................................................ 17
2.3.6 Cash Flow ............................................................................................. 17
2.4 Analisis Kelayakan Ekonomi ........................................................................ 23
2.4.1 Net Present Value (NPV) ...................................................................... 23
2.4.2 Discounted Cash Flow Rate Of Return (DCFROR) ............................. 24
2.4.3 Payback Period ...................................................................................... 25
2.4.4 Analisis Sensitifitas ............................................................................... 26
2.5 Landasan Ayat Alquran ................................................................................ 27
2.5.1 Surat Al-Baqarah ayat 275 .................................................................... 27
2.5.2 Surat Al-Baqarah ayat 282 .................................................................... 27
2.5.3 Pengaplikasian Dalam Pembiayaan ...................................................... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................ 30
3.1 Tempat Penelitian ......................................................................................... 30
3.2 Jadwal Penelitian........................................................................................... 31
3.3 Metode Penelitian ......................................................................................... 32
3.3.1 Studi Literatur ....................................................................................... 32
3.3.2 Pengambilan Data ................................................................................. 32
3.3.3 Analisis Data ......................................................................................... 33
3.3.4 Bagan Alir Penelitian ............................................................................ 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 36
4.1 Perencanaan Penambangan ........................................................................... 36
4.1.1 Rencana Produksi .................................................................................. 36
4.1.2 Penentuan Peralatan .............................................................................. 37
4.1.3 Perhitungan Penentuan Jumlah Alat ..................................................... 39
4.1.4 Kebutuhan Alat ..................................................................................... 49
4.2 Perencanaan Aliran Kas Pit Townsite/Basecamp (TSBC) ............................ 50
4.2.1 Biaya Investasi ...................................................................................... 51
4.2.2 Estimasi Pemasukan .............................................................................. 52
4.2.3 Biaya Operasi ........................................................................................ 60
4.2.4 Royalti dan Retribusi ............................................................................ 61
4.2.5 Pendapatan Kotor .................................................................................. 62
4.2.6 Depresiasi, Deplesi dan Amortisasi ...................................................... 62
xii
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
4.2.7 Nilai Sisa ............................................................................................... 63
4.2.8 Pendapatan Sebelum Pajak ................................................................... 63
4.2.9 Pajak ...................................................................................................... 64
4.2.10 Pendapatan Setelah Pajak ...................................................................... 65
4.2.11 Bunga Pinjaman dan Angsuran Pinjaman ............................................. 65
4.2.12 Penambahan Depresiasi ........................................................................ 72
4.2.13 Aliran Kas ............................................................................................. 72
4.3 Analisis Kelayakan ....................................................................................... 72
4.3.1 Penentuan dan Pemodelan WACC Perusahaan .................................... 73
4.3.2 Pemodelan WACC Untuk Skema Pembiayaan Kredit Bank ................ 74
4.3.3 Analisis Kelayakan Dengan Pembiayaan Modal Sendiri ...................... 75
4.3.4 Analisis Kelayakan Dengan Pembiayaan Kredit Bank ......................... 77
4.4 Hasil Analisis ................................................................................................ 81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 83
5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 83
5.2 Saran ............................................................................................................. 84
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 86
LAMPIRAN..... ............................................................................................................ 87
xiii
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Bagan sistem penambangan terbuka (Hartman, 1987.) _______________________ 4
Gambar II.2 Diagram aliran kas. __________________________________________________ 18
Gambar II.3 Diagram aliran kas perusahaan. ________________________________________ 21
Gambar III.1Peta Kesampaian daerah PT. Bukit Asam, Tbk. (Satuan kerja eksplorasi rinci PT
Bukit Asam, Tbk. 2018) __________________________________________________________ 30
Gambar III.2 Foto udara wilayah izin usaha pertambangan PT. Bukit Asam Tbk. (Satuan kerja
eksplorasi rinci PT Bukit Asam, Tbk. 2018) __________________________________________ 31
Gambar III.3 Bagan alir penelitian. ________________________________________________ 35
Gambar IV.1 Peramalan harga batubara acuan mengunakan pemodelan tren linear. ________ 53
Gambar IV.2 Peramalan harga batubara acuan menggunakan pemodelan tren eksponensial. __ 54
Gambar IV.3Peramalan harga batubara acuan menggunakan pemodelan tren kuadratis. _____ 55
Gambar IV.4 Hasil uji sensitiftas struktur modal sendiri. _______________________________ 77
Gambar IV.5 Hasil uji sensitiftas struktur pembiayaan 40% modal sendiri dan 60% modal
pinjaman. _____________________________________________________________________ 80
xiv
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Klasifikasi dari metode dan alat muat-angkut. ________________________________ 6
Tabel II.2 Keuntungan dan kekurangan dari penggunaan alat muat (Hartman, 1987) _________ 6
Tabel II.3Keuntungan dan kekurangan dari penggunaan alat angkut (Hartman, 1987). ________ 6
Tabel II.4 Pernyataan Stermole (1974) untuk aliran kas proyek penambangan.______________ 19
Tabel III.1 Kegiatan jadwal penelitian. ______________________________________________ 32
Tabel IV.1Rencana produksi pit TSBC ______________________________________________ 36
Tabel IV.2 Faktor koreksi produktivitas bulldozer Pit TSBC _____________________________ 38
Tabel IV.3 Faktor koreksi produktivitas excavator dan alat angkut Pit TSBC. _______________ 39
Tabel IV.4 Rekapitulasi produktifitas dan jumlah unit bulldozer Pit TSBC. _________________ 45
Tabel IV.5 Rekapitulasi produktifitas dan jumlah unit excavator dan truk Pit TSBC. _________ 46
Tabel IV.6 Perbandingan asumsi produktivitas alat di Pit TSBC dengan Pit MTB____________ 46
Tabel IV.7 Kebutuhan alat penunjang tambang. _______________________________________ 49
Tabel IV.8 Jumlah kebutuhan peralatan mekanis Pit TSBC beserta fungsinya. ______________ 50
Tabel IV.9 Jumlah investasi Pit TSBC. ______________________________________________ 51
Tabel IV.10 Data harga batubara acuan dari tahun 2004 hingga 2018 ____________________ 53
Tabel IV.11 Nilai MAD & MAPE dari proyeksi peramalan linier. ________________________ 56
Tabel IV.12Nilai MAD & MAPE dari proyeksi peramalan eksponensial. ___________________ 56
Tabel IV.13Nilai MAD & MAPE dari proyeksi kuadratis _______________________________ 57
Tabel IV.14 Proyeksi harga batubara selama proyek penambangan batubara TSBC berlangsung
_____________________________________________________________________________ 59
Tabel IV.15 Simulasi pemasukan Pit TSBC. __________________________________________ 60
Tabel IV.16 Biaya operasi proyek penambangan batubara Pit TSBC PT Bukit Asam Tbk. _____ 61
Tabel IV.17 Besaran royalty dan retribusi Pit TSBC selama proyek penambangan. __________ 62
Tabel IV.18 Perhitungan pendapatan kotor selama proyek penambangan batubara Pit TSBC. _ 62
Tabel IV.19 Nominal depresiasi dan amortisasi proyek penambangan batubara Pit TSBC. ____ 63
Tabel IV.20 Pendapatan sebelum pajak proyek penambangan batubara Pit TSBC. ___________ 64
xv
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Tabel IV.21 Pajak pendapatan PT Bukit Asam Tbk melalui Pit TSBC. _____________________ 65
Tabel IV.22 Pendapatan setelah pajak proyek penambangan batubara Pit TSBC PT Bukit Asam
Tbk. __________________________________________________________________________ 65
Tabel IV.23 Permodelan bunga pinjaman dan angsuran untuk struktur modal 90% dana sendiri
dan 10% dana pinjaman. _________________________________________________________ 66
Tabel IV.24 Permodelan bunga pinjaman dan angsuran untuk struktur modal 80% dana sendiri
dan 20% dana pinjaman. _________________________________________________________ 67
Tabel IV.25 Permodelan bunga pinjaman dan angsuran untuk struktur modal 70% dana sendiri
dan 30% dana pinjaman. _________________________________________________________ 68
Tabel IV.26 Permodelan bunga pinjaman dan angsuran untuk struktur modal 60% dana sendiri
dan 40% dana pinjaman. _________________________________________________________ 69
Tabel IV.27 Permodelan bunga pinjaman dan angsuran untuk struktur modal 50% dana sendiri
dan 50% dana pinjaman. _________________________________________________________ 70
Tabel IV.28 Permodelan bunga pinjaman dan angsuran untuk struktur modal 40% dana sendiri
dan 60% dana pinjaman. _________________________________________________________ 71
Tabel IV.29 Aliran kas proyek penambangan batubara Pit TSBC PT Bukit Asam Tbk. ________ 72
Tabel IV.30 Parameter dan hasil rate equity. _________________________________________ 74
Tabel IV.31 WACC untuk setiap pemodelan skema pembiayaan kredit bank ________________ 75
Tabel IV.32 Penilaian kelayakan penambangan Pit TSBC pada struktur pembiayaan modal
sendiri. _______________________________________________________________________ 75
Tabel IV.33 Sentifitas perubahan harga batubara. _____________________________________ 76
Tabel IV.34 Sensitifitas perubahan biaya penambangan. ________________________________ 76
Tabel IV.35 Penilaian kelayakan penambangan Pit TSBC pada struktur pembiayaan kredit
investasi. ______________________________________________________________________ 78
Tabel IV.36 Hasil dari uji sensitifitas dengan parameter perubahan Harga Batubara. ________ 80
Tabel IV.37 Hasil dari uji sensitifitas dengan parameter perubahan biaya penambangan. _____ 80
xvi
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Rincian Biaya Operasional Proyek Penambangan Batubara Pit TSBC, PT Bukit Asam
Tbk. __________________________________________________________________________ 88
Lampiran B Rincian Depresiasi dan Amortisasi Aset Proyek Penambangan Batubara Pit TSBC, PT
Bukit Asam Tbk. ________________________________________________________________ 89
Lampiran C Aliran Kas Proyek Penambangan Batubara Pit TSBC, PT Bukit Asam Tbk. ______ 90
Lampiran D Aliran Kas Analisis Sensitivitas Proyek Penambangan Batubara Pit TSBC, PT Bukit
Asam Tbk Dengan Skema Pembiayaan Modal Perusahaan. _____________________________ 92
Lampiran E Aliran Kas Analisis Sensitivitas Proyek Penambangan Batubara Pit TSBC, PT Bukit
Asam Tbk Dengan Skema Pembiayaan 40% Modal Perusahaan dan 60% Modal Perusahaan. _ 94
1
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada tahun 2019, PT Bukit Asam akan melakukan proyek penambangan batubara
dengan nama Pit TSBC, yang termasuk dalam struktural Penambangan Air Laya,
Unit Penambangan Tanjung Enim. Dimana kualitas batubaranya tergolong tinggi
dengan kalori sebesar 6973 Kcal/Kg, adb. Penambangan pada Pit TSBC
direncanakan dengan penambangan terbuka dengan menggunakan alat gali-muat.
Untuk menjalankan proyek penambangan batubara tersebut, dibutuhkan studi
pembiayaan yang akurat demi menentukan apakah proyek tersebut layak secara
ekonomis atau tidak. Penilaian tersebut dijalan pada setiap alternatif pembiayaan
pada skema pembiayaan menggunakan modal perusahaan atau modal yang berasal
dari pinjaman kredit bank.
Dalam menentukan kelayakan proyek penambangan batubara tersebut, dilakukan
studi perencanaan teknis dengan menentukan jumlah alat gali-muat yang
dibutuhkan yang bermuara pada biaya investasi dan biaya operasi yang dibutuhkan.
Selanjutnya dibutuhkan studi finansial dengan menentukan kriteria kelayakan
ekonomi yang mencakup penilaian terhadap Net Present Value (NPV), Discounted
Cash Flow Rate of Return (DCFROR) dan Payback Period untuk menentukan
skema alternatif pembiayaan mana yang paling menguntungkan bagi perusahaan.
1.2 Perumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini meliputi
1. Bagaimana kelayakan ekonomi pada proyek penambangan batubara Pit TSBC?
2. Bagaimana skema pembiayaan yang paling menguntungkan untuk proyek
penambangan batubara Pit TSBC, PT Bukit Asam Tbk?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini meliputi:.
2
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
1. Perencanaan teknis sebatas menghitung jumlah unit yang dipakai sesuai dengan
produktivitas peralatan tambang untuk menentukan berapa jumlah unit yang
dipakai dalam proyek penambangan batubara Pit TSBC.
2. Perhitung proyeksi harga batubara selama proyek penambangan berlangsung
menggunakan proyeksi tren dengan menggunakan harga batubara acuan 15
tahun terakhir.
3. Pembatasan bunga bank yang berlaku adalah bunga Bank Mandiri Tbk untuk
kredit korporasi sebesar 9,95%
4. Pembatasan pada eskalasi operating cost selama proyek berlangsung sebesar
6%
5. Pajak yang berlaku adalah 25%.
6. Perhitungan tingkat kelayakan investasi pada setiap analisis sensitifitas.
Analisis yang digunakan pada penelitian ini dibatasi dari struktur modal 100%
modal sendiri, 90% modal sendiri dan 10% modal pinjaman, 80% modal sendiri
dan 20% modal pinjaman hingga 40% modal sendiri dan 60% modal pinjaman.
7. Perhitungan analisis kepekaan dengan perubahan yang dianalisis adalah harga
batubara sebesar +20%, +10%, -10%,-20%, dan perubahan biaya operasional
sebesar +20%, +10%, -10%,-20%.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui tingkat kelayakan ekonomi untuk setiap alternatif pembiayaan
proyek penambangan batubara Pit TSBC, Unit Penambangan Tanjung Enim
PT. Bukit Asam Tbk.
2. Mengetahui skema pembiayaan paling menguntungkan untuk proyek
penambangan batubara pit TSBC, Unit Penambangan Tanjung Enim PT. Bukit
Asam Tbk.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
3
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
1. Hasil penelitian dapat digunakan PT Bukit Asam Tbk sebagai bahan
pertimbangan untuk menentukan alternatif pembiayaan proyek penambangan
batubara Pit TSBC, PT Bukit Asam Tbk.
2. Sebagai bahan referensi untuk para akademisi dalam menambah ilmu
pengetahuan mengenai pemilihan alat berat dan skema investasi.
4
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rencana Penambangan
Rencana penambangan berperan penting dalam pemilihan alat yang akan dipakai.
Dalam operasional pertambangan batubara, sistem tambang yang diaplikasikan
adalah sistem tambang terbuka. Selain menentukan kebutuhan alat penentuan
skema atau bagan alir untuk siklus operasi juga sangat penting, bagan alir tersebut
dapat dilihat pada Gambar 2.1 (Hartman, 1987)
Gambar II.1 Bagan sistem penambangan terbuka (Hartman, 1987.)
5
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Alat-alat mekanis dapat dipilih dan ditempatkan sesuai dengan kegiatan-kegiatan
dalam sistem penambangan. Dimana sesuai dengan bagan tersebut kegiatan dalam
penambangan batubara meliputi pembersihan lahan, pengupasan lahan penutup,
penimbunan tanah penutup, penambangan batubara, pengangkutan batubara dan
penimbunan batubara.
2.1.1 Rencana Produksi
Perencanaan biaya penambangan bergantung pada target produksi yang telah
direncanakan perusahaan. Setelah mengetahui target produksi yang akan ditambang
maka dapat diketahui jumlah peralatan mekanis yang akan dibutuhkan. Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam rencana produksi adalah jadwal rencana
produksi, jadwal rencana kerja, target produksi, peralatan yang dibutuhkan, jenis
material, karakteristik daerah tambang dan lain-lain.
2.1.2 Kalori Batubara
Harga batubara acuan (HBA) menurut Peratuaran Direktur Jendral Mineral
Batubara Nomor 515.K/32/DJB/2011 mengacu kepada kesetaraan kualitas batubara
6322 kcal/kg GAR. Untuk mendapatkan kalori batubara dalam nilai Gross As
Received (GAR) perlu adanya konversi, dimana persamaan konversi kalori
batubara berdasarkan Coal Convertion Facts di tahun 2004 dapat dilihat pada
persamaan (2.1).
𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝐴𝑅𝐵 = 𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝐴𝐷𝐵 ×(100−𝑇𝑀%)
(100−𝐼𝑀%)...........................................................(2.1)
Keterangan:
TM = Total Moisture
IM = Inherent Moisture
2.1.3 Teknis Pemilihan Alat Berat
Pada tambang terbuka yang menggunakan alat gali-muat dimana setiap alat
mempunyai spesifikasi dan teknologi yang berbeda-beda sehingga diperlukan
seorang operator yang ahli mengoperasikan sehingga mempermudah proses
6
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
penambangan (Hartman, 1987), klasifikasi alat untuk tambang terbuka dapat dilihat
pada Tabel 2.1 di bawah ini:
Tabel II.1 Klasifikasi dari metode dan alat muat-angkut.
Menurut Hartmann (1987) setiap alat gali-muat mempunyai kelebihan dan
kekurangan masing-masing yang ditunjukkan pada tabel 2.2 dan tabel 2.3.
Tabel II.2 Keuntungan dan kekurangan dari penggunaan alat muat (Hartman,
1987)
Tabel II.3 Keuntungan dan kekurangan dari penggunaan alat angkut (Hartman,
1987).
Operasi Kategori
Dragline
Dozer
Scraper
Blasting
Backhoe (pembongkaran tanah penutup, penambangan
bijih/batubara), hydraulic excavator, power shovel, front end
loader
Crawler, walking (pembongkaran tanah penutup)
Rubber tired, crawler (blade)
Rubber tired, crawler
Pembongkaran dengan peledakan
Mesin
Tambang Terbuka
Cyclic
Shovel
Machine
Shovel 1 1
2
2
3
3 Can handle partings well
4
5
6
Reduces cover depth capability
compared with a dragline of
comparable cost
Difficult to move
Advantages Disadvantages
Lower capital cost/m3 of
bucket capacity, although when
boom length or machine weight
Digs poor blasts and tougher
materials better
More coal damage can result in
lower coal recovery
Susceptible to spoil slides and pit
flooding
Cannot easily handle spoil having
poor stability
Cannot dig deep box cuts easily
Machine
Dozer 1 1
2 2
3 3
Truck 1 1
2 2
3 3
Advantages
Moderate gradeability
Slowed by bad weather
High operating costs
Disadvantages
Flexible
Good gradeability
Negotiates rought terrain
Flexible and maneuverable
Handles coarse, blocky rock
Limited to short haul
Discontinuous
Low output, slow
Requires good haul roads
7
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Aktifitas dari setiap alat-alat tersebut disesuaikan dengan medan kerja alat tersebut.
Ketidaksesuaian alat dengan kondisi medan kerja dan kondisi material akan
menyebabkan kerugian pada waktu kerja alat yang hilang atau juga karena adanya
kerusakan pada alat. Menurut Indonesianto (2015) sifat-sifat fisik material di medan
kerja yang penting untuk diperhatikan dalam pemilihan alat berat adalah:
a. Berat Material
Kemampuan alat berat didalam operasi penambangan dipengaruhi oleh berat
material. Setiap kemampuan alat berat dibatasi oleh spesifikasi alat beratnya
yang dibatasi oleh kapasitas atau volume.
b. Bentuk Material
Bentuk material didasarkan oleh ukuran butir material yang nantinya akan
mengisi volume alat berat. Material dengan butir halus dan seragam dapat
mengisi volume mendekati spesifikasi alat berat. Berbanding terbalik dengan
material bebutir kasar, material tersebut tidak akan mengisi volume sesuai
spesifikasi. Untuk itulah dilakukan koreksi seperti blade factor dan bucket
factor.
c. Daya Lekat Material
Material dengan daya lekat tinggi akan mudah menggunung yang
mengakibatkan material berada yang terangkat akan memiliki volume berlebih
disbanding spesifikasi volume alat berat.
d. Kekerasan Material
Material yang keras akan lebih sukar digali oleh alat berat, hal tersebut merusak
kondisi alat dan menurunkan produktivitasnya. Kekerasan sebuah material
diukur menggunakan alat bernama seismic test meter, dan besarnya ditunjukkan
dengan satuan m/s.
e. Jarak Angkut
Pemilihan alat berat untuk pengangkutan material juga dipengaruhi oleh jarak
angkut dan kondisi jalan.
8
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
2.1.4 Produktivitas Peralatan Tambang
Produktivitas alat diperlukan untuk memperkirakan berapa alat yang dibutuhkan
dalam proyek penambangan dan membutuhkan nilai faktor koreksi untuk
mendekati nilai produktivitas alat-alat pada kenyataannya. Perhitungan faktor
koreksi mempertimbangkan:
a. Faktor peralatan
Faktor peralatan adalah pengaruh dari perbedaan kondisi peralatan, baik kondisi
baru maupun lama yang menyebabkan produktifitas bervariasi.
b. Faktor operator
Faktor ini dipengaruhi oleh kecakapan dari operator yang menyebabkan
produktifitas alat-alat berat bervariasi untuk jenis pekerjaan dan peralatan yang
sama serta pada daerah operasi penambangan yang sama.
c. Faktor material
Daya lekat antar butir-butir material yang berbeda. Material dengan daya lekat
tinggi seperti tanah liat akan mudah menggunung apabila material tersebut
berada di suatu tempat.
d. Faktor perlengkapan
Alat berat yang dipakai untuk pekerjaan penggarukan atau penggusuran seperti
bulldozer menggunakan blade factor hal yang sama juga berpengaruh kepada
alat berat yang memakai bucket akan menggunakan bucket fill factor.
e. Faktor lapangan
Keadaan tempat kerja dipengaruhi terhadap produktifitas peralatan. Kondisi
lapangan dibagi tiga, yaitu kondisi lapangan berat, sedang dan ringan.
f. Efisiensi waktu kerja
Dalam melakukan pekerjaan jarang dalam waktu satu jam peralatan akan
bekerja penuh selama 60 menit. Hal tersebut terjadi karena kondisi lapangan,
cuaca dan operator.
9
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
g. Faktor cuaca
Memperkirakan produktifitas alat, faktor cuaca juga perlu diperhatikan karena
mempengaruhi jam kerja dari alat.
2.1.4.1 Produktivitas Bulldozer
Tenriajeng (2003) menyebutkan produktivitas penggusuran dan penggaruan dari
bulldozer dapat dihitung menggunakan persamaan (2.2) sampai dengan persamaan
(2.4)
a. Produktivitas penggusuran (dozing)
𝑇𝑃 =𝐾𝐵×60×𝐹𝐾
(𝐽/𝐹)+(𝐽/𝑅)+𝑍…………………………………..................………………(2.2)
Keterangan:
TP = Taksiran produksi dozing (m3/jam)
KB = Kapasitas Blade (m3)
Fk = Faktor Koreksi
J = Jarak dozing (m)
F = Kecepatan maju (m/menit)
R = Kecepatan mundur (m/menit)
Z = Waktu tetap (menit)
b. Produktivitas penggaruan (ripping)
𝑇𝑃 =𝐿𝐾×𝑃×𝐽×60×𝐹𝐾
(𝐽/𝐹)+(𝐽/𝑅)+𝑍…………………………………………..............………..(2.3)
Keterangan:
TP = Taksiran produksi dozing (m3/jam)
LK = Lebar Kerja (m)
P = Kedalaman penetrasi (m3)
Fk = Faktor Koreksi
10
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
J = Jarak ripping (m)
F = Kecepatan maju (m/menit)
R = Kecepatan mundur (m/menit)
Z = Waktu tetap (menit)
c. Produktivitas gabung ripping dozing
𝑇𝑃 =
𝑇𝐷×𝑇𝑅
𝑇𝐷+𝑇𝑅……………………………………………........................…………..….(2.4)
Keterangan:
TD = Taksiran produksi dozing (m3/jam)
Tr = Taksiran produksi ripping (m3/jam)
2.1.4.2 Produktivitas Backhoe
Indonesianto (2005) juga menyatakan kemampuan produktivitas alat gali muat
merupakan besarnya produktivitas yang terpenuhi secara real oleh alat gali muat
berdasarkan pada kondisi yang dapat dicapai, dimana persamaan untuk
produktivitas backhoe ditunjukkan pada persamaan (2.5)
𝑄 =𝐾𝑏×𝐹𝑓×𝑆𝑓×𝐹𝐾×60
𝐶𝑡…………………………………………………..............(2.5)
Keterangan:
Q = Produktivitas alat muat, bcm/jam atau ton/jam untuk batubara
Kb = Kapasitas bucket specs alat
Ff = Fill Faktor (faktor koreksi pengisian bucket)
FK = Faktor Koreksi
Ct = Waktu edar alat muat/excavator
2.1.4.3 Produktivitas Alat Angkut
Menurut Indonesianto (2005), produktivitas alat angkut dapat dihitung dengan
menggunakan Persamaan 2.6
11
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
𝑃𝑎 =60×𝐾𝑡×𝐹𝐾
𝐶𝑡𝑎…………………………………………………………........…(2.6)
Keterangan:
Pa = Produktivitas alat angkut (bcm/jam)
Kt = Kapasitas bak (vessel) truk (m3)
FK = Faktor Koreksi
Cta = Waktu edar alat angkut/dump truck (menit)
2.2 Pembiayaan Tambang
Pembiayaan yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan
pihak-pihak yang defisit unit. Pembiayaan juga dapat diartikan sebagai suatu
pembelajaran untuk mengalokasikan sumberdaya terbatas dalam kurun waktu
tertentu (Bodie & Merton, 2000). Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan
bahwa Pembiayaan tambang adalah segala sesuatu yang dikeluarkan untuk kegiatan
penambangan dengan menggunakan sumber daya terbatas dalam waktu tertentu.
2.2.1 Biaya Dalam Penambangan
Usaha pertambangan dibutuhkan mencakup beberapa kegiatan yang membutuh
biaya, Kegiatan-kegiatan tersebut diatur dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun
2009 mengenai Pertambangan dan Mineral yang meliputi:
I. Biaya Eksplorasi, antara lain:
i.Penyelidikan Umum: Biaya untuk studi literatur, perolehan data satelit,
pemetaa geologi, sampel contoh dan analisis contoh permukaan.
ii.Perijinan dan Administrasi: Biaya perolehan IUP
iii.Geologi dan Geofisika: Biaya eksplorasi geologi, geokimia dan geofisika.
iv.Pemboran Eksplorasi: Biaya dalam menyiapkan lahan pemboran,
mobilisasi alat, pengujian log bor dan logistic.
v.Evaluasi: Biaya untuk kegiatan evalusi.
12
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
II.Biaya Pengembangan dan Konstruksi, antara lain:
i.Pengembangan: Biaya untuk Administrasi, pembersihan lahan,
pembukaan tambang dan eksplorasi lanjutan.
ii.Konstruksi: Biaya untuk pembuatan sarana dan prasarana.
III.Biaya Eksploitasi
i.Biaya untuk pengupasan tanah selama produksi, penyediaan lahan top soil
dan penimbunan tanah hasil pengupasan.
ii.Biaya pengambilan bahan galian, penyemprotan, pengerukan, peledakan,
geoteknik dan penimbunan bahan galian.
iii.Biaya pengelolaan lingkungan hidup.
iv.Biaya pengangkutan bahan galian.
2.2.2 Sumber-Sumber Dana dalam Pembiayaan Tambang
Sumber dana dalam pembiayaan suatu proyek pertambangan bervariasi sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan, yang pada akhirnya akan memberikan biaya
terendah dan tidak menimbulkan kesulitan keuangan pada proyek atau perusahaan
yang mensponsori proyek tersebut (Suad Husnan, 1999:174).
2.2.2.1 Modal perusahaan (equity)
Modal perusahaan bisa berasal dari sumber intern maupun sumber extern.
Sumber intern diperoleh dari keuntungan yang dihasilkan peerusahaan, sedangkan
sumber extern berasal dari modal yang berasal dari pemilik perusahaan. Modal
sendiri juga dapat didefinisikan sebagai dana yang “dipinjam” dalam jangka waktu
tak terbatas dari para pemegang saham atau dana dari internal perusahaan.
Komponen modal sendiri terdiri dari:
a) Modal Saham merupakan sumber dana dari luar (external financing) dapat
dalam bentuk saham biasa atau saham preferen. Saham adalah tanda bukti
pengambilan bagian atau peserta dalam suatu Perseroan Terbatas (P.T). Laba
Ditahan
13
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
b) Laba ditahan adalah sisa laba dari keuntungan yang tidak dibayarkan
sebagai deviden. Komponen modal sendiri ini merupakan modal dalam (intern
financing) perusahaan yang dipertaruhkan untuk segala risiko, baik risiko usaha
maupun risiko kerugian–kerugian lainnya. Modal sendiri ini tidak memerlukan
adanya jaminan atau keharusan untuk pembayaran kembali dalam setiap keadaan
maupun tidak adanya kepastian tentang jangka waktu pembayaran kembali modal
yang disetor. Oleh karena itu, tiap–tiap perusahaan harus mempunyai sejumlah
minimum modal yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan.
Pembiayaan dengan struktur modal dana perusahaan merupakan struktur termudah
yang bisa dilakukan. Keuntungan melakukan pembiayaan dengan struktur modal
dana perusahaan adalah tidak perlu membayar biaya pinjaman. Sedangkan kerugian
jika melakukan pembiayaan dengan modal perusahaan adalah biaya yang
dikeluarkan lebih mahal dan tidak ada pengurangan pajak.
2.2.2.2 Kredit Bank (Kredit Investasi)
Kredit bank atau kredit invetasi masih menjadi sumber utama dalam pembiayaan,
khususnya pembiayaan tambang dan merupakan sumber dana dalam pembiayaan
termudah dan terbanyak. Kredit bank dalam sumber dana dalam pembiayaan adalah
kredit investasi dan kredit non investasi. Masalah yang seringkali terjadi adalah
besarnya nilai spread yang terlalu besar. Nilai spread adalah nilai selisih antara
bunga dana yang bank himpun dari masyarakat dengan bunga yang bank salurkan
sebagai kredit ke perusahaan.
Permasalahan utama dalam kredit bank adalah bunga bank yang terlalu tinggi. Hal
tersebut membuat perusahaan mencari jalan lain untuk mencari dana disbanding
dengan kredit investasi bank. Padahal jika pihak bank tidak melunakkan bunganya
kepada perusahaan tambang, maka investasi asing akan selalu masuk dan tidak akan
pernah bias mengelola pertambangan tanpa melalui dana asing.
Keuntungan menggunakan kredit bank adalah sumber yang banyak, biaya yang
dikeluarkan lebih rendah karena terdapat suntikan dana dari bank dan adanya factor
14
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
pengurang pajak. Kerugian menggunakan kredit bank adalah harusnya membayar
bunga dan angsuran.
2.2.2.3 Sumber Dana Lain
Sumber dana lain terdiri dari obligasi dan proyek pembiayaan. Obligasi adalah surat
hutang yang diterbitkan oleh perusahaan untuk menghimpun dana sebagai modal
mereka mendapatkan dana untuk pembiayaan. Obligasi yang diterbitkan ada
berbagai jenis, yaitu obligasi biasa, obligasi dengan suku bunga mengambang,
obligasi tanpa bunga dan obligasi konversi. Proyek Pembiayaan merupakan tipe
pembiayaan yang paling banyak digunakan pada proyek-proyek besar. Proyek
pembiayaan adalah bentuk kredit yang pembayarannya didasarkan atas kemampuan
proyek tersebut melunasi kewajibannya. Perusahaan yang mensponsori proyek
tidak akan dimintai kewajiban finansial dari proyek tersebut jika terjadi gangguan
aliran kas (cash flow). Dikarenakan sifatnya yang ketergantungan akan proyek,
maka pemberi pinjaman melakukan analisis sangat berhati-hati.
2.3 Biaya Penambangan
Biaya dalam proyek penambangan menurut Stermole (1974) terdiri dari dua, yaitu
biaya variable dan biaya tetap. Biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan
sesuai dengan volume kegiatan yang dilakukan. Contoh biaya variabel adalah biaya
listrik, bahan bakar, biaya reparasi alat serta biaya oli dan pelumas. Biaya tetap
adalah jumlah tetap yang dikeluarkan meskipun terdapat perubahan besaran
parameter tertentu. Biaya tetap merupakan biaya yang tetap dikeluarkan dengan
atau tanpa adanya kegiatan operasi.
2.3.1 Investasi Modal
Investasi modal merupakan jumlah investasi yang disediakan untuk menjalankan
kegiatan usaha penambangan. Investasi modal merupakan penjumlahan dari modal
tetap kerja.
a. Modal Tetap
Modal tetap merupakan sejumlah biaya yang diperlukan untuk pengurusan
perijinan, eksplorasi, pembebasan lahan, pembangunan sarana dan prasarana,
15
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
AMDAL dan peralatan penambangan serta biaya lain yang terkait dengan persiapan
awal penambangan.
b. Modal Kerja
Modal kerja adalah sejumlah modal di luar modal tetap yang diperlukan untuk
membiayai proyek terhitung sejak proyek proyek dimulai sampai proyek tersebut
diperkirakan menerima pendapatan. Salah satu cara adalah modal kerja
diperkirakan sebesar 10-20% dari modal tetap atau diperkirakan sebesar biaya yang
diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan selama 1-3 bulan.
Sumber dana dalam suatu perencanaan tambang dapat berasal dari modal sendiri
atau dari modal pinjaman. Modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang berasal
dari pemilik perusahaan yang tersusun didalam perusahaan untuk waktu yang tidak
tertentu lamanya, sedangkan modal pinjaman adalah modal yang berasal dari luar
perusahaan seperti bank. Bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut
merupakan hutang, yang pada waktu tertentu harus dibayarkan dengan bunga
tertentu.
2.3.2 Biaya Operasi
Biaya operasi adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membiayai produksi
batubara. Menurut Stermole (1974) biaya operasi dibagi menjadi dua, yaitu biaya
tetap (fixed costs) dan biaya tidak tetap (variable costs). Biaya tidak tetap adalah
biaya yang terpengaruh dari kegiatan produksi, biaya tidak tetap meliputi:
a. Biaya ban (tires cost) diperuntukkan bagi kendaraan yang memakai ban
b. Bahan bakar (fuel) yang dibutuhkan mesin setiap jamnya
c. Biaya Lubricator untuk lubrikasi setiap jamnya seperti oil, grease, filter.
Sedangkan biaya tetap meliputi gaji, tarif kereta api, surveyor, bunga pinjaman,
royalti, retribusi, dll.
2.3.3 Depresiasi, Deplesi dan Amortisasi
Dalam kajian ekonomi proyek mineral, terdapat penyusutan nilai dari aset-aset dan
dimana penyusutan dalam proyek mineral terdiri dari depresiasi, amortisasi dan
16
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
deplesi (D. Haryanto, 2010). Depresiasi adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat
disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya. Penerapan depresiasi akan
memengaruhi laporan keuangan, termasu penghasilan kena pajak suatu perusahaan.
Amortisasi adalah pengurangan nilai aktiva tidak berwujud, seperti merek dagang,
hak cipta, dan lain lain, secara bertahap dalam jangka waktu tertentu pada setiap
periode akuntansi. Salah satu metode perhitungan penyusutan yang diatur dalam
UU No. 36 Tahun 2008 adalah menggunakan metode saldo menurun atau Straight
Line Depreciation (SLD), dimana perhitungannya:
𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 =𝐶−𝐿
𝑛…………………………………........………...(2.7)
Dimana: C = Harga Alat
L = Taksiran Nilai Akhir (Salvage value) alat
N = Umur Pemakaian alat
Deplesi adalah kata lain penyusutan yang terjadi pada sesuatu benda yang bersifat
alami dan tidak dapat diperbaharui. Deplesi merupakan salah satu istilah ekonomi
geografi yang digunakandalam dunia pertambangan untuk menyatakan penyusutan
pada sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, seperti misalnya bijih besi,
hasil tambang, kayu hutan dsbnya. Perhitungan deplesi menurut D. Haryanto (2010)
adalah sebagai berikut:
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝐷𝑒𝑝𝑙𝑒𝑠𝑖 =𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑑𝑒𝑝𝑙𝑒𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛
𝐶𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟 𝐷𝑒𝑝𝑙𝑒𝑠𝑖 = 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝐷𝑒𝑝𝑙𝑒𝑠𝑖 × 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 …………………………...(2.8)
2.3.4 Pendapatan
Suatu endapan akan ditambang apabila perkiraan keuntungan operasi pertahun
setelah pajak, setelah diperhitungkan dengan tingkat bunga tertentu selama umur
tambang melebihi biaya investasi yang ditanamkan (D. Haryanto, 2010). Besarnya
pendapatan tergantung dari tarif yang telah ditentukan, dimana tarif yang dipakai
adalah harga batubara acuan (HBA) untuk memperkirakan berapa banyak
pendapatan sesuai dengan rencana produksi yang telah ditentukan.
17
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
2.3.5 Peramalan Harga Batubara Acuan
Dalam menentukan harga batubara acuan pada tahun yang akan datang, digunakan
metode peramalan harga menggunakan metode tren. Pola analisis tren termasuk
kedalam pola analisis time series. Pola analisis tersebut menganalisis serangkaian
data dari waktu ke waktu. Menurut M.Narafin (2009) peramalan menggunakan
metode tren memperlihatkan perubahan nilai variabel yang relatif stabil dalam
perubahan populasi, perubahan harga, perubahan teknologi, dan peningkatan
produktivitas.
Jenis dari pola peramalan tren adalah tren linier dan eksponensial, Peramalan tren
dengan regresi linier ditunjukkan pada persamaan 2.9
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑥……………………………………………….……......……......…(2.9)
Sedangkan untuk pola tren eksponensial ditunjukkan pada persamaan 2.1
𝑦 = 𝑎𝑏𝑥……………………………………………………………..…..........(2.10)
salah satu penilaian dalam ketepatan peramalan adalah dengan hasil nilai MAPE.
MAPE (Mean Absolute Percentage Error) adalah ukuran ketepatan dari hasil
peramalan. Semakin kecil nilai MAPE maka peramalan tersebut makin akurat
(Tersine, 1994).
Dalam menentukan nilai MAPE, maka dibutuhkan perhitungan MAD (Mean
Absoulte Deviation). Perhitungan MAD ditunjukkan dalam persamaan 2.11
𝑀𝐴𝐷 =∑ |𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙−𝑃𝑒𝑟𝑎𝑚𝑎𝑙𝑎𝑛|
𝑛………………………………………........……(2.11)
Sedangkan untuk perhitungan nilai MAPE ditunjukkan pada persamaan 2.12
𝑀𝐴𝑃𝐸 =∑{(
𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙)×100%}
𝑛………………………………...………........(2.12)
2.3.6 Cash Flow
Menurut Stermole (1974) aliran kas tunai (Cash flow) adalah perbedaan antara
rangkaian penerimaan (inflows) dan rangkaian pembayaran (outflows) untuk
jangka waktu tertentu (umumnya tahunan) dari suatu proyek penanaman modal
18
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
(investasi). Aliran kas tunai merupakan dasar untuk melakukan analisis ekonomi
proyek investasi atau proyek penghasil jasa. Diagram aliran kas tunai, dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar II.2 Diagram aliran kas.
Dalam proyek penanaman modal, rangkaian pembayaran (P) dan penerimaan (A)
dapat terjadi dengan kondisi :
a. Penanaman modal secara tunggal, diikuti rangkaian pembayaran dan
penerimaan secara periodik dalam jumlah yang selalu sama.
b. Penanaman modal dilakukan dua kali atau lebih, diikuti rangkaian pembayaran
dan penerimaan secara periodik dalam jumlah yang selalu sama.
c. Penanaman modal secara tunggal, diikuti rangkaian pembayaran dan
penerimaan secara periodik dalam jumlah yang berbeda.
d. Penanaman modal dilakukan dua kali atau lebih, diikuti rangkaian pembayaran
dan penerimaan secara periodik dalam jumlah yang berbeda.
A0 AnA4A3A2A1
PnP4P3P2P1P0
19
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Tabel II.4 Pernyataan Stermole (1974) untuk aliran kas proyek penambangan.
Sedangkan komponen yang diperlukan perusahaan tambang menurut Stermole
(1974) untuk menyusun aliran kas proyek penambangan antara lain adalah (gambar
2.1) :
a. Pendapatan (revenue) diperkirakan dari jumlah produk yang terjual per tahun
dikalikan dengan harga jual
b. Biaya operasi diperhitungkan berdasar kegiatan yang ada, di mana komponen
biaya yang dipakai dalam perhitungan mendasarkan pada hasil analisis teknik.
c. Bunga pinjaman (bila untuk membiayai kegiatan diperlukan tambahan dana
pinjaman). Perhitungannya mendasarkan pada jumlah pinjaman, tingkat bunga
pinjaman dan masa pinjam, serta skenario cara pembayarannya.
d. Depresiasi, deplesi dan amortisasi diperhitungkan berdasarkan regulasi yang
berlaku.
e. Nilai sisa benda modal merupakan perkiraan nilai benda modal pada akhir
masa pemakaian.
f. Pajak pendapatan besarnya ditentukan berdasar regulasi yang berlaku, dimana
tingkat pajak per tahun = t
Sales of Metals, Ore or Coals
Dividen of Subsidiary Company
Others
Production, Selling and Administration Costs
Exploration Expenditure
Interest on Loans
Simplified Mining Company Profit and Loss Statement
Revenue
Deduct Expense incurred in earning Revenue
Royalties
Deduct Depreciation write off
Equals Profit Before Income Tax
Deduct Income Tax
Equals Net Profit
Add Depreciation write off
Equals Cash Flow retained by Company
20
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
g. Bunga pinjaman, diartikan bahwa biaya untuk bunga pinjaman sudah
diperhitungkan dalam penentuan tingkat bunga minimum.
h. Modal kerja kembali adalah kembalinya dana yang diperlukan pada awal
perioda sewaktu belum ada pemasukan dari penjualan produk,
i. Modal pinjaman adalahnya besarnya tambahan modal yang berasal dari luar
perusahaan.
j. Angsuran pinjaman merupakan angsuran dari hutang (pinjaman) pokok,
dimana masa angsuran ditentukan berdasar skenario (kesepakatan) tertentu
yang dibuat antara perusahaan dan pemberi pinjaman.
k. Modal awal merupakan modal yang dibutuhkan untuk biaya eksplorasi,
pengurusan izin, pembelian alatm pengembangan, infrastruktur, dsb.
Aliran kas yang diperoleh adalah aliran kas di masa mendatang yang bersumber
dari penerimaan operasi dan non-operasi (gambar 2.2). Oleh karena aliran kas itu
akan terjadi di masa mendatang, dan masa mendatang itu penuh ketidakpastian,
maka realisasi aliran kas tersebut tentu dipengaruhi oleh berbagai factor
ketidakpastian di masa datang itu, Faktor tersebut terbagi menjadi dua, yaitu: faktor
internal dan faktor eksternal.
21
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Gambar II.3 Diagram aliran kas perusahaan.
A. Faktor Ekstenal
Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan untuk
menetralisasikan aliran kas yang direncanakan mencakup:
1. Tingkat Inflasi dan Eskalasi
Suatu peningkatan tingkat harga umum (rata-rata) dalam suatu perekonomian
nasional yang berlangsung secara terus menerus dari waktu kewaktu, dimana
22
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
kenaikan harga tahunan ini tidak disertai dengan peningkatan dalam keluaran
(produktivitas).
Sedangkan eskalasi adalah peningkatan harga dari suatu komoditi barang atau jasa
tertentu yang berlangsung secara terus menerus dari waktu ke waktu dimana
kenaikan ini disebabkan kombinasi dari inflasi, pasokan/permintaan dan efek
lainnya seperti lingkungan, politik dan perubahan teknologi. Perhitungan mengenai
inflasi dijabarkan dalam persamaan (2.13)
𝑂𝐶′𝑛 = 𝑂𝐶𝑛 (𝐹/𝑃,𝑒,𝑛)……………………………………...…………...........(2.13)
Dimana
OC’n = Biaya operasi tahun ke-n setelah mengalami eskalasi
OCn = Biaya operasi pada tahun ke-n sebelum mengalami eskalasi
F/P = Faktor pengali
e = faktor eskalasi
n = Tahun ke
2. Tingkat Bunga
Tingkat bunga juga mempengaruhi aliran kas dalam hal ini tingkat bunga pinjaman
pada struktur modal pinjaman. Selain itu untuk tingkat bunga minimum/minimum
acceptable rate of return (MARR=i*), dilakukan untuk pertimbangan struktur
modal. Pada struktur modal sendiri, tingkat bunga minimum yang digunakan
berdasarkan tingkat suku bunga pinjaman ditambah dengan penyesuaian terhadap
risiko.
3. Kondisi Umum Perekonomian
Kondisi umum perekonomian juga mempengaruhi aliran kas, faktor ini sangat
mempengaruhi harga jual komoditas bahan galian dan biaya produksi.
a. Faktor Internal
Faktor Internal berpengaruh terhadap realisasi aliran kas, yang berkaitan erat
dengan efisiensi sistem yang diterapkan. Beberapa faktor internal tersebut berupa:
23
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
1. Produktivitas alat dan tenaga kerja
2. Metode produksi yang diaplikasikan
3. Kualitas dan tipe teknologi
4. Tata letak bangunan dan mesin pabrik atau peralatan produksi
Hal tersebut sangat berpengaruh pada pengaplikasian, dimana perusahaan bisa saja
mencapai target produksi akan tetapi biaya operasi tidak sesuai dengan harapan
karena berhadapan dengan faktor internal tersebut.
2.4 Analisis Kelayakan Ekonomi
2.4.1 Net Present Value (NPV)
Nilai bersih saat ini atau Net Present Value adalah nilai yang dimiliki perusahaan
saat ini yang telah dikurangi dengan biaya yang dibutuhkan. Net Present Value
merupakan nilai dari arus kas saat ini yang dimiliki perusahaan sebagai acuan
apakah proyek layak untuk dilanjutkan hingga periode akhir. Berikut rumus umum
NPV (Stermole, 1974):
𝑁𝑃𝑉 = ∑𝐶𝑡
(1+𝑟)𝑡 − 𝐶𝑜𝑛𝑡=1 …………………………………….......…………..(2.14)
Dimana:
Ct = Aliran kas bersih pada tahun ke-t
Co = Modal awal investasi pada tahun 0
n = Umur proyeksi tambang
t = Tahun proyek investasi
r = Tingkat suku bunga
Perhitungan Net Present Value menghasilkan keputusan kelayakan suatu proyek
yang terbagi menjadi 3 kategori sebagai berikut:
1. NPV > 0, berarti proyek dapat dilaksanakan
24
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
2. NPV = 0, berarti proyek tidak menghasilkan keuntungan maupun kerugian bagi
perusahaan, pengambilan keputusan perlu memerhatikan kriteria tertentu untuk
keberlangsungan proyek tersebut.
3. NPV < 0, berarti proyek tidak dapat dilaksanakan karena menghasilkan
kerugian bagi perusahaan.
2.4.2 Discounted Cash Flow Rate Of Return (DCFROR)
Stermole (1974) menyatakan menghitung DCFROR atau IRR dipakai untuk
menentukan sebuah investasi dilaksanakan atau tidak, biasanya digunakan acuan
kalau investasi tersebut harus lebih tinggi dari Minimum acceptable rate of return
atau Minimum atractive rate of return. Pada suku bunga IRR akan diperoleh
NPV=0, atau biasa disebut dengan IRR mengandung makna suku bunga yang dapat
diberikan investasi, yang memberikan NPV = 0. Syarat utamanya adalah apabila
IRR> suku bunga MARR.
IRR adalah discount rate yang membuat NPV sama dengan nol, namun tidak
berhubungan dengan discount rate yang dihitung berdasarkan data di luar proyek
sebagai social opportunity cost of capital (SOCC) yang berlaku umum di
masyarakat (bunga deposito).
Untuk bisa memperoleh hasil akhir dari IRR, harus mencari discount rate yang
menghasilkan NPV positif, kemudian setelah itu mencari discount rate yang
menghasilkan NPV negatif. Rumus yang dapat digunakan ditunjukkan dalam
persamaan 2.15:
𝐼𝑅𝑅 = 𝑖1 + 𝑁𝑃𝑉1
(𝑁𝑃𝑉1+ 𝑁𝑃𝑉2)(𝑖1 − 𝑖2)……………………………………........…...(2.15)
WACC (Weight Average Cost of Capital) adalah biaya modal yang dipakai untuk
sebagai tingkat discount rate perusahaan. Dalam studi kelayakan investasi, jika
investasi memberikan tingkat pengembalian (DCFROR/IRR) lebih besar dari
WACC (DCFROR/IRR>WACC) maka proyek layak dijalankan. Penentuan
WACC dijabarkan dalam persamaan 2.16.
25
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
𝑊𝐴𝐶𝐶 = ((𝑃𝐿% × 𝑅𝐿%) × (1 − 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘)) + (𝑃𝐸% × 𝑅𝐸%)
𝑅𝐸% = 𝑅𝑓 + (𝛽 ∗ (𝑅𝑚 × 𝑅𝑓)……………………………………………(2.16)
Dimana:
PL% = Proporsi pinjaman
RL% = Bunga pinjaman
PE% = Proporsi dana non pinjaman
RE% = Bunga dana non pinjaman
Rf = Investasi tanpa risiko
β = Nondiversiable risk
Rm = Market Return
2.4.3 Payback Period
Pengertian pay back period merupakan suatu periode yang diperlukan untuk data
menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliras kas netto (net
cash flow) atau periode waktu yang diperlukan untuk membayar modal (D.
Haryanto, 2010). Dihitung sejak modal tersebut ditanam dengan mengabaikan nilai
uang berdasarkan waktu.
Dengan demikian, pay back period di suatu investasi menggambarkan panjangnya
waktu yang diperlukan agar dana yang tertanam pada suatu investasi dapat
diperoleh kembali seluruhnya. Apabila proses setiap tahunnya sama jumlahnya
maka payback period dari suatu invetasi dapat dihitung dengan persamaan (2.17):
𝑃𝑎𝑦 𝐵𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 =𝐼𝑛𝑖𝑡𝑖𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 (𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑤𝑎𝑙)
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑖𝑛 𝐹𝑙𝑜𝑤 (𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘)…………………..(2.17)
Perhitungan pay back period pada cash flow tidak sama dilakukan dua tahap, yaitu
sebagai berikut
26
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
a. Menghitung PP awal
PP awal dapat dilakukan dengan mengurangkan investasi awal dengan cashflow
pertama, kedua dan seterusnya.
b. Menghitung PP
PP(Payback Period) atau periode pengembalian modal awal investasi pada suatu
rencana penambangan dapat dihitung dengan persamaan (2.18):
𝑃𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = 𝑃𝑃𝑎𝑤𝑎𝑙 +𝐼𝑜−∑ 𝐶𝑓𝑡−1𝑛
𝑡−1
𝐶𝑓0………………………(2.18)
Keterangan:
PP = Pay Back Period
PP awal = Tahun dimana investasi awal tertutupi
Io = Investasi Awal
CF0 = Cash Flow setelah tahun PP awal
∑ 𝐶𝑓𝑡 − 1𝑛𝑡−1 = Total cash flow sebelum investasi awal tertutupi
Dalam menentukan kelayakan suatu proyek rencana penambangan, maka periode
pengembalian modal yang ditanamkan harus lebih kecil dari umur proyek. Secara
umum kelemahan dari metode ini adalah:
a. Tidak memperhatikan aliran uang tunai setelah periode pengembalian modal
b. Mengabaikan nilai uang terhadap waktu
c. Tidak mempertimbangkan perbedaan besar aliran uang tunai dalam pay back
period.
2.4.4 Analisis Sensitifitas
Analisis kepekaan adalah analisis untuk mengetahui pengaruh dari perubahan
terhadap aliran kas. Dalam melakukan analisis ekonomi suatu kegiatan untuk
membuat suatu keputusan, terhadap beberapa kemungkinan beberapa daya nilai
yang ada tidak tepat, maka dapat menyebabkan adanya risiko dari keputusan yang
27
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
diambil. Risiko disini adalah suatu kemungkinan untuk mencapai keuntungan atau
menderita kerugian.
Analisis kepekaan ini merupakan cara atau metode simulasi yang digunakan untuk
melihat perubahan yang terjadi apabila variable-variabel yang mempengaruhinya
diubah-ubah. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya aliran kas untuk suatu
penambangan bahan galian antara lain perubahan pendapatan, biaya operasi.
Berdasarkan analisis kepekaan ini perusahaan dapat memperkirakan aliran kas yang
dapat dicapai dengan sejumlah kemungkinan.
Analisis kepekaan terhadap pendapatan dilakukan untuk memperkirakan perubahan
dalam aliran kas baik berupa biaya operasi, dilakukan untuk memperkirakan biaya
yang akan dikeluarkan untuk memproduksi komoditas tersebut. Besarnya
perubahan pada pendapatan dan biaya operasi akan mempengaruhi tingkat
kelayakan. Dalam analisis ini perubahan terjadi pada pendapatan dan biaya operasi.
2.5 Landasan Ayat Alquran
2.5.1 Surat Al-Baqarah ayat 275
البيع للاه وأحل
Dan Allah menghalalkan jual beli.” (Q.S. Al-Baqarah/2: 275)
2.5.2 Surat Al-Baqarah ayat 282
أيها ا ٱل ذين ي بدين تداينتهم إذا ءامنهو سمى أجل إلى كاتب يأب ول بٱلعدل كاتب ب ينكهم وليكتهب فٱكتهبهوهه م
ه عل مهه كما يكتهب أن وليت ق ٱلحق عليه ٱل ذى وليهملل فليكتهب ٱلل ٱل ذى كان فإن شيـا منهه يبخس ول رب ههۥ ٱلل
جالكهم من شهيدين وٱستشهدهوا بٱلعدل وليههۥ فليهملل ههو يهمل أن يستطيعه ل أو ضعيفا أو سفيها ٱلحق عليه ر
لين يكهونا ل م فإن ل رجه ن وٱمرأتان فرجه ما تضل أن ٱلشهداء من ترضون مم هه ر إحدى هذك ما فت هه هخرى إحدى ٱل
ا ول دهعهوا ام إذا ٱلشهداءه يأب ول و كبيرا أو صغيرا تكتهبهوهه أن تسـمه لكهم أجلهۦ إلى عند أقسطه ذ وأقومه ٱلل
دة ه للش ا أل وأدنى ترتابهو رة تكهون أن إل ونها حاضرة تج ناح عليكهم س فلي بينكهم تهديره ا تكتهبهوها أل جه وأشهدهو
وٱت قهوا بكهم فهسهوق فإن ههۥ تفعلهوا وإن شهيد ول كاتب يهضار ول تبايعتهم إذا كهمه ٱلل ه ويهعل مه ه ٱلل بكهل وٱلل
عليم شىء
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai
untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah
28
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah
penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka
hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa
yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan
janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu
orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu
mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan
persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika
tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari
saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang
mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila
mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun
besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah
dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan)
keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan
tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika)
kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan
janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang
demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan
bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.
2.5.3 Pengaplikasian Dalam Pembiayaan
Pembiayaan dilakukan dalam perdagangan sebagai fasilitas penyediaan dana.
Dalam proyek penambangan batubara, hal yang diperjualbelikan adalah komoditas
batubara dan pembiayaan yang dilakukan adalah pembiayaan dengan modal
perusahaan dan modal pinjaman dari bank. Allah SWT telah berfirman dalam surat
Al-Baqarah ayat 275 bahwa Allah SWT telah menghalalkan kegiatan perdagangan,
termasuk kegiatan penambangan batubara dimana hasilnya akan dijual PT Bukit
Asam Tbk kepada pembeli.
29
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Dalam kegiatan usaha, dibutuhkan pembiayaan dan salah satunya adalah
pembiayaan dengan modal pinjaman bank. Allah SWT telah mengaturnya dalam
surat Al-Baqarah ayat 282 dimana Allah SWT memperbolehkan meminjam dengan
bank asalkan hutang-piutang dituliskan dengan benar. Dalam hal ini adalah aliran
kas dan peminjam haruslah berkemampuan dalam melunaskan pinjaman.
Kemampuan tersebut ditunjukkan dalam aliran kas kemampuan perusahaan
membayar pinjaman dengan kemampuan payback period perusahaan.
30
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Pit TSBC, Unit Penambangan Tanjung Enim, PT.
Bukit Asam, Tbk. Penelitian berada dibawah pengawasan Satuan Kerja Anggaran
dan Perencanaan Jangka Panjang. Lokasi Wilayah Izin Usaha Penambangan
(WIUP) PT. Bukit Asam Tbk. berada di Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul,
Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatra Selatan. Dapat dilihat pada gambar 3.1.
PT Bukit Asam, Tbk. dapat dicapai dengan melalui jalan darat dengan jarak tempuh
±200 kilometer dari kota Palembang yang melewati jalan raya atau bisa juga
menggunakan kereta api dengan jarak tempuh ±190 kilometer.
Gambar III.1 Peta Kesampaian daerah PT. Bukit Asam, Tbk. (Satuan kerja eksplorasi rinci PT
Bukit Asam, Tbk. 2018)
31
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Wilayah tersebut meliputi wilayah Tanjung Enim seluas ±15.500 Ha yang terdiri
dari KP Tambang Air Laya seluas 7.700 Ha, KP Tambang Muara Besar seluas
3.300 Ha dan KP Tambang Banko Barat seluas 4.500 Ha.
Gambar III.2 Foto udara wilayah izin usaha pertambangan PT. Bukit Asam Tbk. (Satuan kerja
eksplorasi rinci PT Bukit Asam, Tbk. 2018)
3.2 Jadwal Penelitian
Penelitian dilakukan pada lokasi Penambangan TSBC yang dilaksanakan pada
tanggal 13 Agustus – 19 september 2018. Tahapan kegiatan yang berlangsung
32
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
dengan berbagai macam kegiatan seperti orientasi lapangan, pengambilan data,
pengolahan data, analisis data dan pembuatan laporan.
Tabel III.1 Kegiatan jadwal penelitian.
3.3 Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakuakan adalah metode penelitian kuantitatif yaitu
dengan cara mengumpulkan data sekunder yang disediakan oleh PT Bukit Asam
Tbk, referensi dari internet dan referensi dari PT Bukit Asam Tbk. Data yang telah
diperoleh kemudian diolah serta dianalisa untuk mengetahui jumlah investasi dan
model pembiayaan tambang yang optimum dan menguntungkan bagi proyek
penambangan batubara Pit TSBC, PT Bukit Asam Tbk.
3.3.1 Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang menunjang
penelitian. Daftar pustaka yang menunjang berupa buku, jurnal, karya ilmiah dan
laporan perusahaan yang berkaitan dengan penelitian.
3.3.2 Pengambilan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan
data yang diperoleh tanpa melakukan pengamatan langsung di lapangan atau secara
garis besar merupakan data yang sebelumnya sudah di kumpulkan oleh PT Bukit
Asam Tbk dan dapat digunakan untuk kajian lain. Data sekunder yang digunakan
pada penelitian ini merupakan data sekunder yang diberikan PT Bukit Asam Tbk,
referensi dari internet dan jurnal serta laporan terkait. Adapun data sekunder yang
digunakan meliputi :
Oktober
2 3 4 1 2 3 4 1
2Pengumpulan
Data
Pengolahan
Data3
Penyusunan
Laporan4
Minggu Ke-
AgustusUraian
KegiatanNo
Orientasi
Lapangan1
September
33
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
a. Data kegiatan perencanaan penambangan batubara di Pit TSBC untuk periode
tahun 2019-2023, berupa target produksi batubara dan overburden, stripping
ratio, dan jarak angkut material yang direncanakan PT. Bukit Asam, Tbk.
b. Peta lokasi area penambangan batubara Pit TSBC, PT Bukit Asam Tbk.
c. Spesifikasi alat gali-muat, alat angkut, dan alat penunjang kegiatan
penambangan batubara Pit TSBC, PT Bukit Asam Tbk.
d. Data faktor koreksi untuk setiap perhitungan produktivitas peralatan yang akan
dipakai pada proyek penambangan batubara Pit TSBC, PT Bukit Asam Tbk.
e. Data kualitas batubara di Pit TSBC, PT Bukit Asam Tbk.
f. Data rata-rata nilai kurs dollar terhadap rupiah semester I tahun 2018 dan data
harga Batubara Acuan selama 15 tahun terakhir.
g. Data biaya dan rencana anggaran proyek penambangan batubara Pit TSBC, PT
Bukit Asam Tbk dari Satuan Kerja Perencanaan Jangka Panjang dan Satuan
Kerja Anggaran.
3.3.3 Analisis Data
Pengolahan data dilakukan secara manual terhadap data yang diperoleh dari
pengamatan langsung di lapangan maupun data perusahaan dengan panduan dari
dasar teori yang sudah diperoleh dari literatur. Langkah pengolahan data yang
dilakukan, yaitu:
1. Melakukan simulasi perhitungan kebutuhan setiap alat-alat mekanis yang
direncanakan untuk proyek penambangan batubara Pit TSBC, PT Bukit Asam
Tbk. Penentuan perhitungan jumlah alat berdasarkan estimasi produktivitas
alat, jarak angkut dan rencana target penggalian tanah penutup dan batubara Pit
TSBC.
2. Melakukan simulasi laporan keuangan proyek penambangan batubara Pit
TSBC, PT Bukit Asam Tbk. Simulasi tersebut meliputi investasi, pengeluaran
dan biaya yang sesuai dengan rencana anggaran proyek penambangan batubara
Pit TSBC, PT Bukit Asam Tbk. Estimasi biaya disesuaikan dengan tambang
34
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
serupa milik PT Bukit Asam Tbk seperti biaya eksplorasi, biaya investasi, biaya
pengembangan tambang, biaya tarif kereta api dan biaya lainnya.
3. Melakukan simulasi aliran kas proyek penambangan batubara Pit TSBC, PT
Bukit Asam Tbk dari setiap pemodelan pembiayaan. Pembuatan arus kas
menggunakan proyeksi harga batubara selama proyek penambangan batubara
berlangsung yang didapat dari proyeksi tren time series untuk menghitung
pendapatan proyek penambangan batubara Pit TSBC. Simulasi aliran kas
dilakukan untuk menghitung Net Present Value (NPV), Discounted Cash Flow
Rate of Return (DCFROR) dan Payback Period.
4. Melakukan penilaian kelayakan ekonomi terhadap nilai investasi proyek
penambangan batubara Pit TSBC, PT Bukit Asam Tbk yang dilakukan dengan
metode Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFROR), Net Present Value
(NPV), dan Payback Period (PBP). Perhitungan penilaian tersebut dilakukan
pada setiap pemodelan pembiayaan dan nilai DCFROR akan dibandingkan
dengan nilai Weighted Average Cost of Capital (WACC) dari setiap model
pembiayaan.
5. Melakukan analisis kepekaan (sensitivity analysis) untuk meneliti pengaruh
perubahan parameter terhadap nilai keuntungan yang diperlukan sehubungan
dengan adanya risiko ketidakpastian pada setiap proses investasi. Perhitungan
analisis kepekaan dilakukan untuk mengetahui model pembiayaan yang lebih
menguntungkan bagi PT Bukit Asam Tbk untuk proyek penambangan batubara
Pit TSBC.
3.3.4 Bagan Alir Penelitian
Bagan alir penelitian dibuat untuk memudahkan untuk memahami tahap-tahap dan
proses pada penelitian ini. Bagan alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.3.
35
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Gambar III.3 Bagan alir penelitian.
36
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Perencanaan Penambangan
Pada RKAP 2019 mendatang, PT. Bukit Asam Tbk. merencanakan membuka pit
baru yang termasuk dalam struktural Tambang Air Laya. Tambang yang akan
dibuka tersebut dinamakan Pit TSBC. Kandungan batubara dalam Pit TSBC
mengandung kalori sebesar 6973 Kcal/Kg, adb. dengan umur tambang selama lima
tahun (2019-2023).
Perencanaan penambang dibuat berdasarkan rencana produksi tanah dan batubara
di Pit TSBC. Metode penambangan yang diterapkan adalah tambang terbuka
dengan cara penggalian dan pengangkutan dikategorikan sebagai cyclic mining
dengan menggunakan Excavator-Dump Truck. Metode tersebut dipilih
dibandingkan menggunakan Bucket Wheel Excavator dikarenakan umur
penambangan yang hanya 5 tahun dan jarak angkut dari front hingga stockpile
diatas 1,5 km, sehingga alat yang dipilih adalah alat muat-angkut.
4.1.1 Rencana Produksi
Rencana produksi batubara pit TSBC berdasarkan RKAP 2019 adalah 24.350.000
ton dimana produksi pertahunnya adalah 4.870.000 ton. Total produksi tanah
penutup di pit TSBC pertahunnya adalah 45.330.000 bcm dengan nisbah kupas
1:9.31 (Tabel 4.1).
Tabel IV.1 Rencana produksi pit TSBC
*) Sumber: Satuan Kerja Perencanaan Jangka Panjang, PT Bukit Asam Tbk.
2019 2020 2021 2022 2023
Batubara (ton) 4,870,000 4,870,000 4,870,000 4,870,000 4,870,000
Tanah (bcm) 45,330,000 45,330,000 45,330,000 45,330,000 45,330,000
Total Material 49,195,079 49,195,079 49,195,079 49,195,079 49,195,079
Nisbah Kupas 9.31 9.31 9.31 9.31 9.31
Jarak Angkut Tanah (KM) 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5
Tambang UraianTahun
TSBC
Jarak Angkut Batubara (KM) 2.6 2.6 2.6 2.6 2.6
37
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Walaupun nilai nisbah kupas tinggi dan penambangan alat gali muat yang
mengakibatkan nilai investasi yang tinggi, proyek penambangan tetap dilanjutkan.
Keputusan tersebut diakibatkan kandungan kalori batubara Pit TSBC yang tinggi,
yaitu sebesar 6973 kcal/kg adb. Dengan total moisture sebesar 13% dan inherent
moisture sebesar 5,6%. dan tren harga batubara terus meningkat. Kalori batubara
yang tinggi mengakibatkan harga batubara yang tinggi, dimana harga untuk dari
batubara yang dihasil Pit TSBC (adjusted price) bisa melebihi harga batubara
acuan. Harga yang tinggi dan tren harga batubara yang terus meningkat
berpengaruh terhadap pendapatan PT Bukit Asam Tbk melalui Pit TSBC sehingga
proyek penambangan tetap dilanjutkan.
Untuk mengetahui adjusted price dari batubara Pit TSBC, maka perlu dikonversi
kualitas kalori batubara Pit TSBC ke dalam satuan batubara kcal/kg GAR.
dikarenakan kalori batubara Pit TSBC dalam satuan kcal/kg adb (GAD). Hal
tersebut dikarenakan harga batubara acuan (HBA) mengacu kepada kalori batubara
jenis Newcastle dengan kalori 6322 kcal/kg arb (GAR). Maka, kalori batubara Pit
TSBC dalam Gross ARB (GAR) adalah:
𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝐴𝑅𝐵 = 𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝐴𝐷𝐵 ×(100 − 𝑇𝑀%)
(100 − 𝐼𝑀%)
𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝐴𝑅𝐵 = 6973 𝑘𝑐𝑎𝑙/𝑘𝑔 ×(100 − 13%)
(100 − 5,6%)
𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝐴𝑅𝐵 = 6973 𝑘𝑐𝑎𝑙/𝑘𝑔 × 92,16% = 6426,4 𝑘𝑐𝑎𝑙/𝑘𝑔
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka kalori batubara Pit TSBC dalam satuan
GAR adalah 6426,4 kcal/kg arb yang kemudia akan dibandingkan dengan kalori
acuan batubara jenis Newcastle untuk mendapatkan adjusted price dari batubara Pit
TSBC.
4.1.2 Penentuan Peralatan
Metode yang diterapkan pada proyek penambangan batubara Pit TSBC PT Bukit
Asam Tbk adalah tambang terbuka dengan cara penggalian dan pengangkutan
dikategorikan sebagai cyclic mining dengan menggunakan Shovel-Dump Truck.
38
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Tahapan kegiatan proyek penambangan batubara Pit TSBC PT Bukit Asam Tbk
terdiri dari pembersihan lahan (land clearing), pengupasan tanah penutup,
penimbunan tanah penutup, penambangan batubara (coal getting), pengangkutan
batubara dan penimbunan batubara (stockpile). Target produksi tanah dibagi antara
50% menggunakan peledakan dan 50% menggunakan ripping.
Dalam menentukan jumlah unit yang akan diinvestasikan pada Pit TSBC, harus
ditentukan berapa produktivitas dari setiap peralatan alat penggalian dan
pengangkutan. Dalam menentukan produktivitas dari alat yang akan diinvestasikan
untuk Pit TSBC harus ditentukan faktor koreksi untuk setiap alat. Asumsi efisiensi
yang digunakan adalah sebesar 85%, asumsi tersebut berdasarkan pengalaman dari
PT Bukit Asam Tbk dalam menjalankan tambang swakelola mereka.
Selain dari efisiensi, faktor koreksi juga mempertimbangkan kondisi mesin,
keahlian operator, properti dari material, cuaca, kondisi lapangan dan bucket factor
untuk excavator dan truk angkutan atau blade factor untuk bulldozer. Faktor
koreksi untuk PT Bukit Asam Tbk untuk produktivitas alat gali-muat yang
mencakup bulldozer, excavator dan dump truk ditunjukkan pada table 4.2 dan table
4.3.
Tabel IV.2 Faktor koreksi produktivitas bulldozer Pit TSBC
Sehingga faktor koreksi untuk bulldozer Pit TSBC adalah:
𝐹𝑘 = 𝑀𝑎𝑐ℎ𝑖𝑛𝑒 𝑐𝑜𝑛𝑑𝑖𝑡𝑖𝑜𝑛 × 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑠𝑘𝑖𝑙𝑙 × 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 𝑃𝑟𝑜𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖𝑒𝑠
× 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 × 𝑊𝑒𝑎𝑡ℎ𝑒𝑟 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 × 𝐵𝑙𝑎𝑑𝑒 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟
× 𝐹𝑖𝑒𝑙𝑑 𝐶𝑜𝑛𝑑𝑖𝑡𝑖𝑜𝑛.
𝐹𝑘 = 1 × 0,9 × 1 × 85% × 0.9 × 1 × 0.9 = 0.62
39
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Tabel IV.3 Faktor koreksi produktivitas excavator dan alat angkut Pit TSBC.
Faktor koreksi untuk excavator dan alat angkut Pit TSBC adalah:
𝐹𝑘 = 𝑀𝑎𝑐ℎ𝑖𝑛𝑒 𝑐𝑜𝑛𝑑𝑖𝑡𝑖𝑜𝑛 × 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑠𝑘𝑖𝑙𝑙 × 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 𝑃𝑟𝑜𝑝𝑒𝑟𝑡𝑖𝑒𝑠
× 𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 × 𝑊𝑒𝑎𝑡ℎ𝑒𝑟 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 × 𝐵𝑢𝑐𝑘𝑒𝑡 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟
× 𝐹𝑖𝑒𝑙𝑑 𝐶𝑜𝑛𝑑𝑖𝑡𝑖𝑜𝑛.
𝐹𝑘 = 1 × 0,9 × 1 × 85% × 0.9 × 1 × 0.9 = 0.62
Bulldozer yang digunakan untuk Pit Townsite/Basecamp pada kegiatan
pembongkaran tanah penutup dan batubara menggunakan bulldozer D155A-6
untuk kegiatan penggaruan dan penggusuran. Pada kegiatan penimbunan tanah
penutup, pemerataan tanah penutup menggunakan bulldozer D375A-6R.
Penimbunan batubara di stockpile menggunakan bulldozer D65E-12.
Pententuan alat angkut dan muat menyesuaikan KepMen ESDM No. 1827.
K/30/MEM/2018. Keputusan tersebut berbunyi “Dalam rangka sinkronisasi
peralatan, kapasitas truk pengangkut dari permukaan kerja mampu memuat material
tidak boleh lebih dari 5 (lima) kali pengisian dan tidak boleh kurang dari 3 (tiga)
kali pengisian dari alat gali-muat”. Sehingga alat muat adalah untuk Pit
Townsite/Basecamp untuk tanah penutup menggunakan Komatsu PC2000 dan alat
angkut adalah truk Komatsu HD-785. Sedangkan untuk alat muat batubara Pit
Townsite/Basecamp menggunakan Komatsu PC-800 dan alat angkut menggunakan
truk Scania P360CB.
4.1.3 Perhitungan Penentuan Jumlah Alat
Perhitungan produktivitas alat berkaitan dengan jumlah alat yang dibutuhkan untuk
penambangan batubara di Pit TSBC, Tambang Air Laya, Unit Penambangan
40
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Tanjung Enim, PT Bukit Asam Tbk. Jumlah alat juga berkaitan dengan seberapa
besar investasi yang akan dilakukan. Asumsi produktivitas alat-alat yang dihitung
menggunakan spesifikasi dari manual handbook dari alat masing-masing dan
kecepatan yang ditentukan oleh Satuan Kerja K3 PT Bukit Asam Tbk.
4.1.3.1 Produktivitas dan jumlah unit Bulldozer.
Asumsi perhitungan produktivitas bulldozer diperlukan untuk mengetahui jumlah
bulldozer yang harus diadakan untuk Pit TSBC. D155A-6 penggaruan dan
penggusuran tanah penutup di area penambangan dan perataan tanah penutup di
disposal menggunakan D375A-6R.
Untuk produksi batubara menggunakan D155A-6 untuk penggaruan dan
penggusuran batubara dan D65E-12 digunakan untuk meratakan timbunan batubara
di stockpile. Untuk memudahkan perhitungan data spesifikasi alat yang diperlukan
berupa kapasitas blade, estimasi cycle time alat dan blade factor produktivitas
diambil dari Handbook Komatsu 31th Edition.
A. Produktivitas D155A-6 Untuk Penggaruan dan Penggusuran Tanah Penutup di
Front.
Produktivitas untuk bulldozer D155A-6 adalah gabungan dari penggaruan tanah
(ripping) dan penggusuran tanah (dozing). Swell factor tanah penutup pada Pit
TSBC sebesar 0,72 dan jarak dorong dari bulldozer D155A-5 adalah 20 meter.
Kecepatan maju bulldozer D155A-6 adalah 95 m/min dan kecepatan pada saat
mundur adalah 113,33 m/menit dengan kapasitas blade 9,4 m3.
Dengan waktu kerja PT Bukit Asam Tbk selama setahun adalah 5212 jam dan
produksi tanah penutup adalah 50% dengan ripping dan 50% dengan peledakan.
Target produksi menggunakan bulldozer D155A-5 dalam satu tahun adalah
22.665.000 bcm, maka produktivitas untuk penggaruan tanah penutup adalah:
𝑅𝑖𝑝𝑝𝑖𝑛𝑔 =1,8 𝑚 × 0,9 𝑚 × 20𝑚 × 60 × 0,62
(20 𝑚
95 𝑚/𝑚𝑖𝑛) + (
20 𝑚113,33 𝑚/𝑚𝑖𝑛
) + 0,05 𝑚𝑖𝑛× 0,72
𝑅𝑖𝑝𝑝𝑖𝑛𝑔 = 1985,83 𝑏𝑐𝑚/𝑗𝑎𝑚
41
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Produktivitas penggusuran tanah penutup adalah:
𝐷𝑜𝑧𝑖𝑛𝑔 =9,4 𝑚3 × 60 × 0,62
(20 𝑚
95 𝑚/𝑚𝑖𝑛) + (
20 𝑚113,33 𝑚/𝑚𝑖𝑛
) + 0.05 𝑚𝑖𝑛× 0.72
𝐷𝑜𝑧𝑖𝑛𝑔 = 576,14 𝑏𝑐𝑚/𝑗𝑎𝑚
Dengan demikian, produktivitas Bulldozer D155A-6:
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 =1985,83 × 576,14
1985,83 + 576,14= 446,574 𝑏𝑐𝑚/𝑗𝑎𝑚
Kebutuhan unit bulldozer D155A-6 adalah:
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑖𝑡 =𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 × 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑚 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑖𝑡 = 22,665,000.00 𝑏𝑐𝑚/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
446,574 𝑏𝑐𝑚/𝑗𝑎𝑚 × 5212 𝑗𝑎𝑚= 9,73 𝑢𝑛𝑖𝑡 = 10 𝑢𝑛𝑖𝑡
B. Produktivitas dan Kebutuhan Unit Bulldozer D375A-6R Untuk Penyebaran
Tanah Penutup di Disposal.
Bulldozer D375A-6R digunakan untuk melakukan penyebaran tanah penutup di
area disposal. Spesifikasi jarak dorong dari bulldozer D375A-6R adalah 20 meter,
kapasitas dari blade adalah 24 m3, kecepatan maju sebesar 58,33 m/menit dan
kecepatan mundur sebesar 76,67 m/menit. Dengan swell factor di Pit TSBC sebesar
0,72 dan waktu kerja satu tahun PT Bukit Asam Tbk selama 5212 jam, maka
produktivitas bulldozer D375A-6R adalah:
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = 24 𝑚3 × 60 × 0,62
(20
58,33 𝑚/𝑚𝑖𝑛) + (
2076,67 𝑚/𝑚𝑖𝑛
) + 0,05 𝑚𝑖𝑛× 0,72
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = 983,31 𝑏𝑐𝑚/𝑗𝑎𝑚
Dan kebutuhan unit D375A-6R untuk Pit Townsite/Basecamp adalah:
𝑈𝑛𝑖𝑡 𝐷375𝐴 − 6𝑅 =45.330.000 𝑏𝑐𝑚 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛⁄
983,31 𝑏𝑐𝑚 𝑗𝑎𝑚⁄ × 5212 𝑗𝑎𝑚= 8,84 𝑢𝑛𝑖𝑡 = 9 𝑢𝑛𝑖𝑡
42
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
C. Produktivitas Bulldozer D155A-6 Untuk Penggaruan dan Penggusuran
Batubara di Front.
Produktivitas untuk bulldozer D155A-6 adalah gabungan dari penggaruan batubara
(ripping) dan penggusuran batubara (dozing). Swell factor batubara pada Pit TSBC
sebesar 0,73 dan density sebesar 1,24 ton/bcm dan jarak dorong dari bulldozer
D155A-6 adalah 20 meter. Kecepatan maju bulldozer D155A-6 adalah 95 m/min
dan kecepatan pada saat mundur adalah 113,33 m/menit dengan kapasitas blade 9,4
m3. Dengan waktu kerja dalam satu tahun PT Bukit Asam Tbk adalah 5212 jam,
maka produktivitas bulldozer D155A-6 adalah:
Penggaruan (ripping):
𝑅𝑖𝑝𝑝𝑖𝑛𝑔 =1,8𝑚 × 0,9𝑚 × 20𝑚 × 60 × 0,62
(20𝑚
95𝑚/𝑚𝑖𝑛) + (
20𝑚113,33𝑚/𝑚𝑖𝑛
) + 0,05𝑚𝑖𝑛× 0,73 × 1,24𝑡𝑜𝑛/𝑏𝑐𝑚
𝑅𝑖𝑝𝑝𝑖𝑛𝑔 = 2496.63 𝑡𝑜𝑛/𝑗𝑎𝑚
Penggusuran (dozing):
𝐷𝑜𝑧𝑖𝑛𝑔 =9,4𝑚3 × 60 × 0,62
(20𝑚
95𝑚/𝑚𝑖𝑛) + (
20𝑚113,33𝑚/𝑚𝑖𝑛
) + 0,05𝑚𝑖𝑛× 0,73 × 1,24𝑡𝑜𝑛/𝑏𝑐𝑚
𝐷𝑜𝑧𝑖𝑛𝑔 = 817,9 𝑡𝑜𝑛/𝑗𝑎𝑚
Produktivitas bulldozer D155A-6 :
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 =2496,63 × 817,9
2496,63 + 817,9= 616,08 𝑡𝑜𝑛/𝑗𝑎𝑚
Kebutuhan unit:
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑖𝑡 =4870000 𝑡𝑜𝑛
616,08 𝑡𝑜𝑛/𝑗𝑎𝑚 × 5212 𝑗𝑎𝑚= 1,52 𝑢𝑛𝑖𝑡 = 2 𝑢𝑛𝑖𝑡
D. Produktivitas dan Kebutuhan Unit Bulldozer D65E-12 Untuk Penyebaran
Batubara di Stockpile.
Bulldozer D65E-12 digunakan untuk melakukan penyebaran batubara di stockpile.
Spesifikasi jarak dorong dari bulldozer D65E-12 adalah 20 meter, kapasitas dari
43
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
blade adalah 6,8 m3, kecepatan maju sebesar 113,33 m/menit dan kecepatan
mundur sebesar 143,33 m/menit. Dengan swell factor di Pit TSBC sebesar 0,73 dan
waktu kerja satu tahun PT Bukit Asam Tbk selama 5212 jam, maka produktivitas
bulldozer D65E-12 adalah:
𝑃𝑟𝑜𝑑. =6,8𝑚3 × 60 × 0,62
(20𝑚
113,33𝑚/𝑚𝑖𝑛) + (
20𝑚143,33𝑚/𝑚𝑖𝑛
) + 0,05𝑚𝑖𝑛× 0,73 × 1,24𝑡𝑜𝑛/𝑏𝑐𝑚
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 = 625,62 𝑡𝑜𝑛/𝑗𝑎𝑚
Maka, kebutuhan unitnya adalah:
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑖𝑡 =4.870.000𝑡𝑜𝑛
625,62 𝑡𝑜𝑛/𝑗𝑎𝑚 × 5212𝑗𝑎𝑚= 1,49 𝑢𝑛𝑖𝑡 = 2 𝑢𝑛𝑖𝑡
4.1.3.2 Produktivitas dan Jumlah Unit Excavator
Asumsi perhitungan produktivitas excavator diperlukan untuk mengetahui jumlah
excavator untuk Pit TSBC Alat muat tanah penutup menggunakan excavator
Komatsu seri PC 2000 dengan kapasitas bucket 13,7 m3 dan excavator Komatsu
seri PC-800 untuk memuat batubara dengan kapasitas bucket 4,5 m3. Estimasi
waktu edar untuk Komatsu seri PC-2000 adalah 0,45 menit dan PC-800 selama 0,35
menit.
A. Produktivitas dan Alat Muat Tanah Penutup.
Produktivitas alat muat untuk tanah penutup digunakan untuk mengetahui
jumlah unit yang dibutuhkan. Alat muat yang digunakan adalah Komatsu seri PC-
2000, produktivitas Komatsu seri PC-2000 adalah:
𝑃𝑟𝑜𝑑. 𝑃𝐶 2000 =13.7𝑚3 × 1 × 0,62 × 60
0,45𝑚𝑖𝑛× 0,72 = 814,77𝑏𝑐𝑚/𝑗𝑎𝑚
Maka jumlah unit yang dibutuhkan:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑛𝑖𝑡 =45.330.000 𝑏𝑐𝑚
814,77𝑏𝑐𝑚/𝑗𝑎𝑚 × 5212𝑗𝑎𝑚= 10,67 𝑢𝑛𝑖𝑡 = 11 𝑢𝑛𝑖𝑡
44
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
B. Produktivitas dan Alat Muat Batubara
Produktivitas alat muat untuk batubara digunakan untuk mengetahui jumlah unit
yang dibutuhkan. Alat muat yang digunakan adalah Komatsu seri PC-800,
produktivitas Komatsu seri PC-800 adalah:
𝑃𝑟𝑜𝑑 =4,5𝑚3 × 1 × 0,62 × 60
0,35𝑚𝑖𝑛× 0,73 × 1,24 𝑡𝑜𝑛/𝑗𝑎𝑚 = 432,94 𝑡𝑜𝑛/𝑗𝑎𝑚
Maka jumlah unit yang dibutuhkan:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑛𝑖𝑡 =4.870.000 𝑡𝑜𝑛
432,94 𝑡𝑜𝑛/𝑗𝑎𝑚 × 5212𝑗𝑎𝑚= 2,15 𝑢𝑛𝑖𝑡 = 3 𝑢𝑛𝑖𝑡
4.1.3.3 Produktivitas Dump Truck
Perhitungan produktivitas truk pengangkut batubara dan overburden diperlukan
untuk mengetahui jumlah alat untuk Pit TSBC. Alat angkut untuk tanah penutup
menggunakan Komasu seri HD-785 dan alat angkut untuk batubara menggunakan
Scania seri P360CB. Kecepatan yang digunakan diasumsikan menggunakan batas
kecepatan maksimal sesuai peraturan K3 PT Bukit Asam Tbk.
A. Produktivitas Alat Angkut Tanah Penutup
Produktivitas alat angkut tanah penutup menggunakan digunakan untuk
mengetahui jumlah unit yang dibutuhkan. Alat angkut yang digunakan adalah truk
Komatsu seri HD-785. Jarak angkut tanah penutup dari front ke disposal adalah 3,5
km dan kapasitas bak dari alat angkut adalah 60 m3. Maka produkvitas alat angkut
adalah:
𝑃𝑟𝑜𝑑. 𝐻𝐷785 =60𝑚3 × 60 × 0,62
(0,45𝑚𝑖𝑛 × 5) + 6𝑚𝑖𝑛 + 6𝑚𝑖𝑛 + 0,6𝑚𝑖𝑛 + 0,38𝑚𝑖𝑛× 0,72
𝑃𝑟𝑜𝑑. 𝐻𝐷785 = 105,52 𝑏𝑐𝑚/𝑗𝑎𝑚
Maka jumlah unitnya:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑛𝑖𝑡 =45.330.000 𝑏𝑐𝑚/𝑗𝑎𝑚
105,52 𝑏𝑐𝑚/𝑗𝑎𝑚 × 5212 𝑗𝑎𝑚= 82,4 𝑢𝑛𝑖𝑡 = 83 𝑢𝑛𝑖𝑡
45
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
B. Produktivitas Alat Angkut Batubara
Produktivitas alat angkut tanah penutup menggunakan digunakan untuk
mengetahui jumlah unit yang dibutuhkan. Alat angkut yang digunakan adalah truk
Scania seri P360CB. Jarak angkut tanah penutup dari front ke stockpile adalah 2,6
km dan kapasitas bak dari alat angkut adalah 21,5 m3. Maka produkvitas alat angkut
adalah:
𝑃𝑟𝑜𝑑 =21,5𝑚3 × 60 × 0,62
(0,35𝑚𝑖𝑛 × 5) + 4,46𝑚𝑖𝑛 + 4,46𝑚𝑖𝑛 + 0,5𝑚𝑖𝑛 + 0,4𝑚𝑖𝑛× 0,73 × 1,24 𝑡𝑜𝑛/𝑗𝑎𝑚
𝑃𝑟𝑜𝑑 = 62,5 𝑡𝑜𝑛/𝑗𝑎𝑚
Maka, jumlah unitnya:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑛𝑖𝑡 =4.870.000 𝑡𝑜𝑛
65,6𝑡𝑜𝑛𝑗𝑎𝑚 × 5212 𝑗𝑎𝑚
= 14,93 𝑢𝑛𝑖𝑡 = 15 𝑢𝑛𝑖𝑡
4.1.3.4 Rekapitulasi Produktifitas dan Unit
Produktifitas peralatan utama yang meliputi bulldozer, excavator dan truk untuk
produksi tanah penutup dan batubara. Kebutuhan unit didasarkan dengan
membagikan target produksi tanah penutup dan produksi batubara dengan
produktifitas alat-alat yang bekerja. Rekapitulasi produktifitas dan jumlah unit
ditunjukkan pada tabel 4.4 untuk bulldozer dan tabel 4.5 untuk excavator dan dump
truk.
Tabel IV.4 Rekapitulasi produktifitas dan jumlah unit bulldozer Pit TSBC.
Batubara (ton) Tanah Penutup (bcm) Prod (bcm/jam) Unit Prod (ton/jam) Unit Prod (bcm/jam) Unit Prod (ton/jam) Unit
2019 4,870,000 45,330,000 446,574 10 616,08 2 983,31 9 625,65 2
2020 4,870,000 45,330,000 446,574 10 616,08 2 983,31 9 625,65 2
2021 4,870,000 45,330,000 446,574 10 616,08 2 983,31 9 625,65 2
2022 4,870,000 45,330,000 446,574 10 616,08 2 983,31 9 625,65 2
2023 4,870,000 45,330,000 446,574 10 616,08 2 983,31 9 625,65 2
TahunTarget Produksi BD Tanah Penutup BD Batubara BD Disposal BD Stockpile
46
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Tabel IV.5 Rekapitulasi produktifitas dan jumlah unit excavator dan truk Pit TSBC.
Hasil asumsi tersebut kemudian dibandingkan dengan produktivitas alat yang
serupa di pit tambang batubara milik PT Bukit Asam Tbk yang sudah beroperasi.
Perbandinga simulasi produktivitas alat Pit TSBC dibandingkan dengan simulasi
produktivitas Pit MTB dan terjadi persentase perbedaan signifikan antara bulldozer
untuk stockpile dan truk untuk tanah penutup yang ditunjukkan pada table 4.6.
Tabel IV.6 Perbandingan asumsi produktivitas alat di Pit TSBC dengan Pit MTB
Perbedaan untuk bulldozer untuk stockpile pada simulasi produktivitas Pit TSBC
dan produktivitas Pit MTB mencapai 100%. Hal tersebut terjadi karena perbedaan
waktu edar, dimana waktu edar simulasi produktivitas bulldozer untuk Pit TSBC
adalah 0,37 menit sedangkan waktu edar untuk Pit MTB adalah 0,82 menit.
Sedangkan untuk bulldozer pada disposal perbedaan untuk produktivitas mencapai
84%, yang terjadi karena perbedaan alat yang dipakai, pada Pit TSBC
menggunakan bulldozer komatsu seri D375A-6R dengan kapasitas blade sebesar
24 m3 dan pada Pit MTB menggunakan komatsu seri D155A-6 yang memiliki
kapasitas blade sebesar 9,4 m3.
Batubara (ton) Tanah Penutup (bcm) Prod (bcm/jam) Unit Prod (ton/jam) Unit Prod (bcm/jam) Unit Prod (ton/jam) Unit
2019 4,870,000 45,330,000 814,77 11 432,94 3 105,52 83 62,5 15
2020 4,870,000 45,330,000 814,77 11 432,94 3 105,52 83 62,5 15
2021 4,870,000 45,330,000 814,77 11 432,94 3 105,52 83 62,5 15
2022 4,870,000 45,330,000 814,87 11 432,94 3 105,52 83 62,5 15
2023 4,870,000 45,330,000 814,87 11 432,94 3 105,52 83 62,5 15
EX OB EX Batubara Truk Tanah Penutup Truk BatubaraTahun
Target Produksi
Alat Persentase Perbedaan
Bulldozer Tanah Penutup 446,574 bcm/jam 435,1515 bcm/jam 3%
Bulldozer Batubara 616,08 ton/jam 570,8287 ton/jam 8%
Bulldozer Disposal 983,31 bcm/jam 533,23 bcm/jam 84%
Bulldozer Stockpile 625,65 ton/jam 312,51 ton/jam 100%
Excavator Tanah Penutup 814,77 bcm/jam 789,79 bcm/jam 3%
Excavator Batubara 432,94 ton/jam 279,08 ton/jam 55%
Truk Tanah Penutup 105,52 bcm/jam 83,64 bcm/jam 26%
Truk Batubara 62,5 bcm/jam 23,03 ton/jam 171%
Produktivitas Pit TSBC Produktivitas MTB
47
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Produktivitas excavator batubara antara Pit TSBC dengan Pit MTB memiliki
perbedaan produktivitas sebesar 55%. Hal tersebut dikarenakan perbedaan alat
yang dipakai yaitu pada Pit TSBC digunakan komatsu seri PC-800 dengan kapasitas
bucket 4,5 m3 dan pada Pit MTB menggunakan komatsu seri PC-400 dengan
kapasitas 3,2 m3.
Untuk alat angkut tanah penutup terdapat perbedaan produktivitas sebesar 26%.
Perbedaan produktivitas pada alat angkut tanah penutup terdapat pada jarak
tempuh, dimana jarak tempuh alat angkut pada Pit TSBC sebesar 3,5 km dan jarak
tempuh Pit MTB sebesar 3,8 km. Sedangkan untuk alat angkut batubara terdapat
perbedaan produktivitas yang sangat signifikan, yaitu 171%. Hal tersebut terjadi
karena simulasi produktivitas alat angkut Pit TSBC dengan waktu edar 11,57 menit
untuk jarak 2,6 km dan waktu edar alat angkut batubara untuk Pit MTB sebesar
29,76 menit untuk jarak 4 km.
4.1.3.5 Alat penunjang tambang
Selain peralatan tambang utama yang telah dihitung produktivitas dan jumlah
unitnya, untuk menunjang kelancaran operasional penambangan dibutuhkan
peralatan-peralatan untuk menunjang tambang.
Peralatan penunjang tambang yang dibutuhkan antara lain: Grader seri Komatu GD
825 A untuk pembuatan dan pemeliharaan jalan tambang, compactor seri Bomag
BW 219 D-4 untuk pemeliharaan jalan tambang, bulldozer seri Komatsu D65P
untuk pembersihan lahan (land clearing), water truck untuk melakukan penyiraman
debu sepanjang jalan tambang, fuel truck untuk pengisian bahan bakar setiap
peralatan tambang, mesin bor seri Sandvik DP1100 untuk pembuatan lubang ledak,
Mobile Light untuk penerangan di area penambangan, pompa dan pipa untuk
keperluan penyaliran tambang dan light vehicle untuk keperluan transportasi
pegawai.
Grader komatsu seri GD 825 A dibutuhkan untuk melakukan pemeliharaan dan
pembuatan jalan. Jumlah grader yang dibutuhkan didapat dari asumsi produktivitas
grader yang sesuai dengan manual handbook sebesar 41.641 m2/hari. Dengan
48
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
target pemeliharaan jalan dan pembuatan jalan Pit TSBC per hari adalah 360.000
m2/hari, maka jumlah unit yang dibutuhkan adalah:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑛𝑖𝑡 𝐺𝑟𝑎𝑑𝑒𝑟 = 360.000 𝑚2/ℎ𝑎𝑟𝑖
41.641 𝑚2/ℎ𝑎𝑟𝑖= 8,65 𝑢𝑛𝑖𝑡 = 9 𝑢𝑛𝑖𝑡
Compactor bomag seri BW 219 D-4 digunakan untuk pemadatan jalan. Jumlah
compactor yang dibutuhkan didapat dari asumsi produktivitas compactor sesuai
dengan manual handbook sebesar 44.615 m2/hari dan target pemadatan tanah
sebesar 240.000 m2/hari, maka jumlah unit yang dibutuhkan adalah:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑛𝑖𝑡 𝐶𝑜𝑚𝑝𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 = 240.000 𝑚2/ℎ𝑎𝑟𝑖
44.615 𝑚2/ℎ𝑎𝑟𝑖= 5,38 𝑢𝑛𝑖𝑡 = 6 𝑢𝑛𝑖𝑡
Mesin bor sandvik seri DP 1100 digunakan untuk membuat lubang bor. Jumlah
mesin bor yang dibutuhkan didapat dari asumsi produktivitas mesin bor sesuai
dengan manual handbook sebesar 13.931.676 bcm/tahun, dengan target
pengupasan tanah penutup menggunakan metode peledakan sebesar 22.665.000
bcm/tahun, maka jumlah unit yang dibutuhkan adalah:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑀𝑒𝑠𝑖𝑛 𝐵𝑜𝑟 = 22.665.000 𝑏𝑐𝑚/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
13.931.676 𝑏𝑐𝑚/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛= 1,63 𝑢𝑛𝑖𝑡 = 2 𝑢𝑛𝑖𝑡
Bulldozer komatsu seri D 65 P digunakan untuk melakukan land clearing. Jumlah
mesin bor didapat dari asumsi produktivitas bulldozer sesuai dengan manual
hanbook sebesar 720 ha, dengan target land clearing sebesar 600 ha, maka jumlah
unit yang dibutuhkan adalah:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑛𝑖𝑡 𝐵𝑢𝑙𝑙𝑑𝑜𝑧𝑒𝑟 = 600 ℎ𝑎
720 ℎ𝑎= 0,83 𝑢𝑛𝑖𝑡 = 1 𝑢𝑛𝑖𝑡
Fuel truk untuk mengisi bahan bakar peralatan penambangan yang beroperasi di Pit
TSBC. Dengan asumsi kebutuhan bahan bakar per shift adalah 60.000 liter dan
kemampuan truk mengisi bahan bakar per shift adalah 32.000 liter, maka
dibutuhkan 2 truk pengisi solar, water truk untuk melakukan penyiraman debu
sebanyak 3 unit dengan kapasitas air 20.000 liter, light vehicle untuk mobilitas
pekerja dengan kapasitas empat orang sebanyak 2 unit untuk pekerja di pit dan
49
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
kantor pusat, penerangan yang digunakan untuk pekerjaan malam hari pada
sepanjang Pit TSBC sebanyak 10 unit dan pompa dan pipa sebanyak 1 unit dengan
kemampuan 300 l/detik. Data kebutuhan alat penunjang tambang selengkapnya bisa
dilihat pada table 4.7.
Tabel IV.7 Kebutuhan alat penunjang tambang.
4.1.4 Kebutuhan Alat
Jumlah alat telah menyesuaikan dengan produktifitas masing-masing alat dan
jumlah alat penunjang tambang yang digunakan untuk menunjang operasional dari
proyek penambangan batubara Pit TSBC. Pemilihan jenis alat juga telah
menyesuaikan mekanisme pekerjaan Pit TSBC dimana persentase produksi tanah
penutup menggunakan ripping sebesar 50% dan peledakan sebesar 50%.
Jumlah kebutuhan alat mekanis untuk Pit TSBC beserta fungsinya dapat dilihat
pada table 4.8. Dimana kebutuhan alat tersebut sudah sesuai dengan pekerjaan dari
masing-masing alat tersebut dan sesuai dengan kegiatan proyek penambangan
batubara Pit TSBC, PT Bukit Asam Tbk yang terdiri dari pembersihan lahan (land
clearing), pengupasan tanah penutup, penimbunan tanah penutup, penambangan
batubara (coal getting), pengangkutan batubara dan penimbunan batubara
(stockpile). Alat penunjang tambang yang berguna untuk menunjang kegiatan
operasional proyek penambangan batubara Pit TSBC, yang terdiri dari
pemeliharaan, pembuatan dan pemadatan jalan, pembuatan lubar ledak, pengisian
No Unit
1 9
2 2
3 3
4 6
5 2
6 10
7 1
8 2
9 1
Grader Komatsu GD 825 A
Fuel Truck
Water Truck
Compactor Bomag BW 219 D-4
Mesin Bor Sandvik DP 1100
Mobile Light AL 5.000 Kapasitas 8 Kw
Pompa dan pipa
Light Vehicle
Alat Penunjang Tambang
Bulldozer D65P
50
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
bahan bakar, penyiraman debut tambang, dewatering, penerangan dan sarana
mobilitas pekerja
Tabel IV.8 Jumlah kebutuhan peralatan mekanis Pit TSBC beserta fungsinya.
4.2 Perencanaan Aliran Kas Pit Townsite/Basecamp (TSBC)
. Perencanaan aliran kas mengacu kepada simulasi aliran kas Stermole (1974) yang
akan meliputi biaya investasi, pendapatan, biaya operasi, depresiasi, nilai sisa,
pendapatan kotor, penambahan depresiasi, pinjaman bunga bank dan pendapatan
bersih. Simulasi aliras kas proyek penambangan batubara Pit TSBC, PT Bukit
No
Fungsi Jumlah Satuan
Land Clearing
Cutting
Pilling
Fungsi Jumlah Satuan
1 Ripping & Dozing 10 Unit
2 Pemadatan Tanah 9 Unit
3 Muat 11 Unit
4 Angkut 83 Unit
Fungsi Jumlah Satuan
1 Ripping & Dozing 2 Unit
2 Muat 3 Unit
3 Angkut 15 Unit
Fungsi Jumlah Satuan
1 Pemadatan 2 Unit
Fungsi Jumlah Satuan
1 Perawatan Jalan 9 Unit
2 Penunjang BBM 2 Unit
3 Penyiraman Jalan 3 Unit
4 Pemadatan Jalan 6 Unit
5 Dewatering 1 Unit
6 Sarana 2 Unit
7 Penerangan 10 Unit
8 Pengeboran Lubang Ledak 2 Unit
Excavator Komatsu PC 800
Water Truck (Truk Air) 15.000 L
Pompa
Compactor Komatsu BW 219 D-4
1 Bulldozer 65-P
Mobile Light AL 5.000 Kapasitas 8 Kw
Penanganan Stockpile
Bulldozer D 65 E-12
Fuel Truck (Truk Bahan Bakar) Scania 15.000 L
Grader Komatsu GD 825 A
Light Vehicle
Mesin Bor Sandvik DP 1100
Fungsi dan Kebutuhan
1 Unit
Alat Penunjang Tambang
Dump Truck Komatsu HD 785
Kegiatan dan Jenis Alat
Land Clearing
Produksi Tanah
Bulldozer Komatsu D155A-6
Bulldozer Komatsu D375A-6R
Excavator Komatsu PC 2000
Dump Truck Scania
Produksi Batubara
Bulldozer Komatsu D155A-6
51
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Asam Tbk. dilakukan dengan spreadsheet aplikasi microsoft excel yang dapat
dilihat pada lampiran C.
4.2.1 Biaya Investasi
Investasi awal untuk proyek penambangan batubara Pit TSBC, Bukit Asam Tbk
mencakup investasi berwujud yang mencakup pengadaan peralatan dan penunjang
tambang, infrastruktur dan investasi tidak berwujud seperti eksplorasi, perizinan
dan sosialisasi dan pembebasan lahan. Total investasi untuk aset berwujud dan tidak
berwujud proyek penambangan batubara Pit TSBC dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel IV.9 Jumlah investasi Pit TSBC.
No Jumlah Harga Investasi
1 Sosialisasi dan Pembebasan lahan 1 8,000,000,000.00Rp 8,000,000,000.00Rp
2 Perizinan 1 2,500,000,000.00Rp 2,500,000,000.00Rp
3 Eksplorasi 5,000,000,000.00Rp 5,000,000,000.00Rp
1 Jalan Tambang 1 1,500,000,000.00Rp 1,500,000,000.00Rp
2 Alat Pelindung Diri 171 500,000.00Rp 85,500,000.00Rp
3 1 800,000,000.00Rp 800,000,000.00Rp
4 1 350,000,000.00Rp 350,000,000.00Rp
5 1 1,000,000,000.00Rp 1,000,000,000.00Rp
1 1 5,043,610,000Rp 5,043,610,000Rp
2 2 4,435,145,000Rp 8,870,290,000Rp
3 12 10,540,780,250Rp 126,489,363,000Rp
4 9 17,957,940,000Rp 161,621,460,000Rp
5 11 44,255,640,000Rp 486,812,040,000Rp
6 3 13,825,240,000Rp 41,475,720,000Rp
7 83 21,560,467,500Rp 1,789,518,802,500Rp
8 15 3,419,845,000Rp 51,297,675,000Rp
9 9 10,777,945,750Rp 97,001,511,750Rp
10 2 4,177,338,000Rp 8,354,676,000Rp
11 3 4,177,338,000Rp 12,532,014,000Rp
12 6 2,816,385,000Rp 16,898,310,000Rp
13 2 11,412,121,916Rp 22,824,243,832Rp
14 10 246,378,000Rp 2,463,780,000Rp
15 1 625,000,000Rp 625,000,000Rp
16 2 200,000,000Rp 400,000,000Rp
2,851,463,996,082Rp
Rincian peralatan dan Bahan
Eksplorasi
Infrastruktur
Peralatan Tambang
Pompa dan pipa
Excavator Komatsu PC 2000
Water Truck (Truk Air) 15.000 L
Compactor Bomag BW 219 D-4
Mesin Bor Sandvik DP 1100
Mobile Light AL 5.000 Kapasitas 8 Kw
Dump Truck Scania (21.5 m3)
Bulldozer 65-P
Kolam
Total (Dalam Rupiah)
Kantor bedeng dan gudang
Genset
Light Vehicle
Bulldozer D 65 E-12
Grader Komatsu GD 825 A
Fuel Truck (Truk Bahan Bakar) Scania 15.000 L
Excavator Komatsu PC 800
Dump Truck Komatsu HD 785 (60 m3)
Bulldozer Komatsu D 375 A-5
Bulldozer Komatsu D 155 A-6
52
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Total Investasi proyek penambangan batubara Pit TSBC selain mencakup peralatan
tambang yang telah dihitung kebutuhannya dan peralatan penunjang tambang juga
mencakup infrastruktur lainnya, yaitu jalan tambang, kantor, alat pelindung diri
(APD) dan kolam pengendapatan.
Total biaya investasi proyek penambangan batubara Pit TSBC PT Bukit Asam Tbk
adalah sebesar Rp2,851,463,996,082. Investasi tersebut belum mencakup modal
kerja, dimana modal kerja yang telah ditetapkan adalah 25% dari investasi aset
berwujud dan tidak berwujud. Perhitungan modal kerja adalah sebagai berikut:
Modal Kerja = 25% × Rp 2,851,463,996,082
= Rp 712,865,999,020.50
Investasi total proyek penambangan batubara Pit TSBC adalah akumulasi dari
investasi aset berwujud dan tidak berwujud dengan modal kerja. Sehingga total
investasi dari proyek penambangan batubara Pit TSBC sebesar
Rp3,564,329,995,102.50.
4.2.2 Estimasi Pemasukan
Estimasi pemasukan PT Bukit Asam Tbk dari proyek penambangan batubara Pit
TSBC didapat dari penjualan batubara sesuai dengan rencana produksi Pit TSBC.
Harga batubara yang digunakan adalah adjusted price dengan patokan kalori
batubara untuk harga batubara acuan, yaitu batubara Newcastle yang memiliki
kalori sebesar 6322 Kcal/kg, GAR. Dengan kalori batubara dari Pit TSBC melebihi
kalori batubara Newcastle, maka adjusted price dari batubara Pit TSBC akan
melebihi harga batubara acuan.
Untuk mendapatkan harga batubara acuan selama proyek penambangan batubara
Pit TSBC PT Bukit Asam Tbk, digunakan peramalan batubara selama proyek
penambangan berlangsung. Untuk mendapatkan adjusted price batubara Pit TSBC,
dilakukan peramalan harga batubara acuan (HBA) yang dilakukan dengan metode
kuantitatif. Metode tersebut mencakup peramalan dengan menggunakan metode
tren yang mencakup tren linier, eksponensial dan kuadratis yang ditunjukkan pada
gambar 4.1 , gambar 4.2 dan gambar 4.3.
53
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Data-data yang dibutuhkan untuk peramalan harga batubara selama proyek
penambangan batubara Pit TSBC PT Bukit Asam Tbk adalah data-data dari Harga
Batubara Acuan (HBA) selama 15 tahun terakhir (Tabel 4.10).
Tabel IV.10 Data harga batubara acuan dari tahun 2004 hingga 2018
Gambar IV.1 Peramalan harga batubara acuan mengunakan pemodelan tren linear.
54
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Gambar 4.1 menunjukkan proyeksi peramalan dengan tren linier. Proyeksi harga
untuk proyek penambangan batubara Pit TSBC PT Bukit Asam Tbk mengikuti
rumus hasil proyeksi tersebut, yaitu:
𝑌𝑡 = 71,4 + 1,08𝑡
Dimana, t adalah tahun ke-n dari peramalan harga batubara tersebut.
Gambar IV.2 Peramalan harga batubara acuan menggunakan pemodelan tren eksponensial.
Gambar 4.2 menunjukkan proyeksi peramalan dengan tren eksponensial. Proyeksi
harga untuk proyek penambangan batubara Pit TSBC PT Bukit Asam Tbk
mengikuti rumus hasil proyeksi tersebut, yaitu:
𝑌𝑡 = 68,545 × 1,0159𝑡
Dimana, t adalah tahun ke-n dari peramalan harga batubara tersebut.
55
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Gambar IV.3 Peramalan harga batubara acuan menggunakan pemodelan tren kuadratis.
Gambar 4.2 menunjukkan proyeksi peramalan dengan tren eksponensial. Proyeksi
harga untuk proyek penambangan batubara Pit TSBC PT Bukit Asam Tbk
mengikuti rumus hasil proyeksi tersebut, yaitu:
𝑌𝑡 = 49 + 8,99𝑡 + 0,494𝑡2
Dimana, t adalah tahun ke-n dari peramalan harga batubara tersebut.
Dari hasil ketiga proyeksi tersebut, didapatkan tren harga batubara acuan selama
proyek penambangan berlangsung dari tahun 2019 hingga tahun 2023. Untuk
menentukan proyeksi peramalan yang paling tepat digunakan, maka digunakan
nilai MAD & MAPE dari kedua peramalan tersebut. Nilai MAD & MAPE terkecil
dari proyeksi peramalan tersebut akan menentukan proyeksi peramalan yang akan
dipakai. Nilai MAD & MAPE dari proyeksi linier masing-masing sebesar 15,49
dan 19,74% (Tabel 4.11). Sedangkan, nilai MAD & MAPE dari tren eksponensial
masing-masing sebesar 15,015 dan 18,55% (Tabel 4.12) dan nilai MAD & MAPE
dari tren kuadratis masing-masing sebesar 14,011 dan17,35% (Tabel 4.13).
2018161412108642
120
100
80
60
40
20
Index
Ha
rg
a
MAPE 17,350
MAD 14,011
MSD 300,349
Accuracy Measures
Actual
Fits
Forecasts
Variable
Trend Analysis Plot for HargaQuadratic Trend Model
Yt = 49,0 + 8,99*t - 0,494*t**2
56
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Tabel IV.11 Nilai MAD & MAPE dari proyeksi peramalan linier.
Tabel IV.12 Nilai MAD & MAPE dari proyeksi peramalan eksponensial.
57
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Tabel IV.13 Nilai MAD & MAPE dari proyeksi kuadratis
Dari ketiga proyeksi tersebut, nilai MAD & MAPE dari tren kuadratis adalah
terkecil dibandingkan dengan nilai MAD & MAPE dari tren eksponensial dan
linier. Akan tetapi hasil yang ditunjukkan pada proyeksi kuadratis mengalami
penurunan dibandingkan dengan proyeksi linier dan eksponensial. Hal tersebut
bertolak belakang dibandingkan dengan prediksi PT Bukit Asam Tbk dimana
perusahaan memprediksi harga batubara akan terus meningkat. Oleh karena itu
proyeksi yang dipakai untuk memproyeksikan harga batubara selama proyek
penambangan batubara Pit TSBC berlangsung menggunakan proyeksi eksponensial
dan linier.
Dari nilai MAD & MAPE proyeksi tren linier dan tren eksponensial tersebut maka
dapat disimpulkan hasil proyeksi peramalan eksponensial akan dipakai untuk harga
batubara acuan selama periode 2019 hingga 2023. Dengan mengikuti persamaan
hasil peramalan tren eksponensial, maka didapatkan harga batubara acuan dari
tahun 2019 hingga 2023 dengan perhitungan:
Tahun HBA ($/Ton) HBA Hasil tren kuadratis MAD MAPE
2004 51,16 57,496 6,336 12%
2005 62,96 65,004 2,044 3%
2006 64,9 71,524 6,624 10%
2007 70,12 77,056 6,936 10%
2008 115,7 81,6 34,1 29%
2009 70,7 85,156 14,46 20%
2010 91,74 87,724 4,016 4%
2011 118,4 89,304 29,1 25%
2012 95,5 89,896 5,604 6%
2013 82,92 89,5 6,58 8%
2014 72,62 88,116 15,5 21%
2015 60,13 85,744 25,61 43%
2016 61,4 82,384 20,98 34%
2017 83,97 78,036 5,934 7%
2018 98,93 72,7 26,23 27%
14,00 17,34%Jumlah MAD & MAPE
58
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑎𝑡𝑢𝑏𝑎𝑟𝑎 𝐴𝑐𝑢𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2019 = 68,545 × 1,015916 = $88,21
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑎𝑡𝑢𝑏𝑎𝑟𝑎 𝐴𝑐𝑢𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2020 = 68,545 × 1,015917 = $89,61
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑎𝑡𝑢𝑏𝑎𝑟𝑎 𝐴𝑐𝑢𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2021 = 68,545 × 1,015918 = $91,03
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑎𝑡𝑢𝑏𝑎𝑟𝑎 𝐴𝑐𝑢𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2022 = 68,545 × 1,015919 = $92,48
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑎𝑡𝑢𝑏𝑎𝑟𝑎 𝐴𝑐𝑢𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2023 = 68,545 × 1,015920 = $93,95
Hasil peramalan tersebut mengindikasikan bahwa harga batubara menguntungkan
selama proyek penambangan berlangsung. Hal tersebut dikarenakan harga batubara
acuan selama proyek berlangsung berada pada level $88 hingga $93. Jika mengacu
kepada kalori batubara Newcastle yaitu 6322 Kcal/kg, adb. maka harga untuk
batubara dari Pit TSBC (adjusted price) selama proyek penambangan batubara
tersebut berlangsung sebesar:
Tahun 2019:
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑎𝑡𝑢𝑏𝑎𝑟𝑎 𝑇𝑆𝐵𝐶 2019 = $88.21 × (1 +6426,4 − 6322
6322)
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑎𝑡𝑢𝑏𝑎𝑟𝑎 𝑇𝑆𝐵𝐶 2019 = $88.21 × (1 + 0.0165)
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑎𝑡𝑢𝑏𝑎𝑟𝑎 𝑇𝑆𝐵𝐶 2019 = $88.21 × 1.0165 = $89,67/𝑇𝑜𝑛
Tahun 2020:
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑎𝑡𝑢𝑏𝑎𝑟𝑎 𝑇𝑆𝐵𝐶 2020 = $89.61 × (1 +6426,4 − 6322
6322)
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑎𝑡𝑢𝑏𝑎𝑟𝑎 𝑇𝑆𝐵𝐶 2020 = $89.61 × (1 + 0.0165)
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑎𝑡𝑢𝑏𝑎𝑟𝑎 𝑇𝑆𝐵𝐶 2020 = $89.61 × 1.0165 = $91,09/𝑇𝑜𝑛
Tahun 2021:
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑎𝑡𝑢𝑏𝑎𝑟𝑎 𝑇𝑆𝐵𝐶 2021 = $91.03 × (1 +6426,4 − 6322
6322)
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑎𝑡𝑢𝑏𝑎𝑟𝑎 𝑇𝑆𝐵𝐶 2021 = $91.03 × (1 + 0.0165)
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑎𝑡𝑢𝑏𝑎𝑟𝑎 𝑇𝑆𝐵𝐶 2021 = $91.03 × 1.0165 = $92,53/𝑇𝑜
59
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Tahun 2022:
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑎𝑡𝑢𝑏𝑎𝑟𝑎 𝑇𝑆𝐵𝐶 2022 = $92.48 × (1 +6426,4 − 6322
6322)
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑎𝑡𝑢𝑏𝑎𝑟𝑎 𝑇𝑆𝐵𝐶 2022 = $92.48 × (1 + 0.0165)
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑎𝑡𝑢𝑏𝑎𝑟𝑎 𝑇𝑆𝐵𝐶 2022 = $92.48 × 1.0165 = $94/𝑇𝑜𝑛
Tahun 2023:
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑎𝑡𝑢𝑏𝑎𝑟𝑎 𝑇𝑆𝐵𝐶 2023 = $93.95 × (1 +6426,4 − 6322
6322)
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑎𝑡𝑢𝑏𝑎𝑟𝑎 𝑇𝑆𝐵𝐶 2023 = $93.95 × (1 + 0.0165)
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑎𝑡𝑢𝑏𝑎𝑟𝑎 𝑇𝑆𝐵𝐶 2023 = $93.95 × 1.0165 = $95,5/𝑇𝑜𝑛
Dimana,hasil perhitungan untuk adjusted price dari batubara Pit TSBC
direkapitulasi dalam table 4.14.
Tabel IV.14 Proyeksi harga batubara selama proyek penambangan batubara TSBC
berlangsung
Berdasarkan simulasi harga batubara acuan untuk tahun 2019 hingga 2023, maka
pemasukan Pit TSBC dapat disimulasikan. Simulasi pemasukan Pit TSBC
menggunakan asumsi nilai tukar rata-rata USD ke Rupiah pada semester 1 tahun
2018 sebesar Rp 13.746,- dan dianggap tetap hingga tahun 2023 dikarenakan harga
batubara menggunakan mata uang USD. Berikut contoh perhitungan pemasukan
PT Bukit Asam Tbk pada tahun pertama melalui proyek penambangan batubara Pit
TSBC dimana total pemasukan selama proyek berlangsung ada pada tabel 4.15.
Pemasukan = Harga Batubara × Produksi Batubara
= ($ 89,67 × Rp 13.746,00) × 4.870.000 ton
= Rp 6.002.780.603.400,00
2019 89,67
2020 91,09
2021 92,53
2022 94,00
2023 95,50
Rekapitulasi Adjusted Price Pit TSBC
60
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Tabel IV.15 Simulasi pemasukan Pit TSBC.
Selain pemasukan dari penjualan batubara, pemasukan Pit TSBC adalah nilai sisa
dari alat-alat yang diinvestasikan dan modal kerja yang kembali pada akhir tahun
penambangan. Nilai sisa dari setiap aset proyek penambangan Pit TSBC
diasumsikan 10% dari nilai awal. Dimana pada tahun akhir penambangan, total
pemasukan dari nilai sisa peralatan tambang sebesar Rp283.266.399.608,20 dan
pemasukan setiap tahunnya dari nilai sisa alat pelindung diri (APD) sebesar
Rp8.550.000,00
4.2.3 Biaya Operasi
Biaya operasi merupakan biaya yang keluar selama proyek penambangan batubara
Pit TSBC berlangsung. Biaya operasi terdiri dari biaya tetap dan tidak tetap. Biaya
tidak tetap adalah biaya yang terpengaruh oleh proses produksi yang terdiri dari
biaya penambangan ( bahan bakar, oli dan pelumas, biaya ban, biaya peledakan dan
perawatan) yang setiap tahunnya dieskalasikan naik sebesar 6%, biaya untuk tarif
kereta api Tanjung Enim-Tarahan sebesar Rp 209,18 per ton, biaya surveyor dan
EMKL sebesar Rp 945,- per ton dan biaya reklamasi sebesar Rp 4.312,- per ton.
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan tanpa dipengaruhi produksi seperti gaji
karyawan yang dieskalasikan setiap tahun naik 6%, biaya listrik, sosial, dll. Pada
tahun pertama proyek penambangan batubara Pit TSBC mengeluarkan biaya
operasi sebesar Rp 3.470.180.366.855,44. Rekapitulasi biaya operasi selama
proyek penambangan Pit TSBC dapat dilihat pada Tabel 4.16 dan perhitungan
selengkapnya pada lampiran A.
2019 6.002.780.603.400,00Rp
2020 6.097.839.691.800,00Rp
2021 6.194.237.640.600,00Rp
2022 6.292.643.880.000,00Rp
2023 6.393.058.410.000,00Rp
Pemasukan Pit TSBC
61
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Tabel IV.16 Biaya operasi proyek penambangan batubara Pit TSBC PT Bukit
Asam Tbk.
4.2.4 Royalti dan Retribusi
Royalti adalah besaran pungutan yang ditetapkan pemerintah untuk negara
sedangkan retribusi adalah besaran pungutan untuk pemerintah daerah. Besaran
royalty diatur dalam PP No.9 Tahun 2012 dimana besaran royalty untuk proyek
penambangan batubara Pit TSBC milik PT Bukit Asam Tbk sebesar 7% dari harga
jual/ton dikarenakan kadar batubara yang ditambang sebesar 6973 Kcal/Kg, adb.
Sedangkan untuk besaran retribusi PT Bukit Asam Tbk melalui proyek
penambangan Pit TSBC adalah sebesar Rp 3.232,- per ton kepada pemerintah
daerah. Rekapitulasi jumlah royalty dan retribusi selama proyek penambangan
batubara Pit TSBC PT Bukit Asam Tbk berlangsung ditunjukkan pada tabel 4.17
dan contoh perhitungan royalti untuk pemerintah pusat untuk pemerintah daerah
pada tahun pertama adalah sebagai berikut:
Royalti = (7%×Harga Batubara × Nilai Tukar USD ke Rp) × Produksi
Batubara
= (7% × $ 89,67× Rp 13.746,00) × 4.870.000 ton
= Rp 420.194.642.238,00
Sedangkan, contoh perhitungan untuk retribusi proyek penambangan batubara Pit
TSBC PT Bukit Asam Tbk adalah:
Retribusi = Rp 3.232,00/ton × 4.870.000 ton
= Rp 15.739.840.000
2019 3.470.180.366.855,44Rp
2020 3.535.319.444.755,27Rp
2021 3.604.366.867.329,09Rp
2022 3.677.557.135.257,33Rp
2023 3.755.138.819.261,27Rp
Rekapitulasi Biaya Operasi
62
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Tabel IV.17 Besaran royalty dan retribusi Pit TSBC selama proyek penambangan.
4.2.5 Pendapatan Kotor
Pendapatan kotor proyek penambangan batubara Pit TSBC milik PT Bukit Asam
Tbk didapat dari pengurangan pemasukan dengan biaya operasi, bunga pinjaman
(bagi skema aliran kas dengan pembiayaan bank), royalty dan retribusi.
Rekapitulasi pendapatan proyek penambangan Pit TSBC ditunjukkan pada tabel
4.18 dan contoh perhitungan dari pendapatan kotor tahun pertama sebagai berikut:
Pendapatan kotor = Pemasukan – Biaya Operasi – Bunga Pinjaman – Royalti -
Retribusi
= Rp6.002.780.603.400,00 - Rp3.470.180.366.855,44 -
Rp420.194.642.238,00 - Rp15,739,840,000.00
= Rp 2.096.665.754.306,56
Tabel IV.18 Perhitungan pendapatan kotor selama proyek penambangan batubara
Pit TSBC.
4.2.6 Depresiasi, Deplesi dan Amortisasi
Depresiasi merupakan proses penyusutan nilai aset berwujud ke beban dengan cara
sistematis selama periode yang diharapkan, amortisasi adalah penyusutan nilai aset
tidak berwujud selama periode yang diharapkan dan deplesi adalah penyusutan
Tahun Retribusi Royalti
2019 Rp15.739.840.000,00 Rp420.194.642.238,00
2020 Rp15.739.840.000,00 Rp426.848.778.426,00
2021 Rp15.739.840.000,00 Rp433.596.634.842,00
2022 Rp15.739.840.000,00 Rp440.485.071.600,00
2023 Rp15.739.840.000,00 Rp447.514.088.700,00
Royalti dan Retribusi Pit TSBC
2019 2.096.665.754.306,56Rp
2020 2.119.940.178.618,73Rp
2021 2.140.542.848.428,91Rp
2022 2.158.870.383.142,67Rp
2023 2.457.932.061.646,93Rp
Pendapatan Kotor
63
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
terhadap cadangan Pit TSBC. Aset-aset tersebut telah diatur dalam sistem
perpajakan di Indonesia untuk diberlakukan kesempatan pengurangan pajak juga
dari biaya eksplorasi untuk kesempatan melakukan eksplorasi lanjutan. Depresiasi
dan amortisasi menggunakan metode garis lurus (SLD) dan asset yang dideplesikan
adalah cadangan batubara Pit TSBC dimana besaran depresiasi, deplesi dan
amortisasi dapat dilihat pada tabel 4.19 dan skema perhitungan depresiasi, deplesi
dan amortisasi berada pada lampiran B.
Tabel IV.19 Nominal depresiasi, deplesi dan amortisasi proyek penambangan
batubara Pit TSBC.
4.2.7 Nilai Sisa
Nilai sisa adalah nilai dari setiap aset berwujud pada akhir proyek penambangan
batubara Pit TSBC. Perhitungan nilai sisa berdasarkan data investasi aset berwujud
dari setiap unit. Asumsi dari nilai sisa adalah 10% dari nilai investasi dan nilai sisa
akan dimasukkan di akhir umur unit atau akhir proyek penambangan. Secara
matematis, perhitungan nilai sisa adalah:
Nilai Sisa = 10% × Investasi aset
Skema Perhitungan nilai sisa dapat dilihat pada lampiran B
4.2.8 Pendapatan Sebelum Pajak
Pendapatan sebelum pajak adalah pendapatan proyek penambangan batubara Pit
TSBC dari akumulasi pendapatan kotor dan nilai sisa aset dari proyek penambangan
dikurangi dengan biaya depresiasi & amortisasi. Akan tetapi, nilai sisa akan
ditambahkan pada akhir umur proyek penambangan batubara Pit TSBC PT Bukit
Asam Tbk, sehingga dalam contoh perhitungan nilai sisa tidak akan dimasukkan.
Tahun Depresiasi Amortisasi Deplesi Total
2019 510.176.519.294,76Rp 2.100.000.000,00Rp 1.000.000.000,00Rp 513.276.519.294,76Rp
2020 510.176.519.294,76Rp 2.100.000.000,00Rp 1.000.000.000,00Rp 513.276.519.294,76Rp
2021 510.176.519.294,76Rp 2.100.000.000,00Rp 1.000.000.000,00Rp 513.276.519.294,76Rp
2022 510.176.519.294,76Rp 2.100.000.000,00Rp 1.000.000.000,00Rp 513.276.519.294,76Rp
2023 510.176.519.294,76Rp 2.100.000.000,00Rp 1.000.000.000,00Rp 513.276.519.294,76Rp
64
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Rekapitulasi dari perhitungan pendapatan sebelum pajak ditunjukkan pada tabel
4.20.
Pendapatan sebelum pajak = Pendapatan Kotor + Nilai Sisa –
Depresiasi&Amortisasi
= Rp 2.096.665.754.306,56 - Rp513.276.519.294,76
= Rp 1.583.389.235.011,80
Tabel IV.20 Pendapatan sebelum pajak proyek penambangan batubara Pit TSBC.
4.2.9 Pajak
Pajak yang dibebankan pada Pit TSBC adalah sebesar 25%. Besaran pajak diatur
oleh PP No 37 Tahun 2018 tentang Perlakuan Perpajakan dan/atau Penerimaan
Negara Bukan Pajak di Bidang Usaha Pertambangan Mineral dalam pasal 15 ayat
d yang menyatakan tarif pajak penghasilan badan usaha sebesar 25%. Besaran pajak
yang dikeluarkan PT Bukit Asam Tbk untuk pendapatannya melalui Pit TSBC
selama tahun 2019 hingga 2023 ditunjukkan pada tabel 4.21 dan contoh
perhitungannya adalah sebagai berikut:
Pajak = 25%×Pendapatan Sebelum Pajak
= 25%× Rp1.583.389.235.011,80
= Rp 395.847.308.752,95
2019 1.583.389.235.011,80Rp
2020 1.606.663.659.323,97Rp
2021 1.627.266.329.134,15Rp
2022 1.645.593.863.847,91Rp
2023 1.944.655.542.352,17Rp
Pendapatan sebelum pajak
65
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Tabel IV.21 Pajak pendapatan PT Bukit Asam Tbk melalui Pit TSBC.
4.2.10 Pendapatan Setelah Pajak
Pendapatan setelah pajak adalah pendapatan bersih perusahaan dari proyek
penambangan batubara setelah pendapatan sebelum pajak dikurangi pajak yang
dibayar perusahaan ke pemerintah.Rekapitulasi pendapatan setelah pajak proyek
penambangan batubara Pit TSBC PT Bukit Asam TBK dapat dilihat pada tabel
4.22. Secara matematis pendapatan setelah pajak adalah sebagai berikut:
Pendapatan Setelah Pajak = Pendapatan Sebelum Pajak – Pajak
= Rp 1.583.389.235.011,80 - Rp 395.847.308.752,95
= Rp 1.187.541.926.258,85.
Tabel IV.22 Pendapatan setelah pajak proyek penambangan batubara Pit TSBC PT
Bukit Asam Tbk.
4.2.11 Bunga Pinjaman dan Angsuran Pinjaman
Pemodelan bunga pinjaman dan angsuran pinjaman dilakukan pada pemodelan
investasi dengan pembiayaan melakukan kredit bank untuk proyek penambangan
batubara Pit TSBC PT Bukit Asam Tbk. Pemodelan bunga pinjaman dan angsuran
dilakukan pada pemodelan pembiayaan dengan struktur modal 90% modal sendiri
2019 Rp395.847.308.752,95
2020 Rp401.665.914.830,99
2021 Rp406.816.582.283,54
2022 Rp411.398.465.961,98
2023 Rp486.163.885.588,04
Pajak Pit TSBC
2019 1.187.541.926.258,85Rp
2020 1.204.997.744.492,98Rp
2021 1.220.449.746.850,62Rp
2022 1.234.195.397.885,93Rp
2023 1.458.491.656.764,13Rp
Pendapatan setelah pajak
66
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
- 10% modal pinjaman, 80% modal sendiri - 20% modal pinjaman hingga 40%
modal sendiri-60% modal pinjaman.
Asumsi bunga pinjaman per tahun mengacu kepada suku bunga dan kredit
korporasi Bank Mandiri untuk kredit investasi korporasi sebesar 9.95%, sedangkan
untuk angsuran kredit tetap setiap tahunnya. Rekapitulasi perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.23 sampai 4.28.
Tabel IV.23 Permodelan bunga pinjaman dan angsuran untuk struktur modal 90%
dana sendiri dan 10% dana pinjaman.
Tabel 4.23 menjelaskan skema pembiayaan dengan struktur kredit bank 10% dan
90% modal perusahaan. Modal perusahaan yang berlaku pada struktur ini adalah
90% dari total investasi proyek penambangan batubara Pit TSBC PT Bukit Asam
Tbk yang sebesar Rp 2.851.463.996.082,- yaitu sebesar Rp 2.556.317.596.473,80.
dan dana dari kredit bank sebesar Rp 295.146.399.608,20.
Pembayaran dana pinjaman dari kredit bank adalah tetap selama umur proyek
penambangan sebesar Rp 57.029.279.921,64/tahun. Asumsi bunga pinjaman yang
berlaku adalah bunga pinjaman untuk kredit korporasi Bank Mandiri sebesar 9,95%
dari sisa pinjaman. Dengan skema tersebut, PT Bukit Asam Tbk berkewajiban
membayarkan bunga pinjaman sebesar Rp28.372.066.761,02 pada tahun pertama,
Rp22.697.653.408,81 pada tahun kedua, Rp17.023.240.056,61 pada tahun ketiga,
No Komponen Persentase Jumlah Uang
1 Investasi Total 100% 2,851,463,996,082.00Rp
2 Modal Sendiri 90% 2,566,317,596,473.80Rp
3 Modal Pinjaman 10% 285,146,399,608.20Rp
4 Bunga Pinjaman per Tahun 9.95%
5 Angsuran 20% 57,029,279,921.64Rp
0 - - - 285,146,399,608.20Rp
2019 57,029,279,921.64Rp 28,372,066,761.02Rp 85,401,346,682.66Rp 228,117,119,686.56Rp
2020 57,029,279,921.64Rp 22,697,653,408.81Rp 79,726,933,330.45Rp 171,087,839,764.92Rp
2021 57,029,279,921.64Rp 17,023,240,056.61Rp 74,052,519,978.25Rp 114,058,559,843.28Rp
2022 57,029,279,921.64Rp 11,348,826,704.41Rp 68,378,106,626.05Rp 57,029,279,921.64Rp
2023 57,029,279,921.64Rp 5,674,413,352.20Rp 62,703,693,273.84Rp -Rp
Pembayaran Akhir Tahun
(Angsuran+Bunga)Bunga PinjamanAngsuran Pokok
Sisa Pinjaman Setelah
Pembayaran Akhir TahunTahun
67
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Rp11.348.826.704,41 pada tahun keempat dan Rp5.674.413.352,20 pada tahun
kelima.
PT Bukit Asam Tbk berkewajiban melakukan pembayaran angsuran dan bunga
pinjaman kepada bank penyedia kredit setiap tahunnya. Total kewajiban
pembayaran PT Bukit Asam Tbk untuk proyek penambangan batubara Pit TSBC
adalah Rp85.401.346.682,66 pada tahun pertama, Rp79.726.933.330,45 pada tahun
kedua, Rp74.052.519.978,25 pada tahun ketiga, Rp68.378.106.626,05 pada tahun
keempat dan Rp62.703.693.273,84 pada tahun kelima.
Tabel IV.24 Permodelan bunga pinjaman dan angsuran untuk struktur modal 80%
dana sendiri dan 20% dana pinjaman.
Tabel 4.24 menjelaskan skema pembiayaan dengan struktur kredit bank 20% dan
80% modal perusahaan. Modal perusahaan yang berlaku pada struktur ini adalah
80% dari total investasi proyek penambangan batubara Pit TSBC PT Bukit Asam
Tbk yang sebesar Rp 2.851.463.996.082,- yaitu sebesar Rp 2.281.171.196.865,60.
dan dana dari kredit bank sebesar Rp 570.292.799.216.
Pembayaran dana pinjaman dari kredit bank adalah tetap selama umur proyek
penambangan sebesar Rp 114.058.559.843,28/tahun. Asumsi bunga pinjaman yang
berlaku adalah bunga pinjaman untuk kredit korporasi Bank Mandiri sebesar 9,95%
dari sisa pinjaman. Dengan skema tersebut, PT Bukit Asam Tbk berkewajiban
membayarkan bunga pinjaman sebesar Rp 56.744.133.522,03 pada tahun pertama,
Rp 45.395.306.817,63 pada tahun kedua, Rp 34.046.480.113,22 pada tahun ketiga,
No Komponen Persentase Jumlah Uang
1 Investasi Total 100% 2,851,463,996,082.00Rp
2 Modal Sendiri 80% 2,281,171,196,865.60Rp
3 Modal Pinjaman 20% 570,292,799,216.40Rp
4 Bunga Pinjaman per Tahun 9.95%
5 Angsuran 20% 114,058,559,843.28Rp
0 - - - 570,292,799,216.40Rp
2019 114,058,559,843.28Rp 56,744,133,522.03Rp 170,802,693,365.31Rp 456,234,239,373.12Rp
2020 114,058,559,843.28Rp 45,395,306,817.63Rp 159,453,866,660.91Rp 342,175,679,529.84Rp
2021 114,058,559,843.28Rp 34,046,480,113.22Rp 148,105,039,956.50Rp 228,117,119,686.56Rp
2022 114,058,559,843.28Rp 22,697,653,408.81Rp 136,756,213,252.09Rp 114,058,559,843.28Rp
2023 114,058,559,843.28Rp 11,348,826,704.41Rp 125,407,386,547.69Rp -Rp
Tahun Angsuran Pokok Bunga PinjamanPembayaran Akhir Tahun
(Angsuran+Bunga)
Sisa Pinjaman Setelah
Pembayaran Akhir Tahun
68
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Rp 22.697.653.408,81 pada tahun keempat dan Rp 11.348.826.704,41 pada tahun
kelima.
PT Bukit Asam Tbk berkewajiban melakukan pembayaran angsuran dan bunga
pinjaman kepada bank penyedia kredit setiap tahunnya. Total kewajiban
pembayaran PT Bukit Asam Tbk untuk proyek penambangan batubara Pit TSBC
adalah Rp170.802.693.365,31 pada tahun pertama, Rp159.453.866.660,91 pada
tahun kedua, Rp148.105.039.956,50 pada tahun ketiga, Rp136.756.213.252,09
pada tahun keempat dan Rp125.407.386.547,69 pada tahun kelima.
Tabel IV.25 Permodelan bunga pinjaman dan angsuran untuk struktur modal 70%
dana sendiri dan 30% dana pinjaman.
Tabel 4.25 menjelaskan skema pembiayaan dengan struktur kredit bank 30% dan
70% modal perusahaan. Modal perusahaan yang berlaku pada struktur ini adalah
70% dari total investasi proyek penambangan batubara Pit TSBC PT Bukit Asam
Tbk yang sebesar Rp 2.851.463.996.082,- yaitu sebesar Rp 1.996.024.797.257,40.
dan dana dari kredit bank sebesar Rp 855.439.198.824,60.
Pembayaran dana pinjaman dari kredit bank adalah tetap selama umur proyek
penambangan sebesar Rp 171.087.839.764,92/tahun. Asumsi bunga pinjaman yang
berlaku adalah bunga pinjaman untuk kredit korporasi Bank Mandiri sebesar 9,95%
dari sisa pinjaman. Dengan skema tersebut, PT Bukit Asam Tbk berkewajiban
membayarkan bunga pinjaman sebesar Rp 85.116.200.283,05 pada tahun pertama,
Rp 68.092.960.226,44 pada tahun kedua, Rp 51.069.720.169,83 pada tahun ketiga,
No Komponen Persentase Jumlah Uang
1 Investasi Total 100% 2,851,463,996,082.00Rp
2 Modal Sendiri 70% 1,996,024,797,257.40Rp
3 Modal Pinjaman 30% 855,439,198,824.60Rp
4 Bunga Pinjaman per Tahun 9.95%
5 Angsuran 20% 171,087,839,764.92Rp
0 - - - 855,439,198,824.60Rp
2019 171,087,839,764.92Rp 85,116,200,283.05Rp 256,204,040,047.97Rp 684,351,359,059.68Rp
2020 171,087,839,764.92Rp 68,092,960,226.44Rp 239,180,799,991.36Rp 513,263,519,294.76Rp
2021 171,087,839,764.92Rp 51,069,720,169.83Rp 222,157,559,934.75Rp 342,175,679,529.84Rp
2022 171,087,839,764.92Rp 34,046,480,113.22Rp 205,134,319,878.14Rp 171,087,839,764.92Rp
2023 171,087,839,764.92Rp 17,023,240,056.61Rp 188,111,079,821.53Rp -Rp
Tahun Angsuran Pokok Bunga PinjamanPembayaran Akhir Tahun
(Angsuran+Bunga)
Sisa Pinjaman Setelah
Pembayaran Akhir Tahun
69
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Rp 34.046.480.113,22 pada tahun keempat dan Rp 17.023.240.056,61 pada tahun
kelima.
PT Bukit Asam Tbk berkewajiban melakukan pembayaran angsuran dan bunga
pinjaman kepada bank penyedia kredit setiap tahunnya. Total kewajiban
pembayaran PT Bukit Asam Tbk untuk proyek penambangan batubara Pit TSBC
adalah Rp256.204.040.047,97 pada tahun pertama, Rp239.180.799.991,36 pada
tahun kedua, Rp222.157.559.934,75 pada tahun ketiga, Rp205.134.319.878,14
pada tahun keempat dan Rp188.111.079.821,53 pada tahun kelima.
Tabel IV.26 Permodelan bunga pinjaman dan angsuran untuk struktur modal 60%
dana sendiri dan 40% dana pinjaman.
Tabel 4.26 menjelaskan skema pembiayaan dengan struktur kredit bank 40% dan
60% modal perusahaan. Modal perusahaan yang berlaku pada struktur ini adalah
60% dari total investasi proyek penambangan batubara Pit TSBC PT Bukit Asam
Tbk yang sebesar Rp 2.851.463.996.082,- yaitu sebesar Rp 1.710.878.397.649,20.
dan dana dari kredit bank sebesar Rp 1.140.585.598.432,80.
Pembayaran dana pinjaman dari kredit bank adalah tetap selama umur proyek
penambangan sebesar Rp 228.117.119.686,56/tahun. Asumsi bunga pinjaman yang
berlaku adalah bunga pinjaman untuk kredit korporasi Bank Mandiri sebesar 9,95%
dari sisa pinjaman. Dengan skema tersebut, PT Bukit Asam Tbk berkewajiban
membayarkan bunga pinjaman sebesar Rp 113.488.267.044,06 pada tahun
pertama, Rp 90.790.613.635,25 pada tahun kedua, Rp 68.092.960.226,44 pada
No Komponen Persentase Jumlah Uang
1 Investasi Total 100% 2,851,463,996,082.00Rp
2 Modal Sendiri 60% 1,710,878,397,649.20Rp
3 Modal Pinjaman 40% 1,140,585,598,432.80Rp
4 Bunga Pinjaman per Tahun 9.95%
5 Angsuran 20% 228,117,119,686.56Rp
0 - - - 1,140,585,598,432.80Rp
2019 228,117,119,686.56Rp 113,488,267,044.06Rp 341,605,386,730.62Rp 912,468,478,746.24Rp
2020 228,117,119,686.56Rp 90,790,613,635.25Rp 318,907,733,321.81Rp 684,351,359,059.68Rp
2021 228,117,119,686.56Rp 68,092,960,226.44Rp 296,210,079,913.00Rp 456,234,239,373.12Rp
2022 228,117,119,686.56Rp 45,395,306,817.63Rp 273,512,426,504.19Rp 228,117,119,686.56Rp
2023 228,117,119,686.56Rp 22,697,653,408.81Rp 250,814,773,095.37Rp -Rp
Tahun Angsuran Pokok Bunga PinjamanPembayaran Akhir Tahun
(Angsuran+Bunga)
Sisa Pinjaman Setelah
Pembayaran Akhir Tahun
70
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
tahun ketiga, Rp 45.395.306.817,63 pada tahun keempat dan Rp 22.697.653.408,81
pada tahun kelima.
PT Bukit Asam Tbk berkewajiban melakukan pembayaran angsuran dan bunga
pinjaman kepada bank penyedia kredit setiap tahunnya. Total kewajiban
pembayaran PT Bukit Asam Tbk untuk proyek penambangan batubara Pit TSBC.
adalah Rp 341.605.386.730,62 pada tahun pertama, Rp 318.907.733.321,81 pada
tahun kedua, Rp 296.210.079.913,00 pada tahun ketiga, Rp 273.512.426.504,19
pada tahun keempat dan Rp 250.814.773.095,37 pada tahun kelima.
Tabel IV.27 Permodelan bunga pinjaman dan angsuran untuk struktur modal 50%
dana sendiri dan 50% dana pinjaman.
Tabel 4.27 menjelaskan skema pembiayaan dengan struktur kredit bank 50% dan
50% modal perusahaan. Modal perusahaan yang berlaku pada struktur ini adalah
50% dari total investasi proyek penambangan batubara Pit TSBC PT Bukit Asam
Tbk yang sebesar Rp 2.851.463.996.082,- yaitu sebesar Rp 1.425.731.998.041,00.
dan dana dari kredit bank sebesar Rp1.425.731.998.041,00.
Pembayaran dana pinjaman dari kredit bank adalah tetap selama umur proyek
penambangan sebesar Rp 285.146.399.608,20 /tahun. Asumsi bunga pinjaman
yang berlaku adalah bunga pinjaman untuk kredit korporasi Bank Mandiri sebesar
9,95% dari sisa pinjaman. Dengan skema tersebut, PT Bukit Asam Tbk
berkewajiban membayarkan bunga pinjaman sebesar Rp 141.860.333.805,08 pada
tahun pertama, Rp 113.488.267.044,06 pada tahun kedua, Rp 85.116.200.283,05
No Komponen Persentase Jumlah Uang
1 Investasi Total 100% 2,851,463,996,082.00Rp
2 Modal Sendiri 50% 1,425,731,998,041.00Rp
3 Modal Pinjaman 50% 1,425,731,998,041.00Rp
4 Bunga Pinjaman per Tahun 9.95%
5 Angsuran 20% 285,146,399,608.20Rp
0 - - - 1,425,731,998,041.00Rp
2019 285,146,399,608.20Rp 141,860,333,805.08Rp 427,006,733,413.28Rp 1,140,585,598,432.80Rp
2020 285,146,399,608.20Rp 113,488,267,044.06Rp 398,634,666,652.26Rp 855,439,198,824.60Rp
2021 285,146,399,608.20Rp 85,116,200,283.05Rp 370,262,599,891.25Rp 570,292,799,216.40Rp
2022 285,146,399,608.20Rp 56,744,133,522.03Rp 341,890,533,130.23Rp 285,146,399,608.20Rp
2023 285,146,399,608.20Rp 28,372,066,761.02Rp 313,518,466,369.22Rp -Rp
Tahun Angsuran Pokok Bunga PinjamanPembayaran Akhir Tahun
(Angsuran+Bunga)
Sisa Pinjaman Setelah
Pembayaran Akhir Tahun
71
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
pada tahun ketiga, Rp 56.744.133.522,03 pada tahun keempat dan Rp
28.372.066.761,02 pada tahun kelima.
PT Bukit Asam Tbk berkewajiban melakukan pembayaran angsuran dan bunga
pinjaman kepada bank penyedia kredit setiap tahunnya. Total kewajiban
pembayaran PT Bukit Asam Tbk untuk proyek penambangan batubara Pit TSBC
adalah Rp 427.006.733.413,28 pada tahun pertama, Rp 398.634.666.652,26 pada
tahun kedua, Rp 370.262.599.891,25 pada tahun ketiga, Rp 341.890.533.130,23
pada tahun keempat dan Rp 313.518.466.369,22 pada tahun kelima.
Tabel IV.28 Permodelan bunga pinjaman dan angsuran untuk struktur modal 40%
dana sendiri dan 60% dana pinjaman.
Tabel 4.28 menjelaskan skema pembiayaan dengan struktur kredit bank 60% dan
40% modal perusahaan. Modal perusahaan yang berlaku pada struktur ini adalah
40% dari total investasi proyek penambangan batubara Pit TSBC PT Bukit Asam
Tbk yang sebesar Rp 2.851.463.996.082,- yaitu sebesar Rp 1.140.585.598.432,80
dan dana dari kredit bank sebesar Rp 1.710.878.397.649,20.
Pembayaran dana pinjaman dari kredit bank adalah tetap selama umur proyek
penambangan sebesar Rp 342.175.679.529,84 /tahun. Asumsi bunga pinjaman
yang berlaku adalah bunga pinjaman untuk kredit korporasi Bank Mandiri sebesar
9,95% dari sisa pinjaman. Dengan skema tersebut, PT Bukit Asam Tbk
berkewajiban membayarkan bunga pinjaman sebesar Rp 170.232.400.566,10 pada
tahun pertama, Rp 136.185.920.452,88 pada tahun kedua, Rp 102.139.440.339,66
pada tahun ketiga, Rp 68.092.960.226,44 pada tahun keempat dan Rp
34.046.480.113,22 pada tahun kelima.
No Komponen Persentase Jumlah Uang
1 Investasi Total 100% 2,851,463,996,082.00Rp
2 Modal Sendiri 40% 1,140,585,598,432.80Rp
3 Modal Pinjaman 60% 1,710,878,397,649.20Rp
4 Bunga Pinjaman per Tahun 9.95%
5 Angsuran 20% 342,175,679,529.84Rp
0 - - - 1,710,878,397,649.20Rp
2019 342,175,679,529.84Rp 170,232,400,566.10Rp 512,408,080,095.94Rp 1,368,702,718,119.36Rp
2020 342,175,679,529.84Rp 136,185,920,452.88Rp 478,361,599,982.72Rp 1,026,527,038,589.52Rp
2021 342,175,679,529.84Rp 102,139,440,339.66Rp 444,315,119,869.50Rp 684,351,359,059.68Rp
2022 342,175,679,529.84Rp 68,092,960,226.44Rp 410,268,639,756.28Rp 342,175,679,529.84Rp
2023 342,175,679,529.84Rp 34,046,480,113.22Rp 376,222,159,643.06Rp -Rp
Tahun Angsuran Pokok Bunga PinjamanPembayaran Akhir Tahun
(Angsuran+Bunga)
Sisa Pinjaman Setelah
Pembayaran Akhir Tahun
72
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
PT Bukit Asam Tbk berkewajiban melakukan pembayaran angsuran dan bunga
pinjaman kepada bank penyedia kredit setiap tahunnya. Total kewajiban
pembayaran PT Bukit Asam Tbk untuk proyek penambangan batubara Pit TSBC
adalah Rp 512.408.080.095,94 pada tahun pertama, Rp 478.361.599.982,72 pada
tahun kedua, Rp 444.315.119.869,50 pada tahun ketiga, Rp 410.268.639.756,28
pada tahun keempat dan Rp 376.222.159.643,06 pada tahun kelima.
4.2.12 Penambahan Depresiasi
Depresiasi ditambahkan kembali kedalam aliran kas. Nilai dari depresiasi kembali
dimasukkan dan ditambahkan dengan pendapatan setelah pajak (sebagai nilai
positif).
4.2.13 Aliran Kas
Aliran kas dari proyek penambangan Pit TSBC PT Bukit Asam Tbk adalah
akumulasi dari uang kas yang masuk dan keluar selama proyek penambangan
batubara berlangsung. Hal itu berarti aliran kas terdiri dari saldo yang masuk dan
saldo yang keluar dalam periode penambangan, dimana rekapitulasi hasil
akumulasi aliran kas masuk dan keluarvselama periode penambangan berlangsung
ditunjukkan pada tabel 4.29. Secara matematis aliran kas dari proyek penambangan
batubara Pit TSBC adalah sebagai berikut:
Tabel IV.29 Aliran kas proyek penambangan batubara Pit TSBC PT Bukit Asam
Tbk.
4.3 Analisis Kelayakan
Berdasarkan aliran kas proyek penambangan Pit TSBC dapat dilakukan penilaian
kelayakan proyek penambangan Pit TSBC. Penilaian kelayakan diambil dari nilai
Net Present Value, Payback Period dan Discounted Cash Flow Rate Of Return yang
2019 1.700.818.445.553,61Rp
2020 1.718.274.263.787,74Rp
2021 1.733.726.266.145,38Rp
2022 1.747.471.917.180,69Rp
2023 2.684.634.175.079,39Rp
Aliran Kas Pit TSBC
73
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
diambil dari simulasi cash flow. Untuk menentukan studi kelayakan investasi
proyek penambangan batubara Pit TSBC termasuk layak atau tidak dilakukan
analisis terhadap nilai bersih mata uang (NPV), analisis internal rate of return
(IRR) dan payback period (PP). Analisis tersebut dilakukan dengan mengetahui
nilai WACC (Weight Average Cost of Capital), yang dimana WACC bertindak
sebagai discount rate perusahaan.
Analisis kelayakan akan ditentukan skema investasi mana yang paling
menguntungkan. Skema dilakukan dengan modal awal dan modal pinjaman,
dimana dibatasi skema yang akan diteliti adalah: pembiayaan dengan modal sendiri
(equity) dan pembiayaan dengan kredit investasi bank dengan struktur 90% modal
sendiri dan 10% modal pinjaman, 80% modal sendiri dan 20% modal pinjaman
hingga 40% modal sendiri dan 60% modal pinjaman.
4.3.1 Penentuan dan Pemodelan WACC Perusahaan
Proyek dinyatakan berhasil jika DCFROR>WACC, dimana WACC bertindak
sebagai discounted factor perusahaan. WACC untuk struktur pemodelan investasi
akan berbeda-beda, oleh karenanya perlu dihitung WACC setiap pemodelan
investasi. Struktur pemodelan investasi mencakup pembiayaan dengan modal
sendiri dan pembiayaan dengan kredit investasi bank dengan struktur 90% modal
sendiri - 10% modal pinjaman, 80% modal sendiri - 20% modal pinjaman hingga
40% modal sendiri - 60% modal pinjaman.
WACC perusahaan digunakan dalam penilaian discounted factor untuk
pembiayaan dengan modal sendiri. Penentuan WACC perusahaan memperhatikan
beberapa faktor (Tabel 4.30). Faktor-faktor tersebut memperhitungkan resiko
makro ekonomi berdasarkan resiko bebas (Rf) sebesar 7,04%, resiko pasar (Rm)
sebesar 18,25% dan resiko proyek (β) sebesar 65,98%. Secara matematis,
perhitungan perhitungan WACC perusahaan adalah sebagai berikut:
WACC = Rf + {β × ( Rm-Rf)}
= 7,04% + {65,98% × (18,25%-7,04%)}
= 14,44%
74
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Tabel IV.30 Parameter dan hasil rate equity.
4.3.2 Pemodelan WACC Untuk Skema Pembiayaan Kredit Bank
Untuk mengetahui parameter skema pemodelan investasi proyek penambangan
batubara Pit TSBC PT Bukit Asam Tbk mana yang menguntungkan salah satunya
menggunakan uji DCFROR. Proyek dinyatakan layak jika DCFROR>WACC, dan
dikarenakan skema pemodelan investasi yang dilakukan dengan pembiayaan modal
sendiri dan pembiayaan dengan kredit investasi bank dari struktur modal 90%
modal sendiri dan 10% modal pinjaman hingga 40% modal sendiri dan 60% modal
pinjaman, maka WACC setiap pemodelan akan berubah.
Perhitungan WACC skema pembiayaan berbeda dengan WACC dengan modal
sendiri. Faktor-faktor yang dibutuhkan untuk menghitung WACC dengan skema
pembiayaan adalah WACC perusahaan sebesar 14,44% dan bunga pinjaman dari
bank yaitu sebesar 9.95% serta pajak yang berlaku yaitu sebesar 25%. Perhitungan
WACC setiap pemodelan skema investasi terdapat di tabel 4.31. Sebagai contoh
perhitungan WACC dalam skema pembiayaan dengan skema kredit bank
menggunakan pemodelan 90% modal sendiri dan 10% dana pinjaman dari bank.
WACC = (Proporsi Modal Perusahaan×WACC perusahaan)+{(Proporsi
Modal Pinjaman×Bunga Pinjaman)×(1-Pajak)}
= (90% × 14,44%)+{(10%×9,95%)×(1-25%)}
= 13,74%
Parameter Unit
Rf* 7.04%
Rm* 18.25%
β* 65.98%
WACC 14.44%
75
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Tabel IV.31 WACC untuk setiap pemodelan skema pembiayaan kredit bank
4.3.3 Analisis Kelayakan Dengan Pembiayaan Modal Sendiri
Penilaian kelayakan penambangan batubara Pit Townsite/Basecamp PT Bukit
Asam Tbk dilakukan dengan tiga parameter. Yaitu kelayakan dari nilai NPV,
analisis Internal Rate of Return dan Payback Period. Penilaian parameter tersebut
didapat dari proyeksi cash flow selama penambangan Pit TSBC berlangsung
(lampiran C). Pada penambangan batubara Pit TSBC dengan menggunakan struktur
pembiayaan dari modal sendiri tingkat WACC yang digunakan adalah 14,44%.
Tabel IV.32 Penilaian kelayakan penambangan Pit TSBC pada struktur
pembiayaan modal sendiri.
Hasil dari pemodelan aliran kas proyek penambangan batubara Pit TSBC dengan
struktur pembiayaan modal sendiri menunjukkan hasil NPV sebesar
Rp2.777.197.559.397,32 (NPV>0), IRR yang dihasilkan sebesar 41,77% (IRR>i)
dan Payback Period sebesar 2 tahun 9 bulan 18 hari (Payback Period tidak melebihi
waktu penambangan). Dari ketiga penilaian tersebut, maka proyek layak dijalankan
karena penilaian ketiga parameter tersebut sesuai dengan kriteria kelayakan proyek.
No Skema Pembiayaan WACC
14.44%
13.74%
13.04%
12.35%
100% modal sendiri
90% Modal sendiri-10%
modal pinjaman
80% Modal sendiri-20%
modal pinjaman
70% Modal sendiri-30%
modal pinjaman
1
2
3
4
11.65%
10.95%
10.25%
5
6
7
60% Modal sendiri-40%
modal pinjaman
50% Modal sendiri-50%
modal pinjaman
40% Modal sendiri-60%
modal pinjaman
IRR 41,77%
NPV Rp2.777.197.559.397,32
WACC 14,44%
PP (Tahun) 2,08
76
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Kelayakan penambangan Pit TSBC juga mengikuti uji sensitifitas, dimana
parameter yang diujikan adalah perubahan harga batubara dan biaya tidak tetap
(bahan bakar, oli dan pelumas, dll). Perubahan harga batubara acuan yang dinilai
dengan kenaikan sebesar 10% dari harga awal dan 20% harga awal dan penurunan
10% harga awal dan 20% harga awal. Sedangkan perubahan biaya tidak tetap yang
diuji adalah kenaikan sebesar 10% dari biaya awal dan 20% dari biaya awal dan
penurunan dari 10% biaya awal dan 20% biaya awal.
Parameter yang dianalisis adalah hasil NPV dari uji sensitifitas. Hasil penilaian
perubahan harga batubara acuan ditunjukkan pada tabel 4.33 dan biaya
penambangan pada tabel 4.34, dan perhitungan cash flow pada lampiran dan cash
flow untuk analisis sensitifitas pada lampiran D.
Tabel IV.33 Sentifitas perubahan harga batubara.
Tabel IV.34 Sensitifitas perubahan biaya penambangan.
20% 5.701.134.039.594,83Rp
10% Rp4.239.165.799.496,08
0% Rp2.777.197.559.397,32
-10% Rp1.315.229.319.298,57
-20% Rp146.738.920.800,19
Analisis Kepekaan Terhadap Perubahan Harga Batubara
Persentase
PerubahanNPVStruktur Modal Awal
Equity
20% 2.167.471.225.853,69Rp
10% Rp2.472.334.392.625,51
0% Rp2.777.197.559.397,32
-10% Rp3.082.060.726.169,14
-20% Rp3.386.923.892.940,96
Analisis Kepekaan Terhadap Perubahan Biaya Penambangan
Struktur Modal AwalPersentase
PerubahanNPV
Equity
77
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Gambar IV.4 Hasil uji sensitiftas struktur modal sendiri.
Hasil uji sensitifitas menunjukkan penambangan Pit TSBC sangat rentan dengan
perubahan batubara. NPV ketika penurunan harga batubara 10% dari harga awal
menghasilkan NPV sebesar Rp 1.315.229.319.298,57 dan NPV ketika harga
batubara turun 20% dari harga awal NPV yang dihasilkan sebesar minus Rp
146.738.920.800,19 (NPV < 0). Hasil NPV menunjukkan perubahan harga sangat
mempengaruhi proyek penambangan batubara Pit TSBC milik PT Bukit Asam Tbk.
NPV ketika harga batubara menurun dari 20% harga proyeksi peramalan
mengakibatkan NPV kurang dari 0 ( NPV sebesar minus Rp146.738.920.800,19),
dimana menurut kriteria penilaian proyek adalah tidak layak.
Sedangkan kenaikan biaya tidak tetap menunjukkan tidak terlalu mempengaruhi
hasil NPV penambangan batubara Pit TSBC. Pada kenaikan biaya penambangan
sebesar 20% dari biaya semula, NPV dari proyek penambangan batubara Pit TSBC
menunjukkan hasil sebesar dan NPV dari Rp 2.167.471.225.853,69 biaya
penambangan naik 10% dari biaya tidak tetap semula sebesar Rp
2.472.334.392.625,51.
4.3.4 Analisis Kelayakan Dengan Pembiayaan Kredit Bank
Pada analisis kelayakan proyek penambangan batubara Pit TSBC dengan struktur
modal menggunakan pembiayaan kredit bank akan dicari struktur pembiayaan yang
78
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
terbaik. Struktur pembiayaan melalui kredit bank yang akan dianalisis dimulai dari
90% modal sendiri dan 10% modal pinjaman, 80% modal sendiri dan 20% modal
pinjaman, 70% modal sendiri dan 30% modal pinjaman hingga 40% modal sendiri
dan 60% modal pinjaman. Setiap skema struktur pembiayaan kredit investasi
mengikuti pemodelan WACC sesuai skema struktur pembiayaan (tabel 4.30).
Dari skema investasi tersebut maka akan dianalisis pemodelan investasi mana yang
paling menguntungkan dan skema tersebut selanjutnya yang akan diuji sensitifitas.
Parameter yang akan diuji adalah hasil dari NPV, IRR dan payback period, dimana
hasil dari parameter tersebut sesuai dengan pemodelan bunga pinjaman dan
angsuran (tabel 4.23 sampai 4.28). Hasil dari pemodelan skema pembiayaan kredit
bank ditunjukkan pada tabel 4.35 (lampiran C).
Tabel IV.35 Penilaian kelayakan penambangan Pit TSBC pada struktur
pembiayaan kredit investasi.
IRR 44,23%
NPV 2.931.857.923.525,80Rp
WACC 13,74%
PP (Tahun) 2,01
IRR 47,09%
NPV 3.081.842.885.736,49Rp
WACC 13,04%
PP (Tahun) 1,92
IRR 50,48%
NPV 3.226.950.839.548,94Rp
WACC 12,35%
PP (Tahun) 1,83
IRR 54,56%
NPV 3.366.970.088.469,20Rp
WACC 11,65%
PP (Tahun) 1,73
IRR 59,60%
NPV 3.501.678.271.829,69Rp
WACC 10,95%
PP (Tahun) 1,62
IRR 66,00%
NPV 3.630.841.754.011,12Rp
WACC 10,25%
PP (Tahun) 1,49
50%-50%
40%-60%
90%-10%
80%-20%
70%-30%
60%-40%
79
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Berdasarkan tabel 4.35, pada skema 90% modal sendiri dan 10% modal pinjaman
menghasilkan NPV Rp 2.931.857.923.525,80, IRR sebesar 44,23%, WACC
sebesar 13,74% dan Payback Period 2 tahun 4 hari. Skema 80% modal sendiri dan
20% modal pinjaman NPV Rp 3.081.842.885.736,49, IRR sebesar 47,09%, WACC
sebesar 13,04% dan Payback Period selama 1 tahun 11 bulan 2 hari. Skema 70%
modal sendiri dan 30% modal pinjaman menghasilkan NPV sebesar
Rp3.226.950.839.548,94, IRR sebesar 50,48%, WACC sebesar 12,35% dan
Payback Period selama 1 tahun 9 bulan 29 hari. Skema 60% modal sendiri dan 40%
modal pinjaman menghasilkan NPV sebesar Rp 3.366.970.088.469,20, IRR sebesar
54,56%, WACC sebesar 11,65% dan Payback Period 1 tahun 8 bulan 23 hari.
Skema 50% modal sendiri dan 50% modal pinjaman menghasil NPV sebesar Rp
3.501.678.271.829,69, IRR sebesar 59,60%, WACC sebesar 10,95% dan Payback
Period selama 1 tahun 7 bulan dan 14 hari.
Skema terbaik struktur pembiayaan terletak pada skema pembiayaan dengan 40%
modal sendiri (equity) dan 60% modal pinjaman dari bank. Hasil dari pembiayaan
dengan struktur modal 40% modal sendiri dan 60% modal pinjaman menghasilkan
nilai NPV terbesar, payback period terendah dan IRR tertinggi dibandingkan
dengan struktur modal pembiayaan lain. Dimana, nilai NPV dari pemodelan 40%
modal sendiri dan 60% modal sendiri sebesar Rp3.630.841.754.011,12, nilai IRR
sebesar 66,00%, WACC sebesar 10,25% dan Payback Period selama 1 tahun 5
bulan 27 hari.
Uji sensitifitas dilakukan pada struktur pembiayaan 40% modal sendiri dan 60%
modal pinjaman untuk mengetahui ketahanan dari proyek penambangan batubara
Pit TSBC. Parameter yang diujikan adalah perubahan harga batubara dan biaya
tidak tetap (bahan bakar, oli dan pelumas, ban, dll.). Perubahan harga batubara yang
dinilai dengan kenaikan sebesar 10% dan 20% dari harga awal dan penurunan 10%
dan 20% dari harga awal, begitu juga dengan biaya penambangan. Hasil yang akan
dianalisis adalah nilai dari NPV masing-masing perubahan parameter, dimana hasil
dari perubahan harga batubara ditunjukkan pada tabel 4.36 (perhitungan cash flow
80
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
pada lampiran E) dan hasil dari perubahan biaya operasi ditunjukkan pada tabel
4.37 (lampiran E).
Tabel IV.36 Hasil dari uji sensitifitas dengan parameter perubahan Harga Batubara.
Tabel IV.37 Hasil dari uji sensitifitas dengan parameter perubahan biaya
penambangan.
Gambar IV.5 Hasil uji sensitiftas struktur pembiayaan 40% modal sendiri dan 60% modal
pinjaman.
20% 6.876.370.546.049,47Rp
10% Rp5.253.606.150.030,30
0% Rp3.630.841.754.011,12
-10% Rp2.008.077.357.991,95
-20% Rp385.312.961.972,78
Analisis Kepekaan Terhadap Perubahan Harga Batubara
Struktur Pembiayaan Persentase Perubahan NPV
40% modal sendiri-
60% modal pinjaman
20% 2.951.988.150.663,30Rp
10% Rp3.291.414.952.337,21
0% Rp3.630.841.754.011,12
-10% Rp3.970.268.555.685,04
-20% Rp4.309.695.357.358,95
Analisis Kepekaan Terhadap Perubahan Biaya Operasi
Struktur ModalPersentase
PerubahanNPV
40% modal sendiri-
60% modal pinjaman
81
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Hasil uji sensitifitas menunjukkan penambangan Pit TSBC sangat rentan dengan
perubahan batubara. Akan tetapi, proyek penambangan Pit TSBC tetap pada hasil
NPV yang positif. NPV ketika penurunan harga batubara 10% dari harga awal
menunjukkan NPV sebesar Rp 2.008.077.357.991,95 dan NPV ketika harga
batubara turun 20% dari harga awal sebesar Rp 385.312.961.972,78. Sedangkan
kenaikan biaya penambangan menunjukkan tidak terlalu mempengaruhi hasil NPV
penambangan batubara Pit TSBC. Pada kenaikan biaya operasi sebesar 20% dari
biaya semula, NPV dari proyek penambangan batubara Pit TSBC menunjukkan
hasil sebesar Rp2.951.988.150.663,30 dan NPV dari biaya penambangan naik
10% dari biaya operasi semula sebesar Rp3.291.414.952.337,21.
4.4 Hasil Analisis
Berdasarkan hasil cash flow dari proyek penambangan batubara Pit TSBC penilaian
kelayakan dihitung pada dua skema pemodelan investasi. Pada investasi dengan
pembiayaan dilakukan dengan struktur modal perusahaan (equity) menghasilkan
NPV sebesar Rp 2.777.197.559.397,32 (NPV>0), IRR yang dihasilkan sebesar
41,77% (IRR > WACC) dan Payback Period selama 2 tahun 29 hari. Sedangkan
pada struktur pembiayaan dengan modal pinjaman dari bank sebesar 60% dan
modal sendiri sebesar 40% menghasilkan NPV sebesar Rp3.630.841.754.011,12
(NPV>0), IRR yang dihasilkan sebesar 66% (IRR > WACC) dan Payback Period
sebesar 1 tahun 5 bulan 27 hari.
Nilai NPV pada analisis sensitifas juga memperlihatkan bahwa proyek
penambangan batubara Pit TSBC, PT Bukit Asam Tbk lebih menguntungkan ketika
melakukan pinjaman dari bank dengan pemodelan pembiayaan maksimal 40%
modal sendiri dan 60% modal pinjaman dari bank. Hasil grafik NPV dari kedua
proyek menunjukkan proyek tidak terlalu berpengaruh dengan kenaikan biaya
penambangan, akan tetapi proyek sangat berpengaruh dengan penurunan harga
batubara. Hasil NPV ketika melakukan pembiayaan dengan modal sendiri ketika
harga batubara turun 20% dari harga proyeksi awal menunjukkan hasil yang
negative (NPV<0) yaitu sebesar minus Rp 146.738.920.800,19. Sedangkan NPV
82
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
dengan pinjaman dari bank dengan pemodelan 40% dana perusahaan dan 60%
pinjaman bank masih pada nilai yang positif (NPV>0), yaitu sebesar Rp
385.312.961.972,78.
Hasil tersebut terjadi karena pada struktur pembiayaan dengan modal bank dengan
adanya bunga bank yang menyebabkan berkurangnya pajak dan pada permodelan
aliran kas modal pinjaman dari bank adalah cash in yang menyebabkan biaya keluar
pada saat investasi menjadi lebih sedikit, sehingga nilai NPV lebih baik pada
pembiayaan dengan pinjaman dibandingkan pembiayaan dengan modal sendiri. Hal
tersebut diperkuat dengan pernyataan Stermole (1974) yang menyatakan
“Deferring equity cost by using borrowed money is economically desirable as long
as the after tax of borrowed money is less than the cash investment of the project in
which the borrowed money will be invested”.
83
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil dari penelitian teknis dan finansial menunjukkan proyek penambangan
batubara Pit TSBC milik PT Bukit Asam Tbk merupakan proyek yang layak
dijalankan dan menguntungkan. Walaupun dengan nisbah kupas yang tinggi, yaitu
1:9,31 dan alat yang digunakan adalah alat gali-muat, yang mengakibatkan nilai
investasi yang tinggi. Hal tersebut dikarenakan kalori batubara yang terkandung di
Pit TSBC yang tinggi sebesar 6973 Kcal/kg adb dan proyeksi harga batubara yang
terus meningkat menyebabkan adjusted price dari batubara Pit TSBC menjadi lebih
tinggi dibandingkan dengan harga batubara acuan. Tingginya harga batubara Pit
TSBC menyebabkan proyek tetap menguntungkan bagi pendapatan PT Bukit Asam
Tbk.
Jumlah unit yang dibutuhkan untuk proyek penambangan batubara Pit TSBC adalah
1 unit bulldozer untuk kegiatan land clearing. Pada kegiatan produksi tanah
penutup dibutuhkan 11 unit excavator, 83 unit truk, 10 unit bulldozer untuk
kegiatan ripping, dan 9 unit bulldozer untuk pemadatan tanah penutup di area
disposal. Sedangkan pada kegiatan penambangan batubara dibutuhkan 3 unit
excavator, 15 unit truk, 2 unit bulldozer untuk kegiatan ripping dan 2 unit bulldozer
untuk penimbunan batubara. Unit tersebut dibantu dengan alat penunjang tambang
yang terdiri dari motor grader sebanyak 9 unit, compactor sebanyak 6 unit, fuel
truck sebanyak 2 unit, water truck sebanyak 3 unit, pompa sebanyak 1 unit, mobil
sarana sebanyak 2 unit dan penerangan sebanyak 10 unit. Biaya investasi total
proyek penambangan batubara Pit TSBC yang terdiri dari jumlah unit yang
dibutuhkan, eksplorasi, pembebasan lahan dan lain lain adalah sebesar
Rp2.851.463.996.082 dan modal kerja sebesar Rp 712.865.999.020,50.
Model pembiayaan Pit TSBC dapat dilakukan dengan model pembiayaan dengan
modal sendiri (equity) ataupun dengan pinjaman dari bank. Akan tetapi, proyek
menghasilkan nilai NPV, IRR dan payback period yang lebih menguntungkan
dengan pinjaman bank dibandingkan dengan modal sendiri. Hal tersebut terjadi
84
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
karena bunga pinjaman dari bank yang bertindak sebagai tax shield, Yang
mengakibatkan NPV dari hasil pembiayaan menggunakan pinjaman dari bank
(dalam penelitian ini menggunakan Bank Mandiri) lebih besar dibandingkan
dengan NPV dari pembiayaan dengan dana sendiri. Pembiayaan dengan pinjaman
bank yang menghasilkan NPV terbaik adalah dengan permodelan 40% dana sendiri
dan 60% dana pinjaman.
Pernyataan tersebut ditunjukkan dalam nilai NPV dari proyek penambangan Pit
TSBC. Hasil NPV dengan pembiayaan menggunakan investasi dana sendiri
menghasilkan Rp 2.777.197.559.397,32. Sedangkan untuk NPV dengan kredit
investasi menghasilkan nilai NPV sebesar Rp 3.630.841.754.011,12. Parameter lain
juga ditunjukkan pada hasil IRR, dimana IRR dengan pembiayaan modal sendiri
menghasilkan nilai sebesar 41,77% dan IRR dengan kredit investasi dari bank
menghasilkan nilai sebesar 66%. Parameter terakhir yang ditunjukkan dengan lama
pengembalian (payback period) dimana waktu lama pengembalian pembiayaan
dengan modal sendiri selama 2 tahun 29 hari dan dengan pinjaman dari bank selama
1 tahun 5 bulan 27 hari.
Begitu juga dengan hasil analisis sensitifitas, bahwa pada pemodelan pembiayaan
dengan dana perusahaan proyek mengalami hasil NPV kurang dari 0, yaitu sebesar
minus Rp 146.738.920.800,19yang menjadikan proyek tidak bisa layak ketika
harga batubara turun 20% dari harga proyeksi awal. Berbeda dengan NPV dengan
pemodelan pinjaman bank dengan skema 40% dana sendiri dan 60% dana pinjaman
dengan kondisi harga batubara turun 20% dari harga proyeksi awal, dimana NPV
yang dihasilkan sebesar Rp 385.312.961.972,78. Penilaian dari ketiga parameter
dan hasil analisis sensitiftas tersebutlah yang menjadikan acuan pembiayaan dengan
pinjaman dari bank lebih layak dibandingkan dengan modal sendiri guna
mendapatkan keuntungan lebih bagi PT Bukit Asam Tbk.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembiayaan untuk proyek penambangan batubara Pit
TSBC, PT Bukit Asam Tbk akan lebih menguntungkan menggunakan pinjaman
dari bank. Dimana penilaian dari NPV, IRR dan payback period dari pembiayaan
85
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
dengan skema pinjaman bank lebih menguntungkan dari skema pembiayaan dengan
modal sendiri. Skema pinjaman terbaik yang dilakukan PT Bukit Asam Tbk untuk
pembiayaan proyek penambangan Pit TSBC adalah dengan skema pembiayaan
40% modal sendiri dan 60% modal pinjaman dari bank dimana menghasilkan nilai
NPV yang lebih terbaik dibandingkan dengan seluruh skema dan lebih aman ketika
terjadi penurunan harga batubara dari proyeksi awal.
86
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Bodie, Zvi and Merton, R. C. 2000. Finance. New Jersey : Prentice Hall.
Coal Conversion Facts, World Coal Institute, 2004.
Diharjo, S, Utomo, C. 2014. Analisis Proyek Pelaksanaan di Konsesi
Penambangan. Jurnal Prosising Seminar Nasional Manajemen Teknologi
XXI. Tahun 2014. ISBN : 978-602-70604-0-1.
Haryanto, D., 2010. Evaluasi Ekonomi Proyek Mineral. ISBN : 978-602-8206-29-
7, Penerbit Awan Poetih Offset, Wirobrajan, Yogyakarta
Husnan, Suad., dan Suwarsono., 1999. Studi Kelayakan Proyek, UPP AMP YKPN,
Yogyakarta.
Howard L. Hartmann., 2002. Introductory Mining Engineeringi. John Wiley and
Sons. Inc. New Jersey.
Keputusan Menteri ESDM No. 1827. K/30/MEM/2018
Komatsu, 2013. “Specifications and Applications Handbook”. Komatsu 31th
Edition, Jepang.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pajak. (2009).
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Perubahan Keempat Atas
Pajak Penghasilan. Jakarta; Pemerintah Republik Indonesia.
M.Nafarin. 2009. Penganggaran Perusahaan .Penerbit Salemba4. Jakarta
Indonesianto, Y. 2011. Pemindahan Tanah Mekanis, ISBN : 978-602-8206-07-5,
Penerbit Awan Poetih Offset, Wirobrajan, Yogyakarya.
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA NO.
515.K/32/DJB/2011 TENTANG FORMULA PENETAPAN HARGA
PATOKAN BATUBARA
Stermole, J. Franklin. And John M. S., 1974. Economic Evaluation and Invesment
Decision. Investment Evaluation Corporation, Colorado.
Tenriajeng, A. T. 2003. Pemindahan Tanah Mekanis. Jakarta: Penerbit Gunadarma
Tersine, Richard J. (1994), “Principles of Inventory Materials Management”, Edisi
keempat, PTR Prentice-Hall, Inc.
Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
87
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
LAMPIRAN
88
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Lampiran A Rincian Biaya Operasional Proyek Penambangan Batubara Pit TSBC, PT Bukit Asam Tbk.
Tabel A.1 Rincian biaya operasional proyek penambangan batuabra Pit TSBC, PT Bukit Asam Tbk.
Tabel A.2 Rincian biaya penambangan Pit TSBC, PT Bukit Asam Tbk.
Tahun Mine Development Penambangan Administrasi Listrik Social Maintenance Insurance Gaji Tarif Kereta Api Surveyor &EMKL Reklamasi Total
2019 16.735.755.000,00Rp 1.054.092.638.330Rp 238.946.743.192,50Rp 477.893.486.385,00Rp 477.893.486.385,00Rp 597.366.857.981,25Rp 597.366.857.981,25Rp 31.558.660.000,00Rp 1.018.706.600,00Rp 4.602.150.000,00Rp 20.999.440.000,00Rp 3.480.739.586.855Rp
2020 16.735.755.000,00Rp 1.117.338.196.630,27Rp 239.136.095.152,50Rp 478.272.190.305,00Rp 478.272.190.305,00Rp 597.840.237.881,25Rp 597.840.237.881,25Rp 33.452.179.600,00Rp 1.018.706.600,00Rp 4.602.150.000,00Rp 20.999.440.000,00Rp 3.547.772.184.355Rp
2021 16.735.755.000,00Rp 1.184.378.488.428,09Rp 239.336.808.230,10Rp 478.673.616.460,20Rp 478.673.616.460,20Rp 598.342.020.575,25Rp 598.342.020.575,25Rp 35.459.310.376,00Rp 1.018.706.600,00Rp 4.602.150.000,00Rp 20.999.440.000,00Rp 3.618.826.737.705Rp
2022 16.735.755.000,00Rp 1.255.441.197.733,77Rp 239.549.564.092,36Rp 479.099.128.184,71Rp 479.099.128.184,71Rp 598.873.910.230,89Rp 598.873.910.230,89Rp 37.586.868.998,56Rp 1.018.706.600,00Rp 4.602.150.000,00Rp 20.999.440.000,00Rp 3.694.144.564.256Rp
2023 16.735.755.000,00Rp 1.330.767.669.597,80Rp 239.775.085.306,35Rp 479.550.170.612,70Rp 479.550.170.612,70Rp 599.437.713.265,87Rp 599.437.713.265,87Rp 39.842.081.138,47Rp 1.018.706.600,00Rp 4.602.150.000,00Rp 20.999.440.000,00Rp 3.773.981.460.400Rp
No Investasi Alat BBM Lubricants Perawatan Ban Peledakan Total
1 1 1.219.608.000Rp 33.775.010,88Rp 272.354.940,00Rp -Rp -Rp 1.525.737.951Rp
2 2 2.439.216.000Rp 64.891.901,76Rp 478.995.660,00Rp -Rp -Rp 2.983.103.562Rp
3 9 17.590.500.000Rp 1.682.344.162,08Rp 5.122.819.201,50Rp -Rp -Rp 24.395.663.364Rp
4 12 43.780.800.000Rp 2.445.775.614,72Rp 11.636.745.120,00Rp -Rp -Rp 57.863.320.735Rp
5 11 40.247.064.000Rp 1.376.453.028,72Rp 26.287.850.160,00Rp -Rp -Rp 67.911.367.189Rp
6 3 6.582.756.000Rp 343.701.483,12Rp 2.239.688.880,00Rp -Rp -Rp 9.166.146.363Rp
7 83 361.650.256.000Rp 8.308.594.510,56Rp 12.665.437.290,00Rp 273.820.320.000,00Rp -Rp 656.444.607.801Rp
8 15 23.454.000.000Rp 387.009.763,20Rp 8.711.965.732,50Rp 57.733.200.000,00Rp -Rp 90.286.175.496Rp
9 9 15.807.996.000Rp 566.084.805,84Rp 5.178.909.773,70Rp 20.783.952.000,00Rp -Rp 42.336.942.580Rp
10 2 3.127.200.000Rp 125.796.623,52Rp 448.729.794,00Rp 7.697.760.000,00Rp -Rp 11.399.486.418Rp
11 3 4.690.800.000Rp 108.128.568,96Rp 452.620.305,00Rp 11.546.640.000,00Rp -Rp 16.798.188.874Rp
12 6 9.381.600.000Rp 216.257.137,92Rp 3.695.783.149,58Rp 9.237.312.000,00Rp -Rp 22.530.952.288Rp
13 2 5.212.000.000Rp 143.707.348,80Rp 26.608.824,00Rp -Rp 14.053.636.800,00Rp 19.435.952.973Rp
14 10 5.212.000.000Rp 72.708.025,44Rp 337.144.669,20Rp 15.395.520.000,00Rp -Rp 21.017.372.695Rp
15 1 1.042.400.000Rp 15.948.720,00Rp 10.800.000,00Rp -Rp -Rp 1.069.148.720Rp
16 2 1.563.600.000Rp 175.045.645,44Rp 432.000,00-Rp 879.744.000,00Rp -Rp 2.617.957.645Rp
17 1 6.254.400.000Rp 37.213.680,00Rp 18.900.000,00Rp -Rp -Rp 6.310.513.680Rp
549.256.196.000Rp 16.103.436.031Rp 77.584.921.499,48Rp 397.094.448.000,00Rp 14.053.636.800,00Rp 1.054.092.638.330Rp
Dump Truck Scania
Jenis Alat
Bulldozer 65-P
Bulldozer D 65 E-12
Bulldozer Komatsu D 155 A-6
Bulldozer Komatsu D375A-6R
Excavator Komatsu PC 2000
Excavator Komatsu PC 800
Dump Truck Komatsu HD 785
Grader Komatsu GD 825 A
Fuel Truck
Water Truck
Compactor Komatsu BW 219 D-4
Mesin Bor Sandvik DP 1100
Mobile Light AL 5.000 Kapasitas 8 Kw
Pompa & Pipa Dewatering
Light Vehicle
Genset
Total (Dalam Rupiah)
89
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Lampiran B Rincian Depresiasi dan Amortisasi Aset Proyek Penambangan Batubara
Pit TSBC, PT Bukit Asam Tbk. Tabel B.1 Aset-aset yang terdepresiasi.
Tabel B.2 Aset-sset yang mengalami amortisasi.
Tabel B.3 Aset-aset yang mengalami deplesi
No Unit Nilai Investasi Umur Nilai Sisa Depresiasi per tahun
1 1 5,043,610,000.00Rp 5 504,361,000.00Rp 907,849,800.00Rp
2 2 8,870,290,000.00Rp 5 887,029,000.00Rp 1,596,652,200.00Rp
3 12 126,489,363,000.00Rp 5 12,648,936,300.00Rp 22,768,085,340.00Rp
4 9 161,621,460,000.00Rp 5 16,162,146,000.00Rp 29,091,862,800.00Rp
5 11 486,812,040,000.00Rp 5 48,681,204,000.00Rp 87,626,167,200.00Rp
7 3 41,475,720,000.00Rp 5 4,147,572,000.00Rp 7,465,629,600.00Rp
10 83 1,789,518,802,500.00Rp 5 178,951,880,250.00Rp 322,113,384,450.00Rp
11 15 51,297,675,000.00Rp 5 5,129,767,500.00Rp 9,233,581,500.00Rp
12 9 97,001,511,750.00Rp 5 9,700,151,175.00Rp 17,460,272,115.00Rp
13 2 8,354,676,000.00Rp 5 835,467,600.00Rp 1,503,841,680.00Rp
14 3 12,532,014,000.00Rp 5 1,253,201,400.00Rp 2,255,762,520.00Rp
15 6 16,898,310,000.00Rp 5 1,689,831,000.00Rp 3,041,695,800.00Rp
16 2 22,824,243,832.00Rp 5 2,282,424,383.20Rp 4,108,363,889.76Rp
17 10 2,463,780,000.00Rp 5 246,378,000.00Rp 443,480,400.00Rp
18 1 625,000,000.00Rp 5 62,500,000.00Rp 112,500,000.00Rp
19 2 400,000,000.00Rp 5 40,000,000.00Rp 72,000,000.00Rp
20 1 350,000,000.00Rp 5 35,000,000.00Rp 63,000,000.00Rp
21 171 85,500,000.00Rp 1 8,550,000.00Rp 15,390,000.00Rp
22 1 1,500,000,000.00Rp 10 150,000,000.00Rp 135,000,000.00Rp
23 1 800,000,000.00Rp 10 80,000,000.00Rp 72,000,000.00Rp
24 1 1,000,000,000.00Rp 10 100,000,000.00Rp 90,000,000.00Rp
283,266,399,608.20Rp 510,176,519,294.76Rp
Water Truck (Truk Air) 15.000 L
Compactor Bomag BW 219 D-4
Fuel Truck (Truk Bahan Bakar) Scania 15.000 L
Jenis
Bulldozer 65-P
Bulldozer D 65 E-12
Bulldozer Komatsu D 155 A-6
Bulldozer Komatsu D 375 A-5
Excavator Komatsu PC 2000
Excavator Komatsu PC 800
Dump Truck Komatsu HD 785
Dump Truck Scania
Grader Komatsu GD 825 A
Mesin Bor Sandvik DP 1100
Mobile Light AL 5.000 Kapasitas 8 Kw
Pompa + Pipa Dewatering
APD
Total
Jalan Tambang
Kantor, Bedeng dan Gudang
Kolam
Light Vehicle
Genset
No Aset Nilai Investasi Umur Aset Amortisasi/tahun
1 Sosialisasi dan Pembebasan lahan 8.000.000.000,00Rp 5 1.600.000.000,00Rp
2 Perizinan 2.500.000.000,00Rp 5 500.000.000,00Rp
2.100.000.000,00Rp Total
Tahun Biaya Deplesi Cadangan (ton) Produksi (ton) Tingkat Deplesi Besaran Deplesi
2019 Rp5.000.000.000 24.350.000 4.870.000 Rp205 Rp1.000.000.000
2020 Rp4.000.000.000 19.480.000 4.870.000 Rp205 Rp1.000.000.000
2021 Rp3.000.000.000 14.610.000 4.870.000 Rp205 Rp1.000.000.000
2022 Rp2.000.000.000 9.740.000 4.870.000 Rp205 Rp1.000.000.000
2023 Rp1.000.000.000 4.870.000 4.870.000 Rp205 Rp1.000.000.000
90
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Lampiran C Aliran Kas Proyek Penambangan Batubara Pit TSBC, PT Bukit Asam Tbk. Tabel C.1 Aliran kas proyek penambangan batubara Pit TSBC dengan skema pembiayaan 100% dana perusahaan.
2018 2019 2020 2021 2022 2023
Pendapatan 6.002.780.603.400,00Rp 6.097.839.691.800,00Rp 6.194.237.640.600,00Rp 6.292.643.880.000,00Rp 6.393.058.410.000,00Rp
Nilai Sisa 8.550.000,00Rp 8.550.000,00Rp 8.550.000,00Rp 283.266.399.608,20Rp
(-) Variabel Cost (Rp1.080.712.934.930,44) (Rp1.143.958.493.230,27) (Rp1.210.998.785.028,09) (Rp1.282.061.494.333,77) (Rp1.357.387.966.197,80)
(-) Fixed Cost (Rp2.389.467.431.925,00) (Rp2.391.360.951.525,00) (Rp2.393.368.082.301,00) (Rp2.395.495.640.923,56) (Rp2.397.750.853.063,47)
(-) Retribusi Rp 3.232,00/ton (Rp15.739.840.000,00) (Rp15.739.840.000,00) (Rp15.739.840.000,00) (Rp15.739.840.000,00) (Rp15.739.840.000,00)
(-)Royalti 7% Harga jual/ton (Rp420.194.642.238,00) (Rp426.848.778.426,00) (Rp433.596.634.842,00) (Rp440.485.071.600,00) (Rp447.514.088.700,00)
(-) Total Biaya Operasi (Rp3.906.114.849.093,44) (Rp3.977.908.063.181,27) (Rp4.053.703.342.171,09) (Rp4.133.782.046.857,33) (Rp4.218.392.747.961,27)
C Pendapatan kotor 2.096.665.754.306,56Rp 2.119.940.178.618,73Rp 2.140.542.848.428,91Rp 2.158.870.383.142,67Rp 2.457.932.061.646,93Rp
D (-) Depresiasi (Rp513.276.519.294,76) (Rp513.276.519.294,76) (Rp513.276.519.294,76) (Rp513.276.519.294,76) (Rp513.276.519.294,76)
Pendapatan Sebelum Pajak 1.583.389.235.011,80Rp 1.606.663.659.323,97Rp 1.627.266.329.134,15Rp 1.645.593.863.847,91Rp 1.944.655.542.352,17Rp
(-)Pajak 25% (Rp395.847.308.752,95) (Rp401.665.914.830,99) (Rp406.816.582.283,54) (Rp411.398.465.961,98) (Rp486.163.885.588,04)
Pendapatan Setelah Pajak 1.187.541.926.258,85Rp 1.204.997.744.492,98Rp 1.220.449.746.850,62Rp 1.234.195.397.885,93Rp 1.458.491.656.764,13Rp
F (+) Depresiasi 513.276.519.294,76Rp 513.276.519.294,76Rp 513.276.519.294,76Rp 513.276.519.294,76Rp 513.276.519.294,76Rp
(-) Modal Investasi Sendiri 100% (Rp2.851.463.996.082,00)
(-) Modal Investasi Pinjaman 0%
(-) Modal Kerja 3 bulan pertama (Rp712.865.999.020,50)
(-) Angsuran Pokok
H (+)Pinjaman
I (+)Pengembalian Modal Kerja 712.865.999.020,50Rp
J Cash Flow (3.564.329.995.102,50) 1.700.818.445.553,61Rp 1.718.274.263.787,74Rp 1.733.726.266.145,38Rp 1.747.471.917.180,69Rp 2.684.634.175.079,39Rp
K Cash Flow Cumulative (Rp3.564.329.995.102,50) (Rp1.863.511.549.548,89) (Rp145.237.285.761,16) Rp1.588.488.980.384,22 3.335.960.897.564,91Rp 6.020.595.072.644,30Rp
IRR 41,77%
NPV Rp2.777.197.559.397,32
WACC 14,44%
PP (Tahun) 2,08
TahunNo Uraian
A
B
E
G
91
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Tabel C.2 Aliran kas proyek penambangan batubara Pit TSBC dengan skema pembiayaan 40% dana sendiri – 60% dana pinjaman.
2018 2019 2020 2021 2022 2023
Pendapatan 6.002.780.603.400,00Rp 6.097.839.691.800,00Rp 6.194.237.640.600,00Rp 6.292.643.880.000,00Rp 6.393.058.410.000,00Rp
Nilai Sisa 8.550.000,00Rp 8.550.000,00Rp 8.550.000,00Rp 283.266.399.608,20Rp
(-) Variabel Cost (Rp1.080.712.934.930,44) (Rp1.143.958.493.230,27) (Rp1.210.998.785.028,09) (Rp1.282.061.494.333,77) (Rp1.357.387.966.197,80)
(-) Fixed Cost (Rp2.389.467.431.925,00) (Rp2.391.360.951.525,00) (Rp2.393.368.082.301,00) (Rp2.395.495.640.923,56) (Rp2.397.750.853.063,47)
(-) Retribusi Rp 3.232,00/ton (Rp15.739.840.000,00) (Rp15.739.840.000,00) (Rp15.739.840.000,00) (Rp15.739.840.000,00) (Rp15.739.840.000,00)
(-)Royalti 7% Harga jual/ton (Rp420.194.642.238,00) (Rp426.848.778.426,00) (Rp433.596.634.842,00) (Rp440.485.071.600,00) (Rp447.514.088.700,00)
(-) Bunga Pinjaman 9,95% (Rp170.232.400.566,10) (Rp136.185.920.452,88) (Rp102.139.440.339,66) (Rp68.092.960.226,44) (Rp34.046.480.113,22)
(-) Total Biaya Operasi (Rp4.076.347.249.659,54) (Rp4.114.093.983.634,15) (Rp4.155.842.782.510,74) (Rp4.201.875.007.083,77) (Rp4.252.439.228.074,49)
C (-)Depresiasi (Rp513.276.519.294,76) (Rp513.276.519.294,76) (Rp513.276.519.294,76) (Rp513.276.519.294,76) (Rp513.276.519.294,76)
Pendapatan Sebelum Pajak 1.413.156.834.445,70Rp 1.470.477.738.871,09Rp 1.525.126.888.794,50Rp 1.577.500.903.621,47Rp 1.910.609.062.238,95Rp
(-)Pajak 25% (Rp353.289.208.611,43) (Rp367.619.434.717,77) (Rp381.281.722.198,62) (Rp394.375.225.905,37) (Rp477.652.265.559,74)
Pendapatan Setelah Pajak 1.059.867.625.834,28Rp 1.102.858.304.153,32Rp 1.143.845.166.595,87Rp 1.183.125.677.716,10Rp 1.432.956.796.679,21Rp
E (+) Depresiasi 513.276.519.294,76Rp 513.276.519.294,76Rp 513.276.519.294,76Rp 513.276.519.294,76Rp 513.276.519.294,76Rp
(-) Modal Investasi Sendiri 40% (Rp1.140.585.598.432,80)
(-) Modal Investasi Pinjaman 60% (Rp1.710.878.397.649,20)
(-) Modal Kerja 3 bulan pertama (Rp712.865.999.020,50)
(-) Angsuran Pokok 342.175.679.529,84Rp 342.175.679.529,84Rp 342.175.679.529,84Rp 342.175.679.529,84Rp 342.175.679.529,84Rp
G (+)Pinjaman 1.710.878.397.649,20Rp
H (+)Pengembalian Modal Kerja 712.865.999.020,50Rp
I Cash Flow (Rp1.853.451.597.453,30) 1.230.968.465.599,20Rp 1.273.959.143.918,24Rp 1.314.946.006.360,79Rp 1.354.226.517.481,02Rp 2.316.923.635.464,63Rp
J Cash Flow Cumulative (Rp1.853.451.597.453,30) (Rp622.483.131.854,11) Rp651.476.012.064,14 Rp1.966.422.018.424,93 3.320.648.535.905,95Rp 5.637.572.171.370,58Rp
IRR 66,00%
NPV Rp3.630.841.754.011,12
WACC 10,25%
PP (Tahun) 1,49
No UraianTahun
A
B
D
F
92
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Lampiran D Aliran Kas Analisis Sensitivitas Proyek Penambangan Batubara Pit TSBC, PT Bukit Asam Tbk Dengan Skema
Pembiayaan Modal Perusahaan.
Tabel D.1 Aliran kas analisis sensitivitas proyek penambangan batubara Pit TSBC dengan struktur modal 100% dana sendiri dengan perubahan harga
batubara.
2018 2019 2020 2021 2022 2023
Pendapatan 4.802.224.482.720,00Rp 4.878.271.753.440,00Rp 4.955.390.112.480,00Rp 5.034.115.104.000,00Rp 5.114.446.728.000,00Rp
Nilai Sisa 8.550.000,00Rp 8.550.000,00Rp 8.550.000,00Rp 283.266.399.608,20Rp
(-) Variabel Cost (Rp1.080.712.934.930,44) (Rp1.143.958.493.230,27) (Rp1.210.998.785.028,09) (Rp1.282.061.494.333,77) (Rp1.357.387.966.197,80)
(-) Fixed Cost (Rp2.389.467.431.925,00) (Rp2.391.360.951.525,00) (Rp2.393.368.082.301,00) (Rp2.395.495.640.923,56) (Rp2.397.750.853.063,47)
(-) Retribusi Rp 3.232,00/ton (Rp15.739.840.000,00) (Rp15.739.840.000,00) (Rp15.739.840.000,00) (Rp15.739.840.000,00) (Rp15.739.840.000,00)
(-)Royalti 7% Harga jual/ton (Rp336.155.713.790,40) (Rp341.479.022.740,80) (Rp346.877.307.873,60) (Rp352.388.057.280,00) (Rp358.011.270.960,00)
(-) Total Biaya Operasi (Rp3.822.075.920.645,84) (Rp3.892.538.307.496,07) (Rp3.966.984.015.202,69) (Rp4.045.685.032.537,33) (Rp4.128.889.930.221,27)
C Pendapatan kotor 980.148.562.074,16Rp 985.741.995.943,93Rp 988.414.647.277,31Rp 988.438.621.462,67Rp 1.268.823.197.386,93Rp
D (-) Depresiasi (Rp513.276.519.294,76) (Rp513.276.519.294,76) (Rp513.276.519.294,76) (Rp513.276.519.294,76) (Rp513.276.519.294,76)
Pendapatan Sebelum Pajak 466.872.042.779,40Rp 472.465.476.649,17Rp 475.138.127.982,55Rp 475.162.102.167,91Rp 755.546.678.092,17Rp
(-)Pajak 25% (Rp116.718.010.694,85) (Rp118.116.369.162,29) (Rp118.784.531.995,64) (Rp118.790.525.541,98) (Rp188.886.669.523,04)
Pendapatan Setelah Pajak 350.154.032.084,55Rp 354.349.107.486,88Rp 356.353.595.986,92Rp 356.371.576.625,93Rp 566.660.008.569,13Rp
F (+) Depresiasi 513.276.519.294,76Rp 513.276.519.294,76Rp 513.276.519.294,76Rp 513.276.519.294,76Rp 513.276.519.294,76Rp
(-) Modal Investasi Sendiri 100% (Rp2.851.463.996.082,00)
(-) Modal Investasi Pinjaman 0%
(-) Modal Kerja 3 bulan pertama (Rp712.865.999.020,50)
(-) Angsuran Pokok
H (+)Pinjaman
I (+)Pengembalian Modal Kerja 712.865.999.020,50Rp
J Cash Flow (3.564.329.995.102,50) 863.430.551.379,31Rp 867.625.626.781,64Rp 869.630.115.281,68Rp 869.648.095.920,69Rp 1.792.802.526.884,39Rp
K Cash Flow Cumulative (Rp3.564.329.995.102,50) (Rp2.700.899.443.723,19) (Rp1.833.273.816.941,56) (Rp963.643.701.659,88) 93.995.605.739,19-Rp 1.698.806.921.145,20Rp
IRR 12,88%
NPV -Rp146.738.920.800,19
WACC 14,44%
PP (Tahun) 4,11
E
No UraianTahun
A
B
G
93
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Tabel D.8 Aliran kas analisis sensitivitas proyek penambangan batubara Pit TSBC dengan struktur modal 100% dana sendiri dengan perubahan biaya
operasi.
2018 2019 2020 2021 2022 2023
Pendapatan 6.002.780.603.400,00Rp 6.097.839.691.800,00Rp 6.194.237.640.600,00Rp 6.292.643.880.000,00Rp 6.393.058.410.000,00Rp
Nilai Sisa 8.550.000,00Rp 8.550.000,00Rp 8.550.000,00Rp 283.266.399.608,20Rp
(-) Variabel Cost (Rp1.296.855.521.916,53) (Rp1.372.750.191.876,32) (Rp1.453.198.542.033,70) (Rp1.538.473.793.200,53) (Rp1.628.865.559.437,36)
(-) Fixed Cost (Rp2.389.467.431.925,00) (Rp2.391.360.951.525,00) (Rp2.393.368.082.301,00) (Rp2.395.495.640.923,56) (Rp2.397.750.853.063,47)
(-) Retribusi Rp 3.232,00/ton (Rp15.739.840.000,00) (Rp15.739.840.000,00) (Rp15.739.840.000,00) (Rp15.739.840.000,00) (Rp15.739.840.000,00)
(-)Royalti 7% Harga jual/ton (Rp420.194.642.238,00) (Rp426.848.778.426,00) (Rp433.596.634.842,00) (Rp440.485.071.600,00) (Rp447.514.088.700,00)
(-) Total Biaya Operasi (Rp4.122.257.436.079,53) (Rp4.206.699.761.827,33) (Rp4.295.903.099.176,70) (Rp4.390.194.345.724,09) (Rp4.489.870.341.200,83)
C Pendapatan kotor 1.880.523.167.320,47Rp 1.891.148.479.972,68Rp 1.898.343.091.423,30Rp 1.902.458.084.275,91Rp 2.186.454.468.407,37Rp
D (-) Depresiasi (Rp513.276.519.294,76) (Rp513.276.519.294,76) (Rp513.276.519.294,76) (Rp513.276.519.294,76) (Rp513.276.519.294,76)
Pendapatan Sebelum Pajak 1.367.246.648.025,71Rp 1.377.871.960.677,92Rp 1.385.066.572.128,54Rp 1.389.181.564.981,15Rp 1.673.177.949.112,61Rp
(-)Pajak 25% (Rp341.811.662.006,43) (Rp344.467.990.169,48) (Rp346.266.643.032,13) (Rp347.295.391.245,29) (Rp418.294.487.278,15)
Pendapatan Setelah Pajak 1.025.434.986.019,28Rp 1.033.403.970.508,44Rp 1.038.799.929.096,40Rp 1.041.886.173.735,86Rp 1.254.883.461.834,46Rp
F (+) Depresiasi 513.276.519.294,76Rp 513.276.519.294,76Rp 513.276.519.294,76Rp 513.276.519.294,76Rp 513.276.519.294,76Rp
(-) Modal Investasi Sendiri 100% (Rp2.851.463.996.082,00)
(-) Modal Investasi Pinjaman 0%
(-) Modal Kerja 3 bulan pertama (Rp712.865.999.020,50)
(-) Angsuran Pokok
H (+)Pinjaman
I (+)Pengembalian Modal Kerja 712.865.999.020,50Rp
J Cash Flow (3.564.329.995.102,50) 1.538.711.505.314,04Rp 1.546.680.489.803,20Rp 1.552.076.448.391,16Rp 1.555.162.693.030,62Rp 2.481.025.980.149,72Rp
K Cash Flow Cumulative (Rp3.564.329.995.102,50) (Rp2.025.618.489.788,46) (Rp478.937.999.985,26) Rp1.073.138.448.405,90 2.628.301.141.436,52Rp 5.109.327.121.586,24Rp
IRR 36,12%
NPV Rp2.167.471.225.853,69
WACC 14,44%
PP (Tahun) 2,31
E
No UraianTahun
A
B
G
94
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Lampiran E Aliran Kas Analisis Sensitivitas Proyek Penambangan Batubara Pit TSBC, PT Bukit Asam Tbk Dengan Skema
Pembiayaan 40% Modal Perusahaan dan 60% Modal Perusahaan. Lampiran E.1 Aliran kas analisis sensitivitas proyek penambangan batubara Pit TSBC dengan struktur modal 40% dana sendiri-60 dana pinjaman
dengan perubahan harga batubara
2018 2019 2020 2021 2022 2023
Pendapatan 4.802.224.482.720,00Rp 4.878.271.753.440,00Rp 4.955.390.112.480,00Rp 5.034.115.104.000,00Rp 5.114.446.728.000,00Rp
Nilai Sisa 8.550.000,00Rp 8.550.000,00Rp 8.550.000,00Rp 283.266.399.608,20Rp
(-) Variabel Cost (Rp1.080.712.934.930,44) (Rp1.143.958.493.230,27) (Rp1.210.998.785.028,09) (Rp1.282.061.494.333,77) (Rp1.357.387.966.197,80)
(-) Fixed Cost (Rp2.389.467.431.925,00) (Rp2.391.360.951.525,00) (Rp2.393.368.082.301,00) (Rp2.395.495.640.923,56) (Rp2.397.750.853.063,47)
(-) Retribusi Rp 3.232,00/ton (Rp15.739.840.000,00) (Rp15.739.840.000,00) (Rp15.739.840.000,00) (Rp15.739.840.000,00) (Rp15.739.840.000,00)
(-)Royalti 7% Harga jual/ton (Rp336.155.713.790,40) (Rp341.479.022.740,80) (Rp346.877.307.873,60) (Rp352.388.057.280,00) (Rp358.011.270.960,00)
(-) Bunga Pinjaman 9,95% (Rp170.232.400.566,10) (Rp136.185.920.452,88) (Rp102.139.440.339,66) (Rp68.092.960.226,44) (Rp34.046.480.113,22)
(-) Total Biaya Operasi (Rp3.992.308.321.211,94) (Rp4.028.724.227.948,95) (Rp4.069.123.455.542,34) (Rp4.113.777.992.763,77) (Rp4.162.936.410.334,49)
C (-)Depresiasi (Rp513.276.519.294,76) (Rp513.276.519.294,76) (Rp513.276.519.294,76) (Rp513.276.519.294,76) (Rp513.276.519.294,76)
Pendapatan Sebelum Pajak 296.639.642.213,30Rp 336.279.556.196,29Rp 372.998.687.642,90Rp 407.069.141.941,47Rp 721.500.197.978,95Rp
(-)Pajak 25% (Rp74.159.910.553,33) (Rp84.069.889.049,07) (Rp93.249.671.910,72) (Rp101.767.285.485,37) (Rp180.375.049.494,74)
Pendapatan Setelah Pajak 222.479.731.659,98Rp 252.209.667.147,22Rp 279.749.015.732,17Rp 305.301.856.456,10Rp 541.125.148.484,21Rp
E (+) Depresiasi 513.276.519.294,76Rp 513.276.519.294,76Rp 513.276.519.294,76Rp 513.276.519.294,76Rp 513.276.519.294,76Rp
(-) Modal Investasi Sendiri 40% (Rp1.140.585.598.432,80)
(-) Modal Investasi Pinjaman 60% (Rp1.710.878.397.649,20)
(-) Modal Kerja 3 bulan pertama (Rp712.865.999.020,50)
(-) Angsuran Pokok 342.175.679.529,84Rp 342.175.679.529,84Rp 342.175.679.529,84Rp 342.175.679.529,84Rp 342.175.679.529,84Rp
G (+)Pinjaman 1.710.878.397.649,20Rp
H (+)Pengembalian Modal Kerja 712.865.999.020,50Rp
I Cash Flow (Rp1.853.451.597.453,30) 393.580.571.424,90Rp 423.310.506.912,14Rp 450.849.855.497,09Rp 476.402.696.221,02Rp 1.425.091.987.269,63Rp
J Cash Flow Cumulative (Rp1.853.451.597.453,30) (Rp1.459.871.026.028,40) (Rp1.036.560.519.116,26) (Rp585.710.663.619,17) (Rp109.307.967.398,15) 1.315.784.019.871,48Rp
IRR 16,58%
NPV Rp385.312.961.972,78
WACC 10,25%
PP (Tahun) 4,08
No UraianTahun
A
B
D
F
95
UIN SYARIFF HIDAYATULLAH Jakarta
Lampiran E.8 Aliran kas analisis sensitivitas proyek penambangan batubara Pit TSBC dengan struktur modal 40% dana sendiri-60 dana pinjaman
dengan perubahan biaya penambangan.
2018 2019 2020 2021 2022 2023
Pendapatan 6.002.780.603.400,00Rp 6.097.839.691.800,00Rp 6.194.237.640.600,00Rp 6.292.643.880.000,00Rp 6.393.058.410.000,00Rp
Nilai Sisa 8.550.000,00Rp 8.550.000,00Rp 8.550.000,00Rp 283.266.399.608,20Rp
(-) Variabel Cost (Rp1.296.855.521.916,53) (Rp1.372.750.191.876,32) (Rp1.453.198.542.033,70) (Rp1.538.473.793.200,53) (Rp1.628.865.559.437,36)
(-) Fixed Cost (Rp2.389.467.431.925,00) (Rp2.391.360.951.525,00) (Rp2.393.368.082.301,00) (Rp2.395.495.640.923,56) (Rp2.397.750.853.063,47)
(-) Retribusi Rp 3.232,00/ton (Rp15.739.840.000,00) (Rp15.739.840.000,00) (Rp15.739.840.000,00) (Rp15.739.840.000,00) (Rp15.739.840.000,00)
(-)Royalti 7% Harga jual/ton (Rp420.194.642.238,00) (Rp426.848.778.426,00) (Rp433.596.634.842,00) (Rp440.485.071.600,00) (Rp447.514.088.700,00)
(-) Bunga Pinjaman 9,95% (Rp170.232.400.566,10) (Rp136.185.920.452,88) (Rp102.139.440.339,66) (Rp68.092.960.226,44) (Rp34.046.480.113,22)
(-) Total Biaya Operasi (Rp4.292.489.836.645,63) (Rp4.342.885.682.280,20) (Rp4.398.042.539.516,36) (Rp4.458.287.305.950,53) (Rp4.523.916.821.314,05)
C (-)Depresiasi (Rp513.276.519.294,76) (Rp513.276.519.294,76) (Rp513.276.519.294,76) (Rp513.276.519.294,76) (Rp513.276.519.294,76)
Pendapatan Sebelum Pajak 1.197.014.247.459,61Rp 1.241.686.040.225,04Rp 1.282.927.131.788,88Rp 1.321.088.604.754,71Rp 1.639.131.468.999,39Rp
(-)Pajak 25% (Rp299.253.561.864,90) (Rp310.421.510.056,26) (Rp320.731.782.947,22) (Rp330.272.151.188,68) (Rp409.782.867.249,85)
Pendapatan Setelah Pajak 897.760.685.594,71Rp 931.264.530.168,78Rp 962.195.348.841,66Rp 990.816.453.566,04Rp 1.229.348.601.749,54Rp
E (+) Depresiasi 513.276.519.294,76Rp 513.276.519.294,76Rp 513.276.519.294,76Rp 513.276.519.294,76Rp 513.276.519.294,76Rp
(-) Modal Investasi Sendiri 40% (Rp1.140.585.598.432,80)
(-) Modal Investasi Pinjaman 60% (Rp1.710.878.397.649,20)
(-) Modal Kerja 3 bulan pertama (Rp712.865.999.020,50)
(-) Angsuran Pokok 342.175.679.529,84Rp 342.175.679.529,84Rp 342.175.679.529,84Rp 342.175.679.529,84Rp 342.175.679.529,84Rp
G (+)Pinjaman 1.710.878.397.649,20Rp
H (+)Pengembalian Modal Kerja 712.865.999.020,50Rp
I Cash Flow (Rp1.853.451.597.453,30) 1.068.861.525.359,63Rp 1.102.365.369.933,70Rp 1.133.296.188.606,58Rp 1.161.917.293.330,96Rp 2.113.315.440.534,96Rp
J Cash Flow Cumulative (Rp1.853.451.597.453,30) (Rp784.590.072.093,67) Rp317.775.297.840,03 Rp1.451.071.486.446,61 2.612.988.779.777,56Rp 4.726.304.220.312,53Rp
IRR 56,29%
NPV Rp2.951.988.150.663,30
WACC 10,25%
PP (Tahun) 1,71
No UraianTahun
A
B
D
F