(studi empiris pada perusahaan manufaktur sektor industri

20
PENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS AUDIT, DAN PREMANAGED EARNINGS TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN KOMPENSASI MANAJEMEN KUNCI DI LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Bahan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2019) Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Oleh: TITIN SHOLIKHAH B 200 170 229 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2021

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

AUDIT, DAN PREMANAGED EARNINGS TERHADAP LUAS
PENGUNGKAPAN KOMPENSASI MANAJEMEN KUNCI DI
LAPORAN KEUANGAN
Dasar dan Bahan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2017-2019)
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I
Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Oleh:
AUDIT, DAN PREMANAGED EARNINGS TERHADAP LUAS
PENGUNGKAPAN KOMPENSASI MANAJEMEN KUNCI DI
LAPORAN KEUANGAN
Bahan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2019)
PUBLIKASI ILMIAH
Dosen Pembimbing
NIDN. 06104086801
AUDIT, DAN PREMANAGED EARNINGS TERHADAP LUAS
PENGUNGKAPAN KOMPENSASI MANAJEMEN KUNCI DI
LAPORAN KEUANGAN
Bahan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2019)
Yang ditulis oleh:
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Dewan Penguji:
(Ketua Dewan Penguji)
(Anggota I Dewan Penguji)
(Anggota II Dewan Penguji)
Universitas Muhammadiyah Surakarta
(Dr. Syamsudin, M.M)
iii
PENYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana di suatu perguruan tinggi dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diterbitkan
orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya, maka akan saya
pertanggung jawabkan sepenuhnya
Surakarta,13 Februari 2021
PREMANAGED EARNINGS TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN KOMPENSASI
MANAJEMEN KUNCI DI LAPORAN KEUANGAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Bahan Kimia
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2019)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh struktur corporate governance, yakni
kepemilikan keluarga, kepemilikan manajeria dan efektivitas komite audit, serta kualitas
audit dan premanaged earnings terhadap luas pengungkapan kompensasi manajemen kunci
di laporaan keuangan pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan bahan kimia
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019. Sampel penelitian yang digunakan
adalah 76 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019.
Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda yang diolah dengan
menggunakan Statistical Package for Social Science (SPSS) Versi 21. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel kepemilikan keluarga, efektivitas komite audit, kualitas audit
dan premanaged earnings berpengaruh terhadap luas pengungkapan kompensasi manajemen
kunci di laporan keuangan sedangkan variabel kepemilikan manajerial, tidak berpengaruh
terhadap luas pengungkapan kompensasi manajemen kunci di laporan keuangan.
Kata Kunci:pengungkapan , tata kelola, kepemilikan keluarga, kepemilikan manajerial,
efektivitas komite audit, kualitas audit dan premanged earning
Abstract
This study aims to examine the effect of corporate governace structure, such a family
ownership, managerial ownership and the effectiveness of the audit commite, quality of audit
and premanaged earnings of key management compensation disclosure in the financial
statementin in manufacturing companies basic industry and chemical sector listed on the
Indonesia Stock Exchange in 2017 to 2019. The research sample used was 76 manufacturing
companies basic industry and chemical sector listed on the Indonesia Stock Exchange in
2017 to 2019. The sampling method uses purposive sampling method. The analysis used in
this study is multiple linear regression analysis processed using Statistical Package for Social
Science (SPSS) Version 20. The results showed that the variable family ownership,
effectiveness of the audit commite, quality of audit and premanaged earnings, have affect on
the key management compensation dislosure in the financial statement while the managerial
ownwership variable, have no effect on the key management compensation disclosure in the
financial statement.
Keywords: disclosure, corporate governance, family ownership, managerial ownership,
effectiveness of the audit commite, quality of audit and premanaged earnings.
1. PENDAHULUAN
keuangan konsolidasian dan laporan keuangan sendiri entitas induk atau investor dengan
pengendalian bersama, atau pengaruh signifikan atas investee yang disajikan sesuai dengan
PSAK 65; laporan keuangan konsolidasian atau PSAK 4; laporan keuangan tersendiri. Salah
2
kunci. Pembayaran ini bersifat penting karena merepresentasikan performa perusahaan dan
kualitas manajerial (Conyon dan He 2011).
Pembayaran kompensasi kepada manajemen kunci dapat menimbulkan bahaya moral
dalam manajemen sehingga dapat memicu konflik keagenan. Bhattacharya dan Spiegel(1991)
menyatakan bahwa konflik keagenan memungkinkan manajemen sebagai pihak yang
memahami bisnis perusahaan untuk menjadi opportunis sehingga memberikan informasi
untuk kepentingan pribadinya dan tidak memberikan informasi yang luas kepada pemegang
saham. Konflik keagenan dapat timbul antara pemegang saham pengendali (mayoritas) dan
non-pengendali (minoritas). Pemegang saham pengendali (mayoritas) dapat menempatkan
anggota keluarganya di dalam manajemen tersebut dan dapat mengawasi tindakan
amnajemen dengan lebih efektif (Anderson dan Reeb 2003). Terdapat faktor-faktor yang
menyebabkan luas pengungkapan kompensasi manajemen kunci diantaranya srtuktur good
corporate governance, kualitas audit dan premanaged earnings.
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang sebelumnya telah dilakukan oleh Stalsa
Farani Akymga pada tahun 2015 dengan judul "Pengaruh Struktur Corporate Governance dan
Kualitas Audit Terhadap Pengungkapan Kompensasi Manajemen Kunci Di Laporan
Keuangan". Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada variabel
Premanaged Earnings. Pada penelitian sebelumnya peneliti tidak melakukan penelitian
terhadap variabel Premanaged Earnings sedangkan pada penelitian ini akan dilakukan
penelitian terhadap variabel Premanaged Earnings. Dalam penelitian sebelumnya studi kasus
penelitian dilakukan pada perusahaan Non-Keuangan yang terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia periode 2011, sedangkan dalam penelitian ini studi kasus dilakukan pada
Perusahaan Manufaktur Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar pada
Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019. Tujuan penelitian ini untuk meneliti pengaru
struktur corporate governace,kualitas audit dan premanaged earnings terhadap luas
pengungkapan kompensasi manajemen kunci di laporan keuangan.
2. METODE
Populasi adalah keseluruhan bilangan, individu, objek, gejala atau peristiwa untuk
generalisasi suatu kesimpulan yang akan dilakukan. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan bahan kimia yang
terdaftar pada bursa efek indonesia periode 2017-2019.Sampel adalah bagian dari jumlah dan
3
karakteristik yang dimiliki suatu populasi yang sengaja diambil untuk diteliti dan dapat
mewakili atau representatif bagi populasi tersebut (Sugiyono, 2012).Penentuan jumlah
sampel dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu
sampel atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang
ditentukan. Adapun kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini sebagai berikut:
(1)Perusahaan yang bergerak pada bidang manufaktur sektor industri dasar dan bahan kimia.
(2)Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dan laporan tahunan untuk periode yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 s/d 31 Desember 2019. (3)Perusahaan yang
mempublikasikan dengan lengkap laporan keuangan yang telah diaudit dan laporan tahunan
tahun 2017 s/d 31 Desember 2019.(4) Data sampel yang diolah sudah mengeluarkan outlier.
Data yang dinyatakan sebagai outlier adalah data yang berada di luar rentang nilai 3 kali
standar deviasi di atas atau di bawah rata- rata
2.2 Definisi Variabel dan Pengukuran Variabel
2.2.1 Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel utama yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
adanya variabel independen. Variabel dependen yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
luas pengungkapan kompensasi manajemen kunci di laporan keuangan, merupakan
pengungkapan terhadapseluruh imbalan yang dibayarkan, terutang atau diberikan oleh
entitas, kepadaorang-orang yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab
untukmerencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas entitas, secara langsungatau
tidak langsung. Luas pengungkapan kompensasi akan diukur menggunakan skor. Skor dibagi
menjadi 5 yaitu:
a. Skor 0 diberikan apabila perusahaan tidak mengungkapkan kompensasi manajemen
kunci di laporan keuangan.
b. Skor 1 diberikan apabila perusahaan hanya mengungkapkan total kompensasi tanpa
keterangan kategori imbalan.
c. Skor 2 diberikan apabila perusahaan mengungkapkan total kompensasi masing-
masing komisaris dan direktur.
d. Skor 3 diberikan apabila perusahaan mengungkapkan total kompensasi dengan
memberikan deskripsi kategori imbalan
e. Skor 4 diberikan apabila perusahaan mengungkapkan total kompensasi dan
memberikan rincian sub jumlah per kategori imbalan kerja.
4
Kepemilikan keluarga adalah kepemilikan yang dimiliki oleh keluarga dan/ atau
anggota keluarga merupakan anggota dewan perusahaan. Pengukuran variabel
kepemilikan keluarga mengikuti pengukuran oleh Siregar dan Utama (2008) yaitu apabila
perusahaan dikontrol oleh keluarga (kepemilikan keluarga lebih dari 50%) maka
perusahaan memperoleh skor 1 dan 0 apabila sebaliknya
b. Kepemilikan manajerial
keputusan. Kepemilikan manajerial diukur dengan persentase kepemilikan saham yang
dimiliki oleh komisaris maupun oleh direktur perusahaan. Skor 1 akan diberikan kepada
perusahaan memiliki kepemilikan manajerial dan 0 apabila sebaliknya (Farahmita; 2015)
c. Efekivitas komite audit
tugasnya. Efektivitas komite audit diukur dengan menggunakan checklist efektivitas
komite audit yang dikembangkan oleh Hermawan (2009). Pengukuran efektivitas ini
dihitung dengan berdasarkan nilai yang diperoleh dari pertanyaan (checklist) yang disusun
berdasarkan karakteristik komite audit yaitu; activity, size, serta kompetensi dari komite
audit. Total pertanyaan (cheklist) untuk efektivitas komite audit terdiri dari 11 pertanyaan.
Untuk setiap pertanyaan akan terdiri dari 3 kemungkinan yaitu;
-Good : diberi nilai 3 apabila setiap kriteria yang ada terpenuhi
-Fair : diberi nilai 2 apabila hanya beberapa,kriteria yang ada terpenuhi
-Poor : diberi nilai 1 apabila tidak terdapat kriteria yang terpenuhi
d. Kualitas Audit
Kualitas Audit adalah gambaran praktik dan hasil audit berdasarakan standar
auditing dan pengendalian mutu yang menjadi ukuran dalam pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab profesi seorang auditor. Kualitas audit diukur dengan ukuran KAP sesuai
dengan DeAngelo(1981). KA diberi nilai 1 apabila perusahaan diaudit KAP big 4 dan
bernilai 0 apabila tidak diaudit KAP big 4
e.Premanaged Earnings
Premanaged earning adalah laba asli yang bersih dari perilaku manajemen laba.
Premanaged earnings diperoleh dengan rumus (Wibiksono dan Rudiawarni, 2015).
5
Keterangan : PE= Premanaged Earnings, OFCit= Arus kas dari aktivitas operasi
perusahaan i pada tahun t, NDACit= Non descretionary accruals, PREDIVit=
Deviden saham preferen perusahaan i pada tahun t.
2.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Linier Berganda dengan model
sebagai berikut:
: Konstanta
KK : Kepemilikan keluarga
KM : Kepemilikan manajerial
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2017-2019.Sampel pada penelitian ini yaitu perusahaan yang
terdaftar di BEI yang telah memenuhi kriteria hasil pemilihan sampel dengan metode
purposive sampling.
NO KRITERIA JUMLAH
2019.
tidak menerbitkan annual report selama periode 2017-2019
228
(40)
LPKMK = +1 KK + 2 KM + 3 EKA+ 4 KA + 5PE +
e
6
3
tidak mengungkapkan pembagian deviden selama periode 2017-
201
(104)
84
KK ,00 1,00 0,1905 0,299504
KM ,00 1,00 0,6548 0,47830
EKA 26,00 33,00 29,5476 2,02636
KA ,00 1,00 0,5119 0,50286
PE -2731121000000
Dari hasil analisis statistik deskriptif pada tabel diperoleh kesimpulan yang dapat
diambil adalah sebagai berikut: Variabel dependen pada penelitian ini yaitu luas
pengungkapan kompensasi manajemen kunci yang diukur menggunakan skor pengungkapan
memiliki nilai minimum sebesar 0,00 dan nilai maksimum sebesar 4,00. Nilai rata-rata
(mean) sebesar 1,3452 dengan standar deviasi sebesar 1,532273. Variabel kepemilikan
keluarga memiliki nilai minimum sebesar 0,00 dan nilai maksimum sebesar 1,00. Nilai rata-
rata (mean) diperoleh sebesar 0,1905 dengan standar deviasi sebesar 0,39504. Variabel
kepemilikan manajerial memiliki nilai minimum sebesar 0,00 dan nilai maksimum sebesar
1,00. Nilai rata-rata (mean) diperoleh sebesar 0,6548 dengan standar deviasi sebesar
7
0,47830. Variabel efektivitas komite audit memiliki nilai minimum sebesar 26,00 dan nilai
maksimum sebesar 33,00. Nilai rata-rata (mean) diperoleh sebesar 29,5476 dengan standar
deviasi sebesar 2,02636. Variabel komite audit memiliki nilai minimum sebesar 0,00 dan
nilai maksimum sebesar 1,00.. Nilai rata-rata (mean) diperoleh sebesar 0,5119 dengan standar
deviasi sebesar 0,50286. Variabel premanaged earnings memiliki nilai minimum sebesar –
Rp 27.311.210.000.000,00dan nilai maksimum sebesar Rp8.862.000.000.000,00. Nilai rata-
rata (mean) diperoleh sebesar Rp951.355.252.117,9166 dengan standar deviasi sebesar
Rp1.979.340.381.436,26270.
3.2.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah model yang diuji telah memenuhi
asumsi klasik.Untuk memenuhi kondisi tersebut harus dilakukan uji normalitas, uji
multikolinieritas, uji heterokedasitas, dan uji autokolerasi.
a. Uji Normalitas
Kolmogorov- Smirnov
Berdasarkan table diatas menunjukan bahwa besarnya nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar
0,275. Nilai tersebut berada di atas 0,05, sehingga dapat dinyatakan bahwa data pada model
regresi terdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Variabel Toleranc
Multikolineritas
Multikolineritas
8
Multikolineritas
Multikolineritas
Multikolineritas
Sumber: Data Sekunder diolah, 2020
Hasil transformasi data yang disajikan dalam table 4 menunjukkan bahwa data tidak
terkena multikolinearitas karena semua variabel independen memiliki nilai tolerance > 0,10
dan VIF < 10.
c. Uji Heterokedastisitas
Variabel Sig. Keterangan
Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas
Hasil Uji heteroskedastisitas yang disajikan dalam tabel 5 menunjukkan nilai absolut
residual dari semua variabel independen dalam model tersebut memiliki nilai signifikansi >
0,05. Dapat disimpulkan bahwa regresi dalam penelitian ini tidak terdapat
heteroskedastisitas.
9
Dapat diketahui nilai Durbin-Watson sebesar 2,171. Hal tersebut menunjukkan
bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi autokorelasi atau telah terbebas dari
autokorelasi. Sesuai dengan kriteria yang dikemukan oleh James Durbin dan Geoffry
Watson yaitu jika DW terletak antara dU dan (4-dU) maka tidak terdapat autokorelasi.
3.2.3 Uji Hipotesis
Tabel 6.Hasil Uji Analisis Regresi Linier Sederhana
Variabel Koefisien Reg Tak Terstandar
Konstanta 5,968
Berdasarkan hasil analisis, maka model persamaan regresi dapat disusun sebagai
berikut:
LPKMK = 5,968 + 0,815 KK - 0,047 KM - 0,192 EKA + 1,466 KA + 1,903E-013 PE + e
b. Uji Koefisien Determinasi (R 2 )
Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa nilai koefisien determinasi (Adjusted R 2 )
sebesar 0,370. Hal tersebut berarti bahwa variabel independen yaitu kepemilikan
keluarga, kepemilikan manajemen , efektivitas komite audit dan premanaged earnings
mampu menjelaskan variasi dari variabel dependen yaitu manajemen laba sebesar 37%
dan 63% dapat dijelaskan oleh faktor atau pun variabel lain yang tidak digunakan pada
penelitian ini.
c. Uji Statistik F
Pada penelitian ini bahwa nilai F sebesar 10,760 dengan probabilitas sebesar 0,000.
Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel
kepemilikan keluarga , kepemilikan manajemen , efektivitas komite audit , kualitas audit
10
kompensasi manajemen kunci di laporan keuangan
d. Uji Statistik t
Variabel T Signifikansi Keterangan
Efektivitas Komite Audit -2,833 0,006 H3 diterima
Kualitas Audit 5,338 0,000 H4 diterima
Premanaged Earnings 2,505 0,014 H5 diterima
Sumber: Data Sekunder diolah, 2020
Hasil dari uji statistik t pada tabel diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1) Nilai signifikan variabel kepemilikan keluarga (KK) sebesar 0,034 < 0,05
sehingga H1diterima yang artinya kepemilikan keluaarga berpengaruh terhadap
luas pengungkapan kompensasi manajemen kunci di laporan keuangan. Dari
hasil ini membuktikan bahwa hipotesis yang menyatakan kepemilikan keluarga
berpengaruh terhadap luas pengungkapan kompensasi manajemen kunci di
laporan keuangan terbukti.
2) Nilai signifikan variabel kepemilikan manajemen (KM) sebesar 0,869 > 0,05
sehingga H2 ditolak. Artinya kepemilikan manajemen tidak berpengaruh
terhadap luas pengungkapan kompensasi manajemen kunci di laporan keuangan
. Dari hasil ini membuktikan bahwa hipotesis yang menyatakan kepemilikan
manajemen berpengaruh terhadap luas pengungkapan kompensasi manajemen
kunci di laporan keuangan tidak terbukti.
3) Nilai signifikan variabel efektivitas komite audit sebesar 0,006 < 0,05 sehingga
H3 diterima. Artinya efektivitas komite audit berpengaruh terhadap luas
pengungkapan kompensasi manajemen kunci di laporan keuangan . Dari hasil
ini membuktikan bahwa hipotesis yang menyatakan efektivitas komite audit
berpengaruh terhadap luas pengungkapan kompensasi manajemen kunci di
laporan keuangan terbukti.
4) Nilai signifikan variabel komite audit (KA) sebesar 0,000 < 0,05 sehingga H4
diterima. Artinya komite audit berpengaruh terhadap luas pengungkapan
11
kompensasi manajemen kunci di laporan keuangan. Dari hasil ini membuktikan
bahwa hipotesis yang menyatakan komite audit berpengaruh terhadap luas
pengungkapan kompensasi manajemen kunci di laporan keuangan terbukti.
5) Nilai signifikan variabel premanaged earnings sebesar 0,014 < 0,05 sehingga H5
diterima. Artinya premanaged earnings berpengaruh terhadap luas
pengungkapan kompensasi manajemen kunci di laporan keuangan. Dari hasil ini
membuktikan bahwa hipotesis yang menyatakan premange earnnings
berpengaruh terhadap luas pengungkapan kompensasi manajemen kunci di
laporan keuangan terbukti
manajemen kunci.
Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda diperoleh hasil bahwa
nilai koefisien regresi untuk variabel kepemilikan keluarga (KK) bernilai positif
yaitu sebesar 0,815 dan untuk uji t diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,034 <
0,05 sehinggaH1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan keluarga
berpengaruh terhadap luas pengungkapan kompensasi manajemen kunci di
laporan keuangan. Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Al-Akra dan Hutchinson (2012) dan Ali et.al (2007) yang
menyebutkan bahwa perusahaan yang dikontrol oleh keluarga dapat
memberikan pengungkapan yang lebih luas mengenai kompensasi manajemen
kunci di laporan keuangan
manajemen kunci.
Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda diperoleh hasil bahwa nilai
koefisien regresi untuk variabel kepemilikan manajerial (KM) bernilai negatif
yaitu sebesar 0,047 dan untuk uji t diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,869 >
0,05 sehinggaH2 ditolak . Hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial
tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan kompensasi manajemen kunci di
laporan keuangan. Penelitian ini mendukung penelitan sebelumnya yang
dilakukan Stalsa farani akymga (2015) yang menyatakan bahwa kepemikan
manajerial tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan kompensasi
manajemen kunci di laporan keuangan. Dan mendukung penelitian Umarudin
kurniawan (2018) yang menyebutkan bahwa kepemilikan saham oleh manajerial
12
laporan keuangan.
manajemen kunci.
nilai koefisien regresi untuk variabel Efektivitas komite audit (EKA) bernilai
negatif yaitu sebesar -0,192 dan untuk uji t diperoleh nilai signifikansi sebesar
0,006< 0,05 sehinggaH3 diterima . Hal ini menunjukkan bahwa Efektivitas
komite auditberpengaruh terhadap luas pengungkapan kompensasi manajemen
kunci di laporan keuangan. Hasil ini konsisten dengan penelitian sebelumnya
yang dilakukan Zhang et.al (2007) yang menyebutkan bahwa efektivitas komite
audit dapat mempengaruhi internal control perusahaan menjadi lebih baik.
Penelitian ini juga mendukung penelitian Utama (2004) bahwa komite audit
yang melaksanakan tugasnya dengan baik dan efektif mampu mendorong
perusahaan untuk memberikan pengungkapan perusahaan dengan baik.
Penelitian ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Umarudin kurniawan (2018) yang menyebutkan bahwa efktivitas komitee audit
tidak berpenngaruh terhadap luas pengungkapan kompensasai manajemen kunci
di laporan keuangan.
manajemen kunci.
nilai koefisien regresi untuk variabel kualitas audit (EKA) bernilai positif
yaitu sebesar 1,466 dan untuk uji t diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000<
0,05 sehinggaH4 diterima . Hal ini menunjukkan bahwa kualitas
auditberpengaruh terhadap luas pengungkapan kompensasi manajemen kunci di
laporan keuangan. Hasil penelitian ini konsisten dengan peneitian yang
dilakukan sebelumnya oleh Basset et al.(2007), DeAngelo (1981), Nielson dan
Percy (2004), Farahmita (2012) , Wang dan Chen (2004) dan Stalsa farani
akymga (2015) bahwa perusahaan yang diaudit KAP Big 4 dapat
mengungkapkan informasi bersifat wajib di laporan keuangan.
13
manajemen kunci.
nilai koefisien regresi untuk variabel premanaged earnings (PE) bernilai positif
yaitu sebesar 1,903E-013 dan untuk uji t diperoleh nilai signifikansi sebesar
0,014 < 0,05 sehinggaH5 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa premanaged
eranings berpengaruh terhadap luas pengungkapan kompensasi manajemen
kunci di laporan keuangan. Penelitian ini mendukung penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya oleh Almilia dan Retrinasari (2007) yang menyebutkan
bahwa laba yang dihasilkan mempunyai hubungan positif dengan pengungkapan
perusahaan. Dan mendukung penelitian Sri utami (2011) yang menyatakan
bahwa laba yang dihasilkan berpengaruh terhadap pengungkapan perusahaan.
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel kepemilikan keluarga memiliki nilai signifikansi sebesar 0,034 < 0,05
sehingga H1 diterima. Artinya, kepemilikan keluarga berpengaruh terhadap luas
pengungkapan kompensasi manajemen kunci di laporan keuangan.
2. Variabel kepemilikan manajerial memiliki nilai signifikansi sebesar 0,869 > 0,05
sehingga H2 ditolak. Artinya, kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap
luas pengungkapan kompensasi manajemen kunci di laporan keuangan..
3. Variabel efektivitas komite audit memiliki nilai signifikansi sebesar 0,006 < 0,05
sehingga H3 diterima. Artinya, efektivitas komite audit berpengaruh terhadap luas
pengungkapan kompensasi manajemen kunci di laporan keuangan.
4. Variabel komite audit memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 sehingga H4
diterima. Artinya, komite audit berpengaruh terhadap luas pengungkapan
kompensasi manajemen kunci di laporan keuangan.
5. Variabel premanaged earnings memiliki nilai signifikansi sebesar 0,014 < 0,05
sehingga H5 diterima. Artinya, premanaged earnings berpengaruh terhadap luas
pengungkapan kompensasi manajemen kunci di laporan keuangan.
Pada penelitian ini tidak terlepas dari beberapa keterbatasan. Adapun keterbatasan
dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Pada penelitian ini hanya menggunakan satu jenis industri yaitu sektor manufaktur
sektor industri dasar dan bahan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI),
14
sehingga penelitian ini kurang memberikan hasil yang optimal dalam menjelaskan
serta memberikan gambaran terkait kondisi perusahaan secara keseluruhan.
2. Pada penelitian ini periode pengamatan yang dilakukan hanya tiga tahun yaitu 2017,
2018, dan 2019 sehingga penelitian ini kurang memberikan hasil yang optimal
dalam menjelaskan serta memberikan gambaran terkait kondisi perusahaan secara
keseluruhan.
3. Pada penelitian ini variabel independen yang digunakan ialah kepemilikan keluarga,
kepemilikan manajerial, efektivitas komite audit, kualitas audit dan premanaged
earnings untuk mengetahui pengaruh terhadap luas pengungkapan kompensasi
manajemen kunci di laporan keuangan sehingga faktor-faktor lain yang diduga dapat
mempengaruhi luas pengungkapan kompensasi manajemen kunci di laporan
keuangan tidak diteliti dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Akymga, S. F. (2015). Pengaruh Struktur Corporate Governanc dan Kualitas Audit Terhadap
Luas Pengungkapan Kompensasi Manajemen Kunci Di Laporan Keuangan. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Vol 12 Nomor 1 Juni , 19-36.
Al-Akra, M., & P, H. (2012). Family Firm Disclosure and Accounting Reform. Research in
Accounting Regulation, 25 (1) , 101-107.
Ali, A., T, Y. C., & S, R. (2007). Corporate Dissclosure by Family Firm. Journal Acounting
and Economics, 44 (1-2) , 238-286.
Basset, M., P, S. K., & I, T. (2007). The Association between Employee Stock Option
Disclosure andd Corporate Governanc: Exidencefrom an EnchancedDisclosure
Regime. The Brittish Accounting Review, 39 (4) , 303-322.
Bhattacharya, U., & M, S. (1991). Insider, Outsiderand Market Breakdowns. The Review of
Financial Studies, 4 (2) , 255-282.
Claessens, S., Djankov, S., & L, H. L. (2000). The Separation of Ownership and Control in
East Aasian Corporation . Journal of Financial Economics,58 (1) , 81-112.
15
Claessens, S., Djankov, S., Fan, J., & Lang, L. (The World Bank). Expropriation of Minority
Shareholders n East Asia . Working Paper .
Conyon, M. J., & He, I. (2011). Executive Compensation and Corporate Governance in
China. Journal of Corporate Finance, 17 (4) , 1158-1175.
Farahmita, A. (2012). Pengaruh Struktur Corporate Governance Terhadap Luas
Pengungkapan Kompensasi Manajemen Kunci Di Laporan Keuangan. Working Paper,
Uversitas Indonesia .
Indonesia, I. A. (2010). PSAK No 7 tentang Pengungkapan Pihak Berelasi. Jakarta: Ikatan
Akuntan Indonesia.
Keuangan, B. P. (2004). Peraturan Nomor IX.5 tentang Pembentukan Pelaksana Kerja
Komite Audit. Jakarta: Badan Pengawas Pasar Modal dan Laporan Keuangan .
Kurniawan, U. (2018). Pengaruh Struktur Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan
Kualitas Audit Terhadap Luas Pengungkapan Kompensasi Manajemen Kunci Di
Laporan Keuangann. Tesis .
Komisaris, Komite Audit Dan Auditor Eksternal Terhadap Luasnya Pengungkapan Di
Laporan Tahunan. Jom FEKON Vol 2 No 2 Oktober , 1-15.
Rimardhani, H. H., R, R., & Dwiatmanto. (2016). Pengaruh Mekanisme Good Corporate
Governance Terhadap Profitabilitas Perusahaan . Jurnal Administrasi Bisnis Vol 31
Nomor 1 Februari , 167-175.
Sri utami, S. D. (2011). Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Social Disclosure.
Jurnal Ekonomi Bisnis , 63-69.
Wang, Y. Y., & H, C. W. (2004). Auditing Quality and Accounting Information
Transparency, Evidence from Chinese Listed Corporation . Accounting Research 4 , 9-
15.
Wibiksono, R. A., & Rudiawarni, F. A. (2015). Pengaruh Premanaged Earnings Dan Deviden
Yang Diharapkan Terhadap Praktik Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Indonesia Volume 12 Nomor 1, Juni , 1-18.
16
Zhang, Y., Zhou, J., & Zhou, N. (2007). Audit Commite Quaity, Auditor Independence And