studi kasus green ifrastructure anai 01
DESCRIPTION
mawTRANSCRIPT
-
GREEN INFRASTRUCTURE
STUDI KASUS PENGEMBANGAN
-
GREEN INFRASTRUCTURE
GREEN INFRASTRUCTURE
as a collection of natural assets which
provide multiple functions and services to
people, the economy and the
environment.
-
GREEN INFRASTRUCTURE BENEFITS
-
Low Impact Development (LID) Strategi perencanaan tapak yang beorientasi kpd tujuan ekologi, dengan teknik peresapan
dan penyimpanan cadangan air sebagai kontrol terhadap air limpasan hujan.
LID merupakan gabungan penerapan konservasi air dan pencegahan pencemaran cadangan air di wilayah hulu (watershed) dengan tujuan memeratakan aliran dan meminimalkan limpasan air hujan (runoff)
LID mengenalkan kembali fungsi hidrologi dan lingkungan, yang merubah pengelolaan air hujan secara konvensional.
LID membantu menjaga keseimbangan air di wilayah tapak dan mengurangi efek yang merugikan dari sitem end-of-pipe tradisional terhadap pengaliran air dan pasokan air tanah.
Perangkat LID berupa kolam retensi dan sumur resapan ; yang dapat mengurangi pencemar organik ke saluran drainase yang terdekat.
-
Keuntungan Sistem LID
Mengurangi biaya infrastruktur untuk kolam pengendali banjir, trotoar, kurb, saluran drainase dan street inlet
Menambah keuntungan (Increased lot yield)
Pengurangan biaya hidup
Peningkatan pasar dan nilai properti
Photo Credit:The Low Impact Development Center
-
Perencanaan Drainase Tapak Konvesional vs sistem LID
Perencanaan drainase tapak secara konvesional, adalah dengan sesegera mungkin mengalirkan air hujan keluar wilayah tapak atau menampung ke kolam penampungan pusat Fasilitas End-of-Pipe, berupa kolam kontrol banjir yang direncanakan untuk banjir 10 tahunan atau 20 tahunan, yang memerlukan perawatan dan pemeliharaan
Sistem LID untuk retensi air hujan dicapai melalui penggunaan daerah resapan air yang terkontrol dan terdistribusi merata
Daerah retensi yang dirancang ke dalam ruang terbuka, atau di bawah infrastruktur yang ada (seperti tempat parkir), dan menciptakan peluang untuk konfigurasi desain baru yang kurang tergantung pada inlet, pipa, dan kolam.
biaya perawatan dan pemeliharaan yang mahal, biasanya hanya pemeliharaan taman secara rutin, dengan pengecualian dari sistem rekayasa seperti resapan biopori dan sumur resapan
-
Penerapan Sistem LID Sistem rekayasa pengaliran air hujan berupa penyaringan air dari lapangan parkir dan
perluasan resapan air, seperti sel bioretensi, strip filter, dan filter box pohon
Sistem rekayasa yang mempertahankan (atau menyimpan) air hujan dan memperlambat resapan air, seperti fasilitas penampungan air hujan di bawah lapangan parkir, sel bioretensi, dan parit infiltrasi;
Modifikasi infrastruktur dimaksud untuk mengurangi jumlah permukaan limpasan kedap air berupa trotoar, saluran drainase konvesional dan mengurangi lebar perkerasan jalan
Peningkatan luas daerah resapan dengan membangun kolam resapan dan saluran bio-swale
Menerapkan penggunaan material beton berpori, perkerasan dengan paving blok, atau penggunaaan material dari daur ulang
Sistem pengumpulan air berupa penampungan dibawah fasilitas parkir, waduk dan penampung air hujan (PAH)
-
Bioretention
Sistem Bio-filtrasi : Penyaringan
Pencemar Penyediaan Air Bersih
Sistem Bio-filtrasi : Pengisian Air Tanah
-
Waduk Air Hujan
-
Tree Box Filter- Bak Filter Tanaman
Limpasan air hujan dialirkan ke bak filter tanaman, polutan yang ada akan dibersihkan oleh tanah dan tanah, sebelum memasuki dialirkan melalui perpipaan drainase.
Limpasan yg dikumpulkan di bak filter tanaman akan membantu mengairi pohon.
-
Perkerasan Dg Paving
-
BIORETENTION SWALE
-
SUMUR RESAPAN SALURAN DRAINASE EKSISTING
-
Penampung Air Hujan
-
RAINWATER HARVESTING
-
Green Roofs
-
ANAI Resort Valley
-
GRADING PLAN
-
ROAD DESIGN
-
Eco Drain
Bio-Swale
-
Water Supply
Water Filter
-
WASTE Water TREATMENT
Modular STP
Reclaimed Water
-
Solid Waste
-
Energy Saving
-
Landscaping