studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt …repository.ub.ac.id/7029/1/rahmawati, warda...

71
STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT 65 GT DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PELABUHAN DAN PENGELOLAAN SEMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN (P2SKP) TAMPERAN KABUPATEN PACITAN JAWA TIMUR SKRIPSI Oleh : WARDA PUTRI RAHMAWATI NIM. 135080200111001 PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2017

Upload: others

Post on 10-Nov-2020

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT – 65 GT DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PELABUHAN DAN PENGELOLAAN

SEMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN (P2SKP) TAMPERAN KABUPATEN PACITAN

JAWA TIMUR

SKRIPSI

Oleh :

WARDA PUTRI RAHMAWATI

NIM. 135080200111001

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2017

Page 2: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT – 65 GT DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PELABUHAN DAN PENGELOLAAN

SEMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN (P2SKP) TAMPERAN KABUPATEN PACITAN

JAWA TIMUR

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Perikanan di Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan

Universitas Brawijaya

Oleh :

WARDA PUTRI RAHMAWATI

NIM. 135080200111001

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2017

Page 3: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di
Page 4: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

4

Judul : STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT – 65 GT DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PELABUHAN DAN PENGELOLAAN SEMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN (P2SKP) TAMPERAN KABUPATEN PACITAN JAWA TIMUR

Nama Mahasiswa : WARDA PUTRI RAHMAWATI

NIM : 135080200111001

Program Studi : Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

PENGUJI PEMBIMBING:

Pembimbing 1 : IR. AGUS TUMULYADI, MP

Pembimbing 2 : DR. ENG. ABU BAKAR SAMBAH, S.Pi., MT

PENGUJI BUKAN PEMBIMBING:

Dosen Penguji 1 : DR. IR. DARMAWAN OCKTO S, M.Si

Dosen Penguji 2 : IR. ALFAN JAUHARI, MS

Tanggal Ujian : 18 Juli 2017

Page 5: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa dalam penulisan

skripsi ini berdasarkan hasil pemikiran dan pemaparan asli dari saya sendiri. Jika

terdapat karya orang lain, saya akan mencantumkan sumber yang jelas.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apa bila

dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan

ini, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai

hukuman yang berlaku di Indonesia.

Malang, Juli 2017

Warda Putri Rahmawati

135080200111001

Page 6: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

UCAPAN TERIMAKASIH

1 Allah SWT atas karunia dan kesehatan yang diberikan selama ini sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

2. Kedua orang tua, adik dan keluarga terutama atas doa, motivasi dan semua

dukungan yang selalu diberikan.

3. Bapak Dr. Ir. Daduk Setyohadi, MP sebagai Ketua Jurusan Pemanfaatan

Sumberdaya Perikanan Universitas Brawijaya.

4. Bapak Ir. Agus Tumulyadi, MP sebagai pembimbing I yang telah meluangkan

waktunya dalam membimbing laporan skripsi ini. Dalam hal ini, penulis banyak

belajar dari beliau tentang banyak hal.

5. Bapak Dr. Eng. Abu Bakar Sambah, S.Pi., MT sebagai pembimbing II yang

telah meluangkan waktunya dalam membimbing penyusunan laporan skripi

ini. Dalam hal ini, penulis banyak belajar dari beliau tentang keterampilan

menulis.

6. Bapak Sunardi, S.Pi.,MT selaku Ketua Program Studi PSP.

7. Bapak Dr. Ir. Darmawan Ockto S, M.Si sebagai dosen penguj I dan Ir. Alfan

Jauhari, MS sebagai dosen penguji ii.

8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas

Brawijaya Malang.

9. Pak Feri, Mbak Nanik, Mbak Amini, Pak Agung sekeluarga, serta semua pihak

pelabuhan di pacitan yang telah membimbing saya seperti keluarga.

10. Wahyu, Puput, Kholis, Hayu dan Aprillien serta Sonia, Ani, dan Lulu yang

telah mensupport saya dalam penyusunan skripsi.

Malang, Juli 2017

Penulis

Page 7: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

7

RINGKASAN

WARDA PUTRI RAHMAWATI, Skripsi tentang Studi Analisis Kelayakan

Finansial Perikanan Purse Seine 30 – 65 GT Di Pelabuhan Pengelolaan

Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Tamperan, Kabupaten Pacitan (dibawah

bimbingan Ir. Agus Tumulyadi, MP dan Dr. Eng. Abu Bakar Sambah, S.Pi.,

MT)

Meningkatnya usaha Purse Seine di Tamperan Pacitan setiap tahunnya menyebabkan perlunya pengkajian kelayakan finansial meliputi diantaranya berupa biaya investasi, biaya tetap serta biaya tidak tetap penunjang kegiatan perikanan dan biaya lainya yang sangat berpengaruh terhadap untung atau rugi usaha penangkapan ikan purse seine yang dilakukan. Usaha Perikanan Purse Seine di Tamperan Pacitan melakukan penangkapan dengan rata-rata 2 sampai 4 kali trip per bulan, dengan masa penangkapan kurang lebih 7 hari melaut dalam satu kali trip. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kelayakan usaha purse seine 30 GT – 65 GT di UPT P2SKP Tamperan Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur. Ukuran kapal purse seine yang digunakan sebagai objek penelitian adalah kapal ukuran 30 GT – 65 GT. Dalam usaha penangkapan ikan, biaya-biaya yang dikeluarkan sangat berpengaruh terhadap kelayakan finansial suatu usaha. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode kelayakan usaha dengan sampel sebanyak 160.209.5005 usaha penangkapan ikan dengan masing-masing berkapasitas kapal 30 GT, 35 GT, 42 GT, 54 GT, dan 65 GT. Metode kelayakan usaha yang digunakan meliputi net present value (NPV), internal rate of return (IRR), net benefit cost ratio (Net B/C Ratio), dan payback period (PP). Total keuntungan per bulan yang didapat usaha penangkapan ikan kapal purse seine berkapasitas 30 GT mendapatkan rata-rata keuntungan sebesar Rp 129.945.000, kapal purse seine berkapasitas 35 GT mendapatkan rata-rata keuntungan sebesar Rp 68.109.500, purse seiner berkapasitas 42 GT mendapatkan rata-rata keuntungan sebesar Rp 146.129.500, kapal purse seine berkapasitas 54 GT mendapatkan rata-rata keuntungan sebesar Rp 114.380.500, kapal purse seine berkapasitas 65 GT mendapatkan rata-rata keuntungan sebesar Rp, dan untuk analisa kelayakan usaha didapatkan rata-rata nilai net present value (NPV) sebesar Rp 1.147.832.404, internal rate of return (IRR) sebesar 19,80%, net benefit cost ratio (Net B/C Ratio) sebesar 1,51, dan payback period (PP) sebesar 6,3. Hasil analisis didapatkan bahwa usaha penangkapan ikan kapal purse seine berkapasitas 30 – 65 GT layak untuk dikembangkan atau diteruskan dalam jangka waktu sepuluh tahun. Penyebab atau faktor yang mempengaruhi dari analisis kelayakan usaha yang telah dilakukan yaitu terdapat pada besarnya total pendapatan dan total pengeluaran dari masing-masing usaha penangkapan ikan. Besarnya rata-rata keuntungan para pemilik kapal berdasarkan kapasitas kapal menunjukkan semua usaha penangkapan ikan menghasilkan nilai menguntungkan. Total pendapatan dan total pengeluaran merupakan dua hal yang saling berkaitan sehingga menentukan besarnya keuntungan yang diterima oleh pemilik kapal yang kemudian akan menjadi tolak ukur dari keadaan suatu usaha penangkapan ikan untuk tahun yang sama maupun untuk proyeksi pada tahun berikutnya.

Page 8: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

8

KATA PENGANTAR

Penulis menyajikan laporan penelitian yang berjudul “Studi Kelayakan

Finansial Perikanan Purse Seine 30 Gt – 65 Gt di Unit Pelaksana Teknis

Pelabuhan Pengelolaan Semberdaya Kelautan Dan Perikanan (P2SKP)

Tamperan Kabupaten Pacitan Jawa Timur” sebagai salah satu syarat untuk

meraih gelar sarjana perikanan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,

Universitas Brawijaya. Di bawah bimbingan:

1. IR. AGUS TUMULYADI, MP

2. DR. ENG. ABU BAKAR SAMBAH, S.Pi., MT

Laporan Skripsi yang telah penulis susun berisi tentang investasi awal purse

seiner, manajemen operasional kapal, biaya kegiatan usaha, keuntungan pemilik

kapal, gaji ABK kapal, dan analisis kelayakan usaha berupa Net Present Value

(NPV), Internal Rate Of Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio), dan

Payback Period (PP).

Malang, Juli 2017

Mahasiswa

Warda Putri Rahmawati

NIM. 135080200111001

Page 9: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

9

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN ....................................................................................................... 7

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 8

DAFTAR ISI ......................................................................................................... 9

DAFTAR TABEL ................................................................................................ 11

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ 12

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... 13

1. PENDAHULUAN ........................................... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang ........................................ Error! Bookmark not defined. 1.2 Perumusan Masalah ............................... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan ..................................................... Error! Bookmark not defined. 1.4 Kegunaan ............................................... Error! Bookmark not defined. 1.5 Tempat dan Waktu Pelaksanaan ............ Error! Bookmark not defined. 1.6 Jadwal Pelaksanaan ................................ Error! Bookmark not defined.

2. TINJAUAN PUSTAKA ................................... Error! Bookmark not defined. 2.1 Unit Penangkapan Ikan ........................... Error! Bookmark not defined. 2.2 Komponen Unit Penangkapan Ikan Purse Seine ... Error! Bookmark not defined.

2.2.1 Alat Tangkap Purse Seine ............... Error! Bookmark not defined. 2.2.2 Kapal Penangkapan ........................ Error! Bookmark not defined. 2.2.3 Nelayan / Anak Buah Kapal ............. Error! Bookmark not defined.

2.3 Daerah Penangkapan ............................. Error! Bookmark not defined. 2.4 Musim Penangkapan Purse Seine .......... Error! Bookmark not defined. 2.5 Metode Penangkapan Purse Seine ......... Error! Bookmark not defined. 2.6 Jenis Ikan Tangkapan ............................. Error! Bookmark not defined. 2.7 Analisa Finansial Unit Penangkapan Ikan Purse Seine Error! Bookmark

not defined. 2.7.1 Definisi Operasional dan Variabel .... Error! Bookmark not defined. 2.7.2 Analisa Kelayakan Usaha ................ Error! Bookmark not defined.

3. METODE PENELITIAN ................................. Error! Bookmark not defined. 3.1 Metode Penelitian ................................... Error! Bookmark not defined. 3.2 Prosedur Penelitian ................................. Error! Bookmark not defined.

3.2.1 Alur Penelitian .................................. Error! Bookmark not defined. 3.3 Analisis Data ............................................ Error! Bookmark not defined.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................. Error! Bookmark not defined. 4.1 Keadaan Umum Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan dan Pengelolaan

Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Tamperan .. Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Keadaan Geografis .......................... Error! Bookmark not defined.

Page 10: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

10

4.1.2 Keadaan Umum Perikanan P2SKP Tamperan ..... Error! Bookmark not defined.

4.2 Keadaan Umum Usaha Penangkapan Ikan UPT P2SKP Tamperan Error! Bookmark not defined.

4.3 Keadaan Sarana Penunjang Perikanan UPT P2SKP Tamperan .... Error! Bookmark not defined.

4.3.1 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) UPT P2SKP Tamperan ........... Error! Bookmark not defined. 4.3.2 Industri Pengolahan Ikan ................. Error! Bookmark not defined.

4.4 Analisis Kelayakan Finansial Perikanan Purse Seine ... Error! Bookmark not defined.

4.4.1 Manajemen Operasional Purse Seine ........... Error! Bookmark not defined. 4.4.2 Biaya Investasi ................................ Error! Bookmark not defined. 4.4.3 Biaya Tetap, Biaya Variabel, dan Biaya Total Error! Bookmark not defined. 4.4.4 Keuntungan Operasional ................. Error! Bookmark not defined.

4.5 Perhitungan Analisis Kelayakan Finansial Purse Seine Error! Bookmark not defined.

4.5.1 Aliran Kas Masuk dan Keluar (Cash Flow) ..... Error! Bookmark not defined. 4.5.2 Evaluasi Analisis Kelayakan Finansial Perikanan Purse Seine Error!

Bookmark not defined.

5. KESIMPULAN DAN SARAN .......................... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ............................................. Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ...................................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA .............................................. Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN….......................................................................................................56

Page 11: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

11

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ........................ Error! Bookmark not defined.

2. Buku Kas Umum (BKU) .................................... Error! Bookmark not defined.

3. Biaya Konsumsi Usaha Perikanan Purse Seine Error! Bookmark not defined.

4. Perbekalan Solar Usaha Perikanan Purse Seine ............ Error! Bookmark not

defined.

5. Perbekalan Es Usaha Perikanan Purse Seine .. Error! Bookmark not defined.

6. Perbekalan Oli Usaha Perikanan Purse Seine .. Error! Bookmark not defined.

7. Perbekalan Air Tawar Usaha Perikanan Purse Seine ..... Error! Bookmark not

defined.

8. Perbekalan Bensin Usaha Perikanan Purse Seine ......... Error! Bookmark not

defined.

9. Total Investasi Usaha Perikanan Purse Seine .. Error! Bookmark not defined.

10. Biaya Tetap Usaha Perikanan Purse Seine .... Error! Bookmark not defined.

11. Biaya Variabel Usaha Perikanan Purse Seine Error! Bookmark not defined.

12. Pendapatan Total Usaha Perikanan Purse Seine ......... Error! Bookmark not

defined.

13. Keuntungan Pemilik Usaha Perikanan Purse Seine ...... Error! Bookmark not

defined.

14. Keuntungan ABK Usaha Perikanan Purse Seine .......... Error! Bookmark not

defined.

15. Arus masuk dan keluar KM. A ......................... Error! Bookmark not defined.

16. Arus masuk dan keluar KM. B ......................... Error! Bookmark not defined.

17. Arus masuk dan keluar KM. C ........................ Error! Bookmark not defined.

18. Arus masuk dan keluar KM. D ........................ Error! Bookmark not defined.

19. Arus masuk dan keluar KM. E ......................... Error! Bookmark not defined.

20. Arus masuk dan keluar rata-rata kapal sampel Error! Bookmark not defined.

21. Proyeksi Arus Kas………………………………………………………………...50

Page 12: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

12

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Diagram Alur Penelitian .................................... Error! Bookmark not defined.

2. Peta Lokasi UPT P2SKP Tamperan ................. Error! Bookmark not defined.

3. Usaha Penangkapan Ikan Purse Seine Tamperan ......... Error! Bookmark not

defined.

4. Ikan Tuna yang akan dikirim ke Bali .................. Error! Bookmark not defined.

5. KM. A (65 GT)................................................... Error! Bookmark not defined.

6. KM. B (54 GT)................................................... Error! Bookmark not defined.

7. KM. C (42 GT) .................................................. Error! Bookmark not defined.

8. KM. D (35 GT) .................................................. Error! Bookmark not defined.

9. KM. E (30 GT)................................................... Error! Bookmark not defined.

Page 13: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

13

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Biaya Investasi KM. A (65 GT) ....................................................................... 57

2. Buku Kas Umum KM. A (65 GT) Trip 1 .......................................................... 58

3. Biaya Retribusi dan Biaya Lainnya KM. A (65 GT) Trip 1 ............................... 61

4. Buku Kas Umum KM. A (65 GT) Trip 2 .......................................................... 62

5. Biaya Retribusi dan Biaya Lainnya KM. A (65 GT) Trip 2 ............................... 65

6. Biaya Investasi KM. B (54 GT) ....................................................................... 66

7. Buku Kas Umum KM. B (54 GT) Trip 1 .......................................................... 67

8. Biaya Retribusi dan Biaya Lainnya KM. B (54 GT) Trip 1 ............................... 69

9. Buku Kas Umum KM. B (54 GT) Trip 2 .......................................................... 70

10. Biaya Retribusi dan Biaya Lainnya KM. B (54 GT) Trip 2 ............................. 72

11. Biaya Investasi KM. C (42 GT) ..................................................................... 73

12. Buku Kas Umum KM. C (42 GT) Trip 1 ........................................................ 74

13. Biaya Retribusi dan Biaya Lainnya KM. C (42 GT) Trip 1 ............................. 77

14. Buku Kas Umum KM. C (42 GT) Trip 2 ........................................................ 78

15. Biaya Retribusi dan Biaya Lainnya KM. C (42 GT) Trip 2 ............................. 82

16. Biaya Investasi KM. D (35 GT) ..................................................................... 83

17. Buku Kas Umum KM. D (35 GT) Trip 1 ........................................................ 84

18. Biaya Retribusi dan Biaya Lainnya KM. D (35 GT) Trip 1 ............................. 86

19. Buku Kas Umum KM. D (35 GT) Trip 2 ........................................................ 87

20. Biaya Retribusi dan Biaya Lainnya KM. D (35 GT) Trip 2 ............................. 89

21. Biaya Investasi KM. E (30 GT) ..................................................................... 90

22. Buku Kas Umum KM. E (30 GT) Trip 1 ........................................................ 91

23. Biaya Retribusi dan Biaya Lainnya KM. E (30 GT) Trip 1 ............................. 93

24. Buku Kas Umum KM. E (30 GT) Trip 2 ........................................................ 94

25. Biaya Retribusi dan Biaya Lainnya KM. E (30 GT) Trip 2 ............................. 97

26. Dokumentasi Pengambilan Data .................................................................. 98

Page 14: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Pacitan terletak di pesisir selatan Propinsi Jawa Timur yang

berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah. Secara administratif terbagi atas 12

wilayah kecamatan, 5 kelurahan dan 171 desa. Kabupaten Pacitan memiliki garis

panjang pantai mencapai 70 km dan memiliki potensi perikanan tangkap yang

besar. Kecamatan Pacitan memiliki 2 buah Tempat Pelelangan Ikan yaitu di

Pantai Teleng Ria dan Pantai Tamperan di Kelurahan Sidoharjo. Salah Satu dari

2 lokasi TPI saat ini telah menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP), yaitu PPP

Tamperan dan merupakan produsen ikan laut terbesar di Kecamatan Pacitan.

PPP Tamperan diresmikan operasional minimumnya pada tanggal 29 Desember

2007 oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. PPP Tamperan terletak di

sebelah selatan Kabupaten Pacitan dan berhadapan langsung dengan

Samudera Hindia. Komoditas ikan yang terdapat di perairan Kabupaten Pacitan

(Samudera Hindia) yaitu jenis ikan pelagis besar seperti tuna, cakalang, tongkol,

tenggiri, marlin, serta lemadang dan ikan yang menjadi komoditas utamanya

adalah ikan tuna dan cakalang (Setiawan, 2011).

Alat penangkap ikan di Pacitan terdiri dari kelompok jaring lingkar atau

pukat cincin (purse seine), perangkap, jaring insang, pancing, dan pukat tarik.

Kombinasi alat penangkap ikan yang digunakan KM atau Kapal Motor terbagi

atas KM yang menggunakan pukat cincin dan KM yang menggunakan pancing

(tonda) (Fathanah, 2013). Menurut Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan

(2012) menyatakan bahwa Purse Seine adalah alat tangkap yang bagian

utamanya adalah jaring, dipergunakan untuk menangkap ikan pelagis besar atau

ikan pelagis kecil yang bergerombol atau berada disekitar rumpon.

Page 15: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

Manajemen pada perikanan tangkap sangat diperlukan mengingat

perikanan tangkap merupakan salah satu usaha pemanfaatan sumberdaya laut

yang mengandalkan jasa laut sebagai wadah selama proses produksi (proses

penangkapan) berlangsung. Dalam melakukan usaha penangkapan ikan, perlu

diketahui apakah usaha yang dijalankan mengalami keuntungan, kerugian atau

impas. Feasibility study / Studi kelayakan usaha adalah suatu studi untuk

melakukan penilaian tehadap instansi pada proyek tertentu yang sedang atau

akan dilaksanakan. Studi ini digunakan untuk memberikan arahan apakah

investasi pada proyek tertentu itu layak dilaksanakan atau tidak. Atas dasar risk

and uncertainty (risiko dan ketidak pastian) dimasa yang akan datang, diperlukan

studi secara multidisipliner sebelum pengambilan keputusan (Primyastanto,

2011).

Usaha Perikanan Purse Seine di Tamperan Pacitan melakukan

penangkapan pada musim paceklik maupun musim puncak, dengan rata-rata 2

sampai 4 kali trip per bulan, dengan masa penangkapan kurang lebih 7 hari

melaut dalam satu kali trip. Meningkatnya usaha Purse Seine di Tamperan

Pacitan setiap tahunnya menyebabkan perlunya pengkajian terhadap kelayakan

finansial meliputi diantaranya berupa biaya investasi, biaya tetap serta biaya

variabel kegiatan perikanan dan biaya lainya yang sangat berpengaruh terhadap

untung atau rugi usaha penangkapan ikan purse seine yang dilakukan.

Berdasarkan hal tersebut, maka dibutuhkan analisis untuk menentukan

kelayakani pada usaha penangkapan yang disesuaikan dengan aspek finansial

terhadap usaha purse seiner yaitu ukuran 30 GT – 65 GT di UPT P2SKP

Tamperan Pacitan.

Page 16: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

1.2 Perumusan Masalah

Ukuran kapal purse seine yang digunakan sebagai objek penelitian

adalah kapal ukuran 30 GT – 65 GT. Dalam usaha penangkapan ikan, biaya-

biaya yang dikeluarkan sangat berpengaruh terhadap kelayakan finansial suatu

usaha. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu

bagaimanakah kelayakan finansial perikanan purse seine 30 GT – 65 GT di UPT

P2SKP Tamperan Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur?

1.3 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kelayakan finansial purse seine

30 GT – 65 GT di UPT P2SKP Tamperan Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa

Timur.

1.4 Kegunaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi :

1. Institusi terkait:

Dapat memberikan saran atau masukan kepada institusi daerah maupun

pusat untuk menanggulangi masalah atau kendala dalam manajemen operasi

unit penangkapan ikan purse seine.

2. Mahasiswa:

Dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya mengenai studi

kelayakan finansial perikanan purse seine.

3. Masyarakat Umum:

Dapat memberikan informasi tentang perikanan purse seine yang lebih

menguntungkan dan mengeluarkan biaya yang lebih efisien untuk usaha

perikanan.

Page 17: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

1.5 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan di Unit Pelabuhan Pengelolaan Sumberdaya

Kelautan dan Perikanan (P2SKP) Tamperan, Kabupaten Pacitan Jawa Timur

pada bulan April 2017 minggu pertama sampai dengan minggu keempat.

1.6 Jadwal Pelaksanaan

Kegiatan penelitian dilakukan berdasarkan tabel jadwal pelaksanaan

penelitian pada Tabel 1.

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan

Waktu

Januari Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

1 Survey Lapang

2 Pembuatan Proposal dan Konsultasi

3 Pelaksanaan Penelitian

4 Penyusunan Laporan dan Konsultasi

1. Kegiatan survey lapang dilakukan pada bulan Januari minggu keempat.

Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan observasi lapang serta mencari

data-data sebagai rumusan masalah penelitian yang akan dilakukan.

2. Kegiatan pembuatan proposal dan konsultasi dilakukan mulai bulan Februari

minggu pertama sampai bulan Maret minggu keempat, kegiatan yang

dilakukan adalah konsultasi dan diskusi dengan pembimbing guna

menentukan metode penelitian yang dilakukan.

3. Kegiatan penelitian dilakukan pada bulan April minggu pertama sampai

dengan minggu keempat, kegiatan yang dilakukan adalah mencari data primer

dan sekunder yang diperlukan untuk menyusun laporan penelitian.

4. Kegiatan penyusunan laporan penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai

Juni, kegiatan yang dilakukan adalah konsultasi dengan pembimbing serta

mengolah data yang telah didapatkan ketika melakukan kegiatan penelitian.

Page 18: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Unit Penangkapan Ikan

Perikanan tangkap adalah kegiatan ekonomi yang mencakup

penangkapan/ pengumpulan hewan dan tanaman air yang hidup di laut/perairan

umum secara bebas. Perikanan tangkap merupakan suatu sistem yang terdiri

dari beberapa elemen atau subsistem yang saling berkaitan dan mempengaruhi

satu dengan lainnya (Monintja dan Roza, 2001).

Menurut Pakpahan et al. (2006), salah satu cara meningkatkan produksi

adalah dengan mengusahakan unit penangkapan yang lebih produktif dalam

jumlah dan hasil tangkapan. Unit penangkapan haruslah bersifat ekonomis,

efisien dan sesuai dengan kondisi setempat dengan tidak merusak kelestarian

sumberdaya perikanan dan lingkungan hidup yang didukung oleh

pengembangan agroindustri, prasarana dan peningkatan kualitas tenaga kerja.

2.2 Komponen Unit Penangkapan Ikan Purse Seine

Komponen dalam kegiatan penangkapan ikan meliputi alat tangkap purse

seine, kapal dan mesin purse seine serta nelayan/ABK purse seine yang

berpengaruh penting terhadap pelaksanaan operasi penangkapan ikan.

2.2.1 Alat Tangkap Purse Seine

Purse seine sering disebut pukat jaring, pukat cincin atau pukat kantong,

karena bentuk jaringnya tersebut waktu dioperasikan berbentuk seperti kantong.

Purse seine juga disebut jaring kolor karena pada bagian bawah jaring (tali ris

bawah) dilengkapi dengan tali kolor yang gunanya untuk menyatukan bagian

bawah jaring sewaktu operasi. Purse seine digunakan untuk menangkap ikan

yang bergerombol di permukaan laut. Oleh karena itu, jenisjenis ikan yang

Page 19: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

tertangkap dengan alat penangkapan purse seine adalah jenis-jenis ikan pelagis

yang hidupnya bergerombol (Sutrisno dan Triwilaswandio, 2012).

Unit penangkapan pukat cincin atau purse seine terdiri atas kapal motor,

alat tangkap pukat cincin dan anak buah) serta dilengkapi dengan alat bantu

pengumpul ikan (rumpon). Panjang tali ris atas atas pada pukat cincin antara

700-900 m. Material utama jaring adalah nylon (polyamida/PA). Sebagai penguat

badan jaring bagian pinggir (srampat) digunakan jaring dari bahan polyethelene

(PE). Pelampung berbentuk bola dari bahan plastik dan synthetic rubber

dipasangkan di bagian ris atas. Pemberat jaring menggunakan batu (kali),

sedangkan cincin tempat tali kerut (purse line) digunakan pipa paralon

(polyvinylchloride) (Mahiswara et al. 2013).

2.2.2 Kapal Penangkapan

Kapal motor yang digunakan untuk mengoperasikan alat tangkap purse

seine berbahan kayu dilapisi fiber dengan dimensi panjang 16-19 meter, lebar 6

meter dan tinggi 2-3 meter. Ukuran kapal purse seine di Tamperan berkisar

antara 25-30 GT. Rata-rata nelayan kapal purse seine di Tamperan, Kabupaten

Pacitan menggunakan 1 buah mesin inboard bermerk Mitshubisi yang

merupakan modifikasi mesin truk. Mesin inboard ini menggunakan bahan bakar

solar dan menghabiskan +/- 1 ton dalam satu kali trip. Selain mesin penggerak

baling-baling ada mesin tambahan untuk penerangan atau lampu. Mesin

tambahan ini berfungsi untuk menghasilkan listrik yang akan digunakan untuk

menghidupkan lampu di atas kapal purse seine untuk menggiring dan menarik

perhatian ikan (Setiawan, 2011).

Kapal yang digunakan untuk mengoperasikan pukat cincin memiliki

dimensi panjang (P), lebar (L) dan dalam (D) yang berkisar antara; 10.5–14.0 (m)

x 3.20 -5,5 (m) x 1.50-2.25 (m). Tenaga penggerak utama menggunakan mesin

Page 20: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

Mitsubishi PS 120 (4 sylinder), mesin gardan menggunakan Dongfeng 24 PK

serta genset berkekuatan 1,5 kW (Mahiswara et al. 2013).

2.2.3 Nelayan / Anak Buah Kapal

Menurut Imron (2003) dalam Fargomeli (2014), nelayan adalah suatu

kelompok masyarakat yang kehidupannya tergantung langsung pada hasil laut,

baik dengan cara melakukan penangkapan ataupun budidaya. Mereka pada

umumnya tinggal di pinggir pantai, sebuah lingkungan pemukiman yang dekat

dengan lokasi kegiatannya.

Menurut Setiawan (2011), nelayan kapal purse seine di Tamperan,

Kabupaten Pacitan terdiri dari 30- 35 orang, terdiri dari nahkoda, wakil nahkoda,

juru mesin, juru lampu, juru arus, juru bandul, juru kidang/ juru orang, juru masak,

dan anak buah kapal (ABK). Pembagian tugas nelayan purse seine di PPP

Tamperan sebagai berikut:

1. Nahkoda : mengemudikan kapal dan menentukan daerah operasi

penangkapan ikan.

2. Wakil nahkoda ; membantu nahkoda.

3. Juru mesin/ motoris : merawat mesin motor

4. Juru arus : menentukan arah arus pada saat akan dimulai setting

5. Juru lampu : menjaga lampu petromaks saat dilakukan setting dan hauling

6. Juru bandul : menarik pemberat

7. Juru kidang : mengumpulkan ABK untuk ikut melaut

8. Juru masak : mempersiapkan makanan selama melaut

9. ABK : sebagai pelaksana teknis, seperti: mempersiapkan dan menurunkan

alat tangkap untuk setting, menaikkan alat tangkap ketika hauling, penanganan

hasil tangkapan di kapal, dan merapikan alat tangkap.

Page 21: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

Sebagian besar nelayan kapal purse seine memiliki tingkat pendidikan yang

rendah dan berstatus sebagai nelayan penuh. Sistem bagi hasil telah ditentukan

dari awal dengan persetujuan pemilik kapal dan nelayan. Hasil penerimaan

dalam sistem bagi hasil dibagi dua yaitu 50% untuk pemilik kapal dan 50% untuk

nelayan. Bagian 50% yang didapat oleh nelayan dibagi lagi sesuai dengan

jumlah ABK yang turut melaut, sedangkan nakhoda kapal mendapatkan bagian

dua kali lipat dibandingkan ABK lain.

2.3 Daerah Penangkapan

Dalam penentuan daerah penangkapan ikan (fishing ground), nelayan

cenderung menggunakan intuisi atau naluri alamiah yang didapat secara turun

temurun dari nenek moyang. Mereka belum mampu membuat rencana operasi

penangkapan ikan akibat perubahan oseanografi atau cuaca yang sangat

mempengaruhi perubahan potensi penangkapan ikan yang dapat berubah-ubah.

Disamping itu pemakaian teknologi maju, sekalipun sudah baku seperti GPS

(Global Positioning System) sebagai alat bantu navigasi yang dapat memandu

mereka mencari lokasi yang ditunjukkan citra satelit oseanografi, sampai saat ini

masih langka dimiliki nelayan tradisionil Indonesia. Sebagai konsekuensi

logisnya, seringkali nelayan pulang membawa hasil tangkapan yang sedikit

bahkan terkadang kosong yang berpengaruh terhadap rendahnya tingkat

kesejahteraan nelayan (Girsang, 2008).

Daerah operasi penangkapan ikan di wilayah Kabupaten Pacitan meliputi

Teluk Pacitan dan luar Teluk Pacitan. Daerah operasi penangkapan di dalam

meliputi Teluk Pacitan, Teluk Panggul, Teluk Sidomulyo, Teluk Sudimoro, dan

Teluk Taman. Di luar Teluk Pacitan meliputi Watukarung, Jogoboyo, Wates,

Klopan, Srau, Wawaran, Hadiwarno, Bawur, Cucung, Watu Mureb, dan Laut

Bremen (Setiawan, 2011).

Page 22: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

2.4 Musim Penangkapan Purse Seine

Nelayan di Pacitan menentukan musim penangkapan ikan dengan

metode yang disebut “Pranoto Mongso”. Nelayan harus mengetahui musim

terlebih dahulu sebelum melaksanakan operasi penangkapan ikan, karena dapat

diketahui keadaan angin, gelombang, arus, ombak, jenis-jenis ikan dan musim

ikannya. Musim penangkapan ikan dibagi menjadi dua musim, yaitu musim

puncak pada bulan Mei – September dan musim paceklik pada bulan Desember

– Februari (Setiawan, 2011).

Strategi nelayan pacitan dalam operasi penangkapan cukup bervariasi.

Pengoperasian jenis alat penangkap ikan dalam suatu waktu operasi

penangkapan berbeda-beda. Pada musim penghujan, dimana krustasea dan

ikan demersal sedang musim, nelayan banyak mengoperasikan alat penangkap

ikan krendet, trammel net dan jaring insang bawal. Sedangkan pada musim

kemarau, saat kondisi perairan berombak kecil, hampir sebagian besar nelayan

mengoperasikan jaring insang tongkol yang daerah operasinya lebih jauh dari

pantai (Fathanah, 2013).

2.5 Metode Penangkapan Purse Seine

Menurut Nugraha et al. (2014), penangkapan ikan dengan menggunakan

purse seine prinsipnya yaitu dengan melingkari gerombolan ikan dengan jaring,

kemudian bagian bawah jaring dikerutkan sehingga ikan tujuan penangkapan

akan terkurung dan pada akhirnya terkumpul pada bagian kantong. Dengan kata

lain memperkecil ruang lingkup gerakan ikan, sehingga ikan tidak dapat

melarikan diri dan akhirnya tertangkap. Ada beberapa tahapan dalam kegiatan

penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap purse seine yaitu:

1. Menemukan kawanan ikan terlebih dahulu, yaitu di sekitar rumpon rumpon

yang telah dipasang;

Page 23: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

2. Menghidupkan lampu atractor;

3. Setting, menurunkan alat tangkap;

4. Setelah jaring selesai di turunkan dan juga pecilen sudah melakukan

tugasnya, cahaya lampu akan difokuskan kepada satu titik. Kemudian tahap

selanjutya adalah surounding;

5. Pursing, yaitu menarik tali kerut pada bagian bawah jaring agar jaring

membentuk seperti kantong dan menjebak ikan di dalamnya;

6. Tahapan akhir adalah hauling, yaitu menaikan jaring ke kapal, lama proses ini

tergantung pada gerombolan ikan yang berhasil di kurung;

7. Jika hasil tangkapan yang ada di jaring terlalu banyak sehingga tidak

dimungkinkan untuk menarik jaring bersama ikan, maka cara yang dilakukan

adalah menyerok ikan ke atas kapal terlebih dahulu sampai sekiranya sudah

mampu untuk dilakukan penarikan jaring, kemudian baru jaring di angkat ke atas

kapal.

8. Ikan hasil tangkapan kemudian di simpan di palaka yang kemudian akan di

lelangkan ke TPI 1.

Menurut Kefi (2013), tahap awal operasi penangkapan dimulai dengan

dua atau tiga orang ABK (Anak Buah Kapal) turun ke skiff boat menuju rumpon

untuk mengamati pergerakan gerombolan ikan sekaligus melepas gara-gara

yang ada pada rumpon dan mengikatkannya ke skiff boat. Kemudian kapal akan

menjauhkan rumpon dan bergerak mengitari skiff boat dengan membuat gerak

melingkar. Kapal akan bergerak ke posisi tertentu berdasarkan pertimbangan

arah arus dan angin, dengan tujuan agar posisi bagian dalam kantong jaring

menghadang arah arus dan posisi kapal menghadang arah angin. Penawuran

alat tangkap dimulai, dimana kapal akan membentuk gerak melingkar dengan

cepat berlawanan arah jarum jam dengan menurunkan pemberat, diikuti jaring,

pelampung dan pelampung tanda yang berada pada bagian sayap jaring,

Page 24: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

kemudian pelampung, jaring, pemberat, cincin, dan tali kolor, dan setiap bagian

jaring akan turun secara bersamaan sampai pada tali tarik dan kapal akan

kembali pada pelampung tanda yang diturunkan. Setelah selesai penawuran

jaring, dilakukan penarikan tali kolor dengan menggunakan mesin takal sampai

semua cincin berkumpul di samping kapal. Selesai penarikan tali kolor,

dilanjutkan dengan penarikan jaring dari kedua sayap sampai pada bagian

kantong jaring dengan bantuan mesin takal. Kemudian dilakukan pengangkatan

hasil tangkapan sampai selesai diteruskan dengan pengikatan kembali gara gara

dan penataan alat tangkap di buritan kapal.

2.6 Jenis Ikan Tangkapan

Menurut Badan Pengembangan SDM Kelautan Dan Perikanan (2012)

menyatakan bahwa Pukat cincin atau biasa sisebut dengan “Purse Seine“ adalah

alat penangkap ikan yang dipergunakan untuk menangkap ikan pelagis yang

bergerombol seperti: Kembung, Lemuru, Layang, Tongkol, Cakalang, dan lain

sebagainya.

Menurut buku tahunan UPT PP Tamperan (2015), komoditas yang

terdapat di pesisir dan laut Kabupaten Pacitan terdiri dari beberapa jenis:

1) Ikan pelagis besar, yaitu ikan yang mempunyai habitat di tengah sampai

permukaan laut dan pada umumnya berukuran besar, seperti Tuna, Cakalang,

Tongkol, Tengiri, Marlin dan Lemadang.

2) Ikan pelagis kecil, ikan yang mempunyai habitat di tengah sampai permukaan

laut dan pada umumnya berukuran kecil, seperti Kembung, Lemuru, Rebon,

Keri, Kuwe, Pisang-pisang, Julung-julung, Layang, Kuniran, Golok-golok,

Lencam dan Cumi-cumi.

3) Ikan demersal, yaitu ikan yang mempunyai habitat di dasar laut dan pada

umumnya berukuran besar, seperti Cucut, Pari, Tiga Waja, Kakap Merah,

Page 25: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

Kakap Putih, Kerapu, Lobster, Layur, Manyung, Sebelah, Bawal, Udang,

Peperek, Kurisi dan Pogot.

4) Ikan demersal kecil, yaitu ikan yang mempunyai habitat di dasar laut dan pada

umumnya berukuran kecil, seperti Lobster, Layur, Manyung, Sebelah, Bawal,

Udang, Peperek, Kurisi dan Pogot. Berdasarkan data jumlah produksi ikan

yang berhasil ditangkap, terlihat adanya fluktuasi produksi dari tahun ke tahun

dan Kecamatan Pacitan merupakan produsen terbesar sepanjang tahun,

sedangkan Kecamatan Donorojo adalah produsen terkecil.

2.7 Analisa Finansial Unit Penangkapan Ikan Purse Seine

2.7.1 Definisi Operasional dan Variabel

1. Total Penjualan : sejumlah komoditas yang terjual dalam periode waktu

tertentu yang merupakan salah satu faktor penentu yang sangat berpengaruh

terhadap pencapaian laba bersih (Ardiyanta, 2013).

2. Kredit : penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan

itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara

bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga (UU No. 10

Tahun 1998 (UU Perbankan)).

3. Investasi : pengeluaran-pengeluaran untuk membeli barang-barang modal

dan peralatanperalatan produksi dengan tujuan untuk mengganti dan

terutama menambah barang-barang modal dalam perekonomian yang akan

digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa di masa depan (Rustiono,

2008).

4. Modal Kerja : aktiva lancar yang berguna untuk pendanaan jangka pendek

perusahaan yang bertujuan untuk memperoleh laba sebagai hasil dari

Page 26: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

kegiatan operional perusahaan yang didukung oleh modal kerja itu sendiri

(Ismanto, 2013).

5. Modal Sendiri : modal yang berasal dari dana pendiri atau anggota

koperasi yang disetorkan pertama kali, dalam bahasa teknis organisasi

perusahaan biasanya disebut sebagai modal dasar pendirian koperasi

(Andjar Pachta W dkk, 2005: 117 dalam Ganitri, 2014)

6. Nilai Sisa Proyek : perkiraan harga penjualan aset pada saat aset tersebut

dijual setelah dihentikan pemakaiannya. Nilai sisa tergantung pada

kebijaksanaan penghentian aset dalam perusahaan serta keadaan pasar

(Krisnawati, 2013).

7. Biaya Tetap (Fix Cost) : Total Fixed Cost atau ongkos tetap total adalah

jumlah ongkos-ongkos yang tetap dibayar perusahaan (produsen) berapapun

tingkat outputnya. Jumlah TFC adalah tetap untuk setiap tingkat output.

Misalnya penyusutan, sewa gedung dan lain-lain (Riniwati, 2005) dalam

(Primyastanto, 2011).

8. Biaya Variabel (Variable Cost) : Total Variable Cost (TVC) atau ongkos

variabel total adalah jumlah ongkos-ongkos yang berubah menurut tinggi

rendahnya output yang diproduksikan. Misalnya ongkos untuk bahan mentah,

upah, ongkos angkut dan lain-lain (Riniwati, 2005) dalam (Primyastanto,

2011).

9. Angsuran Pokok : pembayaran yang dilakukan secara bertahap dan

diperhitungkan tetap atau sama pada setiap angsuran (Amanita, 2010).

10. Angsuran Bunga : pembayaran yang dilakukan secara bertahap dan

diperhitungkan menurun sejalan dengan berkurangnya sisa kredit (Amanita,

2010).

11. Biaya Retribusi : pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau

pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh

Page 27: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan (PERMEN

RI NOMOR 66 TAHUN 2001).

12. Bagi Hasil : perhitungan bagi hasil didasarkan kepada hasil bersih dari

total pendapatan setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan

untuk memperoleh pendapatan tersebut (Wahyu, 2009).

13. Arus Bersih : kas aktual yang dihasilkan oleh perusahaan dalam satu

tahun tertentu (Brighman, 2001 dalam Utomo, 2011),.

14. Discount Factor : bilangan pengali untuk menghitung nilai sekarang dari

sebuah nilai pada periode mendatang tertentu (Sunaryo, 2007). Rumus dari

Discount Factor adalah

DF =

Keterangan:

DF = discounting factor

I = tingkat suku bunga

t = tahun

15. Present Value : berapa nilai uang saat ini untuk nilai tertentu di masa

yang akan datang (Erlina, 2002).

2.7.2 Analisa Kelayakan Finansial

Studi kelayakan proyek merupakan penelitian tentang layak atau tidaknya

suatu proyek dibangun untuk jangka waktu tertentu. Studi kelayakan merupakan

proyek dari aspek keuangan yang bertujuan untuk mengetahui perkiraan

pendanaan dan aliran kas proyek, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya

suatu proyek tersebut. Sedangkan Aspek Keuangan sendiri merupakan salah

satu fungsi bisnis yang bertujuan untuk membuat keputusan keputusan investasi,

pendanaan, dan dividen (Putri, 2013).

1

(1 + i)t

Page 28: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

a. Net Present Value (NPV)

Menurut Manopo dan J. Tjakra (2013), net present value adalah suatu

teknik capital budgeting, yang dalam mengukur profitibilitas rencana investasi

proyek mempergunakan faktor nilai waktu uang. Kriteria nilai bersih sekarang

(NPV) didasarkan atas dasar konsep diskonto semua arus kas masuk dan keluar

selama umur proyek (investasi) kenilai sekarang, kemudian dihitung angka

bersihnya akan diketahui selisih dengan memakai dasar yang sama yaitu harga

pasar saat ini. Ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu nilai waktu dari uang

dan selisih besar arus kas masuk dan keluar. Dalam investasi proyek apakah

proyek tersebut layak atau tidak layak, dinyatakan oleh nilai net present value

(NPV). Untuk NPV yang memberikan nilai positif atau lebih besar nol berarti

proyek tersebut layak untuk dilaksanakan, apabila NPV memberikan nilai negatif

atau lebih kecil nol berarti proyek tersebut mengembalikan persis sebesar

opportunity cost faktor produksi modal.

Menurut Primyastanto (2011), NPV adalah selisih antara benefit

(penerimaan) dengan cost (pengeluaran) yang telah di present valuekan. Kriteria

ini mengatakan bahwa proyek akan dipilih apabila NPV>0.

b. Internal Rate of Return (IRR)

Menurut Manopo dan J. Tjakra (2013), seringkali diperlukan suatu analisis

untuk menjelaskan apakah rencana proyek cukup menarik apabila dilihat dari

segi tingkat pengembalian yang telah ditentukan. Prosedur yang lazim dipakai

adalah mengkaji tingkat pengembalian internal (internal rate of return-IRR), yaitu

tingkat pengembalian yang menghasilkan NPV arus kas masuk sama dengan

NPV arus kas keluar. Menganalisis usulan proyek dengan IRR, memberikan

indikasi sebagai berikut:

a. IRR > tingkat pengembalian (i) yang diinginkan (required rate of return RRR),

proyek diterima.

Page 29: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

b. IRR < tingkat pengembalian (i) yang diinginkan (required rate of return IRR),

proyek ditolak.

IRR adalah tingkat bunga yang akan diterima (PV Future procceds) sama

dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV Capital Outlays).

Kriteria penilaian IRR adalah jika IRR > dari suku bunga yang telah ditetapkan,

maka investasi diterima, jika IRR < dari suku bunga yang telah ditetapkan, maka

investasi ditolak (Wahyudi dan Rosyidah, 2012).

c. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio)

Menurut Yusi dan Abdul (2014), untuk menghitung Net B/C Ratio

dilakukan dengan cara membagi nilai posisitif present value net benefit dengan

nilai negatif present value net benefit pada masing-masing tingkat suku bunga

(discount rate). Jika hasil yang didapat adalah lebih dari 1 maka proyek

dinyatakan layak untuk terus dikembangkan. Namun jika hasil yang didapat

kurang dari 1 maka proyek dinyatakan gagal (No go) karena tidak memberikan

keuntungan dan perlu dicarikan alternatif cara yang cocok agar dapat mencapai

keberhasilan.

Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) merupakan metode dalam analisis

finansial dengan menghitung perbandingan antara discounted benefit dengan

discounted cost. Suatu investasi layak untuk dilakukan bila nilai B/C > 1, dimana

berarti bahwa keuntungan bersih melebihi biaya total yang dikeluarkan. Jadi

didalam analisis finansial suatu investasi usaha layak dilakukan (masih

menguntungkan) apabila memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut: nilai suku

bunga modal < IRR; NPV > 0 dan net BCR > 1 (Saptati dan Atien, 2012).

d. Payback Period (PP)

Menurut Manopo dan J. Tjakra (2013), periode pengembalian atau

payback period adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan

modal atau investasi, dihitung dari aliran kas bersih (net). Aliran kas bersih

Page 30: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

adalah selisih pendapatan (revenue) terhadap pengeluaran (expenses) per

tahun. Periode pengembalian biasanya dinyatakan dalam jangka waktu pertahun.

Metode ini mengukur seberapa cepat suatu investasi bisa kembali, maka

dasar yang digunakan adalah aliran kas, bukan laba: untuk itu kita hitung dulu

aliran kas dari proyek tersebut. Problem utama dari metode ini adalah sulitnya

menentukan periode payback maksimum yang diisyaratkan, untuk digunakan

sebagai angka pembanding. Secara normatif, memang tidak ada pedoman yang

bisa dipakai untuk menentukan payback maksimum ini. Dalam prakteknya yang

dipergunakan adalah payback umumnya dari perusahaan-perusahaan yang

sejenis (Primyastanto, 2011).

Page 31: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

3. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian adalah

metode purposive sampling. Metode purposive sampling harus didasarkan atas

informasi yang mendahului tentang keadaan populasi dan informasi ini harus

diyakini benar, sehingga tidak lagi perlu diragukan, atau masih samar-samar.

Penyelidik secara intensional hanya mengambil beberapa daerah atau kelompok

kunci, tidak semua daerah, grup, atau cluster dalam populasi akan diwakili dalam

sampel-sampel penyelidikan (Kasiram, 2010).

Metode pengambilan sampel purposive sampling menunjukkan bahwa

teknik ini digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Sampel dipilih

berdasarkan penilaian peneliti bahwa sampel terebut adalah pihak yang paling

baik untuk dijadikan sampel penelitiannya. Dalam penelitian ini sampel yang

digunakan adalah sampel yang terpilih mengingat data yang dibutuhkan adalah

data finansial yang merupakan data pribadi suatu usaha.

3.2 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian kelayakan finansial perikanan purse seine dimulai

dari :

1. Penentuan populasi dan sampel dalam lingkup penelitian yaitu :

a. Populasi : Jumlah seluruh kapal purse seine ukuran 30 GT – 65 GT yang

ada di Pelabuhan Perikanan Tamperan Pacitan.

b. Jumlah sampel : jumlah sampel yang diambil sebanyak 5 buah sampel

dengan kapasitas yang berbeda yaitu 30, 35, 42, 54, dan 65 GT dari jumlah

populasi yang ada. Jumlah kapal purse seine yang terdapat di UPT P2SKP

Tamperan sebanyak 41 buah berdasarkan data kapal UPT P2SKP

Tamperan tahun 2016.

Page 32: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

c. Metode pengambilan sampel dilakukan secara acak yaitu mencari data

kepada pemilik kapal purse seine dengan ukuran 30 GT – 65 GT menurut

data dari Pelabuhan Perikanan Tamperan Pacitan. Dalam penelitian ini

pengambilan sampel dilakukan kepada pemilik usaha kapal purse seine

yang mengijinkan untuk menganalisis data finansial usahanya.

d. Pengambilan data dilakukan dengan mengikuti kegiatan usaha perikanan

pada kelima sampel pada setiap tripnya selama satu bulan dengan

menghitung total pengeluaran seperti biaya perbekalan dan biaya-biaya

lainnya berdasarkan nota-nota yang didapat pada setiap persiapan

sebelum melakukan trip. Kemudian menghitung total pemasukan hasil

tangkapan pada setiap trip untuk kelima sampel kapal. Biaya pengeluaran

dan pemasukan tersebut disusun dalam buku kas umum (BKU) rumah

tangga perikanan. Data yang diambil selanjutnya adalah biaya investasi

yang didapat dengan partisipasi aktif (wawancara) kepada pemilik kapal.

Menurut Gay (1976) dalam Suryapriadi (2013), ukuran sampel untuk

penelitian deskriptif dapat diwakili oleh sepuluh persen dari populasi (minimal dua

puluh persen untuk populasi sangat kecil) dan untuk penelitian korelasi dapat

diwakili oleh tiga puluh subyek.

4 Menganalisa aspek finansial yang meliputi:

a. Biaya investasi meliputi harga kapal, mesin, alat tangkap, jangkar, lampu

induk, jurigen, serok, serta komponen penangkapan lain yang terdapat di

atas kapal.

b. Biaya tetap (fix cost), meliputi biaya penyusutan (kapal, alat tangkap,

mesin, dll) berdasarkan masa operasional alat tersebut.

c. Biaya variabel (variable cost), meliputi biaya operasional penangkapan

(perbekalan seperti oli, bensin, air, solar, es).

Page 33: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

d. Biaya retribusi serta biaya lainnya yang meliputi bagi hasil pendapatan,

biaya makan ABK dan nahkoda, biaya keamanan, biaya manol serta

penguras.

Biaya-biaya tersebut ditulis dalam buku kas umum (BKU) rumah tangga

perikanan nelayan.

5 Melakukan analisis data menggunakan analisa finansial meliputi net present

value (NPV), internal rate of return (IRR), net benefit cost ratio (Net B/C Ratio),

dan payback period (PP).

6 Hasil dan kesimpulan terhadap kelayakan finansial perikanan purse seine 30

GT – 65 GT di UPT P2SKP Tamperan.

Page 34: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

Penentuan Sampel

3.2.1 Alur Penelitian

Alur penelitian atau tahapan kegiatan yang akan dilakukan pada saat

penelitian berdasarkan Gambar 1.

Data Penunjang:

1. Data Produksi Tahun

2016

2. Data Harga Ikan

3. Data Trip Tahun 2016

Gambar 1. Diagram Alur Penelitian

Analisa finansial:

● Net Present Value (NPV)

● Internal Rate of Return (IRR)

● Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)

● Payback Period (PP)

Kelayakan Finansial Perikanan Purse Seine 30 GT – 64 GT di Unit Pelaksana

Teknis Pelabuhan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan

Tamperan Pacitan Jawa Timur

Aspek Finansial:

1. Biaya Investasi

Harga kapal, mesin, alat tangkap, serta

komponen penangkapan lain yang terdapat di

atas kapal.

2. Biaya Tetap (Fix Cost), penyusutan dari jenis

investasi.

3. Biaya Variabel (Variable Cost) :

Operasional penangkapan (Air Tawar, Solar,

Oli, Bensin, dan Es)

4. Biaya-biaya lainnya :

a. Biaya Retribusi, manol, keamanan, dll

b. Bagi Hasil Pendapatan

Disusun dalam (cash flow) rumah tangga

perikanan nelayan dalam bentuk Buku Kas

Umum (BKU)

Page 35: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

Prosedur penelitian merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan

oleh seorang peneliti secara teratur dan sistematis untuk mencapai tujuan

penelitian. Dalam melakukan penelitian studi kelayakan finansial perikanan purse

seine, yang pertama dilakukan adalah menentukan jumlah sampel yang akan

diteliti. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 10% dari jumlah populasi,

dalam penelitian ini menggunakan jumlah sampel sebanyak 5 kapal. Setelah

jumlah sampel sudah ditentukan, kemudian melakukan analisa terhadap aspek

finansial yang akan diteliti. Aspek finansial yang pertama adalah biaya investasi,

biaya investasi meliputi harga kapal, mesin, alat tangkap, serta komponen

penangkapan lain yang terdapat di atas kapal, serta masa operasional dari alat

tersebut. Kedua adalah menentukan biaya penyusutan (fix cost) dari masing-

masing komponen alat penangkapan berdasarkan masa operasionalnya.

Selanjutnya mencari data biaya variabel dengan partisipasi aktif kepada pemilik

kapal dan nelayan, biaya variabel meliputi biaya operasional penangkapan (Air

Tawar, Solar, Oli, Bensin, dan Es) serta biaya-biaya lainnya seperti biaya

retribusi, keamanan, manol, dan bagi hasil pendapatan yang didapat dengan

mengikuti kegiatan nelayan selama satu bulan, yang dibuat dengan analisis

aliran kas masuk dan keluar (cash flow) dalam bentuk Buku Kas Umum (BKU)

pada Tabel 2.

Tabel 1. Buku Kas Umum (BKU)

No Tanggal Keterangan Masuk Keluar Saldo

Page 36: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

Menurut Primyastanto (2011), Aliran kas operasional (Operational Cash

Flow) berasal dari operasi perusahaan (kegiatan utama perusahaan). Aliran kas

operasional meliputi aliran kas masuk dan aliran kas keluar. Aliran kas masuk

berasal dari penjualan (pendapatan), sedangkan aliran kas keluar adalah kas

yang dikeluarkan untuk membayar untuk membayar operasional perusahaan

seperti biaya pokok perusahaan (CGS), biaya administrasi umum dan penjualan

serta biaya-biaya lain dalam rangka untuk memperoleh pendapatan.

Selanjutnya adalah mendapatkan data penunjang dari pihak pemilik kapal

dan pelabuhan perikanan Tamperan Pacitan, data penunjang yang dibutuhkan

adalah data produksi tahun 2016, data harga ikan, data trip tahun 2016 kapal

yang diambil sebagai sampel. Setelah mendapatkan data finansial dan data

penunjang, dilakukan analisis data menggunakan analisa finansial meliputi net

present value (NPV), internal rate of return (IRR), net benefit cost ratio (Net B/C

Ratio), dan payback period (PP) untuk mendapatkan analisa kelayakan finansial

perikanan purse seine di UPT P2SKP Tamperan Kabupaten Pacitan.

3.3 Analisis Data

Analisis data yang dilakukan adalah menghitung proyeksi arus kas dalam

satu tahun berdasarkan data trip perbulan yang sudah didapatkan (lampiran 27),

data yang dihitung berupa :

a. Total Penjualan : total pendapatan yang diterima pemilik kapal dari penjualan

hasil tangkapan pada tiap trip dikalikan jumlah trip dalam waktu satu tahun.

b. Kredit : kredit tidak digunakan dikarenakan penilik kapal selaku pemilik usaha

tidak menggunakan pinjaman di bank.

c. Modal sendiri : pendanaan yang dikeluarkan oleh pemilik kapal untuk

melakukan usaha ini berasal dari dana sendiri.

Page 37: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

d. Investasi : biaya yang dikeluarkan oleh pemilik kapal pada awal usaha

tersebut dilaksanakan seperti biaya pembelian kapal, alat tangkap, surat-surat

usaha serta semua biaya yang dikeluarkan untuk perlengkapan kapal.

e. Modal Kerja : merupakan dana yang dikeluarkan oleh pemilik kapal untuk

biaya perbekalan melaut pada satu kali trip.

f. Nilai Sisa Proyek : nilai yang didapat dari jumlah total investasi yang

dikeluarkan oleh pemilik kapal dikalikan 40%, dimana 40% merupakan

perkiraan dari pemilik kapal terhadap harga penjualan aset pada investasi

saat habis masa ekonomis dalam jangka waktu 10 tahun.

g. Biaya Investasi : pengeluaran modal yang digunakan untuk proses pelaksaan

usaha, pada analisis ini jumlah investasi dan biaya investasi adalah sama

dikarenakan pemilik kapal mengeluarkan biaya untuk investasi sesuai dengan

harga perlengkapan tidak terdapat penanaman modal sebelumnya.

h. Biaya Variabel : biaya yang dikeluarkan untuk perbekalan pada tiap trip dikali

dengan jumlah trip dalam satu tahun. Biaya tersebut meliputi biaya konsumsi,

peralatan dan perbekalan kapal.

i. Biaya Tetap : biaya penyusutan investasi dikali jumlah trip dalam satu tahun.

Biaya penyusutan didapat dari total biaya investasi dibagi masa operasional

dikalikan jumlah trip dalam satu tahun.

j. Angsuran Pokok dan Angsuran Bunga : dalam analisis ini pemilik kapal tidak

mengambil angsuran atau kredit dari bank dikarenakan modal usaha berasal

dari modal sendiri.

k. Bagi Hasil ABK : didapat dari penjualan hasil tangkapan tanpa dikurangi biaya

yang dikeluarkan untuk perbekalan. Pembagian 50:50 antara pemilik kapal

dan ABK.

Page 38: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

l. Biaya Retribusi dll : biaya yang dikeluarkan oleh pemilik kapal untuk pungutan

daerah, manol, penguras, dll. Biaya tersebut dipotong dari hasil pendapatan

bagian pemilik kapal.

m. Arus Masuk untuk menghitung IRR : merupakan total arus masuk, namun

pada tahun ke-1 didapat dari total arus masuk pada taun ke-1 dikurangi modal

kerja (kredit dan sendiri), untuk tahun selanjutnya arus masuk untuk

menghitung ARR didapat dari total arus masuk pada masing-masing tahun

saja.

n. Arus Keluar untuk menghitung IRR : merupakan total arus keluar pada

masing-masing tahun.

o. Arus Bersih : merupakan selisih dari total arus masuk dikurangi total arus

keluar pada masing masing tahun.

p. Cash Flow Untuk Menghitung IRR : merupakan selisih dari Arus Masuk untuk

menghitung IRR dikurangi Arus Keluar untuk menghitung IRR.

q. Discount Factor (10%) : nilai discount factor sebesar 10% didapat dari rata-

rata tingkat suku bunga kredit korporasi pada website resmi Bank Indonesia

dikarenakan biaya yang terdapat dalam usaha ini berjumlah milyaran.

r. Present Value : merupakan nilai uang saat ini yang didapat dari Cash Flow

Untuk Menghitung IRR.

Selanjutnya melakukan analisis perhitungan kelayakan finansial dengan

metode (net present value (NPV), internal rate of return (IRR), net benefit cost

ratio (Net B/C Ratio), dan payback period (PP).

a. Net Present Value (NPV)

Net Present Value adalah sebuah metode evaluasi investasi dengan

mengukur selisih antara present value dari proceeds dan nilai investasi awal.

Kriteria kelayakan dari proyek ini adalah jika proyek layak jika NPV bertanda

Page 39: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

positif dan sebaliknya tidak layak jika NPV bertanda negatif. Analisa Net Present

Value diperoleh dengan rumus:

…………………………………………………….…………….(1)

Keterangan:

Bt = Benefit (penerimaan usaha pada tahun ke-t)

Ct = Cost (biaya usaha pada tahun ke-t)

n = umur ekonomis proyek (10 tahun)

i = tingkat suku bunga yang berlaku (10%)

Suatu proyek dikatakan layak untuk dilakukan bila menghasilkan NPV >

0. Bila NPV ≤ 0, maka proyek tersebut tidak layak untuk dijalankan.

b. Internal Rate Of Return (IRR)

IRR adalah tingkat bunga yang akan diterima (PV Future procceds) sama

dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal (PV Capital Outlays).

Analisa Internal Rate Of Return diperoleh dengan rumus:

IRR = P1 – C1 x …………………………………………………… …….(2)

Keterangan :

P1 = Tingkat Suku bunga 1

P2 = Tingkat Suku bunga 2

C1 = NPV 1

C2 = NPV 2

Kriteria penilaian Internal Rate Of Return yaitu :

1. IRR > tingkat keuntungan yang disyaratkan usulan investasi diterima.

2. RR < tingkat keuntungan yang disyaratkan usulan investasi ditolak.

c. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio)

Page 40: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

Menurut Yesi dan Abdul (2014), Net B/C Ratio adalah perbandingan

manfaat dan biaya dengan rumus sebagai berikut :

(Bt – Ct ) > 0

(Bt – Ct ) > 0

Di mana :

Bt = Benefit social kotor (pendapatan kotor) proyek pada tahun t

Ct = Cost social kotor (total biaya) proyek pada tahun t

I = Merupakan social opportunity cost of capital yang dipergunakan sebagai

social discount rate (tingkat suku banga yang berlaku)

Net B / C Ratio merupakan hasil bagi antara akumulasi discount rate PV :

Pendapatan bersih yang mempunyai nilai negatif.

PV Net Benefit DF (i%) (+)

PV Net Benefit DF (i%) (-)

Indikator penilaian hasil sebagai berikut :

a. Jika Net B/C > 1 Maka proyek dinyatakan layak untuk diteruskan dan

dikembangkan

b. Jika Net B/C = 1 Artinya proyek tidak memberikan keuntungan dan tidak

menderita kerugian (impas)

c. Jika Net B/C < 1 Maka proyek dinyatakan gagal (No go) karena tidak

memberikan keuntungan dan perlu dicarikan alternatif cara yang cocok agar

dapat mencapai keberhasilan.

d. Payback Period (PP)

Net B/C Ratio =

Net B/C Ratio =

….………………………........(3)

…..…………………........(4)

Page 41: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

Metode payback period (PP) merupakan teknik penilaian terhadap jangka

waktu (periode) pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. Analisa

Payback period diperoleh dengan rumus:

PP = x 1 tahun……………………………………………........(5)

Kriteria penilaian payback period adalah:

1. Jika Payback periodnya < waktu maksimum,maka usulan proyek atau usaha

dapat di terima.

2. Jika Payback periodnya > waktu maksimum, maka usulan proyek tersebut di

tolak.

Page 42: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Keadaan Umum Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Tamperan

4.1.1 Keadaan Geografis

Secara geografis UPT Pelabuhan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan

Perikanan Tamperan terletak di posisi koordinat 08o13’571” dan 111o04’406” BT.

Kelurahan Sidoharjo merupakan salah satu desa di Kabupaten Pacitan yang

berada di daerah pesisir. Berdasarkan data dari kantor kepala desa bahwa Desa

Sidoharjo memiliki luas sekitar 723.430 Ha, desa ini terdiri dari 12 RW dan 42 RT

yang tersebar dalam 12 dusun yaitu Dusun Kriyan, Dusun Pojok, Dusun

Caruban, Dusun Blebler, Dusun Tuban, Dusun Jaten, Dusun Plelen, Dusun

Balon, Dusun Barak, Dusun Barean, Dusun Teleng, dan Dusun Tamperan. Desa

Sidoharjo memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah utara :Ds.Bangunsari, Ds. Sumberharjo, Kel.Pucangsewu

Sebelah timur : Kel. Pacitan, Kel. Baleharjo Kel. Ploso

Sebelah selatan : Samudera Indonesia

Sebelah barat : Kecamatan Pringkuku

Gambar 1. Peta Lokasi UPT P2SKP Tamperan

Page 43: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

4.1.2 Keadaan Umum Perikanan P2SKP Tamperan

Pola operasi penangkapan ikan di Pelabuhan Pengelolaan Sumberdaya

Kelautan dan Perikanan Tamperan dimulai pada bulan Maret sampai dengan

Oktober, pada bulan November sampai dengan Februari yang merupakan musim

angin barat dimana kondisi cuaca yang tidak mendukung operasi penangkapan

ikan karena gelombang tinggi dan arus yang kuat. Pada bulan-bulan tersebut,

untuk operasional penangkapan ikan, nelayan melihat kondisi cuaca, jika masih

memungkinkan dan aman untuk melaksanakan operasi, maka nelayan akan

melaut. Bulan November dan Desember dirasa oleh nelayan masih

memungkinkan untuk melaut sedangkan pada bulan januari hamper semua

nelayan tidak melaut. Pada bulan januari, waktu tidak melaut dimanfaatkan

nelayan untuk memperbaiki kapal dan alat tangkap, sedangkan pada bulan

februari dan maret nelayan mulai mempersiapkan pemasangan alat bantu

penangkap ikan berupa rumpon (Laporan Tahunan UPT PP Tamperan, 2015).

Pemanfaatan ikan pelagis merupakan kegiatan penangkapan utama dari

perikanan di Tamperan dengan komposisi hasil tangkapan yang dihasilkan oleh

nelayan Tamperan adalah jenis ikan komoditi potensial seperti tuna, cakalang,

tongkol dan layang. Dari data produksi tahun 2015 diketahui bahwa ikan

Cakalang (Katsowanus pelamis) merupakan jumlah ikan yang paling banyak

didaratkan yaitu sebesar 4601 ton, disusul berikutnya adalah Tuna ekor kuning

(Thunnus albacores) dan Layang (Scomber australasicus) masing-masing

sebesar 1550 ton dan 1133 ton. Untuk ikan-ikan jenis lainnya yang jumlahnya

cukup banyak adalah Tongkol (Euthynnus spp), Albacora (Tunnus alalunga),

Tuna Mata Besar (Thunnus obesus), Lemadang (Coryphaena hippurus), Marlin

(Macaira Indica), Pisang-pisang/sunglir (Elagatis bipinnulatus), rebon (Acetes

Indicus). Derah Pacitan terkenal dengan olahan tuna/ cakalang menjadi

beberapa produk yang memiliki nilai tambah yang cukup tinggi. Produk-produk

Page 44: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

hasil olahan berupa bakso tuna, tahu tuna, nugget tuna, abon tuna, otak

otak,terasi dan lain sebagainya. Pemasaran produk-produk olahan tuna meliputi

Malang, Kediri, Blitar, Tulung Agung,Surabaya, Yogjakarta, Bandung, Jakarta.

Mengingat produksi utama Pelabuhan Perikanan Tamperan adalah TTC (Tuna

Tongkol Cakalang) yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi maka masih terbuka

lebar usaha perikanan pasca panen di pelabuhan perikanan tamperan seperti

tuna loin, ikan pindang, ikan asap dan sebagainya.

4.2 Keadaan Umum Usaha Penangkapan Ikan UPT P2SKP Tamperan

Usaha penangkapan ikan yang beroperasi di P2SKP Tamperan terdiri dari

usaha penangkapan ikan handline dan usaha penangkapan ikan purse seine.

Usaha penangkapan ikan handline meliputi kapal jukung yang menggunakan alat

tangkap pancing ulur dan pancing tonda serta gillnet, yang mempunyai kapasitas

dibawah 10 GT. Usaha penangkapan ikan purse seiner mempunyai kapasitas

kapal lebih dari 25 GT, yang kebanyakan mempunyai kapasitas kapal 30 GT.

Usaha penangkapan ikan melakukan aktivitas bongkar hasil tangkapan di TPI

yang berada di P2SKP Tamperan.

Gambar 2. Usaha Penangkapan Ikan Purse Seine Tamperan

Page 45: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

Armada kapal handline sebagian besar merupakan nelayan andon dari

kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan. Sedangkan untuk pemilik kapal

yang memiliki usaha purse seine di Tamperan rata-rata adalah warga lokal

Pacitan dengan armada kapal bersal dari wilayah Pekalongan maupun Cilacap.

4.3 Keadaan Sarana Penunjang Perikanan UPT P2SKP Tamperan

4.3.1 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) UPT P2SKP Tamperan

Tempat pelelangan ikan (TPI) sebagai sarana penunjang yang

memberikan kontribusi besar atas penimbangan ikan yang didaratkan. Tempat

pelelangan ikan yang berada di P2SKP Tamperan merupakan tempat

penimbangan dan pembagian hasil tangkapan antara pemilik kapal dengan ABK.

Selanjutnya semua hasil tangkapan tersebut langsung dibawa ke gudang

perusahaan milik kapal tersebut untuk dipasarkan. Sistem pemasaran yang

terjadi adalah pedagang atau bakul langsung mendatangi gudang perusahaan,

kecuali untuk ikan-ikan yang berukuran besar yang akan langsung dipersiapkan

untuk dikirim ke daerah yang dituju.

Gambar 3. Ikan Tuna yang akan dikirim ke Bali

Page 46: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

4.3.2 Industri Pengolahan Ikan

Kabupaten Pacitan merupakan daerah yang terkenal dengan usaha

pengolahan ikan tuna seperti tahu tuna yang banyak diburu oleh wisatawa yang

mendatangi daerah Pacitan. Usaha pengolahan tuna tidak terlepas dari hasil

tangkapan ikan tuna di pelabuhan tamperan yang cukup banyak, sehingga

mampu mendukung usaha pengolahan ikan tuna di Pacitan. Di daerah pacitan

khususnya arah ke pelabuhan Tamperan mudah ditemukan toko oleh-oleh khas

pacitan yang mejual olahan hasil laut seperti tahu tuna, martabak tuna, serta

berbagai macam olahan tuna ataupun hasil laut yang lain. Untuk ikan segar yang

dibakar maun digoreng pun tersedia banyak di daerah Pacitan.

4.4 Analisis Kelayakan Finansial Perikanan Purse Seine

4.4.1 Manajemen Operasional Purse Seine

a. Perizinan Usaha

Usaha penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap Purse

Seine mengeluarkan biaya investasi berupa pengadaan surat-surat usaha. Surat-

surat yang harus dimiliki oleh pemilik kapal untuk usaha penangkapan ikan

dengan alat tangkap Purse Seine adalah Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP),

Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI), Surat Kelaikan dan Pengawakan Kapal

Penangkap Ikan (SKPKPI), Pas Besar/Surat Tanda Kebangsaan Kapal, Surat

Laik Operasi (SLO). Dalam pengadaan surat-surat usaha ini memiliki beberapa

kendala dikarenakan pada P2SKP Tamperan Pacitan tidak memiliki syahbandar

sehingga dalam pengadaan surat diurus pada PPN Prigi Trenggalek ataupun

PPS Cilacap. Biaya pembuatan surat-surat usaha tersebut menghabiskan biaya

hingga Rp 18.500.000.

Page 47: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

b. Anak Buah Kapal (ABK)

ABK yang bekerja pada usaha perikanan Purse Seine milik perusahaan

yang diteliti berasal dari luar daerah seperti cilacap dan pekalongan. Jumlah ABK

yang bekerja pada kapal Purse Seine berkisar antara 27 sampai 30 orang.

Banyaknya jumlah ABK menentukan besar kecilnya pendapatan yang didapat

oleh ABK. Dalam penelitian ini, sistem bagi hasil yang diterapkan adalah 50:50

dimana ABK akan dibagikan sama rata dengan tambahan 5% dari total hasil

tangkapan untuk ABK sebagai uang makan dan 7% untuk nahkoda.

c. Perbekalan ABK

Tabel 1. Biaya Konsumsi Usaha Perikanan Purse Seine

No Kapal GT Keterangan Biaya Konsumsi

(Rp)

1 KM. A 65 Trip ke 1 6.056.975

Trip ke 2 3.536.300

2 KM. B 54 Trip ke 1 6.160.975

Trip ke 2 5.823.150

3 KM. C 42 Trip ke 1 6.712.825

Trip ke 2 9.414.925

4 KM. D 30 Trip ke 1 7.185.175

Trip ke 2 9.079.525

5 KM. E 35 Trip ke 1 7.978.675

Trip ke 2 1.744.500

Rata-rata Biaya Konsumsi 6.369.302

Sumber : Data Lapang Bulan April, 2017

Perbekalan yang diberikan kepada ABK berupa aneka konsumsi seperti

mie instan, sayur-mayur, bumbu dapur, buah-buahan, rokok, dan obat-obatan

atau dengan kata lain perbekalan disiapkan sepenuhnya oleh perusahaan.

Perbekalan tersebut dibeli oleh pengurus kapal yang nantinya uang akan

diberikan berdasarkan nota yang diberikan oleh pengurus kapal. Rata-rata biaya

perbekalan konsumsi oleh usaha penangkapan ikan Purse Seiner milik

perusahaan yang diteliti sebesar Rp 6.369.302 pada tiap tripnya (Tabel 3).

Page 48: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

d. Perbekalan Kapal

Perbekalan kapal meliputi es sebagai pengawet hasil tangkapan, solar

sebagai bahan bakar kapal, oli sebagai bahan pelumas mesin kapal, gas LPG

sebagai bahan untuk memasak, air tawar untuk minum ABK kapal serta

peralatan-peralatan lain yang dibutuhkan dalam proses operasi penangkapan

ikan seperti benang, piring, panci, kompor, dll. Usaha penangkapan ikan dengan

menggunakan Purse Seiner di P2SKP Tamperan Pacitan tidak tergantung

dengan musim namun apabila cuaca sangat buruk maka kapal tidak akan

berangkat untuk melakukan operasi penangkapan. Sehingga perbekalan yang

dikeluarkan untuk ABK dan Kapal rata-rata sama dalam setiap tripnya. Solar

yang digunakan untuk operasi penangkapan pada kapal milik perusahaan yang

diteliti berkisar antara 1 ton (1000 liter) sampai 2 ton (2000 liter). Rata-rata

perbekalan solar oleh usaha penangkapan ikan Purse Seiner adalah 1550 liter

pada tiap tripnya (Tabel 4).

Tabel 2. Perbekalan Solar Usaha Perikanan Purse Seine

No Kapal GT Keterangan Solar (Liter)

1 KM. A 65 Trip ke 1 1500

Trip ke 2 2000

2 KM. B 54 Trip ke 1 1500

Trip ke 2 2000

3 KM. C 42 Trip ke 1 1000

Trip ke 2 2000

4 KM. D 30 Trip ke 1 1000

Trip ke 2 1500

5 KM. E 35 Trip ke 1 1500

Trip ke 2 1500

Rata-rata Solar 1550

Sumber : Data Lapang Bulan April, 2017

Perbekalan es yang dibawa oleh kapal Purse Seine yaitu antara 100

balok sampai 400 balok tiap tripnya. Rata-rata perbekalan es yang dibawa saat

melakukan operasi penangkapan oleh Purse Seiner milik perusahaan sampel

adalah 264 balok pada tiap tripnya (Tabel 5).

Page 49: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

Tabel 3. Perbekalan Es Usaha Perikanan Purse Seine

No Kapal GT Keterangan Es (Balok)

1 KM. A 65 Trip ke 1 100

Trip ke 2 315

2 KM. B 54 Trip ke 1 240

Trip ke 2 420

2 KM. C 42 Trip ke 1 200

Trip ke 2 300

4 KM. D 30 Trip ke 1 300

Trip ke 2 325

5 KM. E 35 Trip ke 1 240

Trip ke 2 200

Rata-rata Es 264

Sumber : Data Lapang Bulan April, 2017

Perbekalan oli yang dibawa oleh kapal Purse Seine milik perusahaan

yang diteliti adalah 1 dos Oli dengan rata-rata 22 liter pada tiap tripnya. Besar

jumlah oli yang dibawa adalah sama untuk semua kapal Purse Seine milik

perusahaan yang diteliti (Tabel 6).

Tabel 4. Perbekalan Oli Usaha Perikanan Purse Seine

No Kapal GT Keterangan Oli (Liter)

1 KM. A 65 Trip ke 1 22

Trip ke 2 22

2 KM. B 54 Trip ke 1 22

Trip ke 2 22

2 KM. C 42 Trip ke 1 22

Trip ke 2 22

4 KM. D 30 Trip ke 1 22

Trip ke 2 22

5 KM. E 35 Trip ke 1 22

Trip ke 2 22

Rata-rata Oli

22

Sumber : Data Lapang Bulan April, 2017

Perbekalan air tawar untuk konsumsi ABK pada usaha penangkapan

Purse Seine milik perusahaan yang diteliti berselang 14 galon hingga 22 galon

pada tiap tripnya. Rata-rata perbekalan air tawar oleh usaha penangkapan ikan

Purse Seiner adalah 16 galon pada tiap tripnya (Tabel 7).

Page 50: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

Tabel 5. Perbekalan Air Tawar Usaha Perikanan Purse Seine

No Kapal GT Keterangan Air Tawar (Galon)

1 KM. A 65 Trip ke 1 14

Trip ke 2 19

2 KM. B 54 Trip ke 1 16

Trip ke 2 14

3 KM. C 42 Trip ke 1 16

Trip ke 2 22

4 KM. D 30 Trip ke 1 14

Trip ke 2 14

5 KM. E 35 Trip ke 1 14

Trip ke 2 14

Rata-rata Air Tawar

16

Sumber : Data Lapang Bulan April, 2017

Perbekalan bensin yang digunakan pada usaha penangkapan Purse

Seine milik perusahaan yang diteliti yaitu sebanyak 13,51 liter hingga 33,54 liter

pada tiap tripnya. Rata-rata perbekalan bensin oleh usaha penangkapan ikan

Purse Seiner adalah 20 liter pada tiap tripnya (Tabel 8).

Tabel 6. Perbekalan Bensin Usaha Perikanan Purse Seine

No Nama Kapal GT Keterangan Bensin (Liter)

1 KM. A 65 Trip ke 1 27,03

Trip ke 2 13,51

2 KM. B 54 Trip ke 1 31,01

Trip ke 2 13,51

2 KM. C 42 Trip ke 1 13,51

Trip ke 2 13,51

4 KM. D 30 Trip ke 1 33,64

Trip ke 2 13,51

5 KM. E 35 Trip ke 1 31,01

Trip ke 2 13,51

Rata-rata Bensin 20

Sumber : Data Lapang Bulan April, 2017

e. Perbaikan Alat Operasional

Perbaikan alat operasional dilakukan rutin harian maupun bulanan.

Perbaikan alat operasional meliputi perbaikan jaring purse seine, perbaikan kapal

purse seine dan perbaikan mesin kapal. Perbaikan ketiga komponen tersebut

tidak selalu dikalakukan dalam tiap bulan melainkan apabila pada saat operasi

Page 51: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

penangkapan yang dilakukan dihari sebelumnya terdapat kerusakan jaring

maupun mesin maka perbaikan ini akan dilakukan. Perbaikan ini dilakukan oleh

pengurus kapal dan ABK yaitu ABK kapal. Perbaikan kapal dilakukan mulai dari

perbaikan biasa sampai dengan perbaikan total, perbaikan biasa meliputi

mengecat ulang kapal, membersihkan teriptip dan menambal kapal yang

beresiko mengalami kebocoran. Sedangkan perbaikan total kapal purse seine

yaitu pergantian total semua kayu yang ada di kapal, perbaikan kapal secara

total dilakukan apabila pemilik kapal merasa kapal yang dimiliki sudah masuk

batas masa operasional kayu yaitu bermasa operasional 10 tahun atau lebih

cepat tergantung pada kerusakan yang dialami. Dalam penelitian ini biaya

perbaikan per tahun maupun per bulan masih belum didapat dikarenakan

kurangnya data.

4.4.2 Biaya Investasi

Sampel kapal yang diteliti dalam penelitian ini adalah 5 kapal Purse Seine

dan masih aktif beroperasi. Biaya investasi usaha penangkapan ikan dengan

Purse Seine yaitu berselang antara Rp 1.292.750.000 sampai dengan Rp

3.180.050.000. Usaha penangkapan ikan Purse Seiner yang mengeluarkan biaya

investasi yang terkecil adalah KM. E, hal ini dikarenakan kapal tersebut memiliki

GT sebesar 30. Sedangkan usaha penangkapan ikan Purse Seiner yang

mengeluarkan biaya investasi yang terbesar adalah KM. A, hal ini dikarenakan

kapal tersebut memiliki GT sebesar. Rata-rata biaya investasi yang dikeluarkan

oleh usaha penangkapan ikan Purse Seiner adalah Rp 2.231.070.000. Biaya

Investasi meliputi harga kapal purse seine, mesin induk, jaring purse seine, gear

box, jangkar serta biaya perizinan usaha. (Tabel 9)

Page 52: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

Tabel 7. Total Investasi Usaha Perikanan Purse Seine

No Kapal GT Total Investasi (Rp)

1 KM. A 65 3.180.050.000

2 KM. B 54 2.690.550.000

3 KM. C 42 2.683.050.000

4 KM. D 35 1.308.950.000

5 KM. E 30 1.292.750.000

Rata-rata Biaya Investasi 2.231.070.000

Sumber : Data Lapang Bulan April, 2017

4.4.3 Biaya Tetap, Biaya Variabel

a. Biaya Tetap

Biaya tetap yang dihitung adalah biaya penyusutan dari investasi pada

setiap trip dikalikan jumlah trip dalam satu tahun. Biaya tetap yang dikeluarkan

oleh usaha penangkapan ikan Purse Seiner milik perusahaan yang diteliti pada

KM. A dengan GT sebesar 65 adalah sebesar Rp 461.760.000, sedangkan biaya

tetap yang dikeluarkan pada KM. B dengan GT sebesar 54 adalah sebesar Rp

415.860.000. Biaya tetap yang dikeluarkan KM. C dengan GT sebesar 42 adalah

sebesar Rp 414.360.000. KM. D adalah kapal dengan GT sebesar 35, biaya

tetap yang dikeluarkan sebesar Rp 224.273.333. Biaya tetap yang dikeluarkan

untuk KM. E dengan GT sebesar 30 adalah Rp 230.833.333. Rata-rata biaya

tetap keseluruhan yaitu sebesar Rp 349.417.333 (Tabel 10).

Tabel 8. Biaya Tetap Usaha Perikanan Purse Seine

No Nama Kapal GT Biaya Tetap (Rp)

1 KM. A 65 461.760.000

2 KM. B 54 414.360.000

3 KM. C 42 415.860.000

4 KM. D 35 224.273.333

5 KM. E 30 230.833.333

Rata-rata Biaya Tetap 349.417.333

Sumber : Data Lapang Bulan April, 2017

b. Biaya Variabel

Biaya variabel yang dihitung adalah biaya operasional penangkapan

berupa biaya perbekalan pada setiap trip dikalikan jumlah trip dalam satu tahun.

Page 53: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

Biaya variabel (variable cost) yang dikeluarkan oleh usaha penangkapan ikan

purse seiner milik perusahaan yang diteliti pada KM. A dengan GT sebesar 65

adalah sebesar Rp 810.000.000, sedangkan biaya variabel yang dikeluarkan

pada KM. B dengan GT sebesar 54 adalah sebesar Rp 572.022.000. Untuk biaya

variabel yang dikeluarkan pada KM. C dengan GT sebesar 42 adalah sebesar Rp

809.748.000. KM. D adalah kapal dengan GT sebesar 35 dengan biaya variabel

yang dikeluarkan sebesar Rp 511.272.000, serta biaya variabel yang dikeluarkan

untuk KM. E dengan GT sebesar 30 adalah Rp 437.040.000. Rata-rata biaya

variabel keseluruhan yaitu sebesar Rp 628.016.400 (Tabel 11).

Tabel 9. Biaya Variabel Usaha Perikanan Purse Seine

No Nama Kapal GT Biaya Variabel (Rp)

1 KM. A 65 810.000.000

2 KM. B 54 809.748.000

3 KM. C 42 572.022.000

4 KM. D 35 511.272.000

5 KM. E 30 437.040.000

Rata-rata Biaya Tetap 628.016.400

Sumber : Data Lapang Bulan April, 2017

4.4.4 Keuntungan Operasional

a. Sistem Pembagian Hasil

Pembagian hasil tangkapan pada usaha penangkapan ikan purse seiner

milik perusahaan yang diteliti adalah pada saat hasil tangkapan ikan seperti tuna,

cakalang, tongkol didaratkan di TPI, pengurus kapal serta petugas pelelangan

akan membagi dua hasil tangkapan tersebut namun tidak selalu sama rata. Hal

ini berdasarkan pada jumlah dan jenis hasil tangkapan, apabila ikan jenis tuna

berukuran besar mendapatkan jumlah yang sedikit, tuna berukuran besar

tersebut akan menjadi bagian pada pemilik kapal. Setelah melakukan pembagian

hasil tangkapan, bagian yang didapat ABK akan dibeli oleh pemilik kapal. Hasil

pembelian inilah yang akan menjadi pendapatan ABK.

Page 54: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

b. Total Pendapatan

Total pendapatan adalah total hasil bagian pemilik kapal yang didapatkan

oleh pemilik kapal sebelum dikurangi biaya-biaya retribusi pada tiap trip. Total

pendapatan usaha penangkapan ikan purse seiner milik perusahaan yang diteliti

pada bulan April tahun 2017 pada KM. A berkapasitas 65 GT didapatkan rata-

rata pendapatan pada bulan April tahun 2017 sebesar Rp 146.129.500. KM. B

berkapasitas 54 GT didapatkan rata-rata pendapatan pada bulan April tahun

2017 sebesar Rp 114.380.500. Selanjutnya pada KM. C berkapasitas 42 GT

didapatkan rata-rata pendapatan pada bulan April tahun 2017 sebesar Rp

160.209.500. Untuk KM. D berkapasitas 35 GT didapatkan rata-rata pendapatan

pada bulan April tahun 2017 sebesar Rp 68.109.500,-. Serta pada KM. E

berkapasitas 30 GT didapatkan rata-rata pendapatan pada bulan April tahun

2017 sebesar Rp 129.945.000 (Tabel 12).

Tabel 10. Pendapatan Total Usaha Perikanan Purse Seine

No Kapal GT Keterangan Pendapatan Total

(Rp) Rata-rata

(Rp)

1 KM. A 65 Trip ke 1 146.792.000

160.209.500 Trip ke 2 145.467.000

2 KM. B 54 Trip ke 1 43.967.000

114.380.500 Trip ke 2 184.794.000

3 KM. C 42 Trip ke 1 182.572.000

146.129.500 Trip ke 2 137.847.000

4 KM. D 35 Trip ke 1 41.509.000

68.109.500 Trip ke 2 94.710.000

5 KM. E 30 Trip ke 1 98.497.000

129.945.000 Trip ke 2 161.393.000

Sumber : Data Lapang Bulan April, 2017

c. Keuntungan Pemilik

Keuntungan pemilik merupakan laba pada perusahaan yang diteliti

didapatkan setelah pendapatan total dikurangi oleh biaya-biaya retribusi dll serta

biaya penyusutan investasi pertrip. Usaha penangkapan ikan purse seiner yang

berkapasitas 64 GT yaitu KM. A mendapatkan keuntungan rata-rata dalam bulan

Page 55: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

April 2017 dengan 2 kali trip sebesar Rp 63.490.646. KM. B berkapasitas 54 GT

mendapatkan kerugian dalam trip 1 sebesar Rp 19.365.973, namun pada trip 2

mendapatkan keuntungan yang besar yaitu Rp 114.151.586, sehingga rata-rata

keuntungan yang didapat pada bulan April 2017 sebesar Rp 47.392.806. KM. C

berkapasitas 42 GT mendapatkan keuntungan rata-rata dalam bulan April 2017

dengan 2 kali trip sebesar Rp 84.655.820. Selanjutnya pada KM. D berkapasitas

35 GT mendapatkan keuntungan rata-rata dalam bulan April 2017 dengan 2 kali

trip sebesar Rp 68.295.033. Untuk KM. E berkapasitas 30 GT mendapatkan

keuntungan rata-rata dalam bulan April 2017 dengan 2 kali trip sebesar Rp

20.401.030 (Tabel 13).

Tabel 11. Keuntungan Pemilik Usaha Perikanan Purse Seine

No Kapal GT Keterangan Keuntungan Pemilik

(Rp) Rata-rata

(Rp)

1 KM. A 65 Trip ke 1 60.559.267

84.655.820 Trip ke 2 66.422.027

2 KM. B 54 Trip ke 1 (19.365.973)

47.392.806 Trip ke 2 114.151.586

3 KM. C 42 Trip ke 1 96.820.360

63.490.646 Trip ke 2 72.491.280

4 KM. D 35 Trip ke 1 (7.459.229)

68.295.033 Trip ke 2 48.261.290

5 KM. E 30 Trip ke 1 49.157.045

20.401.030 Trip ke 2 87.433.020

Sumber : Data Lapang Bulan April, 2017

d. Keuntungan ABK

Dalam pembagian hasil keuntungan bagi ABK pada perusahaan yang

diteliti, gaji ABK dibagikan dalam tiap trip. Keuntungan yang didapat ABK berasal

dari hasil pembelian hasil tangkapan ikan bagian ABK oleh pemilik kapal. Gaji

ABK dalam satu kali bagi dibagikan sama rata, yang membedakan adalah

nahkoda akan mendapatkan tambahan 7% dari total keuntungan hasil tangkapan

yang didaratkan, sedangkan ABK mendapatkan tambahan sebesar 5% dari total

hasil tangkapan bagian pemilik kapal (Tabel 14).

Page 56: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

Tabel 12. Keuntungan ABK Usaha Perikanan Purse Seine

No Kapal GT Keterangan Keuntungan ABK (Rp)

Rata-rata (Rp)

1 KM. A 65 Trip ke 1 32.571.000

35.948.500 Trip ke 2 32.826.000

2 KM. B 54 Trip ke 1 9.439.000

26.780.000 Trip ke 2 44.121.000

3 KM. C 42 Trip ke 1 41.292.000

32.698.500 Trip ke 2 30.605.000

4 KM. D 35 Trip ke 1 10.500.000

15.118.500 Trip ke 2 19.737.000

5 KM. E 30 Trip ke 1 22.779.000

29.456.000 Trip ke 2 36.133.000

Sumber : Data Lapang Bulan April, 2017

4.5 Perhitungan Analisis Kelayakan Finansial Purse Seine

4.5.1 Aliran Kas Masuk dan Keluar (Cash Flow)

Analisis kelayakan finansial dimulai dengan analisis aliran kas masuk dan

keluar (cash flow) dari kelima sampel. Penelitian ini dilakukan pada lima sampel

kapal dalam satu bulan dengan dua kali trip pada masing-masing kapal. Cash

flow dibuat per trip dengan aliran kas keluar meliputi perbekalan (konsumsi,

perbekalan kapal serta retribusi dan biaya lainnya) dan aliran kas masuk meliputi

hasil tangkapan (Lampiran 1 hingga 25).

Dalam perhitungan kelayakan finansial, cash flow yang dibutuhkan adalah

cash flow kapal sampel dalam satu tahun. Sehingga cash flow yang didapat

selama penelitian yaitu cash flow per trip dalam satu bulan dikalikan 18 dengan

asumsi kapal purse seine tersebut melakukan operasi penangkapan aktif selama

9 bulan dalam setahun dengan 2 kali trip dalam satu bulannya. Arus masuk

meliputi total penjualan, investasi, modal kerja, dan nilai sisa proyek yang

dianalisis dalam satu tahun berdasarkan data satu bulan yang sudah didapat

selama penelitian. Arus keluar meliputi biaya investasi, biaya variabel, bagi hasil

ABK, biaya tetap, dan biaya retribusi dll yang dianalisis dalam satu tahun

berdasarkan data satu bulan yang sudah didapat selama penelitian.

Page 57: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

a. KM. A (65 GT)

Data per bulan yang didapat selama penelitian kemudian dianalisis hingga

menghasilkan cash flow pada KM. A dengan kapasitas 65 GT dalam satu tahun.

Aliran kas masuk yang didapat sebesar Rp 7.123.596.900 serta arus keluar

dalam setahun sebesar Rp 5.796.700.160 (Tabel 15).

Tabel 13. Arus masuk dan keluar KM. A

No Uraian KM. A

(Rp)

A Arus Masuk 1. Total Penjualan 2.630.331.000 2. Kredit a. Investasi - b. Modal Kerja - 3. Modal Sendiri a. Investasi 3.180.050.000 b. Modal Kerja 41.195.900 4. Nilai Sisa Proyek 1.272.020.000 Total Arus Masuk 7.123.596.900 B Arus Keluar

1. Biaya Investasi 3.180.050.000 2. Biaya Variabel 810.000.000 3. Bagi Hasil ABK 588.573.000 4. Biaya Tetap 461.760.000 5. Angsuran Pokok - 6. Angsuran Bunga - 7. Biaya Retribusi Dll 284.213.160 Total Arus Keluar 5.324.596.160

Gambar 4. KM. A (65 GT)

Page 58: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

b. KM. B

Data per bulan yang didapat selama penelitian kemudian dianalisis

hingga menghasilkan data per tahun sehingga mendapatkan cash flow pada KM.

B dengan kapasitas 54 GT dalam satu tahun. Aliran kas masuk yang didapat

sebesar Rp 5.856.253.500 serta arus keluar dalam setahun sebesar Rp

4.398.969.480.

Tabel 14. Arus masuk dan keluar KM. B

No Uraian KM. B

(Rp)

A Arus Masuk 1. Total Penjualan 2.058.849.000 2. Kredit a. Investasi - b. Modal Kerja - 3. Modal Sendiri a. Investasi 2.690.550.000 b. Modal Kerja 30.634.500 4. Nilai Sisa Proyek 1.076.220.000 Total Arus Masuk 5.856.253.500 B Arus Keluar 1. Biaya Investasi 2.690.550.000 2. Biaya Variabel 572.022.000 3. Bagi Hasil ABK 482.040.000 4. Biaya Tetap 415.860.000 5. Angsuran Pokok - 6. Angsuran Bunga - 7. Biaya Retribusi Dll 238.497.480 Total Arus Keluar 4.398.969.480

Gambar 5. KM. B (54 GT)

Page 59: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

c. KM. C

Cash flow pada KM. C dengan kapasitas 42 GT dalam satu tahun

menghasilkan aliran kas masuk yang sebesar Rp 6.676.126.500 yang didapat

dari total penjualan, total investasi, modal kerja dan nilai sisa proyek. Arus keluar

dalam setahun sebesar Rp 4.850.298.240 yang diperoleh dari biaya investasi,

biaya variabel, bagi hasil ABK, biaya tetap, dan biaya retribusi dll.

Tabel 15. Arus masuk dan keluar KM. C

No Uraian KM. C

(Rp)

A Arus Masuk 1. Total Penjualan 2.883.771.000 2. Kredit a. Investasi - b. Modal Kerja - 3. Modal Sendiri a. Investasi 2.683.050.000 b. Modal Kerja 36.085.500 4. Nilai Sisa Proyek 1.073.220.000 Total Arus Masuk 6.676.126.500 B Arus Keluar 1. Biaya Investasi 2.683.050.000 2. Biaya Variabel 809.748.000 3. Bagi Hasil ABK 647.073.000 4. Biaya Tetap 414.360.000 5. Angsuran Pokok - 6. Angsuran Bunga - 7. Biaya Retribusi Dll 296.067.240 Total Arus Keluar 4.850.298.240

Gambar 6. KM. C (42 GT)

Page 60: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

d. KM. D

Cash flow pada KM. D dengan kapasitas 35 GT dalam satu tahun

menghasilkan aliran kas masuk sebesar Rp 3.083.716.500 yang didapat dari

total penjualan, total investasi, modal kerja dan nilai sisa proyek. Arus keluar

dalam setahun sebesar Rp 2.497.228.453 yang diperoleh dari biaya investasi,

biaya variabel, bagi hasil ABK, biaya tetap, dan biaya retribusi dll.

Tabel 16. Arus masuk dan keluar KM. D

No Uraian KM. D

(Rp)

A Arus Masuk 1. Total Penjualan 1.225.971.000 2. Kredit a. Investasi - b. Modal Kerja - 3. Modal Sendiri a. Investasi 1.308.950.000 b. Modal Kerja 25.215.500 4. Nilai Sisa Proyek 523.580.000 Total Arus Masuk 3.083.716.500 B Arus Keluar 1. Biaya Investasi 1.308.950.000 2. Biaya Variabel 511.272.000 3. Bagi Hasil ABK 272.133.000 4. Biaya Tetap 224.273.333 5. Angsuran Pokok - 6. Angsuran Bunga - 7. Biaya Retribusi Dll 180.600.120 Total Arus Keluar 2.497.228.453

Gambar 7. KM. D (35 GT)

Page 61: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

e. KM. E

Cash flow pada KM. E dengan kapasitas 30 GT dalam satu tahun

menghasilkan aliran kas masuk yang didapat sebesar Rp 3.083.716.500 yang

didapat dari total penjualan, total investasi, modal kerja dan nilai sisa proyek.

Arus keluar dalam setahun sebesar Rp 2.497.228.453 yang diperoleh dari biaya

investasi, biaya variabel, bagi hasil ABK, biaya tetap, dan biaya retribusi dll.

Tabel 17. Arus masuk dan keluar KM. E

No Uraian KM. E

(Rp)

A Arus Masuk 1. Total Penjualan 2.339.010.000 2. Kredit a. Investasi - b. Modal Kerja - 3. Modal Sendiri a. Investasi 1.292.750.000 b. Modal Kerja 12.140.000 4. Nilai Sisa Proyek 517.100.000 Total Arus Masuk 4.161.000.000 B Arus Keluar 1. Biaya Investasi 1.292.750.000 2. Biaya Variabel 437.040.000 3. Bagi Hasil ABK 530.208.000 4. Biaya Tetap 230.833.333 5. Angsuran Pokok - 6. Angsuran Bunga - 7. Biaya Retribusi Dll 261.833.040 Total Arus Keluar 2.752.664.373

Gambar 8. KM. E (30 GT)

Page 62: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

f. Rata-rata cash flow

Analisis data masing-masing sampel kapal selanjutnya dirata-rata. Hal ini

dikarenakan dalam analisis finansial dengan metode net present value (NPV),

internal rate of return (IRR), net benefit cost ratio (Net B/C Ratio), dan payback

period (PP) menggunakan data tahunan. Dalam analisis kelayakan finansial ini

diasumsikan semua sampel kapal tersebut adalah satu proyek sehingga dalam

analisis cash flow harus dirata-rata (penjelasan dapat dilihat di sub bab 3.3).

Tabel 18. Arus masuk dan keluar rata-rata kapal sampel

No Uraian Rata-Rata (Rp)

A Arus Masuk 1. Total Penjualan 2.227.586.400

2. Kredit

a. Investasi -

b. Modal Kerja -

3. Modal Sendiri

a. Investasi 2.231.070.000

b. Modal Kerja 29.054.280

4. Nilai Sisa Proyek 892.428.000

Total Arus Masuk 5.380.138.680

B Arus Keluar 1. Biaya Investasi 2.231.070.000

2. Biaya Variabel 628.016.400

3. Bagi Hasil ABK 504.005.400

4. Biaya Tetap 349.417.333

5. Angsuran Pokok -

6. Angsuran Bunga -

7. Biaya Retribusi Dll 252.242.208

Total Arus Keluar 3.964.751.341

4.5.2 Evaluasi Analisis Kelayakan Finansial Perikanan Purse Seine

Dalam perhitungan kelayakan finansial ini, Arus masuk dan keluar rata-rata

kapal sampel diproyeksikan selama 10 tahun, hal ini didasarkan pada masa

operasional kapal purse seine yang akan habis masa ekonomisnya pada tahun

ke-10.

Page 63: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di
Page 64: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

Tabel 21. Proyeksi Arus Kas

No Uraian Tahun

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A Arus Masuk

1. Total Penjualan 2.227.586.400 2.227.586.400 2.227.586.400 2.227.586.400 2.227.586.400 2.227.586.400 2.227.586.400 2.227.586.400 2.227.586.400 2.227.586.400

2. Kredit

a. Investasi

b. Modal Kerja

3. Modal Sendiri

a. Investasi 2.231.070.000 20.800.000 20.800.000 20.800.000 91.850.000 20.800.000 930.920.000 20.800.000 91.850.000 20.800.000 20.800.000

b. Modal Kerja 29.054.280

4. Nilai Sisa Proyek 892.428.000

Total Arus Masuk 2.231.070.000 2.277.440.680 2.248.386.400 2.248.386.400 2.319.436.400 2.248.386.400 3.158.506.400 2.248.386.400 2.319.436.400 2.248.386.400 3.140.814.400

Arus Masuk unt Menghitung IRR - 2.248.386.400 2.248.386.400 2.248.386.400 2.319.436.400 2.248.386.400 3.158.506.400 2.248.386.400 2.319.436.400 2.248.386.400 3.140.814.400

B Arus Keluar

1. Biaya Investasi 2.231.070.000 20.800.000 20.800.000 20.800.000 91.850.000 20.800.000 930.920.000 20.800.000 91.850.000 20.800.000 20.800.000

2. Biaya Variabel 628.016.400 628.016.400 628.016.400 628.016.400 628.016.400 628.016.400 628.016.400 628.016.400 628.016.400 628.016.400

3. Biaya Tetap 349.417.333 349.417.333 349.417.333 349.417.333 349.417.333 349.417.333 349.417.333 349.417.333 349.417.333 349.417.333

4. Angsuran Pokok

5. Angsuran Bunga

6. Biaya Retribusi Dll 252.242.208 252.242.208 252.242.208 252.242.208 252.242.208 252.242.208 252.242.208 252.242.208 252.242.208 252.242.208

7. Bagi Hasil ABK 504.005.400 504.005.400 504.005.400 504.005.400 504.005.400 504.005.400 504.005.400 504.005.400 504.005.400 504.005.400

Total Arus Keluar 2.231.070.000 1.754.481.341 1.754.481.341 1.754.481.341 1.825.531.341 1.754.481.341 2.664.601.341 1.754.481.341 1.825.531.341 1.754.481.341 1.754.481.341

Arus Keluar unt Menghitung IRR 2.231.070.000 1.754.481.341 1.754.481.341 1.754.481.341 1.825.531.341 1.754.481.341 2.664.601.341 1.754.481.341 1.825.531.341 1.754.481.341 1.754.481.341

C Arus Bersih (NCF) - 522.959.339 493.905.059 493.905.059 493.905.059 493.905.059 493.905.059 493.905.059 493.905.059 493.905.059 1.386.333.059

D CASH FLOW UNTUK MENGHITUNG IRR (2.231.070.000) 493.905.059 493.905.059 493.905.059 493.905.059 493.905.059 493.905.059 493.905.059 493.905.059 493.905.059 1.386.333.059

Discount Factor (10%) 1,0000 0,9091 0,8264 0,7513 0,6830 0,6209 0,5645 0,5132 0,4665 0,4241 0,3855

Present Value (2.231.070.000) 449.004.599 408.185.999 371.078.181 337.343.801 306.676.182 278.796.530 253.451.390 230.410.355 209.463.959 534.491.408

E CUMMULATIVE (2.231.070.000) (1.782.065.401) (1.373.879.402) (1.002.801.221) (665.457.421) (358.781.238) (79.984.709) 173.466.682 403.877.037 613.340.996 1.147.832.404

F ANALISIS KELAYAKAN USAHA

NPV (10%) Rp 1.147.832.404 DF 10%

IRR 19,80% 1 Rp 0,909091

Net B/C 1,51 20% 2 Rp 0,826446

PBP (tahun) 6,3 3 Rp 0,751315

Page 65: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

a. Net Present Value (NPV)

Perhitungan NPV didapat dari nilai present value atau nilai uang sekarang

adalah nilai arus masuk dikurangi nilai arus keluar kemudian dikali kan dengan

tingkat suku bunga yang digunakan yaitu 10%. Nilai NPV merupakan

penjumlahan dari nilai present value dari tahun ke-0 hingga tahun ke-10 (Tabel

21).

Hasil rata-rata analisis Net Present Value yang dilakukan pada usaha

perikanan purse seiner yang diteliti mendapatkan nilai sebesar Rp

1.147.832.404. Kriteria penilaian usaha tersebut layak untuk dikembangkan atau

diteruskan menggunakan analisis Net Present Value adalah nilai yang

didapatkan lebih dari 0 atau nilai positif. Nilai rata-rata NPV yang didapatkan

memiliki tingkat keuntungan pada proyeksi 10 tahun yang akan datang.

b. Internal Rate of Return (IRR)

Berdasarkan hasil perhitungan cashflow untuk menghitung Internal Rate

of Return (IRR), usaha penangkapan ikan purse seiner menunjukkan hasil

presentase di atas batas suku bunga bank yang digunakan yaitu 10% atau dua

kali lipat lebih besar dari batas suku bunga yang digunakan. Dalam hal ini

umumnya pemilik usaha akan mendapatkan kredit atau pinjaman untuk

usahanya jika nilai IRR lima atau sepuluh kali lipat lebih besar dari batas suku

bunga yang digunakan, namun dengan nilai IRR sebesar 19,80% usaha

penangkapan ikan purse seiner ini layak dan menguntungkan. Suku bunga

tersebut merupakan suku bunga kredit korporasi (Tabel 21).

Nilai rata-rata analisis Internal Rate of Return menunjukkan bahwa nilai

rata-rata IRR pada usaha penangkapan ikan purse seiner mendapatkan hasil

sebesar 19,80%. Nilai rata-rata prosentase IRR usaha penangkapan ikan purse

seiner yang diteliti menunjukkan bahwa pada jangka waktu sepuluh tahun

kedepan usaha yang dilakukan layak untuk diteruskan atau dikembangkan.

Page 66: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

c. Net B/C

Perhitungan Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) adalah dengan menjumlah

nilai present value pada tahun ke-1 hingga tahun ke-10 dibagi dengan nilai

present value pada tahun ke-0. Nilai present value atau nilai uang sekarang

adalah nilai arus masuk dikurangi nilai arus keluar kemudian dikali kan dengan

tingkat suku bunga yang digunakan yaitu 10%. Usaha penangkapan ikan purse

seiner menghasilkan nilai ratio >1 yang berarrti bahwa usaha penangkapan

purse seine tersebut layak untuk diteruskan dan dikembangkan dalam jangka

waktu sepuluh tahun.

Nilai rata-rata net benefit cost ratio pada usaha purse seiner yaitu sebesar

1,51, dimana berarti bahwa keuntungan bersih melebihi biaya total yang

dikeluarkan. Kriteria nilai net benefit cost ratio yang diisyaratkan adalah lebih dari

1, jadi semakin besar nilai net b/c akan semakin baik pula kegiatan usaha yang

dilakukan (Tabel 21).

d. Payback Period (PBP)

Perhitungan Payback Period (PBP) didapatkan dari perhitungan nilai

cumulative pada tahun ke-6 menghasilkan nilai negatif yang terakhir sehingga

dapat disimpulkan bahwa pada tahun ke-7 usaha ini sudah memperoleh

keuntungan yang ditandai dengan nilai positif pada nilai cumulative. Sehingga

rumus yang digunakan adalah (6 + ( - nilai cumulative tahun ke-6) dibagi nilai

present value tahun ke-7). Analisis kelayakan finansial dalam metode

perhitungan payback periode menunjukkan usaha pangkapan ikan purse seiner

layak untuk diteruskan dengan nilai PBP sebesar 6,3 (6 tahun 3 bulan). Hal ini

berarti bahwa usaha penangkapan ikan purse seiner dapat mengembalikan

pinjaman investasi dari bank lebih cepat yaitu 6 tahun 3 bulan. Faktor yang

menyebabkan cepatnya pengembalian pinjaman adalah rata-rata pengeluaran

Page 67: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

investasi dan keuntungan yang dimiliki pemilik kapal tidak terlalu timpang (Tabel

21).

Penyebab atau faktor yang mempengaruhi dari analisis kelayakan

finansial yang telah dilakukan yaitu terdapat pada besarnya total pendapatan dan

total pengeluaran dari masing-masing usaha penangkapan ikan. Besarnya rata-

rata keuntungan para pemilik kapal berdasarkan kapasitas kapal menunjukkan

semua usaha penangkapan ikan menghasilkan nilai menguntungkan. Total

pendapatan dan total pengeluaran merupakan dua hal yang saling berkaitan

sehingga menentukan besarnya keuntungan yang diterima oleh pemilik kapal

yang kemudian akan menjadi tolak ukur dari keadaan suatu usaha penangkapan

ikan untuk tahun yang sama maupun untuk proyeksi pada tahun berikutnya.

Disamping itu, pemilik kapal yang diteliti juga memiliki usaha lain yang dijalankan

yaitu hotel dengan tiga lantai yang dapat membantu biaya yang dikeluarkan

untuk usaha penangkapan ikan dengan purse seine tersebut.

Faktor yang mempengaruhi keuntungan usaha purse seiner menurut

kapasitas kapal dapat disimpulkan yaitu perbedaan dari konsumsi perbekalan

kapal, konsumsi perbekalan ABK, biaya perbaikan alat-alat teknis, gaji ABK dan

pengeluaran ketika hasil tangkapan didaratkan. Selain itu, pada usaha pemilik

kapal yang diteliti menggunakan sistem pembagian hasil pendapatan ABK yang

langsung dibagi dua antara pemilik dengan ABK tanpa dikurangi dengan biaya-

biaya operasional terlebih dahulu. Namun, masih terdapat perbedaan harga

dasar hasil tangkapan dengan harga jual hasil tangkapan yang ditetapkan oleh

pemilik usaha sehingga akan berdampak terhadap pendapatan ABK.

Tempat Pelelangan Ikan di P2SKP Tamperan harus mengoptimalkan

kerja dengan selalu mencatat hasil tangkapan yang didaratkan di P2SKP

Tamperan sehingga data hasil tangkapan lebih akurat untuk mempermudah para

pemilik usaha menetapkan harga dasar hasil tangkapan yang diperoleh.

Page 68: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil penelitian tentang studi kelayakan finansial perikanan purse seine

30-65 GT yang dilakukan dengan proyeksi arus kas selama 10 tahun didapatkan

nilai net present value (NPV) sebesar Rp1.147.832.404, internal rate of return

(IRR) sebesar 19,80%, net benefit cost ratio (Net B/C Ratio) sebesar 1,51, dan

payback period (PP) sebesar 6,3. Sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha

perikanan tersebut layak secara finansial.

5.2 Saran

Dalam penelitian selanjutnya, sampel kapal yang diambil sebaiknya

ditambah agar hasil lebih valid dan akurat, serta dapat diketahui sejauh mana

resiko yang akan dihasilkan oleh pemilik usaha tersebut.

Page 69: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

DAFTAR PUSTAKA

Amanita, Novi. 2010. Akutansi Kredit Yang Diberikan. Universitas Negeri Yogyakarta. http://[email protected]. Diakses pada tanggal 8 Juni 2017.

Ardiyanta, Oky. 2013. Analisis Strategi Distribusi Untuk Meningkatkan Volume Penjualanpada PT. SALAMA NUSANTARA. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

Badan Pengembangan SDM Kelautan Dan Perikanan. 2012. Penangkapan Ikan Dengan Purse Seine. Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

Erlina. 2002. Manajemen Keuangan. Fakultas Ekonomi. Program Studi Akuntansi. Universitas Sumatera Utara.

Fargomeli, Fanesa. 2014. Interaksi Kelompok Nelayan Dalam Meningkatkan Taraf Hidup Di Desa Tewil Kecamatan Sangaji Kabupaten Maba Halmahera Timur. Journal “Acta Diurna”. 3 (3) : 4.

Fathanah, Yusuf. Eko Sri Wiyono, Darmawan, dan Yopi Novita. 2013. Dinamika Dan Karakteristik Unit Penangkapan Ikan Di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Institut Pertanian Bogor. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan. Vol. 4. (2) : 127-135.

Ganitri, Putu Trisna, I Wayan Suwendra, dan Ni Nyoman Yulianthini. 2014. Pengaruh Modal Sendiri, Modal Pinjaman, dan Volume Usaha Terhadap Selisih Hasil Usaha (Shu) Pada Koperasi Simpan Pinjam. e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha. 2. 1-10.

Girsang, Harry Satriyanson. 2008. Studi Penentuan Daerah Penangkapan Ikan Tongkol Melalui Pemetaan Penyebaran Klorofil-a Dan Hasil Tangkapan Di Palabuhanratu, Jawa Barat. Institut Pertanian Bogor.

Ismanto, Alfian Lisdias. 2013. Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus pada Pengusaha Keramik di Sentra Kerajinan Keramik di Banjarnegara). Universitas Negeri Semarang.

Kasiram, Moh. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif. UIN-Maliki Press. Malang

Kefi, Orison S., Elof M. Katiandagho dan Isrojaty J. Paransa. 2013. Sukses pengoperasian pukat cincin Sinar Lestari 04 dengan alat bantu rumpon yang beroperasi di Perairan Lolak Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap. 1 (3) : 72.

Krisnawati, Wiwin. 2013. Tinjauan Atas Perolehan dan Penyusutan Aset Tetap Pada PT. JAMSOSTEK (PERSERO) Cabang Bandung I. Bandung. Universitas Widyatama.

Mahiswara, Tri Wahyu Budiarti dan Baihaqi. 2013. Karakteristik Teknis Alat Tangkap Pukat Cincin Di Perairan Teluk Apar, Kabupaten Paser - Kalimantan Timur. J. Lit. Perikan. Ind. 19 (1) : 2.

Page 70: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

Manopo, Steven Fredrik Josef dan J. Tjakra, R. J. M. Mandagi, M. Sibi. 2013. Analisis Biaya Investasi Pada Perumahan Griya Paniki Indah. Jurnal Sipil Statik. 1 (5) : 377 - 389.

Monintja, Daniel, dan Roza Yusfiandayani. 2001. Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Dalambidang Perikanan Tangkap. Institut Pertanian Bogor. Prosiding Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu : hlm. 56.

Nugraha, Adi, Bambang Argo Wibowo dan Asriyanto. 2014. Analisis Finansial Usaha Perikanan Tangkap Mini Purse Seine Di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasik Agung Kabupaten Rembang. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology. 5 (4):56-65.

Pakpahan, Helena Tatcher, Richard W. E. Lumintang, dan Djoko Susanto. 2006. Hubungan Motivasi Kerja Dengan Perilaku Nelayan Pada Usaha Perikanan Tangkap. Jurnal Penyuluhan. 2 (1) : 26.

Pelabuhan Perikanan Tamperan. Buku Laporan Tahunan 2015 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelabuhan Perikanan Tamperan. Pacitan. Jawa Timur.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah. Presiden Republik Indonesia.

Primyastanto, Mimit. 2011. Feasibility Study Usaha Perikanan. Universitas Brawijaya Press. Malang. 93 - 102 hlm.

Putri, Ni Putu Yunisa. 2013. Analisis Kelayakan Investasi Pembangunan Ruko Aurelia Dari Aspek Keuangan Pada Pt. Bahtera Mitra Sejahtera Di Samarinda. E-journal Administrasi Bisnis. 1 (2) : 166.

Rustiono, Deddy. 2008. Analisis Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Propinsi Jawa Tengah. Semarang. Universitas Diponegoro.

Saptati, Ratna Ayu dan Atien Priyanti. 2012. Pendekatan Ekonomi Usahaternak Ayam Lokal Pada Peternakan Rakyat. Bogor. Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi Pengembangan Ayam Lokal.

Setiawan, Danang. 2011. Strategi Pengembangan Perikanan Tangkap Di Kabupaten Pacitan Berbasis Pada Distribusi Ikan Yang Didaratkan Di PPP Tamperan. Institut Pertanian Bogor.

Sunaryo, T. 2007. Manajemen Resiko Finansial. Jakarta. Salemba Empat.

Suryapriadi, Yudi Ekka. 2013. Kontribusi kemampuan kerja dan motivasi berprestasi terhadap kinerja kepada tata usaha di SMP Negeri 5 Kota Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia. Hlm 52.

Sutrisno, Ricky Andrianto dan Triwilaswandio Wuruk Pribadi. 2012. Produksi Kapal Ikan Tradisional dengan Kulit Lambung dan Geladak Kayu Laminasi serta Konstruksi Gading dan Geladak Aluminium. Jurnal Teknik Pomits. 1 (1) : 1.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Presiden Republik Indonesia

Page 71: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PERIKANAN PURSE SEINE 30 GT …repository.ub.ac.id/7029/1/Rahmawati, Warda Putri.pdf · studi kelayakan finansial perikanan purse seine 30 gt – 65 gt di

Utomo, Seno Jodi. 2011. Analisis Pengaruh Arus Kas Operasi dan Laba Akuntansi Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Semarang. Universitas Negeri Semarang.

Yesi, Yosia dan Abdul Kholik Hidayah. 2014. Analisis Finansial Usahatani Aren (Arenga Pinnata Meer) Di Kampung Sakaq Tada Kecamatan Mook Mannar Bulantn Kabupaten Kutai Barat. AGRIFOR. XIII (2):1-12.

Wahyu. 2009. Analisis Revenue Sharing Bagi Hasil Mudharabah dan Profit Sharing pada PT. BANK SYARIAH MANDIRI, Tbk. Jakarta. Universitas Mercu Buana.

Wahyudi, Nur dan Rosyidah. 2012. Analisis Pengembangan Investasi Peralatan Radiologi Di Rumah Sakit Umum Rajawali Citra Bantul Yogyakarta. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. Hlm 3.