studi kelayakan finansial usaha budidaya udang …

118
STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) DI KECAMATAN PANTAI CERMIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA ASTRID INDAH SARI NAINGGOLAN 140302047 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2018 Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

18 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI

(Litopenaeus vannamei) DI KECAMATAN PANTAI CERMIN KABUPATEN

SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

ASTRID INDAH SARI NAINGGOLAN

140302047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2018

Universitas Sumatera Utara

Page 2: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI

(Litopenaeus vannamei) DI KECAMATAN PANTAI CERMIN KABUPATEN

SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

SKRIPSI

OLEH :

ASTRID INDAH SARI NAINGGOLAN

140302047

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2018

Universitas Sumatera Utara

Page 3: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI

(Litopenaeus vannamei) DI KECAMATAN PANTAI CERMIN KABUPATEN

SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

SKRIPSI

ASTRID INDAH SARI NAINGGOLAN

140302047

Skripsi Sebagai Satu Diantara Beberapa Syarat untuk Dapat Memperoleh Gelar Sarjana

Perikanan di Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2018

Universitas Sumatera Utara

Page 4: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

Universitas Sumatera Utara

Page 5: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

i

Universitas Sumatera Utara

Page 6: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

i

i

ABSTRAK

ASTRID INDAH SARI NAINGGOLAN. Studi Kelayakan Finansial Usaha

Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) di Kecamatan Pantai Cermin

Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara. Dibimbing oleh Indra

Lesmana, S.Pi., M.Si dengan Penguji Dr. Budi Utomo, SP., MP. dan Ir. Syammaun

Usman, MP

Udang vannamei merupakan komoditas perikanan yang saat ini sedang digemari

banyak orang. Hal ini disebabkan udang vannamei lebih bebas dan tahan terhadap

penyakit serta merupakan prospek usaha yang menjanjikan bagi pembudidaya.

Usaha budidaya udang pada Tambak Udang Laut Alam Lestari di Kecamatan

Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara adalah usaha

pembesaran dengan komoditas udang vannamei. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui besarnya biaya dan pendapatan usaha budidaya udang vannamei, studi

kelayakan usaha budidaya udang vannamei, dan mentoleransi kenaikan biaya

variabel pada usaha budidaya udang vannamei. Hal ini dilakukan untuk mengkaji

usaha budidaya tersebut layak atau tidak layak untuk dikembangkan. Berdasarkan

studi usaha yang dilakukan dapat diketahui bahwa Usaha Tambak udang Laut Alam

Lestari di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi

Sumatera Utara menguntungkan. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu ; 1) Total

biaya usaha budidaya udang vannamei sebesar Rp. 1,364,729,494. Total biaya

usaha budidaya udang vannamei yang dihasilkan dari penjumlahan biaya tetap dan

biaya variabel. Dan total pendapatam usaha budidaya udang vannamei sebesar Rp.

826.570.506, 2) Studi kelayakan finansial usaha budidaya udang vannamei di

Tambak Udang Alam Laut Lestari menghasilkan R/C Rasio sebesar 1,61 , B/C

Rasio sebesar 0,61, break event point (BEP) terbagi atas 2, yaitu BEP

Produksi/volume dan BEP harga. BEP Produksi/volume mendapatkan nilai sebesar

17.156 kg, sedangkan BEP harga mendapatkan nilai Rp. 54.307 dan payback period

(PP) dalam jangka waktu 1 tahun 2 bulan. NPV yang diperoleh sebesar Rp. Rp.

6.412.387.888,24 dan IRR sebesar 58%. 3) Berdasarkan hasil studi sensitivitas dan

switching value, kenaikan biaya variabel sebesar 3% masih bisa ditoleransi, namun

kenaikan biaya variabel sebesar 61% maka Tambak Udang Laut Alam Lestari

mengalami kerugian.

Kata Kunci : Pendapatan, Studi Kelayak Usaha Udang Vannamei, NPV, IRR, studi

sensitivitas dan switching value, Tambak Udang Laut Alam Lestari.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

ii

ii

ABSTRACT

ASTRID INDAH SARI NAINGGOLAN. Financial Feasibility Study of Vannamei

Shrimp Farming Business (Litopenaeus vannamei) in Pantai Cermin Subdistrict

Serdang Bedagai Regency of North Sumatra Province. Guided by Indra Lesmana,

S.Pi., M.Si with Examiner Dr. Budi Utomo, SP., MP. and Ir. Syammaun Usman,

MP

Shrimp vannamei is a fishery commodity that is currently in vogue many people.

This is because vannamei shrimp is more free and resistant to disease and is a

promising business prospect for the farmers. Shrimp farming in Pond Shrimp

Natural Lestari in District Cermin Beach Serdang Bedagai Regency of North

Sumatra Province is an enlargement effort with shrimp vannamei commodity. This

study aims to determine the cost and income of vannamei shrimp farming,

feasibility study of vannamei shrimp farming, and tolerate variable cost increase in

vannamei shrimp farming. This is done to assess the cultivation is feasible or not

feasible to be developed. Based on the business studies conducted it can be seen

that the Sustainable Sea Lobster Fish Pond Business in the District of Pantai Cermin

Serdang Bedagai Regency of North Sumatra Province is profitable. The results

obtained are; 1) The total cost of shrimp vannamei cultivation of Rp. 1.364.729.494.

The total cost of shrimp vannamei cultivation business resulting from the sum of

fixed costs and variable costs. And total opinion of vannamei shrimp farming

business is Rp. 826.570.506. 2) The financial feasibility study of vannamei shrimp

farming in Tambak Udang Alam Laut Lestari resulted in R / C ratio of 1.61, B / C

Ratio of 0.61, break event point (BEP) divided into 2, ie BEP Production / volume

and BEP price. BEP Production / volume received a value of 17,156 kg, while BEP

price earned a value of Rp. 54,307 and payback period (PP) within 1 year and 2

months. NPV earned of Rp. Rp. 6.412.387.888,24 and IRR of 58%. 3) Based on

the results ofstudies sensitivity and switching value, the increase of variable cost by

3% can still be tolerated, but the increase of variable cost is 61% so the Natural

Shrimp Pond of Lestari suffered loss.

Keywords: Revenue, Vannamei Shrimp Veterinary Study Study, NPV, IRR,

sensitivity and switching value study, Sea Shrimp Pond Lestari.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

iii

iii

RIWAYAT HIDUP

Astrid Indah Sari Nainggolan dilahirkan di Medan pada

tanggal 21 Januari 1996. Anak ketiga dari empat

bersaudara ini merupakan putri dari pasangan Alm. Hiras

Nainggolan dan Rukiah br. Simanjuntak. Pada tahun 2002

penulis diterima di SD Negeri 060823 Medan dan lulus

pada tahun 2008. Pada tahun 2008 penulis diterima di

SMP Negeri 15 Medan dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis di

terima di SMA Negeri 2 Medan dan lulus pada tahun 2014. Pada tahun 2014,

penulis diterima di Universitas Sumatera Utara melalui jalur Seleksi Bersama

Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), terdaftar sebagai mahasiswi pada

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian. Penulis

mengikuti Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Balai Benih Ikan (BBI) Samosir pada

tahun 2017 dari bulan Juli sampai Agustus.

Selama menjadi mahasiswi, penulis aktif dalam kegiatan Gerakan

Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Fakultas Pertanian Universitas Sumatera

Utara dan menjabat sebagai Bendahara Umum masa bakti 2016-2017. Penulis juga

aktif dalam kegiatan Ikatan Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan

(IMASPERA) Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan menjabat sebagai

Bendahara Umum masa bakti 2017-2018. Penulis juga pernah menjadi asisten di

beberapa praktikum mata kuliah antara lain: Asisten Biologi Perikan (2016-2017),

Renang Wanita (2016-2017), Dasar Perikanan Tangkap (2018) dan Biokim (2018).

Kemudian bulan Maret sampai dengan Mei 2018, penulis melaksanakan

penelitian untuk Tugas Akhir di tambak udang vannamei di Pantai Cermin Kiri

Universitas Sumatera Utara

Page 9: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

iv

iv

Dusun IV Karya Tani dengan judul skripsi “Studi Kelayakan Finansial Usaha

Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) di Kecamatan Pantai Cermin

Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara”.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

v

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini yang merupakan tugas akhir dalam menyelesaikan studi pada Program

Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera

Utara dengan mengangkat judi “Studi Kelayakan Finansial Usaha Budidaya Udang

Vannamei (Litopenaeus vannamei) di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten

Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara”.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis tidak lepas dari bimbingan serta

bantuan dari berbagai pihak, baik moril ataupun material. Oleh karena itu pada

kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih serta

penghargaan yang tulus kepada kedua orang tua tercinta yaitu Ayahanda (alm.)

Hiras Nainggolan dan Ibunda Rukiah br. Simanjuntak serta ke tiga saudara saya

David Budi Francisco A.Md.Kom, Maria Eva Yoshevine Nainggolan A.Md.Keb,

Wahyu Agung Richardo Nainggolan, Alfredo Febriansyah Simangunsong dan

keluarga semua yang selalu memberikan kasih sayang, serta doa yang tak henti

kepada penulis selama mengikuti pendidikan hingga dapat menyelesaikan skripsi

ini. Pada kesempatan ini pula, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Indra Lesmana, S.Pi., M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan masukan arahan, bimbingan dan ilmu yang bermanfaat bagi

penulis.

2. Bapak Dr. Budi Utomo, SP., MP dan Bapak Ir. Syammaun Usman, MP

selaku Dosen penguji yang telah memberikan arahan, bimbingan dan ilmu

Universitas Sumatera Utara

Page 11: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

vi

vi

yang bermanfaat bagi penulis.

3. Ibu Ipanna Enggar Susetya, S.Kel., M.Si selaku Dosen Penasehat Akademik

yang telah memberikan bimbingan dan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

4. Ibu Dr. Eri Yusni, M.Sc selaku Ketua Program Studi Manajemen Sumberdaya

Perairan.

5. Seluruh Dosen Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan yang telah

memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat.

6. Terima kasih untuk keluarga besar, yang telah mendoakan dan memberikan

semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Teman-temanku dari Fakultas Pertanian yang telah memberikan dukungan dan

bantuannya, ucapan terima kasih kepada Edward Pranata Barus, Evita Rehulina

Ginting, Armando Oscar Simbolon, Febya Rizki Hasibuan, Tengku Hannifa

Husny, Ella Xena Sinaga, Bulan Gustiana, Adenia Cahyatie Aprilia, Devy

Permata Sari, Sabila Nadya Barus, Wini Aafini J Harahap, Agnes Kartika

Silaban, Siti Rahma Putri, Putri Clarita Sihombing serta seluruh teman stambuk

2014 telah memberikan dukungan, motivasi, semangat, waktu dan tenaga

dalam membantu penelitian penulis.

8. Kakak-kakak alumni Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan

stambuk 2011 Yenni Ningsih Siringoringo, S.Pi dan Veni Selvianty Zebua,

S.Pi, adik-adik junior stambuk 2017 Cherina Afulina Ginting, Tria Elvades

Nainggolan, Indah Wahyuwatri, Dewi Anggraini, Melly Yashinta Situngkir,

Cindy Agustus Celestina Gultom, Enda Nisrina, Melva Angelia Pratiwi

Sidabutar, dan Elsa Debora Hutapea yang telah memberikan dukungan,

motivasi, semangat, waktu dan tenaga dalam membantu penelitian penulis.

Universitas Sumatera Utara

Page 12: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

vii

vii

Atas bimbingan, pengarahan dan bantuan semua pihak tersebut maka

penulis mendoakan semoga amal baik yang telah diberikan itu mendapat imbalan

yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa, Amin. Akhir kata semoga Skripsi

ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya bidang

Manajemen Sumberdaya Perairan.

Medan, Juli 2018

Penulis

Universitas Sumatera Utara

Page 13: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

viii

viii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ................................................................................................. i

ABSTRACT ............................................................................................... ii

RIWAYAT HIDUP ................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ............................................................................... v

DAFTAR ISI .............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii

DEFINISI OPERASIONAL ..................................................................... xiv

PENDAHULUAN

Latar Belakang ................................................................................ 1

Rumusan Masalah ........................................................................... 3

Tujuan Penelitian ............................................................................. 4

Manfaat Penelitian ........................................................................... 5

Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 5

Kerangka Pemikiran ........................................................................ 6

TINJAUAN PUSTAKA

Biologi Udang Vanname (Litopenaeus vannamei) ......................... 7

Tambak ............................................................................................ 9

Analisis Usaha ................................................................................. 12

Biaya ................................................................................... 13

Penerimaan .......................................................................... 13

Pendapatan .......................................................................... 14

Analisis Rasio Penerimaan atas Biaya (R/C Rasio) ............ 14

Analisis Switching Value .................................................... 15

Analisis Rasio Keuntungan atas Biaya (B/C Rasio) ........... 15

Analisis Break Event Point (BEP) ...................................... 15

Payback Period (PP) ........................................................... 16

Net Present Value (NPV) .................................................... 17

Internal Rate of Return (IRR).............................................. 17

Analisis Sensitivitas ............................................................ 17

METODE PENELITIAN

Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................................... 19

Alat dan Bahan ................................................................................ 20

Jenis dan Sumber Data .................................................................... 20

Metode Pengumpulan Data ............................................................ 20

Prosedur Penelitian .......................................................................... 22

Analisis Data ................................................................................... 22

Universitas Sumatera Utara

Page 14: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

ix

ix

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil ................................................................................................ 30

Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) ..................... 30

Karakteristtik Usaha Budidaya Udang ............................... 30

Persiapan Tambak ............................................................... 30

Penebaran Benur .................................................................. 31

Pemeliharaan ....................................................................... 32

Pemanenan ........................................................................... 32

Analisis Finansial Usaha Tambak Udang .......................................... 33

Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return

Pada Usaha Budidaya Udang .............................................. 33

Studi Sensitivitas dan Switching Value Kenaikan Biaya

Variabel Pada Usaha Budidaya Udang ................................ 34

Studi Sensitivitas ........................................................ 34

Studi Switching Value ................................................ 35

Analisis Usaha ................................................................................... 37

Biaya Investasi Usaha Budidaya Udang .............................. 37

Biaya Produksi Usaha Budidaya Udang.............................. 39

Penerimaan Usaha Budidaya Udang ................................... 40

Pendapatan Usaha Budidaya Udang .................................... 41

Studi Kelayakan Usaha Budidaya Udang............................ 42

R/C Rasio Usaha Budidaya Udang ..................................... 42

B/C Rasio Usaha Budidaya Udang...................................... 43

Break Event Point (BEP) Usaha Budidaya Udang .............. 43

Payback Period Usaha Budidaya Udang ............................ 44

Pembahasan ....................................................................................... 44

Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) ....................... 44

Persiapan Tambak ............................................................... 44

Penebaran Benur .................................................................. 46

Pemeliharaan ....................................................................... 46

Pemanenan ........................................................................... 47

Analisis Finansial Usaha Tambak Udang .......................................... 48

Net Present Value (NPV) pada Usaha Budidaya Udang ..... 48

Internal Rate of Return pada Usaha Budidaya Udang ........ 48

Studi Sensitivitas dan Switching Value Kenaikan Biaya

Variabel Pada Usaha Budidaya Udang ................................ 48

Analisis Usaha ................................................................................... 50

Biaya Investasi Usaha Budidaya Udang .............................. 50

Biaya Produksi Usaha Budidaya Udang.............................. 50

Penerimaan Usaha Budidaya Udang ................................... 51

Pendapatan Usaha Budidaya Udang .................................... 52

Studi Kelayakan Usaha Budidaya Udang Vannamei

(Litopenaeus vannamei) ...................................................... 52

R/C Rasio Usaha Budidaya Udang ..................................... 52

B/C Rasio Usaha Budidaya Udang...................................... 53

Break Event Point (BEP) Usaha Budidaya Udang .............. 53

Payback Period Usaha Budidaya Udang ............................ 54

Universitas Sumatera Utara

Page 15: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

x

x

Pendapat Masyarakat Terkait Usaha Budidaya Tambak Udang ....... 54

Rekomendasi Pengelolaan Usaha Tambak Udang Alam Laut

Lestari ................................................................................................ 56

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ........................................................................................ 58

Saran .................................................................................................. 58

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

Page 16: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

xi

xi

DAFTAR GAMBAR

No Teks Halaman

1. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 6

2. Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) .......................................... 7

3. Peta Lokasi Penelitian .......................................................................... 19

4. Pendapat Masyarakat Terkait Usaha Budidaya Tambak Udang .......... 55

Universitas Sumatera Utara

Page 17: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

xii

xii

DAFTAR TABEL

No Teks Halaman

1. Nilai Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return pada

Usaha Budidaya Tambak Udang .......................................................... 33

2. Studi Sensitivitas dan Switching Value Kenaikan Biaya Variabel

Pada Usaha Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) ...... 35

3. Rincian komponen investasi usaha budidaya udang vannamei

(Litopenaeus vannamei). ...................................................................... 38

4. Rincian Biaya Tetap Budidaya Udang Vanname

(Litopenaeus vannamei) ....................................................................... 39

5. Rincian Rata-rata Biaya Variabel Budidaya Udang Vanname

(Litopenaeus vannamei). ...................................................................... 40

6. Rincian Penerimaan Usaha Budidaya Udang Vannamei

(Litopenaeus vannamei). ...................................................................... 41

7. Rincian Pendapatan Usaha Budidaya Udang Vannamei

(Litopenaeus vannamei) ....................................................................... 41

8. Studi Kelayakan Usaha Budidaya Udang Vannamei

(Litopenaeus vannamei) ....................................................................... 42

Universitas Sumatera Utara

Page 18: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

xiii

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No Teks Halaman

1. Kuisioner Survei Valuasi Ekonomi Tambak........................................ 64

2. Kuisioner Survei Valuasi Ekonomi Tambak........................................ 70

3. Alat-alat Investasi Budidaya Udang Vannamei di Tambak Udang

Alam Laut Lestari ................................................................................ 72

4. Wawancara dengan Responden............................................................ 74

5. Proses Pemanenan Udang .................................................................... 75

6. Perhitungan Jumlah Masyarakat Sebagai Responden .......................... 76

7. Rincian komponen investasi usaha budidaya udang vannamei

(Litopenaeus vannamei). ...................................................................... 77

8. Rincian Biaya Tetap Budidaya Udang Vanname

(Litopenaeus vannamei) ....................................................................... 78

9. Rincian Rata-rata Biaya Variabel Budidaya Udang Vanname

(Litopenaeus vannamei). ...................................................................... 79

10. Rincian Biaya Penyusutan Usaha Budidaya Udang Vannamei

(Litopenaeus vannamei). ...................................................................... 80

11. Rincian Penerimaan Usaha Budidaya Udang Vannamei

(Litopenaeus vannamei). ...................................................................... 82

12. Rincian Pendapatan Usaha Budidaya Udang Vannamei

(Litopenaeus vannamei) ....................................................................... 84

13. Studi Kelayakan Usaha Budidaya Udang Vannamei

(Litopenaeus vannamei) ....................................................................... 85

14. Screenshoot Inflasi Nasional Pada Periode Desember 2017 Sampai

Februari 2018 Menghasilkan Rata-Rata Sebesar 3,3% yang diakses

di www.bi.go.id .................................................................................... 87

15. Cash Flow Usaha Budidaya Tambak Udang ....................................... 88

16. Perhitungan IRR Usaha Budidaya Tambak Udang .............................. 91

17. Studi Sensitivitas dan Switching Value Kenaikan Biaya Variabel

Pada Usaha Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) ...... 92

18. Luas kolam, Kepadatan, Total Panen pada Tambak Udang Vannamei. 94

19. Cash Flow Usaha Budidaya Tambak Udang ....................................... 96

Universitas Sumatera Utara

Page 19: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

xiv

xiv

DEFINISI OPERASIONAL

Menurut Bungin (2006) definisi operasional adalah definisi yang

didasarkan atas sifat-sifat hal definitive yang dapat diukur dan diamati, sebagai titik

tolak persamaan persepsi dalam penelitian.

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Usaha yang dilakukan adalah usaha budidaya tambak udang vannamei

(Litopenaeus vannamei).

2. Harga-harga yang digunakan adalah harga yang berlaku selama bulan

Desember dan konstan selama penelitian.

3. Biaya usaha dalam penelitian ini yaitu penjumlahan dari dua jenis yaitu biaya

tetap dan biaya variabel dalam satu periode (3 bulan) usaha budidaya udang

vannamei (Litopenaeus vannamei).

4. Biaya tetap dalam penelitian ini yaitu biaya yang dikeluarkan selama proses

produksi dalam satu periode (3 bulan) yang besarnya tidak dipengaruhi oleh

banyak produksi yang dihasilkan.

5. Biaya variabel dalam penelitian ini yaitu biaya yang dikeluarkan dalam satu

periode (3 bulan) yang besarnya dipengaruhi oleh banyaknya produksi yang

dihasilkan.

6. Total penerimaan dalam penelitian ini yaitu hasil produksi dikali dengan harga

jual dalam satu periode (3 bulan) usaha budidaya udang vannamei

(Litopenaeus vannamei).

7. Pendapatan dalam penelitian ini yaitu total penerimaan dikurangin biaya total

dalam satu periode (3 bulan) usaha budidaya udang vannamei (Litopenaeus

vannamei).

Universitas Sumatera Utara

Page 20: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

xv

xv

8. R/C Rasio dalam penelitian ini yaitu perbandingan antara total penerimaan

dengan biaya produksi selama satu periode (3 bulan) usaha budidaya udang

vannamei (Litopenaeus vannamei).

9. B/C Rasio dalam penelitian ini yaitu perbandingan antara total pendapatan

dengan biaya produksi selama satu periode (3 bulan) usaha budidaya udang

vannamei (Litopenaeus vannamei).

10. Break Even Point (BEP) dalam penelitian ini yaitu titik pertemuan antara biaya

dan penerimaan dimana usaha tidak mengalami rugi atau untung dalam satu

periode (3 bulan) usaha budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei).

11. Net Present Value (NPV) dalam penelitian ini yaitu nilai bersih (netto) pada

waktu sekarang (present).

12. Internal Rate of Return (IRR) dalam penelitian ini yaitu tingkat diskon rate

(suku bunga) yang menjadikan NPV suatu proyek sama dengan nol.

13. Inflasi yang digunakan adalah rata-rata inflasi dalam 3 bulan yaitu inflasi

nasional periode Desember 2017 sampai Maret 2018 dengan nilai rata-rata

3,3%

Universitas Sumatera Utara

Page 21: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di Indonesia, dalam dekade terakhir ini budidaya udang dikembangkan

secara mantap dalam rangka menanggapi permintaan pasar udang dunia.

Pengembangan budidaya udang vannamei semakin pesat menggantikan budidaya

udang windu. Alasan utama bagi beralihnya komoditas budidaya udang windu ke

udang vannamei antara lain adalah performa dan laju pertumbuhan udang windu

yang rendah serta kerentanan yang tinggi terhadap penyakit. Hal ini ditunjukkan

mulai menurunnya produksi industri budidaya udang akibat patogen viral yang

menyerang udang windu mulai Tahun 1990. Produksi udang kemudian meningkat

lagi dengan pesat setelah di budidayakannya udang vannamei. Hal ini kemungkinan

disebabkan karena adanya anggapan bahwa udang vannamei bebas atau tahan

terhadap penyakit white spot (Fariyanto, 2012).

Sementara menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam Sari et al

(2013) mengatakan bahwa luas lahan potensial bagi pengembangan tambak di

Indonesia dewasa ini telah dibangun kurang lebih 300.000 ha tambak dan hanya 30

% yang dioperasionalkan karena salah satu masalah fital adalah serangan Virus

SEMBV dan cukup mematikan saat umur udang 1,5 bulan pemeliharaan. Pada

umur udang seperti ini bagaimanapun penerapan tingkat teknologi, kematian masal

akan sangat merugikan karena ukuran udang belum layak jual sedangkan input

produksi sudah cukup banyak secara finansial. Namun secara alami tambak di

Indonesia dapat menghasilkan antara 400 – 700 kg udang tanpa input produksi yang

berarti, hal ini dapat dilakukan penebaran setiap hektarnya 2 (dua) kali dalam satu

Universitas Sumatera Utara

Page 22: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

2

tahun. Dengan harga udang yang mencapai berkisar antara 10 – 12 US$ per kg,

keuntungan yang seharusnya diperoleh petani sangat menjanjikan.

Menurut Arsad et al (2017), dipandang dari segi ekonomis, udang vanamei

memiliki prospek ekonomis yang tinggi hal ini disebabkan udang tersebut memiliki

prospek dan profit yang menjanjikan. Kegiatan kultivasi vaname meliputi kegiatan

pembenihan dan pembesaran. Untuk menghasilkan komoditas vaname yang

unggul, maka proses pemeliharaan harus memperhatikan aspek internal yang

meliputi asal dan kualitas benih; serta faktor eksternal mencakup kualitas air

budidaya, pemberian pakan, teknologi yang digunakan, serta pengendalian hama

dan penyakit.

Namun untuk melakukan usaha budidaya udang vannamei tersebut

membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk membiayai investasi dalam jangka

panjang. Resiko usaha pada kegiatan budidaya udang vannamei cukup besar. Untuk

mengurangi resiko tersebut perlu perhitungan yang tepat agar dana yang

diinvestasikan dapat memberikan keuntungan. Selain itu, biaya variabel seperti

harga pakan, bibit, obat-obatan dan multivitamin budidaya udang vannamei yang

cendrung meningkat menyebabkan adanya perubahan yang terjadi pada biaya

produksi.

Oleh karenanya dirasa perlu melakukan penelitian untuk mengetahui

gambaran secara jelas modal atau investasi yang diperlukan untuk operasional suatu

usaha kegiatan produksi udang vannamei satu kali siklus produksi, serta dapat

mengetahui penerimaan dan keuntungan yang diperoleh serta berapa lama

kemungkinan modal investasi tersebut dapat dikembalikan. Sehingga dapat

menghindari terjadi resiko yang dapat merugikan pihak pengusaha.

Universitas Sumatera Utara

Page 23: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

3

Dalam hal ini penelitian dilakukan pada usaha budidaya tambak udang

Alam Laut Lestari di Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai

Provinsi Sumatera Utara. Sehingga diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat

memberikan informasi atau masukan dan bahan pertimbangan bagi pengusaha

budidaya udang dalam peningkatan usaha dalam rangka mencapai keuntungan yang

maksimal dan dapat dijadikan. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti

yang melakukan penelitian yang sama di masa yang akan datang.

Rumusan Masalah

Masalah utama dalam usaha budidaya udang vannamei (Litopenaeus

vannamei) di Tambak Udang Alam Laut Lestari Kecamatan Pantai Cermin

Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara masih terdapat berbagai

kendala baik dari segi biaya variable. Usaha tambak udang vannamei (Litopenaeus

vannamei) sudah banyak mengeluarkan biaya, namun belum pernah dilakukan

perhitungan mengenai jumlah biaya yang telah dikeluarkan. Semua biaya yang

dikeluarkan dalam kegiatan usaha baik berjumlah besar ataupun kecil akan

diperhitungkan. Hal tersebut menjadi pertimbangan bagi pembudidaya udang

vannamei (Litopenaeus vannamei) sebagai salah satu usaha budidaya udang yang

baru berjalan kurang dari 1 tahun ini untuk meneruskan usahanya.

Oleh karena itu, perlu diketahui berapa besar seluruh biaya yang telah

dikeluarkan dan seberapa besar penerimaan yang dicapai. Selain itu juga perlu studi

kelayakan usaha untuk meyakinkan bahwa usaha tersebut dapat dikatakan layak

untuk dijalankan. Kemudian dalam penelitian ini juga dianalisis sensitivitas yang

terjadi jika ada kenaikan biaya variable yang terjadi dalam menjalankan usaha

budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei), dengan demikian penelitian ini

Universitas Sumatera Utara

Page 24: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

4

dapat dijadikan acuan dalam mengambil keputusan untuk menyusun alternatif-

alternatif demi kemajuan usaha dan memberikan keuntungan bagi pihak-pihak yang

terlibat dalam kegiatan usaha tersebut. Berdasarkan latar belakang dan perumusan

masalah di atas, dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Berapa besar biaya dan pendapatan usaha budidaya udang vannamei

(Litopenaeus vannamei) di Tambak Udang Alam Laut Lestari Kecamatan

Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara?

2. Apakah usaha budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di Tambak

Udang Alam Laut Lestari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang

Berdagai Provinsi Sumatera Utara layak dijalankan dengan melihat R/C

Rasio, B/C Rasio, Break Even Point (BEP), Payback Period (PP), Net Present

Value (NPV), dan Internal Rate of Return (IRR)?

3. Berapa besar kenaikan biaya variable yang dapat ditoleransi pada usaha

budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) agar pengusaha tidak

mengalami kerugian?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah tersebut, maka tujuan

dari penelitian ini:

1. Mengetahui besar biaya dan pendapatan usaha budidaya udang vannamei

(Litopenaeus vannamei) di Tambak Udang Alam Laut Lestari Kecamatan

Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara.

2. Mengetahui studi kelayakan usaha budidaya udang vannamei (Litopenaeus

vannamei) di Tambak Udang Alam Laut Lestari Kecamatan Pantai Cermin

Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara dilihat dari R/C Rasio,

Universitas Sumatera Utara

Page 25: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

5

B/C Rasio, Break Even Point (BEP), Payback Period (PP), Net Present Value

(NPV), dan Internal Rate of Return (IRR).

3. Mengetahui kenaikan biaya variable pada usaha budidaya udang vannamei

(Litopenaeus vannamei) di Tambak Udang Alam Laut Lestari Kecamatan

Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara yang

dapat ditorelansi.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat ataupun

tambahan pengetahuan antara lain:

1. Sebagai bahan informasi dan masukan bagi penentu kebijakan dan

pengambilan keputusan dalam peningkatan produksi pola agribisnis udang

vannamei di Tambak Udang Alam Laut Lestari Kecamatan Pantai Cermin

Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara.

2. Sebagai bahan informasi serta perbandingan bila mana dibutuhkan penelitian

lain yang menekuni masalah udang vannamei.

3. Sebagai sarana pembelajaran bagi penulis dalam melakukan penulisan ilmiah

dan penelitian.

Ruang Lingkup Penelitian

1. Penelitian ini dilakukan di Tambak Udang Alam Laut Lestari Kecamatan

Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara.

2. Obyek yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis pendapatan serta

menganilisis tingkat sensitivitas kenaikan biaya variable yang terjadi dalam

usaha budidaya udang vannamei di Tambak Udang Alam Laut Lestari

Universitas Sumatera Utara

Page 26: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

6

Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera

Utara.

Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Usaha Budidaya Tambak Udang Alam Laut Lestari di Kecamatan

Pantai Cermin Kabupaten Serdang Berdagai Provinsi Sumatera Utara

1. Total Biaya dan Total Pendapatan

2. Studi Kelayakan Usaha (R/C Rasio,

B/C Rasio, BEP, PP, Net Present

Value (NPV), dan Internal Rate of

Return (IRR).

3. Studi Sensitivitas dan Switching Value

1. Jumlah Produksi

2. Total Penerimaan

1. Biaya Tetap

2. Biaya Variabel

Evaluasi Usaha

Layak

Tidak Layak

Rekomendasi Pengelolaan Usaha

Budidaya Udang Vannamai

Universitas Sumatera Utara

Page 27: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

7

TINJAUAN PUSTAKA

Biologi Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei)

Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu jenis

udang introduksi yang akhir-akhir ini banyak diminati. Banyaknya petani tambak

berminat untuk membudidayakan udang vaname karena udang vaname memiliki

keunggulan seperti tahan penyakit, pertumbuhannya cepat, masa pemeliharaan 60-

110 hari. Menurut Nadhif (2016), taksonomi udang vannamei adalah sebagai

berikut:

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Crustacea

Ordo : Decapoda

Famili : Penaeidae

Genus : Litopenaeus

Spesies : Litopenaeus vannamei

Gambar 2. Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei)

Universitas Sumatera Utara

Page 28: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

8

Secara garis besar morfologi udang vanamei (Litopenaeus vannamei)

terdiri dari dua bagian utama yaitu kepala (cephalothorax) dan perut (abdomen).

Kepala udang vaname (Litopenaeus vannamei) dibungkus oleh lapisan kitin yang

berfungsi sebagai pelindung, terdiri dari antennulae, antenna, mandibula, dan dua

pasang maxillae. Kepala udang vaname (Litopenaeus vannamei) juga dilengkapi

dengan tiga pasang maxiliped dan lima pasang kaki jalan (peripoda) atau kaki

sepuluh (decapoda) (Kitani, 1994).

Jenis kelamin udang vaname (Litopenaeus vannamei) dapat dilihat dari

luar. Pada udang betina disebut thelicum yang terletak diantara kaki jalan ke 4 dan

5, pada udang jantan disebut patasma terletak diantara kaki jalan ke 5 dan kaki

renang pertama. Secara sepintas kemampuan seekor calon induk untuk

menghasilkan telur sulit diduga melalui bentuk tubuhnya. Akan tetapi melalui

pengamatan, bentuk tubuh yang relative mendatar cenderung memiliki respon yang

positif terhadap ablasi mata (Kokarkin, 1986).

Menurut Wyban dan Sweeney (1991), Siklus hidup udang vaname sejak

telur mengalami fertilisasi dan lepas dari tubuh induk betina akan mengalami

berbagai macam tahap, yaitu :

1. Nauplius

Stadia nauplius terbagi atas enam tahapan yang lamanya berkisar 46-50 jam.

Larva berukuran 0,32-0,58 mm. Sistem pencernaan belum sempurna,

memiliki cadangan makanan berupa kuning telur sehingga tidak

membutuhkan makanan dari luar.

2. Zoea

Stadi zoea terbago atas tiga tahapan, berlangsung selama sekitar 4 hari. Larva

zoea berukuran 1,05-3,30 mm. Pada stadia ini larva mengalami molting

Universitas Sumatera Utara

Page 29: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

9

sebanyak 3 kali, yaitu stadia zoea 1, zoea 2, dan zoea 3. Stadia zoea sangat

peka terhadap perubahan lingkungan terutama kadar garam dan suhu air.

Zoea mulai membutuhkan makanan berupa fitoplankton.

3. Mysis

Stadia Mysis terbagi atas tiga tahapan, yang lamanya 4-5 hari. Bentuk udang

stadia Mysis mirip udang dewasa, bersifat planktonis dan bergerak mundur

dengan cara membengkokkan badannya. Udang stadia Mysis mulai

menggemari pakan berupa zooplankton, misalnya Artemia salina.

4. Post larva

Pada stadia post larva sudah seperti udang dewasa. Hitungan stadia

berdasarkan hari, misalnya PL1 berarti post larva berumur satu hari. Stadia

larva ditandai dengan tumbuhnya pleopoda yang berambut (setae) untuk

renang. Stadia larva bersifat bentik atau organisme penghuni dasar perairan,

dengan pakan yang disenangi berupa zooplankton.

Udang merupakan organisme hidup yang mengalami pertumbuhan,

bahkan juga kematian. Salah stau factor yang mempengaruhi pertumbuhan dan

mortalitas udang adalah makanan. Udang hanya dapat meretensi protein pakan

sekitar 16,3-40,87% dan sisanya dibuang dalam bentuk produk ekskresi, residu

pakan dan feses. Selain factor makanan, kualitas air tambak yang baik akan

mendukung pertumbuhan dan perkembangan udang vaname secara optimal. Oleh

karena itu, kualitas tambak perlu diperiksa dan dikontrol secara seksama. Parameter

kualitas air diantaranya, suhu, pH, salinitas dan kadar gas pencemar (Nadhif, 2016).

Tambak

Tambak biasanya dibangun di daerah pantai, terutama di hutan mangrove,

Universitas Sumatera Utara

Page 30: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

10

estuaria, dan teluk, karena itu air yang digunakan untuk mengisi tambak merupakan

air payau. Hewan yang dibudidayakan adalah hewan air, terutama ikan, udang, serta

kerang. Penyebutan “tambak” ini biasanya dihubungkan dengan air payau atau air

laut. Kolam yang berisi air tawar biasanya disebut kolam saja atau empang. Tambak

merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai tempat untuk

kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir. Secara umum tambak

biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang, walaupun sebenamya

masih banyak spesies yang dapat dibudidayakan di tambak misalnya ikan bandeng,

ikan nila, ikan kerapu, kakap putih dan sebagainya. Tetapi tambak lebih dominan

digunakan untuk kegiatan budidaya udang (Satriana, 2017).

Usaha pertambakan, berdasarkan penelusuran pustaka, ternyata sudah

dikenal masyarakat Indonesia sejak tahun 1200, yaitu sejak zaman keemasan

Kerajaan Majapahit. Istilah tambak sendiri berasal dari kata nembok (bahasa Jawa)

yang berarti membuat bendungan. Jadi kata menambak bisa kita defenisikan

sebagai menempung air laut sewaktu pasang untuk menangkap ikan dan udang.

Menurut Darmawan (2008), ditinjau dari segi letak tambak laut dan muara sungai

yang memberikan air kepadanya, ada 3 golongan tambak yaitu:

1. Tambak Lanyah, yang terletak dekat sekali dengan laut, di tepi pantai.

Dibandingkan dengan tambak biasa, air tambak lanyah cenderung senantiasa

lebih tinggi kadar garamnya, karena pada dasarnya air masuk dari laut

memang masih tinggi, kemudian mengalami penguapan sehari-hari sesudah

ditahan dalam petakan tambak, sampai kadar air dalam air itu makin naik.

2. Tambak Biasa, yang terletak di belakang tambak lanyah, dan selalu terisi oleh

campuran air asin dari laut dan air tawar dari sungai. Airnya dapat asin selama

Universitas Sumatera Utara

Page 31: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

11

tambak itu diisi dengan air pasang (laut) yang tinggi, dan dapat tawar jika

diisi dengan air sungai yang leluasa mengalir ke arah pantai, pada waktu

lautnya sedang surut.

3. Tambak Darat, yang terletak jauh sekali dari pantai laut. Pasokan air dapat

dipertahankan cukup hanya selama musim hujan saja. Kalau hujannya

berkurang, maka sebagian tambak itu menjadi kering sama sekali, sehingga

pengusahaannya kadang-kadang hanya dapat berlangsung selama 9 bulan

saja, setiap tahunnya.

Menurut Libriyanto (2008), Sistem budidaya udang yang diterapkan di

Indonesia ada tingkatannya yaitu: tradisional, semi-intensif, dan intensif. Perbedaan

yang menonjol dari ketiga tingkatan tersebut adalah pada segi pengaturan

lingkungan hidup, sumber makanan, kepadatan benih, permodalan, luas lahan, dan

pengendalian hasil.

1. Sistem tradisional : masih diusahakan dengan teknologi dan pengetahuan yang

sederhana, sehingga kebutuhan akan modal yang kecil. Penyedian air

mengandalkan sepenuhnya pasang surut dan tergantung dari pakan alami.

Dengan system usaha tani adalah mix culture dalam petakan yang tidak teratur,

dan padat penebaran benih yang rendah antara 3-4 ekor/m2 diperoleh hasil

panen sekitar 0,6-1 ton/ha/musim tanam.

2. Sistem semi-intensif : bentuk petakan tambak lebih teratur, dengan tujuan lebih

memudahkan dalam pengelolaan airnya. Kepadatan tebar benih antara 10-25

ekor/m2 dengan kombinasi pakan tambahan dan pakan alami. Pengelolaan air

cukup baik, yaitu selain pasang surut juga digunakan pompa. Hasil panen yaitu

sekitar 2,5-6 ton/ha/musim.

Universitas Sumatera Utara

Page 32: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

12

3. Sistem intensif : mempunyai petakan yang lebih kecil anatara 0,3-0,5 ha, untuk

memudahkan pengelolaan air dan pengawasan ditangani tenaga ahli dan

didukung teknik yang canggih mulai awal penanaman, pemeliharaan sampai

pasca panen. Dengan padat penebaran benur berkisar antara 30-40 ekor/m2, dan

komposisi pakan buatan yang berkualitas tinggi. Hasil panen yaitu sekitar 6,5-

10 ton/ha/musim tanam.

Analisis Usaha

Usaha perikanan dapat didefinisikan sebagai organisasi dari alarn. Tenaga

kerja dan modal yang ditujukan kepada produksi di lapangan perikanan. Analisis

usaha perikanan merupakan pemeriksaan keuangan untuk mengetahui sampai

dimana keberhasilan yang telah dicapai selama usaha perikanan berlangsung.

Dalam analisis usaha perikanan komponen yang digunakan adalah biaya produksi,

penerimaan usaha dan pendapatan yang diperoleh dari usaha perikanan

(Ruslan, 2004).

Untuk menganalisis kelayakan usaha diperlukan dua keterangan pokok

yaitu keadaan penerimaan dan pengeluaran selama jangka waktu yang ditetapkan.

Penerimaan adalah total nilai produk yang dijalankan yang merupakan hasil

perkalian antara jumlah fisik input dengan harga atau nilai uang yang diterima dari

penjualan pokok usahatani tersebut. Penerimaan usaha yaitu penerimaan dari semua

sumber usaha. Sedangkan biaya atau pengeluaran yang dimaksud adalah nilai

penggunaan sarana produksi dan lain-lain yang dikeluarkan dalam proses produksi.

Analisis kelayakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pendapatan

yang sesungguhnya diperoleh oleh pengusaha dan untuk membantu perbaikan

pengelolaan usaha (Soekartawi, 2006).

Universitas Sumatera Utara

Page 33: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

13

Permintaan akan udang putih atau udang vannamei yang semakin

meningkat setiap periodenya membuat orang berlomba-lomba membudidaya udang

vannamei, namun sebelum memulainya para pelaku bisnis budidaya udang vanamei

harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang. Bagi seorang pengusaha

analisis kelayakan membuat untuk mengukur apakah usaha pada saat itu berhasil

atau tidak. Untuk menganalisis kelayakan pada umumnya disertai dengan analisis

seperti analisis R/c ratio (penerimaan atas biaya), B/C ratio (analisis rasio

keuntungan atas biaya), Break Even Point (analisis titik impas) dan Payback Period

(PP).

Biaya

Biaya dalam pengertian ekonomi adalah semua bahan yang harus

ditanggung untuk menyediakan barang agar siap dipakai oleh konsumen, biaya

usahatani biasanya diklasifikasikan menjadi dua, yaitu (Luntungan, 2012):

1. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang relative jumlahnya dan terus

dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Jadi,

besarnya biaya tetap ini tidak tergantung pada besar kecilnya biaya produksi

yang diperoleh. Biaya ini terdiri dari pajak dan penyusutan alat produksi.

2. Biaya Variabel (variable cost) adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi

oleh produksi yang diperoleh. Biaya ini terdiri dari biaya bibit, pakan ternak,

pupuk, obat-obatan dan multivitamin.

Penerimaan

Penerimaan merupakan fungsi dari jumlah barang, juga merupakan hasil

kali jumlah barang dengan harga barang per unit. Dalam menganalisa biaya

umumnya tidak terlepas dari analisa penerimaan atau revenue atau total revenue.

Universitas Sumatera Utara

Page 34: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

14

Pengertian revenue atau penerimaan adalah seluruh pendapatan yang diterima dari

hasil penjualan barang pada tingkat harga tertentu. Setelah produsen menghasilkan

output dari setiap kegiatan produksi yang dilakukan maka output tersebut akan

dijual pada konsumen, produsen akan memperoleh penerimaan dari setiap output

yang dijual. Penerimaan yang diterima oleh produsen sebagian digunakan untuk

membayar biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Dengan

memperhitungkan seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi.

Maka dengan itu produsen mengetahui hasil penerimaan bersih disetiap proses

produksi (Mafut, 2017).

Pendapatan

Pendapatan mempunyai hubungan erat dengan tingkat produksi yang

dicapai, apabila produksi meningkat maka pendapatan petambak cenderung

meningkat dan besarnya pendapatan petambak tergantung tingkat harga yang

berlaku. Tinggi rendahnya pendapatan dipengaruhi oleh harga, produksi, luas lahan,

dan biaya usahatani (Annisa dan Lamursa, 2014).

Dalam teori ilmu ekonomi, pendapatan atau keuntungan adalah hasil

berupa uang yang di terima oleh Perusahan/Perseorangan dari aktifitas usahanya.

Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari.

Aktifitas normal entitas selama suatu periode, jika arus masuk tersebut

mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi (Mafut, 2017).

Analisis Rasio Penerimaan atas Biaya (R/C Rasio)

Analisis rasio penerimaan atas biaya (R/C rasio) merupakan perbandingan

(rasio dan nisbah) antara penerimaan (revenue) dan biaya (cost). Rasio penerimaan

atas biaya menunjukkan berapa besarnya penerimaan yang akan diperoleh dari

Universitas Sumatera Utara

Page 35: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

15

setiap rupiah yang dikeluarkan dalam produksi usahatani. Rasio penerimaan atas

biaya produksi dapat digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan relative

kegiatan usaha tani, artinya dari angka rasio penerimaan atas biaya tersebut dapat

diketahui apakah usahatani menguntungkan atau tidak (Jamaludin, 2015).

Analisis Swiching Value

Nilai Pengganti merupakan perhitungan untuk mengukur seberapa besar

perubahan maksimal dari suatu komponen inflow atau perubahan komponen

outflow yang dapat ditoleransi sehingga usaha masih layak untuk dilakukan.

Kriteria nilai pengganti adalah apabila perubahan kenaikan harga input

menyebabkan nilai NPV sama dengan nol. Analisa nilai pengganti yang diakukan

pada penelitian ini menggunakan 3 variabel yaitu batas kenaikan investasi, batas

maksimal kenaikan biaya variabel dan dan batas maksimal penurunan Jumlah

produksi (Afan et al., 2015).

Analisis Rasio Keuntungan atas Biaya (B/C Rasio)

Rasio merupakan metode yang dilakukan untuk melihat berapa manfaat

yang diterima oleh proyek untuk satu satuan mata uang yang dikeluarkan. B/C

Rasio adalah suatu rasio yang membandingkan antara benefit dari suatu usaha

dengan biaya yang dikeluarkan. Suatu usaha dikatakan layak dan memberikan

manfaat apabila analisis rasio keuntungan atas biaya (B/C rasio) lebih besar dan

nol. Semakin besar nilai rasio keuntungan atas biaya (B/C rasio), maka semakin

besar pula manfaat yang akan diperoleh dari usaha tersebut (Jamaludin, 2015).

Analisis Break Event Point (BEP)

Break event point merupakan perbandingan antara nilai hasil penjualan

produksi dengan biaya produksi. Nilai yang diperoleh merupakan titik impas

Universitas Sumatera Utara

Page 36: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

16

sebuah usaha dan menggambarkan kondisi usaha tidak mengalami keuntungan

maupun kerugian. Perhitungan BEP ini digunakan untuk menentukan batas

minimum volume penjualan agar suatu perusahan tidak rugi. Selain itu, BEP dapat

dipakai untuk merencanakan tingkat keuntungan yang dikehendaki dan sebagai

pedoman dalam mengendalikan operasi yang sedang berjalan. Untuk menetukan

BEP, ada beberapa hal yang harus diketahui, yaitu biaya atau modal (baik itu biaya

tetap atau biaya variabel), harga jual, dan tingkat produksi.

Payback Period (PP)

Payback Period merupakan penilaian investasi yang digunakan untuk

menganalisis lamanya waktu pengembalian dari investasi usaha. Kriteria pada

pengukuran ini yaitu jika payback period lebih pendek dari umur ekonomis usaha,

maka proyek tersebut layak untuk dijalankan. Jika payback period, lebih lama dari

umur ekonomis usaha, maka proyek tersebut tidak layak untuk dijalankan

(Kadariah, 2001).

Ada dua macam model perhitungan yang akan digunakan dalam

menghitung masa pengembalian investasi, pertama perhitungan apabila kas bersih

setiap tahun sama, maka menggunakan rumus perbandingan investasi dengan kas

bersih yang dikalikan 12 bulan didapatlah nilai payback period dalam jangka

beberapa bulan. Cara kedua adalah apabila kas bersih setiap tahun berbeda, maka

Payback Period dihitung dengan cara pengurangan nilai investasi dengan kas bersih

pertahun sampai ditemukan nilai Payback Period nya (Jamaludin, 2015).

Untuk menilai apakah usaha layak diterima atau tidak dari segi Payback

period, maka hasil perhitungan tersebut haruslah sebagai berikut:

1. Payback period sekarang lebih kecil dari nilai investasi

Universitas Sumatera Utara

Page 37: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

17

2. Dengan membandingkan rata-rata industry usaha sejenis

3. Sesuai dengan target perusahan.

Perhitungan kelayakan dari segi payback period memiliki kelemahan. Perhitungan

yang dilakukan mengabaikan time value of money dan tidak mempertimbangkan

arus kas yang terjadi setelah pengembalian (Jamaludin, 2015).

Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV) adalah metode menghitung nilai bersih (netto)

pada waktu sekarang (present). Asumsi present yaitu menjelaskan waktu awal

perhitungan bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan atau pada periode tahun ke

– 0 (nol) dalam perhitungan cash flow investasi. Cash-flow yang benefit saja

perhitungannya disebut dengan Present Worth of Benefit (PWB), sedangkan jika

yang diperhitungkan hanya cash-out (cost) disebut dengan Present Worth of Cost

(PWC) (Afan et al., 2015).

Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return (IRR) merupakan tingkat discount rate (suku

bunga) yang menjadikan NPV suatu proyek sama dengan nol. IRR

menggambarkan kemampuan suatu proyek mendapatkan tingkat pengembalian dari

investasi yang ditanamkan selama proyek berlangsung (Wardany, 2017).

Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas adalah untuk menelaah kembali suatu analisis untuk

dapat melihat pengaruh-pengaruh yang terjadi akibat keadaan yang berubah-ubah.

Analisis sensivitas bertujuan untuk melihat bagaimana hasil analisis suatu kegiatan

ekonomi bila ada suatu kesalahan atau perubahan-perubahan dalam dasar-dasar

perhitungan biaya atau keuntungan. Semua proyek harus diamati melalui analisis

Universitas Sumatera Utara

Page 38: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

18

sensitivitas. Pada bidang pertanian, proyek-proyek sensitif berubah-ubah akibat

empat masalah utama. Keempat masalah tersebut adalah perubahan harga jual

produk, keterlambatan pelaksanaan proyek, kenaikan biaya dan perubahan volume

produksi (Ruslan, 2004).

Analisis sensitivitas ini perlu dilakukan karena dalam kegiatan investasi,

perhitungan didasarkan pada proyek-proyek yang mengandung ketidakpastian

tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang. Variabel yang dianggap

paling peka dalam pembentukan komponen biaya maupun pendapatan adalah

kemungkinan perubahan produksi dan perubahan tingkat suku bunga. Dengan

adanya ramalan perubahan pada komponen-komponen tersebut dapat dilihat efek

adanya perubahan-perubahan pada indikator keberhasilan proyek yang digunakan

(Dolorosa et al., 2014).

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelangsungan usaha perlu

dianalisis lebih lanjut menggunakan analisis sensitivitas. Analisis sensivitas dapat

digunakan untuk memprediksi pengaruh perubahan faktor-faktor yang signifikan

dalam proses produksi terhadap keuntungan usaha. Analisis sensitivitas perlu

dilakukan karena dalam suatu usaha selalu ada faktor ketidakpastian. Analisis

sensitivitas ini digunakan untuk melihat apakah suatu usaha sensitif atau tidak jika

terjadi suatu perubahan. Perubahan inilah yang dimaksud ketidakpastian

(Iskandar dan Guntur, 2014).

Universitas Sumatera Utara

Page 39: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

19

METODE PENELITIAN

Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2018.

Kegiatan penelitian pendapatan usaha budidaya udang vannamei (Litopenaeus

vannamei) dilakukan di Tambak Udang Alam Laut Lestari yang berada di Desa

Pantai Cermin Kiri Dusun IV Karya Tani Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten

Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara. Lokasi penelitian berada pada titik

koordinat 3o38’36.4”N dan 98o59’09.5”E, disebelah utara berdekatan dengan

Pantai Cermin Theme Park dan Resort Hotel, disebelah barat berdekatan dengan

Sungai Baungan, disebelah timur berdekatan dengan Pantai Sri Mersing. Luas area

tambak 2,7 Ha dengan kolam tambak sebanyak 10. Dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 3. Peta Lokasi Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Page 40: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

20

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Global Positioning System

(GPS), kamera digital, alat tulis, kalkulator dan laptop.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data non spasial seperti

data produksi tambak udang vannamei di Tambak Udang Alam Laut Lestari, data

pekerja pada usaha budidaya tambak udang, dan data lahan usaha budidaya tambak

Alam Laut Lestari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi

Sumatera Utara.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer

dan sekunder. Pengumpulan data primer diperoleh dari hasil pengamatan di

lapangan melalui wawancara langsung dengan pemilik usaha budidaya tambak,

buruh tani dan informan lainnya yang ditetapkan secara purposive sampling.

Informasi terdiri dari pemilik tambak dan masyarakat sekitar tambak. Data primer

seperti harga input dan output, biaya dan jumlah produksi, jumlah penjualan serta

data lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari studi

literature berbagai buku, skripsi, internet, dan instansi terkait. Data sekunder berupa

data permintaan dan penawaran pasar, data potensi perikanan, data produksi

perikanan Indonesia, luas usaha budidaya udang, konsumsi udang perkapita serta

data lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk pengumpulan data (data kualitatif dan

kuantitatif) dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Page 41: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

21

1. Angket/Kuesioner Teknik yang menggunakan angket atau kusioner adalah

suatu cara pengumpulan data dengan memberikan dan menyebarkan daftar

pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka dapat memberi respon

atas daftar pertanyaan tersebut. Dalam penelitian ini, responden diminta untuk

menjawab beberapa hal yang berkaitan dengan identitas diri, dan pertanyaan

yang berkaitan dengan judul penelitian. Menurut Sembiring et al (2012) untuk

menentukan banyaknya masyarakat sekitar tambak yang dijadikan sebagai

responden ditentukan dengan rumus sebagai berikut.

n = 𝑁

1+𝑁𝑒2

Keterangan:

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Tingkat kesalahan yang ditoleransi yaitu 10%

2. Wawancara

Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara langsung

dengan responden secara sistematis sesuai dengan tujuan penelitian.

Dokumentasi wawancara dengan responden dapat dilihat pada Lampiran 1 dan

Lampiran 2.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari dan mengambil data dari

literature terkait dan sumber-sumber lain yang dianggap dapat memberikan

informasi mengenai penelitian ini seperti majalah dan internet.

4. Dokumentasi

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mencatat arsip dan catatan penting

Universitas Sumatera Utara

Page 42: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

22

lainnya yang berhubungan dengan obyek peneltian.

Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menentukan lokasi berlangsungnya penelitian.

Lokasi penelitian ini berada di wilayah kawasan wisata pantai cermin yang

didalamnya terdapat potensi budidaya tambak. Untuk memperoleh data-data yang

diinginkan dalam memenuhi kebutuhan penelitian ini melakukan penyebaran

kuisioner yang melibatkan stakeholder yang terdiri dari pemilik tambak dan

masyarakat kawasan sekitar yang didalamnya terdapat serangkaian pertanyaan

yang telah disusun sedemikian rupa dan yang berhubungan atau berkaitan dengan

penelitian ini. Setelah itu kuisioner tersebut dikumpulkan untuk dianalisis.

Perhitungan jumlah responden dapat dilihat pada Lampiran 6.

Analisis Data

Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan

analisis kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif akan dianalisis secara deskriptif,

sedangkan analisis data kuantitatif dilakukan untuk mengetahui biaya usaha dan

penerimaan sehingga dapat diketahui tingkat pendapatan dari usaha budidaya udang

di Tambak Udang Alam Laut lestari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang

Berdagai Provinsi Sumatera Utara dalam satu siklus produksi. Selain itu

menganalisis kelayakan usaha untuk melihat sejauh mana suatu kegiatan usaha

dapat dikatakan memiliki manfaat dan layak untuk dikembangkan di lihat dari

analisis rasio penerimaan atas biaya (R/C rasio), analisis rasio keuntungan atas

biaya (B/C rasio), break even point (BEP), payback period (PP), Net Present Value

(NPV) dan Internal Rate of Return (IRR) selanjutnya untuk mengidentifikasi

masalah masa yang akan datang dan meminimalisir kegagalan dari hasil yang ingin

Universitas Sumatera Utara

Page 43: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

23

dicapai dalam suatu investasi dan mencoba melihat seberapa besar perubahan

maksimum yang dapat mempengaruhi kelayakan suatu usaha dilakukan sebuah

Analisis Sensitivitas dan Switching Value. Pengolahan data kuantitatif ini

menggunakan alat bantu berupa kalkulator dan software computer melalui program

Microsoft Excel 2013.

Kelayakan Usaha Tambak Udang

1. Biaya Usaha

Menurut Soekartawi (1995) dalam Chusnul et al (2010), Biaya produksi

dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya

tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya

produksi, misalnya sewa tanah dan pajak tanah. Biaya variabel adalah biaya yang

besar kecilnya dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi, misalnya pengeluaran

untuk pembelian pupuk, dan biaya tenaga kerja. Biaya total merupakan

penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabel, sehingga dapat diformulasikan

sebagai berikut:

Keterangan :

TC = Total Cost (biaya total)

FC = Fixed Cost (total biaya tetap)

VC = Variable Cost (total biaya variable)

2. Penerimaan

Analisis penerimaan adalah besaran yang mengukur jumlah penerimaan

nelayan yang diperoleh dari usaha budidaya, menghitung penerimaan dapat

menggunakan formulasi rumus sebagai berikut (Budiman et al, 2014):

TR= P x Q

TC = FC + VC

Universitas Sumatera Utara

Page 44: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

24

Keterangan :

TR (Total Revenue) = Total Penerimaan

P (Price) = Harga Jual

Q (Quantity) = Hasil produksi yang diperoleh dalam suatu usaha tani

3. Pendapatan

Keuntungan absolute yang merupakan selisih antara seluruh

penerimaan/hasil penjualan dengan seluruh pengeluaran (Wullu et al, 2013).

Keterangan :

𝜋 = Total Profit

TR = Total Revenue

TC = Total Cost

Dengan kriteria usaha sebagai berikut (Septiara et al, 2012):

1. Penerimaan total > biaya total ; usaha menguntungkan

2. Penerimaan total = biaya total ; usaha impas

3. Penerimaan total < biaya total ; usaha merugikan

4. Analisis Revenue Cost Ratio (R/C)

Analisis rasio penerimaan atas biaya (R/C rasio) merupakan perbandingan

(rasio atau nisbah) antara penerimaan (revenue) dan biaya (cost). Analisis ini

digunakan untuk melihat perbandingan total penerimaan dengan total biaya usaha,

dengan kriteria hasil:

1. Ho ratio < 1, artinya pembudidaya udang vannamei yang di usahakan

kelompok tani tidak layak untuk diusahakan.

𝜋 = TR - TC

R/C = Jumlah Penerimaan

Jumlah Pengeluaran

Universitas Sumatera Utara

Page 45: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

25

2. Ha ratio >1, artinya pembudidaya udang vannamei yang diusahakan kelompok

tani usaha layak untuk diusahakan (Utomo et al, 2012).

Analisis ini digunakan untuk melihat keuntungan dan kelayakan dari

usaha. Usaha tersebut dikatakan menguntungkan jika nilai R/C rasio lebih besar

dari satu (R/C >1). Hal ini menunjukan bahwa setiap nilai rupiah yang dikeluarkan

dalam produksi akan memberikan manfaat sejumlah nilai penerimaan yang

diperoleh.

5. Analisis Benefit Cost Ratio (B/C)

Menurut Rahardi dan Hartono (2003), analisis keuntungan dan biaya (B/C

Rasio) adalah perbandingan antara tingkat keuntungan yang diperoleh dengan total

biaya yang dikeluarkan. Suata usaha dikatakan layak dan memberikan manfaat

apabila nilai B/C rasio lebih besar dari nol. Semakin besar nilai B/C rasio maka

semakin besar nilai manfaat yang akan diperoleh dari usaha tersebut. Secara

sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut:

6. Break Even Point (BEP)

Analisis Break Even Point (BEP) atau titik impas atau sering juga disebut

titik pulang pokok adalah suatu metode yang mempelajari hubungan antara biaya,

keuntungan, dan volume penjualan atau produksi. Hubungan tersebut juga dikenal

dengan analisis CBV (Cost-Profit-Volume) untuk mengetahui tingkat kegiatan

minimal yang harus dicapai, dimana pada tingkat tersebut perusahaan tidak

mengalami keuntungan maupun kerugian. Ada tiga jenis perhitungan BEP, yaitu

BEP volume, BEP harga produksi dan BEP Penerimaan. Dirumuskan sebagai

B/C Rasio = Total keuntungan usaha budidaya udang vannamei

Total biaya usaha budidaya udang vannamei

Universitas Sumatera Utara

Page 46: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

26

berikut:

Kriteria uji : Titik impas yang terlampaui apa bila nilai masing-masing variabel

lebih tinggi dari hasil perhitungan BEP (Break Even Point) (Pulungan et al, 2015).

7. Payback Period (PP)

Menurut Afan et al (2015), analisis Payback Period pada dasarnya

bertujuan untuk mengetahui seberapa lama (periode) investasi akan dikembalikan

saat terjadinya kondisi pulang pokok (break even-point).

Dalam periode Payback Period ini rencana investasi dikatakan layak

(feasible), jika k ≤ n dan sebaliknya.

K = Jumlah periode pengembalian

N = Umur investasi

Analisis Finansial Usaha Tambak Udang

1. Net Present Value (NPV)

Menurut Sunyoto (2014) pengertian Net Present Value (NPV) atau nilai

sekarang bersih adalah analisis keuangan yang digunakan untuk mengukur layak

tidaknya suatu usaha dilaksanakan dilihat dari nilai sekarang arus kas bersih yang

akan diterima dibandingkan dengan nilai sekarang dari jumlah investasi yang

K(PBP) = Investasi

Annual Benefit 𝑥 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢

BEP Volume (Kg) = Total biaya usaha budidaya udang vannamei

Harga penjualan udang vannamei

BEP Harga (Rp/Kg) =

Total biaya usaha budidaya udang vannamei

Total produksi udang vannamei

BEP Penerimaan =

Biaya Tetap

1- Biaya tidak tetap

S

Universitas Sumatera Utara

Page 47: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

27

dikeluarkan. Dengan kata lain NPV dihitung dari aliran kas bersih dikurangi dengan

biaya investasi. Rumus NPV yang paling umum digunakan sebagai berikut :

Keterangan :

PVAKB = AKB (1

(1+𝑖 )n )

PVAKB = Nilai Sekarang Arus Kas Bersih

AKB = Arus Kas Bersih (Laba Bersih + Penyusutan)

i = Tingkat Suku Bunga

(1

(1+𝑖 )n ) = Discount faktor (DF)

n = Banyak Periode

Kriteria kelayakan usaha:

Jika NPV > 0, suatu usaha layak untuk terus dilaksanakan

Jika NPV < 0, suatu usaha tidak layak untuk dilaksanakan.

2. Internal Rate of Return (IRR)

Menurut Sunyoto (2014), Pengertian internal rate of return (IRR) adalah

besarnya tingkat pengembalian modal sendiri yang dipergunakan menjalankan

usaha. Adapun rumus internal rate of return (IRR) sebagai berikut:

Keterangan :

i1 = Tingkat Bunga Pertama

i2 = Tingkat Bunga Kedua

Kriteria Kelayakan Usaha:

IRR > Bunga Bank, usaha dinilai layak untuk diberi kredit bank.

IRR < Bunga Bank, usaha dinilai tidak layak untuk diberi kredit bank.

NPV = PVAKB-PV1

IRR = i1 + (NPV 1

NPV1-NPV2)(i2-i1)

Universitas Sumatera Utara

Page 48: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

28

3. Analisis Sensitivitas dan Switching Value

Analisis ini digunakan untuk melihat dampak dari suatu keadaan yang

berubah-ubah terhadap hasil suatu analisis kelayakan. Tujuan dari analisis ini

adalah untuk menilai apa yang akan terjadi dengan hasil analisis kelayakan suatu

kegiatan investasi atau bisnis apabila terjadi perubahan di dalam perhitungan biaya

atau manfaat. Analisis ini perlu dilakukan karena dalam analisis kelayakan suatu

usaha ataupun bisnis perhitungan umumnya didasarkan pada proyeksi-proyeksi

yang mengandung ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi diwaktu yang akan

dating (Kadariah et al, 1999).

Nilai pengganti atau switching value merupakan suatu variasi pada analisis

sensitivitas. Analisis switching value ini merupakan perhitungan untuk mengukur

perubahan maksimum dari perubahan suatu komponen inflow (penurunan harga

output, penurunan produksi) atau perubahan komponen outflow (peningkatan harga

input atau peningkatan biaya produksi) yang masih dapat ditoleransi agar bisnis

masih tetap layak (Gittinger, 2008).

Analisis sensitivitas harus dilakukan untuk mengidentifikasi masalah di

masa yang akan datang, sehingga dapat meminimalkan kemungkinan melesetnya

hasil yang ingin dicapai dalam suatu investasi, dimana analisis sensitivitas akan

memperhitungkan hal-hal yang akan menghambat atau peluang dari investasi yang

akan dijalankan, dan dapat dijadikan pedoman atau arahan kepada usaha yang akan

dijalankan.

Inflasi merupakan salah satu fenomena ekonomi yang umum berfluktuasi

sesuai dengan perkembangan ekonomi dan perkembangan situasi politik disuatu

negara, yang pengaruhnya dapat berdampak negative bagi kemajuan usaha pada

Universitas Sumatera Utara

Page 49: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

29

saat ini dan di masa yang akan datang. Hasil studi kelayakan usaha itu biasanya

akan dilaksanakan justru pada saat yang akan dating walaupun secara tidak

langsung dapat tercermin dari perkembangan tingkat suku bunga pinjaman, tetapi

memperhatikan langsung pengaruh inflasi dalam studi kelayakan usaha adalah

cukup penting (Sofyan, 2003).

Analisis nilai pengganti (switching value) digunakan untuk mengetahui

seberapa besar perubahan maksimal pada biaya variable dalam usaha budidaya

udang vannamei di Tambak Udang Alam Laut Lestari Kecamatan Pantai Cermin

Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara yang dapat ditolerir dengan

cara simulasi menaikan harga biaya variable hingga menemukan batas maksimum

kenaikan biaya variable dimana usaha tersebut masih layak untuk dilaksanakan.

Oleh karena itu seluruh biaya variable memegang peran yang besar dalam biaya

usaha budidaya udang, dengan demikian, yang dianalisis merupakan hal yang

signifikan terhadap usaha budidaya udang yaitu kenaikan biaya variabel.

4. Nilai Penyusutan

Menurut Ruslan (2004) Nilai penyusutan adalah nilai yang dihasilkan dari

pengurangan harga pembelian dengan harga terpakai yang dibagi dengan lamanya

pemakaian dalam tahun (umur teknis). Rincian biaya penyusutan dapat dilihat pada

Lampiran 10.

Adapun nilai penyusutan dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut :

Nilai Penyusutan = Nilai Awal - Nilai Sisa

Umur Teknis

Universitas Sumatera Utara

Page 50: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

30

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei)

1. Karakteristik Usaha Budidaya Udang

Usaha Budidaya Tambak Udang Alam Laut Lestari terdapat di Desa Pantai

Cermin Kiri Dusun IV Karya Tani yang terletak di Kecamatan Pantai Cermin,

Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara. Dalam hal ini yang

diusahakan adalah budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) dengan

luas area tambak 2,7 Ha yang terdiri dari 10 kolam tambak. Untuk kolam tambak

pertama dengan ukuran 36 cm x 16 cm, kolam kedua 36 cm x 16 cm, kolam

ketiga 52 cm x 16 cm, kolam keempat 63 cm x 16 cm, kolam kelima 52 cm x 18

cm, kolam keenam 52 cm x 18 cm, kolam ketujuh 77 cm x 19 cm, kolam

kedelapan 69 cm x 19 cm, kolam kesembilan 40 cm x 30 cm, dan kolam

kesepuluh dengan ukuran 40 cm x 30 cm. Status kepemilikan lahan adalah

menyewa dengan pengusaha setempat yang menjadi pemilik lahan dengan harga

sewa sekitar 20% dari hasil pendapatan bersih dari hasil penjualan Udang

Vannamei tersebut. Dapat dilihat pada Lampiran 19.

2. Persiapan Tambak

Untuk persiapan tambak, pertama dilakukan pengorekan lahan dengan

menggunakan alat berat dan dibentuk sesuai ukuran yang ditentukan. Tambak

dibuat membentuk empat persegi panjang. Setelah itu diratakan dengan cara

manual untuk memastikan tidak ada benda-benda yang dapat memperngaruhi

hasil produksi. Selesai pengorekan, lahan yang sudah berbentuk kolam tersebut

Universitas Sumatera Utara

Page 51: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

31

dipasang pipa, elbow dan terpal. Sekeliling kolam ditancapin kayu dan

dipasangin waring, jaring dan mursa untuk menghindari masuknya hewan-

hewan atau predator.

Setelah lahan selesai, maka air diisi dengan ketinggian sekitar 70 cm. Lalu

dilakukan fermentasi selama 10 hingga 12 hari, dengan cara melarutkan 5 kg

dedak, 6 buah yakult, dan ½ kg nauripan kedalam 200 lter air dan dibiarkan

beberapa hari sampai terjadi proses fermentasi. Selanjutnya hasil fermentasi

tersebut dituangkan kedalam 3 kolam dan didiamkan selama 10-12 hari. Setelah

itu diberikan EM-4 (untuk ukuran 1 kolam 1000 m2, dituang 2 botol EM-4 atau

berkisar 2 liter), molase (untuk 1 kolam tambak dibutuhkan 1 gayung (2 liter)).

Lalu kolam tambak dibiarkan selama 12-20 hari sampai tumbuh plankton (pakan

alami).

3. Penebaran Benur

Benur yang ditebarkan pada kolam budidaya berasal dari hatchery udang

vannamei yang berada dipantai cermin. Dengan ukuran benur PL-9, hal ini

dikarenakan ukuran tersebut lebih produktif untuk kegiatan budidaya udang

vanname. Untuk 1 kolam dengan ukuran 36 x 16 m ditebar benur sebanyak

100.000 ekor, penebaran benur dilakukan sesuai dengan ukuran kolam. Sebelum

dilakukan penebaran benur, maka dilakukan aklimatisasi terhadap benur.

Pengadaptasian dilakukan dengan meletakkan kantong plastik yang berisi benur

ke dalam tambak, kemudian mengisi air dengan memasukan air tambak sedikit

demi sedikit kedalam kantong plastik sebelum benur benar-benar dilepaskan ke

tambak. Hal ini bertujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan

seperti benur mengalami stres dan kemudian mati.

Universitas Sumatera Utara

Page 52: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

32

Setelah benur ditebarkan, untuk pemberian pakan pertama diberikan sekali

makan, hal ini berguna untuk mengurangi dampak stress dari benur tersebut.

Untuk hari kedua sampai hari ketujuh diberikan 2 kali makan yaitu pada pagi

hari dan sore hari. Hari ke delapan diberi 3 kali makan, yaitu pada pagi, siang

dan malam. Hari ke empat belas diberi 4 kali makan, pagi, siang, sore, dan

malam hari. Pada setiap pemberian pakan 1 kg dicampurkan 1/5 sendok makan

stimuno plus.

4. Pemeliharaan

Masa pemeliharaan Udang Vannamei dilakukan selama 3 bulan (90 hari).

Untuk penyiphonan dilakukan ketika kualitas air tampak memburuk (tiga hari

sekali) terhitung dari umur benur 20-90 hari. Penyiphonan dilakukan dengan

menggunakan pompa, yang selanjutnya selang shipon akan diarahkan kedasar

tambak dengan cara bertahap untuk menghindari udang tersedot dalam selang

shipon. Setelah penyiphonan dilakukan diberikan aquashim, aquashim diberikan

untuk mengurangi stres serta memperlancar pencernaan pada udang budidaya

tersebut. Pemberisihan kelekap dilakukan setiap harinya dan pergantian air

dilakukan dengan melihat kondisi kualitas airnya. Hal ini dilakukan untuk

meminimalisir terjadinya penyakit pada udang tersebut. Untuk pertama

penebaran benur kincir yang disediakan 1 setelah 5 hari ditambah menjadi 2

kincir air. Setelah umur mencapai 50 hari kincir ditambah 4 kincir sampai

pemanenan.

5. Pemanenan

Proses pemanen dilakukan setelah udang berumur 60 hari. Parsial pertama

dilakukan pada umur udang sudah mencapai 60 hari, parsial kedua setelah udang

Universitas Sumatera Utara

Page 53: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

33

sudah mencapai umur 70 hari, parsial ketiga setelah umur udang mencapai 80

hari dan pemanenan total pada umur ke 90 hari. Sebelum proses pemanen total

dilakukan, terlebih dahulu air tambak dibuang melalui pintu air dengan bantuan

pompa air sampai pelataran agak kelihatan. Setelah itu pengambilan udang

dilakukan dengan menggunakan alat tangkap jala dengan cara ditebar,

banyaknya udang yang diproduksi sesuai dengan permintaan dari perusahaan.

Setelah penjalaan selesai untuk pemanenan parsial pertama dilakukan pemberian

obat, guna untuk menghindari terjadinya stress pada udang tersebut. Hasil

pemanenan udang di eksport keluar negeri melalui PT. Bahari Makmur Sejati

(BMS) food. BMS food merupakan perusahan yang menjual hasil budidaya

tambak udang yang berada di daerah sumatera yang nantinya akan dieksport

keluar negeri untuk memenuhi permintaan pasar nasional maupun internasional.

Analisis Finansial Usaha Tambak Udang

Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return pada Usaha Budidaya

Udang

Untuk mengetahui kelayakan finansial terhadap usaha budidaya tambak

udang, dilakukan pendekatan dengan kriteria investasi yaitu Net Present Value

(NPV) dan Internal Rate of Return dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Nilai Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return pada usaha

Budidaya Tambak Udang

Keterangan Satuan Nilai

Net Present Value (NPV) RP 6.412.387.888,24

Internal Rate of Return (IRR) % 58

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2018.

Berdasarkan Tabel 1 diatas nilai NPV sebesar Rp. 6.412.387.888,24 dan

IRR sebesar 58%. Hasil perhitungan tersebut menunjukan bahwa NPV > 1, dan IRR

Universitas Sumatera Utara

Page 54: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

34

> discount rate. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa usaha tambak udang

tersebut layak untuk diberi kredit bank/bunga bank/pinjaman.

Studi Sensitivitas dan Switching Value Kenaikan Biaya Variabel Pada Usaha

Budidaya Udang

Analisis sensitivitas dan switching value dilakukan untuk mengetahui

tingkat kepekaan dari Tambak Udang Alam Laut Lestari dalam menghadapi

perubahan-perubahan yang ada. Perubahan biasanya terjadi pada kenaikan biaya

variabel. Pada saat menganalisis perkiraan arus kas di masa yang akan datang, maka

akan berhadapan dengan ketidakpastian. Akibatnya, hasil perhitungan di atas kertas

itu dapat menyimpang jauh dari kenyataannya. Ketidakpastian itu menyebabkan

suatu proyek bisnis harus mampu dalam mengoperasikan suatu usahanya untuk

menghasilkan laba bagi perusahaan.

Studi Sensitivitas

Studi sensitivitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

parameter perubahan harga seluruh biaya variabel sebesar 3%. Penentuan kenaikan

harga biaya variabel sebesar 3% diperoleh dari inflasi nasional periode Februari

2018 sebesar 3,18% yang dibulatkan menjadi 3% dapat dilihat pada Lampiran 17.

Menurut Sofyan (2003), inflasi merupakan salah satu fenomena ekonomi yang

umum berfluktuasi sesuai dengan perkembangan ekonomi dan perkembangan

situasi politik disuatu negara, yang pengaruhnya dapat berdampak negatif bagi

kemajuan usaha pada saat ini dan di masa yang akan datang. Hasil studi kelayakan

usaha itu biasanya akan dilaksanakan justru pada saat yang akan datang walaupun

secara tidak langsung dapat tercemin dari perkembangan tingkat suku bunga

pinjaman, tetapi memperhatikan langsung pengaruh inflasi dalam studi kelayakan

Universitas Sumatera Utara

Page 55: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

35

usaha adalah cukup penting. Dengan demikian, analisis sensitivitas membantu

menentukan unsur yang sangat menentukan hasil proyek, dan juga membantu

pengelola proyek dengan menunjukan bagian-bagian yang peka yang memerlukan

pengawasan yang ketat untuk menjamin hasil yang diharapkan akan

menguntungkan perekonomian.

Studi Switching Value

Studi nilai pengganti (switching value) digunakan untuk mengetahui

seberapa besar perubahan udang maksimal pada biaya variabel dalam usaha

budidaya udang vannamei di Tambak Alam Laut Lestari yang dapat ditoleransi.

Dalam menjalankan usaha budidaya udang vannamei yang paling signifikan adalah

kenaikan biaya-biaya variabel, maka dalam keadaan biaya variabel seperti biaya

pakan dan obat-obatan serta multivitamin yang terus meningkat dan ketersediaan

bibit yang sulit, maka para pelaku usaha budidaya udang vannamei harus membeli

lebih tinggi dari biasanya. Oleh karena itu seluruh biaya variabel memegang peran

yang besar dalam biaya usaha budidaya udang vannamei. Hasil analisis ini akan

memperoleh jumlah maksimum kenaikan biaya variabel yang membuat usaha ini

tetap layak untuk dijalankan melalui switching value.

Tabel 2. Studi Sensitivitas dan Switching Value Kenaikan Biaya Variabel Pada

Usaha Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei)

No

Uraian

Biaya Variable

Naik 3%

Biaya Variabel

Naik 69%

Biaya Variabel

Naik 70%

1 Pendapatan 785,628,621 7,732,810 -5,914,485

2 R/C Ratio 1.56 1.00 1.00

3 B/C Ratio 0.56 0.004 -0.003

4 BEP Volume 17670 27449 27621

5 BEP Harga 55936 86891 87434

6 Payback Period 1.3 129 -

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2018.

Hasil studi sensitivitas dan switching value kenaikan biaya variabel dapat

Universitas Sumatera Utara

Page 56: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

36

dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan Tabel 2 dengan asumsi seluruh harga biaya

variabel naik 3%, dapat dilihat bahwa pendapatan masih cukup besar. Nilai Return

Cost Ratio (R/C- ratio) yang diperoleh oleh Tambak Udang Alam Laut Lestari

sebesar 1,56 menunjukan bahwa R/C ratio lebih dari 1. Nilai B/C ratio yang

diperoleh sebesar 0,56 menunjukan bahwa B/C ratio lebih besar dari 0, maka usaha

budidaya udang vannamei yang dilaksanakan oleh Tambak Udang Alam Laut

Lestari layak diusahakan.

Hasil BEP Volume dengan asumsi kenaikan biaya variabel 3% dapat

diketahui bahwa usaha ini akan mengalami pulang pokok pada saat volume

produksi udang mencapai 1 kg udang vannamei. Apabila jumlah produksi kurang

dari 17.670 kg dalam satu periode (3 bulan) maka usaha akan mengalami kerugian,

sedangkan apabila usaha memproduksi lebih dari 17670 kg dalam satu periode (3

bulan) maka akan memberikan keuntungan bagi perusahan.

Nilai BEP Harga yang diperoleh adalah Rp. 55.936 yang artinya Tambak

Udang memperoleh pulang pokok jika hanya menjual udang sebesar Rp. 55.936.

Apabila Tambak Udang Laut Alam Lestari menjual udang dibawah harga

Rp. 55.936/kg maka usaha akan mengalami kerugian, apabila usaha budidaya

udang vannamei menjual udang vannamei diatas harga Rp. 55.936/kg maka akan

memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Nilai Payback Period (PP) sebesar 1,3 menunjukan bahwa usaha budidaya

udang vannamei di Tambak Udang Alam Laut Lestari akan mengalami

pengembalian modal dalam jangka waktu 1 tahun 3 bulan (periode ke 4). Jika harga

seluruh biaya variabel naik sebesar 3%.

Universitas Sumatera Utara

Page 57: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

37

Berdasarkan Tabel 2 Hasil studi switching value, jika kenaikan seluruh

biaya variabel sebesar 60% maka usaha budidaya udang vannamei ini masih

memperoleh keuntungan namun sangat sedikit. Hasil studi sensitivitas biaya

variabel sebesar 60% bisa dilihat pada Lampiran 17.

Tambak Udang Laut Alam Lestari menjadi tidak layak untuk dijalankan

apabila harga variabel mengalami kenaikan lebih dari 61%, contoh dengan

kenaikan seluruh biaya variabel sebesar 61%, yang menghasilkan kesimpulan

pendapatan yang diperoleh minus, R/C ratio sama dengan 1 dan B/C ratio kurang

dari nol. Hasil studi sensitivitas seluruh biaya variabel 61% bisa dilihat pada

Lampiran 17.

Analisis Usaha

Biaya Investasi Usaha Budidaya Udang

Investasi merupakan sejumlah biaya yang dikeluarkan satu kali selama

umur proyek untuk memperoleh manfaat sampai secara ekonomis tidak dapat

memberikan keuntungan lagi. Biaya investasi yang dikeluarkan dalam usaha

budidaya Tambak Udang Alam Laut Lestari di Kecamatan Pantai Cermin

Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara adalah sebesar

Rp. 1.000.235.000 per ha. Rincian komponen investasi dapat dilihat pada Tabel 3

dan pada Lampiran 7.

Pada Tabel 3 dapat dilihat persentase yang paling besar dalam investasi

yang ditanam perusahaan adalah pada mesin genset sebesar 29,99%. Hal ini

dikarenakan genset merupakan salah satu faktor pendukung dari penentuan hasil

produksi apabila terjadi pemadaman listrik. Dan persentase yang paling kecil dalam

investasi yang ditanam perusahaan adalah pada gayung sebesar 0,01%.

Universitas Sumatera Utara

Page 58: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

38

Tabel 3. Rincian komponen investasi usaha budidaya udang vannamei (Litopenaeus

vannamei).

No

Investasi

Harga per

Satuan (Rp)

Banyak

Total

(Rp)

Persentase

(%)

1 Kontruksi Lahan 12,000,000 10 120,000,000 12.00

2 Mesin Pompa 3,755,000 6 22,530,000 2.25

3 Bangunan 10,750,000 4 43,000,000 4.30

4 Genset 75,000,000 4 300,000,000 29.99

5 Kincir 5,300,000 50 265,000,000 26.49

6 Pipa 8 Inchi 450,000 20 9,000,000 0.90

7 Pipa 6 Inchi 350,000 8 2,800,000 0.28

8 Pipa 4 Inchi 210,000 48 10,080,000 1.01

9 Elbow 8 Inchi 70,000 16 1,120,000 0.11

10 Elbow 4 Inchi 45,000 16 720,000 0.07

11 Kabel 6,000 710 4,260,000 0.43

12 Jaring 215,000 34 7,310,000 0.73

13 Cangkul 35,000 11 385,000 0.04

14 Timbangan (30 kg) 1,200,000 4 4,800,000 0.48

15 Timbangan (2 kg) 150,000 4 600,000 0.06

16 Tanggok 40,000 20 800,000 0.08

17 Mesin Siphon 1,300,000 7 9,100,000 0.91

18 Wearing 450,000 15 6,750,000 0.67

19 Terpal 11,200,000 10 112,000,000 11.20

20 Mulsa 350,000 11 3,850,000 0.38

21 Ember Ukuran Sedang 12,000 10 120,000 0.01

22 Ember Ukuran Besar 18,000 20 360,000 0.04

23 Gayung 10,000 8 80,000 0.01

24 Selang 55,000 120 6,600,000 0.66

25 Batang/ Selang Air 120,000 10 1,200,000 0.12

26 Refraktometer 450,000 1 450,000 0.04

27 Beko 450,000 5 2,250,000 0.22

28 Senter 150,000 9 1,350,000 0.13

29 Tali 260,000 12 3,120,000 0.31

30 Jaring Angkat (ANCHO) 150,000 20 3,000,000 0.30

31 Jala 850,000 8 6,800,000 0.68

32 Pengeboran Sumber Air 1,800,000 6 10,800,000 1.08

33 Instalansi Listrik 10,000,000 4 40,000,000 4.00

TOTAL 1,000,235,000 100

Biaya Produksi Usaha Budidaya Udang

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2018.

Universitas Sumatera Utara

Page 59: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

39

Biaya Produksi Usaha Budidaya Udang

Analisis pendapatan dilakukan terhadap biaya produksi yang mencakup

biaya variabel dan biaya tetap yang dilakukan dalam satu kali tanam. Analisis

pendapatan digunakan untuk mengetahui nilai pendapatan yang diperoleh dari

penerimaan dalam satu kali tanam (periode).

Setiap kegiatan produksi, akan diperhadapkan pada masalah biaya yang

harus dikeluarkan dan diperhitungkan guna memfasilitasi faktor produksi yang

diperlukan dalam kegiatan produksi. Biaya dalam penelitian ini adalah seluruh

biaya yang dikeluarkan untuk proses budidaya udang vannamei (Litopenaeus

vannamei) dalam satu kali tanam (periode). Biaya tersebut terdiri atas biaya tetap

dan biaya variabel yang jika dijumlahkan merupakan total biaya yang dikeluarkan

oleh Tambak Udang Alam Laut Lestari dalam melakukan produksi.

Biaya tetap yang digunakan dalam usaha budidaya udang vannamei di

Tambak Udang Alam Laut Lestari yang meliputi sewa lahan, gaji tenaga kerja,

biaya pemeliharaan, dan sebagainya adalah sebesar Rp. 308.504.894 per

ha/periode. Rincian komponen biaya tetap dapat dilihat pada Tabel 4 dan pada

Lampiran 8.

Tabel 4. Rincian Biaya Tetap Budidaya Udang Vanname (Litopenaeus vannamei)

No

Keterangan

Satuan

Harga

Banyak

Total

Persentase

(%)

1 Sewa Lahan Rp/Periode 84,890,000 161.689.144 52,41

2

Gaji Tenaga

Kerja

Rp/Orang/Bulan

6,000,000

10

60,000,000

19,45

3

Biaya

Pemeliharaan

Rp/Periode

4,600,000

4,600,000

1.49

4 Penyusutan 78,375,750 78,375,750 25,41

5 Upah Panen Rp/Orang 200,000 8 1,600,000 0.52

6 Konsumsi Rp/Orang 224,000 10 2,240,000 0.73

TOTAL 308.504.894 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2018.

Universitas Sumatera Utara

Page 60: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

40

Biaya variabel yang digunakan dalam usaha budidaya udang vannamei di

Tambak Udang Alam Laut Lestari meliputi biaya-biaya pembelian benur, pakan,

aquashim, dan lainnya. Biaya variabel usaha tersebut adalah Rp. 1.056.224.600 per

ha/periode. Rincian komponen biaya variabel dapat dilihat pada Tabel 5 dan

Lampiran 9.

Tabel 5. Rincian Rata-rata Biaya Variabel Budidaya Udang Vanname (Litopenaeus

vannamei)

No

Keterangan

Satuan

Harga/

Satuan

(Rp)

Banyak

Total

(Rp)

Persentase

(%)

1 Benur (PL 20) E 42 1.660.000 69.720.000 6.60

2

Konsumsi

Rp/Orang/

Periode

224.000

10

2.240.000

0.21

3 Pakan 681 Kg 18.000 1.175 21.150.000 2.00

4 Pakan 682 Kg 18.000 2.900 52.200.000 4.94

5 Pakan 683 PV Kg 18.000 20.700 372.600.000 35.28

6 Pakan 683 SP Kg 18.000 25.500 459.000.000 43.46

7 Stimuno plus Bungkus 275.000 20 5.500.000 0.52

8 Aquashim Kotak 250.000 12 3.000.000 0.28

9 EM-4 Kotak 285.000 10 2.850.000 0.27

10 Nauripan/Ragi Bungkus 50.000 10 500.000 0.05

11 Molase L 6.000 200 1.200.000 0.11

12 Dedak Kg 3.000 25 75.000 0.01

13 Yakult Botol 2.500 20 50.000 0.00

14 Solar L 6.000 1511,60 9.069.600 0.86

15 Bensin L 8.500 820 6.970.000 0.66

16 Listrik Rp/Periode 50.100.000 50.100.000 4.74

TOTAL 1.056.224.600 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2018.

Biaya produksi diperlukan untuk mengolah input sehingga dapat

menghasilkan sejumlah output. Biaya produksi usaha yang dikeluarkan pada usaha

budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di Tambak Udang Alam Laut

Lestari atas biaya tetap dan biaya variabel berkisar Rp. 1.364.729.494.

Penerimaan Usaha Budidaya Udang

Penerimaan adalah jumlah hasil panen dikali dengan harga udang yang

Universitas Sumatera Utara

Page 61: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

41

berlaku pada saat itu. Analisis usaha budidaya udang vannamei yang dikembangkan

pada Tambak Udang Alam Laut Lestari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten

Serdang Berdagai Provinsi Sumatera Utara didasarkan pada produksi periode

pertama. Harga udang yang berlaku setiap pamanenan parsial 1, parsial 2, parsial 3

hingga panen total rata-rata sebesar Rp. 79.550 dengan jumlah produksi sebesar

25.130 kg/ha/periode sehingga penerimaan adalah sebesar Rp. 2.187.000.000.

Adapun rincian penerimaan pada budidaya udang vannamei dapat dilihat pada

Tabel 6.

Tabel 6. Rincian Penerimaan Usaha Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus

vannamei)

No Keterangan Jumlah (Kg) Total Penerimaan (Rp)

1 Parsial 1 3.700 216.700.000

2 Parsial 2 3.800 292.100.000

3 Parsial 3 4.000 335.400.000

4 Panen Total 13.630 1.347.100.000

Total 25.130 2.191.300.000

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2018.

Pendapatan Usaha Budidaya Udang

Pendapatan merupakan hasil penerimaan dikurangi biaya yang

dikeluarkan selama proses produksi berlangsung. Adapun pendapatan yang

diperoleh pembudidaya usaha tambak udang vannamei (Litopenaeus vannamei)

per/ha/periode ialah sebesar Rp. 826.570.506. Perhitungan nilai penerimaan dapat

dilihat pada Lampiran 11 dan pendapatan pada Lampiran 12.

Tabel 7. Rincian Pendapatan Usaha Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus

vannamei)

No Uraian Jumlah (Rp)

1 Total Penerimaan 2.191.300.000

2 Total Biaya 1.364.729.494

Total Pendapatan 826.570.506

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2018.

Universitas Sumatera Utara

Page 62: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

42

Studi Kelayakan Usaha Budidaya Udang

Usaha budidaya udang vannamei yang dilakukan harus menghasilkan

keuntungan yang berkelanjutan sehingga perlu dilakukan analisis kelayakan usaha.

Analisis kelayakan usaha dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan,

pengembalian investasi, maupun titik impas dari suatu usaha sehingga dapat

diketahui studi kelayakan usaha dapat melihat sejauh mana suatu kegiatan usaha

dapat dikatakan memiliki manfaat dan layak untuk dikembangkan. Terdapat empat

cara untuk melakukan suatu analisis kelayakan usaha budidaya udang vannamei

yaitu, studi rasio penerimaan atas biaya (R/C rasio), studi keuntungan atas biaya

(B/C Rasio), Break Event Point (BEP) dan Payback Period (PP). Berikut ini studi

kelayakan usaha budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di Tambak

Udang Alam Laut Lestari, dapat dilihat pada Tabel 8 dan Lampiran 13.

Tabel 8. Studi Kelayakan Usaha Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus

vannamei)

No Uraian Jumlah

1 Total Penerimaan 2.191.300.000

2 Total Biaya 1.364.729.494

3 Pendapatan 826.570.506

4 R/C Ratio 1,61

5 B/C Ratio 0,61

6 BEP Volume 17156

7 BEP Harga 54.307

8 Payback Period 1,2

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2018.

R/C Rasio Usaha Budidaya Udang

Berdasarkan data Tabel 8 diketahui bahwa penerimaan yang diperoleh

dalam satu periode sebesar Rp. 2.191.300.000 sedangkan total biaya yang

dikeluarkan sebesar Rp. 1.364.729.494. Dengan demikian dapat dilihat Return Cost

Ratio (R/C-ratio) yang diperoleh sebesar 1,61 menunjukan bahwa R/C > 1, maka

Universitas Sumatera Utara

Page 63: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

43

usaha budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) yang dilaksanakan oleh

Tambak Udang Alam Laut Lestari layak untuk diusahakan.

B/C Ratio Usaha Budidaya Udang

Berdasarkan data Tabel 8 diketahui bahwa pendapatan yang diperoleh oleh

Tambak Udang Alam Laut Lestari dalam satu periode sebesar Rp. 826.570.506,

sedangkan biaya total yang dikeluarkan sebesar Rp. 1.364.729.494. Dengan

demikian nilai B/C-Ratio yang diperoleh oleh Tambak Udang Alam Laut Lestari

sebesar 0,61 hal ini menunjukan bahwa B/C-ratio lebih besar dari 0, maka usaha

budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) yang dilaksanakan oleh

Tambak Udang Alam Laut Lestari layak untuk diusahakan.

Break Event Point (BEP) Usaha Budidaya Udang

Dari nilai BEP diketahui pada tingkat produksi dan harga berapa suatu

usaha tidak memberikan keuntungan dan tidak pula mengalami kerugian. Ada dua

macam jenis perhitungan BEP, yaitu BEP volume dan BEP harga produksi.

Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa biaya total yang dikeluarkan Tambak Udang

Alam Laut Lestari sebesar Rp. 1.364.729.494 dan harga rerataan penjualan yang

diperoleh sebesar Rp. 79.550/kg. Dengan demikian hasil studi BEP Volume dapat

diketahui bahwa usaha ini akan mengalami pulang pokok pada saat volume

produksi udang mencapai 17.156 kg udang. Apabila jumlah produksi kurang dari

17.156 kg dalam satu periode (3 bulan) maka usaha akan mengalami kerugian,

sedangkan apabila usaha memproduksi lebih dari 17.156 kg dalam satu periode (3

bulan) maka akan memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa biaya total yang dikeluarkan sebesar

Universitas Sumatera Utara

Page 64: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

44

Rp. 1.364.729.494 dan total produksi yang diperoleh dalam satu periode sebesar

25.130 kg. Dengan demikian hasil analisis BEP harga diketahui bahwa nilai BEP

harga yang diperoleh adalah sebesar Rp. 54.307/kg yang artinya Tambak Udang

Alam Laut Lestari memperoleh pulang pokok jika hanya menjual udang vannamei

sebesar Rp. 54.307/kg. Apabila Tambak Udang Alam Laut Lestari menjual udang

vannamei dibawah harga Rp. 54.307 maka usaha akan mengalami kerugian, apabila

usaha budidaya udang vannamei di Tambak Udang Alam Laut Lestari menjual

udang vannamei diatas harga Rp. 54.307/kg maka akan memberikan keuntungan

bagi perusahaan.

Payback Period Usaha Budidaya Udang

Nilai investasi yang dihasilkan dari total biaya dari mesin dan alat yang

digunakan oleh Tambak Udang Alam Laut Lestari sebagai sarana pendukung untuk

melakukan kegiatan usaha budidaya udang vannamei sebesar Rp. 1.000.235.000

(Lampiran 7), dengan demikian berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bahwa nilai

Payback Period (PP) pada usaha budidaya udang vannamei sebesar 1,2 yang

diperoleh dari perbandingan antara nilai investasi sebesar Rp. 1.000.235.000

dengan pendapatan dalam satu periode sebesar Rp. 826.570.506, dikalikan umur

investasi selama 1 tahun. Nilai Payback Period (PP) tersebut menunjukan bahwa

usaha budidaya udang vannamei akan mengalami pengembalian modal selama 1

tahun 2 bulan.

Pembahasan

Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei)

Persiapan Tambak

Dalam melakukan persiapan petakan pada kolam budidaya tambak udang.

Universitas Sumatera Utara

Page 65: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

45

Kolam didesain berbentuk petakan yang menyerupai bentuk empat persegi panjang.

Hal ini dirancang agar mengefektifkan pengelolaan limbah, mengatur posisi

pergerakan air agar oksigen dapat menyebar kesegala ruang. Persiapan tambak

merupakan salah satu faktor awal yang menentukan keberhasilan budidaya. Hal ini

sesuai dengan Arsad et al (2017) yang menyatakan bahwa persiapan tambak

merupakan kegiatan awal yang sangat menentukan keberhasilan budidaya. Oleh

karena itu dalam persiapannya harus dilakukan secara benar dan maksimal.

Persiapan tambak yang baik akan mendukung tingkat kelulus hidupan

(survival rate) dan tingginya produksi hasil panen. Persiapan tambak mencakup

konstruksi tambak, desain petakan tambak, saluran pemasukan dan pengeluaran air,

pematang tambak, dan pengolahan lahan. Menurut Mustafa (2008), menyatakan

bahwa Desain petakan tambak membutuhkan pertimbangan yang seksama agar

tambak dapat berfungsi secara efisien dan layak secara ekonomis. Petakan tambak

sebaiknya berbentuk empat persegi panjang atau bujur sangkar, tergantung tingkat

teknologi yang diterapkan. Bentuk tambak dalam hubungannya dengan posisi

kincir dan pergerakan air adalah sangat penting untuk membuat area lebih luas yang

bebas dari limbah dalam tambak.

Sebelum melakukan penebaran benur pada budidaya tambak, terlebih

dahulu dikulturkan pakan alami sehingga ketersediaan pakan alami dikolam tambak

tersedia dalam keadaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan benur.

Pengkulturan pakan alami tersebut dilakukan dengan cara fermentasikan dedak,

yakult, nauripan sebagai tempat media dari pakan alami tersebut. Setelah fermentasi

selesai dilakukan, maka hasil fermentasi dituangkan kedalam kolam tambak untuk

menumbuhkan pakan alami. Pakan alami tersebut juga berfungsi untuk

Universitas Sumatera Utara

Page 66: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

46

meningkatkan jumlah hasil produksi udang. Menurut Utojo (2015), yang

menyatakan bahwa plankton bermanfaat sebagai salah satu pakan alami udang

khususnya pada awal pemeliharaan setelah penebaran benur, menekan

pertumbuhan klekap dan lumut di dasar tambak, dan untuk menyerap senyawa yang

sangat berbahaya bagi udang seperti amonia, nitrit dan nitrat.

Penebaran Benur

Benur yang ditebarkan ukuran PL-9 dengan padat penebaran sebanyak

100.000 ekor untuk ukuran kolam 576 m2. Sebelum dilakukan penebaran benur,

terlebih dahulu diaklimatisasi. Untuk pertama kali penebaran, benur diberi makan

sekali, untuk hari kedua sampai hari ketujuh diberi 2 kali makan yaitu pagi hari dan

sore hari. Hari ke delapan diberi 3 kali makan, yaitu pada pagi, siang dan malam.

Hari ke empat belas diberi 4 kali makan, pagi, siang, sore, dan malam hari. Menurut

Syah et al, 2017 menyatakan bahwa budidaya udang vaname dengan padat

penebaran tinggi secara teknis dapat dilakukan, secara ekonomi menguntungkan,

dan dapat diterima oleh masyarakat pembudidaya. Berdasarkan jangka waktu

pengembalian modal, R/C rasio, dan titik impas, maka padat penebaran 1.000

ekor/m2 menghasilkan performa budidaya terbaik dan dinilai paling layak untuk

diaplikasikan. Ditambah dengan Arsad et al. (2017) menyatakan bahwa, pemberian

pakan diberikan berupa tepung ikan dan pellet hingga umur benur mencapai 2

minggu dengan intensitas pemberian sebanyak 2 kali untuk PL 1-15, 4 kali untuk

benur PL 16-70, dan 5 kali untuk PL 71-120 setiap harinya.

Pemeliharaan

Pemeliharaan pada tambak udang dilakukan selama 3 bulan, dengan

melakukan penyiphonan air agak tetap menjaga kualitas air, dan membuang klekap

Universitas Sumatera Utara

Page 67: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

47

klekap yang berada pada permukaan air serta penambahan probiotik dan molase

kedalam kolam. Penyiphonan dilakukan dengan menggunakan pompa, yang

selanjutnya selang shipon akan diarahkan kedasar tambak dengan cara bertahap.

Dan penambahan kincir air setelah udang mengalami pertumbuhan mencapai hari

ke 50 sampai pada masa pemanenan. Menurut Arsad et al (2017), salah satu solusi

terhadap problematika kualitas air adalah penerapan budidaya sistem flok dan

pemberian probiotik. Prinsip sistem flok yaitu memanfaatkan bakteri sebagai

sumber nutrisi yang dikembangkan dalam sistem heterotrof, yakni memanfaatkan

limbah nitrogen dari sisa pakan dan feses sebagai pemicu pertumbuhan bakteri yang

nantinya membentuk flok. Kincir berfungsi dalam mensuplai oksigen dan

melakukan pengadukan tambak sehingga terjadi percampuran massa air dan

penurunan suhu.

Pemanenan

Pemanenan dilakukan pada saat udang mulai mencapai umur 60 hari untuk

panen parsial pertama sampai pada hari ke 90 untuk pemanenan total dengan ukuran

size udang mencapai 50-75. Dan hasil panen dikirim ke PT. Bahari Makmur Sejati

(BMS) food yang nantinya udang tersebut akan di eksport keluar negeri. Menurut

Syah et al (2017) menyatakan, panen parsial pertama dilakukan pada DOC-70

dengan memanen sebanyak 20-30% total biomassa di tambak, berkisar 2.271-4.109

kg dengan ukuran 104108 ekor/kg udang. Panen parsial kedua dilakukan pada

DOC-90 sebanyak 1.585-3.604 kg dengan ukuran 7184 ekor/kg udang, sedangkan

panen akhir dilakukan pada DOC-105 sebanyak 4.006-4.863 kg dengan ukuran 62-

69 ekor/kg udang.

Universitas Sumatera Utara

Page 68: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

48

Analisis Finansial Usaha Tambak Udang

Net Present Value (NPV) pada Usaha Budidaya Udang

Nilai bersih sekarang atau Net Present Value (NPV) dari suatu proyek

merupakan nilai sekarang (Present Value) dari selisih antara benefit (manfaat)

dengan cost (biaya) pada discount rate tertentu. Berdasarkan Tabel 1 diatas dapat

diketahui bahwa nilai NPV sebesar Rp. 6.412.387.888,24 yang berarti nilai tersebut

lebih besar dari nol. Menurut Sunyoto (2014) bahwa jika NPV > 0 , suatu usaha

layak untuk terus dijalankan.

Internal Rate of Return pada Usaha Budidaya Udang

Internal Rate of Return (IRR) sebagai alat ukur untuk mengetahui

kemampuan suatu proyek dalam mengembalikan bunga pinjaman dari lembaga

keuangan yang membiayai proyek. Hasil analisis dari kedua nilai NPV dan tingkat

bunga ini diperoleh nilai IRR sebesar 58%. Nilai yang diperoleh ini lebih besar dari

nilai tingkat suku bunga bank yang berlaku yaitu 17% dari bunga bank. Dengan

demikian pada kriteria penilaian bahwa suatu usaha menguntungkan apabila nilai

IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang digunakan, maka usaha budidaya

tambak udang ini layak untuk dikembangkan. Menurut Ruslan (2004) bahwa

tingkat diskonto merupakan tingkat bunga yang digunakan dalam proses untuk

memperoleh nilai sekarang dari suatu nilai yang akan datang yang dinyatakan

dalam persen (%). IRR ini menggambarkan kemampuan suatu proyek mendapatkan

tingkat pengembalian (earing) dari investasi yang ditanam selama berlangsungnya

proyek.

Studi Sensitivitas dan Switching Value Kenaikan Biaya Variabel Pada Usaha

Budidaya Udang

Analisis sensitivitas dan switching value dilakukan untuk mengetahui

Universitas Sumatera Utara

Page 69: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

49

tingkat kepekaan dari Tambak Udang Alam Laut Lestari dalam menghadapi

perubahan-perubahan yang ada. Studi sensitivitas dalam penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan parameter perubahan harga seluruh biaya variabel sebesar

3%. Penentuan kenaikan harga biaya variabel sebesar 3% diperoleh dari inflasi

nasional periode Februari 2018 sebesar 3,18% yang dibulatkan menjadi 3%.

Menurut Meinugraheni (2004) bahwa analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat

pengaruh perubahan komponen biaya terhadap kelayakan usaha budidaya.

Komponen biaya yang digunakan adalah komponen biaya yang apabila mengalami

perubahan harga, maka dapat mempengaruhi secara nyata kelayakan usaha

budidaya udang.

Studi nilai pengganti (switching value) digunakan untuk mengetahui

seberapa besar perubahan udang maksimal pada biaya variabel dalam usaha

budidaya udang vannamei di Tambak Alam Laut Lestari yang dapat ditoleransi

yaitu berkisar 60%. Pada saat biaya variabel naik mencapai 60% maka usaha

tersebut masih mengalami keuntungan sebesar Rp. 7.732.810 sedangkan pada saat

biaya variabel mencapai 61% maka usaha tersebut mengalami kerugian sebesar

Rp. 5.914.485. R/C rasio yang diperoleh pada saat harga variabel mengalami

kenaikan sebesar 60% dan 61% memperoleh nilai 1.00 yang artinya setiap

pengeluaran sebanyak Rp. 1 tidak menghasilkan keuntungan. Pada kenaikan biaya

variabel mencapai 60% maka memperoleh B/C rasio mencapai 0,004 sedangkan

pada saat kenaikan biaya variabel mencapai 61% maka memperoleh B/C rasio

mencapai -0,003 yang artinya usaha tersebut tidak layak untuk dijalankan. Hal ini

sesuai dengan Ruslan (2004) yang menyatakan bahwa, Analisis sensitivitas

dilakukan untuk melihat sampai berapa persen peningkatan atas penurunan faktor-

Universitas Sumatera Utara

Page 70: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

50

faktor tersebut dapat mengakibatkan perubahan dalam kriteria investasi yaitu dari

layak menjadi tak layak untuk dilaksanakan. Dengan demikian, analisis sensitivitas

membantu menentukan unsur yang sangat menentukan hasil proyek, dan juga

membantu pengelola proyek dengan menunjukan bagian-bagian yang peka yang

memerlukan pengawasan yang lebih ketat untuk menjamin hasil yang diharapkan

akan menguntungkan perekonomian.

Analisis Usaha

Biaya Investasi Budidaya Udang

Nilai investasi yang dikeluarkan dalam melakukan usaha budidaya udang

vannamei di Tambak Udang Alam Laut Lestari sebesar Rp. 1.000.235.000

per/ha/tahun. Hal ini dikarenakan komponen-komponen yang di investasikan

mempengaruhi berjalannya suatu usaha yang sedang dilakukan. Menurut Arrosyidi

et al (2017) yang menyatakan bahwa nilai investasi yang ditanamkan oleh masing-

masing pembudidaya berbeda satu sama lain. Hal ini disebabkan adanya perbedaan

skala usaha, semakin banyak jumlah keramba yang dimiliki semakin besar pula

jumlah investasi yang dikeluarkan.

Biaya Produksi Usaha Budidaya Udang

Biaya produksi yang dikeluarkan oleh Tambak Udang Alam Laut Lestari

sebesar Rp. 1.364.729.494, yang terbagi atas biaya tetap sebesar Rp. 308.504.894

dan biaya variabel sebesar Rp. 1.056.224.600. Biaya produksi yang dikeluarkan

mempengaruhi besar kecilnya produksi yang akan dihasilkan. Menurut Utami et al

(2014), menyatakan bahwa faktor produksi menentukan besar atau kecilnya

produksi yang diperoleh. Faktor-faktor produksi berpengaruh nyata terhadap hasil

produksi (panen) untuk jenis tambak dengan sistem pengelolaan tradisional

Universitas Sumatera Utara

Page 71: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

51

(ekstensif). Faktor luas lahan dan pakan mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap peningkatan hasil produksi udang. Faktor pakan dan bibit mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan hasil produksi udang pada tambak

sistem intensif. Faktor luas lahan dan tenaga kerja mempunyai pengaruh yang tidak

signifikan terhadap peningkatan jumlah produksi pada tambak sistem intensif.

Penerimaan Usaha Budidaya Udang

Penerimaan yang diperoleh dalam usaha tambak udang alam laut lestari ini

berasal dari hasil penjualan udang. Penerimaan yang diperoleh pada usaha tambak

selama satu periode adalah sebesar Rp. 2.191.300.000. Hal ini dipengaruhi oleh

padat penebaran, luas sempitnya kolam yang tidak menentu dan harga udang tiap

hari tidak menentu kadang meningkat kadang menurun. Menurut Mafut (2007),

Penerimaan yang diterima oleh produsen berasal dari output dari setiap kegiatan

produksi yang dilakukan dan dijual kepada konsumen. Penerimaan yang diterima

oleh produsen sebagian digunakan untuk membayar biaya-biaya yang dikeluarkan

selama proses produksi. Maka dengan itu produsen mengetahui hasil penerimaan

bersih disetiap proses produksi.

Hal-hal yang dapat juga mempengaruhi hasil penerimaan budidaya udang

yaitu tenaga kerja dan bibit udang tersebut. Utami et al (2014) berpendapat bahwa

faktor luas lahan dan pakan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

peningkatan hasil produksi udang. Faktor tenaga kerja dan bibit mempunyai

pengaruh yang tidak signifikan terhadap peningkatan hasil produksi udang. Faktor

pakan dan bibit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan hasil

produksi udang pada tambak sistem intensif. Faktor luas lahan dan tenaga kerja

Universitas Sumatera Utara

Page 72: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

52

mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap peningkatan jumlah produksi

pada tambak sistem intensif.

Pendapatan Usaha Budidaya Udang

Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya, sehingga

pendapatan ini merupakan pendapatan bersih (net profit) atau keuntungan dalam

berusaha. Keuntungan usaha budidaya udang vannamei selama satu periode (3

bulan) adalah sebesar Rp. 826.570.506. Pendapatan dari usaha tambak udang yang

diperoleh termasuk dalam kategori menguntungkan. Faktor-faktor yang

mempengaruhi peningkatan pendapatan salah satunya yaitu modal kerja serta

tenaga kerjanya. Menurut Sujarno (2008), faktor modal kerja secara teoritis

mempengaruhi pendapatan usaha. Peningkatan dalam modal kerja akan

mempengaruhi peningkatan jumlah produksi sehingga akan meningkatankan

pendapatan serta tenaga kerja juga secara teoritis akan mempengaruhi pendapatan

usaha.

Studi Kelayakan Usaha Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei)

R/C Ratio Usaha Budidaya Udang

Rasio penerimaan atas biaya (R/C rasio) yang diperoleh yaitu sebesar 1,61

hal ini menunjukan bahwa R/C > 1, yang berarti bahwa usaha tambak udang ini

memiliki nilai yang positif dan layak untuk dilaksanakan. Menurut Jamaludin

(2015), Analisis rasio penerimaan atas biaya (R/C Rasio) merupakan perbandingan

(rasio atau nisbah) antara penerimaan (revenue) dan biaya (cost). Analisis ini

digunakan untuk melihat perbandingan total penerimaan dengan total biaya usaha,

dengan kriteria hasil R/C > 1 berarti usaha layak untuk dijalankan.

Universitas Sumatera Utara

Page 73: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

53

B/C Ratio Usaha Budidaya Udang

Rasio keuntungan atas biaya (B/C rasio) yang diperoleh yaitu sebesar 0,61

hal ini menunjukan bahwa B/C rasio lebih besar dari 0, maka usaha Tambak Udang

Alam Laut Lestari yang dilaksanakan layak untuk dijalankan. Hal ini sesuai dengan

Jamaludin (2015) yang menyatakan bahwa, Suatu usaha dikatakan layak dan

memberikan manfaat apabila analisis rasio keuntungan atas biaya (B/C rasio) lebih

besar dan nol. Semakin besar nilai rasio keuntungan atas biaya (B/C rasio), maka

semakin besar pula manfaat yang akan diperoleh dari usaha tersebut.

Break Event Point (BEP) Usaha Budidaya Udang

Dari nilai BEP diketahui pada tingkat produksi dan harga berapa suatu usaha

tidak memberikan keuntungan dan tidak pula mengalami kerugian. Nilai BEPharga

yang diperoleh dari Tambak Udang Laut Alam Lestari sebesar Rp. 54.307/kg,

sedangkan nilai BEPvolume yang diperoleh sebesar 17.156 kg udang. Nilai BEPharga

yang diperoleh adalah sebesar Rp. 54.307/kg yang artinya Tambak Udang Alam

Laut Lestari memperoleh pulang pokok jika hanya menjual udang vannamei

sebesar Rp. 54.307/kg. Apabila Tambak Udang Alam Laut Lestari menjual udang

vannamei dibawah harga Rp. 54.307 maka usaha akan mengalami kerugian, apabila

usaha budidaya udang vannamei di Tambak Udang Alam Laut Lestari menjual

udang vannamei diatas harga Rp. 54.307/kg maka akan memberikan keuntungan

bagi perusahaan. BEPVolume dapat diketahui bahwa usaha ini akan mengalami

pulang pokok pada saat volume produksi udang mencapai 17.156 kg udang.

Apabila jumlah produksi kurang dari 17.156 kg dalam satu periode (3 bulan) maka

usaha akan mengalami kerugian, sedangkan apabila usaha memproduksi lebih dari

17.156 kg dalam satu periode (3 bulan) maka akan memberikan keuntungan bagi

Universitas Sumatera Utara

Page 74: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

54

perusahaan. Hal ini sesuai dengan Wijayanti et al. (2016), yang menyatakan bahwa

analisis break even point dapat digunakan sebagai alat bantu bagi manajemen untuk

melakukan perencanaan yakni dalam hal membuat perencanaan penjualan dan laba.

Analisis break even point digunakan untuk mengetahui tingkat volume penjualan

sebelum perusahaan mengalami untung dan mengalami rugi sehingga hal tersebut

dapat digunakan manajer untuk menentukan perencanaan penjualan.

Payback Period Usaha Budidaya Udang

Analisis payback period (PP) bertujuan untuk mengetahui waktu yang

diperlukan untuk menutupi investasi. Berdasarkan hasil penelitian pada tambak

udang alam laut lestari, payback period dari usaha budidaya dengan luas tambak

2,7 hektar adalah sebesar 1,2. Nilai tersebut mengandung pengertian bahwa waktu

yang dibutuhkan untuk mengembalikan biaya investasi adalah sebesar 1 tahun 2

bulan. Menurut Agustina (2006) analisis payback period digunakan untuk

menghitung berapa cepat investasi yang dilakukan dapat kembali, karena itu hasil

perhitungannya dinyatakan dalam satuan waktu (tahun atau bulan).

Pendapat Masyarakat Terkait Usaha Budidaya Tambak Udang

0

10

20

30

40

50

60

70

Usaha Budidaya

Tambak Udang

Mempengaruhi

Perekonomian

Partisipasi Pihak

Pengelolan Usaha

Budidaya Tambak

Udang

Dampak Usaha

Budidaya Tambak

Udang bagi

Kesejahteraan

Masyarakat

Dampak Negatif

yang Ditimbulkan

Usaha Budidaya

Tambak Udang

Pendapat Masyarakat

Berpengaruh (Ada) Tidak Berpengaruh (Tidak Ada)

Gambar 4. Pendapat Masyarakat Terkait Usaha Budidaya Tambak Udang

Universitas Sumatera Utara

Page 75: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

55

Dari wawancara yang dilakukan terhadap masyarakat yang berada di

Dusun IV Karya Tani, di Desa Pantai Cermin Kiri dari 72 sampel yang dilakukan,

47 beranggapan bahwasannya usaha budidaya tambak udang tidak mempengaruhi

perekonomian masyarakat, sedangkan 25 orang beranggapan bahwa usaha

budidaya tambak tersebut mempengaruhi perekonomian masyarakat. Hal ini

mereka asumsikan karena usaha tersebut memberikan peluang bagi masyarakat

sekitar untuk memperoleh pekerjaan (membuka lapangan pekerjaan).

Dari 72 sampel yang diwawancara, 58 beranggapan bahwa pihak usaha

budidaya tambak udang berpartisipasi terhadap masyarakat sekitar demi kelancaran

kegiatan usaha tambak yang dilakukan. Partisipasi yang dilakukan pihak pengelola

budidaya tambak berdasarkan asumsi masyarakat antara lain : Memberikan bantuan

dana terkait pembangunan mesjid yang berada di Dusun IV Karya Tani, pembagian

hasil panen udang dengan masyarakat sekitar, ikut memperbaiki jalan dengan

menyumbangkan berbagaai material berupa pasir ataupun batu-batuan, dan lain-

lain. Namun 14 sampel beranggapan bahwa pihak usaha budidaya tambak udang

tidak ada melakukan partisipasi terhadap masyarakat sekitar demi kelancaran

kegiatan usaha tambak yang dilakukankan.

Dari 72 sampel yang diwawancara, 61 beranggapan bahwa usaha tambak

udang memiliki dampak yang baik bagi kesejahteraan lingkungan pemukiman

masyarakat sekitar. Hal ini dikarenakan, pihak pengusaha menyediakan lapangan

pekerjaan bagi masyarakat sekitar. 11 sampel beranggapan bahwa usaha tambak

udang tersebut tidak memiliki dampak yang baik bagi kesejahteraan lingkungan

pemukiman masyarakat sekitar.

Universitas Sumatera Utara

Page 76: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

56

Dari wawancara yang dilakukan terhadap masyarakat yang berada di

Dusun IV Karya Tani, di Desa Pantai Cermin Kiri dari 72 sampel yang dilakukan,

20 sampel beranggapan bahwa usaha budidaya tambak udang tersebut

menimbulkan dampak yang negative terhadap lingkungan pemukiman masyarakat

sekitar. Dampak negative yang ditimbulkan atas asumsi dari masyarakat yaitu:

adanya kontruksi berat yang lalu lalang yang dapat mengencam keselamatan anak-

anak yang sedang bermain, bau amis yang ditimbulkan, polusi suara yang

ditimbulkan oleh kincir angin, banyaknya lalat yang berterbangan, pencemaran air,

dan lain-lain. Sedangkan 52 sampel beranggapan bahwa usaha budidaya tambak

udang yang dilakukan tidak menimbulkan adanya dampak negative terhadap

lingkungan pemukiman masyarakat sekitar.

Rekomendasi Pengelolaan Usaha Tambak Udang Alam Laut Lestari

Adapun rekomendasi pengelolaan usaha tambak, yaitu:

1. Untuk meningkatkan produksi usaha tambak udang melalui perbaikan teknis

dan bukan melalui perluasan lahan tambak saja. Untuk mengurangi

ketergantungan pada pakan pabrik sekaligus memperbaiki kualitas lingkungan,

petambak harus didorong untuk menerapkan silvofishery.

2. Mengingat biaya variabel untuk memproduksi udang dipengaruhi oleh adanya

inflasi, maka pemerintah Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Pusat mutlak untuk

melakukan komunikasi secara berkala untuk membicarakan upaya mengatasi

hambatan-hambatan teknis dan politik yang dihadapi para petambak udang

dalam meningkatkan daya saing di pasar global.

3. Pengusaha serta petugas keamanan harus bekerja lebih erat dalam kegiatan

panen agar dihasilkan udang yang berkualitas baik. Langkah awal yang bisa

Universitas Sumatera Utara

Page 77: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

57

segera dilakukan adalah pengorganisasian panen secara rapi dengan standar

prosedur operasi yang disepakati bersama.

4. Perlu dilakukan pertemuan antara hatchery, pemerintah, dan petambak untuk

menjamin tersedianya benur bebas virus sehingga dapat mengindentifikasi

benur yang sehat.

Universitas Sumatera Utara

Page 78: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

58

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil studi dan pembahasan penelitian ini, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Biaya usaha budidaya udang yang dilakukan oleh Tambak Udang Alam Laut

Lestari dalam satu periode sebesar Rp. 1.364.729.494 dan pendapatan usaha

budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) dalam satu periode sebesar

Rp. 826.570.506.

2. Nilai R/C rasio sebesar 1,61 dan nilai B/C rasio sebesar 0,61. BEP volume

mendapatkan nilai sebesar 17.156 kg dan BEP harga mendapatkan nilai

Rp. 54.307. Payback Period (PP) pada usaha budidaya udang vannamei

(Litopenaeus vannamei) di Tambak Udang Alam Laut Lestari dalam jangka

waktu 1 tahun 2 bulan. NPV yang diperoleh sebesar Rp. 6.412.387.888,24

dengan IRR sebesar 58%. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa usaha

budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) yang dilakukan oleh

Tambak Udang Laut Alam Lestari layak untuk dijalankan.

3. Kenaikan biaya variabel sebesar 3% masih dapat ditoleransi, namun kenaikan

biaya variabel sebesar 61% maka Tambak Udang Alam Laut Lestari

mengalami kerugian.

Saran

Berdasarkan hasil studi pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh, maka

sara yang dapat penulis berikan sebagai masukan berkaitan dengan peningkatan dan

Universitas Sumatera Utara

Page 79: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

59

pengembangan usaha budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di

Tambak Udang Alam Laut Lestari adalah sebagai berikut :

1. Melihat dari peluang pasar yang semakin hari semmakin meningkat permintaan

akan udang vannamei (Litopenaeus vannamei), Tambak Udang Alam Laut

Lestari harus meningkatkan produksi udang vannamei (Litopenaeus vannamei)

dengan penambahan lahan dan kolam serta perbaikan teknis. Selain itu hasil

studi pendapatan di Tambak Udang Alam Laut Lestari berdasarkan R/C rasio

dan B/C rasio menunjukan angka yang layak, namun kurang memberikan

pendapatan yang cukup besar, oleh karena itu perlu dilakukan peningkatan skala

usaha yang lebih besar sehingga perlu dilakukan peningkatan skala usaha yang

lebih besar sehingga pendapatan yang diperoleh akan lebih besar.

2. Hasil perhitungan sensitivitas dan switching value menunjukkan usaha

budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) cendrung sensitif terhadap

perubahan kenaikan biaya variabel. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya

maksimal pada usaha budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei)

seperti perbaikan mutu produksi, penanganan hasil produksi secara optimal.

3. Dari hasil wawancara yang dilakukan, sebaiknya pihak pengelola tambak lebih

memperhatikan lagi pendapat-pendapat dari masyarakat sekitar terkait dampak-

dampak negativ yang ditimbulkan. Dan pihak pengelola tambak lebih

mendekatkan diri lagi dengan masyarakat sekitar yang jaraknya agak jauh dari

lokasi usaha, hal ini berguna dilakukan untuk keberlanjutan dari usaha tambak

udang tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Page 80: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

60

DAFTAR PUSTAKA

Afan, N., T. Hidayat dan E. Budiraharjo. 2015. Analisa Kelayakan Usaha Budidaya

Udang Vaname (Litopaneaus vannamei) pada Tambak Intensif (Studi

Kasus Kewirausahaan Tambak Udang di Desa Blendung, Kecamatan

Ulujami, Kabupaten Pemalang). Universitas Pancasakti. Tegal.

Agustina, L. 2006. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Budidaya Tambak Udang

Windu (Panaeus monodon) di Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara

Gembong, Kabupaten Bekasi. [SKRIPSI]. Institut Pertanian Bogor.

Bogor.

Annisa, R. dan A. Lamusa. 2014. Analisis Kelayakan Usaha Tambak Bandeng di

Desa Dolago Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong. Jurnal

Agrotekbis 2(3): 337-342. ISSN: 2338-3011.

Arrosyidi, H. A., E. Yulinda dan Darwis. 2017. Analisis Usaha Budidaya Ikan Mas

(Cyprinus carpio) dalam Keramba di Desa Sipungguk Kecamatan Salo

Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Universitas Riau. Riau.

Arsad, S., A. Afandy, A. P. Purwadhi, B. M. V, D. K. Saputra dan N. R. Buwono.

2017. Studi Kegiatan Budidaya Pembesaran Udang Vaname (Litopenaeus

vannamei) dengan Penerapan Sistem Pemeliharaan Berbeda. Jurnal Ilmiah

Perikanan dan Kelautan 9 (1): 1-14. ISSN: 2085-5842.

Budiman, R., D. Wijayanto dan Asriyanto. 2014. Analisis Finansial Usaha

Perikanan Tangkap Pancing Ulur (Hand Line) di Pangkalan Pendaratan

Ikan (PPI) Jayanti Kabupaten Cianjur. Journal of Fisheries Resources

Utilization Management and Technology 3(3): 44-52.

Chusnul, D. Z., J. Januar dan D. Soejono. 2010. Kajian Sosial Ekonomi Usaha

Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) di Desa Dinoyo

Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan. J-SEP 4(1): 15-23.

Darmawan, V. 2008. Permintaan Lahan dan Nilai Land Rent Tambak Udang di

Kelurahan Sicanang Kecamatan Medan Belawan. [SKRIPSI]. Institut

Pertanian Bogor. Bogor.

Dolorosa, E., Masyhuri, Lestari dan Jamhari. 2014. Analisis Kelayakan Finansial

Usaha Perikanan Tambak Polikultur Bandeng-Udang Windu. Jurnal

Social Economic of Agriculture 3(2): 20-36.

Fariyanto, M. 2012. Kelayakan Budidaya Udang Vannamei di Rejotengah, Deket

Lamongan. [SKRIPSI]. Universitas Pembangunan Nasional Jatim.

Surabaya.

Gittinger, J. P. 2008. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. Universitas

Indonesia Press. Jakarta

Universitas Sumatera Utara

Page 81: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

61

Iskandar, D. dan A. Guntur. 2014. Efisiensi Teknis dan Ekonomi Alat Tangkap

Guruk dan Peluang Pengembangannya di Desa Rawameneng, Kabupaten

Subang. Maspari Jurnal 6(2): 81-97.

Jamaludin. 2015. Analisis Pendapatan Usaha Pembesaran Ikan Lele Sangkuriang

(Clarias gariepinus) di Bojong Farm Kabupaten Bogor. [SKRIPSI].

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Kadariah, Lien K., Clive G. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. Jakarta: Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia.

Kadariah. 2001. Evaluasi Proyek; Analisa Ekonomi. Edisi ke-2. Lembaga Penerbit

FE-UI. Jakarta.

Kitani, H. 1994. Identification of Wild Postlarvae of The Penaeid Shrimps, Genus

Penaeus in The Pasific Coast of Central America. Fisheries Science

60(30): 243-247.

Kokarkin, C. 1986. Produksi Induk Masak Telur dalam Pembenihan Udang Windu.

Direktorat Jendral Perikanan. Jakarta.

Libriyanto, O. 2008. Pengaruh Penggunaan Lahan Tambak Terhadap Kualitas Air

Saluran Irigasi Tambak di Muara Daerah Aliran Ci Manceuri (Kabupaten

Tangerang). [SKRIPSI]. Universitas Indonesia. Depok.

Luntungan, A. Y. 2012. Analisis Tingkat Pendapatan Usaha Tani Tomat Apel di

Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa. Jurnal Pembangunan

Ekonomi dan Keuangan Daerah (PEKD) 7(3): 1-25.

Mafut, M. 2017. Analisis Keuntungan Usaha Produksi Ikan Asap pada Home

Industry Khusnul Jaya Berkahdi Kota Samarinda. Journal Administrasi

Bisnis 5(1): 230-241. ISSN: 2355-5408.

Meinugraheni, D. 2004. Analisis Finansial Usaha Budidaya Udang Windu di Desa

Singaraja, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

[SKRIPSI]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Mustafa, A. 2008. Desain, Tata Letak, dan Konstruksi Tambak. Jurnal Media

Akuakultur 3(2) : 166-174

Nadhif, M. 2016. Pengaruh Pemberian Probiotik Pada Pakan dalam Berbagai

Konsentrasi terhadap Pertumbuhan dan Mortalitas Udang Vaname

(Litopenaeus vannamei). [SKRIPSI]. Universitas Airlangga. Surabaya.

Pulungan,R. H., L. Fauzia dan Emalisa. 2015. Analisis Kelayakan Usaha Tambak

Udang (Studi Kasus: Desa Sei Meran, Kec. Pangkalan Susu, Kab.

Langkat). Universitas Sumatera Utara. Medan.

Rahardi dan Hartono. 2003. Agribisnis Peternakan. Penebar Swadaya, Jakarta.

Ruslan, B. M. 2004. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Tambak Udang Windu

CV Surya Putra Agroindustri di Kecamatan Sindangbarang Kabupaten

Cianjur. [SKRIPSI]. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Universitas Sumatera Utara

Page 82: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

62

Sari, K., Makhdalena dan Hendripides. 2013. Analisa Usaha Pada Usaha Tambak

Udang Windu Berkat Yakin di Desa Penampi Kabupaten Bengkalis.

Universitas Riau. Riau.

Satriana, I. G. M. F. 2017. Deskripsi Usaha Petani Tambak Udang Vannamei di

Desa Dipasena Sentosa Kecamatan Rawa Jitu Timur Kabupaten Tulang

Bawang Tahun 2016. [SKRIPSI]. Universitas Lampung. Bandar

Lampung.

Sembiring, I., A. S. Wantasen dan E. LA. Ngangi. 2012. Kajian Sosial Ekonomi

Masyarakat dalam Pemanfaatan Terumbu Karang di Desa Tumbak

Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Platax 1(1) :29-36. ISSN: 2302-

3589.

Septiara, I., I. Maulina dan I. D. Buwono. 2012. Analisis Pemasaran Ikan Mas Koki

(Carassius auratus) di Kelompok Pembudidaya Ikan Kalapa Ciung

Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang. Jurnal Perikanan dan

Kelautan 3(3): 69-73. ISSN: 2088-3137.

Soekarwati. 2002. Analisis Usahatani. Penerbitan Universitas Indonesia (UI-Press).

Jakarta.

Soekarwati. 2006. Analisis Usahatani. UI Press. Jakarta.

Sofyan, I. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sujarno. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan di

Kabupaten Langkat.[TESIS]. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Sunyoto, D. 2014. Studi Kelayakan Bisnis. Penerbitan CAPS (Center of Academic

Publishing Service). Yogyakarta.

Syah, R., Makmur dan M. Fahrur. 2017. Budidaya Udang Vaname dengan Padat

Penebaran Tinggi. Jurnal Media Akuakultur 12 (1): 19-26. ISSN: 2502-

9460.

Utami, R., T. Supriana dan R. Ginting. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Produksi Tambak Udang Sistem Ekstensif dan Sistem

Intensif. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis 3(2): 1-10.

Utojo. 2015. Keragaman Plankton dan Kondisi Perairan Tambak Intensif dan

Tradisional di Probolinggo Jawa Barat. Jurnal Biosfera 32(2) : 83-97.

Utomo, N. B., E. Istiyanti dan Zulfanita. 2012. Analisis Usaha Budidaya Udang

Vannamei (Lithopenaeus vannamei) di Desa Gedangan Kecamatan

Purwodadi Kabupaten Purworejo. Surya Agritama 1(2): 78-84.

Wardany, U. K. 2007. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Budidaya Tambak

Udang Vanname pada Usaha Dagang Jasa Hasil Diri di Desa Lamaran

Tarung, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

[SKRIPSI]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Universitas Sumatera Utara

Page 83: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

63

Wijayanti, S. M., Darminto dan M. Saifi. 2016. Analisis Break Even Point Sebagai

Salah Satu Alat Perencanaan Penjualan dan Laba. Universitas Brawijaya.

Malang.

Wullur, F. F., F. V. Longdong dan M. P. Wasak. 2013. Eksistensi Usaha Petani

Budidaya Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Desa Warukapas

Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah PS.

Agrobisnis UNSRAT, Manado 1(1): 26-32.

Wyban, J. A dan Sweeney, J. N. 2000. Intensive Shrimp Production Technology,

The Oceanic Institute. Honolulu, Hawai, USA.

Universitas Sumatera Utara

Page 84: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

64

Lampiran 1. Kuisioner Survei Valuasi Ekonomi Tambak

A. Identitas Responden/Informan

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin :

4. Pendidikan Terakhir :

5. Agama :

6. Suku :

7. Alamat :

8. Jumlah Anggota Keluarga :

9. Pekerjaan Utama :

10. Pekerjaan Sampingan :

11. Luas Areal Tambak :

B. Keragaman Budidaya dan Valuasi Ekonomi Tambak

1. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/I penghasilan utamanya sebagai petani tambak?

a. Ya b. Tidak

2. Sistem budidaya apa yang diterapkan di tambak Bapak/Ibu/Saudara/i?

a. Intensif

b. Semi Intensif

c. Tradisional

d. Lainnya

3. Apa yang melatar-belakangin Bapak/Ibu/Saudara/I berusaha di tambak?

Jawab:…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

4. Berapakah ukuran setiap kolam tambak yang Bapak/Ibu/Saudara/I miliki?

Jawab:…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Departemen Manajemen Sumberdaya

Perairan

Fakultas Pertanian

No :

Waktu :

Hari/Tanggal :

Universitas Sumatera Utara

Page 85: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

65

Lampiran 1. Lanjutan

5. Berapa kg/kolam hasil panen yang diperoleh pada masa panen?

Jawab:…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

6. Budidaya tambak apa yang Bapak/Ibu/Saudara/I lakukan berdasarkan table dan

keterangan dibawah ini:

Biaya manfaat tambak konvensional

Monokultur Satuan Jumlah

Padat penebaran Ekor

SR %

Ukuran panen Ekor/kg

Musim tanam Kali/tahun

Volume produksi Kg

Nauripan/Ragi Bungkus

Pakan Kg

Dedak Kg

Yakult Botol

Obat/Pestisida (Saponin) Rp

Harga panen udang (size 30) Rp/kg

Hasil penjualan Rp

Analisis Usaha

7. Berapa frekuensi Bapak/Ibu/Saudara/I melakukan pemanenan?

a. 3 bulan sekali

b. 4 bulan sekali

c. 5 bulan sekali

8. Apakah dalam pemanenan pernah terjadi kegagalan hasil panen? Apa

penyebabnya?

Jawab:…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

9. Apakah dengan hasil tambak yang Bapak/Ibu/Saudara/I lakukan, dijual untuk

menambah penghasilan?

a. Ya (Semuanya)

Universitas Sumatera Utara

Page 86: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

66

b. Dijual sebagian

c. Tidak dijual (subsisten)

10. Apakah dengan jenis pemanfaatan yang Bapak/Ibu/Saudara/I lakukan, dijual

untuk menambah penghasilan?

a. Ya (Semuanya)

b. Dijual sebagian

c. Tidak dijual (Subsisten)

No Uraian Satuan Harga Total

1 PENERIMAAN

Hasil Panen

TOTAL PENERIMAAN

2 BIAYA INVESTASI

1. Lahan Ha

2. Pembuatan petakan lahan Petak

3. Mesin pompa Unit

4. Bangunan Unit

5. Genset Unit

6. Kincir Unit

7. Pipa Unit

8. Kabel M

9. Mesin produksi unit

10. Mobil pemasaran unit

11. Jaring unit

12. Cangkul unit

13. Timbangan unit

14. Tanggok unit

15. Mesin Siphon unit

16. Wearing unit

17. Terpal unit

18. Mulsa unit

19. Ember unit

20. Gayung unit

21. Selang unit

22. Batang Air unit

23. Refraktometer unit

24. Beko unit

25. Senter unit

26. Tali unit

27. Jaring Angkat (ANCHO) unit

28. Jala unit

Universitas Sumatera Utara

Page 87: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

67

29. Pengeboran Sumber Air unit

30. Instalansi Listrik unit

TOTAL BIAYA

INVESTASI

3 BIAYA TETAP

1. Pengembalian

pinjaman+bunga

2. Biaya penyusutan Rp/tahun

3. Gaji tenaga kerja Rp/periode

4. Sewa lahan Rp/periode

5. Biaya pemeliharaan Rp/periode

6. Iuran swadaya desa Rp/bulan

7. Surat izin

8. Konsumsi Rp/orang

TOTAL BIAYA TETAP

4 BIAYA VARIABEL

1. Pakan (Kombes) Rp/kg

2. Pakan tambahan Rp/kg

3. Benur (PL 20) Rp/ekor

4. Upah panen Rp/orang

5. Obat-obatan

6. Probiotik Rp/liter

7. Upah pengurasan Rp/orang

8. Solar Rp/liter

9. Yakult Rp/botol

10. Dedak Rp/kg

11. Nauripan/Ragi Rp/kg

12. Molase Rp/liter

13. Bensin Rp/liter

14. Listrik

TOTAL BIAYA VARIABEL

5 NET BENEFIT (A-B)

6 FREKUENSI

PEMANENAN

C. Target Responden : Pemilik Tambak

1. Berapa lama Bapak/Ibu/Saudara/I melakukan kegiatan usaha tambak,

alasannya?

Lampiran 1. Lanjutan

Universitas Sumatera Utara

Page 88: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

68

Jawab:…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

2. Apakah ada kegiatan usaha lain yang Bapak/Ibu/Saudara/I lakukan untuk

menambah pendapatan?

Jawab:…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

3. Berapakah anak dalam tanggungan saudara (…) dan berapakah biaya yang

anda butuhkan untuk memenuhi kebutuhan setiap anak (sekolahan dan jajan)?

Jawab:…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

4. Berapa biaya yang saudara butuhkan untuk pemenuhan kebutuhan rumah

tangga setiap bulannya? Peruntukannya untuk apa saja?

Jawab:…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………….

5. Berapa biaya yang saudara butuhkan untuk memenuhi kebutuhan pribadi istri?

Jawab:…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………….

6. Berapa biaya yang saudara/I butuhkan untuk kebutuhan pribadi (uang saku)

selama sebulan?

Jawab:…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

7. Berapakah biaya yang tidak terduga yang saudara/I sediakan setiap bulannya?

Jawab:…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………….

Analisis Usaha

Universitas Sumatera Utara

Page 89: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

69

No Uraian Satuan Harga Total

1. Penerimaan jenis kerusakan

1……..…………………….

2. ………………………….

Total Penerimaan

2 Biaya Investasi (Penyusutan)

1……………………………

2……………………………

Biaya Operasional

1…………………………….

2…………………………….

Total Biaya

3 Net Benefit (A-B)

4 Frekuensi pengambilan

8. Berapa frekuensi Bapak/Ibu/Saudara/I melakukan perbaikan tambak tersebut

di atas?

a. Berapa bulan sekali

b. 1 tahun sekali

c. 2 tahun sekali

d. Lainnya….

9. Menurut Bapak/Ibu/Saudara/I berapa nilai keberadaan tambak per meter per

tahun jika tambak tidak mengalami kerusakan?

a. ………….< Rp. 500.000,-

b. Rp. 500.000,- sampai Rp. 2.000.000,-

c. Rp. 2.000.000,- sampai Rp. 5.000.000,-

d. Rp. 5.000.000,- sampai Rp. 8.000.000,-

e. Lainnya………………

10. Mengapa anda tidak memanfaatkan seluruh wilayah ini menjadi kawasan

tambak?

Jawab:…………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………….......

11. Apakah para pekerja berasal dari masyarakat sekitar?

Jawab:…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Universitas Sumatera Utara

Page 90: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

70

Lampiran 2. Kuisioner Survei Valuasi Ekonomi Tambak

Narasumber berasal dari masyarakat sekitar kegiatan usaha tambak

A. Identitas Responden/Informan

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin :

4. Pekerjaan utama dan sampingan :

5. Lama tinggal :

6. Pendidikan terakhir :

7. Alamat :

8. Agama :

B. Analisis Presepsi

1. Berapa pendapatan Bapak/Ibu/Saudara/I per bulannya?

Jawab:…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

2. Apakah dengan adanya usaha tambak udang didaerah anda mempengaruhi

perekonomian anda?

a. Berpengaruh b. Tidak berpengaruh

Pengaruh yang seperti apa?................................................................................

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………….

3. Bagaimana pendapat anda tentang usaha tambak udang putih ini?

Jawab:

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

4. Apakah pihak pengelolaan tambak mengadakan penyuluhan sebelum

dibuatnya kegiatan usaha tambak tersebut?

a. Ya b. Tidak

Departemen Manajemen Sumberdaya

Perairan

Fakultas Pertanian

No :

Waktu :

Hari/Tanggal :

Universitas Sumatera Utara

Page 91: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

71

Lampiran 2. Lanjutan

5. Apakah usaha tambak udang tersebut pernah melakukan perekrutan pekerja

tambak dari masyarakat sekitar daerah ini?

a. Pernah b. Tidak Pernah

6. Bagaimana partisipasi pihak pengelola tambak terhadap masyarakat sekitar

demi kelancaran kegiatan usaha tambak yang dilakukan?

Jawab:…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………...

7. Apakah usaha tambak udang tersebut memiliki dampak yang baik bagi

kesejahteraan lingkungan pemukiman masyarakat sekitar?

a. Ya b. Tidak

8. Apakah ada dampak negative yang ditimbulkan usaha tambak udang tersebut

terhadap lingkungan pemukiman masyarakat sekitar?

a. Ada b. Tidak ada

Dampak negatif seperti apa?..............................................................................

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

9. Apakah hasil produksi tambak diperjual belikan juga kepada masyarakat

sekitar?

a. Ya b. Tidak

Universitas Sumatera Utara

Page 92: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

72

Lampiran 3. Alat-alat Investasi Budidaya Udang Vannamei di Tambak Udang

Alam Laut Lestari

a. ANCHO b. Jaring

b. Genset d. jala

e. Beko f. Gudang Pakan

Universitas Sumatera Utara

Page 93: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

73

Lampiran 3. Lanjutan

g. Kincir Air h. Petakan Kolam

i. Kabel j. Pipa

k. Pondok Jaga l. Gudang Mesin

Universitas Sumatera Utara

Page 94: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

74

Lampiran 4. Wawancara dengan Responden

a. Masyarakat b. Manager Tambak

c. Masyarakat

Universitas Sumatera Utara

Page 95: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

75

Lampiran 5. Proses Pemanenan Udang

a. Menjala udang b. Penyortiran udang

b. Packing udang

Universitas Sumatera Utara

Page 96: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

76

Lampiran 6. Perhitungan Jumlah Masyarakat Sebagai Responden

n = 𝑁

1+𝑁𝑒2

Keterangan :

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Tingkat Kesalahan yang ditoleransi yaitu 10%

Diketahui :

N = 263 orang (Kepala Keluarga)

Sehingga :

n = 263

1+(263)(0,1)(0,1)

= 263

1+ 2,63

= 263

3,63

= 72,45

Jadi, jumlah responden dalam penelitian yang dilakukan yaitu sebanyak 72 orang

Universitas Sumatera Utara

Page 97: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

77

Lampiran 7. Rincian Komponen Investasi Usaha Budidaya Udang Vannamei

(Litopenaeus vannamei).

No

Investasi

Harga per

Satuan (Rp)

Banyak

Total (Rp)

Persentase

(%)

1 Kontruksi Lahan 12,000,000 10 120,000,000 12.00

2 Mesin Pompa 3,755,000 6 22,530,000 2.25

3 Bangunan 10,750,000 4 43,000,000 4.30

4 Genset 75,000,000 4 300,000,000 29.99

5 Kincir 5,300,000 50 265,000,000 26.49

6 Pipa 8 Inchi 450,000 20 9,000,000 0.90

7 Pipa 6 Inchi 350,000 8 2,800,000 0.28

8 Pipa 4 Inchi 210,000 48 10,080,000 1.01

9 Elbow 8 Inchi 70,000 16 1,120,000 0.11

10 Elbow 4 Inchi 45,000 16 720,000 0.07

11 Kabel 6,000 710 4,260,000 0.43

12 Jaring 215,000 34 7,310,000 0.73

13 Cangkul 35,000 11 385,000 0.04

14 Timbangan (30 kg) 1,200,000 4 4,800,000 0.48

15 Timbangan (2 kg) 150,000 4 600,000 0.06

16 Tanggok 40,000 20 800,000 0.08

17 Mesin Siphon 1,300,000 7 9,100,000 0.91

18 Wearing 450,000 15 6,750,000 0.67

19 Terpal 11,200,000 10 112,000,000 11.20

20 Mulsa 350,000 11 3,850,000 0.38

21 Ember Ukuran Sedang 12,000 10 120,000 0.01

22 Ember Ukuran Besar 18,000 20 360,000 0.04

23 Gayung 10,000 8 80,000 0.01

24 Selang 55,000 120 6,600,000 0.66

25 Batang/ Selang Air 120,000 10 1,200,000 0.12

26 Refraktometer 450,000 1 450,000 0.04

27 Beko 450,000 5 2,250,000 0.22

28 Senter 150,000 9 1,350,000 0.13

29 Tali 260,000 12 3,120,000 0.31

30

Jaring Angkat

(ANCHO)

150,000

20

3,000,000

0.30

31 Jala 850,000 8 6,800,000 0.68

32

Pengeboran Sumber

Air

1,800,000

6

10,800,000

1.08

33 Instalansi Listrik 10,000,000 4 40,000,000 4.00

TOTAL 1,000,235,000 100

Universitas Sumatera Utara

Page 98: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

78

Lampiran 8. Rincian Biaya Tetap Budidaya Udang Vanname (Litopenaeus

vannamei).

No

Keterangan

Satuan

Harga

Banyak

Total

Persentase

(%)

1 Sewa Lahan Rp/Periode 161.689.144 161.689.144 52,41

2

Gaji Tenaga

Kerja

Rp/Orang/Bulan

6,000,000

10

60,000,000

19,45

3

Biaya

Pemeliharaan

Rp/Periode

4,600,000

4,600,000

1.49

4 Penyusutan 78,375,750 78,375,750 25,41

5 Upah Panen Rp/Orang 200,000 8 1,600,000 0.52

6 Konsumsi Rp/Orang 224,000 10 2,240,000 0.73

TOTAL 308.504.894 100

Universitas Sumatera Utara

Page 99: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

79

Lampiran 9.Rincian Rata-rata Biaya Variabel Budidaya Udang Vanname

(Litopenaeus vannamei)

No

Keterangan

Satuan

Harga/Satuan

(Rp)

Banyak

Total (Rp)

Persentase

(%)

1 Benur (PL 20) E 42 1,660,000 69,720,000 6.60

2 konsumsi Rp/Orang/Periode 224,000 10 2,240,000 0.21

3 Pakan 681 Kg 18,000 1,175 21,150,000 2.00

4 Pakan 682 Kg 18,000 2,900 52,200,000 4.94

5 Pakan 683 PV Kg 18,000 20,700 372,600,000 35.28

6 Pakan 683 SP Kg 18,000 25,500 459,000,000 43.46

7 Stimuno plus Bungkus 275,000 20 5,500,000 0.52

8 Aquashim Kotak 250,000 12 3,000,000 0.28

9 EM-4 Kotak 285,000 10 2,850,000 0.27

10 Nauripan/Ragi Bungkus 50,000 10 500,000 0.05

11 Molase L 6,000 200 1,200,000 0.11

12 Dedak Kg 3,000 25 75,000 0.01

13 Yakult Botol 2,500 20 50,000 0.00

14 Solar L 6,000 1511.60 9,069,600 0.86

15 Bensin L 8,500 820 6,970,000 0.66

16 Listrik Rp/Periode 50,100,000 50,100,000 4.74

TOTAL 1,056,224,600 100

Universitas Sumatera Utara

Page 100: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

80

No

Investasi

Jumlah

Satuan

Harga

Persatuan

(Rp)

Total (Rp)

Persentase

(%)

Nilai Sisa

Umur

Ekonomis

(Tahun)

Penyusutan

(Pertahun)

Penyusutan

(Periode)

Umur

Pakai

(Bulan)

1 Kontruksi Lahan 10 Petak 12,000,000 120,000,000 12.00 12,000,000 5 21,600,000 7,200,000 3

2 Mesin Pompa 6 Unit 3,755,000 22,530,000 2.25 2,253,000 4 5,069,250 1,689,750 3

3 Bangunan 4 Unit 10,750,000 43,000,000 4.30 4,300,000 6 6,450,000 2,150,000 3

4 Genset 4 Unit 75,000,000 300,000,000 29.99 30,000,000 5 54,000,000 18,000,000 3

5 Kincir 50 Unit 5,300,000 265,000,000 26.49 26,500,000 3 79,500,000 26,500,000 3

6 Pipa 8 Inchi 20 Unit 450,000 9,000,000 0.90 900,000 2 4,050,000 1,350,000 3

7 Pipa 6 Inchi 8 Unit 350,000 2,800,000 0.28 280,000 2 1,260,000 420,000 3

8 Pipa 4 Inchi 48 Unit 210,000 10,080,000 1.01 1,008,000 2 4,536,000 1,512,000 3

9 Elbow 8 Inchi 16 Unit 70,000 1,120,000 0.11 112,000 2 504,000 168,000 3

10 Elbow 4 Inchi 16 Unit 45,000 720,000 0.07 72,000 2 324,000 108,000 3

11 Kabel 710 Meter 6,000 4,260,000 0.43 426,000 3 1,278,000 426,000 3

12 Jaring 34 Gulung 215,000 7,310,000 0.73 731,000 2 3,289,500 1,096,500 3

13 Cangkul 11 Unit 35,000 385,000 0.04 38,500 2 173,250 57,750 3

14 Timbangan (30 kg) 4 Unit 1,200,000 4,800,000 0.48 480,000 5 864,000 288,000 3

15 Timbangan (2 kg) 4 Unit 150,000 600,000 0.06 60,000 3 180,000 60,000 3

16 Tanggok 20 Unit 40,000 800,000 0.08 80,000 2 360,000 120,000 3

17 Mesin Siphon 7 Unit 1,300,000 9,100,000 0.91 910,000 4 2,047,500 682,500 3

18 Wearing 15 Gulung 450,000 6,750,000 0.67 675,000 2 3,037,500 1,012,500 3

19 Terpal 10 Unit 11,200,000 112,000,000 11.20 11,200,000 3 33,600,000 11,200,000 3

20 Mulsa 11 Unit 350,000 3,850,000 0.38 385,000 2 1,732,500 577,500 3

21 Ember Ukuran Sedang 10 Unit 12,000 120,000 0.01 12,000 2 54,000 18,000 3

22 Ember Ukuran Besar 20 Unit 18,000 360,000 0.04 36,000 2 162,000 54,000 3

Lampiran 10. Rincian Biaya Penyusutan Usaha Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei).

Universitas Sumatera Utara

Page 101: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

81

23 Gayung 8 Unit 10,000 80,000 0.01 8,000 2 36,000 12,000 3

24 Selang 120 Meter 55,000 6,600,000 0.66 660,000 3 1,980,000 660,000 3

25 Batang/ Selang Air 10 Batang 120,000 1,200,000 0.12 120,000 2 540,000 180,000 3

26 Refraktometer 1 Unit 450,000 450,000 0.04 45,000 2 202,500 67,500 3

27 Beko 5 Unit 450,000 2,250,000 0.22 225,000 4 506,250 168,750 3

28 Senter 9 Unit 150,000 1,350,000 0.13 135,000 5 243,000 81,000 3

29 Tali 12 Gulung 260,000 3,120,000 0.31 312,000 2 1,404,000 468,000 3

30

Jaring Angkat

(ANCHO)

20

Unit

150,000

3,000,000

0.30

300,000

3

900,000

300,000

3

31 Jala 8 Unit 850,000 6,800,000 0.68 680,000 5 1,224,000 408,000 3

32 Pengeboran Sumber Air 6 Unit 1,800,000 10,800,000 1.08 1,080,000 6 1,620,000 540,000 3

33 Instalansi Listrik 4 Unit 10,000,000 40,000,000 4.00 4,000,000 15 2,400,000 800,000 3

TOTAL 1,000,235,000 100 114 235,127,250 78,375,750 3

Universitas Sumatera Utara

Page 102: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

82

Lampiran 11.Rincian Penerimaan Usaha Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus

vannamei)

No Keterangan Jumlah (Kg) Total Penerimaan (Rp)

1 Parsial 1 3.700 216.700.000

2 Parsial 2 3.800 292.100.000

3 Parsial 3 4.000 335.400.000

4 Panen Total 13.630 1.347.100.000

Total 25.130 2.191.300.000

Penerimaan :

TR = Rp 63.000 x 300 kg

TR = Rp. 18.900.000

TR= P x Q

Universitas Sumatera Utara

Page 103: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

83

PARSIAL 1 PARSIAL 2 PARSIAL 3 PANEN TOTAL

Kolam

Produksi

(kg)

Harga

(Rp) Total

Produksi

(kg)

Harga

(Rp) Total

Produksi

(kg)

Harga

(Rp) Total

Produksi

(kg)

Harga

(Rp) Total

Total

Produksi Total Penerimaan

1 300 63,000 18,900,000 300 78,000 23,400,000 300 84,000 25,200,000 945 100,000 94,500,000 1845 162,000,000

2 300 63,000 18,900,000 300 78,000 23,400,000 300 84,000 25,200,000 1085 100,000 108,500,000 1985 176,000,000

3 400 63,000 25,200,000 400 76,000 30,400,000 400 84,000 33,600,000 1300 100,000 130,000,000 2500 219,200,000

4 500 63,000 31,500,000 500 75,000 37,500,000 500 85,000 42,500,000 1600 100,000 160,000,000 3100 271,500,000

5 300 55,000 16,500,000 300 76,000 22,800,000 350 83,000 29,050,000 1100 98,000 107,800,000 2050 176,150,000

6 300 55,000 16,500,000 300 75,000 22,500,000 400 85,000 34,000,000 1300 97,000 126,100,000 2300 199,100,000

7 400 55,000 22,000,000 450 76,000 34,200,000 450 83,000 37,350,000 1700 96,000 163,200,000 3000 256,750,000

8 400 56,000 22,400,000 450 78,000 35,100,000 500 81,000 40,500,000 1500 98,000 147,000,000 2850 245,000,000

9 400 56,000 22,400,000 400 79,000 31,600,000 400 90,000 36,000,000 1300 100,000 130,000,000 2500 220,000,000

10 400 56,000 22,400,000 400 78,000 31,200,000 400 80,000 32,000,000 1800 100,000 180,000,000 3000 265,600,000

216,700,000 292,100,000 335,400,000 1,347,100,000 25130 2,191,300,000

Universitas Sumatera Utara

Page 104: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

84

Lampiran 12.Rincian Pendapatan Usaha Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus

vannamei).

No Uraian Jumlah (Rp)

1 Total Penerimaan 2.191.300.000

2 Total Biaya 1.364.729.494

Total Pendapatan 826.570.506

Pendapatan

Π = Rp. 2.187.000.000– Rp. 1.287.930.350

Π = Rp. 899.069.650

𝜋 = TR - TC

Universitas Sumatera Utara

Page 105: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

85

Lampiran 13. Studi Kelayakan Usaha Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus

vannamei)

No Uraian Jumlah

1 Total Penerimaan 2.191.300.000

2 Total Biaya 1.364.729.494

3 Pendapatan 826.570.506

4 R/C Ratio 1,61

5 B/C Ratio 0,61

6 BEP Volume 17156

7 BEP Harga 54.307

8 Payback Period 1,2

Rasio Penerimaan Atas Biaya (R/C Rasio)

R/C = 𝑅𝑝.2.191.300.000

𝑅𝑝. 1.364.729.494

R/C = 1,61

Rasio Keuntungan Atas Biaya (B/C Rasio)

B/C = 𝑅𝑝. 826.570.506

𝑅𝑝. 1.364.729.494

B/C = 0,61

Break Even Point (BEP) Volume

BEPVolume = 𝑅𝑝. 1.364.729.494

𝑅𝑝.79.550

BEPVolume = 17.156

R/C = Jumlah Penerimaan

Jumlah Pengeluaran

B/C Rasio = Total keuntungan usaha budidaya udang vannamei

Total biaya usaha budidaya udang vannamei

BEP Volume (Kg) = Total biaya usaha budidaya udang vannamei

Harga penjualan udang vannamei

Universitas Sumatera Utara

Page 106: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

86

Break Even Point (BEP) Harga

BEPHarga = 𝑅𝑝. 1.364.729.494

25.130 𝑘𝑔

BEPHarga = Rp. 54.307/kg

Payback Period (PP)

KPBP = 𝑅𝑝. 1.000.235.000

𝑅𝑝. 826.570.506 x 1 tahun

KPBP = 1,2

Artinya, 1 tahun 2 bulan.

BEP Harga (Rp/Kg) = Total biaya usaha budidaya udang vannamei

Total produksi udang vannamei

K(PBP) = Investasi

Annual Benefit 𝑥 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢

Universitas Sumatera Utara

Page 107: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

87

Lampiran 14. Screenshoot Inflasi Nasional Pada Periode Desember 2017 Sampai

Februari 2018 Menghasilkan Rata-Rata Sebesar 3,3% yang diakses di

www.bi.go.id

Universitas Sumatera Utara

Page 108: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

88

Lampiran 15. Cash Flow Usaha Budidaya Tambak Udang

Keterangan Harga Banyak Tahun (Periode)

0 1 2 3 4 5

A. Cash Inflow

Penjualan Udang 0 6,573,900,000 6,573,900,000 6,573,900,000 6,573,900,000 6,573,900,000

Harga Jual Udang 0 79,550 79,550 79,550 79,550 79,550

Nilai Sisa 0 0 0 0 0 0

Total Penerimaan 6,573,900,000 6,573,900,000 6,573,900,000 6,573,900,000 6,573,900,000

B. Cash Outflow

Biaya Investasi

Kontruksi Lahan 12,000,000 10 120,000,000 120,000,000

Mesin Pompa 3,755,000 6 22,530,000 22,530,000

Bangunan 10,750,000 4 43,000,000

Genset 75,000,000 4 300,000,000 300,000,000

Kincir 5,300,000 50 265,000,000 265,000,000

Pipa 8 Inchi 450,000 20 9,000,000 9,000,000 9,000,000

Pipa 6 Inchi 350,000 8 2,800,000 2,800,000 2,800,000

Pipa 4 Inchi 210,000 48 10,080,000 10,080,000 10,080,000

Elbow 8 Inchi 70,000 16 1,120,000 1,120,000 1,120,000

Elbow 4 Inchi 45,000 16 720,000 720,000 720,000

Kabel 6,000 710 4,260,000 4,260,000

Jaring 215,000 34 7,310,000 7,310,000 7,310,000

Cangkul 35,000 11 385,000 385,000 385,000

Timbangan (30 kg) 1,200,000 4 4,800,000 4,800,000

Universitas Sumatera Utara

Page 109: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

89

Timbangan (2 kg) 150,000 4 600,000 600000

Tanggok 40,000 20 800,000 800,000 800,000

Mesin Siphon 1,300,000 7 9,100,000 9,100,000

Wearing 450,000 15 6,750,000 6,750,000 6,750,000

Terpal 11,200,000 10 112,000,000 112,000,000

Mulsa 350,000 11 3,850,000 3,850,000 3,850,000

Ember Ukuran

Sedang 12,000 10 120,000 120,000 120,000

Ember Ukuran Besar 18,000 20 360,000 360,000 360000

Gayung 10,000 8 80,000 80,000 80,000

Selang 55,000 120 6,600,000 6,600,000

Batang/ Selang Air 120,000 10 1,200,000 1,200,000 1,200,000

Refraktometer 450,000 1 450,000 450,000 450,000

Beko 450,000 5 2,250,000 2,250,000

Senter 150,000 9 1,350,000 1,350,000

Tali 260,000 12 3,120,000 3,120,000 3,120,000

Jaring Angkat

(ANCHO) 150,000 20 3,000,000 3,000,000

Jala 850,000 8 6,800,000 6,800,000

Pengeboran Sumber

Air 1,800,000 6 10,800,000

Instalansi Listrik 10,000,000 4 40,000,000

Total Biaya Investasi 1,000,235,000 48,145,000 391,460,000 82,025,000 432,950,000

Biaya Tetap

Sewa Lahan 161,689,144 0 485,067,432 485,067,432 485,067,432 485,067,432 485,067,432

Gaji Tenaga Kerja 2,000,000 10 0 180,000,000 180,000,000 180,000,000 180,000,000 180,000,000

Universitas Sumatera Utara

Page 110: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

90

Biaya Pemeliharaan 4,600,000 0 13,800,000 13,800,000 13,800,000 13,800,000 13,800,000

Penyusutan 235,127,250 0 235,127,250 235,127,250 235,127,250 235,127,250 235,127,250

Upah Panen 200,000 8 0 4,800,000 4,800,000 4,800,000 4,800,000 4,800,000

Komsumsi 224,000 10 0 6,720,000 6,720,000 6,720,000 6,720,000 6,720,000

Total Biaya Tetap 925,514,682 925,514,682 925,514,682 925,514,682 925,514,682

Biaya Variabel

Benur (PL 20) 42 1,660,000 209,160,000 209,160,000 209,160,000 209,160,000 209,160,000

konsumsi 224,000 10 6,720,000 6,720,000 6,720,000 6,720,000 6,720,000

Pakan 681 18,000 1,175 63,450,000 63,450,000 63,450,000 63,450,000 63,450,000

Pakan 682 18,000 2,900 156,600,000 156,600,000 156,600,000 156,600,000 156,600,000

Pakan 683 PV 18,000 20,700 1,117,800,000 1,117,800,000 1,117,800,000 1,117,800,000 1,117,800,000

Pakan 683 SP 18,000 25,500 1,377,000,000 1,377,000,000 1,377,000,000 1,377,000,000 1,377,000,000

Stimuno plus 275,000 20 16,500,000 16,500,000 16,500,000 16,500,000 16,500,000

Aquashim 250,000 12 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000 9,000,000

EM-4 285,000 10 8,550,000 8,550,000 8,550,000 8,550,000 8,550,000

Nauripan/Ragi 50,000 10 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000

Molase 6,000 200 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000

Dedak 3,000 25 225,000 225,000 225,000 225,000 225,000

Yakult 2,500 20 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000

Solar 6,000 1511.60 27,208,800 27,208,800 27,208,800 27,208,800 27,208,800

Bensin 8,500 820 20,910,000 20,910,000 20,910,000 20,910,000 20,910,000

Listrik 50,100,000 150,300,000 150,300,000 150,300,000 150,300,000 150,300,000

Total Biaya

Variabel 3,168,673,800 3,168,673,800 3,168,673,800 3,168,673,800 3,168,673,800

Total Biaya 1,000,235,000 4,094,188,482 4,142,333,482 4,485,648,482 4,176,213,482 4,527,138,482

Universitas Sumatera Utara

Page 111: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

91

Net Benefit -

1,000,235,000 2,479,711,518 2,431,566,518 2,088,251,518 2,397,686,518 2,046,761,518

Discount Rate 20%

DF 1 0.85 0.73 0.62 0.53 0.46

Net Present Value 6,412,387,888.24

IRR (%) 58%

Universitas Sumatera Utara

Page 112: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

92

Lampiran 16. Perhitungan IRR Usaha Budidaya Tambak Udang

Tahun

(Periode) Net Benefit

DF Present Value DF Present Value

17% 20%

0 -1,000,235,000 1.00 -1,000,235,000 1.00 -1,000,235,000

1 2,479,711,518 0.85 2,119,411,553.85 0.83 2,066,426,265.00

2 2,431,566,518 0.73 1,776,292,291.62 0.69 1,688,587,859.72

3 2,088,251,518 0.62 1,303,842,762.27 0.58 1,208,478,887.73

4 2,397,686,518 0.53 1,279,525,525.98 0.48 1,156,291,723.57

5 2,046,761,518 0.46 933,550,754.53 0.40 822,547,549.35

NPV 6,412,387,888.24 5,942,097,285.38

IRR = i1 + (NPV 1

NPV1-NPV2)(i2-i1)

IRR = 0,17 +( Rp. 6.412.387.888,24

Rp. 6.412.387.888,24 - Rp. 5.942.097.285,38)(0,20 - 0,17)

IRR = 0,17 + (13,63)(0,03)

IRR = 58%

Universitas Sumatera Utara

Page 113: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

93

Lampiran 17. Studi Sensitivitas dan Switching Value Kenaikan Biaya Variabel Pada Usaha Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus

vannamei)

No Uraian Jumlah (0%) Jumlah (3 %) Jumlah (60%) Jumlah (61%)

1 Penerimaan 2,191,300,000 2,191,300,000 2,191,300,000 2,191,300,000

Total Penerimaan 2,191,300,000 2,191,300,000 2,191,300,000 2,191,300,000

2 Pengeluaran

A. Biaya Tetap

Sewa Lahan 161,689,144 4,850,674 166,539,818 97,013,486 258,702,630 98,630,378 260,319,522

Gaji Tenaga Kerja 60,000,000 1,800,000 61,800,000 36,000,000 96,000,000 36,600,000 96,600,000

Biaya Pemeliharaan 4,600,000 138,000 4,738,000 2,760,000 7,360,000 2,806,000 7,406,000

Penyusutan 78,375,750 2,351,273 80,727,023 47,025,450 125,401,200 47,809,208 126,184,958

Upah Panen 1,600,000 48,000 1,648,000 960,000 2,560,000 976,000 2,576,000

Konsumsi 2,240,000 67,200 2,307,200 1,344,000 3,584,000 1,366,400 3,606,400

Total Biaya Tetap 308,504,894 317,760,041 493,607,830 496,692,879

B. Biaya Variabel

Benur (PL 20) 69,720,000 2,091,600 71,811,600 41,832,000 111,552,000 42,529,200 112,249,200

konsumsi 2,240,000 67,200 2,307,200 1,344,000 3,584,000 1,366,400 3,606,400

Pakan 681 21,150,000 634,500 21,784,500 12,690,000 33,840,000 12,901,500 34,051,500

Pakan 682 52,200,000 1,566,000 53,766,000 31,320,000 83,520,000 31,842,000 84,042,000

Pakan 683 PV 372,600,000 11,178,000 383,778,000 223,560,000 596,160,000 227,286,000 599,886,000

Pakan 683 SP 459,000,000 13,770,000 472,770,000 275,400,000 734,400,000 279,990,000 738,990,000

Stimuno plus 5,500,000 165,000 5,665,000 3,300,000 8,800,000 3,355,000 8,855,000

Aquashim 3,000,000 90,000 3,090,000 1,800,000 4,800,000 1,830,000 4,830,000

EM-4 2,850,000 85,500 2,935,500 1,710,000 4,560,000 1,738,500 4,588,500

Nauripan/Ragi 500,000 15,000 515,000 300,000 800,000 305,000 805,000

Molase 1,200,000 36,000 1,236,000 720,000 1,920,000 732,000 1,932,000

Universitas Sumatera Utara

Page 114: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

94

Dedak 75,000 2,250 77,250 45,000 120,000 45,750 120,750

Yakult 50,000 1,500 51,500 30,000 80,000 30,500 80,500

Solar 9,069,600 272,088 9,341,688 5,441,760 14,511,360 5,532,456 14,602,056

Bensin 6,970,000 209,100 7,179,100 4,182,000 11,152,000 4,251,700 11,221,700

Listrik 50,100,000 1,503,000 51,603,000 30,060,000 80,160,000 30,561,000 80,661,000

Total Biaya Variabel 1,056,224,600 1,087,911,338 1,689,959,360 1,700,521,606

Pendapatan 826,570,506 785,628,621 7,732,810 -5,914,485

R/C Rasio 1.61 1.56 1.00 1.00

B/C Rasio 0.61 0.56 0.004 -0.003

BEP Volume 17156 17670 27449 27621

BEP Harga 54307 55936 86891 87434

Payback Period 1.2 1.3 129 -

Universitas Sumatera Utara

Page 115: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

95

Lampiran 18. Luas kolam, Kepadatan, Total Panen pada Tambak Udang

Vannamei

Kolam

Panjang

Lebar

Padat Tebar

(ekor)

Luas

(m2)

Kepadatan

(ekor/m2)

Total

Panen

Total Panen

(kg/m2)

1 36 16 100,000 576 174 1845 3.2

2 36 16 100,000 576 174 1985 3.4

3 52 16 150,000 832 180 2500 3.0

4 63 16 170,000 1008 169 3100 3.1

5 52 18 170,000 936 182 2050 2.2

6 52 18 170,000 936 182 2300 2.5

7 77 19 200,000 1463 137 3000 2.1

8 69 19 200,000 1311 153 2850 2.2

9 40 30 200,000 1200 167 2500 2.1

10 40 30 200,000 1200 167 3000 2.5

Total 1,660,000 10038

Universitas Sumatera Utara

Page 116: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

96

Lampiran 19. Perhitungan Sewa Lahan

Sewa Lahan = 20% x Pendapatan

= 20% x 826.570.506

= 161.689.144

Universitas Sumatera Utara

Page 117: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

1

Universitas Sumatera Utara

Page 118: STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA BUDIDAYA UDANG …

2

Universitas Sumatera Utara