studi penerapan sistem the last planner pada … filediterapkan sistem the last planner yang...

2

Click here to load reader

Upload: buitram

Post on 16-May-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI PENERAPAN SISTEM THE LAST PLANNER PADA … filediterapkan sistem the last planner yang merupakan salah satu alat yang dikembangkan dalam ... bekisting, dan pengecoran beton

1

STUDI PENERAPAN SISTEM THE LAST PLANNER PADA PEKERJAAN

KONSTRUKSI DI INDONESIA

STUDI KASUS: PEKERJAAN BETON PELAT LANTAI PROYEK HOTEL PULLMAN

BANDUNG GOLF RESORT

Aditya Ramadhan-15008061

Program Studi Teknik Sipil-Institut Teknologi Bandung

ABSTRAK: Keterlambatan penyelesaian konstruksi suatu proyek masih menjadi salah satu

masalah utama dalam dunia konstruksi di Indonesia. Untuk mengatasi permasalahan ini, maka

diterapkan sistem the last planner yang merupakan salah satu alat yang dikembangkan dalam

konsep konstruksi ramping (Lean Construction). Sistem the last planner diterapkan pada

pekerjaan beton pelat lantai, yang meliputi pekerjaan tulangan, bekisting, dan pengecoran beton,

pada pelaksanaan proyek Hotel Pullman Bandung Golf Resort. Penerapan sistem the last planner

ini dilakukan dengan menggunakan parameter PPC (Percent Planned Completed) dan

Lookahead Schedule. Parameter PPC digunakan untuk mengukur tingkat pelaksanaan rencana

pekerjaan beton pelat lantai dan parameter lookahead schedule yang digunakan untuk menjamin

pelaksanaan pekerjaan beton pelat lantai pada waktu yang akan datang. Pada penerapannya,

sistem the last planner ini mampu untuk mengukur tingkat pelaksanaan rencana pekerjaan,

melakukan pencatatan mengenai pekerjaan yang lebih detail, dan membuat perencanaan

pekerjaan lebih detail dengan melakukan perbaikan perencanaan pekerjaan berdasarkan kondisi

aktual pelaksanaan pekerjaan beton pelat lantai di lapangan. Selain itu, dalam penerapan sistem

the last planner, juga ditemukan beberapa hambatan, seperti tidak adanya standar dalam

penilaian PPC dan dibutuhkan pencatatan yang detail untuk menerapkan sistem the last planner.

PENDAHULUAN

Keterlambatan penyelesaian konstruksi

masih menjadi salah satu permasalahan

utama dalam dunia konstruksi di Indonesia.

Keterlambatan penyelesaian konstruksi ini

menunjukkan rendahnya kinerja konstruksi

di Indonesia. Untuk mengatasi permasalahan

ini, dikembangkan salah satu alat yang dapat

mengatasi permasalahan ini, yaitu sistem the

last planner. Sistem the last planner adalah

perencanaan dan pengendalian proses

produksi dalam proyek konstruksi untuk

meningkatkan kinerja perencanaan dan

produksi proyek (Seongkyun Cho dan

Ballard, 2000). Ada dua parameter utama

dalam penerapan sistem the last planner,

yaitu PPC, sebagai ukuran tingkat

pelaksanaan rencana pekerjaan di lapangan,

dan lookahead schedule, sebagai usaha

yang dilakukan untuk menjamin produksi

pekerjaan dilaksanakan dengan alur

produksi terbaik. Studi ini dilakukan untuk

melihat bagaimana penerapan sistem the last

planner pada pekerjaan konstruksi di

Indonesia.

STUDI KASUS DAN METODOLOGI

Studi ini dilakukan untuk mengetahui

penerapan sistem the last planner pada

pekerjaan konstruksi di Indonesia. Studi

kasus dilakukan pada pekerjaan beton pelat

lantai proyek Hotel Pullman Bandung Golf

Resort. Pekerjaan beton pelat lantai

Page 2: STUDI PENERAPAN SISTEM THE LAST PLANNER PADA … filediterapkan sistem the last planner yang merupakan salah satu alat yang dikembangkan dalam ... bekisting, dan pengecoran beton

2

mencakup pekerjaan tulangan, bekisting,

dan pengecoran beton pada pelat lantai.

Studi ini dimulai dengan melakukan kajian

literatur mengenai penjadwalan pekerjaan

dan sistem the last planner. Kemudian

dilakukan pengambilan data proyek

mengenai jadwal proyek, yang meliputi

jadwal utama (master schedule) dan jadwal

pekerjaan beton pelat lantai, data pekerjaan

beton pelat lantai, laporan pelaksanaan

pekerjaan, dan gambaran praktek serta

kendala pelaksanaan pekerjaan di lapangan

dengan melakukan observasi di lapangan

dan wawancara. Setelah itu, disusun

parameter PPC dan lookahead schedule

dengan menggunakan data yang telah

dikumpulkan di atas. Kemudian dilakukan

analisis dan pembahasan mengenai

penerapan sistem the last planner pada

pekerjaan beton pelat lantai.

ANALISIS

Penyusunan parameter PPC dimulai dengan

melihat rencana pekerjaan beton pelat lantai

yang akan dilakukan pada rentang waktu

tertentu. Kemudian rencana pekerjaan

tersebut dilihat keberhasilan pelaksanaannya

di lapangan untuk mendapatkan nilai PPC.

Penyusunan parameter lookahead schedule

dimulai dengan melihat rencana pekerjaan

yang akan dilakukan pada rentang waktu

tertentu. Dari rencana pekerjaan tersebut,

ada tiga kegiatan yang dilakukan, yaitu

pemantauan kondisi aktual pekerjaan di

lapangan untuk memperkirakan kesesuaian

jadwal pelaksanaan pekerjaan, constraint

analysis, dan analisis produktivitas

pekerjaan. Analisis ini kemudian

ditampilkan dalam bentuk tabel rencana

pekerjaan sehingga terlihat status mengenai

pekerjaan beton pelat lantai yang akan

dilakukan. Semua analisis ini dilakukan

untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan

beton pelat lantai yang akan datang dapat

dilakukan tepat pada waktunya dengan

memperhitungkan constraint dan

produktivitas yang sesuai dalam pekerjaan

beton pelat lantai.

Dari penerapan dua parameter ini, yang

menggambarkan penerapan sistem the last

planner, selanjutnya dilihat bagaiamana

penerapan sistem the last planner ini pada

pekerjaan beton pelat lantai sehingga dapat

dilihat potensi serta hambatan penerapan

sistem the last planner pada pekerjaan beton

pelat lantai.

KESIMPULAN

Dari analisis dan pembahasan yang

dilakukan, didapat beberapa potensi

penerapan sistem the last planner, antara

lain:

Mampu mengukur tingkat pelaksanaan

rencana pekerjaan beton pelat lantai

menggunakan PPC.

Pendataan yang lebih detail mengenai

status pekerjaan beton pelat lantai.

Perencanaan yang lebih detail dengan

melakukan perbaikan perencanaan

berdasarkan kondisi aktual pelaksanaan

pekerjaan.

Adapun hambatan dalam penerapan sistem

the last planner antara lain:

Tidak ada standar dalam penilaian tingkat

pelaksanaan rencana pekerjaan beton pelat

lantai.

Butuh pencatatan yang detail untuk

menerapkan sistem the last planner.

REFERENSI

[1] Ballard, Glenn, “The Last Planner System of

Production Control”, 2000.

[2] Abduh, Muhammad, “Konstruksi

Ramping:Memaksimalkan value dan Meminimalkan

waste”, 2007.