studi roadmap tik 2005
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
F I N A L R E P O R T
STUDI ROADMAP TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SDM
DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Medan Merdeka Barat 9, Jakarta 10110
i
EXECUTIVE SUMMARY
Sekarang ini, globalisasi yang dipengaruhi oleh teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) berubah dengan cepat disetiap elemen masayarakat.
Globalisasi ke depan akan mendorong penciptaan sejumlah kebutuhan pada
pemerintah, dunia usaha dan kehidupan kita setiap hari. Hal ini akan membuat
pembuat keputusan dalam segala bidang untuk mencari teknologi yang
menyediakan solusi dan mendorong perubahan yang diharapkan pada tingkat
lokal, nasional dan global dengan cara-cara yang inovatif.
Dalam rangka memberikan arah dalam pembangunan TIK di Indonesia maka
perlu dibuat roadmap (peta jalan) implementasi TIK. Roadmap ini akan memberi
gambaran kondisi TIK Indonesia pada saat ini dan yang akan di capai di masa
depan
Roadmap yang diajukan ini ditujukan agar implementasi teknologi TIK di
Indonesia sesuai dengan yang kita harapkan dengan melihat kondisi TIK pada
saat ini dan kondisi yang akan dicapai ke depan pada tahun 2025. Implementasi
TIK ini dibagi dalam tahap jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Jangka pendek merupakan program-program yang dilaksanakan dalam jangka
waktu satu tahun, jangka menengah merupakan program-program yang
dilaksanakan dalam jangka waktu lima tahun dan jangka panjang merupakan
program-program yang pelaksanaannya dalam jangka waktu dua puluh tahun.
Penyusunan roadmap TIK didasarkan pada perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi nasional dan internasional, kondisi ekonomi, sosial budaya,
geografis dan kebutuhan masyarakat akan TIK. Selain itu, penyusunan roadmap
ini juga melihat permasalahan penerapan dan pengembangan TIK nasional serta
melihat kebijakan dan peraturan yang ada.
ii
Dari hasil dari studi banding, analisa dan survei maka roadmap TIK nasional
ditekankan pada pembangunan TIK di daerah pedesaan yang pada saat sebagian
besar belum terjangkau fasilitas telekomunikasi dengan memperhatikan
perkembangan TIK yang mengarah pada konvergensi jaringan dan layanan.
Sebagai arah implementasi TIK maka dibuat tahapan pencapaian sebagai berikut
:
Desa Perintis (2005)
Pada tahap ini masih sebagian kecil desa yang terhubung dengan fasilitas
telekomunikasi. Jumlah desa yang terhubung dengan fasilitas telekomunikasi
masih dibawah 50 persen dari jumlah desa di Indonesia.
Desa Berdering Terpadu (2010)
Pada tahap ini telepon dasar sudah tersedia diseluruh didesa di Indonesia
dengan jumlah sambungan minimal 1 satuan sambungan telepon (sst).
Layanan yang disediakan pada tahap ini masih terbatas pada layanan suara.
Desa Online (2015)
Pada tahap ini diharapkan ada peningkatan kualitas dan kuantitas layanan
sampai 10 sst untuk 1 desa dilanjutkan dengan penyediaan akses internet.
Desa Multimedia (2020)
Pada tahap ini diharapkan pemanfaatan TIK sudah menjadi kebutuhan
masyarakat desa dalam aktifitas sehari-hari dan menjadikan TIK sebagai
sarana untuk meningkatkan kegiatan perekonomian di desa. Dengan adanya
pemahaman yang baik terhadap TIK diharapkan akan menumbuhkan akses
informasi baik telepon dan internet. Selain itu, perlu penyediaan konten yang
berkelanjutan sehingga desa tersebut menjadi komunitas informasi dunia.
Masyarakat Informasi (2025)
Hampir 50 persen penduduk Indonesia mempunyai akses informasi sesuai
dengan yang diinginkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dengan melihat tahapan pencapaian dan melihat perkembangan TIK maka
roadmap TIK dalam kurun waktu 2005 sampai dengan 2025 secara garis besar
adalah sebagai berikut :
iii
Visi
Waktu2005 2010 2015 2020 2025
2010
Desa
Berdering
Terpadu
2015
Desa Online
2020
Desa
Multimedia
2025
Masyarakat
Informasi
2005
Desa Perintis
3G, W-CDMA, PLC,RFID,
WLAN, Satelit
4G, Wimax, Digital
Broadcasting, UWB, SDR,
HSDPA, WLAN+,Digital
Broadcasting
NGN, IMS, WLAN++
5G, Intelligent Network,
Ubiquitous Network, HAPSKomunikasi
Konten
KomputerKomputer 3 GHz
Media Penyimpan 1 TB
Memori 1GB
Komputer 10 GHz
Media Penyimpan 5TB
Memori 5GB
Komputer 33 GHz
Media Penyimpan 25 TB
Memori 25 GB
Komputer 100 GHz
Media Penyimpan 125 TB
Memori 125 GB
Infrastruktur25% ada aliran listrik 50% ada aliran listrik 75% ada aliran listrik 90% ada aliran listrik
Model Bisnis USO (Internet)
Tarif 4G
Layanan digital broadcasting
Frekuensi 4G dan Wimax
Interkoneksi NGN
Model bisnis USO (layanan suara)
Tarif 3G untuk layanan Multimedia
Pengaturan Frekuensi Digital
Broadcasting
Konvergensi Layanan
Model Bisnis USO (Multimedia)
Frekuensi dan Tarif 5G
Layanan Ubiquitous
HAPSRegulasi
Resource SDM1% Profesional IT 3% Profesional IT 5% Profesional IT 10% Profesional IT
Resource BiayaInvestasi Swasta Nasional
Investasi Swasta Asing
Biaya pemerintah
Investasi Swasta Nasional
Investasi Swasta Asing
Biaya pemerintah
Investasi Swasta Nasional
Investasi Swasta Asing
Biaya pemerintah
Investasi Swasta Nasional
Investasi Swasta Asing
Biaya pemerintah
Multimedia Multimedia Multimedia Multimedia
E-Government
Digital Broadcasting
Video Over DSL
Mobile Phone
Mobile Internet
E- Banking
Teleeducation
Video TelephonyUbiquotous service
Smart Home
Produk dan
Layanan
Income perkapita
USD 1700
50 juta
25% Melek IT
Income perkapita
USD 1300
25 juta pelanggan
10% Melek IT
Income perkapita
USD 2000
100 juta pelanggan
50% Melek IT
Income perkapita
USD 2500
200 juta pelanggan
90% Melek IT
Market
Gambar Roadmap TIK
Untuk merealisasikan roadmap TIK maka perlu dibuat program-program
pengembangan yang meliputi program pengembangan layanan, program
peningkatan market, program pengembangan regulasi, program
pengembangan teknologi, program pengembangan SDM dan peningkatan
investasi. Pemerintah sebagai regulator berperan dalam pengembangan
regulasi yang secara garis besar meliputi pengaturan frekuensi, pengaturan
layanan standarisasi.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmad dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga pada kesempatan ini kami
dapat menyajikan laporan akhir untuk studi roadmap teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) yang dilaksanakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan
POS dan Telekomunikasi, Badan Penelitian dan Pengembangan SDM,
Departemen Komunikasi dan Informatika.
Mengacu kepada ketentuan dokumen SK 040/KEP/BLSDM-1/KOMINFO/9/2005
Tanggal 9 September 2005 tentang Pembentukan tim pengarah, tim narasumber,
tim pelaksana dan penunjang dalam studi roadmap TIK, maka sesuai dengan
jadwal maka kami pada kesempatan ini akan menyampaikan laporan akhir.
Pada laporan akhir ini yang merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dari
rancangan laporan akhir yang telah disampaikan sebelumnya. Dalam laporan
akhir ini kami mencoba memberi gambaran hasil analisa dan roadmap TIK yang
telah mendapat masukan dari tim pengarah.
Demikian paparan kami, kritik dan saran yang membangun akan kami terima
dengan tangan terbuka agar hasil dari kegiatan ini dapat mencapai output yang
maksimal, terarah dan berguna.
Jakarta, Desember 2005
Tim Swakelola
v
DAFTAR ISI
EXECUTIVE SUMMARY ................................................................................. i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1. 1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1. 2 Maksud dan Tujuan .......................................................................... 2
1. 3 Ruang Lingkup ................................................................................. 3
1. 4 Hasil yang Diharapkan .................................................................... 3
1. 5 Identifikasi Permasalahan ................................................................. 3
1. 6 Pengertian ........................................................................................ 4
1. 7 Sistematika Pelaporan ...................................................................... 6
BAB II METODOLOGI ................................................................................... 7
2. 1 Pendekatan Studi ............................................................................... 7
2. 2 Pengumpulan Data ........................................................................... 7
2. 3 Analisa ............................................................................................. 8
2.. 4 Pola Pikir dan Alur Pikir .................................................................. 9
BAB III GAMBARAN UMUM ...................................................................... 11
3. 1 Pendahuluan .................................................................................... 11
3. 2 Gambaran TIK ................................................................................ 11
3. 2. 1 Komputer dan LAN .......................................................... 12
3. 2. 1. 1 Komputer .............................................................. 12
3. 2. 1. 2 LAN .................................................................... 17
3. 2. 2 Telekomunikasi ................................................................. 21
3. 2. 2. 1 PSTN .................................................................. 21
3. 2. 2. 2 Jaringan Selular ................................................. 22
3. 2. 2. 3 Jaringan Data ..................................................... 29
3. 2. 2. 4 PLC ................................................................... 32
vi
3. 2. 2. 5 Broadcasting ...................................................... 33
3. 2. 3 Konten dan Aplikasi ........................................................... 33
3. 2. 3. 1 Internet ................................................................. 33
3. 2. 3. 2 E – Government ................................................... 36
3. 2. 3. 3 E-commerce ......................................................... 37
3. 2. 3. 4 Marketing Online ................................................. 40
3. 2. 3. 5 Software Defined Radio ....................................... 41
3. 4 Regulasi ......................................................................................... 41
3. 4 Kondisi Geografi, Ekonomi dan Sosial Budaya Indonesia............... 42
3. 4. 1 Geografi .............................................................................. 42
3. 4. 2 Ekonomi .............................................................................. 43
3. 4. 3 Sosial Budaya ...................................................................... 44
BAB IV HASIL PENGUMPULAN DATA .................................................... 45
4. 1 Perkembangan TIK di Negara Lain ................................................. 45
4. 1. 1 Singapura ............................................................................ 45
4. 1. 1. 1 Strategi ................................................................ 45
4. 1. 1. 2 Statistik TIK Singapura ....................................... 49
4. 1. 2 Sri Lanka ............................................................................ 56
4. 1. 2. 1 Industri Software................................................... 58
4. 1. 2. 2 Jasa Telekomunikasi ............................................ 60
4. 1. 3 China ................................................................................... 62
4. 1. 3. 1 Industri Semikonduktor ......................................... 64
4. 1. 3. 2 Industri Elektronika ............................................... 65
4. 1. 3. 3 Sektor telekomunikasi ........................................... 65
4. 1. 3. 4 Regulasi dan Kebijakan ........................................ 66
4. 1. 4 India .................................................................................... 69
4. 1. 4. 1 Perkembangan Telekomunikasi India .................... 70
4. 1. 4. 2 Industri Telekomunikasi ....................................... 71
4. 1. 4. 3 Deregulasi ............................................................ 72
4. 1. 4. 4 Ketersediaan Bandwidth untuk layanan Internet ... 73
4. 2 Perkembangan TIK Nasional ......................................................... 74
vii
4. 2. 1 Kondisi Infrastruktur TIK .................................................... 74
4. 2. 2 Layanan Aplikasi Internet .................................................... 76
4. 2. 3 Industri TIK....................................................................... 77
4. 2. 3. 1 Industri Manufaktur ........................................................ 77
4. 2. 2 Industri Software dan Konten .............................................. 79
4. 2. 4 Program-Program Inisiatif Pemerinatah USO ..................... 82
4. 3 Hasil Survei .................................................................................... 83
4. 4 Hasil Workshop ............................................................................. 86
4. 4. 1 Tren TIK ............................................................................ 86
4. 4. 2 Layanan TIK yang dibutuhkan masyarakat ........................ 86
BAB V ANALISA DAN ROADMAP .............................................................. 89
5. 1 Analisa ........................................................................................... 89
5. 1. 1 Analisa Pengembangan TIK Negara Lain ............................ 89
5. 1. 2 Analisa Kondisi Indonesia ................................................... 91
5. 2 Roadmap ........................................................................................ 92
5. 3 Program Pengembangan ............................................................... 102
5. 3. 1 Program Pengembangan Layanan ...................................... 102
5. 3. 2 Program Peningkatan Market ............................................ 104
5. 3. 3 Program Pengembangan Regulasi ...................................... 106
5. 3. 4 Program Pengembangan Teknologi ................................... 107
5. 3. 5 Program Pengembangan SDM dan Peningkatan Investasi . 109
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ........................................ 111
6. 1 Kesimpulan .................................................................................. 111
6. 2 Rekomendasi ................................................................................ 112
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................114
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Perbandingan sistem selular generasi pertama ............................... 23
Tabel 4. 1 Pelanggan sambungan tetap ........................................................... 52
Tabel 4. 2 Pelanggan telepon bergerak ............................................................ 53
Tabel 4. 3 Pelanggan paging ........................................................................... 54
Tabel 4. 4 Pelanggan dial-ip internet ............................................................... 54
Tabel 4. 5 Pelanggan broadband...................................................................... 55
Tabel 4. 6 Pelanggan layanan telepon internasional ......................................... 55
Tabel 4. 7 HDI Sri Lanka ................................................................................. 56
Tabel 4. 8 Pelanggan sambungan telepon di Sri Lanka ..................................... 61
Tabel 4. 9 Jumlah penggunaan Internet Indonesia ............................................ 75
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Pola Pikir .................................................................................. 10
Gambar 2. 2 Alur Pikir ................................................................................. .11
Gambar 3. 1 Arsitektur Komputer................................................................. 14
Gambar 3. 2 Evolusi Komputer .................................................................... 16
Gambar 3. 3 Evolusi media penyimpan ......................................................... 17
Gambar 3. 4 Model peer to peer..................................................................... 19
Gambar 3. 5 Model Client/Server ................................................................. 20
Gambar 3. 6 Komponen PSTN ...................................................................... 21
Gambar 3. 8 Platform dalam IMT-2000 ......................................................... 26
Gambar 3. 11 Model sederhana jaringan internet ............................................ 35
Gambar 4. 1 Strategi Pengembangan TIK Singapura ..................................... 46
Gambar 4. 2 Keselurahan pengorganisasian framework NII ........................... 48
Gambar 4. 3 Framework untuk dotcom sector swasta .................................... 49
Gambar 4. 4 Kepemilikan komputer rumahan di singapura ............................ 50
Gambar 4. 5 Akses internet penduduk Singapura ........................................... 51
Gambar 4. 6 Pengguna belanja online ............................................................ 52
Gambar 4. 7 Strategi TIK Sri Lanka ............................................................... 58
Gambar 4. 8 Ekspor software Sri Lanka......................................................... 59
Gambar 4. 9 Target Ekspor software Sri Lanka.............................................. 59
Gambar 4. 10 Pertumbuhan sambungan telepon di Sri Lanka .......................... 61
Gambar 4. 11 Proses sosial antara masyarakat dan internet .............................. 88
Gambar 5. 1 Tahapan Roadmap ..................................................................... 94
Gambar 5. 2 Komponen Roadmap ................................................................. 95
Gambar 5. 3 Struktur Roadmap ..................................................................... 97
Gambar 5. 4 Roadmap TIK.......................................................................... 102
Gambar 5. 5 Program Pengembangan Layanan ............................................ 103
Gambar 5. 7 Program Peningkatan Market ................................................. 103
Gambar 5. 8 Program Pengembangan Regulasi........................................... 103
x
Gambar 5. 9 Program Pengembangan Teknologi .......................................... 103
Gambar 5. 9 Program Pengembangan SDM dan Investasi .............................. 110
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Transformasi teknologi selalu menjadi sumber harapan dan tantangan. Sekarang
ini, globalisasi yang dipengaruhi oleh teknologi nformasi dan komunikasi (TIK)
berubah dengan cepat disetiap elemen masayarakat. Globalisasi ke depan akan
mendorong penciptaan sejumlah kebutuhan pada pemerintah, dunia usaha dan
kehidupan kita setiap hari. Hal ini akan membuat pembuat keputusan dalam
segala bidang untuk mencari teknologi yang menyediakan solusi dan mendorong
perubahan yang diharapkan pada tingkat lokal, nasional dan global dengan cara-
cara yang inovatif.
Gabungan teknologi dan globalisasi juga menghasilkan cara-cara baru untuk
beradaptasi, berinovasi dan tumbuh dalam perubahan dunia kita. Potensi
kombinasi dari konektivitas, kolaborasi, akses dan transparansi adalah penting.
Pemerintah dan perusahaan diseluruh dunia harus memegang potensi tersebut.
Keterbukaan membantu pemerintah, perusahaan dan individu untuk merespon
penambahan kebutuhan dari permintaan yang begitu cepat. Keterbukaan akan
mempengaruhi komunitas TIK dan menjadi pendorong untuk melakukan
penemuan baru, pembangunan sosial dan meningkatkan peluang pasar.
Dengan kondisi pada saat ini Indonesia harus menghadapi paradigma baru yang
terjadi pada teknologi dan jasa TIK yang meliputi telekomunikasi, infokom dan
penyiaran. Paradigma baru tersebut yaitu Pertama, Indonesia tidak akan
terhindar dan pengaruh berubahnya lingkungan global dan terjadinya ―ekonomi
digital‖. Hal ini akan membenikan dampak terhadap semua aspek kehidupan
bangsa, Kedua, Abad 21 akan ditandai oleh fenomena era informasi melalui
multimedia yang didorong oleh kemajuan sangat cepat disertai konvergensi dalam
2
teknologi telekomunikasi, teknologi informasi dan teknologi penyiaran. Ketiga,
konvergensi merubah value chain yang tadinya terpisah antara ketiga bidang
tersebut menjadi satu value chain untuk ketiga bidang ini, bahkan dapat
ditemukenali bahwa bidang ―publishing‖ berubah menjadi salah satu aplikasi
mulimedia elektronik — menyerupai penyiaran (broadcasting).
Perkembangan paradigma baru diatas dibarengi dengan gerak deregulasi yang
sangat mendasar, yaitu yang sangat dahsyat adalah di bidang finance, transportasi
dan telekomunikasi. Kemudian paradigma diatas menuntut teknologi tinggi,
investasi besar dan mutu/ kemampuan SDM yang prima untuk dapat bertahan
hidup (survive).
Oleh karena itu, dalam menghadapi perkembangan paradigma baru ini maka
pemerintah dan masyarakat Indonesia harus menyadani implikasi kecenderungan
di awal abad 21, dan seyogyanya bersama-sama benikhtiar merealisasikan
―masyarakat informasi Indonesia‖. Kemudian dalam membangun masyarakat
informasi perlu disusun pola, kebijaksanaan dan langkah ―sinergi‖ antara
pemerintah dan pelaku-pelaku TIK, serta antar pelaku TIK. Selain itu, Industri
manufaktur, - jasa kontraktor, dan - jasa konsultan disamping meneruskan produksi
juga berkiprah pada ―traditional items‖ (yang harus diarahkan kepada ekspor),
seyogyanya dikembangkan kemampuan dalam produk-produk yang menunjang
terwujudnya ―information society‖ — perangkat keras dan lunak.
Dalam rangka memberikan arah dalam pembangunan TIK di Indonesia maka
perlu dibuat roadmap (peta jalan) implementasi TIK. Roadmap ini akan memberi
gambaran kondisi TIK Indonesia pada saat ini dan yang akan di capai di masa
depan.
1. 2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari studi ini adalah mengkaji pengembangan dan penerapan TIK sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi bangsa Indonesia
3
Tujuan dari studi ini adalah membuat konsep garis-garis besar roadmap teknologi
informasi dan komunikasi baik jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang.
1. 3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan Studi Roadmap TIK ini adalah :
1. Inventarisasi perkembangan TIK nasional dan internasional;
2. Inventarisasi penerapan TIK nasional dan innternasional;
3. Inventarisasi peraturan dibidang komunikasi dan informatika terkait dengan
bidang TIK;
4. Inventarisasi kondisi sosial, ekonomi, budaya, geografis dan kebutuhan
masyarakat terhadap TIK;
5. Inventarisasi permasalahan penerapan dan pengembangan TIK;
6. Analisa penerapan dan perkembangan TIK
1. 4 Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari studi roadmap teknologi telekomunikasi ini adalah
tersusunnya garis-garis besar roadmap TIK di Indonesia sebagai dokumen/bahan
rekomendasi kepada pengambil keputusan.
1. 5 Identifikasi Permasalahan
Beberapa identifikasi awal permasalahan-permasalahan pengembangan TIK di
Indonesia ditinjau dari obyek dan subyeknya adalah sebagai berikut :
1. Pemerintah (Regulator)
a) Lambatnya pemerintah dalam membuat regulasi terhadap implementasi
teknologi komunikasi dan informasi yang baru;
b) Belum adanya pandangan ke depan dalam pengggunaan alokasi frekuensi
menyebabkan adanya tarik-menarik antara pemerintah dan masyarakat
mengenai regulasi penggunaan frekuensi.
4
2. Industri Jasa (Penyedia Layanan)
a) Pasar yang terbatas untuk kota-kota besar;
b) Perkembangan TIK yang cepat tidak diikuti dengan pemahaman oleh
masyarakat.
3. Vendor Hardware dan Software
a) Tidak meratanya pembangunan infrastruktur telekomunikasi membuat
pasar perangkat telekomunikasi dan software aplikasi terbatas hanya
untuk kota besar yang infrastrukturnya sudah maju;
b) Produk perangkat telekomunikasi dalam negeri yang kalah bersaing
dengan produk luar negeri baik dalam hal harga dan kualitas menyebabkan
industri manufaktur dalam negeri tidak dapat berkembang;
c) Kualitas produk software industri dalam negeri yang masih kurang jika
dibandingkan dengan produk software dari luar negeri
d) Masih maraknya pembajakan terhadap produk software dan konten di
Indonesia;
e) Terbatasnya sumber daya manusia (SDM) dibidang TIK.
4. Masyarakat (Pengguna)
a) Pemahaman masyarakat terhadap kegunaan dan cara penggunaan TIK
yang kurang;
b) Krisis ekonomi menyebabkan daya beli terhadap produk-produk TIK
kurang.
1. 6 Pengertian
Pengertian dari judul Studi Roadmap teknologi informasi dan komunikasi adalah
sebagai berikut :
1. Roadmap (peta jalan) adalah gambaran arah perjalanan yang akan
dilalui;
5
2 Teknologi
Pengertian Teknologi sebenarnya berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu
―La Teknique― yang dapat diartikan dengan ‖Semua proses yang
dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional‖.
Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan sesuatu tersebut dapat saja berupa
benda atau konsep, pembatasan cara yaitu secara rasional adalah penting
sekali dipahami disini sedemikian pembuatan atau pewujudan sesuatu
tersebut dapat dilaksanakan secara berulang (repetisi);
3. Komunikasi adalah sebuah proses interaksi untuk berhubungan dari satu
pihak ke pihak lainnya, yang pada awalnya berlangsung sangat sederhana
dimulai dengan sejumlah ide-ide yang abstrak atau pikiran dalam otak
seseorang untuk mencari data atau menyampaikan informasi yang
kemudian dikemas menjadi sebentuk pesan untuk kemudian disampaikan
secara langsung maupun tidak langsung menggunakan bahasa berbentuk
kode visual, kode suara, atau kode tulisan;
4. Informasi
Pengertian informasi menurut Oxfoord English Dictionary, adalah "that of
which one is apprised or told; intelligence, news". Kamus lain menyatakan
bahwa, informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui. Namun, ada pula
yang menekankan informasi sebagai transfer pengetahuan. Adanya
perbedaan definisi informasi dikarenakan, pada hakekatnya, informasi tidak
dapat diuraikan (intangible), sedangkan informasi itu dijumpai dalam
kegiatan sehari-hari, yang diperoleh dari data dan dari observasi terhadap
dunia sekitar kita serta diteruskan melalui komunikasi;
5. Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai pengertian dari dua
aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi
Informasi, mempunyai pengertian luas yang meliputi segala hal yang
berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan
pengelolaan informasi;
Teknologi Komunikasi mempunyai pengertian segala hal yang berkaitan
dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari
6
perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, TIK adalah suatu padanan yang
tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala aspek
yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan
transfer/pemindahan informasi antar media menggunakan teknologi
tertentu.
1. 7 Sistematika Pelaporan
Sistem pelaporan pekerjaan studi roadmap TIK teridiri dari :
1. Laporan Pendahuluan (Inception Report)
Laporan ini membuat tentang penjabaran detail tentang definisi dan kerangka
acuan kerja, alur dan pola pikir, metodologi yang digunakan dalam penyusunan
roadmap. Kemudian pada bab selanjutnya dibahas gambaran perkembangan TIK
dan terkakhir akan dibahas mengenai tindak lanjut kegiatan yang meliputi
pengumpulan data melalui survey.
2. Laporan Sementara (Interim Report)
Laporan sementara memuat hasil pengumpulan data primer melalui survey dan
data skunder melalui kajian dan studi literatur. Pada bagian akhir akan dibahas
mengenai tindak lanjut kegiatan mengenai penyusunan draft final report.
3. Draft Laoran akhir (Draft Final Report)
Laporan ini memuat hasil analisa dan evaluasi dari data yang dikumpulkan serta
konsep roadmap TIK dari studi yang telah dilakukan
4. Laporan Akhir (Final Report)
Laporan akhir memuat hasil revisi dan perbaikan dari draft laporan akhir setelah
melalui pembahasan tim pengarah.
7
BAB II
METODOLOGI
2. 1 Pendekatan Studi
Pendekatan dalam melaksanakan Studi Roadmap Teknologi Informasi dan
Komunikasi dengan menggunakan metode deskriptif didukung dengan data
kuantitatif. Pendekatan studi ini dilakukan dengan melakukan studi literatur dari
buku, dokumen dan internet.
Kegiatan studi literatur ini dalam rangka melakukan identifikasi dan telaah
tentang perkembangan TIK yang meliputi :
1. Studi teoritis mengenai cara kerja, arsitektur dan standar TIK yang didalamnya
akan membahas kelebihan dan kekurangan dari TIK yang ada.
2. Studi perkembangan atau tren TIK dengan melihat kondisi TIK pada saat ini
dan yang akan datang serta melihat pengembangan TIK dinegara lain.
2. 2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data meliputi pengumpulan data primer dan data sekunder.
Pengumpulan data ini dilaksanakan dengan menggunakan metode sebagai
berikut:
1. Pengumpulan data sekunder
Pengumpulan data sekunder didapat dari hasil :
a) Hasil laporan pekerjaan studi TIK yang pernah dilakukan di Indonesia;
b) Laporan strategi pengembangan TIK di negara lain seperti Singapura, Sri
Lanka , China dan India.
8
2. Pengumpulan data primer
Pengumpulan data primer didapat dari hasil :
a. Penyebaran kuisioner dan wawancara kepada Regulator;
b. Penyebaran kuisioner dan wawancara kepada industri jasa telekomunikasi
dan penyedia layanan aplikasi;
c. Penyebaran kuisioner dan wawancara kepada industri manufaktur dan
software developer;
d. Penyebaran kuisioner dan wawancara kepada masyarakat sebagai pengguna
TIK.
2. 3 Analisa
Data-data yang dikumpukan kemudian dianalis untuk menentukan roadmap
teknologi komunikasi dan infomasi yang sesuai untuk Negara Indonesia. Hasil
roadmap ini diharapkan Indonesia akan berkompetisi di ekonomi global dan
menggunakan teknologi komunikasi dan infomasi lebih efektif untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Metode yang digunakan untuk menganalis data yang
telah dikumpulkan adalah sebagai berikut :
1. Analisa SWOT
Analisa SWOT digunakan untuk mengukur kemampuan dan potensi dan melihat
kekurangan dan kelemahan sumber daya TIK yang dimiliki oleh Indonesia.
2. Analisa Benchmarking dengan Negara Lain
Analisa dilakukan dengan membandingkan strategi pengembangan TIK di negara
lain. Negara yang dijadikan perbandingan adalah Singapura, Sri Lanka, China dan
India.
9
2.. 4 Pola Pikir dan Alur Pikir
KONDISI SAAT INI
Potensi Nasional 220 Juta
Jumlah Pelanggan Telepon Tetap
Telepon Selular
Internet
Regulasi Pemerintah
Teknologi Eksisting
Insutri Jasa, Operator dan Manufaktur
Pengguna
Permintaan
PERMASALAHAN
Industri Telekomunikasi yang masih perlu
ditingkatkan
Tuntutan adanya Masyarakat Informasi oleh
PBB dalam WSIS
Masih banyak daerah yang terisolasi dari
Informasi
Tidak tersedianya jaringan Telekomunikasi di
semua daerah
Masih banyak masayarakat yang tidak paham
pentingnya teknologi Infokom
Perkembangan teknologi yang cepat
INSTRUMENTAL INPUT
§ UUD 1945
§ UU No. 36 Tahun 1999
Telekomunikasi
§ UU No. 52 Tahun 2002
Penyiaran
§ PP No. 52 tahun 2000
Penyelenggaraan Telekomunikasi
§ PP 53 Tahun 2000 Penggunaan
Spektrum, Frekuensi Radio dan
Orbit satelit
ENVIROMENTAL INPUT
§ Global (WTO, WSIS)
§ Regional (AFTA, APEC)
§ Nasional (Otonomi daerah)
§ Perkembangan Teknologi Infokom
Rekomendasi
Roadmap
Teknologi
Infomasi dan
Komunikasi
SUBYEK
Pemerintah
Industri
Masyarakat
OBYEK
§ Regulasi
§ Teknologi
§ Kondisi Sosoial,
budaya, ekonomi,
budaya, geografis
§ Sumber daya
manusia
METODE
§ Studi Literatur
§ Studi Banding
dengan negara
lain
§ Survey
Implementasi
Teknologi
Informasi dan
Komunikasi yang
sesuai dengan
keinginan
masyarakat,
industri dan
pemerintah
Pola Pikir
10
Kebijakan dan
Implementasi TIK :
§ Kesenjangan digital
§ Pengaturan Frekuensi
§ Model bisnis dan Tarif
Strategi dan Upaya :
Strategi dan langkah-
langkah dalam rangka
merelalisasikan roadmap
teknologi informasi dan
komunikasi meliputi :
§ Sosialisasi
§ Teknologi
§ Perencanaan
§ Regulasi
§ Pengawasan dan
pemantauan
Rekomendasi
Roadmap Teknologi
Infomasi dan
Komunikasi
INSTRUMENTAL INPUT
§ UUD 1945
§ UU No. 36 Tahun 1999
Telekomunikasi
§ UU No. 52 Tahun 2002
Penyiaran
§ PP No. 52 tahun 2000
Penyelenggaraan
Telekomunikasi
§ PP 53 Tahun 2000 Penggunaan
Spektrum, Frekuensi Radio dan
Orbit satelit
§ Kebijakan tentang infrastruktur
telekomunikasi
Infrastruktur
Telekomunikasi
yang merata
Masyarakat Berbudaya
Informasi
Adanya konten dan
layanan yang menarik
Industri Teknologi
Infokom dalam negeri
yang kompetitif
Adanya SDM yang
profesional dibidang
teknologi Infokom
Regulasi Teknologi
Infokom yang sesuai
KONDISI YANG
DIHARAPKAN
P E
R M
A S
A L
A H
A N Implementasi
Teknologi
Informasi dan
Komunikasi
yang sesuai
dengan
keinginan
masyarakat,
industri dan
pemerintah
ENVIROMENTAL INPUT
§ Global
- WTO
- WSIS
§ Regional
- AFTA
- APEC
§ Nasional
- Otonomi daerah
§ Perkembangan Teknologi Infokom
POTENSI NASIONAL
REGULASI
TEKNOLOGI
MASYARAKAT
INDUSTRI
KONDISI YANG
DIHARAPKAN
Alur Pikir
11
BAB III
GAMBARAN UMUM
3. 1 Pendahuluan
Perkembangan TIK sangat ditentukan oleh tren yang akan terjadi pada saat ini
dan yang akan datang. Tren teknologi ini berkembang sesuai dengan kebutuhan
dalam penggunaan TIK. Berbagai riset dan pembangunan perangkat hardware
dan software yang berkaitan dengan TIK terus dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.
Tren global perkembangan TIK sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor penting
yaitu:
1. Kemajuan teknologi telekomunikasi dan informatika
2. Globalisasi ekonomi yang menempatkan telekomunikasi sebagai jasa yang
diperdagangkan dan sebagai sarana vital bagi sebagian besar jasa lainnya
3. Datangnya masyarakat informasi yang menempatkan informasi menjadi
faktor produksi yang amat strategis
3. 2 Gambaran TIK
Gambaran global dari infrastruktur TIK yang ada kita definisikan sebagai
konvergensi dari 3C, yaitu:
Computer meliputi :
o Hardware (LAN, Komputer, HP, PDA)
o Software (OS)
Communication meliputi :
o Telekomunikasi Terestrial
- PSTN
- Selular (1G, 2G, 3G, 4G)
- Kabel (kabel modem, kabel TV)
- Jaringan Data (WiFi, WiMax)
12
- ATM, xDSL, RFID, PLC, DAB, DVB
o Telekomunikasi Non Terestrial
- Satelite (Super GEO, GEO, HEO, MEO, LEO)
- HAPS (HAPS, HALE, UAV)
Content
o E-government
o E-Commerce
Seiring dengan perjalanan waktu perkembangan 3C terus mengalami peningkatan
baik dari segi kecepatan maupun kualitas layanan yang di miliki. Pada bagian ini
akan dibahas mengenai gambaran 3C pada saat ini dan di masa depan yang
kemungkinan akan diterapkan diindonesia.
3. 2. 1 Komputer dan LAN
3. 2. 1. 1 Komputer
Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda bagi setiap orang. Istilah
komputer (computer) diambil dari bahasa Latin computare yang berarti
menghitung (to compute atau to reckon). Menurut Blissmer (1985), komputer
adalah suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas, yaitu
menerima input, memproses input sesuai dengan instruksi yang diberikan,
menyimpan perintah-perintah dan hasil pengolahannya, serta menyediakan output
dalam bentuk informasi. Sedangkan menurut Sanders (1985), komputer adalah
sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang
dan diorganisasikan supaya secara otomatis menerima dan menyimpan data input,
memprosesnya, dan menghasilkan output berdasarkan instruksi-instruksi yang
telah tersimpan di dalam memori. Dan masih banyak lagi ahli yang mencoba
mendefinisikan secara berbeda tentang komputer. Namun, pada intinya dapat
disimpulkan bahwa komputer adalah suatu peralatan elektronik yang dapat
menerima input, mengolah input, memberikan informasi, menggunakan suatu
program yang tersimpan di memori komputer, dapat menyimpan program dan
13
hasil pengolahan, serta bekerja secara otomatis. Dari definisi tersebut terdapat tiga
istilah penting, yaitu input (data), pengolahan data, dan informasi (output).
Pengolahan data dengan menggunakan komputer dikenal dengan nama
pengolahan data elektronik (PDE) atau elecronic data processing (EDP). Data
adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan (fakta), dapat
berupa angka-angka, huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan dari ketiganya.
Data masih belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut.
Pengolahan data merupakan suatu proses manipulasi dari data ke dalam bentuk
yang lebih berguna dan lebih berati, yaitu berupa suatu informasi. Dengan
demikian, informasi adalah hasil dari suatu kegiatan pengolahan data yang
memberikan bentuk yang lebih bermakna dari suatu fakta. Oleh karena itu,
pengolahan data elektronik adalah proses manipulasi dari data ke dalam bentuk
yang lebih bermakna berupa suatu informasi dengan menggunakan suatu alat
elektronik, yaitu komputer.
Supaya komputer dapat digunakan untuk mengolah data, maka harus berbentuk
suatu sistem yang disebut dengan sistem komputer. Secara umum, sistem terdiri
dari elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan untuk
melaksanakan suatu tujuan pokok dari sistem tersebut. Tujuan pokok dari sistem
komputer adalah mengolah data untuk menghasilkan informasi sehingga perlu
didukung oleh elemen-elemen yang terdiri dari perangkat keras (hardware),
perangkat lunak (software), dan brainware. Perangkat keras adalah peralatan
komputer itu sendiri, perangkat lunak adalah program yang berisi perintah-
perintah untuk melakukan proses tertentu, dan brainware adalah manusia yang
terlibat di dalam mengoperasikan serta mengatur sistem komputer. Ketiga elemen
sistem komputer tersebut harus saling berhubungan dan membentuk satu
kesatuan. Perangkat keras tanpa perangkat lunak tidak akan berarti apa-apa, hanya
berupa benda mati. Kedua perangkat keras dan lunak juga tidak dapat berfungsi
jika tidak ada manusia yang mengoperasikannya.
14
Struktur komputer didefinisikan sebagai cara-cara dari tiap komponen saling
terkait. Struktur sebuah komputer secara sederhana, dapat digambarkan dalam
diagram blok pada Gambar dibawah ini
Gambar 3. 1 Arsitektur Komputer
Sedangkan fungsi komputer didefinisikan sebagai operasi masing-masing
komponen sebagai bagian dari struktur. Adapun fungsi dari masing-masing
komponen dalam struktur di atas adalah sebagai berikut :
1. Input Device (Alat Masukan)
Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai alat untuk memasukan
data atau perintah ke dalam komputer
2. Output Device (Alat Keluaran)
Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk menampilkan keluaran
sebagai hasil pengolahan data. Keluaran dapat berupa hard-copy (ke kertas), soft-
copy (ke monitor), ataupun berupa suara.
15
3. I/O Ports
Bagian ini digunakan untuk menerima ataupun mengirim data ke luar sistem.
Peralatan input dan output di atas terhubung melalui port ini.
4. CPU (Central Processing Unit)
CPU merupakan otak sistem komputer, dan memiliki dua bagian fungsi
operasional, yaitu: ALU (Arithmetical Logical Unit) sebagai pusat pengolah data,
dan CU (Control Unit) sebagai pengontrol kerja komputer.
5. Memori
Memori terbagi menjadi dua bagian yaitu memori internal dan memori eksternal.
Memori internal berupa RAM (Random Access Memory) yang berfungsi untuk
menyimpan program yang kita olah untuk sementara waktu, dan ROM (Read
Only Memory) yaitu memori yang haya bisa dibaca dan berguna sebagai penyedia
informasi pada saat komputer pertama kali dinyalakan.
6. Data Bus
Adalah jalur-jalur perpindahan data antar modul dalam sistem komputer. Karena
pada suatu saat tertentu masing-masing saluran hanya dapat membawa 1 bit data,
maka jumlah saluran menentukan jumlah bit yang dapat ditransfer pada suatu saat.
Lebar data bus ini menentukan kinerja sistem secara keseluruhan. Sifatnya
bidirectional, artinya CPU dapat membaca dan menirma data melalui data bus ini.
Data bus biasanya terdiri atas 8, 16, 32, atau 64 jalur paralel.
7. Address Bus
Digunakan untuk menandakan lokasi sumber ataupun tujuan pada proses transfer
data. Pada jalur ini, CPU akan mengirimkan alamat memori yang akan ditulis atau
dibaca.Address bus biasanya terdiri atas 16, 20, 24, atau 32 jalur paralel.
8. Control Bus
Control Bus digunakan untuk mengontrol penggunaan serta akses ke Data Bus
dan Address Bus. Terdiri atas 4 samapai 10 jalur paralel.
16
Perkembangan komputer dan komponen-komponennya semakin hari semakin
cepat dalam hal kecepatan dan semakin besar dalam hal media peyimpanannya.
Hal ini ditandai dengan adanya evolusi dalam hal komputasi seperti pada gambar
dibawah ini
Gambar 3. 2 Evolusi Komputer
Evolusi computer terjadi begitu cepat, berdasarkan ‖Moore‘s Law‖ dalam 18
bulan computer berkembang 2x terutama dalam hal kecepatan. Pada gambar
terlihat computer pada awalnya berukuran besar dalam bentuk mainframe
kemudian berevolusi sesuai dengan perkembangan teknologi processing,
computer dibuat semakin kecil dan cepat. Yang pada akhirnya berbentuk PDA
dan Laptop
Kemudian dari media penyimpan juga terjadi evolusi, dimana media penyimpan
semakin hari mempunyai kapasitas yang besar dan ukuran yang kecil. Evolusi
media penyimpan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
17
Gambar 3. 3 Evolusi media penyimpan
Berdasarkan ―Storage‘s Law‖ media penyimpan berkembang 2x lipat dalam 12
bulan, perkembangan ini dapat dilihat dari besarnya data yang simpan dan ukuran
media penyimpan yang semakin kecil. Pada awalnya media penyimpan disimpan
ada memori berukuran kecil dan pada floppy disk berukuran 1.2 MB dan ada
akhirnya memori sekarang ini berkapasitas sampai dengan 1GB dan media
penyimpan dalam bentuk DVD berukuran 6GB, dan Harddisk berukuran sampai
dengan 80GB.
3. 2. 1. 2 LAN
Jaringan adalah suatu set perangkat keras dan lunak didalam suatu sistem yang
memiliki suatu aturan tertentu yang mengatur seluruh aktivitas dan perilaku
anggota-anggotanya dalam melakukan suatu aktivitas. Satu komputer yang
terkoneksi ke jaringan menjadi satu node dari jaringan tersebut. Selain yang bukan
komputer juga dapat menjadi node sepanjang mereka dapat berkomunikasi
melalui jaringan,dengan mengirim dan menerima datanya terhadap node-node
yang lain. Istilah "host" secara umum diartikan sebagai komputer yang terkoneksi
ke jaringan yang dapat memberikan layanan jaringan (network service). Data
yang dikirimkan dari satu komputer ke komputer lain dalam jaringan dibawa oleh
medium jaringan. Medium yang banyak digunakan adalah Ethernet, termasuk
18
juga Token Ring, FDDI (Fiber Distributed Data Interface; medium yang
menggunakan serat optik) dan Apple's LocalTalk.
Komponen Jaringan
Komponen dari suatu jaringan adalah node dan link. Node adalah titik yang dapat
menerima input data ke dalam jaringan atau menghasilkan ouput informasi atau
kedua-duanya. Node dapat berupa sebuah printer atau alat-alat cetak lainnya, atau
suatu PC atau komputer mikro sampai komputer yang raksasa atau modem.
Sedangkan link adalah kanal atau jalur transmisi untuk arus informasi atau data
diantara node. Link dapat berupa kabel, sistem gelombang mikro, laser, atau
sistem satelit. Jaringan yang masing-masing node terletak di lokasi yang
berjauhan satu dengan yang lainnya dan menggunakan link, berupa jalur transmisi
jarak jauh disebut dengan jaringan eksternal. Sedangkan jaringan yang masing-
masing node terpisah dalam jarak yang lokal dan menggunakan link berupa jalur
transmisi kabel dsebut sebagai jaringan lokal atau LAN (local area network).
Protokol Jaringan
Dalam dunia komunikasi data komputer, protokol mengatur bagimana sebuah
komputer berkomunikasi dengan komputer lain. Dalam jaringan komputer dapat
menggunakan banyak macam protokol tetapi agar dua buah komputer dapat
berkomunikasi, keduanya perlu menggunakan protokol yang sama. TCP/IP
(Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekelompok protokol
yang mengatur komunikasi data komputer di internet. Komputer-komputer yang
terhubung ke internet berkomunikasi dengan protokol ini. Karena menggunakan
protokol yang sama, yaitu TCP/IP, perbedaan jenis komputer dan sistem operasi
tidak menjadi masalah, sehingga jika sebuah komputer menggunakan protokol
TCP/IP dan terhubung langsung ke internet, maka komputer tersebut dapat
berhubungan dengan komputer di belahan bumi manapun.
19
Model Jaringan
Ada dua model jaringan:
1. Model peer to peer.
Menurut model ini, setiap host dapat menawarkan layanan ke peer lain dan juga
mengambil layanan dari peer lain. Model ini cocok untuk jaringan kecil. Windows
for Workgroup menggunakan model ini.
Gambar 3. 4 Model peer to peer
2. Model Client/Server.
Model ini memisahkan secara jelas, mana yang dapat memberikan layanan
jaringan (server) dan mana yang hanya menerima layanan (client). Beberapa
komputer di-setup sebagai server yang memberikan segala sumberdaya (resource)
dari jaringan: printer, modem, saluran dan lain-lain kepada komputer lain yang
terkoneksi ke jaringan yang berfungsi sebagai client. Untuk dapat berkomunikasi
antara server dan client (dan diantara mereka) server menggunakan aplikasi
jaringan yang disebut server program dan, sementara client menggunakan client
program untuk berkomunikasi dengan server program pada server.
20
Gambar 3. 5 Model Client/Server
Arsitektur Jaringan : Topologi
Yang dimaksud dengan topologi jaringan adalah susunan fisik bagimana node-
node saling dihubungkan. Ada tiga topologi yang digunakan, yaitu:
1. Topologi Bus : Ethernet.
Ethernet menggunaan satu kawat (kabel) yang berfungsi sebagai medium untuk
mentransmisikan data. Node yang merupakan bagian dari jaringan dihubungkan
seluruhnya ke kabel tersebut. Node-node yang terhubungkan mengirim dan
menerima data jaringan melalui kabel sebagai pembawa sinyal dan melihat
apakah data tersebut ditujukan buat dirinya.
2. Topologi ring: IBM Token ring.
Salah satu node dihubungkan dengan node yang ada didepan dan dibelakangnya
sehingga membentuk ring. Setiap node mendapat giliran menggunakan jaringan
dengan mengirimkan "token". Node yang mendapat giliran dapat mengirimkan
data dan node lain meneriima data, serta melihat apakah data ditujukan
kepadanya. Bila ditujukan buat dirinya, datapun disimpan, bila tidak data
diteruskan ke node didepannya.
3. Topologi Star atau Hub.
Susunan atau skema dari topologi ini mirip sebuah bintang. Topologi ini memiliki
satu hub pusat dari mana data ditransmisikan ke seluruh node dalam jaringan.
Skema ini mempunyai kelebihan dibanding dua skema sebelumnya, yaitu bila
21
terjadi kerusakan pada kabel tidak membawa dampak bagi seluruh node, tapi
hanya node yang bersangkutan saja sehingga aktivitas jaringan tidak terganggu
secara total. Ini berbeda dengan skema bus atau ring, dimana bila terjadi
kerusakan pada kabel berakibat pada seluruh jaringan.
3. 2. 2 Telekomunikasi
Telekomunikasi merupakan perangkat yang melakukan proses penyebaran
informasi secara masal dan mendunia.
3. 2. 2. 1 PSTN
Fixed line merupakan jalur telekomunikasi yang menggunakan jaringan fisik
untuk menghubungkan antara satu titik dengan titik yang lain
(www.vondafone.com). Salah satu jaringan telekomunikasi yang menggunakan
fixed line adalah PSTN (Public Switched Telephone Network) yang dapat
digunakan untuk komunikasi suara maupun data. Secara umum PSTN dibagi
menjadi tiga komponen utama : access, swithing, dan transport sebagaimana pada
gambar di bawah ini.
Gambar 3. 6 Komponen PSTN
Access menekankan pada bagaimana pengguna dapat mengakses jaringan,
switching menunjuk pada bagaimana panggilan dilewatkan pada jaringan, dan
transport menggambarkan bagaimana panggilan dibawa di jaringan.
22
3. 2. 2. 2 Jaringan Selular
Wireless dalam istilah lama atau old-fashioned ditujukan untuk penerima radio
yang berdasarkan kegunaannya mengacu kepada telegraph. Istilah wireless secara
luas digunakan untuk menggambarkan koneksi – koneksi tanpa kabel seperti
wireless broadband internet.
Dalam penggunaan saat ini, wireless merupakan salah satu metode telekomunikasi
tanpa kabel atau kawat yang menggunakan gelombang radio frekuensi (RF) atau
infrared dengan daya rendah untuk mengirimkan data diantara devais.
Gelombang radio daya rendah sebagaimana digunakan dalam jaringan untuk
mentransmisikan data seringkali tidak diregulasikan. Transmisi yang
menggunakan daya tinggi biasanya memerlukan lisensi dari pemerintah untuk
memancarkannya pada gelombang tertentu.
Wireless dapat berupa Fixed wireless atau mobile wireless. Fixed wireless
menggunakan gelombang radio untuk mengirimkan data, sedang terminal
penerima dan pemancarnya diam tidak bergerak. Komunikasi antara BTS
merupakan salah satu contoh Fixed wireless. Sedangkan mobile wireless terminal
penerima dan pemancar dapat bergerak dua – duanya ataupun salah satu.
Komunikasi antara MSC yang bergerak dan BTS merupakan salah satu contoh
mobile wireless.
Salah satu penerapan teknologi wireless adalah telepon selular yang telah
memberikan revolusi pada bidang komunikasi. Pada awal perkembangannya
telepon selular memang tidak begitu memikat hati konsumen karena harganya
yang cukup mahal. Saat ini telepon selular merupakan pelanggan devais
elektronika dengan lebih dari 59 juta pelanggan. Sebagai hasilnya, infrastruktur
telepon selular dioptimasi untuk mendapatkan biaya panggilan yang murah dan
reliable. Telepon selular atau yang lebih dikenal dengan ―ponsel‖ menggunakan
sinyal radio frekuensi tinggi untuk berkomunikasi dengan cell tower atau Base
Station (BTS). Frekuensi yang digunakan berkisar antara 806 – 890 MHz dab
23
1850 – 1990 MHz. Ketika pengguna ponsel mau melakukan panggilan, ponsel
mengirim pesan ke tower, meminta untuk dihubungkan dengan nomor telepon
tertentu.
1G (Generasi Pertama)
Komunikasi analog, circuit switched, basic services, MSC
menghubungkan base station ke PSTN, signaling SS7
- Cell design basics
- AMPS (Advance Mobile Phone )
Tabel 3. 1 Perbandingan sistem selular generasi pertama
2G (Generasi Kedua)
Salah satu generasi kedua adalah sistem Code Division Multiple Access (CDMA)
yang pertama kali diluncurkan secara komersial pada tahun 1989 oleh Qualcomm
di Amerika Serikat. Sistem ini jauh lebih baik daripada pendahulunya yaitu sistem
Advanced Mobile Phone System (AMPS). Sistem CDMA mampu meningkatkan
kapasitas pelanggan dan meningkatkan kualitas suara. Sistem CDMA ini
merupakan generasi kedua (2G) dalam komunikasi nirkabel.
AMPS (US) TACS (UK) NMT
(Scandan.)
C450
(Germany)
NTT (Japan)
Base station
frequencies
Mobile station
frequencies
Spacing between
channels
Number of
channels
Coverage radius
of base stations
Data rate
870-890 MHz
825-845 MHz
30 KHz
666/832
2-25 km
10 kb/s
935-960 MHz
890-915 MHz
25 KHz
1,000
2-20 km
8 kb/s
463-467.5 MHz
453-457.5 MHz
25 KHz
180
1.8-40 km
1.2 kb/s
461-465.7 MHz
451-455.7 MHz
20 KHz
222
5-30 km
5.3 kb/s
870-885 MHz
925-940 MHz
25 KHz
600
5-10 km
0.3 kb/s
Spacing between
txr/rxr frequency
45 MHz 45 MHz 10 MHz 10 MHz 55 MHz
[Garg and Wilkes, Table 2.1] First generation cellular
sistems
24
Teknik yang digunakan pada CDMA memungkinkan pelanggan menggunakan
frekuensi yang sama pada waktu yang sama pula. Untuk itu tiap pengguna
mempunyai unique code, disebut PN code, yang akan membedakannya dengan
pengguna yang lain. Sinyal dari pengguna pengirim ini akan disebar dalam lebar
pita tertentu sehingga sistem ini juga dikenal dengan spread spectrum. Pada
sistem penerima, sinyal akan di-despread dengan menggunakan PN code yang
sama sehingga informasi asli dapat diambil.
• Untuk setiap channel/carrier frekuensi, setiap pengguna bisa menggunakan
keseluruhan channel tersebut secara simultan
• Pengguna separation dibedakan dengan kode yang berbeda.
Sejalan dengan perkembangan teknologi seluler saat ini, CDMA (code division
multiple access) telah dikembangkan dan diterapkan sebagai teknologi yang dapat
memberikan layanan berupa suara (voice) dan paket data yang bekecepatan tinggi
ataupun dapat diterapkan layanan keduanya secara bersamaan. CDMA 2000,
khususnya CDMA 2000-1X, sudah merupakan seluler generasi ketiga yang
memenuhi semua ciri-ciri seluler 3G. Dewasa ini standar CDMA 2000-1x sudah
mampu melayani pengiriman dan penerimaan data sampai 153 Kbps (release 0)
dan pada revisi C nanti akan bisa melakukan pengiriman data sampai 307 Kbps,
bahkan lanjutannya sampai 1,2 Mbps.
Beberapa aplikasi yang dapat dilayani oleh CDMA2000 adalah wireless internet,
wireless e-mail, wireless telecommuting, telemetri, wireless commerce dan
location-based service. Kelebihan lain dari teknologi CDMA2000 ini adalah
pemakaian power yang selalu diatur seminimum mungkin, yaitu dengan
menggunakan power control yang memungkinkan pengaturan daya yang
dipancarkan oleh handset setiap 1,25 ms sehingga mempunyai efek positif bagi
kesehatan pemakainya dan tingkat interferensi juga dapat ditekan seminimum
mungkin. Ditinjau dari keamanan datanya, CDMA2000 juga mempunyai tingkat
keamanan yang baik, yaitu menggunakan proses enkripsi (encryption) yang
berlapis sehingga tidak mudah disadap.
25
3G (Generasi Ketiga)
Peningkatan yang cukup pesat dalam hal layanan data terutama IP, memberikan
dorongan untuk berkembangnya industri wireless. Dalam kurun waktu beberapa
tahun sudah dilakukan antisipasi terhadap permintaan layanan data yang semakin
besar, akan tetapi platform akses radio kurang mendukung untuk melakasanakan
antisipasi tersebut. Generasi ke – 3 (3G) merupakan satu keadaan yang menerima
dan meneruskan perhatian untuk menciptakan koneksi data rate tinggi untuk
wireless yang mobile. 3G dan segala peralatannya didefinisikan di spesifikasi ITU
dalam International Mobile Telecommunications-2000 (IMT-2000). IMT-2000
adalah spesifiaksi akses radio dan jaringan yang mendefinisikan beberapa
platform cara atau teknologi yang sesuai atau cocok untuk mencapai seluruh
tujuan dari spesisfikasi yang dinyatakan. Spesifikasi IMT-2000 merupakan
spesifikasi yang satu, memberikan layanan mobile dan beberapa layanan fixed
untuk menggunakan satu atau beberapa kanal radio dengan platform jaringan yang
fixed untuk perngiriman layanan dengan :
Standard global
Kompabiliti layanan antara IMT-2000 dengan jaringan fixed yang lain.
Kualitas yang tinggi.
Band frekuensi yang umum di dunia.
Terminal yang kecil untuk penggunaan yang luas.
Kemampuan roaming.
Layanan dan terminal aplikasi multimedia.
Pengingkatan efisiensi spectrum.
Fleksibilitas untuk evolusi ke generasi sistem wireless berikutnya
Paket data dengan rate yang tinggi
o 2 Mbps untuk jaringan yang fixed
o 384 Mbps untuk trafik sedang.
o 144 Kbps untuk trafik yang tinggi
26
Gambar berikut memperlihatkan link antara berbagai platform yang tergabung
dalam IMT-2000.
Gambar 3. 8 Platform dalam IMT-2000
IMT-2000/3G dapat digambarkan sebagai berikut :
Digunakan sebagai referensi teknologi multimedia yang mencakup band
frekuensi dan bandwidth kanal yang lebar serta beberapa format
modulasi.
Tidak ada platform infrastuktur 3G, teknologi, atau aplikasi yang tunggal.
3G diterapkan untuk aplikasi – aplikasi data berkecepatan tinggi di
wireless yang bergerak ataupun diam.
Universal Mobile Telecommunications Service (UMTS)
Akses radio untuk UMTS dikenal dengan Universal Teresstrial Radio Access
(UTRA). UTRA merupakan radio berbasis WCDMA yang menggunakann mode
FDD dan TDD. Radio Access Network (RAN) dikenal denga UTRAN yang
membutuhkan antarmuka yang lebih untuk membuat sistem yang lengkap.
UMTS berbasis teknologi WCDMA, merupakan solusi umum yang dipilih Negara
– Negara di Eropa tengah yang menggunakan GSM. UMTS diatur oleh organisasi
3GPP yang juga bertanggung jawab untuk GSM, GPRS, dan EDGE.
27
FOMA yang diluncurkan oleh NTT DoCoMo Jepang pada tahun 2001 secara
umum merupakan layanan komersial 3G yang pertama. Akan tetapi, karena
berbasis W-CDMA, hal itu tidak sesuai dengan UMTS (meskipun ada tahapan –
tahapan untuk penyesuaian)
CDMA 2000
Standar 3G yang lain adalah CDMA 2000 yang tumbuh pada awal 2G dengan
standar IS – 95. CDMA 2000 diatur oleh 3GPP2 yang terpisah dari 3GPP.
Bermacam – macam tipe teknologi transmisi digunakan di CDMA 2000 meliputi
1xRTT, CDMA2000-1xEV-DO, dan 1xEV-DV. CDMA 2000 memiliki data rate
dari 144 kbps hinggal 3 Mbps.
Pengenalan CDMA-2000 yang paling berhasil di jepang untuk jaringan 3G adalah
KDDI, yang berada di bawah label AU mempunyai lebih dari 20 juta pelanggan
3G. Sejak Desember 2003, KDDI telah meng-upgrade jaringan CDMA2000-1X
ke CDMA2000-1XEV-DO yang mencapai tingkat kecepatan data hingga 2.4
Mbps. Di tahun 2006, AU merencanakan untuk meningkatkan mutu jaringan
tersebut hingga diatas 3 Mbps.
Standar yang lain yang terkenal adalah TD-SCDMA yang dikembangkan
masyarakat Republik Negeri China oleh perusahaan Datang dan Siemens. Mereka
sedang meramalkan suatu sistem operasional untuk 2005.
Wideband CDMA, mendukungan kecepatan antara 384 kbps hingga 2 Mbps.
Ketika protokol ini digunakan dalam sebuah WAN, kecepatan maksimumnya
mencapai 384 kbit/s. Ketika ini digunakan di suatu LAN, kecepatan
maksimumnya mencapai 2 Mbps. UMTS TDD mendukung kecepatan hingga 3
Mbps.
28
4G (Generasi keempat)
4G ( atau 4-G) merupakan kependekan dari fourth-generation (generasi ke - 4)
pengganti 3G danmerupakan teknologi akses wireless. 4G menggambarkan dua
hal yang berbeda berbeda tetapi gagasannya overlap.
1. Teknologi 4G berpegang kepada standar masa depan devais wireless.
Salah satu perusahaan wireless terkemuka yaitu NTT DoCoMo sedang
menguji komunikasi 4G pada 100 Mbbps pada saat bergerak dan 1 Gbps
pada saat diam. NTT DoCoMo bermaksud me-release lebih dulu jaringan
komersil di tahun 2010. Di samping fakta bahwa devais wireless saat ini
jarang menggunakan kemampuan penuh3G, ada suatu pola pikir dasar
bahwa jika saluran digunakan atau disediakan maka layanan aplikasi yang
terkait akan mengikuti.
2. Pervasive Network. Suatu objek tak berbentuk dan hipotetis konsepnya
secara keseluruhan sehingga pemakai dapat secara serempak dihubungkan
ke beberpa teknologi akses wireless. Teknologi Akses ini dapat Wi-Fi,
UMTS, EDGE atau teknologi akses yang lain. Smart-radio juga tercakup
di konsep ini untuk mengefisiensikan penggunaan spektrum dan daya
transmisi seperti halnya penggunaan protocol mesh routing untuk
menciptakan pervasive network.
Idealnya, ini akan memberikan layanan kepada pemakai teknologi audio dan
video dengan mutu tinggi.. 4G menggunakan OFDM (Orthogonal Frequency
Division Multiplexing) dan juga OFDMA (Orthogonal Frequency Division
Multiplexing Access) untuk mengalokasikan sumber daya jaringan yang lebih baik
untuk banyak user. Devais 4G menggunakan penerima SDR (Software Defined
Radio) yang mempertimbangkan penggunaan lebih baik bandwidth yang tersedia
seperti halnya menggunakan berbagai saluran secara serempak. Tidak seperti
jaringan 3G yang merupakan hodgepodge circuit switched dan packet switched,
4G akan didasarkan hanya pada packet switch.
29
3. 2. 2. 3 Jaringan Data
Salah satu kemajuan teknologi jaringan data adalah teknologi WiMAX. WiMAX
adalah kependekan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access.
Sebuah tanda keterangan untuk produk yang sesuai dengan tes kesesuaian dan
interoperability untuk standar IEEE 802.16. Produk – produk yang lolos tes
kesesuaian untuk Wi MAX dapat membentuk koneksi wireless diantara mereka
untuk dapat saling bertukar paket data internet.
WiMAX merupakan teknologi jaringan area metropolitan (MAN) tanpa kawat
(wireless) yang dapat menghubungkan hotspot IEEE 802.11 (Wi-Fi) satu sama
lain dan ke bagian lain dari internet dan menyediakan suatu alternatif wireless ke
kabel dan DSL untuk akses broadband. IEEE 802.16 menyediakan layanan hingga
50 km (31 mil) dan mengijinkan connectivas antar pemakai tanpa harus
menggunakan hubungan LOS. Perlu diperhatikan bahwa ini tidak berarti bahwa
para pemakai lebih dari 50 km (31 mil) tanpa LOS akan mempunyai connectivas.
Batas praktis dari pengujian langsung baru pada di daerah 3 – 5 mil (5 – 8 km).
Teknologi ini telah diklaim dapat menyediakan kecepatan data hingga 70 Mbps,
yang dapat mendukung lebih dari 60 koneksi yang terhubung ke T1 dan juga
untuk ribuan rumah pada koneksi DSL 1Mbps. Akan tetapi tes ini menunjukkan
kecepatan data maksimum praktis berkisar antara 500kbps dan 2 Mbps
tergantung pada kondisi-kondisi lokasi tersebut.
WiMAX juga memberikan interpenetrasi untuk layanan broadband Voip, Video,
dan akses internet secara simultan. Kebanyakan perusahaan kabel dan telepon
tradisional sedang menguji atau melakukan trial-testing terhadap potensi WiMAX
untuk koneksi pada jarak yang lebih jauh. Hal ini seharusnya menghasilkan nilai
tambah yang lebih baik untuk kedua pihak baik pelanggan rumah maupun
perusahaan sebagai hasil kompetisi dari penghapusan pembatasan layanan yang
diberikan kepada pelanggan telepon dan jaringan kabel. Bahkan di daerah yang
sebelumnya berlum ada jaringan kabel atau jaringan telepon, WiMAX bisa
memberikan akses antara pengguna pada jarak tertentu. Ada juga potensi yang
30
menarik untuk interoperabilitas WiMAX dengan jaringan selular yang ada.
Antenna WiMAX dapat ,e,bagi sebuah cell tower tanpa mempengaruhi fungsi
selular – selular yang sudah terpasang. Perusahaan yang telah menyewa lokasi sel
di area yang tersebar mempunyai suatu kesempatan unik untuk melakukan
diversity. Antenna WiMAX mungkin telah terhubung dengan backbone internet
via kabel serat optic maupun link gelombang mikro.
Beberapa perusahaan selular sedang mengevaluasi WiMAX sebagai alat untuk
meningkatkan bandwidth untuk berbagai aplikasi. Sejalan dengan aplikasi yang
mungkin ini adalah kemampuan teknologi untuk melayani backhaul dengan
bandwidth lebar untuk internet atau trafik telepon selular area remote ke
backbone. Walaupun keefektifan biaya WiMAX untuk aplikasi remote akan lebih
tinggi, hal tersebut tidak membatasi aplikasi, dan mungkin dalam kenyataan akan
menjadi suatu jawaban bagi backhaul T1 yang mahal dengan kualitas yang sama
baik.
Di Negara berkembang (seperti Afrika ataupun Indonesia) infrastruktur wired
terbatas, biaya – biaya untuk menginstal stasiun WiMAX bersama dengan suatu
menara selular yang sudah ada atau bahkan untuk bagian terpencil akan menjadi
satu perbandingan pengembangan solusi masalah wired. Daerah datar yang luas
dengan kepadatan penduduk rendah sangat baik menggunakan WiMAX dan
cakupan diameter sekitar 30 miles. Untuk negara – negara yang sudah melewati
infrastruktur wired dengan factor biaya – biaya dan geografi yang tidak
menguntungkan, WiMAX dapat meniingkatkan infrastruktur wireless dengan
biaya yang murah, dedesentralisasi, penyebaran yang merata, cara yang efektif.
Aplikasi lain yang masih dalam pembahasan adalah game. Sony Dan Microsoft
sefang mempertimbangkan penambahan WiMAX sebagai nilai lebih game dalam
console game generasi berikutnya. Ini akan membuat gamer untuk menciptakan
jaringan khusus dengan gamer yang lain.
31
Produk – produk WiMAX sendiri telah dikeluarkan pada kuartal ke – 2 di tahun
2005. Kota besar utama seperti Los Angeles, New York, Chicago, Boston,
Providence (Pulau Rhode), dan San Francisco dilayani oleh Towerstream. Seattle
dilayani oleh Sprint dan Speakeasy.net. Di China, Dalian Dan Chengdu sedang
mengimplementasikan jaringan pre-WiMAX yang akan bisa di – upgrade ketika
sertifikasi uji mulai pada akhir 2005. Percobaan penyebaran kebanyakan ke luar
U.S. dikarenakan ketersediaan spectrum yang terbatas. Sprint telah
mengumumkan bahwa mereka akan mulai percobaan dengan sistem pre-certified
WiMAX. Towerstream juga akan memperkenalkan sistem WiMAX untuk
mengikuti jaringan pre-WiMAX yang sukses melayani bisnis, kesatuan
pemerintah dan fasilitas bidang pendidikan. Pada bulan July 2005, WiMAX forum
mengadakan pertemuan di Vancouver, BC, sistem WiMAX mulai tahap
pengetesan sertifikasi. Disney ikut ambil bagian dalam tampilan Proof of Concept
(POC), hal ini menunjukkan kemampuan multimedia yang nyata secara simultan.
Beberapa vendor mulai memiliki beberapa bentuk produk sekarang (2004), pada
umumnya di (dalam) suatu langkah pre-standards-compliance maka
interoperabilas multivendor di dalam segmen jaringan tunggal tidak bisa
diharapkan. Beberapa perusahaan merencanakan memenuhi chipset dalam FPGA
pada 2005 dan ASIC untuk tahun berikutnya yang akan menyederhanakan
elektronika digital dari factor bentuk untuk PCMCIA dan MiniPCI. Intel
diharapkan dapat menjadi pengarah utama dalam hal pengurangan harga. Pada
nilai nominal, Intel mengakui dapat menjadi menjadi pelopor sehingga hariga per
pemakai menjadi nol dalam kurun waktu 3-4 tahun yang akan dating. Hal tersebut
dikarenakan embedding WiMAX ke dalam sistem processor dan arsitektur board
untuk laptop, PDA dan alat – alat yang lain. Kemampuan untuk melekatkan
Multi-Mode WiMAX/WiFi/cellular ke dalam konsumen dan produk IT akan
menciptakan suatu argumen untuk menerima WiMAX.
Produk – produk yang pertama muncul adalah nampaknya ditujukan penyedia jasa
layanan jaringan dan bisnis, bukan konsumen. Hal tersebut memungkinkann
32
adanya jutaan lebih koneksi internet tanpa kawat, murah dan dengan mudah. Daya
jangkau atau cakupan WiMAX diukur dalam kilometer persegi sedangkan Wi-Fi
diukur dalam meter pesegi. Menurut penyelenggara WiMAX, masing-masing
node WiMAX atau "base station‖ akan memungkinkan melakukan koneksi
internet berkecepatan tinggi antar rumah dan bisnis dalam radius hingga 50 km
(31 mil). (Haruslah dicatat bahwa klaim ini, khususnya jarak tersebut dapat
dicapai tanpa harus menggunakan hubungan LOS, data teknis yang telah diuji
secara nyata). Base station ini akan mencakup keseluruhan area metropolitan,
membuat aerah tersebut menjadi suatu WMAN dan memberikan mobilitas
wireless di daerah itu.
3. 2. 2. 4 PLC
PLC atau Power Line Communication adalah komunikasi melalui kabel listrik
yaitu suatu cara dalam system jaringan telekomunikasi untuk menyalurkan
internet maupun telepon dengan memanfaatkan jaringan penghantar listrik.
Dengan teknologi ini pemanfaatan infrastruktur PLN yang sudah tergelar hamper
diseluruh tanah air, dapat mempercepat peningkatan penetrasi telekomunikasi
(density) di Indonesia.
Seperti halnya dengan pembangunan system komunikasi domistik di masa lalu,
maka keberhasilan system PLC ini harus ditunjang oleh industri dalam negeri
yang memproduksi SBK (Stasiun Bumi Kecil) atau TVRO (Television Receive
Only). Produksi perangkat ini dilaksanakan oleh PT. INTI dan PT. LEN, dengan
diekspornya produk SBJ dan TVRO ke luar negeri.
Demikian pula halnya dengan system PLC, direkomendasikan agar pemerintah
memberikan komitmen untuk mendukung pengembangan dan memproduksi
perangkat PLC oleh industri dalam negeri. PT. INTI, PT. LEN dan LIN/LIPI
dapat diikutsertakan dalam industri ini. Pemerintah dalam hal ini perlu
memayungi penyelenggaraan proyek ini dengan membuat aturan nota
kesepahaman bagi Lembaga dan Instansi terkait.
33
Regulasi merupakan factor yang sangat penting dalam menentukan berkembang
atau tidaknya suatu bisnis telekomunikasi, oleh karena itu Badan Regulasi
Telekomunikasi Indonesia hendaknya mulai merencanakan pengembangan system
telekomunikasi dengan teknologi komunikasi lewat kabel listrik, dengan demikian
dapat mengkondisikan pengembangan bisnis jaringan PLC dapat tumbuh dan
berkembang untuk kepentingan nasional, khususnya percepatan pembangunan
jaringan telekomunikasi dan internet, sehingga dapat memakmurkan masyarakat
Indonesia dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
3. 2. 2. 5 Broadcasting
Broadcasting merupakan distribusi sinyal audio dan/atau video kepada sejumlah
penerima (pendengar atau pirsawan) yang tergabung dalam kelompok besar.
Rangkaian konten dalam sebuah broadcast disebut dengan schedule. Program –
program radio dan televisi didistribusikan melalui broadcasting radio atau kabel
atau melalui keduanya.
Pada perkembangannya teknologi broadcasting akan bermigrasi dari sistem
analog ke sistem digital. Untuk audio broadcasting dikenal dengan digital audio
broadcasting (DAB) sedangkan untuk video dikenal dengan digital video
broadcasting (DVB). Adanya keinginan migrasi dari sistem analog ke sistem
digital disebabkan adanya kelebihan yang dimiliki oleh sistem digital antara lain :
penggunaan frekuensi dan spectrum yang lebih efisien dan fleksibel, variasi
layanan yang lebih besar bagi konsumen dan memungkinkan terjadinya
konvergensi antara penyiaran, telekomunikasi dan teknologi informasi.
3. 2. 3 Konten dan Aplikasi
3. 2. 3. 1 Internet
Karakteristik Umum Teknologi Internet ini adalah:
Open Sistem
34
Umumnya Open Source (terbuka source code-nya)
Multiplatform (tidak tergantung pada satu jenis komputer).
Biasanya hampir tidak di kontrol secara teknologi oleh pemerintah, lebih
banyak di kontrol oleh komunitas di Internet itu sendiri.
Internet sendiri merupakan:
Jaringan (network) dari PC / komputer yang saling terkait.
Praktis tidak dikendalikan secara terpusat, akan tetapi lebih merupakan
kerjasama antar operator / komputer.
Keuntungan utama penggunaan Internet sebagai infrastruktur untuk mengakses
informasi & pengetahuan karena:
Perangkat lunak yang dibutuhkan biasanya sudah ada di operating sistem
PC.
Perangkat lunak terssbut biasanya sudah ada di Windows.
Bagi yang tidak mempunyai cukup banyak uang untuk membeli perangkat
lunak, maka tersedia Linux lebih murah (gratis).
Model jaringan Internet dapat seacara umum dapat dibagi tiga (3) lapisan utama,
yaitu:
1. Lapisan Aplikasi.
2. Lapisan Internet.
3. Lapisan fisik infrastruktur telekomunikasi (biasanya di bagi dua yang sifatnya
satu arah dan interaktif / dua arah).
Pada gambar di perlihatkan model sederhana dari jaringan Internet tersebut.
Secara umum ada empat (4) entitas jaringan Internet yang dikembangkan yang
akan mengkaitkan pengguna Internet yang kemungkinan merupakan:
Pengguna rumahan.
Pengguna corporate.
35
Warung Internet (Warnet)
Dunia Pendidikan (secara
teknologi juga merupakan
Warnet).
Gambar 3. 11 Model sederhana jaringan internet
Adapun ke empat (4) entitas jaringan Internet tersebut adalah:
Network Access Provider (NAP) – merupakan jaringan Internet
berkecepatan tinggi antar kota maupun dalam kota yang mengkaitkan
berbagai ISP, ITSP maupun akses ke global Internet melalui sambungan
leased line internasional. Jarang ada end pengguna yang tersambung
langsung ke NAP, kecuali mungkin perusahaan-perusahaan multinasional
yang menginginkan akses yang cepat & kompleks. NAP bisa lebih dari
satu & saling terinterkoneksi satu dengan lainnya.
Internet Service Provider (ISP) – merupakan penyelenggara jasa akses ke
Internet bagi pengguna di rumah, warnet, corporate maupun lembaga
pendidikan. Untuk akses di berbagai kota di Indonesia biasanya ISP ini
akan bekerjasama dengan pengusaha lokal di kota masing-masing untuk
membangun POP yang umumnya menggunakan pola bagi hasil.
Internet Telephoni Service Provider (ITSP) – dari artinya kita tahu bahwa
jenis jasa ini akan melayani jasa Voice over Internet Protokol (VoIP).
Point Of Precense (POP) – merupakan node di berbagai kota di Indonesia tempat
pengguna mengakses Internet. POP biasanya merupakan cabang sebuah ISP di
sebuah kota.
HOMECORPEDU WARNET
ITSP
POP
ISP
NAPInterNet
36
3. 2. 3. 2 E – Government
eGovernment atau electronic government adalah penggunaan teknologi
informasi dan komunukasi untuk proses internal pemerintah dan pengiriman atau
penyampaian produk – produk dan jasa kepada warga dan industri. Banyak
teknologi dan permasalahan implementasi yang sama atau mirip dengan bagian e-
business yang dikhususkan untuk keperluan pemerintahan. Beberapa bentuk
penulisan untuk eGovernment meliputi e-government, egovernment,
Egovernment, E-Government, E-Government, E-Gov, Egov, EGOV, E-Gov Dan
EGOVERNMENT dan online government.
eGovernment sering disebut sebagai ―online government‖ atau "pemerintahan
yang berbasis internet‖, ada banyak permasalahan non-internet yang muncul
dalam pelaksanaannya. Sebaliknya, tidak semua eGovernment yang berhubungan
dengan internet merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan website
pemerintah.
§ Permsalahan telepon dan Telekomunikasi di dalam konteks pemerintahan,
termasuk :
- ketetapan layanan pemerintah dengan telepon (seperti sebagai call
center)
- penggunaan fax dalam ketetapan kantor pemerintah dan urusan bisnis
pemerintah
- penggunaan teknologi komunikasi yang berbasis mobile telepon dan
PDA, seperti SMS dan MMS seperti halnya pada 3G, GPRS, Wifi,
Wimax Dan Bluetooth dalam hal kepentingan dan sebagai alat akses
untuk kantor pemerintah serta urusan bisnis pemerintah
§ IT Pemerintahan yang umum, sekarang mulai untuk digolongkan kembali
sebgai eGovernment, dalam banyak kasus hal tersebut menjadi lebih sukar
untuk pemberdayaan internal (misalnya. Non - "citizen-facing"), sumber
daya IT dan proyek dari layanan eksternal sampai sekarang kebanyakan
tidak dilihat sebagai bagian dari eGovernment. Penggolongan kembali ini
tidak sama sekali universal dan sering menimbulkan kontroversi.
37
§ Sistem Pengawasan, CCTV, sistem tracking, RFID, identifikasi biometric,
manajemen lalu lintas jalan dan penyelenggaraan peraturan.
§ Kartu pengenal, smart card, aplikasi NFC yang lain.
§ Teknologi polling dan e-voting tidak online yang sedang
dipertimbangkan.
§ Layanan pemerintah yang berbasis TV dan radio yang sering
berseberangan dengan internet, tetapi banyak juga meliputi aspek dan
proyek non – internet seperti Digital Audio Broadcasting (DAB), Digital
TV dan High Definition TV (HDTV).
Aspek Egovernment yang berbasis internet yang bukan dikhususkan untuk
websites meliputi :
o Penggunaan email layanan kantor pemerintah dan bisnis pemerintah
o Penggunaan fasilitas komunitas online, seperti message board,
newsgroups, dan mailing list.
o Penggunaan fasilitas real – time internet, seperti teknologi chat online dan
instant messaging.
3. 2. 3. 3 E-commerce
Electronic commerce, e-commerce atau ecommerce secara umum terbagi
menjadi distribusi, pembelian, penjualan, pemasaran, dan pemeliharaan produk
atau jasa dengan menggunakan sistem elektronik seperti internet atau jaringan
computer yang lain. Industri teknologi informasi mungkin melihatnya sebagai
suatu aplikasi bisnis elektronik mengarah pada transaksi komersial. Hal tersebut
dapat berupa transfer uang secara elektronik, penyediaan rantai manajemen, e-
marketing, online marketing, proses transaksi online, pertukaran data elektronik,
sistem manajemen inventori otomatis, dan otomatisasi sistem pengumpulan data.
Proses tersebut biasanya menggunakan teknologi komunikasi elektronik seperti
internet, ekstranet, e-mail, Ebooks, database, dan telepon selular. Berdasarkan
penelitian Forrester (sebagimana dikutip Kessler tahun 2003), e – commerce
menghasilkan penjualan sekitar 12,2 miliar dolar US di tahun 2003.
38
Dalam perkembangan e-commerce Arti dari istilah "electronic commerce"
berubah dari waktu ke waktu. Pada awalnya, "electronic commerce" merupakan
kemudahan transaksi komersil secara elektronik, biasanya menggunakan
teknologi seperti Elektronic Data Interchange (EDI, dikenalkan pada akhir tahun
1970) untuk mengirimkan dokumen komersil seperti pesanan pembelian atau
faktur secara elektronik.
Kemudian istilah itu menjadi segala aktivitas yang berhubungan dengan ―web
commerce‖ yang merupakan pembelian barang-barang dan jasa di Word Wide
Web melalui server yang aman dengan e-shopping cart dan dengan jasa
pembayaran elektronik, seperti otorisasi pembayaran kartu kredit.
Ketika Web yang pertama menjadi hal yang biasa di kalayak ramai di tahun 1994,
banyak wartawan dan orang terpelajar meramalkan bahwa e-commerce akan
segera menjadi suatu sektor ekonomi utama. Akan tetapi, penyempurnaan
protocol keamanan seperti HTTPS memerlukan waktu sekitar empat tahun untuk
dikembangkan dan secara luas dipakai.
Walaupun sejumlah besar perusahaan "e-commerce murni" menghilang sepanjang
dot-com roboh pada tahun 2000 dan 2001, banyak pengecer yang sudah
mengenal e – commerce mulai menambahkan fitur e-commerce di web mereka.
Sebagai contoh, setelah robohnya penjual online Webvan, dua rantai supermarket
tradisional, Albertsons dan Safeway, kedua-duanya memulai cabang e-commerce
dengan konsumen bisa memesan toko bahan makanan yang online.
Pada tahun 2005, e-commerce telah menjadi tren di beberapa kota besar di
Amerika Utara, Eropa Barat, dan beberapa negara Asia seperti Korea Selatan.
Akan tetapi, e – commerce masih tunbuh dengan perlahan di beberapa negara-
negara industri seperti Australia, dan pada kenyataannya masih belum tumbuh di
negara-negara Dunia Ketiga.
39
Tren penggunaan e-commerce di negara-negara maju merupakan kesuksesan
beberapa faktor yang dianggap penting dalam transaksi melalui e-commerce.
Faktor – faktor yang dimaksud antara lain :
Memberikan cara yang mudah dan aman kepada pelanggan untuk
melakukan pemesanan. Kartu kredit merupakan alat yang paling popular
untuk pembayaran di internet. Nomor kartu ditransfer dengan aman
diantara pelanggan dan pedagang memalui gateway pembayaran yang
independent seperti authorize.net.
Memberikan reliability dan keamanan. Server parallel, hardware yang
memadai, teknologi yang aman dari keKegagalanan, ekripsi informasi, dan
firewall dapat mempertinggi daya jual.
Menyediakan pandangan hubungan 3600 dengan pelanggan, yang
digambarkan sebagai kepastian bahwa semua karyawan, penyalur, dan
mitra mempunyai suatu pandangan lengkap, dan pandangan yang sama,
tentang pelanggan tersebut.
Membuat model bisnis yang komersial juga merupakan salah satu faktor
yang menentukan keberhasilan.
Pengaturan organisasi yang cukup tegas dan tangkas menghadapi
perubahan yang terjadi dalam dunia ekonomi, sosial politik, dan
lingkungan.
Website yang menarik, warna – warna, grafis, animasi, dan font yang
bermakna.
Penyempurnaan proses bisnis, yang memungkinkan sampai kepada
masalah re-engineering dan teknologi informasi.
Selain faktor tersebut diatas pemilihan produk yang tepat akan berpengaruh
dalam kesuksesan e-commerce. Beberapa produk lebih tepat jika dijual secara
online, sedangkan yang lain mungkin lebih tepat jika dijual secara offline. Banyak
perusahaan yang berhasil dimulai dengan menjual produk – produk digital, seperti
40
: music, film, pendidikan, komunikasi, software, potografi, dan transaksi financial,
perusahaan seperti ini misalnya Google, eBay, dan Paypal. Ada marketer virtual
dapat menjual beberapa produk non digital dengan sukses. Biasanya produk
tersebut memilki berat yang cukup besar atau pembeli berada di tempat yang jauh.
Barang – barang tersebut antara lain buku, CD, DVD, ataupun komponen
elektronika.
3. 2. 3. 4 Marketing Online
Marketing online merupakan marketing di internet. Hal ini merupaka tipe e-
marketing yang merupakan bagian dari e-commerce. Tool yang paling dikenal
marketer di pertengahan tahun 2000 dapat digolongkan menjadi dua : online
advertising dan search engine optimization. Tool e-marketing digunakan
pengunjung di website antara lain :
Pay per click
Search engine optimization.
Press releases
Web banner
Email, dan lain – lain.
Tujuan marketing online adalah untuk menawarkan produk maupun jasa kepada
customer dengan menggunakan teknologi internet, sementara itu pada waktu yang
sama link ke operasi bisnis yang lain dapat dilakukan. Hal tersebut dapat dicapai
dengan :
o Indentifikasi, internet digunakan marketing untuk menemukan
kebutuhan dan keinginan customer.
o Antisipasi, internet menyediakan canel tambahan sehingga
customer dapat mengakses informasi dan melakukan pembelian.
o Pemuasan, kunci faktor kesuksesan dalam e-marketing adalah
dengan mendapatkan kepuasan pelanggan melalui canel elektronik.
41
Pada aktivitasnya, Smith dan Chaffey (2001) menggambarkan lima kunci aktivitas
marketing online yang dikenal dengan 5S yang dapat diterapkan oleh sebuah
organisasi untuk mengimplementasikan berbagai taktik marketing online. 5S
tersebut adalah Sell, Serve, Speak , Save, dan Sizzle (memperluas brand online).
3. 2. 3. 5 Software Defined Radio
Software Defined Radio (SDR) adalah system komunikasi radio yang
menggunakan software baik untuk proses modulasi maupun demodulasi sinyal
radio. SDR melakukan signal prosesing tertentu di dalam sebuah computer atau
perangkat lain yang dapat digunakan. Tujuan dari desain ini untuk menghasilkan
sebuah radio yang dapat menerima dan mengirim bentuk baru protocol radio
hanya dengan menjalankan software yang baru.
Software radio tersebut harus memiliki kemampuan khusus yang dapat menangani
berbagai macam protokol real time radio. Hardware SDR biasanya terdiri dari
superheterodyne RF front end yang mengubah sinyal RF menjadi sinyal analog
IF, dan ADC (Analog to Digital Converter) atau DAC (Digital to Analog
Converter) yang mengubah sinyal analog menjadi digital dan sebaliknya.
SDR dapat digunakan untuk mengimplementasikan teknologi radio modem yang
sederhana. Dalam beberapa kurun waktu ke depan, SDR diharapkan dapat
menjadi teknologi yang dominant di komunikasi radio.
3. 4 Regulasi
Pemerintah melalui undang-undang nomor 36 Tahun 1999 tentang
Telekomunikasi menyatakan bahwa payung hukum dari penyelengaraan
telekomunikasi di Indonesia yang memuat tentang tujuan, manfaat, pembinaan
dan aturan penyelengara, larangan praktek monopoli, perijinan, perangkat
telekomunikasi dan pengelolaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelit serta
pengamanan telekomunikasi merupakan kebijkan yang ditetapkan oleh
42
pemerintah selaku regulator dalam rangka menciptakan iklim bidang
telekomunikasi yang kondusif, transparan, persaingan sehat dalam rangka
mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan sejahtera dengan good
governance dan clean governance.
Keseriusan pemerintah dalam membuat pedoman bagi penyelengara, pengguna,
operator, industri dan regulator dalam penyelenggaraan telekomunikasi sebagai
pendukung kebijakan yang dikeluarkan melalui undang-undang Nomor 36 Tahun
1999 tentang telekomunikasi adalah dengan dikeluarkannya beberapa produk
perundangan diantaranya adalah : Peraturan pemerintah Nomor 52 Tahun 2000
tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi; peraturan pemerintah Nomor 53 Tahun
2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit.
3. 4 Kondisi Geografi, Ekonomi dan Sosial Budaya Indonesia
3. 4. 1 Geografi
Indonesia memiliki 18.000 lebih pulau (sekitar 6000 tidak berpenghuni) yang
menyebar sekitar katulistiwa, memberikan cuaca tropis. Pulau terpadat
penduduknya adalah pulau Jawa, di mana setengah populasi Indonesia hidup.
Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi,
dan Irian Jaya.
Lokasi Indonesia juga terletak di lempeng tektonik yang berarti Indonesia sering
terkena gempa bumi dan juga menimbulkan tsunami. Indonesia juga banyak
memiliki gunung berapi, salah satu yang sangat terkenal adalah gunung Krakatau,
terletak antara pulau Sumatra dan Jawa.
Zamrud katulistiwa yang dimiliki Indonesia menjadi kebanggan bersama dengan
jajaran pulau dan kekayaan alam yang masih terpendam.
43
3. 4. 2 Ekonomi
Ekonomi Indonesia mengalami kemunduran pada akhir tahun 1990-an akibat
krisis ekonomi yang melanda sebagian besar Asia pada saat itu. Ekonominya kini
telah lumayan stabil saat ini.
Indonesia mempunyai sumber daya alam yang besar di luar Jawa, termasuk
minyak mentah, gas alam, timah, tembaga dan emas. Indonesia adalah pengekspor
gas alam terbesar kedua di dunia, meski akhir-akhir ini ia telah mulai menjadi
pengimpor bersih minyak mentah. Hasil pertanian yang utama termasuk beras,
teh, kopi, rempah-rempah dan karet.
Rekan perdagangan terbesar Indonesia adalah Jepang, Amerika Serikat dan
negara-negara tetangganya yaitu Malaysia, Singapura dan Australia.
Meski kaya akan sumber daya alam dan manusia, Indonesia masih menghadapi
masalah besar dalam bidang kemiskinan yang sebagian besar disebabkan korupsi
yang merajalela dalam pemerintah.
Sampai dengan akhir tahun 2005 , ketergantungan kegiatan ekonomi domestik
pada impor menyebabkan kondisi perekonomian secara struktural cukup rentan
terhadap perubahan kondisi eksternal. Ekspansi ekonomi menjadi lebih lambat
ketika kegiatan investasi terkendala oleh membumbungnya biaya produksi akibat
kenaikan harga BBM dan belum tuntasnya berbagai peraturan-peraturan di bidang
investasi dan pembangunan infrastruktur. Sementara itu, kegiatan konsumsi juga
mengalami penurunan karena melemahnya daya beli masyarakat dan mulai
meningkatnya suku bunga. Di sisi lain, kinerja ekspor juga belum begitu
menggembirakan seiring dengan kondisi permintaan global yang menurun dan
melemahnya daya saing. Untuk keseluruhan tahun 2005, Bank Indonesia
memperkirakan bahwa perekonomian tumbuh sekitar 5,3 - 5,6%.
Dari sisi stabilitas makroekonomi, gejolak eksternal kenaikan harga minyak dunia
dan siklus pengetatan moneter global sangat berpengaruh pada kestabilan
makroekonomi domestik. Kenaikan harga minyak dunia telah menyebabkan
lonjakan kenaikan permintaan valas di pasar domestik. Kondisi ini diperberat oleh
penyesuaian portfolio investor asing merespon perubahan suku bunga luar negeri
44
dan masih terbatasnya Foreign Direct Investment (FDI). Dalam pasar valas kita
yang masih relatif tipis, kedua gejolak tersebut menciptakan volatilitas nilai tukar
Rupiah yang cukup tajam. Depresiasi nilai tukar dan kenaikan harga BBM pada
akhirnya telah menyebabkan peningkatakan inflasi secara signifikan. Dengan
perkembangan ini, Bank Indonesia memperkirakan laju inflasi pada tahun 2005
akan mencapai sekitar 18%. Sementara pada akhir tahun 2005 inflasi inti
diperkirakan mencapai 9,5%.
3. 4. 3 Sosial Budaya
Penduduk Indonesia dapat dibagi secara kasar kepada dua kelompok. Di bagian
barat Indonesia penduduknya kebanyakan adalah suku Melayu sementara di timur
adalah suku Papua, yang mempunyai akar di kepulauan Melanesia. Banyak
penduduk Indonesia yang menyatakan dirinya sebagai bagian dari kelompok suku
yang lebih spesifik, yang dibagi menurut bahasa dan asal daerah, misalnya Jawa,
Sunda atau Batak.
Islam adalah agama mayoritas yang dipeluk oleh sekitar 88,2% penduduk
Indonesia, yang menjadikan Indonesia negara dengan penduduk muslim
terbanyak di dunia. Sisanya beragama Protestan (5,9%), Katolik (3%), Hindu
(1,8%), Buddha (0,8%), dan lain-lain (0,3%).
Kebanyakan penduduk Indonesia bertutur dalam sebuah bahasa daerah sebagai
bahasa ibu, namun bahasa resmi Indonesia, bahasa Indonesia, diajarkan di seluruh
sekolah-sekolah di negara ini dan dikuasai oleh hampir seluruh penduduk
Indonesia
45
BAB IV
HASIL PENGUMPULAN DATA
4. 1 Perkembangan TIK di Negara Lain
4. 1. 1 Singapura
Pada saat ini Singapura merupakan salah satu kota utama yang menjadi pusat
bisnis di dunia dan menjadi negara yang paling kompetitif di dunia. Pemerintah
Singapura berperan aktif dalam pembangunan ekonomi dengan menghasilkan
GDP USD 1300 pada tahun 1960 dan USD 28.228 pada tahun 2005.
Pertumbuhan yang besar ini merupakan dari kemajuan industri dan
implementasi teknologi di Negara ini. Dalam kenyataannya Singapura merupakan
Negara peringkat ke dua dalam pengembangan dan penerapan ICT setelah
Jepang.
Singapura sebagai Negara yang merupakan satu kawasan ASEAN dengan
Indonesia perlu di contoh dalam penerapan TIK. Kemajuan dalam bidang TIK
yang telah dicapai Singapura tidak lepas dari peran pemerintah dalam
menyusunan kebijakan dan strategi implementasi TIK di Singapura. Dengan
kemajuan kemajuan Singapura tersebut maka kita pantas untuk mengkaji
kemajuan tersebut dengan melihat kondisi TIK Singapura pada saat ini.
4. 1. 1. 1 Strategi
Strategi pengembangan TIK yang dibuat Singapura adalah seperti pada gambar
dibawah ini :
46
Civ
il S
erv
ice
Co
mp
ute
ris
ati
on
Na
tio
na
l IT
PL
an
Imp
ort
ing
IT
Fro
m M
NC
’s
Fo
ste
rin
g
Te
ch
no
pre
ne
urs
hip
Info
co
mm
21
IT2
00
0 P
lan
Lib
era
lis
ati
on
&
Co
ns
olid
ati
on
1981 - 1985 1985 - 1992 1992 - 1997 1997 - 2000 2000 - 2010
Gambar 4. 1 Strategi Pengembangan TIK Singapura
Sesuai dengan gambar diatas strategi ini disusun dengan beberapa tahapan yaitu
Tahap 1 (1981 -1985) : Tentative baby Steps
Usaha pemerintah pada tahap awal dalam menangani TIK adalah dengan
memulai Civil Service Komputerisation Programme (CSCP) pada tahun 1982,
dengan tujuan utama untuk komputerisasi nasional dan untuk membangkitkan
aplikasi IT di Singapura. Ini terdiri dari dua aplikasi CSCP, pertama dalam hal
untuk meningkatkan produktifitas kementerian dan organisasi pemerintah dan
yang kedua adalah untuk menghubungkan dan mengkoordinasilkan pekerjaan
diantara perwakilan layanan penduduk (Chan 1989).
Tahap 2 (1985 – 1992) : Learning to Walk
47
Pada tahun 1985, pemerintah melalui NCB, mengenalkan ―National IT Plan
(NITP)”. Didalam NITP pemerintah membuat tujuh pendekatan untuk strategi IT
Singapura. Tujuh pendekatan tersebut meliputi :
Pembangunan profesional dan pakar IT
Peningkatan infrastruktur TIK
Promosi industri TIK
Koordinasi dan kolaborasi berbagai macam organisasi promosi TIK
Menumbuhkan budaya penggunaan TIK
Menumbuhkan kreativitas dan wirausaha
Meningkatkan aplikasi TIK di tempat kerja
Tahap 3 (1992 – 1997) : Walking with Confidence
IT2000 report, yang dikeluarkan NCB pada tahun 1992 menggambarkan visi
dari ―Intelligent Island‖ didasarkan pada lanjutan National Information
Infrastructure (NII).
Visi IT2000 telah membuat sejumlah rencana yang ambisius yang cukup
mempunyai daya darong yaitu pengembangan itensif tenaga kerja dibidang TIK,
Peningkatan kualitas hidup melalui TIK, Peningkatan komunikasi pribadi dan
komunitas melalui TIK, dan pemanfaatan NII untuk mendapatkan keuntungan
yang kompetitif. Tujuan akhir ini dicapai melalui penetapan sebuah penguatan
infrastruktur bisnis melalui pengembangan R&D dan penggunaan TIK yang
terbaru dan penempatan Singapura sebagai regional hub dengan pemasangan
jaringan bsisnis internasional. Gambar dibawah ini adalah Framework dari NII
48
Gambar 4. 2 Keselurahan pengorganisasian framework NII
Tahap 4 (1997-2000) : Breaking into Run
Tiga tahun antara April 1997 sampai Januari 2000 menunjukkan perubahan yang
cepat baik industri TIK maupun kebijakan TIK di Singapura. Sebagai pendekatan
milinium, pemerintah Singapura mengadopsi liberalisasi radikal dan
mengkonsidasi kebijakan yang perlu ditinjau kembali, percepatan jadwal
liberalisasi telekomunikasi dan konvergensi teknologi informasi, penyiaran dan
komunikasi media. Selama masa ini, pendapatan jasa operator berkurang sebagai
bentuk pembatasan lisensi yang dilakukan dan masuknya pesaing dipasar.
Meskipun yang mampu bertahan adalah operator besar, pemerintah selalu
berhubungan dengan perusahaan seperti SingTel dan konsorsium bisnis seperti
StarHub, Perusahaan kecil dan menengah mendapatkan sub-lisensi dan dengan
harga yang murah.
Tahap 5 (2000 – 2010) : Chasing Phase
IT2000 dan serangkaian liberalisasi dan konsilidasi menjadi jalan Infocomm 21
akan menjadi pengarah pembangunan TIK diatas 10 tahun yang akan datang.
Tujuan dari InfoComm 21 adalah untuk mentransformasi Singapura menjadi
modal TIK global yang dinamik dan bersemangat dengan tumbuh subur dan
49
makmur pada tahun 2010. Karena dunia sedang dalam revolusi TIK, rencana
tersebut hanya mencari penekanan kebutuhan untuk menjaga kecepatan dan
fleksibilitas dan tidak berarti menjadi yang menentukan. Prinsip dasar adalah
InfoComm 21 menjadi market-driven, orientasi sektor swasta dan mendunia.
Komponen kunci InfoComm 21 adalah untuk liberalisasi pasar telekomunikasi
dalam hal membangun Singapura sebagai hub telekomunikasi, untuk membangun
kemampuan, dan menjadi ‗dotcom‘, dan membawa ke dalam revolusi TIK pada
sector swasta, umum dan perorangan. Dari inisiatif ini, hal yang paling penting
yang mempengaruhi secara mendasar pada perusahaan kecil dan menengah
adalah menjadikan dotcom sector swasta. Gambar dibawah ini adalah pembuatan
framework untuk usaha ini.
Gambar 4. 3 Framework untuk dotcom sector swasta
4. 1. 1. 2 Statistik TIK Singapura
Kepemilikan Komputer Di rumah
Kepemilikan komputer di rumah di Singapura dapat dilihat pada gambar dibawah
50
ini :
Gambar 4. 4 Kepemilikan komputer rumahan di singapura
Kepemilikan komputer di Singapura cukup tinggi dimana sampai dengan tahun
2004 kepemilikan komputer dirumah mencapai 74% dari jumlah penduduk
artinya dari 100 orang maka yang memiliki komputer adalah sebanyak 74 orang.
Kepemilikan komputer ini akan sangat berpengaruh pada perkembangan TIK di
suatu Negara. Komputer sebagai terminal pengguna untuk menjalankan aplikasi
akan membantu penyedia layanan dalam memasarkan layanannya. Dan tentunya
penggunaan komputer ini akan lebih sering jika dapat terkoneksi ke jaringan
internet.
Akses Internet
Akses internet sangat dipengaruhi oleh penyediaan jaringan di suatu Negara.
Singapura sebagai salah satu Negara yang menjadi hub perdagangan atau pusat
bisnis dikawasan Asia memiliki jaringan yang baik dari kecepatan maupun
kualitas. Dan kemudahan untuk mendapat akses internet dapat dilakukan dimana-
mana atau hampir dimiliki oleh setiap orang Singapura. Dibawah ini merupakan
data akses internet yang dimiliki oleh penduduk Singapura.
51
Gambar 4. 5 akses internet penduduk Singapura
Pada gambar diatas kepemilikan akses internet penduduk Singapura meningkat
dari tahun ke tahun dan mencapai titik tertinggi pada tahun 2003 dan 2004 yaitu
sebesar 65%. Artinya dari 100 penduduk Singapura yang dapat mengakses
internet adalah 65 orang.
Belanja Online
Belanja online yang dilakukan oleh penduduk Singapura dapat dilihat pada
gambar dibawah ini
52
Gambar 4. 6 Pengguna belanja online
Pada gambar diatas menunjukkan bahwa penggunaan belanja online dilakukan
sebanyak 30% dari total belanja yang dilakukan oleh penduduk Singapura.
Layanan Fixed Line
Layanan menggunakan jaringan tetap baik dirumahan maupun perkantoran di
Singaura dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4. 1 Pelanggan sambungan tetap
Total fixed line subscriptions 1,864,300
- Total Residential fixed line subscriptions 1,099,500
- Total Corporate fixed line subscriptions 764,800
- Fixed line population penetration 44.0%
- Fixed line household penetration1 100.3%
Penggunaan jaringan tetap pada tahun 2004 di Singapura untuk rumahan adalah
53
1,099,500 SST dan untuk perkantoran adalah 764,800 SST sehingga total
1,864,300. Jumlah ini merupakan 44 % dari jumlah penduduk Singapura. Artinya
setiap 100 orang penduduk Singapura yang mempunyai sambungan tetap adalah
44 orang.
Pasar Telepon Bergerak
Penggunaan telepon bergerak di Sinagpura lebih besar disbanding dengan telepon
tetap, hal ini karena kemudahan dalam mobilitas penggunanya. Pasar telepon
bergerak di Singapura dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4. 2 Pelanggan telepon bergerak
- Total mobile phone subscriptions2 3,899,600
- Total post-paid subscriptions 2,628,600
- Total pre-paid subscriptions 1,271,100
- Total number of SMS messages 692.00 million
- Mobile Phone penetration 92.0%
Pelanggan telepon bergerak di Sinagpura pada tahun 2004 adalah 3,899,600 yang
terdiri dari pelanggan pasca bayar sebanyak 2,628,600 dan pra bayar sebanyak
1,271,100. Jadi penduduk Singapura cenderung memilih menggunakan pasca
bayar. Selain itu, penggunaan komunikasi melalui Short Message Service (SMS)
cukup tinggi yaitu sebesar 692 juta SMS.
54
Layanan Paging
Layanan paging di Singaura dapat dilihat pada table dibawah ini
Tabel 4. 3 Pelanggan paging
- Total paging subscriptions3 103,500
- Paging penetration 92.0%
Penggunaan paging di Singapura adalah 103,500 pelanggan dan merupakan 92%
dari penetrasi paging.
Dial-Up Internet
Penggunaan dial-up internet melalui modem di Singaura masih tinggi terutama di
rumahan seperti pada table dibawah ini :
Tabel 4. 4 Pelanggan dial-ip internet
- Total Internet dial-up subscriptions4 1,707,500
- Total Residential Internet dial-up subscriptions 1,647,500
- Total Corporate Internet dial-up subscriptions 60,000
- Internet dial-up penetration 40.3%
Jumlah pelanggan dial-up internet di Singapura adalah sebesar 1,707,500 yan
terdiri dari pelanggan rumahan sebesar 1,647,500 pelanggan dan perkantoran
sebesar 60,000 pelanggan. Jumlah pelanggan rumahan jauh lebih besar disbanding
dengan perkantoran karena kebutuahan bandwidth di rumahan dianggap cukup
melalui dial-up sedangkan perkantoran hanya untuk perkantoran perusahaan kecil
dan menengah. Selain itu, factor harga juga menentukan kenapa pelanggan
rumahan lebih memilih dial-up disbanding dengan broadband.
55
Layanan Broadband Akses Internet
Layanann broadband (pita lebar) akses internet di Singapura dapat dilihat pada
table dibawah ini :
Tabel 4. 5 Pelanggan broadband
Total broadband subscriptions5 523,600
- Total Residential broadband subscriptions 474,100
- Total Corporate broadband subscriptions 49,500
- Total xDSL subscriptions 292,200
- Total cable modem subscriptions 225,600
- Total leased line Internet subscriptions 3,000
- Total subscriptions using other broadband Internet
access method
2,800
- Household broadband penetration6 43.2%
Jumlah pelanggan layanan broadband di Sinagpura adalah 523,600 pelanggan
yang terdiri dari 474,100 pelanggan rumahan dan 49,500 pelanggan perkantoran.
Pelanggan rumahan untuk broadband jauh lebih sedikit disbanding dengan dial-
up, sedangkan ada perkantoran perbedaannya hanya sedikit.
Kemudian dilihat dari teknologi yang digunakan pelanggan xDSL adalah paling
banyak yaitu 292,200, diikuti pelanggan kabel modem 225,600, pelanggan leased
line internet 3,000 dan pelanggan broadband yang lain sebesar 2,800. Penetrasi
broadband rumah tangga adalah sebesar 43,2 %
Layanan Telepon Internasional
Sebagai Negara yang merupakan bagian pusat perdagangan internasional
pengguanaan layanan telepon internasional di Singapura sangat tinggi seerti yang
terlihat pada table dibawah ini :
Tabel 4. 6 Pelanggan layanan telepon internasional
- Total number of outgoing retail international
telephone call minutes
224.36 millions
56
- Total number of outgoing retail international
telephone call minutes including transit
401.83
million
Jumlah waktu panggilan keluar telepon internasional adalah sebesar 224,36 juta
menit dan total waktu panggilan keluar telepon internasional termasuk yang
transit adalah sebesar 401,83 juta menit.
4. 1. 2 Sri Lanka
Sri lanka mempunyai penduduk multi budaya dengan program pembangunan
yang ambisius untuk memperbaiki pertumbuhan ekonomi dan stabilitas social.
Pendapatan perkapita diperkirakan USD 120 pada tahun 1950 dan sekarang
menjadi USD 4.145. Pada tahun 2002 sektor pertanian menyumbangkan sekitar
20% dari Gross Domestic Product (GDP) sedangkan sector industri dan jasa
menyumbangkan masing-masing 26% dan 54%.
Pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Sri Lanka cukup tinggi
dibanding dengan Negara berkembang lainnya. Dan Human Development index
(HDI) disbanding dengan Negara lain adalah sebagai berikut :
Tabel 4. 7 HDI Sri Lanka
Kebijakan kesejahteraan ekonomi diterapkan oleh negera selama beberapa
dekade dan sudah membangkitkan pendidikan dan jaringan perawatan kesehatan .
Tingkat penduduk yang melek huruf terdiri 91.6% dan indikator kesehatan ada di
tingkatan memuaskan. Ketetapan mengenai pendidikan cuma-cuma yang atas
kepada derajat tingkat yang pertama pada status universitas telah mengakibatkan
57
ketersediaan lulusan yang banyak. Di tahun terakhir banyaknya lulusan TIK
yang dihasilkan di dalam negeri telah lebih dari dua kali lipat.
4. 3. 1. 2. 1 Strategi TIK
Pada Juli 2003 pemerintah Sri Lanka telah menciptakan agen TIK tidak hanya
untuk mempelopori implementasi prakarsa e-Sri Lanka. tetapi sebagai badan
tertinggi dari semua pengembangan TIK di Sri Lanka. Agen ini bebas dari
kekuasaan suatu agen pemerintah melalui suatu tindakan Parlemen yang
menyiapkan jalan untuk mengatur badan yang fleksibel, pro-active dan
transparan.
Tugas utama agen TIK adalah untuk menciptakan rencana TIK nasional yang
mampu mengakomodasi visi dalam jangka panjang dan realistis dalam
implementasinya. Fungsi kedua dari program ini adalah mendorong tendensi TIK
kedalam matrik keputusan pemerintah Sri Lanka.
Program kerja yang diberikan agenc adalah seperti dibawah ini :
58
Gambar 4. 7 Strategi TIK Sri Lanka
Untuk melaksanakan rencana TIK nasional dibuat pilot proyek yang menjadi
kunci suksesnya visi e-Sri Lanka.
Sebelum menaikkan pada sejumlah proyek lebih besar yang pasti telah
mempunyai suatu dampak pada warganegara Sri Lanka telah dipertimbangkan hal
penting yang potensial yang menjadi kondisi pokok di Roadmap TIK. Program
Proyek percobaan yang dilakukan ini dengan pengujian hipotesis kritis di
sejumlah area. Hasil dari pilot masing-masing menyediakan masukan tidak
ternilai ke dalam proyek yang utama‘ spesifikasi yang memastikan efisiensi lebih
besar selama implementasi. Proyek percobaan tersebut meliputi :
• Vishva Gnana Kendra (VGK)
• Sinhala fonts
• Government Printer Online
• National Operations Room
• Empowering the Workplace
• Distance e-learning
• Govi Gnana Sistem
• E-Money Order
• SME portal
• Internally Displaced Persons
• Legal Draftsmen
• e-Cabinet
• e-Parliament
• e-Office of the President
4. 1. 2. 1 Industri Software
Industri software di Sri Lanka samapai saat ini masih kecil dan telah tumbuh
secara mengesankan. Total ekpor sekitar USD 5 juta pada tahun 199 dan terus
59
meningkat menjadi USD 58 juta pada tahun 2001 dan berdasarkan estimasi bank
sentral akan mencapai USD 80 juta pada tahun 2003.
Gambar 4. 8 Ekspor software Sri Lanka
Industri software direncanakan mampu mengekspor USD 1 miliar pada tahun
2010. Renca pertumbuhan ekpor sampai dengan tahun 2010 dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
Gambar 4. 9 Target Ekspor software Sri Lanka
60
Pada saat ini ada sekitar 175 industri software yang menghasilkan produk untuk
diekspor maupun untuk memenuhi kebutuhan software dalam negeri. Pada saat ini
Microsoft dan Oracle telah membuka kantor di Sri Lanka.
4. 1. 2. 2 Jasa Telekomunikasi
Perusahaan teknologi informasi (TI) semakin bertambah untuk meningkatkan
akses ke pasar internasional melalui jaringan broadband telecom dan melalui
penggunaan kemampuan internet. Dalam hal industri layanan dan teknologi
informasi di setia Negara membangun dan mendukung sebuah pasar yang
kompetitif, penyediaan infrastruktur komunikasi harus menyediakan layanan
transmisi digial kecepatan tinggi dengan harga yang sesuai dengan ruang lingkup
internasional. Kesuksesan pembangunan pertumbuhan perusahaan IT Sri Lanka
tergantung pada tingkat kualitas dan harga layanan yang disediakan oleh operator
telekomunikasi.
Untuk menjaga pertumbuhan diatas, perubahan drastis dilakukan pada sector
telekomunikasi sejak tahun 1990. Sambungan tetap telepon telah tumbuh dari
121.388 pada tahun 1991 menjadi 939.013 pada tahun 2003, tumbuh diatas 700%.
Jumlah sambungan wireless local loop (WLL) oleh dua operator Suntel dan
Lanka Bell berjumlah 116.021 pada tahun 2003. Tren yang aling signifikan dalam
sector telekom local telah menjadi fenomena pertumbuhan jumlah sambungan
selular. Sambungan selular bertambah dari 1800 pelanggan pada tahun 1991
menjadi 1.393.403 pelanggan pada tahun 2003. Penggunaan layananan telepon
satelit masih kecil sampai dengan tahun 2003 karena membutuhkan hardware dan
operasional yang mahal.
Penggunaan telepon tetap, telepon begerak, sambungan WLL, layanan paging dan
Internet di Sri Lanka pada tahun 2003 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
61
Tabel 4. 8 Pelanggan sambungan telepon di Sri Lanka
Kemudian jika dilihat dari pertumbuhan sambungan telepon dari tahun 1991
sampai dengan 2003 terus terjaid peningkatan yang signifikan terutama untuk
sambungan telepon bergerak (selular) yang sebelumnya dibwah sambungan
telepon tetap kemudian melaju cepat dan berada paling atas pada tahun 2003.
Gambar 4. 10 Pertumbuhan sambungan telepon di Sri Lanka
62
4. 1. 3 China
Dengan penduduk terpadat didunia yang mencapai sekitar 1,3 miliar (PBB, 2005)
penduduk, Cina merupakan sebuah pasar yang menarik bagi perkembangan
produk serta layanan berbasis TIK. Dari jumlah tersebut lebih dari separuhnya
atau sekitar lebih dari 63% tinggal didaerah-daerah rural tersebar keseluruh
pelosok negara. Laju informasi dan komunikasi yang cepat dan menjangkau
daerah-daerah tersebut membuat pemerintah Cina sangat konsen terhadap
perkembangan TIK, apalagi saat ini Cina juga merupakan salah satu pusat industri
peralatan dan produk teknologi informasi yang di outsource oleh negara-negara
maju baik itu dari benua Amerika maupun Eropa.
Untuk menunjang hal tersebut, komisi pengembangan informasi Cina mempunyai
beberapa prioritas utama, diantaranya adalah :
1. Mempercepat pembangunan infrastruktur informasi, memantapkan
teknologi generasi baru, jaringan transmisi informasi kecepatan tinggi
dengan penggunaan frekuensi yang lebar, komputer berbasis internet serta
membuat platform infrastruktur informasi untuk memenuhi kebutuhan
ekonomi dan pengembangan sosial.
2. Merancang sistem e-government dan memantapkan platform jaringan
pemerintahan menuju integrasi operasional pemerintahan dalam sistem
informasi dipusat maupun didaerah serta merealisasikan program sharing
informasi berbasis internet, distribusi serta layanan.
3. Menyetujui kerangka kebijakan bisnis secara elektronik (e-commerce) di
Cina, memperbaiki sistem pembayaran online, memantapkan sistem
distribusi dan pengiriman barang-barang dalam lingkup nasional dan antar
kota serta aktifitas e-commerce yang bebas.
4. Memperkenalkan proses digitalisasi di perkotaan dan mempercepat
konstruksi jaringan digital kota yang disebut jaringan 3-in-1.
5. Mempercepat penelitian dan pengembangan serta penggabungan industri
jaringan telekomunikasi bergerak terutama teknologi generasi ketiga (3G)
dan juga memantapkan sistem industri terintegrasi dan skala jaringan.
63
6. Memberikan prioritas pada pengembangan software, perancangan sirkuit
terintegrasi dan industri pembuatannya untuk menunjang peralatan dan
proses informasi.
7. Memperkuat penelitian dan pengembangan serta industrialisasi produk
jaringan dan keamanan informasi, juga memantapkan sistem keamanan
informasi jaringan komputer.
8. Mengembangkan produk audio dan video digital yang diwakili oleh TV
digital serta mempercepat transisi ke digital TV Broadcasting (penyiaran
TV digital)
9. Mengembangkan komponen dan material elektronik yang baru seperti
komponen display, komponen elektonik, sensor dan komponen foto
elektronik.
10. Memperkuat penelitian dan pengembangan serta pemusatan industrialisasi
produk telekomunikasi optik generasi baru.
Rencana pengembangan teknologi informasi tersebut merupakan salah satu
rangkaian dari rencana pengembangan TIK yang saat ini telah memasuki bagian
10 dari rencana 5 tahunan Pengembangan TIK Cina. Mulai dari bagian ke-5
rencana 5 tahunan tersebut atau sekitar dekade 1980-an, penggunaan dan
pemanfaatan kabel dan serat optik telah mulai menjadi prioritas dalam
pembangunan broadband dan memperluas jangkauan jaringan.
Pertengahan tahun 1990-an perkembangan optik telah mencapai jangkauan 51.000
km yang sebagian besar terkonsentrasi untuk jaringan jalan kereta api,
perminyakan, kelistrikan dan jaringan militer. Mulai bagian ke 7 dari rencana 5
tahunan tersebut, perusahaan manufaktur yang bergerak dalam penyediaan
produk, material dan peralatan kabel dan serat optik mulai berkembang, serta
perusahaan-perusahaan manufaktur dari luar mulai melakukan penetrasi ke pasar
Cina. Dengan demikian pengembangan penggunaan kabel dan serat optik pada
penyediaan infrastruktur TIK di Cina semakin penting. Apalagi yang dituju adalah
64
penyediaan teknologi kecepatan tinggi dan kapasitas yang besar. Kabel dan serat
optik merupakan salah satu pilihan terbaik untuk digunakan.
Jangkauan penggunaan serat optik dalam jaringan informasi dan komunikasi pada
tahun 2005 telah mencapai angka 2,5 juta kilometer yang mencakup hampir
semua kota-kota besar dan daerah-daerah disekitarnya diseluruh Cina. Pesatnya
perkembangan penggunaan optik ini tidak lepas dari manajemen, pengaturan,
regulasi serta kebijakan pemerintah Cina dalam sektor informasi dan komunikasi
nasional menuju akses global. Sedangkan penggunaan internet sebagai salah satu
dari produk teknologi ini, di Cina mencapai angka 100 juta pengguna (2005).
4. 1. 3. 1 Industri Semikonduktor
Industri semikonduktor memulai pada awal 1950. Teknologi Transistor telah
ditransfer ke Negeri China dari Uni Soviet pada tahun 1953, dan transistor yang
telah diproduksi secara local pada tahun 1958. Sepanjang 5 tahun rencana yang
kedua , mulai 1958, industri elektronika ( mencakup industri semikonduktor) telah
diperlakukan sebagai suatu sektor strategis, walaupun sampai 1969 pada
kenyataannya semua produksi memasuki pemakaian militer. Integrated circuit (
IC) Teknologi telah dibawa ke dalam Negeri China pada tahun 1960, tetapi
produksi nya telah meneruskan suatu skala kecil ( 4.2 juta unit di tahun1970).
Lebih dari itu, di tahun 1972, pada pertengahan Revolusi budaya, suatu debat
politis mengambil tempat apakah untuk menentukan prioritas produksi baja atau
produksi elektronika. Produksi Baja telah diberi prioritas, mendorong ke arah
suatu kemunduran dalam produksi elektronika. Pada tahun 1978, kebijakan
perubahan ekonomi membawa warganegara IC teknologi produksi dari luar negeri
dan industri semikonduktor menarik perhatian sebagai hasilnya. Pada tahun 1988,
produksi IC mencapai 100 juta unit. Produksi mulai meningkat dengan investasi
asing untuk mendesak sektor ini, yang dimulai pada 1992, membawa produksi
menjadi 245 juta unit di tahun 1994, 515 juta unit di tahun 1995, 790 juta unit di
tahun 1996 dan 2.1 milyar (Am.) unit di tahun 1997. Bagaimanapun, tingkat
produksi masih tidak cukup untuk memenuhi permintaan domestik . Di tahun
65
1997, ada 34 perusahaan industri IC semikonduktor di China, hampir separuhnya
merupakan afiliasi dengan asing.
4. 1. 3. 2 Industri Elektronika
Industri Elektronika di Negeri China juga dikembangkan melalui keterlibatan
China dalam Perang Korea, selama masa perang ini radio gelombang pendek dan
telepon militer telah diproduksi. Sepanjang 5 tahun pertama yang direncanakan (
dari 1953), industri elektronika telah ditempatkan di bawah yurisdiksi
Kementerian Industri Permesinan dan yang kedua Kementerian Industri
Pertahanan. Di 1958, komputer tabung ruang hampa Cina yang pertama telah
diproduksi, didasarkan pada suatu model. Komputer Transistor Soviet yang
pertama telah diproduksi 1965 ( suatu total 256 unit telah diproduksi) sebagian
besar untuk kepentingan militer, sedang komputer berbasis IC dimulai untuk
diproduksi tahun 1970 ( 1672 unit yang diproduksi sampai tahun 1978), yang
telah digunakan untuk tujuan warganegara. Pada tahun 1980, komputer pribadi
dari pabrikan seperti IBM dan Apple memulai untuk menembus pasar Cina, dan
pabrikan lokal seperti Great Wall (Chang Cheng – a State-Owned Enterprise)
dimulai untuk membuat clones mesin ini. Akan tetapi kandungan lokal computer
buatan lokal masih rendah yaitu sebesar 31,5 % pada tahun 1985.Situasi
persaingan antara perusahaan dalam negeri dan asing juga terjadi ditelepon.
4. 1. 3. 3 Sektor telekomunikasi
Sektor Komunikasi telah dipertimbangkan oleh pemerintah Cina sebagai sektor
strategis bersama-sama dengan jalan kereta api dan produksi listrik.
Bagaimanapun, penetrasi telepon masih sangat rendah (sekitar 0.4% di 1980).
Pengembangan Infrastruktur Telekomunikasi telah diberi prioritas dan sebagai
hasilnya penetrasi telepon terjadi peningkatan dari 1.1 % di tahun 1990 dan
menjadi 12% di 1999 ( 28.4% di wilayah perkotaan. Pada bulan Juli 2004,
penetrasi telepon ditetapkan menjadi 22.9%, sedangkan penetrasi selular
mencapai 23.7%. Peningkatan di infrastruktur telekomunikasi mendorong
66
pengembangan jasa nilai tambah seperti telepon selular, komunikasi data, jasa
pemberian nomor halaman dan pos elektronik.
4. 1. 3. 4 Regulasi dan Kebijakan
Sektor Telekomunikasi di Cina mulai menjadi prioritas nasional pada era 1980-an
dimana sebelumnya banyak dikembangkan secara sektoral di beberapa daerah.
Ketika otonomi daerah mulai diperkenalkan sekitar awal 1990-an, Pengelola Pos
dan Telekomunikasi (Post and Telecommunications Administrations) menerapkan
manajemen secara fleksibel mengenai perencanaan, investasi dan kebijakan tarif.
Awal 2000 Cina memutuskan untuk bergabung dengan Word Trade Organization
(WTO) yang membidik pengelolaan layanan telekomunikasi kedalam market
mode. Langkah ini membawa berbagai dampak yaitu perubahan sumber investasi,
perubahan manajemen sumber perencanaan sesuai dengan restrukturisasi industri
dan perubahan kebijakan tarif (pricing) dari transfer pricing and closer menjadi
cost-based pricing (tarif berbasis biaya). Saat ini Cina mengacu pada proses
perencanaan 5 tahunan yang didalamnya memuat kebijakan industri untuk
membangun sektor perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
dalam TIK (ICT) serta infrastruktur nasional, termasuk didalamnya akses yang
melayani provinsi bagian tengah dan barat.
Awal pertengahan 1990-an merupakan periode dimana terjadi peningkatan
kompetisi antara kementrian dan komisi-komisi pada tingkat nasional serta
pemerintah daerah dan pemilik perusahaan daerah pada tingkat provinsi dalam
memperebutkan kue bagian dalam sektor TIK. Tahun 1993, dimana pertama kali
paket regulasi didesain untuk menghimpun investasi luar negeri dalam
telekomunikasi juga merupakan tahun dimana Kementrian Perindustrian
Elektronika memperkenalkan Golden Project Proposal. Golden Project didesain
untuk men stimulasi informasi ekonomi dan membangun kemampuan
administratif.
Tujuan dari rencana ini adalah untuk :
67
1. Membangun jalur cepat informasi nasional sebagai bagian dari
modernisasi dan pengembangan ekonomi.
2. Mengarahkan pengembangan teknologi informasi di Cina.
3. Menyatukan negara dengan menempatkan pusat kendali pada provinsi-
provinsi dan memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk
menembus batas garis demarkasi industri.
Rencana 5 Tahunan
Aspek-aspek regulasi dari rencana pemerintah diambil dari lembar referensi yang
menyertai Perjanjian Dasar WTO dalam sektor Telekomunikasi. Aspek-aspek itu
diantaranya adalah :
1. Pengamanan kompetisi yang melindungi dari persaingan tidak sehat
mengenai penetapan tarif yang dilakukan oleh operator telekomunikasi.
2. Pemberlakuan biaya berdasarkan interkoneksi.
3. Kebutuhan layanan universal yang jelas.
4. Pemberlakuan kriteria lisensi publik yang jelas.
5. Adanya regulator independent yang bersifat nasional.
6. Adanya transparansi mengenai evaluasi sumber daya terbatas seperti
spektrum radio.
Belum satupun aspek tersebut diatas berlaku di negara ini sebelumnya akan tetapi
hal ini menjadi komitmen Cina untuk menuju kearah regulasi tersebut.
Proses perencanaan mengenai hal ini dapat terdiri dari beberapa bentuk, dari isu
regulasi dan strandar yang mengatur aktifitas perdagangan dari perusahaan hingga
tujuan ekonomi dan sosial. Sesuai dengan kebijakan Kementrian Industri
Informasi yang disampaikan pada Konferensi Telekomunikasi Pasifik di Hawaii
tahun 2001, isu utama dari rencana lima tahunan kesepuluh (10th
5-year plan)
adalah :
a. Menentukan target layanan atau akses secara universal.
b. Pengembangan akses broadband.
68
c. Pengembangan kemampuan Cina dalam industri perlengkapan
telekomunikasi bergerak serta pengembangan perangkat lunak.
d. Penggunaan TIK pada bagian lain dari sektor ekonomi, termasuk e-
Government, konstruksi teknis, konstruksi bangunan serta sektor real
estate.
Implementasi dari rencana pertama lima tahunan kesepuluh yaitu menentukan
target layanan atau akses secara universal adalah penetapan kebijakan penentuan
tarif seragam antara provinsi-provinsi miskin serta provinsi-provinsi kaya. Hal ini
dilakukan dengan cara melakukan subsidi silang. Dengan adanya keseragaman
tarif ini, maka kualitas layanan dan akses bagi kedua kelompok provinsi tersebut
harus pula seragam.
Prioritas kedua di implementasikan dalam pengembangan infrastruktur informasi
dan telekomunikasi terintegrasi. Berbagai bentuk layanan dan transmisi
diintegrasikan dalam sebuah broadband nasional dengan peningkatan kapasitas
jaringan dan kecepatan akses.
Pengembangan dari poin ketiga diatas merupakan murni kebijakan industri yang
dimasa datang menjadi pusat perhatian dari sistem perdagangan yang ada.
Sedangkan pengembangan poin empat terletak pada implementasi ICT dan
infrastruktur informasi dalam pengembangan sektor ekonomi dan sosial. Hingga
dapat dikatakan bahwa sektor telekomunikasi dengan ICT didalamnya sudah
menjadi kebutuhan mendasar dalam penentuan kebijakan nasional Cina secara
keseluruhan.
Proses penerapan rencana lima tahunan dan bersama-sama dengan rencana tujuan
jangka panjang 10 tahun adalah merupakan gabungan dari setidaknya tiga elemen.
Pertama adalah kerangka kerja indikatif yang harus dipikirkan dan dijalankan oleh
regulator dalam mencapai tujuannya. Kedua adalah penyebaran proses
perencanaan bersama ke masing-masing kementrian terkait sebagai informasi
69
perkembangan rencana kerja tersebut serta ketiga adalah pelatihan perencanaan
pemanfaatan sumber daya. Ketiganya menjadi bagian fundamental bagi
pencapaian ekonomi dan sosial sekaligus juga legitimasi politis.
4. 1. 4 India
India merupakan negara demokrasi terbesar dengan penduduk nomer dua terbesar
di dunia dengan jumlah penduduk lebih dari 1,2 milyar. Perbedaan suku, bahasa,
agama, ekonomi, politik dan geograpi lebih besar dari negara-negara di dunia.
Populasinya terdiri dari dua kelompok suku, Indo – Aryan dan Dravidian. Ada
limabelas bahasa resmi dan belasan bahasa tidak resmi serta ratusan dialek
dipakai di India. Karena perbedaan tersebut bahasa Inggris menjadi bahasa bisnis
antar masyarakat disana, dan juga menjadi bahasa resmi pemerintahan dan bahasa
untuk sistem perundangannya. Meskipun populasinya besar dan kepadatan
penduduknya tinggi, sebagian besar masih merupakan daerah pedesaan (rural
country), dengan kira-kira 70% populasi menempati diluar daerah metropolitan.
Sekitar 67% tenaga kerjanya bergerak di bidang sektor pertanian. Bervariasinya
kondisi geologi dan iklim dan penyeberan populasi yang cepat membuat
pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur (jalan, listrik, telekomunikasi)
menjadi sangat sulit dan mahal. Kondisi ini ditambah lagi dengan seringnya
terjadi bencana alam seperti banjir dan gempa bumi.
Sejak merdeka dari Inggris (1947), India berusaha untuk menggantungkan
nasibnya dengan berusaha sendiri (self-reliance). Pemerintahan India modern
tergambar dengan kemelaratan, pemerintahan yang korup dan regulasi-regulasi
yang membatasi pasar domestik berdasar pada self-reliance dibanding harus
mengikuti integrasi dan inovasi global.
Beberapa krisis ekonomi dalam tahun 1991 nyaris mendekati kebangkrutan, India
merubah kebijakan ekonominya dengan menerima pinjaman lunak dari luar.
Kebijakan Industru Baru (New Industrial Policy/NIP) pada tahun 1991
70
menggambarkan harapan yang lebih besar untuk membangun ekonominya.
Kebijakan ini memperkenalkan kompetisi dalam sejumlah sektor non-strategis,
perdagangan dan investasi asing. Sebagai hasil dari kebijakan ini, investasi asing
tumbuh dari $162 juta pada tahun 1990 sampai $1,3 milyar pada tahun 1995
(World Bank, 1995).
India melakukan pengembangan sektor high tech, dipelopori dari para insinyur
dan profesional software/komputer. India melatih kira-kira 68.000 profesional tiap
tahun. Saat ini kira-kira 280.000 orang India bekerja dalam sektor komputer dan
layanannya, yang mempunyai tenaga kerja di bidang teknologi informasi kedua
terbesar di dunia.
Industri IT mengalami perkembangan pada tahun 1984 dimana Perdana Menteri
Rajiv Gandhi menetapkan telekomunikasi dan teknologi informasi sebagai sektor
utama bersama dengan industri tradisional seperti pembangkit tenaga listrik, baja,
minyak dan otomotif (Yordan, 1998). Namun demikian, pada tahun 1994 untuk
merespon krisis, pemerintah mengeluarkan kebijakan telekomunikasi nasional
(National Telecommunication Policy/NTP 1994). NTP muncul sebagai usaha
India pertama dalam menyempurnakan kebijakannya untuk memperbaiki
kegagalan monopoli telekomunikasi pemerintah (departemen telekomunikasi).
Kemudian India membuat sektor swasta sebagai partner dalam penyediaan
layanan dasar yang meninggalkan gaya monopoli.
4. 1. 4. 1 Perkembangan Telekomunikasi India
Lebih dari 76,54 juta perkembangan telepon dengan tingkat 20,16% untuk
layanan telepon biasa, 106,15% untuk seluler dan layanan internet, India telah
menjadi sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Asia.
Pemerintah memiliki operator perusahaan telepon dimana BSNL telah memasang
4.370.475 kilometer jaringan kabel fiber optik di dalam negaranya dengan
mencapai setiap desa-desa yang berjarak kira-kira 25 km dari fiber. Pemerintahan
India awalnya telah mengumumkan bahwa kebijakan telekomunikasi pada tahun
71
1999 menyatakan, tantangan industri telekomunikasi India adalah jarak yang lebar
antara perkembangan pasar telekomunikasi India dan International dan
meningkatkan konvergensi antara sistem telekomunikasi, teknologi informasi,
media dan consumer electronics.
Kebijakan ini menggambarkan perkembangan sektor telekomunikasi yang cepat
untuk pencapaian target teledensitas 11,5% pada tahun 2007 dan 15% pada tahun
2010. Ini berimplikasi bahwa kira-kira 175 juta layanan telepon akan diperlukan
dan harus disediakan pada tahun 2010. Hal ini mengakibatkan diperlukan
tambahan investasi mendekati US$37 miliar pada tahun 2005 dan US$70 miliar
pada tahun 2010. Saat ini pada jaringan telekomunikasi India terpasang 40,9 juta
wireline phone, 36,64 juta seluler phone, 3,87 juta pelanggan internet, 90 juta TV
rumah tangga, 8 juta PC, 500.000 km jaringan fiber optik dan 25,000 VSAT
(berdasarkan data tahun 2003).
Gambaran fiber optik di India pada tahun 2004-2005, merupakan tahun perubahan
haluan dan pertumbuhan pada industri fiber optik India. Setelah permintaan
tertekan secara tidak normal pada tahun 2003-2004, saat ini (2004-2005) telah
terkoreksi dan meningkat menjadi kira-kira 4 juta km kabel fiber. Perusahaan
telekomunikasi incumbent seperti BSNL, MTNL and RailTel terus menerus
menjadi pembeli terbesar fiber optik, yang secara ketat diikuti oleh perusahaan
telekomunikasi swasta India. Pemerintah India merupakan salah satu pembeli
kabel fiber optik melalui perusahaan incumbent telekomunikasi. Fiber optik
digunakan juga oleh sektor publik seperti sektor Gas dan Oil, sektor kelistrikan
dan lainnya yang secara kumulatif mencapai 60% pada tahun 2004-2005.
4. 1. 4. 2 Industri Telekomunikasi
Populasi yang besar merupakan pasar prospektif. Inilah yang merupakan faktor,
mengapa perusahaan multinational berinvestasi dalam pembangunan ekonomi
India dengan populasi mendekati 1,2 milyar. Sampai akhir dekade ini sektor
telekomunikasi India berkembang sangat pesat. Pengalamannya dari negara maju,
72
India memprivatisasi telekomunikasi dengan mengadopsi Telecom Policy tahun
1994. Kementerian India di bidang komunikasi mengawasi semua operasi industri
dan menetapkan kebijakan. Telecom Regulatory Authority of India (TRAI)
merupakan badan regulasi yang menetapkan toll rate (harga) dan sebagai badan
yang melakukan penyelesaian bila terjadi pertikaian atau untuk menyelesaikan
perselisihan.
Pada tahun 1986, beroperasi di Delhi dan Mumbai setelah keluar dari Departemen
Telekomunikasi dan diberikan ke Mahanagar Telephone Nigam Ltd (MTNL)
yang merupakan perusahaan publik. Selanjutnya, pemerintah membentuk BSNL
(Bharat Sanchar Nigam Limited) dalam usaha untuk membentuk perusahaan yang
memiliki wewenang menggarap seluler dan layanan Internet. BSNL mempunyai
tujuan untuk memenuhi permintaan telephone pada 2002.
Pemain penting lainnya adalah Vinder Sanchar Nigam Ltd (VSNL) yang memiliki
jaringan akses international. VSNL masih melakukan monopoli sampai tahun
2002.
4. 1. 4. 3 Deregulasi
Kebijakan telekomunikasi pada tahun 1994 memperlihatkan liberalisasi dari
sektor ini. Ketika layanan telekomunikasi sulit memenuhi permintaan pemerintah,
layanan basic dan value added dibuka kepada pemain swasta. Namun, karena
belum berpengalaman dalam pengembangan sektor ini, beberapa langkah
kebijakan untuk membuat aturan yang competitive akhirnya membingungkan.
Sebagai hasilnya, kebijakan telekomunikasi tahuin 1999, MTNL dan VSNL
diperkuat. India juga telah menambah bandwidth overseas communication untuk
sektor swasta. India saat itu, secara keseluruhan mempunyai 29 juta satuan
sambungan. Jaringan Long Distance Transmission terdiri dari 300.000 km
jaringan terrestrial termasuk 100.000 km fiber optik. Layanan telepon nasional
dan internasional tersedia hampir sudah mencakup seluruh India. Komunikasi
73
internasional telah ditingkatkan dengan menggunakan komunikasi satelit dan
jaringan bawah laut (submarine link).
4. 1. 4. 4 Ketersediaan Bandwidth untuk layanan Internet
Total bandwidth international yang tersedia adalah 12 Gbps. Ini termasuk 1,4
Gbps mealui media satelit. Bandwidth International melalui kabel bawah laut
tersedia dalam orde terabit (1000 Gb= 1 terabit). Bharat Sanchar Nigam Limited
(BSNL) dan Mahangar Telephone Nigam Ltd (MTNL) mempunyai cukup
bandwidth international untuk Internet dan mereka terus menerus meng-upgrade
setiap ada peningkatan permintaan dari pelanggan.
BSNL mempunyai proporsi terbesar dalam pengoperasian fiber optik untuk
jarinngan backbone dan jaringan akses. BSNL siap meyediakan bandwidth sesuai
dengan permintaan terutama di kota-kota dalam negara tersebut. Ia mengajukan
penyediaan bandwidth untuk seluruh negara dengan menyelesaikan 11 ring pada
proyek Sanchar Sagar phase III. Perusahaan swasta seperti Bharti, Reliance &
Tata telah meletakkan kira-kira 86.000 km jaringan fiber di India.
74
4. 2 Perkembangan TIK Nasional
4. 2. 1 Kondisi Infrastruktur TIK
Gambaran global dari infrastruktur TIK yang ada di Indonesia pada saat ini. IT
sering kali kita definisikan sebagai konversgensi dari 3C, yaitu:
Komputer
Communication
Content
Kondisi infrastruktur Telekomuniaksi di Indonesia :
Ada sekitar 4 juta komputer di seluruh Indonesia, artinya hanya sekitar 2%
dari total penduduk yang bisa mengakses komputer.
Kondisi infrastruktut teleponi dasar (suara):
o 8.2 juta satuan sambungan; artinya tingkat penetrasi-nya masih 3%
dari jumlah populasi bangsa Indonesia. Atau masih sekitar 3
sambungan untuk setiap 100 orang Indonesia.
High teledensity in Jakarta area (13 %)
Med teledensity in other big cities ( 11 - 13 % )
Low teledensity in rural (0.2 %) :
43.022 villages (64.4 % of 66.778 villages) tidak
mempunyai telepon
o 19 juta pengguna telepon selular (akhir 2003)
Telkomsel : 9,6 juta GSM
Indosat : 6 juta GSM
Excelcomindo : 3 juta GSM
Lainnya : 200 ribu CDMA
Kondisi infrastruktur non-dasar cukup menarik dengan:
o 8 public VSAT operator.
o 4-5 GMPCS lisensi yang di berikan.
o 1 cable tv lisensi operator di berikan.
75
Kondisi infrastruktur Internet di Indonesia :
o 139 Lisensi ISP telah dikeluarkan oleh DEPHUB cq DITJEN
POSTEL yang tampak pada gambar statistik tahunannya.
o 66 ISP aktif beroperasi & menawarkan layanan akses Internet.
o Lebih 100 kota, seluruh propinsi Indonesia.
o Ada beberapa fasilitas Bersama APJII
§ APJII IIX
§ APJII IDNIC (registrasi domain).
§ Domain Registration & NIR (APNIC) – untuk IP address.
o Pertumbuhan domain ID cukup pesat dengan statistik yang
meningkat terus. Tampak pada gambar selanjutnya adalah untuk
domain co.id, or.id, ac.id & net.id
o Berdasarkan data di APJII, kategori pengguna Internet di Indonesia
dibagi dua (2) bagian besar, yaitu (a) pelanggan dan (b) pemakai
Internet. Pelanggan adalah yang berlangganan secara langsung ke
ISP. Pemakai adalah pengguna Internet yang tidak hanya secara
langsung berlangganan ke ISP, misalnya pengguna di Warung
Internet (WARNET). Pada tahun 2005, penguna internet di
Indonesia adalah sebesar 15.300.000 orang (www.idnic.net.id).
Tabel 4. 9 Jumlah penggunaan Internet Indonesia
Tahun Pelanggan Pemakai
76
1998 134.000 512.000
1999 256.000 1.000.000
2000 400.000 1.900.000
2001 581.000 4.200.000
2002 667.002 4.500.000
2003 865.706 8.080.534
2004 1.087.428 11.226.143
2005 1.500.000 15.300.000
4. 2. 2 Layanan Aplikasi Internet
Menyambungkan diri ke Internet tentunya bukannya tanpa tujuan yang jelas,
jangan-jangan nanti hanya mengambil gambar porno saja. Sebetulnya ada
beberapa aplikasi yang diharapkan menjadi killer ocial i on bagi pengguna
Internet di Indonesia, secara realistis kami melihat ada minimal tiga (3) bentuk
utama, yaitu:
Berkomunikasi (2 arah)
o Suara (VoIP) – merupakan aplikasi yang paling menarik & paling
ocial i banyak orang.
o E-mail, chatting & video conferencing.
o Aplikasi ini menjadi paling menarik karena pada dasarnya orang
Indonesia paling suka bersilaturahmi, ngobrol, ngerumpi. Aplikasi
ini akan menjadi killer application pertama yang akan
menyebabkan Internet menjadi booming.
Sumber Informasi (1 arah)
o Community Telecenter
o Information Retrieval, browser
o Internet sebagai sumber Informasi
o Merupakan servis-servis standar yang ada di Internet yang telah
lama membuat Internet menjadi booming. Memang harus di akui
bahwa sebagian besar informasi yang ada di Internet untuk di
retrieve / di ambil umumnya masih berbahasa inggris, oleh karena
77
itu kemampuan berbahasa inggris di sekolah-sekolah menjadi
sangat penting sekali.
Servis (transactional)
o e-government
o teleducation
o e-commerce
o Merupakan aplikasi masa ocial yang menjanjikan, yang perlu
dibina / di pupuk pembentukan institusi maupun perangkat
hukumnya dari sekarang. Tentunya sosial ekonomi & budaya tidak
kalah pentingnya.
4. 2. 3 Industri TIK
4. 2. 3. 1 Industri Manufaktur
Catatan historis ini disajikan untuk menjadi bahan informasi dalam garis besarnya
tentang usaha dan ikhtiar yang dilakukan di masa lampau untuk membangun
kekuatan nasiona! dalam industni (pendukung) telekomunikasi dan elektnonika.
Dalam membangun kekuatan nasional senantiasa di hadapi pula kekuatan-
kekuatan eksternal, yang mengkonfrontasi kekuatan nasional. Pengalaman historis
dapat dan harus
dipakai sebagai latar belakang untuk menemukan jalan yang terbaik untuk
ditempuh di tahun-tahun yang akan datang, antara lain dalam mengembangkan
sinergi antar
sektor di Indonesia.
Tahun 70-an dan awal 80-an kebijaksanaan industni nasional adalah
melaksanakan substitusi impor tanpa keharusan mutlak menuju
penguasaan teknologi,
Tahun 80-an secara nasional diikuti konsep Mennistek/Kepala BPPT pada
78
waktu itu, yaitu proses alih teknologi dalam 4 tahap konkrit. Dalam
pelaksanaan konsep ini, yang terutama diterapkan pada sejumlah
―industni strategis‖, memang diusahakan adanya ekspor produk-produk
yang dihasilkan, tetapi hat ini (onientasi ekspor) bukanlah pninsip yang
mendasani adanya industni strategis tersebut,
Sekitar tahun 80-an juga, diterapkan kebijaksanaan, bahwa penggunaan
produk manufaktur dalam negeni diharuskan untuk proyek pemenintah
dan BUMN, sebagai konsep pemanfaatan dana APBN / BUMN untuk
mendukung industni dalam negeni, dan merupakan konsep proteksi.
Pelaksana industni dan jasa dalam negeni merasakan manfaat adanya
kebijaksanaan i, namun sebagai dampak negatifnya tidak mempersiapkan
dirinya untuk eksportasi produk,
Pilihan teknologi tertentu (suitsing digital) dikaitkan dengan pembangunan
industni manufaktur, di tahun 80-an, dan menjadi teknologi pilihan juga
untuk pembangunan oleh pana KSO (tahun 90-an), Ketetapan di tahun 80
& 90-an, bila dianalisa, maka pengertian ―Industni Strategis‖ menunjuk
kepada perusahaan tertentu, bukan sektor atau bagian dan sektor tertentu
(perkereta-apian, telekomunikasi, dls.), yang berarti pnionitas atau
perhatian pemenintah bukan kepada (sub) sektor industni pada
keseluruhannya, Sejak tahun 60-an telah dibentuk Iembaga riset (R&D) di
bidang telekomunikasi dan elektronika (L.E.N.), namun karena berbagai
hal, lembaga ini tidak berhasil secara signifikan untuk menghasilkan
produk-produk untuk industni manufaktur. Kanena berbagai kendala,
antara lain besarnya dana yang diperlukan untuk melakukan R&D di
bidang infokom, hingga kini lembaga riset lain yang ada serta laboratonia
pada universitas-universitas juga belum menunjukkan keluaran-keluaran
yang menggembirakan.
Tahun 90-an diamati tenjadi penurunan ―import tax barriers‖, baik karena
79
tekanan global maupun regional, sedangkan industni kita masih belum siap
sama sekali. Tahun 90-an terjadi kesepakatan-kesepakatan global baik
dalam bidang jasa (services - WTO) tenmasuk telekomunikasi maupun
dalam produk manufaktur,
Dengan adanya knisis ekonomi yang melanda Asia termasuk Indonesia
dengan tingkat yang sangat parah, jelas sektor industni manufaktur,
konstruksi dan konsultansi pertama-tama terkena dampaknya.
4. 2. 2 Industri Software dan Konten
Perkembangan internet di dunia telah membawa dampak yang signifikan bagi
Industri IT di Indonesia seperti menjamurnya ISP, munculnya software house baik
besar maupun kecil dan bermunculannya web commerce yang tidak pemah
terbayangkan sebelumnya.
Angka pertumbuhan internet di Indonesia pada tahun 95 sebesar 700 % per tahun,
sementara dunia hanya sebesar 100 %. Berdasarkan Iaporan WoiId
Telecommunication Development Report, jumlah pengguna pengguna internet
pada tahun 1996 sebesar 80.000 pengguna dengan jumlah populasi PC sebanyak
940.000 dan jumlah host sebanyak 9591. Jumlah PC sampai awal tahun 1999 mi
sudah mencapai 3 juta, sehingga diperkirakan jumlah pengguna internet pada
tahun 1999 mi berjumlah 260 dbu. Pertumbuhan yang sangat signifikan apalagi
mengingat kondisi krisis ekonomi. Pertumbuhan mi diperkirakan akan Iebih tinggi
Iagi apabila tidak terjadi krisis ekonomi.
Dengan masuknya Internet dalam era komersial pada awal tahun 90-an, maka
bermunculanlah situs commerce di Indonesia. E-Commerce mernpakan suatu
bentuk elektronisasi atau digitalisasi berbagai bentuk proses jual beli dan berbagai
bentuk transaksi bisnis Iainnya. Definisi proses jual bell dan transaksi bisnis Iamn
di sini di mata produsen meliputi mengiklankan produk, menawarkan servis,
membedkan cara transaksi online dengan Online Payment Systems yang balk,
80
akses informasi secara online (seperti online seminar dan teletraining) serta
beberapa aktifitas lain.
Proyeksi eStats di tahun 2000 konsumen eCommerce di dunia, akan tumbuh
menjadi 92 % dad pengguna internet dan dad jumlah mi aktual transaksi tumbuh
menjadi 45 % dad pengguna internet. Jika di tahun 2000 diperkirakan pengguna
Internet menjadi 142 juta maka berarti 130,64 juta pengguna internet akan
memiliki lifestyle eComrnerce, di mana aktual pengguna yang transaksi akan
tumbuh menjadi 63,9 juta. Indonesia pada tahun 2000, diramalkan pengguna
intemetnya akan tumbuh menjadi konsumen eCommerce.
Layanan informasi kini beralih kepada pemanfaatan teknologi Internet. Yellow
Pages (Buku Telepon) kini bisa juga didapat pada Internet, informasi billing
telkom kini juga sudah dapat dinikmati melalui Internet. Tidak menutup
kemungkinan Iayanan telekomunikasi lain juga dapat memanfaatkan teknologi
Internet, Voice Over IP dan Fax Service via Internet serta jasa-jasa
telekomunikasi Iainnya.
Semakin banyaknya kegiatan pemanfaatan perangkat telekomunikasi yang ada
menyebabkan arah percepatan Teknologi Informasi di Indonesia bergerak ke
pengembangan perangkat lunak dan kontent yang memanfaatkan teknologi
telekomunikasi yang ada.
Berkembangnya industd perangkat Iunak dan kontent juga diakibatkan oleh
karena adanya kebutuhan dad beberapa pihak terhadap informasi dalam format
yang Iebih sesuai untuk kepentingannya. Kebutuhan tersebut diakomodasi oteh
perangkat Iunak sebagai pengolah data/informasi dan softwarenya lebih dikenal
sebagai suatu Decision Support System (DSS).
Kalau industri software dan kontent di Indonesia menunjukkan kurva tumbuh,
81
tidak demikian halnya dengan industri dalam negeri hardware konvensional
telekomunikasi. Dengan pesatnya perkembangan teknologi telekomunikasi dan
informasi, industri perangkat keras dalam negeri banyak mengalami kemunduran,
karena tidak didukung dengan kapital yang besar dan dukungan R&D yang kuat.
Di Indonesia, industri IT diharapkan dapat dikembangkan untuk menyumbangkan
devisa kepada Indonesia paling tidak sebesar $8.2 miliar di tahun 2010. Target ini
tidak berlebihan mengingat pasar dunia di bidang ini telah melebihi satu triliun $,
di mana pasar domestik Indonesia diperkirakan telah mencapai $1.5 miliar. Hal
ini menuntut pengembangan daya saing industri IT Indonesia, sehingga secara
kolektif mampu tumbuh, berkembang, dan merebut pangsa pasar tersebut.
Bagi Indonesia, persoalan yang dihadapi cukup rumit. Produktivitas SDM telematika
Indonesia dalam sektor industri telematika diasumsikan sebesar $25.000. Departemen
Perindustrian dan Perdagangan (Depperindag) mencanangkan ekspor industri
teknologi informasi dan elektronika sebesar $30 milyar di tahun 2010 (lihat Tabel 1).
Dari jumlah ini, sektor industri software dan teknologi informasi diharapkan dapat
menyumbang $8.2 milyar. Dengan demikian diperkirakan diperlukan 328.000 tenaga
telematika di tahun 2010 khusus untuk kebutuhan ekspor.
Tabel 4. 10 Target Ekspor perangkat elektronika Indonesia
82
4. 2. 4 Program-Program Inisiatif Pemerinatah USO (Universal
Service Obligation)
USO merupakan program yang digelar untuk merealisasikan komitmen
masyarakat internasional yang dicetuskan dalam World Summit on the
Information Society (WSIS). WSIS merupakan ajang yang diprakarsai oleh
International Telecommunication Union (ITU), sebuah organisasi di bawah PBB.
Sebenarnya target utama PBB, yang dikemas dalam Millennium Development
Goal (MDG), antara lain mengurangi kemiskinan dan kelaparan, menurunkan
angka kematian bayi, meningkatkan kesehatan para ibu, memerangi HIV/AIDS,
malaria dan penyakit menular lainnya, serta sejumlah sasarannya. PBB
berkeyakinan bahwa TIK (ICT, Information & Communication Technology)
dapat berperan penting guna mencapai MDG.
Untuk Indonesian, Saat ini dari 70.000 desa di seluruh Indonesia, masih ada
43.000 atau lebih dari 60%-nya yang belum terjangkau oleh sarana
telekomunikasi. Jika merujuk target WSIS, berarti pada 2015 sebanyak 35.000-an
desa mesti memiliki jaringan TIK.
Tujuan pelaksanaan USO di Indonesia adalah :
Memberikan pemerataan pelayanan telekomunikasi kepada masyarakat
khususnya diwilayah perdesaan, perbatasan dan terpencil dalam rangka
mengurangi kesenjangan informasi
Mendorong pertumbuhan wilayah tertinggal
Menjaga kesatuan dan persatuan NKRI
Untuk merealisasikan program USO ini digunakan teknologi yang sebagian
besar merupakan wireless yang sesuai dengan kondisi geografis Indonesia.
Teknologi yang digunakan di USO yaitu :
Wire and Wireless
VSAT
Radio Point to Point/Multipoint
PFS (Protable Fixed Satellites)
83
IP-Based Technology
Aplikasi:
• Telepon/Fax
• Akses internet
• Aplikasi layanan informasi
4. 3 Hasil Survei
Survei untuk studi roadmap TIK dilakukan subyek masyarakat, industri dan
pemerintah. Pengambilan tiga subyek ini sesuai dengan perannya masing-masing
dalam penyelenggaraan layanan berbasis TIK. Khusus untuk industri pada survei
ini dibedakan berdasarkan lingkup produk dan layanan yang dihasilkan.
Berikut adalah hasil survey yang dilakukan pada beberapa subyek yang terlibat
dalam implementasi TIK nasional.
NO Subyek Hasil
1 Regulator
Untuk menghadapi masyarakat informasi pada tahun
2025 pemerintah telah membuat serangkain kebijakan
yang meliputi program pengembangan infrastruktur dan
pengembangan sumber daya manusia. Program
pengembangan infrastruktur antara lain melalui
program USO dan program lainnya yang melibatkan
industri telekomunikasi. Program pengembangan SDM
ditempuh dengan membuat materi pendidikan TIK di
sekolah, peningkatan lembaga-lembaga pendidikan
dibidang TIK dan sosialisasi layanan berbasis TIK
kepada masyarakat.
Alokasi frekuensi yang sangat penting untuk
implementasi teknologi telekomunikasi berbasis
wireless akan selalu dikaji sesuai dengan wacana
84
perkembangan teknologi telekomunikasi tersebut.
2 Industri Jasa
Telekomunikasi
Industri jasa telekomunikasi ke depan akan dihadapkan
pada perubahan teknologi yang cepat dan persaingan
global. Perubahan teknologi ke depan mempunyai
kecenderungan penyelenggaraan konvergensi layanan
ini akan menjadi tantangan bagi industri jasa
telekomunikasi untuk membuat layanan dan model
bisnis yang tepat. Untuk menghadapi perkembangan ini
industri jasa telekomunikasi menyusun roadmap
pengembangan jasa telekomunikasi.
3 Industri
Software
Industri software nasional ke depan akan dihadapkan
pada pembuatan aplikasi yang komplek yang mampu
dijalankan disetiap platform untuk mendukung
konvergensi layanan. Kebutuhan SDM akan meningkat
seiring peningkatan pemakain aplikasi software untuk
perbankan, pemerintahan, pendidikan dan bisnis. Oleh
karena itu ketersediaan SDM perlu ditingkatkan untuk
mendukung industri software dalam negeri.
4 Industri
Perangkat
Telekomunikasi
(Manufaktur)
Tantangan industri manufaktur dalam negeri adalah
adanya persaingan global dalam penyediaan perangkat
telekomunikasi. Selama ini industri manufaktur dalam
negeri kurang berperan karena dukungan infrastruktur
dan SDM yang kurang sehingga produk-produk yang
dihasilkan kurang bersaing.
Industri manufaktur dalam negeri ke depan akan
diarahkan pada pembuatan perangkat telekomunikasi
berbasis softswith untuk mendukung implementasi
85
next generation network(NGN) di Indonesia.
5 Industri konten
Seiring dengan peningkatan layanan yang dibutuhkan
masyarakat maka industri konten akan sangat
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan informasi
masyarakat. Konten yang akan disediakan adalah
multimedia interaktif. Konten ini nantinya akan berguna
untuk pendidikan terutama di daerah tertinggal, dunia
bisnis sebagai media promosi dan di lingkungan
pemerintahan.
6 Masyarakat
(Pengguna)
Tingkat pemahaman masyarakat pengguna terhadap
manfaat TIK ditentukan oleh faktor pendidikan dan
usia. Semakin tingkat pendidikannya tingi maka
pemahaman terhadap manfaat TIK akan semakin besar.
Masyarakat di Indonesia sebagian besar belum faham
terhadap manfaat TIK karena tingkat pendidikan di
Indonesia masih rendah. Selain itu pemerataan
infrastruktur TIK akan menentukan tingkat kemelekan
IT di Indonesia.
Masyarakat sampai saat ini layanan yang disering
digunakan masyarakat adalah televisi dan radio. Hampir
semua rumah mempunyai pesawat televsisi dan radio.
Televisi merupakan layanan TIK yang tidak
memerlukan biaya operasional sehingga keberadaannya
akan diminati masyarakat. Wacana migrasi dari sistem
analog ke digital belum banyak diketahui dan dipahami
oleh masyarakat. Sejauh wacana migrasi sistem analog
ke digital belum ada program sosialisasinya.
86
4. 4 Hasil Workshop
Salah satu kegiatan dalam studi roadmap TIK adalah membuat workshop yang
bertema ‖ Pengembangan TIK ke Depan‖. Pada workshop ini didapat masukan
mengenai tren TIK dan layanan TIK yang dibutuhkan masyarakat.
4. 4. 1 Tren TIK
• Kecepatan pengolahan Data:
o Jumlah transistor dalam chip bertambah 2x dalam 2 tahun
(Moore‘s Law)
• Penyimpanan (storage) dan ragam jenis:
o Pertambahan kapasitas
o Kecepatan penyimpanan (store) dan pengambilan (retrieve)
• Perangkat tampilan (display):
o Resolusi bertambah, miniaturisasi, Fleksibilitas
• Paketisasi berbagai jenis informasi:
o Teknologi jaringan berbasis Internet Protocol (IP) tumbuh dengan
sangat pesat
o Pengiriman berbagai informasi (suara dan gambar/video) dalam
bentuk paket dan dapat dikirim dalam jaringan berbasis IP
• Teknologi nirkabel (wireless) berkembang dengan berbagai standar
• Teknologi Pita Lebar (broad band/high speed), berkembang pada jaringan
kabel/fisik maupun nirkabel
4. 4. 2 Layanan TIK yang dibutuhkan masyarakat
Sudah saatnya bagi kita untuk memilah – milah pengguna informasi. Hal ini
peting mengingat terdapat banyak sekali perbedaan kesiapan masyarakat dalam
memanfaatkan informasi, mendefinisikan kebutuhan informasi, dan memenuhi
kebutuhan informasi. Perbedaan ini sebagian besar disebabkan antara lain oleh
lokasi geografis tempat tinggal, wilayah mobilitas, bidang profesi, tingkat
87
kemakmuran ekonomi, tingkat pendidikan, dan ketersediaan sarana akses
informasi. Memahami perbedaan tingkat adaptasi masyarakat terhadap teknologi
informasi akan membantu pembuat kebijakan dalam merencenakan dan membuat
kebijakan publik, sehingga setiap kebijakan yang dihasilkan akan tepat sasaran
dan tepat guna.
Dari segi keakraban pengguna terhadap Teknologi Informasi pengguna informasi
dapat dibedakan ke dalam empat kelompok: Mahir (Advance), Biasa (Ordinary),
Pemula (Novice), dan belum menjadi pengguna (Not Yet). Kelompok Mahir
adalah mereka yang aktivitas ekonominya sangat tergantung kepada tersedianya
teknologi informasi, sehingga ketersediaan TIK dan akses informasi menjadi
sangat penting. Untuk menunjang kebutuhannya, kelompok Mahir dapat
menggunakan sebagian besar perangkat elektronik (electronic gadgets) yang
tergolong mutakhir, ditandai dengan kemampuan untuk menggunakan secara
intensif semua kelengkapan (features) yang ada pada perangkat elektronik
tersebut. Dalam beberapa hal, kelompok mahir dapat lahir dari bidang pendidikan
dan para profesional.
Profile Pengguna Internet
Indonesia Internet Research Center (IIRC) membuat klasifikasi pengguna Internet
menjadi tiga golongan. Pertama, kelompok existing users, yakni mereka yang saat
ini sudah menjadi pemakai aktif beberapa layanan internet seperti e-mail, web
surfing, e-commerce, dan lain - lain. Kedua, kelompok perspective users, yakni
mereka yang saat ini masih belum menjadi pemaka Internet tapi yang, karena
beberapa alasan, memiliki potensi besar untuk menjadi pemakai di masa depan.
Ke dalam kelompok ini termasuk para mahasiswa, karyawan perkantoran, tenaga
edukatif di lembaga-lembaga pendidikan serta kelompok-kelompok masyarakat
lain yang secara keseluruhan bisa diasumsikan sebagai orang-orang yang telah
memiliki pengetahuan minimal tentang komputer atau, paling tidak, sedikit
banyak telah memperoleh cukup informasi tentang manfaat internet bagi
kehidupan mereka. Di luar dua kelompok tersebut, tentu saja adalah kelompok
88
sosial lain yang menjadi bagian terbesar dari populasi masyarakat. Ada banyak
sebab mengapa mereka tidak bisa digolongkan ke dalam kelompok perspective
users seperti tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, taraf hidup ekonomi, dan
variabel-variabel sosial lain yang hubungannya sangat signifikan dengan
preferensi pilihan mereka terhadap salah satu produk teknologi seperti Internet.
Secara skematik, proses-proses sosial yang berlangsung antara masyarakat dan
internet itu adalah seperti dalam Gambar berikut:
Sumber: Indonesia Internet Research Center
Gambar 4. 11 Proses sosial antara masyarakat dan internet
89
BAB V
ANALISA DAN ROADMAP
5. 1 Analisa
Analisa untuk pengembangan TIK nasional dilakukan dengan menganalisa data-
data yang dikumpulkan yang meliputi analisa pengembangan TIK dinegara lain,
analisa kondisi TIK nasional , hasil survey dan workshop.
5. 1. 1 Analisa Pengembangan TIK Negara Lain
Program pengembangan TIK di empat negara yang menjadi pembanding dalam
studi roadmap TIK ini mempunyai kondisi dan strategi pengembangan TIK
yang berbeda-beda. Perbedaan strategi pengembangan ini disebabkan kondisi
TIK, ekonomi dan perilaku masayarakat yang berbeda-beda antara negara yang
satu dengan negara lainnya.
Singapura
Singapura pada strategi pengembangan TIK sejak awal sudah ditekankan
pemberian akses informasi secara nasional melalui program komputerisasi
nasional. Program komputerisasi ini akan berdampak pada pemahaman
masyarakat terhadap manfaat TIK. Kondisi ini sangat dimungkinkan untuk
Singapura dengan jumlah penduduk yang relatif kecil dan mempunyai tingkat
pendidikan yang baik tentu akan mudah untuk melaksanakan program ini.
Tahap selanjutnya Singapura menekankan pada perbaikan industri TIK dengan
peningkatan kualitas SDM yang profesional, peningkatan infastruktur industri,
promosi industri dan peningkatan pemakain TIK di dunia kerja. Pada tahap
90
Singapura berusaha untuk menyiapkan diri dengan menjadikan industri sebagai
bagian dari kompetisi global yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
Setelah persiapan dianggap cukup maka industri siap untuk berkompetisi secara
global. Untuk mencapai ini pemerintah Singapura melakukan serangkain
liberalisasi kebijakan untuk mendukung kompetisi industri yang dapat bersaing
secara global. Dan tahap terakhir adalah pemantapan liberalisasi dalam revolusi
TIK yang cepat. Kemudian menjadikan Singapura sebagai hub telekomunikasi
dunia.
Sri Lanka
Dalam strategi pengembangan TIK di Sri Lanka dilakukan dengan membuat
sejumlah program piloting (Program percobaan) sebelum melaksanakan
pengembangan TIK secara nasional. Strategi pengembangan TIK Sri Lanka
diarahkan untuk pemberian layanan kepada masyarakat sebaik-baiknya dengan
pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan penyediaan layanan yang
diperlukan masyarakat.
Industri TIK Sri Lanka lebih ditekankan untuk menyediakan layanan dan aplikasi
yang dibutuhkan masyarakat Sri Lanka. Dengan dukungan industri dalam negeri
diharapkan penyediaan layanan dan aplikasi akan lebih murah dan baik
kualitasnya. Sampai saat ini industri yang berkembang di Sri Lanka adalah
industri software.
China
China sebagai negara yang mempunyai jumlah penduduk terbesar didunia
mempunyai masalah kesenjangan digital untuk daerah-daerah yang tertinggal.
Sebagai prioritas utama pemerintah China adalah pemberian akses dan layanan
yang cepat untuk daerah-daerah tersebut. Pemberian akses yang merata ini
diharapakan dapat menumbuhkan industri TIK di China.
91
Industri China mengalami kemajuan pesat baik di industri manufaktur dan
software dengan adanya kebijakan pemerintah yang mendukung infrastruktur
industri China dan memberi sejumlah prioritas pengembangan dan penelitian
produk hardware dan software. Perhatian pemerintah ini membuat masyarakat
China dengan mudah untuk mengembangkan berbagai produk dan layanan yang
mampu bersaing secara global.
India
India merupakan negara yang mempunyai penduduk terbesar kedua di dunia dan
sebagain besar tersebar dipedesaan yang infrastrukturnya masih minim. Dilatar
belakangi kondisi tersebut strategi pembangunan TIK India menetapkan sektor
teknologi informasi sebagai sektor utama bersama pembangkit tenaga listrik,
baja, minyak dan otomotif.
Kebijakan ini menggambarkan perkembangan sektor telekomunikasi yang cepat
untuk pencapaian target teledensitas 11,5% pada tahun 2007 dan 15% pada tahun
2010. Ini berimplikasi bahwa kira-kira 175 juta layanan telepon akan diperlukan
dan harus disediakan pada tahun 2010. Hal ini mengakibatkan diperlukan
tambahan investasi mendekati US$37 miliar pada tahun 2005 dan US$70 miliar
pada tahun 2010. Saat ini pada jaringan telekomunikasi India terpasang 40,9 juta
wireline phone, 36,64 juta seluler phone, 3,87 juta pelanggan internet, 90 juta TV
rumah tangga, 8 juta PC, 500.000 km jaringan fiber optik dan 25,000 VSAT
(berdasarkan data tahun 2003).
5. 1. 2 Analisa Kondisi Indonesia
Dengan melihat kondisi TIK di Indonesia yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, selanjutnya dibuat pengukuran kekuatan, kelemahan, kesempatan
dan tantangan dalam mengimplementasikan TIK di Indonesia.
92
Kekuatan
Kekuatan utama yang dimiliki Indonesia adalah market yang besar yang dapat
dilihat jumlah penduduk indonesia yang pada saat ini lebih dari 220 juta
penduduk. Selain faktor jumlah penduduk ada faktor lain yang dapat menjadi
kekuatan dalam implementasi TIK yaitu :
Respon pasar yang meningkat pesat terhadap pemanfaatan TIK (selular
dan internet)
Komitmen pemerintah untuk menyediakan akses informasi untuk daerah
tertinggal
Kelemahan
Ada bebarapa kelemahan yang dimiliki Indonesia pada Implementasi TIK antara
lain :
Tingkat pendidikan yang masih rendah
Kesenjangan akses informasi untuk daerah tertinggal
Arah kebijakan yang belum mantap
Dukungan industri dalam negeri yang kurang
Kesempatan
Pemerataan akses informasi untuk daerah tertinggal
Peran serta industri dalam negeri dalam pengembangan TIK nasional
Tantangan
Persaingan dengan produk-produk luar yang murah
Kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari kepulauan
5. 2 Roadmap
Roadmap TIK yang disusun ini berdasarkan pada analisa sebelumnya yang
berdasarkan pada analisa kondisi Negara Indonesia, studi banding dengan
Negara-negara lain dan hasil survei. Dalam penyusunan roadmap TIK ini tentu
93
banyak pendekatan-pendekatan yang dapat dilakukan. Pendekatan yang berbeda
akan menghasilkan roadmap yang berbeda. Oleh karena itu, dalam penyusun
roadmap ini telah dilakukan berbagai kajian dengan melihat pendekatan-
pendekatan penyusunan roadmap yang ada dan pengembangan TIK di beberapa
negara.
Roadmap yang diajukan ini ditujukan agar implementasi teknologi TIK di
Indonesia sesuai dengan yang kita harapkan dengan melihat kondisi TIK pada
saat ini dan kondisi yang akan dicapai ke depan pada tahun 2025. Implementasi
TIK ini dibagi dalam tahap jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Jangka pendek merupakan program-program yang dilaksanakan dalam jangka
waktu satu tahun, jangka menengah merupakan program-program yang
dilaksanakan dalam jangka waktu lima tahun dan jangka panjang merupakan
program-program yang pelaksanaannya dalam jangka waktu dua puluh tahun.
Roadmap ini akan sejalan dengan Visi Departemen Komunikasi dan Informasi
(KomInfo) yaitu ‖ Terwujudnya masyarakat informasi yang sejahtera melalui
penyelenggaraan komunikasi dan informatika yang efektif dan efisien dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.‖. Keberadaan roadmap ini akan
menjadi masukan bagi KomInfo untuk melaksanakan program-programnya
sehingga Visi dan Misi yang telah dibuat dapat dicapai.
Sesuai dengan program pemerintah yang menekankan pemerataan informasi maka
dalam penyusunan roadmap dalam jangka menengah dibuat penekanan pada
pembangunan TIK di daerah pedesaan yang pada saat sebagian besar belum
terjangkau fasilitas telekomunikasi. Tahapan yang dilakukan pada jangka
menengah adalah sebagai berikut :
94
2010
Desa
Berdering
Terpadu
2015
Desa Online
2020
Desa
Multimedia
2025
Masyarakat
Informasi
2005
Desa
Perintis
Gambar 5. 1 Tahapan Roadmap
Dalam konsep pemerataan jaringan informasi terutama yang beberapa tahapan
yang harus dilalui dalam roadmap ini yaitu :
Desa Perintis
Pada tahap ini masih sebagian kecil desa yang terhubung dengan fasilitas
telekomunikasi. Jumlah desa yang terhubung dengan fasilitas telekomunikasi
masih dibawah 50 persen dari jumlah desa di Indonesia.
Desa Berdering Terpadu
Pada tahap ini telepon dasar sudah tersedia diseluruh didesa di Indonesia
dengan jumlah sambungan minimal 1 satuan sambungan telepon (sst).
Layanan yang disediakan pada tahap ini masih terbatas pada layanan suara.
Desa Online
Pada tahap ini diharapkan ada peningkatan kualitas dan kuantitas layanan
sampai 10 sst untuk 1 desa dilanjutkan dengan penyediaan akses internet.
Desa Multimedia
Pada tahap ini diharapkan pemanfaatan TIK sudah menjadi kebutuhan
masyarakat desa dalam aktifitas sehari-hari dan menjadikan TIK sebagai
sarana untuk meningkatkan kegiatan perekonomian di desa. Dengan adanya
pemahaman yang baik terhadap TIK diharapkan akan menumbuhkan akses
informasi baik telepon dan internet. Selain itu, perlu penyediaan konten yang
berkelanjutan sehingga desa tersebut menjadi komunitas informasi dunia.
95
Masyarakat informasi
Hampir 50 persen penduduk Indonesia mempunyai akses informasi sesuai
dengan yang diinginkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
5. 2. 1 Struktur Roadmap
Dalam penyusunan roadmap TIK ada beberapa komponen yang terkait dalam
implementasi TIK. Implementasi TIK pada dasarnya adalah untuk
menyelenggarakan layanan yang baik dan bermanfaat untuk masyarakat. Untuk
membuat produk dan layanan membutuhkan tiga komponen yaitu Teknologi,
Regulasi dan Market serta didukung komponen pendukung yaitu sumber daya
(Rsource).
Gambar 5. 2 Komponen Roadmap
1. Produk dan Layanan
Produk dan Layanan merupakan komponen paling ujung yang keberadaannya
sangat ditentukan oleh keberadaan market, regulasi, teknologi dan SDM. Market
sebagai obyek yang menentukan apakah suatu produk dan layanan dapat dibeli
Teknologi
Market
Regulasi
Sumber Daya
Dapatkah ia dibuat?
Akankah dibeli?
Apakah diijinkan?
Dapatkah sumber daya mendukung?
96
oleh masyarakat. Teknologi yang disediakan industri akan diterapkan untuk
menyelenggarakan layanan. Dan pemerintah sebagai pengambil kebijakan akan
mengatur proses yang terjadi dalam penyelenggaraan layanan dalam skala
nasional.
2. Kebijakan
Kebijakan merupakan obyek yang dibuat oleh pemerintah dalam membuat
program-program imlementasi TIK. Dalam roadmap ini, kebijakan dilihat
dengan pendekatan studi banding dengan negara lain dan tren ke depan arah
kebijakan TIK secara global. Isu-isu konvergensi layanan dan jaringan
merupakan perhatian utama dalam penyusunan kebijakan ke depan.
3. Teknologi
Teknologi merupakan obyek yang keberadaannya akan sangat ditentukan oleh
industri. Industri dalam hal ini meliputi industri jasa, industri manufaktur dan
industri software. Keberdaaan industri akan sangat menentukan infrastruktur
TIK dan layanan yang akan diseleggarakan.
4. Market
Market merupakan obyek yang keberadaannya sangat ditentukan oleh
pengguna yang dalam hal ini adalah masayarakat Indonesia. Keberadaan atau
kondisi masyarakat Indonesia akan sangat mempengaruhi besarnya pasar
pengguna layanan TIK. Kondisi ini dapat dilihat dari faktor ekonomi yang
mempengaruhi daya beli masyarakat terhadap layanan dan produk TIK , sosial
budaya yang berpengaruh terhadap perilaku masyarakat dalam pemanfaatan
TIK dan tentunya faktor politik dan keamanan yang berpengaruh dalam
kenyamanan masyarakat dalam penggunaan TIK.
97
5. SDM
SDM merupakan unsur masyarakat yang sangat menentukan pelaksanaan
implementasi TIK. Keberadaan SDM akan sangat dipengaruhi dari faktor
pendidikan yang dapat dilihat dengan jumlah lulusan dari lembaga pendidikan
formal dan nor formal dibidang TIK yang ada. Selain itu, juga dilihat dari
jumlah tenaga profesional yang berkecimpung dibidang TIK yang keberadaan
pada saat ini dibutuhkan oleh industri TIK , swasta atau pemerintah yang
membutuhkan dukungan TIK.
Desa
Berdering
Desa
Online
Desa
Multimedia
Masayarakat
Informasi
Layanan
Kebijakan
Teknologi
Market
SDM
Gambar 5. 3 Struktur Roadmap
5. 2. 2 Roadmap
1. Jangka 2005 – 2010
Jangka ini yang menjadi tema atau perhatian utama adalah tersedia
jaringan telepon disetiap desa di seluruh Indonesia. Untuk mewujudkan
ini pemerintah telah membuat serangkaian kebijakan melalui program
USO yang mewajibkan setiap operator menyisihkan 0.75% dari
98
pendapatan kotornya untuk digunakan pembangunan telepon di setiap
desa.
Selain dalam hal pemerataan jaringan sesuai dengan tema diatas, pada
jangka waktu ini diperkirakan wacana migrasi PSTN ke NGN akan
dilakukan dengan serangkain pengetesan dalam sekala kecil yang telah
dilakukan dibeberapa negara maju. Dengan adanya wacana ini maka isu-
isu konvergensi jaringan dan layanan juga akan terjadi. Pemakaian NGN
dan konversi layanan diperkirakan hanya digunakan oleh kalangan terbatas
di kota-kota besar. Kalangan terbatas misalnya lingkungan akademisi,
profesional dan pejabat pemerintah.
Selain wacana NGN, wacana yang muncul dan sekaligus dilakukan uji
coba adalah digital broadcasting. Adanya digital broadcasting menjadi
tantangan bagi stasiun televisi dan radio untuk melakukan migrasi dari
sistem analog ke digital. Pada jangka ini diperkirakan penggunaan digital
broadcasting masih terbatas pada uji coba pada kalangan tertentu di
wilayah perkotaan.
Dengan adanya teknologi dan layanan baru ini maka pemerintah harus
membuat serangkaian kebijakan yang menyangkut perijinan layanan,
frekuensi dan tarif. Serangkain kebijakan yang akan muncul pada jangka
ini adalah :
- Tarif 3G untuk telepon dan data
- Model Bisnis untuk layanan suara program USO
- Pengaturan frekuensi untuk digital broadcasting
Kondisi ekonomi nasional pada jangka ini lebih baik dari sekarang
sehingga daya beli masyarakat terhadap TIK meningkat terutama untuk
layanan telepon, PDB pada saatg ini diperkirakan USD 1.300. Selain itu,
tingkat pendidikan masyarakat juga akan meningkat sehingga pemahaman
terhadap manfaat TIK akan lebih baik.
99
Seiring dengan pasar yang semakin besar maka kebutuhan SDM dibidang
TIK akan meningkat. Keberadaan profesional di bidang TIK masih di
dominasi pada lulusan pada lembaga-lembaga pendidikan yang berada di
kota-kota besar. Jumlah SDM yang diperlukan pada jangka ini adalah
orang sekitar 350.000 orang.
2. Jangka 2010 – 2015
Jangka ini yang menjadi tema atau perhatian utama adalah layanan
internet disetiap desa di seluruh Indonesia sehingga desa tersebut menjadi
Online. Untuk mewujudkan ini pemerintah harus membuat serangkaian
kebijakan untuk mengimplementasikan jaringan internet minimal 1
internet disetiap desa.
Diwiliyah perkotaan terutama dikota-kota besar akan terjadi peningkatan
aplikasi layanan teleworking, e-commerce dan e-banking. Kemudahan
transaksi secara online akan menjadi tren masyarakat indonesia mulai
jangka ini. Oleh karena kebutuhan layanan data yang besar dan bergerak
maka 4G akan diterapkan pada jangka ini.
Dengan adanya teknologi dan layanan baru ini maka pemerintah harus
membuat serangkaian kebijakan yang menyangkut perijinan layanan,
frekuensi dan tarif. Serangkain kebijakan yang akan muncul pada jangka
ini adalah :
- Tarif 4G untuk telepon dan data
- Pengaturan frekuensi 4G dan WiMAX
- Model Bisnis untuk layanan internet program USO
- Interkoneksi Jaringan NGN
- Pengaturan layanan digital broadcasting (kemungkinan
konvergensi layanan)
100
Pemerataan ekonomi akan semakin membaik dengan semakin kecilnya
jarak tingkat penghasilan masyarakat perkotaan dan pedesaan. Adanya
akses informasi disetiap desa yang telah dibangun pada tahap sebelumnya
tingkat pengetahuan dan kompetensi masyarakat pedesaan akan
meningkat. Untuk PDB pada tahap ini diperkirakan sekitar USD 1.700.
Keberadaan profesional di bidang TIK masih di dominasi pada lulusan
pada lembaga-lembaga pendidikan yang berada di kota-kota besar
(Provinsi), akan tetapi sudah ada sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan
di bidang TIK ditingkat kabupaten minimal setingkat SMK. Hal ini
sebagai akibat adanya layanan internet yang akan disediakan untuk setiap
desa yang membutuhkan banyak SDM untuk pelaksanaannya. Jumlah
SDM yang diperlukan pada jangka ini adalah orang sekitar 700.000
orang.
3. Jangka 2015 – 2020
Jangka ini yang menjadi tema atau perhatian utama adalah Peningkatan
pemahaman masyarakat terhadap pemanfaatan TIK. Untuk mewujudkan
ini pemerintah telah membuat serangkaian program yang mampu
memberdayakan masyarakat setempat dengan pemanfaatan TIK untuk
peningkatan perekonomian dan pendidikan.
Adanya kebutuhan konvergensi layanan untuk pendidikan, kesehatan dan
pekerjaan menyebabkan NGN bukan sekedar wacana dan akan
diimplementasikan secara luas di masyarakat perkotaan.
Dengan adanya sambungan telepon dan internet yang meningkat ditingkat
pedesaaan sangat dimungkinkan pemerintah untuk menyelenggarakan
pemilu secara online.
Dengan adanya teknologi dan layanan baru ini maka pemerintah harus
membuat serangkaian kebijakan yang menyangkut perijinan layanan,
101
frekuensi dan tarif. Serangkain kebijakan yang akan muncul pada jangka
ini adalah :
- Model bisnis untuk konvergensi layanan
Layanan internet yang sudah baik dan disertai tingkat pemahaman
masyarakat yang meningkat tentunya akan meningkatkan taraf hidup
masyarakat pedesaan. Kemudahan mendapat informasi dan melakukan
transaksi seperti e-banking, e-commerce membuat masyarakat pedesaan
sangat mudah untuk memasarkan produk-produknya. PDB pada masa ini
diperkirakan USD 2.000
Lulusan sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan TIK dari perguruan
tinggi sampai SMK akan banyak diperlukan sebagai akibat maraknya
bisnis UKM dan pedaaan yang memanfaat TIK untuk transaksi maupun
sebagai media pemasaran. Kebutuhan profesional TIK diperkirakan
mencapai 1.500.000 orang.
4. Jangka 2020 – 2025
Jangka ini yang menjadi perhatian utama adalah tersedia akses informasi
untuk setiap penduduk di seluruh Indonesia pada tahap ini minimal 50%
penduduk indonesia mempunyai akses informasi.
Serangkain kebijakan yang akan muncul pada jangka ini adalah :
- Pengaturan ubiquitous networks
- Model bisnis untuk layanan multimedia program USO
- Frekuensi dan Tarif 5G untuk telepon dan data
Adanya perhatian kepada masyarakat untuk mempunyai akses informasi
akan menjadikan peningkatan pengetahuan disemua lapisan masyarakat
indonesia. Pengetahuan ini yang menjadi modal bagi masyarakat untuk
bersaing, dalam lingkup internasional maka Indonesia akan menjadi
perhatian dunia . PDB pada saat ini diperkiraan mencapai USD 2500.
102
Visi
Waktu2005 2010 2015 2020 2025
2010
Desa
Berdering
Terpadu
2015
Desa Online
2020
Desa
Multimedia
2025
Masyarakat
Informasi
2005
Desa Perintis
3G, W-CDMA, PLC,RFID,
WLAN, Satelit
4G, Wimax, Digital
Broadcasting, UWB, SDR,
HSDPA, WLAN+,Digital
Broadcasting
NGN, IMS, WLAN++
5G, Intelligent Network,
Ubiquitous Network, HAPSKomunikasi
Konten
KomputerKomputer 3 GHz
Media Penyimpan 1 TB
Memori 1GB
Komputer 10 GHz
Media Penyimpan 5TB
Memori 5GB
Komputer 33 GHz
Media Penyimpan 25 TB
Memori 25 GB
Komputer 100 GHz
Media Penyimpan 125 TB
Memori 125 GB
Infrastruktur25% ada aliran listrik 50% ada aliran listrik 75% ada aliran listrik 90% ada aliran listrik
Model Bisnis USO (Internet)
Tarif 4G
Layanan digital broadcasting
Frekuensi 4G dan Wimax
Interkoneksi NGN
Model bisnis USO (layanan suara)
Tarif 3G untuk layanan Multimedia
Pengaturan Frekuensi Digital
Broadcasting
Konvergensi Layanan
Model Bisnis USO (Multimedia)
Frekuensi dan Tarif 5G
Layanan Ubiquitous
HAPSRegulasi
Resource SDM1% Profesional IT 3% Profesional IT 5% Profesional IT 10% Profesional IT
Resource BiayaInvestasi Swasta Nasional
Investasi Swasta Asing
Biaya pemerintah
Investasi Swasta Nasional
Investasi Swasta Asing
Biaya pemerintah
Investasi Swasta Nasional
Investasi Swasta Asing
Biaya pemerintah
Investasi Swasta Nasional
Investasi Swasta Asing
Biaya pemerintah
Multimedia Multimedia Multimedia Multimedia
E-Government
Digital Broadcasting
Video Over DSL
Mobile Phone
Mobile Internet
E- Banking
Teleeducation
Video TelephonyUbiquotous service
Smart Home
Produk dan
Layanan
Income perkapita
USD 1700
50 juta
25% Melek IT
Income perkapita
USD 1300
25 juta pelanggan
10% Melek IT
Income perkapita
USD 2000
100 juta pelanggan
50% Melek IT
Income perkapita
USD 2500
200 juta pelanggan
90% Melek IT
Market
Gambar 5. 4 Roadmap TIK
5. 3 Program Pengembangan
Setelah ada roadmap maka selanjutnya perlu dibuat program-program
pengembangan untuk implementasi TIK. Program-program pengembangan ini
berdasarkan struktur roadmap yang telah dipaparkan diatas.
5. 3. 1 Program Pengembangan Layanan
Layanan sebagai tujuan dari penyelenggaraan TIK perlu terus dikembangkan
seiring dengan kebutuhan masyarakat. Ketersediaan layanan yang baik tentu akan
mendorong terjadinya pola perilaku masyarakat dalam penggunaan TIK. Oleh
karena itu, pembuatan program pengembangan layanan akan sangat membantu
dalam mensukseskan layanan tersebut pada saat diterapkan.
103
Visi
Waktu2005 2010 2015 2020 2025
2010
Desa Berdering
Terpadu
2015
Desa Online
2020
Desa
Multimedia
2025
Masyarakat
Informasi
2005
Desa Perintis
Kajian layanan e-
government,
digital
broadcasting dan
video over DSL
Kajian layanan
mobile internet
dan E-banking
Kajian layanan
teleedukasi dan
video telephony
Kajian layanan
ubiquitous dan
aplikasi smart
home
E-Government
Digital Broadcasting
Video Over DSL
Mobile Phone
Mobile Internet
E- Banking
Teleeducation
Video TelephonyUbiquotous service
Smart Home
Produk dan
Layanan
Gambar 5. 5 Program Pengembangan Layanan
Pada program pengembangan layanan ini setiap tahap memiliki program
pengembangan sebagai berikut :
Pada jangka waktu 2005 – 2010 program pengembangan dititikberatkan pada
layanan mobile internet dan E-banking. Layanan mobile internet akan menjadi
tren seiring dengan diterapkan teknologi dan layanan 3G yang dapat menyalurkan
data yang cukup besar. Program pengembangan yang berupa kajian layanan
ditujuksn agar dapat ditentukan model bisnis dan tarif yang sesuai untuk mobile
internet ini.
E-banking yang sebelumnya sudah diterapkan pada masa sebelumnya maka pada
kurun waktu ini akan terjadi peningkatan dan perbaikan bentuk layanan yang
didukung adanya teknologi 3G. Peningkatan layanan E-banking disebabkan
karena kemudahan akses dimana-mana melalui 3G.
Pada jangka waktu 2010 – 2015 program pengembangan dititikberatkan pada
layanan e-government dimana layanan e-government sudah dapat diterapkan
seperti yang kita harapkan seperti KTP online, pembayaran pajak online, perijinan
online dan sebagainya.
Selain e-government, kurun waktu ini implementasi digital broadcasting sudah
dilakukan setelah melalui serangkaian uji coba. Tujuan kajian layanan digital
104
broadcasting adalah untuk menentukan proses migrasi dari sistem analog ke
digital dan menentukan jenis layanan yang dapat diselenggarakan melalui digital
broadcasting.
Pada jangka waktu 2015 – 2020 program pengembangan dititikberatkan
pemanfaatan layanan internet untuk pendidikan (teleeducation). Pada jangka
waktu ini diharapkan sebagian besar desa di Indonesia sudah online sehingga ada
kemudahan proses pembelajaran melalui internet.
Pada jangka waktu 2020 – 2025 program pengembangan dititikberatkan
pemanfaatan layanan ubiqutous network dimana setiap orang dapat mengakses
aplikasi dimana-mana. Tujuan kajian layanan ini adalah untuk mengetahui sejauh
mana layanan ini dapat digunakan masyarakat. Kemudian aplikasi apasaja yang
dipakai melalui jaringan in.
5. 3. 2 Program Peningkatan Market
Program ini secara umum dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman
masyarakat terhadap manfaat TIK dalam kehidupan. Pemanfaatan TIK akan
membantu masyarakat dalam meningkatkan taraf hidupnya. Hal ini disebabkan
TIK akan memberikan berbagai kemudahan dalam berkomunikasi, bertransaksi
dan memperoleh informasi.
Pada program pengembangan market ini setiap tahap memiliki program
pengembangan sebagai berikut :
Pada jangka waktu 2005 – 2010 diadakan program sosialisasi pemanfaatan TIK
berbasis suara (telepon) untuk masyarakat pedesaan. Program sosialisasi ini
diperlukan agar ada kesinambungan pemanfaatan TIK di pedesaan. Sebagai
langkah awal pemanfaatan TIK ini diharapakan mampu membantu masyarakat
pedesaan dalam meningkatkan sektor ekonomi mereka.
105
Pada masyarakat perkotaan yang sangat paham manfaat TIK perlu mendapat
informasi layanan yang akan disediakan. Program ini melalui promosi layanan
yang akan membantu masyarakat untuk dengan cepat memakai layanan terbaru.
Evaluasi dan monitoring diperlukan sebagai bahan masukan bagi pemerintah dan
industri apakah teknologi yang diterapkan sudah layak atau belum dan seberapa
besar manfaat yang didapat dari penyelenggaraan layanan TIK.
Pada jangka waktu 2010 – 2015 program pengembangan dititikberatkan pada
pemanfaatan layanan internet di pedesaan. Dengan adanya internet masuk desa
dengan konten multimedia, masyarakat perlu mendapat informasi cara
penggunaan dan dampak yang penggunaan dengan layanan internet ini. Program
promosi, evaluasi dan monitoring tetap dijalankan pada jangka ini dengan tujuan
untuk peningkatan pemahaman layanan.
Pada jangka waktu 2015 – 2025 program pengembangan dititikberatkan pada
pemanfaatan layanan internet untuk pendidikan berbasis multimedia. Dengan
adanya layanan multimedia dipedesaan maka proses layanan pendidikan akan
lebih mudah ditingkatkan dengan pemanfaatan TIK. Program promosi layanan ,
evalusasi dan monitoring pemanfaatan TIK secara nasional tetap dilakukan pada
tahap ini.
Visi
Waktu2005 2010 2015 2020 2025
2010
Desa Berdering
Terpadu
2015
Desa Online
2020
Desa
Multimedia
2025
Masyarakat
Informasi
2005
Desa Perintis
Sosialisasi
Pemanfaatan TIK
(Internet) di
Pedesaan
Promosi Layanan
VoIP, Internet dan
Multimedia
Evaluasi dan
Monitoring
Sosialisasi
Pemanfaatan TIK
(Telepon) di
Pedesaan
Promosi Layanan
suara dan internet
Evaluasi dan
Monitoring
Pemanfaatan TIK
untuk pendidikan
Promosi Layanan
Multimedia, Video
on Demand,
Teleconference
Evaluasi dan
Monitoring
Pemanfaatan TIK
untuk pendidikan,
hiburan, informasi,
transaksi
Promosi layanan
Smart Home,
Multimedia
Evaluasi dan
Monitoring
Income perkapita
USD 1700
50 juta
25% Melek IT
Income perkapita
USD 1300
25 juta pelanggan
10% Melek IT
Income perkapita
USD 2000
100 juta pelanggan
50% Melek IT
Income perkapita
USD 2500
200 juta pelanggan
90% Melek IT
Market
Gambar 5. 6 Program Peningkatan Market
106
5. 3. 3 Program Pengembangan Regulasi
Pemerintah sebagai regulator harus membuat kajian-kajian yang diperlukan
sebagai bahan pertimbangan sebelum keputusan diambil. Kajian ini merupakan
bentuk dari program pengembangan regulasi yang terus berkembang seiring
dengan kemajuan TIK itu sendiri. Tujuan dari program pengembangan regulasi
selain untuk mengambil keputusan yang tepat juga sebagai antisipasi terhadap
perubahan teknologi dan layanan yang cepat sehingga pemerintah tidak terlambat
dalam mengambil keputusan.
Visi
Waktu
2005 2010 2015 2020 2025
2010
Desa Berdering
Terpadu
2015
Desa Online
2020
Desa
Multimedia
2025
Masyarakat
Informasi
2005
Desa Perintis
Kajian Model Bisnis
layanan internet
program USO
Kajian layanan
digital broadcasting
Pengaturan
frekuensi dan kajian
layanan 4G
Kajian interkoneksi
NGN
Kajian
implementasi
WiMAX
Kajian Model Bisnis
layanan suara
program USO
Kajian tarif
layanan Multimedia
pada 3G
Membuat Peraturan
mengenai alokasi
frekuensi digital
broadcasting (DAB
& DVB)
Kajian konvergensi
layanan
Kajian Model Bisnis
layanan Multimedia
untuk masyarakat
pedesaan
Piloting layanan
multimedia di
pedesaan
(pendidkan,
kesehatan,
perdagangan)
Pengaturan
frekuensi dan kajian
layanan 5G
Pengaturan HAPS
Kajian odel binis
layanan ubiquitous
Model Bisnis USO
(Internet)
Tarif 4G
Layanan digital
broadcasting
Frekuensi 4G dan Wimax
Interkoneksi NGN
Model bisnis USO
(layanan suara)
Tarif 3G untuk layanan
Multimedia
Pengaturan Frekuensi
Digital Broadcasting
Konvergensi Layanan
Model Bisnis USO
(Multimedia)
Frekuensi dan Tarif 5G
Layanan Ubiquitous
HAPSRegulasi
Gambar 5. 7 Program Pengembangan Regulasi
Pada program pengembangan kebijakan ini setiap tahap memiliki program
pengembangan sebagai berikut :
Pada jangka waktu 2005 – 2010 program pengembangan dititikberatkan pada
kajian model bisnis USO. Kajian ini diharapkan dapat membantu dalam
kelangsungan operasional program USO sehingga program USO dapat berjalan
seperti yang diharapkan dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.
107
Selain itu kajian tarif dan layanan 3G juga harus dilakukan pada jangka ini,
penentuan tarif yang sesuai dengan layanan seperti yang diharapakan oleh
masyarakat tentu akan mempercepat penetrasi layanan 3G ini.
Alokasi frekuensi untuk digital broadcasting sudah harus ditentukan sebelum
layanan digital broadcasting ini diterapkan di masyarakat luas. Penerapan digital
broadcasting sendiri secara luas akan diterapkan pada tahap berikutnya.
Pada jangka waktu 2010 – 2015 program kebijakan ditujukan pada pemanfaatan
internet pada program USO, Penentuan layanan apa saja yang dapat
diselenggarakan pada digital broadcasting, implementasi Wi-MAX dan masalah
interkoneksi NGN.
Pada jangka waktu 2015 – 2020 kebijakan diarahkan pada pemanfaatan layanan
multimedia di pedesaan dengan membuat proyek percontohan dan layanan
konvergensi dengan hadirnya NGN.
Pada jangka waktu 2020 – 2025 program pengembangan dititikberatkan
pemanfaatan layanan ubiqutous network dimana setiap orang dapat mengakses
aplikasi dimana-mana. Tujuan kajian layanan ini adalah untuk mengetahui sejauh
mana layanan ini dapat digunakan masyarakat. Kemudian aplikasi apasaja yang
dipakai melalui jaringan in.
5. 3. 4 Program Pengembangan Teknologi
Kemajuan TIK yang begitu cepat dan menghadirkan beraneka ragam teknologi
dari pemrosesan, telekomunikasi dan konten harus mendapat respon yang cepat.
Keterlambatan dalam mengadopsi teknologi tentu membuat kita selangkah lebih
mundur dibandimng dengan negara-negara lain. Oleh karena program
pengembangan teknologi perlu dilakukan agar dapat menemukenali teknologi
dengan cepat dan segera dapat menerapkannya di Indonesia.
108
Visi
Waktu
2005 2010 2015 2020 2025
2010
Desa Berdering
Terpadu
2015
Desa Online
2020
Desa
Multimedia
2025
Masyarakat
Informasi
2005
Desa Perintis
Proyek
pengembangan
tenaga listrik
Swasta
Kajian dan Uji coba
Wi-MAX, Digital
Broadcasting, 4G,
HSDPA, SDR
Proyek
pengembangan
energi alternatif dan
jaringan PLN
Kajian dan Uji coba
teknologi W-CDMA
, 3G, RFID, PLC
Kajian dan Uji coba
NGN, IMS
Uji coba ENUM
Kajian dan Uji coba
5G, HAPS
Studi Intelligent
Network,
Ubiquitous Network
3G, W-CDMA,
PLC,RFID, WLAN,
Satelit
4G, Wimax, Digital
Broadcasting, UWB,
SDR, HSDPA,
WLAN+,Digital
Broadcasting
NGN, IMS,
WLAN++
5G, Intelligent
Network,
Ubiquitous
Network, HAPSKomunikasi
Konten
Komputer
Komputer 3 GHz
Media Penyimpan 1
TB
Memori 1GB
Komputer 10 GHz
Media Penyimpan
5TB
Memori 5GB
Komputer 33 GHz
Media Penyimpan 25
TB
Memori 25 GB
Komputer 100 GHz
Media Penyimpan 125
TB
Memori 125 GB
Infrastruktur
25% ada aliran
listrik
50% ada aliran
listrik
75% ada aliran
listrik
90% ada aliran
listrik
Multimedia Multimedia Multimedia Multimedia
Gambar 5. 8 Program Pengembangan Teknologi
Pada program pengembangan layanan ini setiap tahap memiliki program
pengembangan sebagai berikut :
Pada jangka waktu 2005 – 2010 program pengembangan dititikberatkan
pembangunan infrastruktur di daerah pedesaan dengan membangun jaringan
telekomunikasi dengan menggunakan satelit. Sedangkan untuk pengadaaan
tenaga listrik maka dikembangkan jaringan PLN dan pemanfaatan sumber energi
alaternatif seperti tenaga surya, mikro hidro, tenaga angin dan lain-lain.
Pada jangka waktu ini implementasi teknologi 3G, W-CDMA, PLC dan RFID
sudah dilakukan diwilayah perkotaan. Oleh karena itu diperlukan program kajian
dan uji coba implementasi teknologi 3G, W-CDMA, PLC dan RFID.
Pada jangka waktu 2010 – 2015 program pengembangan meliputi pengembangan
infrastruktur telekomunikasi yaitu dengan melakukan kajian dan uji coba
teknologi 4G, WiMAX, Digital Broadcasting, SDR dan HSDPA. Kemudian
109
untuk meningkatkan ketersediaan jaringan listrik maka perlu dilibatkan pihak
swasta untuk membangun jaringan listrik di wilayah pedesaan.
Pada jangka waktu 2015 – 2020 program pengembangan diarahkan pada
implementasi NGN dan IMS yaitu dengan melakukan serangkaian uji coba.
Dengan uji coba ini akan diketahui masalah-masalah interkoneksi, pengaturan
penomoran, Quality of Service (QoS) jaringan dan sebagainya. Kemudian untuk
mendukung migrasi ke NGN maka diperlukan implementasi Electronic Number
Mapping (ENUM) secara nasional.
Pada jangka waktu 2020 – 2025 program pengembangan ditujukan pada kajian
dan uji coba implementasi ubiqutous network dimana setiap orang dapat
mengakses aplikasi dimana-mana. Untuk mendukung layanan ini maka
dibutuhkan teknologi 5G, HAPS dan teknologi pendukung yang telah
diimplementasikan sebelumnya. Tujuan dari kajian dan uji coba 5G dan HAPS
adalah untuk mengetahui permasalahan teknis dan kelayakan dari implementasi
teknologi ini.
5. 3. 5 Program Pengembangan SDM dan Peningkatan Investasi
SDM dan investasi sebagai komponen dalam terselenggaranya layanan informasi
dan telekomunikasi tentu harus difikirkan diawal, sebelum layanan dan teknologi
di adakan.
110
Visi
Waktu2005 2010 2015 2020 2025
2010
Desa Berdering
Terpadu
2015
Desa Online
2020
Desa
Multimedia
2025
Masyarakat
Informasi
2005
Desa Perintis
Pengembangan
Sertifikasi
Profesional
Lembaga pendidikan
TIK setingkat
perguruan tinggi
tersdia disetiap
propinsi
TIK mulai
diperkenalkan
disetiap SMP
Promosi investasi
Pengembangan
Sertifikasi Profesional
Lembaga pendidikan
TIK setingkat SMK
tersedia disetiap
kabupaten
TIK mulai
diperkenalkan di
setiap SMA
Promosi investasi
Pengembangan
Sertifikasi Profesional
Lembaga pendidikan
TIK setingkat
Perguruan Tinggi
tersdia disetiap
kabupaten
TIK mulai
diperkenalkan di
setiap SD
Promosi investasi
Pengembangan
sertifikasi profesional
TIK mulai
diperkenalkan dari TK
Promosi Investasi
Resource SDM1% Profesional IT 3% Profesional IT 5% Profesional IT
10% Profesional
IT
Resource Biaya
Investasi Swasta
Nasional
Investasi Swasta
Asing
Biaya pemerintah
Investasi Swasta
Nasional
Investasi Swasta
Asing
Biaya pemerintah
Investasi Swasta
Nasional
Investasi Swasta
Asing
Biaya pemerintah
Investasi Swasta
Nasional
Investasi Swasta
Asing
Biaya pemerintah
Gambar 5. 9 Program Pengembangan SDM dan Investasi
Program pengembangan SDM secara umum meliputi pengembangan sertifikasi
nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para profesional di
bidang TIK, Peningkatan lembaga pendidikan di bidang TIK sehingga
ketersediaan SDM akan terpenuhi dan pengenalan TIK di sekolah mulai dari
SMA kemudian diikuti sampai pada taman kanak-kanak (TK).
Untuk meningkatkan sumber biaya yang digunakan untuk implementasi teknologi
dan penyelenggaraan layanan TIK maka diperlukan program-program promosi
untuk menarik investor dalam negeri maupun asing. Hasil dari investasi ini akan
membantu industri TIK untuk membuat layanan yang sesuai diinginkan.
111
BAB VI
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
6. 1 Kesimpulan
Dalam laporan ini telah dilakukan analisa dan dibuat roadmap TIK. Berdasarkan
dari hasil roadmap yang dibuat dihasilkan didapatkan beberapa kesimpulan :
1. Penyusunan roadmap TIK ini masih bersifat garis besar karena cakupan
TIK yang cukup luas.
2. Penyusunan roadmap TIK ditekankan pada pemerataan akses informasi
dengan tetap mengikuti perkembangan teknologi. Hal ini sesuai dengan
harapan pemerintah dan PBB untuk mencapai masyarakat informasi
dimana 50 persen penduduk dunia harus mempunyai akses informasi
3. Tujuan jangka panjang roadmap adalah tercapainya masyarakat informasi.
Untuk mencapai tujuan tersebut dibuat tahapan jangka menengah yang
dimulai dari desa perintis, desa berdering terpadu, desa online, desa
multimedia dan masyarakat informasi.
4. Untuk menyelenggarakan layanan yang baik diperlukan tiga komponen
pokok yaitu regulasi, teknologi, pasar dan satu komponen pendukung
yaitu sumber daya manusia dan biaya
5. Arah layanan TIK ke depan adalah konvergensi jaringan dan konvergensi
layanan.
6. Arah regulasi ke depan adalah pengaturan frekuensi, model binis dan
pengaturan layanan sebagai akibat adanya konvergensi layanan dan
jaringan.
112
7. Arah teknologi informasi ke depan adalah peningkatan kecepatan
pemrosesan data, peningkatan kapasitas penyimpan data, semakin
kompaknya terminal dan mendukung multilayanan, paketisasi berbagai
informasi dan peningkatan jaringan pita lebar.
8. Peningkatan market TIK seiring dengan tingkat pemahaman masyarakat
terhadap manfaat TIK.
6. 2 Rekomendasi
Setelah roadmap TIK di susun, maka perlu diperhatikan beberapa hal dan
ditindaklanjuti sebagai bahan untuk memperbaiki implementasi TIK dimasa
yang akan datang. Hal-hal yang perlu ditindaklanjuti dari studi roadmap TIK
adalah :
1. Pemerintah perlu menyiapkan program-program pengembangan yang
sesuai dengan tahapan yang ada pada roadmap khususnya yang
menyangkut program pengembangan kebijakan TIK.
2. Agar roadmap ini dapat diikuti oleh pelaku TIK yang meliputi
pemerintah, masyarakat dan industri maka diperlukan program sosialisasi.
113
DAFTAR PUSTAKA
[1] Ivan Sudirman, 2003, Perkembangan Komputer, Ilmukomputer.com
[2] Franklin D. Ortman. 2003. Softswitch Architecture for IP. McGraw-Hill.
London.
[3] Oliver Hersent, 2000, IP Telephony - Packet-based Multimedia
Communication Sistem, Adiison – Wesley, USA.
[4] Roger L. Freeman. 1996. Telecommunication System Engineering. John
Wiley & Sons. New York.
[5] http://id.wikipedia.org/wiki/
[6] http://www.wikipedia.org
[7] http://www.voip-info.org
[8] Jamus Jeromi Lim, 2001, Sinagapore’s ICT policy for the new
millineum
[9] Darrell E. Owen, 2001, Indonesia—Information and Communications
Technologies (ICT) Assessment
[10] Azhar Hasyim, Bobby Nazief, Didik, Ismail Ahmad, Noor Iza,
Onno W. Purbo, Sanjaya, 2000, Arah Pergerakan Infrastruktur
Internet di Indonesia
[10] Sri Lanka Information and Communications Technology Industry
[11] Clint Smith, Daniel Colli. 2002. 3G Wireless Networks. McGraw-Hill :
New York.
[12] Basavaraj Vatil. 2003. IP in Wireless Networks. Prentice Hall : New
Jersey
[13] http;//www.id-wikipedia.org