stunting: permasalahan dan potensi dampaknya terhadap ... · status gizi ibu hamil: pendek, kurus...
TRANSCRIPT
Stunting: Permasalahan dan Potensi Dampaknya terhadap Kualitas SDM
di Indonesia
Endang L. Achadi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Disampaikan pada: Acara Rembuk Stunting tahap 2
Diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional RI
Di Hotel Borobudur Jakarta, tanggal 26-27 Maret 2018
SISTEMATIKA
1. Definisi Stunting dan sejarah ttg perubahan fokus penilaian gizi dari Berat Badan (kurang gizi akut) ke tinggi badan (kurang gizi khronis)
2. Profil Gizi dan Permasalahan Stunting di Indonesia
3. Penyebab Stunting dan dampaknya thd tingkat kecerdasan, pertumbuhan fisik dan peningkatan risiko PTM
Masalah Gizi di Indonesia dan Akibatnya
• Stunting
• Kemampuan kognitif (kecerdasan)
• Risiko terjadinya penyakit menular (PTM)
STUNTING Tinggi badan terhadap
umurnya lebih pendek dari yang seharusnya
• Dulu “Gizi Kurang”: Berat badan terhadap umur yg lebih rendah dari seharusnya
• Mengapa sekarang fokus ke stunting bukan Gizi kurang?:
Tidak bisa membedakan apakah anak yg “Gizi Kurang” memang gizi kurang, atau kurus tetapi tidak pendek, atau pendek tetapi tidak kurus?
• Stunting mengindikasikan masalah yg lebih serius Sumber: presentasi Bappenas , Rembuk Stunting, 2018
Posisi di Indonesia secara global
SDM Indonesia?
37.2% Stunting: jumlah kelima
terbesar di dunia
Indonesia termasuk
didalam 17 negara,
diantara 117 negara,
yg mempunyai
prevalensi tinggi
Stunting, Wasting, dan
Overweight pd Balita
Global Nutrition Report 2014
Indonesia termasuk didalam 47 negara
dari 122 negara yang mempunyai masalah
Stunting pd balita dan Anemia pada WUS
22. 7% WUS menderita Anemia (Riskesdas 2013): kelima terbanyak di
dunia
Data IFLS dari 13 Propinsi
Anak yg stunting di usia
dini mempunyai Fluid
Intelligence lebih rendah:
Kemampuan berpikir
abstrak, menyelesaikan
masalah, dll Analisis Bank Dunia dari data IFLS di 13 prov
Hampir separo (48.6%) Anak umur 7-8 tahun mempunyai Kemampuan kognitif kurang
Bayi umur 0-6 bulan yang pendek dan tetap
pendek sampai umur 7-8 tahun berisiko 2.8 kali
mempunyai kemampuan kognitif kurang dibanding yg tidak stunting
DR. Feri Ahmadi. Data IFLS tahun 2000 dan 2007: 13 provinsi, 492 anak
Posisi Tingkat Kompetensi Anak Indonesia secara global
Asesmen yang dilakukan pada oleh OECD PISA (the Organisation
for Economic Co-operation and Development - Programme for International Student Assessment)
Tahun 2012 Indonesia berada di urutan ke 64
dari 65 negara, dlm bidang Science, membaca
dan matematika
Posisi Singapura, Vietnam, Thailand, dan Malaysia berturut-
turut adalah pada urutan ke 2, 17, 50, dan 52.
Tahun 2015 Indonesia berada di urutan ke 62 dari 70 negara, dlm bidang
Science
Posisi Singapura, Vietnam, dan Thailand berturut-turut: pada
urutan ke 1, 8, dan 54
MASALAH PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)
10 Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia 2014 Kompas tgl 18 Mei 2015
1. Stroke 2. Jantung dan Pembuluh Darah 3. DM dan Komplikasinya 4. Tuberkulosis Pernapasan 5. Hipertensi dengan komplikasinya 6. Infeksi Saluran Pernapasan Bawah 7. Liver 8. Kecelakaan Lalu Lintas 9. Pneumonia 10.Diare disertai Infeksi Pencernaan
4 dari 5
penyebab
utama
kematian
adalah
Penyakit Tidak
Menular (PTM)
terkait Gizi
Prevalensi
Diabetes di
Indonesia ke 7
tertinggi di dunia
Perbedaan Prevalensi Stroke pada
masyarakt 20% termiskin (7.7 0/00)
dan 20% terkaya (9.3 0/00) hanya 2.5 0/00
Sumber: Atmarita, PhD Riskesdas 2007
Perbedaan Prevalensi Hipertensi pada masy
20% termiskin (30.5%) dg kelompok 20% terkaya
(33%) hanya 2.5%
Prevalensi Penyakit Jantung Koroner pada
kelompok 20% termiskin (6.8% ) dg kelompok 20%
terkaya (7.3%) hanya 0.5%
Apakah STUNTING, Kemampuan
Kognitif/Kecerdasan dan Penyakit Tidak Menular
saling terkait?
YA
Tetapi Stunting TIDAK MENYEBABKAN
Kurangnya kecerdasan atau PTM
Tetapi, proses terjadinya Stunting
bersamaan dg hambatan
pertumbuhan & perkembangan otak
dan organ lain
Apakah Peran Gen/Keturunan?
• Pengaruh gen kecil tak lebih dari 25 %
• Pengaruh lingkungan (asupan makanan dan penyakit infeksi) jauh lebih besar
Sebagian Besar Berawal dari Periode 1000 HPK
Mengapa 1000 HPK?
Bila periode ini tidak dilalui dengan baik, maka akibatnya terhadap kecerdasan dan kesehatan bersifat permanen, sulit untuk
diperbaiki, dan khusus untuk PTM berpengaruh terhadap dua generasi
berikutnya
1. Rendahnya Kecerdasan (kemampuan kognitif)
2. Meningkatnya Risiko menderita PTM
3.Stunting pd usia dewasa
Jendela Kritis
Perkem-bangan
Janin
8 minggu pertama sejak pembuahan
terjadi pembentukan
semua cikal bakal organ tubuh
Perkembangan penting sebagian organ
berlanjut sampai akhir kehamilan
Perkembangan penting sebagian organ berlanjut sampai kira-kira 2 tahun pertama
kehidupan
Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang Gangguan Gizi pd Masa Janin dan Usia Dini
Kemampuan Kognitif & Pendidikan
rendah Stunting/ Pendek
-Hipertensi -Diabetes -Obesitas
-PJK -Stroke
BB/TB Ibu Prahamil rendah
Gangguan Gizi Masa Janin
dan Usia Dini
Dampak Jangka Pendek
Dampak Jangka Panjang
Sumber : Modifikasi dari Rajagopalan, S, Nutrition and challenges in the next decade, Food and Bulletin vol 24 no.3, 2003
Ibu Pendek
PBBH rendah
Perkembangan
Otak terganggu
Pertumbuhan terganggu
(IUGR)
Metabolic Programing
PBBH:
Pertambah
an Berat
Badan
selama
Hamil
Ibu: •Melepaskan telur; •Menyediakan zat gizi/makanan; •Mempengaruhi plasenta; •Melahirkan bayi; •Memberi makan bayi; •Menstimulasi bayi; • Memberi makan anak Bapak: Mendonasikan gen
Nenek: •Membuat telur/ovum cucunya •Mendona sikan gen
Placenta:
•Mentrans
portasikan zat
gizi;
•Memproduksi
hormon;
•Mengeluarka
n buangan
Janin: •Membuat plasenta; •Mengambil zat gizi; •Membuat organ; •Bertumbuh
Bayi/Anak: •Makan makanan; •Bertumbuh
Kerentanan
thd penyakit
khronik,
kanker dan
infeksi
100 tahun Alur gizi
Perkembangan 1000 hari
Akar Trans-generasi Penyakit Khronis Barker, Public Health 2012
Mekanisme Terjadinya?
Barker, DJP – Human Groth and Cardiovascular Disease. 2008
• Esensi dari Developmental plasticity adalah:
suatu periode kritis saat suatu sistem bersifat plastis dan sensitif thd lingkungannya, diikuti dg hilangnya plastisitas dan kapasitas fungsional yg menetap
•
• Sebagian besar organ &sistem, masa kritisnya terjadi saat periode didlm kandungan
Plastisitas pada periode perkembangan (Developmental Plasticity)
Penyebabnya?
• Penyebab langsung
asupan tidak adekuat berulang dan/atau lama, dan
penyakit infeksi berulang dan/atau lama
Pathway terjadinya pendek stunting dan kurus (wasting) pd anak usia < 2 tahun
Penghasilan, Pengangguran Kemiskinan, dll
Penyakit
Pendek, Kurus
Keamanan pangan
di RT
Asupan tak adekuat
Lingkungan rumah tdk sehat
Pola Asuh Anak: pemberian makan,
pencegahan P, pencarian Yankes, dll
Konteks soial, ekonomi & politik
Sumber: Modifikasi dEndang L. Achadi dari UNICEF (1990)
Strategy for Improved Nutrition of Children and Women
in Developing Countries. New York: UNICEF
Pertumbuhan dan perkembangan
janin BBL & PBL
Status gizi Ibu hamil: Pendek,
Kurus pra-hamil, Pertambahan Berat Badan
selama Hamil (PBBH) rendah
Pencegahan dan Penanganan
• Perbaiki asupan dan cegah infeksi
Hilangkan atau cegah faktor yang akan menyebabkan asupan tidak adekuat berulang dan/atau lama dan penyakit infeksi berulang
• Targetkan pada
–1000 HPK: ibu hamil, bayi 0-2 tahun.
–Persiapan sebelum 1000 HPK: calon bumil, termasuk remaja puteri dan catin
Pathway terjadinya pendek/sangat pendek (stunting) dan kurus (wasting) pd anak usia bawah 2 tahun
Penghasilan, Pengangguran Kemiskinan, dll
Penyakit
Pendek, Kurus
Keamanan pangan di RT
Asupan tak adekuat
Lingkungan rumah tdk sehat
Pola Asuh Anak: pemberian makan,
pencegahan P, pencarian Yankes, dll
Konteks soial, ekonomi & politik
Sumber: Modifikasi dEndang L. Achadi dari UNICEF (1990)
Strategy for Improved Nutrition of Children and Women
in Developing Countries. New York: UNICEF
Pertumbuhan dan perkembangan
janin BBL & PBL
Status gizi Ibu hamil: Pendek,
Kurus pra-hamil, Pertambahan Berat Badan
selama Hamil (PBBH)
Tidak Pendek, Tidak Kurus
Asupan gizi baik
Pengetahuan Nakes & ibu baik ttg: makanan yg baik
(contoh ASI eksklusif untuk bayi 0-6 thn)
Keamanan pangan di Rumah
Tangga/RT: Tersedianya makanan yg
adekuat (jumlah cukup, beragam
dan aman)
Konsumsi kapsul
vitamin A
Keamanan pangan di lingkungan:
memanfaatkan pekarangan di rumah
dan sekolah, dll
KEBIJAKAN PANGAN DAERAH
MENDUKUNG
Pedidikan/ Penyuluhan
thd ibu & masyarakat
Pedidikan/ Penyuluhan oleh Nakes dan NaGizi
Vit A tersedia
Sumber: Endang Achadi, 2018
Tidak sakit Infeksi
Tidak Pendek, Tidak Kurus
Imunisasi lengkap
Lingkungan sehat (tempat buang air,
pembuangan limbah, saluran air,
air bersih, dll)
Jamban Sehat, Cuci tangan dg
sabun & air bersih mengalir
Menutup makanan
Pakai alas kaki
Memanfaatkan Nakes/ Yankes
saat sakit
Tidur berkelambu
•Pedidikan/ Penyuluhan • Penyediaan
air bersih dan jamban
sehat
Vaksin tersedia dan berkualitas
Pedidikan/ Penyuluhan
Nakes&Yankes tersedia
Sumber: Endang Achadi, 2018
Pendidikan Ibu; Penghasilan rumah tangga; Ketersediaan air bersih; Lingkungan yang sehat; Ketersediaan pangan di pasar terdekat; Harga bahan pangan; Keamanan pangan;Ketersediaan Nakes dan Faskes; Budaya (mitos, pantangan, dll)
Tidak Pendek & Tidak Kurus
Keamanan pangan di RT
Lingkungan rumah sehat
Pola Asuh Anak: pemberian makan,
pencegahan P Infeksi, pencarian Yankes, dll
Keadaan sosial, ekonomi & politik, termasuk komitmen semua pemangku kepentingan thd
penurunan Stunting dan Wasting
Penyebab mendasar
Penyebab tak langsung
Sumber: Endang Achadi, 2018
Apa yang Harus Dilakukan Calon Ibu Hamil?
1.Upayakan tidak hamil saat usia Remaja karena pertumbuhan dan perkembangan remaja puteri sebelum 18 tahun belum selesai (Tinggi Badan dan panggul)
2. Status Gizi Baik • Tidak Kurang Energi Kronis dan Tidak Obes
3. Tidak Anemia • Calon pengantin dan remaja Puteri minum TTD 1
tablet setiap minggu
4. Menerapkan Pola Makan Bergizi Seimbang, agar zat gizi yg diperlukan janin tersedia dlm tubuh
5. Pola Hidup Bersih dan Sehat
Apa yang Harus dilakukan Ibu Hamil?
1. Asupan Makan Bumil Adekuat
3. Bagaimana Mendeteksi & Mencegah Penyakit pada
Bumil?
• Anjurkan ANC sesuai standar
• Anjurkan Minum TTD 1 tablet setiap hari
• Pola Hidup Bersih & Sehat
• Pola Makan Gizi Seimbang
• Tambah 1 piring makanan lengkap
• Hilangkan Pantangan makanan
2. Pertambahan Berat Badan selama Hamil baik
Apa yang Harus dilakukan Ibu Menyusui?
1. Asupan Makan Busui Adekuat
2. Bagaimana Mencegah Penyakit Busui?
• Pola Hidup Bersih & Sehat • Cuci tangan dengan sabun
dan air bersih menghalir: Setelah buang air Sebelum menyiapkan
makanan Sebelum menyusui bayi
• Pakai alas kaki
• Pola Makan Gizi Seimbang
• Hilangkan Pantangan makanan
• Anjurkan Minum TTD 1 tablet setiap hari selama nifas
• Tambah 2 piring makanan lengkap
Apa yang Harus dilakukan untuk Bayi 0-6 Bulan?
1. Asupan Makan Adekuat bergizi seimbang, yaitu ASI Eksklusif
2. Upaya Pencegahan Penyakit Infeksi dengan: • Diberikan Imunisasi lengkap untuk
usianya • Menjaga kebersihan bayi dan pengasuh
Apa yg Harus dilakukan u/ Bayi 6-24 Bulan?
1. Asupan Makan Adekuat bergizi seimbang, yaitu : lanjutkan pemberian ASI. Beri makanan beraneka ragam sesuai umurnya, termasuk sumber pangan hewani
2. Suplementasi vit A setiap 6 bulan
3. Upaya Pencegahan Penyakit Infeksi dengan: • Diberikan Imunisasi lengkap untuk usianya • Menjaga kebersihan bayi dan pengasuh • Pergi ke Nakes/Faskes bila sakit
Pertumbuhan dan perkembangan janin BBL & PBL
Status gizi Ibu hamil: Pendek, Kurus pra-
hamil, Pertambahan Berat Badan selama
Hamil (PBBH)
Sebelum hamil Tidak kurus: Gizi Seimbang
Tidak Anemia: Gizi Seimbang/ minum TTD
Hamil 1. Pertambahan BBH
adekuat: Gizi Seimbang + 1 piring makan bergizi seimbang
2. TTD selama hamil
Pathway terjadinya pendek/sangat pendek (stunting) dan kurus (wasting) pd anak usia bawah 2 tahun
Penghasilan, Penganggura
n Kemiskinan,
dll
Penyakit
Pendek, Kurus
Keamanan pangan di RT
Asupan tak adekuat
Lingkungan rumah tdk
sehat
Pola Asuh Anak: pemberian
makan, pencegahan P, pencarian Yankes, dll
Konteks soial, ekonomi &
politik Sumber: Modifikasi dEndang L. Achadi dari UNICEF
(1990) Strategy for Improved Nutrition of Children
and Women in Developing Countries. New York: UNICEF
Pertumbuhan dan
perkembangan janin BBL &
PBL
Status gizi Ibu hamil: Pendek,
Kurus pra-hamil,
Pertambahan Berat Badan
selama Hamil (PBBH)
Pengetahuan merupakan salah satu faktor kritis dalam suatu Keluarga. Oleh karena itu, perlu
meningkatkan pengetahuan keluarga,
khususnya Ibu/ pengasuh untuk mencegah dampak
jangka panjang dari kegagalan pada periode
1000 HPK
Pengetahuan Nakes dan Tenaga gizi
Terimakasih