web viewmengumpulkan dan menyajikan informasi dari berbagai sumber tentang pemanfaatan medan magnet...
TRANSCRIPT
Lampiran 1: Contoh Langkah-langkah Pembelajaran
Mapel : IPA
Kelas/Sem : IX/ 1
Tema : Medan magnet dan pemanfaatannya
Kompetensi Dasar:
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik
dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam
lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang
dianutnya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan peduli lingkungan) dan bekerja sama dalam aktivitas sehari-hari
3.7. Mendeskripsikan konsep medan magnet, induksi elektro magnetik, dan
penggunaannya dalam produk teknologi, serta pemanfaatan medan magnet
dalam pergerakan/navigasi hewan untuk mencari makanan dan migrasi.
4.11. Melakukan percobaan untuk menyelidiki “luas” dan kuat medan magnet,
dan menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber tentang pemanfaatan medan magnet dalam pergerakan/navigasi hewan untuk mencari
makanan dan migrasi.
Indikator Pencapaian Kompetensi:
1.1. Menghargai adanya keteraturan alam ciptaan Tuhan YME, melalui pengama-
tan pola garis gaya magnet, luas medan magnet, dan kuat medan magnet.
2.1. Teliti, hati-hati, dan cermat dalam melakukan percobaan serta jujur dalam
melaporkan hasilnya.
3.7. 1. Menjelaskan pengertian medan magnet
1. Menentukan luas dan kuat medan magnet.
4.11. 1. Menggambar pola garis gaya magnet.
1
2. Menentukan “luas” medan magnet melalui percobaan
3. Menentukan kekuatan medan magnet melalui percobaan.
4. Mengumpulkan dan menyajikan informasi dari berbagai sumber tentang
pemanfaatan medan magnet dalam pergerakan/navigasi hewan untuk
mencari makanan dan migrasi.
Tujuan pembelajaran:
1. Melalui percobaan, siswa dapat menggambar pola garis-garis gaya magnet
di sekitar magnet batang, magnet bentuk “U”, dan magnet bentuk
“kapsul”.
2. Melalui percobaan, siswa dapat menentukan “luas” medan magnet di
sekitar magnet batang, magnet bentuk “U”, dan magnet bentuk “kapsul”.
3. Melalui percobaan, siswa dapat menentukan kekuatan medan magnet di
sekitar magnet batang, magnet bentuk “U”, dan magnet bentuk “kapsul”.
4. Melalui pengumpulan informasi dari berbagai sumber (buku, internet,
dsb), siswa dapat mengidentifikasi hewan yang memanfaatkan medan
magnet dalam pergerakan/navigasi untuk mencari makanan atau migrasi.
5. Siswa teliti, hati-hati, dan cermat dalam melakukan percobaan serta jujur
dalam melaporkan hasilnya.
6. Siswa menghargai adanya keteraturan alam ciptaan Tuhan YME, melalui
pengamatan pola garis gaya magnet, luas medan magnet, dan kuat medan
magnet.
Alat/bahan yang diperlukan:
1. Magnet batang, magnet “U”, magnet keping, dan magnet “kapsul”.
2. Benang
3. Wadah plastik
4. Gabus/sterofom
2
5. Air
6. Selotip kertas
7. Paku-paku kecil (atau isi staples yang dipisah-pisahkan)
8. Kertas putih (HVS)
9. Serbuk besi
10. Statif
11. Penggaris
Langkah Kegiatan:
Kegiatan pendahuluan:
1. Guru mengulas kembali materi tentang magnet melalui tanya-jawab,
misalnya mengenai kutub magnet, gaya magnet, dan sebagainya.
2. Guru memotivasi siswa dengan mendemonstrasikan kejadian “aneh” atau
“discrepant event” seperti pada gambar berikut.
Mengamati:
3. Guru meminta siswa mengamati paku kecil yang dapat “terbang” atau
“melayang”.
Menanya:
4. Siswa mengajukan pertanyaan berdasarkan hasil pengamatan, misalnya:
“Mengapa paku kecil dapat melayang?”
3
Magnet keping dibungkus kertas tipis
Paku kecil
BenangStatif
Mengajukan hipotesis:
7. Guru meminta siswa mengajukan jawaban sementara dan menampung
jawaban siswa sebagai kegiatan menggali pengetahuan awal siswa tentang
medan magnet. Jawaban siswa diarahkan pada “gaya magnet”, “kutub
magnet”, dan “medan magnet”.
8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran untuk pertemuan kali ini tentang
medan magnet.
Kegiatan inti:
1. Siswa dikelompokkan dengan anggota 3 – 4 anak.
2. Setiap kelompok mengambil alat dan bahan yang telah disediakan (dapat
pula siswa ditugasi membawa sendiri sebagian alat/bahan yang
diperlukan).
Kegiatan inti 1: melakukan percobaan 1
Mengumpulkan data:
Menggambar pola garis gaya magnet dan menentukan “luas” medan magnet.
Langkah kegiatan:
a. Siswa meletakkan magnet batang di atas meja, kemudian menutupnya
dengan selembar kertas putih.
b. Siswa menaburkan serbuk besi di atas kertas secara tipis dan merata,
kemudian mengetuknya perlahan-lahan.
c. Siswa mengamati bentuk/pola taburan serbuk besi di atas kertas dan
menggambarkannya di tabel.
d. Siswa mengulangi langkah a, b, dan c, tetapi menggunakan magnet “U”.
e. Siswa mengulangi langkah a, b, dan c, tetapi menggunakan magnet
“kapsul”.
4
Tabel Pengamatan Pola Serbuk Besi
No Bentuk Magnet Gambar pola serbuk besi
1 Magnet Batang
2 Magnet “U”
3 Magnet “Kapsul”
Menganalisis data:
f. Siswa berdiskusi dalam kelompok masing-masing untuk menganalisis
gambar atau pola serbuk besi untuk memperoleh pengertian medan
magnet.
Menarik kesimpulan:
g. Siswa dalam kelompok masing-masing menyimpulkan bahwa garis-
garis pola serbuk besi mewakili wilayah yang masih dapat dipengaruhi
oleh magnet. Wilayah atau daerah yang masih dipengaruhi oleh
magnet tersebut dinamakan medan magnet. Dengan demikian siswa
dapat mengetahui “luas” medan magnet yang dihasilkan oleh magnet
batang, magnet “U”, maupun magnet kapsul.
Mengomunikasikan:
h. Siswa wakil setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di
depan kelas. Guru memimpin diskusi kelompok untuk memvalidasi
kesimpulan yang telah ditarik oleh siswa. Jika kesimpulan belum
benar, harus diperbaiki sehingga tidak terjadi kesalahan konsep.
Pengetahuan atau konsep yang ditemukan:
1. Di sekitar magnet terdapat medan magnet, yang dapat digambarkan
dengan garis-garis gaya magnet.
5
2. Garis-garis gaya magnet dapat diketahui dari pola serbuk besi di
sekitar magnet.
3. Luas medan magnet ditunjukkan oleh wilayah yang dibatasi oleh garis-
garis gaya magnet, dalam hal ini pola serbuk besi yang terbentuk.
Kegiatan inti 2: melakukan percobaan 2
Menentukan kekuatan medan magnet
Mengumpulkan data:
Langkah kegiatan:
a. Siswa meletakkan sebuah paku kecil di meja.
b. Siswa mendekatkan kutub magnet batang pada paku tersebut secara
perlahan-lahan sampai paku mulai tertarik.
c. Siswa mengukur jarak magnet ke paku, saat paku mulai tertarik dan
mencatat hasil pengukurannya.
d. Siswa mengulangi langkah a dan b dengan mengubah jarak magnet ke
paku semakin dekat.
e. Siswa mengamati gerakan paku.
f. Siswa mengulangi langkah a sampai e, tetapi menggunakan magnet
keping dan magnet kapsul.
Menganalisis data dan menarik kesimpulan:
g. Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut. Jawaban pertanyaan merupakan kesimpulan
percobaan 2.
1). Bagaimanakah gerakan paku saat jarak paku ke magnet jauh?”
2). Bagaimanakah gerakan paku saat jarak paku ke magnet semakin
dekat?”
3). Apakah gerakan paku (lambat atau cepat) mendekati magnet dapat
digunakan sebagai tanda kekuatan magnet tersebut?
6
Mengomunikasikan:
Siswa wakil setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan
kelas. Guru memimpin diskusi kelompok untuk memvalidasi kesimpulan
yang telah ditarik oleh siswa. Jika kesimpulan belum benar, harus
diperbaiki sehingga tidak terjadi kesalahan konsep.
Pada diskusi ini, guru memberikan pengarahan kepada siswa, bahwa
gerakan paku (lambat atau cepat) mendekati magnet dapat digunakan
sebagai tanda kekuatan magnet tersebut. Pada saat jarak paku ke magnet
cukup dekat, gerakan paku lebih cepat. Hal ini dapat diartikan semakin
dekat dengan kutub magnet, paku mengalami gaya yang lebih besar.
Pengetahuan atau konsep yang ditemukan:
1. Pada daerah medan magnet bekerja gaya magnet.
2. Besar gaya magnet dipengaruhi oleh jarak, semakin dekat dengan
kutub, gaya magnet semakin besar.
Kegiatan inti 3: Tugas mengumpulkan informasi
1. Pada kegiatan ini, setiap kelompok siswa diberi tugas untuk
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber (buku, internet, dsb)
tentang hewan yang memanfaatkan medan magnet dalam
pergerakan/navigasi untuk mencari makanan atau migrasi.
2. Setiap kelompok mempresentasikan hasil penelusuran informasi tersebut
pada pertemuan berikutnya.
Kegiatan penutup
Pada kegiatan penutup, siswa dibantu guru membuat kesimpulan, misalnya:
a. Di sekitar magnet terdapat medan magnet, yang dapat digambarkan
dengan garis-garis gaya magnet.
7
b. Luas medan magnet ditunjukkan oleh wilayah yang dibatasi oleh garis-
garis gaya magnet, dalam hal ini pola serbuk besi yang terbentuk.
c. Pada daerah medan magnet bekerja gaya magnet. Besar gaya magnet
dipengaruhi oleh jarak, semakin dekat dengan kutub, gaya magnet semakin
besar.
Kegiatan Penguatan/ Pengayaan
Untuk memantapkan pemahaman siswa, guru dapat memberikan tugas.
Tugas:
Untuk lebih memperkaya pengetahuan siswa, guru dapat memberi tugas
kepada siswa mengumpulkan informasi melalui internet terkait dengan magnet
dan medan magnet, misalnya “Program PhET” dari website “University of
Colorado.
Selain itu, siswa juga diberi tugas untuk mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber (buku, internet, film, atau video) tentang hewan yang
memanfaatkan medan magnet dalam pergerakan/navigasi untuk mencari
makanan atau migrasi.
Contoh alamat website yang terkait, misalnya:
1. http:/www.forumsains.com
2. http:/sains.me
3. http:/PhET.colorado.edu
8
Lampiran 2: Contoh Langkah-langkah Pembelajaran
Mapel : IPS
Kelas/Sem : VII/ 1
Tema : Konektivitas antarruang, waktu, dan manusia
A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No.
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1. 1.3 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya
1.3.1. menghayati adanya hikmah
dibalik peristiwa musibah banjir.
2. 2.3 Menunjukkan perilaku santun, peduli, dan menghargai perbedaan pendapat dalam interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya
2.3.1. Menghargai dan menghormati
sesama
2.3.2. Menjaga kebersihan lingkungan
2.3.3. Memelihara hubungan baik
dengan teman sekelas
3. 3.1 Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan politik)
3.1.1. mendeskripsikan dengan benar
adanya konektivitas antarruang
3.1.2. mendeskripsikan dengan benar
adanya konektivitas antarwaktu
3.1.3. mencontohkan dengan tepat
adanya konektivitas antarruang
dan waktu
3.1.4. membedakan dengan tepat
adanya konektivitas antarruang,
waktu, dan pengaruhnya
terhadap kehidupan manusia
3.1.5. menjelaskan dengan tepat
adanya konektivitas
antarmanusia (interaksi sosial)
9
dalam ruang dan waktu
4. 4.3 Mengobservasi dan menyajikan bentuk-bentuk dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar
4.3.1. memaparkan hasil analisis
keterkaitan antarruang,
antarwaktu, dan antarmanusia.
4.3.2. menyajikan rancangan kegiatan
dengan tema “Upaya-upaya
pencegah terjadinya bencana
banjir”.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1. mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang timbul akibat banjir
dari aspek alam, ekonomi, sosial, budaya, dan politik.
2. menentukan faktor-faktor penyebab banjir dari aspek alam, ekonomi,
sosial, budaya, dan politik.
3. menjelaskan keterkaitan antara daerah hulu dan hilir.
4. mengelompokkan data yang menjadi penyebab terjadinya banjir daerah
hulu dan hilir.
5. menyimpulkan hubungan antara daerah hulu dan daerah hilir dalam
konteks peristiwa banjir.
6. memaparkan hasil analisis keterkaitan antarruang, antarwaktu, dan
pengaruhnya terhadap kehidupan manusia.
7. menyajikan rancangan kegiatan upaya-upaya pencegah terjadinya bencana
banjir.
8. menjaga kebersihan lingkungan.
9. memelihara hubungan baik dengan teman sekelas.
10. menghargai dan menghormati sesama.
11. menghayati adanya hikmah dibalik peristiwa musibah banjir.
a. Pendahuluan
(1) Salam, doa, dan memeriksa kehadiran peserta didik.
10
(2) Apersepsi tentang bencana banjir yang kerap terjadi. Di mana, kapan, dan
mengapa bisa terjadi, siapa yang sering menjadi korban, apa yang
dilakukan oleh masyarakat korban banjir ketika menghadapi bencana
tersebut.
(3) Menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan Inti (64 menit)
Mengamati:
(1) Peserta didik mengamati gambar-gambar (foto-foto, slide) tentang hutan
yang gundul, hujan deras, orang membuang sampah sembarangan, sungai
meluap, banjir besar. slide, atau video klip seputar bencana banjir di suatu
tempat. Disarankan fenomena-fenomena tersebut yang terjadi di
lingkungan terdekat. Hasil dari kegiatan ini adalah sejumlah (inventarisasi)
pertanyaan/masalah. Misalnya, mengapa hutan digunduli, untuk apa kayu-
kayu yang ditebangi, siapa yang melakukan, siapa yang dbiasa membuang
sampah sembarangan, mengapa sungai meluap, mengapa terjadi banjir,
apakah ada hubungan antar semuanya itu? Pertanyaan atau permasalahan
pokok apa yang bisa dimunculkan dari fenomena tersebut? Guru dapat
menginisiasi pertanyaan pertanyaan kunci ketika siswa belum
memunculkannya.
Menanya:
(2) Siswa mengajukan pertanyaan. Berdasarkan sejumlah pertanyaan yang
teridentifikasi, siswa menentukan atau memilih beberapa pertanyaan
sebagai landasan untuk merumuskan hipotesis.
Mengajukan hipotesis:
(3) Hipotesis adalah jawaban sementara. Siswa diminta untuk berdiskusi
menyusun hipotesis. Contoh hipotesis adalah sebagai berikut :
1) banjir disebabkan oleh :
(1) perilaku buang sampah sembarangan
(2) penggundulan hutan
11
2) Banjir (akibat) dan penggundulan hutan (sebab) bisa:
a) Terjadi di tempat yang sama
b) Terjadi di tempat berbeda
Mengumpulkan data:
(4) Mencoba (Experimenting) atau Mengumpulkan Data : Siswa
menyaksikan video klip tentang banjir yang terjadi di lingkungan siswa.
Siswa diminta untuk mencatat berbagai fakta yang diperlukan untuk
menjawab pertanyaan atau menguji hipotesis. Misalnya apakah masyarakat
membuang sampah sembarangan, bagaimana tentang penggundulan hutan,
dimana terjadinya, di mana terjadi banjir, dan sebagainya.
Menganalisis data dan Menyimpulkan:
(5) Menalar/menganalisis data, meghubungkan (Associating) sampai
membuat kesimpulan : Siswa diajak untuk membaca buku siswa halaman
2-6 tentang konsep ruang, waktu, konektivitas, dan interaksi sosial.
Konsep-konsep ini (yang berisi konsep atau teori ) dan
menghubungkannya dengan informasi atau data awal (langkah 1),
pertanyaan dan hipotesis (langkah 2) serta data yang terkumpul (langkah 3).
Untuk itu siswa diberi pertanyaan diskusi (kelompok) tentang sebuah
peristiwa atau gejala banjir dalam video klip, yakni (i) apakah sebab-sebab
dan akibat peristiwa banjir berada di ruang yang berbeda, atau di ruang
yang sama, atau bisa kedua-duanya disertai contoh konkrit (konektivitas
antarruang, waktu, dan manusia). (ii) Pertanyaan yang menyangkut aspek
afektif yakni perasaan, sikap, dan niat apa yang muncul pada diri siswa
ketika melihat atau mengalami bencana (pertanyan ini tidak didiskusikan
melainkan di-sharing-kan). (iii) Kesimpulan yang dapat ditarik dari
kegiatan diskusi.
Mengomunikasikan:
(6) Mengkomunikasikan : Siswa mempresentasikan hasil analisis datanya di
kelas. Di samping itu siswa juga bisa diminta untuk mengunggahnya
12
(upload) di blog masing-masing. Untuk kepentingan ini setiap siswa bisa
diwajibkan memiliki blog sendiri.
Mencipta:
(7) Mencipta : Siswa ditugasi menyusun rencana kegiatan yang dapat
dilakukan oleh warga masyarakat sekitar berupa “Menjaga kebersihan dan
kesehatan Lingkungan” untuk mencegah banjir.
c. Penutup (8 menit)
(1) Rangkuman
Peserta didik bersama guru membuat rangkuman hasil pembelajaran
(2) Evaluasi : Tuliskan contoh bentuk konektivitas antarruang dan waktu
yang ada di lingkungan sekitarmu.
(3) Refleksi : Siswa diminta menjawab pertanyaan reflektif misalnya, apakah
pembelajaran hari ini menyenangkan? Pengetahuan berharga/baru apa
yang kamu peroleh pada pembelajaran kita hari ini? Bagaimana sebaiknya
sikap kita kalau memperoleh sesuatu yang berharga/baru. Jawaban harap
ditulis di buku catatan siswa.
Berikut adalah contoh-contoh kegiatan pembelajaran dengan metode saintifik
untuk tujuan penguatan/pengayaan dan remedi.
d. Penguatan/pengayaan
(1) Peserta didik diminta untuk fokus pada konektivitas desa-kota
(konektivitas antarruang, antarwaktu, dan interaksi manusia) yakni gejala
urbanisasi. Setelah menemukan dan membaca buku sumber siswa diberi
pertanyaan, apakah keterkaitan tersebut bersifat kooperatif atau
eksploitatif. Jawabannya dikumpulkan dalam waktu tertentu
(2) Dengan cara dan pertanyaan yang kurang lebih sama, tetapi ditambah
dengan sumber-sumber dari internet, siswa diminta untuk menganalisis
keterkaitan antara negara berkembang dan negara maju.
e. Remedi
(1) Berdasarkan pengamatan atas lingkungan di sekitarnya, siswa ditugasi
untuk menemukan contoh-contoh konkrit yang menunjukkan adanya
13
keterkaitan antara desa atau kampungnya dan sesa atau kampung tetangga.
Bisa juga sekolahnya dan sekolah lain atau pasar/toko satu dengan
pasar/toko lainnya.
(2) Setelah memberikan contoh-contoh konkrit siswa diminta untuk
menjelaskan konsep ruang dan konektivitas antar ruang dengan bahasanya
sendiri.
14