sudikno et al

Upload: citramayaranialmabud

Post on 05-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

JURNAL

TRANSCRIPT

Sudikno et al., (2010) menyatakan bahwa kelompok orang yang bekerja sebagai TNI/PNS/BUMN memiliki aktivitas fisik yang kurang. Mereka memiliki risiko obesitas 3,54 kali lebih besar jika di bandingkan dengan petani. Hasil studi pendahuluan tahun 2013 menunjukkan bahwa sebanyak 18,34 % polisi di Kepolisian Resor (Polres) Madiun mengalami obesitas. Prevalensi tersebut hampir mendekati prevalensi obesitas nasional.ANALISIS PREFERENSI DAN KONSUMSI MAKANAN PADA POLISI OBES DI POLRES MADIUN KOTA

Penulis

Septa Indra P

Pembimbing: Prof. dr. Nyoman Kertia, SpPD-KR.

ABSTRACT: Background : Obesity is a serious condition of excess fat in the form of adipose that result in someone have body weight havier than normal and impairment of health (Misnadiarly, 2007). Obesity occurs due to various factors which is genetic, food consumption, physical activity, and sosio-culture factors (Nammi et al., 2004). Food consumption is influenced by the availability of food, psychological, the regulation of hypothalamus, and food preference (Sanjur, 1982). Nutrition knowledge, income, and food prices are some of the factors that affect food preferences. Objective : This research aims to know the relationship between food consumption and food preferences of high-calorie high-fat (TKTL) as well as knowing the factors that relate to food preferences about TKTL on police whose had a problem with obesity in Madiun Resort Police Department. Method : This research is a cross sectional study. The population of the research was the all of the police officer with obesity in Madiun Resort Police Department and we use total population as sampling method. The criteria are have IMT 25 kg/m 2 , in a good health, not in a special diet, age 24 years old, male. This research use PR to get the result of correlation and chi square to test of significance. Result : The majority of obes police officers have sufficient consumption (50,75%) and like food TKTL (56,73%). The most preferred of TKTL food is fried tempe (94,03%), tofu (93,28%), and honey (88,06%). The result of bivariat test showed that the prevalence of obese police who have overconsumption of high calory high fat is 1,87 times higer than obese police who dont have overconsumption of high calory high fat. There was no correlation between TKTL food preferences and nutritional knowledge, income, and food prices. Conclusion : There is a correlation between food consumption and TKTL food preference, but there is no relationship between TKTL food preferences and nutrition knowledge, income, food prices on Madiun Resort Police Department.

INTISARI: Latar belakang : Obesitas merupakan suatu kondisi kelebihan lemak yang serius dalam bentuk jaringan adiposa yang berakibat seseorang memiliki berat badan lebih dibandingkan berat badan ideal serta gangguan kesehatan (Misnadiarly, 2007). Obesitas terjadi karena berbagai faktor penyebab yang kompleks antara lain genetik, konsumsi makanan, aktivitas fisik dan faktor sosial budaya (Nammi et al., 2004). Konsumsi makanan dipengaruhi oleh ketersediaan pangan, psikologis, regulasi hipotalamus dan preferensi makanan (Sanjur, 1982). Pengetahuan gizi, pendapatan, dan harga makanan merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi preferensi makanan. Tujuan penelitian : Mengetahui hubungan antara konsumsi makanan dan preferensi makanan tinggi kalori tinggi lemak (TKTL) serta mengetahui faktor yang berhubungan dengan preferensi makanan TKTL pada polisi obes di Polres Madiun Kota. Metode penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Populasi dari penelitian adalah seluruh polisi obes yang berada di Polres Madiun Kota dan sampel penelitian adalah total populasi dengan kriteria bersedia menjadi sampel, memiliki IMT 25 kg/m 2 , dalam keadaan sehat, tidak dalam diet khusus, berumur 24 tahun, dan berjenis kelamin laki-laki. Uji hubungan menggunakan PR dan uji signifikansi mengunakan chi square. Hasil : Sebagian besar polisi obes memiliki tingkat konsumsi cukup (50,75%) dan menyukai makanan TKTL (56,73%). Makanan TKTL yang disukai adalah tempe goreng (94,03 %), tahu goreng (93,28 %), dan madu (88,06 %). Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa prevalensi polisi obes dengan tingkat konsumsi lebih pada kelompok suka makanan TKTL 1,87 kali lebih besar dibandingkan pada kelompok tidak suka makanan TKTL. Tidak terdapat hubungan antara preferensi makanan TKTL dan pengetahuan gizi, pendapatan, harga makanan. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara konsumsi makanan dan preferensi makanan TKTL namun tidak terdapat hubungan antara preferensi makanan TKTL dan pengetahuan gizi, pendapatan, harga makanan pada polisi obes di Polres Madiun Kota.

Kata kunciobesitas, konsumsi makanan, preferensi makanan, pengetahuan gizi, pendapatan, harga makanan

Program StudiS2 Ilmu Kesehatan Masyarakat UG