sumatera utara panas terik, kapankualanamu.sumut.bmkg.go.id/wp-content/uploads/2021/03/...cuaca...
TRANSCRIPT
Stasiun Meteorologi Kualanamu
Jl. Tengku Heran No.119
Desa V Kebun Kelapa Kec. Beringin
Kabupaten Deli Serdang - 20552
0813 9797 4910 / (061) 7954 811
0813 9797 4910
http://kualanamu.sumut.bmkg.go.id
Edisi Maret 2021
FACHKRURAZI
KEPALA BMKG KUALANAMU
Ikhtisar dan Prospek
Kondisi Cuaca Kualanamu
Semangat Baru Meraih
WBBM
SUMATERA
UTARA PANAS
TERIK,
SAMPAI
KAPAN ??
KATA PENGANTAR
TIM REDAKSI
❑ PELINDUNG
FACHKRURAZI, SP
(Kepala Stasiun)
❑ PENASEHAT
EKA YUDIANA, M.AP.
(Ka. Subbag Tata Usaha)
MEGA SIRAIT, SP
(Koordinator Bidang Data & Informasi)
DARUL ANWAR, S.T., M.Si
(Koordinator Bidang Observasi)
❑ PEMIMPIN REDAKSI
M. FACHRY, S.Tr.
❑ ANGGOTA REDAKSI
ANDI SYAFRIZAL, S.Sos
NENSY NINDY TAMBUNAN, S.S.T.
ELLYA V. I. MANURUNG, S.Tr
OCTO M. PASARIBU, S.Tr
YOLANDA M. TONDANG, S.Kom
JAMHARI, S.T.
ASTRI P. ARSA, S.Tr
CRISTINE W. SIMANUNGKALIT, S.Tr
DEASSY E. D. DOLOK SARIBU, S.Si
RAPTAMA SIBURIAN, S.Tr
FITRIANA LUBIS, M.Si
❑ EDITOR
M. NOVAL RAMBE, S.Kom
IMMANUEL J. A. SARAGIH, S.Tr
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Tuhan YME atas berkat dan
rahmat-Nya kami Tim Buletin Stasiun
Meteorologi Kualanamu dapat
menyelesaikan Buletin cuaca ini.
Buletin ini dibuat mengingat pentingnya
informasi cuaca dalam kehidupan
masyarakat sekarang ini, terkhusus yang
berkaitan langsung dengan bidang
penerbangan. Informasi cuaca pada saat
ini sudah tidak dapat dipisahkan lagi
dengan bidang penerbangan. Keadaan
cuaca sudah menjadi faktor penting
dalam menjamin keselamatan
penerbangan. Buletin cuaca ini
diharapkan dalam membantu semua
pihak yang terkait bidang penerbangan
untuk lebih dekat dan mengetahui lagi
tentang informasi cuaca khusiusnya di
Bandara Kualanamu Deli Serdang.
Akhir kata, kami tim buletin
Stasiun Meteorologi Kualanamu
berharap agar buletin ini bermanfaaat
bagi kita semua khususnya pengguna
jasa penerbangan dalam mendukung
keselamatan penerbangan.
Deli Serdang, Maret 2021
Plh. Kepala Stasiun Meteorologi
Kualanamu
EKA YUDIANA, M.AP
NIP. 197305031995032001METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021
DAFTAR ISI
SUMATERA UTARA PANAS
TERIK, SAMPAI KAPAN?
IKHTISAR KONDISI CUACA
FEBRUARI 2021
DAN PROSPEK CUACA
MARET 2021
DAFTAR KEJADIAN
BENCANA DI SUMATERA UTARA
FEBRUARI 2021
SERBA SERBI BMKG
KUALANAMU PEBRUARI 2021
ARTIKEL:
“SEMANGAT BARU
MERAIH WBBM”
ARTIKEL:
“PEMANFAATAN INFORMASI
CUACA UNTUK MENDUKUNG
MITIGASI BENCANA”
METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021
WAKTU TERBIT DAN
TERBENAM MATAHARI
BULAN MARET 2021
SUMATERA UTARA PANAS TERIK,
SAMPAI KAPAN?
Oleh: Astri
SUMATERA UTARA PANAS TERIK,
SAMPAI KAPAN?
Panas teriknya cuaca sejak awal
bulan Februari menandakan bahwa
wilayah Sumatera Utara mulai memasuki
musim kemarau. Matahari yang mulai
memasuki wilayah selatan ekuator
mengakibatkan terjadinya peningkatan
suhu udara dengan sedikitnya tutupan
awan di wilayah SUMUT. Tercatat suhu
udara di wilayah Sumatera Utara
meningkat sekitar satu derajat dari 33
menjadi 34 derajat celcius, bahkan
terdapat beberapa daerah yang mencapai
35 derajat celcius. Peningkatan suhu
udara ini terjadi di hampir seluruh kota
dan kabupaten di wilayah Sumatera
Utara. Lalu sampai kapan kondisi kering
ini akan berlangsung?
BMKG memperkirakan kondisi ini masih
berlangsung di sepanjang Maret hingga
pertengahan April. Pada peta garis
angin/streamline (Gambar 1), terlihat
posisi ITCZ (Inter Tropical Convergence
Zone) yang masih cenderung berada di
selatan Indonesia menyebabkan keringnya
massa udara dan berkurangnya intensitas
cuaca ekstrim di wilayah Sumatera Utara.
Kondisi panas terik ini juga diperkuat oleh
minimnya potensi pertumbuhan awan
hujan di Sumatera Utara. Dari citra
satelit BMKG produk Himawari-8 EH
(Gambar 2.) yang menunjukkan suhu
puncak awan, terlihat warna hitam dan
biru mendominasi wilayah Sumatera
Utara. Kedua warna ini mengindikasikan
kondisi cerah atau tidak terdapat
pembentukan awan yang signifikan.
Gambar 1. Peta garis angin/streamline
tanggal 4 Maret 2021 (Sumber:
bom.gov.au)
(sumber : http://satelit.bmkg.go.id/)
METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021 01
Diperkirakan kondisi kering ini akan
melemah dan beralih ke musim
pancaroba di awal hingga pertengahan
April, lalu mulai memasuki musim puncak
musim hujan di bulan Mei. Hal ini seiring
dengan pergerakan matahari melintasi
ekuator menuju ke utara sehingga
gangguan-ganguan atmosfer penyebab
cuaca ekstrem akan mulai terbentuk di
wilayah utara ekuator dan menyebabkan
peningkatan curah hujan di wilayah
Sumatera Utara. Oleh karena itu,
masyarakat dihimbau untuk tetap
waspada terkait keadaan cuaca yang
panas dan terik dan potensi cuaca buruk
yang akan terjadi di masa peralihan
musim yang diprediksi terjadi diawal
hingga pertengahan bulan april.
Gambar 2. Tampilan citra satelit BMKG
wilayah Sumatera Utara tanggal
4 Maret 2021 pukul 12.10 WIB
(sumber: BMKG)
Kondisi langit cerah dan kurangnya
pertumbuhan awan mengakibatkan sinar
matahari langsung lebih banyak
diteruskan ke permukaan bumi sehingga
suhu udara di wilayah Sumatera Utara
semakin meningkat dan kelembapan
udara semakin rendah (kondisi kering).
Kondisi kering ini juga memperkuat faktor
penyebab berkurangnya curah hujan di
wilayah Sumatera Utara. Terlihat pada
peta prakiraan curah hujan bulan Maret
2021 (Gambar 3), potensi curah hujan di
wilayah Sumatera Utara umumnya berada
dalam kategori rendah hingga menengah.
Gambar 3. Peta prakiraan curah hujan
Maret 2021 wilayah Sumatera
Utara
(sumber: Stasiun Klimatologi Deli Serdang)
METEONET-MAGZ EDISI MARET 202102
IKHTISAR KONDISI
CUACA KUALANAMU
FEBRUARI 2021 &
PROSPEK MARET 2021Oleh: Nensy
ANALISIS CUACA FEBRUARI 2021
1. KONDISI ANGIN PERMUKAAN
Gambar 1. Windrose (a) dan Diagram Distribusi Kecepatan Angin (b)
Di Stasiun Meteorologi Kualanamu bulan Februari 2021
(a) (b)
Data hasil pengamatan selama
bulan Februari terlihat pada Gambar 1 di
atas. Gambar tersebut terdiri dari
windrose yang menunjukkan arah dan
keceptan angin (kiri) dan grafik
kecepatan angin (kanan). Dari gambar
windrose (kiri) tersebut terlihat selama
bulan Februari, arah angin paling banyak
bergerak dari utara, barat daya, dan
barat masing-masing sebesar 25%, 23%,
dan 18%. Untuk kecepatan angin terlihat
pada grafik sebelah kanan dimana
kecepatan angin paling tinggi yaitu
berkisar 17-11 knot dengan persentase
METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021 03
sebesar 27.1%, kecepatan angin rata-rata
paling banyak terjadi adalah 1-4 Knot
sekitar 48.7% dan Angin Calm terjadi
sebesar 4.6%.
2. KONDISI VISIBILITY
Gambar 2 menunjukkan kondisi jarak
pandang di wilayah bandar udara
Kualanamu pada bulan Februari tahun
2021. Berdasarkan grafik tersebut terlihat
jarak pandang mendatar yang terjadi
sangat bervariasi mulai dari 0,8 km hingga
10 km.
Jarak pandang mendatar paling rendah
yang terjadi adalah sebesar 0,8 km pada
tanggal 24. Rata-rata harian jarak
pandang mendatar harian yang terjadi
selama 30 hari dalam bulan Februari
berkisar 5,3 – 8,9 km.
Gambar 2. Grafik Visibility di Stasiun Meteorologi Kualanamu bulan Februari 2021
3. KONDISI TUTUPAN AWAN
METEONET-MAGZ EDISI MARET 202104
KONDISI TUTUPAN AWAN STAMET KUALANAMU BULAN FEBRUARI
2021
JUMLAH
AWAN
TINGGI DASAR
AWAN
LAMA PENYINARAN
MATAHARI
RATA -
RATA
FEW -
BROKEN 1500-1800 FEET 6,0 JAM
Tabel 1. Distribusi tutupan awan periode Februari 2021 di Bandara Kualanamu
Dilihat dari satelit cuaca untuk keadaan
tutupan awan selama bulan Februari 2021
di wilayah Kualanamu, rata-rata jumlah
awan berkisar antara FEW hingga
BROKEN dengan tinggi dasar awan 1500
hingga 1800 feet dan rata – rata harian
lama penyinaran matahari sebanyak 6,0
jam.
4. KEADAAN CUACA
Berdasarkan Gambar 4, terlihat pada
bulan Februari terjadi 7 hari hujan. Pada
dasarian I terjadi 5 hari hujan, dasarian II
terjadi 1 hari hujan, dan dasarian III
terjadi 1 hari hujan. Curah hujan paling
rendah terjadi pada tanggal 3yaitu
sebesar 0,2 mm dan curah hujan paling
tinggi terjadi pada tanggal 10 yaitu
sebesar 43 mm. Hal tersebut
menunjukkan bahwa curah hujan paling
banyak terjadi pada dasarian I di Februari
Berdasarkan grafik curah hujan di atas,
bulan Februari termasuk dalam musim
hujan karena kondisi yang cukup kering.
Gambar 4. Distribusi curah hujan periode Februari 2021 di Bandara Kualanamu
METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021 05
5. SUHU UDARA PERMUKAAN
Pada bulan Februari 2021 Suhu udara yang
terjadi di wilayah Kualanamu berkisar
antara 22,2 – 32,6°C. Suhu udara tertinggi
terjadi pada tanggal 6 yaitu sebesar
32,6oC dan paling rendah terjadi pada
tanggal 17 yaitu sebesar 22,2oC.
Rata-rata suhu udara harian yang terjadi
selama bulan Februari berkisar 25,8-
28,3oC. Jika dibandingkan dengan bulan
Januari, kondisi suhu di wilayah
Kualanamu pada bulan Februari secara
umum terlihat lebih tinggi.
Gambar 5. Distribusi suhu udara permukaan periode Februari 2021
di Bandara Kualanamu
6. TEKANAN UDARA PERMUKAAN
Gambar 6. Distribusi tekanan udara permukaan periode Februari 2021
di Bandara Kualanamu
METEONET-MAGZ EDISI MARET 202106
Gambar 6 menunjukkan grafik tekanan
udara di Stasiun Meteorologi Kualanamu
pada bulan Februari tahun 2021. Tekanan
udara paling tinggi terjadi pada tanggal 2
dengan nilai sebesar 1013,3 mb dan
tekanan udara paling rendah terjadi
sebesar 1005.0 mb pada tanggal 27.
Rata-rata tekanan udara harian berkisar
1005,1 mb hingga 1011,3 mb. Secara
umum kondisi tekanan udara harian
memiliki pola fluktuasi yang sangat
bervariasi dan jika dibandingkan dengan
bulan Februari, memiliki rata-rata nilai
yang lebih rendah.
PROSPEK CUACA MARET 2021
Setelah mengetahui kondisi
atmosfer dari beberapa parameter pada
bulan Februari 2021, tentunya kita juga
ingin mengetahui bagaimana prakiraan
cuaca bulan Maret 2021 di wilayah
Kualanamu. Sehingga perlu diperhatikan
beberapa parameter yang dapat
menentukan prakiraan cuaca, seperti
berikut ini.
MJO (Madden-Julian Oscillation)
Gambar 7.
Prakiraan penjalaran MJO tanggal
03-17 Maret 2021
(Sumber :
https://www.cpc.ncep.noaa.gov/products
/precip/CWlink/MJO/foregfs.shtml)
Berdasarkan diagram MJO diatas, dapat
dilihat bahwa fase MJO yang terlihat pada
garis merah berada di kuadra 6, 7,
kemudian masuk ke dalam lingkaran di
tengah. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pada awal bulan Maret, MJO tidak
memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan curah hujan di
wilayah Indonesia bagian barat.
METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021 07
IOD (Indian Ocean Dipole)
Gambar 8. Prakiraan IOD bulan Maret 2021
(Sumber : http://www.bom.gov.au/climate/model-summary/#tabs=Indian-Ocean )
Dari gambar diatas terlihat bahwa
prakiraan IOD pada bulan Maret dominan
berada pada nilai positif namun masih
dalam kondisi netral sehingga tidak
mendukung dalam penambahan curah
hujan di wilayah Indonesia.
Streamline
Gambar 9. Normal angin 3000 ft (kiri) dan prakiraan angin 3000 ft (kanan)
bulan Maret 2021
Berdasarkan gambar normal angin bulan
Maret, di wilayah Sumatera Utara pesisir
timur angin dominan bergerak dari arah
utara dan timur laut, sedangkan wilayah
Sumatera Utara bagian barat angin
dominan dari arah barat.
Gangguan tropis diperkirakan terjadi di
perairan sebelah barat Aceh dan perairan
barat Sumatera bagian selatan, Teluk
Benggala, Jawa bagian timur dan utara
Australia. Konvergensi banyak terjadi di
wilayah pesisir barat Sumatera bagian
METEONET-MAGZ EDISI MARET 202108
Kesimpulan
Berdasarkan analisis beberapa parameter
cuaca pada bulan Februari 2021 dan
prakiraan beberapa parameter cuaca
untuk bulan Maret 2021, maka diambil
kesimpulan untuk bulan Maret
diprakirakan monsun Timur Laut masih
aktif sehingga massa udara masih
berpotensi kering , sedikitnya tutupan
awan serta kecilnya potensi cuaca buruk
di wilayah Bandar Udara Kualanamu.
Karakteristik cuaca cerah hingga berawan
sepanjang hari serta tetap diwaspadai
asap kiriman yang berpotensi terjadi
selama bulan Maret.
tengah hingga selatan, Kalimantan
selatan, dan Jawa Timur hingga utara
Australia.
Untuk kondisi angin pada bulan Maret
diprakirakan monsun Timur Laut masih
aktif, gangguan-gangguan tropis terjadi di
perairan barat Kalimantan, Samudera
Hindia bagian tenggara, perairan selatan
Jawa, dan perairan Filipina. Konvergensi
angin di perkirakan terjadi di Sumatera
bagian selatan, Laut Jawa hingga selatan
Papua.
METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021 09
METEOPEDIA
❑ Angin
didefinisikan sebagai massa udara yang bergerak akibat perbedaan tekanan. Angin
bergerak dari tekanan tinggi menuju tekanan yang lebih rendah.
❑ Angin Permukaan
didefinisikan sebagai angin yang bertiup di atas permukaan bumi diukur pada
ketinggian 10 meter dari permukaan, karakteristik dan variabilitas sirkulasi angin
permukaan akibat proses interaksi antara laut dan atmosfer yang dipengaruhi
pergerakan posisi matahari.
❑ Presipitasi
segala bentuk jatuhan hidrometeor yang sampai ke permukaan bumi baik cair
(hujan) atau padat (es, salju). Satu milimeter hujan berarti air hujan yang turun di
wilayah seluas satu meter persegi akan memiliki ketinggian satu milimeter jika air
hujan tidak meresap, mengalir, atau menguap.
DAFTAR KEJADIAN BENCANA
DI SUMATERA UTARA - FEBRUARI 2021
Tgl Jenis Bencana Wilayah Keterangan Sumber Berits
09/02/
2021
Erupsi Gunung
Berapi
Gunung
Sinabung,
Kab. Karo,
Sumatera
Utara
Gunung Sinabung di Kabupaten
Karo, Provinsi Sumatra Utara
(Sumut) kembali erupsi dengan
meluncurkan guguran awan panas
sejauh 2,5 kilometer, Selasa
(6/2/2021) pagi. Luncuran abu
awan panas ini terpantau menuju
timur dan tenggara Gunung
Sinabung. Kepala Pos
Pengamatan Gunung Sinabung,
Armen Putra mengatakan, abu
Gunung Sinabung tersebut jelas
terlihat. Asap kawah bertekanan
lemah hingga sedang teramati
berwarna putih dengan intensitas
tebal dan tinggi 200-500 meter di
atas puncak kawah. Guguran
awan panas ini tercatat dengan
amplitudo 100 mm dengan durasi
gempa selama 340 detik.
https://sumut.inew
s.id/
METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021 11
Tgl Jenis Bencana Wilayah Keterangan Sumber Berits
12/02/
2021
Erupsi Gunung
Berapi
Gunung
Sinabung,
Kab. Karo,
Sumatera
Utara
Gunung Sinabung di Kabupaten
Karo, Provinsi Sumatera Utara,
kembali erupsi dengan
meluncurkan guguran awan panas
disertai lava pijar sejauh dua
kilometer. Kepala Pos Pengamatan
Gunung Sinabung, Armen Putra,
Sabtu, mengatakan erupsi terjadi
pada Jumat malam (12/2/2021).
Luncuran lava pijar terpantau
menuju timur dan tenggara
Gunung Sinabung. Selain itu,
guguran awan panas sejauh 1 km
juga terpantau ke arah timur,
tenggara, dan selatan Gunung
Sinabung. Guguran awan panas ini
tercatat dengan amplitudo 120
mm dengan durasi gempa selama
159 detik. Saat ini Gunung
Sinabung yang ketinggiannya
mencapai 2.460 meter di atas
permukaan laut (mdpl) berada
pada status Level III (Siaga).
https://sumatra.bis
nis.com/
METEONET-MAGZ EDISI MARET 202112
Tgl Jenis Bencana Wilayah Keterangan Sumber Berits
15/02/
2021
Gempa Bumi Kota
Padang
Sidimpuan,
Sumatera
Utara
Gempa kembali getarkan wilayah
Indonesia hari ini, Senin
(15/2/2021). Hingga pukul 19.30
WIB, gempa terjadi satu kali di
wilayah Kota Padangsidimpuan,
Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Lewat laman resminya, Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) mencatat,
gempa di Padangsidimpuan
terjadi siang tadi, pukul 11:57:14
WIB. Gempa bermagnitudo 5,1
tersebut juga dilaporkan tak
berpotensi tsunami. Namun
begitu getarannya terasa hingga
Aek Godang, Sibolga, dan Pandan
dalam skala III MMI (Modified
Mercalli Intensity).
https://www.liputa
n6.com/
METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021 13
Tgl Jenis Bencana Wilayah Keterangan Sumber Berits
19/02/
2021
Angin Puting
Beliung
Gunung
Sitoli,
Sumatera
Utara
Angin puting beliung menerjang
empat desa di Kota Gunungsitoli,
Provinsi Sumatera Utara, Rabu
(19/2/2020). Bencana yang
terjadi dini hari tadi itu
mengakibatkan puluhan rumah
warga rusak. Sementara korban
jiwa tidak ada. Empat desa di
wilayah pemekaran Kabupaten
Nias itu yang terkena dampak
puting beliung, yakni Desa
Moawo, Desa Saewe, Desa
Hilihao, dan Kelurahan Ilir.
https://sumut.inew
s.id/
METEONET-MAGZ EDISI MARET 202114
SEMANGAT BARU MERAIH WBBM
Oleh : Immanuel Jhonson
Hai Sobat Meteonet-Magz, pasti sudah
pernah dengar kan istilah Reformasi
Birokrasi? Nah, kali ini mimin mau kasih
info bagaimana Reformasi Birokrasi itu
diterapkan di Stasiun Meteorologi
Kualanamu melalui Pembangunan Zona
Integritas (ZI). Dan apa pentinngnya sih
program ini untuk masyarakat?
Stasiun Meteorologi Kualanamu
Terima Status “WBK”
Pemerintah lewat Kementerian PAN RB
tiap tahunnya menetapkan satuan kerja
yang akan dijadikan wilayah percontohan
Reformasi Birokrasi. Namanya Wilayah
Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Stasiun Meteorologi Kualanamu menjadi
salah satu dari sepuluh UPT BMKG yang
diusulkan dalam Pembangunan ZI menuju
WBBM pada tahun 2021 oleh Inspektorat
BMKG kepada Kementerian PAN RB. Tentu
hal ini merupakan tindak lanjut dari
penerimaan apresiasi WBK dari
Kementerian PAN RB kepada Stasiun
Meteorologi Kualanamu yang
dilaksanakan pada Apresiasi dan
Penganugerahan Zona Integritas Menuju
WBK-WBBM Tahun 2020 pada 21 Desember
2020.
Stasiun Meteorologi Kualanamu telah tiga
tahun lamanya berproses dalam
Pembangunan ZI menuju WBK, dimulai
dari tahun 2018 hingga 2020.
Pembentukan Tim Kelompok Kerja
(POKJA) dimulai pada tahun 2018, dimana
saat itu Djoko Sumardiono, ST sebagai
Kepala Stasiun. Di tahun 2019, Kepala
Stasiun Meteorologi Kualanamu dijabat
oleh Bambang Setiajid, MT. Di tahun
2020, Stasiun Meteorologi Kualanamu
meraih WBK, yang merupakan masa
penilaian ketiga Pembangunan ZI di
Stasiun Meteorologi Kualanamu. Tahun
2021, Kepala Stasiun Meteorologi
Kualanamu dijabat oleh Fachrurazi, SP.
Bersamaan dengan pergantian pimpinan
dan penilaian Pembangunan ZI menjadi
semangat baru Stasiun Meteorologi
Kualanamu untuk meraih WBBM.
METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021 15
Berikut profil singkat Kepala Stasiun Meteorologi Kualanamu:
Nama : Fachkrurazi, SP
NIP : 196509301990031002
Tempat/Tanggal Lahir :
Cot Trueng, 30 September 1965
Riwayat Pendidikan:
-D-III Meteorologi – BPLMG (1989)
-S1 Agronomi – Universitas Abulyatama
(1998)
Riwayat Jabatan:
-Kepala Stasiun Meteorologi FL Tobing –
Sibolga (2008-2012)
-Kepala Stasiun Meteorologi Sultan
Iskandar Muda – Aceh (2012-2018)
-Kepala Stasiun Meteorologi Serang
(2018-2020)
-Kepala Stasiun Meteorologi Depati Amir –
Pangkal Pinang (2020)
-Kepala Stasiun Meteorologi Kualanamu –
Deli Serdang (2021-sekarang)
METEONET-MAGZ EDISI MARET 202116
METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021 17
SERBA SERBI BMKG KNO
BULAN FEBRUARI 2021
Oleh : Yolanda
SOSIALSASI WBBM DI STASIUN
METEOROLOGI KUALANAMU
Pada hari Rabu (03/02/2021) Stasiun
Meteorologi Kualanamu mendapat
kunjungan dari Plt. Inspektur BMKG,
Bapak Drs. Nur Himawan, M.Si, QIA
beserta tim dari Inspektorat BMKG.
Kunjungan ini dalam rangka Sosialisasi
WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani) di Stamet Kualanamu.
Sosialisasi WBBM ini merupakan tindak
lanjut dari diterimanya Predikat WBK
(Wilayan Bebas Korupsi) atas
Pembangunan Zona Integritas di Stasiun
Meteorologi Kualanamu pada tahun 2020.
Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Stasiun
Meteorologi Kualanamu beserta pegawai
Stamet Kualanamu baik secara langsung
maupun online.
Dalam kegiatan tersebut, Plt. Inspektur
BMKG juga menyampaikan apresiasinya
juga menyerahkan sertifikat Predikat
WBK yang diterima dari Kmenterian PAN
RB.
METEONET-MAGZ EDISI MARET 202118
DISEMINASI METEOET-DISC EDISI FEBRUARI 2021
Pada hari Kamis (11/02/2021) Tim Buletin
Cuaca Stasiun Meteorologi Kualanamu
melakukan diseminasi buletin cuaca
Meteonet-Magz Edisi Februari 2021.
Buletin cuaca tersebut sebagai bahan
edukasi informasi kepada user,
stakeholder, dan komunitas masyarakat di
lingkungan Bandara Kualanamu.
Kegiatan diseminasi ini rutin dilakukan
tiap bulan, Informasi yang disampaikan
diantaranya informasi ikhtisar dan
prospek cuaca di wilayah Kualanamu,
waktu terbit dan terbenam matahari, dan
artikel cuaca.
METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021 19
SEMINAR ONLINE METEONET-DISC #07
Kamis (18/02/2021) Stasiun Meteorologi
Kualanamu menyelenggarakan Seminar
Online Meteonet-Disc #07 dengan tema
“Optimalisasi Penatausahaan Aset Barang
Milik Negara (BMN)”.
Seminar Online dibuka oleh Kepala Biro
Umum dan SDM BMKG, Bapak Petrus
Demon Sili, S.IP, M.Si. Dalam Opening
Speech-nya, Kepala Biro Umum dan SDM
BMKG mengapresiasi semangat Tim dari
Stasiun Meteorologi Kualanamu melalui
penyelenggaraan Seminar Online
Meteonet-Disc yang tidak hanya
mengangkat satu topik teknis, namun
menyesuaikan dengan trending dan
kebutuhan organisasi. Khusus untuk staf
yang menangani BMN, beliau menitipkan
pesan untuk tetap menjalankan tugas
dengan baik, walaupun dalam keadaan
perangkapan tugas. Hal ini karena tidak
sedikit di UPT BMKG di daerah, lulusan
STMKG yang tidak memiliki basic
pengelolaan BMN karena keterbatasan
personil ditugaskan untuk mengelola BMN
di stasiun masing-masing.
Hal di atas senada dengan Pengantar
yang disampaikan Kepala Stasiun
Meteorologi Kualanamu, Bapak
Fachkrurazi, SP dimana pengelolaan
Barang Milik Negara (BMN) yang baik
merupakan kewajiban sekaligus
tantangan bagi setiap Lembaga Negara,
termasuk BMKG, sehingga optimalisasi
pengelolaan aset harus dilakukan dengan
sungguh-sungguh. Untuk itu, sangat
diperlukan peningkatan disiplin dari
petugas pengelola. Monitoring dan
evaluasi harus dilakukan secara terus-
menerus.
Untuk menghasilkan pengelolaan BMN
yang optimal, sangat diperlukan
persamaan persepsi atas pelaksanaan
implementasi peraturan-peraturan di
bidang Pengelolaan Kekayaan Negara,
sarana komunikasi dalam rangka mencari
win win solution terhadap permasalahan
terkait pengelolaan BMN serta sharing
knowledge dalam rangka revaluasi aset.
METEONET-MAGZ EDISI MARET 202120
Oleh karena itu, Seminar Online
Meteonet-Disc seri ke-7 mengangkat tema
“Optimalisasi Penatausahaan Aset BMN”
dan menghadirkan dua Narasumber yang
kompeten dalam pengelolaan BMN.
Narasumber pertama, Bapak Hendra Jan
Sadarmo Purba, S.H., M.Ec. Dev (Plt.
Kepala Seksi PKN – KPKNL Medan).
Narasumber kedua, Bapak Khusnul Jakin
Imron, SP, MMSi (Kepala Bagian
Perlengkan dan BMN BMKG). Melalui
pembahasan kita pada seminar online hari
ini, kami berharap mampu membuka
wawasan kita terkait pengelolaan aset
BMN yang optimal.
Seminar online Meteonet-Disc #07
dilaksanakan secara langsung melalui
ZOOM Meeting dan YouTube. Kegiatan ini
diikuti oleh sekitar serratus dua puluh
peserta secara Nasional dari internal
BMKG, stakeholder, dan masyarakat yang
sebagian besar adalah staf pengelola BMN
di UPT masing-masing.
Semoga materi dan diskusi yang
disampaikan oleh Narasumber dalam
Meteonet-Disc #07 dapat bermanfaat dan
menambah wawasan seluruh peserta
terhadap pengelolaan BMN yang optimal.
Seminar Meteonet-Disc #08 akan
dilaksanakan pada bulan Maret 2021
dengan tema “Gempa Bumi dan Tsunami
di Wilayah Indonesia”. Untuk Bapak/Ibu
yang ingin menjadi Narasumber dalam
kegiatan Meteonet-Disc dapat
mengajukan permohonan melalui link
https://bit.ly/NarasumberMeteonetdisc
atau melalui email ke
METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021 21
METEONET-MAGZ EDISI MARET 202122
RAPAT METEOROLOGIST STASIUN MTEOROLOGI KUALANAMU
Pada tanggal 25 Februari 2021 Stasiun
Meteorologi Kualanamu mengadakan
rapat meteorologist secara online melalui
ZOOM Meeting. Kegiatan rapat diikuti
oleh Kepala Stasiun, Kepala Sub-Bagian
Tata Usaha, Koordinator Bidang Data dan
Informasi, Koordinator Bidang Observasi
dan seluruh staf meteorologist.
Agenda dalam rapat tersebut diantaranya
Pengumuman dan Penyerahan Reward
Meteorologist Terbaik periode Semestar II
Tahun 2020, Arahan Kepala Stasiun, serta
Evaluasi dan Diskusi terkait Opearasional
Meteorologist. Beradasarkan penilaian
yang dilakukan selama periode Juli-
Desember 2020 Immanuel Jhonson
Arizona Saragih, S.Tr terpilih sebagai
Meteorologist terbaik selama periode
Semester 2 2020.
METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021 23
FORUM DISKUSI PENGKAJIAN DAN PRAKIRAAN MKG
WILAYAH SUMUTARA UTARA BULAN FEBRUARI 2021
Pada hari Senin 15 Februari 2021 BBMKG
Wilayah 1 menyelenggarakan kegiatan
forum Diskusi Pengkajian dan Prakiraan
MKG wilayah Sumatera Utara bulan
Februari 2021. Kegiatan rutin bulanan
yang biasa disebut Mapdis ini dilakukan
secara virtual karena masih dalam
pandemi Covid 19.
Kegiatan ini dibuka oleh Plt. Kepala
BBMKG Wilayah 1, Eridawati, SE, M.Si.
Kegiatan ini diikuti oleh Kepala UPT BMKG
di wilayah Sumut beserta pegawai,
diantaranya BBMKG Wilayah 1, Stasiun
Meteorologi Kualanamu, Stasiun
Klimatologi Deli Serdang,
Stasiun Geofisika Deli Serdang, Stasiun
Meteorologi Maritim Belawan, Stasiun
Meteorologi Silangit, Stamet Aek Godang,
Stamet FL. Tobing, Stamet Binaka, dan
Stasiun Geofisika Gunung Sitoli. Maisng2
UPT mmeberikan paparan terkait analisis
MKG bulan Januari-Februarai 2021 dan
prakiraan untuk bulan Maret 2021.
Stasin Meteorologi Kualanamu menjadi
tuan rumah (Host) dalam pelaksanaan
kegiatan yang dikenal dengan istilah
mapdis ini. Kegiatan yang dilaksanakan
secara virtual ini dipandu oleh moderator
Mega Sirait, SP (Koordinator Bidang Data
dn Informasi Stasiun Meteorologi
Kualanamu).
METEONET-MAGZ EDISI MARET 202124
PENUTUPAN REKONSILIASI LAPORAN KEUANGAN
SEMESTER II TAHUN 2021
Pada hari Senin 16 Februari 2021 Stasiun
Meteorologi Kualanamu mengikuti
kegiatan penutupan Rekonsisliasi Laporan
Keuangan Semeter II Tahun Anggaran 2020
di Lingkungan BMKG. Kegiatan ini diikuti
oleh seluruh UPT BMKG secara nasional
dan dilaksnakan secara virtual. Stamet
Kualanamu diwakilin oleh Kepala Stamet
Kualanamu Bapak Fachkrurazi, SP
didampingi oleh Kepala Sub Bagian Tata
Usaha, Eka Yudiana, M.AP dan petugas
SIMAK dan SAIBA, Immanuel Jhonson
Arizona Saragih, S.Tr dan Andi Syafrizal,
S.Sos.
Dalam kegiatan tersebut, Kepala BMKG,
Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M. Sc, Ph.
D menyampaikan apresiasi kepada 9 UPT
BMKG atas kerja keras telah berhasil
mendapatkan predikat wilayah bebas
korupsi ( WBK) tahun 2020 dan KemenPan
RB, salah satu diantaranya adalah Stamet
Kualanamu.
METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021 25
PEMANFAATAN INFORMASI
CUACA UNTUK MENDUKUNG
MITIGASI BENCANA
oleh: Octo Mario
Indonesia merupakan negara
kepulauan yang sangat sering
mengalami bencana alam. Selama
tahun 2019 saja, BNPB mencatat
terjadi 3.768 kejadian bencana di
Indonesia. Dari jumlah tersebut,
sebanyak 99 persen merupakan
bencana hidrometeorologi,
sedangkan 1 persen lainnya
merupakan bencana geologi.
Bencana alam hidrometeorologi
adalah salah satu bentuk bencana
yang disebutkan dalam Undang-
undang Nomor 24 Tahun 2007
Tentang Penanggulangan Bencana.
Bencana hidrometeorologi (disebut
juga bencana meteorologi) adalah
bencana yang berhubungan dengan
cuaca, iklim dan siklus hidrologi di
permukaan dan atmosfer bumi.
Contoh bencana hidrometeorologi
yaitu banjir, longsor, gelombang
pasang, puting beliung, kekeringan
serta kebakaran hutan dan lahan.
Perlu dilakukan langkah nyata dalam
upaya pencegahan bencana
hidrometeorologi. Mitigasi bencana
adalah langkah awal untuk
mengurangi atau meminimalkan
bahkan meniadakan korban dan
kerugian yang mungkin timbul akibat
bencana. Langkah awal ini
dititikberatkan pada tahap sebelum
atau masa awal terjadinya bencana.
Informasi cuaca dan iklim harus
dimanfaatkan untuk langkah-langkah
antisipatif meliputi adaptasi dan
mitigasi bencana hidrometeorologi.
METEONET-MAGZ EDISI MARET 202126
Sesuai amanat dalam UU No. 31
Tahun 2009 tentang Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika, Badan
Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) merupakan satu-
satunya lembaga negara yang berhak
dan wajib melaksanakan
penyelenggaraan meteorologi,
klimatologi, dan geofisika. Salah satu
tugas pokok dan fungsi BMKG adalah
mendiseminasikan informasi
peringatan dini cuaca ekstrem
untuk keperluan antisipasi dan/atau
mitigasi bencana sebagai bentuk
partisipasi BMKG dalam mendukung
pencegahan dan penanggulangan
bencana di Indonesia. Sebagai tindak
lanjut UU No. 31 Tahun 2009,
Kepala BMKG mengeluarkan Peraturan
Kepala BMKG (Perka BMKG) No. Kep.
009 Tahun 2010 tentang Prosedur
Standar Operasional Pelaksanaan
Peringatan Dini, Pelaporan, dan
Diseminasi Informasi Cuaca Ekstrem.
Salah satu mandate BMKG dalam Perka
BMKG No. Kep. 009 Tahun 2010
adalah diseminasi informasi meteorologi
yang cepat (fast), tepat (precise),
akurat (accurate), luas (wide
coverage), dan mudah dipahami
(understandable) serta dapat
dipertanggungjawabkan.
Salah satu informasi yang dapat
dimanfaatkan masyarakat dan instansi
atau terkait dalam upaya mitigasi
bencana adalah informasi peringatan
dini cuaca ekstrem yang dapat
diakses melalui website BMKG
https://www.bmkg.go.id/ atau website
BMKG Stasiun Meteorologi Kualanamu
http://kualanamu.sumut.bmkg.go.id/
khusus untuk informasi cuaca
penerbangan di Bandara Kualanamu dan
sekitarnya. Informasi peringatan dini
cuaca tersebut akan selalu diperbarui
bila terdapat potensi cuaca buruk yang
dapat mengganggu atau bahkan
berbahaya bagi kehidupan masyarakat
karena dapat berpotensi menimbulkan
bencana. Bila masyarakat dan instansi
atau pihat terkait lebih sadar akan
pentingnya informasi peringatan dini
tersebut, diharapkan dapat
meminimalkan dampak dan kerugian
akibat bencana.
METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021 27
METEONET-MAGZ EDISI MARET 202128
METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021 29
METEONET-MAGZ EDISI MARET 202130
METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021 31
METEONET-MAGZ EDISI MARET 202132
METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021 33
Hai Sob, bertemu lagi nih di artikel
“Senjata Operasional”. Pada bulletin edisi
akhir tahun lalu, kita sudah pernah
membahas salah satu alat pengamatan
cuaca untuk udara atas, yaitu PIBAL. Nah,
selain PIBAL, ada satu alat lagi yang
digunakan untuk mengamati cuaca udara
atas, alat itu bernama Radiosonde.
Sebelum kita bahas, ada baiknya sobat
pahami terlebih dahulu apa maksudnya
udara atas. Udara atas yang dimaksud
adalah area yang berada di atas
permukaan bumi, atau bisa juga disebut
atmosfer. Secara prisip PIBAL dan
Radiosonde adalah sama, namun pada
Radiosonde parameter cuaca yang diamati
lebih lengkap dibandingkan PIBAL.
Apa itu Radiosonde?
Radiosonde berasal dari dua kata, yaitu
radio dan sonde. Radio adalah gelombang
elektromagnetik yang merambat pada
frekuensi 100 kHz – 100 GHz, sedangkan
sonde merupakan bahasa Perancis dari
probe (penyelidik=sensor). Lebih jelasnya
pengertian Radiosonde adalah alat untuk
mengukur tekanan udara, suhu udara,
kelembapan udara, arah dan kecepatan
angin diberbagai ketinggian/lapisan udara.
Bagaimana Radiosonde bekerja?
Radiosonde diterbangkan ke atmosfer
menggunakan sebuah balon yang terbuat
dari karet dan diisi dengan gas helium atau
hidrogen. Radiosonde mengirimkan data
parameter cuaca ke komputer penerima
yang berada di permukaan bumi.
#Senjata Operasional
#Pengenalan Alat AlatOperasional BMKG
Oleh : Noval
METEONET-MAGZ EDISI MARET 202134
Terdapat beberapa komponen pada
radiosonde, yaitu sensor parameter cuaca,
transimer, GPS, antena dan baterai. Pada saat
diterbangkan, sensor mengamati parameter cuaca
dan mengrimikannya melalui transimter secara real
time ke receiver yang ada di permukaan bumi, data
yang diterima kemudian di olah sehingga
menghasilkan output data parameter cuaca. Jalur
atau track balon Radiosonde dapat dipantau pada
layar monitor. Hasil akhir dari pengamatan ini yaitu
berupa sandi data cuaca di beberapa ketinggian
yang selanjutnya dikirim ke BMKG Pusat melalui
komunikasi data CMSS. Hasil pengamatan
radiosonde sangat lengkap dan bermanfaat untuk
mengetahui kondisi labilitas atmosfer setiap
lapisan. Selain itu data-data yang dihasilkan juga
digunakan untuk analisa dan prediksi cuaca secara
lebih akurat, serta menjadi salah satu data input
utama untuk pembuatan wind chart dan
temperature chart yang biasanya digunakan pada
dunia penerbangan.Gambar 1. Mekanisme Radiosonde
METEONET-MAGZ EDISI MARET 2021 35
Pada umumnya berat alat
radiosonde berkisar 250 gram,
diterbangkan dengan balon berdiameter
kurang lebih 1000mm, dengan berat balon
berkisar 250 gram. Ketinggian balon yang
membawa radiosonde dapat mencapai 10
km tergantung dari kekuatan balon dan
baterai. Pada ketinggian tertentu balon
akan pecah dan alat radiosonde akan
jatuh Kembali ke permukaan bumi, oleh
karenanya disediakan parasut agar alat
yang jatuh tidak membahayakan manusia
ataupun benda yang ada di permukaan.
Alat radiosonde bisa jatuh dimana
saja, untuk itu agar tidak membingungkan
atau menimbulkan kecemasan bagi siapa
saja yang menemukannya, biasanya pada
alat dituliskan keterangan tentang alat
tersebut. Terdapat lebih dari 800 tempat
peluncuran radiosonde di seluruh dunia.
Beberapa negara saling berbagi data
radiosonde melalui perjanjian
internasional. Peluncuran radiosonde
dilaksanakan dalam dua kali sehari yaitu
pada jam 00.00 UTC dan 12.00 UTC.
METEONET-MAGZ EDISI MARET 202136
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
STASIUN METEOROLOGI KELAS I KUALANAMU – DELI SERDANG
2021