supervisi dalam pembelajaran bahasa...
TRANSCRIPT
i
SUPERVISI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
(Studi Kasus di MTs Maarif Al-Munawaroh Tumijajar Lampung)
Oleh:
Novita Desti Arisandi Gultom
NIM : 1220410015
TESIS
Diajukan Kepada Pascajarjana UIN Sunan Kalijaga
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister Pendidikan Islam
Program Studi Pendidikan Islam
Konsentrasi Pendidikan Bahasa Arab
YOGYAKARTA
2016
vii
ABSTRAK
Novita Desti Arisandi, S.Pd.I: Supervisi Dalam Pembelajaran
Bahasa Arab (Studi Kasus di MTs Maarif Al-Munawaroh Tumijajar
Lampung. Tesis. Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga, 2016.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kegiatan supervisi akademik
yang ada di MTs Al-Munawaroh sebagai salah satu upaya untuk mengadakan
perbaikan-perbaikan khususnya dalam bidang pembelajaran, salah satunya
pembelajaran bahasa Arab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tindakan-
tindakan supervisi yang dilakukan oleh kepala madrasah dan pengawas madrasah
sebagai supervisor dalam pembelajaran bahasa Arab.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif,
yang bertujuan untuk mendeskripsikan segala peristiwa yang terjadi di MTs Al-
Munawaroh Tumijajar. Teknik penelitian yang digunakan adalah wawancara,
observasi, dokumentasi, dan trianggulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:1) Pelaksanaan supervisi akademik
atau pembelajaran di MTs Al-Munawaroh Tumijajar dilakukan oleh kepala
madrasah maupun guru yang diberi wewenang sebagai supervisor. Program
supervisi dilakukan setiap tahun dan disusun bersama oleh kepala madrasah
dengan waka kurikulum. Teknik-teknik supervisi akademik atau pembelajaran di
MTs Al-Munawaroh ini menggunakan teknik supervisi observasi kelas,
percakapan individual dan workshop atau penataran-penataran. Pendekatan yang
digunakan oleh kepala madrasah (supervisor) adalah pendekatan kolaboratif yaitu
perpaduan antara pendekatan langsung dan pendekatan tidak langsung. Model
supervisi yang digunakan dalam kegiatan supervisi pembelajaran adalah model
supervisi klinis. Salah satu tujuan model ini adalah untuk memperbaiki dan
meningkatkan keterampilan mengajar di dalam kelas. Kendala utama dari
supervisi di MTs Al-Munawaroh ini tidak adanya pengawasan dari kemenag atau
pengawas madrasah. 2) Pelaksanaan supervisi pembelajaran bahasa Arab di MTs
Al-Munawaroh menggunakan teknik observasi kelas dan percakapan individual
yang dilakukan langsung oleh kepala madrasah. Nilai dari hasil observasi
pembelajaran kelas VIIA adalah 81 dan VIIIA dengan nilai 87. Dalam observasi
pembelajaran bahasa Arab penilaian mencakup; kegiatan awal mengajar, kegiatan
inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi), dan kegiatan penutup pembelajaran.
Kata Kunci: Supervisi Akademik, MTs Al-Munawaroh, Guru Bahasa Arab
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543b/U/1987, tanggal 22
Januari 1988.1
A. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
Alif
ba‟
ta‟
śa‟
jim
ḥ a‟
kha
dal
żal
ra‟
zai
tidak dilambangkan
b
t
ś
j
ḥ
kh
d
ż
r
z
tidak dilambangkan
be
te
es (titik di atas)
je
ha (titik di bawah)
ka dan ha
de
zet (titik di atas)
er
zet
1
Noorhaidi, Pedoman Penulisan Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
(Yogyakarta:2015), 27.
ix
sin
syin
ṣ ad
ḍ ad
ṭ a‟
ẓ a‟
„ain
gain
fa‟
qaf
kaf
lam
mim
nun
wau
ha‟
hamzah
s
sy
ṣ
ḍ
ṭ
ẓ
„-
g
f
q
k
l
m
n
w
h
‟-
es
es dan ye
es (titik di bawah)
de (titik di bawah)
te (titik di bawah)
zet (titik di bawah)
koma terbalik di atas
ge
ef
qi
ka
el
em
en
we
ha
apostrof
x
ya‟ y ye
B. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap
ditulis
ditulis
Muta‟aqqidain
„Iddah
C. Ta’ marbutah
1. Bila dimatikan ditulis h
ditulis
ditulis
Hibah
Jizyah
(ketentuan ini tidak diperlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah
terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya,
kecuali bila dikehendaki lafal aslinya).
Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah,
maka ditulis dengan h.
ditulis karāmah al-auliyā‟
2. Bila ta‟ marbutah hidup atau dengan harkat, fathah, kasrah, dan dammah
ditulis t.
ditulis zakātul fiṭ ri
xi
D. Vokal Pendek
Kasrah
Fathah
Dammah
ditulis
ditulis
ditulis
i
a
u
E. Vokal Panjang
Fathah + alif
Fathah + ya‟ mati
Kasrah + ya‟ mati
Dammah + wawu mati
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ā
jāhiliyyah
ā
yas„ā
ī
karīm
ū
furūḍ
F. Vokal Rangkap
Fathah + ya‟ mati
Fathah + wawu mati
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ai
bainakum
au
qaulun
xii
G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan
Apostrof
ditulis
ditulis
ditulis
a'antum
u„iddat
la'in syakartum
H. Kata Sandang Alif + Lam
a. Bila diikuti Huruf Qamariyah
ditulis
ditulis
al-Qiyās
al-Qur‟ān
b. Bila diikuti Huruf Syamsiyah ditulis dengan menggandakan huruf
syamsiyyah yang diikutinya, serta menghilangkan huruf l (el)-nya.
ditulis
ditulis
as-Samā‟
asy- Syams
I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat
ditulis
ditulis
ẓ awī al-furūd
ahl as-sunnah
xiii
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Karya Sederhana ini Kepada: Almamater Tercinta
Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta
xiv
MOTTO
Artinya:
siapa yang mengamalkan apa yang telah diketahui, maka Allah
akan mewariskan kepadanya pengetahuan apa-apa yang belum ia
ketahui
xv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang
senantiasa menganugerahkan rahmat dan hidayah Nya. Shalawat dan salam
semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W yang dengan
segenap perjuangan telah menuntun manusia menuju jalan kehidupan yang lebih
baik.
Dalam penulisan tugas akhir atau tesis yang berjudul “Supervisi dalam
Pembelajaran Bahasa Arab (Studi Kasus di MTs Maarif Al-Munawaroh
Tumijajar Lampung)” peneliti menyadari bahwa banyak pihak yang telah
membantu dan sehingga pada akhirnya tesis ini dapat terselesaikan.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa
terima kasih yang mendalam kepada:
1. Bapak Dr. Imam Machali, M.Pd.I selaku Pembimbing yang telah sabar dan
baik memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.
2. Segenap Dosen, Karyawan Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga.
3. Bapak H. Sambudi, S.Ag. selaku Kepala Madrasah di MTs Maarif Al-
Munawaroh Tumijajar Lampung beserta guru dan staf-stafnya.
4. Bapak Muhammad Irfan, S.Pd.I selaku guru bidang studi bahasa Arab di
MTs Maarif Al-Munawaroh Tumijajar Lampung.
xvii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. .i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN..........................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI............................................iii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iv
HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI...................................................v
HALAMAN NOTA PEMBIMBING...................................................................vi
ABSTRAK............................................................................................................vii
PEDOMAN TRANSLITRASI .................................... ......................................viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ xiii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ xiv
KATA PENGANTAR .......................................................................................... xv
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xvii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xx
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xxi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................6
C. Tujuan Penelitian.............................................................................6
D. Manfaat Penelitian...........................................................................6
E. Kajian Pustaka........... ......................................................................7
F. Landasan Teori...............................................................................10
G. Metode Penelitian...........................................................................19
H. Sistematika Penulisan.....................................................................25
BAB II : LANDASAN TEORI........................................................................26 A. Supervisi Pendidikan ..................................................................... 26
1. Pengertian Supervisi Pendidikan.......................................26
2. Tujuan Supervisi Pendidikan............................................29
3. Prinsip Supervisi Pendidikan............................................30
4. Jenis Supervisi Pendidikan................................................34
5. Pendekatan Supervisi Pendidikan.....................................37
6. Model Supervisi Pendidikan.............................................39
7. Teknik atau Metode Supervisi Pendidikan.......................43
B. Supervisi Pendidikan Pada Madrasah...........................................44
1. Supervisi Pengawas Madrasah..........................................44
2. Supervisi Kepala Madrasah...............................................47
C. Kualifikasi dan Kompetensi Pengawas Madrasah........................48
1. Kualifikasi Pengawas Sekolah/Madrasah.........................48
2. Kompetensi Pengawas Sekolah/Madrasah........................50
3. Kompetensi Kepala Sekolah.............................................54
BAB III : GAMBARAN UMUM MADRASAH TSANAWIYAH AL-
MUNAWAROH TUMIJAJAR........................................................56
xviii
A. Sejarah Singkat.............................................................................56
B. Visi dan Misi Madrasah...............................................................57
C. Tujuan Madrasah..........................................................................58
D. Struktur Organisasi.......................................................................59
E. Guru dan Karyawan.....................................................................59
F. Peserta Didik................................................................................61
G. Sarana dan Prasarana....................................................................62
BAB IV : PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK TERHADAP GURU
BAHASA ARAB DI MTs AL-MUNAWAROH TUMIJAJAR...........66
A. Supervisi Akademik Kepala Madrasah di MTs Al-Munawaroh.
1. Pelaksanaan Supervisi Akademik di MTs Al-
Munawaroh........................................................................66
2. Instrumen dan Teknik Supervisi Akademik Kepala
Madrasah............................................................................73
3. Kendala Pelaksanaan Supervisi Akademik di MTs Al-
Munawaroh........................................................................83
4. Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Madrasah
Terhadap Guru Bahasa Arab..............................................83
B. Pelaksanaan Supervisi Akademik Pengawas Madrasah................93
BAB V : PENUTUP ..........................................................................................101
A. Kesimpulan ....................................................................... .......101
B. Saran..................... ...................................................................... 103
C. Kata Penutup..............................................................................103
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 105
xix
DAFTAR TABEL
Tabel I : Pengertian Supervisi Pendidikan......................................................28
Tabel II : Pelaku Supervisi................................................................................35
Teblet III : Perilaku dan Pendekatan Supervisi...................................................39
Tabel IV : Dimensi Tugas dan Sasaran pengawas.............................................45
Tabel V : Kompetensi Pengawas Sekolah/Madrasah........................................50
Tabel VI : Kompetensi Kepala Sekolah.............................................................54
Tabel VII : Daftar Nama Guru dan Karyawan MTs Al-Munawaroh Tumijajar
Tahun Ajaran 2014/2015.....................................................................61
Tabel VIII : Jumlah Peserta didik MTs Al-Munawaroh Tumijajar Tahun Ajaran
2014/2015............................................................................................63
Tabel IX : Daftar Inventaris MTs Al-Munawaroh Tumijajar.............................64
Tabel X : Check-List Observasi Pembelajaran.................................................77
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar I : Teknik Pengumpulan Data...........................................................23
Gambar II : Tiga Tujuan Supervisi Akademik...............................................36
Gambar III : Teknik Supervisi Akademik.........................................................44
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Berita Acara Seminar Proposal Tesis
Lampran 2 : Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 3 : Instrumen Supervisi Pembelajaran MTs Al-Munawaroh
Lampiran 4 : Transkip Hasil Wawancara
Lampiran 5 : Transkip Hasil Observasi
Lampiran 6 : Nilai Prestasi Peserta didik MTs Al-Munawaroh
xxii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dipercaya sebagai alat strategis meningkatkan taraf hidup
manusia. Melalui pendidikan manusia menjadi cerdas, memiliki skill, sikap
hidup yang baik sehingga dapat bergaul dengan baik pula dimasyarakat dan
dapat menolong dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat. Pendidikan menjadi
investasi yang memberi keuntungan sosial dan pribadi yang menjadikan
bangsa bermartabat dan menjadikan individunya menjadi manusia yang
memiliki derajat.1
Peran guru dalam penyelenggaraan pendidikan sangat dominan
terhadap pencapaian kualitas pendidikan, oleh karenanya upaya untuk
mempersiapkan sumber daya manusia dalam hal ini seorang guru yang
profesional perlu penegasan yang konkret seperti tercantum dalam UU No.14
Tahun 2005 mengenai guru dan dosen: Guru mempunyai kedudukan sebagai
tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Usaha meningkatkan kemampuan profesional dapat dilakukan dengan
memberikan bantuan profesional kepada guru dalam bentuk penyegaran,
konsultasi, bimbingan, dan kegiatan yang mungkin dilakukan. Sebelumnya
antara kepala sekolah membangun kesepakatan kualitas mengajar yang
1
Jasmani Asf & Syaiful Mustofa, Supervisi Pendidikan Terobosan Baru dalam
Peningkatan Kinerja Pengawas Sekolah dan Guru, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), 15.
2
diinginkan, sehingga layanan belajar dapat lebih baik dan ada peningkatan
terus menerus. Untuk menjamin kualitas layanan belajar tetap terjaga, maka
supervisi menjadi hal yang penting dalam memberikan bantuan kepada guru.2
Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja guru adalah pembinaan
kepala sekolah melalui supervisi.3 Pembahasan supervisi pendidikan secara
lebih tuntas dan meyakinkan masih jauh dari tuntutan teori dan praktik yang
baik. Hal ini dapat dipahami karena supervisi pendidikan adalah konsepsi
yang terlambat berkembang dalam dunia pendidikan.4
Supervisi pendidikan disini mempunyai arti pengawasan. Sementara
orang yang melakukan supervisi disebut supervisor atau pengawas. Supervisor
atau pengawas dianggap jabatan yang secara ideal diduduki oleh seseorang
yang mempunyai keahlian dibidangnya.5
Supervisi adalah segala bantuan dari para pemimpin sekolah, yang
bertujuan kepada perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personel
sekolah lainnya di dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Ia berupa
dorongan, bimbingan, dan kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan
kecakapan guru-guru, seperti bimbingan dalam usaha dan pelaksanaan
pembaharuan-pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran, pemilihan alat-
alat pelajaran dan metode-metode mengajar yang lebih baik, cara-cara
2
Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan
(Pemberdayaan Guru, Tenaga Kependidikan dan Masyarakat dalam Manajemen Sekolah),
(Bandung : ALFABETA, 2009), 194. 3 Supardi, Kinerja Guru, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013), 9.
4 Binti Maunah, Supervisi Pendidikan Islam (Teori dan Praktik), (Yogyakarta: TERAS,
2009), 1. 5 Jasmani & Syaiful Mustofa, Supervisi, 17.
3
penilaian yang sistematis terhadap fase seluruh proses pengajaran, dan
sebagainya.6
Supervisi senantiasa dituntut menciptakan situasi dan kondisi belajar-
mengajar yang kondusif, menimbulkan semangat luar biasa dari semua guru
dan karyawan sekolah dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Dengan keadaan
tersebut, semua siswa terpengaruh untuk semakin giat belajar dan mengejar
prestasi akademik lebih baik.7
Perlu ditambahkan di sini bahwa menurut struktur organisasi Dep.P &
K yang berlaku sekarang ini, yang termasuk kategori supervisor dalam
pendidikan adalah kepala sekolah, penilik sekolah, dan para pengawas di
tingkat kabupaten/kotamadya, serta staf kantor bidang yang ada ditiap
provinsi.8
Supervisor yang baik adalah yang selalu melakukan pengembangan
potensinya dalam kepemimpinan. Hal tersebut karena dengan semakin
berkembang ilmu pengetahuan dan keterampilannya, sikap dan para guru
terhadap pengarahan dan pembinaan yang diterima dari supervisor akan
semakin memicu semangat potensi masing-masing.
Kepala sekolah termasuk pemimpin formal dalam lembaga pendidikan.
Diartikan sebagai kepala, karena kepala sekolah adalah pejabat tertinggi di
sekolah. Kepala sekolah merupakan penanggung jawab utama secara
6 Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005), 76 7 Herabudin, Administrasi & Supervisi Pendidikan, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2009),
200. 8 Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, 78.
4
struktural dan administratif di sekolah. Oleh karena itu, ia memiliki staf atau
pejabat yang berada di bawah pimpinannya.9
Guru dalam menjalankan tugasnya membutuhkan bantuan orang lain
dalam hal memecahkan masalah-masalah yang dihadapi untuk mewujudkan
tujuan pendidikan. Misalnya untuk mengerti tujuan pendidikan, umum,
khusus, kompetensi dasar, standart kompetensi, dan indikator, evaluasi dan
sebagainya. Guru tersebut mengharapkan apa dan bagaimana memberi
pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan anak dan masyarakat yang
sedang berkembang. Orang yang berfungsi membantu guru dalam hal ini
adalah kepala sekolah atau supervisor yang setiap hari langsung berhadapan
dengan guru.10
Sebagaimana madrasah lain pada umumnya dalam usaha
meningkatkan mutu pembelajaran, Madrasah Tsanawiyah Maarif Al-
Munawaroh Tumijajar juga mengadakan perbaikan-perbaikan untuk
meningkatkan kualitas pembelajarannya salah satunya yaitu dengan cara
supervisi. Agenda supervisi di MTs Al-Munawaroh ini disusun jadwalnya
oleh kepala madrasah bersama waka kurikulum. Jadwal rencana supervisi
pembelajaran di MTs Al-Munawaroh ini direncanakan pada awal tahun ajaran
baru dengan membagi dua program, yaitu program rencana supervisi
akademik semester ganjil yang dan program supervisi semester genap. Pada
semester ganjil fokus guru yang akan disupervisi adalah guru yang mengajar
pelajaran umum, sedangkan pada semester genap fokus supervisi
9 Herabudin, Administrasi & Supervisi Pendidikan, 200.
10 Binti, Supervisi Pendidikan Islam, 14.
5
pembelajarannya di fokuskan pada guru yang mengajar pelajaran agama
Islam. Supervisi di MTs Al-Munawaroh ini sendiri ada yang terencana dan
ada pula yang spontan saja.11
Manfaat supervisi sendiri dirasa guru dapat membantu guru untuk
mengetahui kekurangan-kekurangan atau kelemahan-kelemahan cara
mengajarnya di dalam kelas, supervisi juga memberikan hasil penilaian yang
positif dari proses dan hasil pembelajaran, guru jadi lebih bertanggung jawab
lagi terhadap tugasnya akademik maupun administrasi pembelajarannya.
Dengan adanya supervisi juga guru jadi bertanggung jawab terhadap
pembuatan perangkat pembelajarannya, seperti membuat RPP, silabus, dan
laporan program belajar tahunan. Supervisi ini juga dirasakan manfaatnya bagi
guru karena setelah melakukan proses supervisi ada tindak lanjutnya dari hasil
supervisi tersebut. Tindak lanjut yang dilakukan salah satunya yaitu dengan
memberikan penguatan dan motivasi kepada guru.12
Peneliti akan mengamati tindakan-tindakan apa saja yang dilakukan
oleh kepala madrasah dan pengawas madrasah sebagai supervisor untuk
membantu guru bahasa Arab dalam menjalankan tugasnya untuk menuju
kualitas belajar mengajar yang lebih baik. Dalam penulisan ini MTs Maarif
Al-Munawaroh akan di tulis dengan MTs Al-Munawaroh saja.
11
Hasil wawancara dengan Bapak Sambudi, Kepala Madrasah, Rabu 5 November 2014
pukul 08.15, di ruang guru MTs Al-Munawaroh Tumijajar.
12 Hasil wawancara dengan Ibu Erma Zulfia, Guru Matematika, Kamis 27 November
2014 pukul 10.15, di ruang guru MTs Al-Manawaroh Tumijajar.
6
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana supervisi akademik kepala Madrasah di MTs Al-
Munawaroh Tumijajar Lampung?
2. Bagaimana supervisi akademik kepala madrasah kepada guru bahasa
Arab di MTs Al-Munawaroh Tumijajar Lampung?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pokok-pokok permasalahan di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh kepala madrasah sebagai
supervisor di MTs Al-Munawaroh.
2. Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh kepala madrasah kepada
guru bahasa Arab sebagai supervisor.
D. Manfaat Penelitian
Sekurang-kurangnya dari penelitian ini akan diperoleh dua manfaat,
yaitu manfaat dari segi teoritis dan dari segi praktis.13
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan studi lanjutan yang
relevan dengan penelitian yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
Sebagai bahan masukan untuk perbaikan sistem pendidikan dalam hal
supervisi akademik dalam pembelajaran bahasa Arab bagi lembaga
yang diteliti.
13
Ridwan, Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian, (Bandung: Alfabeta,
2009), 359.
7
E. Kajian Pustaka
Dalam penelitian terdahulu penulis menemukan beberapa hasil
penelitian yang relevan dengan penelitian ini, antara lain:
Pertama, tesis dari Wafiek Aniqoh “Problematika Pengawas
Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Profesionalitas Guru (Studi
Pada SMA N di Kabupaten Blitar”.14
Penelilitian ini mengungkapkan,
pertama, upaya-upaya yang dilakukan oleh pengawas dalam meningkatkan
profesionalitas guru, kedua, hambatan-hambatan yang dialami oleh pengawas
dalam meningkatkan profesionalitas guru Pendidikan Agama Islam. Hasil
penelitian menunjukan kompetensi profesional guru dalam kategori kurang
profesional, terutama dalam hal pemanfaatan media dan variasi metode
pembelajaran. Hambatan yang dialami oleh guru dalam meningkatkan
profesionalitasnya adalah tugas pengawas belum bisa berjalan dengan
maksimal, suasana kerja yang belum siap untuk kompetisi, komunikasi yang
kurang baik antar guru, pemilihan teknik pembelajaran yang tidak didukung
oleh sarana dan prasarana.
Kedua, tesis dari Siti Karomah “Dampak Supervisi Madrasash dan
Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Kinerja Guru di KKM Sub Rayon
Basin”15
. Hasil penelitian mengungkapkan: 1. Upaya meningkatkan kinerja
guru melalui supervisi kepala madrasah dan kompetensi pedagogik guru sudah
cukup baik. Hal ini dilakukan dengan cara mengadakan pendekatan kepada
14 Wafiek Aniqoh, “Problematika Pengawas Pendidikan Agama Islam dalam
Meningkatkan Profesiolitas Guru (Studi Pada SMA N di Kabupaten Blitar”. Tesis. (Yogyakarta:
2010).
15 Siti Karomah, “Dampak Supervisi Madrasash dan Kompetensi Pedagogik Guru
Terhadap Kinerja Guru di KKM Sub Rayon Basin”. Tesis. (Yogyakarta: 2014).
8
para guru baik secara individu maupun kelompok, serta memberikan
penghargaan kepada guru yang berprestasi. 2. Dampak kompotensi pedagogik
guru terhadap kinerja guru adalah membina kerjasama yang harmonis
mempertinggi mutu dan pengetahuan guru-guru agar menjadi guru yang
profesional dalam bentuk kelompok-kelompok diskusi terbimbing,
menyediakan dan memperlengkap buku-buku perpustakaan guna menjaga
kelancaran bagi guru dalam mengajar. 3. Dampak supervisi kepala madrasah
dan kompetensi pedagogik guru terhadap kinerja guru adalah setelah dianalisis
ternyata guru di KKM mempunyai kemampuan merencanakan pembelajaran,
kemampuan melaksanakn pembelajaran, melakukan evaluasi dan adanya
kerjasama yang harmonis.
Ketiga, tesis dari Rahmat Hidayat, “Supervisi Kepala Madrasah dalam
Meningkatkan Profesionalisme Guru di MAN III Yogyakarta”.16
Penelitian ini
bertujuan: 1) mendeskripsikan model-model supervisi kepala madrasah dalam
meningkatkan profesionalisme guru, 2) mendeskripsikan teknis-teknis
supervisi kepala madrasah dalam meningkatkan profesionalisme guru, 3)
mesdeskripsikan upaya dan usaha kepala madrasah dalam meningkatkan
profesionalisme guru. Dari hasil penelitian : 1) model supervisi kepala
madrasah antara lain: model supervisi klinis, model sypervisi demokratis, dan
supervisi akdemik. 2) teknik supervisi kepala madrasah yaitu teknik
kunjungan kelas, teknik pertemuan individu dan teknik rapat rutin guru. 3)
usaha kepala madrasah dalam meningkatkan profesionalisme guru adalah
16
Rahmat Hidayat, “Supervisi Kepala Madrasah dalam Peningkatan Profesionalisme
Guru di MAN III Yogyakarta”. Tesis. (Yogyakarta: 2014).
9
pembinaan persiapan mengajar, membantu dalam mengelola kelas,
mengikutsertakan guru dalam musyawarah, mengirim guru dalam kegiatan
penataran, seminar, dan diklat.
Keempat, tesis dari Nurul Inayatush Shokhihah “Pelaksanaan
Supervisi Akademik Terhadap Guru Bahasa Arab (Studi Kasus di MTs Negeri
Parakan Temanggung)”.17
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1.
Pelaksanaaan supervisi akademik di MTs Negeri Parakan Temanggung
dilakukan oleh pengawas dan kepala madrasah. Pelaksanaan supervisi
akademik kepala madrsah dilakukan dengan membuat tim sembilan. Teknik
yang digunakan supervisor berupa teknik individual yang meliputi: (a)
kunjungan dan observasi kelas, (b) pertemuan atau percakapan individual, dan
teknik kelompok yang digunakan adalah mengikutsertakan guru dalam
MGMP, workshop, diklat, seminar dan rapat guru. Supervisi akademik
pengawas dilakukan dengan teknik pertemuan dan kelompok. 2. Pelaksanaan
supervisi akademik terhadap guru bahasa Arab di MTs Negeri Parakan
meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, dan penilaian/pelaporan. Penilaian
supervisi akademik menunjukkan bahwa guru bahasa Arab berada pada
katagori baik. Kendala kepala madrasah dalam supervisi akademik adalah
ketidaksesuaian kualifikasi akademik supervisor dengan guru bahasa Arab.
Dari hasil penelitian diatas penelitian ini tentunya akan sedikit berbeda
dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Penulis ingin melengkapi dengan
17
Nurul Inayatush Shokhihah, “Pelaksanna Supervisi Akademik Terhadap Guru Bahasa
Arab (Studi Kasus di MTs Negeri Parakan Temanggung)”. Tesis. (Yogyakarta: 2015).
10
penelitian yang sebelumnya dengan penelitian supervisi pembelajaran
terhadap guru bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah swasta Al-Munawaroh.
F. Landasan Teori
1. Pengertian Supervisi
Supervisi pendidikan dikenal dengan sebutan “instructional
supervision” atau “i” dipandang sebagai kegiatan yang ditujukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran.
Carter Good Govermance Dictionary of Education mengemukakan bahwa
supervisi adalah segala usaha memperbaiki pengajaran; termasuk
menstimulasi, meyeleksi pertumbuhan dan jabatan-jabatan guru-guru,
menyeleksi dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan
metode-metode mengajar serta evaluasi pengajaran.18
Supervisi pendidikan dapat diartikan sebagai pelayanan yang
disediakan oleh pemimpin untuk membantu guru-guru atau personal yang
semakin cakap sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada
umumnya dan ilmu pendidikan khususnya agar mampu meningkatkan
efektifitas proses mengajar-belajar di sekolah.19
2. Fungsi Supervisi
Fungsi utama supervisi pendidikan adalah menilai dan
memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran
peserta didik. Kimball Wiles mengatakan bahwa fungsi dasar supervisi
18
Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan. (Bandung: Alfabeta, 2010),
228.
19
Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, Cet. ke-3 (Jakarta: PT GUNUNG AGUNG,
1984), 104.
11
adalah memperbaiki situasi belajar-mengajar dalam artian yang luas.
Swearingen mengemukakan dalam bukunya Supervision of Instruction-
Fundation and Dimension (1961), fungsi supervisi antara lain adalah:20
a. Mengkoordinasi semua usaha sekolah
b. Memperlengkap kepemimpinan sekolah
c. Memperluas pengalaman guru-guru
d. Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif.
e. Memberi fasilitas dan penilaian yang terus-menerus.
f. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap anggota
staf.
g. Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam
merumuskan tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan
kemampuan mengajar guru-guru.
Secara resiprokal, fungsi supervisi pendidikan adalah sebagai
berikut:21
a. Fungsi penelitian (research); bahwa supervisor tidak bekerja atas
prasangka tetapi menempuh prosedur yang tepat seperti
merumuskan dulu masalah apa yang dihadapi personil,
mengumpulkan data untuk mendapat informasi yang falid tentang
suatu permasalahan yang tersangkut paut dengan masalah itu,
pengelolaan data, penarikan kesimpulan sebagai bahan untuk
mengambil keputusan suatu permasalahan.
20
Luk-luk Nur Mufidah, Supervisi Pendidikan, (Yogyakarta: Teras, 2009), 20.
21
Engkoswara & Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, 230.
12
b. Fungsi penilaian (Evaluation); kesimpulan hasil penelitian
dijadikan bahan evaluasi apakah objek penelitian tersebut memiliki
kekuatan, kelemahan dan menemukan solusi yang tepat untuk
memutuskan suatu masalah.
c. Fungsi perbaikan (Improvement); apabila hasil penelitian
menunjukkan terdapat kekurangan-kekurangan yang harus segera
ditangani, maka supervisor melakukan langkah-langkah strategi
dan operasional sebagai upaya melakukan perbaikan-perbaikan.
d. Fungsi pengembangan (Development); dua kondisi yang dihadapi
supervisor adalah kekurangan-kekurangan dan prestasi yang
dimiliki personil. Kekurangan dilakukan perbaikian dan prestasi
yang ditunjukan guru perlu mendapat pengakuan dan
pengembangan.
3. Pembelajaran Bahasa Arab
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajarn
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat,
serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata
lain pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik.22
22
M. Khalilullah, Media Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo,
2012), 3.
13
Belajar adalah proses yang terus menerus, yang tidak pernah
berhenti dan tidak terbatas pada dinding kelas. Hal ini berdasarkan pada
asumsi bahwa sepanjang kehidupannya manusia akan selalu dihadapkan
pada masalah atau tujuan yang ingin dicapainya. Dalam proses mencapai
tujuan itu, manusia akan dihadapkan pada berbagai rintangan.23
Belajar juga dapat diartikan sebagai proses terjadinya perubahan
yang relatif menetap yang dihasilkan dari suatu pengalaman berupa
latihan- latihan atau interaksi dengan lingkungan. Dengan demikian dapat
didefinisikan bahwa belajar bahasa adalah proses terjadinya perubahan
“kabahasaan” seseorang yang relatif menetap yang dihasilkan dari
pengalaman berupa latihan kabahasaan atau interaksi kebahasaan.
Pembelajaran bahasa Arab sesungguhnya sangat menghendaki
keterlibatan siswa secara langsung. Oleh karena itu hendaknya diterapkan
model pembelajaran interaktif, yakni “model pembelajaran yang
melibatkan siswa secara aktif dan pasif” dalam hal ini posisi peserta didik
dalam pembelajaran sebagai subyek dan obyek pendidikan. Selain itu
pembelajaran aktif atau interaktif ini juga dapat mendorong sekaligus
membangkitkan motivasi dan minat peserta didik untuk mengemukakan
konsep gagasannya yang selama ini terpendam.24
Pembelajaran bahasa merupakan suatu sistem yang melibatkan
banyak komponen. Komponen- komponen tersebut saling berkaitan dan
mempengaruhi berhasil atau tidaknya proses pembelajaran bahasa. Di
23
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana Prenada Media), 110. 24
Wa Muna, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Teras, 2011), 20.
14
antara komponen- komponen itu adalah tujuan, materi, metode, sumber
belajar, media pembelajaran, interaksi belajar mengajar, evaluasi hasil
belajar, siswa dan komponen guru. Dengan demikian, metodologi
pengajaran bahasa pada hakikatnya adalah sebuah sub disiplin yang
mencoba mengelola semua komponen pembelajaran bahasa tersebut agar
bisa berjalan efektif dan efisien guna mencapai tujuan pengajaran bahasa
yang telah ditentukan.
Jadi dalam proses belajar- mengajar ada perbuatan guru dan siswa,
situasi edukatif, tahapan dalam mempelajari sesuatu, pemberdayaan
pelajar, perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
hasil belajar, tindak lanjut dari hasil evaluasi, serta interaksi peserta didik
dengan lingkungan yang kesemuanya terjadi dalam rangka mencapai
tujuan tertentu yaitu perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.
Keterampilan menggunakan variasi merupakan salah satu
keterampilan mengajar yang harus dikuasai guru. Penggunaan variasi
mengajar yang dilakukan guru dimaksudkan untuk: (1) menarik perhatian
peserta didik terhadap materi pembelajaran yang tengah dibicarakan, (2)
menjaga kestabilan proses pembelajaran baik secara fisik maupun mental,
(3) membangkitkan motivasi belajar selama proses pembelajaran, (4)
mengatasi situasi dan mengurangi kejenuhan dalam proses pembelajaran,
dan (5) memberikan kemungkinan layanan pembelajaran individual.25
25
Marno & Idris, Strategi & Metode Pengajaran, (Yogyakarta: Ar- Ruzz Media, 2008),
142.
15
Dalam proses belajar- mengajar, seorang guru memiliki tugas dan
peran yang sangat sentral. Sukses atau tidaknya serta bermutu atau
tidaknya proses belajar- mengajar sangat tergantung pada pribadi guru.
Sedangkan peranan guru dalam interaksi belajar- mengajar antara lain
adalah:
a. Sebagai fasilitator, ialah menyediakan situasi dan kondisi yang
dibutuhkan oleh individu yang belajar;
b. Sebagai pembimbing, ialah memberikan bimbingan siswa
dalam interaksi belajar, agar siwa mampu belajar dengan lancar
dan berhasil secara efektif dan efisien;
c. Sebagai motifator, ialah pemberi dorongan semangat agar
siswa mau dan giat belajar;
d. Sebagai organisator, ialah mengorganisasikan kegiatan belajar
mengajar siswa maupun guru;
e. Sebagai manusia sumber, dimana guru dapat memberikan
informasi apa yang dibutuhkan oleh siswa, baik pengetahuan,
keterampilan maupun sikap.
4. Keterampilan Bahasa Arab
Tujuan utama pembelajaran bahasa asing adalah pengembangan
kemampuan pelajar dalam menggunakan bahasa itu baik lisan maupun
tulis. Kemampuan menggunakan bahasa dalam dunia pengajaran bahasa
disebut keterampilan berbahasa. Keterampilan tersebut ada empat yaitu
keterampilan menyimak (mahāratul ‟istimā„i /listening skill), berbicara
16
(mahāratul kalām / speaking skill), membaca (mahāratul qirā‟ah / reading
skill), dan menulis (mahāratul kitābah / writing skill).26
a. Keterampilan Menyimak
Keterampilan menyimak (mahāratul ‟istimā„i/ listening skill)
adalah kemampuan seseorang dalam mencerna atau memahami kata atau
kalimat yang diujarkan oleh mitra bicara atau media tertentu. Kemampuan
ini sebenarnya dapat dicapai dengan latihan yang terus menerus untuk
mendengarkan perbedaan- perbedaan bunyi unsur- unsur kata (fonem)
dengan unsur- unsur lainnya.
Sebagai salah satu keterampilan reseptif, keterampilan menyimak
menjadi unsur yang terlebih dahulu harus dikuasai oleh pelajar. Memang
secara alamiah pertama kali manusia memahami bahasa orang lain lewat
pendengaran, maka dalam pandangan konsep tersebut, keterampilan
berbahasa asing yang harus didahulukan adalah menyimak.27
b. Keterampilan Berbicara
Keterampilan berbicara (mahāratul kalām/speaking skill) adalah
kemampuan mengungkapakan bunyi- bunyi artikulasi atau kata- kata
untuk mengekspresikan pikiran berupa ide, pendapat, keinginan, atau
perasaan kepada mitra bicara.
Kemahiran berbicara merupakan salah satu jenis kemampuan
bahasa yang ingin dicapai dalam pengajaran bahasa Arab. Kegiatan
berbicara di dalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua arah,
26
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2011), 129.
27
Acep, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, 130.
17
yakni antara pembicara dan pendengar secara timbal balik. Dengan
demikian, latihan berbicara harus terlebih dahulu didasari pleh
kemampuan mendengarkan, kemampuan mengucapkan, dan penguasaan
relatif terhadap kosa kata dan ungkapan yang memungkinkan siswa dapat
mengkomunikasikan gagasan dan pikirannya.28
Latihan- latihan yang diberikan untuk dapat menguasai kemahiran
berbicara berupa praktek tentang apa- apa yang sudah didengar secara
pasif dalam latihan menyimak. Dapat dikatakan bahwa tanpa latihan lisan
yang intensif penguasaan dan pemahaman bahasa Arab secara sempurna
akan sulit dicapai. Salah satu kelemahan dan kekurangan sistem dan
metode lama pengajaran bahasa Arab yang dikembangkan di Indonesia
adalah kurangnya latihan lisan yang intensif sehingga sedikit sekali pelajar
yang mampu mengutarakan pikiran dan perasaannnya secara lisan.
c. Keterampilan Membaca
Kemahiran membaca mengandung dua aspek atau pengertian.
Pertama, mengubah lambang tulis menjadi lambang bunyi, dan kedua,
menangkap arti dari seluruh situasi yang dilambangkan dengan lambang-
lambang tulis dan bunyi tersebut.29
Secara umum, ada beberapa jenis
membaca, yaitu membaca keras, membaca dalam hati, membaca cepat,
membaca kreatif dan membaca analitis. Masing-masing jenis membaca
28 Syamsuddin Asyrofi dkk, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Pokja
Akademi UIN SUKA, 2006), 132.
29 Ahmad Fuad Effendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, Cet. ke-5 (Malang:
MISYIKAT, 2012), 166.
18
tersebut perlu dilatihkan kepada siswa secara bertahap dan di sesuaikan
dengan tingkat kemampuan siswa.
Agar pengajaran kemahiran membaca dapat terarah kepada tujuan,
maka bacaan- bacaan yang disajikan perlu dilengkapi dengan sejumlah
pertanyaan atau model- model latihan. Bentuk dan sistematika pertanyaan
disesuaikan dengan tujuan dan jenis membaca atau pengalaman belajar
yang ingin dilatihkan kepada siswa.30
d. Keterampilan Menulis
Keterampilan menulis (mahāratul kitābah/ writting skill) adalah
kemampuan dalam mendeskripsikan atau mengungkapkan isi pikiran,
mulai dari aspek yang sederhana seperti menulis kata- kata sampai kepada
aspek yang kompleks yaitu mengarang. Kemahiran menulis (kitābah)
mempnyai dua aspek yang berbeda, yaitu pertama, kemahiran membentuk
huruf dan menguasai ejaan, kedua, kemahiran melahirkan pikiran dan
perasaan dalam bentuk tulisan berbahasa Arab.31
Secara umum pengajaran menulis bertujuan agar siswa dapat
berkomunikasi secara tertulis dalam bahasa Arab, terutama untuk
kebutuhan yang nyata dalam kehidupan.32
Keterampilan menulis dalam pelajaran bahasa Arab secara garis
besar dapat dibagi kedalam tiga kategori yang tidak terpisahkan, yaitu
imlak, kaligrafi dan mengarang.
30
Syamsuddin, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, 134. 31
Syamsuddin, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, 139.
32
Ahmad Fuad, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, 181.
19
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan adalah jenis penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis
yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi
lainnya.33
Penelitian ini bersifat deskriptif-kualitatif, yaitu penelitian yang
berusaha mendeskripsikan suatu gejala peristiwa yang terjadi.34
Penelitian
yang dilakukan oleh peneliti dengan mengambil data secara langsung di
lokasi penelitian dengan menyajikan pelaksanaan, dan evaluasi terhadap
kegiatan supervisi akademik pembelajaran bahasa Arab di MTs Al-
Munawaroh Tumijajar Lampung.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Al-Munawaroh
Tumijajar Tulang Bawang Barat Lampung, pada semester genap Tahun
Ajaran 2014/2015.
3. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah orang dapat memberikan
informasi mengenai situasi dan kondisi madrasah. Adapun pihak-pihak
yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah:
33
Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet. ke-31 (Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2013), 6. 34
Bambang Setiyadi, Metode Penelitian Untuk Pengajaran Bahasa Asing: Pendekatan
Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), 288.
20
a. Bapak Sambudi, S.Ag selaku Kepala Madrasah MTs Al-
Munawaroh.
b. Bapak Muhammad Irfan, S.Pd.I selaku guru bahasa Arab di
MTs Al-Munawaroh
c. Bapak Asep Sulaiman, S.Pd.I selaku wakil kepala
kurikulum di MTs Al-Munawaroh
d. Ibu Intan Yuliasari, selaku TU (Tata Usaha)
e. Ibu Erma Zulfia, selaku guru Matematika di MTs Al-
Munawaroh.
Adapun pihak yang menjadi subjek penelitian ini adalah informan
yang dibutuhkan untuk mengetahui data mengenai kegiatan supervisi
pembelajaran terhadap guru bahasa Arab yaitu Bapak Muhammad Irfan di
MTs Al-Munawaroh Tumijajar yang meliputi pelaksanaan, teknik
supervisi, dan kendala yang dihadapi dalam kegiatan supervisi
pembelajaran.
4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan
teknik pengumpulan data dengan langkah-langkah yang sesuai dengan
penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:
a. Wawancara
Wawancara ini ditunjukkan kepada kepala madrasah, guru bahasa
Arab, wakil kepala kurikulum dan karyawan untuk mengetahui tentang
21
kondisi atau keadaan madrasah dan juga tentang kegiatan belajar mengajar
dan lain- lain yang peneliti perlukan untuk kelengkapan penelitian ini.
Teknik wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara
semiterstruktur, dimana dalam pelaksanaan wawancara lebih bebas bila
dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis
ini adalah untuk menemukan permasalahan secara terbuka, dimana pihak
yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam
melakukan wawancara, peneliti mendengarkan secara teliti dan mencatat
apa yang dikemukakan oleh informan.
b. Observasi
Observasi merupakan pengumpulan data yang digunakan untuk
menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan.
Observasi yang digunakan oleh peneliti adalah obesrvasi pasif, yang mana
observer datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut
terlibat secara langsung dalam kegiatan tersebut. Observasi ini dilakukan
untuk mengetahui proses pelaksanaan supervisi akademik terhadap guru
bahasa Arab yang dilakukan oleh kepala madrasah maupun supervisor
secara langsung.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya monumental dari
seseorang. Mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
22
catatan, notulen rapat, transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda, dan
lain sebagainya.
Dokumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah yang
berkaitan dengan pelaksanaan supervisi akademik, seperti catatan tentang
program pelaksanaan supervisi akademik, instrumen pelaksanaan supervisi
akademik, hasil penelitian supervisi akademik, dan dokumen lain yang
berkaitan dengan pelaksanaan supervisi.
d. Trianggulasi
Dalam teknik pengumpulan data, trianggulasi diartikan sebagai
teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai
teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.35
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan trianggulasi sumber
dan trianggulasi teknik. Trianggulasi sumber adalah untuk mendapatkan
data dari sumber yang berbeda dengan teknik yang sama. Sedangkan
trianggulasi teknik adalah peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.
Trianggulasi waktu, waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data.
Karena itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan
dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi, atau
teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Metode trianggulasi
yang peneliti gunakan untuk mensinkronkan data yang dikumpulkan dari
35
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D, Cet. ke-17, (Bandung:
Alfabeta, 2013), 330.
23
hasil wawancara dab observasi yang dilakukan. Teknik pengumpulan data
ini digambarkan dengan:
Gambar.I
5. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data secara
sistematis data yang diperoleh. Proses analisa data dimulai dengan
menelaah seluruh data yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan,
dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data, menjabarkan ke
dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih
mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami diri sendiri maupun orang lain.
Tenik analisa data yang digunakan oleh peneliti adalah analisa data
kualitatif, maka data yang digali dan dihimpun dari lapangan adalah data
yang disajikan dalam bentuk kata. Dengan demikian analisis data yang
digunakan oleh peneliti mengacu pada tiga langkah;36
36
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, 338
Macam teknik pengumpulan
data
Observasi
Wawancara
Dokumentasi
Triangulasi/
gabungan
24
a. Reduksi Data
Reduksi data yaitu berkenaan dengan proses penyeleksian,
pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan perubahan data kasar yang
terdapat dalam bentuk tulisan hasil dari catatan lapangan. Reduksi data
dilakukan secara terus menerus dalam pelaksanaan penelitian yang
mengarah pada rancangan penelitian.
b. Display Data
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan
sejenisnya.
Display data dalam penelitian ini adalah usaha dalam pengumpulan
data yang berupa dokumentasi dan sebagainya yang terjadi di MTs Al-
Munawaroh Tumijajar Lampung. Hasil observasi dan wawancara
dihimpun lalu disusun secara sitematika.
c. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih
bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti
yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
25
H. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran pembahasan yang sistematis dan
terfokus, maka penulis sajikan sistematika pembahasan sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan yang berisi, Latar Belakang Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kajian Pustaka,
Landasan Teori, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II : Landasan Teori Supervisi Pendidikan
BAB III : Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Al-Munawaroh
Tumijajar Lampung
BAB IV : Hasil Penelitian yang membahas tentang pelaksanaan
supervisi akademik terhadap guru bahasa Arab di MTs Al-Munawaroh
Tumijajar.
BAB V : Penutup yang berisi kesimpulan, saran dan kata penutup.
101
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil data penelitian dari teknik pengumpulan data
dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi pada penelitian
“Supervisi dalam Pembelajaran Bahasa Arab di MTs Al-Munawaroh
Tumijajar” dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pelaksanaan supervisi akademik atau pembelajaran di MTs Al-Munawaroh
Tumijajar yang dilakukan oleh kepala madrasah maupun guru yang diberi
wewenang sebagai supervisor. Guru yang diberi wewenang untuk
mensupervisi adalah berdasarkan senioritas atau pengalaman lama bekerja
sebagai guru. Program supervisi dilakukan setiap tahun dan disusun
bersama oleh kepala madrasah dengan waka kurikulum. Teknik-teknik
supervisi akademik atau pembelajaran di MTs Al-Munawaroh ini
menggunakan teknik supervisi observasi kelas, percakapan individual dan
workshop atau penataran-penataran. Sedangkan supervisi administrasi
pendidikannya sendiri hanya bersifat pengecekan saja tidak ada
penilaiannya. Pendekatan yang digunakan oleh kepala madrasah
(supervisor) adalah pendekatan kolaboratif yaitu perpaduan antara
pendekatan langsung dan pendekatan tidak langsung. Pada pendekatan ini
kepala madrasah, dan staf madrasah bersama-sama dan sepakat untuk
menetapkan proses, dan kriteria dalam melaksanakan proses percakapan
terhadap masalah yang dihadapi.
102
Model supervisi akademik di MTs Al-Munawaroh Tumijajar
menggunakan model supervisi klinis. Karakteristik dari supervisi klinis ini
antara lain: untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, instrumen
dikembangkan bersama oleh kepala madrasah dan guru, supervisi
dilakukan secara tatap muka, fokus dari supervisi klinis ini di dasarkan
pada data nyata dari hasil observasi.
2. Pelaksanaan supervisi pembelajaran bahasa Arab di MTs Al-Munawaroh
ini menggunakan teknik observasi kelas dan percakapan individual yang
mana dilakukan sendiri dan langsung oleh kepala madrasah. Observasi
pembelajaran dilakukan pada kelas VIIA dan VIIIA. Adapun nilai dari
hasil observasi pembelajaran kelas VIIA adalah 81 dan VIIIA dengan nilai
87. Teknik supervisi percakapan individual dilaksanakan sebelum dan
sesudah observasi pembelajaran bahasa Arab. Adapun Supervisi dari
pengawas madrasah pada tahun ini tidak dilaksanakan atau tidak ada
pengawasan dari pihak pengawas maupun kemenag Tulang Bawang Barat.
Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi dengan guru bahasa Arab
supervisi pembelajaran yang pernah dilakukan oleh pengawas madrasah
pada tahun 2013 adalah menggunakan teknik tes dan pembicaraan
individual. Tes pelajaran bahasa Arab ini diberikan kepada peserta didik
dengan secara mendadak yang mana tes atau soal yang diberikan ini dibuat
sendiri oleh pengawas madrasah. Nilai dari tes bahasa Arab ini sendiri
masih kurang memuaskan.
103
B. Saran
Berdasarkan hasil uraian dan pembahasan dalam penelitian ini,
maka ada beberapa catatan sebagai saran yang menjadi perhatian bagi
beberapa pihak.
1. Pelaksanaan supervisi akademik di MTs Al-Munawaroh Tumijajar
Lampung sebaiknya lebih meningkatkan untuk profesionalisme
guru.
2. Kepala madrasah membuat isntrumen untuk supervisi administrasi
pembelajaran agar guru melengkapi administrasi pembelajarannya
dengan baik dan benar.
3. Supervisi pembelajaran sebaiknya dilakukan secara kontinyu dan
tiap semester.
4. Guru bahasa Arab diharapkan lebih terbuka dengan permasalahan-
permasalahan yang dihadapinya.
5. Pengawas madrasah hendaknya melakukan supervisi ke madrasah-
madrasah binaannya.
C. Penutup
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, dengan segala rahmat
dan inayahnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini. Penulis
sangat menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna. Penulis
mengharapkan kritik dan sarannya demi perbaikan penulisan yang lebih
baik.
104
Terimakasih banyak penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Imam
Machali yang banyak membantu penyusunan tesis ini. Dengan arahan dan
bimbingan beliau tesis ini dapat diselesaikan oleh penulis walau
membutuhkan waktu yang sangat lama. Akhirnya, penulis berharap agar
tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan tentunya bagi lembaga
pendidikan pada umumnya. Amin..
105
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Moch. Idochi. Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya
Pendidikan (Teori Konsep dan Isu). Bandung: Alfabeta CV, 2003.
Arikunto Suharsimi & Lia Yuliana. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta:
Aditya Media , 2008.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Supervisi. Jakarta: PT RINEKA CIPTA,
2004.
Asf, Jasmani & Syaiful Mustofa, Supervisi Pendidikan Terobosan Baru dalam
Peningkatan Kinerja Pengawas Sekolah dan Guru, Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media, 2013.
Asyrofi, Syamsuddin. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta:
Pokja Akademi UIN SUKA, 2006.
Basri, Hasan. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung: CV Pustaka Setia,
2014.
Daryanto & Mohammad Farid, Konsep Dasar Manajemen Pendidikan di
Sekolah, Yogyakarta: Penerbit Gava Media, 2013
Effendy, Ahmad Fuad. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, Cet. ke-5.
Malang: MISYIKAT, 2012.
Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta,
2010.
H Gunawan Ary, Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro).
Jakarta: Rineka Cipta 1996.
Herabudin, Administrasi & Supervisi Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia,
2009.
Hermawan, Acep. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: PT
REMAJA ROSDAKARYA, 2011.
Hidayat, Ara & Machali Imam. Pengelolaan Pendidikan Konsep, Prinsip, dan
Aplikasi dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah. Yogyakarta:
Kaukaba, 2012.
Khalilullah, M. Media Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: Aswaja
Pressindo, 2012.
106
Machali, Imam & Ara Hidayat. The Handbook Of Education Management
Teori dan Praktik Pengelolaan Sekolah/Madrasah di Indonesia.
Jakarta : PRANAMEDIA GROUP, 2016.
Machali, Imam dan Nurul Inayatus Shokhikhah. “Implementasi Supervisi
Akademik Guru Bahasa Arab di MTs Negeri Temanggung,”
EDUCATIA: Jurnal Ilmu dan Pendidikan Agama Islam, Sekolah
Tinggi Agama Islam Yogyakarta., Vol VIII, No I, (Juni 2015).
Marno & Idris, Strategi & Metode Pengajaran. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media,
2008.
Maunah, Binti. Supervisi Pendidikan Islam (Teori dan Praktik). Yogyakarta:
TERAS, 2009.
Molelong, Lexi J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Cet ke-31. Bandung: PT
REMAJA ROSDAKARYA, 2013.
Mufidah, Luk-luk Nur. Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: Teras, 2009.
Mulyasa. “Menjadi Kepala Sekolah Profesional dalam Konteks
Menyukseskan MBS dan KBK”, Cet ke-5. Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA, 2005.
Nawawi, Hadari. Administrasi Pendidikan, Cet ke-3. Jakarta: PT GUNUNG
AGUNG, 1984.
Pidarta, Made. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT RINEKA
CIPTA, 2011.
Purwanto, Ngalim. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT
REMAJA ROSDAKARYA, 2005.
Ridwan. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung:
Alfabeta, 2009.
Sagala, Syaiful. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta,
2006.
Sagala, Syaiful. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan
(Pemberdayaan Guru, Tenaga Kependidikan dan Masyarakat
dalam Manajemen Sekolah). Bandung : Alfabeta, 2009.
107
Sahertian, Piet A. Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan dalam
Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2000.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Setiyadi, Bambang. Metode Penelitian untuk Pengajaran Bahasa Asing:
Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu,
2006.
Sudibyo, Bambang. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2007 Tentang Standar Pengawas
Sekolah/Madrasah.
Sukirman, Hartati. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: UNY
Press, 1999.
Supardi, Kinerja Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013.
Syamsuddin dan Vismaia S Damayanti. Metode Penelitian Pendidikan
Bahasa, Cet ke-2. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2007.
Tatang. Supervisi Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia, 2016.
Umiarso & Imam Gojali. Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi
Pendidikan “Menjual” Mutu Pendidikan dengan Pendekatan Quality
Control bagi Pelaku Lembaga Pendidikan”. Yogyakarta: IRCiSoD,
2011.
Wa Muna. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: Teras, 2011.
Hasil Wawancara
Hari/Tanggal : Senin 3 November 2014Waktu : 08.20Lokasi : Kantor GuruSubyek : Kepala Madrasah (Bpk. Sambudi, S.Ag)
1. Peneliti: Assalamualaikum pak...saya Novita dari kampus UIN Jogja maupenelitian disini tentang supervisi akademik.Kepala Madrasah: Ya...gak pa-pa, kalau ada yang dibutuhin atauditanyakan, tanya aja, atau bisa minta tolong sama pak Asep, kamu rumahnyadimana? Kok tau MTs ini..Peneliti: iya pak.. saya rumahnya di Pulung Kencana, tau MTs ini dari pakAsmin, tadinya mau penelitian di MTs Pak Asmin tapi kata beliau diMTs Al-Munawaroh aja soalnya disana muridnya lebih banyak di MTs sinisedikit sekali soalnya muridnya.Kepala madrasah: oh..pak Asmin, iya beliau juga teman saya.
2. Peneliti: Bapak sudah berapa tahun jadi Kepala Madrasah diMTs Al-Munawaroh ini?Kepala Madrasah: Udah dari tahun 2010, sebelumnya juga saya pernah jadikepala madrasah di MTs Muhammadiyah.Peneliti: Bapak sudah berapa tahun menjabat jadi kepala madrasah?Kepala madrasah: sudah hampir 10 tahun. Saya jadi kepala madrasah darTahun 2006.Peneliti: Pendidikan terakhir Bapak?Kepala madrasah: S1 Pendidikan Agama Islam
3. Peneliti: Guru Bahasa Arab disini siapa pak? Ada berapa?Kepala Madrasah: guru bahasa Arab cuma ada satu, pak Muhammad Irfan,tapi sekarang lagi gak ke sekolah karena gak ada jam ngajarnya.Peneliti: oh.... iya pak, besok kesini lagi pas jam nya pak IrfanKepala Madrasah: kamu kuliah apa di Jogja?Peneliti: lagi S2 pak, ngambil jurusan bahasa ArabKepala Madrasah: saya tinggal dulu ya, soalnya ada rapat di SMK, kalauada data-data yang dibutuhkan minta aja sama buk Intan atau pak Asep.Peneliti: iya pak....makasih pak
Hasil Wawancara
Hari/Tanggal : Senin 3 November 2014Waktu : 11.00Lokasi : Kantor GuruSubyek : T.U (Buk Intan)
1. Peneliti: Assalamualaikum buk..buk saya mau minta data-data sekolah gituada buk?TU: iya ada mb..nanti saya carikan
2. Peneliti: di sini dulu udah pernah ada penelitian dari mahasiswa kampusmana gitu gak buk?TU: dulu banget pernah ada, tapi gak ada hasil skripsinya disini.
3. Peneliti: Ibu udah lama jadi TU di sini?TU: Iya sudah lama sekali, rumah saya di deket sini.
4. Peneliti: kalau data-data supervisi gitu ada buk?TU: iya ada..kemarin sudah dibuat tahun ajaran baru. Ini ada file nya nantikamu foto copy aja sendiri ya.Peneliti: oh...iya buk makasih buk. La pak Irfannya kapan buk jadwal keMTsnya?TU: Pak Irfan ke sininya setiap hari selasa, rabu, sama kamis, karena pakIrfan jadwal ngajarnya hari itu.Peneliti: berati pak Irfan guru bahasa Arab sendiri buk?TU: iya itu ada jadwalnya, hari selasa ngajar kls VII, rabu kelas VIII, kamiskelas IX.Peneliti: di sini ada berapa kelas buk?TU: ada 6 kelas, kelas VII dua kelas, kelas VIII dua kelas, sama kelas IX duakelas juga.
5. Peneliti: oh...ya udah buk..saya pamit pulang dulu. Nanti saya kesininyamungkin setiap hari selasa, rabu sama kamis, pas ada jadwal pak Irfan.TU: iya nanti saya bilangin ke pak Irfan.Peneliti: iya..makasih buk, AssalamualaikumTU: Waalaikumsalam..
Hasil Wawancara
Hari/Tanggal : Rabu 5 November 2014Waktu : 08.35Lokasi : Kantor GuruSubyek : Guru Bahasa Arab (Muhammad Irfan)
1. Peneliti : Assalamualaikum pak... saya Novita yang mau penelitian tentangsupervisi akademik pembelajaran bahasa Arab disini pakGuru bahasa Arab : oh iya... kemarin udah denger dari buk Intan katanyaada yang mau penelitian tentang pembelajaran bahasa Arab. Kamu rumahnyadimana?Peneliti : di pasar Pulung Kencana pak..
2. Guru bahasa Arab : Kamu dari dulu kuliahnya di UIN Jogja?Peneliti : iya pak..
3. Peneliti : Bapak sudah berapa lama ngajar disini pak?Guru bahasa Arab : udah lama dari tahun 2011 saya ngajar di sini, sayajuga punya sekolah TPA di rumah, ayuk main bantuin ngajar, memotivasianak-anak biar tambah rajin belajar ngajinya.Peneliti : iya pak insya Allah besok-besok saya mampir
4. Peneliti : Bapak dulu kuliahnya jurusan bahasa Arab?Guru bahasa Arab : iya S1 bahasa Arab di IAIN Raden Intan.
5. Peneliti : kalau murid-murid di sini rata-rata gimana pak sikapnya?Maksudnya tingkah lakunya pada susah di atur gak?Guru bahasa Arab : yaaa muridnya alhamdulillah gak susah-susah amatdiatur, kebanyakan murid yang sekolah disini malah bukan anak-anakkampung sini, ada yang dari tata karya, gunung katun malah dari jauh-jauhyang pada sekolah di sini.
6. Peneliti : la... yang asli anak sini pada sekolah di SMP 1 ya pak?Guru bahasa Arab : iya kebanyakan pada sekolah di SMP 1 atau gak yapada sekolah di Bandar Lampung yang orang tuanya pada mampu-mampuatau pada mondok. Di sini mb...susah cari muridnya karena orang-orangmaunyakan sekolahnya semuanya di Negeri, apalagi sekolah SMP Negeri disini sekarang gak dibatasi jumlah muridnya, pada diterima semua jadi yasedikit yang mau sekolah di MTs.Peneliti : o.... iya sih pak, kalau disini MTs emang kurang diminati banget
7. Peneliti : kalau disini pernah ada supervisi gak pak?Guru bahasa Arab : ya kalau dari pak Sambudi tiap semester selalu ada,tapi dari kemenag Tulang Bawang Barat ini jarang-jarang adanya. Mungkinsebenarnya ada tapi MTs sini aja yang belum kebagian jadwalnya. Kayanyajumlah pengawas madrasahnya sedikit gak sesuai sama jumlah madrasahnya.
8. Peneliti : kok...jarang-jarang gitu pak, kenapa ya pak?
Guru bahasa Arab : ya MTs di sini kan emang kurang dapat perhatian darikemenag mungkin karena swasta. Tapi kemenag daerah maupun seringngadain penataran-penataran buat guru, saya sering ikut jadi peserta.Peneliti: sudah banyak pak yang bapak ikuti?Guru bahasa Arab: ya gak banyak tapi ada beberapa yang saya sudah sayaikuti sebagai peserta. Kemarin juga barusan ada pelatihan membaca, menulis,dan memahami bahasa Arab di Pondok Al-Furqon.
9. Peneliti : oh...iya pak, berati Bapak sudah gak asing lagi ya sama supervisipembelajaran?Guru bahasa Arab: iya, kan biasanya kepala madrasah atau guru lainnyamasuk ke dalam kelas waktu saya ngajar buat observasi cara mengajar saya.Nanti supervisor bawa instrumen penilaian gitu baru setelah itu diskusibersama supervisor untuk meninjau kembali hasil dari observasi tersebut.Sebelum observasi saya kasih tahu murid kalau nanti ada guru yang masukjadi biasa aja gak usah tegang atau takut. Nanti setelah observasi di kelasselesai saya biasanya diberi tahu kekurangan-kekurangan dari cara sayamengajar kemudian supervisor memberi bantuan atau solusi untuk perbaikan.Peneliti: Bapak sudah pernah jadi supervisor?Guru bahasa Arab: belum, biasanya pas Asep Sulaiman yang sering jadisupervisor kalau menyangkut pelajaran-pelajaran agama Islam.
Hasil Wawancara
Hari/Tanggal : Rabu 5 November 2014Waktu : 10.15Lokasi : Kantor GuruSubyek : Bapak Sambudi (Kepala Madrasah)
1. Peneliti: Assalamualaikum pak.., pak mau tanya-tanya tentang supervisiKepala madrasah: walaikumsalam...
2. Peneliti: apa setiap tahun bapak mengadakan supervisi?Kepala madrasah: iya.. tiap tahun pasti ada program rencana supervisi yangsaya susun bersama Pak Asep. Nanti ada program supervisi semester ganjildan semester genap. Kalau gak ada supervisi ya nanti madrasahnya gakmeningkat mutunya. Gurunya asal ngajar aja. Cuma supervisinya ada yangterencana ada yang spontan saja. Spontan itu misalnya saya sering tiba-tibatanya sama guru, gimana tadi ngajarnya? Muridnya bisa gak di kelas? atausaya tiba-tiba lihat ngintip guru ngajar dari jendela.Peneliti: kalau supervisi pembelajarannya sesuai dengan jadwal yang dibuatpak?
Kepala madrasah: iya sesuai jadwal tapi ya pernah juga mau supervisi terusgak jadi. Gak jadi karena waktunya kurang memungkinkan atau guru yangdisupervisi tidak masuk jadinya supervisinya tidak jadi.
3. Peneliti: sebelum mengadakan supervisi akademik persiapan apa saja yangbapak lakukan?Kepala madrasah: Sebelum supervisi ya ada beberapa tahapannya, pertamamendiskusikan waktu pelaksanaannya dan menentukan instrumensupervisinya, kemudian pelaksanaan observasi, lalu tahap akhir mengevaluasihasil observasi untuk perbaikan-perbaikan.
4. Peneliti: kan fokus penelitian saya tentang supervisi akademik pembelajaranpak, proses pembelajarannya, biasanya gimana pak teknik supervisi akademikyang bapak gunakan?Kepala madrasah: ya saya observasi ke kelas-kelas atau tanya-tanya samagurunya, diskusi, tukar fikiran. Nanti saya tanya sama guru-guru adakesulitan gak dalam ngajar, muridnya di kelas gimana. Kalau ada guru yangcerita gitu ya saya dengarkan, saya lebih suka dengan guru yang mau ceritaduluan tanpa harus ditanya. Nanti kalau ada masalah-masalah saya bisa bantukasih solusi atau saran. Saya hanya memberi masukan-masukan nanti yangmengembangkan ya guru itu sendiri.Peneliti: setelah observasi kelas tindak lanjutnya bagaimana pak?Kepala madrasah: setelah melakukan observasi di kelas hal yang pentingadalah tindak lanjut dari supervisi itu sendiri untuk pembinaan guru. Sayamemberi pujian kalau gurunya sudah baik dalam mengajarnya, guru saya berikesempatan untuk menceritakan masalah-masalahnya, dan yang terpentingdari hasil supervisi tadi adalah menyusun laporan hasil supervisi.Peneliti: laporannya tertulis atau nggak pak?Kepala madrasah: laporannya bisa tertulis bisa juga nggak tertulis yangpenting gurunya ingat perbaikan-perbaikan yang harus dikerjakan.
5. Peneliti: kalau Bapak observasi ke kelas-kelas, bapak biasanya bilang dulusama gurunya?Kepala madrasah: iyaa bilang dulu, nanti kalau gak bilang gurunya takutnyakaget, malah mengganggu kegiatan ngajar di kelas nanti. Kan sebelum sayaobservasi ke kelas guru sudah dikasih tahu jadi guru bisa menyiapkan RPP,materi pelajaran, mau pakai metode apa, media apa.
6. Peneliti: menurut bapak sendiri supervisi akademik itu bagaimana pak?Kepala madrasah: ya supervisi yang menitik beratkan pada pengamatan-pengamatan dalam masalah akademik, jadi maksudnya hal-hal yangberhubungan dengan keadaaan langsung dalam lingkungan kegiatanpembelajaran pada waktu murid sedang belajar baik di dalam maupun diluarkelas.
7. Peneliti: tujuan dari teknik observasi bapak ke kelas itu apa pak?
Kepala madrasah: banyak sekali tujuannya, kita jadi tahu kekurangan gurudalam mengajar di dalam kelasnya jadi nanti kalau ada kekurangan saya bisakasih solusi atau saran atau diskusi bersama sebaiknya gimana untukmemperbaiki kekurangan-kekurangan itu.
8. Peneliti: o..sebelum supervisi bapak ada persiapan-persiapan pak?Kepala madrasah: oh..iyaa perlu di siapkan dulu instrumen supervisi nya.Jadi pertama saya bersama guru buat program rencana supervisi termasukjadwalnya, guru yang akan disupervisi, dan menentukan supervisornya.Setelah itu pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan instrumen yang sudahdisepakati bersama. Tahap akhirnya baru evaluasi dari hasil supervisi.Peneliti: kalau jadwalnya gimana pak?Kepala madrasah: ya jadwalnya di buat awal tahun ajaran baru tapi belumdirinci tepatnya tanggal-tanggal berapa hanya dibuat gambarannya saja antarasemester ganjil dan semester genap.Peneliti: kalau supervisi manajerialnya bagaimana pak disini?Kepala madrasah: iya ada juga, sebenarnya supervisi pembelajaran ini jugatermasuk supervisi manajerial, karena saya meminta guru untuk membuatRPP dan silabus dan administrasi pembelajaran lainnya jadi nanti saya tanyadan periksa sudah pada buat atau belum. Pemeriksaan RPP jugakan dilakukansebelum supervisi pembelajaran.
9. Peneliti: kalau misalnya kunjungan kelas yang bapak nilai apa pak?Kepala madrasah: ya melihat guru mengajar, pakai metode apa, pakaimedia tidak, penjelasan guru bagaimana, murid faham belum dengan yangdipelajari dan lain sebagainya, semua hal yang berhubungan dengan prosesbelajar mengajar di kelas. Kunjungan kelas ini kan tujuannya untukmengamati proses belajar mengajar di dalam kelas jadi saya mengamati gurumengajar.
10. Peneliti: kenapa di sini jarang atau tidak ada pengawasan dari kemenag pak?Kepala madrasah: iya mungkin belum adanya waktu untuk pengawasan diMTs sini. Pengawasnya hanya 1 orang tapi madrasah yang dibinanya banyak.Yang sering ada pengawasan itu malah MAN yang ada di sini.Peneliti: apa karena swasta terus tidak dapat perhatian dari pengawas pak?Kepela madrasah: iya bisa juga jadi seperti itu.Peneliti: terus pengawasan dari kemenagnya gimana pak?Kepala madrasah: ya kemenag mengadakan workshop-workshop ataupenataran, nanti kita ngirim guru untuk ikut penataran tersebut.Peneliti: bagian pendidikan Islam di kemenag Tulang Bawang Baratsekarang siapa pak?Kepala madrasah: ibu Nuning Herwiyati.
Hasil Wawancara
Hari/Tanggal : Selasa 11 November 2014Waktu : 08.15Lokasi : Kantor GuruSubyek : Kepala Madrasah (Bpk. Sambudi, S.Ag)
1. Peneliti: kemarin bapak sudah menjelaskan teknik supervisi observasipembelajaran, selain observasi teknik apalagi yang bapak pakai dalamsupervisi?Kepala madrasah: teknik diskusi, saya sama guru yang saya supervisimelakukan diskusi bersama untuk membicarakan hasil dari observasi kelasyang sudah dilaksanakan. Diskusi ini untuk menemukan solusi untukperbaikan pembelajaran selanjutnya. Saya lebih suka mendengarkan dari padaharus bicara banyak. Saya suka kalau guru-guru itu cerita duluan tanpa harusditanya dulu.
2. Peneliti: tujuan diskusi ini apa pak?Kepala madrasah: untuk membicarakan hasil dari observasi kelas tadi, kanpasti ada kekurangan-kekurangan guru dalam mengajarnya baik itu darimetodenya, medianya, peserta didiknya dan lain sebagainya. Jadi nanti kitadiskusikan bersama jalan keluarnya sebaiknya bagaimana. Saya kasih saranatau solusi untuk perbaikan selanjutnya. Yang ngembangin ya guru itusendiri.Peneliti: apa bapak pernah tiba-tiba datang ke kelas lihat guru ngajar?Kepala madrasah: kalau tiba-tiba datang iya pernah tapi saya biasanyapaling lihat dari jendela saja.Peneliti: tujuan bapak tiba-tiba datang atau lihat-lihat dari jendela untuk apapak?Kepala madrasah: tujuannya hampir sama kaya observasi kelas. Untukmengetahui atau mengumpulkan data pembelajaran di kelas. Cumakanbedanya saya gk bawa instrumen penilaian. Pakainya check-list yang sudahsaya buat sebelumnya. Check-listnya hampir sama kaya instrumen observasikelas.
3. Peneliti: selain itu apalagi teknik apalagi yang pernah bapak lakukan dalamsupervsi?Kepala madrasah: kalau ada penataran, saya kirim guru-guru yangberhubungan dengan tema penataran itu. Penataran yang biasanya kita ikutipenataran yang di adakan oleh pemerintah daerah maupun pusat. Rapat guruitu juga merupakan bagian dari supervisi.Peneliti: manfaat penataran sendiri dampaknya bagi madrasah apa pak?
Kepala madrasah: manfaatnya beberapa diantaranya: sikap keterbukaanterhadap manajemen guru, meningkatkan semangat kerja guru sesudahmengikuti penataran, produktivitas madrasah jadi berkembang.
Hasil Wawancara
Hari/Tanggal : Kamis 12 November 2014Waktu : 08.15Lokasi : Kantor GuruSubyek : Bapak Muhammad Irfan (Guru Bahasa Arab)
1. Peneliti: Assalamualaikum..pak mau tanya-tanya seputar supervisipembelajaran bahasa Arab. Kalau disini gimana pak supervisipembelajarannya?Guru bahasa Arab: ya..disini kalau dari pak Sambudi tiap tahun adaprogram supervisinya, biarpun supervisinya gak resmi.Peneliti: Ada yang kesulit gak pak ngajar bahasa Arab?Guru bahasa Arab: Alhamdulillah sejauh ini masih baik-baik aja,kesulitannya masih bisa diatasi.
2. Peneliti: kalau lagi ngobrol sama pak Sambudi gitu bahasa Indonesia pak?Guru bahasa Arab: ya pakai bahasa campur-campur, bahasa Indonesia samabahasa Jawa.
3. Peneliti: jadwal bapak di supervisi kapan pak?Guru bahasa Arab: Jadwalnya belum pasti, tapi sudah ada rencananya maudi supervisi nanti semester genap. Nanti supervisornya pak Sambudi sendiri.Peneliti: kalau dari pengawas madrasah atau kemenag ada kegiatan supervisigak pak?Guru bahasa Arab: pernah ada tapi bisa dibilang hampir gak ada setiaptahunnya.
4. Peneliti: teknik supervisi yang pernah dilakukan sama pak Sambudi gimanapak?Guru bahasa Arab: o... ya observasi kelas. Jadi nanti misalnya pak asepmasuk ke kelas terus ngawasin saya cara ngajarnya bagaimana. Pakai metodeapa, pakai media atau tidak, penyampaian materi di kelas, murid faham ataubelum dan lain sebagainya. Muridnya juga di observasi, semangat tidak didalam kelas, bisa menjawab pertanyaan atau belum, murid mengerjakan yangdiminta guru atau tidak dan lain sebagainya. Ya intinya sama semua kegiatanyang terjadi di dalam kelas saat proses belajar mengajar.
5. Peneliti: kalau mau di supervisi gitu, Bapak ada persiapan tidak?Guru bahasaa Arab: Iya ada, siapin RPP, materi pelajaran, terusmenggunakan media pembelajaran, terus metode tanya jawab. Menyiapkanpertanyaan-pertanyaan untuk evaluasi dari pembelajaran.
6. Peneliti: selain metode observasi biasanya pak Sambudi menggunakan teknikapalagi pak?Guru bahasa Arab: ya..diskusi, jadi biasanya habis dari observasi kelas gitunanti ada evaluasi dari pak Sambudi. Nanti saya diberitahu kurangnyadimana, baiknya gimana.
7. Peneliti: pak Sambudi sering ngasih saran-saran gitu pak?Guru bahasa Arab: Iya...beliau selalu ngasih saran sama masukan-masukanbuat guru-guru di sini.
8. Peneliti: la kenapa dari kemenag malah jarang ada supervisi ya pak?Guru bahasa Arab: saya juga kurang tau itu kenapa di sini tiap tahunnyagak selalu dapat jadwal supervisi. Tapi sepertinya karena jumlah pengawasmadrasahnya sedikit jadi gak semua madrasah ada pengawasan.Peneliti: tapi pernah ada kan pak?Guru bahasa Arab: iyaa ada tahun 2013 kemaren.
9. Peneliti : la itu supervisinya yang dari kemenag gimana pak?Guru bahasa Arab: ya ada observasi kelas juga, terus diperiksa programtahunan belajar bahasa Arab, RPP sama silabusnya, program semesternya.waktu itu ada kaya ujian tiba-tiba, jadi pengawasnya kesini sudah bawa soalbahasa Arab terus murid-murid di suruh mengerjakan. Gak semua kelasdikasih soal bahasa Arab. Waktu itu hanya kelas VIII yang beri soal bahasaArab. Soalnya ada 10. Baru setelah murid ngerjain soal, saya bersamapengawas waktu itu ngoreksi bersama di ruang guru.
10. Peneliti: la kalau ujian mendadak gitu muridnya gak bisa gimana?Guru bahasa Arab: ya itu soalnya sesuai dengan pelajaran bahasa Arabyang sudah dipelajari sebelumnya.Peneliti: setelah di koreksi nilai-nilainya gimana pak?Guru bahasa Arab: ya.. ada yang bagus, ada yang lumayan, ada yangkurang. Tapi dari keseluruhan nilainya masih belum memuaskan jauh dariKKM.
11. Peneliti: Ada contoh soalnya gak pak?Guru bahasa Arab: Masih ada kayaknya, nanti ya saya carikan.
Hasil Wawancara
Hari/Tanggal : Selasa 18 November 2014Waktu : 08.25Lokasi : Kantor GuruSubyek : Asep Sulaiman (Waka Kurikulum)
1. Peneliti: Bapakkan menyusun program supervisi akademik bersama pakSambudi, kenapa tidak ada supervisi administrasinya pak?
Pak Asep: supervisi administrasi pembelajarannya ada, hanya saja tidakberbentuk instrumental. Supervisi administrasinya ya cuma berupapengecekan aja. Sudah dibuat apa belum.
2. Peneliti: pembagian jadwal supervisi di madrasah bagaimana pak?Pek Asep: kalau jadwal supervisinya dibagi dua, semester genap dansemester ganjil. Yang semester genap itu yang disupervisi guru-guru yangngajar pelajaran agama Islam sedangkan yang semester ganjil guru-guru yangngajar pelajaran umum.Peneliti: yang jadi supervisor pak Sambudi aja?Pak Asep: gak, ada guru yang dikasih tugas untuk jadi supervisor, guru yangdipilih guru yang udah lama ngajarnya.
3. Peneliti: Tujuan supervisi akademik menurut bapak sendiri apa pak?Pak Asep: salah satu tujuannya untuk meningkatkan kinerja guru dalammengajar agar tidak itu-itu saja, supervisi ini juga diharapkan untuk dapatmeningkatkan profesionalitas guru dalam segala hal, baik itu administrasipembelajarannya maupun pengelolaan pembelajarannnya.Peneliti: kalau pemilihan teknik supervisi sendiri bagaimana pak?Pak Asep: Pemilihan teknik supervisi pembelajarannya ya tergantungkesepakan antara supervisor dan guru saja. Ada juga yang hanya langsungmelakukan diskusi bersama tanpa observasi di kelas dulu, itu karena gurunyacurhat kesulitan dia waktu ngajar di kelas.Peneliti: siapa pak yang suka curhat gitu?Pak Asep: ya banyak, curhat sesama guru, curhat sama pak Sambudi.
4. Peneliti: Kalau rapat guru dilaksanakan berapa kali pak dalam sebulan?Pak Asep: jadwal rapat guru di akhir bulan setiap sebulan sekali, tapi jugarapat guru sering diadakan mendadak kalau ada masalah-masalah yangmendesak untuk dirapatkan.
5. Peneliti: kenapa di MTs kok tidak ada pengawasan dar kemenag pak?Pak Asep: iya jumlah pengawas MTs di TBB cuma sedikit, kalau gak salahcuma ada 1 orang sedangkan jumlah madrasah yang ada di TBB ini sekitar 48madrasah.Peneliti: itu swasta semua pak?Pak Asep: iya belum ada MTs yang Negeri di TBB ini.
Hasil Wawancara
Hari/Tanggal : Kamis 27 November 2014Waktu : 10.15Lokasi : Kantor GuruSubyek : Erma Zulfia (Guru Matematika)
1. Peneliti: Gimana tadi kak supervisinya?Erma: ya gitu cuma dilihatin aja tadi cara ngajarnya, terus habis itudibilangin tadi kurangnya gini-gini gitu. Terus dikasih masukan sama ibuYatmi.
2. Peneliti: gimana habis di supervisi, suka gak?Erma: ya biasa aja sih, kan setiap tahun emang ada supervisi dari pakSambudi, kadang juga biasanya bapaknya tiba-tiba tanya-tanya. Sudah buatRPP belum, sudah buat program belajar belum, sudah buat soal belum?
3. Peneliti: menurut kakak sendiri manfaat supervisi itu apa?Erma: ya banyak manfaatnya. Kita kan jadi tahu kekurangan-kekurangankita waktu ngajar di kelas. Habis itu kan nanti kita dikasih solusi atau saran,sebaiknya gimana biar proses pembelajarannya jadi tambah baik. Teruskarena ada supervisi kan kita jadi tanggung jawab sama tugas kita buat RPP,Silabus, program belajar, buat soal buat ulangan harian. Habis supervisi jugadikasih motivasi-motivasi biar kalau ngajar tambah serius gak asal ngajar aja.Teruskan ya harapannya dapat ningkatin nilai murid.Peneliti: kendala yang kakak alami kalau ngajar matematika apa?Erma: kendalanya ya muridnya kalau ada yang belum faham gak mau tanya,ditanya faham? Jawabannya faham, giliran dikasih tugas banyak juga yangbelum bisa.Peneliti: la menurut kakak kendala supervisi pembelajaran matematika apa?Erma: ya mungkin sulitnyakan, kepala sekolah maunya kita pakai media ataumetode ngajar yang menarik biar muridnya semangat, tapi ya susah karenawaktunya aja sudah habis buat ngejelasin, baru mau dikasih soal ajawaktunya sudah habis.
4. Peneliti: la kakak pernah ikut penataran-penataran tentang metode ngajarmatematika gak atau media yang menarik gitu?Erma: iya pernah ikut kalau ada, pas penatarannya sih semangat-semangataja, mraktekin di kelasnya yang agak males. Gak sempet buat media-mediapembelajaran.
Hasil WawancaraHari/Tanggal : Rabu 11 Maret 2015Waktu : 11.15Lokasi : Kantor GuruSubyek : Bapak Muhammad Irfan (Guru Bahasa Arab)
1. Peneliti: bagaimana Pak tadi supervisi di dalam kelasnya?Guru: Alhamdulillah lancar.Peneliti: tadi sebelum pak sambudi ke kelas apa aja pak yang di periksa pakSambudi?Guru: periksa RPP saja.Peneliti: kok yang disupervisi kelas VII sama VIII aja pakGuru: Iya Kelas IX nggak ada supervisi pembelajaran karena awal Mei kansudah mulai UN, jadi sekarang fokus ke UN dulu.
2. Peneliti: menurut bapak teknik yang digunakan bapak Sambudi sudah baikatau masih kurang pak?Guru: menurut saya sudah baik, beliau sendiri yang melakukan supervisipembelajaran. Tadi saya ada beberapa kekurangan yang gak usah sayasebutkan ya, tapi beliau tidak mengkritik dengan cara yang kasar. PakSambudi memberi masukan-masukan setelah supervisi tadi.
3. Peneliti: Bapak sendiri mengalami kesulitan tidak pak dalam ngajar bahasaArab di MTs ini?Guru: secara keseluruhan gak, alhamdulillah muridnya disini masih bisa diajari. Kalau dibilangin juga mendengarkan. Mungkin kesulitannya adabeberapa murid yang belum lancar mengajinya, jadi masih ada beberapa yangmasih iqro’. Kebanyakan murid laki-laki yang masih pada ngaji iqro’.Makanya setiap saya selesai menjelaskan pelajaran pasti saya memintamereka untuk membaca dengan suara yang keras ganti-gantian.
4. Peneliti: menurut bapak kendala dari supervisi di sini apa pak?Guru: kendalanya mungkin karena saya guru bahasa Arab sendirian jadi gakada teman buat berbagi pengalaman. Walaupun sering dengar supervisi tapiterkadang supervisi itu jadi hal yang menakutkan. Terus kurang ada perhatiandari kemenag sini dalam hal supervisi.Peneliti: kalau kendala dari kurikulum gitu pak misalnya atau dari saranaprasarana?Guru: iya kalau dari kurikulum mungkin kurangnya jam pelajaran karenakan bahasa Arab seminggu hanya sekali tapi tujuan pembelajarannya banyaksekali jadi tidak sesuai. Sekarang juga murid yang belum bisa tidak bolehdikasih nilai jelek di raportnya harus sesuai sama KKMnya.Peneliti: bapak tiap tahunnya buat RPP baru atau sama seperti RPP tahunlalu?
Guru: sama seperti RPP dan silabus tahun lalunya tapi ya ada yang sayarubah sedikit, tapi kalau soal bahasa Arab selalu saya rubah. jadi biasanyakandi RPP itu ada pertanyaan-pertanyaan untuk penguatan pembelajaran, nah itusoalnya saya ganti-ganti.
5. Peneliti: oh..kalau dari media atau metode mengajar, ada kesulitan-kesulitangak pak?Guru: kesulitannya mungkin dari saya sendiri. Saya termasuk orang yangjarang menggunakan media seperti proyektor misalnya. Tapi kalau metodesaya lebih suka tanya jawab dengan murid, murid baca dengan suara keras didepan kelas.Peneliti: dari tahun-tahun sebelumnya apakah ada perbedaan pak nilai kelasyang di supervisi sama gak di supervisi atau sebelum dan sesudah supervisi?Guru: ada sedikit perbedaan nilainya, yang kemarin semester pertamanilainya ya masih banyak yg dibawah KKM, semoga nanti semester inimengalami peningkatan.
6. Peneliti: menurut bapak sendiri manfaat dari supervisi pembelajaran yangdilakukan sama pak Sambudi tadi apa pak?Guru: salah satunya ngebantu saya menemukan kekurangan-kekurangansaya dalam mengajar, memberi motivasi biar saya lebih semangat lagingajarnya, mendapat pengalaman di supervisi kepala madrasah karena gaksemua madrasah ada program supervisi, memberi nilai apa adanya kalau baikya dibilang baik kalau masih ada yang kurang yang dibilang masih belumbaik, yang diharapkan ya supervisi pembelajaran ini dapat meningkatkanmutu pembalajarannya dalam meningkatkan nilai murid.
7. Peniliti: yang bapak harapkan dari pengawas madrasah Tulang Bawang Baratdi sini apa pak?Guru: kalau bisa tiap tahunnya dilakukan supervisi untuk perbaikan-perbaikan dalam pembelajaran. Kalau bisa ya di adakan praktek mengajarmenggunakan metode atau media yang baru. Pengawas sering ke madrasahuntuk mengetahui keadaan yang sebenarnya di MTs. Saya inginnya adapenyuluhan-penyuluhan dari kemenag tentang MTs ke sekolah-sekolahumum jadi MTs tidak dipandang sebelah mata. Selama ini MTs di sinidipandang sebagai sekolah buangan sekolah yang gak laku. Padahalsebenarnya di MTs sini pendidikan umumnya dapat pendidikan agamanyajuga dapat. Sekarang malah SMP-SMP Negeri menerima semua murid yangdaftar karena banyak guru yang rebutan buat ngejar sertifikasi biar dapatbanyak jam pelajan buat sertifikasi. Jadi MTs sekarang makin sedikit jumlahmuridnya.
8. Peneliti: Kalau menurut bapak teknik supervisi yang nyaman sama bapaksendiri, teknik yang bagaimana pak?
Guru: saya lebih suka kalau sharing dengan kepala sekolah dari pada harusobservasi ke kelas gitu. Kalau diskusikan saya lebih banyak cerita tentangmasalah yang saya hadapi dalam mengajar bahasa Arab, pak Sambudi lebihbanyak mendengarkan dan memberikan masukan yang baik untuk kedepannya.
Hasil Wawancara
Hari/Tanggal : Kamis 12 Maret 2015Waktu : 08.35Lokasi : Kantor GuruSubyek : Bapak Sambudi (Kepala Madrasah)
1. Peneliti: Assalamualaikum pak..hasil dari observasi kemarin masih ada yangperlu di perbaiki pak?Kepala madrasah: iya penguatan mengajarnya tadi masih belum cukup,mungkin karena waktu pelajarannya juga sudah habis. Masih ada kekurangantadi siswa masih kurang aktif dalam pembelajaran di kelas. Pak Irfan belummenggunakan media yang menarik hanya menggunakan papan tulis dalammengajar. Waktu pak Irfan bertanya murid takut salah untuk menjawab.Secara keseluruhan mengajarnya sudah lebih baik dari sebelumnya.Peneliti: tindak lanjut dari observasi tersebut bagaimana pak?Kepala madrasah: tindak lanjutnya saya hanya memberikan motivasikepada guru untuk lebih memanfaatkan media pembelajaran yang ada, karenasecara keseluruhan metode mengajar yang pak Irfan lakukan sudah sangatbaik.
2. Peneliti: menurut bapak supervisi yang sukses itu supervisi yang bagaimana?Kepala madrasah: supervisi yang dilakukan oleh pengawas sesuai denganaturan dan kebijakan yang telah ditentukan. Penggunaan sarana danprasarana pendidikan secara maksimal untuk terciptanya suasana yangkondusif dalam mendukung keberhasilan pendidikan, kualitas keberhasilansupervisi. Membuat profesionalitas guru lebih berkembang. Hubungan antarapengawas dengan guru berjalan dengan harmonis.Peneliti: bapak sendiri menguasai atau faham gak pak dengan metode-metode pembelajaran bahasa Arab?Kepala madrasah: menguasai metode pembelajaran bahasa Arab denganbaik sih belum, tapi saya tahu sedikit metode mengajar bahasa Arab,misalnya dengan mendegarkan percakapan pake speaker, membaca dengansuara yang keras, percakapan kelompok, tanya jawab, melakukan percakapansecara berpasang-pasangan, ada dikte atau imla’ juga, bisa juga dengan gurumembaca murid menerjemahkan atau sebaliknya.
3. Peneliti: permasalahan atau kendala supervisi yang bapak hadapi seperti apapak?
4. Kepala madrasah: kadang masih ada guru yang resah dan takut apabila akandi lakukan supervisi, menurut mereka supervisi ini hanya mengawasi untukmencari kesalahan. Terus kebutuhan supervisi itu tidak datang dari gurujustru kepala sekolah itu sendiri untuk menjalankan tugasnya. Ada yangmenganggap supervisi itu hanya sebatas formalitas saja. Ada juga beberapapihak yang tidak suka di supervisi walaupun supervisi itu sendiri merupakanbagian dari proses pendidikan dan pekerjaan mereka. Kurikulum yangberganti-ganti juga mempengaruhi kegiatan supervisi. Kemudian programsupervisi sering tidak sesuai dengan yang diharapkan.
5. Peneliti: Manfaat dari observasi yang bapak lakukan menurut bapak apa pakmanfaatnya atau tujuannya?Kepala madrasah: tujuannya ya memperoleh data yang sebenarnya dalamproses belajar mengajar di kelas, data ini nantikan digunakan untukmenganalisis kesulitan-kesulitan atau kendala-kendala yang ada di gurudalam ngajarnya, jadi tahu kebutuhan-kebutuhan guru.Peneliti: kendala dalam supervisi pembelajaran bahasa Arab ada atau nggakpak?Kepala madrasah: kalau dalam supervisi pembelajarannya sejauh inikendalanya masih bisa diatasi. Mungkin masalahnya adalah pendidikan latarbelakang yang berbeda, jadi saya juga harus faham mengenai pembelajaranbahasa Arab itu sendiri. Baik itu dari materinya, metode yang harusdigunakan dalam pembelajarannya atau media yang bisa digunakan dalamproses belajar mengajar.
HasilObservasi
NamaKegiatan : PelaksanaanSupervisiAkademikHari/Tanggal : Rabu, 11 Maret 2015Pukul : 11.00Tempat : Ruangkelas VIII ASupervisor : Sambudi, S.AgSupervisi : Muhammad Irfan, S.Pd.I
A. Deskripsi
Kegiatan supervisi akademik dilakukan oleh bapak Sambudi sebagai
supervisor. Supervisi akademik ini dilakukan dengan pemberitahuan terlebih dahulu
sebelumnya. Supervisor memeriksa persiapan Bapak Muhammad Irfan yaitu
memeriksa RPP sebelum masuk ke kelas. Guru bahasa Arab masuk ke dalam kelas
terlebih dahulu kemudian tidak lama setelah itu Bapak Sambudi sebagai supervisor
menyusul masuk ke dalam kelas.
Guru memulai pelajaran dan membuka pelajaran dengan salam, guru
memberitahukan kepada peserta didik maksud dan tujuan Bapak Sambudi ikut
masuk ke dalam kelas. Supervisor mencari tempat duduk yang tidak begitu mencolok
yaitu duduk di belakang. Sebelum memulai pelajaran guru membacakan absen
terlebih dahulu. Guru sebelum memulai pelajaran baru melakukan apersepsi dengan
bertanya pelajaran minggu lalu. Kemudian guru melanjutkan pelajaran minggu lalu
dengan materi selanjutnya yaitu al-Mihnah.
Seirinng berjalannya waktu pembelajaran, supervisor mengamati kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru bahasa Arab. Dalam penilaian guru mengajar
supervisor menggunakan lembar observasi pembelajaran yang telah disusun
sebelumnya.
Dalam proses belajar mengajar guru menggunakan metode reading aloud dan
performance atau membaca keras dan maju ke depan. Setelah guru membaca dan
menerangkan dan menerjemahkan materi pelajaran bahasa Arab al-Mihnah guru
meminta peserta didik untuk membaca dengan suara yang keras. Guru menunjuk
peserta didik untuk membaca secara acak.
Media yang digunakan adalah potongan kertas warna-warni. Potongan kertas
warna-warni ini digunakan oleh guru bahasa Arab untuk kegiatan penutup
pembelajaran. Kertas warna-warni ini dibagikan kepada peserta didik satu-satu.
Kertas warna-warni ini adalah merupakan jawaban-jawaban dari pertanyaan guru
bahasa Arab. Jadi guru bahasa Arab bertanya, salah satu pertanyaan yang disiapkan
oleh guru bahasa Arab adalah:
الطبیب یعمل فى ؟
ةِ ؟ َ ار دَ ِ لُ فِي اإل مَ ْ ْ یَع ن مَ
Kemudian pererta didik yang mendapatkan kertas yang berisi jawaban-jawaban dari
pertanyaan guru bahasa Arab secara berebutan tunjuk tangan untuk menjawab
pertanyaan tersebut. Setelah guru bahasa Arab melakukan refleksi dari hasil kegiatan
pembelajaran guru memberi tugas kepada peserta didik untuk menghafal al-Mufradāt
yang telah dipelajari. Guru mengakhiri pelajaran dengan Salam.
Setelah kegiatan belajar mengajar berakhir, guru bersama dengan supervisor
melakukan pertemuan pribadi, pertemuan pribadi ini dilakukan di ruang guru.
Pertemuan pribadi ini menggunakan bahasa yang santai.
Tindak lanjut yang diberikan oleh kepala madrasah adalah berupa motivasi
untuk lebih meningkatkan lagi semangat mengajarnya.
B. Refleksi
Kegiatan supervisi akademik di atas adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh kepala madrasah. Melalui supervisi pembelajaran ini kepala madrasah
mengetahui kelebihan atau kekurangan guru bahasa Arab dalam mengajar. Kepala
madrasah juga mengetahui antusiasme peserta didik dalam proses belajar mengajar
bahasa Arab. Selanjutnya kepala madrasah menindaklanjuti untuk perbaikan
berikutnya.
HasilObservasi
NamaKegiatan : PelaksanaanSupervisiAkademikHari/Tanggal : Selasa, 10 Maret 2015Pukul : 11.00Tempat : Ruangkelas VII ASupervisor : Sambudi, S.AgSupervisi : Muhammad Irfan, S.Pd.I
A. Deskripsi
Observasi pembelajaran dilakukan sendiri oleh kepala madrasah.
Sebelum melakukan observasi supervisor memeriksa materi dan RPP yang
telah dibuat oleh guru bahasa Arab. Guru bahasa Arab memasuki ruang kelas
VIIA terlebih dahulu, kemudian disusul oleh supervisor. Guru memberikan
tujuan kehadiran Bapak Kepala Madrasah dengan bahasa yang mudah
difahami. Kepala madrasah memilih duduk di paling belakang agar
kehadirannya dirasa tidak mencolok.
Guru bahasa Arab membuka pelajaran dengan salam, kemudian
melakukan presensi. Setelah itu guru melakukan apersepsi sebelum memulai
pelajaran yang baru. Setelah melakukan apersepsi guru menerangkan materi
tentang usratī. Guru bahasa Arab membaca materi kemudian memberikan al-
Mufradāt. Guru meminta peserta didik untuk menulis dibuku masing-masing
al-Mufradāt yang ditulis guru dipapan tulis. Fokus dari pembelajaran ini
adalah (mahāratul kalām). Metode yang digunakan oleh guru bahasa Arab
adalah dengan maju berpasang-pasangan untuk melakukan percakapan dari
materi (usratī). Media pembelajaran yang digunakan adalah papan tulis.
Sebelum menutup pelajaran, guru bahasa Arab bertanya tentang
materi yang disampaikan tadi. Pertanyaan ini berisi al-Mufradāt yang telah
diberikan sebelumnya. Guru meminta peserta didik untuk menutup buku
sebelum menjawab pertanyaan. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam dan
memberikan motivasi-motivasi.
B. RefleksiKegiatan observasi kelas di atas adalah untuk mengetahui serangkaian
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh guru bahasa Arab dalam proses belajar
mengajar dikelas. Melalui observasi pembelajaran ini kepala madrasah
mengetahui kelebihan atau kekurangan-kekurangan guru bahasa Arab dalam
mengajar. Kepala madrasah juga mengetahui antusiasme peserta didik dalam
proses belajar mengajar bahasa Arab. Selanjutnya kepala madrasah
menindaklanjuti untuk perbaikan berikutnya.