surat al-ikhlas (rangkuman tafsir ustadz nouman ali khan)
TRANSCRIPT
Surat Al-IkhlasRingkasan tafsir Nouman Ali Khan
dirangkum oleh Yasri Yudhistira2014/6/14
Hubungan dengan surat sebelumnya
Ritme: adanya ketersambungan dari surat sebelumnya Akhir dari surat sebelumnya Al-Lahab diakhiri dengan ‘d’ ف)ي د* م.س, م1ن 4ل2 ب ح, ج)يد)ه,ا
Akhir surat Al-Ikhlas selalu diakhiri dengan ‘d’
Di surat sebelumnya Allah menangani musuh Rasulullah (abu lahab) secara langsung (tanpa ‘Qul’)
Di surat ini Rasulullah bisa fokus untuk mengajarkan keesaan Allah, karena ini yang lebih penting untuk ummat
7 surat sebelumnya (Al-Fiil s/d Al-Lahab) berkaitan dengan sejarah dan kehidupan Nabi Muhammad SAW
Surat Al-Ikhlas berisi tujuan awalnya, yaitu Tauhid, keesaan Allah, keikhlasan
Hubungan dengan surat Al-Fatihah
ه) ـ. )ل ل M4ح,م4د -menyebut dirinya dengan Allah, dijabarkan dalam surat Al الIkhlas – menjelaskan siapa Allah
,م)ين 4ع,ال ال ب1 menjelaskan Allah sebagai ‘Rab’, dijabarkan dalam surat ر,Al-Falaq dan An-Naas
Kesimpulannya: ada keharmonisan yang indah antara awal Quran dan akhir Quran
Hubungan dengan surat Al-Kafirun (1)
Ada beberapa surat dalam Al-Qur’an yang sering dipasangkan oleh Rasulullah dalam sholatnya, raka’at pertama surat 1 dan raka’at kedua surat 2, misalnya:
Surat Al-Falaq dan An-Naas
Surat Al-A’la dan Al-Ghasiyah
Biasanya surat-surat yang dipasangkan ini surat yang berurutan
Surat Al-Kaafirun dan surat Al-Ikhlas juga pasangan surat, tapi tidak berurutan.
Akhir surat Al-Kafirun mengkontraskan Allah yang disampaikan Rasulullah dan ‘Allah’ lainnya (untukmu agamamu dan untukku agamaku). Kaum musyrikun dan kaum muslimin sama-sama menggunakan Ka’bah sebagai tempat ibadah.
Di surat Al-Ikhlas dijelaskan detail siapa Allah umat islam yang dimaksud
Hubungan dengan surat Al-Kafirun (2)
Sama-sama diawali dengan ‘Qul’
Sama-sama surat inti yang dijabarkan lebih lanjut di dua surat berikutnya:
Surat Al-Kafirun mengkontraskan agama Rasulullah dan agama lainnya
Agama yang benar / menang dijelaskan di An-Nashr
Agama yang salah / kalah adalah agamanya Abu Lahab dijelaskan di Al-Lahab
Surat Al-Ikhlas tentang Tauhid
Yang merusak tauhid dari luar, dijelaskan di Al-Falaq
Yang merusak tauhid dari dalam, dijelaskan di An-Naas
Surat Al-Kaafirun, nama Allah tidak disebut sama sekali, meskipun berulang kali disebut ‘siapa yang aku sembah’
Pertanyaan ‘siapa yang aku sembah’ ini dijawab di Surat Al-Ikhlas
Surat Al-Ikhlas punya banyak julukan, hingga 20 nama
Al-Muqasqish (= yang menyembuhkan penyakit, sama sekali hilang) Karena surat Al-Ikhlas menyembuhkan penyakit syirik
Ternyata surat Al-Kafirun juga dijuluki Al-Muqasqish, karena sama-sama menyembuhkan penyakit syirik
At-Tafreed (= individual), Allah hanyalah satu tidak lebih
At-Tajreed, membuang semua kesalahan konsep / pandangan salah tentang Allah
At-Tauhid, yang meleburkan semua atribut Allah kedalam satu dan hanya satu Allah
Al-Ma’rifah (=kenal), maksudnya kalau kita tidak tahu surat ini artinya kita tidak kenal Allah
An-Nuur (=cahaya), yang memberikan cahaya ke dalam hati. Cahaya dari Al-Qur’an adalah Al-Ikhlas
Al-Asaas (=inti), inti agama dan segala aspeknya
Hadits nabi: Surga dan neraka dibuat berlandaskan ( د2 ,ح, أ Mه ـ. الل هMو, Tauhid kepada ,(قMل4Allah
Selama ada orang yang ber-tauhid kepada Allah, maka surga dan neraka akan terus ada
Jika orang berbuat syirik, misalnya mengatakan Allah punya anak, hampir-hampir langit robek, bumi retak, gunung rubuh
Kata Rasulullah: Laa-ilaaha illa Allah, yang menyatukan segalanya.
Tanda-tanda hari kiamat: tidak ada lagi orang yang menyatakan syahadat.
Konsekuensi jika Tuhan banyak
Jika ada Tuhan lain yang disembah, maka surga dan neraka akan gonjang-ganjing
Karena Tuhan-Tuhan itu akan bertengkar satu sama lain.
Misalnya, di mitos Yunani yang mempercayai banyak Tuhan, Tuhan bapak berkelahi dengan Tuhan anak, dsb
Wajar karena dua atau lebih kekuatan yang sama secara alami akan saling bentrok, misalnya dua Negara adidaya
Kapan dan konteksnya ketika diturunkan
Kenapa Makkiyah:
Pengenalan Allah, karena Allah juga digunakan di agama lain pada saat itu
Orang Arab bertanya, terbuat dari apa Allah itu (emas, perak, marbel, tuhannya orang Arab waktu itu dibuat dari bahan mulia), siapa asal usulnya (penting bagi orang Arab)
Kenapa Madaniyah:
Ada pertanyaan dari orang Arab / Yahudi, siapa yang buat Allah?
Nabi marah dan ditenangkan oleh Jibril dan diturunkanlah surat ini
Interaksi dengan orang Yahudi ada di Madinah
Kecintaan akan Surat Al-Ikhlas
Sahabat yang dikirim oleh Rasulullah dalam tugas dinas dalam sholatnya membaca surat Al-Ikhlas sebelum surat lainnya
Al Fatihah Al-Ikhlas surat lain
Rasulullah bertanya kenapa tidak mengikuti saja apa yang dilakukan para shahabat?
Dijawab sahabat karena cintanya dengan surat ini
Dijawab oleh Rasulullah bahwa cintanya akan surat ini akan dibalas dengan cintanya Allah kepadanya, dan memasukkannya ke dalam surga
Hadits lain tentang Al-Ikhlas
Riwayat Muslim: surat Al-Ikhlas bobotnya setara 1/3 Qur’an
Analisis para ahli, karena isi Al-Qur’an sepertiganya adalah tentang aqidah/iman/tauhid.
Surat Al-Ikhlas adalah inti dari aqidah
Hadits-hadits lain tentang keutamaan Al-Ikhlas (dicari sendiri diluar konteks tafsir Nouman)
http://en-gb.facebook.com/note.php?note_id=10150112151211042
Tentang kata ‘Allah’
Tata bahasa Arab:
Isytiqaq / musytaq: kata yang berasal dari kata lain
Jamidah: kata original, kata yang berdiri sendiri
Tentang kata ‘Allah’: Berasal dari kata lain
Yang mendukung musytaq:
Allah berasal dari kata ilah (al-ilah Allah).
Artinya:
Alaha ya’lahu: menyembah.
Jadi Allah itu adalah yang disembah dan ditaati
Aliha: digunakan untuk anak yang haus akan susu ibunya, tergesa-gesa minta ke ibunya karena hausnya.
Jadi Allah itu adalah tempat mengadu secepat-cepatnya (misalnya ketika sedang putus asa).
Tentang kata ‘Allah’: Kata sendiri (1)
Yang mendukung jamidah: Allah adalah kata universal untuk Allah, bahkan tidak dibatasi hanya dalam bahasa Arab tapi
juga bahasa lainnya.
Kata ini juga diwahyukan kepada nabi-nabi lain dalam bahasa lain (misalnya Yahudi/Hebrew)
Bukti: Dalam bahasa Arab, tidak ada sesuatu yang dipanggil dengan awalan ‘al’. Misalnya, ‘Yaa
Rahiim’ bukan ‘Yaa Ar-Rahiim’.
Dengan ‘Yaa Allah’ maka secara linguistik tidak mungkin Allah berasal dari al-ilah.
Dalam Al-Qur’an kata Allah hanya digunakan untuk Allah tidak ada bentuk lain atau peruntukan lain. Artinya ini kata tersendiri, bukan kata turunan.
( يم ح) الر. kن) ح4م,ـ الر. ه) ـ. الل ( م )س4 Allah (nama), dijelaskan sebagai Ar-Rahmaan (kata sifat) dan Ar-Rahiim (kata : بsifat)
,م)ين, 4ع,ال ال ب1 ر, ه) ـ. )ل ل Mم4د 4ح, Allah (nama), dijelaskan bahwa Dia adalah Rabbil ‘Alamiin :ال
Dalam bentuk pertanyaan: ‘siapa yang kamu sembah?’ jawabannya, bisa Al-Ahad, Ar-Rahiim (sifat) tapi bisa juga Allah, karena Allah sendiri adalah nama (bisa dirujuk langsung)
Tentang kata ‘Allah’: Kata sendiri (2)
‘Allahumma’: dibaca Allah (penekanan). Berarti Allah kata sendiri, karena dalam bahasa Arab, kata yang berasal dari kata lain dibaca tanpa penekanan.
Apakah kata ini berasal dari bahasa asing?
Bahasa asing tidak boleh menggunakan kasrah. Tapi Allah juga bisa diberi kasrah, misalnya ‘Allahi’ di surat (AnNisa:122) mق)يال ه) ـ. الل م)ن, Mص4د,ق
, أ .و,م,ن4
Artinya kata ini bukan kata serapan dari bahasa asing
د2 ,ح, أ Mه ـ. الل هMو, قMل4Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa” Qul:
Pelajaran untuk Rasulullah
Rasulullah harus mengajarkannya pada orang lain
Huwa (Dia):
Tanpa huwa, kalimat sudah lengkap
Dia (kata ganti orang) digunakan untuk sesuatu yang sudah diketahui
Misalnya: dia lulus kuliah. Yang berbicara dan yang diajak bicara tahu ‘dia’ itu siapa
Dengan adanya Huwa (= Dia) semua orang sudah tahu yang dibicarakan adalah sesuatu yang universal (= Tuhan)
Huwa juga bisa jadi digunakan sebagai bagian dari kalimat sebagai subjek. Jadi artinya Dia adalah Allah dan Dia adalah Maha Esa.
Ahad
Wahid = satu. Negatifnya (laysa Wahid) = bukan satu, tapi bisa nol, dua, tiga, empat, dsb
Ahad = satu. Negatifnya (laysa Ahad) = tidak ada sama sekali
Ahad biasanya digunakan hanya dalam bentuk negatif, dalam arti pengecualian. Misalnya tidak ada ‘satu’ pun gunakan Ahad.
Ahad = salah satu, atau yang pertama. Juga digunakan dalam bentuk negatif
Ahad yang digunakan dalam bentuk positif hanya di surat Al-Ikhlas, dan hanya digunakan untuk Allah
Ahad
Tidak ada yang bisa dibandingkan dengan Ahad
Sesuatu yang unik yang tidak bisa dibandingkan
Tidak mungkin ada pesaing
Tidak mungkin ada kebalikannya (lawan katanya)
Tidak mungkin ada yang kedua
Dalam budaya Arab, orang boleh-boleh saja punya Tuhan. Yang lain juga punya Tuhan.
Islam mengajarkan hanya satu, tidak mungkin / impossible ada duanya
Bertentangan dengan budaya Arab, juga agama Kristen dan Yahudi
Mereka bisa menerima Tuhan itu wahid, tapi tidak Ahad
Ahad
Allahu Ahad(un)!!
Ahad tanpa ‘al’ dan dengan tanwin berarti penekanan (tanda seru)
Ketika Bilal disiksa, yang keluar dari mulutnya adalah ‘Ahad’, bukan Allah.
Karena konsep Allah sudah diterima, tapi Ahad yang tidak bisa diterima oleh orang musyrik waktu itu.
Dalam kondisi modern orang bisa saja bilang ‘saya juga percaya Tuhan’ dalam kacamata Islam / tauhid itu tidak mungkin dia punya tuhan lain, karena Allah hanya satu.
Ahad
Allah menggunakan sifat-sifat yang juga digunakan oleh manusia, misalnya Alim (mengetahui), Hakim (adil), Rahim, Basir (melihat)
Kata yang tidak bisa digunakan oleh manusia, tapi hanya untuk Allah: Ahad dan As-Somad
Bagaimana membedakan sifat Allah dan manusia, misalnya Alim untuk Allah dan alim untuk manusia:
Ilmu Allah tidak ada awal dan akhirnya (abadi)
Allah tahu semuanya. Ilmu Allah tak ada batasnya (tak terhingga)
Apa yang dimiliki Allah adalah milik Allah, bukan diberikan kepada Allah. (Kepemilikan absolut)
Ilmu manusia milik Allah yang diberikan kepada manusia
Tujuan tertinggi: Menjadi Hamba Allah
Jika tujuan tersebut hilang (sesaat), maka akan diisi oleh keinginan untuk menjadi hamba yang lain
Ibarat makanan, kalo tidak ada makanan sehat maka orang akan makan apa saja, baik yang tidak sehat atau bahkan yang tidak layak dimakan
Orang yang telah menemukan Allah: Shalat untuk Allah, pengorbanannya, hidup, dan matinya hanya untuk Allah
Cara hidupnya, apa yang dia mau lakukan jangka pendek, jangka panjang, apa yang akan diajarkan untuk anaknya, dsb semuanya hanya untuk Allah
Bagi yang tidak punya tujuan: Dulu orang mungkin memilih Tuhan lain
Zaman sekarang lebih menyedihkan.
Ada yang terobsesi dengan badannya hingga olahraga 18 jam sehari
Ada yang terobsesi dengan uang, begitu kehilangan pekerjaan bunuh diri
Mالص.م,د Mه ـ. اللAllah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu
Shomad:
Berkecukupan
Yang diminta jika kita kekurangan
Mencukupi kita semua
Memenuhi semua kebutuhan kita
Menjawab semua pertanyaan kita
Shomad sebagai kata kerja:
Meminta ketika membutuhkan
Tujuan utama kita
Shomad
Juga berarti:
Yang tidak butuh bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya (mandiri)
Yang tidak bisa dikalahkan
Keagungan luar biasa
Abadi
Shomad kata sifat:
Solid, tidak kopong/renggang
Kesimpulan: Dia yang dibutuhkan semua orang dan tidak membutuhkan siapa/apa pun
Perbandingan dengan surat sebelumnya(Al-Lahab)
Surat Lahab berbicara tentang orang (Abu Lahab) yang menganggap:
tidak butuh bantuan orang lain
tiada duanya
Semua orang butuh dia
Di surat Al-Ikhlas dikontraskan bahwa Allah-lah yang sebenarnya:
tidak butuh bantuan orang lain
Tiada duanya
Semuanya butuh Dia
,د4 Mول ي ,م4 و,ل )د4 ,ل ي ,م4 لDia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan
Lam (past tense) kira-kira dalam bahasa Indonesia = tidak pernah
Menyatakan agama-agama lain yang mengakui Tuhan punya anak adalah salah
Memprediksi tidak ada agama baru yang lahir setelah Islam yang berani menyatakan Tuhan punya anak
Hubungan dengan ayat sebelumnya:
Dijelaskan Allah itu Ahad dan Shomad
Jika Dia melahirkan anak, berarti akan ada lagi yang setara dengannya
Maka, di ayat ini dipertegas Dia tidak punya anak
Allah tidak memiliki attribut yang sama dengan ciptaannya:
Ciptaannya melahirkan dan dilahirkan
Menandakan tidak abadi (sebelum lahir tidak ada, dan setelahnya pasti mati)
Psikologis syirik:Penyakit hati jika Allah punya anak
Contoh duniawi: Bos Anda orang yang sangat tegas
Manager di bawah bos itu saudara sepupumu, dan dia suka dengan keberadaanmu.
Jika Anda berbuat salah, Anda berharap saudara sepupu Anda akan membela ke bosnya
Meskipun Bos Anda sangat tegas, Anda berharap tidak harus langsung berhubungan dengannya
Jika Allah punya anak Secara psikologis, mereka hanya perlu menyenangkan anak Allah. Dia yang akan membela
di hari pembalasan
Artinya mereka bisa bersenang-senang berbuat maksiat semaunya, karena toh akan ada yang melindungi nantinya
Di ayat sebelumnya: Shomad: Dia lah tempat kita bergantung dari segala kesusahan
Artinya tidak perlu lagi ada anak Tuhan yang memisahkan kita dan Allah untuk apa?
Psikologis syirik
Berhala orang-orang Musyrik dianggap sebagai perantara dengan Allah, yang akan melindungi mereka dari siksa Allah
Orang muslim yang pergi ke kuburan, berharap pada orang yang sudah mati.
Mereka biasanya melakukan perbuatan tercela dan meminta kuburan atau orang yang sudah mati jadi makelar / perantara antara dirinya dengan Allah berharap supaya perbuatannya diampuni dari lobby peranratara inii kepada Allah
د2 ,ح, أ MفMوmا ك Mه. ل Mن ,ك ي ,م4 و,لdan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia
Kufu = pasangan/istri/suami
Kufu = lawan setara di medan perang
Lahu = Allah
Ahad = yang lainnya (untuk dibandingkan)
Urutannya: lahu – kufu – ahad
Allah lebih penting, yang lain tidak penting
Allah tidak ada tandingannya, yang lain ada tandingannya
Kesimpulan
Ayat pertama dari surat ini memastikan bahwa kita mengerti Allah itu Unik dan hanya Satu
Yang kedua, Allah itu Maha Pengasih dan Penyayang, karena Dia tempat bergantung dan Dia memenuhi kebutuhan yang bergantung padanya
Faktanya bahwa Dia tidak melahirkan dan dilahirkan, mengajarkan kita bahwa Dia tidak butuh apa-apa / siapa-siapa
Punya anak artinya dia butuh anak untuk melangsungkan keturunannya tidak abadi
Untuk anak-anak
Masukkan nilai-nilai Al-Ikhlas ini ke dalam jiwa anak-anak Bukan cuma hafalan, karena hafalan mudah
Apa maksudnya Dia Maha Esa, Dia abadi tidak ada awal dan akhir, Dia tempat bergantung, Dia tidak punya anak dan diperanakkan (dilahirkan) dan Dia tidak ada tandingannya
Ketika di kemudian hari ada masalah, hanya Allah yang bisa membuat masalah dan Allah juga yang bisa memecahkannya, tidak ada yang lain
Surat di mana kita memberikan semuanya secara keseluruhan hanya untuk Allah
Melindungi kita dari banyak hal: An-Najat (=penyelamat), penyelamat dari depresi dan kesedihan. Ketika kita ada
masalah, kita selalu kembali kepada Allah untuk minta pertolongan. Polisi, dokter, rumah sakit belum tentu bisa membantu kita
Referensi
Bagian pertama (1 jam 2 menit)
https://www.youtube.com/watch?v=Wr7ktQO1IFo&list=PLBF6D9F384B2C27E1&index=5
Bagian kedua (23 menit)
https://www.youtube.com/watch?v=NvxF3GWGhxU&index=6&list=PLBF6D9F384B2C27E1