sustainability report journal.pdf

22
PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DALAM BURSA EFEK INDONESIA by: Mochammad Fauzan Adhima Advisor Lecturer : Bambang Hariadi, SE., M.Ec., Ak. ABSTRACT This study aims to obtain empirical evidence about the effect of disclosure Sustainability Report (SR), the disclosure of environmental performance, social performance and disclosure on the profitability of the company. Disclosure Sustainability Report (SR), the disclosure of environmental performance and social performance disclosure was measured using the Global Reporting Initiative Guidelines G-3 (G-3 GRI Guidelines). Profitability measured using Return on Assets (ROA). The population in this study is manufacturing companies listed in the Indonesia Stock Exchange (IDX) during the period 2009-2011. Total sample is 26 firms determined by the method of purposive sampling. Data analysis was performed by testing the classical assumptions and hypothesis testing using multiple linear regression analysis. The results of this study indicate that the disclosure of Sustainability Report (SR) and the disclosure of environmental performance have significant positive impact on Return on Assets (ROA). Meanwhile, the disclosure of social performance has significant negative effect on Return on Assets (ROA). Keywords: Disclosure Sustainability Report (SR), Disclosure of environmental performance, social performance disclosure, Profitability, Return on Assets (ROA).

Upload: a-a-ayu-sinta-jayanti

Post on 31-Dec-2015

581 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pengungkapan laporan keberjanjutan

TRANSCRIPT

Page 1: SUSTAINABILITY REPORT JOURNAL.pdf

PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT

TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN

STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DALAM BURSA EFEK INDONESIA

by:

Mochammad Fauzan Adhima

Advisor Lecturer :

Bambang Hariadi, SE., M.Ec., Ak.

ABSTRACT

This study aims to obtain empirical evidence about the effect of disclosure

Sustainability Report (SR), the disclosure of environmental performance, social

performance and disclosure on the profitability of the company. Disclosure

Sustainability Report (SR), the disclosure of environmental performance and

social performance disclosure was measured using the Global Reporting Initiative

Guidelines G-3 (G-3 GRI Guidelines). Profitability measured using Return on

Assets (ROA). The population in this study is manufacturing companies listed in

the Indonesia Stock Exchange (IDX) during the period 2009-2011. Total sample

is 26 firms determined by the method of purposive sampling. Data analysis was

performed by testing the classical assumptions and hypothesis testing using

multiple linear regression analysis. The results of this study indicate that the

disclosure of Sustainability Report (SR) and the disclosure of environmental

performance have significant positive impact on Return on Assets (ROA).

Meanwhile, the disclosure of social performance has significant negative effect on

Return on Assets (ROA).

Keywords: Disclosure Sustainability Report (SR), Disclosure of environmental

performance, social performance disclosure, Profitability, Return on Assets

(ROA).

Page 2: SUSTAINABILITY REPORT JOURNAL.pdf

1. PENDAHULUAN

Pertanggungjawaban sosial perusahaan atau Corporate Social

Resposibility (CSR) adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara

sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam

operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi tanggung jawab

organisasi di bidang hukum (Darwin, 2004). Pengungkapan kinerja lingkungan,

sosial, dan ekonomi di dalam laporan tahunan atau laporan terpisah adalah untuk

mencerminkan tingkat akuntabilitas, responsibilitas, dan transparansi perusahaan

kepada nvestor dan stakeholders lainnya (Novita dan Djakman, 2008).

Laporan keberlanjutan (Sustainability Report) kian menjadi tren dan

kebutuhan bagi perusahaan progresif untuk menginformasikan perihal kinerja

ekonomi, sosial dan lingkungannya sekaligus kepada seluruh pemangku

kepentingan (stakeholders) perusahaan (Chariri, 2009). Sustainability

(keberlanjutan) adalah keseimbangan antara people-planet-profit, yang dikenal

dengan konsep Triple Bottom Line (TBL). Sustainability terletak pada pertemuan

antara tiga aspek, people-sosial; planet-environment; dan profit-economic. Maka

menurut Elkington, perusahan harus bertanggung-jawab atas dampak positif

maupun negatif yang ditimbulkan terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan

hidup.

Saat ini, mekanisme pelaporan keberlanjutan mempunyai beragam fungsi.

Bagi perusahaan, laporan keberlanjutan dapat berfungsi sebagai alat ukur

pencapaian target kerja dalam isu Triple Bottom Line (TBL). Bagi investor,

laporan keberlanjutan berfungsi sebagai alat kontrol atas capaian kinerja

Page 3: SUSTAINABILITY REPORT JOURNAL.pdf

perusahaan sekaligus sebagai media pertimbangan investor dalam

mengalokasikan sumber daya finansialnya terutama dalam lingkup sustainable

and responsible investment (SRI). Sementara bagi pemangku kepentingan lainnya

(media, ornop, pemerintah, konsumen, akademis dan lain-lain) laporan

keberlanjutan menjadi tolok ukur untuk menilai kesungguhan komitmen

perusahaan terhadap pembangunan berkelanjutan.

Studi empiris tentang keterkaitan antara pengungkapan Sustainability

Report dan profitabilitas perusahaan sampai saat ini belum mencapai kesimpulan

yang menyeluruh. Hal ini ditunjukkan oleh berbagai studi dalam lingkup kajian

tersebut yang memberikan hasil yang bervariasi dan mengelompokkan pada tiga

bentuk kausalitas. Berbagai studi menunjukkan adanya pengaruh negatif,

beberapa menghasilkan pengaruh positif, hingga hasil yag menyatakan tidak

adanya hubungan sama sekali. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tersebut.

Berdasar latar belakang di atas, penyusun akan melakukan penelitian yang

lebih spesifik mengenai pengungkapan laporan berkelanjutan (Sustainability

Report) dengan judul “PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY

REPORT TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN STUDI KASUS

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DALAM

BURSA EFEK INDONESIA”.

Page 4: SUSTAINABILITY REPORT JOURNAL.pdf

2. TELAAH PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Stakeholder

Teori stakeholder adalah teori yang menggambarkan kepada pihak mana

saja perusahaan bertanggungjawab (Freeman, 2001). Perusahaan harus menjaga

hubungan dengan stakeholder-nya dengan mengakomodasi keinginan dan

kebutuhan stakeholder-nya, terutama stakeholder yang mempunyai power

terhadap ketersediaan sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional

perusahaan, misal tenaga kerja, pasar atas produk perusahaan dan lain-lain

(Chariri dan Ghozali, 2007). Salah satu strategi untuk menjaga hubungan dengan

para stakeholder dan shareholders perusahaan adalah dengan mengungkapkan

Sustaiability Report yang menginformasikan perihal kinerja ekonomi, sosial dan

lingkungannya sekaligus kepada seluruh pemangku kepentingan perusahaan.

Dengan pengungkapan ini, diharapkan perusahaan mampu memenuhi kebutuhan

informasi yang dibutuhkan serta dapat mengelola stakeholder agar mendapatkan

dukungan oleh para stakeholder yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup

perusahaan. Hal ini sesuai dengan pendapat bahwa pengungkapan informasi

keuangan, sosial, dan lingkungan merupakan dialog antara perusahaan dengan

stakeholder-nya dan menyediakan informasi mengenai aktivitas perusahaan yang

dapat mengubah persepsi dan ekspektasi (Gray et al., 1995; Adam dan Larrinaga

Gonzalez, 2007; Adam dan Mc Nicholas, 2007 dalam Michelon dan Parbonetti,

2010).

Page 5: SUSTAINABILITY REPORT JOURNAL.pdf

Pengungkapan SR diharapkan dapat memenuhi keinginan dari stakeholder

sehingga akan menghasilkan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan

stakeholdernya sehingga perusahaan dapat mencapai keberlanjutan atau

kelestarian perusahaannya (sustainability).

2.1.2 Teori Legitimasi

Teori legitimacy menegaskan bahwa perusahaan terus berupaya untuk

memastikan bahwa mereka beroperasi dalam bingkai dan norma yang ada dalam

masyarakat atau lingkungan dimana perusahaan berada, dimana mereka berusaha

untuk memastikan bahwa aktifitas mereka (perusahaan) diterima oleh pihak luar

sebagai suatu yang “sah” (Deegan, 2004). Apabila perusahaan melakukan

pengungkapan sosial, maka perusahaan merasa keberadaan dan aktivitasnya akan

mendapat “status” dari masyarakat atau lingkungan dimana perusahaan tersebut

beroperasi atau dapat dikatakan terlegitimasi.

Teori legitimasi juga menjelaskan bahwa praktik pengungkapan tanggung

jawab perusahaan harus dilaksanakan sedemikian rupa agar aktivitas dan kinerja

perusahaan dapat diterima oleh masyarakat. Ghozali dan Chariri (2007)

menjelaskan bahwa guna melegitimasi aktivitas perusahaan di mata masyarakat,

perusahaan cenderung menggunakan kinerja berbasis lingkungan dan

pengungkapan informasi lingkungan.

2.2 Sustainability Report

Sustainability Report memiliki definisi yang beragam, menurut Elkington

(1997) SR berarti laporan yang memuat tidak saja informasi kinerja keuangan

tetapi juga informasi non keuangan yang terdiri dari informasi aktivitas sosial dan

Page 6: SUSTAINABILITY REPORT JOURNAL.pdf

lingkungan yang memungkinkan perusahaan bisa bertumbuh secara

berkesinambungan (sustainable performance). Pelaporan sustainability akan

menjadi perhatian utama dalam pelaporan nonkeuangan, Pelaporan ini memuat

empat kategori utama yaitu : business landscape, strategi, kompetensi, serta

sumber daya dan kinerja (Falk, 2007).

Saat ini implementasi pelaporan berkelanjutan di Indonesia didukung oleh

sejumlah aturan seperti UU No. 23/1997 tentang manajemen lingkungan dan

aturan yang dikeluarkan Bursa Efek Indonesia mengenai prosedur dan persyaratan

listing dan juga standar laporan keuangan (PSAK). Sustainability Reports

perusahaan membutuhkan pedoman pelaporan berkelanjutan yang diterima secara

nasional. Untuk tujuan tersebut, dibutuhkan sebuah Badan Nasional yaitu NCSR

(National Center for Sustainability Reporting).

Pengguna utama dari SR antara lain, masyarakat atau komunitas, investor

tanggung jawab sosial, bank, institusi pemerintah, dan manajemen dan karyawan.

Manfaat SR yang berdasarkan pada kerangka GRI, yaitu: 1) sebagai benchmark

kinerja organisasional dengan memperhatikan hukum, norma, undang-undang,

standar kinerja, dan prakarsa sukarela; 2) mendemostrasikan komitmen

organisasional untuk sustainable development, dan 3) membandingan kinerja

organisasional setiap waktu. GRI mempromosikan dan mengembangkan

pendekatan standarisasi pelaporan tersebut untuk menstimulasikan permintaan

terhadap informasi sustainability yang akan menguntungkan pelaporan organisasi

dan kepada yang menggunakan informasi laporan serupa.

Page 7: SUSTAINABILITY REPORT JOURNAL.pdf

Pengungkapan Sustainability Report yang sesuai dengan GRI (Global

Reporting Index) harus memenuhi beberapa prinsip. Prinsip-prinsip ini tercantum

dalam GRI-G3 Guidelines, yaitu: keseimbangan, dapat dipertanggungjawabkan,

kesesuaian, urut waktu, akurat, dan dapat dibandingkan.

2.3 Profitabilitas

Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan

keputusan perusahaan. Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Profitabilitas merupakan faktor

yang seharusnya mendapat perhatian penting karena untuk dapat melangsungkan

hidupnya, suatu perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan

(profitable). Tanpa adanya keuntungan (profit), maka akan sulit bagi perusahaan

untuk menarik modal dari luar.

Di dalam dunia usaha, perusahaan diharapkan untuk dapat menciptakan

penghasilannya secara optimal. Profitabilitas merupakan faktor yang seharusnya

mendapat perhatian penting, karena untuk dapat melangsungkan hidupnya, suatu

perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan (profitable). Tanpa

adanya keuntungan (profit), maka akan sulit bagi perusahaan untuk menarik

modal dari luar. Para kreditur, pemilik perusahaan, dan terutama sekali pihak

manajemen perusahaan akan berusaha meningkatkan keuntungan karena disadari

benar pentingnya arti dari profit terhadap kelangsungan dan masa depan

perusahaan.

Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan

perbandingan antara berbagai komponen yang ada di dalam laporan keuangan,

Page 8: SUSTAINABILITY REPORT JOURNAL.pdf

terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat

dilakukan untuk beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar terlihat

perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau

kenaikan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut.

Dalam penelitian ini yang dipakai hanya yang terkait dengan investasi

yaitu Return On Asset (ROA). Return On Asset merupakan rasio antara saldo laba

bersih setelah pajak dengan jumlah asset perusahaan secara keseluruhan.

2.3.1 Return On Asset (ROA)

Return on Assets (ROA) merupakan salah satu rasio untuk mengukur

profitabilitas perusahaan, yaitu merupakan perbandingan antara laba bersih

dengan rata-rata total aktiva. Dimana rata-rata total aktiva dapat diperoleh dari

total aktiva awal tahun ditambah total aktiva akhir tahun dibagi dua. Menurut

Syahyunan (2004:85), “Return on Assets menunjukkan kemampuan perusahaan

menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan”.

2.3.4 Hubungan Sustainability Report dengan Profitabilitas

Herremans et al, 1993 dalam Iryanie, 2009 mengemukakan beberapa

pokok pikiran mengenai hubungan antara tanggung jawab sosial perusahaan dan

kinerja ekonomi, antara lain:

1. Pokok pikiran yang menggambarkan kebijakan konvensional; berpendapat

bahwa terdapat biaya tambahan yang signifikan dan akan menghilangkan

peluang perolehan laba untuk melaksanakan tanggung jawab sosial,

sehingga akan menurunkan profitabilitas.

Page 9: SUSTAINABILITY REPORT JOURNAL.pdf

2. Biaya tambahan khusus untuk melaksanakan tanggung jawab sosial akan

menghasilkan dampak netral terhadap profitabilitas, hal ini karena

tambahan biaya yang dikeluarkan tertutupi oleh keuntungan efesiensi yang

ditimbulkan oleh pengeluaran biaya tersebut.

3. Pokok pikiran yang memprediksikan bahwa tanggung jawab sosial

perusahaan berdampak positif terhadap profitabilitas.

Fombrun et al (2000) menyatakan bahwa tanggung jawab sosial

perusahaan dapat meningkatkan reputasi perusahaan terhadap konsumen sehingga

meningkatkan profitabilitas perusahaan. Fiori et al (2007) mengemukakan berikut

manfaat yang diperoleh perusahaan yang mengungkapkan sustainability report

untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan, antara lain:

1. Ekspansi pada segmen pasar baru, dimana konsumen tidak hanya tertarik

pada kualitas dan kuantitas suatu produk, tetapi juga memberikan

perhatian lebih pada kede etis dimana dapan meningkatkan penjualan.

2. Meningkatkan kepercayaan konsumen dan pemasok.

3. Kapasitas mempertahankan orang – orang bertalenta dalam manajerial.

4. Mengurangi biaya pajak.

5. Mempertahankan ketersediaan sumber daya untuk kepentingan perusahaan.

2.4 Pengembangan Hipotesis

H1 : Pengungkapan Sustainability Report berpengaruh positif terhadap

profitabilitas perusahaan.

H2 : Pengungkapan Kinerja Lingkungan berpengaruh positif terhadap

profitabilitas perusahaan.

Page 10: SUSTAINABILITY REPORT JOURNAL.pdf

H3 : Pengungkapan Kinerja Lingkungan berpengaruh positif terhadap

profitabilitas perusahaan.

2.5 Kerangka Pemikiran

3. METODE PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang sahamnya

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009-2011. Pemilihan data

pada rentang waktu tersebut karena data tersebut merupakan data paling baru.

Perbedaan tahun penelitian dimaksudkan untuk megetahui profitabilitas satu tahun

yang akan datang. Berdasarkan populasi tersebut akan ditentukan sampel sebagai

objek penelitian. Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive

sampling, dengan kriteria sebagai berikut:

Profitabilitas:

Return on Assets (ROA)

Pengungkapan Sustainability Report

Pengungkapan Kinerja Lingkungan

Pengungkapan Kinerja Sosial

Variabel Independen

Variabel Kontrol:

Size

Leverage

Type Industri

Variabel Dependen

Page 11: SUSTAINABILITY REPORT JOURNAL.pdf

1. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan Laporan Tahunan 2009 –

2010 dan mengandung informasi laporan keberlanjutan, dan dapat diakses

melalui website perusahaan dan website BEI (http://www.idx.co.id). Ini

menunjukkan bahwa informasi yang terdapat dalam Laporan Tahunan

perusahaan dapat diakses oleh publik.

Perusahaan tersebut mempublikasikan laporan keuangan tahun 2010-2011 dan

semua variabel yang dibutuhkan dalam penelitian ini tersedia.

Variabel penelitian dikelompokkan menjadi 2 variabel utama, yaitu

variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Variabel bebas

adalah suatu variabel yang fungsinya menerangkan (mempengaruhi) terhadap

variabel lainnya. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dikenai

pengaruh atau diterangkan oleh variabel lain (Ghozali,2006). Variabel independen

dalam penelitian ini adalah pengungkapan Sustainability Report, pengungkapan

kinerja lingkungan dan pengungkapan kinerja sosial sedangkan variabel

dependennya adalah profitabilitas. Selain itu juga terdapat variabel kontrol yaitu:

ukuran perusahaan, leverage dan jenis industri.

Page 12: SUSTAINABILITY REPORT JOURNAL.pdf

4. Analisis Dan Pembahasan

4.1. Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Model regresi yang baik mensyaratkan adanya normalitas pada data

penelitian atau pada nilai residualnya bukan pada masing-masing variabelnya.

Berdasarkan Tabel kolmogorov-smirnov variabel leveragebernilai 0,01, maka

perlu dilakukan transform Ln untuk menormalkan data Leverage sehingga

nilainya menjadi 0,268. Sehingga semua variabel telah terdistribusi dengan

normal.

Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastitas dilakukan dengan plot grafik antara ZPRED (nilai prediksi)

dengan SRESID (nilai residual) pada model 1 dan 2 berturut-turut Gambar 4.5

dan 4.6. Terlihat pada grafik scatterplots bahwa titik-titik menyebar secara acak

disekitar titik 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi.

Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dalam penelitian ini dengan melihat koefisien Variance

Inflation Factor (VIF) dan nilai Tolerance. Gangguan multikolinearitas tidak

terjadi jika VIF di bawah 10 atau Tolerance di atas 0,1.

Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Salah satu cara untuk mengetahui ada

Page 13: SUSTAINABILITY REPORT JOURNAL.pdf

atau tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson (DW test). Pada tabel

4.7 dan 4.8 terlihat bahwa angka D-W (Durbin Watson) berturut-turut sebesar

+1,110 dan +1,556. Hal ini menunjukkan model regresi tidak terdapat masalah

Autokorelasi karena di antara -2 dan +2.

4.2. Pembahasan

a. Hipotesis Pertama (H1)

Menyatakan bahwa pengungkapan sustainability report berpengaruh

positif terhadap profitabilitas perusahaan. Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat

bahwa pada taraf signifikansi level 5 persen. Nilai t hitung sebesar 2,500 dan t

tabel sebesar 1,6747. Karena t hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak,

artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara pengungkapan sustainability

report terhadap profitabilitas perusahaan. Hal tersebut dapat dilihat pula dari taraf

signifikansi sebesar 0,016 yang lebih kecil daripada taraf signifikansi yang

ditentukan sebesar 0,05.

Koefisiensi regresi variabel SRDI terhadap kinerja ROA sebesar 0,575

yang artinya pengaruh pengungkapan sustainability report (SRDI) terhadap

profitabilitas adalah positif. Hal ini berarti, setiap kenaikan satu satuan

pengungkapan sustainability report akan menaikkan profitabilitas perusahaan

(ROA) sebesar 0,575 (57,5%). Dari hasil pengujian diperoleh bahwa hipotesis

pertama yang menyatakan bahwa pengungkapan sustainability report

berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan adalah diterima. Ini karena

hasil pengujian menyatakan bahwa pengungkapan sustainability report

keseluruhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.

Page 14: SUSTAINABILITY REPORT JOURNAL.pdf

b. Hipotesis kedua (H2)

Menyatakan bahwa pengungkapan kinerja lingkungan berpengaruh positif

terhadap profitabilitas perusahaan. Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat bahwa

pada taraf signifikansi level 5 persen. Nilai t hitung sebesar 3,901 dan t tabel

sebesar 1,6747. Karena t hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak, artinya

terdapat pengaruh yang signifikan antara pengungkapan sustainability report

dimensi lingkungan terhadap profitabilitas perusahaan. Hal tersebut dapat dilihat

pula dari taraf signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil daripada taraf

signifikansi yang ditentukan sebesar 0,05.

Koefisiensi regresi variabel LINK terhadap kinerja ROA sebesar 1,089

yang artinya pengaruh pengungkapan kinerja lingkungan (LINK) terhadap

profitabilitas adalah positif. Hal ini berarti, setiap kenaikan satu satuan

pengungkapan kinerja lingkungan akan menaikkan profitabilitas perusahaan

(ROA) sebesar 1,089 (108,9%). Dari hasil pengujian diperoleh bahwa hipotesis

kedua yang menyatakan bahwa pengungkapan kinerja lingkungan berpengaruh

positif terhadap profitabilitas perusahaan adalah diterima. Ini karena hasil

pengujian menyatakan bahwa pengungkapan kinerja lingkungan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.

c. Hipotesis Ketiga

Menyatakan bahwa pengungkapan kinerja sosial berpengaruh positif

terhadap profitabilitas perusahaan. Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat bahwa

pada taraf signifikansi level 5 persen. Nilai t hitung sebesar -2,149 dan t tabel

sebesar 1,6747. Karena t hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak, artinya

Page 15: SUSTAINABILITY REPORT JOURNAL.pdf

terdapat pengaruh yang signifikan antara pengungkapan kinerja sosial terhadap

profitabilitas perusahaan. Hal tersebut dapat dilihat pula dari taraf signifikansi

sebesar 0,037 yang lebih kecil daripada taraf signifikansi yang ditentukan sebesar

0,05.

Koefisiensi regresi variabel SOS terhadap kinerja ROA sebesar -0,717 yang

artinya pengaruh pengungkapan kinerja sosial (SOS) terhadap profitabilitas adalah

negatif. Hal ini berarti, setiap kenaikan satu satuan pengungkapan kinerja sosial

akan menurunkan profitabilitas perusahaan (ROA) sebesar 0,717 (71,7%). Dari

hasil pengujian diperoleh bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa

pengungkapan kinerja sosial berpengaruh positif terhadap profitabilitas

perusahaan adalah ditolak. Ini karena hasil pengujian menyatakan bahwa

pengungkapan kinerja sosial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

profitabilitas perusahaan.

Page 16: SUSTAINABILITY REPORT JOURNAL.pdf

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini memberikan

kesimpulan yang dapat dipaparkan sebagai berikut:

1. Pengungkapan sustainability report yang diukur dengan menggunakan

SRDI berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian ini sejalan

dengan Tsoutsoura (2004) dan Tresnawati (2008) yang menyatakan

adanya pengaruh positif pengungkapan CSR terhadap profitabilitas

perusahaan. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengungkapan sustainability

report dapat meningkatkan kepercayaan publik, dan juga kehandalan

perusahaan dalam memelihara konsumen, SDM yang bertalenta, dan

pengelolaan kekayaan perusahaan yang berakibat meningkatkan profit

perusahaan.

2. Peningkatan pengungkapan kinerja lingkungan yang diukur dengan GRI-

G3 Guidelines dimensi lingkungan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasil

penelitian ini mendukung penelitian Al-Tuwajiri (2003) yang menyatakan

pengungkapan lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja keuangan. Kondisi ini menunjukkan tingginya tanggung jawab

lingkungan perusahaan menunjukkan tingginya kinerja lingkungan

perusahaan. menjelaskan semakin baik kinerja lingkungan perusahaan

akan semakin baik pula kinerja keuangannya karena perolehan pendapatan

Page 17: SUSTAINABILITY REPORT JOURNAL.pdf

dan efisiensi biaya pada perusahaan yang kinerja lingkungannya baik lebih

besar daripada perolehan pendapatan dan efisiensi biaya perusahaan yang

kinerja lingkungan buruk. Sehingga disimpulkan peningkatan pendapatan

dan efisiensi biaya akan mendorong profitabilitas perusahaan.

3. Peningkatan pengungkapan kinerja sosial yang diukur dengan GRI-G3

Guidelines dimensi sosial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasil

penelitian ini bertentangan dengan penelitian Brammer (2006) menyatakan

CSR comunity berkorelasi positif dengan return perusahaan. Kondisi ini

menunjukkan pengeluaran biaya untuk tanggung jawab sosial yang

meliputi aspek HAM, praktik kerja, masyarakat dan tanggung jawab

produk merupakan biaya tambahan yang akan menurunkan peluang untuk

memperoleh laba yang maksimal, hal ini sejalan dengan pandangan

Auperle, et.al dalam Yang, et.al, 2009. dan Herremans, et.al dalam Iryanie,

2009. tentang hubungan pengungkapan kinerja sosial terhadap

profitabilitas perusahaan.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini antara lain:

1. Terdapat unsur subjektifitas dalam menentukan indeks pengungkapan. Hal

ini dikarenakan belum adanya ketentuan baku yang dijadikan standar atau

acuan untuk indikator penelitian sosial di Indonesia, sehingga penentuan

indeks untuk indikator dalam kategori penelitian yang sama dapat berbeda

Page 18: SUSTAINABILITY REPORT JOURNAL.pdf

untuk setiap peneliti. Pada penelitian ini peneliti menggunakan GRI-G3

Guideline sebagai indikator pengungkapan sustainability report.

2. Periode pengamatan yan terbatas hanya dalam waktu dua tahun, yaitu

tahun 2009-2010 untuk SRDI melalui laporan tahunan dan 2010-2011

untuk ROA melalui laporan keuangan. Sehingga pengaruh pengungkapan

sustainability report terhadap profitabilitas perusahaan belum terlihat

jelas.

3. Variabel Dependen dalam penelitian ini hanya pada profitabilitas

perusahaan yang diukur dengan ROA.

5.3 Saran

Dari kesimpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, maka saran yang

dapat diberikan antara lain:

1. Hendaknya perusahaan senantiasa memperhatikan pelaksanaan tanggung

jawab sosial dan lingkungan sebagai bentuk jaminan bagi stakeholders

atas keterpenuhan berbagai harapan mereka. Hal ini sangat penting untuk

membangun reputasi sebagai perusahaan dengan aspek opersional yang

tidak hanya berpusat pada pencapaian laba secara optimal, tetapi juga

sebagai perusahaan yang mengutamakan kepentingan stakeholder.

Stakeholder yang membentuk lingkungan bisnis perusahaan merupakan

unsur penting bagi keberlanjutan perusahaan, oleh karena itu dengan

memenuhi kebutuhan stakeholder artinya perusahaan menjaga

keberlanjutan opersionalnya dalam jangka panjang.

Page 19: SUSTAINABILITY REPORT JOURNAL.pdf

2. Untuk investor dan kreditur hendaknya lebih bijaksana dalam berinvestasi

dan menanamkan dananya di perusahaan dengan memperhatikan

perusahaan yang tidak hanya mengutamakan profit tetapi juga

memperhatikan dampak operasionalnya terhadap sosial, ekonomi dan

lingkungan, karena dengan begitu investor dan kreditur turut andil dalam

menjaga keberlanjutan sosial, ekonomi dan lingkungan.

3. Pemerintah hendaknya menetapkan regulasi yang jelas mengenai praktik

pengungkapan sosial dan lingkungan dalam bentuk laporan CSR maupun

sustainability report sehingga terdapat standar dan acuan yang jelas

mengenai indikator pengungkapan sosial dan lingkungan untuk penelitian

selanjutnya. Selain itu, perlu adanya pengawasan yang tegas terhadap CSR

pada perusahaan di Indonesia sehingga praktik dan pengungkapan sosial

dan lingkungan berupa CSR maupun Sustainability Report (SR) di

Indonesia semakin meningkat.

Penelitian selanjutnya sebaiknya memperpanjang periode pengamatan penelitian

agar dapat lebih menggambarkan kondisi dari pengaruh pengungkapan

sustainability report terhadap profitabilitas perusahaan, selain itu diharapkan

penelitian selanjutnya juga melibatkan kinerja keuangan lainnya yang meliputi

leverage, likuiditas dan nilai perusahaan.

Page 20: SUSTAINABILITY REPORT JOURNAL.pdf

DAFTAR PUSTAKA

Aldilla NR, Dian Agustia. 2009. Hubungan Kinerja Lingkungan terhadap

Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure dan Kinerja Finansial

Perusahaan Manufaktur yang Terdapat di Bursa Efek Indonesia. Makalah

Simposium Nasional Akuntansi 10.

Anis Chariri, dan Firman A. Nugroho. 2009. Retorika Dalam Pelaporan Corporate

Social Responsibility: Analisis Semiotik atas Sustainability Reporting PT

Aneka Tambang Tbk. Simposium Nasional Akuntansi XII. Palembang.

Branco, Manuel Castelo, dan Lucia Lima Rodrigues. 2007. Positioning

Stakeholder Theory within The Debate on Corporate Social Responsibility.

Electronic Journal of Business Ethics and Organization Studies. Vol. 12. p.

5 – 15.

Chwastiak, Michele. 1999. Deconstructing the Pincipal-Agent Model: A View

From the Bottom. Critical Perspectives on Accounting. Vol. 10. p. 425-441.

Clarkson, M. B. 1995. A Stakeholders Framework for Analyzing and Evaluating

Corporate Social Performance. Academy of Management Review. 20, 1995.

Donaldson, T., & Preston, L. 1995. The Stakeholder Theory of the Corporation:

Concept, Evidence, Implication. Academy of Management Review, 20: 65 –

91.

Elkington, J. 1997. Cannibals with Forks: The Triple Bottom Line of 21st Century

Business. Capstone: Oxford.

Freeman, E. R. 1984. Strategic Management: A Stakeholder Approach. Pitman.

Marshfield MA

Ghozali dan Chariri, 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Undip.

Gibson, Charles H. 2001. Financial Reporting Analysis. 8th ed, South Western

College Publishing.

Global Reporting Initiative (GRI). 2010. Pedoman Laporan Berkelanjutan (GRI–

G3)2000-2006.Versi Bahasa Indonesia. (http://www.globalreporting.org),

diakses 20 Juni 2012.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. ED PSAK No. 01 (Revisi 2009). Salemba

Empat. Jakarta.

Michelon, Giovanna dan Antonio Parbonetti. 2010. The Effect of Corporate

Governance on Sustainability Disclosure. Springer Science & Business

Media 14 September 2010.

Ria Novianti. 2008. Pengaruh Environmental Performance, Ukuran Perusahaan

dan Financial Performance terhadap Pengungkapan Informasi Lingkungan

Page 21: SUSTAINABILITY REPORT JOURNAL.pdf

Hidup (Environmental Disclosure). Skripsi. Yogyakarta: Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta

Reni Retno Fr. Anggraini. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan

Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan- Perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi 9.

Sulaiman A. Al-Tuwaijri, Theodore E. Christensen, Hughes II, K.E. 2003. The

Relationship Among Enviromental Disclosure, Enviromental Performance,

and Economic Performance: A Simultaneous Equation Approach.

Accounting. Organizations and Society. 29: 447 – 471.

Sulastri. 2007. Sebuah Pengembangan Model Hipotesis Pengaruh Aset Strategis

dan Lingkungan terhadap Pilihan Strategi Diversivikasi. Jurnal Manajemen

& Bisnis Sriwijaya Vol. 4. No 7. Juni 2006

Tsoutsoura M. 2004. Corporate Social Responsibility and Financial Performance,

Center for Responsible Business. Working Paper Series. No. 7. University

of California: Barkeley.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas.

www.idx.co.id

www.wikipedia.org

Page 22: SUSTAINABILITY REPORT JOURNAL.pdf