swot 2 greget
DESCRIPTION
goodTRANSCRIPT
B. Rumusan Masalah
1. Uraian tugas perawat di ruang sahadewa belum spesifik mengandung komponen
administrasi, promosi/ komunikasi, penkes, asuhan keperawatan, belum disosialisasikan,
belum terdapat rencana kegiatan harian di ruangan, tugas belum d evaluasi oleh karu,
belum dilakukan pre dan post confrence
2. Jumlah tenaga keperawatan di Ruang Sahadewa kurang 11 orang dengan kualifikasi
pendidikan perawat di ruang sahadewa masih ada yang SPRB dan SPK
3. Metode penugasan di ruang sahadewa menggunakan metode tim namun pelaksanaan
pembagian tanggung jawab ke pasien dilakukan secara bersama-sama.
4. Jadwal dan pembagian tugas belum jelas, seperti tim 1 yang tidak melakukan pembagian
pasien pada setiap anggota tim dan pembagian anggota tim pada setiap shift belum jelas
5. Pada Ruang Sahadewa tidak ada buku laporan pendelegasian tugas serta mekanisme
dalam pendelegasian tugas belum jelas.
6. Timbang terima hanya dilakukan di Nurse Station dan kadang-kadang ke pasien tetapi
tidak ke semua pasien. Timbang terima di Ruang Sahadewa belum menerapkan
komunikasi efektif & teknik SBAR.
7. Belum ada buku-buku lain terkait standar keperawatan nasional, ruangan juga belum
memiliki perpustakaan lokal/mini.
8. Standar Asuhan Keperawatan belum disosialisasikan kepada perawat sehingga perawat
belum memahami dan menerapkan SAK yang ada.
9. Perawat belum memahami tentang SOP yang ada di ruangan, perawat melakukan
tindakan keperawatan belum sesuai dengan SOP yang ada, SOP belum di sosialisasikan
kepada perawat.
10. IKK sudah diterapkan namun belum tersosialisasikan & dipahami oleh perawat
11. Monitoring dan evaluasi belum dilaksanakan dan belum terjadwal di ruang sahadewa
12. RDK belum dilakukan secara mandiri oleh perawat.
13. Kegiatan ronde keperawatan di ruangan sahadewa belum pernah dilakukan
14. Kegiatan supervisi di ruangan sahadewa belum pernah dilakukan
15. Kegiatan coaching di ruangan sahadewa belum pernah dilakukan dan belum tersedia
format coaching di ruangan.
16. Belum dilaksanakan pendidikan kesehatan berupa KIE
17. Tidak melaksanakan penilaian jaminan mutu misalnya : pengendalian infeksi nosokomial,
belum dilakukan RDK, biasanya perawat mengkomunikasikan kasus yang ada saat
timbang terima, penerapan pasien safety belum sesuai dengan 6 sasaran keselamatan
pasien
18. Manajemen resiko sudah berjalan namun pelaksanaanya masih kurang seperti : tidak ada
pencatatan mengenai kesalahan pemberian asuhan keperawatan
19. Program orientasi staf baru di Ruang Sahadewa belum terdokumentasi
20. Di Ruangan Sahadewa belum memiliki format orientasi pasien baru dan keluarga
21. Di Ruangan Sahadewa belum melakukan rapat rutin.
22. Mekanisme pemantauan Infeksi Nosokomial (INOS) belum jelas dan belum dilakukan
monitoring di ruangan sahadewa
23. Pengumpulan data pada pengkajian belum diisi secara lengkap yaitu masih terdapat
beberapa data yang belum dikaji
24. Format rencana tindakan keperawatan belum mengandung tujuan , tetapi tidak semua
pasien dibuatkan rencana keperawatan.
25. Pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di ruang Sahadewa belum dilakukan
secara lengkap dan belum semua mencantumkan nama terang.
C. Prioritas masalah-masalah internal yang ada di ruangan antara lain :
A. Uraian Tugas
1. Uraian tugas perawat di ruang Sahadewa belum spesifik mengandung komponen
administrasi, promosi / komunikasi, penkes, asuhan keperawatan, belum
disosialisasikan, belum terdapat rencana kegiatan harian di ruangan, tugas belum
di evaluasi oleh karu, belum dilakukan pre dan post conference.
2. Metode penugasan di ruang sahadewa menggunakan metode tim namun
pelaksanaan pembagian tanggung jawab ke pasien dilakukan secara bersama-
sama.
3. Pada Ruang Sahadewa tidak ada buku laporan pendelegasian tugas serta
mekanisme dalam pendelegasian tugas belum jelas.
4. Timbang terima hanya dilakukan di Nurse Station dan kadang-kadang ke pasien
tetapi tidak ke semua pasien. Timbang terima di Ruang Sahadewa belum
menerapkan komunikasi efektif & teknik SBAR.
B. Indikator Kunci Kinierja dan Monitoring
1. IKK sudah diterapkan namun belum tersosialisasikan & dipahami oleh perawat
2. Monitoring dan evaluasi belum dilaksanakan dan belum terjadwal di ruang
sahadewa
C. Diskusi Refleksi Kasus (DRK)
1. RDK belum dilakukan secara mandiri oleh perawat.
D. Kepemimpinan
1. Kegiatan ronde keperawatan di ruangan sahadewa belum pernah dilakukan
2. Kegiatan supervisi di ruangan Sahadewa belum pernah dilakukan
3. Kegiatan coaching di ruangan Sahadewa belum pernah dilakukan dan belum
tersedia format coaching di ruangan.
Berdasarkan pengkajian di atas, maka dapat dibuat analisis SWOT yang diawali dengan
memberikan nilai pada tiap variabel menggunakan skala Likert, yaitu sebagai berikut:
a. Variabel Strength dan Opportunity:
1= Tidak baik
2= Cukup baik
3= Sangat baik
b. Variable Weakness dan Threat:
1= Tidak berat
2= Cukup berat
3=Sangat berat
Identifikasi tiap variable disajikan dalam tabel di bawah ini:
NO STRENGTHSKORING
MAHASISWASKORING
KARURATA-RATA
1 Merupakan RS Provinsi 3 3 32 Memiliki struktur organisasi rumah
sakit3 3 3
3 Memiliki struktur organisasi bidang keperawatan
3 3 3
4 Memiliki struktur organisasi rawat inap
3 3 3
5 Memiliki peta ketenagaan 3 2 2,56 Memiliki Registrasi pasien dan
layanan administrasi yang terlaksana 3 2 2,5
7 Memiliki perencanaan pengembangan staf
3 3 3
8 Mempunyai sistem inventaris ruangan 3 2 2,59 Memiliki sistem pelaporan ruangan 3 2 2,510 Mempunyai perencanaan fasilitas
ruangan3 2 2,5
11 Pembinaan & pengarahan karu kepada staff sudah dilakukan
2 2 2
12 Penilaian kinerja sudah dilakukan oleh kepala ruangan
3 3 3
13 Memiliki standard operasional prosedur tindakan
3 2 2,5
14 Memiliki SP perkasus 3 3 315 Memiliki form Discharge Planning
dan sudah dilaksanakan 3 3 3
16 Pembuatan diagnosa keperawatan menggunakan komponen P
3 3 3
17 Implementasi asuhan keperawatan sesuai dengan Renpra dan SOP
2 3 2,5
18 Pelaksanaan evaluasi menggunakan SOAP
3 3 3
19 Memiliki buku standar keperawatan 2 2 2
nasional21 Kualifikasi pendidikan S1
keperawatan sudah terpenuhi3 3 3
TOTAL RATA-RATA: 54.5
NO WEAKNESS SKORING MAHASISWA
SKORING KARU
RATA-RATA
1 Jumlah tenaga keperawatan masih kurang
2 2 2
2 Tidak memiliki buku laporan pendelegasian tugas
2 3 2,5
3 Timbang terima tidak sesuai standar karena hanya dilakukan di nurse station
3 2 2,5
4 Monitoring IKK belum dilaksanakan 3 3 35 Ronde keperawatan belum di terapkan 3 3 36 Pelaksanakan penilaian jaminan mutu
belum dilaksanakan3 3 3
7 Mekanisme pemantauan INOS belum jelas dan belum dilakukan monitoring
2 2 2
8 Belum menerapkan patien safety 3 1 2
9Pelaksanaan rapat belum dilakukan secara rutin
3 2 2,5
10Kegiatan supervisi di ruangan belum
pernah dilakukan3 3 3
11Program orientasi staf baru di ruangan belum terdokumentasi
3 2 2,5
12Format orientasi pasien baru dan keluarga belum ada.
3 3 3
13Dokumentasi asuhan keperawatan di ruang Sahadewa belum dilakukan secara lengkap
2 3 2,5
14 RDK belum diterapkan 3 3 3
15Pelaksanaan manajemen resiko masih kurang
3 2 2,5
16 Format analisa data dan tujuan keperawatan belum lengkap
2 2 2
17Melakukan pendidikan kesehatan berupa KIE
2 2 2
18Pengumpulan data pada pengkajian belum diisi secara lengkap
3 3 3
19Belum pernah diadakan couching (bimbingan)
3 2 2,5
20Metode penugasan tim belum
dilakukan di ruangan 2 2 2
21Jadwal dan pembagian tugas belum
jelas3 3 3
22Ruangan belum memiliki buku standar
keperawatan nasional3 3 3
23SAK belum disosialisasikan kepada
perawat ruangan3 3 3
24
Perawat melakukan tindakan
keperawatan belum sesuai dengan
SOP
3 3 3
25
Monitoring dan evaluasi belum
dilaksanakan dan belum terjadwal di
ruangan
3 3 3
TOTAL RATA-RATA : 65,5
NO OPPORTUNITYSKORING
MAHASISWASKORING
KARURATA-RATA
1 Memiliki rencana pengembangan staf. 3 2 2,5
2Memiliki perencanaan fasilitas ruangan.
3 2 2,5
3Adanya tambahan tenaga mahasiswa S1 keperawatan yang praktek managemen keperawatan.
3 2 2,5
4Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa praktek dengan perawat ruangan.
3 3 3
5 Adanya pengguna JKN dan JKBM. 3 3 36 Rumah sakit tipe A 3 2 2,5
7Adanya kerja sama yang baik antara RS dan institusi pendidikan.
3 3 3
8 Adanya kemauan perawat untuk 2 2 2
berubah.9 Kesempatan pembelajaran kasus tinggi 3 3 3
10Sebagai lahan praktek mahasiswa atau RS pendidikan.
3 3 3
11Adanya tambahan tenaga S1 keperawatan yang bertugas di ruangan.
3 2 2,5
12Adanya kerja sama yang baik dengan tim keperawatan.
3 2 2,5
13Adanya kemauan pasien dan keluarga mentaati anjuran perawat.
2 3 2,5
14 Satu-satunya RSJ di Bali. 3 3 3TOTAL RATA-RATA : 37,5
NO THREATSSKORING
MAHASISWASKORING
KARURATA-RATA
1Makin tingginya tuntutan masyarakat hak-hak pelayanan
2 2 2
2
Adanya tuntutan masyarakat yang makin tinggi terhadap peningkatan kualitas pelayanan keperawatan profesional.
3 3 3
3Makin tingginya kesadaran masyarakat akan hukum
3 3 3
4Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
2 3 2,5
5 Ancaman globalisasi 3 3 3
6Adanya UU praktik kedokteran dan UU perlindungan konsumen terhadap mal praktek dan kesalahan medis
2 3 2,5
7Adanya kebebasan pers yang dapat menyebarkan informasi
3 3 3
8 Adanya uji kompetensi 2 3 2,5
9Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pelayanan kesehatan
1 3 2
TOTAL RATA-RATA: 24,5
Berdasarkan hasil dari analisis SWOT didapatkan data :S + W = 54.5 + (-65,5) = -11(sumbu X)O + T = 37,5 + (-24,5) = 13(sumbu Y)Sumbu X = -11Sumbu Y = 13
O
Keterangan:
Setelah melakukan analisis dengan menggunakan Analisis SWOT untuk membandingkan faktor
eksternal dan internal didapatkan di ruangan sahadewa berada pada kuadran tiga, kuadran III
menggambarkan bahwa organisasi mengalami kelemahan berbagai hal sehingga peluang yang
menguntungkan sulit dicapai untuk itu strategi yang tepat digunakan adalah alternative strategi
III yaitu konsulidasi, perbaikan, mengubah cara pandang serta menghilangkan penyebab masalah
agar ancaman dapat dihindari. Salah satu kelemahan yang terdapat di ruang sahadewa yaitu tidak
dilaksanakan couching, sehingga perawat belum melaksanakan tugas sesuai dengan SOP yang
ada di ruangan contohnya pada saat mencuci tangan. Strategi yang bisa dilakukan untuk
Kuadran I
S
T
-11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kuadran III
Kuadran IV
Kuadran II
W
Kuadran I
S
13121110987654321
memperbaiki dalam pelaksanaan cuci tangan adalah dengan cara mendiskusikan dan
mensosialisasikan kepada kepala ruangan atau kepala Tim. Perawat di ruangan belum paham
tentang uraian tugas masing-masing yang ada di ruangan. Strategi yang dilakukan untuk
meningkatkan pemahaman tentanng uraian tugas pada perawat diruangan adalah sosialisasi
Salah satu peluang yang ada di ruang sahadewa yaitu couching, couching cuci tangan tidak
dilaksanakan sehingga perawatn