syarifudin ambon, makna filosofi logo iain ambon 2

20
Metode Mendesain Logo Menggunakan teori AISYATEK 0

Upload: syarifudin-amq

Post on 20-Feb-2017

565 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Syarifudin ambon, makna filosofi logo iain ambon 2

Metode Mendesain Logo Menggunakan teori AISYATEK 0

Page 2: Syarifudin ambon, makna filosofi logo iain ambon 2

Metode Mendesain Logo Menggunakan teori AISYATEK 1

DESAIN LOGO IAIN IMAM RIJALI AMBON

Oleh:

Syarifudin

DOSEN FAKULTAS DAKWAH DAN USHULUDDIN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) AMBON 2015

Page 3: Syarifudin ambon, makna filosofi logo iain ambon 2

Metode Mendesain Logo Menggunakan teori AISYATEK 2

DAFTAR ISI

Cover ........................................................................................................................................................ 1

Kata Pengantar ................................................................................................................................... 2

Daftar Isi ................................................................................................................................................ 3

A. Latarbelakang .............................................................................................................................. 4

B. Rumusan Desain Logo .............................................................................................................. 6

C. Pembahasan .................................................................................................................................. 6

1. Keyakinan Dasar ........................................................................................................................

2. Paradigma Desain Materi Logo ........................................................................................... 6

3. Kerangka Konseptual Logo ............................................................................................... 10

4. Prinsip Desain Komunikasi Logo ................................................................................. 10

D. Makna Filosofi Logo IAIN Imam Rijali Ambon ......................................................... 14

E. Penutup ........................................................................................................................................ 18

F. Referensi ...................................................................................................................................... 19

Page 4: Syarifudin ambon, makna filosofi logo iain ambon 2

Metode Mendesain Logo Menggunakan teori AISYATEK 3

Kata Pengantar

Dengan menguncapkan bismillahirahmanirrahim upaya menggambar logo

dengan program desain grafis bisa selesai dengan kekuatan yang Allah brikan

sehingga bentuk dari logo IAIN ada dihadapan anda. Terima kasih kepada teman-

teman yang sudah mendukung dan memberi inspirasi dalam proses pembuatan

logo IAIN dengan merujuk pada visi “Profesional dalam mengintegrasikan

keislaman, keilmuan, kebudayaan, dan teknologi dalam bingkai multikultural

dikawasan asean pada 2032”. Dari visi ini kemudian dikonversi menjadi logo yang

memiliki makna denotatif dan konotatif tentang apa yang adalah dalam visi dan

misi IAIN Imam Rijali Ambon.

Logo yang didesain berdasarkan kaidah ilmu desain grafis ini masih

membutuhkan perbaikan tetapi lebih arif jika perbaikan itu digambar lebih baik

dengan ornamen desain. Terima kasih kepada istri dan anak-anakku yang banyak

memberikan inovasi dan motivasi sehingga proses pembuatan logo IAIN Ambon

yang menjadi logo pergerakan, pendidikan, dan brand mark IAIN Ambon dalam

mengelolah Perguruan Tinggi menuju visi misi.

Ambon, 1 Mei 2015

Desainer Dakwah

Syarifudin.

Page 5: Syarifudin ambon, makna filosofi logo iain ambon 2

Metode Mendesain Logo Menggunakan teori AISYATEK 4

A. Latarbelakang

Mencermati visi dan misi IAIN Ambon yang digagas oleh Rektor Hasbollah

Toisuta adalah termasuk gagasan yang berat dan memiliki militansi dan tradisi

akademik yang mendalam. Dari komposisi narasi struktur visi “Profesional dalam

mengintegrasikan keislaman, keilmuan, kebudayaan, dan teknologi dalam bingkai

multikultural dikawasan asean pada 2032”

Visi ini adalah jawaban dari gelombang perubahan sosial yang tidak bisa

dielakkan karena pertarungan pemikiran terus bergerak dan IAIN Ambon harus

berdiri tegak, tegar ditengah konstruksi pemikir-pemikir besar dari level nasional

dan internasional untuk mengekspresikan citra dirinya dengan visi dan misinya

sendiri sebagai negeri para raja-raja yang juga memiliki local wisdom (kearifan

local) yang perlu beradabtasi, bertarung dan dipercakapkan dengan pemikiran-

pemikiran besar secara humanis di era globalisasi.

Maluku di tengah di era globalisasi perlu berdiri kokoh dan tidak boleh

kehilangan jatidiri sehingga warisan dari nenek moyang (alifuru) perludilestarikan

dalam membangun IAIN Ambon melalui desain logo sebagai citra diri, istilah

Rektor Hasbollah Toisuta Islam Mazhab Maluku. IAIN Ambon sebagai institusi

besar di Maluku perlu memaksa dirinya untuk mendapatkan energi sumber daya

pemikiran yang layak di jual di level nasional dan internasional melalui visi dan

misinya dan jangan melupakan tetesan budaya para leluhur sebagai kekayaan

khazanah budaya Maluku untuk menjadikan pembeda dari corak pemikiran lain.

Budaya Maluku yang tertuang dalam kitab patasiwa-patalima, Pesan

sederhana dalam buku patasiwapatalima adalah simbol alif yang menjadi sakral

karena ia adalah simbol energi dari segala perubahan. Simbol alif ini dalam tradisi

adat menjadi pusat energi, makna yang dapat di ambil dari kita Tete Haji Ali bahwa

salah satu makna dari simbol alif itu adalah; Allah, Nur Muhammad dan Malaikat.

diterjemahkan menjadi tiga unsur dasar dalam membangun paradigma berpikir

adalah Iman, Islam dan Ihsan. Makna ini relevan dengan mesin ilmu yakni

Ontologis, epistemologis, dan aksiologis.

Dari ketika makna dari tradisi alifuru yang saat ini banyak direduksi makna-

maknaya menjadi penting untuk didiskusikan secara mendalam untuk

mendapatkan oase akademik yang menjadi esensi dasar dari sebuah perjuangan.

Secara budaya Maluku adalah Peradaban alif karena secara adat tiang alif menajdi

Page 6: Syarifudin ambon, makna filosofi logo iain ambon 2

Metode Mendesain Logo Menggunakan teori AISYATEK 5

sakral dalam sebuah bangunan masjid ini adalah tanda yang membutuhkan kajian

mendalam untuk mendapatkan rumusan dari spirit peradaban alif di Maluku. Nah

bagaimana dengan visi IAIN Ambon dalam kajian ilmu semiotika.

Dari visi ini ketika menggunakan teori semiotika makna bahasan C.S. Peirce

mengandung tiga makna yang disingkat ITO (Interpretasi, Tanda dan Objek).

Dalam perspektif Perdinand De Saussure (1857-1913) metode memahami bahasa

simbol dengan merumuskannya menjadi dua bagian yakni penanda dan petanda.

Dan pemikiran ini disederhanakan oleh Roland bartes pada tahun 1915-1980

dengan teorinya Denotasi dan konotasi. Pengertian denotasi adalah makna secara

leksikal dan pengertian konotasi adalah makna secara gramatical.

Berdasarkan hasil penelitian LP2M IAIN Ambon tahun 2014 tentang arah dan

haluan energi pemikiran Imam Rijali sebagai brand mark dalam membangun visi

dan misi IAIN Ambon. Nalar akademik dakwah Profesional Imam Rijali sebagai

spirit perjuangan dalam mewujudkan visi dan misi IAIN Ambon yakni profesional

dalam mengintegrasikan keislaman, keilmuan, kebudayaan, dan teknologi dalam

bingkai multikultural dikawasan asean pada 2032 adalah beban yang sangat berat

yang membutuhkan maskod dan logo sebagai citra diri IAIN Ambon sebagai arah

dan haluan dan simbol perjuangan untuk menggerakkan ornamen akademik yang

dapat dipercakapkan dengan berbagai paradigma yang di dunia ini.

IAIN Ambon perlu tampil dengan ornamen akademiknya sendiri dan

berjuang melahirkan ide dan gagasan-gagasan besar sebagai kontribusi pemikiran

untuk kemaslahatan umat manusia dalam skala nasional dan internasional.

Pergerakan ini akan memudahkan ketika maskod dan logo sebagai citra Perguruan

Tinggi sebagai simbol perjuangan memiliki komposisi perjuangan sesuai dengan

visi dan misi yang di embang oleh Perguruan Tinggi.

Logo sebagai citra diri Perguruan Tinggi yang diterjemahkan dari Visi dan

Misi IAIN Ambon membutuhkan karya desain citra secara visual untuk memandu

arah dan haluan pergerakan IAIN Ambon melalui logo IAIN Ambon yang

divisualisasikan dalam bantuk logo untuk mencapai cita-cita besar seluruh civitas

akademika IAIN Ambon menuju kampus yang berkeadaban.

Kampus IAIN Ambon sebagai benkel perdamaian dan bengkel kajian-kajian

multikultural yang secara geografis memiliki potensi yang sangat signifikan karena

termasuk provinsi archipelago sehingga warna-warni budaya dan kearifan tidak

Page 7: Syarifudin ambon, makna filosofi logo iain ambon 2

Metode Mendesain Logo Menggunakan teori AISYATEK 6

dapat dipungkiri. Untuk mencapai visi ini membutuhkan rumusan logo sebagai jati

diri IAIN Ambon dan brand mark pegembangan IAIN Ambon. Kampus dengan

moto cerdas berbudi untuk memesrai semua warna, semua perbedaan, dan semua

pemikiran ditelaah secara akademik dalam mengintegrasikan kajian

keindonesiaan, keislaman, keilmuan, seni budaya, dan Science teknologi dalam

bingkai multikultural dikawasan Asean pada 2032.

B. Rumusan Desain Logo

Dari kerangka pemikiran tersebut maka dirumuskan beberapa hal nilai-nilai

dasar dari visi dan misi IAIN yang akan diterjemahkan secara simbolik dalam

bentuk grafik, garis, warna sesuai spirit dari setiap gambar. Nilai dasar atau esensi

yang akan ditampilkan dalam bentuk logo sbagai citra diri dari perguruan tinggi

dengan merujuk pada visi dan misi IAIN Ambon.

Batasan visual dari gambar logo IAIN Ambon secara umum merujuk pada

visi; Profesional Dalam Mengintegrasikan Keislaman, Keilmuan, Kebudayaan, Dan

Teknologi Dalam Bingkai Multikultural Dikawasan Asean Pada 2032 dan secara

tekniks perintah dari visi itu melaksanakan misi antara lain;

Misi;

a. Menyelenggarakan Pendidikan secara Profesional dalam mengintegrasikan

keislaman, seni, budaya, dan teknologi sehingga menghasilkan karya-karya

yang bermanfaat.

b. Mengembangkan ilmu keislaman, budaya, dan teknologi yang integral dalam

konteks multikultur

c. Menyelenggarakan penelitian secara professional dalam pengembangan

keilmuan Islam budaya, teknologi yang multikultural

d. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam bingkai multikultural

e. Menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga baik perguruan tinggi maupun

non perguruan tinggi di level lokal, nasional maupun internasional.

Page 8: Syarifudin ambon, makna filosofi logo iain ambon 2

Metode Mendesain Logo Menggunakan teori AISYATEK 7

C. PEMBAHASAN

1. Keyakinan Dasar Logo

Keyakinan dasar yang dianut oleh sivitas akademika IAIN Ambon adalah:

“Bekerja secara Profesional, Mandiri, Demokratis, dalam Suasana Ukhuwah yang

Tinggi dan Dilandasi dengan Nilai-Nilai Religius”1 Keyakinan ini terkait dengan

nilai filosofi IAIN Ambon yakni cerdas dan berbudi.

- Cerdas dimaksudkan bahwa civitas akademika IAIN Ambon tidak hanya pintar

dalam berlogika dan membaca lingkungan di sekitarnya tetapi juga mampu

menggunakan logikanya untuk mengkaji pengetahuan dan kebenaran serta

menggunakan pengetahuan dan kebenaran untuk kemuliaan umat manusia.

- Berbudi atau berakhlak dimaksudkan sebagai suatu prilaku positif yang

dilakukan melalui kebiasaan.

Cerdas dan berbudi adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Kecerdasan tanpa

dilandasi akhlaq mulia akan cenderung berfikir, bertindak dan berprilaku

yang salah, sebaliknya akhlaq mulia tanpa diimbangi kecerdasan akan

memberikan kemaslahatan kepada masyarakat secara maksimal. Bedasarkan

nilai dasar dan keyakinan dasar tersebut, maka penjelasan dari visi dan misi

IAIN Ambon adalah sebagai berikut:

1) Keislaman; Berarti civitas akademika IAIN Ambon berfikir, bertindak dan

berprilaku yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam. Nilai ini

disimbolkan dengan tulisan iqra dengan tulisan kaligrafi.

2) Keilmuan; Disiplin keilmuan yang dikembangkan di IAIN Ambon,

berkaitan dengan pengembangan keilmuan syari’ah dan ekonomi Islam,

Keilmuan Tarbiyah dan Keguruan, keilmuan Ushuluddin dan Dakwah.

Nilai ini yang akan divisualisasikan dalam bentuk gambar di logo.

3) Kebudayaan; Cara hidup civitas akademika IAIN Ambon dilandasi oleh

filosofi “Orang Basudara” di Maluku, sebagai sumber nilai-nilai luhur

yang dikembangkan menjadi tata nilai yang berlaku memperkuat

terwujudnya lembaga pendidikan yang berkualitas dan unggul bagi

kehidupan berbangsa dan bernegara.

4) Multikultural; Keragam agama, etnis, suku, maupun golongan sebagai

bingkai Multikultural relefan dengan realitas keberadaan masyarakat 1 Ibid

Page 9: Syarifudin ambon, makna filosofi logo iain ambon 2

Metode Mendesain Logo Menggunakan teori AISYATEK 8

Maluku menjadi modal sosial (social capital), tetapi di sisi lain

menyimpan potensi dan dinamika yang cukup tinggi, baik dalam

hubungan antaragama, antaretnis, antar suku, maupun antar golongan.

Bingkai Multikultural bagi IAIN Ambon sebagai modal dasar bagi

pengembangan tridarma perguruan tinggi dengan upaya revitalisasi dan

transformasi nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom) dalam rangka

menjadikan IAIN Ambon sebagai pusat kajian pendidikan

multikulturalisme di Indonesia Timur khususnya dan Indonesia serta

kawasan Asia Tenggara pada umumnya. Divisualkan dalam logo dalam

bentuk aneka ragama warna-warni primer dalam logo.

5) Profesional; Profesional dipahami sebagai kemampuan semua sivitas

akademika IAIN Ambon melaksanakan aktivitas berdasarkan keahlian

yang dimiliki dan senantiasa berusaha menjadi ahli di bidangnya masing-

masing. Profesional juga terkait dengan filosofi IAIN Ambon yang

mengedepankan kebersamaan yang dijiwai filosofi cerdas, dan berbudi.

Dengan simbol warna mera dan kuning yang melingkar.

Wujud Visi IAIN Ambon yaitu mewujudkan IAIN Ambon yang memiliki

kompetensi spiritual dan sosial yang memadai dan karya ilmiah yang bermutu,

unggul dalam bidang akademik serta tetap berkomitmen kepada fungsi, serta

tanggung jawab dalam keilmuan yang khas, yaitu: intergrasi keislaman, keilmuan,

teknologi, kemanusiaan dan keindonesiaan. Bidang keilmuan sebagai hasil karya

civitas akademika disintesakan dengan nilai-nilai religius, budaya dan

kemanusiaan, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom)

“Orang Basudara” dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia pada umumnya.

2. Paradigma Desain Materi Logo

Desain logo yang digambar bersumber dari IAIN Ambon sebagai satu-satunya

institusi pendidikan tinggi Agama Islam di Maluku, dalam penyusunan visi, misi,

tujuan dan sasarannya dilandaskan pada Nilai Dasar dan Keyakinan Dasar

menghadirkan IAIN Ambon sebagai lembaga Pendidikan Tinggi yang didambakan

masyarakat Maluku untuk melahirkan para ilmuan yang memiliki kecerdasan

Aqidah, Intelektual, Syari’ah, Teknologi dan Entrepreneurship (AISYATEK)

berlandaskan nilai-nilai ajaran agama Islam yang dapat menjawab dan

Page 10: Syarifudin ambon, makna filosofi logo iain ambon 2

Metode Mendesain Logo Menggunakan teori AISYATEK 9

memecahkan berbagai persoalan local, regional, nasional bahkan internasional

utamanya yang berhubungan dengan persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan

yang berpotensi melahirkan disharmonisasi dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara.

Nilai dasar dan keyakinan dasar yang mendorong spirit akademik IAIN

Ambon, melahirkan Paradigma keilmuan yang berorientasi pada kedalaman

sipitual, keluhuran akhlak, dan keluasan pengetahuan. Kompetensi tersebut

selanjutnya disebut “Falsafah Lebah.” Lebah ini menjadi semboyan yang hendak

diwujudkan oleh IAIN Ambon melalui kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Esensi inilah yang akan ditampilkan menjadi logo sebagai lokomotif perjuangan

IAIN Ambon di tengah arus globalsiasi.

Berdasarkan kajian terhadap “Falsafah Lebah” sebagaimana dijelaskan

dalam QS. Al-Nahl/16: 68-69, ditemukan ada 10 ciri khusus, yaitu: (1) kuat dan

mandiri, (2) hidup dalam komunitas yang baik, (3) bekerjasama untuk

menghasilkan sesuatu yang positif dan produktif, (4) memakan hanya yang baik-

baik, (5) mengeluarkan yang baik-baik, (6) menjaga harmoni sosial dan tidak

berbuat onar, (7) mampu membela diri, (8) sengatannya menjadi obat, (9) patuh,

hormat, dan menjaga harga diri pemimpin, (10) komitmen pada nilai-nilai tauhid.

Semua nilai inilah yang akan menghiasi ornamen logo IAIN Ambon.

Falsafah Lebah” dan kandungan maknanya sebagai asumsi dasar dalam

pengembangan pendidikan di IAIN Ambon dalam perwujudan dari prinsip

diversifikasi sehingga dapat dibenarkan keberadaanya sepanjang tetap

memperhatikan standar nasional pendidikan berdasarkan Undang-Undang No.20

Tahun 2003.

Sifat dan karakter pola hidup lebah menjadi inspirasi dan inovasi pembuatan

logo IAIN Imam Rijali yang diintegrasikan dengan al-bahru kelautan dan

kemaritiman. Dari prilaku yang akan menjadi karakter civitas akademika IAIN

Ambon dalam memanfaatkan ilmunya, sifat lebah meliputi, Pertama, wa auha

rabbuka ila al-nahl initakhizi minal jibaali buyuutan, wa min al-syajari, wa min ma

ya’risyun, (“Allah mewahyukan/mengilhamkan kepada lebah untuk membuat

sarangnya di gunung-gunung, di pepohonan, atau pun di tempat-tempat yang

dibuat manusia”). Sarang/rumah bagi manusia merupakan simbol peradaban,

karena itu gunung-gunung, pohon-pohon, lautan biru dan pemukiman Maluku

Page 11: Syarifudin ambon, makna filosofi logo iain ambon 2

Metode Mendesain Logo Menggunakan teori AISYATEK 10

secara geografis melambangkan perkembangan peradaban manusia peradaban

alif yang akan menjadi spirit dari logo tersebut.

Selain itu tak dapat dipungkiri pertemuan berbagai budaya di Maluku juga

menjadi tradisi kajian-kajian Islam Maluku juga mewarnai makna dari esensi logo

IAIN Ambon. Logo ini terdiri dari sembilan warna sebagai simbol bahwa Maluku

bercorak masyarakat multikultural. Simbol madu dari lebah dapat

menyembuhkan siapa saja sehingga pesan multikultural ini juga menjadi ornamen

visual dan gradasi dari logo IAIN Imam Rijali Ambon.

Dapat diartikan pula respons masalah multikulturalisme. Kedua, tsumma

kulii min kulli tsamaraat (“Kemudian Allah menyuruh lebah untuk memakan dari

segala macam aneka buah/kembang”). Ini bermakna, bahwa seorang intelek dapat

mengambil pengetahuan atau mempelajari dari segala bentuk pengetahuan positif

yang ada di dunia. Nalar bebas manusia bisa mengakses ilmu pengetahuan dan

teknologi dalam berbagai bidang keahlian. Ketiga, Faslukii subula rabbiki zulula

(“Di dalam merancang aneka bangunan keilmuan dan pengetahuan tidak boleh

melepaskan diri dari spirit keTuhanan (tauhid)”). Yang dicitrakan dalam bentuk

logo sembagai moto pengelolaan dan pengembangan perguruan tinggi Islam di

Maluku untuk dunia.

Kempat, yakhruju min buthuniha syarabun mukhtalifun alwanuhu (“dalam

diri lebah keluar minuman (madu) yang beraneka warna”). Tradisi hidup lebah

sebagai model paradigma pengemabngan keilmuan yang bersifat kontinental yang

akan di integrasikan dengan paradigma keilmuan kepulauan dan kemaritiman. Ini

berarti, bahwa dengan bangunan integrasi antara laut dan darat yang menjadi

karkater ilmu yang ada di IAIN Ambon untuk mencetak generasi para ahli dalam

berbagai bidang kajian keilmuan (profesionalisme). Kelima, fiihi syifaa’un lin naasi

(“di dalamnya terdapat obat bagi manusia”). Dalam logo ini terdapat simbol pena

yang menjulang ke laut sebagai tinta dan mata air perubahan dengan qalam yang

tertuang dalam QS Al-Qalam/68:1-4.

Profesionalisme harus memberdayakan lingkungan masyarakat, laut atau

harus menjadi obat penawar bagi problema sosial manusia (mencerahkan

masyarakat) dan problem sosial di laut. Berdasarkan kerangka berfikir di atas,

IAIN Ambon merumuskan logo yang diterjemahkan secara visual dari Visi, Misi,

Tujuan dan sasarannya, melalui tahapan sebagai berikut :

Page 12: Syarifudin ambon, makna filosofi logo iain ambon 2

Metode Mendesain Logo Menggunakan teori AISYATEK 11

a) Pertama, pengumpulan sumber-sumber yang relevan berdasarkan: (1) telaah

kebutuhan intenal dan eksternal serta hasil evaluasi diri dari 3 fakultas

(Fakultas Syariah, Fakultas Usuluddin dan dakwah IAIN Ambon); (2) visi,

misi, tujuan, dan sasaran institusi Kementerian pendidikan dan Kebudayaan;

(2) visi, misi, tujuan, dan sasaran institusi Direktorat Pendidikan Tinggi; (3)

visi, misi, tujuan, dan sasaran institusi Direktorat Pendidikan Tinggi Islam.

b) Kedua, penyusunan draf VMTS melalui kegiatan workshop manajemen

strategic (envisioning) yang dilakukan secara FGD (focus group discussion)

oleh lembaga penjaminan mutu (LPM) IAIN Ambon2. Dalam workshop ini

mengundang dan melibatkan unsur pimpinan (Rektor, Wakil Rektor, Dekan,

Kepala Biro AUAK, Direktur Pascasarja, Ketua LPM dan LPPM), Kepala Pusat,

Kabag dan Kasubag, Ketua dan Sekretaris Jurusan, Dosen (pakar) serta

komponen stakeholder lainnya perwakilan mahasiswa, alumni dan pengguna

lulusan yang terdiri dari Kementerian Diknas Provinsi Maluku, Kanwil Agama

Maluku, Pengadilan Tinggi Maluku, Pengadilan Agama Kelas 1 Ambon,

Pemerintah Daerah Maluku, STAKPN Ambon, Universitas Darussalam

Ambon, diharapkan dapat memberikan masukan yang tepat dalam

merumuskan VMTS sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan masyarakat.

Penyusunan draf VMTS (envisioning) dilaksanakan melalui beberapa tahapan

yaitu: (1) brainstorming dalam rangka menggali berbagai ragam masukan

berdasarkan nilai dasar dan keyakinan dasar IAIN Ambon guna merumuskan

VMTS yang berorientasi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka

panjang; (2) Perumusan VMTS; (3) Penajaman rumusan VMTS yang telah

disusun dengan melibatkan pakar ekternal dari lembaga Goeverna Training

and consulting Yogjakarta (Dr. M. Fachri Husein)3, agar rumusan VMTS

memenuhi kaidah akademis dan kondisi realistis di tengah masyarakat.

c) Ketiga, penyempurnaan VMTS oleh tim singkronisasi VTMS IAIN Ambon

berdasarkan masukan-masukan yang telah diperoleh pada saat workshop

emvisioning4.

d) Keempat, Persetujuan VMTS oleh senat institut yang didahului dengan

pembahasan secara menyeluruh baik menyangkut substansi VMTS hingga

2 Workshop Manajemen Strategik LPM IAIN Ambon

3 CV. Dr. M. Fachri Husein, SE., M.Si.

4 SK Rektor IAIN Ambon tentang tim singkronisasi VMTS

Page 13: Syarifudin ambon, makna filosofi logo iain ambon 2

Metode Mendesain Logo Menggunakan teori AISYATEK 12

rumusannya memenuhi kaidah-kaidah: kejelasan, realistic, dan keterkaitan

antar substansi untuk mencapai keberhasilan secara berkelanjutan.

e) Kelima, rumusan VMTS disahkan oleh senat institut selanjutnya dicantumkan

dalam statuta IAIN Ambon, selanjutnya diajukan kepada Kemenerian Agama

Republik Indonesia. Pernyataan Visi; Melalui mekanisme penyusunan VMTS

sebagaimana dikemukakan di atas, dapat dirumusan visi IAIN Ambon yakni:

“Profesional dalam mengintegrasikan keislaman, keilmuan, kebudayaan, dan

teknologi dalam bingkai multikultural pada 2032”

3. Kerangka Konseptual Logo

Kerangka konseptual logo mengacu pada visi dan misi yang dikembangkan

oleh IAIN Ambon sebagai acuan esensi untuk membangun komposisi ornamen

logo IAIN Ambon untuk memproduksi intelektual yang memiliki kompetensi

AISYATEK. Kompetensi yang dimaksudakan dalam AISYATEK ini adalah 5

kompetensi dasar yang harus dimiliki alumni IAIN Imam Rijali yakni; 1)

Kecerdasan Aqidah, 2). Intelektual, 3). Kecerdasan Syari’ah dan Sosial, 4).

Kecerdasan Teknologi, 5). Kecerdasan Entrepreneursip. Modal kecerdasan inilah

yang akan menjadi corak dan karakter alumni dan civitas akademik yang mampu

mengintegrasikan keilmuan yang tertuang dalam visi dan misi IAIN Ambon

kemudian divisualisasikan dalam bentuk logo.

Logo sebagai simbolisasi jati diri civitask akademika dan pusat

pencerahaman umat Islam di Maluku lewat Visi yang digali dari nilai dasar dari

aqidah civitas akademika IAIN Ambon. Nilai dasar dari desain logo ini juga

berdasarkan pada keyakinan dasar adalah dasar pijakan untuk berpikir, bersikap

dan strategi yang akan dilakukan. Selain itu, nilai dasar dan keyakinan dasar

memuat petunjuk esensi nilai untuk mengembangkan interaksi baik yang bersifat

internal (di dalam lingkungan IAIN Ambon) maupun interaksi eksternal dengan

pihak-pihak luar yang terkait dengan IAIN Ambon. Pengembangan IAIN Ambon ke

depan mengikuti nilai dasar dan keyakinan dasar tersebut. Adapun nilai dasar dan

keyakinan dasar IAIN Ambon adalah sebagai berikut:

1). Nilai Dasar Gambar Logo IAIN Imam Rijali

- Religius dengan warna hijau di buah pala ialah bersifat religi/keagamaan

yang berarti percaya akan adanya kekuatan kodrat di atas manusia. Nilai

Page 14: Syarifudin ambon, makna filosofi logo iain ambon 2

Metode Mendesain Logo Menggunakan teori AISYATEK 13

dasar ini berarti bahwa segala karya, usaha, pengabdian dan prestasi yang

diperoleh semata-mata didedikasikan dalam rangka beribadah dan mengabdi

kepada Allah SWT, meninggikan agama Islam dan mewujudkan Islam sebagai

rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin), nilai ini menjiwai nilai dasar

yang lain.5

- Demokratis disimbolkan dengan warna hitam dipahami sebagai sikap

mengedepankan cara demokrasi; bersifat demokrasi, berciri demokrasi. Ini

berarti bahwa IAIN Ambon pada setiap pengambilan keputusan yang

dilakukan selalu mengedepankan cara yang demokratis.

- Kemandirian simbolisasi dari warna merah pada logo dipahami sebagai suatu

keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain. Ini berarti

bahwa setiap civitas akademik IAIN Ambon senantiasa berprinsip mandiri

dalam setiap karya dan pengabdiannya.

- Profesional dipahami ujung tinta pena pada qalam yang mengeluarkan

mutiara berwarna emas. Warna emas itulah simbolosasi dari

profesionalisme. Logo ini sebagai simbolisasi dari kemampuan dan keahlian

dalam menjalankan suatu pekerjaan. Ini berarti bahwa setiap civitas

akademik IAIN Ambon melaksanakan aktivitas berdasarkan keahlian yang

dimiliki dan senantiasa berusaha memiliki keahlian di bidangnya masing-

masing.

- Ukhuwah dipahami sebagai persaudaraan dalam bingkai multikultural

dengan gambar lingkaran pada logo. Dengan nilai dasar ini, seluruh civitas

akademika IAIN Ambon secara formal adalah satu kesatuan yang terikat

dalam keluarga besar yang saling menghargai, menghormati; terikat dalam

hubungan persaudaraan sesama muslim dan terikat menjadi satu kesatuan

umat manusia ciptaan Allah SWT.6.

4. Prinsip Desain Komunikasi Logo

Prinsip-prinsip komposisi dari desain komunikasi visual dari logo ini adalah

merujuk pada struktur komposisi logo dari Frank Jefkins yang terispirasi dari

pemikiran al-Kharisme dari Persia tentang bangunan sebuah komposisi logo

5Oliver Leman, Estetika Islam (Cet. I; Mizan, bandung:, 2011), h. 34.

6 Lihat Envisioning, RIP dan Resntra IAIN Ambon

Page 15: Syarifudin ambon, makna filosofi logo iain ambon 2

Metode Mendesain Logo Menggunakan teori AISYATEK 14

sebagai cerminan dari citra perguruan Tinggi. Menurut Frank Jefkins ada tujuh

unsur yang perlu ada dalam sebuah logo yang menjadi rukun syarat estetika

sebuah komposisi logo yakni; Unity, Variety Balance, Ritme/Notasi, Harmonisasi,

Proportion, Scale, Emphasis.

1) Unity (kesatuan):

2) Variety (Keberagaman)

3) Balance (Keseimbangan)

4) Ritme/Notasi

5) Harmonisasi (Keserasian)

6) Proportion

7) Scale (Skala)

8) Emphasis (Penekanan Pesan)

D. Makna Filosofi Logo IAIN Imam Rijali Ambon

VISI:

Profesional Dalam Mengintegrasikan Keislaman, Keilmuan, Kebudayaan, Dan Teknologi Dalam Bingkai Multikultural Dikawasan Asean Pada 2032.

Misi; a. Menyelenggarakan Pendidikan secara Profesional dalam mengintegrasikan

keislaman, seni, budaya, dan teknologi sehingga menghasilkan karya-karya yang bermanfaat.

b. Mengembangkan ilmu keislaman, budaya, dan teknologi yang integral dalam konteks multikultur

c. Menyelenggarakan penelitian secara professional dalam pengembangan keilmuan Islam budaya, teknologi yang multikultural

Page 16: Syarifudin ambon, makna filosofi logo iain ambon 2

Metode Mendesain Logo Menggunakan teori AISYATEK 15

d. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam bingkai multikultural e. Menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga baik perguruan tinggi maupun non

perguruan tinggi di level lokal, nasional maupun internasional. MAKNA DENOTASI DAN KONOTASI

DARI LOGO IAIN AMBON NO SIMBOL MAKNA DENOTASI MAKNA KONOTASI 1

Gambar pena/kalam berwarna Merah dengan garis putih dimaknai secara teori kesucian hati dalam menuntut ilmu. Kemudian qalam dibalut dengan warna merah bermakna keberanian mengungkap fakta sebagai karakter keberanian orang Maluku.

Dalam logo ini terdapat simbol pena yang dikutip dalam QS Al-Qalam/68:1-4. Makna kalam ini secara konotatif adalah media untuk menulis ilmu pengetahuan yang didapatkan dengan budi pekerti yang luhur.

a. Nun[1489], demi kalam dan apa yang mereka tulis,

b. berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila.

c. dan Sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya.

d. dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.

Gambar tiang alif dengan tulisan Al-Quran dan hadis adalah symbol dari tradisi Islam mazhab Maluku yang menjadi sakral ketika membanguna peradaban masjid sehingga tiang alif menjadi spirit dari logo ini.

Gambar tiang alif secara kultural bahwa Islam Maluku termasuk peradaban alif yang bermakna Iman, Islam, dan Ihsan. Tiga ini menjadi pilar mencapai visi dan misi civitas akademika IAIN Imam Rijali Ambon. Secara metafor dimaknai sebagai berikut; 1. Tiang alif secara konotatif dari energy Allah

sebagai sumber pemberi kehidupan manusia secara intelektual dan spiritual.

2. Tiang Alif juga bermakna dia yang awal, Dia akhir, Dia dzahir dan Dia yang batin.

3. Makna intrinsik dari alif yang dapat kaitkan dengan kosmologi masyarakat Maluku bahwasanya asal usul leluhur dari Nunusaku (Nunu Pari Hatu, Hatu Pari Nunu) yang terbagi menjadi tiga batang air Eti, Sapalewa, dan Tala.

4. Hal ini melahirkan kesadaran kolektif bahwa semuanya berasal dari Allah. Adapun makna tulisan Allah yang berwarna biru secara filosofis biru itu simbol kedalam cinta sebagai spirit kultural yang melahirkan semangat hidup orang basudara hidup dalam satu gandong, pela, dengan hidup bae-bae, baku bae, bakukele, bakumpul, basudara untuk mewujudkan tradisi hidup yang berkeadaban sebagai modal sosial kultural.

5. Tiang alif bagi orang Maluku adalah symbol ajaran dasar karena ia adalah inti dari ajaran. Tiang alif dapat dimaknai sebagai kecerdasan Aqidah, Syari’ah dan akhlaq.

Page 17: Syarifudin ambon, makna filosofi logo iain ambon 2

Metode Mendesain Logo Menggunakan teori AISYATEK 16

2

Di tengah pena/ qalam ada mutiara, sebagai symbol IAIN Ambon akan melahirkan karya mutiara melalui ilmu pengetahuan lewat alumni yang cerdas dan berbudi.

Warna emas secara konotatif mencerminkan prestise, kepandaian, professional dalam menintegrasikan ilmu-ilmu pengetahuan untuk melahirkan nilai seperti nilai emas itu sendiri. Emas itu perhiasan dengan demikian makna mutiara ini bahwa IAIN Imam Rijali akan melahirkan generasi intelektual yang cerdas dan berbudi berhati emas dan berprilaku mutiara.

4

19 pancaran sinar matahari dari ambil dari jumlah huruf bismillah.

Setiap memulai menggali ilmu Allah perlu membaca bismillah semoga 19 berkah dalam huruf dapat memberikan kesuksesan di dunia dan kesuksesan di akhirat. Makna konotatif gambar matahari tersebut karakter civitas akademika IAIN Imam Rijali Ambon sebagai sang pencerah di tengah kegelapan. Karakter civitas akademika sebagai pembuka hati, jiwa, dan pikiran untuk berbenah diri yang didukung oleh pijakan spiritual Islam ke indonesiaan dalam bingkai multikulutral. Simbol Sinar matahari berwarna orange dimaknai bahwa Allah swt pemberi cahaya ilmu pengetahuan. Warna merah merupakan metafora dari pembiasan cahaya matahari sebagai sumber cahaya ilmu bagi seluruh alam semesta.

5

1. Spirit dari warna hijau adalah kesegaran, kesuburan, keseimbangan, dan saling ketergantungan dengan adanya persahabatan sejati.

2. Warna Merah melambangkan keberanian

3. Warna putih lambing kesucian

4. Warna biru laut sebagai lambing kedalaman ilmu pengetahuan

5. Buah pala sebagai icon kekayaan rempah-rempah orang Maluku.

Makna filosofi dari pala bahwa IAIN Imam Rijali Ambon memiliki tekat yang bulat untuk mencari ilmu dan memiliki keteguhan dengan biji pala berwarna hitam sebagai karakter civitas akademika IAIN Imam Rijali Ambon memiliki karakter yang tegar pantang menyerah sebelum berhasil. Sebagaimana pohon pala setiap waktu memberi manfaat bagi kemanusiaan. Simbol buah Pala (konsep keilmuan secara kontinental) terintegrasi dengan laut biru sebagai metafora bahrul ulum, filosofi ini karena provinsi Maluku termasuk negeri Archipelago yang dikelilingi 90% laut. Buah pala berwarna hijau sebagai paradigma lingkungan kampus yang asri yang berkiblat pada pola pembangunan kontinental, kepulauan, dan kemaritiman. Selain itu spirit pembangunan IAIN Imam Rijali berwawasan kontinental dan kemaritiman perpaduan paradigma dalam membangun Maluku Emas. Dari makna denotatif tersirat dua makna antara lain adalah:

1. IAIN Imam Rijali sebagai tanah yang subur

tanah-Mu yang tidak terkirakan, tidak

mungkin ditemukan makhluk Tuhanmu yang

kelaparan di tengah hijau bumi kepulauan

nusa Ina, yang bergandeng-gandeng mesra

dengan pulau-pulau kecil sebagai kawasan

Page 18: Syarifudin ambon, makna filosofi logo iain ambon 2

Metode Mendesain Logo Menggunakan teori AISYATEK 17

wisata yang indah.

2. IAIN Imam Rijali di bangun dengan spirit orang

basudara maka sehingga civitas akademika

bisa rayakan pengantin-pengating

pembangunan, seperti yang pernah dicapai

perguruan tinggi lain di negeri ini.

3. IAIN Imam Rijali sebagai tanah tumpah darah

perlu disyukuri dengan kerjakeras. Cerdas dan

berbudi adalah karakter dalam berpikir,

berkomunikasi, dan berprilaku civitas

akademika IAIN Imam Rijali. IAIN Imam Rijali

harus bangkit dari tidurnya yang

berkepanjangan Nusa Ina adalah saksi dari

sejarah perjalanan sejuta RUH yang beraneka

ragam suku dan warnanya budaya masing-

masing sebagai pelangi kehidupan yang indah.

4. IAIN Imam Rijali Pulau Nusa Ina ini diapit oleh

birunya laut yang kaya dengan ikan sebagai

paradigma pembangunan kelautan dan

kemaritiman yang dikelolah dengan teknologi

produktif.

6

Gambar lingkaran merah putih sebagai warna primer sebagai lambing NKRI

Makna dari gradasi warna merah putih sebagai simbol persatuan (rutu basudara). Secara konotatif dimaknai bahwa civitas IAIN Imam Rijali Ambon di Maluku sebagai garda terdepan penggerak memberikan teladan untuk merajut harmonisasi umat beragama melalui kajian science, Islam, budaya, dan keindonesiaan yang terintegrasi dalam satu lingkaran yang dibingkai oleh spirit multikultural.

7

Tulisan Iqra dengan Kaligrafi Kufi yang disusun secara esthetic huruf “alif” “Qa”, dan huruf “Ra”. untuk menampakkan tiga makna iqra dengan ilmu manusia sukses di dunia, dengan agama manusia hidup terarah, dan dengan seni hidup menjadi indah.

Kecerdasan tablik (berkomunikasi) dan Science teknologi yang terintegrasi dengan kajian Islam, seni, budaya dalam bingkai multikulutral. Sebagaimana Visi IAIN Imam Rijali. profesional dalam mengintegrasikan keislaman, keilmuan, kebudayaan, dan teknologi dalam bingkai multikultural dikawasan asean pada 2032.

8

Buku terbuka dengan gradasi berwarna kuning dan warna hijau muda makna dari tridarma perguruan tinggi

Visualisasi dari desain buku teruka dengan gradasi berwarna kuning dan warna hijau muda makna dari tridarma perguruan tinggi yakni; penelitian, pengabdian, dan pengajaran. Ornamen buku terbuka dengan gradasi berwarna kuning dan hijau mudah.

Page 19: Syarifudin ambon, makna filosofi logo iain ambon 2

Metode Mendesain Logo Menggunakan teori AISYATEK 18

yakni; penelitian, pengabdian, dan pengajaran.

a. Menyelenggarakan Pendidikan secara Profesional dalam mengintegrasikan keislaman, seni, budaya, dan teknologi sehingga menghasilkan karya-karya yang bermanfaat.

b. Mengembangkan ilmu keislaman, budaya, dan teknologi yang integral dalam konteks multikultur

c. Menyelenggarakan penelitian secara professional dalam pengembangan keilmuan Islam budaya, teknologi dalam bingkai multikultural.

9

Warna-warni logo dengan ornament komposisi warna primer merah, biru, hijau, kuning, dan hitam. Logo bentuk bumi sebagai simbol persatuan, perdamaian.

Argumentasi naqli dari keragaman ini merujuk pada QS Al-Hujurat/49: 13.

13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan

kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan

dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan

bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.

Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara

kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa

diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha

mengetahui lagi Maha Mengenal.

1. Makna konotatif logo dengan aneka ragam warna sebagai metafora dari ragam budaya, bahasa, tradisi seni budaya, dan etnis. Ornament komposisi logo dengan lima warna primer merah, biru, hijau, kuning, dan hitam bahwa IAIN Ambon menganut falsafah pancasila.

2. Logo bentuk bumi sebagai simbol persatuan, perdamaian, dengan merujuk pada nilai dasar pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, dan UUD 1945.

3. Makna filosofi dari tulisan putih semua civitas akademika IAIN Imam Rijali berkarakter Rijali visi dan misi “Profesional Dalam Mengintegrasikan Keislaman, Keilmuan, Kebudayaan, Dan Teknologi Dalam Bingkai Multikultural Dikawasan Asean Pada 2032”.

Page 20: Syarifudin ambon, makna filosofi logo iain ambon 2

Metode Mendesain Logo Menggunakan teori AISYATEK 19

E. Penutup

Citra perguruan tinggi dengan menggunakan logo ini secara umum Tiang alif

itu adalah sumber dari segala huruf yang tertancap di tengah lautan Maluku

dengan pikiran yang suci yang tampak pada mata pena. Setelah menyelam

keilmuan di dalam lautan yang biru, kemudian ia sinarkan kepada semua umat

manusia dengan gambar matahari. Konsep matahari menyinari semua alam

semesta lewat kajian-kajian bagi kemaslahatan umat manusia yang digambarkan

dalam bentuk buku terbuka dengan ornamen hijau sebagai metafor dari

kesegaran, kesuburan, dan kedamaian. Garis merah dan kuning secara

berdampingan. Komposisi warna dalam logo ini ada sembilan yang dibingkai

dengan lingkaran merah dan kuning sebagai metafor IAIN Ambon sebagai bengkel

kajian-kajian multikultural dan Ia menjadi bengkel kajian untuk merajut

harminisasi kerukunan umat beragama sebagaimana simbol dalam gong

perdamaian untuk mencapai visi dan misi dengan moto cerdas dan berbudi

dengan modal Kecerdasan AISYATEK (Kecerdasan Aqidah, Intelektual, Syari’ah,

Teknologi, dan Entrepreneurship) sebagai modal untuk menjadi sang pencerah di

tengah masyarakat.

F. Pustaka

Adi Kurrianto, Desain komunikasi Visual dan Teori Warna dalam ilmu desain grafis logo, Yogyakarta: Andi press. 2010.

Sujiman, Prinsip-prinsip Komunikasi Dalam Tata Warna Pembuatan Logo, Andi Press, Cet. II. Yogyaarta, 2011.

Ebdi Sunyoto, Dasar-Dasar tata rupa dan desain Komunikasi Visual, Yogyakarta, 2005.

Syarifudin, Panduan Desain Grafis bagi Mahasiswa IAIN (Ambon, 2012) tidak diterbitkan.

Syarifudin, Pesan Dakwah dan komunikasi dalam dunia warna outline materi perkuliahan 2014.

Lizard, Wijanarko, Semiotika dalam Desain komunikasi Visual dalam dunia desain logo Perguruan Tinggi, 2001.