syirik dan murtad

22
SYIRIK DAN MURTAD SEBAGAI FENOMENA KEKUFURAN Disusun oleh: DHOMAS MUHAMMAD ROIKHAN DICKY MUHAMAD NASHIR FATHUR KURNIA PRATAMA GEMA TEUGOEH PUTRA GUNUNG PAMBUDI SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA SPESIALISASI KEBENDAHARAAN NEGARA KELAS 1H KBN 2010

Upload: dikkie-starkey

Post on 27-Jun-2015

244 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Syirik Dan Murtad

SYIRIK DAN MURTADSEBAGAI FENOMENA KEKUFURAN

Disusun oleh:DHOMAS MUHAMMAD ROIKHANDICKY MUHAMAD NASHIRFATHUR KURNIA PRATAMAGEMA TEUGOEH PUTRAGUNUNG PAMBUDI

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARASPESIALISASI KEBENDAHARAAN NEGARA

KELAS 1H KBN2010

Page 2: Syirik Dan Murtad

SYIRIK

1. DEFINISI SYIRIK

Syirik adalah menyamakan selain Allah dengan Allah pada perkara yang merupakan hak

istimewa-Nya. Hak istimewa Allah seperti: Ibadah, mencipta, mengatur, memberi manfaat dan

mudharat, membuat hukum dan syariat dan lain-lainnya.

2. JENIS-JENIS SYIRIK

A. Syirik Akbar

Syirik ini menjadi penyebab keluarnya seseorang dari agama Islam, dan orang yang

bersangkutan jika meninggal dalam keadaan demikian, akan kekal di dalam neraka. Hakikat syirik

akbar adalah memalingkan salah satu jenis ibadah kepada selain Allah! Seperti memohon dan taat

kepada selain Allah, bernadzar untuk selain Allah, takut kepada mayat, kuburan, jin, setan disertai

keyakinan bahwa hal-hal tersebut dapat memberi bahaya dan mudharat kepadanya, memohon

perlindungan kepada selain Allah, seperti meminta perlindungan kepada jin dan orang yang sudah

mati, mengharapkan sesuatu yang tidak dapat diwujudkan kecuali oleh Allah, seperti meminta

hujan kepada pawang, meminta penyembuhan kepada dukun dengan keyakinan bahwa dukun

itulah yang menyembuhkannya, mengaku mengetahui perkara ghaib, menyembelih hewan kurban

yang ditujukan untuk selain Allah.

Macam-macam Syirik Besar:

a. Syirik dalam berdoa

Yaitu meminta kepada selain Allah, disamping meminta kepada-Nya. Allah Subhanahu wa

Ta'ala berfirman dalam kitab-Nya (yang terjemahannya):

"Dan orang-orang yang kamu seru selain Allah tiada mempunyai apa-apa meskipun setipis

kulit ari. Jika kamu meminta kepada mereka, mereka tiada mendengar seruanmu, dan kalau

mereka mendengar mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. (QS. Faathir: 13-14)

b. Syirik dalam sifat Allah

Seperti keyakinan bahwa para nabi dan wali mengetahui perkara-perkara ghaib. Allah

Ta'ala telah membantah keyakinan seperti itu dengan firman-Nya (yang terjemahannya):

 "Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib, tidak ada yang mengetahuinya

kecuali dia sendiri." (QS. Al-An'am : 59). Lihat QS. Al-Jin: 26-27.

Page 3: Syirik Dan Murtad

Pengetahuan tentang hal yang ghaib merupakan salah satu hak istimewa Allah,

menisbatkan hal tersebut kepada selain-Nya adalah syirik akbar.

c. Syirik dalam Mahabbah (kecintaan)

Mencintai seseorang, baik wali atau lainnya layaknya mencintai Allah, atau menyetarakan

cinta-nya kepada makhluk dengan cintanya kepada Allah Ta'ala. Mengenai hal ini Allah

Ta'ala berfirman (yang terjemahannya):

 "Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain

Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah, adapun orang-orang

yang beriman sangat cinta kepada Allah. (QS. Al-Baqarah: 165).

Mahabbah dalam ayat ini adalah mahabbatul ubu-diyah (cinta yang mengandung unsur-

unsur ibadah), yaitu cinta yang dibarengi dengan ketundukan dan kepatuhan mutlak serta

mengutamakan yang dicintai daripada yang lainnya. Mahabbah seperti ini adalah hak

istimewa Allah, hanya Allah yang berhak dicintai seperti itu, tidak boleh diperlakukan dan

disetarakan dengan-Nya sesuatu apapun.

d. Syirik dalam ketaatan

Yaitu ketaatan kepada makhluk, baik wali ataupun ulama dan lain-lainnya, dalam

mendurhakai Allah Ta'ala. Seperti mentaati mereka dalam menghalal-kan apa yang

diharamkan Allah Ta'ala, atau mengharamkan apa yang dihalalkan-Nya.

Mengenai hal ini Allah Subhanahu wa Ta ala berfirman (yang terjemahannya) : Mereka

menjadikan orang-orang alim, dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah. (QS. At-

Taubah: 31).

Taat kepada ulama dalam hal kemaksiatan inilah yang dimaksud dengan menyembah

berhala mereka! Berkaitan dengan ayat tersebut di atas, Rasulullah SAW menegaskan (yang

terjemahannya): Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada al-Khaliq

(Allah). (Hadits Shahih, diriwayatkan oleh Ahmad).

e. Syirik khauf (takut)

Jenis-jenis takut :

1. Khauf Sirri; yaitu takut kepada selain Allah Subhanahu wa Ta'ala, berupa berhala,

thaghut, mayat, makhluk gahib seperti jin, dan orang-orang yang sudah mati, dengan

keyakinan bahwa mereka dapat menimpakan mudharat kepada makhluk. Allah Subhanahu

wa Ta'ala berfirman (yang terjemahannya): Janganlah kamu takut kepada mereka, takutlah

kamu kepada-Ku jika kamu benar-benar orang beriman.(QS. Ali Imran: 175).

Page 4: Syirik Dan Murtad

2. Takut yang menyebabkan seseorang meninggalkan kewajibannya, seperti: Takut kepada

seseorang sehingga menyebabkan kewajiban ditinggalkan. Takut seperti in hukumnya

haram, bahkan termasuk syirik ashghar (syirik kecil). Berkaitan dengan hal tersebut

Rasulullah SAW bersabda (yang terjemahannya):

"Janganlah seseorang dari kamu menghinakan dirinya!" Shahabat bertanya: Bagaimana

mungkin seseorang menghinakan dirinya sendiri? Rasulullah bersabda: "Yaitu ia melihat

hak Allah yang harus ditunaikan, namun tidak ditunaikannya! Maka Allah akan berkata

kepadanya di hari kiamat: Apa yang mencegahmu untuk mengucapkan begini dan begini?".

Ia menjawab: "Karena takut kepada manusia!". Allah berkata: "Seharusnya hanya

kepadaKu saja engkau takut". (HR. Ibnu Majah dari Abu Said al Khudry, Shahih).

3. Takut secara tabiat, takut yang timbul karena fitrah manusia seperti takut kepada

binatang buas, atau kepada orang jahat dan lain-lainnya. Tidak termasuk syirik, hanya saja

seseorang janganlah terlalu didominasi rasa takutnya sehingga dapat dimanfaatkan setan

untuk menyesatkannya.

f. Syirik hulul

Percaya bahwa Allah menitis kepada makhluk-Nya. Ini adalah aqidah Ibnu Arabi (bukan

Ibnul Arabi, beliau adalah ulama Ahlus Sunnah) dan keyakinan sebagian kaum Sufi yang

ekstrem.

g. Syirik Tasharruf

Keyakinan bahwa sebagian para wali memiliki kuasa untuk bertindak dalam mengatur

urusan makhluk. Keyakinan seperti ini jelas lebih sesat daripada keyakinan musyrikin Arab

yang masih meyakini Allah sebagai Pencipta dan Pengatur alam semesta.

h. Syirik Hakimiyah

Termasuk syirik hakimiyah adalah membuat undang-undang yang betentangan dengan

syariat Islam, serta membolehkan diberlakukannya undang undang tersebut atau

beranggapan bahwa hukum Islam tidak sesuai lagi dengan zaman. Yang tergolong musyrik

dalam hal ini adalah para hakim yang membuat dan memberlakukan undang-undang, serta

orang-orang yang mematuhinya, jika meyakini kebenaran UU tersebut dan rela dengannya.

i. Syirik tawakkal

Tawakkal ada tiga jenis:

a. Tawakkal dalam perkara yang hanya mampu dilaksanakan oleh Allah saja. Tawakkal

jenis ini harus diserahkan kepada Allah semata, jika seseorang menyerahkan atau

memasrahkannya kepada selain Allah, maka ia termasuk Musyrik.

Page 5: Syirik Dan Murtad

b. Tawakkal dalam perkara yang mampu dilaksanakan para makhluk. Tawakkal jenis ini

seharusnya juga diserahkan kepada Allah, sebab menyerahkannya kepada makhluk termasuk

syrik ashghar.

c. Tawakkal dalam arti kata mewakilkan urusan kepada orang lain dalam perkara yang

mampu dilaksanakannya. Seperti dalam urusan jual beli dan lainnya. Tawakkal jenis ini

diperbolehkan, hanya saja hendaklah seseorang tetap bersandar kepada Allah Subhanahu wa

Taala, meskipun urusan itu diwakilkan kepada makhluk.

j. Syirik niat dan maksud

Yaitu beribadah dengan maksud mencari pamrih manusia semata, mengenai hal ini Allah

Subhanahu wa Taala berfirman (yang terjemahannya):

"Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan

kepadanya balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna, dan mereka di dunia tidak

akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak akan memperoleh di akhirat kecuali neraka,

dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia, dan sia-sialah apa

yang telah mereka kerjakan". (QS. Hud: 15-16).

Syirik jenis ini banyak menimpa kaum munafiqin yang telah biasa beramal karena riya.

k. Syirik dalam Hal Percaya Adanya Pengaruh Bintang dan Planet terhadap Berbagai

Kejadian dan Kehidupan Manusia.

Dari Zaid bin Khalid Al Juhani, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda (yang

terjemahannya): Allah berfirman: "Pagi ini di antara hambaku ada yang beriman kepada-Ku

dan ada pula yang kafir. Adapun orang yang berkata, kami diberi hujan dengan karunia

Allah dan rahmat-Nya, maka dia beriman kepada-Ku dan kafir terhadap bintang. Adapun

orang yang berkata: Hujan itu turun karena bintang ini dan bintang itu maka dia telah kufur

kepada-Ku dan beriman kepada bintang". (HR, Bukhari).

Termasuk dalam hal ini adalah mempercayai astrologi (ramalan bintang) seperti yang

banyak kita temui di koran dan majalah. Jika ia mempercayai adanya pengaruh bintang dan

planet-planet terse-but maka dia telah musyrik. Jika ia membacanya sekedar untuk hiburan

maka ia telah melakukan perbuatan maksiat dan dosa. Sebab tidak dibolehkan mencari

hiburan dengan membaca hal-hal syirik. Disamping setan terkadang berhasil menggoda jiwa

manusia sehingga ia percaya kepada hal-hal syirik tersebut. Maka, membacanya termasuk

sarana dan jalan menuju kemusyrikan.

Page 6: Syirik Dan Murtad

B. Syirik Ashgar

Yaitu setiap ucapan atau perbuatan yang dinyatakan syirik oleh syara tetapi tidak mengeluarkan

dari agama. Ia merupakan dosa besar yang dapat mengantarkan kepada syirik akbar.

Macam-macam syirik asghar:

a. Zhahir (nyata)

Berupa ucapan: Rasulullah SAW bersabda (yang terjemahannya): "Barangsiapa yang bersumpah

dengan selain nama Allah, maka ia telah berbuat syirik". (HR. Ahmad, Shahih).

Dan sabda Nabi SAW yang lain (yang terjemahannya): "Janganlah kamu berkata: Atas

kehendak Allah dan kehendak Fulan. Tapi katakanlah: Atas kehendak Allah , kemudian kehendak

Fulan". (HR. Ahmad, Shahih).

Berupa amalan, seperti: Memakai gelang, benang, dan sejenisnya sebagai pengusir atau

penangkal mara bahaya, jika ia meyakini bahwa benda-benda tersebut hanya sebagai sarana

tertolak atau tertangkalnya bala. Namun bila dia meyakini bahwa benda-benda itulah yang

menolak dan menangkal bala, hal itu termasuk syirik akbar. Imran bin Hushain radiallahu anhu

menuturkan, bahwa Nabi SAW melihat seorang laki-laki terdapat di tangannya gelang kuningan,

maka beliau bertanya (yang terjemahannya): "Apakah ini?".

Orang itu menjawab: Penangkal sakit. Nabi pun bersabda: "Lepaskan itu karena dia hanya akan

menambah kelemahan pada dirimu; sebab jika kamu mati sedang gelang itu masih ada pada

tubuhmu, kamu tidak akan beruntung selama-lamanya". (HR. Imam Ahmad dengan sanad yang

bisa diterima).

Dan riwayat Imam Ahmad pula dari Uqbah bin Amir dalam hadits marfu (yang terjemahannya):

Barang siapa menggantungkan tamimah, semoga Allah tidak mengabul-kan keinginannya; dan

barang siapa menggantungkan wadaah, semoga Allah tidak memberi ketenangan pada dirinya.

Disebutkan dalam riwayat lain: Barang siapa menggantungkan tamimah, maka dia telah berbuat

syirik.(Tamimah adalah sesuatu yang dikalungan di leher anak-anak sebagai penangkal atau

pengusir penyakit, pengaruh jahat yang disebabkan rasa dengki seseorang dan lain sebagainya.

Wadaah adalah sejenis jimat).

b. Khafi (tersembunyi)

Syirik yang bersumber dari amalan hati, berupa riya, sumiah dan lain-lainnya.

Page 7: Syirik Dan Murtad

3.  BAHAYA SYIRIK

1. Syirik Ashghar (tidak mengeluarkan dari agama).

a. Merusak amal yang tercampur dengan syirik ashghar. Dari Abu Hurairah radiallahu anhu marfu

(yang terjemahannya): Allah berfirman: "Aku tidak butuh sekutu-sekutu dari kalian, barang

siapa yang melakukan suatu amalan yang dia menyekutukan-Ku padanya selain Aku, maka Aku

tinggalkan dia dan persekutuannya". (Riwayat Muslim, kitab az-Zuhud 2985, 46).

b. Terkena ancaman dari dalil-dalil tentang syirik, karena salaf menggunakan setiap dalil yang

berkenaan dengan syirik akbar untuk syirik ashghar. (Lihat al-Madkhal, hal 124).

c. Termasuk dosa besar yang terbesar.

2. Syirik Akbar

a. Kezhaliman terbesar. Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): "Sesungguhnya syirik itu

kezhaliman yang besar". (QS. Luqman: 13).

b. Menghancurkan seluruh amal. Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): "Sesungguhnya jika

engkau berbuat syirik, niscaya hapuslah amalmu, dan benar-benar engkau termasuk orang yang

rugi". (QS. Az-Zumar: 65).

c. Jika meninggal dalam keadaan syirik, maka tidak akan diampuni oleh Allah Subhanahu wa

Ta'ala. Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya):Sesungguhnya, Allah tidak akan mengampuni

jika disekutukan, dan Dia akan mengampuni selain itu (syirik) bagi siapa yang (Dia) kehendaki.

(QS. An-Nisa: 48, 116).

d. Pelakunya diharamkan masuk surga. Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya):

"Sesungguhnya barang siapa menyekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan jannah

baginya dan tempatnya adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang zhalim itu seorang

penolong pun". (QS. Al-Maidah: 72).

e. Kekal di dalam neraka. Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): "Sesungguhnya orang kafir,

yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di

dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk". (QS. Al-Bayyinah: 6).

f. Syirik adalah dosa paling besar. Firman Allah Ta'ala (yang terjemahannya): "Sesungguhnya

Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni

dosa yang selain dari syirik itu. Bagi siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah,

maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya". (QS. An-Nisa: 116).

g. Perkara pertama yang diharamkan oleh Allah.Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman (yang

terjemahannya): "Katakanlah: Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang

nampak ataupun ter-sembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang

Page 8: Syirik Dan Murtad

benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menu-runkan

hujjah untuk itu dan (meng-haram-kan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu

ketahui". (QS. Al-Araaf: 33).

h. Dosa pertama yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Lihat Quran surah Al-Anaam:

151.

i. Pelakunya adalah orang-orang najis (kotor) akidahnya. Allah Ta'ala berfirman (yang

terjemahannya): "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis".

(QS. At-Taubah: 28).

4. SEBAB-SEBAB SYIRIK

A. Pengagungan, pemuliaan dan penghormatan yang berlebihan. Pengagungan dalam syari’at Islam ada 2 macam:

1. Pengagungan yang sampai batas-batas tertentu dibolehkan bahkan diwajibkan (thobi’i), seperti anak kepada ayahnya (QS 17/23-24), terhadap nabi dan rasul as (QS 4/64, 24/63, 49/2-3).2. Pengagungan yang berlebihan dan sampai pada tingkat taqdis (pengkultusan) kepada siapapun adalah terlarang, walaupun terhadap nabi as (QS 3/144), malaikat (QS 43/19), jin (QS 37/158-159), ulama dan orang shalih (QS 71/21-23), benda-benda langit (QS 41/37).

C. Bersandar kepada sesuatu yang dapat diketahui oleh panca indera saja dan meremehkan yang diluar panca indera (QS 2/55, 7/138, 20/87-88).

D. Mengutamakan hawa nafsu (QS 31/21, 19/59, 28/50, 25/43, 3/14).E. Bersikap sombong (QS 43/51-52, 40/56, 2/258).F. Ridha pada para pimpinan yang menindas manusia dan tidak berhukum kepada hukum Allah

SWT dan rasul-Nya (QS 5/44-47, 7/65-66, 7/73-76, 34/31-33).

5. BENTUK-BENTUK SYIRIK

Syirik dalam al-Qur’an dan as-Sunnah bukan hanya sujud kepada berhala saja, sujud kepada berhala merupakan salah satu dari bentuk-bentuk syirik yang sangat banyak bentuknya, diantaranya:

Meyakini bahwa ada yang memiliki kekuatan atau dapat memberi manfaat dan madharat selain Allah SWT (QS 2/102).

Mendekatkan diri dengan memuja kepada sesuatu dengan keyakinan bahwa dengan sesuatu itulah ia dapat mendekatkan dirinya kepada Allah SWT (QS 39/3).

Memohon pertolongan kepada orang mati, ruh, atau jin untuk memudahkan urusannya (QS 10/18, 72/6).

Cinta (mahabbah) dan loyalitas (wala’) yang salah. Cinta dan loyalitas hanya boleh diarahkan kepada Allah SWT, Rasul SAW dan orang-orang yang beriman dan bertakwa dan tidak boleh diarahkan kepada: Orang-orang yang menentang agama Allah SWT (QS 58/22) dan orang-orang yang mengejek hukum-hukum Allah SWT (QS 5/57). Jika ia mencintai sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT atau karena lebih mencintai sesuatu sehingga ia berani melanggar hukum Allah maka ia telah syirik (QS 2/165, 9/24).

Beranggapan bahwa aturan/hukum buatan manusia lebih baik dari hukum Allah SWT atau menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal (QS 9/31, 16/35, 42/21, 4/65).

Sihir (QS 10/81). Dari Bujalah bin ‘Abdah berkata bahwa Umar ra telah mengirim surat kepada para gubernurnya untuk menghukum mati para tukang sihir.

Page 9: Syirik Dan Murtad

Perdukunan (QS 6/59, 27/65). Barangsiapa yang mendatangi dukun dan membenarkan apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad. (HR Abu Daud)

Bersumpah dengan selain Allah: “Barangsiapa bersumpah dengan selain Allah, maka ia telah syirik.” (HR Tirmidzi).

Menggantungkan jimat yang isinya selain ayat al-Qur’an. Barangsiapa menggantungkan jimat (tamimah) maka ia telah syirik. (HR Ahmad); Jika berupa ayat al-Qur’an, maka ada yang membolehkan dan ada yang melarang.

Mantera dan jampi-jampi. Sesungguhnya bermantera (ar-ruqa’), dan jimat (tama’im) dan pekasih/pelet (at-tiwalah) adalah syirik. (HR Ibnu Majah)

Menyembelih untuk selain Allah. Bersabda nabi SAW: Ada seorang yang masuk naar karena lalat dan seorang lainnya yang masuk jannah karena lalat. Maka para sahabat ra bertanya: Bagaimana bisa begitu wahai Rasulullah? Maka jawab nabi SAW: Dua orang lelaki lewat pada suatu kaum yang memiliki berhala yang tidak boleh dilewati tanpa berkorban sesuatu. Maka kaum itu berkata kepada lelaki yang pertama: Sembelihlah kurban! Jawab lelaki tersebut: Aku tidak punya sesuatu untuk dikorbankan. Maka kata kaum tersebut: Berkurbanlah walau hanya dengan seekor lalat! Maka lelaki itu melakukannya dan ia bisa lewat dengan selamat, tetapi ia masuk naar. Maka hal yang sama terjadi pada lelaki yang kedua, saat diminta berkurban ia menjawab: Aku tidak akan berkurban kepada sesuatu pun selain Allah ‘Azza wa Jalla, maka lelaki yang kedua ini dipenggal kepalanya oleh mereka dan ia masuk jannah. (HR Ahmad)

Merasa sial karena sesuatu apapun: Kata nabi SAW: Barangsiapa yang tidak jadi melakukan sesuatu karena merasa sial, maka ia telah syirik. Maka para sahabat ra bertanya: Lalu bagaimana kafarat dari hal tersebut wahai Rasulullah? Maka jawab nabi SAW: Katakanlah : Allahumma la khaira illa khairaka wala thiyara illa thiyaraka wala ilaha ghairaka. (HR Ahmad)

Syirik kecil yaitu riya’ (QS 18/110): Merasa senang saat orang lain melihat perbuatan baiknya dan menambahinya, dan merasa malas saat tak ada yang melihatnya dan menguranginya. Kata nabi SAW: Yang paling aku takutkan terjadi atas kalian adalah syirik kecil, maka kata para sahabat ra: Apakah itu syirik kecil wahai Rasulullah? Jawab nabi SAW: Riya’. (HR Ahmad dan Abu Daud)

6. DAMPAK SYIRIK

Memadamkan cahaya fithrah yang bersih. Manusia dilahirkan berada dalam fithrah tauhid yang suci, maka orangtua, lingkungan dan hawa nafsunyalah yang memadamkan fithrah tersebut dari tauhid yang lurus (QS 30/30).

Mematikan kesucian jiwa. Jiwa yang bertauhid takkan tenggelam dalam lumpur hawa nafsu, karena hawa nafsu bersifat menurunkan jiwa manusia kebumi sementara ruh mengangkat ke langit dan melihat ke alam malakut. Maka jiwa yang melakukan syirik akan jatuh ke jurang kerendahan dan kehinaan (QS 22/31).

Menghilangkan sifat ‘izzah (kemuliaan). Karena membuat jiwa menjadi tunduk kepada sesuatu selain Allah SWT yang rendah dan hina. Kemuliaan itu hanya milik Allah, Rasul-Nya dan orang beriman (QS 63/8). Seorang yang berbuat syirik takkan pernah memiliki kemuliaan dan takkan pernah merasakannya karena ia telah bersandar kepada sesuatu yang rendah dan hina (QS 22/73).

Menggugurkan semua amal baik (QS 39/65). Dosa yang paling besar dan paling dahsyat bahayanya adalah syirik, karena syirik langsung menyentuh nilai-nilai tauhid yang paling mendasar dan aspek ketuhanan yang paling penting dalam agama Islam, yaitu pengakuan syahadah akan ke-Maha Esa-an Allah SWT dari segala sekutu dan tandingan.

Kekal dan abadi di naar (QS 4/116-121). Maka sebagai hukumannya pun paling berat yaitu kekal di naar, dan tidak mendapatkan kesempatan pengampunan sama sekali dari Allah SWT, padahal Ia adalah yang Maha Penyayang (karena pelanggaran ini adalah kesalahan yang memang tidak dapat dan tidak boleh dimaafkan).

Page 10: Syirik Dan Murtad

7. jyjugy

8.

Page 11: Syirik Dan Murtad

MURTAD

DEFINISI MURTAD

Kata murtad berasal dari bahasa arab : Kata irtadda menurut wazan ifta’ala, berasal dari kata radda yang artinya: berbalik. Kata riddah dan irtidad dua-duanya berarti kembali kepada jalan, dari mana orang datang semula. Tetapi kata Riddah khusus digunakan dalam arti kembali pada kekafiran, alRiddah di dalam Alquran berarti “Secara terang-terangan kembali meninggalkan Islam dan mengosongkan dirinya dari Islam setelah ia memeluknya.” kata irtidad digunakan dalam arti itu, tapi juga digunakan untuk arti yang lain. Orang yang kembali dari Islam kepada kekafiran, disebut murtad.

Murtad dari segi bahasa bermaksud "Kembali". Sedangkan dari segi istilah ia bermaksud meninggal atau keluar dari agama Islam dan memeluk mana-mana agama atau mana-mana aqidah lain atau mana-mana ajaran sesat dan menyeleweng samada dengan melalui perkataan atau melalui perbuatan atau apa-apa iktiqad, kepercayaan dan keyakinan hati.

 Allah Berfirman dalam surat Al baqarah ayat 217

Artinya:Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang

dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah[134]. dan berbuat fitnah[135] lebih besar (dosanya) daripada membunuh. mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu Dia mati dalam kekafiran, Maka mereka Itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka Itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

[134] Jika kita ikuti Pendapat Ar Razy, Maka terjemah ayat di atas sebagai berikut: Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar, dan (adalah berarti) menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah dan (menghalangi manusia dari) Masjidilharam. tetapi mengusir penduduknya dari Masjidilharam (Mekah) lebih besar lagi (dosanya) di sisi Allah." Pendapat Ar Razy ini mungkin berdasarkan pertimbangan, bahwa mengusir Nabi dan sahabat-sahabatnya dari Masjidilharam sama dengan menumpas agama Islam.

[135] Fitnah di sini berarti penganiayaan dan segala perbuatan yang dimaksudkan untuk menindas Islam dan muslimin.Rasulullah bersabda, artinya :

Sesiapa yang menukar agamanya maka hendaklah kamu membunuhnya.(Hadis riwayat al-Bukhari)

Page 12: Syirik Dan Murtad

PERKARA-PERKARA YANG TERMASUK MURTADMenurut Islam, murtad bisa terjadi dengan melalui salah satu dari tiga perkara berikut; melalui

perkataan, ucapan dan kata-kata, melalui perbuatan atau tingkah laku dan melalui iktiqad, kepercayaan dan keyakinan dalam hati atau niat.

Melalui Perkataan / Ucapan dan Kata-kata.Murtad boleh berlaku dengan perkataan atau ucapan dan kata-kata. Apabila ucapan dan kata-

kata tersebut menolak hukum-hukum Islam dan prinsip-prinsip ajaran Islam yang diketahui oleh semua orang atau kata-kata yang menghina ajaran Islam, hukum hukum Islam, menghina Nabi Muhammad S.A.W. dan nabi-nabi lain, menghina Allah S.W.T. dan sebagainya, atau seseorang itu mengingkari wajib mengeluarkan zakat, wajib puasa, wajib sembahyang lima waktu, wajib haji dan lain-lain, atau dia berkata minum arak tidak haram, berzina harus, apatah lagi kalau suka sama suka, riba' diharuskan (tidak haram), mengatakan bahwa al-Quran bukan kalam Allah atau kata-kata yang merendahkan dan menghina Sunnah Rasulullah. 

 Semua kata-kata di atas adalah ucapan yang menghina / mengejek ajaran Islam, maka dengan

kata-kata sedemikian seseorang itu bisa menjadi murtad.Begitu juga kalau seseorang Islam menghalalkan hukum yang haram oleh Allah dan RasulNya atau sebaliknya mengharamkan sesuatu yang halal yang telah disepakati oleh para ulama' tetang halal atau haramnya perkara itu seperti dia menghalalkan zina, menghalalkan liwat, menghalalkan minum arak, atau mengharamkan perkawinan, mengharamkan jual beli dan seterusnya. Maka sikap sedemikian boleh menjadi murtad.

 Dalam buku Mustika Hadis, ada beberapa contoh kata-kata yang bisa membatalkan iman

seseorang atau yang membuat seseorang menjadi murtad yaitu:

Kata-kata (menghina atau merendahkan) hukum Islam, seperti : Hukum apa ini ?Hukum ini sudah tidak berlaku lagi.Zaman sekarang tidak sepatutnya diharamkan riba' karena kemajuan. Dalam zaman serba maju ini kaum wanita tak perlu menutup aurat.Berzina kalau suka sama suka apalah haramnya?Minum arak kalau dengan tujuan hendak menyihatkan badan untuk beribadat apa salahnya. Berjudi kalau masing-masing sudah rela menerima untung ruginya apa salahnya. Ungkapan yang disebut di atas adalah beberapa contoh kata-kata yang boleh menjadi murtad.

 Melalui Perbuatan atau Tingkah Laku.

Apabila seseorang Islam melakukan perbuatan atau tingkah laku yang bisa membatalkan imannya maka orang itu bisa menjadi murtad. Contohnya sujud kepada berhala, matahari, bulan, manusia, kepada malaikat atau kepada makhluk lain atau melakukan ibadat terhadap selain daripada Allah S.W.T. Seperti menyembah batu, kayu dan lain-lain

Begitu juga perbuatan perbuatan yang menghina dan merendahkan Islam seperti mencampakkan al-Quran ke tempat-tempat kotor secara sengaja atau kitab-kitab hadith dan tafsir atau menginjak nginjaknya dengan niat menghina.

Begitu juga seseorang yang meninggalkan sholat Fardhu atau puasa Ramadhan dalam keadaan mengingkari wajibnya atau mengatakan ia tidak wajib, maka dia boleh menjadi murtad karena perkara itu adalah wajib ke atas setiap orang Islam. Tetapi kalau dia meninggalkan karena malas, sedangkan dia yakin sholat fardhu atau puasa itu wajib, maka ia tidak menjadi murtad.

Perkara perkara di atas merupakan contoh-contoh yang bisa mengakibatkan murtadnya seseorang Islam melalui perbuatan dan tingkah laku.

Page 13: Syirik Dan Murtad

 Melalui Akidah atau Kepercayaan atau Niat

Murtad melalui akidah, kepercayaan atau niat akan berlaku apabila seseorang Islam mengingkari dalam hatinya mengenai kebenaran ajaran Islam seperti dia yakin ajaran Islam sama saja dengan ajaran agama lain, atau yakin bahawa agama lain lebih baik dari agama Islam. Meyakini bahwa ajaran agama islam tidak layak dilaksanakan dalam masyarakat modern.

Begitu juga apabila seseorang Islam yakin bahwa Allah tidak berkuasa, Allah tidak menciptakan alam ini, Allah lemah, mempunyai sifat sama seperti makhluk ciptaannya. Demikian juga jika seseorang itu percaya bahawa Nabi Muhammad SAW bukan nabi akhir zaman, syariat dan ajaran Islam yang dibawa Rasulullah bukanlah untuk seluruh manusia, atau mempercayai hukum Islam yang dibawa oleh Rasulullah adalah hukum-hukum yang tidak mengikuti perkembangan zaman, tidak sesuai dengan keadaan zaman. Menghina ajaran yang dibawa Rasulullah , beriktiqad bahwa tidak ada dosa dan pahala, tidak ada syurga dan neraka, manusia tidak dibangkitkan sesudah mati, beriktiqad agama orang kafir lebih baik dari agama Islam, atau memiliki niat untuk mengganti keyakinan kepada selain islam. 

Soal murtad dan soal kebebasan beragama adalah dua masalah yang berlainan. Tidak ada paksaan dalam agama bererti; orang-orang Islam tidak boleh sama sekali memaksa orang kafir memeluk Islam, kerana hakikat iman dan kufur telah dijelaskan dalam al-Quran, dalam hadis dan juga oleh para ulama dalam dakwah mereka, maka terserah kepada seseorang itu sama ada mahu beriman dan taat atau pun mahu kekal kufur dan ingkar. Selain itu, kalau dipaksa orang kafir supaya memeluk Islam, maka Islamnya tidak sah.

PENGGOLONGAN MURTAD

Murtad yang pasif/personal, tidak dibunuhKenapa para Ulama bisa berpendapat bahwa Orang Murtad tidak di bunuh ? hal ini berdasarkan

pada dalil Ibn Taymiyah ialah Fiqh Umar alKhattab r.a. yg melaksanakan hukum murtad di zamannya (lihat Abd Razzaq, alMusyanif: 10/168 Atsar no 18707) Khalifah Umar Bin Khattab menolak melakukan hukum bunuh terhadap kaum murtad Iraq dan tidak memerintahkan mereka semuanya dibunuh sebelum dialog dan konseling.

Murtad yang Aktif, yaitu setelah Murtad dia berusaha Memusuhi dan bermusuhan dengan Islam ( menyatakan perang ), dibunuh.

Kenapa Nabi menetapkan Hukum Bunuh kepada Murtad ? karena situasi saat itu tidak sederhana jaman sekarang. Orang Murtad pada saat itu tidak berarti Pindah AGAMA semata, tetapi orang Murtad menajdi KAFIR adalah berarti perpindahan POLITIK, karena situasi saat itu adalah situasi PERANG ANTARA KAFIR dan MUSLIM, sehingga kalau Muslim menajdi Kafir, berarti GARIS POLITIK menjadi bermusuhan.

HUKUMAN ORANG MURTADOrang murtad hendaknya diajak kembali kepada agama Islam, selama 3 hari dan diingatkan

dengan disertai peringatan-peringatan. Jika kembali lagi kepada agama Islam maka tidak dibunuh, tetapi jika tidak mau kembali, maka hukumannya adalah dibunuh dengan pedang, sebagai hukuman.

Dari Qatadah, dari Al-Hasan berkata, Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa mengganti agamanya maka bunuhlah dia. (HR An-Nasai, Al-Bukhori, Abu Dawud, At-Tirmidzi dan lainnya).

Juga sabdanya: Laa yahillu damumri’in muslim illaa bi ihda tsalaatsin: Attsaibuz zaanii wannafsu bin nafsi, wat taariku li diinihil mufaroqu liljamaa’ah. (Muttafaq ‘alaih).

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Tidak dihalalkan darah seorang muslim yang telah bersaksi bahwa tidak ada tuhan melainkan Allah dan bersaksi bahwa aku adalah utusan Allah kecuali salah satu di antara tiga perkara ini: yaitu seorang janda (yang sudah pernah nikah, laki-laki ataupun perempuan) yang berzina, seseorang yang membunuh orang lain dan

Page 14: Syirik Dan Murtad

orang yang meninggalkan agamanya yaitu orang yang memisahkan dirinya dari jamaah. (Muttafaq ‘alaih).

Hukuman setelah dibunuh: Apabila orang yang murtad telah dibunuh, maka jangan dimandikan, jangan disholatkan atau dikubur di dalam kuburan orang-orang Muslim, dan jangan diwarisi atau menerima warisan. Harta yang ditinggalkannya jadi harta fai’ atau rampasan bagi kaum muslimin untuk kepentingan dan kemaslahatan hidup mereka.

Allah swt berfirman: “Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri di kuburannya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya, dan mereka mati dalam keadaan fasiq.” (At-Taubah: 84).

 Demikian pula sabda rasulullah saw:Laa yaritsul kaafirul muslima walal muslimul kaafiro. (muttafaq ‘alaih).

Diriwayatkan daripada Usamah bin Zaid r.a katanya: Nabi s.a.w bersabda: Orang Islam tidak boleh mewarisi harta orang kafir dan orang kafir tidak boleh mewarisi harta orang Islam. (Muttafaq ‘alaih).

 Ulama kaum muslimin telah sepakat (ijma’) terhadap hukum-hukum murtad tersebut di atas.

Di Dalam Al Qur'an tidak disebutkan bahwa orang MURTAD harus di bunuh. Hadist Nabi menyebutkan Orang Murtad harus dibunuh. 

Ulama mengkaji, bahwa Hukum Bunuh bagi Murtad adalah situasional saat itu, buktinya Khalifah Umar Bin Khattab yang terkenal tegaspun tidak melakukan hukum Bunuh bagi Murtad di Irak.

Dari ulasan-ulasan yang panjang lebar di atas jelaslah bahawa murtad mengikut pandangan Islam merupakan satu kejahatan yang paling besar dan paling bahaya karena ia menghina Islam, menghina Allah S.W.T. dan Rasulullah S.A.W. Oleh itu hukum bunuh dengan memancung leher adalah satu hukuman yang setimpal dengan kejahatan yang dilakukan. Hukum tersebut juga untuk menakutkan orang lain supaya tidak malakukan kejahatan seperti itu.

Selain itu apabila murtadnya seseorang Islam, beberapa hukum lain dikenakan ke atasnya, seperti hartanya perlu dirampas oleh pemerintah, terpisah hubungan suami isteri, tidak boleh mempusakai harta, mayatnya tidak boleh dimandikan, disembahyang dan ditanam di perkuburan Islam dan lain-lain.