t eori belajar

21
Teori Belajar Pendahuluan Tujuan Instruksional Bila Anda mempelajari isi bab ini dengan baik, Anda diharapkan memiliki kemampuan berikut ini: 1. menjelaskan perbedaan dan persamaan teori-teori belajar tingkah laku, kognitif, humanistik, dan sibernetik, dalam hal: a. makna belajar b. proses belajar c. kekuatan dan kelemahannya 2. memberikan contoh konkrit penerapan dari setiap teori belajar di dalam kelas Teori belajar adalah teori yang pragmatik dan eklektik. Teori dengan sifat demikian ini hampir dipastikan tidak pernah mempunyai sifat ekstrirn. Tidak ada teori belajar yang secara ekstrim memperhatikan aspek siswa saja, misalnya. Atau teori belajar yang hanya mementingkan aspek guru saja, kurikulum saja, dan sebagainya. Titik fokus yang menjadi pusat perhatian suatu teori selalu ada. Ada yang lebih mementingkan proses belajar. Ada yang lebih mementingkan sistem informasi yang diolah dalam proses belajar, dan lain-lain. Namun, faktor-faktor lain di luar titik fokus itu juga selalu diperlukan untuk menjelaskan seluruh persoalan belajar yang dibahas. Konsekuensi lain, taksonomi (penggolongan) teori_teori tentang belajar seringkali bervariasi -Jntara- p"";li, ;;;; dengan lainnya. Ada yang mengelompokkan i"ori b"luja, menurut berbagai aiiran psikologi yang mempengaruhi teori_ ieori tersebut. Ada pula yang mengelompokfun,iyu rn"nu*t titik fokus dari teori-teori tersebut" bunf*un 'uau -;;;; ltenggolong-golongkan teori belajar menurut nama_nama ahli yang nrengembangkan teori-teori itu. Tak jadi soal u"nu, taksonomi mana yang kita ikuti. yang penting il;;y.d;;; bahwa sebuah taksonomi adarah ta['iebih Jari suatu ;h; untuk rrenyederhanakan permasalahan serta memperrnudah pembahasannya

Upload: nurhayati-bialangi

Post on 07-Aug-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: t Eori Belajar

Teori BelajarPendahuluanTujuan InstruksionalBila Anda mempelajari isi bab ini dengan baik, Andadiharapkan memiliki kemampuan berikut ini:

1. menjelaskan perbedaan dan persamaan teori-teori belajar tingkah laku, kognitif, humanistik, dan sibernetik, dalam hal:a. makna belajarb. proses belajarc. kekuatan dan kelemahannya

2. memberikan contoh konkrit penerapan dari setiap teori belajar di dalam kelas Teori belajar adalah teori yang pragmatik dan eklektik. Teori dengan sifat demikian ini

hampir dipastikan tidak pernah mempunyai sifat ekstrirn. Tidak ada teori belajar yang secara ekstrim memperhatikan aspek siswa saja, misalnya. Atau teori belajar yang hanya mementingkan aspek guru saja, kurikulum saja, dan sebagainya.

Titik fokus yang menjadi pusat perhatian suatu teori selalu ada. Ada yang lebih mementingkan proses belajar. Ada yang lebih mementingkan sistem informasi yang diolah dalam proses belajar, dan lain-lain. Namun, faktor-faktor lain di luar titik fokus itu juga selalu diperlukan untuk menjelaskan seluruh persoalan belajar yang dibahas.

Konsekuensi lain, taksonomi (penggolongan) teori_teori tentang belajar seringkali bervariasi-Jntara- p"";li, ;;;; dengan lainnya. Ada yang mengelompokkan i"ori b"luja,menurut berbagai aiiran psikologi yang mempengaruhi teori_ ieori tersebut. Ada pula yang mengelompokfun,iyu rn"nu*t titik fokus dari teori-teori tersebut" bunf*un 'uau -;;;;ltenggolong-golongkan teori belajar menurut nama_namaahli yang nrengembangkan teori-teori itu. Tak jadi soal u"nu, taksonomi mana yang kita ikuti. yang penting il;;y.d;;; bahwa sebuah taksonomi adarah ta['iebih Jari suatu ;h; untuk rrenyederhanakan permasalahan serta memperrnudahpembahasannyaSekedar unfukbagian akhir dari bab.n lienmi apkearmn uddisaahji kpane msuaahtaum rianng kkaistaan, idsri dari pen"lbahasan tecri belajar yang akan kita leraskln berikut ini..Dalarn ringkasan tersebut jiiga diber;-kan g;au;u;singkat tentang aplikasi setiap teoii 6eralar di darari kegiatanbelajar-mengajar di dalam kelas.. Dalam hal ini, secara umum, semua teori belajar dapatkita kelompokkan rnenjadi empat golongan atau aliran, yaifualiran tingkah laku, kognitif, himaiistir., ian sibernetik.Alirantingkah laku menekankan pada ,,hasii" dari proses b"il;;;. Aliran kognitif rnenekankan pada "proses" teraiar. Aliranhumanis menekankan pada ,iisi" atau upu vung"dlp"i":"riu teoniar. adar dalam

Page 2: t Eori Belajar

rdi luarelaskanori-teoriii-s satubelajarhi teorinenurut1 yanga-nama{ benarn-. adari; usahar:::uclahFiia. ciiasan isir'cerikutnibaranregiatanv dapatm. yaituk. Aliranbelajar.'. Aliranrpeia.!ari.PEKERTI -AA/(eai rBo fajar aDan aiiran sibernetik menekankan pada "sistem informasi"yang dipelajari. Kita kaji keempat ieori ini satu per satu'Aliran Tingkah LakuMenurut aliran tingkah laku, bela.lar adalah perubahandaiam tingkah laku sebagai akibat dari. interaki antarastimulus dan r€spon. Atau lebih tepat: perubahan yangdialami mairasiswa daiam iral kemampuannya untukbertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksianiara stimulus dan respon. lv{eskipun semua penganut aliranini setuju dengan premis dasar ini, namun mereka berbedapendapat dalam beberapa hal penting.Berikut ini kita kaji hasil karya dari beberapa penganutaliran ini yang paling penting, yaitu Thorndike, Wabon, Hull,Guthrie, dan Skinner,ThorndiheMenurut Thorndike (salah satu pendiri aliran tingkahiakui, belajar adalah pros€s interaksi antara Stirnulus (yangmungkin berupa pikiran, perasaan, atau gerakan) danRespon iyang juga bisa berbentuk pikiran, perasaan, ataugerakan). Jelasnya, menurut Thorndike, perubahan tingkahiaku itu boleh berwujud 'sesuatu yang konkret (dapat

Page 3: t Eori Belajar

diamati), atau yang non-konkret (tidak dapat diamati)'Meskipun Thomdike tidak menjelaskan bagaimanacaranya mengukur berbagai tingkah iaku yang non-konkretiru (pengukuran adalah satu hal yang menjadi obsesi sernuarP EKE RTt -ANteoi E e faj ar cTEORI BELAJAR BEHAVIORISME(TINGKAH LAKU)Deskripsi Singkatr Menurut teori ini, belajar adalah perubahan tingkah laku.Seseorang dianggap telah belajar sesuatu bila ia mampumenunjukkan perubahan tingkah laku.Misalnya seorang siswa belum bisa membaca. Maka,betapapun ia keras belajar, betapapun gurunya berusahasebaik mungkin mengajar, atau bahkan ia sudah hafal hurufA sampai Z di luar kepala, namun bila siswa itu gagalmendemonstrasikan kemampuannya dalam membaca' maka. siswa itu belum bisa dianggap telah belajar. Ia dianggap telahbelajar bila ia telah menunjukkan suatu perubahan dalamtingkah laku (dari tidak dapat membaca menjadi dapatmembaca).r Menurut teori ini, yang terpenting adalah masukan/inputyang berupa stimulus. dan keluaranloutput yang beruparespons. Sedangkan apa yang terjadi di antara sfimulusdan respons dianggap tak penting 'diperhatihan sebabtidak bisa diamati. Yang bisa diamati hanyalah stimuiusdan rgspons:Pada contoh di atas, stimulus adalah apa saja yang diberikanguru kepada siswa tersebut dalam rangka membantu siswaitu untuk belajar Dalam hal ini, stimulus mungkin beruparangkaian alfabet, beberapa kalimat. atau sebuah bacaan'Sedangkan respons adalah reaki siswa terhadap s{imulusyang diberikan gurunya. Menurut teori Behaviorisme, apasaja yang diberikan guru (sfimulus), dan apa saja yangtoc Iraiitan, S.dihasilkan siswa (respons), semuanya,harus, dapat diamati';;il;;;;" tidak boleh hanva implisif (tersirat)'Faktor lain yang juga penting adalah 'faktor penguatan';;;;;;;#i'"p"'ig""tun uduluh apa-e?ja vans dapat)n}iprtr."", timbuinya respons' . ,Bila penguatanIti"riu"rtr.". (aituu"t positiue reinforcement) mlka;t;;il., ,"*ukit kuat' Begitu pun bila p""gl1l1:iif.l.u"gi (disebut negatiae reinforcement)' respons pLlnakan tetap dikuatkan'Misalnya, bila seorang anak beriambah giatbelajar bila uang

Page 4: t Eori Belajar

r.kt;;t;td;b.h, ;-"il;"rtambahan. uans saku ini disebutsebagai positiue '"iiJon"*'<ant"Sebaliknya' bila uang sakuanak itu dikurangi, ;;;-b"tgutu;gt" ini-malahan'mn3b:ul;?J;;;';;il"; ;;u lnngu'ungun uans saku disebutn'egatiu e r einf oflceffi €fit'" teori in! antara lain adalah Pavlov'Pelopor terPenttngWutto", Skinner, Hull, dan Guthrie'rAsbediisedeConlKcitikrSdsifeTeori ini sering dikritik sebagai tidak mampu menjeiaskanproses belajar Yang komPleks' ;Misalnya' banyak kasus belajar terjadi'.di mana sebuah (ataubeberapa) sfimulus yang diierima oieh mahasiswa ternyataffi;J*;;;;;; riahasiswa menghasilkan beberaparacnnn.s sekaliqus''iung-kuaungkula blberapa respons di tveF-t'- - hubungan langsung dengan stimulus taat'antaranYa tidak berTeori fingkch l"k;^;JJ ;"nilhskan"bagaimana "multi,t-i*utuu" iun "rriulti respons" ini dapat terjadi'rl\b3CII lrawan.8.iIIlpenguatan ps dunutlpenguatanhtt makapnguatanpons pun

Page 5: t Eori Belajar

tIla uanglai*uutI samEbuutlair"uutttIh Pavlov.IIIIIIIIIit[rjeiaskaniiiI lutuuFYatalempabrs Ailshdi.f anultiii:P E K E R T t - AA(Te o ri tB e taj ar o*::: _1"\o\nuu,.. b?hy1 .semua hasil belajar yangDerupa perubahan tingkah.laku yang dapai diamati,-jugJdianggap. terlalu menyederh"""f"; ;;;"h sesungguhnya. Tidak semua hasil belajar da;p;ia;tj ;d;'i a;m;;ai dan diukur, paling tidak dalam tempo sJketika,Mi:uilv?, seorang mahasiswa memahami betapa pentingnyaarti. "bela negara", setelah ia m.ngiL;ii-trenanl'annya, apakah kita patut menyimulpiuuhlk aKn" *bia.uhwna. mahasrswa tersebut tidak belajar upu_upu t urnna ia tidak dapat menunjukkan bukti_o-"lti tr#"rii ffiiI ;r,"# "beta negara" itu datam bentuk d;;J;;'";;i;;il;#; diamati dan diukur? S"b.lik"v;, ;ffi; kita dapat menyimpulkan bahwa r"hd;;;"#;; dengan .baik _ hanya karena ia mendapat nilai A ;;ilt -;;il;"hKewiraan?

Page 6: t Eori Belajar

Contoh Aplikasi Dalam Kegiatan Instruksionalr Seperti teori-teori belajar tain, teori behaviorisme pun!3lam aplikasinya tergantung p"a. u"L"r"p"-'n"i'r"J#t:trul materi pelajaran, karaktJrirtik "",ui;ri;;; ;;i.; fasilitas pembelajaran yang tersedia-I Namun secara umurn, aplikasi teori Qehauiorisme biasanya meliputi beberapa langkah berikut,;;''*"'"'''"'-1.2.3.Menentukan tujuan-tuluun ir,rOuLririufM"nsanah; r''*k;*;;"#;':?;;'ldu *ut i,,i termasuk mengidentifikasi t"nt! behavior,,mahasiswa (pengetahuan awal mahajswa).Menenfukan materi. pelajaran lpof.of.-'Uuhasan,topik dan sebagainya). -31e Iiawott, S.4. i4"iE; rnateri pelajaran menjadi bagian kelit-- -';;;tl"- Guu- pot ot* Lahasan, sub topik' dan(6.sebagainYa)'Menyajikan materi Pelajaran'Memberikan stimulus yang mungkin berupa:u 'Fedanyaan (lisan atau tertulis);L.N TES;G iatrhan:U tugas-tugas7. Mengamati dan mengkaji respons yang diberik"l:I 8' . Memberikan penguatan/reinforcernent [lnsxtn1 penguatan positif ataupun penguatan negatit)'g. Memberikan stimuius'baru' Ilio ii."n""iii aur, mengkaji respons vang diberlkan(mengevat'u as.t' hasiibelajar)'11. Memberikan Penguatan't2. (dan seterusnYa).P E KE RT t - AN te o ri cB e faj cr tTEORI BELAJAR KOGNITIVISMEDeskripsi Singkat! Menurut teori ini, belajar adalah perubahan persepsi danpemahaman. Perubahan persepsi dan pemahaman tidakseiaiu berbentuk perubahan tingkah laku yang dapatdiamati (b andingkan dengan T eori B ehau iar isme) .! Asumsi dasar teori ini adalah, bahwa setiap orang telahmempunyai pengalaman dan pengetahuan di dalarndirinya. Pengalaman dan pengetahuan ini tertata dalambentuk skukhrr kognitif. Menurut teori ini, proses belajar

Page 7: t Eori Belajar

akan berjalan baik bila materi pelajaran yang baruberadaptasi (bersinambung) secara "klop" dengansh"uklr kognitif yang sudah dimiliki oleh mahasiswa.t Dalam perkembangannya, setidak-tidaknya ada tiga teoribelajar yang bertitik tolak dari teori kognitivisme ini, yakniteori perkembangan Piaget, teori kognitif Bruner, danteori bermakna Ausubel. Perbandingan ketiga teori iniadalah sebagai berikut: (lihat TabelTeori Belajar).5JPIAGETI Proses belajar te4adimenururt pola tahaptahappei"kembanganierientu sesuai denganuniur mahasiswa.s Prulses beiajar ie4adlrnelalui tahap-tahap:o asimitrasi iproses pe- jnyesuaian pengetahuanbaru dengan strukiurkognitif rnahasiswa)c akomodasi (prosespenyesuaian strukturkognitif mahasiswaeiengan pengetahuanbaru).o equiiibrasi (prosesperryeimbangan men- tal setelah terjadiproses asimilasi/akomodasi).e Contch "asimilasi" dan"akomodasi" adaiahseperti berikut. Misalnyaseorang mahasiswa-telahrnemiliki pengetahr.lantentang perbuatanbaik dan buruk. Kemudian,gurunya rnemberipelajaran baru tentangperbuatan baik danburuk menurut falsafahPancasila. Maka, prosespenyesuaian materi baruterhadap pengetahuanBRUNERe Proses belajar terjadi lebihditentukan nleh cara

Page 8: t Eori Belajar

kita rnengatur matenpelajaran, dan bukanditentukan cleh unturmahasiswa.s Proses beiajar ierjadimelatui tahap-iahap:o enaktif {aktivitas rnahaslslvauntuk rnemahamilingkungan).o ikonik (rnahasiswamelihat dunia melaiuigambar-gambar. danvisualisasi verbal)"o simbolik (mahasiswa._. :'nemahami gagasan=gagasan abstrak).o lrewen, (].AUSUBELo Proses belajar terjadi bilarnahasiswa mampumengasimilaslkanpengetahuan yang diamiliki dengan pengetahuanyang baru.0 Proses beiajar terjadimelalui tahap-tahap:c memperhatikan stimuiusyang diberikano memahami makna stimulus.o menyimpan dan rnenggunakaninformasiyang sudah dipahami.e Pada tahap enaktif, seorangmahasiswa melakukanobservasi dengancara rnengalami secaralangsung suatu realitas.Pada tahap ikonik,mahasiswa melakukanobsenrasi ierhadap suaturealitas, tetapi tidakdengan secara langsungmengalami, ia cukupmelakukannya melalui"sumber-sumber sekunde/'seperti tuiisan atau

Page 9: t Eori Belajar

u\an,8. P E K E R T t - ANIe o i cB e faj ar tAUSUBEL PTAGET I anunrnyang sudah dimiliki si I gambar-gambar. padary1ah.asjs-v.va itutah yang I tairap s'imbotik, maha_disebut."asimitasi',. Jiki I si*wa mum6u"i'uolir"pprcses ini dibalik, yakni I si berupa teori_ieori, pengetahuan si maha- | penafsiran, anatigs. Oan3-sw.1ljsgslaikankepa- | sebasainya, ier-naoap,oa rnateri baru, maka j reatitis v""s til"h 15 proses lnr drsebut seba_ | amaii dan alamir Selama prosesdan "akomodasi" terjadi,diyakini adanya perubahanstruKur kognitif dalambenak mahasiswa. prosesperubahan ini suatu saat harus befrenti.Untuk mencapai. saat"berhenti" inilah dibutuhkanproses "equilibrasi,'(penyeimbangan). Jikaproses equilibrasi inib€rhasil dengan baik,maka terbenfuklah suatustnrkur kognitif yang barudalam diri si mahasiswa,yakni penyatuan yangharmonis antara peng+tahuan lama dan peng+c Itcwan, rP.KritikTeori kogniff sering dikritik sebagai lebih dekat kepadapsikologi daripada kepada teori belajar, sehinggaaplikasinya dalam proses pembelajaran tidaklah mudah.Teori ini juga dianggap sukar dipraktekkan secara murnisebab seringkaii kita tidak mungkin memahami "strukturkognltif" yang ada dalam benak setiap mahasiswa,apalagi memilah-rnilah struktur kognitif tersebut menjadibagian-bagian yang diskrif fielas batas-batasnya). Padatahap lanjut (aduanced), seringkali tidak rnudahmemahami dan mengidentifikasi pengetahuan yangsudah ada dalam benak mahasiswa' Seringkalipengetahuan dan pengalaman yang dimiliki mahasiswaltu sudah terlalu kompleks untuk diidentifikasi secarafuntas, apalagi hanya dengan menggunakan safu-dua pretest.Contoh Aplikasi Dalarn Kegiatan InstruksionalTeori Perkernbangare Piaget

Page 10: t Eori Belajar

E Seperti teori Bruner dan Ausubel' teori Piaget rni pundaiam aplikasi praktisnya sangat rrrementingkanketerlibatan rnahasiswa secara aktif clalam proses belajar'Menurut teori Fiaget, hanya dengan raengaktifkanrnahasiswa, maka proses asiprilasi/akomodasipengetahuan dan pengaiaman dapat terjadi dengan baik'D Secara umum, pengaplikasian teori Fiaget biasanyamengikuti pola berikut ini:36kepadarhinggaldah.r mumiilrukfurasiswa,nenjadi- Padamudah: yangringkalirasiswas€caralua preni punIngkanbelajar.rktifkanmodasin baik.asan!ta)t' r{Et?Tt-Allqbon tBefajar g1.2.)-Men'entukan fujuan-tujuan insh.uksional.Memilih materi pel,ajaran.Menentukan topik-topik yangsecara aktif oleh mahasiswaminimum dari dosen).mungkin dipelajari{dengan bimbingan4. Menentukan dan merancang kegiatan belajar yang cocok untuk topik-topik yang akan dip"iu.iuimahasiswa.(Kegiatan belajar ini biasanya berbentukeksperimentasi, problern solving,'rol"play, dan

Page 11: t Eori Belajar

sebagainya).Mempersiapkan berbagai pertanyaan yang dapat memacu kreatifitas mahasiswa-untukberdiskusiaiau bertanya.Mengevaluasi proses dan hasil belaiar.5.6.Teori Kognitif BrunerI selain ciri umum yang Bruner ini dalam aspuclirkaha sdii bparhaakst idsni yauta s,,u ntegourti mernbebaskan mahasiswa uniuk belajar r".,-diri. K;;;;; itulah teori Bruner ini dianggap ;""g;l-;;";;;; berslfat discouery (belajar d.;;J .#;";;ffi;j Di sarnping itu, karena teoii Bruner i;; h;;;; menuntut pengulangan_pengulangan, maka .lur,uin yang berulang-ulang itu lazinr" ii."Url- .;;;;;, "kurikulum spirat Bruier',.s Secara singkat, kurikulum spiral menuntut guru untuk memberi materi perkuliahan setahap den"ri seiahan ciari yang sederhana ke yang r*"*prutr, ;;';uJ]'iliJ37a lrawdn., Qmateri yang sebelumnya sudah diberikan' suatu saatmuncul kembali, secara terintegrasi, di dalam suatumateri baru yang lebih kompleks. Demikian seterusnyaberulang-ulang, sehingga tak terasa mahasiswa telahmempelajari suatu ilmu pengetahuan secara utuh't Secara umum, teori Bruner ini bila diaplikasikanbiasanya mengikuii pola sebagai berikut:1.2.3.Menentukan tujuan-tujuan instruksional'Memilih materi Pelajaran.Menentukan toPik-toPik Yangsecara induktif oleh mahasiswa.(Secara sederhana, belajar secaramenuntut mahasiswa belajar daricontoh, kernudian menYimPulkankonsep-konsep Pengetahuan Yangbisa dipelajariinduktifcontoh--sendiritersirat.f.5.dalam contoh-contoh iiu).Mencari contoh-contoh, tugas, ilustrasi, dansebagainya yang dapat digunakan mahasiswa

Page 12: t Eori Belajar

untuk belajar.Mengatur topik-topik pelajaran sedemikian rupasehingga urutan topik itu bergerak dari yangpaiing konkrit ke yang abstrak, dari yangued"thanu ke yang kompleks, dari tahap enaktif,ikonik, sampai ke tahap sirnbolik, danseterusnya.6. Mengevaluasi proses dan hasil belajar'ee.saatsuatutelahF EKE RT l,A4rleoti 6e tai ar o?'eori Bermakna Ausubel r :s Dibanciingkan dengan teori Bruner, maka teori Ausubelini daiam apiikasinya menunfut mahasiswa belajar secaradeduktif (dari Llmum ke khusus). Hal lain yangmembedakan, Bruner lebih mementingkan strukturdisiplin ilmu, Ausubel lebih menekankan pada aspekstrukiur kognitif mahasiswa.E Safu konsep penting dalam teoriAusubel adaiah AduanceArganizer (AO). AO adalah suatu gambaran singkai{bersifat visual atau verbal) yang *"nJukrp isi pelajJranbaru yang akan dipelajari mahasiswa. AO berfungsrsebagai (1) kerangka konseptual yang menjadi titik tolakprcses belajar yang akan berlangsung; (2) penghubungantara ilmu pengetahuan yang saat ini dikuasaimahasiswa dengan ilmu baru yang akan dipelajari: (3)fasiiitator yang membanfu memperrnudah proses belajarmahasiswaSecara umum, teori Ausubel dalam praktek adalahsebagaiberikut:1. Menentukan fujuan-fujuan instruksional.2. Mengukur kesiapan mahasiswa {minat,kemampuan, struktur kognitif), baik melalui tesawal, interview, review, pertanyaan, dah lain-lain.3. I\'lemilih materi pelajaran dan mengaturnya dalambentuk penyajian konsep-konsep kunci.4. Mengidentifikasi prinsip-prinsip yang harusdikuasai mahasiswa dari materi tersebut.5. Menyajikan suatu pandangan secara menyeluruhtentang apa yang harus dipelajari.6. Membuat dan menggunakan aduance organizer,paling tidak dengan cara membuat rangkuman39dan

Page 13: t Eori Belajar

danJ lrawan, Qtbrhadap materi yang baru saja diberikan, dilengkapidengan uraian singkat yang menunjukkan relevansi(keterkaitan) materi yang sudah diberikan itu dengan . materi baru yang akan diberikan.7. Mengajar mahasiswa memahami konsep-konsepdan prinsip-prinsip yang sudah ditentukan, denganmemberi fokus pada hubungan yang terjalin antarakonsep-konsep yang ada.8. Mengevaluasi proses dan hasil belajar.a lfawan, e.denganantaraF E KE R T! - AA/fc oi,ttc faiar cTEORI BELAJAR HUMANISTIKSeskripsi Singkat, n Menurut teori humanistik, "memanusiakan manusia,,t.u juan belajar adaiah untuk "pror"r-'iJL;"r-'oi"#nlJberhasil j ika m ahasi.3" 1J "1 _ u]i,=ui u. i dan diriny,a sendiri. D"ngun k"l;-';;;, rnahJ ian sgiksuwna gadna lnayma11.:: beiajarnya harus-beru.ufru-ugu, ;;;# j"*"::mampu mencapai aktualisasi diri deng"an J;;;;;.."t Secara umum, teori ini.cenderung bersifat eklektikdalam; L I"frH::*: :.fj,', j..:# t t;* *;i' -li,:TjII1IIISebagai contoh, teori ini terwujud dalam karya Ausubel!ae1sa1M e an in sf u t .t "o,"ii g _ Henjamin Btoom (dengan io "k:l;li,; ;ili" ,a;; rK;r_ath'fwro;h,t; ;d ;a;n terkenal), Kolb {ae1g1 ;ilil' Honey dan Mumfora,ia"ng*-#. OE"n*i"pna tte nratahnagp ,m,_ancyaam); rnahasiswa), dan Habermas (dengan".Tiga Macam/Tipe Belajar"-nya). Kita irs"t t;.;;i:Tusubel juga masuk golongan kubu Kognitrui.." r."r""; il;"" yang lain.Menurut l{rathwohl,dan Bloom, ada tiga k;*";" ar;uun belajar yang dapat ciicapai mahasis,ia, yaitu Kognitif (pengetahuan ), psikomoror (gerak) trun" Opruy (sikap).ffil:-,Kolb, ada empat tahap dalam proses betajar,I

Page 14: t Eori Belajar

IIik41I Intwan, Q.1. Pengalaman konkrit (mahasiswa mengalami suatupengalaman tetapi belum mampu memahamimakna pengalaman itu).2. Pengalaman aktif dan reflektif (mahasiswa mulaimengamati secara aktif pengalamannya, dan secarareflektif mulai berusaha memahami maknapengalaman itu).3. Konseptualisasi (mahasiswa berusaha membuatobsfroksi atau "berteori" tentang pengalaman--pengalamannya).4. Eksperimentasi aktit' (mahasiswa mencobamengaplikasikan suatu afuran umum ke situasiyangbaru).Honey dan Mumford mendasarkan teorinya pada teoriKolb di atas. Honey dan Mumford membagi mahasiswamenjadi empat macam, yaifu:1. Aktifis (mereka yang suka melibatkan diri padapengalaman baru).2. Reflektor (mereka yang banyak membuatpertimbangan hati-hati sebelurn bertindak).3. Teoris (mereka yang suka menganalisis, berteori,dan cenderung selalu berpikir rasionai). 4. Pragmatis (mereka yang menaruh perhatian besarpada aspek praktis dari segala sesuafu).Menurut Habermas, ada tiga tipe belajar, yaifu:1. Belajar Teknis (menekankan interaksi manusiadengan lingkungannya).2. Belajar Praktis (menekankan tidak hanya interaksimanusia dengan lingkungannya, tetapi juga antaramanusia dengan manusia lain).jH42) Irawan,8.d suaturnahamiil mulain s€caramaknapmbuatlaman--

Page 15: t Eori Belajar

pncoba'asi yangada teoriiahasiswari padafembuatberteori,rn be'sarmanuslainteraksia antaraP E K E RT I -AA/te ai cts e faj ar c3. 'Belajar Emansipatoris (rnenekankan padapemahaman mahasiswa terhadap transformasi(perubahan kultural) dalam suatu linjkungan.''aaKritikr Teori humanistik dikritik karena sukar digunakan daramkonteks yang lebih praktis. T";;i i"l J"G;; bb,h i"r.",dengan dunia fiisafat daripada dunia pnnJiaii.un.:.Contoh Aplikasi Dalam Kegiatan Instruksional! Jika kita amati, maka teori humanistik ini dalarnprakteknya cenderung mendorong mahasiswa rrt"f.berpikir induktif (dari contoh ke konsep, dari konkrit keabstrak, dari khusus ke umum, dan sebagainya).il Penting juga, diingat, teori humanistik ini amatmementingl<an {aktor pengalaman (keterlibatan .Li,flmahasiswa di dalam proses b.elajar.il Maka, meskipun tidak ada safu pun pakar humanistikyang menjabarkan teori mereka ke dalam langkah__ iangkah teknis, tetapi teori humanistik ini biladiaplikasikan akan mencakup tahap-tahap berikut ini:-'"-1. Menentukan fujuan-fujuan instruksional. 2. Menentukan materi pelajaran.3. Mengidentifikasi enfry behauiormahasiswa"4. Mengidentifikasi topikdopik yang memungkinkanrnahasiswa mempelajarinya secara aktif("mengalami").43) Irawon,Q, l5. . Mendesainlwahana (lingkungan, media, fasilitas,dan sebagainya) yang akan digunakan mahasiswauntuk belajar.6. Membimbing mahasiswa belajar secara aktif.7. Membimbing mahasiswa memahami hakikat

Page 16: t Eori Belajar

. makna dari pengalaman belajar mereka.8. Membimbing mahasiswa rnembuat konseptualisasipengalaman tersebut.9. Membimbing mahasiswa sampai mereka mampumengaplikasikan konsep-konsep baru ke situasiyang baru.10. iAengevaluasiproses dan hasil belajar mahasiswa.Fswa[dkatIPEKERTI -AUfeori $e faiar aTEORI BELAJAR SIBERNETIKDeskripsi Singkatt Teori Sibernetik adalah teori yang relatif baru biladibandingkan dengan ketiga teori belajar sebelumnya.Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan ilmuinformasi. Menurut teori ini, belajar adalah pengolahaninformasi.Menurut teori ini, yang terpenting adalah "Sisteminformrasi" dari apa yang akan dipelajari mahasiswa.Sedangkan bagaimana proses belajar akan berlangsung,akan sangat ditentukan oleh sistem informasi ini. Karenaifu, teori ini berasumsi, bahwa tidak ada safu pun jeniscara belajar yang ideal unfuk segala sifuasi. Sebab carabelajar sangat ditentukan oleh sistem informasi.Dalam bentuknya yang lebih praktis, teori ini ieiahdikembangkan antara lain olizh, Landa (dalam bentukpendekatan aigoritmik dan heurisfik), serta Pask danScott (dengan peinbagian tipe mahasiswa. yaitu tipewholist dan tipe serio/isf).Pendekatan belajar algoritmik menunfut mahasiswauntuk'berpikir secara sistematis, tahap demi tahap, linear.iurus menuju ke suafu target tertentu. Memaharni suaturumus matematika biasanya menghendaki pendekatanseperti ini. .Pendekatan heuristik menuntut mahasiswa berpikir secaradiuergen, menyebar ke beberapa target' sekaligus.45o lrawan, (P.Memahami suahr konsep yang penuh arti ganda danpenafsiran biasanya menunfut cara berpikir heuristik.r Mahasiswa tipe urholisf (menyeluruh) biasanya cenderungmempelajari sesuatu dari tahap yang paling umum,kemudian bergerak ke yang lebih khusus (rinci). Ibaratmelihat lukisan, bukan detil-detilnya yang kita amati lebihdahulu, tetapi wujud iukisan ifu secara rnenyeluruh.

Page 17: t Eori Belajar

I Mahasiswa tipe seriolisf cenderung berpikir secaraalgoritmik.KritikI Teori sibernetik ini dikritik karena lebih menekankanpada sistem informasi yang akan dipelajari, tetapi kurangmemperhatikan bagaimana proses belajar berlangsung.Alhasil, teori ini dianggap sulit dipraktekkan.Contoh Aplikasi Dalam Kegiatan Pernbelajarant Beberapa langkah umum yang biasa kita temui dalamimplementasi teori sibernetikini adalah sebagai berikut;1. Menenhrkan tujuan-fujuan inshuksional.2.. Menentukan materi pelajaran.3. Mengkaji sistem informasi yang terkandung dalammateri tersebut.4. Menentukan pendekatan belajar yang sesuaidengan sistem informasi itu (apakah algoritrnikataukah heuristik).46PEKE RTLANIeoi Ee fa1ar *5. Menyusun materi pelajaran dalam urutan yangsesuai dengan sistem informasinya.6. Menyajikan materi dan membimbing mahasiswabelajar dengan pola yang sesuai dengan urutanmateri pelajaran.Suppes, P. (1974). The placeResearch dalam jumalnomor 3(6) halaman 3-10.O lrawan, (p.of Theo.ry In EducatlonalEducational Researcher,Bell-Gredler, M. E. (19R6J Ilo Practice. NewLe yaronrinlcg aMnad cInmsitlrluacnt iopnr:U Tfih.ieinogryCompany.Romiszowski, A. J. (19g6). Deueloping Auto InstructionalMaterials: From progra^id 1erts b Cnt anaInteractioe Video. London : Kogan page.48