tahun ajaran 2018-2019...dalam kehidupan sehari-hari biologi mengampil peran yang sangat penting....
TRANSCRIPT
APLIKASI KOMPUTER
DOSEN PEMBIMBING : PANDU PRATAMA PUTRA, M. Kom.
NAMA : VIRA AMELIA YULANDA
NIM : 1884205016
KELAS : 1.2 BIOLOGI
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
TAHUN AJARAN 2018-2019
ii
KATA PENGANTAR
Puji sukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
dan rahmat-Nya kami dapat menyusun makalah matakuliah Aplikasi
Komputer dengan mengambil pembahasan tentang Sel. Dimana sel
merupakan unit terkecil dari suatu organisme, yang struktur-struktur nya
akan di bahas dalam makalah ini.
Mata kuliah Biologi Sel merupakan mata kuliah yang menyajikan
kajian mengenai Pengertian Sel, Struktur Sel, dan berbagai kajian metoda
pengkajian sel dan lain sebagainya. Pada makalah ini kami membahas
struktur sel, baik sel tumbuhan maupun sel hewan.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengusahakan agar
mahasiswa dapat memahami tentang struktur sel, baik itu sel hewan maupun
sel tumbuhan. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun sangat diharapkan.
Semoga makalah ini dapat memberi sedikit sumbangan ilmu
mengenai Struktur Sel dan bermanfaat bagi pribadi kami dan pembaca pada
umumnya.
Pekanbaru, 6 Oktober 2018
Penulis
iii
DAFTAR ISI Hal
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ v
BAB I ........................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................. 2
BAB II ....................................................................................................................... 3
LANDASAN TEORI ...................................................................................................... 3
2.1 Teori. ...................................................................................................... 3
BAB III ..................................................................................................................... 4
PERANCANGAN .................................................................................................... 4
3.1 Metode Penelitian .................................................................................. 4
BAB IV ..................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ....................................................................................................... 5
4.1 Pengertian Sel ........................................................................................ 5
4.2 Fungsi Sel ............................................................................................... 6
4.3 Macam-Macam Sel ................................................................................ 6
4.4 Struktur dan Fungsi Organel Sel ............................................................ 8
4.5 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan............................................ 21
BAB V .................................................................................................................... 24
PENUTUP.......... ..................................................................................................... 24
5.1 Simpulan .............................................................................................. 24
5.2 Saran ....................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 25
iv
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 4.5. 1 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan ........................................... 22
v
DAFTAR GAMBAR
Hal Gambar 4.1. 1 Sel ..................................................................................................... 5Gambar 4.3. 1 Sel Prokariotik................................................................................ 7 Gambar 4.3. 2 Sel Eukariotik.................................................................................. 8 Gambar 4.4. 1 Membran Sel ..................................................................................... 9 Gambar 4.4. 2 Sitoplasma ....................................................................................... 10 Gambar 4.4. 3 Retikulum Endoplasma ................................................................... 10 Gambar 4.4. 4 Ribosom .......................................................................................... 11 Gambar 4.4. 5 Mitokondria ..................................................................................... 12 Gambar 4.4. 6 Lisoosom ......................................................................................... 13 Gambar 4.4. 7 Badan Golgi .................................................................................... 14 Gambar 4.4. 8 Sentrosom ........................................................................................ 15 Gambar 4.4. 9 Plastida ............................................................................................ 15 Gambar 4.4. 10 Vakuola ......................................................................................... 17 Gambar 4.4. 11 Mikrotubulus ................................................................................. 17 Gambar 4.4. 12. Mikrofilamen ............................................................................... 18 Gambar 4.4. 13. Peroksisom ................................................................................... 19 Gambar 4.4. 14. Nukleus ........................................................................................ 19 Gambar 4.5. 1 Sel Hewan dan Sel Tumbuhan........................................................ 21
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari seluruh aspek kehidupan.
Dalam kehidupan sehari-hari biologi mengampil peran yang sangat penting.
Untuk itulah kita mempelajari biologi khususnya tentang Sel. Ini dikarenakan sel
merupakan dasar dari sebuah kehidupan. Sel-sel tersebut membentuk kesatuan
untuk membetuk kehidupan. Kita bias lihat bahwa alam semesta ini begitu luas.
Namun apabila kita selidiki lebih dalam lagi ternyata terdapat kehidupan yang
lebih kecil dan lebih sederhana dari yang kita bayangkan.dari masa kemasa
dilakukan penelitian dan penemuan tentang sel. Dimulai dari penemuan Robert
Hook dengan sel gabusnya pada tahun 1665 sampai sekarang pun masih
dilakukan penelitian bahkan sudah mencapai tahap materi genetic.
Sel sangat mendasar bagi ilmu biologi sebgaimana atau bagi ilmu kimia:
Seluruh organisme terdiri atas sel. Dalam hirarki organisasi biologis, sel
merupakan kumpulan materi sederhan yang dapat hidup. Selain itu terdapat
beragam bentuk kehidupan yang berwujud sebagai organisme bersel tunggal.
Organisme yang lebih kompleks, termasuk tumbuhan dan hewan bersifat
multiseluler, tubuhnya merupakan kerjasama dari berbagai jenis sel terspesialisasi
yang tidak akan bertahan lama jika masing masing berdiri sendiri. Namun
demikian, ketika sel ini disusun menjadi tingkat organisasi yang lebih tinggi,
seperti jaringan dan organ. Sel dapat dipisahkan menjadi unit dasar dari struktur
dan fungsi organisme.
Setiap makhluk hidup tersusun atas satu sel (uniseluler). Ada juga yang
tersusun atas banyak sel (multiseluler) kehidupan pada tingkat seluler muncul dari
keteraturan struktural, yang memperkuat tema tentang sifat-sifat baru dan korelasi
antara struktur dan fungsi sel, terdapat ribuan jenis sel didalam tubuh yang secara
mikroskop dapat dibedakan, namun semuanya memiliki ciri struktur yang sama.
2
Sel dibagi dalam dua kompartemen utama, nukleus dan sitoplasma
disekitarnya, yang mudah dibedakan berdasarkan bentuk dan ciri pulasannya
(Fawcett, 2002). Adapun yang melatarbelakangi pengenalan sel dilaksanakan agar
kita semua dapat mempelajari dan mengenali struktur sel, ukuran sel, dan bentuk.
Serta dapat membedakan antara sel hewan dan sel tumbuhan.
1.2 Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus, sempurna, dan mendalam maka
penulis memandang permasalahan penelitian yang diangkat perlu dibatasi variabelnya.
Oleh sebab itu, penulis materi hanya berkaitan dengan “Sel”.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sel?
2. Apa sajakah macam-macam sel?
3. Apakah sajakah fungsi dari sel?
4. Bagaimanakah struktur dan fungsi organel sel?
5. Apa saja perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan?
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori
Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke (yang hidup pada 1635-
1703). Hooke (pada tahun 1665) mengamati sel gabus dengan menggunakan
mikroskop sederhana. Ternyata sel gabus tersebut tampak seperti ruangan-
ruangan kecil. Maka, dipilihlah kata dari bahasa Latin yaitu cellula yang berarti
kamar kecil untuk menamai objek yang ditemukannya itu.
4
BAB III
PERANCANGAN
3.1 Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan untuk membuat makalah ini yaitu dengan
mencari data melalui internet, membaca dari berbagai blog yang ada, dengan
memilih serta memilah data yang memang berkaitan dengan materi sel.
5
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengertian Sel
Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil penyusun makhluk hidup
dalam tingkatan organisasi kehidupan. Kata Sel berasal dari bahasa Yunani, yaitu
“Cellula” atau “cella” yang artinya ruang kosong. Tubuh dari organisme terdiri
dari sistem organ, sistem organ disusun oleh organ, organ dibentuk oleh jaringan,
dan jaringan dibentuk dari sel. Intinya setiap makhluk hidup memiliki sel yang
menjadi penyusun dasar tubuh mereka. Sel mengatur dan mengolah semua
informasi sehingga dapat menjalankan fungsi kehidupan pada makhluk hidup.
Dari pengertian sel diatas, maka virus (sering diperbedabatkan termasuk
makhluk hidup atau bukan) tidak termasuk ke dalam makhluk hidup. Mengapa ?
Karena virus bersifat aseluler yang tidak memiliki sel. Berdasarkan jumlah selnya,
makhluk hidup yang disusun oleh banyak sel disebut organisme multiseluler,
sedangkan makhluk hidup yang disusun oleh satu sel disebut organisme
uniseluler.
Gambar 4.1. 1 Sel
6
4.2 Fungsi Sel
Seperti yang telah kami jelaskan diatas bahwa sel merupakan pengatur dan
pengontrol seluruh aktivitas tubuh makhluk hidup, baik yang disadari maupun
tidak disadari. Fungsi ini dijalankan tidak hanya oleh satu sel, namun sekelompok
sel yang membentuk jaringan, kemudian jaringan dengan tujuan yang sama akan
membentuk organ, lalu beberapa organ membentuk sistem organ, dan sistem
organ membentuk makhluk hidup (organisme). Robert Hooke merupakan ilmuan
pertama yang melakukan pengamatan sel secara tidak sengaja, ia mengamati sel
gabus dari tumbuhan oak di bawah mikroskop dan kemudian menemukan rongga-
rongga kosong seperti sarang lebah, yang kemudian dinamakan sel. Secara umum
fungsi sel yang sekaligus menjadi teori sel adalah sebagai berikut :
• Sel sebagai unit fungsional tubuh (Teori yang dikemukakan oleh Max
schultze).
• Sel sebagai unit struktural tubuh (Teori yang dikemukakan oleh Mathias
Jacob Schleiden dan Theodor Schwaan).
• Sel sebagai unit pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (Rudolf
Virchow).
• Sel sebagai kesatuan hereditas (pewarisan sifat) yang dapat menurunkan
sifatnya kepada keturunannya (Teori ini diperkenalkan oleh Walter Sutton
dan Theodor Boveri).
4.3 Macam-Macam Sel
Berdastarkan keadaan intinya, sel dibedakan dalam dua macam, yaitu: sel
prokariotik dan sel eukariotik.
a. Sel Prokariotik, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti
tersebar dalam sitoplasma (sel yang memiliki satu system membran. Yang
termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri dan alga biru.
b. Sel eukariotik, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi
oleh satu system membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk
kelompok ini adalah semua makhluk hidup kecuali bakteri dan alga biru.
7
Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik.
Akan tetapi, sel prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang
banyak. Sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai
berikut :
Ciri-ciri Sel Prokariotik
Gambar 4.3. 1 Sel Prokariotik
1) Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel
yang dinamakan nucleoid.
2) Organel-organelnya tidak dibatasi membrane.
3) Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan.
4) Diameter sel antara 1-10mm.
5) Mengandung 4 subunit RNA polymerase.
6) Susunan kromosomnya sirkuler
8
Ciri-ciri Sel Eukariotik
Gambar 4.3. 2 Sel Eukariotik
1) Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus.
2) Organel-organelnya dibatasi membrane.
3) Membran selnya tersusun atas fosfolipid.
4) Diameter selnya antara 10-100mm.
5) Mengandungbanyak subunit RNA polymerase.
6) Susunan kromosomnya linier
Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya ada 2 yaitu:
1) Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid.
2) Sel Germinal. sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat
haploid.
4.4 Struktur dan Fungsi Organel Sel
• Membran Sel (Plasmalemma atau Selaput Plasma)
Merupakan membran sel atau selaput yang letaknya paling luar yang
terbentuk dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan protein dan lemak)
dengan perbandingan 50:50. Lipid penyusun membran yaitu pospolid.
Protein yang ada di permukaan luar dan dalam disebut protein instriksik
yang mempunyai sifat hidrofilik (larut dalam air) dan yang ada dan
menembus kedua lapis lipid disebut protein instriksi yang mempunyai sifat
hidrofobik (tidak larut dalam air). Oleh karenanya membran sel bersifat
Selektif Permeabel (Semi Permeabel) yang artinya hanya bisa dilewati oleh
molekul tertentu saja.
9
Gambar 4.4. 1 Membran Sel
Fungsi dari Membran Sel:
• Melindungi sel
• Mengatur keluar masuk (pertukaran) zat dari sel satu ke sel lainnya
• Penerima rangsang dari luar sel
• Tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia
Khusus sel tumbuhan, selain selaput plasma terdapat satu struktur yang
letaknya diluar selaput plasma yaitu Cell Wall atau Dinding Sel. Tersusun
dari dua lapisan senyawa Selulosa. Diantara kedua lapisan selulosa terdapat
rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang bisa terisi oleh
zat penguat (contoh: chitine, pektin, suberine, lignin).
Pada sel tumbuhan terkadang juga terdapat celah yang disebut Noktah. Di
notah/pit ini sering dijumpai penjuluran Sitoplasma yang disebut
Plasmodesma yang mempunyai fungsi hampir sama dengan fungsi saraf pada
hewan.
10
• Sitoplasma dan Organel Sel
Gambar 4.4. 2 Sitoplasma
Bagian cair dalam sel disebut dengan Sitoplasma yang ada dalam dua
bentuk yaitu Fase Sol (padat) dan Fase Gel (cair) dan khusus cairan yang berada
di dalam inti sel disebut Nukleoplasma. Sitoplasma disusun oleh 90% air dimana
air menjadi penyusun utamanya, dan berfungsi melarutkan zat-zat kimia dan
tempat reaksi kimia sel.
Organel sel sendiri merupakan benda-benda solid yang ada di dalam
sitoplasma dan menjalankan fungsi kehidupan (bersifat hidup). Terdapat berbagai
macam organel sel, organel sel tersebut yaitu:
a. Retikulum Endoplasma (RE)
Gambar 4.4. 3 Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma merupakan organel yang berupa sistem membran
berlipat-lipat menghubungkan membran sel dengan membran inti berbentuk
11
seperti benang-benang jala. Ikut berperan juga dalam proses transpor zat intra sel.
Ada dua macam Retikulum Endoplasma yaitu RE Kasar dan RE Halus. Struktur
Retikulum Endoplasma hanya bisa dilihat dengan mikroskop elektron.
Fungsi RE Halus:
Sebagai transpor atau pengangkut sintesis lemak dan steroit.
Tempat menyimpan fospolipid, glikolipid, dan steroid
Melaksanakan detoksifikasi drug dan racun
Tidak terdapat ribosom di RE Halus
Fungsi RE Keras: transpor atau pengangkut sintetis protein, terdapat juga
di ribosom.
b. Ribosom (Ergastoplasma)
Gambar 4.4. 4 Ribosom
Ribosom merupakan organel pen sintensis protein. Ribosom kerap
menempel satu sama lain dan membentuk rantai yang sering disebut polisom atau
pololiribosom. Struktur ribosom berbentuk bulat bundar terdiri dari dua partikel
besar dan kecil, ada yang soliter dan ada yang melekat sepanjang R.E.
Ribosom adalah organel sel terkecil yang tersuspensi dalam sel. Antara
satu ribosom dengan yang lainnya diikat oleh mRNA. Menurut kecepatan
sedimentasi dibedakan menjadi ribolom sub unit kecil (40s) dan ribosom sub unit
besar (60s).
12
Fungsi Ribosom: Sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein dan
contoh organel tidak bermembran. Oleh penyusun utamanya yaitu asam
ribonukleat dan berada bebas di dalam sitoplasma ataupun melekat pada RE.
c. Mitokondria (The Power House)
Gambar 4.4. 5 Mitokondria
Di dalam biologi Mitokondria diberi julukan The Power House karena
merupakan organel yang mempunyai fungsi sebagai tempat respirasi aerob untuk
pembentukan ATP sebagai sumber energi sel. Mitokondria memiliki dua lapisan
membran yaitu membran dalam dan membran luar. Membran dalam membentuk
tonjolan-tonjolan ke arah dalam (membran krista). Krista mempunyai fungsi
memperluas permukaan agar proses pengikatan oksigen dalam respirasi sel
berlangsung semakin efektif.
Terdapat Mastrik Mitokondria yang terletak diantara membran krista dan
banyak mengandung enzim pernafasan atau sitokrom, protein, dna dan ribosom
yang memungkinkan sintesis enzim-enzim respirasi secara otonom. Untuk
melintasi membran mitokondria memerlukan mekanisme transpor aktif. Mastrik
Mitokondria berfungsi sebagai tempat berlangsungnya respirasi untuk
menghasilkan energi.
13
d. Lisosom
Gambar 4.4. 6 Lisoosom
Lisosom dihasilkan oleh aparatus golgi yang penuh dengan protein.
Berbentuk kantong-lantong kecil dan menghasilkan enzim-enzim hidrolitik seperti
fosfatase, lipase, dan proteolitik. Enzim hidrolitik mempunyai fungsi untuk
mencerna makanan yang masuk ke dalam sel secara fagositosis.
Lisosom menghasilkan zat kekebalan sehingga banyak ditemui pada sel
darah putih, bersifat autofagi, autolisis, dan menghancurkan makanan secara
edsosistosis. Fungsi organel sel lisosom ini ialah sebagai penghasil dan
penyimpan enzim pencernaan seluler. Salah satunya yaitu Lisozym.
Ada dua macam lisosom yaitu lisosom primer dan sekunder, lisosom
primer memproduksi enzim yang belum aktif. Berfungsi sebagai vakuola
makanan. Lisosom sekunder adalah lisosom yang terlibat dalam kegiatan
mencerna, berfungsi sebagai autofagosom.
Lisosom mempunyai peran dalam peristiwa:
1) Pencernaan instrasel: mencerna materi secara fagositosis.
2) Eksositosis: pembebasan sekrit keluar sel.
3) Autofagi: penghancuran organel sel yang telah rusak.
4) Autolisis: penghancuran diri sel dengan cara melepas enzim pencerna dari
dalam lisosom ke dalam sel, contoh proses ini yaitu hilangnya ekor berudu
ketika proses menuju dewasa.
14
e. Badan Golgi (Aparatus Golgi = Diktiosom)
Gambar 4.4. 7 Badan Golgi
Badan golsi terdiri dari kumpulan vesikel pipih yang mempunyai bentuk
berkelok-kelok (sisternae) atau berbentuk seperti kantong pipih. Badan golgi yang
ada di dalam sel tumbuhan disebut diktiosom, dimana kebanyakan berada di dekat
membran sel. Di dalam badan golgi terdapat banyak enzim pencernaan yang
belum aktif, seperti koenzim dan zimogen. Dihasilkan juga lendir yang disebut
musin, badan golgi juga dapat membentuk lisosom. Badan golgi bisa bergerak
mendekati membran sel untuk mensekresikan isinya ke luar sel, karena ini disebut
juga organes sekresi.
Organel sel ini dihubungkan dengan fungsi ekskreasi sel, dan struktur nya
dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Badan golgi banyak
ditemui di organ tubuh yang melaksanakan fungsi eksresi atau sel-sel penyusun
kelenjar (contoh: ginjal).
15
f. Sentrosom (Sentriol)
Gambar 4.4. 8 Sentrosom
Hal yang sangat penting yaitu setrosom hanya bisa ditemukan pada sel
hewan. Sentrosom disaat reproduksi sel akan membelah menjadi sentriol. Struktur
sentrosom berbentuk bintang dengan fungsi untuk pembelahan sel (Meiosis
maupun Mitosis). Sentriol berbentuk layaknya tabung dan tersusun oleh
mikrotubulus yang terdiri 9 triplet, terletak disalah satu kutub inti sel. Sentriol
berperan dalam kegiatan pembelahan sel dengan membentuk benang spindel.
Benang ini yang menarik kromosom menuju ke kutub sel berlawanan.
g. Plastida
Gambar 4.4. 9 Plastida
Plastida ialah organel yang umumnya berisi pigmen. Plastida yang berisi
pigmen klorofil disebut kloroplas, fungsinya yaitu sebagai organel utama dalam
16
proses fotosintesis. Kroloplas berasal dari proplastida, proplastida berukuran lebih
kecil dari kloroplas dimana terdapat sedikit bahkan tanpa membran internal.
Kloroplas terbungkus membran ganda, membran yang berperang mengatur keluar
masuk senyawa atau ion ke dandari dalam kloroplas. Di membran internal
kloroplas ada pigmen fotosintesis yang banyak ditemui di permukaan luar
membran internal yang disebut thilakoid.
Sedangkan plastida yang berisi pigmen selain klorofil (contoh: fikoerithin,
xantofil, karoten) disebut dengan Kromoplas. Plastida yang tidak mempunyai
warna (tidak berwarna) disebut leukoplas. Ada macam-macam leukoplas
berdasarkan bahan yang dikandungnyam yaitu elaioplas (lipoplas) berisi lemak,
amiloplas berisi amilum, dan proteoplas berisi protein. Yang dapat dilihat dengan
mikroskop cahaya biasa.
Tiga jenis plastisida, yaitu:
1. Lekoplas yaitu plastida berwarna putih yang berfungsi sebagai tempat
menyimpan makanan. terdiri dari:
a. Amiloplas: tempat menyimpan amilum.
b. Elaioplas (Lipidoplas): tempat menyimpan lemak/minyak.
c. Proteoplas: tempat menyimpan protein
2. Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau yang berfungsi menghasilkan klorofil
dan tempat berlangsungnya fotosintesis.
3. Klomoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya:
a. Fikodanin (biru)
b. Fikosantin (kuning)
c. Karotin (kuning)
d. Fikoeritrin (merah)
17
h. Vakuola (Rongga Sel)
Gambar 4.4. 10 Vakuola
Vakuola tidak dimasukan dalam organel sel oleh beberapa ahli, benda ini
bisa dilihat melalui mikroskop cahaya biasa. Vakuola berisi garam-garam organik,
tanin (zat penyamak), glikosida, minyak eteris, enzime, alkaloid, dan butir-butir
pati. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut Tonoplas. Pada
beberapa spesies terdapat vakuola kontraktil dan vakuola nonkontraktil.
Pada beberapa terdapat vakuola kecil atau bahkan tidak ada, kecuali hewan
bersel satu. Hewan bersel satu terdapat dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan
dengan fungsi dalam proses pencernaan intrasel dan vakuola kontraktil yang
berfungsi sebagai osmoregulator.
i. Mikrotubulus
Gambar 4.4. 11 Mikrotubulus
18
Mikrotubulus berbentuk benang silindris, kaku dan mempunyai fungsi
untuk membentuk silia, flagela, sentriol dan benang-benang spindel, serta
mempertahankan bentuk sel dan sebagai rangka sel. Contoh organel ini antaranya
yaitu benang-benang gelembung pembelahan.
Mikrotubulus ini disusun oleh protein yang disebut tubulin. Diameter
mikrotubulus kira-kira 25 nm. Organel ini merupakan serabut penyusun
sitoskeleton terbesar.
j. Mikrofilamen
Gambar 4.4. 12. Mikrofilamen
Organel mikrofilamen mirip seperti mikrotubulus tetapi mempunyai
diameter yang lebih kecil. Bahan pembentuk mikrofilamen adalah miosin dan
aktin seperti yang ditemui pada otot. Berdasarkan hasil penelitian, mikrofilamen
ikut andil dalam proses pergerakan sel, eksositosis, dan endositosis. Contohnya
yaitu gerakan amuba.
19
k. Peroksisom (Badan Mikro)
Gambar 4.4. 13. Peroksisom
Peroksisom atau badan mikro mempunyai ukuran sama seperti Lisosom
dan dibentuk dalam Retikulum Endoplasma Granular. organel peroksisom ini
terus menerus berasosiasi dengan organel sel lain, banyak juga mengandung
enzim katalase dan oksidae yang banyak disimpan dalam sel-sel hati. Peroksisom
memiliki fungsi mengurangikan peroksida (H2O2) dimana ini merupakan sisa
metabolisme yang bersifat toksik menjadi oksigen dan air. Badan mikro pada
tumbuhan disebut Gliosisom, ikut andil dalam proses pengubahan senyawa lemak
menjadi sukrosa.
Inti Sel (Nukleus)
Inti sel atau Nukleus merupakan bagian sel yang mempunyai fungsi sebagai
pusat pengendali aktivitas atau pusat perintah sel karena adanya benang-benang
kromosom di dalam nukleus. Umumnya sel-sel mempunyai satu nukelus inti.
Gambar 4.4. 14. Nukleus
20
Inti sel (nukelus) dibatasi oleh membran inti atau selaput inti yang
mempunyai kontrol keluar masuk nukleus. Nukleus diperlukan untuk mengontrol
reaksi-reaksi kimia, pembelahan sel, dan pertumbuhan.
Tetapi sesuai dengan fungsinya, ada juga sel yang mempunyai dua atau lebih
inti. Nukelus juga mempunyai tugas untuk membawa perintah sintesis di inti
DNA dikarenakan terdapat sandi DNA (DNA code) di dalamnya untuk
menentukan urutan asam amino protein.
Nukleus terdiri dari bagian-bagian:
• Nukleoplasma (Kariolimfa)
• Kromatin / Kromosom
• Selapue Inti (Karioteka)
• Nukleolus(anak inti)
Berdasarkan ada tidaknya selaput inti, dikenal dua penggolongan sel yaitu:
1. Sel Eukariotik (Sel yang mempunyai selaput inti)
2. Sel Prokariotik (Sel yang tidak memiliki selaput inti, contohnya pada
ganggang biru, bakteri.
Fungsi dari nukelus sendiri adalah mengatur semua aktivitas sel, karena di
dalam nukleus terdapat kromosom yang berisikan ADN yang mengatur sintesis
protein. Inti mempunyai tugas mengendalikan semua kegiatan sel mulai dari
metabolisme sampai pembelahan sel.
Pada sel eukariotik, inti diselubungi membran inti atau karioteka rangkap dua
dan berpori, lain hal dengan sel prokariotik dimana sel ini tidak memiliki
membran. Di dalam nukleus terdapat cairan yang biasa disebut nukleoplasma,
kromosom yang biasanya berupa benang kromatin, serta Nukleolus (anak inti)
yang digunakan sebagai tempat pembentukan asam ribonukleat (ARN)
21
4.5 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Gambar 4.5. 1 Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Menurut gambar diatas dan beberapa referensi otentik lain, terdapat 7
perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan:
Sel Hewan
1. Ukuran sel hewan lebih kecil dari sel tumbuhan
2. Tidak memiliki plastid (kloroplas)
3. Tidak memiliki dinding sel
4. Memiliki lisosom
5. Memiliki sentrosom
6. Mempunyai bentuk tidak tetap
7. Tidak memiliki vakuola (walaupun ada juga yang memiliki vakuola tapi
ukurannya kecil)
Sel Tumbuhan
1. Ukuran sel tumbuhan lebih besar dari sel hewan
2. Umumnya memiliki plastid (kloroplas)
3. Memiliki dinding sel dan membran sel
4. Tidak memiliki lisosom
5. Tidak memiliki sentrosom
6. Mempunyai bentuk yang tetap
22
7. Memiliki vakuola ukuran besar dan biasanya berjumlah banyak
Tabel perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
Untuk membandingkan perbedaan sel hewan dan tumbuhan, kamu juga bisa lihat
tabel di bawah ini:
Tabel 4.5. 1 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
No Pembeda Sel Hewan Sel Tumbuhan
1 Ukuran Lebih kecil Lebih besar
2 Lisosom Ada Tidak ada
3 Plastida Tidak ada Ada berupa kloroplas
4 Dinding sel Tidak ada Ada
5 Sentrosom Ada Tidak ada
6 Bentuk Tidak tetap Tetap
Bentuk & Ukuran
Sel tumbuhan biasanya memiliki ukuran lebih besar dan berbentuk persegi
panjang, sedangkan sel hewan biasanya berbentuk bulat.
Lisosom
Sebuah sel hewan mengandung lisosom dalam sitoplasma. Lisosom
mengandung sejumlah enzim yang membantu dalam pencernaan atau pemecahan
zat dalam sel hewan. Sel tumbuhan tidak memiliki lisosom.
Plastida atau Kloroplas
Sel tumbuhan mengandung Plastida yang didalamnya terdapat kloroplas.
Kloroplas inilah yang menjadikan tumbuhan bisa membuat makanan mereka
sendiri (autotrof). Kloroplas atau zat hijau daun ini berfungsi sebagai tempat
fotosintesis. Sel hewan tidak memiliki kloroplas, oleh karena itu hewan perlu
makan daging atau tumbuhan sehingga disebut organisme heterotrof.
Dinding sel
23
Sel tumbuhan memiliki dinding sel dan membran plasma. Dinding sel pada
tumbuhan berfungsi mempertahankan bentuk sel dan memberikan perlindungan
terhadap sel. Dinding sel ini terdiri dari selulosa dan hemiselulosa. Lain dengan
sel hewan yang tidak memiliki dinding sel tapi memiliki membran plasma.
Membran plasma berfungsi sebagai batas luar sel hewan.
Vakuola
Sebuah sel tanaman biasanya memiliki besar dan menonjol vakuola tunggal,
yang merupakan struktur kandung kemih seperti mengandung air dan zat terlarut
lainnya, sehingga berfungsi sebagai gudang sel. Sel hewan mungkin atau mungkin
tidak mengandung satu atau banyak vakuola kecil.
24
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Sel merupakan unit terkecil dari suatu bentuk kehidupan. Untuk ukuran sekecil
itu, sel tergolong sangat luar biasa. Sel seperti sebuah pabrik yang senantiasa bekerja
agar proses kehidupan terus berlangsung. Sel mempunyai bagian bagian untuk
menunjang fungsi tersebut.misalnya ada bagian yang menyeleksi lalu lintas zat masuk
dan keluar sel misalnya membran plasma. Dengan mengetahui komponen sel, kita dapat
memahami fungsi sel bagi kehidupan. Berdasarkan tipe sel, sel dibedakan menjadi sel
prokariotik, dan eukariotik.
5.2 Saran
Adapun saran penulis kepada pembaca agar pembaca dapat mengetahui bahwa
sel penting bagi kehidupan kita. Selain dari pada itu, penulis memohon maaf apabila
terdapat kesalahan karena kami masih dalam proses pembelajaran. Dan yang kami
harapkan dengan adanya makalah ini,dapat menjadi wacana yang membuka pola pikir
pembaca dan memberi saran yang sifatnya tersirat maupun tersurat.
25
DAFTAR PUSTAKA
Try Gunawan. (2015, 4 Oktober). Makalah Tentang Sel. Diperoleh 6 Oktober
2018, dari http://tugaskuliah15.blogspot.com/2015/10/tugas-biologi-makalah-
tentang-sel.html
Aha Blogweb. (2016, 18 April). Pengertian Struktur dan Fungsi Sel. Diperoleh 6
Oktober 2018, dari http://www.ilmudasar.com/2016/04/Pengertian-Fungsi-
Struktur-Bagian-Bagian-Sel-Adalah.html
Any Sweeties, (2014, 27 Februari). Struktur dan Fungsi Sel. Diperoleh 6 Oktober
2018, dari http://anysws.blogspot.com/2014/02/struktur-fungsi-sel.html
Bio Duarebu, (2017, 16 Januari). Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan.
Diperoleh 6 Oktober 2018, dari https://www.biologi-sel.com/2012/11/perbedaan-
sel-hewan-dan-sel-tumbuhan.html