tanaman herbal 10 apel - naning - administrator

26
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman obat merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi dan berkhasiat sebagai obat dan dipergunakan untuk penyembuhan ataupun maupun mencegah berbagai penyakit, berkhasiat obat sendiri mempunyai arti mengandung zat aktif yang bisa mengobati penyakit tertentu atau jika tidak memiliki kandungan zat aktif tertentu tapi memiliki kandungan efek resultan / sinergi dari berbagai zat yang mempunyai efek mengobati. Penggunaan tanaman obat sebagai obat bisa dengan cara diminum, ditempel, dihirup sehingga kegunaannya dapat memenuhi konsep kerja reseptor sel dalam menerima senyawa kimia atau rangsangan. Tanaman obat yang dapat digunakan sebagai obat, baik yang sengaja ditanam maupun tumbuh secara liar. Tumbuhan tersebut digunakan oleh masyarakat untuk diracik dan disajikan sebagai obat guna penyembuhan penyakit. Tumbuhan obat merupakan salah satu ramuan paling utama produk-produk obat herbal. Tanaman obat adalah bahan yang berasal dari tanaman yang masih sederhana, murni, belum diolah. tumbuhan obat adalah: Tanaman atau bagian tumbuhan yang digunakan menjadi bahan obat tradisional atau obat herbal, bagian tanaman yang dipakai untuk bahan pemula bahan baku obat. Tanaman atau bagian tanaman yang diekstraksi dan ekstrak tumbuhan tersebut dipakai sebagai obat. Tanaman obat adalah obat tradisional yang terdiri dari tanaman- tanaman yang mempunyai khasiat untuk obat atau dipercaya mempunyai khasiat sebagai obat. Di mana khasiatnya diketahui dari hasil penelitian dan pemakaian oleh masyarakat. B. Jenis-jenis Tanaman Obat Disekeliling tempat tinggal kita banyak tumbuh jenis tanaman yang bermanfaat untuk kesehatan manusia, karena itu masyarakat bisa mengusahakan sendiri untuk mencoba menanam tanaman tersebut di pekarangan. Contohnya seperti jenis tanaman sayur-sayuran, tanaman obat-obatan dan tanaman buah-buahan yang bisa secara langsung beguna bagi kehidupan masyarakat itu sendiri.

Upload: wwwridlinenet

Post on 03-Sep-2015

25 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Tanaman Herbal 10 Apel

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Tanaman obat merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi dan

    berkhasiat sebagai obat dan dipergunakan untuk penyembuhan ataupun maupun

    mencegah berbagai penyakit, berkhasiat obat sendiri mempunyai arti mengandung zat

    aktif yang bisa mengobati penyakit tertentu atau jika tidak memiliki kandungan zat

    aktif tertentu tapi memiliki kandungan efek resultan / sinergi dari berbagai zat yang

    mempunyai efek mengobati.

    Penggunaan tanaman obat sebagai obat bisa dengan cara diminum, ditempel,

    dihirup sehingga kegunaannya dapat memenuhi konsep kerja reseptor sel dalam

    menerima senyawa kimia atau rangsangan.

    Tanaman obat yang dapat digunakan sebagai obat, baik yang sengaja ditanam

    maupun tumbuh secara liar. Tumbuhan tersebut digunakan oleh masyarakat untuk

    diracik dan disajikan sebagai obat guna penyembuhan penyakit.

    Tumbuhan obat merupakan salah satu ramuan paling utama produk-produk

    obat herbal. Tanaman obat adalah bahan yang berasal dari tanaman yang masih

    sederhana, murni, belum diolah. tumbuhan obat adalah: Tanaman atau bagian

    tumbuhan yang digunakan menjadi bahan obat tradisional atau obat herbal, bagian

    tanaman yang dipakai untuk bahan pemula bahan baku obat.

    Tanaman atau bagian tanaman yang diekstraksi dan ekstrak tumbuhan tersebut

    dipakai sebagai obat. Tanaman obat adalah obat tradisional yang terdiri dari tanaman-

    tanaman yang mempunyai khasiat untuk obat atau dipercaya mempunyai khasiat

    sebagai obat. Di mana khasiatnya diketahui dari hasil penelitian dan pemakaian oleh

    masyarakat.

    B. Jenis-jenis Tanaman Obat

    Disekeliling tempat tinggal kita banyak tumbuh jenis tanaman yang

    bermanfaat untuk kesehatan manusia, karena itu masyarakat bisa mengusahakan

    sendiri untuk mencoba menanam tanaman tersebut di pekarangan. Contohnya seperti

    jenis tanaman sayur-sayuran, tanaman obat-obatan dan tanaman buah-buahan yang

    bisa secara langsung beguna bagi kehidupan masyarakat itu sendiri.

  • 2

    Ketika membudidayakan berbagai tanaman dalam rangka mewujudkan apotik

    hidup yang dapat dikembangkan pada lahan-lahan pekarangan rumah atau dalam

    mengembangkannya pada sebidang tanah yang khusus diperuntukkan tanaman-

    tanaman yang dapat digunakan untuk dikonsumsi, seperti sayur, buah-buahan

    atautanaman yang berkhasiat obat-obatan, tanaman ini perlu pengelolaan yang baik

    supaya memberikan hasil yang baik pula, baik itu untuk sendiri ataupun yang

    dibutuhkan oleh masyarakat untuk dijadikan sebagai obat-obatan.

    Jenis tanaman yang berkhasiat obat antara lain adalah:gandarusa, daun ungu,

    kembang coklat, pegagan, tapak dara, pepaya, greges otot, peria, cocor bebek, jarak

    parak, gedung hitam, kayu Aceh, tebu hitam, iler, kumiskucing, kacar, jambu biji,

    kayu usin, pandan wangi, lomba, brotoli, serei, ginseng,rimbang, kayu gambir,

    bangle, rimbang, jerango, temu lawak, kunyit, lempunyang,lengkuas, dan jahe

    Tanaman obat adalah salah satu bahan utama produk-produk jamu,

    obattradisional yaitu obat yang berdasarkan pengalaman turun-menurun dibuat dari

    bahanatau paduan bahan-bahan tanaman. menyatakan bahwa:tanaman obat adalah

    bahan yang berasal dari tanaman yang masih sederhana, murni, belum tercampur atau

    belum diolahmenyatakan jenistanaman obat adalah:

    1. Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan

    yangdigunakan sebagai jamu.

    2. Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pemula

    bahan baku

    3. Tanaman atau bagian tanaman yang diektradisi dan ektratanaman

    tersebutdigunaka sebagai obat.Bagian tanaman yang digunakan oleh

    masyarakat diramu sebagai obatadalah, seperti daun, bunga, buah, akar

    dan kulit, sesuai dengan jenis tanaman.Bagian-bagian tersebut dapat

    dimanfaatkan oleh masyarakat untuk diramu sesuaidengan kebutuhan

    dan dapat dijadikan sebagai obat tradisional;

    Penggunaan tumbuhan obat bagi masyarakat perlu diketahui khasiat

    danmanfaat dari tumbuhan tersebut, jika tidak maka banyak sekali dijumpai

    tumbuhanyang berkhasiat obat diabaikan oleh masyarakat atau tidak dimanfaatkan,

    sehinggakhasiat dari tanaman obat tersebut menjadi rendah dikarenakan masyarakat

    belummemahami meramu tanaman obat tersebut untuk digunakan sebagai obat

    penyebut pada bagian-bagian yang sakit.

  • 3

    C. Manfaat Tanaman Obat

    Banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh komunitas dengan

    adanyatumbuhan obat. Tanaman obat dapat dibudidayakan berbagai jenis tumbuhan

    seperti,tumbuhan obat-obatan, tumbuhan hias seperti bunga dan berbagai jenis sayur

    mayur dan tumbuhan buah-buahan. Bahkan tumbuhan obat-obatan dapat

    dimanfaatkan menjadiobat kuno bagi komunitas.Meskipun kemajuan dalam bidang

    teknologi dan ilmu pengetahuan terus berkembang pesat, namun penggunaan

    tumbuhan menjadi obat kuno olehkomunitas terus meningkat dan perkembangannya

    terus semakin maju. Hal ini dapat dilihat terpenting dengan semakin banyaknya obat

    kuno dan jamu-jamu yang beredar di komunitas yang diolah oleh industri-industri.

    ada beberapa manfaat tumbuhan obat seperti:

    1. Menjaga kesehatan. Fakta keampuhan obat kuno dalammenunjang

    kesehatan telah terbukti secara empirik, penggunaannyapunterdiri dari

    berbagai lapisan, mulai anak-anak, remaja dan orang lanjutusia.

    2. Memperbaiki status gizi komunitas. Banyak tumbuhan apotik hidup

    yang dapat dimanfaatkan untuk perbaikan dan peningkatkan

    gizi,seperti: kacang, sawo dan belimbing wuluh, sayur-sayuran, buah-

    buahansehingga kebutuhan vitamin akan terpenuhi.

    3. Menghijaukan lingkungan, meningkatkan penanaman apotik hidup

    salah satu cara untuk penghijauan lingkungan tempat tinggal.

    4. Meningkatkan pendapatan komunitas. Penjualan hasil tumbuhanakan

    menambah penghasilan keluarga.Dari uraian di atas dapat diketahui

    bahwa tumbuhan pekarangan rumah selaindapat digunakan untuk

    peningkatan gizi keluarga, juga menjadi pelestarian lingkungandan

    meningkatkan pendapatan komunitas.

    Untuk itu pembudidayaan tumbuhan yang bermanfaat bagi kehidupan

    komunitas perlu dilestarikan dengan baik.Tanaman obat yang ditanam di pekarangan

    rumah penduduk memiliki banyak manfaatnya, selain dapat dijadikan menjadi obat

    kuno yang diramu dan dibuatmenjadi obat, tumbuhan tersebut dapat dimanfaatkan

    untuk menambah pendapat keluarga. Dengan demikian disamping dijadikan menjadi

    penyembuhan penyakit, tumbuhan obat-obatan juga dapat meningkatkan pendapatan

    keluarga.

  • 4

    D. Rumusan Masalah

    1. Apakah pengertian dari buah apel?

    2. Apakah kasiat dari apel untuk kesehatan?

    3. Bagaimana budidaya tanaman apel?

    4. Bagaimana pedoman budidayanya?

    5. Makanan / minuman apa yang dapat dihasilkan dari Apel?

    E. Tujuan

    1. Mengetahui pengertian dari Apel.

    2. Mengetahui khasiat apel untuk kesehatan.

    3. Mengetahui tatacara budidaya apel.

    4. Memberikan hasil olahan berupa makanan / minuman dari tanaman obat

    tersebut.

  • 5

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Kajian Umum Tentang Apel

    Apel adalah jenis buah-buahan, atau buah yang dihasilkan dari pohon buah

    apel. Buah apel biasanya berwarna merah kulitnya jika masak dan (siap dimakan),

    namun bisa juga kulitnya berwarna hijau atau kuning. Kulit buahnya agak lembek,

    daging buahnya keras. Buah ini memiliki beberapa biji di dalamnya.

    Orang mulai pertama kali menanam apel di Asia Tengah. Kini apel

    berkembang di banyak daerah di dunia yang suhu udaranya lebih dingin. Nama ilmiah

    pohon apel dalam bahasa Latin ialah Malus domestica. Apel budidaya adalah

    keturunan dari Malus sieversii asal Asia Tengah, dengan sebagian genom dari Malus

    sylvestris (apel hutan/apel liar).

    Kebanyakan apel bagus dimakan mentah-mentah (tak dimasak), dan juga

    digunakan banyak jenis makanan pesta. Apel dimasak sampai lembek untuk dibuat

    saus apel. Apel juga dibuat untuk menjadi minuman sari buah apel.

    Pohon apel merupakan pohon yang kecil dan berdaun gugur, mencapai

    ketinggian 3 hingga 12 meter, dengan tajuk yang lebar dan biasanya sangat beranting.

    Daun-daunnya berbentuk lonjong dengan panjang 5 - 12 cm dan lebar 3 - 6

    centimeter. Bunga apel mekar di musim semi, bersamaan dengan percambahan daun.

    Bunganya putih dengan baur merah jambu yang berangsur pudar. Pada bunga,

    terdapat lima kelopak, dan mencapai diameter 2.5 hingga 3.5 cm. Buahnya masak

    pada musim gugur, dan biasanya berdiameter 5 hingga 9 centimeter. Inti buah apel

    memiliki lima gynoecium yang tersusun seperti bintang lima mata, masing-masing

    berisi satu hingga tiga biji.

    B. Kasiat Dari Apel Untuk Kesehatan

    Jangan pernah meremehkan sebutir apel. Selain rasanya yang manis, apel juga

    banyak memiliki kandungan vitamin, mineral serta unsur lain seperti fitokimia, serat,

    tanin, baron, asam tartar, dan lainnya yang sangat diperlukan bagi tubuh untuk

    mencegah dan menanggulangi berbagai penyakit. Nah, ternyata pada sebuah

    penelitian terungkap bahwa apel juga memiliki manfaat yang baik untuk menjaga

    jantung terlebih karena kandungan pektin di dalamnya yang bekerja untuk

  • 6

    mengurangi kolesterol dan peradangan pembuluh darah. Ternyata selain baik untuk

    menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Apel bermanfaat untuk mencegah

    beberapa penyakit kronis.

    Khasiat Buah Apel :

    1. Diabetes

    Penderita diabetes dapat mengandalkan konsumsi apel sebagai kontrol gula

    mengatur gula darah. Apel memiliki indeks glikemik rendah dan polifenol

    yang dapat menurunkan penyerapan gula dalam tubuh.

    2. Kanker

    Ternyata apel dapat melawan kanker paru, usus besar, hingga kanker

    payudara. Kandungan flavonoid seperti quercetin dan triterpenoid-nya

    memperlambat perkembangan sel kanker.

    3. Mencegah pikun

    Walaupun bukan sebuah penyakit, tentunya banyak yang tidak mau

    mengalami pikun dini. Nah untuk mencegahnya, Anda dapat mengonsumsi

    apel secara rutin. Kandungan quercetin dalam apel tak hanya meningkatkan

    imunitas tapi juga mencegah kepikunan. Zat kimia antioksidan dalam apel

    melindungi sel otak dari degenerasi dengan neuro protektif.

    4. Asma

    Buah kaya nutrisi ini juga ternyata sangat dianjurkan untuk kesehatan

    pernapasan, terutama pencegahan penyakit asma. Kandungan flavanoid dan

    asam fenolik pada apel membantu meringankan peradangan kliring di saluran

    pernapasan.

  • 7

    5. Parkinson

    Antioksidan dalam apel juga mampu melawan radikal bebas yang

    menyebabkan parkinson. Konsumsi secara rutin dapat mencegah gejala awal

    yang ditandai dengan kerusakan sel otak yang memproduksi hormon dopamin.

    6. Anemia

    Konsumsi dua hingga tiga buah apel setiap hari, ternyata dapat membantu

    mengatasi anemia dengan kandungan zat besi yang tinggi. Tak hanya itu,

    kandungan polifenolnua juga dalam apel dapat mengatur metabolisme lemak.

    Apel adalah buah yang mudah didapatkan dan terjangkau. Jadi,mulai sekarang

    jangan ragu lagi untuk rajin mengonsumsi buah segar yang banyak manfaat

    ini.

    C. Budidaya Tanaman Apel

    Di Negara Indonesia Buah apel dapat tumbuh dan berbuah, Baik pada daerah

    yang dataran Tinggi. Sentra produksi buah apel di daerah malang (Batu dan

    Poncokusumo) Dan juga pasuruan (Nongkojajar), Jatim. Di daerah ini buah apel telah

    di usahakan semenjak tahun (1950) Kemudian berkembang pesat pada tahun (1960)

    sampai saat ini. Selain dari itu, pada daerah yang banyak di tanami buah apel adalah

    di jawa timur, (Kayumas-Situbondo, Banyuwangi) Di jawa tengah (Tawangmangu),

    Di daerah bali (Buleleng dan Tabanan), Di Nusa tenggara barat dan Nusa tenggara

    timur Juga Sulawesi selatan, Sedangkan sentra penanaman di dunia berada di Eropa,

    Amerika, Dan Australia.

  • 8

    Syarat Tumbuh

    Iklim

    1. Curah hujan yang ideal adalah (1.000-2.600 mm/Tahun Dengan hari

    hujan 110-150 hari/tahun). Dalam setahun banyaknya bulan basah atau

    hujan adalah 6-7 bulan dan bulan kering 3-4 bulan. Curah hujan yang

    tinggi pada saat berbunga akan menyebabkan bunga gugur sehingga

    tidak dapat menjadi buah.

    2. Tanaman Apel membutuhkan cahaya matahari yang cukup antara (50-

    60%) di setiap harinya. Terutama pada saat Pembungaan.

    3. Suhu yang sesuai berkisar antara (16-27Derajat C).

    4. Kelembaban udara yang di kehendaki atau di butuhkan tanaman Apel

    sekitar (75-85%).

    Media Tanam

    1. Tanaman apel tumbuh dengan baik pada tanah yang bersolum dalam,

    Mempunyai lapisan Organik Yang tinggi, Dan Struktur tanahnya

    Remah dan Gembur, Mempunyai Aersi, Penyerapan Air, Juga

    Porositas baik. Sehingga pertukaran Oksigen dan pergerakan hara dan

    kemampuan penyimpanan airnya Optimal.

    2. Tanah yang cocok adalah Latosol, Andosol dan Regosol.

    3. Derajat keasaman tanah pH yang cocok untuk tanaman apel adalah 6-7

    dan kandungan air tanah yang di butuhkan adalah air yang tersedia.

    4. Dalam pertumbuhanya tanaman apel membutuhkan kandungan air

    tanah yang cukup.

    5. Kelerengan yang terlalu tajam akan menyulitkan perawatan tanaman,

    Sehingga apabila masih memungkinkan di buat terasering maka tanah

    masih layak di tanamkan.

    Ketinggian Tempat

    Tanaman Apel dapat tumbuh dan berbuah baik pada ketinggian (700-1200 m

    dpl) Dan dengan ketinggian Optimal (1.000-1.200 m dpl).

    D. Pedoman Budidaya

    1. Pembibitan

    Perbanyakan tanaman apel di lakukan secara Vegetatif dan generatif.

    Perbanyakan yang baik dan lama dan sering menghasilkan bibit yang

  • 9

    menyimpang dari Induknya. Teknik perbanyakan generatif di lakukan dengan

    biji, Sedangkan perbanyakan Vegetatif di lakukan dengan Okulasi atau

    penempelan (Budding) Atau Sambungan (Grafting) dan Stek.

    Persyaratan Benih : Syarat batang bawahmerupakan Apel liar, Perakaran luas

    dan kuat, Bentuk pohon kokoh, Mempunyai daya adaptasi yang tinggi,

    Sedangkan syarat mata tunas adalah berasal dari batang tanaman apel yang

    sehat dan memiliki Sifat-sifat Unggul.

    Penyiapan Benih : Penyiapan benih di lakukan dengan cara perbanyakan

    batang bawah di lakukan Langkah-langkah sebagai berikut yang di bawah ini :

    a) Anakan/Siwilan

    Ciri-ciri anakan yang diambil adalah setinggi 30 cm, diameter

    0,5 cm, Dan kulit batang Kecoklatan.

    Anakan diambil dari pangkal batang bawah tanaman produktif

    dengan cara menggali tanah di sekitar pohon, Kemudian

    anakan di cabut beserta Akar-akarnya secara berlahan-lahan

    dan Berhati-hati.

    Setelah anakan di cabut, anakan di rompes dan cabang-cabang

    di potong, kemudian di tanam pada bedengan selebar 60 cm

    dengan kedalaman parit 40 cm.

    b) Rundukan (Layering)

    Bibit hasil rundukan dapat di peroleh dengan dua cara yaitu :

    Anakan pohon induk liar : Anakan yang agak panjang

    di rebahkan melekat tanah, Lalu cabang di jepit kayu

    dan di itmbin tanah. Penimbunan di lakukan Tiap-tiap

    mata dan apabila telah cukup kuat tunas dapat di

    pisahkan dengan cara memotong cabangnya.

    Perundukan tempelan batang sawah : Dilakukan pada

    waktu tempelan di buka (2 Minggu) Yaitu dengan

    memotong 2/3 bagian penampang batang sawah.

    sekitar 2 cm diatas tempelan, dan bagian atas karatan di

    benamkan di dalam tanah lalu di tekuk lagi keatas.

    Kemudian pada tekukan di beri penjepit kayu atau

  • 10

    Bambu.

    Setelah rundukan berumur sekitar 4 bulan, di lakukan

    pemisahan bakal bibit dengan cara memotong miring batang

    tersebut di bawah keratan atau tekukan. Lalu bekas luka diolesi

    defolatan.

    c) Stek

    Stek apel liar berukuran panjang 15-20 cm (Diameter seragam dan

    lurus), Sebelum di tanam bagian bawah stek di celupkan larutan Roton

    F untuk merangsang pertumbuhan Akar. Dan jarak penanaman (30 x

    25 cm) Tiap bedengan di tanami dua baris, Dan stek siap diokulasi

    pada umur 5bulan, dan dia meter batang 1 cm dan perakaran cukup

    kuat.

    Teknik Pembibitan

    a) Penempelan.

    Pilih batang bawah yang memenuhi syarat, yaitu yang telah

    berumur 5 bulan, dan diameter batang 1 cm dan kulit

    batangnya mudah di kelupas dari kayu.

    Ambil mata tempel dari cabang atau batang sehat yang berasal

    dari pohon apel varietas unggul yang telah terbukti

    keunggulanya. caranya adalah dengan menyayat mata tempel

    beserta kayunya sepanjang 2,5-5cm. (Matanya Di Tengah-

    tengah) Kemudian lapisan kayu di buang dengan hati-hati agar

    matanya tidak Rusak.

    Buat lidah kulit batang yang terbuka pada batang bawah

    setinggi 20 cm dari pangkal batang dengan ukuran yang di

    sesuaikan dengan mata tempel, Dan lidah tersebut diungkit dari

    kayunya dan di potong setengahnya.

    Masukkan mata tempel kedalam lidah batang bawah sehingga

    menempel dengan baik Terus ikat temempelan dengan pita

    plastik putih dengan seluruh bagian tempelan.

    Setelah 2-3 Minggu, Ikatan tempelan dapat di buka dan

    semprot/kompres dengan (ZPT). Kemudian tempelan yang jadi

    mempunyai tanda mata tempel yang berwarna hijau segar dan

  • 11

    melekat.

    Pada okulasi yang jadi, Kerat batang sekitar 2 cm diatas okulasi

    dengan posisi melintang sedikit condong keatas sedalam 2/3

    bagian penampang. Tujuan untuk Mengkonsentrasiakan

    pertumbuhan sehingga memacu pertumbuhan mata Tunas.

    b) Penyambungan

    Batang atas (Entres) berupa cabang (Pucuk cabang lateral).

    Batang bawah di potong pada ketinggian 20 cm dari leher akar.

    Potong pucuknya dan belah bagian tengah batang bawah

    dengan panjang 2-5 cm.

    Cabang entres di potong sepanjang 15 cm (3 mata) Dan dauny

    di buang, Kemudian pangkal batang atas di iris berbentuk baji.

    Dan panjang irisan sama dengan panjang belahan batang

    bawah.

    Btang atas di sisipkan kedalam batang bawah, Sehingga

    kambium keduanya dapat bertemu.

    Ikat sambungan dengan tali plastik serapat mungkin.

    Kerudungi setiap sambungan dengan kantung plastik,

    Kemudian setelah berumur 2-3 minggu kerudung plastik dapat

    di buka untuk melihat keberhasilan sambungan.

    Pemeliharaan Pembibitan

    Pemeliharaan batang bawah meliputi :

    a) Pemupukan : Pemupukan di lakukan 1-2 bulan sekali dengan urea dan

    TSP Masing-masing 5 gram per tanaman (Di sebar mengelilingi) di

    sekitar tanaman.

    b) Penyingan : Waktu penyiangan tergantung pada pertumbuhan gulma.

    c) Pengiran : 1 Minggu sekali (Apabila tidak Hujan).

    d) Pemberantasan Hama dan Penyakit : Di semprotkan pestisida 2 kali

    tiap bulan dengan memperhatikan gejala serangan, Fungisida yang di

    pergunakan adalah (Antracol atau Dithane). Sedangkan insektisida

    adalah (Supracide atau Decis). Bersama dengan ini Dapat pula di

    berikan Pupuk daun, Dan di tambah perekat (Agristic).

  • 12

    Pemindahan Bibit

    Bibit okulasi grafting atau (Penempelan dan sambungan) dapat di pindahkan

    ke lapang pada umur minimal 6 bulan setelah okulasi. Di Potong-potong

    hingga 80-100 cm dan daun di rompes.

    2. Pengolahan Media Tanam

    a) Persiapan : Persiapan yang di perlukan adalah Persiapan pengolahan

    tanah dan pelaksanaan survai. Dan tujuan untuk mengetahui jenis

    tanaman, Kemiringn tanah, Kedaan tanah, Menentukan kebutuhan

    tenaga kerja, Bahan peralatan, Dan biaya yang di butuhkan/perlukan.

    b) Pembukaan Lahan : Tanah diolah dengan cara menyangkul tanah

    sekaligus membersihkan Sisa-sisa tanaman yang masih tertinggal.

    c) Pembentukan Bedengan : Pada tanaman Apel bedeng hampir tidak di

    perlukan, Tetapi hanya peninggian alu penanaman.

    d) Pengapuran : Pengapuran bertujuan untuk menjaga keseimbangan pH

    tanah, Pengapuran hanya di lakukan apabila pH Tanah kurang dari 6.

    e) Pemupukan : Pupuk yang di berikan pada pengolahan lahan adalah

    pupuk kandang sebanyak (20 gram) per lubang tanam yang di campur

    merata dengan tanah, Setelah itu di biarkan selama 2 Minggu.

    3. Teknik Penanaman

    a) Penentuan Pola Tanam : Tanaman apel dapat di tanam secara

    monokultur maupun intercroping, Intercroping hanya dapat di lakukan

    apabila tanah belum tertutup tajuk-tajuk daun sebelum 2 tahun. Tetapi

    pada saat ini, setelah melalui beberapa penelitian intercroping pada

    tanaman apel dapat di lakukan dengan tanaman yang berhabitat rendah,

    Seperti : Cabai, Bawang Dan yang lainya. Tanaman apel tidak dapat di

    tnam pada jarak yang terlalu rapat karena akan menjadi sangat rimbun

    yang akan menyebabkan kelembaban Tinggi, Sirkulasi Udara kurang,

    Sinar matahari terhambat dan meningkatkan pertumbuhan penyakit

    Jarak tanam yang ideal untuk tanaman apel tergantung varietas. Untuk

    varietas manalagi dan Prices Moble adalah 3-3,5 x 3,5 m, Sedangkan

    untuk varietas Rome Beauty dan Anna dapat lebih pendek yaitu 2-3 x

    2,5-3 m.

  • 13

    b) Pembuatan Lubang Tanam : Ukuran lubang tanm antara (50 x 50 x 50

    cm) Sampai (1 x 1 x 1 m). Tanah atas dan tanah bawah di pisahkan,

    Masing-masing di campur pupuk kandang Kurang lebih 20 kg,

    Kemudian tanah di biarkan selama 2 minggu, Dan menjelang tanam

    tanah galian di kembalikan sesuai dengan asal mulanya.

    c) Cara Penanaman : Penanaman apel di lakukan baik pada musim hujan

    atau kemarau (Di sawah) untuk lahan tegal dianjurkan pada musim

    hujan. Nah berikut di bawah ini cara menanam bibit apel adalah :

    Masukkan tanah bagian bawah bibit kedalam lubang tanam.

    Masukkan bibit di tengah lubang sambil diatar perakaranya

    agar menyebar.

    Masukkan tanah bagian atas dalam lubang sampai sebatas akar

    dan di tambah tanah galian lubang tersebut.

    Apabila semu tanh telah masuk, Kemudian tanah di tekan-tekan

    secara perlahan dengan tangan agar agar bibit tertanam kuat

    dan lurus. Dan untuk menahan angin, Bibit dapat di tanam pada

    ajir dengan ikatan longgar.

    4. Pemeliharaan Tanaman

    a) Penjarangan Dan Penyulaman : Penjarangan tanaman tidak di lakukan.

    Sedangkan penyulaman di lakukan pada tanaman yang mati atau di

    matikan karena tidak menghasilkan dengan cara menanam tanaman

    barumenggantikan tanaman yang lama. Penyulaman sebaiknya di

    lakukan pada musim hujan.

    b) Penyiangan : Penyiangan hanya di lakukan di sekitar tanaman induk

    terdapat banyak gulma yng dinggap dapat mengganggu tanaman. Pada

    kebun yang di tanami apel dengan jarak tanam yang rapat sehingga

    Rumput-rumput tidak dapat tumbuh.

    c) Pembubunan : Penyiangan yang biasanya di ikuti dengan pembubunan

    tanah, Pembubunan di maksutkan untuk meninggikan kembali tanah di

    sekitar tanaman agar tidaaak tergenang air dan juga untuk

    menggemburkn tanah. Pembubunan biasanya di lakukan setelah Panen

    atau bersamaan dengan pemupukan.

    d) Perempalan/Pemangkasan : Bagian yang perlu di pangkas adalah bibit

  • 14

    yang baru di tanam setinggi 80 cm, Tunas yang tumbuh di bawah 60

    cm, Tunas-tunas ujung beberapa ruas dari pucuk, 4-6 mata dan bekas

    tangkai buah, Knop yang tidak subur, Cabang yng berpenyakit, Dan

    tidak produktif. Cabang yang menyulitkan bulan sampai di dapat

    bentuk yang di inginkan 4-5 tahun.

    e) Pemupukan : Musim hujan/Tanah sawah. Bersamaan rompes daun.

    5. Hama dan Penyakit

    Hama

    a) Hama. Kutu hijau (Aphis pomi Geer)

    Ciri : Kutu dewasa berwarna hijau kekuningan, Antena pendek,

    Panjang tubuh 1,8 mm, Ada yang bersayap dan ada pula tidak

    bersayap. Panjng sayap 1,7 mm, Berwarna hitam dan

    perkembangbiakan sangat cepat, telur dapat menetas dalam 3-4 hari.

    Gejala : 1. Nimfa maupun kutu dewasa menyerang dengan menghisap

    cairan Sel-sel, Daun secara berkelompok di permukaan daun muda,

    terutama di ujung tunas muda, Tangkai cabang, bunga, dan buah,

    b) Kutu menghasilkan embun madu yng akan melapisi permukaan daun

    dan merangsang tumbuhnya jamur hitam (Embun jelaga) Dan daun

    berubah bentuk Mengkerut, Leriting, Terlambat berbunga, Buah-buah

    muda gugur, Jika tidak mutu buahpun terlihat jelek.

    Pengendalian

    Sanitasi kebun dan pengaturan jarak tanam jangan terlalu rapat.

    Dengan musuh alami coccinellidae lycosa.

    Dengan penyemprotan Supracide 40 EC (Ba Metidation) Dosis

    2 cc/liter air atau 1-1,6 liter.

    Supracide 40 EC dalam 500-800 liter/ha air dengn interval

    penyemprotan 2 minggu sekali.

    Convidor 200 SL (b.a. Imidakloprid) Dosis 0,125-0,250 cc/liter

    air.

    Convidor 200 SL dalam 600 liter/h air dengan interval

    penyemprotan 10 hari sekali.

    Convidor tersebut dapat mematikan sampai Telur-telurnya,

    Cara penyemprotan dari atas ke bawah. Dan penyemprotan di

  • 15

    lakukan 1-2 minggu sebelum pembungaan dan di lanjutkan 1-

    1,5 bulan setelah bunga mekar sampai 15 hari sebelum Panen.

    c) Tungau, Spinder mite, Cambuk merah, (panonychus Ulmi)

    Ciri : Warna mewrah tua, Panjang 0,6 mm.

    Gejala

    Tungau menyerang daun dengan menghisap cairan Sel sel

    daun.

    Pada serangan hebat menimbulkan bercak kuning buram,

    cokelat, Dan mengering.

    Pada buah yang menyebabkan bercak Keperak-perakan atau

    cokelat.

    Pengendalian

    Dengan musah alami coccinellidae dan lycosa.

    Penyemprotan Akarisida Omite 570 EC sebanyak 2 cc/liter air

    atau 1 liter Akarisida Omite 570 EC dalam 500 liter air/hektar

    dengan interval 2 minggu.

    d) Trips

    Ciri : Berukuran kecil dengan panjang 1 mm, nimfa berwarna putih

    Kekuning-kuningan , Dewasa berwarna cokelat kehitam-hitaman,

    Bergerak dengan cepat dan apabila di sentuh akan segera terbang

    menghindar.

    Gejala

    Menjerang daun, kuncup/tunas, dan buah yang masih sangat

    muda.

    Pada daun terlihat Berbintik-bintik putih, kedua sisi daun

    menggulung keatas dan pertumbuhan tidak normal.

    Pada ujung daun tunas mengering dan gugur.

    Pada daun meninggalkan bekas luka yang berwarna cokelat

    keabu-abuan.

    Pengendalian

    Secara mekanis dengan membuang Telur-telur pada daun dan

    menjaga agar lingkungan tajuk tanaman tidak terlalu rapat.

    Penyemprotan dengan intektisida seperti lannate 25 WP (b.a.

    Methomyl) dengan dosis 2 cc/liter air atau Lebaycid 550 EC

  • 16

    (b.a. Fention) dengan dosis 2 cc/liter air pada saat tanaman

    sedang bertunas, Berbunga, Dan pembentukan buah.

    e) Ulat Daun (Spodopteralitura)

    Ciri : Larva berwarna hijau dengan Garis-garis Abu-abu memanjang

    dari abdomen sampai kepala. Pada lateral larva terdapat bercak hitam

    yang berbentuk lingkaran atau setengah lingkaran. Meletakkan telur

    secara berkelompok dan di tutupi dengan rambut halus yang berwarna

    cokelat muda.

    Gejala : Menyerang daun, Mengakibatkan Lubang-lubang tidak teratur

    hingga Tulang-tulang daun.

    Pengendalian.

    Secara mekanis dengan membuang Telur-telur pada daun

    Penyemprotan dengan penyemprotan seperti Tamaron 200 LC

    (b.a. Metamidofos) Dan Nuvacron 20 SCW (b.a.

    Monocrotofos).

    f) Serangga Penghisap Daun (Helopelthis Sp)

    Ciri : Helopelthis theivora dengan abdomen warna hitam dan merah,

    sedangkan helopelthis Antoni dengan abdomen warna merah dan

    putih, Serangga berukuran kecil,panjang nimfa yang baru menetes 1

    mmdan panjang serangga dewasa 6-8 mm. Pada bagian thoraknya

    terdapat benjolan yang menyerupai jarum.

    Gejala : Menyerang pada pagi hari, Sore atau pada saat keadaan

    berawan. Menyerang daun muda,Tunas dan buah buah dengan cara

    menghisap cairan sel, Daun yang terserang menjadi coklat dan

    perkembanganya tidak simetris, Tunas yang terserang menjadi coklat,

    Mengering dan akhirnya mati juga, Serangan pada buah menyebabkan

    buah menjadi bercak bercak coklat, nekrose, dan apabila buah

    membesar, Bagian bercak bercak ini pecah, yang menyebabkan

    kualitas buah menurun.

    Pengendalian :

    Secara mekanis dengan cara pengerondongan atap

    plastik/pembelonsongan buah.

    Penyemprotan dengan insektisida seperti : Lannate 25 WP (b.a.

    Metomyl), Baycarb 500 EC (b.a. BPMC) Yang di lakukan pada

  • 17

    sore hari atau pagi hari.

    g) Ulat Daun Hitam (Dasychira Inclusa Walker)

    Ciri : Larva mempunyai 2 jambul dekat kepala berwarna hitam yang

    mengarah kerah samping kepala, Dan pada bagian badan terdapat 4

    jambul yang merupakan kumpulan serta berwarna coklat Kehitam-

    hitaman. Di sepanjang 2 sisi tubuh terdapat rambut yang berwarna

    Abu-abu dan panjang larva 50 mm.

    Gejala : Menyerang daun muda dan yang tua, Dan tanaman yang

    terserang tinggal tulang Daun daunya dengan kerusakan 30%. Dan

    pada siang hari larva bersembunyi di balik daun.

    Pengendalian :

    Secara mekanis dengan membuang telur telur yang biasanya di

    letakkan pada daun.

    Penyemprotan insektisida Seperti : Nuvacron 20 SCW (b.a.

    Monocrotofos) Dan matador 25 EC.

    h) Lalat Buah (Rhagloletis Pomonella)

    Ciri : Larva tidak berkaki, Setelah menetas dari telur 10 hari kemudian

    dapat segera memakan daging buah,Warna lalat hitam, Dan kaki

    Kekuning-kuningan lalu meletakkan telur pada buah,

    Gejala : Bentuk buah menjad jelek,Dan terlihat benjol-benjol.

    Pengendalian :

    Penyemprotan insektisida kontak seperti Lebacyd 550 EC.

    Membuat perangkat lalat jantan dengan menggunakan

    Methyleugenol sebanyak 0,1 cc lalu di teteskan pada kapas

    yang sudah di tetesi Insektisida 2 cc. Dan kapas tersebut di

    masukkan ke botol plastik (Bekas air mineral) Yang di

    gantungkan dengan ketinggian 2 meter,Karena aroma yang

    mirip Bau-bau yang di keluarkan sang betina, Maka si jantan

    tertarik dan menghisap kapas tersebut.

    Penyakit

    a) Penyakit Embun Tepung (Powdery Mildew)

    Penyebab : Padosphaera leucottich Salm. Dengan Stadia imperfeknya

    adalah oidium Sp.

    Gejala :

  • 18

    Pada daun atas tampak Memutih atau putih, Tunas tidak

    normal, kerdil dan tidak berbuah,

    Pada buah berwarna coklat, Dan berkutil coklat.

    Pengendalian

    Memotong tunas atau bagian yang sakit dan di bakar.

    Dengan menyemprotkan fungisida Nimrod 250 EC (2,5-5 cc/10

    liter air (500 liter/Ha) Atau Afugan 300 EC (0,5-1 cc/liter air

    (Pencegahan) Dan 1-1,5 cc/liter air Setelah perompesan sampai

    tunas berumur 4-5 minggu dengan interval 5-7 Hari.

    b) Penyakit Becak Daun (Marssonina coronaria J.J. Davis)

    Gejala : Pada daun umur 4-6 minggu setelah perompesan terlihat

    brecak putih yang tidak teratur, Berwarna coklat, Dan permukaan atas

    timbul titik-titik hitam, Di mulai dari daun tua, Daun muda hingga

    seluruh bagian Gugur.

    Pengendalian :

    Jarak tanam tidak terlalu rapat, Dan bagian yang terserang di

    buang atau di bakar.

    Di semprot fungisida Agrisan 60 WP 2 gram/liter air, Dosis

    1000-2000 gram/ha sejak 10 hari setelah rompes dengan

    interval 1 minggu sebanyak 10 Aplikasi atau delseme MX 200

    2gram/liter air, Henlate 0,5 gram/liter air sejak umur 4 hari

    setelah rompes dengan interval 7 hari hingga 4 minggu.

    Jamur upas (Cortisium salmonicolor berk et Br).

    Pengendalian : Mengurangi kelembaban kebun, Dan menghilangkan

    bagian tanaman yang sakit.

    c) Penyakit kanker (Botryosphaeria Sp)

    Gejala : Menyerang batang/cabang (Busuk, Warna coklat kehitaman,

    Dan terkadang mengeluarkan cairan). Dan buah (Bercak kecil warna

    coklat muda, Busuk, Mengelembung, Berair, Dan warna buah

    memucat.

    Pengendalian :

    Tidak memanen buah terlalu masak.

    Mengurangi kelembaban kebun.

    Membuang bagian yang sakit.

  • 19

    Pengerokkan batang yang sakit kemudian diolesi fungisida

    Difolatan 4 F 100 cc/10 liter air atau Copper sandoz.

    Di semprotkan Benomyl 0,5 gram/liter air, Antracol 70 WP 2

    gram/liter air.

    d) Busuk buah (Gloeosporium Sp)

    Gejala : Bercak kecil coklat dan berbintik-bintik hitam berubah

    menjadi Orange.

    Pengendalian : Tidak memetik buah terlalu masak, Dan pencelupan

    dengan Benomyl 0,5 gram/liter air untuk mencegah penyakit pada

    penyimpanan.

    e) Busuk Akar (Armilliaria Melea)

    Gejala : Menjelang tanaman apel pada daerah dingin basah, D itandai

    dengan layunya daun, Gugur, Dan kulit akar membusuk.

    Pengendalian : Dengan Eradifikasi, Yaitu membongkar/Mencabut

    tanaman yang terserang beserta Akar-akarnya, Dan bekas lubang tidak

    di tanami minimal (1 tahun).

    6. Panen

    Ciri-ciri Dan Umur Panen

    Pada umumnya buah apel dapat di panen pada umur 4-5 bulan setelah bunga

    mekar. Dan tergantung pada varietas dan iklim. Rome beauty dapat di petik pada

    umur sekitar 120-141 hari dari bunga mekar, Dapat di panen pada umur 141 hari

    setelah bunga mekar dan Anna sekitar 100 hari. Tetapi pada musim hujan dan

    tempat yang lebih tinggi, Umur buah lebih panjang.

    Pemanenan yang paling baik di lakukan pada saat tanaman mencapai tingkat

    masak fisiologis (Ripening), Yaitu tingkat di mana buah mempunyai kemampuan

    untuk menjadi masak normal setelah di panen. Ciri masak fisiologis Buah apel

    adalah : Ukuran buah terlihat maksimal, Aroma buah mulai terasa, Dan warna buah

    tampak cerah segar dan apabila di tekan terasa (Kres).

    Cara Panen

    Pemetikan apel di lakukan dengan cara memetik buah dengan tangan secara

    serempk untuk setiap kebun.

  • 20

    Periode Panen

    Priode panen apel adalah, 6 bulan sekali bedasarkan siklus pemeliharaan

    yang sudah di lakukan.

    Prakiraan Produksi

    Produksi buh apel sangatlah tergantung dengan Varietas, Dengan secara

    umum produksi apel adalah 6-15 kg/Pohon.

    7. Pasca Panen

    Pengumpulan : Setelah di petik, Buah apel di kumpulkan pada tempat yng

    teduh atau tidak terkena sinar matahari langsung agar laju respirasi berkurang

    sehingga di dapatkan apel yang tinggi kualitas juga kuantitasnya.

    Penggumpulan di lakukan dengan Hati-hati kalau bisa jangan di tumpuk dan

    di lempar-lemparkan. Kemudian di bawa dengan keranjang di gudang untuk di

    seleksi.

    Penyortiran dan penggolongan : Penyortiran di lakukan untuk memisahkan

    antara buah yang baik dan bebas dari penyakit dengan buah yang jelek atau

    buah yang berpenyakit. Agar penyakit tidak tertular keseluruhan buah yang di

    panen yang dapat menurunan mutu produ. Penggolongan di lakukan untuk

    mengklasifikasikan produk berdasarkan jenis variets, Ukuran dan kualitas

    buah.

    Penyimpanan : Pada dasarnya buah apel dapat di simpan lebih lama di banding

    dengan buah-buahan yang lain, Misalnya, Rome beauty 21-28 hari (Umur

    petik 113-120 hari) Atau 7-14 hari (Umur petik 127-141 hari).Untuk

    penyimpanan lebih lama (4-7 bulan) Haruslah di simpan pada suhu minus 6-0

    deajat C dengan precooling 2,2 derajat C.

    Pengemasan Dan Transportasi : Kemasan yang di gunakan adalah kardus

    dengan ukuran (48 x 33 x 37 cm) Dengan berat 35 kg buah apel. Dasar dan

    diatas susunan apel perlu di beri potongan kertas dan di susun miring

    (Tangkaisejajar panjang kotak).Kemudian dasar kotak di isi 3-3 atau 2-2 atau

    juga berselang 3-2 saling menutup ruang antar buah.

  • 21

    BAB II

    HASIL OLAHAN

    A. Makanan

    PAI APEL

    Bahan-bahan

    Biskuit 150 gram

    Butter 150 gram

    Apel 4 buah

    Jeruk nipis 1 buah

    Bubuk kayu manis/spekuk 2 sendok teh

    Gula putih 100 gram

    Susu cair 500 ml

    Maizena 4 sendok makan

    Whip Krim 300 gram

    Loyang/cetakan diameter 25cm secukupnya

    Cara membuat

    Biskuit: Hancurkan biskuit. Saya menggunakan biskuit merk Khong guan

    yang ada kismisnya. Tekstur dan kerenyahannya pas untuk dibuat lapisan

    dasar.

    Cairkan mentega lalu aduk rata dengan biskuit yang sudah dihaluskan.

    Cetak dan padatkan dalam loyang. Dinginkan dalam kulkas hingga

    memadat.

    Apel: Potong-potong apel. Saya menggunakan apel hijau Granny Smith .

  • 22

    Panaskan 1 sdm mentega lalu masukkan apel, gula, perasan jeruk nipis,

    dan bubuk kayu manis/spekuk, aduk. Masak di atas api kecil hingga apel

    matang dan air meniris (jangan ditambah air). >> Aduk sesekali

    Campur susu dengan maizena, aduk rata. Masukkan kedalam apel. Masak

    di atas api kecil sambil diaduk hingga mengental dan membentuk bubur

    yang meletup. Biarkan mendingin.

    Ratakan vla apel diatas biskuit yang sudah memadat. Dinginkan di kulkas

    sekitar 10 menit.

    Whip Krim: Ratakan whip krim diatas vla apel yang sudah agak memadat

    dan dingin. Taburi dengan bubuk kayu manis.

    Dinginkan sekitar 2 jam sebelum dihidangkan. Pai ini sebaiknya memang

    disajikan dingin karena whip krimnya mudah meleleh di suhu ruang.

    Resep Cake Apel

    Bahan Membuat Cake Apel :

    125 gram tepung terigu dan 3 sendok teh baking powder (diayak jadi

    satu)

    100 gram mentega

    100 gram gula halus

    2 butir telur

    1 sendok vanili

    1/2 sendok teh garam

    3 tetes esens jeruk

  • 23

    500 gram apel

    2 sendok makan selai abrikos untuk olesan

    gula halus untuk taburan

    Cara Membuat Cake Apel :

    Kocok mentega sampai putih

    Masukkan vanili, dan gula sesendok demi sensendok. setelah semua

    tercampur rata, masukkan garam, esens jeru dan telur satu persatu,

    kemudian campurkan tepungnya sedikit demi sedikit, aduk rata

    Siapkan loyang bulat bergaris tengah 25 cm, olesi mentega, lapisi

    kertas roti, olesi lagi dengan mentega. masukkan adonan kue, ratakan.

    Kupas apel, belah empat, lalu bentuk kipas. penuhi permukaan cake

    dengan apel tersebut (dengan model hiasan sesuai selera). panggang

    selama 30 menit dalam oven yang telah dipanaskan terlebih dahulu.

    panas-panas olesi selai dan taburi gula halus, bila kuenya sudah dingin

    Minuman

    Resep Sari Apel Khas Malang

    Buah apel mengandung vitamin C yang merupakan resep anti oksidan

    yang berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh. Seiring perkembangan dunia

    kuliner kini, kita bisa temukan apel dalam produk yang sangat beragam mulai

    dari bentuk padat hingga cair.

    Sari apel dan cuka apel merupakan resep hasil olahan apel dalam bentuk

    cair. Sari apel merupakan hasil ekstrak dari apel yang diendapkan, sedangkan

    cuka apel adalah sari apel yang difermentasikan. Secara teori, untuk mengekstrak

    apel yang baik menggunakan juicer agar hasil sari apelnya bisa lebih banyak (cara

  • 24

    kerja alat yang maksimal karena memisahkan ampas dan sarinya). Alternatif-

    nya bisa menggunakan blender, hanya saja untuik mempermudah proses

    menghaluskannya harus menambahkan air, setelah halus baru dilakukan proses

    penyaringan untuk memisahkan sari dan ampasnya. Kenyataan di lapangan yang

    banyak dilakukan dunia industri, untuk mendapatkan estrak / sari apel bukan

    dengan juicer ataupun blender tetapi dengan cara merebus buah apel.

    Pembuatan cuka apel pada dasarnya dibuat dari senyawa-senyawa yang

    terkandung di dalam buah apel kemudian difermentasi oleh mikroba. Beberapa

    jenis mikroba yang bisa merubah sari apel menajadi cuka apel adalah

    sacchaaromyces cerevisiae dan zymomonas mobilis.

    Karekteristik apel yang berubah menjadi cokelat jika terkena udara

    (oksidasi) seriing menjadi kendala selama proses pembuatan sari apel dan cuka

    apel. Untuk meminimalkan warna cokelat yang timbul pada pembuatan sari apel

    biasanya ditambahkan asam pada resep proses pengendapan. Sedang untuk cuka

    apel proses fermentasi akan membuat warna cokelat menjadi lebih jernih.

    Setelah produk jadi, agar cuka apel dan sari apel tahan lama sebaiknya

    simpan dalam fegrigerator, bukan tempat yang lembab dan terkena matahari

    langsung. Semua jenis apel bisa digunakan untuk membuat resep sari apel

    maupun resep cuka apel. Namun jenis apel yang dianjurkan untuk pembuatan sari

    apel dan cuka apel adalah manalag, rome beauty dan anna

  • 25

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Tanaman obat merupakan jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi dan

    berkhasiat sebagai obat dan dipergunakan untuk penyembuhan ataupun maupun

    mencegah berbagai penyakit, berkhasiat obat sendiri mempunyai arti mengandung zat

    aktif yang bisa mengobati penyakit tertentu atau jika tidak memiliki kandungan zat

    aktif tertentu tapi memiliki kandungan efek resultan / sinergi dari berbagai zat yang

    mempunyai efek mengobati.

    Penggunaan tanaman obat sebagai obat bisa dengan cara diminum, ditempel,

    dihirup sehingga kegunaannya dapat memenuhi konsep kerja reseptor sel dalam

    menerima senyawa kimia atau rangsangan.

    Penggunaan tumbuhan obat bagi masyarakat perlu diketahui khasiat dan

    manfaat dari tumbuhan tersebut, jika tidak maka banyak sekali dijumpai tumbuhan

    yang berkhasiat obat diabaikan oleh masyarakat atau tidak dimanfaatkan,

    sehinggakhasiat dari tanaman obat tersebut menjadi rendah dikarenakan masyarakat

    belummemahami meramu tanaman obat tersebut untuk digunakan sebagai obat

    penyebut pada bagian-bagian yang sakit.

    B. Saran

    Kami menyarankan pada para pembaca sekalian untuk semakin menggalakkan

    penggunaan tanaman obat karena melihat bahwa tanaman obat memiliki fungsi dan

    khasiat yang lebih ampuh dibandingkan dengan obat-obatan kimia. Selain itu juga

    tanaman obat lebih mudah didapat dan diolah dengan teknologi yang lebih sederhana

    serta pembudidayaannya juga tidak membutuhkan banyak biaya.

  • 26

    DAFTAR PUSTAKA

    http://pengertiantanamanobat.blogspot.com/2012/10/pengertian-tanaman-obat-jenis-dan.html

    http://id.wikipedia.org/wiki/Apel

    http://kesehatan-nature.blogspot.com/2013/07/khasiat-dari-buah-apel-untuk-kesehatan.html

    http://tanamanobat-herbal.blogspot.com/2012/12/kandungan-manfaat-buah-apel-bagi-

    tubuh.html

    http://sabdaalamnusantara.blogspot.com/2013/07/tips-terbaik-budidaya-dan-menanam-

    apel.html

    http://dapurmasak.com/resep/pai-apel-no-bake-296?ref=rekomendasi_resep

    http://www.resepkomplit.com/resep-masakan-enak-camilan-keluarga-resep-cake-apel.html

    http://cara-memasak.com/search/minuman-bahan-dasar-apel

    http://adamsappleindustri.blogdetik.com/tag/minuman-berbahan-dasar-apel/

    http://berita.grosirkeripik.com/resep-sari-apel-khas-malang/