tanaman semusim (agt 223) (2)

136
BUDIDAYA TANAMAN SEMUSIM (AGT 223) KELAS D DOSEN PENGAMPU : TRRIDJOKO AGUSTONO PURWANTO

Upload: rohmadiyanto-stranger

Post on 24-Sep-2015

87 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

oke

TRANSCRIPT

  • BUDIDAYA TANAMAN SEMUSIM (AGT 223)KELAS DDOSEN PENGAMPU :TRRIDJOKO AGUSTONOPURWANTO

  • KONTRAK PEMBELAJARAN

  • STATUS DAN DESKRIPSI :Status mata kuliah : Budidaya Tanaman Semusim merupakan mata kuliah utama.Deskripsi mata kuliah :Mata kuliah Budidaya Tanaman Semusim merupakan mata kuliah yang membahas tentang tanaman semusim yang meliputi pengelompokan, pewilayahan, biologi dan ekologi, sistem pertanaman, dan teknik budidaya sejumlah tanaman unggulan karena kontribusinya sebagai komiditas pangan atau industri dan merupakan sumber pendapatan keluarga petani dan dapat diekspor.Mata kuliah ini hanya dapat ditempuh setelah mahasiswa lulus mata kuliah Dasar-dasar Agronomi.

  • KOMPETENSI DAN MANFAAT :Setelah lulus mata kuliah ini diharapkan : mahasiswa dapat mengenali berbagai kelompok tanaman semusim, mengetahui pentingnya pewilayahan tanaman semusim, mengetahui dan menjelaskan aspek biologis dan ekologis tanaman semusim, melakukan analisis kesesuaian suatu kawasan untuk tanaman semusim, menjelaskan garis besar teknik budidaya sejumlah tanaman semusim.

  • PROSES PEMBELAJARAN :Proses pembelajaran meliputi tiga kegiatan utama, yaitu :Ceramah dan tanya jawab, dilakukan di kelas, dosen menjelaskan teori dan atau konsep, dilanjutkan dengan tanya jawab.Praktikum, dilakukan di laboratorium atau lapangan, Mengerjakan tugas terstruktur yang diberikan oleh masing-masing dosen, dapat bersifat kelompok atau mandiri.

  • PENILAIAN HASIL BELAJAR :

    Tugas terstruktur: 20 %Praktikum: 25 %Ujian Mid Semester: 25 %Ujian Akhir Semester: 30 %

  • KRITERIA PENILAIAN :

    A : X > 80,00B : 66,00 79,99C : 56,00 65,99D : 46,00 55,99E : X < 46,00

  • ATURAN PERKULIAHAN :Bagi mahasiswa : Keterlambatan hadir kuliah maksimum 15 menit. Apabila melewati batas waktu tersebut, dimohon kesadarannya untuk tidak masuk ruangan, atau menutup pintu dari luar.Bagi dosen : Dianggap tidak hadir apabila 15 menit sejak waktu awal kuliah belum hadir tanpa pemberitahuan.Kuliah yang kosong dengan kesepakatan harus diganti hari lain.

  • ATURAN PRAKTIKUM :Setiap mahasiswa wajib melaksanakan seluruh acara praktikum dan menandatangani daftar hasir.Setiap mahasiswa wajib membuat dan menyerahkan laporan seluruh acara praktikum yang dilaksanakan sesuai batas waktu yang telah ditentukan.Setiap mahasiswa wajib mengikuti pretest dan postest yang dilaksanakan.Penilaian praktikum dilakukan untuk seluruh tahap kegiatan dan merupakan suatu kesatuan yang utuh.

  • ATURAN TUGAS TERSTRUKTUR :Semua mahasiswa wajib mengerjakan dan menyerahkan tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen.Tugas terstruktur dapat bersifat kelompok atau mandiri sesuai dengan perintah dosen yang memberikan tugas.Tugas harus diserahkan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.Apabila seorang mahasiswa tidak menyerahkan tugas terstruktur sampai batas waktu yang telah ditentukan, akan dinilai nol.

  • COURSE CONTENT :Pendahuluan.Botani dan Ekologi Tanaman Semusim.Analisis kesesuaian suatu kawasan untuk tanaman semusim.Sistem Pertanaman.Teknik Budidaya Tanaman Semusim Unggulan.

  • I. PENDAHULUANPengertian tanaman semusim : tanaman yang setelah dalam hidupnya mencapai fase reproduktif dan dipetik (dipetik sekali atau lebih) hasilnya lalu mati atau dimatikan.Dari segi umur, berkisar dari beberapa bulan sampai 2 tahunKalau umurnya sampai 1 tahun : annual crops, kalau umurnya sampai 2 tahun : biannual crop.Contoh tanaman semusim :(1) satu kali panen : (a) umur < 1 tahun : jagung, padi, kedelai, kacang tanah dsb., (b) umur 1 2 tahun : tebu, padi.(2) dua kali panen atau lebih : tomat, cabai, dsb. (?)

  • FUNGSI DAN PERAN :Sebagai penghasil pangan (untuk manu-sia) atau dan pakan (untuk ternak).Sebagai penghasil bahan baku industri (pangan, pakan, kosmetik dsb).Sebagai penghasil bahan penyedap atau berkhasiat obat.Sebagai tanaman konservan (fungsi pengawetan dan perlindungan).Sebagai sumber pendapatan.

  • 1. Penghasil pangan (manusia) atau dan pakan (ternak).Fungsi ini biasanya berhubungan dengan kandungan nutrisi dan gizi yang dimiliki-nya, misalnya kandungan karbohidrat, protein, lemak dan vitamin, baik untuk kepentingan manusia maupun ternak.Sumber karbohidrat : serealia dan umbi-umbian.Sumber protein : kedelai, dsb.Sumber lemak/minyak : kacang tanah, dsb.Sumber vitamin dan mineral : wortel, tomat, bayam dsb.

  • Undang-undang RI No. 7 Th. 1996Sistem pangan : segala sesuatu yang berhubungan dengan pengaturan, pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan atau produksi pangan dan peredaran produksi pangan sampai dikonsumsi manusia.Ketahanan pangan : kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari ketersediaan pangan yang cukup jumlah/mutu, aman, merata dan terjangkau.

  • Pengertian Pangan :Pangan : segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, diolah/tidak diolah.Bentuk yang dikonsumsi : makanan atau minuman.Cakupan : bahan baku pangan, bahan tambahan pangan dan bahan-bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan/atau pembuatan makan-an atau minuman.

  • Batasan Tanaman Pangan :Batasan untuk tanaman pangan adalah ta-naman sumber karbohidrat dan protein.Sering dibatasi : hanya tanaman semusim sehingga sumber karbohidrat menjadi terbatas. Saran : dimasukkan juga tanaman lain penghasil karbohidrat tanpa dibatasi dengan kelompok tanaman semusim.Sehingga : tanaman umbian selain ubi kayu, ubi jalar dan talas, yaitu ganyong, garut dan kimpul juga termasuk tanaman pangan, termsuk sukun.

  • Syarat Komoditas Pangan :Komoditas pangan harus mengandung zat gizi yang terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang berguna bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia.Kelompok tanaman budidaya yang termasuk komoditas pangan : tanaman pangan, tanaman hortikultura nontanaman hias dan kelompok tanaman lain penghasil bahan baku produk yangmemenuhi batasan pangan.

  • 2. Penghasil bahan baku industri :

    Ada bermacam-macam industri, misalnya industri : makanan, pakan ternak, tekstil, kosmetik, penyedap/bumbu masak, obat-obatan, dsb.Contoh tanaman : jagung dan kedelai (pangan, pakan, minyak, kosmetik dsb), tebu (gula, bumbu masak, spiritus dsb.), tembakau (rokok, pestisida nabati dsb.), tanaman serat (tekstil, karung dsb,), obat-obatan/antioksidan (bawang merah, bawang putih, dsb).

  • 3. Bahan penyedap & berkhasiat obat :

    Contoh tanaman penyedap : cabai, bawang merah, bawang putih.Tanaman berkhasiat obat karena mengandung antioksidan : bawang merah, bawang putih.

  • 4. Tanaman konservasi :Tanaman berfungsi untuk mengawetkan tanah, baik dari segi fisik maupun kimiawi.Contoh tanaman : tanaman semusim yang termasuk dalam golongan legume/kacang-kacangan (kedelai, orok-orok, penutup tanah lain).

  • 5. Sebagai sumber pendapatan :Apapun fungsi teknis yang dimiliki, tanaman semusim banyak yang memiliki nilai jual/nilai ekonomi tinggi, oleh karena itu sejak skala usahatani keluarga sampai perusahaan pertanian, tanaman semusim dapat digunakan sebagai sumber pendapatan dan mencari keuntungan. Contoh : jagung, kedelai, kacang tanah, cabai, kentang, kol, bawang merah, bawang putih dsb.

  • 6. Diversifikasi usahatani :Berhubungan dengan sistem pertanaman yang dikembangkan : tanaman monokul-tur, multiple cropping, alley cropping dsb.Dengan diversifikasi tersebut ada banyak manfaat yang diperoleh antara lain : ke-efisienan penggunaan waktu dan lahan, meningkatkan variasi produk, menghilang-kan sifat ketergantungan, manfaat konser-vasi, keberlanjutan usahatani, dsb.

  • II. A. ASPEK BOTANIKlasifikasi : Tanaman yang semusim dibudidayakan, secara garis besar termasuk dalam dua, yaitu kelas Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae.Dalam kelas Dicotyledoneae meliputi beberapa, terutama : Solanaceae, Leguminosae, Rosaceae, Pedaliaceae dsb.Dalam kelas Monocotyledoneae, sebagian besar termasuk kelas Gramineae

  • Dicotyledoneae :1. Famili Solanaceae, misalnya : Cabai (Capsicum annum)Tomat (Solanum exculentum)Kentang (Solanum tuberosum)Terong (Solanum melongena)

  • Dicotyledoneae2. Leguminosae misalnya :Kedelai (Glycine max)Kacang tanah (Arachis hypogaea)Kacang hijau (Vigna radiata/Phaseolus radiatus)3. Pedaliaceae, misalnya :Wijen (Sesamum indicum, S. orientale)4. Rosaceae, misalnya : Strawberry (Fragaria annanosa)

  • Monocotyledoneae :Famili Gramineae, misalnya :Padi (Oryza sativa)Jagung (Zea mays)Sorghum (Sorghum vulgare)Hermada (Sorghum bicolor)Millet (Pennisetum millet)Gandum (Triticum sp.)

  • Akar dan sistem perakaranFungsi akar :(1) menunjang tegaknya tanaman.(2) menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah.(3) melakukan aktivitas metabolisme dan membentuk berbagai persenyawaan yang diperlukan oleh tanaman.(4) tempat menyimpan cadangan makanan.

  • Akar dan sistem perakaranKelas dikotil : merupakan akar tunggang yang bercabang-cabang, terdiri dari cabang primer, sekunder dan tertier, di seluruh permukaan akar dapat tumbuh bulu-bulu akar rambut berfungsi untuk menyerap air dan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.Selama perkembangannya, tidak ada yang mengalami reduksi, akar terus tumbuh dan berkembang sampai dewasa. Perkembangan yang terjadi adalah pembentukan cabang-cabang primer, sekunder dan tertier beserta bulu-bulu akarnya.

  • Akar dan sistem perakaranAkibatnya sistem perakaran tanaman menjadi luas dan dalam, tergantung jenis tanamannya, ukuran diameter sistem perakaran dan kedalamannya bervariasi. Faktor ini akan menentukan jarak tanam yang digunakan dalam budidayanya.Perkembangan sistem perakaran dipengaruhi terutama oleh kodisi dalam tanah lingkungan perakarannya.

  • Akar dan sistem perakaranPada kelompok tanaman monokotil, akar merupakan akar serabut, pertumbuhan akar lebih dominan di daerah tanah dekat permukaan, pertumbuhan ke dalam kurang dominan, sangat tergantung pada kondisi tanah, ter-utama struktur dan ketersediaan air tanahnya.Pertumbuhan akar dimulai dengan tumbuhnya akar se-minal ketika biji berkecambah, akar seminal akan mati ketika cadangan makanan dalam biji habis dan diganti dengan akar-akar lateral yang tumbuh dari ruas-ruas yang ada di bagian bawah batang, yang selanjutnya berfungsi untuk menunjang tumbuhnya tanaman selanjutnya.

  • Gambarkan !Penampang melintang akar.Penampang membujur akar.Macam-macam sistem perakaran.Pada kelompok monokotil maupun kelompok dikotil dan bandingkan antar keduanya !

  • Pentingnya mengenali sistem perakaran :Pada pengolahan tanah : berhubungan dengan kedalaman dan intensitas pengolahan tanah, pembuatan saluran irigasi dan drainase, pengelolaan tata air.Pada penanaman : cara menanam, kedalaman tanam, jarak tanam.Pada pemupukan dengan pupuk sintetik : cara memupuk, kedalaman penempatan pupuk, jarak penempatan pupuk dari tanaman.

  • Habitus tanamanHabitus atau bentuk tajuk tanaman ada bermacam-macam.Tanaman dari kelompok dikotil dapat berupa semak atau terna (semak kecil). Tanaman terdiri dari batang utama yang bercabang-cabang, Tingkat percabangan ada yang hanya sampai tingkat primer, ada yang sampai tingkat tertier atau lebih. Akibatnya tanaman dapat tampak tumbuh rimbun, tergantung pada banyaknya percabangan dan dedaunannya.Tanaman dari kelompok monokotil, ada yang tumbuh merumpun, ada yang tidak, sehingga hanya tampak satu batang. Dedaunan tumbuh dari buku-buku batang secara berseling. Habitusnya biasanya tidak serimbun kelompok tanaman dikotil.

  • Gambarkan !Habitus pertumbuhan kelompok tanaman dikotil.Habitus pertumbuhan kelompok tanaman monokotil.Bandingkan antar keduanya !

  • Manfaat mengenali habitus tanaman :Pada penanaman : dapat memperhitung-kan jarak dan pola bertanamnya.Pada pemupukan : dapat mempertim-bangkan cara pemupukan, penempatan pupuk.Pemeliharaan : mempertimbangkan perlunya tindakan tertentu misalnya pemangkasan.

  • DaunKelompok dikotil, bentuk helaian daunnya ber-macam-macam, struktur pertulangannya terdiri dari tulang daun utama yang bercanag-cabang, dengan percabangan yang membentuk suatu jaringan. Ke-lompok tanaman ini umumnya merupakan tanaman C3, dengan produk awal fiksasi CO2 adalah PGA.Kelompok monokotil, helaian daun berbentuk pita dengan tulang-tulang daun yang sejajar. Orientasi daun dapat tegak, intermediate atau terkulai. Kelom-pok tanaman ini ada yang merupakan tanaman C3 (gandum, padi) ada juga yang C4, produk awalnya asam malat dan aspartat (tebu, jagung, sorghum).Secara anatomis, struktur daun kedua kelompok tanaman tersebut juga berbeda, hal ini membawa konsekuensi pada perbedaan bentuk produk awal fiksasi CO2.

  • Gambarkan sketsa !Helaian dan penampang melintang daun untuk kelompok dikotil.Helaian dan penampang melintang daun untuk kelompok monokotil.Bandingkan antar keduanya !

  • Manfaat mengenali daun :Dapat mempertimbangkan lokasi penanaman untuk suatu jenis tanaman, terutama dalam hal kebutuhan cahaya matahari. Untuk tanaman Angiospermae (berbiji), sebagian kecil merupakan tanaman C4, sebagian besar C3)Tanaman C4 seperti tebu, jagung dan sorghum melakukan fotosintesis lebih efisien pada intensitas cahaya tinggi dan menghasilkan lebih banyak biomassa dibandingkan dengan tanaman C3 seperti padi, gandum, rye..Berhubungan dengan kebutuhan intensitas cahaya adalah musim tanam, apakah musim penghujan atau kemarau.

  • BatangBatang kelompok dikotil bercabang-cabang, membentuk habitus yang rimbun, mempunyai struktur jaringan yang lebih kuat karena berkayu, mempunyai sistem pembuluh yang sinambung mengelilingi empulur.Batang kelompok monokotil umumnya tumbuh merumpun tapi ada yang tunggal, batangnya lurus tidak bercabang, terdiri dari ruas dan buku, mempunyai sistem pembuluh yang tidak sinambung, tidak mempunyai empulur yang nyata.

  • Gambarkan !Penampang melintang batang dikotil.Penampang melintang batang monokotil.Bandingkan antar keduanya !

  • Manfaat mengenali batang :Dapat membedakan batang kelompok tanaman monokotil dan dikotil.Dapat mengenali fungsi utama dari batang monokotil dan dikotil.Dapat memanfaatkan dalam sejumlah tindakan dalam budidaya tanaman, misalnya cara panen, pemanfaatan sebagai bahan pupuk organik dsb.

  • BungaKelompok dikotil umumnya membentuk dompolan, struktur bagian-bagian bunga lengkap dan jelas, umumnya merupakan tanaman berumah satu, proporsi menyerbuk dan menyerbuk silang seimbang.Kelompok monokotil umumnya membentuk malai atau tongkol, kadang-kadang ada modifikasi struktur dan fungsi, mayoritas menyerbuk sendiri, kecuali jagung.

  • Manfaat mengenali bungaDapat menduga sistem penyerbukan yang dimiliki tanaman.Dapat menentukan perlu atau tidaknya isolasi jarak atau waktu untuk menjamin kualitas.Dapat memperkirakan hasil yang akan dicapai.Dapat memperkirakan tindakan-tindakan tertentu misalnya pembumbunan, pemupukan, penjarangan bunga.Dan lain-lain.

  • 5. Buah/bijiBuah tanaman dikotil dapat berbentuk polong, atau buah dengan struktur lengkap yang terdiri dari kulit, daging buah dan biji.Biji tanaman dikotil, memiliki kotiledon yang sebenarnya merupakan bagian dari embrio. Untuk tanaman monokotil umumnya hanya terdiri dari kulit dan biji.Biji tanaman monokotil terdiri dari embrio dan endosperm.

  • Gambarkan !Buah kelompok dikotil dan monokotil.Biji kelompok dikotil dan monokotil.Bandingkan antara kedua kelompok tersebut !

  • Manfaat mengenali buah/biji :Membedakan tindakan-tindakan budidaya kedua kelompok tanaman mulai persiapan benih, persiapan tanah, menanam dan selanjutnya.Dapat melakukan proses-proses panen dan penanganan pasca panen dengan baik, memperkirakan daya simpan, menentukan teknik penyimpanan, pengemasan dan transportasi.Dapat membandingkan langkah-langkah tersebut pada kelompok monokotil dan dikotil.

  • Bentuk crop yang diambilBentuk crop yang diambil dapat berupa (1) umbi (merupakan modifikasi akar : ubi jalar, ubi kayu, wortel, lobak, bit atau batang : kentang), (2) umbi lapis (bawang merah, bawang bombay), (3) batang (tebu), (4) daun (tembakau), (5) bunga (kol, brokoli) (6) buah (tomat, cabai, mentimun), (7) biji (kedelai, kacang tanah, padi, jagung),

  • Manfaat mengenali crop yang diambil :Dalam persiapan tanah, baik kedalaman pengolahan maupun intensitasnya.Dalam pemupukan : menentukan jenis, dosis, saat, cara pemupukan.Dalam pemeliharaan : penyiangan (saat, cara), bumbun (saat, cara, jumlah), dsb.Panen dan pasca panen : saat, cara, sortasi, pengemasan, penyimpanan, transportasi dsb.

  • II. B. LINGKUNGAN TUMBUHB1 : TANAHSIFAT FISIK.SIFAT KIMIA.SIFAT BIOLOGI TANAH.B 2 : IKLIMRADIASI MATAHARISUHU CURAH HUJAN

  • B1. a). Sifat fisik tanahTekstur : proporsi antara fraksi-fraksi tanah yang berupa pasir(fraksi paling besar/kasar), debu (fraksi sedang), dan liat/lempung (fraksi paling kecil/halus).Struktur : bagaimana fraksi-fraksi tanah menyusun butiran-butiran tanah.Keduanya akan menentukan (1) besar-kecil dan banyak-sedikitnya pori-pori tanah yang sangat mempengaruhi ketersediaan O2 dan air tanah yang penting bagi pertum-buhan dan perkembangan akar dalam tanah dan (2) konsistensi tanah yang mempengaruhi berat-ringannya tanah untuk diolah.(3) daya tembus dan luas/dalamnya sistem perakaran dalam tanah.

  • B1. a). Sifat fisik tanahTekstur tanah dan struktur tanah dapat berbeda antar jenis tanah, oleh karena itu jenis tanah juga berpengaruh pada pertumbuhan dan hasil tanaman semusim.Berbagai pengkategorian tekstur tanah dapat dilihat pada segitiga tekstur (baca dasar-dasar ilmu tanah),misalnya pasir berdebu, debu berpasir, lempung berdebu, debu berlempung dsb.Makin banyak proporsi fraksi tanah yang berukuran kecil, makin berat pengolahannya, akan tetapi makin tinggi daya memegang airnya,Struktur tanah dapat diperbaiki dengan memberikan bahan organik,

  • B1. a). Sifat fisik tanahSetiap jenis tanaman menghendaki tekstur dan struktur tanah yang berbeda untuk pertumbuhan optimalnya.Contoh : Kedelai : berbagai jenis tanah, drainase baik, ketersediaan air cukup, kurang baik pada tanah pasir.Tebu : terutama tanah yang mempunyai tekstur lempung berdebu yang mempunyai daya ikat air tinggi, akan tetapi drainasenya baik (untuk tanah sawah) atau mempunyai struktur ring-an bila di tanah tegalan.Kacang tanah : lempung berpasir atau liat berpasir , struktur remah. Tembakau vorstenlanden : struktur remah, sedikit berpori, pasir halus, aerasi baik.Jagung : hampir semua tipe tanah, struktur ringan, drainase baik,

  • B1. b) Sifat kimia tanahKandungan unsur hara (total/tersedia) : menentukan kecukupan unsur hara tanamanKemasaman (pH) tanah : dapat menentukan ketersediaan unsur hara, defisiensi atau keracunan unsur hara tertentu yang jumlahnya berlebihan.Kapasitas tukar kation : menentukan ketersedia-an unsur hara dalam larutan tanah, kemungkinan keracunan atau defisiensi dsb.

  • B1. c). Sifat biologi tanahJenis mikrobia dalam tanah : (1) menguntungkan karena cara hidupnya (sebagai dekomposer bo, membantu penyediaan unsur hara baik langsung maupun tidak langsung melalui perbaikan sifat kimia tanahnya, berperan dalam fiksasi nitrogen dsb.) atau (2) merugikan karena bersifat patogenik yang menyebabkan penyakit (misal pada akar).Populasi mikrobia dalam tanah, menentukan intensitas kemanfaatan atau kerugian yang ditimbulkan.

  • B2. a) Radiasi matahari(1) Banyaknya radiasi matahari : menentukan energi matahari total yang diterima oleh tanaman selama masa pertumbuhannya.(2) Intensitas radiasi matahari : banyaknya radiasi matahari yang diterima per satuan luas per satuan waktu tertentu.(3) Lamanya penyinaran matahari : lamanya tanaman menerima radiasi matahari.(1) = (2) x (3), berhubungan dengan konsep degree day.

  • B2. a) Radiasi matahariDalam hubungannya dengan pemanfaatan radiasi matahari, dikenal ada : (1) tanaman C3 (misal padi, gandum) yang tidak efisien, dan (2) tanaman C4 (misal tebu, jagung sorghum) yang efisien dalam memanfaatkan intensitas cahaya tinggi.Produk awal fiksasi CO2 tanaman C4 : asam malat dan asam aspartat (4C), sedang produk awal fiksasi CO2 pada tanaman C3 : asam fosfogliserat (phosphoglyceric acid = PGA, 3C).

  • B2. a) Radiasi matahariFotoperiodisitas : respon tanaman terhadap panjang siang hari (lamanya penyinaran matahari tiap hari).Dikenal ada : tanaman hari panjang, tanaman hari normal, dan tanaman hari pendek.Hari : panjang > 14 jam, normal 12 jam, pendek < 12 jam.Pengaruhnya : fotosintesis, pembungaan dsb. (baca Agroklimatologi).

  • B2. a) Radiasi matahariDi daerah tropis, efek fotoperiodisitas terjadi terutama untuk tanaman (sayuran) yang banyak ditanam di dataran tinggi.Tanaman dari daerah sedang dapat tumbuh baik di daerah tropis karena sudah beradaptasi, misal : padi.Radiasi matahari akan berpengaruh pada unsur iklim yang lain terutama suhu, kelembapan udara, tekanan udara, angin dsb.

  • B2. b) Suhu Terjadi karena efek radiasi matahari.Dipengaruhi terutama oleh tinggi tempat, makin tinggi tempat suhu makin rendah.Pada tanaman, suhu udara berpengaruh pada fotosintesis, respirasi, pembungaan. Pada tanah, suhu berpengaruh pada viscositas larutan air tanah,selanjutnya dapat mempengaruhi ketersediaan unsur-unsur hara tertentu, kemampuan tanaman untuk menyerap unsur hara, hardening akar dan lain-lain.

  • B2. b) SuhuPertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan hasil proses kimia (kimia organik) dalam sel.Enzim adalah protein, keberadaan dan aktifitasnya sangat dipengaruhi oleh suhu (peka terhadap suhu).Pada suhu yang ekstrim (terlalu tinggi/ rendah) dapat mengalami denaturasi, maka suhu di lingkungan tajuk maupun perakaran tanaman sangat mempengaruhi pertumbuh-an, perkembangan dan hasil tanaman.

  • B2. b) SuhuKeragaman fungsi organ tanaman, keragaman varietas dan keragaman spesies menyebabkan jenis-jenis ensim sangat beragam baik menurut jenis organ (akar, batang, daun, bunga, buah, biji) maupun antar jenis tanaman.Oleh karena itu tiap jenis tanaman membutuhkan suhu kardinal yang berbeda-beda.

  • B2. b) SuhuSuhu kardinal tanaman :Suhu minimum lethal, suhu di mana tanaman mati karena denaturasi enzim oleh suhu rendah.Suhu dasar tanaman, yaitu suhu lingkungan terendah dimana pertumbuhan organ vegetatif dimulai.Suhu optimum tanaman, yaitu suhu lingkungan tanaman yang memungkinkan pertumbuhan tanaman optimum.Suhu maksimum lethal, yaitu suhu lingkungan yang menyebabkan tanaman mati karena denaturasi protein oleh suhu tinggi.

  • B2. c) Curah hujanYang penting adalah jumlah dan sebaran curah hujan.Jumlah curah hujan menyangkut kebutuhan curah hujan total selama tanaman tumbuh. Sebaran curah hujan menyangkut bagaimana curah hujan menyebar selama tanaman tumbuh, sebarannya perlu selaras dengan kebutuhan tanaman pada setiap stadia pertumbuhannya.Baik jumlah maupun sebaran curah hujan yang dibutuhkan setiap jenis komoditas tanaman akan berbeda-beda.

  • B2. c) Curah hujanHujan menentukan : (1) ketersediaan air, (2) pene-rimaan radiasi matahari, (3) suhu udara selama pertumbuhan, (4) dinamika populasi serangga hama dan patogen dsb.Jumlah dan sebaran curah hujan mempengaruhi : dinamika unsur-unsur iklim (suhu, kelembapan udara, kecepatan angin dan sebagainya).Hasil interaksi pengaruh masing-masing unsur iklim akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman yang ditanam di suatu kawasan.

  • B2. c) Curah hujanReaksi tanaman apabila kekurangan air :Drought escape : menyelesaikan siklus hidup lebih cepat sebelum defisit air berkembang.Drought avoidance : mempertahankan poten-sial air dalam tanaman tetap tinggi dengan cara : meningkatkan penyerapan air atau mengurangi kehilangan air.Drought tolerance : bertahan hidup dan tetap melakukan aktifitas fisiologik meski kondisi potensial air tanaman rendah. Caranya : dengan dehydration tolerance dan turgor maintenance.

  • B2. c) Curah hujanJumlah kebutuhan air untuk tiap-tiap stadia pertumbuhan berbeda-beda. Umumnya selama stadia vegetatif jumlah kebutuhan air lebih banyak dibandingkan stadia reproduktif.Sebaran curah hujan akan menentukan cukup-tidaknya kebutuhan air untuk tiap-tiap stadia pertumbuhan.

  • B2. c) Curah hujanKecukupan kebutuhan air pada tiap-tiap stadia pertumbuhan akan men-jamin keberhasilan budidaya.Penentuan waktu tanam yang tepat sangat diperlukan untuk menjamin kebutuhan air pada tiap-tiap stadia pertumbuhan.Pengelolaan air pada masing-masing stadia sangat diperlukan.

  • III. EVALUASI KESESUAIAN LAHANPendahuluanKonsep evaluasi dan kesesuaian.Klasifikasi kesesuaian.Pendekatan dalam evaluasi.B. Kualitas dan karakteristik lahanTopografiIklimTanahC. Prosedur evaluasi kesesuaian lahan

  • A.1. Konsep evaluasi dan kesesuaianEvaluasi lahan : proses penilaian sumberdaya lahan untuk tujuan tertentu dengan pendekatan/cara yang sudah teruji.Manfaat :memberi informasi/arahan penggunaan lahan sesuai keperluan.

  • A.1. Konsep evaluasi dan kesesuaianKesesuaian lahan : tingkat kecocokan sebidang lahan untuk penggunaan tertentu.Kesesuaian lahan aktual, dinilai untuk kondisi saat ini.Kesesuaian lahan potensial, dinilai setelah diadakan perbaikan.

  • A.1. Konsep evaluasi dan kesesuaianKesesuaian lahan aktual : kesesuaian lahan berdasarkan data sifat biofisik tanah atau sumberdaya lahan sebelum lahan tersebut diberi masukan yang diperlukan untuk mengatasi kendala.Data biofisik : (1) karakteristik lahan dan (2) iklim yang berhubungan dengan persyaratan tumbuh tanaman yang dievaluasi.

  • A.1. Konsep evaluasi dan kesesuaianKesesuaian lahan potensial : menggambarkan kesesuaian yang akan dicapai apabila dilakukan usaha-usaha perbaikan.Lahan yang dievaluasi : a. hutan konversi, b. lahan terlantar/tidak produktif, c. lahan pertanian yang produktivitasnya kurang memuaskan, tetapi masih dapat ditingkatkan apabila komoditasnya diganti dengan tanaman yang lebih sesuai.

  • A. 2. Klasifikasi kesesuaianStruktur klasifikasi (FAO, 1976) menurut tingkatannya : Ordo, Kelas, Subkelas dan Unit.Ordo : keadaan kesesuaian lahan secara global. Pada tingkat ordo dibedakan menjadi (1) sesuai (S = Suitable) dan (2) tidak sesuai (N = Not suitable).Kelas : keadaan tingkat kesesuaian lahan dalam tingkat ordo.

  • A. 2. Klasifikasi kesesuaianBerdasarkan tingkat detail skala pemetaan, kelas kesesuaian lahan dibedakan menjadi :(1) Untuk pemetaan tingkat semidetail (skala 1 : 25000 1 : 50000) pada tingkat kelas lahan yang sesuai (S) dibedakan menjadi menjadi : sangat sesuai (S1), cukup sesuai (S2) dan sesuai marginal (S3). Sedang lahan yang tidak sesuai (N) tidak dibedakan menjadi kelas-kelas,(2) Untuk pemetaan tingkat tinjau (skala 1 : 100000 1 : 250000) pada tingkat kelas dibedakan menjadi kelas : sesuai (S), sesuai bersyarat (CS) dan tidak sesuai (N).

  • Penjelasan :Kelas S1 : sangat sesuai. Lahan tidak mempunyai faktor pembatas yang berarti/nyata terhadap penggunaan secara berkelanjutan, atau faktor pembatas bersifat minor dan tidak akan berpengaruh terhadap produktivitas lahan secara nyata.Kelas S2 : cukup sesuai. Lahan mempunyai faktor pembatas dan faktor pembatas ini akan berpengaruh terhadap produktivitasnya, memerlukan tambahan masukan (input). Pembatas tersebut biasanya dapat diatasi oleh petani sendiri.

  • Penjelasan :Kelas S3 : sesuai marginal. Lahan punya faktor pembatas yang berat dan faktor pem-batas ini sangat berpengaruh ada produkti-vitasnya, memerlukan tambahan masukan yang lebih banyak dibandingkan lahan S2. Untuk mengatasi pembatas pada lahan S3 diperlukan modal yang tinggi, sehingga perlu bantuan/campur tangan pemerintah swasta.Kelas N : tidak sesuai karena mempunyai faktor pembatas yang sangat berat dan/ atau sulit diatasi.

  • A. 3. Pendekatan dan evaluasiAda beberapa macam pendekatan :Sistem perkalian parameter,Sistem penjumlahan paramter,Sistem pencocokan/matching, antara kualitas lahan dan karakteristik lahan dengan persyaratan tumbuh tanaman.

  • B. Kualitas dan karakteristik lahanKualitas lahan adalah sifat-sifat pengenal atau attribute yang bersifat kompleks dari sebidang lahan.Setiap kualitas lahan mempunyai keragaan (performance) yang berpengaruh terhadap kesesuaiannya bagi penggunaan tertentu dan biasanya terdiri dari satu atau lebih karakteristik lahan (land characterisics).Kualitas lahan ada yang dapat diestimasi dan diukur secara langsung di lapangan, tetapi pada umumnya ditetapkan berdasarkan karakteristik lahan (FAO, 1976).

  • Hubungan kualitas lahan dengan karakteristik lahanTemperatur (tc) : suhu rata-rata ( C)Ketersediaan air (wa) : curah hujan (mm), kelembapan (%), lamanya bulan kering.Ketersediaan oksigen (oa) : drainase.Keadaan media perakaran (rc) : tekstur, bahan kasar (%), kedalaman tanah (cm).

  • Hubungan kualitas lahan dengan karakteristik lahanRetensi hara (nr) : KTK liat, kejenuhan basa, pH.Toksisitas (xc) : salinitas.Bahaya erosi (eh) : lereng (%), bahaya erosi.Bahaya banjir (fh) : genangan.Dan sebagainya.

  • Penjelasan :Karakteristik lahan yang erat kaitannya untuk keperluan evaluasi lahan dapat dikelompokkan ke dalam 3 faktor utama yaitu : topografi, tanah dan iklim.Karakteristik lahan tersebut (terutama topografi dan tanah) merupakan unsur pembentuk satuan peta tanah.

  • B. 1. TopografiTopografi yang dipertimbangkan dalam eva-luasi lahan adalah : (1) bentuk wilayah (relief) atau lereng dan (2) ketinggian tempat dari permukaan laut (dpl).Relief erat kaitannya dengan faktor pengelo-laan lahan dan bahaya erosi.Ketinggian tempat dpl berhubungan dengan persyaratan tumbuh tanaman yang ber-hubungan dengan suhu udara dan radiasi matahari.

  • Bentuk wilayah (relief) dan kelas lereng (%)ReliefLereng (%)Datar < 3Berombak/agak melandai3 - 8Bergelobang/melandai8 - 15Berbukit 15 - 30Bergunung 30 - 40Bergunung curam 40 - 60Bergunung sangat curam> 60

  • Ketinggian tempat :Diukur dari permukaan laut seba-gai titik nol.Dalam kaitannya dengan tanaman dibedakan : (1) dataran rendah (< 700 m dpl) (2) dataran tinggi (> 700 m dpl).Kesesuaian tanaman terhadap ketinggian tempat berhubungan dengan suhu dan radiasi matahari.

  • Ketinggian tempat :Semakin tinggi tempat, baik suhu maupun radiasi matahari cenderung semakin menurun.Ketinggian tempat dapat dikelaskan sesuai kebutuhan tanaman.Misal : teh dan kina lebih sesuai pada daerah dingin atau daerah dataran tinggi, sedang karet, sawit dan kelapa sesuai di dataran rendah

  • B. 2. Iklim : Suhu udaraApabila data suhu udara tidak tersedia, suhu udara dapat diduga berdasarkan ketinggian tempat dpl. Semakin tinggi tempat semakin rendah suhu udara rata-ratanya, dapat dihitung dengan rumus Braak (1928) sbb :26,3 C (0,01 x elevasi dalam meter x 0,6 C)Suhu rata-rata di tepi pantai berkisar antara 25 - 27 C.

  • B. 2. Iklim : Curah hujanData curah hujan dapat diperoleh dari stasiun penakar hujan.Cara mengukur : manual dan otomatis.Untuk keperluan penilaian kesesuaian lahan, dasarnya : (1) jumlah curah hujan tahunan, (2) jumlah bulan basah dan (3) jumlah bulan kering.

  • B. 2. Iklim : Curah hujanOldeman (1975) : mengelompokkan wilayah berdasarkan jumlah bulan basah dan jumlah bulan kering berturut-turut. (1) Bulan basah > 200 mm. (2) Bulan kering < 100 mm. Berguna untuk tanaman pangan, terutama padi.Ada 5 kelas utama : A, B, C, D dan E.

  • B. 2. Iklim : Curah hujanSchmidt & Ferguson (1951) membuat klasifikasi berdasarkan curah hujan : bulan basah > 100 mm dan bulan kering < 60 cm.Lebih bersifat umum untuk pertanian, biasanya digunakan untuk menilai ke-sesuaian lahan bagi tanaman tahunan.

  • B.3. TanahFaktor tanah dalam evaluasi ke-sesuaian lahan ditentukan oleh be-berapa sifat/karakteristik tanah : Drainase tanah, Tekstur tanah, Kedalaman tanah, Bahaya erosi,Retensi hara (pH dsb.).

  • 1). Drainase Menunjukkan kecepatan meresapnya air dari tanah atau keadaan tanah yang menunjukkan lamanya dan seringnya jenuh air.Dibedakan menjadi : (a) Cepat, (b) Agak cepat, (c) Baik, (d) Agak baik, (e) Agak terhambat, (f) Terhambat, dan (g) Sangat terhambat.

  • 2). Tekstur tanahSangat halus (sh) : liat (tipe mineral liat 2:1)Halus (h) : liat berpasir, liat, liat berdebu.Agak halus (ah) : lempung berliat, lempung liat berpasir, lempung liat berdebu.Sedang (s) : lempung berpasir sangat halus, lempung, lempung berdebu, debu.Agak kasar (ak) : lempung berpasir.Kasar (k) : pasir, pasir berlempung.

  • 3). Kedalaman tanahKedalaman tanah dibedakan menjadi :Sangat dangkal : < 20 cm.Dangkal : 20 cm 50 cm.Sedang : 50 cm 75 cm.Dalam : > 75 cm.

  • 4). Bahaya erosiTingkat Tanah yang hilang (cm/tahun)Sangat ringan (sr)< 0,15Ringan (r)0,15 0,9Sedang (s)0,9 1,8Berat (b)1,8 4,8Sangat berat (sb)> 4,8

  • 5). pH tanahKelas pH tanahSangat masam< 4,5Masam 4,5 5,5Agak masam 5,6 6,5Netral 6,6 7,5Agak alkalis 7,6 8,5Alkalis > 8,5

  • C. Prosedur evaluasi kesesuaian lahanTerdiri dari beberapa tahap, yaitu :Penyusunan karakteristik lahan.Penyusunan persyaratan tumbuh tanamanProses evaluasi kesesuaian lahan (matching).Kesesuaian lahan terpilih/penentuan arahan penggunaan lahan.

  • Bagan metode evaluasidata peta ikl. data peta tanahpeta topogtafich, suhu lereng, kark. tanah relief, elevasi

    karakteristik lahan

    matching persyaratan tanmanpenggunaan lahan

    kesesuaian lahanutk komoditas prioritas

    penggunaan lahanaktual

    arahan penggunaan lahan

  • Metode Klimogram :1. Dasar pemikiran :Pengaruh faktor iklim sangat penting.Hubungan antara iklim dengan pertanian mencakup segala aspek integrasi antara unsur-unsur iklim dan tanaman.Unsur-unsur iklim berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan setiap daerah mempunyai kondisi dan karakteristik unsur-unsur iklim yang berbeda.

  • Metode Klimogram :2. Dasar analisis : Data iklim dari pusat produksi tanaman yang akan dikembangkan, terutama data iklim yang merupakan faktor pengendali utama bagi pertumbuhan, perkembangan dan produksi tanaman yang bersangkutan.

  • Metode Klimogram :3. Prinsip dasar : Klimogram merupakan grafik yang menun-jukkan interaksi (perpotongan) antara dua buah unsur iklim rata-rata bulanan dalam suatu siklus (setahun).Contoh : untuk membuat grafik klimogram tanaman tebu dapat digunakan unsur iklim suhu udara dan curah hujan. Karena suhu udara dan curah hujan merupakan unsur iklim yang paling besar pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantitas produksi tanaman tebu.

  • Metode Klimogram :Penggunaan klimogram : dalam skala titik/ daerah atau wilayah.Dalam skala wilayah misalnya skala kabu-paten, klimogram dapat digunakan untuk memetakan kabupaten, yang dapat menjadi alternatif daerah budidaya suatu tanaman.Hasil analisis klimogram dapat digunakan untuk membuat peta potensi agroklimat suatu wilayah atau daerah.

  • Tahapan pembuatan klimogram :Tentukan tanaman pertanian yang akan dicari kesesuaian iklimnya.Carilah 3 atau lebih daerah yang telah menjadi sentra produksi selama lebih dari 10 tahun.Tentukan unsur iklim yang paling ber-pengaruh terhadap kualitas dan kuantitas produksi tanaman tersebut. Kalau ada lebih dari satu unsur, maka dapat dibuat grafik klimogram dari berbagai variasi hubungan yang ada.

  • Tahapan pembuatan klimogram :Lakukan inventarisasi data iklim harian, terutama unsur-unsur iklim yang paling berpengaruh selama minimal 10 tahun. Kemudian buat rata-rata bulanan (Januari sampai Desember) dari setiap unsur iklim tersebut. Data rata-rata iklim yang telah diinventarisasi dirata-ratakan dalam bentuk tabel.

  • Tahapan pembuatan klimogram :Sebagai langkah awal pembuatan grafik klimogram, tentukan dua unsur iklim, ke-mudian plotkan dalam bentuk grafik garis yang saling berhubungan dari bulan Januari sampai Desember.Setelah grafik klimogram daerah sentra pro-duksi selesai dibuat, tentukan daerah-daerah yang akan diuji apakah mempunyai kesesuaian iklim terhadap tanaman yang telah ditentukan.

  • Tahapan pembuatan klimogram :Lakukan inventarisasi data iklim harian daerah-daerah yang akan diuji, terutama unsur-unsur iklim yang paling berpengaruh selama 10 tahun. Kemudian buat rata-rata bulanan (Januari sampai Desember) dari setiap unsur iklim tersebut.Plotkan dalam bentuk grafik yang saling berhubungan dari bulan Januari sampai Desember.

  • Tahapan pembuatan klimogram :Lakukan overlay antara grafik klimogram daerah sentra produksi dengan grafik dari daerah yang diuji.Dari hasil overlay dapat dilihat : jika antara grafik klimogram sentra produksi dengan grafik daerah yang diuji berhimpit, maka daerah yang diuji tersebut secara iklim co-cok untuk pengembangan/budidaya tanam-an yang bersangkutan.

  • Bagan Metode Klimogram tnm tplh un-ik

    ri-da-sen-pro ten-da-kan-ji

    lak-in-dat-ik lak-in-dat-ik

    plot-dat-sur-klim-da-pro plot-dat-sur-klim-da-ji

    overlay

    pit-la-ma

  • IV. SISTEM PERTANAMAN

    Penataan pertanaman (cropping system) merupakan suatu cara bagaimana cara mengaturdan memilih jenis tanaman yang diusahakan pada sebidang lahan dalam jangka waktu tertentu.Penting karena menyangkut aspek teknik biologik dan sosial ekonomikSangat penting diperhatikan karena akan sangat menentukan Intensitas Penanaman (IP) dan Intensitas Panen dari sebidang lahan, yang berarti juga menentukan produktivitas lahannya.

  • Aspek-aspek teknik yang berhubungan :Teknik penanaman.Teknik pengairan.Teknik pengelolaan tanah.Teknik pemupukan.Teknik pengendalian OPT.Teknik pemungutan hasil.Dan sebagainya.

  • Pertanaman monokultur :Pada sebidang lahan sepanjang waktu hanya ditanami dengan satu jenis tanaman saja.Keuntungan : (1) Persiapan tanam dan cara pemeliharaan tanaman menjadi lebih mudah, berbagai teknik budidaya dapat dilakukan dengan lebih leluasa, baik tradisional maupun modern. (2) Perhitungan biaya input dan output juga lebih mudah diperhitungkan. (3) Dsb.Kerugiannya : (1) Sifat ketergantungan lebih besar dan resiko kerugian yang terjadi tidak ada kompensasinya. (2) Penggunaan lahan, waktu, sarana dan prasarana kurang efektif dan efisien. (3) Dsb.

  • Pertanaman bergandaDisebut juga Multiple Cropping merupakan usaha pertanaman untuk mendapatkan panen lebih dari satu kali dari satu atau lebih jenis tanaman dalam satu bidang tanah dalam satuan waktu tertentu.Berdasarkan cara orang mengatur pertanam-annya, ada dua kelompok multiple cropping, yaitu : (a) penataan berganda secara tunggal (monokultur) dan (b) penataan berganda secara campuran (catch cropping).

  • (a) Penataan berganda secara tunggal (monokultur)Di atas lahan tertentu dan dalam waktu tertentu (sepanjang umur tanaman) hanya ditanami satu jenis tanaman. Setelah itu lahan ditanami lagi dengan jenis tanaman yang sama atau yang lain.Variasinya : (1). Bergiliran secara berurutan (crop rotation), (2). Bergiliran secara berurutan dan glebagan, (3). Bergiliran secara berjajar atau paralel, tidak menganut sistim glebagan.

  • (1) Bergiliran secara berurutanDilakukan sebagai berikut : Pada musim hujan ditanami padi, Pada musim kemarau ditanami palawija, padi atau bera tergantung pada keadaan tanah, pengairan, iklim dan sebagainya.

  • (2) Bergiliran secara berurutan dan glebaganBanyak dilakukan di daerah tadah hujan.Untuk mengurangi resiko tidak memperoleh hasil bumi yang ditanam bergiliran berurutan, petani membagi sawah menjadi dua bagian.Bagian pertama dikelola sebagai sawah, ditanami dengan pergiliran tanaman.Bagian kedua dikelola sebagai tanah kering (tegal) dengan jenis-jenis tanaman yang cocok untuk tanah kering.Di atas tegal dilakukan sistem pertanaman tunggal dan sistem tanaman bergiliran berurutan.Setelah beberapa tahun, bagian sawah dijadikan tegalan dan sebaliknya.

  • (3) Bergiliran secara sejajar atau paralelDi sini tidak menganut sistem glebagan.Sebidang sawah yang luas pada musim pengujan seluruhnya ditanami padi.Pada musim kemarau tanah dibagi menjadi 3 bagian yaitu : (1) dikosongkan, (2) ditanami padi gadu, (3) ditanami palawija.Jadi ada penataan pertanaman jajaran dari berbagai penataan pertanaman bergiliran berurutan.Cara penataan tersebut dibedakan menjadi 2 yaitu : a). Penataan pertanaman berladang dan b). Penataan tanaman secara glebagan.

  • (b) Penataan berganda secara campuran (catch cropping)Azas : menanam beberapa jenis/varietas secara bercampur/bersama-sama di satu bidang tanah.Variasinya : (1) Penanaman campuran acak-acakan (mixed cropping) : bersamaan, tidak teratur, tidak terikat waktu. Kurang tampak ada sstem pergiliran. (2) Penataan tanaman secara tumpangsari (inter-cropping) : menanam dua atau lebih spesies/ varie-tas tanaman, umur tidak berbeda. Misal : padi biasa + padi ketan, padi umur panjang + padi umur pendek.(3) Penataan pertanaman sela : merupakan penataan pertanaman dua atau lebih jenis tanaman yang berlainan dalam sifatnya, umur dan sebagainya.

  • Macam-macam penataan petanaman selaTumpangsari (intercropping) : penataan pertanaman dari dua jenis atau lebih tanaman yang umurnya tidak banyak berbeda. Tanaman ditanam bersama-sama di tempat yang sama. Misal : di antara baris-baris jagung ditanami dengan beberapa baris kacang tanah.Tanaman sela (interplanting) : merupakan penataan pertanaman dari dua jenis tanaman semusim yang berbeda umur, tetapi tidak ditanam bersama-sama di tempat yang sama (misalnya kacang tanah ditanam di sela-sela ketela pohon).

  • Macam-macam penataan petanaman selaTanaman sela budidaya (interculture) : merupakan penataan pertanaman dari jenis tanaman semusim yang ditanam di antara tanaman yang berumur panjang (tahunan). Misalnya : padi gogo-karet, jagung- kelapa, kedelai kelapa.Tanaman sisipan (relay planting) : dua jenis ditanam secara bersama di atas tanah yang sama, tetapi waktu bertanam dan panennya tidak sama (jagung di antara kedelai sebelum dipungut).Tanaman tumpang gilir (sequential planting) : penanaman suatu jenis tanaman segera setelah tanaman sebelumnya dipanen.

  • Tujuan utama multiple cropping :Untuk meminimalkan jumlah hari suatu bidang tanah menganggur dan memak-simalkan laju pertumbuhan dan pro-duktifitas tanaman yang ditanam di atas lahan tersebut.Ada sejumlah hal yang mungkin dilaku-kan untuk mencapai tujuan tersebut.

  • Hal-hal yang dapat dilakukan :Membuat guludan untuk membantu mengeringkan permukaan tanah ketika tanaman ditanam pada musim penghujan.Melakukan pengolahan tanah minimal ketika mempersiapkan tanah di antara penanaman yang berurutan, tidak memberikan peluang kepada gulma untuk muncul.Menanam tanaman keprasan.Menanam hanya varietas-varietas unggul yang berumur pendek dan paling efisien dalam menggunakan energi matahari.

  • Hal-hal yang dapat dilakukan :Menanam tanaman-tanaman yang dapat dipanen sebelum masak, misalnya jagung manis, baby corn, kedelai hijau, dsb.Mengatur pola tanam sedemikian rupa sehingga tanaman-tanaman yang toleran kekeringan ditanam pada akhir musim hujan agar pada suatu stadia perkembangan memungkinkan untuk menggunakan kelembaban tanah yang tersedia sampai masak.Menanam tanaman atau kombinasi tanaman yang dapat memberikan stabilitas biologik dan ekonomik maksimum.Mendorong penggunaan relay planting.

  • Mixed cropping : KeuntunganMudah menanamnya.Apabila ketersediaan benih suatu jenis tanaman terbatas, dapat digantikan dengan lainnya yang ada.Apabila banyak yang tidak tumbuh dapat diganti dengan yang lain.Ada jaminan terhadap kegagalan tanaman karena : a. kekeringan, b. serangga, c. penyakit.Keragaman bahan pangan memberikan keragaman nilai, terutama untuk sumber protein dan vitamin.Penyebaran tenaga kerja lebih baik : a. pada waktu penanaman dan b. pada waktu panen.

  • Mixed cropping : KeuntunganMerupakan salah satu cara untuk memperta-hankan viabilitas biji.Lebih efisien dalam memanfaatkan energi radiasi.Lebih efisien dalam menggunakan air tanah.Lebih efisien dalam menggunakan nutrisi dari tanah.Menjamin kompetisi dan mengendalikan gulma lebih baik.

  • Mixed cropping : KeuntunganBukti-bukti menunjukkan bahwa beberapa kombinasi tanaman memberikan stabilitas biologik terhadap serangan serangga dan penyakit :Kombinasi jagung-kacang tanah : penggerek jagung.Kombinasi tomat-kubis untuk diambond back - moth.Intersepsi spora yang terbawa udara oleh tanaman yang tidak peka terbukti dapat mencegah serangan untuk tanaman-tanaman yang peka.

  • Mixed cropping : KerugianMenggunakan banyak tenaga kerja, sulit untuk mekanisasi : a. penanaman, b. pengolahan tanah, c. pemanenan, d. pemupukan.Tidak menjamin untuk pelaksanaan teknologi baru.Sulit bagi petani untuk mengembangkan ketram-pilannya dalam produksi suatu jenis tanaman.Berkurangnya volume untuk suatu jenis tanaman menjadikan sulit bagi petani untuk mengembang-kan sistem pemasaran yang efisien.

  • Intercropping, Interplanting, Interculture Masing-masing sistem pertanaman ini serupa dengan mixedcropping.Biasanya tanaman ditanam dalam barisan berselang-seling atau agak acak.Semua sistem yang lebih sophisticated ini memiliki beberapa keuntungan yang lebih dibandingkan dengan mixed cropping akan tetapi juga memiliki segi baik-buruk masing-masing.

  • Keuntungan-keuntungan :Mudah untuk dilakukan mekanisasi :Pada persiapan tanah, karena tanaman ditanam dalam barisan - barisan dan tanaman yang baru dapat ditanam si sela-sela tanaman sebelumnya.Budidaya tanaman, lebih mudah.Pemungutan hasil.Pemupukan untuk masing-masing tanaman.Dapat lebih mudah mengendalikan populasi tanaman dengan mengatur jarak barisan di antara tanaman-tanaman.

  • Keuntungan-keuntungan :Jumlah spesies yang ditanam lebih sedikit maka :Perhatian yang diberikan kepada masing-masing spesies lebih banyak.Tanaman yang ditanam dapat disesuaikan iklim, kesuburan tanah, dan struktur tanah.Mempunyai volume yang lebih besar untuk dipasar-kan atau untuk pakan ternak.Resikonya lebih kecil dibandingkan dengan mono-kultur.Mungkin merupakan sistem yang memberikan hasil paling tinggi karena lebih efisien dalam mengguna-kan tanah dan energi matahari,

  • Kerugian-kerugianUntuk mekanisasi tidak semudah tanaman monokultur karena perbedaan dalam karakteristik biji dan kebutuhan-kebutuhan fisiologik untuk sinar, nutrien dan lamanya pertumbuhan.Memerlukan lebih banyak waktu untuk penanaman dan pemanenan.Dapat mengurangi hasil tanaman pokok. Misalnya kacang tanah yang diinterpanting dalam tebu sedikit banyak dapat mengurangi hasil gulanya. Sungguhpun demikian, total hasil kacang tanah dan gula dapat lebih besar dibandingkan masing-masing.

  • Relay plantingKeuntungan :Dapat menghemat waktu sekitar 3 sampai 4 minggu. Hemat air. Hilangnya waktu juga berarti hilangnya air yang sebenarnya merupakan faktor pembatas.Meminimalkan persiapan tanah.Mengurangi pertumbuhan gulma.Kerugian :Umumnya membutuhkan kerja tangan.Beberapa tanaman tidak dapat mentolerir naungan dan terjadi kompetisi pada awal stadia pertumbuh-an.

  • Sequential Planting :Lahan, air dan waktu merupakan modal utama dalam bercocok tanam. Pemanfaatan yang maksimum faktor-faktor tersebut sangat penting. Namun kadang-kadang dalam jangka waktu tertentu tanah terpaksa menganggur.Sering kali hanya satu atau dua kali tanam padi per tahun, sehingga masih cukup air dalam tanah bagi gulma yang banyak tumbuh.Maka waktu yang tersedia perlu dimanfaat-kan dengan menanam tanaman ekstra.

  • Keuntungan :Meminimalkan waktu antar periode dengan menanam tanaman ekstra tiap tahun, sehingga dapat meningkatkan produksi pangan.Mengurangi produksi gulma dan biji-biji gulma.Meningkatkan keuntungan.

  • Kerugian :Petani mungkin harus mengganti varietas. Seorang petani mungkin mempunyai varietas padi yang berumur 120 hari atau kurang untuk ditanam 3 kali dalam setahun.Harus mengubah kebiasaan lama, sehingga hanya sedikit waktu untuk istirahat dan santai setelah panen.

  • Keuntungan Multiplecropping secara umum:Pembagian curahan tenaga keluarga petani merata sepanjang tahun.Memperkecil resiko kegagalan usaha.Mempertinggi frekuensi panen.Mempertinggi pendapatan.Diversifikasi pangan.Mengurangi peluang pemberoan tanah.Meningkatkan kesuburan tanah.Mencegah timbulnya hama dan penyakit.Menekan pertumbuhan gulma.Membuka peluang usaha peternakan.

  • Penilaian keberhasilan tanaman gandaLER = (HTG a / HTM a) + (HTG b / HTM b)Bila :LER 1 : Sistem tanaman ganda berhasilLER < 1 : Sistem Tanaman ganda tidak berhasil