tanggung jawab guru pendidikan agama kristen …repo.sttsetia.ac.id/115/1/martimna tefu okkk.pdf ·...

12
TANGGUNG JAWAB GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MENANAMKAN FIRMAN TUHAN PADA REMAJA USIA 12-15 TAHUN Martimna Tefu Sekolah Tinggi Theologi Injili Arastamar (SETIA) Jakarta ABSTRAK Berdasarkan pembatasan masalah penelitian, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: pertama, Bagaimana gambaran kualitas kepribadian guru PAK dan perkembangan karakter remaja? Kedua, Bagaimana tanggung jawab guru PAK dalam menanamkan Firman Tuhan pada remaja usia 12-15 tahun? Ketiga, Bagaimana mengaplikasikannya sebagai guru PAK dalam menanamkan Firman Tuhan pada remaja? Penelitian ini dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut: untuk menjelaskan gambaran kualitas kepribadian guru PAK dan perkembangan karakter remaja, untuk menjelaskan bagaimana tanggung jawab guru PAK dalam menanamkan Firman Tuhan pada remaja, untuk menjelaskan aplikasi bagi guru PAK sebagai pengajar dalam menanamkan Firman Tuhan pada remaja. Metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan dan penyusunan skripsi ini menggunakan penelitian kualitatif literatur (murni), metode penulisan yang digunakan adalah analisis deskriptif. Analisis artinya “menyediakan dan menguraikan bagian-bagiannya”. Deskriptif adalah “membuat gambaran secara sistematis dan akurat mengenai fakta serta hubungan antara fenomena yang diselidiki”. Berdasarkan hasil yang diperoleh atau ditemukan dalam penelitian ini dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: kepribadian guru PAK dapat dilihat dari: guru PAK yang bertumbuh di dalam Kristus, hidup dalam bimbingan Roh Kudus, memiliki konsep diri positif, guru juga bertanggung jawab dalam hal mengajar, melatih, memotivasi, membimbing, menasehati remaja, tentang Firman Tuhan, ini adalah hal yang penting karena ketika tugas dan tanggung jawab ini dilakukan dengan baik dan benar maka remaja yang hidup pada zaman globalisasi ini akan memiliki kepribadian yang baik. Menjadi guru PAK perlu juga rendah hati, mencintai sama seperti Yesus memberi contoh yang terbaik. Adapun hipotesis penelitian adalah jika semua guru PAK memiliki kepribadian yang selaras dan serasi antara perkataan dan tingkah lakunya antara pengajaran dan kehidupan dalam membimbing remaja untuk menanamkan Firman Tuhan. Maka remaja akan memiliki sifat hidup yang berorientasi kepada Allah melalui perjumpaannya dengan Kristus. Hasil penelitian ini sebagai masukan yang membangun guru meningkatkan kualitas mengajar guru PAK serta memberikan sumbangan pemikiran bagi pemecahan masalah yang berhubungan dengan judul sentral dari suatu penelitian dan dapat juga dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dikembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis. Sozanolo Zamasi, M.Pd.K Dr. Dyulius Thomas Bilo, M.Th

Upload: others

Post on 20-Jul-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TANGGUNG JAWAB GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN …repo.sttsetia.ac.id/115/1/MARTIMNA TEFU OKKK.pdf · 2020. 7. 17. · itulah, Rasul Paulus menasehatkan koleganya, Titus di Pulau Kreta,

TANGGUNG JAWAB GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM

MENANAMKAN FIRMAN TUHAN PADA REMAJA USIA 12-15 TAHUN

Martimna Tefu

Sekolah Tinggi Theologi Injili Arastamar (SETIA) Jakarta

ABSTRAK

Berdasarkan pembatasan masalah penelitian, maka dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut: pertama, Bagaimana gambaran kualitas kepribadian guru

PAK dan perkembangan karakter remaja? Kedua, Bagaimana tanggung jawab guru

PAK dalam menanamkan Firman Tuhan pada remaja usia 12-15 tahun? Ketiga,

Bagaimana mengaplikasikannya sebagai guru PAK dalam menanamkan Firman Tuhan

pada remaja? Penelitian ini dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut:

untuk menjelaskan gambaran kualitas kepribadian guru PAK dan perkembangan

karakter remaja, untuk menjelaskan bagaimana tanggung jawab guru PAK dalam

menanamkan Firman Tuhan pada remaja, untuk menjelaskan aplikasi bagi guru PAK

sebagai pengajar dalam menanamkan Firman Tuhan pada remaja. Metode penelitian

yang digunakan dalam pengumpulan dan penyusunan skripsi ini menggunakan

penelitian kualitatif literatur (murni), metode penulisan yang digunakan adalah analisis

deskriptif. Analisis artinya “menyediakan dan menguraikan bagian-bagiannya”.

Deskriptif adalah “membuat gambaran secara sistematis dan akurat mengenai fakta

serta hubungan antara fenomena yang diselidiki”. Berdasarkan hasil yang diperoleh

atau ditemukan dalam penelitian ini dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

kepribadian guru PAK dapat dilihat dari: guru PAK yang bertumbuh di dalam Kristus,

hidup dalam bimbingan Roh Kudus, memiliki konsep diri positif, guru juga

bertanggung jawab dalam hal mengajar, melatih, memotivasi, membimbing,

menasehati remaja, tentang Firman Tuhan, ini adalah hal yang penting karena ketika

tugas dan tanggung jawab ini dilakukan dengan baik dan benar maka remaja yang

hidup pada zaman globalisasi ini akan memiliki kepribadian yang baik. Menjadi guru

PAK perlu juga rendah hati, mencintai sama seperti Yesus memberi contoh yang

terbaik. Adapun hipotesis penelitian adalah jika semua guru PAK memiliki kepribadian

yang selaras dan serasi antara perkataan dan tingkah lakunya antara pengajaran dan

kehidupan dalam membimbing remaja untuk menanamkan Firman Tuhan. Maka

remaja akan memiliki sifat hidup yang berorientasi kepada Allah melalui

perjumpaannya dengan Kristus. Hasil penelitian ini sebagai masukan yang

membangun guru meningkatkan kualitas mengajar guru PAK serta memberikan

sumbangan pemikiran bagi pemecahan masalah yang berhubungan dengan judul

sentral dari suatu penelitian dan dapat juga dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau

dikembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian yang sejenis.

Sozanolo Zamasi, M.Pd.K

Dr. Dyulius Thomas Bilo, M.Th

Page 2: TANGGUNG JAWAB GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN …repo.sttsetia.ac.id/115/1/MARTIMNA TEFU OKKK.pdf · 2020. 7. 17. · itulah, Rasul Paulus menasehatkan koleganya, Titus di Pulau Kreta,

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN LEMBAGA PENDIDIKAN ........................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI ................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ................................................. iv

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................................ v

HALAMAN MOTTO......................................................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ xi

DAFTAR ISI........................................................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah Penelitian ...................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ........................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah Penelitian ........................................................................... 8

D. Rumusan Masalah Penelitian ............................................................................... 8

E. Tujuan Penelitian ................................................................................................... 9

F. Hipotesis .................................................................................................................. 9

G. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 9

1. Manfaat Teoritis ................................................................................................. 9

2. Manfaat Praktis .................................................................................................. 10

a. Manfaat bagi institusi .................................................................................. 10

b. Manfaat bagi organisasi profesi .................................................................. 10

c. Manfaat bagi pribadi.................................................................................... 10

H. Metodologi .............................................................................................................. 10

I. Sistematika Penulisan ............................................................................................ 11

BAB II GAMBAR KUALITAS KEPRIBADIAN GURU PAK

DAN PERKEMBANGAN KARAKTER REMAJA .......................................... 12

A. Pengertian Kepribadian Guru PAK ..................................................................... 12

B. Kualitas Kepribadian Guru PAK ......................................................................... 15

1. Bertumbuh dalam Kristus ................................................................................. 16

2. Hidup dalam bimbingan Roh Kudus............................................................... 17

3. Memiliki konsep diri positif .............................................................................. 19

C. Perkembangan Karakter Remaja .......................................................................... 21

1. Pengertian Karakter ........................................................................................... 21

2. Perkembangan Karakteristik Remaja ............................................................... 22

a. Perkembangan sosial ................................................................................... 22

b. Perkembangan emosional ........................................................................... 27

c. Perkembangan rohani .................................................................................. 29

Page 3: TANGGUNG JAWAB GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN …repo.sttsetia.ac.id/115/1/MARTIMNA TEFU OKKK.pdf · 2020. 7. 17. · itulah, Rasul Paulus menasehatkan koleganya, Titus di Pulau Kreta,

D. Ciri-Ciri Masa Remaja ........................................................................................... 21

a. Masa remaja sebagai periode peralihan ........................................................... 32

b. Masa remaja sebagai periode perubahan ........................................................ 34

c. Masa remaja sebagai masa mencari identitas .................................................. 36

d. Masa remaja adalah masa memberontak terhadap orangtua ........................ 38

e. Masa remaja adalah masa memilih teman....................................................... 39

BAB III TANGGUNG JAWAB GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM

MENANAMKAN FIRMAN TUHAN PADA REMAJA USIA 12-15

TAHUN .............................................................................................................. 41

A. Landasan Teologis .................................................................................................. 41

B. Guru Pendidikan Agama Kristen ......................................................................... 42

a. Pengertian Pendidikan ...................................................................................... 42

b. Pengertian Pendidikan Guru Agama Kristen ................................................. 44

C. KEPRIBADIAN REMAJA USIA 12-15 TAHUN ................................................. 48

a. Perilaku yang Tidak Stabil dan Berubah-ubah ............................................... 49

b. Selalu Tampil Sesuai Dengan Trend Zaman ................................................... 51

c. Mudah Tersinggung .......................................................................................... 54

d. Mudah Gelisa ..................................................................................................... 55

D. TANGGUNG JAWAB GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

DALAM MENANAMKAN FIRMAN TUHAN PADA REMAJA

USIA 12-15 TAHUN ............................................................................................... 57

1. Mendidik dan mengajar remaja untuk memahami kebenaran

Firman Tuhan ..................................................................................................... 57

2. Melatih remaja dalam membaca dan mempelajari Alkitab ........................... 61

3. Memotivasi remaja untuk mencintai Firman Tuhan ...................................... 62

4. Membimbing remaja untuk menjadi garam dan terang ................................ 65

5. Menasehati remaja yang bermasalah ............................................................... 68

BAB IV APLIKASI BAGI GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN .................... 71

A. Guru PAK Bersikap Rendah Hati ........................................................................ 71

B. Guru PAK Mencintai Tuhan ................................................................................. 73

C. Guru PAK Mencintai Firman Tuhan ................................................................... 74

D. Guru PAK Menjadi Teladan ................................................................................. 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 81

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 81

B. Saran ......................................................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 84

BIODATA ........................................................................................................................... 91

Page 4: TANGGUNG JAWAB GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN …repo.sttsetia.ac.id/115/1/MARTIMNA TEFU OKKK.pdf · 2020. 7. 17. · itulah, Rasul Paulus menasehatkan koleganya, Titus di Pulau Kreta,

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH

Secara psikologis, masa remaja adalah usia di mana individu berintegrasi

dengan masyarakat dewasa, dan usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat

orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, pada tahap

masa remaja ini, remaja mulai mengalami perubahan fisik. Elizabeth B. Hurlock

menyatakan, “bagi sebagian besar anak muda, usia antara dua belas tahun dan enam

belas tahun merupakan tahun kehidupan yang penuh kejadian sepanjang menyangkut

pertumbuhan dan perkembangan.” Perkembangan fisik yang cepat dan penting

disertai dengan cepatnya perkembangan mental terutama pada awal masa remaja.

Semua perkembangan ini menimbulkan perlunya membentuk sikap, nilai dan minat

baru.”1

Sikap dan perilaku selama masa sejajar dengan tingkat perubahan fisik. Selama

awal masa remaja, ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat, perubahan perilaku dan

sikap juga berlangsung pesat. Remaja mulai mencari identitas diri, mulai juga

menyesuaikan diri dengan geng-geng kelompoknya, hal ini ditandai dengan mulainya

ada gaya baru/perubahan dalam hal berpakaian, berbicara, mulai malas dalam hal-hal

rohani, dan ada keinginan yang besar untuk sama dengan teman-temannya gengnya.

Pernyataan ini menjelaskan bahwa, usia remaja adalah usia yang mudah/cepat

terpengaruh dengan hal-hal yang bersifat positif dan negatif, baik di lingkungan

keluarga ataupun di lingkungan masyarakat, hal itu membuat remaja cepat terjerumus

pada hal-hal yang buruk dan akibat merusak sikap yang baik yang dimiliki pada awal

(1 Kor. 15:33).

Otoritas guru dan orangtua justru untuk sementara waktu tidak menjadi

perhatiannya karena diaanggap waktunya sudah berlalu untuk bergantung

(dependent) kepada remaja. Namun, jika guru, pembina, maupun orangtua berperan

sebagai sahabat, remaja akan tetap menjadikan mereka nilai dan gagasan. Sekalipun

demikian dalam pembicaraan tentang masalah-masalah rohani, remaja tetap

membutuhkan bahasan praktis dan pribadi.

Karena agama dipandang sangat pribadi dan emosional, James Dobson, dalam

karyanya, menjelang masa remaja, mengemukakan bahwa, dalam pembinaan remaja

perlu mendiskusikan, bagaimana cara membangun harga diri yang benar, bagaimana

memandang dan memelihara tubuh atau fisik. Bagaimana mengendalikan diri dalam

menghadapi gejolak cinta pertama serta bagaimana gejolak emosi yang senantiasa

berubah.2

1 Elizabeth B. Hurlock, Psikogi Perkembangan (Jakarta: Erlangga, 1980), 207 2 B.S.Sidjabat,mengajar secara profesional (Bandung : Yayasan kalam hidup,2017),147

Page 5: TANGGUNG JAWAB GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN …repo.sttsetia.ac.id/115/1/MARTIMNA TEFU OKKK.pdf · 2020. 7. 17. · itulah, Rasul Paulus menasehatkan koleganya, Titus di Pulau Kreta,

Dalam masa transisi ini remaja mengelola informasi bagi pertumbuhan

kepribadian dan spritualitasnya dari berbagai sumber, termasuk kitab suci, media

tertulis (buku, majalah) dan media elektronik, dan teman-teman, guru, orangtua,

pemimpin agama serta orang-orang tertentu yang dianggap sebagai model, itulah

saatnya bagi remaja untuk terbuka dan membuka diri pada berbagai sumber untuk

memperoleh masukan. Di sana peran orangtu, guru, maupun pembina rohani remaja

ialah sebagai sahabat, pembimbing, dan teladan (model). Pemaksaan kehendak, dan

sebuah pola pikir saja, tidak membuat remaja kreatif. Rupanya, karena pemahaman

itulah, Rasul Paulus menasehatkan koleganya, Titus di Pulau Kreta, supaya

memberikan dirinya teladan di kalangan kaum muda yang dilayani (Tit. 2:6-7).3

Menurut Jay Kesler, dalam karyanya, tolong saya punya anak remaja,

mengemukakan bahwa, faktor penting dalam pembinaan remaja ialah keterbukaan

dalam komunikasi. Untuk itu para pembina perlu bersedia mendengar keluhan dan

pendapat remaja supaya mereka merasa dibutuhkan dan diterima sebagai pribadi

berharga, remaja sangat ingin dipandang pembinaannya sebagai pribadi-pribadi

mandiri dan perlu ditolong untuk merasakan dan mengalami hal itu. Dengan

demikian, peraturan-peraturan, tata tertib, dan displin yang akan diterapkan perlu

didiskusikan terlebih dahulu agar dalam diri remaja timbul perasaan memiliki

perasaan memiliki peraturan itu.

Namun kenyataannya, jika dilihat dalam zaman sekarang ada sebagian guru

PAK yang hanya sekadar mengajar saja hal mengajar itu dianggap sebagai suatu

kewajiban bagi guru PAK itu sendiri, padahal guru PAK perlu menjadi sahabat,

pembimbing dan teladan (model), bagi remaja di sekolah, hal ini membawa dampak

yang tidak bagus remaja kurang berminat dalam belajar pelajaran PAK terkhususnya

belajar tentang Firman Tuhan, akibatnya remaja mudah terjerumus dalam pergaulan

negatif di lingkungan tempat bermain dan pada akhirnya remaja akan hidup jauh dari

Tuhan, masa depan sebagai pemuda yang nantinya penerus tiang gereja dan harapan

keluarga tidak akan tercapai dengan baik.

3 Jhon M. Nainggolan, Pendidikan Berbasis Nilai-Nilai Kristiani (Bandung: Bina Media Informasi, 2011), 102

Page 6: TANGGUNG JAWAB GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN …repo.sttsetia.ac.id/115/1/MARTIMNA TEFU OKKK.pdf · 2020. 7. 17. · itulah, Rasul Paulus menasehatkan koleganya, Titus di Pulau Kreta,

BAB II

GAMBARAN KUALITAS KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN AGAMA

KRISTEN DAN PERKEMBANGAN KARAKTER REMAJA

Pengertian Kepribadian Guru PAK

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kepribadian adalah sifat hakiki yang

tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakannya dari orang

atau bangsa lain.4 Istilah kepribadian berkaitan dengan watak, karakter, pola pikir,

emosi, sikap dan kebiasaan yang menjadi ciri khas seseorang di dalam menunaikan

tugasnya.5 Dalam dunia pekerjaan kepribadian sering diidentifikasi sebagai sikap dan

tingkah laku seseorang.6

Dalam arti sederhana kepribadian adalah sikap hakiki individu yang tercermin

pada sikap dan perbuatan yang membedakan dirinya dari yang lain.7 Mengenai

kepribadian yang berbeda-beda, Widyapranawa, berpendapat bahwa, “tiap manusia

mempunyai kepribadian sendiri-sendiri. Inilah unsur yang utama yang membedakan

seseorang dari yang lain. Kepribadian atau personality memberi sifat-sifat yang khas

kepada diri seseorang baik pada anak muda maupun orangtua, kepribadian itu

merupakan ciri khas unik yang tidak terpisahkan dari kemanusiaannya.”8

Mcleod mengartikan, “Kepribadian atau personality sebagai sifat khas yang

dimiliki seseorang”, sedangkan menurut tinjauan psikologi kepribadian pada

prinsipnya adalah susunan atau kesatuan antara aspek perilaku mental, pikiran,

perasaan dan sebagainya dengan aspek perilaku atau perbuatan nyata dengan

demikian kepribadian adalah karakter atau sifat seseorang yang tercermin dalam cara

berpikir, sikap maupun perbuatannya. Kepribadian juga adalah faktor yang sangat

berpengaruh terhadap keberhasilan seorang guru sebagai pengembang sumber daya

manusia. Karena di samping guru berperan sebagai pembimbing dan pembantu guru

juga berperan sebagai panutan bagi para siswanya.

Zakiah Daradja menegaskan bahwa, “kepribadian itulah yang akan menentukan

apakah guru akan menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi anak didiknya

ataukah guru akan menjadi perusak atau penghancur bagi hari depan anak didik

terutama bagi anak didik,”9 dalam hal ini Tondowidjojo berpendapat, kualitas

kehidupan kepribadian tidak boleh luput dari tugas keguruan. Dalam karyanya, kunci

4 Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka Jakarta, 2012), 895 5 B.S Sidjabat, Mengajar Secara Profesional (Bandung: Kalam Hidup,2017),71 6 Hery Wibowo, Fortune Favort the Ready (Bandung: OASE Mata Air Makna, 2007), 96 7 Erjati Abas, Maknet KepemimpinanKepala Madrasah Terhadap Kinerja Guru (Jakarta: PT Elex Media

Komputindo,2007), 102 8 Widyapranawa, Pendidikan Kepribadian Diri Sendiri (Jogyakarta: Taman Pustaka Kristen, 2003), 2 9 Erjati Abas, Maknet Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Kinerja Guru (Jakarta: PT Elex Media

Komputindo,2007), 102

Page 7: TANGGUNG JAWAB GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN …repo.sttsetia.ac.id/115/1/MARTIMNA TEFU OKKK.pdf · 2020. 7. 17. · itulah, Rasul Paulus menasehatkan koleganya, Titus di Pulau Kreta,

sukses pendidik mengemukakan bahwa sisi dasar yang tetap diperlukan guru ialah

keutamaan hidup guru itu sendiri.

Mary Go Setiawani menjelaskan bahwa “pendidik diharapkan mempunyai suatu

pribadi yang boleh menjadi seorang pendidik, ini adalah suatu kriteria yang sangat

penting. “jika seorang pribadi mempunyai kepribadian yang belum beres atau tidak

sesuai dengan kedudukan dan kewajiban sebagai pendidik maka pribadinya yang tidak

baik akan merusak orang lain, sekalipun memiliki teori pendidikan yang sangat baik,

yang keluar dari mulutnya.”10

Kepribadian akan tercermin dalam sikap dan perbuatannya dalam membina dan

membimbing anak didik. Semakin baik kepribadian guru, semakin baik dedikasinya

dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru, ini berarti tercermin

suatu dedikasi yang tinggi dari guru dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai

pendidik.11 Berperan sebagai guru memerlukan kepribadiannya yang unik di satu

pihak guru perlu bersikap ramah, sabar, menunjukan pengertiannya mudah

memberikan kepercayaan dan menciptakan suasana alam di lain pihak guru perlu pula

mampu memberikan tugas, mendorong siswa untuk mencapai tujuan serta

mengadakan koreksi, menegur dan menilai.

Kepribadian seorang guru terbagi menjadi dua bagian. Di satu pihak guru mampu

bersikap empati dan di pihak lain guru justru bisa bersikap kritis di satu pihak guru

perlu menerima dan di lain pihak guru perlu bisa menolak tuntutan kepribadian yang

paradoksal tetapi itu perlu disadari oleh para guru. Guru yang tidak bisa memerankan

pribadinya sebagai guru, guru akan berpihak kepada salah satu pribadi saja. Hal ini

membuat guru hanya akan menjadi guru yang menerima atau menolak para siswa

dalam kondisi dan keadaan.12

Mary Setiawani dan Stephen Tong mengatakan bahwa, di dalam setiap

kepribadian ada sikap rohani yang melampaui sifat natural biasa. Kerohanian yang

bersifat supranatural ini menjadikan guru PAK perlu bersikap sangat serius dalam

masalah pendidikan, guru PAK bertanggung jawab secara rohani di hadapan Tuhan.13

Kependidikan guru PAK adalah sikap dan karakteristik guru PAK yang hendaknya

bercermin kepada kepada figur Yesus yang mempunyai spiritualitas yang tinggi.

Spritual Yesus nampak dalam seluruh hidup dan pelayanan-Nya. Sebagai guru Kristen

sepatutnya mencontoh pribadi Yesus sebagai Guru Agung. Paulus menyatakan, jadilah

pengikutku sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus (1 Kor. 11:1), dalam kalimat

ini Paulus menegaskan bahwa semua tingkah lakunya yang mirip Kristus, hendaknya

10 Mary Setiawani dan Stephen Tong, Seni Membentuk Karakter Kristen (Surabaya: Momentum,2010), 38 11 Musriadi, Profesi Kependidikan (Yogyakarta: Deepublish, 2012), 207 12 Izzan, Ahmad, Dkk, Membangun Guru Berkarakter (Bandung: Perpustakaan Nasional Katalog Dalam Terbitan

atau KDT, 2006), 35 13 Setiawani dan Stephen Tong, Seni Membentuk Karakter Kristen, 43

Page 8: TANGGUNG JAWAB GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN …repo.sttsetia.ac.id/115/1/MARTIMNA TEFU OKKK.pdf · 2020. 7. 17. · itulah, Rasul Paulus menasehatkan koleganya, Titus di Pulau Kreta,

diikuti, tetapi jika ada yang kurang hendaklah tetap harus mengacu kepada sumber

dasar peneladanan itu sendiri, yaitu pada diri Kristus. Prinsip ini merupakan prinsip

yang sangat penting. Agar seseorang menjadi guru yang baik dalam dirinya.14

14 Setiawani dan Stephen Tong, Seni Membentuk Karakter Iman,52

Page 9: TANGGUNG JAWAB GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN …repo.sttsetia.ac.id/115/1/MARTIMNA TEFU OKKK.pdf · 2020. 7. 17. · itulah, Rasul Paulus menasehatkan koleganya, Titus di Pulau Kreta,

BAB III

TANGGUNG JAWAB GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM

MENANAMKAN FIRMAN TUHAN PADA REMAJA USIA 12-15 TAHUN

Landasan Teologis

Menanamkan Firman Tuhan kepada remaja merupakan suatu hal yang sangat

penting. Amsal 22:6 menyatakan, “didiklah orang muda menurut jalan yang patut

baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari jalan itu”.

Didikan yang diberikan berupa nilai-nilai Kristiani berupa iman di dalam Tuhan Yesus

yang merupakan iman yang hidup yang diwujudkan dalam sikap dan tindakan yang

nyata dalam kehidupan sehari-hari, iman tanpa perbuatan adalah mati (Yak.2:17). Sikap

dan tindakan tersebut disebut dengan nilai-nilai (values) yang merupakan standar yang

diterapkan Allah sendiri dalam Firman-Nya dan bukan standar yang yang ditetapkan

oleh manusia.15

Dalam Ulangan 5:5-7, “Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan

dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu, apa yang kuperintahkan

kepadamu pada hari ini haruslah engkau memperhatikan, haruslah engkau

mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila

engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau

berbaring dan apabila engkau bangun”.

Hal ini menjelaskan bahwa kehidupan rohani guru secara pribadi merupakan

pengajaran yang menjadi pertimbangan awal. Pengajaran dalam Firman Allah seorang

guru yang secara pribadi tanggap kepada Allah. Setiap bagian dari kitab Ulangan

berbicara mengenai kasih untuk Allah yang diekspresikan dengan menerima Firman

Allah ke dalam hati dan pikiran dan menjalankannya dalam perilaku, jadi orang yang

mengomunikasikan Firman itu harus menjalaninya. Komunikasi dari iman yang hidup

membutuhkan iman yang hidup dalam guru tersebut.16

Perlu memperhatikan hal ini, apa yang dikatakan Firman Tuhan “guru perlu

mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anak, dan membicarakannya apabila

sedang duduk di rumah, apabila sedang dalam perjalanan, apabila berbaring dan

apabila bangun” (Ul. 6:5-7). Guru berkewajiban mendidik dan mengajar anak-anak

mereka agar hidup benar dan takut akan Tuhan dan dikemudian hari remaja menjadi

alat-alat Tuhan untuk menjalankan agenda kerajaan Allah di dunia.17

15 Petrus F. Setiawan Menanamkan Nilai-nilai Kristiani Kepada Anak-anak dan Remaja https://petrusf.com/2010/05/22/menanamkan nilai-nilai Kristiani kepada anak dan remaja (diakses 24 Agustus 2018,

22.00 wib) 16 Lawrence O.Richards. Mengajarkan Alkitab Secara Kreatif (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2000),26 17 Alki Tambuku Prinsip-Prinsip Alkitabiah mendidik Anak http://www.kristenalkitabiah.com/ 2014/12/prinsip

alkitabiah mendidik anak (diakses 24 Agustus 2018,22.00 wib)

Page 10: TANGGUNG JAWAB GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN …repo.sttsetia.ac.id/115/1/MARTIMNA TEFU OKKK.pdf · 2020. 7. 17. · itulah, Rasul Paulus menasehatkan koleganya, Titus di Pulau Kreta,

BAB IV

APLIKASI BAGI GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

Guru PAK bersikap Rendah Hati

Kerendahan hati adalah salah satu kebajikan yang sangat banyak disinggung

dalam kitab suci, kerendahan hati tidak banyak berpikir atas diri sendiri. Ini berarti

kerendahan hati adalah satu sikap hati yang membawa seseorang untuk melupakan

dirinya sendiri.18 Kerendahan hati secara umum bisa diartikan sebagai pola berpikir

dan perilaku yang menunjukan hati secara umum bisa diartikan sebagai pola berpikir

dan perilaku menunjukan bahwa tidak lebih hebat, lebih baik atau lebih cerdas dari

orang lain. Dengan begitu tidak menganggap orang lebih rendah bahkan tidak penting

sama sekali. Guru sejati yang rendah hati, mengajar dengan kerendahan hati dan tata

krama yang baik.19

Guru sejati ada pada Yesus dan bila mau menjadi guru yang baik perlu terus

belajar kepada Sang Guru kehidupan sejati itu (Yoh. 13:12-15).20 Untuk menjalankan

tugas dan tanggung jawab guru sebagai pembimbing dan pengajar guru PAK perlu

kerendahan hati karena itu adalah kunci utama PAK dalam membentuk karakter

remaja, apabila guru membimbing dan mengajar remaja guru hendaknya bersandar

kepada Tuhan karena Tuhanlah yang dapat mengubah perilaku seorang yang tidak

sesuai dengan kehendak-Nya, penyerahan diri kepada Allah merupakan kunci utama

guru melaksanakan tugasnya. Dengan adanya kerendahan hati tentu guru PAK dapat

menaati dan menghormati Allah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,

sehingga dalam tugas dan tanggung jawabnya, hanya untuk kemuliaan nama Tuhan.

Guru PAK mencintai Tuhan

Guru perlu mencintai Tuhan karena tugas menjadi guru karena guru adalah

mandat yang diberikan oleh Tuhan kepada guru. Menjadi guru perlu didasarkan

kepada cinta kepada Tuhan sehingga mencintai profesi sebagai guru, jika guru tidak

mencintai Tuhan terlebih dahulu dan tidak memurnikan motivasi bahwa guru

mengerjakan tugas itu demi untuk Tuhan maka guru akan sangat mudah tergelincir,

kecewa, dan putus asa lalu mengundurkan diri dari profesi sebagai guru ketika dalam

mengajar.21

Mencintai Tuhan juga dilihat gaya hidup guru sehari-hari yang apakah nanti

menghasilkan buah kasih yang merupakan tanda seorang guru mencintai Tuhan atau

18 Billy Kristanto, Aku Diriku dan Kebajikan (Surabaya: Momentum,2015),105 19 M. Gorky Sembiring, Menjadi Guru Sejati (Yogyakarta: Best Publisher, 2009),195 20 G. Tri Wardoyo CM, dan I.L. Parsudi, Melepaskan Panah Melukiskan Pelangi (Jakarta:PT Elex Media

Komputindo, 2001), 197 21 Mary Setiawan dan Stephen Tong, Seni Membentuk Karakter Kristen, 78

Page 11: TANGGUNG JAWAB GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN …repo.sttsetia.ac.id/115/1/MARTIMNA TEFU OKKK.pdf · 2020. 7. 17. · itulah, Rasul Paulus menasehatkan koleganya, Titus di Pulau Kreta,

tidak? Kedewasaan iman adalah salah satu gaya hidup guru PAK untuk meningkatkan

kualitas hidup guru yang percaya kepada Allah serta mencintai Allah.22

22 Nainggolan, Menjadi Guru Agama Kristen, 2

Page 12: TANGGUNG JAWAB GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN …repo.sttsetia.ac.id/115/1/MARTIMNA TEFU OKKK.pdf · 2020. 7. 17. · itulah, Rasul Paulus menasehatkan koleganya, Titus di Pulau Kreta,

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Masa remaja adalah masa yang indah dan merupakan suatu masa perubahan,

dikatakan indah karena pada masa ini remaja mempunyai banyak kesempatan

berpotensi diri dengan bebas. Dalam hal ini apabila dalam masa remaja, remaja tidak

memakai masa-masa yang indah itu dengan baik maka akan terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan. Lingkungan tempat bermain merupakan salah satu hal yang dapat

membawa dampak yang baik dan yang buruk bagi pertumbuhan perkembangan

remaja. Apabila remaja memilih teman bergaul yang baik maka dengan sendirinya ini

akan mempengaruhi sikap dan kepribadian yang baik, namun apabila remaja memilih

teman bergaul yang salah ini akan membawa dampak yang negatif bagi pertumbuhan

remaja kedewasaan nanti.

Untuk itu guru PAK bertanggung jawab dalam mendidik dan mengajar remaja

untuk memahami kebenaran Firman Tuhan, melatih remaja dalam membaca dan

mempelajari Firman Tuhan, memotivasi remaja untuk mencintai Firman Tuhan,

membimbing remaja melakukan atau mengaplikasikan Firman Tuhan dalam

kehidupan sehari-hari untuk menjadi garam dan terang dunia, dan juga sebagai

penasehat. Guru PAK juga perlu mengarahkan remaja untuk percaya kepada Yesus

serta mengajarkan remaja untuk meneladani pribadi Yesus.

Untuk menjalankan tugas mengajar guru perlu koreksi diri, bertumbuh di dalam

Kristus melalui pengenalan jati diri sebagai orang Kristen dengan pertumbuhan

pengenalan yang semakin mendalam dan lengkap tentang pribadi Yesus Kristus. Hal

ini akan membuat guru bertumbuh menjadi pribadi yang dewasa dalam Kristus, hidup

dalam bimbingan Roh Kudus, serta memiliki konsep diri yang positif dalam hal

memiliki pribadi yang baik. Guru PAK juga perlu rendah hati dalam menjalankan

tugas dan tanggung jawab sebagai pembentuk karakter remaja.