tatalaksana anestesia pada pediatrik

Upload: jerapahkudanil

Post on 10-Oct-2015

41 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Daftar pustakanya dari buku Bali itu yg ilmu anestesia dan reanimasi maaf aku lupa cara buat dapus

anestesia pada pediatrik Anestesia pada pediatri adalah anestesia pada pasien yang berumur dibawah 12 tahun, yang dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok umur, yaitu; 1. Neonatus2. Bayi anakk umur 3 tahun

Masalah 1. Bayi bukan miniatur orang dewasa2. Ada perbedaan mengenai anatomi, fisiologi, psikologi, farmakologi dan patologi3. Bayi lebih mudah mengalami hipoglikemi, hipotermia, atau hipertermia, bradikardi dll, dengan segala akibatnya,4. Parasimpatis lebih dominan5. Morbiditas dan mortalitas tinggiPenatalaksanaan anestesi1. Evaluasi pra anestesia;1.1 anamnesis (aloanamnesis)1.2 pemerikasaan fisik1.3 pemeriksaan laboratorium seperlunya disesuaikan dengan jenis operasi(1) bedah kecil; Hb, leukosit, waktu perdarahandan waktu pembekuan.(2) Bedah sedang dan besar disesuaikan2. Persiapan praanestesia2.1 Puasa, dengan aturan sebagai berikut;

UsiaMakanan padat/susu formula/ASICairan jernih tanpa partikel

36 bulan8 jam3 jam

2.2 Premedikasi Bayi : Umur 3 tahun, berikan Atropin 0,01-0,02 mg/kgBB, dosis minimum 0,1 mg secara intra vena.Anak tenang : tidak memerlukan sedasi, akan tetapi jika diperlukan dapat diberikan :(1) Diazepam peroral 4 mg/kgBB, 90 menit prainduksi atau dapat diberikan perrektal 0,2-0,4 mg/kgBB, 30 menit prainduksi.(2) Dapat juga diberikan midazolam dengan dosis 0,5-1 mg/kgBB perrektal.(3) Atau khloralhidrat dengan dosis 20-75 mg/kgBB peroral.Anak dengan kelainan jantung bawaan, dapat diberikan kombinasi obat:(1) Atropin 0,01-0,02 mg/kgBB intramuskular(2) Diazepam perrektal 0,02-0,04 mg/kgBB, 30 menit prainduksi(3) Morfin intramuskular 0,2 mg/kgbb, 45 menit prainduksiJika perlu analgetik narkotik pada anak (>5 tahun), dapat diberikan;(1) Petidin 1,0-2,0 mg/kgBB IM(2) Morfin 0,1-0,2 mg/kgBB IMHati-hati terhadap efek samping berupa depresi nafas, mual-muntah dan disforia.Selanjutnya pada kasus-kasus resiko tinggi, pemberian premedikasi ditentukan oleh dokter spesialis/konsultan anestesiologi yang bertugas pada saat itu.2.3 infus tempat pemasangan infus dilakukan pada:1. dorsum masnus2. pergelangan tangan3. dekat mata kaki bagian dalam4. kepalaJarum; sedapat mungkin pergunakan kanul teflon no. 20,22,24Cairan; 1. Bayi umur 12 bulan berikan Dekstrosa 5% dalam NaCl 0,9 % atau dalam ringer, atau bisa juga diberikan ringer laktat/asetat.3. pada kasus tertentu disesuaikan dengan masalah yang dijumpaiJumlah tetesan; tetesan disesuaikan dengan keperluan.

2.4 Suhu kamar operasi1. Bayi-bayi yang berumur >12 bulan atau berat badan 20 kg, minimum sama dengan isi semenit.3. Campuran gas:Neonatus N2O : O2 = 50 : 50Bayi N2O : O2 = 60 : 40Anak N2O : O2 = 70 : 304. Jika tersedia, obat pilihan adalah Isofluran atau Sevofluran 1-2 Vol% (nafas spontan) atau 0,25-1,00 Vol% (nafas dibantu atau kendali)Apabila obat tersebut tidak ada, dapat diberikan Enfluran atau Halotan.

4.5 Pola nafas 1. Spontan, dilakukan pada kasus operasi kecil, keadaan umum pasien baik, lokasi dipermukaan tubuh kecuali didaerah kepala-leher, posisi terlentang dan durasi kurang dari 30 menit. Hati-hati terhadap obstruksi jalan nafas dan deprasi nafas2. Nafas bantu atau nafas kendali, dilakukan pada operasi besar dan lama, nafas kendali yang diberikan sebaiknya dilakukan dengan tangan (manual). Hati-hati pada penderita kista paru (bisa jadi pneumotoraks) dan pada fistel trakeo-osofagus4.6 Pelumpuh otot1. Perhatian, otot lurik bayi bersifat myasthenic response, sensitif terhadap pelumpuh otot non depolarisasi tetapi resisten terhadap depolarisasi. 2. Obat pelumpuh otot Suksinilkholin, dosis 0,04-0,06 mg/kgBB atauAtrakurium, dosis 0,3 0,6 mg/kgBB

Mekanisme kerja obat penawar pelumpuh otot ini bisa terganggu pada keadaan asidosis, hipoglikemi dan hipokalsemi.

5. Pemulihan anestesia 1. Segera setelah selesai pembedahan, hentikan aliran gas uap obat anestesia2. Berikan O2 100% selama 5-15 menit3. Pada pasien tanpa intubasi, apabila pernafasan adekuat, luka operasi baik, pindahkan ke ruang pulih diikuti oleh asisten dan diserahkan pada penanggung jawab ruangan pulih.4. Pada pasien intubasi dan menggunakan obat pelumpuh otot, harus dipulihkan dengan neostigmin-atropin, selanjutnya dipantau sampai pasien bernafas spontan dan adekuat5. Ekstubasi bisa dilakukan dalam keadaan pasien sadar atau tidur1. Ekstubasi sadardilakukan jika pasien telah bernafas spontan dan adekuat cara ini dilakukan pada pasien yang mengalami kesulitan intubasi2. Ekstubasi tidur bisa dilakukan pada anak-anak pada operasi selain pada daerah kepala, mulut atau leher, dengan posisi terlentang.