tatalaksana penerapan prokteksi dokter gigi sebagai upaya pencegahan
TRANSCRIPT
PANDE PUTU YULIANA SURYA
NIM 1292161027
Dalam menjalankan profesinya, dokter gigi tidak terlepas dari kemungkinan untuk berkontak secara langsung ataupun tidak langsung dengan mikroorganisme dalam saliva dan darah pasien. Kedokteran gigi merupakan salah satu bidang yang rawan untuk terjadinya kontaminasi silang antara pasien-dokter gigi, pasien-pasien dan pasien-perawat,
Pada klinik gigi, saliva pasien, plak gigi, darah, pus, dan cairan krevikular dapat teraerosol dan meninggalkan noda. Mikroorganisme dapat menyatu dengan material-material tersebut dan menyebabkan infeksi hingga dapat menularkan penyakit. Beberapa penyakit yang paling umum adalah influenza, penumonia, TBC, herpes, hepatitis dan AIDS
Penelitian ini dilakukan di Kota Denpasar karena melihat jumlah kasus panyakit infeksi menular, seperti HIV, hepatitis, TBC semakin meningkat tiap tahunnya. Menurut data Dinas Kesehatan Kota Denpasar jumlah kasus HIV pada Desember tahun 2011 mencapai angka 5.222 orang
Bagaimana dokter gigi memproteksi diri sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi silang ?
Umum :
Untuk mengetahui penerapan proteksi diri dokter gigi sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi silang
Khusus :
1.Untuk mengetahui dokter gigi yang divaksin hepatitis
2.Untuk mengetahui penggunaan perlindungan pribadi (Personal Protection Equipment) oleh dokter gigi yang meliputi: pemakaian masker, sarung tangan, kacamata pelindung dan pakaian pelindung (jas praktik)
3.Untuk mengetahui metode sterilisasi yang digunakan dokter gigi
4.Untuk mengetahui penggunaan larutan desinfektan oleh dokter gigi
5.Untuk mengetahui tindakan selama pemeriksaan dan selama prosedur perawatan
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumber informasi mengenai proteksi diri dokter gigi sebagai pemutus rantai infeksi silang
Memberikan informasi tentang pentingnya dokter gigi memproteksi dirinya sehingga dapat terhindar dari infeksi silang selama pelayanan perawatan
Memberikan informasi tentang bagaimana proteksi diri dokter gigi sebagai pemutus rantai infeksi silang di tempat praktik
Diharapkan penelitian ini dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan merupakan bahan bacaan bagi dokter gigi serta pengembangan penelitian-penelitian yang berkaitan dengan tema serupa.
Hepatitis
Human Immunodeficiency Virus
Tuberkulosis
Perkutaneus (resiko tinggi)
Kontak langsung (resiko tinggi)
Inhalasi aerosol atau droplet yang patogen (resiko sedang)
Kontak tidak langsung
Imunisasi
Hand Hygiene
Peralatan Pelindung Personal ( Personal Protective Equipment/ PPE)
Masker
Pelindung Mata
Pakaian Pelindung
Sarung tangan
Metode Sterilisasi
1.Uap dibawah tekanan (autoclaving)
2.Dry Heat
Gambar 3.1
Kerangka Berpikir
Peningkatan penyebaran Infeksi silang di tempat praktek
Peningkatan Infeksi Silang - Kurangnya informasi tentang
infeksi silang - Kurangknya pemahaman
dalam menjaga steriltas
Mengadakan survey tentang infeksi silang di dokter gigi
- Pengetahuan Dokter gigi tentang Infksi silang
- Sikap Dokter gigi - Alat yang digunakan - Kebersihan tempat praktek
Adanya sikap waspada dari dokter gigi dalam mencegah infeksi silang
Keterangan:
: Variabel yang tidak diteliti
: Variabel yang ditelitii
Patient Screening
Imunisasi
Sterilisasi & Disinfeksi
Kontrol Infeksi Lingkungan
Infeksi Silang
Hand Hygiene Masker Sarung tangan Pelindung mata
Pakaian pelindung
Proteksi diri dokter gigi
Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian Observasional Deskriptif yaitu suatu penelitian (survey) deskritif yang hanya melakukan pengamatan terhadap berbagai variabel menurut keadaan alamiah tanpa melakukan manipulasi atau intervensi Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu bentuk studi observasional yang pengukuran variabel-variabelnya dilakukan hanya satu kali, pada satu saat
Populasi penelitian semua dokter gigi yang terdaftar sebagai anggota PDGI cabang kota Denpasar yang berjumlah 258 orang.
Adapun jumlah sampel minimal untuk populasi diatas 100 kurang dari 1000 adalah 30% dari jumlah populasi. Jumlah populasi adalah 258 dan 30% dari 258 adalah 78. Jadi, jumlah sampel minimal yang digunakan adalah 78 orang. Untuk mengantisipasi dropout, maka di tambah 10% sehingga jumlah sampel menjadi 86
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel independent dan variabel dependent. Variabel independent dalam penelitian ini adalah Imunisasi, Hand Hygiene penggunaan masker, sarung tangan, kaca pelindung, pakian pelindung Sedangkan variabel dependent adalah proteksi diri dokter gigi.
Metode pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah secara simple random sampling. Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Jadi disini proses memilih sejumlah sampel n dari populasi N yang dilakukan secara random seperti pengambilat lot arisan sampai memperoleh sampel sebanyak 86 orang.
1. Lembaran daftar penilaian /kusioner2. Alat tulis (buku catatan dan pulpen)
Perlindungan diri yang dilakukan oleh dokter gigi untuk mencegah terjadinya infeksi silang. Proteksi diri yang dilakukan dokter gigi sesuai yang tercantum pada kusioner, adalah
1.Apakah dokter gigi tersebut telah di vaksinasi terhadap hepatitis.
2.Apakah dokter gigi tersebut mengenakan masker.
3.Apakah dokter gigi tersebut mengenakan sarung tangan.
4.Apakah dokter gigi tersebut mengenakan lebih dari satu sarung tangan pada setiap tangan.
5.Apakah dokter gigi tersebut mengganti sarung tangan pada setiap pasien yang berbeda.
6.Apakah dokter gigi tersebut mengenakan kacamata pelindung.
6. Apakah dokter gigi tersebut mengenakan jas praktik saat bekerja.
7. Apakah dokter gigi tersebut menggunakan larutan desinfektan saat mencuci tangan dan instrument kedokteran gigi.
8. Apakah larutan desinfektan yang digunakan dokter gigi tersebut.
9. Berapa lama waktu yang digunakan untuk merendam instrument dalam larutan desinfektan.
10. Bagaimana dokter gigi tersebut melakukan sterilisasi.
11. Apakah tindakan dokter gigi tersebut selama pemeriksaan, meliputi :
A. Mencuci tangan sebelum memeriksa pasien
B. Mencuci tangan setelah pemeriksaan pasien
C. Mencuci tangan saat/selama pemeriksaan pasien
12. Apakah tindakan dokter gigi tersebut selama prosedur perawatan, meliputi:
A. Mencuci tangan sebelum mengenakan sarung tangan
B. Scrubing up dengan menggunakan sabun sebelum mengenakan sarung tangan
C. Scrubing up dengan menggunakan desinfektan sebelum mengenakan sarung tangan
D. Menggunakan kembali sarung tangan yang sudah dicuci selama perawatan
E. Menggunakan kembali sarung tangan yang tidak dicuci selama perawatan
Jenis alat ukur yang digunakan adalah perangkat lunak, dengan menggunakan
kusioner. Kusioner proteksi dokter gigi terdiri dari beberapa pertanyaan. Pada
proteksi diri sebagai pencegahan terhadap infeksi silang terdiri dari 2-3 jawaban
dengan skor 0-2 dan total skor sebanyak 32.
Dengan coding, 0 = Tidak, 1 = Kadang ya, kadang tidak, 2 = Ya
f P = X 100% N P = Persentase
f = Total skor jawaban responden
N = Jumlah skor maksimal
Sehingga didapatkan P sebagai persentase penerapan proteksi sebagai upaya
pencegahan infeksi silang dikatagorikan dalam bentuk persentase, yaitu:
0-25% dokter gigi telah mengaplikasikan proteksi sebagai upaya pencegahan
terhadap rantai infeksi silang
1. Sebelum penelitian dilaksanakan, survey awal dilakukan untuk mengetahui dan mendata jumlah dokter gigi yang terdaftar sebagai anggota PDGI cabang Denpasar
2. Peneliti menentukan sampel melalui kriteria inklusi dan menghitung sampel, sehingga diperoleh jumlah sampel 86 orang. Sampel kemudian dipilih dengan teknik simple random sampling
3. Setelah sampai penelitian ditentukan dan didapatkan. Penelitian lalu dimulai. Peneliti mencatat alamat tempat praktek sampel, mendatanginya serta membagikan kusioner untuk di jawab oleh sampel
4. Penelitian dinyatakan berakhir bila seluruh sampel mengisi kusioner yang dibagikan.
5. Data dari kusioner kemudian akan dikumpulkan, dinilai dan dilakukan pengolaan data sehingga diperoleh hasil penelitian
Jenis data : Data primer, data ini diperoleh langsung dari ojek yang diteliti
Pengolaan data : Menggunakan program SPSS versi 19.0 untuk windows
Penyajian data : Dalam tabel distribusi
Analisis data : Secara deskriptif, yakni dengan membuat uraian secara sistematik mengenai keadaan dari hasil penelitian