tayangan analisis keselamatan deterministik
TRANSCRIPT
ANALISIS KESELAMATAN DETERMINISTIK
Anhar R. AntariksawanBidang Analisis Risiko dan Mitigasi Kecelakaan
P2TKNE-mail: [email protected]
BASIC PROFESSIONAL TRAINING COURSE ON NUCLEAR SAFETYJULY 19 – 30, 2004
1. Diktat “Analisis Keselamatan Deterministik” (mainly, IAEA SRS No. 23, Accident Analysis for NPP)
2. Diktat “Penyatuan Metodologi Analisis Keselamatan Maju ke Dalam Laporan Analisis Keselamatan” (terjemahan dokumen IAEA TECDOC-1351)
PENGANTAR
ISI PRESENTASI
•PENDAHULUAN
•LANGKAH ANALISIS KECELAKAAN
•KEJADIAN AWAL
•KRITERIA PENERIMAAN
•COMPUTER CODES
•JENIS ANALISIS
PENDAHULUAN (1)
• Analisis keselamatan deterministik = analisis kecelakaan
• Adalah perhitungan untuk mengetahui respon sistem terhadap suatu kondisi kecelakaan
• Perhitungan dimulai dari kejadian pemicu (initiating event) dan dengan skenario (ketersediaan sistem dan tindakan operator) tertentu
• Bantuan piranti analitis yang berupa program perhitungan komputer (computer codes)
• Dalam codes: Modelisasi sistem, fenomena
PENDAHULUAN (2)
• Analisis keselamatan deterministik digunakan untuk berbagai tujuan: permohonan ijin instalasi baru/ modifikasi instalasi, peningkatan atau pembenaran BKO, EOP, rencana kedaruratan
• Untuk keperluan perijinan, hasil analisis (harga parameter keselamatan) memenuhi kriteria penerimaan yang telah ditetapkan
• Konservatif (pesimis) atau best estimate (perkiraan terbaik, realistik)
Spesifikasi fasilitas, tujuan dan lingkup analisis kecelakaan
Pengembangan kumpulan data
Pengembangan buku pegangan keteknikan
Verifikasi dan validasi model instalasi
Penyiapan skenario, modifikasi model
instalasi
Eksekusi perhitungan
Pemeriksaan hasil
Presentasi hasil
Pemilihan pendekatanPengumpulan data instalasi
Pemilihan program
metodologi
Pengembangan model instalasi
Persyaratan
Data
Pers
yara
tan
Dat
a un
tuk
verif
ikas
i dan
va
lidas
i
Kriteria penerimaan
Kondisi awal dan batas
Definisi model fisis
Mod
ifika
si
Mod
ifika
si
LANGKAH
ANALISIS
Mengubah data instalasi sesuai dg yg diperlukan input program
Perhitungan steady state
Kejadian pemicu
Nodalisasi
KEJADIAN PEMICU / AWAL
• Berbagai kategorisasi. Contoh untuk RR (dan PLTN):
1. Kehilangan catu daya listrik
2. Kehilangan aliran
3. Penyisipan reaktivitas lebih
4. Kesalahan manusia
• Bergantung pada jenis dan desain
KRITERIA PENERIMAAN
• Untuk menilai hasil analisis kecelakaan
• Dapat berupa:
Batas numerik (PCT < 1204°C)
Kondisi status instalasi (tidak ada b.b. rusak)
• Untuk kejadian dg. Probabilitas tinggi, kriteria lebih ketat
METODE ANALISIS
• Pendekatan konservatif:
PCT konservatif > PCTaktual
• Pendekatan perkiraan terbaik (+ ketidakpastian):
PCTBE – PCTtdk pasti ≤ PCTaktual ≤ PCT BE + PCTtdk pasti
• Analisis sensitivitas: untuk mengetahui parameter yang berpengaruh besar thd. respon sistem (cliff edge effect)
JENIS PROGRAM NAMA (NEGARA*) KETERANGAN
Fisika Reaktor WIMS, DYN3D, KIKO (Hungaria), HEXTRAN (Finlandia) dan COCCINELLE (Prancis)
Program dapat mencakup efek ruang, 1-3D dan model termohidraulik sederhana. Beberapa program telah digabung dengan program termohidraulik untuk analisis transient dan DBA
Perilaku bahan bakar [11]
FRAPCON dan FRAPT-T6 (AS), TRANSURANUS (Jerman), ENIGMA (UK), START-3 dan RAPTA-5 (Rusia), ELESIM dan ELOCA (Kanada)
Pada umumnya menguraikan perilaku bahan bakar tunggal
Sistem Termohidraulika [12]
RELAP5, TRAC-P/B dan COBRA-TRAC (AS), CATHARE (Prancis), ATHLET (Jerman) DINAMIKA (Rusia), SMABRE dan APROS (Finlandia), CATHENA dan TUF (Kanada)
Program menguraikan perilaku system reactor meliputi hidrodinamik, perpindahan panas, kinetika reaktor, sistem kendali dan sistem komponen lainnya
COMPUTER CODES (1)
Kontainmen CONTEMPT dan CONTAIN (AS), GOTHIC (Jerman), JERICHO, RALOC dan COCOSYS
Struktur NASTRAN, ABAQUS, ANSYS, SAP2000, COSMOS/M
Kecelakaan parah (mekanistik) [13-15]
SCDAP/RELAP5, CATHARE/ICARE (Prancis), ATHLET-CD (Jerman), RELAP5/SCDAPSIM, IMPACT (Jepang),
IMPACT dikembangkan untuk simulator instalasi menggunakan RELAP sebagai dasar perhitungan termohidraulik
Kecelakaan parah (parametrik)
ESCADRE (Prancis), ESTER, MAAP, MELCOR (AS), THALES (Jepang)
COMPUTER CODES (2)
COMPUTER CODES (3)
• Kopling computer codes: neutronik dan termohidraulik
• Dalam analisis kecelakaan digunakan bermacam-macam computer codes
• Verifikasi: checking dg. Semua dokumentasi, programming
• Validasi: komparasi hasil perhitungan dengan data eksperimen atau instalasi riil
• Eksperimen: integral (sistem) dan efek terpisah (fenomena lokal)
COMPUTER CODES (4)
COMPUTER CODES (5)
Nodalisasi PWR untuk RELAP5
COMPUTER CODES (6)
Nodalisasi PWR untuk MELCOR
COMPUTER CODES (7)
Nodalisasi RSG untuk RELAP5
1020000 ihl branch
1020001 3 1
1020101 13.761 4.362 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 2.417 00
1020200 3 2242.5 589.23
1021101 100010000 102000000 0.0 0.0 0.0 0000
1022101 102010000 104000000 0.0 0.067 0.067 0000
1023101 152010000 102000000 0.7212 0.0 0.0 0100
1021201 30464.55 0.0 0.0
1022201 30464.55 0.0 0.0
1023201 0.0 0.0 0.0
COMPUTER CODES (8)
Contoh struktur input deck RELAP5
COMPUTER CODES (9)
Contoh output RELAP5
COMPUTER CODES (10)
Contoh output RELAP5
COMPUTER CODES (11)Contoh output MELCOR
JENIS ANALISIS KECELAKAAN (1)
1. ANALISIS DESAIN• Dilakukan pada tahap desain, bahkan sejak desain konsep / dasar
• Menetapkan karakteristik:
1. Kinerja peralatan keselamatan, spt ECCS, containment spray
2. Set points untuk parameter pemicu sistem protektif, spt scram, pembukaan katup pembuang dan pengaman
3. Pengkajian dosis ke publik
• Umumnya pendekatan konservatif
2. ANALISIS PERIJINAN•Kriteria penerimaan diberikan oleh Badan pengawas
•BP dapat meminta perhitungan baru, jika ada hasil eksperimen atau pengalaman operasi yang baru
•Untuk modifikasi, lingkup dapat lebih kecil tapi perlu disesuaikan dengan aturan/data terkini
•Umumnya, pendekatan konservatif
JENIS ANALISIS KECELAKAAN (2)
3. VALIDASI PROSEDUR OPERASI DARURAT DAN SIMULATOR INSTALASI
o Analisis digunakan untuk memvalidasi EOP untuk berbagai kondisi kecelakaan
o Simulator digunakan untuk melatih operator dalam melakukan EOP
o Dalam simulator diperlukan ketepatan perhitungan (mis. timing) dan tidak menimbulkan misinterpretasi
o Digunakan full-scope simulator, dengan model RKU seperti riil
JENIS ANALISIS KECELAKAAN (3)