PERBANDINGAN PEMAKAIAN MISOPROSTOL DENGAN EVAKUASI SURGIKAL ( VAKUM ASPIRASI ) PADA KASUS DENGAN KEGAGALAN KEHAMILAN TRIMESTER AWAL

AYA SF

• Latar belakang Misoprostol untuk saat ini semakin sering dipergunakan untuk pengobatan yang mengalami kegagalan kehamilan pada trimester pertama. Kami menilai keefektifan, keamanan dan penerimaan pasien ini pada sebuah peneletian besar yang sampel terandomisasi.

• methods652 wanita yang mengalami kegagalan kehamilan trimester awal ( kehamilan anembrional, kematian fetus/ embrio, atau abortus inkomplt ataupun abortus insipien.) secara acak menerima 800 μg of misoprostol per vagina atau dilakukan vakum aspiirasi ( terapi standar ) dengan perbandingan 3:1 . Kelompok misoprostol menerima obat untuk hari pertama , obat akan diberikan lagi pada hari ketiga jika sisa kehamilan belum komplit keluar. Dan aspirasi vakum pada hari ke 8 jika masih terdapat sisa . Aspirasi vakum pada kelompok misoprostol ataupun aspirasi ulangan pada kelompok yang di vakum sebelumnya dalam waktu 30 hari dikateorikan mengalami kegagalan terapi.

• Hasil 491 wanita yang menerima misoprostol , 71 % mengalami ekspulsi yang komplit pada hari ketiga dan 84% pada hari ke 8 ( tingkat kepercayaan 95 % ). Pengobatan gagal pada kelompok misoprostol sebanyak 16 % dan 3 % pada kelompok vakum . Perdarahan atau endometritis yang sampai dirawat inap jarang, ( 1 % atau kurang pada setiap kelompok ), tanpa ada perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok . with no significant differences between the groups. Pada kelompok misoprostol 78 % menyatakan akan memilih metode yg sama jika mengalami kejadian yang sama dan 83 % meny atakan akan merekomendasikan pada teman

• Kesimpulan Pengobatan misoprostol pada pasien dengan kegagalan kehamilan dengan 800 μg of misoprostol / vagina adalah aman , lebih diterima dan memiliki tingkat kesuksesan 84 %

d

• 15 % kehamilan akan gagal • Abortus spontan, kehamilan anembryonik,

kematian fetus atau embrio• Dilatasi dan kuretase metode paling sering

dipergunakan • Apakah harus dilakukan evakuasi dengan

surgikal pada kasus kegagalan kehamilan awal ?

Terapi Ekspektatif/ Alamiah

• Pilihan yang lain untuk Abortus inkomplit • Kesuksesan dari 25 – 76 % untuk anembrionik

dan kematian fetus • Waktu terjadinya ekspulsi tidak bisa diprediksi • Ketidak pastian dan kecemasan pada pasien

menyebabkan jarang dipilih

Terapi Misoprostol

• Semakin populer • Telah dibuktikan dalam penelitian skala besar • Dibandingkan dengan aspirasi vakum manual

pada penelitian ini

Metode

• Sampel dari 4 klinik Universitas • Kriteri Inklusi

Kriteria inklusi • Kehamilan Anembryonic : kehamilan tanpa

embrio atau dengan USG (Crown lump lenght) (CRL) antara 5 dan 40 mm tanpa aktivitas jantung janin

• Tidak ada embrio pada gestational sac diamete 16 mm – 45 mm

• Pertumbuhan gestational sac < 2 mm dalam 5 hari atau < 3 mm dalam 7 hari

• Peningkatan HCG < 15 % dalam 2 hari dengan gambaran yolk sac pada USG

• Abortus insipien, abortus inkomplit

Kriteria Ekslusi

• Anemia ( hb < 9,5 g.dL )• Hemodinamik tidak stabil • Gangguan pembekuan darah atau sedang

menggunakan antikoagulan ( tidak termasuk aspirin )

• Alergi prostaglandin dan NSAID • Dicoba untuk aborsi , baik sendiri atau oleh

tenaga medis pada kehamilan saai ini

• 25 % sampel kelompok vakum • Dikerjakan residen • Semau sampel Dihubungi hari ke 8 evakuasi

untuk informasi gejala, obat yg diminum, kunjungan ke Emergensi unit

• Sampel kembali kontrol hari ke 15 ( 13 s/d 18 )

Kelompok Misoprostol

• 800 μg di forniks posterior • 4 tablet cytotec dengan melalui spekulum • Kembali hari ke 3 ( 2 s/d 5 hari ) • Jika expulsi tidak komplit ( GS tetap ada,

Endometrial line > 30 mm) dosis sama II• Hari ke 8 jika tidak komplit, ditawarkan untuk

vakum • Kontrol hari ke 15

• Analgetik : Ibuprofen 200 mg dan codein 30 mg

• Tiap kontrol dilakukan transvaginal USG dan dilakukan pemeriksaan fisik , wawancara

• Dilakukan kontak via telp pada hari ke 30 untuk memastikan apakah sampel membutuhkan tambahan terapi.

Efek Samping

Diskusi

• Pemakaian misoprostol 800 μg sangat efektif 84 % ( Conf interv. 95 %: 81 – 87 % )

• Resiko perdarahan dan infeksi minimal • Efek samping dapat ditoleransi oleh pasien • Diterima oleh pasien

• Studi sebelumnya misoprostol efektif bervariasi ( 13 % - 100 % )

• Tergantung : – diameter dari sisa kehamilan– Jenis kegagalan kehamilan ( anembrionik Vs Ab

incomplit ) – Dosis misoprostol – Kriteria keberhasilan

• Dosis 800 μg cukup adekuat, efek samping minimal

• Ab inkomplit membutuhkan dosis tunggal • Anembrionik pregnancy lebih sering

membutuhkan dosis ulangan, dengan keberhasilan akhir yang sama

USG

• Penelitian lain menggunakan ketebalan endometrium 15 mm pada Abortus spontan atau telah mendapatkan terapi kriteria ini terlalu ketat

• Pada penelitian ini hampir semua pasien yg ekspulsi lengkap memiliki ketebalan endometrium 15-30 %

• Komplikasi yang minimal ( 1 / 70 pasien ) • 3 % datang ke emergency unit , hanya 0,2%

yang membutuhkan vakum dalam 24 jam • Tidak memerlukan hospitalisasi • Diterima sebagai alternatif terapi surgical