technological environment cloud computing yang berorientasi pada pasar
TRANSCRIPT
5/9/2018 Technological Environment Cloud Computing Yang Berorientasi Pada Pasar - ...
http://slidepdf.com/reader/full/technological-environment-cloud-computing-yang-berorien
GENERAL BUSINESS ENVIRONMENT
Cloud Computing Yang Berorientasi
Pada Pasar
Topik: Technological Environment (Information Technology)
Dosen: Prof. Dr. Jazi Eko Istiyanto M.Sc.
Disusun Oleh:
Yohan Suryanto Pramono
(10 / 310533 / PEK / 15410)
MAGISTER BISNIS
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2011
5/9/2018 Technological Environment Cloud Computing Yang Berorientasi Pada Pasar - ...
http://slidepdf.com/reader/full/technological-environment-cloud-computing-yang-berorien
Abstrak
Cloud computing merupakan teknologi yang berasal dari implementasi Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) yang bertujuan untuk mendapatkan utilitas komputasi optimal dengan
konsep bahwa sumber informasi adalah sebuah layanan yang diberikan dalam teknologi tersebut.
Cloud computing yang berorientasi pada pasar sangat dibutuhkan saat ini karena merupakan
penurunan dari penelitian komputasi yang terdahulu seperti Service Oriented Architecture (SOA),
komputasi terdistribusi, grid , dan virtualization . Sehingga cloud computing mewarisi keunggulan
dan keterbatasan pada teknologi yang mengacu pada pelayanan pasar terseut.
Makalah ini menjabarkan komputasi abad ke-21 dengan cara: mengidentifikasi berbagai
macam paradigma komputasi yang memberikan visi utilitas komputasi, mendefinisikan Komputasi
Awan (Cloud Computing ), menjelaskan infrastruktur pasar yang berorientasi pada awan dengan
memanfaatkan teknologi VM, menjelaskan strategi manajemen sumber informasi berbasis pasar
yang mencakup manajemen pelanggan berbasis layanan dan manajemen risiko komputasi untuk
mempertahankan alokasi sumber informasi pada SLA, menyajikan penjelasan Cloud platform yang
telah dikembangkan di industri yang berorientasi pada alokasi sumber informasi generasi ke-3,
menjelaskan interkoneksi Awan yang secara dinamis menciptakan atmosfer komputasi untuk
komunitas riset di masa depan, dan yang terakhir adalah menyimpulkan persaingan TI untuk
menyongsong abad ke-21.
Cloud Computing ini dibahas dengan tujuan memberikan: pemahaman menyeluruh dalam
bidang komputasi, pemahaman proses adopsinya yang cepat, pemahaman teknologi yang dapat
merancang portal dan gateway pada cloud computing secara efisien, dan pemahaman tentang
fasilitas-fasilitas yang mempunyai pendekatan komputasi terbaru di lingkungan bisnis
perusahaan. Selanjutnya, komputasi ini akan membantu komunitas ilmiah dalam mempercepat
kontribusi dan wawasannya dalam bidang komputasi.
5/9/2018 Technological Environment Cloud Computing Yang Berorientasi Pada Pasar - ...
http://slidepdf.com/reader/full/technological-environment-cloud-computing-yang-berorien
A. Pendahuluan
Dengan kemajuan masyarakat manusia modern, pada umumnya layanan esensial dapat
diakses dengan mudah seperti layanan utilitas: air, listrik, gas, dan telepon yang memenuhi
kebutuhan sehari-hari sehingga layanan ini harus tersedia kapanpun konsumen
membutuhkannya. Tahun 1969, Leonard Kleinrock[1], salah satu kepala ilmuwan Advanced
Research Projects Agency Network (ARPANET) yang mengerjakan proyek Internet, mengatakan
"Sampai sekarang, jaringan komputer masih tergolong dalam tahap awal penggunaan, tetapi
ketika jaringan mulai tumbuh dan canggih, kita akan melihat penyebaran utilitas komputer
layaknya seperti air, listrik dan telepon." Visi utilitas komputasi ini berdasarkan model layanan
yang mendukung transformasi besar-besaran komputasi seluruh industri abad ke-21 dimana
layanan komputasi ini seperti layanan utilitas lain yang tersedia di masyarakat. Pengguna jasa
komputasi ini membayar penyedia ( provider ) ketika mereka mengaksesnya. Selain itu, konsumen
tidak perlu berinvestasi, membangun dan memelihara infrastruktur teknologi informasi yang
kompleks.
Praktisi software menghadapi tantangan baru dalam menciptakan perangkat lunak untuk
digunakan oleh jutaan konsumen sebagai layanan. Sehingga, paradigma komputasi kemudian
dimunculkan disertai dengan kemajuan teknologi seperti multicore proceesors dan jaringan
komputasi. Seperti yang ditunjukkan dalam gambar 1, yang termasuk paradigma komputasi baru
adalah: cluster computing, grid computing, P2P computing, service computing, market-oriented
computing, dan komputasi awan yang paling baru. Semua paradigma tersebut menyediakan
kemampuan untuk mewujudkan utilitas pada industri komputasi senilai $1 triliun seperti dikutip
oleh pendiri Sun Microsystems, Bill Joy[2]. Layanan komputasi harus handal, terukur, dan dapat
mendukung akses di mana-mana, dinamis dan composability . Secara khusus, konsumen dapat
menentukan tingkat pelayanan yang diperlukan melalui parameter Quality of Service (QoS) dan
Service Level Agreements (SLA). Dari semua paradigma komputasi, dua yang paling menjanjikan
adalah komputasi Grid dan Komputasi awan.
Komputasi Grid[3] mendukung kegiatan berbagi informasi, seleksi, dan agregasi dari
berbagai macam pendistribusian sumber informasi termasuk super komputer, sistem
penyimpanan, sumber data, dan perangkat khusus yang dimiliki oleh organisasi-organisasi dalam
memecahkan masalah sumber informasi berskala besar dalam ilmu pengetahuan, teknik danperdagangan. Adanya kekuatan Grid, kemudahan dalam penggunaan, dan kehandalan[4], motivasi
dari komputasi Grid pada awalnya didorong oleh aplikasi ilmiah komputasi dan data dalam skala
besar yang membutuhkan banyak informasi dari satu komputer (PC, workstation, superkomputer,
atau cluster) yang disediakan dalam administratif domain. Komputasi grid telah dianggap sebagai
revolusi berikutnya setelah Internet dan Web. Saat ini paradigma baru yang muncul adalah cloud
computing [5] menjanjikan layanan handal, disajikan melalui pusat data yang dibangun dengan
teknologi virtualisasi dan penyimpanan. Sehingga konsumen dapat mengakses aplikasi dan data
"Cloud " dari mana saja.
5/9/2018 Technological Environment Cloud Computing Yang Berorientasi Pada Pasar - ...
http://slidepdf.com/reader/full/technological-environment-cloud-computing-yang-berorien
Gambar 1. Berbagai paradigma yang menjanjikan TI sebagai layanan.B. Rumusan Masalah
Dengan semakin dibutuhkannya layanan TI dalam menjawab tantangan bisnis perusahan
dimasa mendatang, penulis mencoba menjabarkan paradigma grid computing dan cloud computing
dengan berbagai atributnya dalam mendukung kebutuhan pasar. Penjabaran tersebut dijelaskan
dalam 4 hal, yaitu:
1. Kecenderungan Web Search
2. Infrastruktur Market-Oriented Cloud
3. Munculnya Cloud Platform
4. Global Cloud Exchange dan Pasar
Sehingga dengan adanya platform komputasi yang ada di mana-mana, platform tersebut dapat
digunakan untuk menciptakan pertukaran sumber informasi yang berorientasi pada pasar dan
memberikan layanan pada pasar perdagangan.
C. Landasan Teori
Sejumlah peneliti komputasi dan praktisi berusaha mendefinisikan awan dengan berbagai
cara[6]. Sehingga berdasarkan esensi layanan yang dijanjikan, definisi awan adalah:
"Sistem paralel dan terdistribusi yang terdiri dari kumpulan interkoneksi dan virtualisasikomputer yang secara dinamis ditetapkan dan disajikan dalam satuan sumber daya
informasi komputasi yang berdasarkan pada tingkat layanan perjanjian (SLA) yang
dibentuk melalui negosiasi antara penyedia layanan dan konsumen."
D. Kecenderungan Web Search
Popularitas dari perbedaan paradigma akan bervariasi terhadap waktu seperti pencarian
web yang diukur oleh Google selama 12 bulan terakhir mengenai cluster computing, Grid
computing, cloud computing yang ditunjukkan pada gambar 2. Dari Google trend , dapat diamati
bahwa cluster computing adalah istilah populer tahun 1990-an, awal tahun 2000 Grid computing
menjadi populer, dan baru-baru ini cloud computing mendapatkan popularitas. Tanda titik-titik
5/9/2018 Technological Environment Cloud Computing Yang Berorientasi Pada Pasar - ...
http://slidepdf.com/reader/full/technological-environment-cloud-computing-yang-berorien
pada Gambar 2 menunjukkan berita terkait dengan cloud computing yang ditunjukkan sebagai
berikut:
A. IBM Memperkenalkan Blue Cloud Computing , pengumuman CIO pada 15 November 2007.
B. IBM, Uni Eropa Luncurkan Reservoir Research Initiative untuk cloud computing , berita IT
Online pada 7 Februari 2008.
C. Google dan Salesforce.com dalam kesepakatan cloud computing , Siliconrepublic.com pada
14 April 2008.
D. Demystifying Cloud Computing , Intelligent Enterprise pada 11 Juni 2008.
E. Realign dari Yahoo untuk mendukung cloud computing , inti strategi, San Antonio Business
Journal pada 27 Juni 2008.
F. Merrill Lynch memperkiraan cloud computing menjadi pangsa pasar senilai $100 Miliar,
SYS-CON Media pada 8 Juli 2008.
Gambar 2. Tren pencarian web dengan Google pada 12 bulan terakhir.
E. Infrastruktur Market-Oriented Cloud
Konsumen bergantung pada penyedia cloud untuk memenuhi kebutuhan komputasi yang
mensyaratkan QoS khusus dalam memenuhi tujuan dan operasi mereka. Penyedia awan perlu
mempertimbangkan dan memenuhi parameter QoS yang berbeda dari setiap konsumen sesuai
SLA. Untuk mencapai hal ini, penyedia awan tidak lagi menggukan sistem pengelolaan sumber
informasi tradisional namun mengatur sumber informasi yang berorientasi pada pasar[7]
khususnya pasokan dan permintaan. Cloud pada pasar seimbang memberikan umpan balik dalam
bentuk insentif ekonomi baik dari konsumen maupun penyedia dan mempromosikan mekanisme
QoS berbasis alokasi informasi yang dapat membedakan permintaan layanan berdasarkan
utilitasnya. Gambar 3 menunjukkan infrastruktur yang mendukung alokasi sumber informasi
yang berorientasi pada pasar dalam pusat data dan awan. Pada dasarnya ada empat entitas yangterlibat dalam infrastruktur ini:
5/9/2018 Technological Environment Cloud Computing Yang Berorientasi Pada Pasar - ...
http://slidepdf.com/reader/full/technological-environment-cloud-computing-yang-berorien
Users/Brokers : Pengguna atau broker mengajukan permintaan layanan darimana saja ke
pusat data dan awan untuk diproses.
SLA Resource Allocator : Pengalokasi sumber informasi SLA bertindak sebagai antarmuka
antara pusat data / penyedia layanan awan dan pengguna eksternal / broker . Hal ini
membutuhkan beberapa mekanisme interaksi:
1) Service request examiner and admission control : mekanismenya adalah ketika permintaan
layanan diajukan, pemeriksa permintaan layanan dan admisi menafsirkan terlebih dulu
pengajuan persyaratan QoS sebelum menentukan apakah akan menerima atau menolak
permintaan. Mereka memastikan bahwa tidak ada sumber informasi yang overload .
2) Pricing: mekanisme harga menentukan bagaimana permintaan layanan dikenakan biaya.
Misalnya, permintaan dapat dikenakan biaya berdasarkan waktu penyerahan, harga tarif
atau ketersediaan sumber informasi. Harga berfungsi sebagai dasar untuk mengelola
penawaran dan permintaan sumber informasi komputasi ini.
3) Accounting : mekanisme akuntansi mengawasi penggunaan aktual sumber informasi
berdasarkan permintaan sehingga biaya dapat dihitung dan dibebankan ke pengguna.
4) VM Monitor : mekanisme monitor VM melacak ketersediaan VMs dan sumber informasi.
5) Dispatcher : mekanisme dispatcher melakukan permintaan layanan pada VMs yang telah
dialokasikan.
6) Service Request Monitor : mekanisme pemantauan ini dengan melacak kemajuan
pelaksanaan permintaan layanan.
VMs : Beberapa VMs dimulai dan dihentikan secara dinamis untuk memenuhi permintaan
layanan, sehingga memberikan fleksibilitas untuk mengkonfigurasi berbagai sumber informasi
pada mesin yang sama dengan persyaratan khusus. Selain itu, beberapa VMs secara
bersamaan dapat menjalankan aplikasi berbasis sistem operasi yang berbeda.
Physical Machines : Pusat data dari peralatan penyimpan data terdiri dari beberapa server
komputasi yang menyediakan informasi untuk memenuhi kebutuhan layanan.
Dalam pembahasan awan sebagai penawaran komersial untuk operasional bisnis
perusahaan, parameter penting dari QoS yang dipertimbangkan dalam permintaan layanan
adalah: waktu, kehandalan, biaya, dan kepercayaan / keamanan. Secara khusus, persyaratan
QoS tidak tetap dan dapat diperbaharui secara dinamis karena adanya perubahan operasi bisnisdan lingkungan. Baru-baru ini dikembangkan mekanisme negosiasi yang berdasarkan pada
alternatif protokol untuk membangun SLA[8]. Protokol ini mempunyai potensi untuk mengadopsi
mereka kedalam sistem cloud computing yang dibangun menggunakan VMs. Sehingga diperlukan
adanya penawaran komersial pada awan yang berorientasi pada pasar yang mempunyai kriteria:
Mendukungan manajemen pelayanan berbasis pelanggan berdasarkan profil pelanggan dan
persyaratan permintaan layanan.
Mendefinisikan rencana manajemen risiko komputasi dengan mengidentifikasi, menilai, dan
mengelola risiko yang terlibat dalam pelaksanaan aplikasi dengan berdasarkan pada
persyaratan pelayanan dan kebutuhan pelanggan.
5/9/2018 Technological Environment Cloud Computing Yang Berorientasi Pada Pasar - ...
http://slidepdf.com/reader/full/technological-environment-cloud-computing-yang-berorien
Mendapatkan strategi manajemen sumber informasi yang mencakup manajemen pelayanan
yang berorientasi pada pelanggan dan manajemen resiko komputasi untuk mempertahankan
SLA yang berorientasi pada alokasi sumber informasi.
Menggabungkan model pengelolaan sumber informasi yang secara efektif dapat merubah dan
mengelola sendiri sesuai persyaratan layanan untuk memenuhi tuntutan dan kewajiban
layanan yang ada sekarang.
Memanfaatkan teknologi VM untuk mengembangkan sumber informasi yang secara dinamis
sesuai dengan persyaratan layanan.
Gambar 3. Infrastruktur awan yang berorientasi pada pasar.
F. Munculnya Cloud Platform
Analis industri telah membuat proyeksi tentang bagaimana cloud computing akan
mengubah seluruh industri komputasi. Menurut catatan penelitian Merrill Lynch [9] baru-baru ini,
pasar cloud computing diharapkan akan mempunyai peluang pasar senilai $160 miliar, termasuk
$95 miliar aplikasi bisnis dan produktivitas, dan $65 miliar untuk iklan online . Studi penelitian
oleh Morgan Stanley[10] juga mengidentifikasikan cloud computing sebagai salah satu tren teknologi
yang menonjol. Dengan pergeseran platform industri komputasi yang menuju ke arah penyediaan
layanan melalui software layanan untuk konsumen dan perusahaan dalam mengakses
permintaan yang terlepas dari waktu dan lokasi, akan ada peningkatan jumlah platform awan.
Baru-baru ini, beberapa akademis dan organisasi industri telah menyelidiki serta
5/9/2018 Technological Environment Cloud Computing Yang Berorientasi Pada Pasar - ...
http://slidepdf.com/reader/full/technological-environment-cloud-computing-yang-berorien
mengembangkan platform teknologi dan infrastruktur untuk Cloud Computing . Upaya akademik
meliputi ruang kerja virtual [11] dan OpenNebula[12]. Pada bagian ini, penulis membandingkan enam
platform awan dengan hubungan industrial pada Tabel 1. Amazon Elastic Compute Cloud (EC2) [13]
menyediakan lingkungan komputasi virtual yang memungkinkan pengguna menjalankan aplikasi
berbasis Linux. Pengguna dapat membuat Amazon Machine Image (AMI) yang berisi aplikasi,
perpustakaan, data dan pengaturan konfigurasi yang terkait, atau dapat memilih perpustakaan
AMI yang tersedia secara global. Setelah dibuat, pengguna harus mengunggah AMIS ke Amazon
Simple Storage (S3) sebelum ia memulai, menghentikan, dan memantau aplikasinya.
Tabel 1. Perbandingan beberapa platform representasi dari Cloud .
Amazon EC2 mengenakan biaya pada pengguna untuk waktu aktif dalam mengakses, sedangkan
Amazon S3 mengenakan biaya untuk transfer data (upload dan download ). Google App Engine[14]
memungkinkan pengguna untuk menjalankan aplikasi web yang ditulis dalam bahasa
pemrograman Python. Selain mendukung standar perpustakaan Python, Google App Engine juga
mendukung aplikasi pemrograman antarmuka untuk gudang data, akun Google, URL, rekayasa
gambar, dan layanan email. Google App Engine juga menyediakan konsol administrasi berbasis
web bagi pengguna untuk mengelola aplikasi web-nya yang sudah berjalan. Saat ini, Google App
5/9/2018 Technological Environment Cloud Computing Yang Berorientasi Pada Pasar - ...
http://slidepdf.com/reader/full/technological-environment-cloud-computing-yang-berorien
Engine gratis digunakan sampai dengan penyimpanan 500MB dan tampilan halaman sekitar 5
juta perbulan.
Microsoft Live Mesh[15] bertujuan memberikan lokasi terpusat bagi pengguna untuk
menyimpan aplikasi dan data yang diakses dari seluruh perangkat yang diperlukan dari mana
saja. Pengguna dapat mengakses aplikasi dan data yang telah diunggah melalui Web-based Live
Dekstop atau perangkat sendiri dengan perangkat lunak Live Mesh. Setiap pengguna Live Mesh
dilindungi dengan sandi dan dikonfirmasi melalui Login Windows Live , sementara semua transfer
arsip ( file ) dilindungi dengan menggunakan Secure Socket Layer .
Sun network.com (Sun Grid)[16] memungkinkan pengguna untuk menjalankan Solaris OS,
Java, C, C + +, dan aplikasi berbasis FORTRAN. Pengguna harus membangun aplikasi dan script
runtime pada lokasi yang dikonfigurasi agar serupa dengan Sun Grid. Kemudian, pengguna harus
menciptakan archive zip (yang berisi semua script , perpustakaan, eksekusi binari dan masukan
data) dan mengunggahnya ke SunGrid. Akhirnya, pengguna dapat melaksanakan dan memantau
aplikasi dengan menggunakan portal web Sun Grid atau API. Setelah aplikasi selesai, pengguna
perlu mengunduh hasil eksekusi untuk pengembangan lebih lanjut.
Grids Lab Aneka[17], yang dikomersialkan melalui Manjrasoft, adalah platform yang
dirancang untuk mendukung beberapa model aplikasi, solusi keamanan, dan komunikasi protokol
yang dapat diubah kapan saja tanpa mempengaruhi sebuah sistem Aneka yang ada. Untuk
membuat Grid, penyedia layanan hanya perlu memulai hosting Aneka yang dikonfigurasikan pada
setiap layanan komputer desktop . Tujuan dari Aneka adalah menginisialisasi layanan dan
berinteraksi dengan Grid. Aneka menyediakan dukungan SLA seperti tenggat waktu dan
anggaran. Pengguna dapat mengakses Grids Lab Aneka dari jarak jauh melalui broker Gridbus.
Broker ini memungkinkan pengguna untuk bernegosiasi dan menyetujui persyaratan QoS yang
disediakan oleh penyedia layanan.
G. Global Cloud Exchange dan Pasar
Bidang usaha saat ini menerapkan layanan cloud untuk meningkatkan skalabilitas
layanan dan menyediakan tuntutan sumber informasi. Namun saat ini, penyedia layanan memiliki
harga yang tidak fleksibel, umumnya terbatas pada tarif flat atau tarif yang berdasarkan batas
penggunaan. Banyak penyedia mempunyai interface untuk layanan mereka yang membuatkonsumen tidak dapat melakukan memilih atau tukar-menukar layanan dengan penyedia lain.
Untuk komputasi awan diperlukan pelayanan yang mengikuti standar antar muka. Hal ini
memungkinkan layanan untuk dapat pasarkan dan membuka jalan bagi terciptanya infrastruktur
pasar untuk perdagangan jasa seperti contoh model pasar pada gambar 4. Adanya petunjuk pasar
memungkinkan pengguna mencari penyedia dengan tawaran harga yang tepat. Juru lelang
(Auctioneer ) secara berkala menjelaskan penawaran dan permintaan dari peserta pasar. Sistem
perbankan memastikan bahwa transaksi keuangan yang berkaitan dengan perjanjian antara
peserta telah dilakukan. Broker menengahi antara konsumen dan penyedia dengan membeli
kapasitas dari penyedia dan mensub-leasing kan ini untuk konsumen.
5/9/2018 Technological Environment Cloud Computing Yang Berorientasi Pada Pasar - ...
http://slidepdf.com/reader/full/technological-environment-cloud-computing-yang-berorient
Gambar 4: Global Cloud Exchange dan infrastruktur pasar untuk layanan perdagangan.
Konsumen, broker dan penyedia telah terikat dengan kebutuhan serta kompensasi mereka melalui
SLA. SLA menentukan rincian jasa yang akan disediakan dan disepakati oleh semua pihak serta
ada hukuman bagi yang melanggarnya.
Pasar tersebut dapat menjembatani antara cloud yang berbeda sehingga memungkinkan
konsumen memilih operator yang sesuai dengan persyaratan. Penyedia dapat menggunakan pasar
dalam rangka melakukan perencanaan kapasitas yang efektif. Penyedia mempunyai mekanisme
pengaturan dan penetapan harga untuk sumber informasi berdasarkan kondisi pasar, permintaan
pengguna, dan tingkat pemanfaatan sumber informasi. Broker mendapatkan utilitas mereka
melalui perbedaan antara harga yang dibayar konsumen dan penyedia sumber informasi. Oleh
karena itu, broker harus memilih para pengguna yang aplikasinya dapat memberikan utilitas
maksimum. Broker berinteraksi dengan penyedia sumber informasi dan broker lain untuk
mendapatkan atau untuk menjual sumber informasi. Mereka dilengkapi dengan modul negosiasi
yang sesuai dengan kondisi sumber informasi dan permintaan saat ini untuk membuat
keputusan.Konsumen memiliki fungsi utilitas sendiri seperti tenggat waktu, keabsahan hasil, dan
aplikasi perputaran waktu dari informasi yang didapatkan. Mereka dibatasi oleh jumlah sumber
informasi karena masalah anggaran yang terbatas. Konsumen juga mempunyai batasan
infrastruktur TI mereka sendiri yang tidak sepenuhnya diberitakan ke Internet. Oleh karena itu,
konsumen berpartisipasi dalam pasar utilitas melalui pengelolaan sumber informasi dengan
memilih satu broker berdasarkan penawaran mereka. Dia membentuk SLA dengan broker yang
mengikat untuk menyediakan sumber informasi.
Baru-baru ini, banyak proyek penelitian seperti SHARP [18], Tycoon[19], Bellagio[20], dan
Shirako[21] muncul dalam format struktur pasar perdagangan untuk alokasi sumber informasi.
5/9/2018 Technological Environment Cloud Computing Yang Berorientasi Pada Pasar - ...
http://slidepdf.com/reader/full/technological-environment-cloud-computing-yang-berorient
Mereka fokus pada perdagangan di VM berdasarkan jaringan infrastruktur seperti pada Planet
Lab. Proyek Gridbus juga menciptakan sumber informasi broker yang mampu bernegosiasi dengan
penyedia informasi sehingga teknologi pasar utilitas sudah hadir dan siap digunakan.
H. Kesimpulan
Cloud menjadi kombinasi antara cluster dan Grid yang merupakan generasi baru pusat
data yang mempunyai prinsip virtualisasi dalam teknologi hypervisor VM yang ditetapkan sesuai
dengan SLA dan dapat diakses sebagai layanan composable melalui teknologi Web 2.0.
Cloud computing menjanjikan pemberian layanan TI sebagai utilitas komputasi. Dengan
dirancangnya cloud dalam memberikan layanan ke pengguna, penyedia perlu diberikan
kompensasi karena telah berbagi sumber informasi dan kemampuan mereka. Infrastruktur awan
yang berorientasi pada pasar alokasi sumber informasi mempunyai keterbatas pada: dukungan
yang berorientasi pada pengelolaan pasar sumber informasi, negosiasi QoS antara pengguna dan
penyedia untuk membangun SLA, mekanisme dan algoritma untuk alokasi sumber informasi VM
dalam memenuhi SLA, dan pengelolaan risiko terkait dengan pelanggaran SLA. Selanjutnya,
interaksi protokol harus diperluas untuk mendukung interoperabilitas antara penyedia layanan
cloud yang berbeda.
Sebagaimana diketahui bahwa platform awan yang sudah beredar, platform digunakan
untuk menciptakan pertukaran awan global yang berorientasi pada pasar dalam memberikan
layanan perdagangan. Visi ini perlu diwujudkan bagi mereka yang berperan dalam infrastruktur
TI. Mereka adalah: pembuat pasar yang menyediakan layanan kepada konsumen, pendata pasar
yang menerbitkan penyediaan layanan cloud , rumah kliring dan broker untuk pemetaan
permintaan layanan ke penyedia yang dapat memenuhi QoS, dan manajemen pembayaran dan
infrastruktur akuntansi untuk layanan perdagangan.
Daftar Pustaka
1) Kleinrock. L, “ A vision for the Internet ”, ST Journal of Research, November 2005.
2) "INSIDE TRACK: The high-tech rebels" , Financial Times , London, 06 Sept. 2002, accessed 20
August 2011 at http://www.search.ft.com/nonFtArticle?id=02090600 0371.
3) Foster and Kesselman. C, "The Grid: Blueprint for a Future Computing Infrastructure" ,
Morgan Kaufmann, San Francisco, USA, 1999.
4) Chetty. M and Buyya, R, "Weaving Computational Grids: How Analogous Are They with
Electrical Grids?" , Computing in Science and Engineering, July 2002.
5) Weiss, "Computing in the Clouds" , netWorker, Dec. 2007.
6) "Twenty Experts Define Cloud Computing" , accessed 21 August 2011 at
http://www.cloudcomputing.syscon. com/read/612375_p.htm.
5/9/2018 Technological Environment Cloud Computing Yang Berorientasi Pada Pasar - ...
http://slidepdf.com/reader/full/technological-environment-cloud-computing-yang-berorient
7) Buyya. R, Abramson. D and Venugopal, S, "The Grid Economy" , Proceedings of the IEEE,
IEEE Press, USA, March 2005.
8) Venugopal. S, Chu. X and Buyya. R, "A Negotiation Mechanism for Advance Resource
Reservation using the Alternate Offers Protocol" , In Proceedings of the 16th International
Workshop on Quality of Service (IWQoS 2008), Twente, The Netherlands, June 2008.
9) Hamilton, "Cloud computing seen as next wave for technology investors" , Financial Post,
04 June 2008, accessed 22 August 2011 at http://www.financialpost.com/money/story.html.
10) Morgan. S, "Technology Trends", 12 June 2008, Accessed 23 August 2011 at
http://www.morganstanley.com/institutional/techresearch/pdfs.
11) Keahey, Foster. I, Freeman. T, and Zhang. X, "Virtual workspaces: Achieving quality of
service and quality of life in the Grid" , Scientific Programming, October 2005,
12) Llorente, OpenNebula Project, Accesed 24 August 2011 at http://www.opennebula.org.
13) Amazon Elastic Compute Cloud (EC2), Accesed 25 August 2011 at http://www.amazon.com.
14) Google App Engine, Accesed 26 August 2011 at http://www.appengine.google.com.
15) Microsoft Live Mesh, Accesed 27 August 2011 at http://www.mesh.com.
16) Sun network.com (Sun Grid), 3 September 2011 http://www.network.com.
17) Chu. X, Nadiminti. K, Jin. C, Venugopal. S, and Buyya. R, "Aneka: Next-Generation
Enterprise Grid Platform for e-Science and e-Business Applications" . Proceedings of the
3th IEEE International Conference on e-Science and Grid Computing, India, December 2007.
18) Fu. Y, Chase. J, Chun. B, Schwab. S, and Vahdat. A. "SHARP: an architecture for secure
resource peering" , ACM SIGOPS Operating Systems Review, December 2003.
19) Lai, Rasmusson. L, Adar. E, Zhang. L, and Huberman. A, "Tycoon: An implementation of a
distributed, market-based resource allocation system" , Multiagent & Grid Systems, 2005.
20) AuYoung, Chun. B, Snoeren. A, and Vahdat. A, "Resource allocation in federated
distributed computing infrastructures ", Proceedings of the 1st Workshop on Operating
System and Architectural Support for the Ondemand IT Infrastructure, USA, October 2004.
21) Irwin. E, Chase. J. S, Grit. L. E, Yumerefendi. A. R, Becker. D, and Yocum. K, "Sharing
networked resources with brokered leases. In Proceedings of the 2006 USENIX Annual
Technical Conference (USENIX 2006)" , Boston, USA, June 2006.