teknik bahan konstruksi

14
TEKNIK BAHAN KONSTRUKSI Nama : Indah Permatasari NIM : 03011281419087 Teknik Sipil C 1. Prosedur Pengujian Penetrasi PERALATAN DAN BAHAN a. Peralatan : - Picnometer dengan ketelitian 0,1mm - Stopwatch - Tinbox - Water bath dengan suhu 25ºc b. Bahan : - Aspal cair ( Produksi Pertamina ) - Kertas pembantu pengujian KESELAMATAN KERJA 1. Pergunakanlah jas lab pratikum 2. Membaca referensi terlebih dahulu sebelum melakuak praktikum 3. Gunakan peralatan sesuai fungsinya berdasarkan peetunjuk prosedur pengujian dan petunjuk pembimbing praktikum 4. Gunakanlah sarung tangan terutama pada saat memanaskan aspal pada tungku pemanas. 5. Pahami dengan baik mengenai prosedur pelaksanaan pratikum. 6. Pastikan semua peralatan mesin telah dimatikan apabila pengujian telah selesai digunakan 7. Bersihkan peralatan setelah selesai digunakan, terutama pada peralatan yang mudah pecah, seperti gelas ukur PROSEDUR PELAKSANAAN a. Persiapan benda uji

Upload: rezarachmansyah

Post on 10-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tahap-tahap pengujian aspal

TRANSCRIPT

TEKNIK BAHAN KONSTRUKSINama : Indah PermatasariNIM: 03011281419087Teknik Sipil C

1. Prosedur Pengujian PenetrasiPERALATAN DAN BAHANa.Peralatan :-Picnometer dengan ketelitian 0,1mm-Stopwatch-Tinbox-Water bath dengan suhu 25cb.Bahan :-Aspal cair ( Produksi Pertamina )-Kertas pembantu pengujian

KESELAMATAN KERJA1.Pergunakanlah jas lab pratikum2.Membaca referensi terlebih dahulu sebelum melakuak praktikum3.Gunakan peralatan sesuai fungsinya berdasarkan peetunjuk prosedur pengujian dan petunjuk pembimbing praktikum4.Gunakanlah sarung tangan terutama pada saat memanaskan aspal pada tungku pemanas.5.Pahami dengan baik mengenai prosedur pelaksanaan pratikum.6.Pastikan semua peralatan mesin telah dimatikan apabila pengujian telah selesai digunakan7.Bersihkan peralatan setelah selesai digunakan, terutama pada peralatan yang mudah pecah, seperti gelas ukur

PROSEDUR PELAKSANAANa.Persiapan benda uji1.Menyiapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan2.Panaskan contoh dengan perlahan dan diaduk hingga cair untuk di tuangkan3.Setelah contoh cair dan merata , tuangkan kedalam cawan dan di diamkan hingga dingin . tinggi contoh didalam cawan tidak bokeh kurang dari angka penetrasi ditambah 10 mm, buatlah 2 contoh benda uji.4.Tutuplah benda uji hingga bebas dari debu dan diamkan pda suhu ruang selam 1-1,5 jam untuk benda uji kecil dari 1,5 2 jam untuk bendan ui besar.

b.Pengujian penetrasi1.Masukkan benda uji kedalam water bath selam 1 2 jam.2.Periksalah pemegang jarum, agar jarum dapat di pandang dengan baik dan benar , kemudian bersihkan jarum tersebut hingga benar benar bersih dan pasang lah jarum tersebut pada pemegang jarum3.Letakkan pemberat 50 gr di atas jarum ntuk memperoleh beban sebesar 1001 gr.4.Persiapkan kertas bulat berdiameter sama dengan thin box, dan buat grid kotak-kotak pada kertas tersebut.5.Keluarkan benda ui dari waterbath dan kemudian letakkan benda uji dibawah alat uji penetrasi yang mana benda uji yang telah dilatakkan dalam wadah kecil dan direndam dengan air dari air water bath/ air suling.6.Atur kondisi alat uji penetrasi pada dial nol setealh jarumnya di paskan diatas pemukaan benda uji, jarum jangan sampai menekan benda uji.7.Lepaskan pemegang jarum serentak dengan menjalankan stop wath selama ( 5 0,1)detik atau selama 5 detik8.Putar arloji parameter dan bacalah angka yang di tunjukan9.Lakukan kegiiatan diatas untuk 1 benda uji dengan 5 kali pengujian dengan ketentuan setiap titik memeriksa berjalan ( berjarak per 1 cm )10. untuk itu dilakukan penekanan di atas benda uji di pasang kertas yang tealah bergaris per 1 cm.11.Lepaskan jarum dari pemegang jarum dan siapkan alat untuk pengujian berikutnya.

2. Prosedur Pengujian Daktilitas Aspal

PERALATAN DAN BAHAN

a. PeralatanMould Ductility (cetakan) kuninganPlat alas cetakanBak perendamPengukur suhuSpatulaMesin UjiAlat pemanas untuk mencairkan aspal kerasb. BahanAspal kerasAir bersih/air sulingGliserinGaram

KESELAMATAN KERJA

1.Memaki Jas lab selama pratikum berlangsung2.Konsentrasi dalam pelaksanaan pratikum3.Menjaga peralatan dengan baik4.Gunakan alat sesuai fungsinya5.Memahami prosedur pelaksanaan

PROSEDUR PELAKSANAAN

a. Persiapan SampelPanaskan aspal hingga mencairSusun bagian cetakan kuninganLapisi bagian atas dan bawah cetakan serta permukaannya plat atas cetakan serta permukaan plat atas cetakan dengan bahan campuran gliserin. Gliserin akan berfungsi sebagai agar aspal jika telah dingin dan akan di buka tidak melekat pada kuningan tersebutPasang alat cetakan diatas plat dasarTuangkan aspal yang tyelah mencair dari kedalamn cetakan, lakukan dengan hati hati dan pemanasan dilakukan sampai 50 100 Cdiatas titik lembek lalu tuangkan hingga penuhDingaikan cetakan pada ruangan 30 40 menit lalu pindahkan benda uji kedalam bak yang telah disediakan pada suhu pemeriksaan (sesuai dengan spesikasinya) selama 30 menit

Ratakan contoh yang berlebihan dengan spatula

b. Persiapkan alat tarikSampel didiamkan selama 85 95 menitpada suhu 25oc dalam bak perendam,an , kemudian lepaskan cetakan sampel dari alasnyadan lepaskan cetakan kecuali bagian ujungnyaSambil menunggu perendaman persiapakan tempat alat tarik nyaMesin Uji diisi air hingga setengah bak cukup dan beri garam untuk me nyamakan berat jenis air dan aspal agar aspal tidak terapung.

c. Langkah pengujian daktalitas

Pasang cetakan dicincin yang telah diisi sampel pada alat mesin uji dan jalankan mesin uji sehingga menarik sampel secara teratur dengan kecepatan 5cm/menit sampai sampel putus, perbedaan kecepatan 5 % mesin diizinkanPada saat pengujian, apabilasampel menyetuh dasar mesin uji atau terapung pada permukaan air maka pengujian dianggap gagal dan tidak normal, untuk menghindarinya karena itulah ditambahkan garam.Bacalah jarak penampang cetakan pada saat sampel putus (dalam cm), selama percobaan berlangsung sampai harus terendam 2,5 cm dibawah permukaan air (melayang) dengan suhu 25 5c .Hentikan pengujian jika aspal telah tertarik sepanjang 1 meter dan tidak putus.

Hasil yang perlu diperhatikan dalam pengujian sampel :a.Apabila sampel menyentuh benda uji, pengujian dianggap gagalb.Untuk menghindari itu maka air pengujian tersebut ditambahkan garam

3. Prosedur Pengujian Titik Lembek

PERALATAN DAN BAHANa.Peralatan :Cincin kuninganBola baja diameter 9,53 mm berta 3,45 gr 3,55 grDudukan benda Uji. Lengkap dengan pengaruh bola baja dan plat dasar yang mempunyaijarak tertentu.Bejana besar tahan panas mendadak , diameter dalam 8,5 cm dengan tinggi 12 cm berkapasitas 800 mlTermometerPenjepitStopwacthAlat pengaruh bolaSpatula.

b.Bahan :Aspal kerasGliserinAir bersihEsbatu

KESELAMATAN KERJAa. Gunakan pakaian praktikum dan sarung tangan selama praktikumb. Membaca referensi dahulu sebelum praktikumc. Gunakan peralatan sesuai fungsinya berdasarkan petunjuk pembimbing praktikumd. Gunakan sarung tangan masker dan alat tahan panas lainnya.e. Bersihkan peralatan dan ruang kerja setelah selesai praktikum

PROSEDUR PELAKSANAAN

a. Penyiapan benda uji1.Menyiapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan.2.Panaskan contoh benda uji aspal secara perlahan sambil di aduk secara terus menerus hingga cairan merata.3.Pemanasan pengadukan dilakukan secara perlahan lahan agar gelembung udaranya cepat keluar.4.Panaskan juga 2 cincin sampai mencapi suhu ruang contoh dan letakkan kedua cicncin palt kuningan yang telah diberi gliserin5.Setelah air merata tuangkan aspal kedalam 2 buah cincin yang mana suhu pemanasan aspal tidak melebihi 56C diatas ttitik lembeknya 100C.6.Setelah aspal dingin , ratakan permukaan contoh dlam cincin dengan spatula atau pisau yang telah di panaskan.

Hal hal yang perllu diperhatikan dalam penyiapan sampel :Suhu pemanasan max adalah titik lembek perkiraan+ 50C (kira-kira 100C)Lama pemanasan diatas api tidak boleh lebih dari 30 menit dan didalam oven tidak lebih dari 2 jamLarutan gliserin digunakan pada permukaan plat besi bukan pada reng benda ujiContoh aspal yang telah di panaskan dihitung dalam cetakan bend uji dan diamkan selama 30 menit

b. Pengujan titik lembek1.Pasangdanaturlahkedua benda uji diatas kedudukan dan letakkan pengarah bola di atasnya, kemudian masukkan seluruh peralatan tersebut kedalam bejana gelas lalu isi dengan air dan masukkan seluruh tersebbut kedalam bejana gelas lalu isi dengan air dan masukkan batu es untuk menjadikan suhu bejana 5 1 C,2.Letakkan termometer yang sesuai dengan praktikum di antara kedua benda uji.3.Periksa dan aturlah jarak antara permukaan plat dasar benda uji hingga menjadi 25,4 mm.4.Letakkan bola baja tersebut ditengah -tengah posisi benda ujidengan menggunkan penjepit.5.Letakkanbejana gelas di atas pemanas setelah suhu bejana gelas tersebut emncapai 1C6.Panas bejana gelasdan catat penambahan/ kenaikan suhu.per 5C beserta waktu pada suhu tersebut dengan stopwatch terhitung awal pemanasan.7.Perhatikan dengan teliti dari penambahan / kenaikan suhu . pada suhu waktu beberapa aspal bemda uji yang di timpa bola baha meleleh danmenyentuh plat dasarkedudukan.8.Catat hasil pengujian dalam formulir pengamatan

4. Prosedur Pengujian Viscositas

PERALATAN DAN BAHANa.Peralatan :-Alat Penguji Viskositas saybolt furol-Picnometer 60 ml-Tungku pemanas-Termometer-Stopwacth-Sarung tangan tahan panas

b.Bahan :-Aspal cair ( Produksi Pertamina )

KESELAMATAN KERJA

1.Pergunakanlah jas lab pratikum2.Membaca referensi terlebih dahulu sebelum melakukan praktikum3.Gunakan peralatan sesuai fungsinya berdasarkan peetunjuk prosedur pengujian dan petunjuk pembimbing praktikum4.Gunakanlah sarung tangan terutama pada saat memanaskan aspal pada tungku pemanas.5.Pahami dengan baik mengenai prosedur pelaksanaan pratikum.6.Pastikan semua peralatan mesin telah dimatikan apabila pengujian telah selesai digunakan7.Bersihkan peralatan setelah selesai digunakan, terutama pada peralatan yang mudah pecah, seperti gelas ukur

PROSEDUR PELAKSANAAN

a.Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkanb.Siapkan alat penguji dengan memilih suhu awal 120oC dengan cara mengeset dialat agar suhu alat mencapai 120oCc.Sambil menunggu alat saybolt mencapai suhu 120oC, panaskan aspal (benda Uji) dengan kompor / tungku panaskan dengan merata kemudian masukan ketabung viskositas sampai pinggir atas tabung vikometer. Jika alat telah mencapai suhu yang ditentukan.d.Letakan tabung viknometer 60 ml dibawah alat penguji, tabung ini digunakan untuk menampung aspal yang mengalir kebawah.e.Cabut gabus penyumbat dan mulai hidupkan stopwatch disaat pertama menetes dipiknometer.f.Matikan stopwatch apabila aspal tepat pada batas 60 ml (sampai leher viknometer )g.Catat waktu alir dalam detik sampai 0,1 detik terdekat.h.Tutup lobang dengan alat penyumbat aliran aspal tadi.i.Lakukan prosedur yang sama untuk suhu 140o,160o, dan 180o

5. Prosedur Pengujian Titik Nyala dan Titik Bakar

PERALATAN DAN BAHAN

a. Peralatan :Cawan kuningan (clevenland cup)ThermometerNyala penguji dengan diameter 3.2 sampai 4.8 mm dan panjangtabung 7.5 cmStopwatchTungku listrik/pembakaran gasPenahan angin

b. Bahan :Aspal

KESELAMATAN KERJA

1. Mengugnaka pakaian praktek selama praktikum2. Membaca referensi terlebih dahulu sebelum melakuka praktikum3. Gunakan peralatan sesuai fungsinya berdasarkan petunjuk prosedurpengujian dan petunjuk pembimbing praktikum.4. Menggunakansarung tangan pada sat pengujian5. Berhati hati dalam praktikum dan berkonsentrasi6. Bersihkan peralatan dan ruang kerja selesai praktikum.

PROSEDUR PELAKSANAAN1.Persiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pengujian ini.2.Panaskan aspal dengan suhu antara 148.9 C sampai 176 C sampai cukup cair.3.Kemudian isikan Cleveland cup sampai garis yang ditentukan dan hilangkan (pecahkan) gelembung udara yang ada pada permukaan cairan4.Letakkan cawan di atas kompor pemanas yang tepat di bawah titik tengah.5.Kemudian letakkan nyala penguji dengan poros pada jarak 7.5 cm dari titik tengah cawan.6.Setelah itu pasanglah termometer tegak lurus di dalam benda uji dengan jarak 6.4 mm di atas dasar Cleveland cup dan terletak satu garis yang menghubungkan titik tengah cawan dan titik poros nyala penguji, kemudian aturlah titik poros termometer sehingga terletak pada jarak diameter cawan dari tepi. 7.Nyalakan kompor dan atur pemanasan sehingga kenaikkan suhu 15 C tiap menit sampai mencapai suhu 56C di bawah titik nyala yang diperkirakan untuk selanjutnya kenaikkan suhu 5 C sampai 6 C/menit.8.Setelah dinyalakan kompor dan diaturnya pemanasan kemudian tepatkan penahan angin di depan nyala penguji.9.Lalu nyalakan sumber pemanasan dan aturlah pemanasan sehingga kenaikan suhu menjadi (15 1) permenit sampai benda uji mencapai 56C di bawah titik nyala perkiraan.10.Kemudian aturlah kecepatan pemanasan 5 C sampai 6 C/menitpada suhu antara 56C dan 28 C di bawah titik perkiraan. 11.Setelah itu nyalakan nyala penguji dan aturlah agar diameter nyala penguji tersebut menjadi 3.2 sampai 4.8 mm.12.Lalu putarlah nyala penguji sehingga melalui permukaan cawan (dari tepi ke tepi cawan) dalam 1 detik.Ulangi pekerjaan tersebut setiap kenaikan 2 C.13.Lanjutkan pekerjaan di atas samapi terlihat nyala singkat pada suatu titik di atas permukaan benda uji.14. Kemudian bacalah suhu pada thermometer dan catat kenaikan suhunya. 15. Lanjutkan pekerjaan pembacaan suhu sampai terlihat nyala yang agak lama sekurang- kurangnya 5 detik di atas permukaan benda uji, bacalah suhu pada thermometer dan catat kenaikan suhunya.

6. Prosedur Pengujian Berat Jenis

PERALATAN DAN BAHANa.Peralatan :1.Picnometer dengan ketelitian 0,1mm2.Timbangn digital ketelitian 0,01 gr3.Corong kaca4.Water bath dengan suhu 25c5.Bejana kaca

b.Bahan :

1.Aspal dengan pen 60/70 ( Produksi Pertamina )2.Air bersih / Air Suling

KESELAMATAN KERJA

Adapun keselamatan kerja dari pengujian Berat Jenis Bitumen Keras Dan Ter Aspal ini mencakup beberapa hal, yaitu :

1. Manusiaa.Pergunakanlah jas lab pratikumb.Gunakanlah sarung tangan terutama pada saat memanaskan aspal pada tungku pemanas.c.Pahami dengan baik mengenai prosedur pelaksanaan pratikum.

2. Peralatana.Lakukan pemeriksaan pada peralatan baik sebelum maupun sesudah pratikum dilakukan.b.Pastikan semua peralatan mesin telah dimatikan apabila pengujian telah selesai digunakan.c.Bersihkan peralatan setelah selesai digunakan, terutama pada peralatan yang mudah pecah, seperti gelas ukur.

3. Bahana.Pastikan aspal yang akan diuji telah dipanaskan sesuai dengan suhu yang ditentukan.b.Air bersih yang digunakan haruslah yang terbebas dari bahan bahan kimia maupun campuran organik lainnya.

PROSEDUR PELAKSANAAN

1.Menyiapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan2.Memanaskan aspal sampai mencair 50 gr dan diaduk untuk mencegah pemanasan setempat.3.Tuangkan contoh bitumen /aspal tersebut ke dalam picnometer yang telah kering. Hingga terisi 3/4dan didiamkan sampai dingin.4.Mengisi bejana dengan air sehingga diperkirakan bagian atas picnometer yang terendam adalah 40 mm, kemudian rendam bejana tersebut dan atur suhunya 25oc5.Mengangkat bejana dari bak perendam, mengisi picnometer dengan air, kemudian tutuplah picnometer tanpa ditekan Bersihkan dan keringkan dan timbang picnometer (A)6.Meletakkan picnometer kedalam bejana berisi air dan tekanlah penutup picnometer kedalam waterbath. Biarkan selama 30 menit7.Angkat piknometer dan keringkan dengan lap8.Timbang picnometer dengan ketelitian1 mg (B). Bersihkan Picnometer dari air suling dan keringkan.9.Menuangkan benda uji yang telah dipanaskan kedalam picnometer yang telah dikeringkan hingga terisi bagian dan dinginkan 40 menit10.Timbang benda ujidengan penutupnya (C)11.Isilah picnometer yang berisi benda uji dengan air dan tutup tanpa tekan, agar gelembung udara keluar12.Mengangkat bejana dari waterbath dan letakkan picnometer didalamnya, tekanlah penutup hingga rapat, masukkan dan diamkan bejana kedalam waterbath selama 30 menit13.Mengangkat, keringkan dan timbang picnometer14.Menghitung data yang diperoleh dari pengujian tersebut.

7. Prosedur Pengujian Kehilangan Berat

PERALATAN DAN BAHANa. Peralatan :Cawan kuningan logam diameter 15 mm dengan tinggi 31 mmThermometerOven yang dilengkapi dengan1.pengatur suhu untuk memanasi aspal Pada Suhu TOFT2.piring logam berdiameter 25 cm, menggantung dalam oven pada proses vertical dan berputar dengan kecepatan 5-6 putaran permenit.Timbangan Digital, kapasitas 3 kg dengan ketelitian 0,001 gtr

b. Bahan :Aspal cair

KESELAMATAN KERJA1. Memakai pakaian praktek selama praktikum2. Membaca referensi terlebih dahulu sebelum memulai praktikum3. Gunakan peralatan sesuai fungsi berdasarkan petunjuk prosedur yang ada4. Mengunakan sarung tangan yang tahan panas5. Periksalah peralatan sebelum pengujian6. Bersihkan peralatan setelah pengujian selesai dilakukan

PROSEDUR PELAKSANAAN

1.Persiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pengujian ini.2.Persiapan Benda UjiPanaskan aspal sampai cair untuk campuran yang merata.Kemudian tuangkan\ benda uji bagian dari tinggi cawan tersebut, lalu dinginkan benda uji pada suhu ruang.( cawan kosongsudah ditimbang terlebih dahulu )Sampel diperiksa harus bebas air.Setelah itu benda uji dingin timbang beratnya sebagai A3.Pengujian Benda UjiKemudian letakkan beda uji kedalam Oven yang mana suhunya sudah menunjukkan 163C oven benda uji selam 5 jamlalu keluarkan benda ujiSetelah dingin timbang kembali berat benda uji dan catat sebagai (B)4. Catat hasil pengamatan pada formulir yang telah disiapkan.5. tentukan nilai kehilangan berat aspal setelah di panaskan berdasarkan rumus yang telah ditentukan.