teknik budidaya

29
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.), juga dikenal sebagai Ipomoea reptans Poir1. merupakan sejenis tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan di tanam sebagai makanan. Kangkung banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di kawasan berair. Ada dua bentuk kangkung. Kangkung mempunyai daun yang licin dan berbentuk mata panah, sepanjang 5-6 inci. Tumbuhan ini memiliki batang yang menjalar dengan daun berselang dan batang yang menegak pada pangkal daun. Tumbuhan ini bewarna hijau pucat dan menghasilkan bunga bewarna putih, yang menghasilkan kantung yang mengandung empat biji benih. Terdapat juga jenis daun lebar dan daun tirus. 1

Upload: aef-saepul-anwar

Post on 19-Jan-2016

37 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teknik Budidaya

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.), juga dikenal sebagai Ipomoea reptans

Poir1. merupakan sejenis tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan di

tanam sebagai makanan. Kangkung banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung

banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai

hampir di mana-mana terutama di kawasan berair.

Ada dua bentuk kangkung. Kangkung mempunyai daun yang licin dan

berbentuk mata panah, sepanjang 5-6 inci. Tumbuhan ini memiliki batang yang

menjalar dengan daun berselang dan batang yang menegak pada pangkal daun.

Tumbuhan ini bewarna hijau pucat dan menghasilkan bunga bewarna putih, yang

menghasilkan kantung yang mengandung empat biji benih. Terdapat juga jenis

daun lebar dan daun tirus.

Kangkung tergolong sayur yang sangat populer, karena banyak peminatnya.

Kangkung disebut juga Swamp cabbage, Water convovulus, Water spinach.

Berasal dari India yang kemudian menyebar ke Malaysia, Burma, Indonesia,

China Selatan Australia dan bagian negara Afrika.

Kangkung banyak ditanam di Pulau Jawa khususnya di Jawa Barat, juga di

Irian Jaya di Kecamatan Muting Kabupaten Merauke kangkung merupakan

lumbung hidup sehari-hari. Di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar

tanaman kangkung darat banyak ditanam penduduk untuk konsumsi keluarga

maupun untuk dijual ke pasar.

1

Page 2: Teknik Budidaya

B. Tujuan Praktikum

Tujuan Praktikum adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui dan mempelajari secara langsung proses produksi budidaya

kangkung darat dari proses pengolaan lahan sampai di pasarkan.

b. Membandingan ilmu manajemen produksi secara teori dengan fakta yang ada

dilapangan.

c. Menengetahui kelayakan usaha budidaya kangkung

C. Manfaat Tanaman Kangkung

Kangkung mengandung zat seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin C,

protein, kalsium, fosfor, zat besi, Zat besi sangat penting untuk tubuh kita,

peranannya dalam membentuk sel darah merah sangat vital. Lemas, pusing dan

pandangan kabur adalah ciri awal anemia karena kekurangan zat besi. Pada

kangkung terdapat 2,5 mg/100g, sehingga sangat baik untuk mengatasi

anemia/kurang darah.

Berikut beberapa manfaat dari tanaman kangkung:

1. Mengurangi Haid Berlebihan

Jika darah haid Anda berlebihan, Anda bisa memanfaatkan kangkung untuk

mengatasinya. Caranya: Ambil setengah kilogram daun Kangkung segar. Cuci

bersih, lalu tumbuk halus. Tuangkan air setengah gelas, saring dan tuangkan satu

sendok makan madu. Minum sekali sehari sekaligus. Haid akan jadi baik dan

lancar.

2

Page 3: Teknik Budidaya

1. Mencegah Penyakit Diabetes Melitus

Ekstrak kangkung dapat menghambat penyerapan kadar gula dalam darah.

Perbanyaklah mengkonsumsi Kangkung, bila anda mengidap penyakit diabetes

mellitus.

2. Kaya Vitamin C dan B kompleks

Secara umum, kandungan vitamin C pada kangkung lebih banyak dibanding

kebanyakan sumber vitamin C pada buah-buahan. Oleh karena itu, kangkung baik

untuk mencegah sariawan/gusi berdarah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh

sehingga tak mudah terkena serangan penyakit akibat virus, misalnya flu.

Kadar vitamin B Kompleks dan Omega 3 pada kangkung, ternyata juga cukup

banyak. Keduanya merupakan peningkat produksi serotin dalam otak kita,

sehingga bisa menciptakan suasana tenang melalui otak. Oleh karena itu,

kangkung bisa dikatakan bisa menyegarkan kembali otak kita.

3. Mencegah Insomia

Kangkung memiliki sifat sedatif, sehingga sering dikatakan sebagai penyebab

ngantuk. Kangkung Juga berpotensi bisa mengendurkan saraf. Semakin kendur

saraf-saraf kita, maka tidur pun akan semakin nyenyak dan lelap. Dengan kata lain

kangkung dapat membantu mengatasi insomnia dan membantu untuk dapat tidur

lebih pulas.

4. Menajamkan Penglihatan

Kangkung kaya akan vitamin A , sehingga Kangkung bisa menjaga kestabilan

penglihatan mata. Vitamin A yang terdapat pada kangkung sebesar 6300 IU,

3

Page 4: Teknik Budidaya

sedikit lebih banyak dibanding bayam yang hanya 6100 IU. Hal tersebut dapat

dilihat dari warna daunnya, semakin hijau daunnya maka kandungan betakarotin

juga semakin tinggi.

4

Page 5: Teknik Budidaya

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Botani Tanaman Kangkung

Kangkung termasuk suku Convolvulaceae (keluarga kangkung-

kangkungan). Kedudukan tanaman kangkung dalam sistematika tumbuh-

tumbuhan diklasifikasikan ke dalam:

Divisio : Spermatophyta

Sub-divisio : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Famili : Convolvulaceae

Genus : Ipomoea

Species : Ipomoea reptans .

Steenis (1978)

1. Batang

Kangkung darat memiliki warna yang bedah daripada batang tanaan

kangkung air.kangkung darat memiliki warnah putih kehijau – hijauan, batang

tanaman kangkung darat memiliki ruas – ruas yang lebih besar daripada

kangkung yang tumbuh di dalam air.

2. Daun

Kangkung darat memiliki daun yang lebih kecil dari pada daun

kangkung air, sebab kangkung air memiliki daun yang besar dan berwarna

hijau pucat, sedangkan daun kangkung darat kecil dan berwarna hijau tua.

5

Page 6: Teknik Budidaya

3. Biji

Kangkung darat lebih banyak berbiji dari pada kangkung air. Itu

sebabnya kangkung darat diperbanyak lewat biji, sedangkan kangkung air

dengan stek pucuk batang.

4. Akar

Tanaman kangkung memiliki akar yang berserabut, warna akar

kangkung darat lebih terang dari pada akar kangkung darat, serta memiliki

akar yang lebih kuat dan lebih panjang dari pada kangkung air.

B. Syarat Pertumbuhan

Iklim

a. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun. Kangkung darat

dapat tumbuh pada daerah yang beriklim panas dan beriklim dingin

b. Jumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar

antara 500-5000 mm/tahun. Pada musim hujan tanaman kangkung

pertumbuhannya sangat cepat dan subur, asalkan di sekelilingnya tidak

tumbuh rumput liar. Dengan demikian, kangkung pada umumnya kuat

menghadapi rumput liar, sehingga kangkung dapat tumbuh di padang

rumput, kebun/ladang yang agak rimbun.

c. Tanaman kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat sinar

matahari yang cukup. Di tempat yang terlindung (ternaungi) tanaman

kangkung akan tumbuh memanjang (tinggi) tetapi kurus-kurus. Kangkung

sangat kuat menghadapi panas terik dan kemarau yang panjang. Apabila

6

Page 7: Teknik Budidaya

ditanam di tempat yang agak terlindung, maka kualitas daun bagus dan

lemas sehingga disukai konsumen.

d. Suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian tempat, setiap naik 100 m tinggi

tempat, maka temperatur udara turun 1 derajat C. Apabila kangkung

ditanam di tempat yang terlalu panas, maka batang dan daunnya menjadi

agak keras, sehingga tidak disukai konsumen.

Media Tanam

a. Kangkung darat menghendaki tanah yang subur, gembur banyak

mengandung bahan organik dan tidak dipengaruhi keasaman tanah.

b. Tanaman kangkung darat tidak menghendaki tanah yang tergenang, karena

akar akan mudah membusuk. Sedangkan kangkung air membutuhkan

tanah yang selalu tergenang air.

c. Tanaman kangkung membutuhkan tanah datar bagi pertumbuhannya,

sebab tanah yang memiliki kelerengan tinggi tidak dapat mempertahankan

kandungan air secara baik.

Ketinggian Tempat

Kangkung dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah

sampai dataran tinggi (pegunungan) ± 2000 meter dpl

7

Page 8: Teknik Budidaya

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

A. Pembibitan

1. Persyaratan Bibit Kangkung Darat

Dalam pemilihan bibit harus disesuaikan dengan lahan (air atau darat).

Karena kalau kangkung darat ditanam di lahan basah produksinya kurang baik,

warna daun menguning, bentuk kecil dan cepat membusuk. Bibit kangkung

darat sebaiknya berasal dari tanaman tua dan dipilih yang kering serta

berkualitas baik.

2. Penyiapan Benih

Benih kangkung yang digunakan adalah varietas Bangkok LP-1 Produksi

panah merah. Benih yang diperlukan untuk 2(dua) bedengan seluas 4meter x 5

meter ± 250 gram, tiap lubang diisi 4-5 butir biji.

3. Teknik Penanaman Benih

Biji dengan ukuran diameter 3 mm, ditanam dalam baris-baris berjarak 25

cm x 25cm dengan jarak antara satu tanaman dengan tanaman lain kira-kira 5

cm. Kultivar yang berbiji dapat tahan tanah lembab dan tumbuh baik dalam

musim hujan.

4. Pemeliharaan Pembenihan.

Agar diperoleh hasil panen yang baik, dalam pemeliharaan pembenihan

kangkung diperlukan penyiraman teratur dan kerap pada cuaca kering.

8

Page 9: Teknik Budidaya

B. Pengolahan Media Tanam

1. Persiapan Lahan

Persiapan lahan pada umumnya bertujuan memperbaiki kemiringan lahan.

Diusahakan kemiringan dalam sebuah petak/hamparan searah, agar tidak

terjadi genangan air. Secara sederhana adalah menimbun lubang dan

memangkas gundukan. Untuk lahan yang terdapat banyak gulma perlu

dilakukan pembersihan. Karena lahan yang kami garap seluas 4meter x 5meter

terdapat banyak gulma maka kelompok kami melakukan pembersihan terlebih

dahulu.

2. Pembalikan Tanah

Tujuan pembalikan tanah adalah memecah kapiler tanah dan memperbaiki

aerasi. Pembalikan tanah pertama diusahakan 90 derajat dari kemiringan tanah,

supaya lahan jadi lebih rata. Setelah pembalikan tanah dibiarkan beberapa hari

agar racun dalam tanah menguap. Lebih sering tanah dibalik lebih bagus. Alat

yang di pakai oleh kelomok kami adalah cangkul. Semakin dalam pembalikan

tanah akan semakin bagus.

3. Pembuatan Bedengan

Pembuatan bedengan bertujuan untuk mengaliri air di sekeliling lahan

sehingga dapat memudahkan lahah tergenang air dan dapat menjadi subur.

Pembuatan bedengan dilakukan untuk tanaman kangkung dapat dilakukan

dengan ukuran lebar 0,8-1,2 m, panjang 3-5 m, dalam ± 15-20 cm dan jarak

antar bedeng 50 cm dengan membuat selokan dan kedalaman ±30cm dan

lebar ±30cm.

9

Page 10: Teknik Budidaya

4. Penggemburan Tanah

Penggemburan bertujuan meremahkan tanah supaya akar berkembang

maksimal, semakin gembur tanah akan mendukung pertumbuhan awal tanaman

(perkecambahan ataupun pertumbuhan tanaman muda). Selain gembur

biasanya tanah akan semakin rata. Untuk memudahkan penggemburan kami

beri sedikit air yang berasal dari irigasi setempat yang kami aliri ke lahan.

5. Pencampuran Pupuk Dasar

Setelah lahan didiamkan satu minggu, kemudian lahan kami beri pupuk

kandang sebagai pupuk dasar untuk menambah kesuburan tanah. Dengan dua

lahan seluas masing-masing 4meter x 5meter, kami beri pupuk kandang

masing-masing seberat 15kg. pemberian pupuk kandang dilakukan dengan cara

mencampur atau mengaduk menggunakan cangkul hingga tercampur rata.

C. Teknik Penanaman

1. Penentuan Pola Tanam

Penentuan pola tanam kami sesuaikan dengan luas lahan yang akan kami

tanami yaitu 4meter x 5meter sebanyak 2 bedengan, dimana jarak tanamnya

kami tentukan 25x25 cm, maka dalam satu bedengan terdapat sebanyak 195

lubang atau 195 rumpun kangkung.

2. Pembuatan Lubang Tanam

Pembuatan lubang tanam dilakukan dengan cara ditugal, yang berjarak

25x25 cm, sedalam ± 5 cm.

10

Page 11: Teknik Budidaya

3. Cara Penanaman

Penanaman kangkung darat dilakukan pada sore hari yaitu jam 16.00 sampai

18.00. Hal ini bertujuan agar benih setelah ditanam tidak langsung mendapat

udara kering sehingga benih cepat berkecambah.

D. Pemeliharaan Tanaman

1. Penjarangan dan Penyulaman

Bila tanaman kangkung terlalu lebat/sangat berdesakan dalam satu rumpun

maka diperlukan penjarangan. Apabila tanaman banyak yang mati, maka

segera dilakukan penyulaman (diganti dengan bibit yang baru yang telah

disiapkan).

2. Penyiangan

Penyiangan dilakukan bila terdapat rumput liar (tanaman pengganggu).

Penyiangan dilakukan setiap 2 minggu.

3. Pembubunan

Pembumbunan dilakukan untuk mendekatkan unsur hara bagi tanaman

kangkung sehingga dapat mempermudah akar tanaman untuk mentransfernya.

Pembumbunan dilakukan pada saat tanaman berumur 2 minggu.

4. Pemupukan

Pemupukan bagi tanaman kangkung terdiri dari pupuk dasar yaitu pupuk

kandang, yang diberikan seminggu sebelum tanam (setelah selesai pembuatan

bedengan). Selain itu juga diberikan pupuk NPK. Pada waktu melakukan

11

Page 12: Teknik Budidaya

pemupukan, lahan dikeringkan terlebih dahulu untuk mencegah pupuk hanyut

terbawa air.

Pupuk yang diperlukan adalah sebagai berikut: 20-30 kg rabuk organik dari

kotoran sapi dan, 200 grm NPK, diberikan pada tanah setelah selesai di olah

dan di tanami benih, dengan cara di pendam di sekitar lubang tanam.

Pemupukan dilakukan juga dengan menggunakan pupuk cair. Pupuk cair

diberikan 2 kali dengan cara dilarutkan dalam air lalu disemprot pada tanaman

kangkung. Perlu diperhatikan agar pada waktu menyemprot pupuk di usahakan

tidak di waktu turun hujan. Karena pupuk yang menempel pada tanaman

kangkung akan hanyut bila tersiram air. Sehingga unsur hara yang di berikan

tidak dapat di serap oleh tanaman.

5. Pengairan dan Penyiraman

Selama tidak ada hujan, perlu dilakukan penyiraman. Penyiraman gunanya

untuk mencegah tanaman kangkung terhadap kekeringan. Penyiraman kami

lakukan sekali sehari yaitu pagi (jam 07.00) atau sore (jam 17.00). Tanaman

kangkung membutuhkan banyak air dalam pertumbuhannya.

6. Penanganan Hama

Tanaman kangkung darat yang terkena ulat berwarna putih yang berada

pada helai daun sebelah bawah sehingga menyebabkan warna daun menjadi

kuning. Dan belalang yang memakan batang bawah kangkung sehingga roboh

dan tanaman kangkung mati. Untuk penangananya dengan cara manual dengan

memunguti hama tersebut satu persatu. karena jumlahnya hanya sedikit dan

jumlah tanamanya tidak banyak.

12

Page 13: Teknik Budidaya

E. Hama dan Penyakit

1. Hama

Hama yang banyak menyerang tanaman kangkung umumnya relatif tidak

ganas, antara lain: belalang dan ulat daun. Pengendalian: untuk mencegah

terjadi over populasi, semprotkan Sevin atau sejenisnya. Untuk memberantas

ulat daun ini digunakan Insektisida Diazinon 60 EC, dengan dosis sebesar 2 cc

per liter air dan disemprotkan pada tanaman. Pada waktu membasmi hama,

sebaiknya lahan dikeringkan terlebih dahulu selama 4-5 hari. Kemudian diairi

kembali.

2. Penyakit

Penyakit jamur yang lazim menyerang tanaman kangkung adalah karat putih

(Albugo Ipomoea panduratae). Penyakit ini peka terhadap Dithane M-45 atau

Benlate, tetapi bila benih diperlakukan dengan penyiraman dan higiene

umumnya baik, penyakit tidak menjadi masalah. Serangga pemakan daun

dikendalikan dengan penyemprotan strategis senyawa organofosfat jauh

sebelum pemanenan.

13

Page 14: Teknik Budidaya

F. Panen dan Pasca Panen

Pada tahapan ini yaitu untuk proses pemanenan dilakukan pada satu tahap

yaitu dengan cara mencabut tanaman kangkung bersama akarnya. Bobot basah

disebut juga dengan produktivitas total. Bobot basah diperoleh setelah panen,

dalam waktu 4-7 minggu, produksi dari hasil panen adalah bobot basah. Pada saat

panen didapatkan kangkung dengan hasil bobot basah ± 20.500 gram.

Selanjutnya dilakukan proses pasca panen berupa proses pencucian atau

washing untuk membersihkan dari tanah atau kotoran yang ada pada kangkung.

Kemudian menuju ke proses sortening yaitu disamakan sesuai dengan ukuran,

jenis, dan tingkat kesegaran. Diteruskan ke grading dan pengemasan kangkung

dengan cara diikat dengan isolasi agar terlihat menarik konsumen. Dengan sekali

pengemasan dengan berat 500 gram kangkung. Dari proses ini maka untuk

komponen input yang diperlukan yaitu biaya sewa alat timbang dan isolasi yang

dilakukan dalam satu kali proses pemanenan. Kangkung tersebut dijual dengan

harga Rp 2000 per ikat.

Perhitungan penjualan:

- Total berat kangkung panen = 20.500 gram

- Berat kangkung per ikat = 500 gram

- Jumlah ikatan kangkung = Total berat kangkung panen

Berat kangkung per ikat= 20.500 gram

500 gram= 41 ikat kangkung

- Harga jual per ikat = Rp 2000

- TR = P X Q = Rp 2000 x 41 ikat kangkung

TR = Rp 82.000

14

Page 15: Teknik Budidaya

G. Pemasaran

Dalam kegiatan praktikum budidaya tanaman kangkung darat ini, tentunya

dilakukan proses pemasaran setelah dilakukan tahapan pasca penen untuk

meningkatkan daya tarik dari produk serta merupakan strategi untuk menarik

konsumen. Untuk waktu pemasaran dari tanaman kangkung dilakukan pada pagi

hari setelah dilakukan panen dan pasca panen, hal ini tidak dilakukan siang hari

dikarenakan proses transpirasi tanaman pada umumnya sangat tinggi pada waktu

ini.

Dalam usaha pemasaran tanaman kangkung darat ini dilakukan pengemasan

menggunakan pengikat agar kangkung keliatan rapi, dan berfungsi agar

memberikan daya tarik kepada konsumen untuk membelinya. Kemudian setelah

dikemas, dipasarkan tanaman kangkung tersebut kepada calon konsumen secara

satu persatu. Cara ini memang kelihatan terlalu sulit, tetapi cara ini lebih efisien

untuk memperkenalkan dan menjelaskan informasi produk tanaman kangkung

kepada calon konsumen secara langsung. Kegiatan pemasaran ini dilakukan pada

pemilik warung sayuran atau tempat makan (mayoritas banyak dikunjungi

pembeli terutama pagi dan sore) tempatnya di daerah jalan gunung selamet gank

bugenvil, Purwokerto utara. Selama proses pemasaran sayuran kangkung darat ini,

dilakukan dengan pemberian harga jual per ½ kg per ikat. Pada pemasaran diberi

harga Rp. 2000,-/ kg dan yang terjual 41 ikat.

15

Page 16: Teknik Budidaya

IV. ANALISIS USAHA BUDIDAYA KANGKUNG

Analisis budidaya kangkung dengan luas lahan 4 x 5 meter sebanyak 2

bedengan ± 1 bulan di lahan sebelah screen house dengan produksi 41 ikat

kangkung/panen.

a. Biaya Produksi

1. Benih Rp. 6000

2. Pupuk

- Pupuk Kandang 3 karung @ Rp 5000 Rp. 15.000

- Pupuk NPK Rp. 10.000

- Pupuk Konsentrat Cair (iji royo-royo) Rp. 10.000

b. Pendapatan 41 ikat @ Rp 2000,- Rp. 82.000

c. Keuntungan Rp. 41.000

d. Parameter kelayakan usaha

- R/C ratio Rp. 2000

- ROI Rp. 1000

Dengan R/C ratio di atas >1 maka budidaya kangkung ini mendapatkan keuntungan dan layak untuk di kembangkan.

16

Page 17: Teknik Budidaya

V. RENCANA KEGIATAN

A. Jadwal Kegiatan

Keterangan Jadwal

September Oktober November

3 4 1 2 3 4 1 2

Pembentukan

lahan

20

Pemberian pupuk

dasar

27

Pembentukan

bedengan

20

Penanaman benih 4

Penyiraman Dilakukan setiap pagi dan sore hari

Penyulaman 17

Pengendalian

gulma

Dilakukan dalam seminggu sekali

Pengendalian HPT 17

Panen 7

Pasca panen 7

Pemasaran 7

KETERAANGAN :

17

Page 18: Teknik Budidaya

Ini Jadwal Penyiramannnya :

Sabtu (5/10/13) : julita, fauzan, wibi

minggu (6/10/13) : juanne, pudji, galang

senin (7/10/13) : aef, wiji, yoan

selasa (8/10/13) : arin, emy, ari cahya

rabu (9/10/13) : galang & lita

kamis (10/10/13) : wibi & aef

jumat (11/10/13) : fuazan & emy

sabtu (12/10/13) : pudji & juanne

minggu (13/10/13) : juanne & ari cahya

senin dan selas (14-15/10/13) : yoan & wiji

dan dari tanggal 14 Oktober Sampai dengan tanggal 7 November penyiraman

dilakukan menyesuaikan dengan kondiri tanah karena pada tanggal 14 oktober

sampai 7 november hujan sudah mulai turun.

Jadwal penyulaman dilakukan pada tanggal 17 oktober dengan membuang semua

rumput2 yang mengganggu tanaman kangkung.

Dan jadwal penyemprotan pestisida nabati

Pada tanggal 17 oktober setelah penyulaman fungsi dari penyemprotan pestisida

nabati berguna untuk melebarkan daun pada tanaman kangkung.

18

Page 19: Teknik Budidaya

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum Manajemen produksi budidaya kangkung ini dapat

dijelaskan dalam proses budidayanya terdapat 8 tahap, yakni dari mulai

pembibitan, Pengolahan Media Tanam, Teknik Penanaman, Pemeliharaan

Tanaman, hama dan penyakit, panen dan pasca panen, dan pemasaran. Pada

setiap masing-masing tahapan harus dipertimbangkan komponen - komponen

biaya yang mendukung proses kegiatan tersebut..

Perhitungan dalam budidaya kangkung darat ini, didapatkan total

penerimaan sebesar Rp. 82.000 dan total biaya sebesar Rp 41.000 Sehingga

dihasilkan R/C = 2 (RC > 1) yang berarti bahwa usaha produksi kangkung ini

tersebut layak dan balik modal serta kecenderungan mendapatkan keuntungan

yang lebih besar lagi.

B. SARAN

Penanaman seharusnya di lakukan pada musim penghujan agar

penyiraman tidak dilakukan setiap hari karena dapat mempengaruhi biaya

pemiliharaan.

19

Page 20: Teknik Budidaya

DAFTAR PUSTAKA

Adiwidjaja, Rahmat, dkk. (1997). Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kangkung Darat (Ipomoeae reptans). Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran Fakultas Pertanian UNPAD.

Eko Widiyanto. (1991). Sinar Tani. Bercocok Tanam Kangkung Darat. Sinar Tani

Kuswanto, H. 1997. Analisis Benih.Yogyakarta: Andi.

Mulya, Sarja (1979). Kangkung Darat. Majalah Trubus.

Pupon. (1992). Manfaat Tanaman Kangkung Darat. Sinar Tani.

20