teknik operasi chest tube

38
Viator, dr. Gisele, dr. Susanti, dr. Hadian, dr. Marsella, dr. Sandha, dr. TEKNIK OPERASI TEKNIK OPERASI CHEST TUBE THORACOSTOMY CHEST TUBE THORACOSTOMY

Upload: minarni-ho

Post on 09-Nov-2015

227 views

Category:

Documents


65 download

DESCRIPTION

Teknik operasi, residen, RSHS, pneumotoraks, hematotoraks, trauma toraks

TRANSCRIPT

  • Viator, dr.Gisele, dr.Susanti, dr.Hadian, dr.Marsella, dr.Sandha, dr.TEKNIK OPERASI CHEST TUBE THORACOSTOMY

  • DefinisiProsedur yang dilakukan untuk mendrainase cairan (hemothorax, efusi pleura, chylothorax), nanah (empyema), atau udara (pneumothorax) dari rongga pleuraPipa drainase lentur dimasukan ke dalam rongga pleura.

  • ANATOMIOSTEOLOGI

    CTT dilakukan pada anterior linea midaxilaris ICS VLaki : setinggi areola mammaeWanita : setinggi lipatan mammae*

  • OTOT-OTOTM. interkostalis eksternaM. interkostalis internaM. interkostalis profundaM. serratus anterior*

  • ARTERI-VENA-NERVUSA. interkostalis anteriorA. interkostalis posteriorV. interkostalis posteriorV. interkostalis superiorN. interkostalisN. subkostalis*

  • Paru paru diliputi oleh membran yang disebut pleura. pleura parietal pada dinding dadaPleura visceral meliputi paru paru

    ANATOMI PLEURA

  • Kedua pleura di pisahkan oleh cairan pleura. Cairan ini berfungsi sebagai pelumas juga `perekat`ANATOMI PLEURAParietal pleura Visceral pleuraNormal Pleural Fluid Quantity: Approx. 10-20 mL per lungLungRibsIntercostal muscles

  • INDIKASIpneumothoraksHemothoraks Empiema Efusi pleuraChylothoraks (=cairan limfatik yang mengandung lemak terkumpul dalam rongga pleura)Drainase post operatif (misalnya setelah operasi jantung atau paru)kontusio paru yang dipasang ventilator

    TUJUAN Reekspansi paru yang kolapsDrainase cairan atau udaraTindakan preventif pada pasien kontusio paru yang dipasang ventilator

  • Pleural effusionTransudat (cairan jenih) yang terkumpul disebabkan CHF, Malnutrisi, renal dan liver failureEksudat (cairan keruh) dengan sel dan protein yang disebabkan oleh malignansi dan penyakit TB dan pneumonia

  • Tindakan untuk gangguan pada rongga pleuraKeluarkan cairan/udara sesegera mungkinCegah cairan atau udara yang keluar kembali masuk rongga toraksUsaha mengembalikan tekanan negatif di rongga pleura, sehingga paru bisa berkembang sempurna

  • Pengeluaran cairan dan udaraThoracostomy membuat pintu/jendela didinding dada menggunakan chest tube. Memungkinkan cairan dan udara untuk keluar

  • Water Sealed DrainageSistem drainase yang kedap air (water sealed) untuk mengalirkan udara dan/atau cairan dari rongga pleuraTujuan pemasangan WSD adalah untuk mengembalikan tekanan intrapleura yang positif (patologis) menjadi negatif kembali

  • Indikasi WSDSemua kondisi yang menyebabkan tekanan intrapleura menjadi positif, antara lain:PneumothoraxHematothoraxEfusi pleuraEmpyema thoraxPost thoracotomy

  • KONTRAINDIKASIKontraindikasi absolut : adhesi pleura, hernia diafragmatikaKontraindikasi relatif: Kelainan perdarahanKonsumsi obat-obat antikoagulanHidrothoraks hepatik*

  • SINGLE BOTTLE WATER SEAL SYSTEMThe end of thedrainage tube from thepatients chest is covered by alayer of water , which permitsdrainage of air & fluid from the pleural space , but does not allow air to move back into the chest .Functionally , drainagedepends on gravity , on the mechanism of respiration , & ifdesired , on suction by addition of controlled vacuum

    2. TWO BOTTLE WATER SEAL SYSTEM consists of the same water seal chamber , plus a fluid collection bottleDrainage is similar to that of a single unit , except that when pleural fluid drains , the underwater seal system is not affected by the volume of the drainage Effective drainage depends on gravity or on the amount of suction added to the system

  • 3. THREE- BOTTLE WATER SEAL SYSTEMTheres an addition of a 3rd bottle to control the amount of suction appliedThe amount of suction is determined by the depth to which the tip of the venting glass tube is submerged in the waterDrainage depends on the gravity or the amount of suction applied , which is controlled by the manometer bottleThe mechanical suction motor / wall suction creates & maintains a negative pressure throughout the entire closed drainage system 4. PLEUR EVAC WATER SEAL SYSTEM

    Is a three- chambered system that utilizes the same basic principles as the classic three-bottle system

  • ALAT & BAHANSarung tangan sterilPovidone IodineDuk bolongLidocaine 1% (dosis max 5 mg/kgBB)Spuit 10 ccBisturi No. 23*

  • ALAT & BAHANKlem KellyKlem MayoHecting set : gunting, benang, gunting Mayo, needle holder, pinset.Benang Silk No. O (nol) dgn cutting needleChest tube : Dewasa No. 28-36 Fr. Anak : No. 16, 20, 24 Fr.Botol WSD*

  • PROSEDURPerkenalkan diriInformed consentSurat Ijin Operasi (SIO)O2 dan IV linePasien dibaringkan dengan sudut antara 30 sampai 60. Lengan pada sisi yang akan dipasang chest tube diangkat ke atas kepala pasien.

    *

  • PROSEDURTentukan daerah insersi tube. Biasanya di anterior linea mid aksilaris, pada ICS 4 atau 5. Palpasi dan tentukan 1 iga yang membatasi bagian bawah tempat insersi.

    *Lateral border of Pectoralis major Anterior border m. Latissimus dorsiICS IV-V

  • PROSEDURDaerah yang akan diinsisi dan sekitarnya di sterilkan dengan cairan antiseptic (povidone iodine). Kemudian ditutup dengan duk bolong.Suntikkan anestesi lokal di sekitar tempat yang akan diinsisi. Bagian mid inferior iga yang telah ditentukan, permukaan iga, dan jaringan di sebelah superior iga tersebut.

    *

  • PROSEDURLakukan aspirasi terlebih dahulu untuk melihat adanya cairan atau isi rongga pleuraDengan bisturi dibuat insisi horisontal sepanjang 2-3 cm dengan berlandaskan pada iga yang telah ditentukan, sampai periosteum.

    *

  • PROSEDURSelanjutnya dilakukan diseksi tumpul dengan klem menembus fascia yang menutupi m.intercosta dengan arah superior dari costa, (untuk menghindari pembuluh darah dan saraf yang terletak di sisi inferior tiap costa.) Pastikan klem selalu menempel dengan costa.

    *

  • PROSEDURKetika klem berada tepat di tepi superior costa, dengan posisi klem tertutup, doronglah klem ke dalam dada dengan tekanan yang cukup sampai menembus pleura parietal. Setelah klem menembus rongga pleura, isi rongga tersebut mungkin mengalir keluar saat pasien melakukan ekspirasi. Lebarkan lubang dengan membuka klem.*

  • PROSEDURMasukkan jari telunjuk operator untuk memperlebar saluran yang baru dibuat. Kemudian dilakukan eksplorasi dengan menyapukan jari mengelilingi lubang yang telah dibuat untuk meyakinkan bahwa rongga tersebut betul rongga pleura serta meyakinkan tidak adanya adhesi/ massa dalam rongga pleura.

  • PROSEDURSetelah eksplorasi jari telunjuk tetap di dalam rongga sebagai patokan penempatan tube. Tube dijepit dengan klem dengan ujung tube menonjol, kemudian dimasukan ke dalam rongga pleura mengikuti jari.Klem dilepaskan, tube didorong dengan arah cranio-lateral-posterior. Semua lubang yang ada di bagian proksimal chest tube harus berada di dalam rongga pleura.

    *

  • PROSEDURPerhatikan adanya fogging pada chest tube saat ekspirasi. Untuk cairan, perhatikan cairan yang mengalir dan undulasi.Hubungkan chest tube dengan botol WSD. Jahit chest tube ke kulit dinding dada dengan benang silk.

    *

  • PROSEDURTutup luka insisi dengan perban.

    Buat foto thorax PA untuk meyakinkan paru-paru sudah mengembang, meyakinkan posisi tube dan cairan yang ada sudah terdrainase.

  • Komplikasi pemasangan CTT:Acute :Reexpansion pulmonary edemaHemothoraxLung lacerationDiafragma/ abdominal cavity penetrationSubcutaneous emphysemaPneumothoraxNyeri

    Late :Bloked tubeEmpyemaPneumothorax after removalInfectionRetained hemothorax

  • Follow up:Undulasi : + / -Bila (++): atelektasis/ reekspansi inkomplitBila (-) : perbaikan / kinkingAir bubble : pada pneumothoraxBila air leak, fistulaBila perbaikan/ kinkingProduksi cairan : pada efusi pleura/ hematothorax catat jumlah dan jenisnya

  • Pencabutan CTT (indikasi):Paru- paru sudah mengembang (reekspansi) secara klinis dan radiologis:Sesak (-)Undulasi (-)Produksi cairan < 100cc/ 24 jam (pada kasus efusi pleura/ hematotoraks)Air bubble (-): pada kasus pneumothoraxRontgen thorax: tdk ada cairan/udara, paru-paru ekspansi maksimalSelang CTT tersumbat dan tidak dapat diatasi dng spooling

  • PENCABUTAN CTTWaktu : kontroversi6 jam setelah ekspansi paru.48 jam pasca ekspansi paru.Pencabutan :Akhir inspirasiAkhir ekspirasiManuver valsava*Penutupan luka :Penjahitan model UKasa vaselin / kasa adhesifFoto Roentgen 12-24 jam setelah CTT dilepas : melihat reakumulasi cairan / udara.

  • **************************************