teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

29
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING October 23, 2013 BUKU PEGANGAN SISWA DAN GURU TEKNIK PENYIARAN MENGIDENTIFIKASI SISTEM SIARAN TELEVISI DISUSUN OLEH : ZAINUL ARIFIN, S. Kom = TEKNIK BROADCASTING = PAKET KEAHLIAN TEKNIK PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM PERTELEVISIAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI DINAS PENDIDIKAN. KAB. MOJOKERTO SMK NEGERI 1 PUNGGING 2013/2014

Upload: broadcastsmknpungging

Post on 20-Jun-2015

3.040 views

Category:

Education


13 download

DESCRIPTION

Modul Teknik Produksi dan Penyiaran Program Pertelevisian untuk SMK

TRANSCRIPT

Page 1: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

BUKU PEGANGAN SISWA DAN GURU

TEKNIK PENYIARAN

MENGIDENTIFIKASI SISTEM SIARAN

TELEVISI

DISUSUN OLEH : ZAINUL ARIFIN, S. Kom

= TEKNIK BROADCASTING =

PAKET KEAHLIAN

TEKNIK PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM PERTELEVISIAN

BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI

DINAS PENDIDIKAN. KAB. MOJOKERTO

SMK NEGERI 1 PUNGGING

2013/2014

Page 2: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

A. SISTEM SIARAN TELEVISI.

Pengetahuan Dasar Penyiaran Radio dan Televisi, Penyiaran

adalah Pancaran melalui ruang angkasa oleh sumber frekuensi dengan

sinyal yang mampu diterima di telinga atau didengar dan dilihat oleh

publik. (Chester, Garrison, Willis dalam buku “Television and Radio”)

Penyiaran merupakan bentuk pengiriman pesan melalui media

televisi atau radio dengan tidak dikontrol secara teknik oleh penerima.

(Sullivan, Hartley, Saunders, Montgomery, Fiske dalam buku “Key Concept

in Communication and Cultural Studies”)

SEKILAS SEJARAH PENYIARAN

Peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan siaran radio dan siaran

televisi serta perkembangan teknologi informasi secara singkat :

1887 : Hertz seorang ahli fisika Jerman berhasil mengirim & menerima

gelombang radio

1895 : Komunikasi radio tanpa kabel ditemukan oleh Marconi (Italia)

Page 3: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

1896 : Tabung sinar kathode ditemukan oleh F. Braun (Jerman)

1920 : Ahli teknik bernama Frank Conrad (USA) membangun pemancar

radio

1922 : Siaran radio dimulai di Amerika, Perancis, Cina, Jerman dan Uni

Soviet

1923 : Vladimir Katejev Zworykin berhasil menciptakan sistem televisi

elektris

1924 : Percobaan untuk televisi dilakukan oleh J.L. Baird (Inggris)

1926 : NBC (USA) berdiri dan membangun sistem radio jaringan

1927 : CBS (USA) berdiri

1929 : Siaran Percobaan BBC (Inggris)

1936 : Siaran TV dimulai oleh BBC (Inggris)

1939 : Percobaan siaran TV dimulai di Jepang (NHK)

1951 : Percobaan siaran TV berwarna di Amerika Serikat

1954 : Amerika menetapkan sistem siaran TV berwarna (NTSC)

1957 : Percobaan siaran TV berwarna oleh NHK

1960 : Siaran TV berwarna sistem NTSC dimulai di NHK

1965 : Siaran televisi dimulai di Indonesia (ASEAN games)

1967 :Siaran TV berwarna sistem PAL dimulai di Inggris, Jerman Barat,

Belanda.

1967 : Siaran TV berwarna sistem SECAM dimulai di Perancis dan Uni

Soviet

1969 : Apollo 11 (USA) berhasil mengirim gambar bulan yang

berwarna

1976 : Satelit Palapa diluncurkan (Indonesia)

1977 : Siaran TV berwarna dimulai di Indonesia (sistem PAL)

2000 : Siaran TV digital dimulai di Amerika

2001 : Siaran TV satelit digital dimulai di Jepang

2003 : Siaran TV lewat pemancar di darat UHF/VHF dimulai di Jepang

Page 4: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Sejarah media penyiaran dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu

sejarah media penyiaran sebagai penemuan teknologi dan sejarah media

penyiaran sebagai suatu industri. Sejarah media penyiaran sebagai

penemuan teknologi berawal dari ditemukannya radio oleh para ahli

teknik di Eropa dan Amerika.Sejarah media penyiaran sebagai suatu

industri dimulai di Amerika.

SIFAT MEDIA PENYIARAN

Media penyiaran sebagai salah satu bentuk media massa memiliki

ciri dan sifat yang berbeda dengan media massa lainnya, bahkan diantara

sesama media penyiaran, misalnya antara radio dan televisi, terdapat

berbagai perbedaan sifat.

JENIS MEDIA

CETAK, sifatnya :

dapat dibaca, dimana dan kapan saja

dapat dibaca berulang-ulang

daya rangsang rendah

pengolahan bisa mekanik, bisa elektris

biaya relatif rendah

daya jangkau terbatas

RADIO, sifatnya :

dapat didengar bila siaran

dapat didengar kembali bila diputar kembali

daya rangsang rendah

elektris

relatif murah

daya jangkau besar

Page 5: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

TELEVISI, sifatnya :

dapat didengar dan dilihat bila ada siaran

dapat dilihat dan didengar kembali, bila diputar kembali

daya rangsang sangat tinggi

elektris

sangat mahal

daya jangkau besar

Televisi dan radio dapat dikelompokkan sebagai media yang

menguasai ruang tetapi TIDAK MENGUASAI WAKTU, sedangkan media

cetak menguasai waktu tetapi tidak menguasai ruang. Artinya siaran dari

media televisi atau radio dapat diterima dimana saja dalam jangkauan

pancarannya (menguasai ruang) tetapi siarannya tidak dapat dilihat

kembali.

Media cetak untuk sampai kepada pembacanya memerlukan

waktu (tidak menguasai ruang) tetapi dapat dibaca kapan saja dan dapat

diulang-ulang (menguasai waktu). Perbedaan sifat inilah yang

menyebabkan adanya jurnalistik televisi, jurnalistik radio dan juga

jurnalistik cetak, namun semuanya tetap tunduk pada ilmu induknya yaitu

ilmu komunikasi.

Page 6: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

B. STANDARISASI PENYIARAN

Secara garis besar, standar penyiaran televisi dibedakan menjadi 2

macam yaitu sistem analog dan sistem digital. Perbedaan yang paling

mendasar antara sistem penyiaran televisi analog dan digital terletak pada

penerimaan gambar lewat pemancar. Pada sistem analog, semakin jauh

dari stasiun pemancar televisi, sinyal akan melemah dan penerimaan

gambar menjadi buruk dan berbayang. Sedangkan pada sistem digital,

siaran gambar yang jernih akan dapat dinikmati sampai pada titik dimana

sinyal tidak dapat diterima lagi. Dapat dikatakan, siaran digital hanya

mengenal dua kondisi status, terima (kode 1) atau tidak (kode 0).

Siaran televisi digital terestrial berisikan siaran stasiun-stasiun

televisi yang beroperasi secara ‘free-to-air’, sehingga masyarakat tidak

dipungut bayaran untuk menonton. Siaran televisi digital ini dapat

diterima di televisi analog dengan memanfaatkan perangkat Digital Set

Top Box (STB)/Digital Receiver/DVB-T Receiver yang mengubungkan

antena dengan televisi analog.

Digital Set Box

Page 7: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Dengan kata lain Digital STB adalah sebuah dekoder untuk mengubah

sinyal digital menjadi gambar dan suara dan menampilkannya pada

pesawat televisi analog.

SISTEM ANALOG

Ada 3 standar yang digunakan dalam sistem penyiaran analog.

NTSC. Standar ini digunakan di Amerika serikat, Kanada, Meksiko,

Jepang, dan banyak Negara lainnya. Spesifikasi standar penyiaran ini

dibuat oleh National Television Standar Comitee pada tahun 1952.

Standar ini mendefinisikan sebuah metode untuk mengenkode

informasi kedalam sinyal video terbuat dari 525 garis Horizontal yang

di-scan dan digambar ke dalam wajah dalam tabung gambar berfosfor

setiap 1/30 detik dengan electron yang bergerak cepat.

PAL. Sistem Phase Alternate Line (PAL) digunakan di Inggris, Eropa

Barat, Australia, Afrika Selatan, Cina, dan Amerika Selatan. PAL

meningkatkan resolusi layer menjadi 625 garis Horizontal, namun

memperlambat kecepatan scan menjadi 25 frame per detik. Sama

seperti saat penggunaan NTSC, garis genap dan ganjil digabungkan ,

setiap field memerlukan 1/50 detik untuk menggambar (50Hz).

SECAM. Sistem Sequantial Color and Memory digunakan di Perancis.

Eropa timur, USSR (sekarang Rusia), dan beberapa Negara lain.

Meskipun SECAM merupakan system dengan 625 garis, 50 Hz, namun

berbeda jauh dari system warna NTSC dan PAL dalam hal dasar

teknologi dan metode penyiaran. Terkadang TV yang dijual di Eropa

memanfaatkan dual komponen dan dapat menggunakan system PAL

dan SECAM.

Page 8: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

SISTEM PENYIARAN DIGITAL

Televisi digital (bahasa Inggris: Digital Television, DTV) atau

penyiaran digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital

dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio dan data ke

pesawat televisi. TV Digital bukan berarti pesawat televisinya yang digital,

namun lebih kepada sinyal yang dikirimkan adalah sinyal digital atau

mungkin yang lebih tepat adalah siaran digital (Digital Broadcasting).

Terdapat tiga standar sistem pemancar televisi digital di dunia,

yaitu televisi digital (DTV) di Amerika, penyiaran video digital terestrial

(DVB-T) di Eropa, dan layanan penyiaran digital terestrial terintegrasi

(ISDB-T) di Jepang.Semua standar sistem pemancar sistem digital

berbasiskan sistem pengkodean OFDM dengan kode suara MPEG-2 untuk

ISDB-T dan DTV serta MPEG-1 untuk DVB-T.

Page 9: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Dibandingkan dengan DTV dan DVB-T, ISDB-T sangat fleksibel dan

memiliki kelebihan terutama pada penerima dengan sistem seluler.ISDB-T

terdiri dari ISDB-S untuk transmisi melalui kabel dan ISDB-S untuk

tranmisi melalui satelit. ISDB-T dapat diaplikasikan pada sistem dengan

lebar pita 6,7MHz dan 8MHz. Fleksibilitas ISDB-T bisa dilihat dari mode

yang dipakainya, dimana mode pertama digunakan untuk aplikasi seluler

televisi berdefinisi standar (SDTV), mode kedua sebagai aplikasi penerima

seluler dan SDTV atau televisi berdefinisi tinggi (HDTV) beraplikasi tetap,

serta mode ketiga yang khusus untuk HDTV atau SDTV bersistem

penerima tetap. Semua data modulasi sistem pemancar ISDB-T dapat

diatur untuk QPSK dan 16QAM atau 64QAM. Perubahan mode ini bisa

diatur melalui apa yang disebut kontrol konfigurasi transmisi dan

multipleks (TMCC).

Frekuensi sistem penyiaran televisi digital dapat diterima

menggunakan antena yang disebut televisi terestrial digital (DTT), kabel

(TV kabel digital), dan piringan satelit.Alat serupa telepon seluler

digunakan terutama untuk menerima frekuensi televisi digital berformat

DMB dan DVB-H.Siaran televisi digital juga dapat diterima menggunakan

internet berkecepatan tinggi yang dikenal sebagai televisi protokol

internet (IPTV).

C. JENIS-JENIS PENYIARAN TELEVISI

Sebelum kita mengetahui jenis-jenis penyiaran televisi ada baiknya

kita ketahui telebih dahulu asal mula televisi tersebut.Televisi adalah

sebuah alat penangkap siaran bergambar.Kata televisi berasal dari kata

tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan

tampak (vision).Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak

Page 10: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

jauh.Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena

penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia.Di Indonesia sendiri

‘televisi’ secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.

JENIS-JENIS PENYIARAN.

1. Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan

memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem

sebelum Televisi digital dapat dimasukan ke analog.

Sistem yang dipergunakan dalam televisi analog adalah NTSC (National

Television System(s)) Committee, badan industri pembuat standar

yang menciptakannya.

Sistem ini sebagian besar diteraapkan di Amerika Serikat (AS) dan

beberapa bagian Asia Timur, seperti: China/Tiongkok, Jepang, Korea

Utara, Korea Selatan, Taiwan, Mongolia.

Sementara, sistem PAL (Phase-Alternating Line, phase alternation by

line atau untuk phase alternation line). Dalam bahasa Indonesia: garis

alternasi fase), adalah sebuah encoding berwarna digunakan dalam

sistem televisi broadcast, digunakan di seluruh dunia. PAL

Page 11: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

dikembangkan di Jerman oleh Walter Bruch, yang bekerja di

Telefunken, dan pertama kali diperkenalkan pada 1967.

2. Televisi digital (bahasa Inggris: Digital Television, DTV) adalah jenis

TV yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk

menyebarluaskan video, audio, dan signal data ke pesawat televisi.

Televisi resolusi tinggi atau high-definition television (HDTV), yaitu:

standar televisi digital internasional yang disiarkan dalam format 16:9

(TV biasa 4:3) dan surround-sound 5.1 Dolby Digital. Ia memiliki

resolusi yang jauh lebih tinggi dari standar lama.

Penonton melihat gambar berkontur jelas, dengan warna-warna

matang, dan depth-of-field yang lebih luas daripada biasanya. HDTV

memiliki jumlah pixel hingga 5 kali standar analog PAL yang digunakan

di Indonesia.

3. Televisi kabel adalah sistem penyiaran acara televisi lewat frekuensi

radio melalui serat optik atau kabel coaxial dan bukan lewat udara

seperti siaran televisi biasa yang harus ditangkap antena. Selain acara

televisi, acara radio FM, internet, dan telephon juga dapat disampaikan

lewat kabel.

Sistem ini banyak dijumpai di Amerika Utara, Eropa, Australia, Asia

Timur, Amerika Selatan, dan Timur Tengah.Televisi kabel kurang

berhasil di Afrika karena kepadatan penduduk yang rendah di berbagai

Page 12: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

daerah. Seperti halnya radio, frekuensi yang berbeda digunakan untuk

menyebarkan banyak saluran lewat satu kabel.Sebuah kotak penerima

digunakan untuk memilih satu saluran televisi.

Sistem televisi kabel modern sekarang menggunakan teknologi digital

untuk menyiarkan lebih banyak saluran televisi daripada sistem

analog.

4. Televisi satelit adalah televisi yang dipancarkan dengan cara yang

mirip seperti komunikasi satelit, serta bisa disamakan dengan televisi

lokal dan televisi kabel. Di banyak tempat di bumi ini, layanan televisi

satelit menambah sinyal lokal yang kuno, menghasilkan jangkauan

saluran dan layanan yang lebih luas, termasuk untuk layanan berbayar.

Sinyal televisi satelit pertama disiarkan dari benua Eropa ke satelit

Telstar di atas Amerika Utara pada tahun 1962.Satelit komunikasi

geosynchronous pertama, Syncom 2 diluncurkan pada tahun

1963.Komunikasi satelit komersial pertama di dunia, disebut Intelsat_I

(disebut juga Early Bird), diluncurkan ke orbit pada tanggal 6 April

1965.Satelit jaringan televisi nasional pertama, Orbita, dibuat di Uni

Soviet pada tahun 1967.Satelit domestik Amerika Utara pertama yang

Page 13: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

memuat siaran televisi adalah geostasiun Anik 1 milik Kanada, yang

diluncurkan pada tahun 1872.

D. KHALAYAK PENYIARAN PUBLIK

Secara umum, proses komunikasi diartikan sebagai proses

terdistribusinya informasi dari komunikator kepada komunikan. Proses

ini bisa menggunakan media ataupun langsung. Bila menggunakan media,

maka komunikan disebut juga sebagai khalayak. Dalam proses komunikasi

terdapat tujuh elemen yang dapat didedah walaupun kita lebih sering

menelaah proses komunikasi melalui lima elemen utama, sesuai dengan

formula Harold Laswell, yaitu who says what in which channel with what

effects.

Page 14: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Who atau komunikator adalah sumber informasi dimana informasi

disusun dan diformulasikan menjadi pesan.Says what adalah pesan atau

teks media.Informasi adalah satuan terkecil dari pesan. Pesan dapat

diartikan sebagai kumpulan informasi yang telah diberi makna atau

tambahan analisis untuk mengurangi ketidakyakinan pihak-pihak yang

terlibat dalam suatu proses komunikasi.

In which channel adalah media. Walau sebenarnya merupakan

elemen yang berbeda, media dan komunikator biasanya disamakan,

terutama dalam proses komunikasi yang melibatkan media massa. Media

sendiri dapat diartikan sebagai teknologi dan pengorganisasian sumber

daya untuk mendistribusikan pesan, sementara komunikator adalah pihak

yang mencari, memformulasi, dan mengirimkan pesan melalui media tadi.

Teknologi media radio siaran tentu berbeda dengan media baru seperti

sebuah situs di internet. Begitu juga dengan pengorganisasian sumber

daya.

Pengorganisasian untuk media komersial yang padat modal tentu

saja berbeda dengan media publik yang visi dan tujuannya untuk

memberdayakan masyarakat. Elemen berikutnya adalah ‘to whom’, yang

juga disebut komunikan atau khalayak. ‘To whom’ adalah sasaran atau

tujuan akhir dari distribusi informasi. Akibat perkembangan peradaban

dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, posisi komunikator

dan komunikan kini semakin setara dan bisa saling bertukar peran dengan

sangat cair dan mudah.

Elemen terakhir adalah ‘with what effects’ atau efek setelah pesan

atau sekumpulan informasi diterima oleh khalayak. Efek inilah indikator

keberhasilan suatu proses komunikasi. Bila muncul kesamaan

pemahaman, bisa dikatakan proses komunikasi tersebut berhasil. Efek

sendiri memiliki spektrum yang luas, misalnya efek menurut jangka

Page 15: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

waktunya, ada efek jangka panjang, menengah, dan pendek. Juga menurut

aspek kesengajaan, ada efek yang disengaja seperti dalam proses

komunikasi pembangunan, ada pula efek yang tidak disengaja, juga

terdapat efek yang diinginkan dan tidak diinginkan. Khalayak yang

semakin paham dengan hak-hak politiknya adalah efek yang diinginkan

dalam proses komunikasi yang melibatkan media penyiaran publik.

Sementara itu, efek yang tidak diinginkan adalah terpicunya

peningkatan kekerasan dan pornografi di masyarakat sebagai akibat

tayangan media yang tak pantas. Efek yang muncul di khalayak juga dapat

dilihat melalui tiga level, yaitu level personal, level kelompok-kelompok

masyarakat, dan masyarakat secara umum. Masih terdapat dua elemen

lain dalam proses komunikasi yang jarang disebut karena dianggap

merupakan elemen tambahan, yakni gangguan (noise), dan umpan-balik

(feedback).

Gangguan adalah keadaan yang menghambat atau mengganggu

proses distribusi informasi dari komunikator kepada komunikan.

Gangguan ini bisa berwujud banyak hal, mulai dari tidak jelasnya tulisan

di media cetak, suara yang tidak jelas dalam siaran radio hingga gangguan

koneksi saat mengakses internet. Intinya, semua kejadian atau keadaan

yang muncul ketika proses komunikasi berjalan dan berpotensi

mengganggu “perjalanan” informasi dari komunikator kepada khalayak

disebut sebagai “noise”.

Page 16: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Sementara itu, umpan-balik adalah respon yang diberikan

khalayak kepada komunikator ataupun media setelah informasi diterima

dan dimaknai. Umpan-balik ini bisa merupakan upaya untuk memperjelas

informasi, memperkuat informasi, atau pun memperbaiki informasi bila

dinilai salah atau kurang tepat oleh komunikan. Pada titik ini sebenarnya

elemen khalayak, efek, dan umpan-balik adalah elemen yang “menyatu”

bila khalayak itu aktif dan partisipatif dalam proses komunikasi. Khalayak

yang aktif dan partisipatif akan berusaha mewujudkan efek yang sebaik

dan semaksimal mungkin bagi dirinya dengan memberikan umpan-balik

yang sesuai dan memadai di dalam proses komunikasi.

Istilah media publik misalnya, adalah upaya untuk menyinergikan

media dengan khalayak. Pada dasarnya media publik bertujuan

menjadikan khalayak partisipatif dan terberdayakan. Jadi, bisa

disimpulkan bahwa untuk mewujudkan media publik yang baik, bukan

hanya diperlukan penataan dari sisi institusi media, tetapi juga dari sisi

khalayak dan regulasi, di mana pemahaman khalayak atas media

ditingkatkan dan regulasi yang memperkuat visi kepublikan diwujudkan.

Untuk lebih memperluas pemahaman kita tentang proses

komunikasi publik, perlu kiranya kita pahami dua definisi dari komunikasi

publik. Proses komunikasi publik sendiri memiliki dua definisi. Pertama,

komunikasi dalam publik, yaitu proses komunikasi yang berlangsung

dalam institusi masyarakat sipil. Berkomunikasi dalam wilayah

masyarakat sipil menjadikan relasi antar individu lebih dekat dalam fungsi

relasi untuk integrasi dan saling memahami, bukan untuk mencari profit

atau “menguasai” individu lain. Artinya, proses komunikasi jenis ini adalah

komunikasi yang terjadi di dalam ranah masyarakat dan dilakukan oleh

individu dalam masyarakat.

Page 17: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Motif utama dari jenis komunikasi ini adalah motif sosiokultural,

yaitu mengutamakan terciptanya relasi, mengelola konflik, dan memahami

antarkelompok di masyarakat dengan baik. Proses komunikasi yang

dilakukan oleh media komunitas atau lembaga penyiaran komunitas, juga

proses komunikasi yang dilakukan oleh berbagai kelompok masyarakat

sipil adalah jenis komunikasi publik yang pertama ini.

Kedua, proses komunikasi publik dapat bermakna proses

komunikasi untuk publik atau bervisi kepublikan. Proses komunikasi

seperti ini bisa terjadi di dua wilayah yang lain, negara dan pasar, tidak

hanya di ranah masyarakat. Negara mesti berperan di sini, antara lain

menyediakan media dan prasarana pendukung yang digunakan untuk

memberdayakan masyarakat. Untuk media penyiaran, apa yang sudah

berusaha dibentuk oleh negara, Lembaga Penyiaran Publik (LPP), yaitu

Radio Republik Indonesia (RRI) dan Televisi Republik Indonesia (TVRI)

adalah contoh terbaik proses komunikasi publik yang berusaha kita

wujudkan bersama.

Untuk media baru, kita masih menunggu strategi yang bagus dari

pemerintah, dan juga negara, untuk membuat masyarakat kita

mendapatkan haknya atas informasi dan berkomunikasi melalui

ketersediaan kanal dan teknologi informasi dan komunikasi yang

memadai, terutama bagi kelompok-kelompok masyarakat yang

Page 18: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

terpinggirkan karena rendahnya kemampuan ekonomi dan politik.

Peningkatan kapasitas dan revitalisasi berbagai media publik, khususnya

Lembaga Penyiaran Publik, adalah isu yang sangat penting untuk

mewujudkan proses komunikasi publik yang dilakukan bukan oleh

masyarakat sendiri.

Dalam konteks Indonesia, khalayak media publik adalah anggota

masyarakat yang mengakses kumpulan informasi atau pesan media yang

disampaikan oleh media publik. Di negeri kita ini, secara eksplisit yang

disebut media publik adalah Lembaga Penyiaran Publik seperti yang

termuat di dalam Undang Undang nomor 32 tahun 2002 tentang

Penyiaran. Secara lebih spesifik lagi, yang dimaksud dengan Lembaga

Penyiaran Publik adalah RRI dan TVRI. Kedua institusi ini dahulu

bukanlah media publik melainkan media pemerintah yang berperan

sebagai corong penguasa.

Setelah lebih dari satu dekade, stigma tersebut masih terasa

walaupun upaya melekatkan RRI dan TVRI kepada warga atau publik

sudah mulai berhasil. Pemosisian dan revitalisasi RRI dan TVRI perlu terus

dilakukan akan terwujud media publik yang benar-benar independen dan

berguna meningkatkan kesadaran warga atas hak mereka mendapatkan

informasi dan berkomunikasi dengan sebaik-baiknya.

E. BENTUK LEMBAGA PENYIARAN

Dalam usaha membangun sistem penyiaran yang demokratis, saat

ini UU Penyiaran yang sedang dalam proses revisi, hendaknya

mengakomodasi tiga jenis penyiaran yang relevan dengan kondisi

Indonesia, yakni Penyiaran Publik, Penyiaran Swasta, dan Penyiaran

Komunitas. Masing-masing jenis lembaga penyiaran tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut.

Page 19: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

1. Penyiaran Publik

Secara khusus, publik dalam istilah penyiaran publik

diposisikan dalam dua pengertian, yakni sebagai khalayak (pemirsa

atau pendengar) dan sebagai partisipan yang aktif. Pemahaman ini

terkait dengan kebebasan menyatakan pendapat, hak untuk

mendapatkan informasi, serta upaya pemberdayaan masyarakat dalam

proses menuju civil society. Sementara mengenai syarat penyiaran

publik (public service broadcasting), diantaranya adalah media yang:

a. tersedia (available) secara “general-geographis”,

b. memiliki concern terhadap identitas dan kultur nasional,

c. bersifat independen, baik dari kepentingan negara maupun

kepentingan komersil,

d. memiliki imparsialitas program,

e. memiliki ragam variasi program, dan

f. pembiayaannya dibebankan kepada pengguna media.

Definisi tersebut mengandaikan bahwa penyiaran publik

dibangun didasarkan pada kepentingan, aspirasi, gagasan publik yang

dibuat berdasarkan swadaya dan swamandiri dari masyarakat atau

publik pengguna dan pemetik manfaat penyiaran publik.Oleh karena

itu, ketika penyiaran publik dibangun bersama atas partisipasi publik,

maka fungsi dan nilai kegunaan penyiaran publik tentunya ditujukan

bagi berbagai kepentingan dan aspirasi public.

Kemudian, untuk menjawab kehadiran media penyiaran publik di

Indonesia saat ini, terdapat hal yang perlu diperhatikan.

Pertama, telekomunikasi sebagai basis material.Keberadaan

media penyiaran publik bertumpu pada ranah (domain)

telekomunikasi, yaitu fasilitas transmisi signal.Setiap transmisi

Page 20: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

menggunakan jalur telekomunikasi berupa gelombang elektromagnetik

yang ‘dikuasai’ negara.Regulasi penyiaran publik harus menjamin

pengelolaan spektrum gelombang tersebut dalam bingkai penguatan

publik.

Kedua, orientasi fungsi publik sebagai basis kultural.Basis

kultural dari keberadaan media penyiaran publik sebagai institusi

publik ditentukan oleh nilai bersama yang menjadi dasar

keberadaannya.Nilai dasar ini mulai dari ketentuan hukum, kebijakan

negara, serta konsensus yang tumbuh di lingkungan masyarakat

tentang orientasi dan fungsi sosial-kultural yang harus dijalankan oleh

media penyiaran publik.nilai bersama ini diharapkan dirumuskan oleh

kaum profesional penyiran publik sebagai titik awal dalam

penghayatan atas orientasi fungsional kelembagaan.

Ketiga, sistem jaringan publik. Sistem penyiaran publik pada

dasarnya berupa ranah jaringan (networks) penyiaran dan stasiun

penyiaran. Masing-masing ranah ini dapat memiliki pola orientasi

fungsional yang spesifik, serta pola hubungan institusional satu sama

lain. Rumusan kedua macam pola ini diperlukan sebagai dasar sistemik

kelembagaan penyiaran publik. Keberadaan media penyiran publik

juga ditentukan oleh dukungan sosial dan finansial.Secara kongkrit

dukungan ini diwujudkan melalui adanya stake-holder yang berfungsi

untuk mendorong dan mengawasi jalannya fungsi kultural penyiaran

publik, dan memberi dukungan sistem finansial beroperasinya

penyiaran publik.

Keempat, adanya code of conduct profesi dan institusi. Code of

conduct dimaksudkan untuk memelihara standar profesi.Biasanya

mencakup visi dan misi yang menjadi landasan dari seluruh standar

tindakan dan nilai hasil kerja kaum prefesional, bertolak dari sikap

terhadap masyarakat, dan pemaknaan atas hasil kerja dalam konteks

Page 21: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

sosial. Pemaknaan hasil kerja dalam konteks sosial ini perlu

ditempatkan dalam konteks makna sosial dari media penyiaran publik.

Sebagai acuan standar tindakan profesional dan hasil kerjanya suatu

institusi memiliki dua sisi, eksternal untuk menjaga makna sosial dari

media massa, dan internal sebagai dasar dalam penilaian (evaluasi)

profesional sebagai bagian dalam sistem manejemen personalia.

Kelima, sistem kontrol fungsi publik.Untuk menjaga agar suatu

institusi dapat berjalan dalam penyelenggaraan yang bersih, perlu

dijunjung tinggi prinsip akuntabilitas terhadap stake-holder khususnya

dan publik umumnya. Akuntabilitas memiliki dua sisi, menyangkut

parameter akuntabilitas akuntasi dan menyangkut prinsip

akuntabilitas sosial untuk menjaga orientasi fungsionalnya kepada

publik.Jika pertanggung jawaban akuntansi melalui lembaga audit

(publik maupun negara), maka akuntabilitas sosial perlu

dipertanggung-jawabkan kepada stake-holder dan lembaga yang

relevan.Lewat akuntabilitas sosial ini kontrol atas fungsi publik yang

harus dijalankan oleh media penyiaran publik dapat berjalan.

Secara filosofis, urgensi kehadiran media penyiaran publik

berangkat dari kehidupan publik yang dilihat dari posisi sebagai warga

masyarakat hanya dalam dua ranah, yaitu dalam lingkup kekuasaan

dan lingkup pasar. Padahal, masyarakat memiliki ruang tersendiri

untuk berapresiasi, berkarya, berpendapat, dan bersikap terhadap

realitas yang ada di sekelilingnya. Oleh karena itu, munculnya

pandangan dikotomis yang mengabaikan peran dan posisi warga

negara dalam konteks hubungan sosial dan bernegara telah

mengabaikan adanya kenyataan tentang ranah publik yang diharapkan

dapat menjadi zona bebas dan netral yang di dalamnya berlangsung

Page 22: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

dinamika kehidupan yang bersih dari kekuasaan dan pasar. Habermas

menyebut ranah ini sebagai ranah publik atau public sphere.

Secara garis besar, ada empat alasan mengapa lembaga

penyiaran publik itu penting dalam sistem demokrasi.

Pertama, dalam konteks kehidupan demokrasi dan penguatan

masyarakat sipil, sejatinya, publik berhak mendapatkan siaran yang

lebih mencerdaskan, lebih mengisi kepala dengan sesuatu yang lebih

bermakna dibandingkan sekedar menjual kepala kepada pemasang

iklan melalui logika rating.

Kedua, berkait dengan yang pertama, warga berhak

memperoleh siaran yang mencerdaskan tanpa adanya batasan

geografis, lebih-lebih sosio-politis. Argumen kedua ini penting karena

lembaga penyiaran swasta akan selalu berfikir dalam kerangka besaran

jumlah penduduk dan potensi ekonomi untuk membuka jaringannya.

Akibatnya, daerah-daerah yang miskin dan secara ekonomi tidak

menguntungkan tidak akan mendapatkan layanan siaran swasta.

Ketiga, penyiaran publik merupakan entitas penyiaran yang

memiliki concern lebih terhadap identitas dan kultur nasional. Jika

lembaga penyiaran swasta acapkali dituduh menjadi bagian dari apa

yang sering disebut sebagai imperalisme budaya, maka lembaga

penyiaran publik justru sebaliknya. Keberadaan lembaga penyiaran

publik penting dalam rangka menjaga identitas dan kultur nasional

yang bersifat dinamis.

Keempat, demokrasi media niscaya memerlukan lembaga

penyiaran yang bersifat independent, baik dilihat dari kepentingan

negara maupun komersial. Hal ini penting digarisbawahi karena

lembaga penyiaran yang dikontrol negara akan cenderung menjadi

ideological state aparatus, sedangkan lembaga penyiaran yang

dikontrol swasta akan mengakibatkan penggunaan logic of

Page 23: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

acumulationand exclusion sebagai penentu apa dan bagaimana sesuatu

ditayangkan.

Sebagaimana nanti dapat dilihat dalam pembahasan

selanjutnya, dominasi lembaga penyiaran swasta telah membuat hanya

kelompok masyarakat tertentu yang direpresentasikan dalam media

penyiaran nasional. Demikian juga dengan tayangan yang hanya

memenuhi keinginan pasar dibandingkan dilandasi oleh usaha yang

sungguh-sungguh untuk turut serta, katakanlah, mencerdaskan

kehidupan masyarakat.

Kemudian, dalam konteks budaya, terdapat delapan prinsip

yang dibawa oleh lembaga penyiaran publik.

Pertama, geographic universality.Prinsip ini menggambarkan

bagaimana seharusnya penyelenggaraan penyiaran publik berorientasi

pada publik secara luas.Keterjangkauan siaran di seluruh lapisan

masyarakat merupakan hal penting yang harus diwujudkan.

Kedua, catering for all interest and taste.Prinsip ini mendorong

lembaga penyiaran publik memproduksi semua program yang

memenuhi kepentingan publik termasuk untuk kelompok minoritas.

Ketiga, catering for minorities. Prinsip ini menopang idealisme

lembaga penyiaran publik untuk senantiasa menaruh perhatian pada

program-program acara bagi publik minoritas misalnya menyangkut

persoalan anak-anak, rasial, atau minoritas gender. Melalui lembaga

penyiaran publik kelompok-kelompok minoritas akan memiliki ruang

berekspresi yang bermakna bagi tumbuh kembangnya wacana publik

tanpa harus tertekan oleh kepentingan kelompok elit atau mayoritas.

Keempat, detachment from vested interest and

government.Prinsip ini mengindikasikan pentingnya kemandirian

lembaga penyiaran publik dari pengaruh atau intervensi pihak luar

Page 24: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

seperti pemerintah, partai politik, pemodal atau kelompok-kelompok

kepentingan lainnya.Kemandirian ini penting artinya untuk menjaga

konsistensi lembaga penyiaran publik pada kepentingan-kepentingan

publik.

Kelima, one broadcasting system to be directly founded by the

corpus of users. Berdasarkan prinsip tersebut lembaga penyiaran publik

dituntut untuk mencanangkan pendanaan langsung dan pembayaran

yang relatif universal. Sifat pendanaan demikian akan memberikan

ruang independensi yang luas bagi lembaga karena tidak perlu

bergantung pada pihak-pihak tertentu. Alternatif pendanaan yang

dimaksud dapat bersumber dari iuran penyiaran, donasi perorangan,

yayasan atau perusahaan-perusahaan juga subsidi pemerintah.

Keenam, competition in good programming rather than

numbers.Prinsip ini menegaskan teori diversity of content sekaligus

mengarahkan lembaga penyiaran publik untuk memproduksin dan

menyiarkan program-program berkualitas yang tidak hanyak

mengikuti rating dan selera pasar sebagaimana terjadi pada lembaga

penyiaran komersial.

Ketujuh, guideliness to liberate programming makers and not

restricted them. Prinsip ini menegaskan perlunya pedoman untuk

memberi kebebasan kepada pengelola lembaga penyiaran publik untuk

mebuat program-program sesuai tuntutan kreativitas, bukan malah

membatasi dengan berbagai sensor dan tekanan.

2. Penyiaran Swasta

Secara mendasar, lembaga penyiaran swasta bersifat komersial

dan menggantungkan hidupnya dari pemasukan iklan. Namun, sebagai

institusi yang mempergunakan ranah publik, ia harus terikat oleh

Page 25: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

ketentuan-ketentuan di dalam peraturan perundang-undangan di

bidang penyiaran. Dalam konteks televisi swasta Indonesia,

kecenderungannya sangat sentralistik. Untuk itulah, sistem penyiaran

swasta berjaringan menjadi sebuah keniscayaan.

Alasannya, televisi swasta nasional mampu menjangkau 80%

penduduk di Indonesia.Sementara penduduk yang mempunyai akses

terhadap televisi sebesar 67%. Jadi, jumlah potensial viewers-nya

berkisar sekitar 118 juta penduduk. Ini berarti sekitar 118 juta

penduduk mempunyai akses terhadap televisi. Masing-masing televisi

sudah menjangkau antara 60 sampai dengan 99 % penduduk yang

mempunyai akses terhadap televisi. Ada dua hal yang dapat dicatat dari

sini.

Pertama, jumlah penduduk yang mampu mengakses televisi

baru separuhnya.

Kedua, di sisi lain, televisi sudah mampu menjangkau sekitar 60

sampai 90% dari mereka yang mempunyai akses. Ini sebenarnya sudah

dapat dikatakan sangat tinggi mengingat di AS saja regulasinya

mengatakan bahwa seseorang dapat memiliki stasiun televisi dalam

jumlah yang tidak terbatas, tetapi tidak boleh menjangkau lebih dari

39% television’shousehold atau nation’s TV homes.

Bila dilihat dari yang lain, maka pelaksanaan stasiun televisi

berjaringan sebenarnya adalah sebuah kesempatan (opportunity) yang

memberikan jalan dan kelonggaran bagi stasiun televisi nasional yang

saat ini siaran, baik bagi yang sudah untung besar maupun yang masih

“berdarah-darah”. Stasiun televisi berjaringan ini akan ikut

membangun berkembangnya televisi lokal, merangsang dan

membangun dinamika ekonomi dan sosial dan budaya lokal. Rumah

Page 26: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

produksi lokal akan tumbuh, biro iklan lokal, lembaga “rating” lokal

juga akan tumbuh, dan lain-lain kegiatan sosial ekonomi dan budaya.

Hal semacam ini tentu saja akan mendapat dukungan ekonomi

dan sosial lokal. Posisi televisi jaringan semacam ini akan sangat kuat

posisinya di tingkat lokal karena mendapat dukungan lokal, yang pada

gilirannya menjadi stasiun televisi berjaringan yang sangat kuat secara

nasional, baik dilihat dari kaca mata sosial, budaya maupun ekonomi.

Di sini, diperlukan sebuah pemimpin stasiun televisi yang

visioner, yang sebenarnya sudah dituntun oleh Undang-undang

Penyiaran. Dalam hubungan ini, bila semua stasiun televisi nasional

melakukan transformasi seperti yang telah disebutkan di atas, maka

akan tercipta sebuah sistem penyiaran yang sehat, yang menjamin

adanya “diversity of ownership” dan “diversity of content”, yang akan

memperkuat dan memperkaya bangsa ini baik secara sosial, ekonomi,

budaya dan politik.

3. Penyiaran Komunitas

Media komunitas hadir sebagai media alternatif yang

mengusung keberagaman kepemilikan (diversity of ownership), yang

juga mendorong adanya keberagaman isi (diversity of content) dalam

program-program siaran karena melayani komunitasnya yang juga

beragam.

Kemudian, oleh karena keberagaman kepemilikan itulah,

masyarakat bisa melakukan kontrol sendiri (self controlling) terhadap

isi siaran. Pengelola lembaga penyiaran komunitas, tidak bisa

sewenang-wenang menayangkan program siaran yang tidak sesuai

dengan nilai, aturan, maupun budaya lokal.

Media komunitas pada dasarnya memainkan peran yang

hampir sama dengan media massa pada umumnya, hanya saja pada

Page 27: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

wilayah (level of playing field) yang terbatas. Dibatasinya jangkauan

layanan jenis media penyiaran ini justru diharapkan dapat memberikan

layanan secara lebih spesifik dan membuka partisipasi secara lebih

sempurna kepada komunitasnya.

Semakin luas jangkauan siaran akan semakin sulit

mendapatkan partisipasi dari masyarakat, karena apapun media ini

merupakan refleksi kebutuhan komunitasnya. Dengan demikian, ada

pula fungsi kontrol sosial yang dimilikinya, fungsi menghibur, mendidik

dan menginformasikan berita yang benar-benar merefleksikan

kebutuhan komunitasnya.

Selanjutnya, dalam rangka menjawab kebutuhan kebutuhan

tersebut, empat prinsip mendasar yang harus diperhatikan dalam

penyelenggaraan penyiaran komunitas.

Pertama, berskala lokal dan mendorong partisipatif warga.

Karena tipologinya yang mendorong partisipasi warga masyarakat,

maka skala terbatas merupakan hal penting yang harus

dipertimbangkan.Dengan keterbatasan jangkauan yang dimiliki,

diharapkan dapat memberi kesempatan pada setiap prakarsa warga

komunitas untuk tumbuh dan tampil setara sejak tahap perumusan

program siaran, pengelolaan hingga kepemilikan. Untuk mampu

menjawab kebutuhan komunitasnya, penyiaran tersebut haruslah

membangun partisipasi warga masyarakatnya seluas mungkin. Ketika

kelompok masyarakat terlibat dalam proses untuk merumuskan

program dan tema siaran, maka dari proses tersebut telah

mengindikasikan terbangunnya proses yang demokratis. Semakin

banyak yang terlibat–dengan proses yang tepat–akan membangun

keragaman dalam berbagai konteks dan semakin menumbuhkan

proses yang partisipatif. Dari sisi ini, media tersebut dapat menjadi alat

bagi terciptanya proses partisipasi dalam masyarakat.

Page 28: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

Kedua, teknologi siaran yang dipergunakan sesuai dengan

kemampuan ekonomi komunitas dan bukan bergantung pada campur

tangan pihak luar.Untuk membangun sense of belonging yang tinggi,

partisipasi masyarakat dalam hal penyediaan peralatan sesuai dengan

kemampuannya merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan

meskipun bukan tidak mungkin sumber pembiayaan dari luar

komunitas. Jika sumber daya infastruktur berasal dari luar komunitas,

maka perlu pendekatan yang tepat agar tidak menimbulkan

permasalahan di kemudian hari. Seringkali, peralatan yang

didatangkan dan didukung pihak luar menimbulkan masalah saat

terjadi kerusakan, yakni keengganan warga masyarakat untuk

memperbaikinya. Sebaliknya, dengan pembiayaan yang keluar dari

pembiayaan warga secara kolektif, akan mendapat dukungan penuh

dari warga masyarakat manakala terjadi kerusakan pada peralatan

tersebut. Pada sisi lain, seringkali pengelola terjebak pada keinginan

memiliki peralatan yang mutakhir dan canggih sehingga memaksakan

diri untuk membeli peralatan tersebut melalui dana sendiri yang pada

gilirannya memunculkan konflik ”kepemilikan” diantara pengelola

tersebut.

Ketiga, didorong oleh misi kebaikan bersama komunitas dan

bukan mencapai tujuan keuntungan uang.Sejak awal, penyiaran

komunitas harus mendeklarasikan misinya kepada masyarakat,

termasuk operasionalisasinya yang mengandalkan semangat

kesukarelawan penyiar dan pengelolanya. Jika tidak, maka akan sulit

untuk menjaga semangat tersebut yang telah dimunculkan sedari awal

pendirian.

Keempat, mengemukakan masalah-masalah bersama untuk

dicarikan solusinya sehingga mendorong keterlibatan aktif komunitas

dalam upaya perubahan sosial-politik. Sebagai media milik bersama

Page 29: Teknik penyiaran 2 mengidentifikasi sistem siaran televisi

TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING

Oc

to

be

r 2

3,

20

13

(masyarakat), persoalan-persoalan bersama yang ada di masyarakat

layak disiarkan dan diadvokasi. Ketika persoalan-persoalan tersebut

diangkat, maka harapannya semakin banyak warga masyarakat yang

concern dengan persoalan bersama (karena mendengar dan

mengetahuinya sehingga mendorong kesadaran akan pentingnya

masalah tersebut diselesaikan), dan pada gilirannya semakin

memperluas keterlibatan warga masyarakat dari berbagai lapisan yang

ada di wilayah tersebut. Kondisi demikian akan mendorong terjadinya

perubahan iklim sosial politik ditingkat lokal.

.